pengenalan hama tanaman kedelai dan musuh alaminya.docx

31
PENGENALAN HAMA TANAMAN KEDELAI DAN MUSUH ALAMINYA (Laporan Praktikum Hama Penting Tanaman) Oleh: Yudi Des Yulian 1014121192

Upload: ciung-wanara

Post on 03-Jan-2016

375 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGENALAN HAMA TANAMAN KEDELAI DAN MUSUH ALAMINYA.docx

PENGENALAN HAMA TANAMAN KEDELAI DAN MUSUH ALAMINYA (Laporan Praktikum Hama Penting Tanaman)

Oleh:

Yudi Des Yulian1014121192

JURUSAN AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG2012

Page 2: PENGENALAN HAMA TANAMAN KEDELAI DAN MUSUH ALAMINYA.docx

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pertanian, hama adalah organisme pengganggu tanaman yang

menimbulkan kerusakan secara fisik, dan ke dalamnya praktis adalah semua

hewan yang menyebabkan kerugian dalam pertanian. Serangga termasuk bagian

dari hama yang merupakan kelompok organisme yang paling beragam jenis dan

selalu mendominasi populasi mahluk hidup di muka bumi, baik yang hidup di

bawah,pada dan di atas permukaan tanah. Oleh karena itu hampir semua jenis

tanaman baik yang dibudidayakan maupun yang berfungsi sebagai gulma selalu

diganggu oleh kehadiran serangga hama tersebut. Dengan demikian dalam proses

produksi , masalah hama tersebut tidak bisa diabaikan, karena akan

mempengaruhi produksi secara kualitatif maupun kuantitatif dan mampu

merurunkan produksi sebesar 20,7%, bahka menyebabkan kegagalan panen, kalau

tidak dilakukan pengendalian secara efektif (Hermanto,2012).

Hama merupakan salah satu kendala dalam usaha meningkatkan hasil panen

kedelai. Ada 111 jenis hama kedelai yang telah diketahui di lndonesia, beberapa

di antaranya adalah hama pemakan daun (19). Hama pemakan daun yang

berstatus penting atau agak penting ada empat jenis yakni kumbang daun

(Phaedonia inclusa Stal.), penggulung daun (Lamprosema indicata F.), ulat

iengkal (Chrysodeixis chalcites Curt,), dan ulat grayak Spodoptera litura F.).

Kerusakan daun akibat serangan hama pemakan daun mengganggu proses

fotosintesis yang akhirnya mengakibatkan kehilangan hasil panen

(Arifin.M,1992).

Untuk mengendalikan hama harus digunakan konsep Pengendalian Hama Terpadu

(PHT). Dalam konsep tersebut, pengendalian hama dengan insektisida merupakan

Page 3: PENGENALAN HAMA TANAMAN KEDELAI DAN MUSUH ALAMINYA.docx

salah satu taktik yang digunakan bilamana perlu serta diintegrasikan dengan taktik

pengendalian lain. Tujuan pengendalian adalah untuk memaksimumkan

keuntungan pendapatan, targetnya adalah beberapa jenis hama, dasar yang

digunakan adalah ambang kendali hama, dan caranya adalah dengan menurunkan

kepadatan populasi hama melalui berbagai taktik pengendalian.Dalam konsep

PHT, ada empat elemen yang mendasari komponen pengendalian hama, yakni

bioekologi, pengendalian alamiah, ambang kendali, dan teknik penarikan contoh

populasi hama( Siswandi. MP, 2006)

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah:

1.Praktikan dapat mengetahui berbagai jenis hama yang menyerang tanaman

kedelai serta musuh alaminya.

2.Praktikan dapat menggambarkan jenis-jenis hama yang diamati.

3.Praktikan dapat mendeskripsikan tiap-tiap hama yang menyerang tanaman

kedelai.

Page 4: PENGENALAN HAMA TANAMAN KEDELAI DAN MUSUH ALAMINYA.docx

II. PROSEDUR PRAKTIKUM

A.Alat Dan Bahan

-Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat-alat tulis.

-Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah buku panduan

praktikum,buku tulis,spesimen yang terdari dari hama: Ulat grayak (Spodoptera

litura),Ulat penggulung daun (Lamprosema indicata),Ulat jengkal(Chrysodeixis

chalcites),Wereng kedelai,Wereng daun kedelai(Phaedonia inclusa),Ulat

buah(Helicoverpa armigloera),Kepik hijau(nezara viridula),Kepik polong

kedelai( Riptortus linearis),Kumbang macan(Menochilus sp.),Belalang

sembah(Tenodora sp),Kutu aphis(Aphis sp).

