pengenalan data air tanah_iwan
TRANSCRIPT
JALAN CISITU LAMA NO.37 BANDUNG – INDONESIA 40135TELP. +62-22-2502428 ; +62-22-2506224
FAX. +62-22-2506224http://www. pusdiklat-geologi.esdm.go.id
PUSDIKLAT GEOLOGI
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ESDMKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERALKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Iwan Fahlevi Setiawan
Bandung, 22 Mei 1978 08122027266
[email protected], [email protected]
Widyaiswara Pertama, Pusdiklat Geologi, Jl. Cisitu Lama 37 Bandung, 022-2502428 / 022-2506224 (fax)
S1 Teknik Geologi Unpad, 2005
S2 Hidrogeologi ITB, 2010
Post - TEST Apa yang dimaksud dengan akifer? Jika menemukan mata air, data apa saja
yang harus kita kumpulkan? Untuk menghitung neraca air data apa
sajakah yang diperlukan?
Hidrogeologi Dasar 3
4Hidrogeologi Dasar
Hidrogeologi Dasar 5
Reservoir air bersih terbesar yang siap digunakan oleh manusia!
Topik
Pendahuluan/Terminologi Siklus Hidrologi Akifer Parameter Hidraulik Kualitas Air Neraca Air
6Hidrogeologi Dasar
Topik Pendahuluan/Terminologi Siklus Hidrologi Akifer Parameter Hidraulik Kualitas Air Pencemaran Air
7Hidrogeologi Dasar
HIDROLOGY
ENGINEERING
GEOLOGY
8Hidrogeologi Dasar
Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang keberadaan, distribusi dan sirkulasi/movement air (Fetter, 2001)
Hidrogeologi adalah cabang dari hidrologi yang mempelajari air bawah tanah dan interaksinya dengan material geologi (Deming, 2002)
9Hidrogeologi Dasar
Geohidrologi merupakan cabang dari hidrologi yang sering disinonimkan dengan hidrogeologi, tetapi pada ilmu geohidrologi lebih ditekankan kepada hubungan aspek keteknikan (engineering) dengan hidrologi aliran air bawah tanah (Fetter, 2002).
10Hidrogeologi Dasar
Air Tanah adalah air di bawah permukaan yang terdapat pada zona jenuh air (saturated zone)
Air Bawah Tanah adalah semua air yang terdapat dalam lapisan batuan di bawah permukaan tanah baik dalam zona jenuh (saturated zone) maupun pada zona tidak zenuh (unsaturated zone)
11Hidrogeologi Dasar
Permukaan Tanah
Airtanah(Groundwater
Impermeabel layer(batuan kedap air)
Muka airtanahZona jenuh
12Hidrogeologi Dasar
Permukaan Tanah
Air pori
Air vadose
Zona Kapiler
Airtanah(Groundwater
Impermeabel layer(batuan kedap air)
Muka airtanah
Air bawah tanahSubsurface water
Zona tak jenuhZona jenuh
13Hidrogeologi Dasar
Hidrogeologi 14 SN
Volumetrik, Airtanah 40x lebih banyak dari air permukaan (danau dan sungai)
Volume Lautan = 1.4x 109 km3
Tingkat Evaporasi di Lautan = 3.2x105 km3/th Volume Air Tanah = 8.4x106 km3
Volume Danau+Sungai = 2x105 km3
Volume di Atmosfer = 1.3x104 km3
Tingkat Runoff = 3.6x104 km3/yr
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR
Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat.
Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah.
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah.
15Hidrogeologi Dasar
Topik Pendahuluan/Terminologi Siklus Hidrologi Akifer Parameter Hidraulik Kualitas Air Pencemaran Air
16Hidrogeologi Dasar
17Hidrogeologi Dasar
Hidrogeologi 18 SN
Air Air di bumi terdapat dalam bentuk :
Air laut (97,2 %)Air permukaan lainnya (sungai, danau, dll.)Es dan salju (di kutub dan puncak-puncak gunung)Uap air/ awanAir yang berada di dalam bumi
Distribution of the Worlds Water Supply
(Salt water & Ice)
19Hidrogeologi Dasar
Siklus Hidrologi
20Hidrogeologi Dasar
Kondensasi Perubahan uap air menjadi titik-titik air
hujan Untuk terjadi kondensasi temperatur
harus pada titik embun
21Hidrogeologi Dasar
Presipitasi Presipitasi adalah peristiwa klimatik yang
bersifat alamiah yaitu perubahan bentuk di atmosfer dari uap air menjadi salju, hujan sebagai akibat proses kondensasi
Presipitasi merupakan faktor utama yang mengendalikan proses daur hidrologi di suatu Daerah Aliran Sungai.
Mekanisme Presipitasi
Terjadi karena ada perpindahan massa air basah ke tempat yang lebih tinggi sebagai respon adanya beda tekanan udara antara dua tempat yang berbeda ketinggiannya.
Di tempat tersebut karena ada akumulasi uap air pada suhu rendah maka terjadilah proses kondensasi dan pada gilirannya massa air basah tersebut jatuh sebagai air hujan.
Tipe Hujan di Daerah Tropis (umumnya) 1. Hujan Konveksi (Convektional Storms) Hujan yang disebabkan karena ada perbedaan panas yang diterima oleh permukaan tanah dengan panas yang diterima oleh lapisan udara diatas permukaan tanah.2. Hujan Frontal (Frontal/Cyclonic Storm) Tipe hujan yang disebabkan oleh bergulungnya dua massa udara yang berbeda suhu dan kelembaban. Massa udara yang hangat dipaksa bergerak ke tempat yang lebih tinggi 3. Hujan Orografik (Orographic Storm) Jenis hujan yang umum terjadi di daerah pegunungan, yaitu ketika massa udara bergerak ke tempat yang lebih tinggi mengikuti bentuk topografi pegunungan sampai terjadi proses kondensasi. Ketika massa udara melewati daerah bergunung, di daerah lereng dimana angin berhembus (windward side) terjadi hujan orografik. Sementara pada lereng dimana gerakan massa udara kurang berarti (leewardside), udara yang turun akan mengalami pemanasan dengan sifat kering dan daerah ini dinamakan daerah bayangan hujan.
Tipe Hujan
Hujan yang terjadi di Indonesia
Indonesia yang terletak diantara daratan Asia dan Australia sangat dipengaruhi oleh beda tekanan udara di kedua daratan tersebut dan perubahan angin musiman. Maka pada umumnya tipe hujan yang dijumpai di Indonesia adalah tipe hujan konveksi dan orografik.
Curah Hujan di Indonesia dipengaruhi oleh monsun yang ditimbulkan oleh tekanan udara tinggi dan rendah di daratan Asia dan Australia secara bergantian.
Pengukuran Presipitasi Besarnya presipitasi dapat diukur dengan menggunakan
alat penakar curah hujan, saat ini dikenal ada dua jenis alat penakar yaitu otomatis dan tidak otomatis.
Alat penakar tidak otomatis biasanya menggunakan kontainer atau ember yang telah diketahui diameternya. Alat ini biasanya dibuat dalam bentuk bulat memanjang kearah vertikal untuk mengurangi terjadinya percikan air hujan pada saat pengukuran dilakukan. Diameter dan ketinggian alat ditiap-tiap negara berbeda
Alat penakar tidak otomatis ini di Amerika mempunyai ukuran diameter 20 cm dan tinggi 79 cm atau dikenal dengan alat penakar “standar” .
