pengertian jihad

Download Pengertian jihad

If you can't read please download the document

Upload: andri-ismail

Post on 22-Jun-2015

5.276 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • 1. MEMAHAMI SYARIAH JIHAD FIESABILILLAH BAGIAN - I

2. PENGERTIAN JIHAD SECARA BAHASA - yang mempunyai artilebih dari 20 makna: semua berkisar padamakna : kemampuan, kesulitan, keluasan(kemampuan dan kesempatan), perang dansungguh-sungguh. Para ahli menafsirkan jihad secara bahasadengan ungkapan:mencurahkan segenap kemampuan ataubersungguh-sungguh dalam menundukkankesulitan. 3. JIHAD SECARA ISTILAH SYARI Syaikh Musthafa as Syuyuti mengatakan :- Yangbermakna bersungguh-sungguh (mencurahkankemampuan) dalam memerangi musuh Apabila disebutkan maka maknanyaadalah berperang melawan orang-orang kafiruntuk menegakkan kalimat Allah dan bahumembahu dalam mengerjakannya. 4. MAKNA JIHAD MENURUTMAZHAB SYAFII Amam Al-Bajuri berkata: Jihad artinyaberperang dijalan Allah,(Hasyiyatu Al-Bajuriala ibni al-Qasim 2/261) Imam Ibnu Hajar berkata: Dan secara SyarIJihad adalah mengerahkan tenaga dalammemerangi orang-orang kafir, ( Fathul Bari6/3). Al_Qastholani berkata: Memerangi orang-orang kafir untuk membela Islam danmeninggikan kalimatillah 5. MAKNA JIHAD MENURUTMAZHAB MALIKI Imam Abu Arafah berkata : Perangnya orang Islammelawan orang kafir yang tidak terikat perjanjian untukmeninggikan kalimatillah atau karena iamendatanginya, atau karena ia memasuki daerahnya, (Al-Lajnah As-Syariyyah hal.46). Ibnu Rusyd berkata: Setiap orang yang berpayah-payahkarena Allah berarti telah berjihad dijalan Allah. Namunsesungguhnya Jihad fie sabilillah kalau berdiri sendirimaka tidak ada maksud yang lain yaitu memerangi orangkafir dengan pedang sampai mereka masuk Islam ataumembayar jizyar dalam keadaan hina, ( Fie Jihadi Adabunwa Ahkamun, DR, Abdullah Azam hal.6) 6. MAKNA JIHAD MENURUTMAZHAB HANAFI Imam Ibnu Humam berkata: Jihad adalahmendakwahi orang kafir kepada Islam yangbenar dan memerangi mereka jika tidak maumenerima, (Hisyam Ibnu Abidin 4/121). Imam al-Kasani berkata: Mengerahkan segalakemampuan dengan berperang dijalan Allahdengan nyawa, harta dan lisan ataulainnya, atau melebihkan (mencurahkansegenap kemampuan) dalam hal itu, (Al-Jihadufi Sabilillah Haqiqatuhu waGhayatuhu, DR, Abdullah Ahmad al-Qadiri1/49). 7. MAKNA JIHAD MENURUTMAZHAB HAMBALIImam al-Baiy berkata: Jihadsecara syarI adalah ungkapankhusus untuk memerangi orang-orang kafir, (Min wasa ili DafilGhurba, Syaikh Salman Audahhal.41). 8. KESIMPULAN MAKNA JIHADMENURUT ISTILAH SYARA Memerangi orang-orang kafiruntuk meninggikankalimatillah, dengan senjata danmengerahkan segenapkemampuan serta saling bahumembahu dalam hal itu. 9. Bentuk jihadDIVENSIFBERTAHANDIFAIOPENSIFMENYERANGTHALABI 10. Beda jihad Thalabi dan Difai Jihad Thalabi: Memerangi Orang kafir diNegara mereka. Tujuannya menyebarkanIslam atau menundukkanmanusia dibawahpemerintahan Islam denganmembayar jizyah Hukumnya fardhukifayah, dan khalifah wajibmengirim pasukan jihadiminimal satu kali dalam satutahun. Jihad DifaI : Negara Islam di serang Negara Islam dikuasai/ dijajaholeh orang kafir. Wajib Ain bagi setiap mukminyang berada di wilayah ituuntuk berjihad. Jika tidak mampukewajibannya menyebarkepada mukmin terdekat danterus sampai seluruh duniamuslim. Kewajibannya sama dengankewajiban Shalat. 11. Jihad Thalabi (Q.S. 9:5)5. Apabila sudah habis bulan-bulan Haramitu, Maka Bunuhlah orang-orang musyrikinitu dimana saja kamu jumpai mereka, dantangkaplah mereka. Kepunglah mereka danintailah ditempat pengintaian. jika merekabertaubat dan mendirikan sholat danmenunaikan zakat, Maka berilah kebebasankepada mereka untuk berjalan.Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagiMaha Penyayang. 12. Jihad Thalabi(Q.S. 9:29)29. Perangilah orang-orang yang tidak berimankepada Allah dan tidak (pula) kepada hariKemudian, dan mereka tidak mengharamkanapa yang diharamkan oleh Allah danRasulNya dan tidak berDin dengan Din yangbenar (ad-Dinullah), (yaitu orang-orang) yangdiberikan Al-Kitab kepada mereka, sampaimereka membayar jizyah dengan patuhsedang mereka dalam keadaan tunduk. 13. Jihad Difai 15. Hai orang-orang yang beriman, apabilakamu bertemu dengan orang-orang yang kafiryang sedang menyerangmu, Maka janganlahkamu membelakangi mereka (mundur).(Q.S.8:15) 190. Dan perangilah di jalan Allah orang-orangyang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamumelampaui batas, Karena Sesungguhnya Allahtidak menyukai orang-orang yang melampauibatas. (Q.S. 2:190) 14. Pernyataan Ibnu Taimiyah Perang defensive (Difai)merupakan bentuk perangmelawan aggressor yang menyerang kehormatan danDin yang paling wajib, hukumnya wajib berdasarkanijma. Musuh yang menyerang yang merusak Din dandunia, tidak ada amalan yang lebih wajib setelahIman selain melawannya, tidak ada syarat apapununtuk melaksanakannya, tetapi mereka melawansesuai dengan kemampuan. Ini sudah ditegaskan parapara ulama madzhab kami dan selain mereka, makawajib dibedakan antara melawan dzalim kafir yangmenyerang dengan jihad melawan mereka di negrimereka, ( al_Fatawal al-Kubra 1/236). 15. Pernyataan Ibnu Qaiyim Perang defensive luas dan kewajibannya lebih umum dariperang opensive. Karena itu perang depensive wajib atas tiapindividu. Seorang budak berperang baik dengan izin tuannyamaupun tidak, seorang anak berperang meskipun tanpa izinorang tuanya, orang yang berhutang berperang meski tanpaizin orang yang menghutangi. Inilah Jihad kaum Musliminpada perang Uhud dan Khandaq. Dalam perang defensiveini, , tidak disyaratkan musuh dua kali lipat kaum musliminatau kurang dari itu, karena pada perang Uhud dan Khandaqjumlah musuh berlipat-lipat dari jumlah kaum Muslimin. Jihadtetap wajib atas mereka (sekalipun musuh berlipat-lipatjumlahnya) karena saat itu jihad dilaksanakan karenadharurah (terpaksa), bukan karena jihad atas pilihan sendiri. (Ibnu Qayyim, Al_Furusiyah hal:28). 16. WAJIB TANPA SYARAT Perang depensive wajib atas tiapindividu. Seorang budak berperang baik denganizin tuannya maupun tidak, seoranganak berperang meskipun tanpa izinorang tuanya, orang yang berhutangberperang meski tanpa izin orang yangmenghutangi 17. HUKUM JIHAD MENURUTMAZHAB HANAFI Hukum Asal dari Jihad adalah fardhu Kifayah, Jihad thalabiwajib dilakukan setelah dimulai dengan dakwah, hal iniapabila orang kafir tidak melakukan penyerangan terhadapnegara Islam. Maka wajib bagi imam (pemerintahan) NegaraIslam mengirim tentara kedaerah kafir sebanyak dua atausatu kali dalam setahun, dan bagi seluruh warga negaradiwajibkan membantu pemerintah. Dan Apabila ini telahdilaksanakan maka oleh sebagian kaum muslimin makagugurlah kewajiban bagi yang lain. Namun jika belummemadai maka kewajiban itu terus bergulir kepada muslimyang lain sampai setiap individu seperti kewajiban shalat(Majamau l-anhar fi shrhi Mulataqa l-Abhur). 18. Hukum Jihad menurut MazhabHanafi Apabila terdapat musuh yang mampumengalahkan satu Negara Islam, atau sebagianwilayah Islam, maka Hukum Jihad berobahmenjadi Fardhu Ain Maka Wanita dan budak diperbolehkan terjunkeMedan tempur tanpa izin suami dantuannya, Anak-anak tanpa izin orangtuanya, orang yang berhutang tanpa izin yangmemberi hutang (Majamau l-anhar fi shrhiMulataqa l-Abhur). 19. HUKUM JIHAD MENURUTMAZHAB MALIKI Jihad hukumnya Fardhu kifayahpada setiap Tahunnya, Apabilasebagian Umat Islam telahmelaksanakannya maka gugurlahkewajiban bagi yang lainnya Jihad berobah jadi Fardhu Ainkarena beberapa sebab: 20. Jihad Menurut Mazhab Maliki Imam menginstruksikan JihadAdanya serangan dari Musuh Islam kewilayahIslamAdanya Nazar bagi pribadi MuslimMaka hukum jihad sama dengan shalat:berlaku bagi wanita dan budak, miskipuntanpa izin suami dan tuannya, anak yangtanpa izin orang tuanya. (s Salik li Aqrabi lMasalik fi Mazhabi l Imam Malik). 21. Jihad Menurut Mazhab Syafii Jihad dimasa Rasul hukumnya ada yang fardhu kifayah dan adayang fardhu Ain. Setelah masa Rasul terbagi dua:1. Kaum Kafir berada diwilayah mereka, maka hukumnyafardhu kifayah, Apabila sebagian umat Islam telahmemenuhi kewajiban, maka gugurlah kewajiban itu bagiyang lainnya.2. Kaum Kafir memasuki wilayah Islam. Maka Wajib Bagisetiap Muslim untuk mempertahankan dan mengerahkanseluruh potensi yang dimilikinya. Apabila persiapan sudahmatang, maka wajib bagi seluruh umat termasukperempuan, anak-anak, budak, orang yang berutang untukberjihad, miskipun tanpa izin penanggung jawabnya. (Al-Minhaj karya Imam an-Nawawi). 22. Jihad menurut Mazhab Hambali Hukum Jihad fardhu Kifayah, Apabilasebagian telah melaksanakan maka gugurlahkewajiban yang lain Jihad menjadi Fardhu Ain dalam tiga kondisi:1. Apabila barisan Umat Islam telah berhadap-hadapan dengan musuh, wajib Ain bagimuslim yang berada dalam barisan itu. 23. Hukum Jihad Menurut MazhabHambali2. Apabila kaum kafir menyerang negaraIslam3. Apabila Imam mengeluarkanmobilisasi jihad secara umum. DanImam diwajibkan melakukan mobilisasiumum ini paling tidak sekali dalamsetahun. ( Al-Mugni karya IbnuQudamah) 24. Jihad tetap berlangsung meskipuntanpa Imam/Khalifah Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang berperangdiatas kebenaran, mereka meraih kemenangan sampai harihari kiamat, Nabi Isa bin maryam alaihisalam turun (darilangit), maka amir (pemimpin) kelompok tersebut berkatakepadanya, silahkan mengimami shalat, Nabi Isamenjawab: Tidak, sesungguhnya sebagian kalian adalahumara (pemimpin) atas sebagian yang lain sebagai bentukpenghormatan Allah kepada umat Islam ini.(HR.Muslim.No: 156 dan 1923). 25. KESIMPULAN HADITS DIATAS LA TAZDALU BERMAKNA SELALU BERPERANG DIATASHAQ BERSAMA IMAM (KHALIFAH) ATAU TANPA KHALIFAH. ADANYA KALIMAT MIN UMMATI MENUNJUKKANSEBAGIAN UMAT MUHAMMAD TIDAK SELURUHNYA(SELAIN MEREKA TETAP UMAT MUHAMMAD). KELOMPOK INI SELALU BERPEGANG KEPADA KEBENARANYANG JELAS DAN TERANG SEHINGGA MEMBAWA KEPADAKEMENANGAN MEREKA MEMILIKI PEMIMPIN DARI KALANGAN MEREKASENDIRI. LEGALITAS KEPEMIMPINAN MEREKA INI DIAKUI NABI ISASEBAGAI BENTUK KEUTAMAAN UMAT ISLAM. 26. Pernyataan Ibnu Qudamah Jika Imam tidak ada, maka Jihadtidak boleh ditunda (Al-Mughni maa asy-Syarhkabir, 10/374). 27. Pemimpin yang tidak melaksanakanperintah RasulullahDari Uqbah bin Malik berkata : Nabi SAWmengutus sebuah pasukan perang, maka sayamempersenjatai salah seorang diantara merekadengan pedang. Ketika pasukan pulang, laki-lakitersebut berkata, Seandainya anda melihatketika Rasulullah mencela kami habis-habisan, Beliau SAW bersabda: Apakah kaliantidak bisa mengangkat salah seorang di antarakalian sebagai pemimpin, ketika pemimpin yangkutunjuk tidak menjalankan perintahku? (HR.Abu Dau no.2627 dan Ahmad no. 16559). 28. Pernyataan Imam al-Juwaini Sebagian Ulama telah mengatakan: Jika suatu masa vacum(kosong) dari seorang Imam, maka menjadi kewajibanpenduduk setiap daerah untuk mengangkat seorang Imamdari kalangan orang yang capable (cakap), merekamelaksanakan arahan dan perintahnya serta menjauhilarangan larangannya, Jika mereka tidak melakukan halitu, mereka akan ragu-ragu dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban penting dan kebingungan dalam menghadapiperistiwa-peristiwa yang terjadi. (Perkataan Imam al-Juwainidalam Ghiyatul Umam fi At-Tiyas azh-Zhulam hal:388) 29. Pernyataan Ibnu Taimiyah kepadaSultan yang enggan berjihad Jika kalian tidak mempedulikan dan tidak maumembela Syam, maka kami akan mengangkatSultan sendiri yang mau melindungi danmempertahankannya (saat terjadi serbuan tar-tar), Dan mengatur roda pemerintahannya saatkondisi kembali Aman.( Perkataan IbnuTaimiyah dalam Al-Bidayah wanNihayah, 14/15). 30. Bersambung