pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan multimedia interaktif pada bahasan fisika atom sma...

38
1. PENDAHULUAN A. Judul Penelitian Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menggunakan Multimedia Interaktif Pada Bahasan Fisika Atom SMA Mengacu Kurikulum 2013. B. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu bagian dari pembangunan suatu negara. Suatu negara yang dikatakan maju dapat dilihat dari banyaknya potensi sumberdaya manusianya yang handal. Pembangunan selalu diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Pendidikan Indonesia masih menghadapi berbagai permasalahan dan tantangan. Permasalahan dan tantangan tersebut bersumber dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi bidang pendidikan adalah berupa alat, media, pendanaan, dan sumber belajar. Faktor eksternal dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk, perkembangan ilmu, dan teknologi yang menuntut peningkatan kualitas sumber daya manusia yang handal. Berdasarkan standar proses pendidikan dasar dan menengah kurikulum 2013 pada Permendikbud no 81A tahun 2013, untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang: (1) berpusat pada peserta didik, (2) mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) 1

Upload: nurul-fajriani-lutfiyah

Post on 11-Nov-2015

42 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tugas Metodologi Penelitian

TRANSCRIPT

1. PENDAHULUANA. Judul PenelitianPengembangan Perangkat Pembelajaran Menggunakan Multimedia Interaktif Pada Bahasan Fisika Atom SMA Mengacu Kurikulum 2013.B. Latar BelakangPendidikan merupakan salah satu bagian dari pembangunan suatu negara. Suatu negara yang dikatakan maju dapat dilihat dari banyaknya potensi sumberdaya manusianya yang handal. Pembangunan selalu diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Pendidikan Indonesia masih menghadapi berbagai permasalahan dan tantangan. Permasalahan dan tantangan tersebut bersumber dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi bidang pendidikan adalah berupa alat, media, pendanaan, dan sumber belajar. Faktor eksternal dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk, perkembangan ilmu, dan teknologi yang menuntut peningkatan kualitas sumber daya manusia yang handal.Berdasarkan standar proses pendidikan dasar dan menengah kurikulum 2013 pada Permendikbud no 81A tahun 2013, untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang: (1) berpusat pada peserta didik, (2) mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan (5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir yakni pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia (salinan lampiran peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 69:2013)Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat yakni harus mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik, merangsang peserta didik mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru, mampu mengaktifkan peserta didik dalam memberikan tanggapan dan umpan balik, juga mendorong peserta didik melakukan praktik dengan benar.Multimedia interaktif adalah salah satu media pendidikan yang berkesan. Kelebihan multimedia interaktif berbanding dengan media-media lain adalah jelas di mana terdapat lima elemen yaitu merangkum teks, grafik, audio, video dan animasi. Setiap elemen ini mempunyai peranan tersendiri dalam mewujudkan persembahan informasi yang menarik dan berkesan. Multimedia interaktif membolehkan adanya interaksi dengan pengguna.Selain itu, pada tingkat SMA terdapat beberapa mata pelajaran yang tidak mampu ditelusuri bentuk fisiknya dalam aplikasi kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah fisika atom. Kesulitan pemahaman peserta didik didasarkan pada bentuk atom yang mikro serta pergerakannya yang tidak kasat mata. Hal ini mengakibatkan peserta didik kurang mampu memahami secara pasti apa dan bagaimana parikel dan pergerakannya dalam kehidupan.Karena multimedia interaktif memiliki persyaratan untuk menjadi media pembelajaran yang baik, maka kami melakuakan penelitian tentang Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menggunakan Multimedia Interaktif Pada Bahasan Fisika Atom SMA Mengacu Kurikulum 2013 agar memfasilitasi bahan ajar peserta didik yang lebih kreatif dan inovatif serta memberikan pemahaman yang mendalam tentang materi ini.C. Rumusan Masalah1. Bagaimana kelayakan perangkat pembelajaran berbantuan multimedia interaktif yang telah dikembangkan pada bahasan fisika atom SMA yang mengacu kurikulum 2013?2. Bagaimana pengaruh perangkat pembelajaran berbantuan multimedia interaktif yang telah dikembangkan terhadap keterlaksanaan pembelajaran?, mencakup antara laian :a. Ketuntasan hasil belajar peserta didik setelah diterapkannya perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan. b. Respons Peserta didik terhadap penggunaan multimedia interaktif untuk membantu proses belajar mengajar.

D. Tujuan1. Mendeskripsikan kelayakan perangkat pembelajaran berbantuan multimedia interaktif yang telah dikembangkan pada bahasan fisika atom SMA yang mengacu kurikulum 2013.2. Mendeskripsikan keterlaksanaan penerapan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan pada kelas kecil, antara lain: ketuntasan hasil belajar peserta didik, serta respons peserta didik terhadap penggunaan multimedia dalam pembelajaran.E. Manfaat Penelitian1. Bagi Kurikuluma. Membantu mengembangkan perangkat pembelajaran inovatif dengan pemanfaatan kemajuan teknologi komunikasi.b. Perangkat pembelajaran berbantuan multimedia interaktif dapat digunakan sebagai penunjang pada bahasan fisika atom SMA yang mengacu pada kurikulum 2013.2. Bagi Gurua. Diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi guru pada pembuatan perangkat pembelajaran berbantuan multimedia interaktif.b. Mensosialisasikan penggunaan multimedia interaktif dalam membantu kegiatan pembelajaran. 3. Bagi Peserta didika. Mengembangkan pembelajaran yang mandiri, yang terpusat pada peserta didik yang dapat dilakukan di mana pun dan kapan pun. b. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan lebih memotivasiF. Penjelasan Istilah1. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. (Munadi 2012:152) 2. Respons merupakan reaksi, tanggapan, penilaian yang muncul karena adanya suatu rangsangan (KBBI) 3. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik baik dalam bentuk sikap yang berupa nilai-nilai dan pola perbuatan, pengetahuan, keterampilan yang diperoleh setelah mengikuti proses pembelajaran. (Sanjaya 2008:164) G. AsumsiDalam penelitian ini, diasumsikan bahwa Validator dan Responden menilai isi instrumen secara objektif dan benar.H. Batasan Masalaha. Media komputer yang digunakan dalam penelitian ini yaitu presentasi pengembangan pembelajaran melalui Macromedia Flash 8.b. Materi yang diajarkan terbatas pada materi model atom (model atom Dalton, model atom Thomson, model atom Rutherfort, dan model atom Bohr) serta simulasi percobaan masing-masing atom.c. Penilaian terbatas pada kelayakan perangkat pembelajaran, ketuntasan hasil belajar siswa (kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan), serta respon siswa terhadap perangkat pembelajaran berbantuan multimedia interaktif.

2. KAJIAN PUSTAKAA. Pengembangan Perangkat Pembelajaran ADDIE Model pengembangan perangkat pembelajaran ADDIE (Analysis, Design, Development or Production, Implementation or Delivery and Evaluations) yang dikembangkan oleh Dick and Carry (1996) dalam Mulyatiningsih yaitu sebagai berikut: a. Tahap Analisis (Analysis) Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan (needs assessment), mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task analysis), mengidentifikasi produk yang sesuai dengan sasaran peserta didik, tujuan belajar, mengidentifikasi isi/materi pembelajaran, mengidentifikasi lingkungan belajar dan strategi penyampaian dalam pembelajaran. b. Tahap Perancangan (Design) Pada tahap ini dilakukan penetapan tujuan belajar, merancang skenario atau kegiatan belajar mengajar, merancang perangkat pembelajaran, merancang materi pembelajaran dan alat evaluasi hasil belajar. Rancangan model/metode pembelajaran ini masih bersifat konseptual dan akan mendasari proses pengembangan berikutnya c. Tahap Pengembangan (Development)Pada tahap ini rancangan/ desain produk yang masih konseptual, direalisasikan menjadi produk yang siap diimplementasikan. Sebagai contoh, apabila pada tahap design telah dirancang penggunaan model/metode baru yang masih konseptual, maka pada tahap pengembangan disiapkan atau dibuat perangkat pembelajaran dengan model/metode baru tersebut seperti RPP, media dan materi pelajaran. d. Tahap implementasi/eksekusi (Implementation) Pada tahap ini rancangan dan metode yang telah dikembangkan diterapkan pada kondisi yang sebenarnya yaitu di kelas. Materi disampaikan sesuai dengan model/metode baru yang dikembangkan. e. Tahap evaluasi/ umpan balik (Evaluation)Pada tahap ini dilakukan evaluasi/penilaian apakah rancangan dan metode yang telah dikembangkan dapat berhasil sesuai dengan harapan awal atau tidak. Revisi dibuat sesuai dengan hasil evaluasi atau kebutuhan yang belum dapat dipenuhi oleh model/metode baru tersebut.

B. Multimedia InteraktifKata media berasal dari kata medium yang berarti perantara atau pengantar. Media menurut Sadiman (1990: 6-7) adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Pembelajaran yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi atau menggunakan multimedia disebut dengan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif.Penggunaan media pembelajaran ini dimaksudkan untuk membantu guru dalam penyampaian materi dan juga membantu peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan. Selain itu muatan materi pelajaran dapat dimodifikasi menjadi lebih menarik dan mudah dipahami, tujuan materi yang sulit akan menjadi mudah, suasana belajar yang menegangkan menjadi menyenangkan. Dengan menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia dapat memadukan media-media dalam proses pembelajaran, maka proses pembelajaran akan berkembang dengan baik, sehingga membantu guru menciptakan pola penyajian yang interaktif. Multimedia interaktif merupakan kombinasi berbagai media dari komputer, video, audio, gambar dan teks.Berdasarkan definisi Hofstetter (2001) multimedia interaktif adalah pemanfaatan komputer untuk menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak ( video dan animasi ) menjadi satu kesatuan dengan link dan tool yang tepat sehingga memungkinkan pemakai multimedia dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.Keuntungan dan kelebihan menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut :1. Mampu menampilkan objek-objek yang sebenarnya tidak ada secara fisik (Munadi 2012:150) 2. Memiliki kemampuan menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, gambar, grafik, suara menjadi satu kesatuan penyajian yang terintegrasi. (Munadi 2012:150) 3. Interaktif, dirancang untuk dipakai peserta didik secara individual (mandiri) (Munadi 2012:152). Kendali berada pada peserta didik sehingga tingkat kecepatan belajar peserta didik dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya. 4. Memberikan iklim afeksi dengan cara yang lebih individual, tidak pernah lupa, dan menjalan instruksi sesuai yang diinginkan program yang digunakan, sehingga kebutuhan peserta didik secara individual dapat terakomodasi termasuk bagi mereka yang lamban menerima pelajaran. (Munadi 2012:152).C. Macromedia FlashMacromedia Flash merupakan program animasi web yang diproduksi oleh Macromedia corp, yaitu sebuah vendor software yang bergerak di bidang animasi web.Macromedia Flash pertama kali di produksi pada tahun 1966. pada awal produksi, Macromedia Flash merupakan software untuk membuat animasi sederhana berbasis GIF. Seiring dengan perkembangannya, Macromedia Flash mulai digunakan untuk pembuatan desain situs web. Macromedia Flash telah di produksi dengan beberapa versi hingga Macromedia Flash versi 8.Flash merupakan software yang memiliki kemampuan menggambar sekaligus menganimasikan serta mudah dipelajari. Di samping digunakan untuk keperluan pembuatan animasi biasa dan animasi sirus web, Flash juga dapat digunakan untuk membuat game, presentasi, dan animasi kartun. Sekarang juga sudah mulai berkembang penggunaan Flash untuk pembuatan game di mobile device seperti handpone,PDA, dll (Amrullah, 2008).Animasi yang dihasilkan Flash adalah animasi berupa file movie. Movie yang dihasilkan dapat berupa grafik atau teks. Grafik yang dimaksud disini adalah grafik yang berbasis vektor. Jadi ketika diakses melalui internet, animasi yang akan ditampilkan lebih cepat dan terlihat halus. Selain itu, Flash juga memiliki kemampuan untuk mengimpor file suara, video maupun file gambar dari aplikasi lain.D. Pembelajaran Kurikulum 2013Tujuan pendidikan nasional pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 1 ayat 1 yaitu mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Tujuan pendidikan tersebut dicapai melalui penyusunan SKL, standar isi, standar proses, dan standar penilaian pendidikan.Pada dasarnya yang mendasari kegiatan pembelajaran pada kurikulum 2013 adalah pendekatan ilmiah (saintific approach), walupun sebenarnya bukan hal yang baru, karena pendekatan ilmiah pada KBK sudah ada, namun istilahnya saja yang berbeda. Adapun ciri-ciri umumnya adalah kegiatan pembelajaran yang mengedepankan kegiatan-kegiatan proses yaitu: mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, mengkomunikasi.Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut :1. Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu mengapa.2. Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu bagaimana.3. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu apa.4. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik(soft skills)dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills)dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.5. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.6. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.Sedangkan proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan seperti digambarkan dalam skema berikut ini :

Gambar 1. Skema pembelajaran kurikulum 2013

Kriteria Pembelajaran Pada Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut :1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.

(http://ibnufajar75.wordpress.com/2013/10/15/pembelajaran-kurikulum-2013-menggunakan-pendekatan-saintific/diakses 2 November 2014).E. Fisika AtomMODEL ATOM1. Model Atom DaltonPerkembangan selanjutnya yang dicatat sejarah ilmu pengetahuan adalah konsep atom yang dikemukakan oleh Joh Dalton (1766-1844). Dalton mengemukakan teorinya sebagai berikut:a. Atom merupakan zat yang tidak dapat dibagi-bagi.b. Atom suatu unsur tidak dapat berubah menjadi unsur lain. Misalnya, atom aluminium tidak mungkin berubah menjadi atom besi atau sebaliknya.c. Dua atom atau lebih yang berasal dari unsur-unsur yang berlainan, dapat bersenyawa membentuk molekul. Misalnya atom hidrogen dan oksigen membentuk molekul air (H2O).d. Atom-atom yang bersenyawa dalam molekul memiliki perbandingan tertentu dan jumlah keseluruhan yang tetap. Jumlah massa sebelum reaksi dan sesudah reaksi adalah sama.e. Jika dua atom membentuk dua senyawa atau lebih maka atom-atom yang sama dalam kedua senyawa itu memiliki perbandingan yang sederhana. (Drajat;2009)Kelebihan dan Kelemahan Model Atom Daltona. KelebihanMulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atomb. KelemahanTeori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik. Bagaimana mungkin bola pejal dapat menghantarkan arus listrik? padahal listrik adalah elektron yang bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat menghantarkan arus listrik.2. Model Atom ThomsonBerdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik olehWilliam Crookers, makaJ.J. Thomsonmeneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara katode dan anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebutelektron.Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetrallkan muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson.Yang menyatakan bahwa: "Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron"Model atomini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola daging jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal. Model atom Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2. Model atom ThomsonKelebihan dan Kelemahan Model Atom Thomsona. KelebihanMembuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.b. KelemahanModel Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.(http://fisika12.blogspot.com/2010/09/model-atom.html, diakses tanggal 2 November 2014).

3. Model Atom RutherfordRutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden)melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa () terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90 bahkan lebih. Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa berikut:Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.

Gambar 3. Model atom RutherfordBerdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal denganModel Atom Rutherfordyang menyatakan bahwaAtom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.(http://fisika12.blogspot.com/2010/09/model-atom.html, diakses 2 November 2014).Kelebihan dan Kelemahan Model Atom Rutherforda. KelebihanMembuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi intib. KelemahanTeori atom Rutherford tidak dapat menjelaskan spektrum cahaya yang dipancarkan oleh atom hidrogen ketika gas hidrogen tersebut dipanaskan atau dimasukkan ke dalam tabung dan diberi beda potensial listrik serah yang tinggi antara ujung-uung tabung tersebut.Teori atom Rutherford tidak dapat menjelaskan kestabilan atom. Berdasarkan hukum Coulomb, elektron yang berinteraksi dengan inti atom akan mengalami gaya sentripetal. Akibatnya, elektron mengalami percepatan (percepatan sentripetal). Menurut teori gelombang elektromagnetik yang dikemukakan oleh Maxwell jika muatan (elektron) mengalami percepatan maka muatan tersebut akan memancarkan gelombang elektromagnetik. Jika demikian maka energi elektron berkurang dan akhirnya akan jatuh ke inti atom, tetapi pada kenyataannya tidak demikian. (Drajat;2009)4. Model Atom BohrPada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernamaNeils Bohrmemperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen.Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck,E = hv. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang disebutmomentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan darih/2atau nh/2, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebutkulit elektronatau tingkat energi.Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.

Gambar 4. Model atom Bohr

Kelebihan dan Kelemahana. Kelebihanatom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron.b. Kelemahanmodel atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack(http://fisika12.blogspot.com/2010/09/model-atom.html, diakses tanggal 2 November 2014).F. Kajian PustakaKegiatan pembelajaran dengan Media pembelajaran yang interaktif dapat menciptakan interaksi positif antara peserta didik dengan sumber belajar. Beberapa fungsi media interaktif Munadi (2012:41) yaitu : Memungkinkan peserta didik belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya Mampu meningkatkan perhatian (attention) Menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan peserta didik terhadap sesuatu. Kemampuan media untuk menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit dihadirkan dalam bentuk aslinya Penelitian TerdahuluPenelitian Gustoh (2014) tentang penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran fisika pada bahasan kontinuitas dan asas bernoulli menunjukkan bahwa rata-rata kompetensi pengetahuan 70,7%, sikap 86,31 %, dan keterampilan 74%. Sedangkan untuk respon positif terhadap penerapan perangkat pembelajaran berbantuan multimedia interaktif sebesar 90%.Karena penelitian tersebut menunjukkan hasil yang memuaskan, maka selayaknya untuk dicoba pada mata pelajaran yang lain. Khususnya untuk mata pelajaran yang sulit diamati dalam kehidupan sehari-hari.SolusiPengembangan perangkat pembelajaran yang dipadukan dengan penggunaan multimedia interaktif. Multimedia interaktif tersebut didalamnya memuat program Macromedia Flash yang memuat animasi model atom serta percobaan virtual.HarapanKurikulum 2013 wajib diterapkan pada semua sekolah pada setiap tingkat kependidikan Kegiatan pembelajaran dalam kurikulum 2013 mengisyaratkan penggunaan multimedia dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Pembelajaran kurikulum 2013 menuntut partisipasi aktif peserta didik untuk mencari tahu melalui pendekatan ilmiah meliputi kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membuat jejaring yang dimaksudkan untuk melatihkan keterampilan berpikir Pembelajaran mampu mewadahi kebutuhan peserta didik secara individu dengan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. KenyataanKurikulum 2013 masih tergolong baru dan belum dipahami secara luas oleh tenaga kependidikan. Diantaranya sebagian guru masih kesulitan dalam menyusun perangkat pembelajaran kurikulum 2013 Penggunaan multimedia pada pembelajaran fisika khususnya materi fisika atom masih belum dilakukan. Pembelajaran umumnya masih dilakukan dengan gambar diam, serta jarang menghadirkan fenomena kontekstual karena atom pada dasarnya tidak dapat dilihat seara kasat mata. Peserta didik tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan kegiatan ilmiah mengamati dan mencoba keterbatasan alat untuk percobaan tentang atom di tingkat SMAPembelajaran umumnya masih bertumpu/ bergantung penuh pada guru, peserta didik cenderung pasif dan guru masih mengesampingkan perbedaan karakteristik peserta didik Belum adanya kesesuaian antara harapan dan kenyataanKerangka berfikir

SolusiPengembangan Perangkat Pembelajaran Menggunakan Multimedia Interaktif Pada Bahasan Fisika Atom SMA Mengacu Kurikulum 2013

3. METODE PENELITIANA. Jenis PenelitianPenelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (developmental reserch) pada perangkat pembelajaran fisika dengan bantuan multimedia interaktif yang dikembangkan dengan model ADDIE yang digagas oleh Dick and Carry (1996) dalam Mulyatiningsih yang terdiri atas 5 tahap (Analysis, Designn, Develop, Implementation, Evaluation).B. Sasaran dan Subjek Penelitiana. Sasaran Penelitian : mengembangkan proses pembelajaran fisika pada pembahasan materi fisika atom dengan menggunakan perangkat perangkat pembelajaran berbantuan multimedia interaktif berupa program Macromedia Flash 8. b. Subjek Penelitian: Telaah dan validasi perangkat pembelajaran dilakukan oleh dosen ahli media dan ahli materi dari Universitas Negeri Surabaya. Uji coba perangkat pembelajaran dilaksanakan pada 30 Peserta didik kelas XII IPA di SMA Muhammadiyah 1 Gresik.C. Tempat dan Waktu PenelitianPengembangan perangkat dilakukan di Universitas Negeri Surabaya pada periode September-Oktober 2015 dan uji coba dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 1 Gresik pada 2 November 2015.D. Desain penelitianTahapan pengembangan perangkat dilakukan melalui 5 tahap yaitu Analysis, Design, Develop, Implementation, Evaluation yang dirinci pada bagan 1 sebagai berikut:

Design (Perancangan)Penyusunan perangkat pembelajaranRPP Buku ajar Multimedia interaktif (Macromedia Flash 8) Penyusunan lembar penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan Analisys (Analisis)Analisis pustaka Kajian kurikulum 2013 mengenai proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, materi ajar, serta sistem penilaian otentik pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan Analisis kebutuhan peserta didik dalam pembelajaran fisika atom di kelas Pemilihan media pembelajaran yang sesuai

Implementation (Penerapan)Pengujian perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada kelasDevelop (Pengembangan)(pengembangan perangkat pembelajaran melalui telaah dan validasi oleh dosen ahli)Evaluation (Penilaian)(keterlaksanaan pembelajaran, Hasil belajar, Respon Peserta didik

Bagan 1. Alur PenelitianE. Langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran 1. Tahap Analisys (Analisis) Analisis kurikulum 2013 Kurikulum 2013 menerapkan metode pendekatan saintifik meliputi kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membuat jejaring pada kegiatan pembelajaran. Sistem penilaian pada kurikulum 2013 dilakukan dengan penilaian otentik yang menilai sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik secara berkelanjutan. Salah satu materi ajar yang dibahas pada jenjang kelas IX tingkat SMA jurusan IPA yaitu Fisika Atom, hal ini tercantum dalam Pemendikbud no 69 tahun 2013 mengenai kompetensi inti dan kompetensi dasar sebagai berikut.1.1 Analisis Kurikulum 2013Kompetensi inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong-royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar : 1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagat raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.3.12 Memahami karakteristik inti atom, radioaktivitas, dan pemanfaatannya dalam teknologi.4.12 Menyajikan informasi tentang pemanfaatan radioaktivitas dan dampaknya bagi kehidupanBerdasarkan kompetensi tersebut, maka dirumuskan mengenai aspek-aspek yang akan latihkan dan dinilai sebagai hasil belajar. Aspek tersebut meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Aspek sikap meliputi : Sikap spiritual (pengakuan atas kebesaran tuhan, dan rasa syukur) Sikap sosial (rasa ingin tahu, kepercayaan diri, keterbukaan dalam menyampaikan dan menerima pendapat) Aspek keterampilan meliputi: Keterampilan melakukan percobaan (merangkai alat, mengamati keterkaitan variabel) Keterampilan mengkomunikasikan hasil percobaan melalui laporan percobaan dan kegiatan presentasi. Aspek pengetahuan Materi yang akan dipelajari dirinci sebagaimana bagan 2 di bawah ini.

Bagan 2 Peta Konsep Fisika Atom (Model Atom)1.2 Analisis Kebutuhan Pembelajaran Setiap peserta didik memiliki perbedaan latar belakang baik dalam adat, budaya, lingkungan, dan pengalaman yang berbeda. Atas perbedaan tersebut, setiap peserta didik akan memiliki kondisi psikologis tertentu seperti: intelegensi, perhatian, minat dan bakat, motif dan motivasi, kognitif dan daya nalar, serta kecenderungan gaya belajar dengan audio, visual, atau kinestetik, yang kadarnya berbeda antara satu dengan lainnya (Munadi 2012:26). Perbedaan karakteristik tersebut dapat diatasi melalui penggunaan media dengan tingkat stimulus atau daya rangsang yang tinggi seperti: penggunaan animasi, video, permainan simulasi untuk dapat menarik minat, serta perhatian peserta didik untuk belajar.1.3 Pemilihan MediaMedia yang dikembangkan berupa program Macromedia Flash 8 dimana kita dapat membuat presentasi menarik dengan menggabungkan unsur teks, gambar animasi bahkan membuat game pembelajaran yang menarik.2. Tahap Design (Perancangan) Perancangan perangkat pembelajaran dilakukan melalui tahapan: a. Penetapan metode pembelajaran Sesuai dengan kurikulum 2013, metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode saintifik yang di dalamnya memuat kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membuat jejaring.b. Penyusunan RPP, buku ajar, LKS, serta lembar penilaianc. Pembuatan media pembelajaran dengan Macromedia Flash 8. 3. Tahap Develop (Pengembangan) Pengembangan perangkat dilakukan melalui telaah oleh 2 orang pakar (Expert Appraisal) yang terdiri dari pakar media dan pakar materi ajar dengan tujuan untuk memperoleh masukan dan saran pengembangan perangkat pembelajaran. Alur tahapan pengembangan dilakukan seperti pada bagan 3 berikut.

Draft IHasil yang telah direvisiDraft IITelaah 12 Pakar / DosenTelaah 2 dan Validasi2 Pakar / Dosen

Bagan 3. Alur Tahapan Pengembangan4. Tahap Implementation (Penerapan) Penerapan perangkat pembelajaran dilakukan pada 30 orang peserta didik di SMA Muhammadiyah 1 Gresik, dengan diawasi Ilmiah,S.Pd. selaku guru fisika di sekolah tersebut. Peserta didik dipersiapkan untuk membawa sendiri komputer jinjing/laptop, dan melakukan kegiatan pembelajaran dalam bentuk kelompok kecil yang terdiri dari 2 orang.5. Tahap Evaluation (Penilaian) Evaluasi dilakukan untuk menilai ketercapaian tujuan pengembangan, menilai keterlaksanaan kegiatan pembelajaran, respons peserta didik, serta ketercapaian kompetensi belajar. Evaluasi dilakukan melalui penggunaan lembar pendampingan kegiatan pembelajaran, lembar angket respons peserta didik terhadap penerapan perangkat pembelajaran, serta penilaian hasil belajar peserta didik setelah diterapkan perangkat pembelajaran yang dikembangkan.F. Variabel Penelitiana. Variabel bebas Variabel bebas adalah variabel yang sengaja diubah atau diberi perlakuan selama penelitian dan memberikan suatu pengaruh terhadap variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengembangan media pembelajaran menggunakan program Macromedia Flash 8 sesuai kurikulum 2013.Definisi operasional variabel bebas pengembangan media pembelajaran menggunakan program Macromedia Flash 8 sesuai kurikulum 2013. Pada pembelajaran kali ini siswa dilatihkan untuk mengkonstruk pemahamannya sendiri.b. Variabel terikat Variabel terikat adalah variabel yang berubah akibat dari variabel bebas. Variabel terikat didapat setelah pemberian perlakuan. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil kelayakan perangkat pembelajaran dan hasil respon siswa terhadap pengembangan media pembelajaran menggunakan program Macromedia Flash 8.Definisi operasional variabel terikat adalah tingkat kelayakan media pembelajaram yang telah dikembangkan dan diuji oleh validator berupa kriteria kebahasaan, kejelasan format materi, kriteria ilustrasi dan kriteria penyajian yang didalamnya menekankan respon agar siswa termotivasi dalam belajar, pendalaman dalam pemahaman materi, dan peningkatan terhadap keaktifan dalam proses pembelajran.

c. Variabel kontrol Variabel kontrol adalah variabel yang dijaga selama penelitian. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah materi pembelajatan, alokasi waktu pembelajaran dan jenis media pengembangan yang digunakan.Definisi operasional variabel kontrol adalah pokok bahsan yang diajarkan adalah materi fisika atom. Dimana sub materi yang ditekankan adalah teori atom.G. Definisi Operasional Variabel 1. Media Pengembangan Menggunakan Macromedia Flash 8Pengembangan media ini menggunakan bantuan program Macromedia Flash 8 dimana pada program tersebut akan dibuat animasi bergerak yang mewakili bentuk atom secara nyata oleh beberapa tokoh serta terdapat pula ilustrasi percobaan yang mendukung tokoh menemukan teori atom tersebut. Tampilan akan dibuat atraktif dan menyenangkan.2. Kelayakan MediaKelayakan media pengembangan ini didasari dari hasil validasi oleh validator dari segi materi yang sesuai kompetensi dasar kurikulum 2013 sehingga layak untuk diujicobakan dalam pembelajaran materi fisika atom di SMA.3. Respon siswa Respon siswa merupakan deskripsi dari angket berdasarkan ketuntasan hasil belajar peserta didik serta ketertarikan peserta didik terhadap media pengembangan menggunakan Macromedia Flash 8 pada sub materi teori atom.H. Intrumen dan Teknik Pengumpulan Data1. Lembar Telaah dan Validasi Lembar telaah digunakan untuk memperoleh saran-saran perbaikan dari pakar mengenai ketercapaian indikator pengembangan. Lembar validasi digunakan untuk mengukur kelayakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Telaah dan validasi perangkat pembelajaran dilakukan oleh dua orang pakar/dosen ahli yang terdiri dari ahli media dan ahli materi ajar dan pembelajaran. 2. Lembar Pendampingan Pelaksanaan Pembelajaran Lembar pendampingan pelaksanaan pembelajaran berupa lembar observasi/ pengamatan selama proses belajar mengajar berlangsung, yang dilaksanakan oleh guru sekolah yang bertindak sebagai pengevaluasi. Observasi digunakan untuk mendeskripsikan kemampuan peneliti dalam mengelola pembelajaran serta kemampuan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.I. Metode Analisis DataPenelitian ini merupakan penelitian pengembangan,dengan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development or Production, Implementation or Deliveryand Evaluation ) yang dikembangkan oleh Dick and Carry (1996). Model ini terdiri dari lima tahapan, yaitu : (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation, dan (5) Evaluations. Model ADDIE digunakan dalam penelitian ini dikarenakan mempunyai tahapan-tahapan yang jelas, ringkas dan rasional. Sedangkan desain penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest- Posttes Design. Untuk memperoleh data yang diperlukan, peneliti menggunakan beberapa metode pengambilan data, yaitu:a. metode observasi, digunakan untuk mengamati kondisi dan potensi sekolah yang digunakan untukpenelitian. Selain itu juga digunakan untukmengamati proses berlangsungnya pembelajaran dengan menggunkan multimedia interaktifb. metode dokumentasi, digunakan untukmengumpulkan data yang berkaitan dengan dokumentasi di lapangan yang mendukung proses penelitianc. metode tes, digunakan untuk mengukur kemampuansiswa sebelum dan sesudah diberikan pembelajaran menggunkanmultimediainteraktif,d. metode angket, digunakan untuk mengumpulkan data deskriptif tentang validasi media respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan multimedia interaktif.Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :a. analisis deskriptif prosentase, yaitu mengubah hasil skor mentah kedalam bentuk prosentase kemudian hasil yang diperoleh disesuaikan dengan kriteria penilaian. Pedoman yang digunakan dalammenentukan kriteria penilaian adalah: 81% -100% :Baik sekali, 61% - 80% :Baik,41% - 60% : Cukup, 21% - 40%: Kurang,0% - 20% :Sangat kurang (Riduwan, 2003). Data yang dianalisis dengan analisis ini adalah data hasil validasi media, hasil pengamatan pembelajaran, dan respon siswa yakni :

b. analisis hasil belajar, digunakan untuk mengukur tingkat perbandingan hasil belajar siswa sebelum menggunakan media dengan setelah menggunakan media. Penilaian kemampuan peserta didik dalam ramah pengetahuan dan keterampilan dinilai dengan skala kuantitatif dari 0 sampai 4 yang diperoleh dengan rumus sebagai berikut :

Hasil belajar meliputi 3 ranah yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Kompetensi sikap dinilai dengan skala kuantitatif dari 0 sampai 100 dengan kategori sebagai berikut :SB = Sangat Baik (80-100) B = Baik (70-79) C = Cukup (60-69) K = Kurang (