pengenalan alat

29
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemasan merupakan suatu tempat atau wadah yang digunakan untuk mengemas suatu produk yang dilengkapi dengan tulisan yang menerangkan isinya berupa informasi yang disampaikan kepada konsumen. Pengemasan bertujuan untuk mengawetkan produk yang dikemas, penunjang bagi transportasi, distribusi dan merupakan bagian penting dari usaha untuk mengatasi persaingan dalam pemasaran. Sebelum manusia membuat kemasan, alam sendiri telah menyajikan kemasan, seperti misalnya jagung yang dibungkus seludang, buah-buahan terbungkus kulitnya, buah kelapa yang terlindung baik dengan sabut dan tempurung, polong-polongan terbungkus kulit polong dan lain-lain. Tidak hanya bahan pangan, kosmetik dan barang industri lainya, bahkan manusia pun menggunakan kemasan sebagai pelindung tubuhnya dari gangguan cuaca, serta supaya tampak lebih anggun dan menarik. Pengemasan merupakan tahap akhir dari suatu proses produksi dalam industri. Dengan melakukan pengemasan diharapkan akan meningkatkan daya penerimaan konsumen dan

Upload: berlianta-maria-ginting

Post on 05-Dec-2014

1.051 views

Category:

Documents


80 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengenalan Alat

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemasan merupakan suatu tempat atau wadah yang digunakan untuk

mengemas suatu produk yang dilengkapi dengan tulisan yang menerangkan isinya

berupa informasi yang disampaikan kepada konsumen.

Pengemasan bertujuan untuk mengawetkan produk yang dikemas, penunjang

bagi transportasi, distribusi dan merupakan bagian penting dari usaha untuk

mengatasi persaingan dalam pemasaran. Sebelum manusia membuat kemasan, alam

sendiri telah menyajikan kemasan, seperti misalnya jagung yang dibungkus seludang,

buah-buahan terbungkus kulitnya, buah kelapa yang terlindung baik dengan sabut dan

tempurung, polong-polongan terbungkus kulit polong dan lain-lain. Tidak hanya

bahan pangan, kosmetik dan barang industri lainya, bahkan manusia pun

menggunakan kemasan sebagai pelindung tubuhnya dari gangguan cuaca, serta

supaya tampak lebih anggun dan menarik.

Pengemasan merupakan tahap akhir dari suatu proses produksi dalam industri.

Dengan melakukan pengemasan diharapkan akan meningkatkan daya penerimaan

konsumen dan mengurangi derajat kerusakan pada saat pengangkutan produk baik

secara langsung atau tidak.

B. Tujuan Percobaan

Tujuan percobaan ini adalah untuk memperkenalkan beberapa alat yang

digunakan dalam pengujian bahan kemasan dan alat yang digunakan dalam proses

pengemasan produk pertanian.

Page 2: Pengenalan Alat
Page 3: Pengenalan Alat

II. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam menangani masalah kemasan, usaha yang dilakukan tidak hanya

menyangkut hal-hal yang ada hubungannya dengan bahan kemas seperti sifat-sifat

bahan kemas, bentuk kemasan, cara membuatnya, tetapi juga menyangkut biaya,

peralatan dan mesin-mesin yang digunakan untuk membuat kemasan. Secara

tradisional nenek moyang kita menggunakan bahan kemasan alami untuk mewadahi

bahan pangan seperti buluh bambu, daun-daunan, pelepah atau kulit pohon dan

sebagainya. Pada industri modern berbagai kemasan dan proses pengemasan telah

beragam (Nugroho, 2006).

Peralatan yang sering digunakan dalam pengemasan yaitu alat uji yang

meliputi tensile strength, jangka sorong dan timbangan listrik dan alat pengemas yang

meliputi vakum sealer, alat penutup kaleng, alat penutup botol dan lain-lain.

Pengemasan dilakukan dengan benar dan memenuhi persyaratan teknis untuk

kepentingan distribusi dan promosi. Dalam industri pangan pengemasan merupakan

tahap akhir produksi sebelum didistribusikan. Pengemasan berfungsi sebagai wadah

untuk memuat produk, memelihara kesegaran kemantapan produk selama

penyimpanan dan distribusi, melindungi pangan dari kontaminasi, media promosi

(Wahyono, 2005).

Pengemasan mempunyai peranan dan fungsi yang penting dalam menunjang

distribusi produk terutama yang mudah mengalami kerusakan. Pengemasan adalah

suatu cara untuk melindungi atau mengawetkan produk pangan maupun non pangan.

Fungsi pengemasan adalah sebagai wadah, sebagai pelindung, sebagai penunjang cara

penyimpanan dan transportasi dan sebagai alat persaingan dalam pemasaran (Susanto

dan Suseno, 1994).

Persyaratan dan spesifikasi wadah atau pembungkus berbeda menurut jenis

bahan dan hasil industri dan tujuan utamanya. Tetapi pada umumnya ditujukan untuk

menghindari kerusakan yang disebabkan oleh mikroba, fisik, kimia, biokimia,

Page 4: Pengenalan Alat

perpindahan uap air dan gas, sinar UV dan perubahan suhu. Persyaratan kemasan

disesuaikan dengan tujuan dan komoditi yang akan dikemas. Selain itu masih banyak

lagi mesin-mesin yang digunakan untuk mengemas bahan pang (Syarief dan Irawati ,

1988).

Page 5: Pengenalan Alat

III. METODE PERCOBAAN

A. Bahan dan Alat

Adapun alat-alat yang diamati pada percobaan ini antara lain adalah tensile

strength, jangka sorong, timbangan listrik, vakum sealer, cup sealer, semitro can

sealer, dan alat penutup botol.

B. Cara Kerja

1. TANSILE STRENGTH (Penguji kekuatan tarik)

1. Dihubungkan fitting ke stop kontak.

2. Alat kalibrasi (jarum penujuk beban).

3. Diletakkan sampel yang akan diuji pada posisinya.

4. Dioperasikan alat dengan menurunkan handle.

5. Ditunggu sampai sampel putus.

6. Dibaca skala jarum penunjuk.

7. Dibaca berat beban.

2. JANGKA SORONG

1. Diletakkan bahan kemasan pada jangka sorong.

2. Ditekan hingga bahan terjepit rapat.

3. Dilihat garis-garis yang ada pada jangka sorong yaitu garis pada bagian atas

satuan inchi, garis tengah untuk satuan cm dan yang paling bawah dengan

satuan mm.

4. Garis yang paling tegak lurus dengan garis cm adalah garis yang ingin dilihat.

Kemudian dicatat dengan menambahkan angka yang tertulis pada cm dan mm.

3. TIMBANGAN LISTRIK

1. Dihubungkan fitting ke stop kontak.

2. Kalibrasikan lat (nol semua).

3. Dimasukkan sampel pada wadah timabangan dalam kondisi timbangan mati.

Page 6: Pengenalan Alat

4. Ditimbang dan baca skala (dua angka desimal).

ALAT PENGEMAS

1. VAKUM SEALER

1. Dihubungkan fitting ke stop kontak.

2. Alat di On kan.

3. Diset panas yang diinginkan (sesuai dengan jenis kemasan).

4. Dimasukkan ujung plastik yang kana di “ seal” diantara lempengan

panas/celah peng”seal”an.

5. Ditekan pedal sampai indikator menyala.

2. ALAT PENUTUP KALENG

1. Dihubungkan fittng kestop kontak.

2. Alat di On kan.

3. Diletakkan penutup kaleng, lalu diset ukuran kaleng yang digunakan.

4. Diletakkan kaleng pada papan penutup lalu ditekan handle bawah dengan

kaki.

5. Kaleng menempel pada penutup kemudian tarik handle sampai penutup

kaleng menyatu.

6. Diulangi sampai seal pada kaleng merata dengan baik.

3. ALAT PENUTUP BOTOL

1. Diukur botol yang akan digunakan.

2. Diletakkan penutup botol bagian atas alat.

3. Dipasang botol lalu ditekan handle pada bagian bawah dengan kuat.

4. Lalu dilepaskan dan dikeluarkan botol.

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Page 7: Pengenalan Alat

A. Data Hasil Pengamatan

1. Tansile Strength (Penguji kekuatan tarik)

1. Dihubungkan fitting ke stop kontak.

2. Alat kalibrasi (jarum penujuk beban).

3. Diletakkan sampel yang akan diuji pada posisinya.

4. Dioperasikan alat dengan menurunkan handle.

5. Ditunggu sampai sampel putus.

6. Dibaca skala jarum penunjuk.

7. Dibaca berat beban.

2. Jangka Sorong

1. Diletakkan bahan kemasan pada jangka sorong.

2. Ditekan hingga bahan terjepit rapat.

3. Dilihat garis-garis yang ada pada jangka sorong yaitu garis pada bagian atas

satuan inchi, garis tengah untuk satuan cm dan yang paling bawah dengan

satuan mm.

4. Garis yang paling tegak lurus dengan garis cm adalah garis yang ingin dilihat.

Kemudian dicatat dengan menambahkan angka yang tertulis pada cm dan mm.

3. Timbangan Listrik

1. Dihubungkan fitting ke stop kontak.

2. Kalibrasikan lat (nol semua).

3. Dimasukkan sampel pada wadah timabangan dalam kondisi timbangan mati.

4. Ditimbang dan baca skala (dua angka desimal).

4. Mikro Meter

1. Diletakkan bahan kemasan pada jangka sorong.

2. Ditekan hingga bahan terjepit rapat.

3. Dilihat garis-garis yang ada pada mikrometer

Page 8: Pengenalan Alat

4. Garis yang paling sejajar lurus dengan garis mm adalah garis yang ingin

dilihat. Kemudian dicatat dengan menambahkan angka yang tertulis pada mm.

ALAT PENGEMAS

1. Vakum Sealer

1. Dihubungkan fitting ke stop kontak.

2. Alat di On kan.

3. Diset panas yang diinginkan (sesuai dengan jenis kemasan).

4. Dimasukkan ujung plastik yang kana di “ seal” diantara lempengan

panas/celah peng”seal”an.

5. Ditekan pedal sampai indikator menyala.

2. Alat Penutup Kaleng

1. Dihubungkan fittng kestop kontak.

2. Alat di On kan.

3. Diletakkan penutup kaleng, lalu diset ukuran kaleng yang digunakan.

4. Diletakkan kaleng pada papan penutup lalu ditekan handle bawah dengan

kaki.

5. Kaleng menempel pada penutup kemudian tarik handle sampai penutup

kaleng menyatu.

6. Diulangi sampai seal pada kaleng merata dengan baik.

3. Alat Penutup Botol

1. Diukur botol yang akan digunakan.

2. Diletakkan penutup botol bagian atas alat.

3. Dipasang botol lalu ditekan handle pada bagian bawah dengan kuat.

4. Lalu dilepaskan dan dikeluarkan botol.

4. Cup Sealer

1. Dihubungkan fitting ke stop kontak.

2. Alat di On kan.

3. Diset panas yang diinginkan (sesuai dengan jenis kemasan).

Page 9: Pengenalan Alat

4. Dimasukkan cup kedalam wadah yang telah disediakan

5. Disiapka plastik diatas cup diantara lempengan panas/celah peng”seal”an.

6. Ditekan pedal sampai indikator menyala.

7. Dilepas dan dikeluarkan.

5. Sealer

1. Dihubungkan fitting ke stop kontak.

2. Alat di On kan.

3. Diset panas yang diinginkan (sesuai dengan jenis kemasan).

4. Dimasukkan ujung plastik yang kana di “ seal” diantara lempengan

panas/celah peng”seal”an.

5. Ditekan pedal sampai indikator menyala.

Page 10: Pengenalan Alat

B. Pembahasan

Pengemasan merupakan salah satu cara untuk melindungi atau mengawetkan

produk bahan pangan dan non pangan. Fungsi kemasan sebagai tempat atau wadah,

pelindung, penunjang penyimpanan dan transpor, alat persaingan dalam pemasaran.

Pada proses pengemasan sering terjadi masalah-masalah yang berhubungan dengan

kemasan.

Adapun alat-alat uji kemasan yang diamati pada percobaan ini antara lain

adalah:

a) Tensile strength

Tensile strength adalah alat yang digunakan dalam menguji kekuatan tarik

suatu bahan kemasan khususnya plastik seperti plastik edible, plastik biodegrable dan

jenis plastik lainnya. Prinsip kerja dari mesin ini adalah bahan kemas diletakkan

antara penjepit bagian bawah dan bagian atas. Kemudian handle dioperasikan

sehingga bahan kemasan akan tertarik ke atas, sedangkan bagian bawahnya tetap.

Kekuatan tarik dari bahan tersebut dan terbaca secara otomatis pada layar penunjuk

skala, dengan satuan Kgft/mm2. Alat ini juga digunakan untuk menguji kepanjangan

kemasan (elongasi) dengan satuan mm2 menggunakan handle, ini akan berlangsung

hingga bahan kemasan terputus. Besarnya kekuatan tarik bahan kemasan akan

berbeda-beda, tergantung dari jenis bahan kemasan yang digunakan. Hubungan nilai

kekuatan tarik dengan perpanjangan (elongansi) yang merupakan kualitas dan

kekuatan bahan kemasan adalah semakin besar gaya tariknya atau semakin elastis

maka semakin besar pula nilai yang di dapat dan kualitasnya semakin bagus karena

bahan kemasan tersebut kuat. Adapun cara kerja tensile strength adalah sebagai

berikut:

1. Hubungkan alat ke sumber arus.

2. Hidupkan dengan menekan tombol ON, POWER dan SET.

3. Untuk mengatur kecepatan / test speed, tekan TEST SPEED, sentuh bagian

test speed dilayar sentuh. Tentukan nilainya. ENTER.

Page 11: Pengenalan Alat

4. Untuk mengatur modelnya, tekan TEST MODE, sentuh bagian mode dilayar

sentuh. Tentukan nilainya. ENTER.

5. Pasang sampel yang akan diuji diantara 2 penjepit atau grip kemudian

kencangkan penjepit dengan menggunakan kunci baut. Sampel yang dipasang

harus ketat dan tidak kendur. Sampel harus bagus, tidak berlubang dan tidak

sobek.

6. Nol kan layar nilai tensile dan elongasi dengan menekan tombol DISPLAY

CHANGE.

7. Uji dimulai dengan menekan tombol UP.

8. Pada sat sampel mulai putus / sobek, ditekan tombol STOP untuk

menghentikan operasi.

9. Kembalikan posisi penjepit ke jarak semula dengan menekan tombol

RETURN.

(b) Perhitungan Nilai Kuat Tarik (Tensile Strengh)

Kuat Tarik =

Kuat Tarik = satuan tensile strength

Elongasi adalah perhitungan % perpanjangan sampel. Perpanjangan sampel

terbaca secara otomatis dalam bentuk selisih perpanjangan film yaitu L (mm).

% Elongasi = Lo = panjang awal

Gambar tensile strength

1.Tombol ON,Power dan Set

2.Control unit

3.Control/display panel

Page 12: Pengenalan Alat

b) Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat uji yang digunakan untuk mengukur ketebalan

suatu bahan kemas yaitu dengan cara melakukan pengukuran berdasarkan garis yang

sejajar antara angka desimal atas bawah. Pengukuran ini memerlukan suatu ketelitian

yang tinggi agar hasil yang diperoleh akurat dan tepat.

skala utama

skala nonius

rahang sorong

rahang tetap

(a) Cara Mengukur Diameter Luar Benda

Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang, masukkan benda ke rahang bawah

jangka sorong, geser rahang agar tepat pada benda, putarlah pengunci ke kanan.

(b) Cara Mengukur Diameter Dalam Benda

Putarlah pengunci ke kiri, masukkan rahang atas ke dalam benda, geser agar

rahang tepat pada benda, putarlah pengunci ke kanan.

(c) Cara Mengukur Kedalaman Benda

Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang sorong hingga lancip menyentuh dasar

tabung, putarlah pengunci ke kanan.

(d) Cara Membaca Skala

Jangka sorong mempunyai batas ketelitian 0,1 mm, artinya ketepatan

pengukuran dengan alat ini sampai 0,1 mm terdekat. Jangka sorong memiliki 2 skala

yaitu skala utama (cm) dan skala nonius (mm).

Page 13: Pengenalan Alat

c) Timbangan listrik

Timbangan listrik adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur

berat atau massa suatu bahan. Prinsipnya adalah alat dapat bekerja dengan adanya

energi listrik. Fungsinya adalah untuk menimbang dengan ketelitian dua angka

desimal/ dua desimal. Cara kerjanya adalah sebagai berikut:

1.Dihubungkan fitting ke stop kontak.

2.Kalibrasikan lat (nol semua).

3.Dimasukkan sampel pada wadah timabangan dalam kondisi timbangan mati.

4.Ditimbang dan baca skala (dua angka desimal).

Adapun alat-alat pengemas yang diamati pada percobaan ini antara lain adalah:

a. Vakum sealer

penjepit

tombol pengisian, pengeluaran gas

dan pengemasan biasa

pengatur suhu

Pengatur udara

Vakum sealer merupakan alat yang digunakan untuk merekatkan/mengelem

kemasan yang terbuat dari plastik yang tipis dengan menggunakan panas. Alat ini

pada prinsipnya menggunakan suhu dan tekanan. Digunakan apabila suhunya sudah

stabil kira-kira 70-80oC. Alat pengemas ini digunakan untuk mengemas produk-

produk yang harus dimasukkan udaranya kedalam kemasan dan untuk pengemasan

vakum yaitu mengeluarkan udara dari dalam kemasan. Udara yang dimasukkan

Page 14: Pengenalan Alat

biasanya adalah O2 dan nitrogen. Contoh produk yang harus dimasukkan udaranya

kedalam kemasan adalah makanan ringan seperti keripik dan kerupuk misalnya

Chitato, Qtela, Taro, Lays, dan lain-lain. hal ini bertujuan untuk menggembungkan

kemasan dan untuk menghindari benturan-benturan karena keripik dan kerupuk

merupakan salah satu produk yang yang mudah hancur karena sifatnya yang renyah.

Sedangkan contoh produk yang dikemas dengan cara vakum atau mengeluarkan

udara dari kemasannya adalah produk buah-buahan dan sayur-sayuran segar agar

produk tersebut tidak cepat rusak atau busuk karena proses respirasi serta produk

daging dan seafood. Cara kerja vakum sealer adalah:

1. Dihubungkan fitting ke stop kontak.

2. Alat di On kan.

3. Diset panas yang diinginkan (sesuai dengan jenis kemasan).

4. Dimasukkan ujung plastik yang kana di “ seal” diantara lempengan panas/celah

peng”seal”an.

5. Ditekan pedal sampai indikator menyala.

b. Cup Sealer

Cup sealer merupakan alat pengemas yang berfungsi untuk mengemas produk

yang berbentuk gelas. Alat ini pada prinsipnya dikendalikan oleh IC dan memakai

energi listrik, mudah dioperasikan, hanya tinggal memasang tutupnya, maka proses

penyegelan akan diselesaikan secara otomatis. Contoh produk yang dikemas dengan

cup sealer antara lain adalah Aqua, nata, agar-agar, jelly dan lain-lain. Cara kerja alat

ini adalah:

1. Dihubungkan fitting ke stop kontak.

2. Ditunggu hingga suhunya stabil.

3. Dimasukkan wadah/kemasan gelas yang sudah berisi produk didalamnya, lalu

diletakkan kertas palstik atau penutupnya diatas.

4. Ditekan handlenya dengan tangan sampai wadahnya tersegel dengan rapat dan

rapi.

5. Dikeluarkan produk yang sudah dikemas.

Page 15: Pengenalan Alat

Gambarnya:

Plastik seal

Tombol On/Off

Handle

Pengatur Suhu

Penjepit Cup

c. Semitro Can Seamer (Alat Penutup Kaleng).

Semitro Can Seamer (alat penutup kaleng) ini berfungsi untuk menutup atau

merekatkan kemasan kaleng dengan menggunakan mesin. Pada prinsipnya alat

pengemas ini menggunakan gaya tekan yaitu dengan cara handle pada bagian bawah

ditekan dengan menggunakan kaki. Alat ini bekerja secara manual. Pada alat ini juga

menggunakan grinder, yang berfungsi untuk memutar sehingga kaleng dan

penutupnya tertutup secara rapat. Contoh produk yang dikemas dengan alat pengemas

ini adalah produk ikan kaleng (sarden), daging kaleng (kornet), produk susu dan lain-

lain. Cara kerja alat ini adalah:

1. Dihubungkan fittng kestop kontak.

2. Alat di On kan.

3. Diletakkan penutup kaleng, lalu diset ukuran kaleng yang digunaka

4. Diletakkan kaleng pada papan penutup lalu ditekan handle bawah dengan kaki.

5. Kaleng menempel pada penutup kemudian tarik handle sampai penutup kaleng

menyatu.

Page 16: Pengenalan Alat

6. Diulangi sampai seal pada kaleng merata dengan baik.

Gambarnya:

Tombol On/Off

Handle kaki

Pelekat tutup kaleng

d. Alat Penutup Botol

Alat ini berfungsi untuk menutup botol. Alat yang digunakan adalah bottle

crwon capper dan digunakan untuk menutup kemasan botol kaca. Prinsip dari alat ini

adalah bila diberikan tekanan maka botol beserta tutup akan rapat. Sebelum

menggunakan alat ini sebaiknya diatur terlebih dahulu posisi botol dengan tutup agar

tidak terjadi kesalahan. Contoh produk yang yang dikemas dengan alat pengemas ini

adalah produk sirup, minuman energi, dan lain-lain. Cara kerjanya adalah:

1. Diukur botol yang akan digunakan.

2. Diletakkan penutup botol bagian atas alat.

3. Dipasang botol lalu ditekan handle pada bagian bawah dengan kuat.

4. Lalu dilepaskan dan dikeluarkan botol.

Setelah mengamati beberapa jenis alat pengemas yang terdapat dilaboratorium,

dapat dilihat bahwa sebagian alat pengemas sudah tidak dapat digunakan karena

dalam keadaan rusak. Hal ini dapat menyulitkan praktikan untuk mengetahui cara

kerja alat tersebut secara langsung.

Page 17: Pengenalan Alat

Handle kaki

Tempat penutup botol

Tempat botol

b. Sealer

Sealer merupakan alat pengemas yang berfungsi untuk mengemas produk

yang berbentuk bungkusan. Alat ini pada prinsipnya dikendalikan oleh IC dan

memakai energi listrik, mudah dioperasikan, hanya tinggal memasang tutupnya, maka

proses penyegelan akan diselesaikan secara otomatis. Contoh produk yang dikemas

dengan sealer antara lain adalah produk bungkusan,kripik. Cara kerja alat ini adalah:

1. Dihubungkan fitting ke stop kontak.

2. Alat di On kan.

3. Diset panas yang diinginkan (sesuai dengan jenis kemasan).

4. Dimasukkan ujung plastik yang kana di “ seal” diantara lempengan

panas/celah peng”seal”an.

5. Ditekan pedal sampai indikator menyala.

Tombol On/Off

Penjipit/lempengan panas

Pengatur suhu

Lampu Indikator

Page 18: Pengenalan Alat

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat disimpulakan dari hasil pengamatan alat

pengemas dilaboratorium adalah sebagai berikut:

1. Alat-alat uji yang diamati pada praktikum ini adalah tensile strength, jangka

sorong, dan timbangan listrik.

2. Alat-alat pengemasan yang diamati pada praktikum ini adalah vakum sealer,

cup sealer, penutup botol, dan penutup kaleng.

3. Hubungan nilai kekuatan tarik dengan perpanjangan (elongansi) yang

merupakan kualitas dan kekuatan bahan kemasan adalah semakin besar gaya

tariknya atau semakin elastis maka semakin besar pula nilai yang di dapat dan

kualitasnya semakin bagus karena bahan kemasan tersebut kuat.

4. Semitro Can Seamer (alat penutup kaleng) ini berfungsi untuk menutup atau

merekatkan kemasan kaleng dengan menggunakan mesin.

5. Vakum sealer digunakan untuk mengemas produk-produk yang harus

dimasukkan udaranya kedalam kemasan dan untuk pengemasan vakum yaitu

mengeluarkan udara dari dalam kemasan.

6. Cup sealer merupakan alat pengemas yang berfungsi untuk mengemas produk

yang berbentuk gelas.

7. Jangka sorong adalah alat uji yang digunakan untuk mengukur ketebalan

suatu bahan kemas yaitu dengan cara melakukan pengukuran berdasarkan

garis yang sejajar antara angka desimal atas bawah.

B. Saran

Sebaiknya alat-alat uji dan pengemasan yang rusak segera diperbaiki agar

praktikan dapat mengetahui cara kerja alat tersebut secara langsung.

Page 19: Pengenalan Alat

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Mesin Pengemas. http//www.mesinpengemas.com [ 29-03-2008]

Nugroho, B.T. 2006. Menambah Daya Tarik Melalui Keindahan. http://www.pikiran-

rakyat.com. [29-03-2008].

Susanto, T. dan Budi Saneto. 1994. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. PT Bina

Ilmu, Surabaya.

Syarief, R. dan A. Irawati. 1988. Pengetahuan Bahan Untuk Industri Pertanian. PT

Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.

Syarief, R.S, Sassya santausa, st Isyana B. 1989. Teknologi Pengemasan Pangan.

IPB-Press, Bogor.

Page 20: Pengenalan Alat

Laporan Praktikum Pengemasan Dan Penyimpanan Hasil Pertanian

PENGENALAN ALAT

Oleh :

Nama : Syrian F. Razie

Nim : 0605105010058

Kelompok / Kelas : ( )/A

Tanggal Percobaan :13 April 2009

Mengetahui, Darussalam, 20 April 2009

Asisten Praktikan

( ) ( Syrian F. Razie )

Page 21: Pengenalan Alat