pengembangan prototipe buku penerapan ...pengembangan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik...

147
PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Monika Triawardani NIM: 141134038 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 18-Nov-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN

SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD

(Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Monika Triawardani

NIM: 141134038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

iv

PERSEMBAHAN

Karya ini peneliti persembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus karena atas rahmatnya yang senantiasa memberkati,

menemani, dan membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Kepada Bapak Redi dan Ibu yang memberikan doa, cinta, dan dukungan kepada

peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik

Kakakku tersayang Suranti dan Supri yang telah memberikan doa, dukungan, dan

semangat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

v

MOTTO

Janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu, Aku akan meneguhkan, bahkan akan

menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan Kanan-Ku yang

membawa kemenangan.

(Yesaya 41: 10)

Selalu belajar dan berusaha, karena usahamu dalam hidup akan membawamu

dalam sebuah keberhasilan dalam hidupmu

(Monika Triawardani)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN

SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD

(Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3)

Monika Triawardani

Universitas Sanata Dharma

2018

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan empat

guru kelas bawah, peneliti memperoleh hasil bahwa guru mengalami kesulitan saat

menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik di kelas. Diperkuat

dari hasil kuesioner yang dibagikan peneliti kepada enam guru kelas I SD yang

memperoleh hasil bahwa guru membutuhkan contoh penerapan pendekatan

saintifik dalam pembelajaran tematik di kelas I SD. Oleh karena itu, peneliti akan

mengembangkan produk berupa prototipe buku penerapan pendekatan saintifik

dalam pembelajaran tematik kelas I SD.

Penelitian ini menggunakan 6 langkah pengembangan (R&D) dari 10 langkah

yang dikemukakan oleh Borg dan Gall, yaitu 1) analisis masalah, 2) pengumpulan

data, 3) pengembangan produk, 4) validasi produk, 5) revisi produk, 6) uji coba

produk. Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa prototipe buku penerapan

pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas I SD. Produk sudah

divalidasi oleh dua validator. Rata-rata hasil validasi produk adalah 3.46 (dari

rentang 1-4) yang artinya sangat baik.

Uji coba terbatas dilakukan di SD Negeri Nusa Tunggal yang dihadiri 28

peserta didik. Hasil uji coba proses penerapan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran tematik pada langkah mengamati mendapat skor 2.28 (kurang),

menanya memperoleh skor 0.14 (sangat kurang), menalar memperoleh skor 3.57

(sangat baik), mencoba memperoleh skor 3.71 (sangat baik), sedangkan pada

mengkomunikasikan memperoleh skor 3.85 (sangat baik). Hasil tersebut

menunjukkan bahwa langkah yang paling rendah yaitu mengamati dan menanya.

Kata Kunci: prototipe buku, pendekatan saitifik, pembelajaran tematik, kelas I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

ix

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF A PROTOTYPE BOOK ON THE APPLICATION

OF A SCIENTIFIC APPROACH IN THEMATIC LEARNING IN FIRST

GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL

(theme 6, subtheme 1, learning 3)

Monika Triawardani

Sanata Dharma University

2018

Based on the results of interviews conducted by researchers with four

teachers less class, the researcher found that teachers get difficulties when applying

the scientific approach in thematic learning. Covered by the results of the

questionnaire that given by researcher to six teacher of first grade of elementary

school. The result is teachers need an example of applying a scientific approach in

thematic learning in elementary school. Therefore, the researchers will develop

products in the form of a prototype book application in scientific approach in

thematic learning in elementary school.

This study uses six development steps (R&D), of ten steps proposed on

Borg and Gall, 1.) Problem analysis, 2.) Data collection, 3.) Product development,

4.) Product validation, 5.) Product revision, 6.) Product testing. The result of this

research is in the form of prototype book of application of scientific approach in

thematic teaching of first grade of elementary school. The product has been

validated by two validators. Average product validation result is 3.46 (from range

1-4) which means very good

Limited trials were conducted at SD Negeri Nusa Tunggal with twenty

eighth students. The results of experiments on the process of applying the scientific

approach in the thematic learning in the observing step got a score of 2.28 (less),

asking for a score of 0.14 (very less), reasoning scored 3.57 (excellent), trying to

score 3.71 (very good), while communicating earned a score of 3.85 (very good).

The results show that the lowest step is observing and asking

Keywords: prototype book, scientific approach, thematic learning, class I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti haturkan kepada Tuhan yang telah memberikan kasih

dan pencurahan Roh Kudus-Nya sehingga skripsi berjudul Pengembangan

Prototipe Buku Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Tematik

Kelas I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) ini dapat terselesaikan dengan

baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini telah selesai karena bimbingan dan

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati dan penuh

cinta perkenankanlah peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang

telah memberikan bimbingan, dukungan, dan motivasi baik secara langsung

maupun tidak langsung dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi.

Ucapan terimakasih ini peneliti sampaikan kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Kaprodi PGSD

3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Wakaprodi PGSD

4. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum., selaku dosen pembimbing skripsi I

yang telah membimbing dan memotivasi peneliti untuk menyelesaikan

skripsi ini.

5. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi II

yang telah membimbing dan memotivasi peneliti untuk menyelesaikan

skripsi ini.

6. Para dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang telah

memberikan ilmunya dalam mendidik peneliti selama kuliah.

7. Para guru, karyawan, dan siswa SD Negeri Nusa Tunggal, yang telah

saling berbagi pengalaman dan memberikan dukungan serta semangat.

8. Sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah

membantu proses perijinan penelitian skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 4

1.3 Tujuan Penilitian ................................................................................................ 4

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 4

1.5 Definisi Operasional........................................................................................... 5

1.6 Spesifikasi Produk .............................................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 7

2.1 Kajian Pustaka .................................................................................................... 7

2.1.1 Kurikulum 2013 .............................................................................................. 7

2.1.1.1 Pengertian Kurikulum 2013 ........................................................................ 7

2.1.1.2 Karakteristik Pembelajaran Kurikulum 2013............................................... 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

xiii

2.1.1.3 Tujuan Pembelajaran Kurikulum 2013 ........................................................ 9

2.1.1.4. Tahapan Pembelajaran Kurikulum 2013 ..................................................... 9

2.1.2. Pendekatan Saintifik.................................................................................... 10

2.1.2.1.Pengertian Pendekatan Saintifik ................................................................ 10

2.1.2.2. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik..................................................... 11

2.1.2.3. Karakteristik Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Saintifik ............. 21

2.1.2.4. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik .................................. 22

2.1.2.5. Kekhasan Pendekatan Saintifik ................................................................ 22

2.1.2.6. Model-model Pembelajaran Dalam Pendekatan Saintifik ........................ 23

2.1.2.6.1. Model Inquiry Learning ......................................................................... 23

2.1.2.6.2. Model Discovery Learning .................................................................... 24

2.1.2.6.3. Model Project Based Learning .............................................................. 25

2.1.2.6.4. Model Cooperative Learning ................................................................. 26

2.1.3. Pembelajaran Tematik .................................................................................. 27

2.1.3.1. Pengertian Pembelajaran Tematik............................................................. 27

2.1.3.2. Karakteristik Pembelajaran Tematik ......................................................... 28

2.1.3.3. Materi Pembelajaran Kelas I Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3 .......... 29

2.1.4. Karakteristik Peserta Didik Kelas I SD ........................................................ 31

2.1.4.1. Karakteristik Peserta Didik Menurut Beberapa Tokoh ............................. 31

2.4. Penelitian yang Relevan .................................................................................. 34

2.5. Kerangka Berpikir ........................................................................................... 36

2.6. Pertanyan Penelitian ........................................................................................ 37

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 38

3.1 Jenis Penelitian ................................................................................................. 38

3.2 Setting Penelitian .............................................................................................. 40

3.2.1 Tempat Penelitian.......................................................................................... 40

3.2.2.Subjek Penelitian ........................................................................................... 40

3.2.3 Objek Penelitian ............................................................................................ 41

3.2.4 Waktu Penelitian ........................................................................................... 41

3.3 Prosedur Pengembangan .................................................................................. 41

3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

xiv

3.4.1. Wawancara ................................................................................................... 46

3.4.2. Kuesioner .................................................................................................... 47

3.5. Instrumen Penelitian....................................................................................... 47

3.5.1. Instrumen Analisis Kebutuhan ..................................................................... 48

3.5.2..InstrumenValidasi Produk ........................................................................... 50

3.5.3. Instrumen Uji Coba Lapangan ..................................................................... 50

3.6. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 50

3.6.1. Data Kualitatif .............................................................................................. 51

3.6.2. Data Kuantitatif ............................................................................................ 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 53

4.1 Hasil Penelitian ................................................................................................ 53

4.1.1 Prosedur Pengembangan Prototipe Buku ...................................................... 53

4.1.1.1 Potensi dan Masalah ................................................................................... 53

4.1.1.2 Pengumpulan Data ..................................................................................... 54

4.1.1.3 Desain Produk ............................................................................................ 56

4.1.1.4 Validasi Desain .......................................................................................... 59

4.1.1.5 Revisi Produk ............................................................................................. 62

4.1.1.6 Uji Coba Produk ......................................................................................... 65

4.1.2 Kualitas Produk ............................................................................................. 69

4.2 Pembahasan ...................................................................................................... 72

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 74

5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 74

5.2 Keterbatasan Penelitian .................................................................................... 75

5.3 Saran ................................................................................................................. 75

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 77

LAMPIRAN .......................................................................................................... 80

BIODATA PENELITI ....................................................................................... 129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kesimpulan Langkah-langkah 5M ......................................................... 21

Tabel 3.1 Kisi-kisi prototipe buku ......................................................................... 45

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara ............................................................................. 48

Tabel 3.3 Pedoman Wawancara ............................................................................. 48

Tabel 3.4 Pedoman Wawancara ............................................................................. 49

Tabel 3.5 Pedoman Kuisoner ................................................................................. 49

Tabel 3.6 Konversi Data Kuantitatif ke Kulitatif ................................................... 52

Tabel 4.1 Survei kebutuhan prototipe buku ........................................................... 56

Tabel 4.2 Kisi-kisi Pembuatan Prototipe Buku ...................................................... 57

Tabel 4.3 Rekap Hasil Validasi Guru .................................................................... 61

Tabel 4.4 Hasil Validasi Guru ................................................................................ 62

Tabel 4.5 Komentar Guru Kelas I SD dan Revisi .................................................. 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan .................................. 36

Gambar 4.1 Revisi Produk ..................................................................................... 63

Gambar 4.2 Revisi Produk ..................................................................................... 63

Gambar 4.3 Revisi Produk ..................................................................................... 64

Gambar 4.4 Revisi Produk ..................................................................................... 65

Gambar 4.5 Kegiatan Mengamati ......................................................................... 66

Gambar 4.6 Kegiatan Menanya ............................................................................. 67

Gambar 4.7 Kegiatan Mencoba ............................................................................. 68

Gambar 4.8 Kegiatan Mengkomunikasikan .......................................................... 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

xvii

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Model Penelitian dan Pengembangan (R&D) Menurut Borg & Gall ... 41

Bagan 3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan yang Diterapkan Peneliti ...... 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Analisis Kebutuhan............................................................................. 81

Lampiran 1a Pedoman Wawancara Potensi dan Masalah...................................... 81

Lampiran 1b Hasil Wawancara Potensi dan Masalah ............................................ 82

Lampiran 1c Pedoman Wawancara Survei Pengetahuan Guru .............................. 86

Lampiran 1d Hasil Wawancara Survei Pengetahuan Guru .................................... 87

Lampiran 1e Instrumen Wawancara ...................................................................... 89

Lampiran 1f Pedoman Wawancara ....................................................................... 89

Lampiran 1g Hasil Wawancara .............................................................................. 90

Lampiran 3 Survei Kebutuhan ............................................................................... 92

Lampiran 3a Pedoman Instrumen Kuesioner ......................................................... 92

Lampiran 3b Hasil Kuesioner ................................................................................ 93

Lampiran 4 Validasi Produk .................................................................................. 99

Lampiran 4a Pedoman Validasi ............................................................................. 99

Lampiran 4b Hasil Validasi ................................................................................. 102

Lampiran 5 Uji Coba Produk ............................................................................... 110

Lampiran 5a Lembar Pengamatan (Uji Coba) ..................................................... 110

Lampiran 5b Hasil Uji Coba ................................................................................ 117

Lampiran 5c Mengamati ..................................................................................... 117

Lampiran 5d Menanya ........................................................................................ 119

Lampiran 5e Menalar .......................................................................................... 120

Lampiran 5f Mencoba ......................................................................................... 121

Lampiran 5g Mengkomunikasikan ..................................................................... 122

Lampiran 5h Rekap nilai peserta didik ............................................................... 124

Lampiran 5 Surat Izin Uji Coba Lapangan .......................................................... 125

Lampiran 6 Surat Balikan Telah Melakukan Uji Coba ........................................ 126

Lampiran 7a TOR ................................................................................................ 127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penetian,

manfaat penelitian, spesifikasi produk, dan definisi operasional. Peneliti akan

menguraikan satu persatu dari keenam bagian tersebut.

1.1.Latar Belakang Masalah

Implementasi kurikulum 2013 dalam kegiatan belajar mengajar dilakukan

dengan menggunakan pendekatan saintifik dan tematik integratif. Di dalam

kurikulum 2013 memuat tiga kekhasan, yaitu pendidikan karakter, pendekatan

saintifik, dan pembelajaran tematik.

Menurut Samani (2012: 45), pendidikan karakter adalah proses pemberian

tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang

berkarakter dalam dimensi hati, pikiran, raga, serta rasa dan karsa. Menurut

Daryanto (2014: 51), pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik

adalah proses pembelajaran yang dirancang agar peserta didik secara aktif

mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip-prinsip melalui tahapan-tahapan

mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,

mengumpulkan data, menganalisis konsep, hukum, atau prinsip yang

“ditemukan”. Menurut Depdiknas (dalam Trianto, 2011: 147) pembelajaran

tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan

tema atau mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan

pengalaman bermakna kepada peserta didik.

Dari hasil wawancara dengan empat guru kelas bawah yaitu, guru kelas 1,

2, dan 3 SD peneliti mendapat informasi bahwa guru belum memahami tentang

penerapan pendekatan saintifik dan pembelajaran tematik di kelas. Dari hasil

wawancara oleh empat guru tersebut yang masih sulit menerapkan pendekatan

saintifik dalam pembelajaran tematik adalah dua guru kelas I SD. Menurut guru

tersebut, pendekatan saintifik masih sangat sulit diterapkan pada kelas 1.

Terutama pada bagian lima pengalaman belajar (5M), seperti guru masih

kesulitan dalam memfasilitasi pada langkah menanya, menalar dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

2

mengkomunikasikan, serta peserta didik merasa kesulitan dalam melakukan

langkah tersebut dikarenakan peserta didik kelas 1 masih kurang memiliki rasa

percaya diri dalam mengutarakan pendapat, serta mengaitkan teori dengan

kegiatan yang dilakukan sehari-hari.

Untuk memperkuat data peneliti memberikan kuesioner kepada 6 guru kelas

1 SD, yaitu guru SD Negeri Nusa Tunggal, guru SD Negeri Sampangan, dua

guru SD Budya Wacana, dua guru SDN Ambarukmo. Dari hasil kuesioner yang

diberikan peneliti pada 6 guru tersebut, peneliti memperoleh data bahwa guru

kelas 1 membutuhkan contoh penerapan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran tematik. Kemudian, peneliti melakukan wawancara dengan dua

guru kelas I untuk mengetahui tema/subtema/pembelajaran manakah menurut

guru yang membutuhkan contoh pedoman. Hasil dari wawancara tersebut tiga

guru menyebutkan pada tema 6 subtema 1 dan pembelajaran 3 sangat

membutuhkan contoh pendoman penerapan pendekatan saintifik dengan alasan

agar menjadi contoh penerapan yang dapat guru gunakan.

Berdasarkan data yang diperoleh, peneliti terdorong untuk melakukan

penelitian dan pengembangan (Research and Development). Peneliti

melakukan penelitian dan pengembangan prototipe buku penerapan pendekatan

saintifik dalam pembelajaran tematik kelas I SD (tema 6, subtema 1,

pembelajaran ke 3).

Peneliti termotivasi dari penelitian sebelumnya terkait dengan pendekatan

saintifik di kelas I SD. Maksimus (2014) melakukan penelitian yang berjudul

“Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik untuk

meningkatkan aktivitas peserta didik kelas 1 SD”. Penelitian tersebut

menginspirasi peneliti untuk mengembangkan prototipe buku penerapan

pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik untuk guru kelas I SD.

Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah peneliti mengembangkan

prototipe buku penerapan pendekatan sintifik dalam pembelajaran tematik yang

ditujukan untuk guru kelas I SD. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Nusa

Tunggal sebagai lokasi sampel uji coba lapangan terbatas. SD Negeri Nusa

Tunggal hanya sebagai sampel, peneliti mengembangkan prototipe buku

penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik yang bisa dipakai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

3

untuk seluruh guru kelas I SD tidak hanya di SD tersebut. Dengan adanya

prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik

untuk guru kelas I SD ini akan membantu guru dalam melakukan pembelajaran

di kelas tidak hanya berpedoman terhadap buku guru dan buku siswa yang telah

diberikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Sehingga proses belajar

mengajar dapat berjalan dengan lancar.

Peneliti mengembangkan produk berupa prototipe buku penerapan

pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas I SD. Prototipe buku

berisikan dua bagian, yaitu bagian pertama berisikan pengertian pendekatan

saintifik, langkah-langkah 5M dalam pendekatan saintifik, kekhasan

pendekatan saintifik, serta model pembelajaran. Pendekatan saintifik adalah

pendekatan yang mengajak peserta didik lebih aktif dalam kegiatan

pembelajaran melalui 5 pengalaman belajar, yaitu mengamati, menanya,

mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Model-model pembelajaran yang

terdapat pada pendekatan saintifik misalnya, model inquiry learning. Model

inquiry learning adalah sebuah model pembelajaran yang menempatkan peserta

didik sebagai subjek pembelajaran, yang berarti peserta didik memiliki andil

besar dalam menentukan suasana belajar dan model pembelajaran (Anam,

2015: 7). Pada bagian kedua berisikan beberapa bagian utama, yaitu berisikan

materi atau konsep setiap mata pelajaran dalam pembelajaran tematik, berisikan

tabel pemetaan kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan tujuan

pembelajaran, berisikan tabel aktivitas belajar lima langkah pendekatan

saintifik menggunakan model inkuiri, serta berisikan penerapan kegiatan

pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik Kelas I SD pada tema 6

“Lingkungan Bersih, Sehat, dan Asri”, subtema 1 “Lingkungan Rumahku”,

pembelajaran 3. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang mengaitkan

tema atau beberapa mata pelajaran, sehingga memberikan pengalaman kepada

peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

4

1.2.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.2.1. Bagaimana mengembangkan prototipe buku penerapan pendekatan

saintifik dalam pembelajaran tematik kelas I SD (tema 6, subtema 1,

pembelajaran 3)?

1.2.2. Bagaimana kualitas prototipe buku penerapan pendekatan saintifik

dalam pembelajaran tematik kelas I SD (tema 6, subtema 1,

pembelajaran 3?

1.3.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian adalah sebagai

berikut:

1.3.1. Mendeskripsikan langkah-langkah pengembangan prototipe buku

penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas I

SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 3.

1.3.2. Mendeskripsikan kualitas prototipe buku penerapan pendekatan

saintifik dalam pembelajaran tematik kelas I SD (tema 6, subtema 1,

pembelajaran 3.

1.4.Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1. Bagi Peneliti

Bagi peneliti memperoleh pengalaman melakukan penelitian

Research and Development (R&D) dalam upaya mengembangkan

produk berupa prototipe buku penerapan saintifik dalam pembelajaran

tematik kelas I SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 3).

1.4.2. Bagi Guru

Bagi guru mendapatkan pengalaman bagaimana cara menggunakan

pendekatan saintifik dan memperoleh prototipe buku penerapan

pendekatan saintik dalam pembelajaran tematik yang mengacu pada

5M pada tema 6, subtema 1, dan pembelajaran 3 Kelas 1 sekolah

dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

5

1.4.3. Bagi Sekolah

Bagi sekolah dapat memperoleh produk berupa buku pembelajaran

yang digunakan untuk guru kelas 1 sekolah dasar dan memperoleh

bahan bacaan tambahan terkait dengan Research and Development

(R&D) dalam upaya mengembangkan produk berupa buku.

1.5.Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahpahaman mengenai beberapa istilah yang digunakan

dalam penelitian ini, maka beberapa istilah tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1.5.1. Prototipe adalah produk yang berupa draf atau buku sederhana yang

belum dipublikasikan secara luas.

1.5.2. Pendekatan Saintifik adalah suatu pendekatan yang terdapat dalam

kegiatan pembelajaran yang mengajak peserta didik lebih aktif

melalui 5 pengalaman belajar, yaitu mengamati, menanya, menalar,

mencoba, dan mengkomunikasikan sesuai dengan kegiatan para

peserta didik di dalam kelas, yang di dalamnya berisikan model

pembelajaran seperti model pembelajaran inquiry learning, discovery

learning, dll.

1.5.3. Pembelajaran Tematik adalah pembelajaran yang mengaitkan tema

atau mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga memberikan

pengalaman belajar kepada peserta didik dan mengajak peserta didik

untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran, misalnya

pembelajaran tematik matematika dan PPKn.

1.5.4. Peserta didik kelas I adalah peserta didik yang duduk dibangku

sekolah dasar dan memiliki umur kurang lebih 7 tahun.

1.6.Spesifikasi Produk

Produk yang dikembangkan oleh peneliti adalah prototipe buku penerapan

pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas I Sekolah Dasar (tema

6, subtema 1, pembelajaran 3), yang memiliki spesifikasi sebagai berikut:

1.6.1. Produk berupa prototipe buku yang berjudul “Prototipe Buku

Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Tematik Kelas I

SD tema 6, subtema 1, pembelajaran 3” terdiri dari dua bagian utama,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

6

yaitu bagian pertama berisikan artikel tentang pendekatan saintifik,

serta bagian kedua berisi penerapan kegiatan pendekatan saintifik

dalam pembelajaran tematik Kelas I SD pada tema 6 “Lingkungan

Bersih, Sehat, dan Asri”, subtema 1 “Lingkungan Rumahku”,

pembelajaran 3.

1.6.2. Prototipe buku terdiri dari halaman sampul, kata pengantar, daftar isi,

pada bagian pertama berisi tentang beberapa teori yang membahas

tentang pendekatan saintifik. Selain itu juga, pada bagian pertama

berisikan pengertian pendekatan saintifik, langkah-langkah 5M dalam

pendekatan saintifik, kekhasan pendekatan saintifik, serta model

pembelajaran. Pada bagian kedua berisikan beberapa bagian utama,

yaitu berisikan materi atau konsep setiap mata pelajaran, berisikan

tabel pemetaan kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan

tujuan pembelajaran, berisikan tabel aktivitas belajar lima langkah

pendekatan saintifik menggunakan model inkuiri, serta berisikan

penerapan kegiatan pendekatan saintifik dalam pembelajaran

tematikkKelas I SD pada tema 6 “Lingkungan Bersih, Sehat, dan

Asri”, subtema 1 “Lingkungan Rumahku”, pembelajaran 3.

1.6.3. Produk prototipe buku dibuat dengan kertas ivory 230gr (kertas

berwarna sebagai cover) dan kertas HVS 80gr untuk bagian isi

berbentuk landscape. Jenis font yang digunakan adalah Times New

Roman dengan ukuran font 12 dan pada bagian bagan penerapan

menggunakan font 12. Bahasa yang digunakan menggunakan bahasa

yang sederhana dan mudah dipahami oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

7

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai kajian pustaka, penelitian

yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian. Keempat hal tersebut

akan diuraikan sebagai berikut.

2.1.Kajian Pustaka

2.1.1. Kurikulum 2013

2.1.1.1.Pengertian kurikulum 2013

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang diterapkan pada

tahun pelajaran 2013/2014. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang

dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft

skills dan hard skills yang berupa kemampuan pengetahuan, sikap, dan

keterampilan (Fadillah, 2014: 16). Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut

dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang pernah diujicobakan pada

tahun 2004. KBK atau (Competency Based Curriculum) dijadikan acuan

dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk mengembangkan berbagai

ranah pendidikan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) dalam seluruh

jenjang dan jalur pendidikan, khususnya pada jalur pendidikan sekolah

(Mulyasa, 2014: 66). Junaini (2015: 7) Kurikulum 2013 adalah seperangkat

rencana dan pengaturan tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Jadi, dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

kuriukulum 2013 merupakan seperangkat acuan dan pedoman mengenai

kegiatan pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan berbagai ranah

bagi peserta didik baik pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui

kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di sekolah dengan menerapkan

pembelajaran tematik integratif dan menggunakan pendekatan saintifik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

8

2.1.1.2.Karakteristik Pembelajaran Kurikulum 2013

Adapun karakteristik dari kurikulum 2013 yang diuraikan oleh

Kunandar (2014: 26) adalah sebagai berikut:

1.) Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam

bentuk Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut

Kompetensi Dasar (KD).

2.) Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategonal mengenai

kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk jenjang sekolah,

kelas, dan mata pelajaran.

3.) Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta

didik untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu.

4.) Penekanan kompetensi ranah kognitif, sikap, psikomotorik, dan

pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran ditandai

oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran. Untuk SD pengembangan

sikap menjadi kepedulian utama kurikulum.

5.) Kompetensi Inti (KI) menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan

konsep, generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan

“disciplinary-based curriculum” atau “ contnet-based curriculum”.

6.) Kompetensi Dasar (KD) yang dikembangkan didasarkan pada prinsip

akumulatif saling memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran.

7.) Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi

pada tingkat yang memuaskan dengan memperhatikan karateristik

konten kompetisi dimana pengetahuan adalah konten yang bersifat tunas

(mastery). Keterampilan psikomotorik adalah kemampuan penguasaan

konten yang dapat dilatihkan. Sedangklan keterampilan sikap adalah

kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit dikembangkan dan

memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung.

8.) Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat

formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial

untuk memastikan penguasaan kompetensi ada tingkat memuaskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

9

(kriteria ketuntasan minimum/ KKM dapat dijadikan tingkat

memuaskan).

2.1.1.3.Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013

Mulyasa (2014: 65), menyatakan bahwa pengembangan kurikulum

2013 memiliki tujuan sebagai berikut:

1.) Menghasilkan insan Indonesia yang: produktif, kreatif, inovatif, efektif

melalui pengetahuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang

terintegrasi.

2.) Pengembangan kurikulum difokuskan pada pembentukan kompetensi

dan karakter peserta didik, berupa panduan pengetahuan, keterampilan,

dan sikap yang dapat didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud

pemahaman terhadap konsep yang dipelajari secara kontekstual.

3.) Memungkinkan para guru menilai hasil belajar peserta didik dalam

proses pencapaian sarana belajar, yang mencerminkan penguasaan dan

pemahaman terhadap apa yang dipelajari.

4.) Peserta didik perlu mengetahui kriteria penguasaan kompetensi dan

karakter yang dijadikan sebagai standar penilaian hasil belajar, sehingga

para peserta didik dapat mempersiapkan dirinya melalui penguasaan

terhadap sejumlah kompetensi dan karakter tertentu.

2.1.1.4.Tahapan Pembelajaran Kurikulum 2013

Sundayana (2014: 28–29), menyatakan bahwa pedoman

implementasi kurikulum 2013 menfokuskan pada empat tahap

pembelajaran mulai dari mengamati (observing), menanya (questioning),

melakukan percobaan (experimenting), mengumpulkan dan

menghubungkan informasi (collecting and associating), dan

mengkomunikasikan (communicating). Berdasarkan pedoman tersebut,

tahapan pembelajaran tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

1.) Mengamati; dalam kegiatan kegiatan mengamati, guru memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui

melihat, menyimak, mendengar, dan membaca hal-hal yang terkait

dengan tema dan subtema yang dibahas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

10

2.) Menanya; peserta didik akan melakukan upaya mencari atau

mengumpulkan informasi dan mengaitkan apa yang dilihat, dan

didengarnya dengan apa yang berasal dari pengetahuan, pengalaman,

dan informasi yang dikumpulkannya.

3.) Melakukan percobaan; dalam melakukan percobaan, guru memilih

bentuk percobaan terkait dengan tema atau subtema yang sedang

dibicarakan.

4.) Mengumpulkan dan mengasosiasikan; tindak lanjut dari bertanya adalah

mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai

informasi.

5.) Mengkomunikasikan hasil; tindak lanjut dari tahap pembelajaran

sebelumnya, mengamati gambar situasi, percobaan dan peragaan,

menanyakan dan memprediksi berdasarkan pengetahuan setiap peserta

didik dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terkait

tema atau subtema yang dibahas serta menghubungkan informasi

tersebut.

2.1.2. Pendekatan Saintifik

2.1.2.1.Pengertian Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik adalah suatu pendekatan yang terdapat dalam

kegiatan pembelajaran yang mengajak peserta didik lebih aktif melalui 5

pengalaman belajar, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan

mengkomunikasikan sesuai dengan kegiatan para peserta didik di dalam

kelas.

Diperkuat dengan teori dari tiga ahli yang memiliki pandangan

mengenai pendekatan saintifik yang pada dasarnya mengajak peserta didik

untuk melakukan lima proses pengalaman belajar saat proses pembelajaran.

Pendapat yang pertama diungkapkan oleh Susilo (2014: 51), mengatakan

bahwa pendekatan saintifik adalah pembelajaran yang merujuk pada teknik-

teknik investigasi dan fenomena atau gejala memperoleh pengetahuan baru

atau mengoreksi, dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Pendapat ini

juga sejalan dengan pendapat Hosnan (2014: 34), menyatakan bahwa

pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

11

sedemikian rupa agar peserta didik menjadi aktif mengkonstruksi konsep,

hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk

mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah,

mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan

berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan

mengkomunikasikan konsep, hukum, dan prinsip yang “ditemukan”.

Berkaitan dengan pendapat tersebut, Fadillah (2014: 176), menyatakan

bahwa pendekatan scientific ialah pendekatan pembelajaran yang dilakukan

melalui proses mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan

mengkomunikasikan, dengan kegiatan ini dapat membentuk sikap,

keterampilan, dan pengetahuan peserta didik secara maksimal.

2.1.2.2.Langkah-langkah Pendekatan Saintifik

Langkah-langkah pendekatan saintifik adalah sebagai berikut:

1.) Mengamati (observasi)

Mengamati merupakan kegiatan yang merangsang rasa keingin

tahuan peserta didik menggunakan lima inderanya melalui pengamatan

langsung pada objek yang akan dipelajari (Hosnan, 2014: 39). Menurut

Abidin (2014: 133) mengamati merupakan kegiatan yang mengajak

peserta didik untuk menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek

yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru

untuk memenuhi rasa ingin tahu peserta didik. Sedangkan menurut

Bundu (dalam Limiansih, 2015: 15) mengatakan bahwa mengamati

adalah kegiatan menggunakan pancaindera untuk memperoleh

informasi. Jadi peneliti meyimpulkan bahwa mengamati merupakan

kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran

menggunakan alat inderanya, seperti melihat, mendengar, meraba, dan

sebagainya untuk memenuhi rasa ingin tahu peserta didik.

Hosnan (2014: 41) kegiatan observasi peserta didik menemukan

fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi

pembelajaran yang dilakukan. Observasi dapat dilakukan dengan

kegiatan melihat, menyimak, membaca dan mendengarkan. Kegiatan

melihat dapat dilakukan peserta didik dengan cara melihat objek atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

12

benda (tanpa atau menggunakan alat) seperti gambar dan video yang

sudah disediakan oleh guru. Pada kegiatan menyimak peserta didik

diharapkan mampu menyimak penjelasan guru saat guru menjelaskan

mengenai kegiatan mengamati atau saat guru menjelaskan tentang alat

yang digunakan oleh guru dan peserta didik juga dapat menyimak

penjelasan teman yang sedang menyampaikan hasil pengamatannya.

Dalam kegiatan mendengar peserta didik mampu mendengarkan suara

guru saat menjelaskan atau suara video yang sudah disiapkan oleh guru.

Pada saat guru menyiapkan media pada saat mengamati adalah sebuah

bacaan, peserta didik diajak untuk membaca ceita tersebut. Guru

memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih

peserta didik untuk melihat, mendengar, menyimak, membaca hal yang

penting dari suatu benda atau objek.

Menurut Abidin (2014: 133) kegiatan mengamati dalam

pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah berikut ini:

a. Menentukan objek apa yang akan diobservasi.

b. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang

akan diobservasi.

c. Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi,

baik primer maupun sekunder.

d. Menentukan dimana tempat objek yang akan diobservasi.

e. Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan

untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar.

f. Menentukan cara dan melakukan percatatan atas hasil observasi,

seperti menggunakan buku, catatan, kamera, tape recorder,

video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.

Harlen dan Qualter (dalam Limiansih, 2014: 16) menyatakan

beberapa siswa SD dikatakan terampil apabila melakukan hal-hal

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

13

a. Menggunakan berbagai indera untuk mengkaji objek atau

material.

b. Mengidentifikasi perbedaan dan persamaan antara

objek/material.

c. Mengidentifikasi perbedaan yang relevan dan detail antara

objek-objek atau materi dan mengidentifikasi persamaan antara

objek-objek yang perbedaannya lebih jelas dari persamaannya.

d. Menggunakan indera dengan bantuan alat bantu untuk

meningkatkan jangkauan pengamatan.

e. Membuat tahapan pengamatan yang memadai untuk menjawab

pertanyaan atau menguji prediksi yang sedang diselidiki.

f. Melakukan langkah-langkah untuk memastikan hasil

pengamatan akurat, logis, dan reliabel.

Keterkaitan kegiatan mengamati dengan proses pembelajaran dalam

pendekatan saintifik adalah kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam

proses pembelajaran menggunakan alat inderanya, seperti melihat,

mendengar, meraba, dan sebagainya untuk memenuhi rasa ingin tahu

peserta didik. Peserta didik dikatakan terampil mengamati jika mereka

mampu menggunakan berbagai indera untuk mengkaji objek/material.

Semakin banyak indera yang terlibat, maka peserta didik akan semakin

banyak data tentang dari suatu objek/material (Limiansih, 2015: 16)

2.) Menanya

Dalam kegiatan bertanya guru memberikan kesempatan yang

seluas-luasnya kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang

sudah di observasi sebelumnya. Kegiatan bertanya bertujuan untuk

mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik, kreativits peserta didik,

kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis

yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Hosnan (2014: 48) menjelaskan bahwa menanya merupakan

kegiatan mengajukkan pertanyaan tentang informasi yang tidak

dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan

informasi tambahan tentang apa yang telah diamati. Menurut Abidin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

14

(2014: 136) menjelaskan bahwa menanya merupakan kegiatan

membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara,

mengajukan pertanyaan, dan memberikan jawaban secara logis,

sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Guru mampu

membimbing atau memandu peserta didik saat mengajukan pertanyaan

atau menjawab pertanyaan dengan baik, ketika itu pula guru mendorong

peserta didik untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik. Jadi

dapat disimpulkan bahwa menanya merupakan kegiatan peserta didik

untuk memperoleh informasi tambahan dari apa yang telah mereka

alami dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang apa yang

kurang mereka pahami.

Hosnan (2014: 49) menjelaskan bahwa bertanya merupakan salah

satu pintu masuk untuk memperoleh pengetahuan. Karena itu, bertanya

dalam kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan guru untuk

mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa.

Demikian pula, bertanya merupakan bagian penting dalam

melaksanakan pembelajaran inquiry, yaitu menggali informasi,

mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan

perhatian pada aspek yang belum diketahui. Aktivitas yang dapat

dilakukan peserta didik dan didorong dengan pancingan guru peserta

didik dapat melakukan beberapa hal, yaitu mampu membuat pertanyaan,

mampu membuat pertanyaan menggunakan kalimat tanya apa, siapa,

dimana, kapan, darimana, dll, guru dapat memancing peserta didik

menggunakan pertanyaan-pertanyaan, dan peserta didik dapat

berdiskusi dengan teman di kelas untuk sebuah pertanyaan. Keterkaitan

kegiatan menanya dengan proses pembelajaran dalam pendekatan

saintifik adalah untuk memenuhi rasa ingin tahu peserta didik dan

memperjelas hal-hal yang dipahami serta mencari informasi baru yang

terkaitan dengan struktur pengetahuannya.

Suhendar (dalam Misrah, 2014: 56) mengemukakan bahwa kalimat

tanya yang dapat digunakan peserta didik saat bertanya dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

15

digolongkan berdasarkan sifat dan maksud pertanyaan, yaitu sebagai

berikut:

Menanyakan tentang benda atau hal: apa?, dari apa?, untuk apa?

Menanyakan tentang manusia: siapa?, dari siapa?

Menanyakan tentang jumlah: berapa?

Menanyakan tentang waktu: kapan?

Menanyakan tentang keadaan atau situasi: bagaimana?

Menanyakan tentang sebab: mengapa?, apa sebab?

Menanyakan tentang manfaat: untuk apa?

Menanyakan tentang tempat : dari mana?

Harlen dan Qualter (dalam Limiansih, 2015: 19) menyatakan

beberapa indikator pengembangan keterampilan menanya siswa SD

antara lain:

a. Mengajukan berbagai pertanyaan.

b. Berpartisipasi aktif dalam mendiskusikan cara memperoleh jawaban

pertanyaan.

Abidin (2014: 137) menjelaskan bahwa kriteria pertanyaan yang

baik adalah sebagai berikut:

a. Singkat dan jelas.

b. Menginspirasi jawaban.

c. Memiliki fokus.

d. Bersifat probing dan divergen

e. Bersifat validatif atau penguatan.

f. Memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang.

g. Merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif.

h. merangsang proses interaksi.

3.) Menalar

Menalar adalah proses belajar yang logis dan sistematis atas fakta-

fakta yang diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan

(Hosnan, 2014: 67). Sedangkan menurut Abidin (2014: 139) menalar

merupakan proses berpikir logis dan sistematis atas fakta yang

diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

16

karena itu peserta didik mampu mengolah informasi yang sudah

dikumpulkan melalui beberapa aktivitas di dalam kelas, seperti

menyebutkan kegiatan setelah bangun tidur, melakukan operasi hitung

penjumlahan dan pengurangan menggunakan data yang diperoleh, dan

mampu menyimpulkan kegiatan apa yang sering mereka lakukan setelah

bangun tidur. Jadi dapa disimpulkan bahwa menalar merupakan

kegiatan belajar peserta didik yang mengajak peserta didik untuk

melakukan observasi pada suatu fakta untuk memperoleh informasi

berupa pengetahuan

Abidin (2014: 139) menjelaskan bahwa daya menalar peserta didik

dapat ditingkatkan melalui 8 cara, yaitu:

a. Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap

sesuai dengan tuntutan kurikulum.

b. Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode

kuliah.

c. Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis,

dimulai dari yang sederhana sampai pada yang kompleks.

d. Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang diukur dan

diamati.

e. Setiap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki.

f. Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang

diinginkan dapat menjadi kebiasaan.

g. Evaluasi atau penilaian didasari atau diperilaku yang nyata atau

otentik.

h. Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan

memberikan tindakan perbaikan.

4.) Mencoba

Untuk memperoleh pengalaman yang menarik dan membekas bagi

peserta didik, guru dapat meminta peserta didik untuk mencoba atau

melakukan percobaan yang disesuaikan dengan tujuan dan materi

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

17

Menurut Hosnan (2014: 58) mengatakan bahwa mencoba

merupakan kegiatan terinci yang direncanakan untuk menghasilkan data

untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Sedangkan

menurut Abidin (2014: 140) mengatakan bahwa mencoba merupakan

kegiatan untuk memperoleh hasil belajar yang nyata yang dilakukan

peserta didik dalam suatu percobaan terutama untuk materi yang sesuai,

misalnya peserta didik harus memahami suatu konsep dalam suatu mata

pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik juga harus

memiliki keterampilan proses untuk mengembangakan pengetahuan

tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan

bersikap ilmiah untuk masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari,

seperti peserta didik mampu mengumpulkan data melalui

mewawancarai teman yang ada di kelas mengenai kegiatan di rumah,

serta mampu mengerjakan soal yang berhubungan dengan materi yang

disampaikan pada hari tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan

mencoba merupakan kegiatan peserta didik untuk melakukan suatu

percobaan yang dilakukan peserta didik untuk memperoleh hasil atau

data untuk menjawab suatu masalah yang ditemukan peserta didik.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan tahap uji

coba adalah sebagai berikut:

a. Persiapkan terlebih dahulu bahan-bahan yang dibutuhkan.

b. Usahakan peserta didik terlibat langsung dalam kegiatan

eksperimen.

c. Sebelum diadakan eksperimen sebaikannya peserta didik

diberikan pengarahan terlebih dahulu.

d. Peserta didik mampu bekerja dalam kelompok atau individu

untuk melakukan percobaan.

e. Melaporkan hasil percobaan secara tertulis (Hosnan, 2014: 62).

5.) Mengkomunikasikan

Pada kegiatan ini guru diharapkan dapat memberi kesempatan

kepada peserta didik, untuk menarik kesimpulan dan

mengkomunikasikan apa yang telah dipelajari. Dengan kegiatan ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

18

diharapkan dapat mengembangkan kemampuan peserta didik seperti:

kemampuan menulis dan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat,

dengan singkatan dan jelas, mengembangkan kemampuan bebahasa

dengan baik dan benar. Syarat yang sangat penting untuk bisa

melakukan langkah mengkomunikasikan adalah memerlukan rasa

percaya diri. Percaya diri adalah kemampuan individu untuk dapat

memahami dan meyakini seluruh potensinya agar dapat dipergunakan

dalam menghadapi penyesuaian diri dengan lingkungan hidupnya.

Mengkomunikasikan merupakan kegiatan menyampaikan hasil

pekerjaan peserta didik yang telah disusun baik secara bersama-sama

dalam kelompok atau secara individu dari hasil kesimpulan yang dibuat

bersama baik disampaikan secara lisan, tertulis, atau media lainnya

(Hosnan, 2014: 75-76). Menurut Abidin (2014: 141)

mengkomunikasikan merupakan kemampuan menyampaikan hasil yang

telah dilaksanakan baik secara lisan maupun tulisan. Oleh karena itu,

aktivitas yang dapat dilakukan peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran seperti peserta didik mampu menyusun laporan/hasil

wawancara secara tertulis, peserta didik mampu menyampaikan hasil

wawancara, peserta didik mampu menyebutkan hasil wawancara, serta

peserta didik mampu menyimpulkan pembelajaran pada hari tersebut.

Maka dapat disimpulkan bahwa mengkomunikasikan merupakan

kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam menyampaikan hasil

diskusinya secara kelompok atau secara mandiri dengan cara tertulis

maupun tidak tertulis dan juga disampaikan di depan kelas.

Pada kegiatan ini peserta didik diharapkan mampu

mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, berpikir sistematis,

mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan

mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Dalam

kegiatan mengkomunikasikan, peserta didik diharapkan sudah dapat

mempresentasikan hasil temuannya untuk kemudian ditampilkan

dikhalayak ramai sehingga rasa berani dan percaya dirinya lebih terasah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

19

Harlen dan Qualter (dalam Limiansih, 2015: 24-25) menyatakan

bahwa terdapat beberapa indikator pengembangan keterampilan

mengkomunikasikan untuk siswa SD antara lain:

a. Mengungkapkan dengan bebas tentang kegiatan dan ide-ide

yang dimiliki, dengan atau tanpa membuat catatan tertulis.

b. Mendengarkan ide orang lain dan melihat hasilnya.

c. Menggunakan gambar, tulisan, model, lukisan untuk

mempresentasikan ide dan temuan.

d. Menggunakan tabel, grafik dan diagram untuk merekam dan

melaporkan hasil percobaan.

e. Menggunakan bahasa ilmiah yang sesuai dalam melaporkan

hasil percobaan.

Berikut ini kesimpulan langkah-langkah 5M dalam pendekatan

saintifik yang akan digunakan peneliti dalam mengembangkan produk

adalah sebagaik berikut:

Langkah 5M Pengertian Aktivitas Proses Pembelajaran

Mengamati

Mengamati merupakan proses pembelajaran

yang dilakukan peserta didik dalam proses

pembelajaran yang dilakukan peserta didik

dengan cara melihat langsung suatu objek

atau benda dengan menggunakan indera yang

mereka miliki, bukan hanya melihat peserta

didik juga dapat mendengar dan lain-lain

dengan menggunakan alat inderanya

Guru memfasilitasi peserta didik

menggunakan inderanya, yaitu

indera penglihat, pendengar,

penciuman, pencicip, dan peraba.

Peserta didik dapat melakukan

kegiatan menggunakan indera

adalah sebagai berikut:

- Peserta didik melihat suatu

objek atau benda (tanpa dan

dengan alat) yang sudah

disediakan oleh guru.

- Peserta didik menyimak

penjelasan guru tentang

kegiatan mengamati dan

penjelasan guru tentang gambar

- Peserta didik mampu

menyimak teman yang sedang

menyampaikan hasil

pengamatan

Literature

Mengamati

merupakan kegiatan

yang merangsang

rasa keingin tahuan

peserta didik

menggunakan lima

inderanya melalui

pengamatan

langsung pada objek

yang akan dipelajari

(Hosnan, 2014: 39).

Mengamati

merupakan kegiatan

yang mengajak

peserta didik untuk

menemukan fakta

bahwa ada hubungan

antara objek yang

dianalisis dengan

materi pembelajaran

yang digunakan oleh

guru untuk memenuhi

rasa ingin tahu peserta

didik (Abidin, 2014:

133).

Menanya merupakan kegiatan peserta didik untuk memperoleh informasi tambahan

dari apa yang telah mereka alami dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan

tentang apa yang kurang mereka pahami

Literature

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

20

Menanya

Menanya

merupakan kegiatan

mengajukkan

pertanyaan tentang

informasi yang

tidak dipahami dari

apa yang diamati

atau pertanyaan

untuk mendapatkan

informasi tambahan

tentang apa yang

telah diamati

(Hosnan, 2014: 48)

Menanya merupakan

kegiatan

membangkitkan

keterampilan peserta

didik dalam berbicara,

mengajukan

pertanyaan, dan

memberikan jawaban

secara logis,

sistematis, dan

menggunakan bahasa

yang baik dan benar

(Abidin, 2014: 48)

Guru memancing atau mendoorng

peserta didik menggunakan

pertanyaan-pertanyaan sederhana.

Aktivitas yang dapat dilakukan

peserta didik adalah sebagai

berikut:

- Peserta didik mampu

membuat dan

mengajukan pertanyaan.

- Peserta didik mampu

membuat pertanyaan

menggunakan kalimat

tanya

- Peserta didik mampu

mengajukan pertanyaan

dari pancingan guru

- Peserta didik dapat

berdiskusi dengan peserta

didik lain tentang

informasi yang belum

dipahami dan informasi

tambahan yang ingin

diketahui.

Menalar

Menalar merupakan kegiatan belajar peserta

didik yang mengajak peserta didik untuk

melakukan observasi pada suatu fakta untuk

memperoleh informasi berupa pengetahuan

Guru dapat mengajak peserta didik

untuk mengolah informasi yang

sudah dikumpulkan dengan cara

sebagai berikut:

- Peserta didik mampu

menyebutkan kegiatan

mereka yang dilakukan

setelah bangun tidur

- Peserta didik mampu

melakukan operasi hitung

penjumlahan dan

pengurangan

- Peserta didik mampu

menyimpulkan kegiatan

apa yang sering mereka

lakukan

Literature

Menalar adalah

proses belajar yang

logis dan sistematis

atas fakta-fakta

yang diobservasi

untuk memperoleh

simpulan berupa

pengetahuan

(Hosnan, 2014: 67).

Menalar merupakan

proses berpikir logis

dan sistematis atas

fakta yang

diobservasi untuk

memperoleh

simpulan berupa

pengetahuan (Abidin,

2014: 139)

Mencoba

Mencoba merupakan kegiatan peserta didik

untuk melakukan suatu percobaan yang

dilakukan peserta didik untuk memperoleh

hasil atau data untuk menjawab suatu

masalah yang ditemukan peserta didik

Guru mengajak peserta didik untuk

melakukan beberapa hal sebagai

berikut:

- Peserta didik dapat

mengumpulkan data

dari narasumber melalui

angket, wawancara, dan

memodifikasi/mengemba

ngkan/menambahi. - Peserta didik mampu

menuliskan hasil

wawancara

- Peserta didik mampu

mewawancarai 5 teman

- Peserta didik mampu

menyelesaikan soal

Literature

Mencoba

merupakan kegiatan

terinci yang

direncanakan untuk

menghasilkan data

untuk menjawab

suatu masalah atau

menguji suatu

hipotesis (Hosnan,

2014: 58)

Mencoba merupakan

kegiatan untuk

memperoleh hasil

belajar yang nyata

yang dilakukan

peserta didik dalam

suatu percobaan

terutama untuk materi

yang sesuai, misalnya

peserta didik harus

memahami suatu

konsep dalam suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

21

mata pelajaran

dengan kehidupan

sehari-hari (Abidin,

2014: 140)

Mengkomunika

sikan

Mengkomunikasikan merupakan kegiatan

yang dilakukan peserta didik dalam

menyampaikan hasil diskusinya secara

kelompok atau secara mandiri dengan cara

tertulis maupun tidak tertulis dan juga

disampaikan di depan kelas

- Peserta didik mampu

menyajikan laporan dalam

bentuk bagan, diagram,

atau grafik.

- Peserta didik dapat

menyusun laporan tertulis.

- Peserta didik dapat

menyajikan laporan

meliputi proses, hasil,

dan kesimpulan yang

disampaikan secara lisan

maupun tulisan.

Literature

Mengkomunikasika

n merupakan

kegiatan

menyampaikan

hasil pekerjaan

peserta didik yang

telah disusun baik

secara bersama-

sama dalam

kelompok atau

secara individu dari

hasil kesimpulan

yang dibuat

bersama baik

disampaikan secara

lisan, tertulis, atau

media lainnya

(Hosnan, 2014: 75-

76)

Mengkomunikasikan

merupakan

kemampuan

menyampaikan hasil

yang telah

dilaksanakan baik

secara lisan maupun

tulisan (Abidin, 2014:

141)

Tabel 2.1. Kesimpulan Langkah-langkah 5M

2.1.2.3.Karakteristik Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Saintifik

Beberapa karakteristik pembelajaran saintifik yang dijabarkan oleh

Hosnan (2014: 36) adalah sebagai berikut:

1.) Berpusat pada peserta didik

2.) Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep,

hukum atau prinsip

3.) Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang

perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi

peserta didik

4.) Dapat mengembangkan karakter peserta didik.

Adapun beberapa prinsip pembelajaran peserta didik yang dikemukakan

oleh Hosnan (2014: 37) adalah sebagai berikut:

1.) Pembelajaran berpusat pada peserta didik

2.) Pembelajaran membentuk students seif concept

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

22

3.) Pembelajaran terhindar dari verbalisme

4.) Pembelajaran memberikan kesempatan pada peserta didik untuk

menganalisis dan mengkomodasi konsep, hukum, dan prinsip

5.) Pembelajaran mendorong terjainya peningkatan kemampuan berpikir

peserta didik

6.) Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan motivasi

mengajar guru

7.) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melatih

kemampuan dalam komunikasi

8.) Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang

dikonstruksi peserta didik dalam struktur kognitifnya.

2.1.2.4.Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

Anggila (2016: 29), tujuan pembelajaran dengan pendekatan

saintifik adalah sebagai berikut:

1.) Meningkatkan kemampuan intelektual, khususnya kemampuan berpikir

tingkat tinggi peserta didik.

2.) Membentuk kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan suatu

masalah secara sistematik.

3.) Memperoleh hasil belajar yang tinggi.

4.) Melatih peserta didik dalam mengkomunikasikan ide-ide, khusunya

dalam menulis karya ilmiah.

5.) Mengembangkan karakter peserta didik.

2.1.2.5.Kekhasan Pendekatan Saitifik

Dalam pendekatan saintifik yang dilakukan diterapkan di dalam

kelas memiliki kekhasan tersendiri. Menurut Hosnan (2014: 38)

menjelaskan bahwa pendekatan saintifik memiliki kekhasan dalam proses

pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

1. Materi pembelajaran yang digunakan berbasis pada fakta atau fenomena

yang dapat dijelaskan dengan logika, bukan sebatas kira-kira, khayalan,

legenda atau dongeng semata.

2. Berbasis pada konsep, teori dan fakta yang dapat dipertanggung

jawabkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

23

3. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun

menarik sistem penyajiannya.

4. Penjelasan guru merespon peserta didik untuk melakukan interaksi

antara guru-peserta didik terbebas dari prasangka yang serta-merta,

memiliki pemikiran yang subjektif, atau memiliki penalaran yang

menyimpang dari alur berpikir logis.

5. Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk berpikir secara kritis

dan analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami,

memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.

6. Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk berpikir secara

hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain

dari materi pembelajaran.

7. Mendorong dan menginspirasi peserta didik agar mampu memahami,

menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir rasional dan objektif

dalam merespon materi pembelajaran.

2.1.2.6.Model-model Pembelajaran Dalam Pendekatan Saintifik

2.1.2.6.1. Model Inquiry Learning

Model pembelajaran menggunakan model inquiry learning biasanya

cocok digunakan pada pembelajaran matematika, tetapi mata pelajaran

lainnya juga dapat menggunakan model inquiry learning asal sesuai

dengan karakteristik KD atau materi pembelajaran. Model inquiry

learning adalah sebuah model pembelajaran yang menempatkan peserta

didik sebagai subjek pembelajaran, yang berarti peserta didik memiliki

andil besar dalam menentukan suasana belajar dan model pembelajaran

(Anam, 2015: 7). Menurut Sufairoh (2016: 7-8), langkah dalam model

inkuiri terdiri atas:

1. Observasi/mengamati berbagai fenomena gejala. Kegiatan ini

memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik bagaimana

mengamati berbagai fakta atau fenomena dalam mata pelajaran

tertentu menggunakan gambar, video, maupun lingkungan sekitar.

2. Mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang dihadapi. Tahap ini

melatih peserta didik untuk mengeksplorasi fenomena melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

24

kegiatan menanya baik terhadap guru, teman, atau melalui sumber

lain.

3. Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban. Pada tahap ini

peserta didik dapat mengasosiasikan atau melakukan penalaran

terhadap kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang diajukan.

4. Mengumpulkan data yang terkait dengan dugaan atau pertanyaan

yang diajukan, sehingga pada kegiatan tersebut peserta didik dapat

memprediksi dugaan atau yang paling tepat sebagai dasar untuk

merumuskan suatu kesimpulan.

5. Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang telah

diolah atau dianalisis, sehingga peserta didik dapat

mempresentasikan atau menyajikan hasil temuanya.

2.1.2.6.2. Model Discovery Learning

Model Discovery Learning merupakan proses pembelajaran yang

berfokus pada penemuan masalah (sumber belajar) yang berasal dari

pengalaman-pengalaman nyata siswa. Upaya yang diharapkan dalam

model Discovery Learning adalah untuk membangun pengetahuan

secara induktif dari pengalaman-pengalaman siswa dan pengalaman

merupakan sumber materi yang dapat dieksplorasi dalam proses

pembelajaran (Anam, 2015: 110).

Menurut Sufairoh (2016: 8), langkah dalam model discovery

learning terdiri atas:

1. Stimulation (memberi stimulus). Pada kegiatan ini guru

memberikan stimulus melalui bacaan, gambar, atau situasi sesuai

dengan materi pembelajaran/tema yang dibahas, sehingga peserta

didik mendapat pengalaman mengamati pengetahuan konseptual

melalui kegiatan membaca, mengamati situasi atau melihat gambar.

2. Problem Statement (mengidentifikasi masalah). Pada tahap ini

peserta didik diharuskan menemukan permasalahan apa saja yang

dihadapi, sehingga pada kegiatan ini peserta didik diberikan

pengalaman untuk menanya, mencari informasi, dan merumuskan

masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

25

3. Data Collecting (mengumpulkan data). Tahap ini peserta didik

diberikan pengalaman mencari dan mengumpulkan data/informasi

yang dapat digunakan untuk menemukan solusi pemecahan

masalah yang dihadapi. Pada tahap ini melatih ketelitian peserta

didik, kejujuran, serta membiasakan peserta didik untuk mencari

dan merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah.

4. Data Processing (mengolah data). Kegiatan mengolah data akan

melatih peserta didik untuk mencoba dan mengeksplorasi

kemampuan pengetahuan konseptualnya untuk diaplikasikan pada

kehidupan nyata, sehingga kegiatan ini juga melatih keterampilan

berfikis logis dan aplikatif.

5. Verfication (memferifikasi). Tahap ini mengarahkan peserta didik

untuk mengecek peserta didik untuk mengecek kebenaran atau

keabsahan hasil pengolahan data, melalui berbagai kegiatan, antara

lain bertanya kepada teman, berdiskusi, atau mencari sumber lain

baik buku atau media, serta mengasosiasikan sehingga menadi

kesimpulan.

6. Generalization (menyimpulkan). Tahap ini peserta didik digiring

untuk menggeneralisasikan hasil simpulannya pada suatu kejadian

atau permasalahan yang serupa, sehingga kegiatan ini juga dapat

melatih pengetahuan metakognisi peserta didik.

2.1.2.6.3. Model Project Based Learning

Menurut Sufairoh (2016: 8-9), langkah dalam model project based

learning terdiri atas:

1. Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek. Tahap ini sebagai

langkah awal agar peserta didik mengamati lebih dalam terhadap

pertanyaan yang muncul dari fenomena yang ada.

2. Mendesain perencanaan proyek. Sebagai langkah nyata menjawab

pertanyaan yang ada disusunlah suatu perencanaan proyek bisa

melalui percobaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

26

3. Menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah proyek.

Penjadwalan sangat penting agar proyek yang dikerjakan sesuai

dengan waktu yang tersedia dan sesuai dengan target.

4. Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek. Guru melakukan

monitoring terhadap pelaksanaan dan perkembangan proyek.

Peserta didik mengevaluasi proyek yang sedang dikerjakan.

5. Menguji hasil. Fakta dan data percobaan atau penelitian

dihubungkan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber.

6. Mengevaluasi kegiatan/pengalaman. Tahap ini dilakukan untuk

mengevaluasi kegiatan sebagai acuan perbaikan untuk tugas proyek

pada mata pelajaran yang sama atau mata pelajaran lain.

2.1.2.6.4. Model Cooperative Learning

Cooperative Learning merupakan suatu model pembelajaran yang

mana peserta didik belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang

memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas

kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk

memahami suatu bahan pembelajaran. Anggota kelompok dalam model

pembelajaran ini biasanya terdiri dari 4-5 orang (Shoimin, 2014: 45).

Langkah-langkah model pembelajaran Cooperative Learning dapat

dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Guru mendorong peserta didik untuk menemukan dan

mengekspresikan ketertarikan mereka terhadap subjek yang akan

dipelajari.

2. Guru mengatur peserta didik ke dalam kelompok yang terdiri dari

4-5 peserta didik.

3. Guru membiarkan peserta didik memilih topik untuk kelompok

mereka.

4. Tiap kelompok membagi topik untuk membuat pembagian tugas

diantara anggota kelompok.

5. Setelah para peserta didik membagi topik kelompok mereka

menjadi kelompok-kelompok kecil, mereka akan bekerja secara

individu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

27

6. Setelah peserta didik mengerjakan tugas secara individu, mereka

mempresentasikan topik kecil pada teman satu kelompoknya.

7. Peserta didik didorong untuk memadukan semua topik kecil dalam

presentasi kelompok.

8. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya pada topik

kelompok.

9. Evaluasi

Berdasarkan empat model pembelajaran dalam pendekatan saintifik

diatas, peneliti terdorong untuk mengembangkan produk prototipe buku

penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik

menggunakan model pembelajaran inquiry learning. Alasan peneliti

menggunakan model inquiry learning dikarenakan peneliti mengajak

peserta didik berperan secara maksimal dalam kegiatan pembelajaran

agar terciptanya pengalaman belajar melalui langkah 5M (mengamati,

menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan) pada kegiatan

pembelajaran di tema 6 subtema 1 pembelajaran 3.

2.1.3. Pembelajaran Tematik

2.1.3.1.Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah program pembelajaran yang berangkat

dari satu tema/topik tertentu dan kemudian dielaborasikan dari berbagai

aspek atau tinjauan dari berbagai perspektif mata pelajaran yang biasa

diajarkan di sekolah. Pada dasarnya pembelajaran tematik

diimplementasikan pada kelas awal (kelas 1 sampai dengan kelas 3) sekolah

dasar atau madrasah ibtidaiyah (Kadir, 2014: 1). Menurut Depdiknas (dalam

Trianto, 2011: 147) pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model

pembelajaran ter padu yang menggunakan tema atau mengaitkan beberapa

mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada

peserta didik. Sedangkan menurut Abdul Majid (2014: 80), pembelajaran

tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu (integrated

instruction) yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

28

memungkinkan peserta didik, baik secara individu maupun kelompok aktif

menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara

holistik, bermakna, dan otentik.

Jadi, dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang mengaitkan tema atau

mengaitkan dengan beberapa mata pelajaran sehingga memberikan

pengalaman belajar kepada peserta didik dan mengajak peserta didik untuk

berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2.1.3.2.Karakteristik Pembelajaran Tematik

Menurut Abdul Majid (2014: 89 – 90), pembelajaran tematik memiliki

karakteristik adalah sebagai berikut:

a. Berpusat pada peserta didik (student centered)

Pembelajaran tematik berpusat pada peserta didik sesuai dengan

pendekatan pembelajaran modern yang lebih banyak menempatkan

peserta didik sebagai subjek belajar, sedangkan guru sebagai fasilitator

yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada peserta didik untuk

melakukan aktivitas belajar.

b. Memberikan pengalaman langsung

Dengan pengalaman langsung ini, dihadapkan sesuatu yang nyata

(konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang abstrak.

c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, namun lebih berfokus pada

pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang dekat

berkaitan dengan kehidupan peserta didik.

d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Penyajian konsep dari berbagai mata pelajaran bertujuan untuk

membantu peserta didik dalam memecahkan masalah-masalah yang

dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

e. Bersifat fleksibel

Pembelajaran tematik bersifat fleksibel dimana guru dapat mengaitkan

mata pelajaran satu dengan lainnya, bahkan mengaitkan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

29

kehidupan peserta didik dan keadaan lingkungan di mana sekolah dan

peserta didik berada.

f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain menyenangkan.

2.1.3.3.Materi Pembelajaran Kelas I Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3

Di dalam tema 6, subtema 1, pembelajaran 3 terdapat 2 mata

pelajaran yang dikolaborasikan kedalam pembelajaran tematik. Mata

pelajaran yang terdapat pada tema 6, subtema 1, pembelajaran 3 adalah

matematika dan PPKn. Materi yang ada dalam pembelajaran tematik pada

tema 6, subtema 1, pembelajaran 3, yaitu penjumlahan dan pengurangan

pada bilangan cacah sampai 99 dan peraturan atau tata tertib di rumah.

1. Materi Aturan dalam kehidupan sehari-hari di rumah

Aturan atau tertib merupakan sikap baik dan teratur yang dilakukan

seseorang baik di rumah, sekolah, masyarakat, dan lain-lainnya. Aturan

di dalam rumah meliputi: menyayangi orang tua, kakak, adik,

membereskan tempat tidur setelah bangun tidur, merapikan mainan

selesai bermain, mandi dan gosok gigi sebelum berangkat ke sekolah,

dan lain-lain. Selain itu juga Suliasih (2008: 40) aturan yang dapat

dilakukan oleh peserta didik di rumah adalah sebagai berikut:

a. Mencuci tangan, duduk dengan rapi, dan berdoa sebelum makan.

b. Pamit pada orang tua sebelum pergi ke sekolah dan pergi bermain.

c. Mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru.

2. Materi Operasi Bilangan Cacah

Secara umum bilangan cacah merupakan bilangan yang diawali

dengan angka 0 (nol) dan tidak ada angka yang bernilai negatif.

Diperkuat dengan penjelasan para ahli mengenai bilangan cacah.

Menurut Arnidha (2015: 57), mengatakan yang dimaksud dengan

bilangan cacah adalah bilangan asli yang dimulai dari (0, 1, 2, 3, 4, 5,

.....). Pendapat ini juga sesuai dengan pendapat Sri Subariah (dalam

Sutanti, 2014: 20) yang menyatakan bahwa bilangan cacah adalah

barisan bilangan hasil pencacahan himpunan yang dinyatakan dengan

lambang-lambang 0, 1, 2, 3, 4, 5,.... Bilangan cacah adalah bilangan

yang terdiri atas semua himpunan semua bilangan asli dan bilangan nol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

30

Dalam operasi bilangan cacah pada matematika memiliki konsep,

meliputi:

a. Operasi Penjumlahan Bilangan Cacah

Operasi penjumlahan adalah pengerjaan menjumlah pada bilangan

untuk menentukan hasil penjumlahan dari dua bilangan atau lebih

(Arnidha, 2015: 57). Menurut Nita Ariani (dalam Sutanti, 2014: 21)

penjumlahan adalah salah satu operasi dasar dalam matematika yang

digunakan untuk memperoleh jumlah dari dua bilangan atau lebih.

Sedangkan menurut Sutanti (2015: 21) menjelaskan bahwa

penjumlahan bilangan cacah artinya operasi hitung yang digunakan

untuk mencari hasil atau jumlah dari penjumlahan dua bilangan cacah

yang sudah diketahui.

Berdasarkan uraian diatas penjumlahan adalah operasi pada

bilangan cacah untuk menentukan atau memperoleh hasil penjumlahan

dari dua bilangan atau lebih. Penjumlahan adalah sama halnya dengan

menambahkan. Tanda baca yang digunakan dalam penjumlahan

adalah tanda + yang dibaca ditambah.

Contoh operasi penjumlahan pada bilangan cacah:

1. 5 + 8 = 13 2. 9 + 5 = 14

b. Operasi Pengurangan Bilangan Cacah

Operasi pengurangan adalah pengerjaan mengurang pada bilangan

untuk menentukan hasil pengurangan dari dua bilangan atau lebih

(Arnidha, 2015: 58). Berdasarkan pengertian tersebut, pengurangan

adalah operasi bilangan dengan mengurangkan pada bilangan untuk

menentukan hasil pengurangan dari dua atau lebih bilangan. Konsep

pengurangan dapat disampaikan kepada peserta didik adalah dengan

kata mengurangi atau mengambil. Tanda baca yang digunakan dalam

pengurangan adalah tanda - yang dibaca dikurang.

Contoh operasi pengurangan pada bilangan cacah:

1. 6 – 3 = 3

2. 7 – 5 = 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

31

Pengenalan bilangan 0 (nol) pada peserta didik kelas I dapat

meggunakan obyek-obyek sehari-hari misal dengan menggunakan

gambar buah, gambar hewan, gambar alat-alat transportasi, dan lain-

lain, selain itu dapat disampaikan sebagai kumpulan obyek yang tak

memiliki anggota.

2.1.4. Karakteristik Peserta Didik Kelas I SD

2.1.4.1.Karakteristik Peserta Didik Menurut Beberapa Tokoh

Menurut Jean Piaget (dalam Mulyani Sumantri dan Nana Syaodih, 2009:

115) mengemukakan empat tahap proses anak sampai mampu berpikir seperti orang

dewasa, yaitu :

1. Tahap sensori motor (0,0 - 2,0)

Pada tahap ini mencakup hampir keseluruhan gejala yang berhubungan

langsung dengan panca indra. Anak saat mulai mencapai kematangan dan mulai

memperoleh keterampilan berbahasa , mereka menerapkannya dalam objek

yang nyata dan anak mulai memahami hubungan antara nama yang diberikan

pada suatu benda.

2. Tahap praoperasional (2,0 – 7,0)

Pada tahap ini, anak berkembang sangat pesat. lambang-lambang bahasa yang

digunakan untuk menunjukkan suatu benda konkret bertambah pesat serta

mampu mengambil keputusan berdasarkan intuisi, bukan berdasarkan rasional

serta mampu mengambil suatu kesimpulan atas apa yang telah diketahuinya

walaupun hanya sebagian kecil.

3. Tahap operasional konkret (7,0 – 11,0)

Pada tahap ini, anak sudah mampu untuk berpikir secara logis. Mereka mampu

berpikir secara sistematis untuk mencapai suatu pemecahan masalah. Pada

tahap ini permasalahan yang muncul pada anak adalah permasalahan yang

konkret. Anak akan menemui kesulitan apabila diberi tugas untuk

mengungkapkan sesuatu yang tersembunyi.

4. Tahap operasional formal (11,0 – 15,0)

Pada tahap ini anak sudah memiliki pola pikir seperti orang dewasa. Mereka

mampu menerapkan cara berpikir dari berbagai permasalahan yang dihadapi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

32

Anak sudah mampu memikirkan buah pikirannya, dapat membentuk suatu ide

dan mampu berpikir tentang masa depan secara realistis.

Pendapat lain yang dikemukakan oleh Charlotte Buhler (dalam Alex, 2009:

131) tentang pembagian fase perkembangan anak adalah sebagai berikut:

1. Fase Pertama (0-1 tahun)

Pada fase/tahap ini anak yang berkembang sedang menghayati berbagai objek

di luar diri sendiri. Anak sedang melatih fungsi-fungsi, khususnya fungsi

motorik, yakni fungsi yang berhubungan dengan gerakan-gerakan anggota

badan.

2. Fase Kedua (2-4 tahun)

Fase ini merupakan fase pengenalan dunia objektif di luar diri sendiri, yang

mulai disertai dengan penghayatan yang bersifat subjektif. Mulai dari

pengenalan pada “aku” sendiri, dengan bantuan bahasa dan kemauan diri

sendiri. Anak tidak mengenal dunia luar berdasarkan pengamatan yang objektif,

melainkan memindahkan keadaan batinnya pada benda-benda di luar dirinya.

Anak sering bercakap-cakap dengan boneka atau berbincang-bincang dengan

hewan.

3. Fase Ketiga (5-8 tahun)

Pada tahap/fase ini bisa dikatakan sebagai masa sosialisasi anak. Pada masa ini,

anak sudah belajar untuk memasuki dunia luar atau masyarakat luas seperti

taman kanak-kanak, sekolah dasar maupun pergaulan dengan teman-teman

sepermainannya. Anak mulai belajar mengenal arti prestasi, pekerjaan, dan

tugas-tugas kewajiban. Jadi, yang penting untuk diperhatikan dalam fase/tahap

ini adalah berlangsungnya proses sosialisasi.

4. Fase Keempat (9-11 tahun)

Fase ini adalah masa Sekolah Dasar. Pada periode ini, anak mencapai

objektivitas tertinggi. Pada tahap ini dapat dikatakan sebagai tahap menyelidik,

mencoba, dan bereksperimen yang distimulasi oleh dorongan-dorongan

menyelidik dan rasa ingin tahu yang besar, masa pemusatan dan penimbunan

tenaga untuk berlatih, menjelajah, dan bereksplorasi. Pada masa ini, secara tidak

sadar anak berpikir tentang dirinya sendiri dan anak sering mengasingkan diri

dan mulai “menemukan diri sendiri”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

33

5. Fase Kelima (14-19 tahun)

Fase ini merupakan masa tercapainya syinthese di antara sikap ke dalam batin

sendiri dengan sikap ke luar, pada dunia objektif dan pada fase ini untuk kali

kedua anak bersikap subjektif dalam kehidupannya. Dengan tiba masa ini, masa

perkembangan anak sudah selesai dan berganti memasuki masa kedewasaan.

Berdasarkan pendapat ahli yang telah disebutkan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa karakteristik siswa kelas I Sekolah Dasar adalah pada tahap

Praoperasional. Pada tahap ini, anak menunjukkan perkembangan yang sangat

pesat. Anak mampu menunjukkan suatu benda yang konkret, serta mampu

membuat kesimpulan atas apa yang diketahuinya walaupun hanya sebagaian kecil.

Pada tahap ini juga dapat dikatakan sebagai tahap menyelidik, mencoba, dan

bereksperimen yang didorong oleh rasa ingin tahu anak yang besar. Dari hal

tersebut, karakteristik yang mucul pada peserta didik kelas I SD harus mendapatkan

dukungan lebih dari guru dan orang tua. Terutama dari guru ketika pembelajaran di

kelas. Pada tahap ini juga anak sedang mengalami proses sosialsiasi dengan dunia

luar. Pada saat kegiatan mengamati dan menanya guru mampu menyediakan benda

yang konkret (nyata) yang dapat dilihat peserta didik menggunakan inderanya.

Selain itu juga, guru dapat memfasilitasi rasa ingin tahu peserta didik dengan cara

mengajak peserta didik untuk mewawancari teman/guru untuk menambah

informasi yang dibutuhkan (mencoba) dan mengajak peserta didik untuk

mengaitkan materi pembelajaran dengan kegiatan sehari-hari yang pernah mereka

lakukan (menalar), serta melatih peserta didik untuk mampu mengutarakan

pendapat yang dimiliki melalui presentasi atau membacakan hasil pekerjaannya di

depan teman-temannya (mengkomunikasikan) yang merupakan cara sederhana

agar anak mampu bersosialisai dengan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

34

2.4.Penelitian Yang Relevan

Penelitian pengembangan prototipe buku penerapan saintifik dalam

pembelajaran tematik kelas 1 Sekolah Dasar merupakan hal yang baru sehingga

belum tersedia sumber yang relevan dengan penelitian ini. Oleh sebab itu,

peneliti mencoba menggunakan sumber lain yang hampir sama dengan

penelitian pengembangan perangkat pembelajaran berikut ini adalah beberapa

penelitian relevan yang hampir sama dengan penelitian pengembangan buku:

Penelitian pertama berupa skipsi. Penelitian ini mengacu pada penelitian

terdahulu yang relevan. Pertama, penelitian yang berjudul “Analisis

Pendekatan Saintifik (Scientific Appoach) Dalam Pembelajaran Tematik

Kurikulum 2013 Peserta Didik Sekolah Dasar Kelas I Di Gresik” oleh

Yunitasari (2014). Hasil penelitian ini adalah Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa : (1) guru telah melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik

(scientific approach) (mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan

mengkomunikasikan) pada kegiatan inti namun dalam pelaksanaan

pembelajaran kurang berjalan sempurna karena kegiatan mengkomunikasikan

tidak dilaksanakan, (2) guru mengalami tiga hambatan dalam penerapan

pendekatan saintifik (scientific approach) dalam pembelajaran tematik 2013

yaitu kurangnya kemampuan membaca peserta didik, emosi peserta didik yang

masih labil dan penilaian yang masih berubah-ubah, (3) guru melakukan

solusi/upaya untuk mengatasi hambatan yang ditemui dalam penerapan

pendekatan saintifik yaitu mengadakan les tambahan di rumah guru,

memberikan reward untuk peserta didik dan melakukan KKG setiap akhir

minggu.

Penelitian kedua merupakan artikel penelitian dengan judul “Penerapan

Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan

Aktivitas Peserta Didik Kelas 1 SD” oleh Maksimus (2014). Hasil penelitian ini

berdasarkan observasi melalui pendekatan saintifik dapat meningkatkan

aktivitas peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan

penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik dapat meningkatkan

aktivitas belajar peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

35

Penelitian ketiga merupkan jurnal dengan judul “Pengembangan Buku

Suplemen Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia Untuk Peserta didik Kelas 1

Semester Genap Sekolah Dasar Negeri Borosuci” oleh Sutrisni (2016). Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa produk buku yang dikembangkan layak

digunakan dan memberikan dampak yang baik dalam proses maupun hasil

belajar. Dapat dilihat dari hasil validasi yang memperoleh skor rata-rata 4,94

dengan kategori “sangat baik”.

Berdasarkan ketiga penelitian diatas, dapat dilihat kesamaan dan

perbedaannya. Penelitian diatas sama-sama mengembangkan buku,

menggunakan pendekatan saintifik, memuat pembelajaran tematik, dan untuk

jenjang pendidikan sekolah dasar kelas 1. Namun yang membedakan adalah

pengembangan prototipe buku ditujukan untuk guru kelas 1 Sekolah Dasar dan

materi yang digunakan berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

36

Gambar 2.1 Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan

2.4.Kerangka Berpikir

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dikembangkan untuk

meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skills dan hard skills

yang berupa kemampuan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Namun,

terdapat permasalahan dengan kurikulum yang digunakan di Sekolah Dasar,

masih banyak sekolah yang belum menggunakan atau mengaplikasikan

kurikulum terbaru di sekolah, yaitu kurikulum 2013. Nilai positif yang diterima

guru saat menggunakan kurikulum 2013 adalah guru dapat membantu peserta

didik berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang mengacu

pada pendekatan saintifik (kegiatan 5M). Namun bukti di lapangan, guru masih

kesulitan dalam menerapakan pendekatan saintifik.

Yunitasari (2014) dengan

judul: “Analisis

Pendekatan Saintifik

(Scientific Appoach)

Dalam Pembelajaran

Tematik Kurikulum 2013

Peserta Didik Sekolah

Dasar Kelas I Di Gresik”

Maksimus (2014) dengan

judul: “Penerapan

Pendekatan Saintifik

Dalam Pembelajaran

Tematik Untuk

Meningkatkan Aktivitas

Peserta Didik Kelas 1 SD”

Sutrisni (2016) dengan

judul: “Pengembangan

Buku Suplemen Muatan

Pelajaran Bahasa

Indonesia Untuk Peserta

didik Kelas 1 Semester

Genap Sekolah Dasar

Negeri Borosuci

Penelitian mengenai teori

pendekatan saintifik

menginspirasi peneliti

dalam penelitiannya

Penelitian diatas

menginspirasi peneliti

tentang penerapan

pendekatan saintifik dalam

pembelajaran tematik

Penelitian diatas tentang

pengembangan buku

bermanfaat bagi peneliti

Pengembangan prototipe pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas

I Sekolah Dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

37

Dengan adanya permasalahan mengenai penerapan pendekatan saintifik

pada proses belajar di kelas peneliti mencoba memberikan solusi untuk

mengembangkan prototipe buku yang berisi artikel tentang pendekatan saintifik

dan penerapannya di dalam kelas. Dengan adanya prototipe buku ini diharapkan

dapat mendorong para guru untuk menggunakan pendekatan saintifik pada

setiap pembelajaran di kelas. Peneliti ingin meyakinkan kepada guru bahwa

dengan menggunakan pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 di dalam

pembelajaran di kelas, dapat memudahkan guru dalam menyampaikan materi

pembelajaran dan menjadikan peserta didik berperan aktif dalam pembelajaran.

Dengan pendekatan saintifik ini guru mampu mengajak peserta didik untuk

melakukan kegiatan dalam pendekatan saintifik, yaitu mengamati, menanya,

mencoba, menalar, dan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran tematik kelas 1 Sekolah Dasa. Dengan adanya prototipe buku ini

diharapkan dapat membantu guru dalam menerapkan pendekatan saintifik dan

meningkatkan pemahaman guru mengenai pendekatan saintifik.

2.5.Pertanyaan Penelitian

1.) Bagaimana mengembangkan prototipe buku penerapan pendekatan

saintifik untuk guru kelas I Sekolah Dasar?

2.) Bagaimana kualitas prototipe buku penerapan pendekatan saintifik untuk

guru kelas I Sekolah Dasar?

3.) Bagaimana kualitas prototipe buku penerapan pendekatan saintifik untuk

guru kelas I Sekolah Dasar menurut hasil uji coba terbatas?

4.) Langkah-langkah pendekatan saintifik manakah yang masih sulit dilakukan

peserta didik?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

38

BAB III

METODE PENELITIAN

Uraian dalam bab ini berisi jenis penelitian, setting penelitian, prosedur

pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis

data.

3.1.Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Ingris disebut dengan Reseach

and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan adalah metode

penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji

keefektifan produk tertentu (Sugiyono, 2014: 407). Untuk dapat menghasilkan

produk ynag baik diperlukan kegiatan analisis kebutuhan dan untuk menguji

keaktifan produk tersebut supaya dapat digunakan oleh guru. Produk yang akan

dihasilkan dari penelitian ini berupa prototipe buku penerapan pendekatan

saintifik dalam pembelajaran tematik kelas I Sekolah Dasar.

Model penelitian dan pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini

diadopsi dari model Borg & Gall. Model yang digunakan oleh peneliti adalah

model penelitian dan pengembangan Borg & Gall. Langkah-langkah penelitian

dan pengembangan menurut Borg & Gall (dalam Sukmadinata, 2015: 169)

adalah sebagai berikut:

1. Potensi dan masalah

Potensi adalah sesuatu yang jika didayagunakan akan memiliki nilai

tambah. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan apa

yang terjadi. R&D dapat ditentukan suatu model, pola, atau sistem

penanganan yang efektif dan efisien untuk mengatasi masalah yang

ditemui. Suatu masalah juga dapat dijadikan sebagai potensi jika dapat

mendayagunakan dengan baik.

2. Pengumpulan data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

39

Setelah potensi dan masalah telah ditemukan, maka selanjutnya perlu

dikumpulkan data atau informasi yang digunakan untuk perencanaan

produk untuk mengatasi masalah yang ditemui pada potensi dan masalah.

3. Desain produk

Hasil dari langkah ini adalah sebuah produk baru yang dilengkapi dengan

spesifikasinya. Desain ini merupakan desain awal yang belum terbukti

keefektivitasnya.

4. Validasi desain

Validasi desain adalah proses atau kegiatan untuk menilai rancangan

produk yang telah dikembangkan. Validasi dapat dilakukan oleh pakar atau

tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk yang dibuat

oleh peneliti. Dari hasil validasi tersebut akan diketahui kekuatan dan

kelemahan produk yang telah dibuat.

5. Revisi desain

Revisi dilakukan setelah mengetahui kelemahan produk yang telah dibuat.

Kelemahan produk tersebut diperbaiki berdasarkan kritik dan saran yang

diberikan oleh pakar. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil atau

produk yang lebih baik.

6. Uji coba produk

Produk yang telah divalidasi dan direvisi diuji cobakan pada subjek yang

sesuai. Dengan demikian akan diketahui manfaat atau keefektifan produk

yang telah dibuat.

7. Revisi Produk

Jika terdapat kelemahan pada saat uji coba maka perlu dilakukan

perbaikan/revisi kembali pada produk yang telah dikembangkan tersebut.

8. Uji coba pemakaian

Produk yang telah direvisi berdasakan kelemahan pada tahap uji coba

lapangan, maka produk tersebut diuji cobakan kepada subjek yang lebih

luas. Pada tahap ini, produk tetap harus dinilai kelemahannya atau

kekurangannya yang muncul guna perbaikan lebih lanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

40

9. Revisi desain

Revisi produk yang dilakukan setelah dilakukan uji coba produk jika

ditemui kekurangan dan kelemahan produk yang dihasilkan. Revisi ini

diawali dengan evaluasi kinerja untuk mengetahui kelemahan dan

kekurangan yang ada. Dengan demikian, kekurangan dapat diatasi untuk

penyempurnaan produk tersebut.

10. Pembuatan produk masal

Pembuatan produk maslah ini dilakukan jika produk baru yang telah diuji

cobakan beberapa kali dan dinyatakan efektif, serta layak untuk diproduksi

masalah.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian dan

pengembangan atau R & D (Reseach and Development) adalah jenis

penelitian untuk menghasilkan dan mengembangkan produk tertentu

melalui prosedur atau langkah sistematis. Penelitian ini disebut penelitian

pengembangan (Reseach and Development) karena peneliti menghasilkan

dan mengembangkan suatu produk berupa prototipe buku penerapan

pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas 1 Sekolah Dasar.

Setelah itu peneliti akan menguji keefektifan produk tersebut.

3.2.Setting Penelitian

Pada setting ini akan dibahas mengenai tempat penelitian, subjek

penelitian, objek penelitian, dan waktu penelitian.

3.2.1. Tempat Penelitian

Penelitian ini diawali dengan wawancara pada dua guru kelas 1 SD. Guru

pertama adalah guru SD Negeri Nusa Tunggal, guru SD Negeri Sampangan,

dan guru SD Budya Wacana. Kemudian peneliti menyebarkan angket

analisis kebutuhan dan melakukan uji coba produk di SD Negeri Nusa

Tunggal, Belitang III, Sumatera Selatan.

3.2.2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah guru kelas I Sekolah Dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

41

3.2.3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah prototipe buku penerapan pendekatan saintifik

dalam pembelajaran tematik kelas 1 Sekolah Dasar, yang

diimplementasikan untuk guru kelas I.

3.2.4. Waktu Penelitian

Penelitian ini memerlukan waktu selama 11 bulan. Terhitung dimulai sejak

wawancara sampai pada revisi desain produk dilakukan mulai Juli 2017

sampai Mei 2018.

3.3.Prosedur Pengembangan

Prosedur penelitian pengemabnagn ini menggunakan tahapan menurut Borg

& Gall yang memuat 10 langkah penggunaan metode penelitian, yaitu 1.)

Potensi dan masalah, 2.) Pengumpulan data, 4.) Validasi desain, 5.) Uji coba

pemakaian, 6.) Revisi produk, 7.) Uji coba produk, 8.) Revisi desain, 9.) Revisi

produk, 10.) Produksi masal.

Bagan 3.1. Model Penelitian dan Pengembangan (R&D) menurut Borg & Gall

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

42

Berdasarkan sepuluh langkah tersebut, peneliti menggunakan enam langkah

dalam penelitian dan pengembangan ini. Keenam langkah tersebut adalah: 1.)

potensi dan masalah yang didapat peneliti dari obsevasi, wawancara, dan

kuesioner pada guru sebagai survei kebutuhan, 2.) pengumpulan data dari

analisis kebutuhan, 3.) desain produk (prototipe buku), 4.) validasi desain, 5.)

revisi desain, dan 6.) uji coba produk. Prosedur pengembangan tersebut

dilakukan untuk menghasilkan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik

dalam pembelajaran tematik kelas 1 Sekolah Dasar. Penelitian dan

pengembangan ini masih memerlukan masukan dan saran semua pihak agar

produk berupa prototipe buku ini semakin baik dan berkembang sesuai dengan

kebutuhan guru, sehingga kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dapat

efektif dan membuat peserta didik lebih antusias dalam belajar. Berikut peneliti

akan menjelaskan keenam langkah tersebut dalam sebuah bagan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

43

Bagan 3.2. Prosedur Penelitian dan Pengembangan yang Diterapkan Peneliti

Pengembangan Prototipe Buku Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam

Pembelajaran Tematik Kelas 1 Sekolah Dasar

Tahap 1

Potensi dan Masalah

Potensi: pendekatan saintifik

yang menjadi salah satu ciri khas

kurikulum 2013

Masalah: belumterdapat buku

yang membanu guru dalam

menerapkan pendekatan saintifik Tahap 2

Pengumpulan Data Wawancara dengan guru kelas

bawah

Pembangian kuesioner pra

penelitian

Tahap 3

Desain Produk Menyusun artikel mengenai

pendekatan saintifik

Menyusun kegiatan dalam

menerapakn pendekatan saintfiik Tahap 4

Validasi Desain Prototipe yang telah disusun,

divalidasi oleh guru

Tahap 5

Revisi Desain

Revisi prototipe berdasarkan

kritik dan saran dari validator

Tahap 6

Uji Coba Produk

Uji coba produk yang telah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

44

Adapun penjelasan dari langkah-langkah penelitian pengembangan sebagai

berikut:

3.3.1. Potensi dan masalah

Penelitian ini diangkat karena adanya potensi dan masalah. Potensi pada

penelitian ini adalah pendekatan saintifik adalah salah satu kekhasan

kurikulum 2013. Peneliti melakukan wawancara dengan empat guru pada

guna mengetahui aspek mana yang sulit dilakukan pada kurikulum 2013.

Hasil dari wawancara tersebut keempat guru mengalami kesulitan dibagian

pembelajaran tematik dan menerapkan pendekatan saintifik di dalam kelas.

Analisis kebutuhan dilakukan dengan pembagain kuesioner bertujuan untuk

mengetahui kebutuhan guru mengenai pedoman buku tentang pendekatan

saintifik dan penerapannya. Oleh karena itu, prototipe buku penerapan

pendekatan saintifik ini disusun dan dikembangkan untuk mencapai tujuan

yang diharapkan.

3.3.2. Pengumpulan data

Pada tahap pengumpulan data, peneliti melakukan wawancara dengan guru

kelas bawah (1,2,3) untuk mengetahui kesulitan guru dalam menerapkan

aspek kekhasan dalam kurikulum 2013 dan mewawancarai guru kelas I

untuk mengetahui sejauh mana pemahaman guru mengenai pendekatan

saintifik. Peneliti melakukan teknik kuesioner dengan cara membagikan

kuesioner kepada guru kelas 1 SD. Kuesioner diberikan kepada guru SD

Negeri Nusa Tunggal, guru SD Negeri Sampangan, dua guru SD Budya

Wacana, dua guru SDN Ambarukmo. Pengumpulan data ini bertujuan untuk

mengetahui kebutuhan prototipe buku dan informasi yang digunakan

sebagai bahan penyusun produk. Dengan demikian, produk yang disusun

akan menjadi sarana literasi dan membantu guru untuk mengetahui lebih

banyak tentang pendekatan saintifik dan cara penerapannya di dalam

pembelajaran tematik di kelas.

3.3.3. Desain produk

Desain produk prototipe buku penerapan pendekatan saintifik yang terdiri

dari artikel tentang pendekatan saintifik dan kegiatan penerapan pendekatan

saintifik. Desain produk meliputi artikel tentang pendekatan saintifik yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

45

memuat informaasi mengenai teori pendekatan saintifik, langkah 5M dalam

pendekatan saintifik, dan kekhasan pendekatan saintifik. Selanjutnya

peneliti membuat kegiatan penerapan pendektan saintifik dalam kegiatan

5M.

Tabel 3.1. Kisi-kisi prototipe buku

3.3.4. Validasi desain

Validasi dilakukan untuk mengetahui kelayakan buku yang dibuat oleh

peneliti. Produk yang telah dibuat, selanjutnya divalidasi oleh para ahli.

Peneliti menggunakan validasi guru untuk mengevaluasi desain produk

prototipe buku penerapan pendekatan saintifik. Validasi dilakukan oleh dua

validator, yaitu dua guru kelas 1 SD. Kegiatan validasi ini bertujuan untuk

mengetahui kelemahan dan kelebihan desain produk yang telah

dikembangkan oleh peneliti, sekaligus sakan didapatkan kritik dan saran

guna merevisi dan meningkatkan kualitas desain yang telah dibuat.

3.3.5. Revisi desain

Revisi dilakukan setelah produk divalidasi atau dievaluasi oleh validator.

Revisi produk dilakukan oleh peneliti berdasarkan validasi yang telah

dilakukan oleh dua validator. Kritik dan saran yang didapatkan dari guru

sebagai acuan untuk memperbaiki desain produk yang berupa prototipe

buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas 1

SD. Setelah produk diperbiki, diharapkan lebih mudah untuk dipahami dan

digunakan oleh guru. untuk memperbaiki kelemahan produk berdasarkan

No. Teks dalam buku Deskripsi Ilustrasi

gambar

1. Cover Judul prototipe Gambar

2. Kata Pengantar Isi kata pengantar -

3. Bagian I Artikel pendekatan

saintifik

Gambar

Bagian II Artikel penerapan

pendekatan saintifik

Gambar

4. Kepustakaan Daftar refrensi -

5. Biodata Nama penulis Gambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

46

hasil penilaian kelima validator. Hasil revisi akan menjadi produk akhir

berupa buku pendekatan saintifik untuk guru kelas I Sekolah Dasar.

3.3.6. Uji Coba Produk

Tahap uji coba dilakukan setelah produk direvisi dan siap diuji cobakan.

Prototipe buku direvisi berdasarkan kritik dan saran dari hasil validasi yang

dilakukan oleh dua validator. Uji coba bertujuan untuk mengetahui

keefektivan produk dan mengumpulkan data, guna mengetahui kualitas

prototipe buku yang telah disusun peneliti, apakah prototipe buku

membantu guru untuk mengetahui tentang pendekatan saintifik dan

penerapannya. Melalui uji coba produk ini, prototipe buku yang telah

dikembangkan oleh peneliti benar-benar telah teruji secara empiris. Uji coba

produk dilaksanakan di kelas I SD Negeri Nusa Tunggal, Belitang III,

Sumatera Selatan.

3.4.Teknik Pengumpulan data

Richey and klein dalam (Sugiyono, 2015: 200) menjelaskan bahwa teknik

pengumpulan data merupakan hal yang paling utama dalam penelitian, karena

tujuan dari sebuah penelitian adalah mendapatkan data. tahap pengumpulan

data sangat penting untuk menentukan kevalidan dari sebuah penelitian. dalam

penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan tiga teknik, yaitu teknik

observasi, teknik wawancara dan teknik kuesioner.

3.4.1. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak

langsung dengan responden untuk mencapai tujuan tertentu (Arifin, 2011:

233). Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua

pihak, yaitu pewawancara sebagai pengaju atau pemberi pertanyaan

dan yang diwawancarai sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu

(Suwandi, 2008: 127). Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan

data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti

ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan

jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2009: 137).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

47

Teknik pengumpulan data dengan wawancara dalam

penelitian ini dilakukan kepada empat guru kelas bawah, yaitu guru SD

Negeri Nusa Tunggal, guru SD Negeri Sampangan, dan SD Budya Wacana.

Wawancara pertama dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai 3

aspek kekhasan kurikulum 2013 yang sulit dilakukan, penerapan lima

langkah pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik, dan harapan guru

dalam mengalami kesulitan melakukan pendekatan saintifik. Wawancara

kedua dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai sejauh mana guru

kelas bawah memahami pendekatan saintifik, apa yang dimaksud

mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan, serta

langkah apa yang paling sulit dilakukan sampai yang paling mudah

dilakukan, serta wawancara ketiga dilakukan untuk memperoleh informasi

tentang tema/subtema/pembelajaran manakah yang menurut guru

membutuhkan contoh pedoman.

3.4.2. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009: 142). Peneliti

menggunakan kuesioner dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data

mengenai analisis kebutuhan guru terkait dengan produk. Kuesioner

diberikan kepada enam guru kelas I di empat SD yang berbeda yaitu SD

Negeri Nusa Tunggal, SD Negeri Sampangan, SD Budya Wacana, SDN

Ambarukmo. Pembagian kuisoner untuk memperoleh analisis kebutuhan

terkait dengan produk. Selain itu, kuesioner validasi produk ditujukan

kepada guru kelas I SD untuk menilai kelayakan produk berupa prototipe

buku yang sudah dibuat.

3.5.Instrumen Penelitian

Menurut sugiyono dalam (widoyoko, 2012: 51), instrumen penelitian

merupakan alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam ataupun sosial

yang diamati. Dalam penelitian ini digunakan dua instrumen yaitu pedoman

observasi, wawancara, dan angket.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

48

3.5.1. Instrumen Analisis Kebutuhan

3.5.1.1.Pedoman Wawancara

Wawancara dilakukan sebanyak tiga kali dan ditujukan kepada guru

kelas I , yaitu guru SD Negeri Nusa Tunggal, guru SD Negeri Sampangan.,

dan SD Budya Wacana. Peneliti menggunakan pedoman wawancara hanya

berupa garis besar permasalahan yang akan ditanyakan kepada narasumber.

Adapun panduan wawancara yang dilakukan dengan guru kelas bawah

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.2. Panduan wawancara

No. Pertanyaan Wawancara Jawaban

1. Didalam kurikulum 2013 memiliki

kekhasan, yaitu:

a. Pendidikan karakter

b. Menerapkan pembelajaran

tematik

c. Menggunakan pendekatan

saintifik

Dari ketiga aspek diatas, menurut

Bapak/Ibu mengalami kesulitan dibagian

aspek mana?

2. Coba jelaskan secara rinci kesulitan-

kesulitan yang Bapak/Ibu alami!

3. Apa yang Bapak/Ibu harapkan supaya

dapat mengatasi kesulitan tersebut?

Tabel 3.3. Panduan wawancara

No Pertanyaan wawancara Jawaban

1. Sejauh mana Bapak/Ibu memahami

tentang pendekatan saintifik?

2. Menurut Bapak/Ibu yang dimaksud

dengan kegiatan mengamati dalam

pendekatan saintifik?

3. Menurut Bapak/Ibu yang dimaksud

dengan kegiatan menanya dalam

pendekatan saintifik?

4. Menurut Bapak/Ibu yang dimaksud

dengan kegiatan menalar dalam

pendekatan saintifik?

5. Menurut Bapak/Ibu yang dimaksud

dengan kegiatan mencoba dalam

pendekatan saintifik?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

49

6. Menurut Bapak/Ibu yang dimaksud

dengan kegiatan mengkomunikasikan

dalam pendekatan saintifik?

7. Apakah Bapak/Ibu dapat mengurutkan

kegiatan yang paling sulit dilakukan

sampai dengan yang paling mudah

dilakukan? Mengapa?

Tabel 3.4. Pedoman Wawancara

No. Pertanyaan Wawancara Jawaban Alasan

1. Menurut Bapak/Ibu

tema/subtema/pembelajaran

manakah yang kiranya

membutuhkan contoh pedoman

penerapan pendekatan saintifik

dalam pembelajaran tematik?

3.5.1.2.Pedoman Kuesioner

Peneliti menggunakan kuesioner sebagai pelengkap data

penelitian tentang pembuatan prototipe buku penerapan pendekatan

saintifik dalam pembelajaran tematik. Peneliti membagikan kuisoner

kepada dua guru kelas I dengan lima daftar pertanyaan. Adapun kisi-kisi

kuisoner yang dilakukan dengan guru kelas I dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 3.5. Panduan kuesioner

No. Daftar Pertanyaan Pernyataan Alasan

1. Apakah Bapak/Ibu memerlukan

panduan untuk membantu

peserta didik menggunakan 5

inderanya dalam proses

mengamati?

Ya/Tidak

2. Apakah Bapak/Ibu memerlukan

panduan untuk memancing

peserta didik bertanya

mengenai hasil pengamatan?

Ya/Tidak

3. Apakah Bapak/Ibu memerlukan

panduan untuk membantu

peserta didik dalam mengaitkan

kegiatan pembelajaran dengan

kehidupan sehari-hari?

Ya/Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

50

4. Apakah Bapak/Ibu memerlukan

panduan untuk membantu

peserta didik dalam mencoba

hal baru?

Ya/Tidak

5. Apakah Bapak/Ibu memerlukan

panduan untuk membantu

peserta didik dalam

menyampaikan hasil

pengamatan?

Ya/Tidak

3.5.2. Instrumen Validasi Produk

Instrumen validasi produk oleh validator berupa kuesioner

dilakukan untuk mengetahui kualitas produk yang berupa prototipe buku.

Kuesioner validasi produk berupa kuesioner tertutup dengan pilihan

jawaban berskala likert. Rentang skala yang disediakan yaitu 1-4 dengan

jawaban skala (1) sangat kurang baik, (2) kurang baik, (3) baik, (4)

sangat baik. Validasi produk dilakukan oleh dua guru. Kuesioner berisi

pernyataan yang berjumlah 14 butir. Setiap butir pernyataan dibagi

kedalam 3 item yang dinilai, yaitu bahasa, format penulisan prototipe buku,

dan isi (Instrumen Validasi dilihat pada lampiran 4a, halaman 99).

3.5.3. Instrumen Uji Coba Lapangan

Penilaian uji coba terbatas dilakukan oleh pengamat. Instrumen uji

coba terbatas berupa kuesioner yang diisi oleh pengamat untuk mengetahui

penerapan produk yang berupa prototipe buku dapat terlaksana atau tidak.

Kuesioner berisi pernyataan yang berjumlah 20 butir. Setiap butir

pernyataan dibagi kedalam 5 langkah pendekatan saintifik, yaitu

mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan

(Panduan instrumen uji coba dapat dilihat pada lampiran 5a halaman 110).

3.6.Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara

kualitatif dan kuantitatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

51

3.6.1. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berisikan dokumen pribadi, catatan

lapangan, dan dokumen lainnya (Sugiyono, 2012: 15). Data kualitatif dapat

berupa kritik dan saran yang dikemukakan oleh ahli ilmu pengetahuan dan

guru yang dikumpulkan untuk memperbaiki dan mengetahui kebutuhan

produk pengembangan buku tersebut dapat membantu guru dalam

menggunakan pendekatan saintifik. Selain itu, data diperoleh dari angket

yang disebarkan oleh peneliti dan diisi oleh guru yang akan memberikan

masukan apakah guru membutuhkan produk pengembangan buku

pendekatan saintifik. Selain itu juga, data yang diperoleh peneliti dari

kuesioner yang sudah diisi oleh guru dan validator. Data dianalisis dan

dibandingkan sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengetahui kelayakan

produk yang dihasilkan.

3.6.2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil validasi produk oleh validator

dan hasil uji coba yang diamati oleh pengamat. Analisis validasi produk

dilakukan dengan menggunakan skala likert 1-4. Setiap skala dilengkapi

dengan kriteria yang memudahkan penilai dalam memberikan penilaian.

Data dianalisis oleh peneliti untuk mengetahui kelayakan produk yang telah

disusun oleh peneliti. Pedoman penskoran yang digunakan peneliti adalah

nilai skala 1-4. Peneliti tidak menggunakan skala 1-5 karena responden akan

cenderung memilih alternatif jawaban yang ada ditengah yaitu 3, karena

dirasa aman dan paling gampang (Arikunto, 2010: 284). Skala penilaian

terhadap produk yang dikembangkan yaitu sangat baik (4), baik (3), tidak

baik (2), sangat tidak baik (1). Setelah nilai diperoleh dari validator, maka

dianalisis rerata skor dengan rumus sebagai berikut:

Skor yang diperoleh kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif

menggunakan tabel konversi nilai skala empat. Berikut adalah tabel

konversi data kuantitatif ke kualitatif menurut Widoyoko (2012: 112) yang

disajikan dalam tabel berikut.

Rerata skor =Jumlah skor yang diperoleh

jumlah item skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

52

Tabel 3.6 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif

Interval Skor Kategori Keterangan

˃ 3,25 – 4,00 Sangat Baik Keseluruhan instrumen sudah layak

digunakan

˃ 2,50 – 3,25 Baik Keseluruhan instrumen sudah layak

digunakan namun perlu perbaikan

˃1,75 – 2,50 Kurang Keseluruhan instrumen kurang layak

digunakan

1,00 – 1,75 Sangat Kurang Keseluruhan instrumen tidak layak

digunakan

Pada tahap uji coba terbatas, peneliti memperoleh data dari hasil uji

coba yang diamati oleh pengamat. Pada hasil penilaian uji coba terdapat 20

pertanyaan untuk pengamat mengetahui berapa peserta didik yang

melakukan pendekatan saintifik pada saat uji coba. Jawaban tersebut lalu

dikonversi menggunakan nilai skala empat. Data yang diperoleh disajikan

dalam bentuk prosentase dengan rumus sebagai berikut:

Pada tahap uji coba produk, peneliti memperoleh data dari hasil

pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Pada lembar pengamatan

terdapat 20 pertanyaan yang diisi oleh pengamat. Hasil pengamatan

dikonversi menjadi skor untuk menentukan kualitas produk yang telah diuji

cobakan. Untuk menentukan skor dari hasil pengamatan, peneliti membuat

instrumen pengamatan (Lampiran 5a, halaman 110).

Rerata skor =Jumlah siswa memperoleh skor 4 X 4

Jumlah seluruh siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan

4.1. Hasil Penelitian

Hasil penelitian berisi mengenai prosedur pengembangan, dan kualitas

produk.

4.1.1. Prosedur Pengembangan Prototipe Buku

Prosedur pengembangan yang diterapkan peneliti terdiri dari enam

tahap, yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi

desain, revisi desain, dan uji coba produk.

4.1.1.1.Potensi dan Masalah

Tahap pertama penelitian dan pengembangan (R&D) adalah potensi dan

masalah, dimana peneliti mengidentifikasi potensi dan masalah yang

berkaitan dengan penelitian. Pada awal penelitian ini, peneliti melakukan

wawancara dengan empat guru kelas bawah Sekolah Dasar. Wawancara

dilakukan mengetahui aspek yang sulit dilakukan oleh guru pad akurikulum

2013 dan mengetahui sejauh mana guru kelas I memahami pendekatan

saintifik, kesulitan guru dalam menerapkan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran tematik, dan harapan guru untuk mengatasi kesulitannya

tersebut, serta tema/subtema/pembelajaran manakah yang menurut guru

membutuhkan contoh panduan penerapan pendekatan saintifik.

Hasil wawancara yang didapatkan peneliti kemudian dijadikan acuan

untuk menyusun kuesioner kebutuhan guru. Setelah itu, peneliti

menyebarkan kuesioner kepada enam guru di tiga SD yang berbeda yaitu

SD Negeri Nusa Tunggal, SD Negeri Sampangan, SD Budya Wacana, SDN

Ambarukmo. Hasil kuisoner yang sudah dibagikan kepada enam guru kelas

I menunjukkan bahwa keenam guru kelas I (100%) membutuhkan sebuah

panduan untuk mengajar dengan menggunakan pendekatan saitifik dalam

pembelajaran tematik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

54

4.1.1.2.Pengumpulan Data

Pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner.

Berikut hasil pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti.

1. Hasil Wawancar

Peneliti melakukan wawancara dengan empat guru. Wawancara

yang pertama berpedoman pada 3 butir pertanyaan untuk melakukan

survei potensi dan masalah yang dihadapi oleh guru. Kesimpulan

wawancara dari empat guru melalui 3 butir pertanyaan, yaitu: pada

pertanyaan pertama mengenai kekhasan kurikulum 2013 yang masih

sulit dilakukan oleh guru memperoleh hasil dua guru tersebut

mengalami kesulitan dalam menerapkan aspek pembelajaran tematik

dan penerapan pendekatan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di

dalam kelas, serta dua guru mengalami kesulitan dalam menggunakan

pembelajaran tematik. (Hasil wawancara survei potensi dan masalah

dapat dilihat pada lampiran 1b halaman 82).

Dalam wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru tersebut,

peneliti menarik kesimpulan bahwa guru masih mengalami kesulitan

dalam menerapkan pembelajaran tematik dan menerapkan pendekatan

saintifik dalam pembelajaran sehari-hari. Terutama dalam pembelajaran

tematik guru masih kesulitan dalam mengaitkan materi pelajaran satu

dengan materi pembelajaran lainnya dalam pembelajaran yang bebeda

pula. Selain itu, peserta didik sangat sulit diajak berperan aktif dalam

kegiatan pembelajaran menggunakan lima aspek pengalaman belajar

(5M).

Oleh karena itu, peneliti melakuan wawancara dengan dua guru

kelas I yang memiliki kesulitan yang sama, dengan berpedoman pada 7

butir pertanyaan yang berbeda yang akan digunakan untuk melakukan

survei mengenai pengetahuan guru mengenai pendekatan saintifik.

Kesimpulan wawancara dari dua guru melalui 7 butir pertanyaan, yaitu:

pada item pertama menurut guru pendekatan saintifik adalah pendekatan

yang mengajak peserta didik untuk melakukan kegiatan melalui langkah

5M. Pada item 2 sampai 6 mengenai langkah 5M guru sudah mengetahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

55

kegiatan apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik. Pada item 7 guru

dapat mengurutkan kegiatan mana yang paling sulit dilakukan sampai

paling mudah dilakukan pada langkah 5M. (Hasil pengetahaun guru

mengenai pendekatan saintifik dapat dilihat pada lampiran 1d halaman

87).

Hasil surevei pengetahuan guru mengenai pendekatan saintifik

adalah guru sudah sedikit memahami mengenai pendekatan saintifik dan

proses melakukan pembelajaran menggunakan lima pengalaman belajar

5(M). Namun untuk mengetahui apakah guru membutuhkan bantuan

sebuah buku untuk lebih mempermudah guru dalam melakukan

pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik, peneliti menyebar

kuesioner dengan menggunakan pedoman pada 5 butir pertanyaan yang

berbeda yang akan digunakan untuk melakukan survei kebutuhan terkait

dengan pengembangan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik.

Setelah peneliti membagikan kuesioner kepada 6 guru kelas I SD,

peneliti kembali melakukan wawancara dengan dua guru kelas I SD

guna mengetahui tema/subtema/pembelajaran manakah yang menurut

guru membutuhkan contoh panduan penerapan pendekatan saintifik

dalam pembelajaran tematik di kelas I SD. Hasil dari wawancara

tersebut adalah guru membutuhkan contoh panduan pada tema 6/

subtema 1/ pembelajaran 3 (hasil wawancra dapat dilihat pada lampiran

1g halaman 90).

2. Hasil Kuesioner

Peneliti membuat kuisoner yang berisikan lima pertanyaan yang

dijawab oleh enam guru kelas I di empat Sekolah Dasar yang berbeda.

Kelima pertanyaan tersebut dibuat untuk melengkapi data penelitian

tentang prototipe buku penerapan pembelajaran saintifik dalam

pembelajaran tematik kelas I SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 3).

Berikut ini disajikan rekapitulasi kuisoner guru (hasil kuesioner dapat

dilihat pada lampiran 3b halaman 93):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

56

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah Bapak/Ibu memerlukan

panduan untuk membantu peserta

didik menggunakan 5 inderanya

dalam proses mengamati?

6 guru (100%) memjawab membutuhkan

panduan untuk kegiatan mengamati, agar

kegiatan tersebut terlaksana dengan baik dan

lebih bervariatif.

2. Apakah Bapak/Ibu memerlukan

panduan untuk memancing peserta

didik bertanya mengenai hasil

pengamatan?

6 guru (100%) menjawab membutuhkan

panduan untuk kegiatan menanya, agar guru

dapat tahu bagaimana cara memancing

peserta didik agar mereka berani untuk

bertanya, sehingga mampu megajak peserta

didik lebih aktif bertanya

3. Apakah Bapak/Ibu memerlukan

panduan untuk membantu peserta

didik dalam mencoba hal baru?

6 guru (100%) menjawab membutuhakn

panduan untuk kegiatan mencoba, agar guru

dapat lebih mengajak anak dalam mencoba

sesuatu kegiatan yang berkaitan dengan

materi dan kegiatan pembelajaran lebih

bervariatif

4. Apakah Bapak/Ibu memerlukan

panduan untuk membantu peserta

didik dalam mengaitkan kegiatan

pembelajaran dengan kehidupan

sehari-hari?

6 guru (100%) menjawab membutuhkan

panduan untuk kegiatan menalar, agar guru

dapat memancing peserta didik untuk

mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan

sehari-hari.

5. Apakah Bapak/Ibu memerlukan

panduan untuk membantu peserta

didik dalam menyampaikan hasil

pengamatan?

6 guru (100%) menjawab membutuhkan

panduan untuk kegiatan

mengkomunikasikan, agar guru dapat

membantu peserta didik dalam

menyampaikan pendapat atau hasil kerja

kelompok saat peserta didik diminta untuk

menyampaikannya di depan kelas atau di

depan umum

Tabel 4.1. survei kebutuhan prototipe buku

4.1.1.3.Desain Produk

Pada tahap desain produk, peneliti mendesain produk berupa prototipe

buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas I

(tema 6, subtema 1, pembelajaran 3) berdasarkan data analisis kebutuhan

yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan kuisoner. Prototipe buku

yang disusun berjudul ”Prototipe Buku Penerapan Pendekatan Saintifik

Dalam Pembelajaran Tematik Kelas I (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran

3)”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

57

A. Kisi-kisi Pembuatan Prototipe Buku

Tabel 4.2 Kisi-kisi Pembuatan Prototipe Buku

No. Teks dalam

buku Deskripsi Ilustrasi gambar

1. Cover Judul dari prototipe “Prototipe Buku

Penerapan Pendekatan Saintifik dalam

Pembelajaran Tematik Kelas I Sekolah

Dasar Pada Tema 6, Subtema 1,

Pembelajaran 3 ”

Guru mengajak

peserta didik

membaca/menga

mati

2. Kata pengantar Tujuan penulisan prototipe dan ucapan

terima kasih kepada beberapa pihak yang

telah membantu penulis dalam

penyusunan prototipe buku.

-

3. Bagian I Artikel tentang pendekatan saintifik.

isinya:

a. Pengertian pendekatan saintifik

adalah pendekatan yang mengajak

peserta didik lebih aktif melalui

kegiatan mengamati, menanya,

menalar, mencoba, dan

mengkomunikasikan.

b. 5 langkah pendekatan saintifik, yaitu

mengamati, menanya, menalar,

mencoba, dan mengkomunikasikan.

c. Kekhasan pendekatan saintifik

adalah materi pembelajaran yang

digunakan berbasis fakta dan mampu

mendorong peserta didik untuk

memecahkan masalah.

Peserta didik dan

guru sedang

mengamati

gambar/bacaan

Bagian II Artikel penerapan kegiatan pendekatan

Saintifik Dalam Pembelajaran Tematik

Kelas I Pada Tema 6, Subtema 1,

Pembelajaran 3, yaitu:

a. Materi PPKn : Konsep aturan di

rumah. Maksudnya kegiatan apa saja

yang dapat dilakukan peserta didik

setelah bangun tidur sampai sebelum

berangkat sekolah.

b. Materi Matematika : konsep

bilangan cacah pada operasi

penjumlahan dan pengurangan.

Maksudnya dari kegiatan

menyebutkan kegiatan yang

dilakukan peserta diidik setelah

bangun tidur, peserta didik mampu

mengoperasikan penjumlahan dan

pengurangan melalui data yang

diperoleh.

c. Tabel pemetaan KI, KD, Indikator,

dan Tujuan. KI memaparkan tentang

Peseta didik

sedang

mengamati

gambar/bacaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

58

sikap yang akan dikembangkan

peserta didik, KD, Indikator, dan

Tujuan memaparkan pencapaian apa

yang akan dicapai pada proses

pembelajaan.

d. Tabel indikator 5 langkah

pendekatan saintifik yang

diintegrasikan ke dalam

pembelajaran tematik PPKn dan

matematika.

e. Penerapan kegiatan pembelajaran

tematik PPKn dan matematika.

a. 4

.

Kepustakaan 3 sumber tentang pendekatan saintfiik, 2

sumber tentang kurikulum 2013, 3

sumber materi matematika, dan 1

sumber materi PPKn

-

4. Biodata singkat

penulis

Monika Triawardani Foto penulis

B. Sampul Prototipe Buku

Sampul prototipe buku dibuat dengan menggunakan Photoshop cs

6. Dalam sampul terdapat gambar guru dan siswi yang sedang membaca

sebuah buku, serta terdapat pula gambar guru yang mengajak siswi berbaris.

Sampul prototipe buku ini diberi judul yaitu “Prototipe Buku Penerapan

Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Tematik Kelas 1 SD. Di bawah

judul prototipe buku terdapat nama penulis yaitu “Monika Triawardani”,

dan illustrator, yaitu “ Akhmad Susanto, S.Kom”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

59

C. Bagian-bagian Buku

Buku ini mempunyai empat bagian. Bagian-bagian tersebut adalah kata

pengantar, isi buku, daftar pustaka, biodata penulis. Berikut ini akan

dijelaskan bagian-bagian buku:

a. Kata Pengantar

Kata pengantar muncul satu kali di bagian depan bagian buku. Kata

pengantar ini berisikan Tujuan penulisan prototipe dan ucapan terima

kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu penulis dalam

penyusunan prototipe buku.

b. Isi Prototipe Buku

Prototipe Buku ini berisikan dua bagian pening, yaitu:

1.) Bagian pertama berisikan artikel tentang pendekatan saintifik,

langkah-langkah 5M dalam pendekatan saintifik, dan kekhasan

pendekatan saintifik.

2.) Bagian kedua berisikan materi dalam pembelajaran tematik

PPKn dan matematika, terdapat tabel pemetaan KI, KD,

Indikator, dan Tujuan Pembelajaran dan terdapat tabel indikator

langkah-langkah 5M, serta bagan penerapan kegiatan

pembelajaran pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3.

D. Daftar Pustaka

Daftar pustaka berisi sumber-sumber yang digunakan dalam pengembangan

prototipe buku. Sumber yang digunakan dalam menyusun isi buku seperti

buku dan internet.

E. Biodata Penulis

Biodata penulis berisi tentang biografi penulis dari nama penulis, tempat

tanggal lahir penulis, sampai pendidikan penulis.

4.1.1.4.Validasi Desain

Produk awal yang telah disusun dalam bentuk prototipe buku ini

kemudian diserahkan kepada validator, yaitu dua guru kelas I SD. Validator

kemudian menilai produk ini yaitu dengan memvalidasi. Validasi ini

dilakukan untuk mengetahui seberapa baik kualitas dan kelayakan produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

60

yang dikembangkan oleh peneliti. Validasi ini menggunakan penyekoran

skala lima menurut Widoyoko (2009: 238).

Berikut ini rekapan hasil validasi dua guru, adalah sebagai berikut

(hasil validasi dapat dilihat pada lampiran 4b halaman 102):

No. Item yang

Dinilai

Keterangan Skor

(1-4)

Saran

1. Bahasa

Bahasa sesuai dengan

kaidah penulisan EBI

Guru 1:

4

Guru 2:

3

-

-

2. Format

penulisan

prototipe

buku

Prototipe disusun sesuai

dengan kaidah penulisan

buku

Guru 1:

4

Guru 2:

4

-

-

Menggunakan

kepustakaan yang sesuai

dengan teori pendekatan

saintifik

Guru 1:

3

Guru 2:

3

-

-

3. Isi Artikel berisi informasi

sederhama mengenai

pendekatan saintifik

Guru 1:

4

Guru 2:

4

-

-

Artikel menjelaskan

langkah-langkah

pendekatan saintifik

Guru 1:

4

Guru 2:

4

-

-

Artikel menguraikan

kekhasan dalam

pendekatan saintifik

Guru 1:

3

Guru 2:

3

-

-

Memuat bagan

pelaksanaan kegiatan

pembelajaran tematik

dengan pendekatan

saintifik mengacu pada

tema 6 “ Lingkungan

Bersih, Sehat, dan Asri”,

subtema 1 “ Lingkungan

Rumahku”, pembelajaran

3 di kelas 1 SD

Guru 1:

3

Guru 2:

3

-

-

Materi matematika

memuat materi bilangan

cacah dan operasi hitung

dalam bilangan cacah

Guru 1:

3

Guru 2:

4

-

-

Materi PPKn memuat

aturan-aturan yang

dilakukan dalam kegiatan

sehari-hari di rumah

Guru 1:

3

Guru 2:

4

-

-

Memuat langkah-langkah

kegiatan mengamati

Guru 1:

3

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

61

Guru 2:

4

-

Memuat langkah-langkah

kegiatan menanya

Guru 1:

3

Guru 2:

4

-

-

Memuat langkah-langkah

kegiatan mencoba

Guru 1:

3

Guru 2:

3

-

-

Memuat langkah-langkah

kegiatan menalar

Guru 1:

3

Guru 2:

3

-

-

Memuat langkah-langkah

kegiatan

mengkomunikasikan

Guru 1:

3

Guru 2:

4

-

-

Tabel 4.3. Rekapan Hasil Validasi

Data Validasi Guru SD Kelas Bawah dan Revisi Produk

Guru yang menjadi validator dalam produk penelitian ini adalah Ibu SR. Ibu

SR adalah guru kelas I di SD N Samirono, Depok, Sleman, Yogyakarta.

Validasi dilakukan oleh Ibu SR pada tanggal 14 Maret 2018. Ada beberapa

aspek yang diberi komentar Ibu SR. Berdasarkan hasil validasi oleh guru SD N

Samirono, Ibu SR memperoleh skor 3,36 dengan kategori “Sangat Baik”.

Prototipe buku ini dinyatakan layak untuk digunakan/diuji coba lapangan

dengan revisi sesuai saran dan komentar. Selain itu juga, peneliti juga

melakukan validasi pada guru kelas I di SD Negeri Percobaan 2, Depok,

Sleman, Yogyakarta. Validasi dilakukan oleh Bapak AB memperoleh skor 3,57

dengan kategori “Sangat Baik”. Prototipe buku ini dinyatakan layak untuk

digunakan/diuji coba lapangan dengan revisi sesuai saran dan komentar.

Ibu SR dan Bapak AB tidak memberikan saran yang ditulis pada lembar

validasi, tetapi Ibu SR dan Bapak AB memberikan komentar dan masukan

secara lisan untuk menjadikan prototipe buku menjadi lebih baik lagi. Komentar

secara umum yang diberikan oleh Ibu SR dan Bapak AB hampir sama ialah

lebih diperhatikan lagi penulisan kalimat pada produk yang dikembangkan,

selain itu beliau juga memberikan masukan secara lisan, yaitu Ibu SR memberi

masukan untuk mengurangi penggunaan kalimat, misalnya penulis mengulang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

62

kalimat yang sudah ditulis. Selain itu, Bapak AB memberikan masukan agar

pengetikan kata lebih diperhatikan kesalahannya.

Tabel 4.4 Hasil Validasi Guru

Validator Skor Kategori

Ibu SR 3,36 Sangat Baik

Bapak AB 3,57 Sangat Baik

Rata-rata 3,46 Sangat Baik

4.1.1.5.Revisi Produk

Peneliti melakukan revisi produk prototipe buku penerapan

pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas I SD (tema 6,

subtema 1, pembelajaran 3) sesuai dengan komentar berupa saran

perbaikan. Komentar berupa saran tersebut serta revisi akan dijabarkan

dalam tabel berikut:

Tabel 4.5 Komentar Guru Kelas I SD dan Revisi

No Komentar Pakar Revisi

1 Penulisan saintifik pada

sampul terjadi kesalahan,

yaitu sintifik

Penulisan saintifik pada sampul sudah

diperbaiki menjadi saintifik

2 Ada kalimat yang ditulis

secara berulang

Mengurangi kalimat yang dianggap

perlu dikurangi setelah divalidasi

3 Penggunaan kata yang

bercetak miring

Mengamati dan membenarkan kalimat

yang perlu dicetak miring

4 Masih ada beberapa kalimat

yang salah ketik.

Mengganti dan membenarkan kalimat –

kalimat yang salah ketik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

63

Berikut ini disajikan contoh perbaikan prototipe buku yang dilakukan peneliti.

a. Revisi Cover

Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

Gambar 4.1 Revisi produk

Membenarkan penulisan kalimat yang salah pada sampul, yaitu

penulisan sintifik menjadi saintifik. Pada gambar sebelah kiri, yaitu salah

satu contoh gambar yang belum direvisi oleh peneliti yaitu gambar sampul

prototipe buku yang belum direvisi . Pada gambar sebelah kanan ialah salah

satu contoh gambar yang sudah direvisi oleh peneliti, yaitu membenarkan

penulisan sintifik menjadi saintifik.

b. Revisi Penulisan kalimat berulang

Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

Gambar 4.2 Revisi produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

64

Peneliti melakukan revisi dari guru, yaitu membenarkan kalimat

yang ditulis secara berulang. Pada gambar sebelah kiri, yaitu salah satu

contoh gambar yang belum direvisi oleh peneliti yaitu gambar kalimat

berulang yang belum direvisi . Pada gambar sebelah kanan ialah salah satu

contoh gambar yang sudah direvisi oleh peneliti, yaitu membenarkan

kalimat berulang, yaitu “Guru mengajak peserta didik untuk

membandingkan aturan yang mereka sebutkan tersebut apakah sudah

dilakukan dengan baik di rumah dan guru dapat menanyakan kepada peserta

didik apakah aturan tersebut sudah dilaksanakan dengan baik” menjadi

“Guru mengajak peserta didik untuk membandingkan aturan yang mereka

sebutkan tersebut apakah sudah dilakukan dengan baik di rumah”.

c. Revisi Kesalahan Ketik

Berikut salah satu contoh kesalahan ketik pada saat validasi:

Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

Gambar 4.3 Revisi produk

Peneliti melakukan revisi dari guru, yaitu membenarkan kalimat

yang salah ketik. Pada gambar sebelah kiri, yaitu salah satu contoh gambar

yang belum direvisi oleh peneliti. Pada gambar sebelah kanan ialah salah

satu contoh gambar yang sudah direvisi oleh peneliti, yaitu membenarkan

kalimat yang salah ketik, yaitu “mengmbangkan dan dpat” menjadi

“mengembangkan dan dapat”. Dari validator pertama terdapat kesalahan

ketik pada bagian 1 sebanyak 8 kesalahan ketik. Pada bagian 2 terdapat

kesalahan ketik sebanyak 4 kesalah ketik. Dari validator kedua terdapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

65

kesalahan ketik pada bagian 1 sebanyak 4 bagian yang salah ketik dan pada

bagian 2 sebanyak 6 kesalahan ketik.

d. Revisi Kalimat Yang Belum Bercetak Miring

Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

Peneliti melakukan revisi dari guru, yaitu membenarkan kalimat

yang belum bercetak miring. Pada gambar sebelah kiri, yaitu salah satu

contoh gambar yang belum direvisi oleh peneliti. Pada gambar sebelah

kanan ialah salah satu contoh gambar yang sudah direvisi oleh peneliti, yaitu

membenarkan kalimat yang belum bercetak miring, yaitu “scientific”

menjadi “scientific”.

4.1.1.6.Uji Coba Produk

Uji coba produk dilakukan setelah prototipe buku sudah direvisi

sesuai saran dari validator. Peneliti melakukan uji coba produk di kelas I SD

Negeri Nusa Tunggal yang terletak di Jalan Raya Nusa Tunggal, Belitang

III, Sumatera Selatan. Uji coba terbatas diikuti oleh 28 peserta didik kelas I

SD Negeri Nusa Tunggal. Uji coba produk dilaksanakan pada hari Selasa,

22 Maret 2018. Tujuan dari uji coba produk adalah untuk mengetahui

keefektifan dan kualitas produk, apakah prototipe buku penerapan

pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas I SD (tema 6,

subtema 1, pembelajaran 3) yang telah disusun dapat membantu guru dalam

menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik.

Gambar 4.4 Revisi produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

66

Selama uji coba produk, peneliti mengajar peserta didik kelas I

menggunakan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran tematik kelas I SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 3).

Kegiatan pembelajaran sesuai dengan penerapan kegiatan pendekatan

saintifik dalam pembelajaran tematik kelas I SD (tema 6, subtema 1,

pembelajaran 3) pada bagian 2 prototipe buku.

Penilaian uji coba terbatas dilakukan oleh pengamat pada saat

pembelajaran berlangsung. Pengamat penilaian uji coba terbatas dilakukan

oleh guru kelas 1, yaitu Ibu Suwarni,S.Pd (hasil penilaian uji coba produk

dapat dilihat pada lampiran 5b halaman 117)

Kegiatan uji coba yang dilakukan peneliti menggunakan penerapan

pendekatan saintifik di kelas adalah sebagai berikut:

a. Mengamati

Pada langkah mengamati terdapat 28 peserta didik yang menyimak

penjelasan guru mengenai kegiatan mengamati menggunakan gambar.

Setelah itu ada 28 siswa yag melihat gambar yang sudah disediakan oleh

guru dan 24 peserta didik menyimak penjelasan guru tentang gambar.

Namun, saat peserta diajak menyimak teman yang menyampaikan hasil

pengamatan hanya ada 18 peserta didik yang menyimak dikarenakan 10

peserta didik tidak menyimak dan mengerjakan kegiatan lain, seperti

mengobrol dengan temannya, bermain, dan sebagainya.

Gambar 4.5 Kegiatan Mengamati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

67

b. Menanya

Pada langkah menanya saat peserta didik diajak membuat pertanyaan

mengenai gambar yang sudah diamati hanya ada 1 peserta didik yang

mampu mengajukan pertanyaan dan membuat pertanyaan. Begitu juga

saat guru memancing hanya ada 1 peserta didik mengajukan pertanyaan.

Sama halnya pada saat peserta didik diajak mengajukan pertanyaan

melalui tulisan atau lisan hanya ada 1 peserta didik.

Gambar 4.6 Kegiatan Menanya

c. Menalar

Pada langkah menalar ada 26 peserta didik yang mampu

menyebutkan 5 kegiatan yang mereka lakukan setelah bangun tidur

sampai sebelum berangkat ke sekolah. Pada langkah ini juga anak diajak

melakukan operasi hitung penjumlahan dan penguran dan ada 28 peserta

didik yang mampu melakukan operasi hitung tersebut. Setelah itu siswa

diajak untuk mengerjakan soal pada lembar yang disediakan namun

hanya ada 25 peserta didik yang melakukannya dikarenakan 3 peserta

diidk lainnya melakukan kegiatan lain seperti bermain.

d. Mencoba

Pada langkah mencoba ini peserta didik diajak mewawancarai teman

yang ada di kelas mengenai kegiatan teman yang ada di kelas setelah

bangun tidur sampai sebelum berangkat ke sekolah. Ada 28 peserta

didik yang melakukan kegiatan wawancara. Namun saat peserta didik

diminta untuk mewawancara 5 teman yang ada di kelas hanya ada 26

peserta didik yang mampu melakukannya dikarenakan 2 peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

68

hanya mewawancarai 3 teman. Setelah itu, peserta didik diminta

menuliskan laporan hasil wawancara pada lembar yang disiapkan guru

hanya ada 26 peserta didik yang mampu melakukannya, dikarenakan 2

peserta didik lain masih kesulitan dalam menulis. Setelah kegiatan

tersebut peserta didik diminta untuk mengerjakan soal-soal yang sudah

disiapkan oleh guru, hasilnya ada 28 peserta didik yang melakukan

kegiatan tersebut.

Gambar 4.7 Kegaiatan Mencoba

e. Mengkomunikasikan

Pada langkah mengkomunikasikan peserta didik diajak menyusun

laporan/hasil wawancara secara tertulis dan hanya 26 siswa yang

melakukan karena 3 lainnya belum lancar menulis. 28 peserta didik

mampu diajak mempresentasikan hasil wawancara dan menyebutkan

kegiatan yang dilakukan teman saat diwawancara. Namun, pada saat

menyimpulkan pembelajaran hari itu hanya ada 25 yang dapat

menyimpulkan pembelajaran hari itu, 3 lainnya hanya bermain tidak

mendengarkan guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

69

Gambar 4.8 Kegiatan Mengkomunikasikan

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pengamatan

mengenai proses penerapan kegiatan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran tematik pada langkah mengamati mendapat skor 2,28

(kurang) hal tersebut karena peserta didik lemah dalam menyimak ketika

teman menyampaikan hasil pengamatan, langkah menanya memperoleh

skor 0,14 ( sangat kurang) dikarenakan peserta didik masih kesulitan dalam

mengajukan pertanyaan dan membuat pertanyaan, langkah menalar

memperoleh skor 3,57 (sangat baik) pada saat langkah ini peserta didik

mampu menyebutkan kegiatan yang ditanyakan dan melakukan operasi

hitung penjumlahan dan pengurangan walapun dengan bantuan media

pembelajaran seperti pensil, penghapus, dan lain-lain, langkah mencoba

memperoleh skor 3,71 (sangat baik) hal ini dikarenakan peserta didik

melakukan kegiatan wawancara denga baik, sedangkan pada langkah

mengkomunikasikan memperoleh skor 3,85 (sangat baik) dikarenakan

seluruh peserta didik mampu menyampaikan hasil wawancara dengan

pancingan guru, seperti memberikan stiker ketika peserta didik bersedia

mempresentasikan hasil wawancaranya.

4.1.2. Kualitas Produk

Produk yang disusun peneliti berupa prototipe buku penerapan

pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas I SD. Prototipe buku

tersebut berjudul prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran tematik kelas I SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 3) yang

terdiri dari dua bagian. Bagian pertama mengenai penjelasan tentang artikel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

70

pendekatan saintifik dan bagian kedua mengenai penerapan kegiatan

pendekatan saiantifik dalam pembelajaran tematik kelas I SD (tema 6,

subtema 1, pembelajaran 3). Produk tersebut divalidasi oleh dua validator.

Berdasarkan hasil validasi dari dua guru, guru kelas pertama mendapat skor

3,36 dengan kategori ”Sangat Baik”, sedangkan validasi guru kedua

mendapat skor 3,57 dengan kategori ”Sangat Baik”. Ketiga aspek tersebut

memperoleh skor rata-rata 3,46 dengan kategori “Sangat Baik”. Dari aspek

yang divalidasi oleh validator masih ada yang belum terpenuhi skor 4

dikarenakan masih lemahnya teori pendekatan saintifik.

Dari indikator ketiga aspek tersebut yang belum memenuhi skor 4

adalah pada aspek format penulisan prototipe buku masih lemah dalam

menggunakan kepustakaan yang sesuai dengan teori pendekatan saintifik,

pada aspek isi masih lemah pada bagian artikel tentang kekhasan

pendekatan saintifik, serta masih lemahnya pada aspek mencoba dan

menalar. Hal tersebut dikarenakan peneliti masih lemah dalam mencari

kepustakaan yang sesuai dengan teori pendekatan saintifik sehingga dalam

langkah-langkah pendekatan saintifik yang diketerapkan dalam

pembelajaran kurang maksimal dan kurang bervariasi. Prototipe buku

tersebut dinyatakan layak untuk digunakan atau diuji coba dengan revisi

sesuai saran.

Produk setelah divalidasi kemudian diperbaiki peneliti sesuai

dengan saran yang diberikan oleh validator. Peneliti melakukan uji coba

produk dengan mengajar kelas I sesuai dengan penerapan kegiatan

pendekatan saiantifik dalam pembelajaran tematik kelas I SD (tema 6,

subtema 1, pembelajaran 3) yang ada di prototipe buku bagian 2. Uji coba

produk dihadiri 28 peserta didik kelas I SD Negeri Nusa Tunggal. Penilaian

uji coba terbatas dilakukan oleh pengamat pada saat pembelajaran

berlangsung. Pengamat penilaian uji coba terbatas dilakukan oleh guru

kelas, yaitu Ibu Suwarni,S.Pd dengan mengisi rubrik penilaian uji coba.

Hasil uji coba produk adalah sebagai berikut:

a. Berdasarkan kegiatan mengamati pada lampiran 5c halaman 117

peneliti mendapatkan data ada 16 siswa yang mampu melakukan 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

71

indikator yang dinilai oleh pengamat. Dengan hasil tersebut pada

langkah mengamati memperoleh skor 16 𝑥 4

28= 2,28 dengan kategori

“kurang”.

b. Berdasarkan kegiatan menanya pada lampiran 5d halaman 119 peneliti

mendapatkan data ada 1 siswa yang mampu melakukan 4 indikator yang

dinilai oleh pengamat. Dengan hasil tersebut pada langkah menanya

memperoleh skor 1 𝑥 4

28= 0,14 dengan kategori “sangat kurang”.

c. Berdasarkan kegiatan menalar pada lampiran 5e halaman 120 peneliti

mendapatkan data ada 25 siswa yang mampu melakukan 4 indikator

yang dinilai oleh pengamat. Dengan hasil tersebut pada langkah menalar

memperoleh skor 25 𝑥 4

28= 3,57 dengan kategori “sangat baik”.

d. Berdasarkan kegiatan mencoba pada lampiran 5f halaman 121 peneliti

mendapatkan data ada 26 siswa yang mampu melakukan 4 indikator

yang dinilai oleh pengamat. Dengan hasil tersebut pada langkah

mencoba memperoleh skor 26 𝑥 4

28= 3,71 dengan kategori “sangat baik”.

e. Berdasarkan kegiatan mengkomunikasikan pada lampiran 5g halaman

122 peneliti mendapatkan data ada 27 siswa yang mampu melakukan 4

indikator yang dinilai oleh pengamat. Dengan hasil tersebut pada

langkah mengkomunikasikan memperoleh skor 27 𝑥 4

28= 3,85 dengan

kategori “sangat baik”.

Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa langkah yang paling rendah

yaitu mengamati dan menanya. Dikarenakan peserta didik masih kesulitan

dalam menyimak teman yang sedang menyampaikan hasil pengamatannya,

serta peserta didik masih kesulitan dalam mengajukan dan membuat

pertanyaan. Berdasarkan nilai peserta didik pada saat pembelajaran

didapatkan nilai 85 (1 peserta didik), 80 (13 peserta didik), 75 (8 peserta

didik), 70 (5 peserta didik), dan 65 (1 peserta didik). Dari nilai peserta didik

tersebut didapatkan 14 peserta didik yang memperoleh nilai di atas 80,

sehingga rata-rata yang mendapat nilai diatas 80 adalah 50% dari 28 peserta

didik yang ada di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

72

4.2. Pembahasan

Pendekatan saintifik adalah suatu pendekatan yang terdapat dalam kegiatan

pembelajaran yang mengajak peserta didik lebih aktif melalui 5 pengalaman

belajar, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan

mengkomunikasikan. Kegiatan tersebut mengajak peserta didik untuk lebih

aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

Dalam penerapan prototipe buku yang telah dilakukan peneliti pada

penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik PPKn mengenai

aturan yang ada dirumah dan matematika mengenai operasi bilangan cacah,

serta hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru kelas I SD N Nusa Tunggal

terdapat 2 langkah pendekatan saintifik yang masih lemah diterapkan di kelas,

yaitu mengamati dan menanya.

1. Mengamati

a. Pada kegiatan mengamati dapat dilakukan dengan kegiatan melihat,

menyimak, membaca dan mendengarkan. Peserta didik dapat

melakukan kegiatan tersebut dengan melihat gambar atau video yang

disediakan oleh guru, menyimak penjelasan guru ataupun menyimak

teman yang sedang menyampaikan hasil pengamatan, mendengarkan

penjelasan guru, atau membaca bacaan yang disediakan guru. Namun

pada saat peneliti melakukan uji coba prototipe buku memperoleh hasil

pengamatan dari guru kelas I bahwa peserta didik masih lemah dalam

menyimak teman yang sedang menyampaikan hasil pengamatan.

Peserta didik cenderung melakukan kegiatan lain seperti bermain,

mengobrol, ataupun jalan-jalan di dalam kelas. Guru juga masih

kesulitan dalam mengajak peserta didik untuk dapat memperhatikan

teman yang sedang menyampaikan hasil pengamatan tersebut.

b. Aktivitas yang diperlukan guru untuk membantu peserta didik dalam

mengoptimalkan kegiatan mengamati adalah menggunakan indera

dengan bantuan alat bantu untuk meningkatkan jangkauan pengamatan.

Ketika teman sedang menyampaikan hasil pengamatan guru dapat

membantu peserta didik menggunakan gambar dengan ukuran yang

lebih besar agar peserta didik yang menyimak ikut melihat gambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

73

tersebut dan tertarik untuk menyimak teman yang akan menyampaikan

hasil pengamatannya.

2. Menanya

a. Pada dasarnya kegiatan bertanya bertujuan untuk mengembangkan rasa

ingin tahu siswa, kreativits siswa, kemampuan merumuskan pertanyaan

untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan

belajar sepanjang hayat. Namun fakta dilapangan peserta didik masih

kesulitan dalam membuat ataupun mengajukan pertanyaan, dikarenakan

peserta didik masih kesulitan dalam merumuskan kalimat tanya yang

akan digunakan. Selain itu juga peserta didik masih merasa kurang

percaya diri saat menyampaikan pendapat. Gurupun sudah berusaha

untuk memancing siswa bertanya menggunakan beberapa pertanyaan,

namun peserta didikpun masih kurang terdorong untuk membuat dan

mengajukkan pertanyaan.

b. Guru dapat mendorong peserta didik untuk bertanya dengan memancing

siswa melalui beberapa pertanyaan atau menggunakan media yang

memancing rasa ingin tahu siswa. Solusi lain yang dapat dilakukan guru

adalah dengan menyiapkan gambar dan meminta peserta didik untuk

membuat pertanyaan sesuai dengan gambar dan kegiatan tersebut

dilakukan di dalam kelompok ataupun individu. Selain itu juga guru

dapat membantu peserta didik untuk membuat pertanyaan

menggunakan kalimat tanya, seperti apa, siapa, mengapa, dimana,

kapan, bagaimana, darimana, untuk apa. Hal tersebut dilakukan untuk

mempermudah peserta didik dalam membuat dan mengajukan

pertanyaan secara lisan maupun tulisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

74

BAB V

PENUTUP

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang buku

pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik (kelas I SD) untuk

guru, maka dapat disimpulkan berikut:

5.1.1. Penelitian dan pengembangan prototipe buku penerapan

pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik (kelas I SD)

untuk guru menggunakan model penelitian dan pengembangan

yang diadopsi dari penelitian dan pengembangan Borg dan Gall.

Hasil dari penelitian dan pengembangan Borg dan Gall terdapat

enam langkah. Enam langkah tersebut ialah 1) analisis masalah

(potensi dan masalah), 2) pengumpulan data, 3) pengembangan

produk, 4.) validasi produk, 5) revisi produk hasil validasi, 6)

uji coba lapanagan.

5.1.2. Kualitas prototipe buku penerapan pendekatan saintifik untuk

guru kelas I SD ini, menurut validator guru kelas I SD

memperoleh skor rata-rata 3.46 (sangat baik) dan hasil uji coba

pada langkah mengamati mendapat skor 2.28 (kurang), langkah

menanya memperoleh skor 0.14 (sangat kurang), langkah

menalar memperoleh skor 3.57 (sangat baik), penghapus, dan

lain-lain, langkah mencoba memperoleh skor 3.71 (sangat baik),

sedangkan pada langkah mengkomunikasikan memperoleh skor

3.85 (sangat baik).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

75

5.2.Keterbatasan Penelitian

Produk buku pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik

(kelas I SD) untuk guru ini memiliki keterbatasan. Keterbatasan ini

kemudian dipaparkan sebagai berikut:

5.2.1. Wawancara analisis kebutuhan hanya dilakukan dengan empat

guru kelas bawah, sehingga data yang diperoleh belum

sepenuhnya mewakili permasalahan yang dialami oleh semua

guru kelas I SD, serta penyebaran kuesioner hanya dibagikan

kepada enam guru kelas I SD.

5.2.2. Pengembangan buku ini menggunakan pendekatan saintifik

hanya sampai pada enam langkah menurut Borg dan Gall, yaitu

1.) analisis masalah (potensi dan masalah), 2.) pengumpulan

data, 3.) pengembangan produk, 4.) validasi produk, 5.) revisi

produk hasil validasi, 6.) uji coba lapanagan.

5.2.3. Panduan penerapan pendekatan saintifik pada tema 6, subtema

1, dan pembelajaran 3.

5.2.4. Pelaksanaan uji coba lapangan dipadatkan karena pihak sekolah

membatasi waktu untuk penelitian.

5.2.5. Guru hanya sedikit menggunakan gambar untuk mendukung

proses pembelajaran.

5.3.Saran

Saran yang dapat diberikan peneliti yang akan mengembangkan

produk buku menggunakan pendekatan saintifik selanjutnya adalah

sebagai berikut:

5.3.1. Melakukan wawancara analisis kebutuhan terhadap peserta

didik agar mengetahui kebutuhan peserta didik peserta didik

saat melakukan kegiatan 5M dalam proses pembelajaran.

5.3.2. Melaksanakan uji coba produk agar produk akhir lebih dijamin

kualitasnya.

5.3.3. Produk yang dikembangkan diusahan mewakili materi yang ada

pada tema 6 “Lingkungan Bersih, Sehat, dan Asri, Subtema 1

“Lingkungan Rumahku”, pembelajaran 3 di kelas I SD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

76

5.3.4. Pelaksanaan uji coba lapangan sebaiknya tidak mendekati ujian

semester karena sekolah akan membatasi penelitian kita karena

dirasa oleh sekolah akan mengganggu belajar peserta didik.

5.3.5. Kegiatan siswa pada contoh penerapan pendekatan saintifik bisa

lebih bervariatif dan kreatif, serta media yang digunakan lebih

banyak sehingga lebih mendukung proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

77

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, M. (2014). Pembelajaran tematik terpadu. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Alex, S. (2009). Psikologi umum. Bandung: CV. Pustaka Setia

Anam, K. (2015). Pembelajaran berbasis inkuiri: metode dan aplikasi. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Anggilia, F. (2016). Evaluasi implementasi pembelajaran dengan pendekatan

saintifik kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi SMA Negeri 1

Kutowinangun. Yogyakarta: Unviersitas Sanata Darma

Arifin, Z. (2011). Konsep dan model pengembangan kurikulum: konsep, teori,

prinsip, prosedur, komponen, pendekatan, model, evaluasi & inovasi.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Arnidha, Y. (2015). Analisis kesalahan dalam menyelesaikan soal operasi hitung

bilangan cacah. Prongsewu. STKIP Muhammadiyah Pringsewu. Jurnal e-

DuMath Vol 1 No. 1. Januari 2015. Hlm 52-63

Daryanto. (2014). Pendekatan pembelajaran saintifik kurikulum 2013. Yogyakarta:

Gava Media

Fadlillah, M. (2014). Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran SD/MI,

SMP/MTS, & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-ruzz Media

Hosnan. (2014). Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran abad

21. Bogor: Ghalia Indonesia

Junaini. (2015). Pengembangan pembelajaran mengacu kurikulum 2013 pada

subtema gemar berolahraga untuk siswa kelas I SD. Yogyakarta: Skripsi

USD

Kadir. (2014). Pembelajaran tematik. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Kunandar. (2014). Penilaian autentik: penilaian hasil belajar peserta didik

berdasarkan kurikulum 2013. Jakarta: Rajawali Pers

Limiansih, K. (2015). Analisis kesesuaian kegiatan di buku siswa SD kurikulum

2013 dalam mendukung pembelajaran IPA dengan pendekatan saintifik.

Bandung: Tesis Universitas Pendidikan Indonesia

Maksimus. (2014). Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik

untuk meningkatkan aktivitas peserta didik kelas 1 SD. Pontianak: Skripsi

Universitas Tanjungpura

Misrah. (2014). Peningkatan kemampuan siswa membuat kalimat tanya melalui teknik 5w

1h di kelas IV SD Inpres Lobu Gio. Lobu Gio: Universitas Tadulako

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

78

Mulyani, S dan Nana, S. (2009). Perkembangan peserta didik. Jakarta: Universitas

Terbuka

Mulyasa. H. E. (2014). Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013.

Bandung: Remaja Rosadakarya

Samani. (2012). Konsep dan model pendidikan karakter. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Shoimin, A. (2014). 68 model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013. Yogyakarta:

AR-RUZZ MEDIA

Sufairoh. (2016). Pendekatan saintifik & model pembelajaran K-13. Malang.

SMPN I Malang. pendidikan profesional. vol 5. No. 3. Desember 2016.

Sugiyono. (2009). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif,

dan R&D). Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d. Bandung:

Alfabeta

Sugiyono. (2014). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif,

dan R&D). Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2015). Metode penelitian & pengembangan research and development.

Bandung: Alfabeta

Sukamdinata. (2015). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Suliasih. dkk. (2008). PKn 1 SD dan MI Kelas I. Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional

Susanti, H. (2014). Peningkatan prestasi belajar operasi hitung penjumlahan

bilangan cacah menggunakan pendekatan teori belajar Jerome Bruner

pada siswa kelas I SD N I Bentan, Gantiwarno, Klaten. Yogyakarta: Skripsi

Fakultas Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Susilo, A. (2014). Pengembangan buku berbasis pembelajaran saintifik untuk

peningkatan kemampuan mencipta peserta didik dalam proses

pembelajaran akuntansi peserta didik kelas XII SMA N I Slogohimo.

Surakarta: UNS. Jurnal pendidikan ilmu sosial. vol 26. Juni 2016. ISSN:

1412-3835

Sutrisni. (2016). Pengembangan buku suplemen muatan pelajaran bahasa

Indonesia untuk peserta didik kelas 1 semester genap Sekolah Dasar Negeri

Borosuci. Yogyakarta: Skripsi USD

Suwandi dan Barowo,M. (2008). Memahami penelitian kualitatif. Jakarta: PT

Rineka Cipta

Trianto. (2009). Mengembangkan model pembelajaran tematik. Jakarta: Prestasi

Pustaka

Widoyoko, E. (2012). Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta:

Pustaka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

79

Widoyoko. (2009). Evaluasi program pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Widyastono. (2014). Pengembangan kurikulum di era otonomi daerah. Jakarta:

Bumi Aksara

Yunitasari. (2014). Analisis pendekatan saintifik (scientific appoach) dalam

pembelajaran tematik kurikulum 2013 peserta didik Sekolah Dasar kelas I

di Gresik. Malang: Skripsi Universitas Muhammadiyah Malang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

80

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

81

Lampiran 1 Analisis Kebutuhan

Lampiran 1a Pedoman Wawancara Potensi dan Masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

82

Lampiran 1b Hasil Wawancara Potensi dan Masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

86

Lampiran 1c Pedoman Wawancara Survei Pengetahuan Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

87

Lampiran 1d Hasil Wawancara Survei Pengetahuan Guru

Guru 1 : Bu Maharita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

88

Guru 2 : Bu Suwarni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

89

Lampiran 1e Instrumen Wawancara (Mengetahui

tema/subtema/pembelajaran)

Lampiran 1f Pedoman Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

90

Lampiran 1g Hasil Wawancara

Guru 1: Bu Maharita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

91

Guru 2: Bu Suwarni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

92

Lampiran 3 Survei Kebutuhan

Lampiran 3a Instrumen Kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

93

Lampiran 3b Hasil Kuesioner

Narasumber: 6 guru Sekolah Dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

99

Lampiran 4 Validasi Produk

Lampiran 4a Pedoman Validasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

102

Lampiran 4b Hasil Validasi

Validator 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

106

Validator 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

110

Lampiran 5 Uji Coba Produk

Lampiran 5a Lembar Pengamatan (Uji Coba)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

117

Lampiran 5b Hasil Uji Coba

Lampiran 5c Mengamati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

119

Lampiran 5d Menanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

120

Lampiran 5e Menalar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

121

Lampiran 5f Mencoba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

122

Lampiran 5g Mengkomunikasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

124

Lampiran 5h Rekap Nilai Peserta Didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

125

Lampiran 6 Surat Izin Uji Coba Lapangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

126

Lampiran 7 Surat Balikan Telah Melakukan Uji Coba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

127

Lampiran 8 TOR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN ...PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) …

129

BIODATA PENULIS

Monika Triawardani, lahir di Nusa Tunggal, 26 Januari

1996. Pendidikan dimulai dari SD Negeri Nusa Tunggal

pada tahun 2002 dan lulus pada tahun 2008. Penulis

kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri I

Nusa Bakti, lulus pada tahun 2011. Pendidikan selanjutnya

yang ditempuh penulis adalah di SMA Negeri I Nusa Bakti

dan lulus pada tahun 2014. Pada saat ini penulis sedang

menempuh Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi, peneliti

mengikuti beberapa kegiatan kemahasiswaan. Kegiatan-kegiatan tersebut

diantaranya sebagai berikut:

No. Nama Kegiatan Tahun Peran

1. Iniasi Unversitas Sanata Dharma 2014 Peserta

2. Inisiasi Fakultas 2014 Peserta

3. Inisiasi Prodi (Insipro PGSD) 2014 Peserta

4. English Club Program For 4 Semester 2014 - 2016 Peserta

5. Pelatihan Pengembangan Kepribadian

Mahasiswa I

2014 Peserta

6. Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar

(KMD)

2015 Peserta

7. Pelatihan Pengembangan Kepribadian

Mahasiswa II

2015 Peserta

8. Inisiasi Fakultas 2015 Divisi Dampok

9. Deseminasi Kurikulum Internasional

dan Pendidikan Inklusi

2015 Panitia

10. Inisiasi Fakultas 2016 Koordinator

Divisi Dampok

11. Himpunan Mahasiswa Program Studi

(HMPS) PGSD

2016 Divisi

Insidental

12. Pelepasan Calon Wisuda PGSD 2016 Koordinator

Sie Keamanan

13. Workshop 2015 Panitia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI