pengembangan pembelajaran...

197
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES (MI) PADA MATERI POKOK TERMOKIMIA KELAS XI IPA DI MAN 1 SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Strata 1 Dalam Ilmu Tarbiyah Oleh SRI HANDAYANI NIM 063711007 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

Upload: dotuyen

Post on 13-Feb-2018

276 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS

MULTIPLE INTELLIGENCES (MI) PADA MATERI POKOK

TERMOKIMIA KELAS XI IPA DI MAN 1 SEMARANG

TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Strata 1

Dalam Ilmu Tarbiyah

Oleh

SRI HANDAYANINIM 063711007

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2010

Page 2: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok
Page 3: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok
Page 4: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

MOTTO

Ÿx sùr&tbrã• ÝàY tƒ’n<Î)È@Î/ M}$#y# ø‹ Ÿ2ôMs)Î=äzÇÊÐÈ’n<Î) urÏä !$uK ¡¡9$#y# ø‹ Ÿ2ôMyèÏùâ‘ÇÊÑÈ

’n<Î) urÉA$t6 Ågø:$#y# ø‹ x.ôMt6 ÅÁ çRÇÊÒÈ’n<Î) urÇÚö‘F{ $#y# ø‹x.ôMysÏÜß™ÇËÉÈ

Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan. Danlangit, bagaimana ia ditinggikan?. Dan gunung-gunung bagaimana ia

ditegakkan?. Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?(QS.Al-Ghasyiyah 17-20) 1

1 Sonhadji dan Zaini Dahlan, Al Qur’an dan terjemahannya, (Yogyakarta: Dana BhaktiWakaf,tth), hlm.687

Page 5: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati dan dengan iringan

doa, skripsi ini saya persembahkan kepada:

Ayah dan Ibunda tercinta

Adik-adikku dan kakak-kakakku tersayang

Page 6: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau

diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran orang lain,

kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, Desember 2010

Deklator,

Sri Handayani

NIM 063711007

Page 7: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

ABSTRAK

Sri Handayani, 063711007, 2010, "Pengembangan PembelajaranBerbasis Multiple Intelligences (MI) Pada Materi Pokok Termokimia KelasXI IPA di MAN 1 Semarang Tahun Ajaran 2010/2011". Rumusan masalahpenelitian ini adalah bagaimana skenario pembelajaran kimia berbasis MultipleIntelligences (MI) untuk dapat mencapai kompetensi siswa yang maksimal danseberapa besar tingkat efektivitas pembelajaran (MI) berbasis MultipleIntelligences (MI) pada siswa kelas XI IPA dalam materi pokok termokimia diMAN 1 Semarang tahun ajaran 2010/2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan pembelajaran berbasisMultiple Intelligences (MI) materi dan untuk mengetahui efektivitas penerapanpembelajaran berbasis Multiple Intelligences (MI) pada materi pokok termokimiakelas XI IPA di MAN 1 Semarang. Populasi penelitian ini terdiri dari 10 kelasyang tiap kelas berjumlah sekitar 38-40 siswa. Sampel yang digunakan adalahkelas XI IPA 4 yang berjumlah 38 siswa yang diambil secara random. Padaujicoba pertama digunakan responden yang berjumlah 6 siswa dan 32 siswaberikutnya digunakan untuk ujicoba yang lebih luas (kelas besar).

Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel input adalahpengembangan pembelajaran berbasis Multiple Intelligences (MI), dan variabeloutput yaitu hasil belajar siswa pada materi pokok termokimia. Penelitian inimerupakan penelitian Research and Development (R & D). Produk dalampenelitian ini adalah perangkat pembelajaran atau RPP dengan pendekatan MI.Penelitian dilakukan sebanyak dua kali ujicoba, ujicoba yang pertama dilakukanpada kelas yang terbatas (kelas kecil), ujicoba berikutnya dilakukan pada kelasbesar.

Metode pengumpulan data menggunakan teknik tes, dokumentasi, danobservasi. Metode analisis data menggunakan metode statistik deskriptif karenadata berupa kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil tes Multiple intelligences(MI) pada siswa XI IPA 4 prosentase kecerdasan terbesar adalah KecerdasanMusikal sebesar 13,33% ,sedangkan yang terendah adalah kecerdasanMatematikal Logis hanya sebesar 8,99% . Berdasarkan hasil kemampuan ranahkognitif kelas kecil rata-rata nilai postest adalah 73,3 sedangkan kelas besar rata-rata nilai postest adalah 69,22. Hasil balajar pada aspek kognitif ini masihdikatakan kurang, karena dari hasil tes MI kecerdasan Matematikal Logis padakelas ini masih cukup rendah sehingga masih diperlukan pengembangan yanglebih lanjut untuk mendapatkan hasil belajar ranah kognitif yang optimal..

Berdasarkan hasil observasi ranah afektif dan ranah psikomorik dapatdisimpulkan pembelajaran berbasis MI pada kelas kecil maupun kelas besar dapatdikatakan efektif karena rata-rata prosentase observasi afektif dan psikomotoriksebesar 75% dengan kategori baik. Skor total efektivitas pembelajaran MI padakelas kecil sebesar 10 dengan kategori sangat efektif, sedangkan pada kelas besarskor totalnya adalah 9 dengan kategori efektif. Berdasarkan hasil keseluruhan,dapat disimpulkan bahwa “Pembelajaran berbasis Multiple Intelligences (MI)pada Materi Pokok Termokimia Kelas XI IPA 4 di MAN 1 Semarang pada kelaskecil maupun kelas besar adalah efektif”.

Page 8: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamu`alaikum Wr. Wb,

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah

SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat, nikmat, taufiq dan hidayah-Nya.

Sholawat dan salam tidak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW yang telah membawa risalah islam yang penuh dengan

pengetahuan, sehingga dapat menjadi bekal hidup kita baik di dunia maupun di

akhirat. Akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

“Pengembangan Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences (MI) Materi Pokok

Termokimia Kelas XI IPA 1 di MAN 1 Semarang” yang merupakan tugas dan

syarat yang wajib dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan dari Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

Penulis merasa yakin bahwa dalam susunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Hal ini disebabkan keterbatasan penulis. Untuk itu penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

menyelesaikan penulisan skripsi ini baik berupa nasehat, saran, dan sebagainya

ataupun secara materiil dan spirituil.

Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada

semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam

bentuk apapun yang sangat besar artinya bagi peneliti. Ucapan terima kasih

terutama penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Suja’i, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

2. Ibu Atik Rahmawati, M.Si selaku ketua Progdi Kimia IAIN Walisongo

Semarang.

3. Ibu Ratih Rizqi Nirwana, S.Si, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Bapak

Drs. Sajid Iskandar S. selaku dosen Pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

Page 9: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

4. Segenap Bapak dan Ibu dosen beserta karyawan di lingkungan Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah membekali berbagai

pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Saefudin, M.Pd. selaku Kepala Sekolah MAN 1 Semarang, Bapak

Katibin, S.Pd. selaku Waka Kurikulum dan segenap guru, siswa serta

karyawan yang telah bersedia menerima dan membantu penulis mengadakan

penelitian.

6. Ibu Dra. Kanti Setiati selaku guru kimia di MAN 1 Semarang yang telah

banyak membantu menyelesaikan riset, sehingga data yang dibutuhkan dapat

terkumpul dengan cukup.

7. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan kasih sayang yang

tulus serta do’a-do’a yang selalu dipanjatkan dengan tiada hentinya.

8. Adikku tersayang (Ayuk, Hesti, dan Lia), kakak-kakakku, dan tidak lupa Mas

Heri yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada peneliti hingga

terselesaikannya penulis skripsi ini.

9. Teman-teman Tadris Kimia angkatan 2006, canda tawa, sedih dan duka kita

bersama (Mb. Ifa, Mojes, Sopek, Pepi, Tholib, Jenx Fish, Ajis, Atik, Alsum,

Akyuni, Bang Aril, Canti, Kifa, Nujum imut, Fifi, Ahmadi, Qubes, Pak Po,

Sugi, dan tidak lupa Devi).

10. Bu Anita, Pak Wahono, dan tidak ketinggalan para asisten Lab Kimia ( Coliz,

Zami, dek Tri) terima kasih atas bimbingan dan bantuannya selama ini.

11. Teman-teman Tim PPL di SMAN 6 Semarang dan Tim KKN Posko 39

Tlogorejo, Bu Endang, Bu Khot, serta keluarga besar Mbah Rayi, terima

kasih atas kebersamaan yang telah kita lalui bersama walaupun hanya

sebentar tapi bagiku sangat mengesankan.

12. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.

Kepada mereka penulis tidak dapat memberikan balasan apa-apa selain

ucapan terima kasih dan iringan do’a semoga allah SWT membalas semua amal

kebaikan mereka dengan sebaik-baik balasan.

Page 10: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai

kesempurnaan. Namun demikian penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Wassalamu alaikum Wr. Wb,

Semarang, Desember 2010

Penulis,

Sri Handayani

Page 11: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

HALAMAN MOTTO .................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

HALAMAN DEKLARASI .......................................................................... vi

HALAMAN ABSTRAK .............................................................................. vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................ xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1

B. Identifikasi Masalah................................................................. 4

C. Pembatasan Istilah ................................................................... 4

D. Perumusan Masalah ................................................................ 6

E. Manfaat Penelitian .................................................................. 7

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Belajar ..................................................................................... 8

1. Pengertian Belajar .............................................................. 8

2. Hasil Belajar ...................................................................... 9

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............... 10

B. Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences (MI) .................. 12

1. Pengertian Multiple Intelligences (MI) ............................... 12

2. Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences (MI) ............ 13

C. Materi Pokok Termokimia ....................................................... 17

Page 12: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

1. Sistem dan Lingkungan...................................................... 17

2. Hukum Kekekalan Energi ................................................. 18

3. Reaksi Eksoterm dan Endoterm ......................................... 20

4. Perubahan Entalpi ............................................................. 21

5. Penentuan Kalor Reaksi .................................................... 23

D. Kajian Penelitian yang Relevan................................................ 29

E. Pengajuan Hipotesis................................................................. 30

BAB III : METODE PENELITIANA. Tujuan Penelitian ..................................................................... 32

B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................. 32

C. Variabel Penelitian................................................................... 32

D. Metode Penelitian .................................................................... 33

E. Populasi dan Sampel ................................................................ 36

F. Teknik Pengumpulan Data....................................................... 37

G. Teknik Analisis Data ............................................................... 38

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian ............................................. 45

1. Kondisi Sebelum Penelitian............................................... 45

2. Implementasi..................................................................... 46

3. Hasil Penelitian ................................................................. 49

a. Analisis Butir Soal Hasil Ujicoba Instrumen Tes .......... 49

b. Analisis Data ............................................................... 51

1) Analisis Data Awal .................................................. 51

2) Analisis Tahap Akhir ................................................ 54

3) Analisis Deskriptif Jenis Kecerdasan Majemuk ........ 57

4) Analisis Deskriptif Observasi ................................... 59

B. Pembahasan Hasil Penelitian.................................................... 60

C. Keterbatasan Penelitian............................................................ 62

Page 13: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 63

B. Saran ....................................................................................... 64

C. Penutup ................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Kriteria Validitas Butir Soal ........................................................ 50 4.2 Reabilitas Butir Soal ................................................................... 51 4.3 Daya Beda Butir Soal.................................................................. 51 4.4 Hasil Belajar Siswa Sebelum Perlakuan (Pre Test)....................... 52 4.5 Chi Kuadrat Hasil Uji Normalitas Pre Test .................................. 53 4.6. Uji Homogenitas......................................................................... 53 4.7 Uji Dua Rata-Rata Pretest........................................................... 54 4.8 Hasil Belajar Siswa Setelah Perlakuan (Postest) .......................... 55 4.9 Chi Kuadrat Hasil Uji Normalitas Postest .................................... 55 4.10 Uji Homogenitas Postest ............................................................ 56 4.11 Hasil Perhitungan t-test nilai Postest ........................................... 57 4.12 Rata-Rata Prosentase Aktifitas Siswa Ranah Afektif ................. 60 4.13 Rata-Rata Prosentase Aktifitas Siswa Ranah Psikomotorik......... 60 4.14 Perhitungan Analisa Keefektifan Pembelajaran MI Kelas Kecil ... 61 4.15 Perhitungan Analisa Keefektifan Pembelajaran MI Kelas Besar... 61

Page 15: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Sistem Campuran Magnesium dan Larutan Asam Klorida......... 17 2. Sistem terbuka, tertutup dan terisolasi...................................... 18 3. Aliran Kalor Pada Reaksi Eksoterm dan Endoterm................... 20 4. Diagram Tingkat Energi Untuk Reaksi Eksoterm dan Endoterm .................................................................................................... 21 5. Kalorimeter Bomb ................................................................... 24 6. Bagan Desain Penelitian ........................................................... 34 7. Grafik Prosentase Jenis Kecerdasan Siswa................................ 18 8. Posentase Jenis Kecerdasan Siswa Kelas Besar......................... 58 9. Posentase Jenis Kecerdasan Siswa Kelas Kecil ......................... 59

Page 16: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Nama Responden Uji Coba................................................... 67

2 : Silabus.................................................................................. 68

3 : RPP Kelas Kecil dan Kelas Besar.......................................... 70

4 : Instrumen Uji Coba dan Kisi-Kisi Soal Instrumen ................ 107

5 : Instrumen Multiple intelligences (MI) ................................. 120

6 : Perhitungan Soal Uji Coba.................................................... 125

7 : Soal Pre Test dan Kisi-Kisi Soal Pre Test ............................. 127

8 : Soal Post Test dan Kisi-Kisi Soal Post Test ........................... 135

9 : Lembar Jawab ...................................................................... 143

10 : Nama Sampel Responden ..................................................... 144

11 : Prosedur Praktikum.............................................................. 146

12 : Data Pre Test dan Post Test.................................................. 152

13 : Uji Normalitas Nilai Pre Test Kelas Kecil ............................. 154

14 : Uji Normalitas Nilai Pre Test Kelas Besar ............................ 155

15 : Uji Normalitas Nilai Post Test Kelas Kecil ............................ 156

16 : Uji Normalitas Nilai Post Test Kelas Besar ........................... 157

17 : Uji Homogenitas Pre Test Antara Kelas Kecil Dan Kelas Besar

............................................................................................... 158

18 : Uji Homogenitas Post Test Antara Kelas Kecil Dan Kelas Besar

............................................................................................... 159

19: Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Pre Test Antara Kelas Kecil Dan

Kelas Besar ............................................................................ 160

20 : Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Post Test Antara Kelas Kecil Dan

Kelas Besar ............................................................................ 161

21 : Lembar Observasi Afektif dan Psikomotorik siswa................ 162

22 : Data Observasi Afektif dan Psikomotorik siswa .................... 167

Page 17: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu proses untuk mempengaruhi siswa agar dapat

menyesuaikan diri sebaik-baiknya terhadap lingkungannya. Dengan demikian

akan timbul perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk

berfungsi secara kuat dalam kehidupan bermasyarakat. Pengajaran bertugas

mengarahkan proses ini agar sasaran dari perubahan itu dapat tercapai

sebagaimana yang diinginkan.

Pada dasarnya pertumbuhan dan perkembangan siswa tergantung pada

unsur yang saling mempengaruhi, salah satunya yakni bakat yang telah

dimiliki oleh siswa sejak lahir akan tumbuh dan berkembang berkat pengaruh

lingkungan. Sebaliknya, lingkungan akan lebih bermakna apabila terarah pada

bakat yang telah ada, walaupun tidak dapat dipungkiri adanya kemungkinan

pertumbuhan dan perkembangan itu semata-mata hanya disebabkan oleh

faktor bakat saja atau oleh lingkungan saja.2 Meskipun demikian menciptakan

kegiatan belajar yang mampu mengembangkan hasil belajar yang maksimal

merupakan tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu guru harus memikirkan

dan membuat perencanaan kegiatan belajar mengajar yang dapat merangsang

hasil belajar yang efektif dan efisien.

Setiap insan terlahir ke dunia dalam keadaan yang berbeda antara satu

dengan yang lain, di antaranya adalah perbedaan genetik. Perbedaan genetik

itu juga ditambah dengan pengaruh lingkungan yang melingkupi pengalaman

hidup manusia, baik keluarga, masyarakat, teman sepermainan, sekolah

maupun lingkungan lainnya. Alhasil, kombinasi perbedaan genetik dan

perbedaan pengalaman hidup tersebut mentransformasi seorang manusia

menjadi individu yang memiliki karakter dasar (potensi, minat dan bakat)

yang unik. Ini artinya, tidak ada seorang manusia pun yang memiliki karakter

2 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009), Cet. 9, hlm.79

Page 18: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

2

yang benar-benar sama meskipun saudara kembar identik; mereka tetap

memiliki perbedaan karakter.3

Karena dalam setiap kelas berkumpul siswa dengan kemampuan yang

berbeda-beda (kecerdasan, bakat, kecepatan belajar, dan sebagainya), gaya

belajar mereka pun berbeda-beda. Gaya belajar adalah suatu cara yang

digunakan siswa untuk menerima informasi yang diberikan oleh guru. Sebagai

seorang guru ada baiknya juga memperhatikan cara belajar yang dilakukan

oleh siswa-siswanya selain memperhatikan bahan belajar dan kegiatan-

kegiatan belajar. Ini bertujuan agar guru dapat menentukan dengan seksama

bahan-bahan yang akan diberikan dengan menggunakan prosedur mengajar

yang serasi serta mengadakan diagnosis atas kesulitan yang dialami oleh

siswa.

Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi perbedaan

individu tersebut yaitu dengan menggunakan pendekatan yang sesuai untuk

tiap siswa. Menurut Howard Gardner, seorang profesor pendidikan, setiap

individu setidaknya memiliki sembilan jenis kecerdasan. Di antaranya yaitu :

1) kecerdasan linguistik, 2) matematis logis, 3) spasial, 4) kinestetik jasmani,

5) musikal, 6) interpersonal, 7) intrapersonal, 8) ekstensial, dan 9) kecerdasan

naturalis (teori multiple intelligences). 4 Dengan teori Multiple Intelligences

(MI) ini, orang pada umumnya dianggap berpotensi untuk mengembangkan

tiap jenis kecerdasan (dari sembilan jenis itu) sampai ke tingkat yang

mengagumkan asalkan ia mendapat dukungan, pengayaan, dan pengajaran. Ini

artinya, tidak ada seorang pun yang bisa dikatakan benar-benar “bodoh” dalam

kesembilan jenis kecerdasan itu. Walaupun seseorang dikatakan memiliki

tingkat kecerdasan rendah dibidang tertentu (lewat pengujian IQ) hal itu lebih

merupakan akibat kekurangan dukungan, pengayaan, atau pengajaran.5

Dengan mengetahui bahwa terdapat lebih dari satu jenis kecerdasan

maka strategi yang tepat bagi setiap orang dalam mengembangkan potensi

3 Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, (Bandung : Kaifa, 2009), Cet. IV, hlm. 124 Paul Suparno, Teori Intelligensi Ganda, (Yogyakarta: Kanisius, 2004), hlm. 195Hernowo, Bu Slim dan Pak Biil : Kirah tentang Kiprah Guru Multiple Intellegences

di Sekolah, (Bandung : Mizan Learning Center, 2004), Cet. 1, hlm. 93

Page 19: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

3

dirinya adalah berupaya mengetahui jenis-jenis kecerdasan yang memberikan

peluang terbesar untuk dikembangkan. Pada hakikatnya, pembelajaran

berbasis Multiple Intelligences (MI) adalah suatu upaya mengoptimalkan

kecerdasan majemuk yang dimiliki setiap individu (siswa) untuk mencapai

kompetensi tertentu dengan cara mengombinasikan berbagai kecerdasan yang

dimiliki oleh siswa.

Pembelajaran berbasis Multiple Intelligences (MI) pada prakteknya

adalah memacu kecerdasan yang menonjol pada diri siswa seoptimal

mungkin, dan berupaya mempertahankan kecerdasan lainnya pada standar

minimal yang telah ditentukan oleh sekolah atau lembaga. Dengan demikian,

dalam praktik pembelajaran di sekolah sudah selayaknya seorang guru

memiliki data tentang tingkat kecenderungan multiple intelligences yang

dimiliki oleh setiap siswa.

Materi pokok termokimia merupakan materi pokok yang diajarkan

pada kelas XI Semester Gasal. Dalam materi pokok termokimia siswa akan

mendalami energi yang dibebaskan atau diserap dalam suatu reaksi kimia.

Demikian juga satuan-satuan energi, terutama energi panas, siswa diharapkan

teliti dan terampil dalam menyetarakan persamaan reaksi baik menyangkut

koefisien ataupun kuantitas sebelum dan sesudah reaksi. Ketelitian dan

keterampilan inilah yang seringkali membuat siswa merasa kesulitan dalam

menempuh Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) yang tiap tahunnya

meningkat.

Penerapan pembelajaran berbasis Multiple Intelligences pada materi

termokimia dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan dan mencari

solusi atas kesulitan mengajarkan sains serta memenuhi kebutuhan siswa yang

beragam. Studi dilakukan dengan mempertimbangkan aspek-aspek positif dari

MI dalam pembelajaran, serta untuk menciptakan lingkungan pembelajaran

yang akan mendorong partisipasi aktif dalam belajar.

Dengan mempertimbangkan latar belakang di atas, penulis merasa

terdorong melakukan penelitian dengan judul : PENGEMBANGAN

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES (MI) PADA

Page 20: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

4

MATERI POKOK TERMOKIMIA KELAS XI IPA DI MAN 1 SEMARANG

TAHUN AJARAN 2010/2011.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan

penelitian dapat diidentifikasikan sebagai berikut.

1. Adanya perbedaan kombinasi intelligensi yang dimiliki setiap siswa,

menyebabkan gaya belajar antara satu siswa dengan lainnya pun berbeda.

Oleh karena itu guru ada baiknya juga memperhatikan cara belajar yang

dilakukan oleh siswa-siswanya. Salah satu usaha yang dapat dilakukan

untuk mengatasi perbedaan individu tersebut yaitu dengan menggunakan

pendekatan yang sesuai untuk tiap siswa, di antaranya yaitu dengan

menggunakan pembelajaran berbasis multiple intalligences (MI).

2. Adanya kesulitan atau hambatan siswa dalam mempelajari materi pokok

termokimia. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada materi pokok

termokimia dengan menggunakan pembelajaran berbasis multiple

intalligences (MI) pada siswa kelas XI IPA semester gasal di MAN 1

Semarang, yang pada akhirnya akan diketahui efektivitas pembelajaran

berbasis MI pada materi pokok termokimia.

C. Pembatasan Istilah

Untuk memudahkan dan menghindari kesalahan dalam memahami

judul skripsi ini, maka penulis memberikan batasan-batasan istilah dalam

judul yang berbunyi “Pengembangan Pembelajaran berbasis Multiple

Intelligences (MI) Materi Pokok Termokimia Kelas XI IPA Semester Gasal di

MAN 1 Semarang Tahun ajaran 2010/2011” sebagai berikut.

Pengembangan pembelajaran

Pengembangan pembelajaran terdiri dari dua kata yaitu pengembangan

dan pembelajaran. Pengembangan yang dimaksud disini adalah penelitian

dan pengembangan yang dalam bahasa Inggris disebut Research and

Development (R&D) yaitu suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk

Page 21: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

5

mengembangkan mutu kehidupan umat manusia, produk, faktor produksi,

laba, atau pengetahuan dasar. 6 Sedangkan pembelajaran dapat

didefinisikan sebagai kegiatan belajar mengajar ditinjau dari sudut

kegiatan siswa berupa pengalaman belajar siswa (PBS) yaitu, kegiatan

siswa yang direncanakan guru untuk dialami siswa selama kegiatan belajar

mengajar. 7 Sehingga pengembangan pembelajaran yaitu suatu usaha

penelitian dalam bidang pembelajaran yang bertujuan untuk mendapatkan

produk pembelajaran berupa perangkat pembelajaran yang dapat

digunakan untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam mata pelajaran

tertentu.

Pembelajaran berbasis Multiple Intelligences (MI)

Pembelajaran berbasis Multiple Intelligences (MI) adalah suatu upaya

mengoptimalkan kecerdasan majemuk yang dimiliki setiap individu

(siswa) untuk mencapai kompetensi tertentu yang dituntut oleh sebuah

kurikulum.8

Multiple Intelligences (MI)

Multiple Intelligences (MI) merupakan sebuah teori intellegences yang

ditemukan dan dikembangkan oleh Howard Gardner seorang ahli

psikologi perkembangan dan profesor pendidikan dari Graduate School of

Education,Harvard University. Menurut Gardner, intelegensi seseorang

tidak dapat hanya diukur dengan tes tertulis, melainkan lebih cocok

dengan cara bagaimana orang itu memecahkan persoalan dalam kehidupan

nyata; intelegensi seseorang dapat dikembangkan lewat pendidikan dan

intelegensi itu banyak jumlahnya.9

6 Prof.Komaruddin dan Dra.Yooke Tjuparmah S.K, M.Pd, Kamus Istilah Karya TulisIlmiah, (Jakarta : Bumi Aksara, 2006) cet. 3, hlm.183

7 Mulyati Arifin, dkk, JICA Strategi Belajar Mengajar Kimia, (Bandung: Jurusan Pendi-dikan Kimia Fakultas Pendidikan Matematika dan Pengetahuan Alam Universitas PendidikanIndonesia , 2000), hlm. 8

8 Dewi Salma Prawiradilaga, Mozaik Teknologi Pendidikan, (Jakarta : Prenada Media,2004), cet. 1, hlm. 68

9Paul Suparno, ibid,hlm.19

Page 22: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

6

Materi Pokok Termokimia

Materi pokok termokimia merupakan bagian dari materi ilmu

kimia yang disampaikan di kelas XI IPA pada awal semester I, dengan

standar kompetensi pada materi pokok termokimia sebagaimana tercantum

dalam buku yang disusun dengan acuan Standar Isi dan Standar

Kompetensi Lulusan yang terdapat pada Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Republik Indonesia Nomor 22 dan 23 Tahun 2006.

Siswa Kelas XI IPA

Merupakan populasi penelitian, yang nantinya akan dikenai

generalisasi penelitian. Yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah

kelas XI IPA di MAN 1 Semarang, sedangkan sampel pada penelitian ini

adalah kelas XI IPA 4 yang berjumlah 38 siswa.

MAN 1 Semarang

Menunjukkan wilayah penelitian atau tempat diadakannya suatu

penelitian. MAN 1 Semarang beralamat di Jln. Brigjen S.Sudiarto

Pedurungan Kidul Kec. Pedurungan Semarang.

Dari pembatasan istilah di atas maka dapat diambil satu pengertian

bahwa dalam studi ini penulis ingin menerapkan pembelajaran berbasis

Multiple Intelligences (MI) materi pokok termokimia pada kelas XI IPA

semester 1 MAN 1 Semarang tahun ajaran 2010/2011.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar yang telah diuraikan di atas, dirumuskan

permasalahan sebagai berikut .

1. Bagaimana skenario pembelajaran kimia berbasis Multiple Intelligences

(MI) untuk dapat mencapai kompetensi siswa yang maksimal pada kelas

XI IPA dalam materi pokok termokimia di MAN 1 SEMARANG tahun

ajaran 2010/2011?

2. Bagaimana pengembangan pembelajaran berbasis Multiple Intelligences

(MI) dilihat dari tingkat efektivitas pada siswa kelas XI IPA dalam materi

pokok termokimia di MAN 1 SEMARANG tahun ajaran 2010/2011?

Page 23: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

7

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengembangkan pembelajaran berbasis Multiple Intelligences

(MI) materi pokok termokimia kelas XI di MAN 1 Semarang.

b. Untuk mengetahui efektivitas penerapan pembelajaran berbasis

Multiple Intelligences (MI) pada materi pokok termokimia kelas XI di

MAN 1 Semarang.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat bagi sekolah

1) Memberikan landasan dan argumentasi bagi kebijaksanaan yang

akan diambil guna meningkatkan mutu hasil belajar.

2) Memberikan kontribusi yang baik dalam peningkatan pembelajaran

untuk semua pelajar.

b. Manfaat bagi siswa

1) Memberikan peran aktif siswa dalam pembelajaran.

2) Meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Manfaat bagi guru

Sebagai bahan pertimbangan dan informasi tentang alternatif

pembelajaran kimia untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan

menerapkan pembelajaran berbasis Multiple Intelligences (MI).

d. Manfaat bagi peneliti

Menambah pengetahuan khususnya dibidang pendidikan, yaitu

penerapan pembelajaran berbasis Multiple Intelligences dalam proses

belajar mengajar.

Page 24: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

8

BAB II

LANDASAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Belajar

1. Pengertian Belajar

Berikut ini beberapa definisi belajar menurut para pakar pendidikan,

diantaranya: Belajar adalah suatu proses perubahan, yaitu perubahan

tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya.10

Menurut Morgan dalam bukunya "Introduction to Psychology"belajar adalah sebagai berikut "Learning may be defined as any relativelypermanent change in behavior which occurs as a result of experience orpractice".11

(Belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang relatif tetapyang terjadi sebagai akibat dari pengalaman atau praktek).

Menurut Ernest R. Hilgard dalam bukunya "Theories of Learning"yang dikutip oleh Abdur Rachman Abror, memberikan definisi sebagaiberikut. "Learning is the process by which an activity originates or ischanged through training procedurs (whether in the laboratory or in thenatural environment) as distinguished from change by factors notattributable to training".12

(Belajar adalah proses dengan suatu aktifitas memulai, atau aktifitas yangdiubah melalui beberapa prosedur latihan (baik itu terjadi di laboratoriumatau dalam lingkungan alamiah) sebagai pembeda dari perubahan yangdisebabkan oleh beberapa faktor bukan perubahan yang dihubungkandengan latihan).

Belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan

nyata, proses itu terjadi di dalam diri seseorang yang sedang mengalami

belajar.13 Belajar juga merupakan suatu kegiatan dan bukan suatu hasil

10 Slameto, Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995),hlm. 2.

11 Clifford T. Morgan, Introduction to Psychology, Sixth edition, (New York: Mc. GrawHill International Book Company, 1971), hlm. 63.

12 Abdur Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993),hlm. 66

13Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000), hlm. 85

8

Page 25: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

9

atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas lagi

dari itu, yakni mengalami dan memahami.14

Salah satu prinsip psikologi pendidikan dewasa ini adalah bahwa

guru tidak begitu saja memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi

siswalah yang harus aktif membangun pengetahuan dalam pikiran mereka

sendiri. Belajar menurut teori konstruktivisme adalah membangun

pengetahuan sedikit demi sedikit, yang kemudian hasilnya diperluas

melalui konteks yang terbatas. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-

fakta, konsep-konsep atau kaidah yang siap untuk diambil atau diingat.

Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna

melalui pengalaman nyata.15 Siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan

masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya. Guru tidak akan

mampu memberikan semua pengetahuan kepada siswa. Siswa harus

mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya.16 Belajar itu sendiri adalah

suatu proses dalam diri seseorang yang berusaha memperoleh sesuatu

dalam bentuk perubahan tingkah laku yang relatif menetap.

Dalam hal ini penekanan hasil belajar adalah terjadinya perubahan

dari hasil masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil dan

masukan dari lingkungan berupa rancangan dan pengelolaan motivasional

tidak berpengaruh langsung terhadap besarnya usaha yang dicurahkan oleh

siswa untuk mencapai tujuan belajar. Perubahan itu terjadi pada seseorang

dalam disposisi, atau kecakapan manusia yang berupa penguasaan ilmu

pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui usaha yang

sungguh-sungguh dilakukan dalam satu waktu tertentu, atau dalam waktu

14 Oemar Hamalik, Ibid, hlm. 2715Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar & Pembelajaran, (Yogyakarta: Arra

Media, 2008), hlm. 11616Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2009), hlm. 22

Page 26: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

10

yang relatif lama. Untuk itu diperlukan suatu proses yang dilakukan

dengan usaha dan disengaja untuk mencapai suatu perubahan tingkah laku.

Perubahan tingkah laku itu sendiri merupakan hasil belajar.17

Dengan berakhirnya suatu proses belajar, siswa memperoleh suatu

hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak

belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri

dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar

merupakan berakhirnya puncak proses belajar.

Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran

dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki

seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari

perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan,

keterampilan berfikir maupun keterampilan motorik. Hampir sebagian

terbesar dari kegiatan atau perilaku yang diperlihatkan seseorang

merupakan hasil belajar. Di sekolah hasil belajar dapat dilihat dari

penguasaan siswa akan mata pelajaran yang ditempuhnya.18

3. Faktor-Faktor Pemengaruh Hasil Belajar

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar atas

dua kategori yaitu: faktor internal, dan eksternal.

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam

individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu.

1) Faktor Fisiologis

Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan

dengan kondisi fisik individu.

2) Faktor Psikologis

Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat

mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang

17 Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran,(Jakarta : Pelia Press, 2004), hlm. 78

18 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung :Remaja Rosda Karya, 2004), hlm. 102

Page 27: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

11

utama mempengaruhi proses belajar adalah motivasi, minat, dan

sikap.

Faktor fisiologis seperti kondisi fisik yang sehat dan bugar

akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan dan hasil belajar

individu. Sebaliknya jika kondisi lemah akan menghambat tercapainya

hasil belajar yang maksimal. Oleh karena itu perlu adanya usaha untuk

menjaga kondisi fisik, karena di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa

yang sehat. Faktor psikologi seperti motivasi, minat , dan sikap juga

sangat berpengaruh terhadap hasil belajar. Motivasi sebagai proses di

dalam diri individu yang aktif, motivasilah yang mendorong siswa

ingin melakukan kegiatan belajar. Minat juga memberi pengaruh

terhadap hasil belajar. Dalam proses belajar, sikap juga mempengaruhi

hasil belajar karna sikap merupakan gejala internal yang bereaksi

relatif tetap terhadap objek baik positif maupun negatif.

b. Faktor-Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar pun dapat

digolongkan menjadi dua golongan yaitu :

3. Lingkungan sosial

a) Lingkungan sosial sekolah seperti guru, administrasi

dan teman-teman sekelas.

b) Lingkungan sosial masyarakat, kondisi lingkungan

sosial masyarakat tempat tinggal siswa akan

mempengaruhi belajar siswa.

c) Lingkungan sosial keluarga, hubungan antaranggota

keluarga, orang tua, kakak, atau adik yang harmonis

akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar

dengan baik.

4. Lingkungan non sosial

a) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara di sekitarnya.

b) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat

digolongkan dua macam, pertama, perangkat lunak seperti

Page 28: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

12

kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah. Kedua,

perangkat keras seperti gedung sekolah, alat-alat belajar.

c) Faktor materi pelajaran, guru dapat memberikan kontribusi

yang positif terhadap aktivitas belajar siswa.19

Faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi hasil belajar

siswa, karena pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya

sistem lingkungan belajar yang kondusif. Lingkungan sosial seperti

sosial sekolah, sosial masyarakat, dan juga keluarga dapat memberi

dampak terhadap aktivitas belajar. Hubungan yang harmonis antar

ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih

baik di sekolah. Begitu juga lingkungan non sosial, seperti kondisi

lingkungan yang tidak mendukung, juga akan mempengaruhi

proses belajar siswa.

B. Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences (MI)

1. Pengertian Multiple Intelligences (MI)

Inteligensi bukanlah suatu yang bersifat kebendaan, melainkan

suatu fiksi ilmiah untuk mendeskripsikan perilaku individu yang berkaitan

dengan kemampuan intelektual. Dalam mengartikan inteligensi

(kecerdasan) ini, para ahli mempunyai pengertian yang beragam.

Howard Gardner, profesor dari Harvard University

memperkenalkan delapan kecerdasan, yang disebut dengan kecerdasan

majemuk (Multiple Intelligences) yaitu sebagai berikut.

a. Linguistik intelligence: kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan

menangkap kata-kata dan kemampuan menyusun kalimat.

b. Logical-mathematical intelligence: kemampuan menghitung, aritmatik,

dan berpikir logis, analitis sampai pada sistem berpikir yang rumit.

c. Musical intelligence: kemampuan memahami nada musik, komposisi.

19Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Ibid, hlm. 19-28

Page 29: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

13

d. Spatial intelligence: kemampuan untuk melihat sesuatu dalam

perspektif (think inpicture), mampu mempersepsi lingkungan,

mengekspresikan gagasan dalam gambar, coretan, atau lukisan.

e. Bodily kinesthetic intelligence: kemampuan mengkoordinasikan

fisik/tubuh, utamanya kita lihat dalam gerak para atlit, penari, dan

aktor.

f. Interpersonal intelligence: kemampuan memahami orang lain.

g. Intrapersonal intelligence: kemampuan memahami emosinya sendiri.

h. Naturalist intelligence: kemampuan mengenal dunia alamiah, alam

raya yang meliputi tanaman, binatang, alam, lingkungan, dan studi

sains tentang hal tersebut.20

Kecerdasan naturalis merupakan kecerdasan yang baru dalam daftar

kecerdasan ganda yang digagas oleh Howard Gardner. Ia juga

menambahkan adanya kemungkinan sebuah kecerdasan lain yaitu

kecerdasan eksistensial.

Howard Gardner mulai berbicara tentang kemungkinan adanya jenis

kecerdasan yang kesembilan yaitu kecerdasan eksistensial. Beliau

merumuskan kemampuan inti kecerdasan eksistensial ke dalam dua

bagian:

a. Menempatkan diri sendiri dalam jangkauan wilayah kosmos yang

terdekat hingga terjauh, yang tak terbatas hingga yang amat kecil.

b. Menempatkan diri sendiri kedalam ciri manusiawi yang paling

eksistensial-makna hidup, makna kematian, keberadaan akhir dari dunia

jasmani dan psikologi, pengalaman batin seperti kasih kepada manusia

lain, atau terjun secara total ke dalam suatu karya seni.

2. Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences (MI)

Menurut Gardner inteligensi bukanlah kemampuan seseorang yang

sudah ada sejak lahir dan tetap sepanjang hidup, sehingga tidak dapat

dikembangkan. Inteligensi selalu dapat dikembangkan dan dipupuk lewat

pendidikan. Di sinilah pendidikan mempunyai andil yang besar, dan

20Paul Suparno, ibid,hlm.77

Page 30: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

14

pendidik juga memiliki peran untuk membantu perkembangan inteligensi

siswa. Dalam diri seseorang setidaknya terdapat sembilan jenis inteligensi,

di antaranya 1) kecerdasan linguistik, 2) matematis logis, 3) spasial, 4)

kinestetik jasmani, 5) musikal, 6) interpersonal, 7) intrapersonal, 8)

ekstensial, dan 9) kecerdasan naturalis.

Dengan mengetahui bahwa terdapat lebih dari satu jenis kecerdasan

maka strategi yang tepat bagi setiap orang dalam mengembangkan potensi

dirinya adalah dengan berupaya mengetahui jenis-jenis kecerdasan yang

memberikan peluang terbesar untuk dikembangkan. Pada hakikatnya,

pembelajaran berbasis Multiple Intelligences (MI) adalah suatu upaya

mengoptimalkan kecerdasan majemuk yang dimiliki setiap individu

(siswa) untuk mencapai kompetensi tertentu dengan cara

mengkombinasikan berbagai kecerdasan yang dimiliki oleh siswa. 21

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan

kecerdasan/intelligences menurut Rusli Amin, antara lain sebagai berikut.

a. Penalaran

Penalaran adalah cara kerja kecerdasan intelektual. Orang yang

cerdas intelektual, salah satu kesenangannya adalah melakukan

penalaran. 22 Di dalam Al-Qur’an banyak ayat yang memerintahkan

kita untuk melakukan penalaran, seperti surah Al-Ghasiyah ayat 17-

20.23

Ÿx sùr&tbrã• ÝàY tƒ’n<Î)È@Î/ M}$#y# ø‹ Ÿ2ôMs)Î=äzÇÊÐÈ’n<Î) urÏä !$uK ¡¡9$#y# ø‹ Ÿ2

ôMyèÏùâ‘ÇÊÑÈ’n<Î) urÉA$t6 Ågø:$#y# ø‹ x.ôMt6 ÅÁ çRÇÊÒÈ’n<Î) urÇÚö‘F{ $#y#ø‹ x.

ôMysÏÜß™ÇËÉÈ

21 Dewi Salma Prawiradilaga, Mozaik Teknologi Pendidikan, (Jakarta : Prenada Media,2004), cet. 1, hlm. 68

22Rusli Amin, Menjadi Remaja Cerdas, (Jakarta: Al-Mawardi Prima, 2003), hlm.69-8123 Sonhadji dan Zaini Dahlan, Al Qur’an dan terjemahannya, (Yogyakarta: Dana Bhakti

Wakaf,tth), hlm.687

Page 31: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

15

Artinya : Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimanadia diciptakan. Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?. Dangunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?. Dan bumibagaimana ia dihamparkan? .(QS.Al-Ghasyiyah 17-20)

Demikianlah ayat yang menjelaskan tentang penalaran.

Karena penalaran merupakan cara kerja dan sekaligus karakteristik

kecerdasan intelektual.

b. Eksperimen

Disamping penalaran, eksperimen juga merupakan langkah untuk

mengembangkan kecerdasan intelektual dan menjadi kegiatan yang

paling disenangi oleh orang-orang yang cerdas dan intelek. Dorongan

dari rasa ingin tahu yang tinggi membuat mereka tidak terlalu

mempedulikan kegagalan di dalam bereksperimen , bahkan kegagalan

justru menjadi batu loncatan bagi penyempurnaan temuan mereka

selanjutnya.

c. Ingatan yang baik

Ingatan atau memori menunjuk pada proses penyimpanan atau

pemeliharaan informasi sepanjang waktu (maintaining information

overtime)24. Orang yang cerdas intelektual biasanya mempunyai daya

ingat yang baik. Daya ingat atau kemampuan mengingat itu sangat

penting, baik untuk kepentingan belajar, pengembangan ilmu

pengetahuan, dan lain-lain.

d. Rajin membaca

Surat Al-‘Alaq ayat 125

ùù&t• ø%$#ÉO ó™$$Î/y7În/ u‘“Ï% ©!$#t, n=y{ÇÊÈ

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yangmenciptakan . (QS. Al-‘Alaq:1)

24Suharman,MS, Psikologi Kognitif, (Surabaya: Srikandi, 2005), hlm.6725Sonhadji dan Zaini Dahlan,Op. Cit,hlm.747

Page 32: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

16

Dengan demikian perintah Al- Qur’an salah satu cara orang yang

cerdas intelektual adalah rajin membaca, senang dan selalu membaca.

Lebih dari itu, sesungguhnya perintah membaca itu merupakan wahyu

pertama yang diturunkan Allah SWT kepada nabi Muhammad dan

mampu membuat nabi bisa membaca sekalipun beliau belum pernah

membaca.

Pembelajaran berbasis Multiple Intelligences (MI) pada

prakteknya adalah memacu kecerdasan yang menonjol pada diri siswa

seoptimal mungkin, dan berupaya mempertahankan kecerdasan lainnya

pada standar minimal yang telah ditentukan oleh sekolah atau lembaga.

Selain itu pembelajaran berbasis Multiple Intelligences (MI) adalah

suatu upaya mengoptimalkan kecerdasan majemuk yang dimiliki

setiap individu (siswa) untuk mencapai kompetensi tertentu yang

dituntut oleh sebuah kurikulum.

Menurut teori inteligensi ganda, siswa dapat belajar dan

memahami dengan baik suatu materi bila disajikan sesuai dengan

inteligensi mereka yang dominan. Agar dapat membantu siswa

belajar, pertama-tama siswa perlu dibantu untuk menganalisis

inteligensi mereka masing-masing. Selanjutnya, mereka dibantu untuk

belajar dengan inteligensi yang kuat pada mereka. Dengan demikian,

mereka dapat melihat kekuatan dan cara belajar mana yang cocok dan

mana yang kurang. Segi yang kurang itulah nanti yang perlu dibantu

oleh guru.26

Untuk membantu siswa belajar lebih baik, perlu juga bila materi

pelajaran atau dalam penyusunan buku pelajaran diperhatikan berbagai

model dan penjelasan inteligensi ganda. Proses pembelajaran juga

harus bervariasi sehingga setiap siswa dapat menyadari bahwa mereka

diperhatikan, dibantu untuk belajar, karena tidak ada satu pun model

pembelajaran yang sesuai dengan segala pelajaran dan semua siswa.

26Paul Suparno, ibid,hlm.59

Page 33: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

17

C. Materi Pokok Termokimia

1. Sistem dan Lingkungan

Dalam termokimia ada dua hal yang perlu diperhatikan yang

menyangkut perpindahan energi, yaitu sistem dan lingkungan. Misal, Jika

sepotong pita magnesium dimasukkan ke dalam larutan asam klorida,

maka pita magnesium akan segera larut atau bereaksi dengan HCl disertai

pelepasan kalor yang menyebabkan gelas kimia beserta isinya menjadi

panas. Campuran pita magnesium dan larutan HCl itu kita sebut sebagai

Sistem. Sedangkan gelas kimia serta udara sekitarnya kita sebut sebagai

Lingkungan. Sistem kimia tersebut ditunjukkan pada Gambar 1 berikut:

Menurut Petter Atkins, dalam bukunya "The Elements of PhysicalChemistry" pengertian sistem dan lingkungan adalah: "A sistem is the partof the world in which we have a special interest. The surroundings arewhere we make our observations".27

(Sistem adalah bagian dari dunia di mana kita mempunyai suatu perhatian

yang khusus. Lingkungan adalah di mana kita membuat pengamatan).

Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, sistem dibedakan

menjadi tiga macam, yaitu sistem terbuka, tertutup, dan terisolasi. Sistem

tersebut antara lain;

a. Sistem Terbuka

Sistem terbuka adalah jika materi dapat dipindahkan melalui batas

antara sistem dan lingkungannya.

27 Petter Atkins, The Elements of Physical Chemistry, (New York: W.H. Freeman andCompany, 1996), hlm. 36

Page 34: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

18

b. Sistem Tertutup

Sistem tertutup adalah suatu sistem yang antara sistem dan lingkungan

dapat terjadi perpindahan energi, tetapi tidak dapat terjadi pertukaran

materi.

c. Sistem Terisolasi

Sistem terisolasi merupakan sistem yang tidak memungkinkan

terjadinya perpindahan energi dan materi antara sistem dan

lingkungan. 28 Ketiga sistem tersebut digambarkan pada Gambar 2

berikut ini.

2. Hukum Kekekalan Energi

Energi adalah kapasitas sistem untuk melakukan kerja. Pertukaran

energi antara sistem dan lingkungan dapat berupa kalor (q) atau bentuk-

bentuk energi lainnya yang secara kolektif kita sebut kerja (w). Adanya

pertukaran energi tersebut akan mengubah jumlah energi yang terkandung

dalam sistem. Kerja adalah pemindahan energi yang menggunakan

gerakan atom-atom yang teratur dalam lingkungannya.

Energi dalam adalah energi total dari suatu sistem. Jika kita

menulis w untuk kerja yang dilakukan pada sebuah sistem, q untuk energi

yang dipindahkan sebagai kalor pada sistem tersebut, E untuk perubahan

energi dalam yang dihasilkan, maka perubahan energi-dalam sistem

dituliskan melalui persamaan berikut ini: 29

28 P.W. Atkins, Kimia Fisika, Ed. 4, (Jakarta: Erlangga, 1996), Jil. 2., hlm. 3129 Ibid., hlm. 32-34

E = q + w

Gambar 2 a) Sistem terbuka, b) tertutup, c) terisolasi

Page 35: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

19

dengan, E = Perubahan energi dalam sistem (Joule/J)

q = kalor (Joule/J)

w = kerja (Joule/J)

Jika reaksi dilakukan dalam wadah terbuka, pada umumnya

terdapat sedikit perbedaan kalor reaksi jika dibandingkan dengan reaksi

yang dilakukan dalam kalorimeter bom. Dalam hal ini, bukan volume

sistem yang tetap, melainkan tekanannya yang tetap (yaitu 1 atm). Kalor

reaksi pada tekanan tetap dilambangkan dengan qp.30 Pada reaksi yang

berlangsung dengan volume tetap tidak terjadi kerja ekspansi (W=0), maka

E = qv. Sedang pada reaksi yang berlangsung dengan tekanan tetap,

maka E = qp - P V.31

Pada titik ini, akan dikenalkan suatu sifat termokimia, yaitu entalpi,

H, yang akan didefinisikan sebagai jumlah energi dalam dan hasil kali

tekanan-volume suatu sistem. Sehingga entalpi dapat dinyatakan dengan

persamaan berikut:

dengan, H = entalpi (Joule/J)

E = energi dalam sistem (Joule/J)

P = tekanan (atm)

V = Volume (Liter/L)

Untuk perubahan pada tekanan tetap, dapat dirumuskan sebagai berikut:

dengan, H = perubahan entalpi (Joule/J)

E = perubahan energi dalam sistem (Joule/J)

P = tekanan (atm)

V = perubahan volume (Liter/L)

30Ralph H. Petrucci, Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, Ed. 4,(Jakarta: Erlangga,1985), jil. 2, hlm. 226-227

31 Kasmadi IS, Gatot Luhbandjono, Kimia Dasar I, (Semarang: UPT UNNES Press,2004), Cet. 2, hlm. 13

H = E + PV

H = E + P V = qp

Page 36: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

20

Karena E dan hasil PV keduanya merupakan fungsi keadaan, maka

jumlahnya H juga merupakan fungsi keadaan.32

Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat

diciptakan atau dimusnahkan tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke

bentuk lain. Misal, ketika kayu atau minyak tanah dibakar, dihasilkan

sejumlah kalor. Kalor yang dihasilkan kayu atau minyak tanah yang

terbakar mengakibatkan keadaan sekitarnya menjadi panas. Namun, ketika

api sudah padam, keadaan akan menjadi normal kembali. Jadi, kalor yang

dihasilkan pada pembakaran kayu atau minyak tanah, bukannya hilang

tetapi diserap oleh molekul-molekul udara atau benda-benda lain di

sekitarnya. Hukum kekekalan energi disebut juga hukum pertama

termodinamika. Oleh karena itu, jumlah energi yang diperoleh oleh sistem

akan sama dengan jumlah energi yang dilepaskan oleh lingkungan.

Sebaliknya, jumlah energi yang dilepaskan oleh sistem akan sama dengan

jumlah energi yang diperoleh oleh lingkungan.

3. Reaksi Eksoterm dan Endoterm

Reaksi eksoterm adalah proses pelepasan energi sebagai kalor,

sedangkan reaksi endoterm adalah proses yang menyerap energi sebagai

kalor. Aliran kalor pada kedua jenis reaksi itu dapat digambarkan pada

Gambar 3 sebagai berikut.33

Gambar 3 Aliran kalor pada reaksi eksoterm dan endoterm

Berikut adalah perbedaan antara reaksi eksoterm dan endoterm.

Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energi sehingga entalpi sistem

32 Ralph H. Petrucci, op. cit., hlm. 22733P.W. Atkins, op. cit., hlm. 32

Page 37: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

21

akan bertambah, artinya entalpi produk lebih besar daripada entalpi

pereaksi. Oleh karena itu, perubahan entalpinya bertanda positif.

Sebaliknya, pada reaksi eksoterm, sistem membebaskan energi, sehingga

entalpi sistem akan berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil daripada

entalpi pereaksi. Oleh karena itu, perubahan entalpinya bertanda negatif.

Perubahan entalpi pada reaksi eksoterm dan endoterm dapat dinyatakan

dengan diagram tingkat energi, seperti pada Gambar 4 berikut.

Gambar 4 Diagram tingkat energi untuk reaksi eksoterm dan endoterm

4. Perubahan Entalpi

Perubahan entalpi pada saat sistem mengalami perubahan fisika

dan kimia biasanya dilaporkan untuk proses yang terjadi pada sekumpulan

kondisi standar. Perubahan entalpi standar H0 yaitu perubahan entalpi

untuk proses yang zat awal dan akhirnya ada dalam keadaan standar.

Keadaan standar suatu zat pada temperatur tertentu adalah bentuk murni

zat tersebut pada tekanan 1 bar (sebagai ganti 1 atm).34

Beberapa jenis perubahan entalpi standar, yaitu perubahan entalpi

pembentukan standar ( Hfo), perubahan entalpi penguraian standar ( Hd

o),

dan perubahan entalpi pembakaran standar ( Hco). Diantaranya sebagai

berikut.

34P. W. Atkins, Kimia Fisika, (Jakarta: Erlangga, 1996), hlm. 48

Reaksi endoterm: H = Hp - HR > 0 (bertanda positif)

Reaksi eksoterm: H = Hp - HR < 0 (bertanda negatif)

Page 38: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

22

a. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar ( Hfo) 35

Perubahan entalpi pembentukan standar suatu zat adalah

entalpi reaksi standar untuk pembentukan zat itu dari unsur-unsurnya

dalam keadaan referensi-nya. Keadaan referensi suatu unsur adalah

keadaannya yang paling stabil pada temperatur tertentu dan tekanan 1

bar.

Contoh :

Pada pembentukan 1 gram NaCl dibebaskan 7,024 kJ. Tentukanlah

entalpi pembentukan dan tulislah persamaan termokimia reaksi

pembentukan NaCl. (Ar Na = 23; Cl = 35,5)!

Jawab:

Pada pembentukan 1 gram NaCl dibebaskan 7,024 kJ, berarti entalpi

pembentukan NaCl = -7,024 kJ g-1.

Entalpi pembentukan harus dinyatakan dalam satuan kJ mol-1.

Massa molar NaCl = 58,5 g mol-1.

Jadi, entalpi pembentukan 1 gram NaCl:

= -7,024 kJ g-1 x 58,5 g mol-1

= -410,9 kJ mol-1

Bentuk standar dari natrium adalah padatan, sedangkan klorin adalah

gas diatomik. Maka, persamaan termokimia pembentukan NaCl

adalah:

Na(s) + 21

Cl2(g) → NaCl(s) H = -410,9 kJ

b. Perubahan Entalpi Penguraian Standar Hdo)

Perubahan entalpi penguraian standar adalah perubahan entalpi

yang terjadi pada penguraian 1 mol suatu senyawa menjadi unsur-

unsurnya yang paling stabil pada keadaaan standar.

Contoh:

Jika Hfo H2O(g) = -240 kJ mol-1, maka Hd

o H2O = +240 kJ mol-1

dan persamaan termokimianya adalah:

35 Ibid., hlm. 55

Page 39: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

23

H2O(l) → H2(g) + 21

O2(g) Hdo = +240 kJ mol-1

c. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar Hco)36

Perubahan entalpi pembakaran standar adalah entalpi reaksi

standar untuk oksidasi zat organik menjadi CO2 dan H2O bagi

senyawa yang mengandung C, H dan O, dan menjadi N2 bagi

senyawa yang juga mengandung N. Contoh:

Jika diketahui Hco C = -393,5 kJ mol-1, berapa kalor yang terjadi

pada pembakaran 1 kg arang, jika dianggap bahwa arang

mengandung 48 % karbon dan massa molar C = 12?

Penyelesaian:

Diketahui: Hco C = -393,5 kJ mol-1

massa C = 10048

x 1000 gram

= 480 gram

Ditanya: Q

Jawab:

Pada pembakaran 1 mol karbon dibebaskan kalor 393,5 kJ maka

pada pembakaran karbon sebanyak 48/12 mol karbon dihasilkan

kalor sebanyak = 1248

mol x 393,5 kJ mol-1

= 1574 kJ

5. Penentuan Kalor Reaksi

Kalor reaksi dapat ditentukan melalui percobaan, yaitu dengan

kalorimeter. Namun demikian, penentuan kalor reaksi melalui percobaan

bukanlah pekerjaan yang mudah. Henry Hess, seorang ahli kimia dari

rusia kelahiran Swiss, menemukan cara lain yaitu berdasarkan data

termokimia yang ada, jadi tidak harus melalui percobaan. Di sini akan

dibahas tentang penentuan kalor reaksi melalui percobaan dan berdasarkan

penemuan Hess.

36 P. W. Atkins, op. cit., hlm. 53

Page 40: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

24

a. Kalorimetri

Perubahan entalpi adalah perubahan kalor dalam suatu reaksi

kimia yang dilakukan pada suatu tekanan konstan. Jika energi itu harus

dikhususkan secara cermat, kondisi awal dan akhir dari tekanan dan

temperatur haruslah diketahui.37

Kalor adalah jumlah energi yang dipindahkan antara dua benda

yang pada awalnya mempunyai suhu yang berbeda.38 Jadi, perubahan

kalor pada suatu reaksi dapat diukur melalui pengukuran perubahan

suhu yang terjadi. Alat yang digunakan untuk mengukur perubahan

kalor selama reaksi kimia disebut kalorimeter.39

Kalorimeter bom (Bomb Calorimeter) merupakan suatu

kalorimeter yang dirancang khusus, sehingga sistem benar-benar dalam

keadaan terisolasi. Di dalam kalorimeter bom, terdapat ruang khusus

yang disebut bom, dan diisi dengan gas oksigen pada tekanan tinggi.

Bom yang dibenamkan dalam kalorimeter yang berisi air digunakan

untuk melangsungkan reaksi pembakaran sampel. Sistem dalam

kalorimeter bom adalah segala sesuatu yang ada di dalam kalorimeter

bom, meliputi: tempat reaksi (bom), air, termometer, pengaduk dan

lainnya yang ditunjukkan pada Gambar 5 berikut.

Gambar 5. Kalorimeter Bomb

37 Charles W. Keenan, Ilmu Kimia Untuk Universitas, Ed. 6, (Jakarta: Erlangga, 1984),jil. 1, hlm. 477

38 Oxtoby, Gillis, Nachtrieb, Prinsip-Prinsip Kimia Modern, (Jakarta: Erlangga, 2001),hlm. 195

39Charles W. Keenan, op. cit., hlm. 474

Page 41: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

25

Reaksi pembakaran yang terjadi di dalam bom, akan

menghasilkan kalor dan diserap oleh air dan bom pada suhu sama yang

ditunjukkan dengan adanya kenaikan suhu air. Oleh karena tidak ada

kalor yang terbuang ke lingkungan, maka kalor reaksi sama dengan

kalor yang diserap oleh air dan bom.

Jumlah kalor yang diserap oleh air dapat dihitung dengan

dengan, m = massa air dalam kalorimeter (g)

c = kalor jenis air dalam kalorimeter (J g-1 K-1 atau J g-1 oC-1)

T = perubahan suhu (K atau oC)

Jumlah kalor yang diserap oleh bom dapat dihitung dengan mengukur

kapasitas kalor bom.

dengan, Cbom = kapasitas kalor bom (J K-1 atau J oC-1)

T = perubahan suhu (K atau oC)

Kalorimeter yang baik memiliki kapasitas kalor kecil. Artinya,

kalorimeter tersebut benar-benar sebagai sistem yang terisolasi,

sehingga perubahan kalor yang terjadi dari reaksi dalam bom hanya

berpengaruh terhadap perubahan suhu air atau larutan yang ada di

dalam kalorimeter.

Reaksi yang berlangsung dalam kalorimeter bom merupakan

reaksi yang berlangsung pada volume konstan ( V = 0), maka,

perubahan kalor yang terjadi dalam sistem akan sama dengan

perubahan energi-dalamnya. Hal ini dirumuskan dengan persamaan

berikut;

Jika V = 0, maka w = 0

qbom = Cbom x T

qreaksi = -(qair + qbom)

qair = m x c x T

E = q + w, dimana w = -P V

Page 42: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

26

Perubahan energi-dalam pada kalorimeter bom menjadi

Pengukuran kalor reaksi selain kalor reaksi pembakaran, dapat

dilakukan menggunakan kalorimeter pada tekanan konstan. Misalnya,

pada kalorimeter stirofoam yang dibuat dari gelas stirofoam.

Kalorimeter jenis ini umumnya dilakukan untuk mengukur kalor reaksi

di mana reaksinya berlangsung dalam bentuk larutan, misalnya untuk

mengukur perubahan kalor yang terjadi pada reaksi netralisasi asam-

basa.

Pada kalorimeter yang reaksi kimianya berlangsung pada

tekanan konstan ( P = 0), maka perubahan kalor yang terjadi dalam

sistem akan sama dengan perubahan entalpinya. Seperti dirumuskan;

Oleh karena dianggap tidak ada kalor yang diserap maupun dilepaskan

oleh sistem ke lingkungan selama reaksi berlangsung, maka;

qreaksi + qkalorimeter + qlarutan = qsistem

qreaksi + qkalorimeter + qlarutan = 0

atau

qreaksi = -( qkalorimeter + qlarutan)

Jika harga kapasitas kalor kalorimeter kecil, maka dapat diabaikan

sehingga perubahan kalor dapat dianggap hanya pada kenaikan suhu

larutan dalam kalorimeter.

dengan, m = massa larutan dalam kalorimeter (gram)

c = kalor jenis larutan dalam kalorimeter (J g-1 K-1 atau J g-1oC-1)

T = perubahan suhu (K atau oC)

E = qv

E = qp

qreaksi = - qlarutan

qlarutan = m x c x T

Page 43: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

27

b. Hukum Hess

Dalam tahun 1840 ahli kimia Swiss-Rusia G. H. Hess

menyatakan salah satu generalisasi yang paling berguna dalam

termokimia. Versi modern hukum Hess adalah untuk suatu reaksi

keseluruhan tertentu, perubahan entalpi selalu sama, tak peduli apakah

reaksi itu dilaksanakan secara langsung ataukah secara tak langsung

dan lewat tahap-tahap yang berlainan. Misalnya reaksi antara belerang

dan oksigen yang menghasilkan sulfur dioksida, yang diikuti dengan

reaksi antara sulfur dioksida dan oksigen lagi untuk menghasilkan sulfur

trioksida:

S(s) + O2(g) SO2(g) H = -296,83 kJ

SO2(g) + ½ O2(g) SO3(g) H = -98,9 kJ

Jika kedua tahap diatas dijumlahkan, maka diperoleh:40

S(s) + O2(g) SO2(g) H = -296,83 kJ

SO2(g) + ½ O2(g) SO3(g) H = -98,9 kJ

------------------------------------------------------------------ +

S(s) + 1½ O2(g) SO3(g) H = -395,73 kJ

c. Energi Ikatan

Reaksi kimia pada dasarnya terdiri dari dua proses, yang

pertama adalah pemutusan ikatan-ikatan antaratom dari senyawa yang

bereaksi dan yang kedua adalah proses penggabungan ikatan kembali

dari atom-atom yang terlibat reaksi sehingga membentuk susunan baru.

Proses pemutusan ikatan merupakan proses yang memerlukan energi

(kalor), sedangkan proses penggabungan ikatan adalah proses yang

membebaskan energi (kalor).

Contoh:

Reaksi: H2(g) + Cl2(g) → 2HCl(g)

Tahap pertama: H2(g) → 2H (g) (diperlukan energi)

Cl2(g) → 2Cl(g) (diperlukan energi)

Tahap kedua: 2H (g) + 2Cl(g) → 2HCl(g) (dibebaskan energi)

40 Charles W. Keenan, op. cit., hlm. 481

Page 44: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

28

Jadi, energi ikatan adalah kalor yang diperlukan untuk

memutuskan ikatan oleh satu mol molekul gas menjadi atom-atom atau

gugus dalam keadaan gas. Energi ikatan dibagi menjadi dua, yaitu

energi disosiasi ikatan dan energi ikatan rata-rata.

1) Energi Disosiasi Ikatan (Bond Dissociation Energies)

Suatu proses yang sangat penting dalam menafsirkan reaksi

kimia adalah disosiasi molekul menjadi atom dan radikal bebas.

Misalnya, reaksi

CH4(g) + Cl2(g) → CH3Cl(g) + HCl(g)

terjadi dalam deretan tahap, yang salah satunya melibatkan putusnya

ikatan dalam sebuah molekul klor untuk membentuk dua atom klor:

Cl2(g) → 2Cl(g)

Untuk molekul diatom, energi disosiasi ikatan, banyaknya energi per

mol yang diperlukan untuk memutuskan ikatan dan menghasilkan

dua atom, dengan pereaksi dan produk berupa gas ideal dalam

keadaan standar pada 25 oC.

2) Energi Ikatan Rata-Rata

Untuk molekul poliatom, energi ikatan rata-rata merupakan

energi rata-rata yang per ikatan yang diperlukan untuk

mendisosiasikan 1 mol molekul menjadi atom-atom penyusunnya.

Misalnya disosiasi 1 mol amonia menjadi 3 mol atom hidrogen dan 1

mol atom nitrogen:

NH3(g) → 3H(g) + N(g)

Energi yang diperlukan untuk melangsungkan proses ini, Hro,

dihitung sebagai berikut:

Hro = 3 Hf

o H(g) + Hfo N(g) - Hf

o NH3(g)

= 3 (218,0) + 472,6 – (- 46,11) = 1.172,7 kJ

Harga 1.172,7 kJ ini adalah energi total untuk memutuskan

ketiga ikatan N-H dalam 1 mol amonia. Sepertiga harga ini, = 390,9

Page 45: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

29

kJ, merupakan energi ikatan rata-rata per mol 9,3903

7,172.1=

Kj

ikatan N-H.41

D. Kajian Penelitian Yang Relevan

Berangkat dari latar belakang dan pokok permasalahan, maka kajian

ini akan memusatkan penelitian tentang “Pengembangan Pembelajaran

berbasis Multiple Intelligences (MI) Materi Pokok Termokimia Kelas XI IPA

Semester Gasal di MAN 1 Semarang Tahun Ajaran 2010/2011”. Untuk

menghindari kesamaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu,

penulis memberikan gambaran beberapa karya atau penelitian yang ada

relevansinya, antara lain:

1. Miftahul Jannah, (2009) mahasiswa Magister

IAIN Sunan Ampel, yang berjudul: Implementasi Multiple Intelligences

System pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Yayasan

Islam Malik Ibrahim (YIMI) Full Day School Gresik Jawa Timur, yang

menyimpulkan bahwa pengelolaan pembelajaran PAI (meliputi:

penyusunan Lesson Plan, materi, media/metode, guru, penilaian, dan

proses pembelajaran) terlaksana secara komprehensif. Seluruh aspek

tersebut berpijak pada MIS. Lesson Plan disusun berdasarkan kecerdasan

siswa, sehingga Lesson Plan setiap kelas berbeda, prinsip pemilihan dan

penyusunan materi adalah applied learning, metode/media pembelajaran

disesuaikan dengan gaya belajar siswa, guru PAI sebagai fasilitator dan

katalisator haruslah professional sehingga dapat mengajar dengan

menyesuaikan gaya belajar siswa, penilaian autentik menjadi salah satu

dasar penilaian PAI di SMP YIMI, dan proses pembelajaran PAI didesain

dengan pertimbangan keseimbangan komposisi pembelajaran jiwa,

pengembangan pemikiran, kreatifitas, kemampuan menyesuaikan masalah,

41Charles W. Keenan, op. cit., hlm. 485-488

Page 46: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

30

aplikasi akhlakul karimah dan mempunyai daya manfaat untuk orang

banyak.42

2. Suci Sundusiah, S.Pd, (2005) yang berjudul:

Meningkatkan Keterampilan Menulis Surat (Korespondensi) Siswa Kelas

IV A SDN Cimareme II Kabupaten Bandung dengan Pendekatan Multiple

Intelligences Howard Gardner, yang menyimpulkan bahwa dalam

penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan ini telah membuktikan

bahwa menuliskan cerita rakyat dapat memotivasi kegemaran siswa dalam

menulis. Hasil keseluruhan penelitian tindakan kelas melalui tiga kali

tindakan ini adalah bahwa pendekatan Multiple Intelligences dalam

pembelajaran menulis surat (korespondensi) telah mampu meningkatkan

minat serta motivasi siswa untuk menulis.43

3. Piping Sugiharti, S.Pd., (2005), yang berjudul:

Penerapan Teori Multiple Intelligence dalam Pembelajaran Fisika, yang

menyimpulkan bahwa Metode pengajaran fisika yang kreatif dan aplikatif

berdasarkan penerapan teori Multiple Intelligence ternyata dapat

meningkatkan aktivitas dan rasa senang para siswa terhadap mata

pelajaran fisika oleh karena di dalamnya ternyata diterapkan cara-cara

belajar fisika yang menarik dan sangat menyenangkan sesuai dengan

kecerdasan yang mereka miliki.44

E. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis dapat didefinisikan sebagai suatu dugaan sementara yang

diajukan seorang peneliti yang berupa pernyataan-pernyataan untuk diuji

42 Miftahul Jannah, (2009), ”Implementasi Multiple Intelligences System padaPembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Yayasan Islam Malik Ibrahim (YIMI) Full DaySchool Gresik Jawa Timur , http://eprints.sunan-ampel.ac.id/id/eprint/166, (dikutip pada tanggal22 Nov 2010)

43 Suci Sundusiah, S.Pd, (2005), Meningkatkan Keterampilan Menulis Surat(Korespondensi) Siswa Kelas IV A SDN Cimareme II Kabupaten Bandung dengan PendekatanMultiple Intelligences Howard Gardner ,http://file.upi.edu/Direktori/C%20%20FPBS/JUR.%20PEND.%20BHS.%20DAN%20SASTRA%20INDONESIA/SUCI%20SUNDUSIAH/artikel%20ilmiah/multiple%20intelligences.pdf, (dikutip pada tanggal 22 Nov 2010)

44 Piping Sugiharti, S.Pd., (2005), Penerapan Teori Multiple Intelligence dalamPembelajaran Fisika , Jurnal Pendidikan Penabur - No.05/ Th.IV / Desember 2005.

Page 47: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

31

kebenarannya. 45 Menurut Sutrisno Hadi, hipotesis adalah dugaan yang

mungkin benar juga mungkin salah, akan ditolak jika salah dan akan diterima

jika fakta-fakta membenarkan.46

Berdasarkan paparan di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah

penerapan pembelajaran berbasis Multiple Intelligences (MI) yang diterapkan

pada kelas kecil dan kelas besar memiliki hasil belajar yang identik atau tidak

ada perbedaan diantara kedua kelas tersebut, dan pengembangan pembelajaran

berbasis Multiple Intelligences (MI) adalah efektif dilihat dari tingkat

efektivitas pada siswa kelas XI IPA dalam materi pokok termokimia di MAN

1 SEMARANG tahun ajaran 2010/2011.

45 Tulus Winarsunu, Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, (Malang:UMM Press, 2007), Cet. 4, hlm. 9

46 Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, (Yogyakarta: Andi Offset, 2001), hlm. 63

Page 48: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

32

BAB III

METODE PENELITIAN

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan dan alasan pemilihan judul di atas, maka dalam

penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: Untuk

mengembangkan pembelajaran berbasis Multiple Intelligences (MI) materi

pokok termokimia kelas XI di MAN 1 Semarang. Serta untuk mengetahui

efektifvitas penerapan pembelajaran berbasis Multiple Intelligences (MI) pada

materi pokok termokimia kelas XI di MAN 1 Semarang.

G. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Tanggal 3 Agustus s.d. 25 September

2010.

2. Tempat penelitian

Penelitian ini berlokasi di MAN 1 Semarang.

H. Variabel Penelitian

Untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang menjadi fokus

penelitian kuantitatif, pusat studi hampir sepenuhnya pada variabel. Studi

tentang variabel tersebut dilakukan secara individual (terisolasi dari variabel

lain) atau secara stimulan (dikaitkan dengan variabel lain) untuk mendapatkan

pemahaman yang lebih luas. Kata variabel berasal dari bahasa inggris variable

dengan arti ubahan, faktor tak tetap, gejala yang dapat diubah-ubah, atau

keadaan yang kemunculannya berbeda-beda pada setiap subjek. 47

Sebagaimana judul yang tertera pada bagian awal skripsi dalam penelitian

pengembangan ini terdapat 2 variabel. Variabel dalam penelitian ini adalah :

47 Muhammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Angkasa, 1993), hlm.26

Page 49: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

33

1. Variabel input

Variabel input dalam penelitian ini adalah pengembangan pembelajaran

berbasis multiple intelligences (MI). Pembelajaran tersebut akan

diterapkan di dalam kelas kecil terlebih dahulu yang kemudian akan

dikembangkan di dalam kelas besar.

2. Variabel output

Variabel output dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada materi

pokok termokimia, dengan pembelajaran bersasis Multiple Intelligences

(MI) yang diterapkan pada materi pokok termokimia. Setelah

pembelajaran MI di terapkan pada materi termokimia, kemudian dapat

dihitung efektivitas penerapan pembelajaran tersebut.

I. Metode Penelitian

Menurut Prof. Dr. Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat

diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan

tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan

tertentu sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan

mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. 48 Penelitian kali ini

merupakan penelitian pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research

and Development (R & D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk rancangan pembelajaran, dan menguji keefektifan

produk tersebut.

Penelitian ini dititik beratkan pada pola pembelajaran melalui

pendekatan Multiple Intelligences (MI). Penelitian ini akan dilakukan

menggunakan desain yang diadaptasi dari model pengembangan pengajaran

yang di desain Sugiyono yang termodifikasi. Desain penelitian terdiri dari

sepuluh langkah yang dinyatakan dalam bentuk bagan pada Gambar 6.

48 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif danR&D), (Bandung: Alfabeta, 2008), Cet. 5, hlm. 6.

Page 50: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

34

Kebutuhan siswa(secara teoritis)

Identifikasi kecerdasan majemukSubjek Penelitian

Analisis kurikulum sains &ketersediaan fasilitas

Pembuatan RPP Model BerbasisMI

RPP yang telah diperbaiki

Evaluasi RPP oleh pakar

Uji coba 1

Revisi RPP hasil ujicoba 1

RPP yang telah teruji(kategori baik)

Penerapan

Hasil

Langkah 1

Langkah 2 Langkah 3

Langkah 4

Langkah 5

Langkah 6

Langkah 7

Langkah 8

Langkah 9

Langkah 10

Gambar 6. Bagan Desain Penelitian

Page 51: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

35

Uraian Tahapan Penelitian

1. Tahap Pertama

Penelitian diawali dengan menganalisis secara teoritis kebutuhan siswa

sesuai dengan tingkat perkembangan berfikirnya. Tahap ini dilakukan

dengan observasi yang dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.

2. Tahap Kedua

Tahap selanjutnya yaitu menganalisis kurikulum yang digunakan pada

pembelajaran kimia dan mendeskripsikan fasilitas pendukung

pembelajaran pendidikan kimia di MAN 1 Semarang. Langkah ini

dilakukan dengan berbagai cara diantaranya : dokumentasi, observasi, dan

wawancara.

3. Tahap Ketiga

Selanjutnya analisis kemampuan atau tingkah kecerdasan yang dimiliki

siswa yang menjadi subjek penelitian ini. Tahap ini dilakukan dengan

instrumen tes kecerdasan, dokumentasi bakat dan minat, serta wawancara.

4. Tahap Keempat

Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis MI sesuai

dengan analisis data jenis kecerdasan majemuk yang dimiliki oleh siswa.

5. Tahap Kelima

Selanjutnya RPP model dievaluasi oleh pakar (pakar dibidang materi dan

pakar ahli dibidang pembelajaran MI).

6. Tahap Keenam

RPP model yang telah direvisi dan telah disetujui oleh kedua pakar.

7. Tahap Ketujuh

RPP model yang telah direvisi dan divalidasi selanjutnya diuji cobakan

kepada kelompok kelompok yang terbatas, uji coba pertama dilakukan

kepada 6 orang siswa kelas XI IPA 4 MAN 1 Semarang. Uji coba pertama

digunakan untuk menyenpurnakan model pembelajaran MI sebelum

dilakukan uji coba yang kedua. Pada tahap ini pula dapat dilakukan

pengujian efektivitas penggunaan pembelajaran MI di kelas kecil.

Page 52: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

36

8. Tahap Kedelapan

Revisi RPP berdasarkan hasil uji coba dan didapatkan RPP dengan

kategori baik atau pembelajaran berbasis MI cukup efektif untuk di

terapkan.

9. Tahap Kesembilan

RPP berbasis MI yang telah divalidasi dan revisi dapat di implementasikan

kepada 38 orang siswa kelas XI IPA 4 MAN 1 Semarang, dan diamati

perubahan yang terjadi baik itu pada aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik.

10. Tahap Kesepuluh

Didapatkan hasil penelitian.

Penelitian ini berada dibawah pengawasan para pakar. Para pakar yang

dimaksud di sini adalah Ibu Ratih Rizqi Nirwana S.Si,M.Pd. selaku pakar

pendidikan kimia; Ibu Dra. Kanti Setiati selaku praktisi pembelajaran di

lapangan; serta Bapak Munif Chatib selaku pakar di bidang MI (konsultasi

dilakukan melalui email dan jejaring sosial), karena kesibukan dan

aktifitas beliau maka bimbingan dengan beliau berhenti sebelum penelitian

ini selesai.

J. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian.49 Dalam penelitian

ini populasinya adalah seluruh siswa kelas XI IPA MAN 1 Semarang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti. 50 Penelitian

pengembangan pembelajaran ini menggunakan sampel kelas XI IPA 4

MAN 1 Semarang sebanyak 38 siswa yang dipilih secara random, dengan

6 siswa dipilih sebagai kelas ujicoba pertama (kelas kecil), dan sisanya

sebanyak 32 responden sebagai kelas besar atau kelas ujicoba kedua.

49Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta,2002, hlm. 108

50Ibid., hlm. 109

Page 53: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

37

K. Tehnik Pengumpulan Data

F. Metode pengumpulan data

a. Metode Observasi

Metode observasi yaitu metode yang digunakan melalui

pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap

suatu objek dengan menggunakan keseluruhan alat indera.51 Metode

ini digunakan dalam rangka mengamati proses belajar mengajar,

termasuk sistem dan metode pembelajaran yang digunakan dan

kelengkapan sarana prasarana serta pengaturan kelas dan hal-hal lain

yang berkaitan dengan penelitian, sikap afektif, dan aktivitas

psikomotorik.

b. Metode Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah

pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Metode

ini digunakan untuk memperoleh data tentang analisis kemampuan

atau tingkat kecerdasan siswa, dokumentasi pembelajaran di MAN 1

Semarang, serta latar geografis dan profil sekolah.

c. Metode Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain

yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,

intellegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok. 52 Dalam penelitian ini digunakan dua buah tes, yang

pertama yakni tes kecerdasan/ intelegensi (MI) siswa dan tes hasil

belajar siswa. Mengenal cara pengumpulan data hasil belajar siswa

diuji dengan menggunakan uji validitas, reabilitas, uji kesukaran, uji

daya beda, dan diuji coba pada kelas yang telah menerima materi

tersebut.

51Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT.Rineka Cipta, 1998), Cet. II, hlm. 149

52 Suharsimi Arikunto, Ibid, hlm. 150

Page 54: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

38

G. Pengumpulan Data

a. Sebelum pembelajaran berlangsung dilakukan tes intelegensi (MI)

dengan soal-soal tes kecerdasan majemuk untuk mengetahui jenis

kecerdasan yang menonjol pada siswa sebagai dasar pembuatan

perencanaan pembelajaran.

b. Uji coba soal-soal tes siswa dilakukan pada awal dan akhir pertemuan.

c. Instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian

d. Instrumen berupa soal-soal untuk mengungkap hasil belajar siswa

(aspek kognitif) setelah mengikuti proses pembelajaran.

e. Instrumen untuk mengungkap ranah afektif dan psikomotorik

siswa berupa lembar observasi.

f. Instrumen untuk mengungkap tingkat kecerdasan/ jenis kecerdasan

majemuk yang dimiliki oleh siswa.

L. Tehnik Analisis Data

Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan, yaitu

diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis. Karena

datanya kualitatif dan kuantitatif, maka metode analisis data menggunakan

metode deskriptif dan statistik.53 Cara mendeskripsikan data kuantitatif dan

kualitatif dapat digunakan dengan menggunakan tehnik statistik deskriptif.

Tujuan dilakukan analisis deskriptif dengan menggunakan tehnik stastistika

adalah untuk meringkas data menjadi lebih mudah dilihat dan dimengerti.54

2. Analisis Butir Soal

1) Analisis Validitas

Validitas butir soal adalah validitas yang menunjukkan bahwa

butir tes dapat menjalankan fungsi pengukurannya dengan baik. Hal ini

dapat diketahui dari seberapa besar peran yang diberikan oleh butir

53 Sugiono, op.cit., hlm. 33354 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 86

Page 55: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

39

soal dalam mencapai keseluruhan skor. Uji validitas butir soal tes ini

menggunakan rumus sebagai berikut :55

qp

SMM

rt

tppbis

−=

Keterangan :

rpbis = koefisien korelasi biseral

Mp = rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal

Mt = rata-rata skor total

St = standar deviasi skor total

p = proporsi siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal

q = proporsi siswa yang menjawab salah pada setiap butir soal

Hasil perhitungan rpbis, kemudian digunakan untuk mencapai

uji signifikansi (t hitung) dengan rumus :

pbisrbishitung r1

2Nrt−

−=

Keterangan :

thitung = uji signifikansi

rpbis = koefisien korelasi berserial

N = jumlah siswa yang mengerjakan soal

Kriteria pengukurannya adalah jika t hitung > t1-f dengan dk = N

– 2, rpbis signifikan atau butir tes valid.

2) Analisis Reliabilitas

Sebuah tes dikatakan realiabel apabila tes tersebut dapat

memberikan hasil tetap dan ajeg, artinya jika digunakan pada sejumlah

subjek yang sama pada lain waktu maka hasilnya akan relatif tetap.

Untuk menentukan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan K –

R.20, adapun langkahnya adalah :

1) Membuat tabel analisis butir tanpa harus dikelompokkan nomor

ganjil dan genap

55Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2006),Cet. VI, hlm. 79

Page 56: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

40

2) Menghitung proporsi yang menjawab benar dan proporsi yang

menjawab salah pada masing-masing butir dalam tabel analisis

butir

3) Mengalikan proporsi yang menjawab benar dan proporsi yang

menjawab salah

4) Mencari varians (standar deviasi kuadrat) dari skor total

5) Menghitung reliabilitas tes dengan rumus K – R.20

Σ−

−= 2

t

2t

11 SDpqSD

1kkr

Keterangan :

r11 = reliabilitas tes

k = banyaknya butir pertanyaan (soal)

p = proporsi subjek yang menjawab betul dalam tiap butir

q = proporsi subjek yang menjawab salah dalam tiap item

pq = jumlah total p dan q pada masing-masing butir yang sudah

dikalikan (p x q)

Menurut Arikunto (1998) klasifikasi reliable soal adalah :

r = 0,800 – 1,000 : sangat tinggi

r = 0,600 – 0,799 : tinggi

r = 0,400 – 0,599 : cukup

r = 0,200 – 0,399 : rendah

r < 0,200 : sangat rendah

3) Analisis Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah angka yang menjadi indikator mudah

sukarnya soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah

atau tidak terlalu sukar. Rumus yang digunakan adalah :

BA

BA

JSJSJBJBIK

++

=

Keterangan :

IK = Indeks kesukaran

JSA = Banyaknya siswa pada kelompok atas

Page 57: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

41

JSB = Banyaknya siswa pada kelompok bawah

JBA = Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas

JBB = Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah

Kriteria yang menunjukkan tingkat kesukaran soal adalah

(Suherman, 1990) termodifikasi :

IK = 0,00 Terlalu sukar

0,00 < IK < 0,30 Sukar

0,30 < IK < 0,70 Sedang

0,70 < IK < 1,00 Mudah

IK = 1,00 Terlalu mudah

4) Daya Pembeda

Daya pembeda soal merupakan kemampuan suatu soal untuk

membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang

berkemampuan rendah. Daya pembeda soal ditentukan dengan rumus

sebagai berikut :

DP =A

BA

JSJBJB −

Keterangan :

DP : Daya pembeda

JBA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas

JBB : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah

JSA : Banyaknya siswa pada kelompok atas

Kriteria daya pembeda soal yang dipakai sebagai instrumen

diklasifikasikan sebagai berikut :

DP = 0,00 = Sangat jelek

0,00 < DP < 0,20 = Jelek

0,20 < DP < 0,40 = Cukup

0,40 < DP < 0,70 = Baik

0,70 < DP < 1,00 = Sangat baik

Page 58: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

42

3. Uji Normalitas Data

Uji ini berfungsi untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan

dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang

digunakan adalah uji chi kuadrat, persamaannya adalah sebagai berikut :56

( )∑=

−=

k

i i

ii

EEO

1

22χ

Keterangan:2χ = Normalitas sampel

Oi = Frekuensi hasil pengamatan

Ei = Frekuensi harapan

k = Banyaknya kelas interval

4. Analisis Deskriptif

a. Analisis jenis kecerdasan

Kecerdasan majemuk yang dimiliki siswa diukur melalui

lembar soal tes kecerdasan majemuk yang kemudian dituangkan dalam

prosentasi diskriptif. Prosentase deskriptif dituangkan dalam bentuk

grafik yang menggambarkan jenis-jenis kecerdasan majemuk siswa

dengan prosentase jumlah siswa. Grafik prosentase jenis kecerdasan

siswa dapat dilihat pada Gambar 7 berikut ini.

(Jenis kecerdasan) Gambar 7. Grafik Prosentase Jenis Kecerdasan Siswa

56 Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: PT. Tarsito, 2001), Cet. 6, hlm. 273

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10203040

Pros

enta

se K

ecer

dasa

n(%

)

Page 59: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

43

Keterangan :

b. Kecerdasan linguistik

c. Kecerdasan matematis logis

d. Kecerdasan spasial

e. Kecerdasan kinestetik jasmani

f. Kecerdasan musikal

g. Kecerdasan intrapersonal

h. Kecerdasan interpersonal

i. Kecerdasan naturalis

j. Kecerdasan ekstensial

b. Analisis Uji Keberhasilan Penelitian

Efektivitas model pembelajaran pada penelitian ini ditentukan

oleh beberapa indikator berikut. Penelitian dilakukan pada kelas kecil

dan kelas besar, berikut kriteria keberhasilan tiap kelasnya57.

c. Banyaknya siswa yang mengalami ketuntasan belajar ranah

kognitif dengan nilai minimal 70 :

Kelas Kecil:

6 siswa : sangat efektif

5 siswa : efektif

3 – 4 siswa : cukup efektif

1 – 2 siswa : tidak efektif

Kelas Besar:

Lebih dari 25 siswa : sangat efektif

19 – 24 siswa : efektif

10 – 18 siswa : cukup efektif

4 – 9 siswa : tidak efektif

d. Banyaknya siswa yang termasuk dalam kategori tinggi dan sangat

tinggi dilihat dari ranah afektif (nilai > 70) diakhir pembelajaran :

Kelas Kecil:

57 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,(Bandung, PT.RemajaRosdakarya, 2008), Cet.8, hlm.126

Page 60: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

44

6 siswa : sangat efektif

5 siswa : efektif

3 – 4 siswa : cukup efektif

1 – 2 siswa : tidak efektif

Kelas Besar:

Lebih dari 25 siswa : sangat efektif

19 – 24 siswa : efektif

10 – 18 siswa : cukup efektif

4 – 9 siswa : tidak efektif

e. Banyaknya siswa yang termasuk dalam kategori tinggi dan sangat

tinggi dilihat dari ranah psikomotorik (nilai > 70) diakhir

pembelajaran :

Kelas Kecil:

6 siswa : sangat efektif

5 siswa : efektif

3 – 4 siswa : cukup efektif

1 – 2 siswa : tidak efektif

Kelas Besar:

Lebih dari 25 siswa : sangat efektif

19 – 24 siswa : efektif

10 – 18 siswa : cukup efektif

4 – 9 siswa : tidak efektif

f. Skor total efektivitas pembelajaran MI dilihat dari ketiga aspek di

atas.

10 – 12 : sangat efektif

7 – 9 : efektif

4 – 6 : cukup efektif

1 – 3 : tidak efektif

Page 61: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian

1. Kondisi Sebelum Penelitian

MAN 1 Semarang merupakan salah satu Madrasah Aliyah Negeri

yang ada di Semarang. Dari hasil observasi, siswa MAN 1 Semarang

dalam kegiatan pembelajaran kimia sebelum tindakan menunjukkan

bahwa guru lebih aktif sebagai pemberi pengetahuan kepada siswa. Selain

itu dalam kelas juga berkumpul siswa dengan keberagaman jenis

kecerdasan yang berbeda-beda, gaya belajar mereka pun berbeda-beda,

hal ini dapat dilihat dari hasil angket sederhana yang menunjukkan

keberagaman jenis kecerdasan yang dimiliki tiap siswa dapat dilihat pada

Lampiran 5.

Berbagai kebijakan telah dibuat oleh pemerintah untuk mengatasi

permasalahan pendidikan, salah satunya dengan memberlakukan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Begitu juga di MAN 1 Semarang,

KTSP sudah diberlakukan tetapi pembelajaran yang berlangsung masih

berorientasi guru sedangkan pembelajaran yang berorientasi siswa belum

maksimal. Padahal dalam kurikulum KTSP proses belajar mengajar

dituntut tidak hanya guru yang aktif tetapi siswa juga aktif dalam proses

belajar mengajar tersebut.

Mencermati masalah di atas, siswa membutuhkan suatu

penbelajaran yang dianggap cocok dengan materi termokimia dan jenis

kecerdasan yang mereka miliki. Pembelajaran yang dapat membantu

siswa untuk memahami konsep dengan cara belajar yang mereka masing-

masing. Pemahaman konsep dapat diketahui apabila siswa mampu

mengutarakan secara lisan, tulisan, maupun aplikasi dalam kehidupannya.

Berdasarkan kondisi siswa sebelum penelitian maka penulis tertarik untuk

mencoba menerapkan pembelajaran berbasis Multiple Intelligences, yang

Page 62: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

46

dapat membantu para siswa untuk mengoptimalkan kecerdasan majemuk

yang dimiliki setiap individu (siswa) untuk mencapai kompetensi tertentu.

Dalam proses belajar mengajar dengan pendekatan MI ini siswa

diberi kesempatan untuk memahami, menganalisis, membuktikan dan

menarik kesimpulan sendiri tentang suatu materi dengan cara belajar

mereka sendiri. Menurut teori inteligensi ganda, siswa dapat belajar dan

memahami dengan baik suatu materi bila disajikan sesuai dengan

inteligensi mereka yang dominan.

2. ImplementasiPengembangan pembelajaran berbasis MI pada kelas XI IPA 1

materi pokok termokimia di MAN 1 Semarang semester gasal tahun

ajaran 2010/2011. penelitian ini dilaksanakan melalui dua kali ujicoba

yang telah dilaksanakan dengan tahapan perencanaan desain, validasi

desain, perbaikan desain, serta ujicoba. Pengujian pertama dilakukan pada

kelas kecil yang terdiri dari 6 siswa. Adapun rangkuman pembelajaran

yang dilakukan adalah sebagai berikut.

a. Termokimia secara linguistik

Cara belajar terbaik siswa yang memiliki kecerdasan linguistik

adalah dengan mengucapkan, mendengar, dan melihat kata-kata. Cara

terbaik memotivasi mereka di antaranya mengajak bicara,

menyediakan bahan bacaan, rekaman dan menyediakan sarana untuk

menulis.

Dalam pembelajaran termokimia, siswa jenis ini dapat

diberikan waktu yang cukup dalam membaca referensi termokimia

kemudian guru menyediakan lembar isian yang berkenaan dengan

materi termokimia. Misalnya untuk memahami hukum kekekalan

energi, siswa diberi waktu sebentar untuk membaca dan menuliskan

hukum kekekalan energi sesuai dengan pemahaman masing-masing

siswa.

Page 63: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

47

b. Termokimia secara logis-matematis

Dalam belajar termokimia, siswa yang memiliki kecerdasan

logis-matematis tinggi ini tidak terlalu sulit, karena materi yang

dimiliki memiliki karakteristik yang sama dengan kecerdasan yang

dimiliki siswa. Kegiatan yang dapat dilakukan, di antaranya

menggunakan latihan soal yang sebelumnya telah diberikan contoh

soal.

Misalnya dalam menghitung perubahan entalpi, siswa dapat

mengerjakan soal-soal mengenai perubahan entalpi setelah guru

memberikan contoh serta pengarahan dalam menghitung harga

perubahan eltalpi. Dengan cara ini diharapkan para siswa dapat

memahami konsep perubahan entalpi dengan mudah.

c. Termokimia secara visual-Spasial

Cara belajar bagi siswa visual-spasial ini biasanya melalui

gambar, metavora visual, dan warna. Dalam mempelajari termokimia,

guru dapat menggunakan beberapa gambar yang menjelaskan tentang

materi termokimia dan siswa mengamati gambar yang telah disediakan

oleh guru.

Misalnya dalam memahami sistem dan lingkungan, guru dapat

menyediakan beberapa gambar yang menunjukkan sistem dan

lingkungan. Setiap gambar akan memberikan gambaran grafis yang

berlainan dan berwarna-warni sehingga memudahkan siswa untuk

mengingat fakta-fakta dalam sistem dan lingkungan.

d. Termokomia secara Kinestetik

Siswa-siswa yang kecenderungannya dalam jenis kecerdasan

kinestetik ini biasanya belajar dengan cara menyentuh, memanipulasi,

dan bergerak. Cara terbaik memotivasi mereka adalah melalui

percobaan atau praktikum.

Misalnya dalam memahami reaksi eksoterm dan endoterm,

siswa dapat melakukan percobaan sederhana dengan melarutkan urea

dalam aquades (reaksi endoterm) dan melarutkan asam klorida pekat

Page 64: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

48

dengan aquades (reaksi eksoterm). Dengan melakukan praktikum

siswa dapat melakukan semua jenis kegiatan yang melibatkan fisik

sehingga siswa akan mulai menginternalisasi konsep reaksi eksoterm

dan endoterm dalam diri mereka dengan mudah dan merasa senang.

e. Termokimia secara Musikal

Siswa dengan kecerdasan musikal biasanya belajar melalui

irama dan melodi. Mereka bisa mempelajari apa pun dengan lebih

mudah, jika pembelajaran diselingi dengan alunan musik yang serasi

dan teratur.

Misalnya dalam mengerjakan soal-soal termokimia, siswa

dapat mengerjakan soal-soal tersebut dengan iringan alunan musik.

Sehingga siswa dapat merasa senang dan tenang dalam

mengerjakannya.

f. Termokimia secara Interpersonal

Cara belajar terbaik siswa yang memiliki kecerdasan

interpersonal adalah dengan berhubungan dan bekerja sama. Dalam

belajar termokimia, pertama-tama guru mengajari konsep dasar

termokimia melalui berbagai cara seperti di atas, kemudian siswa

diminta untuk mengajarkannya kepada teman yang lain.

Misalnya dalam memahami penentuan kalor reaksi, siswa dapat

melakukan diskusi mengenai cara penentuan kalor reaksi baik dengan

menggunakan kolorimeter maupun dengan penggunaan hukum Hess.

Dengan berdiskusi, siswa yang memiliki kecerdasan interpersonal

dapat dengan mudah memahami materi tersebut.

g. Termokimia secara Intrapersonal

Siswa yang memiliki kecenderungan kecerdasan ini paling

efektif belajar ketika diberi kesempatan untuk menetapkan target,

memilih kegiatan mereka, dan menentukan kemajuan mereka sendiri

melalui proyek apa pun yang mereka minati. Siswa–siswa ini

memotivasi diri mereka sendiri. Siswa juga diberi kesempatan untuk

belajar sendiri.

Page 65: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

49

Misalnya dalam pembelajaran termokimia, pada akhir

pembelajaran selalu di akhiri dengan refleksi. Refleksi dilakukan

dengan tujuan agar para siswa yang memiliki kecerdasan ini dapat

mengembangkan pemahaman materi kimia dengan cara mereka

sendiri.

h. Termokimia secara Naturalis

Siswa yang memiliki kecenderungan kecerdasan naturalis akan

menjadi semangat dalam belajar ketika terlibat dalam pengalaman di

alam terbuka. Misalnya dalam menjelaskan materi termokimia selalu

disertai contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari yang terjadi di alam

sekitar, contohnya pada pembakaran bahan bakar fosil akan

menghasilkan karbon dioksida.

i. Termokimia secara Ekstensial

Siswa yang memiliki kecenderungan kecerdasan ektensial akan

selalu berfikir asal muasal teori itu dapat terjadi. Sehingga guru dapat

mengarahkan para siswa untuk berfikir tentang keadaan yang berkaitan

dengan materi termokimia.

Misalnya setiap permulaan pembelajaran selalu diserahi dengan

apersepsi, contoh apersepsi; Energi yang kita gunakan dalam

kehidupan sehari-hari berasal dari reaksi kimia. Misalnya, untuk

memasak kita gunakan energi dari pembakaran bahan bakar; untuk

melakukan aktivitasnya, tubuh kita menggunakan energi dari makanan

yang kita makan. Pengetahuan ini penting sehingga kita dapat

memperhitungkan kebutuhan energi kita.

3. Hasil PenelitianData-data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil tes secara rinci.

Adapun analisis hasil penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut.

a. Analisis Butir Soal Hasil Uji Coba Instrumen Tes

Sebelum instrumen diberikan pada kelas kecil maupun kelas

besar sebagai alat ukur prestasi belajar siswa, terlebih dahulu

dilakukan uji coba kepada kelas yang bukan sampel. Uji coba

Page 66: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

50

dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal tersebut sudah

memenuhi kualitas soal yang baik atau belum. Adapun yang digunakan

dalam pengujian ini meliputi: validitas tes, reliabilitas tes, indeks

kesukaran dan daya beda.

1) Analisis Validitas Tes

Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya

item-item soal. Soal yang tidak valid akan dibuang dan tidak

digunakan. Item soal yang valid berarti item soal tersebut dapat

digunakan dalam mengukur hasil belajar siswa pada kedua

kelompok (kelompok eksperimen dan kelompok kontrol).

Berdasarkan hasil perhitungan validitas butir soal, hasilnya

dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Kriteria validitas butir soal

No Kriteria Nomor soal Jumlah

1 Valid 1,2,3,7,8,11,15,17,18,20,21,23,25,28

,29,30,31,36,37,38,

20

2 Tidak

valid

4,5,6,9,10,12,13,14,16,19,22,24,26,2

7,32,33,34,35, 39,40

20

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di Lampiran 6.

2) Analisis Reliabilitas Tes

Setelah uji validitas dilakukan, selanjutnya uji reliabilitas

pada instrumen tersebut. Uji reliabilitas digunakan untuk

mengetahui tingkat konsistensi jawaban instrumen.

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien reliabilitas butir soal

diperoleh r11 = 0,054 dan dapat disimpulkan bahwa instrumen

tersebut dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrumen tersebut sudah baik. Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat di Lampiran 6.

3) Analisis Indeks Kesukaran

Uji indeks kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat

kesukaran soal itu apakah sedang, sukar atau mudah. Berdasarkan

Page 67: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

51

hasil perhitungan koefisien indeks kesukaran butir soal, data dapat

dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2 Reliabilitas butir soal

No Kriteria Nomor soal Jumlah

1 Sangat Sukar 0

2 Sukar 2,9,12,13,16,22,24,26,27,32,33,34,

39

13

3 Sedang 4,5,6,7,10,11,20,29,30,31,36,37,38 13

4 Mudah 1,3,8,14,15,17,18,19,21,23,25,28,3

5,36,40

14

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di Lampiran 6.

4) Analisis Daya Beda

Berdasarkan hasil perhitungan daya beda butir soal,

hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3 Daya beda butir soal

No Kriteria Nomor soal Jumlah

1. Sangat Jelek 2,4,5,6,9,12,13,14,16,18,20,27,2

9,30,31,32,34,35,36,38,40

21

2. Jelek 1,3,7,10,11,15,17,19,21,22,24,26

,28,33,39

16

3. Cukup 8,23,25, 3

4. Baik 0

4. Baik sekali 0

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di Lampiran 6.

b. Analisis Data

1) Analisis Data Awal

Analisis tahap awal dilakukan sebelum pelaksanaan

perlakuan kepada kelas kecil dan kelas besar. Analisis ini bertujuan

untuk mengetahui adanya kondisi awal populasi, sehingga dapat

disimpulkan bahwa kedua kelompok sampel yaitu kelas kecil dan

kelas besar berawal dari titik tolak yang sama. Data yang

Page 68: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

52

digunakan pada analisis tahap awal adalah nilai pre test. Pada

analisis tahap awal dilakukan uji normalitas, homogenitas dan

kesamaan rata-rata populasi.

Hasil belajar awal siswa sebelum perlakuan dari kedua

kelompok terangkum pada Lampiran 12. Sedangkan analisis hasil

belajar awal siswa sebelum diberi perlakuan dari kedua kelompok

(kelas kecil dan kelas besar) terangkum pada Tabel 4.4 sebagai

berikut:

Tabel 4.4 Hasil belajar siswa sebelum perlakuan (pre-test)

No Sumber variasi Kelas kecil Kelas besar

1. N 6 32

2. Rata-rata hasil belajar 40 39,4

3. Varian 50,00 80,24

4. Standar deviasi 7,07 8,96

5. Nilai terbesar 50 556. Nilai terkecil 30 20

Perhitungan selengkapnya ada pada lampiran 6.

Berdasarkan Tabel 4.4 tersebut, dari 6 siswa kelas kecil rata-rata

hasil belajar siswa sebelum perlakuan (pre test) baru 40 dan dari 32

siswa kelas besar hanya mencapai 39,4.

a) Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data

sebelum perlakuan dan setelah perlakuan dan untuk menentukan uji

hasil penelitian selanjutnya. Rumus yang digunakan adalah Chi

Kuadrat. Dengan kriteria pengujian adalah tolak Ho jika χ2hitung χ2

tabel untuk taraf nyata =0,05 dan dk = k - 3 dan terima Ho jika

χ2hitung < χ2

tabel. Hasil uji normalitas data pretest kelas kontrol dan

kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Chi Kuadrat hasil uji Normalitas

Page 69: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

53

Kelas χ2hitung χ2

tabel Kriteria

Kecil 0,174 3,84 Normal

Besar 3,32 7,81 Normal

Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 13 dan 14.

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa kedua

kelompok yaitu kelas kecil dan kelas besar berdistribusi normal.

Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 13.

b) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui homogenitas

sampel dari kedua kelas yaitukelas kecil dan kelas besar. Dengan

kriteria pengujian apabila Fhitung < Ftabel untuk taraf nyata = 0,05

dan dk = k-1 maka data berdistribusi homogen. Hasil analisis data uji

homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Uji Homogenitas

Data K. Kecil K. Besar Kriteria

N 6 32

Rata-rata 40,0 39,5

Varians (s2) 50,00 80,24

Standar deviasi

(s)

7,07 8,96

Homogen

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 17.

Berdasarkan rumus:

terkeciliansterbesariansFhitung −

−=

varvar

Diperoleh F = 1,605

Berdasarkan analisis data di atas, diperoleh Fhitung kurang dari

Ftabel (taraf signifikan 5%), maka dapat disimpulkan bahwa Ho

diterima yang berarti varians dari populasi tidak berbeda satu dengan

yang lain (homogen) yaitu antara kelas kecil dan kelas besar.

2) Analisis Tahap Akhir

Page 70: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

54

Analisis tahap akhir bertujuan untuk menjawab hipotesis

penelitian yang telah dikemukakan. Data yang digunakan pada

analisis tahap akhir ini adalah data nilai post test siswa kelas kecil

dan kelas besar yang dapat dilihat pada Lampiran 12. Analisis tahap

akhir meliputi uji normalitas, uji kesamaan dua varians, uji

perbedaan dua rata-rata hasil belajar.

Analisis hasil belajar akhir siswa setelah diberi perlakuan

dari kedua kelompok (kelas kecil dan kelas besar) terangkum pada

Tabel 4.7 sebagai berikut:

Tabel 4.7 Hasil belajar siswa setelah perlakuan (post-test)

No Sumber Variasi Kelas kecil Kelas besar

1 N 6 32

2 Rata-rata 73,3 69,2

3 Varian 176,667 248,56

4 Standar deviasi 13,29 15,77

5 Nilai terbesar95 95

6 Nilai terkecil60 40

Perhitungan selengkapnya ada pada Lampiran 12.

Berdasarkan Tabel 4.8 tersebut, dari 6 siswa kelas kecil

rata-rata hasil belajar setelah perlakuan (post test) mencapai 73,3

dan dari 32 siswa kelas besar mencapai 69,2.

a) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan

data apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak.

Rumus yang digunakan adalah Chi Kuadrat. Dengan kriteria

pengujian adalah tolak Ho jika χ2hitung χ2

tabel untuk taraf nyata

=0,05 dan dk = k - 3 dan terima Ho jika χ2hitung < χ2

tabel. Hasil uji

Page 71: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

55

normalitas data post test kelas kecil dan kelas besar dapat dilihat

pada Tabel 4.8. Perhitungan selengkapnya terdapat pada Lampiran

15 dan 16. Berdasarkan Tabel 4.8 di bawah dapat dilihat bahwa

kedua kelompok yaitu kelas kecil dan kelas besar berdistribusi

normal.

Tabel 4.8. Chi Kuadrat hasil uji Normalitas

Kelas χ2hitung χ2

tabel Kriteria

Kecil 0,575 3,84 Normal

Besar 0,939 7,81 Normal

b) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui homogenitas

kedua sampel yaitu kelas besar dan kelas kecil. Dengan kriteria

pengujian apabila Fhitung < Ftabel untuk taraf nyata = 0,05 dan dk

= k-1 maka data berdistribusi homogen. Hasil analisis data uji

homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9. Uji Homogenitas

Kelompok Varians N Dk Ftabel Fhitung Kriteria

Kecil 176,67 6 5

Besar 248,56 32 31 3,011,407 Homogen

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 20.

Berdasarkan rumus:terkeciliansterbesariansFhitung −

−=

varvar

Diperoleh F = 1,407

Berdasarkan analisis data di atas, diperoleh Fhitung lebih

kecil dari pada Ftabel (taraf signifikan 5%), maka dapat disimpulkan

bahwa Ho diterima yang berarti varians data hasil belajar kelas

kecil tidak berbeda dengan kelas besar (homogen).

3) Analisis Deskriptif Jenis Kecerdasan Majemuk Siswa

Page 72: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

56

Sebelum menyusun rencana pembelajaran kecerdasan

majemuk yang dimiliki siswa terlebih dahulu diukur melalui lembar

soal tes kecerdasan majemuk yang dapat dilihat pada Lampiran 5,

kemudian hasil analisis kecerdasan majemuk (MI) dituangkan dalam

prosentasi diskriptif. Grafik prosentase jenis kecerdasan siswa dapat

dilihat pada Gambar 8 berikut ini.

Dari data prosentase tersebut didapatkan kebereragaman

Multiple Intelligences sampel adalah sebagai berikut.

k. Kecerdasan Linguistik sebesar 9,07%

l. Kecerdasan Matematis Logis sebesar 8,99%

m. Kecerdasan Visual-Spasial sebesar 10,96%

n. Kecerdasan Kinestetik Jasmani sebesar 10,68%

o. Kecerdasan Musikal sebesar 13,33%

p. Kecerdasan Intrapersonal sebesar 13,10%

q. Kecerdasan Interpersonal sebesar 11,72%

r. Kecerdasan Naturalis sebesar 9,92%

s. Kecerdasan Ekstensial sebesar 12%

Dengan mengetahui kombinasi kecerdasan sampel tersebut,

maka dalam memilih responden pada ujicoba terbatas yaitu sebanyak

6 siswa dari kelas XI IPA 4 MAN 1 Semarang juga harus sesuai

Page 73: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

57

dengan kombinasi keberagaman tersebut. Data kecerdasan kelas

kecil dapat dilihat pada Lampiran 5 serta prosentase kombinasi

keberagaman kecerdasan siswa kelas kecil dapat dilihat pada Gambar

9 berikut ini.

Dari kedua data tersebut dapat diketahui bahwa

keberagaman kecedasan siswa kelas kecil dan kelas besar tidak jauh

berbeda. Sehingga dalam penerapan pembelajaran berbasis Multiple

Intelligences (MI) juga tidak berbeda jauh.

4) Analisis Deskriptif Observasi

Dalam penelitian ini metode observasi digunakan untuk

mengetahui aktivitas siswa yang merupakan hasil belajar siswa ranah

afektif dan ranah psikomotorik siswa. Observasi ranah afektif

diambil dari proses pembelajaran berbasis MI, sedang observasi

ranah psikomotorik diambil dari pembelajaran praktikum. Analisis

yang digunakan adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk

mengetahui apakah aktivitas siswa berupa hasil belajar ranah afektif

dan ranah psikomotorik pada kelas kecil maupun kelas besar

berkriteria efektif atau tidak. Hasil analisis deskriptif observasi siswa

kelas kecil dan kelas besar dapat dilihat pada Tabel 4.10 dan Tabel

4.11.

Page 74: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

58

Tabel 4.10 Rata-rata Persentase Observasi Aktivitas Siswa Ranah

Afektif

Kelas Persentase Skor/nilai Kriteria

Kecil 76% Baik

Besar 74% Baik

Tabel 4.11 Rata-rata Persentase Observasi Aktivitas Ranah

Psikomotorik

Kelas Persentase Skor/nilai Kriteria

Kecil 78% Baik

Besar 73% Baik

Perhitungan prosentase aktifitas observasi ini dapat dilihat

pada Lampiran 22. Dari data tersebut dapat di ambil kesimpulan

bahwa rata-rata prosentase observasi ranah afektif maupun

psikomotorik siswa pada kelas kecil maupun kelas besar adalah 75%

dengan kriteria baik.

a) Analisis Deskriptif Keefektifan

Analisis keefektivan bertujuan untuk mengetahui apakah

pembelajaran berbasis MI ini cukup efektif. Hasil analisis

keefektivan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang

berupa akumulasi dari hasil belajar ranah kognitif, ranah afektif dan

ranah psikomotorik yang berupa presentasi rata-rata dari ketiganya

(hasil belajar ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik).

Analisis keefektifan pembelajaran berbasis MI pada kelas kecil dapat

dilihat pada Tabel 4.12. Sedangkan analisis keefektifan pembelajaran

berbasis MI pada kelas basar dapat dilihat pada Tabel 4.13.

Tabel 4.12 Perhitungan Analisa Keefektifan Pembelajaran Berbasis

MI Kelas Kecil

Page 75: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

59

AspekBanyaknya siswa

Dengan nilai >70Kriteria Skor

Kognitif 4 Cukup Efektif 2

Afektif 6 Sangat Efektif 4

Psikomotorik 6 Sangat Efektif 4

Skor total - - 10

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut didapatkan skor total berjumlah

10, hal tersebut dapat disimpulan bahwa pembelajaran dengan

pendekatan MI terhadap hasil kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa

pada kelas kecil adalah sangat efektif.

Tabel 4.13 Perhitungan Analisa Keefektifan Pembelajaran Berbasis

MI Kelas Besar

AspekBanyaknya siswa

Dengan nilai >70Kriteria Skor

Kognitif 18 Cukup Efektif 2

Afektif 27 Sangat Efektif 4

Psikomotorik 24 Efektif 3

Skor total - - 9

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut didapatkan skor total 9,

kesimpulannya bahwa pembelajaran dengan pendekatan MI terhadap

hasil kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa pada kelas besar adalah

efektif.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Research and development

(R&D), yakni menguji desain ke dalam dua kelompok (kelas) yang

dibedakan menjadi kategori kelas kecil dan kelas besar. Produk dalam

pengembangan ini adalah perangkat pembelajaran atau RPP dengan

pendekatan Multiple Intelligences (MI). Pada kelas kecil maupun kelas besar

di berikan pembelajaran berbasis MI pada materi yang sama. Sebelum

Page 76: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

60

pembelajaran, terlebih dahulu diadakan pre test dan uji Multiple

Intelligences sederhana pada siswa kelas XI IPA 4 untuk mengetahui

kondisi awal siswa sebelum memperoleh pembelajaran.

Dari hasil tes Multiple Intelligences didapatkan prosentase rata-rata

tiap jenis kecerdasan. Kecerdasan yang paling besar prosentasenya adalah

kecerdasan musikal dengan prosentase sebesar 13,33%, sedangkan

kecerdasan yang kurang menonjol atau prosentase rata-rata yang paling

rendah adalah kecerdasan matematikal logis dengan prosentase sebesar

8,99%. Berdasarkan perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas data

hasil kemampuan awal (pre test) dari kedua kelompok adalah berdistribusi

normal dan homogen. Hal ini dapat dikatakan bahwa kondisi kemampuan

awal siswa kelas kecil dan kelas besar sebelum dikenai pembelajaran adalah

setara atau sama.

Proses pembelajaran selanjutnya kelas kecil mendapat perlakuan

pembelajaran berbasis MI terlebih dahulu sebagai kelas ujicoba pertama

sebanyak 6 responden dari kelas XI IPA 4 yang diambil secara random.

Setelah diketahui efektivitas dan keberhasilan penelitian ujicoba pertama

selanjutnya dilakukan revisi perangkat pembelajaran. Di dalam pelaksanaan

pembelajaran pada kelas kecil tidak terdapat kenadala yang berarti namun

ada sedikit revisi yang peneliti lakukan pada perangkat pembelajaran. Revisi

dilakukan sebagai penyempurnaan perangkat untuk mendapatkan hasil

belajar yang optimal pada ketiga ranah penilaian yang dilakukan. Perangkat

yang telah direvisi selanjutnya dapat diujicobakan pada kelas yang lebih

besar yaitu pada kelas besar yang berjumlah 32 siswa.

Berdasarkan hasil perhitungan kemampuan ranah kognitif kelas kecil

dengan pembelajaran MI diperoleh rata-rata nilai postest adalah 73,3

sedangkan kelas besar diperoleh rata-rata nilai postest adalah 69,22. Pada

hasil kognitif ini peneliti mengira masih diperlukan pengembangan lebih

lanjut karena pada hasil ranah kognitif masih dirasa kurang maksimal.

Dalam penelitian ini di samping menggunakan metode test juga

menggunakan metode observasi. Metode ini digunakan untuk mengetahui

Page 77: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

61

aktivitas siswa yang merupakan hasil belajar siswa ranah afektif dan ranah

psikomotorik siswa. Observasi ranah afektif diambil dari proses

pembelajaran termokimia. Sedangkan observasi ranah psikomotorik diambil

dari praktikum siswa.

Menurut hasil perhitungan observasi ranah afektif dan psikomotorik

yang dapat dilihat pada Tabel 4.10 dan Tabel 4.11, menunjukkan bahwa

hasil observasi aktivitas siswa pada ranah afektif maupun ranah

psikomotorik dalam kegiatan pembelajaran dapat dikatakan efektif karena

rata-rata prosentase observasi sebesar 75% dengan kategori baik. Sedangkan

dari skor total keefektifannya yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik pada kelas kecil dikategorikan sangat efektif (perhitungan

pada Tabel 4.12). Sehingga pembelajaran berbasis MI layak untuk di

kembangkan pada kelas yang lebih besar. Selanjutnya pembelajaran

diterapkan pada kelas besar atau ujicoba yang kedua. Dari hasil ujicoba yang

kedua didapatkan skor total keefektifan sebesar 9 (Tabel 4.13) dengan

kategori efektif.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

dengan pendekatan MI terhadap hasil kognitif, afektif, dan psikomotorik

siswa pada kelas besar adalah efektif. Sehingga dapat dikatakan bahwa

“Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences (MI) dikategorikan efektif

diterapkan pada Materi Pokok Termokimia Kelas XI IPA 4 di MAN 1

Semarang”.

C. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwasanya dalam penelitian ini pasti terjadi

banyak kendala dan hambatan. Hal ini bukan karena faktor kesengajaan,

akan tetapi karena adanya keterbatasan dalam melakukan penelitian.

Meskipun penelitian ini sudah dikatakan seoptimal mungkin, akan

tetapi peneliti menyadari bahwa peneliti ini tidak terlepas adanya kesalahan

dan kekurangan, hal itu karena keterbatasan-keterbatasan di bawah ini:

1. Keterbatasan Lokasi

Page 78: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

62

Penelitian ini hanya dilakukan di MAN 1 Semarang dan yang

menjadi populasi dalam penelitian kali ini adalah kelas XI IPA 4 MAN

1 Semarang. Oleh karena itu, hanya berlaku bagi siswa kelas XI IPA

MAN 1 Semarang saja dan tidak berlaku bagi siswa di sekolah lain.

2. Keterbatasan Kemampuan

Penelitian tidak bisa lepas dari teori, oleh karena itu penulis

menyadari keterbatasan kemampuan khususnya pengetahuan ilmiah dan

dalam metodologi pembelajaran masih banyak kekurangannya. Tetapi

penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan

penelitian sesuai dengan kemampuan keilmuan, kemempuan serta

bimbingan dari dosen pembimbing.

3. Keterbatasan waktu

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti terpancang oleh waktu,

karena waktu yang digunakan sangat terbatas. Maka peneliti hanya

memiliki waktu sesuai kemampuan yang berhubungan dengan

penelitian saja. Walaupun waktu yang peneliti gunakan cukup singkat

akan tetapi bisa memenuhi syarat-syarat dalam penelitian ilmiah.

Page 79: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

63

BAB V

KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUPA. Kesimpulan

Dengan melihat hasil penelitian yang telah dibahas mengenai

"Penembangan Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences (MI) Pada

Materi Pokok Termokimia Kelas XI IPA 4 di MAN 1 Semarang tahun ajaran

2010/2011 , maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian ini sebagai

berikut.

1. Pengembangan pembelajaran berbasis Multiple Intelligences (MI)

dilakukan sebanyak dua kali ujicoba, yaitu pada kelas kecil dan kelas

besar. Kedua kelas uji coba tersebut mendapat perlakuan yang sama

karena kedua kelas tersebut dipilih berdasarkan hasil tes kecerdasan

sederhana yang memiliki keberagaman kecerdasan MI yang hampir sama.

Selain itu dari perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas data pada

kemampuan awal (pre test) dari kedua kelompok adalah berdistribusi

normal dan homogen. Hal ini dapat dikatakan bahwa kondisi kemampuan

awal siswa kelas kecil dan kelas besar sebelum dikenai pembelajaran

adalah setara atau sama.

2. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil penelitian yang diperoleh

untuk kemampuan ranah kognitif kelas kecil dengan pembelajaran MI

diperoleh rata-rata nilai postest adalah 73,33 dan kelas besar dengan

pembelajaran MI diperoleh rata-rata nilai postest adalah 69,87. Dilihat

dari hasil kognitif tersebut dapat disimpulkan bahwa masih diperlukan

pengembangan lebih lanjut untuk mengoptimalkan hasil belajar ranah

kognitif tersebut.

3. Berdasarkan hasil observasi ranah afektif dan ranah psikomorik dapat

disimpulkan pada kelas kecil maupun kelas besar, pembelajaran berbasis

MI dapat dikatakan efektif karena rata-rata prosentase observasi sebesar

75% dengan kategori baik. Sedangkan dari skor total keefektifan

pembelajaran MI, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan

Page 80: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

64

pendekatan MI terhadap hasil kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa

pada kelas kecil maupun kelas besar adalah efektif.

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah disajikan maka

selanjutnya peneliti menyampaikan saran-saran yang kiranya dapat

memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang terkait atas hasil penelitian ini.

Adapun saran-saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :

1. Bagi para pendidik, khususnya bidang studi ilmu kimia hendaknya mampu

memilih cara atau pendekatan pembelajaran yang tepat dalam menyajikan

materi pelajaran kimia melalui kegiatan belajar mengajar, mengingat

sangat kompleknya materi bidang studi kimia. Dengan demikian hasil

belajar siswa dapat dicapai secara optimal sesuai dengan potensi yang

dimiliki.

2. Pihak Sekolah dapat menyediakan sarana prasarana yang mendukung agar

proses belajar mengajar dapat berjalan efektif dan kondusif.

3. Perlu adanya pengembangan penelitian lebih lanjut untuk menguji

keefektifan pembelajaran berbasis MI pada mata pelajaran yang lainnya

atau materi yang beragam.

C. PenutupBerkat petunjuk dan pertolongan Allah SWT, penulisan skripsi ini dapat

selesai walaupun banyak menemui kesulitan dan memerlukan tenaga yang

relatif banyak terutama dalam proses pengumpulan data. Akhirnya hanya

kepada Allah penulis memohon rahmat dan hidayah-Nya. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya.

Page 81: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

65

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Angkasa, 1993

Amin, Rusli, Menjadi Remaja Cerdas, Jakarta: Al-Mawardi Prima, 2003.

Arifin, Mulyati, dkk, JICA Strategi Belajar Mengajar Kimia, Bandung: JurusanPendi-dikan Kimia Fakultas Pendidikan Matematika dan PengetahuanAlam Universitas Pendidikan Indonesia , 2000.

Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara,2006, Cet. VI.

, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek, Jakarta: RinekaCipta,

Atkins P.W., Kimia Fisika, Ed. 4, Jakarta: Erlangga, 1996, Jil. 2.

, The Elements of Physical Chemistry, New York: W.H. Freeman andCompany, 1996.

Baharuddin, dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar & Pembelajaran, Yogyakarta:Arra Media, 2008.

Chatib, Munif, Sekolahnya Manusia, Bandung : Kaifa, 2009, Cet. IV.

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research I, Yogyakarta: Andi Offset, 2001.

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara, 2009, Cet. 9.

Hernowo, Bu Slim dan Pak Biil : Kirah tentang Kiprah Guru MultipleIntellegences di Sekolah, Bandung : Mizan Learning Center, 2004, Cet.1.

Jannah, Miftahul, (2009), Implementasi Multiple Intelligences System padaPembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Yayasan Islam MalikIbrahim (YIMI) Full Day School Gresik Jawa Timur , http://eprints.sunan-ampel.ac.id/id/eprint/166, (dikutip pada tanggal 22 Nov 2010)

Kasmadi IS, Gatot Luhbandjono, Kimia Dasar I, Semarang: UPT UNNES Press,2004, Cet. 2.

Keenan, Charles W., Ilmu Kimia Untuk Universitas, Ed. 6, Jakarta: Erlangga,1984, jil. 1.

Page 82: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

66

Komaruddin Prof. Yooke Tjuparmah Dra. S.K, M.Pd, Kamus Istilah Karya TulisIlmiah, Jakarta : Bumi Aksara, 2006, cet. 3.

Morgan, Clifford T., Introduction to Psychology, Sixth edition, New York: Mc.Graw Hill International Book Company, 1971.

Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran,Jakarta : Pelita Press, 2004.

Oxtoby, Gillis, Nachtrieb, Prinsip-Prinsip Kimia Modern, Jakarta: Erlangga,2001).

Petrucci, Ralph H., Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, Ed. 4,Jakarta:Erlangga, 1985, jil. 2.

Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000.

Rachman, Abdur, Abror, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993.

Salma, Dewi Prawiradilaga, Mozaik Teknologi Pendidikan, Jakarta : PrenadaMedia, 2004, cet. 1.

Slameto, Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta,1995.

Sonhadji, Zaini Dahlan, Al Qur an dan terjemahannya, Yogyakarta: Dana BhaktiWakaf,tth.

Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: RemajaRosda Karya, 2009.

Sudjana, Metode Statistika, Bandung: PT. Tarsito, 2001, Cet. 6.

Sugiharti, Piping, S.Pd., (2005), Penerapan Teori Multiple Intelligence dalamPembelajaran Fisika , Jurnal Pendidikan Penabur - No.05/ Th.IV /Desember 2005.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif danR&D), Bandung: Alfabeta, 2008, Cet. 5.

Suharman,MS, Psikologi Kognitif, Surabaya: Srikandi, 2005.

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

Sundusiah, Suci, S.Pd, (2005), Meningkatkan Keterampilan Menulis Surat(Korespondensi) Siswa Kelas IV A SDN Cimareme II Kabupaten Bandungdengan Pendekatan Multiple Intelligences HowardGardner ,http://file.upi.edu/Direktori/C%20%20FPBS/JUR.%20PEND.%

Page 83: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

67

20BHS.%20DAN%20SASTRA%20INDONESIA/SUCI%20SUNDUSIAH/artikel%20ilmiah/multiple%20intelligences.pdf, (dikutip pada tanggal22 Nov 2010)

Suparno, Paul, Teori Intelligensi Ganda, Yogyakarta: Kanisius, 2004.

Syaodih, Nana, Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung :Remaja Rosda Karya, 2004.

Winarsunu, Tulus, Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, Malang:UMM Press, 2007, Cet. 4.

Page 84: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

68

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Sri Handayani

Tempat /Tanggal Lahir : Semarang, 11 Agustus 1987

NIM : 063711007

Alamat : Plamongan Sari RT 01/RW03 Kec. Pedurungan

Kota Semarang 50193

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Jenjang Pendidikan Formal

1. Taman Kanak-kanak RA. INFARUL GHOY Kec. Pedurungan Kota

Semarang Lulus Tahun 1994/1995

2. Sekolah Dasar MI INFARUL GHOY Kec. Pedurungan Kota Semarang

Lulus Tahun 2000/2001

3. Sekolah Menengah Pertama SMP AT-THOHIRIYAH Kec. Pedurungan

Kota Semarang Lulus Tahun 2003/2004

4. Madrasah Aliyah MAN 1 Semarang Lulus Tahun 2006/2007

5. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Jurusan Tadris Kimia

Tahun 2006

Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya dan semoga

dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Semarang, 13 Desember 2010

Penulis

Sri Handayani

063711007

Page 85: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

127

Lampiran 1 :

NAMA RESPONDEN UJI COBA

No Nama Responden Kelas No Nama Responden Kelas1 Achmad Munif XII IPA 4 26 Rusdina Sabila XII IPA 42 Affrian Dhini W. XII IPA 4 27 Santi Nurani XII IPA 43 Agus Miftakhur R. XII IPA 4 28 Selma Masita W. XII IPA 44 Anindita Dwi H. XII IPA 4 29 Siti MalikhaturR. XII IPA 45 Annisa XII IPA 4 30 Umi Nadhifah XII IPA 46 Atik Rohmiyatun XII IPA 4 31 Uswatun Khasanah XII IPA 47 Durotul Farida XII IPA 4 32 Vina Fajar Wati XII IPA 48 Ellis Indriani XII IPA 4 33 Yuli Kurniawan XII IPA 49 Eni Nurhikmah XII IPA 4 34 Yulianto

10 Eri Nur Sofa XII IPA 4 35 Zulfa Rohmah11 Ganisti Adisha A. XII IPA 412 Haidar Erdi Antono XII IPA 413 Harlina Margarani XII IPA 414 Indah Mutiara P. XII IPA 415 Istriyani XII IPA 416 Khoirul Umaroh XII IPA 417 M.N Guruh Hentrista XII IPA 418 Muhammad Zainudin XII IPA 419 Munafidzah XII IPA 420 Naila Fauziatin XII IPA 421 Nita Hidayatul M. XII IPA 422 Paramita Purwanti XII IPA 423 Rina Kurnia XII IPA 424 Rosyidatul M. XII IPA 425 Royana Endah XII IPA 4

Page 86: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

127

Lampiran 2:SILABUS

Nama Sekolah : MAN 1 SEMARANGmata Pelajaran : KIMIAKelas/Semester : XI/1Standar Kompetensi : 2. Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya.Alokasi waktu : 16 JP (UH 2 JP)

KompetensiDasar

MateriPembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi

waktuSumber/Ba

han/alat

oHukumkekekalanenergi

oSistem danlingkungan

oMenjelaskan hukumkekekalan energi, sistemdan lingkungan.

oMenjelaskan hukum/azaskekekalan energi

oMembedakan sistem danlingkungan

oReaksieksoterm danendoterm

oMerancang danmelakukan percobaantentang reaksi eksotermdan endoterm dalamkelompok di laboratorium

omenyimpulkan perbedaanantara reaksi eksoterm danendoterm dari datapercobaan

oMenjelaskan kalor reaksipada tekanan tetap sebagaiperubahan entalpi.

oMembedakan reaksi yangmelepas kalor (eksoterm)dengan reaksi yangmenerima kalor (endoterm)melalui percobaan.

2.1Mendeskripsikanperubahanentalpi reaksi,reaksieksoterm danreaksiendoterm

oPerubahanentalpi

oMenjelaskan macam-macam entalpi molar

oMenjelaskan macam-macamentalpi molar

Jenistagihan:TugasindividuTugaskelompokUlanganBentuktagihan:PerformansLaporantertulisTes tertulis

8 JP Sumber:Buku KimiaBahan:LKSAlat danbahan untukpercobaan

Page 87: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

128

2.2Menentukan∆H reaksiberdasarkanpercobaan,hukum Hess,dataperubahanentalpipembentukanstandar, dandata energiikatan

oHukum Hess oMerancang danmelakukan percobaanuntuk menentukan Hreaksi dalam kalorimetermelalui kerja kelompok dilaboratorium.

oMenghitung harga H reaksimelalui percobaan.

oMenghitung H reaksidengan menggunakan:

-Data entalpi pembentukanstandar-diagram siklus/ diagramtingkat energi-energi ikatan

Jenistagihan:TugasindividuTugaskelompokUlanganBentuktagihan:PerformansLaporanTes tertulis

8 JPSumber:Buku KimiaBahan:LKSAlat danbahan untukpercobaan

Page 88: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

127

Lampiran 3 :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1(KELAS KECIL)

Nama Sekolah : MAN 1 SEMARANGMata Pelajaran : KIMIAKelas /Semester : XI/ 1Alokasi Waktu : 4X45 Menit (2 TM)

Standar Kompetensi : 2. Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dengan carapengukurannya

Kompetensi Dasar : 2.1 Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksieksoterm dan reaksi endoterm

I. Indikator

1. Menjelaskan Hukum/Asas Kekekalan Energi.

2. Membedakan sistem dan lingkungan.

3. Menyebutkan contoh sistem dan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Menjelaskan kalor reaksi pada tekanan tetap sebagai perubahan entalpi.

5. Membedakan kalor reaksi pembentukan, peruraian, dan pembakaran.

II. Tujuan Siswa dapat,

1. Mengidentifikasi hukum/azas kekekalan energi.2. Membedakan sistem dan lingkungan.

3. Menyebutkan contoh sistem dan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.4. Menjelaskan perubahan entalpi ( H) sebagai kalor reaksi pada tekanan tetap.

5. Membedakan kalor reaksi pembentukan, peruraian, dan pembakaran.

III. Materi Pokok

1. Hukum Kekekalan Energi,

2. Sistem, Lingkungan

3. Kalor reaksi

IV. Metode Pendekatan

Dengan pendekatan intelligensi ganda, inteligensi yang ditekankan diantaranya ;

linguistik, matematis-logis, ruang-visual, kinestetik-badani, interpersonal,

intrapersonal, musikal, lingkungan, dan eksistensial.

V. Langkah-langkah KegiatanPertemuan Pertama: (2 jam pelajaran)

Page 89: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

128

Kegiatan Awal (Apersepsi)

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakan presensisiswa.

2. Guru memberikan motivasi kepada siswa.3. Guru menjelaskan prosedur pre test.

Kegiatan Inti4. Guru membagikan soal pre test materi termokimia. Pretest digunakan untuk

mengetahui pengetahuan awal siswa sebelum mendapatkan pembelajaran.5. Siswa mengerjakan lembar pre test.

6. Siswa mengumpulkan lembar jawaban pre test.7. Guru mengenalkan materi termokimia secara global serta aplikasinya dalam

kehidupan sehari-hari.8. Siswa diminta mencari aplikasi termokimia lainnya dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Akhir9. Siswa diminta membentuk kelompok.

10.Refleksi dan pemberian tugas kelompok.Pembelajaran tersebut dapat diringkas sesuai pendekatan inteligensi sebagai berikut:

Topik Inteligensi Bentuk Pembelajaran

Pengenalan materitermokimia

Ekstensial Mendengarkan motivasidari Guru

Matematis-logis Mengerjakan Pretest

Intrapersonal Berpikir sendiri

Linguistik Menuliskan jawaban,menuliskan dalamkalimat ketika gurumenjelaskan

Interpersonal Mencari temankelompok

Lingkungan Mencari aplikasitermokimia dalamkehidupan sehari-hari

Pertemuan Kedua: (2 jam pelajaran)Materi Pokok:

1. Azas kekekalan energi2. Sistem dan lingkungan

3. Kalor reaksi ( H)

Page 90: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

129

Kegiatan awal

1. Salam pembuka2. Memeriksa kehadiran siswa

3. Apersepsi / motivasiEnergi yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari berasal dari reaksi kimia.Misalnya, untuk memasak kita gunakan energi dari pembakaran bahan bakar;untuk melakukan aktivitasnya, tubuh kita menggunakan energi dari makanan yangkita makan. Pengetahuan ini penting sehingga kita dapat memperhitungkankebutuhan energi kita.

Kegiatan Inti4. Siswa diminta menjelaskan azas kekekalan energi yang mereka ketahui

5. Siswa mengamati benda-benda yang ada di lingkungan kelas6. Siswa mengelompokkan benda-benda tersebut dalam bagan sistem atau

lingkungan.7. Siswa menyanyikan yel-yel kelompok sambil diperagakan

8. Siswa berdiskusi mengenai kalor reaksi pembentukan, peruraian, danpembakaran

9. Tiap siswa diminta mencari kegunaan dari reaksi-reaksi tersebut dalam kehidupansehari-hari.

Kegiatan Akhir10. Menyimpulkan kata-kata kunci: Azas kekekalan energi, energi dalam, sistem,

lingkungan, kalor, kerja, entalpi dan perubahan entalpi.11. Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya

Pembelajaran tersebut dapat diringkas sesuai pendekatan inteligensi sebagai berikut:

Topik Inteligensi Bentuk Pembelajaran

Azas kekekalan energi Ekstensial Mendengarkan motivasidari Guru

Sistem dan lingkungan Linguistik Menjelaskan azaskekekalan enegi

Kalor reaksi ( H) Spasial Mengamati benda dilingkungan

Matematis-logis

Lingkungan

Mengelompkkan bendakedalam sistem danlingkungan

MusikalKinestetik

Menyanyikan yel-yel ,diperagakan

Interpersonal Diskusi

Page 91: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

130

Intrapersonal Mencari kegunaanreaksi tersebut dalamkehidupannya

VI. Alat / Bahan / Sumber Belajar : Buku Kimia, LKS, Internet, dan buku lain yang relevan.

VII. Penilaian

a. Aspek yang dinilai :Kognitif

Afektif

Menyebutkan jenis – jenis energi, menjelaskan asaskekekalan energi, menjelaskan pengertian entalpi danperubahan entalpi, menyebutkan harga entalpi,membedakan sistem dan lingkungan,

Kegiatan yang dilakukan di dalam kelas/keaktifan

b. Jenis tagihan : Pre test, laporan diskusi kelompok.c. Bentuk instrumen : Pilihan ganda.

No SOAL Nilai1.

2.

3.

4.

5.

Hukum termodinamika I disebut pula sebagai….a. Hukum kekekalan massab. Hukum kekekalan massa jenisc. Hukum kekekalan massa dan jenisd. Hukum kekekalan energie. Hukum kekekalan massa dan energi

Kalor pembentukan adalah kalor yang dilepas ataudibutuhkan apabila 1 mol senyawa terbentuk dari….

a. ion positif dan negatifb. unsur-unsurnyac. senyawa-senyawa lebih sederhanad. molekul-molekul diatomice. atom-atomnya

Kalor yang dilepas atau dibutuhkan apabila 1 mol zatdibakar disebut….

a. kalor lebur d. kalor peruraianb. kalor laten e. kalor netralisasic. kalor pembakaran

Kalor yang diserap atau dilepas apabila 1 mol senyawaterurai menjadi unsur-unsurnya disebut….

a. kalor reaksi d. kalor netralisasb. kalor pembentukan e. Kalor ionisasic. kalor peruraian

Diketahui data persamaan termokimia:C2H4(g) + 3O2(g) 2CO2(g) + 2H2O(g) H∆ = -x kJHarga x menyatakan….

Page 92: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

131

a. kalor pembentukan CO2b. kalor pembentukan C2H4c. kalor pembakaran C2H4d. kalor pembentukan H2Oe. kalor penguraian C2H4

Jumlah 5x20 = 100

Semarang, Agustus 2010Guru Mata Pelajaran Kimia, Guru peneliti,

Dra.Kanti Setiati Sri HandayaniNIP 196403101994032002 NIM 063711007

Page 93: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

132

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 2(KELAS KECIL)

Nama Sekolah : MAN 1 SEMARANGMata Pelajaran : KIMIAKelas /Semester : XI/ 1Alokasi Waktu : 4X45 Menit (2 TM)

Standar Kompetensi : 2. Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dengan carapengukurannya

Kompetensi Dasar : 2.1 Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksieksoterm dan reaksi endoterm

I. Indikator

1. Membedakan reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm) dan reaksi yang

membutuhkan kalor (endoterm) melalui percobaan.

2. Menyebutkan contoh reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.

3. Menjelaskan kegunaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm dalam kehidupan

sehari-hari.

4. Menjelaskan macam-macam entalpi molar.

5. Menjelaskan kegunaan entalpi molar dalam suatu reaksi.

II. Tujuan

Siswa dapat

1. Membedakan reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm) dan reaksi yang

membutuhkan kalor (endoterm) melalui percobaan.

2. Menyebutkan contoh reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.

3. Menjelaskan kegunaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm dalam kehidupan

sehari-hari.

4. Menjelaskan macam-macam entalpi molar.

5. Menjelaskan kegunaan entalpi molar dalam suatu reaksi.

III. Materi Pokok

1. Reaksi eksoterm dan Endoterm

2. Entalpi molar

Page 94: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

133

IV. Metode Pendekatan

Dengan pendekatan intelligensi, inteligensi yang ditekankan diantaranya ;

linguistik, matematis-logis, ruang-visual, kinestetik-badani, interpersonal,

intrapersonal, musikal, lingkungan, dan eksistensial.

V. Langkah-langkah KegiatanPertemuan Pertama: (2 jam pelajaran)

Materi Pokok:Reaksi eksoterm dan endoterm

Kegiatan awal1. Salam pembuka2. Memeriksa kehadiran siswa.

Kegiatan Inti3. Siswa melakukan percobaan (praktikum) dan diskusi kelas untuk membahas

reaksi eksoterm dan endoterm4. Siswa menyanyikan yel-yel kelompok selanjutnya memaparkan hasil percobaan

yang telah dilakukan di depan kelasKegiatan Akhir5. Siswa menyimpulkan sifat-sifat reaksi eksoterm dan endoterm.6. Siswa diberi tugas untuk pertemuan berikutnya

Pembelajaran tersebut dapat diringkas sesuai pendekatan inteligensi sebagai berikut:

Topik Inteligensi Bentuk Pembelajaran

Reaksi eksoterm danendoterm

Linguistik Persiapan praktikum,membuat jurnalpraktikum

Matematis-logis Menyiapkan alat danbahan

Spasial Merangkai alat

Kinestetik Melakukan percobaan

Musikal Menyanyikan yel-yel,diperagakan

Interpersonal Kerja sama dalampraktikum dan diskusi

Intrapersonal Mencari kegunaanreaksi tersebut

Lingkungan Merapikan alat danbahan

Page 95: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

134

Ekstensial Mengapa ada reaksitersebut

Pertemuan Kedua: (2 jam pelajaran)

Materi Pokok:Entalpi MolarKegiatan awal1. Salam pembuka2. Memeriksa kehadiran siswa.3. Apersepsi/Motivasi

Tuhan menciptakan alam dan seisinya dengan asas keseimbangan, apa jadinyajika Tuhan menciptakan alam seisinya tidak seimbang maka akan hancur danmusnahlah alam dan seisinya. Dalam ilmu kimia juga dikenal dangan persamaanreaksi, dimana reaksi sebelum dan setelah bereaksi jumlah energi akan tetap, halini menunjukkan tidak hanya Tuhan yang menerapkan asas keseimbangan, akantetapi alam juga berupaya melakukan asas keseimbangan tersebut.

Kegiatan Inti4. Siswa mendengarkan dan mencatat penjelasan dari Guru mengenai persamaan

termokimia5. Siswa membentuk kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 siswa6. Tiap kelompok harus membuat yel-yel, yang akan dinyanyikan sebelum

mengoreksi jawaban kelompok lainnya.7. Setelah mendapatkan penjelasan, tiap kelompok mendapatkan kartu soal. Tiap

kelompok mengerjakan kartu soal, kemudian menuliskan jawabannya di papantulis.

8. Setelah semua kelompok mengerjakan soal, selanjutnya tiap kelompokmengoreksi hasil jawaban dari kelompok lainnya.

Kegiatan Akhir9. Siswa diberi tugas untuk pertemuan berikutnya.

Pembelajaran tersebut dapat diringkas sesuai pendekatan inteligensi sebagai berikut:

Topik Inteligensi Bentuk Pembelajaran

Entalpi Molar Ekstensial Mendengarkanmotivasi

Linguistik Siswa mencatat

Spasial Mendengarkanpenjelasan dari guru

Matematis-logis Mengerjakan soal

Musikal

Kinestetik

Menyanyikan yel-yel,diperagakan

Page 96: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

135

Interpersonal Kerja sama dalammenjawab soal

Intrapersonal Mencari jawabansendiri

Lingkungan -

VI. Alat / Bahan / Sumber Belajar

Buku Kimia, LKS, Laboratorium, Petunjuk praktikum, dan sumber lainnya yang

relevan.

VII. Penilaiana. Aspek yang dinilai :

Kognitif

AfektifPsikomotorik

Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm dengantes hasil belajar.Kegiatan siswa di dalam kelas/keaktifanMelakukan percobaan/praktikum

b. Jenis tagihan : Jurnal praktikum, laporan hasil percobaanc. Bentuk instrumen : Pilihan ganda.

Semarang, Agustus 2010Guru Mata Pelajaran Kimia, Guru peneliti,

Dra.Kanti Setiati Sri HandayaniNIP 196403101994032002 NIM 063711007

Page 97: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

136

INSTRUMEN RPP 2

No SOAL1.

2.

3.

4.

5.

Suatu reaksi yang disertai pelepasan sejumlahenergi/kalor dari sistem ke lingkungan agar suatu sistemkembali seperti semula disebut….

a. reaksi endoterm d. reaksi pembakaranb. reaksi eksoterm e. reaksi peleburanc. reaksi higroskopis

Diketahui sifat reaksi sebagai berikut:2) perubahan entalpi berharga positif3) menyerap kalor dari lingkungan4) entalpi sistem berkurang5) sistem mengalami penurunan suhu

Dari pernyataan di atas, merupakan ciri suatu reaksiendoterm adalah....

a. 1 dan 3 d. 1,2 dan 4b. 1,2 dan 3 e. 2,3 dan 4c. 1 dan 2

Jika satu sendok serbuk seng dimasukkan ke dalam gelaskimia yang berisi larutan HCl, ternyata terjadi gelembunggas, dan dasar tabung terasa panas. Reaksi ini dapatdigolongkan….

a. eksoterm, energi berpindah dari sistem kelingkungan

b. endoterm, energi berpindah dari sistem kelingkungan

c. endoterm, energi tidak berpindahd. eksoterm, energi berpindah dari lingkungan ke

sisteme. endoterm, energi berpindah Kalor yang diserap

atau dilepas apabila 1 mol senyawa teruraimenjadi unsur-unsurnya disebut….

Pernyataan yang benar tentang reaksi endoterm adalah….

a. entalpi awal lebih besar daripada entalpi akhir danH∆ > 0

b. entalpi awal lebih kecil daripada entalpi akhir danH∆ > 0

c. entalpi awal lebih besar daripada entalpi akhir danH∆

d. entalpi awal lebih kecil daripada entalpi akhir danH∆

e. entalpi awal sama dengan entalpi akhir dan H∆ =0

Page 98: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

137

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 3(KELAS KECIL)

Nama Sekolah : MAN 1 SEMARANGMata Pelajaran : KIMIAKelas /Semester : XI/ 1Alokasi Waktu : 4X45 Menit (2 TM)

Standar Kompetensi : 2. Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dengan carapengukurannya

Kompetensi Dasar : 2.2 Menentukan ∆H reaksi berdasarkan percobaan, hukumHess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dandata energi ikatan

I. Indikator

1. Menentukan harga H reaksi dengan melakukan percobaan sederhana(kalorimeter).

2. Menghitung H reaksi dengan menggunakan diagram siklus / diagram tingkatenergi.

3. Menghitung H reaksi dengan menggunakan data entalpi pembentukan standar.4. Menghitung H reaksi dengan menggunakan data energi ikatan.

II. Tujuan

Siswa dapat,

1. Menentukan entalpi reaksi melalui percobaan.2. Menghitung entalpi reaksi berdasarkan diagram siklus /diagram tingkat energi.

3. Menghitung entalpi reaksi berdasarkan data entalpi pembentukan standar.4. Menghitung entalpi reaksi berdasarkan data energi ikatan.

III. Materi Pokok1. Penentuan entalpi reaksi melalui percobaan

2. Hukum Hess

IV. Metode Pendekatan

Dengan pendekatan intelligensi, inteligensi yang ditekankan diantaranya ;

linguistik, matematis-logis, ruang-visual, kinestetik-badani, interpersonal,

intrapersonal, musikal, lingkungan, dan eksistensial.

V. Langkah – langkah KegiatanPertemuan Pertama: (2 jam pelajaran)Materi Pokok: Penentuan entalpi reaksi melalui percobaan

Page 99: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

138

Kegiatan awal

1. Salam pembuka2. Memeriksa kehadiran siswa

3. Memberi motivasiKegiatan Inti

4. Siswa melakukan percobaan (praktikum) dan diskusi kelas untuk membahaspenentuan entalpi reaksi melalui percobaan

5. Siswa menyanyikan yel-yel kelompok selanjutnya memaparkan hasil percobaanyang telah dilakukan di depan kelas

Kegiatan Akhir6. Menyimpulkan cara penentuan entalpi reaksi melalui percobaan (kalorimeter).

7. Memberi tugas untuk pertemuan berikutnyaPembelajaran tersebut dapat diringkas sesuai pendekatan inteligensi sebagai berikut:

Topik Inteligensi Bentuk Pembelajaran

Penentuan entalpireaksi melaluipercobaan

Linguistik Persiapan praktikum,membuat jurnalpraktikum

Matematis-logis Menyiapkan alat danbahan

Spasial Merangkai alat

Kinestetik Melakukan percobaan

Musikal Menyanyikan yel-yel,diperagakan

Interpersonal Kerja sama dalampraktikum dan diskusi

Intrapersonal Mencari kegunaanreaksi tersebut

Lingkungan Merapikan alat danbahan

Ekstensial Mengapa ada reaksitersebut

Pertemuan Kedua: (2 jam pelajaran)

Materi Pokok: Hukum hessKegiatan awal

1. Salam pembuka

Page 100: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

139

2. Memeriksa kehadiran siswa.

3. Memeriksa PR sepintas dan memberi motivasiKegiatan Inti

4. Siswa diminta menerangkan pengertian hukum hess5. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru cara menentukan reaksi dengan

hukum Hess6. Siswa mencatat penjelasan dari guru

7. Siswa diminta mencari contoh reaksi pembentukan gas CO2

8. Siswa mengerjakan latihan soal menentukan entalpi reaksi berdasarkan diagramsiklus, diagram tingkat energi dan data kalor reaksi lain.

9. Siswa mengerjakan sambil diiringi alunan musik.

Kegiatan Akhir10. Siswa bersama-sama menyimpulkan cara menentukan reaksi dengan hukum

Hess.11. Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya

Pembelajaran tersebut dapat diringkas sesuai pendekatan inteligensi sebagai berikut:

Topik Inteligensi BentukPembelajaran

Hukum hess Ekstensial Mendengarkanmotivasi dari Guru

Linguistik Menjelaskan HukumHess

Spasial Mendengarkanpenjelasan dari guru

Kinestetik Mencatat penjelasandari guru

Lingkungan Mencari contoh reaksipembentukan CO2

Matematis-logis

Musikal

Mengerjakan latihansoal, mendengarkanmusik

Intrapersonal Berpikir sendiriInterpersonal Bersama-sama

menyimpulkan

VI. Alat / Bahan / Sumber Belajar

Buku Kimia, LKS, Laboratorium, Petunjuk praktikum, dan sumber lainnya yangrelevan.

Page 101: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

140

VII. Penilaian

d.Aspek yang dinilai :Kognitif

AfektifPsikomotorik

Menentukan H melalui percobaan, dan menghitung hargaH dan tes hasil belajar.

Kegiatan siswa di dalam kelas/keaktifanMelakukan percobaan/praktikum

e. Jenis tagihan : Jurnal praktikum, laporan hasil percobaanf. Bentuk instrumen : Pilihan ganda.

No SOAL Nilai1.

2.

3.

4.

Kalor yang diperlukan untuk memanaskan 250 mL air dari28 0C menjadi 100 0C dengan kapasitas kalor air sebesar 4,2J/g0C adalah….

a. 14,2 kJ d. 73,5 kJb. 29,4 kJ e. 75,6 kJc. 56,8 kJ

Diketahui reaksi:2NO(g) + O2(g) 2NO2(g) H∆ = x kJ,Harga x menyatakan….

a. pembentukan gas NO2b. pembentukan gas NOc. peruraian gas NO2d. peruraian gas NOe. pembakaran gas NO

Jika diketahui energi ikatan rata-rata untuk:C – H = 413 kJ/molC = O = 799 kJ/molO – H = 463 kJ/mol

Jika pada reaksi: CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g) cH∆ = -808 kJMaka besarnya energi ikatan rata-rata O = O sekitar….

a. 243 kJ/mol d. 495 kJ/molb. 358 kJ/mol e. 596 kJ/molc. 464 kJ/mol

Perhatikan diagram energi berikut:

H1

C(g ) +O2(g )

H2

H3

CO(g ) + O2 (g )1 2

CO (g )2

Hubungan yang benar dari diagram energi tersebutadalah………

a. H2 = H3 + H1 d. H2 = H1b. H3 = H1 + H2 e. H2 = H31c. H1 = H3 + H2

Perhatikan diagram reaksi dibawah ini:

Page 102: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

141

5.

2H∆ =….?

1H∆ = -787

3H∆ = -566 kJ

Dari diagram tersebut, maka besarnya 2H∆ adalah….a. -55 kJ d. -331 kJb. -110 kJ e. -442 kJc. -221 kJ

Jumlah 5x20=100

Semarang, Agustus 2010Guru Mata Pelajaran Kimia, Guru peneliti,

Dra.Kanti Setiati Sri HandayaniNIP 196403101994032002 NIM 063711007

2C(s) + 2O2(g)

2CO(g) + O2(g)

2CO2(g)

Page 103: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

142

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 4(KELAS KECIL)

Nama Sekolah : MAN 1 SEMARANGMata Pelajaran : KIMIAKelas /Semester : XI/ 1Alokasi Waktu : 4X45 Menit (2 TM)

Standar Kompetensi : 2. Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dengan carapengukurannya

Kompetensi Dasar : 2.2 Menentukan ∆H reaksi berdasarkan percobaan, hukumHess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dandata energi ikatan

I. Indikator

1. Menentukan harga H reaksi dengan melakukan percobaan Hukum Hess2. Menghitung H reaksi dengan menggunakan diagram siklus / diagram tingkat

energi.3. Menghitung H reaksi dengan menggunakan data entalpi pembentukan standar.4. Menghitung H reaksi dengan menggunakan data energi ikatan.

II. Tujuan

Siswa dapat,1. Membuktikan Hukum Hess melalui percobaan.

2. Menghitung entalpi reaksi berdasarkan diagram siklus /diagram tingkat energi.3. Menghitung entalpi reaksi berdasarkan data entalpi pembentukan standar.

4. Menghitung entalpi reaksi berdasarkan data energi ikatan.

III. Materi Pokok

1. Hukum Hess

IV. Metode Pendekatan

Dengan pendekatan intelligensi, inteligensi yang ditekankan diantaranya ;

linguistik, matematis-logis, ruang-visual, kinestetik-badani, interpersonal,

intrapersonal, musikal, lingkungan, dan eksistensial.

V. Langkah – langkah KegiatanPertemuan Pertama: (2 jam pelajaran)Materi Pokok: Penentuan entalpi reaksi melalui percobaan

Page 104: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

143

Kegiatan awal

1. Salam pembuka2. Memeriksa kehadiran siswa

3. Memberi motivasiKegiatan Inti

4. Siswa melakukan percobaan (praktikum) dan diskusi kelas untuk membahasHukum Hess melalui percobaan

8. Siswa menyanyikan yel-yel kelompok selanjutnya memaparkan hasil percobaanyang telah dilakukan di depan kelas

Kegiatan Akhir9. Menyimpulkan cara penentuan entalpi reaksi melalui percobaan (kalorimeter).

10. Memberi tugas untuk pertemuan berikutnyaPembelajaran tersebut dapat diringkas sesuai pendekatan inteligensi sebagai berikut:

Topik Inteligensi Bentuk Pembelajaran

Penentuan entalpireaksi melaluipercobaan

Linguistik Persiapan praktikum,membuat jurnalpraktikum

Matematis-logis Menyiapkan alat danbahan

Spasial Merangkai alat

Kinestetik Melakukan percobaan

Musikal Menyanyikan yel-yel,diperagakan

Interpersonal Kerja sama dalampraktikum dan diskusi

Intrapersonal Mencari kegunaanreaksi tersebut

Lingkungan Merapikan alat danbahan

Ekstensial Mengapa ada reaksitersebut

Pertemuan Kedua (2 jam pelajaran)

Kegiatan Awal (Apersepsi)1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakan presensi

siswa.2. Guru memberikan motivasi kepada siswa.

Page 105: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

144

3. Guru menjelaskan prosedur post test.

Kegiatan Inti4. Guru membagikan soal post test materi termokimia. Post test digunakan untuk

mengetahui pengetahuan siswa setelah mendapatkan pembelajaran.5. Siswa mengerjakan lembar post test.

6. Siswa mengumpulkan lembar jawaban post test.Kegiatan penutup

7. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.Pembelajaran tersebut dapat diringkas sesuai pendekatan inteligensi sebagai berikut:

Topik Inteligensi Bentuk Pembelajaran

Pengenalan materitermokimia

Ekstensial Mendengarkan motivasidari Guru

Matematis-logis Mengerjakan Pretest

Intrapersonal Berpikir sendiri

Linguistik Menuliskan jawaban,menuliskan dalamkalimat ketika gurumenjelaskan

Interpersonal -

Lingkungan Mencari aplikasitermokimia dalamkehidupan sehari-hari

VI. Alat / Bahan / Sumber BelajarBuku Kimia, LKS, Laboratorium, Petunjuk praktikum, dan sumber lainnya yangrelevan.

VII. Penilaiana. Aspek yang dinilai :

Kognitif

AfektifPsikomotorik

Membuktikan Hukum Hess melalui percobaan, danmenghitung harga H dan tes hasil belajar.Kegiatan siswa di dalam kelas/keaktifanMelakukan percobaan/praktikum

b. Jenis tagihan : Jurnal praktikum, laporan hasil percobaanc. Bentuk instrumen : Pilihan ganda.

Semarang, Agustus 2010

Page 106: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

145

Guru Mata Pelajaran Kimia, Guru peneliti,

Dra.Kanti Setiati Sri HandayaniNIP 196403101994032002 NIM 063711007

Mengetahui,

Kepala Madrasah AliyahNegeri 1 Semarang

Drs. Syaefudin M.PdNIP 196510151992031003

Page 107: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

146

Lampiran 4:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1(KELAS BESAR)

Nama Sekolah : MAN 1 SEMARANGMata Pelajaran : KIMIAKelas /Semester : XI/ 1Alokasi Waktu : 4X45 Menit (2 TM)

Standar Kompetensi : 2. Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dengan carapengukurannya

Kompetensi Dasar : 2.1 Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksieksoterm dan reaksi endoterm

VII. Indikator

1. Menjelaskan Hukum/Asas Kekekalan Energi.

2. Membedakan sistem dan lingkungan.

3. Menyebutkan contoh sistem dan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Menjelaskan kalor reaksi pada tekanan tetap sebagai perubahan entalpi.

5. Membedakan kalor reaksi pembentukan, peruraian, dan pembakaran.

VIII. Tujuan Siswa dapat,

6. Mengidentifikasi hukum/azas kekekalan energi.7. Membedakan sistem dan lingkungan.

8. Menyebutkan contoh sistem dan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.9. Menjelaskan perubahan entalpi ( H) sebagai kalor reaksi pada tekanan tetap.

10. Membedakan kalor reaksi pembentukan, peruraian, dan pembakaran.

IX. Materi Pokok

1. Hukum Kekekalan Energi,

2. Sistem, Lingkungan

3. Kalor reaksi

X. Metode Pendekatan

Dengan pendekatan intelligensi ganda, inteligensi yang ditekankan diantaranya ;

linguistik, matematis-logis, ruang-visual, kinestetik-badani, interpersonal,

intrapersonal, musikal, lingkungan, dan eksistensial.

XI. Langkah-langkah KegiatanPertemuan Pertama: (2 jam pelajaran)

Page 108: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

147

Kegiatan Awal (Apersepsi)

11.Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakan presensisiswa.

12.Guru memberikan motivasi kepada siswa.13.Guru menjelaskan prosedur pre test.

Kegiatan Inti14.Guru membagikan soal pre test materi termokimia. Pretest digunakan untuk

mengetahui pengetahuan awal siswa sebelum mendapatkan pembelajaran.15.Siswa mengerjakan lembar pre test.

16.Siswa mengumpulkan lembar jawaban pre test.17.Guru mengenalkan materi termokimia secara global serta aplikasinya dalam

kehidupan sehari-hari.18.Siswa diminta mencari aplikasi termokimia lainnya dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Akhir19.Siswa diminta membentuk kelompok.

20.Refleksi dan pemberian tugas kelompok.Pembelajaran tersebut dapat diringkas sesuai pendekatan inteligensi sebagai berikut:

Topik Inteligensi Bentuk Pembelajaran

Pengenalan materitermokimia

Ekstensial Mendengarkan motivasidari Guru

Matematis-logis Mengerjakan Pretest

Intrapersonal Berpikir sendiri

Linguistik Menuliskan jawaban,menuliskan dalamkalimat ketika gurumenjelaskan

Interpersonal Mencari temankelompok

Lingkungan Mencari aplikasitermokimia dalamkehidupan sehari-hari

Pertemuan Kedua: (2 jam pelajaran)Materi Pokok:

4. Azas kekekalan energi5. Sistem dan lingkungan

6. Kalor reaksi ( H)

Page 109: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

148

Kegiatan awal

12. Salam pembuka13. Memeriksa kehadiran siswa

14. Apersepsi / motivasiEnergi yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari berasal dari reaksi kimia.Misalnya, untuk memasak kita gunakan energi dari pembakaran bahan bakar;untuk melakukan aktivitasnya, tubuh kita menggunakan energi dari makanan yangkita makan. Pengetahuan ini penting sehingga kita dapat memperhitungkankebutuhan energi kita.

Kegiatan Inti15. Siswa diminta menjelaskan azas kekekalan energi yang mereka ketahui

16. Siswa mengamati benda-benda yang ada di lingkungan kelas17. Siswa mengelompokkan benda-benda tersebut dalam bagan sistem atau

lingkungan.18. Siswa menyanyikan yel-yel kelompok sambil diperagakan

19. Siswa berdiskusi mengenai kalor reaksi pembentukan, peruraian, danpembakaran

20. Tiap siswa diminta mencari kegunaan dari reaksi-reaksi tersebut dalamkehidupan sehari-hari.

Kegiatan Akhir21. Menyimpulkan kata-kata kunci: Azas kekekalan energi, energi dalam, sistem,

lingkungan, kalor, kerja, entalpi dan perubahan entalpi.22. Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya

Pembelajaran tersebut dapat diringkas sesuai pendekatan inteligensi sebagai berikut:

Topik Inteligensi Bentuk Pembelajaran

Azas kekekalan energi Ekstensial Mendengarkan motivasidari Guru

Sistem dan lingkungan Linguistik Menjelaskan azaskekekalan enegi

Kalor reaksi ( H) Spasial Mengamati benda dilingkungan

Matematis-logis

Lingkungan

Mengelompkkan bendakedalam sistem danlingkungan

MusikalKinestetik

Menyanyikan yel-yel ,diperagakan

Interpersonal Diskusi

Page 110: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

149

Intrapersonal Mencari kegunaanreaksi tersebut dalamkehidupannya

XII. Alat / Bahan / Sumber Belajar : Buku Kimia, LKS, Internet, dan buku lain yang relevan.

VII. Penilaian

d. Aspek yang dinilai :Kognitif

Afektif

Menyebutkan jenis – jenis energi, menjelaskan asaskekekalan energi, menjelaskan pengertian entalpi danperubahan entalpi, menyebutkan harga entalpi,membedakan sistem dan lingkungan,

Kegiatan yang dilakukan di dalam kelas/keaktifan

e. Jenis tagihan : Pre test, laporan diskusi kelompok.f. Bentuk instrumen : Pilihan ganda.

No SOAL Nilai1.

2.

3.

4.

5.

Hukum termodinamika I disebut pula sebagai….f. Hukum kekekalan massag. Hukum kekekalan massa jenish. Hukum kekekalan massa dan jenisi. Hukum kekekalan energij. Hukum kekekalan massa dan energi

Kalor pembentukan adalah kalor yang dilepas ataudibutuhkan apabila 1 mol senyawa terbentuk dari….

f. ion positif dan negatifg. unsur-unsurnyah. senyawa-senyawa lebih sederhanai. molekul-molekul diatomicj. atom-atomnya

Kalor yang dilepas atau dibutuhkan apabila 1 mol zatdibakar disebut….

d. kalor lebur d. kalor peruraiane. kalor laten e. kalor netralisasif. kalor pembakaran

Kalor yang diserap atau dilepas apabila 1 mol senyawaterurai menjadi unsur-unsurnya disebut….

a. kalor reaksi d. kalor netralisasb. kalor pembentukan e. Kalor ionisasic. kalor peruraian

Diketahui data persamaan termokimia:C2H4(g) + 3O2(g) 2CO2(g) + 2H2O(g) H∆ = -x kJHarga x menyatakan….

Page 111: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

150

f. kalor pembentukan CO2g. kalor pembentukan C2H4h. kalor pembakaran C2H4i. kalor pembentukan H2Oj. kalor penguraian C2H4

Jumlah 5x20 = 100

Semarang, Agustus 2010Guru Mata Pelajaran Kimia, Guru peneliti,

Dra.Kanti Setiati Sri HandayaniNIP NIM 063711007

Page 112: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

151

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 2(KELAS BESAR)

Nama Sekolah : MAN 1 SEMARANGMata Pelajaran : KIMIAKelas /Semester : XI/ 1Alokasi Waktu : 4X45 Menit (2 TM)

Standar Kompetensi : 2. Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dengan carapengukurannya

Kompetensi Dasar : 2.1 Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksieksoterm dan reaksi endoterm

VIII. Indikator

1. Membedakan reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm) dan reaksi yang

membutuhkan kalor (endoterm) melalui percobaan.

2. Menyebutkan contoh reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.

3. Menjelaskan kegunaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm dalam kehidupan

sehari-hari.

4. Menjelaskan macam-macam entalpi molar.

5. Menjelaskan kegunaan entalpi molar dalam suatu reaksi.

IX. Tujuan

Siswa dapat

1. Membedakan reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm) dan reaksi yang

membutuhkan kalor (endoterm) melalui percobaan.

2. Menyebutkan contoh reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.

3. Menjelaskan kegunaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm dalam kehidupan

sehari-hari.

4. Menjelaskan macam-macam entalpi molar.

5. Menjelaskan kegunaan entalpi molar dalam suatu reaksi.

X. Materi Pokok

3. Reaksi eksoterm dan Endoterm

4. Entalpi molar

Page 113: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

152

XI. Metode Pendekatan

Dengan pendekatan intelligensi, inteligensi yang ditekankan diantaranya ;

linguistik, matematis-logis, ruang-visual, kinestetik-badani, interpersonal,

intrapersonal, musikal, lingkungan, dan eksistensial.

XII. Langkah-langkah KegiatanPertemuan Pertama: (2 jam pelajaran)

Materi Pokok:Reaksi eksoterm dan endoterm

Kegiatan awal7. Salam pembuka8. Memeriksa kehadiran siswa.

Kegiatan Inti9. Siswa melakukan percobaan (praktikum) dan diskusi kelas untuk membahas

reaksi eksoterm dan endoterm10. Siswa menyanyikan yel-yel kelompok selanjutnya memaparkan hasil

percobaan yang telah dilakukan di depan kelas

Kegiatan Akhir11. Siswa menyimpulkan sifat-sifat reaksi eksoterm dan endoterm.12. Siswa diberi tugas untuk pertemuan berikutnya

Pembelajaran tersebut dapat diringkas sesuai pendekatan inteligensi sebagai berikut:

Topik Inteligensi Bentuk Pembelajaran

Reaksi eksoterm danendoterm

Linguistik Persiapan praktikum,membuat jurnalpraktikum

Matematis-logis Menyiapkan alat danbahan

Spasial Merangkai alat

Kinestetik Melakukan percobaan

Musikal Menyanyikan yel-yel,diperagakan

Interpersonal Kerja sama dalampraktikum dan diskusi

Intrapersonal Mencari kegunaanreaksi tersebut

Lingkungan Merapikan alat danbahan

Page 114: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

153

Ekstensial Mengapa ada reaksitersebut

Pertemuan Kedua: (2 jam pelajaran)

Materi Pokok:Entalpi MolarKegiatan awal1. Salam pembuka2. Memeriksa kehadiran siswa.3. Apersepsi/Motivasi

Tuhan menciptakan alam dan seisinya dengan asas keseimbangan, apa jadinyajika Tuhan menciptakan alam seisinya tidak seimbang maka akan hancur danmusnahlah alam dan seisinya. Dalam ilmu kimia juga dikenal dangan persamaanreaksi, dimana reaksi sebelum dan setelah bereaksi jumlah energi akan tetap, halini menunjukkan tidak hanya Tuhan yang menerapkan asas keseimbangan, akantetapi alam juga berupaya melakukan asas keseimbangan tersebut.

Kegiatan Inti4. Siswa mendengarkan dan mencatat penjelasan dari Guru mengenai persamaan

termokimia5. Siswa membentuk kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 siswa6. Tiap kelompok harus membuat yel-yel, yang akan dinyanyikan sebelum

mengoreksi jawaban kelompok lainnya.7. Setelah mendapatkan penjelasan, tiap kelompok mendapatkan kartu soal. Tiap

kelompok mengerjakan kartu soal, kemudian menuliskan jawabannya di papantulis.

8. Setelah semua kelompok mengerjakan soal, selanjutnya tiap kelompokmengoreksi hasil jawaban dari kelompok lainnya.

Kegiatan Akhir9. Siswa diberi tugas untuk pertemuan berikutnya.

Pembelajaran tersebut dapat diringkas sesuai pendekatan inteligensi sebagai berikut:

Topik Inteligensi Bentuk Pembelajaran

Entalpi Molar Ekstensial Mendengarkanmotivasi

Linguistik Siswa mencatat

Spasial Mendengarkanpenjelasan dari guru

Matematis-logis Mengerjakan soal

Musikal

Kinestetik

Menyanyikan yel-yel,diperagakan

Page 115: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

154

Interpersonal Kerja sama dalammenjawab soal

Intrapersonal Mencari jawabansendiri

Lingkungan -

XIII. Alat / Bahan / Sumber Belajar

Buku Kimia, LKS, Laboratorium, Petunjuk praktikum, dan sumber lainnya yang

relevan.

XIV. Penilaiang.Aspek yang dinilai :

Kognitif

AfektifPsikomotorik

Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm dengantes hasil belajar.Kegiatan siswa di dalam kelas/keaktifanMelakukan percobaan/praktikum

h. Jenis tagihan : Jurnal praktikum, laporan hasil percobaani. Bentuk instrumen : Pilihan ganda.

Semarang, Agustus 2010Guru Mata Pelajaran Kimia, Guru peneliti,

Dra.Kanti Setiati Sri HandayaniNIP NIM 063711007

Page 116: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

155

INSTRUMEN RPP 2

No SOAL1.

2.

3.

4.

5.

Suatu reaksi yang disertai pelepasan sejumlahenergi/kalor dari sistem ke lingkungan agar suatu sistemkembali seperti semula disebut….

a. reaksi endoterm d. reaksi pembakaranb. reaksi eksoterm e. reaksi peleburanc. reaksi higroskopis

Diketahui sifat reaksi sebagai berikut:6) perubahan entalpi berharga positif7) menyerap kalor dari lingkungan8) entalpi sistem berkurang9) sistem mengalami penurunan suhu

Dari pernyataan di atas, merupakan ciri suatu reaksiendoterm adalah....

a. 1 dan 3 d. 1,2 dan 4b. 1,2 dan 3 e. 2,3 dan 4c. 1 dan 2

Jika satu sendok serbuk seng dimasukkan ke dalam gelaskimia yang berisi larutan HCl, ternyata terjadi gelembunggas, dan dasar tabung terasa panas. Reaksi ini dapatdigolongkan….

f. eksoterm, energi berpindah dari sistem kelingkungan

g. endoterm, energi berpindah dari sistem kelingkungan

h. endoterm, energi tidak berpindahi. eksoterm, energi berpindah dari lingkungan ke

sistemj. endoterm, energi berpindah Kalor yang diserap

atau dilepas apabila 1 mol senyawa teruraimenjadi unsur-unsurnya disebut….

Pernyataan yang benar tentang reaksi endoterm adalah….

f. entalpi awal lebih besar daripada entalpi akhir danH∆ > 0

g. entalpi awal lebih kecil daripada entalpi akhir danH∆ > 0

h. entalpi awal lebih besar daripada entalpi akhir danH∆

i. entalpi awal lebih kecil daripada entalpi akhir danH∆

j. entalpi awal sama dengan entalpi akhir dan H∆ =

Page 117: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

156

0

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 3(KELAS BESAR)

Nama Sekolah : MAN 1 SEMARANGMata Pelajaran : KIMIAKelas /Semester : XI/ 1Alokasi Waktu : 4X45 Menit (2 TM)

Standar Kompetensi : 2. Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dengan carapengukurannya

Kompetensi Dasar : 2.2 Menentukan ∆H reaksi berdasarkan percobaan, hukumHess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dandata energi ikatan

VIII. Indikator

1. Menentukan harga H reaksi dengan melakukan percobaan sederhana(kalorimeter).

2. Menghitung H reaksi dengan menggunakan diagram siklus / diagram tingkatenergi.

3. Menghitung H reaksi dengan menggunakan data entalpi pembentukan standar.4. Menghitung H reaksi dengan menggunakan data energi ikatan.

IX. Tujuan

Page 118: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

157

Siswa dapat,

5. Menentukan entalpi reaksi melalui percobaan.6. Menghitung entalpi reaksi berdasarkan diagram siklus /diagram tingkat energi.

7. Menghitung entalpi reaksi berdasarkan data entalpi pembentukan standar.8. Menghitung entalpi reaksi berdasarkan data energi ikatan.

X. Materi Pokok3. Penentuan entalpi reaksi melalui percobaan4. Hukum Hess

XI. Metode Pendekatan

Dengan pendekatan intelligensi, inteligensi yang ditekankan diantaranya ;

linguistik, matematis-logis, ruang-visual, kinestetik-badani, interpersonal,

intrapersonal, musikal, lingkungan, dan eksistensial.

XII. Langkah – langkah KegiatanPertemuan Pertama: (2 jam pelajaran)

Materi Pokok: Penentuan entalpi reaksi melalui percobaanKegiatan awal

11. Salam pembuka12. Memeriksa kehadiran siswa

13. Memberi motivasiKegiatan Inti

14. Siswa melakukan percobaan (praktikum) dan diskusi kelas untuk membahaspenentuan entalpi reaksi melalui percobaan

15. Siswa menyanyikan yel-yel kelompok selanjutnya memaparkan hasil percobaanyang telah dilakukan di depan kelas

Kegiatan Akhir

16. Menyimpulkan cara penentuan entalpi reaksi melalui percobaan (kalorimeter).17. Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya

Pembelajaran tersebut dapat diringkas sesuai pendekatan inteligensi sebagai berikut:

Topik Inteligensi Bentuk Pembelajaran

Penentuan entalpireaksi melaluipercobaan

Linguistik Persiapan praktikum,membuat jurnalpraktikum

Page 119: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

158

Matematis-logis Menyiapkan alat danbahan

Spasial Merangkai alat

Kinestetik Melakukan percobaan

Musikal Menyanyikan yel-yel,diperagakan

Interpersonal Kerja sama dalampraktikum dan diskusi

Intrapersonal Mencari kegunaanreaksi tersebut

Lingkungan Merapikan alat danbahan

Ekstensial Mengapa ada reaksitersebut

Pertemuan Kedua: (2 jam pelajaran)

Materi Pokok: Hukum hessKegiatan awal

12. Salam pembuka13. Memeriksa kehadiran siswa.

14. Memeriksa PR sepintas dan memberi motivasiKegiatan Inti

15. Siswa diminta menerangkan pengertian hukum hess16. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru cara menentukan reaksi dengan

hukum Hess17. Siswa mencatat penjelasan dari guru

18. Siswa diminta mencari contoh reaksi pembentukan gas CO2

19. Siswa mengerjakan latihan soal menentukan entalpi reaksi berdasarkan diagramsiklus, diagram tingkat energi dan data kalor reaksi lain.

20. Siswa mengerjakan sambil diiringi alunan musik.Kegiatan Akhir

21. Siswa bersama-sama menyimpulkan cara menentukan reaksi dengan hukumHess.

22. Memberi tugas untuk pertemuan berikutnyaPembelajaran tersebut dapat diringkas sesuai pendekatan inteligensi sebagai berikut:

Topik Inteligensi Bentuk

Page 120: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

159

Pembelajaran

Hukum hess Ekstensial Mendengarkanmotivasi dari Guru

Linguistik Menjelaskan HukumHess

Spasial Mendengarkanpenjelasan dari guru

Kinestetik Mencatat penjelasandari guru

Lingkungan Mencari contoh reaksipembentukan CO2

Matematis-logisMusikal

Mengerjakan latihansoal, mendengarkanmusik

Intrapersonal Berpikir sendiriInterpersonal Bersama-sama

menyimpulkan

XIII. Alat / Bahan / Sumber Belajar

Buku Kimia, LKS, Laboratorium, Petunjuk praktikum, dan sumber lainnya yangrelevan.

XIV. Penilaian

j. Aspek yang dinilai :Kognitif

AfektifPsikomotorik

Menentukan H melalui percobaan, dan menghitung hargaH dan tes hasil belajar.

Kegiatan siswa di dalam kelas/keaktifanMelakukan percobaan/praktikum

k.Jenis tagihan : Jurnal praktikum, laporan hasil percobaanl. Bentuk instrumen : Pilihan ganda.

No SOAL Nilai1.

2.

Kalor yang diperlukan untuk memanaskan 250 mL air dari28 0C menjadi 100 0C dengan kapasitas kalor air sebesar 4,2J/g0C adalah….

d. 14,2 kJ d. 73,5 kJe. 29,4 kJ e. 75,6 kJf. 56,8 kJ

Diketahui reaksi:2NO(g) + O2(g) 2NO2(g) H∆ = x kJ,Harga x menyatakan….

a. pembentukan gas NO2b. pembentukan gas NO

Page 121: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

160

3.

4.

5.

c. peruraian gas NO2d. peruraian gas NOe. pembakaran gas NO

Jika diketahui energi ikatan rata-rata untuk:C – H = 413 kJ/molC = O = 799 kJ/molO – H = 463 kJ/mol

Jika pada reaksi: CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g) cH∆ = -808 kJMaka besarnya energi ikatan rata-rata O = O sekitar….

a. 243 kJ/mol d. 495 kJ/molb. 358 kJ/mol e. 596 kJ/molc. 464 kJ/mol

Perhatikan diagram energi berikut:

H1

C(g ) +O2(g )

H2

H3

CO(g ) + O2 (g )1 2

CO (g )2

Hubungan yang benar dari diagram energi tersebutadalah………

a. H2 = H3 + H1 d. H2 = H1b. H3 = H1 + H2 e. H2 = H31c. H1 = H3 + H2

Perhatikan diagram reaksi dibawah ini:

2H∆ =….?

1H∆ = -787

3H∆ = -566 kJ

Dari diagram tersebut, maka besarnya 2H∆ adalah….d. -55 kJ d. -331 kJe. -110 kJ e. -442 kJf. -221 kJ

Jumlah 5x20=100

Semarang, Agustus 2010Guru Mata Pelajaran Kimia, Guru peneliti,

2C(s) + 2O2(g)

2CO(g) + O2(g)

2CO2(g)

Page 122: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

161

Dra.Kanti Setiati Sri HandayaniNIP NIM 063711007

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 4(KELAS BESAR)

Nama Sekolah : MAN 1 SEMARANGMata Pelajaran : KIMIAKelas /Semester : XI/ 1Alokasi Waktu : 4X45 Menit (2 TM)

Standar Kompetensi : 2. Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dengan carapengukurannya

Kompetensi Dasar : 2.2 Menentukan ∆H reaksi berdasarkan percobaan, hukumHess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dandata energi ikatan

VIII. Indikator

2. Menentukan harga H reaksi dengan melakukan percobaan Hukum Hess2. Menghitung H reaksi dengan menggunakan diagram siklus / diagram tingkat

energi.3. Menghitung H reaksi dengan menggunakan data entalpi pembentukan standar.4. Menghitung H reaksi dengan menggunakan data energi ikatan.

Page 123: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

162

IX. Tujuan

Siswa dapat,5. Membuktikan Hukum Hess melalui percobaan.

6. Menghitung entalpi reaksi berdasarkan diagram siklus /diagram tingkat energi.7. Menghitung entalpi reaksi berdasarkan data entalpi pembentukan standar.

8. Menghitung entalpi reaksi berdasarkan data energi ikatan.

X. Materi Pokok

2. Hukum Hess

XI. Metode Pendekatan

Dengan pendekatan intelligensi, inteligensi yang ditekankan diantaranya ;

linguistik, matematis-logis, ruang-visual, kinestetik-badani, interpersonal,

intrapersonal, musikal, lingkungan, dan eksistensial.

XII. Langkah – langkah KegiatanPertemuan Pertama: (2 jam pelajaran)

Materi Pokok: Penentuan entalpi reaksi melalui percobaanKegiatan awal

1. Salam pembuka2. Memeriksa kehadiran siswa3. Memberi motivasi

Kegiatan Inti4. Siswa melakukan percobaan (praktikum) dan diskusi kelas untuk membahas

Hukum Hess melalui percobaan18. Siswa menyanyikan yel-yel kelompok selanjutnya memaparkan hasil percobaan

yang telah dilakukan di depan kelasKegiatan Akhir

19. Menyimpulkan cara penentuan entalpi reaksi melalui percobaan (kalorimeter).20. Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya

Pembelajaran tersebut dapat diringkas sesuai pendekatan inteligensi sebagai berikut:

Topik Inteligensi Bentuk Pembelajaran

Page 124: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

163

Penentuan entalpireaksi melaluipercobaan

Linguistik Persiapan praktikum,membuat jurnalpraktikum

Matematis-logis Menyiapkan alat danbahan

Spasial Merangkai alat

Kinestetik Melakukan percobaan

Musikal Menyanyikan yel-yel,diperagakan

Interpersonal Kerja sama dalampraktikum dan diskusi

Intrapersonal Mencari kegunaanreaksi tersebut

Lingkungan Merapikan alat danbahan

Ekstensial Mengapa ada reaksitersebut

Pertemuan Kedua (2 jam pelajaran)

Kegiatan Awal (Apersepsi)8. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakan presensi

siswa.9. Guru memberikan motivasi kepada siswa.

10. Guru menjelaskan prosedur post test.Kegiatan Inti

11. Guru membagikan soal post test materi termokimia. Post test digunakan untukmengetahui pengetahuan siswa setelah mendapatkan pembelajaran.

12. Siswa mengerjakan lembar post test.13. Siswa mengumpulkan lembar jawaban post test.

Kegiatan penutup14. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.

Pembelajaran tersebut dapat diringkas sesuai pendekatan inteligensi sebagai berikut:

Topik Inteligensi Bentuk Pembelajaran

Pengenalan materitermokimia

Ekstensial Mendengarkan motivasidari Guru

Matematis-logis Mengerjakan Pretest

Page 125: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

164

Intrapersonal Berpikir sendiri

Linguistik Menuliskan jawaban,menuliskan dalamkalimat ketika gurumenjelaskan

Interpersonal -

Lingkungan Mencari aplikasitermokimia dalamkehidupan sehari-hari

XIII. Alat / Bahan / Sumber BelajarBuku Kimia, LKS, Laboratorium, Petunjuk praktikum, dan sumber lainnya yangrelevan.

XIV. Penilaiand. Aspek yang dinilai :

Kognitif

AfektifPsikomotorik

Membuktikan Hukum Hess melalui percobaan, danmenghitung harga H dan tes hasil belajar.Kegiatan siswa di dalam kelas/keaktifanMelakukan percobaan/praktikum

e. Jenis tagihan : Jurnal praktikum, laporan hasil percobaanf. Bentuk instrumen : Pilihan ganda.

Semarang, Agustus 2010Guru Mata Pelajaran Kimia, Guru peneliti,

Dra.Kanti Setiati Sri HandayaniNIP NIM 063711007

Mengetahui,Kepala Madrasah Aliyah

Negeri 1 Semarang

Drs. Saeful

Page 126: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

165

NIP. 1966 1212 199203 1004

Lampiran 4:

Nama :

Kelas :

INSTRUMEN PENELITIAN

Soal Pilihan Ganda

Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang benar!

2. Hukum termodinamika I disebut pula sebagai….

k. Hukum kekekalan massa

l. Hukum kekekalan massa jenis

m. Hukum kekekalan massa dan jenis

n. Hukum kekekalan energi

Page 127: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

166

o. Hukum kekekalan massa dan energi

3. Suatu reaksi yang disertai pelepasan sejumlah energi/kalor dari sistem ke

lingkungan agar suatu sistem kembali seperti semula disebut….

g. reaksi endoterm d. reaksi pembakaran

h. reaksi eksoterm e. reaksi peleburan

i. reaksi higroskopis

4. Jika satu sendok serbuk seng dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi

larutan HCl, ternyata terjadi gelembung gas, dan dasar tabung terasa panas.

Reaksi ini dapat digolongkan….

k. eksoterm, energi berpindah dari sistem ke lingkungan

l. endoterm, energi berpindah dari sistem ke lingkungan

m. endoterm, energi tidak berpindah

n. eksoterm, energi berpindah dari lingkungan ke sistem

o. endoterm, energi berpindah dari lingkungan ke sistem

5. Pernyataan yang benar tentang reaksi endoterm adalah….

k. entalpi awal lebih besar daripada entalpi akhir dan H∆ > 0

l. entalpi awal lebih kecil daripada entalpi akhir dan H∆ > 0

m. entalpi awal lebih besar daripada entalpi akhir dan H∆ < 0

n. entalpi awal lebih kecil daripada entalpi akhir dan H∆ < 0

o. entalpi awal sama dengan entalpi akhir dan H∆ = 0

6. Kalor pembentukan adalah kalor yang dilepas atau dibutuhkan apabila 1 mol

senyawa terbentuk dari….

k. ion positif dan negatif

l. unsur-unsurnya

m. senyawa-senyawa lebih sederhana

n. molekul-molekul diatomik

o. atom-atomnya

7. Diketahui sifat reaksi sebagai berikut:

10) perubahan entalpi berharga positif

11) menyerap kalor dari lingkungan

12) entalpi sistem berkurang

Page 128: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

167

13) sistem mengalami penurunan suhu

Dari pernyataan di atas, merupakan ciri suatu reaksi endoterm adalah....

a. 1 dan 3 d. 1,2 dan 4

b. 1,2 dan 3 e. 2,3 dan 4

c. 1 dan 2

8. Kalor yang diserap atau dilepas apabila 1 mol senyawa terurai menjadi unsur-

unsurnya disebut….

a. kalor reaksi d. kalor netralisasi

b. kalor pembentukan e. kalor ionisasi

c. kalor peruraian

9. Suatu proses berlangsung dengan sistem menyerap kalor sebanyak 10 kJ dan

menerima kerja sebesar 100 J. Perubahan energi dalam sistem itu adalah….

a. 9 kJ d. 11 kJ

b. 9,9 kJ e. 110 kJ

c. 10,1 kJ

10. Diketahui reaksi:

2HBr (g) H2 (g) + Br2 (g) H∆ = 72 kJ

Untuk dapat menggunakan 22,4 liter (STP) gas HBr diperlukan kalor

sebanyak….

a. 72 kJ d. -72 kJ

b. 36 kJ e. -36 kJ

c. 144 kJ

11. Diantara persamaan termokimia berikut yang perubahan entalpinya dapat

dikatakan sebagai entalpi pembentukan adalah….

a. 2H(g) + O(g) H2O(l) H∆ = -926 kJ

b. H+(aq) + OH-

(aq) H2O(l) H∆ = -926 kJ

c. C2(s) + O2(g) C2H4(g) H∆ = +54 kJ

d. 2H2(g) + O2(g) 2H2O(g) H∆ = -484 kJ

e. 2C2H2(g) + 5O2(g) 4CO2(g) + 2H2O(l) H∆ = -2559,1 kJ

12. Jika diketahui:

N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g) H∆ = -92 kJ

Page 129: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

168

Maka perubahan entalpi pada penguraian 1 mol gas NH3 menjadi unsur-

unsurnya adalah….

a. -92 kJ d. +92 kJ

b. -46 kJ e. +184 kJ

c. +46 kJ

13. Diketahui:

H2 (g) + O2 (g) H2O2 (l) H∆ = -187,43 kJ

H2O2 (l) H2O (l) + ½O2 (g) H∆ = -98,15 kJ

Maka perubahan entalpi untuk reaksi

H2O (l) H2 (g) + ½O2 (g) adalah….

k. +285,58 kJ d. -89,28 kJ

l. +89,28 kJ e. -285,58 kJ

m. -8,87 kJ

14. Diketahui )(3 go

f NHH∆ sama dengan -46 kJ/mol, maka perubahan entalpi reaksi

berikut: 2NH3(g) N2(g) + 3H2(g) adalah….

a. -46 kJ d. +92 kJ

b. +46 kJ e. +138 kJ

c. -92 kJ

15. Dibawah ini adalah reaksi pembakaran, kecuali….

a. C(s) + O2(g) CO2(g)

b. N2(g) + 2O2(g) 2NO2(g)

c. CH4(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(g)

d. C(s) + 2H2(g) CH4(g)

e. 2NO(g) + O2(g) N2O4(g)

16. Pada pembakaran 1 mol arang dihasilkan gas karbon dioksida, persamaan

termokimia pembakaran arang adalah….

a. C(s) + O2(g) CO2(g)

b. 2CO(g) + O2(g) 2CO2(g)

c. CO2(g) C(s) + O2(g)

d. 2CO2(g) 2CO(g) + O2(g)

e. CaO(s) + CO2(g) CaCO3(s)

Page 130: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

169

17. Kalor yang dihasilkan pada pembakaran 18 gram gas etana (C2H6) menurut

reaksi:

2C2H6(g) + 7O2(g) 4CO2(g) + 6H2O(l) H∆ = -3083 kJ adalah….

a. -5126 kJ d. -1849,8 kJ

b. 51264 kJ e. 3083 kJ

c. -3083 kJ

18. Diketahui reaksi:

2NO(g) + O2(g) 2NO2(g) H∆ = x kJ,

Harga x menyatakan….

a. pembentukan gas NO2 d. peruraian gas NO

b. pembentukan gas NO e. pembakaran gas NO

c. peruraian gas NO2

19. Diketahui data persamaan termokimia:

C2H4(g) + 3O2(g) 2CO2(g) + 2H2O(g) H∆ = -x kJ

Harga x menyatakan….

a. kalor pembentukan CO2

b. kalor pembentukan C2H4

c. kalor pembakaran C2H4

d. kalor pembentukan H2O

e. kalor penguraian C2H4

20. Kalor yang dilepas atau dibutuhkan apabila 1 mol zat dibakar disebut….

a. kalor lebur d. kalor peruraian

b. kalor laten e. kalor netralisasi

c. kalor pembakaran

21. Dalam kalorimeter, jumlah kalor yang dilepaskan suatu reaksi dipengaruhi oleh

faktor-faktor berikut, kecuali….

a. massa larutan d. kalor jenis

b. perubahan suhu e. kapasitas kalor

c. luas pemukaan

22. Diketahui entalpi pembakaran karbon/grafit = -393,5 kJmol-1. Banyaknya

karbon yang harus dibakar untuk menaikkan suhu 1 liter larutan air dari 40 0C

menjadi 100 0C adalah….

Page 131: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

170

a. 9,6 gram d. 0,96 gram

b. 15,6 gram e. 1,56 gram

c. 7,68 gram

23. Pada pembakaran 10 gram gas metana (CH4) dibebaskan 556 kJ. Persamaan

termokimia yang menggambarkan reaksi pembakaran metana adalah….

a. CH4(g) 2C(s) + 2H2(g) H∆ = -55,6 kJ

b. CH4(g) + 2O2 CO2(g) + 2H2O(l) H∆ = -55,6 kJ

c. CH4(g) + 2O2 CO2(g) + 2H2O(l) H∆ = +55,6 kJ

d. CH4(g) + 2O2 CO2(g) + 2H2O(l) H∆ = -347.5 kJ

e. CH4(g) + 2O2 CO2(g) + 2H2O(l) H∆ = +889,6 kJ

24. Dalam suatu reaksi kimia dibebaskan 10,5 kJ energi. Jika kalor ini digunakan

untuk memanaskan 100 cm3 air, kalor jenis air = 4,2 J/g0C, maka kenaikan

suhunya sebesar….

a. 4,2 0C d. 25 0C

b. 10,5 0C e. 40 0C

c. 20 0C

25. Perhatikan diagram reaksi dibawah ini:

2H∆ =….?

1H∆ = -787 kJ 3H∆ = -566 kJ

Dari diagram tersebut, maka besarnya 2H∆ adalah….

a. -55 kJ d. -331 kJ

2C(s) + 2O2(g)

2CO(g) + O2(g)

2CO2(g)

Page 132: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

171

b. -110 kJ e. -442 kJ

c. -221 kJ

26. Diketahui reaksi:

NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l) H∆ = -56 kJ

Jika 100 mL larutan HCl 0,25 M direaksikan dengan 200 mL larutan NaOH 0,15

M, maka perubahan entalpi yang terjadi dalam reaksi tersebut adalah….

a. -2,80 kJ d. -1,68 kJ

b. -1,40 kJ e. -0,56 kJ

c. -3,08 kJ

27. Karbon dan karbon monoksida bereaksi dengan oksigen menghasilkan karbon

dioksida menurut persamaan reaksi:

C + O2 CO2 H∆ = -394 kJ

2CO + O2 2CO2 H∆ = -569 kJ

Kalor pembentukan 1 mol karbon monoksida adalah….

a. -219,0 kJ/mol d. +109,5 kJ/mol

b. +219,0 kJ/mol e. -87,5 kJ/mol

c. -291,0 kJ/mol

28. Diketahui:

H2(g) + ½O2(g) H2O(l) H∆ = a kJ

H2(g) + ½O2(g) H2O(g) H∆ = b kJ

H2(g) + ½O2(g) H2O(s) H∆ = c kJ

Kalor sublimasi es, dalam kJ/mol adalah….

a. a + b + c d. c - a

b. a – b – c e. c

c. a – c

29. Apabila 150 mL larutan NaOH 1 M direaksikan dengan 150 mL larutan HCl 1

M dalam sebuah bejana, ternyata suhu larutan naik dari 28 0C menjadi 37 0C.

Jika kalor jenis larutan dianggap sama dengan kalor jenis air 4,2 J/g0C, maka

perubahan entalpi reaksi:

NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l) adalah….

a. -93,1 kJ d. -53,2 kJ

b. -75,6 kJ e. -39,9 kJ

Page 133: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

172

c. -66,5 kJ

30. Diketahui energi ikatan rata-rata untuk:

H – H = 435 kJ/mol

N –N = 946 kJ/mol

Untuk reaksi: N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) H∆ = -92,6 kJ

Dari persamaan tersebut, besarnya energi ikatan rata-rata N – H dalam NH3

adalah….

a. 65,1 kJ/mol d. 368 kJ/mol

b. 184 kJ/mol e. 390,6 kJ/mol

c. 247 kJ/mol

31. Diketahui:

C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O H∆ = -2820 kJ

C2H5OH + 3O2 2CO2 + 3H2O H∆ = -1380 kJ

Perubahan entalpi bagi reaksi fermentasi glukosa:

C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 adalah….

a. +2880 kJ d. -60 kJ

b. -1440 kJ e. +60 kJ

c. +1440 kJ

32. Kalor yang diperlukan untuk memanaskan 250 mL air dari 28 0C menjadi 1000C dengan kapasitas kalor air sebesar 4,2 J/g0C adalah….

a. 14,2 kJ d. 73,5 kJ

b. 29,4 kJ e. 75,6 kJ

c. 56,8 kJ

33. Diketahui energi ikatan rata-rata untuk:

C – H = 413 kJ/mol C – O = 358 kJ/mol

C – C = 348 kJ/mol C = O = 799 kJ/mol

O = O =495 kJ/mol O – H = 463 kJ/mol

Berdasarkan data tersebut, besarnya H∆ untuk reaksi berikut adalah....

2H C C H

H

O

H H

H H

H H

O

+ O O 2H C C H + 2H 2O

a. -1335 kJ/mol d. -436 kJ

b. -432 kJ/mol e. 470,5 kJ

Page 134: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

173

c. 487 kJ/mol

34. Siklus suatu reaksi ditunjukkan dengan diagram di bawah ini:

A B

C D

H1= ........

H2 = 120 kJ

H3 = 45 kJ

H4 = 60 kJ

Dari siklus di atas harga 1H∆ adalah….

a.-225 kJ d.+105 kJ

b.-135 kJ e.+225 kJ

c.-105 kJ

35. Jika diketahui energi ikatan rata-rata untuk:

C – H = 413 kJ/mol

C = O = 799 kJ/mol

O – H = 463 kJ/mol

Jika pada reaksi: CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g) cH∆ = -808 kJ

Maka besarnya energi ikatan rata-rata O = O sekitar….

a. 243 kJ/mol d.495 kJ/mol

b. 358 kJ/mol e.596 kJ/mol

c. 464 kJ/mol

36. Diketahui energi ikatan rata-rata:

C – H = 414 kJ/mol C – O = 357 kJ/mol

C – C = 346 kJ/mol H – H = 436 kJ/mol

C = O = 740 kJ/mol O – H = 464 kJ/mol

Perubahan entalpi reaksi:

H C C H

H

H

H

H H

+ H C C OH

O

H H

H

a. -59 kJ d.+2410 kJ

b. +59 kJ e.-241 kJ

c. -2410 kJ

37. Pada reaksi:

Page 135: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

174

CH3 CH2 CH2 C=O

H

+ H2 CH3 CH2 CH2 CH2 OH

Entalpi reaksi di atas ditentukan berdasarkan….

a. (3DC-C + 7DC-H + DC=O + DO-H + DH-H) – (4DC-C + 9DC-H + DC-O +

DO-H)

b. (3DC-C + 8DC-H + DC=O + DH-H) – (3DC-C + 9DC-H + DC-O + DO-H)

c. (3DC-C + 8DC-H + DC=O + DO-H) – (3DC-C + 8DC-H + DC=O + DH-H)

d. (3DC-C + 9DC-H + DC-O + DO-H) – (3DC-C + 8DC-H + DC=O + DH-H)

e. (4DC-C + 9DC-H + DC-O + DO-H) – (3DC-C + 7DC-H + DC=O + DO-H +

DH-H)

38. Energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan kimia dalam 1 mol senyawa

berwujud gas menjadi atom-atom pada keadaan standar dinamakan….

a. energi potensial d. energi kimia

b. energi kinetik e. energi ikatan

c. energi mekanik

39. Diketahui diagram:

A B

C D

H = - x kJ

H1 = -a kJ

H2 = -b kJ

H3 = -c kJ

Menurut Hukum Hess H untuk reaksi A D adalah….

a. –x = (-a - b - c)kJ d. x = (a + b - c)kJ

b. –x = (a - b - c)kJ e. –x = (a + b + c)kJ

c. x = (a - b - c)kJ

40. Diketahui persamaan termokimia:

C(s) + O2(g) CO2(g) H = -393,5 kJ

Pernyataan yang benar dari reaksi di atas adalah….

a.pembakaran 1 mol karbon dihasilkan kalor sebesar 393,5 kJ

b.pembentukan 1 mol karbon dioksida dihasilkan kalor sebesar 393,5 kJ

c.pembakaran 1 mol karbon dibutuhkan kalor sebesar 393,5 kJ

d.pembentukan 1 mol karbon dioksida dibutuhkan kalor sebesar 786,6 kJ

e.pembentukan 1 mol karbon dioksida dibutuhkan kalor sebesar 196,65 kJ

Page 136: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

175

41. Perhatikan diagram energi berikut:

H1

C(g ) +O2(g )

H2

H3

CO(g ) + O2 (g )1 2

CO (g )2

Hubungan yang benar dari diagram energi tersebut adalah….

a. H2 = H3 + H1 d. H2 = 2 H3 - H1

b. H3 = H1 + H2 e. H2 = H3 - 2 H1

c. H1 = H3 + H2

KUNCI JAWABAN INSTRUMEN

1. d 11. c 21. c 31. e

2. b 12. a 22. d 32. a

3. a 13. d 23. d 33. d

4. b 14. d 24. c 34. d

5. b 15. a 25. d 35. a

6. c 16. d 26. d 36. b

7. c 17. e 27. c 37. e

8. c 18. c 28. b 38. a

9. b 19. c 29. c 39. a

Page 137: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

176

10. d 20. c 30. d 40. c

KISI - KISI SOAL INSTRUMEN

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Termokimia

Kelas / Semester : XI/1

Alokasi Waktu : 60 menit

Jenis Tes : Pilihan Ganda

AspekKompetensi

Dasar

Indikator

C1 C2 C3 C4 C5 C6

Juml

ah

2.1.

Mendeskripsi

kan

- menjelaskan

hukum/azas

kekekalan energi

1 1

Page 138: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

177

perubahan

entalpi reaksi,

reaksi

eksoterm dan

reaksi

endoterm

- membedakan

sistem dan

lingkungan

- menjelaskan

kalor reaksi pada

tekanan tetap

sebagai

perubahan

entalpi

- membedakan

reaksi yang

melepas kalor

(eksoterm)

dengan reaksi

yang menerima

kalor (endoterm)

melalui

percobaan

- menjelaskan

macam-macam

entalpi molar

2

5,7,15,19,

4

6

10,14,17,18,22,39

8,9

11,12,13,16,

3 1

3

2

14

2.2.

Menentukan

H reaksi

berdasarkan

percobaan,

hukum Hess,

data

perubahan

entalpi

pembentukan

- menghitung

harga H reaksi

melalui

percobaan

- menghitung

H reaksi

dengan

menggunakan:

• Data entalpi

20, 21,23,

25,31

26,30

28 6

2

Page 139: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

178

standar dan

data energi

ikatan

pembentuka

n standar

• Diagram

siklus/diagra

m tingkat

energi

• Energi

ikatan

37

24

29,32,34,35

27,33

36,38,40,

3

8

Jumlah 8 8 19 5 40

Lampiran 5:Test Multiple Intelligence

Nama siswa :

Kelas :

erikut ini terdapat sejumlah pernyataan. Anda diminta untuk memberikannilai pada masing-masing pernyataan, sesuai dengan gambaran diri anda.Berilah tanda ( V ) pada pernyataan yang Anda anggap sesuai dengan diriAnda.

Penilaian:0: jika pernyataan tersebut sangat tidak menggambarkan diri anda.1: jika pernyataan tersebut tidak menggambarkan diri anda.2: jika pernyataan tersebut sedikit menggambarkan diri anda.3: jika pernyataan tersebut kurang lebih / kira-kira menggambarkan diri anda.4: jika pernyataan tersebut menggambarkan diri anda.

Page 140: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

179

5: jika pernyataan tersebut sangat menggambarkan diri anda.

No Pernyataan 0 1 2 3 4 51. Saya sangat suka bekerja dengan objek2. Saya dapat dengan mudah mengenali

arah.3. Saya punya kemampuan untuk

membantu menyelesaikan perselisihandi antara kawan saya.

4 Saya dapat dengan mudah mengingatkata / lirik yang ada dalam sebuah lagu.

5 Saya dapat menjelaskan topik yangrumit menjadi sesuatu yang sederhanadan mudah dimengerti

6 Saya selalu mengerjakan sesuatuselangkah demi selangkah.

7 Saya selalu mengerjakan sesuatuselangkah demi selangkah.

8 Saya menyenangi kegiatan yangmelibatkan banyak orang.

9 Saya mudah belajar dengan caramendengarkan ceramah dan diskusi.

10 Saya merasakan perubahan mood saatmendengarkan musik.

11 Saya menikmati puzzle, TTS, danpersoalan yang melibatkan logika.

12 Saat belajar, grafik, gambar, diagram,penting bagi saya.

13 Saya peka terhadap mood dan perasaanorang di sekitar saya.

14 Saya belajar lebih maksimal bila sayadapat bergerak dan mengerjakannyasendiri.

15 Saya memelihara atau menyukai hewanatau tanaman.

16 Saya harus melihat manfaat yang bisasaya dapatkan sebelum saya memulaimempelajari sesuatu.

17 Saya membutuhkan privasi danketenangan saat bekerja dan berpikir.

18 Saat mendengarkan musik, saya tahualat musik apa saja yang digunakan.

19 Saya dapat dengan mudah mengingatdan melihat kembali kejadian yangpernah saya alami.

20 Saya suka dan tertarik dengan topikyang berhubungan dengan lingkungan.

Page 141: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

180

21 Saya mempunyai perbendaharaan katayang luas dan dapat mengungkapkandiri dengan baik dengan menggunakankata-kata tersebut.

22 Saya suka mencatat.23 Saya memiliki keseimbangan tubuh

yang baik dan menikmati kegiatan fisik.24 Saya mengerti pola dan hubungan yang

terdapat dalam sebuah pengalaman ataukejadian.

25 Saya mampu bekerja sama dalam suatukelompok.

26 Saya mengerti cara kerja tubuh danmemperhatikan kesehatan saya.

27 Saya tanggap dan jeli, sering kalimelihat sesuatu yang terlewatkan olehorang lain.

28 Saya mudah gelisah (mis: karena harusduduk diam dalam waktu yang lama).

29 Saya suka bekerja atau belajar sendiri(tidak perlu ditemani orang lain).

30 Saya suka musik atau membuat lagu.31 Saya suka bekerja dengan angka dan

memecahkan soal matematika.32 Saya bisa membaca arah perubahan

cuaca berdasarkan kondisi alam.33 Saya tidak suka berlibur di pedesaan.34 Saya mempunyai kesulitan disekolah

dalam menguasai mata pelajaranmatematika.

35 Saya merasa kesulitan dalam merawatdan memelihara tanaman/ hawanpeliharaan.

36 Kadang-kadang saya tidak mengenaliwajah orang yang seharusnya sayakenal.

37 Saya menghadapi kesulitanmenerjemahkan gagasan saya kedalamkata-kata tertulis.

38 Saya menghadapi kesulitan mengikutiirama musik.

39 Saya mempunyai kesulitan dalammempelajari langkang tarian baru.

40 Saya sangat malu bila bertemu denganorang-orang baru.

41 Sering kali saya merasa rendah diri.42 Biasanya saya menjadi bingung jika

Page 142: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

181

mengerjakan teke-teki asah otak yangmembutuhkan pemikiran logis dalambuku teke-teki.

43 Saya menghadapi kesulitan menemukanjalan di kota atau gedung yang kurangsaya kenal.

44 Saya sering merasa kesulitanmengeluarkan kata yang pas untukmenggambarkan sebuah benda, situasi,atau gagasan.

45 Saya akan menghadapi kesulitanmencocokkan suara saya dengan satunada di piano.

46 Saya canggung bila melakukan gerakanjasmani sederhana seperti berjalan, olahraga, atau senam.

47 Seringkali saya mempunyai kesulitanbesar untuk berempati pada orang lain.

48 Saya mudah terganggu oleh peristiwasederhana dalam hidup saya.

49 Saya sering merenung tentang apakahTuhan itu ada?

50 Saya sering berfikir tentang tujuanhidup ini.

51 Sebenarnya saya tidak tau mengapasaya terlahir di dunia.

52 Saya kadang berfikir bagaimana Tuhanbisa menciptakan alam semesta ini.

53 Saya tidak mau tau kenapa saya ada didunia ini.

54 Kadang saya berfikir, kenapa Tuhanmenciptakan manusia dengan beragamkarakter yang berbeda-beda.

Setelah anda memberikan nilai pada semua pernyataan di atas, sekarang jumlahkanangka-angka tersebut sesuai susunan di bawah ini untuk melihat di mana kecerdasanAnda yang menonjol.

Kecerdasan Linguistik = no. (5 + 9 + 21 + 22)- ( 37 + 44 )

Kecerdasan Logika - Matematika = no. 6 + 11 + 24 + 31- ( 34 + 42 )

Kecerdasan Visual - Spasial = no. 2 + 12 + 19 + 27- ( 36 + 43 )

Kecerdasan Musikal = no. 4 + 10 + 18 + 30- ( 38 + 45 )

Kecerdasan Interpersonal = no. 3 + 8 + 13 + 25- ( 40 + 47 )

Kecerdasan Intrapersonal = no. 7 + 16 + 17 + 29- ( 41 + 48 )

Page 143: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

182

Kecerdasan Kinestetik – Jasmani = no. 1 + 14 + 23 + 28- ( 39 + 46 )

Kecerdasan Naturalis = no. 15 + 20 + 26 + 32 –( 33 + 35 )

Kecerdasan Ekstensial = no.49 + 50 + 52 + 54 – ( 51 + 53 )

Page 144: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

127

DATA MULTIPLE INTELLIGENCESSISWA KELAS XI IPA 4

JENIS MULTIPLE INTELLIGENCESNO NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 TOTAL

1AhmadSabilillah 9 11,39 13 16,46 12 15,19 3 3,80 12 6,49 7 8,86 6 7,59 10 12,66 7 8,86 79

2 Ana 6 7,79 4 5,19 8 10,39 13 16,88 5 6,49 13 16,88 11 14,29 12 15,58 5 6,49 773 Anggi 3 5,17 6 10,34 7 12,07 1 1,72 5 8,62 4 6,90 10 17,24 12 20,69 10 17,24 584 Annisa 6 7,79 6 7,79 8 10,39 13 16,88 10 12,99 8 10,39 6 7,79 6 7,79 14 18,18 775 Aris 7 14,58 7 14,58 5 10,42 3 6,25 9 18,75 7 14,58 5 10,42 3 6,25 2 4,17 486 Bilqis 4 4,30 14 15,05 16 17,20 3 3,23 7 7,53 16 17,20 10 10,75 9 9,68 14 15,05 937 Diana 3 6,25 9 18,75 2 4,17 4 8,33 10 20,83 9 18,75 0 0,00 -4 -8,33 15 31,25 488 Dinar 6 16,67 1 2,78 3 8,33 1 2,78 5 13,89 6 16,67 2 5,56 6 16,67 6 16,67 369 Dwi 2 3,33 6 10,00 8 13,33 7 11,67 11 18,33 8 13,33 5 8,33 4 6,67 9 15,00 60

10 Elva 5 9,62 6 11,54 8 15,38 6 11,54 6 11,54 6 11,54 5 9,62 6 11,54 4 7,69 5211 Farida 2 5,13 1 2,56 1 2,56 7 17,95 7 17,95 5 12,82 6 15,38 3 7,69 7 17,95 3912 Ike 7 6,54 17 15,89 14 13,08 11 10,28 11 10,28 17 15,89 9 8,41 14 13,08 7 6,54 10713 Islamatun 5 9,43 3 5,66 6 11,32 5 9,43 10 18,87 5 9,43 11 20,75 0 0,00 8 15,09 5314 Izmi 3 6,67 5 11,11 4 8,89 0 0,00 12 26,67 5 11,11 9 20,00 5 11,11 2 4,44 4515 Kholifatul 5 11,11 5 11,11 7 15,56 4 8,89 7 15,56 6 13,33 6 13,33 2 4,44 3 6,67 4516 Laila 11 14,67 4 5,33 5 6,67 9 12,00 10 13,33 8 10,67 12 16,00 8 10,67 8 10,67 7517 M.Aris 8 12,12 7 10,61 6 9,09 4 6,06 8 12,12 8 12,12 8 12,12 11 16,67 6 9,09 6618 Maslahul 6 9,84 4 6,56 6 9,84 10 16,39 8 13,11 7 11,48 9 14,75 9 14,75 2 3,28 6119 Misbahul 2 3,57 3 5,36 6 10,71 4 7,14 9 16,07 4 7,14 12 21,43 2 3,57 14 25,00 5620 M.Taufiq 4 6,90 9 15,52 1 1,72 8 13,79 12 20,69 9 15,52 9 15,52 3 5,17 3 5,17 5821 Nibras 10 12,35 9 11,11 7 8,64 10 12,35 9 11,11 9 11,11 9 11,11 7 8,64 11 13,58 8122 Ninin 14 20,00 6 8,57 15 21,43 13 18,57 15 21,43 5 7,14 1 1,43 -1 -1,43 2 2,86 7023 Nur 6 10,71 2 3,57 5 8,93 12 21,43 8 14,29 7 12,50 2 3,57 4 7,14 10 17,86 5624 Ratna 5 8,62 4 6,90 7 12,07 7 12,07 8 13,79 9 15,52 1 1,72 10 17,24 7 12,07 5825 Rizal 6 7,32 12 14,63 9 10,98 9 10,98 12 14,63 14 17,07 7 8,54 8 9,76 5 6,10 8226 Saadatun 10 16,39 0 0,00 10 16,39 14 22,95 4 6,56 2 3,28 10 16,39 2 3,28 9 14,75 6127 Sekar 5 8,47 2 3,39 6 10,17 1 1,69 7 11,86 9 15,25 8 13,56 9 15,25 12 20,34 5928 Siti Masruroh 5 11,36 1 2,27 4 9,09 7 15,91 2 4,55 7 15,91 1 2,27 10 22,73 7 15,91 44

Page 145: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

128

29SitiMunawaroh 3 5,17 6 10,34 7 12,07 1 1,72 5 8,62 4 6,90 10 17,24 12 20,69 10 17,24 58

30 Sofia 1 1,59 9 14,29 9 14,29 5 7,94 9 14,29 11 17,46 4 6,35 11 17,46 4 6,35 6331 Tholib 6 9,23 7 10,77 8 12,31 12 18,46 8 12,31 5 7,69 10 15,38 8 12,31 1 1,54 6532 Uliana 9 13,64 5 7,58 9 13,64 3 4,55 8 12,12 8 12,12 11 16,67 6 9,09 7 10,61 6633 Ulis 14 16,47 1 1,18 12 14,12 14 16,47 17 20,00 11 12,94 3 3,53 3 3,53 10 11,76 8534 Uminatun 7 8,86 9 11,39 7 8,86 5 6,33 7 8,86 11 13,92 16 20,25 9 11,39 8 10,13 7935 Uswatun 5 7,69 6 9,23 5 7,69 8 12,31 10 15,38 7 10,77 10 15,38 5 7,69 9 13,85 6536 Wulandari 0 0,00 2 4,65 2 4,65 5 11,63 5 11,63 7 16,28 7 16,28 3 6,98 12 27,91 4337 Yesi 3 5,66 6 11,32 6 11,32 7 13,21 3 5,66 13 24,53 9 16,98 5 9,43 1 1,89 5338 Zulfa 6 8,11 6 8,11 10 13,51 9 12,16 7 9,46 17 22,97 7 9,46 7 9,46 5 6,76 74

% 9,07 8,99 10,96 10,68 13,33 13,10 11,72 9,92 12,00 99,77

DATA MULTIPLE INTELLIGENCES KELAS KECIL

JENIS MULTIPLE INTELLIGENCESNO NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 TOTAL

1 Bilqis 4 4,49 14 15,73 16 17,98 3 3,37 7 7,87 13 14,61 10 11,24 9 10,11 13 14,61 892 Diana 3 5,45 9 16,36 2 3,64 4 7,27 10 18,18 9 16,36 0 0,00 4 7,27 14 25,45 553 Dwi 2 3,33 6 10,00 8 13,33 7 11,67 11 18,33 8 13,33 5 8,33 4 6,67 9 15,00 604 Laila 11 14,67 4 5,33 5 6,67 9 12,00 10 13,33 8 10,67 12 16,00 8 10,67 8 10,67 755 Maslahul 6 9,84 4 6,56 6 9,84 10 16,39 8 13,11 7 11,48 9 14,75 9 14,75 2 3,28 616 Zulfa 6 8,96 6 8,96 10 14,93 9 13,4328 7 10,45 10 14,93 7 10,45 7 10,45 5 7,46 67

% 7,79 10,49 11,06 10,69 13,55 13,56 10,13 9,99 12,74 100,00

Page 146: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

67

67

DATA PRE TEST DAN POST TEST

Kelas Kecil Kelas BesarNo Kode Pre Test Post test Gain No Kode Pre Test Post test Gain1 K-01 50 95 45 1 B-01 40 80 402 K-02 40 60 20 2 B-02 30 60 303 K-03 30 80 50 3 B-03 35 55 204 K-04 40 75 35 4 B-04 55 95 405 K-05 35 60 25 5 B-05 25 70 456 K-06 45 70 25 6 B-08 25 70 45S = 240 440 200 7 B-10 35 85 50n1 = 6 6 6 8 B-11 45 60 15x1 = 40,0 73,3 33,33 9 B-12 45 85 40s1

2 = 50,000 176,667 146,667 10 B-13 35 45 10s1 = 7,07 13,29 12,11 11 B-14 45 55 10

12 B-15 40 75 35

13 B-17 35 80 4514 B-19 35 80 4515 B-20 35 80 4516 B-21 40 50 1017 B-22 45 85 4018 B-23 55 90 3519 B-24 50 65 1520 B-25 20 75 5521 B-26 45 50 522 B-27 25 70 4523 B-28 45 75 3024 B-29 35 65 30

25 B-30 45 85 4026 B-31 30 45 1527 B-32 45 85 4028 B-33 45 40 -529 B-34 45 50 530 B-35 40 65 2531 B-36 35 50 1532 B-37 55 95 40S = 1260 2215 955n2 = 32 32 32x2 = 39,4 69,2 29,84s2

2 = 80,242 248,564 252,394s2 = 8,96 15,77 15,89

Page 147: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

68

68

Lampiran 7:

SOAL PRETEST

Mata Pelajaran : KimiaPokok Bahasan : TermokimiaWaktu : 45 menit

Petunjuk mengerjakan soal:

1. Tulis terlebih dahulu nama, kelas dan nomor urut anda dalam lembar jawab yangtelah disediakan

2. Berdoalah sebelum mengerjakan dan kerjakan dengan baik. Tiap-tiap butir soalpahami dulu maknanya sebelum dijawab.

3. Dahulukan soal yang anda anggap mudah4. Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberikan tanda (x) pada jawaban a, b, c, d

atau e yang anda anggap benar.5. Apabila anda ingin mengoreksi jawaban coretlah dua garis mendatar jawaban yang

salah dan diberi tanda silang pada jawaban yang anda anggap benar.Contoh : Pilihan semula : a b c d e Dibetulkan : a b c d e

6. Periksalah kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada petugas

1. Hukum termodinamika I disebut pula sebagai….

p. Hukum kekekalan massa

q. Hukum kekekalan massa jenis

r. Hukum kekekalan massa dan jenis

s. Hukum kekekalan energi

t. Hukum kekekalan massa dan energi

2. Jika satu sendok serbuk seng dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi

larutan HCl, ternyata terjadi gelembung gas, dan dasar tabung terasa panas.

Reaksi ini dapat digolongkan….

p. eksoterm, energi berpindah dari sistem ke lingkungan

q. endoterm, energi berpindah dari sistem ke lingkungan

r. endoterm, energi tidak berpindah

s. eksoterm, energi berpindah dari lingkungan ke sistem

t. endoterm, energi berpindah dari lingkungan ke sistem

3. Suatu proses berlangsung dengan sistem menyerap kalor sebanyak 10 kJ dan

menerima kerja sebesar 100 J. Perubahan energi dalam sistem itu adalah….

d. 9 kJ d. 11 kJ

Page 148: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

69

69

e. 9,9 kJ e. 110 kJ

f. 10,1 kJ

4. Suatu reaksi yang disertai pelepasan sejumlah energi/kalor dari sistem ke

lingkungan agar suatu sistem kembali seperti semula disebut….

j. reaksi endoterm d. reaksi pembakaran

k. reaksi eksoterm e. reaksi peleburan

l. reaksi higroskopis

5. Kalor yang diserap atau dilepas apabila 1 mol senyawa terurai menjadi unsur-

unsurnya disebut….

a. kalor reaksi d. kalor netralisasi

b. kalor pembentukan e. kalor ionisasi

c. kalor peruraian

6. Pada pembakaran 1 mol arang dihasilkan gas karbon dioksida, persamaan

termokimia pembakaran arang adalah….

a. C(s) + O2(g) CO2(g)

b. 2CO(g) + O2(g) 2CO2(g)

c. CO2(g) C(s) + O2(g)

d. 2CO2(g) 2CO(g) + O2(g)

e. CaO(s) + CO2(g) CaCO3(s)

7. Kalor yang dilepas atau dibutuhkan apabila 1 mol zat dibakar disebut….

a. kalor lebur d. kalor peruraian

b. kalor laten e. kalor netralisasi

c. kalor pembakaran

8. Diantara persamaan termokimia berikut yang perubahan entalpinya dapat

dikatakan sebagai entalpi pembentukan adalah….

a. 2H(g) + O(g) H2O(l) H∆ = -926 kJ

b. H+(aq) + OH-(aq) H2O(l) H∆ = -926 kJ

c. C2(s) + O2(g) C2H4(g) H∆ = +54 kJ

d. 2H2(g) + O2(g) 2H2O(g) H∆ = -484 kJ

e. 2C2H2(g) + 5O2(g) 4CO2(g) + 2H2O(l) H∆ = -2559,1 kJ

9. Dibawah ini adalah reaksi pembakaran, kecuali….

a. C(s) + O2(g) CO2(g)

Page 149: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

70

70

b. N2(g) + 2O2(g) 2NO2(g)

c. CH4(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(g)

d. C(s) + 2H2(g) CH4(g)

e. 2NO(g) + O2(g) N2O4(g)

10. Diketahui reaksi:

2NO(g) + O2(g) 2NO2(g) H∆ = x kJ,

Harga x menyatakan….

a. pembentukan gas NO2 d. peruraian gas NO

b. pembentukan gas NO e. pembakaran gas NO

c. peruraian gas NO2

11. Diketahui data persamaan termokimia:

C2H4(g) + 3O2(g) 2CO2(g) + 2H2O(g) H∆ = -x kJ,

Harga x menyatakan….

f. kalor pembentukan CO2

g. kalor pembentukan C2H4

h. kalor pembakaran C2H4

i. kalor pembentukan H2O

j. kalor penguraian C2H4

12. Jika diketahui:

N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g) H∆ = -92 kJ

Maka perubahan entalpi pada penguraian 1 mol gas NH3 menjadi unsur-

unsurnya adalah….

d. -92 kJ d. +92 kJ

e. -46 kJ e. +184 kJ

f. +46 kJ

13. Diketahui entalpi pembakaran karbon/grafit = -393,5 kJmol-1. Banyaknya

karbon yang harus dibakar untuk menaikkan suhu 1 liter larutan air dari 40 0C

menjadi 100 0C adalah….

a. 9,6 gram d. 0,96 gram

b. 15,6 gram e. 1,56 gram

c. 7,68 gram

Page 150: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

71

71

14. Dalam suatu reaksi kimia dibebaskan 10,5 kJ energi. Jika kalor ini digunakan

untuk memanaskan 100 cm3 air, kalor jenis air = 4,2 J/g0C, maka kenaikan

suhunya sebesar….

a. 4,2 0C d. 25 0C

b. 10,5 0C e. 40 0C

c. 20 0C

15. Diketahui reaksi:

NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l) H∆ = -56 kJ

Jika 100 mL larutan HCl 0,25 M direaksikan dengan 200 mL larutan NaOH 0,15

M, maka perubahan entalpi yang terjadi dalam reaksi tersebut adalah….

a. -2,80 kJ d. -1,68 kJ

b. -1,40 kJ e. -0,56 kJ

c. -3,08 kJ

16. Kalor yang diperlukan untuk memanaskan 250 mL air dari 28 0C menjadi 1000C dengan kapasitas kalor air sebesar 4,2 J/g0C adalah….

a. 14,2 kJ d. 73,5 kJ

b. 29,4 kJ e. 75,6 kJ

c. 56,8 kJ

17. Apabila 150 mL larutan NaOH 1 M direaksikan dengan 150 mL larutan HCl 1

M dalam sebuah bejana, ternyata suhu larutan naik dari 28 0C menjadi 37 0C.

Jika kalor jenis larutan dianggap sama dengan kalor jenis air 4,2 J/g0C, maka

perubahan entalpi reaksi:

NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l) adalah….

a. -93,1 kJ d. -53,2 kJ

b. -75,6 kJ e. -39,9 kJ

c. -66,5 kJ

18. Diketahui:

C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O H∆ = -2820 kJ

C2H5OH + 3O2 2CO2 + 3H2O H∆ = -1380 kJ

Perubahan entalpi bagi reaksi fermentasi glukosa:

C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 adalah….

a. +2880 kJ d. -60 kJ

Page 151: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

72

72

b. -1440 kJ e. +60 kJ

c. +1440 kJ

19. Diketahui diagram:

A B

C D

H = - x kJ

H1 = -a kJ

H2 = -b kJ

H3 = -c kJ

Menurut Hukum Hess H untuk reaksi A D adalah….

a. –x = (-a - b - c)kJ d. x = (a + b - c)kJ

b. –x = (a - b - c)kJ e. –x = (a + b + c)kJ

c. x = (a - b - c)kJ

20. Perhatikan diagram reaksi dibawah ini:

2H∆ =….?

1H∆ = -787 kJ 3H∆ = -566 kJ

Dari diagram tersebut, maka besarnya 2H∆ adalah….

a. -55 kJ d. -331 kJ

b. -110 kJ e. -442 kJ

c. -221 kJ

2C(s) + 2O2(g)

2CO(g) + O2(g)

2CO2(g)

Page 152: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

73

73

KUNCI JAWABAN PRE TEST

1. d 11. c

2. a 12. c

3. c 13. c

4. b 14. d

5. c 15. d

6. a 16. e

7. c 17. b

8. d 18. d

9. d 19. a

10. a 20. c

Page 153: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

74

74

KISI - KISI SOAL INSTRUMEN

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Termokimia

Kelas / Semester : XI/1

Alokasi Waktu : 60 menit

Jenis Tes : Pilihan Ganda

AspekKompetensiDasar

IndikatorC1 C2 C3 C4 C5 C6

Jumlah

2.1.Mendeskripsikanperubahanentalpi reaksi,reaksieksoterm danreaksiendoterm

-menjelaskanhukum/azaskekekalan energi- membedakansistem danlingkungan- menjelaskankalor reaksi padatekanan tetapsebagaiperubahanentalpi- membedakanreaksi yangmelepas kalor(eksoterm)dengan reaksiyang menerimakalor (endoterm)melaluipercobaan

- menjelaskanmacam-macamentalpi molar

1

4

5,6,78,9,10,

11,

3

12

2

1

1

1

1

8

Page 154: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

75

75

2.2.Menentukan

H reaksiberdasarkanpercobaan,hukum Hess,dataperubahanentalpipembentukanstandar dandata energiikatan

- menghitungharga H reaksimelaluipercobaan

- menghitungH reaksi

denganmenggunakan:

• Data entalpipembentukan standar

• Diagramsiklus/diagram tingkatenergi

• Energiikatan

13,14,15,16

18

17

19

20

5

1

1

1

Jumlah 5 4 7 4 20

Page 155: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

76

76

Lampiran 8:

SOAL POST TES

Mata Pelajaran : KimiaPokok Bahasan : TermokimiaWaktu : 45 menit

Petunjuk mengerjakan soal:

1. Tulis terlebih dahulu nama, kelas dan nomor urut anda dalam lembar jawab yangtelah disediakan

2. Berdoalah sebelum mengerjakan dan kerjakan dengan baik. Tiap-tiap butir soalpahami dulu maknanya sebelum dijawab.

3. Dahulukan soal yang anda anggap mudah4. Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberikan tanda (x) pada jawaban a, b, c,

d atau e yang anda anggap benar.5. Apabila anda ingin mengoreksi jawaban coretlah dua garis mendatar jawaban

yang salah dan diberi tanda silang pada jawaban yang anda anggap benar.Contoh : Pilihan semula : a b c d e Dibetulkan : a b c d e6. Periksalah kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada petugas

1. Hukum termodinamika I disebut pula sebagai….

u. Hukum kekekalan massa

v. Hukum kekekalan massa jenis

w. Hukum kekekalan massa dan jenis

x. Hukum kekekalan energi

y. Hukum kekekalan massa dan energi

2. Jika satu sendok serbuk seng dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi

larutan HCl, ternyata terjadi gelembung gas, dan dasar tabung terasa panas.

Reaksi ini dapat digolongkan….

u. eksoterm, energi berpindah dari sistem ke lingkungan

v. endoterm, energi berpindah dari sistem ke lingkungan

w. endoterm, energi tidak berpindah

x. eksoterm, energi berpindah dari lingkungan ke sistem

y. endoterm, energi berpindah dari lingkungan ke sistem

3. Suatu proses berlangsung dengan sistem menyerap kalor sebanyak 10 kJ dan

menerima kerja sebesar 100 J. Perubahan energi dalam sistem itu adalah….

Page 156: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

77

77

g. 9 kJ d. 11 kJ

h. 9,9 kJ e. 110 kJ

i. 10,1 kJ

4. Suatu reaksi yang disertai pelepasan sejumlah energi/kalor dari sistem ke

lingkungan agar suatu sistem kembali seperti semula disebut….

m. reaksi endoterm d. reaksi pembakaran

n. reaksi eksoterm e. reaksi peleburan

o. reaksi higroskopis

5. Kalor yang diserap atau dilepas apabila 1 mol senyawa terurai menjadi unsur-

unsurnya disebut….

a. kalor reaksi d. kalor netralisasi

b. kalor pembentukan e. kalor ionisasi

c. kalor peruraian

6. Pada pembakaran 1 mol arang dihasilkan gas karbon dioksida, persamaan

termokimia pembakaran arang adalah….

f. C(s) + O2(g) CO2(g)

g. 2CO(g) + O2(g) 2CO2(g)

h. CO2(g) C(s) + O2(g)

i. 2CO2(g) 2CO(g) + O2(g)

j. CaO(s) + CO2(g) CaCO3(s)

7. Kalor yang dilepas atau dibutuhkan apabila 1 mol zat dibakar disebut….

a. kalor lebur d. kalor peruraian

b. kalor laten e. kalor netralisasi

c. kalor pembakaran

8. Diantara persamaan termokimia berikut yang perubahan entalpinya dapat

dikatakan sebagai entalpi pembentukan adalah….

f. 2H(g) + O(g) H2O(l) H∆ = -926 kJ

g. H+(aq) + OH-(aq) H2O(l) H∆ = -926 kJ

h. C2(s) + O2(g) C2H4(g) H∆ = +54 kJ

i. 2H2(g) + O2(g) 2H2O(g) H∆ = -484 kJ

j. 2C2H2(g) + 5O2(g) 4CO2(g) + 2H2O(l) H∆ = -2559,1 kJ

9. Dibawah ini adalah reaksi pembakaran, kecuali….

Page 157: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

78

78

f. C(s) + O2(g) CO2(g)

g. N2(g) + 2O2(g) 2NO2(g)

h. CH4(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(g)

i. C(s) + 2H2(g) CH4(g)

j. 2NO(g) + O2(g) N2O4(g)

10. Diketahui reaksi:

2NO(g) + O2(g) 2NO2(g) H∆ = x kJ,

Harga x menyatakan….

a. pembentukan gas NO2 d. peruraian gas NO

b. pembentukan gas NO e. pembakaran gas NO

c. peruraian gas NO2

11. Diketahui data persamaan termokimia:

C2H4(g) + 3O2(g) 2CO2(g) + 2H2O(g) H∆ = -x kJ,

Harga x menyatakan….

k. kalor pembentukan CO2

l. kalor pembentukan C2H4

m. kalor pembakaran C2H4

n. kalor pembentukan H2O

o. kalor penguraian C2H4

12. Jika diketahui:

N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g) H∆ = -92 kJ

Maka perubahan entalpi pada penguraian 1 mol gas NH3 menjadi unsur-

unsurnya adalah….

g. -92 kJ d. +92 kJ

h. -46 kJ e. +184 kJ

i. +46 kJ

13. Diketahui entalpi pembakaran karbon/grafit = -393,5 kJmol-1. Banyaknya

karbon yang harus dibakar untuk menaikkan suhu 1 liter larutan air dari 40 0C

menjadi 100 0C adalah….

a. 9,6 gram d. 0,96 gram

b. 15,6 gram e. 1,56 gram

c. 7,68 gram

Page 158: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

79

79

14. Dalam suatu reaksi kimia dibebaskan 10,5 kJ energi. Jika kalor ini digunakan

untuk memanaskan 100 cm3 air, kalor jenis air = 4,2 J/g0C, maka kenaikan

suhunya sebesar….

d. 4,2 0C d. 25 0C

e. 10,5 0C e. 40 0C

f. 20 0C

15. Diketahui reaksi:

NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l) H∆ = -56 kJ

Jika 100 mL larutan HCl 0,25 M direaksikan dengan 200 mL larutan NaOH 0,15

M, maka perubahan entalpi yang terjadi dalam reaksi tersebut adalah….

a. -2,80 kJ d. -1,68 kJ

b. -1,40 kJ e. -0,56 kJ

c. -3,08 kJ

16. Kalor yang diperlukan untuk memanaskan 250 mL air dari 28 0C menjadi 1000C dengan kapasitas kalor air sebesar 4,2 J/g0C adalah….

d. 14,2 kJ d. 73,5 kJ

e. 29,4 kJ e. 75,6 kJ

f. 56,8 kJ

17. Apabila 150 mL larutan NaOH 1 M direaksikan dengan 150 mL larutan HCl 1

M dalam sebuah bejana, ternyata suhu larutan naik dari 28 0C menjadi 37 0C.

Jika kalor jenis larutan dianggap sama dengan kalor jenis air 4,2 J/g0C, maka

perubahan entalpi reaksi:

NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l) adalah….

d. -93,1 kJ d. -53,2 kJ

e. -75,6 kJ e. -39,9 kJ

f. -66,5 kJ

18. Diketahui:

C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O H∆ = -2820 kJ

C2H5OH + 3O2 2CO2 + 3H2O H∆ = -1380 kJ

Perubahan entalpi bagi reaksi fermentasi glukosa:

C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 adalah….

a. +2880 kJ d. -60 kJ

Page 159: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

80

80

b. -1440 kJ e. +60 kJ

c. +1440 kJ

19. Diketahui diagram:A B

C D

H = - x kJ

H1 = -a kJ

H2 = -b kJ

H3 = -c kJ

Menurut Hukum Hess H untuk reaksi A D adalah….d. –x = (-a - b - c)kJ d. x = (a + b - c)kJe. –x = (a - b - c)kJ e. –x = (a + b + c)kJf. x = (a - b - c)kJ

20. Perhatikan diagram reaksi dibawah ini:

2H∆ =….?

1H∆ = -787 kJ 3H∆ = -566 kJ

Dari diagram tersebut, maka besarnya 2H∆ adalah….d. -55 kJ d. -331 kJe. -110 kJ e. -442 kJf. -221 kJ

2C(s) + 2O2(g)

2CO(g) + O2(g)

2CO2(g)

Page 160: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

81

81

KUNCI JAWABAN POST TEST

1. d 11. c

2. a 12. c

3. c 13. c

4. b 14. d

5. c 15. d

6. a 16. e

7. c 17. b

8. d 18. d

9. d 19. a

10. a 20. c

Page 161: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

82

82

KISI - KISI SOAL INSTRUMEN

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Termokimia

Kelas / Semester : XI/1

Alokasi Waktu : 60 menit

Jenis Tes : Pilihan Ganda

AspekKompetensi

Dasar

Indikator

C1 C2 C3 C4 C5 C6

Juml

ah

2.1.

Mendeskripsi

kan

perubahan

entalpi reaksi,

reaksi

eksoterm dan

reaksi

endoterm

-menjelaskan

hukum/azas

kekekalan energi

- membedakan

sistem dan

lingkungan

- menjelaskan

kalor reaksi pada

tekanan tetap

sebagai

perubahan

entalpi

- membedakan

reaksi yang

melepas kalor

(eksoterm)

dengan reaksi

yang menerima

kalor (endoterm)

melalui

percobaan

- menjelaskan

1

4

5,6,7 8,9,10,

3

12

2

1

1

1

1

8

Page 162: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

83

83

macam-macam

entalpi molar

11,

2.2.

Menentukan

H reaksi

berdasarkan

percobaan,

hukum Hess,

data

perubahan

entalpi

pembentukan

standar dan

data energi

ikatan

- menghitung

harga H reaksi

melalui

percobaan

- menghitung

H reaksi

dengan

menggunakan:

• Data entalpi

pembentuka

n standar

• Diagram

siklus/diagra

m tingkat

energi

• Energi

ikatan

13,14,

15,16

18

17

19

20

5

1

1

1

Jumlah 5 4 7 4 20

Page 163: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

84

84

LEMBAR JAWABAN

Nama :

Kelas :

I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang benar!

No11 a b c d e12 a b c d e13 a b c d e14 a b c d e15 a b c d e16 a b c d e17 a b c d e18 a b c d e19 a b c d e20 a b c d e

No1 a b c d e2 a b c d e3 a b c d e4 a b c d e5 a b c d e6 a b c d e7 a b c d e8 a b c d e9 a b c d e

10 a b c d e

Page 164: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

85

85

Lampiran 10:

NAMA SAMPEL RESPONDEN KELAS KECIL

No Nama Responden Kelas1 Bilqis Suraya XI IPA 42 Diana Nur Aini XI IPA 43 Dwi Pamuji Adi XI IPA 44 Laila Lutfia Rahmawati XI IPA 45 Maslahul Huda XI IPA 46 Zulfa Andriani XI IPA 4

NAMA SAMPEL RESPONDEN KELAS BESAR

No Nama Responden Kelas No Nama Responden Kelas1 Ahmad Sabilillah XI IPA 4 17 Nibras Laila XI IPA 4

2 Ana Aisyah XI IPA 4 18 Ninin Dyah Ayu XI IPA 4

3 Anggi Ulzana XI IPA 4 19 Nur Hayati XI IPA 4

4 Annisa Nur Laila XI IPA 4 20 Ratna Ariyani XI IPA 4

5 Aris Ma’mun XI IPA 4 21 Rizal Khakim XI IPA 4

6 Dinar Robiatul XI IPA 4 22 Sekar Wulan XI IPA 4

7 Elva Afni XI IPA 4 23 Siti Masruroh XI IPA 4

8 Farida Agustina XI IPA 4 24 Siti Munawaroh XI IPA 4

9 Ike Nur Hayati XI IPA 4 25 Sofia Desi R. XI IPA 4

10 Islamatun XI IPA 4 26 Tholib Khaerudin XI IPA 4

11 Isna Afiatus XI IPA 4 27 Uliana Shofa XI IPA 4

12 Kholifatul Ulya XI IPA 4 28 Ulis Sofroh XI IPA 4

13 M. Aris Munandar XI IPA 4 29 Uminatun Khasanah XI IPA 4

14 Misbahul Munir XI IPA 4 30 Uswatun Khasanah XI IPA 4

15 M. Taufiq H. XI IPA 4 31 Wulandari XI IPA 4

16 M. Zarqoni XI IPA 4 32 Yesi Anggreani XI IPA 4

Page 165: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

86

86

Lampiran 11:

PROSEDUR PRAKTIKUM

I. Judul : REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM

II. Tujuan : Mengenalkan pengertian perubahan energi pada reaksi

kimia

III. Alat dan Bahan : - Tabung reaksi

- Gabus (sumbat tabung)

- Spatula kaca

- Larutan HCl 2 M

- Barium hidroksida hidrat (Ba(OH)2.8H2O)

- Amonium klorida (NH4Cl)

- Pita magnesium

IV. Cara Kerja :

1. Masukkan kurang lebih 3 mL larutan HCl 2 M ke dalam sebuah tabung reaksi,

kemudian tambahkan potongan pita magnesium sepanjang 4 cm. Amati

perubahan yang terjadi dan rasakan perubahan suhu tabung reaksi.

2. Masukkan Ba(OH)2. 8H2O sebanyak 2 spatula ke dalam tabung reaksi.

Tambahkan NH4Cl sebanyak 2 spatula. Aduk campuran itu kemudian tutuplah

dengan gabus. Pegang tabung itu dan rasakan suhunya. Biarkan sebentar, buka

tabung dan cium bau gas yang timbul. Catat pengamatan Anda.

Catatan: perhatikan cara mencium/membaui gas

V. Hasil Pengamatan

No. Kegiatan Perubahan

1. Pencampuran Mg dengan HCl ………………………………

………………………………2. Pencampuran Ba(OH)2. 8H2O dan

NH4Cl

………………………………

VI. Pertanyaan

Page 166: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

87

87

1. Gejala apakah yang menunjukkan bahwa telah terjadi reaksi kimia pada

percobaan 1 dan2?

2. Jika hasil-hasil reaksi dibiarkan beberapa jam, apa yang anda harapkan terjadi

dengan suhu campuran 1 dan 2?

3. Manakah percobaan di atas yang merupakan:

a. Reaksi eksoterm

b. Reaksi endoterm

Page 167: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

88

88

PROSEDUR PRAKTIKUM

I. Judul : PERUBAHAN ENTALPI

II. Tujuan : Menentukan perubahan pada reaksi antara larutan

Natrium hidroksida dan asam klorida yang menghasilkan

1 mol air

III. Alat dan Bahan : - Bejana plastik

- Silinder ukur 50 mL

- Termometer

- Larutan NaOH 1 M

- Larutan HCl 1 M

IV. Cara Kerja :

1. Masukkan 50 mL larutan NaOH 1 M ke dalam bejana plastik dan masukkan 50

mL larutan HCl 1 M ke dalam silinder ukur.

2. Ukur kedua suhu larutan. Termometer harus dibersihkan dan dikeringkan

sebelum dipindahkan dari larutan yang lain. Jika suhu kedua larutan berbeda,

tentukan suhu rata-rata (suhu awal).

3. Tuangkan HCl ke dalam bejana plastik yang berisi larutan NaOH aduk dengan

termometer dan perhatikan suhu yang ditunjukkan oleh termometer itu, suhu

akan naik kemudian menjadi tetap selanjutnya turun. Catatlah suhu tetap itu

(suhu akhir)

V. Hasil Pengamatan

Suhu awal Suhu akhir Perbedaan suhu

t1 HCl 1 M =………0C

t1 NaOH 1 M =……….0C

t1 rata-rata =………..0C

t2 =……….0C

t = t2 – t1

= …....0C - ……..0C

= ………..0C

= ………..0K

Catatan:

Pada perhitungan perubahan entalpi untuk reaksi dianggap bahwa:

a. Campuran 50 mL HCl dan 50 mL NaOH dianggap sama dengan 100 mL air

b. Selama reaksi berlangsung, energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan

dapat diabaikan.

Page 168: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

89

89

c. Kalor jenis air = 4,2 J/gK-1

d. Massa jenis air = 1 gram/mL

e. Larutan NaOH 1 M adalah larutan yang mengandung 1 mol NaOH dalam 1000

mL larutan.

Perhitungan:

1. massa larutan (m) = volume larutan x massa jenis

= ……….mL x 1 gram/mL

= ………gram

Kalor yang dihasilkan dari percobaan (Q) = m x C x t

= ………x 4,2 x ………0K

= ……………..kJ

2. 50 mL NaOH 1 M = 0,05 x 1 = ………..mol NaOH

50 mL HCl 1 M = 0,05 x 1 = ………….mol HCl

3. Dari persamaan reaksi: NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l)

……….mol NaOH = ………..mol HCl = …………mol H2O

H reaksi =..........

Q mol = ………….kJ/mol (tanda berlawanan)

VI. Pertanyaan

1. Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka reaksi antara NaOH dan HCl

termasuk reaksi eksoterm atau reaksi endoterm? Jelaskan!

2. Tuliskan persamaan termokimia untuk reaksi tersebut!

Page 169: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

90

90

PROSEDUR PRAKTIKUM

I. Judul : HUKUM HESS

II. Tujuan : Menentukan perubahan entalpi berdasarkan hukum Hess

III. Alat dan Bahan : - Gelas ukur

- Kalorimeter

- Gelas kimia

- Bejana pendingin

- Termometer

- Neraca

- KOH padat

- HCl 0,5 M

- HCl 0,25 M

- NaOH padat

- Akuades

IV. Cara Kerja :

1. Ambillah 50 mL larutan HCl 0,25 M, kemudian masukkan ke dalam kalorimeter

dan catatlah suhunya.

2. Timbanglah 1 gram NaOH padat dengan neraca, masukkan ke dalam

kalorimeter yang berisi larutan HCl, catatlah suhunya setelah NaOH larut!

3. Ambillah 100 mL akuades dan masukkan ke dalam kalorimeter. Ukurlah

suhunya!

4. Timbanglah 1 gram NaOH padat, masukkan ke dalam kalorimeter yang telah

berisi akuades dan ukurlah suhunya setelah NaOH larut!

5. Ambillah 50 mL larutan NaOH 0,5 M dan masukkan ke dalam gelas kimia.

Catatlah suhunya!

6. Ambillah 50 mL larutan HCl 0,5 M dalam gelas kimia yang lain. Catatlah

suhunya!

7. Tuangkan kedua larutan tersebut ke dalam kalorimeter, aduklah dan catatlah

suhunya!

V. Hasil Pengamatan

Page 170: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

91

91

NaOH Suhu (0C)

Reaksi gram Mol awal akhir t (t2 –

t1)0C

Kalor untukperubahan t1menjadi t2

(kJ)

H(kJ/mol

)

Reaksi I

Reaksi II

Reaksi III

VI. Pertanyaan

1. Apakah H1 = H2 + H3?

2. Apakah H reaksi dipengaruhi oleh jalannya reaksi?

Page 171: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

92

92

Lampiran 12:Data Pre Test dan Post Tes

Kelas KecilNo Nama Pre Test Post Test1. Bilqis Suraya 50 952. Diana Nur Aini 40 603. Dwi Pamuji 30 804. Laila Lutfia R. 40 755. Maslahul Huda 35 606. Zulfa Andriani 45 70

Kelas BesarNo Nama Pre Test Post Test1 Ahmad Sabilillah 40 802 Ana Aisyah 30 603 Anggi Ulzana 35 554 Annisa Nur Laila 55 955 Aris Ma’mun 25 706 Dinar Robiatul 25 707 Elva Afni 35 858 Farida Agustina 45 609 Ike Nur Hayati 45 8510 Islamatun 35 4511 Isna Afiatus 45 5512 Kholifatul Ulya 40 7513 M. Aris Munandar 35 8014 Misbahul Munir 35 8015 M. Taufiq Hidayatullah 35 8016 M. Zarqoni 40 5017 Nibras Laila 45 8518 Ninin Dyah Ayu 55 9019 Nur Hayati 50 6520 Ratna Ariyani 20 7521 Rizal Khakim 45 5022 Sekar Wulan 25 7023 Siti Masruroh 45 7524 Siti Munawaroh 35 6525 Sofia Desi R. 45 8526 Tholib Khaerudin 30 4527 Uliana Shofa 45 8528 Ulis Sofroh 45 4029 Uminatun Khasanah 45 5030 Uswatun Khasanah 40 6531 Wulandari 35 5032 Yesi Anggreani 55 95

Page 172: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

67

67

Page 173: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

67

67

UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA PRE TEST ANTARA KELAS KECIL DAN KELAS BESAR

HipotesisHo : µ1 = µ2

Ha : µ1 µ2

Uji HipotesisUntuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Dimana,

Ho diterima apabila -t(1-1/2α)< t < t(1-1/2α)(n1+n2-2)

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Kecil Besar

Jumlah 240 1260n 6 32

x 40,00 39,38Varians (S2) 50,0000 74,0398

Standart deviasi (S) 7,07 8,96

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

6 1 50,0000 + 32 1 74,0398s = 6 + 32 2

= 8,40839

40,00 39,38t =

1 1= 0,167

8,40839 6

+32

Pada α = 5% dengan dk = 6 + 32 - 2 = 36 diperoleh t(0.975)(36) = 2,03

DaerahpenerimaanHo

DaerahpenerimaanHo

21 n1

n1s

xxt 21

+

−=

( ) ( )2nn

1n1ns

21

222

211

−+−+−

=ss

Page 174: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

68

68

-2,03 0,167 2,028Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaanpre test dari kedua kelompok.

UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL BELAJAR ANTARA KELAS KECIL DAN KELASBESAR

HipotesisHo : µ1 < µ2

Ha : µ1 > µ2

Uji HipotesisUntuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Dimana,

Ha diterima apabila t > t(1-α)(n1+n2-2)

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Kecil Besar

Jumlah 440 2215n 6 32

x 73,33 69,22Varians (s2) 50,0000 248,5635

Standart deviasi (s) 7,07 15,77

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

6 1 50,0000 + 32 1 248,5635s = 6 + 32 2

= 14,8656

t = 73,33 69,22 = 0,622

DaerahpenerimaanHo

21 n1

n1s

xxt 21

+

−=

( ) ( )2nn

1n1ns

21

222

211

−+−+−

=ss

Page 175: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

69

69

1 114,8656 6

+32

Pada α = 5% dengan dk = 6 + 32 - 2 = 36 diperoleh t(0.95)(36) = 1,69

0,622 1,688Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kelas kecil tidak adaperbedaan dengan kelas besar.

I HOMOGENITAS DATA PRE TEST ANTARA KELAS KECL DAN KELAS BESAR

Hipotesis

Ho : σ12 = σ2

2

Ha : σ12 = σ2

2

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Ho diterima apabila F < F 1/2α (nb-1):(nk-1)

F 1/2α (nb-1):(nk-1)

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Kecil Besar

Jumlah 240 1260n 6 32

x 40,00 39,38Varians (s2) 50,0000 80,2419

Standart deviasi (s) 7,07 8,96

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

80,2419F =50,0000

= 1,605

DaerahpenerimaanHo

DaerahpenerimaanHo

terkecilVarians terbesarVarians

F =

Page 176: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

70

70

Pada α = 5% dengan:dk pembilang = nb - 1 = 6 - 1 = 5dk penyebut = nk -1 = 32 - 1 = 31F (0.025)(37:37) = 3,01

1,6048 3,01

Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompokmempunyai varians yang sama (Homogen).

UJI HOMOGENITAS DATA HASIL BELAJAR ANTARA KELAS KECIL DAN KELAS BESAR

Hipotesis

Ho : σ12 = σ2

2

Ha : σ12 = σ2

2

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Ho diterima apabila F < F 1/2α (nb-1):(nk-1)

F 1/2α (nb-1):(nk-1)

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Kecil Besar

Jumlah 440 2215n 6 32

x 73,33 69,22Varians (S2) 176,6667 248,5635

Standart deviasi (S) 13,29 15,77

DaerahpenerimaanHo

DaerahpenerimaanHo

terkecilVarians terbesarVariansF =

Page 177: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

71

71

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

248,5635F =176,6667

= 1,407

Pada α = 5% dengan:dk pembilang = nk - 1 = 6 - 1 = 5dk penyebut = nb -1 = 32 - 1 = 31F (0.025)(5:31) = 3,01

1,4070 3,01

Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompokmempunyai varians yang sama (Homogen).

Uji Normalitas Nilai Pre TestKelas Besar

HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normalPengujian Hipotesis

Kriteria yang digunakan diterima jika H0 :Pengujian HipotesisNilai maksimal = 55Nilai minimal = 20Rentang nilai (R) = 55 -20 = 35Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 32 = 5,967 = 6 kelasPanjang kelas (P) = 35/6 = 5,8333333 = 5

Tabel distribusi nilai pre test kelas BeasarKelas fi Xi Xi

2 fi.Xi fi.Xi2

20 – 26 3 23 529 69 1587

27 – 33 3 30 900 90 2700

34 – 40 13 37 1369 481 17797

41 – 47 9 44 1936 396 17424

48 – 54 3 51 2601 153 7803

55 – 61 1 58 3364 58 3364

Jumlah 32 1247 50675

1247 = 38,96875

DaerahpenerimaanHo

X( )

)1(

22

−∑ ∑nn

ffn iiii χχ∑

∑i

ii

ff χ

∑=

==

k

i i

ii

EEO

X1

22 )(

tabelhitung XX 22 <

Page 178: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

72

72

X = = 32

S2 =

38*62312 - (1504)2S2 =

38(38 - 1)S2 = 67,128024S = 8,1931694

Daftar nilai frekuensi observasi kelas BesarOi

Kelas Bk Zi P(Zi) LuasDaerah Ei

19,5 -2,38 -0,491320 – 26 0,0553 1,7689 3 0,8568

26,5 -1,52 -0,436027 – 33 0,1882 6,0227 3 1,5171

33,5 -0,67 -0,247834 – 40 0,3219 10,3006 13 0,7074

40,5 0,19 0,074141 – 47 0,2770 8,8639 9 0,0021

47,5 1,04 0,351148 – 54 0,1199 3,8359 3 0,1822

54,5 1,90 0,471055 – 61 0,0247 0,7907 1 0,0554

60,5 2,63 0,4957 0,8#REF! X² 3,3209

Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh X² tabel =Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal 7,81

Uji Normalitas Nilai Post TestKelas Besar

HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normalPengujian Hipotesis

Kriteria yang digunakan diterima jika H0 :Pengujian HipotesisNilai maksimal = 95Nilai minimal = 40Rentang nilai (R) = 95 -40 = 55Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 32 = 5,967 = 6 kelasPanjang kelas (P) = 95/6 = 9,1666667 = 9

( )i

ii

EEO 2−

∑=

==

k

i i

ii

EEO

X1

22 )(

tabelhitung XX 22 <

Page 179: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

73

73

Tabel distribusi nilai pre test kelas BesarKelas fi Xi Xi

2 fi.Xi fi.Xi2

40 – 49 3 44,5 1980,25 133,5 5940,75

50 – 59 6 54,5 2970,25 327 17821,5

60 – 69 7 64,5 4160,25 451,5 29121,75

70 – 79 8 74,5 5550,25 596 44402

80 – 89 6 84,5 7140,25 507 42841,5

90 – 99 2 94,5 8930,25 189 17860,5

Jumlah 32 2204 157988

2204X = = 32 =

68,875

S2 =

38*193479,5 -(2661)2S2 =

38(38 - 1)S2 = 199,59677S = 14,127872

Daftar nilai frekuensi observasi kelas Besar

Kelas Bk Zi P(Zi) LuasDaerah Ei Oi

39,5 -2,08 -0,481240 – 49 0,0663 2,1224 3 0,3628

49,5 -1,37 -0,414950 – 59 0,1684 5,3873 6 0,0697

59,5 -0,66 -0,246560 – 69 0,2642 8,4532 7 0,2498

69,5 0,04 0,017670 – 79 0,2563 8,2032 8 0,0050

79,5 0,75 0,274080 – 89 0,1538 4,9231 6 0,2356

89,5 1,46 0,427890 – 99 0,0571 1,8263 2 0,0165

99,5 2,17 0,4849 1,8#REF! X² = 0,9395

Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh X² tabel = 7,81Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

( )i

ii

EEO 2−

X( )

)1(

22

−∑ ∑nn

ffn iiii χχ∑

∑i

ii

ff χ

Page 180: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

74

74

Uji Normalitas Nilai Pre TestKelas Kecil

HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normalPengujian Hipotesis

Kriteria yang digunakan diterima jika H0 :Pengujian HipotesisNilai maksimal = 50Nilai minimal = 30Rentang nilai (R) = 50 - 30 = 20Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 6 = 3,568 = 4 kelasPanjang kelas (P) = 20/4 = 5 = 5

Tabel distribusi nilai pre test kelas KecilKelas fi Xi Xi

2 fi.Xi fi.Xi2

30 – 34 1 32 1024 32 1024

35 – 40 2 37,5 1406,25 75 2812,5

41 – 45 2 43 1849 86 3698

46 – 50 1 48 2304 48 2304

Jumlah 6 241 9838,5

241

X = = 6= 40,16666667

S2 =

6*9013,5 - (230)2S2 =

6(6 - 1)S2 = 31,6666667S = 5,62731434

Daftar nilai frekuensi observasi kelas Kecil

Kelas Bk Zi P(Zi) Luas Daerah Ei Oi

29,5 -1,90 -0,471030 – 34 0,1280 0,7677 1 0,0703

34,5 -1,01 -0,343035 40 0,3666 2,1999 2 0,0182

40,5 0,06 0,023641 – 45 0,3048 1,8285 2 0,0161

45,5 0,95 0,328446 – 50 0,0217 0,7677 1 0,0703

(i

i

EEO −

X( )

)1(

22

−∑ ∑nn

ffn iiii χχ∑

∑i

ii

ff χ

∑=

==

k

i i

ii

EEO

X1

22 )(

tabelhitung XX 22 <

Page 181: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

75

75

46,0 1,04 0,3500X² = 0,1748

Untuk a = 5%, dengan dk =4 - 3= 1 diperoleh X² tabel = 3,84Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

Uji Normalitas Nilai Post TestKelas Kecil

HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normalPengujian Hipotesis

Kriteria yang digunakan diterima jika H0 :Pengujian HipotesisNilai maksimal = 95Nilai minimal = 60Rentang nilai (R) = 95 - 60 = 35Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 6 = 3,568 = 4 kelasPanjang kelas (P) = 35/4 = 8,75 = 9

Tabel distribusi nilai post test kelas KecilKelas fi Xi Xi

2 fi.Xi fi.Xi2

60 – 68 2 64 4096 128 8192

69 – 75 2 72 5184 144 10368

76 – 82 1 79 6241 79 6241

83 – 89 1 86 7396 86 7396

Jumlah 6 437 32197

437

X = = 6= 72,83333333

S2 =

6*104313 - (1327)2S2 =

6(6 - 1)S2 = 73,7666667S = 8,58875233

Daftar nilai frekuensi observasi kelas Kecil

Kelas Bk Zi P(Zi) Luas Daerah Ei Oi

59,5 -1,55 -0,439760 – 68 0,2467 1,4800 2 0,1827

(i

i

EEO −

X( )

)1(

22

−∑ ∑nn

ffn iiii χχ∑

∑i

ii

ff χ

∑=

==

k

i i

ii

EEO

X1

22 )(

tabelhitung XX 22 <

Page 182: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

76

76

68,5 -0,50 -0,193169 75 0,3150 1,8898 2 0,0064

75,5 0,31 0,121976 – 82 0,2479 1,4875 1 0,1597

82,5 1,13 0,369883 – 89 0,1040 0,6242 1 0,2263

89,5 1,94 0,4738X² = 0,5752

Untuk a = 5%, dengan dk =4 - 1 = 3 diperoleh X² tabel = 3,84Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

Page 183: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

77

77

KRITERIA PENILAIAN AFEKTIF SISWA

No Intelligensi Aspek Penilaian Skor Kriteria Penskoran1 Linguistik Membaca 1

2345

Tidak membaca sama sekali.Membaca layoutMembaca layout dan LKSKimiaMembaca layout, LKSKimia dan buku paketKimiaMembaca layout, LKSKimia, buku paket Kimiadan sumber bacaan lain yangrelevan

1 Membuat keramaian padasaat kegiatan pembelajaranpembelajaran.

2 Tidak ramai pada saatkegiatan pembelajaran tetapimelakukan kegiatan yangtidak ada hubungannyadengan kegiatanpembelajaran dan tidakmendengarkan penjelasanguru.

3 Mendengarkan penjelasanguru tetapi melakukankegiatan yang tidak adahubungannya dengankegiatan

4 Mendengarkan penjelasanguru dengan serius

2 Matematis-logisKinestetik-badani

Memperhatikan

5 Mendengarkan penjelasanguru dengan serius danberani bertanya sertamenjawab pertanyaan guru.

1 Membuat suasana menjadigaduh dan tidakmengerjakan tugas

2 Tidak membuat suasanamenjadi gaduh dan tidakmengerjakan tugas

3 Mengerjakan tugas.4 Aktif dalam bertanya dan

memecahkan masalah.

3 IntrapersonalEkstensial

Tanggung Jawab

5 Aktif dalam bertanya danmemecahkan masalah

Page 184: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

78

78

1 Tidak ada yangmelaksanakan tugas.

2 Melaksanakan tugas sendiri3 Berdiskusi dengan beberapa

teman lain saja.4 Berdiskusi bersama namun

kurang kompak danmembuat yel-yel kelompok

5 Berdiskusi dengan kompakdan membuat yel-yelkelompok

4 InterpersonalMusikal

Kerjasama

1 Tidak mengikuti kegiatanpembelajaran dengan baik.

2 Mengikuti kegiatanpembelajaran dengan tertibtetapi tidak mengumpulkantugas

3 Mengikuti kegiatanpembelajaran dengan tertib.

4 Mengumpulkan tugas sesuaidengan waktu yang telahditentukan.

5 Spasial Kedisiplinan

5 Melaksanakan tugas denganbaik, tepat waktu dan tertib.

Kriteria Nilai Siswa A jika Nilai Total 21 - 25 B+ jika Nilai Total 16 -20 B jika Nilai Total 11 -15 C+ jika Nilai Total 6 - 10 C jika Nilai Total 1 - 5

Nilai Siswa = Nilai total X 4

Page 185: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

79

79

LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF SISWA

Aspek penilaianNo Nama Siswa1 2 3 4 5

JumlahSkor

Nilai/Kriteria

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Semarang, Agustus 2010Observer

Page 186: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

80

80

KRITERIA PENILAIAN PSIKOMOTORIK SISWAPRAKTIKUM

No Intelligensi Aspek penilaian Skor Kriteria penskoran1 Tidak membuat jurnal

Praktikum dan tidak memakaijas praktikum

2 Tidak membuat jurnalPraktikum dan memakai jaspraktikum

3 Membuat jurnal praktikum dirumah dan tidak memakai jaspraktikum

4 Membuat jurnal praktikum dikelas dan memakai jaspraktikum

5 Membuat jurnal praktikum dirumah dan memakai jaspraktikum

1 Linguistik Persiapan Praktikum

1 Tidak menyiapkan alat danbahan

2 Menyiapkan alat dan bahandengan bantuan teman danguru

3 Menyiapkan alat dan bahandengan bantuan guru

4 Menyiapkan alat dan bahandengan bantuan teman

5 Menyiapkan alat dan bahantanpa bantuan siapapun

2 Matematis-logis

Menyiapkan alat danbahan

1 Tidak dapat merangkai alat2 Dapat merangkai alat dan

bahan dengan bantuan temandan guru

3 Dapat merangakai alat danbahan dengan bantuan guru

4 Dapat merangkai alat danbahan dengan bantuan teman

5 Dapat merangkai alat danbahan tanpa bantuan siapapun

3 Spasial Merangkai alat

1 Tidak melakukan percobaan4 Kinestetik-jasmani

Melakukan Percobaan2 Dapat melakukan percobaan

dengan bantuan guru danteman

Page 187: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

81

81

3 Dapat melakukan percobaandengan bantuan guru

4 Dapat melakukan percobaandengan bantuan teman

5 Dapat melakukan percobaantanpa bantuan siapa pun

1 Membuat suasana praktikummenjadi gaduh

2 Tidak membuat suasanapraktikum menjadi gaduhtetapi tidak ikut serta dalamdiskusi.

3 Melakukan praktikum denganbaik

4 Melakukan praktikum denganbaik dan ikut serta dalammemecahkan masalah

5 Melakukan praktikum denganbaik dan ikut serta dalammemecahkan masalah danikut berdiskusi dalampembuatan laporan kelompok

5 InterpersonalMusikal

Kerjasama dankekompakan

1 Tidak merapikan alat danbahan

2 Merapikan alat dan bahandengan bantuan teman danguru

3 Merapikan alat dan bahandengan bantuan guru

4 Merapikan alat dan bahandengan bantuan teman

5 Merapikan alat dan bahantanpa bantuan siapapun

6 Lingkungan Merapikan alat

1 Tidak membuat laporan samasekali

2 Membuat laporan denganbantuan teman, tidak rapi dantidak lengkap

3 Membuat laporan denganbantuan teman, rapi dan tidaklengkap

4 Membuat laporan sendiri,rapi dan tidak lengkap

7 IntrapersonalEkstensial

Mengkomunikasikandatapercobaan

5 Membuat laporan sendiri,

Page 188: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

82

82

rapi dan lengkapKriteria Nilai Siswa A jika Nilai Total 29 – 35 C+ jika Nilai Total 8 -14 B+ jika Nilai Total 22 -28 C jika Nilai Total 1 - 7 (Nilai Siswa = Nilai total X 3) B jika Nilai Total 15 -21

LEMBAR OBSERVASI PRAKTIKUM SISWA

Kriteria PenilaianNo Nama siswa1 2 3 4 5 6 7

JumlahSkor

Kriteria/Nilai

Semarang, Agustus 2010

Observer

(

Page 189: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

83

83

Page 190: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

67

67

HASIL PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA KELAS BESAR PERTEMUAN 4

Aspek pengamatan siswaNo Kode1 2 3 4 5 Jumlah

1 KB-1 4 3 4 4 4 192 KB-2 4 4 4 3 4 193 KB-3 3 3 5 4 5 204 KB-4 4 4 4 5 3 205 KB-5 4 3 4 3 3 176 KB-6 3 4 3 5 4 197 KB-7 4 3 4 5 4 208 KB-8 3 4 3 4 3 179 KB-9 3 5 4 5 4 21

10 KB-10 4 4 3 4 4 1911 KB-11 3 3 4 3 3 1612 KB-12 4 5 3 4 4 2013 KB-13 3 4 5 4 5 2114 KB-14 5 4 4 3 4 2015 KB-15 3 4 4 5 3 1916 KB-16 4 5 5 4 4 2217 KB-17 4 3 4 3 4 1818 KB-18 3 4 5 4 4 2019 KB-19 4 5 5 4 3 2120 KB-20 5 4 4 5 4 2221 KB-21 4 5 5 4 4 2222 KB-22 5 4 3 4 4 2023 KB-23 4 3 3 4 4 18

Page 191: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

68

68

24 KB-24 4 4 3 4 3 1825 KB-25 4 3 4 3 5 1926 KB-26 5 4 3 4 4 2027 KB-27 3 4 5 3 5 2028 KB-28 5 4 5 4 4 2229 KB-29 4 3 4 4 3 1830 KB-30 4 4 5 5 4 2231 KB-31 5 4 4 3 3 1932 KB-32 5 4 3 4 4 20

Jumlah 126 124 128 127 123 628Skor maksimal 160 160 160 160 160 800Skor rata-rata 3,9375 3,875 4 3,96875 3,84375 19,625

Prosentase 78,75 77,5 80 79,375 76,875 78,5

Page 192: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

1

HASIL PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA KELAS BESAR PERTEMUAN 6

Aspek pengamatan siswaNo Kode

1 2 3 4 5Jumlah

1 KB-1 3 4 4 5 5 212 KB-2 4 3 3 4 3 173 KB-3 5 5 3 3 4 204 KB-4 3 4 4 4 4 195 KB-5 5 4 4 3 3 196 KB-6 3 3 3 4 4 177 KB-7 4 3 5 3 3 188 KB-8 5 4 3 5 4 219 KB-9 3 4 4 3 3 17

10 KB-10 4 3 4 3 4 1811 KB-11 3 3 3 4 3 1612 KB-12 3 4 3 3 4 1713 KB-13 5 3 5 4 3 2014 KB-14 3 4 3 3 4 1715 KB-15 4 4 3 4 5 2016 KB-16 3 2 3 3 5 1617 KB-17 5 3 5 5 5 2318 KB-18 3 3 4 4 3 1719 KB-19 5 3 4 3 3 1820 KB-20 4 5 3 5 3 2021 KB-21 4 4 3 5 4 2022 KB-22 3 3 4 3 4 1723 KB-23 4 4 5 4 3 2024 KB-24 4 3 5 4 5 2125 KB-25 5 5 4 4 4 2226 KB-26 5 4 4 4 5 2227 KB-27 5 3 5 4 3 2028 KB-28 4 4 4 3 4 1929 KB-29 3 3 4 4 3 1730 KB-30 5 4 5 3 3 2031 KB-31 3 3 4 5 3 1832 KB-32 4 4 3 3 4 18

Jumlah 126 115 123 121 120 605Skor

maksimal 160 160 160 160 160 800

Skor rata-rata 3,9375 3,59375 3,84375 3,78125 3,75 18,9063

Page 193: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

70

70

Prosentase 78,75 71,875 76,875 75,625 75 75,625

HASIL PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA KELAS BESAR PERTEMUAN 1

Aspek pengamatan siswaNo Kode1 2 3 4 5 Jumlah

1 KB-1 4 3 3 4 3 172 KB-2 4 5 4 3 4 203 KB-3 3 5 5 4 4 214 KB-4 4 3 4 4 5 205 KB-5 3 4 3 3 3 166 KB-6 3 3 4 3 3 167 KB-7 4 5 4 5 4 228 KB-8 3 4 3 4 3 179 KB-9 3 3 4 5 3 18

10 KB-10 5 4 3 4 3 1911 KB-11 4 4 4 5 4 2112 KB-12 3 4 5 3 5 2013 KB-13 4 4 3 4 3 1814 KB-14 3 5 3 4 4 1915 KB-15 4 4 5 3 3 1916 KB-16 3 3 3 4 3 1617 KB-17 3 4 4 3 4 1818 KB-18 4 4 3 4 3 1819 KB-19 3 5 4 5 3 2020 KB-20 4 4 4 5 4 2121 KB-21 4 5 3 4 5 2122 KB-22 3 4 5 4 4 2023 KB-23 4 3 4 3 3 1724 KB-24 4 4 3 4 3 1825 KB-25 3 4 4 3 5 1926 KB-26 4 3 4 5 3 1927 KB-27 3 4 3 4 4 1828 KB-28 4 4 4 5 4 2129 KB-29 4 3 3 4 3 1730 KB-30 3 4 4 5 4 2031 KB-31 4 3 4 3 5 1932 KB-32 4 4 3 4 3 18

Jumlah 115 125 119 127 117 603Skor

maksimal 160 160 160 160 160 800

Page 194: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

71

71

Skor rata-rata 3,59375 3,90625 3,71875 3,96875 3,65625 18,8438Prosentase 71,875 78,125 74,375 79,375 73,125 75,375

HASIL PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA KELAS BESAR PERTEMUAN 8

Aspek pengamatan siswaNo Kode

1 2 3 4 5Jumlah

1 KB-1 3 4 4 5 5 212 KB-2 2 4 3 4 3 163 KB-3 2 3 4 2 4 154 KB-4 4 4 3 3 5 195 KB-5 3 5 4 3 5 206 KB-6 4 4 4 4 4 207 KB-7 4 4 4 4 5 218 KB-8 4 3 4 3 4 189 KB-9 4 3 4 4 5 20

10 KB-10 4 4 5 5 4 2211 KB-11 3 4 4 4 4 1912 KB-12 3 4 5 3 5 2013 KB-13 4 5 4 4 4 2114 KB-14 5 4 4 4 5 2215 KB-15 5 4 5 5 3 2216 KB-16 5 5 4 4 4 2217 KB-17 4 4 5 4 3 2018 KB-18 4 3 4 3 4 1819 KB-19 5 4 3 5 4 2120 KB-20 4 3 4 4 3 1821 KB-21 3 4 4 4 5 2022 KB-22 4 5 4 4 4 2123 KB-23 2 4 3 5 3 1724 KB-24 4 4 4 3 4 1925 KB-25 3 3 3 5 4 1826 KB-26 4 4 3 4 3 1827 KB-27 3 5 4 3 4 1928 KB-28 3 5 3 3 5 1929 KB-29 3 4 3 4 3 1730 KB-30 4 5 3 5 4 2131 KB-31 3 3 4 5 5 20

Jumlah 112 124 119 122 127 604

Page 195: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

72

72

Skormaksimal 160 160 160 160 160 800

Skor rata-rata 3,6129 4 3,83871 3,93548 4,09677 19,4839Prosentase 70 77,5 74,375 76,25 79,375 75,5

HASIL PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA KELAS BESAR PERTEMUAN 2

Aspek pengamatan siswaNo Kode1 5 3 4 5 Jumlah

1 KB-1 4 3 4 3 3 172 KB-2 5 4 4 5 4 223 KB-3 3 3 3 4 3 164 KB-4 4 3 4 5 3 195 KB-5 5 4 4 3 3 196 KB-6 3 3 3 4 4 177 KB-7 4 3 4 4 4 198 KB-8 4 3 3 4 3 179 KB-9 3 4 4 3 4 18

10 KB-10 3 4 4 5 3 1911 KB-11 4 3 5 4 4 2012 KB-12 3 4 4 3 3 1713 KB-13 4 3 4 5 4 2014 KB-14 4 3 3 4 4 1815 KB-15 3 4 4 3 3 1716 KB-16 3 4 3 4 4 1817 KB-17 4 3 4 5 3 1918 KB-18 3 4 4 3 3 1719 KB-19 4 4 4 3 5 2020 KB-20 5 3 5 5 3 2121 KB-21 3 4 3 4 4 1822 KB-22 4 4 4 3 4 1923 KB-23 4 3 4 3 4 1824 KB-24 3 4 4 3 4 1825 KB-25 3 4 5 4 3 1926 KB-26 4 3 3 4 5 1927 KB-27 5 5 5 4 3 2228 KB-28 4 3 4 3 4 1829 KB-29 3 5 4 4 3 1930 KB-30 3 5 3 4 3 18

Page 196: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

73

73

31 KB-31 4 4 5 3 4 2032 KB-32 4 5 4 3 4 20

Jumlah 119 118 125 121 115 598Skor

maksimal 160 160 160 160 160 800

Skor rata-rata 3,71875 3,6875 3,90625 3,78125 3,59375 18,6875Prosentase 74,375 73,75 78,125 75,625 71,875 74,75

REKAPITULASI PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA KELAS BESAR

Pertemuan Ke-No Kode

1 2 4 6 8Jumlah Nilai

1 KB-1 17 17 19 21 21 95 762 KB-2 20 22 19 17 16 94 75,23 KB-3 21 16 20 20 15 92 73,64 KB-4 20 19 20 19 19 97 77,65 KB-5 16 19 17 19 20 91 72,86 KB-6 16 17 19 17 20 89 71,27 KB-7 22 19 20 18 21 100 808 KB-8 17 17 17 21 18 90 729 KB-9 18 18 21 17 20 94 75,2

10 KB-10 19 19 19 18 22 97 77,611 KB-11 21 20 16 16 19 92 73,612 KB-12 20 17 20 17 20 94 75,213 KB-13 18 20 21 20 21 100 8014 KB-14 19 18 20 17 22 96 76,815 KB-15 19 17 19 20 22 97 77,616 KB-16 16 18 22 16 22 94 75,217 KB-17 18 19 18 23 20 98 78,418 KB-18 18 17 20 17 18 90 7219 KB-19 20 20 21 18 21 100 8020 KB-20 21 21 22 20 18 102 81,621 KB-21 21 18 22 20 20 101 80,822 KB-22 20 19 20 17 21 97 77,623 KB-23 17 18 18 20 17 90 7224 KB-24 18 18 18 21 19 94 75,225 KB-25 19 19 19 22 18 97 77,626 KB-26 19 19 20 22 18 98 78,427 KB-27 18 22 20 20 19 99 79,228 KB-28 21 18 22 19 19 99 79,229 KB-29 17 19 18 17 17 88 70,4

Page 197: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASISlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (mi) pada materi pokok

74

74

30 KB-30 20 18 22 20 21 101 80,831 KB-31 19 20 19 18 20 96 76,8

Jumlah 585 578 608 587 604 2962 2369,6Skor

maksimal 800 800 800 800 800 4000 3200

Skor rata-rata 18,871 18,6452 19,6129 18,9355 19,4839 95,5484 76,4387Prosentase 73,125 72,25 76 73,375 75,5 74,05 74,05