pengembangan media pembelajaran papan ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana....

258
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ANALISIS KALIMAT BERBASIS METODE MONTESSORI UNTUK MEMBANTU SISWA SEKOLAH DASAR MEMPELAJARI POLA KALIMAT SEDERHANA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Stefani Kristin Madja NIM: 141134025 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 10-Nov-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

PAPAN ANALISIS KALIMAT BERBASIS METODE MONTESSORI

UNTUK MEMBANTU SISWA SEKOLAH DASAR MEMPELAJARI

POLA KALIMAT SEDERHANA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Stefani Kristin Madja

NIM: 141134025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

i

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

PAPAN ANALISIS KALIMAT BERBASIS METODE MONTESSORI

UNTUK MEMBANTU SISWA SEKOLAH DASAR MEMPELAJARI

POLA KALIMAT SEDERHANA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Stefani Kristin Madja

NIM: 141134025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

iv

PERSEMBAHAN

Saya mengucapkan puji dan syukur atas selesainya skripsi ini. Banyak pihak

yang telah berperan besar baik secara langsung maupun tidak, dalam proses

pengerjaan. Oleh karena itu, dengan rasa bahagia saya persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber kekuatan dan sumber pemberi

rahmat kehidupan.

2. Kedua orang tuaku tercinta Obed Lindondaya Madja dan Rosni Eimin

tercinta yang selalu medukung, mendoakan dan memberi semangat.

3. Kedua adik saya Silvana Chatarine Madja dan Jenly Kurniawan Madja

tersayang yang selalu mendukung, mendoakan dan memberi semangat.

4. Papa tua Jhony Kampu, mama tua Riang Madja, dan kakak Erick Madja

serta keluarga besarku tercinta yang telah medukung, mendoakan dan

memberi semangat.

5. Fransisca Mbawo, Jati Tyasnaningsih, Leonardo Jaka Pandu sebagai

teman-teman payung yang sudah berdinamika bersama dan berjuang

bersama dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Heppy Padaga, Chrinci Tumbey, Sherlin Yomba, Fiky Kayupa dan teman-

teman Sintuwu Maroso Jogja (SMJ) yang telah dengan sabar

mendampingi, mendukung, mendoakan, dan memberi semangat.

7. Teman-teman PGSD angkatan 2014 yang selalu memberi semangat.

8. Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang turut andil

dalam proses perkuliahan dan proses pengerjaan skripsi ini, Tuhan Yesus

selalu memberkati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

v

MOTTO

“Berani mengambil keputusan, berani bertanggung jawab atas konskuensi yang

ada”

(Stefani Kristin Madja)

Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan sebab apabila ia sudah

tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada

barangsiapa yang mengasihi Dia

(Yakobus 1:12)

5 Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai

dengan bersorak-sorai. 6 Orang yang berjalan dengan menangis sambil menabur

benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

(Mazmur 126:5-6)

Never help a child with a task at which he feels he can succeed.

(Maria Montessori)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 24 Mei 2018

Peneliti

Stefani Kristin Madja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Stefani Kristin Madja

Nomor Mahasiswa : 141134025

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Pengembangan media pembelajaran papan analisis kalimat berbasis metode

Montessori untuk membantu siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat

sederhana

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolahnya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royaliti kepada saya selama tetap mencamtumkan nama saya

sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 24 Mei 2018

Yang menyatakan,

Stefani Kristin Madja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

PAPAN ANALISIS KALIMAT BERBASIS METODE MONTESSORI

UNTUK MEMBANTU SISWA SEKOLAH DASAR MEMPELAJARI

POLA KALIMAT SEDERHANA

Stefani Kristin Madja

Universitas Sanata Dharma

2018

Bahasa Indonesia adalah bahasa pengantar untuk semua mata pelajaran

khususnya di sekolah dasar oleh karena itu, sangat penting untuk mempelajarinya.

Kemampuan menggunakan Bahasa Indonesia baik lisan maupun tulisan dengan

benar akan mempengaruhi pemahaman mata pelajaran di sekolah manapun. Salah

Satu topik penting yang perlu dipelajari siswa adalah pola kalimat sederhana.

Siswa membutuhkan media konkret untuk membantu mereka memahami konsep-

konsep abstrak. Tetapi kenyataannya, tidak ada media konkret di sekolah. Oleh

karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran

papan analisis kalimat pembelajaran berbasis metode Montessori untuk membantu

siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

(R & D). Prosedur pengembangan yang digunakan adalah 1) potensi dan masalah,

2) perencanaan, 3) pengembangan awal produk, 4) validasi produk, dan 5) uji

lapangan terbatas menurut Borg and Gall (1983) dan Sugiyono (2016). Penelitian

ini mengembangkan produk Montessori yang terdiri dari dua komponen yaitu

media papan analisis kalimat dan album.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan

memiliki karakteristik media Montessori, yang menarik, bergradasi, auto-

education , auto-correction, dan kontekstual. Validasi produk oleh para ahli

membuktikan bahwa kualitas produk sangat bagus dengan skor rata-rata untuk

media 3,6 dan untuk album 3,73, seperti yang terlihat dari skala 3,25 <X ≤ 4,00

berada dalam kategori sangat baik. Uji coba lapangan terbatas juga menunjukkan

hasil yang sangat baik dengan skor pretest 71,25 dan posttest 75, dan persentase

peningkatan rata-rata 9,92%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media

papan analisis kalimat berbasis Montessori dapat membantu siswa sekolah dasar

untuk mempelajari pola kalimat sederhana.

Kata Kunci: penelitian dan pengembangan, media pembelajaran, papan analisis

kalimat, pola kalimat sederhana, metode Montessori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

ix

ABSTRACT

DEVELOPING OF LEARNING MEDIA SENTENCE ANALYSIS BOARD

BASED ON MONTESSORI METHOD TO HELP ELEMENTARY SCHOOL

STUDENTS LEARN SIMPLE SENTENCE PATTERN

Stefani Kristin Madja

University of Sanata Dharma

2018

Indonesian language is the language of instruction for all subjects;

especially in elementary schools therefore it is very important to learn it. The

capacity of using Indonesian languange whethear in oral or written properly will

affect the understanding of any subjects in ther school. One important topic

students need to learn is simple sentence patterns. In order to understand this, the

elementary students need concret media to help them understand the abstract

concepts. But if fact, there was no concrete media in the school. Therefore, this

study aims to develop a sentence analysis board of learning media based on the

Montessori method to help elementary school students learn simple sentence

patterns.

The research method used is research and development (R&D). The

development prosedures used were 1) the potential and the problems, 2) the plan,

3) the development of first desain product, 4) ther product validation, and 5) ther

limited field trial of Borg and Gall (1983) and Sugiyono (2016). This study has

developed the Montessori products which consists of two components namely

sentence analysis board media and album.

The results showed that the product developed had characteristics of Montessori

media, that should be interesting, having gradation, auto-education, auto-

correction, and contextual. The product validation by experts proved that product

quality was excellent with average score for ther media 3.6 and for the album

3.73, as seen from scale 3.25 <X ≤ 4.00 was in an excellent category. Limited

field trials also showed excellent results with a pretest score of 71.25 and posttest

75, and an average percentage increase of 9.92 %. Thus, It can be concluded that

the sentence analysis board based on Montessori can help elementary school

students to learn the simple sentence patterns

Keywords: research and development, instructional media, sentence analysis

board, simple sentence pattern, Montessori method

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya

peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan media

pembelajaran papan analisis kalimat berbasis metode Montessori untuk

membantu siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana”. Skripsi

ini merupakan salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu

dalam proses pengerjaan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber kekuatan dan sumber pemberi

rahmat kehidupan.

2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan.

3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi di PGSD.

4. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakaprodi di PGSD.

5. Irine Kurniastuti, M.Psi. selaku dosen pembimbing I yang telah

membimbing, mengarahkan, memotivasi dan memberi kesempatan untuk

berproses dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku dosen pembimbing II

yang telah membimbing dan mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Para validator, Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd. dan Yohanes Carol

K.A.V, dan Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. yang telah berkenan

membantu memvalidasi instrumen dan produk, sehingga penelitian dapat

berjalan dengan lancar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

xi

8. Eka Adi Sunarso, S.Si. selaku kepala sekolah SD Kanisius Eksperimental

Mangunan yang telah memberi izin untuk melaksanakan penelitian.

9. Maria Retno Purwandani selaku guru kelas IIIA yang telah membantu dan

meluangkan waktu untuk membantu peneliti beserta seluruh guru SD

Mangunan yang telah mendukung kelancaran proses penelitian.

10. Para Guru SD kanisius Eksperimental Mangunan yang selalu mendukung

dan memberikan semangat.

11. Siswa-siswi kelas III dan orangtua yang telah bersedia mengizinkan putra

putrinya untuk terlibat dalam penelitian ini.

12. Kedua orang tuaku tercinta Obed Lindondaya Madja dan Rosni Eimin

beserta kedua adik tersayang yang selalu medukung, mendoakan dan

memberi semangat.

13. Papa tua Jhony Kampu, mama tua Riang Madja, dan kakak Erick Madja

beserta keluarga besarku tercinta yang telah medukung, mendoakan dan

memberi semangat.

14. Fransisca Mbawo, Jati Tyasnaningsih, Leonardo Jaka Pandu sebagai

teman-teman payung yang sudah berdinamika bersama dan berjuang

bersama dalam menyelesaikan skripsi ini.

15. Heppy Padaga, Chrinci Tumbey, Sherlin Yomba, Fiky Kayupa dan teman-

teman Sintuwu Maroso Jogja (SMJ) yang telah dengan sabar

mendampingi, mendukung, mendoakan, dan memberi semangat.

16. Teman-teman PGSD angkatan 2014 yang selalu memberi semangat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

xii

17. Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang turut andil

dalam proses perkuliahan dan proses pengerjaan skripsi ini, Tuhan Yesus

selalu memberkati.

Setiap hal yang peneliti alami selama penulisan merupakan sebuah proses.

Peneliti menyadari bahwa terdapat banyak kesulitan dan kendala namun atas

bantuan semua pihak skripsi ini dapat berjalan dengan baik.

Kepada para pembaca skripsi ini, peneliti memohon maaf jika ada

kesalahan baik dalam sistematika penulisan, isi, dan lain-lain. Akhirnya, semoga

skripsi ini berguna bagi para pembaca sekalian.

Yogyakarta, 24 Mei 2018

Peneliti

Stefani Kristin Madja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .... Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iii

HALAMAN MOTTO .............................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................. x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xxii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1

B. Rumuan Masalah ...................................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................................................... 4

E. Definisi Operasional ................................................................................................. 6

F. Spesifikasi Produk .................................................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................. 8

A. Kajian Pustaka .......................................................................................................... 8

1. Perkembangan Kognitif Anak ......................................................................... 8

2. Media Pembelajaran ......................................................................................... 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

xiv

3. Metode Montessori ......................................................................................... 11

a. Pengertian Metode Montessori .............................................................. 11

b. Prinsip-prinsip Pendidikan dalam Metode Montessori ...................... 12

4. Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori .................................... 13

a. Syarat Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori ................ 13

b. Keunggulan Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori ...... 15

c. Fundamental Lesson ............................................................................... 16

5. Materi Pola Kalimat Sederhana .................................................................... 17

6. Menganalisis Kalimat dalam Metode Montessori ......................................... 23

B. Penelitian yang Relevan ........................................................................................ 25

1. Penelitian tentang Metode Montessori ......................................................... 25

2. Penelitian tentang media pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis

Metode Montessori ......................................................................................... 26

C. Kerangka Berpikir .................................................................................................. 28

D. Pertanyaan Penelitian ............................................................................................. 30

BAB II METODE PENELITIAN .......................................................................... 32

A. Jenis Penelitian........................................................................................................ 32

B. Setting Penelitian .................................................................................................... 33

1. Lokasi Penelitian ............................................................................................. 33

2. Subyek Penelitian ........................................................................................... 33

3. Obyek Penelitian ............................................................................................. 34

4. Waktu Penelitian ............................................................................................. 34

C. Rancangan Penelitian ............................................................................................. 34

D. Prosedur Pengembangan ........................................................................................ 38

1. Potensi dan Masalah ....................................................................................... 40

2. Perencanaan ..................................................................................................... 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

xv

3. Pengembangan Bentuk Awak Produk .......................................................... 41

4. Validasi Produk ............................................................................................... 42

5. Uji Coba Lapangan ......................................................................................... 42

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 43

1. Observasi .......................................................................................................... 43

2. Wawancara ...................................................................................................... 44

3. Kuesioner ......................................................................................................... 44

4. Tes ..................................................................................................................... 44

5. Dokumen .......................................................................................................... 45

F. Instrumen Penelitian ............................................................................................... 45

1. Pedoman Observasi ........................................................................................ 45

2. Pedoman Wawancara ..................................................................................... 46

a. Wawancara Guru Kelas .......................................................................... 47

b. Wawancara Kepala Labolatorium Sekolah.......................................... 47

c. Wawancara dengan Siswa Kelas ........................................................... 48

3. Pedoman Kuesioner ........................................................................................ 50

a. Kuesioner Validasi Produk .................................................................... 50

4. Soal Tes ............................................................................................................ 52

5. Dokumen .......................................................................................................... 54

G. Triangulasi ............................................................................................................... 54

H. Teknik Analisis Data .............................................................................................. 56

1. Analisis Data Kuantitatif................................................................................ 56

2. Analisis Data Kualitatif .................................................................................. 60

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 62

A. Hasil Penelitian ....................................................................................................... 62

1. Potensi dan Masalah ....................................................................................... 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

xvi

a. Potensi ...................................................................................................... 62

b. Masalah ..................................................................................................... 63

2. Observasi .......................................................................................................... 63

3. Wawancara ...................................................................................................... 64

4. Analisis Kebutuhan ......................................................................................... 67

5. Perencanaan ..................................................................................................... 71

a. Desain Produk .......................................................................................... 71

1. Konsep Pembuatan Produk .................................................................... 71

2. Desain Produk Media ............................................................................. 71

3. Desain Produk Album Media ................................................................ 80

b. Instrumen Validasi Produk dan Tes ...................................................... 80

1) Tes.... ......................................................................................................... 81

c. Pengembangan Bentuk Awal Produk ....................................................... 83

1) Pembuatan Media Pembelajaran ........................................................... 84

2) Pembuatan Album Media Pembelajaran .............................................. 87

d. Validasi Produk ........................................................................................... 87

1) Validasi Produk Media Pembelajaran .................................................. 87

2) Validasi Produk Album Media Pembelajaran ..................................... 88

e. Uji Coba Lapangan Terbatas ....................................................................... 89

1) Data dan Hasil Tes .................................................................................. 96

2) Data dan Hasil Wawancara Tanggapan mengenai Produk Media

Pembelajaran ................................................................................................... 99

3) Revisi Produk Setelah Ujicoba Lapangan Terbatas ......................... 100

B. Pembahasan ........................................................................................................... 101

1. Proses Pengembangan Media Pembelajaran papan Analisis .................. 101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

xvii

2. Kualitas Media Pembelajaran Papan Analisis Kalimat Berbasis Metode

......................................................................................................................... 115

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 120

A. Kesimpulan ................................................................................................... 120

B. Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 121

C. Saran ............................................................................................................. 121

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 122

LAMPIRAN ......................................................................................................... 126

CURRICULUM VITAE ...................................................................................... 232

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Pola kalimat dengan Bentuk, Kategori, Fungsi, dan Peran .................. 22

Tabel 3. 1 Pedoman Observasi .............................................................................. 46

Tabel 3. 2 Pedoman Wawancara Dengan Guru Kelas IIIA .................................. 47

Tabel 3. 3 Pedoman Wawancara Dengan Kepala Labolatorium ......................... 48

Tabel 3. 4 Pedoman Wawancara Dengan Siswa Kelas IIIA ................................. 49

Tabel 3. 5 Klasifikasi Penilaian Instrumen Produk ............................................... 50

Tabel 3. 6 Kisi-Kisi Kuesioner Validasi Produk ................................................... 51

Tabel 3. 7 Aspek Penilaian Album ....................................................................... 52

Tabel 3. 8 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest ....................................................... 53

Tabel 3. 9 Aspek Penilaian Soal Pretest dan Posttest ........................................... 54

Tabel 3. 10 Pedoman Penilaian Pada Instrumen Nontes....................................... 57

Tabel 3. 11 Pedoman Penilaian Validitas Isi Instrumen Soal Tes ........................ 57

Tabel 3. 12 Pedoman Penilaian Validasi Produk Oleh Ahli ................................. 57

Tabel 3. 13 Kategorisasi Skor Rerata Hasil Penilaian Instrumen ......................... 58

Tabel 3. 14 Rubrik Penskoran Soal Pretest dan Posttest ...................................... 59

Tabel 4. 1 Hasil Konsultasi dan Revisi Instrumen Observasi oleh Dosen ............ 63

Tabel 4. 2 Hasil Konsultasi dan Revisi Instrumen Wawancara oleh Dosen ......... 64

Tabel 4. 3 Spesifik Gambar Simbol yang Ada di Papan Analisis I ...................... 73

Tabel 4. 4 Spesifik Gambar Simbol yang Ada di Papan Analisis II ..................... 75

Tabel 4. 5 Simbol-simbol Luaran.......................................................................... 77

Tabel 4. 6 Hasil Validasi Instrumen Tes ............................................................... 81

Tabel 4. 7 Rekapitulasi Komentar Uji Validitas Isi Tes oleh Ahli ....................... 82

Tabel 4. 8 Hasil Validasi Kuesioner Validasi Produk Oleh Ahli .......................... 83

Tabel 4. 9 Hasil Validasi Produk Media Belajar oleh Ahli................................... 88

Tabel 4. 10 Rekapitulasi Komentar Validasi Produk Media Belajar oleh Ahli .... 88

Tabel 4. 11 Hasil Validasi Produk Album Media Belajar oleh Ahli .................... 88

Tabel 4. 12 Rekapitulasi Komentar Validasi Produk Album Media Belajar oleh

Ahli ........................................................................................................................ 89

Tabel 4. 13 Jadwal Pertemuan .............................................................................. 90

Tabel 4. 14 Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest ............................................. 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

xix

Tabel 4. 15 Tanggapan mengenai Produk Media Pembelajaran oleh Siswa ........ 99

Tabel 4. 16 Contoh Kalimat Berpola SPOPel 1 .................................................. 106

Tabel 4. 17 Penggunaan Simbol Luaran 1 .......................................................... 106

Tabel 4. 18 Contoh Kalimat Berpola SPOPel 2 .................................................. 107

Tabel 4. 19 Penggunaan Simbol Luaran 1 .......................................................... 107

Tabel 4. 20 Sembilan Unsur Keterangan Dalam Media “Sentences Analysis”... 108

Tabel 4. 21 Sembilan Unsur Keterangan Dalam Media “Papan Analisis Kalimat”

............................................................................................................................. 108

Tabel 4. 22 Hasil Penilaian Media Pembelajaran oleh Para Ahli ....................... 115

Tabel 4. 23 Selisih Nilai dan Tingkat Presentase Kenaikan Oleh Siswa ............ 116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

xx

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Literature Map dari Penelitian-penelitian yang Relevan ................. 28

Gambar 3. 2 Model pengembangan Borg dan Gall (1983: 775) ........................... 35

Gambar 3. 3 Model Penelitian dan Pengembangan Menurut Sugiyono (2016: 409)

............................................................................................................................... 37

Gambar 3. 4 Prosedur Penelitian ........................................................................... 39

Gambar 3. 5 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Analisis Kebutuhan ........... 55

Gambar 3. 6 Triangulasi Sumber Data Wawancara .............................................. 56

Gambar 4. 1 Triangulasi Data Wawancara ........................................................... 66

Gambar 4. 2 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data ............................................ 70

Gambar 4. 3 Desain Papan Analisis Kalimat I ...................................................... 72

Gambar 4. 4 Desain Papan Analisis Kalimat II .................................................... 74

Gambar 4. 5 Desain Kotak Simbol ....................................................................... 79

Gambar 4. 6 Cover Album Media ......................................................................... 80

Gambar 4. 7 Papan Analisis Kalimat I .................................................................. 84

Gambar 4. 8 Papan Analisis Kalimat II ................................................................ 85

Gambar 4. 9 Simbol-simbol Luaran ...................................................................... 85

Gambar 4. 10 Kotak Penyimpanan Simbol-simbol Luaran .................................. 86

Gambar 4. 11 Siswa Mengenal Unsur-unsur Kalimat .......................................... 92

Gambar 4. 12 Aktivitas Siswa dengan Kalimat .................................................... 93

Gambar 4. 13 Siswa Menganalisis Pola Kalimat dengan Media Pembelajaran ... 94

Gambar 4. 14 Siswa Mengerjakan Soal Posttest Secara Mandiri ......................... 95

Gambar 4. 15 Perbedaan Pretest dan Posttest ...................................................... 97

Gambar 4. 16 Perbedaan Nilai Rerata Pretest dan Posttest .................................. 98

Gambar 4. 17 Siswa Berakivitas dengan Media Pembelajaran........................... 110

Gambar 4. 18 Aktivitas Siswa dalam Menganalisis Pola Kalimat...................... 112

Gambar 4. 19 Siswa dapat Menemukan Kesalahannya Sendiri .......................... 113

Gambar 4. 20 Siswa Beraktivitas dengan Kalimat Secara Mandiri .................... 114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

xxi

DAFTAR RUMUS

Rumus 3. 1 Perhitungan Rerata Hasil Penilaian dengan Skala Likert .................. 57

Rumus 3. 2 Perhitungan Presentase Jawaban pada Kuesioner ............................. 58

Rumus 3. 3 Perhitungan Nilai Pretest dan Posttest .............................................. 59

Rumus 3. 4 Perhitungan Rerata Nilai Keseluruhan Siswa .................................... 60

Rumus 3. 5 Presentase Peningkatan ...................................................................... 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

xxii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Identifikasi Potensi dan Masalah ........................................... 127

Lampiran 1. 1 Hasil Observasi ............................................................................ 127

Lampiran 1. 2 Hasil Wawancara Guru Kelas IIIA .............................................. 128

Lampiran 1. 3 Hasil Wawancara Kepala Labolatorium SD ................................ 131

Lampiran 1. 4 Hasil Wawancara Siswa Kelas IIIA ............................................ 133

Lampiran 2 Analisis Kebutuhan.......................................................................... 135

Lampiran 3 Instrumen Validasi Produk .............................................................. 136

Lampiran 3. 1 Hasil Validasi Kelayakan Instrumen Validasi Produk ................ 136

Lampiran 3. 2 Hasil Validasi Kelayakan Produk Oleh Ahli Montessori ............ 145

Lampiran 3. 3 Hasil Validasi Kelayakan Produk Oleh Ahli Bahasa Indonesia .. 151

Lampiran 3. 4 Hasil Validasi Kelayakan Produk Oleh Guru .............................. 158

Lampiran 4 Hasil Uji Coba Lapangan Terbatas .................................................. 164

Lampiran 4. 1 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest .............................................. 164

Lampiran 4. 2 Uji Validias Instrumen Soal Pretest dan Posttest Oleh Ahli Bahasa

Indonesia ............................................................................................................. 165

Lampiran 4. 3 Uji Validias Instrumen Soal Pretest dan Posttest Oleh Guru ...... 169

Lampiran 4. 4 Hasil Pretest, Posttest dan Presentase Kenaikan ......................... 173

Lampiran 5 Surat ................................................................................................. 174

Lampiran 5. 1 Surat Izin Melaksanakan Penelitian Untuk Sekolah.................... 174

Lampiran 5. 2 Surat Telah Melaksanakan Penelitian.......................................... 175

Lampiran 5. 3 Surat Validasi Produk oleh Ahli Montessori ............................... 176

Lampiran 5. 4 Surat Validasi Produk oleh Ahli Bahasa Indonesia ..................... 177

Lampiran 5. 5 Surat Validasi Produk oleh Guru ................................................. 178

Lampiran 5. 6 Permohonan Izin Mengadakan Uji Kelayakan Instrumen

Pembelajaran ....................................................................................................... 179

Lampiran 5. 7 Surat Izin Untuk Orang Tua/Wali ............................................... 180

Lampiran 6 Dokumentasi .................................................................................... 181

Lampiran 6. 1 Foto Saat Pretest .......................................................................... 181

Lampiran 6. 2 Foto Saat Posttest ........................................................................ 182

Lampiran 6. 3 Foto Kegiatan Pembelajaran ........................................................ 183

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

xxiii

Lampiran 6. 4 Foto Hasil Observasi Media Pembelajaran di Sekolah ............... 185

Lampiran 7 Album Media Pembelajaran ............................................................ 187

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

1

BAB I

PENDAHULUAN

Uraian dalam bab ini terdiri dari (1) latar belakang, (2) rumusan masalah,

(3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) definisi operasional, dan (6)

spesifikasi produk.

A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional,

berfungsi sebagai; 1) lambang kebanggaan kebangsaan, 2) lambang identitas

nasional, 3) alat perhubungan antarawarga, antardaerah dan antarabudaya, 4) alat

yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang

sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan

Indonesia (Syahroni, Dwi, & Mahmudi, 2013: 13-14). Bahasa Indonesia dipakai

sebagai alat untuk mengantar dan menyampaikan ilmu pengetahuan kepada

berbagai kalangan dan tingkat pendidikan (Syahroni, Dwi, & Mahmudi, 2013).

Bahasa Indonesia mempunyai peran yang sangat penting sebagai bahasa ilmu

pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan, terutama pada jenjang

pendidikan di sekolah dasar. Dengan demikian, siswa sekolah dasar perlu

mempelajari pola kalimat Bahasa Indonesia dengan baik. Kemampuan berbahasa

yang baik akan mempengaruhi kemampuan anak dalam mempelajari mata

pelajaran yang lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

2

Namun adanya permasalahan umum yang terjadi di tingkat pendidikan

yaitu Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar pendidikan masih sulit untuk

dipahami, khususnya pada pola kalimat. Sehingga sebagian besar siswa di jenjang

pendidikan kurang dapat berkomunikasi dengan baik, dan benar, serta tidak

paham akan makna kalimat bahasa yang dikomunikasikan. Dalam hal ini, guru

mempunyai peran untuk mengajarkan anak berbahasa dengan baik dan benar.

Salah satu peran guru yaitu dengan membuat metode pembelajaran yang menarik

dan melibatkan siswa secara aktif. Metode pembelajaran harus disesuaikan

dengan tahap perkembangan siswa. Salah satu metode yang cocok dan sesuai

dengan tahap perkembangan anak usia sekolah dasar adalah metode pembelajaran

Montessori.

Selain dari permasalahan umum di atas, peneliti melakukan wawancara

pada tanggal 13 September 2017 terhadap wali kelas III A dan III B SD Kanisius

Eksperimental Mangunan Yogyakarta. Saat melakukan wawancara, guru

memperlihatkan beberapa soal yang masih sangat sulit untuk dijawab baik dan

benar oleh siswa. Guru mengatakan bahwa siswa masih kurang paham dengan

kalimat yang ada dalam pertanyaan. Saat diwawancarai, guru mengatakan sulitnya

mengajarkan anak untuk memahami kandungan makna yang terdapat dalam pola

kalimat. Saat membaca sebuah pertanyaan siswa masih sulit dalam memahami

fungsi, jenis, dan peran sebuah kata dalam pola kalimat sehingga sulit untuk

menjawab sebuah pertanyaan.

Berdasarkan hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa membutuhkan

media belajar yang konkret sebagai alat pendukung dalam meningkatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

3

pemahaman pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Dalam teori perkembangan

anak menurut Piaget siswa sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret.

Tahap operasional konkret ditandai dengan adanya sistem operasi berdasarkan apa

yang kelihatan nyata atau konkret (Suparno, 2001: 70). Cara berpikir anak

terbatas karena masih berdasarkan sesuatu yang konkret. Berdasarkan

karakteristik tersebut, maka pembelajaran dikatakan bermakna apabila guru

menyediakan media atau alat yang konkret untuk membantu siswa memahami

konsep yang abstrak. Media pembelajaran berbasis metode Montessori adalah

salah satu alat atau sarana fisik konkret yang membuat materi menjadi lebih nyata

dengan memiliki karakteristik media pembelajaran, yaitu: 1) menarik, 2)

bergradasi, 3) Auto-correction, 4) Auto-education 5) Kontekstual (Montessori,

2002).

Permasalahan di atas, menunjukkan adanya kesenjangan antara tahap

perkembangan siswa dengan metode dan media pembelajaran. Oleh karena itu,

perlu adanya upaya untuk membantu siswa belajar pola kalimat sederhana Bahasa

Indonesia agar mampu memahami pertanyaan, dan siswa lebih paham akan

makna kalimat bahasa yang mereka komunikasikan. Hal tersebut, mendorong

peneliti mengembangkan media pembelajaran berbasis metode Montesori yaitu

papan analisis kalimat. Peneliti membatasi penelitian ini hanya untuk pelajaran

Bahasa Indonesia materi pola kalimat sederhana di SD Kanisius Ekperimental

Mangunan untuk siswa kelas III A tahun ajaran 2017/2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

4

B. Rumuan Masalah

1. Bagaimana proses pengembangan media pembelajaran papan analisis

kalimat berbasis metode Montessori yang layak untuk membantu siswa

sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana?

2. Bagaimana kualitas media pembelajaran papan analisis kalimat berbasis

metode Montessori yang layak untuk membantu siswa sekolah dasar

mempelajari pola kalimat sederhana?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengembangkan media pembelajaran papan analisis kalimat berbasis

metode Montessori yang layak untuk membantu siswa sekolah dasar

mempelajari pola kalimat sederhana.

2. Mendeskripsikan kualitas media pembelajaran papan analisis kalimat

berbasis metode Montessori yang layak untuk membantu siswa sekolah

dasar mempelajari pola kalimat sederhana.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

a. Memperoleh pengalaman dalam belajar bahasa dengan menggunakan

media pembelajaran yang berbasis Montessori.

b. Mengetahui dan memahami pembelajaran bahasa mengenai materi

pola kalimat sederhana berbasis Montessori.

c. Mengetahui betapa pentingnya media pembelajaran bahasa dalam

proses pembelajaran yang dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

5

2. Bagi Guru

a. Memberi wawasan baru pada guru tentang media pembelajaran bahasa

yang dapat membantu pemahaman siswa SD tentang pola kalimat

sederhana.

b. Memberi pengalaman pada guru dalam mengembangangkan media

pembelajaran bahasa berbasis metode Montessori dalam proses

pembelajaran.

c. Menambah wawasan baru pada guru tentang pengembangan media

pembelajaran bahasa SD berbasis metode Montessori yang lain.

3. Bagi Sekolah

a. Mengetahui pentingnya media pembelajaran bahasa SD berbasis

metode Montessori.

b. Mengatasi permasalahan guru dan siswa dalam proses pembelajaran

menggunakan media.

c. Melakukan pengembangan media pembelajaran bahasa SD berbasis

metode Montessori lainnya.

4. Bagi Mahasiswa

a. Memberi wawasan baru pada mahasiswa tentang media pembelajaran

yang dapat membantu pemahaman siswa SD tentang pola kalimat

sederhana.

b. Memberi informasi pentingnya pengembangan media pembelajaran

berbasis metode Montessori dalam proses pembelajaran.

c. Menambah wawasan baru pada mahasiswa tentang pengembangan

media pembelajaran bahasa SD berbasis metode Montessori yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

6

E. Definisi Operasional

1. Media pembelajaran adalah teknologi yang digunakan untuk

menyampaikan isi materi pembelajaran ke peserta didik.

2. Metode Montessori adalah sebuah metode pembelajaran yang dilakukan

sambil bermain agar lebih memahami konsep materi.

3. Analisis kalimat adalah kegiatan menguraikan suatu kalimat menjadi

bagian-bagian terkecil yang jelas.

4. Pola kalimat sederhana adalah suatu bentuk kalimat yang tersusun

sekurang-kurangnya terdiri atas satu subjek dan satu predikat.

5. Papan analisis kalimat adalah media yang digunakan untuk menganalisis

sebuah kalimat sederhana.

F. Spesifikasi Produk

Produk yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah media

pembelajaran papan analisis kalimat beserta albumnya. Media pembelajaran ini

merupakan pengembangan dari media belajar Montessori yaitu “sentences

analysis”. Sentences analysis merupakan sebuah material yang digunakan untuk

menganalisis kalimat dalam Bahasa Inggris. Media pembelajaran papan analisis

kalimat ini berfungsi untuk membantu siswa memahami pola kalimat sederhana

dalam Bahasa Indonesia yang sudah diadaptasi dari pola kalimat berbahasa

Inggris. Media pembelajaran ini terdiri dari papan analisis kalimat I, papan

analisis kalimat II, simbol-simbol luaran, dan kotak simbol.

Papan analisis kalimat I dan II merupakan media yang digunakan untuk

menunjukkan pola dalam menganalisis sebuah kalimat sederhana. Sebuah papan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

7

pengendali kesalahan yang membantu siswa mengerti bahwa setiap bagian

kalimat berhubungan satu sama lain dan mengingatkan pentingnya suatu

penempatan kata yang benar dan tepat dalam sebuah kalimat. Kemudian simbol-

simbol luaran merupakan simbol-simbol dari papan analisis kalimat I dan II yang

akan di pakai oleh siswa saat mulai menganalisis kalimat. Simbol-simbol luaran

terdiri dari simbol panah dan simbol lingkaran. Simbol-simbol luaran tersebut

merupakan salah satu komponen yang berfungsi untuk menganalisis pola kalimat

juga sebagai pengendali kesalahan atau control of error. Kemudian Kotak simbol

merupakan tempat untuk menyimpan simbol-simbol luaran.

Media ini juga dilengkapi dengan Album media pembelajaran sebagai buku

panduan untuk cara penggunaan media pembelajaran papan analisis kalimat.

Album media pembelajaran ini berisikan langkah-langkah dalam menggunakan

media pembelajaran papan analisis pola kalimat. Dalam setiap langkah

pembelajaran, terdapat gambar-gambar yang membantu pembimbing untuk lebih

memahami langkah-langkah pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

8

BAB II

LANDASAN TEORI

Uraian dalam bab ini terdiri dari (1) kajian pustaka, (2) penelitian yang

relevan, (3) kerangka berpikir, dan (4) pertanyaan penelitian.

A. Kajian Pustaka

Uraian dalam subab ini terdiri dari beberapa teori pendukung penelitian.

Adapun beberapa hal yang menjadi pembahasan peneliti adalah perkembangan

kognitif anak, media pembelajaran, media pembelajaran berbassis metode

Montessori, dan materi pola kalimat sederhana.

1. Perkembangan Kognitif Anak

Teori perkembangan kognitif anak salah satu landasan teori yang mendukung

penelitian ini oleh Jean Piaget (1896-1980). Piaget secara garis besar, membagi

tahap perkembangan kognitif seorang anak menjadi empat tadalam empat periode,

yaitu periode sensorimotor, periode praoperasi, periode operasi konkret, dan

operasi formal. Tahap tersebut saling berkaitan dan tidak dapat ditukar, karena

tahap sesudahnya mengandaikan terbentuknya tahap sebelumnya (Suparno, 2007:

25).

Dalam penelitian dan pengembangan ini, tahap yang sesuai dengan subjek

adalah tahap operasional konkret umur 7-11 tahun. Dalam tahap operasi konkret

ditandai dengan adanya sistem operasi berdasarkan apa-apa yang kelihatan

nyata/konkret. Anak masih menerapkan logika berpikir pada barang-barang yang

konkret, belum bersifat abstrak apalagi hipotesis. Anak masih mempunyai

kesulitan untuk memecahkan persoalan yang mempunyai banyak variabel. Maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

9

itu, meskipun inteligensi pada tahap ini sudah sangat maju, cara berpikir seorang

anak tetap masih terbatas karena masih berdasarkan sesuatu yang konkret

(Suparno, 2007: 70). Berdasarkan teori tersebut, peneliti berpendapat bahwa

suatu media pembelajaran yang konkret dapat membantu dan memotivasi anak

dalam belajar.

2. Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan dari pengirim ke penerima (Arief S. Sadiman 1986). Hamalik (1986)

mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan

motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-

pengaruh psikolgis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap

orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran

dan penyampaian dan isi pelajaran pada saat itu (Arsyad, 2014: 19-20). Sudjana

dan Rivai (1992: 2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses

belajar siswa, yaitu:

1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai

tujuan pembelajaran.

3) Metode belajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

10

dan guru tidak kehabisan tenaga apalagi kalau guru mengajar pada setiap

jam pelajaran.

4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

a. Karakteristik Media Pembelajaran

Media pembelajaran seperti yang telah dijelaskan, berdasarkan tujuan praktis

yang akan dicapai dapat dibedakan menjadi tiga kelompok.

1) Media Grafis

Media grafis adalah suatu jenis media yang menuangkan pesan yang

akan disampaikan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi verbal.

Bentuk-bentuk media grafis antara lain adalah: 1) gambar foto, 2) sketsa,

3) diagram, 4) bagan/chart, 5) grafik, 6) kartun, 7) poster, 8) peta, 9) papan

flannel, dan 10) papan buletin.

2) Media Audio

Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Suatu pesan yang

disampaikan melalui media audio baik verbal maupun non verbal.

Kelompok media audio antara lain: 1) radio, 2) alat perekam pita

magnetik, dan 3) alat perekam pia kaset.

3) Media Projeksi

Media projeksi memiliki persamaan dengan media grafis, dalam arti dapat

menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Untuk mengajarkan skill

(keterampilan motorik) projeksi antara lain: 1) film bingkai, 2) film

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

11

rangkai, 3) film gelang, 4) film transparansi, 5) film gerak 8 mm, 16 mm,

32 mm, dan 6) telivisi dan video.

Dalam penelitian dan pengembangan ini, peneliti mengembangkan media

pembelajaran grafis. Peneliti membuat sebuah media belajar papan visual dua

dimensi, yang berfungsi untuk memberi kemungkinan agar ide (gagasan) seorang

mudah ditangkap dengan mata. Media belajar tersebut dinamakan papan analisis

kalimat. Media tersebut memuat sebuah gambar pola kalimat yang membantu

siswa dalam memahami pola kalimat sederhana.

3. Metode Montessori

a. Pengertian Metode Montessori

Metode Montessori adalah metode yang dikembangkan oleh Maria

Montessori. Metode Montessori adalah cara mempelajari dan menyerap segala

sesuatu ang terjadi dilingkungannya (Sudono, 2002: 2). Metode Montessori

adalah sebuah metode pendidikan bagi anak yang di dalam penyusunanya ini

berdasarkan pada teroi perkembangan anak. Metode ini secara umum

dilaksanakan di taman kanak-kanak (preschool) dan sekolah dasar (elementary

school).

Karakteristik dari metode ini adalah menekankan pada aktivitas yang

dimunculkan oleh diri anak dan menekankan pada adaptasi lingkungan belajar

anak pada level perkembangannya, dan peran dari aktivitas fisik dalam menyerap

konsep pembelajaran dan kemampuan. Ada 2 komponen dalam metode

Montessori yang berperan penting yaitu Lingkungan (environment) dan guru

(Lillard, 1972: 50-51). Lingkungan meliputi alat peraga atau media pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

12

dan latihan-latihan sedangkan guru yang menyiapkan lingkungan tersebut

(Lillard, 1972: 50-51).

b. Prinsip-prinsip Pendidikan dalam Metode Montessori

Pendidikan berbasis metode Montessori menekankan pada pendampingan

anak yang sedang berkembang secara apa adanya. Tujuan pendidikan ini adalah

untuk mempersiapkan anak di lingkungannya (Hainstock, 1997: 77). Metode

Montessori menekan bahwa proses belajar yang diselenggarakan kepada anak

yang paling baik terjadi di lingkungan yang tertata dan terstruktur (Gutek, 2013:

25). Selain itu, persiapan ligkungan menjadi hal yang penting karena dapat

mendorong anak melakukan hal-hal spontan untuk belajar. Suatu kelas yang anak-

anaknya bisa bergerak bebas secara cerdas dan sukarela tanpa adanya perilaku

kasar dan tidak sopan, merupakan kelas yang sangat disiplin (Magini 2013: 33).

Montessori berpendapat bahwa mengkreasikan kembali lingkungan pembelajaran

merupakan suatu upaya agar siswa dapat mendapatkan lingkungan yang tepat

untuk belajar (Gutek, 2013: 77). Oleh karena itu peran direktris dalam kelas

adalah menyiapkan lingkungan belajar untuk anak dengan beberapa alat peraga

sangat mengobservasikan aktivitas dan perkembangan yang telah dicapai oleh

masing-masing anak. Juga ada kutipan dalam Lillard dan Jessen (2003: 23) “Kini,

kami memberikan suatu misi dalam kehidupan: yaitu untuk memahami masa kecil

dan tujuannya, dan untuk berbagai pemahaman ini dengan orang tua sehingga

mereka dapat membantu anak mereka melewati dengan baik masa kecilnya dan

mencapai tujuan dari masa kanak-kanak”. Pernyataan kutipan tersebut dapat

menggambarkan tujuan dari metode Montessori agar dapat memahami anak

sebagi suatu individu dan membantunya dalam mencapai masa kanak-kanak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

13

dengan baik melalui lingkungan yang telah di persiapkan (Lillard, 2005: 29-33).

Metode Montessori memiliki delapan prinsip dalam pendidikannya, sebagai

berikut:

1) Keleluasan dalam bergerak,

2) Kebebasan dalam memilih material apa yang digunakan,

3) Adanya ketertarikan minat,

4) Pentingnya minat intrinsic dengan menghapuskan motivasi ekternal

berupa hadiah (reward) dan hukuman (punishment),

5) Belajar bersama denga teman sebaya,

6) Belajar sesuai konteks pembelajaran,

7) Pentingnya gaya interaksi guru terhadap anak, dan

8) Pentingnya keteraturan lingkungan dan pikiran.

Metode Montessori adalah metode yang menekankan prinsip dasar

pembelajaran pada kebebasan dan kemandirian dengan persiapan lingkungan

sebagai faktor pendukungnya.

4. Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori

a. Syarat Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori

Media pembelajaran berbasis metode Montessori memiliki empat syarat

khusus (Montessori, 2002: 170-176). Dari ke empat syarat tersebut, peneliti

menambahkan satu syarat yaitu kontesktual. Setiap media pembelajaran yang

dibuat Montessori memiliki ciri tersendiri, jika dibandingkan dengan media

pembelajaran yang lain. Syarat-syarat khusus tersebut adalah sebagai berikut,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

14

sebagaimana dibahas dalam Montessori (2002:170-176) dan (Lillard, 1972: 51-

64).

1) Menarik

Media pembelajaran metode Montessori dirancang sedemikian rupa

agar menarik bagi siswa juga supaya dapat meningkatkan minat siswa dalam

belajar khususnya dalam penelitian ini yang bertujuan untuk belajar tentang

pola kalimat sederhana. Setiap anak secara spontan ingin menyentuh, meraba,

memegang, merasakan, dan menggunakannya untuk belajar (Montessori,

2002: 174-175).

2) Bergradasi

Media pembelajaran berbasis metode Montessori memiliki gradasi

rangsangan warna, bentuk, dan tekstur dari media pembelajaran tersebut.

Gradasi yang dimaksudkan adalah rangsangan yang rasional tentang suatu

gradasi (Montessori, 2002: 175). Unsur gradasi pada umunya tampak dari

segi warna dan bentuk. Dalam penelitian dan pengembangan ini, ciri

bergradasi dapat dilihat dari penggunaan media melibatkan lebih dari satu

indera, yaitu melihat dan meraba, serta dapat digunakan untuk mempelajari

beberapa kompetensi dasar yang berbeda-beda, dapat digunakan pada

tingkatan kelas III sampai VI.

3) Auto-correction (Memiliki Pengendalian Kesalahan)

Setiap alat peraga Montessori memiliki pengendalian kesalahan.

Bukan hanya guru yang menjadi pengendali kesalahan melainkan pada alat

yang digunakan. Anak akan mengetahui kesalahannya, kemudian anak akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

15

mencoba mengulanginya kembali sampai ia berhasil (Montessori, 2002: 172-

173)..

4) Auto-education (Pembelajaran Mandiri)

Pembelajaran yang digunakan dapat melatih anak untuk belajar secara

mandiri dan memperkecil bantun dari guru. Anak-anak akan fokus dengan

pekerjaan mereka. Kita atahu bahwa peran guru dalam metode Montessori

adalah mengamati mengarahkan aktivitas psikis anak dan perkembangan

fisiologisnya, biasanya sebutan guru diubah menjadi direktris (Montessori,

2002: 172-173).

5) Kontekstual

Berdasarkan Lillard (2017: 33) dalam prinsip pendidikan Montessori, belajar

hendaknya juga disesuaikan dengan konteks. Ciri kontekstual pada penelitian

dan pengembangan ini dapat dilihat ketika siswa belajar menggunakan media

tersebut, siswa dapat menganalisis pola kalimat Bahasa Indonesia dengan

contoh-contoh yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari mereka dan

minat siswa zaman ini.

b. Keunggulan Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori

Metode Montessori memiliki keunggulan dalam menumbuhkan kekritisan

berfikir, berkolaborasi dalam tim, dan bertindak lebih tegas. Dalam Gutek (2013:

240) mengemukanan bahwa bahan pembelajaran Montessori dapat mengontrol

setiap kesalahan yang akan membuat anak berproses dan fokus untuk

memperbaiki kesalahannya dan melakukan perbaikan dengan berbagai cara.

Keunggulan media pembeljaran yang peneliti buat dalam penelitian dan

pengembangan ini, yaitu memiliki lima karakteristik dari media pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

16

Montessori dan berkualitas baik untuk dapat membantu siswa sekolah dasar

mempelajari pola kalimat sederhana.

c. Fundamental Lesson

Tujuan dari fundamental lesson bukan untuk mengajarkan kunci dari

penggunaan media tersebut, tetapi untuk membantu guru menemukan atau

memahami perkembangan diri anak (Lillard, 1972: 65-69). Karakteristik dari

fundamental lesson yaitu, singkat, sederhana dan objektif. Menggunakan bahasa

atau kata yang sederhana dan tidak terlalu banyak. Setelah guru

mempresentasikan cara menggunakan media tersebut, anak diajak untuk

menggunakan media tersebut sebagaimana telah ditunjukan. Pertama kali anak

menggunakan media itu, guru tetap berada bersama anak dan mengamati aksinya

tanpa intervensi sehingga tidak mengganggu kebebasan anak.

Salah satu fundamental lesson yang sering digunakan adalah three period

lesson, menurut Seguin (Lillard, 1972: 65-69). Ada 3 langkah yang digunakan

yaitu:

1) Naming

Anak menetapkan hubungan antara pengalaman sensorik dan namanya.

Pada tahp ini, guru menjelaskan material ini lebih mendalam. Misalkan

“Ini panah warnanya hitam, coba raba bagian ujungnya, tajam ya? hati-

hati menggunakannya.”.

2) Recognizing

Anak Mengenali objek sesuai dengan nama objek itu.

Guru dapat menggunakan pertanyaan “Yang mana panah?”

3) Active Control

Anak menyebutkan objek yang ditampilkan dan karakteristiknya.

Guru dapat menggunakan pertanyaan “Apa ini?”

Bahwasannya di dalam Montessori dalam mempresentasikan sebuah aparatus

tidak perlu terburu-buru dan lakukan dengan rasa senang. Tidak perlu dipaksa

untuk tahu benda itu apa. Biarkan proses belajar anak terjadi secara natural karena

pada akhirnya mereka akan secara otomatis mampu menyebut nama benda itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

17

sendiri tanpa dipaksa Berikut ini, peneliti akan memaparkan materi pelajaran

Bahasa Indonesia tentang pola kalimat sederhana.

5. Materi Pola Kalimat Sederhana

a. Pengertian Kalimat Sederhana

Kalimat merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan pikiran atau

gagasan kepada orang lain agar dapat dipahami dengan mudah. Komunikasi

berlangsung baik dan benar jika menggunakan kalimat yang baik dan benar, yaitu

kalimat yang dapat mengekpresikan gagasan secara jelas dan tidak menimbulkan

keraguan pembaca ataupun pendengarnya.untuk itu, kalimat harus disusun

berdasarkan struktur yang benar, pengungkapan gagasan secara baik: singkat,

cermat, tepat, jelas maknanya, dan santun (Widjono, 2007: 153-154). Dalam buku

Arifin dan Junaiyah (2008: 55-56) kalimat sederhana adalah kalimat yang terdiri

atas unsur-unsur pokok. Kalimat sederhana adalah kalimat yang belum mendapat

perluasan. Kalimat sederhana adalah kalimat yang mempunyai satu subjek dan

satu predikat.

Kalimat yang jumlah dan ragamnya begitu banyak, pada hakikatnya disusun

berdasarkan pola-pola tertentu yang amat sedikit jumlahnya. Penguasaan pola

kalimat akan memudahkan pemakai bahasa dalam membuat kalimat yang benar

gramatikal (Widjono, 2007: 156). Kemudahan dari penguasaan pola kalimat itu

dapat dirasakan oleh pemakai bahasa dalam mengekspresikan ide-ide dan dalam

memahami informasi yang diungkapkan oleh orang lain sehingga dapat

memperkecil kesalapahaman dalam berkomunikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

18

b. Unsur-unsur Kalimat

Ibarat sebuah bagunan rumah yang terdiri dari sejumlah komponen dan unsur

yang membangun atau membentuk rumah itu, sosok kalimat juga dapat hadir

karena terbangun dari unsur-unsur pembangun kalimat itu. Tanah unsur

pembangun yang jelas kejaiannya itu, sebuah kalimat tidak pernah akan dapat

terwujud dengan benar dan dengan makna yang baik (Rahardi Kunjana 2009: 77).

1) Subjek

Subjek atau pokok kalimat merupakan unsur utama kalimat. Subjek

menentukan kejelasan makna kalimat. Penempatan subjek yang tidak tepat dapat

mengaburkan makna kalimat. Keberadaan subjek dalam kalimat berfungsi (1)

membentuk kalimat dasar, kalimat luas, kalimat tunggal, kalimat majemuk, (2)

memperjelas makna, (3) menjadi pokok pikiran, (4) menegaskan/memfokuskan

makna, (5) memperjelas pikiran ungkapan, dan (6) membentuk kesatuan

pikiran (Widjono, 2007: 148). Beriku ciri-ciri subjek kalimat yaitu 1) jawaban

apa atau siapa, 2) didahului kata bahwa, 3) berupa kata atau frasa benda (nomina),

4) disertai kata ini atau itu, 5) disertai pewatas yang, 6) kata sifat didahului kata si

atau sang: si cantik, si kecil, sang perkasa, 7) tidak didahului preposisi: di, dalam,

pada kepada, bagi, untuk, dari, menurut, berdasarkan dan, 8) tidak dapat

diingkarkan dengan kata tidak, tetapi dapat dengan kata bukan.

2) Predikat

Seperti halnya dengan subjek, predikat kalimat kebanyakan muncul secara

eksplisit. Keberadaan predikat dalam kalimat berfungsi (1) membentuk kalimat

dasar, kalimat tunggal, kalimat luas, kalimat majemuk, (2) menjadi unsur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

19

penjelas, yaitu memperjelas pikiran atau gagasan yang diungkapkan dan

menentukan kejelasan makna kalimat, (3) menegaskan makna, (4) membentuk

kesatuan pikiran, dan (5) sebagai sebutan (Widjono, 2007: 148). Berikut ciri-ciri

Predikat yaitu 1) jawaban mengapa, bagaimana, 2) dapat diingkarkan dengan kata

tidak dan bukan, 3) dapat didahului keterangan aspek: akan, sudah, sedang, selalu,

hampir, 4) dapat didahului keterangan modalitas: sebaiknya, seharusnya,

seyogyannya, mesti, selayaknya, 5) tidak didahului kata yang, jika didahului yang

predikat berubah fungsi Menjadi perluasan subjek, 6) didahului kata adalah, ialah,

yakni, yaitu dan, 7) predikat apat berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, atau

bilangan.

3) Objek

Kehadiran objek dalam kalimat bergantung pada jenis predikat kalimat serta

ciri khas objek itu sendiri. Predikat kalimat yang berstatus transitif mempunyai

objek. Biasanya, predikat ini berupa kata kerja berkonfiks me-kan, atau me-i,

misalnya mengambilkan, mengumpulkan, mengambili, melempari, mendekati.

Dalam kalimat, objek berfungsi (1) membentuk kalimat dasar pada kalimat

berpredikat transitif, (2) memperjelas makna kalimat, dan (3) membentuk

kesatuan atau kelengkapan pikiran (Widjono, 2007: 149). Berikut ciri-ciri objek

yaitu 1) berupa kata benda, 2) tidak didahului kata depan, 3) mengikuti secara

langsung dibelakang predikat transitif, 4) jawaban apa atau siapa yang terletak di

belakang predikat transitif dan, 5) dapat menduduki fungsi subjek apabila kalimat

itu dipasifkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

20

4) Pelengkap

Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi,

mengkhususkan objek, dan melengkapi struktur kalimat (Widjono, 2007: 150).

Berikut ciri-ciri dari pelengkap yaitu 1) bukan unsur utama, tetapi tanpa

pelengkap kalimat itu tidak jelas dan tidak lengkap informasinya dan, 2) terletak

dibelakang predikat yang bukan kata kerja transitif.

5) Keterangan

Keterangan kalimat berfungsi menjelaskan atau melengkapi informasi

pesan- pesan kalimat. Tanpa keterangan, informasi menjadi tidak jelas. Hal ini

dapat dirasakan kehadirannya terutama dalam surat undangan, laporan penelitian,

dan informasi yang terkait dengan tempat, waktu, sebab, dan lain-lain (Widjono,

2007: 150). Berikut ciri-ciri dari keterangan yaitu 1) bukan unsur utama kalimat,

tetapi kalimat tanpa keterangan, pesan menjadi tidak jelas, dan tidak lengkap,

misalnya surat undangan, tanpa keterangan tidak komunikatif, 2) tempat tidak

terikat posisi, pada awal, tengah, atau akhir kalimat, 3) dapat berupa: keterangan

waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat, cara, posesif (posesif ditandai kata

meskipun, walaupun, atau biarpun, misalnya: Saya berupaya meningkatkan

kualitas kerja meskipun sulit diwujudkan, dan pengganti nomina (menggunakan

kata bahwa, misalnya: Mahasiswa berpendapat bahwa sekarang ini sulit mencari

pekerjaan) dan, 4) dapat berupa keterangan tambahan dapat berupa aposisi,

misalnya keterangan tambahan subjek, tidak dapat menggantikan subjek,

sedangkan aposisi dapat menggantikan subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

21

c. Pola Kalimat Sederhana

Pola kalimat sederhana sekurang-kurangnya terdiri atas subjek (S) dan

predikat (P). Pola kalimat dasar mempunyai ciri-ciri: berupa kalimat sederhana

(satu S, satu P, satu O, satu pel, satu K) sekurang-kurangnya terdiri dari satu

subjek (S) dan satu predikat (P), selalu diawali dengan subjek, berbentuk kalimat

aktif, unsur tersebut ada yang berupa kata dan ada yang berupa frasa, dan dapat

dikembangkan menjadi kalimat luas dengan memperluas subjek, predikat, objek,

dan keterangan.

Kalimat sederhana dapat dikembangkan menjadi bermacam-macam kalimat

yang tidak terbatas jumlahnya. Kalimat sederhana tersebut dapat dijadikan

kalimat luas dengan menambah keterangan-keterangan pada subjek, predikat,

atau objek, sesuai dengan keperluan. Namun unsur-unsur dasar tersebut harus

terungkap secara eksplisit (jelas). Ada beberapa contoh pola kalimat sederhana

yang ada pada tabel 2.1. Dalam penelitian dan pengemabangan peneliti, peneliti

akan menganalisis pola kalimat kalimat sederhana yang berpola SP, SPO,

SPOPel, SPK, dan SPOK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

22

Tabel 2. 1 Pola kalimat dengan Bentuk, Kategori, Fungsi, dan Peran

No. Fungsi Subjek Predikat Objek Pelengkap Keterangan

Tipe

1. S-P Orang itu sedang tidur - - -

Saya mahasiswa - - -

2. S-P-O

Ayahnya membeli mobil

baru - -

Rani mendapat hadiah

-

3. S-P-

PeL

Beliau menjadi - Ketua

koperasi -

Pancasila merupakan - Dasar

negara kita -

4. S-P-

Ket

Kami tinggal - - di jakarta

Kecelakaan

itu terjadi - - minggu lalu

5. S-P-O-

Pel

Dia mengirimi Ibunya uang -

Dian mengambilkan Adiknya air minum -

6. S-P-O-

Ket

Pak Raden memasukkan uang - ke bank

Beliau memperlakukan kami - dengan baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

23

6. Menganalisis Kalimat dalam Metode Montessori

Analisis tata bahasa, yang merupakan penamaan bagian-bagian kemampuan

berbicara, adalah cara siswa untuk mengklasifikasikan bahasanya. Setelah analisis

tata bahasa seorang siswa telah terpapar, Dia siap untuk memulai analisis kalimat.

Karya ini pertama kali diperkenalkan sebagai latihan analisis bacaan dan

kemudian berkembang menjadi analisis logis terhadap kalimat. Analisis kalimat

harus sejajar dengan analisis tata bahasa, karena ini dimaksudkan untuk

meningkatkan pengetahuan siswa tentang fungsi kata-kata dan untuk memberikan

bantuan lebih lanjut dalam mengkonstruksi kalimat yang tepat. Kegiatan

konstruksi kalimat menggunakan bahan analisis kalimat yang sama dan harus

diperkenalkan di awal program dasar untuk membantu mengajarkan keterampilan

menulis kalimat yang tepat.

Analisis kalimat merupakan bagian penting dari kurikulum Bahasa Indonesia.

Kata "analisis" berasal dari kata Yunani untuk "putus," dan ini adalah bagian dari

proses yang akan dibahas. Siswa diberi sebuah media untuk memecahkan atau

menguraikan sebuah kalimat menjadi komponen yang lebih kecil, membantu

mereka mengerti bagaimana masing-masing bagian kalimat berhubungan satu

sama lain, dan memperkuat pentingnya penempatan kata dalam sebuah kalimat

Setelah anak mendapatkan pengalaman dan pengetahuan tentang berbagai

bagian pidato, pendidik mengenalkan media menganalisis kalimat dimana siswa

belajar menganalisis berbagai bagian kalimat dan fungsinya. Perlu diketahui

bahwa sebelum menganalisis kalimat dalam metode Montessori, siswa terlebih

dahulu belajar mengenai simbol-simbol kelas kata atau “Grammar” dengan baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

24

menggunakan media belajar “Grammar Boxes”. Jika sudah, siswa siap untuk

mengeksplorasi bagaimana sebuah kalimat dikonstruksikan (Kozak, T. P. (2011)..

Dalam metode Montessori, kalimat lebih terlihat hidup dengan adanya sebuah

kata kerja. Kata kerja atau predikat digunakan sebagai tolak ukur untuk kegiatan

menganalisis kalimat. Selangkah demi selangkah, dalam menganalisis sebuah

konstituen kalimat siswa akan selalu memulainya dengan predikat.. Dengan

bermain game “Hunt for the predicate” siswa menjadi sadar akan arti predikat dan

posisinya dalam sebuah kalimat. Guru akan menulis kalimat di secarik kertas,

misalnya, “Bawalah buku!” Setelah itu guru akan bertanya, Bagian mana dalam

kalimat yang memberi tahu tentang apa yang harus dilakukan? Di mana

tindakannya? "Anak-anak akan menunjuk pada kata membawa”. Guru kemudian

menempatkan lingkaran merah besar di atas kata kerja dan memberitahu anak

bahwa kata kerja dalam kalimat memiliki nama khusus yang disebut sebagai

predikat. Setelah itu guru menulis tulisan lain pada selembar kertas, termasuk

kalimat deklaratif dan interogatif. Siswa akan memainkan game “Hunt for the

predicate” agar siswa lebih menyadari bahwa posisi predikat dari sebuah kalimat

akan berubah sesuai dengan jenis kalimat (Kozak, T. P. (2011).

Pendekatan ini sesuai dengan model tata bahasa linguistik modern yang juga

menonjolkan posisi khusus untuk kata kerja dalam sebuah kalimat olowson (1993)

dalam Kozak, T. P (2011). Setelah mengenalkan siswa pada predikat, pendidik

memberi siswa gambaran tentang berbagai bagian dari kalimat dengan

menggunakan media pembelajaran yang disebut “sentences analysis set”. Material

tersebut akan membantu siswa mengenali urutan unsur kata dalam kalimat dan

fungsi masing-masing unsur tersebut dalam sebuah kalimat. Selain itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

25

mendorong siswa untuk mengembangkan gaya penulisan yang baik dan

menghasilkan teks yang lebih panjang. Siswa akan mendapatkan lebih banyak

wawasan tentang nama dan fungsi kata dari kalimat. Media belajar ini, dan juga

semua media belajar bahasa lainnya, perlahan-lahan berkembang dari kesadaran

konkret hingga samapi pada pemahaman abstrak tentang struktur kalimat

(Gausman, 2011).

B. Penelitian yang Relevan

A. Penelitian tentang Metode Montessori

Lillard & Else-Quest (2006) melakukan penelitian yang bertujuan untuk

membandingkan skor prestasi akademik dan sosial siswa sekolah Montessori dan

program pendidikan sekolah dasar lainnya pada siswa yang berusia 5 tahun dan 12

tahun di Milwaukee, Wilsconsin. Ada dua hasil dalam penelitian tersebut.

Penelitian yang pertama menunjukan bahwa siswa Montessori usia 5 tahun baik

dalam tes membaca dan matematika, memiliki dorongan positif dalam

berinteraksi dengan orang lain, kemudian menunjukkan kesadaran sosial, dan

peduli pada kejujuran dan keadilan. Penelitian yang kedua menunjukan bahwa

siswa Montessori usia 12 tahun lebih kreatif dalam membuat essay dengan

susunan kalimat yang lebih kompleks, selektif dalam memberikan respon posetif

terhadap masalah-masalah sosial dan menunujukan perasaan yang peka terhadap

komunitasnya di sekolah.

Manner (2006) melakukan penelitian yang bertujuan untuk membandingkan

prestasi akademis siswa sekolah Montessori dengan siswa di sekolah tradisional.

Penelitian tersebut menguji pencapaian skor tes Stanford dalam membaca dan

matematika dengan skor yang sama untukk siswa di sekolah tradisional. Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

26

tahun pertama, tidak ditemukan perbedaan yang signifikan pada skor matematika

kelompok Montessori dengan kelompok tradisional, tetapi kelompok Montessori

terus menghasilkan skor rata-rata yang lebih tinggi dari pada kelompok

tradisional. Hasil pada tahun kedua dan ketiga menunjukkan bahwa adanya

perbedaan yang signifikan pada aspek membaca, dimana kelompok Montessori

secara konsisten mengungguli kelompok tradisional.

Dari kedua penelitian di atas sangat relevan dengan penelitian dan

pengembangan peneliti, yang membuktikan bahwa metode Montessori di sekolah

sangat membantu prestasi akdemik dan hubungan sosial siswa. Montessori

memiliki pengaruh positif bagi penyelenggaraan pendidikan. Kedua penelitian

tersebut sangat membantu penelitian dan pengembangan peneliti untuk

mengembangkan media pembelajaran papan analisis kalimat berbasis metode

Montessori untuk membantu siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat

sederhana

B. Penelitian tentang media pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis

Metode Montessori

Agustin (2016) melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengembangakan

alat peraga sandpaper letters pada materi menulis kalimat tegak bersambung

berbasis metode Montessori. Penelitian ini dilakukan pada kelas I SDN Percobaan

2 Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan

pengembangan penelitian dan pengembangan (R & D). Hasil dari penelitian

menunjukan bahwa alat peraga sandpaper letters berbasis metode Montessori

sangat baik dan layak digunakan dan diuji coba pada ruang lingkup yang lebih

luas. Ditunjukkan kualitas hasil uji validitas alat peraga oleh ahli bahasa dan ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

27

Montessori memperoleh skor 3,20 dan memiliki lima karakeristik alat peraga

berbasis metode Montessori.

Wulandari (2016) melakukan penelitian yang bertujuan untuk

mengembangakan alat peraga membaca dan menulis permulaan berbasis metode

Montessori. Penelitian ini dilakukan pada kelas I di SD N Karangwuni I tahun

ajaran 2015/2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan

pengembangan (R & D). Hasil dari penelitian menunjukan bahwa alat peraga

membaca dan menulis memiliki kualitas sangat baik dengan rata-rata skor 3,82

dan memiliki lima karakeristik alat peraga berbasis metode Montessori.

Dari kedua penelitian di atas sangat relevan dengan penelitian dan

pengembangan peneliti, yang membuktikan bahwa media berbasis metode

Montessori di sekolah sangat membantu siswa memahami sebuah materi di

kegiatan pembelajaran .Media Montessori memiliki lima karakteristik yang

menarik. Kedua penelitian tersebut sangat membantu penelitian dan

pengembangan peneliti untuk mengembangkan media pembelajaran papan

analisis kalimat berbasis metode Montessori untuk membantu siswa sekolah dasar

mempelajari pola kalimat sederhana.

Semua penelitian yang relevan di atas memberikan sumbangan pada peneliti

untuk melakukan penelitian dengan mengembangkan mengembangkan media

pembelajaran papan analisis kalimat berbasis metode Montessori untuk membantu

siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Kerangka relevansi

penelitian ini dapat di lihat pada literature map yang dijabarkan pada gambar di

bawah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

28

Gambar 2. 1 Literature Map dari Penelitian-penelitian yang Relevan

Secara umum, keempat penelitian tersebut mempunyai relevansi dengan

penelitian ini yaitu penggunaan media pembelajaran berbasis metode Montessori.

Perbedaannya terletak pada fokus permasalahan penelitian. Peneliti belum

menemukan ada penelitian yang membahas tentang media pembelajaran berbasis

metode Montessori untuk mempelajari pola kalimat sederhana Bahasa Indonesia.

Jadi kekhasan dari penelitian ini adalah suatu penelitian pertama yang dilakukan

di Indonesia untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis metode

Montessori yang dapat membantu siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat

sederhana Bahasa Indonesia. Media pembelajaran berbasis metode Montessori

yang akan dikembangkan yaitu papan analisis kalimat.

C. Kerangka Berpikir

Kalimat dalam materi bahasa Indonesia merupakan sarana komunikasi untuk

menyampaikan pikiran atau gagasan kepada orang lain agar dapat dipahami

dengan mudah. Komunikasi berlangsung baik dan benar jika menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

29

kalimat yang baik dan benar, yaitu kalimat yang dapat mengekpresikan gagasan

secara jelas dan tidak menimbulkan keraguan pembaca ataupun pendengarnya.

Untuk itu, kalimat harus disusun berdasarkan struktur yang benar, pengungkapan

gagasan secara baik: singkat, cermat, tepat, jelas maknanya, dan santun (Widjono,

2007: 153-154). Dengan belajar menganalisis kalimat siswa dapat menjawab

tantangan tersebut. Menganalisis kalimat sangat penting siswa pelajari karena

dapat membatu siswa memecahkan atau menguraikan sebuah kalimat menjadi

komponen yang lebih kecil dan mengerti bagaimana masing-masing bagian

kalimat berhubungan satu sama lain, serta dapat memperkuat pentingnya

penempatan kata dalam sebuah kalimat. Ketika siswa sudah baik dalam

menganalisis kalimat, pasti siswa akan dapat mengekpresikan gagasan secara jelas

dan tidak menimbulkan keraguan kepada pembaca ataupun pendengar, serta dapat

menjawab sebuah pertanyaan dengan tepat dan benar.

Akan tetapi muncul persoalan di mana materi berbagai ilmu yang diajarkan

kepada siswa di sekolah Indonesia masih memiliki konsep yang abstrak. Di

sekolah, siswa masih mempunyai kesulitan untuk memecahkan persoalan yang

mempunyai banyak variabel. Maka itu, meskipun inteligensi pada tahap ini sudah

sangat maju, cara berpikir seorang anak tetap masih terbatas karena masih

berdasarkan sesuatu yang konkret (Suparno, 2007: 70). Seperti beberapa kasus

yang terjadi, pendidik di Indonesia hanya memberikan konsep abstrak, tanpa

melihat perkembangan anak yang sebenarnya sudah masuk tahap konkret. Maka

sangat di perlukannya suatu metode dan media pembelajaran anak yang tepat serta

sesuai dengan perkembangannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

30

Oleh sebab itu, dibutuhkan media pembelajaran yang dapat membantu siswa

untuk dapat menganalisis kalimat. Hal ini sesuai dengan teori perkembangan

kognitif Piaget yang menyatakan bahwa anak usia SD kelas III dengan umur 7-11

tahun berada pada tahap konkret sehingga cara berpikir mereka berdasarkan apa

yang mereka lihat dan pelajari. Oleh karena itu media pembelajaran yang konkret

berbasis metode Montessori sangat diperlukan karena memiliki karakteristik

dukungan media pembelajarannya yang sangat menarik, kontekstual, bergradasi,

auto-correction, dan auto-education. Media pembelajaran berbasis metode

Montessori dapat membantu siswa dalam menganalisis pola kalimat. Media

pembelajaran berbasis metode Montessori ini diharapkan mampu menjadi suatu

inovasi mengajar yang berpusat pada siswa dan dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa terkhususnya menganalisis pola kalimat.

D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana proses pengembangan media pembelajaran papan analisis

kalimat berbasis metode Montessori untuk membantu siswa sekolah dasar

mempelajari pola kalimat sederhana?

2. Bagaimana kualitas media pembelajaran papan analisis kalimat berbasis

metode Montessori untuk membantu siswa sekolah dasar mempelajari pola

kalimat sederhana menurut ahli Montessori?

3. Bagaimana kualitas media pembelajaran papan analisis kalimat berbasis

metode Montessori untuk membantu siswa sekolah dasar mempelajari pola

kalimat sederhana ahli Bahasa Indonesia?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

31

4. Bagaimana kualitas media pembelajaran papan analisis kalimat berbasis

metode Montessori untuk membantu siswa sekolah dasar mempelajari pola

kalimat sederhana menurut guru?

5. Bagaimana kualitas media pembelajaran papan analisis kalimat berbasis

metode Montessori untuk membantu siswa sekolah dasar mempelajari pola

kalimat sederhana berdasarkan hasil uji coba lapangan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

32

BAB III

METODE PENELITIAN

Uraian dalam bab ini akan dibahas (1) jenis penelitian, (2) setting

penelitian, (3) rancangan penelitian, (4) prosedur penelitian, (5) uji validasi

produk, (6) instrumen penelitian, (7) teknik pengumpulan data, (8) teknik analisis

data, dan (9) jadwal penelitian.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian dan

pengembangan atau dalam bahasa Inggris disebut “research and development”

adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk

tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2016: 297).

Penelitian dan pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk membuat

produk baru atau mengembangkan dan menyempurnakan suatu produk lama yang

diuji secara sistematis di lapangan, dievaluasi, dan direvisi hingga diperoleh

kriteria spesifik meliputi efektivitas, kualitas, atau standar yang sejenisnya.

Berdasarkan pengertian yang didapatkan, penelitian ini dilakukan untuk

mengembangkan suatu produk. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan

media pembelajaran papan analisis kalimat berbasis metode Montessori untuk

membantu siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Penelitian ini

dibatasi sampai pada ujicoba lapangan terbatas yang dilakukan untuk mengetahui

penggunaan media pembelajaran oleh siswa yang membantu siswa dalam

memahami materi tentang pola kalimat sederhana. Selain itu, hasil dari penelitian

ini berupa sebuah prototipe media pembelajaran papan analisis kalimat berbasis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

33

metode Montessori untuk membantu siswa sekolah dasar mempelajari pola

kalimat sederhana.

B. Setting Penelitian

Setting dalam penelitian yang akan dilakukan meliputi lokasi penelitian,

subyek penelitian, obyek penelitian, dan waktu penelitian. Peneliti menguraikan

sebagai berikut.

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Sekolah

tersebut terletak di tengah perkampungan dusun Mangunan, desa Kalitirto,

kecamatan Berbah, kabupaten Sleman, Yogyakarta yang dirancang untuk

mendukung pengembangan jiwa ekploratif, kreatif, integral dan komunikatif pada

diri siswa. Kompleks sekolah yang berpola masyarakat pedesaan jawa sebagai

manifestasi miniatur kehidupan masyarakat yang aman, nyaman, dan kondusif.

Selain itu, SD Kanisius Ekperimental Mangunan yang letaknya strategis dan

memungkinkan untuk mencari bahan-bahan yang digunakan sebagai media

pebelajaran.

2. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah sekelompok siswa kelas IIIA SD Kanisius

Ekperimental Mangunan semester ganjil tahun ajaran 2017/2018. Dengan jumlah

subyek penelitian berjumlah 5 siswa. Pemilihan kelompok siswa tersebut

berdasarkan hasil diskusi dan rekomendasi dari wali kelas IIIA. Selain itu, peneliti

juga memberikan pertimbangan terkait dalam pemilihan subjek berdasarkan hasil

pemilihan secara acak (random) yang artinya beragamnya kemampuan berpikir

yang dimiliki oleh siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

34

3. Obyek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah suatu media pembelajaran bahasa Indonesia

berbasis metode Montessori untuk materi pola kalimat sederhana. Media

pembelajaran ini dilakukan untuk membantu siswa kelas IIIA dalam belajar dan

mengembangkan kemampuan pemahaman siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia

mengenai materi pola kalimat sederhana menggunakan media papan analisis

kalimat dengan baik dan benar.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober hingga Maret semester genap

tahun ajaran 2017/2018. Penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 6 bulan.

C. Rancangan Penelitian

Model pengembangan yang digunakan adalah modifikasi dari model

pengembangan Borg dan Gall (1983: 775-785) dan Sugiyono (2016: 408-427).

Sugiyono (2016: 408-409) menyebutkan ada sepuluh langkah dalam penelitian

pengembangan yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk,

validasi desain, revisi desain, ujicoba produk, revisi produk, ujicoba pemakaian,

revisi produk, produksi masal.

Langkah pengembangan menurut Borg dan Gall (1983: 775-785) adalah (1)

penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) pembuatan produk, (4)

pengujian lapangan terbatas, (5) revisi inti produk, (6) pengujian lapangan inti, (7)

revisi produk secara operasional, (8) pengujian lapangan secara operasional, (9)

revisi akhir produk, (10) produk akhir, (11) disemidasi dan implementasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

35

Gambar 3. 1 Model pengembangan Borg dan Gall (1983: 775)

Model pengembangan meliputi analisis kebutuhan, studi pustaka, studi

literatur, penelitian skala kecil dan standar laporan yang dibutuhkan (Borg & Gall,

1983: 776-777). Kemudian dilanjutkan dengan sebuah perencanaan yang meliputi

pengidentifikasian kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan

penelitian, merumuskan masalah, desain atau langkah-langkah penelitian, dan

kemungkinan pengujian secara terbatas (Borg & Gall, 1983: 779-781). Kemudian

mengembangkan bentuk awal dari produk yang akan dihasilkan, menentukan

saran dan prasaran yang dibutuhkan selama proses penelitian dan pengembangan

(Borg & Gall, 1983: 781). Setelah produk selesai di produksi, pengujian lapangan

awal siap untuk dilakukan. Pada pengujian lapangan awal dilakukan pada 1

sampai 3 sekolah dengan 6 sampai 12 siswa pada setiap sekolah. Uji coba

lapangan awal dilakukan secara berulang-ulang sehingga diperoleh desain yang

layak. Selama uji coba, dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan

wawancara, observasi dan kuesioner dan pengedaran angket. Data yang terkumpul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

36

dianalisis agar dapat menemukan sesuau yang perlu diperbaiki dari suatu produk

tersebut perbaikan didasarkan atas pengujian lapangan pertama (Borg & Gall,

1983: 783-784).

Setelah revisi produk selesai, dilanjutkan dengan pengujian lapangan inti

yang dilakukan pada 5 sampai 15 sekolah dengan 30 siswa sampai 100 siswa.

Pengujian akan mendapatkan hasil pretest dan postest. Kemudian hasil akan dikaji

untuk melihat relevansi dengan tujuan pembelajaran serta melihat perbandingan

hasil yang didapatkan dari setiap sekolah. Analisis data pengujian lapangan akan

digunakan untuk merevisi produk secara operasional agar siap digunakan. Uji

coba produk yang terakhir dilakukan dengan uji coba lapangan secara operasional.

Uji coba lapangan ini dilakukan dengan jumlah responden 10 sampai 30 sekolah

dengan total siswa mencapai 40 siswa sampai 200 siswa (Borg & Gall, 1983: 783-

786). Kemudian penyempurnaan terakhir produk yang kembangkan yang tingkat

efektivitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Penyempurnaan didasarkan

masukkan atau hasil uji kelayakan dalam skala luas (Borg & Gall, 1983: 784-

785). Data dikumpulkan dengan dilakukannya wawancara, observasi, dan

kuesioner yang kemudian akan dianalisis dan merevisi produk yang terakhir,

kemudian hasil produk akhir dijadikan produk yang siap untuk digunakan secara

lebih luas. Setelah itu, produk masih akan dideseminasikan untuk akhirnya

dipakai dan dijual pada seluruh sekolah sebagai produk yang baik dan valid (Borg

& Gall, 1983: 784-785).

Kemudian langkah-langkah penelitian dan pengembangan pengembangan

menurut Sugiyono (2016) yang diawali dengan mengidentifikasi potensi dan

masalah yang ingin dicarikan solusinya. Langkah berikutnya yaitu pengumpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

37

data yang diperoleh dari kegiatan pengamatan atau observasi, wawancara, dan

dokumen seperti video, foto-foto, dan file yang berkaitan dengan penelitian dan

pengembangan. Data-data yang didapatkan kemudian dijadikan suatu perencanaan

dalam pembuatan produk. Setelah itu, data dijadikan sebagai bahan untuk

membuat suatu desain produk. Produk kemudian divalidasi dengan cara

menghadirkan beberapa pakar atau seorang ahli yang sudah berpengalaman untuk

menilai produk yang telah dirancang. Validasi desain dapat dilakukan dalam

forum diskusi. Setelah divalidasi, maka akan diketahui kelemahan dari desain

produk, kemudian memperkecil kelemahan dengan cara memperbaiki desain.

Kemudian produk diujicobakan kembali pada lingkup responden yang

sebenarnya. Ketika melakukan percobaan dan ditemukan kembali kekurangan dari

produk, maka dilakukan revisi produk kembali. Setelah produk dinyatakan layak

untuk diproduksi, maka produk dapat diproduksi secara massal (Sugiyono, 2016:

297-311). Berikut ini adalah model penelitian pengembangan menurut Sugiyono

(2016: 409) yang disajikan dalam bentuk gambar 3.2.

Gambar 3. 2 Model Penelitian dan Pengembangan Menurut Sugiyono (2016: 409)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

38

D. Prosedur Pengembangan

Kedua model pengembangan di atas memiliki kelebihan dan kekurangannya

masing-masing. Berdasarkan penjelasan tahapan pengembangan diatas, peneliti

selanjutnya memodifikasi langkah-langkah penelitian yang dipaparkan oleh Borg

& Gall (1983: 775-787) dan Sugiyono (2016: 409) menjadi lima tahap, yaitu (1)

potensi dan masalah, (2) perencanaan, (3) pegembangan bentuk awal produk, (4)

validasi produk, dan (5) uji coba lapangan terbatas. Kelima tahap penelitian dan

pengembangan disajikan dalam gambar 3.3.

Tahap Pertama: Potensi dan Masalah

Tahap Kedua: Perencanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

39

Tahap Ketiga: Pengembangan Bentuk Awal Produk

Tahap Keempat: Validasi Produk

Tahap Kelima: Uji coba lapangan terbatas

Gambar 3. 3 Prosedur Penelitian

Gambar 3.3 menunjukkan 5 langkah penelitian dalam mengembangkan media

pembelajaran “papan analisis kalimat” untuk materi pola kalimat sederhana

sekolah dasar berbasis metode Montessori. Berikut uraian dari 5 langkah prosedur

pengembangan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

40

1. Potensi dan Masalah

Tahap pertama adalah potensi dan masalah. Peneliti melakukan identifikasi

potensi dan masalah dengan melakukan observasi dan wawancara. Tidak

dilakukannya validasi terhadap pedoman observasi dan wawancara. Akan tetapi,

adanya konsultasi dan revisi pada pedoman observasi dan wawancara oleh dosen

pembimbing. Observasi dilakukan pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas

IIIA, sedangkan wawancara dilakukan kepada guru kelas IIIA, kepala

labolatorium sekolah, dan siswa kelas IIIA SD Kanisius Eksperimental

Mangunan. Observasi dilakukan untuk mengetahui karakteristik siswa kelas IIIA

dan ketersediaan media pembelajaran serta kesulitan siswa dalam belajar bahasa

Indonesia khususnya pada materi pola kalimat sederhana. Kemudian peneliti

menganalisis hasil observasi dan wawancara untuk menemukan permasalahan

yang terjadi pada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas IIIA.

Analisis kebutuhan memperhatikan karakteristik media pembelajaran berbasis

metode Montessori dan karakteristik siswa kelas IIIA. Data yang digunakan

dalam data analisis kebutuhan adalah dokumen. Setelah itu peneliti melakukan

revisi pada instrumen berdasarkan saran dan masukan yang didapat dari konsultasi

oleh dosen pembimbing.

2. Perencanaan

Tahap kedua adalah perencanaan. Tahap perencanaan ini adalah dengan

membuat konsep pembuatan media pembelajaran berdasarkan hasil analisis

kebutuhan guru dan siswa. Peneliti merancang desain media pembelajaran dan

album media pembelajaran. Desain media pembelajaran juga dikonsultasikan

kepada ahli pembelajaran bahasa Indonesia, ahli Montessori dan guru untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

41

mendapat saran dan masukan. Selanjutnya, peneliti merevisi desain pembelajaran

dan album media pembelajaran. Kemudian, media pembelajaran mulai di buat

berdasarkan desain yang telah di revisi.

Peneliti membuat beberapa instrumen dalam penelitian seperti tes dan

kuesioner validasi produk. Instrumen tes digunakan sebagai pretest dan posttest

dalam bentuk soal isian. Uji validitas pada instrumen tes meliputi validitas isi. Uji

validitas pada instrumen tes dilakukan oleh guru dan ahli bahasa. Setelah itu,

peneliti melakukan revisi pada instrumen tes berdasarkan saran dan masukan yang

diperoleh dari hasil validasi.

Peneliti membuat kuesioner validasi produk untuk para ahli dan guru.

Sebelumnya, kuesioner tersebut divalidasi. Validasi dilakukan oleh ahli

pembelajaran bahasa. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kesesuaian bahasa

yang digunakan dalam setiap kalimat pertanyaan pada kuesioner. Setelah itu

peneliti melakukan revisi apabila terdapat kekurangan pada kuesioner. Hasil uji

keterbacaan menjadi bahan pertimbangan peneliti untuk melakukan revisi apabila

masih terdapat kekurangan pada kuesioner.

3. Pengembangan Bentuk Awak Produk

Tahap ketiga ini adalah pengembangan bentuk awal produk. Media

pembelajaran didesain dan dirancang dan disetujui oleh para ahli pembelajaran

bahasa Indonesia, ahli Montessori dan guru. Desain produk dikembangkan

berdasarkan lima ciri metode Montessori yaitu menarik, bergradasi, auto-

edication, auto-correction, dan kontekstual. Peneliti mengumpulkan bahan-bahan

untuk pembuatan media pembelajaran. Setelah selesai, maka diperoleh prototipe

media pembelajaran yang siap divalidasi oleh ahli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

42

4. Validasi Produk

Tahap keempat adalah validasi produk. Media pembelajaran dan album media

pembelajaran yang telah selesai dirancang kemudian divalidasi oleh ahli

pembelajaran bahasa Indonesia, ahli Montessori, dan guru. Validasi dilakukan

untuk menilai kelayakan produk sebelum diujicobakan secara terbatas di

lapangan. Kemudian peneliti melakukan analisis tentang kualitas media

pembelajaran berdasarkan hasil validasi yang dilakukan para ahli.

Setelah itu melanjutkan dengan merevisi apabila terdapat kekurangan pada

produk media pembelajaran dan album media pembelajaran. Selanjutnya, media

pembelajaran dan album penggunaan media pembelajaran yang telah divalidasi,

dianalisis, direvisi, dan siap untuk digunakan dalam uji coba lapangann terbatas.

5. Uji Coba Lapangan

Tahap kelima adalah uji coba lapangan. Produk yang telah dibuat dan

divalidasi kemudian diujikan kepada 5 siswa di SD penelitian. Siswa-siswa

tersebut diberikan pretest untuk mengetahui hasil belajar sebelum menggunakan

media pembelajaran dan posttest dan sesudah menggunakan media pembelajaran.

Ketika pembelajaran akan selesai, peneliti melakukan wawancara singkat

tanggapan siswa mengenai produk. Kemudian melakukan revisi yang terakhir

pada produk. Penelitian ini dimodifikasi ke dalam lima tahap dan hanya dibatasi

sampai pada prototipe media pembelajaran papan analisis kalimat berbasis metode

Montessori untuk membantu siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat

sederhana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

43

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

menggunakan teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendaptkan

data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Pada penelitian ini dilakukan

melalui sumber primer yang merupakan pengumpulan data langsung diambil dari

narasumber atau subjek yang telah ditetapkan. Berikut merupakan teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini

1. Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan dalam kegiatan yang sedang berlangsung (Sukmadinata, 2011:20).

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap

kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang

hal-hal yang akan diamati atau diteliti (Sanjaya, 2011: 86).

Observasi yang dilakukan peneliti merupakan observasi nonpartisipatif.

Observasi nonpartisipatif adalah observasi yang tidak melibatkan observer dalam

kegiatan yang sedang diobservasi (Sanjaya, 2011: 92). Peneliti melakukan

observasi yang dilaksanakan pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IIIA dan

mengobservasi ketersediaannya media pembelajaran di SD Kanisius

Eksperimental Mangunan. Observasi yang dilakukan peneliti adalah mencatat,

menganalisis dan membuat kesimpulan berdasarkan pengamatan peneliti ketika

proses pembelajaran berlangsung menggunakan lembar pengamatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

44

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah

tertentu; itu merupakan proses tanya jawab lisan, di mana dua orang atau lebih

berhadap-hadap secara fisik (Kartono, 1980: 171). Wawancara dalam penelitian

ini dilaksankan dengan menggunakan teknik wawancara bebas terpimpin,

sehingga peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan membawa pendoman

yang merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan dinyatakan. Peneliti

melakukan wawancara kepada guru wali kelas, kepala labolatorium dan siswa-

siswi kelas IIIA SD Kanisius Eksperimental Mangunan Yogyakarta. Wawancara

dilakukan untuk mengumpulkan data terkait dengan media pembelajaran bahasa

berbasis Montessori pada materi pola kalimat sederhana.

3. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada respondennya

untuk dijawabnya (Sugiyono, 2016: 142). Selain itu kuesioner juga cocok

digunakan apabila jumlah responden cukup besar dan tersebar diwilayah yang

luas. Peneliti menggunakan kuesioner validasi produk. Kuesioner validasi produk

diberikan kepada ahli pelajaran Bahasa Indonesia, Montessori.

4. Tes

Mansyur dalam Widyoko (2014: 50) mengartikan tes sebagai sejumlah

pertanyaan atau pernyataan yang harus diberi tanggapan dengan tujuan untuk

mengukur tingkat kemampuan seseorang. Tes adalah serentetan pertanyaan atau

latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

45

(Arikunto, 2010: 193). Tes dalam penelitian ini digunakan sebagai data kuantitatif

pendukung untuk mengetahui kualitas media pembelajaran yang dikembangkan.

Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes menjodohkan.

5. Dokumen

Dokumen yang peneliti gunakan adalah video dan gambar yang terkait

dengan fokus penelitian peneliti. Video dan foto merupakan sumber data sekunder

yang berguna bagi peneliti karena data-data tersebut berupa gambar dan suara

yang akan melengkapi data yang bersifat tekstual (Sarwono, 2006: 228).

Peneliti mengumpulkan dokumen yang terkait dengan fokus penelitian adalah

sumber informasi yang sangat berguna dalam penelitian kualitatif.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data penelitian (Widyoko, 2015: 51). Instrumen penelitian adalah

suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang

diamati. Dengan melakukan pengukuran, akan diperoleh data yang objektif untuk

menghasilkan kesimpulan penelitian yang objektif pula.

Peneliti menggunakan beberapa instrumen penelitian yaitu pedoman

observasi, pedoman wawancara, kuesioner, triangulasi untuk teknik non tes, soal

uji empiris dan soal pretest-posttest untuk teknik tes. Berikut akan dijabarkan

mengenai instrumen yang akan digunakan selama proses penelitian berlangsung.

1. Pedoman Observasi

Observasi dilaksanakan pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IIIA dan

ketersediaan media pembelajaran di SD Kanisius Ekperimental Mangunan

Yogyakarta. Aspek yang diobservasi pada pembelajaran Bahasa kelas IIIA yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

46

kesulitan yang dialami siswa, pengguanan media pembelajaran di kelas serta cara

mengajar guru saat pembelajaran bahasa. Adapun beberapa poin atau aspek yang

peneliti amati untuk pedoman observasi, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3. 1 Pedoman Observasi

No. Objek yang diamati

1. Ada macam-macam media pembelajaran di lab

2. Ada media pembelajaran Bahasa Indonesia

3. Ada media-media konkret pembelajaran pola kalimat sederhana Bahasa Indonesia.

4. Ada macam-macam media pembelajaran di kelas

5. Ada media pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas

6. Ada media-media konkret pembelajaran pola kalimat sederhana Bahasa Indonesia di

sekolah

Peneliti menggunakan kisi-kisi observasi sebagai bahan dasar acuan

penelitian. Kegiatan observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran

berlangsung mengenai materi pola kalimat sederhana. Pedoman observasi telah

divalidasi oleh beberapa ahli yaitu ahli pembelajaran Bahasa Indonesia, dan ahli

pembelajaran Montessori. Hal tersebut peneliti lakukan untuk memperoleh hasil

rerata skor validasi pedoman observasi.

2. Pedoman Wawancara

Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah

tertentu dan merupakan proses tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih

berhadapan secara fisik (Setyadin, 2005: 22). Wawancara dilaksanakan kepada

beberapa narasumber yaitu Guru kelas III, kepala labolatorium, dan siswa-siswi

kelas IIIA SD Kanisius Ekperimental Mangunan Yogyakarta. Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

47

dilakukan bertujuan untuk menganalisis kebutuhan media pembelajaran Bahasa

Indonesia dari narasumber.

a. Wawancara Guru Kelas

Wawancara pertama ditunjukan kepada guru kelas IIIA SD Kanisius

Eksperimental Mangunan Yogyakarta. Wawancara dilaksanakan dengan

meggunakan teknik wawancara bebas-terpimpin. Adapun kisi-kisi wawancara

dengan guru kelas IIIA dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3. 2 Pedoman Wawancara Dengan Guru Kelas IIIA

No Topik Pertanyaan No. Item

1. Identitas Guru

Metode Mengajar 1-5

2. Penggunaan media pembelajaran bahasa Indonesia di kelas 6-10

3. Kesulitan guru dalam mengajar Bahasa Indonesia 11-12

4. Usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut dan

saran untuk produk baru yang akan dikembangkan peneliti 13-22

b. Wawancara Kepala Labolatorium Sekolah

Wawancara kedua ditunjukan kepada guru labolatorium sekolah SD Kanisius

Eksperimental Mangunan Yogyakarta. Wawancara dilaksanakan dengan

meggunakan teknik wawancara bebas-terpimpin. Adapun kisi-kisi wawancara

dengan kepala labolatorium dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

48

Tabel 3. 3 Pedoman Wawancara Dengan Kepala Labolatorium

No. Topik Pertanyaan No.

Item

1. Identitas 1-4

2. Permasalahan yang ditemukan di kelas terkait pembelajaran

bahasa Indonesia 5-6

3. Solusi yang pernah diawarkan 7-8

4.

Informasi berkaitan dengan pengadaan media pembelajaran

Media pembelajaran Bahasa Indonesia yang ada di sekolah

Pengadaan media pembelajaran bahasa Indonesia

Kondisi dari media pembelajaran yang ada

9-11

5. Penggunaan media pembelajaran Bahasa Indonesia 12-13

6. Penelitian yang pernah silakukan di sekolah berkaitan dengan

media pembelajaran 14-15

7. Workshop 16-8

8. Tanggapan tentang pentingnya materi pola kalimat sederhana

dan saran untuk produk 19-21

c. Wawancara dengan Siswa Kelas

Wawancara selanjutnya ditunjukan kepada siswa-siswi kelas IIIA SD

Kanisius Ekperimental Mangunan Yogyakarta. Wawancara dilaksanakan dengan

menggunakan teknik wawancara bebas-terpimpin. Adapun rencana wawancara

dengan siswa kelas IIIA dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

49

Tabel 3. 4 Pedoman Wawancara Dengan Siswa Kelas IIIA

Pedoman wawancara tersebut telah divalidasi ole beberapa ahli yaitu ahli

Bahasa Indonesia dan Montessori. Instrumen divalidasi agar dapat digunakan

untuk mengumpulkan data yang valid untuk mendukung penelitian. Uji validasi

yang dilakukan adalah validasi konsturk. Validasi konstruk berkaitan dengan

suatu instrumen yang dapat mengukur konsep dari suatu teori yang menjadi dasar

penyusun instrumen (Widyoko, 2009: 175). Uji validasi dilakukan terhadap

pedoman wawancara adalah untuk mendapatkan rerata skor.

Validasi kepada ahli merupakan pemberian nilai pada produk yang akan

digunakan serta pemberian komentar atau saran yang sifatnya membangun.

Berikut dipaparkan mengenai penilaian terhadap suau produk media pembelajaran

yang disajikan dalam tabel di bawah ini.

No Topik Pertanyaan No

Item

1 Identitas 1

2 Alasan suka dan tidak suka dengan bahasa Indonesia 2-3

3 Jalannya pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas 4

4 Penggunaan media pembelajaran bahasa Indonesia 5

5 Kesulitan yang dialami dalam pembelajaran bahasa Indonesia 6

6 Mengenal pola kalimat sederhana 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

50

Tabel 3. 5 Klasifikasi Penilaian Instrumen Produk Media Pembelajaran dan

Album Media Pembelajaran (Widyoko, 2011: 18)

Skor Bobot Interval Skor Klasifikasi

4 Keseluruhan instrumen sudah layak

untuk digunakan 3,25 < X ≤ 4,00 Sangat Baik

3 Keseluruhan instrumen sudah layak

untuk digunakan namun perlu

perbaikan

2,50 < X ≤ 3,25 Baik

2 Keseluruhan instrumen kurang

layak untuk digunakan 1,75 < X ≤ 2,50 Kurang

1 Keseluruhan instrumen tidak layak

untuk digunakan 1,00 < X ≤ 1,75 Sangat Kurang

3. Pedoman Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono, 2016: 142). Dalam penelitian ini, peneliti memberikan

kueseioner analisis kebutuhan bagi guru kelas III dan siswa-siswi kelas III SD

Kanisius Eksperimental Yogyakarta. Kuesioner ini bersifat terbuka, dengan tujuan

agar responden dapat memberi jawaban secara nyata dan sesuai dengan kondisi

yang ada di dalam kelas.

a. Kuesioner Validasi Produk

Kuesioner validasi produk digunakan untuk mengetahui kualitas produk yang

akan dikembangkan. Kuesioner validasi produk diberikan kepada ahli Bahasa

Indonesia dan Montessori. Peneliti menyusun kuesioner berdasarkan lima

karakteristik dari pembelajaran Montessori yaitu menarik, bergradasi, auto-

education, auto-corecction, dan kontekstual. Validasi ini digunakan untuk menilai

kelayakan media pembelajaran yang akan dikembangkan. Peneliti

mempresentasikan media pembelajaran yang akan dikembangkan kepada para

ahli, setelah itu pengisian kuesioner validasi produk. Adapun kuesioner tanggapan

mengenai produk media pembelajaran oleh siswa-siswi untuk indikator kisi-kisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

51

kuesioner tetap sama. Kisi-kisi kuesioner validasi produk yang disajikan pada

tabel di bawah ini.

Tabel 3. 6 Kisi-Kisi Kuesioner Validasi Produk

Aspek Indikator Nomor

Item

Auto-

education

- Media belajar digunakan siswa untuk

menganalisis kalimat. 1

- Siswa dapat menggunakan media

pembelajaran secara mandiri tanpa bantuan

guru.

2

Menarik - Warna media pembelajaran yang menambah

ketertarikan siswa untuk belajar. 3

- Bentuk media pembelajaran yang menambah

rasa ingin tahu siswa untuk menggunakan. 4

Bergradasi - Penggunaan media melibatkan lebig dari

satu indera, yaitu; melihat dan meraba. 5

- Media ini dapat digunakan untuk

mempelajari beberapa kompetensi dasar

yang berbeda-beda.

6

- Media ini dapat digunakan untuk siswa pada

tingkatan kelas yang berbeda-beda, dari

kelas III sampai kelas VI Sekolah Dasar.

7

Auto-

correction

- Media ini dapat membantu siswa

menemukan kesalahan sendiri saat

mengerjakan 9soal tentang pola kalimat

sederhana.

8

- Media ini dapat membantu siswa

menemukan jawaban yang benar dan

mengoreksi jawaban yang salah saat

mengerjakan soal tentang pola kalimat

sederhana.

9

Kontekstual

- Media ini digunakan untuk belajar

menganalisis kalimat dalam bahasa

Indonesia dengan contoh-contoh yang

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

10

Lima indikator yang terdapat dalam kisi-kisi dikembangkan menjadi 10

pernyataan yang kemudian disusun dalam kuesioner validasi produk oleh ahli.

Selain produk yang dihasilkan berupa media pebelajaran, peneliti menambah

produk berupa album media pembelajaran yang juga diuji kelayakannya.

Instrumen ini dimodifikasi dari skribsi Yohanes Sigit Tri Wahyudi (2017: 57).

Aspek yang dinilai dalam validasi album disajikan pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

52

Tabel 3. 7 Aspek Penilaian Album

No Aspek yang dinilai

1. Kesesuaian bahasa dengan tata Bahasa Indonesia yang baku

2. Kejelasan kalimat

3. Pemilihan jenis huruf

4. Pemilihan ukuran huruf

5. Pemilihan kartu soal

6. Kejelasan soal

7. Kelengkapan album

8. Keruntutan langkah-langkah kegiatan

9. Kesesuaian langkah-langkah dengan kartu soal yang digunakan

10. Kesesuaian perilaku dalam langkah kegiatan dengan perkembangan siswa

Kuesioner analisis validasi produk tersebut divalidasi oleh beberapa ahli yaitu

oleh beberapa ahli yaitu ahli Bahasa dan ahli Montessori dan guru kelas III A SD

Kanisius Eksperimental Mangunan Yogyakarta.

4. Soal Tes

Pretest dan posttest digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum

dan sesudah menggunakan media pembelajaran dalam uji coba terbatas. Selain

itu, pretest dan posttest juga digunakan untuk data pendukung dalam mengetahui

kualitas media pembelajaran. Tes disusun dan dikembangkan berdasarkan unsur-

unsur dari struktur kalimat. Adapun kisi-kisi soal yang telah dibuat pada tabel di

bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

53

Tabel 3. 8 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest

Indikator Unsur

Kalimat Pertanyaan & Kalimat

No.

Item

Menganalisis

pola kalimat

sederhana

S P Garis bawahilah yang mana unsur S dan P

dalam kalimat di bawah ini!

= Nina belajar.

1

S P O Garis bawahilah yang mana unsur S, P, dan O

dalam kalimat di bawah ini!

= Bapak membaca koran.

2

S P O Pel Garis bawahilah yang mana unsur S, P, O, dan

Pel dalam kalimat di bawah ini!

= Roni membelikan susi buku cerita.

3

S P O K Garis bawahilah yang mana unsur S, P, O, dan

K dalam kalimat di bawah ini!

= Ayah membaca koran di ruang tamu.

4

S P O Pel

K

Garis bawahilah yang mana unsur S, P, O, Pel,

dan K dalam kalimat di bawah ini!

= Jeje memakan bakso yang sangat pedas

dengan sumpit.

5

Keterangan:

Macam-macam Unsur Kalimat sederhana, yaitu:

S : Subjek P : Pelengkap O : Objek Pel : Pelengkap K : Keterangan

Instrumen tes yang digunakan harus diuji validitasnya terlebih dahulu.

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidaan suatu

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

54

(Sugiyono, 2016: 173). Aspek yang dinilai dalam instrumen tes dapat dilihat pada

tabel 3.9.

Tabel 3. 9 Aspek Penilaian Soal Pretest dan Posttest

No. Aspek yang Dinilai

1. Kesesuaian 5 soal dengan indikator

2. Kesesuaian penulisan kalimat yang baku dan jelas

Uji validitas instrumen tes dilakukan oleh guru SD dan ahli Bahasa Indonesia

agar mendapatkan hasil kelayakan penggunaan instrumen soal tersebut. Jika sudah

mendapatkan hasil dari validasi, peneliti akan merevisi sesuai komentar yang ada,

kemudian instrumen siap untuk digunakan.

5. Dokumen

Dokumen merupakan catatan atau karya seseorang tentang sesuatu yang

sudah berlalu. Dokumen tentang orang atau sekelompok orang, peristiwa, atau

kejadian dalam situasi sosial yang sesuai dan terkait dengan fokus penelitian

adalah sumber informasi yang sangat berguna dalam penelitian kualitatif.

Dokumen itu dapat berbentuk teks tertulis, membaca surat, jurnal, makalah,

skripsi terdahulu, buku-buku dan bahan-bahan tulisan lainnya (Sarwono, 2006:

228).

Dokumen yang peneliti gunakan adalah video dan gambar-gambar yang

terkait dengan fokus penelitian peneliti. Video dan foto merupakan sumber data

sekunder yang berguna bagi peneliti karena data-data tersebut berupa gambar dan

suara yang akan melengkapi data yang bersifat tekstual (Sarwono, 2006: 228).

G. Triangulasi

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik

pengumpulan data yang bersifat menggambungkan dari beragai teknik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

55

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono, 2016: 241). Bila

peneliti melakukan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data

yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan

berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Tujuan dari

triangulasi bukan untuk mencari tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada

peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan (Sugiyono,

2016: 241). Triangulasi digunakan ketika melakukan pengelolahan data analisis

kebutuhan. Analisis kebutuhan adalah bagian dari tahap pertama yang digunakan

pengumpulan data mengenai ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran

juga permasalahan mengenai pembelajaran bahasa di kelas IIIA SD Kanisius

Eksperimental Mangunan. Teknik triangulasi digunakan untuk mengecek data

dari ketiga teknik pengumpulan data yang tidak sama. Berikut ini adalah gambar

triangulasi data dari ketiga teknik analisis data yang dilakukan oleh peneliti.

Gambar 3. 4 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Analisis Kebutuhan

Pada gambar 3.4, peneliti memperoleh data analisis kebutuhan melalui tiga

teknik pengumpulan data yang berbeda yaitu observasi, wawancara, dan

dokumen. Peneliti menggunakan untuk membuat media pembelajaran yang

disesuaikan dengan kebutuhan guru dan siswa.

Selain itu peneliti juga menggunakan teknik triangulasi sumber untuk

menganalisis data wawancara berdasarkan 3 sumber data. Berikut ini merupakan

gambar triangulasi 3 sumber data. Gambar 3.5 merupakan triangulasi sumber

data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

56

Gambar 3. 5 Triangulasi Sumber Data Wawancara

Berdasarkan gambar 3.5 di atas, peneiti memperoleh data hasil wawancara

dari tiga sumber data yang berbeda, yaitu: guru kelas IIIA, kepala Lab sekolah,

dan siswa kelas IIIA SD Kanisius Eksperimental Mangunan Yogyakarta. Itu

merupakan gambaran awal peneliti dalam mengidentifikasi masalah pada awal

penelitian.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau

data dari sumber lain terkumpul (Sugiyono, 2016: 147). Berdasarkan

pengumpulan data yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh data yang bersifat

kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari validasi kuesioner

validasi produk, validasi produk oleh ahli, validasi instrumen tes oleh ahli, pretest

dan postest melalui uji coba terbatas. Sedangkan data kualitatif diperoleh dari

hasil observasi, hasil wawancara, hasil validasi produk media pembelajaran oleh

ahli, hasil wawancara tanggapan siswa mengenai produk media pembelajaran.

Berikut adalah pembahasan teknis analisis data kuatitatif dan data kualitatif.

1. Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif adalah penilaian hasil soal tes tentang pola kalimat

sederhana. Analisis data dilakukan dengan menggunakan skala Likert 1-4. Skala

digunakan diberbagai instrumen penelitian dengan beberapa modifikasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

57

dilakukan oleh peneliti. Skala dilengkapi dengan keterangan kriteria untuk

memudahkan penilai dalam memberikan penilaian.

Pedoman penilaian pada instrumen nontes yaitu kuesioner validasi produk

adalah sebagai berikut.

Tabel 3. 10 Pedoman Penilaian Pada Instrumen Nontes

Nilai 4 Instrumen sudah layak digunakan tanpa diperbaiki

Nilai 3 Instrumen sudah layak digunakan namun perlu di perbaiki

Nilai 2 Instrumen kurang layak digunakan dan perlu diperbaiki

Nilai 1 Instrumen tidak layak digunakan

Pedoman penilaian validitas isi instrumen soal tes adalah sebagai berikut.

Tabel 3. 11 Pedoman Penilaian Validitas Isi Instrumen Soal Tes

Nilai 4 Sudah sangat sesuai dan tidak perlu diperbaiki

Nilai 3 Sudah sesuai namun perlu diperbaiki

Nilai 2 Kurang sesuai dan perlu diperbaiki

Nilai 1 Tidak sesuai tidak layak di berikan

Pedoman penilaian validasi produk oleh ahli adalah sebagai berikut.

Tabel 3. 12 Pedoman Penilaian Validasi Produk Oleh Ahli

Nilai 4 Media pembelajaran sesuai dengan prinsip Montessori dan konsep bahasa, tidak

perlu direvisi

Nilai 3 Media pembelajaran sesuai dengan prinsip Montessori dan konsep bahasa,

namun terdapat sedikit kekurangan yang perlu diperbaiki

Nilai 2 Media pembelajaran kurang sesuai dengan prinsip Montessori dan konsep

bahasa, sehingga perlu direvisi

Nilai 1 Media pembelajaran tidak sesuai dengan prinsip Montessori dan konsep bahasa,

sehingga perlu diganti

Hasil yang telah diperoleh dari penilaian dengan menggunakan skala Likert

1-4 kemudian dihitung untuk memperoleh rerata penilaian. Rerata penilaian

kemudian dihitung dengan menggunakan rumus 3.1.

Rumus 3. 1 Perhitungan Rerata Hasil Penilaian dengan Skala Likert

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

58

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut, diperoleh

rerata nilai. Interval skor tersebut juga dapat menunjukan valid atau tidaknya

suatu instrumen. Berikut adalah kategorisasi skor rerata hasil penilaian instrumen

oleh ahli yang disajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3. 13 Kategorisasi Skor Rerata Hasil Penilaian Instrumen

Interval Nilai Klasifikasi

3,25 < X ≤ 4,00 Sangat Baik

2,50 < X ≤ 3,25 Baik

1,75 < X ≤ 2,50 Kurang

1,00 < X ≤ 1,75 Sangat Kurang

Instrumen dikatakan valid dan layak digunakan apabila memperoleh rerata

skor lebih besar dari 2,50. Nilai terdapat pada rentang 3 (kategori baik) yang

berarti keseluruhan instrumen sudah layak digunakan namun perlu perbaikan.

Sebaliknya jika kurang dari skor 2,50 maka instrumen dapat dikatakan tidak valid

dan tidak layak digunakan.

Selanjutnya dilakukan analisis untuk mendapatkan presentase jawaban yang

benar pada kuesioner. Rumus yang dikembangkan oleh Supraktiknya (2012: 128)

digunakan untuk menghitung presentase dalam analisis data. Rumus perhitungan

presentase jawaban kuesioner disajikan dalam rumus 3.2.

Rumus 3. 2 Perhitungan Presentase Jawaban pada Kuesioner

Dalam penelitian ini digunakan instrumen tes dalam pengumpulan data. Tes

tersebut adalah pretest dan posttest. Hal itu bertujuan untuk mengetahui hasil

belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran papan

analisis kalimat kalimat. Tipe soal adalah isian singkat. Sistem penskoran setiap

item dapat dilihat pada tabel 3.14.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

59

Tabel 3. 14 Rubrik Penskoran Soal Pretest dan Posttest

No. Item Kriteria Jawaban Skor

1

Siswa dapat menggaris bawahi unsur S dan P dengan tepat dan

benar pada kalimat 2

Siswa dapat menggaris bawahi 1 unsur dengan tepat dan benar

pada kalimat 1

Siswa tidak dapat menggaris bawahi unsur S dan P pada kalimat 0

2

Siswa dapat menggaris bawahi unsur S, P dan O dengan tepat dan

benar pada kalimat 3

Siswa dapat menggaris bawahi 2 unsur dengan tepat dan benar

pada kalimat 2

Siswa dapat menggaris bawahi 1 unsur dengan tepat dan benar

pada kalimat 1

Siswa tidak dapat menggaris bawahi unsur S, P dan O dengan

tepat dan benar pada kalimat 0

3

Siswa dapat menggaris bawahi unsur S, P, O dan Pel dengan tepat

dan benar pada kalimat 4

Siswa dapat menggaris bawahi 3 unsur dengan tepat dan benar

pada kalimat 3

Siswa dapat menggaris bawahi 2 unsur dengan tepat dan benar

pada kalimat 2

Siswa dapat menggaris bawahi 1 unsur dengan tepat dan benar

pada kalimat 1

Siswa tidak dapat menggaris bawahi unsur S, P, O dan Pel dengan

tepat dan benar pada kalimat 0

4

Siswa dapat menggaris bawahi unsur S, P dan K dengan tepat dan

benar pada kalimat 3

Siswa dapat menggaris bawahi 2 unsur dengan tepat dan benar

pada kalimat 2

Siswa dapat menggaris bawahi 1 unsur dengan tepat dan benar

pada kalimat 1

Siswa tidak dapat menggaris bawahi unsur S, P dan K dengan

tepat dan benar pada kalimat 0

5

Siswa dapat menggaris bawahi unsur S, P, O dan K dengan tepat

dan benar pada kalimat 4

Siswa dapat menggaris bawahi 3 unsur dengan tepat dan benar

pada kalimat 3

Siswa dapat menggaris bawahi 2 unsur dengan tepat dan benar

pada kalimat 2

Siswa dapat menggaris bawahi 1 unsur dengan tepat dan benar

pada kalimat 1

Siswa tidak dapat menggaris bawahi unsur S, P, O dan K dengan

tepat dan benar pada kalimat 0

Setiap siswa akan dihitung nilainya berdasarkan rumus di bawah ini.

Rumus 3. 3 Perhitungan Nilai Pretest dan Posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

60

Setelah nilai seluruh siswa terpetakan akan dihitung rerata nilai keseluruhan

siswa dengan menggunakan rumus di bawah ini.

Rumus 3. 4 Perhitungan Rerata Nilai Keseluruhan Siswa

Rerata dari pretest dan posttest akan dibandingkan dengan menggunakan

diagram batang untuk melihat presentase peningkatan yang dihitung dengan

rumus di bawah ini.

Rumus 3. 5 Presentase Peningkatan

Dengan terlihatnya penigkatan pada masing-masing siswa, akan diketahui

apakah media pembelajaran papan pola analisis kalimat memberikan dampak pada

ranah kognitif anak atau tidak. Jika memang tidak terjadi peningkatan, maka perlu

ada kajian tersendiri.

2. Analisis Data Kualitatif

Teknik analisis data kualitatif yang digunakan sudah jelas yaitu untuk

menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam

proposal. Analisis data pertama kualitatif dilakukan dengan pengelolahan hasil

wawancara dan observasi. Menurut Kristi Poerwandari (Supraktiknya, 2012: 117)

pengelolahan data adalah sebagai berikut: 1) membaca transkrip wawancara atau

observasi yang sudah disusun secara berulang-ulang dengan pemahaman yang

baik, 2) menemukan kata kunci atau tema, dan hasilnya ditulis di kolom sebelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

61

kanan, 3) membuat catatan lain berisi interprestasi atau kesimpulan sementara,

dan 4) mengumpulkan kata kunci dan tema-tema dari daftar yang telah dibuat.

Analisis data yang kedua menurut Creswell (2012: 328-329) langkah-

langkah pengelolahan sebagai berikut: 1) peneliti membuat kode-kode dan tema

secara kalitatif, 2) menghitung berapa kali kode dan tema tersebut muncul dalam

data teks, dan 3) membandingkan dengan data kuantitaif yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

62

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang

diuraikan sebagai berikut.

A. Hasil Penelitian

Pada subbab ini menguraikan hasil penelitian dari persiapan sampai dengan

pelaksanaan yang meliputi potensi dan masalah, penyusunan rencana,

pengembangan bentuk awal produk, validasi produk, dan uji coba lapangan

terbatas.

1. Potensi dan Masalah

a. Potensi

Berdasarkan hasil observasi media pembelajaran di LAB sekolah dan di kelas,

serta, peneliti mendapatkan suatu potensi yang memiliki nilai tambah untuk

penelitian dan pengembangan peneliti. Hasil yang didapatkan peneliti adalah

banyaknya ketersediaan media pembelajaran yang membantu proses pembelajaran

di sekolah, baik untuk media pembelajaran matematika, IPA, IPS, Seni, dan

Bahasa Indonesia. Kemudian dari hasil wawancara kepala labolatorium, memberi

tambahan potensi untuk penelitian dan pengembangan peneliti, di mana dari hasil

wawancara tersebut, adanya guru yang mengikuti pelatihan di LAB Montessori

PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Guru-guru tersebut belajar tentang

media pembelajaran wooden symbol grammar yang sangat terkait dengan

penelitian dan pengembangan peneliti. Semua potensi yang didapatkan akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

63

berkembang menjadi masalah bila kita tidak dapat mendayahgunakan potensi.

potesi tersebut. Namun demikian, masalah juga dapat menjadi sebuah potensi,

kalau kita dapat mendayahgunakan.

b. Masalah

Identifikasi masalah dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara.

Permasalahan yang diidentifikasi adalah permasalahan terkait kesulitan belajar

yang dialami oleh siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia tentang pola

kalimat sederhana. Data tersebut diperoleh kemudian dikaji dengan menggunakan

triangulasi data.

2. Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan pada tanggal 8 September 2017 untuk

mengamati proses pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IIIA dan ketersediaan

media pembelajaran dengan cara membantu sekolah SD Kanisius Eksperimental

Mangunan dalam penginvetarisan dan penataan media-media pembelajaran. Tidak

dilakukannya validasi pada instrumen observasi. Akan tetapi, adanya konsultasi

dan revisi pada instrumen observasi oleh dosen pembimbing. Berikut adalah hasil

konsultasi dan revisi instrumen observasi yang disajikan pada table 4.1

Tabel 4. 1 Hasil Konsultasi dan Revisi Instrumen Observasi oleh Dosen

No. Hasil Konsultasi dan Revisi Instrumen Observasi oleh Dosen

1. Harus adanya tujuan observasi pada instrument

2. Kejelasan aspek yang akan diobservasi

3. Kejelasan ingin memakai check list atau record

Berdasarkan hasil konsultasi dan revisi instrumen observasi oleh dosen,

peneliti melakukan observasi pada tanggal 8 September 2017. Berdasarkan hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

64

observasi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ketersediaan media belajar

untuk pelajaran Bahasa Indonesia masih sangat terbatas dan tidak adanya media

pembelajaran khusus untuk materi pola kalimat sederhana di sekolah dasar. Hanya

ada beberapa media pembelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas I dan II.

Ketika mengamati proses pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IIIA, guru

terlihat masih sangat terfokuskan pada suatu pedoman berupa buku cetak, bahan

ajar, dan sebuah papan tulis yang terlihat sangat menekankan suatu materi yang

dianggap penting.

3. Wawancara

Kegiatan wawancara dilakukan kepada guru kelas IIIA, kepala labolatorium,

dan beberapa siswa kelas IIIA. Tidak dilakukannya validasi pada instrumen

wawancara. Akan tetapi, adanya konsultasi dan revisi pada instrumen wawancara

oleh dosen pembimbing. Berikut adalah hasil konsultasi dan revisi instrumen

wawancara yang disajikan pada tabel 4.2

Tabel 4. 2 Hasil Konsultasi dan Revisi Instrumen Wawancara oleh Dosen

No. Hasil Konsultasi dan Revisi Instrumen Wawancara oleh Dosen

1. Harus adanya tujuan wawancara pada instrumen

2. Kejelasan aspek yang akan dipakai saat melakukan wawancara

3. Penambahan beberapa aspek pada instrumen wawancara

4. Dilakukannya perubahan bahasa yang baik dan lengkap pada instrumen

Wawancara yang pertama dilakukan terhadap Guru Kelas IIIA. Wawancara

guru kelas dilaksanakan pada tanggal 4 September 2017. Hasil wawancara dengan

guru kelas dapat dilihat pada lampiran 1.2 halaman 128. Berdasarkan hasil

wawancara terhadap Guru Kelas IIIA dapat disimpulkan bahwa kelas IIIA

memiliki media Bahasa Indonesia sederhana yaitu wooden symbol grammar

berbasis metode Montessori. Media tersebut terkait dengan media yang peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

65

kembangkan. Kemudian, banyak siswa yang merasa terbantu dengan media

tersebut. Tetapi media tersebut belum dilanjutkan lagi. Adanya kesulitan dalam

membuat media.

Wawancara yang kedua dilakukan oleh Kepala Labolatorium SD Kanisius

Eksperimental Mangunan. Wawancara kepala labolatorium dilaksanakan pada

tanggal 6 Desember 2017. Hasil wawancara dengan Kepala Labolatorium SD

Kanisius Eksperimental Mangunan dapat dilihat pada lampiran 1.3 halaman 131.

Berdasarkan hasil wawancara Kepala Labolatorium dapat disimpulkan bahwa

sekolah memiliki media pembelajaran IPA, IPS, Matematika, PKN, dan Bahasa

Indonesia. Suatu media pernah dicobakan, namun belum maksimal dalam

menggunakannya. Media seringkali hanya sekali pakai, karena berdasarkan tema

sekolah. Belajar menggunakan media sangatlah menarik dari pada tidak

menggunakan. Diharapkan media dapat menyesuaikan kondisi/tingkat

pemahaman siswa.

Wawancara yang ketiga dilakukan oleh siswa Kelas IIIA SD Kanisius

Eksperimental Mangunan. Wawancara siswa Kelas IIIA dilaksanakan pada

tanggal 24 September 2017. Hasil wawancara dengan siswa Kelas IIIA SD

Kanisius Eksperimental Mangunan dapat dilihat pada lampiran 1.4 halaman 133.

Berdasarkan hasil wawancara siswa kelas IIIA dapat disimpulkan bahwa saat

belajar khusus untuk pelajaran Bahasa Indonesia, guru tidak menggunakan media

belajar seperti pada pelajaran matematika. Bahasa indonesia mudah, sulit dan

bacaan Bahasa Indonesia sangatlah panjang. Senang jika belajar menggunakan

media tetapi belum pernah menggunakan media bahasa indonesia jadi sulit untuk

dibayangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

66

Dengan demikian, berdasarkan hasil wawancara dengan ketiga narasumber

yang telah dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa ketersediaan dan

penggunaan media pembelajaran untuk pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IIIA

SD Kanisius Eksperimental Mangunan belum optimal dan masih sangat terbatas

Media pembelajaran mengenai materi pola kalimat sederhana belum ada. Hal ini

dapat kita lihat dari jawaban narasumber yang ditampilkan pada gambar 4.1

Gambar 4. 1 Triangulasi Data Wawancara

Berdasarkan gambar 4.1, diketahui bahwa guru mengalami kesulitan dalam

membuat media dan merasa kurangnya ketersediaan media Bahasa Indonesia di

kelas IIIA. Permasalahan yang ditemukan adalah ketersediaan dan penggunaan

media pembelajaran untuk pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IIIA SD Kanisius

Eksperimental Mangunan belum optimal dan masih sangat terbatas, terutama

untuk media belajar mengenai materi pola kalimat sederhana. Hal tersebut juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

67

diperkuat dari hasil observasi yang memperlihatkan kurangnya media belajar

Bahasa Indonesia untuk kelas III serta metode belajar yang masih menggunakan

metode tradisional yaitu ceramah, tanya jawab, dan mengerjakan LKS.

4. Analisis Kebutuhan

a) Analisis Karateristik Siswa

Karakteristik siswa dianalisis berdasarkan observasi yang dilakukan pada

pembelajaran Bahasa Indonesia dan pembelajaran mata pelajaran lainnya di kelas

III SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Observasi dilakukan pada tanggal 8

Septeber 2017. Hasil yang diperoleh melalui observasi tersebut adalah

ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran untuk pelajaran Bahasa

Indonesia di kelas IIIA SD Kanisius Eksperimental Mangunan belum optimal dan

masih sangat terbatas, terutama untuk media belajar mengenai materi pola kalimat

sederhana. Hal tersebut juga diperkuat dari hasil observasi yang memperlihatkan

kurangnya media belajar Bahasa Indonesia untuk kelas III serta metode belajar

yang masih menggunakan metode tradisional yaitu ceramah, tanya jawab, dan

mengerjakan LKS.

Adapun hasil wawancara yang dilakukan kepada guru kelas, kepala

labolatorium, dan siswa kelas yaitu guru mengalami kesulitan dalam membuat

media dan merasa tidak banyaknya ketersediaan media Bahasa Indonesia di kelas

IIIA. Ada suatu media Bahasa Indonesia yang pernah digunakan dan dicobakan,

namun belum maksimal untuk menggunakannya. Media seringkali hanya sekali

pakai, karena berdasarkan tema sekolah. Belajar. Paparan mengenai hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

68

observasi dan wawancara tersebut menjadi pertimbangan peneliti sebagai acuan

untuk data analisis kebutuhan.

b) Analisis Karakteristik Media Pembelajaran Montessori

Peneliti menganalisis media pembelajaran Montessori berdasarkan empat ciri

media pembelajaran Montessori yaitu menarik, auto-education, auto-correction,

dan bergradasi. peneliti juga menambahkan satu ciri yaitu kontekstual dalam

pengembangan media pembelajaran tersebut. Ciri kontekstual ditambahkan

karena, siswa dapat menganalisis pola kalimat Bahasa Indonesia nanti dengan

contoh-contoh yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari mereka dan minat

siswa zaman ini. Kelima ciri media pembelajaran tersebut akan digunakan sebagai

acuan untuk data analisis kebutuhan.

c. Data Analisis Kebutuhan

Instrumen yang digunakan dalam analisis kebutuhan adalah dokumen.

Dokumen merupakan catatan atau karya seseorang tentang sesuatu yang sudah

berlalu. Dokumen tentang orang atau sekelompok orang, peristiwa, atau kejadian

dalam situasi sosial yang sesuai dan terkait dengan fokus penelitian adalah sumber

informasi yang sangat berguna dalam penelitian kualitatif. Dokumen itu dapat

berbentuk teks tertulis, membaca surat, jurnal, makalah, skripsi terdahulu, buku-

buku dan bahan-bahan tulisan lainnya (Sarwono, 2006: 228).

Dokumen yang peneliti gunakan adalah video dan gambar-gambar yang

terkait dengan fokus penelitian peneliti. Video dan foto merupakan sumber data

sekunder yang berguna bagi peneliti karena data-data tersebut berupa gambar dan

suara yang akan melengkapi data yang bersifat tekstual (Sarwono, 2006: 228).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

69

Daftar bahan tulis, video dan gambar-gambar yang peneliti gunakan dapat dilihat

dalam lampiran 2 halaman 135.

Terdapat tiga teknik triangulasi data yang digunakan oleh peneliti, yaitu

observasi, wawancara, dan dokumen. Berdasarkan triangulasi teknik

pengumpulan data, dapat disimpulkan bahwa Ketesedian media pembelajaran

sangat terbatas. Media belajar khusus untuk materi pola kalimat sederhana

sekolah dasar belum ada. Peneliti mengembangkan media pembelajaran

berdasarkan kebutuhan dari guru dan siswa mengenai media pembelajaran

berbasis metode Montessori untuk membantu siswa belajar dan memahami materi

pola kalimat sederhana. Pengembangan media pembelajaran juga

mempertimbangan lima ciri media pembelajaran Montessori yang telah

ditawarkan untuk guru dan siswa melalui data dokumen.

Pada tahap ini peneliti telah memperoleh data analisis kebutuhan mengenai

media pembelajaran yang diinginkan oleh siswa dan guru. Data analisis

kebutuhan tersebut digunakan untuk pertimbangan dalam pembuatan desain

media pembelajaran beserta album media pembelajaran. Dengan demikian,

peneliti dapat melanjutkan pada tahap kedua. Berikut bagan triangulasi teknik

pengumpulan data dapat dilihat pada gambar 4.2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

70

Gambar 4. 2 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

71

5. Perencanaan

Tahap kedua dalam penelitian ini adalah penyusunan rencana. Dalam

tahap ini, peneliti merancang desain produk, dan menyusun instrumen yang

dibutuhkan.

a. Desain Produk

1. Konsep Pembuatan Produk

Konsep pembuatan produk media belajar dan album media belajar “papan

analisis kalimat” merupakan pengembangan dari media belajar Montessori yaitu

“sentences analysis”. Sentences analysis merupakan sebuah material yang

digunakan untuk menganalisis kalimat Bahasa Inggris. Berdasarkan material atau

media belajar sentences analysis tersebut, peneliti mengembangkan sebuah media

belajar yang berfungsi untuk mempelajari pola kalimat Bahasa Indonesia. Nama

media pembelajaran yang dikembangkan adalah “papan analisis kalimat” beserta

album cara menggunakan media tersebut.

2. Desain Produk Media

Pengembangan desain pada penelitian ini mengembangkan suatu media

pembelajaran untuk materi pola kalimat sederhana sekolah dasar. Media

pembelajaran ini terdiri dari empat komponen. Komponen tersebut adalah papan

analisis I, papan analisis II, simbol-simbol luaran dan kotak simbol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

72

a) Papan Analisis I

Gambar 4. 3 Desain Papan Analisis Kalimat I

Papan analisis I merupakan salah satu komponen yang berfungsi sebagai

pengendali kesalahan atau control of error. Sebelumnya, peneliti mendesain

bentuk dan ukuran papan analisis kalimat I mengunakan program CorelDraw X7.

Papan analisis I tersebut berbentuk persegi panjang dengan ukuran 48 cm ×15 cm.

Papan analisis I akan dibuat dari Flatbed MDF Board yang memiliki tebal 3 mm

atau 0,3 cm. MDF (Medium Density Fiberboard) merupakan material kayu olahan

yang dibuat dari kumpulan kayu dengan diameter kecil. Kemudian cat warna yang

digunakan pada papan analisis I yaitu cat printer EPSON. Peneliti membuat

media ini disalah satu tempat digital printing Yogyakarta. Pada papan tersebut

terdapat suatu pola dan dalam pola tersebut dibentuk oleh beberapa gambar

simbol. Gambar pola dari papan tersebut akan berfungsi sebagai patokan dari

sebuah pola kalimat nantinya. Ada simbol panah dan simbol lingkaran. Berikut ini

daftar beserta penjelasan spesifik gambar simbol pada papan analisis kalimat I

yang disajikan dalam tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

73

Tabel 4. 3 Spesifik Gambar Simbol yang Ada di Papan Analisis I

Simbol Panah

Tulisan yang

Terdapat Pada

Simbol

Ukuran

Siapa? Apa? 10 cm × 2 cm

Kepada siapa?

Kepada apa?

Untuk siapa?

Untuk apa?

10 cm × 2 cm

Siapa itu? Apa itu? 10 cm × 2 cm

Simbol Lingkaran Ukuran

Diameter: 5,6 cm

Diameter: 5 cm

Diameter: 4,3 cm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

74

b) Papan Analisis II

Gambar 4. 4 Desain Papan Analisis Kalimat II

Papan analisis II merupakan salah satu komponen yang berfungsi sebagai

pengendali kesalahan atau control of error. Sebelumnya, peneliti mendesain

bentuk dan ukuran papan analisis kalimat II mengunakan program CorelDraw X7.

Papan analisis II ini berbentuk persegi dengan ukuran 48 cm × 48 cm. Papan

analisis II terbuat dari sebuah Flatbed MDF Board yang memiliki tebal 3 mm atau

0,3 cm. MDF (Medium Density Fiberboard) merupakan material kayu olahan

yang dibuat dari kumpulan kayu dengan diameter kecil. Kemudian cat warna yang

digunakan pada papan analisis II yaitu cat printer EPSON. Peneliti membuat

media ini di sebuat tempat digital printing di Yogyakarta. Pada papan tersebut

terdapat suatu pola dan dalam pola tersebut dibentuk oleh beberapa gambar

simbol. Gambar pola dari papan tersebut akan berfungsi sebagai patokan dari

sebuah pola kalimat nantinya. Ada simbol panah dan simbol lingkaran. Berikut ini

daftar beserta penjelasan spesifik gambar simbol di papan analisis II yang

disajikan dalam tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

75

Tabel 4. 4 Spesifik Gambar Simbol yang Ada di Papan Analisis II

Simbol Panah Tulisan yang Terdapat

Pada Simbol Ukuran

Kapan? 10 cm × 2 cm

Mengapa? 10 cm × 2 cm

Untuk apa? 10 cm × 2 cm

Bagaimana? 10 cm × 2 cm

Di mana? 10 cm × 2 cm

Oleh siapa?

Oleh apa? 10 cm × 2 cm

Dengan siapa?

Dengan apa? 10 cm × 2 cm

Dari siapa? Dari apa? 10 cm × 2 cm

Melalui siapa?

Melalui apa? 10 cm × 2 cm

Siapa? Apa? 10 cm × 2 cm

Kepada siapa? Kepada

apa?

Untuk siapa?

Untuk apa?

10 cm × 2 cm

Siapa itu? Apa itu? 10 cm × 2 cm

Simbol Lingkaran Ukuran

Diameter: 5,6 cm

Diameter: 5 cm

Diameter: 4,3 cm

Diameter: 2,7 cm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

76

Diameter: 2,7 cm

c) Simbol-simbol Luaran

Simbol-simbol luaran merupakan simbol-simbol dari papan analisis kalimat I

dan II yang akan di pakai oleh siswa saat mulai menganalisis kalimat. Simbol-

simbol luaran tersebut merupakan salah satu komponen yang berfungsi sebagai

pengendali kesalahan atau control of error. Awalnya bentuk dan ukuran simbol-

simbol luaran didesain peneliti menggunakan program CorelDraw X7. Simbol-

simbol luaran dari papan analisis kalimat akan dibuat pada sebuah Flatbed MDF

Board yang memiliki tebal 3 mm atau 0,3 cm. MDF (Medium Density

Fiberboard) merupakan material kayu olahan yang dibuat dari kumpulan kayu

dengan diameter kecil. Kemudian cat warna yang digunakan pada papan analisis I

yaitu cat printer EPSON. Peneliti akan membuat media ini disalah satu tempat

digital printing Yogyakarta.

Simbol-simbol terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu: 1) L1, L2, P1, P2, dan

P3. Simbol yang di lambangkan L merupakan simbol lingkaran, sedangkan simbol

yang dilambangkan P merupakan simbol panah. Setiap simbol memiliki ukuran

yang sama dengan penjelasan yang terdapat pada papan analisis I dan II. Dalam

simbol-simbol panah terdapat sebuah pertanyaan dan sebuah jawaban. Sisi satu

dari panah bertuliskan sebuah pertanyaan yang akan dijawab. Kemudian pada sisi

lainya terdapat sebuah kata atau sebuah jawaban. Jawaban tersebut merupakan

unsur dari sebuah kalimat. Dan dari jawab tersebut akan membantu siswa mulai

mengetahui pola dari kalimat yang dianalisis. Untuk ukuran simbol-simbol luaran

tersebut dapat dilihat pada daftar tabel 4.4 di halaman 75. Berikut tabel yang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

77

memaparkan penjelasan dari simbol-simbol luaran papan analisis kalimat secara

lebih spesifik.

Tabel 4. 5 Simbol-simbol Luaran

SIMBOL PANAH

SISI DEPAN

(sebagai pertanyaan)

SIMBOL PANAH SISI

BELAKANG

(sebagai jawaban)

FUNGSI

Kapan? Waktu

Unsur keterangan yang

menyatakan kapan terjadinya

suatu kegiatan atau peristiwa

Mengapa? Alasan

Unsur keterangan yang

menunjukkan suatu sebab atau

akibat yang ditimbulkan dan

hasil dari sebuah peristiwa yang

telah terjadi

Untuk apa? Tujuan

Unsur keterangan yang

menyatakan sebuah tujuan suatu

pekerjaan yang dilakukan, baik

yang terjadi maupun yang akan

terjadi

Bagaimana? Cara

Unsur keterangan yang

menyatakan suatu proses atau

cara kegiatan atau peristiwa yang

dilakukan

Di mana? Tempat

Unsur keterangan yang

menyatakan tempat dan arah

terjadinya suatu kegiatan atau

peristiwa

Oleh siapa?

Oleh apa?

Perwakilan

Unsur keterangan yang

menyatakan bahwa subjek tidak

bertanggung jawab langsung

terhadap aksi yang terjadi

melainkan seseorang atau sesuatu

yang lain yang melakukan aksi

tersebut.

Dengan siapa?

Dengan apa? Pendampingan

Unsur keterangan yang

menyatakan ada tidaknya orang

yang menyertai orang lain dalam

melakukan suau perbuatan. kata

yang digunakan merupakan

benda bernyawa atau dianggap

bernyawa.

Dari siapa? Dari apa? Sumber

Unsur keterangan yang

menyatakan asal suatu kejadian,

peristiwa, benda, dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

78

Melalui siapa?

Melalui apa?

Instrumen

Unsur keterangan yang

menyatakan ada tidaknya alat

yang dipakai untuk melakukan

perbuatan. Pengertian alat disini

tidak harus sesuatu yang konkret

melainkan yang abstrak,

misalnya: Dia bekerja dengan

kemauan besar. untuk

pertanyaan pada simbol dapat

menggunakan “dengan cara

siapa?” dan “dengan cara apa?”

Siapa? Apa? Objek

Sebagai simbol unsur objek

kalimat

Kepada siapa? Kepada

apa?

Untuk siapa?

Untuk apa?

Pelengkap

Sebagai simbol unsur pelengkap

kalimat

Siapa itu? Apa itu? Subjek

Sebagai simbol unsur objek

kalimat

SIMBOL LINGKARAN FUNGSI

Sebagai simbol unsur

predikat

Merupakan kegiatan yang sedang

dilakukan oleh Subjek. Predikat

biasanya merupakan kata-kata

kerja.

Sebagai simbol unsur subjek

Merupakan pelaku atau orang

yang melakukan kegiatan

tertentu. Subjek pada umumnya

berupa kata benda seperti nama

orang, binatang, tumbuhan, dan

benda

Sebagai simbol unsur objek

Merupakan sesuatu yang dikenai

tindakan oleh Subjek. Sama

seperti Subjek, Objek dapat

berupa kata-kata benda

Sebagai simbol unsur

pelengkap

Merupakan unsur kalimat yang

fungsinya seperti Objek (O)

tetapi yang membedakannya

adalah Pelengkap tidak bisa

dirubah menjadi Subjek pada

kalimat pasif. Pelengkap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

79

biasanya terletak setelah predikat

atau objek.

Sebagai simbol unsur

keterangan

Menjelaskan tentang latar

(mengenai tempat, waktu,

suasana dan lain-lain) kejadian

dalam sebuah kalimat.

Keterangan berfungsi sebagai

pelengkap, bisa ditemukan di

awal kalimat (sebelum subjek)

atau di akhir kalimat (setelah

objek) atau setelah pelengkap

d) Kotak Simbol

Kotak simbol merupakan tempat untuk menyimpan simbol-simbol luaran.

Ada dua kotak yang akan digunakan. Setiap satu kotak memiliki dua bagian lagi.

Untuk kotak pertama, akan menyimpan simbol-simbol dari L1 dan P1. Kemudian

kotak yang kedua akan menyimpan simbol-simbol dari L2, P2 dan P3. Kotak

berukuran 14 cm × 14 cm, dengan tinggi 7 cm. sedangkan untuk penutup kotak

berukuran 14 cm × 14 cm dengan tebal sekitar 0,3 cm - 0,5 cm. Kotak terbuat dari

sebuah kayu jati Belanda.

Gambar 4. 5 Desain Kotak Simbol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

80

3. Desain Produk Album Media

Gambar 4. 6 Cover Album Media

Album media pembelajaran merupakan buku panduan untuk cara penggunaan

media pembelajaran papan analisis pola kalimat. Peneliti mendesain album media

pembelajaran menggunakan program microsoft word 2010 dan program microsoft

publisher 2010. Album media pembelajaran dibuat untuk para

pembimbing/direktris (istilah guru dalam pembelajaran berbasis metode

Montessori). Album media pembelajaran ini memuat langkah-langkah dalam

menggunakan media pembelajaran papan analisis pola kalimat. Dalam setiap

langkah pembelajaran, terdapat gambar-gambar yang membantu pembimbing

untuk lebih memahami langkah-langkah pembelajaran.

b. Instrumen Validasi Produk dan Tes

Sebagai persiapan dalam melaksanakan pengujian media pembelajaran,

peneliti menggunakan instrumen berupa tes untuk uji coba lapangan terbatas dan

kuesioner validasi produk sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

81

1) Tes

Sebelum instrumen tes digunakan untuk diujikan secara instrumen diuji

validitasnya terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat kevalidan suatu instrumen.

Validasi dilakukan oleh ahli pembelajaran Bahasa Indonesia dan guru kelas IIIA

SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Uji validitas yang dilakukan adalah uji

validitas isi. Hasil uji validitas isi oleh ahli disajikan pada tabel 4.6.

Tabel 4. 6 Hasil Validasi Instrumen Tes

Ahli No. Item

Total Rerata 1 2 3 4 5

Bahasa Indonesia 4 4 4 4 2 18 3,6

Guru 4 4 4 4 3 19 3,8

Rerata 37 3,7

Berdasarkan hasil uji validitas isi tes oleh ahli pada tabel di atas, didapatkan

rerata skor sebesar 3,7. Dengan demikian, instrumen dinyatakan valid dan layak

digunakan.

Para ahli juga memberikan komentar terhadap instrumen tes. Komentar

tersebut peneliti gunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan perbaikan

instrumen. Komentar ahli dapat dilihat pada table 4.7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

82

Tabel 4. 7 Rekapitulasi Komentar Uji Validitas Isi Tes oleh Ahli

No.

Item

Komentar

Ahli

Instrumen Soal Sebelum

Perbaikan

Instrumen Soal Setelah

Perbaikan

1 - Pola Kalimat:S-P

Nina belajar

Pola Kalimat: S-P-O-Pel-K Nina

belajar

2 Ganti 1 suku

kata

Pola Kalimat: S-P-O

Bapak membaca koran

Pola Kalimat: S-P-O-Pel-K

Bapak membaca buku

3 -

Pola Kalimat: S-P-O-Pel

Roni membelikan Susi Buku

Cerita

Pola Kalimat: S-P-O-Pel-K Roni

membelikan Susi Buku Cerita

4 Ganti 1 suku

kata

Pola Kalimat: S-P-O-K

Ayah membaca koran di ruang

tamu

Pola Kalimat: S-P- K

Budi belajar di kelas

5 Kalimatnya

diganti

Pola Kalimat: S-P-O-Pel-K

Jeje memakan bakso yang

sangat pedas dengan sumpit

Pola Kalimat: S-P-O-K

Ayah membaca surat kabar di

ruang tamu

Setelah instrumen tes divalidasi dan dilakukan perbaikan, selanjutnya

instrumen diujikan secara empiris. Uji empiris dilakukan kepada 5 siswa kelas

IIIA SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Pemilihan siswa dilakukan secara

random atau acak oleh guru kelas.

2) Kuesioner Validasi Produk

Kuesioner validasi produk digunakan untuk menilai kelayakan produk media

pembelajaran papan analisis pola kalimat yang telah dibuat oleh peneliti. Validasi

dilakukan oleh para ahli. Dalam membuat instrumen kuesioner, peneliti mengacu

pada lima ciri-ciri media pembelajaran berbasis metode Montesori. Kisi-kisi

dikembangkan mejadi 10 pertanyaan untuk media dan 10 pernyataan untuk album

media. Sebelum digunakan, kuesioner validasi produk diuji validitasnya. Validitas

dilakukan dengan tujuan agar instrumen tersebut layak digunakan. Validasi yang

dilakukan adalah uji validitas isi. Validasi dilakukan oleh ahli bahasa. Hasil

validasi kuesioner produk oleh ahli dapat dilihat pada tabel 4.8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

83

Tabel 4. 8 Hasil Validasi Kuesioner Validasi Produk Oleh Ahli

Ahli No. Item

Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Bahasa 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 50 3,57

Berdasarkan hasil validasi kuesioner validasi produk oleh ahli, didapatkan

rerata skor sebesar 3,57. Kategori isi instrumen kuesioner sangat baik. Dengan

demikian, instrumen dinyatakan valid dan layak digunakan.

c. Pengembangan Bentuk Awal Produk

Pada tahap sebelumnya, telah dirancang desain media pembelajaran dan

album media pembelajaran. Selanjutnya, peneliti membuat media pembelajaran

dan album media pembelajaran berdasarkan desain yang telah dirancang. Pada

tahap ini peneliti mengumpulkan bahan dan membuat media pembelajaran.

1) Pengumpulan Bahan

Berdasarkan analisis kebutuhan oleh guru dan siswa, peneliti memanfaatkan

bahan MDF dan kayu. Bahan tersebut digunakan untuk membuat papan analisis

kalimat I dan II, simbol-simbol luaran dari papan analisis kalimat, serta kotak

penyimpanan untuk simbol-simbol luaran. MDF digunakan untuk pembuatan

papan analisis kalimat I dan II, serta simbol-simbol luaran dari papan analisis

kalimat. Kemudian kotak penyimpanan untuk simbol-simbol luaran

menggunakan kayu. MDF (Medium Density Fiberboard) merupakan material

kayu olahan yang dibuat dari kumpulan kayu dengan diameter kecil. Jenis kayu

yang dipilih untuk pembuatan kotak adalah jati Belanda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

84

2) Pembuatan Media Pembelajaran

Pembuatan media pembelajaran, peneliti bekerjasama dengan tukang kayu

serta tempat digital printing di Yogyakarta. Karena kelengkapan dari tukang kayu

dan tempat digital printing sehingga mendukung dalam pembuatan media

pembelajaran yang telah didesain oleh peneliti. Pembuatan media pembelajaran

dilakukan kurang lebih selama 2 bulan. Pada awalnya peneliti memberikan desain

papan analisis kalimat I, papan analisis kalimat II, dan simbol-simbol luaran dari

papan analisis kalimat. Untuk papan analisis kalimat I, papan analisis II, dan

simbol luaran terbuat dari sebuah Flatbed MDF Board yang memiliki tebal 3 mm

atau 0,3 cm. MDF (Medium Density Fiberboard) merupakan material kayu olahan

yang dibuat dari kumpulan kayu dengan diameter kecil. Kemudian untuk warna

yang ada pada ketiga komponen media tersebut akan menggunakan cat warna

printer EPSON. Berikut gambar media pembelajaran papan analisis kalimat I,

papan analisis kalimat II, dan simbol-simbol luaran yang dikembangkan oleh

peneliti.

Gambar 4. 7 Papan Analisis Kalimat I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

85

Gambar 4. 8 Papan Analisis Kalimat II

Gambar 4. 9 Simbol-simbol Luaran

Peneliti melakukan diskusi bersama salah seorang karyawan yang berada di

tempat digital printing bermaksud untuk lebih memperjelas desain dan

keberhasilan media yang yang akan diproduksi. Langkah awal pembuatannya

diawali dengan pengecekan kembali desain dengan teliti, ukuran MDF yang akan

digunakan, dan tulisan yang termuat, serta warna. Papan analisis kalimat I dan II

berfungsi untuk menunjukkan pola dalam menganalisis sebuah kalimat sederhana.

Sebuah papan pengendali kesalahan yang membantu siswa mengerti bahwa setiap

bagian kalimat berhubungan satu sama lain dan mengingatkan pentingnya suatu

penempatan kata yang benar dan tepat dalam sebuah kalimat. Papan analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

86

kalimat I berukuran 48 cm ×14,8 cm. Sedangkan untuk papan analisis kalimat II

berukuran 48 cm × 48 cm. Dalam papan analisis tersebut sebuah gambar pola dan

dalam pola tersebut ada yang berbentuk simbol panah dan lingkaran. Kemudian

adanya simbol-simbol luaran yang ukuran, bentuk, dan warnanya yang sama

seperti yang ada pada papan analisis kalimat, untuk ukuran dan warna simbol

tersebut dapat dilihat pada desain media pada tabel 1.2 di halaman 10-11. Simbol-

simbol luaran berfungsi sebagai salah media yang akan digunakan siswa secara

langsung saat menganalisis kalimat. Simbol-simbol luaran juga berfungsi sebagai

control of error.

Kemudian peneliti berdiskusi tentang desain kotak penyimpanan untuk

simbol-simbol luaran kepada tukang kayu, bertujuan untuk memastikan beberapa

hal yang pasti untuk bahan kayu apa yang akan digunakan dalam pembuatan

kotak. Fungsi dari kotak tersebut untuk menyimpan simbol-simbol luaran papan

analisis kalimat. Untuk ukuran kayu yang spesifik dapat melihat gambar 4.5

beserta penjelasanya pada halaman 79. Berikut gambar dari kotak kayu yang

dibuat.

Gambar 4. 10 Kotak Penyimpanan Simbol-simbol Luaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

87

3) Pembuatan Album Media Pembelajaran

Dalam pembuatan album media, peneliti melakukan beberapa langkah, yaitu;

1) peneliti membaca dan menonton video dari beberapa sumber tentang langkah-

langkah penggunaan media pembelajaran, 2) kemudian, peneliti merumuskan

langkah-langkah, 3) setelah itu, peneliti mengambil gambar dari setiap langkah

pembelajaran yang telah dirumuskan, 4) kemudian mendesain dalam sebuah

program, 5) dan yang terakhir melakukan fhinising. Dalam mendesain isi album,

peneliti menggunakan Program Microsoft Word 2010 dan untuk desain sampul

album, peneliti menggunakan Program Microsoft Publiser 2010. Setelah soft file

desain album media pembelajaran selesai, peneliti kemudian mencetak album

media pembelajaran.

Setelah tahap pembuatan album media telah selesai, perlu dilakukannya

validasi terhadap album sebelum uji coba lapangan terbatas untuk menguji

kelayakannya. Dengan demikian peneliti dapat melakukan ke tahap selanjutnya.

d. Validasi Produk

Validasi dilakukan untuk menilai produk yang telah dibuat yaitu media

pembelajaran dan album media pembelajaran. Kuesioner yang telah dibuat pada

tahap kedua digunakan untuk validasi produk.

1) Validasi Produk Media Pembelajaran

Validasi media belajar dilakukan oleh ahli. Ahli tersebut adalah ahli

pembelajaran Bahasa Indonesia, Ahli Montessori dan guru. Berikut hasil validasi

media belajar dilakukan oleh ahli, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

88

Tabel 4. 9 Hasil Validasi Produk Media Belajar oleh Ahli

Ahli No. Item

Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Montessori 4 2 4 4 4 3 4 3 4 3 35 3,5

Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 38 3,8

Guru 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 35 3,5

Rerata 36 3,6

Selain memberikan penilaian para ahli juga memberikan komentar terhadap

media belajar yang dikembangkan. Komentar tersebut peneliti gunakan sebagai

pertimbangan dalam melakukan perbaikan. Rekapitulasi komentar Validasi

Produk album media belajar dapat dilihat pada table 4.10.

Tabel 4. 10 Rekapitulasi Komentar Validasi Produk Media Belajar oleh Ahli

Ahli Komentar Umum Tanggapan

Montessori

Pewarna media papan analisis

lebih di terangkan lagi

peneliti menerangkan kembali

warna yang ada pada papan

analisis

Bahasa Indonesia Sudah layak diujikan peneliti mengujikan

Guru - -

2) Validasi Produk Album Media Pembelajaran

Selain Validasi terhadap media belajar, validasi juga dilakukan pada album

media belajar. Validasi dilakukan oleh ahli yang sama. Tabel 4.11 adalah hasil

validasi album media belajar oleh para ahli.

Tabel 4. 11 Hasil Validasi Produk Album Media Belajar oleh Ahli

Ahli No. Item

Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Montessori 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 37 3,7

Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4

Guru 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 35 3,5

Rerata 37,33 3,733

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

89

Berdasarkan hasil validasi album media belajar oleh ahli, didapatkan rerata

skor sebesar 3,73. Jika dilihat pada tabel 3.5 halaman 50, rerata tersebut

termasuk dalam kategori sangat baik. Lembar hasil validasi album media oleh ahli

dapat dilihat pada halaman 176-178. Selain memberikan penilaian para ahli juga

memberikan komentar terhadap album media belajar yang dikembangkan.

Komentar tersebut peneliti gunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan

perbaikan. Rekapitulasi komentar Validasi Produk album media belajar dapat

dilihat pada tabel 4.12.

Tabel 4. 12 Rekapitulasi Komentar Validasi Produk Album Media Belajar oleh

Ahli

Ahli Komentar Umum Tanggapan

Montessori - -

Bahasa Indonesia Sangat baik -

Guru

Ada kalimat yang rancu

pada contoh, mungkin dapat

di teliti kembali

Peneliti mengubah

kalimat pada contoh

tersebut

e. Uji Coba Lapangan Terbatas

Uji coba lapangan terbatas dilakukan kepada lima orang siswa kelas IIIA

SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Lima orang siswa tersebut dipilih secara

acak dan berdasarkan saran dari guru. Uji coba dilaksanakan pada tangal 8 Maret

2018-9 Maret 2018 pada pukul 11.15-12.00 WIB. Langkah uji coba terbatas

dirancang ke dalam 3 langkah, yaitu langkah pertama pelaksanaan pretest, kedua

pertemuan dengan menggunakan media pembelajaran papan analisis kalimat

berbasis metode Montessori, kemudian langkah ketiga atau terakhir pelaksanaan

posttest. Pretest dilakukan pada awal bermaksud untuk mengetahui kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

90

awal siswa mengenai pola kalimat sederhana. Kemudian pertemuan bermaksud

untuk membantu siswa memahami pola kalimat sederhana dengan menggunakan

media pembelajaran papan analisis kalimat berbasis metode Montessori. Posttest

dilakukan di akhir pertemuan karena bertujuan untuk mengetahui kemampuan

siswa setelah menggunakan media pembelajaran papan analisis kalimat berbasis

metode Montessori. Berikut ini adalah jadwal pertemuan dalam pelaksanaan uji

coba lapangan.

Tabel 4. 13 Jadwal Pertemuan

Pertemuan Hari/tanggal/jam Materi

I Kamis, 8 Maret 2018

Jam 11.15-12.00 Analisis pola kalimat sederhana

- Bagian I

II Jumat, 9 Maret 2018

Jam 11.15-12.00 Analisis pola kalimat sederhana

- Bagian II

Saat melaksanakan kegiatan belajar dengan menggunakan media

pembelajaran papan analisis kalimat berbasis metode Montessori, peneliti

menggunakan album media pembelajaran sebagai panduan proses pembelajaran.

Akan tetapi saat melaksanakan pembelajaran, peneliti menyadari bahwa album

media tersebut merupakan sebuah panduan, petunjuk dan alat bantu bagi guru

untuk dapat mengembangkan proses pembelajaran pola kalimat sederhana sesuai

dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan siswa sendiri. Sehingga, proses

pembelajaran akan semakin lebih kontekstual dan menyenangkan bagi siswa.

Berikut deskripsi bimbingan belajar dengan menggunakan media pembelajaran

papan analisis kalimat berbasis metode Montessori selama dua hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

91

1. Pertemuan Pertama

Peneliti melaksanakan kegiatan belajar hari pertama pada tanggal 8 Maret

2018 pada pukul 11.15-12.00 WIB. Peneliti memulai pembelajaran dengan

membuat beberapa kesepakatan bersama siswa. Kesepakatan yang pertama adalah

selalu menjaga ketertiban di area kerja atau area belajar, dan yang kedua adalah

kesepakatan dimana “Satu bicara yang lain mendengarkan”. Peneliti kemudian

menyiapkan media pembelajaran di atas area kerja dan memperkenalkan setiap

komponen media pebelajaran yang ada. Pertama-tama, peneliti memperkenalkan

papan analisis kalimat I dan papan analisis kalimat II, dan simbol-simbol luaran

dari papan analisis kalimat. Saat peneliti memperkenalkan simbol luaran, yaitu

lingkaran merah yang berukuran besar, peneliti bertanya pada siswa: “Masih

ingatkah kalian dengan warna merah dalam media pembelajaran kelas kata?”

Jawab siswa: “Kata kerja”. Dapat diketahui bahwa beberapa siswa masih

mengingat simbol dari kelas kata. Akan tetapi, mulai sekarang siswa tidak akan

menyebutnya sebagai kata kerja lagi melainkan unsur “Predikat”, dimana peneliti

bermaksud mengenalkan pada siswa bahwa semua unsur predikat mengandung

kata kerja dalam pola kalimat sederhana. Sebelum peneliti bertanya lagi, ada

beberapa siswa yang langsung mengatakan: “Itu kata benda dan itu kata

keterangan”. Peneliti kaget dan senang karena mereka masih mengingat simbol

kelas kata pada penelitian sebelumnya dengan peneliti lain. Kemudian yang

kedua, peneliti memperkenalakan lingkaran hitam paling besar, lingkaran hitam

sedang, dan lingkaran hitam paling kecil. Peneliti bertanya pada siswa: “Masih

ingatkah kalian dengan warna hitam dalam media pembelajaran kelas kata?”

Jawab siswa: “Kata benda”. Dapat diketahui bahwa beberapa siswa masih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

92

mengingat simbol dari kelas kata yaitu kata benda. Akan tetapi, mulai sekarang

siswa tidak akan menyebutnya sebagai kata benda lagi melainkan unsur “Subjek”

untuk lingkaran hitam paling besar, unsur “Objek” untuk lingkaran hitam

berukuran sedang, dan unsur “Pelengkap” untuk lingkaran hitam paling kecil.

Peneliti bermaksud mengenalkan pada siswa bahwa semua unsur subjek, objek,

dan pelengkap mengandung kata benda dalam pola kalimat sederhana. Peneliti

merasa senang karena ada beberapa siswa yang bertanya: “Mengapa subjek

memiliki ukuran paling besar dan pelengkap memiliki ukuran palingk kecil?”.

Peneliti memberikan pemahaman pada siswa dan memberikan jawaban yang

sesuai dengan pemahaman mereka. Setelah itu, peneliti bertanya lagi pada siswa:

“masih ingatkah kalian dengan warna orange dalam media pembelajaran kelas

kata?” Jawab siswa: “Kata keterangan”. Dapat diketahui bahwa beberapa siswa

masih mengingat simbol dari kelas kata yaitu kata keterangan. Akan tetapi, mulai

sekarang siswa tidak akan menyebutnya sebagai kata keterangan lagi melainkan

unsur “Keterangan”.

Gambar 4. 11 Siswa Mengenal Unsur-unsur Kalimat

Untuk membuat siswa lebih memahami unsur-unsur tersebut, peneliti

memberikan beberapa contoh kalimat. Para siswa terlihat senang karena contoh

kalimat yang peneliti buat memuat nama-nama mereka. Hal itu membuat siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

93

terlihat antusias untuk mencoba belajar dengan menggunakan media pembelajaran

papan analisis kalimat.

Gambar 4. 12 Aktivitas Siswa dengan Kalimat

Peneliti memberikan beberapa contoh kalimat untuk memberikan pemahaman

mengenai unsur subjek predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Setelah itu,

peneliti memberikan kebebasan kepada siswa untuk beraktivitas dengan kalimat

untuk membuat mereka paham pola yang ada dalam kalimat. Langkah-langkah

memperkenalkan dan membuat anak memhami unsur kalimat dan pola kalimat

sederhana, dapat dilihat pada album media pembelajaran. Untuk kegiatan penutup,

peneliti mengecek kembali pemahaman siswa tentang unsur-unsur kalimat yang

baru mereka pelajari.

2. Pertemuan Kedua

Peneliti melaksanakan kegiatan belajar hari kedua pada tanggal 9 Maret 2018

11.15 – 12.00 WIB. Peneliti kembali mengingatkan tentang kesepakatan yang

telah dibuat bersama pada awal pertemuan. Setelah mengingatkan kesepakatan

yang telah dibuat, peneliti kembali melakukan review pada siswa tentang simbol-

simbol dan fungsi dari simbol-simbol yang ada. Pertemuan hari kedua

dilaksanakan dengan sebuah permainan, permainanya yaitu “UNO” Tujuannya

untuk mengantarkan anak untuk lebih antusias dan bersemangat dalam belajar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

94

dan mereka dapat lebih memahami materi pola kalimat sederhana. Siswa sangat

antusias ketika peneliti mengatakan bahwa mereka belajar sambil bermain dan

berlomba. Tiba-tiba ada salah satu anak yang mengatakan: “Bermain tembak-

tembakan aja Bu, soalnya simbol panahnya bisa dibuat jadi tembak-tembakan”.

Peneliti tertawa dan senang karena dengan adanya pernyataan dari salah seorang

siswa, dan membuat suasana menjadi lebih baik dan siswa lain menjadi terlihat

bersemangat lagi untuk belajar.

Gambar 4. 13 Siswa Menganalisis Pola Kalimat dengan Media Pembelajaran

Pada pertemuan kedua kali ini, peneliti dapat melihat bagaimana kegairahan

siswa saat mulai menganalisis pola kalimat dengan sebuah permainan. Semua

siswa mulai berlomba-lomba untuk menganalisis pola kalimatnya menggunakan

media. Ada tiga kelompok, satu kelompok beranggotakan satu sampai dua orang.

Kemudian peneliti membebasakan mereka untuk menganalisis, saat peneliti

mengobservasi kegiatan menganalisis siswa, ada beberapa siswa yang sudah

mengetahui control of error dari media tersebut, sehingga kegiatan menganalisis

mereka sangat cepat, lalu mereka meminta peneliti untuk kembali mengecek hasil

analisis mereka. Peneliti melihat bahwa media pembelajaran itu sangat membantu

siswa di mana siswa mencoba untuk menganalisis pola kalimanya terlebih dahulu

menggunakan media dan kemudian meminta bantuan guru. Pada pertemuan kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

95

ini, siswa terlihat cukup lancar dalam melaksanakan pembelajaran bersama media

papan analisis kalimat yang tersedia. Setelah melaksanakan pertemuan, peneliti

kembali melakukan review mengenai simbol-simbol beserta fungsi dari simbol-

simbol tersebut, lalu melakukan kegiatan posttest untuk melihat perkembangan

pengetahuan mereka mengenai materi pola kalimat sederhana. Pada saat posttest,

seluruh siswa mengerjakan posttest secara mandiri dan tidak melakukan kegiatan

mencontek hasil teman. Peneliti melihat tingkat percaya diri siswa sudah muncul

karena sudah belajar mengenai meteri dengan menggunakan media pembelajaran.

Sangat berbeda saat melaksanakan pretest, di mana para siswa terlihat gugup dan

takut membuat kesalahan pada jawabannya, sehingga membuat mereka bersama-

sama mengerjakan prestest dan hasilnya pekerjaan merekapun sangat berantakan.

Gambar 4. 14 Siswa Mengerjakan Soal Posttest Secara Mandiri

Setelah selesai melakukan posttest, peneliti melakukan wawancara pada anak-

anak mengenai pembelajaran bersama media pembelajaran papan analisis kalimat,

dan peneliti merasa sangat puas karena respon keseluruhan siswa yang

mengatakan bahwa: “Senang dapat belajar materi pola kalimat sederhana, pakai

media juga” dan peneliti tertawa dan merasa lucu, karena ada siswa yang

mengatakan: “50% saya bahagia sudah dapat belajar dan 50% saya kurang

bahagia karena sudah menyita waktu membaca”. Banyak jawab siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

96

membuat peneliti merasa puas dan ingin menambah waktu untuk membuat

mereka lebih memahami lagi tentang pola kalimat sederhana.

1) Data dan Hasil Tes

Sebelum produk media pembelajaran digunakan oleh siswa, peneliti

melakaukan tes awal (pretest) terleih dahulu untuk mengetahui pengetahuan awal

siswa mengenai materi pola kalimat sederhana dan peneliti melakukan tes akhir

(posttest) setelah siswa telah belajar mengenai materi pola kalimat sederhana

menggunakan media belajar papan analisis pola kalimat. Instrumen soal terdiri

dari 5 butir soal.

Dapat dilihat dengan jelas pada tabel di bawah ini bahwa nilai presentase

kenaikan yang paling tinggi didapatkan oleh Okk dan nilai presentase yang tidak

mengalami kenaikan didapatkan oleh Sel. Kemudian adanya reseponden yang

tidak mengalami kenaikan dalam presentase melainkan penurunan presentase.

Tabel 4. 14 Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest

Responden Pretest Posttest

Presentase

kenaikan (%)

Ang 87,5 81,25 -7,14

Elb 81,25 87,5 7,69

Sel 87,5 87,5 0

Sif 68,75 75 9,09

Okk 31,25 43,75 40

Rerata 71,25 75 9,92

Siswa Ang tidak mengalami kenaikan, namun mengalami penurunan hasil

posttest yaitu dari 87,5 menjadi 81,25 dengan nilai presentase kenaikan sebesar -

7,14%. Kemudian siswa Elb mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada

hasil tes yaitu dari 81,25 menjadi 87,5 dengan nilai presentase kenaikan sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

97

7,69%. Siswa Sel tidak mengalami peningkatan. Hasil tes yang didapatkan sama

yaitu 87,5 dengan nilai presentase kenaikan sebesar 0%. Siswa Sif mengalami

peningkatan yang signifikan, Sif mendapatkan hasil dari 68,75 menjadi 75 dengan

nilai presentase kenaikan sebesar 9,09%. Sedangkan untuk Okk juga mengalami

peningkatan yang sangat signifikan dari 31,25 menjadi 43,75 dengan nilai

presentase kenaikan sebesar 40%. Dapat dilihat perbedaan pretest dan posttest

pada gambar dibawah ini.

Gambar 4. 15 Perbedaan Pretest dan Posttest

Pada gambar 4.15 menunjukkan nilai rerata skor pretest sudah baik, yaitu

71,25. Berdasarkan pengamatan peneliti saat pertemuan, hal itu terjadi dikarenakan

kemungkinan beberapa faktor, yaitu adanya beberapa siswa yang melihat

pekerjaan siswa lainya dan ada siswa yang memberikan jawaban dengan

menggunakan perasaan (felling). Sehingga secara kebetulan dan dengan unsur

kesengajaan, siswa memberikan jawaban dengan benar dan tepat serta

mendapatkan nilai tinggi pada pretest. Kemudian untuk nilai posttest yang

terbilang rendah dari pretest, kemungkinan responden tersebut mulai berpikir dan

bekerja dengan hati-hati saat mengerjakan soal prettest sehingga membuat tidak

-20

0

20

40

60

80

100

Ang Elb Sel Sif Okk

Pretest

Posttest

Presentase kenaikan

(%)

Responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

98

adanya peningkatan dalam presentase, melainkan penurunan dalam peresentase

yaitu -7,14%.

Melalui hasil tersebut menunjukkan bahwa adanya perbedaan antara hasil

pretest dan posttest. Secara garis besar beberapa siswa mengalami peningkatan

pada hasil pretest dan posttest. Sehingga dapat disimpulkan bahwa setelah

menggunakan media pembelajaran papan analisis kalimat, siswa mulai memahami

pola kalimat sederhana. Dapat dilihat perbedaan nilai yang disajikan pada gambar

dibawah ini.

Gambar 4. 16 Perbedaan Nilai Rerata Pretest dan Posttest

Pada gambar di atas dapat diketahui bahwa sebelum menggunakan media

pembelajaran papan analisis kalimat, di peroleh hasil rerata nilai pretest yaitu

71,25. Setelah siswa menggunakan media pembelajaran papan analisis kalimat

diperoleh hasil rerata nilai posttest yaitu 75. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa media pembelajaran papan analisis kalimat dapat membantu siswa untuk

memahami materi pola kaimat sederhana.

6870727476

Pretest Posttest

Rerata Nilai Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

99

2) Data dan Hasil Wawancara Tanggapan mengenai Produk Media

Pembelajaran

Wawancara tanggapan mengenai produk media pembelajaran setelah

dilaksanakan uji coba lapangan terbatas yang dilakukan oleh lima siswa kelas IIIA

SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Wawancara dilakukan terhadap siswa

setelah selesai melaksanakan posttest. Wawancara dilakukan untuk mengetahui

tanggapan siswa mengenai pembelajaran pola kalimat sederhana menggunakan

media pembelajaran papan analisis kalimat. Wawancara dilaksanakan secara

bebas yang tersusun secara sistematis dan lengkap. Tanggapan mengenai produk

media pembelajaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4. 15 Tanggapan mengenai Produk Media Pembelajaran oleh Siswa

No. Pertanyaan Wawancara Tanggapan Siswa

1.

Bagaimana perasaan kalian belajar

tentang pola kalimat sederhana

menggunakan media pembelajaran papan

analisis kalimat berbasis metode

Montessori?

“Saya senang dan bangga sudah belajar

pola kalimat sederhana”

2.

Apakah kalian memahami materi pola

kalimat sederhana dengan menggunakan

media papan analisis kalimat berbasis

metode Montessori?

“Saya senang sekali, medianya dapat

membantu saya belajar pola kalimat

sederhana”

“Kalau bisa medianya bisa pakai sendiri-

sendiri”

3

Apakah kalian ingin belajar ingin belajar

materi pola kalimat sederhana dengan

menggunakan media papan analisis

kalimat berbasis metode Montessori lagi?

“Iya. Tetapi belajarnya jangan setiap hari.

Bisa berselang 1 atau dua hari”

Berdasarkan hasil dari tanggapan siswa mengenai produk media

pembelajaran oleh siswa pada tabel 4.15 dapat dikategorikan bahwa produk media

pembelajaran sudah sangat baik. bukan hanya wawancara, tetapi peneliti

melakukan observasi, di mana siswa terlihat tertarik belajar dengan menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

100

media papan analisis kalimat. Ketika peneliti menunjukkan simbol luaran lingkaran

merah kemudian peneliti bertanya pada siswa, “simbol apa ini?” awalnya siswa

menjawab “kata kerja” kemudian beberapa anak menjawab “predikat”. Begitu

juga dengan simbol luaran lingkaran hitam dan lingkaran oranye yaitu kata benda

dan kata keterangan. Dapat dilihat bahwa awalnya siswa dapat mengidentifikasi

media papan analisis kalimat dari sisi bentuk untuk kelas kata dalam penelitian

dan pengembangan oleh Fransisca Mbawo (2018), kemudian berahli pandangan

pada sisi warna dalam penelitian dan pengembangan peneliti. Setelah

menggunakan media papan analisis kalimat, siswa mulai memahami materi pola

kalimat sederhana.

3) Revisi Produk Setelah Ujicoba Lapangan Terbatas

Disaat melakukan uji coba lapangan terbatas, peneliti menemukan beberapa

hal yang perlu direvisi dalam media pembelaran papan analisis kalimat beserta

album media pembelajaran. Hal pertama yang perlu direvisi adalah kalimat yang

terdapat dalam simbol-simbol luaran yang kurang jelas, akan diperjelas.

Kemudian warna papan analisis kalimat perlu dicerahkan kembali, cover album

yang dibuat lebih menarik lagi, dan melakukan perubahan pada presentasi pola

kalimat SPOPel dalam album media.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

101

B. Pembahasan

1. Proses Pengembangan Media Pembelajaran papan Analisis

Kalimat Berbasis Metode Montessori Untuk Membantu Siswa Sekolah

Dasar Mempelajari Pola Kalimat Sederhana

Proses pengembangan media pembelajaran papan analisis kalimat berbasis

metode Montessori untuk membantu siswa sekolah dasar mempelajari pola

kalimat sederhana melalui lima tahap, yaitu: 1) potensi dan masalah, 2)

perencanaan, 3) pengembangan bentuk awal produk, 4) validasi produk, 5) uji

coba lapangan terbatas. Peneliti memodifikasi langkah-langkah penelitian dan

pengembangan yang dipaparkan oleh Borg & Gall (1983: 775-787) dan Sugiyono

(2016: 409).

Tahap pertama pada penelitian dan pengembangan ini adalah potensi dan

masalah. Pada tahap potensi dan masalah ini, peneliti melakukan identifikasi

potensi dan masalah melalui kegiatan observasi dan wawancara serta

menganalisis kebutuhan guru dan siswa dengan menggunakan dokumen analisis

kebutuhan. Dalam pelaksanaan identifikasi potensi dan masalah, peneliti

menemukan potensi, yaitu adanya ketersediaan media pembelajaran yang

membantu proses pembelajaran di sekolah, baik untuk media pembelajaran

matematika, IPA, IPS, Seni, dan Bahasa Indonesia. Kemudian dari hasil

wawancara kepada guru, kepala LAB, memberi tambahan potensi untuk

penelitian dan pengembangan peneliti, di mana dari wawancara tersebut,

didapatkan hasil bahwa adanya guru yang mengikuti pelatihan di LAB Montessori

PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Guru-guru tersebut belajar tentang

media pembelajaran wooden symbol grammar yang terkait dengan penelitian dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

102

pengembangan peneliti. Kemudian guru mencobakan media tersebut di kelas III

untuk memahami soal cerita matematika, dan hasilnya sangat membantu siswa

kelas III. Kemudian peneliti mengidentifikasi masalah bahwa guru mengalami

kesulitan dalam membuat media dan merasa kurangnya ketersediaan media

pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IIIA SD Kanisius Eksperimental

Mangunan terutama untuk media belajar mengenai materi pola kalimat sederhana,

serta kurang optimalnya dalam menggunakan beberapa media yang ada. Hal

tersebut juga diperkuat dari hasil observasi yang memperlihatkan kurangnya

media belajar Bahasa Indonesia untuk kelas III serta metode belajar yang masih

menggunakan metode tradisional yaitu ceramah, tanya jawab, dan mengerjakan

LKS. Bukan hanya itu, peneliti mendapatkan sebuah permasalahan pada

pembelajaran materi pola kalimat sederhana di kelas IIIA. Seluruh siswa kelas

IIIA langsung belajar tentang materi pola kalimat sederhana, yang semestinya

siswa terlebih dahulu belajar tentang materi kelas kata agar nantinya siswa lebih

percaya diri dalam belajar materi pola kalimat sederhana.

Tahap yang kedua yaitu perencanaan, pada tahap ini, peneliti merancang

desain media pembelajaran, desain album media pembelajaran, kuesioner validasi

produk, validasi soal pretest dan posttest untuk uji coba lapangan terbatas. Pada

desain media pembelajaran, media pembelajaran memiliki empat komponen,

yaitu: 1) papan analisis I, 2) papan analisis II, 3) simbol-simbol luaran, dan 4)

kotak simbol untuk simbol luaran.

Dalam tahap perancangan desain media pembelajaran dan desain album

media pembelajaran, pertama-tama peneliti mengadaptasikan materi pola kalimat

sederhana dalam Bahasa Inggris ke materi pola kalimat sederhana dalam Bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

103

Indonesia. Banyaknya perbedaan yang terdapat dalam kedua pola kalimat

tersebut. Dapat dikatakan pula bahwa pola kalimat sederhana Bahasa Inggris dan

Bahasa Indonesia tidaklah sama. Salah satunya perbedaan dapat dilihat pada unsur

objek dalam pola kalimat sederhana Bahasa Inggris. Dalam buku Greenbaum, S

(1989: 148-149) dan Jackson, H (1990: 43-56), memaparkan bahwa pola kalimat

Bahasa Inggris memiliki dua unsur objek, yaitu unsur objek langsung (direct

object) dan objek tidak langsung (indirect object). Unsur objek langsung adalah

objek yang dikenai tindakan oleh subjek di dalam kalimat dan dapat menjawab

pertanyaan apa (what) dan siapa (whom). Sedangkan untuk unsur objek tidak

langsung adalah objek yang mewakili orang atau benda yang menjadi sasaran

atau tindakan dari kata kerja (verb) dan menjawab pertanyaan untuk siapa (to

whom), kepada siapa (for whom), dan untuk apa (for what). Khusus untuk objek

tidak langsung (indirect object) dapat dijumpai dengan dua cara dalam kalimat

Bahasa Inggris, yaitu: 1) jika indirect object mengikuti direct object, maka

indirect object akan terlebih dahulu diawali dengan preposisi seperti to, for, dan of

dan, 2) jika indirect object muncul diantara kata kerja dan objek langsung, maka

indirect object tidak membutuhkan preposisi seperti to, for, dan of. Berikut contoh

kalimat yang menggunakan direct object dan indirect object, sebagai berikut:

1. Objek langsung (direct object): I invited Merry to my party.

2. Objek tidak langsung (indirect object): My boss gave the job to me.

Saat perkembangan tata Bahasa Indonesia di era sebelumnya, pola kalimat

sederhana masih memakai dua unsur objek, yaitu O1 dan O2. Dalam pola kalimat

sederhana yang memiliki kalimat aktif, O1 mempunyai ciri selalu terletak

dibelakang P (predikat) dan jika kalimat diubah menjadi kalimat pasif, O1 dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

104

menduduki fungsi S (subjek). Sedangkan O2 memiliki persamaan dengan O1, yaitu

selalu terletak di belakang P, dan untuk perbedaannya ialah apabila kalimat aktif

diubah menjadi kalimat pasif, O1 menduduki fungsi S, sedangkan O2 masih

terletak di belakang P sebagai Pel (Pelengkap) (Ramlan, 2005: 82-85).

Berdasarkan perkembangan tata Bahasa Indonesia saat ini, pola kalimat

sederhana Bahasa Indonesia memiliki satu unsur objek. Tidak adanya penamaan

unsur objek langsung dan objek tidak langsung seperti di pola kalimat sederhana

Bahasa Inggris. Dalam pola kalimat sederhana saat ini O memiliki persamaan

dengan Pel, yaitu selalu terletak di belakang P, dan untuk perbedaannya ialah

apabila kalimat aktif diubah menjadi kalimat pasif, O menduduki fungsi S,

sedangkan Pel terletak di belakang P (Ramlan, 2005: 82-85). Dapat dilihat contoh

kalimat sederhana di bawah ini.

Pak Sastro membelikan anak itu baju baru.

Kalimat diatas terdiri dari empat unsur, yaitu Pak Sastro sebagai S,

membelikan sebagai P, anak itu sebagai O, dan baju baru sebagai Pel. Berikut

kalimat yang bentuknya dipasifkan.

Anak itu dibelikan baju baru oleh Pak Sastro.

Untuk kalimat di atas terdiri dari empat unsur, yaitu Anak itu sebagai S,

dibelikan sebagai P, baju baru sebagai O dan oleh Pak Sastro sebagai Ket

(keterangan). Oleh Pak Sastro sebagai Ket, karena mempunyai letak yang bebas

dapat terletak di depan S, bahkan dapat juga dipindahkan ke tempat antara S dan

P. Berikut contoh letak yang bebas kata oleh Pak Sastro.

Oleh Pak Sastro anak itu dibelikan baju baru.

Anak itu oleh Pak Sastro dibelikan baju baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

105

Orang sering mencampuradukan antara objek dan pelengkap, yang juga

dinamakan komplemen. Hal itu dimengerti karena antara kedua konsep itu

memang terdapat kemiripan. Sehingga dalam pembuatan album media

pembelajaran papan analisis kalimat, peneliti membuat langkah-langkah tersendiri

dalam pola kalimat SPOPel. Ada dua cara dalam menganilisi pola kalimat

sederhana SPOPel. Dua cara tersebut disesuaikan dengan konteks kalimat yang

ada. Berdasarkan buku Widjono (2007: 149-150) peneliti mengadaptasi unsur

objek adalah unsur yang dikenai tindakan langsung oleh subjek di dalam kalimat

dan dapat menjawab pertanyaan “apa?”, “siapa?”, “kepada apa?” “kepada siapa?”

, “untuk apa?”, dan “untuk siapa?”. Unsur Pelengkap adalah unsur yang dikenai

tindakan secara tidak langsung oleh subjek di dalam kalimat dan juga dapat

menjawab pertanyaan “apa?”, “siapa?”, “kepada apa?” “kepada siapa?” , “untuk

apa?”, dan “untuk siapa?”. Sehingga pertanyaan dan jawaban dalam komponen

simbol-simbol panah luaran berwarna hitam yang terdapat pada media

pembelajaran, dibuat sesuai dengan konteks kalimat yang ada. Berikut tabel yang

menerangkan dua contoh kalimat dengan cara yang berbeda, bermaksud

memperjelas maksud peneliti dimana ada contoh kalimat yang memiliki empat

unsur, yaitu Pak Sastro sebagai S, membelikan sebagai P, anak itu sebagai O, dan

baju baru sebagai Pel..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

106

Tabel 4. 16 Contoh Kalimat Berpola SPOPel 1

Pak Sastro membelikan anak itu baju baru

Pertanyaan Jawaban Unsur

Apa tindakan atau aksi

yang dilakukan?

membelikan Predikat

Siapa itu yang

membelikan?

Pak Sastro Subjek

Untuk siapa Pak Sastro

membelikan?

anak itu Objek

Apa yang dibelikan? baju baru Pelengkap

Simbol yang bertuliskan pertanyaan “Kepada siapa? Kepada apa? Untuk

siapa? Untuk apa? untuk unsur objek, dan simbol yang bertuliskan pertanyaan

“Siapa? Apa?” untuk unsur pelengkap. Untuk komponen simbol-simbol panah

luaran yang digunakan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4. 17 Penggunaan Simbol Luaran 1

Simbol Panah Pertanyaan Unsur

Untuk siapa Pak Sastro

membelikan?

Objek

Apa yang dibelikan? Pelengkap

Sedangkan untuk contoh kalimat yang ada pada tabel 4.18 di bawah ini,

kalimat terdiri dari empat unsur, yaitu S, P, O, Pel. Contoh kalimatnya yaitu “Tuti

meminjami buku pada Ika”. Tuti sebagai S, meminjami sebagai P, buku sebagai

O, pada Ika sebagai Pel. Sehingga pertanyaan dan jawaban dalam komponen

simbol-simbol panah luaran berwarna hitam yang terdapat pada media

pembelajaran berbeda dengan contoh kalimat yang terdapat pada tabel 4.17. Jadi,

pertanyaannya dibuat sesuai dengan jawaban yang ada pada kalimat. Berikut tabel

yang menjelasakan contoh kalimat kedua yang berpola SPOPel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

107

Tabel 4. 18 Contoh Kalimat Berpola SPOPel 2

Tuti meminjami buku pada Ika

Pertanyaan Jawaban Unsur

Apa tindakan atau aksi yang

dilakukan? meminjami Predikat

Siapa itu yang meminjami? Tuti. Subjek

Apa yang apa yang di

pinjami? baju baru Objek

Kepada siapa buku itu

dipinjami?

pada Ika.

Pelengkap

Simbol yang bertuliskan pertanyaan “Siapa? Apa?” untuk unsur objek, dan

simbol yang bertuliskan pertanyaan “Kepada siapa? Kepada apa? Untuk siapa?

Untuk apa? untuk unsur pelengkap. Untuk komponen simbol-simbol panah luaran

yang digunakan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4. 19 Penggunaan Simbol Luaran 1

Simbol Panah Pertanyaan Unsur

Apa yang apa yang di

pinjami?

Objek

Kepada siapa buku itu

dipinjami?

Pelengkap

Berdasarkan buku Widjono (2007: 149-150) dan Ramlan (2005: 82-85) serta

buku tata Bahasa Indonesia yang lainnya, peneliti dapat mengadaptasikan media

pembelajaran “sentences analysis” pada bagian objek langsung (direct object)

dan objek tidak langsung (indirect object) dalam pola kalimat Bahasa Inggris

dengan unsur objek dan pelengkap dalam pola kalimat Bahasa Indonesia.

Berdasarkan buku Gausman (2007: 247-268) peneliti kemudian melakukan

penyesuaian terhadap unsur keterangan yang ada dalam media “sentences

analysis”. Di mana unsur keterangan memiliki sembilan simbol panah luaran

berwarna orange yang di setiap panah, memiliki pertanyaan dan sebuah jawaban

atau unsur keterangan. Pernyatan dan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

108

Tabel 4. 20 Sembilan Unsur Keterangan Dalam Media “Sentences Analysis”

Pertanyaan Keterangan

When? Time

Why? Cause

What for? Purpose

How? Manner

Where? Place

By whom? By what? Agent

With whom? With what? Accompaniment

From whom? From what? Source

By means of whom?

By means of what?

Instrument

Sedangkan untuk media pembelajaran “papan analisis kalimat” yang peneliti

kembangkan, peneliti tetap menggunakan sembilan unsur keterangan yang sama

dengan media pembelajaran sentences analysis. Peneliti melakukan pengubahan

pada Bahasa yang digunakan, yaitu penggunaan Bahasa Indonesia. Sembilan

unsur keterangan serta peranyaannya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4. 21 Sembilan Unsur Keterangan Dalam Media “Papan Analisis Kalimat”

Pertanyaan Keterangan

Kapan? Waktu

Mengapa? Alasan, penyebab

Untuk apa? Tujuan, maksud

Bagaimana? Cara

Di mana? Tempat

Oleh siapa? oleh apa? Agent, perwakilan

Dengan siapa? dengan apa? Pendampingan,

penyertaan

Dari siapa? Dari apa? Sumber

Melalui siapa? Melalui apa? Intsrumen, alat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

109

Tahap yang ketiga yaitu pengembangan bentuk awal produk. Pada tahap ini

peneliti membuat media pembelajaran dan album media pembelajaran

berdasarkan desain media pembelajaran yang telah dirancang pada tahap

perancanaan. Peneliti meminta bantuan di sebuah tempat digital printing untuk

mencetak beberapa komponen media, yaitu: papan analisis kalimat I, papan

analisis kalimat II, dan simbol-simbol luaran dari papan analisis kalimat.

Kemudian peneliti meminta bantuan kepada tukang kayu untuk membuatkan dua

buah kotak tempat penyimpanan untuk simbol-simbol luaran. Bukan hanya itu

peneliti juga membuat dan mencetak album media pembelajaran yang berisikan

langkah-langkah pengunaan media pembelajaran.

Tahap yang keempat yaitu validasi produk. Media pembelajaran yang sudah

dibuat kemudian divalidasi kepada ahli pembelajaran Bahasa Indonesia, ahli

Montessori, dan guru dengan menggunakan kuesioner validasi produk. Penilaian

yang diberikan para ahli terhadap produk media pembelajaran tentang pola

kalimat sederhana sekolah dasar dikategorikan sangat baik. Untuk hasil validasi

produk akan dibahas pada kualitas media pembelajaran. Para ahli juga

memberikan komentar terhadap media pembelajaran yang dibuat. Ada satu ahli

yang mengusulkan perbaikan pada papan analisis kalimat I dan II, sehingga

peneliti melakukan revisi papan-papan analisis tersebut.

Tahap yang kelima yaitu uji coba lapangan terbatas. Uji coba lapangan

terbatas dilaksanakan pada tanggal 8 Maret 2018 – 9 Maret 2018 dengan subjek

lima siswa kelas IIIA SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Langkah uji coba

lapangan terbatas dirancang ke dalam tiga tahapan, yaitu: 1) pretest, 2) pertemuan

dengan menggunakan media pembelajaran papan analisis pola kalimat berbasis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

110

metode Montessori, 3) postest. Pretest dilakukan pada awal bermaksud untuk

mengetahui kemampuan awal siswa mengenai pola kalimat sederhana. Kemudian

bimbingan belajar bermaksud untuk membantu siswa memahami pola kalimat

sederhana dengan menggunakan media pembelajaran papan analisis kalimat

berbasis metode Montessori. Posttest dilakukan diakhir pertemuan karena

bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah menggunakan media

pembelajaran papan analisis kalimat berbasis metode Montessori.

Dalam pertemuan bersama media pembelajaran papan analisis kalimat

berbasis metode Montessori, peneliti melakukan observasi. Ada sesuatu hal yang

menarik ketika melaksanakan pertemuan bersama media pembelajaran tersebut, di

mana peneliti dapat melihat perasaan antusias, senang, dan penasaran siswa

terhadap media pembelajaran papan analisis kalimat yang membantu siswa untuk

memahami materi pola kalimat sederhana Bahasa Indonesia. Berikut gambar yang

memperlihatkan beberapa siswa yang begitu tertarik dan antusias dalam

menganalisis pola kalimat.

Gambar 4. 17 Siswa Berakivitas dengan Media Pembelajaran

Peneliti dapat melihat karakteristik dari media pembelajaran papan analisis

kalimat saat mengujicobakan. Media pembelajaran papan analisis kalimat di

kembangkan berdasarkan lima ciri media pembelajaran berbasis metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

111

Montessori, yaitu: menarik, bergradasi, auto-education, auto-corecction, dan

kontekstual (Montessori, 2002: 170-176).

Ciri menarik dapat dilihat dari bentuk, warna, serta pertanyaan dan jawaban

pada simbol-simbol luaran, yang semua ciri-ciri tersebut menambah rasa ingin

tahu siswa saat menggunakan media tersebut. Setiap media pembelajaran harus

mengandung unsur keindahan. Unsur tersebut dapat dilihat dari segi warna,

bentuk media, kualitas media, dll (Montessori, 2003: 81). Ciri bergradasi dapat

dilihat dari penggunaan media melibatkan lebih dari satu indera, yaitu melihat dan

meraba, dan juga siswa dapat mempelajari beberapa kompetensi dasar yang

berbeda-beda dengan media tersebut, contohnya siswa dapat belajar memahami

sebuah pertanyaan serta pernyataan atau jawaban yang tepat dan benar, kemudian

siswa tingkatan kelas atas dan kelas bawahpun dapat menggunakan, hanya saja

disesuaikan dengan kompetensi yang dipelajari. Ciri menarik dan bergradasi

merupakan karakteristik media Montessori yang melibatkan indera. Ciri menarik

dan bergradasi terlihat ketika siswa secara spontan akan tertarik dalam permainan

bersama media belajarnya, serta mengusir siapa saja yang hedak campur tangan,

atau menawarkan diri untuk membantu, dan ingin memainkanya sendiri (Gutek,

2013: 233-266). Berikut gambar yang memperlihatkan salah seorang siswa yang

sedang menganalisis pola kalimatnya sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

112

Gambar 4. 18 Aktivitas Siswa dalam Menganalisis Pola Kalimat

Selain itu adapun ciri auto-education ditunjukan pada media yang dapat

digunakan siswa untuk menganalisis pola kalimat dan menggunakannya secara

mandiri tanpa bantuan guru, karena dari semua komponen-komponen medianya

memiliki control of error (Lillard, 1972: 51).

Ciri auto-corecction apat dilihat dari siswa ketika menggunakan media

belajar tersebut, siswa dapat menemukan kesalahannya sendiri saat mengerjakan

soal. Siswa dapat menemukan jawaban yang tepat dan benar. Media Montessori

didesain dengan pengendali kesalahan yang terletak pada media itu sendiri bukan

pada guru (Lillard, 1972: 63-64). Pengendali kesalahan yang dimaksud adalah

setiap alat yang digunakan memiliki penunjuk bahwa sedang terjadi kesalahan

terhadap apa yang dilakukan anak saat menggunaan media dalam aktivitasnya.

Beberapa siswa mulai mengetahui control of error dan mulai mengoreksi sendiri

hasil analisisnya. Maksudnya, tanpa ada orang lain tanpa ada orang lain yang

mengoreksi, media pembelajaran tersebut sudah mapu menjawab letak kesalahan

siswa. Doktrin lain yang diajarkan Montessori adalah “manusia itu behasil bukan

karena sudah diajarkan oleh gurunya, tetapi karena mereka mengalami dan

melakukannya sendiri. Pengalaman adalah guru terbaik.” Oleh karena itu, guru

dalam lingkup pendekatan Montessori tidak lagi disebut guru, melainkan direktris

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

113

karena fungsi guru lebih sebagai pengarah, fasilitator, dan observator atau

pengamat (Magini, 2013: 54-55). Berikut adalah gambar yang memperlihatkan

salah seorang siswa yang menemukan control of error dari media pembelajaran

yang Dia gunakan. Salah satu Control of error yang Dia temukan yaitu

pernyataan unsur keterangan yang ada pada simbol panah orange.

control of error

Gambar 4. 19 Siswa dapat Menemukan Kesalahannya Sendiri

Kemudian yang terakhir ciri kontekstual yang dapat dilihat ketika siswa

belajar menggunakan media tersebut, siswa menganalisis pola kalimat Bahasa

Indonesia dengan contoh-contoh yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

mereka dan minat siswa zaman ini. Dalam Lillard (2017: 33) Montessori bereaksi

terhadap hal ini dengan menciptakan seperangkat bahan dan sistem pembelajaran

dimana aplikasi dan makna dari apa yang dipelajari oleh seseorang harus

disampaikan kepada siswa. Daripada anak belajar sebagian besar dari apa yang di

contohkan guru dan sebuah teks kepada siswa. Siswa-siswa dalam program

Montessori belajar melakukan banyak hal, daripada mendengar dan dan menulis,

pembelajaran mereka terletak dalam konteks tindakan dan objeknya. Berikut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

114

adalah gambar salah seorang anak yang mulai beraktivitas dengan contoh

kalimatnya sendiri.

Gambar 4. 20 Siswa Beraktivitas dengan Kalimat Secara Mandiri

Dari pemaparan karakteristik media pembelajaran papan analisis kalimat

berbasis Metode Montessori sebelumnya, kita dapat melihat kelebihan media

papan analisis kalimat yang peneliti kembangkan dalam penelitian dan

pengembangan ini. Media pembelajaran papan analisis kalimat adalah suatu

media konkret yang membantu siswa kelas IIIA untuk berpikir logis meskipun

terbatas. Dalam tahap operasi konkret oleh Jean Piaget (dalam Suparno, 2001: 70)

mengungkapkan bahwa tahap operasi konkret ditandai dengan adanya sistem

operasi berdasarkan apa-apa yang kelihatan nyata/konkret. Dengan suatu media

pembelajaran yang konkret, terkhususnya media untuk materi pola kalimat

sederhana Bahasa Indonesia, dapat membantu siswa memahami kata-kata dan

kalimat yang terdapat dalam berbagai buku bacaan, koran, majalah dan

sebagainya, serta dapat membangun komunikasi siswa yang baik dengan orang

lain (Djamarah, 2011: 77-79).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

115

2. Kualitas Media Pembelajaran Papan Analisis Kalimat Berbasis Metode

Montessori Untuk Membantu Siswa Sekolah Dasar Mempelajari Pola

Kalimat Sederhana

Kualitas produk media pembelajaran papan analisis kalimat berbasis metode

Montessori ini dapat dilihat berdasarkan validasi produk yang dilakukan oleh para

ahli pembelajaran Bahasa Indonesia, ahli Montessori, dan guru. Berikut ini

merupakan hasil penilaian produk media pembelajaran oleh para ahli yang

klasifikasi penilaian instrumennya dapat dilihat pada tabel 3.5 halaman 50.

Tabel 4. 22 Hasil Penilaian Media Pembelajaran oleh Para Ahli

Ahli Rerata Kategori

Montessori 3,5 Sangat baik

Bahasa Indonesia 3,8 Sangat baik

Guru 3,5 Sangat baik

Rerata 3,6 Sangat baik

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa semua ahli memberikan

penilaian yang sangat baik terhadap produk media pembelajaran papan analisis

kalimat. Hal ini menunjukan bahwa media pembelaajran yang dikembangkan

memiliki kualitas yang sangat baik. Hasil uji coba lapangan terbatas selaras

dengan hasil penelitian terdahulu yaitu pengembangan media pembelajaran

berbasis metode Montesori yang memiliki kualitas yang sangat baik.

Kualitas media pembelajaran papan analisis kalimat didukung melalui data

analisis tambahan yaitu hasil nilai dari pretest dan posttest yang diperoleh oleh

siswa pada uji coba lapangan terbatas. Hasil nilai pretest dan posttest

menunjukkan bahwa terdapat sesilisih nilai yang diperoleh beberapa siswa dan

dari hasil pretest dan posttest tersebut memiliki beberapa persen tingkat presentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

116

kenaikan yang cukup tinggi. Tabel 4.23 menunjukkan selisih nilai dan tingkat

presentase kenaikan oleh siswa.

Tabel 4. 23 Selisih Nilai dan Tingkat Presentase Kenaikan Oleh Siswa

Responden Pretest Posttest Selisih

Nilai

Presentase

kenaikan (%)

Ang 87,5 81,25 -6,25 -7,14

Elb 81,25 87,5 6,25 7,69

Sel 87,5 87,5 0 0

Sif 68,75 75 6,25 9,09

Okk 31,25 43,75 12,5 40

Rerata 71,25 75 3,75 9,92

Pada tabel tersebut yang menunjukkkan skor tertinggi di dapat oleh Elb dan

Sel dengan skor 87,5. Tabel tersebut juga memperlihatkan Okk memperoleh skor

yang paling rendah diantara teman yang lainnya. Ia hanya mendapakan skor

43,75. Hal tersebut wajar terjadi, karena Okk merupakan siswa yang awalanya

terlihat tidak mudah untuk dikondisikan saat melakukan pembelajaran dasar kelas

kata dalam penelitian dan pengembangan sebelumnya bersama peneliti lainya.

Okk lebih banyak mengeluh dan terlambat masuk ketika pembelajaran dimulai.

Diketahui Okk juga mendapatkan skor pretest terendah dalam penelitian dan

pengembangan sebelumnya (penelitian oleh Fransisca Mbawo tentang kelas kata).

Kita harus mengetahui bahwa syarat belajar dalam penelitian dan pengembangan

ini, harus melewati pembelajaran dalam penelitian dan pengembangan

sebelumnya tentang kelas kata yang dimulai pada penelitian dan pengembangan

oleh peneliti Fransisca Mbawo tentang kelas kata. Akan tetapi, saat melaksanakan

pertemuan dalam penelitian dan pengembangan ini, Sikap Okk sedikit berubah,

Okk jarang mengeluh dan datang ke tempat belajar dengan tepat waktu. Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

117

dua pertemuan, Okk berusaha untuk belajar sedikit demi sedikit. Di saat

pertemuan terakhir Okk terlihat seikit bingung, apalagi saat Dia mengerjakan

posttest, Dia terlihat stres. Tetapi, Okk berusaha untuk mengerjakan sebisanya.

Belajar pola kalimat sederhana menggunakan media papan analisis kalimat selama

dua hari membuat Okk mengalami peningkatan yang sangat tinggi pada

presentase kenaikan sebesar 40 %.

Kemudian Sif merupakan siswa yang memperoleh tingkat presentasi

kenaikan kedua yang cukup tinggi setelah Okk yaitu 9,09%. Walaupun Sif

memiliki sifat yang pendiam dan nampak kebingungan saat itu, tetapi Dia

tebilang cukup baik dan perhatian saat belajar bersama peneliti. Sif terlihat sangat

tertarik menggunakan belajar menggunakan media. Kemudian Elb merupakan

siswa yang terbilang cukup susah diatur saat pertemuan, karena sering jalan,

mengganggu teman-teman yang lain dan biasanya kurang fokus saat di berikan

suatu pertanyaan. Meskipun demikian, saat pertemuan pertama, terlihat bahwa Ia

tertarik dengan media yang akan digunakan. Melihat hasil dari posttest Elb,

hasinya cukup baik dengan presentase kenaikan sebesar 7,69%.

Sel merupakan siswa dengan kemampuan kognitif yang sangat baik. Menurut

guru-guru dan observasi peneliti sebelumnya saat melakukan kegiatan PPL, Sel

merupakan salah satu siswa yang sering sangat aktif saat pembelajaran dan Ia

rajin bertanya. Di setiap pertemuan, Sel terlihat sangat antusias untuk melakukan

pembelajaran, Saat pertemuan pertama Sel merupakan siswa yang sudah mulai

menemukan auto-correctio sampai pertemuan terakhir. Sel sangat aktif saat

belajar dengan menggunakan media, Ia terlihat sangat egois ingin cepat-cepat dari

temanya. Akan tetapi, pada tabel dan diagram tidak terlihat presentase kenaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

118

pada hasil Sel. Nilai pretest dan posttest Sel sama, sehingga tidak adanya

presentase peningkatan untuk hasil Sel.

Kemudian hal yang menarik lagi terdapat pada hasil pretest Ang yang

terbilang tinggi, sedangkan nilai posttest terbilang rendah. Nilai pretest sudah

baik. Hal itu terjadi karena beberapa faktor, yaitu adanya beberapa siswa yang

melihat pekerjaan siswa lainya dan ada siswa yang memberikan jawaban dengan

menggunakan perasaan (felling). Secara kebetulan dan dengan unsur kesengajaan,

siswa memberikan jawaban dengan benar dan tepat serta mendapatkan nilai tinggi

pada pretest. Padahal Ang merupakan siswa yang memiliki kemampuan kognitif

yang sangat baik. Terlihat dari observasi di kelas dan wawancara pada guru kelas,

Ang merupakan siswa yang hampir sama dengan Sel, aktif dan rajin bertanya.

Akan tetapi, dalam pertemuan pertama, Ang terlihat kurang bergairah karena

suatu hal, dan terlampiaskan pada pertemuan awal. Meskipun demikian, Ang tetap

perhatian ketika guru menerangkan dan aktif ketika mulai belajar dengan media.

Awalnya Ia terihat diam, tetapi Ia diam terlihat berpikir keras, berbeda dengan

teman-temannya. Kemungkinan, Ang mulai berpikir dan bekerja dengan hati-hati

saat mengerjakan soal posttest sehingga membuat tidak adanya peningkatan

dalam presentase, melainkan penurunan dalam peresentase yaitu -7,14%.

Saat melakukan pembelajaran bersama media belajar selama dua pertemuan

merupakan suatu waktu yang sangat singkat untuk mengukur tingkat pemahaman

dan prestasi belajar siswa. Sangat banyak faktor-faktor yang mempengaruhi

tingkat pemahaman dan prestasi belajar siswa saat menggunakan media

pembelajaran papan analisis kalimat. Faktor psikologis belajar siswa dan faktor

kematangan fisik maupun psikis siswa. Latihan yang dilakukan secara maraton

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

119

selama dua pertemuan membuat siswa lelah dan bosan. Akan tetapi, melihat hasil

dari siswa peneliti menyadari bahwa mereka individu yang memiliki keunikan

sehingga dalam proses belajarnyapun terdapat keunikan pula. Ada murid yang

cepat belajar, ada yang lambat, ada yang kreatif. Semua itu tejadi karena keunikan

individu masing-masing.

Penelitian dan pengembangan dari Agustin (2016) dan Wulandari (2016)

menjelaskan bahwa media pembelajaran Montessori sangat membantu dan

memberi dampak afektif berupa minat dan konsentrasi belajar siswa. Hal ini

membuktikan bahwa media pembelajaran papan analisis kalimat berbasis metode

Montessori dapat membantu siswa dalam memahami materi pola kalimat

sederhana sekolah dasar serta media pembelajaran memiliki kualitas yang sangat

baik, terlihat dari peningkatan nilai posttest, setelah penggunaan media

pembelajaran papan analisis kalimat berbasis metode Montessori. Berdasarkan

penelitian tentang metode Montessori Kayili & Ari (2011) dapat diketahui bahwa

metode Montessori memberikan kontribusi yang sangat positif bagi siswa di

sekolah dan menurut Lillard & Else-Quest (2006) siswa Montessori umur 6-12

tahun lebih kreatif dalam membuat essay dengan susunan kalimat yang lebih

kompleks dan selektif dalam memberikan respon posetif terhadap masalah-

masalah sosial serta menunujukan perasaan yang peka terhadap komunitasnya di

sekolah. Terbukti juga pada Manner (2006) bahwa kelompok Montessori terus

menghasilkan skor rata-rata yang lebih tinggi di aspek bahasa dari pada kelompok

tradisional, dimana kelompok Montessori secara konsisten mengungguli

kelompok tradisional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

120

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini menguraikan mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian dan

saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Langkah-langkah proses pengembangan media pembelajaran papan

analisis kalimat berbasis metode Montessori untuk membantu siswa

sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana yaitu: 1) melakukan

identifikasi potensi dan masalah, 2) perencanaan membuat konsep

pembuatan media pembelajaran berdasarkan hasil analisis kebutuhan guru

dan siswa, 3) pengembangan bentuk awal produk dengan

mengadaptasikan lima karakteristik media pembelajaran berbasis metode

Montessori yaitu menarik, bergradasi, auto-correction, auto-education,

dan kontekstual., 4) validasi produk oleh tiga ahli yaitu ahli Montessori,

Bahasa Indonesia, dan guru, 5) uji coba lapangan terbatas yang melibatkan

lima siswa.

2. Kualitas media pembelajaran papan analisis kalimat berbasis metode

Montessori untuk membantu siswa sekolah dasar mempelajari pola

kalimat sederhana sangat baik. Kualitas ciri medianya sangat menarik,

bergradasi, auto-correction, auto-education, dan kontekstual, dapat dilihat

pada hasil rerata validasi produk. Kualitas media dapat dilihat juga pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

121

rerata skor yang di dapat, yaitu 3,6. Kemudian uji coba lapangan terbatas

media pembelajaran yang menujukan bahwa nilai yang di peroleh siswa

ketika posttest lebih tinggi yaitu sebesar 87,5 dibandingkan nilai pretest,

yaitu sebesar 43,75. Serta selisih rerata posttest dan pretest adalah 3,75.

Dengan demikian, media pembelajaran papan analisis kalimat untuk

materi pola kalimat sederhana sekolah dasar berbasis metode Montessori

dapat membantu siswa mempelajari materi pola kalimat sederhana.

B. Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan pada penelitian ini sabagai berikut.

1. Kesulitan dalam mengadaptasikan pola kalimat sederhana Bahasa Inggris

dengan pola kalimat sederhana Bahasa Indonesia karena adanya aturan

yang berbeda atau tidak sama.

2. Kurangnya waktu untuk menjelasakan sebuah pola kalimat yang berpola

SPOPel sehingga masih kurangnya pengetahuan siswa akan perbedaan dan

penetapan unsur kalimat O dan Pel pada pola SPOPel.

C. Saran

1. Dapat melibatkan ahli Bahasa Inggris dan ahli Bahasa Indonesia dalam

mengadaptasikan pola kalimat sederhana Bahasa Inggris dengan pola

kalimat sederhana Bahasa Indonesia.

2. Mengatur waktu dengan baik dan mengatur komunikasi yang baik dengan

pihak sekolah saat melakukan uji coba lapangan untuk dapat lebih

memberikan pengetahuan siswa akan perbedaan dan penetapan unsur

kalimat O dan Pel pada pola SPOPel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

122

DAFTAR PUSTAKA

Agustin (2016). Pengembangan alat peraga sanpaper letters materi menulis

kalimat tegak bersambung berbasis metode Montessori. Skripsi.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Ahmadi. H. A & Supriyono. W. (1991). Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Anderson. R. H. (1987). Pemilihan dan pengebangan media untuk pembelajaran.

Jakarta: Rajawali.

Arifin, Z. & Junaiyah. (2008). Sintaksis. Jakarta: PT Grasindo

Arsyad, A. (2014). Media Pembelajaran (edisi revisi). Jakarta: PT Rajagrafindo.

Borg, W. R. & Gall, M. D. (1983). Educational Research: An instroduction (4ed).

New York &London: Logman.

Chaer, A. (2011). Tata Bahasa Praktis Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta

Chaer, A. (2012). Seputar Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka

Cipta

Cresswell, W. (2012). Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan

mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Effendi, S., Kentjono & Suhardi. (2015). Tata Bahasa Dasar Bahasa Indonesia.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Gausman, D. (2007). Language arts. USA: North American Montessori Center

Ginsburg, H. P., & Opper, S. (1988). Piaget's theory of intellectual development:

An introduction. Third Edition. Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall.

Greenbaum, S. (1989). A college grammar of English. New York: Longman Inc

Gutek, G. L. (2013). Metode Montessori: Panduan wajib untuk guru dan

orangtua didik PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). (A. L. Lzuardi,

Penerjemah). Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Hamalik, O. (1986). Media Pendidikan. Bandung : Alumni

Jackson, H. (1990). Grammar and meaning: a semantic approach to English.

New York: Longman Inc

Jalinus. N & Ambiyar. (2016). Media dan sumber pembelajaran. Jakarta:

Kencana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

123

Kartini, K. (1980). Pengantar metodologi riset sosial. Bandung: Alumni.

Kayili, G., & Ari, R. (2011). Examination of the effects of the Montessori method

on preschool children’s readiness to primary education. Journal of

Educational Sciences: Theory & Practice 11 (4), 2104-2109. Maret 24,

2017.http://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ962690.pdf

Kozak, T., P. (2011). The Montessori method and first language acquisition early

speech, writing and reading. Germany: AV Akademikerverlag

Lillard, P., P. (1972). Montessori a Modern Approach. New York: Schocken

Books Inc

Lillard, P. P., & Jessen, l. L. (2003). Montessori from the start: the chil at home

from birth to age three. New York: Shocken Books.

Lillard, & Else-Quest, N. (2006). Evaluating Montessori education. Education

Forum. Diaskes tanggal 4 Mei 2018. Sumber elektronik:

http://www.montessoriscience.org/Science_Evaluating_Montessori_Educati

on_Lillard.pdf

Lillard, A. S. (2005). Montessori: The science behind the genius. New York:

Oxford University Press

Lillard, A. S. (2017). Montessori: The science behind the genius: third edition.

New York: Oxford University Press

Magini, A. P. (2013). Sejarah pendekatan Montessori. Yogyakarta: Kanisius

Montessori, M. (2002). The Montessori method. New York: Frederick A.

Stokes Company.

Manner, J. C. (2007). Montessor vs traditional education in the public sector:

seeking approriate comparisons of academic achievement. Forum on Public

Policy:A Journal of the Oxford Round Table. Gale Education, Religion and

Humanities Lite Package. Diaskes Tanggal 4 Mei 2018. Sumber elektronik:

http://go.galegroup.com/ps/i.do?id=GALE%7CA191817971&v=2.1&u=kpt

05011&it=r&p=GPS&sw=w

Montessori, M. (2002). The Montessori Method. New York: Frederick A. Stokes

Company

Rahardi, K. (2009). Bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi. Jakarta: Erlangga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

124

Ramlan, M. (2005). Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis. Cet. Ke 9. Yogyakarta: UP

Karyono

Sanjaya, W. (2011). Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media

Grup

Sarwono, J. (2006). Metode penelitian kuantitatif & kualitatif. YogyakartaL:

Graha Ilmu

Setyadin. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gramedia

Soeparno. (1987). Media Pengantar Bahasa. Yogyakarta: PT Intan Pariwara

Sudjana, N & Rivai, A. (1992). Media Pembelajaran. Bandung: Penerbit CV.

Sinar Baru Bandung.

Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2007). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Sukmadinata, N. S. (2010). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Sukmadinata, N. S. (2011). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Suparno, P. (2007). Teori perkembangan kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:

Kanisius.

Supraktiknya, A. (2012). Penelitian hasil belajar dengan teknis nontes.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Syahroni, N., Dwi & Mahmudi. (2013). Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi.

Yogyakarta: Aswaja Pressindo

Wahyudi, Y. S. T. (2017). Pengembangan media pembelajaran IPA SD materi

bagian luar tumbuhan dan fungsinya berbasis metode Montessori. Skribsi.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Widjono, H. (2007). Bahasa Indonesia: mata kuliah pengembangan kepribadian

di perguruan tinggi. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Grasindo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

125

Widyoko, S. E. (2009). Penilaian hasil pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Wulandari, T. T. (2016). Pengembangan alat peraga membaca dan menulis

permulaan berbasis metode Montessori. Skribsi. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma.

Yusuf, A.M. (2014). Metode penelitian: kuantitatif, kualitatif, dan penelitian

gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group

Yusuf, S. (2009). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya Offset

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

126

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

127

Lampiran 1 Hasil Identifikasi Potensi dan Masalah

Lampiran 1. 1 Hasil Observasi

Hari/ tanggal: 8 September 2017

Jam : 07.00-12.00

Tempat : Lab dan di Kelas SD Kanisius Eksperimental Mangunan

Tujuan : Observasi ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan media

pembelajaran bahasa Indonesia dia Laboratorium sekolah dan di

Kelas

No. Objek yang diamati Ya Tidak Deskripsi

1 Ada macam-macam media

pembelajaran di lab √

Banyak sekali media belajar untuk

IPA, IPS, Matematika dan olahraga,

media Bahasa Inggris yang saya lihat

ketika melakukan penginventarisan

dan penataan media-media belajar di

lab SD Kanisius Ekperimental

Mangunan

2

Ada media pembelajaran

Bahasa Indonesia

Media belajar untuk pelajaran Bahasa

Indonesia sangat sedikit di

bandingkan dengan media belajar

untuk pelajaran yang lainnya. Dapat

dilihat hanya ada 3 - 4 media Bahasa

Indonesia seperti scrables dan media

sandpaper latter sebuah media

Montessori yang sering digunakan

untuk kelas I dan II.

3

Ada media-media konkret

pembelajaran pola kalimat

sederhana Bahasa

Indonesia.

Tidak ada media khusus untuk pola

kalimat sederhana

4 Ada macam-macam media

pembelajaran di kelas √ Tidak ada

5

Ada media pembelajaran

Bahasa Indonesia di kelas

√ Tidak ada

6

Ada media-media konkret

pembelajaran pola kalimat

sederhana Bahasa

Indonesia di sekolah

√ Tidak ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

128

Lampiran 1. 2 Hasil Wawancara Guru Kelas IIIA

Hari/tanggal : 4 November 2017

Tujuan :

- Mengetahui media yang digunakan guru dalam mengajarkan pola kalimat

sederhana

- Mengetahui metode yang digunakan guru dalam pengajaran.

- Mengetahui kesulitan yang dialami guru dalam menyampaikan materi

pengajaran Bahasa Indonesia tentang pola kalimat sederhana.

- Mengetahui usaha yang dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan.

- Mengetahui saran produk baru yang akan dikembangkan peneliti.

Topik

Pertanyaan Pertanyaan Wawancara Jawaban

Identitas Guru

Metode

Mengajar

1. Siapakah nama Ibu?

2. Apakah ada kompetensi khusus

yang membahas tentang pola

kalimat sederhana?

3. Bagaimana ibu mengajar bahasa

Indonesia khususnya untuk materi

pola kalimat sederhana?

4. Mengapa memilih metode

tersebut?

5. Bagaimana penerapan metode

tersebut?

Maria Retno Purwandani

Sepertinya tidak ada,

tetapi sangat penting

untuk membuat sebuah

pola kalimat. Tidak

tersirat langsung. Tapi

biasanya membuat kalimat

yang runtut. Anak-anak

belum membuat kalimat

sesuai dengan strukturnya.

Mengajar dengan metode

permainan kata

Karena menurut saya

metode permainan

tersebut tidak

membosankan

Saya meminta anak-anak

untuk menulis kata-kata di

papan tulis kemudian

mengklasifikasikan kata-

kata yang mirip. Selain itu

juga mencoba

menggunakan media

tersebut. meskipun tidak

semua jenis kata tetapi

kata kerja, kata sifat dan

kata benda. Ibu membuat

kalimat dan mereka

mengidentifikasi dengan

simbol-simbol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

129

Penggunaan

media

pembelajaran

bahasa Indonesia

di kelas

6. Media apa yang pernah digunakan

untuk pembelajaran bahasa

Indonesia khususnya materi pola

kalimat sederhana?

7. Seperti apakah media tersebut?

8. Bagaimana cara menggunakan

penggunaan media tersebut?

9. Apakah media tersebut masih

digunakan? Bagaimana siswa

menunjukan ketertarikan terhadap

pembelajaran lewat media yang

digunakan?

10. Apakah ada peningkatan hasil

belajar siswa?

Belum ada media untuk

pola kalimat sederhana.

Setelah mengikuti

pelatihan di lab

Montessori saya dan Pa

Karol mencoba

menggunakan media

(yang dimaksud wooden

symbol gramar)

Media tersebut berupa

simbol-simbol dari jenis-

jenis kata, ada banyak

simbol. Kami membuat

media ini dari plastisin

dan dari bangun ruang

Kami hanya menggunakan

beberapa simbol saja yaitu

kata kerja dan kata sifat.

Yang berbentuk lingkaran

dan piramida.

Menjelaskan kepada anak

jenis kata sesuai dengan

simbol yang ada. Anak

kemudian diberi LKS

untuk mengidentifikasi

jenis kata pada suatu

kalimat

Media ini belum

dilanjutkan lagi.

Anak ikut terlibat karena

membuat simbol-simbol

ini dari plastisin

Ya, banyak siswa yang

merasa terbantu dengan

media ini.

Kesulitan guru

dalam mengajar

Bahasa Indonesia

11. Apa kesulitan yang bapak/Ibu

hadapi dalam mengajar bahasa

Indonesia tentang pola kalimat

sederhana?

12. Kesulitan yang dihadapi dalam

memilih atau membuat media

yang sesuai?

Kesulitannya adalah

membuat media.

Tidak banyak tersedia

media bahasa indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

130

Usaha yang

dilakukan untuk

mengatasi

kesulitan tersebut

dan saran untuk

produk baru yang

akan

dikembangkan

peneliti

13. Bagaimana usaha yang dilakukan

untuk menghadapi kesulitan

tersebut?

14. Apa Pengaruh atau efek yang

ibu/bapak alami saat

menggunakan media

pembelajaran?

Ya, setelah mengikuti

pelatihan media di

laboratorium PGSD kami

(bersama Pa Karol)

mengcoba membuat

media berupa simbol-

simbol dari plastisin untuk

pembelajaran jenis dan

fungsi kata.

Nilai anak-anak cukup

baik. Efek yang benar-

benar terasa yaitu ketika

mereka diminta untuk

bercerita semakin lebih

runtut. Siswa membuat

kalimat jauh lebih tertata.

15. Menurut Ibu/Bapak, media

pembelajaran bahasa Indonesia

yang sesuai dengan kebutuhan

siswa itu seperti apa?

16. Peneliti ingin membuat media

Montessori untuk materi pola

kalimat sederhana yang menarik.

17. Media ini akan mempelajari unsur

S-P-O-Pel-K. Bagaimana menurut

Ibu?

18. Pola Kalimat sederhana apa yag

sering dipelajari?

19. Media ini dapat digunakan oleh

siswa dengan tingkat kelas yang

berbeda-beda.

20. Bagaimana menurut ibu? apa

yang akan membedakan di setiap

jenjang?

21. Media Montessori juga mempuyai

ciri-ciri kontekstual. Bagaimana

pendapat ibu tentang aspek

kontekstual dari media ini?

22. Apa yang bisa Ibu/Bapak

sarankan dalam pembuatan media

ini? Bentuk? Warna? Ukuran?

Pembelajaran yang

menggunakan media

yang konkret sehingga

membantu siswa untuk

lebih memahami apa yang

dipelajari.

Menurut saya sangat baik.

Boleh saja, biasanya

mempelajari SPO dan

SPK, jika nantinya ada

kemungkinan bisa untuk

mengenalkan unsur Pel

pada pola kalimat. Nanti

yang akan membedakan

adalah level pemahaman

siswa dan tingkat

kesulitan dalam kalimat.

Ya, akan lebih baik lagi

jika disesuaikan dengan

konteks anak-anak..

Perbedaan pada jenjang

adala tingkat kesulitan

kalimatnya.

Ukurannya dibuat mohon

menyesuaikan siswa.

Untuk bentuk dan

warnanya terserah saja

yang penting sesuai

dengan karakteristik

Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

131

Lampiran 1. 3 Hasil Wawancara Kepala Labolatorium SD

Hari/ tanggal: 6 Desember 2017

Jam : 13.00-15.00

Tempat : Gang Kwera, Gejayan

Tujuan :

- Mengetahui permasalahan dan potensi yang dialami guru dan siswa dalam

pembelajaran dan mengajaran Bahasa Indonesia

- Mengetahui informasi yang berkaitan dengan penyediaan media

pembelajaran

- Mengetahui informasi yang berkaitan dengan penggunaan media

pembelajaran

- Mengetahui penelitian dan workshop yang pernah diikuti berkaitan dengan

Montessori dan media-media pembelajaran

- Mengetahui Saran untuk produk yang ingin dikembangakan peneliti

Topik

Pertanyaan Pertanyaan Jawaban

Identitas 1. Siapakah nama bapak/Ibu?

2. Pedamping kelas

3. Berapa kali dalam seminggu

melakukan team teaching?

4. Kalau boleh tau salah satu topik

dalam team teaching?

Kartika Kirana

Pendamping guru kelas III dan

VI

Seminggu sekali

Evaluasi, perencanaan

pembelajaran untuk seminggu,

refleksi

Permasalahan

yang

ditemukan di

kelas terkait

pembelajaran

bahasa

Indonesia

5. Permasalahan apa yang di

jumpai di kelas berkaitan

dengan pembelajaran bahasa

Indonesia?

6. Kesulitan apa yang dialami

guru dalam pengajaran bahasa

Indonesia materi pola kalimat

sederhana?

Tulisan siswa jelek, siswa-siswi

kurang baik dalam berbahasa,

kurang terstruktur di karenakan

kebiasaan yang berbeda-beda di

rumah

Khusus guru muda kurang kuat

dengan struktur bahasa, guru

menganggap kritis sesuatu yang

biasa, mengajarkan bahasa tidak

mudah,

Solusi yang

pernah

diawarkan

7. Bagaimana menemukan solusi

bagi permasalahan yang

ditemukan?

8. Seperti apa solusinya?

Membuat suatu treatment,

evalusi proyek, melakukan

penilaian, melakukan refleksi

Menyusun target mengenalkan

kosak kata dan struktur bahasa

khusus unsur pola kalimat SPO

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

132

dan SPK untuk semester depan.

Informasi

berkaitan

dengan

pengadaan

media

pembelajaran

Media

pembelajaran

Bahasa

Indonesia

yang ada di

sekolah

Pengadaan

media

pembelajaran

bahasa

Indonesia

Kondisi dari

media

pembelajaran

yang ada

9. Apakah ada media

pembelajaran untuk materi pola

kalimat sederhana?

10. Jika ada apakah digunakan

secara maksimal oleh guru?

11. Apakah Ana pernah

bekerjasama dengan guru untuk

membuat media pembelajaran

bahasa Indonesia?Bagaimana

kondisi Media pembelajaran

tesebut?

Tidak ada

Suatu media pernah dicobakan,

namun belum maksimal untuk

menggunakannya, karena media

seringkali hanya sekali pakai

karena tergantung tema

Pernah

Ada yang masih baik dan ada

juga yang sudah kurang baik

Penggunaan

media

pembelajaran

Bahasa

Indonesia

12. Apakah penggunaan media

pembelajaran mepengaruhi

proses pembelajaran di kelas?

13. Apakah penggunaan media

meningkatkan pemahaman

siswa?

Sangat berpengaruh

Media sangat membantu

pemahaman siswa

Penelitian

yang pernah

silakukan di

sekolah

berkaitan

dengan

media

pembelajaran

14. Apakah pernah melakukan

penelitian yang berkaitan

dengan media pembelajaran

bahasa Indonesia?

15. Berkaitan dengan materi apa?

Pernah seminar yang terakhir

tentang penggunaan media

Montessori di lab PGSD USD

Yogyakarta

Guru kelas IIIA dan guru kelas

IIIB mencoba mengaplikasikan

apa yang dibuat yaitu wooden

symbol grammar untuk

pembelajaran tata bahasa. dan

mengambangkan simbol lain

untuk memperkenalkan kepada

anak tentang kalimat tanya.

Workshop 16. Apakah pernah mengikuti

workshop atau pelatihan di luar

sekolah berkatan dengan

pengunaan media

pembelajaran?

17. Bagaimana aplikasi dari

workshop tersebut?

18. Apakah media tersebut

Pernah.

Seminar yang terakhir tentang

penggunaan media Montessori

di lab PGSD

Dua orang guru kelas 3

mencoba mengaplikasikan apa

yang dibuat yaitu wooden

symbol grammar untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

133

applicable di sekolah dasar?

Apa alasan yang paling

mendasar?

pembelajaran tata bahasa. dan

mengambangkan simbol lain

untuk memperkenalkan kepada

anak tentang kalimat tanya.

Ya. applicable karena anak-

anak akan lebih paham jika

menggunakan simbol-simbol

yang konkret.

Tanggapan

tentang

pentingnya

materi pola

kalimat

sederhana

dan saran

untuk produk

19. Menurut Anda, apakah siswa-

siswi perlu diajarkan tentang

pola kalimat sederhana?

20. Mengapa penting untuk di

ajarkan?

21. Adakah saran untuk produk

yang akan dibuat?

Perlu, Penting sekali karena

nantinya siswa dapat belajar

untuk memahami kalimat yang

digunakan.

Diharapkan untuk

menyesuaikan kondisi/tingkat

pemahaman siswa.

Lampiran 1. 4 Hasil Wawancara Siswa Kelas IIIA

Hari/ tanggal: 24 November 2017

Jam : 11.00-11.15

Tempat : Ruang kelas IIIA

Tujuan :

- Mengetahui pendapat siswa tentang pelajaran Bahasa Indonesia materi

pola kalimat sederhana.

- Kesulitan yang dihadapai dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

- Penggunaan media dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

Topik

Pertanyaan Pertanyaan Jawaban

Identitas 1. Siapa namamu? Okka, Angger, Elbert, Sifra, Sally

Alasan suka dan

tidak suka

dengan bahasa

Indonesia

2. Apakah kalian menyukai

pelajaran Bahasa

Indonesia?

Suka karena jawaban sudah ada

dalam bacaan yang diberikan.

Tidak suka. Karena bacaannya

panjang-panjang

Penggunaan

Media

Pembelajaran

Bahasa Indonesia

3. Apakah pernah

menggunakan media

dalam pembelajaran?

Pernah, media matematika seperti

stick ice cream, sedotan, sandal,

manik-manik,dll

4. Bagaimana dengan

media bahasa Indonesia? Karena belum pernah menggunakan

media Bahasa Indonesia, jad sulit

untuk dibayangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

134

Belajar Bahasa Indonesia pakai

media? Yang seperti apa tu. Belum

pernah, tapi kalau sudah pernah

coba pasti bisa!

Belum Pernah! biasanya hanya

dikasih bacaan dan LKS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

135

Lampiran 2 Analisis Kebutuhan

Daftar Softfile, Video Dan Gambar-Gambar

Blog: George family-Montessori at home. George family-Montessori at home.

Montessori sentence analysis lesson-1. . Diaskes Tanggal 7 Juli 2017. Sumber

elektronik:

http://georgefamilymontessoriathome.blogspot.com/2013/07/montessori-sentence-

analysis-lesson-1.html

Blog: Montessori Primary Guide. Simple Sentences Stage 1. Diaskes Tanggal 29

Maret 2017. Sumber elektronik: http://www.infomontessori.com/language/reading-

simple-sentences-stage-1.htm

Blog: Montessori Primary Guide. Simple Sentences Stage 2. Diaskes Tanggal 28 Juli 2017.

Sumber elektronik: http://www.infomontessori.com/language/reading-simple-sentences-stage-

2.htm

Foto media: Alison’s Montessori. Sentence Analysis Chart (Premium Quality).

Diaskes Tanggal 7 Juli 2017. Sumber elektronik:

https://www.alisonsmontessori.com/Sentence_Analysis_Chart_Premium_Quality_

p/pl30.htm

Modul Montessori language, NN

Modul: Gausman, D. (2007). Language arts. USA: North American Montessori Center

Modul: Montessori Research and Development. 2004. Language Arts Volume 2:

Sentences Analysis. Diaskes Tanggal 7 Juli 2017. Sumber elektronik:

http://www.alisonsmontessori.com/v/manuals/me.la2-2.pdf

Modul: Sentence analysis introduction hunt the action. Diaskes Tanggal 7 Juli 2017. Sumber

elektronik: https://www.etcmontessorionline.com

Video: Montessori 3-6, indirect object, sentences analysis. Karin Montessori:

Published on Sep 11, 2017. Sumber elektronik:

https://www.youtube.com/watch?v=qRfJ4Sq3D0k

Video: Sentences analysis. MontessoriBG: Published on Mar 22, 2010. Sumber

elektronik: https://www.youtube.com/watch?v=-8kKAg2S5Co

Video: Sentences strusture lesson. MontessoriMD: Published on Jan10, 2013.

Sumber elektronik: https://www.youtube.com/watch?v=QCO3ODi-lNY

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

136

Lampiran 3 Instrumen Validasi Produk

Lampiran 3. 1 Hasil Validasi Kelayakan Instrumen Validasi Produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

145

Lampiran 3. 2 Hasil Validasi Kelayakan Produk Oleh Ahli Montessori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

151

Lampiran 3. 3 Hasil Validasi Kelayakan Produk Oleh Ahli Bahasa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

158

Lampiran 3. 4 Hasil Validasi Kelayakan Produk Oleh Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

163

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

164

Lampiran 4 Hasil Uji Coba Lapangan Terbatas

Lampiran 4. 1 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest

Indikator Unsur

Kalimat Pertanyaan & Kalimat

No.

Item

Menganalisis

pola kalimat

sederhana

S P Garis bawahilah yang mana unsur S dan P

dalam kalimat di bawah ini!

= Nina belajar.

1

S P O Garis bawahilah yang mana unsur S, P, dan O

dalam kalimat di bawah ini!

= Bapak membaca koran.

2

S P O Pel Garis bawahilah yang mana unsur S, P, O, dan

Pel dalam kalimat di bawah ini!

= Roni membelikan susi buku cerita.

3

S P O K Garis bawahilah yang mana unsur S, P, O, dan

K dalam kalimat di bawah ini!

= Ayah membaca koran di ruang tamu.

4

S P O Pel

K

Garis bawahilah yang mana unsur S, P, O, Pel,

dan K dalam kalimat di bawah ini!

= Jeje memakan bakso yang sangat pedas

dengan sumpit.

5

Keterangan:

Macam-macam Unsur Kalimat sederhana, yaitu:

S : Subjek P : Pelengkap O : Objek Pel : Pelengkap K : Keterangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

165

Lampiran 4. 2 Uji Validias Instrumen Soal Pretest dan Posttest Oleh Ahli

Bahasa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

169

Lampiran 4. 3 Uji Validias Instrumen Soal Pretest dan Posttest Oleh Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

172

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

173

Lampiran 4. 4 Hasil Pretest, Posttest dan Presentase Kenaikan

No Nama Nilai Pretest Total

Skor Nilai

1 2 3 4 5

1 Ang 2 3 2 3 4 14 87,5

2 Elb 2 3 1 3 4 13 81,25

3 Sel 2 3 2 3 4 14 87,5

4 Sif 2 3 1 3 2 11 68,75

5 Okk 2 0 0 2 1 5 31,25

Jumlah Nilai Seluruh Siswa 356,25

Rerata 71,25

No Nama Nilai Posttest Total

Skor Nilai

1 2 3 4 5

1 Ang 2 2 2 3 4 13 81,25

2 Elb 2 3 2 3 4 14 87,5

3 Sel 2 3 2 3 4 14 87,5

4 Sif 2 3 2 3 2 12 75

5 Okk 2 2 3 0 0 7 43,75

Jumlah Nilai Seluruh Siswa 375

Rerata 75

Responden Pretest Posttest

Presentase

kenaikan (%)

Ang 87,5 81,25 -7,14

Elb 81,25 87,5 7,69

Sel 87,5 87,5 0

Sif 68,75 75 9,09

Okk 31,25 43,75 40

Rerata 71,25 75 9,92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

174

Lampiran 5 Surat

Lampiran 5. 1 Surat Izin Melaksanakan Penelitian Untuk Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

175

Lampiran 5. 2 Surat Telah Melaksanakan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

176

Lampiran 5. 3 Surat Validasi Produk oleh Ahli Montessori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

177

Lampiran 5. 4 Surat Validasi Produk oleh Ahli Bahasa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

178

Lampiran 5. 5 Surat Validasi Produk oleh Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

179

Lampiran 5. 6 Permohonan Izin Mengadakan Uji Kelayakan Instrumen

Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

180

Lampiran 5. 7 Surat Izin Untuk Orang Tua/Wali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

181

Lampiran 6 Dokumentasi

Lampiran 6. 1 Foto Saat Pretest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

182

Lampiran 6. 2 Foto Saat Posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

183

Lampiran 6. 3 Foto Kegiatan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

184

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

185

Lampiran 6. 4 Foto Hasil Observasi Media Pembelajaran di Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

186

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

187

Lampiran 7 Album Media Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

188

PENGANTAR

Buku ini adalah buku aktivitas praktis untuk menganalisis pola kalimat

sederhana dalam Bahasa Indonesia yang dapat digunakan oleh siswa usia delapan

sampai dua belas tahun. Aktivitas praktis tersebut dilakukan berdasarkan prinsip-

prinsip Montessori yang membantu siswa mempelajari, memahami, dan menguasai

keterampilan menganalisis pola kalimat sederhana Bahasa Indonesia. Montessori

adalah sebuah metode pembelajaran yang dikembangkan oleh Dr. Maria Montessori,

seorang dokter wanita pertama di Italia yang kemudian menjadi seorang pendidik.

Metode Montessori menekankan suatu aktivitas pengarahan diri pada anak,

pengamatan guru sebagai fasilitator atau pendamping, serta pentingnya suatu

penyesuaian dari lingkungan belajar terhadap tingkat perkembangan anak dan

aktivitas fisik yang menyerap mata pelajaran secara akademis maupun keterampilan

praktik secara langsung. Metode Montessori juga menggunakan peralatan auto-

correction yang membantu anak mengerti dan dapat mengoreksi hasil dirinya

sendiri, sehingga menjadi paham atas kesalahan yang dilakukan, tanpa pemberitahuan

pendamping.

Buku aktivitas praktis ini, dikembangkan berdasarkan pola kalimat sederhana

Bahasa Inggris, yang kemudian disesuaikan dengan pola kalimat sederhana Bahasa

Indonesia. Dalam hal ini, ada beberapa perbedaan yang terdapat pada pola kalimat

sederhana Bahasa Inggris dan pola kalimat sederhana Bahasa Indonesia, di mana

salah satunya terdapat pada unsur-unsur pola kalimat. Unsur objek yang terdapat pada

pola kalimat Bahasa Inggris, terdiri atas dua objek, yaitu: objek langsung (direct

object) dan objek tidak langsung (indirect object). Sedangkan pada pola kalimat

Bahasa Indonesia, hanya terdapat satu unsur objek, dan untuk unsur indirect object

dalam pola kalimat Bahasa Inggris disebut pelengkap.

Dalam pembelajaran Montessori anak diberi kebebasan untuk memilih

aktivitas media sesuai dengan keinginannya. Agar anak dapat membuat pilihan maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

189

harus diperkenalkan beberapa media yang dirancang agar dapat digunakan secara

mandiri atau auto-education (Lillard, 1972: 54-55). Jadi, sebelum menggunakan

media pembimbing atau guru harus memperkenalkan kepada anak langkah-langkah

penggunaannya melalui pembelajaran individu atau individual lesson, atau memberi

kesempatan kepada anak untuk mengobservasi anak lain yang sedang

menggunakannya. Pengantar yang diberikan oleh guru atau pembimbing tetang media

baru yang belum diketahui anak disebut fundamental lesson.

Salah satu fundamental lesson yang sering digunakan adalah three period

lesson, menurut Seguin (Lillard, 1972: 65-69). Ada 3 langkah yang digunakan yaitu:

1) Naming

Anak menetapkan hubungan antara pengalaman sensorik dan namanya.

Pada tahp ini, guru menjelaskan material ini lebih mendalam. Misalkan “Ini

panah warnanya hitam dan orange sebagai penunjuk, ini lingkaran merah

sebagai simbol predikat”.

2) Recognizing

Anak Mengenali objek sesuai dengan nama objek itu.

Guru dapat menggunakan pertanyaan “Yang mana?”. Contoh: “Yang mana

simbol untuk unsur predikat?”

3) Active Control

Anak menyebutkan objek yang ditampilkan dan karakteristiknya.

Guru dapat menggunakan pertanyaan “Apa ini? atau Apa itu?”. Contoh:

“Simbol unsur apa itu?”.

Bahwasannya di dalam Montessori dalam mempresentasikan sebuah aparatus

tidak perlu terburu-buru dan lakukan dengan rasa senang. Tidak perlu dipaksa untuk

tahu benda itu apa. Biarkan proses belajar anak terjadi secara natural karena pada

akhirnya mereka akan secara otomatis mampu menganalisis pola kalimat sederhana

sendiri tanpa dipaksa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

190

DAFTAR ISI

PENGANTAR .................................................................................................... 187

DAFTAR ISI ....................................................................................................... 190

A. ANALISIS POLA KALIMAT SEDERHANA ......................................... 191

B. PENGENALAN MEDIA PAPAN ANALISIS KALIMAT ..................... 193

1. PENGENALAN DAN PENJELASAN SIMBOL-SIMBOL ..................... 195

2. TUJUAN UMUM ............................................................................................... 198

3. SYARAT ............................................................................................................... 198

4. MATERIAL ......................................................................................................... 199

5. AKTIVITAS ........................................................................................................ 199

Aktivitas Pembuka ............................................................................................... 200

AKTIVITAS 1 ...................................................................................................... 202

AKTIVITAS 2 ...................................................................................................... 205

AKTIVITAS 3 ...................................................................................................... 209

AKTIVITAS 4 ...................................................................................................... 212

AKTIVITAS 5 ...................................................................................................... 219

AKTIVITAS 6 ...................................................................................................... 219

AKTIVITAS 7 ...................................................................................................... 202

Aktivitas Penutup ................................................................................................. 230

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 231

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

191

A. ANALISIS POLA KALIMAT SEDERHANA

Kata "analisis" berasal dari kata Yunani Kuno yaitu “analusis” yang artinya

melepaskan. Analusis terbentuk dari dua suku kata, yaitu ana yang berarti kembali,

dan luein yang berarti melepas sehingga jika digabungkan maka artinya adalah

melepas kembali atau menguraikan. Pola adalah bentuk dari sesuatu yang dihasilkan.

Kalimat adalah satuan bahasa yang berisis suatu “pikiran” atau “amanat” yang

lengkap (Chaer 2011). Kalimat sederhana adalah kalimat yang dibentuk dari sebuah

klausa dasar atau klausa sederhana, yaitu klausa yang fungsi-fungsi sintaksisnya

hanya diisi oleh sebuah kata atau sebuah frase sederhana, misalnya; 1) nenek

membaca koran, 2) kakek tidur di depan kamar, 3) suaminya pegawai negeri (Chaer,

2009). Jadi, menganalisis pola kalimat sederhana adalah kegiatan menguraikan suatu

kalimat menjadi bagian – bagian terkecil yang jelas berdasarkan funsingya.

Dalam menganalisis kalimat siswa diberi media untuk memecahkan sebuah

kalimat menjadi komponen yang lebih kecil, dengan papan analisis kalimat. Media

ini akan membantu siswa mengerti bahwa setiap kalimat mempunyai pola yang dapat

memberi makna. Selain itu, siswa mampu memahami pentingnya penempatan kata

dalam sebuah kalimat. Contoh kalimat misalnya, “Ibu memasak nasi” dan “nasi

memasak Ibu”, memiliki makna yang berbeda karena penempatan unsur dalam pola

kalimatnya berbeda.

Menurut srukturnya, sebuah kalimat sederhana dalam bahasa Indonesia memiliki

pola, sebagai berikut:

1) Subjek-Predikat

2) Subjek-Predikat-Objek

3) Subjek-Predikat- Pelengkap

4) Subjek-Predikat-Objek-Pelengkap

Apa itu pola analisis kalimat sederhana?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

192

5) Subjek-Predikat-Keterangan

6) Subjek-Predikat-Objek-Keterangan

Dalam buku aktivitas praktis ini, kita akan menganalisis kalimat Bahasa

Indonesia yang berpola: 1) Subjek-Predikat 2) Subjek-Predikat-Objek 3) Subjek-

Predikat-Objek-Pelengkap 4) Subjek-Predikat-Keterangan 5) Subjek-Predika-Objek-

Keterangan secara terbatas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

193

B. PENGENALAN MEDIA PAPAN ANALISIS KALIMAT

Media Papan analisis kalimat terdiri dari beberapa bagian yaitu:

Papan Analisis 1

Papan pola analisis kalimat 1

adalah media yang digunakan

untuk menunjukkan pola dalam

menganalisis sebuah kalimat

sederhana. Papan pengendali

kesalahan yang membantu

siswa mengerti bahwa setiap

bagian kalimat berhubungan

satu sama lain dan

mengingatkan pentingnya suatu

penempatan kata yang benar

dan tepat dalam sebuah

kalimat, khususnya pada

kalimat sederhana yang

memiliki pola:

- Subjek-Predikat

- Subjek-Predikat-Objek

Papan Analisis 2

Papan pola analisis kalimat 2

adalah media yang digunakan

untuk menunjukkan pola dalam

menganalisis sebuah kalimat

sederhana. Papan pengendali

kesalahan yang membantu

siswa mengerti bahwa setiap

bagian kalimat berhubungan

satu sama lain dan

mengingatkan pentingnya suatu

penempatan kata yang benar

dan tepat dalam sebuah

kalimat, khususnya pada

kalimat sederhana yang

memiliki pola:

- Subjek-Predikat-Objek-

Pelengkap

- Subjek-Predikat-

Keterangan

- Subjek-Predikat-Objek-

Keterangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

194

Simbol-simbol & Kotak Simbol

Dalam media papan analisis

kalimat, terdapat simbol luaran

dari papan pola analisis

kalimat, seperti: simbol panah

dan simbol lingakaran yang

memiliki fungsinya masing

masing.

Adanya kotak simbol yang

digunakan untuk menyimpan

simbol-simbol luaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

195

195

1. PENGENALAN DAN PENJELASAN SIMBOL-SIMBOL

SIMBOL PANAH

SISI DEPAN

SIMBOL PANAH SISI

BELAKANG FUNGSI

Kapan? Waktu

Unsur keterangan yang

menyatakan kapan

terjadinya suatu kegiatan

atau peristiwa

Mengapa? Alasan

Unsur keterangan yang

menunjukkan suatu sebab

atau akibat yang

ditimbulkan dan hasil

dari sebuah peristiwa

yang telah terjadi

Untuk apa? Tujuan

Unsur keterangan yang

menyatakan sebuah

tujuan suatu pekerjaan

yang dilakukan, baik

yang terjadi maupun

yang akan terjadi

Bagaimana? Cara

Unsur keterangan yang

menyatakan suatu proses

atau cara kegiatan atau

peristiwa yang dilakukan

Di mana? Tempat

Unsur keterangan yang

menyatakan tempat dan

arah terjadinya suatu

kegiatan atau peristiwa

Oleh siapa?

Oleh apa? Perwakilan

Unsur keterangan yang

menyatakan bahwa

subjek tidak bertanggung

jawab langsung terhadap

aksi yang terjadi

melainkan seseorang atau

sesuatu yang lain yang

melakukan aksi tersebut.

Dengan siapa?

Dengan apa? Pendampingan

Unsur keterangan yang

menyatakan ada tidaknya

orang yang menyertai

orang lain dalam

melakukan suau

perbuatan. kata yang

digunakan merupakan

benda bernyawa atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

196

dianggap bernyawa.

Dari siapa? Dari apa? Sumber

Unsur keterangan yang

menyatakan asal suatu

kejadian, peristiwa,

benda, dan lain-lain.

Melalui siapa?

Melalui apa? Instrumen

Unsur keterangan yang

menyatakan ada tidaknya

alat yang dipakai untuk

melakukan perbuatan.

Pengertian alat disini

tidak harus sesuatu yang

konkret melainkan yang

abstrak, misalnya: Dia

bekerja dengan kemauan

besar. untuk pertanyaan

pada simbol dapat

menggunakan “dengan

cara siapa?” dan “dengan

cara apa?”

Siapa? Apa? Objek

Sebagai simbol unsur

objek kalimat

Kepada siapa? Kepada

apa?

Untuk siapa?

Untuk apa?

Pelengkap

Sebagai simbol unsur

pelengkap kalimat

Siapa itu? Apa itu? Subjek

Sebagai simbol unsur

objek kalimat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

197

SIMBOL LINGKARAN FUNGSI

Sebagai simbol unsur

predikat

Merupakan kegiatan yang

sedang dilakukan oleh

Subjek. Predikat biasanya

merupakan kata-kata

kerja.

Sebagai simbol unsur

subjek

Merupakan pelaku atau

orang yang melakukan

kegiatan tertentu. Subjek

pada umumnya berupa

kata benda seperti nama

orang, binatang,

tumbuhan, dan benda

Sebagai simbol unsur

objek

Merupakan sesuatu yang

dikenai tindakan oleh

Subjek. Sama seperti

Subjek, Objek dapat

berupa kata-kata benda

Sebagai simbol unsur

pelengkap

Merupakan unsur kalimat

yang fungsinya seperti

Objek (O) tetapi yang

membedakannya adalah

Pelengkap tidak bisa

dirubah menjadi Subjek

pada kalimat pasif.

Pelengkap biasanya

terletak setelah predikat

atau objek.

Sebagai simbol unsur

keterangan

Menjelaskan tentang latar

(mengenai tempat, waktu,

suasana dan lain-lain)

kejadian dalam sebuah

kalimat. Keterangan

berfungsi sebagai

pelengkap, bisa

ditemukan di awal

kalimat (sebelum subjek)

atau di akhir kalimat

(setelah objek) atau

setelah pelengkap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

198

2. TUJUAN UMUM

Tujuan pembelajaran menganalisis kalimat sederhana dengan media

papan analisis kalimat yaitu:

1) Siswa dapat menganalisis pola kalimat sederhana SP

2) Siswa dapat menganalisis pola kalimat sederhana SPO

3) Siswa dapat menganalisis pola kalimat sederhana SPOPel

4) Siswa dapat menganalisis pola kalimat sederhana SPK

5) Siswa dapat menganalisis pola kalimat sederhana SPOK

3. SYARAT

Umur : 8-12 tahun

Pra-syarat : Sudah mempelajari jenis dan fungsi kata

Pengendali Kesalahan : Guru, papan analisis, dan simbol-simbol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

199

199

4. MATERIAL

Papan Analisis Kalimat 1 Papan Analisis Kalimat 2

Alat Tulis, Gunting,

Kertas, Karpet, & Buku Catatan Simbo-simbol & Kotak Simbol

P1 & L1

P2, P3, & L2

5. AKTIVITAS

Ada beberapa aktivitas praktis yang akan dialakukan, sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

200

Aktivitas Pembuka

“Memperkenalkan Media”

Tujuan: Anak mengenal media pembelajaran melalui presentasi.

Material: Karpet, Papan analisis, kotak simbol, kertas, gunting, dan alat tulis.

1. Pertama-tama Guru menyapa siswa “selamat pagi”

2. Guru mengatakan kepada anak, “hari ini kita akan belajar menganalisis

pola kalimat sederhana dengan menggunakan media papan analisis

kalimat.

3. Guru meminta dan mengarahkan siswa untuk mengambil media belajar

yang akan digunakan lalu meletakkannya di atas karpet yang telah

tersedia.

4. Guru mengajak siswa duduk di area kerja. Jika hanya ada satu siswa, maka

siswa akan duduk di sebelah kiri. Akan tetapi, jika jumlah siswa lebih dari

satu, siswa dapat duduk mengelilingi area kerja/media belajar atau

berhadapan dengan guru.

5. Kemudian, guru menyiapkan setiap komponen media yang akan

digunakan untuk menganalisis pola kalimat sederhana.

6. Kemudian, guru memperlihatkan dan memperkenalkan setiap komponen

media yang ada pada karpet contohnya; ini adalah media papan analisis

kalimat. Papan analisis kalimat terdiri dari simbol panah, lingkaran, dll.

7. Siswa diajak untuk berpartisipasi secara aktif dengan menanyakan

beberapa pertanyaan seperti: ada berapa banyak anak panah? Warna

apa? Berapa lingkaran? Warna apa saja yang kamu lihat? Bagaimana

ukurannya? dll

8. Guru menjelaskan bahwa di setiap anak panah terdapat pertanyaan (guru

bisa memberi kesempatan kepada anak untuk membaca pertanyaan pada

anak panah tersebut)

9. Guru mengatakan bahwa simbol-simbol ini yang akan kita gunakan untuk

menganalisis kalimat.

10. Mari kita mulai dengan aktivitas 1 yaitu tanya-jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

201

Catatan: Guru dapat menambakan bahwa menganalisis

kalimat sama dengan belajar mengenal anggota tubuh.

Anggota tubuh ada banyak dan setiap anggota tubuh

mempunyai fungsinya masing-masing demikian sebuah

kalimat terdiri dari beberapa pola dengan fungsinya

masing-masing. Sehingga kalimat tersebut semakin baik,

jelas dan dapat dimengerti. Berikut ini adalah aktivitas-

aktivitas pembelajaran. Pada aktivitas 1 dan 2 siswa akan

belajar menggunakan simbol anak panah yang bertuliskan

pertanyaan beserta pernyataan unsur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

202

AKTIVITAS 1

“Tanya Jawab”

Tujuan: Memperkenalkan unsur subjek, predikat, dan objek pada pola kalimat

sederhana dengan menggunakan pertanyaan yang benar.

Material:

Papan Analisis Kalimat I

Kotak P1 & L1

- 1 simbol lingkaran merah.

- 2 simbol lingkaran hitam yang memiliki ukuran berbeda-beda.

- 2 simbol panah hitam yang sisinya memiliki pertanyaan.

Kertas

Gunting

Alat tulis

Buku catatan

CATATAN: Guru perlu menyadari bahwa apa yang paling penting bagi siswa

yaitu mempelajari pertanyaan yang tepat sebelum memperkenalkan unsur-unsur

kalimat.

Presentasi:

1. Guru menyiapkan material yang akan digunakan untuk menganalisis pola

kalimat sederhana.

2. Guru mengambil sebuah kertas dan menuliskan kalimat “Aji membaca

buku”

Aji membaca buku.

3. Mintalah seorang siswa untuk membaca kalimat tersebut dengan suara

lantang. “Aji membaca buku”

4. Tanyakan kepada siswa, "Apa aksi yang dilakukan?" siswa akan

menjawab, “membaca”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

203

5. Guru bertanya pada siswa: “Masih ingatkah kalian jenis kata apa

membaca? Simbol apa yang digunakan? Apa warnanya?” berikan waktu

kepada siswa untuk menjawab atau mengingat kembali.

6. Mintalah siswa menggunting kata “membaca" dari kalimat. Lalu

keluarkan lingkaran merah dari kotak dan letakkan kata “membaca" di

atas lingkaran merah tersebut.

7. Keluarkan simbol panah hitam yang bertuliskan pertanyaan: Siapa itu?

Apa itu? Dan letakkan di sebelah kiri lingkaran merah serta ajukan

pertanyaan pada siswa: "Siapa itu yang membaca?". Siswa akan

menjawab, "Aji".

8. Keluarkan simbol lingkaran hitam paling besar dan tempatkan di ujung

panah. Lalu ajaklah siswa untuk menempatkan kata "Aji" di lingkaran

hitam paling besar.

9. Guru bertanya pada siswa: “Masih ingatkah kamu dengan simbol warna

hitam pada jenis kata? Simbol apakah itu?” Siswa menjawab: kata benda.

CATATAN: Jelaskan kepada siswa bahwa warna hitam yang melambangkan kata

benda itu, bukan lagi segitiga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

204

10. Keluarkan simbol panah hitam yang bertuliskan pertanyaan: Siapa? Apa?

Dan tempatkan di sebelah kanan lingkaran merah.

11. Tunjukkan simbol panah tersebut kepada anak dan tanyakan, “Apa yang

Aji baca?" Siswa akan menjawab, "buku".

12. Keluarkan simbol lingkaran hitam yang berukuran sedang dan mintalah

siswa untuk menggunting dan menempatkan kata “buku” di atas

lingkaran tersebut.

CATATAN: Lingkaran hitam yang berukuran sedang mewakili objek. ukurannya

lebih kecil karena kurang penting dibandingkan dengan subjek.

13. Ulangi langkah di atas dengan kalimat persiapan lainnya, dengan

menggunakan pertanyaan yang benar secara konsisten.

Contoh:

“Tuti makan sayur”.

Apa yang dilakukan? (Jawaban: makan)

Siapa itu yang makan? (Jawaban: Tuti)

Tuti makan apa? (Jawaban: sayur)

Aktivitas tambahan:

Gunakan tabel aktivitas 1 seperti di bawah ini.

Siswa dapat membuat tabel sendiri pada buku catatannya.

Siswa bisa menuliskan kalimatnya sendiri atau dengan bantuan guru.

Aktivitas 1

Kalimat 1: Mikael menulis puisi.

Pertanyaan Jawaban

Apa yang dilakukan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

205

Siapa yang menulis?

Apa yang ditulis?

Kalimat 2: Mereka belajar kalimat dasar.

Pertanyaan Jawaban

Apa yang dilakukan?

Siapa yang belajar?

Apa yang dipelajari?

“Tabel Aktivitas 1 A & B”

AKTIVITAS 2

“Memahami subjek, predikat, dan objek melalui pertanyaan”

Tujuan: Mempelajari nama dan hubungan dari bagian-bagian kalimat, seperti:

subjek,

predikat, dan objek.

Material:

Papan analisis kalimat I

Kotak P3 & L2

- 2 panah hitam yang disatu sisinya memiliki pertanyaan dan di sisi

lainya bertuliskan "subjek" dan "objek".

- 2 simbol lingkaran hitam dengan ukuran yang berbeda-beda.

- 1 simbol lingkaran merah yang bertuliskan "predikat".

Kertas

Gunting

Alat tulis

Buku catatan

“Presentasi Predikat”

1. Guru mengajak siswa untuk belajar bersama di area kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

206

2. Kemudian guru menyiapkan setiap komponen media yang akan digunakan

untuk menganalisis kalimat sederhana

3. Guru memberi tahu bahwa hari ini siswa akan belajar menganalisis pola

kalimat sederhana.

4. Guru mengambil sebuah kertas dan menuliskan kalimat “Kakak

memasak air”

Kakak memasak air.

5. Mintalah seorang siswa untuk membaca kalimat yang telah disiapkan

dengan suara lantang. “Kakak memasak air”

6. Tanyakan kepada siswa, "Apa aksi yang dilakukan?" Siswa akan

menanggapi, “memasak”.

7. Mintalah siswa menggunting kata “memasak" dari kalimat. Lalu

keluarkan simbol lingkaran merah dari kotak dan letakkan kata

“memasak" di atas lingkaran merah tersebut.

8. Sekarang perlihatkan sisi lain dari lingkaran merah yang tertulis kata

"Predikat". Jelaskan bahwa mulai sekarang para siswa akan menyebut

kata kerja yang ada dalam kalimat tersebut adalah "predikat". Jadi, yang

termasuk predikat adalah kata-kata kerja.

9. Mintalah anak untuk menyebutkan contoh kata-kata kerja.

“Presentasi subjek”

10. Keluarkan simbol panah hitam dengan pertanyaan: Siapa itu? Apa itu?

dan tempatkan di sebelah kiri lingkaran merah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

207

11. Perlihatkan simbol panah yang berada di sebelah kiri lingkaran merah dan

tanyakan pada siswa, “Siapa itu yang memasak?” Siswa akan menjawab,

"Kakak”.

12. Ajaklah siswa untuk menggunting kata “kakak" dari kalimat. Kemudian

keluarkan simbol lingkaran hitam paling besar dari kotak dan letakkan

kata “kakak" di atas lingkaran tersebut. Sekarang perlihatkan sisi lainya

dari panah yang tertulis, kata "Subjek".

13. Jelaskan pada siswa bahwa mulai sekarang mereka akan menyebut kata

benda (yang melakukan aksi), sebagai "subjek" pada kalimat tersebut.

“Presentasi Objek”

14. Keluarkan simbol panah hitam yang bertuliskan pertanyaan: Siapa? Apa?,

dan tempatkan panah tesebut di sebelah kanan lingkaran merah.

15. Perlihatkan panah yang berada di sebelah kanan lingkaran merah dan

tanyakan kepada anak-anak, “Apa yang dimasak Kakak?”. Siswa akan

menjawab, "air”.

16. Ajaklah siswa untuk menggunting dan menempatkan kata “air” pada

lingkaran hitam yang berukuran sedang.

17. Sekarang perlihatkan sisi lainya dari simbol panah dan perlihatkan kata

yang tertulis, yaitu: kata "Objek".

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

208

18. Jelaskan pada siswa bahwa mulai sekarang para siswa akan memanggil

kata benda yang menerima tindakan atau aksi tersebut sebagai "Objek"

kalimat tersebut.

CATATAN:

- Lingkaran hitam pada objek lebih kecil dari pada yang ada pada subjek

karena objek tidak memiliki kepentingan yang sama seperti subjek.

- Jika subjek atau objek adalah seseorang, kita menggunakan kata "siapa

itu?" atau "siapa?". Dan untuk binatang atau benda selalu menggunakan

pertanyaan, "Apa itu?" atau ”Apa?”.

Aktivitas Tambahan:

Latihan

Gunakan tabel aktivitas 2 seperti di bawah ini.

Siswa dapat membuat tabel sendiri pada buku catatannya.

Siswa bisa menuiskan kalimatnya sendiri atau dengan bantuan guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

209

Aktivitas 2

Kakak memasak air.

Pertanyaan Jawaban Unsur Kalimat

1. Apa yang

dilakukan?

2. Siapa yang

meminjamkan?

3. Apa yang

dipinjamkan?

1. Memasak

2. Kakak

3. Air

1. Predikat

2. Subjek

3. Objek

“Tabel Aktivitas 2”

AKTIVITAS 3

“Latihan menggunakan subjek, predikat, dan objek”

Tujuan: Memperdalam pemahaman dalam menganalisis kalimat yang terdiri dari

subjek, predikat, dan objek.

Material:

Papan analisis kalimat I

Kotak P2 & L2

- 2 panah hitam yang hanya bertuliskan “subjek” dan “objek”

- 2 lingkaran hitam polos dengan ukuran yang berbeda

- 1 lingkaran merah yang satu sisinya bertuliskan "predikat”

Kertas

Gunting

Alat tulis

Buku catatan

Presentasi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

210

1. Guru menyiapkan media yang akan digunakan untuk menganalisis pola

kalimat sederhana

2. Guru dapat mengingatkan kembali pada siswa mengenai istilah dari,

subjek, predikat. dan objek di aktivitas sebelumnya.

3. Guru mengeluarkan material dan tidak lupa untuk memperlihatkan unsur

kalimat bukan sebuah pertanyaan.

4. Guru mengambil sebuah kertas dan menuliskan kalimat “Mereka

bermain sepeda”

Mereka bermain sepeda.

CATATAN: Pastikan hanya nama unsur kalimat yang akan ditampilkan, bukan

pertanyaan. Beritahu siswa bahwa mereka telah mengetahui pertanyaannya dan

sekarang pertanyaan pada simbol panah tidak dibutuhkan dalam aktivitas ini

5. Mintalah seorang siswa untuk membaca kalimat yang telah disiapkan

dengan suara lantang. Contoh: “Mereka bermain sepeda”.

6. Ajaklah siswa untuk bertanya. Pertanyaan yang diperlukan untuk

menganalisis kalimat: "Apa predikat pada kalimat itu?" Siswa akan

menanggapi, "bermain".

7. Mintalah siswa untuk menggunting kata kerja "bermain" dari kalimat dan

meletakan kata tersebut di atas lingkaran merah.

8. Ajakklah siswa lain untuk mengajukan pertanyaan berikutnya (dalam

kasus ini adalah "siapa"): Siapa itu yang bermain? Jawabannya adalah:

“Mereka”.

9. Mintalah siswa itu berkata dengan suara lantang: Mereka adalah "subjek"

dari kalimat tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

211

10. Ajaklah siswa untuk menggunting dan menempatkan kata "Mereka" di

atas lingkaran hitam paling besar.

11. Sekali lagi ajak siswa lain untuk mengajukan pertanyaan berikutnya

(dalam kasus ini adalah "apa"): Mereka bermain apa? Jawabannya

adalah: “sepeda”. Minta siswa berkata dengan suara lantang: Sepeda

adalah “objek” dari kalimat tersebut.

12. Ajakklah siswa untuk menggunting dan menempatkan kata "sepeda" di

atas lingkaran hitam yang berukuran sedang.

13. Ulangi aktivitas dengan kalimat lainnya yang hampir sama dengan

sebelumnya.

Aktivitas Tambahan:

o Gunakan tabel aktivitas 3 seperti di bawah ini.

o Siswa dapat membuat tabel sendiri pada buku catatannya.

o Siswa bisa menuiskan kalimatnya sendiri atau dengan bantuan

guru.

Aktivitas 3

Kalimat Analisis

Mereka bermain sepeda.

1. Predikat : Bermain

2. Subjek : Mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

212

3. Objek : Sepeda

“Tabel Aktivitas 3”

AKTIVITAS 4

“Memahami subjek, pedikat, objek, dan pelengkap”

Tujuan: Memahami unsur subjek, pedikat, objek, dan pelengkap pada pola

kalimat

Sederhana.

Material:

Kotak P3 & L2

- 3 simbol panah hitam yang disatu sisinya menampilkan pertanyaan

dan di sisi lainya bertuliskan unsur-unsur kalimat yaitu: subjek,

objek dan pelengkap

- 3 simbol lingkaran hitam polos dengan ukuran yang berbeda-beda

- 1 simbol lingkaran merah dimana satu sisi lingkaran bertuliskan

"predikat")

Kertas

Gunting

Alat tulis

Buku catatan

Presentasi 1:

1. Guru dapat mengulang kembali istilah subjek, predikat, dan objek.

2. Keluarkan simbol dari kotak seperti sebelumnya, kecuali simbol panah dan

simbol lingkaran untuk pelengkap. Ketika menunjukkan simbol panah

pastikan hanya menampilkan pertanyaan, bukan bagian unsur kalimat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

213

3. Guru mengambil sebuah kertas dan menuliskan kalimat “Nina

meminjami buku pada Tuti”

Nina meminjamkan buku kepada Tuti.

4. Mintalah seorang siswa untuk mengambil kalimat yang telah disiapkan

dan membacanya dengan suara lantang "Nina meminjamkan buku

kepada Tuti”.

5. Tanyakan kepada siswa “apa aksi yang dilakukan?” Siswa akan

menjawab, "meminjamkan".

6. Mintalah siswa menggunting kata "meminjam" dari kalimat tersebut dan

letakkan di atas lingkaran merah.

7. Ambilah simbol panah hitam yang bertuliskan pertanyaan "Siapa itu?

Apa itu?” dan satu simbol lingkaran hitam paling besar. Arahkan panah

dan lingkaran ke arah kiri lingkaran merah dan tanyakan, "Siapa yang

meminjakan?" Siswa akan menanggapi, "Nina".

8. Ajakklah siswa untuk menggunting dan menempatkan kata "Nina" di atas

lingkaran hitam besar.

9. Ambilah simbol panah hitam yang bertuliskan pertanyaan "Siapa?

Apa?” dan satu simbol lingkaran hitam yang berukuran sedang. Arahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

214

panah dan simbol selanjutnya ke arah kanan lingkaran merah dan

tanyakan, “Apa yang Nina pinjamkan?" Siswa akan menanggapi,

"buku"

10. Ajaklah siswa untuk menggunting dan menempatkan kata "buku" pada

lingkaran hitam yang berukuran sedang tersebut.

11. Siapkan panah hitam baru yang bertuliskan pertanyaan kepada siapa?

Untuk apa? Untuk siapa? Untuk apa? di sisi atas lingkaran merah yang

mengarah ke kanan.

12. Katakan kepada siswa bahwa guru memiliki pertanyaan baru untuk

diajukan: “Kepada siapa Nina meminjamkan buku?” Siswa akan

menanggapi, “kepada Tuti”

13. Keluarkan simbol lingkaran hitam terkecil dan tempatkan di ujung panah

baru. Mintalah siswa menggunting dan menempatkan kata "kepada Tuti"

di atas lingkaran hitam paling kecil.

14. Perlihatkan simbol lingkaran merah untuk mengungkapkan unsur

"predikat".

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

215

15. Ajaklah seorang siswa untuk memperlihatkan sisi lain dari simbol panah

pertama untuk mengungkapkan unsur "subjek".

16. Ajaklah siswa untuk memperlihatkan sisi lain dari simbol panah horizontal

kedua untuk mengungkapkan unsur "objek".

17. Kemudian ajaklah kembali siswa memperlihatkan sisi lain dari simbol

panah terakhir yang yang mengungkapkan unsur "pelengkap".

18. Ajak anak untuk mengingat kembali istilah-istilah dengan mengatakan

“tunjukan mana predikat, subjek, dan pelengkap pada papan analisis.

19. Ulangi kegiatan tersebut dengan kalimat yang lain yang terdiri dari subjek,

predikat, dan objek yang terdiri dari pelengkap.

20. Minta siswa untuk menuliskan 2-3 kalimat pada buku cataan yang terdiri

dari subjek, ppredikat, dan objek yang terdiri dari pelengkap.

Presentasi 2:

CATATAN PENTING:

Berbeda dengan analisis presentasi 1 sebelumnya, ada catatan penting yang perlu

diketahui

- Untuk menganalisis unsur objek, kita dapat menggunakan simbol panah

(yang bertuliskan pertanyaan: “kepada siapa?, kepada apa?, untuk

siapa?, dan untuk apa?). Untuk simbol lingkaran, kita tetap menggunakan

simbol lingkaran yang berukuran sedang.

- Untuk menganalisis unsur pelengkap, kita dapat menggunakan simbol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

216

panah (yang bertuliskan pertanyaan: “Siapa? atau Apa?”). Untuk simbol

lingkaran, kita tetap menggunakan simbol lingkaran yang berukuran kecil.

1. Guru mengambil sebuah kertas dan menuliskan kalimat “Ibu membelikan

adik sepatu baru”

2. Mintalah seorang siswa untuk mengambil kalimat yang telah disiapkan

dan membacanya dengan suara lantang. "Ibu membelikan adik sepatu

baru”

Ibu membelikan adik sepatu baru.

3. Tanyakan kepada siswa “apa aksi yang dilakukan?”. Siswa akan

menjawab, "membelikan".

4. Mintalah siswa menggunting dan menempatkan kata "membelikan" dari

kalimat tersebut dan letakkan di atas lingkaran merah.

5. Ambilah simbol panah hitam yang bertuliskan pertanyaan "Siapa itu?

Apa itu?” dan satu simbol lingkaran hitam paling besar. Arahkan panah

ke arah kiri lingkaran merah dan tanyakan, "Siapa itu yang

membelikan?" Siswa akan menjawab: "Ibu".

6. Ajakklah siswa untuk menggunting dan menempatkan kata "Ibu" di atas

lingkaran hitam paling besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

217

7. Ambilah simbol panah hitam yang bertuliskan pertanyaan "Kepada

siapa? Kepada apa? atau Untuk siapa? Untuk apa?” dan satu simbol

lingkaran hitam berukuran sedang. Arahkan panah tersebut ke arah kanan

lingkaran merah dan tanyakan, "Untuk siapa Ibu membelikan?" Siswa

akan menanggapi, "adik"

8. Ajaklah siswa untuk menggunting dan menempatkan kata "adik" pada

lingkaran hitam yang berukuran sedang.

9. Ambilah simbol panah hitam yang bertuliskan pertanyaan "Siapa?

Apa?” dan satu simbol lingkaran hitam paling kecil. Katakan kepada

siswa bahwa guru memiliki pertanyaan baru untuk diajukan: “Apa yang

Ibu belikan untuk Adik?” Siswa akan menjawab: “sepatu baru”

10. Ambilah lingkaran hitam paling kecil dan tempatkan di ujung panah baru.

Mintalah siswa menempatkan kata "sepatu baru" di atas lingkaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

218

11. Perlihatkan simbol lingkaran merah untuk mengungkapkan unsur

"predikat".

12. Ajaklah seorang siswa untuk memperlihatkan sisi lain dari simbol panah

pertama untuk mengungkapkan unsur "subjek".

13. Ajaklah siswa untuk memperlihatkan sisi lain dari simbol panah horizontal

kedua untuk mengungkapkan unsur "objek".

14. Kemudian ajaklah kembali siswa memperlihatkan sisi lain dari simbol

panah terakhir yang yang mengungkapkan unsur "pelengkap".

15. Ulangi kegiatan dengan kalimat persiapan lainnya yang terdiri dari subjek,

dan predikat, objek, dan pelengkap

Aktivitas tambahan:

Gunakan tabel aktivitas 4 seperti di bawah ini.

Siswa dapat membuat tabel sendiri pada buku catatannya.

Siswa bisa menuiskan kalimatnya sendiri atau dengan bantuan guru.

Aktivitas 4: Presentasi 1

"Nina meminjamkan buku kepada Tuti”

Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang dilakukan?

2. Siapa itu yang meminjamkan?

3. Apa yang dipinjamkan?

4. Kepada siapa Nina

meminjamkan?

1. Meminjamkan

2. Nina

3. Buku

4. Kepada Tuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

219

“Tabel Aktivitas 4 A”

Aktivitas 4: Presentasi 2

"Ibu membelikan adik sepatu baru”

Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang dilakukan?

2. Siapa itu yang membelikan?

3. Apa yang dibelikan?

4. Dimana Ibu membelikan?

1. Membelikan

2. Ibu

3. Adik

4. Sepatu

“Tabel Aktivitas 4 B”

AKTIVITAS 5

“Belajar Pola Kalimat Sederhana yang Memiliki Unsur Keterangan Bagian 1”

Tujuan: Menganalisis unsur keterangan pada pola kalimat sederhana.

Material:

Papan Analisis 2

Kotak P3 & L1

- 3 panah hitam yang disatu sisi memiliki pertanyaan dan di sisi

lainya bertuliskan "subjek" dan "objek"

- 3 lingkaran hitam

- 1 simbol panah orange yang disatu sisi memiliki pertanyaan dan di

sisi lainya bertuliskan “keterangan”

- 1 simbol lingkaran orange

Kertas

Gunting

Alat tulis

Buku catatan

Presentasi:

1. Ajaklah siswa duduk di pinggiran karpet atau area kerja, tempat semua

material ditempatkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

220

2. Jika siswa hanya sendiri, guru dapat mengajak siswa duduk di sebelah kiri

guru. Akan tetapi, jika jumlah siswa lebih dari satu, maka guru dapat

mengajak siswa duduk mengelilingi area kerja.

3. Guru dapat mengingatkan kembali mengenai unsur subjek, predikat, objek

dan pelengkap pada siswa.

4. Guru mengambil sebuah kertas dan menuliskan kalimat “Dila bermain di

lapangan”

5. Mintalah siswa membaca kalimat yang telah disiapkan dengan suara

lantang: “Dila bermain di lapangan”

6. Lanjutkan melalui pertanyaan analisis pola kalimat seperti sebelumnya:

Apa aksi yang dilakukan? Siswa akan menjawab: “bermain”.

Guntinglah kata “bermain” dan letakkan di atas lingkaran merah.

7. Siapa itu yang bermain? Jawab: Dila. Ambil simbol panah dan simbol

lingkaran hitam paling besar. Letakkan kata "Dila" di atas lingkaran hitam

paling besar tersebut.

8. Ambilah simbol panah orange yang bertuliskan pertanyaan "Kapan?”

Lalu ajukan pertanyaan kepada siswa: Kapan Dila bermain?

Jawabannya: tidak ada. Kita tidak bisa menggunakan pertanyaan ini.

Karena tidak ada jawaban.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

221

9. Ambilah kembali simbol panah orange yang bertuliskan pertanyaan

"Dimana?” dan satu simbol lingkaran orange, Aturlah sama seperti

simbol panah hitam dan lingkaran hitam sebelumnya. Ajukan pertanyaan:

Dimana Dila bermain? Siswa akan menjawab: “di lapangan”.

Tempatkan kata “di lapangan” di atas lingkaran orange yang berukuran

kecil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

222

10. Kemudian perlihatkan sisi lain dari simbol panah orange dan baca kata

yang ada, yaitu kata: “Tempat”.

11. Ulangi kegiatan dengan kalimat persiapan lainnya yang terdiri dari subjek,

dan predikat, objek, dan pelengkap

Aktivitas Tambahan:

Gunakan tabel aktivitas 5 seperti di bawah ini.

Siswa dapat membuat tabel sendiri pada buku catatannya.

Siswa bisa menuiskan kalimatnya sendiri atau dengan bantuan guru.

Aktivitas 5

Dila bermain di lapangan

Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang dilakukan?

2. Siapa itu yang bermain?

3. Dimana Dila bermain?

1. Bermain

2. Dila

3. Di lapangan

“Tabel Aktivitas 5”

AKTIVITAS 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

223

“Belajar Pola Kalimat Sederhana yang Memiliki Unsur Keterangan Bagian 2”

Tujuan: Menganalisis unsur keterangan pada pola kalimat sederhana.

Material:

Kotak P3 & L1

- 3 panah hitam yang disatu sisi memiliki pertanyaan dan di sisi

lainya bertuliskan "subjek" dan "objek"

- 3 lingkaran hitam dengan ukuran yang berbeda-beda

- 1 simbol panah orange yang disatu sisi memiliki pertanyaan dan di

sisi lainya bertuliskan “keterangan”

- 1 simbol lingkaran orange

Papan Analisis 2

Kertas

Alat tulis

Buku catatan

Presentasi:

1. Ajaklah siswa duduk di pinggiran karpet atau area kerja, tempat semua

material ditempatkan.

2. Jika siswa hanya sendiri, guru dapat mengajak siswa duduk di sebelah kiri

guru. Akan tetapi, jika jumlah siswa lebih dari satu, maka guru dapat

mengajak siswa-siswi duduk mengelilingi area kerja.

3. Guru dapat mengingatkan kembali mengenai unsur subjek, predikat, objek

dan pelengkap pada siswa.

4. Guru mengambil sebuah kertas dan menuliskan kalimat “Cici menanam

bunga bersama Puput”.

Cici menanam bunga bersama Puput.

5. Mintalah siswa membaca kalimat yang telah disiapkan dengan suara

lantang: “Cici menanam bunga bersama Puput”.

6. Analisis pola kalimat seperti aktivitas sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

224

7. Apa aksi yang dilakukan? Jawaban: “menanam”. Guntinglah kata

“menanam” dan letakkan di atas lingkaran merah.

8. Ambilah simbol lingkaran hitam paling besar dan simbol panah hitam

yang bertuliskan pertanyaan “siapa itu?” atau “apa itu?” lalu tanyakan

“Siapa itu yang menanam?” Siswa akan menjawab: “Cici”. Kemudian

letakkan kata "Cici" di atas lingkaran tersebut.

9. Ambilah simbol lingkaran hitam berukuran sedang dan simbol panah

hitam yang bertuliskan pertanyaan “Siapa?” atau “Apa?” dan tanyakan

tanyakan kepada siswa: “Apa yang ditanam Cici?” Siswa akan

menjawab: “bunga”. Guntinglah kata "bunga" dan tempatkan di atas

lingkaran hitam berukuran sedang tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

225

10. Ambilah simbol lingkaran orange berukuran kecil dan simbol panah

orange yang bertuliskan pertanyaan “Dengan siapa? Dengan apa?” Lalu

ajukan pertanyaan kepada siswa: Dimana Cici menanam bunga? Siswa

akan menjawab: tidak ada jawaban. Kita tidak bisa menggunakan

pertanyaan ini. Karena tidak ada jawaban.

11. Ambilah simbol lingkaran orange berukuran kecil dan simbol panah

orange yang bertuliskan pertanyaan "Dengan siapa? Dengan apa?”

Tempatkanlah sama seperti simbol panah hitam dan lingkaran hitam

sebelumnya. Ajukan pertanyaan: Dengan siapa Cici menanam? Siswa

akan menjawab: “bersama Puput”. Tempatkan kata "bersama Puput" di

atas lingkaran orange yang berukuran kecil tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

226

12. Kemudian perlihatkan sisi lain dari simbol panah orange dan baca kata

yang ada, yaitu kata: “pendampingan”.

CATATAN:

- Ajukkanlah setiap pertanyaan yang ada pada simbol panah berwarna

orange sampai tidak ada yang tersisa.

- Kemudian perlihatkan sisi lainnya dari setiap simbol panah berwarna

orange dan tunjukkan unsur keterangan dari setiap simbol tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

227

- Ketika sampai pada pertanyaan "Dengan siapa? Dengan apa?" perlihatkan

sisi lain dari simbol tersebut dan tunjukkan namanya unsur keteranganya,

yaitu:pendampingan.

13. Berikan kesempatan pada siswa untuk membuat kalimat lain yang siap

untuk dianalisis.

14. Ajaklah siswa untuk menulis kegiatan analisis yang sama di buku

catatannya. Tidak lupa untuk menulis pertanyaan analisis kalimat yang

sesuai dan jawaban.

CATATAN: Jika siswa ingin terus belajar lebih banyak tentang unsur keterangan

dalam kalimat, teruskan lagi pertanyaan dengan simbol tanda panah orange yang

tersedia. Maka, materi ini akan berlanjut di program dasar atas.

Aktivitas Tambahan:

Gunakan tabel aktivitas 6 seperti di bawah ini.

Siswa dapat membuat tabel sendiri pada buku catatannya.

Siswa bisa menuiskan kalimatnya sendiri atau dengan bantuan guru.

Aktivitas 6

Cici belajar berhitung bersama Puput

Pertanyaan Jawaban Unsur Kalimat

1. Apa yang dilakukan?

2. Siapa itu yang belajar?

3. Apa yang dipelajari Cici?

4. Dengan siapa Cici belajar ?

1. Belajar

2. Cici

3. Berhitung

4. Bersama

Puput

1. Predikat

2. Subjek

3. Objek

4. Keterangan

pendampingan

“Tabel Aktivitas 6”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

228

AKTIVITAS 7

“Analisis Pola kalimat sederhana”

Tujuan: Memahami proses pembentukan pola kalimat sederhana yang baik.

Material:

Papan Analisis 2

Kertas

Alat tulis

Buku catatan

Presentasi:

1. Ajaklah siswa duduk di pinggiran karpet atau area kerja, tempat semua

material ditempatkan.

2. Jika siswa hanya sendiri, guru dapat mengajak siswa duduk di sebelah kiri

guru. Akan tetapi, jika jumlah siswa lebih dari satu, maka guru dapat

mengajak siswa-siswi duduk mengelilingi area kerja

3. Guru dapat mengulang kembali mengenai unsur subjek, predikat, objek

dan pelengkap.

4. Guru tidak lupa mempatkan papan analisis kalimat 2 di area kerja.

5. Guru menyiapkan kertas, gunting, dan simbol-simbo sesuai kebutuhan.

6. Ajaklah siswa untuk memikirkan sebuah kata tindakan. Contoh:

“bermain”. Tulislah kata "bermain" di selembar kertas dan letakkan di

lingkaran merah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

229

7. Tanyakan kepada siswa, "Siapa itu atau apa itu yang bermain?"

Contoh: “Cika”. Tuliskan "Cika" di selembar kertas dan letakkan di atas

lingkaran hitam paling besar.

8. Tanyakan kepada siswa: "Cika bermain apa?" Contoh: boneka. Menulis

"boneka" di selembar kertas dan tempat di atas lingkaran hitam yang

berukuran besar sedang.

9. Mintalah siswa membaca kalimat yang telah dia bangun: "Cika bermain

boneka".

Cika bermain boneka.

10. Ajaklah siswa untuk menuliskan kalimatnya ke dalam buku catatan.

11. Ingatkan kepada anak untuk dapat membuat lebih banyak kalimat dengan

cara tersebut. Di kemudian hari mulailah untuk menambahkan pelengkap

dan keterangan sampai siswa terbiasa dengan polanya.

CATATAN: Siswa dapat melihat sekeliling ruangan untuk mendapatkan suatu

ide. Siswa juga bisa menggunakan papan analisis 1 dan 2 untuk melihat pola.

Dorong siswa untuk menggunakan kata-kata dikenal, sesuai dengan kebutuhan

mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

230

Aktivitas Penutup

1. Guru dapat mengatakan kepada siswa bahwa aktivitas hari ini telah selesai.

2. Siswa telah beraktivitas dengan baik, diharapkan siswa dapat menganalisis

pola kalimat sederhana dengan baik ditahap selanjutnya.

3. Guru mengingatkan siswa untuk selalu merapikan kembali media belajar

yang telah digunakan. Kemudian Siswa menyimpan kembali di tempat

penyimpanan media dengan baik dan rapi.

4. “Selamat belajar”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

231

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. (2009). Sintaksis bahasa Indonesia: pendekatan proses. Jakarta:

Rineka

Cipta

Chaer, Abdul. (2011). Tata bahasa praktis bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka

Cipta

Effendi, S. dkk. (2015). Tata bahasa dasar bahasa Indonesia. Bandung: PT

Remaja

Rosdakarya

Hainstock, Elizabeth G. (1997). The essential Montessori. New York: Plume

Books

http://www.kamusq.com/2013/04/analisa-adalah-definisi-dan-arti-kata.html

https://brainly.co.id/tugas/642746

Kozak, Tajana Pouzar. (2011). The Montessori method and first language

acquisition

early speech, writing and reading. Germany: AV Akademikerverlag

Lillard, A. S. (2005). Montessori: The science behind the genius. New York:

Oxford

University

Lillard, Paula Pork. (1980). Montessori in the classroom: a teacher’s account of

how

children really learn. New York: Schocken Books

Lillard, Paula Pork. (1996). Montessori today: a comprehensiveapproach to

educaation

from birth to adulthood. New York: Schocken Books

Muslich, Masnur. (2014). Garis-garis besar tata bahasa baku bahasa Indonesia.

Bandung: PT Refika Aditama

Standing, E M. (1984). Maria Montessori, her life and work. New York: Plume

Books.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

232

232

CURRICULUM VITAE

Stefani Kristin Madja merupakan anak pertama dari

tiga bersaudara lahir di Lemo, 24 Januari 1998. Pendidikan

dasar di peroleh di SD GKST 1 Tentena tamat pada tahun

2008. Pendidikan menengah pertama diperoleh di SMP

Negeri 1 Pamona Utara tamat pada tahun 2011. Pendidikan

menengah atas diperoleh di SMA Negeri 1 Pamona Utara

tamat pada tahun 2014. Pada tahun 2014, peneliti tercatat sebagai mahasiswa

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selama menempuh

pendidikan di PGSD, peneliti mengikuti berbagai macam kegiatan diluar

perkuliahan. Berikut daftar kegiatan yang pernah diikuti peneliti.

1. Juara I under 46-kg senior famale kejuaraan Regional taekwondo “The

Real Esta Taekwondo Challenge” tanggal 12 Maret tahun 2017

Yogyakarta.

2. Juara I under 46-kg senior famale kejuaraan Nasional terbuka taekwondo

“Bupati Cup-2” tanggal 12-13 Agustus tahun 2017 Pekalongan.

3. Peserta under 46-kg senior famale kejuaraan Internasional taekwondo

“Paku Alam X Cup-1” tanggal 23-24 September tahun 2017 Yogyakarta.

4. Juara I under 46-kg senior famale kejuaraan Nasional taekwondo “Bupati

Sleman Cup-3” tanggal 21-22 April tahun 2018.

5. Peserta seminar kurikulum untuk Terstandarisasi (Cambridge) PGSD

Universitas Sanata Dharma tanggal 22 Oktober 2016 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

233

6. Peserta lomba keolahragaan “Dekan Cup” USD tanggal 5-12 November

2016 Yogyakarta.

7. Divisi P3K Kegiatan Parade Gamelan Anak 2014 DIY-Jateng oleh PGSD

USD tanggal 19 Oktober 2014.

8. Peserta Seminar “Reinventing Childhood Education” oleh PGSD USD

tanggal 27-28 Oktober 2016.

9. Peserta Latihan Bela Negara Mahasiswa PTN/PTS se DIY & Jateng

tanggal 20-23 Oktober 2014.

10. Peserta Pendidikan Dasar Resimen Mahasiswa Mahakarta Yogyakarta

Yudha XXXVIII tanggal 3-18 Juni 2015.

Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis

skripsi sebagai tugas akhir yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran

Papan Analisis Kalimat Berbasis Metode Montessori Untuk Membantu Siswa

Sekolah Dasar Mempelajari Pola Kalimat Sederhana”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ...siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur

234

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI