pengertian pkm

10
BAB II PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) 2. 1. Pendahuluan Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat, untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar, menyeluruh, dan terpadu bagi seluruh masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok dan membina peran serta masyarakat. Pengertian dari pelayanan kesehatan dasar, menyeluruh, dan terpadu disini, adalah upaya pengobatan penyakit (kuratif), upaya pencegahan (preventif), upaya peningkatan kesehatan (promotif), dan upaya pemulihan kesehatan (rehabilitatif), serta terminal stage health care, yang ditujukan kepada semua penduduk tanpa membedakan jenis kelamin dan golongan umur, sejak pembuahan dalam kandungan hingga tutup usia. Puskesmas di Indonesia mulai dikembangkan sejak dicanangkannya Pembangunan Jangka Panjang (PJP) yang pertama tahun 1971, dengan tujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang sebagian besar masih tinggal di pedesaan. Hal ini dikarenakan sebelum era 70–an, kebijakan pembangunan sarana pelayanan kesehatan lebih banyak diarahkan untuk membangun Rumah Sakit yang umumnya terletak di perkotaan, sehingga tidak

Upload: cintia-risma-yuliani

Post on 28-Sep-2015

103 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

PUSKESMAS

TRANSCRIPT

BAB IIPUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)2. 1. Pendahuluan Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat, untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar, menyeluruh, dan terpadu bagi seluruh masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok dan membina peran serta masyarakat. Pengertian dari pelayanan kesehatan dasar, menyeluruh, dan terpadu disini, adalah upaya pengobatan penyakit (kuratif), upaya pencegahan (preventif), upaya peningkatan kesehatan (promotif), dan upaya pemulihan kesehatan (rehabilitatif), serta terminal stage health care, yang ditujukan kepada semua penduduk tanpa membedakan jenis kelamin dan golongan umur, sejak pembuahan dalam kandungan hingga tutup usia.Puskesmas di Indonesia mulai dikembangkan sejak dicanangkannya Pembangunan Jangka Panjang (PJP) yang pertama tahun 1971, dengan tujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang sebagian besar masih tinggal di pedesaan. Hal ini dikarenakan sebelum era 70an, kebijakan pembangunan sarana pelayanan kesehatan lebih banyak diarahkan untuk membangun Rumah Sakit yang umumnya terletak di perkotaan, sehingga tidak mudah diakses oleh sebagian besar masyarakat yang tinggal di pedesaaan.Menurut peraturan Mendagri No. 5/74, Puskesmas secara administratif berada di bawah administrasi Pemerintah Daerah Kabupaten (Bupati sebagai Kepala Daerah), tetapi secara medis teknis mendapat pembinaan dari Dinas Kesehatan(Dinkes) Kabupaten/Kota dan Propinsi. Wewenang untuk menentukan luas wilayah kerja Puskesmas dilakukan oleh Bupati/Walikota berdasarkan saran dari Kepala Dinkes Kabupaten/Kota. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa fungsi Puskesmas, yaitu:a. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.b. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.2. 2. Pengelolaan PuskesmasTiga azas pokok pengelolaan Puskesmas, yaitu:a. Mengikutsertakan fungsi masyarakat Asas ini menjelaskan bahwa untuk mencapai tujuan tiap kegiatan maka peran serta masyarakat mulak diikutsertakan dalam kondisi apapun. Pengertian mengikutsertakan potensi masyarakat dalam melaksanakan kegiatankegiatan Puskesmas, adalah menggali berbagai potensi masyarakat sedemikian rupa, sehingga masyarakat dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan sendiri dapat menyelesaikan berbagai masalah kesehatan yang dihadapinya.b. Melaksanakan asas rujukan1) Sistem rujukana) Rujukan menurut Surat Keputusan (SK) Menteri Kesehatan RI No. 032/Birhub/72 tahun 1972, yakni melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap suatu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal (dalam arti dari unit yang berkemampuan kurang kepada unit yang berkemampuan cukup) dan secara horizontal (dalam arti sesama unit yang setingkat kemampuannya). b) Sistem rujukan adalah suatu sistem jaringan pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tangung jawab secara timbal balik atas timbulnya masalagh dari suatu kasus atau masalah kesehatan masyarakat, baik secara vertikal maupun horizontal, kepada yang lebih kompeten, terjangkau, dan dilakukan secara rasional.2) Jenis rujukana) Rujukan medis Rujukan menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang bersifat kosultasi penderita, untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tidakan operatif, dan lainlain. Pengiriman bahan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap. Mendatangkan atau mengirim tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk meningkatakn mutu pelayanan pengobatan setempat.b) Rujukan kesehatanRujukan menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan promotif, yang antara lain meliputi bantuan: Survei epidemiologi dan pemberantasan penyakit atas kejadian luar biasa atau berjangkitnya penyakit menular. Pemberian pangan atas terjadinya kelaparan di suatu wilayah. Penyidikan sebab keracunan, bantuan teknologi penanggulangan keracunan dan bantuan obatobatan atas terjadinya keracunan massal. Pemberian makanan, tempat tinggal, dan obatobatan untuk pengungsi atas terjadinya bencana alam. Saran dan teknologi untuk penyediaan air bersih atas masalah kekurangan air bersih bagi masyarakat umum. Pemeriksaan spesimen air di laboratorium kesehatan dan sebagainya.c. Bertanggung jawab penuh atas wilayah kerjanyaAzas kerja inilah yang membedakan peskemas dengan rumah sakit, karena rumah sakit hanya bertanggung jawab pada pasien yang datang berkunjung, tetapi Puskesmas harus bertanggung jawab untuk setiap masalah kesehatan yang terjadi di wilayah kerjanya, walaupun letaknya sangat jauh. Selain itu, karena adanya azas ini, maka Puskesmas dituntut untuk lebih mengutamakan tindakan penyakit dan bukannya pengobatan, atau dengan kata lain harus aktif terjun di masyarakat dan bukannya menanti masyarakat untuk datang ke Puskesmas.Pengelolaan obat di Puskesmas dapat dilakukan oleh seorang apoteker atau asisten apoteker. Tugas pokoknya adalah mengelola obatobatan yang ada di Puskesmas, meliputi:a. Perencanaan, yaitu menyusun perkiraan kebutuhan obat yang akan datang.b. Pengadaan, yaitu melaksanakan pengambilan obat dari gudang Farmasi.c. Penerimaan, yaitu melaksanakan penerimaan obat yang diserahkan dari institusi yang lebih tinggi atau menerima pengembalian obat dari bawah.d. Penyimpanan, yaitu kegiatan untuk mengamankan persediaan obat.e. Distribusi, yaitu kegiatan menyerahkan obat ke unitunit pelayanan.f. Penggunaan, yaitu kegiatan pemanfaatan obat untuk penderita yang sesuai.g. Pencatatan dan pelaporan, yaitu kegiatan membuat catatan dan laporan untuk tata usaha obatobatan di Puskesmas.Fungsi bidang farmasi di Puskesmas adalah untuk membantu dokter dalam melasanakan kegiatankegiatan di Puskesmas. Kegiatan pokok bidang farmasi, yaitu:a. Mempersiapkan pengadaan obat di Puskesmas.b. Mengatur penyimpanan obat dan alat kesehatan di Puskesmas.c. Mengatur administrasi obat di Puskesmas.d. Meracik obatobatan untuk diberikan kepada penderita sesuai perintah dokter.e. Membuat zat reagens untuk laboratorium.f. Mengatur distribusi obat sederhana untuk Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)/Keluarga Berencana (KB).g. Menyediakan obat untuk Puskesmas keliling atau Puskesmas pembantu.Kegiatan lain yang dilakukan oleh bidang farmasi untuk puskesmas, yaitu:a. Penyuluhan kesehtan terutama dalam bidang penggunaan obat keras dan bahaya narkotika.b. Pencatatan dan peloran kegiatankegiatan yang dilakukan.c. Membantu melaksanakan fungsi manajemen.d. Memegang inventaris peralatan medis. 2. 3. Program Pokok PuskesmasSemua kegiatan program pokok yang dilaksanakan di Puskesmas dikembangkan berdasarkan program pokok pelayanan kesehatan dasar (basic helath care services), seperti yang dianjurkan oleh badan kesehatan dunia (WHO), yang dikenal dengan basic seven WHO. Basic seven tersebut terdiri dari:a. Maternal and Child Health Care (MCHC)b. Medical Care (MC)c. Environmental Sanitation (ES)d. Health Education (HE) untuk kelompokkelompok masyarakate. Simple Laboratory (laboratorium sederhana)f. Communicable Disease Control (CDC)g. Simple Statistic (recording and reporting atau pencatatan dan pelaporan)Basic seven ini kemudian dikembangkan menjadi 12 program pokok, dan jika kemampuan staf Puskesmas memadai maka dapat berkembang menjadi 18 program pokok. Programprogram pokok tersebut:a. Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA)b. Keluarga Berencana (KB)c. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P3M)d. Usaha Peningkatan Gizie. Kesehatan Lingkunganf. Pengobatan, termasuk Pelayanan Darurat karena Kecelakaang. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM)h. Laboratorium Sederhanai. Kesehatan Sekolahj. Perawatan Kesehtan Masyarakatk. Kesehatan Jiwal. Kesehtan Gigi dan Mulutm. Kesehatan Matan. Kesehatan Olahragao. Kesehatan Lanjut Usiap. Kesehatan Kerjaq. Pencatatan dan Pelaporan dalam rangka Sistem Informasi Kesehatanr. Pembinaan Pengobatan TradisionalPelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil. Setiap kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD), dan dari semua program pokok Puskesmas diatas, basic seven WHO harus lebih diprioritaskan untuk dikembangkan sesuai dengan masalah kesehatan masyarakat yang potensial berkembang di wilayah kerja Puskesmas, kemampuan sumber daya manusia (staf) yang dimiliki oleh Puskesmas, dukungan sarana/prasarana yang tersedia di Puskesmas, dan peran serta masyarakat.