pengembangan sistem informasi pergudangan …
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERGUDANGAN
BERBASIS JARINGAN
PADA PT. INTERKONEKSI PERSADA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer (S.Kom)
Oleh
AHMAD SYAHRIL
NIM: 104093002956
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/2011 M
i
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERGUDANGAN
BERBASIS JARINGAN
PADA PT. INTERKONEKSI PERSADA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer (S.Kom)
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh
Ahmad Syahril
NIM: 104093002956
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/2011 M
iv
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-
BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Agustus 2011
Ahmad Syahril
104093002956
v
ABSTRAK
Ahmad Syahril – 104093002956 Pengembangan Sistem Informasi Pergudangan
Berbasis Jaringan pada PT. Interkoneksi Persada, dibimbing oleh A’ang
Subiyakto dan Zulfiandri
Saat ini, dalam manajemen data peralatan di PT. Interkoneksi Persada belum
memiliki sistem yang terintegrasi dalam penanganan alur transaksi peralatan
masuk dan peralatan keluar, dan memiliki aplikasi yang menggunakan program
Ms. Access. Namun aplikasi tersebut masih memiliki kekurangan yaitu aplikasi
yang hanya bisa digunakan oleh satu komputer saja (stand alone) dan standar
office, sedangkan kebutuhan perusahaan yang juga semakin meningkat yaitu
membutuhkan aplikasi yang bisa diakses oleh banyak komputer (jaringan LAN)
berikut databasenya. Tidak tersedianya laporan yang terintegrasi, sehingga pihak
Pergudangan sulit dalam menangani stok peralatan, sulit memprediksi jumlah
peralatan yang akan digunakan kedepannya. Pemaparan tersebut yang
melatarbelakangi peneliti untuk mengembangan sistem yang ada, peneliti
menggunakan metodologi pengembangan system dengan metode waterfall yang
melalui tahapan System initiation, System analysis, System design dan System
implementation serta UML (Unified Modelling Language) sebagai tools untuk
perancangan dan pengembangan aplikasinya dengan tools yang dipakai seperti
sequence diagram, use case model diagram, narasi use case, statechart diagram,
dan activity diagram, serta class diagram, adapun software pendukung dalam
pembuatan aplikasi mencakup PHP untuk bahasa pemograman dan MySQL untuk
databasenya. Hasil pengembangan sistem secara garis besar meliputi input data
peralatan, peminjaman dan pengembalian peralatan, booking, penampilan SPK
(Surat Perintah Kerja), report pengelolaan peralatan. Secara garis besar, sistem ini
meliputi input data peralatan, peminjaman dan pengembalian peralatan, booking,
penampilan SPK (Surat Perintah Kerja), report pengelolaan peralatan. Secara
khusus sistem ini sangat menjawaban harapan bagian pergudangan PT.
Interkoneksi Persada untuk mendapatkan database peralatan dan alur sistem
pergudangan yang bisa dijadikan pusat informasi yang akurat dalam mengambil
kebijakan kedepannya.
Kata kunci: Pergudangan, PT. Interkoneksi Persada, Karyawan Teknisi, Booking,
Surat Perintah Kerja (SPK), PHP, MySQL, waterfall, UML.
V Bab+ 176 halaman+ lv Halaman + 33 Daftar Pustaka (1991-2008) + 87 Gambar
+ 54 Tabel + 6 Daftar Simbol + 7 Lampiran
vi
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
segala karunia-Nya karena penulis telah menyelesaikan Skripsi ini dengan Judul
Sistem Informasi Pergudangan Berbasis Jaringan pada PT. Interkoneksi
Persada dengan penuh optimis dan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan
kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan keluarga beliau.
Setelah Skripsi terselesaikan, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian skirpsi ini, kepada :
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Puta, M.SIS, Selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi (FST).
2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI selaku Ketua Program Studi yang sangat
membantu sampai akhirnya penulis mampu merampungkan skripsinya.
3. Bapak Aang Subiyakto, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I yang selalu
memberikan dukungan moril dalam membantu penyelesaian skripsi, dan
Bapak Zulfiandri, MMSI, selaku Dosen Pembimbing II yang selalu
memberikan motivasi dalam bimbingannya.
4. Istri tercinta Childa Faiza, S.Pd dan anak tersayang Shafwa Sajwa Syahida
serta Abi-Ummi, adik-adik ku tersayang yang selalu menyertakan do’a dan
dukungannya baik moril dan materilnya.
5. Bapak H. Ahmad Dahlan selaku Direktur Utama PT. Interkoneksi Persada,
Bapak H. Widoyo, S.Kom selaku General Manager, Bapak Ade Mardi
Gunawan selaku Manager HRD yang telah memberikan kesempatan
vii
Penulis untuk melakukan observasi dan penelitian perusahaan tersebut.
Bapak Teguh Taryono selaku selaku Manager Pergudangan yang telah
memberikan bimbingan, data-data dan informasinya terkait observasi di
lapangan, dan seluruh karyawan teknisi PT. Interkonesi Persada yang tidak
bisa disebutkan satu persatu.
6. Mantabbun SI A/B Angkatan 2004 yang selalu memberikan kenangan dan
inspirasi bagi penulis : “ You Are The Best Team”. Rekan- Rekan Aktivis
Mahasiswa di BEM FST, LDK SYAHID dan KAMMI KOMSAT UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, serta seluruh handai tolan dan semua pihak
yang tidak bisa disebutkan satu persatu, membantu dalam rangka
menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat, khususnya kepada penulis
dan umumnya bagi pembaca. Skripsi ini jauh dari nilai sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritiknya yang membangun agar hasilnya lebih
baik lagi kedepan.
Ciputat, Agustus 2011 M/ Ramadhan 1432 H
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................
ABSTRAKSI .................................................................................................
KATA PENGANTAR ...................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
DAFTAR SIMBOL .......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
1.1 Latar Belakang.......................................................................
1.2 Perumusan Masalah...............................................................
1.3 Batasan Masalah.....................................................................
1.4 Tujuan Penelitian....................................................................
1.5 Manfaat Penelitian..................................................................
1.6 Metodologi Penelitian.............................................................
1.7 Sistematika Penulisan.............................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
viii
xiii
xviii
xxi
xxvii
1
1
4
4
5
5
7
10
ix
BAB II LANDASAN TEORI .........................................................................
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi.............................................
2.1.1 Pengertian Sistem........................................................
2.1.2 Pengertian Informasi...................................................
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi.......................................
2.2 Konsep Dasar Jaringan Komputer ………………………….
2.2.1 Definisi Jaringan Komputer…………………………
2.2.2 Tujuan Dibangunnya Jaringan Komputer...................
2.2.3 Manfaat Jaringan Komputer………………………...
2.2.4 Macam Jaringan Komputer………………………….
2.2.5 Topologi Jaringan…………………………………...
2.3 Konsep Dasar Pengembangan Sistem Informasi
Pergudangan ...........................................................................
2.3.1 Konsep Dasar Pengembangan Sistem.........................
2.3.2 Konsep Dasar Pergudangan........................................
2.3.3 Pengertian Sistem Informasi Pergudangan................
2.4 Metode Penelitian...................................................................
2.4.1 Metode Pengumpulan Data ........................................
2.4.2 Metode Pengembangan Sistem ..................................
2.5 UML (Unified Modelling Language) ……………………….
2.5.1 Use Case Model Diagram...........................................
2.5.2 Class Diagram............................................................
2.5.3 Sequence Diagram......................................................
12
12
12
14
17
19
19
20
20
23
25
27
27
28
31
31
32
33
37
38
41
41
x
2.5.4 Statechart Diagram.....................................................
2.5.5 Activity Diagram.........................................................
2.6 Database dan DBMS (Database Management System) ……
2.6.1 Database…………………………………………….
2.6.2 DBMS (Database Management System)……………
2.6.3 RDBMS (Relational Database Management System)
2.7 Perangkat Lunak Penunjang...................................................
2.7.1 Browser.......................................................................
2.7.2 PHP (Personal Home Page).......................................
2.7.3 MySQL.......................................................................
2.7.4 Adobe Photoshop........................................................
2.8 Literatur Sejenis ....................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................................
3.1 Metode Pengumpulan Data....................................................
3.1.1 Studi Lapangan...........................................................
3.1.2 Studi Pustaka...............................................................
3.1.3 Studi Literatur Sejenis ................................................
3.2 Metode Pengembangan Sistem...............................................
3.2.1 System Initiation..........................................................
3.2.2 Analisis Sistem............................................................
3.2.3 Perancangan Sistem....................................................
3.2.4 Implementasi Sistem...................................................
42
42
43
43
46
47
47
47
48
50
52
53
56
56
56
58
58
59
60
60
60
62
xi
3.3 Kerangka Berfikir ..................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………...………………………….
4.1 Sistem Initiation......................................................................
4.1.1 Identifikasi Masalah....................................................
4.1.2 Lingkup Sistem...........................................................
4.1.3 Tujuan.........................................................................
4.1.4 Jadwal.........................................................................
4.2 Analisa Sistem........................................................................
4.2.1 Gambaran Umum........................................................
4.2.1.1 Profil Perusahaan...........................................
4.2.1.2 Visi dan Misi.................................................
4.2.1.3 Struktur Organisasi......................................
4.2.2 Analisis Perbandingan Literatur Sejenis ....................
4.2.3 Sistem yang Sedang Berjalan ....................................
4.3 Sistem Design……………………………………………….
4.3.1 Perancangan Proses Bisnis Sistem Usulan.................
4.3.2 Use Case Model Diagram Sistem Usulan..................
4.3.2.1 Use Case Model Diagram...............................
4.3.2.2 Identifikasi Karyawan Teknisi........................
4.3.2.3 Identifikasi Use Case………………………..
4.3.2.4 Narasi Use Case..............................................
4.3.3 Activity Diagram.........................................................
65
67
67
67
69
70
70
70
70
70
74
75
75
77
86
86
91
92
93
93
95
115
xii
4.3.4 Class Diagram ...........................................................
4.3.5 Sequence Diagram ....................................................
4.3.6 Statechart Diagram ....................................................
4.3.7 Spesifikasi Database ..................................................
4.3.8 Perancangan Antar Muka...........................................
4.4 System Implementation...........................................................
4.4.1 Pembuatan Sistem.......................................................
4.4.2 Pengujian Sistem........................................................
BAB V PENUTUP.........................................................................................
5.1 Kesimpulan.............................................................................
5.2 Saran.......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................
131
137
143
150
159
166
166
166
172
172
173
174
xxviii
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Pengembangan dengan Strategi Waterfall..................................
Gambar 2.1 Siklus Informasi..........................................................................
Gambar 2.2 Skema Sistem Informasi.............................................................
Gambar 2.3 Jaringan Komputer......................................................................
Gambar 2.4 Local Area Network (LAN).........................................................
Gambar 2.5 Topologi Bus...............................................................................
Gambar 2.6 Jenjang Data................................................................................
Gambar 2.7 Cara Kerja Browser.....................................................................
Gambar 2.8 Tampilan Area Kerja Adobe Photoshop ........…………………
Gambar 3.1 Pengembangan dengan Strategi Waterfall..................................
Gambar 3.2 Kerangka Berfikir ......................................................................
Gambar 4.1 Logo Perusahaan ........................................................................
Gambar 4.2 Struktur Organisasi............................................…....................
Gambar 4.3 Use Case Model Diagram Sistem Informasi Pergudangan yang
Berjalan........................................................................................
Gambar 4.4 Use Case Model Diagram Sistem Informasi Pergudangan yang
Diajukan.......................................................................................
Gambar 4.5 Activity Diagram dari Use Case Input SPK……........................
Gambar 4.6 Activity Diagram dari Use Case Input Booking……………….
Gambar 4.7 Activity Diagram dari Use Case Cetak SPK…………………...
Gambar 4.8 Activity Diagram dari Use Case Validasi Booking……………
Gambar 4.9 Activity Diagram dari Use Case Menyerahkan SPK………......
9
15
18
19
24
26
44
48
52
65
66
74
75
81
92
115
116
116
117
117
xiv
Gambar 4.10 Activity Diagram dari Use Case Input Peminjaman….............
Gambar 4.11 Activity Diagram dari Use Case Pengembalian Peralatan........
Gambar 4.12 Activity Diagram dari Use Case Pengembalian Peralatan........
Gambar 4.13 Activity Diagram dari Use Case Blacklist ................................
Gambar 4.14 Activity Diagram dari Use Case Input Data Request …..…….
Gambar 4.15 Activity Diagram dari Use Case Cetak Data Request ..............
Gambar 4.16 Activity Diagram dari Use Case Validasi Data Request...........
Gambar 4.17 Activity Diagram dari Use Case Pengadaan Peralatan……….
Gambar 4.18 Activity Diagram dari Use Case Input Data Hasil Request…..
Gambar 4.19 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan SPK………...
Gambar 4.20 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan Stok Peralatan
Gambar 4.21 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan Peminjaman...
Gambar 4.22 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan Data Request..
Gambar 4.23 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan SPK ……......
Gambar 4.24 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Stok
Peralatan....................................................................................
Gambar 4.25 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Peminjaman..
Gambar 4.26 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Data Request
Gambar 4.27 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Jenis….....
Gambar 4.28 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Alat….......
Gambar 4.29 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Jenis SPK
Gambar 4.30 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Karyawan
Gambar 4.31 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data User……..
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
128
128
129
130
xv
Gambar 4.32 Class Diagram..........................................................................
Gambar 4.33 Sequence Diagram dari Use Case Atur Data Jenis Peralatan...
Gambar 4.34 Sequence Diagram dari Use Case Atur Data Alat....................
Gambar 4.35 Sequence Diagram dari Use Case Atur Data User...................
Gambar 4.36 Sequence Diagram dari Use Case Buat Data Request .............
Gambar 4.37 Sequence Diagram dari Use Case Validasi Data Request .......
Gambar 4.38 Sequence Diagram dari Use Case Input Pengadaan Data
Request ......................................................................................
Gambar 4.39 Sequence Diagram dari Use Case Input Peminjaman .............
Gambar 4.40 Sequence Diagram dari Use Case Cetak Laporan Stok
Peralatan....................................................................................
Gambar 4.41 Sequence Diagram dari Use Case Pengembalian Peralatan.....
Gambar 4.42 Sequence Diagram dari Use Case Cetak Laporan
Peminjaman ..............................................................................
Gambar 4.43 Statechart Diagram dari Log in yang Diajukan .......................
Gambar 4.44 Statechart Diagram dari Input SPK yang Diajukan ................
Gambar 4.45 Statechart Diagram dari Input Booking yang Diajukan...........
Gambar 4.46 Statechart Diagram dari Validasi Booking yang Diajukan .....
Gambar 4.47 Statechart Diagram dari Input Peminjaman yang Diajukan.....
Gambar 4.48 Statechart Diagram dari Input Pengembalian yang Diajukan..
Gambar 4.49 Statechart Diagram dari Input Data Request yang Diajukan...
Gambar 4.50 Statechart Diagram dari Cetak Data Request yang Diajukan...
Gambar 4.51 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data Jenis yang
136
137
137
138
139
139
140
141
141
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
xvi
Diajukan ...................................................................................
Gambar 4.52 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data Alat yang
Diajukan ...................................................................................
Gambar 4.53 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data SPK yang
Diajukan ...................................................................................
Gambar 4.54 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data KT yang Diajukan
Gambar 4.55 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data User yang
Diajukan ...................................................................................
Gambar 4.56 Physical Database Schema Sistem Informasi Pergudangan
yang Diajukan...........................................................................
Gambar 4.57 Halaman Data Setting untuk data Jenis.....................................
Gambar 4.58 Halaman Data Setting untuk Data Alat.....................................
Gambar 4.59 Halaman Data Setting untuk Jenis SPK....................................
Gambar 4.60 Halaman Data Karyawan..........................................................
Gambar 4.61 Halaman Input Data Karyawan.................................................
Gambar 4.62 Halaman Input Data User.........................................................
Gambar 4.63 Halaman Input Data SPK……………………..........................
Gambar 4.64 Halaman Input Data Peminjaman……….……………………
Gambar 4.65 Halaman Cetak Laporan….……………………………...........
Gambar 4.66 Halaman Input Booking…..………………………………......
Gambar 4.67 Halaman Input Data Request ………………………………....
Gambar 4.68 Tampilan Depan Halaman Program ……………………….....
Gambar 4.69 Tampilan Data Setting untuk Data Jenis……………………...
147
148
148
149
149
150
159
159
159
160
160
160
161
161
161
162
162
163
163
xvii
Gambar 4.70 Tampilan Input Data User ……………………………………
Gambar 4.71 Tampilan Input Data Karyawan ……………………………..
Gambar 4.72 Tampilan Input Data SPK…………………………………….
Gambar 4.73 Tampilan Input Peminjaman dan Pengembalian ……………
Gambar 4.74 Tampilan Gambar Cetak laporan……………………………..
Gambar 4.75 Tampilan Input Data Booking………………………………...
Gambar 4.76 Tampilan Input Data Request…………………………………
163
164
164
164
165
165
165
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 3.1
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Tabel 4.12
Tabel 4.13
Korelasi antara General Problem-Solving dan Proses
Pengembangan Sistem ……………………………...……...
Hasil Literatur Sejenis…….…………………………..........
Korelasi antara General Problem-Solving dan Proses
Pengembangan Sistem …………………………………......
Hasil Literatur Sejenis ..........................................................
Daftar Actor Sistem Informasi Pergudangan yang Berjalan
Data Use Case Sistem Informasi Pergudangan yang
Sedang Berjalan ....................................................................
Daftar Actor Sistem Informasi Pergudangan yang
Diajukan……........................................................................
Daftar Use Case Sistem Informasi Pergudangan yang
Diajukan................................................................................
Narasi dari Use Case Input SPK…………….......................
Narasi dari Use Case Input Booking ....................................
Narasi dari Use Case Cetak SPK..........................................
Narasi dari Use Case Validasi Booking................................
Narasi dari Use Case Menyerahkan SPK..............................
Narasi dari Use Case Input Peminjaman...............................
Narasi dari Use Case Input Pengembalian Peralatan............
Narasi dari Use Case Pengembalian Peralatan.....................
34
54
59
75
80
82
93
93
95
96
97
97
98
99
100
101
xix
Tabel 4.14
Tabel 4.15
Tabel 4.16
Tabel 4.17
Tabel 4.18
Tabel 4.19
Tabel 4.20
Tabel 4.21
Tabel 4.22
Tabel 4.23
Tabel 4.24
Tabel 4.25
Tabel 4.26
Tabel 4.27
Tabel 4.28
Tabel 4.29
Tabel 4.30
Tabel 4.31
Tabel 4.32
Tabel 4.33
Tabel 4.34
Tabel 4.35
Tabel 4.36
Narasi dari Use Case Blacklist..............................................
Narasi dari Use Case Input Data Request..............................
Narasi dari Use Case Cetak Data Request.............................
Narasi dari Use Case Validasi Data Request.........................
Narasi dari Use Case Melakukan Pengadaan Peralatan .......
Narasi dari Use Case Input Data Hasil Request....................
Narasi dari Use Case Lihat laporan SPK..............................
Narasi dari Use Case Lihat Laporan Stok Peralatan.............
Narasi dari Use Case Lihat Laporan Peminjaman................
Narasi dari Use Case Lihat Laporan Data Request...............
Narasi dari Use Case Cetak Laporan SPK............................
Narasi dari Use Case Cetak Laporan Stok Peralatan............
Narasi dari Use Case Cetak Laporan Peminjaman................
Narasi dari Use Case Cetak Laporan Data Request..............
Narasi dari Use Case Pengelolaan Data Jenis ......................
Narasi dari Use Case Pengelolaan Data Alat........................
Narasi dari Use Case Pengelolaan Data Jenis SPK...............
Narasi dari Use Case Pengelolaan Data Karyawan...............
Narasi dari Use Case Pengelolaan Data User.......................
Narasi dari Use Case Super User..........................................
Daftar Potential Object..........................................................
Daftar Analisa Potential Object............................................
Daftar Object.........................................................................
102
102
103
104
104
105
105
106
107
101
108
109
109
110
110
111
112
113
113
114
131
132
135
xx
Tabel 4.37
Tabel 4.38
Tabel 4.39
Tabel 4.40
Tabel 4.41
Tabel 4.42
Tabel 4.43
Tabel 4.44
Tabel 4.45
Tabel 4.46
Tabel 4.47
Tabel 4.48
Tabel 4.49
Tabel 4.50
Tabel 4.51
Tabel Booking .......................................................................
Tabel Alat..............................................................................
Karyawan Teknisi..................................................................
Tabel Bagian Operasional.....................................................
Tabel Jenis SPK.....................................................................
Tabel Blacklist.......................................................................
Tabel Peminjaman.................................................................
Tabel User ............................................................................
Tabel Pengembalian..............................................................
Tabel Data Request...............................................................
Tabel Administrator..............................................................
Tabel CRUD Matrix Sistem Informasi Pergudangan yang
Diajukan................................................................................
Tabel Testing Account Bagian Pergudangan........................
Tabel Testing Account KaBag. Pergudangan ……………...
Tabel Testing Account Administrator………………………
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
166
168
168
xxi
DAFTAR SIMBOL
SIMBOL USE-CASE MODEL DIAGRAMS
(Jeffrey L. Whitten, 2004: 272-276)
Simbol Arti
Actor
Use case
Association
Extends
Uses (includes)
Depends on
Inheritance
Actor1
-End1
*
-End2
*
«extends»
«uses»
«inherits»
«uses»<<depends on>>
xxii
SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
(Jeffrey L. Whitten, 2004: 450-454)
Simbol Arti
Activity
Initiate Activities
Start of the Process
Termination of the Process
Synchronization Bar
Decision Activity
xxiii
SIMBOL CLASS DIAGRAM
(Jeffrey L. Whitten, 2004: 434-439)
Simbol Arti
Class
Ket:
1 class name
2 attributes
3 behaviors
Association
Agregation
Generalization
-End1
*
-End2
*
-End1
1
-End2
*
Class 1
2
3
xxiv
SIMBOL OBJECT/CLASS ASSOCIATIONS AND MULTIPLICITY
(Jeffrey L. Whitten, 2004: 437)
Simbol Arti
Pasti satu
Nol atau satu
Nol atau lebih
Satu atau lebih
Specific range
Class1 Class2
1
Class3 Class4
Class1 Class2
0..1
Class1 Class2
0..*
Class3 Class4
*
Class1 Class2
1..*
Class1 Class2
7..9
xxv
SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
(Jeffrey L. Whitten, 2004: 702-704)
Simbol Arti
Object
Lifeline
Messages
Behaviors (operations)
xxvi
SIMBOL STATECHART DIAGRAM
(Jeffrey L. Whitten, 2004: 700-703)
Simbol Arti
State
Transition Paths
Initial State
Final State
xxvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian dari Perusahaan ………………………..
Lampiran 2 Data Hasil Quesioner…………………………………………………
Lampiran 3 Data Hasil Observasi………………………………………………….
Lampiran 4 Data Hasil Wawancara I……………………………………………..
Lampiran 5 Data Hasil Wawancara II ……………………………………….
Lampiran 6 Schedule Penelitian dan Perancangan Sistem …………………….…
Lampiran 7 Source Code Program untuk Aplikasi …………………….………
xxviii
xxix
xxxvi
xxxvii
xl
xliii
xliv
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Interkoneksi Persada merupakan perusahaan yang berbentuk total
partner and technical support solution yang berarti PT. Interkoneksi Persada
merupakan sebuah perusahaan yang berbasiskan dalam kegiatan di bidang jasa
telekomunikasi, terutama jasa instalasi antenna dan berbagai pekerjaan yang
berhubungan dengan VSAT, Radio Link, Wireless dan Wireline. Adapun gudang
PT. Interkoneksi Persada ini berisikan peralatan-peralatan yang digunakan sebagai
media atau alat-alat kelengkapan untuk pengoperasian kerja pada teknik. Dalam
hal ini, pengolahan data peralatan di luar dari data peralatan inventaris kantor
seperti perlengkapan ataupun peralatan kantor.
Saat ini, dalam manajemen data peralatan di PT. Interkoneksi Persada sudah
terkomputerisasi dalam penanganan alur transaksi peralatan masuk dan peralatan
keluar. Namun aplikasi tersebut masih memiliki kekurangan yaitu aplikasi yang
hanya bisa digunakan oleh satu komputer saja (stand alone) dan standar office
tanpa ada database dan tersistem dengan baik, sedangkan kebutuhan perusahaan
yang juga semakin meningkat yaitu membutuhkan sistem yang mudah diakses
oleh para pengguna berikut databasenya. Tidak tersedianya laporan periodik,
sehingga pihak Pergudangan sulit dalam menangani stok peralatan, sulit
memprediksi jumlah peralatan yang akan digunakan ke depannya. Dan juga masih
kurang lengkapnya fasilitas laporan yang disediakan oleh aplikasi yang sedang
2
berjalan saat ini, sedangkan seiring bertambahnya kebutuhan perusahaan maka
dibutuhkan pula seperti laporan per peralatan, laporan per periode dan lain-lain
untuk mempermudah pihak manajemen demi memperoleh informasi dalam
pengambilan keputusan.
Oleh karenanya, diperlukan suatu konsep pengolahan data peralatan secara
terkomputerisasi lengkap dengan berbagai fitur agenda dan laporan yang
disediakan sesuai dengan kebutuhan pihak manajemen dalam bentuk jaringan
sehingga berbagai kesulitan yang berhubungan dengan pengolahan data peralatan
dapat diatasi, maka proses pengolahan data peralatan dapat berjalan lebih efektif
dan efisien. (Muhasan, 2008)
Berdasarkan penelitian tentang Perancangan Sistem Informasi Persediaan
Barang Berbasis Web pada Program Non Reguler Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (Syamsul T, 2008) peneliti
tertarik untuk mengembangkannya menjadi aplikasi yang lebih implementatif lagi
sesuai kebutuhan untuk diterapkan di Bagian Pergudangan PT. Interkoneksi
Persada. Sistem persediaan barang yang sudah berjalan yang dirancang oleh
saudara Teuku Syamsul Ramadhan, S.Kom saat ini belum bisa menjadi solusi
alternatif untuk manajemen persediaan barang karena belum mencakup lokasi dan
pendistribusian peralatan yang telah dikeluarkan, belum adanya klasifikasi kode
barang, serta informasi tentang keadaan barang keluar sehingga menyulitkan
karyawan dalam pembuatan laporan karena aplikasi yang kurang efektif dan
terintegrasi. Sedangkan pada bagian Umum FST UIN proses Persediaan yang
berjalan mulai dari pendataan, sampai ke penempatan barang masih dilakukan
3
secara manual dan belum terintegrasi. Hal ini yang menyebabkan aplikasi dari
saudara Teuku Syamsul Ramadhan menjadi referensi dalam merancang
pengembangan system informasi pergudangan pada bagian pergudangan PT.
Interkoneksi Persada.
Salah satu alasan suatu sistem informasi perlu diganti atau perlu
dikembangkan adalah adanya permasalahan yang dijumpai pada sistem yang
lama. Permasalahan pada sistem yang lama bisa berarti pencatatan data yang tidak
akurat, informasi yang sering terlambat atau sukar diperoleh saat dibutuhkan
(Nugroho, 2005).
Banyak perusahaan yang manajemen data peralatannya sudah terintegrasi
dalam suatu sistem sehingga perusahaan tersebut mampu bersaing untuk
menghadapi dunia global. Dalam hal ini, pengolahan data peralatan yang terdapat
di gudang sangat membutuhkan sistem yang dapat menjadi solusi bagi semua
permasalahan yang sering terjadi, dengan sistem ini peneliti berharap semua
permasalahan dapat diatasi dan kinerja perusahaan dalam kegiatan ini dapat
berjalan dengan lancar, efektif, efisien, tepat dan akurat. (Mcleod, 1996)
Berdasarkan uraian tersebut selaku peneliti, tertarik memilih untuk
Mengembangkan Sistem Informasi Pergudangan berbasis jaringan ini dengan
PHP versi 5.2.2 untuk bahasa pemrograman dan MySQL versi 5.0.41 untuk
database-nya di PT. Interkoneksi Persada untuk dapat memberi solusi bagaimana
sistem informasi dapat dikelola dengan baik. Oleh karena itu sesuai dengan
permasalahan dan kebutuhan terhadap pengolahan data peralatan inilah peneliti
4
mengambil judul: “Pengembangan Sistem Informasi Pergudangan Berbasis
Jaringan pada PT. Interkoneksi Persada”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka peneliti dapat
merumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah:
1. Merancang Sistem Informasi Pergudangan berbasis jaringan untuk
mengefektifkan dan mengefisienkan kinerja Karyawan Teknisi (KT)
dan karyawan Bagian Pergudangan dalam memproses booking, SPK,
peminjaman dan pengembalian serta pelaporan peralatan.
2. Merancang Sistem Informasi Pergudangan berbasis jaringan untuk
membantu pihak manajemen yaitu Kepala Bidang Pergudangan, dan
Kepala Bidang Operasional dalam pengelolaan data peralatan dan
hasil pelaporan.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan pengamatan pada sistem yang sedang berjalan, maka
permasalahan dibatasi pada:
1. Pengembangan Sistem Informasi Pergudangan PT. Interkoneksi
Persada dengan berbasis jaringan.
2. Bidang garapan pengembangan dikhususkan pada penanganan dan
pengelolaan data peralatan yang berada di ruang lingkup kerja bidang
Pergudangan, seperti booking, peminjaman, pengembalian dan
5
laporan karena dalam menangani pengolahan data peralatan di gudang
butuh pengolahan yang optimal untuk mencapai data yang akurat
dalam menangani berbagai macam transaksi yang ada di gudang.
3. Peneliti juga tidak akan membahas komunikasi serta keamanan data.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari diadakannya penelitian dan pengembangan sistem ini adalah:
1. Mengembangkan Sistem Informasi Pergudangan yang masih berbasis
stand alone standar office tanpa database ini menjadi sistem yang
berbasiskan jaringan, sehingga memudahkan user dalam mengakses
aplikasi ini.
2. Membuat klasifikasi peralatan, memudahkan pendokumentasian,
mengontrol siklus data peralatan, proses pengolahan data peralatan,
pendistribusian dan penyimpanan data peralatan.
3. Membuat aplikasi sistem yang user friendly sehingga dapat dengan
mudah digunakan Bagian Pergudangan dalam hal mengolah data.
4. Membuat laporan yang dapat digunakan Bagian Pergudangan baik
laporan peralatan secara cepat dan akurat dalam bentuk Digital
Document (PDF) dengan periode bulanan.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapat dari penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:
6
1. Bagi Peneliti
a. Untuk memenuhi salah satu syarat di dalam menyelesaikan
jenjang pendidikan Strata Satu pada Fakultas Sains dan
Teknologi program studi Sistem Informasi.
b. Menambah wawasan peneliti di dalam mengembangkan suatu
aplikasi sistem Pergudangan khususnya dalam manajemen data
peralatan pada PT. Interkoneksi Persada.
2 Bagi PT. Interkoneksi Persada
a. Membantu perusahaan dalam mengontrol sistem informasi
manajemen data peralatan serta membantu pihak manajemen
dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan yang lebih tepat dan akurat.
b. Memudahkan pihak Pergudangan dalam menangani dan
memprediksi jumlah peralatan yang harus tersedia setiap
harinya, sehingga kelancaran kegiatan ini dapat berjalan dengan
semestinya, serta memudahkan para karyawan dalam
menjalankan aplikasi pengolahan data peralatan ini dalam
mensukseskan kegiatan pengorganisiran dan pengolahan
peralatan.
c. Mendukung penyediaan informasi yang cepat, tepat dan akurat
mengenai data-data informasi tentang manajemen data peralatan
kepada karyawan yang terkait serta meningkatkan kelancaran
kinerja kegiatan yang lebih optimal ke depannya.
7
Semoga penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi pihak lain atau pembaca
sebagai media informasi khususnya bagi pembaca yang memiliki minat dan
kepentingan yang sama.
1.6 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Metode Pengumpulan Data
Di dalam menyusun skripsi ini, peneliti berusaha mendapatkan serta
mengumpulkan data yang lengkap guna menyusun karya ilmiah ini. Untuk
mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan dengan metode
tertentu sesuai dengan tujuannya. Adapun metode yang peneliti gunakan
dalam mendapatkan data-data adalah sebagai berikut :
a. Studi Lapangan
Dalam hal ini penelitian dilakukan di lapangan untuk
memperoleh informasi serta data yang diperlukan. Adapun teknik
yang ditempuh adalah :
1) Observasi/ Pengamatan
Pengumpulan data dan informasi dengan cara meninjau
dan melakukan pengamatan secara langsung terhadap suatu
kegiatan yang sedang dilakukan oleh karyawan teknisi, bagian
operasional dan bagian pergudangan PT. Interkoneksi Perasada,
sehingga dapat diadakan evaluasi dari sudut tertentu yang
mendukung kebenaran.
8
2) Wawancara
Wawancara langsung pada karyawan yang bertugas pada
bagian gudang PT. Interkoneksi Persada untuk mendapatkan
informasi dan data beserta keterangan-keterangan yang
dibutuhkan sehingga peneliti dapat mencatat hal-hal yang
penting dan perlu dijadikan sebagai bahan dalam penelitian
skripsi ini.
3) Kuesioner
Melakukan kegiatan kuisioner dengan memberikan daftar
yang berisi pertanyaan untuk mendapat data-data terkait topik
penelitian meliputi permasalahan sistem berjalan dan kebutuhan
pengembangan sistem sebagai pelengkap data dari hasil
wawancara dan observasi.
b. Studi Pustaka
Pengumpulan data dengan cara mengambil dari sumber-sumber
media cetak maupun elektronik yang dapat dijadikan acuan
pembahasan masalah, serta beberapa sumber dari jurnal, dan buku-
buku referensi.
c. Studi Lileratur Sejenis
Pengumpulan data dengan cara mengambil perbandingan dari
skripsi-skripsi sebelumnya yang satu tema atau literatur yang
berkaitan dengan tema penelitian.
9
2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang peneliti gunakan untuk
mengembangkan sistem ini yaitu metodologi pengembangan dengan strategi
waterfall menggunakan pemodelan berorientasi objek, di antaranya
(Whitten, 2007):
Gambar 1.1 Pengembangan dengan strategi waterfall
(Sumber: Whitten, 2004)
a. System initiation, yaitu mengidentifikasi masalah yang dihadapi
dan membuat rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut.
b. System analysis, yaitu membuat analisa dan memahami Sistem
Pergudangan yang sedang berjalan, mulai sistem kerja
Karyawan Teknisi dalam booking, menjalankan Surat Perintah
Kerja (SPK), sampai pengembalian peralatan
results in
complete
system
initiation
complete
system
analysis
complete
system
design
complete
system
implementatio
n
the entire
information
system
10
c. System design, yaitu mengidentifikasi solusi yang terbaik.
Kemudian membuat desain proses bisnis dan desain
pemrograman untuk data-data yang telah didapatkan dan
dimodelkan dalam arsitektur sistem informasi pendaftaran
berbasis web. Tools yang akan digunakan dalam pemodelan
sistem adalah UML (Unified Modeling Language).
d. System implementation, yaitu membuat sistem informasi dengan
software pendukung. Software yang digunakan adalah XAMPP
versi 1.6.2 yang mencakup: Apache versi 2.2.4 untuk web
server, PHP versi 5.2.2 untuk bahasa pemrograman dan MySQL
versi 5.0.41 untuk database-nya. Selain itu, peneliti juga
menggunakan Edit Plus 2 sebagai software editor dan Adobe
Photoshop 7.0 untuk mengolah gambar. Kemudian menguji
sistem informasi yang telah dibuat.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penelitian dalam penelitian skripsi ini disusun dalam lima bab
dimana masing-masing bab saling berhubungan. Adapun peneliti membagi skripsi
ini menjadi beberapa bab yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi pendahuluan yang terdiri atas latar belakang,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, metode penelitian, dan sistematika penelitian.
11
BAB II LANDASAN TEORI
Bab menguraikan teori yang dapat digunakan ataupun diterapkan
dalam penelitian skripsi ini, yaitu, Konsep Dasar Sistem Informasi,
Konsep Dasar Jaringan Komputer, Konsep Dasar Sistem Informasi
Pergudangan, Pengembangan Sistem, UML dan perangkat Lunak
Penunjang (PHP, MySQL, Browser dan Adobe Potoshop).
BAB III METODE PENELITIAN
Pada Bab ini diuraikan tentang metode yang digunakan peneliti
dalam menyusun skripsi ini, seperti metode pengumpulan data dan
metode perancangan pengembangan sistem.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan inti dari penyusunan pengembangan Sistem
Informasi Pergudangan berbasis jaringan pada PT. Interkoneksi
Persada, seperti gambaran umum perusahaan, analisis sistem yang
sedang berjalan dan pengembangan sistem yang baru dengan
membuat pengembangan aplikasi sistem informasi Pergudangan
berbasis jaringan.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir dari skripsi, yang terdiri atas
kesimpulan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Selain itu,
peneliti memberikan saran-saran yang bermanfaat untuk kemajuan
perusahaan.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.1.1 Pengertian Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem
(Jogiyanto, 2005), yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang
menekankan pada komponen atau elemennya.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan
sistem sebagai berikut: ” Sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”. (Gerald, 1991)
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen atau
elemennya mendefinisikan sistem sebagai berikut:
a. Sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi
bersama untuk mencapai beberapa sasaran. (Davis, 2005)
b. Sistem sebagai suatu komponen atau variabel yang terorganisir, saling
berinteraksi, saling bergantung, satu sama lain dan terpadu. (Lucas,
2008)
c. Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud
yang sama untuk mencapai suatu tujuan. (McLeod, 2006)
13
d. Sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan
maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. (Murdick,
2004)
1. Karakteristik Sistem
Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu,
yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem
(boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung
(interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process)
dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).
2. Klasifikasi Sistem
Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut
pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Sistem abstrak dan Sistem fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau
ide-ide yang tidak tampak secara fisik, dan sistem fisik
merupakan sistem yang ada secara fisik.
b) Sistem alamiah dan Sistem buatan manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses
alam, tidak dibuat manusia, dan sistem buatan manusia
melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.
14
c) Sistem tertentu dan Sistem tak tentu
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah
dapat diprediksi, dan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi
pada masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung
unsur probabilitas.
d) Sistem tertutup dan Sistem terbuka
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan
dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya, dan sistem
terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh
dengan lingkungan luarnya.
2.1.2 Pengertian Informasi
1. Data versus informasi
Data adalah penggambaran dari sesuatu, kejadian, aktivitas, dan
transaksi yang direkam, diklasifikasi, dan disimpan, tetapi tidak diolah
untuk tujuan tertentu. Data dapat berbentuk numerik, alfanumerik, gambar,
atau suara. Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga didapatkan
maksud dan nilai untuk penerima. (Turban, 2004)
Data adalah deskripsi dari sesuatu atau kejadian yang kita hadapi (the
description of things and events that we face), (Ladjamudin, 2005). Definisi
data yang lain adalah data merupakan kenyataan yang menggambarkan
suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kesatuan nyata adalah berupa
15
suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan
terjadi. Untuk pengambilan keputusan bagi manajemen, maka faktor-faktor
tersebut harus diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi.
Gordon B. Davis (2005) mendefinisikan informasi sebagai data yang
telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi
penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan
datang. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di
dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.
2. Siklus informasi
Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya,
perlu dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam
menghasilkan informasi.
Gambar 2.1 Siklus Informasi (Jogiyanto, 2005)
3. Kualitas informasi
Menurut John Burch dan Gary Grudnitski (Jogiyanto, 2005), agar
informasi dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus memenuhi
kriteria sebagai berikut:
a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan
dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi
Input
(Data)
Proses
(Pengolahan Data)
Output
(Informasi)
16
harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat
karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi
kemungkinan banyak terjadi ganguan (noise) yang dapat
merubah atau merusak informasi tersebut.
b. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada
penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang
tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan
landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan
keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal.
c. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang, satu
dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai
sebab-sebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan
perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan jika
ditujukan pada ahli teknik perusahaan.
4. Nilai informasi
Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih
efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar
informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang,
tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukurannya dapat menggunakan
analisis cost effectiveness atau cost benefit.
17
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi
Definisi sistem informasi yaitu: sistem informasi adalah suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan. (Jogiyanto, 2005).
Sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyajikan, menganalisa,
dan mendistribusikan informasi untuk tujuan tertentu (Turban, 2004). Seperti
sistem lain, sistem informasi meliputi input (data, instruksi) dan output (laporan,
kalkulasi). Sistem informasi memproses input menggunakan teknologi seperti
komputer dan menghasilkan output yang dikirim ke user atau sistem lain melalui
jaringan elektronik. Mekanisme feedback mengontrol operasi yang ada. Seperti
sistem lain, sistem informasi juga terdiri dari people, prosedur, dan fasilitas fisik
yang dioperasikan dalam environment.
Menurut Whitten (2004), sistem informasi merupakan pengaturan orang,
data, proses dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan,
memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang
diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi.
18
Gambar 2.2 Skema Sistem Informasi (Whitten, 2004)
Komponen dasar sistem informasi:
a. Hardware, yaitu devices seperti processor, monitor, keyboard, dan
printer.
b. Software, yaitu program yang menggunakan hardware untuk
memproses data.
c. Database, yaitu kumpulan dari file, tabel, relasi, dan sebagainya, yang
menyimpan dan mengasosiasikan data.
d. Network, sistem koneksi yang mengijinkan sharing resources oleh
komputer yang berbeda.
e. Procedures, yaitu instruksi yang menjelaskan bagaimana
mengkombinasikan komponen-komponen sebelumnya dalam
memproses informasi dan menghasilkam output yang diinginkan.
f. People, yaitu orang yang bekerja dengan sistem, berhadapan dengan
sistem, atau menggunakan output sistem.
Feedback
Inputs
Bussiness Problems :
Data
Information
Instructions
Opportunities
Processing
Programs
People
Equipment
Storage
Outputs
Solutions :
Reports
Graphics
Calculations
Voices
Tactics
Control
Decision Makers
Auto-Control
19
2.2 Konsep Dasar Jaringan Komputer
2.2.1 Definisi Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang saling
berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi
melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-
program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, hard disk, dan
sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan
sejumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri atas
lebih satu komputer yang saling berhubungan (Kristanto, 2003)
Yang disebut jaringan komputer (computer network) atau sering disingkat
jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau
lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data. Dalam
prakteknya, jaringan komputer memungkinkan untuk melakukan berbagi
perangkat lunak, perangkat keras, dan bahkan berbagi kekuatan pemrosesan
(Kadir, 2003). Contoh jaringan komputer diperlihatkan pada Gambar2.3.
CD-ROM Drive
Scanner
Hard Disk
Modem
Printer
Gambar 2.3 Jaringan Memungkinkan Berbagi Data (Kadir, 2003)
20
2.2.2 Tujuan Dibangunnya Jaringan Komputer
Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi
secara tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmitter) menuju
ke sisi penerima (receiver) melalui media komunikasi (Kristanto, 2003).
2.2.3 Manfaat Jaringan Komputer
Manfaat jaringan komputer bagi manusia dapat dikelompokkan pada
jaringan untuk perusahaan, jaringan untuk umum, dan masalah sosial jaringan
(Kristanto, 2003).
1. Jaringan Untuk Perusahaan atau Organisasi
Dalam membangun jaringan komputer di perusahaan atau organisasi,
ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dalam hal-hal resource
sharing, reliabilitas tinggi, lebih ekonomis, skalabilitas, dan media
komunikasi (Kristanto, 2003).
a. Resource Sharing
Bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya data dapat
digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh
oleh lokasi resource dan pemakai. Jadi Resource Sharing adalah suatu
usaha untuk menghilangkan kendala jarak.
b. Reliabilitas Tinggi
Yaitu adanya sumber-sumber alternatif pengganti jika terjadi
masalah pada salah satu perangkat dalam jaringan, artinya karena
21
perangkat yang digunakan lebih dari satu jika salah satu perangkat
mengalami masalah, maka perangkat yang lain dapat
menggantikannya.
c. Lebih Ekonomis
Komputer kecil memiliki rasio harga atau kinerja yang lebih
baik dibanding dengan komputer besar. Komputer mainframe
memiliki kecepatan kurang lebih sepuluh kali lipat kecepatan
komputer pribadi, akan tetapi harga mainframe seribu kalinya lebih
mahal. Dengan selisih rasio harga/kinerja yang cukup besar ini
menyebabkan perancang sistem memilih membangun sistem yang
terdiri komputer-komputer pribadi dibanding menggunakan
mainframe.
d. Skalabilitas
Yaitu kemampuan untuk meningkatkan kinerja sistem secara
berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan dengan hanya
menambahkan sejumlah prosesor. Sebuah jaringan komputer mampu
bertindak sebagai media komunikasi yang baik bagi para pegawai
yang terpisah jauh. Dengan menggunakan jaringan, dua orang atau
lebih yang tinggal berjauhan akan lebih mudah bekerja sama dalam
menyusun laporan.
22
2 Jaringan Untuk Umum
Terdapat tiga hal pokok yang menjadi daya tarik jaringan komputer
pada perorangan yaitu: (Kristanto, 2003)
a. Akses ke informasi yang berada di tempat yang jauh.
Seperti teknologi internet yaitu dapat mendownload berita-berita
di koran, dan juga dapat melakukan pemesanan suatu produk melalui
internet dengan fasilitas electronic commerce (e-commerce).
b. Komunikasi orang-ke-orang
Dengan internet kita bisa melakukan komunikasi dengan banyak
orang melalui fasilitas electronic mail (e-mail), dan juga
memungkinkan terjadinya komunikasi jarak jauh tanpa delay dengan
menggunakan teknologi Video conference.
c. Hiburan Interaktif
Seperti fasilitas video on demand merupakan daya tarik dari
jaringan komputer, di mana kita dapat memilih film atau acara televisi
dari negara mana saja dan kemudian ditampilkan di layar monitor kita.
3 Masalah Sosial Jaringan
Penggunaan jaringan oleh masyarakat luas akan menyebabkan
masalah-masalah sosial, etika, dan politik. Internet telah masuk ke segala
penjuru kehidupan masyarakat, semua orang dapat memanfaatkannya tanpa
memandang status sosial, usia, jenis kelamin (Kristanto, 2003).
23
2.2.4 Macam Jaringan Komputer
Dalam mempelajari macam-macam jaringan komputer terdapat dua
klasifikasi yang sangat penting yaitu teknologi transmisi dan jarak (Kristanto,
2003). Secara garis besar, terdapat dua jenis teknologi transmisi yaitu: (Kristanto,
2003)
1. Jaringan broadcast
Memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh
semua mesin yang ada pada jaringan. Pesan-pesan berukuran kecil, disebut
paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin akan diterima oleh mesin-mesin
lainnya. Pada umumnya jaringan yang lebih kecil dan terlokalisasi secara
geografis cenderung memakai broadcasting.
2. Jaringan point-to-point
Terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin.
Untuk mengirim paket dari sumber ke suatu tujuan, sebuah paket pada
jaringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin
perantara. Seringkali harus melalui banyak route yang mungkin berbeda
jaraknya. Karena itu algoritma route memegang peranan penting pada
jaringan point-to-point. Berbeda dengan jaringan broadcast, jaringan point-
to-point ini digunakan untuk jaringan yang lebih besar.
Kriteria alternatif untuk mengklasifikasikan jaringan adalah
didasarkan pada jaraknya yang dibagi menjadi beberapa klasifikasi yaitu:
(Kristanto, 2003)
24
a. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di
dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa
kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan
komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan
atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya
printer, scanner) dan saling bertukar informasi.
LAN
Workstation
IBM CompatibleLaser Printer
Workstation
WorkstationWorkstation
Gambar 2.4 Local Area Network (LAN) (Kristanto, 2003)
LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga
karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya.
1) LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa
waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat
diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasannya,
menyebabkan adanya kemungkinan menggunakan jenis
desain tertentu.
2) LAN seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel
tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan 10
sampai 100 Mbps (mega bit/ detik) dengan delay rendah
25
(puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan
yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada
kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan megabit/ detik.
Dengan memperhatikan kecepatan transmisi data, LAN dapat
digolongkan dalam 3 kelompok, yaitu: (Kristanto, 2003)
a) Low Speed PC Network
Kecepatan transmisi data pada Low Speed PC Network kurang
dari 1 Mbps dan biasanya diterapkan untuk personal komputer.
b) Medium Speed Network
Kecepatan transmisi data pada Medium Speed Network
berkisar antara 1-20 Mbps dan biasanya diterapkan untuk mini
komputer.
c) High Speed Network
Kecepatan transmisi data pada High Speed Network lebih dari
20 Mbps dan biasanya diterapkan untuk mainframe komputer.
2.2.5 Topologi Jaringan
Topologi jaringan menyatakan susunan komputer secara fisik dalam suatu
jaringan. Secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga: bus, cincin, dan bintang
(Kadir, 2003).
26
1. Topologi Bus
Pada topologi ini semua simpul (umumnya komputer) dihubungkan melalui
kabel yang disebut bus. Kabel yang digunakan adalah kabel koaksial. Jika
seseorang pemakai mengirimkan pesan ke seorang pemakai lain maka pesan
tersebut akan melalui bus. Setiap komputer perlu membaca alamat dalam
pesan. Sekiranya alamat pada pesan cocok dengan alamat komputer
pembaca, komputer tersebut segera mengambil pesan tersebut.
Bus
Gambar 2.5 Topologi Bus (Kadir, 2003)
Topologi bus memiliki kelemahan sebagai berikut:
a. Jika kabel utama (bus) putus, maka semua komputer tidak bisa saling
berhubungan.
b. Jika kabel utama sangat panjang dan terdapat gangguan, pencarian
penyebab masalah menjadi sangat sulit.
c. Jika banyak komputer yang aktif (mengirimkan pesan) akan sering
terjadi tabrakan sehingga mengakibatkan kecepatan pengiriman data
menjadi lambat.
27
Kelebihan topologi bus sebagai berikut:
a. Instalasi mudah
b. Biaya murah
Topologi bus biasanya digunakan untuk LAN dengan jumlah komputer
yang sedikit. Misalnya, bisa digunakan pada warnet.
2.3 Konsep Dasar Pengembangan Sistem Informasi Pergudangan
2.3.1 Konsep Dasar Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem yaitu menyusun sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau perbaikan pada sistem
yang telah ada dengan harapan bahwa sistem yang baru dapat mengatasi sistem
yang lama. (Mcleod, 2006).
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem
yang telah ada.
Dengan telah dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan
terjadi peningkatan-peningkatan ini antara lain: (Mcleod, 2006)
1. Performance (Kinerja), yaitu terjadi peningkatan terhadap kinerja
(hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif.
2. Throughput, yaitu jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu
saat tertentu.
28
3. Control (pengendalian), yaitu peningkatan terhadap pengendalian
untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta
kecurangan-kecurangan yang akan terjadi.
4. Service (pelayanan), bagaimana peningkatan terhadap pelayanan yang
diberikan oleh sistem.
2.3.2 Konsep Dasar Pergudangan
1. Pengertian Pergudangan
Pergudangan adalah keberadaan suatu barang yang dihasilkan melalui
keinginan suatu perusahaan di dalam mencapai kebutuhan akan barang
tersebut (Suhendar, 2000).
“Pergudangan pada perusahaan dagang disebut persediaan barang
dagangan atau kadang-kadang disingkat persediaan, yang terdiri atas
barang-barang yang disediakan untuk dijual kepada para konsumen selama
periode normal perusahaan” (Jusup, 2001).
“Pergudangan adalah barang-barang yang tersedia untuk dijual dalam
kegiatan normal perusahaan dan dalam hal perusahaan manufaktur,
pergudangan mewakili barang yang diproduksi atau ditempatkan untuk
diproduksi”. Hakikat dari barang yang diklasifikasikan sebagai inventori
berbeda, sesuai dengan lingkup aktifitas perusahaan dan dalam beberapa
kasus termasuk aktiva yang secara normal tidak dianggap sebagai
pergudangan (Skousen, 2001).
29
“Pergudangan adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala
sesuatu atau sumberdaya-sumberdaya organisasi yang disimpan dalam
antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan”(Handoko, 2000).
Pergudangan adalah suatu tempat dimana sistem persediaan barang
dapat dilakukan sesuai dengan apa yang dibutuhkan bagi kegiatan bisnis
suatu perusahaan (Frengky, 2000).
Pergudangan adalah suatu penyimpanan persediaan material atau
sumber-sumber yang digunakan dalam suatu organisasi (Andi, 2002).
2. Jenis-jenis Pergudangan
Ditinjau dari jenis dan posisi barang dikelompokkan dalam
pergudangan: (Frengky, 2000)
a. Bahan baku (Raw Materials Stock).
b. Bagian produk atau parts yang dibeli (Purchase
Parts/Components Stock).
c. Bahan-bahan pembantu atau perlengkapan (Supplier Stock).
d. Barang setengah jadi atau dalam proses (Work in Process /
Progress Stock).
e. Barang jadi (Finished Good Stock).
3. Fungsi Pergudangan
Pergudangan berfungsi untuk melayani beberapa kepentingan dalam
perusahaan agar operasi perusahaan dapat berjalan dengan fleksibel.
30
4. Prioritas Dalam Pergudangan
Adapun tiga prioritas utama yang dibutuhkan pada suatu sistem
pergudangan di antaranya: (Pranata, 2004)
a. Priority units, artinya penentuan skala yang menekankan pada
satuan suatu barang.
b. Priority price, artinya penentuan skala prioritas yang
menekankan pada jumlah harga dari suatu barang.
c. Priority order, artinya penentuan skala prioritas yang
menekankan pada jumlah barang yang dipesan sesuai dengan
kebutuhan.
5. Biaya Pergudangan
Suatu biaya yang timbul dari adanya pergudangan adalah:
a. Biaya pemesanan (ordering costs)
b. Biaya yang terjadi dari adanya inventori (inventory carrying costs)
c. Biaya kekurangan persediaan (out of stock costs)
d. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (capacity associated costs);
1) Penyelarasan antara produksi dan distribusi,
2) Antisipasi terhadap perubahan harga dan inflasi, dan
3) Pemanfaatan potongan harga karena kuantitas pembelian.
31
2.3.3 Pengertian Sistem Informasi Pergudangan
“Sistem Informasi Pergudangan adalah suatu sistem untuk mengumpulkan
dan memelihara data yang menjelaskan mengenai pergudangan dan persediaan
barang, mengubah data tersebut menjadi informasi dan melaporkan informasi
kepada pemakai” (Mcleod, 2006).
“Sistem informasi pergudangan adalah sistem yang menyediakan informasi
mengenai persediaan barang pada suatu perusahaan” (Andi, 2002).
2.4 Metode Penelitian
Metode adalah suatu kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau
suatu kerangka berfikir menyusun gagasan, yang beraturan, berarah dan
berkonteks, yang berpaut dengan maksud dan tujuan. Secara ringkas, metode ialah
suatu sistem berbuat. Karena berupa sistem maka metode merupakan seperangkat
unsur-unsur yang membentuk suatu kesatuan, (Jogiyanto, 2006).
Penelitian ialah suatu kegiatan mengaji secara teliti dan teratur dalam suatu
bidang ilmu menurut kaidah/metode tertentu, (Jogiyanto, 2006). Jadi metode
penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam jangka
waktu yang ditentukan, dengan menggunakan metode ilmiah, serta aturan yang
berlaku, (Jogiyanto, 2006).
32
2.4.1 Metode Pengumpulan Data
1. Studi Lapangan
Penelitian yang dilakukan dilapangan atau tempat objek penelitian
untuk memperoleh informasi serta data yang diperlukan, adapun metode
pengumpulan data pada studi lapangan adalah sebagai berikut: (Gulo, 2005)
a. Observasi/ Pengamatan
Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penliti
dengan mengamati dan mencatat berbagai data yang diperlukan terkait
permasalahan penelitian.
b. Wawancara
Wawancara adalah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dengan
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan
pula untuk mendapatkan adata dari narasumber yang berkaitan dengan
penelitian.
c. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik untuk mendapatkan data terkait
topik penelitian yang tidak dapat diperoleh dengan penggunaan
observasi dan wawancara pada data dan pendapat dari responden-
responden yang dipilih berkaitan dengan topik penelitian.
33
2. Studi Pustaka
Pengumpulan data dengan cara mengambil dari sumber-sumber buku
referensi, media cetak maupun elektronik yang dapat dijadikan acuan
pembahasan masalah.
3. Studi Literatur Sejenis
Kajian literatur merupakan salah satu kegiatan yang mencakup:
memilih teori-teori hasil penelitian, mengidentifikasi literatur, dan
menganalisis dokumen, serta menerapkan hasil analisis tadi sebagai
landasan teori bagi penyelesaian masalah dalam penelitian yang dilakukan
(Sudrajat, 2005). Maksud dari kajian literatur adalah mencari teori atau
landasan berpikir yang tepat sebagai penguat proses penyelesaian masalah.
Sumber literatur yang dipergunakan didalam penulisan skripsi ini
adalah studi literatur hasil dari penelitian atau hasil penulisan karya ilmiah.
Penelitian studi literatur yang dilakukan pada hasil penulisan karya ilmiah
yaitu menekankan pada kelebihan dan kekurangan yang dilihat dari sisi
sistem yang telah dirancang.
2.4.2 Metode Pengembangan Sistem
Proses pengembangan sistem terdiri dari proses standar atau langkah yang
dapat digunakan pada semua proyek pengembangan sistem. Meskipun proses
bisnis pada masing-masing organisasi berbeda, mereka memiliki karakteristik
umum yang sama, yaitu kebanyakan proses pengembangan sistem pada organisasi
34
mengikuti pendekatan problem-solving. Berikut ini adalah langkah problem-
solving secara umum: (Whitten, 2004)
a. Mengidentifikasi masalah.
b. Memahami dan menganalisa masalah.
c. Mengidentifikasi solusi yang diharapkan.
d. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik.
e. Merancang solusi yang telah dipilih.
f. Mengimplementasikan solusi yang telah dipilih.
g. Mengevaluasi hasil
Untuk mempermudah pendekatan problem-solving, terdapat empat tahapan
yang harus diselesaikan untuk proyek pengembangan sistem, yaitu system
initiation, system analysis, system design dan system implementation (Whitten,
2004). Tabel di bawah menunjukkan korelasi antara general problem-solving dan
proses pengembangan sistem.
Tabel 2.1 Tabel Korelasi antara General Problem-Solving
dan Proses Pengembangan Sistem Proses Pengembangan
Sistem
General Problem-Solving
System initiation 1. Mengidentifikasi masalah (juga membuat
rencana untuk menyelesaikan masalah
tersebut).
System analysis 2. Memahami dan menganalisis masalah.
3. Mengidentifikasi solusi yang diharapkan.
System design 4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih
solusi yang terbaik.
5. Merancang solusi yang telah dipilih.
System implementation 6. Mengimplementasikan solusi yang telah
dipilih.
7. Mengevaluasi hasil (jika masalah tidak
terpecahkan, kembali ke langkah 1 atau 2).
(Whitten, 2004)
35
1. System initiation, yaitu mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan
membuat rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut. Di dalam
system initiation, kita membuat lingkup proyek, tujuan, jadwal dan
anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah atau sebagai
gambaran keuntungan dari proyek.
2. System analysis, yaitu memahami dan menganalisa masalah. Selain
itu, juga dilakukan identifikasi terhadap solusi yang diharapkan.
System analysis mempelajari permasalahan untuk merekomendasikan
peningkatan dan spesifikasi kebutuhan bisnis serta prioritas solusi.
System analysis diharapkan dapat memberikan pemahaman masalah
yang lebih dan kebutuhan proyek kepada tim proyek.
3. System design, yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih
solusi yang terbaik, kemudian merancang solusi yang telah dipilih.
System design membuat spesifikasi teknis dengan solusi berbasis
komputer yang telah diidentifikasi pada system analysis.
4. System implementation, yaitu mengimplementasikan solusi yang telah
dipilih, kemudian mengevaluasi sistem informasi yang telah dibuat.
System implementation merupakan tahapan terakhir dalam proses
pengembangan sistem. System implementation meliputi kegiatan
membangun, meng-install, menguji dan mengoperasikan sistem
informasi.
36
Dalam system analysis and design, pengembangan sistem memiliki berbagai
pendekatan, salah satunya adalah pendekatan model-driven, pendekatan model-
driven memiliki berbagai pemodelan (Whitten, 2004), di antaranya:
a. Pemodelan proses
Pemodelan proses yaitu teknik berorientasi proses yang menggunakan
model dari proses bisnis guna memperoleh desain software yang
efektif untuk sebuah sistem. System analysis dalam pemodelan ini
memperkenalkan tool pemodelan yang disebut Data Flow Diagram
(DFD) untuk mengilustrasikan aliran data dari proses bisnis. System
design dalam pemodelan ini mengkonversi Data Flow Diagram ke
dalam model proses yang disebut Stucture Chart untuk
mengilustrasikan struktur software untuk memenuhi kebutuhan bisnis.
b. Pemodelan data
Pemodelan data yaitu teknik berorientasi data yang menggunakan data
requirement dari model bisnis dan desain database system untuk
memenuhi kebutuhan bisnis. Pemodelan data yang paling banyak
ditemui adalah Entity Relationship Diagram (ERD).
c. Pemodelan objek
Pemodelan objek yaitu teknik yang berusaha menyatukan data dan
proses ke dalam bentuk tunggal yang disebut objek. Pemodelan objek
adalah diagram yang mendokumentasikan sistem dalam konteks objek
dan interaksinya.
37
2.5 UML (Unified Modeling Language)
UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang
berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan,
membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software
berbasis OO (Object-Oriented). UML sendiri juga memberikan standar penulisan
sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-
kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponen-
komponen yang diperlukan dalam sistem software (Munawar, 2005).
Pendekatan analisa & perancangan dengan menggunakan model OO mulai
diperkenalkan sekitar pertengahan 1970 hingga akhir 1980 dikarenakan pada saat
itu aplikasi software sudah meningkat dan mulai kompleks. Jumlah yang
menggunakaan metode OO mulai diuji cobakan dan diaplikasikan antara 1989
hingga 1994, seperti halnya oleh Grady Booch dari Rational Software Co., dikenal
dengan OOSE (Object-Oriented Software Engineering), serta James Rumbaugh
dari General Electric, dikenal dengan OMT (Object Modelling Technique).
Kelemahan saat itu disadari oleh Booch maupun Rumbaugh adalah tidak
adanya standar penggunaan model yang berbasis OO, ketika mereka bertemu
ditemani rekan lainnya Ivar Jacobson dari Objectory mulai mendiskusikan untuk
mengadopsi masing-masing pendekatan metode OO untuk membuat suatu model
bahasa yang uniform/seragam yang disebut UML (Unified Modeling Language)
dan dapat digunakan oleh seluruh dunia.
38
Secara resmi bahasa UML dimulai pada bulan Oktober 1994, ketika
Rumbaugh bergabung Booch untuk membuat sebuah proyek pendekatan metode
yang uniform/seragam dari masing-masing metode mereka. Saat itu baru
dikembangkan draft metoda UML version 0.8 dan diselesaikan serta di release
pada bulan Oktober 1995. Bersamaan dengan saat itu, Jacobson bergabung dan
UML tersebut diperkaya ruang lingkupnya dengan metode OOSE sehingga
muncul release version 0.9 pada bulan Juni 1996. Hingga saat ini sejak Juni 1998
UML version 1.3 telah diperkaya dan direspon oleh OMG (Object Management
Group), Anderson Consulting, Ericsson, Platinum Technology, ObjectTime
Limited, dll serta dipelihara oleh OMG yang dipimpin oleh Cris Kobryn.
UML adalah standar dunia yang dibuat oleh Object Management Group
(OMG), sebuah badan yang bertugas mengeluarkan standar-standar teknologi
object oriented dan software component. UML menyediakan sembilan diagram
yang dikelompokkan ke dalam lima kelompok yang berbeda perspektif dalam
memodelkan sistem.( Whitten, 2004) Namun, pada pengembangan sistem ini
hanya menggunakan beberapa diagram seperti:
2.5.1 Use-Case Model Diagram
Use-Case Diagrams, menggambarkan interaksi antara sistem, eksternal
sistem dan user. Use case diagram menjelaskan manfaat sistem jika dilihat
menurut pandangan orang yang berada di luar sistem (actor). Diagram ini
menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem
39
berinteraksi dengan dunia luar. Pada tahap analisa, Use case Diagram sangat
berperan untuk menemukan requirement sistem dan untuk memahami bagaimana
sistem seharusnya bekerja. Dalam sebuah model mungkin terdapat satu atau
beberapa use case diagram. Sebuah use case diagram melukiskan:
1. Actor
Actor merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan
pengguna aplikasi atau apapun yang berinteraksi dengan sistem untuk
mengolah informasi. Actor bisa berupa orang, hardware, atau sistem
informasi lain yang berinteraksi dengan use case.
2. Use case
Use case menggambarkan fungsi sistem dari perspektif user eksternal
dengan cara yang mereka pahami. Use case dibuat berdasarkan
proses-proses yang dilakukan untuk kepentingan actor untuk
menggambarkan apa yang dikerjakan oleh aplikasi, bukan bagaimana
aplikasi mengerjakannya (logical).
3. Relationship
Relationship dilukiskan sebagai garis lurus antara dua simbol pada
use-case diagram. Makna dari relationship berbeda, tergantung pada
bagaimana garis lurus digambarkan dan apa jenis simbol yang
dihubungkan. Berikut ini adalah perbedaan relationship pada use-case
diagram:
40
a. Association
Association merupakan relationship antara actor dengan use case,
digambarkan sebagai sebuah garis lurus tanpa putus antara actor
dan use case.
b. Extends
Extends digunakan untuk menggambarkan hubungan antar use case
yang menunjukkan bahwa satu use case merupakan fungsionalitas
dari use case yang lain jika kondisi atau syarat tertentu dipenuhi.
c. Uses (includes)
Hubungan uses menggambarkan bahwa satu use case seluruhnya
meliputi fungsionalitas dari use case lainnya.
d. Depends on
Hubungan depends on sangat membantu untuk mengetahui use
case mana yang memiliki ketergantungan pada use case lainnya
yang bertujuan untuk menentukan urutan dalam pengembangan.
e. Inheritance
Hubungan inheritance terjadi ketika dua atau lebih actor
menggunakan use case yang sama.
Setiap use case pada use case diagram dijelaskan secara detail pada
documenting abstract and extension use-case narratives. Simbol-simbol yang
digunakan dalam use case model diagram dapat dilihat pada halaman Daftar
Simbol.
41
2.5.2 Class Diagram
Class diagram digunakan untuk memvisualisasikan struktur object dari
suatu sistem. Class diagram menunjukkan object classes pada sistem yang terdiri
dari hubungan antar object classes. Ada tiga jenis relasi penting yang
menghubungkan object classes, yaitu:
a. Association
Association merupakan suatu relationship antar dua atau lebih
classifier yang menyangkut hubungan antar instance.
b. Agregation
Agregation merupakan bentuk lain dari association yang menerangkan
hubungan whole-part antara agregate class dan component part.
c. Generalization
Generalization merupakan sebuah taxonomic relationship antara class
yang lebih umum dengan class yang lebih khusus.
Simbol-simbol yang digunakan dalam class diagram dapat dilihat pada
halaman daftar simbol.
2.5.3 Sequence Diagram
Sebuah sequence diagram merupakan gambaran secara grafis dari sebuah
skenario yang menunjukkan interaksi objek dalam sebuah urutan waktu – apa
yang terjadi pertama kali dan apa yang terjadi berikutnya. Diagram ini secara
khusus berasosiasi dengan use case. Sequence diagram memperlihatkan tahap
42
demi tahap apa yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu di dalam
use case. Diagram ini sangat diperlukan pada tahap analisa atau tahap awal desain
sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam sequence diagram dapat dilihat
pada halaman daftar simbol.
2.5.4 Statechart Diagram
Statechart diagram menyediakan sebuah cara untuk memodelkan
bermacam-macam keadaan yang mungkin dialami oleh sebuah objek. Jika dalam
class diagram menunjukkan gambaran statis kelas-kelas dan relasinya, statechart
diagram digunakan untuk memodelkan tingkah laku dinamik sistem. Simbol-
simbol yang digunakan dalam statechart diagram dapat dilihat pada halaman
daftar simbol.
2.5.5 Activity Diagram
Diagram ini memodelkan alur kerja (workflow) sebuah proses bisnis dan
urutan aktivitas dalam suatu proses untuk dapat memahami proses secara
keseluruhan. Activity diagram juga sangat berguna ketika ingin menggambarkan
perilaku pararel atau menjelaskan bagaimana prilaku dalam berbagai use case
berinteraksi. Simbol-simbol yang digunakan dalam activity diagram dapat dilihat
pada halaman Daftar Simbol.
43
2.6 Database dan DBMS (Database Management System)
2.6.1 Database
Database merupakan kumpulan file yang saling berhubungan. Akan tetapi,
database tidak hanya kumpulan file. Record di dalam tiap file harus dapat
dihubungkan dengan record di dalam file lain.( Whitten, 2004). Selain itu,
database juga didefinisikan sebagai kumpulan dari item data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah
skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan
software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu.(Irmansyah, 2003)
Database diperlukan karena:
a. Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena
merupakan dasar dalam menyediakan informasi.
b. Menentukan kualitas informasi: akurat, tepat pada waktunya dan
relevan. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih
efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
c. Mengurangi duplikasi data.
d. Hubungan data dapat ditingkatkan.
e. Mengurangi pemborosan tempat penyimpanan luar.
44
Gambar 2.6 Jenjang data (Irmansyah, 2003)
Keterangan Gambar 2.6:
a. Characters merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa
karakter numerik, huruf ataupun karakter-karakter khusus (special
characters) yang membentuk suatu item data/field.
b. Field merepresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukkan
suatu item dari data, seperti misalnya nama, alamat dan lain
sebagainya. Kumpulan dari field membentuk suatu record. Jenis-jenis
field yang dapat disimpan (Whitten, 2004):
1) Primary key adalah field yang merupakan identitas unik sebuah
record di dalam sebuah file.
2) Foreign key adalah field yang menunjuk pada record di dalam
file yang berbeda di dalam sebuah database.
3) Descriptive field adalah field yang bukan kunci.
file
record
field data/item
characters
database
45
c. Record merupakan kumpulan dari field yang membentuk suatu record.
Record menggambarkan suatu unit data individu tertentu. Kumpulan
dari record membentuk suatu file. Misalnya file personalia, tiap-tiap
record dapat mewakili data tiap-tiap karyawan.
d. File terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan
data yang sejenis. Misalnya file mata pelajaran berisi data tentang
semua mata pelajaran yang ada. Di dalam sistem database, file biasa
disebut dengan tabel. Jenis-jenis file dan table konvensional (Whitten,
2004):
1) Master files adalah tabel yang record-nya relatif tetap. Sekali
record ditambah ke master file, record akan tersimpan di dalam
sistem. Meskipun values of fields pada sebuah record diubah,
tetapi individual record-nya tetap tersimpan. Contoh master files
yaitu customers, products dan suppliers.
2) Transaction files adalah tabel yang record-nya menggambarkan
business events. Dalam sistem informasi, transaction record
biasanya tersimpan dalam jangka waktu tertentu. Contoh
transaction files yaitu orders, invoices dan registrations.
3) Document files adalah tabel yang berisi data historis. Document
files digunakan untuk memudahkan untuk retrieval dan review
tanpa regenerating dokumen.
46
4) Archival files adalah tabel yang berisi record file master dan
transaksi yang sudah dihapus dari online storage.
5) Table look-up files adalah tabel yang berisi data yang relatif
statis dan dapat di-share oleh aplikasi untuk menjaga konsistensi
dan meningkatkan performa. Contoh table look-up files sales tax
tables dan income tax tebles.
6) Audit files adalah tabel yang record-nya di-update untuk file
lain, khususnya master files dan transaction files.
2.6.2 DBMS (Database Management System)
Database Management System (DBMS) adalah software khusus yang
disediakan untuk membuat, mengakses, mengontrol dan mengelola database.(
Whitten, 2004). Inti dari DBMS adalah database engine. Database engine
merespons command-command khusus untuk membuat database dan membuat,
membaca, meng-update serta menghapus record di dalam database.
Semua operasi input dan output yang berhubungan dengan database harus
menggunakan DBMS. Bila pemakai akan mengakses database, DBMS
menyediakan penghubung (interface) antara pemakai dengan database. Hubungan
pemakai dengan database dapat dilakukan dengan dua cara:
a. Secara interaktif menggunakan bahasa pertanyaan (query language).
b. Dengan menggunakan program aplikasi.
47
Beberapa Software Database, yaitu: Dbase, Foxbase, Foxpro,
Microsoft Access, File Maker Pro, DB2, Postgres/Ingres, Microsoft
SQL Server, Oracle, Power Builder, Sybase, MySQL, dsb.
2.6.3 RDBMS (Relational Database Management System)
Relational Database Management System (RDBMS) adalah database yang
mengimplementasikan data sebagai bagian dari dua dimensi tabel yang terhubung
melalui foreign key ( Whitten, 2004). Selain itu, RDBMS juga diartikan sebagai
sekumpulan data yang disimpan sedemikian rupa sehingga mudah diambil
informasinya bagi pengguna, dan data tersebut saling berhubungan.( Irmansyah,
2003). RDBMS merupakan suatu paket perangkat lunak yang kompleks
digunakan untuk memanipulasi database.
2.7 Perangkat Lunak Penunjang
2.7.1 Browser
Browser adalah sebuah program yang digunakan untuk menampilkan
halaman web (Prihatna, 2005). Browser berkomunikasi dengan web server melalui
protokol HTTP, yang membaca dan menerjemahkan bahasa HTML dan data
gambar untuk ditampilkan secara visual sehingga informasi yang ada dapat
dibaca. Cara kerja browser yaitu dengan membaca dokumen HTML yang diambil
dari web server melalui ISP sebagai koneksi internet, kemudian ditampilkan
melalui browser pada komputer.
48
Gambar 2.7 Cara Kerja Browser (Prihatna, 2005)
2.7.2 PHP (Personal Home Page)
PHP singkatan dari Personal Home Page Tools, adalah sebuah bahasa
scripting yang dibundel dengan HTML, yang dijalankan di sisi server (Syukur,
2007). Sebagian besar perintahnya berasal dari C, Java dan Perl dengan beberapa
tambahan fungsi khusus PHP. Bahasa ini memungkinkan para pembuat aplikasi
web menyajikan halaman HTML dinamis dan interaktif dengan cepat dan mudah,
yang dihasilkan server. PHP juga dimaksudkan untuk mengganti teknologi lama
seperti CGI (Common Gateway Interface).
PHP bisa berinteraksi dengan hampir semua teknologi web yang sudah ada.
Developer bisa menulis sebuah program PHP yang mengeksekusi suatu program
CGI di server web lain. Fleksibilitas ini amat bermanfaat bagi pemilik situs-situs
Server
Komputer
ISP
Browser
HTML
49
web yang besar dan sibuk, karena pemilik masih bisa mempergunakan aplikasi-
aplikasi yang sudah terlanjur dibuat di masa lalu dengan CGI, ISAP, atau dengan
script seperti Perl, Awk atau Python selama proses migrasi ke aplikasi baru yang
dibuat dengan PHP. Ini mempermudah dan memperhalus peralihan antara
teknologi lama dan teknologi baru.
PHP adalah teknologi yang diperkenalkan tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf.
Beberapa versi awal yang tidak dipublikasikan digunakan pada situs pribadinya
untuk mencatat siapa saja yang mengakses daftar riwayat hidup online-nya. Versi
pertama digunakan oleh pihak lain pada awal tahun 1995 dan dikenal sebagai
Personal Home Page Tools. Terkandung di dalamnya sebuah parser engine
(mesin pengurai) yang sangat disederhanakan, yang hanya mampu mengolah
macro khusus dan beberapa utilitas yang sering digunakan pada pembuatan home
page, seperti buku tamu, pencacah dan hal semacamnya. Parser tersebut ditulis
ulang pada pertengahan 1995 dan dinamakan PHP/FI Version 2. FI (Form
Interpreter) sendiri berasal dari kode lain yang ditulis juga oleh Rasmus, yang
menerjemahkan HTML dari data. Ia menggabungkan script Personal Home Page
Tools dengan Form Interpreter dan menambahkan dukungan terhadap server
database yang menggunakan format mSQL, sehingga lahirlah PHP/FI. PHP/FI
tumbuh dengan pesat, dan orang-orang mulai menyiapkan kode-kode programnya
supaya bisa didukung oleh PHP.
50
2.7.3 MySQL
MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database
Management Systems/DBMS) yang sangat populer dikalangan pemrograman web,
terutama di lingkungan Linux dengan menggunakan script PHP dan Perl (Sidik,
2005). Software database ini kini telah tersedia juga pada platform sistem operasi
Windows.
Kepopuleran MySQL dimungkinkan karena kemudahannya untuk
digunakan, cepat secara kinerja query dan mencukupi untuk kebutuhan database
perusahaan-perusahaan skala menengah kecil. Software database MySQL kini
dilepas sebagai software manajemen database yang open source, sebelumnya
merupakan software database yang shareware. Database MySQL tersedia secara
bebas cuma-cuma dan boleh digunakan oleh setiap orang, dengan lisensi open
source GNU General Public License (GPL) ataupun lisensi komersial non-GPL.
Keistimewaan-keistimewaan MySQL (Sidik, 2005):
a. Portability; MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem
operasi.
b. Open source; MySQL didistribusikan secara open source (gratis), di
bawah lisensi GPL.
c. Multiuser; MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu
yang bersamaan tanpa mengalami masalah.
d. Performance tuning; MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan
dalam menangani query sederhana.
51
e. Column types; MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks.
f. Command dan functions; MySQL memiliki operator dan fungsi secara
penuh yang mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam query.
g. Security; MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level
subnetmask, nama host dan izin akses user dengan sistem perizinan
yang mendetail serta password terenkripsi.
h. Scalability dan limits; MySQL mampu menangani database dalam
skala besar.
i. Connectivity; MySQL dapat melakukan koneksi dengan client
menggunakan protokol TCP/IP, Unix socket (Unix), atau Named Pipes
j. Localisation; MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code)
pada client dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa.
k. Interface; MySQL memiliki interface terhadap berbagai aplikasi dan
bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application
Programming Interface).
l. Clients dan tools; MySQL dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat
digunakan untuk administrasi database.
m. Struktur tabel; MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel
dalam menangani ALTER TABLE.
52
2.7.4 Adobe Photoshop
Adobe Photoshop™ merupakan salah satu program pengolah gambar
standar profesional ( Sutarto, 2003). Adobe Photoshop menyediakan tool-tool
yang terintegrasi dan tertata secara praktis untuk menciptakan dan menghasilkan
karya dalam bentuk vektor dan teks yang sempurna. Bentuk grafik yang
berdasarkan vektor dan teks bisa ditransfer menjadi image yang berdasarkan pixel
untuk mendapatkan efek desain yang lebih sempurna.
Gambar 2.8 Tampilan Area Kerja Adobe Photoshop ( Sutarto, 2003)
Keterangan Gambar 2.8:
A. Toolbox, berisi berbagai macam tools yang digunakan untuk
melakukan manipulasi image.
B. Tool Option Bar. Hampir semua tool pada toolbox memiliki options,
yang ditampilkan pada Tool Option Bar. Options tersebut digunakan
untuk mengatur nilai parameter dari tool yang sedang aktif atau dipilih.
C. View area. Bagian ini digunakan untuk menampilkan image yang
sedang dikerjakan.
53
D. Menu, berisi semua perintah yang dapat digunakan untuk bekerja pada
Adobe Photoshop.
E. Status Bar, berisikan keterangan mengenai toolbox yang sedang aktif,
serta keterangan image yang sedang aktif.
F. Palette, berguna untuk memudahkan dalam navigasi maupun editing
image.
G. Palette well, digunakan untuk memudahkan dalam pengaturan palette.
Namun palette well hanya tersedia jika resolusi layar lebih besar dari
800 x 600 (resolusi minimal yang disarankan adalah 1024 x 768).
2.8 Literatur Sejenis
Sumber penelitian literatur sejenis yang digunakan diantaranya adalah
skripsi yang berjudul Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang
Terdistribusi (Studi Kasus : PT.Master Centranusa Cemerlang) yang dibuat oleh
Sdr.Wahyu Widodo Kurniawan S.Kom pada Tahun 2008 didapat beberapa data
seperti rancangan untuk user yang terbatas, belum adanya klasifikasi kode barang,
Server database yang memupuni.
Sedangkan skripsi dari Sdr.Wahyu Hadi Saputro S.Kom pada tahun 2009
dengan judul “ Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku Pada
PT. Lembalindo Tirta Anugrah. Mendapatkan data seperti belum maksimalnya
penggunaan database karena masih menggunakan Ms.Access 2003, serta aplikasi
yang menampilkan form laporan.
54
Dari skripsi-skripsi tersebut diperoleh gambaran sebagai berikut: latar
belakang permasalahan, tujuan penelitian, ruang lingkup, metode pengumpulan
data, metode analisis data, dan metode perancangan data, serta kelebihan dan
kekurangan dari skripsi tersebut.
Tabel 2.2 Hasil Literatur Sejenis N
o
Judul Skripsi Penulis Metode Tool Kelebihan Kekurangan
1.
Perancangan
Sistem
Informasi
Persediaan
Barang Berbasis
Web Pada
Program Non
Reguler
Fakultas Sains
dan Teknologi
UIN Jakarta
Teuku
Syamsul
Ramadhan
S.Kom
(Th. 2008)
SDLC
(System
Developme
nt Life
Cycle)
UML
(Unified
Modeling
Language)
dengan
databasen
ya
mengunak
an SQL
Server
2000
1. Desain dan
pengembangan
aplikasi yang user
friendly sehingga
memudahkan
dalam mengelola
data dan informasi
yang kompleks.
2. PHP (Personal
Home Page)
memiliki
kemampuan yaitu
disupport oleh
banyak database
sehingga membuat
halaman web yang
menggunakan data
dari database dapat
dengan sangat
mudah dilakukan,
dan sangat
membantu dalam
mengolah data-data
persediaan barang
1. Sistem yang
dirancang masih
belum tepat guna,
karena proses
data di sistem
dengan proses
data di lapangan
masih belum
sinkron, seperti
data-data dalam
aplikasi yang
belum lengkap
sehingga akan
menyulitkan
pembuatan
laporan yang
akan diajukan ke
pusat/rektorat.
2. Belum
lengkapnya fitur
yang ada, seperti
klasifikasi kode
barang standar
berdasarkan
pengkodean
Barang Milik
Negara:
mencakup lokasi,
pendistribusian,
dan kondisi
barang keluar,
datanya sangat
penting karena
merupakan
barang milik
negara yang akan
dipertanggungjaw
abkan.
3. Tidak adanya
perkiraan untuk
55
Safety Stock yang
sangat berguna
dalam sistem
persediaan
barang.
2.
Pengembangan
Sistem
Informasi
Persediaan
Barang
Terdistribusi
(Studi Kasus :
PT.Master
Centranusa
Cemerlang)
Wahyu
Widodo
Kurniawan
S.Kom
(Th. 2008)
SDLC
(System
Developme
nt Life
Cycle)
DFD (Data
Flow
Diagram)
&
databasen
ya ERD
(Entity
Relationshi
p
Diagram)
1. Sistem ini sudah
terintegrasi
perancangannya
dengan para
karyawan sehingga
dapat memudahkan
jalannya siiklus
persediaan barang.
2. Database yang
digunakan adalah
SQL Server 2000
serta Crystal
Report 8.5 untuk
laporannya, sangat
mendukung untuk
mengelola data
dalam jumlah
banyak.
1. Sistem yang
dirancang
masih belum
bisa memenuhi
kebutuhan
perusahaan
karena belum
dirancang untuk
kebutuhan
banyak user.
2. Bentuk dari
laporan yang
kurang efektif,
karena data-
data yang
dicantumkan
kurang lengkap.
3.
Pengembangan
Sistem
Informasi
Persediaan
Bahan Baku
Pada PT.
Lembalindo
Tirta Anugrah
Wahyu
Hadi
Saputro
S.Kom
(Th. 2009)
Waterfall DFD (Data
Flow
Diagram)
&
databasen
ya ERD
(Entity
Relationshi
p
Diagram)
1. Mengantisipasi
persediaan dengan
adanya limit stok
sehingga dapat
memudahkan user
dalam melakukan
pengadaan barang.
2. Form laporan
dalam aplikasi
yang tersusun
sistematis sehingga
akan sangat
memudahkan user
dalam mengelola
dan
mempelajarinya.
3. Desain dan aplikasi
yang user friendly
sehingga
memudahkan
dalam mengelola
data dan informasi
yang kompleks.
1. Belum
maksimalnya
penggunaan
database karena
masih
menggunakan
Ms.Access
2003 dan dapat
diperkirakan
bahwa akan
banyak bugs
dan data yang
di kelola tidak
banyak.
2. Belum adanya
penghitungan
tentang
pengadaan
barang yang
akan dibeli.
3. Sistem yang
dirancang
masih belum
efektif karena
belum bisa
diakses oleh
user yang
banyak.
56
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
3.1.1 Studi Lapangan
1. Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati dan mencatat berbagai hal
yang berhubungan dengan sistem kerja pergudangan di organisasi yang
menjadi obyek penelitian. Tujuannya adalah untuk memahami sistem
pergudangan yang berjalan. Observasi dilakukan selama 1 (satu) bulan
antara tanggal 15 Januari 2009 s.d 15 Maret 2009 (bukti terlampir).
Hasilnya adalah gambaran tentang sistem dan prosedur yang sedang
berjalan saat ini dan permasalahan-permasalahan yang sering muncul
berkaitan dengan alur transaksi pengolahan data barang pada gudang.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan mengajukan sejumlah pertanyaan
secara lisan dan dijawab secara lisan pula (Jogiyanto, 2005). Pegawai yang
menjadi responden dalam teknik pengumpulan data ini adalah 2 orang
pimpinan perusahaan yaitu direktur utama dan manajer pergudangan,
Alasan pemilihan responden adalah karena mewakili pihak istitusi dan yang
terlibat dalam operasional pergudangan.
57
Wawancara pertama dilakukan kepada :
Nara Sumber: H. Ahmad Dahlan
Jabatan : Direktur
Tempat : PT. Interkoneksi Persada, Komplek Perkantoran
Mega Mall Ciputat Blok B No. 6, Jakarta
Waktu : Hari Senin, 16 Maret 2009 Jam 14.00-15.00 WIB
Tema : Sejarah dan Profil Perusahaan
Wawancara Kedua dilakukan kepada:
Nara Sumber: Teguh Taryono
Jabatan : Manajer Pergudangan
Tempat : PT. Interkoneksi Persada, Komplek Perkantoran
Mega Mall Ciputat Blok B No. 6, Jakarta
Waktu : Hari Selasa, 17 Maret 2009 Jam 15.30-17.00 WIB
Tema : Seputar pergudangan
Hasil wawancara ada pada berkas Lampiran yang sesuai dengan
aslinya.
3. Kuesioner
Peneliti melakukan kegiatan kuisioner dengan memberikan daftar
yang berisi 8 pertanyaan untuk mendapat data-data terkait topik penelitian
meliputi permasalahan sistem berjalan, kebutuhan pengembangan sistem,
Kuesioner diberikan kepada 5 orang staff dan 25 karyawan teknisi.
58
Menggunakan bentuk pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang telah
mendapat pengarahan dari penyusun kuesioner. Responden tinggal memilih
jawaban-jawaban yang telah disediakan dalam kuesioner, sehingga
jawabannya terikat, responden tidak dapat memberikan jawabannya secara
bebas. Hasil Kuesioner dan pengolahan datanya ada pada Lampiran.
3.1.2 Studi Pustaka
Penulis melakukan studi pustaka sebagai bahan tambahan guna melengkapi
kekurangan-kekurangan data yang diperoleh dari interview dan observasi.
Pengumpulan data dengan cara mengambil dari sumber-sumber media cetak
maupun elektronik yang dapat dijadikan acuan pembahasan masalah.
Selain itu, penulis juga mengunjungi website yang berhubungan dengan
topik dalam skripsi ini. Adapun 12 daftar buku yang menjadi referensi dalam
penyusunan skripsi ini dapat dilihat pada daftar pustaka.
3.1.3 Studi Literatur Sejenis
Adapun sumber penelitian literatur sejenis yang digunakan ada 3 jurnal
yang dipaparkan di akhir Bab II dan digunakan untuk peneliti melakukan
perbandingan data serta mengolah data sebagai pendukung peneliti untuk lebih
baik dari literatur sebelumnya.
59
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan untuk
mengembangkan sistem ini yaitu metodologi pengembangan dengan strategi
waterfall. Hal ini dikarenakan strategi waterfall mudah dipahami dan dilakukan.
Pengembangan dengan strategi waterfall (sequential) menggambarkan bahwa tiap
tahapan dimulai dan diselesaikan secara menyeluruh secara berurutan. Meskipun
pada kenyataannya, seringkali overlap satu sama lain, seperti system design dapat
dimulai sebelum system analysis selesai. Dengan melakukan pengembangan
secara bertahap dan menyeluruh, diharapkan dapat meminimalkan kekurangan
sistem dan bisa lebih mengakomodasi kebutuhan user.
Metodologi pengembangan dengan strategi waterfall memiliki hubungan
dengan problem-solving (Whitten, 2004), seperti terlihat dalam Tabel 3.1:
Tabel 3.1 Tabel Korelasi antara General Problem-Solving
dan Proses Pengembangan Sistem Proses Pengembangan Sistem General Problem-Solving
System initiation 1. Mengidentifikasi masalah (juga
membuat rencana untuk
menyelesaikan masalah tersebut).
System analysis 2. Memahami dan menganalisa masalah.
3. Mengidentifikasi solusi yang
diharapkan.
System design 4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik.
5. Merancang solusi yang telah dipilih.
System implementation 6. Mengimplementasikan solusi yang
telah dipilih. 7. Mengevaluasi hasil (jika masalah tidak
terpecahkan, kembali ke langkah 1
atau 2).
60
Berikut adalah tahap metodologi pengembangan sistem yang penulis
lakukan:
3.2.1 System initiation
Dalam tahap ini ada beberapa poin penting yang perlu dilakukan dalam
pembuatan Sistem Informasi Pergudangan berbasis Jaringan pada PT.
Interkoneksi Persada, antara lain:
1. Identifikasi masalah, yaitu melakukan identifikasi terhadap masalah
yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan.
2. Lingkup sistem, yaitu menentukan batasan ruang lingkup sistem yang
akan dibangun.
3. Tujuan, yaitu menentukan untuk apa dan untuk siapa sistem ini
dibangun.
4. Jadwal, yaitu membuat alokasi waktu untuk keseluruhan pembuatan
sistem, langkah demi langkah mulai dari system initiation sampai
system implementation.
3.2.2 Analisis Sistem
Pada tahap ini akan diuraikan mengenai:
1. Gambaran umum perusahaan, yaitu uraian singkat tentang profil PT.
Interkoneksi Persada.
2. Sistem yang sedang berjalan, yaitu uraian mengenai Sistem
Pergudangan PT. Interkoneksi Persada yang sedang berjalan.
61
Penulis menggunakan pemodelan berorientasi objek karena memiliki
beberapa kelebihan yaitu:
a. Jika terjadi perubahan pada sistem informasi, maka hanya perlu
mengubah objek dan fungsinya yang dikehendaki tanpa akan
mempengaruhi objek lain yang tidak dikehendaki terjadinya
perubahan. Hal ini dikarenakan setiap objek berdiri secara mandiri.
b. Jika terjadi perubahan pada sistem informasi, maka akan lebih mudah
mengubahnya, meskipun pada sistem informasi yang besar sekalipun.
Pemodelan sistem pada skripsi ini akan dilakukan dengan menggunakan
UML (Unified Modeling Language) sebagai tool-nya.
3.2.3 Perancangan Sistem (Design)
Dalam perancangan sistem ini, penulis menggunakan metode OOA (Object
Oriented Analyst) dengan UML (Unified Modelling Language) sebagai tools
untuk perancangan dan pengembangan aplikasinya. UML menyediakan diagram-
diagram yang sangat kaya dan dapat diperluas sesuai kebutuhan kita. Diagram
adalah representasi secara grafis dari elemen-elemen tertentu beserta hubungan-
hubungannya. Diagram penting karena diagram menyediakan representasi secara
grafis dari sistem atau bagiannya. Representasi grafis sangat mempermudah
pemahaman terhadap sistem. Dari teori tersebut, penulis lebih memilih UML
sebagai metodologi yang paling cocok dalam perancangan aplikasi sistem yang
berbuah software aplikasi Sistem Informasi pergudangan PT. Interkoneksi
Persada ini.
62
Pada perancangan aplikasi, penulis akan membuat diagram-diagram /
pemodelan yang akan digunakan dalam perancangan sistem. Teknologi
pemodelan yang akan dipakai adalah Unified Modelling Language (UML).
Adapun diagram yang disediakan adalah: (Whitten, 2004)
a. Sequence Diagram
b. Use Case Model Diagram
c. Narasi Use Case
d. Statechart Diagram
e. Activity Diagram
f. Class Diagram
3.2.4 Implementasi Sistem
Setelah melakukan analisis sistem dan perancangan sistem secara rinci,
maka tiba saatnya sistem untuk diimplementasikan. Pada tahap ini terdapat
banyak aktivitas yang dilakukan. Aktivitas-aktivitas yang dimaksud berupa:
1. Pemrograman
Pemrograman adalah aktivitas pembuatan program atau sederetan
intruksi yang digunakan untuk mengatur komputer agar bekerja sesuai
dengan maksud masing-masing intruksi (Kadir, 2003).
Pada tahap pemrograman, penulis menggunakan Software pendukung
yaitu XAMPP versi 1.6.2 yang mencakup: Apache versi 2.2.4 untuk web
server, PHP versi 5.2.2 untuk bahasa pemrograman dan MySQL versi
5.0.41 untuk database-nya. Selain itu, penulis juga menggunakan Edit Plus
63
2 dan Adobe Photoshop 7.0 untuk mengolah gambar. Kemudian menguji
sistem informasi yang telah dibuat.
2. Pengujian
Adapun pada tahap pengujian, aplikasi yang telah selesai dirancang ini
nantinya melewati beberapa tahapan pengujian: (Whitten, 2004)
a. Pengujian unit secara individual terhadap semua program untuk
memastikan bahwa program bebas dari kesalahan. Jika terjadi
kesalahan, penulis akan berusaha mencari penyebabnya dan
proses untuk melakukan pencarian kesalahan ini dikenal dengan
debugging.
b. Pengujian sistem berupa fungsi-fungsi dalam sistem dan juga
kinerjanya diuji. Sistem divalidasikan terhadp spesifikasi
kebutuhan.
c. Pengujian penerimaan dilakukan sebelum sistem dioperasikan
dengan melibatakan pemakai, pengembang sistem, personil
yang akan memelihara sistem, manajemen dan auditor internal.
Tujuannya adalah untuk meyakinkan bahwa segala kebutuhan
telah terpenuhi.
d. Pengujian instalasi yaitu jika pengujian penerimaan dilakukan
sebelum sistem dipasang kelingkungan operasional, sistem perlu
diuji kembali setelah dipasang.
Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap
untuk dioperasikan.
64
Dalam system analysis and design, pengembangan sistem memiliki berbagai
pendekatan, salah satunya adalah pendekatan model-driven. Pendekatan model-
driven merupakan strategi pengembangan sistem yang menekankan pada
penggambaran model sistem untuk membantu dalam menganalisa masalah dan
memvisualisasikannya, mendefinisikan kebutuhan bisnis dan desain sistem
informasi.
Penulis menggunakan pendekatan model-driven karena memiliki beberapa
kelebihan, yaitu: (Whitten, 2004)
a. Spesifikasi kebutuhan lebih terakomodasi dan terdokumentasi dengan
baik dan benar.
b. Kebutuhan bisnis dan desain sistem lebih mudah untuk dimengerti
dengan gambar dari pada dengan kata-kata.
c. Pendekatan model-driven lebih mudah untuk mengidentifikasi,
mengonsep dan menganalisis solusi alternatif.
d. Sistem dapat dibangun dengan tepat sesuai kebutuhan user.
Pada pendekatan model-driven dikenal beberapa teknik pemodelan. Pemodelan
yang penulis gunakan dalam pengembangan sistem ini adalah pemodelan
berorientasi objek. Pemodelan objek yaitu teknik yang berusaha menyatukan data
dan proses ke dalam bentuk tunggal yang disebut objek. Pemodelan objek adalah
diagram yang mendokumentasikan sistem dalam konteks objek dan interaksinya.
Langkah-langkah tersebut dapat digambarkan pada Gambar 3.1:
65
Complete
system Initiation
Complete
system Analysis
Complete
system Design
Complete
system
Implementation
Result
in The entire
information
system
Gambar 3.1 Pengembangan dengan strategi waterfall
(Sumber: Whitten, 2004)
3.3 Kerangka Berfikir
Penyusunan tugas akhir Pengembangan Sistem Informasi Pergudangan
Berbasis Jaringan pada PT. Interkoneksi Persada ini disusun melalui beberapa
tahapan yang harus dilakukan dengan tujuan memudahkan dalam penulisan tugas
akhir. Adapun kerangka berpikir yang dilakukan pada penelitian ini adalah:
66
Olah Data Observasi di Bagian Pergudangan
PT. Interkoneksi Persada
Analisis Proses Sistem Berjalan
System Design
System
implementation
System Initation
Use Case Diagram
Sistem Usulan
Activity Diagram
Class Diagram
Sequence Diagram
State chart Diagram
MySQL
Usecase Diagram Sistem Berjalan
PHP
Penulisan Scipt ( coding)
Pengujian Black Box
Perancangan
Interface
Kerangka Berfikir
dengan metode
Pengembangan
Sistem Waterfall
Perancangan Proses
Bisnis Sistem Usulan
Olah Data Wawancara Direktur dan Kabag.
Pergudangan PT. Interkoneksi Persada
Olah Data Kuesioner Kepada Karyawan
Teknisi dan Karyawan Pergudangan
Olah Data Studi Pustaka dan Studi Literatur
Sejenis
System Analysis
Metode Pengembangan Sistem
Metode Pengumpulan Data Studi Pustaka
Studi Lapangan
Studi Literatur Sejenis
Observasi
Wawancara
Kuesioner
Gambar 3.2 Kerangka Berpikir (Logical Frame Work)
67
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sistem Initiation
4.1.1 Identifikasi Masalah
Dalam penggunaan sistem Pergudangan yang sedang berjalan pada bagian
Pergudangan PT. Interkoneksi Persada, terdapat beberapa kekurangan dan
kemungkinan terjadinya sistem error dalam pelaksanaannya seperti kesalahan
prosedur dan Input oleh Bagian Pergudangan pada saat karyawan teknisi
melakukan Booking, hal ini dikarenakan Bagian Pergudangan harus meng-Input
kembali data Booking dari form booking request dari Karyawan Teknisi (KT)
secara manual, penggunaan peralatan teknisi pada bagian pergudangan yang
kurang Karyawan Teknisi dan maksimal dikarenakan Karyawan Teknisi (KT)
tidak mengetahui kondisi peralatan teknisi yang akan dibooking, waktu dan tenaga
yang kurang efisien karena harus mondar-mandir antara Bagian Pergudangan dan
Bagian Operasional jika dilakukan menggunakan prosedur dari sistem yang
sedang berjalan.
Oleh karena itu diperlukannya suatu sistem peminjaman peralatan dan
pengambilan yang dapat meminimalisasi beberapa kekurangan dan kemungkinan
terjadinya sistem error dan human error seperti yang telah disebukan di atas, serta
dapat memudahkan pihak pergudangan dalam proses booking, peminjaman, dan
pengembalian peralatannya.
68
Pada bagian pergudangan sebenarnya sudah memiliki sistem peminjaman
yang sedang berjalan saat ini yang tidak terkomputerisasi, namun dikarenakan
sistem tersebut masih didominasi sistem manual dan yang artinya hanya berjalan
pada satu komputer saja dan tidak memiliki basis database sehingga masih
terdapat beberapa kekurangan. Adapun masalah yang menjadi latar belakang dari
pengembangan sistem ini, yaitu :
1. Kurang efisiennya tenaga yang digunakan Karyawan Teknisi (KT)
dan menyita waktu Karyawan Teknisi yang harus memberikan form
booking request ke Bagian Pergudangan, dan harus menunggu 1- 3
hari setelah penyerahan form tersebut untuk mendapat buku Karyawan
Teknisi booking sesuai prosedur yang sedang berjalan. Terlebih jika
karyawan pergudangan tersebut sedang tidak berada di kawasan
perusahaan, maka proses booking peralatannya akan mengalami
keterlambatan.
2. Kurang efekifnya kinerja Bagian Pergudangan yang harus meng-Input
antrian daftar booking peralatan yang terdapat pada form booking
request ke dalam aplikasi berbentuk excel yang kemudian memilih
peralatan mana saja yang dapat dibooking dan mencetak buku
karyawan teknisi booking nya untuk diserahkan kembali ke
pergudangan.
3. Proses Input daftar booking peralatan yang terdapat pada form
booking request ke dalam aplikasi excel yang harus dilakukan kembali
oleh Bagian Pergudangan, ditambah dengan antrian form booking
69
request yang dberikan Karyawan Tenisi (KT) dari berbagai macam
SPK membuat kurang efisiennya penggunaan waktu, serta dapat
memperbesar kemungkinan terjadinya human error seperti kekeliruan
data yang di-Input dari form booking request ke dalam aplikasi yang
sedang berjalan.
4. Kurang tahunya Karyawan Tenisi (KT) mengenai Informasi kondisi
peralatan yang akan dibooking menyebabkan jika stok peralatan yang
dibooking habis, maka pihak pergudangan harus menyewa/membeli
peralatan dari perusahaan partnership, sehingga peralatan yang
seharusnya dapat dijadikan alternative tanpa harus menyewa dari
perusahaan partnership menjadi kurang dimaksimalkan.
4.1.2 Lingkup Sistem
Berdasarkan dari identifikasi masalah yang telah dilakukan, maka peneliti
akan mengembangkan sistem pemakaian dan peminjaman peralatan pada bagian
pergudangan, mulai dari tahap booking peralatan teknisi hingga pada tahap
peminjaman dan pengembalian peralatan, serta pengelolaan peralatan termasuk
laporan yang terkait di dalamnya.
Sistem ini dikembangkan menggunakan bahasa pemograman PHP, MySQL
sebagai database-nya, dan dijalankan melalui jaringan. Selain itu, peneliti juga
tidak akan membahas komunikasi serta keamanan data yang terkait dengan sistem
ini secara terinci.
70
4.1.3 Tujuan
Sistem ini bertujuan untuk memberikan jalan keluar dari beberapa
permasalahan yang telah diidentifikasi sebelumnya dan meminimalisasi
kemungkinan terjadinya human error serta memperlancar kegiatan peminjaman
peralatan karyawan teknisi mulai dari proses booking, peminjaman, hingga
pengembaliannya.
Dan diharapkan dapat memaksimalkan penggunaan peralatan, waktu, dan
tenaga dari karyawan yang terkait (kabag. pergudangan, bagian pergudangan, dan
karyawan teknisi) agar lebih efisien.
4.1.4 Jadwal
Adapun jadwal pengembangan sistem dapat dilihat pada bagian Lampiran.
4.2 Analisis Sistem
4.2.1 Gambaran Umum
4.2.1.1 Profil Perusahaan
Dalam era kompetisi yang sangat ketat saat ini, dibutuhkan efesiensi biaya
produksi, salah satunya adalah dari sisi SDM, untuk itu PT. Interkoneksi Persada
lahir dalam bidang ini. Bagi pelanggan yang membutuhkan mitra dalam pekerjaan
lapangan yang ruang lingkupnya telekomunikasi dan internet, inilah kemudian
yang melatar belakangi PT. Interkoneksi Persada lahir.
Berbekal pengalaman selama tujuh tahun, tepatnya pada tanggal 15 Februari
2001 perusahaan ini dibentuk oleh Bapak H. Dahlan dan H. Widoyo, S.Kom
71
dengan beberapa kolegannya yang berasal dari PT Lintasarta. Perusahaan ini
kemudian banyak merekrut alumni- alumni Politeknik Negeri Jakarta (PNJ)
karena memang sebagian funding father perusahaan ini adalah eks. Dari PNJ.
telah menangani banyak perusahaan maka PT. Interkoneksi Persada akan
memberikan pelayanan yang berkualitas dan memberi nilai tambah untuk
perusahaan client.
Didukung jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia maka kami dapat
memberikan benefit kepada pelanggan dalam hal penghematan biaya. PT.
Interkoneksi Persada mampu memiliki jaringan anak cabang perusahaan di
seluruh nusantara dengan colegant dan client perusahan- perusahaan besar seperti:
PT. Aplikasi Lintasarta, PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN), PT. Spekaryawan
Teknisirum, PT. Primakom, PT. Satkomindo Mediyasa, PT. Tangara Mitrakom,
PT. Indonet, PT. Patrakom, PT. Infokom Elekaryawan Teknisirida, dan lain- lain.
1. Sekilas PT. Interkoneksi Persada
PT. Interkoneksi Persada merupakan perusahan yang bergerak dalam
bidang telekomunikasi, bertekad untuk menjadi salah satu perusahaan yang
berpengaruh dalam perkembangan teknologi komunikasi yang berkembang
pesat pada saat ini dan yang akan datang dengan didukung oleh sumber daya
manusia yang berpengalaman dan ditunjang dengan peralatan yang cukup
memadai, serta harga yang kompetitif, kami bertekad memberikan
pelayanan yang terbaik untuk seluruh pelanggan.
72
PT. Interkoneksi Persada memberikan kepuasan pelanggan untuk jasa
instalasi antena dan berbagai pekerjaan yang berhubungan dengan VSAT,
Radio Link, Wireless dan Wireline dengan di dukung jaringan yang tersebar
di seluruh Indonesia maka kami dapat memberikan benefit kepada
pelanggan dalam hal penghematan biaya. Kantor pusat PT. Interkoneksi
Persada berada di perkantoran Ciputat Mega Mall Jl. Ir. H. Juanda Blok B/6
Jakarta Selatan, kode pos: 15412, phone: +62-2174712346 (Hunting), fax:
+622174711355, alamat website: www.interkoneksi.co.id, alamat email:
2. Ruang Lingkup Kerja
a. Instalasi Wireless, VSAT, Radio Link dan Wireline.
Mencakup semua pekerjaan dari hasil survey dan instalasi,
hingga perangkat siap digunakan pelanggan.
b. Pemeliharaan Rutin Secara periodic.
Perusahaan akan mendatangi site/node anda, sehingga perangkat
anda akan lebih terjamin kualitas dalam jangka panjang.
c. Pencabutan Remote plus penyediaan gudang.
Selain perusahaan mengambil perangkat pelanggan yang sudah
tidak terpakai, perusahaan juga menyediakan gudang yang aman dan
luas.
73
d. Pemeliharaan Transmisi /Node.
Selain pemeliharaan node/site, perusahaan juga membantu
pelanggan untuk proyek pemeliharaaan BTS pelanggan.
3. Budaya Kerja PT. Interkoneksi Persada
Budaya kerja adalah suatu personality, dengan budaya akan
menunjukkan pada setiap orang siapa diri kita dan
bagaimana kita melakukan pekerjaan sehari-hari, bekerja dengan
profesional. Hal ini berarti menunjukkan bagaimana setiap individu
karyawan bertingkah laku bekerja, melakukan kerjasama tim, melakukan
pemecahan masalah (wint solusi), inovasi kerja, pelayanan (service)
terhadap klien, peningkatan produk efekfitas kerja dan pandangan terhadap
suatu kualitas produk. Semua karyawan PT. Interkoneksi Persada, baik
dari lini terdepan hingga lini belakang atau dari tingkat atas hingga terbawah
wajib untuk mengetahui bagaimana budaya kerja secara profesional dan
proposional diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari oleh seluruh para
karyawan . Budaya kerja adalah suatu sikap yang mencerminkan 4 (empat)
point utama, yaitu: Observasi, Analisis, Hipotesa, Konfirmasi/ Pengujian.
Dari keempat point tersebut, setiap karyawan teknisi melakukan
pekerjaan, melakukan pemecahan masalah dan bertingkah laku. Setiap
karyawan PT. Interkoneksi Persada harus melalui keempat tahapan atau
prosedur tersebut di atas dalam melakasanakan kebiasaan rutinitas
bekerjanya terutama para karyawan teknisi, sehingga para karyawan dalam
74
lingkungan PT. Interkoneksi Persada dapat bertindak dan berbicara
berdasarkan karyawan teknisi dan data yang didapat dan
dapat dipertanggungjawabkan.
Gambar 4.1 Logo Perusahaan
(Sumber:Data Primer)
4.2.1.2 Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi perusahaan telekomunikasi yang berpengaruh secara global.
2. Misi
a. Menjadi mitra yang memberi solusi bagi pelanggan.
b. Memberikan kepuasan (service) pada pelanggan atas semua
dukungan teknis yang kita berikan kepada seluruh client.
c. Menjadi mitra bagi pelanggan dalam rangka memenuhi target
pelanggan.
d. Memberikan kepuasan bagi semua stake holder perusahaan.
75
4.2.1.3 Struktur Organisasi
H. Ahmad Dahlan
Direktur
Mardi Gunawan, ST
KaBag. Operasional
Agung Wahyudi, ST
KaBag. HRD
Teguh Taryono
KaBag. Warehousing
Muhammad Ali, SE
KaBag. Keuangan & Planning
Karyawan
Teknisi
Staff
Administratif
Staff
Training
Staff
Manajemen HRD
Admin.
Warehousing
Staff
Warehousing
Staff
Planning
Administrator
Accounting
Gambar 4.2 Struktur Organisasi
(Sumber: data primer tahun 2010)
4.2.2 Analisis Perbandingan Litelatur Sejenis
Pada literatur sejenis, yaitu skripsi yang berjudul “Pengembangan Sistem
Informasi Persediaan Barang Terdistribusi (Studi Kasus : PT.Master Centranusa
Cemerlang)” yang dibuat oleh Sdr.Wahyu Widodo Kurniawan S.Kom, dan pada
skripsi yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku
Pada PT.Lembalindo Tirta Anugrah” yang dibuat oleh Sdr.Wahyu Hadi Saputro
S.Kom serta pada skripsi Sdr.Teuku Syamsul Ramadhan S.Kom dengan judul
“Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web Pada Program
Non Reguler Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta” didapat beberapa
kekurangan dan kelebihan dari sistem Informasi tersebut, seperti pada Tabel 4.1:
Tabel 4.1 Hasil Literatur Sejenis No Judul Skripsi Penulis Metode Tool Kelebihan Kekurangan
Perancangan
Sistem
Informasi
Persediaan
Teuku
Syamsul
Ramadhan
SDLC
(System
Developme
nt Life
UML
(Unified
Modeling
1. Desain dan
pengembangan
aplikasi yang user
friendly sehingga
1. Sistem yang
dirancang masih
belum tepat guna,
karena proses
76
1.
Barang
Berbasis Web
Pada Program
Non Reguler
Fakultas Sains
dan Teknologi
UIN Jakarta
S.Kom
(Th. 2008)
Cycle) Language)
dengan
databasen
ya
mengunak
an SQL
Server
2000
memudahkan
dalam mengelola
data dan informasi
yang kompleks.
2. PHP (Personal
Home Page)
memiliki
kemampuan yaitu
disupport oleh
banyak database
sehingga membuat
halaman web yang
menggunakan data
dari database dapat
dengan sangat
mudah dilakukan,
dan sangat
membantu dalam
mengolah data-data
persediaan barang
data di sistem
dengan proses
data di lapangan
masih belum
sinkron, seperti
data-data dalam
aplikasi yang
belum lengkap
sehingga akan
menyulitkan
pembuatan
laporan yang
akan diajukan ke
pusat/rektorat.
2. Belum
lengkapnya fitur
yang ada, seperti
klasifikasi kode
barang standar
berdasarkan
pengkodean
Barang Milik
Negara:
mencakup lokasi,
pendistribusian,
dan kondisi
barang keluar,
datanya sangat
penting karena
merupakan
barang milik
negara yang akan
dipertanggungjaw
abkan.
3. Tidak adanya
perkiraan untuk
Safety Stock yang
sangat berguna
dalam sistem
persediaan
barang.
2.
Pengembanga
n Sistem
Informasi
Persediaan
Barang
Terdistribusi
(Studi Kasus :
PT.Master
Centranusa
Cemerlang)
Wahyu
Widodo
Kurniawan
S.Kom
(Th. 2008)
SDLC
(System
Developme
nt Life
Cycle)
DFD (Data
Flow
Diagram)
&
databasen
ya ERD
(Entity
Relationshi
p
Diagram)
1. Sistem ini sudah
terintegrasi
perancangannya
dengan para
karyawan sehingga
dapat memudahkan
jalannya siiklus
persediaan barang.
2. Database yang
digunakan adalah
SQL Server 2000
serta Crystal
1. Sistem yang
dirancang
masih belum
bisa memenuhi
kebutuhan
perusahaan
karena belum
dirancang untuk
kebutuhan
banyak user.
2. Bentuk dari
laporan yang
77
Report 8.5 untuk
laporannya, sangat
mendukung untuk
mengelola data
dalam jumlah
banyak.
kurang efektif,
karena data-
data yang
dicantumkan
kurang lengkap.
3.
Pengembanga
n Sistem
Informasi
Persediaan
Bahan Baku
Pada PT.
Lembalindo
Tirta Anugrah
Wahyu
Hadi
Saputro
S.Kom
(Th. 2009)
Waterfall DFD (Data
Flow
Diagram)
&
databasen
ya ERD
(Entity
Relationshi
p
Diagram)
1. Mengantisipasi
persediaan dengan
adanya limit stok
sehingga dapat
memudahkan user
dalam melakukan
pengadaan barang.
2. Form laporan
dalam aplikasi
yang tersusun
sistematis sehingga
akan sangat
memudahkan user
dalam mengelola
dan
mempelajarinya.
3. Desain dan aplikasi
yang user friendly
sehingga
memudahkan
dalam mengelola
data dan informasi
yang kompleks.
1. Belum
maksimalnya
penggunaan
database karena
masih
menggunakan
Ms.Access
2003 dan dapat
diperkirakan
bahwa akan
banyak bugs
dan data yang
di kelola tidak
banyak.
2. Belum adanya
penghitungan
tentang
pengadaan
barang yang
akan dibeli.
3. Sistem yang
dirancang
masih belum
efektif karena
belum bisa
diakses oleh
user yang
banyak.
4.2.3 Sistem yang Sedang Berjalan
Proses peminjaman peralatan pada sistem yang sedang berjalan saat ini
dapat digambarkan dengan use case model diagram dan activity yang dilakukan
berdasarkan tahapan sebagai berikut:
1. Bagian Operasional membuat SPK, menentukan Karyawan Teknisi
(KT) dan jadwal pelaksanaan untuk melaksanakan SPK, setelah itu
dicetak dan diserahkan ke Karyawan Teknisi yang bersangkutan.
78
2. Setelah Karyawan Teknisi menerima SPK, Karyawan Teknisi
mengajukan permohonan booking peralatan teknisi dengan menulis
pada kertas form booking peralatan apa saja yang akan dipinjam dan
dikembalikan. Waktu pengambilan peralatan pinjaman minimal
adalah dua hari setelah booking dan maksimal satu bulan setelah
melakukan booking. Dan lamanya waktu peminjaman disesuaikan
dengan waktu pelaksanaan SPK. Kemudian dicetak dan diserahkan ke
Bagian Pergudangan untuk divalidasi.
3. Setelah bagian pergudangan menerima dokumen booking dari
Karyawan Teknisi, maka bagian pergundangan memeriksa
kebutuhannya sesuai stock peralatan di gudang dan memvalidasi,
kemudian menyerahkan ke Bagian Operasional.
4. Apabila terjadi kekosongan peralatan atau kesalahan booking maka
pihak Karyawan Teknisi diminta untuk merevisi booking dari Bagian
Pergudangan dan begitu oleh bagian operasional disaat validasi
perangkat teknisi untuk eksekusi SPK, apabila tidak sesuai maka
Bagian Operasional meminta revisi booking kepada Karyawan
Teknisi.
5. Setelah booking divalidasi Bagian Pergudangan, Karyawan Teknisi
membuat permintaan peralataan SPK untuk divalidasi ke Bagian
Operasional.
79
6. Bagian Operasional memvalidasi kebutuhan peralatan Karyawan
Teknisi untuk melaksanakan SPK yang diterima oleh Karyawan
Teknisi dari Bagian Operasional.
7. Setelah mendapatkan validasi dari bagian Operasional, Karyawan
Teknisi menyerahkan booking dan SPK ke Bagian Pergudangan untuk
dicarikan peralatan yang sudah tervalidasi oleh Bagian Pergudangan
dan Bagian Operasional.
8. Bagian Pergudangan mempersiapkan peralatan sesuai dengan request
booking data peralatan yang ada di dalam SPK dari Karyawan Teknisi
yang sudah tervalidasi oleh Bagian Operasional.
9. Bagian Pergudangan mempersiapkan dan menyerahkan peralatan-
peralatan booking sesuai dengan SPK dua hari setelah penyerahan
SPK ke Bagian Pergudangan, atau satu hari sebelum pelaksaan waktu
yang tercantuk di SPK.
10. Setelah SPK selesai, Karyawan Teknisi harus mengembalikan
peralatan ke Bagian Pergudangan sesuai dengan peralatan yang
tercantum dalam SPK. Bagian Pergudangan menerima pengembalian
dan mengecek peralatan dari Karyawan Teknisi sesuai SPK.
Kemudian mencatat data pengembalian peralatan.
11. Jika ditemukan peralatan yang rusak atau tidak sesuai dengan SPK
dan atau melampaui karyawan Teknisi batas pengembalian, maka
Karyawan Teknisi terblacklist selama Karyawan Teknisi tidak
mengganti atau mengembalikan sesuai SPK.
80
12. Jika peralatan yang dibutuhkan sesuai SPK ada yang kurang atau
hilang, maka bagian pergudangan membuat data request dan dicetak.
13. Bagian Pergudangan menyerahkan cetak data request ke Kabag.
Pergudangan untuk divalidasi. Kemudian bagian pergudangan
merevisi data request setelah divalidasi oleh Kabag. Pergudangan,
setelah itu melakukan pengadaan dan mencatat peralatan masuk.
14. Setiap berkala atau akhir bulan bagian pergudangan mencatat data
peralatan masuk dan keluar serta mencetaknya untuk membuat
laporan kepada Kabag. Pergudangan.
Berdasarkan proses pada sistem yang sedang berjalan Bagian Pergudangan
dapat diketahui actor dan use case yang ada dalam proses tersebut, yaitu :
Tabel 4.2 Daftar Actor Sistem Informasi Pergudangan yang sedang Berjalan
No. Actor Description
1. Karyawan Teknisi
(KT)
Orang mengajukan Booking, revisi Booking, peminjaman dan
pengembalian peralatan pada bagian Pergudangan dalam
mensukseskan Surat Perintah Kerja (SPK).
2. Bagian
Operasional
Orang yang bertanggung jawab dan mengawasi terhadap
kegiatan Taryawan Teknisi pada kerja sesuai SPK. Dalam hal
ini memvalidasi pengajuan Karyawan Teknisi untuk
mengajukan permohonan Booking peralatan.
3. Bagian
Pergudangan
Orang yang melayani Karyawan Teknisi dalam melakukan
proses peminjaman peralatan, laporan terhadap Kabag.
Pergudangan.
4. Kabag.
Pergudangan
Orang yang bertanggung jawab dan mengontrol terhadap
kegiatan di Bagian Pergudangan
81
Menyerahkan
SPK
Peminjaman Peralatan
Mencari
Peralatan
Menyerahkan
Peralatan
Mencatat
Peralatan
Keluar
Mengembalikan
Peralatan
Bagian
Operasional
Mengecek
Peralatan
Mencatat
Pengembalian
Peralatan
<<extends>>
<<depands on>>
<<extends>>
<<extends>>
Karyawan
Teknisi
Pembuatan SPK
Buat SPK
Cetak SPK
Buat Booking
Cetak
Booking
Validasi
Booking
Revisi
Booking
Validasi
Permintaan
Peralatan SPK
Buat Permintaan
Peralatan SPK
<<extends>>
<<depands on>>
<<extends>>
<<depands on>>
<<depands on>>
Buat Laporan
Peralatan
Masuk
Pembuatan Laporan
Buat Laporan
Peralatan
Keluar
Menerima
Laporan
Peralatan
Keluar
<<extends>>
Bag.
Pergudangan
KaBag.
PergudanganMenerima
Laporan
Peralatan
Masuk
<<extends>>
Buat Data Request
Data Request
Validasi Data
Request
Revisi Data
Request
Cetak Data
Request
<<extends>>
Pengadaan
Mencatat
Peralatan
Masuk
Catat Blacklist
<<depand on>>
<<depand on>>
<<depands on>>
<<depands on>>
<<depands on>>
<<depands on>>
<<depands on>>
<<depands on>>
Gambar 4.3 Use Case Model Diagram Sistem Informasi Pergudangan yang berjalan
82
Tabel 4.3 Data Use case Sistem Informasi Pergudangan yang Sedang Berjalan No. Use case Name Description Actor
1. Buat Booking Use case ini menggambarkan kegiatan
Karyawan Teknisi (KT) yang mengajukan
pemesanan peralatan kepada Bagian
Pergudangan
Karyawan
Teknisi
2. Validasi Booking Use case ini menggambarkan kegiatan
Bagian Pergudangan yang memvalidasi
Booking peralatan dari Karyawan Teknisi
untuk mengajukan pemesanan peralatan
kepada Bagian Pergudangan dan bagian
Operasional (BO) memvalidasi Booking
peralatan untuk siap melaksanakan SPK.
Use case ini depands on use case Booking
Bagian
Pergudangan
Dan
Bagian
Operasional
3. Cetak Booking Use case ini menggambarkan kegiatan
Karyawan Teknisi mencetak form Booking
sesuai dengan peralatan yang dibutuhkan
untuk melaksanakan SPK yang didapatkan
dari bagian Operasional. Use case ini
extends use case Booking
Karyawan
Teknisi (KT)
4. Buat SPK Use case ini menggambarkan kegiatan
Bagian Operasional membuat SPK untuk
Karyawan Teknisi melayani kebutuhan
Client
Bagian
Operasional
(BO)
5. Cetak SPK Use case ini menggambarkan kegiatan
Bagian Operasional mencetak SPK untuk
diserahkan dan dilaksanakan oleh
Karyawan Teknisi.
Bagian
Operasional
6. Revisi Booking Use case ini menggambarkan kegiatan
Karyawan Teknisi yang mengajukan
revisi pemesanan peralatan kepada Bagian
Pergudangan
Karyawan
Teknisi dan
bagian
Pergudangan
7. Buat Permintaan
Peralatan SPK
Use case ini menggambarkan Kegiatan
Karyawan Teknisi yang melakukan
permintaan peralatan dengan menyerahkan
form bukti Booking ke Bagian
Pergudangan yang sudah divalidasi oleh
Bagian Operasional
Karyawan
Teknisi dan
Bagian
Pergudangan
8. Validasi Permintaan
Peralatan SPK
Use case ini menggambarkan kegiatan
Bagian Pergudangan yang mencatat data
peminjaman dan memberikan form
Booking ke Karyawan Teknisi.
Bagian
Pergudangan
dan
Bagian
Operasional
9. Menyerahkan SPK Use case ini menggambarkan kegiatan
Karyawan Teknisi yang melakukan
penyerahaan peralatan dengan
menyerahkan form ke Bagian Pergudangan
Karyawan
Teknisi
10. Mencari Peralatan Use case ini menggambarkan kegiatan
Bagian Pergudangan yang menari
peralatan untuk kelengkapan SPK yg akan
dikerjakan oleh Karywan Teknisi (KT)
Bagian
Pergudangan
11. Menyerahkan Peralatan Use case ini menggambarkan kegiatan
Bagian Pergudangan menyerahkan
peralatan sesuai SPK dari Karyawan
Teknisi
Bagian
Pergudangan
83
12. Mencatat Peralatan
Keluar
Use case ini menggambarkan kegiatan
Bagian Pergudangan mencatat seluruh
peralatan keluar yang dipakai untuk SPK
oleh Karyawan Teknisi
Bagian
Pergudangan
13. Mengembalikan
Peralatan
Use case ini menggambarkan kegiatan
Karyawan Teknisi untuk mengambilkan
peralatan setelah menjalankan SPK
Karyawan
Teknisi
14. Mengecek Peralatan Use case ini menggambarkan kegiatan
Bagian Pergudangan mengecek peralatan
setelah dikembalikan oleh Karyawan
Teknisi ketika selesai menjalankan SPK,
Use case ini extends use case
mengembalikan peralatan
Bagian
Pergudangan
15. Mencatat Pengembalian
Peralatan
Use case ini menggambarkan kegiatan
Bagian Pergudangan yang mencatat
pengembalain peralatan dari Karyawan
Teknisi usai melaksanakan pengecekan
peralatan sehabis pelaksanaan SPK
Bagian
Pergudangan
16. Catat Blacklist Use case ini menggambarkan kegiatan
Bagian Pergudangan yang memblacklist
Karyawan Teknisi apabila ada
kekurangan, kehilangan dalam
pengembalian peralatan setalah
manjalankan SPK
Bagian
Pergudangan
17. Buat Data Request Use case ini menggambarkan kegiatan
Bagian Pergudangan yang melakukan
permintaan peralatan yang tidak ada di
gudang
Bagian
Pergudangan
18. Cetak Data Request Use case ini menggambarkan kegiatan
Bagian Pergudangan yang mencetak
seluruh data request yang sudah di Input .
Use case ini extends use case Buat Data
Request
Bagian
Pergudangan
19. Validasi Data Request Use case ini menggambarkan kegiatam
Kabag. Pergudangan yang mevalidasi
Data request peralatan baru yang diajukan
oleh Bagian Pergudangan untuk
mengajukan permintaan peralatan teknisi.
Use case ini extends use case Data
Request
Kabag.
Pergudangan
20 Revisi Data Request Use case ini menggambarkan kegiatam
Kabag. Pergudangan yang merevisi Data
request peralatan baru yang diajukan oleh
Bagian Pergudangan untuk mengajukan
permintaan peralatan teknisi. Use case ini
extends use case Data Request
KaBag.
Pergudangan
21 Melakukan Pengadaan
Peralatan
Use case ini menggambarkan kegiatan
Bagian Pergudangan dalam mengadakan
peralatan yang sudah divalidasi oleh
Kabag. Pergudangan.
Bagian
Pergudangan
22. Mencatat Peralatan
Masuk
Use case ini menggambarkan kegiatan dari
Bagian Pergudangan dalam mencatat
seluruh peralatan baru yang masuk sesuai
peralatan yang divalidasi oleh Kabag.
Pergudangan
Bagian
Pergudangan
84
23. Buat Laporan Peralatan
Masuk
Use case ini menggambarkan kegiatan
Bagian Pergudangan yang membuat
seluruh laporan peralatan masuk kepada
Kabag. Pergudangan. Use case ini extends
use case
Bagian
Pergudangan
24. Buat Laporan Peralatan
Keluar
Use case ini menggambarkan kegiatan
Bagian Pergudangan yang membuat
seluruh laporan peralatan keluar kepada
Kabag. Pergudangan. Use case ini extends
use case
Bagian
Pergudangan
25. Menerima Hasil Laporan
Peralatan Masuk
Use case ini menggambarkan kegiatan
Kabag. Pergudangan menrima hasil
laporan peralatan masuk dari bagian
pergudangan
Kabag.
Pergudangan
26. Menerima Hasil Laporan
Peralatan Keluar
Use case ini menggambarkan kegiatan
Kabag. Pergudangan menerima hasil
laporan peralatan keluar dari Bagian
Pergudangan
Kabag.
Pergudangan
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat menyimpulkan kekurangan dari
Sistem yang sedang berjalan saat ini, yaitu:
1. Proses booking peralatan masih dilakukan secara manual yang
memakan waktu dan tenaga dari Karyawan Teknisi di mana harus
datang ke Bagian Pergudangan untuk mem-booking peralatan dengan
menyerahkan form booking request dan menunggu satu hari untuk
mendapatkan booking form sebagai bukti bookingnya.
2. Proses Input data peralatan yang di-booking yang harus dilakukan
bagian Pergudangan untuk membuat booking form dapat
memungkinkan terjadinya human error seperti kekeliruan data yang
di-Input jika antrian form booking request sedang meningkat.
3. Dikarenakan Karyawan Teknisi tidak mengetahui kondisi peralatan
yang ingin di-bookingnya, dan jika peralatan di Pergudangan sedang
habis, Bagian Pergudangan harus meminjam peralatan ke Perusahaan
Partnership atau membelinya sesuai dengan permintaan Karyawan
85
Teknisi walaupun masih terdapat peralatan alternative yang mungkin
dapat digunakan untuk menggantikan peralatan yang habis tersebut.
4. Kabag. Pergudangan masih melihat laporan-laporan yang terkait
secara manual setiap bulannya, hal ini kemungkinan dapat
mengganggu kinerja dari kedua belah pihak bila sewaktu karyawan
Teknisi, Kabag. Pergudangan membutuhkan laporan di luar jadwal
penyusunan laporan tersebut.
Dari kesimpulan tersebut, peneliti dapat mengajukan solusi dalam
pengembangan sistem yang sedang berjalan saat ini, yaitu :
1. Mengembangkan sistem peminjaman yang sedang berjalan menjadi
sistem pengambilan atau peminjaman peralatan berbasis web yang
dapat mempermudah Karyawan Teknisi fokus mengerjakan SPK
(Surat Perintah Kerja), dan Karyawan Teknisi dapat memilih peralatan
aternatif jika peraatan yang diinginkan tidak ada.
2. Dengan sistem berbasis jaringan ini, Bagian Pergudangan tidak perlu
lagi melakukan input data booking yang diajukan Karyawan Teknisi.
3. Kemudian Kabag. Pergudangan juga dapat melihat laporan-laporan
yang terkait secara langsung ke dalam sistem tanpa harus menunggu
setiap bulannya.
86
4.3 Sistem Design
4.3.1 Perancangan Proses Bisnis Sistem Usulan
Dari hasil analisa sistem yang telah dilakukan di atas, maka tahapan
selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah merancang Sistem Informasi
Pergudangan yang berbasis jaringan sebagai solusi yang diajukan untuk
pengembangan dari sistem yang sedang berjalan.
Di dalam merancang Sistem Informasi Pergudangan yang berbasis jaringan,
tahapan proses yang diajukan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Sebelum menggunakan program Sistem Informasi Pergudangan
berbasis jaringan, user dari Sistem ini seperti: Bagian Pergudangan,
bagian Operasional dan Kabag. Pergudangan dapat meminta account
ke super admin sebagai administrator Sistem di bagian Pergudangan
untuk dapat login ke sistem tersebut. Hal ini dikarenakan yang dapat
menggunakan Sistem Informasi Pergudangan hanyalah ditujukan
bagi user dari sistem tersebut.
2. Kemudian terbuka halaman utama Sistem Infromasi Pergudangan
yang berisikan keterangan cara menggunakan Sistem Informasi
Pergudangan berbasis jaringan tersebut.
3. Di dalam sistem ini, Bagian Pergudangan dapat melihat daftar
peralatan yang tersedia di Pergudangan, melihat daftar booking
terakhir yang telah ia lakukan, dan tentunya dapat melakukan Booking
peralatan jika sudah menyelesaikan proses peminjaman peralatan pada
transaksi sebelumnya.
87
4. Jika ingin melakukan booking peralatan, maka telah tersedia halaman
berisikan form booking peralatan booking teknisi. Di halaman ini
Bagian pergudangan dapat memilih peralatan apa saja yang akan
dibooking dan mengisi keterangan keterangan yang dibutuhkan.
Kemudian Bagian pergudangan dapat merevisi booking peralatan jika
menginginkannya. Dan Bagian Pergudangan dapat menyimpan dan
mencetak bukti Karyawan Teknisi booking untuk mengetahui nomor
booking yang akan digunakan pada saat proses peminjaman
dilakukan. Waktu pengambilan peralatan yang dipinjam minimal
adalah dua hari setelah waktu Karyawan Teknisi dilakukannya proses
booking, maksimal adalah satu bulan setelah dilakukannya proses
booking.
5. Proses revisi booking dapat dilakukan Bagian Pergudangan selama
dalam jangka waktu satu hari setelah proses booking awal dilakukan.
Jika sudah lebih dari satu hari maka Bagian Pergudangan tidak dapat
merevisi booking tersebut.
6. Kemudian terdapat pula halaman yang edit account yang dapat
digunakan Bagian Pergudangan untuk mengedit account jika
menginginkannya. Dan Bagian Pergudangan dapat logout setelah
menggunakan Sistem Informasi Pergudangan ini.
7. Selanjutnya, untuk Bagian Pergudangan dapat login ke dalam sistem
dengan menggunakan browser pada program yang telah ditentukan.
Bagian Pergudangan dapat login menggunakan username dan
password yang diberikan dari administrator.
88
8. Dalam sistem ini, Bagian Pergudangan dapat melakukan proses
pencarian data booking, peminjaman, dan pengembalian peralatan
teknisi. Proses pembatalan booking peralatan otomatis dilakukan
sistem jika pada saat waktu peminjaman yang telah ditentukan
Karyawan Teknisi yang bersangkutan tidak mengambil peralatan yang
telah di booking dalam waktu satu hari setelah waktu peminjaman.
9. Dalam proses booking yang dilakukan Karyawan Teknisi, jika
peralatan di Bagian Pergudangan yang di-booking sudah habis maka
pada saat Bagian Pergudangan login ke sistem ini, dalam daftar
booking terdapat halaman yang menampilkan daftar peralatan yang
telah habis untuk memenuhi permintaan transaksi. Kemudian Bagian
Pergudangan dapat mengklik link yang menampilkan halaman
berisikan form peminjaman peralatan.
10. Pada waktu peminjaman atau pengambilan peralatan pinjaman yang
dilakukan Karyawan Teknisi, Bagian Pergudangan memberikan print-
out outgoing form kepada Karyawan Teknisi yang bersangkutan
sebagai bukti bahwa Karyawan Teknisi tersebut telah meminjam
peralatan teknisi yang intinya Karyawan Teknisi dapat mengetahui
nomor peminjaman dari transaksi yang telah dilakukannya.
11. Jika melewati 1 hari dari batas waktu Maksimal dari SPK pada
Karyawan Teknisi tidak datang untuk melakukan peminjaman, maka
Karyawan Teknisi telah dianggap batal melakukan peminjaman.
Namun, jika peralatan tersebut sangat dibutuhkan untuk kegiatan SPK,
89
maka Bagian Operasional dari SPK dapat mengambil peralatan
tersebut dengan memberikan bukti booking yang dilakukan Karyawan
Teknisinya tentunya selama tidak lebih dari satu hari pada waktu
peminjaman yang telah ditentukan. Karyawan Teknisi dapat
melakukan perpanjangan masa peminjaman pada saat peminjaman
dilakukan.
12. Dan pada waktu pengembalian peralatan yang dipinjamkan Bagian
Pergudangan memverifikasi atau mengecek peralatan yang
dikembalikan. Jika peralatan yang dikembalikan mengalami
kerusakan atau hilang akibat kelalaian pengguna, maka Karyawan
Teknisi yang bersangkutan harus bertanggungjawab dan akan
dimasukkan ke dalam daftar blacklist dan tidak diperkenankan untuk
meminjam peralatan hingga masalahnya terselesaikan. Bagian
Pergudangan dapat memberikan print out incoming form sebagai
buktibahwa Karyawan Teknisi tersebut telah mengembalikan
peralatan yang dipinjam.
13. Dan setiap akhir bulannya, Bagian Pergudangan tidak perlu lagi
membuat laporan transaksi peminjaman peralatan. Hal ini disebabkan
Kabag. Pergudangan dapat melihat langsung laporan transaksi
peminjaman peralatan ke dalam sistem.
14. Kemudian terdapat pula halaman edit account yang dapat digunakan
Bagian Pergudangan untuk mengedit account jika menggunakannya.
90
Dan Bagian Pergudangan dapat logout setelah menggunakan Sistem
Informasi Pergudangan berbasis jaringan ini.
15. Kabag. Pergudangan dapat login terlebih dahulu ke dalam sistem ini
untuk melihat laporan transaksi peminjaman peralatan tiap bulannya.
Dan Kabag. Pergudangan dapat mencetak laporan transaksi
peminjaman dan penggunaan peralatan tersebut.
16. Dalam sistem ini Kabag. Pergudangan dapat melihat data daftar
peralatan yang ada pada bagian Pergudangan.
17. Kemudian tedapat pula halaman edit account yang dapat digunakan
Kabag. Pergudangan untuk mengedit account jika menginginkannya.
Dan Kabag. dapat logout setelah menggunakan Sistem Informasi
Pergudangan ini.
Kemudian pada proses pengelolaan peralatan yang dapat dilakukan oleh
Bagian Pergudangan dalam sistem yang diajukan ini adalah sebagai berikut:
1. Dalam sistem ini, Bagian Pergudangan dapat melakukan pengelolaan
terhadap data peralatan yang ada baik meng-input dan meng-update
data peralatan jika memang diperlukan.
2. Bagian Pergudangan juga dapat melakukan pengajuan pembelian
peralatan yang baru kepada bagian keuangan dan perencanaan terkait
dengan peralatan apa saja yang dibutuhkan dengan mengirimkan form
request peralatan baru yang divalidasi atau disetujui oleh Kabag.
Pergudangan berdasarkan data-data laporan terkait.
91
3. Kemudian Bagian Keuangan dan perencanaan memberikan bukti dan
daftar perlatan yang telah dibeli berdasarkan request dari Bagian
Pergudangan beserta peralatannya.
4. Selanjutnya Bagian Pergudangan dapat meng-Input data peralatan
yang diberikan oleh bagian keuangan dan perencanaan ke dalam daftar
peralatan yang ada pada sistem di Bagian Pergudangan.
5. Setiap akhir bulannya, Bagian Pergudangan tidak perlu lagi membuat
laporan pengelolaan peralatan. Hal ini dikarenakan Kabag.
Pergudangan dapat melihat langsung laporan pengelolaan peralatan ke
dalam sistem ini.
6. Bagian Pergudangan dapat logout setelah menggunakan sistem.
7. Kabag. Pergudangan login terlebih dahulu ke dalam sistem ini untuk
melihat laporan pengelolaan peralatan tiap bulannya. Dan Kabag.
Pergudangan dapat mencetak laporan pengelolaan peralatan tersebut.
8. Kabag. Pergudangan dapat logout setelah menggunakan sistem.
4.3.2 Use case Model Diagram Sistem Usulan
Berdasarkan proses dari sistem yang diajukan peneliti di atas, maka dapat
dibuat use case model diagram berdasarkan identifikasi actor dan use case yang
ada. Berikut adalah diagram use casenya:
92
4.3.2.1 Use Case Model Diagram
Menyerahkan
SPK
Peminjaman Peralatan
Input
Peminjaman
Input
Pengembalian
Mengembalikan
Peralatan
Bagian
Operasional
<<extend>>
Karyawan
Teknisi
Pembuatan SPK
Input SPK
Cetak SPK
Input Booking
Validasi
Booking
<<extends>>
<<depands on>>
Cetak Laporan
SPK
Pembuatan Laporan
Cetak
Laporan
Stock
Peralatan
Melihat Laporan
Stock Peralatan
<<extends>>
Bag.
Pergudangan
KaBag.
PergudanganMelihat Laporan
SPK
<<extends>>
Input Data
Request
Data Request
Validasi Data
Request
Cetak Data
Request
<<depands on>>
Input Data
Hasil Request
Mengadakan
Pengadaan
Cetak
Laporan
Peminjaman
Cetak
Laporan Data
Request
<<extends>>
<<extends>>
Melihat Laporan
Peminjaman
Melihat Laporan
Data Request
Pengelolahan
Data Jenis
Pengelolahan Aplikasi
Pengelolahan
Data
Karyawan
Pengelolahan
Data User
Super User
Administrator
Input Blacklist
<<extend>>
<<depands on>>
<<depands on>>
<<depands on>>
<<depands on>>
<<depands on>>
Pengelolahan
Data Alat
Pengelolahan
Data Jenis SPK
Gambar 4.4 Use Case Model Diagram Sistem Informasi Pergudangan
yang Diajukan
93
4.3.2.2 Identifikasi Karyawan Teknisi
Tabel 4.4 Daftar Actor Sistem Informasi Pergudangan yang Diajukan
No. Actor Description
1. Karyawan
Teknisi
Orang yang memakai/meminjam peralatan untuk
menjalankan Surat Perintah Kerja (SPK) kepada Bagaian
Pergudangan.
2. Bagian
Pergudangan
Orang yang melayani Karyawan Teknisi dalam
melakukan proses peminjaman peralatan.
3. Kabag.
Pergudangan
Orang yang bertanggung jawab dan mengontrol terhadap
kegiatan di Bagian Pergudangan
4. Bagian
Operasional
Bagian yang memberikan Informasi kepada administrator
tentang data karyawan Teknisi & SPK yang berkaitan
dengan kegiatan Bagian Pergudangan.
5. Administrator Orang yang bertugas mengelola Sistem Informasi
Pergudangan ini.
4.3.2.3 Identifikasi Use case
Tabel 4.5 Daftar Use case Sistem Informasi Pergudangan yang Diajukan
No. Use case Name Description Actor
1. Input SPK Use case ini menggambarkan kegiatan
Bagian Operasional membuat SPK untuk
Karyawan Teknisi melayani kebutuhan
Client.
Bagian
Operasional
2. Input Booking Use case ini menggambarkan kegiatan
Karyawan Teknisi (KT) yang mengajukan
pemesanan peralatan kepada Bagian
Pergudangan.
Bagian
Operasional
3. Cetak SPK Use case ini menggambarkan kegiatan
Bagian Operasional mencetak SPK untuk
diserahkan dan dilaksanakan oleh
Karyawan Teknisi.
Bagian
Operasional
4. Validasi
Booking
Use case ini menggambarkan kegiatan
Bagian Pergudangan yang memvalidasi
booking peralatan dari Bagian Operasional
untuk mengajukan pemesanan peralatan
jika Bagian Operasional ketika pembuatan
SPK peralatannya tidak mencukupi.
Bagian
Pergudangan
5. Menyerahkan
SPK
Use case ini menggambarkan kegiatan
Karyawan Teknisi mencetak form booking
sesuai dengan peralatan yang dibutuhkan
untuk melaksanakan SPK yang didapatkan
dari Bagian Operasional.
Karyawan
Teknisi
6. Input
Peminjaman
Use case ini menggambarkan kegiatan
Bagian Pergudangan menginput data
Bagian
Pergudangan
94
pemimjaman peralatan dari Karyawan
Teknisi yang akan melaksanakan SPK
7. Pengembalian
Peralatan
Use case ini menggambarkan kegiatan
Karyawan Teknisi (KT) mengembalikan
peralatan ketika sudah menunaikan SPK
Karyawan
Teknisi
8. Input
Pengembalian
Peralatan
Use case ini menggambarkan kegiatan
Bagian Pergudangan menginput data
Pengambalian peralatan dari Karyawan
Teknisi yang akan sudah menunaikan SPK
Bagian
Pergudangan
9. Input Blacklist Use case ini menggambarkan kegiatan
Bagian Pergudangan apabila Karyawan
Teknisi telat mengembalikan peralatan atau
terdapat kerusakan peralatan ketika
pemakaian pelaksanaan SPK
Bagian
Pergudangan
10. Input Data
Request
Use case ini menggambarkan kegiatan
Bagian Pergudangan yang melakukan
permintaan peralatan yang tidak ada
digudang
Bagian
Pergudangan
11. Cetak Data
Request
Use case ini menggambarkan kegiatan
Bagian Pergudangan yang mencetak
seluruh data request yang sudah di input .
Use case ini extends use case Buat Data
Request
Bagian
Pergudangan
12. Validasi Data
Request
Use case ini menggambarkan kegiatan
Kabag. Pergudangan yang mevalidasi Data
request peralatan baru yang diajukan oleh
Bagian Pergudangan untuk mengajukan
permintaan peralatan teknisi. Use case ini
extends use case Data Request
Kabag.
Pergudangan
13. Input Data Hasil
Request
Use case ini menggambarkan kegiatan
Bagian Pergudangan yang melakukan input
peralatan yang tervalidasi kemudian
diadakan oleh Bagian Pergudangan
Bagian
Pergudangan
14.
.
Melakukan
Pengadaan
Peralatan
Use case ini menggambarkan kegiatan
Bagian Pergudangan dalam mengadakan
peralatan yang sudah divalidasi oleh Kabag.
Pergudangan.
Bagian
Pergudangan
15. Lihat Laporan
SPK
Use case ini menggambarkan kegiatan
Kabag. Pergudangan melihat hasil laporan
pengunaan alat-alat dalam SPK
Kabag.
Pergudangan
16. Lihat Laporan
Stock Peralatan
Use case ini menggambarkan kegiatan
Kabag. Pergudangan melihat Laporan stock
peralatan dalam gudang
Kabag.
Pergudangan
17. Lihat Laporan
Peminjaman
Use case ini menggambarkan kegiatan
Kabag. Pergudangan melihat laporan
pengunaan alat-alat yang masih digunakan
Karyawan Teknisi untuk menunaikan SPK
Kabag.
Pergudangan
18. Lihat Laporan
Data Request
Use case ini menggambarkan kegiatan
Kabag. Pergudangan melihat hasil data
request.
Kabag.
Pergudangan
95
19. Cetak Laporan
SPK
Use case ini menggambarkan kegiatan
Bagian Pergudangan mencetak hasil
laporan pengunaan alat-alat dalam SPK
Bagian
Pergudangan
20. Cetak Laporan
Stock Peralatan
Use case ini menggambarkan kegiatan
Kabag. Pergudangan mencetak Laporan
Stok Peralatan dalam gudang
Bagian
Pergudangan
21. Cetak Laporan
Peminjaman
Use case ini menggambarkan kegiatan
Bagian Pergudangan mencetak laporan
pengunaan alat-alat yang masih digunakan
Karyawan Teknisi untuk menunaikan SPK
Bagian
Pergudangan
22. Cetak Laporan
Data Request
Use case ini menggambarkan kegiatan
Bagian Pergudangan mencetak hasil Data
Request.
Bagian
Pergudangan
23. Pengelolan Data
Jenis
Use case ini menggambarkan kegiatan
Administrator yang mengelola Data Jenis
Alat pada system.
Administrator
24. Pengelolan Data
Alat
Use case ini menggambarkan kegiatan
administrator yang mengelola Data Alat
pada sistem.
Administrator
25. Pengelolan Data
Jenis SPK
Use case ini menggambarkan kegiatan
Administrator yang mengelola Data Jenis
SPK pada sistem.
Administrator
26. Pengelolan Data
Karyawan
Use case ini menggambarkan kegiatan
Administrator yang mengelola Data
Karyawan pada sistem.
Administrator
27. Pengelolan Data
User
Use case ini menggambarkan kegiatan
Administrator yang mengelola User pada
sistem.
Administrator
28. Super User Use case ini menggambarkan kegiatan
Administrator yang dapat melihat data-data
yan digunakan user dalam Sistem ini
seperti data Booking, peminjaman,
pengembalian, peralatan pergudangan serta
laporan yang terkai dalam sistem ini.
Administrator
4.3.2.4 Narasi Use Case
Tabel 4.6 Narasi Use Case Input SPK
Use Case Name Input SPK
Use Case ID 1
Actor Bagian Operasional (BO)
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Operasional
membuat SPK untuk Karyawan Teknisi melayani kebutuhan
Client.
Precondition -
Trigger Use case ini dilakukan sebagai data awal untuk dipakai dalam
96
proses awal pekerjaan untuk Karyawan Teknisi dikarenakan
mendapatkan order dari client.
Typical Course of
Events Actor Action System Response
1: Login
4: Klik menu SPK
6: Klik tombol input SPK
8: Menginput data SPK
9: Klik tombol simpan.
11: Menginput alat-alat untuk
SPK
12: Klik tombol simpan
14: Mencetak SPK
16: Klik tombol selesai
18: Klik menu logout
2: Cek username dan password.
3: Menampilkan halaman utama
admin
5: Menampilkan halaman data
SPK
7: Menampilkan halaman input
SPK
10: Menyimpan data SPK baru
dan menampilkan nomor
SPK dan halaman input alat
13: Menyimpan data alat dan
menampilkan data alat yang
terinput untuk digunakan
15: SPK tercetak
17: Kembali ke halaman data
SPK
19: Menampilkan halaman login
Alternate Courses 2: Jika username dan atau password salah, maka sistem
menampilkan pesan error login.
9: Jika ingin tidak jadi menginput data SPK maka klik tombol
batal untuk kembali kehalaman data SPK.
12: Jika stok alat tersebut kosong, akan tampil peringatan bahwa
alat tersebut kosong dan pemberitahuan untuk melakukan
booking alat baru.
14: Jika ada alat yang dibooking belum tervalidasi oleh Bagian
Pergudangan maka SPK tidak dapat dicetak.
Conclusion Bagian Operasional (BO) membuat SPK
Postcondition SPK diserahkan kepada Karyawan Teknisi
Tabel 4.7 Narasi Use Case Input Booking Use Case Name Input Booking
Use Case ID 2
Actor Bagian Operasional (BO)
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Operasional yang mengajukan pemesanan peralatan kepada Bagian Pergudangan.
Precondition Bagian Operasional kekurangan alat ketika pembuatan SPK
Trigger Use case ini dikarenakan peralatan yang dibutuhkan untuk SPK tidak ada
Typical Course of Events
Actor Action System Response
1: Klik menu Input Booking
2: Menampilkan Halaman input booking beserta data peralatan
97
3: Menginput data booking 4: Klik tombol request booking
yang akan dibooking 5: Data permintaan booking tersimpan 6: Menampilkan halaman input alat
Alternate Courses 4:Jika tidak jadi booking klik tombol BATAL
Conclusion Bagian Operasional (BO) membooking peralatan
Postcondition Data booking tersimpan dan siap untuk divalidasi
Tabel 4.8 Narasi Use Case Cetak SPK
Use Case Name Cetak SPK
Use Case ID 3
Actor Bagian Operasional (BO)
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Operasional
mencetak SPK untuk diserahkan dan dilaksanakan oleh Karyawan
Teknisi.
Precondition Alat yang dibooking sudah tervalidasi
Trigger Use case ini dilakukan setalah ada SPK dan data alat terinput
Typical Course of
Events Actor Action System Response
1: Klik tombol cetak SPK
3: Mencetak SPK
2: Menampilkan SPK
4: SPK tercetak
Alternate Courses -
Conclusion Bagian Operasional (BO) mencetak SPK
Postcondition SPK tercetak dan siap diberikan kepada Karyawan Teknisi
Tabel 4.9 Narasi Use Case Validasi Booking Use Case Name Validasi Booking
Use Case ID 4
Actor Bagian Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan yang memvalidasi booking peralatan dari Bagian Operasional untuk mengajukan pemesanan peralatan jika Bagian Operasional ketika pembuatan SPK peralatannya tidak mencukupi.
Precondition Alat yang dibooking belum tervalidasi
Trigger Use case ini dilakukan setelah ada permintaan booking alat
Typical Course of Events
Actor Action System Response
1: Login 4: Klik menu booking 6: Klik validasi
2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama admin 5: Menampilkan halaman data booking
98
8: Klik tombol YA 11: Klik menu logout
7: Menampilkan halaman validasi booking 9: booking alat tervalidasi 10: Menampilkan halaman data booking 12: menampilkan halaman login
Alternate Courses 8a: Jika booking tidak disetujui maka klik tombol DITOLAK 8b: jika tidak jadi divalidasi maka tekan tombol TIDAK
Conclusion Bagian Pergudangan memvalidasi booking
Postcondition Booking tervalidasi serta SPK siap dicetak untuk dikerjakan
Tabel 4.10 Narasi Use Case Menyerahkan SPK
Use Case Name Menyerahkan SPK
Use Case ID 5
Actor Karyawan Teknisi, Bagian Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Karyawan teknisi
menyerahkan SPK ke Bagian Pergudangan untuk mendapatkan
peralatan.
Precondition Karyawan Teknisi mendapatkan SPK dari Bagian Operasional
Trigger Use case ini dilakukan untuk segera mengerjakan SPK
Typical Course of
Events Actor Action System Response
1: Karyawan Teknisi
menyerahkan SPK ke
Bagian Pergudangan
2: Bagian Pergudangan
menerima SPK dan
menginput peminjaman alat
3: Bagian Pergudangan
menyiapkan alat sesuai SPK
4: Bagian Pergudangan
menyerahkan Form
Peminjaman kepada
Karyawan Teknisi untuk
ditanda tangani
5: Karyawan Teknisi
menandatangai Form
Peminjaman dan
dikembalikan kepada Bagian
Pergudangan
6: Bagian Pergudangan
menandatangani Form
Peminjaman, kemudian
menyimpan satu rangkap
form peminjmanan untuk
berkas
99
7: Bagian Pergudangan
memberikan alat dan form
peminjaman sesuai SPK
kepada Karyawan Teknisi
8: Karyawan Teknisi menerima
alat Sesuai SPK dan satu
rangkap peminjaman
Alternate Courses -
Conclusion Karyawan Teknisi menyerahkan SPK kepada Bagian Pergudangan
untuk mendapatkan peralatan
Postcondition Karyawan Teknisi menerima peralatan sesuai SPK
Tabel 4.11 Narasi Use Case Input Peminjaman
Use Case Name Input Peminjaman
Use Case ID 6
Actor Bagian Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan
mengInput data pemimjaman peralatan dari Karyawan Teknisi
yang akan melaksanakan SPK
Precondition Bagian Pergudangan mendapatkan SPK dari Karyawan Teknisi
Trigger Use case ini dilakukan setelah SPK diterima oleh Bagian
Pergudangan
Typical Course of
Events Actor Action SistemResponse
1: Login
4: Klik menu Peminjaman
6: Klik tombol input
Peminjaman
8: Menginput nomor SPK
9: Klik tombol Cek Data
11: Input Tanggal
Pengembalian
12:Klik tombol Proses
14: Klik Tombol Cetak Data
16: Klik tombol selesai
18: Klik menu Logout
2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
admin
5: Menampilkan halaman data
Peminjaman
7: Menampilkan halaman input
Peminjaman
10: Tampil data Peralatan dalam
SPK
13: Tampil halaman Informasi
data sudah terproses
15: Tampil halaman Form
Peminjaman yang siap
Tercetak
17: Menampilkan halaman
Peminjaman
19: Menampilkan halaman login
Alternate Courses 9: Jika tidak jadi input data peminjaman klik tombol batal untuk
100
kembali ke halaman peminjaman
12: Jika tidak jadi memproses data peminjaman klik tombol batal
untuk kembali ke halaman peminjaman
Conclusion Bagian Pergudangan menginput data peminjaman
Postcondition Data peminjaman terproses dalam data base
Tabel 4.12 Narasi Use Case Pengembalian Peralatan
Use Case Name Pengembalian Peralatan
Use Case ID 7
Actor Karyawan Teknisi
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Karyawan Teknisi (KT)
mengembalikan peralatan ketika sudah menunaikan SPK
Precondition Bagian Pergudangan mendapatkan laporan pengerjaan SPK dari
Karyawan Teknisi
Trigger Use case ini dilakukan setelah SPK selesai dikerjakan oleh
Karyawan Teknisi
Typical Course of
Events Actor Action System Response
1: Karyawan Teknisi
menyerahkan SPK dan Form
peminjaman ke Bagian
Pergudangan
2: Bagian Pergudangan
menerima SPK dan
menginput pengembalian
alat
3: Bagian Pergudangan
memerikasa peralatan yang
dikembalikan dan tanggal
pengembalian sesuai dengan
SPK dan Form Peminjaman
4: Bagian Pergudangan
menyerahkan Form
Pengembalian kepada
Karyawan Teknisi untuk
ditanda tangani
5: Karyawan Teknisi
menandatangai Form
Pengembalian dan
dikembalikan kepada Bagian
Pergudangan
6: Bagian Pergudangan
menandatangani Form
Pengembalian, kemudian
menyimpan satu rangkap
form pengembalian untuk
berkas
101
7: Karyawan teknisi menerima
form pengembalian sebagai
tanda bukti sudah
mengembalikan
Alternate Courses 3: jika peralatan mengalami kerusakan atau ketelatan dalam
pengembalian maka Karyawan Teknisi terblacklist
Conclusion Karyawan Teknisi menyerahkan alat-alat yang telah digunakan
dalam SPK
Postcondition Alat sudah dikembalikan kepada Bagian Pergudangan
Tabel 4.13 Narasi Use Case Input Pengembalian Peralatan
Use Case Name Input Pengembalian Peralatan
Use Case ID 8
Actor Bagian Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan
mengInput data Pengembalian peralatan dari Karyawan Teknisi
yang akan sudah menunaikan SPK
Precondition Bagian Pergudangan mendapatkan laporan pengerjaan SPK selesai
dari Karyawan Teknisi
Trigger Use case ini dilakukan setelah Karyawan Teknisi mengembalikan
alat
Typical Course of
Events Actor Action System Response
1: Login
4: Klik menu Peminjaman
6: Klik tombol input
Pengembalian
8: Menginput nomor
peminjaman
9: Klik tombol Cek Data
11: Klik tombol selesai
14: Klik menu logout
2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
admin
5: Menampilkan halaman data
Peminjaman
7: Menampilkan halaman input
nomor peminjaman
10: Tampil Data Peminjaman
dan keterangannya
12: Memproses data
pengembalian
13: Menampilkan halaman
peminjaman
15: Menampilkan halaman login
Alternate Courses -
Conclusion Bagian Pergudangan menginput data pengembalian alat
Postcondition Data Pengembalian Terproses
102
Tabel 4.14 Narasi Use Case Blacklist Use Case Name Blacklist
Use Case ID 9
Actor Bagian Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan apabila Karyawan Teknisi
telat mengembalikan peralatan atau terdapat kerusakan peralatan
ketika pemakaian pelaksanaan SPK
Precondition Bagian Pergudangan mendapatkan keterlambatan atau kerusakan
alat pada saat pengembalian alat SPK oleh Karyawan Teknisi
Trigger Use case ini terjadi apabila terdapat keterlambatan pengembalian
Alat atau alat rusak
Typical Course of
Events Actor Action System Response
1: Login
4: Klik menu Peminjaman
6: Klik Menu Pengembalian
8: Klik Menu Data Karyawan
10: Klik menu Logout
2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
admin
5: Menampilkan halaman Data
Peminjaman
7: Warna Merah pada nomor
peminjaman menandakan
ketelatan pengembalian
peralatan
9: Tampil Data Karyawan, nama
karyawan yang tertulis
dengan warna merah berati
terblacklist
11: Menampilkan halaman login
Alternate Courses -
Conclusion Bagian Pergudangan memasukan daftar blacklist Karyawan
Teknisi apabila telat 1 hari dalam pengembalian atau terdapat
kerusakan pada alat saat pengembalian alat usai mengerjakan SPK
dalam batas waktu yang ditentukan
Postcondition Karyawan Teknisi yang terblacklist tidak mendapatkan SPK
selama peralatan itu dikembalikan sempurna dan baik atau batas
yang sudah ditentukan.
Tabel 4.15 Narasi Use Case Input Data Request Use Case Name Input Data Request
Use Case ID 10
Actor Bagian Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan yang
melakukan permintaan peralatan yang tidak ada digudang
Precondition Bagian Pergudangan mendapatkan stock alat berkurang atau ada
alat yang belum ada dalam stock tapi dibutuhkan oleh Karyawan
103
Teknisi dalam pelaksanaan SPK
Trigger Use case ini dilakukan setelah mendapatkan data alat tidak tersedia
Typical Course of
Events Actor Action System Response
1: Login
4: Klik menu Data Request
6: Klik tombol Input Request
8: Menginput nama dan jumlah
alat
9: Klik tombol simpan
11: Klik Opsi Validasi
13: Klik tombol simpan
14: Klikmenu logout
2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
Bagian Perudang
5: Menampilkan halaman Data
Request
7: Menampilkan halaman input
nama alat dan jumlah alat
10: Tampil halaman Data
Request dan keterangannya
12: Tampil form kelengkapan
Data Alat
15: Menampilkan halaman login
Alternate Courses -
Conclusion Bagian Pergudangan menginput Data Request Peralatan
Postcondition Data Request terproses dan siap untuk dicetak
Tabel 4.16 Narasi Use Case Cetak Data Request Use Case Name Cetak Data Request
Use Case ID 11
Actor Bagian Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan yang
mencetak seluruh data request yang sudah di input. Use case ini
depend on use case Input Data Request
Precondition data request belum dicetak
Trigger Data Request siap diajukan untuk divalidasi oleh Kabag.
Pergudangan
Typical Course of
Events Actor Action System Response
1: Login
4: Klik menu Data Request
6: Klik Tombol Cetak
8: Klik menu logout
2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
Bagian Pergudangan.
5: Menampilkan halaman Data
Request
7: Cetak data request
104
9: Menampilkan halaman login
Alternate Courses -
Conclusion Bagian Pergudangan mencetak Data Request
Postcondition Form Data Request siap divalidasi
Tabel 4.17 Narasi Use Case Validasi Data Request Use Case Name Validasi Data Request
Use Case ID 12
Actor Kabag. Bagian Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag. Pergudangan yang
memvalidasi Data Request peralatan baru yang diajukan oleh
Bagian Pergudangan untuk mengajukan permintaan peralatan
teknisi. Use case ini depends on use case Cetak Data Request
Precondition Data request belum divalidasi oleh Kebag. Pergudangan
Trigger Use case ini dilakukan setelah cetak data Request
Typical Course of
Events Actor Action System Response
1: Bagian Pergudangan
menyerahkan Form Data
Request untuk divalidasi
oleh Kabag. Pergudangan
2: Kabag. Pergudangan
Memverifikasi data request
peralatan apa saja yang
akan divalidasi
3: Kabag Pergudangan
mengembalikan form data
Request yang sudah
tervalidasi kepada bagian
Pergudangan
4: Bagian Pergudangan
melakukan pengadaan
Alternate Courses 2: jika ada alat yang tidak tervalidasi maka kabag Pergudangan
akan mencoretnya.
Conclusion KaBag. Pergudangan memvalidasi Form Data Request
Postcondition Setelah tervalidasi, Bagian Pergudangan siap mengadakan
pengadaan
Tabel 4.18 Narasi Use Case Melakukan Pengadaan Peralatan
Use Case Name Melakukan Pengadaan Peralatan
Use Case ID 13
Actor Bagian Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan dalam
mengadakan peralatan yang sudah divalidasi oleh Kabag.
105
Pergudangan.
Precondition Setelah Kab. Bagian Pergudangan memverifikasi hasil validasi
Trigger Use case ini dilakukan setelah validasi form Data Request diterima
Typical Course of
Events Actor Action System Response
1: Mendapatkan form Data
Request yang tervalidasi
2: Melakukan pengadaan
3: Menginput alat hasil
Request yang sudah dibeli
Alternate Courses 1: Kalau tidak disetujui validasinya makan bagian pergudangan
tidak melakukan pengadaan peralatan
Conclusion Bagian Pergudangan melakukan pengadaan peralatan
Postcondition Peralatan siap diberikan kepada Karyawan Teknisi yang memesan
Tabel 4.19 Narasi Use Case Input Data Hasil Request Use Case Name Input Data Hasil Request
Use Case ID 14
Actor Bagian Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan yang
melakukan input peralatan yang tervalidasi kemudian diadakan
oleh Bagian Pergudangan
Precondition Setelah Kab. Bagian Pergudangan memvalidasi
Trigger Use case ini dilakukan setelah validasi form Data Request
Typical Course of
Events Actor Action System Response
1: Mendapatkan form data
Request yang tervalidasi
3: Menginput data hasil
Request yang tervalidasi
5: Mengembalikan form data
Request yang tervalidasi
2: Mengecek form Data Request
yang tervalidasi
4: Menampilkan klasifikasi alat
yang tervalidasi dan tidak
tervalidasi
Alternate Courses -
Conclusion Bagian Pergudangan memverifikasi hasil validasi
Postcondition Setelah hasil input Data Request sudah terverifikasi,maka Bagian
Pergudangan mengadakan pengadan alat-alat yang sudah
tervalidasi
Tabel 4.20 Narasi Use Case Lihat Laporan SPK
Use Case Name Lihat Laporan SPK
Use Case ID 15
106
Actor Kabag. Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag. Pergudangan
melihat hasil laporan dalam pelaksanaan SPK
Precondition -
Trigger Use case ini mengharuskan kabag. Pergudangan melihat Laporan
SPK
Typical Course of
Events Actor Action System Response
1: Login
4: Klik menu Laporan
6: Pilih jenis laporan SPK dan
input durasi tanggal dan
bulan yang diinginkan
7: Klik menu lihat laporan
9: Klik menu logout
2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
Bagian Kabag. Pergudangan
5: Menampilkan halaman lihat
laporan
8: Menampilkan laporan SPK
10: Menampilkan halaman login
Alternate Courses -
Conclusion Kabag. Melihat laporan SPK
Postcondition Laporan SPK siap dicetak
Tabel 4.21 Narasi Use Case Lihat Laporan Stock Peralatan
Use Case Name Lihat Laporan Stock Peralatan
Use Case ID 16
Actor Kabag. Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag. Pergudangan
melihat Laporan Stock Peralatan dalam gudang.
Precondition -
Trigger Use case ini mengharuskan Kabag. Pergudangan melihatL Stock
Peralatan
Typical Course of
Events Actor Action System Response
1: Login
4: Klik menu Laporan
6: Pilih Jenis Laporan Stock
peralatan dan Input durasi
tanggal dan bulan yang
iinginkan
7: Klik menu lihat laporan
9: Klik menu logout
2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
Bagian Kabag. Pergudangan
5: Menampilkan halaman lihat
laporan
8: Menampilkan Laporan Stock
Peralatan
107
10: Menampilkan halaman login
Alternate Courses -
Conclusion Kabag. Pergudangan mengecek Laporan Stock Peralatan
Postcondition Laporan Stock Peralatan siap dicetak
Tabel 4.22 Narasi Use Case Lihat Laporan Peminjaman
Use Case Name Lihat Laporan Peminjaman
Use Case ID 17
Actor Kabag. Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag. Pergudangan
melihat laporan pengunaan alat-alat yang masih digunakan
Karyawan Teknisi untuk menunaikan SPK
Precondition -
Trigger Use case ini dilakukan Kabag. Pergudangan melihat Laporan
Peminjaman
Typical Course of
Events Actor Action System Response
1: Login
4: Klik menu Laporan
6: Pilih jenis laporan
Peminjaman peralatan dan
input durasi tanggal dan
bulan yang diinginkan
7: Klik menu lihat laporan
9: Klik menu Logout
2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
Bagian Kabag. Pergudangan
5: Menampilkan halaman lihat
laporan
8: Menampilkan Laporan
Peminjaman
10: Menampilkan halaman login
Alternate Courses -
Conclusion Kabag. Pergudangan melihat Laporan Peminjaman Peralatan
Postcondition Laporan Peminjaman alat siap dicetak
Tabel 4.23 Narasi Use Case Lihat Laporan Data Request Use Case Name
Lihat Laporan Data Request
Use Case ID 18
Actor Kabag. Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag. Pergudangan
melihat hasil data request.
Precondition -
Trigger Use case ini dilakukan Kabag. Pergudangan melihat laporan Data
108
Request
Typical Course of
Events Actor Action System Response
1: Login
4: Klik menu Laporan
6: Pilih jenis laporan data
request peralatan dan input
durasi tanggal dan bulan
yang diinginkan
7: Klik menu lihat laporan
9: Klik menu Logout
2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
Bagian Kabag. Pergudangan
5: Menampilkan halaman lihat
laporan
8: Menampilkan Laporan Data
Request
10: Menampilkan halaman login
Alternate Courses -
Conclusion Kabag. Pergudangan melihat Data Request
Postcondition Laporan Data Request alat siap dicetak
Tabel 4.24 Narasi Use Case Cetak Laporan SPK
Use Case Name Cetak Laporan SPK
Use Case ID 19
Actor Bagian Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan
mencetak hasil laporan pengunaan alat-alat dalam SPK
Precondition -
Trigger Per periodik atau atas permintaan Kabag. Pergudangan
Typical Course of
Events Actor Action System Response
1: Login
4: Klik menu Laporan
6: Pilih jenis laporan SPK dan
input durasi tanggal dan
bulan yang diinginkan
7: Klik menu cetak laporan
9: Klik menu Logout
2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
Bagian Kabag. Pergudangan
5: Menampilkan halaman Cetak
laporan
8: Mencetak laporan SPK
10: Menampilkan halaman login
Alternate Courses -
Conclusion Bagian Pergudangan mencetak seluruh laporan SPK
Postcondition Laporan SPK sudah dicetak, diberikan kepada Kabag.
Pergudangan dan diarsipkan
109
Tabel 4.25 Narasi Use Case Cetak Laporan Stock Peralatan
Use Case Name
Cetak Laporan Stock Peralatan
Use Case ID 20
Actor Bagian Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag. Pergudangan
mencetak Laporan Stock Peralatan dalam gudang
Precondition -
Trigger Per periodik atau atas permintaan Kabag. Pergudangan
Typical Course of
Events Actor Action System Response
1: Login
4: Klik menu Laporan
6: Pilih jenis laporan stock
peralatan dan Input durasi
tanggal dan bulan yang
diinginkan
7: Klik menu cetak laporan
9: Klik menu Logout
2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
Bagian Kabag. Pergudangan
5: Menampilkan halaman Cetak
laporan
8: Mencetak laporan SPK
10: Menampilkan halaman login
Alternate Courses -
Conclusion Bagian Pergudangan mencetak seluruh laporan Stock Peralatan
secara periodic
Postcondition Laporan Stock Peralatan tercetak siap dilaporkan ke Kabag.
Pergudangan
Tabel 4.26 Narasi Use Case Cetak Laporan Peminjaman
Use Case Name Cetak Laporan Peminjaman
Use Case ID 21
Actor Bagian Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag. Pergudangan
mencetak Laporan peminjaman
Precondition
Trigger Per periodik atau atas permintaan Kabag. Pergudangan
Typical Course of
Events Actor Action System Response
1: Login
4: Klik menu Laporan
6: Pilih jenis laporan
peminjaman dan Input
durasi tanggal dan bulan
yang diinginkan
2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
Bagian Kabag. Pergudangan.
5: Menampilkan halaman Cetak
laporan
110
7: Klik menu cetak laporan
9: Klik menu Logout
8: Mencetak laporan
Peminjaman
10: Menampilkan halaman login
Alternate Courses -
Conclusion Bagian Pergudangan mencetak seluruh Laporan Peminjaman
secara periodik
Postcondition Laporan Peminjaman tercetak siap dilaporkan
Tabel 4.27 Narasi Use Case Cetak Laporan Data Request Use Case Name Cetak Laporan Data Request
Use Case ID 22
Actor Bagian Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan
mencetak hasil data request.
Precondition
Trigger Per periodik atau atas permintaan Kabag. Pergudangan
Typical Course of
Events Actor Action System Response
1: Login
4: Klik menu Laporan
6: Pilih jenis laporan data
request dan Input durasi
tanggal dan bulan yang
diinginkan
7: Klik menu cetak laporan
9: Klik menu logout
2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
Bagian Kabag. Pergudangan.
5: Menampilkan halaman Cetak
laporan
8: Mencetak laporan data
request
10: Menampilkan halaman login
Alternate Courses -
Conclusion Bagian Pergudangan mencetak seluruh Laporan Data Request
secara periodik
Postcondition Laporan Data Request tercetak siap dilaporkan
Tabel 4.28 Narasi Use Case Pengelolaan Data Jenis
Use Case Name Pengelolaan Data Jenis
Use Case ID 23
Actor Admin
Description Use case ini menggambarkan kegiatan administrator yang
mengelola Data Jenis.
Precondition -
111
Tabel 4.29 Narasi Use Case Pengelolaan Data Alat Use Case Name Pengelolaan Data Alat
Use Case ID 24
Actor Admin
Description Use case ini menggambarkan kegiatan administrator yang
mengelola data alat.
Precondition -
Trigger Use case ini dilakukan apabila ada perubahan atau penambahan
pada alat-alat
Typical Course of
Events Actor Action System Response
1: Login
4: Klik menu Data Setting
6: Klik Sub menu data alat
8: Klik tombol input Alat
2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
Bagian Admin
5: Menampilkan halaman sub
menu Data Setting
7: Menampilkan halaman Data
Peralatan
Trigger Use case ini dilakukan apabila ada perubahan atau penambahan
pada jenis alat
Typical Course of
Events Actor Action System Response
1: Login
4: Klik menu Data Setting
6: Klik Sub menu Data Jenis
8: Klik tombol input Jenis
10: Input Data jenis
11: Klik tombol simpan
13: Klik menu logout
2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
Bagian Admin
5: Menampilkan halaman sub
menu Data Setting
7: Menampilkan halaman Jenis
Peralatan
9: Menampilkan halaman input
Data Jenis
12: Menyimpan Data Jenis dan
menampilkan halaman jenis
peralatan
14: Menampilkan halaman login
Alternate Courses 8a: Klik tombol edit untuk mengubah data yang sudah terinput
8b: Klik tombol hapus untuk menghilanngkan data
11: Jika tidak jadi untuk membuat data jenis peralatan baru maka
klik tombol batal untuk kembali kehalaman data jenis
Conclusion Admin mengelola data jenis peralatan
Postcondition Data jenis peralatan mengalamani perubahan
112
10: Input Data Alat
11: Klik tombol simpan
13: Klik menu logout
9: Menampilkan halaman input
Data Alat
12: Menyimpan data Alat dan
menampilkan halaman Data
Peralatan
14: Menampilkan halaman login
Alternate Courses 8a: Klik tombol edit untuk mengubah data yang sudah terInput
8b: Klik tombol hapus untuk menghilanngkan data
11: Jika tidak jadi untuk membuat data jenis peralatan baru maka
klik tombol batal untuk kembali kehalaman data jenis
Conclusion Admin mengelola data peralatan
Postcondition Data peralatan mengalamani perubahan
Tabel 4.30 Narasi Use Case Pengelolaan Data Jenis SPK
Use Case Name Pengelolaan Data Jenis SPK
Use Case ID 25
Actor Admin
Description Use case ini menggambarkan kegiatan administrator yang
mengelola Data Jenis SPK.
Precondition -
Trigger Use case ini dilakukan apabila ada perubahan atau penambahan
pada SPK
Typical Course of
Events Actor Action System Response
1: Login
4: Klik menu Data Setting
6: Klik Sub menu Data Jenis
SPK
8: Klik tombol input Jenis SPK
10: Input data Jenis SPK
11: Klik tombol simpan
13: Klik menu logout
2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
Bagian Admin.
5: Menampilkan halaman sub
menu Data Setting
7: Menampilkan halaman Data
Jenis SPK
9: Menampil halaman input Data
Jenis SPK
12: Menyimpan data Jenis SPK
dan memapilkan halaman
Data SPK
14: Menampilkan halaman login
Alternate Courses 8a: Klik tombol edit untuk mengubah data yang sudah terinput
8b: Klik tombol hapus untuk menghilangkan data
11: Jika tidak jadi untuk membuat Data Jenis SPK baru maka klik
tombol batal untuk kembali kehalaman Data Jenis SPK
113
Conclusion Admin mengelola data SPK
Postcondition Data SPK mengalamani perubahan
Tabel 4.31 Narasi Use Case Pengelolaan Data Karyawan
Use Case Name Pengelolaan Data Karyawan
Use Case ID 26
Actor Admin
Description Use case ini menggambarkan kegiatan administrator yang
mengelola data Karyawan.
Precondition -
Trigger Use case ini dilakukan apabila ada perubahan atau penambahan
pada data Karyawan
Typical Course of
Events Actor Action System Response
1: Login
4: Klik menu data Karyawan
6: Klik tombol Input Data
Karyawan
8: Input data Karyawan
10: Klik tombol simpan
11: Klik menu logout
2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
Bagian Admin
5: Menampilkan halaman Data
Karyawan
7: Menampilkan halaman input
Data Karyawan
9: Menyimpan data Karyawan
dan menampilkan halaman
Data Karyawan
12: Menampilkan halaman login
Alternate Courses 6a: Klik tombol edit untuk mengubah data yang sudah terinput
6b: Klik tombol hapus untuk menghilangkan data
10: Jika tidak jadi untuk membuat Data Karyawan baru maka klik
tombol batal untuk kembali ke halaman data karyawan
Conclusion Admin mengelola Data Karyawan
Postcondition Data Karyawan mengalamani perubahan
Tabel 4.32 Narasi Use Case Pengelolaan Data User
Use Case Name Pengelolaan Data User
Use Case ID 27
Actor Admin
Description Use case ini menggambarkan kegiatan administrator yang
mengelola Data User.
Precondition -
114
Trigger Use case ini dilakukan apabila ada perubahan atau penambahan
pada Data User
Typical Course of
Events Actor Action System Response
1: Login
4: Klik menu data User
6: Klik tombol Input Data User
8: Input data User
10: Klik tombol simpan
11: Klik menu logout
2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
Bagian Admin
5: Menampilkan halaman Data
User
7: Menampilkan halaman Input
Data User
9: Menyimpan data User dan
memapilkan halaman Data
User
12: Menampilkan halaman login
Alternate Courses 6a: Klik tombol edit untuk mengubah data yang sudah terInput
6b: Klik tombol hapus untuk menghilanngkan data
10: Jika tidak jadi untuk membuat Data User baru maka klik
tombol batal untuk kembali kehalaman Data User
Conclusion Admin mengelola Data User
Postcondition Data User mengalamani perubahan
Tabel 4.33 Narasi Use Case Super User
Use Case Name Super User
Use Case ID 28
Actor Admin
Description Use case ini menggambarkan kegiatan administrator yang dapat
melihat data-data yang digunakan user dalam sistem ini seperti
data booking, peminjaman, pengembalian, peralatan pergudangan
serta laporan yang terkait dalam sistem ini.
Precondition Super User mengelola seluruh User
Trigger Use case ini dilakukan setelah Sistem sedang berjalan
Typical Course of
Events Actor Action System Response
Alternate Courses -
Conclusion Super User mengelola seluruh data dalam sistem
Postcondition -
115
4.3.3 Activity Diagram
Alur kerja sistem yang diajukan berdasarkan use case yang telah dibuat,
digambarkan pada activity diagram berikut:
Bagian Operasional (BO)
Login
Sistem Informasi Pergudangan
Klik Tombol Input
SPK
Klik Tombol
Simpan
Input Peralatan
untuk SPK
Klik
Tombol
Simpan
Menampilkan
Halaman Log in
Menampilkan
Halaman Data SPK
Menampilkan Halaman
Input SPK
Username &
Password salah
Menampilkan Halaman
Utama Admin
Kilk Menu
SPK
Menginput Data
SPK
Jika
Selesai
Input menyimpan data alat
dan Menampilkan data
alat yang terinput
untuk digunakan
Tampil
Pemberitahuan
untuk melakukan
Booking Peralatan
Mencetak SPK
SPK Tercetak
Kembali
Kehalaman
data SPK
Klik Menu
Log out
Klik Tombol Selesai
Jika
Batal
Cek Username
& Password
Username &
Password Benar
Tampil
Halaman
Error
Klik Tombol
Batal
Jika
Benarmenyimpan data SPK baru
dan menampilkan nomor
SPK dan halaman input alat
Jika Peralatan untuk
SPK Kosong
Gambar 4.5 Activity Diagram dari Use Case Input SPK
Gambar 4.5 merupakan gambar Activity Diagram Input SPK Sistem Usulan.
Gambar 4.5 menggambarkan proses Input SPK oleh Bagian Operasional.
116
Bagian Operasional (BO)
Klik Menu Input
Booking
Sistem Informasi Pergudangan
Klik Tombol
Request
Booking
Menampilkan Halaman
Input Booking beserta Data
Peralatan yang akan
Dibooking
Menampilkan
Halaman Input Alat
Jika
Batal
Menginput Data
Booking
Klik Tombol
Batal
Jika
BenarData Permintaan
Booking Tersimpan
Klik Menu
Log outMenampilkan
Halaman Login
Gambar 4.6 Activity Diagram dari Use Case Input Booking
Gambar 4.6 merupakan gambar Activity Diagram Input Booking Sistem Usulan.
Gambar 4.6 menggambarkan proses Input Booking oleh Bagian Operasional.
Bagian Operasional (BO)
Klik Tombol Cetak
SPK
Sistem Informasi Pergudangan
Menampilkan SPK
SPK Tercetak
Mencetak SPK
Klik Menu
Log out
Menampilkan
Halaman Login
Gambar 4.7 Activity Diagram dari Use Case Cetak SPK
Gambar 4.7 merupakan gambar Activity Diagram Cetak SPK Sistem Usulan.
Gambar 4.7 menggambarkan proses Cetak SPK oleh Bagian Operasional.
117
Bagian Pergudangan
Login
Sistem Informasi Pergudangan
Klik Validasi
Klik Tombol
Ya
Menampilkan
Halaman Data
Booking
Menampilkan
Halaman Data
Booking
Menampilkan Halaman
Validasi Booking
Username &
Password salah
Menampilkan Halaman
Utama Admin
Kilk Menu
Booking
Menampilkan
Halaman Login
Jika
Batal
Cek Username
& Password
Username &
Password Benar
Klik Tombol
Tidak
Jika
Benar
Booking Alat Tervalidasi
Klik Menu Log
out
Tampil
Hlaman error
Gambar 4.8 Activity Diagram dari Use Case Validasi Booking
Gambar 4.8 merupakan gambar Activity Diagram Validasi Booking Sistem
Usulan. Gambar 4.8 menggambarkan proses Validasi Booking oleh Bagian
Pergudangan.
Karyawan Teknisi
Karyawan Teknisi
menyerahkan SPK
Bagian Pergudangan
menyiapkan peralatan
sesuai SPK
menyerahkan Form
Peminjaman untuk
ditanda tangani
menandatangani Form
Peminjaman dan
dikembalikan kepada
Bagian Pergudangan
menandatangani Form
Peminjaman,kemudian
menyimpan satu rangkap form
peminjaman untuk berkas
menerima SPK dan
menginput peminjaman
Peralatan
memberikan peralatan
dan form peminjaman
sesuai SPK
menerima Alat Sesuai
SPK dan satu rangkap
peminjaman
Sistem Informasi Pergudangan
mengembalikan Form
Peminjaman yang sudah
ditandatangani
Gambar 4.9 Activity Diagram dari Use Case Menyerahkan SPK
118
Gambar 4.9 merupakan gambar Activity Diagram Menyerahkan SPK Sistem
Usulan. Gambar 4.9 menggambarkan proses Menyerahkan SPK oleh Karyawan
Teknisi ke Bagian Pergudangan.
Bagian Pergudangan
Login
Sistem Informasi Pergudangan
Klik Tombol Input
Peminjaman
Klik Tombol
Cek Data
Input Tanggal
Pengembalian
Klik
Tombol
Proses
Menampilkan
Halaman Log in
Menampilkan Halaman
Data Peminjaman
Menampilkan Halaman
Input Peminjaman
Username &
Password salah
Menampilkan Halaman
Utama Admin
Kilk Menu
Peminjaman
Menginput Nomor
SPK
Jika
Selesai
InputTampil Halaman
Informasi Data Sudah
Terproses
Klik Tombol
Cetak Data
Tampil Halaman Form
Peminjaman yang Siap Cetak
Menampilkan
Halaman
Peminjaman
Klik Menu
Log out
Klik Tombol Selesai
Jika
Batal
Cek Username
& Password
Username &
Password Benar
Klik Tombol
Batal
Jika
Benar
Tampil Data
Peralatan Dalam SPK
Jika Batal
Tampil
Halaman
Error
Klik Tombol
Batal
Menampilkan
Halaman Data
Peminjaman
Gambar 4.10 Activity Diagram dari Use Case Input Peminjaman
Gambar 4.10 merupakan gambar Activity Diagram Input Peminjaman Sistem
Usulan. Gambar 4.10 menggambarkan proses Input Peminjaman oleh Bagian
Pergudangan.
119
Karyawan Teknisi
menyerahkan
SPK dan Form
peminjaman
Bagian Pergudangan
memerikasa peralatan yang
dikembalikan sesuai dengan
SPK dan Form Peminjaman
menyerahkan Form
Pengembalianuntuk
ditanda tangani
menandatangani
Form Pengembalian
menandatangani
Form Pengembalian
menerima SPK
menerima form
pengembalian sebagai
tanda bukti sudah
mengembalikan
Sistem Informasi Pergudangan
menginput
pengembalian
Peralatan
mengembalikan
Form Pengembalian
menyimpan satu rangkap
form pengembalian untuk
berkas
Gambar 4.11 Activity Diagram dari Use Case Pengembalian Peralatan
Gambar 4.11 merupakan gambar Activity Diagram Pengembalian Peralatan
Sistem Usulan. Gambar 4.11 menggambarkan proses Pengembalian Peralatan
oleh Karyawan Teknisi (KT) ke Bagian Pergudangan.
Bagian Pergudangan
Login
Sistem Informasi Pergudangan
Klik Tombol Input
Klik Tombol
Cek Data
Klik Tombol Selesai
Menampilkan Halaman
Data Peminjaman
Menampilkan Halaman
Input Nomor Peminjaman
Username &
Password salah
Menampilkan
Halaman Utama
Admin
Kilk Menu
Peminjaman
Menginput Nomor
Peminjaman
Memproses Data
Pengembalian
Menampilkan
Halaman
PeminjamanKetik Menu
Log Out
Menampilkan
Halaman Login
Cek Username
& Password
Username &
Password Benar
Tampil
Halaman
Error
Tampil Data Peminjaman
dan Keterangannya
Gambar 4.12 Activity Diagram dari Use Case Input Pengembalian Peralatan
120
Gambar 4.12 merupakan gambar Activity Diagram Input Pengembalian Peralatan
Sistem Usulan. Gambar diatas menggambarkan proses Pengembalian Peralatan
oleh Bagian Pergudangan.
Bagian Pergudangan
Login
Sistem Informasi Pergudangan
Klik Tombol Input
Klik Tombol
Cek Data
Klik Tombol Selesai
Menampilkan Halaman
Data Peminjaman
Menampilkan Halaman
Input Nomor Peminjaman
Username &
Password salah
Menampilkan
Halaman Utama
Admin
Kilk Menu
Peminjaman
Menginput Nomor
Peminjaman
Memproses Data
Pengembalian
Menampilkan
Halaman
PeminjamanKetik Menu
Log Out
Menampilkan
Halaman Login
Cek Username
& Password
Username &
Password Benar
Tampil
Halaman
Error
Tampil Data Peminjaman
dan Keterangannya
Gambar 4.13 Activity Diagram dari Use Case Blacklist
Gambar 4.13 merupakan gambar Activity Diagram Blacklist Sistem Usulan.
Gambar 4.13 menggambarkan proses Blacklist oleh Bagian Pergudangan.
Bagian Pergudangan
Login
Sistem Informasi Pergudangan
Klik Tombol Input
Request
Klik Tombol
Simpan
Menampilkan
Halaman Log in
Menampilkan Halaman
Data Request
Menampilkan Halaman
Input Nama Alat dan
Jumlah Peralatan
Username &
Password salah
Menampilkan Halaman
Utama Bagian Gudang
Kilk Menu Data
Request
Menginput Nama
dan Jumlah
Peralatan
Klik Menu
Log out
Cek Username
& Password
Username &
Password Benar
Tampil
Halaman
Error
Tampil Halaman Data
Request dan
Keterangannya
Gambar 4.14 Activity Diagram dari Use Case Input Data Request
121
Gambar 4.14 merupakan gambar Activity Diagram Input Data Request Sistem
Usulan. Gambar 4.14 menggambarkan proses Pengembalian Peralatan oleh
Bagian Pergudangan.
Bagian Pergudangan
Login
Sistem Informasi Pergudangan
Klik Tombol Cetak
Menampilkan Halaman
Data Request
Cetak Data Request
Username &
Password salah
Menampilkan Halaman
Utama Bagian
Pergudangan
Kilk Menu Data
Request
Klik Menu Logout
Cek Username
& Password
Username &
Password Benar
Tampil
Halaman
Error
Menampilkan
Halaman Login
Gambar 4.15 Activity Diagram dari Use Case Cetak Data Request
Gambar 4.15 merupakan gambar Activity Diagram Cetak Data Request Sistem
Usulan. Gambar 4.15 menggambarkan proses Cetak Data Request oleh Bagian
Pergudangan.
Bagian Pergudangan
menyerahkan Form data
Request untuk divalidasi
Sistem Informasi Pergudangan
melakukan
pengadaan
KaBag Pergudangan
mengembalikan
form data
Request yang
sudah tervalidas
Memverifikasi data
request peralatan apa
saja yang akan divalidasi
Tidak tervalidasiTervalidasi
Mencoret
nama
peralatanmenerima form
data Request
yang sudah
tervalidas
Gambar 4.16 Activity Diagram dari Use Case Validasi Data Request
122
Gambar 4.16 merupakan gambar Activity Diagram Validasi Data Request Sistem
Usulan. Gambar 4.16 menggambarkan proses Validasi Data Request oleh Kabag.
Pergudangan.
Bagian Pergudangan
Mendapatkan Form
Data yang Tervalidasi
Sistem Informasi Pergudangan
Menginput Hasil
pengadaan
Melakukan
Pengadaan
Kabag Pergudangan
Menyerahkan Form
Data yang Tervalidasi
Gambar 4.17 Activity Diagram dari Use Case Pengadaan Peralatan
Gambar 4.17 merupakan gambar Activity Diagram Pengadaan Peralatan Sistem
Usulan. Gambar 4.17 menggambarkan proses pengadaan peralatan oleh Bagian
Pergudangan.
Bagian Pergudangan
Mendapatkan Form
Data Request yang
Tervalidasi
Sistem Informasi Pergudangan
Mengecek Form
Data Request Yang
Tervalidasi
Mengembalikan Form
Data Request yang
Tervalidasi
Menginput Data
Hasil Request Yang
Tervalidasi
Menampilkan Klasifikasi
Peralatan Yang Tervalidasi
dan Tidak Tervalidasi
Gambar 4.18 Activity Diagram dari Use Case Input Data Hasil Request
Gambar 4.18 merupakan gambar Activity Diagram Input Data Hasil Request
Sistem Usulan. Gambar 4.18 menggambarkan proses Input Data Hasil Request
oleh Bagian Pergudangan.
123
KaBag Pergudangan
Login
Sistem Informasi Pergudangan
Pilih jenis laporan SPK dan
input durasi tanggal dan bulan
yang diinginkan
Menampilkan Halaman
Lihat Laporan
Menampilkan
Laporan SPK
Username &
Password salah
Menampilkan Halaman
Utama Bagian KaBag
Pergudangan
Kilk Menu
Laporan
Klik Menu Logout
Cek Username
& Password
Username &
Password Benar
Tampil
Halaman
Error
Menampilkan
Halaman Login
Kilk Menu Lihat
Laporan SPK
Gambar 4.19 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan SPK
Gambar 4.19 merupakan gambar Activity Diagram Lihat Laporan SPK Sistem
Usulan. Gambar 4.19 menggambarkan proses Lihat Laporan SPK oleh Kabag.
Pergudangan.
KaBag Pergudangan
Login
Sistem Informasi Pergudangan
Pilih jenis laporan Stock
peralatan dan input durasi
tanggal dan bulan yang
diinginkan
Menampilkan Halaman
Lihat Laporan
Menampilkan Laporan
Stok Peralatan
Username &
Password salah
Menampilkan Halaman
Utama Bagian KaBag
Pergudangan
Kilk Menu
Laporan
Klik Menu Logout
Cek Username
& Password
Username &
Password Benar
Tampil
Halaman
Error
Menampilkan
Halaman Login
Kilk Menu Lihat
Laporan stock
Peralatan
Gambar 4.20 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan Stock Peralatan
Gambar 4.20 merupakan gambar Activity Diagram Lihat Laporan Stock Peralatan
Sistem Usulan. Gambar 4.20 menggambarkan proses Lihat Laporan Stock
Peralatan oleh Kabag. Pergudangan.
124
KaBag Pergudangan
Login
Sistem Informasi Pergudangan
Pilih jenis laporan
Peminjaman dan input durasi
tanggal dan bulan yang
diinginkan
Menampilkan Halaman
Lihat Laporan
Menampilkan Laporan
Peminjaman
Username &
Password salah
Menampilkan Halaman
Utama Bagian KaBag
Pergudangan
Kilk Menu
Laporan
Klik Menu Logout
Cek Username
& Password
Username &
Password Benar
Tampil
Halaman
Error
Menampilkan
Halaman Login
Kilk Menu Lihat
Laporan
Peminjaman
Gambar 4.21 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan Peminjaman
Gambar 4.21 merupakan gambar Activity Diagram Lihat Laporan Peminjaman
usulan. Gambar 4.21 menggambarkan proses Lihat Laporan Peminjaman oleh
Kabag. Pergudangan.
KaBag Pergudangan
Login
Sistem Informasi Pergudangan
Pilih jenis laporan Data
Request dan input durasi
tanggal dan bulan yang
diinginkan
Menampilkan Halaman
Lihat Laporan
Menampilkan Laporan
Data Request
Username &
Password salah
Menampilkan Halaman
Utama Bagian KaBag
Pergudangan
Kilk Menu
Laporan
Klik Menu Logout
Cek Username
& Password
Username &
Password Benar
Tampil
Halaman
Error
Menampilkan
Halaman Login
Kilk Menu Lihat
Laporan Data
Request
Gambar 4.22 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan Data Request
125
Gambar 4.22 merupakan gambar Activity Diagram Lihat Laporan Data Request
usulan. Gambar 4.22 menggambarkan proses Lihat Laporan Data Request oleh
Kabag. Pergudangan.
KaBag Pergudangan
Login
Sistem Informasi Pergudangan
Pilih jenis laporan SPK dan
input durasi tanggal dan bulan
yang diinginkan
Menampilkan Halaman
Cetak Laporan
Cetak Laporan
SPK
Username &
Password salah
Menampilkan Halaman
Utama Bagian KaBag
Pergudangan
Kilk Menu
Laporan
Klik Menu Logout
Cek Username
& Password
Username &
Password Benar
Tampil
Halaman
Error
Menampilkan
Halaman Login
Kilk Menu cetak
Laporan SPK
Gambar 4.23 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan SPK
Gambar 4.23 merupakan gambar Activity Diagram Cetak Laporan SPK Sistem
Usulan. Gambar 4.23 menggambarkan proses Cetak Laporan SPK oleh Kabag.
Pergudangan.
KaBag Pergudangan
Login
Sistem Informasi Pergudangan
Pilih jenis laporan Stock
Peralatan dan input durasi
tanggal dan bulan yang
diinginkan
Menampilkan Halaman
Cetak Laporan
Cetak Laporan
Stock Peralatan
Username &
Password salah
Menampilkan Halaman
Utama Bagian KaBag
Pergudangan
Kilk Menu
Laporan
Klik Menu Logout
Cek Username
& Password
Username &
Password Benar
Tampil
Halaman
Error
Menampilkan
Halaman Login
Kilk Menu cetak
Laporan Stock
Peralatan
Gambar 4.24 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Stock Peralatan
126
Gambar 4.24 merupakan gambar Activity Diagram Cetak Laporan Stock Peralatan
Sistem Usulan. Gambar 4.24 menggambarkan proses Cetak Laporan Stock
Peralatan oleh Kabag. Pergudangan.
KaBag Pergudangan
Login
Sistem Informasi Pergudangan
Pilih jenis laporan
Peminjaman dan input durasi
tanggal dan bulan yang
diinginkan
Menampilkan Halaman
Cetak Laporan
Cetak Laporan
Peminjaman
Username &
Password salah
Menampilkan Halaman
Utama Bagian KaBag
Pergudangan
Kilk Menu
Laporan
Klik Menu Logout
Cek Username
& Password
Username &
Password Benar
Tampil
Halaman
Error
Menampilkan
Halaman Login
Kilk Menu cetak
Laporan Peminjaman
Gambar 4.25 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Peminjaman
Gambar 4.25 merupakan gambar Activity Diagram Cetak Laporan Peminjaman
Sistem Usulan. Gambar 4.25 menggambarkan proses Cetak Laporan Peminjaman
oleh Kabag. Pergudangan.
KaBag Pergudangan
Login
Sistem Informasi Pergudangan
Pilih jenis laporan Data
Request dan input durasi
tanggal dan bulan yang
diinginkan
Menampilkan Halaman
Cetak Laporan
Cetak Laporan
Data Request
Username &
Password salah
Menampilkan Halaman
Utama Bagian KaBag
Pergudangan
Kilk Menu
Laporan
Klik Menu Logout
Cek Username
& Password
Username &
Password Benar
Tampil
Halaman
Error
Menampilkan
Halaman Login
Kilk Menu cetak
Laporan Data
Request
Gambar 4.26 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Data Request
127
Gambar 4.26 merupakan gambar Activity Diagram Cetak Laporan Data Request
Sistem Usulan. Gambar 4.26 menggambarkan proses Cetak Laporan Data Request
oleh Kabag. Pergudangan.
Admin
Login
Sistem Informasi Pergudangan
Klik Sub Menu Data
Jenis
Menampilkan
Halaman Login
Menampilkan Sub
Menu Data Setting
Menampilkan Halaman
Jenis Peralatan
Username &
Password salah
Menampilkan Halaman
Utama Bagian Admin
Kilk Menu
Data Setting
Klik Tombol Input
Jenis
Menyimpan Data Jenis
dan Menampilkan
Halaman Jenis Peralatan
Klik Menu
Logout
Cek Username
& Password
Username &
Password Benar
Tampil
Halaman
Error
Menampilkan Halaman Input
Data Jenis
Klik Tombol
Edit
Jika
Hapus Data
Klik Tombol
Hapus
Jika
edit Data
Input Data
Jenis
Klik Tombol
Simpan
Jika
BatalKlik Tombol
Batal
Jika
Benar
Gambar 4.27 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Jenis
Gambar 4.27 merupakan gambar Activity Diagram Pengelolaan Data Jenis Sistem
Usulan. Gambar 4.27 menggambarkan proses Pengelolaan Data Jenis oleh Admin.
128
Admin
Login
Sistem Informasi Pergudangan
Klik Sub Menu Data
Alat
Menampilkan
Halaman Login
Menampilkan Sub
Menu Data Setting
Menampilkan Halaman
Data Peralatan
Username &
Password salah
Menampilkan Halaman
Utama Bagian Admin
Kilk Menu
Data Setting
Klik Tombol Input
Alat
Menyimpan Data Alat
dan Menampilkan
Halaman Data Peralatan
Klik Menu
Logout
Cek Username
& Password
Username &
Password Benar
Tampil
Halaman
Error
Menampilkan Halaman
Input Data Alat
Klik Tombol
Edit
Jika
Hapus Data
Klik Tombol
Hapus
Jika
edit Data
Input Data Alat
Klik Tombol
Simpan
Jika
BatalKlik Tombol
Batal
Jika
Benar
Gambar 4.28 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Alat
Gambar 4.28 merupakan gambar Activity Diagram Pengelolaan Data Alat Sistem
Usulan. Gambar 4.28 menggambarkan proses Pengelolaan Data Alat oleh Admin.
Admin
Login
Sistem Informasi Pergudangan
Klik Sub Menu Data
Jenis SPK
Menampilkan
Halaman Login
Menampilkan Sub
Menu Data Setting
Menampilkan Halaman
Data Jenis SPK
Username &
Password salah
Menampilkan Halaman
Utama Bagian Admin
Kilk Menu
Data Setting
Klik Tombol Input
Jenis SPK
Menyimpan Data Jenis
SPK dan Menampilkan
Halaman Data SPK
Klik Menu
Logout
Cek Username
& Password
Username &
Password Benar
Tampil
Halaman
Error
Menampilkan Halaman
Input Data Jenis SPK
Klik Tombol
Edit
Jika
Hapus Data
Klik Tombol
Hapus
Jika
edit Data
Input Data
Jenis SPK
Klik Tombol
Simpan
Jika
BatalKlik Tombol
Batal
Jika
Benar
Gambar 4.29 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Jenis SPK
129
Gambar 4.29 merupakan gambar Activity Diagram Pengelolaan Data Jenis SPK
Sistem Usulan. Gambar 4.29 menggambarkan proses Pengelolaan Data Jenis SPK
oleh Admin.
Admin
Login
Sistem Informasi Pergudangan
Klik Tombol Input
Data Karyawan
Menampilkan
Halaman Login
Menampilkan Halaman
Data Karyawan
Username &
Password salah
Menampilkan Halaman
Utama Bagian Admin
Kilk Menu Data
Karyawan
Menyimpan Data
Karyawan dan
Menampilkan Halaman
Data Karyawan
Klik Menu
Logout
Cek Username
& Password
Username &
Password Benar
Tampil
Halaman
Error
Menampilkan
Halaman Input Data
karyawan
Klik Tombol
Edit
Jika
hapus Data
Klik Tombol
Hapus
Jika
edit Data
Input Data
Karyawan
Klik Tombol
Simpan
Jika
Batal
Klik Tombol
Batal
Jika
Benar
Gambar 4.30 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Karyawan
Gambar 4.30 merupakan gambar Activity Diagram Pengelolaan Data Karyawan
Sistem Usulan. Gambar 4.30 menggambarkan proses Pengelolaan Data Karyawan
oleh Admin.
130
Admin
Login
Sistem Informasi Pergudangan
Klik Tombol Input
Data User
Menampilkan
Halaman Login
Menampilkan
Halaman Data User
Username &
Password salah
Menampilkan Halaman
Utama Bagian Admin
Kilk Menu Data
User
Menyimpan Data
Karyawan dan
Menampilkan Halaman
Data User
Klik Menu
Logout
Cek Username
& Password
Username &
Password Benar
Tampil
Halaman
Error
Menampilkan Halaman
Input Data User
Klik Tombol
Edit
Jika
Hapus Data
Klik Tombol
Hapus
Jika
edit Data
Input Data
User
Klik Tombol
Simpan
Jika
Batal
Klik Tombol
Batal
Jika
Benar
Gambar 4.31 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data User
Gambar 4.31 merupakan gambar Activity Diagram Pengelolaan Data User Sistem
Usulan. Gambar 4.31 menggambarkan proses Pengelolaan Data User oleh Admin.
131
4.3.4 Class Diagram
Struktur object dari system yang diajukan peneliti, digambarkan dalam class
diagram. Dalam pembuatan class diagram, langkah-langkah yang digunakan
peneliti adalah sebagai berikut:
1. Menemukan potential object
Berdasarkan narasi use case yang telah dibuat, terdapat potential
object yang ditemukan, yaitu:
Tabel. 4.34 Daftar Potential Object
Booking
Karyawan teknisi
Peralatan
Blacklist
Username
Password
Halaman booking
Data booking
Form Input booking peralatan
Tanggal booking
Bulan booking
Tahun booking
Tanggal peminjaman
Bulan peminjaman
Tahun peminjaman
Tanggal pengembalian
Bulan pengembalian
Tahun pengembalian
Form bukti booking
Daftar blacklist
Kabag. pergudangan
Halaman edit status blacklist
karyawan teknisi
Account bagian pergudangan
Halaman edit data account
bagianPergudangan
Halaman utama kabag Pergudangan
Halaman laporan
Halaman Input bulan dan tahun
Bulan laporan
Tahun laporan
Request Peralatan
Bagian Operasional
Halaman utama Bagian Operasional
Halaman daftar request Peralatan
Daftar request Peralatan Perusahaan
Form request Peralatan Perusahaan
Data Peralatan Perusahaan
Daftar Peralatan Perusahaan
Halaman Input Peralatan
Peminjaman
Data peminjaman
Daftar peminjaman
Halaman Input nomor booking
Nomor booking
Halaman Input peminjaman
Pengembalian
Data pengembalian
Daftar pengembalian
Halaman Input nomor peminjaman
Nomor peminjaman
Form Input pengembalian
Form pengembalian Peralatan
Halaman daftar karyawan teknisi
Daftar karyawan teknisi
Halaman Input karyawan teknisi
NIK karyawan teknisi
Status karyawan teknisi
Validasi request peralatan baru
Data peralatan baru
user
Daftar user
132
Account kabag pergudangan Halaman edit data account kabag
Pergudangan
Data account kabag
Request perbaikan peralatan
Halaman daftar peralatan
Daftar peralatan
Data peralatan
Halaman Input peralatan baru
Super user
Administrator
Halaman utama administrator
Halaman Input data user baru
Data user
NIK user
Nama user
Alamat user
Jabatan user
Telepon user
Surat Perintah Kerja (SPK)
Bagian Operasional
Account administrator Halaman edit data account administrator
Data account administrator
2. Menyeleksi object yang diusulkan
Berdasarkan daftar potential object yang ada, kita dapat menganalisis
apakah object tersebut dapat dipertahankan atau dihapus.
Tabel 4.35 Daftar Analisa Potential Object
Potential object Reason
Booking √ Ditulis booking
Karyawan Teknisi √ Ditulis Karyawan teknisi
Peralatan √ Ditulis peralatan
Perangkat teknisi × Tidak relevan
Username × Atribut user
Password × Atribut user
Blacklist √ Ditulis blacklist
Halaman utama Karyawan Teknisi × Tidak relevan
Halaman daftar booking × Tidak relevan
Daftar booking × Tidak relevan
Data booking × Bagian dari booking
Form Input booking peralatan × Tidak relevan
Tanggal booking × Atribut booking
Bulan booking × Atribut booking
Tahun booking × Atribut booking
Tanggal peminjaman × Atribut booking
Bulan peminjaman × Atribut booking
Tahun peminjaman × Atribut booking
133
Tanggal pengembalian × Atribut booking
Bulan pengembalian × Atribut booking
Tahun pengembalian × Atribut booking
Daftar blacklist × Tidak relevan
Revisi booking × Tidak relevan
Form revisi booking peralatan × Tidak relevan
Bagian Pergudangan × Tidak relevan
Request Peralatan √ Ditulis request data_request
Staff pergudangan √ Ditulis staff _pergudangan
Halaman utama staff pergudangan × Tidak relevan
Halaman data request × Tidak relevan
Daftar data request × Tidak relevan
Form data request × Tidak relevan
Data peralatan × bagian dari peralatan
Daftar peralatan × Tidak relevan
Halaman Input peralatan × Tidak relevan
Peminjaman √ ditulis peminjaman
Data peminjaman × bagian dari peminjaman
Daftar peminjaman × Tidak relevan
Halaman Input nomor booking × Tidak relevan
Nomor Booking × Atribut booking
Halaman Input peminjaman × Tidak relevan
Pengembalian √ Ditulis pengembalian
Data pengembalian × Bagian dari pengembalian
Daftar pengembalian × Tidak relevan
Halaman Input nomor peminjaman × Tidak relevan
Nomor peminjaman × Atribut peminjaman
Form Input pengembalian × Tidak relevan
Form pengembalian Peralatan × Tidak relevan
Halaman daftar Karyawan Teknisi × Tidak relevan
Daftar karyawan teknisi × Tidak relevan
Halaman Input NIK karyawan teknisi × Tidak relevan
NIK karyawan teknisi × Atribut karyawan teknisi
Status karyawan teknisi × Atribut karyawan teknisi
Halaman edit status blacklist karyawan teknisi × Tidak relevan
Account staff pergudangan × Bagian dari staff pergudangan
134
Halaman edit data account staff pergudangan × Tidak relevan
Laporan transaksi × Tidak relevan
Bulan laporan pengelolaan × Tidak relevan
Tahun laporan pengelolaan × Tidak relevan
Kabag pergudangan √ Ditulis
kepala_bagian_pergudangan
Halaman utama kabag pergudangan × Tidak relevan
Halaman laporan × Tidak relevan
Halaman Input bulan dan tahun × Tidak relevan
Bulan laporan transaksi × Atribut laporan transaksi
Tahun laporan transaksi × Atribut laporan transaksi
Account kabag pergudangan × Bagian dari kabag
pergudangan
Halaman edit data account kabag pergudangan × Tidak relevan
Data account kabag pergudangan × Bagian dari kabag
pergudangan
Halaman daftar peralatan × Tidak relevan
Daftar peralatan × Tidak relevan
Data peralatan × bagian dari peralatan
Request peralatan baru √ Ditulis data_request
Halaman request peralatan baru × Tidak relevan
Form request peralatan baru × Tidak relevan
Validasi request peralatan baru × Tidak relevan
Data peralatan baru × Tidak relevan
Halaman Input peralatan baru × Tidak relevan
Super user × Tidak relevan
Administrator √ Ditulis administrator
Halaman utama administrator × Tidak relevan
Daftar karyawan × Tidak relevan
User √ Ditulis user
Daftar user × Tidak relevan
Halaman Input data user baru × Tidak relevan
Data user × Bagian dari user
NIK user × Atribut user
Nama user × Atribut user
Alamat user × Atribut user
Jabatan user × Atribut user
135
Berdasarkan analisa sebelumnya, object yang dapat diusulkan dalam
system yang diajukan adalah:
Tabel 4.36 Daftar Object
Daftar object yang diusulkan
Booking
Karyawan Teknisi
Peralatan
Data Request
Staff pergudangan
Peminjaman
Surat Perintah Kerja (SPK)
Kabag. Operasional
Blacklist
Pengembalian
Kabag pergudangan
Administrator
User
Berdasarkan daftar object yang diusulkan sebelumnya struktur object
system yang diajukan dapat digambarkan dalam class diagram, sebagai berikut:
Telepon user × Atribut user
Surat perintah Kerja (SPK) √ Ditulis SPK
Bagian Operasional √ Ditulis Bag_operasional
Account administrator × Bagian dari administrator
Halaman edit data account administrator × Tidak relevan
Data account administrator × Bagian dari administrator
136
+tambah_data_peralatan()
+hapus_data_peralatan()
+ubah_data_peralatan()
-id_peralatan
-nama_peralatan
-merk_peralatan
-jenis_peralatan
-satuan_peralatan
Peralatan
+tambah_data_kb()
+hapus_data_kb()
+ubah_data_kb()
-kode_kb
-nama_kb
Data Jenis
+ganti password()
-username
-password
-nama
-level user
-no_tlp/hp
-alamat
user
+tambah_data_barang_masuk()
+tambah_stok_barang()
-id_barang_masuk
-tgl_barang_masuk
-jenis_barang_masuk
-stok_barang
barang masuk
+tambah_request_peralatan()
+cek_request_peralatan()
-id_Request_peralatan
-tgl_request_peralatan
-nama_peralatan
-jumlah_peralatan
Data Request
+tambah_data_peralatan_keluar()
+kurangi_stok_peralatan()
-id_peralatan_keluar
-tgl_peralatan_keluar
-SPK
-kondisi
peralatan keluar
+tambah_data_peminjaman()
+kurangi_stok_peralatan()
-tgl_peminjaman
-id_peminjaman
-nama_peralatan
-nama_KT
-tgl_pengembalian
peminjaman
+tambah_data_pengembalian()
+tambah_stok_barang()
-id_pengembalian
-tgl_pengembalian
pengembalian
**
-id_kabag_keuangan
-nama_kabag_keuangan
-kontak_kabag_keuangan
-alamat_kabag_keuangan
Kabag Keuangan
+tambah()
+ubah()
+hapus()
admin
-id_bag_operasional
-telp_bag_operasional
-nama_bag_operasional
-alamat_bag_operasional
Bagian Operasional
User
-id_Kabag_pergudangan
-nama_Kabag_pergudangan
-contak_kabag_pergudangan
-alamat_kabag_pergudangan
Kabag Pergudangan
-id_karyawan
-telp_karyawan
-nama_karyawan
-alamat_karyawan
Karyawan teknisi
+tambah_data_pengadaan_peralatan()
-id_pengadaan_peralatan
-tgl_pengadaan_peralatan
-jenis_pengadaan_peralatan
-harga_peralatan
-jumlah_peralatan
-cek_stok_peralatan
pengadaan Peralatan
pengadaan booking pengadaan Data Request+tambah_data_validasi()
+ubah_data_validasi()
-id_validasi
-tgl_validasi
-nama_validasi
validasi
validasi Data Requestvalidasi Booking
+cetak ()
laporan
-tgl_laporan_stock_peralatan
-id_peralatan
-nama_peralatan
-laporan_periodik
laporan stock Peralatan
-tgl_laporan_Data Request
-id_Data Request
-nama_peralatan
-tgl_request
laporan Data Request
-tgl_laporan_booking
-id_booking
-nama_peralatan
-tgl_booking
laporan booking
-tgl_laporan_peminjaman
-id_peminjaman
-nama_peralatan
-tgl_pengembalian
laporan peminjaman
*
*
*
*
*
*
*
*
* *
**
*
*
*
*
*
*
**
*
*
*
**
*
*
*
*
*
1
1..*
*
*
*
*
*
*-End1 *
-End2 *
-id_stok
stok_peralatan
*
*
Gambar 4.32 Class Diagram
137
4.3.5 Sequence Diagram
Interaksi antar object pada sistem yang diusulkan, digambarkan pada
sequence diagram berikut:
Bag. Pergudangan Admin
cek admin
informasi admin
masukkan data jenis alat
simpan data jenis alat
edit data jenis alat
delete data jenis alat
Gambar 4.33 Sequence Diagram dari use case Atur Data Jenis Peralatan
Gambar 4.33 merupakan gambar dari Sequence Diagram dari use case Atur Data
Jenis Peralatan yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan interaksi antar
objek pada proses pengaturan Data Jenis Peralatan. Mulai dari memasukkan data,
mengubah dan menghapus Data Jenis Peralatan.
Bag. Pergudangan Admin
cek admin
informasi admin
Data Jenis
pilih klasifikasi barang
masukkan data alat
simpan data alat
Edit alat
delete alat
p
Gambar 4.34 Sequence Diagram dari use case Atur Data Alat
138
Gambar 4.34 merupakan gambar dari Sequence Diagram dari use case Atur
Data Alat yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan interaksi antar objek
pada proses pengaturan data alat. Mulai dari memasukkan data alat, mengubah
dan menghapus data alat.
User Admin
cek admin
informasi admin
masukkan user baru
simpan data user
edit user
delete user
ganti password
Gambar 4.35 Sequence Diagram dari Use Case Atur Data User
Gambar 4.35 merupakan gambar dari Sequence Diagram dari use case Atur Data
User yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan interaksi antar objek pada
proses pengaturan data user. Mulai dari memasukkan data user, mengubah,
menghapus, dan mengganti password user.
139
Bag. Operasional Bagian Pergudangan
cek bagian pergudangan
informasi bagian pergudangan
Kabag. Pergudangan
cek stok Peralatan
informasi stok peralatan
masukkan data request
validasi data request
simpan data request
Gambar 4.36 Sequence Diagram dari Use Case Buat Data Request
Gambar 4.36 merupakan gambar dari Sequence Diagram dari use case Buat Data
Request yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan interaksi antar objek
pada proses pengadaan peralatan. Mulai dari mengecek stok peralatan,
memasukkan data hingga menyimpan data request.
KaBag. Pergudangan Bag. Pergudangan
cek Pergudangan
informasi Pergudangan
Bag. Operasional
pilih data Request
memvalidasi Data Request
Gambar 4.37 Sequence Diagram dari Use Case Validasi Data Request
140
Gambar 4.37 merupakan gambar dari Sequence Diagram dari use case Validasi
Data Request yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan interaksi antar
objek pada proses validasi pengadaan Data Request. Mulai dari memilih Data
Request, memvalidasi dan mengkonfirmasi validasi ke Kabag. Pergudangan.
Peralatan Masuk Bagian Pergudangan Data Request Peralatan
cek bagian Pergudangan
informasi bagian pergudangan
pilih data barang masuk
melihat data request
informasi pengadaan data Request
simpan data barang masuk
Gambar 4.38 Sequence Diagram dari Use Case Input Pengadaan Data Request
Gambar 4.38 merupakan gambar dari Sequence Diagram dari use Input
pengadaan data Request yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan
interaksi antar objek pada proses pemasukkan data barang masuk. Mulai dari
memilih data pengadaan, melihat data hingga proses menyimpan data peralatan
masuk.
141
Peminjaman Bagian Pergudangan Booking Barang
cek bagian gudang
informasi bagian gudang
masukkan data peminjaman
pilih booking
melihat data booking
informasi booking
simpan data peminjaman
Gambar 4.39 Sequence Diagram dari Use Case Input Peminjaman
Gambar 4.39 merupakan gambar dari Sequence Diagram dari use Input
Peminjaman yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan interaksi antar
objek pada proses Input Peminjaman. Mulai dari memasukkan data peralatan
keluar,memilih data permintaan, hingga proses menyimpan data peralatan keluar.
Laporan Stock Peralatan Kabag. Pergudangan Peralatan
cek kabag
informasi kabag
pilih stok peralatan
melihat stok peralatan
informasi stok peralatan
cetak laporan stok Peralatan
Gambar 4.40 Sequence Diagram dari Use Case Cetak Laporan Stok Peralatan
142
Gambar 4.40 merupakan gambar Sequence Diagram dari use case Cetak Laporan
Stok Peralatan yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan interaksi antar
objek pada proses pencetakan Laporan Stok Peralatan.
Pengembalian Bagian Pergudangan Peminjaman
cek bagian gudang
pilih data peminjaman
simpan data pengembalian
Peralatan
menambahkan stok peralatan
informasi bagian gudang
Gambar 4.41 Sequence Diagram dari Use Case Pengembalian Peralatan
Gambar 4.41 merupakan gambar dari Sequence Diagram dari use case
Pengembalian Peralatan yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan
interaksi antar objek pada proses Pengembalian Peralatan. Mulai dari memilih
data peminjaman, menyimpan data pengembalian hingga proses penambahan stok
peralatan.
143
Laporan Peminjaman Kabag. Pergudangan Peralatan Peminjaman
cek kabag Pergudangan
informasi kabag pergudangan
pilih kategori laporan
melihat data peralatan keluar berdasarkan kategori
melihat data peminjaman
informasi data peminjaman
informasi data peralatan yang dipinjam
cetak laporan Peminjaman
Gambar 4.42 Sequence Diagram dari Use Case Cetak Laporan Peminjaman
Gambar 4.42 merupakan gambar Sequence Diagram dari use case Cetak Laporan
Peminjaman yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan interaksi antar
objek pada proses pencetakan Laporan Peminjaman.
4.3.6 Statechart Diagram
Pada system yang diajukan peneliti, terdapat tingkah laku object yang dapat
digambarkan dalam bentuk statechart diagram sebagai berikut:
Username dan Password
Menampilkan Halaman Utama
Input Data Login
valid
Input Data Selesai
Memvalidasi
submit
Mengulangi Username dan PasswordNot valid
Gambar 4.43 Statechart Diagram dari Login yang Diajukan
144
Menampilkan Halaman Data SPK
Menampilkan Halaman Input SPk
Menyimpan Data SPK dan Menampilkan No SPK Menyimpan data Alat-Alat SPK
Menghubungkan dengan perangkat printer
Pilih Menu SPK
Pilih input SPK
Input data SPK Input data alat-
alat SPK
Validasi Data validasi data
Pilih Simpan Pilih Simpan
Cetak Data
Gambar 4.44 Statechart Diagram dari Input SPK yang Diajukan
Menampilkan Halaman Input Booking beserta data peralatan yang akan dibooking
Menyimpan data permintaan booking
Menampilkan Halaman Input Alat
Pilih Menu
Input Booking
Input Data
Booking
Validasi Data
Pilih Request
Bookong
Lanjut
Gambar 4.45 Statechart Diagram dari Input Booking yang Diajukan
145
Menampilkan Halaman Data Booking
Booking Alat Tervalidasi
Pilih Menu
Booking
Menampilkan Halaman Validasi Booking
Pilih YA
Pilih Validasi
Booking
Gambar 4.46 Statechart Diagram dari Validasi Booking yang Diajukan
Menampilkan Halaman Data Peminjaman
Menampilkan Halaman Input Peminjaman
Pilih Menu
Peminjaman
Pilih input
Peminjaman
Nomor Peminjaman
Input Nomor
Peminjaman
Menampilkan Data Peralatan dalam SPK
Pilih Cek Data
Tanggal Pengembalian
Input Tanggal
Pengembalian
Menampilkan Halaman Informasi Data Sudah Terproses
Pilih Proses
Menampilkan Halaman Form Peminjaman yang siap dicetak
Pilih Cetak
Data
Gambar 4.47 Statechart Diagram dari Input Peminjaman yang Diajukan
146
Menampilkan Halaman Data Peminjaman
Menampilkan Halaman Input No Peminjaman
Pilih Menu
Peminjaman
Pilih input
Pengembalian
Nomor Peminjaman
Input Nomor
Peminjaman
Menampilkan Data Peminjaman dan keterangannya
Pilih Cek Data
Proses Data Pengembalian
Pilih Selesai
Gambar 4.48 Statechart Diagram dari Input Pengembalian yang
Diajukan
Menampilkan Halaman Data Request
Menampilkan Halaman Input Nama Alat dan Jumlah Alat
Pilih Menu Data
Request
Pilih input
Request
Validasi Nama dan Jumlah Alat
Input Nama dan
Jumlah Alat
Menampilkan Halaman Data Request dan Kegterangannya
Pilih Simpan
Gambar 4.49 Statechart Diagram dari Input Data Request yang Diajukan
147
Menampilkan Halaman Data Request
Mencetak Data Request
Pilih Menu Data
Request
Pilih Cetak
Gambar 4.50 Statechart Diagram dari cetak Data Request yang Diajukan
Menampilkan Halaman Submenu Data Setting
Menampilkan Halaman Jenis Peralatan
Pilih Menu Data
Setting
Pilih Submenu
Data Jenis
Menampilkan Halaman Input Data Jenis
Pilih Input Jenis
Validasi Data Jenis
Input Data
Jenis
Menyimpan Data Jenis dan Menampilkan Halaman Jenis Peralatan
Pilih Simpan
Gambar 4.51 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data Jenis yang
Diajukan
148
Menampilkan Halaman Submenu Data Setting
Menampilkan Halaman Data Peralatan
Pilih Menu Data
Setting
Pilih Submenu
Data Alat
Menampilkan Halaman Input Data Alat
Pilih Input Alat
Validasi Data Alat
Input Data Alat
Menyimpan Data Alat dan Menampilkan Halaman Data Peralatan
Pilih Simpan
Gambar 4.52 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data Alat yang
Diajukan
Menampilkan Halaman Submenu Data Setting
Menampilkan Halaman Data Jenis SPK
Pilih Menu Data
Setting
Pilih Submenu
Data Jenis SPK
Menampilkan Halaman Input Data Jenis SPK
Pilih Input Jenis
SPK
Validasi Data Jenis SPK
Input Data
Jenis SPK
Menyimpan Data Jenis SPK dan Menampilkan Halaman Data Jenis SPK
Pilih Simpan
Gambar 4.53 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data SPK yang Diajukan
149
Menampilkan Halaman Data Karyawan
Menampilkan Halaman Input Data Karyawan
Pilih Menu Data
Karyawan
Pilih Input Data
Karyawan
Validasi Data Karyawan
Input Data
Karyawan
Menyimpan Data Karyawan dan Menampilkan Halaman Data Karyawan
Piliih Simpan
Gambar 4.54 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data Karyawan
Teknisi yang Diajukan
Menampilkan Halaman Data User
Menampilkan Halaman Input Data User
Pilih Menu Data
User
Pilih Input Data
User
Validasi Data User
Input Data User
Validasi Data Jenis SPK
Pilih Simpan
Menyimpan Data User dan Menampilkan Halaman Data User
Pilih Simpan
Gambar 4.55 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data User yang Diajukan
150
4.3.7 Spesifikasi Database
Berdasarkan perancangan sistem yang telah dilakukan, maka table-tabel
dapat dihubungkan melalui foreign key untuk membentuk relasi yang disebut
dengan Relational Database Management System (RDBMS), Adapun spesifikasi
database yang akan diimplementasikan adalah sebagai berikut:
peralatan
PK sn_peralatan
jenis_peralatan
tipe_peralatan
merek_peralatan
status_peralatan
status_peralatan_perusahaan_partnership
kondisi_peralatan
keterangan_peralatan
Kabag_Pergudangan
PK Nama_Kabag_pergudangan
FK1 alamat_Kabag_Pergudangan
Tlp_Kabag_pergudanganBagian_pergudangan
PK Bagian_pergudangan
FK1 nama_bag_Pergudangan
alamat_bag_pergudangan
Telp_bag_pergudangan
FK2 nik_user
booking
PK no_booking
tgl_booking
tgl_akan_diambil
tgl_akan_kembali
FK2 nik_kt
data_request
PK no_data_request
tgl_Data_request
jenis_peralatan
tipe_peralatan
merek_peralatan
jmlh_peralatan
FK1 nik_user
peminjaman
PK no_peminjaman
tgl_peminjaman
FK1 nik_user
FK2 no_booking
pengembalian
PK no_pengembalian
FK1 no_peminjaman
FK2 nik_user
tgl_pengembalian
blacklist
PK no_blacklist
FK1 nik_kt
tgl_blacklist
ket_blacklist
FK2 nik_user
user
PK nik_user
FK1 nik_administrator
nama-user
alamat_user
tlp_user
jabatan_user
password_user
login
logout
karyawan_teknisi
PK nik_kt
nama_kt
alamat_kt
tlp_kt
password_kt
status_blacklist_kt
login_time
logout_time
FK1 no_spk
FK2 nik_administrator
bagian_oprasional
PK nik_bag_operasional
nama_bag_operasional
alamat_bag_operasional
tlp_bag_operasional
administrator
PK nik_administrator
nama_administrator
alamat_administrator
tlp_administrator
password_administrator
surat_perintah_kerja
PK no_spk
FK1 nik_bag_operasional
nama_spk
Validasi
PK Kabag_pergudangan
tgl_Validasi
merk_peralatan
Jenis_peralatan
Jumlah_peralatan
FK1 nik_user
Laporan
PK nik_kabag_Pergudangan
laporan_stock_peralatan
Laporan_data_request
Laporan_SPK
Laopran peminjaman
Laporan_pengembalian
Kabag_operasional
PK nik_kabag_operasional
nama_kabag_operasional
alamat_kabag_Operasional
telp_kabag_operasional
Gambar 4.56 Physical Database Schema Sistem Informasi Pergudangan yang
Diajukan
151
Berikut adalah data dictionary yang akan digunakan dalam pembuatan
system.
1. Tabel Booking
File Name : booking
Type of File : transaction files
Primary Key : no_booking
Foreign Key : sn_alat, nik_kt
Tabel 4.37 Tabel booking
No Field Type Size Null Keterangan
1 no_booking Varchar 30 No Nomor Booking
2 sn_alat Varchar 30 No SN Alat
3 nik_kt Varchar 20 No NIK User
4 tgl_booking Date No Tanggal Booking
5 tgl_akan_pinjam Date No Tanggal Peminjaman
6 tgl_akan_kembali Date No Tanggal
Pengembalian
2. Tabel alat
File Name : alat
Type of File : master files
Primary Key : sn_alat
Foreign Key : nik_user
Tabel 4.38 Tabel alat
No Field Type Size Null Keterangan
1 sn_alat varchar 30 No SN alat
2 nik_user varchar 20 No NIK user
3 jenis_alat varchar 20 No Jenis alat
4 tipe_alat varchar 20 No Tipe alat
5 merk_alat varchar 20 No Merk Alat
7 status_alat varchar 10 No Status alat
8 kondisi_alat varchar 10 No Kondisi alat
9 keterangan_alat text yes Keterangan alat
3. Tabel Karyawan Teknisi (KT)
152
File Name : Karyawan Teknisi
Type of File : master files
Primary Key : nik_kt
Foreign Key : no_spk, nik_administrator
Tabel 4.39 Tabel Karyawan Teknisi
No Field Type Size Null Keterangan
1 nik_kt varchar 20 No NIK KT
2 no_spk varchar 3 No Nomor SPK
3 nik_administrator varchar 20 No NIK Administrator
4 nama_kt varchar 30 No Nama KT
5 alamat_kt text No Alamat KT
6 telpon_kt varchar 15 No Telepon KT
7 status_blacklist_kt varchar 10 No Status blacklist KT
8 password_kt varchar 20 No Passowrd KT
4. Tabel bagian Operasional
File Name : Bagian Operasional
Type of File : master files
Primary Key : nik_bagian_operasional
Foreign Key : -
Tabel 4.40 Tabel bagian operasional
No Field Type Size Null Keterangan
1 nik_bagian_operaional Varchar 20 No NIK_bagian_operasional
2 nama_bagaian_operasional Varchar 30 No Nama_bagian_operasional
3 alamat_bagian_operasional Text No Alamat bagian Operasional
4 Telp_bagian_operasional Varchar 15 No Telepon bagian operasional
5. Tabel SPK (Surat Perintah Kerja)
File Name : spk
153
Type of File : master files
Primary Key : no_spk
Foreign Key : nik_bagian_operasional
Tabel 4.41 Tabel jenis_spk
No Field Type Size Null Keterangan
1 no_spk varchar 3 No Nomor SPK
2 nik_bagian_operasional varchar 20 No NIK bagian
operasional
3 jenis_spk text No Nama SPK
6. Tabel Blacklist
File Name : blacklist
Type of File : transaction files
Primary Key : no_blacklist
Foreign Key : nik_kt, nik_user
Tabel 4.42 Tabel blacklist
No Field Type Size Null Keterangan
1 no_blacklist varchar 10 No Nomor blacklist
2 nik_kt varchar 20 No NIK KT
3 nik_user Varchar 20 No Nama user
4 tgl_blacklist date No Tanggal blacklist
5 ket_blacklist text Yes Keterangan
blacklist
7. Tabel peminjaman
File Name : Peminjaman
154
Type of File : transaction files
Primary Key : no_peminjaman
Foreign Key : no_booking, nik_user
Tabel 4.43 Tabel Peminjaman
No Field Type Size Null Keterangan
1 no_peminjaman varchar 10 No Nomor peminjaman
2 No_booking varchar 20 No NIK booking
3 nik_user Varchar 20 No Nama user
4 tgl_peminjaman date No Tanggal peminjaman
8. Tabel User
File Name : User
Type of File : master files
Primary Key : nik_user
Foreign Key : no_administrator
Tabel 4.44 Tabel User
No Field Type Size Null Keterangan
1 nik_user varchar 20 No NIK KT
2 nik_administrator varchar 20 No Nomor SPK
3 Nama_user varchar 30 No NIK Administrator
4 jabatan_user varchar 15 No Nama KT
5 alamat_kt Text No Alamat KT
6 telpon_kt varchar 15 No Telepon KT
7 password_kt varchar 20 No Passowrd KT
9. Tabel Pengembalian
File Name : Pengembalian
Type of File : transaction files
Primary Key : no_pengembalian
Foreign Key : no_peminjaman, nik_user
155
Tabel 4.45 Tabel pengembalian
No Field Type Size Null Keterangan
1 no pengembalian varchar 30 No Nomor pengembalian
2 no peminjaman varchar 30 No Nomor peminjaman
3 nik_user varchar 20 No NIK user
4 tgl_pembelian Date No Tanggal pengembalian
10. Tabel data_ request
File Name : data_request
Type of File : transaction files
Primary Key : no_data_request
Foreign Key : nik_user
Tabel 4.46 Tabel data_request
No Field Type Size Null Keterangan
1 no_data_request varchar 30 No No request alat
2 Nik_user varchar 20 No NIK user
3 tanggal_data_request date No Tanggal request
alat baru
4 jenis_alat varchar 20 No Jenis alat
5 tipe_alat varchar 20 No Tipe alat
6 merk_alat varchar 20 No Merk alat
7 jumlah_alat int 10 No Jumlah alat
11. Tabel administrator
File Name : administrator
Type of File :master files
Primary Key : nik_administrator
Foreign Key : -
156
Tabel 4.47 Tabel Administrator
No Field Type Size Null Keterangan
1 nik_administrator varchar 20 No Nik administrator
2 nama_administrator varchar 30 No Nama administrator
3 alamat_administrator Text No Alamat administrator
4 telepon_administrator varchar 15 No Telepon
administrator
5 password_administrator varchar 20 No Password
administrator
Kemudian pada tahap selanjutnya, kita perlu mengidentifikasi data dan
hak akses apa yang diperlukan dan dilokasi mana. Analis ystem menemukan
bahwa persyaratan logika tersebut perlu ditentukan dalam bentuk data-to-
location-CRUD matrix yang merupakan suatu matrix yang digunakan untuk
memetakan persyaratan data ke lokasi. (Whitten, 2004)
Tabel 4.48 Tabel data-to-location-CRUD matrix Sistem Informasi Pergudangan
yang diajukan
Location
Entity.Attribute Ad
min
istr
ato
r
Kep
ala
Bag
ian
Per
gudan
gan
Sta
ff
Ware
hosu
ing
KT
Administrator INDV
.nik_administrator CRD
.nama_administrator CRD
.alamat_administrator CRUD
.telepon_administrator CRUD
.password_administrator CRUD
Booking ALL ALL ALL
.no_booking CR R CR
.sn_alat CRUD R CRUD
.nik_kt CR R CR
.tgl_booking CR R CR
.tgl_akan_pinjam CRU R CRU
.tgl_akan_kembali CRU R CRU
Peminjaman ALL ALL
157
.no_peminjaman CR CR
.no_booking CR CR
.nik_user CR CR
.tgl_peminjaman CR CR
Pengembalian ALL ALL ALL
.no_pengembalian CR R CR
.no_peminjaman CR R CR
.nik_user CR R CR
.tgl_pengembalian CR R CR
Alat ALL ALL
sn_alat CRD CRD
jenis_alat CRD CRD
Tipe_alat CRD CRD
merk_alat CRD CRD
status_alat CRUD CRUD
kondisi_alat CRUD CRUD
keterangan_alat CRUD CRUD
Data_Request ALL ALL
no_data_request CRD CRD
nik_user CRD CRD
tgl_data_request CRD CRD
jenis_alat_baru CRUD CRUD
merk_alat_baru CRUD CRUD
jmlh_alat_baru CRUD CRUD
KT ALL ALL INDV
nik_kt CRD R R
no_spk CRUD R R
nik_administrator CRD X X
nama_kt CRD R R
alamat _kt CRUD R R
telepon_kt CRUD R R
status_blacklist_kt CRUD RU R
password _kt CRUD X RU
Blacklist ALL ALL ALL
no_blacklist CR R CR
nik _kt CR R CR
nik_user CR R CR
tgl_blacklist CR R CR
ket_blacklist CR R CR
Surat Perintah Kerja (SPK) ALL ALL
no_spk CRD R
nik_bagian_operasional CRUD R
Spk CRUD R
Bagian Operasional ALL ALL
158
Keterangan:
INDV : individual
ALL : Al
SS : Subset
U : Update
X : No Access
C : Create
R : Read
D : Delete
nik_bagian_operasional CRD R
nama_bagian_operasional CRD R
alamat_bagian_operasional CRUD
telepon_bagian_operasional CRUD
User ALL INDV INDV
nik_user CRD R R
nik_administrator CRD X X
nama_user CRD R R
alamat_user CRUD R R
telepon_user CRUD R R
jabatan_user CRD R R
password_user CRUD RU RU
159
4.3.8 Perancangan Antar Muka
HEADER
FOOTER
NO Nama Jenis Aksi
Edit | Hapus
Data Jenis Data Alat Jenis SPKDepan
Data Setting
Laporan
Data
Karyawan
Data User
Data SPK
Peminjaman
Log Out
Booking
Data Request
Input Jenis
Jenis Peralatan
Gambar 4.57 Halaman Data Setting untuk Data Jenis
HEADER
FOOTER
NO Nama Alat
Data Jenis Data Alat Data SPKDepan
Data Setting
Laporan
Data
Karyawan
Data User
Data SPK
Peminjaman
Log Out
Booking
Data Request
Input Jenis
Data Peralatan
Nomor SeriMerk Jenis AlatJumlah
AlatOpsi
Edit | Hapus
Edit | Hapus
Gambar 4.58 Halaman Data Setting untuk Data Alat
HEADER
FOOTER
NO Nama Jenis Opsi
Edit | Hapus
Edit | Hapus
Data Jenis Data Alat Jenis SPKDepan
Data Setting
Laporan
Data
Karyawan
Data User
Data SPK
Peminjaman
Log Out
Booking
Data Request
Input Jenis SPK
Data Jenis SPK
Gambar 4.59 Halaman Data Setting untuk Jenis SPK
160
HEADER
FOOTER
NO Nama
Depan
Data Setting
Laporan
Data
Karyawan
Data User
Data SPK
Peminjaman
Log Out
Booking
Data Request
Input Karyawan
Data Karyawan
TelpNIK Alamat Opsi
Edit | Hapus
Edit | Hapus
Gambar 4.60 Halaman Data Karyawan
HEADER
FOOTER
Depan
Data Setting
Laporan
Data
Karyawan
Data User
Data SPK
Peminjaman
Log Out
Booking
Data Request
Nama Lengkap _____________________
Nama LengkapTelpon ____________________
NIK _____________________
Alamat ____________________
Gambar 4.61 Halaman Input Data Karyawan
HEADER
FOOTER
NO Nama
Depan
Data Setting
Laporan
Data
Karyawan
Data User
Data SPK
Peminjaman
Log Out
Booking
Data Request
Input User
Data User Akses
PasswordUser ID Level Opsi
Edit | Hapus
Edit | Hapus
Gambar 4.62 Halaman Input Data User
161
HEADER
FOOTER
NO Nomor SPK
Depan
Data Setting
Laporan
Data
Karyawan
Data User
Data SPK
Peminjaman
Log Out
Booking
Data Request
Input SPK
Data SPK
(Surat Perintah Kerja)
PelangganKaryawan Jasa Opsi
Hapus | Cetak
Hapus | Cetak
Gambar 4.63 Halaman Input Data SPK
HEADER
FOOTER
NONomor
Peminjaman
Depan
Data Setting
Laporan
Data
Karyawan
Data User
Data SPK
Peminjaman
Log Out
Booking
Data Request
Input Peminjaman
Data Peminjaman
Tanggal
PinjamPeminjam
Tanggal
KembaliOpsi
Belum
Belum
Input Pengembalian
Status Kembali
Edit | Hapus
Edit | Hapus
Gambar 4.64 Halaman Input Data Peminjaman
▼
HEADER
FOOTER
2011 ▼
Cetak LaporanDepan
Data Setting
Laporan
Data
Karyawan
Data User
Data SPK
Peminjaman
Log Out
Booking
Data Request
Jenis Laporan
Dari
Pilih Jenis
Sampai
Cetak Report
Tanggal ▼ Bulan ▼
2011 ▼Tanggal ▼ Bulan ▼
Gambar 4.65 Halaman Cetak Laporan
162
HEADER
FOOTER
NO Nomor SPK
Depan
Data Setting
Laporan
Data
Karyawan
Data User
Data SPK
Peminjaman
Log Out
Booking
Data Request
DATA BOOKING
JumlahNama AlatTanggal
BookingOpsi
Hapus | Validasi
Hapus | Validasi
Status
Gambar 4.66 Halaman Input Booking
HEADER
FOOTER
NO
Depan
Data Setting
Laporan
Data
Karyawan
Data User
Data SPK
Peminjaman
Log Out
Booking
Data Request
DATA REQUEST
JumlahNama AlatTanggal
RequestOpsi
Hapus | Validasi
Hapus | Validasi
Status
Input Request
Gambar 4.67 Halaman Input Data Request
163
4.3.9 Tampilan Aplikasi Program
Gambar 4.68 Tampilan Depan Halaman Program
Gambar 4.69 Tampilan Data Setting untuk Data Jenis
Gambar 4.70 Tampilan Input Data User
164
Gambar 4.71 Tampilan Input Data Karyawan
Gambar 4.72 Tampilan Input Data SPK
Gambar 4.73 Tampilan Input Peminjaman dan Pengembalian
165
Gambar 4.74 Tampilan Gambar Cetak Laporan
Gambar 4.75 Tampilan Input Data Booking
Gambar 4.76 Tampilan Input Data Request
166
4.4 System Implementation
Dalam pengembangan Sistem Informasi Pergudangan akan dilakukan
tahapan selanjutnya yaitu system implementation. Kegiatan yang dilakukan
penulis dalam tahap ini adalah:
4.4.1 Pembuatan sistem
Pada pembuatan Sistem Informasi Pergudangan berbasis Jaringan yang
ditulis ini, penulis menggunakan untuk bahasa pemrograman PHP Versi 5.2.2,
MySQL versi 5.0.4.1 untuk database-nya, untuk Software editor menggunakan
Edit Plus versi 2.20 dan Adobe Photoshop 7.0 untuk mengolah gambar.
4.4.2 Pengujian sistem
Pada pengujian sistem, penulis melakukan testing terhadap Sistem
Peminjaman Peralatan ini dengan metode blacbox testing. Menurut Hanif Al
Fatta (2007) pada Black box testing, cara pengujian hanya dilakukan dengan
menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil
dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan. Pada Blackbox testing
ini, penulis hanya melakukan Input data dan melihat output-nya apakah sesuai
dengan proses bisnis yang diharapkan . Berikut adalah hasil tesnya:
a. Testing Account Bagian Pergudangan
Tabel 4.49 Tabel testing Account Bagian Pergudangan
Field Keterangan Hasil
Input username Bagian
Pergudangan Harus diisi Sesuai
Input password Bagian
Pergudangan Harus diisi Sesuai
167
Input SN peralatan Harus diisi Sesuai
Input jenis peralatan
Harus diisi sesuai dengan data pembelian
peralatan Sesuai
Input tipe peralatan
Harus diisi sesuai dengan data pembelian
peralatan Sesuai
Input merek peralatan
Harus diisi sesuai dengan data pembelian
peralatan Sesuai
Input kondisi peralatan
Harus diisi sesuai dengan kondisi terakhir
peralatan, Sesuai
Input keterangan peralatan Diisi jika peralatan mengalami kerusakan Sesuai
Input jenis peralatan
Harus diisi sesuai rekomendasi dari Kabag.
pergudangan Sesuai
Input tipe peralatan
Harus diisi sesuai rekomendasi dari Kabag.
pergudangan Sesuai
Input merek peralatan
Harus diisi sesuai rekomendasi dari Kabag.
pergudangan Sesuai
Input jumlah peralatan
Harus diisi sesuai rekomendasi dari Kabag.
pergudangan Sesuai
Input nomor booking
Harus diisi sesuai dengan data yang
terdapat pada data request peralatan pihak
luar Sesuai
Input nomor booking
Harus diisi sesuai dengan list booking untuk
peminjaman hari ini Sesuai
Input nomor peminjaman
Harus diisi sesuai dengan daftar
peminjaman yang pengembaliannya dua
hari lagi dari sekarang Sesuai
Input nomor booking
Harus diisi sesuai dengan booking form
yang diserahkan KT Sesuai
Input peminjaman peralatan
Harus diisi sesuai dengan booking form
yang diserahkan PA Sesuai
Input revisi tanggal
pengembalian Harus diisi sesuai dengan request KT Sesuai
Input nomor peminjaman
Harus diisi sesuai dengan SPK yang
diserahkan KT Sesuai
Input pengembalian peralatan
Harus diisi sesuai dengan SPK yang
diserahkan KT dan peralatan yang
diserahkan KT Sesuai
Input status blacklist KT
Diisi jika KT melakukan pelanggaran yang
merugikan bagian pergudangan seperti
merusakkan peralatan dan terlambat
mengembalikan tanpa konfirmasi. Sesuai
Input keterangan blacklist
Diisi jika KT dimasukkan kedalam daftar
blacklist Sesuai
Input password Bagian
Pergudangan
Harus diisi sesuai keinginan Bagian
pergudangan, minimal 4 karakter Sesuai
Input verifikasi password
Bagian Pergudangan
Harus diisi sesuai keinginan Bagian
pergudangan,dan harus sama dengan Input
password minimal 4 karakter Sesuai
168
b. Testing Account Kabag. Pergudangan
Tabel 4.50 Tabel Testing Account Kabag. Pergudangan
Field Keterangan Hasil
Input username Kabag. Harus diisi sesuai
Input password Kabag. Harus diisi sesuai
Input bulan dan tahun laporan Harus diisi sesuai dengan keinginan
Kabag. Pergudangan, combo box berisi
pilihan bulan dan tahun
sesuai
Input validasi Harus diisi sesuai dengan keinginan
Kabag. Pergudangan, combo box berisi
pilihan
sesuai
Input password Kabag.
Pergudangan
Harus diisi sesuai keinginan Kabag.
Pergudangan, minimal 4 karakter
sesuai
Input verifikasi password
Kabag.
Harus diisi sesuai keinginan Kabag. dan
harus sama dengan input password
Kabag. Pergudangan, minimal 4 karakter
sesuai
c. Testing Account Administrator
Tabel 4.51 Tabel Testing Account administrator
Field Keterangan Hasil
Input username administrator Harus diisi Sesuai
Input password administrator Harus diisi Sesuai
Input NIK user Harus diisi sesuai data dari bagian
Operasional Sesuai
Input nama KT Harus diisi sesuai data dari bagian
Operasional Sesuai
Input alamat KT Harus diisi sesuai data dari bagian HRD
(Human Resource Development) Sesuai
Input telepon KT Harus diisi sesuai data dari bagian HRD
dan harus angka. Sesuai
Input SPK KT Harus diisi sesuai data dari bagian
HRD,Combo box berisi pilihan SPK. Sesuai
Input password KT Harus diisi sesuai NIK KT, minimal 4
karakter
Sesuai
Input verifikasi password user Harus diisi sesuai nama dan harus sama
dengan Input Password, minimal 4 karakter
Sesuai
Input NIK karyawan
pergudangan
Harus diisi sesuai data dari bagian Kabag.
Pergudangan Sesuai
Input nama karyawan
pergudangan
Harus diisi sesuai data dari bagian Kabag.
Pergudangan Sesuai
Input alamat karyawan
pergudangan
Harus diisi sesuai data dari bagian Kabag.
Pergudangan Sesuai
Input telepon karyawan
pergudangan
Harus diisi sesuai data dari bagian HRD
dan harus angka Sesuai
169
Input jabatan karyawan
pergudangan
Harus diisi sesuai data dari bagian Kabag.
pergudangan Combo box berisi pilihan
jabatan (Kabag. dan staff pergudangan)
Sesuai
Input password karyawan
pergudangan
Harus diisi sesuai NIK karyawan, minimal
4 karakter
Sesuai
Input verifikasi password
karyawan pergudangan
Harus diisi sesuai NIK karyawan
pergudangan dan harus sama dengan Input
password karyawan pergudangan , minimal
4 karakter
Sesuai
Input SPK Harus diisi sesuai data dari Kabag.
Operasional Sesuai
Input NIK Bag. Operasional Harus diisi sesuai data dari Kabag.
Operasional sesuai
Input NIK Bag. Operasional Harus diisi sesuai data dari Kabag.
Operasional sesuai
Input nama Bag. Operasional Harus diisi sesuai data dari Kabag.
Operasional sesuai
Input alamat Bag. Operasional Harus diisi sesuai data dari Kabag.
Operasional sesuai
Input telepon Bag. Operasional Harus diisi sesuai data dari Kabag.
Operasional dan harus angka
sesuai
Input password administrator Harus diisi sesuai keinginan administrator,
minimal 4 karakter
sesuai
Input verifikasi password
administrator
Harus diisi sesuai keinginan administrator
dan harus sama dengan Input password
administrator, minimal 4 karakter
sesuai
Input nomor booking Harus diisi sesuai
Input NIK KT Harus diisi sesuai
Input bulan dan tahun data
booking
Harus diisi, Combo box berisi pilihan bulan
dan tahun
sesuai
Input nomor peminjaman Harus diisi sesuai
Input bulan dan tahun data
peminjaman
Harus diisi, Combo box berisi pilihan bulan
dan tahun
sesuai
Input nomor pengembalian Harus diisi sesuai
Input bulan dan tahun data
pengembalian
Harus diisi, Combo box berisi pilihan bulan
dan tahun
sesuai
Input SN peralatan Harus diisi sesuai
Input jenis peralatan Harus diisi, Combo box berisi pilihan jenis
peralatan
sesuai
Input nomor request peralatan
baru
Harus diisi sesuai
Input nomor request pembelian
peralatan
Harus diisi sesuai
170
Berdasarkan hasil pengujian diatas dengan memperhatikan kinerja sistem dalam
pengolahan data, maka penulis mengusulkan sistem ini dapat dijalankan dengan
baik dengan spesifikasi hardware dan software sebagai berikut:
a. Hardware
1. Server
a) Processor Intel Pentium 43.0 GHz
b) 512 MB of RAM
c) Harddisk 80 GB
d) Monitor dengan resolusi 1024 x 768
e) Keyboard dan Mouse
f) Printer tinta
2. Client
a) Processor Intel Pentium 41.6 GHz
b) 256 MB of RAM
c) Harddisk 60GB
d) Monitor dengan resolusi 1024 x 768
e) Keyboard dan Mouse
f) Printer tinta
b. Software
1. Server
a) Microsoft Windows XP professional Ver. 2002 Service Pack 2
b) WAMP5 Version 1.6.3 yang mengintegrasikan: Apache versi
171
2.2.4, PHP versi 5.2.2, dan MySQL versi 5.0.41
c) Recommended Browser: Mozilla Firefox versi 1.5
2. Client
a) Microsoft Windows XP professional Ver. 2002 Service Pack 2
b) WAMP5 Version 1.6.3 yang mengintegrasikan: Apache versi
2.2.4, PHP versi 5.2.2, dan MySQL versi 5.0.41
c) Recommended Browser: Mozilla Firefox versi 1.5
172
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan bab-bab sebelumnya dapat diambil
kesimpulan dari Pengembangan Sistem Informasi Pergudangan Berbasis Jaringan
pada PT. Interkoneksi Persada adalah sebagai berikut:
1. Dengan adanya pengembangan Sistem Informasi Pergudangan yang sudah
berbasis jaraingan ini, tentunya akan memudahkan Bagian Pergudangan
dalam mengelola data peralatan, terlihat mulai membaiknya proses
pengunaan peralatan dan laporan-laporan periodiknya.
2. Kinerja Karyawan Teknisi (KT) dan Bagian Pergudangan dapat efektif dan
efisien dalam memproses booking peralatan, mendapatkan Surat Perintah
Kerja (SPK), peminjaman dan pengembalian peralatan serta pelaporannya.
Sehingga manajemen peralatan dan laporannya menjadi lebih baik.
3. Pihak manajemen yang berhubungan dengan sistem yaitu Kepala Bidang
Pergudangan dan Kepala Bidang Operasional dapat memperoleh informasi
dengan proses yang cepat dan tepat serta perencanaan yang matang
terbukti dengan kinerja Karyawan Teknisi lebih profesional.
4. Dengan adanya fitur Surat Perintah Kerja (SPK) yang mengintegrasikan
kebutuhan peralatan dalam pemgembangan sistem ini dapat membantu
pihak pergudangan dalam menangani kebutuhan Karyawan Teknisi untuk
melaksanakan SPKnya.
173
5. Dengan adanya fitur-fitur laporan yang lebih lengkap sehingga membantu
pihak manajemen dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan yang tepat dan akurat.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan yang telah dikemukakan, dapat
diajukan beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut antara lain:
1. Disarankan adanya pengembangan sistem ini yang tadinya berbasis
jaringan yang hanya bisa diakses dalam kantor saja (intranet), menjadi
sistem yang membentuk aplikasi berbasis web online (internet) sehingga
user dapat mengakses aplikasi ini kapan dan dimana saja.
2. Mengembangkan sistem ini agar lebih terintegrasi dengan bidang-bidang
lainnya seperti antar bidang dengan bidang-bidang lainnya dalam
perusahaan seperti: Bidang Keuangan, Bidang HRD, dan Bidang
Operasional, serta perusahaan pihak luar, sehingga menciptakan suatu
sistem yang utuh dan satu kesatuan
3. Dalam pengembangan sistem diharapkan juga untuk memulai membuat
system pengamanan data, agar lebih terjaga keamanan informasinya.
174
DAFTAR PUSTAKA
Andi, D., Ilmu Dasar Pergudangan. Salemba Empat, Jakarta, 2002.
Davis, Gordon B., Accounting Information Systems, (New Jersey: Prentice-Hall),
2005.
Frengky, A., Database Pergudangan, Informatika, Bandung, 2000.
Gulo, W. Metodologi Penelitian, Grasindo (Gramedia Widiasarana Indonesia),
Jakarta, 2005.
Gerald, Jerry Fitz Andra F., Fundamentals Of Systems Analysis (edisi kedua; New
York: John Willey & Sons), 1991.
Hadi, Wahyu S.,Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku Pada
PT. Lembalindo Tirta Anugrah, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.
Handoko, Semeru, Istilah-istilah Dalam Pergudangan, Jakarta, 2000.
Irmansyah, Faried, Pengantar Database. www.IlmuKomputer.com, 2003.
Jogiyanto H.M., Analisis & Design Sistem Informasi, Andi Yogyakarta,
Yogyakarta, 2003.
Jogiyanto H.M., Metode Penelitian, Andi Yogyakarta, Yogyakarta, 2006.
Jogiyanto H.M., Sistem Teknologi Informasi Edisi II, Andi Yogyakarta,
Yogyakarta, 2005.
175
Jusup, Hasan Shadily, Aplikasi dalam Persediaan Barang, Jakarta, 2001.
Kadir, Abdul, Pengenalan Jaringan Komputer, Andi Yogyakarta, Yogyakarta ,
2003.
Kristanto, Andri, Jaringan Komputer. Graha Ilmu, Yogyakarta, 2003.
Ladjamudin, Al-Bahra bin., Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu
Yogyakarta, 2005.
Lucas, David, Analisis dan Desain Pergudangan. Grasindo, Jakarta, 2008.
McLeod, Raymond Jr., Sistem Informasi Manajemen Versi Revisi, PT.
Prenhallindo, Jakarta, 2006.
Muhasan, Pengembangan Aplikasi Pendukung Operasional pada Sistem
Pergudangan, Karya Pustaka Hal 756, Yogyakarta, 2008.
Munawar, Pemodelan Visual dengan UML. Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005.
Murdrick, Jhon M., Karakteristik Sistem, Jakarta, 2004.
Nugroho, Adi. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Dengan Metodologi
Berorientasi Objek Edisi Revisi, Bandung, 2005.
Pranata, E., Prioritas Sistem Pergudangan , Graha Ilmu, Yogyakarta, 2004.
Prihatna, Henky., Kiat Praktis Menjadi Webmaster Profesional. PT Elex Media
Komputindo, Jakarta, 2005.
Sidik, Ir, Betha., MySQL untuk Pengguna, Administrator, dan Pengembang
Aplikasi Web. Informatika, Bandung, 2005.
176
Sudrajat, Teori Study Literatur, Indobook, Bogor, 2005.
Suhendar, Konsep Dasar Pergudangan, Ghanesa Exact, Bandung, 2000.
Sutarto, Rachmad H., Tutorial Adobe Photoshop 7. www.IlmuKomputer.com,
2003.
Skousen, Hubungan Pergudangan dengan Perusahaan, Grapindo, Jakarta, 2001.
Syamsul, Teuku R.,Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis
Web Pada Program Non Reguler Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Jakarta, FST UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008.
Syukur, Muhammad, Membuat Website Dimanis dengan PHP, Duta Nusantara,
Jakarta, 2007.
Turban, Efraim., Information Technology for Management: Transforming
Organizations in the Digital Economy 4th
Edition. United States: John
Wiley & Sons, Inc, 2004.
Widodo, Wahyu K., Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang
Terdistribusi (Studi Kasus : PT.Master Centranusa Cemerlang), FST
UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008
Whitten, Jeffrey L. Lonnie D. Bentley and Kevin C. Dittman, System Analysis
and Design Method 6 Edition, McGrow Hill, Singapore, 2004.
xxix
Lampiran 2
A. Lampiran Angket (Kuesioner)
Kuesioner yang dibagikan adalah kuesioner yang bersifat terbuka dan
kuesioner tersebut bertujuan untuk mengetahui system inventaris barang yang
berjalan dan yang dibutuhkan. Target dan kuesioner tersebut adalah karyawan
yang berhubungan dengan sistem tersebut serta manager, Karyawan Teknisi (KT)
sehingga responden yang didapat dengan jumlah yang cukup mewakili yaitu 30
Responden (60% dari Karyawan Teknisi), kuesioner ini hanya sebagai data
tambahan untuk membantu penulis dalam menganalisis sistem yang berjalan di
PT. Interkoneksi Persada.
1. Bagaimana proses sistem Pergudangan selama ini yang anda rasakan?
Pertanyaan yang dilontarkan untuk memperoleh informasi mengenai
sistem pergudangan yang berjalan pada PT. Interkoneksi Persada.
Jawaban Responden Jumlah Penjawab Persentase
a. Baik 0 0%
b. Cukup Baik 4 13%
c.Kurang Baik 26 87%
d. Tidak Baik 0 0%
TOTAL 30 100%
xxx
Berdasarkan hasil evaluasi dapat diketahui bahwa sistem yang berjalan
pada PT. Interkoneksi Persada berjalan secara kurang baik.
2. Apakah Anda sudah memahami sistem pergudangan yang sedang berjalan
di perusahaan ini?
Pertanyaan ini dilontarkan untuk mengetahui sejauh mana para pengguna
sistem ini mengerti dan paham terkait alur kerja dan berjalannya sebuah
sistem.
Jawaban Responden Jumlah Penjawab Persentase
a. Ya, Sudah 3 10%
b. Kurang 7 23%
c.Belum 20 67%
d. Tidak Sama Sekali 0 0%
TOTAL 30 100%
Berdasarkan hasil evaluasi dapat diketahui bahwa sistem yang
berjalan pada PT. Interkoneksi Persada belum banyak dipahami oleh
Karyawan Teknisi.
3. Apakah Sistem yang sedang berjalan ini sudah cukup membantu kinerja
anda?
xxxi
Pertanyaan ini untuk memperoleh informasi mengenai sistem pergudangan
yang berjalan apakah sudah mengakomodir segala kebutuhan kerja para
karyawan teknisi.
Jawaban Responden Jumlah Penjawab Persentase
a. Ya, Maksimal 1 3%
b. Biasa saja 9 30%
c.Kurang 19 63%
d. Belum 1 3%
TOTAL 30 100%
Berdasarkan hasil evaluasi dapat diketahui bahwa sistem yang berjalan
pada PT. Interkoneksi Persada belum bisa mengakomodir kinerja karyawan.
4. Sistem seperti apa yang sedang berjalan diperusahaan ini?
Pertanyaan ini untuk memperoleh informasi menganai bentuk sistem yang
sedang berjalan
Jawaban Responden Jumlah Penjawab Persentase
a. Terkomputerisasi 0 0%
b. Semi Terkomputerisasi 24 80%
c. Manual 6 20%
d.Tidak Tahu 0 0%
TOTAL 30 100%
xxxii
Berdasarkan hasil survey diatas terkait sistem berjalan yang dipakai dalam
sistem pergudangan adalah Semi Terkomputerisasi.
5. Apakah ada kendala bekerja ketika berhubungan dengan departemen
Pergudangan?
Pertanyaan ini dilontarkan untuk memperoleh informasi mengenai kendala
Secara khusus di Departemen Pergudangan yang merupakan jantung
perusahaan dan support kinerja karyawan teknisi.
Jawaban Responden Jumlah Penjawab Persentase
a. Ya 25 83%
b. Biasa saja 1 3%
c. Belum 3 10%
d.Tidak ada 1 3%
TOTAL 30 100%
xxxiii
Berdasaqrkan hasil evaluasi diatas, dapat diketahui bahwa sistem yang
sedang berjalan mendapatkan cukup tinggi dalam kendala kerja.
6. Apa saja kendala-kendala yang sering dihadapi oleh bagian dan Karyawan
Teknisi?
Pertanyaan ini untuk memetakan permasalah/kendala yang terjadi pada
sistem yang berjalan.
Jawaban Responden Jumlah Penjawab Persentase
a. SDM 3 10%
b. Sistem 21 70%
c. SDM dan Sistem 6 20%
d. Tidak Tahu 0 0%
TOTAL 30 100%
Berdasarkan hasil evaluasi dapat diketahui bahwa kendala pada sistem
yang berjalan yaitu sistemnya.
7. Seperti apa sistem pergudangan yang anda butuhkan?
Pertanyaan ini dilontarkan untuk memperoleh informasi mengenai Sistem
Informasi Pergudangan yang dibutuhkan.
xxxiv
Jawaban Responden Jumlah Penjawab Persentase
a. Terkomputerisasi 30 100%
b. Semi Terkomputerisasi 0 0%
c. Manual 0 0%
d. Tidak Tahu 0 0%
TOTAL 30 100%
Berdasarkan hasil evaluasi dapat diketahui bahwa sistem yang dibutuhkan
adalah Sistem Informasi Pergudangan yang terkomputerisasi.
8. Apakah anda mau mencoba dengan pengembengan sistem, yang sedang
saya kerjakan?
Pertanyaan ini untuk mendapat respon dari Karyawan Teknisi dan
bagianpergudangan terkait penawaran uji coba pengembangan sistem yang
sedang berjalan.
Jawaban Responden Jumlah Penjawab Persentase
a. Boleh 26 87%
b. Ragu-ragu 3 10%
c. tidak Tahu 1 3%
d. Tidak Boleh 0 0%
TOTAL 30 100%
xxxv
Berdasarkan quisoner diatas maka dapat diketahui bahwa para Karyawan
Teknisi dan bagian pergudangan menginginkan pengembangan sistem yang
sedang berjalan agar lebih efektif dan epesian.
xxxvi
Lampiran 3
B. Hasil Observasi
Beberapa pertanyaan dari pihak Pergudangan PT. Interkoneksi Persada:
1. Karyawan Teknisi (KT): meminta agar fitur laporan untuk lebih dilengkapi
2. Bagian Pergudangan: ada perubahan data barang di gudang, yang tadinya
data barang berisikan data barang secara umum diganti menjadi data per-
barang barang dengan jenis dan tipenya.
Hasil pengamatan langsung:
1. Aplikasi masih berbasis berdiri sendiri (stand alone).
2. Sitem berjalan masih semi terkomputerisasi dan belum maksimal dalam
mengatasi permasalahan sehingga kinerja kurang efektif dan epesien.
3. Terjadinya antrian pengguna aplikasi, dikarenakan aplikasinya hanya bisa
diakses di satu komputer saja.
4. Dari aplikasi yang sudah tersedia, masih belum bisa memprediksi
kebutuhan stok barang yang harus tersedia setiap harinya.
xxxvii
Lampiran 4
WAWANCARA I
Responden : H. Ahmad Dahlan
Jabatan : Direktur
Reporter : Ahmad Syahril
Pelaksanaan : Senin, 16 Maret 2009
Waktu : Jam 14.00-15.00 WIB
Tempat : Ruang kantor Direktur
Tujuan Wawancara: Mengetahui Latar Belakang dan Bidang Perusahaan
Point Utama Wawancara:
1. Perusahaan ini bergerak dibidang apa?
Jawaban: bergerak dibidang telekomunikasi dan jasa instalasi berbasis jaringan
internet, yang berbentuk total partner and tehnical support solution (mitra kerja)
dengan perusahan- purusahan utama semacam Indosat, telkomsel dan lintasarta.
2. Bisakah Bapak ceritakan profil singkat berdirinya perusahaan ini?
xxxviii
Jawaban: Berbekal pengalaman selama tujuh tahun bekerja di perusahan besar yang
bergerak di Telekomunkasi, tepatnya pada tanggal 15 Ferruari 2001 perusahaan ini
dibentuk oleh bapak Dahlan dan Widoyo dengan beberapa kolegannya yang berasal
dari PT Lintasarta. Perusahaan ini kemudian banyak merekrut alumni- alumni
Politeknik Negri Jakarta (PNJ) karena memang sebagian funding father perusahaan
ini adalah eks. Dari PNJ. telah menangani banyak perusahaan maka PT. Interkoneksi
Persada akan memberikan pelayanan yang berkualitas dan memberi nilai tambah
buat perusahaan client.
3. Bolehkah Bapak menggambarkan struktur organisasi perusahaan ini?
Jawaban: Perusahaan ini mempunya struktur organisasi standar sebagaimana
perusahan-perausahan yang ada, di komandoi oleh seorang direktur yang
membawahi 4 Bidang: Bidang Operasional dikepalai oleh Pak Mardi Gunawan,
Bidang Manajemen dan HRD dikepalai oleh Pak Agung Wahyudi, ST. Bidang
Pergudangan dikepalai oleh Pak Teguh Taryono, sedangkan Bidang Finance dan
Planning di kepalai oleh Pak Muhammad Ali, SE.
4. Apakah tugas dan tanggung jawab tiap bidang yang ada? terutama di bidang
pergudangan tempat saya mengadakan penelitian?
Jawaban: secara garis besar Bidang Operasional: visi utamanya adalah service
excellent terhadap client dan supcont (perusahan induk yang bekerja sama), Bidang
Manajemen dan HRD lebih kepada penguatan teknis dan kinerja SDM, untuk Bidang
xxxix
Finance dan Planning lebih kepada siklus keuangan dan perencanaan perusahaan.
Nah berkaitan dengan Bidang Pergudangan, karena kerja kami adalah jasa instalasi
dan teknisi yang membutuhkan banyak prangkat- prangkat hard ware maka butuh
sebuah system yang mengontrol alur keluar masuk-barang, stock barang, dan
manajemen peminjaman. Departemen ini support utama kerja teknisi,bagaimana
teknisi mau bekerja dengan baik jika barangnnya tidak ada.
5. Apakah Sistem Perusahaan ini sudah terkomputerisasi semua?
Jwaban: belum, hanya di Bidang Finance dan Planning, yang lainnya rata-rata masih
semi terkomputerisasi. itupun hanya sebatas untuk beck up dan input data.
6. Sebatas apa memanfaatkan ilmu teknologi computer yang ada?
Jawaban: hanya sebatas untuk beck up dan input data dalam lingkup perusahaan.
Sebagaimana wawancara aslinya.
H. Ahmad Dahlan
Direktur
xl
Lampiran 5
WAWANCARA II
Responden : Teguh Taryono
Jabatan : Kepala Bagian Pergudangan
Reporter : Ahmad Syahril
Pelaksanaan : Selasa, 17 Maret 2009
Waktu : Jam 15.30-17.00 WIB
Tempat : Ruang Kantor Kelapa Bagian Pergudangan
Tujuan Wawancara: Mengetahui Problem dan Prosedur Sistem Yang Sedang
Berjalan
Point Utama Wawancara:
1. Apa saja element yang terlibat di bidang pergudangan?
Jawaban: ada 4 element yang berhubungan langsung dengan pergudangan
ini, yang pertama karyawan teknisi yang mendapatkan SPK (Surat
Perintah Kerja), otomatis mereka butuh perangkat untuk
instalasi,yang kedua karyawan operasinal yang bertugas mengatur
keluar-masuk barang, pelayanan teknisi, dan pengadaan barang, yang
ketiga dept. Finance untuk pengajuan pengadaan barang, dan ke-4
xli
dept. operasional untuk laporan stock barang yang akan disinkronkan
dalam mengeluarkan SPK.
2. Bagaimana departemen pergudangan memproses/mengolah data-data yang
didapatkannya?
Jawaban: mensinkronisasi data untuk menjadi laporan yang manual,
sebagai base pengambilan keputusan untuk pengajuan anggaran
pengadaan, dan evaluasi stock barang.
3. Apakah ada pengemlompokan barang yang di kelola oleh pihak
pergudangan?
Jawaban: ada, barang yang dikelola oleh pergudangan sebatas barang
yang digunakan untuk operasional karyawan teknisi,dan ada dua
pengelompokkan jenis barang, yaitu barang habis-pakai seperti skun,
Tie Rap, Spicing Tape, Grounding Bar, Roster, Baut Arester, kabel
belden, Kabel LMR, Kabel PVC, dan macam-macam kabel lainnya. Yang ke
dua jenis barang partnership, seperti: VSAT, Radio Link, dan amcam-
macam konektor.
4. Apa saja salinan laporan yang bapak terima dan dibutuhkan dari departemen
Pergudangan ini?
xlii
Jawaban: Laporan barang masuk, Laporan barang pijaman dan pembelian,
Laparan stock barang, data klasifikasi barang.
5. Adakah Kendala-kendala pada system yang sedang digunakan pada saat ini?
Jawaban: ada, karena sistemnya semi terkomputerisasi atau bisa
dikatakan masih manual, dan itupun hanya sebatas input data dan beck
up data kadang ada juga yang memanipulasi data, data yang tercecer
dan laporan yang tidak valid, itu dari segilaporan. Dari segi teknis
dilapangan pun kadang karyawan teknisi berebut barang.
6. Apa harapan Bapak agar Departemen Pergudangan ini bisa lbh baik dan
ideal?
Jawaban: kami ingin mempunyai sebuah system yang otomatis atau
minimalnya terkomputerisasi untuk mengolah data dan laporan serta
mengatur hubungan teknisi dan dept. pergudangan dengan
terkomputerisasi.
Sebagaimana wawancara aslinya
Teguh Taryono
Kep. Bag. Pergudangan
xliii
Lampiran 6 SCHEDULE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM
No. KEGIATAN Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Keterangan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A Pengumpulan Data
1. Observasi X X X X X X X X 15 Jan- 15 Mar 2009
2. Wawancara X 16-17 Maret 2009
3. Kuesioner X X 18-30 Maret 2009
4. Studi Pustaka X X X X X X 05-14 Jan&01-30 Mar 09
5. Literatur Sejenis X X
B Pengembangan Sistem
1. Sistem Initiation
a. Identifikasi Masalah X X X 01-21 April 2009
b. Lingkup Sistem X X X 25-14 Mei 2009
2. Sistem Analisa
a. Sistem yang Sedang Berjalan
* Studi Kelayakan X X 15-25 Mei 2009
* Analisis Kebutuhan X X X X X X 01 Jun- 14 Jul 2009
- Riset Sistem sekarang X X 01-16 jun 2009
- Pengamatan Sistem Serupa X X 19-28 Juni 2009
- Prototipe X X 03-10 Juli 2009
b. Perancangan Sistem
* Use Case Model Diagram X X 21- 30 Juli 2009
* Narasi Use Case X X 02-15 Agustus 2009
* Activity Diagram X X 18-25 Agustus 2009
* Class Diagram X X 01-10 September 2010
* Sequence Diagram X X 21-28 September 2009
* Statechart Diagram Okt- Nov 2009 (review)
c. Perancangan Database X X X 05-21 Januari 2010
d. Perancangan Antarmuka X X 23 jan-06 Feb 2010
e. Implementasi Sistem
* Pembuatan Sistem X X X 07-18 Februari 2010
* Pengujian Sistem X X X 19-21 Februari 2010
xliv
Lampiran 7
A. Source Code Booking
<?php
if(!$hapus and !$validasi)
{
$getbooking=mysql_query("select * from booking order
by id desc");
?>
<b>DATA BOOKING</b>
<div class="contentdata">
<table border="1" width="100%" cellpadding="4"
cellspacing="0">
<tr><td width="5%" class="judulcontent">No</td><td
class="judulcontent">Nomor SPK</td><td
class="judulcontent">Nama Alat</td>
<td class="judulcontent">Jumlah</td><td
class="judulcontent">Tanggal Booking</td><td
class="judulcontent">Status</td><td
class="judulcontent">Opsi</td></tr>
<?php
while($databooking=mysql_fetch_array($getbooki
ng))
{
$getalat=mysql_query("select * from peralatan
where id='$databooking[id_alat]'");
$data_alat=mysql_fetch_array($getalat);
$n++;
if($databooking[status]==1){$status="Validated";
$linkvalidasi="";}
elseif($databooking[status]==2){$status="<font
color=red>Ditolak</font>";
$linkvalidasi="<a
href='$mainurl&validasi=$databooking[id]'>Validasi</a>
";}
else{$status="Belum";$linkvalidasi="<a
href='$mainurl&validasi=$databooking[id]'>Validasi</a>
";}
echo
"<tr><td>$n.</td><td>$databooking[nomorspk]</td><td
>$data_alat[nama] -
$data_alat[merk]</td><td>$databooking[jumlah]</td><td
>$databooking[tanggal_booking]</td>
<td>$status</td>
<td><a
href='$mainurl&hapus=$databooking[id]'>Hapus</a> |
$linkvalidasi</td></tr>";
}
?>
</table>
<?php
}
else
{
if($hapus)
{
xlv
include "form/hapusbooking.php";
}
elseif($validasi)
{
include "form/validasibooking.php";
}
}
?>
B. Source Code Data User
<?php
$blok=$_GET['blok'];
if(!$input and !$edit and !$hapus and !$blok)
{
$getuser=mysql_query("select * from datauser where
id_karyawan!='0' order by id desc");
?>
<input type="button" value="Input User"
onClick="document.location='<?php echo
"$mainurl&input=user"; ?>';">
<br><br>
<b>Data User Akses</b>
<div class="contentdata">
<table border="1" width="100%" cellpadding="4"
cellspacing="0">
<tr><td width="5%"
class="judulcontent">No</td><td
class="judulcontent">Nama </td><td
class="judulcontent">User ID</td>
<td class="judulcontent">Password</td><td
class="judulcontent">Level</td><td
class="judulcontent">Opsi</td></tr>
<?php
while($datauser=mysql_fetch_array($getuser))
{
$n++;
$getnama=mysql_query("select nama from
karyawan where
id='$datauser[id_karyawan]'");$datanama=mysql_fetch_a
rray($getnama);
echo
"<tr><td>$n.</td><td>$datanama[nama]</td><td>$datau
ser[userid]</td><td><i>$datauser[password]</i></td><td
>$datauser[level]</td>
<td><a
href='$mainurl&edit=$datauser[id]'>Edit</a> | <a
href='$mainurl&hapus=$datauser[id]'>Hapus</a>";
//echo " | <a
href='$mainurl&blok=$datauser[id]'>Blok</a>";
echo "</td>
</tr>";
}
?>
</table>
<?php
xlvi
}
else
{
if($input){include
"form/datauser.php";}elseif($edit){include
"form/edituser.php";}elseif($hapus){include
"form/hapususer.php";}
}
?>
C. Source Code Data Karyawan
<?php
if(!$input and !$edit and !$hapus)
{
$getkaryawan=mysql_query("select * from
karyawan where statuskerja='1' order by id desc");
?>
<input type="button" value="Input Karyawan"
onClick="document.location='<?php echo
"$mainurl&view=$view&input=karyawan"; ?>';">
<br><br>
<b>Data Karyawan</b>
<div class="contentdata">
<table border="1" width="100%" cellpadding="4"
cellspacing="0">
<tr><td width="5%"
class="judulcontent">No</td><td
class="judulcontent">Nama </td><td
class="judulcontent">NIK</td><td
class="judulcontent">Telp</td>
<td class="judulcontent">Alamat</td><td
class="judulcontent">Opsi</td></tr>
<?php
while($datakaryawan=mysql_fetch_array($getkar
yawan))
{
$n++;
echo "<tr><td>$n.</td><td>";
if($datakaryawan[blacklist]==0)
{
echo "<font
color=blue>$datakaryawan[nama]</font>";
}
else
{
echo "<font
color=red>$datakaryawan[nama]</font>";
}
echo
"</td><td>$datakaryawan[nik]</td><td>$datakaryawan[t
elepon]</td>
<td>$datakaryawan[alamat]</td><td><a
href='$mainurl&edit=$datakaryawan[id]'>Edit</a> | <a
href='$mainurl&hapus=$datakaryawan[id]'>Hapus</a></t
d></tr>
";
xlvii
}
?>
</table>
<br />
<b>Ket </b>: <br />
- Warna merah = Blacklist<br />
</div>
<?php
}
else
{
if($input==karyawan){include
"form/karyawan.php";}elseif($edit){include
"form/editkaryawan.php";}elseif($hapus){include
"form/hapuskaryawan.php"; }
}
?>
D. Source Code Peminjaman
<?php
if(!$input and !$edit and !$hapus and !$view)
{
$getdatapinjam=mysql_query("select * from peminjaman
group by no_peminjaman order by id desc");
?>
<input type="button" value="Input Peminjaman"
onClick="document.location='<?php echo
"$mainurl&input=peminjaman"; ?>';">
<input type="button" value="Input Pengembalian"
onClick="document.location='<?php echo
"$mainurl&input=pengembalian"; ?>';">
<br><br>
<b>Data Peminjaman</b>
<div class="contentdata">
<table border="1" width="100%" cellpadding="4"
cellspacing="0">
<tr><td width="5%"
class="judulcontent">No</td><td
class="judulcontent">Nomor Peminjaman</td><td
class="judulcontent">Peminjam</td>
<td class="judulcontent">Tanggal Pinjam</td><td
class="judulcontent">Tanggal Kembali</td>
<td class="judulcontent">Status Kembali</td>
<td class="judulcontent">Opsi</td></tr>
<?php
while($datapinjam=mysql_fetch_array($getdatapi
njam))
{
$n++;
$getalat=mysql_query("select nama,merk from
peralatan where
id='$datapinjam[id_alat]'");$data_alat=mysql_fetch_array
($getalat);
xlviii
$getpeminjam=mysql_query("select nama from
karyawan where
id='$datapinjam[id_karyawan]'");$datapeminjam=mysql_
fetch_array($getpeminjam);
$getwaktupinjam=explode("-
",$datapinjam[tanggal_pinjam]);$getwaktukembali=explo
de("-",$datapinjam[tanggal_kembali]);
$stringbulan=$getwaktupinjam[1];$bulan=bulanin
donesia($stringbulan);
$stringbulan2=$getwaktukembali[1];$bulan2=bula
nindonesia($stringbulan2);
echo "<tr><td>$n.</td><td><a
href='$mainurl&view=$datapinjam[no_peminjaman]'>";
if($datapinjam[waktutelat]!=0)
{
echo "<font
color=red>$datapinjam[no_peminjaman]</font>";
}
else
{
echo "<font
color=blue>$datapinjam[no_peminjaman]</font>";
}
echo
"</a></td><td>$datapeminjam[nama]</td><td>$getwakt
upinjam[2] $bulan $getwaktupinjam[0]</td>
<td>$getwaktukembali[2] $bulan2
$getwaktukembali[0]</td>";
if($datapinjam[statuspengembalian]==0){$status=
"<font color=red>Belum</font>";}else{$status="<font
color=blue>Sudah</font>";}
echo "<td>$status</td>";
echo "<td><a
href='$mainurl&hapus=$datapinjam[no_peminjaman]'>H
apus</a></td>
</tr>";
}
?>
</table><br />
<b>Ket </b>: <br />
- Warna merah pada nomor peminjaman = Telat<br />
</div>
<?php
}
else
{
if($input==peminjaman){include
"form/peminjaman.php";}
elseif($input==pengembalian){include
"form/pengembalian.php";}elseif($hapus){include
"form/hapuspeminjaman.php";}
elseif($view){include
"data/viewnomorpinjam.php";}
}
xlix
if($_GET['clear'])
{
unset($_SESSION['namasesi']);
unset($_SESSION['nomorpinjam']);
}
?>
E. Source Code Peralatan
<a href="<?php echo "$mainurl&view=jenis"; ?>">Data
Jenis</a> | <a href="<?php echo "$mainurl&view=alat";
?>">Data Alat</a>
| <a href="<?php echo "$mainurl&view=spk"; ?>">Jenis
SPK</a><br /><br />
<?php
if($view==jenis)
{
if(!$input and !$edit and !$hapus)
{
$getjenis=mysql_query("select * from jenis_alat order
by jenis");
?>
<input type="button" value="Input Jenis"
onClick="document.location='<?php echo
"$mainurl&view=$view&input=jenis"; ?>';">
<br><br>
<b>Jenis Peralatan</b>
<div class="contentdata">
<table border="1" width="100%" cellpadding="4"
cellspacing="0">
<tr><td width="5%" class="judulcontent">No</td><td
class="judulcontent">Nama Jenis</td><td
class="judulcontent">Opsi</td></tr>
<?php
while($datajenis=mysql_fetch_array($getjenis))
{$n++;
echo "<tr><td>$n.</td><td>$datajenis[jenis]</td>
<td><a
href='$mainurl&view=$view&edit=$datajenis[id]'>Edit</
a> | <a
href='$mainurl&view=$view&hapus=$datajenis[id]'>Hap
us</a></td></tr>";
}
?>
</table>
</div>
<?php
}
else
{
if($input==jenis) { include "form/jenis_alat.php";
}elseif($edit){include
"form/editjenis.php";}elseif($hapus){include
"form/hapusjenis.php";}
}
}
l
elseif($view==alat)
{
if(!$input and !$edit and !$hapus)
{
$getalat=mysql_query("select * from peralatan
order by id desc");
?>
<input type="button" value="Input Alat"
onClick="document.location='<?php echo
"$mainurl&view=$view&input=alat"; ?>';"><br /><br />
<b>Data Peralatan</b>
<div class="contentdata">
<table border="1" width="100%" cellpadding="4"
cellspacing="0">
<tr><td width="5%"
class="judulcontent">No</td><td
class="judulcontent">Nama Alat</td><td
class="judulcontent">Merk</td>
<td class="judulcontent">Nomor Seri</td><td
class="judulcontent">Jenis Alat</td><td
class="judulcontent">Jumlah Alat</td><td
class="judulcontent">Opsi</td></tr>
<?php
while($data_alat=mysql_fetch_array($getalat))
{
$n++;
$getjenis=mysql_query("select jenis from
jenis_alat where
id='$data_alat[jenis]'");$datajenis=mysql_fetch_array($ge
tjenis);
$getjumlah=mysql_query("select jumlah
from stock_alat where
id_alat='$data_alat[id]'");$datajumlah=mysql_fetch_array
($getjumlah);
echo
"<tr><td>$n.</td><td>$data_alat[nama]</td><td>$data_
alat[merk]</td><td>$data_alat[sn]</td><td>$datajenis[je
nis]</td><td>$datajumlah[jumlah]</td>
<td><a
href='$mainurl&view=$view&edit=$data_alat[id]'>Edit</
a> | <a
href='$mainurl&view=$view&hapus=$data_alat[id]'>Hap
us</a></td></tr>";
}
echo "</table>";
}
else
{
if($input==alat){include
"form/alat.php";}elseif($edit){include
"form/edit_alat.php";}elseif($hapus){include
"form/hapus_alat.php";}
}
li
}
elseif($view==spk)
{
if(!$input and !$edit and !$hapus)
{
$getjenis=mysql_query("select * from jenis_spk
order by jenis");
?>
<input type="button" value="Input Jenis
SPK" onClick="document.location='<?php echo
"$mainurl&view=$view&input=spk"; ?>';"><br /><br />
<b>Data Jenis SPK</b>
<table border="1" width="100%" cellpadding="4"
cellspacing="0">
<tr><td width="5%"
class="judulcontent">No</td><td
class="judulcontent">Nama Jenis</td><td
class="judulcontent">Opsi</td></tr>
<?php
while($datajenis=mysql_fetch_array($getjenis))
{$n++;
echo "<tr><td>$n.</td><td>$datajenis[jenis]</td>
<td><a
href='$mainurl&view=$view&edit=$datajenis[id]'>Edit</
a> | <a
href='$mainurl&view=$view&hapus=$datajenis[id]'>Hap
us</a></td></tr>";
}
?>
</table>
</div>
<?php
}
else
{
if($input==spk){include "form/jenis_spk.php";}
elseif($edit){include
"form/editjenis_spk.php";}elseif($hapus){include
"form/hapusjenis_spk.php";}
}
}
?>
</table>
F. Source Code Laporan
<script>
$(document).ready(function(){
$("#formreport").validate({
rules:{
jenis:"required",
tanggal:"required",
bulan:"required",
tahun:"required",
tanggal2:"required",
lii
bulan2:"required",
tahun2:"required",
},
messages:{
jenis:" x",
tanggal:" x",
bulan:" x",
tahun:" x",
tanggal2:" x",
bulan2:" x",
tahun2:" x",
},
});
});
</script>
<form action="" method="post" id="formreport">
<strong>CETAK LAPORAN</strong><br>
<label class="formulir">Jenis Laporan</label>
<select name="jenis">
<option value="" selected>Pilih Jenis</option>
<option value="peminjaman">Peminjaman</option>
<option
value="pengembalian">Pengembalian</option>
<option value="spk">SPK</option>
<option value="datakaryawan">Data
Karyawan</option>
<option value="stockalat">Stock Alat</option>
<option value="datarequest">Data Request</option>
</select><br />
<label class="formulir">Dari</label>
<select name="tanggal">
<option value=""
selected="selected">Tanggal</option>
<?php
for($t=1;$t<=31;$t++)
{
echo "<option value='$t'>$t</option>";
}
?>
</select>
<select name="bulan">
<option value="" selected>Bulan</option>
<?php
include "support/bulan.php";
?>
</select>
<select name="tahun">
<option value="<?php echo date("Y"); ?>"><?php echo
date("Y"); ?></option>
<?php
for($t=date("Y")+1;$t<=date("Y")+10;$t++)
{
echo "<option value='$t'>$t</option>";
}
liii
?>
</select><br />
<label class="formulir">Sampai</label>
<select name="tanggal2">
<option value=""
selected="selected">Tanggal</option>
<?php
for($u=1;$u<=31;$u++)
{
echo "<option value='$u'>$u</option>";
}
?>
</select>
<select name="bulan2">
<option value="" selected>Bulan</option>
<?php
include "support/bulan.php";
?>
</select>
<select name="tahun2">
<option value="<?php echo date("Y"); ?>"><?php echo
date("Y"); ?></option>
<?php
for($t=date("Y")+1;$t<=date("Y")+10;$t++)
{
echo "<option value='$t'>$t</option>";
}
?>
</select><br />
<br><br>
<input type="submit" value="Cetak Report"
name="cetak">
</form>
<?php
$cetak=$_POST['cetak'];
$jenis=$_POST['jenis'];
$tanggal=$_POST['tanggal'];
$bulan=$_POST['bulan'];
$tahun=$_POST['tahun'];
$tanggal2=$_POST['tanggal2'];
$bulan2=$_POST['bulan2'];
$tahun2=$_POST['tahun2'];
$tanggal_1="$tahun-$bulan-$tanggal";
$tanggal_2="$tahun2-$bulan2-$tanggal2";
if($cetak)
{
?>
<script>document.location='<?php echo
"cetak.php?jenis=$jenis&from=$tanggal_1&to=$tanggal_
2"; ?>';</script>
<?php
}
?>
liv
G. Source Code SPK
<?php
if(!$input and !$edit and !$hapus)
{
$getspk=mysql_query("select * from spk order by id
desc");
?>
<input type="button" value="Input SPK"
onClick="document.location='<?php echo
"$mainurl&input=spk"; ?>';">
<br><br>
<b>Data SPK (Surat Perintah Kerja)</b>
<div class="contentdata">
<table border="1" width="100%" cellpadding="4"
cellspacing="0">
<tr><td width="5%"
class="judulcontent">No</td><td
class="judulcontent">Nomor SPK</td><td
class="judulcontent">Karyawan</td><td
class="judulcontent">Pelanggan</td>
<td class="judulcontent">Jasa</td><td
class="judulcontent">Opsi</td></tr>
<?php
while($dataspk=mysql_fetch_array($getspk))
{
$n++;
$cekbooking=mysql_num_rows(mysql_query("sel
ect * from booking where
nomorspk='$dataspk[nomorspk]' and status='0'"));
$getkaryawan=mysql_query("select nama from
karyawan where id='$dataspk[id_karyawan]'");
$datakaryawan=mysql_fetch_array($getkaryawan)
;
echo
"<tr><td>$n.</td><td>$dataspk[nomorspk]</td><td>$dat
akaryawan[nama]</td><td>$dataspk[namapelanggan]</td
>
<td>$dataspk[jasa]</td>
<td><a
href='$mainurl&hapus=$dataspk[id]'>Hapus</a> |";
if($cekbooking==0)
{
echo " <a
href='cetakspk.php?nomorspk=$dataspk[nomorspk]'>Ceta
k</a>";
}
else
{
echo " Cetak";
}
echo "</td></tr>";
}
?>
</table>
lv
</div>
<?php
}
else
{
if($input==spk){include "form/spk.php";}
elseif($hapus){include "form/hapusspk.php";}
}
if($_GET['clear'])
{
unset($_SESSION['sesinomorspk']);
}
?>
H. Source Code Data Request
<?php
if(!$input and !$hapus and !$validasi)
{
$getrequest= mysql_query("select * from datarequest
order by id desc");
?>
<b>DATA REQUEST</b><br /><br />
<input type="button" value="Input Request"
onclick="document.location='<?php echo
"$mainurl&input=request"; ?>';" /><br />
<div class="contentdata">
<table border="1" width="100%" cellpadding="4"
cellspacing="0">
<tr><td width="5%" class="judulcontent">No</td><td
class="judulcontent">Nama Alat</td>
<td class="judulcontent">Jumlah</td><td
class="judulcontent">Tanggal Request</td><td
class="judulcontent">Status</td><td
class="judulcontent">Opsi</td></tr>
<?php
while($datarequest=mysql_fetch_array($getrequest))
{
$n++;
if($datarequest[status]==0){$status="Menunggu";
}elseif($datarequest[status]==1){$status="Disetujui";}els
e{$status="Disetujui";}
echo
"<tr><td>$n.</td><td>$datarequest[nama_alat]</td><td>
$datarequest[jumlah]</td><td>$datarequest[tanggal]</td>
<td>$status</td>
<td><a
href='$mainurl&hapus=$datarequest[id]'>Hapus</a> - ";
echo "<a
href='?menu=$menu&validasi=$datarequest[id]'>Validasi
</a>";
echo "</td></tr>";
}
?>