pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru...

22
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU ABSTRAK Pembahasan materi pengembangan karya keprofesian berkelajutan bagi guru secara umum adalah agar guru mampu melaksanakan tugas dan sekaligus melakukan pengembangan karya profesi berkelanjutan sesuai dengan tuntutan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya. Secara khusus tulisan ini bertujuan agar guru memahami prinsip pengembangan dan macam kegiatan/karya keprofesian berkelanjutan, serta mampu mengembangkan kegiatan keprofesian berkelanjutan. Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang perlu dilakukan meliputi pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif. Agar hasil pengembangan kegiatan keprofesian berkelanjutan dapat diangka kreditkan, maka pengembangan kegiatan harus sesuai dengan aturan, format, dan kaidah yang ditetapkan dalam Permenpan. Kata kunci : Angka kredit jabatan guru, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Upload: doanhanh

Post on 02-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU

ABSTRAK

Pembahasan materi pengembangan karya keprofesian berkelajutan bagi guru secara umum

adalah agar guru mampu melaksanakan tugas dan sekaligus melakukan pengembangan karya profesi

berkelanjutan sesuai dengan tuntutan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan

Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya.

Secara khusus tulisan ini bertujuan agar guru memahami prinsip pengembangan dan macam

kegiatan/karya keprofesian berkelanjutan, serta mampu mengembangkan kegiatan keprofesian

berkelanjutan.

Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang perlu dilakukan meliputi

pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif. Agar hasil pengembangan kegiatan keprofesian

berkelanjutan dapat diangka kreditkan, maka pengembangan kegiatan harus sesuai dengan aturan,

format, dan kaidah yang ditetapkan dalam Permenpan.

Kata kunci : Angka kredit jabatan guru, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

A. PENDAHULUAN

Peningkatan tenaga pendidik telah banyak dilakukan oleh pemerintah, diantaranya tugas

belajar, block grant KKG/MGMP, lomba guru prestasi , dll. Hasil kajian di lapangan menunjukkan

bahwa kompetensi guru dalam pengembangan karya profesi masih rendah, hal ini ditunjukkan

masih banyaknya guru yang menduduki pangkat dan golongannya lebih dari 4 tahun. Bahkan ketika

Permenpan No 84 tahun 1993, terjadi bottle neck untuk pangkat dan golongan guru IV a, sehingga

jika permenpan tersebut dilaksanakan banyak guru yang harus dibebaskan dari jabatan

fungsionalnya, dan tidak lagi sebagai guru.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenegpan

RB) No. 16 Th.2009 pengganti Permenpan No. 84 Th. 1993, tentang Jabatan Fungsional Guru dan

Angka Kreditnya, mengisyaratkan hal yang tidak jauh berbeda. Kenaikan pangkat dan golongan

mulai pada pangkat III a guru pertama, karya pengembangan profesi sudah dipersyaratkan. Pada

juknis, karya profesi bentuk publikasi ilmiah diberikan batasan sbb:

Tabel 1. Ragam Publikasi Ilmiah Jabatan Guru setiap Pengkat dan Golongannya

Ke jabatan Jumlah angka kredit Macam publikasi ilmiah

Guru Pertama III b - -

Guru Muda III c 4 (empat) Bebas

Guru Muda III d 6 (enam) Bebas

Guru Madya IV a 8 (delapan) Minimal 1 laporan penelitian

Guru Madya IV b 12 (dua belas) Minimal 1 laporan penelitian

Minimal 1 artikel jurnal ber ISSN

Guru Madya IV c 12 (dua belas) Minimal 1 laporan penelitian

Minimal 1 artikel jurnal ber ISSN

Guru Utama IV d 14 (empat belas) Minimal 1 laporan penelitian

Minimal 1 artikel jurnal ber ISSN

Minimal 1 buku pelajaran/ pendidikan ber ISBN

Presentasi

Guru Utama IV e 20 (dua puluh) Minimal 1 laporan penelitian

Minimal 1 artikel jurnal ber ISSN

Minimal 1 buku pelajaran/ pendidikan ber ISBN

Antisipasi tantangan di atas, guru perlu memiliki kompetensi dalam pengembangan karya

profesi guru meliputi pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif. Pembahasan

Pengembangan Karya keprrofesian bagi Guru ini, dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi

tersebut yang dapat diimplementasikan di sekolah yang akan berdampak pada perolehan angka

kredit jabatan guru.

B. PEMBAHASAN

Tujuan pembahasan materi Pengembangan Karya Keprofesi Berkenajutan bagi Guru secara

umum adalah agar guru mampu melaksanakan tugas dan sekaligus melakukan Pengembangan Karya

Profesi sesuai dengan tuntutan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan

Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya.

Tujuan secara khusus adalah agar guru memahami dan mengembangkan: 1) prinsip

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi guru, 2) macam karya profesi guru, 3)prinsip

pengembangan pelaporan pengembangan diri, 4) prinsip pengembangan karya tulis ilmiah jabatan

guru, dan 5) prinsip pengembangan karya inovatif guru.

Terkait dengan tujuan di atas maka pembahasan pada materi ini mencakup 3 bagian besar yaitu 1)

pengembangan diri, 2) publikasi ilmiah, dan karya inovatif.

