pengembangan perangkat pembelajaran berbasis...

122
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh : YULIA DEWITA NIM 11026 Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam Mendapatkan gelas Magister Pendidikan PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN KONSENTRASI PENDIDIKAN KIMIA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2011

Upload: dangdang

Post on 07-Mar-2019

252 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS

INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA

TESIS

Oleh :

YULIA DEWITA NIM 11026

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam Mendapatkan gelas Magister Pendidikan

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN KONSENTRASI PENDIDIKAN KIMIA

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2011

Page 2: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

i  

ABSTRACT

Yulia Dewita, 2010. Developing Inquiry-Based Learning Equipment on the Equilibrium Chemistry Topics at Class XI SMA.

According to KTSP implementation, learning process was a process to develop all of students potencies that enable them to try and do something to get knowledge based on learning goals. Therefore, teaching and learning process had to be student centered in which all of students were involved actively and the teacher had a role as a facilitator. One of the stategies that involved students actively in teaching and learning process was inquiry learning strategy. To make this strategy worked, a set of learning equipment was needed. This research was aimed to develop inquiry-based learning equipment that was valid, practical and effective.

This was a development research which used 4D development model that consisted of 4 steps : defining, desingning, developing and disseminating. Defining step consisted of pre-analysis, assignment analysis and conceptual analysis. In designing step the researcher would design a set of learning equipments that would be developed, that is : lesson plan (RPP), worksheet (LKS), learning media (Kit and CD animation flash) and a learning achievement test. In developing step, learning equipment that had been develop was validated by expert. And then, the valid design was tried out to the second year students of SMA 7 Padang to see it’s practically, and effectiveness. In collecting the data, the researcher used validation sheet, observation sheet, questionnaires and a learning achievement test.

Based on the analysis of validation data, it known that learning equipment that had been developed was valid and the result of try out data analysis showed thad the equipment was practical and effective. In general, it can be concluded that inquiry based learning equipment on the equilibrium chemistry topics at class XI SMA was valid, practical and effective.

Page 3: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

ii  

ABSTRAK

Yulia Dewita, 2010. Pengembangan Perangkat Pembelajara Berbasis Inquiry Pada Materi Kesetimbangan Kimia Kelas XI SMA.

Dalam konteks implementasi KTSP, proses pembelajaran dimaknai sebagai proses yang dapat mengembangkan seluruh potensi siswa, yang memungkinkan siswa untuk mencoba dan melakukan sesuatu untuk memperoleh ilmu yang mereka cari sesuai dengan tujuan pembelajaran. Oleh karena itu pembelajaran harus berpusat kepada siswa dimana siswa terlibat secara aktif dan guru lebih berperan sebagai fasilitator. Salah satu strategi pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif adalah strategi pembelajaran inquiry. Untuk dapat menunjang pembelajaran inquiry, dibutuhkan perangkat pembelajaran yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis inquiry yang valid, praktis dan efektif.

Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan Four-D (4-D). Model 4-D terdiri dari 4 tahap yaitu : define, design, develop dan disseminate. Pada tahap define terdiri dari analisis ujung depan, analisis tugas dan analisis konsep. Pada tahap design kegiatan yang dilakukan adalah merancang perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan berupa : RPP, LKS, media pembelajaran (Kit dan CD animasi flash) serta tes hasil belajar. Pada tahap develop dilakukan validasi oleh pakar terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan untuk melihat kevalidannya. Hasil rancangan yang sudah valid kemudian diujicoba pada siswa untuk melihat kepraktisan dan efektivitas perangkat. Uji coba dilakukan kepada siswa kelas XI SMA 7 Padang. Data penelitian dikumpulkan melalui lembar validasi, lembar observasi keterlaksanaan RPP, angket respon siswa dan guru serta tes hasil belajar.

Berdasarkan analisis data validasi diketahui bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan dikategorikan valid. Berdasarkan analisis data hasil uji coba, diketahui bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan berkategori praktis dan efektif. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis inquiry pada materi kesetimbangan kimia kelas XI SMA yang dikembangkan, sudah valid, praktis dan efektif.

Page 4: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

“Cus

“Sebme

As

“Sterhadderm

Orangsauda

Perhatsayang

HA

ukuplah Asebaik – ba

benarnya ylainkan ka

h

sal berusah

Seseorang ydap manus

mawan sepseperti m

Karyag tuaku dara-saudar

tian, pendig dari kali

ALAMAN

Allah menjaik pelind

yang membarena perasharus melak

ha, berdoa dyang tid

yang beraksia dan renerti lautanmalam har

sepe

a kecil ini kan guru-guraku, sertaidikan, peian semua

HALAMAN

N PERSE

jadi penolung” (Qu

buat susah saan kita yakukan perk

dan tersenydak bisa d

kal adalah odah diri ter, menjaga

ri dan memerti mataha

kupersemuruku tera teman-tengorbana

a sungguh

N PERSEM

MBAHAN

long bagi ran Ali Im

itu bukanang mendokerjaan itu.

yum tidakdilewati.

orang yangrhadap Alldan menut

mancarkan mari.”

bahkan unkasih, suaemanku yaan, pengert

sangat be

MBAHAN

N

kami dan mran: 173)

pekerjaannonggol kare.”

k ada masal

g rendah hlah seperti tupi aib-aibmanfaat

ntuk: amiku tercang kusaytikan dan rharga ba

Dia ).

nya, ena

lah

ati bumi,

bnya

cinta, yangi.

kasih agiku.

Page 5: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

iii  

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Karya tulis dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Berbasis Inquiry pada Materi Kesetimbangan Kimia Kelas XI SMA”

adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapat gelar akademik di

Universitas Negeri Padang maupun perguruan tinggi lainnya.

2. Karya tulis ini murni gagasan, penilaian, dan rumusan saya sendiri, tanpa

bantuan tidak sah dari pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing, Tim

Penguji dan saran serta masukan dari mahasiswa peserta seminar.

3. Di dalam karya tulis ini tidak terdapat hasil karya atau pendapat yang telah

ditulis atau dipublikasi orang lain, kecuali dikutip secara tertulis dengan jelas

dan dicantumkan sebagai acuan di dalam naskah saya dengan disebutkan nama

pengarangnya dan dicantumkan pada daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila dikemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran, maka saya bersedia menerima

sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah saya peroleh karena karya

tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan hukum yang

berlaku.

Padang, Januari 2011 Saya yang Menyatakan, Yulia Dewita NIM. 11026

Page 6: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

iv  

KATA PENGANTAR

Bissmillahirrahmanirrahim

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang Maha

memiliki ilmu dan Maha luas ilmu-Nya yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis yang berjudul

“Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Inquiry pada Materi

Kesetimbangan Kimia Kelas XI SMA”. Salawat serta salam tidak lupa pula

penulis kirimkan kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW.

Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk meraih gelar Magister

Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang. Dalam

penyelesaian tesis ini penulis tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan

dorongan dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu,

pada kesempat ini penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Ibu Dr. Latisma Dj., M. Si sebagai dosen pembimbing I dan Bapak Dr.

Mawardi, M.Si sebagai dosen pembimbing II sekaligus validator, yang telah

meluangkan waktu, tenaga serta pikirannya, untuk memberikan bimbingan dan

arahan kepada penulis hingga selesainya tesis ini.

2. Bapak Dr. Hardeli, M.Si, Ibu Dr. Yuni Ahda, M.Si dan Bapak Prof. Dr.

Rusdinal, M.Pd sebagai penguji tesis serta Bapak Dr. Jon Efendi, M.Si sebagai

validator, yang telah memberikan sumbangan pikiran, pengetahuan dan saran

serta koreksi dalam pengembangan perangkat pembelajaran untuk penelitian

ini dan perbaikan dalam rangka penyempurnaan tesis ini.

3. Bapak Drs. Nursal Samin selaku Kepala SMAN 7 Padang yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah

yang dipimpin.

4. Bapak Drs. Yendri Faizal sebagai guru kimia di kelas XI IPA2 SMAN 7

Padang yang telah bersedia menjadi validator sekaligus observer selama

penelitian. Dan Ibu Ratna Helen Saragih, S. Pd yang telah bersedia menjadi

Page 7: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

v  

validator dalam memvalidasi perangkat pembelajaran yang dikembangkan

pada penelitian ini.

5. Teman-teman seperjuangan dan semua pihak yang telah membantu penulis

dalam penyelesaian tesis ini.

Semoga segala bantuan yang Bapak/Ibu dan teman-teman berikan dihitung

sebagai amal ibadah dengan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi kita

semua. Amin ya Rabbal’alamin.

Padang, Januari 2011

Penulis

 

Page 8: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

vi  

DAFTAR ISI

ABSTRACT....................................................................................................

ABSTRAK......................................................................................................

SURAT PERNYATAAN...............................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

DAFTAR TABEL..........................................................................................

DAFTAT GAMBAR......................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................

B. Identifikasi Masalah ............................................................................

C. Batasan Masalah ................................................................................

D. Rumusan Masalah ...............................................................................

E. Tujuan Penelitian ................................................................................

F. Manfaat Penelitian...............................................................................

G. Spesifikasi Produk ..............................................................................

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Hakekat Belajar dan Pembelajaran ..............................................

2. Hakekat Pembelajaran Kimia ......................................................

3. Pembelajaran Inquiry...................................................................

4. Perangkat Pembelajaran ..............................................................

B. Penelitian yang Relevan ......................................................................

C. Kerangka Berpikir ...............................................................................

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ...................................................................................

B. Model Pengembangan.........................................................................

C. Definisi Operasional ...........................................................................

i

ii

iii

iv

vi

viii

ix

x

1

6

6

7

7

8

8

13

14

17

22

33

34

38

38

45

Page 9: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

vii  

D. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................

E. Teknik Analisis Data ..........................................................................

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Tahap Pendefinisian............................................................................

B. Tahap Perancangan..............................................................................

C. Tahap Pengembangan..........................................................................

D. Pembahasan.........................................................................................

E. Keterbatasan Penelitian.......................................................................

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan.........................................................................................

B. Implikasi.............................................................................................

C. Saran...................................................................................................

DAFTAR RUJUKAN..................................................................................

LAMPIRAN..................................................................................................

46

47

51

55

63

86

102

104

105

106

108

110

Page 10: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

viii  

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Daftar Nama Validator.............................................................................

2. Kategori Validitas Perangkat Pembelajaran.............................................

3. Kategori Praktikalitas Perangkat Pembelajaran........................................

4. Skor Kategori Frekuensi Keaktifan Siswa................................................

5. Hasil Revisi Perangkat Pembelajaran Berbasis Inquiry...........................

6. Hasil Validasi Aspek Komponen RPP.....................................................

7. Hasil Validasi Aspek Isi RPP...................................................................

8. Hasil Validasi LKS Eksperimen...............................................................

9. Hasil Validasi LKS Noneksperimen.........................................................

10. Hasil Validasi Kit.....................................................................................

11. Hasil Validasi CD Animasi Flash.............................................................

12. Hasil Validasi Tes Hasil Belajar...............................................................

13. Hasil Observasi Keterlaksanaan RPP Aspek Umum...............................

14. Hasil Observasi Keterlaksanaan RPP Aspek Khusus..............................

15. Hasil Angket Respon Siswa.....................................................................

16. Hasil Angket Respon Guru......................................................................

17. Hasil Observasi Aktivitas Siswa..............................................................

18. Hasil Belajar Ranah Kognitif...................................................................

19. Hasil Belajar Ranah Psikomotor..............................................................

43

48

49

50

64

66

66

68

69

70

71

72

75

75

77

78

80

82

85

Page 11: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

ix  

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale...............................................................

2. Bagan Kerangka Berpikir...........................................................................

3. Bagan Langkah-Langkah Model Pengembangan four-D...........................

4. Peta Konsep Kesetimbangan Kimia...........................................................

32

37

39

54

Page 12: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

x  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Instrumen Penelitian.............................................................................

a. Lembar validasi RPP......................................................................

b. Lembar validasi LKS eksperimen..................................................

c. Lembar validasi LKS noneksperimen............................................

d. Lembar validasi Kit........................................................................

e. Lembar validasi CD animasi flash.................................................

f. Lembar validasi instrumen tes hasil belajar...................................

g. Lembar observasi keterlaksanaan RPP..........................................

h. Angket respon siswa......................................................................

i. Angket respon guru........................................................................

j. Lembar observasi aktifitas belajar siswa di kelas..........................

k. Lembar penilaian ranah psikomotor..............................................

Halaman

110

111

132

144

156

168

176

182

187

189

191

193

2. Silabus Kimia SMA untuk Standar Kompetensi 3 .............................. 195

3. Hasil Rancangan RPP........................................................................... 199

4. Hasil Rancangan LKS........................................................................... 200

5. Hasil Rancangan Kit............................................................................. 201

6. Kisi- Kisi dan Soal Tes Hasil Belajar................................................... 202

7. Rekapitulasi Hasil Validasi Aspek Komponen RPP............................. 211

8. Rekapitulasi Hasil Validasi Aspek Isi RPP.......................................... 212

9. Rekapitulasi Hasil Validasi LKS Eksperimen...................................... 213

10. Rekapitulasi Hasil Validasi LKS Noneksperimen............................... 216

11. Rekapitulasi Hasil Validasi Kit............................................................ 218

12. Rekapitulasi Hasil Validasi CD Animasi Flash................................... 219

13. Rekapitulasi Hasil Validasi Tes Hasil Belajar..................................... 220

14. Rekapitulasi Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Aspek Umum

RPP......................................................................................................

221

Page 13: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

xi  

15. Rekapitulasi Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Aspek Khusus

RPP......................................................................................................

223

16. Rekapitulasi Data Angket Respon Siswa............................................. 241

17. Hasil Observasi Aktivitas Siswa.......................................................... 243

18. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa oleh Ketiga

Pengamat..............................................................................................

246

19. Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor.................. 248

20. Data Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Berdasarkan Nilai

Ulangan Harian (UH) untuk KD 3.3 dan 3.4 di sekolah......................

250

21. Surat Keterangan Telah Menyelesaikan Penelitian............................. 251

Page 14: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

1  

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Balakang

Saat ini pendidikan nasional menghadapi tantangan yang sangat berat

dalam upaya mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu bersaing

secara global. Oleh karena itu pemerintah melalui Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP), mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK), untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah dalam

upaya pengembangan pendidikan yang bermutu.

KTSP merupakan kurikulum yang berorientasi pada pencapaian

kompetensi. Konsep pembelajaran berbasis kompetensi mensyaratkan

dirumuskannya secara jelas kompetensi yang harus dimiliki atau ditampilkan

peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, melalui SKL (Standar

Kompetensi Lulusan) untuk tiap satuan pendidikan serta SK (Standar

Kompetensi) dan KD (Kompetensi Dasar) untuk setiap tingkatan materi yang

diajarkan (Depdiknas, 2008a : 5-12). Melalui KTSP proses pembelajaran

tidak hanya terfokus kepada pengembangan intelektual saja, akan tetapi juga

pada pembentukan sikap dan keterampilan peserta didik secara seimbang

yang dapat direfleksikannya dalam kehidupan nyata.

Dalam konteks implementasi kurikulum KTSP, proses pembelajaran

dimaknai sebagai proses yang dapat mengembangkan seluruh potensi siswa,

yang memungkinkan siswa untuk mencoba dan melakukan sesuatu sesuai

1

Page 15: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

2  

dengan tujuan pembelajaran. Jadi, apapun yang diberikan dan dilakukan guru

harus dapat merangsang siswa untuk berfikir (learning how to learn) dan

melakukan (learning how to do) (Wina Sanjaya, 2008 : 226-227). Oleh

karena itu pembelajaran harus berpusat kepada siswa dimana siswa terlibat

secara aktif dan guru lebih berperan sebagai fasilitator.

Salah satu mata pelajaran wajib yang dipelajari di tingkat SMA, sesuai

dengan standar isi (SI) pada KTSP adalah Kimia. Pelajaran Kimia yang

merupakan salah satu mata pelajaran kelompok sains, berkembang

berdasarkan hasil percobaan untuk menghasilkan fakta dan pengetahuan

teoritis tentang materi yang kebenarannya dapat dijelaskan dengan logika

matematika. Oleh karena itu ilmu kimia harus dibangun melalui

pengembangan keterampilan proses sains, seperti : (1) mengobservasi atau

mengamati, (2) menyusun hipotesis, (3) merencanakan penelitian, (4)

memanipulasi variabel, (5) menginterpretasi data, (6) menyusun kesimpulan

sementara, (7) meramal atau memprediksi, (8) mengaplikasikan dan (9)

mengkomunikasikan. (BSNP, 2006 : vii)

Berdasarkan karakteristik tersebut, maka tujuan dari pembelajaran

kimia tidak mungkin akan tercapai jika dalam proses pembelajaran siswa

hanya duduk, mendengarkan ceramah guru dan menjawab pertanyaan yang

sulit pada waktu tes. Belajar kimia bukan hanya sekedar mengingat fakta tapi

juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan penyelidikan

dan penemuan seperti layaknya kerja seorang ilmuwan. Oleh karena itu,

kegiatan pembelajaran hendaklah berpusat kepada siswa (student centered).

Page 16: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

3  

Hal ini senada dengan pendapat Carin dalam Depdiknas (2007 : 17), yang

menyatakan bahwa, pembelajaran sains baru dapat berhasil jika digunakan

prinsip keterlibatan siswa secara aktif. Aktif berarti “learning by doing”,

dimana siswa harus ikut melakukan sesuatu untuk memperoleh ilmu yang

mereka cari.

Berdasarkan tuntutan KTSP, karakteristik ilmu kimia yang dinyataka

dalam BSNP dan merujuk pada pendapat pakar di atas, maka salah satu

strategi yang dapat dipakai dalam proses pembelajaran kimia adalah strategi

inquiry dengan tiga ciri utama, yaitu:1) Menempatkan siswa sebagai subjek

belajar (student centered), 2) Guru sebagai fasilitator dan 3) Mengembangkan

kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis (Wina Sanjaya, 2008 :

303-304).

Kesetimbangan kimia adalah salah satu topik yang dipelajari pada mata

pelajaran kimia yang ditempatkan di semester ganjil kelas XI SMA. Dari

jabaran kurikulum dalam standar isi KTSP, terlihat bahwa materi

kesetimbangan kimia termasuk materi yang cakupannya cukup luas, dengan

konsep-konsep yang banyak bersifat abstrak dan kompleks karena terdiri dari

tiga kompetensi dasar yaitu KD 3.3, 3.4 dan 3.5. KD 3.3 adalah menjelaskan

kesetimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah

kesetimbangan dengan melakukan percobaan. KD 3.4 adalah menentukan

hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi

kesetimbangan dan KD 3.5 adalah menjelaskan penerapan prinsip

kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Masing-masing KD

Page 17: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

4  

dijabarkan lagi ke dalam indikator-indikator, yang semuanya harus dikuasai

oleh siswa dengan tuntas agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam

menguasai kompetensi yang dituntut pada KD berikutnya.

Dari hasil analisis kurikulum, khususnya untuk KD 3.3, dapat diketahui

bahwa pembelajaran inquiry dapat dilaksanakan salah satunya dengan metode

eksperimen. Dengan metode eksperimen siswa terlibat secara aktif dalam

membangun konsep-konsep kimia dari fakta-fakta dan data yang didapatkan

selama proses pembelajaran. Dengan demikian pembelajaran kimia berbasis

inquiry dengan metode eksperimen diharapkan dapat mewujudkan

pembelajaran yang efektif. Hal ini didukung dengan pendapat Edgar Dale

dalam Wina Sanjaya (2008 : 165) yang memberi gambaran bahwa

pengalaman belajar langsung yang diperoleh siswa melalui proses pembuatan

atau pengamatan langsung merupakan pengalaman belajar yang paling

konkrit karena pengalaman belajar ini diperoleh siswa sebagai hasil dari

aktivitas sendiri.

Sausa, David. A dalam M. Muslich (2007: 53-54) juga menyebutkan

bahwa belajar dengan mengalami langsung akan meningkatkan kebertahanan

informasi dalam pikiran kita. Belajar dengan praktek (mengerjakan) daya

tahan ingatan setelah 24 jam adalah 75%. Sementara belajar hanya dengan

mendengar saja daya tahan ingatan setelah 24 jam adalah 5%, belajar dengan

membaca 10%, belajar dengan mendengar dan melihat 20%, belajar dengan

demonstrasi 30%.

Page 18: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

5  

Pelaksanaan metoda eksperimen dalam pembelajaran memerlukan

sarana utama yaitu laboratorium serta alat dan bahan kimia yang memadai.

Berdasarkan data yang penulis dapatkan dari Dinas Pendidikan Kota Padang

dari 16 SMA di kota Padang 81,25% sudah memiliki ruangan laboratorium.

Namun dari yang 81,25% tersebut, baru 37,5% yang sudah memiliki sarana

dan prasarana laboratorium yang lengkap. Sedangkan 62,5% lagi belum

memiliki sarana dan prasarana yang lengkap seperti peralatan praktikum dan

zat-zat kimia yang masih kurang atau ruangan labor yang dipakai bersama

untuk pembelajaran kimia, biologi dan fisika. Dari hasil wawancara penulis

dengan lima orang guru kimia dari lima SMA yang berbeda, diperoleh

informasi bahwa khusus untuk KD 3.3 materi kesetimbangan kimia, tidak

pernah dilaksanakan praktikumnya secara lengkap sesuai dengan tuntutan KD

3.3, karena zat-zat kimia yang dibutuhkan tidak tersedia di sekolah. Di dalam

praktikum, guru juga pada umumnya menggunakan penuntun praktikum yang

siap pakai yang orientasinya hanya pada pembuktian konsep. Di samping itu,

ketidakbiasaan dan kurangnya kepercayaan terhadap kemampuan dalam

merancang perangkat pembelajaran, membuat guru lebih memililih

menggunakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dari jasa penerbit yang belum

tentu sesuai dengan karakteristik siswa, karakteristik ilmu kimia itu sendiri

dan kondisi sekolah. Akibatnya kegiatan praktikum yang terdapat di dalam

LKS tidak dapat terlaksana dengan baik karena alat dan bahan yang

diperlukan tidak tersedia di sekolah. LKS yang beredar di pasaran juga

menggunakan pendekatan deduktif dimana materi disajikan di bagian awal,

Page 19: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

6  

lengkap dengan rumus dan contoh soal, kemudian diberi latihan untuk

diselesaikan siswa, sehingga mengisi LKS bagi siswa menjadi pekerjaan yang

membosankan, karena siswa tidak merasa tertantang untuk menemukan

sendiri konsep-konsep kimia. Sedangkan di dalam KTSP guru diharuskan

untuk dapat lebih kreatif dan inovatif dalam menyiapkan perangkat

pembelajaran, termasuk menyiapkan bahan ajar, media pembelajaran dan

sumber belajar yang sesuai dengan tuntutan SK dan KD, lingkungan, sarana

dan prasarana sekolah, kondisi siswa dan potensi daerah.

Oleh karena itu, untuk dapat menunjang pembelajaran inquiry, terutama

dengan menggunakan metode eksperimen, maka dibutuhkan perangkat

pembelajaran yang sesuai. Untuk itu penulis mencoba mengembangkan

perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

bahan ajar berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis inquiry serta media

pembelajaran yang mendukung terlaksananya pembelajaran berbasis inquiry

yaitu Kit dan CD animasi flash pada KD 3.3 dan 3.4 materi kesetimbangan

kimia.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat

diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut :

1. Materi kesetimbangan kimia, yaitu pada KD 3.3 dan KD 3.4, termasuk

materi yang cukup padat, kompleks, dan abstrak sehingga sulit dipahami

peserta didik.

Page 20: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

7  

2. Pembelajaran yang dilaksanakan di kelas belum berpusat pada siswa

(student centered).

3. Pemanfaatan laboratorium dalam pembelajaran kimia khususnya pada

KD 3.3 dan KD 3.4 belum optimal, karena keterbatasan sarana dan

prasarana pendukung.

4. Perangkat pembelajaran kimia yang berbasis inquiry khususnya untuk

materi kesetimbangan kimia pada KD 3.3 dan KD 3.4 belum tersedia.

C. Batasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan penelitian, maka tidak semua masalah yang

teridentifikasi diselesaikan pada penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis

hanya melakukan penelitian pada : Pembuatan perangkat pembelajaran kimia

berbasis inquiry untuk materi kesetimbangan kimia pada KD 3.3 dan KD 3.4.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah yang

dikemukakan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana membuat (mengembangkan) perangkat pembelajaran kimia

berbasis inquiry untuk materi kesetimbangan kimia yaitu pada KD 3.3

dan KD 3.4 di kelas XI SMA ?

2. Bagaimana validitas perangkat pembelajaran berbasis inquiry yang

dikembangkan untuk materi kesetimbangan kimia pada KD 3.3 dan KD

3.4 di kelas XI SMA ?

Page 21: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

8  

3. Bagaimana praktikalitas perangkat pembelajaran berbasis inquiry yang

dikembangkan untuk materi kesetimbangan kimia pada KD 3.3 dan KD

3.4 di kelas XI SMA ?

4. Bagaimana efektifitas perangkat pembelajaran berbasis inquiry yang

dikembangkan untuk materi kesetimbangan kimia pada KD 3.3 dan KD

3.4 di kelas XI SMA ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak

dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Membuat (mengembangkan) perangkat pembelajaran kimia berbasis

inquiry untuk materi kesetimbangan kimia pada KD 3.3 dan KD 3.4 di

kelas XI SMA.

2. Mengetahui validitas perangkat pembelajaran berbasis inquiry yang

dikembangkan untuk materi kesetimbangan kimia pada KD 3.3 dan KD

3.4 di kelas XI SMA.

3. Mengetahui praktikalitas perangkat pembelajaran berbasis inquiry yang

dikembangkan untuk materi kesetimbangan kimia pada KD 3.3 dan KD

3.4 di kelas XI SMA.

4. Mengetahui efektivitas perangkat pembelajaran berbasis inquiry yang

dikembangkan untuk materi kesetimbangan kimia pada KD 3.3 dan KD

3.4 di kelas XI SMA.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

Page 22: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

9  

1. Sebagai salah satu alternatif yang membantu guru dalam meningkatkan

kualitas pembelajaran kimia sesuai dengan tuntutan KTSP.

2. Membantu siswa untuk memahami konsep-konsep kesetimbangan kimia

secara lebih konkrit.

3. Sebagai bahan rujukan untuk membuat perangkat pembelajaran kimia

pada materi lain.

4. Sebagai sumber atau referensi untuk penelitian selanjutnya.

G. Spesifikasi Produk

Melalui penelitian ini diharapkan akan dihasilkan perangkat

pembelajaran dengan spesifikasi sebagai berikut :

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP yang dikembangkan adalah RPP yang dapat menunjang

pembelajaran berbasis inquiry. RPP dirancang dengan tetap

memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan RPP sesuai dengan format

penulisan RPP dalam buku Panduan Pengembangan RPP dari Depdiknas

tahun 2008. RPP yang dikembangkan, menampilkan kegiatan guru dan

siswa sesuai dengan prinsip-prinsip inquiry, sehingga akan memudahkan

guru dalam membimbing dan mengarahkan siswa selama proses

pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran di dalam RPP diuraikan secara jelas dan

lebih menonjolkan aktivitas siswa mulai dari eksplorasi, elaborasi dan

konfirmasi. Dalam satu kali pertemuan atau untuk satu RPP dapat terjadi

lebih dari satu kali elaborasi, dimana pada elaborasi pertama siswa

Page 23: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

10  

menemukan konsep dan pada elaborasi kedua siswa mengaplikasikan

konsep yang telah ditemukan dalam menyelesaikan soal-soal latihan

yang diberikan.

2. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

LKS yang dikembangkan adalah LKS berbasis inquiry dengan

tetap berpedoman pada format penulisan LKS yang terdapat di dalam

buku Panduan Pengembangan Bahan Ajar dari Depdiknas tahun 2008.

LKS terdiri dari dua jenis yaitu LKS eksperimen dan LKS

noneksperimen. LKS eksperimen berisi petunjuk, pertanyaan dan

pernyataan yang harus diselesaikan oleh siswa untuk menemukan suatu

konsep yang berkaitan dengan KD 3.3 dan 3.4 yang diawali dengan

kegiatan eksperimen siswa secara berkelompok di laboratorium atau di

ruang kelas. LKS noneksperimen berisi petunjuk dan pertanyaan yang

harus diselesaikan oleh siswa untuk menemukan suatu konsep dari data

dan fakta yang diberikan di dalam LKS.

LKS memuat SK, KD, tujuan pembelajaran, judul eksperimen

(untuk kegiatan eksperimen), teori singkat sebagai pendukung yang

membantu siswa menemukan konsep dari materi yang sedang dipelajari

dan petunjuk kerja yang dibuat sesederhana mungkin dan dilengkapi

dengan gambar-gambar pendukung. Penyajian materi dan soal-soal LKS,

berdasarkan prinsip pembelajaran inquiry, yaitu dengan pendekatan

induktif, menggunakan kalimat yang sederhana, jelas dan mudah

dipahami. Soal-soal yang disajikan dalam LKS dirancang sedemikian

Page 24: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

11  

rupa dalam bentuk essay terstruktur yang dimulai dari masalah yang

sederhana ke masalah yang rumit dengan membuat kalimat-kalimat yang

dikosongkan di beberapa bagian, sehingga melalui jawaban yang

diberikan siswa dengan mengisi bagian kalimat yang kosong, secara

bertahap akan membimbing siswa menemukan konsep sendiri.

2. Media pembelajaran

Untuk menunjang proses pembelajaran berbasis inquiry, maka

dalam penelitian ini juga turut dikembangkan media pembelajaran yaitu

Kit kesetimbangan kimia dan CD animasi flash dengan spesifikasi

sebagai berikut :

a. Kit Kesetimbangan Kimia

Kit yang dihasilkan berupa sebuah kotak kecil yang berisi

seperangkat alat dan bahan kimia yang akan digunakan untuk

melaksanakan eksperimen pada KD 3.3 materi kesetimbangan kimia.

Kotak Kit dipilih yang berbahan aluminium sehingga ringan dan

mudah dibentuk. Pada dinding kotak Kit bagian luar dicat dan dinding

bagian dalamnya dilapisi dengan kain beludru untuk menghindari

kontak langsung antara dinding aluminium dengan zat kimia.

Peralatan dan bahan-bahan kimia di dalam kotak Kit disusun

dengan menggunakan penyangga dari karet busa untuk menghindari

benturan. Bahan-bahan kimia yang digunakan merupakan bahan-

bahan kimia siap pakai dengan konsentrasi kecil dan aman untuk

digunakan di ruang kelas. Selain peralatan dan bahan-bahan kimia

Page 25: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

12  

untuk eksperimen, Kit juga dilengkapi dengan botol semprot untuk

mencuci alat dan botol limbah untuk wadah pembuangan zat sisa serta

buku ‘manual direction’ yang membantu guru untuk mempergunakan

Kit. Buku ‘manual direction’ berisi daftar peralatan dan bahan-bahan

kimia yang terdapat di dalam Kit, daftar objek-objek eksperimen yang

dapat dilakukan dengan menggunakan Kit serta langkah-langkah

melakukan eksperimen.

Kelebihan dari Kit ini adalah, dapat dibawa ke ruang kelas

sehingga bisa menggantikan kegiatan pembelajaran di laboratorium.

Dengan demikian, Kit ini dapat membantu sekolah yang belum

mempunyai fasilitas laboratorium yang memadai, sekaligus

meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep pelajaran kimia

agar menjadi lebih konkrit. Kit digunakan dalam pembelajaran

bersama dengan penggunaan LKS.

b. CD Animasi Flash Kesetimbangan Kimia

CD animasi flash yang dihasikan adalah berupa sebuah film

animasi yang dibuat menggunakan program macromediaflash. Film

berupa animasi gambar bergerak yang digunakan sebagai alat bantu

dalam pembelajaran pada KD 3.3 materi kesetimbangan kimia, untuk

menjelaskan pengaruh tekanan terhadap pergeseran kesetimbangan.

CD animasi flash ini dipergunakan bersamaan dengan penggunaan

LKS.

 

Page 26: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

13  

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Landasan Teori

1. Hakekat Belajar dan Pembelajaran

Pada prinsipnya belajar adalah proses perubahan tingkah laku

(behavioral change) pada individu yang belajar sebagai akibat dari

interaksi antara pebelajar dengan sumber-sumber atau objek belajar, baik

yang secara sengaja dirancang (by design) maupun yang tidak secara

sengaja dirancang namun dimanfaatkan (by utilization). Proses belajar

tidak hanya terjadi karena adanya interaksi antara peserta didik dengan

guru, tapi dapat pula diperoleh lewat interaksi antara peserta didik dengan

sumber-sumber belajar lainnya. Belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor

seperti : bahan yang dipelajari, faktor instrumental, lingkungan, dan

kondisi individual si pebelajar. Faktor-faktor tersebut diatur sedemikian

rupa, sehingga berpengaruh membantu tercapainya kompetensi secara

optimal (Depdiknas, 2008b : 3). Menurut Robert M. Gagne (1988 : 17-

19), belajar adalah suatu proses yang terjadi di dalam benak seseorang di

dalam otaknya yang umumnya melibatkan interaksi dengan lingkungan.

Seseorang dikatakan sudah mengalami proses belajar apabila telah terjadi

perubahan yang tetap (ajeg) dalam waktu yang relatif lama pada diri

individu.

Pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam

memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam

13

Page 27: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

14  

diri siswa (Sadirman, Arief dkk, 2009 : 7). Dalam Panduan

Penyelenggaraan Pembelajaran Tuntas yang dikeluarkan oleh Departemen

Pendidikan Nasional tahun 2008, disebutkan bahwa, istilah pembelajaran

merupakan padanan dari kata dalam bahasa Inggris ‘instruction’, yang

berarti proses membuat orang belajar. Tujuannya ialah membantu

orang belajar, atau memanipulasi (merekayasa) lingkungan sehingga

memberi kemudahan bagi orang yang belajar. Gagne dan Briggs dalam

Depdiknas, 2008b : 5, mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu

rangkaian events (kejadian, peristiwa, kondisi, dsb.) yang secara sengaja

dirancang untuk mempengaruhi peserta didik (pebelajar), sehingga

proses belajarnya dapat berlangsung dengan mudah. Pembelajaran bukan

hanya terbatas pada peristiwa yang dilakukan oleh guru saja, melainkan

mencakup semua peristiwa yang mempunyai pengaruh langsung pada

proses belajar manusia (Depdiknas, 2008b : 5).

2. Hakekat Pembelajaran Kimia

Salah satu mata pelajaran wajib yang dipelajari di tingkat SMA,

sesuai dengan standar isi (SI) pada kurikulum KTSP adalah Kimia.

Pelajaran Kimia yang merupakan salah satu mata pelajaran kelompok

sains, berkembang berdasarkan hasil percobaan untuk menghasilkan fakta

dan pengetahuan teoritis tentang materi yang kebenaranya dapat dijelaskan

dengan logika matematika. Oleh karena itu ilmu kimia harus dibangun

melalui pengembangan keterampilan proses sains, seperti : (1)

mengobservasi atau mengamati, (2) menyusun hipotesis, (3)

Page 28: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

15  

merencanakan penelitian, (4) memanipulasi variabel, (5) menginterpretasi

data, (6) menyusun kesimpulan sementara, (7) meramal atau memprediksi,

(8) mengaplikasikan dan (9) mengkomunikasikan (BNSP, 2007 : vii).

Keterampilan-keterampilan proses sains di atas harus ditumbuhkan dalam

diri siswa sesuai dengan taraf perkembangan pemikirannya. Dengan kata

lain siswa diharapkan memiliki keterampilan-keterampilan proses sains

tanpa harus menguasai seluruh fakta dan konsep yang terhimpun dalam

ilmu kimia setelah menyelesaikan proses pembelajaran (BNSP, 2007 : vii).

Dengan demikian, terdapat dua pengertian mengenai ilmu kimia, yaitu

ilmu kimia sebagai produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta,

konsep,prinsip, hukum dan teori) temuan ilmuwan dan ilmu kimia sebagai

proses (kerja ilmiah).

Di dalam Silabus yang dikeluarkan Depdiknas melalui BSNP tahun

2006 hal 5, mata pelajaran kimia di SMA memiliki tujuan sebagai berikut :

a. Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari keteraturan

dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha

Esa.

b. Memupuk sikap ilmiah, yaitu : jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan

dapat bekerja sama dengan orang lain.

c. Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui

percobaan atau eksperimen, dimana peserta didik melakukan pengujian

hipotesis dengan merancang percobaan melalui pemasangan instrumen,

Page 29: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

16  

pengambilan, pengolahan dan penafsiran data serta menyampaikan

hasil percobaan tersebut secara lisan dan tertulis.

d. Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat

dan juga merugikan bagi individu, masyarakat dan lingkungan serta

menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi

kesejahteraan masyarakat.

e. Memahami konsep, prinsip, hukum dan teori kimia serta saling

keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam

kehidupan sehari-hari.

Proses pembelajaran yang berhasil guna, memerlukan strategi yang

tepat dan efektif. Pemilihan strategi pembelajaran dilakukan atas

pertimbangan karakteristik kompetensi yang menjadi tujuan yang terdiri

dari sikap, pengetahuan dan keterampilan, serta karakteristik peserta didik

dan sumber daya yang dimiliki. Oleh karena itu, guru diharapkan mampu

memilah dan memilih dengan tepat strategi yang digunakan agar hasil

pembelajaran efektif dan maksimal.

Roy Killen dalam Wina Sanjaya, 2008 : 295, menyebutkan bahwa

secara umum ada dua pendekatan pembelajaran yaitu pendekatan yang

berpusat pada guru (teacher centre approaches) dan pendekatan yang

berpusat pada peserta didik (student centre approaches). Pendekatan

pembelajaran yang berpusat pada guru menggunakan strategi

pembelajaran langsung, pembelajaran deduktif atau pembelajaran

ekspositori, sedangkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada

Page 30: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

17  

peserta didik menggunakan strategi diskoveri dan inkuiri serta strategi

pembelajaran induktif.

Pembelajaran kimia menekankan pada pemberian pengalaman

belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan

keterampilan proses dan sikap ilmiah. Berdasarkan karakteristik ilmu

kimia dan kompetensi yang ingin dicapai seperti yang tertuang dalam

KTSP, maka pembelajaran kimia lebih tepat dilaksanakan dengan

pendekatan yang berpusat pada peserta didik (student centre approaches)

dengan menggunakan strategi inquiry.

Dalam Pedoman Pembelajaran Tatap Muka, yang dikeluarkan oleh

Depdiknas (2008d : 5), strategi inquiry dapat dilaksanakan pada

pembelajaran dengan menggunakan metode observasi, diskusi kelompok,

eksperimen, ekplorasi, simulasi, dan sebagainya.

3. Pembelajaran Inquiry

Pembelajaran inquiry banyak dipengaruhi oleh aliran belajar

kognitif. Menurut aliran ini belajar pada hakekatnya adalah proses mental

dan proses berpikir dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki

setiap individu secara optimal. Aliran belajar kognitif selanjutnya

melahirkan berbagai teori belajar. Diantara teori-teori itu adalah teori

belajar konstruktivistik yang dikembangkan oleh Piaget. Menurut Piaget

pengetahuan itu akan bermakna manakala dicari dan ditemukan sendiri

oleh siswa. Setiap individu berusaha dan mampu mengembangkan

pengetahuannya sendiri melalui skema yang ada dalam struktur

Page 31: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

18  

kognitifnya. Skema itu secara terus-menerus diperbarui dan diubah melalui

proses asimilasi dan akomodasi. Tugas guru adalah mendorong siswa

mengembangkan skema yang terbentuk tersebut (Wina Sanjaya, 2006 :

193-194).

a. Konsep Dasar Pembelajaran Inquiry

Pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran

yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk

mencari dan menemukan sendiri jawaban yang sudah pasti dari suatu

masalah yang dipertanyakan, dengan tiga ciri utama, yaitu : (1)

menempatkan siswa sebagai subjek belajar, (2) menempatkan guru

sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa, dan (3) mengembangkan

kemampuan berfikir sistematis, logis dan kritis (Wina Sanjaya, 2008 :

303-304). Jadi, dalam pembelajaran inquiry, siswa berperan aktif

mencari dan menemukan sendiri konsep dari materi pelajaran dan guru

berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar.

Dalam pembelajaran inquiry terdapat kegiatan merumuskan

masalah, mengumpulkan data dan fakta, menganalisis data dan fakta

serta menarik kesimpulan sehingga ditemukan suatu konsep dari data-

data dan fakta yang telah dianalisis.

b. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Pembelajaran Inquiry

Pembelajaran inquiry menekankan kepada pengembangan

intelektual anak. Atas dasar itu maka dalam penggunaannya terdapat

Page 32: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

19  

beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru. Prinsip-

prinsip tersebut adalah :

1) Berorientasi pada Pengembangan Intelektual

Tujuan utama dari pembelajaran inquiry adalah

pengembangan kemampuan berpikir. Dengan demikian,

pembelajaran inquiry ini selain berorientasi kepada hasil belajar

juga berorientasi pada proses belajar. Oleh karena itu kriteria

keberhasilan dari proses pembelajaran inquiry bukan ditentukan

oleh sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran, akan

tetapi sejauh mana siswa beraktivitas mencari dan menemukan

sesuatu yang sudah pasti melalui proses berpikir.

2) Prinsip Interaksi

Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan

guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai pengatur

lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri. Guru berperan dalam

mengarahkan (directing) agar siswa dapat mengembangkan

kemampuan berpikirnya melalui interaksi mereka.

3) Prinsip Bertanya

Proses berpikir dilakukan melalui tanya jawab antara guru

dan siswa. Sebab kemampuan siswa untuk menjawab setiap

pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses

berpikir. Oleh sebab itu kemampuan guru untuk bertanya dalam

setiap langkah inquiry sangat diperlukan.

Page 33: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

20  

4) Prinsip Belajar untuk Berpikir

Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan

potensi seluruh otak secara maksimal, baik otak kiri maupun otak

kanan. Oleh karena itu, belajar berpikir logis dan rasional perlu

didukung oleh pergerakan otak kanan melalui proses belajar yang

menyenangkan dan menggairahkan.

5) Prinsip Keterbukaan

Belajar adalah suatu proses mencoba berbagai kemungkinan.

Oleh sebab itu anak perlu diberi kebebasan untuk mencoba sesuai

dengan perkembangan kemampuan logika dan nalarnya. Tugas

guru adalah menyediakan ruang untuk memberi kesempatan

kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka

membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.

c. Keunggulan Pembelajaran Inquiry

Pembelajaran inquiry adalah pembelajaran yang banyak

dianjurkan terutama untuk pelajaran dengan karakteritik sains seperti

kimia karena memiliki beberapa keunggulan, diantaranya sebagai

berikut :

1) Pembelajaran inquiry menekankan kepada pengembangan aspek

kognitif, afektif dan psikomotor secara seimbang, sehingga

pembelajaran menjadi lebih bermakna.

2) Pembelajaran inquiry dapat memberikan ruang kepada siswa untuk

belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.

Page 34: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

21  

3) Pembelajaran inquiry sesuai dengan perkembangan psikologi

belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan

tingkah laku berkat adanya pengalaman.

4) Pembelajaran inquiry dapat melayani kebutuhan siswa yang

memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang

memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh

siswa yang lemah dalam belajar.

d. Kelemahan Pembelajaran Inquiry

Di samping memiliki keunggulan pembelajaran inquiry juga

memiliki kelemahan, diantaranya :

1) Kadang-kadang dalam mengimplementasikanya, memerlukan

waktu yang panjang oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa

dalam belajar, sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan

waktu yang telah ditentukan.

2) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan

siswa menguasai materi pelajaran, maka strategi pembelajaran

inquiry ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran inquiry

merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan

kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor siswa, asalkan guru benar-

benar dapat menjalankan perannya sebagai fasilitator dengan menyiapkan

perangkat pembelajaran yang tepat dan motivator selama proses

pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, diharapkan pengembangan

Page 35: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

22  

perangkat pembelajaran berbasis inquiry, dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran kimia sehingga tujuan pembelajaran seperti yang tertuang di

dalam KTSP dapat dicapai.

4. Perangkat Pembelajaran

Ibramim dalam Trianto, 2009 : 9, menyebutkan bahwa perangkat

pembelajaran adalah perangkat yang digunakan dalam proses

pembelajaran, yang dapat berupa : Silabus, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), intrumen evaluasi

atau Tes Hasil Belajar (THB), media pembelajaran serta buku ajar siswa.

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah panduan

langkah-langkah yang akan dilakukan oleh guru dalam kegiatan

pembelajaran yang disusun dalam skenario kegiatan (Trianto, 2009 :

214). RPP juga didefinisikan sebagai program perencanaan yang

disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk setiap

kegiatan proses pembelajaran (Wina Sanjaya, 2008 : 173). Sesuai

dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang standar proses,

dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan ke-

giatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Dalam

Permendiknas no. 22 tahun 2006 tentang standar isi, tercakup tingkat

kompetensi minimal (SK dan KD) untuk mencapai standar kompetensi

lulusan (SKL) minimal. SK dan KD yang tercakup dalam

Permendiknas no. 22 tahun 2006 menjadi arah dan landasan untuk

Page 36: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

23  

mengembangkan indikator pencapaian dan materi pokok dalam

menyusun RPP. Sedangkan untuk merancang penilaian hasil belajar

diatur dalam Permendiknas no. 20 tahun 2007 tentang standar

penilaian. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun

RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta

didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup

bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,

dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Sebagai panduan dalam melaksanakan proses pembelajaran, RPP

memiliki komponen-komponen, prinsip-prinsip penyusunan dan langkah-

langkah penyusunan yang sudah ditetapkan secara nasional. Berikut

diuraikan komponen-komponen RPP, prinsip-prinsip penyusunan RPP

serta langkah-langkah penyusunan RPP (Depdiknas, 2008c : 4-10).

1) Komponen RPP

RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam

satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP

untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di

satuan pendidikan. Adapun komponen-kompenennya adalah :

a) Identitas mata pelajaran, meliputi : satuan pendidikan, kelas,

semester, program studi, mata pelajaran atau tema pelajaran dan

jumlah pertemuan.

b) Standar Kompetensi (SK)

Page 37: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

24  

Merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik

yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan

keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau

semester pada suatu mata pelajaran.

c) Kompetensi Dasar (KD)

Adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta

didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan

indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.

d) Indikator pencapaian kompetensi

Adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi

untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang

menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian

kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja opera-

sional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup

pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

e) Tujuan pembelajaran

Menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan

dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

f) Materi ajar

Memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,

dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan

indikator pencapaian kompetensi.

g) Alokasi waktu

Page 38: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

25  

Ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD

dan beban belajar.

h) Metode pembelajaran

Digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai

kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan.

Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan

kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan

kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.

i) Kegiatan pembelajaran, yang terdiri dari tiga tahap, yaitu :

Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu

pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan

motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk

berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk

mencapai KD. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan

sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

Penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam

Page 39: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

26  

bentuk rangkuman atau simpulan, penilaian dan refleksi, umpan

balik, dan tindak lanjut.

j) Penilaian hasil belajar

Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil

belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan

mengacu kepada Standar Penilaian.

k) Sumber belajar

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar

kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan

pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

2) Prinsip Penyusunan RPP

a) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

b) Mendorong partisipasi aktif peserta didik

c) Mengembangkan budaya membaca dan menulis

d) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut

e) Keterkaitan dan keterpaduan

f) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

3) Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menyusun RPP

RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar.

Standar. Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) dikutip dari

silabus yang dikeluarkan oleh BSNP. Berdasarkan SK dan KD

kemudian disusunlah indikator pencapaian kompetensi. SK, KD dan

Page 40: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

27  

indikator adalah suatu alur pikir yang saling terkait dan tidak dapat

dipisahkan. Indikator merupakan :

a) ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran

bahwa peserta didik telah mencapai kompetensi dasar

b) penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh

perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan.

c) dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan

pendidikan, dan potensi daerah.

d) rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur

dan/atau dapat diobservasi.

e) digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu

kompetensi dasar, dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya

pertemuan (contoh: 2 x 45 menit). Karena itu, waktu untuk mencapai

suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau

beberapa kali pertemuan bergantung pada kompetensi dasarnya.

4) Langkah-Langkah Penyusunan RPP

Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dimulai dari mencantumkan

identitas RPP (nama sekolah, mata pelajaran, kelas, semester,

standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan alokasi waktu),

tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran,

Page 41: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

28  

langkah-langkah kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan

penilaian. Setiap komponen mempunyai arah pengembangan

masing-masing, namun semua merupakan suatu kesatuan. RPP

boleh disusun untuk satu kompetensi dasar.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penyusunan RPP

berpedoman kepada Permendiknas no. 41 tahun 2007 tentang standar

proses, Permendiknas no. 22 tahun 2006 tentang standar isi dan

Permendiknas no 20 tahun 2006 tentang standar penilaian.

Pengembangan indikator, materi pokok dan alokasi waktu berpedoman

kepada SK dan KD yang terdapat dalam standar isi. Pengembangan

kegiatan pembelajaran berpedoman kepada standar proses. Penilaian

hasil belajar berpedoman kepada standar penilaian.

b. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

Di dalam buku Panduan Pengembangan Bahan Ajar yang

dikeluarkan oleh Depdiknas tahun 2008 halaman 23-24, dijelaskan

tentang pengertian LKS, fungsi dan prinsip pembuatannya, untuk

dijadikan pedoman bagi guru. Lembar kegiatan siswa (student

worksheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus

dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa

petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Lembar

kegiatan siswa akan memuat paling tidak : judul, kompetensi (KD)

yang akan dicapai, informasi pendukung, langkah-langkah kerja, tugas-

tugas yang harus diselesaikan dan penilaian.

Page 42: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

29  

Menurut Prayitno (2003 : 20), ditinjau dari penggunaannya LKS

dapat dibedakan menjadi LKS eksperimen dan LKS noneksperimen.

LKS eksperimen adalah LKS yang digunakan untuk membimbing

siswa dalam kegiatan praktikum atau menemukan konsep melalui kerja

ilmiah. Sedangkan LKS noneksperimen digunakansebagai salah satu

alternatif dalam mengatasi hambatan dalam proses pembelajaran.

Dalam menyiapkan LKS guru harus cermat dan memiliki

pengetahuan dan keterampilan yang memadai, karena sebuah lembar

kegiatan harus memenuhi paling tidak kriteria yang berkaitan dengan

dapat atau tidaknya sebuah KD dikuasai oleh peserta didik.

Dalam menyiapkan lembar kegiatan siswa dapat dilakukan

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Analisis kurikulum

Analisis kurikulum dimaksudkan untuk menentukan materi-materi

mana yang memerlukan bahan ajar LKS.

2) Menyusun peta kebutuhan LKS

Peta kebutuhan LKS sangat diperlukan guna mengetahui jumlah

LKS yang harus ditulis dan sekuensi atau urutan LKS-nya juga dapat

dilihat. Sekuens LKS ini sangat diperlukan dalam menentukan

prioritas penulisan.

3) Menentukan judul-judul LKS

Judul LKS ditentukan atas dasar KD-KD, materi-materi pokok atau

pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum.

Page 43: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

30  

LKS berbasis inquiry merupakan lembar kegiatan siswa yang

disusun berdasarkan prinsip pembelajaran inquiry. Di dalamnya tidak

terdapat ringkasan materi. LKS berbasis inquiry berisi petunjuk,

pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan untuk membimbing

siswa dalam menemukan konsep yang berhubungan dengan materi

pelajaran.

Keuntungan adanya lembar kegiatan bagi guru, untuk

memudahkan dalam melaksanakan pembelajaran dan bagi siswa, untuk

membantu mereka belajar secara mandiri dan belajar memahami dan

menjalankan suatu tugas tertulis. Dengan demikian penggunaan LKS

dapat meningkatkan aktifitas dan keterlibatan siswa dalam

pembelajaran seperti bekerja dalam kelompok, berdiskusi dan

menampilkan hasil diskusi di depan kelas.

c. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk

jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau

pengantar. Banyak batasan yang diberikan orang tentang media.

Berkaitan dengan proses belajar mengajar, Briggs dalam Wina Sanjaya,

2009 : 204, menyatakan media sebagai alat untuk memberi perangsang

bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar. Sementara itu, Gagne

dan Brings dalam Azhar Arsyad 2009 : 4, mengatakan secara implisit

bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan

untuk meyampaikan isi materi pelajaran yang terdiri dari, antara lain

Page 44: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

31  

buku, tape recorder, video, film, kamera, foto, gambar, televisi dan

komputer. Namun demikian, media bukan hanya berupa alat fisik atau

bahan saja, akan tetapi hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat

memperoleh pengetahuan. Gerach dan Ely dalam Wina Sanjaya, 2009 :

204, berpendapat bahwa secara umum media itu meliputi orang, bahan,

peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan

siswa memproleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Dengan semakin berkembangnya teknologi dan semakin

beragamnya media pengajaran, maka pemilihan media hendaknya

memperhatikan prinsip-prinsip pemilihan media. Menurut Depdiknas

(2004), ada beberapa prinsip dasar dalam pemilihan media

pembelajaran, yaitu : (1) kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, (2)

kesesuaian dengan materi, (3) kesesuaian dengan metoda mengajar, (4)

karakteristik peserta didik, (5) kondisi tempat belajar, (6) kepraktisan

dan (7) ketersediaan dana, tenaga dan fasilitas. Hal ini juga sejalan

dengan pendapat James W. Brown (1977 : 71), yakni :

“Generalized principles of media selection and use : 1)No one medium is best for all purpose, 2)Media uses should be consistent with objectives, 3)Users must familiarize themselves with media content, 4)Media must be appropriate for the mode of instruction, 5)Media must fit student capabilities and learning styles, 6)Media are neither good or bad simply because the are either concrete or abstract, 7)Media should be chosen objectively rather than on the basis of personal preference or bias and 8)Physical conditions surrounding uses of media affect sicnificantly the result obtained”.

Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu ini, Edgar

Dale (dalam Rahardjo, 1986:49) telah mengklasifikasi pengalaman

Page 45: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

32  

berlapis dari tingkat paling konkrit menuju yang paling abstrak.

Klasifikasi tersebut dikenal dengan nama “kerucut pengalaman” (cone

of experience) Edgar Dale (Gambar 1) yang dapat membantu

menentukan media apa yang paling sesuai untuk pengalaman belajar

tertentu.

Gambar 1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale

Salah satu bentuk media pembelajaran yang dapat digunakan

dalam pembelajaran sains adalah ‘Kit’. Noerdin, 1995 : 2, menyatakan

bahwa Kit adalah seperangkat alat dan bahan yang membantu proses

belajar mengajar serta praktikum, agar berjalan lancar, praktis dan

verba

Simbol visual

visual

radio 

film

tv 

wisata

demonstrasi 

partisipasi

observasi 

Pengamatan langsung 

abstrak 

konkrit 

Page 46: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

33  

ekonomis. Dengan adanya Kit, maka praktikum dapat juga

dilaksanakan di dalam kelas atau tanpa ruang laboratorium asalkan

memenuhi beberapa persyaratan seperti yang dikemukakan oleh Arifin

(2005:110) bahwa praktikum yang dilakukan di dalam kelas

mempunyai persyaraan sebagai berikut :

1. Percobaan tidak menghasilkan gas beracun.

2. Alat atau zat sudah tersedia dalam kotak untuk setiap

individu/kelompok dalam mempermudah pelaksanaannya.

Kit praktikum memberikan beberapa kelebihan seperti yang

dikemukakan oleh Sumiaty (2002:38) yaitu :

1. Kit praktikum dapat membantu sekolah yang tidak mempunyai

laboratorium.

2. Kit praktikum dapat menggantikan kegiatan praktikum di

laboratorium.

3. Kit praktikum dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa

terhadap pelajaran kimia.

4. Kit praktikum mudah dibawa.

5. Alat dan bahan untuk praktikum sudah tersedia di dalam kotak

sehingga dapat mengatasi kendala guru dalam penyiapkan alat dan

bahan praktikum.

B. Penelitian yang Relevan

1. Defni Satria (2007) meneliti mengenai pengaruh penggunaan Kit pada

pembelajaran Sains terhadap Hasil Belajar sains siswa SD Negeri di

Page 47: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

34  

Tangkerang Labuai Pekanbaru. Dari hasil penelitiannya didapatkan

kesimpulan bahwa hasil belajar sains siswa SD yang diajar dengan

menggunakan Kit lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa SD

yang diajar tanpa menggunakan Kit. Hasil belajar sains siswa SD dengan

motivasi tinggi yang diajar dengan menggunakan Kit lebih baik

dibandingkan dengan hasil belajar siswa SD dengan motivasi tinggi yang

diajar tanpa menggunakan Kit. Hasil belajar sains siswa SD dengan

motivasi rendah yang diajar dengan menggunakan Kit lebih baik

dibandingkan dengan hasil belajar siswa SD dengan motivasi rendah yang

diajar tanpa menggunakan Kit. Terdapat interaksi antara penggunaan

media Kit dan motivasi belajar terhadap hasil belajar sains.

2. Asmah Dewita (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Penggunaan Alat

Peraga dalam Model Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Aktivitas

dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IX MTsN 1 Bukittinggi,

menemukan bahwa model pembelajaran inkuiri dengan menggunakan alat

peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

C. Kerangka Berfikir

Dalam konteks implementasi KTSP, proses pembelajaran dimaknai

sebagai proses yang dapat mengembangkan seluruh potensi siswa, yang

memungkinkan siswa untuk mencoba dan melakukan sesuatu untuk

memperoleh ilmu yang mereka cari sesuai dengan tujuan pembelajaran. Oleh

karena itu pembelajaran harus berpusat kepada siswa dimana siswa terlibat

secara aktif dan guru lebih berperan sebagai fasilitator.

Page 48: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

35  

Salah satu mata pelajaran wajib yang dipelajari di tingkat SMA, sesuai

dengan standar isi (SI) pada KTSP adalah Kimia. Pelajaran Kimia sebagai

salah satu mata pelajaran kelompok sains harus dibangun melalui

pengembangan keterampilan proses sains, seperti : (1) mengobservasi atau

mengamati, (2) menyusun hipotesis, (3) merencanakan penelitian, (4)

memanipulasi variabel, (5) menginterpretasi data, (6) menyusun kesimpulan

sementara, (7) meramal atau memprediksi, (8) mengaplikasikan dan (9)

mengkomunikasikan (BNSP, 2007 : vii).

Berdasarkan analisis kurikulum dalam standar isi KTSP, terlihat bahwa

materi kesetimbangan kimia termasuk materi yang cakupannya cukup luas,

kompleks karena terdiri dari tiga kompetensi dasar yaitu KD 3.3, 3.4 dan 3.5

serta bersifat abstrak sehingga sulit untuk dipahami oleh siswa. Sementara

sarana prasarana penunjang kegiatan laboratorium masih belum memadai.

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru dalam menjelaskan konsep-

konsep kimia sekaligus menjadi hambatan bagi siswa dalam memahami

konsep-konsep kimia yang bersifat abstrak.

Untuk dapat mewujudkan pembelajaran kimia yang sesuai dengan

tuntutan KTSP dan karakteristiknya sekaligus mengatasi permasalahan di

atas, maka diperlukan pemilihan strategi ataupun pendekatan dengan metode

pembelajaran yang tepat, serta mengoptimalkan alat peraga atau media dalam

pembelajaran.

Oleh karena itu, salah satu strategi yang dapat digunakan dalam

pembelajaran kimia adalah strategi pembelajaran inquiry. Pembelajaran

Page 49: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

36  

inquiry melibatkan siswa secara aktif dan menekankan pada proses berfikir

secara kritis serta analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban

yang sudah pasti dari suatu masalah yang dipertanyakan, sehingga dapat

mengasah pengembangan keterampilan proses sains siswa.

Agar pembelajaran berbasis inquiry ini dapat terlaksana dengan baik

diperlukan perangkat pembelajaran yang sesuai. Oleh karena itu, penulis

mencoba mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rancangan

Pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar berupa LKS serta media

membelajaran yang mendukung terlaksananya pembelajaran berbasis inquiry

yaitu Kit Kesetimbangan Kimia dan CD animasi flash. Perangkat

pembelajaran yang dirancang ini, divalidasi oleh pakar. Untuk melihat

praktikalitas dan efektifitasnya maka perangkat pembelajaran ini diujicobakan

secara terbatas pada siswa kelas XI di satu sekolah. Dengan

dikembangkannya perangkat pembelajaran berbasis inquiry ini diharapkan

akan terlaksana pembelajaran yang efektif sehingga aktivitas dan aktivitas

siswa akan meningkat.

Secara ringkas kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada

gambar 2 berikut :

Page 50: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

37  

Gambar 2. Bagan Kerangka Berpikir

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN KIMIA BERDASARKAN KTSP

• Pembelajaran berpusat kepada siswa (student centered)

• Dibangun melalui keterampilan proses sains

• Butuh sarana/prasarana menunjang pembelajaran (laboratorium, media, dll)

• Butuh strategi serta perangkat pembelajaran yang dapat membangun keterampilan proses sains (sesuai dengan tuntutan KD).

FAKTA DI LAPANGAN

• Pembelajaran belum berpusat

kepada siswa. • Sarana/prasarana penunjang

pembelajaran (laboratorium, media,dll) masih kurang

• Belum tesedia perangkat pembelajaran yang sesuai.

• Aktivitas siswa belum optimal • Hasil belajar belum memuaskan

Digunakan strategi pembelajaran inquiry pada KD 3.3 dan 3.4

Dikembangkang perangkat pembelajaran (RPP, LKS, Kit dan CD

animasi flash) untuk menunjang mempelajaran inquiry

Perangkat pembelajaran berbasis inquiry yang valid dan praktis.

• Aktivitas siswa meningkat • Hasil belajar meningkat

Pembelajaran yang efektif

Page 51: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

38  

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu mengembangkan dan

menghasilkan perangkat pembelajaran yang valid dan praktis, maka

penelitian ini digolongkan ke dalam penelitian pengembangan (developmental

research). Menurut Sugiyono (2008: 407), penelitian pengembangan adalah

penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji

keefektifan produk tersebut. Hal ini juga dipertegas oleh Soenarto (2005:1),

yang menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah suatu proses atau

langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk atau menyempurnakan

produk yang akan digunakan dalam pendidikan.

Pada penelitian ini, peneliti mencoba mengembangkan perangkat

pembelajaran berbasis inquiry berupa RPP, LKS, dan media pembelajaran

berupa Kit dan CD animasi flash untuk materi kesetimbangan kimia kelas

XI pada KD 3.3 dan 3.4, yang valid, praktis dan efektif. Oleh karena itu,

setelah produk dikembangkan, diuji validitas, praktikalitas dan efektifitasnya.

B. Model Pengembangan

Dalam penelitian ini, model pengembangan yang digunakan adalah

model pengembangan 4-D (four D models), yang dikembangkan oleh S.

Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel pada tahun 1974.

Model pengembangan 4-D terdiri dari 4 tahap utama yaitu : (1) define atau

pendefinisian, (2) design atau perancangan, (3) develop atau pengembangan

38 

Page 52: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

39  

dan (4) disseminate atau penyebaran (Trianto, 2009 :189). Pada penelitian ini

hanya dilakukan sampai pada tahap ke tiga saja yaitu tahap develop atau

pengembangan. Adapun langkah-langkah rancangan pengembangan

perangkat pembelajaran ini digambarkan seperti bagan pada gambar 3

berikut :

Gambar 3. Bagan Langkah-langkah Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran 4-D (dimodifikasi dari Thiagarajan, Semmel dan Semmel dalam Trianto, 2009 : 190)

Analisis Ujung Depan

Spesifikasi Tujuan Pembelajaran

Design

Develop

Revisi

Analisis Konsep

Validasi oleh Pakar

Define

Uji Coba terbatas pada subjek uji coba

Analisis Hasil Uji Coba

Perangkat Pembelajaran yang valid, praktis,efektif.

Analisis Tugas

Merancang perangkat pembelajaran

Revisi

Page 53: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

40  

Berdasarkan rancangan pengembangan perangkat pembelajaran di atas,

maka langkah-langkahnya dapat dirinci sebagai berikut :

1. Tahap pendefinisian (define phase)

Pelaksanaan penelitian dimulai dari tahap define. Langkah-langkah

yang dilakukan pada tahap ini adalah analisis ujung depan, analisis tugas

dan analisis konsep. Analisis ujung depan bertujuan memunculkan

masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran sehingga dibutuhkan

pengembangan perangkat pembelajaran. Oleh karena proses pembelajaran

berpatokan kepada kurikulum yang berlaku saat ini (KTSP), maka analisis

ujung depan dalam hal ini adalah menganalisis kurikulum KTSP, kondisi

ideal dari proses pembelajaran kimia yang diharapkan kurikulum dan

kenyataan yang terjadi di lapangan. Berdasarkan masalah ini disusun

alternatif perangkat pembelajaran yang relevan.

Pada analisis tugas dilakukan analisis terhadap SK dan KD yang

akan dikembangkan perangkat pembelajarannya. Dalam penelitian ini

yang dianalisis adalah SK 3 dan KD yang dianalisis adalah KD 3.3 dan

KD 3.4 yang terdapat di dalam standar isi KTSP.

Analisis konsep bertujuan untuk mengidentifikasi konsep-konsep

utama yang akan diajarkan dan menyusunnya secara sistematis serta

mengkaitkan satu konsep dengan konsep lain yang relevan, sehingga

membentuk suatu peta konsep. Tujuan analisis ini adalah untuk

menetapkan hirarki konsep yang akan dibahas dalam proses pembelajaran.

Pada analisis konsep dirumuskan indikator berdasarkan SK 3 dan KD 3.3

Page 54: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

41  

serta KD 3.4 untuk mengetahui ketercapaian kompetensi yang diharapkan.

Berdasarkan indikator yang telah dirumuskan lalu dipilih materi esensial

yang sesuai. Dari indikator dan materi esensial yang telah dirumuskan

kemudian dirancang kegiatan pembelajaran agar kompetensi yang

diharapkan dapat dicapai oleh siswa dengan mudah.

2. Tahap Perancangan (design phase)

Tujuan tahap ini adalah untuk menyiapkan prototype perangkat

pembelajaran berbasis inquiry yang akan dikembangkan berdasarkan dari

hasil analisis ujung depan, analisis tugas dan analisis konsep. Perangkat

pembelajaran yang dirancang meliputi RPP, LKS, media pembelajaran

(Kit dan CD animasi flash) serta instrumen tes hasil belajar. Langkah-

langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah :

a. Merancang RPP yang dilakukan dengan format yang sesuai dengan

format penulisan RPP dalam buku panduan pengembangan RPP dari

Depdiknas tahun 2008. Langkah-langkah pembelajaran dikembangkan

dengan mengadobsi langkah-langkah pembelajaran inquiry (dalam

penelitian ini digunakan inquiry terpimpin) yang disesuaikan dengan

tingkat kemampuan siswa.

b. Merancang LKS yang dilakukan dengan pemilihan format yang sesuai

dengan format penulisan LKS dalam buku Panduan Pengembangan

Bahan Ajar dari Depdiknas tahun 2008, dengan memperhatikan syarat

didaktik, syarat konstruksi dan syarat teknis.

Page 55: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

42  

c. Pemilihan dan perancangan media pembelajaran yang dilakukan dengan

cara memilih media yang tepat yang sesuai dengan indikator dan tujuan

pembelajaran serta berdasarkan fasilitas yang tersedia di sekolah.

Dalam penelitian ini media yang dirancang ada dua macam yaitu Kit

dan CD animasi flash. Kedua media ini dirancang untuk membantu

siswa mengikuti pembelajaran berbasis inquiry. Dalam merancang Kit

sebelumnya dilakukan dulu validasi empiris yang bertujuan untuk

melihat keberfungsian Kit. Validasi empiris dilakukan dengan cara

mengguji coba Kit untuk mengetahui apakah alat berfungsi dengan

baik, apakah bahan-bahan kimia dapat dan aman digunakan dan apakah

Kit dapat menghasilkan data yang akurat sesuai dengan teori.

Perancangan CD animasi flash dilakukan berdasarkan tujuan

pembelajaran dan konsep kimia yang diharapkan akan ditemukan siswa

dari menyaksikan pemutaran CD animasi tersebut. CD animasi flash

yang dihasikan adalah berupa sebuah film animasi yang dibuat

menggunakan program macromediaflash. Film berupa animasi gambar

bergerak yang digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran pada

KD 3.3 materi kesetimbangan kimia, untuk menjelaskan pengaruh

tekanan terhadap pergeseran kesetimbangan

d. Perancangan alat evaluasi (instrumen tes hasil belajar) disusun

berdasarkan analisis tugas dan indikator yang telah dirumuskan. Dari

indikator dirumuskan kisi-kisi soal. Dari kisi-kisi soal baru disusun

instrumen tes hasil belajar. Alat evaluasi ini digunakan sebagai alat

Page 56: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

43  

mengukur terjadinya perubahan tingkah laku pada siswa setelah

kegiatan pembelajaran.

3. Tahap Pengembangan (develop phase)

Tahap develop bertujuan untuk menghasilkan perangkat

pembelajaran yang valid, praktis dan efektif. Tahap ini terdiri dari :

a. Validasi perangkat pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang akan digunakan oleh guru dan

siswa terlebih dahulu divalidasi, yaitu validasi isi dan validasi konstruk.

Validasi isi, bertujuan untuk melihat apakah perangkat pembelajaran

berbasis inquiry yang telah dirancang, sesuai dengan standar

kompetensi dan kompetensi dasar. Validasi konstruk, bertujuan untuk

melihat kesesuaian komponen-komponen perangkat pembelajaran

dengan indikator yang telah ditetapkan. Validasi perangkat

pembelajaran dilakukan oleh 4 orang yaitu 2 orang dosen Kimia UNP

dan dua orang dari guru kimia di kota Padang. Nama-nama validator

dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Nama-Nama Validator No. Nama Validator Profesi 1. Dr. Jon Efendi, M.Si Dosen Kimia UNP 2. Dr. Mawardi, M.Si Dosen Kimia UNP 3. Drs. Yendri Faisal Guru Kimia 4. Dra. Ratna Helen Saragih Guru Kimia

Kegiatan validasi dilakukan dalam bentuk mengisi lembar

validasi perangkat pembelajaran dan diskusi. Masukan dari validator

digunakan untuk memperbaiki atau merevisi perangkat pembelajaran

Page 57: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

44  

yang dikembangkan. Validasi dikatakan selesai, apabila hasil analisis

data validasi dari validator telah mencapai kategori valid.

b. Uji coba terbatas

Setelah perangkat pembelajaran dinyatakan valid oleh validator,

selanjutnya dilakukan uji coba untuk melihat praktikalitas dan

efektivitas perangkat tersebut. Uji coba dilakukan pada siswa XI IPA2

SMA 7 Padang.

Pada waktu uji coba peneliti berperan sebagai guru. Selama

pembelajaran berlangsung, peneliti dibantu oleh 3 orang observer untuk

mengamati keterlaksanaan RPP dan aktifitas siswa dalam proses

pembelajaran. Pengamat yang ditunjuk adalah satu orang guru kimia

dari sekolah tempat uji coba dan dua orang rekan sejawat peneliti, yang

sebelumnya sudah diberikan arahan pelaksanaan. Diakhir pembelajaran

siswa diminta untuk mengisi angket respon siswa terhadap perangkat

pembelajaran berbasis inquiry.

Data hasil uji coba kemudian dianalisis untuk mengetahui

praktikalitas dan efektivitas dari perangkat pembelajaran berbasis

inquiry yang dikembangkan. Praktikalitas perangkat pembelajaran

dilihat dari hasil analisis data keterlaksanaan RPP, data angket respon

siswa dan data angket respon guru. Efektivitas perangkat pembelajaran

dilihat dari hasil analisis data observasi aktivitas siswa selama proses

pembelajaran (untuk ranah afektif dan psikomotor) dan dari hasil

belajar siswa (untuk ranah kognitif).

Page 58: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

45  

C. Defenisi Operasional

Berikut adalah defenisi operasional dari variabel-variabel yang terdapat

dalam penelitian ini :

1. Perangkat Pembelajaran Berbasis Inquiry

Perangkat pembelajaran berbasis inquiry adalah sejumlah bahan,

alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran melalui strategi inquiry. Perangkat pembelajaran yang

dimaksud berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar

Kegiatan Siswa (LKS) yang dirancang berbasis inquiry, media

pembelajaran berupa Kit dan CD animasi flash serta alat evaluasi.

2. Validitas perangkat pembelajaran

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan

atau kesahihan produk yang dihasilkan. Dalam penelitian ini perangkat

pembelajaran dikatakan valid jika persentase penilaian validator ≥ 61%.

3. Praktikalitas perangkat pembelajaran

Praktikalitas perangkat pembelajaran berkaitan dengan kemudahan

dalam menggunakan perangkat tersebut, baik oleh guru maupun oleh

siswa. Praktikalitas dapat diketahui setelah dilakukan uji coba terhadap

perangkat pembelajaran tersebut kepada siswa. Data dikumpulkan melalui

kegiatan observasi keterlaksanaan RPP, angket respon guru dan angket

respon siswa. Dalam penelitian ini perangkat pembelajaran dikatakan

praktis, jika tingkat keterlaksanaan perangkat pembelajaran ≥ 61%.

4. Efektivitas perangkat pembelajaran

Page 59: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

46  

Efektivitas perangkat pembelajaran berkaitan dengan hasil yang

didapatkan siswa sesuai dengan yang diharapkan. Efektivitas perangkat

pembelajaran dapat diketahui dari hasil belajar siswa pada ranah kognitif,

afektif dan psikomotor. Untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah

kognitif, kepada siswa yang telah mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan perangkat yang dikembangkan tersebut, diberikan tes. Hasil

belajar siswa ranah afektif dan psikomotor diperoleh dari data observasi

aktivitas siswa selama pembelajaran. Perangkat pembelajaran dikatakan

efektif jika :

a. 80% dari siswa dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)

pada KD 3.3 dan 3.4. KKM pada KD 3.3 dan 3.4 adalah 65 untuk ranah

kognitif dan 70 untuk ranah psikomotor.

b. Aktivitas siswa yang berhubungan dengan pembelajaran dengan

menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan,

berdasarkan hasil pengamatan tergolong sering muncul.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Lembar validasi, yang terdiri dari lembar validasi RPP, lembar validasi

LKS, lembar validasi Kit, lembar validasi CD animasi flash dan lembar

validasi alat evaluasi. Data yang didapatkan digunakan untuk mengetahui

tingkat validitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan.

2. Lembar observasi, yang terdiri dari lembar observasi keterlaksanaan RPP,

lembar observasi aktifitas siswa dan lembar observasi hasil belajar ranah

Page 60: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

47  

psikomotor. Data yang diperoleh dari lembar observasi keterlaksanan RPP

digunakan untuk mengetahui praktikalitas perangkat pembelajaran yang

dikembangkan. Data yang diperoleh dari observasi aktivitas siswa dan

lembar observasi hasil belajar ranah psikomotor digunakan untuk melihat

efektifitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan.

3. Angket, yang terdiri dari angket respon siswa dan respon guru terhadap

perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Data yang diperoleh

digunakan untuk melihat tingkat praktikalitas perangkat yang

dikembangkan.

4. Lembar tes hasil belajar ranah kognitif. Data yang diperoleh digunakan

untuk melihat efektifitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan.

E. Teknik Analisis Data

Jenis data yang diambil pada penelitian ini adalah data primer, yaitu data

hasil validasi oleh validator terhadap perangkat pembelajaran yang

dikembangkan (RPP, LKS, Kit dan CD animasi flash) dan alat evaluasi, data

yang diambil dari pelaksanaan uji coba terbatas kepada subjek uji coba berupa

hasil observasi selama proses pembelajaran, angket respon guru dan respon

siswa serta lembar tes hasil belajar. Data yang didapat melalui instrumen

pengumpul data kemudian dianalisis dengan analisis statistik deskriptif untuk

data kuantitatif dan analisis kualitatif (non statistik) untuk data kualitatif.

1. Analisis Data Validitas

Data yang digunakan untuk melihat validitas adalah hasil validasi

perangkat pembelajaran yang dikembangkan dari validator. Data validasi

Page 61: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

48  

untuk RPP dan Kit berupa skala Guttman dan skala Likert. Penskoran untuk

skala Guttman adalah dengan ketentuan : nilai 1 = ada, nilai 0 = tidak ada.

Penskoran untuk skala Likert 1-4, dengan ketentuan : nilai 1 = tidak

satupun deskriptor yang tampak, nilai 2 = satu deskriptor yang tampak, nilai

3 = dua deskriptor yang tampak dan nilai 4 = tiga atau lebih deskriptor yang

tampak. Data validasi untuk LKS dan tes hasil belajar berupa skala Likert 1-

4 dengan ketentuan : nilai 1 = sangat tidak setuju, nilai 2 = tidak setuju, nilai

3 = setuju dan nilai 4 = sangat setuju.

Dari seluruh item yang diberikan, kemudian ditabulasi dan dicari

persentasenya dengan rumus :

skor item yang diperoleh V = x 100%

skor maksimum

Berdasarkan harga V yang diperoleh, ditetapkan kriteria kevalidan yaitu :

Tabel 2. Kategori validitas perangkat pembelajaran (%) Kategori

0 – 20 21 – 40 41 – 60 61 – 80 81 - 100

Tidak valid Kurang valid Cukup valid

Valid Sangat valid

2. Analisis Data Praktikalitas

Analisis data praktikalitas diperoleh dari lembar observasi

keterlaksanaan perangkat pembelajaran, angket respon guru dan angket

respon siswa terhadap LKS dan media pembelajaran yang dikembangkan.

Data yang dikumpulkan berupa skala Guttman dan skala Likert. Penskoran

(Riduwan, 2007: 88)

Page 62: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

49  

untuk skala Guttman adalah dengan ketentuan : nilai 1 = sesuai rencana,

nilai 0 = tidak sesuai rencana. Penskoran untuk skala. Likert 1-4 dengan

ketentuan : nilai 1 = tidak melaksanakan, nilai 2 = melaksanakan tapi tidak

sesuai dengan rencana, nilai 3 = melaksanakan kurang sesuai dengan

rencana dan nilai 4 = melaksanakan sesuai dengan rencana. Data angket

respon siswa yang dikumpulkan berupa skala Likert 1-4 dengan ketentuan :

nilai 1 = sangat tidak setuju, nilai 2 = tidak setuju, nilai 3 = setuju dan nilai

4 = sangat setuju.

Data yang diperoleh dideskripsikan dengan teknik analisis frekuensi

data dengan rumus :

skor item yang diperoleh P = skor maksimum x 100 %

Berdasarkan harga P yang diperoleh, ditetapkan kriteria kepraktisan yaitu :

Tabel 3. Kategori praktikalitas perangkat pembelajaran

(%) Kategori

0 – 20 21 – 40 41 – 60 61 – 80 81 - 100

Tidak praktis Kurang praktis Cukup praktis

Praktis Sangat praktis

(Riduwan, 2007: 88)

3. Analisis Data Efektivitas

Analisis data efektivitas diperoleh dari lembar observasi aktivitas

siswa dan lembar penilaian hasil belajar siswa.

a. Analisis observasi aktivitas siswa.

Page 63: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

50  

Analisis aktifitas siswa berdasarkan atas hasil lembaran observasi

yaitu dengan menghitung jumlah siswa yang terlibat dalam setiap

aktivitas yang ditetapkan lalu diberi skor sesuai dengan kategori berikut :

Tabel 4. Skor Kategori Frekuensi Keaktifan Siswa f (frekuensi) Kategori Skor

f < 6 6 ≤ f < 6 8 ≤ f < 10 10 ≤ f < 12

f ≥ 12

Tidak pernah muncul Jarang muncul

Agak sering muncul Sering muncul

Sangat sering muncul

0 1 2 3 4

(Dimodifikasi dari Muliyardi, 2006)

Hasil observasi ditampilkan dalam suatu tabel dan dicari reratanya,

kemudian dikonfirmasikan pada kriteria berikut :

1) Jika rerata > 3,2 maka aktivitas dikategorikan sangat sering muncul.

2) Jika 2,4 < rerata ≤ 3,2 maka aktivitas dikategorikan sering muncul.

3) Jika 1,6 < rerata ≤ 2,4 maka aktivitas dikategorikan agak sering

muncul.

4) Jika 0,8 < rerata ≤ 1,6 maka aktivitas dikategorikan jarang muncul.

5) Jika rerata ≤ 0,8 maka aktivitas dikategorikan tidak pernah muncul.

b. Analisis tes hasil belajar

Analisis tes hasil belajar didasarkan pada data hasil belajar siswa

pada ranah kognitif dan ranah psikomotor untuk KD 3.3 dan 3.4.

Ketuntasan belajar siswa didasarkan pada nilai KKM untuk KD tersebut,

yaitu 65 untuk ranah kognitif dan 70 untuk ranah psikomotor. Siswa

dikatakan tuntas pada KD 3.3. dan 3.4 apabila memperoleh nilai minimal

65 untuk ranah kognitif dan 70 untuk ranah psikomotor.

Page 64: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

51  

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian tentang proses pengembangan

perangkat pembelajaran berbasis inquiry. Sesuai dengan langkah-langkah

pengembangan yang sudah dikemukakan pada Bab 3, maka proses dimulai dari

analisis kurikulum dan validasi instrumen penelitian serta perangkat

pembelajaran. Instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran yang sudah valid

selanjutnya diujicobakan secara terbatas pada siswa kelas XI SMAN 7 Padang.

Data yang diperoleh dari hasil uji coba kemudian diolah dan dianalisis.

A. Tahap Pendefinisian (define phase)

Pada tahap define ini dilakukan penetapan syarat-syarat pembelajaran

dengan menganalisis tujuan pembelajaran dari materi yang dikembangkan

perangkatnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Analisis Ujung Depan

Analisis ujung depan atau analisis kebutuhan ini bertujuan

memunculkan masalah mendasar yang dihadapi dalam pembelajaran

sehingga dibutuhkan pengembangan perangkat pembelajaran agar tujuan

pembelajaran yang dituntut oleh KTSP dapat dicapai dengan mudah.

a. Analisis Tugas

Kegiatan yang dilakukan dalam analisis tugas adalah menganalisis

SK dan KD yang digunakan dalam pengembangan perangkat

pembelajaran. Dalam penelitian ini, SK dan KD yang akan

dikembangkan perangkat pembelajarannya adalah SK 3 (Memahami

51

Page 65: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

52  

kinetika reaksi, kesetimbangan kimia dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan

industri) pada KD 3.3 (Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor

yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dengan melakukan

percobaan) dan KD 3.4 (Menentukan hubungan kuantitatif antara

pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan), seperti

yang terdapat dalam standar isi KTSP. Berdasarkan SK 3, KD 3.3,

dihasilkan rumusan indikator sebagai berikut :

3.3.1. Menjelaskan kesetimbangan kimia (kesetimbangan dinamis)

3.3.2. Membedakan kesetimbangan homogen dan kesetimbangan

heterogen

3.3.3. Menjelaskan tetapan kesetimbangan

3.3.4. Menganalisis pengaruh perubahan konsentrasi, suhu, tekanan dan

volume terhadap pergeseran kesetimbangan melalui percobaan

3.3.5. Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan

menggunakan azas Le Chatelier

Berdasarkan SK 3, KD 3.4, dihasilkan rumusan indikator sebagai

berikut :

3.4.1. Menghitung harga tetapan kesetimbangan (Kc) berdasarkan

konsentrasi zat dalam kesetimbangan

3.4.2. Menghitung harga Kp berdasarkan tekanan parsial gas yang

bereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang

3.4.3. Menghitung harga Kc berdasarkan harga Kp atau sebaliknya

Page 66: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

53  

3.4.4. Menafsirkan data percobaan mengenai konsentrasi pereaksi dan

hasil reaksi pada keadaan setimbang untuk menentukan derajat

disosiasi

b. Analisis Konsep

Analisis konsep bertujuan untuk mengidentifikasi konsep-konsep

utama yang akan diajarkan dan menyusunnya secara sistematis serta

mengkaitkan satu konsep dengan konsep lain yang relevan, sehingga

membentuk suatu peta konsep. Tujuan analisis ini adalah untuk

menetapkan hierarki materi yang akan dibahas dalam proses

pembelajaran. Maka setelah indikator-indikator dirumuskan selanjutnya

disusun materi-materi esensial yang dibutuhkan siswa untuk dapat

mencapai kompetensi pada KD 3.3 dan KD 3.4 sesuai dengan indikator

yang sudah dirumuskan. Materi-materi tersebut adalah :

1) Reaksi reversible (dapat balik)

2) Konsep kesetimbangan dinamis

3) Konsep kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen

4) Tetapan kesetimbangan

5) Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan

6) Azaz Le Chatelier

7) Menghitung harga tetapan kesetimbangan (Kc dan Kp)

Materi-materi tersebut kemudian disusun secara sistematis sehingga

membentuk suatu hubungan yang relevan antar materi dan disebut

Page 67: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

54  

sebagai peta konsep. Berdasarkan analisis konsep, maka peta konsep

untuk KD 3.3 dan KD 3.4 adalah sebagai berikut :

Gambar 4. Peta Konsep Kesetimbangan Kimia

Kesetimbangan Kimia 

bersifatberlangsung dalam 

mengalami  

ruang tertutup 

dinamis  pergeseran 

yang dipengaruhi oleh perubahan 

konsentrasi  suhu  volume ruangan 

tekanan ruangan 

dapat berupa  mempunyai 

kesetimbangan homogen 

kesetimbangan heterogen 

tetapan kesetimbangan 

meliputi dipengaruhi oleh 

Kc Kpsuhu 

Kesetimbangan Kimia 

Page 68: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

55  

Dalam pelaksanaannya di kelas, untuk mencapai indikator-

indikator yang sudah dirumuskan di atas, proses pembelajaran dilakukan

sebanyak 7 kali pertemuan (16 jam pelajaran) dengan rincian sebagai

berikut :

1) Pertemuan 1 untuk pencapaian indikator 3.3.1 dan 3.3.2.

2) Pertemuan 2 untuk pencapaian indikator 3.3.3.

3) Pertemuan 3 untuk pencapaian indikator 3.4.1 dan 3.4.2.

4) Pertemuan 4 untuk pencapaian indikator 3.4.3 dan 3.4.4.

5) Pertemuan 5 untuk pencapaian indikator 3.3.4, tujuan pembelajaran 1.

6) Pertemuan 6 untuk pencapaian indikator 3.3.4, tujuan pembelajaran 2.

7) Pertemuan 7 untuk pencapaian indikator 3.3.4, tujuan pembelajaran 3

dan indikator 3.3.5.

Urutan indikator yang hendak dicapai untuk tiap-tiap pertemuan

disusun berdasarkan pendekatan hierarkis. Pendekatan hierarkis

menunjukkan hubungan yang bersifat subordinatif antara beberapa

indikator yang ingin dicapai. Dengan demikian ada indikator yang

mendahului dan ada yang dikemudiankan. Indikator yang mendahului

merupakan prasyarat bagi indikator yang berikutnya (Depdiknas, 2008a :

13).

B. Tahap Perancangan (design phase)

Berdasarkan hasil analisis pada tahap define maka ditetapkanlah apa saja

perangkat pembelajaran yang perlu dikembangkan agar siswa dapat menguasai

kompetensi yang dituntut pada KD 3.3 dan KD 3.4 yang sesuai dengan strategi

Page 69: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

56  

pembelajaran inquiry, yaitu RPP, LKS dan media pembelajaran (Kit dan CD

Animasi Flash). Pada tahap design ini perangkat pembelajaran dirancang,

karena tujuan tahap ini adalah untuk menyiapkan prototype perangkat

pembelajaran berbasis inquiry yang akan dikembangkan tersebut. Adapun

langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah :

1. Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Dari perancangan RPP, dihasilkan sebanyak 7 buah RPP yang akan

disajikan untuk tujuh kali pertemuan (16 jam pelajaran), yang terdiri dari :

a. RPP 1

RPP 1 digunakan dalam proses pembelajaran pada pertemuan

pertama dengan alokasi waktu 3 jam pelajaran. Pada RPP 1 ini terdapat

dua indikator yang harus dicapai yaitu indikator 3.3.1. Menjelaskan

kesetimbangan kimia (kesetimbangan dinamis) dan indikator 3.3.2.

Membedakan kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen.

Pada RPP 1 ini terdapat 3 tujuan pembelajaran yaitu :

1) Siswa dapat menjelaskan reaksi dapat balik (reversible) melalui

percobaan.

2) Siswa dapat menjelaskan kesetimbangan kimia (kesetimbangan

dinamis).

3) Siswa dapat membedakan kesetimbangan homogen dan

kesetimbangan heterogen.

b. RPP 2

Page 70: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

57  

RPP 2 digunakan dalam proses pembelajaran pada pertemuan

kedua dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran. Indikator pencapaian

pembelajaran pada RPP 2 adalah indikator 3.3.3 Menjelaskan tetapan

kesetimbangan, dengan tujuan pembelajaran sebagai berikut :

1) Siswa dapat menjelaskan pengertian tetapan kesetimbangan.

2) Siswa dapat menuliskan persamaan tetapan kesetimbangan jika

diketahui persamaan reaksi kesetimbangannya.

c. RPP 3

RPP 3 digunakan dalam proses pembelajaran pada pertemuan

ketiga dengan alokasi waktu 3 jam pelajaran. Pada RPP 3 terdapat dua

indikator yang harus dicapai yaitu indikator 3.4.1. Menghitung harga

tetapan kesetimbangan (Kc) berdasarkan konsentrasi zat dalam

kesetimbangan dan indikator 3.4.2 Menghitung harga Kp berdasarkan

tekanan parsial gas yang bereaksi dan hasil reaksi pada keadaan

setimbang. Tujuan pembelajaran pada RPP 3 adalah :

1) Siswa dapat menghitung harga tetapan kesetimbangan (Kc)

berdasarkan konsentrasi zat dalam kesetimbangan.

2) Siswa dapat menghitung harga Kp berdasarkan tekanan parsial gas

yang bereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang.

d. RPP 4

RPP 4 digunakan dalam proses pembelajaran pada pertemuan

keempat dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran. Pada RPP 4 juga terdapat

dua indikator yang harus dicapai yaitu indikator 3.4.3. Menghitung harga

Page 71: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

58  

Kc berdasarkan harga Kp atau sebaliknya dan indikator 3.4.4

Menafsirkan data percobaan mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil

reaksi pada keadaan setimbang untuk menentukan derajat disosiasi.

Tujuan pembelajaran pada RPP 4 adalah :

1) Siswa dapat menghitung harga Kc berdasarkan harga Kp atau

sebaliknya.

2) Siswa dapat menafsirkan data percobaan mengenai konsentrasi

pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang untuk menentukan

derajat disosiasi.

e. RPP 5

RPP 5 digunakan dalam proses pembelajaran pada pertemuan

kelima dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran. Indikator pencapaian

pembelajaran pada RPP 5 adalah indikator 3.3.4 Menganalisis pengaruh

perubahan konsentrasi, suhu, tekanan dan volume terhadap pergeseran

kesetimbangan melalui percobaan, dengan tujuan pembelajaran yaitu :

Siswa dapat menganalisis pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran

kesetimbangan melalui percobaan.

f. RPP 6

RPP 6 digunakan dalam proses pembelajaran pada pertemuan

keenam dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran. Indikator pencapaian

pembelajaran pada RPP 6 adalah indikator 3.3.4 Menganalisis pengaruh

perubahan konsentrasi, suhu, tekanan dan volume terhadap pergeseran

kesetimbangan melalui percobaan, dengan tujuan pembelajaran yaitu :

Page 72: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

59  

Siswa dapat menganalisis pengaruh suhu terhadap pergeseran

kesetimbangan melalui percobaan.

g. RPP 7

RPP 7 digunakan dalam proses pembelajaran pada pertemuan

ketujuh dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran. Indikator pencapaian

pembelajaran pada RPP 7 adalah indikator 3.3.4 Menganalisis pengaruh

perubahan konsentrasi, suhu, tekanan dan volume terhadap pergeseran

kesetimbangan melalui percobaan dan indikator 3.3.5 Meramalkan arah

pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas Le Chatelier

Tujuan pembelajaran pada RPP 7 adalah :

1) Siswa dapat menganalisis pengaruh tekanan dan volume terhadap

pergeseran kesetimbangan.

2) Siswa dapat meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan

menggunakan azas Le Chatelier.

Hasil rancangan RPP secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 3

halaman 199.

2. Merancang Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

Dari perancangan LKS, dihasilkan sebanyak 11 judul kegiatan yang

dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu LKS eksperimen (3 judul) dan

LKS noneksperimen (8 judul). LKS eksperimen berisi petunjuk, pernyataan

dan pertanyaan yang harus diselesaikan oleh siswa untuk menemukan suatu

konsep yang berkaitan dengan KD 3.3 dan 3.4 yang diawali dengan kegiatan

eksperimen siswa secara berkelompok di laboratorium atau di ruang kelas.

Page 73: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

60  

Dalam proses pembelajaran LKS eksperimen digunakan bersamaan dengan

penggunaan Kit sehingga kegiatan eksperimen dapat dilaksanakan di ruang

kelas. LKS eksperimen terdiri dari :

a. LKS 1 yang digunakan siswa untuk mengamati dan menemukan adanya

reaksi kimia dapat balik. Penemuan ini nantinya akan digunakan siswa

untuk menjelaskan tentang pengertian kesetimbangan kimia

(kesetimbangan dinamis).

b. LKS 8 yang digunakan siswa untuk menganalisis pengaruh konsentrasi

terhadap pergeseran kesetimbangan kimia melalui eksperimen.

c. LKS 9 yang digunakan siswa untuk menganalisis pengaruh suhu terhadap

pergeseran kesetimbangan kimia melalui eksperimen.

LKS noneksperimen berisi petunjuk dan pertanyaan yang

membimbing siswa untuk menemukan suatu konsep yang berkaitan dengan

KD 3.3 dan 3.4 dengan cara menganalisis data percobaan atau fakta yang

diberikan di dalam LKS. LKS noneksperimen terdiri dari :

a. LKS 2 yang digunakan siswa untuk menemukan konsep kesetimbangan

dinamis.

b. LKS 3 yang digunakan siswa untuk menemukan konsep kesetimbangan

homogen dan kesetimbangan heterogen.

c. LKS 4 yang digunakan siswa untuk menemukan pengertian tetapan

kesetimbangan.

d. LKS 5, 6 dan 7 yang digunakan siswa untuk menemukan cara

menghitung tetapan kesetimbangan (Kc dan Kp) dan derajat disosiasi.

Page 74: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

61  

e. LKS 10 yang digunakan siswa untuk mempelajari azaz Le Chatelier.

d. LKS 11 yang digunakan siswa untuk menganalisis pengaruh tekanan

terhadap pergeseran kesetimbangan kimia. Penggunaan LKS 11 dalam

proses pembelajaran diawali dengan pemutaran CD Animasi Flash.

Hasil rancangan LKS secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 4 halaman

200.

3. Perancangan media pembelajaran

Media pembelajaran yang dirancang terdiri dari dua jenis, yaitu Kit

dan CD Animasi Flash.

a. Kit yang dihasilkan dari perancangan adalah Kit eksperimen

kesetimbangan kimia. Pemilihan Kit eksperimen ini sesuai dengan tujuan

pembelajaran kimia khususnya KD 3.3 yang tertuang di dalam KTSP

yaitu melatih psikomotor dan memberikan pengalaman langsung kepada

peserta didik melalui kegiatan eksperimen. Kit yang dihasilkan dari

perancangan berupa sebuah kotak kecil dengan panjang 38 cm, lebar 22

cm dan tinggi 15 cm, yang berisi seperangkat alat dan bahan yang akan

digunakan untuk melaksanakan eksperimen pada KD 3.3 materi

kesetimbangan kimia. Kotak Kit dipilih yang berbahan aluminium

sehingga ringan dan mudah dibentuk. Pada dinding kotak Kit bagian luar

dicat dan dinding bagian dalamnya dilapisi dengan kain beludru untuk

menghindari kontak langsung antara dinding aluminium dengan zat

kimia. Peralatan dan bahan-bahan kimia di dalam kotak Kit disusun

dengan menggunakan penyangga dari karet busa untuk menghindari

Page 75: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

62  

benturan. Bahan-bahan kimia yang digunakan merupakan bahan-bahan

kimia siap pakai dengan konsentrasi kecil dan aman untuk digunakan di

ruang kelas. Selain peralatan dan bahan-bahan kimia untuk eksperimen,

Kit juga dilengkapi dengan botol semprot untuk mencuci alat dan botol

limbah untuk wadah pembuangan zat sisa serta buku ‘manual direction’

yang membantu guru untuk mempergunakan Kit. Buku ‘manual

direction’ berisi daftar peralatan dan bahan-bahan kimia yang terdapat di

dalam Kit, daftar objek-objek eksperimen yang dapat dilakukan dengan

menggunakan Kit serta langkah-langkah melakukan eksperimen. Ada

tiga judul eksperimen pada materi kesetimbangan kimia yang dapat

dilakukan, yaitu : 1) Reaksi dapat balik, 2) Pengaruh konsentrasi

terhadap pergeseran kesetimbangan kimia dan 3) Pengaruh suhu terhadap

pergeseran kesetimbangan kimia. Foto hasil rancangan Kit dapat dilihat

pada lampiran 5 halaman 201.

b. CD animasi flash yang dihasikan adalah berupa sebuah film animasi

yang dibuat menggunakan program macromediaflash. Film berupa

animasi gambar bergerak yang digunakan sebagai alat bantu dalam

pembelajaran pada KD 3.3 materi kesetimbangan kimia, untuk

menjelaskan pengaruh tekanan terhadap pergeseran kesetimbangan. CD

animasi flash ini dipergunakan bersamaan dengan penggunaan LKS 11.

4. Perancangan alat evaluasi (Tes Hasil Belajar)

Perancangan alat evaluasi disusun berdasarkan hasil rumusan tujuan

pembelajaran. Bentuk instrumen terdiri dari 15 buah soal pilihan ganda yang

Page 76: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

63  

dirancang untuk dikerjakan siswa dalam waktu 1 jam pelajaran (45 menit).

Instrumen tes yang dibuat diuji validitasnya secara kualitatif oleh pakar.

Validitas secara kuantitatif tidak dilaksanakan karena soal-soal yang

dijadikan sebagai instrumen diadsorbsi dari soal-soal yang sudah standar

yang terdapat dalam buku bank soal ebtanas. Instrumen tes hasil belajar

secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 202.

C. Tahap Pengembangan (develop phase)

Tahap develop bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran

(RPP, LKS dan media pembelajaran) yang valid, praktis dan efektif. Oleh

karena itu, pada tahap ini dilakukan mengujian validitas, praktikalitas dan

efektifitas perangkat pembelajaran berbasis inquiry yang dikembangkan.

Pengujian validitas yaitu dengan memvalidasi perangkat oleh para pakar dan

praktisi, kemudian dilakukan revisi. Pengujian praktikalitas dan efektivitas

yaitu dengan mengujicobakan perangkat pembelajaran yang telah

dikembangkan tersebut ke dalam proses pembelajaran di kelas, dengan hasil

sebagai berikut :

1. Hasil validasi perangkat pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang telah dirancang, selanjutkan akan

divalidasi oleh validator. Validasi dilakukan oleh 4 orang validator yang

terdiri dari 2 orang pakar di bidang kimia dan 2 orang guru kimia (praktisi).

Instrumen yang digunakan oleh validator dalam memvalidasi adalah lembar

validasi yang berisi penilaian validator terhadap perangkat pembelajaran

yang dikembangkan, yang disediakan sendiri oleh peneliti (lampiran 1

Page 77: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

64  

halaman 110). Berdasarkan hasil diskusi dan saran-saran dari validator,

perangkat pembelajaran kemudian direvisi. Hasil revisi secara ringkas dapat

dilihat pada Tabel 5 di bawah ini.

Tabel 5. Hasil Revisi Perangkat Pembelajaran Kimia Berbasis Inquiry PERANGKAT YANG DIKEMBANGKAN

SEBELUM REVISI SESUDAH REVISI RPP

1) Pada kegiatan inti tidak diuraikan langkah-langkah kegiatan dalam LKS.

2) Pada bagian penilaian tidak disertakan kunci jawaban dan cara penilaian.

1) Pada kegiatan inti diuraikan langkah-langkah kegiatan dalam LKS.

2) Pada bagian penilaian disertakan kunci jawaban dan cara penilaiannya.

LKS 1) Pada LKS noneksperimen tidak

dicantumkan alat dan media pembelajaran.

2) Kata ‘ballance’ pada bagian pengantar di LKS 2 tidak tepat untuk menyatakan ‘kesetimbangan kimia’.

3) Tidak ada petunjuk yang membimbing siswa dalam menganalisis data pada LKS 3.

4) Pada LKS noneksperimen tidak dicantumkan alat dan media pembelajaran.

5) Kata ‘ballance’ pada bagian pengantar di LKS 2 tidak tepat untuk menyatakan ‘kesetimbangan kimia’.

6) Tidak ada petunjuk yang membimbing siswa dalam menganalisis data pada LKS 3.

7) Judul tabel 3 pada LKS 4, yaitu : Hasil percobaan H2(g) + I2(g) 2HI(g), pada suhu 440 oC, kurang tepat.

8) Terdapat kesalahan konsep pada LKS 5 bagian ‘catatan’ poin 3 dan 4.

9) Tabel pengamatan pada LKS 9 belum komunikatif (kurang sesuai dengan langkah kerja), yaitu :

Pengamatan terhadap War- na

Kesetimbangan bergeser ke..

CuSO4 -

CuSO4 dan NaCl

Reaksi : CuSO4+NaCl

CuCl2Na2SO4 ∆H = > 0

-

CuSO4 dan NaCl setelah dipanaskan

Reaksi : CuSO4+NaCl

CuCl2+Na2SO4 ∆H = > 0

CuSO4 dan NaCl setelah didinginkan

Reaksi : CuSO4+NaCl

CuCl2+Na2SO4 ∆H = > 0 

1) Pada LKS noneksperimen juga dicantumkan alat dan media pembelajaran.

2) Kata ‘ballance’ diganti dengan kata ‘equal’ untuk menyatakan ‘kesetimbangan kimia’.

3) Ditambahkan kalimat : “Perhatikan fasa zat yang bereaksi dan fasa hasil reaksi!” sebagai petunjuk yang membimbing siswa menganalisis data pada LKS 3.

4) Pada LKS noneksperimen juga dicantumkan alat dan media pembelajaran.

5) Kata ‘ballance’ diganti dengan kata ‘equal’ untuk menyatakan ‘kesetimbangan kimia’.

6) Ditambahkan kalimat : “Perhatikan fasa zat yang bereaksi dan fasa hasil reaksi!” sebagai petunjuk yang membimbing siswa dalam menganalisis data pada LKS 3.

7) Judul tabel 3 pada LKS 4 diganti dengan : Hasil percobaan dari reaksi antara gas H2, gas I2 dan gas HI pada suhu 440 oC dengan empat perlakuan (percobaan).

8) Kesalahan konsep telah diperbaiki. 9) Tabel pengamatan pada LKS 9

disempurnakan menjadi :

Pengamatan terhadap War- na

Kesetimbangan bergeser ke..

CuSO4 - CuSO4 + NaCl Reaksi : CuSO4 +NaCl CuCl2+ Na2SO4 ∆H = > 0

-

Tabung P (CuSO4) Tabung B (CuSO4 + NaCl) Tabung A (CuSO4 + NaCl setelah dipanaskan)

Tabung C (CuSO4 dan NaCl setelah didinginkan)

Tabung B setelah dipanaskan Tabung B selelah didinginkan

Page 78: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

65  

Lanjutan Tabel 5. Hasil Revisi Perangkat Pembelajaran Kimia Berbasis Inquiry PERANGKAT YANG DIKEMBANGKAN

SEBELUM REVISI SESUDAH REVISI LKS

10) Pada LKS 11 tidak ada gambar animasi

yang membantu siswa menjawab pertanyaan dalam LKS.

11) Gambar dan warna kurang menarik.

10) Ditambahkan gambar animasi yang

sesuai. 11) Gambar dan warna dibuat lebih menarik.

KIT 1) Kotak Kit dibuat dari bahan seng plat. 2) Kit tidak dilengkapi dengan buku

panduan penggunaan (manual direction).

3) Tempat tabung reaksi tidak ditutup pada bagian belakangnya sehingga sulit mengamati perubahan warna yang berubah tipis.

1) Kotak Kit dibuat dari bahan aluminium. 2) Kit dilengkapi dengan buku panduan

penggunaan (manual direction). 3) Tempat tabung reaksi ditutupi pada

bagian belakangnya dengan karton putih sehingga memudahkan dalam mengamati perubahan warna yang berubah tipis.

CD-Animasi Flash 1) Animasi flash tidak dilengkapi dengan

kata-kata penekanan yang menyuruh siswa untuk memfokuskan perhatiannya kepada objek yang dituju.

2) Warna larutan hasil reaksi kimia tidak sesuai dengan warna yang sesungguhnya.

3) Tidak diberikan tanda waktu reaksi berlangsung.

1) Ditambahkan kata-kata penekanan agar siswa memfokuskan perhatiannya kepada objek yang dituju.

2) Warna larutan hasil reaksi kimia disesuaikan dengan warna yang sesungguhnya.

3) Diberikan tanda waktu reaksi berlangsung berupa angka hitungan maju 1 sampai 5.

Alat Evaluasi 1) Soal nomor 5 tidak sesuasi dengan

indikator soal yang dibuat. 2) Ada indikator pencapaian

pembelajaran yang tidak diujikan (tidak ada soalnya).

1) Soal nomor 5 disesuaikan dengan indikator soal yang dibuat.

2) Setiap indikator diuji dengan satu pertanyaan atau lebih.

Perangkat pembelajaran yang sudah direvisi, diserahkan kembali kepada

validator berikut dengan lembar validasinya untuk mendapatkan penilaian.

a. Hasil Validasi RPP

Validasi RPP terdiri dari dua aspek, yaitu aspek komponen dan

aspek isi. Data hasil validasi terhadap kedua aspek komponen dan aspek

isi RPP dari validator secara rinci dapat dilihat pada lampiran 1a halaman

Page 79: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

66  

111. Secara ringkas, hasil pengolahan data validasi RPP dapat dilihat

pada Tabel 6 dan Tabel 7 di bawah ini.

Tabel 6. Hasil Validasi Aspek Komponen RPP

No. Aspek yang dinilai (indikator penilaian)

Jumlah skor validator (%) Kategori

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

10. 11.

Identitas Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator pencapaian Tujuan pembelajaran Materi ajar Alokasi waktu Metode pembelajaran Kegiatan pembelajaran Penilaian hasil belajar Sumber belajar

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Sangat valid Sangat valid Sangat valid Sangat valid Sangat valid Sangat valid Sangat valid Sangat valid Sangat valid Sangat valid Sangat valid

Berdasarkan hasil penilaian validator yang ditampilkan pada tabel

di atas, dapat dilihat skor penilaian keempat validator terhadap semua

aspek dalam komponen RPP adalah 4 dengan persentase 100%. Dari

hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semua validator menyatakan

bahwa RPP yang penulis kembangkan sudah mengandung semua

komponen yang disyaratkan dalam sebuah RPP sehingga RPP yang

dikembangkan digolongkan dalam kategori sangat valid. Hasil

pengolahan data validasi aspek komponen RPP ini selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran 7 halaman 211.

Tabel 7. Hasil Validasi Aspek Isi RPP

No. Aspek yang dinilai (indikator penilaian)

Jumlah skor

validator (%) Kategori

1. Perumusan indikator pencapaian kompetensi 14 87,5 Sangat valid 2. Perumusan tujuan pembelajaran 13 81,25 Sangat valid 3. Prinsip pemilihan materi 15 93,7 Sangat valid 4. Pengorganisasian materi 14 87,5 Sangat valid 5. Pemilihan pendekatan dan metode 15 93,7 Sangat valid 6. Penggunaan alat bantu dan media 16 100 Sangat valid

Page 80: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

67  

Lanjutan Tabel 7. Hasil Validasi Aspek Isi RPP

No. Aspek yang dinilai (indikator penilaian)

Jumlah skor

validator (%) Kategori

7. Penggunaan sumber belajar 16 100 Sangat valid 8. Jenis kegiatan pembelajaran 15 93,7 Sangat valid 9. Susunan langkah-langkah pembelajaran 15 93,7 Sangat valid 10. Pilihan cara-cara memotivasi siswa 15 93,7 Sangat valid 11. Pilihan cara-cara pengorganisasian siswa 14 87,5 Sangat valid 12. Urutan kegiatan pembelajaran 15 93,7 Sangat valid 13. Prosedur penilaian 15 93,7 Sangat valid 14. Instrumen (alat-alat) penilaian 15 93,7 Sangat valid 15. Penggunaan bahasa 16 100 Sangat valid

Dari tabel di atas terlihat bahwa tidak semua aspek dari isi RPP

yang penilaiannya 100 %. Hanya aspek penggunaan alat bantu dan

media, penggunaan sumber belajar serta penggunaan bahasa yang

penilaiannya 100%. Sedangkan untuk aspek prinsip pemilihan materi,

pemilihan pendekatan dan metode, jenis kegiatan pembelajaran, susunan

langkah-langkah pembelajaran, pilihan cara-cara memotivasi siswa,

urutan kegiatan pembelajaran, prosedur penilaian dan instrumen

penilaian diperoleh persentase 93,7%. Untuk perumusan indikator

pencapaian kompetensi, pengorganisasian materi dan pilihan cara-cara

pengorganisasian siswa penilaiannya adalah 87,5%.

Persentase terendah yaitu 81,25% adalah untuk penilaian aspek

perumusan tujuan pembelajaran. Untuk aspek ini hanya satu orang

validator yang menyatakan sangat setuju dengan isi RPP yang

dikembangkan sementara tiga orang validator menyatakan setuju. Namun

demikian, berdasarkan hasil penilaian keempat validator terhadap aspek

isi RPP, untuk semua aspek yang divalidasi, diperoleh hasil dengan

Page 81: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

68  

kategori sangat valid. Hasil pengolahan data validasi aspek isi RPP ini

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 212.

b. Hasil Validasi LKS

LKS yang divalidasi terdiri dari LKS eksperimen dan LKS

noneksperimen. Validasi masing-masing LKS tersebut mencakup aspek

kelayakan isi, kelayakan konstruksi, keterbacaan dan kegrafisan. Data

hasil validasi LKS eksperimen dan LKS noneksperimen dari validator

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1b halaman 132 dan lampiran

1c halaman 144. Secara ringkas hasil pengolahan data validasi LKS

eksperimen dan LKS noneksperimen dapat dilihat pada Tabel 8 dan

Tabel 9 di bawah ini.

Tabel 8. Hasil Validasi LKS Eksperimen

No. Aspek yang dinilai Jumlah rata-

rata skor validator

(%) Kategori

1. Kelayakan isi 26,3 82,2 Sangat valid

2. Kelayakan konstruksi (komponen penyajian) 20,75 86,5 Sangat valid

3. Komponen keterbacaan (aspek bahasa) 23,75 84,8 Sangat valid

4. Komponen kegrafisan 14,1 88,1 Sangat valid

Berdasarkan hasil penilaian keempat validator terhadap LKS

eksperimen seperti yang terlihat pada tabel di atas diperoleh persentase

untuk aspek kelayakan isi, kelayakan konstruksi, komponen keterbacaan

dan komponen kegrafisan berturut-turut adalah 82,2%, 86,5%, 84,8% dan

88,1%. Untuk keempat aspek yang divalidasi, penilaian validator

bervariasi antara sangat setuju dan setuju dengan pernyataan yang

diberikan dalam lembar validasi. Namun ada satu orang validator yang

Page 82: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

69  

menyatakan tidak setuju dengan pernyataan nomor 3 dan 5 dalam aspek

kelayakan isi. Walaupun demikian, untuk semua aspek yang divalidasi

dari LKS eksperimen, diperoleh hasil dengan kategori sangat valid

sehingga sudah layak untuk diujicobakan. Saran-saran dari validator

penulis gunakan untuk penyempurnaan LKS. Hasil pengolahan data

validasi LKS eksperimen ini selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9

halaman 213.

Tabel 9. Hasil Validasi LKS Noneksperimen

No. Aspek yang dinilai Jumlah rata-

rata skor validator

(%) Kategori

1. Kelayakan isi 24,15 86,3 Sangat valid

2. Kelayakan konstruksi (komponen penyajian) 14,9 93,1 Sangat valid

3. Komponen keterbacaan (aspek bahasa) 24,6 87,9 Sangat valid

4. Komponen kegrafisan 14,3 89,4 Sangat valid

Berdasarkan hasil penilaian keempat validator terhadap LKS

noneksperimen seperti yang terlihat pada tabel di atas diperoleh

persentase untuk aspek kelayakan isi, kelayakan konstruksi, komponen

keterbacaan dan komponen kegrafisan berturut-turut adalah 86,3%,

93,1%, 87,9% dan 89,4%. Hal ini berarti untuk semua aspek yang

divalidasi dari LKS noneksperimen, diperoleh hasil dengan kategori

sangat valid. Penilaian keempat validator terhadap aspek yang divalidasi,

juga bervariasi antara sangat setuju dan setuju dengan pernyataan yang

diberikan dalam lembar validasi, kecuali dengan pernyataan nomor 2 dan

7 dari aspek kelayakan isi, satu orang validator menyatakan tidak setuju.

Page 83: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

70  

Hasil pengolahan data validasi LKS noneksperimen ini selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 216.

c. Hasil Validasi Media Pembelajaran

1) Kit

Berdasarkan lembar validasi yang dinilai oleh empat orang

validator (lampiran 1d halaman 156) diperoleh data hasil validasi Kit

yang secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 10 di bawah ini.

Tabel 10. Hasil Validasi Kit

No. Aspek yang dinilai Jumlah

skor validator

(%) Kategori

1. Kesesuaian dengan kompetensiyang ingin dicapai

15 93,7 Sangat valid

2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran. 15 93,7 Sangat valid

3. Kesesuain dengan strategi dan metoda pembelajaran.

15 93,7 Sangat valid

4. Kesesuaian dengan karakteristik siswa. 14 87,5 Sangat valid

5. Membangkitkan motivasi siwa. 14 87,5 Sangat valid

6. Kandungan nilai 14 87,5 Sangat valid 7. Perawatan dan bentuk Kit 16 100 Sangat valid

Berdasarkan hasil penilaian keempat validator terhadap Kit

seperti terlihat pada tabel di atas, untuk semua aspek yang divalidasi

diperoleh hasil dengan kategori sangat valid. Aspek nomor 7

memperoleh persentase penilaian tertinggi yakni 100%, yang berarti

bahwa keempat validator menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan yang diberikan dalam lembar validasi mengenai perawatan

dan bentuk Kit. Sedangkan aspek nomor 4, 5 dan 6 memperoleh

Page 84: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

71  

persentase penilaian terendah yakni 87,5%, yang berarti 2 orang

validator sangat setuju dan 2 orang setuju dengan pernyataan yang

diberikan dalam lembar validasi mengenai kesesuaian dengan

karakteristik siswa, membangkitkan motivasi dan kandungan nilai.

Hasil pengolahan data validasi Kit ini selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 11 halaman 218.

2) CD Animasi Flash

Data validasi CD animasi flash dari validator dapat dilihat pada

lampiran 1e halaman 168. Secara ringkas hasil pengolahan data

validasi CD animasi flash dapat dilihat pada Tabel 11 di bawah ini.

Tabel 11. Hasil Validasi CD Animasi Flash

No. Aspek yang dinilai (indikator penilaian)

Jumlah skor validator (%) Kategori

1. Media yang dibuat sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran. 15 93,75 Sangat valid

2. Media yang dibuat sesuai dengan materi pembelajaran. 15 93,75 Sangat valid

3. Media yang dibuat sesuai dengan strategi dan metode pembelajaran yang digunakan. 15 93,75 Sangat valid

4. Media yang dibuat sesuai dengan konsep kimia. 15 93,75 Sangat valid

5. Media yang dibuat mudah digunakan. 16 100 Sangat valid

6. Media yang dibuat dapat memotivasi siswa untuk berpikir kritis dalam memahami konsep kimia

15 93,75 Sangat valid

7. Media yang dibuat dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep kimia

16 100 Sangat valid

8. Animasi gambar yang digunakan pada media sesuai dengan konsep kimia sehingga dapat menyampaikan pesan.

16 100 Sangat valid

9. Gambar yang ditampilkan jelas 16 100 Sangat valid10. Warna yang ditampilkan menarik 15 93,75 Sangat valid

11. Media yang dibuat sesuai dengan alokasi waktu dalam silabus 13 81,25 Sangat valid

12. Media yang dibuat sesuai dengan sarana prasarana sekolah. 14 87,5 Sangat valid

Page 85: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

72  

Dari hasil penilaian keempat validator terlihat bahwa, untuk ke-

12 aspek yang dinilai, semuanya berkategori sangat valid. Persentase

penilaian validator untuk aspek nomor 5, 7, 8 dan 9 adalah 100% yang

berarti semua validator sangat setuju dengan pernyataan aspek nomor

5, 7, 8 dan 9 tersebut. Sementara persentase penilaian validator untuk

aspek nomor 1, 2, 3, 4, 6 dan 10 adalah 93,75% dimana ada tiga orang

menyatakan sangat setuju dan satu orang setuju dengan pernyataan

yang terdapat dalam lembar validasi tersebut. Persentase penilaian

terendah adalah untuk aspek nomor 11 yaitu 81,25% dimana dari 4

orang validator hanya satu orang validator menyatakan sangat setuju

sedangkan tiga orang lainnya menyatakan setuju. Saran-saran dan

masukan dari validator penulis pergunakan untuk penyempurnaan CD

animasi flash yang dikembangkan. Hasil pengolahan data validasi CD

animasi flash ini selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12

halaman 219.

d. Hasil Validasi Tes Hasil Belajar

Validasi terhadap tes hasil belajar dilakukan secara kualitatif. Data

validasi tes hasil belajar dari validator dapat dilihat pada lampiran 1f

halaman 176. Secara ringkas hasil pengolahan data validasi tes hasil

belajar dapat dilihat pada Tabel 12 di bawah ini.

Tabel 12 Hasil Validasi Tes Hasil Belajar

No. Aspek yang dinilai (indikator penilaian)

Jumlah skor Validator (%) Kategori

1. Petunjuk pengerjaan soal sudah ditulis dengan bahasa yang jelas 16 100 Sangat valid

Page 86: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

73  

Lanjutan Tabel 12 Hasil Validasi Tes Hasil Belajar

No. Aspek yang dinilai (indikator penilaian)

Jumlah skor Validator (%) Kategori

2. Soal yang dibuat sudah sesuai dengan indikator (kisi-kisi soal)yang telah dirumuskan.

16 100 Sangat valid

3. Setiap indikator diuji dengan satu pertanyaan atau lebih. 15 93,75 Sangat valid

4. Soal-soal yang dibuat mengacu pada aspek berpikir taksonomi Bloom. 15 93,75 Sangat valid

5. Soal-soal ditulis dengan bahasa yang jelas dan sesuai dengan kaedah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

14 87,5 Sangat valid

6. Format penulisan lembaran soal sesuai dengan kaedah penulisan soal. 13 81,25 Sangat valid

7. Dicantumkan kunci jawaban dan teknik penskoran. 16 100 Sangat valid

Dari hasil penilaian keempat validator terlihat bahwa, untuk ke-7

aspek yang dinilai, semuanya berkategori sangat valid. Untuk aspek

nomor 1, 2 dan 7 diperoleh persentase penilaian 100% yang berarti

bahwa semua validator menyatakan sangat setuju dengan pernyataan

pada aspek nomor 1, 2 dan 7 tersebut. Sementara persentase penilaian

validator untuk aspek nomor 3 dan 4 adalah 93,75% dimana ada tiga

orang menyatakan sangat setuju dan satu orang setuju dengan pernyataan

untuk aspek-aspek tersebut. Sedangkan untuk aspek nomor 6 persentase

penilaian validator adalah 81,25% dimana hanya satu orang validator

menyatakan sangat setuju sedangkan tiga orang lainnya menyatakan

setuju. Pengolahan data hasil validasi tes hasil belajar selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran 13 halaman 220.

Page 87: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

74  

2. Hasil uji coba perangkat pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang sudah valid, lalu diujicobakan untuk

melihat praktikalitas dan efektivitasnya. Ujicoba dilakukan kepada siswa

kelas XI IPA2 SMA 7 Padang pada tanggal 24 Mei sampai 2 Juni 2010.

Dalam proses pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran berbasis

inquiry ini, siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil. Ada 9 kelompok

dimana satu kelompok beranggotakan 4 orang. Selama pelaksanaan uji coba

dilakukan pengamatan terhadap keterlaksanaan RPP, respon siswa dan guru

terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan dan pengamatan

terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Pengamatan dilakukan oleh tiga orang observer dimana dua orang adalah

teman sejawat peneliti dan satu orang adalah guru kimia yang mengajar di

sekolah tempat dilakukan uji coba. Berikut adalah data hasil uji coba

perangkat pembelajaran inquiry yang dikembangkan.

a. Praktikalitas Perangkat Pembelajaran

Data praktikalitas diperoleh dari hasil observasi terhadap

keterlaksanaan RPP dalam proses pembelajaran serta angket respon

siswa dan respon guru.

1) Hasil Observasi Keterlaksanaan RPP

Data observasi keterlaksanaan RPP dikumpulkan melalui lembar

observasi keterlaksanaan RPP. Observasi terhadap keterlaksanaan

RPP terdiri dari dua aspek yaitu aspek umum dan aspek khusus. Data

Page 88: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

75  

hasil observasi keterlaksanaan RPP secara ringkas dapat dilihat pada

Tabel 13 dan Tabel 14 di bawah ini.

Tabel 13. Hasil Observasi Keterlaksanaan RPP pada Aspek Umum

RPP Jumlah rata-rata skor observer (%) Kategori

1 3 75 Praktis 2 4 100 Sangat praktis 3 3 75 Praktis 4 4 100 Sangat praktis 5 4 100 Sangat praktis 6 4 100 Sangat praktis 7 3 75 Praktis

Berdasarkan hasil pengamatan dari ketiga observer seperti yang

diperlihatkan oleh tabel di atas, dapat dilihat bahwa persentase

penilaian observer untuk aspek umum terhadap RPP 2, RPP 4, RPP 5

dan RPP 6 adalah 100 %, sehingga RPP dikategorikan sangat praktis.

Ini berarti bahwa semua aspek umum dalam RPP 2, RPP 4, RPP5 dan

RPP 6 dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana. Sedangkan untuk

RPP 1, RPP 3 dan RPP 7 rata-rata persentase penilaiannya adalah 75%

sehingga RPP ini dikategorikan praktis. Berdasarkan pengamatan

ketiga observer aspek alokasi waktu pada RPP 1, RPP 3 dan RPP 7

terlaksana tapi tidak sesuai dengan rencana. Data hasil observasi RPP

pada aspek umum selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14

halaman 221.

Tabel 14. Hasil Observasi Keterlaksanaan RPP pada Aspek Khusus

RPP Jumlah rata-rata skor observer (%) Kategori

1 2,8 71 Praktis 2 3,8 95,6 Sangat praktis 3 3,5 88,7 Praktis 4 3,2 80,5 Praktis

Page 89: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

76  

Lanjutan Tabel 14. Hasil Observasi Keterlaksanaan RPP pada Aspek Khusus

RPP Jumlah rata-rata skor observer (%) Kategori

5 3,6 92,1 Sangat praktis 6 3,7 94 Sangat praktis 7 3,7 94 Sangat Praktis

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tidak ada satupun RPP dari

aspek khusus yang terlaksana 100%. Persentase penilaian observer

terhadap keterlaksanaan RPP pada aspek khusus ini berkisar antara 71

sampai 95,6 persen. Pada pertemuan pertama persentase

keterlaksanaan RPP adalah yang paling rendah. Berdasarkan analisa

penulis hal ini kemungkinan disebabkan karena siswa masih dalam

proses penyesuaian dengan strategi pembelajaran inquiry yang

diterapkan dan penulis yang sekaligus sebagai pengajar dalam

penelitian ini juga dalam proses penyesuaian diri dengan siswa. Pada

pertemuan kedua persentase keterlaksanaan RPP meningkat secara

signifikan yakni 95,6%. Pada pertemuan ketiga dan keempat

persentase keterlaksanaan RPP mengalami penurunan. Persentase

keterlaksanaan RPP kembali mengalami peningkatan pada pertemuan

kelima, keenam sampai pertemuan terakhir (ketujuh). Data hasil

observasi RPP pada aspek khusus selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 15 halaman 223.

2) Hasil Angket Respon siswa

Data respon siswa terhadap kepraktisan perangkat pembelajaran

yang dikembangkan (LKS, Kit dan CD animasi flash), dikumpulkan

Page 90: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

77  

melalui angket. Secara ringkas data hasil angket respon siswa dapat

dilihat pada Tabel 15 di bawah ini.

Tabel 15. Hasil Angket Respon Siswa Terhadap LKS, Kit dan CD Animasi Flash

No. Pernyataan Skor perolehan (%) Kategori

1

Dengan menggunakan LKS berbasisi inquiry, Kit dan CD animasi flash membuat saya mudah memahami konsep kimia.

119 82,6 Sangat praktis

2

Dengan menggunakan LKS berbasis inquiry, Kit dan CD animasi flash membuat saya cepat memahami konsep kimia.

113 78,5 Praktis

3 Pembelajaran kimia berbasis inquiry tidak menguras energi saya dalam belajar.

101 70,1 Praktis

4 Pembelajaran kimia berbasis inquiry membuat saya puas dengan pengetahuan yang saya dapatkan.

116 80,6 Praktis

5

Dengan menggunakan LKS berbasis inquiry, Kit dan CD animasi flash memudahkan saya memahami keterkaitan antar konsep.

116 80,6 Praktis

6 Keterangan alat dan bahan dalam Kit membuat saya mudah melakukan eksperimen.

118 81,9 Sangat praktis

7 Langkah kerja dalam LKS dituliskan dengan jelas sehingga memudahkan saya melakukan eksperimen.

123 85,4 Sangat praktis

8 Pertanyaan-pertanyaan dalam LKS menuntun saya untuk menemukan konsep.

117 81,2 Sangat praktis

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa persentase tanggapan

siswa terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan berkisar

antara 70,1 sampai 85,4 persen. Siswa menyatakan setuju dan sangat

setuju dengan pernyataan nomor 4, 5, 6, 7 dan 8. Sedangkan untuk

pernyataan nomor 1 dan 2 masing-masing satu orang menyatakan

tidak setuju. Sementara untuk pernyataan nomor 3 ada lima orang

Page 91: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

78  

yang menyatakan tidak setuju dan satu orang menyatakan sangat tidak

setuju. Selain menggunakan angket kepada siswa juga diberikan

pertanyaan terbuka yang datanya dikumpulkan menggunakan lembar

tanggapan siswa terhadap penggunaan LKS, Kit dan CD animasi flash

dalam pembelajaran berbasis inquiry ini. Data hasil angket respon

siswa dan tanggapan siswa selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

16 halaman 241.

3) Hasil Angket Respon Guru

Selain kepada siswa, peneliti juga meminta tanggapan guru

mengenai kepraktisan perangkat yang dikembangkan melalui angket

respon guru. Angket respon guru berupa pertanyaan terbuka yang

hasilnya dapat dilihat pada Tabel 16 dibawah ini.

Tabel 16. Hasil Angket Respon Guru Terhadap LKS, Kit dan CD Animasi Flash No. Pertanyaan Tanggapan

1.

Apakah menurut pendapat Bapak/Ibu perangkat pembelajaran berbasis inquiry memudahkan guru dalam proses pembelajaran ?

Ya. Siswa menjadi lebih aktif dan guru hanya berfungsi sebagai motivator dan fasilitator.

2.

Apakah menurut pendapat Bapak/Ibu perangkat pembelajaran berbasis inquiry dapat memudahkan siswa dalam menemukan konsep khususnya untuk pencapaian KD 3.3 dan 3.4 ?

Ya, karena langkah-langkah yang diberikan terutama dalam LKS sangat membimbing siswa, sistematis dan mudah dipahami.

3. Apakah menurut pendapat Bapak/Ibu pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan ?

Dapat, apalagi Kit sebagai media, mudah digunakan. Kalaupun ada kendala mungkin dari segi disiplin waktu dari guru itu sendiri.

4

Apakah menurut pendapat Bapak/Ibu pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis inquiry dapat membantu guru dalam mengatasi keterbatasan waktu ?

Seharusnya dapat, asalkan guru yang mengajar, disiplin terhadap waktu yang sudah ditetapkan dalam RPP, dan langkah-langkah dalam LKS juga sudah dirancang secara sistematis.

5.

Apakah menurut pendapat Bapak/Ibu pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis inquiry dapat memudahkan guru membangkitkan motivasi siswa ?

Ya, karena LKS, Kit dan CD animasi yang dirancang sangat menarik (gambar dan warnanya) ditambah lagi kegiatan pembelajaran dalam LKS memancing keingintauan siswa.

Page 92: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

79  

Lanjutan Tabel 16. Hasil Angket Respon Guru Terhadap LKS, Kit dan CD Animasi Flash

No. Pertanyaan Tanggapan

6.

Apakah menurut pendapat Bapak/Ibu pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis inquiry dapat memudahkan guru meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar ?

Ya, karena seluruh siswa terlibat dalam pembelajaran baik itu mengisi LKS, berdiskusi ataupun bereksperimen yang dilakukan secara berkelompok.

7.

Apakah menurut pendapat Bapak/Ibu petunjuk kerja dan pertanyaan-pertanyaan dalam LKS dapat dipahami siswa dengan mudah ?

Ya, karena bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dipahami.

8. Apakah menurut pengamatan Bapak/Ibu Kit dapat berfungsi dengan baik dan menghasilkan data yang mendukung teori ?

Ya, karena sudah sesuai dengan konsep yang akan ditemukan siswa untuk KD 3.3 tersebut.

9.

Apakah menurut pendapat Bapak/Ibu pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis inquiry menemui banyak masalah atau tidak ?

Tidak, karena pembelajaran sudah dilengkapi dengan media yang mudah digunakan oleh guru dan siswa (Kit dan CD animasi) apalagi prasarana sekolah juga mendukung.

10. Komentar dan saran-saran lain. Perangkat sudah bagus karena pembelajaran menjadi berpusat kepada siswa tapi lebih baik lagi digunakan dalam team teaching.

Berdasarkan data hasil angket respon guru yang terlihat pada

tabel di atas dapat diketahui bahwa perangkat pembelajaran yang

dikembangkan dapat memudah guru dan siswa dalam pembelajaran.

Perangkat dapat memudahkan guru dalam memotivasi siswa untuk

belajar dan perangkat juga dapat meningkatkan aktivitas siswa dengan

adanya kegiatan eksperimen serta diskusi menggunakan LKS dan Kit.

Dalam komentarnya guru menyatakan bahwa perangkat yang

dikembangkan sudah bagus karena pembelajaran menjadi berpusat

kepada siswa dan menyarankan kalau pembelajaran berbasis inquiry

ini akan lebih baik lagi jika digunakan dalam ‘team teaching’ sehingga

guru dapat memonitor aktivitas seluruh siswa.

Page 93: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

80  

b. Efektivitas Perangkat Pembelajaran

Data efektivitas diperoleh dari hasil observasi aktivitas siswa

selama proses pembelajaran berlangsung dan dari hasil belajar setelah

siswa mengikuti proses pembelajaran yang diambil melalui tes hasil

belajar.

1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Secara ringkas data hasil observasi aktivitas siswa dapat dilihat

pada Tabel 17 berikut.

Tabel 17. Hasil Observasi Aktivitas Siswa

No. Aktivitas Rata-rata skor observer

pertemuan ke.. Rata-rata

Kate- gori 1 2 3 4 5 6 7

1. Membaca LKS 4 4 4 4 4 4 4 4 Ssm

2. Melakukan kegiatan sesuai prosedur kerja dalam LKS 4 4 4 4 4 4 4 4 Ssm

3. Kerja sama dalam kelompok 4 4 4 4 4 4 4 4 Ssm

4. Mengajukan/menjawab pertanyaan dalam diskusi kelas

2 2 4 4 2 4 2,3 2,9 Sm

5. Berperilaku yang tidak relevan dengan pembelajaran

0 0 0 1 0 0 0 0,1 Tpm

Keterangan : Ssm = Sangat sering muncul Sm = Sering muncul Tpm = Tidak pernah muncul

Dari hasil pengamatan observer terhadap aktivitas siswa seperti

yang terlihat pada tabel 17 di atas, dapat dilihat untuk aktivitas nomor

1, 2 dan 3 skor rata-ratanya adalah 4. Hal ini menunjukkan bahwa dari

pertemuan pertama sampai pertemuan ketujuh semua siswa

melakukan aktivitas tersebut. Namun demikian, keseriusan siswa

dalam melakukan aktivitas 1, 2 dan 3 pada pertemuan pertama dan

Page 94: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

81  

kedua masih kurang yang ditandai dengan adanya beberapa siswa

yang melakukan aktivitas nomor 5 yaitu berperilaku tidak relevan

dengan pembelajaran (pada tabel 17 di atas tidak tergambar). Untuk

data yang lebih rinci selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 17

halaman 243 dan lampiran 18 halaman 246.

Pada pertemuan ketiga sampai pertemuan ketujuh jumlah siswa

yang berperilaku tidak relevan dengan pembelajaran semakin

berkurang yang menunjukkan meningkatnya keseriusan siswa dalam

mengikuti pembelajaran. Penyimpangan terjadi pada pertemuan ke 4

dimana jumlah siswa yang berperilaku tidak relevan dengan

pembelajaran meningkat secara signifikan. Untuk aktivitas nomor 4,

di pertemuan pertama dan kedua terlihat masih rendah, namun di

pertemuan ketiga dan keempat siswa yang melakukan aktivitas ini

mengalami peningkatan.

2) Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa dilihat dari dua aspek yaitu aspek ranah

kognitif dan aspek ranah psikomotor. Indikator yang menunjukan

keberhasilan siswa dalam belajar ditinjau dari kriteria ketuntasan

minimum (KKM). Jika nilai yang didapatkan siswa setelah mengikuti

tes belajar sama atau lebih tinggi dari nilai KKM untuk KD yang

diujikan, maka siswa tersebut dikatakan telah tuntas. Namun jika nilai

yang didapatkan siswa setelah mengikuti tes belajar lebih rendah dari

Page 95: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

82  

nilai KKM untuk KD yang diujikan, maka siswa tersebut dikatakan

belum tuntas untuk KD tersebut.

a) Hasil Belajar Ranah Kognitif

Data hasil tes belajar siswa ranah kognitif diperoleh dari nilai

ulangan harian siswa. Ulangan harian dilakukan setelah siswa

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan perangkat

pembelajaran berbasis inquiry pada KD 3.3 dan KD 3.4. KKM KD

3.3 dan 3.4 untuk ranah kognitif adalah 65. Dengan demikian,

siswa dikatakan telah tuntas jika sudah memperoleh nilai minimal

65 untuk ranah kognitif.

Data hasil belajar siswa ranah kognitif siswa kelas XI IPA2

SMA N 7 Padang dapat dilihat pada Tabel 18 di bawah ini.

Tabel 18. Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Kelas XI IPA2 SMA 7 Padang

Nomor Urut Siswa Nilai Kategori 1 73,33 Tuntas 2 93,33 Tuntas 3 86,67 Tuntas 4 100 Tuntas 5 93,33 Tuntas 6 100 Tuntas 7 - - 8 93,33 Tuntas 9 93,33 Tuntas

10 100 Tuntas 11 93,33 Tuntas 12 73,33 Tuntas 13 93,33 Tuntas 14 53,33 Belum tuntas 15 - - 16 60 Belum tuntas 17 - - 18 73,33 Tuntas 19 - - 20 73,33 Tuntas 21 80 Tuntas 22 73,33 Tuntas

Page 96: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

83  

Lanjutan Tabel 18. Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Kelas XI IPA2 SMA 7 Padang

Nomor Urut Siswa Nilai Kategori 23 80 Tuntas 24 66,67 Tuntas 25 - - 26 80 Tuntas 27 93,33 Tuntas 28 - - 29 73,33 Tuntas 30 86,67 Tuntas 31 80 Tuntas 32 - - 33 80 Tuntas 34 73,33 Tuntas 35 80 Tuntas 36 80 Tuntas

Rata-Rata 82,1 (*)Tidak hadir (tidak mengikuti ujian)

Berdasarkan data hasil belajar ranah kognitif seperti yang

terlihat pada tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 36 orang

siswa, 7 orang tidak mengikuti ujian. Dari 29 orang siswa yang

mengikuti ujian, ada 2 orang siswa yang memperoleh nilai di

bawah KKM (< 65) sehingga jumlah siswa yang sudah tuntas untuk

KD 3.3 dan 3.4 adalah sebanyak 27 orang. Dengan demikian

persentase ketuntasan belajar siswa pada KD 3.3 dan 3.4 adalah

sebesar 93,1%.

Nilai tertinggi adalah 100 yang diperoleh oleh tiga orang

siswa dengan nomor urut 4, 6 dan 10. Sedangkan nilai terendah

adalah 53,33 yang diperoleh oleh satu orang siswa dengan nomor

urut 14. Nilai rata-rata kelas untuk KD 3.3 dan 3.4 dari ranah

kognitif adalah sebesar 82,1.

Page 97: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

84  

b) Hasil Belajar Ranah Psikomotor

Data hasil belajar siswa ranah psikomotor diperoleh dari hasil

observasi aktivitas siswa dalam kegiatan praktikum atau

eksperimen. Dalam pembelajaran, siswa melaksanakan kegiatan

praktikum secara berkelompok sehingga observer kesulitan

mengamati aktivitas siswa satu persatu. Oleh karena itu maka di

akhir pembelajaran diadakan ujian praktek untuk menilai

kemampuan psikomotor siswa secara individu. Materi ujian praktek

terdiri dari 3 objek yaitu : objek 1 (mengamati reaksi dapat balik),

objek 2 (mengamati pengaruh perubahan konsentrasi terhadap

pergeseran kesetimbangan dan objek 3 (mengamati pengaruh

perubahan suhu terhadap pergeseran kesetimbangan). Masing-

masing siswa hanya melakukan eksperimen untuk satu objek saja

dengan mengambil nomor lot untuk menentukan objek eksperimen

yang akan dipraktekkan. KKM KD 3.3 dan 3.4 untuk ranah

psikomotor adalah 70. Dengan demikian, siswa dikatakan telah

tuntas jika sudah memperoleh nilai minimal 70 untuk ranah

psikomotor. Lembar penilaian psikomotor selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran 1k halaman 193.

Data hasil belajar siswa ranah psikomotor siswa kelas XI IPA2

SMAN 7 Padang dapat dilihat pada Tabel 19 di bawah ini.

Page 98: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

85  

Tabel 19. Hasil Belajar Ranah Psikomotor Siswa Kelas XI IPA2 SMA 7 Padang

NOMOR URUT SISWA

ASPEK KETERAMPILAN

YANG DINILAI (INDIKATOR)

NILAI KATEGORI

1 2 3 4 5 1 3 3 - 3 3 100 Tuntas 2 3 3 - 2 2 83,3 Tuntas 3 3 3 - 2 2 83,3 Tuntas 4 3 - 3 3 3 100 Tuntas 5 2 3 - 2 2 75 Tuntas 6 3 3 - 3 3 100 Tuntas 7 2 - 3 3 3 91,7 Tuntas 8 3 - 3 3 3 100 Tuntas 9 2 3 - 2 2 75 Tuntas 10 3 3 - 3 3 100 Tuntas 11 3 1 - 3 3 83,3 Tuntas 12 2 - 2 3 3 83,3 Tuntas 13 3 3 - 3 3 100 Tuntas 14 2 - 3 3 3 91,7 Tuntas 15 3 1 - 2 3 75 Tuntas 16 2 - 3 2 2 75 Tuntas 17 - - - - - - - 18 3 3 - 3 3 100 Tuntas 19 2 - 2 2 2 66,7 Belum Tuntas 20 3 3 - 3 3 100 Tuntas 21 3 1 - 3 3 83,3 Tuntas 22 3 - 3 3 3 100 Tuntas 23 3 - 3 3 3 100 Tuntas 24 - - - - - - - 25 3 3 - 2 2 83,3 Tuntas 26 - - - - - - - 27 2 - 2 3 3 83,3 Tuntas 28 3 3 - 3 3 100 Tuntas 29 - - - - - - - 30 3 3 - 3 3 100 Tuntas 31 3 - 3 3 2 91,7 Tuntas 32 2 - 2 2 2 66,7 Belum Tuntas 33 2 3 - 3 3 91,7 Tuntas 34 - - - - - - - 35 3 - 3 2 3 83,3 Tuntas 36 - - - - - - -

Rata-Rata 88,9 (*)Tidak hadir (tidak mengikuti ujian praktek)

Berdasarkan data hasil belajar ranah psikomotor seperti yang

terlihat pada tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 36 orang

siswa, 6 orang tidak mengikuti ujian. Dari 30 orang siswa yang

Page 99: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

86  

mengikuti ujian, ada 2 orang siswa yang memperoleh nilai di

bawah KKM (< 70) sehingga jumlah siswa yang sudah tuntas untuk

KD 3.3 dan 3.4 adalah sebanyak 28 orang. Dengan demikian

persentase ketuntasan belajar siswa pada KD 3.3 dan 3.4 adalah

sebesar 93,3%. Nilai tertinggi adalah 100 yang diperoleh oleh dua

belas orang siswa dengan nomor urut 1, 4, 6, 8, 10, 13, 18, 20, 22,

23, 28 dan 30. Sedangkan nilai terendah adalah 66,7 yang diperoleh

oleh dua orang siswa dengan nomor urut 19 dan 32. Nilai rata-rata

kelas untuk KD 3.3 dan 3.4 dari ranah psikomotor adalah sebesar

88,9. Data hasil belajar siswa ranah psikomotor siswa selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran 19 halaman 248.

D. Pembahasan

1. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran

Berdasarkan analisis data penilaian validasi dari validator, maka

validitas perangkat pembelajaran berbasis inquiry yang dikembangkan

untuk mata pelajaran Kimia kelas XI pada KD 3.3 dan 3.4, tergolong sangat

valid. Berikut pembahasan dari masing-masing perangkat pembelajaran

yang dikembangkan.

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Validasi RPP dilakukan terhadap dua aspek yaitu aspek komponen

RPP dan aspek isi RPP. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional No. 41 tahun 2007 tentang standar proses, maka komponen-

komponen yang harus ada dalam sebuah RPP adalah : identitas, standar

Page 100: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

87  

kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan

pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, penilaian hasil pelajar dan sumber belajar. Oleh karana itu

dalam pembuatan RPP, penulis berpedoman pada acuan yang terdapat di

dalam Permendiknas tersebut.

Hasil analisis data validasi aspek komponen RPP, menunjukkan

persentase penilaian validator untuk semua aspek yang diuji adalah

100%. Berdasarkan kategori yang sudah ditetapkan maka dari segi aspek

komponennya, RPP yang penulis kembangkan tergolong sangat valid.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ditinjau dari komponennya,

RPP yang dikembangkan sudah mengacu pada Permendiknas No. 41

tahun 2007. Dengan kata lain, semua komponen yang harus ada dalam

sebuah RPP menurut Permendiknas No. 41 tahun 2007, juga sudah

terdapat di dalam RPP yang penulis kembangkan.

Dalam pengembangan RPP untuk aspek isi penulis berpedoman

pada Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang standar isi. Dalam

permendiknas tersebut dikatakan bahwa standar kompetensi dan

kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan

materi pokok, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian

kompetensi untuk penilaian. Ini artinya pengembangan indikator, materi

pembelajaran dan kegiatan pembelajaran harus disesuaikan dengan

standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam

permendiknas tersebut. Disamping itu, dalam Permendiknas No. 41 tahun

Page 101: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

88  

2007 juga disebutkan bahwa setiap guru dalam satuan pendidikan

berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar

pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta

memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis

peserta didik. Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan bahwa dalam

menyusun RPP guru seharusnya dapat memilih metode dan media

pembelajaran yang cocok sehingga kegiatan pembelajaran dapat

berlangsung seperti yang dituntut dalam Permendiknas No. 41 tahun

2007 tersebut.

Dari hasil analisis data validasi aspek isi RPP didapatkan bahwa

tidak semua aspek dari isi RPP yang penilaiannya 100 %. Hanya aspek

penggunaan alat bantu dan media, penggunaan sumber belajar serta

penggunaan bahasa yang penilaiannya 100%. Namun demikian,

berdasarkan hasil penilaian keempat validator terhadap aspek isi RPP,

untuk semua aspek yang divalidasi, diperoleh hasil dengan kategori

sangat valid.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ditinjau dari segi aspek

isi, RPP yang dikembangkan sudah sesuai dengan tuntutan KTSP. Hal ini

dapat dilihat dari perumusan indikator, tujuan pembelajaran,

pengorganisasian materi serta pemilihan sumber belajar sudah sesuai

dengan SK dan KD bidang studi Kimia yang terdapat dalam standar isi

Page 102: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

89  

KTSP. Jenis kegiatan, langkah-langka pembelajaran dan

pendekatan/strategi yang dipilih sudah sesuai dengan Permendiknas No.

41 tahun 2007. Demikian juga dengan pemilihan metode dan media

pembelajaran, sudah sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi

yang sudah dirumuskan

b. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

Dalam KTSP guru dituntut untuk mengembangkan bahan ajar

sesuai dengan karakteristik peserta didik dan tuntutan indikator. LKS

adalah salah satu bahan ajar yang dapat digunakan peserta didik dalam

kegiatan pembelajaran. Dalam buku panduan pengembangan bahan ajar

dari Depdiknas tahun 2008 dijelaskan bahwa prinsip-prinsip

pengembangan bahan ajar adalah : 1) dimulai dari konkrit ke asbstrak, 2)

disajikan secara tepat dan bervariasi, 3) dapat memotivasi peserta didik

untuk belajar, 4) memuat indikator pencapaian kompetensi dan 5)

memperhatikan keberagaman kemampuan siswa.

Berdasarkan hasil analisis data validasi LKS dari validator,

didapatkan rata-rata persentase penilaian validator terhadap aspek

kelayakan isi 82,2% ; kelayakan konstruksi 86,5% ; komponen

keterbacaan 84,8% dan komponen kegrafisan 88,1% untuk LKS

eksperimen. Dan untuk LKS noneksperimen kelayakan isi 86,3% ;

kelayakan konstruksi 93,1% ; komponen keterbacaan 87,9% dan

komponen kegrafisan 89,4%. Berdasarkan kategori yang sudah

Page 103: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

90  

ditetapkan, maka dari keempat aspek yang divalidasi tersebut, baik untuk

LKS eksperimen maupun LKS noneksperimen tergolong sangat valid.

Berdasarkan hasil penilaian validator ini, dapat disimpulkan bahwa

dari aspek isi LKS yang dikembangkan sudah sesuai dengan tuntutan

KTSP. Topik yang disajikan sudah sesuai dengan tuntutan indikator dan

kegiatan dalam LKS sudah dapat memotivasi peserta didik untuk berpikir

kritis. Dari segi konstruksi, LKS sudah sesuai dengan strategi inquiry.

Dalam setiap kegiatan LKS selalu diawali dari fakta atau data yang akan

membimbing peserta didik untuk menemukan konsep sehingga peserta

didik berperan sebagai subjek pembelajaran. Dari segi komponen

keterbacaan baik LKS eksperimen maupun LKS noneksperimen sudah

menggunakan bahasa yang baik dan benar menurut EYD sehingga

mudah dipahami dan mudah digunakan oleh peserta didik. Dari segi

komponen kegrafisan setelah melalui beberapa perbaikan, baik LKS

eksperimen maupun LKS noneksperimen sudah ditampilkan dengan

tampilan warna dan gambar yang menarik yang sesuai dengan topik yang

disajikan sehingga merangsang minat peserta didik untuk membacanya.

Pada tahap-tahap awal pengerjaan LKS memang ada terdapat

beberapa kesalahan dalam pengetikan, kesalahan dalam penggunaan

EYD dan kesalahan konsep. Namun berdasarkan masukan dan saran dari

validator kesalahan tersebut sudah diperbaiki dan disempurnakan

sebelum diujicobakan kepada siswa.

c. Media Pembelajaran

Page 104: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

91  

Berkaitan dengan proses belajar mengajar, Briggs dalam Wina

Sanjaya, 2009 : 204, menyatakan media sebagai alat untuk memberi

perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar. Menurut

Depdiknas (2004), ada beberapa prinsip dasar dalam pemilihan media

pembelajaran, yaitu : (1) kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, (2)

kesesuaian dengan materi, (3) kesesuaian dengan metoda mengajar, (4)

karakteristik peserta didik, (5) kondisi tempat belajar, (6) kepraktisan dan

(7) ketersediaan dana, tenaga dan fasilitas. Ada dua jenis media yang

dikembangkan dalam penelitian ini, yaitu Kit dan CD animasi flash.

1) Kit

Berdasarkan analisis data validasi dari keempat validator, maka

Kit yang dikembangkan tergolong sangat valid. Jika merujuk pada

panduan prinsip pemilihan media pembelajaran dari Depdiknas tahun

2004 serta berdasarkan penilaian dari validator, maka Kit yang

dikembangkan ini sudah sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai

khususnya untuk KD 3.3, sesuai dengan tujuan pembelajaran dan

dengan materi pembelajara.

Kit juga sesuai dengan strategi pembelajaran inquiry yang

diterapkan dengan metode eksperimen. Kit juga dapat membangkitkan

motivasi siswa dalam belajar dan dari segi kepraktisan Kit adalah

media yang mudah dalam penggunaan dan perawatan. Menurut

penilaian validator, kotak Kit yang awalnya dibuat dari seng plat agar

Page 105: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

92  

diganti dengan bahan aluminium yang lebih ringan dan mudah

dibentuk.

2) CD Animasi Flash

Berdasarkan analisis data validasi dari keempat validator, maka

CD animasi flash yang dikembangkan tergolong sangat valid. Dengan

demikian, CD animasi flash ini sudah sesuai dengan indikator dan

tujuan pembelajaran kimia khususnya KD 3.3. Media CD animasi ini

juga sesuai dengan strategi pembelajaran inquiry yang diterapkan

dengan metode diskusi. Media yang dibuat juga dapat memotivasi

siswa untuk berpikir kritis sehingga dapat meningkatkan pemahaman

siswa terhadap konsep-konsep kimia. Media yang dibuat mudah

digunakan serta sesuai dengan sarana prasarana sekolah. Namun ada

satu orang validator yang menyatakan tidak setuju jika dikatakan

media yang dibuat sesuai dengan sarana prasarana sekolah karena

belum tentu semua sekolah memiliki LCD yang digunakan untuk

memutar CD animasi flash tersebut.

Dalam komentarnya validator menyarankan agar pemakaian

warna untuk larutan perlu diperhatikan agar warna yang digunakan

sesuai dengan warna yang sesungguhnya di dunia nyata. Oleh karena

animasi ini berupa gambar bergerak tanpa narator, maka validator juga

menyarankan agar dalam animasi tersebut ditambahkan kata-kata

penekanan agar siswa memfokuskan perhatiannya kepada objek yang

dituju dan diberikan tanda waktu reaksi berlangsung berupa angka

Page 106: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

93  

hitungan maju 1 sampai 5 agar siswa dapat memperhatikan dengan

baik saat reaksi berlangsung.

d. Tes Hasil Belajar

Dalam pengembangan instrumen tes hasil belajar, penulis

berpedoman pada Permendiknas No. 20 tahun 2007, dimana dikatakan

bahwa instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik harus

memenuhi persyaratan (1) substansi, yaitu mempresentasikan kompetensi

yang dinilai, (2) konstruksi, yaitu memenuhi persyaratan teknis sesuai

dengan bentuk instrumen yang digunakan dan (3) bahasa, yaitu

menggunakan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai

dengan taraf perkembangan peserta didik.

Berdasarkan analisis data validasi dari keempat validator, maka

instrumen tes hasil belajar yang dikembangkan tergolong sangat valid.

Dari penilaian validator dapat disimpulkan bahwa instrumen tes hasil

belajar secara kualitatif sudah sesuai dengan persyaratan pembuatan alat

evaluasi yang terdapat di dalam Permendiknas No. 20 tahun 2007.

Petunjuk pengerjaan soal dan butir soal sudah dibuat dengan bahasa yang

jelas dan sesuai dengan kaedah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Butir soal sudah sesuai dengan indikator yang dirumuskan dan setiap

indikator sudah diuji dengan satu pertanyaan atau lebih. Soal-soal yang

dirumuskan sudah mengacu pada aspek berpikir taksonomi Bloom dan di

dalam alat evaluasi yang dinilai oleh validator juga sudah dicantumkan

kunci jawaban beserta teknik penskoran.

Page 107: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

94  

2. Hasil Uji Coba Perangkat Pembelajaran

Uji coba terhadap perangkat pembelajaran yang sudah valid

dimaksudkan untuk melihat praktikalitas dan efektivitas dari perangkat

pembelajaran tersebut. Berikut adalah pembahasan mengenai praktikalitas

dan efektivitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan.

a. Praktikalitas Perangkat Pembelajaran

Praktikalitas perangkat pembelajaran berkaitan dengan kemudahan

guru dan murid dalam menggunakan perangkat pembelajaran tersebut.

1) Hasil Observasi Keterlaksanaan RPP

Dari hasil analisis data praktikalitas, didapatkan rata-rata

persentase keterlaksanaan RPP pada aspek umum adalah 89,3%.

Berdasarkan kategori yang telah ditetapkan, maka RPP yang

dikembangkan tergolong sangat praktis. Pada aspek umum, dari 7

RPP, ada 4 RPP yang terlaksana 100% yaitu RPP 2, RPP 4, RPP 5

dan RPP 6. Sementara 3 RPP terlaksana hanya75%, yaitu RPP 1, RPP

3 dan RPP 7. Berdasarkan pengamatan ketiga observer aspek alokasi

waktu pada RPP 2, RPP 3 dan RPP 7 terlaksana tapi tidak sesuai

dengan rencana.

Untuk aspek khusus rata-rata tingkat keterlaksanaan RPP adalah

88%. Jika dilihat kembali data analisis keterlaksanaan RPP pada tabel

14 halaman 75, maka dari sana terlihat bahwa tidak ada satupun RPP

dari aspek khusus yang terlaksana 100%. Persentase penilaian

observer terhadap keterlaksanaan RPP pada aspek khusus ini berkisar

Page 108: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

95  

antara 71 sampai 95,6 persen. Pada pertemuan pertama persentase

keterlaksanaan RPP adalah yang paling rendah. Berdasarkan analisis

penulis hal ini kemungkinan disebabkan karena siswa masih dalam

proses penyesuaian dengan strategi pembelajaran inquiry yang

diterapkan dan penulis yang sekaligus sebagai pengajar dalam

penelitian ini juga dalam proses penyesuaian diri dengan siswa. Untuk

pertemuan-pertemuan selanjutnya tingkat keterlaksanaan RPP

cenderung meningkat dibandingkan dengan pertemuan pertama.

2) Hasil observasi Angket Respon Siswa

Dari hasil analisis data angket respon siswa didapatkan bahwa

persentase rata-rata tanggapan siswa terhadap perangkat pembelajaran

yang dikembangkan adalah 80,1%. Jika dirujuk pada kategori yang

telah ditetapkan maka perangkat pembelajaran berbasis inquiry yang

dikembangkan tergolong praktis. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis inquiry

siswa mudah dan cepat memahami konsep. Siswa juga merasa puas

dengan ilmu sudah didapatnya selama proses pembelajaran karena

siswa menemukan sendiri konsep-konsep tersebut. Namun demikian

sebagian siswa merasa pembelajaran inquiry lebih menguras energi

mereka dibanding pembelajaran biasa. Hal ini disebabkan karena

mereka belum terbiasa belajar dengan metode seperti ini.

Untuk melihat praktikalitas perangkat pembelajaran, selain

mengunakan angket, peneliti juga meminta tanggapan siswa mengenai

Page 109: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

96  

perangkat yang dikembangkan yaitu LKS, Kit dan CD animasi flash.

Kepada siswa dibagikan lembar tanggapan yang berisi pertanyaan-

pertanyaan seputar perangkat yang dikembangkan dan siswa diminta

memberikan tanggapanya. Dari hasil tanggapan siswa pada umumnya

mereka berpendapat bahwa penggunaan LKS, Kit dan CD animasi

flash dalam prmbelajaran kimia khususnya KD 3.3 dan 3.4 sangat

membantu mereka dalam memahami konsep. mereka juga

mengatakan bahwa dengan menggunakan LKS, Kit dan CD animasi

flash, belajar kimia menjadi lebih menarik, menantang,

menggairahkan dan tidak hanya terpaku kepada penjelasan guru.

3) Hasil observasi Angket Respon Guru

Dari hasil angket respon guru, juga memperlihatkan

praktikalitas yang tinggi. Hal ini disimpulkan penulis berdasarkan

jawaban yang diberikan guru dalam lembar angket respon guru

mengenai praktikalitas perangkat pembelajaran. Perangkat

pembelajaran berbasis inquiry memudahkan guru dalam proses

pembelajaran karena pembelajaran menjadi berpusat kepada siswa dan

guru hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator. Perangkat

membelajaran berbasis inquiry memudahkan siswa dalam menemukan

konsep khususnya KD 3.3 dan 3.4 , karena langkah-langkah yang

diberikan terutama dalam LKS, sangat membimbing siswa, sistematis

dan mudah dipahami. Pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai dengan

yang direncanakan karena adanta Kit yang siap pakai dan mudah

Page 110: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

97  

digunakan sehingga sekaligus juga dapat membantu guru dalam

mengatasi keterbatasan waktu. Pembelajaran dengan menggunakan

perangkat pembelajaran berbasis inquiry dapat memudahkan guru

membangkitkan motivasi siswa karena LKS, Kit dan CD animasi yang

dirancang sangat menarik (gambar dan warnanya) ditambah lagi

kegiatan pembelajaran dalam LKS memancing keingintauan siswa.

pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis

inquiry dapat memudahkan guru meningkatkan aktifitas siswa dalam

belajar karena seluruh siswa terlibat dalam pembelajaran baik itu

mengisi LKS, berdiskusi ataupun bereksperimen yang dilakukan

secara berkelompok.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan perangkat pembelajaran berbasis inquiry baik untuk

diterapkan terutama untuk mata pelajaran Kimia asalkankan guru

disiplin terhadap waktu.

b. Efektivitas Perangkat Pembelajaran

Efektivitas perangkat pembelajaran berkaitan dengan hasil yang

diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dengan

menggunakan perangkat yang dikembangkan. Perangkat pembelajaran

dikatakan efektif jika hasil yang diperoleh siswa sesuai dengan yang

diharapkan.

1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Page 111: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

98  

Berdasarkan hasil analisis data efektivitas, menunjukkan rata-

rata skor observer terhadap aktivitas siswa untuk kegiatan nomor 1, 2

dan 3 adalah 4. Berdasarkan kategori yang telah ditetapkan, dapat

diartikan bahwa aktivitas siswa yang berhubungan dengan

pembelajaran (membaca LKS, melakukan kegiatan sesuai prosedur

kerja dalam LKS dan kerja sama dalam kelompok) sangat sering

muncul. Sementara aktivitas siswa untuk kegiatan nomor 4 adalah 2,9.

Berdasarkan kategori yang telah ditetapkan, dapat diartikan bahwa

aktivitas siswa bertanya dan menjawab pertanyaan, sering muncul.

Sedangkan rata-rata skor observer terhadap aktifitas nomor 5 adalah

0,1. Berdasarkan kategori yang telah ditetapkan, dapat diartikan

bahwa aktivitas siswa berperilaku yang tidak relevan dengan

pembelajaran, tidak pernah muncul. Dari hasil analisis ini maka dapat

disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis inquiry yang

dikembangkan tergolong efektif.

Keefektifan perangkat pembelajar dapat dilihat dari keaktifan

siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan seringnya

muncul aktifitas siswa yang berhubungan dengan pembelajaran

menandakan kalau pembelajaran menggunakan perangkat berbasis

inquiry ini berpusat kepada siswa, sedangkan guru hanya berperan

sebagai fasilitator. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Wina

Sanjaya (2008 : 303) bahwa pembelajaran dengan strategi inquiry

menempatkan siswa sebagai subjek belajar dan guru sebagai

Page 112: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

99  

fasilitator. Pada pertemuan pertama dan kedua keseriusan siswa dalam

melakukan aktivitas 1, 2 dan 3 masih kurang yang ditandai dengan

adanya beberapa siswa yang melakukan aktivitas nomor 5 yaitu

berperilaku tidak relevan dengan pembelajaran. Pada pertemuan

ketiga sampai pertemuan ketujuh jumlah siswa yang berperilaku tidak

relevan dengan pembelajaran semakin berkurang yang menunjukkan

meningkatnya keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Penyimpangan terjadi pada pertemuan ke 4 dimana jumlah

siswa yang berperilaku tidak relevan dengan pembelajaran meningkat

secara signifikan. Hal ini mungkin disebabkan karena topik yang

disajikan hari itu kurang menarik minat siswa karena materinya adalah

hitungan dan siswa agak sedikit terganggu dengan adanya beberapa

temannya yang keluar masuk kelas karena terlibat kepanitiaan

classmeeting.

Untuk aktivitas nomor 4, di pertemuan pertama dan kedua

terlihat masih rendah, namun di pertemuan ketiga dan keempat siswa

yang melakukan aktivitas ini mengalami peningkatan. Ini menandakan

kalau siswa semakin berani dan percaya diri dalam mengemukakan

pendapatnya. Hal ini juga sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh

Wina Sanjaya (2008 : 303) bahwa pembelajaran inquiry dapat

mengembangkan kemampuan intelektual (berpikir secara sistematis,

logis dan kritis) sebagai bagian dari proses mental.

2) Hasil Belajar Siswa

Page 113: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

100  

a) Hasil Belajar Ranah Kognitif

Berdasarkan analisis data hasil belajar ranah kognitif

menunjukkan bahwa persentase tingkat ketuntasan belajar siswa

pada KD 3.3 dan 3.4 adalah sebesar 93,1% dengan nilai rata-rata

kelas sebesar 82,1. Dari 29 orang yang mengikuti tes hasil belajar

hanya 2 orang yang tidak tuntas. Pada saat siswa yang sama

mempelajari KD 3.3 dan 3.4 ini sebelumnya di sekolah, persentase

tingkat ketuntasan belajar siswa pada KD 3.3 dan 3.4 tersebut

adalah sebesar 71,4% dimana dari 35 orang yang mengikuti tes

hasil belajar ada 10 orang yang tidak tuntas. Setelah mereka

mengikuti pembelajaran berbasis inquiry, dari 10 siswa yang tidak

tuntas tersebut, 8 orang sekarang sudah tuntas dan 2 orang tidak

ikut ujian sehingga tidak diketahui ketuntasan mereka. Data hasil

belajar ranah kognitif pada saat siswa belajar KD 3.3 dan 3.4 di

sekolah ini penulis dapatkan dari guru kimia yang mengajar pada

saat itu (lampiran 20 halaman 250).

b) Hasil Belajar Ranah Psikomotor

Hasil belajar ranah psikomotor menunjukkan bahwa

persentase tingkat ketuntasan belajar siswa pada KD 3.3 dan 3.4

adalah sebesar 93,3% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 88,9. Dari

30 orang yang mengikuti ujian praktek hanya 2 orang yang tidak

tuntas.

Page 114: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

101  

Berdasarkan hasil belajar ranah psikomotor ini, diketahui

bahwa 66,7% siswa sudah dapat memilih alat dan bahan

eksperimen dengan tepat (indikator 1) dan 33,3% lagi kurang tepat.

Dari hasil observasi, pada umumnya siswa yang kurang tepat

memilih alat dan bahan eksperimen adalah siswa yang mendapat

objek 2 yaitu mengamati pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran

kesetimbangan. Diantara siswa yang mendapat objek 2 ini, banyak

yang kurang lengkap memilih bahan eksperimen sehingga dalam

penilaian, mereka dikategorikan kurang tepat memilih alat dan

bahan eksperimen. Untuk indikator 2, dari 17 orang siswa yang

melakukan eksperimen (9 orang eksperimen objek 1 dan 8 orang

eksperimen objek 3) hanya 17,6% yang tidak tepat dalam

menyalakan dan mematikan lampu spritus dan 82,3% dapat

menyalakan dan mematikan lampu spritus dengan tepat. Untuk

indikator 3, dari 13 orang siswa yang melakukan eksperimen (objek

2), 69,2% siswa tepat dalam menngunakan pipet tetes dan 30,8%

siswa kurang tepat dalam menggunakan pipet tetes. Sedangkan

untuk indikator 4, dari 30 siswa yang melakukan eksperimen (9

orang eksperimen objek 1, 13 orang eksperimen objek 2 dan 8

orang eksperimen objek 3), sebanyak 66,7% siswa tepat dalam

mengamati perubahan warna kristal/larutan dan 33,3% lagi kurang

tepat dalam mengamati perubahan warna kristal/larutan. Untuk

indikator 5 sebanyak 70% siswa sudah tepat dalam mengolah atau

Page 115: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

102  

interpretasi data (mengambil kesimpulan) dan 30% lainnya kurang

tepat dalam mengolah atau interpretasi data.

Berdasarkan data analisis hasil belajar siswa dengan persentase

tingkat ketuntasan yang tinggi yaitu 93,1% untuk ranah kognitif dan

93,3% untuk ranah psikomotor, menunjukkan bahwa perangkat

pembelajaran berbasis inquiry yang dikembangkan pada KD 3.3 dan

3.4 bersifat efektif. Pembelajaran dengan menggunakan perangkat

pembelajaran berbasis inquiry memfasilitasi peserta didik agar mereka

mendapatkan kemudahan dalam belajar. Hal ini sesuai dengan apa

yang dikatakan Carin dalam Depdiknas (2007 : 17), bahwa agar

pembelajaran sains dapat berhasil, digunakan prinsip keterlibatan

siswa secara aktif. Aktif berarti “learning by doing”, dimana siswa

harus ikut melakukan sesuatu untuk memperoleh ilmu yang mereka

cari. Pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran

berbasis inquiry dapat memberikan pengalaman belajar yang

bermakna bagi siswa karena siswa menemukan sendiri konsep yang

dipelajari. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Piaget dalam

Wina Sanjaya (2006 : 194) bahwa pengetahuan itu akan bermakna

manakala ditemukan sendiri oleh siswa.

E. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis mempunyai beberapa

keterbatasan diantaranya :

Page 116: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

103  

1. Uji coba dilakukan pada siswa yang sudah pernah mempelajari materi

Kesetimbangan Kimia. Untuk dapat melihat efektivitas perangkat

pembelajaran secara lebih akurat, sebaiknya uji coba dilakukan pada siswa

yang belum pernah mempelajari materi ini sebelumnya.

2. Uji coba dilakukan hanya pada satu sekolah dengan situasi dan kondisi

lingkungan serta latar belakang sosial budaya siswa yang sama. Untuk

mendapatkan perangkat yang lebih sempurna sebaiknya uji coba dilakukan

di beberapa sekolah yang berbeda dengan kondisi yang beragam.

3. Uji coba hanya dilakukan satu kali. Untuk mendapatkan perangkat yang

lebih sempurna sebaiknya uji coba dilakukan lebih dari satu kali.

4. Observasi dilakukan oleh tiga orang observer sehingga observer sedikit

kewalahan dalam mengamati aktivitas siswa yang berjumlah 36 orang.

 

Page 117: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

104  

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data validasi dan hasil uji coba perangkat

pembelajaran yang dikembangkan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Perangkat pembelajaran berbasis inquiry untuk pencapaian KD 3.3 dan

3.4 materi kesetimbangan kimia telah berhasil dibuat (dikembangkan)

dengan menggunakan langkah-langkah pengembangan model four D,

yang dikembangkan oleh S. Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan

Melvyn I. Semmel pada tahun 1974. Perangkat pembelajaran berbasis

inquiry yang dikembangkan terdiri dari RPP, LKS, Kit, CD animasi flash

dan tes hasil belajar.

2. Perangkat pembelajaran berbasis strategi inquiry (RPP, LKS, Kit, CD

animasi flash dan tes hasil belajar) yang dikembangkan untuk materi

kesetimbangan kimia yaitu pada KD 3.3 dan KD 3.4 di kelas XI SMA

sudah valid menurut validator.

3. Perangkat pembelajaran berbasis strategi inquiry (RPP, LKS, Kit, CD

animasi flash dan tes hasil belajar) yang dikembangkan untuk materi

kesetimbangan kimia yaitu pada KD 3.3 dan KD 3.4 di kelas XI SMA,

sudah praktis untuk dipakai dalam pembelajaran sehingga guru dan siswa

dapat menggunakannya.

4. Perangkat pembelajaran berbasis strategi inquiry (RPP, LKS, Kit, CD

animasi flash dan tes hasil belajar) yang dikembangkan untuk materi

104 

Page 118: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

105  

kesetimbangan kimia yaitu pada KD 3.3 dan KD 3.4 di kelas XI SMA,

efektif untuk dipakai dalam pembelajaran sehingga dengan menggunakan

perangkat pembelajaran ini hasil belajar dapat dicapai seperti yang

diharapkan.

B. Implikasi

Perangkat pembelajaran berbasis inquiry yang telah berhasil

dikembangkan ini layak untuk digunakan di sekolah dan diharapkan akan

berdampak positif terhadap proses pembelajaran baik bagi siswa ataupun guru.

Penggunaan perangkat pembelajaran berbasis inquiry pada mata pelajaran

Kimia khususnya KD 3.3 dan 3.4, memfasilitasi peserta didik agar mereka

mendapatkan kemudahan dalam belajar. Dalam pembelajaran, siswa

ditempatkan sebagai subjek belajar yang membuat pembelajaran menjadi

berpusat kepada siswa. Langkah-langkah dalam perangkat pembelajaran

berbasis inquiry yang dikembangkan, mudah untuk diaplikasikan baik bagi

guru maupun siswa. Kegiatan yang disajikan di dalam perangkat pembelajaran

yang dikembangkan, membimbing siswa untuk menemukan sendiri konsep

yang mereka cari. Media pembelajaran yang dikembangkan dapat

meningkatkan rasa keingintahuan siswa sehingga siswa menjadi termotivasi

untuk belajar. Penggunaan perangkat pembelajaran berbasis strategi inquiry

pada KD 3.3 dan 3.4 dalam pembelajaran juga dapat membuat proses

pembelajaran menjadi lebih efektif dan lebih bermakna bagi siswa karena

siswa menjadi lebih aktif sehingga dengan meningkatnya aktivitas siswa

Page 119: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

106  

selama proses pembelajaran berlangsung, diharapkan juga akan meningkatkan

hasil belajar siswa seperti yang diharapkan.

Khusus bagi guru, pengunaan perangkat pembelajaran berbasis inquiry

ini akan memberikan pengalaman dan pengetahuan yang berarti dalam

mengelola pembelajaran di kelas sehingga pembelajaran akan mudah

terlaksana. Dengan digunakannya perangkat pembelajaran berbasis inquiry ini

di sekolah, khususnya pada pelajaran Kimia, juga dapat membantu guru dalam

menjelaskan konsep-konsep yang bersifat abstrak kepada siswa sehingga

menjadi lebih konkrit.

Hal ini berarti perangkat pembelajaran berbasis inquiry dapat dijadikan

alternatif upaya guru untuk menyampaikan materi pembelajaran dan untuk

meningkatkan pemahaman konsep siswa. Dengan adanya pengembangan

perangkat pembelajaran berbasis inquiry ini pada KD 3.3 dan 3.4 kelas XI

SMA diharapkan dapat membantu guru bidang studi kimia dan guru bidang

studi lainnya dalam mengembangkan perangkat pembelajarannya.

C. Saran

Berdasakan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan

hal-hal berikut :

1. Bagi guru yang ingin menggunakan perangkat pembelajaran berbasis

inquiry ini dalam pembelajannya di sekolah, disarankan agar benar-benar

dapat mengontrol waktu yang disediakan untuk tiap-tiap kegiatan karena ini

berhubungan dengan kebiasaan siswa yang masih kurang disiplin dalam

belajar.

Page 120: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

107  

2. Bagi sekolah yang ingin menggunakan perangkat pembelajaran berbasis

inquiry ini dalam pembelajaran, disarankan untuk dapat memfasilitasi guru

dan siswa dengan sarana prasarana pendukung seperti LCD, infocus serta

sumber-sumber belajar lain.

3. Supaya pembelajaran berbasis inquiry dapat berjalan lancar diharapkan

siswa mempunyai berbagai macam sumber belajar.

4. Untuk mendapatkan perangkat pembelajaran yang lebih sempurna

disarankan kepada peneliti selanjutnya agar melakukan uji coba di beberapa

sekolah dengan situasi dan kondisi yang berbeda-beda.

5. Untuk melihat kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan

disarankan kepada peneliti selanjutnya agar juga meminta kepada guru

setempat ikut mencoba menggunakan perangkat pembelajaran yang

dikembangkan tersebut dalam pembelajarannya.

6. Untuk dapat mengamati aktivitas siswa dengan lebih baik pada saat uji coba

perangkat pembelajaran, disarankan kepada peneliti selanjutnya agar

menyesuaikan jumlah observer dengan jumlah siswa.

Page 121: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

108  

DAFTAR RUJUKAN

Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Perkasa.

Brown, James W. 1977. AV Instruction Technology, Media, and Methods fifth Edition. New York: McGraw-Hill Book Company.

BSNP. 2006. Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : BSNP.

Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Materi Pelatihan Terintegrassi. Mata Pelajaran Sains. Jakarta : Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh/Model Silabus SMA/MA. Jakarta : BSNP.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008a. Panduan Umum Pengembangan Silabus : Depdiknas. Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pembina Sekolah Menengah Atas

Departemen Pendidikan Nasional. 2008b. Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tuntas. Depdiknas. Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pembina Sekolah Menengah Atas.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008c. Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Depdiknas. Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pembina Sekolah Menengah Atas.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008d. Pembelajaran Tatap Muka, Penugasan Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak Tersrtuktur. Depdiknas. Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pembina Sekolah Menengah Atas

Departemen Pendidikan Nasional. 2008e. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Depdiknas. Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pembina Sekolah Menengah Atas

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Materi Pelatihan SERGU PBM Terintegrasi. Depdiknas. Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pembina Sekolah Menengah Atas.

108 

Page 122: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/3_YULIA_DEWITA...INQUIRY PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA TESIS Oleh :

109  

Gagne, Robert R. 1965. Essential of Learning for Instruction. diterjemahkan oleh Hanafi, Abdillah dan Manan, Abdul. 1988. Prinsip-Prinsip Belajar untuk Pengajaran. Surabaya : Usaha Nasional.

Isjrin, Noerdien. 1995. Praktikum Sain IPA di SD dan Sains Kit. Padang : IKIP

Muslich, Masnur. 2007. KTSP. Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta : Bumi Aksara.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Menteri Pendidikan Nasional.

Riduwan. 2007. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta.

Sadiman, Arief. S dkk. 2009. Media Pendidikan.Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Perkasa.

Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung : Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Teori dan Praktek Pengembangan KTSP. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Sudjana, Nana. 2009. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 1990. Media Pengajaran. Penggunaan dan Pembuatannya. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sumiaty. 2002. Pembuatan Kit Praktikum untuk Pembelajaran Gugus Fungsional di Kelas 2 SMU( skripsi). Padang : Jurusan kimia UNP.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media.

Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran. Landasan dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta.