pengembangan sumberdaya alam dan pembangunan berkelanjutan
DESCRIPTION
Materi Komunikasi dan PembangunanTRANSCRIPT
PENGEMBANGAN SUMBERDAYA PENGEMBANGAN SUMBERDAYA ALAM DAN PEMBANGUNAN ALAM DAN PEMBANGUNAN
BERKELANJUTANBERKELANJUTAN
Komunikasi dan Pembangunan
SAEFULLAH
P1400213339
Lingkungan hidup (Enviroment) Kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan mahluk hidup (termasuk manusia dan perilakunya) yang mempengaruhi kelangsungan perilaku disiplin dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya (UU No. 32 Th. 2009).
Sumber Daya Alam (Natural Resources) segala unsur lingkungan (biotik maupun
abiotik) yang bermanfaat dan digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya, baik kebutuhan primer yang bersifat lahiriah (pangan, sandang dan papan), kebutuhan sekunder yang bersifat batiniah (estetika) maupun kebutuhan tersier dan seterusnya yang lebih bersifat hobi atau pengembangan bakat.
3
Sumberdaya Alam(SDA)
Sifat SDA Fisik (tanah, air, dan udara)
SDA Hayati (hutan, padang rumput, perkebunan, dll)
Jenis HabitatSDA daratan (hutan, perkebunan, dll)SDA perairan (sungai, laut, danau, dll)
SDA TanahSDA Air dan Udara
SDA Energi
Renewable atau Flow resources (deposit air tanah, hutan, perikanan, dll)
Non renewable atau fund atau stock resources (minyak bumi, batu bara, gas bumi, bijih logam)
Continuous resources (energi matahari, energi pasang surut, udara, air dalam siklus hidrologi, debu di udara, dll)
Kebutuhan pokokmasyarakat
Kemungkinan pemulihan
Potensi penggunaan
Penghasil energi (air, matahari, arus laut, gas bumi,minyak bumi, batu bara, angin, biotis/tumbuhan)
Penghasil bahan baku (mineral, gas bumi, biotis,perairan, tanah, dll)
SDA lingkungan hidup (udara dan ruang, perairan,landscape, dll)
PENGGOLONGAN SUMBERDAYA ALAM
Prinsip Ekosistem• Adanya keanekaragaman• Adanya saling keterkaitan dan saling
ketergantungan• Adanya keteraturan dan keseimbangan
yang dinamis • Adanya harmonisasi dan stabilitas• Adanya manfaat dan produktivitas
Prinsip Pengelolaan Lingkungan adalah pencegahan dan penanggulangan terhadap penurunan dan kerusakan kualitas lingkungan akibat terganggunya atau rusaknya tatanan ekosistem
Aspek Pengelolaan Lingkungan dan Perlindungan Ekosistem:
a.Kebijakan Penataan (Policy)b.Pemanfaatan (Utilization)c.Pengembangan (Development)d.Pemeliharaan dan pemulihan (Maintainace and Rehabilitation)e.Pengawasan dan pengendalian (Supervising and Control)f.Penegakan hukum lingkungan (Law Enforcement)
Komponen Lingkungan terdiri atas :a. Fisik-Kimia (air, tanah, udara dan kombinasinya)b. Biologi (flora dan fauna serta mikroba )c. sekbud (sosek dan sosbud)d. Kamtibmas (kammas dan tibmas)e. Hankamnas
Pembangunan
Pembangunan Berkelanjutan
Proses pengelolaan SDA dan Lingkungan untuk memenuhi kebutuhan manusia agar hidupnya sejahtera (lahir dan bathin)
Proses pemanfaatan SDA dan Lingkungan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk generasi saat ini dan generasi mendatang agar hidupnya sejahtera serta kelestarian fungsi lingkungan tetap terjamin/terjaga (kualitas lingkungan tidak rusak atau turun)
3 Pilar/ Orientasi/dimensi Pembangunan Berkelanjutan
Ekonomi (Growth)
Sosial (stabil, harmonis dan sejahtera)
Ekologi (aman & lestari)
(Munashinge, 1993)
Ekonomi (Growth)
Sosial (stabil, harmonis dan sejahtera) Ekologi (aman & lestari)
Kelembagaan lingkungan Penegakan hukum
Di Indonesia seharusnya diterapkan 5 pilar Pembangunan Berkelanjutan
Ekologi
Ekonomi Sosbud
Infrastruktur,Teknologi
Kelembagaan
Ekologi
Ekonomi Sosbud
Infrastruktur,Teknologi
Kelembagaan
Prinsip Pembangunan Berkelanjutan
Pada konsep pembangunan berkelanjutan (suistainable development) terdapat beberapa prinsip penting, yaitu :
– Pembangunan harus memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi yang akan datang.
– Pembangunan harus tetap memperhatikan ekosistem yang ada, sesuai dengan kemampuan daya dukungnya, sehingga tetap terjaga dan kualitas lingkungan tidak mengalami penurunan (lestari).
– Setiap kagiatan pembangunan harus selalu mewujudkan kepentingan kelompok atau masyarakat lain dimanapun berada, serta mengindahkan keberadaan kehidupan sekarang maupun kehidupan masa datang.
– Pembangungan berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek baik fisik, rohani, sosial dan budaya dalam jangka panjang, dengan tidak memboroskan dan tidak merusak sumberdaya alam yang ada, serta tidak melampaui kapasitas daya dukungnya.
TANTANGAN ABAD 21 DI INDONESIA DALAM PENGELOLAAN SDA & LH UNTUK MENUNJANG PROGRAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
1. Peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan pangan.
2. Semakin sempitnya luas kepemilikan lahan petani akibat konversi menjadi lahan pemukiman dan industri serta tingkat daya saing yang rendah.
3. Luas hutan semakin menyusut.
4. Kekurangan sumber daya air dan pencemaran air.
5. Luas tanah kritis meningkat yang berkisar dari penurunan kesuburan tanah hingga perluasan proses penggurunan.
6. Pencemaran udara.
7. Perluasan pemukiman kumuh dan meningkatnya pengangguran.
8. Kesenjangan kondisi ekonomi antara negara maju industrinya (NMI) dengan negara sedang berkembang (NSB) akan makin jauh.
•Indonesia memiliki kekayaan SDA dan lingkungan yang luar biasa :
Keanekaragaman hayati (flora dan fauna) yang tinggi di dunia (Mega Diversity) darat dan perairan.
Deposit aneka SD pertambangan (minyak, gas, mineral, dll).
Cuaca dan iklim yang lembut (tropis) : pantai pegunungan.
Keanekaragaman budaya lokal. •Proses Pembangunan secara terencana untuk
mencapai masyarakat yang adil & makmur berlangsung sejak thn 1969 (Pelita I).
•Dampak negatif proses pembangunan adalah terjadinya penurunan kualitas lingkungan hidup (fisik, kimia, biologi dan sosekbud) baik skala lokal, nasional maupun global.Mengancam kelangsungan hidup manusia
MASALAH LINGKUNGAN DAN PEMBANGUNAN
Aktivitas pembangunan saat ini telah berdampak terhadap keseimbangan ekosistem berupa :
• Rusaknya berbagai sistem pendukung perikehidupan vital bagi manusia, baik biofisik maupun sosial-budaya.
•Instabilitas ekosistem akibat degradasi dari pencemaran lingkungan.
• Konflik sosial akibat alih fungsi lahan yang tidak terarah
• Berbagai kesenjangan kelembagaan pembangunan di bidang pengelolaan SDA dan lingkungan hidup (LH).
PERMASALAHAN LINGKUNGAN YANG TIMBUL
1. Menurunnya daya dukung dan daya tampung lingkungan
2. Terjadinya penyusutan sumberdaya alam dan lingkungan
3. Penerapan Standar Mutu Lingkungan Hidup yang masih
lemah
4. Masalah Pemanfaatan Dan Pengurasan Sumber Daya Alam
(hutan, tanah, sumberdaya air, keanekaragaman hayati dan
sumberdaya pesisir dan laut)
5. Terjadinya bencana alam
6. Pencemaran lingkungan
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
DI INDONESIA
• Good Environmental Governance– Lembaga yustisi (pengadilan, kejaksaan, & polisi) yang
kredibel & adil– Birokrasi pemerintah yg profesional & bersih– Dewan perwakilan rakyat yg kredibel & aspiratif– Masyarakat madani yang tangguh.
• Kebijakan Lingkungan– Kebijakan bensin bebas timbal– Kebijakan desentralisasi pengelolaan LH– Kebijakan pengendalian kerusakan lingkungan
• Peraturan Perundang-undangan– Baku mutu emisi– Baku mutu limbah cair – Golongan peruntukan air sungai– Pengelolaan limbah B3
• Kepedulian Konsumen– Kesadaran untuk membeli barang yang dibuat dengan
etika lingkungan yg tinggi– Boikot konsumen terhadap produk-produk tertentu
yang tidak ramah lingkungan
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
DI INDONESIA
Faktor Penyebab Belum Optimalnya Pengelolaan Lingkungan Hidup di Indonesia
Perangkat hukum dan kebijakan nasional maupun daerah sudah ada, Perangkat hukum dan kebijakan nasional maupun daerah sudah ada,
namun kesadaran dan tanggung jawab para pengambil keputusan, namun kesadaran dan tanggung jawab para pengambil keputusan,
pelaku pembangunan dan masyarakat masih kurang (implementasinya pelaku pembangunan dan masyarakat masih kurang (implementasinya
rendah). rendah).
Masih terdapat jenis usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak besar dan penting namun belum memiliki AMDAL atau unit pengelolaan lingkungan atau unit pemantauan lingkungan, sementara izin untuk melakukan usaha dan/atau kegiatan tersebut sudah berjalan
Terdapat kasus orang yang mengimpor limbah dari luar wilayah Terdapat kasus orang yang mengimpor limbah dari luar wilayah
Indonesia dengan cara yang ilegalIndonesia dengan cara yang ilegal
1
2
3
Adalah sulit untuk menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup, karena Adalah sulit untuk menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup, karena
juga tidak mudah untuk menjamin bahwa setiap usaha dan/atau juga tidak mudah untuk menjamin bahwa setiap usaha dan/atau
kegiatan tidak melanggar baku mutu dan kriteria baku kerusakan kegiatan tidak melanggar baku mutu dan kriteria baku kerusakan
lingkunganlingkungan
Belum semua orang mempergunakan haknya untuk berperan Belum semua orang mempergunakan haknya untuk berperan
dalam pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan dalam pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlakuperundang-undangan yang berlaku
Tidak semua orang juga memerlukan dan memanfaatkan informasi Tidak semua orang juga memerlukan dan memanfaatkan informasi
lingkungan hiduplingkungan hidup
Tidak semua orang menyadari haknya untuk berperan dalam Tidak semua orang menyadari haknya untuk berperan dalam menyampaikan informasi dan/atau menyampaikan laporan, serta menyampaikan informasi dan/atau menyampaikan laporan, serta memberikan saran pendapat dalam pengelolaan lingkungan hidupmemberikan saran pendapat dalam pengelolaan lingkungan hidup
4
5
6
7
Faktor Penyebab Belum Optimalnya Pengelolaan Lingkungan Hidup
UPAYA-UPAYA PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN
Merupakan upaya untuk mencapai ketaatan terhadap peraturan dan
persyaratan dalam ketentuan hukum yang berlaku secara umum dan
individual, melalui pengawasan dan penerapan sanksi administratif,
kepidanaan dan keperdataan
- Sarana administratif (umumnya dalam bentuk Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Kepres, Inpres, Keputusan Menteri, Perda, Keputusan Gubernur )
- Sarana kepidanaan dan keperdataan (tercermin dalam : UU No. 5/1990 pasal 40 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya, UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. dan UU No.26/2007 tentang Penataan Ruang)
Sarana Penegakan Hukum Lingkungan
Kementerian (Aktor) Pembangunan Terkait SDA & Lingkungan
1. Kementerian Kehutanan2. Kementerian ESDM3. Kementerian Perindustrian4. Kementerian PU5. Kementerian Pertanian6. Kementerian Kelautan dan Perikanan7. Kementerian TK dan Transmigrasi8. Badan Pertanahan Nasional RI9. Pemda dan Bappeda yang terkait dengan
perijinan)10.dll