pengembanganindustri ......biak numfor (tahun 2019 ). perluasan kebun plasma di kab. lampung utara...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN INDUSTRIKAYUPUTIH DENGAN BENIH UNGGULUNTUK PEMBERDAYAANMASYARAKAT SEKITAR HUTAN
ANTO RIMBAWANTOBALAI BESAR LITBANG BIOTEKNOLOGI DAN PEMULIAAN TANAMAN HUTAN
LATAR BELAKANG
¡ Minyak kayuputih merupakan salah satu bagian sejarah panjang bahanobat-obatan tradisional di Indonesia. Pemanfaatan minyak kayuputih dalampengobatan merupakan budayamasyarakat Indonesia yang telahberlangsung secara turun temurun. Unsur atsiri 1,8 cineole (sineol) dalamminyak kayuputih berfungsimengobati penyakit.
¡ Minyak kayuputih dihasilkan daripenyulingan daun tanaman kayuputih, atau nama ilmiahnya Melaleuca cajuputi subsp. cajuputi, dahuludisebut Melaleuca leucadendron.
SEBARAN ALAM KAYUPUTIH
PASOKAN DAN KEBUTUHAN PASAR
Kebutuhan ~ 4000 ton/thn
Produksi ~ 1000 ton/thn ~ 3000 ton/thn – 75%• Produksi minyak ekaliptus dunia – 7000 ton • China menguasai 70% pasar dunia• Harga ~ USD 15.000/ton
Pr oduksi nas ional - 700 t on; 16%
I m por - 3800 t on; 84%
impor
TUJUANPENELITIAN
¡ Tujuan dari litbang kayu putih iniadalah untuk meningkatkankadar 1,8 cineole dan rendemenminyak kayu putih dengan caraseleksi individu/famili unggul. Melalui pemuliaan dengan caraseleksi populasi dan individudengan uji keturunan akandiperoleh individu dengan sifatunggul dimaksud.
STRATEGI PEMULIAANv Koleksi benih dari populasi alam di Maluku dan Australia; seleksi
individu kadar cineole dan rendemen
v Uji keturunan skala kecil individu hasil seleksi
v Koleksi benih dari provenans unggul di Maluku dan hutan tanaman di Gundih dan Ponorogo; seleksi individu kadar cineole dan rendemen
v Uji keturunan skala besar individu hasil seleksi
v Persilangan individu unggul; uji keturunan full-sib
v Uji klonal, uji perolehan genetik
v Perbanyakan vegetatif klon elite
UJI KETURUNAN I DI PALIYAN
Benih berasal dariKep. Maluku (Seram, Ambon,Buru,Tanimb
ar); Northern Territory Australia; Western Australia
256 pohon induk dari 23 populasi alam; 19 individu
pohon terpilih untuk uji
keturunan
u Kadar cineole 67%
u Rendemen 1.2%
u 15 pohon plus terpilihsebagai pohon induk persilangan terkendali
SUMBER BENIHUNGGUL YANG TELAH DIHASILKAN
¡ Benih unggul F1; rendemen 1,2%
¡ Benih unggul Fullsib; rendemen 1,5%
¡ Benih unggul F2; rendemen 2,2%
¡ Klon unggul (20 klon) dalam proses pengujian; potensi rendemen 2,0 –3,0%, potensi dapatmencapai 4,7%)
HILIRISASI BENIH UNGGUL SKALA KELOMPOK TANI
u Penugasan dalam skema pelibatan litbang di KPH, dalam halini di KPHL Biak Numfor
u Pembuatan bibit dimulai September 2015, target 25 ribu bibitrealisasi 12 ribu bibit. Kendala SDM dan infrastruktur
u Penanaman dimulai Maret 2016, total bibit yang sudahditanam 12 ribu, jarak tanam 4x1m
u Hibah alat suling dari Balai PSKL Ambon, kapasitas 100 kg diterima Oktober 2017. Penyulingan perdana dilakukan pada tanaman umur 18 bulan. Kebun dan alat suling dikelola oleh KTH Kovarwis
u Hasil minyak telah dipasarkan oleh KTH Kofarwis di pasar lokal, dan dibeli oleh KPHL Biak Numfor
Pilot project Kebun Kayuputih Unggul 5 ha di Kampung Rimbajaya Distrik Biak Timur
KELOMPOK TANIINOVASI TANI MAKMUR GUNUNG KIDUL
¡ Mengelola kebun kayuputih di lahan KHDTK seluas 10 ha
¡ Bagian dari skema kemitraanPLASMA – INTI; fasilitaspenyulingan hibah dariKemenristek/BRIN
¡ Produksi minyak rata-rata 450 kg/musim
PENANAMAN BIBIT UNGGUL OLEH MENRISTEK/BRIN DI GUNUNG KIDUL
HILIRISASI BENIH UNGGUL SKALA INDUSTRI
¡ PKS dengan PT. Sanggaragro Karyapersada untuk pengadaanbenih unggul dan supervisi persemaian untuk pembangunankebun kayuputih seluas 4000 ha di Desa Katupa Kab. Bima NTB tahun 2014 – 2018.
¡ Penanaman dimulai awal tahun 2016, sampai saat ini bibit yang ditanam kurang lebih sebanyak 15 juta
¡ Musim kering yang panjang menjadi kendala utama. Solusinyamemasang instalasi penyiraman air di areal kebun
¡ Potensi produksi minyak 540 ton tiap tahun ~ Rp. 150 milyar
¡ Industri terpadu (kebun+pabrik) dengan nilai investasi lebih dariRp. 300 milyar; menyerap tenaga kerja lebih dari 400 orang
¡ Merubah lahan savanna tandus di lereng Gunung Tamboramenjadi lahan produktif dan menggerakkan ekonomi daerah
KEBUN KAYUPUTIHPT.SANGGARAGRO KARYAPERSADA
DI BIMA NTB
ANALISA KELAYAKAN USAHA KAYUPUTIH (KEBUN & PENYULINGAN) SKALA 5 HA
Asumsi jangka waktu 25 tahun. Discount rate 9.2 %
Prastyono et al. 2020. J. Ilmu Kehutanan 14
NPV Rp. 757.171.972
IRR 72,74%
BC RATIO 1.77
PAYBACK PERIODE 2 tahun 3 bulan
SENSITIVITAS NPV TERHADAP KUALITAS BENIH
ROAD MAP SWASEMBADAMINYAK KAYUPUTIH
3
Pengembangan kebun kayuputih 2020 – 2025 menggunakan benih unggul
Investasi pemerintah melalui program Inovasi Industri
• Plasma lama 40 ha di Kab. Kampar, Kab. Lampung Utara, Kab. Gunungkidul, Kab. Bangkalan, Kab. Biak Numfor (Tahun 2019). Perluasan kebun plasma di Kab. Lampung Utara dan Kab. Kampar: 25 ha; (Tahun 2020)
• Plasma baru di daerah lain seluas 1000 ha (Tahun 2020 – 2030)
• Program Perhutanan Sosial di lahan Perum Perhutani di Jawa: 5.000 ha (Tahun 2020 – 2025)
Investasi perorangan/swasta
• Kab. Aceh Besar: 1000 ha (Tahun 2022) • Kab. Belitung: 100 ha (Tahun 2020) • Kota Palangka Raya: 1500 ha (Tahun 2022) • Kab. Bima: tertanam 2000 ha, target 4000
ha (Tahun 2022) • Perhutani: tertanam 44.239 ha, target
62.889 ha (Tahun 2025) • Revitalisasi kebun yang ada: 15.000 ha
(Tahun 2020 – 2025)
Potensi produksi minyak kayuputih dan nilai ekonomi tiap tahun jika perluasan kebun dilaksanakan
Investasi pemerintah melalui program Inovasi
Industri/BLU PS
Investasi perorangan/swasta
• Plasma lama: 8 ton • Plasma baru: 120
ton • Perhutanan Sosial:
600 ton
• Rp. 2 milyar • Rp. 30 milyar
• Rp. 150 milyar
• Kab. Aceh Besar: 120 ton
• Kab. Belitung: 12 ton
• Kota Palangka Raya: 150 ton
• Kab. Bima: 720 ton
• Perhutani: 880 ton
• Revitalisasi kebun: 1800 ton
• Rp. 30 milyar
• Rp. 3 milyar
• Rp. 37,5 milyar
• Rp. 180 milyar
• Rp. 220 milyar
• Rp. 300 milyar
Produksi minyak: 728 ton/tahun
Nilai Ekonomi: Rp. 182 milyar/tahun
Produksi minyak/tahun: 3682 ton
Nilai Ekonomi: Rp. 920 milyar/tahun
GRAND TOTAL PRODUKSI MINYAK KAYUPUTIH/TAHUN = 4.302 ton pada akhir 2030
GRAND TOTAL NILAI EKONOMI/TAHUN = Rp. 1,075 trilyun
*diperlukan waktu 2 tahun sejak penanaman hingga pohon siap dipanen daunnya
Berdasarkan prakiraan di atas, maka pada akhir tahun 2030 kebutuhan minyak kayuputih dalam negeri akan dapat dipenuhi oleh industri dalam negeri, dan terbuka peluang untuk melakukan ekspor. Guna
menjaga harga maka itervensi pemerintah sangat diperlukan, khususnya dalam hal penerapan
tarif/pembatasan impor minyak substitusi.
TIM PENELITIAN KAYUPUTIH
v ANTO RIMBAWANTO
v ARIF NIRSATMANTO
v NOOR KHOMSAH KARTIKAWATI
v PRASTYONO
v SUMARDI
v SUKIJAN
v ALIN MARYANI
v ARIF SETIAWANØ ACIAR-AustraliaØ CSIRO FFP-AustraliaØ Perum PerhutaniØ Dinas Kehutanan DIYØ Kemenristek/BRIN