pengertian kontrak bisnis
DESCRIPTION
hukum kontrak bisnisTRANSCRIPT
![Page 1: Pengertian Kontrak Bisnis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082421/55cf98d8550346d03399ffbb/html5/thumbnails/1.jpg)
HUKUM KONTRAK BISNIS
1. Pengertian Kontrak Bisnis
Kontrak merupakan perjanjian yang bentuknya tertulis. Dalam suatu Kontrak bisnis, ikatan
kesepakatan di tuangkan dalam dalam suatu perjanjian yang bentuknya tertulis. Hal ini untuk
kepentingan kelak, jika dikemudian hari terjadi sengketa berkenaan dengan kontrak itu
sendiri, maka para pihak dapat mengajukan kontrak tersebut sebagai salah satu alat bukti.
Hukum kontrak merupakan bagian dari hukum privat, yakni bidang hukum yang konsentrasi
kajiannya adalah hak kewajiban yang dimiliki oleh seseorang itu sendiri, dimana wanprestasi
atau pelanggaran terhadap ketentuan yang telah diatur dalam kontrak menjadi urusan para
pihak yang terlibat dalam kontrak tersebut. Kontrak di Indonesia diatur dalam Kitab Undang-
undang Hukum Perdata (KUHPerdata) Buku III tentang Perikatan. Perikatan dapat lahir dari
perjanjian dan undang-undang. Perjanjian itu sendiri meliputi perjanjian yang bentuknya
tertulis (kontrak) dan perjanjian lisan. Dari Uraian singkat tersebut terlihat bahwa kontrak
dengan perikatan memiliki kaitan, yaitu bahwa kontrak merupakan salah satu sumber dari
perikatan.
2. Asas - Asas dalam Kontrak Bisnis.
Asas dimaknai sebagai hal-hal mendasar yang menjadi latar belakang lahirnya suatu norma
atau aturan atau kaidah. Sebelum membuat suatu aturan biasanya ditentukan dahulu asasnya
yang biasanya lebih bersifah filosofis. Asas-asas dalam kontrak bisnis di antaranya.
2.1. Asas Kebebasan Berkontrak:
Asas ini dimaknai dengan adanya keleluasaan atau kebebasan bagi para pihak yang
mengikatkan diri dalam suatu Kontrak untuk menentukan isi kontrak, bentuk kontrak, dan
apa pun yang diatur dalam kontrak. Asas ini tersirat dalam Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata
bahwa pada pokoknya perjanjian yang dibuat secara syah berlaku sebagai undang-undang
bagi yang membuatnya. Namun demikian, kebebasan yang di peroleh para pihak masih ada
batasannya, yaitu Undang-undang, Ketertiban umum, dan kesusilaan.
2.2. Asas Kekuatan Mengikat:
Hukum Kontrak Page 1
![Page 2: Pengertian Kontrak Bisnis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082421/55cf98d8550346d03399ffbb/html5/thumbnails/2.jpg)
Asas ini dimaknai dengan adanya ikatan dari para pihak ketika membuat kontrak. Para pihak
yang menandatangani kontrak terikat dengan apa yang telah ditandatanganinya dalam kontrak
tersebut. Asas yang tersirat dalam Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata bahwa pada pokoknya
perjanjian yang dibuat secara syah berlaku sebagai undang-undang bagi yang membuatnya.
Kata-kata”berlaku sebagai undang-undang” memiliki makna kekuatannya sama dengan
undang-undang, artinya memiliki daya paksa untuk mematuhi apa yang tertuang dalam
kontrak tersebut.
2.3. Asas Itikad Baik:
Asas ini memiliki makna yaitu kontrak yang di buat para pihak harus didasari dengan adanya
itikad baik di antara para pihak baik sebelum dibuatnya kontrak, pada saat dibuatnya kontrak
maupun setelah berlakunya kontrak. Asas ini tersirat dalam Pasal 1338 ayat (2) KUHPerdata.
2.4. Asas Kesepakatan:
Asas ini memiliki makna yaitu kesepakatan merupakan pangkal tolak dari mulai berlakunya
suatu kontrak atau mulai mengikatnya suatu kontrak bagi para pihak. Asas ini tersirat dalam
Pasal 1338 ayat (3) KUHPerdata jo. Pasal 1320 ayat (1) KUHPerdata.
Harus digaris bawahi asas bukanlah norma, jadi ketika terjadi pelanggaraa terhadap asas
maka tidak dapat dikatagorikan telah terjadi pelanggaraan hukum dengan adanya sanksi
hukum, melainkan telah terjadi pelanggaran asas dengan sanksi yang bersifat moral. Namun
apabila asas ini sudah tertuang dalam suatu norma atau aturan maka tentu saja
pelanggaraannya bukan merupakan pelanggaraan asas tetapi sudah termasuk pelanggaraan
hukum atau peraturan norma sehingga patut mendapat sanksi hukum.
3. Syarat-syarat sahnya Kontrak Bisnis.
Suatu Kontrak harus memenuhi empat syarat supaya kontrak sah secara hukum. Keempat
syarat syahnya Kontrak Bisnis di atur dalam Pasal 1320 KUHPerdata. Oleh karena empat
syarat tersebut merupakan ketentuan yang memaksa dalam arti harus dipenuhi, jika tidak
maka terdapat sanksi hukum yaitu kontrak tersebut tidak sah scara hukum.
4. Subjek dan Objek Kontrak Bisnis
Hukum Kontrak Page 2
![Page 3: Pengertian Kontrak Bisnis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082421/55cf98d8550346d03399ffbb/html5/thumbnails/3.jpg)
Kontrak dilakukan oleh dua orang atau lebih. Para pihak yang terlibat dalam kontrak
dinamakan subjek kontrak. Subjek kontrak bisnis sering dinamakan debitor dan kreditor.
Kreditor merupakan pihak yang berhak menuntut sedangkan debitor merupakan pihak yang
berkewajiban memenuhi tuntutan. Kewajiban debitor untuk memenuhi tuntutan kreditor
merupakan objek. Perjanjian yang sering juga dinamakan denga istilah prestasi. Menurut
Pasal 1234 KUHPerdata, prestasi ini dapat berupa memberi sesuatu, berbuat sesuatu dan
tidak berbuat sesuatu. Sesuatu disini tergantung dari maksud dan tujuan para pihak
mengadakan hubungan hukum.
Prestasi dari suatu kontrak harus memenuhi tiga syarat yakni:
4.1. Harus di perkenankan, artinya tidak boleh bertentangan dengan undang-undang,
ketertiban umum dan kesusilaan.
4.2. Harus mungkin dilaksanakan, artinya mungkin dilaksanakan menurut kemampuan
manusia.
4.3. Harus tertentu atau dapat ditentukan, artinya objek kontraknya harus terang dan jelas.
5. Wansprestasi dan Konsep Ganti Kerugian.
Prestasi harus dilaksanakan oleh debitor. Apabila debitor tidak dapat melaksanakan prestasi
maka debitor tersebut dikatagorikan telah wansprestasi atau tidak dipenuhinya prestasi.
Suatu debitor dikatakan wansprestasi apabila:
1. Debitor terlambat memenuhi prestasi
2. Debitor keliru memenuhi prestasi
3. Debitor tidak tunai memenuhi prestasi
4. Debitor sama sekali tidak memenuhi prestasi
Terhadap debitor yang wansprestasi, kreditor dapat mengajukan tuntutan terhadapnya.
Bentuk dari tuntutan dapat berupa:
1. Pemenuhan prestasi
Hukum Kontrak Page 3
![Page 4: Pengertian Kontrak Bisnis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082421/55cf98d8550346d03399ffbb/html5/thumbnails/4.jpg)
2. Pemenuhan prestasi disertai ganti rugi
3. Ganti kerugian
4. Pembatalan Kontrak
5. Pembatalan kontrak disertai ganti rugi
Ganti rugi konsepnya dapat berupa biaya, rugi dan bunga. Biaya diartikan dengan segala
pengeluaraan yang telah nyata-nyta dikeluarkan. Rugi diartikan segala kerugian yang
disebabkan karena musnahnya atau rusaknya barang-barang milik kreditor akibat kelalaian
debitor. Sedangkan bunga di artikan dengan hilangnya segala keuntungan yang diharapkan
atau sudah diperhitungkan.Kerugian sendiri ada bentuknya yang materiil dan ada yang
inmateriil.
6. Jenis - Jenis Kontrak Bisnis
Jenis-jenis kontrak bisnis dapat dilihat dari hubungan dan kondisi bisnis yang terjadi pada
suatu perusahaan. Terlepas dari bidang usaha yang dijalani, adapun macam-macam hubungan
dan kondisi bisnis tersebut yaitu sebagai berikut:
6.1. Hubungan bisnis antara perusahaan dengan kontraktor dan mitra bisnis
6.2. Hubungan bisnis antara perusahaan dengan pemasok
6.3. Hubungan bisnis antara perusahaan dengan distributor, retailer/agen penjualan
6.4. Hubungan bisnis antara perusahaan dengan konsumen atau debitur
6.5. Hubungan bisnis antara perusahaan dengan para pemegang saham
6.6. Hubungan bisnis antara perusahaan dengan kreditur yang memberikan fasilitas
kredit atau pinjaman
7. Sebab - Sebab Berakhirnya Kontrak Bisnis
Terdapat 10 sebab berakhirnya kontrak bisnis, yakni :
1. Pembayaran : dimaknai oleh dengan pemenuhan prestasi secara sukarela oleh debitor
Hukum Kontrak Page 4
![Page 5: Pengertian Kontrak Bisnis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082421/55cf98d8550346d03399ffbb/html5/thumbnails/5.jpg)
2. Penawaran pembayaran tunai dengan diikuti penitipan : dimaknai dengan adanya
keinginan memenuhi prestasi oleh debitor yang tidak ditanggapi oleh pihak kreditor.
3. Pembaharuan utang atau novasi ; dimakna dengan hapusnya kontrak lama seiring dengan
disepakatinya kontrak baru. Menurut pasal 1430 KUHP perdata, novasi dibedakan menjadi 3,
yakni : novasi objektif, novasi subyektif pasif, novasi subyektif.
4. Perjumpaan utang atau Kompensasi dimaknai dengan suatu keadaan dimana dua orang
atau lebih saling memiliki utang piutang secara timbal balik.
5. Persatuan utang ; maksudnya adalah perbuatan hukum dimana kreditor dan debitor bersatu.
6. Pembebasan utang dimaknai dengan perbuatan hukum dimana kreditor melepaskan haknya
untuk menagih kepada debitor.
7. Pembatalan kontrak dimaknai dengan adanya tindakan wanprestasi dari debitor, terdapat 3
syarat untuk terjadinya pembatalan kontrak, yakni : a. Kontrak harus bersifat timbal balik; b.
Harus ada tindakan wanprestasi; c. Harus dengan keputusan Hakim.
8. Berlakunya syarat batal dan ini terjadi pada kontrak bersyarat dengan syarat membatalkan
(conditional agreement).
9. Musnahnya objek kontrak, maksudnya objek yang menjadi inti dari kontrak ternyata tidak
ada.
10. Kadaluarsa atau lewat waktu, adalah suatu upaya untuk memperoleh sesuatu atau untuk
dibebaskan dari suatu tuntutan dengan lewatnya waktu tertentu dan atas syarat syarat yang
ditentukan oleh undang – undang. Jangka waktu tersebut biasanya 30 tahun. Lewat waktu ada
2 jenis, yaitu : lewat waktu untuk memperoleh hak dan lewat waktu untuk dibebaskan suatu
tuntutan
Hukum Kontrak Page 5
![Page 6: Pengertian Kontrak Bisnis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082421/55cf98d8550346d03399ffbb/html5/thumbnails/6.jpg)
REFERENSI
http://statushukum.com/hukum-kontrak.html
http://h3r1y4d1.wordpress.com/2011/10/29/peranan-kontrak-dalam-hukum-bisnis/
Hukum Kontrak Page 6