B. Langkah Kerja

Adapun langkah-langkah kerja dalam praktikum ini adalah:

1.Setiap praktikan menggambar beberapa spesimen yang telah disediakan oleh

masing-masing asisten.

2.Tiap-tiap spesimen digambar dengan memberi beberapa keterangan baik itu

nama latinnya maupun deskripsinya.

3.Praktikan mengabadikan gambar spesimen dengan memphoto untuk dijadikan

acuan dalam menggambar.

Page 5: PENGENALAN HAMA TANAMAN KEDELAI DAN MUSUH ALAMINYA.docx

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Praktikum

1.Tabel hama tanaman kedelai

No. Gambar Hama dan Nama Hama Taksonomi

1.

Ulat grayak (Spodoptera litura)

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insekta

Ordo : Lepidoptera

Famili : Noctuidae

Subfamili : Amphipyrinae

Genus : Spodoptera

Spesies : Spodoptera litura

2.

Ulat penggulung daun (Lamprosema

indicata),

Klasifikasi

Kindom : animalia

Phylum : arthropoda

Class : insect

Ordo : lepidoptera

Family : pyralidae

Genus : Lamprosema

Spesies : Lamprosema indicata

Page 6: PENGENALAN HAMA TANAMAN KEDELAI DAN MUSUH ALAMINYA.docx

3.

Ulat jengkal(Chrysodeixis chalcites)

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Class : Insecta

Order : Lepidoptera

Family : Noctuidae

Genus : Chrysodeixis

Species : C. chalcites

4.

Wereng kedelai

5.

Wereng daun kedelai(Phaedonia

inclusa)

Page 7: PENGENALAN HAMA TANAMAN KEDELAI DAN MUSUH ALAMINYA.docx

6.

Ulat buah(Helicoverpa armigera)

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Lepidoptera

Famili : Noctuidae

Genus :Helicoverpa

Spesies : Helicoverpa

armigera

7.

Kepik hijau(nezara viridula)

Klasifikasi

Kingdom: Animalia

(Hewan)Filum: Arthropoda

(arthropoda)

Kelas: Insecta (Serangga)

Order: Hemiptera

Subordo: Heteroptera

Family: Pentatomidae

Subfamily : Pentatominae

Genus:Nezara

Species:Nezara viridula

8.

Kepik polong

kedelai( Riptortus linearis)

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Hemiptera

Family : Coreoidea

Genus : Riptortus

Spesies : Riptortus Linearis

Page 8: PENGENALAN HAMA TANAMAN KEDELAI DAN MUSUH ALAMINYA.docx

2. Tabel musuh alami hama tanaman kedelai

1.

Kumbang macan(Menochilus sp.)2.

Belalang sembah(mantis sp)

Klasifikasi

Kingdom : Animalia,

filum : arthropoda,

kelas : insekta,

ordo : mantoda,

famili : mantidae,

Genus : stagmomantis,

spesies : Stagmomantis

carolina.

3.

Kutu aphis(Aphis craccivora)

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Homoptera

Famili : Aphididae

Genus : Aphis

Spesies : Aphis craccivora

Page 9: PENGENALAN HAMA TANAMAN KEDELAI DAN MUSUH ALAMINYA.docx

B. Pembahasan

Dalam praktikum ini terdapat beberapa hama yang menyerang tanaman

kedelai,baik itu menyerang bagaian daunnya maupun polongnya.Hama tersebut

adalah Ulat grayak (Spodoptera litura),Ulat penggulung daun (Lamprosema

indicata),Ulat jengkal(Chrysodeixis chalcites),Wereng kedelai,Wereng daun

kedelai(Phaedonia incluss stall),Ulat buah(Helicoverpa armigloera),Kepik

hijau(nezara viridula),Kepik polong kedelai( Riptortus linearis).Terdapat

beberapa musuh alami yang dapat digunakan untuk menekan penyebaran hama

tanaman kedelai,diantaranya adalah Kumbang macan(Menochilus sp.),Belalang

sembah(Mantis sp),Kutu aphis(Aphis sp).

1.Ulat grayak (Spodoptera litura).

Instar pertama tubuh larva berwarna hijau kuning, panjang 2,00 sampai 2,74 mm

dan tubuh berbulu-bulu halus, kepala berwarna hitam dengan lebar 0,2-0,3 mm.

Instar kedua, tubuh berwarna hijau dengan panjang 3,75-10,00 mm, bulu-bulunya

tidak terlihat lagi dan pada ruas abdomen pertama terdapat garis hitam meningkat

pada bagian dorsal terdapat garis putih memanjang dari toraks hingga ujung

abdomen, pada toraks terdapat empat buah titik yang berbaris dua-dua. Larva

instar ketiga memiliki panjang tubuh 8,0 – 15,0 mm dengan lebar kepala 0,5 – 0,6

mm. Pada bagian kiri dan kanan abdomen terdapat garis zig-zag berwarna putih

dan bulatan hitam sepanjang tubuh. Instar keempat , kelima dan keenam agak sulit

dibedakan. Untuk panjang tubuh instar ke empat 13-20 mm, instar kelima 25-35

mm dan instar ke enam 35-50 mm.

Mulai instar keempat warna bervariasi yaitu hitam, hijau, keputihan, hijau

kekuningan atau hijau keunguan.Ulat yang baru menetas berwarna hijau muda,

bagian sisi coklat tua atau hitam kecoklat-coklatan.Ulat berkepompong dalam

tanah, membentuk pupa tanpa rumah pupa (kokon) berwarna coklat kemerahan

dengan panjang sekitar 1,6 cm. Imago berupa ngengat dengan warna hitam

kecoklatan. Pada sayap depan ditemukan spot-spot berwarna hitam dengan strip-

strip putih dan kuning. Sayap belakang biasanya berwarna putih

Page 10: PENGENALAN HAMA TANAMAN KEDELAI DAN MUSUH ALAMINYA.docx

Gejala Serangan :

Larva yang masih kecil merusak daun dengan meninggalkan sisa-sisa epidermis

bagian atas/transparan dan tinggal tulang-tulang daun saja dan ulat yang besar

memakan tulang daun dan buahnya. Gejala serangan pada daun rusak tidak

beraturan, bahkan kadang-kadang hama ini juga memakan tunas dan bunga. Pada

serangan berat menyebabkan gundulnya daun. Serangan berat umumnya terjadi

pada musim kemarau

Ekologi Pendukung :

Spodoptera litura merupakan salah satu serangga hama penting yang sangat

polifag. Salah satu jenis hama terpenting yang menyerang tanaman palawija dan

sayurandi Indonesia.

Siklus Hidup ulat grayak:

Serangga ini merusak pada stadia larva, yaitu memakan daun, sehingga menjadi

berlubang-lubang. Biasanya dalam jumlah besar ulat garayak bersama-sama

pindah dari tanaman yang telah habis dimakan daunnya ke tanaman lainnya

(Pracaya, 1995). Seekor ngengat betina dapat meletakkan 2000-3000 telur.Ulat

berkepompong dalam tanah, membentuk pupa tanpa rumah pupa (kokon),

berwarna coklat kemerahan dengan panjang sekitar 1,6 cm. Siklus hidup berkisar

antara 30-60 hari (lama stadium telur 2-4 hari, larva yang terdiri dari 5 instar : 20-

46 hari, pupa : 8-11 hari).

Pengendalian Serangan :

1. Musuh Alami

Beberapa musuh alami yang menyerang ulat ini yaitu Apenteles sp. Telenomeus

sp, Brachymeria sp, Charops longiventris, Chelonus sp, Euplecectrus platyphenae,

Microplitis manilae, Nythobia sp, Tachinidae, Podomya setosa dan Harpactor sp

(Sudarmo, 1987).

2. Agen hayati yang berperan penting sebagai pengendali hama secara alamiah

adalah Nucleopolyhedrovirus (NPV) yang merupakan agensi hayati ulat grayak. ).

Virus ini memiliki sifat yang menguntungkan, antara lain :

Page 11: PENGENALAN HAMA TANAMAN KEDELAI DAN MUSUH ALAMINYA.docx

• memiliki inang spesifik dalam genus/famili yang sama, sehingga aman terhadap

organisme bukan sasaran.

• tidak mempengaruhi parasitoid, predator dan serangga berguna lainnya.

• dapat mengatasi masalah resistensi ulat grayak terhadap insektisida kimia.

• kompatibel dengan insektisida kimiawi yang tidak bersifat basa kuat.

3. Pestisida nabati, dapat berfungsi sebagai penolak, penarik, antifertilitas

(pemandul), pembunuh dan bentuk lainnya

2. Ulat penggulung daun (Lamprosema indicata)

Morfologi sayap ngengat berwarna kuning keemasan dengan beberapa bercak

yang melintang berwarna hitam. Bentangan sayapnya sekitar 4 cm. telurnya

berukurankecil dan diletakan dibawah daun. Warna ulat kehijauan dengan garis

kuning sampai putih kream.. Ngengat bertelur dibawah permukaan daun. Ulatnya

makan dengan mengulitidaun dari tepi sampai tulang utama sehingga daun

menggulung. Ulat yang dewasa jugamenghabiskan daun sampai tulang daun saja.

Setelah cukup umur ulat berkepompongdidalam gulungan daun. Lama

perkembangan satu generasi kurang lebih 6 minggu.

Gejala serangan pada daun terdapat lubang-lubang kecil, terdapat daun dalam

keadaanmenggulung yang didalamnya terdapat ulat yang terlindung oleh benang-

benang suteraserta kotoran, kadang polong sering juga dipintal dengan daunnya.

Pengendalian

Pengendalian yang perlu dilakukan diantaranya adalah :

a.Daun yang sudah menggulung dipotong dan dibakar.

b.Setelah daun yang menggulung dimusnahkan, tanaman disemprot dengan

insektisida.

c.Diadakannya rotasi tanaman.

Page 12: PENGENALAN HAMA TANAMAN KEDELAI DAN MUSUH ALAMINYA.docx

3. Ulat jengkal(Chrysodeixis chalcites)

Imago C. Chalcites mempunyai sayap dengan berwarna khas, yaitu dasarnya

hitam coklat dengan sepasang bintik putih pada masing-masing sayap, sedang

pada ulat jengkal Trichoplusia orichalcea bagian ujung sayap depannya berwarna

keemasan.Telur berbentuk bundar agak pipih, berenda putih, dan berwarna

keputih-putihan yang kemudian berubah kekuning-kuningan sebelum

menetas.Larva berkepala kecil, mempunyai tiga pasang tungkai palsu, berwarna

hijau. Larva instar akhir berukuran antara 30-40 mm. Pupa berada di dalam kokon

yang transparan. Pupa C. Chalcites berwarna hijau muda dan pada punggungnya

berwarna coklat hitam, sedangkan pupa jenis Trichoplusia orichalcea berwarna

coklat.Siklus hidup ± 3 minggu yaitu Telur 3-4 hari, Larva ± 13 hari, Pupa ± 7

hari.

Gejala serangan dan kerusakan

Serangan oleh instar muda menyebabkan bercak-bercak putih pada daun karena

jaringan dan dimakan, namun epidemis dan tulang daun ditinggalkan , sedang

larva besar memakan habis helai daun menyebabkan daun yang terserang tinggal

beberapa tulang daunya saja. Kerusakan daun oleh ulat jengkal biasanya mulai

pada awal pembungaan. Kerusakan terus meningkat hingga fase pengisian biji

sekitar 60 hst. Kehilangan hasil karena defoliasi dapat menurunkan bobot biji, dan

pada akhirnya menurunkan hasil panen. Kerusakan daun 50 % pada awal

pembungaan hingga pembungaan penuh dapat menurunkan hasil 9-18%, atau

setara dengan 135 kg sampai 270 kg/ha. Kerusakan daun total pada fase pengisian

dapat menurunkan hasil sebesar 80%, yaitu setara dengan 1200 kg/ha.

Pengendalian:

a. Musuh alami :

· Parasitoid telur, Trichogramma sp (Hymenoptera Trichogrammatidae)

· Parasitoid larva, Cotesia sp. (Hymenoptera Braconidae)

Page 13: PENGENALAN HAMA TANAMAN KEDELAI DAN MUSUH ALAMINYA.docx

· Parasitoid larva, microplitis sp

b. Ulat jengkal menyebar secara berkelompok, umumnya terdapat pada daun

muda dan sebagian besar terdapat pada permukaan bawah daun. Pengamatan

populasi larva muda dilakukan sejak 35 sampai 56 hst dengan interval waktu 1

minggu. Tanaman contoh diambil secara diagonal sebanyak 10 rumpun per petak

alami.

c. Ambang pengendalian ulat jengkal tergantung dari fase pertumbuhan tanaman

yang diserang dan stadia larva. Diketahui bahwa kemampuan ulat jengkal dalam

memakan daun adalah setengah daripada kemampuan ulat grayak

d. Melakukan pergiliran tanaman dan bertanam serentak akan dapat memutus

siklus hidup, mengurangi populasi awal dan mengecerkan populasi. Kalau masih

terdapat serangan, maka pengumpulan dan pemusnahan larva instar 4 sampai

dengan instar akhir perlu dilakukan.

e. Pengendalian dengan insektisida dapat dilakukan apabila populasi melampaui

ambang pengendalian dan dibatasi sampai dengan instar -3, karena aplikasi

insektisida pada ulat instar 4-6 sangat rendah. Oleh karena itu pengendalian ulat

yang sudah mulai besar hanya efektif dengan cara pengumpulan.

4.Wereng kedelai

Imago dapat hadir dipertanaman sejak awal pertumbuhan tanam sampai saat

panen. Imago dan larva merusak pucuk, daun, tangkai daun, bunga dan polong.

Serangan pada tanaman muda menyebabkan kematian tanaman sedangkan pada

tanaman lebih tua akan mengurangi luas daun serta jumlah bunga dan polong.

Periode kritis tanaman terhadap serangan hama ini adalah sejak tumbuh sampai

dengan stadia pembentukan polong.

Page 14: PENGENALAN HAMA TANAMAN KEDELAI DAN MUSUH ALAMINYA.docx

Pengendalian : penyemprotan, Diazinon 60 EC, dan Agrothion 50

5. Wereng daun kedelai(Phaedonia inclusa)

Larva dan kumbang dewasa menyerang hampir semua bagian tanaman kedela

Gejala kerusakan tanaman akibat serangan hama ini terlihat pada pucuk tanaman,

daun, bunga dan polong. Serangan pada tanaman muda dapat mengakibatkan

kematian. Serangann pada fase selanjutnya, mengakibatkan terganggunya

pembentukan bunga, pembentukan polong, dan pengisian biji sehingga

menurunkan kuantitas dan kualitas biji kedelai.i, terutama yang masih muda.

Serangannya sering dijumpai pada pagi dan sore hari. Siklus hidup kumbang ini

adalah 20-21 hari. Sehingga dalam satu kali musim tanam, kedelai dapat diserang

oleh 2-3 generasi kumbang: Pemberantasannya adalah dengan menyemprotkan

Azodrin Karphos dan Tamaron berkonsentrasi sekitar 1-2 cc/liter, tergantung

umur tanaman.

6. Ulat buah(Helicoverpa armigera)

Morfologi/Bioekologi

Ngengat betina muncul sehari lebih dahulu dari pada ngengat jantan. Ngengat

jantan mudah dibedakan dari ngengat betina karena ngengat betina mempunyai

pola bercak-bercak berwarna pirang tua, sedang ngengat jantan tidak mempunyai

pola seperti itu. Nisbah kelamin jantan dan betina 1 : 1. Daur hidup H. armigera

dari telur hingga ngengat mati berkisar antara 52 - 58 hari.Ngengat betina

meletakkan telur satu persatu pada pucuk daun, sekitar bunga dan cabang. Telur

berbentuk bulat dan berwarna putih agak kekuning-kuningan, kemudian berubah

menjadi kuning tua dan ketika akan menetas terlihat adanya bintik hitam. Stadium

telur berkisar antara 10 - 18 hari dan persentase penetasan telur berkisar 63 - 82

persen.Stadium larva berkisar antara 12 - 23 hari.  Ketika baru keluar dari telur,

larva  berwarna  kuning  muda  dan  tubuhnya  berbentuk  silinder.  Larva muda

kemudian berubah warna dan terdapat variasi warna dan pola antar sesama larva.

Larva  H. armigera  terdiri  dari  lima  instar,  instar  pertama, kedua, ketiga,

Page 15: PENGENALAN HAMA TANAMAN KEDELAI DAN MUSUH ALAMINYA.docx

keempat dan kelima, masing-masing berumur 2 - 3 hari, 2 - 4 hari 2 - 5 hari, 2 - 6

hari dan 4 - 7 hari.Pupa dibentuk di dalam tanah. Pupa yang baru terbentuk

berwarna kuning, kemudian berubah kehijauan dan akhirnya berwarna kuning

kecoklatan. Lama stadium pupa 15 - 21 hari.Hama ulat buah tersebut menyebar di

daerah sentra produksi tomat di Sumatera, Jawa dan Sulawesi.

Gejala serangan

Larva H. armigera melubangi buah tomat baik buah muda maupun yang sudah

tua. Buah tomat yang terserang akan busuk dan jatuh ke tanah. Kadang-kadang

larva juga menyerang pucuk tanaman dan melubangi cabang-cabang tomat.

Tanaman inang lain

anaman inang utama ulat buah adalah tomat, tembakau, jagung, dan kapas.

Tanaman inang lainnya misalnya kentang, kubis, kacang-kacangan.

Pengendalian

a).   Kultur teknis

Pengaturan waktu tanam. Tomat yang ditanam pada bulan September

terserang ringan oleh larva H. armigera.

Penanaman varietas toleran, seperti LV 2100 dan LV 2099.

Penanaman tanaman perangkap tagetes (Tagetes erecta) di sekeliling

tanaman tomat.

Sistem tumpangsari tomat dengan jagung dapat mengurangi serangan H.

armigera.

b).   Pengendalian fisik / mekanis

Mengumpulkan dan memusnahkan buah tomat yang terserang H.

armigera.

Pemasangan perangkap feromonoid seks  untuk ngengat H. armigera

sebanyak 40 buah / ha.

Page 16: PENGENALAN HAMA TANAMAN KEDELAI DAN MUSUH ALAMINYA.docx

c).    Pengendalian hayati

Pemanfaatan musuh alami seperti : parasitoid telur H. armigera yaitu

Trichogramma sp., parasitoid larva  yaitu Eriborus argenteopilosus, dan

virus HaNPV sebagai patogen penyakit larva H. armigera.

d).   Pengendalian kimiawi

Bila ditemukan ulat buah ≥ 1 larva / 10 tanaman contoh, dapat

diaplikasikan insektisida yang efektif dan diizinkan, antara lain piretroid

sintetik (sipermetrin, deltametrin), IGR (klorfuazuron), insektisida

mikroba (spinosad), dan patogen penyakit serangga H. armigera HaNPV

25 LE.

7. Kepik hijau(nezara viridula)

 Daur hidup

Panjang 16 mm, telur di bawah permukaan daun, berkelompok. Setelah 6haritelur

menetas menjadi nimfa (kepik muda), yang berwarna hitam bintik putih. Pagihari

berada di atas daun, saat matahari bersinar turun ke polong,memakanpolong dan

bertelur. Umur kepik dari telur hingga dewasa antara 1sampai 6bulan.

Morfologi dan biologi

Hama kepik hijau ini pada stadia imago berwarna hijau polos, kepala berwarna

hijau serna pronotumnya berwarna jingga dan kuning keemasan,kuning kehijauan

dengan tiga bintik berwarn hijau dan kuning polos. Telur diletakkan berkelompok

(10-90 butir/kelompok) pada permukaan bawah daunNimfa terdiri dari 5 instar.

Instar awal hidup bergerombol di sekitar bekas telur,kemudian menyebar. Pada

kedelai nimfa dan imago terutama mengisap polong.

Gejala

Page 17: PENGENALAN HAMA TANAMAN KEDELAI DAN MUSUH ALAMINYA.docx

Gejala serangan hama kepik hijau menyerang Polong dan biji menjadimengempis,

polong gugur, biji menjadi busuk, hingga berwarna hitam. Kulit biji menjadi

keriput dan adanya bercak coklat pada kulit biji. Periode kritistanaman terhadap

serangan penghisap polong ini adalah pada stadia pengisian biji. Nimfa dan imago

merusak polong dan biji kedelai dengan cara mengisapcairan biji. Serangan yang

terjadi pada fase pertumbuhan polong dan perkembangan biji menyebabkan

polong dan biji kempis, kemudian mengering.Serangan terhadap polong muda

menyebabkan biji kempis dan seringkali polong gugur. Serangan yang terjadi

pada fase pengisian biji menyebabkan bijimenghitam dan busuk.

Ekologi

Tanaman inangnya yaitu tanaman kedelai, kacang hijau, kacangtunggak, orok-orok, kacang gede, jagung ,padi dan kapas.

Pengendalian

Pengendalian hama perusak polong dapat dilakukan dengan beberapa caraantara lain: Menanam varietas unggul seperti: varietas wilis, varietas Orba(1974),varietas Galunggung (1981), Varietas Guntur (1982), dan varietasLokon (1982)

Musuh alami menggunakan Parasitoid telur: Ooencyrtus malayensis

Ferriere(Hymenoptera: Encyrtidae), Trissolcus basalis

8. Kepik polong kedelai( Riptortus linearis)

Siklus hidup R. linearis meliputi stadium telur, nimfa yang terdiri atas lima instar,

dan stadium imago.Imago datang pertama kali di pertanaman kedelai saat tanaman

mulai berbunga dengan meletakkan telur satu per satu pada permukaan atas dan

bawah daun. Seekor imago betina mampu bertelur hingga 70 butir selama 4– 47

hari. Imago jantan dan betina dapat dibedakan dari bentuk perutnya, yaitu imago

jantan ramping dengan panjang 11– 13 mm dan betina agak gemuk dengan

panjang 13–14 mm.Telur R. linearis berbentuk bulat dengan bagian tengah agak

cekung, ratarata berdiameter 1,20 mm. Telur berwarna biru keabuan kemudian

berubah menjadi cokelat suram ,Setelah 6–7 hari, telur menetas dan membentuk

nimfa instar I selama 3 hari (Gambar 1c). Pada stadium nimfa, R. linearis berganti

Page 18: PENGENALAN HAMA TANAMAN KEDELAI DAN MUSUH ALAMINYA.docx

kulit (moulting) lima kali. Setiap berganti kulit terlihat perbedaan bentuk, warna,

ukuran, dan umur.

Rata-rata panjang tubuh nimfa instar I adalah 2,60 mm, instar II 4,20 mm, instar

III 6 mm, instar IV 7 mm, dan instar V 9,90 mm (Tengkano dan Dunuyaali 1976

dalam Prayogo dan Suharsono, 2005). Nimfa maupun imago mampu

menyebabkan kerusakan pada polong kedelai dengan cara mengisap cairan biji di

dalam polong dengan menusukkan stiletnya. Tingkat kerusakan akibat R. linearis

bervariasi, bergantung pada tahap perkembangan polong dan biji. Tingkat

kerusakan biji dipengaruhi pula oleh letak dan jumlah tusukan pada biji.Kepik

menyerang dengan cara menghisap polong sehingga menjadi kosong atau kempis

(biji tidak terbentuk) dan polong muda akan gugur. Sedangkan polong tua yg

diserang kepik ini menyebabkan biji keriput dan berbintik-bintik kecil berwarna

hitam, selanjutnya biji tersebut akan membusuk .

Hama ini menyerang polong dan menghisap isinya. apabila polong yang diserang

telah berisi akan tampak bintik-bintik hitam, dan jika polong tersebut terbuka akan

tampak biji kehitam-hitaman, kosong, dan gepeng. pemberantasan kepik polong

sama dengan penggerek polong. Oleh karena itu, pemberantasan penggerek

polong berarti juga pemberantasan kepik. Pada polong muda menyebabkan biji

kempis dan kadang-kadang polong gugur. Serangan yang terjadi pada fase

pertumbuhan polong menyebabkan biji dan polong kempis, kemudian mengering.

Serangan yang terjadi pada fase pengisian biji menyebabkan biji busuk dan

menghitam. Serangan polong tua menyebabkan adanya bintik hitam pada biji.

Imago mulai datang di pertanaman sejak pembentukan bunga, Akibat serangannya

menyebahkan biji dan polong kempis, polong gugur, biji menjadi busuk, berwarna

hitam; kulit biji keriput, dan adanya bercak coklat pada kulit biji. Periode kritis

tanaman terhadap serangan pengisap polong adalah stadia pengisian biji

Ciri-ciri hama ini : sewaktu masih muda, tubuhnya berwarna coklat gelap

kemerahan. Bentuk tubuhnya mirip dg semut hitam. Setelah dewasa tubuhnya

berwarna coklat kekuningan dan bentuk tubuhnya mirip walang sangit serta

Page 19: PENGENALAN HAMA TANAMAN KEDELAI DAN MUSUH ALAMINYA.docx

kepalanya bersungut. Telur berbentuk bulat dan berwarna coklat suram. Telur

akan menetas dalam waktu 7 hari.Kepik menyerang dg cara menghisap polong

sehingga menjadi kosong atau kempis (biji tidak terbentuk) dan polong muda

akan gugur. Sedangkan polong tua yg diserang kepik ini menyebabkan biji keriput

dan berbintik-bintik kecil berwarna hitam, selanjutnya biji tersebut akan

membusuk.

9. Kumbang macan(Menochilus sp.)

Menochilus sp. merupakan serangga predator bdari ordo coleoptera. Seranga ini

biasa di sebut kumbang predator warna kuning mempunyai becak hitam.

Menangkap mangsa bergerak lambat. Larva lebih rakus dari yang dewasa.

Serangga ini mampu menghasilkan 150-200 turunan dalam 6-10 minggu.

Dilaporkan bahwa daur hidup predator M. sexmaculatus berkisar antara 56

hingga 78 hari dengan rincian telur 4-5 hari, larva 20-25 hari, pupa 4-6 hari dan

imago 28-42 hari. M. sexmaculatus mampu memangsa hama penting Bemisia

tabaci dan Myzus persicae pada pertanaman cabai, sehingga secara hayati

serangga predator M. Sexmaculatus sangat potensial untuk menekan penggunaan

insektisida sintetis.

10. Belalang sembah(mantis sp)

Mantis religiosa (belalang sembah) memiliki ukuran tubuh dari medium sampai

besar, bersifat hemimetabola, mulutnya tipe pengunyah, memiliki dua pasang

sayap, sayap depan lebih tebal dan seperti kertas dari kulit yang disebut tegumina.

Sayap belakang berupa membran dan dilipat seperti kipas dan terletak di bawah

sayap depan. Tubuhnya juga terbungkus oleh eksoskleton yang melindungi sistem

organ yang lunak sebelah dalam. eksoskeleton merupakan kuikula yang tersusun

dari kitin dan terbagi atas segmen - segmen.

Page 20: PENGENALAN HAMA TANAMAN KEDELAI DAN MUSUH ALAMINYA.docx

11. Kutu aphis(Aphis sp)

Bioekologi

1) Sifatnya partenogenesis, yaitu telurnya berkembang menjadi nimfa tanpa

terjadi pembuahan, kemudian dilahirkan oleh induknya.

2) Lama hidupnya antara 13 - 18 hari dengan 4 - 8 kali instar.

3) Nimfa yang baru terbentuk langsung mengisap cairan tanaman secara

bergerombol. Nimfa dewasa berwarna hitam dan berkilau. Antenenya lebih

pendek dari pada abdomen.

4) Betina menjadi dewasa setelah berumur 4 - 20 hari. Panjang tubuh yang

bersayap rata-rata 1,4 mm dan yang tidak bersayap rata-rata 1,5 mm. Mulai

menghasilkan keturunan pada umur 5 - 6 hari dan berakhir sepanjang hidupnya.

Gejala Serangan

Stadia yang merusak adalah nimfa dan imago yang umumnya mengisap pada

bagian daun permukaan bawah, kuncup, batang muda. Tanaman yang terserang

akan terhambat pertumbuhannya menjadi lemah dan kehilangan warna daun,

mengkerut dan akhirnya menyebabkan penurunan hasil produksi. Serangan berat

pada fase pembungaan atau pembentukan polong dapat menurunkan hasil panen.

Selain itu, kutu daun kacang juga merupakan vektor penyakit virus (CAMV).

Tanaman Inang

Kacang panjang dan jenis tanaman kacang-kacangan lainnya (Leguminoseae),

kapas-kapasan (Malvaelae), waluh-waluhan (Cucurcitaceae), dll.

Pengendalian

" Penanaman tanaman yang resisten.

" Penggunaan musuh alami seperti Coleoptera, Harmonia arcuata, dan dari ordo

Diptera

Page 21: PENGENALAN HAMA TANAMAN KEDELAI DAN MUSUH ALAMINYA.docx

IV. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah:

1.Dalam pengendalian hama tanaman kedelai diperlukan penanganan yang

tepat,sehingga hama yang ada dapat ditekan perkembangannya semaksimal

mungkin.

2.Setiap hama mempunyai waktu serta fase-fase tersendiri dalam menyerang tanaman kedelai.

3.Pengendalian hama tidak hanya dilakukan dengan cara-cara yang kimiawi,namun juga dengan

musuh alami yang tentunya ramah lingkungan.

Page 22: PENGENALAN HAMA TANAMAN KEDELAI DAN MUSUH ALAMINYA.docx

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M. 1992. Bioekologi, serangan, dan pengendalian hama pemakan daun

kedelai, pp. 81-116. Risalah Lokakarya Pengendalian Hama Terpadu

TanamanKedelai. Malang

Hermanto,A.2012. Gejala Dan Kerusakan Akibat Serangan Hama.Jurusan Ilmu

Hama Dan Penyakit Tumbuhan Program Studi Agroekoteknologi Fakultas

pertanian Universitas Brawijaya.Malang

Ir. Siswandi, MP. 2006. Budidaya Tanaman Palawija.PT Citra Aji Parama

.Yogyakarta

Wulandari,W.2012. Hubungan Faktor Fisik Tanaman dengan Perkembangan Hama dan Preferensinya pada Tanaman Inang. Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.Malang