1. Pengembangan Diri

Pengembangan diri merupakan jenis dari pengembangan keprofesian berkelanjutan

guru untuk meningkatkan kompetensi dan keprofesiannya. Ada 2 macam kegiatan

pengembangan diri yaitu pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional dan/atau melalui kegiatan

kolektif lainnya. Rincian dari masing-masing kegiatan tersebut adalah sebagai berikut.

a. Mengikuti Diklat Fungsional

Diklat fungsional bagi guru yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam mengikuti pendidikan

atau latihan yang digunakan untuk meningkatkan keprofesionalan guru yang bersangkutan

dalam jangka waktu tertentu. Jenis kegiatan diklat dapat berupa kursus, pelatihan, penataran,

maupun berbagai bentuk diklat yang lain. Guru dapat mengikuti kegiatan diklat fungsional, atas

dasar program PKB yang dibuat oleh guru yang bersangkutan melalui penugasan kepala

sekolah/madrasah atau institusi yang lain, maupun atas kehendak sendiri dari guru yang

bersangkutan.

Dalam penilaian angka kredit jabatan guru, kegiatan ini dapat diakui jika ada bukti fisik yang

dipersyaratkan yaitu:

a. Fotokopi surat tugas dari kepala sekolah/madrasah, atau instansi lain terkait yang telah

disyahkan oleh kepala sekolah/madrasah. Bila penugasan bukan dari kepala

sekolah/madrasah (misalnya dari institusi lain atau kehendak sendiri), harus disertai surat

persetujuan mengikuti kegiatan dari kepala sekolah/ madrasah.

b. Fotokopi sertifikat diklat yang disahkan oleh kepala sekolah/madrasah.

c. Laporan hasil pelatihan yang dibuat oleh guru yang bersangkutan, diketik dan dijilid dengan

format laporan sebagai berikut :

Bagian Awal:

Memuat judul diklat, keterangan waktu pelaksanaan, tempat kegiatan, tujuan, lama waktu

(jam), surat penugasan, penyelenggara/pelaksana, surat persetujuan dari kepala

sekolah/madrasah, serta fotokopi sertifikat atau keterangan dari pelaksana diklat.

Bagian Isi:

1) Uraian rinci dari tujuan diklat/pengembangan diri yang dilakukan.

2) Penjelasan isi materi yang disajikan dalam diklat/pengembangan diri, serta uraian

kesesuaian dengan peningkatan keprofesian guru yang bersangkutan.

3) Tindak lanjut yang akan atau telah dilaksanakan berdasarkan hasil dari diklat tersebut.

4) Dampak terhadap peningkatan kompetensi guru dalam peningkatan mutu KBM dan

siswanya.

5) Penutup.

Bagian Akhir

Bagian ini berupa lampiran, disusun dalam matrik sebagai ringkasan pelaksanaan diklat, dalam

format sebagai berikut:

Nama

Diklat

Tempat

Kegiatan

Jumlah Jam

Kegiatan

Diklat

Nama-

Nama

Fasilitator

Mata Diklat/

Kompetensi

Nama

Penyeleng-

gara

Kegiatan

Dampak*)

*) isinya mengenai perubahan prestasi siswa

b. Mengikuti Kegiatan Kolektif Guru

Kegiatan kolektif guru dimaksud adalah kegiatan guru dalam mengikuti kegiatan temu ilmiah

atau kegiatan bersama yang dilakukan guru, dengan tujuan untuk meningkatkan keprofesian

guru yang bersangkutan.

Macam kegiatan kolektif tersebut dapat berupa:

a. Mengikuti lokakarya atau kegiatan kelompok/ musyawarah kerja guru atau inhouse training

untuk penyusunan perangkat kurikulum, perangkat pembelajaran (pengembangan penilaian,

pengembangan media pembelajaran, dan/atau kegiatan lainnya).

b. Mengikuti kegiatan, seminar, koloqium, diskusi panel, atau bentuk pertemuan ilmiah lainnya,

baik sebagai pembahas maupun sebagai peserta.

c. Mengikuti kegiatan kolektif lain yang sesuai dengan tugas dan kewajiban guru terkait dengan

pengembangan keprofesiannya.

Keikutsertaan dalam kegiatan kolektif, atas dasar penugasan kepala sekolah/madrasah atau

institusi lain, maupun atas kehendak sendiri guru bersangkutan. Dalam penilaian angka kredit,

kegiatan ini dapat diakui jika ada bukti fisik yang dipersyaratkan yaitu:

a. Fotokopi surat tugas dari kepala sekolah/madrasah, atau instansi lain terkait yang telah

disyahkan oleh kepala sekolah/madrasah. Bila penugasan bukan dari kepala

sekolah/madrasah (misalnya dari institusi lain atau kehendak sendiri), harus disertai surat

persetujuan mengikuti kegiatan dari kepala sekolah/ madrasah.

b. Laporan untuk setiap kegiatan yang diikuti, diketik dan dijilid serta disajikan dengan format

sebagai berikut.

Bagian Awal:

Memuat judul kegiatan, keterangan waktu pelaksanaan, tempat dan tujuan kegiatan, lama

pelaksanaan kegiatan, surat penugasan, surat persetujuan dari kepala sekolah/madrasah, serta

fotokopi sertifikat atau keterangan dari pelaksana kegiatan. (Kegiatan di kelompok/

musyawarah guru KKG, MGMP, KKKS, atau MKKS, sertifikat diberikan satu kali dalam satu tahun,

dan sertifikat ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atas usulan Ketua

Kelompok/ Musyawarah Kerja).

Bagian Isi:

1) tujuan kegiatan yang dilakukan;

2) penjelasan isi kegiatan;

3) tindak lanjut yang akan atau telah dilaksanakan oleh guru peserta kegiatan tersebut; dan

4) penutup.

Bagian Akhir

Bagian ini berupa lampiran, disusun dalam matrik sebagai ringkasan pelaksanaan kegiatan:

1) makalah (materi) yang disajikan dalam kegiatan pertemuan, bahan bila yang bersangkutan

sebagai peserta maupun pembahas;

2) matriks ringkasan pelaksanaan kegiatan kolektif yang disajikan dengan format berikut:

Nama

Kegiatan

Peran Guru

(Sebagai

Peserta/

Pemalakah/Pe

mbahas

Institusi

Penyelanggara

Tempat

Kegiatan

Waktu

Kegiatan

Nama-Nama

Fasilitator

/Pemakalah/

Pembahas

Dampak*)

*) Adanya penambahan kompetensi pada guru sendiri maupun adanya perubahan dalam

KBM yang lebih baik dan prestasi siswa.

2. Publikasi Ilmiah

Publikasi ilmiah merupakan jenis Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang terdiri dari tiga

kelompok kegiatan, yakni:

1. Presentasi pada forum ilmiah;

2. Publikasi hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal; dan

3. Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan dan/atau pedoman guru.

Uraian dari masing-masing kegiatan di atas adalah sebagai berikut.

a. Presentasi pada Forum Ilmiah

Presentasi ilmiah adalah kegiatan yang dilakukan guru melalui presentasi, pemaparan pada

forum ilmiah (seminar, kolokium, panel.Dll). Untuk keperluan presentasi, guru membuat

prasaran/makalah ilmiah, baik berupa hasil penelitian, gagasan, ulasan, atau tinjauan ilmiah,

dimana isinya terkait dengan permasalahan pendidikan formal pada satuan pendidikan guru

yang bersangkutan.

Makalah ditulis dengan menggunakan format sebagai berikut:

Bagian Awal:

Bagian ini memuat judul, keterangan waktu pelaksanaan, tempat penyelenggaraan, dan nama

kegiatan pertemuan ilmiah tersebut.

Bagian Isi:

a) sajian abstrak

b) Paparan masalah utama, tujuan, dan manfaat, serta pembahasan masalah, dan

c) Penutup.

Bagian Akhir: Daftar Pustaka.

Dalam penilaian angka kredit jabatan guru, kegiatan ini dapat diakui jika ada bukti fisik yang

dipersyaratkan yaitu:

1) Makalah yang disajikan pada temu ilmiah yang disahkan oleh kepala sekolah/madrasah.

2) Surat keterangan dari panitia seminar atau sertifikat/ piagam dari panitia temu ilmiah.

b. Publikasi Ilmiah Hasil Penelitian atau Gagasan Ilmu Bidang Pendidikan Formal

Karya tulis ilmiah ini dapat dipublikasikan dalam bentuk laporan hasil penelitian atau berupa

tinjauan/gagasan ilmiah yang ditulis berdasar pada pengalaman dan sesuai dengan tugas pokok

serta fungsi guru. Publikasi ilmiah di atas, terdiri dari empat kelompok, yakni: 1) Laporan hasil

penelitian, 2) Tinjauan ilmiah, 3) Tulisan ilmiah popular, dan 4) Artikel ilmiah.

a) Laporan Hasil Penelitian

Karya ini berupa laporan penelitian yang dilakukan guru pada bidang pendidikan yang telah

dilaksanakan guru di sekolah/madrasahnya dan sesuai dengan tupoksinya. Ragam Laporan

penelitian, dibedakan berdasar pada jenis publikasinya.

a) Laporan hasil penelitian yang diterbitkan/ dipublikasikan dalam bentuk buku ber-ISBN dan

telah mendapat pengakuan BSNP.

b) Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah diterbitkan/ dipublikasikan

dalam majalah ilmiah/jurnal ilmiah diedarkan secara nasional dan terakreditasi.

c) Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah diterbitkan/ dipublikasikan

dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat provinsi

d) Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah diterbitkan/ dipublikasikan

dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat kabupaten/kota.

e) Laporan hasil penelitian yang diseminarkan di sekolah/madrasahnya dan disimpan di

perpustakaan.

Laporan hasil penelitian yang dimuat di buku atau jurnal, kerangka laporan mengikuti

persyaratan yang berlaku pada buku atau jurnalnya.Laporan penelitian dalam bentuk makalah,

format laporan terdiri dari bagian awal, isi dan penunjang.

Bagian Awal:

Terdiri dari halaman judul; lembaran persetujuan; kata pengantar; daftar isi, daftar tabel, daftar

gambar, dan lampiran; serta abstrak.

Bagian Isi:

Berisi beberapa bab yaitu:

a) Bab Pendahuluan yang menjelaskan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan,

dan manfaat penelitian;

b) Bab Kajian/Tinjauan Pustaka;

c) Bab Metode Penelitian;

d) Bab Hasil dan Pembahasan, serta

e) Bab Kesimpulan dan Saran.

Bagian Penunjang

Memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran (seperti contoh hasil kerja siswa, contoh isian

instrumen, foto-foto kegiatan, surat ijin penelitian, rencana pembelajaran, dll).

Dalam penilaian angka kredit jabatan guru, kegiatan ini dapat diakui jika ada bukti fisik yang

dipersyaratkan yaitu:

a) Buku asli atau fotokopi yang ada nama penerbit, tahun terbitan, serta nomor ISBN. Jika buku

diedarkan secara nasional disertai pernyataan dari penerbit bahwa buku tersebut telah

beredar secara nasional. Jika buku telah dinilai BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan),

harus ada keterangan persetujuan atau pengesahan BSNP, umumnya berupa tanda

persetujuan/ pengesahan tercetak di sampul buku.

b) Majalah/jurnal ilmiah asli atau fotokopi yang ada nomor ISSN, tanggal terbitan, susunan

dewan redaksi dan editor. Jika jurnal terakreditasi, harus disertai keterangan akreditasi. Jika

jurnal diterbitkan di tingkat provinsi atau kabupaten/kota harus disertai keterangan tentang

tingkat penerbitan tersebut.

c) Jika satu artikel sama (atau sangat mirip) dimuat di beberapa majalah/jurnal ilmiah, maka

angka kredit hanya diberikan pada salah satunya yang memiliki angka kredit terbesar.

d) Makalah hasil penelitian dilengkapi berita acara yang membuktikan telah diseminarkan di

sekolah/madrasahnya. (Berita acara berisi keterangan waktu, tempat, peserta, notulen

seminar, dan daftar hadir peserta minimal 15 orang dari 3 sekolah setingkat, yang

ditandatangan panitia seminar dan kepala sekolah/madrasah).

e) Surat pernyataan keaslian tulisan dari kepala sekolah/madrasah.

f) Surat keterangan dari perpustakaan sekolah/madrasah yang menyatakan hasil penelitian

telah disimpan di perpustakaan sekolah/madrasahnya.

b) Makalah Tinjauan Ilmiah di Bidang Pendidikan Formal dan Pembelajaran

Makalah tinjuan ilmiah adalah karya tulis berisi ide/gagasan dalam upaya mengatasi masalah

pendidikan formal dan pembelajaran yang ada di satuan pendidikannya. Fomat tulisan adalah

sbb:

Bagian Awal

Terdiri dari halaman judul; lembaran persetujuan; kata pengantar; daftar isi, daftar label, daftar

gambar, dan lampiran; serta abstrak.

Bagian Isi

Terdiri dari beberapa bab, yaitu:

(1) Bab Pendahuluan yang berisi Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan, dan Ma

nfaat.

(2) Bab Kajian/Tinjauan Pustaka.

(3) Bab Pembahasan Masalah yang didukung data berasal dari satuan pendidikannya (disajikan

kejelasan ide atau gagasan penulis terkait dengan upaya pemecahan masalah).

(4) Bab Kesimpulan.

Bagian Penunjang :

Memuat daftar pustaka dan lampiran.

Bukti fisik yang diperlukan untuk penilaian angka kredit berupa, makalah asli atau fotokopi

dengan surat pernyataan keaslian dari kepala sekolah/ madrasah dengan tanda tangan dari

kepala sekolah/madrasah dan cap sekolah/ madrasah bersangkutan, serta surat keterangan dari

kepala perpustakaan sekolah/madrasah bahwa hasil telah didokumenkan.

c) Tulisan Ilmiah Populer

Karya ilmiah populer adalah tulisan yang dipublikasikan di media massa dan untuk khalayak

umum (koran, majalah, atau sejenisnya). Karya ilmiah populer ini merupakan tulisan yang

mengandung isi pengetahuan, berupa ide, atau gagasan penulis di bidang pendidikan pada

satuan pendidikannya. Kerangka tulisan sesuai persyaratan media massa yang

mempublikasikan.

d) Artikel Ilmiah dalam Bidang Pendidikan

Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan adalah tulisan yang berisi gagasan atau tinjauan ilmiah

dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran di satuan pendidikan yang dimuat di jurnal

ilmiah. Artikel mengikuti aturan dari jurnal yang memuat artikel ilmiah dimaksud dan setidak-

tidaknya berisi: a) pendahuluan, berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, dan

manfaat; b) kajian teori, berisi teori-teori yang relevan; pembahasan tentang gagasan/ide

penulis dalam upaya memecahkan masalah; dan c) Kesimpulan.

a. Publikasi Buku Teks Pelajaran, Buku Pengayaan, dan/atau Pedoman Guru

Publikasi ilmiah pada kelompok ini terdiri dari: a) Buku Pelajaran, b) Modul/Diktat

Pembelajaran, c) Buku dalam Bidang Pendidikan, d) Karya Terjemahan, e) Buku Pedoman Guru.

1) Buku Pelajaran

Buku pelajaran berisi pengetahuan mata pelajaran tertentu dan diperuntukkan bagi siswa,

atau pegangan guru. Kerangka isinya sebagai berikut:

a. Pengantar

b. Bagian Pendahuluan (berisi Daftar isi dan Tujuan buku pelajaran)

c. Bagian Isi (berisi Judul bab atau topik isi bahasan, Penjelasan tujuan bab, Uraian isi

pelajaran, Penjelasan teori, Sajian contoh, dan Soal latihan).

d. Bagian Penunjang (berisi Daftar pustaka, dan Data diri penulis)

2) Modul/Diktat Pembelajaran per Semester

Modul adalah materi pelajaran yang disusun dan disajikan untuk belajar mandir, berisi : 1)

petunjuk siswa, 2) isi materi bahasan (uraian dan contoh), 3) lembar kerja siswa, 4) evaluasi,

5) kunci jawaban evaluasi, dan 6) pegangan tutor/guru bila ada. Pada modul terdapat

beberapa kegiatan belajar, dan diakhir kegiatan belajar terdapat umpan balik dan tindak

lanjut. Satu modul menyajikan satu topik materi bahasan yang merupakan satu unit

program pembelajaran tertentu.

Sedangkan Diktat adalah catatan tertulis suatu mata pelajaran yang dipersiapkan guru untuk

mempermudah/ memperkaya materi mata pelajaran.Diktat merupakan buku pelajaran yang

'masih' mempunyai keterbatasan, baik dalam jangkauan penggunaannya maupun isinya, isi

tidak berbeda dengan buku pelajaran.Bagian disajikan adalah sebagai berikut.

a. Bagian Pendahuluan (berisi Daftar isi, dan Penjelasan tujuan diktat pelajaran)

b. Bagian Isi (berisi Judul bab atau topik isi bahasan, Penjelasan tujuan bab, Uraian isi

pelajaran, Penjelasan teori, Sajian contoh, dan Soal latihan)

c. Bagian Penunjang, berisi Daftar pustaka

3) Buku dalam Bidang Pendidikan

Buku dalam bidang pendidikan mempunyai ciri: a) berisi pengetahuan yang terkait dengan

bidang kependidikan, b) pembaca siswa umum, c) tujuannya membantu siswa belajar,

bahan pegangan guru, dan sebagai infomasi pendidikan, d) penulis guru atau kelompok

guru.

Kerangka buku berisi :

a. Pengantar

b. Daftar isi

c. Bagian Pendahuluan

d. Bagian Isi (terdiri beberapa bab/bagian sesuai dengan isi pengetahuan yang disajikan).

e. Bagian Penunjang (terdiri dari Daftar kepustakaan dan Data diri penulis)

4) Karya Terjemahan

Karya terjemahan merupakan hasil penerjemahan buku pelajaran atau buku dalam bidang

pendidikan dari bahasa asing atau bahasa daerah ke Bahasa Indonesia, atau sebaliknya dari

Bahasa Indonesia ke bahasa asing atau bahasa daerah. Terjemahan diperlukan untuk

menunjang proses pembelajaran, dengan surat pernyataan kepala yang menjelaskan

perlunya karya terjemahan tersebut. Bagian yang diterjemahkan adalah seluruh isi buku,

dengan kerangka seperti buku aslinya.

5) Buku Pedoman Guru

Pedoman guru berisi rencana kerja tahunan guru, yang berisi upaya meningkatkan/

memperbaiki kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses pembelajaran, juga

rencana kegiatan PKB yang akan dilakukan. Buku pedoman berbentuk makalah, diketik dan

dibendel, dengan kerangka isi sebagai berikut.

a. Bagian Awal (Terdiri dari : 1) halaman judul yang menerangkan identitas guru dan tahun

kerja dari rencana kerja guru tersebut, 2) lembaran persetujuan dari kepala sekolah/

madrasah, 3) kata pengantar, dan 4) daftar isi).

b. Bagian Isi (terdiri dari: 1) Pendahuluan, berisi tujuan dan target pembuatan Rencana Kerja

Tahunan, 2) Rincian rencana kerja, yang disajikan dalam satuan bulanan selama setahun

(untuk meningkatkan kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian, dan profesional), 3)

Penutup, yang menjelaskan ringkasan rencana kegiatan dan rencana target yang ingin

dicapai.

c. Bagian Penunjang (Memuat lampiran yang menunjang rencana kerja tahunan tersebut,

misalnya RPP, skenario kegiatan, dan lain-lain).

3. PENGEMBANGAN KARYA INOVATIF

Karya inovatif, terdiri dari 4 (empat) kelompok, yakni:

1. menemukan teknologi tepat guna;

2. menemukan/menciptakan karya seni;

3. membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/ praktikum;

4. mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya.

Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :

1. Karya Teknologi Tepat Guna (Karya Sains/ Teknologi)

Karya Teknologi Tepat Guna atau disebut karya sains/teknologi adalah hasil rancangan/

pengembangan/ percobaan dalam bidang sains dan/atau teknologi yang dibuat atau

dihasilkan dengan menggunakan bahan, sistem, atau metodologi tertentu dan dimanfaatkan

untuk pendidikan atau masyarakat sehingga pendidikan terbantu kelancarannya atau

masyarakat terbantu kehidupannya.

Kriteria Karya Sains/Teknologi

a. Berupa karya sains/teknologi yang digunakan di sekolah/madrasah atau di masyarakat.

b. Dengan karya sains/teknologi tersebut pelaksanaan pendidikan di sekolah/madrasah

tersebut menjadi lebih mudah atau dengan karya sains/teknologi tersebut masyarakat

terbantu kehidupannya.

c. Jenis karya sains/teknologi

1) Media pembelajaran/bahan ajar interaktif berbasis komputer untuk setiap standar

kompetensi atau beberapa kompetensi dasar.

2) Program aplikasi komputer untuk setiap aplikasi.

3) Alat/mesin yang bermanfaat untuk pendidikan atau masyarakat untuk setiap unit

alat/mesin.

4) Bahan tertentu hasil penemuan baru atau hasil modifikasi tertentu untuk setiap

jenis bahan.

5) Konstruksi dengan bahan tertentu yang dirancang untuk keperluan bidang

pendidikan atau kemasyarakatan untuk setiap konstruksi.

6) Hasil eksperimen/percobaan sains/ teknologi untuk setiap hasil eksperimen.

7) Hasil pengembangan metodologi/evaluasi pembelajaran.

d. Karya sains/teknologi tersebut mempunyai ciri sebagai berikut.

1) Bermanfaat untuk pendidikan di sekolah/madrasah atau bermanfaat untuk

menunjang kehidupan masyarakat.

2) Ada unsur modifikasi/inovasi bila sebelumnya sudah pernah ada di

sekolah/madrasah atau di lingkungan masyarakat tersebut.

e. Karya sains/teknologi dikategorikan kompleks apabila memenuhi kriteria:

1) memiliki tingkat inovasi yang tinggi;

2) tingkat kesulitan pembuatan yang tinggi;

3) memiliki konstruksi atau alur kerja yang rumit atau apabila berupa hasil modifikasi,

memiliki tingkat modifikasi yang tinggi;

f. Karya teknologi dikategorikan sederhana apabila memenuhi kriteria:

1) memiliki tingkat inovasi yang rendah;

2) pembuatannya memiliki tingkat kesulitan yang rendah;

3) memiliki konstruksi atau alur kerja yang rumit atau apabila berupa hasil modifikasi

maka memiliki tingkat modifikasi yang rendah;

Format / Kerangka isi karya inovatif.

1. Laporan Pembuatan dan Penggunaan Alat/Mesin, Pembuatan Media Pembelajaran, Bahan

Ajar Interaktif Berbasis Komputer, dan Pembuatan Program Aplikasi Komputer.

Formatnya adalah sebagai berikut:

a) Halaman judul, memuat jenis laporan, nama karya teknologi, nama pembuat, NIP kalau

PNS dan Nama Sekolah/madrasah.

b) Halaman pengesahan oleh Kepala Sekolah/ madrasah.

c) Kata Pengantar.

d) Daftar Isi.

e) Daftar Gambar.

f) Nama Karya Teknologi.

g) Tujuan.

h) Manfaat.

i) Rancangan/desain karya teknologi (dilengkapi dengan gambar rancangan atau diagram

alir serta daftar dan foto alat dan bahan yang digunakan).

j) Prosedur pembuatan karya teknologi (dilengkapi dengan foto pembuatan).

k) Penggunaan karya teknologi di sekolah atau di masyarakat (dilengkapi dengan foto

penggunaan).

l) Source code program.

2. Laporan Eksperiman atau Percobaan Sains/Teknologi

Formatnya adalah sebagai berikut

a) Halaman judul, memuat jenis laporan (tuliskan Laporan Penemuan Teknologi Tepat

Guna berupa Eksperimen atau Percobaan Sains/Teknologi, nama/judul

eksperimen/percobaan, nama peneliti, NIP kalau PNS, dan nama sekolah/madrasah).

b) Halaman pengesahan sekolah/madrasah.

c) Kata Pengantar

d) Daftar Isi

e) Daftar Gambar

f) Bab I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

C. Manfaat

g) Bab II : LANDASAN TEORETIK/TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum (sesuai dengan materi eksperi men)

B. Teori Teknis (sesuai dengan materi eksperi men)

h) Bab III : PROSEDUR DAN HASIL EKSPERIMEN

A. Persiapan Eksperimen

1. Obyek dan variabel eksperimen

2. Alat dan bahan yang digunakan

3. Langkah-langkah penyiapan eksperi men

B. Pelaksanaan eksperimen

1. Langkah-langkah eksperimen

2. Hasil eksperimen

i) Bab IV : KESIMPU LAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran

j) DAFTAR PUSTAKA

k) LAMPIRAN :

A. Data rincian eksperimen

B. Foto pelaksanaan eksperimen

C. Bukti pendukung lainnya

2. Jenis Karya Seni

a. Karya seni yang bukti fisiknya dapat disertakan untuk angka kredit meliputi : 1) seni sastra

(novel, kumpulan cerpen, kumpulan puisi, naskah drama/teater/film), 2) seni rupa (a.l.:

keramik kecil, benda souvenir), 3) seni desain grafis (a.l: sampul buku, poster, brosur,

fotografi), 4) seni musik rekaman, film, dan sebagainya.

b. Karya seni yang bukti fisiknya tidak dapat disertakan langsung untuk angka kredit meliputi:

1) seni rupa (a.l.: lukisan, patung, ukiran, keramik ukuran besar, baliho, busana), 2) seni

pertunjukan (a.l: teater, tari, sendratasik, ensambel musik), dan sebagainya.

c. Karya seni dapat berupa karya individual yang diciptakan oleh perorangan (a.l.: seni lukis,

seni sastra) dan karya seni kolektif yang diciptakan secara kolaboratif atau integratif (a.l.:

teater, tari, ensambel musik).

d. Karya seni kategori kompleks mengacu pada lingkup sebaran publikasi, pameran,

pertunjukan, lomba, dan pengakuan pada tataran nasional/internasional, sedangkan karya

sederhana mengacu kepada lingkup sebaran publikasi, pameran, pertunjukan, lomba, dan

pengakuan pada tataran kabupaten/kota/provinsi.

Format kerangka isi Laporan Penciptaan Karya Seni adalah:

a) Sampul depan: judul, nama pencipta, NIP, nama dan logo sekolah/madrasah

b) Kata pengantar pencipta

c) Daftar isi, Daftar tabel/gambar

d) Bagian I : Pendahuluan (latar belakang ide penciptaan, makna dan tujuan)

e) Bagian II : Reflekti proses kreatif/penciptaan (bahan, alat, ukuran, lama pengerjaan,

deskripsi proses kreatif dari prapenciptaan hingga pascapenciptaan dikuatkan dengan foto-

foto dan atau rekaman audio/audiovisual, dan deskripsi kegiatan pameran/publikasi/

pertunjukan disertai katalog dan foto-foto dan atau rekaman audiovisual)

f) Bagian III : Penutup

g) Referensi/Kepustakaan (kalau ada)

h) Lampiran:

1) Biodata ringkas pencipta

2) Surat pernyataan kepala sekolah/madrasah tentang kebenaran keaslian, kepemilikan, dan

bukti bahwa karya seni tersebut belum pernah diajukan untuk kenaikan pangkat

sebelumnya

3) Bukti pengakuan/rekomendasi dari dewan kesenian atau organisasi profesi kesenian yang

relevan minimal tingkat kabupaten/kota

4) Bukti lain/pendukung (jika ada), seperti:

Kliping resensi dari media massa cetak/elektronik nasional

Bukti sertifikat/penghargaan memenangkan lomba karya seni

dan sebagainya.

3. Membuat/Memodifikasi Alat Pelajaran/Peraga/ Praktikum

1. Membuat Alat Pelajaran

Alat ini digunakan untuk membantu kelancaran proses pembelajaran/ bimbingan pada

khususnya dan proses pendidikan umumnya. Kriteria Alat Pelajaran adalah :

1) Berupa alat kelengkapan yang digunakan dalam pembelajaran/bimbingan atau pendidikan di

sekolah/madrasah.

2) Pelaksanaan pembelajaran/bimbingan atau pendidikan di sekolah/madrasah menjadi lebih

mudah dan lebih efektif.

3) Jenis alat pelajaran:

Alat bantu presentasi

Alat bantu olahraga

Alat bantu praktik

Alat bantu musik.

Alat lain yang membantu kelancaran proses pembelajaran/bimbingan atau pendidikan di

sekolah/madrasah.

4) Alat pelajaran tersebut mempunyai ciri sebagai berikut.

Bermanfaat untuk pelajaran/bimbingan di sekolah/madrasah (di dalam maupun di luar

ruang kelas).

Ada unsur modifikasi/inovasi bila sebelumnya sudah pernah ada di sekolah/madrasah

tersebut.

5) Alat pelajaran dikategorikan kompleks apabila memenuhi kriteria:

memiliki tingkat inovasi yang tinggi;

tingkat kesulitan pembuatan yang tinggi;

memiliki konstruksi atau alur kerja yang rumit atau apabila berupa hasil modifikasi,

memiliki tingkat mod ifikasi yang tinggi;

Waktu pembuatannya relatif lama;

Biaya pembuatannya relatif tinggi.

6) Alat pelajaran dikategorikan sederhana apabila memenuhi kriteria:

memiliki tingkat inovasi yang rendah;

tingkat kesulitan pembuatan yang rendah;

memiliki konstruksi atau alur kerja yang tidak rumit atau apabila berupa hasil modifikasi

maka memiliki tingkat modifikasi yang rendah;

waktu pembuatannya relatif pendek;

biaya pembuatannya relatif rendah.

Format Laporan Pembuatan Alat Pelajaran adalah :

1) Halaman judul, memuat jenis laporan (tuliskan Laporan Pembuatan Alat Pelajaran), nama

alat pelajaran, nama pembuat, NIP bagi PNS, dan nama sekolah/ madrasah/lokasi.

2) Halaman pengesahan oleh kepala sekolah/madrasah.

3) Halaman pernyataan dari pembuat bahwa alat pelajaran ini benar-benar asli hasil karyanya.

4) Kata Pengantar

5) Daftar Isi

6) Daftar Gambar/Foto

7) Nama Alat Pelajaran

8) Tujuan

9) Manfaat

10) Rancangan/desain alat pelajaran/bimbingan (dilengkapi dengan gambar rancangan atau

diagram alir serta daftar dan foto alat dan bahan yang digunakan).

11) Prosedur pembuatan alat pelajaran/ bimbingan (dilengkapi dengan foto pembuatan).

12) Penggunaan alat pelajaran di sekolah/madrasah (dilengkapi dengan foto penggunaan).

4. Sub unsur Membuat Alat Peraga

Alat peraga adalah alat yang digunakan untuk memperjelas konsep/teori/cara kerja tertentu

yang dipergunakan dalam proses pembelajaran atau bimbingan. Kriterianya adalah :

1) Berupa alat yang berfungsi memperjelas konsep/teori/cara kerja tertentu yang dipergunakan

dalam proses pembelajaran/bimbingan.

2) Pelaksanaan proses pembelajaran/bimbingan menjadi lebih jelas dan lebih efektif.

3) Jenis alat peraga

Poster/gambar untuk pelajaran

Alat permainan pendidikan

Model benda/barang atau alat tertentu

Benda potongan (cutaway object)

Film/video pelajaran pendek

Gambar animasi komputer, dan

Alat peraga lain

4) Alat peraga tersebut mempunyai ciri sebagai berikut.

Memperjelas konsep/teori/cara kerja suatu alat.

Ada unsur modifikasi/inovasi bila sebelumnya

sudah pernah ada di sekolah/madrasah tersebut.

5) Alat peraga dikategorikan kompleks apabila memenuhi kriteria:

memiliki tingkat inovasi yang tinggi;

tingkat kesulitan pembuatannya tinggi;

memiliki konstruksi atau alur kerja yang rumit atau apabila berupa hasil modifikasi,

memiliki tingkat mod ifikasi yang tinggi;

waktu pembuatannya relatif lama, dan

biaya pembuatannya relatif tinggi.

6) Alat peraga dikategorikan sederhana apabila memenuhi kriteria:

memiliki tingkat inovasi yang rendah;

tingkat kesulitan pembuatannya yang rendah;

memiliki konstruksi atau alur kerja yang tidak rumit atau apabila berupa hasil modifikasi,

memiliki tingkat modifikasi yang rendah;

waktu pembuatannya relatif pendek; dan

biaya pembuatannya relatif rendah.

Format Laporan Pembuatan Alat Peraga

1) Halaman judul, memuat jenis laporan (tuliskan Laporan Pembuatan Alat Pelajaran), nama

alat pelajaran, nama pembuat, NIP bagi PNS, dan nama sekolah/ lokasi.

2) Halaman pengesahan oleh kepala sekolah/ madrasah.

3) Halaman pernyataan dari pembuat bahwa alat peraga ini benar-benar asli hasil karya guru

bersa ngkuta n.

4) Kata Pengantar

5) Daftar Isi

6) Daftar Gambar/Foto

7) Nama Alat Peraga

8) Tujuan

9) Manfaat

10) Rancangan/desain alat peraga (dilengkapi dengan gambar rancangan atau diagram alir serta

daftar dan foto alat dan bahan yang digunakan).

11) Prosedur pembuatan alat peraga (dilengkapi dengan foto pembuatan).

12) Penggunaan alat peraga di sekolah/madrasah (dilengkapi dengan foto penggunaan).

5. Subunsur Membuat Alat Praktikum

Adalah alat yang digunakan untuk praktikum sains, matematika, teknik, bahasa, ilmu sosial,

humaniora, dan keilmuan lainnya.Kriteria Alat Praktikum adalah :

1) Berupa alat praktikum yang dipergunakan dalam pem belaja ran.

2) Pelaksanaan praktikum menjadi lebuh mudah dan lebih efektif.

3) Jenis alat praktikum

Alat praktikum sains (matematika, fisika, kimia, biologi).

Alat praktikum teknik (mesin, listrik, sipil).

Alat praktikum bahasa, ilmu sosial, humaniora, dan lainnya.

4) Alat praktikum tersebut mempunyai ciri sebagai berikut.

Dapat digunakan untuk praktikum di sekolah/madrasah.

Ada unsur modifikasi/inovasi bila sebelumnya sudah pernah ada di sekolah/madrasah

tersebut.

5) Alat praktikum dikatagorikan kompleks apabila memenuhi kriteria:

memiliki tingkat inovasi yang tinggi;

tingkat kesulitan pembuatan yang tinggi;

memiliki konstruksi atau alur kerja yang rumit atau apabila berupa hasil modifikasi,

memiliki tingkat mod ifikasi yang tinggi;

waktu pembuatannya relatif lama; dan

biaya pembuatannya relatif tinggi.

6) Alat praktikum dikategorikan sederhana apabila memenuhi kriteria:

memiliki tingkat inovasi yang renda;

tingkat kesulitan pembuatan yang rendah;

memiliki konstruksi atau alur kerja yang tidak rumit atau apabila berupa hasil modifikasi,

memiliki tingkat modifikasi yang rendah;

waktu pembuatannya relatif pendek; dan

biaya pembuatannya relatif rendah.

Format Laporan Pembuatan Alat Praktikum

1) Halaman judul, memuat jenis laporan (tuliskan Laporan Pembuatan Alat Praktikum), nama

alat pelajaran, nama pembuat, NIP bagi PNS, dan nama sekolah/lokasi.

2) Halaman pengesahan oleh kepala sekolah/madrasah.

3) Halaman pernyataan dari pembuat bahwa alat praktikum ini benar-benar asli hasil karya

guru bersa ngkuta n.

4) Kata Pengantar

5) Daftar Isi

6) Daftar Gambar/Foto

7) Nama Alat Praktikum

8) Tujuan

9) Manfaat

10) Rancangan/desain alat praktikum (dilengkapi dengan gambar rancangan atau diagram alir

serta daftar dan foto alat dan bahan yang digunakan).

11) Prosedur pembuatan alat praktikum (dilengkapi dengan foto pembuatan).

12) Penggunaan alat praktikum di sekolah/madrasah (dilengkapi dengan foto penggunaan).

6. Mengikuti Pengembangan Penyusunan Standar, Pedoman, Soal, dan Sejenisnya

Kegiatan penyusunan standar/pedoman/soal yang diselenggarakan oleh instansi tingkat

nasional atau provinsi.Kriterianya adalah :

1) Guru yang bersangkutan aktif dalam kegiatan tersebut.

2) Hasil kegiatan tersebut digunakan secara nasional/provinsi.

Format Laporan Kegiatan

1) Halaman judul, memuat jenis laporan (tuliskan Laporan Kegiatan Penyusunan

Standar/Soal/Pedoman), nama kegiatan nama pelaksana, NIP bagi PNS dan nama

sekolah/lokasi.

2) Halaman pengesahan oleh kepala sekolah/madrasah, memuat identitas pelaksana (nama

lengkap, NIP bagi PNS, tempat/tanggal lahir, pangkat/ golongan, jabatan

struktural/fungsional, unit kerja), dan pejabat yang mengesahkan (nama, NIP dan

jabatannya).

3) Kata Pengantar

4) Daftar Isi

5) Nama Kegiatan

6) Tujuan

7) Manfaat

8) Pelaksanaan Kegiatan

9) Hasil Kegiatan

C. PENUTUP

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:

1. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 16

Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya, mengisyaratkan kenaikan

pangkat jabatan fungsional guru harus memperoleh angka kredit dari kegiatan pengembangan

keprofesian berkelanjutan.

2. Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan meliputi: 1) pengembangan diri, 2) publikasi

ilmiah, dan karya inovatif.

3. Guru wajib memiliki kompetensi dalam memahami: 1) prinsip Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan, 2) macam karya profesi berkelanjutan, 3) prinsip pengembangan pelaporan

pengembangan diri, 4) prinsip pengembangan karya tulis ilmiah, dan 5) prinsip pengembangan

karya inovatif.

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun

2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya

Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor

03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional

Guru dan Angka Kreditnya.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan

Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kredit