pengendalian vektor dbd (arbo).ppt

24
ZAINUDIN ZAINUDIN Subdit Arbovirosis, Dit. PPBB Subdit Arbovirosis, Dit. PPBB Ditjen PP-PL Depkes RI Ditjen PP-PL Depkes RI

Upload: diyan

Post on 10-Nov-2015

231 views

Category:

Documents


41 download

TRANSCRIPT

  • ZAINUDINSubdit Arbovirosis, Dit. PPBBDitjen PP-PL Depkes RI

  • Hingga saat ini pengendalian vektor DBD (Ae. aegypti) merupakan cara utama yang dilakukan utk mengendalikan DBD, karena vaksin untuk mencegah & obat untuk membasmi virusnya belum tersedia.

    Cara pengendalian yang dilakukan adalah thd nyamuk dewasa atau jentiknya.

    Cara pengendalian nyamuk dewasa adalah dengan fogging dan ULV menggunakan insektisida.

    Cara pengendalian jentik: Fisik (PSN-3M), Kimiawi (Larvasidasi : Abate, Altosid, Sumilarv) dan Biologi (Ikanisasi, Bakteri/Bacillus thuringiensis)

    ABJ

  • Pengendalian nyamuk dewasa dilakukan dengan penyemprotan udara/space spraying (fogging & ULV) menggunakan insektisida.

    Fogging atau ULV dilakukan pada pagi (jam 07 10) dan sore (jam 1518) sebanyak 2 siklus dgn interval 5-7 hari. Pada saat matahari terik, tengah hari, suhu bumi menjadi panas dan udara naik ke atas, sehingga droplet akan menyebar ke atas dan aplikasi menjadi tidak efektif.

  • Untuk Pengendalian Jentik Menurut golongan bahan aktif OrganophospateMenurut WHO : Klasifikasi II (berbahaya)Cara kerja insektisida pada tubuh serangga : Pengikat enzim kolinesterase pada sel syaraf, sehingga perangsangan syaraf berkelanjutan, menyebabkan serangga tremor lumpuh & mati.

  • Contoh; Abate 1G (b.a; Temephos 1%)

    Dosis : 1 sendok makan peres (= 10 gr) untuk 100 Lt air.Cara aplikasi : ditaburkan pada kontainer + jentik aedesEfikasi : efektif selama 3 bulan.

    Zat Pengatur Tumbuh Serangga/Insect Growth Regulator (IGR)

    Menurut WHO : Klasifikasi (tidak berbahaya bila dipakai sesuai anjuran).Cara kerja insektisida pada tubuh serangga mengganggu sistim hormon pertumbuhan serangga sehingga tidak mampu ganti kulit secara sempurna, akibatnya,: tidak bisa tumbuh dewasa secara sempurna, dan tidak mampu bereproduksi secara normal.

  • Contoh;Altosid 1,3G (b.a: Metropen 1,3%) Dosis : 1 sendok the peres (= 5 gram) untuk 200 liter air.Cara aplikasi ditaburkan pada container yang positif jentik aedes. Efikasi : efektif selama 3 bulan.

    Sumilarv 0,5 G (b.a: Pyriproksifen 0,5%)Dosis : 1 sendok kecil (0,5 gram) untuk 200 liter air.Cara aplikasi : ditaburkan pada kontainer positif jentik aedes.Efikasi : efektif selama 2 bulan.

  • Organophospate

    Menurut WHO : Klasifikasi II (berbahaya)Cara kerja insektisida : sama dengan atas.Jenis insktisida:

    a. Fumithion 1.150 ULV (Malathion 96%)

    Dosis : Campuran 500 ml + 9.500 ml solarCara aplikasi : Fogging (Mei 2004)Efikasi : Kematian nyamuk ae. aegypti 100% di dalam dan di luar rumah (setelah 24 jam).2. Untuk Pengendalian Nyamuk Dewasa

  • b. Actellic 500 EC (Metil Pirimifos 500 gr/l)

    Dosis : Campuran : 150 ml + 9.850 ml solarCara aplikasi : Fogging (Juni 2006)Efikasi : Kematian nyamuk Ae. aegypti 100% di dalam rumah dan 99,6 % di luar rumah (setelah 24 jam).

  • Piretroid SintetikMenurut WHO Klasifikasi : II, III & IVCara kerja insektisida : Pengikatan protein pada saraf serangga, sehingga terjadi rangsangan pada syaraf berkelanjutan, akibatkan tremor, gerakan inkoordinasi lumpuh dan mati.

    a. Alphamethrin : (contoh :Fendona 30 EC (Alphamethrin 30 gr/liter)Campuran : 100 ml + 9.900 ml solar.Cara aplikasi : fogging (Mei 2005)Efikasi : Kematian aedes aegypti 99% di dalam dan 98% di luar rumah (setelah 24 jam)

    b.Insektisida lain:Cyfluthrin : solfac 50 EC, Lamda Sihalotrin : Icon 25 ECSipermetrin : Cynoff 25 UL, Resigen 1,5/10 OS(Dosis perlu dikaji/dievaluasi ulang ?)

  • Insecticides used for cold aerosol or thermal fog application against mosquitoes Ai. Active ingredientThe strength of the finished formulation when appliede depends on the performance of the spraying equipment uset Class II moderately hazardous, class III, slightly hazardous; class U, unlikely to pose an acute hazardin normal use; NA, not available.

    InsecticidesChemicalDosage (g/Ha)WHO hazard classification of aiCold aerosolsThermal fogsFenitrothionMalathionPirimiphos-methilBioresmethrinCyfluthrinCypermethrinCyphenothrind,d-transCyphenothrinDeltamethrinD-PhenothrinEtofenproxL. SihalothrinPermethrinOrganophosphateOrganophosphateOrganophosphatePyrethroidPyrethroidPyrethroidPyrethroidPyrethroidPyrethroidPyrethroidPyrethroidPyrethroidPyrethroidPyrethroid250-300112-600230-33051-21-32-51-20.5-1.05-2010-201.052-4250-300500-600180-200101-2-5-102.5-50.5-1.0-10-201.0104IIIIIIUIIIIIINAIIUUIIIIII

  • KETERANGAN PADA LABEL INSEKTISIDA (WHO)

    KELASBAHAYAPERNYATAANBAHAYAKETERANGANSIMBOL & KATAWARNASIMBOLI aSangat berbahaya Sekali

    IbSangat Berbahaya

    IIBerbahaya

    IIICukup Berbahaya

    IVTdk berbahaya, Jika sesuai anjuranSangatBeracun

    Beracun

    Berbahaya

    Perhatian

    Coklat Tua

    MerahTua

    KuningTua

    Biru Muda

    HijauGambarTengkorak

    GambarTengkorak

    Tanda SilangHitam

    Gbr TengkorakDlm kotak putih,Tulisan: SBr

    Gbr TongkorakDlm kotak putih,Tulisan: Br

    Tanda SilangDlm kotak putihTulisan: Bhy

    Perhatian

  • ILUSTRASI : Insektisida x, dosis: 500 ml formulasi x per Ha

    Nozzle : 0,8, output: 14 Lt per jam.Luas rumah rata-rata : 100 m2Lama fogging : 60 detik/rumah1 Ha : 10.000 m2Lama fogging 1 Ha: 100 rmh : 100 x 60 detik =100 menitCampuran yang keluar = 100/60 x 14 liter = 25 liter.Jadi perlu campuran pengencer (solar) =25.000 ml 500 ml : 24.500 ml = 24,5 liter Bila dipakai nozzle : 1,0 mm = Output: 20 liter/jamPerlu campuran pengencer 100/60 x 20 Lt = 33 literSolar = 33 liter 0,5 liter = 32,5 liter

  • Misal : Mesin fog Merk XNozzle :1,0 mm, output = 20,5 L/jam

    Mesin fog diisi bahan bakar penuhTangki larutan diisi solar = 5 LMesin fog diletakkan pada posisi datar & stabilMesin dihidupkan selama 5 menitKran larutan mulai dibuka sampai asap tidak keluar lagi dicatat waktunya dengan stop watchOutputnya adalah volume larutan insektisida yg disemprotkan per periode waktu keluarnya asapUji diulang 3-5 kali

  • Buat campuran bahan (Solar & insektisida) sesuai dengan takaran kebutuhan dalam wadah khusus.

    Aduk bahan campuran hingga homogen.

    Tuangkan bahan campuran insektisida ke dalam tangki mesin fog menggunakan corong bersaring.

    Isi premium ke dlm tangki bhn bakar mesin fog.

    Hidupkan mesin, tunggu beberapa saat sampai bunyi mesin stabil, kemudian angkat & goyang-goyangkan untuk mengetahui apakah mesin sdh benar-benar stabil, shg tidak mati mendadak pada waktu dipergunakan untuk fogging.

  • Pastikan apakah semua sumber api (Kompor, lampu dlsb), AC sudah dimatikan

    Pastikan semua makanan & minuman sdh ditutup.

    Pastikan semua penghuni rumah sudah keluar.

    Pastikan binatang peliharaan sdh dikeluarkan.

    Mulailah pengasapan dari ruang bagian belakang rmh ke depan (utk rmh tingkat mulai dari atas).

    Di luar rumah mulai dari ujung arah angin.

  • Penyemprotan ULV, insektisida yang direkomendasi kan adalah Malathion 95 % & Cynoff 25 ULV.

    Waktu penyemprotan ULV: pagi (jam 06 09) dan sore (jam 16 18). Temperatur dingin/ sedang (dibawah 28 derajat C).

    Kecepatan angin dibawah 15 km/jam.

    Semua pintu dan jendela rumah-rumah diarea penyemprotan ULV dibuka lebar-lebar, makanan dan minuman ditutup.

  • Menggunakan satu golongan dan jenis insektisida yang sama di satu kawasan epidemiologi/penularan.

    Menggunakan dosis insektisida yang tepat, agar dosis tepat perlu : - Mesin fog yang terpelihara dan terkalibrasi. - Pelatihan petugas, terutama yang baru. - Pengenceran formulasi yang tepat - Kecepatan aplikasi yang standar - Waktu aplikasi yang tepat.

    Pemantauan tk resistensi vektor (tiap tahun)

    Rotasi pemakaian insektisida. (Srt Dirjen PPM-PL: PL.04.01.7.877, tgl 31 Oktober 2005)

  • Ukuran Droplet Optimum

    Untuk : Nyamuk 10-20 mikronLalat > 30 mikronUkuran droplet dipengaruhi flow rate alat aplikasi dan pengencer yang dipaklai (solar/air)Ukuran droplet mempengaruhi kecepatan jatuhnya droplet

    Ukuran DropletKecepatan TurunKepadatan DropletDalam MikronPer 10 meter(Droplet/Cm3193,7 jam10.12053,7 jam1521056 menit19,22014 menit2,3850135 detik0,1510036 detik0,0192

    _896549202.unknown

  • Pengendalian jentik Aedes aegypti dengan cara phisik; PSN dgn melakukan 3 M : menguras, menutup, mengubur. Kegiatan ini hrs dilakukan oleh seluruh masyarakat secara terus menerus. Untuk itu perlu dilakukan penyuluhan dan penggerakan baik oleh Dinkes (Promkes dan Puskesmas) dan unsur Pemda (Camat, Lurah, RT & RW).

    Pengendalian jentik dengan cara kimiawi: Larvasiding dgn menaburkan bubuk Abate atau altosid atau Sumilarv ke dlm tmp penampungan air secara berkala 3 bl sekali. Kegiatan ini biasanya dilakukan di daerah endemis yang sulit air atau di wilayah KLB DBD oleh petugas kesehatan atau kader yang sudah dilatih.

  • Memelihara ikan pemakan jentik seperti ikan kepala timah, ikan gupi, ikan cupang/tempalo dan lain-lain.

    Membubuhkan/menaburkan bakteri (Bacillus thuringiensis atau Bacillus Israeliensis) yang akan membunuh jentik nyamuk.

  • Surveilans Kasus

    Pengendalian VektorPeran SertaMasyarakatKEMITRAAN P2DBD

    RS(Pem/Swasta)

    Org Profesi(IDI, IDAI, PPNI, dsb)

    Swasta(Prshn Obat)

    PKK

    Kader Jumantik

    APNI

    LINTOR:POKJANAL(DIKNAS)

    LSM(ROTARY)

    MEDIAMASSA

    Swasta

    ORGANISASI(IPHAMI, MP2RT)

    SWASTA:- UNOCAL(CHEVRON)- CALTEX

    ORMAS

  • PERMASALAHAN UTAMA : PSN1. INTERNAL/PETUGAS KES : - BELUM PAHAM/YAKIN - LEMAHNYA MONITORING - ANGGARAN OPERASIONAL

    2. MASYARAKAT - TUGAS PEMERINTAH - BOSAN - TIDAK TAMPAK HASILNYA

    3. MASIH MENJADI TANGGUNG JAWAB SEKTOR KESEHATAN

  • SOLUSIKonsep keterpaduan: pemberdayaan masy. (COMBI, POKJANAL, UKS), surveilans kasus, surveilans vektor, surveilans perilaku.

    Memperpendek keterlambatan -- biaya gratis bagi yg tdk mampu, EWORS.

    Rekruitmen tenaga JUMANTIK.Pemanfaatan teknologi informasi & M.I.S

    Supervisi, MONEV

  • ************************