pengeringan bahan pangan.docx

22
PENGERINGAN BAHAN PANGAN (Laporan Praktikum Mekanisasi Pertanian) Oleh Kelompok 5 Alvika Putri 1414121020 Amalia Novita Putri 1414121021 Andi Setiadi 1414121025 Andino Nurponco G. 1414121026 Andre Dwi W. 1414121027

Upload: andino-nurponco-gunawan

Post on 01-Feb-2016

73 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGERINGAN BAHAN PANGAN.docx

PENGERINGAN BAHAN PANGAN(Laporan Praktikum Mekanisasi Pertanian)

OlehKelompok 5

Alvika Putri 1414121020Amalia Novita Putri 1414121021Andi Setiadi 1414121025Andino Nurponco G. 1414121026Andre Dwi W. 1414121027

LABORATORIUM DAYA DAN ALAT MESIN PERTANIANJURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

2015

Page 2: PENGERINGAN BAHAN PANGAN.docx

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengeringan merupakan proses pemakaian panas dan pemindahan air dari bahan

yang dikeringkan yang berlangsung secera serentak bersamaan. Proses

pengeringan melibatkan mode pindah panas konduksi, pindah panas konveksi dan

atau radiasi. Pada sistem pengering konduksi, medium pemanas yang digunakan b

i asanya uap panas dan terpisah dari bahan padat yang akan dikeringkan,

contohnya pada drum dryer, yang kadang kala dikombinasi dengan sistem vakum.

Pada sistem pengering tipe konveksi, medium pemanas yang dipakai biasanya

udara dan udara pemanas ini kontak langsung dengan bahan pangan padat yang

dik e ringkan, terjadi difusi uap air dari dan didalam produk pangan. Contoh

pengering tipe konveksi ini misalnya pengering oven, pengering semprot (spray

dryer), fluidized bed dryer, rotary dryer. Pengering tipe radiasi memakai sumber

panas dari radiant energy , misalnya alat pengering yang menggunakan energi

mikrowave untuk mengeringkan produk pangan.

Pengeringan bahan pangan diperlukan pada proses untuk penyimpanan seperti

pada padi. Pengeringan diartikan pula adalah proses penguran kadar air dalam

suatu bahan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pengeringan seperti

suhu,kelembaban,dan kecepan sirkulasi. Bahkan cara pengeringan ada berbagai

cara ada yang langsung memanfaatkan sinar matahari,ada yang dengan listrik dan

ada yang menggunakan kombinasi keduanya. Setelah melakukan pengeringan kita

juga harus mengukur kadar air yang telah berkurng dari proses yang telah

dilakukan dan itu harus menggunakan alat dari pengukur suhu,RH,dan

kelembaban.

Page 3: PENGERINGAN BAHAN PANGAN.docx

Pada mekanisasi pertanian juga dibahas mengenai proses penyimpanan bahan

pangan.sebelum itu kita mempelajari cara pengeringan bahan pangan. Untuk itu

dilakukan percobaaan yang akan berkaitan dengan pengeringan baan pangan

dimana metode yang digunakan akan dilakukan langsung pada percobaan,baik

secra memanfaatkan matahari ataupun menggunakan alat.

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui teknik pengeringan pada padi

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan

Page 4: PENGERINGAN BAHAN PANGAN.docx

II. TINJAUAN PUSTAKA

Page 5: PENGERINGAN BAHAN PANGAN.docx

III. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum untuk pengeringan bahan pangan dilakukan pada hari kamis,08

Oktober 2015. Tempat Praktikum adalah di Laboratorium Daya dan Alat Mesin

Pertanian.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah

thermometer,timaabngan,kertas,alat pengering hybrid,dan alat pengukur kadar air.

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sampel padi.

3.3 Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah dengan

menyiapkan semua alat. Setelah semua alat telah disiapkan dilakukan

penimbangan sampel,yaitu padi seberat 100 gram tiap sampel. Ada dua sampel

yang diperlukan dimaan satu untuk pengeringan secara langsung dengan matahari

dan satunya menggunakan listrik/alat pengering hybrid . setalah penimbanagn

dilakukan sampel diletakkan dikertas dan dilakukan pengeringan. Setiap 15 menit

sekali dilakuakn pengukuran suhu,kadar air,dan RH menggunakan alat pengukur.

Percobaan tersebut diulangi terus-menerus sebanyak 3 kali.

Page 6: PENGERINGAN BAHAN PANGAN.docx

III HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan

Hasil Pengamatan untuk padi yang dijemur

No. Percobaan Ke- Kadar air (%) RH (%) Suhu (ºC)

1 1 28,6 50 33

2 2 19,8 57 34

3 3 16,5 59 34

4 4 14,8 50 36

Hasil Pengamatan untuk padi yang di oven

No. Percobaan Ke- Kadar air (%) RH (%) Suhu (ºC)

1 1 29,0 50 37

2 2 21,2 50,2 34

3 3 16,2 44,4 35

4 4 15,7 57,8 34

3.2 Pembahasan

Hasil dari pengukuran dan pengamatan diperoleh bahwa sebelum dilakukan

pengeringan sampel A memiliki kadar air 28,6%,sedangkan kadar air pada

sampel B adalah 29,0%. Setelah dilakukan pengeringan sela 15 menit pada sampel

A kadar air menjadi 19,8 %,sedangkan pada sampel B menjadi 21,2 %. Setelah itu

Page 7: PENGERINGAN BAHAN PANGAN.docx

pada pengeringan 15 menit kedua kadar air berkurang hingga kadar air pada

sampel A menjadi 16,5 %,sedangkan pada sampel B kadar airnya menjadi 16,2 %.

Pada pengeringan 15 menit ketiga yang merupakan proses pengeringan terakhir

pada sampel A kadar airnya menjadi 14,8 %,sedangkan pada sampel B 15,7%.

Jadi diperoleh hasil akhir pengurangan kadar air pada sampel A adalah 13,8% dan

pada sampel B 13,3%. Jadi penguranagn kadar air pada sampel A jau lebih banyak

dari pada sampel B. setlah diketahui kadar air,dilakukan juga pengurangan bobot

pada padi setelah melalui proses pengeringan,dimana hasil yang diperoleh adalah

hasil akhir berat dari sampel Aadalah 91,6 gram sedangkan berat sampel B adalah

82,36 gram ini menunjukkan bahwa pengurangan berat pada sampel yang dioven

lebih banyak. Dari pengamatan pula baik kedua sampel sama banyaknya

mengalami pengurangan kadar air dalam padi,namun untuk sampel yang dioven

sangat banyak sehingga berta akhir dari sampel yang dioven lebih ringan.

Pada praktikum kali ini dilakukan langkah kerja dengan menimbang 100gram

padi untuk setiap sampel. Sampel A dilakukan pengeringan secra langsung

menggunakan sinar matahari,sedangkan sampel B dengan menggunakan alat

pengering hybrid. Setelah dilakukan penimbangan dilakuakn pengukuran

suhu,kadar air,dan kelembaan dari setiap sampel. Setalah itu baru dilakuakn

pengeringan pada setiap sampel dengan cara masing-masing selama 15 menit.

Setelah 15 menit pertama dilakukan pengukuran suhu,kelembaban,dan kadar air

dari setiap sampel. Setelah dilakukan pengukuran maka setiap sampel kembali

dikeringkan. Proses pengeringan ini dilakukan tiga kali berturut-turut. Setelah

proses pengukuran suhu,kelembaban,dan kadar air pada pengeringan

terakhir,dilakukan juga proses penimbangan untuk mengetahui bobot akhir

sampel.

Pada proses pengeringan ada faktor yang mempengaruhi antara lain adalah cuaca,

karena cuaca sangat mempengaruhi proses pengeringan secara langsung yang

memanfaatkan matahari. Listrik juga mempengaruhi saat proses pengeringan

menggunakan alat listrik. Selain itu faktor yang mempengaruhi adalah

suhu,kelembaban,dan kecepatan sirkulasi udara pada proses pengeringan.

Page 8: PENGERINGAN BAHAN PANGAN.docx

Hubungan antara suhu,kadar air,dan kelembaban dengan proses pengeringan

saling berkaitan. Karena pada saat suhu tinggi maka proses pengeringan akan

lebih cepat tergantung pula dengan kelembaban dan kadar air yang terkandung

pada bahan yang akan dikeringkan,begitu suhu rendah maka proses pengeringan

akan lambat. Kadar air yang terkandung dalam bahan juga sangat mempengaruhi

karena kadar air yang terlalu banyak maka proses pengeringan juga akan lambat.

1 2 3 40

10

20

30

40

50

60

70

Pengeringan Sinar Matahari

Kadar air RH Suhu

1 2 3 40

10

20

30

40

50

60

70

Alat Hybrid

Kadar air RH Suhu

Kelebihan dan kekurangan dari proses-proses pengeringan. Dari percobaan yang

telah dilakukan ada cara pengeringan dengan memanfaatkan matahari

Page 9: PENGERINGAN BAHAN PANGAN.docx

langsung,proses ini memiliki kelebihan yaitu sangat cepat mengeringkan apabila

cuaca bagus yaitu panas dan suhu tinggi. Sedangkan kekurangan dari cara cara ini

adalah terlalu tergantung pada cuaca,apabila cuaca buruk dan hujan maka proses

pengeringan tidak dapat dilakukan. Begitu pula cara pengeringan menggunakan

alat hybrid yang tergantung pada listik,namun menggunakan alat lebih efisien

juga karena tidak tergantung cuaca. dan suhu bisa diatur. Sehingga pengeringan

menggunakan alat biasanya lebih cepat.

Page 10: PENGERINGAN BAHAN PANGAN.docx

V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini adalah :

1. Pengeringan dapat dilakukan secara langsung memanfaatkan matahari dan

menggunakan listrik.

2. Faktor yang mempengaruhi pengeringan adalah suhu,kelembaban,dan RH.

Page 11: PENGERINGAN BAHAN PANGAN.docx

DAFTAR PUSTAKA

Page 12: PENGERINGAN BAHAN PANGAN.docx

LAMPIRAN

Page 13: PENGERINGAN BAHAN PANGAN.docx

Alat Pengering Hybrid

Alat Pengukur Kadar Air dan RH

Page 14: PENGERINGAN BAHAN PANGAN.docx

Melakukan penimbanagn untuk sampel A

Melakukan penimbangan untuk sampel B

Page 15: PENGERINGAN BAHAN PANGAN.docx

Kadar air awal sampel A

RH pada proses pengeringan petama

Page 16: PENGERINGAN BAHAN PANGAN.docx

Kadar air sampel A setelah pengeringan pertama selama 15 menit

Kadar air awal pada sampel B

Page 17: PENGERINGAN BAHAN PANGAN.docx

RH pada alat pengering hybrid setelah proses pengeringan kedua

Pengukuran suhu pada alat pengering hybrid setelah pengeringan kedua

Page 18: PENGERINGAN BAHAN PANGAN.docx

Kadar air pada sampel B setelah pengeringan kedua

Proses penimbangan bobot akhir pada sampel A

Bobot tersebut belum dikurangi bobot kertas.