pengembangan usaha pembesaran ikan gurame ...repository.ub.ac.id/4929/1/zakaria zainudin al...

104
PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME (osphronemus goramy) DI DESA GENDINGAN KECAMATAN KEDUNGWARU KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Oleh : ZAKARIA ZAINUDIN AL AKBAR NIM. 105080400111018 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME (osphronemus goramy) DI DESA GENDINGAN KECAMATAN KEDUNGWARU

KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

SKRIPSI PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN

Oleh :

ZAKARIA ZAINUDIN AL AKBAR NIM. 105080400111018

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2017

Page 2: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME (osphronemus goramy) DI DESA GENDINGAN KECAMATAN KEDUNGWARU

KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

SKRIPSI

PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Perikanan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Brawijaya

Oleh : ZAKARIA ZAINUDIN AL AKBAR

NIM. 105080400111018

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2017

Page 3: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)
Page 4: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam usulan skripsi yang saya tulis

ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan

saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan

oleh orang lain kecuali yang tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam

daftar pustaka.

Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan usulan skripsi ini

hasil penjiplakan (plagiasi), maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut, sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.

Malang, Juli 2017

Mahasiswa

Zakaria Zainudin Al Akbar

Page 5: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

RINGKASAN ZAKARIA ZAINUDIN AL AKBAR. Skripsi tentang Pengembangan Usaha Pembesaran Ikan Gurame di Desa Gendingan Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung Provinsi Jawa Timur (dibawah bimbingan Dr. Ir. Agus Tjahjono, MS dan MOCHAMMAD FATTAH, Spi, MSi).

Ikan gurame adalah salah satu komoditas yang banyak dikembangkan oleh para petani, hal ini dikarenakan permintaan pasar cukup tinggi.Ikan ini merupakan salah satu jenis ikan konsumsi yang sudah cukup dikenal dan banyak diminati di Indonesia. Hal ini karena ikan gurame memiliki kelebihan yaitu rasa daging yang enak, pemeliharaan mudah serta harga relatif stabil. Ikan ini sudah lama dikenal orang dan telah banyak dibudidayakan.

Tujuan dari penelitian ini adalah 1). Mengetahui faktual usaha terkini dari aspek teknis, aspek finansiil, aspek pemasaran dan aspek manajemen.2). Mengetahui dari strategi pengembangan usaha dengan analisis SWOT.3). Mengetahui perencanaan strategi finansiil dan pengembangan jangka panjang.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriftif. Sedangkan jenis penelitian mengunakan metode Studi kasus. Teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan kuesioner. Jenis dan sumber data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Metode analisis data yaitu dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Untuk analisis kualitatif yaitu meliputi : 1). Aspek teknis pada pembesaran ikan gurame mulai dari persiapan sampai pemanenan. 2). Aspek pemasaran (permintaan dan penawaran, saluran pemasaran, margin pemasaran 3). Aspek manajemen. 4). Analisis SWOT perencanaan pengembangan usaha pembesaran ikan gurame kedepannya. Sedangkan untuk analisis deskriptif kuantitatif dengan menganalisa aspek Finansiil yang meliputi dua analisis jangka pendek dan analisis jangka panjang.

Aspek teknis pada usaha pembesaran ikan gurame meliputi meliputi persiapan kolam (tempat/lokasi, peralatan, pengisian air), penebaran benih dan penyeleksian ikan, pemberian pakan, pemeliaharan ikan dari penyakit dan hama, pemanenan, dan proses timbang dan menaikkan hasil panen kedalam truck pengangkut.

Analisis finansiil pada usaha pembesaran ikan gurame meliputi analisis jangka pendek dan jangka panjang. Analisis jangka pendek selama setahun memperoleh penerimaan sebesar Rp 65.000.000,-, nilai R/C ratio sebesar 1,44 yang artinya lebih dari 1 usaha ini menguntungkan, keuntungan sebesar Rp 19.988.500,-, rentabilitas/presentase keuntungan sebesar 44%, BEP sales 13.681.643. BEP unit 526 unit.

Perencanaan finansiil pada usaha pembesaran ikan gurame di Desa Gendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017-2025) pada usaha pembesaran ikan gurame milik Pak Burhan melakukan penambahan investasi sebesar Rp 50.792.500,-, dengan net present value sebesar Rp 88.570.459,-, net benefit cost ratio sebesar 2,92, internal rate of return sebesar 52%, payback period/waktu pengembalian modal sekitar 2,10 tahun.

Aspek pemasaran pada usaha pembesaran ikan gurame meliputi permintaan untuk ikan gurame semakin meningkat dilihat dari penawaran yang dilakukan oleh Bapak Burhanudin selalu kurang untuk memenuhi permintaan yang tinggi, penetapan harga pada ikan gurame sesuai dengan harga yang di tetapkan oleh pengepul. saluran pemasaran usaha pembesaran ikan gurame milik Pak Burhanudin hanya melalui pengepul.

Page 6: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

Aspek manajemen pada usaha pembesaran ikan gurame meliputi perencaan sebelum melakukan kegiatan usaha pembesaran ikan gurame masih bersifat sederhana, sistem pengorganisasian belum diterapkan masih dilakukan sendiri, pelaksanaan yang belum berjalan secara maksimal sedangkan pengawasan yang dilakukan hanya pengawasan pada saat dilakukan teknis pembesaran ikan gurame dan perawatan ikan gurame, tidak pada pengawasan keuangan dengan manajemen keuangan yang kurang baik.

Analisis SWOT meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Diagram analisis SWOT pada usaha pembesaran ikan gurame arah pengembangan usaha dengan mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy) yang menggunakan strategi strength opportunities (SO) dengan mengoptimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada. Strategi pengembangan pada usaha pembesaran ikan gurame yaitu memanfaatkan peluang pasar yang masih terbuka ; mempertahankan kualitas ikan gurame ; memanfaatkan sarana dan prasarana yang mendukung usaha budidaya dalam pengembangan usaha ; memanfaatkan hubungan baik dengan pengepul.

Saran yang diberikan peneliti untuk perencanaan pengembangan usaha pembesaran ikan gurame yaitu. 1) Menerapkan strategi strength opportunities (SO) dengan cara mengoptimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang untuk mengembangkan usaha pembesaran ikan gurame. 2) Manambah tenaga kerja dan melakukan manajeman pembukuan keuangan. 3) Menambah kapasitas produksi terhadap ikan gurame untuk dapat memenuhi permintaan konsumen dan pasar ikan gurame. 4) Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang perencanaan pengembangan usaha pembesaran ikan gurame di lokasi lain selain di Desa Gendingan Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung.

Page 7: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan dan dukungan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti

mengucapkan terima kasih :

1. Kepada Allah SWT, yang selalu memberikan berkah yang tidak ternilai dan

selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala

kesulitan selama proses pengerjaan laporan ini.

2. Kepada Kedua orang tua, Bapak Burhanudin dan Ibu Maherawati, serta

keluarga besarku yang selalu saya hormati dan cintai di rumah atas do’a

motivasi dan segala dukungan moril maupun spiritual.

3. Kepada Bapak Dr. Ir. Agus Tjahjono, MS selaku Dosen Pembimbing yang

telah bersedia memberikan waktunya untuk membimbing penyusunan

laporan Skirpsi sehingga dapat terselesaikan.

4. Kepada Bapak Mochammad Fattah, Spi, MSi selaku Dosen Pembimbing

yang telah bersedia memberikan waktunya untuk membimbing penyusunan

laporan Skirpsi sehingga dapat terselesaikan.

5. Kepada Ibu Dr. Ir. Pudji Purwanti, MP yang telah bersedia memberikan

masukan dan kritikan serta waktunya untuk menguji skripsi ini.

6. Kepada Ibu Tiwi Nurjannati U, Spi, MM yang telah bersedia memberikan

masukan dan kritikan serta waktunya untuk menguji skripsi ini.

7. Kepada teman – teman terdekat saya yang tidak bisa saya sebut satu

persatu, terimakasih sudah membantu dan selalu mensupport saya dalam

kuliah maupun menyelesaikan tugas akhir skripsi saya.

8. Kepada teman – teman seangkatan FPIK Brawijaya 2010

9. Kepada Keluarga Besar PSHT ( Persaudaraan Setia Hati Terate ) yang telah

memberikan dukungan serta masukan untuk menyelesaikan Skripsi sehingga

dapat terselesaikan.

10. Kepada Keluarga Besar VR-TA ( Vixion Riders Tulungagung ) yang telah

memberikan dukungan serta masukan untuk menyelesaikan Skripsi sehingga

dapat terselesaikan.

Malang, Juli 2017

Penulis

Page 8: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh,

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan

rahmat dan hidayah-Mu penulis dapat menyajikan laporan skripsi yang berjudul

Pengembangan Usaha Pembesaran Ikan Gurame di Desa Gendingan

Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung Provinsi Jawa Timur. Tulisan

ini menyajikan pokok-pokok bahasan yang meliputi aspek teknis, aspek

pemasaran, aspek manajemen, aspek finansiil, kelayakan finansiil usaha,

strategi pengembangan usaha dan perencanaan pengembangan usaha jangka

panjang. Sangat disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang

dimiliki penulis, walaupun telah dikerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti,

tetapi masih dirasakan banyak kekurang tepatan. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang

membutuhkan.

Wassalam’alaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh

Malang, Juli 2017

Penyusun

Page 9: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

DAFTAR ISI

Halaman

1. HALAMAN JUDUL ............................................................................. i 2. HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ ii 3. HALAMAN ORISINALITAS ................................................................ iii 4. RINGKASAN ...................................................................................... iv 5. UCAPAN TERIMAKASIH ................................................................... v 6. KATA PENGANTAR ........................................................................... vi 7. DAFTAR ISI ........................................................................................ vii 8. DARTAR TABEL ................................................................................ viii 9. DAFTAR GAMBAR ............................................................................ ix 10. DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... x 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1 1.2 Perumusan Masalah ..................................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 4 1.4 Kegunan Penelitian ....................................................................... 5

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 6 2.2 Morfologi dan Klasifikasi Ikan Gurame .......................................... 8 2.3 Usaha budidaya Ikan Gurame ....................................................... 10 2.4 Aspek Teknis ................................................................................. 10 2.5 Kelayakan Bisnis ........................................................................... 12 2.6 Analisis SWOT .............................................................................. 19 2.7 Kerangka Berfikir ........................................................................... 26

3. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 28 3.2 Jenis Penelitian .............................................................................. 28 3.3 Subjek Penelitian ........................................................................... 29 3.4 Pengumpulan Data ........................................................................ 29 3.5 Sumber Data ................................................................................. 31

3.5.1 Data Primer ............................................................................ 31 3.5.2 Data Sekunder ........................................................................ 31

3.6 Analisis Data .................................................................................. 32 3.6.1 Analisis Data Kualitatif ............................................................ 32 3.6.2 Analisis Data Kuantitatif .......................................................... 33

3.7 Analisis SWOT ............................................................................... 37

Page 10: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

4. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografis dan Keadaan Topografis ................................ 43 4.2 Kondisi Penduduk ......................................................................... 44 4.3 Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................... 44 4.4 Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ..................... 45 4.5 Keadaan Umum Usaha Perikanan Tulungagung ........................... 46

5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Karateristik Responden ................................................................. 48 5.2 Gambaran Umum Usaha Pembesaran Ikan Gurame .................... 48 5.3 Aspek Teknis Pembesaran Ikan Gurame ...................................... 49

5.3.1 Tahap Persiapan .................................................................... 49 5.3.2 Pembersihan dan Pengeringan Kolam .................................... 52 5.3.3 Pengisian Air Kolam ................................................................ 53 5.3.4 Penebaran Benih .................................................................... 53 5.3.5 Pemeliharaan Ikan Gurame ................................................... 54 5.3.6 Pemberian Pakan .................................................................. 54 5.3.7 Pemanenan ........................................................................... 55

5.4 Aspek Pemasaran ......................................................................... 55 5.4.1 Permintaan dan Penawaran .................................................... 56 5.4.2 Penetapan Harga ................................................................... 57 5.4.3 Saluran Pemasaran ............................................................... 58

5.5 Aspek Finansiil .............................................................................. 59 5.5.1 Analisis Jangka Pendek ......................................................... 59 5.5.2 Analisis Jangka Panjang ........................................................ 63

5.6 Aspek Manajemen ......................................................................... 67 5.6.1 Perencanaan (Planning) ........................................................ 67 5.6.2 Pengorganisasian (Organizing) .............................................. 69 5.6.3 Pergerakan (Aktuating) .......................................................... 69 5.6.4 Pengawasan (Controlling) ...................................................... 69

5.7 Strategi Pengembangan Usaha Budidaya Pembesaran Ikan Gurame Dengan Analisis SWOT ................................................................. 70

5.7.1 Faktor Internal ........................................................................ 70 5.7.2 Faktor Eksternal ..................................................................... 75 5.7.3 Analisis Diagram SWOT ........................................................ 81 5.7.4 Matrik SWOT ......................................................................... 83

6. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ................................................................................... 88 6.2 Saran ............................................................................................ 89

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 91

LAMPIRAN ..................................................................................................... 93

Page 11: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

DAFTAR TABEL

Halaman

1. MATRIK SWOT .................................................................................. 22 2. IFAS .................................................................................................... 39 3. EFAS ................................................................................................... 40 4. PENYUSUNAN MATRIK SWOT .......................................................... 40 5. DATA JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN. .............. 44 6. DATA PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN .......... 44 7. DATA PENDUDUK BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN ........... 45 8. RINCIAN TOTAL PENERIMAAN HASIL PENJUALAN USAHA

PEMBESARAN IKAN GURAMI. .......................................................... 61 9. HASIL ANALISIS SENSITIVITAS BIAYA NAIK 36% ......................... 65 10. HASIL ANALISIS SENSITIVITAS ASUMSI BENEFIT

TURUN 24.5% ..................................................................................... 66 11. HASIL ANALISIS SENSITIVITAS ASUMSI BIAYA NAIK 11.5% DAN

BENEFIT TURUN 7.5% ....................................................................... 66 12. HASIL ANALISIS SENSITIVITAS ASUMSI BIAYA NAIK 17% DAN

BENEFIT TURUN 24% ........................................................................ 67 13. INDIKATOR FAKTOR INTERNAL ....................................................... 71 14. KRITERIA PEMBOBOTAN DAN RATING PADA FAKTOR

KEKUATAN ......................................................................................... 71 15. KRITERIA PEMBOBOTAN DAN RATING PADA FAKTOR

KELEMAHAN ...................................................................................... 73 16. MATRIK IFAS PADA USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME. ........ 75 17. INDIKATOR FAKTOR EKSTERNAL ................................................... 76 18. KRITERIA PEMBOBOTAN DAN RATING PADA FAKTOR

PELUANG ........................................................................................... 76 19. KRITERIA PEMBOBOTAN DAN RATING PADA FAKTOR

ANCAMAN .......................................................................................... 78 20. MATRIKS EFAS PADA USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME .... 80 21. MATRIK SWOT USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ................ 84

Page 12: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. IKAN GURAME .................................................................................. 9 2. SKEMA KERANGKA PEMIKIRAN PENELITIAN ................................ 27 3. MATRIK GRAND STRATEGY ............................................................. 41 4. KOLAM PEMBESARAN ...................................................................... 50 5. POMPA AIR SEBAGAI ALAT PENGISIAN AIR KOLAM .................... 51 6. PIPA PARALON UNTUK SIRKULASI ................................................ 51 7. PENGERINGAN KOLAM .................................................................... 53 8. PENGISIAN AIR KOLAM .................................................................... 53 9. PEMBERIAN PAKAN .......................................................................... 55 10. SALURAN PEMASARAN .................................................................... 59 11. DIAGRAM ANALISIS SWOT ............................................................... 82

Page 13: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Denah Lokasi Penelitian di Kabupaten Tulungagung

2. Modal Tetap dan Penyusutan Selama Setahun

3. Modal Lancar Pada Usaha Pembesaran Ikan Gurame

4. Modal Kerja Pada Usaha Pembesaran Ikan Gurame

5. Biaya tetap Pada Usaha Pembesaran Ikan Gurame

6. Biaya Tidak Tetap Pada Usaha Pembesaran Ikan Gurame

7. Biaya Produksi

8. Produksi dan Penerimaan

9. Revenue Cost Ratio (R/C Ratio)

10. Keuntungan Pada Usaha Pembesaran Ikan Gurame

11. Rentabilitas

12. Break Even Point (BEP)

13. Analisis Penambahan Investasi (Re-investasi) Pada Usaha

Pembesaran Ikan Gurame

14. Analisis Jangka Panjang Pada Usaha Pembesaran Ikan Gurame

Dalam Keadaan Normal

15. Analisis Jangka Panjang Usaha Pembesaran Ikan Gurame Dalam

Keadaan Tidak Layak Jika Biaya Naik 36%

16. Analisis Jangka Panjang Usaha Pembesaran Ikan Gurame Dalam

Keadaan Tidak Layak Benefit turun 24,5%

17. Analisis Jangka Panjang Usaha Pembesaran Ikan Gurame Dalam

Keadaan Tidak Layak Jika Benefit Turun 7,5% dan

Biaya Naik 11,5%

18. Analisis Jangka Panjang Usaha Pembesaran Ikan Gurame Dalam

Keadaan Tidak Layak Jika Biaya Benefit Turun 24% dan

Biaya Naik 17%

Page 14: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

1

l. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laut Indonesia memiliki luas lebih kurang 5,6 juta km2 dengan garis pantai

sepanjang 104.000 km, dengan potensi sumberdaya, terutama perikanan laut

yang cukup besar, baik dari segi kuantitas maupun diversitasnya. Selain itu

Indonesia tetap berhak untuk berpartisipasi dalam pengelolaan dan pemanfaatan

kekayaan alam di laut lepas di luar batas 200 mil laut Zona Ekonomi Eksklusif,

serta pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan alam dasar laut perairan

internasional di luar batas landas kontinen (Soesilo, 2011).

Ikan banyak terdapat di daerah perikanan laut dan daerah perikanan darat.

Banyak sekali macam ikan yang terdapat di daerah perikanan darat. Ikan

tersebut dapat dibagi dalam tiga golongan yaitu ikan peliharaan, ikan buas dan

ikan liar. Ikan merupakan salah satu sumber protein bagi manusia, antara lain

ikan gurame (Osphronemus gouramy) merupakan ikan asli perairan Indonesia

yang sudah menyebar ke wilayah Asia Tenggara dan Cina. Merupakan salah

satu ikan labirinth dan secara taksonomi termasuk famili Osphronemidae. Ikan

gurame adalah salah satu komoditas yang banyak dikembangkan oleh para

petani, hal ini dikarenakan permintaan pasar cukup tinggi.Ikan ini merupakan

salah satu jenis ikan konsumsi yang sudah cukup dikenal dan banyak diminati di

Indonesia. Hal ini karena ikan gurame memiliki kelebihan yaitu rasa daging yang

enak, pemeliharaan mudah serta harga relatif stabil. Ikan ini sudah lama dikenal

orang dan telah banyak dibudidayakan. Namun usaha-usaha yang dilakukan

untuk menunjang ke arah budidaya yang intensif belum banyak dilaksanakan

(Rusito, 2015)

Seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya pertambahan

penduduk yang diiringi dengan semakin meningkatnya kebutuhan protein hewani

Page 15: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

2

oleh masyarakat setiap tahunnya maka, perlu adanya peningkatan produksi ikan

gurame, maka perlu adanya perluasan pembudidayaan ikan gurame dengan

peningkatan produksi ikan secara massal, baik secara kuantitas maupun

kualitasnya, sehingga dapat dijadikan sebagai komoditas baru terhadap ikan lain

yang biasa dipasarkan.Ikan gurami sangat potensial dibudidayakan di Indonesia.

Banyak faktor yang menjadikan prospek budidaya gurami menjadi sangat

menjanjikan. Faktor pendukung tersebut diantaranya adalah lahan untuk

budidaya gurami masih sangat banyak tersedia, benih dan pakannya mudah

didapat, serta data tentang cara budidayanya cukup memadai (Agromedia,

2010).

Menurut Sitanggang (1990) Gurami adalah salah satu jenis ikan kultur air

tawar yang sudah lama dikenal orang dan telah banyak dibudidayakan. Gurami

yang rasa dagingnya amat lezat ini diketahui masyarakat sebagai makhluk yang

lamban pertumbuhannya. dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Balai Penelitian Perikanan Air Tawar

Bogor, pada ukuran tertentu gurami dapat tumbuh dengan cepat bila diberikan

makanan yang cukup jumlah dan mutunya. Selain dipasarkan di dalam negeri,

Gurami juga berpotensi dipasarkan keluar negeri. Selama ini, untuk memenuhi

permintaan kebutuhan di dalam negeri, gurami masih dipasok dari sentra

penghasil gurami seperti jawa barat. Namun, Kebutuhan gurami seperti Jawa

Barat, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

namun hingga saat ini untuk kebutuhan gurami di dalam negeri masih saja belum

terpenuhi seluruhnya (Agromedia, 2007).

Kabupaten Tulungagung mempunyai potensi sumber daya perikanan

berupa perairan laut, payau, perairan umum dan budidaya ikan air tawar.

Kegiatan usaha perikanan dalam memanfaatkan potensi tersebut meliputi

cabang-cabang usaha tangkap laut dan perairan umum, budidaya udang di

Page 16: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

3

tambak dan budidaya ikan konsumsi maupun ikan hias air tawar di kolam

pasangan, kolam tanah yang berupa pekarangan, tegalan, dan sawah.

Perkembangan budidaya ikan air tawar di Kabupaten Tulungagung

dikelompokkan pada dua usaha yaitu budidaya ikan hias dan konsumsi. Ikan

hias dikhususkan pada ikan mas koki (kaliko, tosa, rasket, mutiara, lion head

(kepala singa), mata kantong (mata bola), mas lowo, tekim, spenser, rensil dan

40 jenis ikan hias lainnya), sedangkan ikan konsumsi yang berorientasi pasar

adalah dominasi ikan lele, gurami, tombro, nila hitam, dan tawes. Pembudidaya

ikan hias di Kabupaten Tulungagung sebanyak 2.256 RTP dengan jumlah

pembudidaya 3.396 orang yang terpusat di Kecamatan Sumbergempol,

Kedungwaru, Boyolangu, Tulungagung, sedangkan Pembudidaya ikan konsumsi

sebanyak 10.370 RTP dengan jumlah pembudidaya 12.220 orang, yang tersebar

di 12 Kecamatan potensi perikanan, yaitu Ngunut, Rejotangan, Sumbergempol,

Boyolangu, Kedungwaru, Ngantru, Tulungagung, Pakel, Kalidawir, Karangrejo,

Gondang, dan Kauman. Sedangkan untuk potensi budidaya ikan di air deras

berada pada wilayah Kecamatan Pagerwojo dan Sendang. Untuk ikan hias,

karena menguasai hampir 90 % di Indonesia dan malah sebagian sudah

diekspor ke negeri tetangga, salah satunya dijadikan sebagai maskot (yaitu,

strain tosa) dan produk unggulan Kabupaten Tulungagung untuk dikembangkan

dengan memenuhi permintaan pasar. Pemasaran ikan hias dan konsumsi dari

Kabupaten Tulungagung, meliputi Jakarta, Bali/Denpasar, Bandung, Yogyakarta,

Tegal, Semarang, Surabaya Juanda, Purwokerto, sebagian Sumatra, Sulawesi,

dan untuk ekspor ikan hias telah menjalin hubungan dengan eksportir dari Bali

dan Jakarta ( DKP Tulungagung, 2015 )

Page 17: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

4

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang penelitian maka memungkinkan usaha tersebut untuk

dikembangkan, dengan rumusan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana gambaran aspek teknis yang meliputi gambaran secara

umum mengenai teknis pelaksanaan kegiatan pembesaran ikan

Gurame, Di Desa Gendingan Kecamatan Kedungwaru Kabupaten

Tulungagung ?

2. Bagaimana kondisi Aspek pemasaran, manajemen dan finansiil dari

usaha pembesaran ikan gurame Di Desa Gendingan Kecamatan

Kedungwaru Kabupaten Tulungagung ?

3. Bagaimana pengembangan usaha pembesaran ikan gurame Di Desa

Gendingan Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung

menggunakan analisis SWOT ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai untuk penelitian ini ada beberapa hal, yaitu :

1. Mengetahui deskripsi dan gambaran aspek teknis pada usaha

pembesaran ikan gurame Di Desa Gendingan Kecamatan

Kedungwaru Kabupaten Tulungagung.

2. Mengetahui deskripsi kondisi faktual dari usaha pembesaran ikan

gurame Di Desa Gendingan Kecamatan Kedungwaru Kabupaten

Tulungagung berdasarkan aspek pemasaran, manajemen dan

finansiil.

3. Menyusun pengembangan usaha pembesaran ikan gurame Di

Desa Gendingan Kecamatan Kedungwaru Kabupaten

Tulungagung dengan menggunakan analisis SWOT.

Page 18: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

5

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

a. Manfaat bagi penulis

Penulis dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh dari bangku

perkuliahan di dalam memahami sejauh mana teori-teori tersebut dapat

dipergunakan untuk pemecahan masalah yang ada dan juga dapat

dipraktekan untuk dalam dunia bisnis setelah lulus dari bangku

perkuliahan.

b. Manfaat bagi pembaca

Sebagai tambahan informasi bagi pembaca dan untuk manjadikan

referensi bagi angkatan selanjutnya.

Page 19: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui budidaya ikan gurami di

kelompok Mina Lestari, Turut serta mengetahui biaya produksi, pendapatan dan

sistem budidaya mana yang layak diusahakan antara budidaya dengan

pemberikan makan ikan gurame dengan pakan alami dari dedaunan saja dan

pakan alami dengan tambahan pellet.Pengambilan sampel dilakukan dengan

mengambil seluruh anggota kelompok Mina Lestari yang melakukan budidaya

ikan gurami dengan tujuan konsumsi sebagai responden sejumlah 9 orang petani

ikan gurami yang menggunakan pakan alami dan 9 orang petani ikan gurami

yang menggunakan pakan alami dengan tambahan pellet. Dari hasil penelitian

ini, dikeahui bahwa pendapatan usaha budidaya ikan gurami dengan pakan

alami sebesar Rp. 20.646.048 dengan keuntungan sejumlah Rp. 3.137.718

dalam waktu 48 bulan atau 3 (tiga) kali panen. Sedangkan usaha budidaya ikan

gurame dengan pakan tambahan pellet sebesar Rp. 11. 470.334 dengan

keuntungan Rp. 5.675.855 dalam waktu 48 bulan atau 4 (empat) kali

panen.Kelayakan usaha dilihat dari B/C ratio, produktifitas tenaga kerja dan

produktivitas modalnya layak diusahakan (Pujastuti. 2012)

Berdasarkan penelitian Wachidatus (2010), tentang Analisa Usaha

Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) dan Ikan Bandeng

(Chanos-chanos Sp) di Desa Sidokumpul Kecamatan Lamongan Kabupaten

Lamongan Jawa timur. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran

tentang usaha budidaya vannamei dan ikan bandeng, dan untuk mengetahui

kelayakan usaha budidaya udang vannamei dan ikan bandeng sehingga bisa

diketahui apakah usaha budidaya udang vannamei dan ikan bandeng layak dan

Page 20: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

7

menguntungkan untuk diusahakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

usaha budidaya udang vannamei dan ikan bandeng layak dan menguntungkan

untuk diusahakan. Usaha yang dilakukan pemilik tambak tergolong semi intensif

ditinjau dari luas lahan dan pemberian pakan alami dan pakan buatan. Dari

analisa ekonomi diperoleh hasil sebagai berikut : Ratio cost (R/C) rata-rata 1,7,

Rentabilitas rata-rata 69,96% dan Analisa titik impas (BEP) sales : 2.868.427.

Berdasarkan penelitian Maulina, Asep, dan Indah (2012), tentang analisis

Prospek Budidaya Tambak Udang. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengkaji

profil budidaya tambak, menganalisis prospek budidaya tambak di Kabupaten

Garut berdasarkan komoditas budidaya dan teknologi budidaya serta

menentukan strategi pengembangan budidaya tambak yang sesuai dengan

potensi dan daya dukung lingkungan pertambakan di Kabupaten Garut. Data

yang diperoleh dari penelitian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Analisis data

menggunakan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya udang

vannamei di Mekarsari Kabupaten Garut dilakukan secara intensif dengan nilai

R/C sebesar 1,9 dan hasil dari perhitungan matriks strategi perusahaan sekarang

berada pada kuadran 1 yang cenderung mendukung strategi agresif (S-O).

Pemaknaan strategi menghasilkan dua alternatif strategi yaitu peningkatan

produksi melalui peningkatan teknologi secara intensif berwawasan lingkungan

dan pengembangan produksi tambak dan usaha pembenihan sampai ke

pembesaran.

Oom Rohmawati (2010) meneliti tentang Analisis Kelayakan

Pengembangan Usaha Ikan Hias Air Tawar pada Arifin Fish Farm, Desa Ciluar,

Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. Tujuan dari penelitian adalah : (1)

Menganalisis kelayakan pengembangan usaha ikan hias air tawar Arifin Fish

Farm dari aspek nonfinansial (aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial,

aspek ekonomi, aspek lingkungan, dan aspek pasar). (2)Menganalisis kelayakan

Page 21: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

8

pengembangan usaha ikan hias air tawar Arifin Fish Farm dari aspek finansial.

(3) Menganalisis tingkat kepekaan usaha ikan hias air tawar pada Arifin Fish

Farm terhadap perubahan pada harga penjualan. Hasil dari penelitian tingginya

permintaan eksportir dan pedagang pengumpul terhadap ikan hias air tawar

pada Arifin Fish Farm yaitu untuk Black Ghost sebesar 20.000 ekor, dan

Ctenopoma sebesar 159.000 ekor, sedangkan permintaan Patin sebesar

8.260,000 ekor per tahun. Sehingga permintaan yang terpenuhi oleh perusahaan

hanya sebesar 13.545 ekor Black Ghost, 151.900 ekor Ctenopoma, dan

6.693.750 ekor Patin. Hasil Perhitungan aspek finansial pada usaha ikan hias air

tawar rencana pengembangan dengan lahan 800 m2 menunjukan bahwa

perhitungan nilai NPV yang diperoleh sebesar Rp 2.039.639.749,00, nilai Net

B/C diperoleh sebesar 4,08, nilai IRR sebesar 60 persen, payback period

sebesar 2,03, nilai manfaat bersih yang diperoleh sebesar Rp 434.591.902,00.

Hasil perhitungan analisis sensitivitas usaha rencana pekembangan lahan 800

m2 terhadap penurunan harga penjualan menunjukkan usaha ini masih tetap

layak untuk dilanjutkan. Penurunan harga jual ikan hias sebesar 20 persen per

tahun menghasilkan NPV Rp 1.125.203.260,00 ; Net B/C sebesar 2,43 dan IRR

sebesar 34 persen. sedangkan penurunan sebesar 30 persen, menghasilkan

NPV sebesar 667.985.016,00; Net B/C sebesar 1,79 dan IRR sebesar 24 persen.

2.2 Morfologi dan Klasifikasi Ikan Gurame

Ikan gurami memiliki bentuk tubuh dan badan memanjang mecapai 65 cm,

tinggi dan pipih kesamping. Memiliki ukuran mulut relatif kecil, miring dan

mempunyai muncung. Ikan gurami juga memiliki garis lateral tunggal, tidak

terputus dan lengkap. Serta memiliki sisik yang sangat licin dan kasar serta

berbentuk stenoid ( bulat ).Ikan gurami juga memiliki gigi rahang di bawah,

mempunyai ekor dengan ciri khas seperti bulan yang berwarna hitam atau gelap.

Selain itu, ekor pada ikan ini juga mempunyai sirip ekor yang membulat serta di

Page 22: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

9

lengkapi juga sepasang sirip yang tampak bagus. Secara umumnya, ikan gurami

ini memiliki warna kecoklatan hingga kehitaman dengan di tandai bintik – binti

hitam dan juga putih di bagian sirip dada. Namun, perlu di ketahui tebal daging

pada ikan gurami ini mencapai 1-2 cm dan juga memiliki sisik yang sangat halus.

Oleh karena itu, banyak sekali yang menyukai ikan ini karena memiliki daging

yang sangat tebal. Selain memiliki daging yang sangat tebal ikan gurami juga

sangat mudah di olah atau pun di buat apa saja baik makanan, maupun

masakan dengan rasa yang nikmat dan enak (Freddy. 2016)

Gambar 1. Ikan Gurame

Ada pun klasifikasi dari ikan Gurame menurut Freddy (2016) adalah

sebagai berikut :

Kingdom : Animali

Filum : Cordata

Subfilum : Vertebrata

Kelas : Pisces

Bangsa : Labirinthici

Suku : Anabantidae

Famili : Osphronemus

Spesies : Osphronemus gouramy

Page 23: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

10

2.3 Usaha Budidaya Ikan Gurame

Pengusaha budidaya ikan yang ada di Indonesia dapat dibedakan menjadi

dua kelompok. Kelompok pertama adalah petani nelayan. Kelompok ini pada

umumnya berupa pengusaha bermodal lemah, berbekal penbgetahuan dari

keluarga yang diteruskan secara turun-menurun. Tujuannya merak hanya untuk

menambah penghasilan sehari-hari. Jenis ikan yang dibudidayakan pun sangat

terbatas. Kelompok kedua, merupakan pengusaha bermodal kuat, kelompok ini

tanggap terhadap perubahan siuasi pasar lokal maupun internasional, sehingga

jenis ikan yang dibudidayakan disesuaikan dengan permintaan pasar. Sasaran

produknya untuk memasok pasar internasional. Sarana budidaya yang dimiliki

jauh lebih maju berskla besar. Meskipun demikian pengusaha ikan kelompok ini

secara keseluruhan belum mengarah ke skla industri (Effendy, 2010).

2.4 Aspek Teknis

Aspek teknis merupakan mengetahui, memahami, dan mengevaluasi

produk yang akan dihasilkan objek studi. Untuk menghasilkan produk produk

diperlukan langkah-langkah properasional, seperti desain, pemilihan dan

penggunaan material (bahan baku), kriteria dan spesifikasi kualitas, proses

produksi sampai dengan pemasaran (Subagyo,2007).

1. Persiapan Kolam

Rendam kolam dengan air dan biarkan minimal 2 minggu untuk

mengetahui bahwa kolam tidak mengalami kebocoran, setelah itu air di

buang dan ganti dengan yang baru, diamkan selama 3 hari untuk proses

pertumbuhan pakan alami.

2. Penebaran benih ikan gurame

Setelah ditebar dikolam yang baru, gurami juga tidak diberi makan selama 1

hari. baru pada hari selanjutnya gurami siap di beri pellet. Hal itu

dimaksudkan agar gurami tidak mengalami stress dilingkungannya yang

Page 24: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

11

baru. Karena kalo baru ditebar ke kolam yang baru trus dikasih pellet, dijamin

ikan gurami tidak akan memakannya. Karena gurami masih mengalami

stress dilingkungannya yang baru.

3. Pemeliharaan

Dalam pemeliharaan ikan gurame yang paling penting yaitu menjaga

suhu air, setiap hari pada pukul 9 pagi air kolam pembesaran di lakukan

sirkulasi atau penggantian air pada kolam, dengan cara mengisi air lewat

saluran inlet dan mengeluarkan air yang di bawah dengan cara menyedot

dengan selang. Dan di lakukan sampai jam 3 sore, jika hujan sirkulasi air

hanya di lakukan 1-2 jam perhari.

4. Pemberian pakan

Pemberian pakan dilakukan pada pagi dan sore hari sebelum dan setelah

di lakukan sirkulasi air kolam. Untuk pagi hari di beri makan berupa

dedaunan seperti daun jati, daun pepaya, daun lumbu, dan daun ketela.

Pada sore diberi makan berupa pellet sebanyak 1 ember tiap kolam.

5. Pasca panen

Pasca panen dilakukan saat ikan gurame berumur 10 bulan, yaitu untuk

mengetahui ukuran dan berat ikan gurame hal ini bertujuan untuk

mengetahui apakah ikan gurame sudah bisa di panen untuk ukuran

konsumsi yaitu minimal berbobot 600 gram dan rata rata berbobot 700-

800 gram.

6. Panen

Cara memanen ikan gurame harus dengan hati hati, dan tidak boleh

bertindak kasar terhadap air pada kolam karena ikan gurame memiliki

sifat aktif jika ada suara maupun senggolan dengan benda apapun

maupun dengan orang yang memanen, yang dilakukan pada saat

memanen yaitu mengurangi air kolam sampai yang tersisa sekitar 30 cm,

Page 25: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

12

untuk selanjutnya ikan di pinggirkan menggunakan jaring dan kemudian di

angkat dari kolam menggunakan tangan manual satu persatu. Setelah itu

baru ikan di masukkan kedalam blong untuk di timbang.

2.5 Kelayakan Bisnis

Kelayakan berasal dari kata layak yang berarti segala sesuatu dari obyek

pengamatan yang bersifat wajar, benar, dapatditerima, dapat diselesaikan dan

dapat dikerjakan atau dapat memberikan kepuasan pada si pengamat. Dari

batasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa studi kelayakan usaha adalah

suatu studi yang dilakukan secara mendalam serta seksama tentang berbagai

aktivitas yang akan dikerakan di masa akan datanguntuk melihat atau

mengetahui tingkat kelayakan laba yang diperoleh (Jakfar dan Kasmir,2008).

Study kelayakan dapat dilakukan untuk menilai kelayakan investasi, baik

pada sebuah proyek maupun bisnis yang sedang berjalan. Study kelayakan yang

dilakukan untuk menilai kelayakan sebuah proyek yang akan dijalankan disebut

study kelayakn proyek, sedangkan study kelayakn yang dilakukan untuk menilai

kelayakan dalam pengembangan usaha disebut study kelayakan bisnis

(Subagyo, 2007).

Suatu analisis dalam proyek sangat diperlukan karena dalam menjalankan

suatu kegiatan haruslah memenuhi kegiatan agar kegiatan usaha tersebut

berjalan sesuai yang direncanakan atau tidak nantinya. Analisis perlu dilakukan

dari berbagai aspek yaitu aspek teknis, aspek pemasaran, aspek finansiil, aspek

manajemen.

2.5.1 Aspek Pemasaran

Aspek pemasaran sangat penting untuk kelancaran pendistribusi barang.

Pentingnya fungsi pemasaran bidang perikanan dapat dlihat dari pokok

pembangunan perikanan, dimana antaa lain ditetapkan bahwa pelaksanan

pembangunan khususnya peningkatan produksi dilakukan dengan pendekatan

Page 26: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

13

pemasaran. Hal ini disebabkan sifat dari produksi perikanan sendiri yang cepat

rusak sehingga tanpa adanya sistem pemasaran yang baik, maka kedudukan

produsen dalam menjual hasil usahanya menjadi sangat lemah (Sidarta, 1974).

a) Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran artinya menemukan berbagai peluang menarik dan

menyusun strategi pemasaran yang mengutungkan. Strategi pemasaran

bukanlah perencanaa keseluruhan perusahaan, rencana perusahaan haruslah

berorientasi pasar. Maka strategi pemasaran (marketing strategy) menentukan

pasar target dan bauran pemasaran yang yang terkait. Strategi ini merupakan

gambaran besar mengenai yang akan dilakukan oleh suatu perusahaan di suatu

pasar, dibutuhkan dua bagian yang saling berkaitan:

1. pasar target (target market) yaitu sekelompok pelanggan yang

homogen yang ingin ditarik oleh perusahaan tersebut.

2. Bauran pemasaran (marketing mix) yaitu variabel-variabel yang akan

diawasi yang disusun oleh perusahaan tersebut untuk memuaskan

kelompok yang ditarget, bauran pemasaran mempunyai variable

dasar biasa di sebut 4P, yaitu Product (produk), Place (tempat),

Promotion (promosi), Price (harga) ( Cannon dan William, Mccarthy,

2008).

b). Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah menggolongkan konsumen yang ada dan

potensial bagi produk dan jasa atas dasar kebutuhan dan keinginan mereka

secara umum. Segmentasi pasar digolongkan ke dalam 4 (empat) segmen, yaitu

segmentasi geografis, segmentasi demografis, segmentasi psikografis dan

segmentasi perilaku (Subagyo, 2007).

Page 27: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

14

Menurut Kasmir dan Jakfar (2008), secara khusus dalam aspek pasar dan

pemasaran bahwa tujuan perusahaan untuk memproduksi atau memasarkan

produknya dapat dikategorikan sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan penjualan dan laba

2. Untuk menguasai pasar

3. Untuk mengurangi saingan

4. Untuk menaikkan prestise produk tertentu di pasaran

5. Untuk memenuhi pihak-pihak tertentu

2.5.2 Aspek Finansiil

Aspek keuangan (finansiil) merupakan aspek yang digunakan untuk menilai

keuangan perusahaan secara keseluruhan dan merupakan salah satu aspek

yang sangat penting untuk diteliti kelayakannya. Penilaian aspek keuangan

meliputi penilaian sumber-sumber dana yang akan diperoleh, kebutuhan biaya

investasi, estimasi pendapatan dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama

beberapa periode termasuk jenis-jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan

selama umur investasi, proyeksi neraca dan laporan laba rugi untuk beberapa

periode kedepan, kriteria penilaian investasi dan rasio keuangan yang digunakan

untuk menilai kemampuan perusahaan (Kasmir dan Jakfar 2008).

A. Aspek Finasiil Jangka Pendek

Dalam suatu usaha aspek finansial sangat penting untuk menunjang agar

usaha tersebut berjalan lancar, aspek finansial jangka pendek dan aspek

finansial jangka panjang.

a. Permodalan

Modal secara umum dapat dibedakan atas modal aktif dan modal pasif.

Modal aktif ialah modal yang tertera disebelah debet dari neraca, yang

menggambarkan bentuk-bentuk dalam mana seluruh dana yang diperoleh

perusahaan ditanamkan, sedangkan modal pasif ialah modal yang tertera di

Page 28: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

15

sebelah kredit dari neraca yang menggambarkan sumber-sumber dari mana

dana diperoleh. Modal aktif terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap. Sedangkan

modal pasif dapat dibedakan atas modal sendiri dan modal asing. Biaya

operasional adalah sejumlah dana yang digunakan untuk menjalankan kegiatan

usaha yang sedang berjalan (Riyanto, 1995).

b. Biaya Produksi

Biaya adalah: nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh

manfat. Biaya seringkali sinonim dengan beban. Biaya-biaya dapat dibagi dalam

kategori (diklasifikasi) menjadi biaya langsung, biaya utama, biaya konversi,

biaya tidak langsung, biaya tetap, biaya variabel, biaya terkendali, biaya produk,

biaya periode, biaya bersama (joint cost),biaya estimasi, biaya standar, biaya

tertanam (sunk cost), dan biaya tunai (Carter dan Usry, 2004).

c. Penerimaan

Penerimaan produksi total adalah penerimaan penjualan total dikurangi

dengan biaya penjualan. Ini adalah penerimaan penjualan yang diberikan kepada

bagian produksi dari perusahaan. Revenue yang berarti penerimaan adalah

sebagai jumlah yang diperoleh dari penjualan sejumlah output yang dihasilkan

seorang produsen atau perusahaan. Penerimaan atau revenue, adalah

penghasilan dari penjualan barang-barang atau barang-barang dagangan

(Nurdin, 2010).

d. Keuntungan

keuntungan atau laba usaha adalah besarnya penerimaan setelah

dikurangi biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi, baik biaya tetap

maupun biaya tidak tetap (Soekarwati, 1995).

Page 29: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

16

e. R Ratio

R ratio adalah analisis imbang penerimaan dilakukan untuk mengetahui

sejauh mana hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha selama periode tertentu

(Sugiarto et al (2000) dalam Agustina Lia (2006).

f. Break Event Point

Analisis Break Even Point merupakan suatu teknik analisa untuk

mempelajari hubungan antara biaya tetap dengan biaya tidak tetap, keuntungan

dan volume kegiatan. Maslah Break Event Point muncul apabila suatu

perusahaan mempunyai biaya variable dan biaya tetap. Titik impas (BEP)

merupakan titik potong antara kurva penghasilan total (TR) dengan kurva

pembiayaan (TC) atau dengan kata lain pada saat TR=TC. Suatu perusahaan

yang berbeda pada ntitik sebelum impas akan mengalami kerugian

(Riyanto,1995).

B. Aspek Finansial Jangka Panjang

Analisis jangka panjang untuk mengukur suatu usaha dalam jangka waktu

yang panjang. Adapun komponen yang di hitung dalam menganalisis jangka

panjang Net Present Value, Net B/C Ratio, IRR, PP.

a. Net Present Value

Metode Net Present Value digunakan untuk menghitung selisih antara nilai

sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih

(operasional maupun terminal cash flow) dimasa yang akan datang. Untuk

menghitung nilai sekarang tersebut perlu ditentukan terlebih dulu tingkat bunga

yang dianggap relevan. Ada beberapa konsep untuk menghitung tingkat bunga

yang dianggap relevan ini. pada dasarnya tingkat bunga tersebut adalah tingkat

bunga pada saat kita menganggap keputusan investasi masih terpisah dari

keputusan pembelanjaan ataupun waktu kita mulai mengkaitkan keputusan

investasi dengan keputusan pembelanjaan. Perhatikan disini keterkaitan ini

Page 30: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

17

hanya mempengaruhi tingkat bunga, bukan aliran kas. Apabila nilai sekarang

penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang lebih besar dari

pada nilai sekarang investasi, maka proyek ini dikatakan menguntungkan

sehingga diterima. Sedangkan apabila lebih kecil (NPV Negatif), proyek ditolak

karena dinilai tidak menguntungkan (Husnan dan Muhammad, 2000).

Dari uraian diatas NPV untuk menganalisis sejauh mana usaha tersebut

dapat menguntungkan dalam jangka panjang jika NPV negatif maka usaha

tersebut tidak layak untuk dilanjutkan lagi harus di koreksi usaha demi kemajuan

usaha tetapi bilamana NPV positif maka usaha tersebut layak dijalankan tetapi

harus jaga usaha agar tidak mengalami penurunan dalam jangka waktu yang

tertentu.

b. Net B/C Ratio

Menurut Purba (1997) dalam Anggreani (2009) Net B/C ratio menunjukan

angka perbandingan antar benefit cost dan investment ada pun kriteria B/C ratio

antara lain :

1. B/C ratio > 1 maka benefit yang akan diperoleh selama umur teknis ekonomis

proyek yang bersangkutan lebih besar dari cost dan investmen berarti

favourble sehingga pembangunan atau rehabilitas perluasan proyek yang

bersangkutan dapat dilaksanakan.

2. B/C ratio, maka benefit yang diperoleh selama umur teknis ekonomis proyek

yang bersangkutan hanya cukup untuk mnutupi cost dan investment sehingga

dari aspek finansial dan ekonomi dari pembangunan atau perluasan proyek

perlu dipertimbangkan lagi.

3. B/C ratio maka benefit yang diperoleh selama umur teknis ekonomis yang

bersangkutan tidak cukup untuk menutupi cost dan investmen, berarti

unfavorable sehingga pembangunan proyek yang bersangkutan tidak dapat

dilaksanakan.

Page 31: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

18

c. Internal Rate of Return (IRR)

Metode Internal Rate of Return (IRR) pada dasarnya merupakan metode ini

digunakan untuk mencari tingkat bunga yang dipakai untuk mendiskonto aliran

kas bersih yang akan diterima dimasa yang akan datang, sehingga jumlahnya

sama dengan investasi awal. Jadi, selisih antara nilai sekarang aliran kas bersih

dan nilai sekarang investasi adalah nol atau NPV = 0. Nilai IRR diperoleh dengan

cara coba-coba (trial and eror) (Umar,1997).

d. Payback Period (PP)

Payback Period (periode payback) merupakan metode yang digunakan

untuk menghitung lama periode yang diperlukan untuk mengembalikan uang

yang telah diinvestasikan dari aliran kas masuk (proceeds) tahunan yang

dihasilkan oleh proyek investasi tersebut. Apabila proceeds setiap tahunnya

jumlahnya sama maka payback period (PP) dari suatu investasi dapat dihitung

dengan cara membagi jumlah investasi (outlays) dengan proceeds tahunan.

(suliyanto, 2010).

Menurut Riyanto (2009), Payback Period adalah suatu periode yang

diperlukan untuk dapat menutupi kembali pengeluaran investasi dengan

menggunakan “proceeds” atau aliran kas neto (net cash flow). Dengan demikian

Payback Period dari suatu investasi menggambarkan panjangnya waktu yang

diperlukan agar dana yang tertanam pada suatu investasi dapat diperoleh

kembali seluruhnya. Payback Period dapat dirumuskan:

PP = Investasi/(Proceed 1 tahun) x 1 tahun

2.5.3 Aspek Manajemen

Menurut Stanton (1996) Pelaksanan manajemen dalam hal ini adalah

pemasaran seorang manajer harus mampu melaksanakan fungsi-fungsi

manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut terdiri dari perencanaan

(Planning), pengorganisasian (Organizing), pergerakan (Aktuating), dan

Page 32: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

19

pengawasan (Controlling) selain ada tiga aspek utama, ketiga aspek tersebut

adalah aspek produksi, aspek pemasaran, dan aspek keuangan. Kegiatan

pemasaran dapat dikelompokkan menjadi manajemen empat bagian besar yaitu

barang/jasa (produk), harga (price), promosi termasuk penjualan (promotion) dan

distribusi (distribution), kegiatan pemasaran tersebut dikenal dengan marketing

mix. Dari definisi di atas kita dapat menjalankan suatu usaha yang terorganising

dan tertata dengan baik agar usaha tersebut berjalan dengan lancar dan tidak

berantakan.

2.6 Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2008) penelitian menunjukkan bahwa kinerja

perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua

faktor tersebut haus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah

singkatan dari Lingkungan Internal Strenghts dan Weaknesses serta lingkungan

eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT

membandingkan antara faktor eksternal Peluang (Opportunities) dan Ancaman

(Threats) dengan faktor internal Kekuatan (strenghts) dan Kelemahan

(weaknesses). Berikut ini terdapat penjelasan diagram Analisis SWOT. Analisis

SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan

strategi kelompok. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara

bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman

(threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan

pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan

demikian perencanaan strategis (strategic planner) harus menganalisis faktor

faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam

kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi, model yang

paling populer untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT (Rangkuti,.2002).

Page 33: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

20

Alat untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah Matriks

SWOT. Matrik ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan

ancaman yang dihadapi kelompok dapat disesuaikan dengan kekuatan serta

kelemahan yang dihadapi oleh kelompok guna mencapai tujuan yang

diharapkan. Matrik ini tergambar sebagai berikut:

Kuadran 1: ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan

tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan

dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang

agresif (Growth oriented strategy).

Kuadran 2: meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih

memiliki kekuatan dari segi internal. Srategi yang harus diterapkan

adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran 3: perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar tetapi di

lain pihak menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.

Kondisi kuadran 3 ini mirip dengan Question Mark pada BCG

Matrik. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan

masalah – masalah internal perusahaan sehingga adapat merebut

peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran 4 :ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan

tersebut menghadapi barbagai ancaman dan kelemahan internal.

Page 34: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

21

Berbagai Peluang

3 : mendukung Strategi 1 : mendukung Strategi

Turn – Arround Agresif

4 : Mendukung Strategi 2 : mendukung Strategi

Defensive Diversifikasi

Berbagai Ancaman

Matrik SWOT merupakan alat pencocokan yang penting untuk membantu

para manajer mengembangkan empat tipe strategi. Menurut Rangkuti (2008),

Matriks yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah

matriks SWOT. Matriks ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan

ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan

kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat

set kemungkinan alternatif setrategis.

Kekuatan Eksternal Kekuatan Internal

Page 35: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

22

IFAS

EFAS

STRENGTHS (S)

Tentukan 5 – 10

faktor-faktor kekuatan

internal

WEAKNESSES (W)

Tentukan 5 – 10

faktor-faktor

kelemahan internal

OPPORTUNIES (O)

Tentukan 5 – 10

faktor-faktor peluang

eksternal

STRATEGI SO

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk

memanfaatkanpeluang

STRATEGI WO

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemahan untuk

memanfaatkan

peluang

TREATHS (T)

Tentukan 5 – 10

faktor-faktor ancaman

eksternal

STRATEGI ST

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk mengatasi

ancaman

STRATEGI WT

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman

Tabel 1. Matrik SWOT

Setelah melihat dari tabel tersebut, maka terdapat empat alternatif bagi

perusahaan untuk melakukan strategi pemasaran produknya. Alternatif-alternatif

strategi pemasaran tersebut antara lain:

a. Strategi SO (Strength-Opportunity)

Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk

memanfaatkan peluang eksternal. Strategi SO berusaha dicapai dengan

menerapkan strategi ST, WO, dan WT. Apabila perusahaan mempunyai

kelemahan utama pasti perusahaan akan berusaha menjadian kelemahan

tersebut menjadi kekuatan. Jika perusahaan menghadapi ancaman utama

Page 36: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

23

b. Strategi WO (Weakness-Opportunity)

Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal perusahaan

dengan memanfaatkan peluang eksternal yang ada. Salah satu alternatif strategi

WO adalah dengan perusahaan melakukan perekrutan dan pelatihan staf

dengan kemampuan dan kualifikasi yang dibutuhkan.

c. Strategi ST (Strength-Threat)

Strategi ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan perusahaan untuk

menghindari ancaman jika keadaan memungkinkan atau meminimumkan

ancaman eksternal yang dihadapi. Ancaman eksternal ini tidak selalu harus

dihadapi sendiri oleh perusahaan tersebut, bergantung pada masalah ancaman

yang dihadapi, seperti halnya faktor perekonomian, peraturan pemerintah, gejala

alam, dan lain sebagainya.

d. Strategi WT (Weakness-Threat)

Posisi ini sangat menyulitkan perusahaan, akan tetapi tidak menutup

kemungkinan bagi perusahaan untuk mengatasi posisi yang menyulitkan ini.

Perusahaan harus memperkecil kelemahan atau jika memungkinkan perusahaan

akan menghilangkan kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal

yang ada guna pencapaian tujuan perusahaan.

Menurut Rangkuti (2008), cara – cara penentuan faktor strategi eksternal

(EFAS) meliputi :

a) Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman)

b) Beri bobot masing – masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0

(sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor – faktor

tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor

strategis

c) Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing – masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) samapai dengan 1 (poor)

Page 37: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

24

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan

yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang

bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika

peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman

adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar

ratingnya adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya

4.

d) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor

pembobotan untuk masing – masing faktor yang nilainya bervariasi

mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

e) Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa

faktor – faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotnya

dihitung.

f) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total

skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini

menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor

– faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk

membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam

kelompok industri yang sama.

Sedangkan tabel IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary)

disusun untuk merumuskan faktor – faktor strategis internal tersebut dalam

kerangka Strenght and Weakness perusahaan. Tahapnya adalah :

a) Tentukan faktor – faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan

perusahaan dalam kolom 1

b) Beri bobot masing – masing faktor tersebut dengan skala mulai dari

1,0 (paling penting) samapai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh

Page 38: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

25

faktor – faktor tersebut terhadap posisi strategis peeusahaan. (semua

boot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)

c) Hitung rating (dlam kolom 3) untuk masing - masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor),

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan

yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang

masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4

(sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata – rata industri

atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif,

kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali

dibandingkan dengan rata – rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan

jika kelemahan perusahaan dibawah rata – rata industri, nilainya

adalah 4.

d) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor

pembobotan untuk masing – masing faktor yang nilainya bervariasi

mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

e) Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa

faktor – faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya

dihitung.

f) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh otal

skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini

menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor

– faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk

membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam

kelompok industri yang sama.

Page 39: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

26

2.7 Kerangka Berfikir

Kolam ikan gurame pada penelitian ini merupakan usaha yang berada

pada bidang budidaya pembesaran ikan gurame.Kerangka berfikir yang pada

gambar 2 menjelaskan tentang budidaya ikan gurame pada penelitian ini diteliti

melalui kondisi actual dan kelayakan finansiil dimana kondisi actual yang dihitung

melalui tiga aspek yaitu aspek pemasaran,aspek teknis dan aspek manajemen

dan kelayakan finansial yang dihitung melalui jangka panjang dan jangka pendek

dimana pada jangka panjang ditentukannya hasil dari penerimaan,keuntungan

R/C Ratio dan BEP dan pada jangka panjang yang dihitung yaitu NPV,Net

B/C,IRR,PP dan dari hasil kondisi actual dan kelayakan finansial akan diuji

apakah kolam ikan gurame dari penelitian ini layak atau tidak untuk

dikembangkan di dalam suatu pengembangan usaha yang diuji melalui uji

finansialnya agar dapat meningkatkan produk ikan gurame dan dapat

mempengaruhi kebutuhan pasar yang ada.

Page 40: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

27

Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran Penelitian

PEMBESARAN IKAN GURAME

1. Aspek teknis 2. Aspek pemasaran 3. Aspek manajemen

Jangka Pendek: 1. Penerimaan 2. Keuntungan 3. R/C ratio 4. BEP

Perencanaan pengembangan

Jangka Panjang: 1. NPV 2. Net B/C 3. IRR

Strategi SWOT

KELAYAKAN FINANSIIL

layak / Tidak

Meningkatkan produk

layak / tidak

Page 41: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

28

III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Kegiatan ini dilakukan di Desa Gendingan, Kecamatan Kedungwaru,

Kabupaten Tulungagung Propinsi Jawa Timur pada tanggal 10-21 Januari 2017.

Obyek penelitian ini adalah kegiatan pembesaran Ikan Gurame dengan tujuan

usaha pembesaran Ikan Gurame memiliki prospek yang bagus kedepannya dan

mempunyai rencana bisnis yang bagus agar pembesaran ikan Gurame tidak

mengalami kerugian.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

deskriptif. Merupakan penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan

masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, menyajikan data,

menganalisis serta menginterpretasi. Adapun tujuan dari dari penelitian deskriptif

untuk membuat skripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan

akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang

diselidiki (Narbuko dan Achmadi,2008).

Sehingga dengan menggunakan metode penelitian deskriptif ini dapat

menggambarkan segala sesuatu yang ada di lapang secara faktual seperti aspek

teknis, aspek pemasaran, aspek manajemen dan pengembangan usaha

budidaya pembesaran ikan gurame ini. Secara khusus penelitian ini berusaha

memberikan gambaran keadaan pembesaran ikan Gurame di Desa Gendingan

dalam penelitian ini menggambarkan tentang kegiatan pembesaran ikan Gurame

yang dilakukan menganalisa usaha dari kegiatan tersebut, analisa manajemen

dari usaha tersebut dan mengalisa kontribusi dari usaha pembesaran ikan

Gurame ini terhadap pembudidaya Desa Gendingan baik dari segi sosial

maupun ekonominya. Dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif ini,

Page 42: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

29

diharapkan peneliti mampu untuk menggambarkan segala kondisi yang ada

disana, menganalisa segala permasalahan dan juga memberi solusi bilamana

ada permasalahan atau hambatan yang dialami oleh pembudidaya pembesaran

ikan Gurame.

3.3 Subjek Penelitian

Sampling purporsive adalah teknik penentuan subjek dengan pertimbangan

tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka

sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan, atau penelitian

tentang kondisi politik di suatu daerah, maka sumber datanya adalah orang yang

ahli politik. Subjek ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau

penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi (Sugiyono, 2011).

Dalam penelitian ini subjek yang akan diambil adalah dari pembudidaya

yang melakukan kegiatan usaha pembesaran ikan Gurame dan juga karyawan

pembantu pembudidaya yang ada di Desa Gendingan. Kantor Balai Desa

Gendingan, dan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tulungagung.

Disamping itu untuk menambah informasi agar didapatkan informasi secara valid

diperlukan alat bantu seperti hp, kamera, dan lain-lain. Mengapa peneliti

mengambil sampel hanya satu orang yaitu pengusaha karena peneliti memilih

pengusaha budidaya ikan Gurame yang terbaik di lihat dari kepemilikan luas

tanah untuk dilaksanakan suatu perencanaan untuk kedepan agar lebih baik lagi

dan berkembang sampai berapa tahun kemudian.

3.4 Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi merupakan alat pengukuran data yang dilakukan dengan cara

mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki tanpa

mengajukan pertanyaan (Narbuko dan achmadi,2008).

Page 43: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

30

Observasi yang dilakukan dalam kegiatan penelitian pada usaha

pembesaran ikan Gurame meliputi kegiatan pengamatan :

1. Bentuk, kontruksi dan peralatan-peralatan yang digunakan dalam

kegiatan pemeliharaan ikan Gurame.

2. Kegiatan usaha pembesaran ikan Gurame yang meliputi kegiatan pra

panen, pasca panen serta hasil panen.

3. Kondisi lingkungan sosial masyarakat Desa Gendingan dengan

adanya usaha pembesaran ikan Gurame.

b. Wawancara

Menurut Narbuko dan Achmadi (2008), wawancara adalah proses tanya

jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dimana dua orang atau

lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau

keterangan-keterangan.

Wawancara yang dilakukan dalam kegiatan penelitian ini meliputi kegiatan

wawancara mengenai :

1. Sejarah berdirinya dan perkembangan usaha

2. Permodalaan yang digunakan oleh pembudidaya

3. Jumlah hasil panen dan harga jual

4. Jumlah tenaga kerja dan upah tenaga kerja

5. Sumber dana yang digunakan dalam usaha dan penerimaan yang

diperoleh

6. Daerah pemasaran ikan Gurame

7. Lama waktu pemeliharaan ikan Gurame

8. Kontribusi yang diberikan dari usaha pembesaran ikan Gurame

terhadap kehidupan sosial dan perekonomian masyarakat Desa

Gendingan.

9. Ancaman yang muncul dari pembudidaya lainnya

Page 44: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

31

c. Kuesioner

Pada penelitian survai, penggunaan kuesioner merupakan hal yang pokok

untuk pengumpulan data. Hasil kuesioner tersebut akan terjelma dalam angka-

angka, tabel-tabel, analisa statistik dan uraian serta kesimpulan hasil penelitian.

Analisa data kuantitatif dilandaskan pada hasil kuesioner itu. Tujuan pokok

pembuatan kuesioner adalah untuk (a) memperoleh informasi yang relevan

dengan tujuan survai, dan (b) memperoleh informasi dengan reliabilitas dan

validitas setinggi mungkin (Singarimbun dan Effendi, 1987).

3.5 Sumber Data

3.5.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari

individu atau perorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian

kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti (Umar,1997).

Dalam penelitian ini data primer melakukan observasi dan wawancara yang

dlakukan pada usaha pembesaran ikan Gurame di Desa Gendingan. Data yang

diambil yaitu berupa data yang berhubungan dengan sumber penyediaan bibit

ikan Gurame, permintaan pasar, dan segmentasi pasar serta aspek-aspek yang

mempengaruhi usaha budidaya pembesaran ikan Gurame, seperti aspek teknis,

hukum, sosial ekonomi, manajemen, finansial, dan Lingkungan.

3.5.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan

disajikan, baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain, misalnya

dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Data sekunder ini digunakan

oleh peneliti untuk proses lebih lanjut (Umar,1997).

Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan dlam kegiatan usaha

pembesaran ikan Gurame yaitu berupa laporan penelitian (Laporan Skripsi,

desertasi, tesis dan PKL), buku-buku bacaan, laporan tahunan Departemen

Page 45: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

32

Kelautan dan Perikanan, data Statistik perikanan, data statistik Kecamatan dan

sebagainya.

3.6 Analisis Data

Analisis data merupakan bagian yang paling penting dalam metode ilmiah

karena dengan menganalisis data tersebut dapat diberi arti dan makna yang

berguna dalam memecahkan masalah penelitian yang akan dilakukan.

3.6.1 Analisis Data Kualitatif

a. Aspek Teknis

Penilaian kelayakan terhadap aspek teknis sangat penting dilakukan

sebelum perusahaan dijalankan penentuan kelayakan teknis atau operasi

perusahaan menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan teknis atau operasi,

sehingga apabila tidak dianalisis dengan baik, maka akan berakibat fatal bagi

perusahaan dalam menjalan usahanya dikemudian hari (kasmir dan

Jakfar,2008).

Dalam penelitian ini analisis aspek teknis berupa yaitu penentuan lokasi

budidaya, penyediaan bahan baku (benih ikan, pakan ikan, obat untuk mengatasi

penyakit ikan), penggunaan peralatan produksi, proses produksi (penebaran

benih, pengawasan kolam, pemeliharaan ikan, pemberian pakan sampai dengan

pemanenan ikan).

b. Aspek pemasaran

Aspek pemasaran yang dikaji pada penelitian ini yaitu mengenai daerah

distribusi pemasaran, strategi pemasaran, dan hal-hal yang berkaitan dengan

pemasaran seperti tindakan-tindakan yang mendukung kelancaran pemasaran

agar usaha tersebut berjalan sesuai yang keinginan dan produk terjual habis

sampai ke tangan konsumen.

Page 46: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

33

Pada usaha budidaya pembesaran ikan Gurame ini, merupakan kegiatan

yang berhubungan langsung dengan pemasaran produk dan konsumen yang

membeli produk ialah pengepul yang berdomisili di Tulungagung serta kota lain

sekitar Kabupaten Tulungagung.

c. Aspek Manajemen

Aspek manajemen dan organisasi merupakan aspek yang cukup penting

dianalisis untuk kelayakan suatu usaha. Karena walaupun suatu usaha telah

dinyatakan layak untuk dilaksanakan tanpa didukung dengan manajemen dan

organisasi yang baik, bukan tidak mungkin akan mengalami kegagalan (Kasmir

dan Jakfar, 2008).

Dalam penelitian ini analisis aspek manajemen dilakukan untuk

mengetahui apakah usaha pembesaran ikan Gurame sudah melaksanakan

fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan

pengawasan).

3.6.2 Analisis Kuantitatif

a. Aspek Finansial

Dengan dibuatnya aliran kas perusahaan, kemudian dinilai kelayakan

investasi tersebut melalui kriteria kelayakan investasi. Tujuannya adalah untuk

menilai apakah investasi ini layak atau tidak dijalankan dilihat dari aspek

keuangan. Alat ukur untuk menentukan kelayakan suatu usaha berdasarkan

kriteria investasi dapat dilakukan melalui pendekatan Payback Period (PP),

Average Rate of Return (ARR), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return

(IRR), Profitability Index (PI), dan Break Event Point (Kasmir dan Jakfar, 2008).

Dalam penelitian analisis aspek financial dilakukan untuk mengetahui

kelayakan usaha pada pembesaran ikan Gurame baik dalam jangka pendek

Page 47: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

34

maupun jangka panjang. Oleh karena itu, analisa financial terdiri dari analisa

jangka pendek dan analisa jangka panjang.

1. Analisa jangka pendek

Analisis jangka pendek dalam suatu usaha dapat dihitung dari jangka

waktu usaha yang pendek yaitu sekali produksi dalam waktu satu tahun produksi,

komponen yang dihitung pada analisi jangka pendek meliputi :

a). Modal

Menurut Riyanto (1995), modal adalah sebagai hasil produksi yang

digunakan untuk memproduksi lebih lanjut. Dalam perkembangannya

ternyata pengertian modal mulai bersifat non-physical oriented, dimana

pengertian modal tersebut lebih ditekankan pada nilai, daya beli atau kekuasaan

memakai atau menggunakan, yang terkandung dalam barang-barang modal.

b). Biaya Produksi

Menurut Rahardi (1997), biaya adalah satuan nilai yang dikorbankan dalam

suatu proses produksi untuk tercapainya suatu hasil produksi Biaya total (TC)

didapat dari penjumlahan dari biaya tetap dengan biaya variable. Biaya total (TC)

dirumuskan :

TC = FC + VC

Dimana :

TC = Total Cost (biaya total)

FC = Fixed Cost (biaya tetap)

VC = Variabel Cost (biaya variabel)

c). Penerimaan

Page 48: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

35

Menurut Soekartawi (1993), penerimaan adalah nilai dari total produksi yag

dihasilkan dalam jangka waktu tertentu dimana besar penerimaan tergantung

pada harga dan jumlah produk. Adapun perhitungan dalam mencari penerimaan,

adalah sebagai berikut :

𝑻𝑻𝑻𝑻 = 𝑷𝑷 𝐗𝐗 𝑸𝑸

Dimana : TR = Total Revenue (total penerimaan)

P = Harga jual per kg

Q = Jumlah barang per kg

d). R/C ratio

Analisa usaha dengan pendekatan perhitungan R ratio dilakukan untuk

mengetahui kelayakan usaha dan untuk melihat perbandingan antara

penerimaan dengan biaya dari suatu usaha (Riyanto, 1995). Untuk mengetahui

besarnya nilai R ratio digunakan rumus sebagai berikut :

𝑻𝑻 𝑻𝑻𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹 =𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻

Dimana : TR = penerimaan total (perkalian antara volume produksi

dengan harga jual

TC = biaya total (penjumlahan dari biaya tetap dan biaya

variabel)

e). Analisa Break Event Point (BEP)

Menurut Riyanto (1995), perhitungan Break Event Point dapat dilakukan

dengan dua cara yaitu :

BEP atas dasar sales, dirumuskan :

𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁 =𝐅𝐅𝐅𝐅

𝟏𝟏 − 𝐕𝐕𝐅𝐅𝐒𝐒

Dimana : FC = biaya tetap

VC = Variabel Cost

Page 49: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

36

S = Nilai Penjualan (jumlah penerimaan)

BEP atas dasar unit, dirumuskan :

𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁 =𝐅𝐅𝐅𝐅𝐁𝐁 − 𝐯𝐯

Dimana : FC = Biaya tetap

p = harga per unit

v = Biaya variabel per unit

2. Analisis jangka panjang

a). Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan

perbandingan antara PV kas bersih (PV of proceed) dengan PV investasi (capital

outlays) selama umur investasi. Selisih antara nilai kedua PV tersebutlah yang

dikenal dengan Net Present Value (NPV) (kasmir dan Jakfar, 2008). Adapun

rumus yang digunakan untuk menghitung NPV adalah sebagai berikut :

NPV = ∑ 𝐵𝐵𝐵𝐵−𝐶𝐶𝐵𝐵(1−𝑖𝑖)𝐵𝐵

𝑛𝑛𝐵𝐵=1

Dimana : Bt = benefit pada tahun ke-1

Ct = biaya tahun ke-1

N = umur ekonomis

I = tingkat suku bunga

b). Internal Rate of Return (IRR)

Menurut Rianto (1995), bahwa IRR dapat dihitung menggunakan rumus

sebagai berikut :

𝑰𝑰𝑻𝑻𝑻𝑻 = 𝑷𝑷𝟏𝟏 − 𝑻𝑻𝟏𝟏𝑷𝑷𝑷𝑷 − 𝑷𝑷𝟏𝟏𝑻𝑻𝑷𝑷 − 𝑻𝑻𝟏𝟏

Dimana : IRR = Internal Rate of Return yang dicari

P1 = tingkat bunga ke 1

P2 = tingkat bunga ke 2

Page 50: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

37

C1 = NPV ke 1

C2 = NPV ke 2

c). Payback Period (PP)

Menurut Kasmir dan Jakfar (2008), metode payback period (PP)

merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode) pengembalian

investasi suatu proyek atau usaha. Perhitungan ini dapat dilihat dari perhitungan

kas bersih (proceed) yang diperoleh setiap tahun. Ada dua macam modal

perhitungan yang digunakan dalam menghitung masa pengembalian investasi

sebagai berikut :

𝑷𝑷𝑷𝑷 =𝑰𝑰𝑰𝑰𝑰𝑰𝑰𝑰𝑰𝑰𝑹𝑹𝑹𝑹𝑰𝑰𝑹𝑹

𝒌𝒌𝑹𝑹𝑰𝑰 𝒃𝒃𝑰𝑰𝒃𝒃𝑰𝑰𝑹𝑹𝒃𝒃/𝑹𝑹𝑹𝑹𝒃𝒃𝒕𝒕𝑰𝑰𝒙𝒙 𝟏𝟏 𝑹𝑹𝑹𝑹𝒃𝒃𝒕𝒕𝑰𝑰

d). Analisis Net B/C ratio

Menurut gray et al (1992) dalam Anggreani (2009) Net B/C ratio

merupakan angka perbandingan jumlah value positif dengan jumlah present

value negative, untuk menghitung Net B/C adalah dengan rumus sebagai berikut

Dimana : Bt = benefit pada tahun ke-t

CT = biaya tahun ke-t

N = umur teknis

I = tingkat suku bunga

Bila nilai net B/C > 1 berarti proyek usaha layak untuk dilaksanakan, tetapi

bila Net B/C < maka proyek usaha tersebut tidak layak untuk dikerjakan.

Page 51: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

38

3.7 Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (1997), analisis SWOT adalah suatu alat indentifikasi

berbagai faktor yang mempengaruhi suatu usaha secara sistematis untuk

merumuskan suatu strategi kelompok. Analisis SWOT didasarkan pada logika

suatu faktor internal dan eksternal, yaitu memaksimalkan kekeuatan (Stregths)

dan peluang (Opportunities) namun secara bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan

strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan

kebijakan kelompok, dengan demikian perencana strategis (strategic planner)

harus menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan. Sebelum

melakukan analisis SWOT terdapat tahapan analisis EFAS dan IFAS, analisis

IFAS dan EFAS didapatkan dari nilai bobot, relatif, dan rating. Masing-masing

kriteria penilain tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

1. Bobot, kriteria pemberian nilai bobot adalah 1 sampai 5, dimana nilai suatu

faktor akan semakin besar apabila pemberian nilai bobot itu besar pula. Dapat

disimpulkan bahwa semakin mendekati angka 5 maka faktor tersebut dianggap

penting.

2. Relatif, nilai relatif dapat diketahui dengan membagi nilai bobot suatu faktor

dengan jumlah keseluruhan nilai bobot IFAS/EFAS.

3. Rating, pemberian nilai rating dalam suatu faktor analisis IFAS/EFAS dapat

ditentukan dari angka 1-4. Untuk faktor kekuatan semakian angkanya besar

maka faktor kekuatan tersebut sangat berpengaruh dalam usaha, sebaliknya

untuk faktor kelemahan semakin nilainya besar maka faktor kelemahan tersebut

dianggap tidak terlalu berpengaruh terhadap suatu usaha.

Sedangkan untuk analisis EFAS juga sama dengan analisis IFAS semakin

besar nilainya maka faktor peluang semakin berpengaruh terhadap usaha dan

sebaliknya untuk faktor ancaman. Tahapan untuk menganalisis IFAS dan

Page 52: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

39

EFAS adalah sebagai berikut:

a. Langkah-langkah analisis matriks IFAS

1) Membuat matriks yang terdiri dari 7 kolom dan 4 baris

2) Buatlah daftar faktor kekuatan dan faktor kelemahan organisasi atau

perusahaan.

3) Tentukan bobot (weight) dari 1 sampai 5, pemberian bobot semakin

besar angkanya pengaruhnya semakin besar pula pada suatu usaha.

4) Hitung nilai relatif setiap faktor kekuatan dan kelemahan dengan cara

membagi nilai faktor kekuatan/kelemahan dengan total jumlah bobot IFAS.

5) Tentukan rating setiap faktor antara 1 sampai 4, pada faktor kekuatan

rating 1 untuk faktor kekuatan yang bernilai kecil dan nilai 4 untuk faktor

yang bernilai besar, sedangkan pada faktor kelemahan berlaku

kebalikannya.

6) Kalikan nilai bobot dengan nilai ratingnya untuk mendapatkan skor

semua faktor dan jumlahkan semua skor untuk memperoleh total skor

pembobotan yang menunjukkan usaha dalam mengenali kekuatan dan

kelemahan Matriks IFAS.

Tabel 2. IFAS

No Faktor-faktor strategi Bobot Rating Skor

1 Kekuatan

2 Kelemahan

Total

b. Langkah - langkah analisis matriks EFAS

1) Membuat matriks yang terdiri dari 7 kolom dan 4 baris dan daftar factor

kekuatan dan faktor kelemahan usaha

Page 53: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

40

2) Tentukan bobot (weight) dari 1 sampai 5, pemberian bobot semakin

besar angkanya pengaruhnya semakin besar pula pada suatu usaha.

3) Hitung nilai relatif setiap faktor kekuatan dan kelemahan dengan cara

membagi nilai faktor peluang/ancaman dengan total jumlah bobot EFAS.

4) Tentukan rating setiap faktor antara 1 sampai 4, pada faktor peluang

rating 1 untuk faktor peluang yang bernilai kecil dan nilai 4 untuk faktor

yang bernilai besar. Sedangkan pada faktor ancaman berlaku

kebalikannya.

5) Kalikan nilai bobot dengan nilai ratingnya untuk mendapatkan skor

semua faktor dan jumlahkan semua skor untuk memperoleh total skor

pembobotan yang menunjukkan potret usaha dalam menyikapi peluang

dan ancaman. Tabel analisis EFAS.

Tabel 3. EFAS

No Faktor-faktor strategi Bobot Rating Skor

1 Peluang

2 Ancaman

Total

• Penyusunan Matriks SWOT

Setelah matriks IFAS dan EFAS selesai, selanjutnya unsur-unsur tersebut

dihubungkan dalam matrik untuk memperoleh beberapa alternative strategi.

Matriks ini memungkinkan empat kemungkinan strategi yang dapat dilihat pada

Tabel 4.

Tabel 4. Penyusunan Matrik SWOT

EFAS

IFAS

STRENGTHS (S)

Tentukan faktor kekuatan internal

WEAKNESSES (W)

Tentukan faktor kelemahan internal

Page 54: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

41

OPPORTUNIES (O)

Tentukan faktor peluang eksternal

Strategi S – O

(strategi menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang)

Strategi W – O

(strategi meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang)

TREATHS (T)

Tentukan faktor ancaman eksternal

Strategi S – T

(strategi menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman)

Strategi W – T

(strategi meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman)

• Matrik Grand Strategy

Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang

(Opportunities) dan ancaman (Threats) dengan faktor internal kekuatan

(Strengths) dan kelemahan (Weaknesses). Kemudian menggunakan matrik

Grand Strategy yang nantinya dapat menentukan dua variabel sentral didalam

proses penentuan sehingga dapat menentukan strategi pengelolaan ekosistem

mangrove yang baik. Matrik Grand Strategy dapat dilihat pada Gambar 3.

KELEMAHAN

3. Mendukung strategui turn around

1. Mendukung strategi agresif

4. Mendukung strategi defensive

2. Mendukung strategi diversifikasi

BERBAGAI PELUANG

BERBAGAI ANCAMAN

KEKUATAN

Page 55: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

42

Gambar 3. Matrik Grand Strategy

Kuadran 1 : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan

tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus

diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan

pertumbuhan yang agresif (Growth oriental strategy).

Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih

memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus

diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan

peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi

(produk/pasar).

Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar,

tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan

internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan Question

Mark pada BCG matrik. Fokus strategi perusahaan ini adalah

meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga

dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,

perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan

kelemahan internal.

Page 56: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

43

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Keadaan Geografis dan Keadaan Topografis

Kabupaten Tulungagung merupakan wilayah bagian Jawa Timur, dan

terletak pada 70 51’ - 80 18’ Lintang Selatan (LS) dan 111043’ - 1120 07’ Bujur

Timur (BT). Kabupaten Tulungagung memiliki luas wilayah 1055, 65 km2 sekitar

22 persen (22%) dari luas Propinsi Jawa Timur, dengan jumlah penduduk 3 juta

jiwa. Topografi Kabupaten Tulungagung dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagian utara atau barat daya ± 25 persen (25%) merupakan merupakan daerah

pengunungan Wilis.Bagian selatan ± 40 persen (40%) pengunungan yang

tanahnya berupa kapur.Bagian tengah seluas ± 35 persen (35%) merupakan

daratan rendah yang subur yang dilalui oleh Sungai Brantas dan Kali Ngrowo.

Usaha pembesaran ikan gurame di desa Gendingan, Kecamatan

Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Propinsi Jawa Timur, dengan luas

wilayah Desa Gendingan 99,440 Ha. Batas wilayah Desa Gendingan sebagai

berikut :

Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Boro

Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Ketanon

Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Sukowiyono

Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Ngujang

Berdasarkan keadaan topografinya, Desa Gendingan berada pada

ketinggian 150 meter dari permukaan laut sehingga, wilayah ini mempunyai dua

musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau dengan suhu rata-rata

mencapai 320 C. Monografi dan Topografi Desa Gendingan (2012).

Page 57: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

44

4.2 Kondisi Penduduk

Data monografi Desa Gendingan pada tahun 2012 menyebutkan bahwa

jumlah keseluruhan penduduk adalah 4450 jiwa yang dapat di jelaskan pada

tabel berikut :

Tabel 5. Data jumlah penduduk menurut jenis kelamin. No. URAIAN Jumlah (Orang) Persentase (%) 1. Laki-laki 2248 50,52 2. Perempuan 2202 49,48 TOTAL 4450 100

Sumber : Monografi Desa Gendingan, 2012

Berdasarkan tabel di atas, jumlah penduduk di desa Gendingan terbagi

atas 50,52% Laki-laki dan 49,48% Perempuan. Untuk prosentase perkembangan

penduduk didesa Gendingan dapat mencapai 5%. Dari hasil data di lapangan

terdapat 1156 KK (kepala keluarga) Laki-laki dan 190 KK (kepala keluarga)

Perempuan.

4.3 Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Data monografi Desa Gendingan pada tahun 2012 menyebutkan bahwa

tingkat pendidikan penduduk dapat di jelaskan pada tabel berikut :

Tabel 6. Data Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) 1. Buta aksara 7 2. Tk 210 3. Tamat SD/sederajat 3681 4. Tamat SLTP/sederajat 2981 5. Tamat SLTA/sederajat 2300 6. Tamat D1 3 7. Tamat D2 8 8. Tamat D3 7 9. Tamat S1 4 10. Tamat S2 4 11. Tamat S3 1

Sumber : Monografi Desa Gendingan, 2012

Dari data yang disebutkan menurut tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa

mayoritas tingkat pendidikan penduduk desa Gendingan adalah tamata

SD/sederajat dengan jumlah sebanyak 3681 orang. Selain itu ada juga penduduk

Page 58: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

45

yang masih buta aksara sebanyak 7 orang. Untuk penduduk yang masih berusia

3-6 tahun dan masih duduk di bangku TK sebanyak 210 orang, tamatan

SLTP/sederajat sebanyak 2981 orang, sedangkan tamatan SLTA/sederajat

sebanyak 2300 orang. Penduduk Desa Gendingan juga ada yang melanjutkan

pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi. Dari mulai D1 sebanyak 3 orang,

tamat D2 sebanyak 8 orang dan tamat D3 sebanyak 7 orang. Untuk tamatan

sarjana dari mulai S1 sebanyak 4 orang, tamat S2 sebanyak 4 orang dan tamat

S3 sebanyak 1 orang.

4.4 Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Tabel 7. Data Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian No Jenis mata pencaharian Jumlah (orang) 1 Sektor Pertanian 601

2 Sektor Peternakan 28

3 Sektor Perikanan 62

4 Sektor Industri kecil dan rumah tangga 280

5 Sektor jasa 2838

JUMLAH 3819 Sumber : Monografi Desa Gendingan, 2012

Penduduk Desa Gendingan berdasarkan mata pencaharian dapat

dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu yang pertama merupakan

kelompok penduduk yang memiliki mata pencaharian di bidang pertanian

sebanyak 601 orang, yang kedua merupakan kelompok penduduk yang memiliki

mata pencaharian di sektor peternakan sebanyak 28 orang, ketiga merupakan

kelompok penduduk yang memiliki mata pencaharian di sektor perikanan

sebanyak 62 orang, yang keempat penduduk yang memiliki mata pencaharian di

sektor industri kecil dan rumah tangga sebanyak 280 orang, yang kelima

kelompok penduduk yang memiliki mata pencaharian di bidang jasa sebanyak

2838 orang. Sehingga melihat dari data diatas mata pencaharian dapat

Page 59: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

46

disimpulkan bahwa mata pencaharian yang ditekuni oleh masyarakat Desa

Gendingan adalah di bidang/sektor jasa.

4.5 Keadaan Umum Usaha Perikanan Tulungagung

Kabupaten Tulungagung mempunyai potensi sumber daya perikanan

berupa perairan laut, perairan umum dan budidaya ikan air tawar.Kegiatan usaha

perikanan dalam memanfaatkan potensi tersebut meliputi cabang-cabang usaha

tangkap laut dan perairan umum, budidaya ikan konsumsi maupun ikan hias air

tawar di kolam pasangan, kolam tanah yang berupa pekarangan, tegalan, dan

sawah.

Usaha tangkap laut berada di perairan pantai selatan Pulau Jawa yaitu

Samudra Indonesia dengan potensi panjang pantai 61,470 km, Total Potensi

sebesar 25.000 ton per tahun, Potensi Tangkap Lestari (MSY) sebesar 12.5000

ton/tahun dan Total Allowed Catch (TAC) sebesar 10.000 ton/tahun. Melihat

tingkat pemanfaatan sampai saat ini hanya sekitar 15 % - 26 %.RTP Nelayan

1.684 dengan jumlah nelayan 2.138 orang. Perkembangan budidaya ikan air

tawar di Kabupaten Tulungagung dikelompokkan pada dua usaha yaitu budidaya

ikan hias dan konsumsi. Ikan hias dikhususkan pada ikan mas koki (kaliko, tosa,

rasket, mutiara, lion head (kepala singa), mata kantong (mata bola), mas lowo,

tekim, spenser, rensil dan 40 jenis ikan hias lainnya), sedangkan ikan konsumsi

yang berorientasi pasar adalah dominasi ikan lele, gurami dan patin (DKP

Tulungagung. 2015)

Keadaan umum perikanan di Desa Gendingan didukung dengan adanya

data yang diperoleh pada Balai Desa Gendingan, terdapat 62 orang yang

memiliki mata pencaharian di sektor perikanan. Pada data tersebut tertulis jenis

tanahnya lampungan, warna tanah coklat, iklim 28 0C. Keadaan tersebut cocok

untuk budidaya ikan gurame. Jenis ikan tersebut mampu hidup pada perairan

jernih, sehingga dalam budidaya ikan gurame tidak memerlukan pemeliharaan

Page 60: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

47

yang khusus dan tidak mengeluarkan biaya banyak. (Balai Desa Gendingan.

2012). Mata pencaharian pembanding dengan masyarakat yang bekerja pada

sektor perikanan di Desa Gendingan adalah di sektor pertanian untuk laki-laki

dan peternakan untuk kesibukan keluarga, Dengan keadaan yang mendukung

seperti itu, sebagian besar warga Desa Gendingan memilih menjadi petani

karena lahan masih banyak yang kosong dan juga peternakan serta budidaya

ikan konsumsi.

Page 61: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

48

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karateristik Responden

Karateristik responden merupakan gambaran umum untuk menilai

karateristik reponden yang ada dilapang. Responden yang di ambil adalah

seorang pemilik kolam pembesaran ikan gurame di Desa Gendingan Kecamatan

Kedungwaru Kabupaten Tulungagung.

Responden tersebut memiliki 3 kolam pembesaran, 2 kolam berukuran 4x8

meter yang berfungsi untuk pembesaran ikan gurame dan 1 kolam berukuran

4x4 meter yang berfungsi untuk menyimpan benih ikan gurame sebelum di

masukkan ke dalam kolam pembesaran.

5.2 Gambaran Umum Usaha Pembesaran Ikan Gurame

Pada lokasi usaha pembesaran ikan gurame yang terletak di Desa

Gendingan banyak sekali pembudidaya pembesaran ikan Gurame karena di

Desa Gendingan masih banyak tanah kosong yang di fungsikan sebagai kolam.

Dan di daerah itu banyak di jumpai pohon-pohon rindang yang daunnya bisa di

fungsikan untuk pakan ikan gurame. Selain itu ditunjang dengan akses jalan

yang memadai serta dekat dengan jalur antar kota dan provinsi.

Pembudidaya yang ada di desa Gendingan masih banyak menggunakan

kolam permanen untuk membudidayakan ikan gurame dan pembesaran ikan

Gurame, kolam budidaya dan kolam pembesara yaitu terletak di samping rumah

ataupun di halaman belakang dan disekitarnya terdapat lahan yang sebagian

besar di tanami tumbuhan ketela, talas serta tanaman lain yang daunnya

berfungsi sebagai pakan ikan gurame. Bentuk kolam yang ada di daerah sekitar

bervariasi dan ukuran sesuai dengan lahan yang ada. Kolam yang digunakan

meliputi kolam untuk benih, kolam pendederan, kolam pembesaran. Pembesaran

Page 62: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

49

ikan gurame masih menggunakan peralatan yang masih sederhana tapi masih

memadai untuk melakukan kegiatan pembesaran ikan gurame.

Pada usaha pembesaran ikan Gurame di desa Gendingan masih

mengandalkan ilmu yang di peroleh dari sesama pembudidaya atau beberapa

masukan dari pengepul dan tanpa ada penyuluhan dari pihak PPL (petugas

penyuluh lapang) kota setempat.

5.3 Aspek Teknis Pembesaran ikan Gurame

5.3.1 Tahap Persiapan

Pada aspek teknis usaha budidaya pembesaran ikan gurame, Mulai dari

sarana dan prasarana, pembersihan dan pengeringan kolam, pengisian air

kolam, penebaran benih, pemeliharaan, pemberian pakan, pencegahan dan

penanggulangan penyakit, dan pemanenan. Tahap-tahap ini dapat dilihat

dibawah ini.

A. Sarana Usaha Pembesaran ikan Gurame

1. Benih

Syarat yang digunakan harus sehat. Ciri-ciri benih yang sehat tampak dari

gerakan renangnya yang lincah, sisik yang mengkilap, bebas penyakit dan

ukurannya relatif seragam. Pemilhan ukuran benih yang tidak seragam bisa

mengakibatkan terjadinya persaingan pakan dan ruang gerak ikan gurami dalam

satu kolam. Benih ikan yang lebih besar ukurannya, dipastikan akna tumbuh

lebih cepat. Sebaliknya ukuran yang lebih kecil akan tumbuh lebih lambat.

2. Kolam

Kolam yang digunakan dalam usaha pembesaran ikan gurame ini adalah

kolam beton/permanen dengan sistem pengeluaran dan pemasukan air yang

tertata rapi, Dan kolam yang digunakan untuk usaha pembesaran ikan gurame

ini mempunyai luas 8X8 meter sebanyak 2 kolam. Kolam yang digunakan pada

usaha pembesaran ikan gurame ini sangat ideal, karena kolam ini terbuat dari

Page 63: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

50

beton dengan sistim sirkulasi air yang baik, disamping kolam juga terdapat

tanaman pohon lumbu dan pohon ketela yang daunnya bisa berfungsi untuk

memberi pakan ikan gurame.

Gambar 4. Kolam pembesaran

3. Obat-obatan

Pada usaha budidaya pembesaran ikan Gurame ini tidak lepas dari

gangguan hama dan penyakit, sehingga menyebabkan tingkat kelangsungan

hidup ikan Gurame tersebut mengalami penurunan produktivitas, oleh karena itu

sangat diperlukan obat-obatan yang bisa mengobati ikan yang terserang

penyakit. Obat-obatan yang biasanya digunakan pada usaha budidaya

pembesaran ini antara lain super SP, Omega protein, Super NB, Bio solution

yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan gurame tersebut

melawan serangan penyakit, memperbaiki tingkat pertumbuhan, dan

menghilangkan stress selama dilakukannya proses sampling.

4. Peralatan

Pada usaha budidaya pembesaran ikan Gurame ini diperlukan alat-alat

yang digunakan dalam menunjang kegiatan usaha ini yang meliputi, pompa air

yang digunakan untuk mengangkat atau mengisi air kolam, pipa sebagai

Page 64: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

51

penghubung untuk mengisi air, timbangan yang berfungsi untuk menimbang

pakan dan lain-lain.

Gambar 5. Pompa air sebagai alat pengisian air kolam

Gambar 6. Pipa paralon untuk pengisian air dan sirkulasi

B. Prasarana usaha pembesaran ikan gurame

1. Sistem Pengairan

Pada usaha budidaya pembesaran ikan gurame ini sistem pengairan

berasal dari air tanah/sumur. Penggunaan air tanah tersebut dimaksudkan untuk

menhindari pH dan salinitas air yang terlalu tinggi, sebab air yang diambil dari

tanah. Air dan tanah juga kecil kemungkinan adanya kandungan bibit-bibit

Page 65: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

52

penyakit yang dapat menganggu kesehatan ikan tersebut. Adapun hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam sistem pengairan usaha budidaya pembesaran ikan

Gurame ini antara lain :

1) Kualitas Air

Dalam Usaha budidaya pembesaran ikan gurame ini yang perlu

diperhatikan pertama kali adalah kualitas air, dimana kualitas air adalah faktor

yang sangat penting dalam baik dan buruknya kelangsungan hidup ikan tersebut.

2) Suhu

Dalam usaha budidaya pembesaran ikan Gurame ini yang juga perlu

diperhatikan adalah suhu, karena suhu berpengaruh terhadap pertumbuhan,

nafsu makan ikan Gurame, dan konsentrasi kelarutan oksigen. Suhu air di kolam

ini biasanya berkisar antara 26-31°C

3) Derajat Keasaman

Dalam usaha budidaya pembesaran ikan Gurame ini biasanya ber-pH

berkisar dibawah 7,0 – 8,0. pH ini sngat cocok dalam dalam pemeliharaan ikan

gurame tersebut. jika pH dibawah 7,0 maka biasanya air akan dibuang keluar

sedikit dan mngganti air tersebut dengan mengisinya lagi.

5.3.2 Pembersihan dan Pengeringan Kolam

Pada usaha budidaya pembesaran ikan gurame ini pembersihan kolam

dilakukan dengan cara pengangkutan kotoran dan pengeringan. Pengangkutan

kotoran dilakukan setelah beberapa hari setelah panen. Biasanya pengangkutan

kotoran dilakukan bergantung pada kondisi alam dan target produksi. Setelah

pembersihan kolam sudah selesai biasanya dilanjutkan dengan pengeringan.

Pada usaha budidaya pembesaran ikan gurame ini, pengeringan kolam

dilakukan selama 7-14 hari sesuai dengan cuaca. Pengeringan ini bertujuan

untuk membunuh sisa-sisa bakteri pembusuk, sisa kotoran dan pakan pada

siklus sebelumnya.

Page 66: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

53

Gambar 7. Pengeringan kolam

5.3.3 Pengisian Air Kolam

Pada usaha budidaya pembesaran ikan gurame ini, pengisian air kolam

menggunakan pompa air. Air yang digunakan dalam proses ini menggunakan air

tanah yang berasal dari sumur. Pengisian/penggantian air kolam dilakukan pada

jam 9 pagi sampai dengan jam 3 sore setiap hari, untuk melakukan sirkulasi air

kolam ini juga terpengaruh terhadap cuaca yang terjadi. Jika terjadi hujan maka

sirkulasi tidak di lakukan melainkan mengurangi air kolam dengan selang.

Gambar 8. Pengisian air kolam

5.3.4 Penebaran Benih ikan gurame

Benih yang digunakan dalam usaha budidaya pembesaran ikan gurame ini

harus benar-benar berkualitas baik. Pada usaha budidaya pembesaran ikan

Page 67: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

54

gurame ini biasanya penebaran benur dilakukan pada pagi hari pukul 05.00-

09.00. Prosedur kerja yang harus dilakukan penebaran benur antara lain,

penebaran harus pada pagi hari, apungkan kantong plastik benih dalam kondisi

tertutup selam 15 menit, jika waktu sudah 15 menit buka ikatan kantong plastik,

kemudian masukkan air kolam sedikit ke dalam plastik yang berisi benih tersebut,

dan jika semua proses itu sudah semua, baru menebarkan benih kedalam kolam.

5.3.5 Pemeliharaan Ikan Gurame

Selama kegiatan pembesaran ikan gurame dilakukan kegiatan yaitu

pemeliharaan kolam, meliputi pemberian pakan, perawatan kolam, pengontrolan

kualitas air, dan pengamatan kesehatan, perawatan kolam dapat dilakukan

dengan cara pengontrolan sekitar kolam yang paling penting adalah pengamatan

kesehatan pada ikan gurame terhadap serangan hama dan penyakit serta

menjaga nafsu makan ikan gurame.

5.3.6 Pemberian Pakan

Pakan yang digunakan dalam usaha pembesaran ikan gurame ini yaitu

pakan buatan dan pakan alami yang terdiri dari plankton. Pakan buatan sangat

diperlukan di kolam ikan gurame ini, Untuk meningkatkan pertumbuhan ikan

gurame, perlu penambahan nutrisi lengkap dalam pakan. Untuk itu, pakan harus

dicampur dengan vitamin-vitamin yang mengandung mineral-mineral penting,

protein, lemak dan vitamin dengan dosis 5cc/kg pakan untuk umur dibawah 60

hari dan setelah itu 10 cc/kg pakan hingga panen. Setelah pemberian pakan ikan

gurame dilakukan para karyawan kolam akan mengecek kondisi sekitar kolam

dan melakukan perawatan alat yang digunakan dalam pembesaran ikan gurame.

Page 68: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

55

Gambar 9. Pemberian pakan

5.3.7 Pemanenan

Proses pemanenan ikan gurame di kolam semen adalah pada saat ikan

gurame telah sampai ukuran konsumsi ( 700-800 gr/ekor) atau kurang masa

pemeliharaan 11 bulan. Langkah – langkah pemanenan, yaitu:

1. memasang kawat kasa atau saringan di bagian dalam paralon pada pintu

pengeluaran air (outlet). Tujuannya agar tidak ada ikan yang keluar pada

saat outlet dibuka.

2. Mengurangi ketinggian air kolam dengan membuka outlet sampai dengan

ketinggian air 30 – 40 cm.

3. Setelah itu tinggal dilakukan proses pengambilan dengan menggunakan

jaring.

4. Selanjutnya ikan dapat dipindahkan ke wadah penampungan atau

langsung di timbang sebelum masuk ke mobil pengangkut.

5.4 Aspek Pemasaran

Pemasaran menurut Kotler (2008) didefinisikan sebagai proses

perencanaan dan eksekusi konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi

dari gagasan, barang dan jasa dalam rangka menciptakan pertukaran untuk

Page 69: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

56

memuaskan tujuan individu dan organisasi. Pilihan konsumen terhadap produk

dipengaruhi oleh nilai produk yaitu perbandingan relatif antara manfaat/utilitas

dengan biaya. Suatu produk dikatakan bernilai tinggi apabila utilitasnya jauh lebih

besar dibandingkan biayanya.Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari

kegiatan yang ditujukan untuk merencanakan dan menentukan harga. Tanpa

strategi pemasaran yang baik, maka suatu usaha tidak akan berjalan dengan

baik dan memperoleh keuntungan maksimal.

Saluran pemasaran merupakan salah satu yang penting dalam pemasaran

untuk bertujuan menyampaikan produk kepada konsumen secara cepat dan

tepat. Saluran distribusi ikan gurame di Desa Gendingan rata-rata melewati. jika

sudah waktunya panen tiba pengepul yang sudah menjadi langganan akan

mengambil hasil panen. Pada usaha pembesaran ikan gurame ini, merupakan

kegiatan yang berhubungan langsung dengan pemasaran produk dan konsumen

yang membeli produk ialah pengepul yang berdomisili di kabupaten Tulungagung

dan sekitar.

5.4.1 Permintaan dan penawaran

Permintaan adalah berbagai jumlah barang yang diminta oleh konsumen

pada berbagai tingkat harga pada periode tertentu. Teori permintaan

menjelaskan hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan harga dan

patuh pada hukum permintaan. Hukum permintaan menjelaskan apabila harga

suatu barang naik maka jumlah barang yang diminta oleh konsumen menurun.

Sebaliknya bila harga turun maka jumlah yang diminta akan meningkat. Oleh

sebab itu hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta adalah

negative (Pracoyo, 2006).

Permintaan terhadap ikan konsumsi terutama pada ikan gurame

semangkin tahun permintaan selalu meningkat diilihat dari perkembangan setiap

siklus pemanenan permintaan terhadap ikan gurame selalu bertambah untuk

Page 70: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

57

permintaan daerah lokal maupun luar kota atau luar provinsi. Makin rendah suatu

barang maka konsumen cenderung untuk membeli dalam jumlah yang lebih

besar. Besarnya permintaan tergantung pada manfaat yang akan diperoleh

konsumen atau manfaat dalam menghasilkan barang-barang lain. Besarnya

penawaran ditentukan oleh biaya produksi, dalam keadaan biasa produsen tidak

akan menjual barangnya dibawah biaya produksi yang sudah dikeluarkan. Hanya

dalam kondisi darurat atau dalam perekonomian menurun saja produsen akan

menjual di bawah biaya produksi dan merugi, dengan tujuan agar tingkat

kerugian dapat diminimalkan dan tetap memproduksi suatu barang agar

kebutuhan konsumen tetap terpenuhi (Hanafie, 2010).

Jumlah penawaran ikan gurame di wilayah kabupaten tulungagung lebih

rendah jika dibandingkan dengan jumlah permintaan ikan gurame yang

semangkin banyak. Penawaran dalam hal ini adalah produksi ikan gurame yang

dihasilkan setiap siklus dalam satu tahun. Dilihat dari produksi ikan gurame di

tempat penelitian masih kurang untuk memenuhi permintaan konsumen

dikarenakan produksi sangat kurang. maka dari itu penawaran terhadap ikan

gurame untuk memenuhi permintaan konsumen masih sangat jauh dan masih

banyak peluang untuk meningkatkan produksinya (DKP Kab Tulungagung, 2015)

5.4.2 Penetapan Harga

Lakukan penetapan harga dengan cermat dengan mempertimbangkan

mutu dan pelayanan terhadap pelanggan anda. Tentukan tujuan penetapan

harga karena penetapan harga merupakan strategi sangat penting agar sesuai

dengan nilai produk tersebut dan harga yang sudah ditetapkan juga harus bisa

menutupi biaya dan laba dari produk atau jasa yang di jual (Ambadar, abidin dan

isa, 2010).

Sistem penetapan harga pada ikan gurame didasarkaan pada kualitas

yang sudah ditetapkan karena setiap ikan gurame memiliki kualitas yang

Page 71: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

58

berbeda-beda dilihat dari bobot, kesehatan ikan gurame, dan umur. Penetapaan

harga jual ikan gurame masih di putuskan secara sepihak oleh pengepul. Dari

sinilah keuntungan pembudidaya ikan gurame masih belum bisa di prediksi,

sedangkan harga pakan sering naik tanpa di imbangi dengan naiknya harga jual

ikan gurame.

5.4.3 Saluran Pemasaran

Saluran pemasaran merupakan keputusan yang sangat kompleks dan

penuh tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan. Setiap sistem saluran

menciptakan tingkatan penjualan dan biaya yang berbeda. Pedagang perantara

bisa dimanfaat kan bila mereka mampu melaksanakan fungsi saluran lebih

efisien daripada yang dapat dilaksanakan perusahaan. Perusahaan memiliki

banyak saluran kuat yang memungkinkan mereka meraih pasar mereka dapat

memutuskan penjualan langsung atau menggunakan satu, dua, tiga, bahkan

lebih banyak lagi tingkat saluran perantara tadi. Saluran pemasaran merupakan

cirri perubahan dramatik baik yang bersifat sementara maupun kontinu (Suyanto,

2004).

Saluran pemasaran merupakan salah satu yang penting dalam pemasaran

untuk bertujuan menyampaikan produk kepada konsumen secara cepat dan

tepat. Saluran distribusi ikan gurame di Desa Gendingan rata-rata melewati

pengepul. Ada banyak pengepul yang biasanya mengambil hasil panen serta

datang langsung ke kolam dan mengambilnya. Mereka sudah menjadi langganan

bagi para petani ikan gurame di wilayah kab Tulungagung dan sekitarnya.

Page 72: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

59

Gambar 10. Saluran pemasaran

5.5 Aspek Finansiil

Aspek finansiail yang akan dianalisis di penelitian ini meliputi janka pendek

dan jangka panjang. Jangka pendek meliputi permodalan, pembiayaan,

penerimaan, R/C, keuntungan, rentabilitas, Break Event Point (BEP), dan REC.

Sedangkan jangka panjang meliputi Net present Value (NPV), Net B/C Ratio,

Internal Rate of Return ( IRR), Payback Period (PP) dan analisis sensitivitas.

Pada aspek perhitungan analisis jangka pendek budidaya pembesaran

ikan gurame ini pada 1 tahun terdapat 1 siklus dengan 2 kolam yang dapat di

panen.

5.5.1 Analisis Jangka Pendek

1 Permodalan

Investasi yang dilakukan dalam berbagai bidang usaha, sudah tentu

memerlukan sejumlah modal (uang) disamping keahlian lainnya . Modal yang

digunakan untuk membiayai suatu bisnis, mulai dari biaya pra investasi, biaya

investasi dalam aktiva tetap sampai dengan modal kerja / aktiva lancar. Untuk

memenuhi kebutuhan investasi, modal dapat dicari dari berbagai sumber dana

yang ada, baik modal sendiri maupun modal pinjaman (Kasmir dan Jakfar, 2003).

Menurut Riyanto (2001), setiap usaha akan berjalan bila terdapat modal

untuk memenuhi usaha tersebut. Berdasarkan fungsi bekerjanya aktiva dalam

perusahaan dibagi menjadi dua yaitu modal kerja dan modal tetap. Modal kerja

Petani ikan Gurame / Produsen

Pengepul Pedagang / Pengecer

Konsumen / Masyarakat

Page 73: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

60

dapat dibagi menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel atau biaya tidak

tetap. Sedangkan berdasarkan asalnya modal dibedakan menjadi modal sendiri,

modal asing dan modal badan usaha. Biaya tetap merupakan biaya yang tahan

lama yang tidak atau secara berangsur-angsur habis turut serta dalam produksi.

Dalam usaha budidaya pembesaran Ikan gurame ini terdapat modal

investasi antara lain selang, pompa air, motor dan lain sebagainya. Modal

investasi tersebut masing-masing mempunyai penyusutan dalam 1 tahun sesuai

dengan umur teknisnya, semua modal tersebut bersumber dari pemilik usaha

sendiri sebesar Rp 46,175,000,- dengan total penyusutan /tahun sebesar Rp

4,679,000,-. data penghitungan dapat di lihat pada tabel lampiran 2.

2 Pembiayaan

Menurut Rahardi (1997), biaya adalah satuan nilai yang dikorbankan dalam

suatu proses produksi untuk tercapainya suatu hasil produksi Biaya total (TC)

didapat dari penjumlahan biaya tetap dengan biaya variabel.

Biaya yang digunakan dalam usaha budidaya pembesaran ikan gurame ini

sebesar Rp.45.011.500,- yang diperoleh dari biaya tetap sebesar Rp.5.329.000,-

dan biaya variabel sebesar Rp.39.682.500,- Sedangkan biaya investasi dalam

usaha budidaya pembesaran ikan gurame ini sebesar Rp.46.175.000,-.

3 Penerimaan

Penerimaan total merupakan jumlah uang yang diperoleh dari penjualan

sejumlah produk yang dihasilkan dalam periode tertentu (Riyanto,2001). Pada

kegiatan Usaha budidaya pembesaran ikan gurame ini dalam 1 siklus selama 1

tahun sebesar Rp.65.000.000,- dengan total produksi sebesar 2500 kg dan

harga per kilogram sebesar Rp.26.000,-. Perincian total penerimaan hasil

penjualan usaha budidaya pembesaran ikan gurame ini dapat dilihat pada Tabel.

Page 74: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

61

Tabel 8. Rincian Total Penerimaan Hasil Penjualan Usaha pembesaran ikan gurami.

Penerimaan Keterangan Total produksi dalam 1 siklus panen 2500 kg

Harga ikan gurame per kg Rp.26.000.-

Total penerimaan dalam 1 siklus Rp.65.000.000.-

Total penerimaan dalam setahun (1x siklus perpanen) Rp.65.000.000.- Sumber. Data peneliti

4 Revenue Cost Ratio (R/C)

Menurut Effendi dan Oktariza (2006), Analisis RC Ratio merupakan alat

analisis untuk melihat keuntungan relatif suatu usaha dalam satu tahun terhadap

biaya yang di pakai dalam kegiatan tersebut. Dari hasil perhitungan nilai R/C per

1 siklus panen atau selama setahun mencapai 1,44 dengan demikian nilai ratio

lebih besar daripada satu, sehingga usaha budidaya pembesaran ikan gurame

ini mengguntungkan. Untuk lebih jelasnya perhitungan nilai R/C Ratio dapat

dilihat pada lampiran 9.

5 Keuntungan

Keuntungan atau laba adalah selisih antara penerimaan (TR) dengan total

biaya (TC). Menurut Soekartawi (1995), keuntungan atau laba usaha adalah

besarnya penerimaan setelah dikurangi biaya yang dikeluarkan untuk proses

produksi, baik biaya tetap maupun biaya tidak tetap.

Keuntungan yang diperoleh pada usaha budidaya pembesaran ikan

gurame dalam 1 tahun (1 siklus) sebesar Rp. 19.988.500,-. Total dari keuntungan

diperoleh dari selisih antara hasil total penerimaan dan total biaya yang

digunakan dalam 1 tahun (1 siklus produksi). Adapun perincian hasil keuntungan

usaha budidaya pembesaran ikan gurame ini dapat dilihat pada lampiran 10.

Page 75: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

62

6 Rentabilitas

Menurut Riyanto (2009), Rentabilitas suatu perusahaan menunjukaan

perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba

tersebut. Dengan antara lain Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan

menggunakan modal untuk menghasilkan laba selama periode waktu tertentu.

Dari hasil perhitungan nilai rentabilitas pada usaha budidaya pembesaran

ikan gurame ini memperoleh nilai 44%. Dilihat dari nilai rentabilitasnya, usaha

pembesaran ikan gurame ini dapat dikatakan menguntungkan dan layak untuk

dijalankan. Hal ini dikarenakan nilai rentabilitas dari usaha ini lebih besar dari

suku bunga pinjaman bank pada saat penelitian sebesar 7,50%. Nilai rentabilitas

sebesar 44% ini bisa digunakan sebagai pertimbangan bank apabila akan

memberikan pinjaman modal, karena dengan nilai rentabilitas sebesar 44%,

usaha ini masih mampu membayar bunga pinjaman bank beserta pokoknya

apabila menggunakan modal pinjaman dari bank dengan tingkat suku bunga

pinjaman sebesar 7,50%per tahunnya. Rincian perhitungan nilai rentabilitas bisa

dilihat pada lampiran 11..

7 Break Event Point (BEP)

Menurut Mahyudin (2009), Break Events Point (BEP) merupakan alat

analisis untuk mengetahui batas nilai produksi atau volume produksi suatu usaha

mencapai titik impas, yaitu tidak untung dan tidak rugi. Usaha dikatakan layak

apabila nilai BEP produksi lebih besar dari jumlah BEP unit yang diproduksi.

Dari hasil perhitungan nilai BEP pada usaha budidaya pembesaran ikan

gurame ini memperoleh nilai BEP Sales sebesar Rp. 13.681.643,-. Nilai BEP

sales menunjukkan bahwa usaha budidaya pembesaran ikan gurame ini

mengalami titik impas yang diperoleh sama dengan 0 pada saat nilai penerimaan

sebesar Rp.65.000.000. Adapun nilai BEP Unit sebesar 526/lkg. Agar usaha

pembesaran ikan gurame ini tidak mengalami kerugian, usaha ini sudah mampu

Page 76: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

63

memperoleh penjualan lebih dari Nilai BEP sales dan BEP unit. Fakta ini dapat

dilihat pada perhitungan nilai rentabilitas pada lampiran 12.

5.5.2 Analisis Jangka Panjang

Analisis jangka panjang yang dianalisis meliputi : Net Present Value (VPV),

Net B/C Ratio, Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP), dan analisis

Sensivitas.

1 Net Present Value (NPV)

Menurut Arifin (2007), Net Present Value adalah alat analisis yang

digunakan untuk mengitung selisish nilai investasi sekarang (aliran kas

keluar/cash out) dengan nilai penerimaan sekarang (aliran kas masuk/cash in) di

waktu yang akan datang, jika hasil menunjukkan angka positif, maka usulan

investasi dapat dipertimbangkan, karena layak untuk dilakukan. Sebaliknya jika,

hasil menunjukan angka negatif maka usulan investasi sebaiknya ditolak karena

investasi tidak layak untuk dilakukan.

Dari hasil penelitian NPV usaha budidaya pembesaran ikan gurame ini

menggunakan discount rate sebesar 12%. Nilai NPV diperoleh sebesar

Rp.88.570.459,-. Dari hasil NPV ini maka menunjukkan usaha budidaya

pembesaran ikan gurame ini dikatakan layak untuk dijalankan karena nilai NPV

yang diperoleh bernilai positif. Untuk lebih jelasnya perhitungan NPV ini dapat

dilihat pada lampiran 13.

2 Profitabilitas Index (Net B/C)

Menurut Van Horne dan Wachoficz (2007), profitablitas indeks atau rasio

biaya manfaat adalah rasio nilai sekarang arus kas bersih di masa mendatang

dengan arus keluar awalnya. Kriteria kelayakan profitabilitas indeks adalah 1,00

atau lebih besar maka investasi dapat diterima. Net B/C merupakan nilai manfaat

yang diproleh dari setiap pengeluaran satu rupiah dari investasi tersebut.

Page 77: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

64

Dari hasil penelitian perhitungan profitablitas indeks usaha budidaya

pembesaran ikan gurame ini memperoleh nilai 2,92% ,sehingga disimpulkan

bahwa usaha ini layak untuk dijalankan,karena kriteria kelayakan profitabilitas

indeks adalah lebih besar dari satu. Untuk lebih jelasnya nilai perhitungan

profitabilitas indeks dapat dilihat pada lampiran 13.

3 Internal Rate of Return (IRR)

Menurut Riyanto (2009), intenal rate of return dapat didefinisikan sebagai

tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari proceeds yang

diharapkan akan diterima (PV of future proceeds) sama dengan jumlah nilai

sekarang dari pengeluaran modal ( PV of capital outlays).

Nilai dari hasil penelitian perhitungan IRR pada usaha budidaya

pembesaran ikan gurame ini memperoleh nilai 52%, nilai ini dikatakan normal

karena nilai IRR lebih tinggi dari suku bunga deposito, sehingga usaha ini dapat

disimpulkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan. Untuk lebih jelasnya tentang

perhitungan IRR dapat dilihat pada lampiran 13.

4 Payback Period (PP)

Menurut Riyanto (2009), Payback Period adalah suatu periode yang

diperlukan untuk dapat menutupi kembali pengeluaran investasi dengan

menggunakan “proceeds” atau aliran kas neto (net cash flow). Dengan demikian

Payback Period dari suatu investasi menggambarkan panjangnya waktu yang

diperlukan agar dana yang tertanam pada suatu investasi dapat diperoleh

kembali seluruhnya.

Dari hasil penelitian nilai PP dari usaha budidaya pembesaran ikan

Gurame ini memperoleh nilai PP yaitu 2,10 tahun. Sehingga jangka waktu

pengendalian modal yang diinvestasikan sebesar 2,10 tahun. Untuk lebih

jelasnya perhitungan nilai PP dapat dilihat pada lampiran 13.

Page 78: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

65

5 Analisis Sensitivitas

Menurut Riyanto (2009), Analisis sensitivitas atau sering pula disebut

analisa kepekaan sebenarnya bukanlah teknik untuk mengukur resiko, tetapi

merupakan suatu teknik untuk menilai dampak berbagai perubahan dalam

masing-masing variabel penting terhadap hasil yang mungkin terjadi (possible

outcomes). Analisis sensitivitas merupakan suatu analisis simulasi yang

dilakukan untuk mengetahui bagaimana dampak variabel yang berubah-ubah

terhadap hasil yang diharapkan.Dengan analisis sensitivitas ini diharapkan

perusahaan dapat mengetahui sampai seberapa jauh tingkat kepekaan terhadap

arus kas yang dipengaruhi oleh berbagai perubahan dari masing-masing variabel

penyebab.

Analisis sensitivitas diharapkan akan diketahui seberapa jauh tingkat

kepekaan arus kas dipengaruhi oleh berbagai perubahan masing-masing

variabel penyebab, apabila variabel tertentu berubah, sedangkan variabel lainnya

dianggap tetap atau tidak berubah. Analsisis sensitivitas pada usaha budidaya

pembesaran ikan gurame ini untuk mengetahui suatu keadaan tidak layak

dijalankan. Analisis ini dilakukan dengan beberapa asumsi, diantaranya asumsi

biaya naik 36%, benefit turun 24,5%, biaya naik 11,5% dan benefit turun 7,5%,

dan biaya naik 17% dan benefit turun 24%.

a) Asumsi biaya naik 36%

Hasil analisis sensitivitas pada usaha budidaya pembesaran ikan gurame

dapat dijelaskan pada tabel 6 berikut ini:

Tabel 9. Hasil analisis sensitivitas asumsi biaya naik 36%

NO Analisis Nilai 1 NPV -2,986,546 2 Net B/C 0.94 3 IRR 10.18% 4 PP 6.12

Sumber. Data peneliti

Page 79: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

66

Pada tabel 9 diatas dapat disimpulkan bahwa analisis sensitivitas dengan

asumsi biaya naik 36% Usaha budidaya pembesaran ikan gurame tidak layak

untuk dijalankan. Uraian lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 15.

b) Asumsi benefit turun 24.5%

Hasil analisis sensitivitas pada usaha budidaya pembesaran ikan gurame

dijelaskan pada tabel 7 berikut ini.

Tabel 10. Hasil analisis sensitivitas asumsi benefit turun 24.5%

No Analisis Nilai 1 NPV -1,409,343

2 Net B/C 0.97

3 IRR 11.15%

4 PP 5.92 Sumber.Data peneliti

Pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa analisis sensitivitas dengan

asumsi benefit turun 24.5% Usaha budidaya pembesaran ikan gurame tidak

layak untuk dijalankan. Uraian lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 16.

c) Asumsi biaya naik 11.5% dan benefit turun 7.5%.

Hasil analisis sensitivitas pada usaha budidaya pembesaran ikan gurame

dapat dijelaskan pada tabel 8 berikut ini:

Tabel 11. Hasil analisis sensitivitas asumsi biaya naik 11.5% dan benefit turun 7.5%

No Analisis Nilai

1 NPV -1,542,206

2 Net B/C 0.99

3 IRR 11.68%

4 PP 5.96 Sumber. Data peneliti

Pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa analisis sensitivitas dengan

asumsi biaya naik 11.5% dan benefit turun 7.5% Usaha budidaya pembesaran

Page 80: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

67

ikan gurame tidak layak untuk dijalankan. Uraian lebih jelasnya dapat dilihat pada

lampiran 17.

d) Asumsi biaya naik 17% dan benefit 24%

Hasil analisis sensitivitas pada usaha budidaya pembesaran ikan gurame

dapat dijelaskan pada tabel 12 berikut ini:

Tabel 12. Hasil analisis sensitivitas asumsi biaya naik 17% dan benefit turun 24%

No Analisis Nilai

1 NPV -5,906,666

2 Net B/C 0.87

3 IRR 8.32%

4 PP 6.52 Sumber. Data peneliti

Pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa analisis sensitivitas dengan

asumsi biaya naik 17% dan benefit turun 24% Usaha budidaya pembesaran ikan

gurame tidak layak untuk dijalankan. Uraian lebih jelasnya dapat dilihat pada

lampiran 18.

5.6 Aspek Manajemen

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan

sumberdaya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien

untuk mencapai tertentu Hasibuan (2000) dalam Torang (2013).

Menurut Sarwoto (1994) dalam Torang (2013), Manajemen adalah proses

memimpin dan melancarkan pekerjaan bagi orang-orang yang teroganisir secara

formal sebagai kelompok untuk memperoleh tujuan yang diinginkan. Manajemen

meliputi beberapa aspek, yaitu:

5.6.1 Perencanaan (planning)

Menurut Handoko (2009), perencanaan adalah suatu proses yang tidak

berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan dan rencana harus

Page 81: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

68

diimplementasikan. Setiap saat selama proses implementasi dan pengawasan,

rencana-rencana mungkin memerlukan modifikasi agar tetap berguna.

Perencanaan kembali kadang-kadang dapat menjadi faktor kunci pencapaian

sukses akhir. Oleh karena itu perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan

fleksibilitas, agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru

secepat mungkin.

Perencanaan merupakan suatu fungsi manager yang mencakup pemilihan

kegiatan yang akan dijalankan, bagaimana menjalankan dan kapan dimulai dan

selesainya pekerjaan itu, untuk membantu tercapainya tujuan organisasi.

Perencanaan yang dilakukan pada usaha pembesaran ikan gurame meliputi

persiapan modal, pemilihan benih gurame, pakan yang berkualias, obat-obatan,

dan lain-lain sebagainya. Berdasarkan keterangan diatas perencanaan usaha

budidaya pembesaran ikan gurame ini berjalan dengan baik, karena sudah

disiapkan mulai dari awal sampai akhir. Sehingga nilai keuntungan cukup besar

sehingga usaha ini layak untuk dikembangkan.

Perencanaan sudah dilakukan oleh pemilik usaha budidaya pembesaran

ikan gurame meskipun perencanaannya masih sederhana dan tidak tertulis

dengan secara terstruktur. Perencanaan yang dilakukan mulai dari persiapan

kolam, pengisian air, penebaran benih, pemberian pakan, pengendalian hama

dan penyakit yang dapat menggangu pertumbuhan ikan, dan penyeleksian benih

sampai panen. Perencanaan pada finansiil usaha pembesaran ikan gurame

untuk 10 tahun kedepan layak untuk dijalankan karena dari analisis finansil

jangka panjang yang dihasilkan (2016-2026) pada usaha pembesaran ikan

gurame ini melakukan penambahan investasi sebesar Rp 50.792.500,-, dengan

net present value sebesar Rp 88.570.459,-, net benefit cost ratio sebesar 2,92,

internal rate of return sebesar 52%, payback period/waktu pengembalian modal

sekitar 2,10 tahun.

Page 82: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

69

5.6.2 Pengorganisasian (organizing)

Menurut Manullang (1981) dalam Torang (2013), pengorganisasian adalah

pengelompokan aktivitas yang akan dilakukan atau pendistribusian tugas dan

fungsi kepada setiap individu yang ada dalam organisasi. Disamping itu

pengorganisasian juga dimaksutkan untuk menentukan dan menetapkan

kedudukan serta sifat hubungan antar masing-masing unit.

Usaha yang di jalankan oleh Pak Burhan belum menerapkan

pengorganisasian. semua tugas atau pekerjaan dalam kegiatan usaha

pembesaran ikan gurame masih dikerjakan sendiri dengan bantuan satu

karyawan. Untuk itu perlu adanya struktur organisasi untuk membantu dalam

proses organisasi yang benar. Karena struktur organisasi sangat penting dari

suatu usaha, karena bisa menunjukkan keterkaitan antar anggota dengan

anggota lain.

5.6.3 Penggerakan (actuating)

Menurut Terry (1985) dalam Torang (2013), actuating adalah tindakan,

karena sesuatu tidak akan terjadi tanpa melalui tindakan. Apabila seseorang atau

pimpinan hanya ‘no action’but’talk only’, maka tidak ada sesuatu yang dapat

dihasilkan. Dapat dikatakan bahwa: ”the essence of leader is action” karena yang

diharapkan dari seseorang pimpinan adalah ‘action’nya atau cara meng-

‘directing or actuating’ bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi.

Dalam hal ini manajemen pergerakan atau pelaksanaan pada usaha ini

sudah optimal dalam melakukan fungsi manajemen pergerakan/pelaksanaan

dengan sendiri karena pemilik usaha sudah mengusai semua dari aspek teknis

sampai pasca panen dengan di bantu satu karyawan.

5.6.4 Pengawasan (controlling)

Menurut Soekarno (1982) dalam Torang (2013), pengawasan adalah

pengendalian atau kontrol yang dimaksudkan untuk mengetahui kesuaian

Page 83: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

70

kompetensi yang dimiliki oleh seseorang dengan tugas yang diberikan padanya

dan mengetahui kesesuaian waktu dengan hasil pekerjaan. Apabila dalam

pelaksanaan pengawasan ditemukan kesalahan atau kekeliruan, segera

dilakukan perbaikan sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif,

efisien, dan rasional.

Pengawasan dalam usaha budidaya pembesaran ikan gurame ini biasanya

meliputi pengontrolan air, melihat apakah ikan gurame terkena serangan

penyakit, pengawasan aspek pemasaran, dan pengawasan terhadap tenaga

kerja apakah sudah menjalankan tugas yang sudah diberikan. Pada pengawasan

ini biasanya pemilik dan anggota keluarga dari pak Burhan ikut melakukan

pengawasan, karena pada usaha ini belum mempunyai struktur organisasi,

sehingga para anggota keluarga tersebut belum mengetahui tugas dan

kewajiban yang harus dilakukan. Untuk itu perlu adanya struktur organisasi agar

usaha yang dijalankan bisa berjalan dengan baik dengan mengetahui tugas dan

kewajiban masing-masing.

5.7 Strategi Pengembangan Usaha Budidaya pembesaran Ikan gurame

dengan Analisis SWOT

Untuk mengetahui sasaran strategi dalam pengembangan usaha budidaya

pembesaran ikan gurame ini, maka perlu diketahui analisis faktor internal,

analisis faktor eksternal, dan matriks SWOT. Pada analisis SWOT, lingkungan

internal terdapat unsur kekuatan (strenghts / S) dan unsur kelemahan (weakness

/ W). Sedangkan untuk lingkungan eksternal terdapat dua unsur yaitu peluang

(opportunities / 0) dan ancaman (threaths / T).

5.7.1 Analisis Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor dari dalam usaha tersebut yang meliputi

kekuatan dan kelemahan. Faktor tersebut dapat diidentifikasIkan sebagai

kekuatan dan kelemahan bagi pengembangan usaha pembesaran Ikan Gurame

Page 84: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

71

dan faktor ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan

strategi pengembangan. Dalam penelitian pada usaha budidaya pembesaran

ikan gurame ini mempunyai beberapa faktor internal baik berupa kekuatan dan

kelemahan yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 13. Indikator faktor internal No Indikator kekuatan Kode kelemahan Kode

1 Aspek Teknis

1. Sarana dan prasarana yang layak dan memadai

S1

2. Kualitas produk S2

2 Aspek Manajemen

1. Belum mempunyai stuktur organisasi

W1

2. Manajemen kurang baik W2

3 Aspek Pemasaran

3. Kemampuan menjaga hubungan baik dengan pengepul

S3 3. Pemasaran kurang luas W3

4 Aspek Finansial

4. Aspek finansil yang layak S4 4. Keterbatasan

modal W4

A. Kekuatan

Kekuatan merupakan keunggulan dan kemampuan khusus yang dimiliki

oleh perusahaan yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain dalam

mengembangkan suatu usaha. Pada usaha pembesaran ikan gurame di Desa

Gendingan mempunyai keunggulan yang berbeda dengan petani lainya agar

keunggulan tersebut dapat menjadi kekuatan dalam pengembangan dalam

usaha kedepanya.

Tabel 14. Kriteria pembobotan dan rating pada faktor kekuatan NO Bobot Kriteria Rating Kriteria

1 0,06 jika faktor tidak penting terhadap pengembangan usaha

1

Jika faktor tidak berpengaruh terhadap pengembangan usaha

2 0,10 jika faktor cukup penting terhadap pengembangan usaha

2

Jika faktor cukup berpengaruh terhadap pengembangan usaha

Page 85: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

72

3 0,12 jika faktor penting terhadap pengembangan usaha

3 Jika faktor berpengaruh terhadap pengembangan usaha

4 0,14 jika faktor sangat penting terhadap pengembangan usaha

4

Jika faktor sangat berpengaruh terhadap pengembangan usaha

1. Sarana dan prasarana yang layak dan memadai

Sarana dan prasarana merupakan faktor pendukung yang sangat penting

terhadap keberhasilan suatu usaha yang ingin berkembang. Sarana dan

prasarana yang ada di Desa Gendingan seperti lahan, transportasi, jalan raya,

air irigasi yang belum tercemar, dan jaringan komunikasi yang memadai dapat

mempermudah dan memperlancar usaha pembesaran ikan gurame dalam

proses produksi maupun dalam kegiatan penyaluran pemasaran.

2. Kualitas produk

Kualitas produk yang baik berpengaruh terhadap keberlangsungan suatu

usaha. Ikan gurame yang diproduksi mempunyai kualitas yang sangat baik,

seperti ikan guramenya sehat, gemuk-gemuk dan tidak mudah mati jika dikirim

ke luar kota.

3. Kemampuan menjaga hubungan baik dengan pengepul

Hubungan yang baik antar pengepul yang sering mengambil hasil panen

sangat memepengaruhi pendistribusian ikan gurame. dengan adanya hubungan

yang baik dengan pengepul menyebabkan pada waktu tibanya panen maka hasil

panen yang diperoleh dapat langsung diambil oleh pengepul sehingga tidak perlu

bingung lagi untuk menjual hasil panen ikan gurame.

4. Aspek finansil yang layak

Aspek finansiil yang layak yang telah diperhitungkan dengan analisis

jangka pendek dan jangka panjang yang memperoleh hasil layak dan

Page 86: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

73

menguntungkan. Sehingga aspek ini bisa digunakan sebagai kekuatan pada

usaha budidaya pembesaran ikan gurame ini.

B. Kelemahan

Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam suatu usaha

yaitu keterampilan dan sumberdaya yang secara tidak langsung dapat

menghambat kinerja yang akan menyebabkan kerugian pada usaha pembesaran

ikan gurame. adapun identifikasi keleman-kelemahan yang ada di usaha

pembesaran ikan gurame di Desa Gendingan adalah sebagai berikut:

Tabel 15. Kriteria pembobotan dan rating pada faktor kelemahan NO Bobot Kriteria Rating Kriteria

1 0,06 jika faktor tidak penting terhadap pengembangan usaha

1

Jika faktor tidak berpengaruh terhadap pengembangan usaha

2 0,10 jika faktor cukup penting terhadap pengembangan usaha

2

Jika faktor cukup berpengaruh terhadap pengembangan usaha

3 0,12 jika faktor penting terhadap pengembangan usaha

3 Jika faktor berpengaruh terhadap pengembangan usaha

4 0,14 jika faktor sangat penting terhadap pengembangan usaha

4

Jika faktor sangat berpengaruh terhadap pengembangan usaha

1. Belum mempunyai stuktur organisasi

Suatu usaha yang akan dijalankan harus mempunyai struktur organisasi,

yang bertujuan untuk memaksimalkan kinerja dan untuk memaksimalkan proses

usaha budidaya pembesaran ikan gurame ini. Pada usaha pembesaran ikan

gurame ini belum mempunyai struktur organisasi, sehingga tugas dan kewajiban

karyawan masing-masing belum bisa bekerja secara maksimal.

2. Manajemen kurang baik

Pemilik usaha pembesaran ikan gurame belum bisa memanajemen usaha

ini secara baik, karena semua kegiatan dalam usaha ini sebagian besar

Page 87: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

74

dilakukan oleh pembudidaya sendiri dan satu karyawan pembantu khususnya

dalam mengelola keuangan usaha ini, karena pembudidaya tidak memiliki

pembukuan seperti pengeluaran biaya dan pemasukan terhadap usaha ini.

Sehingga pembudidaya tidak mengetahui perkembangan usahanya, apakah

usaha yang dijalankan ada peningkatan atau tidak.

3. Pemasaran kurang luas (kurangnya promosi)

Promosi pada pengepul ikan gurame ini sangat kurang, karena disana

belum menggunakan media promosi. Promosi disana masih sangat sederhana

dengan berbicara dari orang ke orang. Diharapkan pada proses penjualan ikan

gurame ini bisa dimanfaatkan dari brosur atau internet yang bisa dijadikan harga

ikan gurame tersebut bisa mahal daripada dari pedagang pengepul biasanya

tersebut.

4. Keterbatasan modal

Modal adalah hal yang pertama yang harus didisediakan untuk melakukan

kegiatan produksi dalam menentukan besar kecilnya skala produksi pada usaha

pembesaran ikan gurame. sejak pertama pemilik usaha pembesaran ikan

gurame menggunakan modal untuk kegiatan usaha pembesaran ikan gurame

berasal dari modal sendiri. Karena modal yang dipakai berasal dari modal sendiri

maka sudah tentu modal sangat terbatas. Dengan keterbatasan modal ini akan

membuat kesulitan terhadap modal, apalagi untuk melakukan pengembangan

usaha selalu terbentur dengan keterbaasan modal.

Page 88: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

75

Tabel 16. Matrik IFAS pada usaha pembesaran ikan Gurame.

Berdasarkan table 16 di dapatkan hasil dari faktor strategi internal pada

usaha pembesaran ikan Gurame diperoleh skor faktor kekuatan sebesar 2.02

sedangkan faktor kelemahan diperoleh skor sebesar 1,12. Sehingga dapat

disimpulkan hasil dari matrik analisis faktor strategi internal (IFAS) dalam usaha

pembesaran ikan Gurame faktor kekuatan lebih dominan atau lebih berpengaruh

dari pada faktor kelemahan.

5.7.2 Analisis faktor eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi usaha ditentukan dari

luar usaha tersebut, yang meliputi peluang dan ancaman pada usaha

pembesaran Ikan Gurame. Analisis faktor eksternal dilakukan dengan melihat

faktor faktor di luar usaha pembesaran Ikan Gurame untuk mengidentifikasIkan

peluang dan ancaman pengembangan usaha sehingga dapat memudahkan

dalam menentukan strategi pengembangan usaha yang akan dilakukan. Dalam

penelitian pada usaha budidaya pembesaran ikan gurame ini mempunyai

No. Faktor Strategi Internal Bobot (B) Rating (R) B x R • Kekuatan 1. Sarana dan prasarana yang layak

dan memadai 0.14 4 0.56

2. Kualitas produk 0.12 4 0.48

3. Kemampuan menjaga hubungan baik dengan pengepul

0.14 3 0.42

4. Aspek finansial yang layak 0.14 4 0.56 Jumlah - 2.02

• Kelemahan 1. Belum mempunyai struktur

organisasi 0.14 3 0.42

2. Manajemen kurang baik 0.06 2 0.12 3. Pemasaran kurang luas 0.14 3 0.42 4. Keterbatasan modal 0.12 2 0.24

Jumlah - 1.12 Total 1.00 - 3.14

Page 89: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

76

beberapa faktor eksternal baik berupa peluang dan ancaman yang dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 17. Indikator faktor eksternal No Indikator peluang Kode ancaman Kode

1 Ekonomi 1. Permintaan pasar tinggi O1

1. Harga jual tidak stabil T1

2. Kenaikan harga pelet T2

2 Hukum 2. Lingkungan tempat pembesaran yang aman

O2

3 Lingkungan

3. Ketersediaan pakan alami dan air bersih / sumberdaya alam

O3 3. Cuaca tidak menentu T3

4. Tersedianya lahan yang memadai O4

4 Sosial 4. Pesaing dengan modal tinggi

T4

A. Peluang

Faktor peluang adalah salah satu tujuan untuk melihat peluang yang ada

lingkungan sekitar untuk mengidentifikasi peluang yang akan memberikan

keuntungan dalam waktu dekat dan dimasa yang akan datang untuk usaha

tersebut. Adapun peluang-peluang yang dapat di indentifikasi pada usaha

pembesaran ikan ggurame di Desa Gendingan antara lain :

Tabel 18. Kriteria Pembobotan dan Rating Pada Faktor Peluang NO Bobot Kriteria Rating Kriteria

1 0,06 jika faktor tidak penting terhadap pengembangan usaha

1

Jika faktor tidak berpengaruh terhadap pengembangan usaha

2 0,10 jika faktor cukup penting terhadap pengembangan usaha

2

Jika faktor cukup berpengaruh terhadap pengembangan usaha

3 0,12 jika faktor penting terhadap pengembangan usaha

3 Jika faktor berpengaruh terhadap pengembangan usaha

4 0,14 jika faktor sangat penting terhadap pengembangan 4 Jika faktor sangat

berpengaruh

Page 90: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

77

usaha terhadap pengembangan usaha

1. Permintaan pasar tinggi

Semakin meningkatnya permintaan ikan gurame di pasar menjadi peluang

terhadap usaha pembesaran ikan gurame. Dilihat dari meningkatnya permintaan

ikan gurame di pasar, masyarakat perlu memanfaatkan peluang tersebut dengan

memproduksi ikan gurame konsumsi, karena stok ikan gurame di Kabupaten

Tulungagung masih kurang sehingga masih di supplay dari luar kota untuk

memenuhi permintaan pasar, hal ini menjadi peluang yang besar bagi

pembudidaya untuk memproduksi ikan gurame secara besar. Daerah ini

merupakan daerah yang cocok untuk usaha perikanan, karena memiliki sumber

daya yang memadai, sehingga bagus untuk mengembangkan usaha

pembesaran ikan gurame dalam rangka memenuhi permintaan pasar.

2. Lingkungan tempat pembesaran yang aman

Lokasi usaha pembesaran Ikan Gurame yang sangat dekat dari

pemukiman menjadian keberadaan usaha ini aman. Usaha pembesaran ini tidak

pernah kemalingan, Keadaan tersebut yang menjadian keuntungan bagi

pemilikusaha pembesaran.

3. Ketersediaan pakan alami dan air bersih / sumberdaya alam

Lokasi usaha sangat menetukan keberhahasilan suatu usaha dilihat dari

lingkungan sekitar dan transportasi yang mendukung. Lokasi pada usaha

pembesaran ikan gurame di Desa Gendingan ini mempunyai lingkungan

sekitarnya yang mendukung untuk kegiatan usaha pembesaran ikan gurame. hal

ini didukung dengan adanya pohon di sekitar kolam yang bisa di manfaatkan

daunnya sehingga dalam proses budidaya ikan gurame tidak mengalami

kesulitan dalam penyediaan pakan alami. Potensi Sumber Daya Alam (SDA)

yang ada di Desa Gendingan adalah lahan yang masih luas dan ketersedian air

Page 91: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

78

yang merupkan faktor yang mendukung untuk keberhasilan usah pembesaran

ikan gurame tanpa adanya SDA yang mendukung maka usaha pembesaran ikan

gurame tidak akan berjalan dengan baik dan sulit untuk berkembangnya usaha

usaha tersebut.

4. Tersedianya lahan yang memadai

Daerah sekitar rumah masih banyak lahan potensial yang masih kosong

dan belum di garap. Lahan-lahan tersebut sangat cocok untuk budidaya

pembesaran ikan gurame karena dari keadaan lingkungan lahan. Apabila

nantinya pembudidaya ingin melakukan pengembangan usaha, pemilik usaha

bisa menambah kolam baru untuk usaha pembesaran ikan gurame dengan

memanfaatkan lahan yang kosong tersebut.

B. Ancaman

Ancaman merupakan tantangan atau gejala-gejala yang timbul bersifat

negatif yang dapat merusak perkembangan usaha yang tidak menguntungkan

atas keberhasilan suatu usaha pembesaran ikan gurame. Apabila tidak diatasi

maka akan menggangu perkembangan tujuan suatu usaha untuk kedepannya.

Adapun ancaman-ancaman terhadap usaha pembesaran ikan gurame di Desa

Gendingan adalah sebagai berikut :

Tabel 19. Kriteria Pembobotan dan Rating Pada Faktor Ancaman NO Bobot Kriteria Rating Kriteria

1 0,06 jika faktor tidak penting terhadap pengembangan usaha

1

Jika faktor tidak berpengaruh terhadap pengembangan usaha

2 0,10 jika faktor cukup penting terhadap pengembangan usaha

2

Jika faktor cukup berpengaruh terhadap pengembangan usaha

3 0,12 jika faktor penting terhadap pengembangan usaha

3 Jika faktor berpengaruh terhadap pengembangan usaha

4 0,14 jika faktor sangat penting terhadap pengembangan usaha

4 Jika faktor sangat berpengaruh terhadap pengembangan

Page 92: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

79

1. Harga jual tidak stabil

Salah satu kendala yang terjadi di usaha pembesaran ikan gurame yaitu

masalah harga jual ikan gurame yang tidak stabil dipasaran, dikarenakan masih

adanya permainan harga dipasar local yang dilakukan oleh pengepul. Faktor ini

yang bisa menyebabkan para pembudidaya tidak bisa mendapatkan keuntungan

secara optimal.

2. Kenaikan harga pelet

Pakan adalah salah satu faktor pendukung untuk kelangsungan hidup ikan

Gurame pada usaha pembesaran ikan gurame. Kenaikan harga pakan

menyebabkan pembudidaya kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan

gurame sehingga menyebabkan pembengkaan terhadap pengeluaran biaya

produksi. Dengan kenaikan harga pakan pemilik usaha masih fokus dengan satu

produk pakan saja. Sulit untuk merubah pengertian masyarakat tentang

mengganti pakan yang sudah lama dipakai dengan pakan yang lain karena

pakan yang baru takut nya tidak sesuai dengan pertumbuhan ikan. Hal ini yang

akan mengurangi keuntungan yang diperoleh.

3. Cuaca tidak menentu

Terjadinya perubahan cuaca secara tiba-tiba akan mempengaruhi kondisi

ikan gurame, karena hal ini akan berpengaruh terhadap daya tahan tubuh ikan

gurame, mengurangi nafsu makan ikan, menyebabkan ikan gurame mudah

stress dan terserang penyakit yang dapat mengakibatkan kematian pada ikan

gurame.

4. Pesaing dengan modal tinggi

Banyaknya usaha pembesaran di Desa Gendingan menyebabkan adanya

persaingan antar pembudidaya ikan gurame. Hal ini karena di Desa Gendingan

sudah banyak yang mengetahui bahwa budidaya pembesaran ikan gurame

Page 93: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

80

sangat menguntungkan. Persaingan di daerah lain lebih unggul seperti

Tulungagung dikarenakan dalam usaha budidaya pembesaran ikan gurame di

Tulungagung sudah mempunyai nama besar dan dalam skala besar sehingga

menghasilkan ikan gurame yang berkualitas dan berjumlah banyak.

Setelah mengidentifikasi matrik stategi eksternal pada usaha pembesaran

ikan gurame, selanjutnya data faktor-faktor eksternal dimasukkan ke tabel analisi

faktor strategis eksternal (EFAS) dan dilakukan pemberian skor tiap-tiap faktor.

Adapun matriks EFAS pada usaha pembesaran ikan gurame dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 20. Matriks EFAS pada usaha pembesaran ikan gurame

Berdasarkan tabel 20, di dapatkan hasil dari faktor strategi eksternal pada

usaha pembesaran ikan gurame diperoleh skor faktor peluang sebesar 2.32

sedangkan faktor ancaman diperoleh skor 1,08. Sehingga dapat disimpulkan

hasil dari matrik analisis faktor strategi eksternal (EFAS) dalam usaha

pembesaran ikan gurame faktor peluang lebih dominan atau lebih berpengaruh

dari pada faktor ancaman.

No. Faktor Strategi Eksternal Bobot (B) Rating (R) B x R • Peluang 1. Permintaan pasar tinggi 0.16 4 0.64

2. Lingkungan tempat pembesaran yang aman 0.14 4 0.56

3. Tersedianya lahan yang memadai 0.14 4 0.46

4. Ketersediaan air bersih 0.14 4 0.56 Jumlah 2.32 • Ancaman 1. Cuaca tidak menentu 0.10 2 0.20 2. Harga jual tidak stabil 0.14 2 0.28

3. Banyaknya pesaing dengan modal tinggi 0.06 4 0.24

4. Keaikan harga pakan (pelet) 0.12 3 0.36 Jumlah 0.45 1.08

Total 1.00 3.40

Page 94: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

81

5.7.3 Analisis Diagram SWOT

Setelah mengidentifikasi dari dua faktor analisis matrik EFE dan matrik IFE,

selanjutnya adalah melakukan analisis diagram SWOT dengan cara mengetahui

letak posisi usaha pembesaran ikan gurame terhadap kekuatan, kelemahan,

peluang, dan ancaman yang dimiliki oleh usaha ini.

Hasil dari analisa dan perhitungan pada faktor internal (kekuatan dan

kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) pada usaha

pembesaran ikan Gurame diperoleh nilai faktor eksternal lebih kecil dari pada

nilai faktor internal. Nilai yang diperoleh faktor eksternal dari pembesaran ikan

gurame untuk peluang sebesar 2.32 dan untuk hasil faktor ancaman sebesar

1.08, sehingga untuk penjumlahan kedua faktor peluang dan ancaman adalah

sebesar 3.40. Selanjutnya hasil yang diperoleh dari faktor internal untuk

kekuatan pada usaha pembesaran ikan gurame sebesar 2.02. dan untuk hasil

faktor kelemahan pada usaha diperoleh sebesar 1,12, sehingga diperoleh hasil

penjumlahan dari kedua faktor sebesar 3.14.

Setelah diketahui hasil dari masing-masing faktor eksternal dan internal

selanjutnya menentukan titik kordinat untuk mengetahui posisi strategi

pengembangan usaha pembesaran ikan gurame dengan cara dilakukan

perhitungan terhadap faktor eksternal dan faktor internal.

• sumbu horizontal (x) sebagai faktor internal (kekuatan dan

kelemahan) dan diperoleh nilai koordinat X= 2.02 – 1.12 = 0.90

• Sumbu vertikal (y) sebagai faktor eksternal (peluang dan ancaman)

dan diperoleh nilai koordinat Y= 2.32 – 1.08= 1.24

Hasil perhitungan diperoleh nilai-nilai kordinat diagram SWOT bernilai

positif, sumbu horizontal (x) diperoleh nilai 0,15 dan untuk sumbu (y) diperoleh

nilai 0,40. Gambar diagram SWOT dapat dilihat pada gambar 10.

Page 95: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

82

Gambar 11. Diagram analisis SWOT

Berdasarkan pada gambar diagaram analisis SWOT di atas, bahwa hasil

diagram SWOT pada posisi (X,Y) dimana hasil X diperoleh dari faktor internal

yaitu pengurangan antara kekuatan 2.02 dengan kelemahan 1,12 hasil yang

diperoleh 0,90 pada usaha pembesaran ikan gurame dan untuk hasil Y diperoleh

dari faktor eksternal yaitu pengurangan antara peluang 2.32 dengan ancaman

1,08 hasil yang diperoleh 1.24. Sehinggan apabila ditarik garis lurus didapatkan

titik potong atau titik kordinat pada posisi (0.90 : 1.24) yaitu pada posisi kuadran I

yang merupakan situasi yang menguntungkan dan usaha pembesaran ikan

gurame memiliki peluang dan kekuatan, sehingga dapat memanfaatkan peluang

yang ada. Strategi yang digunakan untuk pada kondisi ini adalah mendukung

strategi pertumbuhan agresif (Growth Oriented Strategy) menggunakan strategi

SO (Strength Opportunities).

Kekuatan

Kelemahan

Ancaman Peluang

Kuadran I

y

x Mendukung

Strategi Agresif

( 0.90 : 1.24 )

Page 96: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

83

5.7.4 Matrik Swot

Berdasarkan hasil dari analisis diagaram SWOT, usaha pembesaran ikan

gurame terletak pada posisi kuadran I yang merupakan situasi yang

menguntungkan pada usaha pembesaran ikan gurame sebab memiliki peluang

dan kekuatan untuk usaha kedepannya. Sehingga perlu adanya dilakukan

penyusunan strategi dengan menggunakan matrik SWOT. Matrik SWOT

diguankan untuk menyusun suatu rencana strategi yang didasarkan pada

strengths opportunities (SO), strengths treahts (ST), weakness opportunity (WO),

dan weakness threats (WT), sehingga diharapkan akan dapat menghasilkan

strategi yang lebih baik dan cocok yang dapat digunakan untuk pengembangan

usaha pembesaran ikan gurame. matrik SWOT usaha pembesaran ikan gurame

dapat dilihat pada table 21.

Page 97: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

84

Tabel 21. Matrik SWOT Usaha Pembesaran Ikan Gurame Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan (S) 1. Sarana dan prasaranayang

layak dan memadai 2. Kualitas produk 3. Kemampuan menjaga

hubungan baik dengan pengepul

4. Aspek finansial yang layak

Kelemahan (W) 1. Belum mempunyai

struktur organisasi 2. Manajemen kurang baik 3. Pemasaran kurang luas 4. Keterbatasan modal

Peluang (O)

1. Tingginya permintaan pasar

2. Lingkungan yang aman

3. Tidak sulit menemukan pakan alami

4. Tersedianya lahan yang memadai

Strategi SO

1. Memanfaatkan peluang pasar yang masih terbuka

2. Mempertahankan kualitas ikan gurame

3. Memanfaatkan sarana dan prasarana yang mendukung usaha budidaya dalam pengembangan usaha

4. Mempertahankan hubungan baik dengan pengepul

Strategi WO

1. Mengikuti pelatihan ataupun seminar yang diadakan oleh instansi supaya lebih mengerti dalam budidaya

2. memperbaiki manajemen agar lebih tertata dengan benar

Ancaman (T)

1. harga jual tidak stabil 2. kenaikan harga pakan 3. cuaca tidak menentu 4. banyaknya pesaing

dengan modal tinggi

Strategi ST Mencari pakan alternatif sebagai penggati pakan yang harga terlalu mahal

Strategi WT 1. Lebih mempromosikan

hasil produk langsung ke konsumen

2. Menggunakan modal pinjaman untuk menambah kapasitas produksi

Berdasarkan table di atas, matrik SWOT untuk pengembangan usaha

pembesaran ikan gurame menggunakan strategi SO (Strength Opportunities)

yang terapkan dengan cara mengoptimalkan kekuatan dan memanfaatkan

peluang yang ada, karena dari analisi diagram SWOT juga usaha pembesaran

ikan gurame terletak pada posisi kuadran I yang menunjukan kondisi ini

mendukung kebijakan perumbuhan agresif (Growth Oriented Strategy). Strategi

pengembangan usaha pembesaran ikan gurame adalah sebagai berikut :

Page 98: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

85

1. Memanfaatkan peluang pasar yang masih terbuka

Permintaan pasar yang tinggi serta pemasaran yang mudah. semakin

berkembangnya gaya hidup sehat pada masyarakat Indonesia, maka konsumsi

ikan pun meningkat semakin tinggi. Karena dagingnya yang empuk dan tebal,

maka permintaan pasar akan ikan gurami pun meningkat. Peluang pasar untuk

ikan gurame masih terbuka lebar dikarenakan pencita ikan konsumsi ini di

indonesia semakin meningkat. apalagi untuk ikan gurame salah satu ikan

konsumsi yang banyak sekali penggemarnya untuk dijadiakan makanan

rumahan ataupun dijadikan menu restoran/tempat makan lainnya.

2. Mempertahankan kualitas ikan gurame

Mempertahankan kualitas ikan gurame supaya untuk dapat bertahan

dipasaran dan untuk memenuhi permintaan kuonsumen terhadap kualiatas ikan

gurame yang lebih baik dan menarik pada struktur daging serta kesehatan ikan.

Penerapan Standar Oprasional Prosedur (SOP) yang baik dapat meningkatkan

kualitas maupun kuantitas hasil yang diharapkan. Pembuatan SOP pada

kelompok ini perlu diterapkan agar mendapatkan output yang baik. Pelayanan

yang baik serta dengan produk yang bagus akan meningkatkan penjualan

karena konsumen percaya dengan prodak yang dijual. Perluasan wilayah atau

jangkauan pemasaran perlu ditingkatkan supaya permintaan juga meningkat dan

pada akhirnya produksipun meningkat guna memperluas jaringan distribusi, perlu

di adakannya kemitraan yang dimaksud bisa berupa modal insvestasi, kerjasama

terhadap produsen pakan ataupun kemitraan terhadap program-program yang

diadakan oleh instansi terkait, misal perusahan pakan sebagai pemasok

kebutuhan pakan, investor sebagai penyedia prasarana dan sarana, sedangkan

kelompok berperan sebagai pengelolah didalam usaha tersebut.

Page 99: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

86

3. Mempertahankan hubungan baik dengan pengepul

Mempertahankan hubungan baik dengan pengepul yang memang

seharusnya dilakukan oleh petani, karena dengan adanya hubungan baik akan

memperlancar proses pemasaran dari hasil budidaya, serta dapat mengetahui

berita adanya kenaikan atau penurunan harga ikan gurame dan harga pakan

pelet ataupun juga harga benih.

4. Memanfaatkan sarana dan prasarana yang mendukung usaha budidaya

dalam pengembangan usaha.

Sarana dan prasarana yang ada di Desa Gendingan seperti lahan,

transportasi, jalan raya, air irigasi yang belum tercemar, dan jaringan komunikasi

yang memadai dapat mempermudah dan memperlancar usaha pembesaran ikan

gurame dalam proses produksi maupun dalam kegiatan penyaluran pemasaran.

Tentu hal ini dapat menjadi salah satu faktor untuk memperlancar usaha

pembesaran ikan yang di lakukan.

Page 100: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

88

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tentang Usaha Pembesaran

Ikan Gurame di Desa Gendingan Kecamatan Kedungwaru Kabupaten

Tulungagung Provinsi Jawa Timur dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Secara teknis pada usaha pembesaran ikan gurame masih sederhana.

Pelaksanaan kegiatan usaha pembesaran ikan gurame mulai dari

persiapan sampai dengan pasca panen. Yaitu Mulai dari tahap sarana dan

prasarana, pembersihan dan pengeringan kolam, pengisian air kolam,

penebaran benih, pemeliharaan, pemberian pakan, pencegahan dan

penanggulangan penyakit, dan pemanenan.

2. Kondisi faktual dari usaha ikan gurame

Pada aspek pemasaran usaha pembesaran ikan gurame ini,

merupakan kegiatan yang berhubungan langsung dengan pemasaran

produk dan konsumen yang membeli produk ialah pengepul yang

berdomisili di kabupaten Tulungagung dan sekitar.

1. Jangka pendek. Hasil dari aspek finansiil usaha pembesaran ikan

Gurame layak untuk dijalankan dan diusahakan. Analisis jangka pendek

selama setahun pada usaha pembesaran ikan gurame ini memperoleh

penerimaan sebesar Rp 60.000.000,-, nilai R/C sebesar 1,46 yang artinya

jika nilai lebih dari 1 usaha ini menguntungkan, keuntungan sebesar Rp

18.936.000,-, rentabilitas/presentase keuntungan sebesar 46 %, nilai BEP

pada usaha budidaya pembesaran ikan gurame ini memperoleh nilai BEP

Sales sebesar Rp.13.177.004, Adapun nilai BEP Unit sebesar 549/lkg.

2. Jangka panjang. Analisis jangka panjang yang dianalisis meliputi : Net

Present Value (NPV) menggunakan discount rate sebesar 12%. Nilai NPV

Page 101: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

89

diperoleh sebesar Rp.82.623.599,-., Net B/C Ratio perhitungan profitablitas

indeks usaha budidaya pembesaran ikan gurame ini memperoleh nilai

2,79%, Internal Rate of Return (IRR) perhitungan IRR pada usaha

budidaya pembesaran ikan gurame ini memperoleh nilai 50%, Payback

Period (PP) nilai PP dari usaha budidaya pembesaran ikan Gurame ini

memperoleh nilai PP yaitu 2,19 tahun, dan analisis Sensivitas Analisis ini

dilakukan dengan beberapa asumsi, diantaranya asumsi biaya naik 36%,

benefit turun 24,5%, biaya naik 11,5% dan benefit turun 7,5%, dan biaya

naik 17% dan benefit turun 24%. Pada aspek manajemen usaha

pembesaran ikan gurame, perencaan sebelum melakukan kegiatan usaha

pembesaran ikan gurame masih bersifat sederhana, sistem

pengorganisasian belum diterapkan masih dilakukan sendiri, pelaksanaan

yang belum berjalan secara maksimal sedangkan pengawasan yang

dilakukan hanya pengawasan pada saat dilakukan teknis pembesaran ikan

gurame dan perawatan kolam, tidak pada pengawasan keuangan dengan

manajemen keuangan yang kurang baik.

3. Pada diagram analisis SWOT pengembangan usaha terletak pada kuadran

I yaitu posisi dan arah pengembangan usaha dengan mendukung

kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy),

menggunakan strategi strength opportunities (SO) dengan mengoptimalkan

kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada.

6.2 Saran

Saran yang diberikan peneliti untuk Perencanaan Pengembangan Usaha

Pembesaran Ikan Gurame adalah sebagai berikut :

1. Menerapkan strategi strength opportunities (SO) dengan cara

mengoptimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang untuk

mengembangkan usaha pembesaran ikan gurame.

Page 102: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

90

2. Manambah tenaga kerja dan melakukan manajeman pembukuan

keuangan.

3. Menambah kapasitas produksi terhadap ikan gurame untuk dapat

memenuhi permintaan konsumen dan pasar ikan gurame.

4. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang perencanaan pengembangan

usaha pembesaran ikan gurame di lokasi lain selain di Desa Gendingan

Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung.

Page 103: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

91

DAFTAR PUSTAKA

Agromedia. 2010. Pengantar Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Anggraeni 2009. ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENGUSAHAAN IKAN

GURAMI (Studi Kasus di Perusahaan Mekar Tambak Sari, Kecamatan

Sawangan, Kota Depok) Jurnal. Institut Pertanian Bogor (ITB).

Ambadar Jackie, Abidin, Isa. 2010. Rencana Usaha. PT Mizan Pustaka.

Bandung.

Arifin Johar. 2007. Aplikasi Exel Untuk Perencanaan Bisnis (Business Plan). PT.

Elex Media Kompitindo. Jakarta

Carter dan Usry, 2004. Akuntasi Biaya, Edisi ke 13, Penerbit Salemba Empat,

Jakarta.

DKP. Tulungagung 2015

Effendi Hersanto, Drs. 2010. Mengenal Beberapa Jenis Gurame. Penerbit

Kanisius. Yogyakarta.

Effendi, Irzal dan Oktariza, W. 2006. Manajemen Agribisnis Perikanan. Penebar

Swadaya. Jakarta.

Freedy. 2016. Pengantar Evaluasi Proyek. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Hanafie, Rita. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. CV Andi Offset. Yogyakarta.

Handoko, T. Hani. 2003. Mnajemen. BPFE-YOGYAKARTA. Yogyakarta.

Husnan, S dan Muhammad, S. 2000. Study Kelayakan Proyek. UPP AMP YKPN.

Yogyakarta.

Kasmir & Jakfar, 2008. Studi Kelayakan Bisnis. Prenada Media Group. Jakarta

Maulina, Ine, Asep, Agus Handika dan Indah, Riyanti. 2010. Analisis Prospek

Budidaya Tambak Udang di Kabupaten Garut. Jurnal Akuatika Vol.III

No 1/Maret 2012 (49-62). http://fpik.unpad.ac.id/wp-

content/uploadads.pdf. Diakses pada tanggal 1 september 2016.

Mahyuddin, Kholis. 2009. Pembesaran Lele Berbagai Wadah Pemeliharaan.

Penebar Swadaya. Jakarta.

Monografi Desa Gendingn tahun 2012

Nurdin, Sabri, 2010. Analisis Penerimaan Bersih Usaha Tanaman Pada Petani

Nenas di Desa Palaran Samarinda. Politeknik Negeri Samarinda.

Samarinda.

Narbuko, Cholid & Achmadi, Abu, 2008. Metodelogi Penelitian. PT Bumi Aksara.

Jakarta.

Page 104: PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAME ...repository.ub.ac.id/4929/1/Zakaria Zainudin Al Akbar.pdfGendingan dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh tahun (2017 2025)

Pujastuti, P 2012. Analisis Finansial dan Pemasaran Ikan Cupang Hias, Slipi,

Jakarta Barat. Skripsi, Institut Pertanian Bogor.

Pracoyo, T. 2006. Aspek Dasar Ekonomi Mikro. PT Grasindo. Jakarta

Rahardi, F. 1997. Agribisnis Perikanan. Penebar Swadaya: Jakarta.

Rangkuti, Freddy, 2008. Analisis SWOT Teknik Memebedah Kasus Bisnis. PT

Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Riyanto, B. 1995. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yayasan Badan

Penerbit Gajah Mada.Yogyakarta.

Rusito 2015 Dasar-Dasar Riset Pemasaran. Media Widya Mandala.Yogyakarta.

Sidarta, 1974. Pengatar marketing correspondence centre, Direktorat Jendral

Perikanan Jakarta.

Sitanggang, 1990. Memenangkan Pasar. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Singarimbun, Masri & Effendi, sofian, 1987. Metode Penelitian Survai. LP3ES

(Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan). Jakarta.

Soekartawi, 1995. Agribisnis Teori dan Aplikasnya. Universitas Brawijaya.

Malang.

Soesilo, 2011. Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif. PT Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta.

Stanton, W. J.1996. Prinsip Pemasaran. Edisi VII. Jilid I. penerbit Erlangga.

Jakarta.

Subagyo Ahmad. 2007. SE,MM. Study Kelayakan. PT Elex Media Kompuntindo.

Sugiyono. Prof. Dr. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,

Alfabeta, Bandung.

Suliyanto, 2010. Studi Kelayakan Bisnis. Andi. Yogyakarta.

Suyanto. M, 2004. Analisis & Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran.

ANDI OFFSET. Yogyakarta.

Torang, Syamsir. 2013. Organisasi dan Manajemen. Alfabeta. Bandung.

Umar Husein Drs, S.E., M.M., MBA. 1997. Metodologi Penelitian Aplikasi Dalam

Pemasaran. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Van Horne dan Wachowicz. 2007. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan.

Salemba Empat. Jakarta.

Wachidatus. 2010. Penelitian Manajemen Kristian. PT BPK Gunung Mulia.

Jakarta.