pengertian ideologi

Upload: rochim-ochim

Post on 13-Jul-2015

828 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MAKALAH PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI

Dosen pembimbing :Drs.Djoko Apriono Di susun oleh: Kelompok 9 Siti Mutmainah Feni Erlina Nur Aini Nurul Hidayah M.Beni Amirul Khafid

PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE 2011

KATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya kepada kami Sehingga kami dapat menyelaisaikan makalah ini yang telah diberikan oleh guru pembimbing kita Bpk.Djoko Apriono sebagai tugas Pendidikan Pancasila. Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan,maka kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Demikian sebagai pengantar kata dengan iringan serta harapan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Tuban,8 Desember 2011

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................... KATA PENGANTAR ....................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang............................................................................ BAB II PERMASALAHAN 1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 1.3 Tujuan............................................................................................... BAB IIi PEMBAHASAN A. PENGERTIAN IDEOLOGI.................................................................... B. HAKEKAT DAN FUNGSI IDEOLOGI...................................................... 1. Pancasila sebagai Ideologi Negara...............................................

1 2 3

4

5

6 7 8

2. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka............................................. 11 3. Fungsi Ideologi............................................................................. 12 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................. 13 B. Saran ..................................................................................... .. 13

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar belakang Masalah

Perjalanan hidup suatu bangsa sangat tergantung pada efektivitas penyelenggaraan negara. Pancasila sebagai dasar negara merupakan dasar dalam mengatur penyelenggaraan negara di segala bidang, baik bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, maupun hankam. Era globalisasi menuntut kesiapan segenap komponen bangsa untuk mengambil peranan sehingga dampak negatif yang muncul dapat segera diantisipasi. Pancasila dalam kedudukannya sebagai ideologi negara, diharapkan mampu menjadi filter untuk menyerap pengaruh perubahan zaman di era globalisasi ini. Keterbukaan ideologi pancasila terutama ditujukan dalam penerapannya yang berbentuk pola pikir yang dinamis dan konseptual. Ideologi negara merupakan hasil refleksi manusia atas kemampuannya mengadakan distensi (menjaga jarak) dengan dunia kehidupannya. Antara ideologi dan kenyataan hidup masyarakat terhadap hubungan dialektis, sehingga terjadi pengaruh timbal balik yang terwujud dalam interaksi yang di satu pihak memacu ideologi agar makin realistis dan di lain pihak mendorong masyarakat agar makin mendekati bentuk yang ideal ideologi mencerminkan cara berfikir masyarakat dan juga membentuk masyarakat menuju cita-cita.

BAB II PERMASALAHAN

1.2

- Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah pengertian dari Ideologi ? 2. Bagaimana Hakekat dan Fungsi Ideologi ? 3. Apa perbedaan Pancasila sebagai Ideologi Negara dan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka? 4. Mengapa Indonesia menggunakan Ideologi Terbuka?

1.3 -TujuanTujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui Pancasila sebagai Ideologi Terbuka mengandung makna bahwa nilai-nilai dasar pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangna zaman secara kreatif dengan memperhatikan tingkat kebutuhan dan perkembangan masyarakat Indonesia sendiri.

BAB III PEMBAHASANMemahami latar belakang historis dan konseptual Pancasila dan UUD 1945 merupakan suatu bentuk kewajiban bagi setiap warga negara seebelum melaksanakan nilai-nilanya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kewajiban tersebut merupakan konsekuensi formal dan konsekuensi logis dalam kedudukan kita sebagai warga negara, karena kedudukan pancasila sebagai dasar negara (filsafat negara), maka setiap warga negara wajib loyal kepada dasar negaranya.

A. PENGERTIAN IDEOLOGINama ideologi berasal dari kata ideas dan logos. Idea berarti gagasan,konsep, sedangkan logos berarti ilmu. Pengertian ideologi secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan keagamaan.

Beberapa pendapat mengenai Ideologi dari para ahli, diantaranya sebagai berikut : a. Soerjanto Puspowardoyo Ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek pengetahuan dan nilai secara keseluruhan menjadi landasan seseorang atau masyarakat untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya. Berdasarkan pemahaman yang dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar dan tidak benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.

c. A.Destult de Tracy Ideologi adalah bagian dari filsafat yang merupakan ilmu yang mendasari ilmu-ilmu lain seperti pendidikan, etika, politik, dan sebagainya.

h. Dr.Alfian Ideologi adalah suatu pandangan atau system nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan.

Dari pendapat-pendapat tersebut, hal yang harus dipahami adalah bahwa suatu ideology pada umumnya mewujudkan pandangan khas tentang pentingnya kerja sama antar manusia dalam kerja, hubungan manusia dengan kekuasaan (politik Negara), sumber kekuasaan bagi penguasa, dan tingkat kesederajatan antar manusia. Sebagai akibat kekhasan tersebut suatu ideology bis saja tidak dimengerti oleh kelompok lain yang tidak mau menerimanya dan tidak jarang pula suatu ideology menjadi beku, kaku, dan tidak berubah, serta menuntut para pengikutnya untuk patuh terhadap ajarannya.

B. HAKEKAT dan FUNGSI IDEOLOGI1. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

Pancasila sebagai Ideologi Negara adalah mengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai dasar Negara mempunyai sifat imperatif dan memaksa, artinya setiap warga Negara Indonesia harus tunduk dan taat kepadanya. Siapa saja yang melangggar Pancasila sebagai dasar Negara, harus ditindak menurut hukum yakni hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan kata lain pengamalan Pancasila sebagai dasar Negara disertai sanksi-sanksi hukum. Sedangkan pengamalan Pancasila sebagai weltanschuung, yaitu pelaksanaan Pancasila dalam hidup sehari-hari tidak disertai sanksi-sanksi hukum tetapi mempunyai sifat mengikat, artinya setiap manusia Indonesia terikat dengan cita-cita yang terkandung di dalamnya untuk mewujudkan dalam hidup dan kehidupanya, sepanjang tidak melanggar peraturan perundangundangan yang barlaku di Indonesia.

Jadi, jelaslah bagi kita bahwa mengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia mempunyai sifat imperatif memaksa. Sedangkan pengamalan atau pelaksanaan Pancasila sebagai pandangan hidup dalam hidup sehari-hari tidak disertai sanksi-sanksi hukum tetapi mempunyai sifat mengikat.

Pancasila sebagai filsafat bangsa dan Negara dihubungkan fungsinya sebagai dasar Negara, yang merupakan landasan ideal bangsa Indonesia dan Negara Republik Indonesia dapatlah disebut pula sebagai ideologi nasional atau ideologi Negara. Artinya pancasila merupakan satu ideologi yang dianut oleh Negara atau pemerintah dan rakyat Indonesia secara keseluruhan, bukan milik atau monopoli seseorang ataupun sesuatu golongan tertentu. Sebagai filsafat atau dasar kerohanian Negara, yang meruapakn cita-cita bangsa, Pancasila harus dilaksanakan atau diamalkan, yang mewujudkan kenyataan dalam penyelenggaraan hidup kenegaraan kebangsaan dan kemasyarakatan kita.Bila terjadi kesenjangan dalam kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan, kita harus kembali kepada filsafat Negara Republik Indonesia untuk mencari jalan keluarnya atau untuk meluruskan kembali.

2. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA Pancasila dilihat dari sifat- sifat dasarnya, dapat dikatakan sebagai ideologi terbuka. Pancasila Sebagai ideologi terbuka memiliki dimensi- dimensi idealitas, normatif dan realitas. Rumusan- rumusan pancasila sebagai ideologi terbuka bersifat umum, universal, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Pancasila memiliki dua hal yang harus dimiliki oleh ideologi yang terbuka yaitu cita cita yang ( nilai ) bersumber dari kehidupan budaya masyarakat itu sendiri. Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri bukan bangsa lain. Pancasila merupakan wadah / sarana yang dapat mempersatukan bangsa itu sendiri karena memiliki falsafah dan kepribadian yang mengandung nilai nilai luhur dan hukum. Pancasila juga memiliki cita cita moral dan merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sebagai ideologi terbuka, Pancasila juga memiliki fleksibel dan kelenturan kepekaan kepada perkembangan jaman. Sehingga nilai nilai Pancasila tidak akan berubah dari zaman ke zaman. Dan Pancasila harus memiliki kesinambungan atau saling interaksi dengan masyarakat nya. Maka, apa yang menjadi tujuan negara dapat tercapai tanpa ada nya pertentangan. Semua orang tanpa terkecuali harus mengerti dan paham betul tentang tujuan yang ada dalam Pancasila tersebut. Dengan demikian secara ideal konseptual, Pancasila adalah ideologi, kuat, tangguh, bermutu tinggi dan tentunya menjadi acuan untuk semangat bangsa Indonesia.

Bukti Pancasila sebagai ideologi terbuka : a. Pancasila memiliki pandangan hidup dan tujuan serta cita cita masyarakat Indonesia b. Tekad untuk mengembangkan kekreatifitasan dan dinamis untuk mencapai tujuan nasional c. Pengalaman sejarah bangsa Indonesia d. Terjadi atas dasar keinginan bangsa ( masyarakat ) Indonesia sendiri tanpa campur tangan atau paksaan dari sekelompok orang e. Isinya tidak operasional f. Menginspirasikan kepada masyarakat agar bertanggung jawab sesuai dengan nilai nilai Pancasila g. Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima oleh semua masyarakat yang memiliki latar belakang dan budaya yang berbeda. Faktor pendorong keterbukaan ideologi pancasila Faktor yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan ideologi Pancasila adalah sebagai berikut: a. Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yang berkembang secara cepat. b. Kenyataan menunjukkan, bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan beku dikarenakan cenderung meredupkan perkembangan dirinya. c. Pengalaman sejarah politik kita di masa lampau. d. Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat abadi dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai tujuan nasional. Keterbukaan ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam penerapannya yang berbentuk pola pikir yang dinamis dan konseptual dalam dunia modern. Kita mengenal ada tiga tingkat nilai, yaitu nilai dasar yang tidak berubah, nilai instrumental sebagai sarana mewujudkan nilai dasar yang dapat berubah sesuai keadaan dan nilai praktis berupa pelaksanaan secara nyata yang sesungguhnya. Nilai-nilai Pancasila dijabarkan

dalam norma norma dasar Pancasila yang terkandung dan tercermin dalam Pembukaan UUD 1945. Nilai atau norma dasar yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 ini tidak boleh berubah atau diubah. Karena itu adalah pilihan dan hasil konsensus bangsa yang disebut kaidah pokok dasar negara yang fundamental (Staatsfundamentealnorm). Perwujudan atau pelaksanaan nilai-nilai instrumental dan nilai-nilai praktis harus tetap mengandung jiwa dan semangat yang sama dengan nilai dasarnya.

Kebenaran pola pikir seperti yang terurai di atas adalah sesuai dengan ideologi yang memiliki tiga dimensi penting yaitu Dimensi Realitas, Dimensi Idealisme dan Dimensi Fleksibilitas. Indonesia adalah sebuah negara dan sebuah negara memerlukan sebuah ideologi untuk menjalankan sistem pemerintahan yang ada pada negara tersebut, dan masing-masing negara berhak menentukan ideologi apa yang paling tepat untuk digunakan, dan di Indonesia yang paling tepat adalah digunakan adalah ideologi terbuka karena di Indonesia menganut sistem pemerintahan demokratis yang di dalamnya membebaskan setiap masyarakat untuk berpendapat dan melaksanakan sesuatu sesuai dengan keinginannya masing-masing. Maka dari itu, ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah yang paling tepat untuk digunakan oleh Indonesia. Kita harus menempatkan Pancasila dalam pengertian sebagai moral, jiwa, dan kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia

keberadaanya/lahirnya bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia. Selain itu,Pancasila juga berfungsi sebagai kepribadian bangsa Indonesia. Artinya, jiwa bangsa Indonesia mempunyai arti statis dan dinamis. Jiwa ini keluar diwujudkan dalam sikap mental, tingkah laku, dan amal perbuatan bangsa Indonesia yang pada akhirnya mempunyai cirri khas. Sehingga akan muncul dengan sendirinya harapan optimisme dan motivasi yang sangat berguna dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. 3. FUNGSI IDEOLOGI Suatu ideologi pada dasarnya merupakan hasil refleksi manusia atas kemampuannya mengadakan distansi (jaga jarak) dengan dunia kehidupannya. Antara ideologi dan kenyataan hidup masyarakat terjadi hubungan dialektis, sehingga berlangsung pengaruh timbal balik yang terwujud dalam interaksi yang disatu pihak memacu ideologi agar semakin realistis dan di lain pihak mendorong masyarakat supaya

semakin mendekati bentuk yang ideal. Ideologi mencerminkan cara berfikir masyarakat dan juga membentuk masyarakat menuju cita-cita. Berdasarkan uraian di atas, dapatlah dikemukakan bahwa ideologi mempunyai fungsi sebagai berikut; a. Struktur kognitif,yaitu keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian dalam alam sekitarnya. b. Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia. c. Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk melangkah dan bertindak. d. Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya. e. Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan. f. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati,serta bertingkah laku sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung di dalamnya.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN Dari penjelasan yang telah kami uraikan, kami penyimpulkan bahwasannya pancasila sebagai Ideologi terbuka harus mampu menyelesaikan diri dengan situasi dan kondisi zaman yang terus mengalami perubahan. Akan tetapi bukan berarti bahwa nilai dasar pancasila dapat diganti dengan nilai dasar lain atau meniadakan jati diri bangsa Indonesia. B. SARAN Dalam pembuatan makalah ini masih kurang sempurna, oleh karena itu penulis meminta kritik dan saran yang membangun agar dalam penulisan makalah berikutnya lebih baik dari yang sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA