pengertian dan ruang lingkup filsafat pendidikan

21
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT PENDIDIKAN MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Dosen Pengampu oleh Aliet Noorhayati Sutrisno, M.Phil oleh : 1. Agus Sutisno (150641188) KELAS : SD-15.A4 SEMESTER : I (SATU) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

Upload: agus-sutisno

Post on 10-Apr-2016

63 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT PENDIDIKAN

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Filsafat PendidikanDosen Pengampu oleh Aliet Noorhayati Sutrisno, M.Phil

oleh :

1. Agus Sutisno (150641188)

KELAS : SD-15.A4SEMESTER : I (SATU)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON2015

Page 2: Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dari zaman dahulu sampai sekarang manusia tidak terlepas dari masalah-masalah atau

pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan yang mengganggu pikiran sesorang. Tentu saja

untuk mengatasi hal tersebut manusia perlu mencari jawaban sendiri yang bisa memecahkan

atau menjawab pertanyaan – pertanyaan tersebut. Dalam hal ini diperlukan logika atau nalar

manusia yang membuat masalah-masalah tersebut terpecahkan yang mana disebut dengan

filsafat.

Filsafat dibutuhkan manusia dalam upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

timbul dari diri manusia tersebut. Maka jawaban merupakan hasil pemikiran yang sistematis,

integaral, menyeluruh, dan mendasar. jawaban seperti itu juga digunakan untuk mengatasi

masalah-masalah yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk bidang

pendidikan.

Filsafat dapat dikatakan sebagai usaha untuk memahami atau mengerti semesta dalam

hal makna (hakikat) dan nilai-nilainya (esensi) yang tidak cukup dijangkau hanya dengan

panca indra manusia sekalipun. Bidang filsafat sangatlah luas dan mencangkup secara

keseluruhan sejauh dapat dijangkau oleh pikiran. Filsafat berusaha untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan tentang asal mula dan sifat dasar alam semesta tempat manusia hidup

serta apa yang merupakan tujuan hidupnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penyusun menyusun rumusan masalah yaitu

sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan filsafat?

2. Apa yang dimaksud dengan pendidikan?

3. Apa yang dimaksud dengan filsafat pendidikan?

4. Bagaimana Ruang Lingkup Bahasan Filsafat pendidikan?

Page 3: Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan

C. Tujuan Penulis

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dijelaskan diatas, adapun

tujuan penyusun dalam melakukan penyusunan makalah ini adalah yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian filsafat.

2. Untuk mengetahui pengertian pendidikan.

3. Untuk mengetahui pengertian filsafat pendidikan.

4. Untuk mengetahui Ruang Lingkup Bahasan Filsafat Pendidikan.

D. Metode Penulisan

Dalam penyusunan makalah ini, penyusun menggunakan metode studi pustaka.

Penyusun mendapat sumber dari buku dan internet yang kemudian disusun dan dijabarkan

kembali dengan bahasa yang sesuai kemampuan dan keterampilan.

E. Sistematika Penulis

Makalah ini disusun dengan menentukan judul terlebih dahulu. Kemudian dari judul

makalah tersebut dirumuskan rumusan masalahnya yang kemudian rumusan masalah ini di

simpan pada BAB I Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan dalam

makalah ini, metode yang digunakan penulis dalam menyusun makalah, dan sistematika

penulisan atau kerangka dalam makalah ini. Dalam BAB II dipaparkan berbagai

pembahasan yang terkait dengan materi atau judul yang sesuai dengan rumusan masalah.

Kemudian dalam BAB III yaitu penutup yang terdiri atas kesimpulan dari pembahasan dan

saran penyusun kepada beberapa pihak. Dan pada akhir disertai dafatar pustaka.

Page 4: Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Filsafat

Kata filsafat merupakan bentuk kata Arab yaitu “falsafah” dan berasal dari bahasa

Yunani yaitu “Philosophia”. Taniredja, dkk (2011: 13) mengatakan, secara etimologis kata

filsafat yang berasal dari bahasa Yunani asal katanya adalah “Phillein yang berarti cinta dan

“Shophos” atau “Sophia” yang berarti hikmah atau kebijaksanaan atau kearifan. Cinta berarti

hasrat yang besar dan berkobar-kobar, menyala-nyala atau kesungguhan yang dalam.

Kebijaksanaan artinya kebenaran sejati, dan filsafat dapat pula dipahami sebagai

hasrat/kecintaan terhadap kebenaran dan kebijakan yang hakiki (Dianasari, 2015: 1).

Menurut Harun Nasution (dalam Jalaluddin dan Abdullah, 2007: 16), mengemukakan

bahwa Filsafat adalah berfikir menurut tata tertib (logika), bebas (tidak terikat pada tradisi,

dogma, serta agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar

persoalan.

Menurut Rizal dan Misnal (2006: 3) ada beberapa pengertian filsafat yang diklasifikasikan

yaitu sebagai berikut :

a. Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang

biasanya diterima secara tidak kritis.

b. Filsafat adalah suatu proses kritik untuk pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang

sangat kita junjung tinggi.

c. Filsafat adalah usaha menggambarkan keseluruhan. Artinya filsafat berusaha untuk

mengkombinasikan hasil bermacam-macam sains dan pengalaman kemanusiaan sehingga

menjadi pandangan yang konsisten tentang alam.

d. Filsafat adalah analisis logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep.

e. Filsafat adalah sekumpulan problema yang langsung, yang mendapat perhatian dari

manusia dan yang dicarikan jawabannya oleh ahli-ahli filsafat.

Dari pengertian secara etimologi, Harun Nasution (dalam Prasetya, 1997: 9) memberikan

definisi filsafat sebagai berikut:

Page 5: Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan

a. Pengetahuan tentang hikmah.

b. Pengetahuan tentang prinsip atau dasar-dasar.

c. Mencari kebenaran.

d. Membahas dasar-dasar dari apa yang dibahas.

Menurut Al-Kindi, sebagai ahli pikir pertama dalam filsafat Islam yang memberikan

pengertian filsafat dikalangan umat Islam, membagi filsafat itu dalam tiga lapangan:

a. Ilmu Fisika (al-ilmu al-tabbiyyat), merupakan tingkatan terendah.

b. Ilmu Matematika (al-ilmu al-riyadil), merupakan tingkatan tengah.

c. Ilmu Ketuhanan (al-ilmu al-rububiyyat) merupakan tingkatan tertinggi.

Menurut Immanuel Kant (1724-1804 M), mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pokok dan

pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu:

a. Apakah yang dapat kita ketahui (dijawab oleh metafisika).

b. Apakah yang boleh kita kerjakan (dijawab oleh etika).

c. Sampai di manakah penghargaan kita (dijawab oleh agama).

d. Apakah yang dinamakan manusia (dijawab oleh antropologi).

2. Pengertian Pendidikan

Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan me sehingga

menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan. dalam memelihara dan

memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan

kecerdasan pikiran (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991: 232). Selanjutnya, pengertian

“pendidikan” menurut Kamus Besar Bahasa indonesia ialah proses pengubahan sikap dan

tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan pelatihan.

Pendidikan merupakan proses mendidik, membina, mengendalikan, mengawasi,

memengaruhi, dan mentransmisikan ilmu pengetahuan yang dilaksanakan oleh para pendidik

kepada anak didik untuk membebaskan kebodohan, meningkatkan pengetahuan, dan

membentuk kepribadian yang lebih baik dan bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. (Aliet

Noorhayati Sutrisno, 2014: 17).

Pendidikan dalam arti khusus hanya dibatasi sebagai usaha orang dewasa dalam

membimbing anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya. Setelah anak

Page 6: Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan

menjadi dewasa dengan segala cirinya, maka pendidikan dianggap selesai. Pendidikan dalam

arti khusus ini menggambarkan upaya pendidikan yang terpusat dalam lingkungan keluarga

Pendidikan dalam arti umum mencakup segala usaha dan perbuatan dari generasi tua

untuk mengalihkan pengalamannya, pengetahuannya, kecakapannya, serta keterampilannya

kepada generasi muda untuk memungkinkannya melakukan fungsi hidupnya dalam pergaulan

bersama, dengan sebaik-baiknya.

Dalam pengertian yang agak luas, pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses

dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan

cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam pengertian yang luas dan

representatif (mewakili/mencerminkan segala segi), pendidikan ialah ... the total process of

developing human abilities and behaviors, drawing on almost all lifes’s expriences

(Tardif,1987). (Seluruh tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan dan perilaku-

perilaku manusia dan juga proses penggunaan hampir seluruh pengalaman kehidupan).

Pendidikan merupakan usaha dari manusia dewasa yang telah sadar akan

kemanusiannya dalam membimbing, melatih, mengajar, dan menanamkan nilai-nilai serta

dasar-dasar pandangan hidup kepada generasi muda agar nantinya menjadi manusia yang

sadar dan bertanggung jawab akan tugas-tugas hidupnya sebagai manusia, sesuai dengan sifat

hakikat dan ciri-ciri kemanusiaanya. Dan pendidikan formal disekolah hanyalah bagian kecil

saja dari padanya, tetapi merupakan inti dan tidak bisa lepas kaitannya dengan proses

pendidikan secara keseluruhannya.

Proses pendidikan adalah proses perkembangan itu secara alamiah ialah kedewasaan,

kematangan dari kepribadian manusia.

Pendidikan diartikan sebagai suatu proses usaha dari manusia dewasa yang telah sadar

akan kemanusiaan dalam membimbing, melatih, mengajar dan menanamkan nilai-nilai dan

dasar-dasar pandangan hidup kepada generasi muda, agar nantinya menjadi manusia yang

sadar dan bertanggung jawab akan tugas-tugas hidupnya sebagai manusia, sesuai dengan sifat

hakiki dan ciri-ciri kemanusiaannya. Dengan kata lain, proses pendidikan merupakan

rangkaian usaha membimbing, mengarahkan potensi hidup manusia yang berupa kemampuan

dasar dan kehidupan pribadinya sebagai makhluk individu dan makhluk sosial serta dalam

hubungannya dengan alam sekitarnya agar menjadi pribadi yang bertanggung jawab.

Page 7: Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan

Dalam GBHN Tahun 1973 dikemukakan pengertian pendidikan, bahwa, “Pendidikan

pada hakekatnya merupakan suatu usaha yang disadari untuk mengembangkan kepribadian

dan kemampuan manusia, yang dilaksanakan di dalam maupun di luar sekolah, dan

berlangsung seumur hidup”.

Berdasarkan uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan

merupakan kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih di mana kegiatan tersebut kita

laksanakan sebagai suatu usaha untuk mentransformasikan nilai-nilai, perasaan dan

pengetahuan serta keterampilan.

3. Pengertian Filsafat Pendidikan

Menurut (Aliet Noorhayati Sutrisno, 2014: 17), Filsafat pendidikan adalah

pengetahuan yang menyelidiki subtansi pelaksanaan pendidikan yang berkaitan dengan

tujuan, latar belakang, cara, hasil, dan hakikat ilmu pendidikan yang berhubungan dengan

analisis kritis terhadap struktur dan kegunaanya.

Filsafat pendidikan juga bisa didefinisikan sebagai kaidah filosofis dalam bidang

pendidikan yang menggambarkan aspek-aspek pelaksanaan falsafah umum dan

menitikberatkan pada pelaksanaan prinsip-prinsip dan kepercayaan yang menjadi dasar dari

filsafat umum dalam upaya memecahkan persoalan-persoalan pendidikan secara praktis.

Keberadaan filsafat dalam ilmu pendidikan, menurut Arifin (dalam Jalaluddin dan

Abdullah, 2007: 19), bukan merupakan insidental artinya filsafat itu merupakan teori umum

dari pendidikan, landasan dari semua pemikiran mengenai pendidikan. Filsafat mengajukan

pertanyaan-pertanyaan dan menyelidiki aspek-aspek realita dan pengalaman yang banyak

didapatkan dalam bidang pendidikan.

Menurut Prof. Dr. Hasan Langgulung (dalam Prasetya, 1997: 22), dalam bahasanya

mengenai filsafat pendidikan diberi definisi sebagai berikut:

a. Filsafat pendidikan adalah penerapan metode dan pandangan filsafat dalam bidang

pengalaman manusia yang disebut pendidikan.

b. Filsafat pendidikan adalah aktivitas pemikiran teratur yang menjadi filsafat sebagai

medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyeleraskan, mengharmoniskan dan

menerapkan nilai-nilai dan tujuan-tujuan yang ingin dicapainya.

Page 8: Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan

c. Filsafat pendidikan adalah aktivitas yang dikerjakan oleh pendidik dan filosof-filosof

untuk menjelaskan proses pendidikan, menyelaraskan, mengkritik dan merubahnya

berdasar pada masalah-masalah kontradiksi-kontradiksi budaya.

d. Filsafat pendidikan adalah teori atau ideologi pendidikan yang muncul dari sikap filsafat

seseorang pendidik, dari pengalaman-pengalamannya dalam pendidikan dan kehidupan

dari kajiannya tentang berbagai ilmu yang berhubungan dengan pendidikan, dan berdasar

itu pendidik dapat mengetahui sekolah berkembang.

e. Filsafat pendidikan harus mampu memberikan pedoman kepada para perencana

pendidikan, dan orang-orang yang bekerja dalam bidang pendidikan. Hal tersebut akan

mewarnai perbuatan mereka secara arif dan bijak, menghubungkan usaha-usaha

pendidikannya dengan falsafah umum, falsafah bangsa dan negaranya. Pemahaman akan

filsafat pendidikan akan menjauhkan mereka dari perbuatan meraba-raba, mencoba-coba

tanpa rencana dalam menyelesaikan masalah-masalah pendidikan.

Cara kerja dan hasil filsafat dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah hidup

dan kehidupan manusia, di mana pendidikan merupakan salah satu aspek dari kehidupan

tersebut, karena hanya manusialah yang dapat melaksanakan pendidikan. Oleh karena itu,

pendidikan membutuhkan filsafat? Karena masalah-masalah pendidikan tidak hanya

menyangkut pelaksanaan pendidikan, yang hanya terbatas pada pengalaman. Dalam

pendidikan akan muncul masalah-masalah yang lebih luas, lebih dalam, serta lebih kompleks,

yang tidak terbatasi oleh pengalaman maupun fakta-fakta pendidikan yang faktual.

Filsafat, jika dilihat dari fungsinya secara praktis adalah sebagai sarana bagi manusia

untuk dapat memecahkan berbagai problematika kehidupan yang dihadapinya, termasuk

dalam problematika di bidang pendidikan. Oleh karena itu, apabila dihubungkan dengan

persoalan pendidikan secara luas, dapat disimpulkan bahwa filsafat merupakan arah dan

pedoman dasar bagi tercapainya pelaksanaan dan tujuan pendidikan.

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa filsafat pendidikan dapat dilakukan pada

gejala macam dan bentuk pendidikan, termasuk pendidikan Islam, dengan menentukan

prinsip-prinsip dan kepercayaan-kepercayaan yang berasal dari ajaran Islam atau sesuai

dengan jiwa ajaran Islam yang mengandung kepentingan pelaksanaan dan bimbingan dalam

pendidikan. Mengingat antara filsafat dan pendidikan mempunyai keterkaitan erat dan kokoh,

maka tugasnya pun seiring yaitu berupaya bersama dalam memajukan hidup umat manusia.

Page 9: Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan

Berdasarkan uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa filsafat pendidikan

merupakan ilmu pengetahuan normatif dalam bidang pendidikan merumuskan kaidah-kaidah

norma-norma dan ukuran tingkah laku perbuatan yang sebenarnya dilaksanakan oleh manusia

dalam hidup dan kehidupannya.

4. Ruang Lingkup Bahasan Filsafat pendidikan

Filsafat adalah studi secara kritis mengenai masalah-masalah yang timbul dalam

kehidupan manusia dan merupakan alat dalam mencari jalan keluar yang baik agar dapat

mengatasi semua permasalahan hidup dan kehidupan yang dihadapi. Dalam pengertian yang

luas, filsafat bertujuan memberikan pengertian yang dapat diterima oleh manusia mengenai

konsep-konsep hidup secara ideal dan mendasar bagi manusia agar mendapatkan

kebahagiaan.

Menurut (Aliet Noorhayati Sutrisno, 2014: 20) ruang lingkup filsafat pendidikan

adalah sebagai berikut:

a. Pendidik f. Evaluasi pendidikan

b. Murid atau anak didik g. Tujuan pendidikan

c. Materi pendidikan h. Alat-alat pendidikan

d. Perbuatan mendidik i. Lingkungan Pendidikan

e. Metode pendidikan

Secara makro, apa yang menjadi objek pemikiran filsafat yaitu permasalahan kehidupan

manusia, alam semesta dan alam sekitarnya, juga merupakan objek pemikiran filsafat

pendidikan. Namun secara mikro, ruang lingkup filsafat pendidikan meliputi:

1. Merumuskan secara tegas sifat hakekat pendidikan (the nature of education).

2. Merumuskan sifat hakekat manusia, sebagai subjek dan objek pendidikan (the nature of

man).

3. Merumuskan secara tegas hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama, dan

kebudayaan.

4. Merumuskan hubungan antara filsafat pendidikan, dan teori pendidikan.

5. Merumuskan hubungan antara filsafat negara (ideologi), filsafat pendidikan dan politik

pendidikan (sistem pendidikan).

6. Merumuskan sistem nilai-norma atau isi moral pendidikan yang merupakan tujuan

pendidikan (Tim Dosen IKIP Malang, dalam Jalaluddin dan Abdullah, 2007: 24).

Page 10: Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan

Dengan demikian, dari uraian diatas diperoleh suatu kesimpulan bahwa yang menjadi

ruang lingkup filsafat pendidikan itu ialah semua aspek yang berhubungan dengan upaya

manusia untuk mengerti dan memahami hakekat pendidikan itu sendiri, yang berhubungan

dengan bagaimana melaksanakan pandidikan yang baik dan bagaimana tujuan pandidikan itu

dapat dicapai seperti yang dicita-citakan.

Memperhatikan tujuan atau ruang lingkup filsafat yang begitu luas, maka para ahlipun

membatasi ruang lingkupnya. Menurut Will Durant (dalam Jalaluddin dan Abdullah, 2007:

25), ruang lingkup studi filsafat itu ada lima: logika, estetika, etika, polik dan metfisika.

1. Logika. Studi mengenai metode-metode ideal mengenai berfikir (thingking) dan meneliti

(research) dalam melakukan observasi, introspeksi, deduksi dan induksi, hipotesis dan

analisis eksperimental dan lain-lain, yang merupakan bentuk-bentuk aktivitas manusia

melalui upaya logika agar bisa dipahami.

2. Estetika. Studi tentang bentuk dan keindahan atau kecantikan yang sesungguhnya dan

merupakan filsafat mengenai kesenian.

3. Etika. Studi mengenai tingkah laku yang terpuji yang dianggap sebagai ilmu pengetahuan

yang nilainya tinggi (sophisticated).

4. Politik. Suatu studi tentang organisasi sosial yang utama dan bukan sebagaimana yang

dipikirkan orang, tetapi juga sebagai seni dan pengetahuan dalam melaksanakan

pekerjaan kantor.

5. Metafisika. Suatu studi mengenai realita tertinggi dari hakekat semua benda (ultimate

reality of all thing), nyata dari benda (ontologi) dan dari akal pikiran manusia (ilmu jiwa

filsafat) serta suatu studi mengenai hubungan kokoh antara pikiran seseorang dan benda

dalam proses pengamatan dan pengetahuan (epistemologi).

6. Menurut Imam Barnadib (dalam Jalaluddin dan Abdullah, 2007: 27), filsafat sebagai

ilmu yang mempelajari objek dari segi hakekatnya, memiliki beberapa problema pokok,

antara lain:

7. Realita, yakni kenyataannya yang selanjutnya mengarah kepada kebenaran , akan muncul

bila orang mampu mengambil suatu konklusi bahwa pengetahuan yang diperoleh

tersebut memang nyata.

8. Pengetahuan, yakni yang menjawab pertanyaan-pertanyaan, misalnya apakah

pengetahuan, cara manusia memperoleh dan menangkap pengetahuan tersebut, dan jenis-

jenis pengetahuan.

Page 11: Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan

Nilai, yang dipelajari oleh filsafat disebut asksiologi.

Selanjutnya menurut Imam Barnadib (dalam Jalaluddin dan Abdullah, 2007: 27),

dalam pengembangan konsep-konsep pendidikan dapat digunakan sebagai dasar hasil-hasil

yang diperoleh dari cabang-cabang diatas. Lebih penting lagi, dalam menyelenggarakan

pendidikan perlu mengetahui bagaimana pandangan dunia terhadap pendidikan yang

diperlukan masyarakat pada masanya. Hal ini merupakan kajian metafisika. Begitu juga

halnya dengan keberdaan epistemologi, aksiologi dan logika dalam dunia pendidikan,

tentunya memberi suatu konstribusi yang besar.

Sebagaimana filsafat umum, filsafat pendidikan juga memiliki beberapa sumber; ada yang

tampak jelas dan tidak jelas.

1. Manusia (people). Manusia kebanyakan mengalami kesulitan-kesulitan dalam proses

pendewasaan atau kematangan.

2. Sekolah. Pengalaman seseorang, jenis sekolah, dan guru-guru di dalamnya merupakan

sumber-sumber pokok dari filsafat pendidikan.

3. Lingkungan (environment). Lingkungan sosial budaya tempat seseorang tinggal dan

dibesarkan adalah sumber yang lain dari filsafat pendidikan.

Filsafat pendidikan, sesuai dengan peranannya merupakan landasan filosofis yang

menjiwai seluruh kebijakan dan pelaksanaan pendidikan. Sedangkan filsafat, dengan cara

kerjanya yang bersifat sistematis, universal dan radikal, yang mengupas dan menganalisis

sesuatu secara mendalam, ternyata sangat relevan dengan problema matematika hidup dan

kehidupan manusia dan mampu menjadi perekat kembali antara berbagai macam disiplin

ilmu yang berkembang saat ini. Sehingga filsafat pendidikan akan menemukan relevansinya

dengan hidup dan kehidupan masyarakat dan akan lebih mampu lagi meningkatkan fungsinya

bagi kesejahteraan hidup manusia.

Dengan demikian, hubungan filsafat dan filsafat pendidikan menjadi begitu penting.

Karena masalah pendidikan merupakan masalah hidup dan kehidupan manusia. Proses

pendidikan berada dan berkembang bersama proses perkembangan hidup dan kehidupan

manusia. Dalam konteks ini, filsafat pendidikan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas,

menyangkut seluruh aspek hidup dan kehidupan manusia.

Dari uraian di atas, dapat diambil suatu konklusi bahwa filsafat adalah studi kritis tentang

masalah-masalah kehidupan yang dilakukan untuk mencari jalan keluar yang lebih baik

Page 12: Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan

bagaimana menangani masalah tersebut. Dalam hal ini, filsafat bertujuan memberikan yang

lebih dapat diterima tentang konsep-konsep hidup yang meliputi suatu kehidupan yang ideal

dan lebih mendasar.

Sedangkan filsafat dan pendidikan, keduanya merupakan semacam usaha yang sama.

Berfilsafat ialah mencari nilai-nilai ide (cita-cita) yang lebih baik, sedangkan pendidikan

menyatakan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan pribadi manusia. Pendidikan bertindak

mencari arah yang terbaik, sedangkan filsafat dapat memberi latihan yang pada dasarnya

diberikan kepada anak. Hal ini bertujuan untuk membina manusia dalam membangun nilai-

nilai yang kritis dalam watak mereka. Dengan jalan ini, mereka mempunyai cita-cita hidup

yang tinggi dengan berubahnya filsafat yang tertanam dalam diri mereka. Dengan demikian,

filsafat pendidikan adalah mencari kesatuan pandangan untuk memecahkan berbagai problem

dalam lapangan pendidikan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa hubungan filsafat dan

filsafat pendidikan menjadi begitu penting dimana proses pendidikan berada dan berkembang

bersama proses perkembangan hidup dan kehidupan manusia yang dilakukan untuk mencari

jalan keluar yang lebih baik bagaimana menangani suatu masalah.

Page 13: Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan

BAB III

PENUTUP

Berdasarkan uraian di atas, dapat penulis simpulkan bahwa filsafat merupakan

kegiatan berpikir manusia yang berusaha untuk mencapai kebijakan dan kearifan. Filsafat

berusaha merenungkan dan membuat garis besar dari masalah-masalah dan peristiwa-

peristiwa yang pelik dari pengalaman umat manusia dengan kata lain filsafat sampai kepada

sinopsis tentang pokok-pokok yang ditelaahnya. Setelah itu pendidikan merupakan kegiatan

mendidik, mengajar, dan melatih di mana kegiatan tersebut kita laksanakan sebagai suatu

usaha untuk mentransformasikan nilai-nilai, perasaan dan pengetahuan serta keterampilan.

Filsafat pendidikan merupakan ilmu pengetahuan normatif dalam bidang pendidikan

merumuskan kaidah-kaidah norma-norma dan ukuran tingkah laku perbuatan yang

sebenarnya dilaksanakan oleh manusia dalam hidup dan kehidupannya. Filsafat pendidikan

harus mampu memberikan pedoman kepada para perencana pendidikan, dan orang-orang

yang bekerja dalam bidang pendidikan. Hal tersebut akan mewarnai perbuatan mereka secara

arif dan bijak, menghubungkan usaha-usaha pendidikannya dengan falsafah umum, falsafah

bangsa dan negaranya. Dan yang menjadi ruang lingkup filsafat pendidikan itu ialah semua

aspek yang berhubungan dengan upaya manusia untuk mengerti dan memahami hakekat

pendidikan itu sendiri, yang berhubungan dengan bagaimana melaksanakan pandidikan yang

baik dan bagaimana tujuan pandidikan itu dapat dicapai seperti yang dicita-citakan.

Page 14: Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Dianasari. (2015). Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan. Cirebon: UMC Press.

Jalaluddin dan Abdullah. (2007). Filsafat Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group.

Munaseh, Purnomo Hidayat, dkk. (2014). Bahasa Indonesia. Cirebon: UMC Press.

Mustansyir, Rizal dan Misnal Munir. (2006). Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Prasetya. (1997). Filsafat Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Sutrisno, Aliet N. (2014). Telaah Filsafat Pendidikan. Cetakan kesatu. K-Media: Yogyakarta

Syah, Muhibbin. (1995). Psikologi Pendidikaní. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.