Posisi Penakar Curah Hujan
Penentuan lokasi alat penakar curah hujanPenentuan lokasi alat penakar curah hujan1. 1. Bidang Permukaan yang landaiBidang Permukaan yang landai2. 2. Hindari daerah yang sekelilingnya bangunan yang tinggi, Hindari daerah yang sekelilingnya bangunan yang tinggi, punggungan pegunungan, jajaran pohonpunggungan pegunungan, jajaran pohon
Cara Menghitung Besarnya Curah Hujan
1. Metode Aritmatika/Metode Rata-Rata2. Metode Poligon Thiessen Adalah metode pengukuran curah hujan
dengan cara merancang daerah yang akan ditentukan besarnya curah hujan secara geometrik
3. Metode Isohyet
Hal yang perlu diperhatikan
1. Intensitas – Intensitas hujan yang tinggi dapat mengakibatkan terjadinya infiltrasi yang lebih sehingga akan menimbulkan runoff
2. Lamanya Hujan
3. Aliran Permukaan (Surface Runoff) dapat mengakibatkan terjadinya erosi partikel tanah
30Hidrogeologi Dasar
Runoff Pengertian runoff adalah air yang bergerak disuatu
area tertentu dan mengalir sepanjang permukaan tanah menuju ke daerah dengan elevasi yang lebih rendah (USGS, 2007)
Menyebabkan erosi
31Hidrogeologi Dasar
Proses RunoffAtmospheric Moisture
Interception
Snowpack
Surface
Soil Moisture
Groundwater
Streams and Lakes
Runoff
RainSnow
Evaporation
Evapotranspiration
Evaporation
Throughfall and Stem Flow
Snowmelt
Infiltration
Overland Flow
Percolation
Groundwater Flow
Channel Flow
Pervious Impervious
Energy
WatershedBoundary
32Hidrogeologi Dasar
Faktor Berpengaruh Terhadap
Peresapan/Aliran Air Permukaan
• Curah Hujan
• Intensitas, Durasi
• Jenis Tanah
• Kapasitas
Peresapan
• Kelerengan
• Tumbuhan
• Jenis
• Luasan
33Hidrogeologi Dasar
Hidrogeologi Dasar 34
Contoh : Hubungan antara Infiltrasi – Intensitas Curah Hujan
Diketahui : Tingkat Infiltrasi - 3 cm/jam
Intensitas Curah Hujan - 4 cm/jam
Diperoleh : 1 cm/jam air menjadi run off
35Hidrogeologi Dasar
Contoh : Hubungan Infiltrasi – Lamanya HujanDiketahui :
Tingkat Infiltrasi = 1 cm/jamKapasitas Infiltrasi = 10 cm untuk mencapai jenuhIntensitas Hujan = 1 cm/jamDurasi Hujan = 5 jam
= 5 cm akan terinfiltrasiDurasi Hujan = 15 jam
= 10 cm akan terinfiltrasi, dan
5 cm menjadi run off
36Hidrogeologi Dasar
Infiltrasi Infiltrasi merupakan suatu proses dimana air masuk dan
meresap ke bawah permukaan tanah melalui pori – pori dan celah – celah tanah / batuan.
Laju/kecepatan infiltrasi akan menurun secara drastis di awal musim hujan dan kemudian menuju nilai tertentu (mendekati konstan) beberapa saat kemudian. (Robert E. Horton (1933)).Hal ini disebabkan :
Recharge
Awal Hujan
Air banyak masukMemasuki rongga kosong
Dan mengurangiGaya kapiler
Elemen lempung (clay)Dalam tanah akan terisi air,
Mengembang danMemperkecil pori - pori
Butiran – butiran halus tanahYang dibawa air
Akan masuk dan mempersempitLubang pori - pori
Faktor alamiah penekan laju infiltrasi :
Beberapa faktor yang mempengaruhiJumlah Infiltrasi :• Curah Hujan• Jenis topsoil• Vegetasi• Kemiringan lereng• Suhu dan Kelembaman
Ukuran Butir Tanah
Ukuran Butir Sedimen Batuan
2 mm -----------------------------------------
Pasir Batupasir
0.06 mm -------------------------------------
Lanau Batulanau
0.004 mm -----------------------------------
Lempung Batulempung
39Hidrogeologi Dasar
Infiltration Rates
Soil Texture Millimeters/hour
Sand – course 25.4 – 203.2
Sand – very fine 12.7 – 78.7
Sandy loam 10.2 – 66.0
Loam (sand, silt, clay) 2.0 – 25.4
Clay loam 1.0 – 15.2
Clay 0.3 – 2.5
Source: http://ag.arizona.edu/turf/tips1095.html
40Hidrogeologi Dasar
Mengukur Kapasitas Infiltrasi
Time 1
Time 2
Infiltration Ring
Permukaan Tanah
Ring dimasukan
kedalam tanah ± 5cm
Permukaan Tanah
Wetting Front
Masukan Air, Amati, Hitung banyaknya Air yang masuk terhadap
waktu Tingkat Infiltrasi
Hitung banyaknya air yang masuk selama satu jam
41Hidrogeologi Dasar
Infiltrometer
Hidrogeologi Dasar 42
Perkolasi Perkolasi adalah proses masuknya air dari zona
air tidak jenuh ke zona air tanah jenuh.
43Hidrogeologi Dasar
Evaporasi Adalah proses menguapnya air dari daratan, lautan, sungai dan
danau ke udara (atmosfer) Siklus air sangat dipengaruhi oleh energi matahari dan gravitasi Prosentase uap air di atmosfer
84% dari lautan16% dari darat
44Hidrogeologi Dasar
Transpirasi
adalah proses menguapnya air dari bumi melalui vegetasi
45Hidrogeologi Dasar
Daerah tangkapan (recharge area)
daerah imbuh, adalah suatu wilayah tempat meresapnya air hujan, sesuai dengan kondisi geologi , morfologi tertentu, yang biasanya daerah pegunungan atau perbukitan.
46Hidrogeologi Dasar
Daerah lepasan (discharge area)
adalah daerah tempat airtanah keluar kepermukaan, umumnya terdapat di daerah lembah atau di daerah pantai.
47Hidrogeologi Dasar
Topik Pendahuluan/Terminologi Siklus Hidrologi Akifer Parameter Hidraulik Kualitas Air
48Hidrogeologi Dasar
Litologi Akifer
49Hidrogeologi Dasar
MEDIA BAGI AIR TANAH
Menyimpan Mengalirkan
Akifer + +
Akiklud + -
Akifug - -
Akuitar terbatas terbatas
50Hidrogeologi Dasar
PENGERTIAN UMUM
Akifer : lapisan batuan jenuh air dibawah permukaan tanah yang dapat menyimpan dan meneruskan dalam jumlah yang ekonomis. Contoh : pasir.
Akiklud : lapisan batuan kedap air adalah suatu batuan jenuh air yang mengandung air tetapi tidak mampu melepaskannya dalam jumlah berarti. Contoh : lempung.
Akifug : lapisan kebal air adalah suatu lapisan batuan kedap air yang tidak mampu mengandung dan meneruskan air. Contoh : granit.
Akuitar : lapisan batuan lambat air adalah suatu lapisan batuan yang sedikit lulus air dan tidak mampu melepaskan air dalam arah mendatar, tetapi mampu melepaskan air cukup berarti ke arah vertikal, misalnya : lempung pasiran.
Akifer Batuan Sedimen
Sumber : Heath,1984, WSP2242Sumber : Heath,1984, WSP2242
Batuan mana yang akan menjadi akifer? Batuan mana yang akan menjadi akifer? Batugamping dan batupasir dapat Batugamping dan batupasir dapat menyimpan dan mengalirkan air. menyimpan dan mengalirkan air. Air bergerak sangat lambat di Air bergerak sangat lambat di lapisan batulempunglapisan batulempung
52Hidrogeologi Dasar
Akifer Batuan Beku dan Metamorf
Basal dengan banyak rekahan menjadi jalan bagi Basal dengan banyak rekahan menjadi jalan bagi air untuk mengalir melalui batuan. air untuk mengalir melalui batuan.
53Hidrogeologi Dasar
Akifer Batuan Beku dan Metamorf dengan Banyak Rekahan
Sumber : Heath,1980, USGS WRI 80-44Sumber : Heath,1980, USGS WRI 80-44
Air mengalir dan disimpan didalam rekahan. Batuan Air mengalir dan disimpan didalam rekahan. Batuan Masif (tidak terkekarkan) mengandung sedikit air.Masif (tidak terkekarkan) mengandung sedikit air.
54Hidrogeologi Dasar
Contoh : Coastal Aquifer
Sumber : Heath, 1984, WSP2242Sumber : Heath, 1984, WSP2242
Sand, gravel, clay on bedrock. Beds dip toward ocean. Sand, gravel, clay on bedrock. Beds dip toward ocean.
55Hidrogeologi Dasar
Sand and Gravel Deposit
Will it be a useful aquifer ?Will it be a useful aquifer ? 56Hidrogeologi Dasar
Contoh : Alluvial Basin Aquifer
Sediment tererosi dari pegunungan dan mengisi Sediment tererosi dari pegunungan dan mengisi lembah.lembah.
57Hidrogeologi Dasar
Tipe Akifer
58Hidrogeologi Dasar
Tipe-Tipe Akifer
Unconfined / Tidak TertekanConfined / TertekanLeaky Confined / BocorPerched/Menggantung
59Hidrogeologi Dasar
Unconfined and Confined Aquifers
Pore water Pore water pressure > pressure > atmosphericatmospheric
Pore water Pore water pressure = pressure = atmosphericatmospheric
From: Heath Water Supply From: Heath Water Supply Paper 2220, 1983Paper 2220, 1983 60Hidrogeologi Dasar
Unconfined Aquifer(Water-Table Aquifer)
Bagian paling atas merupakan muka air tanah (MAT)
Tidak ada lapisan penutup (MAT dapat bebas berubah naik turun sesuai dengan tekanan atmosfir)
Imbuhan :Rembesan (Seepage) dari zona tidak jenuhRembesan (Seepage) dari lapisan diatasnyaSingkapan
61Hidrogeologi Dasar
Unconfined Aquifer
Fetter, 1994
RechargeRecharge
RechargeRecharge
62Hidrogeologi Dasar
Confined Aquifer
Muka Piezometric diatas lapisan akifer Diapit oleh confining layer or leaky confining layer Akifer artesis adalah akifer tertekan dimana muka
piezometriknya diatas permukaan tanah Imbuhan :
Daerah SingkapanBocoran dari confining layer, bisa dari atas ataupun
bawahnya
63Hidrogeologi Dasar
Confined Aquifer
Confined Aquifer Well
Artesian Well (Confined)
Unconfined Aquifer Well
Potentiometric Surface
Fetter, 1994
Unconfined Aquifer Confined Aquifer
PiezeometricPiezeometric
64Hidrogeologi Dasar
Leaky Confined(or Semi-Confined Aquifer)
Akifer tertekan diapit oleh sebuah leaking confining layer, above or below
Muka piezeometric berada above the top of the aquifer stratum
65Hidrogeologi Dasar
Leaky Confined Aquifer
Confined Aquifer Well
Artesian Well (Confined)
Unconfined Aquifer Well
Potentiometric Surface
Modified from Fetter, 1994
Unconfined Aquifer Confined Aquifer
66Hidrogeologi Dasar
Perched Aquifer
Kantung atau lensa dari material-materaial jenuh didalam zona tidak jenuh
Pada umumnya menyebar tidak terlalu luas
67Hidrogeologi Dasar
68
Perched Ground Water
Hidrogeologi Dasar
Mata Air
69Hidrogeologi Dasar
MATA AIR
Mata air (spring) adalah titik keluarnya airtanah di permukaan tanah sebagai akibat dari aliran airtanah (Todd, 1980).
Berdasarkan genesanya, mata air diklasifikasikan menjadi 2, yaitu: 1. Mata air akibat non gravitasi (non gravitational spring) 2. Mata air akibat tenaga gravitasi (gravitational spring)
(Bryan vide Todd 1980).
Mata Air Depresi Permukaan tanah memotong muka air tanah
(water table)
71Hidrogeologi Dasar
Mata Air Kontak Lapisan akuifer dengan impermeabel pada
bagian bawahnya
72Hidrogeologi Dasar
Mata Air Rekahan
73Hidrogeologi Dasar
Mata Air Pelarutan Terjadi akibat pelarutan batuan oleh air
tanah
74Hidrogeologi Dasar
Topik Pendahuluan/Terminologi Siklus Hidrologi Akifer Parameter Hidraulik Kualitas Air Pencemaran Air
75Hidrogeologi Dasar
Porositas diartikan sebagai perbandingan antara volume pori dan volume material akuifer
Porositas
76Hidrogeologi Dasar
POROSITAS
PRIMER SEKUNDER
Pemadatan Sementasi Bentuk dan
ukuran butir Susunan butir Sortasi
(pemilahan)
• kekar • Sesar• rongga-rongga
batuan beku • pelarutan
77Hidrogeologi Dasar
Porositas Primer dan Porositas Sekunder
Sumber : Agricultural Waste Management Field Handbook
Hidrogeologi 79 SN
Batuan mengandung air dalam persentase yang berbeda
Berdasarkan sifat fisik batuan, secara garis besar terdapat dua jenis media penyusun Akifer, yaitu sistem media pori sistem media rekahan
80Hidrogeologi Dasar
Tabel 1. Porositas Pada Beberapa Material Sedimen (Todd, 1980)
Material Porositas (%)
TanahLempungLanauPasir sedang dan kasarPasir seragamPasir sedang dan halusKerikilKerikil dan pasirBatupasirSerpihBatugamping
50 – 6045 – 5540 – 5035 – 4030 – 4030 – 3530 – 4020 – 3510 – 201 – 101 - 10
81Hidrogeologi Dasar
PERMEABILITAS kelulusan adalah kemampuan material
untuk meluluskan air di dalam rongga-rongga batuan
Permeabel X Impermeabel
82Hidrogeologi Dasar
83Hidrogeologi Dasar
Tabel Permeabilitas dari berbagai macam batuan (Morris & Johnson, 1967 dalam Todd, 1980)
Batuan K (m/hari)
Kerikil kasarKerikil menengahKerikilPasir kasarPasir sedangPasir halusBatupasir kasarBatupasir halusLanauLempungBatugampingDolomitSekisBatusasakTufaBasalGabro lapukGranit lapuk
15027045045122.53.10.20.080.00020.940.0010.20.000080.20.010.21.4
84Hidrogeologi Dasar
KONDUKTIVITAS HIDROLIK (K)
Seberapa mudah fluida dapat melewati ruang pori batuan tergantung dari jenis fluida dan medianya
85Hidrogeologi Dasar
86Hidrogeologi Dasar
Hydraulic Conductivities
UnconsolidatedUnconsolidated
DepositsDeposits
MaxMax MedianMedian MinMin
(m/s)(m/s) (m/s)(m/s) (m/s)(m/s)
GravelGravel 3 x 103 x 10-2-2 3 x 103 x 10-3-3 3 x 103 x 10-4-4
SandSand 6 x 106 x 10-3-3 3 x 103 x 10-5-5 2 x 102 x 10-7-7
Silt / LoessSilt / Loess 2 x 102 x 10-5-5 2 x 102 x 10-7-7 2 x 102 x 10-9-9
Lacustrine ClayLacustrine Clay 5 x 105 x 10-9-9 7 x 107 x 10-10-10 1 x 101 x 10-12-12
Marine ClayMarine Clay 2 x 102 x 10-9-9 4 x 104 x 10-11-11 8 x 108 x 10-13-13
87Hidrogeologi Dasar
Hydraulic Conductivities
Cemented Cemented Sedimentary Sedimentary
RocksRocks
MaxMax MedianMedian MinMin
(m/s)(m/s) (m/s)(m/s) (m/s)(m/s)
Karst / Reef Karst / Reef LimestoneLimestone 2 x 102 x 10-2-2 1 x 101 x 10-4-4 1 x 101 x 10-6-6
Limestone / Limestone / DolomiteDolomite 6 x 106 x 10-6-6 8 x 108 x 10-7-7 1 x 101 x 10-9-9
SandstoneSandstone 6 x 106 x 10-6-6 4 x 104 x 10-8-8 3 x 103 x 10-10-10
SiltstoneSiltstone 2 x 102 x 10-8-8 5 x 105 x 10-9-9 1 x 101 x 10-11-11
Evaporite AnhydriteEvaporite Anhydrite 2 x 102 x 10-8-8 9 x 109 x 10--
1010 4 x 104 x 10-13-13
Shale / MudstoneShale / Mudstone 3 x 103 x 10-9-9 2 x 102 x 10--
1111 1 x 101 x 10-13-13
Evaporite SaltEvaporite Salt 1 x 101 x 10-10-10 1 x 101 x 10--
1111 1 x 101 x 10-12-12
88Hidrogeologi Dasar
Hydraulic Conductivities
Crystalline RocksCrystalline RocksMaxMax MedianMedian MinMin
(m/s)(m/s) (m/s)(m/s) (m/s)(m/s)
Fractured Extrusives Fractured Extrusives (weathered flow tops)(weathered flow tops) 2 x 102 x 10-2-2 9 x 109 x 10-4-4 4 x 104 x 10-7-7
Weathered IntrusivesWeathered Intrusives 5 x 105 x 10-5-5 5 x 105 x 10-6-6 5 x 105 x 10-7-7
Fractured IntrusivesFractured Intrusives 3 x 103 x 10-4-4 1 x 101 x 10-8-8 8 x 108 x 10-9-9
Fractured Fractured MetamorphicsMetamorphics 3 x 103 x 10-4-4 1 x 101 x 10-8-8 8 x 108 x 10-9-9
Massive ExtrusivesMassive Extrusives 4 x 104 x 10-7-7 3 x 103 x 10-9-9 2 x 102 x 10-11-11
Massive IntrusivesMassive Intrusives 2 x 102 x 10-10-10 2 x 102 x 10--
1212 3 x 103 x 10-14-14
Massive Massive MetamorphicsMetamorphics 2 x 102 x 10-10-10 2 x 102 x 10--
1212 3 x 103 x 10-14-1489Hidrogeologi Dasar
Bagaimana Air Bergerakl
h1
h2
Q
A Water table
Datum
Tingkat aliran yang melalui suatu geomaterial dihitung berdasarkan Darcy’s Law
Q = Aki
Where:-Q = volume of water flowing in unit timeA = cross-sectional area through which waters flowsK = coefficient of permeabilityi = hydraulic gradient
i = h1 – h2
l
90Hidrogeologi Dasar
Hydraulic Heado Total hydraulic head ditunjukkan oleh ketinggian
kenaikan air pada piezometrik yang diukur terhadap suatu datum tertentu misalnya muka air laut. Diukur pada suatu titik.
o Hydraulic head, h, didefinisikan sebagai jumlah:o head ketinggian, he o head tekanan, hp dan
h = he+ hp91Hidrogeologi Dasar
Hydraulic Head
Datum = Sea Level
TotalHead
PressureHead
ElevationHead
A
92Hidrogeologi Dasar
93Datum
A
B
C
50m
100m
0m
Total Head = Elevation Head + Pressure HeadTotal Head = Elevation Head + Pressure Head
100m = 100 + 0m
100m = 50m + 50m
100m = 0m + 100m
Berapa hydraulic headBerapa hydraulic head total pada titik A, B and C? total pada titik A, B and C?
Hidrogeologi Dasar
Hydraulic Heado Pengukuran hydraulic head menentukan muka
air tanah pada akifer tak tertekan/bebas dan garis piezometrik pada akifer tertekan.
o Pengukuran Hydraulic head juga dapat dipakai untuk menginterpretasikan arah aliran air tanah.
o Beberapa contoh
94Hidrogeologi Dasar
95
Hydraulic Head
Kemana arah aliran air tanah?Kemana arah aliran air tanah?
Hidrogeologi Dasar
Gradien Head and Hydraulic
Apa itu gradien?Apa itu gradien?
Source: Heath,1982 WSP 2220Source: Heath,1982 WSP 222096Hidrogeologi Dasar
Peta Muka Piezometric Akifer Tertekan
1745000 1750000 1755000 1760000 1765000 1770000 1775000 1780000 1785000
340000
345000
350000
355000
360000
365000
370000
375000
380000
Bagaimana Bagaimana Arah aliran air Arah aliran air tanah?tanah?
97Hidrogeologi Dasar
TransmisivitasKecepatan aliran melalui penampang vertikal akifer
setebal satu meter dengan gradien hidrolik sama dengan 1.
T= K x b
T adalah TransmisivitasK adalah Konduktivitas Hidrolikb adalah Ketebalan Akifer
Heath 1982, WSP 2220
98Hidrogeologi Dasar
Pendahuluan/Terminologi Siklus Hidrologi Akifer Parameter Hidraulik Kualitas Air Neraca Air
Topik
99Hidrogeologi Dasar
PP No 82/2001 :PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN
PENCEMARAN AIR
Mutu air adalah kondisi kualitas air yang diukur atau diuji berdasarkan parameter-parameter tertentu dan metoda tertentu berdasarkan peraturan berlaku
Kelas air adalah peringkat kualitas air yang dinilai masih layak untuk dimanfaatkan bagi peruntukan tertentu
Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya di dalam air.
Hidrogeologi Dasar 100
Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya
Air limbah adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair
Baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar dan atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah yang akan dibuang atau dilepas ke dalam sumber air dari suatu usaha dan atau kegiatan
Hidrogeologi Dasar 101
PP No 82/2001 :PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN
PENCEMARAN AIR
Klasifikasi Mutu Air (PP No. 82/2001)
Kelas 1 Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum,dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut
Kelas 2 Peruntukannya untuk sarana/prasarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut
Kelas 3 Peruntukannya untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut
Kelas 4 Peruntukannya untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut
Hidrogeologi Dasar 102
Kualitas Air Minum Gol A (dapat langsung diminum)
PARAMETER SATUAN KADAR MAKSIMUM
KETERANGAN
FISIKA• Bau • TDS• Kekeruhan• Rasa• Suhu• Warna
-Mg/LSkala NTU-oCSkala TCU
10005
Suhu Udara ± 3oC15
Tidak berbau
Tidak berasa
KIMIA• Anorganik• Organik
MIKROBIOLOGI• Koliform tinja
RADIOAKTIVITAS• Aktivitas Alpha• Aktivitas Beta
Hidrogeologi Dasar 103
Pencemaran Airtanah
TRANSPORTASI MASSA YANG SOLUBLEDALAM AIRTANAH
PROSES
1. Adveksi, yaitu merupakan proses fisik dimana air sebagai medium bergerak sambil membawa kontaminan yang berada didalamnya
2. Dispersi Hidrodinamik, yaitu merupakan transport atau perpindahan masa akibat difusi kontaminan, karena gradien konsentrasi yang mengakibatkan adanya gerak serta mekanisme dispersi.
3. Retardasi, yaitu fenomena yang menunjukkan perubahan jumlah dari kontaminan selama terjadi proses transport akibat reaksi antara kontaminan dengan media tanah, yang memberikan efek seolah-olah gerakan kontaminan menjadi terhambat (retarded).
KARAKTERISTIK ZAT PENCEMAR
LNAPL (Light Nonaqueous Phase Liquid)zat tersebut itu ada yang mempunyai kerapatan jenis yang lebih ringan dari air. Contohnya : bensin (gasoline) dan minyak bakar atau minyak diesel.
DNAPL (Dense Non-Aqueous Phase Liquids)Ada juga cairan yang lebih berat dari air. Contohnya : pelarut terhalogenasi seperti carbon tetrachloride dan trichloroethylen (TCE)
Hidrogeologi Dasar 106
AdvectionMechanical Dispersion:Spread
Sungai (Air Permukaan dan Airtanah) Sungai tidak berhubungan dengan muka airtanah, akan tetapi mengisi aquifer
Sungai berhubungan dengan muka airtanah, mengisi aquifer (loosing stream) / Effleuent River
Sungai berhubungan dengan muka airtanah, aquifer mengisi sungai (gaining stream) / Influent River
Sungai sebagai point of discharge dari permukaan dan airtanah
Travel Times in Regional Aquifers
Local Discharge?
Neraca Air (Water Budget)
110Hidrogeologi Dasar
Hidrogeologi 111 SN
Neraca Air:Neraca air menunjukkan hubungan antara komponen-2 dalam siklus hidrologi/ hidrgeologi, yang dapat dinyatakan sebagai persamaan berikut :
P = R + ET + I atau
P = R + ET + (BF + dS)di mana :P = presipitasi/ curah hujanR = run off/ limpasanE = evaporasiT = transpirasiET = evapo-transpirasiI = infiltrasiBF = base flow/ aliran sungai dari mata airdS = recharge/ imbuhan airtanah
Hidrogeologi 112 SN
Skema Neraca Air (air meteorik)
AWAN
AIR PERMUKAAN(laut, sungai, danau, rawa, es)
AIRTANAH(at bebas, at tertekan)
Infiltrasi/Perkolasi
Kondensasi/ Hujan
Mata Air
P
I
ET
R
P = R + ET + I
Contoh Soal….
Suatu area dg luas 2x107 m2, mempunyai curah hujan 2.5 m/th, nilai Evapotranspirasi 0.7 m/th, aliran permukaan 20 498 400 m3/th, baseflow 6 307 200 m3/th. Berapa besar air hujan tersebut yang tersimpan sebagai air tanah?
Hidrogeologi Dasar 113
Jawabannya adalah…. P = 2.5 m/th x (2.107 m2) -> 5x107 m3/th ET = 0.7 m/th x (2x107 m2) -> 1.4 x 107 m3/th 5x107 m3/th = 20 498 400 m3/th + 1.4 x 107
m3/th + 6 307 200 m3/th + ds ds = 9 194 400 m3/th
Hidrogeologi Dasar 114
Hidrogeologi Dasar 115