pengertian islam

13
PENGERTIAN, KARAKTERISTIK DAN SUMBER AJARAN AGAMA ISLAM Khairunnisa Nazhifah Yudyawati 1506731795 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia 2015

Upload: khairunnisa-nazhifah

Post on 13-Apr-2017

182 views

Category:

Spiritual


0 download

TRANSCRIPT

PENGERTIAN, KARAKTERISTIK DAN SUMBER

AJARAN AGAMA ISLAM

Khairunnisa Nazhifah Yudyawati

1506731795

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Indonesia

2015

2

Daftar Isi

Daftar Isi……………………………………………………………………2

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….3

A. LATAR BELAKANG……………………………………………..3

B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………. 3

C. TUJUAN …………………………………………………………..3

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………. 4

A. PENGERTIAN ISLAM……………………………………………4

B. KARAKTERISTIK ISLAM…………………………………….. .4

1. Dalam masing masing bidang………………………………...4

2. Menurut Dr. Kaelany HD., MA…………………………….. .7

3. Menurut Yusuf Qordawi………………………………………8

C. SUMBER AJARAN ISLAM………………………………………8

1. Al-Qur’an………………………………………………………9

2. Hadis…………………………………………………………..10

3. Ijtihad………………………………………………………… 11

BAB III KESIMPULAN………………………………………………….12

DAFTAR PUSAKA………………………………………………………13

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Agama Islam adalah agama yang sempurna dan universal, ia berlaku

sepanjang waktu, kapanpun dan di manapun. Agama islam merupakan agama

penyempurna yang dibawakan oleh Baginda Rasulullah SAW dengan kitab

suci yang paling sempurna yaitu, al-qur’an. Kita, umat dari Nabi Muhammad

dapat dikatakan sebagai umat paling beruntung karena hidup saat islam sudah

diturunkan secara sempurna.

Sebagai umat islam, kita harus mengetahui pengertian islam,

karakteristik islam maupun sumber ajaran islam itu sendiri sehingga dapat

dihasilkan pemahaman Islam yang komprehensif. Hal ini diperlukan supaya

agama ini tidak hanya sekedar “status”, tetapi dapat di jalankan dengan penuh

keyakinan demi mewujudkan muslim dan muslimah yang nantinya dapat

menyebarkan agama islam walau hanya satu ayat (HR. Bukhori). Selain itu,

mempelajari dan mengetahui tentang islam juga dapat mempengaruhi pola

pikir dan sikap seseorang dimana kemudian hari dapat menjadi pribadi muslim

yang berkualitas.

Sehingga pada makalah ini, penulis akan menguraikan dan

menjelaskan tentang pengertian, karakteristik dan sumber ajaran islam.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah pengertian ajaran Islam?

2. Apakah karakteristik ajaran Islam?

3. Apakah sumber-sumber ajaran islam?

C. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian ajaran islam.

2. Mengetahui karakteristik ajaran islam.

3. Mengetahui sumber-sumber ajaran islam.

4

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ISLAM

Jika kita lihat agama Islam dari segi ajarannya, Islam adalah agama

sepanjang sejarah manusia, agama dari seluruh Nabi dan Rasul yang pernah

diutus oleh Allah SWT. Jika ditinjau dari arti etimologinya, Islam berasal dari

kata aslama-yuslimu-islaman yang bermakna selamat dan damai juga unduk,

patuh atau berserah diri. Islam juga merupakan agama sepanjang masa

(universal) , yang berarti bahwa tidak ada agama lain yang patut kita panut

kecuali agama Islam. Seperti firman Alla SWT :

)19: إن الدين عند هللا اإلسالم (آل عمران

Artinya : Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam(QS. 3:19).

Islam membagi ilmu atau ajaran yang wajibdipelajari ke dalam dua

kelompok, yaitu :

1. Fardhu 'ain,yaitu ilmu atau ajaran yng wajib dipelajari olelh umat muslim

tanpa keuali. Jika seorang muslim tidak mengetahui dan mempelajarinya,

maka ia berdosa. Mengapa? Hal ini dikarenakan ajaran ini harus dimiliki

oleh setiap orang agar kehidupan pribadinya selamat dunia akhirat, dan

kehidupan agar kehidupan bermasyaraatpun menjadi terjaga dan berjalan

dengan baik.

2. Fardhu kifayah, yaitu ilmu yang diwajibkan untuk dipelajari oleh sebagian

kaum muslimin sehingga terpenuhinya kecukupan atau kebutuhan akan

ajaran tersebut. Jika kecukupan itu tidak tercapai, maka kaum muslimin

menjadi berdosa semuanya. Contohnya adalah ilmu-ilmu alam, sosial,

hadits, tafsir, bahasa Arab, dan lain-lain.

B. KARAKTERISTIK ISLAM

Istilah karakteristik ajaran Islam terdiri dari dua kata: karakteristik dan

ajaran Islam. Kata karakteristik dalam kamus bahasa Indonesia, diartikan

sesuatu yang mempunyai karakter atau sifat yang khas. Islam dapat diartikan

5

agama yang diajarkan nabi Muhammad SAW yang berpedoman pada kitab

suci al Qur'an dan diturunkan di dunia ini melalui wahyu allah SWT. Berarti

karakteristik ajaran Islam dapat diartikan sebagai ciri yang khas atau khusus

yang mempelajari tentang berbagai ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia

dalam berbagai bidang agama, muamalah (kemanusiaan), yang didalamnya

temasuk ekonomi, social, politik, pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan

disiplin ilmu yang baik dan benar. Konsepsi Islam dalam berbagai bidang

yang menjadi karakteristiknya itu dapat dikemukakan sebagai berikut.

1. Dalam Bidang Agama

Menurut Nurcholis Majid dalam bukunya, bahwa dalam bidang

agama, Islam mengakui adanya pluralisme. Pluralisme menurut Nurcholis

adalah sebuah aturan Tuhan yang tidak akan berubah, sehingga juga tidak

mungkin dilawan atau diingkari.

Islam mengajarkan bahwa agama tidak boleh dipaksakan. (QS. Al-

Baqara:256). Inilah yang menjadi dasar toleransi agama yang menjadi ciri

khas Islam dalam sejarahnya yang otentik, suatu semangat yang

merupakan kelanjutan pelaksanaan ajaran Al-Quran.

2. Dalam Bidang Ibadah

Secara harfiah ibadah berarti bakti manusia kepada Allah SWT,

karena didorong dan dibangkitkan oleh akidah tauhid. Ibadah adalah

sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan mentaati

segala perintahNya dan menjauhi semua laranganNya.

3. Dalam Bidang Akidah

Akidah Islam bersifat murni baik dalam isinnya maupun

prosesnya. Murni dalam isinya artinya bahwa keyakinan tersebut

sedikitpun tidak boleh melenceng atau diberikan kepada yang lain selain

Allah SWT. Murni dalam prosenya artinya adalah bahwa dalam prosesnya

harus langsung tidak boleh diwakilkan atau melalui perantara.

4. Dalam Bidang Ilmu dan Kebudayaan

Karakteristik ajaran Islam dalam bidang ilmu dan kebudayaan

bersikap terbuka, akomodatif, tetapi juga selekttif. Dari satu segi Islam

6

terbuka dan sangat akomodatif untuk menerima berbagai masukan dari

luar, tetapi bersamaan denga itu Islam juga selektif, yakni tidak begitu saja

menerima selurh jenis ilmu dan kebbudayaan, melainkan ilmu dan

kebudayaann yang sejalan dengan Islam. Secara garis besar Islam menjadi

mata rantai yang penting dalam sejarah peradaban dunia.

5. Dalam Bidang Pendidikan

Sejalan dengan bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan tersebut

di atas, Islam juga memiliki ajaran yang khas dalam pendidikan. Islam

memandang bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap orang, laki-laki

maupun perempuan, dan berlangsung sepanjang hayat. Seperti yang

terkutip di hadist Rasul. "Menuntut ilmu itu adalah wajib bagi orang Islam

laki-laki dan perempuan. Tuntutlah ilmu mulai dari buaian hingga ke

liang lahat".

6. Dalam Bidang Sosial

Ajaran Islam dalam bidang sosial adalah yang paling menonnjol,

karena seluruh bidang ajaran Islam adalah untuk kesejahteraan manusia.

Islam menjunjung tinggi tolong menolong, saling menasehati tentang hak

dan kesabaran, kesetiakawanan, kerukunan antar tetangga, tenggang rasa

dan kebersamaan.

7. Dalam Bidang Kehidupan Ekonomi

Islam memandang bahwa kehidupan yang harus dijalani seorang

manusia adalah kehidupan yang seimbang antara dunia dan akhirat. Dari

sini dapat kita lihat bahwa Islam sangat memperhatikan kehidupan dunia,

dan kehidupan dunia tidak akan lepas dengan yang namanya ekonomi.

Maka cara terbaik untuk mensyukurinnya adalah dengan mengggunakan

dan memanfaatkannya dengan baik dan benar untuk keperluan ekonomi

yang menopang kehidupan dunia. Sehingga, hasil ekonomi yang kita dapat

halal dan berbuah barakah.

8. Dalam Bidang Kesehatan

Ciri khas Islam selanjutnya dapat dilihat dari konsepnya mengenai

kesehatan. Ajaran Islam memegang prinsip pencegahan lebih baik

daripada penyembuhan. Yang dalam bahasa Arab, prinsip ini berbunyi, al-

7

wiqayah khair min al-'laj. Untuk menuju pada upaya pencegahan tersebut,

Islam menekankan segi kebersihan lahir dan batin.

9. Dalam Bidang Politik

Ciri ajaran Islam selanjutnya dapat dijketahui melalui konsepsinya

dalam bidang politik. Dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 156 terdapat

perintah menaati ulil amri yang terjemahannya termasuk penguasa di

bidang politik, pemerintah dan negara. Jika pemimpin tersebut berpegang

teguh kepada tuntunan Allah SWT dan RasulNya, maka kita patut

mentaatinya, tetapi jika tidak maka boleh dikritik atau diberi saran agar

kembali ke jalan yang benar dengan cara-cara yang persuasif. Dan jika

pemimpin tersebut juga tidak menghiraukan, boleh saja untuk tidak

dipatuhi.

10. Dalam Bidang Pekerjaan

Islam memandang bahwa kerja sebagai ibadah kepada Allah SWT.

Atas dasar ini maka kerja yang dikehendaki Islam adalah kerja yang

bermutu, terarah kepada pengabdian kepada Allah SWT, dan kerja yang

bermanfaat bagi orang lain.

11. Islam Sebagai Disiplin Ilmu

Islam juga hadir sebagai sebuah disiplin ilmu, yaitu ilmu

keIslaman. Menurut Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Tahun

1985, bahwa yang termasuk disiplin ilmu keIslaman adalah Al-

Quran/Tafsir, Hadist/Ilmu Hadist, Ilmu Kalam, Filsafat, Tasawuf, Hukum

Islam (Fiqh), Sejarah dan Kebudayaan Islam serta Pendidikan Agama

Islam.

Menurut Dr. Kaelany HD., MA dalam bukunya Islam Agama

Universal, karakteristik ajaran Islam antara lain:

1. Ajarannya selain sederhana, rasional dan praktis, juga membangkitkan

kemampuan berpikir dan mendorong manusia untuk menggunakan akal

dan penalarannya (QS 3:190; 39:9; 6:98).

8

2. Kesatuan antara kebendaan dan kerohanian

Menurut pandangan islam, kemajuan spiritual dapat dicapai bila

manusia lain di dunia dan keselamatan spiritual baru dapat dicapai dengan

memanfaatkan sumber daya material.

3. Islam memberikan petunjuk bagi seluruh kehidupan manusia

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhira, dan janganlah kamu melupakan

bahagianmu dari (nikmatnya) duniawi dan berbuat baiklah sebagaimana

Allah berbuat baik, dan janganlah berbuat kerusakan di muka bumi.

Sungguh Allah tidak menyukai orang yang suka membuat kerusakan.”

(QS. 28:77)

4. Keseimbangan antara individu dan masyarakat

Islam mengakui keberadaan manusia sebagai individu dan

membela hak-hak asasinya (QS. 53:39)

5. Islam bersifat menyeluruh dan universal

Islam mengakui dan menganggap setiap orang memiliki tanggung

jawab pribadi kepada Tuhan, dan mempunyai kedudukan yang sama

sebagai makhluk-Nya.

6. Ketetapan dan perubahan

Al-Qur’an dan Al-Sunnah berisi pedoman yang abadi dari Tuhan

dan Rasul-Nya.

Menurut Yusuf Qordawi (1996:16) dalam bukunya Karakteristik

Islam, menjelaskan bahwa Islam memiliki beberapa ciri khusus.

1. Rabbaniyah

Agama yang tujuan akhirnya berhubungan baik dengan Allah.

Tujuan dan mengharapkan ridho Allah. Muslim yang orientasinya kepada

Allah disebut Muslim Rabbani (QS. 3:79).

2. Insaniyah

Agama yang sesuai dengan jiwa manusia. Semua perintah dan

larangan-Nya bermanfaat bagi manusia itu sendiri. Sehingga islam sangat

menekankan kemanusiaan (QS. 29:45).

9

3. Syumuliyah

Agama yang berlaku secara universal. Artinya, berlaku bagi semua

zaman, semua tempat dan semua kehidupan serta dapat diterima oleh

semua manusia. Dengan kata lain islam adalah agama Rahmatal lil alamin

(QS. 21:107).

4. Wasatiyah

Agama yang bersifat moderat (pertengahan). Artinya agama islam

mengajari semua manusia agar hidup seimbang antara dunia dan akhirat,

spiritual maupun material (QS. 2:201)

C. SUMBER AJARAN ISLAM

Sumber ajaran Islam pertama dan kedua (Al-Qur’an dan Hadits/As-

Sunnah) langsung dari Allah SWT dan Nabi Muhammad Saw. Sedangkan

yang ketiga (ijtihad) merupakan hasil pemikiran umat Islam, yakni para ulama

mujtahid (yang berijtihad), dengan tetap mengacu kepada Al-Quran dan As-

Sunnah.

1. Al-Qur’an

Al-Qur’an merupakan wahyu Allah yang disampaikan oleh

Rasulullah saw sebagai pedoman hidup umat manusia. Secara nahasa, Al-

Qur’an artinya bacaan, bacaan bagi orang-orang yang beriman. Dalam

hokum islam, Al-Qur’an merupakan sumber hokum yang pertama dan

utama, tidak ada boleh satu aturan yang bertentangan dengan Al-Qur’an.

Al-Qur’an merupakan sumber hukum pertama yang dapat

mengantarkan umat manusia menuju kebahagiaan hidup di dunia maupun

di akhirat.

Al-Qur’an sebagai asy-syifa akan menjadi obat penenang hati. An-

nur, menjadi cahaya yang dapat menerangi manusia. Al-furqan, sumber

hokum yang dapat membedakan antara hak dan batil. Al-huda, menjadi

petunjuk ke jalan yang benar.

10

2. Hadist

Menurut ahli, hadist identic dengan sunah yaitu, Segala perkataan,

perbuatan takrir (ketetapan), sifat, keadaan, tabiat, dan sirah (perjalanan

hidup) Nabi Muhammad saw. Namun menurut bahasa, hadist adalah

ucapan atau perkataan.

Hadist merupakan sumber hukum islam kedua setelah Al-Qur’an.

Barangsiapa yang memegang teguh kedua pusaka (Al-Qur’an dan Hadist),

dia akan selamat dunia akhirat. Jika Al-Qura’an sudah dijamin

kebenarannya oleh Allah, tidak demikian dengan hadist sehingga terdapat

Hadist Sahih (benar) dan Hadist Maudu (palsu).

Fungsi Hadist terhadap Al-Qur’an:

a. Menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an yang bersifat umum.

b. Memperkuat pernyataan yang ada di dalam Al-Qur’an.

c. Menerangkan maksud dan tujuan ayat.

d. Menetapkan hokum atau aturan yang tidak disebutkan secara zahir

dalam Al-Qur’an.

Macam-macam hadist dari segi banyaknya perawi:

a. Hadis Mutawatir, diriwayatkan oleh banyak sahabat.

b. Hadis masyhur, oleh dua orang atau lebih yang tidak mencapai

tingkatan mutawatir.

c. Hadis ahad, yang diriwayatkan oleh satu atau dua orang.

Macam-macam hadis dari segi kualitas perawi:

a. Hadis shahih, perawinya adil, kuat hafalannya, tidak cacat.

b. Hadis hasan, perawinya adil tetapi kurang kuat ingatannya.

c. Hadis daif, tidak memenuhi syarat yang dipenuhi hadis sahih/hasan.

d. Hadis maudu, hadis palsu

11

3. Ijtihad

Dalam istilah, Ijitihad artinya mencurahkan segenap tenaga dan

pikiran secara bersungguh-sungguh untuk menetapkan suatu hukum.

Ijtihad merupakan sumber hokum islam yang ketiga setelah Al-Quran dan

Hadis. Ijtihad dilakukan jika suatu permasalahan sudah dicari dalam Al-

Qur’an dan Hadis tapi tidak ditemukan hukumnya. Namun ijtihad tetap

tidak boleh bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadis. Orang yang

berijtihad disebut mujtahid. Ijtihad hanya boleh dilakukan oleh orang-

orang yang memenuhi syarat, yaitu:

a. Memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam terutama tentang

bahasa arab, ilmu tafsir, usul fiqih, dan tarikh.

b. Mengenal cara mengistinbat kan (perumusan) hokum dan ber qiyas.

c. Ber akhlakul qarimah

Bentuk ijtihad dapat dikelompokkan menjadi tiga macam:

a. Ijma

Kesepakatan para ulama mujtahid dalam memutuskan suatu perkara

atau hukum

b. Qiyas

Mempersamakan hokum suatu masalah yang belum ada kedudukan

hukumnya dengan masalah lama yang pernah ada karena ada alas an

yang sama.

c. Maslahah Mursalah

Cara dalam menetapkan hukun yang berdasarkan atas pertimbangan

kegunaan dan manfaatnya.

12

BAB III

KESIMPULAN

Seperti yang sudah diketahui, islam adalah ajaran agama paling sempurna

di muka bumi ini yang diturunkan oleh Allah melalui Al-Qur’an dan kepada

Rasulullah saw. Agama ini bersifat universal yang artinya menyeluruh dan

memiliki karakteristik-karakteristik tertentu. Yaitu rabaniyah, insaniyah,

syumuliah, watsaniyah dan masih banyak lagi.

Sumber ajaran islam sendiri terdiri dari tiga sumber, yaitu Al-Qur’an

sumber yang paling utama, Hadis sumber kedua yang merupakan sumber kedua,

dan Ijtihad sumber ketiga setelah Al-Quran dan Hadis. Dan beruntunglah orang-

orang yang berpegang teguh terutama pada Al-Qur’an dan juga Hadis.

13

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Wahyudin, dkk, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta, Grasindo, 2009).

Almusawa , Nabiel Fuad, Pendidikan Agama Islam, (Bandung, Syaamil Cipta

Media, 2005), cetakan I.

Amin , Ahmad, Fajar Islam, (Cirebon: 1967), cetakan I. Ilmy, Bachrul, Pendidikan Agama Islam, (Bandung, Grafindo, 2010), cetakan I. Kaelany HD, Dr. Islam Agama Universal, (Jakarta, Midada Rahma Press, 2010),

cetakan III. Majid , Nurcholis, Islam Doktrin dan Peradaban, (Jakarta: Yayasan Wakaf

Paramadina, 1992), cetakan II. Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam, (Jakarta, PT RajaGrafindo, 2004),

cetakan IX.

Razak , Nasruddin, Dienul Islam, (Bandung: al-ma'arif, 1977), cetakan II.