pengembangan kawasan wisata bahari di … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian...

37
CINDITYA ESTUNING NRP. 3609 100 033 Dosen Pembimbing Ema Umilia, ST, MT Tugas Akhir 12/07/13 TUGAS AKHIR PW-1381 PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI KABUPATEN JEMBER PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

Upload: hoangtruc

Post on 11-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

CINDITYA ESTUNING

NRP. 3609 100 033

Dosen Pembimbing

Ema Umilia, ST, MT

Tugas Akhir

12/07/13

TUGAS AKHIRPW-1381

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA

BAHARI DI KABUPATEN JEMBER

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA 2013

Page 2: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

12/07/13

2

I - PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.3 TUJUAN DAN SASARAN

1.4 RUANG LINGKUP

1.5 MANFAAT PENELITIAN

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Page 3: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

LATAR BELAKANG12/07/13

3

Wisata yang paling banyak diminati oleh masyarakat baik lokal maupun non lokal yaitu wisata yang mengarah ke alam. Salah satu

jenis pariwisata alam yang saat ini banyak menghasilkan wisatawan lokal maupun wisatawan asing yaitu wisata bahari.

Sebagian besar wilayah di Indonesia terdiri atas lautan yang memiliki sumber daya yang

cukup potensial dalam pengembangan suatu wilayah terlebih dalam sektor

perekonomian.

Kemajuan sektor ekonomi dalam wilayah pesisir mengacu pada sektor pariwisata yang nantinya

dapat meningkatkan kemajuan ekonomi masyarakat melalui tingkat pemenuhan

kebutuhan wisatawan.• Dikembangkannya 5 obyek pariwisata

bahari di Kabupaten Jember (Kabarbisnis, 2012) menunjukkan kurang adanya pengemasan obyek wisata secara merata.

• Pengelolaan beberapa obyek wisata bahari di Kabupaten Jember terkesan apa adanya (Media Center, 2010).

• Kurangnya penyediaan infrastruktur yang cukup dan pengemasan obyek wisata tidak dikaitkan dengan hasil karya penduduk lokal (RTRW Kabupaten Jember, 2008-2028).

Adanya salah satu kawasan wisata yaitu pantai Bandealit sebagai taman

nasional yang memang sebagai kawasan konservasi sehingga perlu adanya

integrasi antara lima kawasan wisata bahari tersebut.

Arahan kebijakan RTRW Kabupaten Jember, 2008-2028 mengenai kawasan pariwisatanya yang diarahkan pada pola pengembangan wisata

bahari yang dikaitkan dengan konsep pengembangan berbasis masyarakat.

Perlu adanya studi pengembangan kawasan wisata bahari yang terintegrasi di Kabupaten Jember yang bertujuan untuk meningkatan perekonomian

masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya.

Page 4: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

12/07/13

4

adanya potensi wisata bahari di Kabupaten

Jember yang dapat meningkatkan sektor

ekonomi di wilayahnya, namun pengembangan

obyek wisata bahari di Kabupaten jember tidak

terintegrasi sehingga pengembangannya tidak

merata dan dapat menghambat proses

pengembangan di Kabupaten Jember.

RUMUSAN MASALAH PERTANYAAN PENELITIAN

Bagaimana arahan pengembangan yang

sesuai berdasarkan karakteristik yang dimiliki

oleh tiap-tiap kawasan wisata bahari di

Kabupaten Jember?

Menetukan arahan pengembanganyang

terintegrasi dari kawasan wisata bahari di

Kabupaten Jember.

TUJUAN 1. Mengidentifikasi faktor pengembangan

kawasan wisata bahari yang terintegrasidi

Kabupaten Jember.

2. Menganalisis potensi berdasarkan faktor

pengembangan di masing-masing kawasan

wisata bahari

3. Merumuskan arahan pengembangan yang

terintegrasi dari kawasan wisata bahari di

Kabupaten Jember.

SASARAN

Page 5: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

12/07/13

5

Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

Jember guna menentukan konsep pengembangan

pariwisata dengan pola pengembangan wisata bahari yang

terintegrasi dengan batas administrasi yaitu,

Sebelah Utara : Kabupaten Bondowoso dan

Kabupaten probolinggo

Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

Sebelah Timur : Kabupaten Banyuwangi

Sebelah Barat : Kabupaten Lumajang

RUANG LINGKUP WILAYAH

RUANG LINGKUP PEMBAHASAN

Penelitian ini akan membahas mengenai arahan

pengembangan kawasan wisata bahari yang terintegrasi di

Kabupaten jember. Meninjau dari potensi dan masing-

masing karakteristik di masing-masing kawasan wisata

bahari.

RUANG LINGKUP SUBSTANSI

Pustaka yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

literatur yang terkait dengan pariwisata, bahari,

wisata bahari, serta pengembangan kawasan

wisata bahari yang terintegrasi.

MANFAAT PENELITIAN

• Memberikan arahan pengembangan wisata bahari

yang tepat untuk Kabupaten Jember berdasarkan

potensi dan karakteristik yang dimiliki oleh masing-

masing lokasi wisata.

• Memberi masukan kepada Pemerintah Kabupaten

Jember terkait dengan hasil penelitian sebagai acuan

kebijakan RTRW selanjutnya untuk mengembangkan

kawasan pariwisata khususnya kawasan wisata bahari

di Kabupaten Jember.

Page 6: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

07/01/13

6

Page 7: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

12/07/13

7

II – TINJAUAN

PUSTAKA

Page 8: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

12/07/13

8

TEORI KAWASAN PESISIR

TEORI PARIWISATA

MOTIVASI WISATA

SISTEM PARIWISATA

KOMPONEN PARIWISATA

WISATA BAHARI

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA

PENGEMBANGAN TERINTEGRASI

Page 9: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

12/07/13

9

SINTESA TINJAUAN PUSTAKA

Sumber : Hasil

Sintesa Pustaka,

2013

Sasaran Indikator Variabel

Komponen Pariwisata dan

sumber daya

Kebudayaan hidup Keberadaan kebudayaan hidup

Keunikan kebudayaan hidup

Keberadaan pertunjukan

Sarana prasarana Utilitas

Akomodasi

Fasilitas pelayanan wisata

Fasilitas pendukung wisata bahari

Aksesibilitas Ketersediaan sarana transportasi

Jaringan jalan

Partisipasi masyarakat Jenis aktivitas masyarakat

Kelembagaan Adanya suatu lembaga dalam pengelolaan

Pengembangan wisata Peningkatan komponen

wisata

Daya tarik

Sarana prasarana

Transportasi

Investasi Kesempatan investasi

Kualitas lingkungan Peningkatan kebersihan lingkungan

Perlindungan sumber daya Konservasi lingkungan

Kebijakan kebijakan pendukung

Pemasaran Strategi pemasaran

Page 10: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

12/07/13

10

III – METODOLOGI PENELITIAN

3.1 PENDEKATAN PENELITIAN3.2 JENIS PENELITIAN3.3 VARIABEL PENELITIAN3.4 POPULASI DAN SAMPLE3.5 METODE PENELITIAN3.6 METODE ANALISIS

Page 11: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

12/07/13

11

PENDEKATAN PENELITIAN

JENIS PENELITIAN

Pendekatan dalam penelitian ini menyesuaikan dengan tujuan

penelitian yaitu untuk merumuskan konsep pengembangan

kawasan wisata bahari di Kabupaten Jember. Hal terakhir yang

dilakukan adalah tahap penarikan kesimpulan berdasarkan hasil

analisis dan didukung dengan landasan teori yang berhubungan

dengan pengembangan suatu kawasan wisata bahari.

Pendekatan penelitian ini adalah rasionalisme.

Pendekatan rasionalisme mengacu pada teori dan fakta yang terjadi

untuk menyusun kerangka konseptualisasi teori dalam memberikan hasil

penelitian.

Kemudian hasil dari penelitian ditarik kesimpulan berdasarkan hasil

analisi yang disesuaikan landasan teori dan diharapkan dapat menjadi

kebenaran umum (Muhadjir, 2008).

Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif yang bersifat :

• Deskriptif dimana proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian. Landasan teori dimanfaatkan

sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.

• Preskriptif digunakan untuk merumuskan tindakan dalam memecahkan masalah. Dalam studi ini, dilakukan pada

waktu merumuskan arahan pengembangan kawasan wisata bahari Kabupaten Jember dengan komparasi dari

literatur tentang pengembangan kawasan bahari dan pengembangan kawasan wisata.

Page 12: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

12/07/13

12

VARIABEL PENELITIAN

Sasaran Indikator Variabel Definisi Operasional

Menentukan kriteria

pengembangan kawasan

wisata bahari yang

terintegrasi sebagai

arahan pengembangan

Daya tarik wisata

Keberadaan dan kondisi suberdaya alam

Terdapat sumber daya alam dengan kondisi yang

masih bisa dinikmati

Keberadaan kebudayaan hidup

Terdapat kebudayaan hidup seperti adat istiadat,

kesenian atau cara hidup khas masyarakat lokal

di kawasan

Sarana prasarana

Ketersediaan Utilitas

Ketersediaan air bersih, listrik, telekomunikasi,

drainase dan persampahan pada kawasan

Ketersediaan Akomodasi Ketersediaan sarana akomodasi pada kawasan

Ketersediaan Fasilitas pelayanan wisata Ketersediaan fasilitas kesehatan, perbankan dan

perjalanan pada kawasan

Ketersediaan Fasilitas pendukung wisata

bahari

Ketersediaan fasilitas pendukung wisata bahari

seperti galeri souvenir pada kawasan

Aksesbilitas

Ketersediaan Sarana transportasi

Terkait dengan ketersediaan moda kendaraan

umum yang digunakan dalam perjalanan menuju

tempat wisata

Jaringan jalanKemudahan untuk mencapai kawasan wisata

baik dengan kendaraan roda empat maupun roda

dua, yang ditunjang dengan kejelasan tempat

(mudah dikenali) serta ditunjang jalan yang baik

Partisipasi masyarakat Jenis aktivitas masyarakat

Jenis aktivitas masyarakat yang memiliki

keterkaitan dengan kegiatan wisata

Kelembagaan Keterkaitan dengan suatu lembaga Peran serta kelembagaan dalam mengelola

kawasan wisata

Page 13: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

Investasi Kesempatan investasi

Peningkatan kesempatan investasi bagi investor yang

ingin mengembangkan kawasan menjadi kawasan

wisata

Kualitas lingkungan Kualitas kebersihan

Peningkatan kualitas kebersihan lingkungan seperti

penurunan jumlah sampah dan keasrian kawasan untuk

mengembangkan kawasan menjadi kawasan wisata

Perlindungan sumberdaya

alam Keberadaan sumberdaya alam

Perlindungan terhadap segala habitat satwa maupun

tumbuhan yang menjadi ciri khas kawasan

Kebijakan kebijakan pendukung

Adanya kebijakan yang mendukung pengembangan

kawasan menjadi kawasan wisata bahari

Pemasaran Sistem Pemasaran Peningkatan manajemen pemasaran kawasan wisata

13

Sumber: Hasil Sintesa Tinjauan Pustaka, Penulis 2012

12/07/13

Page 14: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

12/07/13

14

Sampel merupakan bagian-bagian dari keseluruhan atau populasi, yang menjadi obyek sesungguhnya dari suatu penelitian

(Koentjaraningrat, 1997).

Yang dimaksud dengan sampel disini yaitu hasil survey kuesioner kawasan wisata bahari dan wawancara.

POPULASI DAN SAMPLEPopulasi diartikan sebagai keseluruhan satuan analisis yang merupakan sasaran penelitan.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah para stakeholder yang berkaitan dengan pariwisata bahari dan

penataan ruang.

METODE PENELITIAN

TEKNIK PENGAMBILAN DATA

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan metode survey primer dan

sekunder. Survey primer dilakukan melalui penyebaran kuesioner,

pengamatan lapangan dan wawancara terhadap responden.

Sedangkan survey sekunder dilakukan melalui survey instansional

dan tinjauan media,

TEKNIK SURVEY

1. Penyebaran Kuesioner

2. Wawancara

3. Pengamatan Lapangan

4. Tinjauan Pustakan dari perpustakaan dan instansional

5. Tinjauan Media

TEKNIK ANALISA DATA

1. Analisa identifikasi kriteria pengembangan

kawasan wisata bahari Kabupaten Jember

2. Analisa penentuan kawasan wisata bahari yang

berpotensi berdasarkan kriteria pengembangan

3. Analisa arahan pengembangan kawasan wisata

bahari Kabupaten Jember

Page 15: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

15

Sasaran Penelitian Input Teknik Output

Analisa Identifikasi Kriteria

Pengembangan Kawasan Wisata

Bahari Kabupaten Jember

1. Daya tarik wisata

2. Ketersediaan prasarana wisata

3. Ketersediaan sarana wisata

4. Partisipasi masyarakat

5. Kelembagaan

6. Kesempatan investasi

7. Kualitas lingkungan

8. Perlindungan sumberdaya

9. Kebijakan

10. Pemasaran

DelphiKriteria pengembangan kawasan wisata

bahari.

Delphi Jabaran Kriteria

Analisa Potensi Berdasarkan

Kriteria Pengembangan yang

Terintegrasi di Masing-masing

Kawasan Wisata

1. Faktor Pengembangan kawasan wisata bahari

2. Survey primer

3. Survey sekunderDeskriptif

Potensi dan karakteristik masing-masing

kawasan wisata bahari

Arahan Pengembangan Kawasan

Wisata Bahari yang Terintegrasi

di Kabupaten Jember

1. Kriteria pengembangan dari hasil penelitian

2. Fakta empiri dari hasil lapangan

3. Tinjauan teori terkait pengembangan kawasan

wisata bahari

Triangulasi

Arahan pengembangan kawasan wisata

bahari yang terintegrasi di Kabupaten

Jember

METODE ANALISIS

12/07/13

Page 16: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

12/07/13

16

IV – HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

4.2 ANALISA

Page 17: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

12/07/13

17

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

KONDISI EKSISTING KABUPATEN JEMBER

• Kabupaten Jember terletak di bagian timur wilayah Provinsi Jawa Timur pada posisi 6°27’29’’ - 7°14’35’’ BT dan

7°59’6’’ - 8°33’56’’ LS.

• Batas-batas administrasi :

Sebelah Utara : Kabupaten Bondowoso

Sebelah Timur : Kabupaten Banyuwangi

Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

Sebelah Barat : Kabupaten Lumajang

KONDISI EKSISTING WISATA BAHARI KABUPATEN JEMBER

• Dari sekian banyak obyek daerah tujuan wisata (ODTW), pantai merupakan obyek wisata yang paling banyak

digemari oleh para wisatawan jika dilihat dari kealamiannya.

• Terdapat lima pantai selatan di Kabupaten Jember yang telah di kategorikan sebagai wisata bahari, yaitu Pantai

Papuma, Pantai Watu Ulo, Pantai Bandi Alit, Pantai Paseban, dan Pantai Puger.

*Namun, pengembangan wisata bahari di Kabupaten Jember tidak dilaksanakan sesuai skala prioritas dan

ditunjukkan juga dengan pengembangan wisata bahari yang tidak merata (RTRW Kab. Jember 2008-2028).

KONDISI EKSISTING KEPARIWISATAAN KABUPATEN JEMBER

RTRW Kabupaten Jember 2008-20028 menjelaskan bahwa potensi dasar pariwisata di Jember adalah banyaknya

keindahan alam yang dapat menarik pangsa pasar mulai dari pantai, air terjun, pemandian, perbukitan, goa-goa

bersejarah, terowongan, dan perkebunan. Selain itu, terdapat juga berbagai atraksi budaya yang dapat dijumpai di

berbagai wilayah seperti Jember Fashion Carnaval, Larung sesaji di pantai selatan, tarian tradisional dan

sebagainya.

*Namun, ditemukan kurangnya sinergisitas program pengembangan antar sektor yang disebabkan dengan

keterbatasan infrastruktur pendukung di kawasan strategis pariwisata.

Page 18: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

12/07/13

18

ANALISA

IDENTIFIKASI FAKTOR PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI KABUPATEN JEMBER

Identifikasi faktor pengembangan kawasan wisata bahari yang terintegrasi dilakukan dengan menggunakan

analisa teknik Delphi dan melibatkan responden, yang diterapkan dalam analisa stake holder sebelumnya. Para

responden mengeluarkan pendapat mengenai kesetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap kebutuhan

faktor pengembangan yang telah dirumuskan untuk pengembangan kawasan wisata bahari yang terintegrasi di

Kabupaten Jember. Kuesioner Tahap 1

Berikut merupakan hasil eksplorasi pendapat dari responden mengenai faktor pengembangan kawasan wisata bahari yang

terintegrasi di Kabupaten Jember.

Keterangan:

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

: Butuh Iterasi

R1: Bappekab Jember

R2: Kantor Pariwisata Kabupaten Jember

R3: Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember

R4: Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember

R5: Kecamatan Puger Kabupaten Jember

R6: Kecamatan Kencong Kabupaten Jember

R7: Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember

R8 : Dosen Jurusan Pariwisata Universitas Muhammadiyah Jember

Page 19: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

12/07/13

19

Hasil Delphi Tahap 1

No Faktor R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8

1 Pembentuk daya tarik wisata

berkaitan dengan keberadaan serta kondisi dari sumber

daya lingkungan serta ekosistem di dalamnya. Selain itu

keberadaan kebudayaan hidup di kawasan tersebut.

S S S S S S S S

2 Ketersediaan prasarana wisata

berkaitan dengan ketersediaan utilitas, yaitu jaringan air

bersih, listrik dan telekomunikasi, pada kawasan dan

ketersediaan jaringan jalan menuju kawasan.

S S S S S S S S

3 Ketersediaan sarana wisata

berkaitan dengan ketersediaan fasilitas akomodasi

(rumah makan), fasilitas pendukung wisata bahari (galeri

cinderamata) pada kawasan dan ketersediaan sarana

transportasi umum untuk menuju kawasan .

S S S S S S S S

4 Partisipasi masyarakat

berkaitan dengan kegiatan masyarakat di kawasan saat

ini, yang dapat mendukung kegiatan wisata di kawasan

nantinya. Jenis aktivitas masyarakat yang dimaksud

dapat berupa mata pencaharian masyarakat di kawasan

seperti membuat barang-barang dari sumber daya alam

di kawasan yang nantinya dapat dijual ataupun sektor-

sektor jasa yang dapat mendukung kegiatan wisata.

S S S S S S S S

5 Kelembagaan

berkaitan dengan peran suatu lembaga dalam

pengelolaan kawasan wisata.

S S S S TS S S S

Page 20: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

12/07/13

20

6 Kesempatan investasi

berkaitan dengan peluang para investor yang ingin

mengembangkan kawasan wisata.

S S S S S S S S

7 Kualitas lingkungan

terkait dengan kebersihan lingkungan seperti

penurunan jumlah sampah yang ada di kawasan

wisata dan penjagaan keasrian kawasan wisata.

S S S S S S S S

8 Perlindungan sumberdaya

berkaitan dengan perlindungan segala habitat satwa

maupun tumbuhan yang menjadi cirri khas kawasan.

S S S S S S S S

9 Kebijakan

terkait dengan adanya suatu kebijakan yang

mendukung pengembangan kawasan menjadi

kawasan wisata bahari.

S S S S S S S S

10 Pemasaran

berkaitan dengan manajemen pemasaran kawasan

wisata.

S S S S S S S S

Page 21: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

12/07/13

21

Berikut merupakan hasil eksplorasi pendapat dari responden mengenai faktor kelembagaan dalam pengembangan

kawasan wisata bahari yang terintegrasi di Kabupaten Jember.

Keterangan:

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

: Butuh Iterasi

R1: Bappekab Jember

R2: Kantor Pariwisata Kabupaten Jember

R3: Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember

R4: Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember

R5: Kecamatan Puger Kabupaten Jember

R6: Kecamatan Kencong Kabupaten Jember

R7: Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember

R8 : Dosen Jurusan Pariwisata Universitas Muhammadiyah Jember

Hasil Delphi Tahap 2

Faktor R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8

Kelembagaan

berkaitan dengan peran suatu lembaga dalam

pengelolaan kawasan wisata.

S S S S S S S S

Page 22: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

12/07/13

22

Faktor Kriteria

Pembentuk daya tarik wisatakeindahan alam laut yang memiliki sumberdaya di dalamnya seperti habitat-habitat laut dan ciri

khas ataupun karakteristik yang ada di lokasi wisata bahari tersebut.

Ketersediaan prasarana wisata

air bersih di lokasi pantai karena mengingat air pantai merupakan air payau, jaringan listrik,

jaringan telepon, jaringan jalan dilengkapi dengan penerangan dan marka jalan berupa penunjuk

arah ke lokasi pantai.

Ketersediaan sarana wisata fasilitas penginapan, rumah makan, MCK, kios-kios untuk pusat oleh-oleh bagi para pengunjung

dan juga mungkin bisa diberikan tempat outbond pantai.

Partisipasi Masyarakat

peran serta dari masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi kawasan wisata untuk ikut serta dalam

segala macam kegiatan wisata.

Kelembagaam

satu lembaga pengelola yang benar-benar mengerti tentang karakteristik lokasi wisata dan

paham mengenai pengembangan kawasan .

Kesempatan InvestasiAdanya investor yang berniat untuk mengembangkan kawasan.

Kualitas Lingkungankebersihan lokasi wisata dari segala sampah yang ditimbulkan oleh wisatawan, ombak laut dan

masyarakat sekitar kawasan sendiri.

Perlindungan Sumberdaya

habitat-habitat laut yang menjadi aksen kawasan. Selain itu satwa dan tumbuhan yang ada di

sekitar lokasi wisata.

Kebijakankebijakan terkait pengaturan konsep penataan kawasan wisata bahari di Kabupaten Jember dan

aturan untuk berinvestasi dari pemerintah Kabupaten Jember .

Pemasaran

promosi melalui media-media publikasi yang merata untuk semua kawasan wisata bahari di

Kabupaten Jember.

Page 23: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

12/07/13

23

ANALISA POTENSI BERDASARKAN FAKTOR PENGEMBANGAN DI MASING-MASING KAWASAN WISATA

Untuk menganalisa potensi berdasarkan faktor pengembangan kawasan wisata bahari yang terintegrasidilakukan

dengan menggunakan analisa deskriptif. Berdasarkan faktor tersebut akan di temukan karakteristik berdasarkan

potensi-potensi dari masing-masing kawasan wisata yaitu Pantai Papuma, Pantai Watu Ulo, Pantai Puger, Pantai

Bandealit dan Pantai Paseban yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Potensi-potensi Berdasarkan Kriteria Pengembangan di Masing-masing Kawasan

KriteriaKawasan Wisata Bahari

Pantai Papuma Pantai Watu Ulo Pantai Puger Pantai Bandealit Pantai Paseban

Pembentuk daya

tarik wisata

- Panorama alam

dengan gugusan batu

karang di tengah laut

- pasir putih sepanjang

pantai

- batu karang dengan

ketinggian ± 100 m

dpl

- gua lawa

berkedalaman ± 30 m

- fauna seperti babi

hutan, ayam alas,

kera dan bermacam

jenis burung

- flora hutan tropis

(cagar alam) di

sekeliling pantai

- batu ular yang

memanjang dari

pesisir pantai hingga

masuk ke laut

- pasir hitam

sepanjang pantai

- melihat perahu

nelayan yang lalu

lalang dari atas break

water

- melihat matahari

terbenam

- mengunjungi TPI

terbesar di Kabupaten

Jember

- pemandian alam

kucur yang banyak

dikerumuni kera

hitam

- melihat proses

pembuatan kapal

secara manual

- teluk meru dan teluk

bandealit dengan pasir

putih sepanjang 3 km

- keanekaragaman

flora dan fauna hutan

hujan tropis dataran

rendah

- goa Jepang pada

ketinggian 200 m dpl

- melihat penyu

bertelur di pantai pada

malam hari

(musiman)

- pantai yang

terbentang cukup

panjang dengan arah

pandang ke pulau

Barong

- atraksi deburan

ombak yang

menggulung indah

- melihat matahari

terbenam

Page 24: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

12/07/13

24

Ketersediaan

prasarana wisata

- jaringan listrik (tidak di area

pantai)

- jaringan telepon seluller

- air bersih

- jaringan jalan berupa aspal

dengan lebar jalan ± 4 m

dengan penunjuk arah yang

jelas dan lampu penerangan

- jaringan listrik di pantai

watu ulo telah terjangkau

disebabkan karena

pemukiman rumah warga

tidak jauh dari lokasi

pantai

- jaringan telepon kabel

dan seluller

- air bersih

- jaringan jalan berupa

aspal dengan lebar jalan ±

6 m dengan penunjuk arah

yang jelas dan lampu

penerangan

- jaringan listrik (tidak di

area pantai)

- jaringan telepon seluller

- air bersih

- akses jalan yang kurang

karena jalan masih

tergolong makadam dengan

penunjuk arah yang kurang

jelas dan kurangnya lampu

penerangan

- jaringan listrik yang masih

menggunakan mesin diesel

- hanya ada dua jaringan

telepon seluller

- air bersih yang tersedia dari

aliran bukit meru

- jaringan jalan yang tergolong

makadam memang disengaja

mengingat pantai bandealit

merupakan salah satu taman

nasional yang ketat

penjagaannya, selain itu tidak

ada lampu penerangan dan

juga penunjuk arah

- tidak adanya jaringan listrik

- jaringan telepon seluller

yang kurang baik

- air bersih yang tidak tersedia

- jaringan jalan berupa aspal

dan paving untuk area pantai

dengan penunjuk jalan yang

kurang jelas

Ketersediaan sarana

wisata

- taman bermain

- tempat kemah

- kios souvenir

- warung makan dan minum

- fasilitas olahraga air

- kantor pengelola

- mushalla

- MCK

- gazebo

- perahu

- penginapan

- tempat parkir

- taman bermain

- tempat kemah

- kios souvenir

- warung makan dan

minum

- kantor pengelola

- Mushalla

- MCK

- jalan hotmix

- telepon umum

- tempat parker

- mushalla

- persewaan perahu nelayan

- toilet

- gudang es

- TPI

- guest house

- warung makan dan minum

- kantor pengelola yang

dilengkapi TIC

- persewaan kendaraan

- penginapan

- tempat kemah

- 2 MCK

- bangku taman

- menara pengintai

- tempat parkir

- mushalla

- toilet

- gazebo

- tempat parkir

Partisipasi masyarakat

- nelayan sekitar pantai

- pemenuh kegiatan wisata

seperti pendirian warung

makan dan kios souvenir

- tradisi masyarakat sebagai

atraksi budaya seperti pekan

raya dan larung sesaji

- nelayan sekitar pantai

- pemenuh kegiatan wisata

seperti pendirian warung

makan dan kios souvenir

- home industri

cinderamata dari kerang-

kerang di pantai watu ulo

- tradisi masyarakat sebagai

atraksi budaya berupa

pecan raya dan larung

sesaji

- mayoritas nelayan

- pemenuh kegiatan wisata

seperti menjual hasil

tangkapan ikan di TPI yang

sudah tersedia

- tradisi masyarakat sebagai

atraksi budaya seperti acara

petik laut dengan ritual

larung sesaji

- pekerja kebun dikarenakan

adanya kawasan hutan

lindung

- pemenuh kegiatan wisata

seperti pendirian warung

makan

- tradisi masyarakat sekitar

sebagai atraksi budaya seperti

budidaya tanaman yang

berkhasiat jamu

- nelayan sekitar pantai

dengan penghasilan yang

kecil

- tradisi masyarakat sebagai

atraksi budaya seperti

kegiatan tahunan pekan raya

Page 25: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

12/07/13

25

Kelembagaan

Perum Perhutani Jawa

Timur karena terdapat

hutan tropis sebagai

cagar alam

Pemerintahan

Kabupaten Jember

Pemerintah desa

setempat yang kurang

optimal dalam

mengelola kawasan

pantai

Balai Taman Nasional

Meru Betiri karena

merupakan kawasan

lindung

Pemerintah desa

setempat yang tidak

optimal dalam

mengelola kawasan

pantai

Kesempatan

investasi

Belum ada peluang

investasi

Memberikan peluang

dan kemudahan

investasi yang lebih

kondusif

Memberikan peluang

dan kemudahan

investasi

Memberikan

kesempatan investasi di

zona pemanfaatan

intensif seluas 1.285 Ha

Memberikan peluang

dan kemudahan

investasi

Kualitas

lingkungan

Kebersihan yang ada di

pantai sudah di atur

dengan manajemen

yang baik dengan

sistem pengangkutan

sampah yang rutin

Kebersihan yang ada

di pantai sudah di

atur dengan

manajemen yang

sesuai dengan sistem

pengangkutan

pemukiman warga

Kebersihan yang ada

di pantai kurang

terkontrol dengan baik

disebabkan

manajemen pengelola

yang tidak terkonsep

Kebersihan yang ada di

pantai sudah di atur

dengan manajemen

yang baik mengingat

kawasan ini merupakan

area lindung

Keberdihan yang ada di

pantai tidak terkontrol

dengan baik mengingat

bahwa petugas sampah

yang datag di pantai

paseban hanya ada satu

tahun sekali

Perlindungan

sumberdaya

Sumberdaya yang ada

di pantai papuma yaitu

satwa dan flora yang

memang sudah di

kategorikan sebagai

cagar alam dengan

sistem penangkaran

Sumberdaya yang

ada di pantai watu

ulo hanya berupa

habitat-habitat kecil

yang ada di laut dan

kurang pengontrolan

dari pihak pengelola

akan keberadaannya

Sumberdaya yang ada

di pantai puger yaitu

hasil tangkapan ikan

yang menjadi mata

pencaharian

masyarakat sekitar dan

adanya satwa seperti

kera hitam di

pemandian kucur yang

sudah jinak. Oleh

karena itu perlu

penjagaan ketat oleh

pihak pengelola untuk

sumberdayanya

Banyak sekali

sumberdaya yang ada di

pantai bandealit ini

seperti hutan hujan

tropis yang merupakan

hutan lindung, flora dan

fauna di dalam hutan

hujan tropis tersebut,

penyu-penyu yang

hidup di pantai dan

memang sudah di

masukkan ke dalam

kategori konservasi

Sumberdaya yang ada

di pantai paseban hanya

berupa ikan hasil

tangkapan nelayan, dan

itu pun minim sekali

selain itu juga pasir

hitam pantai paseban

yang merupakan pasir

besi

Page 26: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

12/07/13

26

Kebijakan

Adanya program

pemerintah Kabupaten

Jember untuk

mengembangkan

pariwisata daerah

Adanya program

pemerintah

Kabupaten Jember

untuk

mengembangkan

pariwisata daerah

Adanya program

pemerintah terkait

dengan

pengembangan

pariwisata di

daerahnya namun

kurang terealisasi

untuk pantai puger

Adanya program

pemerintah Kabupaten

Jember untuk

mengembangkan

pariwisata daerahnya.

Namun, untuk pantai

bandealit memang

harus disesuaikan

dengan kategorinya

sebagai kawasan

lindung

Adanya program

pemerintah terkait

dengan pengembangan

pariwisata di

daerahnya namun

tidak terealisasi untuk

pantai paseban

Pemasaran

- mengembangkan

image pariwisata

pantai papuma, goa

Jepang dan goa lowo

melalui publikasi

- meningkatkan akses

informasi yang dapat

diakses dengan

mudah

- memanfaatkan

teknologi informasi

untuk media

promosi

- konsolidasi internal

pemasaran

- strategi bauran

pemasaran

- mengembangkan

teknologi informasi

untuk media publikasi

- mengemas aktivitas

terkait dengan wisata

minat khusus untuk

menarik pengunjung

- konsolidasi internal

pemasaran

- strategi bauran

pemasaran

Page 27: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

07/01/13

27

Page 28: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

07/01/13

28

Page 29: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

07/01/13

29

Page 30: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

12/0713

30

ANALISA ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI YANG TERINTEGRASI DI KABUPATEN

JEMBER

Setelah didapatkan faktor pengembangan kawasan wisata bahari yang terintegrasi di Kabupaten Jember dari hasil

analisa sebelumnya, maka selanjutnya akan dirumuskan arahan pengembangan kawasan wisata bahari yang

terintegrasi di Kabupaten Jember. untuk merumuskan arahan pengembangan, akan dilakukan dengan teknik

triangulasi, dimana sumber data yang dipergunakan dalam analisa adalah kriteria pengembangan dari kawasan

wisata bahari yang telah dihasilkan dalam penelitian ini, tinjauan empiri pengembangan dari kawasan wisata

bahari di tempat lain dan kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan kawasan wisata bahari di Kabupaten

Jember.

Dengan mengkombinasi ketiga tinjauan tersebut di atas, maka akan dihasilkan arahan pengembangan kawasan

wisata bahari di Kabupaten Jember sebagai berikut:

Page 31: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

31

Arahan Pengembangan Kawasan Wisata Bahari Yang Terintegrasi di Kabupaten Jember

Kriteria Arahan

Pembentuk daya tarik

wisata

Menjadikan wisata bahari dengan pemandangan alam laut sebagai wisata prioritas atau wisata

andalan di Kabupaten Jember

Menjadikan lima kawasan wisata bahari yaitu Pantai Papuma, Pantai Watu Ulo, Pantai Puger, Pantai

Bandealit dan Pantai Paseban menjadi satu rangkaian paket wisata yang tetap menonjolkan

karakteristik ataupun ciri khas dari masing-masing kawasan tersebut sehingga dapat terintegrasi

antara pantai yang satu dengan pantai yang lainnya. Paket wisata yang ditawarkan yaitu

Paket A

Mengunjungi lima kawasan pantai dalam waktu dua hari satu malam, dengan rincian :

Hari pertama mengunjungi kawasan Pantai Paseban untuk menyaksikan indahnya Pulau Barong

dari pantai dan deburan ombak di pagi hari, kemudian dilanjutkan menuju Pantai Puger untuk

mengunjungi TPI dan menikmati Pemandian Alam Kucur. Dilanjutkan menuju Pantai Papuma

untuk menikmati gugusan batu karang, mengunjungi Gua Lawa, menuju Siti Hinggil dengan

menyeberang menggunakan perahu dan juga menikmati hutan tropis di sekitar pantai. Selain itu,

pengunjung juga dapat menyusuri bukit untuk langsung menuju ke Pantai Watu Ulo. Pantai ini

bersebelahan langsung dengan Pantai Papuma yang dibatasi oleh bukit. Di Pantai Watu Ulo

pengunjung dapat menyaksikan Batu Ular yang memanjang hingga masuk ke dalam laut. Setelah

mengunjungi empat pantai tersebut disediakan tempat beristirahat di Pantai Papuma sehingga

pengunjung dapat bermalam dan melanjutkan perjalanan keesokan hari menuju Pantai Bandealit

yang merupakan wisata minat khusus dan memakan waktu cukup lama. Di Pantai Bandealit,

pengunjung dapat menikmati keindahan Teluk Meru dan Teluk Betiri, mengunjungi Goa Jepang,

menikmati olahraga air, dll. Dari Pantai Bandealit ini, pengunjung dipersilahkan untuk menginap

dan kembali pulang keesokan harinya bisa juga langsung kembali pulang.

Paket B

Mengunjungi empat kawasan pantai dengan waktu satu hari, dengan rincian mengunungi Pantai

Watu Ulo, Pantai Papuma, Pantai Puger dan pantai terakhir yaitu Pantai Paseban.

12/0713

Page 32: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

12/07/13

32

Ketersediaan prasarana

wisata

1. Pengadaan jaringan listrik secara merata agar dapat menunjang kegiatan wisata

yang ada pada Pantai Paseban, Pantai Puger, Pantai Papuma, Pantai Watu Ulo dan

Pantai Bandealit. Hal ini bertujuan agar kegiatan wisata yang memerlukan jaringan

listrik pada lima kawasan pantai tersebut dapat dilakukan dengan baik sehingga

integrasi untuk lima pantai tersebut terlaksana.

2. Mendistribusikan air bersih untuk lima lokasi pantai agar menunjang sarana dan

kegiatan yang memerlukan jaringan air bersih di masing-masing pantai.

3. Menyediakan jaringan telepon untuk lima pantai tersebut, baik jaringan telepon

selullar ataupun telepon kabel agar pengunjung tetap dapat menikmati fasilitas

komunikasi meski sedang berada di area pantai. Hal ini juga memudahkan

komunikasi antar pantai untuk memantau perkembangan masing-masing pantai.

4. Memperbaiki jaringan jalan untuk akses menuju masing-masing pantai terutama

akses jalan yang menghubungkan pantai satu dengan pantai yang lainnya agar

kegiatan paket wisata yang telah dibentuk dapat diakses dengan baik. Selain itu juga

melengkapi jalan dengan lampu penerangan dan marka berupa penunjuk arah yang

dapat terlihat oleh para pengunjung yang hendak mendatangi lokasi pantai. Untuk

Pantai Bandealit yang memang merupakan kawasan lindung, jalan makadam yang

tergolong susah dilalui sebaiknya memang dibiarkan agar tetap menjaga fungsi

kawasan tersebut sebagai kawasan lindung. Namun, lampu penerangan dan juga

marka penunjuk jalan sebaiknya tetap difasilitasi.

Ketersediaan sarana

wisata

1. Menjadikan fasilitas penginapan di Pantai Papuma sebagai tempat beristirahat bagi

para pengunjung Pantai Paseban, Pantai Puger, Pantai Watu Ulo dan Pantai Papuma

sendiri yang ingin bermalam. Hal ini bertujuan untuk menjalankan konsep

terintegrasi bagi pengembangan kawasan wisata bahari di Kabupaten Jember.

2. Menjadikan TPI di Pantai Puger dan Kios Souvenir di Pantai Watu Ulo sebagai

pusat oleh-oleh untuk lima pantai tersebut.

3. Melengkapi fasilitas warung makan, MCK, dan mushalla untuk lima pantai agar

kegiatan paket wisata yang di tawarkan dapat menarik wisatawan.

Page 33: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

12/07/13

33

Partisipasi masyarakat

1. Karena mayoritas pantai masyarakatnya bekerja sebagai nelayan, perlu

dimanfaatkannya hasil tangkap ikan mereka untuk usaha warung makan ikan bakar di

lima pantai tersebut. Jika hasil tangkap ikan ikan sedang menurun, para pengusaha

warung nantinya dapat memasok ikan dari TPI di Pantai Puger agar kegiatan usaha

mereka dapat tetap berjalan.

2. Mengembangkan kawasan wisata dengan konsep Community-based Tourism (CBT)

dimana masyarakat dilibatkan dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan juga

pengawasan dari kegiatan wisata yang ada nantinya. Pemerintah nantinya hanya akan

bertindak sebagai fasilitator antara masyarakat dengan pihak swasta dalam

pengembangan kawasan wisata bahari

3. Mengadakan acara tahunan yang melibatkan masyarakat dari ke lima pantai tersebut

dan berhubungan dengan atraksi budaya dari masing-masing desa yang berlokasi di

salah satu pantai (dengan sistem bergulir). Hal ini selain dapat mengakrabkan tiap-tiap

desa, juga dapat dijadikan hiburan lain untuk pengunjung. Contoh acara adalah

karnaval, pekan raya, dll.

Kelembagaan

1. Adanya satu lembaga pemimpin yang menaungi setiap pengelola yang ada di masing-

masing kawasan wisata. Hal ini bertujuan agar konsep terintegrasinya lima kawasan

wisata bahari ini dapat berjalan sesuai yang diinginkan

2. Peergantian pengelola kawasan Pantai Puger dan paseban ke tangan dinas pariwisata

yang leih mengerti dengan kondisi kepariwisataan di Kabupaten Jember

Kesempatan Investasi

1. Mengadakan kerjasama dengan media informasi seperti radio, televisi lokal ataupun

pembuatan web khusus yang disambungkan dengan web Pemerintah Kabupaten

Jember dan kota-kota lain dalam mempromosikan paket wisata kawasan wisata bahari

yang memiliki berbagai daya tarik untuk dikunjungi.

2. Mengadakan kerjasama dengan pihak swasta dengan memberikan kemudahan dalam

prosedur investasi seperti memberikan kemudahan ijin usaha bagi investor yang

nantinya akan membuka usaha di kawasan, dengan syarat jenis usaha yang

diperbolehkan adalah jenis usaha yang sesuai dengan tema kawasan dan tidak

merugikan masyarakat sekitar.

3. Mengalirkan hasil investasi yang ada ke pantai yang memang masih tergolong kurang

memiliki fasilitas terlebih dahulu.

Page 34: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

34

Kualitas lingkungan

Memperbaiki sistem persampahan yang ada di kelima lokasi wisata pantai tersebut paling

tidak pengangkutan dilakukan seminggu sekali dan dalam pengawasan pusat pengelola atau

pengelola inti lima pantai tersebut sehingga semua pantai dapat terpantau secara merata

sehingga muncul kenyamanan untuk para wisatawan yang berkunjung

Perlindungan sumberdaya

Banyak sekali sumberdaya yang ada di Pantai Bandealit ini seperti hutan hujan tropis yang

merupakan hutan lindung, flora dan fauna di dalam hutan hujan tropis tersebut, pelestarian

dengan dibentuknya konservasi untuk flora dan fauna yang termasuk cagar alam seperti di

Pantai Papuma dan Pantai Bandealit agar para pengunjung dapat menikmatinya di alam yang

sesuai dengan kondisi aslinya

Kebijakan

1. Perumusan peraturan daerah yang mengatur tentang penataan kawasan wisata bahari di

Kabupaten Jember guna munculnya pemerataan pengembangan kawasan wisata

2. Perumusan peraturan daerah yang mengatur tentang peluang dan tata cara dalam

berinvestasi untuk mengembangkan kawasan wisata sesuai dengan fungsi dan

karakteristiknya

3. Kebijakan daerah yang menjadikan paket wisata menjadi wisata andalan dari lima pantai

tersebut di Kabupaten Jember.

Pemasaran

1. Membentuk produk wisata ke dalam satu rangkaian paket wisata (Pantai Papuma, Pantai

Watu Ulo, Pantai Puger, Pantai Bandealit dan Pantai Paseban) yang digalakkan sebagai

program pengembangan wisata bahari di Kabupaten Jember

2. Mengadakan publikasi secara maksimal untuk produk wisata berupa lima pantai yang

menjadi satu rangkaian paket wisata di luar dan dalam Kabupaten Jember

3. Menonjolkan segala hal yang bisa menjadi daya tarik di masing-masing pantai, terutama

dalam program paket wisata tersebut sehingga dapat menarik wisatawan

12/07/13

Page 35: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

07/01/13

35

Page 36: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

12/07/13

36

Buku dan Jurnal

• Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten jember (2008) Direktori Rencana Tata Ruang dan Wilayah

Kabupaten Jember 2008-2028

• Arison, Akhmad. (2006). Pengembangan Pariwisata (Belajar dari Kamboja). Disampaikan pada Semiloka

Transportasi Indonesia-Kamboja Workshop-Seminar Transportation between Indonesia-Cambodia

• Inskeep, Edward. (1991). Tourism Planning: An Integrated Sustainable Development

• Mc. Intosh. (1995). Tourism Principles, Practices, Philosophies

• Musenaf,Drs. (1995). Manajemen usaha pariwisata Indonesia,jakarta : Penerbit PT. Toko Gunung Agung

• Pendit, I Nyoman, S. (1999). Ilmu Pariwisata, Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT Pradnya Paramita, cetakan

ke-enam (edisi revisi)

• Suwena, I Ketut (2010). Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Denpasar: Udayana Press

• Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember. 2009. Mapping Pengembangan Obyek Wisata Kawasan

Selatan Kabupaten Jember

• Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember. 2012. Kabupaten Jember dalam angka

Laporan Penelitian

• Amanda, Meita (2009). Tugas Akhir: Analisis dampak ekonomi wisata bahari terhadap pendapatan masyarakat

lokal. Bogor: Program Studi Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor

• Yuniarti (2007). Karya Tulis Ilmiah: Pengelolaan Wilayah Pesisir Di Indonesia (Studi Kasus: Pengelolaan Terumbu

Karang Berbasis Masyarakat di Kepulauan Riau). Jatinangor: Universitas Padjadjaran

• Umilia, Ema. (2006). Tugas Akhir: Strategi Pengembangan Kawasan Wisata THP Kenjeran berdasarkan Tingkat

Kepuasan Pengunjung. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember

DAFTAR PUSTAKA

Page 37: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI … · masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya. 12/07/13 4 ... Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

12/07/13

37

Artikel dan Internet

• Wikipedia (2012). Pesisir. Diunduh 16 Oktober 2012, dari:

http://id.wikipedia.org/wiki/Pesisir

• Atmaja, Edi (2010). Wilayah Pesisir (Coatal Zone). Diunduh 13 Nopember 2012, dari:

http://sastrakelabu.wordpress.com/2010/04/15/wilayah-pesisir-coastal-zone/

• Mukhtar (2009). Potensi Wilayah Pesisir dan Laut Sebagai Kawasan Wisata Bahari. Diunduh tanggal 13 Nopember

2012, dari:

http://mukhtar-api.blogspot.com/2009/06/potensi-wilayah-pesisir-dan-laut.html

• PustakaNet.wordpress.com (2008). Evaluasi Program Promosi Pariwisata Dilihat Dari Perbandingan Biaya Promosi

Yang Dikeluarkan Dengan Jumlah Arus Kunjungan Wisatawan. Diunduh tanggal 16 Oktober 2012, dari:

http://pustakanet.wordpress.com/category/tesis-magister-ekonomika-pembangunan/

• Media Center.com (2010). Wisatawan Mancanegara dan Domestik, yang mengaku betah berlama-lama di Papuma.

Diunduh tanggal 22 Oktober 2012, dari:

http://329-papuma-perlu-pentas-seni-tradisional.htm

• Kabarbisnis.com (2009). Pengunjung Wisata Bahari Jember mencapai 3.000 Per Bulan. Diunduh tanggal 22

Oktober 2012, dari:

http://281524.htm

• JemberPost.com (2009). Bupati Djalal:Masyarakat Harus Punya Rasa Memiliki. Diunduh tanggal 22 Oktober 2012,

dari:

http://Bupati%20Djalal%20%20%20Masyarakat%20Harus%20Punya%20Rasa%20Memiliki%20_%20Portal%20Be

rita%20Jember%20Terkini.htm

• Utama, I Gusti B. R. (2006). Konsep pariwisata. Diunduh tanggal 10 Nopember 2012, dari:

http://raiutama.blog.friendster.com/2006/09/konsep-pariwisata/

Peraturan dan Perundang-undangan

Undang-Undang No.10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan