pengembangan instrumen penilaian berbasis multiple …digilib.unila.ac.id/57921/3/tesis tanpa bab...

93
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SEKOLAH DASAR (Tesis) Oleh DODO SEPTIAWAN PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER KEGURUAN GURU SD FAKULTAS KEGURUGAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 08-Jan-2020

17 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE

INTELLIGENCE PADA PESERTA DIDIK

KELAS IV SEKOLAH DASAR

(Tesis)

Oleh

DODO SEPTIAWAN

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER KEGURUAN GURU SD

FAKULTAS KEGURUGAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2019

Page 2: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

Dodo Septiawan

ABSTRAK

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE

INTELLIGENCE PADA PESERTA DIDIK

KELAS IV SEKOLAH DASAR

Oleh

DODO SEPTIAWAN

Masalah dalam penelitian dan pengembangan ini adalah kurangnya kelayakan

dari instrumen penilaian yang digunakan untuk mengukur pengetahuan peserta

didik kelas IV di Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan mengembangkan

instrumen penilaian berbasis multiple intelligence yang layak dan berkualitas

untuk mengukur pengetahuan peserta didik kelas IV di Sekolah Dasar.

Jenis penelitian yang digunakan merujuk pada teori Borg & Gall. Populasi

pada penelitian ini mencakup peserta didik kelas IV Sekolah Dasar Kecamatan

Rumbia Kabupaten Lampung Tengah, Lampung. Sampel ditentukan

menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 20 siswa kelas IV A SDN 1

Binakarya Buana dan 24 siswa kelas IV B SDN 1 Binakarya Putra. Data

dikumpulkan melalui lembar angket dan soal tes.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen tes yang dikembangkan layak

dan berkualitas. Kelayakan teoritis instrumen tes berdasarkan pada penilaian

dari 3 ahli yang memperoleh nilai rata-rata sebesar 84,32 pada kategori sangat

Page 3: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

Dodo Septiawan

baik. Kelayakan empiris instrumen tes berdasarkan analisis butir soal pada uji

validitas, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran, dan distraktor. Berdasarkan

hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang layak dan berkualitas untuk

mengukur pengetahuan peserta didik.

Kata Kunci: Instrumen penilaian, Tes, Multiple Intelligence.

Page 4: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

Dodo Septiawan

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF ASSESSMENT INSTRUMENTS BASED ON

MULTIPLE INTELLIGENCE IN CLASS 4th

ELEMENTARY SCHOOL

By

DODO SEPTIAWAN

The problem in this research and development is the lack of feasibility of the

assessment instruments used to measure the knowledge of fourth grade students in

elementary schools. This study aims to develop a decent and quality multiple

intelligence based assessment instrument to measure the knowledge of fourth

grade students in elementary schools.

The type of research used is research and development that refers to the theory of

Borg & Gall. The population in this study included fourth grade students of

Rumbia District Elementary School Central Lampung Regency, Lampung. The

sample was determined using a purposive sampling technique as many as 20

grade IV A students at SDN 1 Binakarya Buana and 24 IV B grade students at

SDN 1 Binakarya Putra. Data was collected through questionnaire sheets and test

questions.

The results of the study showed that the test instruments developed were of good

quality. The theoretical feasibility of the test instrument is based on the

Page 5: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

Dodo Septiawan

assessment of 3 experts who obtained an average score of 84.32 in the excellent

category. Empirical feasibility of test instruments based on item analysis on tests

of validity, reliability, power difference, level of difficulty, and distractors. Based

on the results of the analysis there are 30 decent and quality MCQs to measure

students' knowledge.

Keyword: Instrument of assessment, test, multiple intelligence.

Page 6: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE

INTELLIGENCE PADA PESERTA DIDIK

KELAS IV SEKOLAH DASAR

Oleh

DODO SEPTIAWAN

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

MAGISTER PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Magister Keguruan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER KEGURUAN GURU SD

FAKULTAS KEGURUGAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2019

Page 7: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang
Page 8: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang
Page 9: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang
Page 10: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Binakarya Putra, Kecamatan

Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah pada tanggal 06

September 1994, sebagai anak kesatu dari dua bersaudara

pasangan Bapak Suprapto dan Ibu Juwatik.

Pendidikan peneliti dimulai dari jenjang pendidikan dasar diselesaikan peneliti di

SD Negeri 3 Restu Buana pada tahun 2006. Kemudian peneliti melanjutkan ke

sekolah lanjutan tingkat pertama di SMP Negeri 2 Rumbia dan selesai pada tahun

2009. Jenjang sekolah lanjutan tingkat atas diselesaikan peneliti di SMA Negeri 1

Rumbia pada tahun 2012, dan pendidikan Sarjana (S1) program studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Lampung lulus pada tahun 2016.

Kemudian pada tahun 2017 penulis diterima dan terdaftar sebagai mahasiswa

Pascasarjana Program Studi Magister Keguruan Guru Sekolah Dasar (MKGSD)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung.

Page 11: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

MOTTO

ونعم الوكيل حسبنا لله

"Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik

Pelindung”

“Dengan memperhatikan adab maka akan mudah meraih ilmu. Sedikit perhatian pada adab, maka ilmu akan disia-siakan.”

Syaikh Sholeh Al ‘Ushoimi

YOU’LL NEVER WALK ALONE

(Anfield Gank)

Page 12: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

PERSEMBAHAN

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Yang paling utama dari segalanya maha suci Allah, Tuhan semesta alam. Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan,

membekali dengan ilmu serta menunjukan setiap jalan yang aku lewati. Atas karunia dan kehendak serta kemudahan yang engkau berikan akhirnya

Tesis yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam tak lupa selalu tercurah kepada Rasullah Muhammad SAW.

Teriring rasa syukur atas limpahan nikmat-Nya yang tak terhingga,

kupersembahkan karya ini untuk:

Mamak Juwatik dan Bapak Suprapto tercinta Sebagai tanda bakti dan rasa terimakasih yang tiada terhingga atas semua kasih

sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga dan tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata

cinta dan persembahan.

Adikku Dodit Aditya Muanas Yang selalu memberikan semangat dan keceriaan baru ditengah perjuangan untuk

menyelesaikan Tesis ini.

Untuk “seseorang” yang sedang jauh di jarak tapi dekat di relung hati percayalah bahwa hanya ada satu namamu yang selalu kusebut-sebut dalam setiap doaku, semoga keyakinan

dan takdir ini terwujud, insyaAllah jodohnya kita bisa bersama atas ridho dan izin Allah S.W.T.

Bapak dan Ibu Dosen yang telah membekali dengan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat

Semua sahabat seperjuangan MKGSD UNILA angkatan 2017 Dan

Almamater tercinta Universitas Lampung

Ku hentakkan jemari ini dengan penuh perasaan, dan ku akhiri dengan petikan

“Alhamdulillahirobbil’alamin” dan tombol titik pada keyboard laptop ku untuk mengakhiri persembahan ini.

─ D o d o S e p t i a w a n ─

Page 13: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

ii

SANWACANA

Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan tesis yang berjudul

“Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis Multiple Intelligence Pada Peserta

Didik Kelas IV Sekolah Dasar”. Tak lupa shalawat teriring salam semoga

senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang syafaatnya

sangat diinginkan dan dirindukan kelak di Yaumil Akhir. Tesis ini disusun

sebagai salah satu syarat yang harus ditempuh untuk mendapatkan gelar Magister

Pendidikan di Universitas Lampung.

Penyusunan Tesis ini dapat terwujud berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,

untuk itu dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati peneliti

menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Ir.Hasriadi Mat Akin., M.P, Rektor Universitas Lampung

yang selalu memberi dorongan untuk kemajuan Universitas Lampung,

sehingga peneliti termotivasi untuk menyelesaikan tesis ini.

2. Bapak Prof. Dr. Mustofa, M.A., Ph.D., selaku Direktur Pascasarjana

Universitas Lampung yang telah memperlancar dalam penyusunan tesis.

3. Bapak Dr. Patuan Raja, M.Pd., Dekan FKIP Universitas Lampung yang telah

memfasilitasi dan memberi kemudahan sehingga tesis ini dapat diselesaikan

dengan baik.

Page 14: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

iii

4. Bapak Dr. Riswandi, M.Pd., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang menyetujui

penulisan tesis ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik.

5. Bapak Dr. Alben Ambarita, M. Pd., Ketua Program Studi MKGSD Jurusan

Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Lampung sekaligus sebagai Dosen Penguji

dan Validator Ahli Materi yang telah memberikan saran, kritik, motivasi, dan

semangat kepada penulis demi terselesaikannya tesis ini.

6. Ibu Dr. Lilik Sabdaningtyas, M.Pd. selaku Pembimbing I sekaligus

Pembimbing Akademik atas segala kesediaan dan kesabarannya dalam

memberikan bimbingan, saran, kritik, dan motivasi dalam proses

penyelesaian tesis ini.

7. Bapak Dr. Darsono, M.Pd., selaku Pembimbing II atas jasanya dalam

memberikan bimbingan, kritik dan saran demi kesempurnaan dalam penulisan

tesis ini

8. Bapak Dr. Undang Rosidin, M.Pd., dan Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd. selaku

Dosen ahli (Validator) yang telah memberikan bimbingan dan saran dalam

pembuatan pengembangan instrumen ini..

9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf MKGSD yang telah banyak memberikan

ilmu dan masukan serta membantu kelancaran penulisan tesis ini. Dan hanya

Tuhan yang bisa membalas semua hal yang telah beliau-beliau berikan

kepada saya.

10. Kepala Sekolah dan Bapak/Ibu dewan guru dan staf SD Negeri 1 Binakarya

Putra serta SD Negeri 1 Binakarya Buana yang telah memberikan izin dan

membantu peneliti selama penyusunan tesis ini.

Page 15: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

iv

11. Siswa-siswi kelas IV SD Negeri 1 Binakarya Putra dan SD Negeri 1

Binakarya Buana, yang telah membantu dengan berpartisipasi aktif sehingga

penelitian ini dapat terlaksana dengan baik.

12. Adikku tersayang, Dodit Aditya Muanas, dan Ponakan serta Sepupu yang

telah menjadi teman di kala jenuh. Terima kasih atas doa, semangat, dan

keceriaan yang kalian hadirkan sebagai penghapus lelah disetiap tahapan dalam

menyusun karya ini.

13. Sahabat MKGSD tempat berbagi keceriaan, (Ria, Via, Fajar, Nurul, mba

Erza, mba Ratna, mba Novi, dan Eka) Terimakasih untuk semua sahabat-

sahabat yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

14. Tidak lupa kepada sahabat dan teman seperjuangan, sependeritaan (CECE WA

Group: Komang, Vierhard, Agung, Izi, Fiki, dan Rohim) perkuliahan tidak akan ada

rasa yang dikenang jika tanpa kalian, tidak ada yang diceritakan pada masa depan.

Terimakasih yang sebesar-besarnya. Juga pak Man Yoga Astawa yang berjasa dalam

memberi dukungan. Mohon maaf jika ada salah kata, sukses buat kita semua. Masa

depan milik kita generasi muda walaupun nantinya kita akan tua.

15. Umumnya untuk semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis

ini. Semoga tak ada lagi duka nestapa di dada, tapi suka dan bahagia juga

tawa dan canda selalu you’ll never walk alone (YNWA).

Akhir kata, penulis menyadari bahwa tulisan ini tidaklah sempurna, karena

kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi

perkembangan dan peningkatan mutu dunia pendidikan terutama ke SD-an.

Bandar Lampung, Juni 2019

Penulis,

Dodo Septiawan

Page 16: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... x

I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 9

C. Pembatasan Masalah ................................................................ 10

D. Rumusan Masalah .................................................................... 10

E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 10

F. Manfaat Penelitian ................................................................... 11

G. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 12

H. Spesifikasi Produk.................................................................... 13

II KAJIAN PUSTAKA

A. Instrumen Penilaian .................................................................. 14

1. Pengertian Instrumen Penilaian ........................................... 14

2. Jenis-jenis Instrumen Penlaian ............................................ 16

3. Langkah-langkah Merancang Instrumen Penilaian ............. 18

4. Kualitas Instrumen Penilaian yang Baik ............................. 22

5. Prinsip-prinsip Penilaian ..................................................... 23

B. Multiple Intelligence ................................................................ 24

a. Pengertian Multiple Intelligence.......................................... 24

b. Jenis-jenis Multiple Intelligence .......................................... 27

c. Manfaat Multiple Intelligence ............................................. 29

d. Langkah Pembelajaran Multiple Intelligence ...................... 30

C. Tematik Terpadu ...................................................................... 32

a. Pengertian Tematik Terpadu ............................................... 32

b. Karakteristik Tematik Terpadu............................................ 33

c. Pendekatan Saintifik pada Tematik Terpadu ....................... 34

D. Penelitian yang Relevan ........................................................... 37

E. Kerangka Pikir Penelitian......................................................... 41

F. Hipotesis Penelitian .................................................................. 44

Page 17: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

Halaman

III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 45

B. Prosedur Pengembangan .......................................................... 46

C. Lokasi dan Subjek Penelitian ................................................... 50

D. Populasi dan Sampel ................................................................ 50

1. Populasi ............................................................................... 50

2. Sampel ................................................................................. 51

E. Variabel Penelitian ................................................................... 53

1. Definisi Konseptual ............................................................. 53

2. Definisi Operasional ............................................................ 54

F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 54

1. Non Tes ................................................................................ 55

2. Tes ....................................................................................... 56

G. Uji Persyaratan Instrumen ........................................................ 56

H. Teknik Analisis Data ................................................................ 60

1. Analisis Data Kuantitatif ..................................................... 60

2. Analisis Data Kualitatif ....................................................... 61

IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ........................................................................ 63

1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi ............................... 63

2. Perencanaan ......................................................................... 64

3. Pengembangan Produk Awal .............................................. 67

4. Uji Coba Awal ..................................................................... 71

5. Hasil Revisi Produk Awal ................................................... 74

6. Uji Coba Lapangan .............................................................. 75

7. Revisi Akhir Produk ............................................................ 78

B. Pembahasan .............................................................................. 79

1. Kelayakan Teoritis Instrumen Penilaian ............................ 81

2. Kualitas Empiris Instrumen Penilaian ................................ 82

3. Kemampuan Multiple Intelligence Peserta Didik .............. 86

C. Kelebihan Instrumen Tes ......................................................... 87

D. Keterbatasan Instrumen Tes ..................................................... 88

V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan................................................................................... 89

B. Implikasi ................................................................................... 89

C. Saran ......................................................................................... 92

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 94

LAMPIRAN ............................................................................................... 99

Page 18: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Angket Analisis Kebutuhan Instrumen Penilaian ........................ 6

2. Spesifikasi Produk Pengembangan ....................................................... 13

3. Langkah Pendekatan Saintifik............................................................... 35

4. Data Peserta Didik Kelas IV SD Kec. Rumbia ..................................... 50

5. Data Sekolah Dasar Kecamatan Rumbia TA. 2018/2019 ..................... 51

6. Kisi-kisi Instrumen Validasi Ahli ......................................................... 55

7. Daftar Interpretasi Koefisien “r” ........................................................... 58

8. Indeks Kesukaran Butir Soal ................................................................. 59

9. Indeks Daya Beda ................................................................................. 59

10. Klasifikasi Efektivitas Distraktor Butir Soal ........................................ 60

11. Pemilihan KI dan KD ........................................................................... 65

12. Skor Penilaian Ahli Evaluasi ................................................................ 68

13. Skor Penilaian Ahli Bahasa ................................................................... 69

14. Skor Penilaian Ahli Materi ................................................................... 70

15. Skor Penilaian Praktisi .......................................................................... 70

16. Hasil Uji Validitas Instrumen................................................................ 71

17. Uji Reliabilitas Instrumen ..................................................................... 72

18. Tingkat Kesukaran Instrumen Soal Pilihan ganda ................................ 72

19. Daya Pembeda Produk Soal Pilihan Ganda .......................................... 73

Page 19: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

viii

20. Efektivitas Pengecoh Produk Soal Pilihan Ganda ................................ 73

21. Hasil Uji Validitas Instrumen................................................................ 76

22. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ............................................................ 76

23. Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Soal Pilihan Ganda ......................... 77

24. Daya Pembeda Produk Soal Pilihan Ganda .......................................... 77

25. Efektivitas Pengecoh Produk Soal Pilihan Ganda ................................ 78

Page 20: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir Penelitian ....................................................................... 43

2. Model Desain Borg dan Gall................................................................... 45

Page 21: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Angket Analisis Kebutuhan Pendidik ................................................... 100

2. Rekapitulasi Angket Analisis Kebutuhan ............................................. 108

3. Kisi-kisi instrumen penilaian ................................................................ 109

4. Lembar Validasi Dosen Ahli Evaluasi .................................................. 113

5. Lembar Validasi Dosen Ahli Bahasa .................................................... 117

6. Lembar Validasi Dosen Ahli Materi ..................................................... 123

7. Lembar Uji Praktisi Guru ...................................................................... 130

8. Hasil Uji Validitas Instrumen pada small group ................................... 136

9. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen pada small group .............................. 137

10. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen pada small group ................... 138

11. Hasil Uji Daya Beda Instrumen pada small group................................ 139

12. Hasil Uji Efektivitas Distraktor Instrumen pada small group ............... 140

13. Hasil Uji Validitas Instrumen pada Ujicoba Lapangan......................... 141

14. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen pada Ujicoba Lapangan ..................... 143

15. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen pada Ujicoba Lapangan ........ 145

16. Hasil Uji Daya Beda Instrumen pada Ujicoba Lapangan ..................... 147

17. Hasil Uji Efektivitas Distraktor pada Ujicoba Lapangan ...................... 149

18. Rencana pelaksanaan pembelajaran ...................................................... 150

19. Dokumentasi Foto ................................................................................. 170

20. Surat Izin Penelitian .............................................................................. 173

Page 22: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Memasuki abad ke 21 persaingan dan tantangan di semua aspek kehidupan

semakin besar. Kehidupan di abad ke 21 menuntut berbagai pengetahuan dan

keterampilan yang harus dikuasai seseorang, sehingga diharapkan pendidikan

dapat mempersiapkan individu untuk menguasai berbagai keterampilan

tersebut agar menjadi pribadi yang sukses dalam hidup. Hal itu sejalan

dengan pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

bahwa fungsi dan tujuan pendidikan nasional adalah sebagai berikut.

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggungjawab.

Upaya dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional diperlukan sebuah

pembelajaran yang lebih menekankan pada proses yang dilaluinya, karena

secara tidak langsung itu akan berdampak pada hasil belajar peserta didik.

Keterjalinan hubungan antara tujuan pendidikan, kegiatan/proses

pembelajaran, dan evaluasi adalah sedemikian erat sehingga tidak

terpisahkan. Evaluasi diperlukan untuk memantau sejauh mana keberhasilan

kegiatan pembelajaran dalam upayanya mencapai tujuan pendidikan.

Page 23: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

2

Berdasarkan Permendikbud No. 23 tahun 2016 tentang standar pendidikan

nasional yang menjelaskan bahwa standar penilaian pendidikan berkaitan

dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta

didik. Sesuai penjelasan tersebut maka dibutuhkan suatu tahapan dan

alat/instrumen yang digunakan dalam melakukan penilaian terhadap hasil

peserta didik. Sejalan dengan itu, berdasarkan Permen Nomor 20 Tahun 2007

menjelaskan bahwa:

Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi

persyaratan (a) substansi, adalah merepresentasikan kompetensi yang

dinilai, (b) konstruksi, adalah memenuhi persyaratan teknis sesuai

dengan bentuk instrumen yang digunakan, dan (c) bahasa, adalah

menggunakan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai

dengan taraf perkembangan peserta didik.

Oleh karena itu, seorang pendidik harus mampu merencanakan konsep

pembelajaran, strategi, dan konstruksi soal berbasis sebagai instrumen yang

memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan pengetahuannya.

Menurut Mardapi (2012:12) peningkatan kualitas pendidikan dapat ditempuh

melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas sistem penilaiannya.

Keduanya saling terkait antara satu dengan yang lain. Sistem pembelajaran

yang baik akan menghasilkan kualitas belajar yang baik. Kualitas belajar

yang baik ini dapat dilihat dari hasil penilaiannya.

Terkait hal tersebut, pendidikan menjadi bidang yang memiliki peranan

penting dalam menciptakan SDM yang memiliki kecakapan abad 21. Upaya

dalam mewujudkan harapan tersebut dibutuhkan manusia yang tidak hanya

cerdas berpikir dari kegiatan menghafal, melainkan kecerdasan berpikir yang

dibentuk dari proses pembiasaan untuk menyelesaikan masalah dan berpikir.

Page 24: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

3

Konsep tersebut tertuang dalam kurikulum 2013 yang didesain tematik

terpadu untuk memenuhi tuntutan proses pembelajaran pada abad ke 21.

Pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan yang bersifat saintifik

(ilmiah). Dalam pembelajaran tematik juga menggunakan penilaian autentik

(authentic assesment) yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil

belajar secara utuh. Berkaitan dengan konstruksi tersebut, penilaian hasil

belajar harus dilaksanakan dengan baik. Dimulai dari penentuan instrumen

penilaian, penyusunan instrumen, telaah pada instrumen, pelaksanaan

penilaian, analisis hasil penilaian, dan program tindak lanjut dari hasil

penilaian. Menurut Daryanto (2012: 23) dalam bidang pendidikan instrumen

digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa, faktor – faktor yang diduga

mempunyai hubungan atau berpengaruh terhadap hasil belajar, perkembangan

hasil belajar siswa, keberhasilan proses belajar mengajar pendidik, dan

keberhasilan pencapaian suatu program tertentu. Sejalan dengan itu telah

ditetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun

2016 menyebutkan ada beberapa format penilaian yang dapat digunakan yaitu

tes tertulis, observasi, penugasan kelompok atau individu secara objektif.

Dalam mewujudkan penilaian yang autentik dan objektif seorang pendidik

dituntut untuk menguasai kemampuan memberikan penilaian kepada peserta

didiknya. Kemampuan ini adalah kemampuan untuk mencapai tujuan dan

melibatkan peserta didik dalam membuat kisi-kisi instrumen soal tes, dari

penilaian itulah seorang dapat mengetahui seberapa jauh materi yang dikuasai

oleh peserta didiknya. Penilaian yang dilakukan oleh pendidik harus mampu

membuat setiap peserta didik berprestasi, dan menemukan potensi unik yang

Page 25: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

4

dimilikinya. Ketika pendidik telah memahami rencana dan tujuan pembuatan

instrumen soal yang sesuai dengan indikator dalam KD (Kompetensi Dasar)

yang harus dikuasai oleh peserta didik, maka pendidik akan dengan mudah

membuat instrumen tes dalam mengukur prestasi dari proses belajarnya.

Namun dalam penerapannya, beberapa pendidik masih belum begitu paham

dengan pentingnya asesment setelah proses pembelajaran. Padahal peranan

pendidik di Sekolah sangatlah penting, pendidik berperan dalam membuat

perencanaan pelaksanaan pembelajaran, memilih materi yang tepat,

pengorganisasian kelas dan memilih alat evaluasi yang tepat untuk mengukur

keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah

dirancang. Secara tidak langsung berbagai permasalahan muncul dari

penerapan asesment, salah satunya terkait dengan rendahnya kinerja pendidik

dalam evaluasi ketika merancang penilaian yang tepat untuk menilai hasil

belajar.

Permasalahan tersebut juga muncul di Sekolah yang ada di Kecamatan

Rumbia Kabupaten Lampung Tengah. Berdasarkan hasil observasi

dokumentasi tanggal 27 September 2018 pada 4 Sekolah Dasar Gugus Ki

Hajar Dewantara di Kecamatan Rumbia, terdapat beberapa hambatan dalam

proses penilaian hasil belajar di Sekolah. Diantaranya, instrumen tes hanya

berupa soal yang diambil dari buku, belum menarasikan suatu soal yang

medorong siswa untuk berpikir mengembangkan kecerdasannya dalam

menjawab. Instrumen penilaian belum dapat mengoptimalkan potensi

kecerdasan peserta didik dalam penguasaan konsep materi. Isi didominasi

Page 26: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

5

dengan soal yang berorientasi pada kecerdasan logis-matematik saja. Padahal,

pada hakikatnya setiap peserta didik memiliki kecerdasan yang berbeda-beda.

Hal itu menyebabkan peserta didik tidak mengembangkan kecerdasannya,

sehingga mereka belum mampu mengorganisasikan, mengkomunikasikan

serta mengaitkan informasi dan fakta yang ada ke berbagai pembelajaran.

Selain itu peneliti juga melakukan telaah instrumen penilaian yang digunakan

pendidik. Instrumen berupa soal-soal yang di dapatkan dengan

mengumpulkan contoh soal dari ulangan harian, ujian tengah semester, serta

soal di buku paket yang dipakai pendidik.

Idealnya tes yang dilaksanakan oleh pendidik 25% mencakup keterampilan

berpikir tingkat tinggi (Standar Penilaian BAN, 2012). Sedangkan hasil dari

analisis didapatkan bahwa pemenuhan soal yang menuntun pada kemampuan

berpikir tingkat tinggi di setiap SD kurang dari 10%. Sebagian besar soal

yang ada hanya mencangkup pada kemampuan mengingat, memahami, dan

penerapan. Hal ini mengakibatkan peserta didik kurang optimal dalam

membangun kecerdasannya, sehingga ketika dihadapkan pada permasalahan

yang konkret mereka akan merasa kesulitan.

Sedangkan berdasarkan hasil angket analisis kebutuhan yang dilakukan 1

Oktober 2018 pada 8 orang pendidik kelas IV di SDN 1 Binakarya Buana,

SDN 1 Bina karya Putra, dan SDN 3 Restu Buana, dan SDN 1 Restu Buana

diperoleh hasil sebagai berikut.

Page 27: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

6

Tabel 1 Hasil Angket Analisis Kebutuhan Instrumen Penilaian

No Pertanyaan Tanggapan

Tanggapan

Ya

(%)

Tidak

(%) Ya Tidak

1 Pendidik menggunakan instrumen penilaian yang

dibuat sendiri sesuai materi pembelajaran 2 6 25 % 75 %

2 Pendidik mengalami kesulitan dalam proses

pembuatan instrumen penilaian. 6 2 75 % 25 %

3

Instrumen yang pendidik gunakan sudah memuat

kisi-kisi instrumen yang berlandaskan KI, KD,

Indikator, dan tujuan.

1 7 12,5 % 87,5 %

4 Pendidik membuat butir soal sesuai indikator

pembelajarannya. 2 6 75 % 25 %

5 Pendidik melakukan analisis pada setiap butir soal. 1 7 12,5 % 87,5 %

6 Instrumen yang digunakan mampu mendorong

untuk mengembangkan kecerdasan peserta didik? 3 5 37,5 % 62,5 %

7

Instrumen penilaian memungkinkan peserta didik

berfikir sesuai dengan gaya belajar (audiotori,

visual, kinestetik).

1 7 12,5 % 87,5%

8 Instrumen penilaian yang dibuat memeperhatikan

kemajemukan kecerdasan dari peserta didik? 0 8 0 100%

9

Mengetahui cara membuat instrumen tes

berbasis kecerdasan majemuk untuk mengukur

pengetahuan peserta didik?

0 8 0 100%

10

Pendidik setuju bila dikembangkan instrumen

penilaian berbasis kecerdasan majemuk (multiple

intelligence) yang valid dan reliabel untuk

mengukur pengetahuan peserta didik?

8 0 100 % 0

Berdasarkan angket 75% menunjukan bahwa instrumen penilaian yang

digunakan pendidik hanya berasal dari buku siswa tanpa melihat kesesuaian

materi yang dikaitkan kontekstual peserta didik. Instrumen penilaian yang

digunakan sebagai alat evaluasi seharusnya disusun sendiri oleh pendidik

yang bersangkutan dan benar-benar dijadikan pedoman dalam evaluasi. Hasil

angket lain menunjukan 75% pendidik mengalami kesulitan dalam membuat

instrumen penilaian. Hasil angket berikutnya menunjukan 87,5% bahwa

instrumen belum memuat kisi yang berlandaskan pada KD dan indikator.

Pembuatan kisi-kisi merupakan salah satu hal terpenting yang dapat dijadikan

pedoman sebelum membuat instrumen penilaian. Menurut Mardapi (2012:

Page 28: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

7

88) terdapat sembilan langkah yang perlu ditempuh dalam mengembangkan

tes hasil atau prestasi belajar, yaitu: menyusun spesifikasi tes, menulis soal

tes, menelaah soal tes, melakukan uji coba tes, menganalisis butir soal,

memperbaiki tes, merakit tes, melaksanakan tes, dan menafsirkan hasil tes.

Namun faktanya 100% pendidik tidak melakukan analisis butir soal setelah

melakukan penilaian, baik analisis butir soal ulangan harian, UTS maupun

UAS. Sebagian besar pendidik tidak tahu bahwa analisis butir soal berguna

untuk melihat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan

distraktor. Idealnya instrumen yang digunakan dapat mendorong peserta didik

berpikir untuk mengembangkan kecerdasannya, namun 87,5% menunjukan

bahwa instrumen yang digunakan pendidik belum merujuk pada hal tersebut.

Misalnya soal yang berupa analisis evaluasi saja. Hal ini berarti kualitas soal

yang dibuat oleh pendidik masih menjadi tanda tanya sehingga pencapaian

kecerdasan majemuk pada diri peserta didik tidak diperhatikan atau sering

diabaikan. Melalui angket analisis kebutuhan, pendidik tidak mengetahui cara

mengembangkan instrumen penilaian untuk alat evaluasi yang berkaitan

dengan kemampuan auditori, visual, dan kinestetik. Padahal komponen

tersebut dapat merangsang kemampuan berpikir peserta didik untuk

menonjolkan kemajemukan kecerdasannya. Berdasarkan angket analisis

kebutuhan menyatakan bahwa 100% pendidik setuju jika dikembangkan

instrumen yang mengacu pada konsep kecerdasan majemuk (multiple

intelligence) untuk alat evaluasi hasil belajar peserta didik.

Page 29: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

8

Solusi yang ditawarkan dalam mengatasi permasalahan di atas adalah dengan

membuat menerapkan suatu konsep penilaian yang dapat mendorong peserta

didik mengeluarkan kemampuannya dalam menjawab. Menurut Ibrahim

dalam Istianah (2013: 45) untuk membawa ke arah pembelajaran yang dapat

mengembangkan kemampuan berpikir harus berangkat dari pembelajaran dan

penilaian yang membuat peserta didik aktif. Multiple Intelligence merupakan

salah satu strategi belajar yang layak dikembangkan pada segi penilaian,

seiring dengan tuntutan pembelajaran dalam penerapan tematik terpadu

dengan kebutuhan di abad ke 21. Karakteristik dari multiple intelligence ini

juga mampu mendorong dan mengembangkan pengetahuan dan kecerdasan

peserta didik.

Multiple intelligence sangat menekankan pada pengalaman belajar peserta

didik melalui kecerdasan yang dimiliki dengan kerja secara tim atau

kelompok. Menurut penelitian yang dilakukan Gardner (2011: 15)

menyatakan bahwa setiap individu memiliki lebih dari satu kecerdasan, yang

kemudian disebut kecerdasan majemuk. Kecerdasan majemuk adalah adanya

kecerdasan ganda atau lebih dari satu kecerdasan pada seseorang. Gardner

(2011: 98-180) bahwa multiple intelligence setiap individu terdiri dari

linguistic intelligence, music intelligence, logical-mathematical intelligence,

spatial intelligence, bodily-kinesthetic intelligence, dan interpersonal

intelligence. Artinya bahwa dengan menggunakan multiple intelligence ini

mampu mendorong seorang peserta didik mengeluarkan kemampuan berpikir

tingkat tingginya melalui proses atau tahapan dalam setiap sintaknya.

Page 30: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

9

Berdasarkan pemaparan permasalahan tersebut, maka diperlukan suatu

strategi pembelajaran yang dapat mengajak peserta didik aktif menyelesaikan.

Mengkaji permasalahan tersebut, peneliti menjadi tertarik untuk memperbaiki

proses pembelajaran pada aspek penilaian melalui pengembangan instrumen

penilaian berbasis dengan strategi multiple intelligence. Hal ini didukung oleh

kajian dari Lee (2014: 96) bahwa instrumen penilaian dapat bermanfaat

dalam banyak hal termasuk prestasi akademik. Derakhshan (2015: 70-71)

yang berhasil menerapkan strategi multiple intelligence dalam kelas untuk

mengoptimalkan kemampuan belajar peserta didik. Hasil penelitiannya

menyebutkan bahwa multiple intelligence strategy should be applied in

classes in order to boost up the students’ learning skills. Strategi multiple

intelligence tidak hanya meningkatkan kemampuan tetapi juga

mengoptimalkan kemampuan akademik peserta didik.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka

diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut.

1. Instrumen tes hanya berupa soal yang diambil dari buku, belum

menarasikan suatu soal yang medorong untuk berpikir mengembangkan

kecerdasannya dalam menjawab.

2. Instrumen penilaian yang digunakan pendidik tidak berkaitan dengan

model pembelajarannya.

3. Pemenuhan instrumen yang menuntun pada kemampuan berpikir tingkat

tinggi tergolong rendah.

Page 31: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

10

4. Pendidik tidak membuat kisi-kisi instrumen soal yang berlandaskan KI,

KD, dan Indikator.

5. Pendidik tidak melakukan analisis butir soal pada segi validitas dan

reliabilitas untuk mengetahui kualitas soal.

6. Belum adanya instrumen penilaian berbasis kecerdasan majemuk (Multiple

Intelligence).

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, penelitian ini

hanya meneliti masalah tentang “Pengembangan Instrumen Penilaian

Berbasis Multiple Intelligence Pada Peserta Didik Kelas IV Sekolah Dasar.”

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

“Bagaimanakah mengembangkan instrumen penilaian berbasis multiple

intelligence pada peserta didik kelas IV Sekolah Dasar yang memenuhi

standar kelayakan?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian pengembangan ini

adalah “Menghasilkan produk pengembangan instrumen penilaian berbasis

multiple intelligence pada peserta didik kelas IV Sekolah Dasar yang

memenuhi standar kelayakan”.

Page 32: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

11

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teori hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan

dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pendidikan, sebagai

sumber evaluasi pada pembelajaran tematik khususnya kelas IV di

Sekolah Dasar, dan dapat mengkaji kelebihan serta kekurangan dari

penilaian dengan menggunakan pengembangan instrumen tersebut.

2. Manfaat Praktis

Penelitian pengembangan ini diharapakan dapat bermanfaat bagi pihak-

pihak sebagai berikut.

a. Peserta didik

Memfasilitasi peserta didik dengan pilihan sumber belajar lain berupa

instrumen penilaian berbasis multiple intelligence yang dapat

mengoptimalkan kecerdasan interpersonal, linguistik, visual, musical,

dan logis-mathematis peserta didik. Memberikan pemahaman yang

lebih kuat setelah mengikuti proses belajar serta mendorong untuk

berpikir memecahkan permasalahan melalui instrumen penilaian ini.

b. Pendidik

Memotivasi Pendidik untuk lebih inovatif dalam merancang konsep

penilaian agar peserta didik mempunyai motivasi dalam mengerjakan

tes. Instrumen penilaian ini dapat menjadi panduan dan alat bantu

dalam mengoptimalkan kecerdasan interpersonal, linguistik, visual,

musical, dan logis-mathematis bagi peserta didiknya.

Page 33: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

12

c. Sekolah

Menambah informasi tentang alat bantu/media/sumber belajar berupa

instrumen penilaian dan menjadi alternatif evaluasi yang menarik,

mudah, dan efektif dalam proses pembelajaran di kelas IV SD.

d. Peneliti Selanjutnya

Berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan melalui penelitian

Research and Development (R&D), pendekatan saintifik dan kajian

tentang kecerdasan majemuk yang menjadi dasar peserta didik dalam

mengembangkan pengetahuan pada pendidikan abad 21.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Guna mengarahkan penelitian agar dapat mencapai tujuan yang tepat,

diperlukan adanya ruang lingkup penelitian. Penentuan ruang lingkup

penelitian bertujuan untk menghindari terjadinya uraian yang menyimpang

dari pokok permasalahan yang diteliti. Ruang lingkup penelitian ini adalah:

1. Bidang Ilmu

Instrumen penilaian keseluruhan memuat mata pelajaran yang ada pada

Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku Subtema 1 Lingkungan Tempat

Tinggalku di Kelas IV Sekolah Dasar.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah pengembangan instrumen tes berbasis

multiple intelligence untuk mengukur pengetahuan peserta didik.

Instrumen asesmen yang dikembangkan adalah instrumen asesmen

kategori tes tertulis dengan bentuk soal pilihan ganda. Standar kelayakan

Page 34: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

13

instrumen penilaian yang dikembangkan meliputi analisis empiris,

konstruksi, bahasa, dan kesesuaian materi.

3. Lokasi Penelitian dan waktu

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 1 Binakarya

Buana dan SD Negeri 1 Bina karya Putra dan dilaksanakan pada semester

genap tahun ajaran 2018/2019.

4. Pendekatan

Pendekatan yang digunakan adalah research and development (R&D).

H. Spesifikasi Produk

Produk yang dihasilkan dalam pengembangan ini adalah produk berupa

instrumen penilaian berbasis multiple intelligence untuk peserta didik kelas

IV SD dengan spesifikasi sebagai berikut.

Tabel 2 Spesifikasi Produk Pengembangan Instrumen Penilaian

No Identifikasi

Produk Keterangan

1 Jenis Instrumen penilaian berbasis multiple

intelligence

2 Bentuk Soal Pilihan Ganda

3 Aspek yang dinilai Penilaian ranah kognitif

4 Tujuan Mengukur ketercapaian Kompetensi Dasar

5 Tema 8. daerah tempat tinggalku

6 Subtema 1. lingkungan tempat tinggalku

7 Kompetensi Inti

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara

mengamati (mendengar, melihat, membaca)

dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu

tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah dan di sekolah.

8 Kompetensi Dasar Pembelajaran 1 sampai pembelajaran 6

mencakup semua mata pelajaran tematik.

9 Jumlah Soal Pilihan Ganda (30 soal)

Page 35: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

14

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Instrumen Penilaian

1. Pengertian Instrumen Penilaian

Dalam proses pendidikan, instrumen penilaian merupakan bagian yang

penting dalam mengukur hasil pembelajaran disemua bidang studi.

Berdasarkan Permendikbud No. 104 Tahun 2014, instrumen penilaian

adalah alat yang digunakan untuk menilai capaian pembelajaran peserta

didik, misalnya: tes, dan skala sikap. Arifin (2011: 34) menjelaskan,

bahwa instrumen penilaian adalah alat ukur yang digunakan untuk

mengumpulkan data, dapat berupa tes atau nontes yang mendorong peserta

didik memberikan penampilan maksimal. Sedangkan menurut Arikunto

(2005:46) instrumen penilaian disebut sebagai alat penilaian atau alat

evaluasi yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi.

Menambahkan hal tersebut, Daryanto (2012:23) bahwa dalam bidang

pendidikan instrumen penilaian digunakan untuk mengukur prestasi

belajar siswa, faktor – faktor yang diduga mempunyai hubungan atau

berpengaruh terhadap hasil belajar, perkembangan hasil belajar siswa,

keberhasilan proses belajar mengajar guru, dan keberhasilan pencapaian

suatu program tertentu.

Page 36: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

15

Selanjutnya berdasarkan lampiran Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013

tentang standar penilaian, instrumen penilaian harus memenuhi

persyaratan:

1. Substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;

2. Konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk

instrumen yang digunakan; dan

3. Penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai

dengan tingkat perkembangan peserta didik.

Popham (1995: 3) menjelaskan bahwa, “Educational assessment is a

formal attempt to determine students status with respect to educational

variables of interest”. Asesmen juga memiliki terminologi khusus guna

mendeskripsikan sekalian aktivitas yang dikerjakan oleh pengajar untuk

mendapatkan informasi tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap dari

para pembelajar. Anderson (2001: 11) menjelaskan dalam melaksanakan

asesmen atau proses pengumpulan informasi bertujuan guna membuat

keputusan. Sejalan dengan itu berdasarkan Permendikbud. No.23 Tahun

2016, tentang Standar Penilaian Pendidikan, Pasal 1 angka 2 menetapkan

bahwa asesmen (dalam PP disebut sebagai penilaian) adalah proses

pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian

hasil belajar peserta didik melalui alat atau instrumen yang telah disusun

berdasarkan standar kelayakan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen penilaian

adalah suatu alat yang digunakan untuk melakukan penilaian atau evaluasi,

Page 37: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

16

instrumen penilaian dapat berupa tes maupun non tes yang disusun

sedemikian rupa sesuai standar. Dalam konteks itu yang menjadikan

bahwa instrumen penilaian yang layak dan sesuai standar merupakan

bagian penting dalam mengukur pembelajaran.

2. Jenis-jenis Instrumen Penilaian

Kegiatan mengukur merupakan suatu hal yang berkaitan dengan alat atau

instrumen penilaian. Berdasarkan jenisnya terdapat bermacam-macam

instrumen penilaian yang dapat dipergunakan untuk mengukur dan menilai

proses serta hasil pembelajaran. Menurut Purwanto (2009:35) Instrumen

tersebut terbagi dua jenis, yaitu; tes dan nontes. Yang termasuk kelompok

tes adalah tes prestasi belajar, tes intelegensi, tes bakat, dan tes

kemampuan akademik. Sedangkan yang termasuk dalam kelompok non-

tes adalah skala sikap, skala penilaian, pedoman observasi, pedoman

wawancara, angket, pemeriksaan dokumen dan sebagainya. Menurut

Undang (2017: 5) menjelaskan secara garis besar instrumen penilaian

dibagi menjadi dua yaitu tes dan nontes. Instrumen tes merujuk pada

pengetahuan yang meliputi tes tulis, lisan, dan penugasan.

Teknik penilaian atau asesmen menurut BSNP (dalam Arifin, 2009:60)

dibagi menjadi berikut, yaitu: “tes tulis, tes lisan, tes praktik atau tes

kinerja, penugasan, observasi atau pengamatan, asesmen portofolio, jurnal,

wawancara, inventori, penilaian diri, dan penilaian antarteman.” Sejalan

dengan itu menurut Pargito (2015:17) tes dibedakan menjadi 2 yaitu tes

tulis dan tes nontulis. Tes tulis adalah tes di mana soal dan jawaban yang

Page 38: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

17

diberikan kepada peserta didik dalam bentuk bahan tulisan. Sedangkan tes

nontulis merupakan teknik pengukuran yang umum digunakan dan

termasuk dalam kelompok tes verbal. Lebih lanjut Pargito, (2015:17)

menjelaskan bentuk tes tertulis yang sering dipakai dalam proses belajar

mengajar dibagi menjadi dua, yaitu: tes objektif dan tes non objektif. Tes

objektif terdiri dari bentuk soal pilihan ganda, soal dua pilihan jawaban

(benar-salah), dan soal menjodohkan. Selanjutnya tes non objektif meliputi

bentuk soal isian melengkapi, soal jawaban singkat dan soal uraian.

Menurut Harjanto (2006: 280-281) bentuk tes tertulis yang sering dipakai

dalam proses belajar mengajar dibagi menjadi dua, yaitu: tes uraian dan tes

objektif. Pada dasarnya bentuk atau tipe tes objektif antara lain: pilihan

ganda, benar-salah, menjodohkan, dan isian. Anwar, (2009: 31)

menjelaskan bahwa tes pilihan ganda yaitu tes yang terdiri atas satu

pernyataan soal dengan beberapa alternatif jawaban. Alternatif jawaban

yang ditawarkan, hanya satu jawaban yang benar, yang lainya pengecoh.

Tes ini juga dikatakan objektif karena opsi pilihannya hanya satu jawaban

benar, selain itu opsi yang salah.

Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa jenis instrumen

penilaian meliputi bentuk tes dan nontes. Jenis instrumen yang digunakan

peneliti yaitu instrumen tes yang akan dikembangkan dalam penelitian ini

meliputi tes tertulis dengan bentuk soal pilihan ganda untuk mengukur

hasil belajar berdasarkan kriteria-kriteria dan pertimbangan dari pendidik.

Page 39: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

18

3. Langkah-langkah Merancang Instrumen tes

Langkah dalam mengembangkan tes harus disusun sedemikian rupa

mengikuti tahapan yang runtut dan terstruktur. Puerwanti, et.al., (2008: 15-

19) mengembangkan tes sebagai instrumen penilaian proses dan hasil

belajar adalah menyusun alat ukur suatu gejala yang bersifat abstrak yaitu

pemahaman dan penguasaan peserta didik terhadap meteri berupa

seperangkat kompetensi dipersyaratkan dan dalam kenyataan di lapangan

sebagian tenaga pengajar menggunakan teknik tes sebagai upaya untuk

mengukur hasil belajar tersebut. Sedangkan langkah-langkahnya dapat

dipahami sebagai berikut:

a. Perencanaan Tes

1. Menentukan cakupan materi yang akan diukur

Langkah ini dilakukan dengan menyusun kisi-kisi soal yaitu daftar

spesifikasi. Terdapat lima langkah dalam mengembangkan kisi-kisi

tes, yaitu: (1) menulis kompetensi dasar, (2) menulis materi pokok,

(3) menemukan indikator, (4) menentukan jumlah soal, dan (5)

nomor soal.

2. Menentukan Bentuk tes

Pemilihan bentuk tes akan dapat dilakukan dengan tepat bila

didasarkan pada tujuan tes, jumlah peserta tes, waktu yang tersedia

untuk memerikasa lembar jawaban tes, cakupan materi tes, dan

karakteristik jumlah mata pelajaran yang diujikan.

Page 40: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

19

3. Menetapkan panjang tes

Langkah menetapkan panjang tes, meliputi beberapa waktu yang

tersedia untuk melakukan tes, hal ini terkait erat dengan penetapan

jumlah butir tes yang akan dikembangkan.

b. Menulis butir soal

1. Menulis draft soal

Ada dua hal yang perlu mendapat perhatian dalam penulisan butir

pertanyaan yaitu format pertanyaan dan alternatif jawaban.

2. Memantapkan validitas isi (content validity)

Validitas isi pada dasarnya merupakan koefisien yang menunjukkan

kesesuaian antara draft tes yang telah disusun dengan isi dari konsep

dan kisi-kisi yang telah disusun, apakah semua materi telah terjabar

dalam butir soal, dan apakah soal yang telah disusun telah pula

sesuai ranah yang akan diukur.

3. Melakukan uji coba (try out)

Melakukan uji coba dapat dilakukan dengan berbagai kepentingan

diantaranya adalah untuk: (1) analisis butir soal, (2) bagaimana

rencana pelaksanaan, (3) memperhatikan penggunaan waktu

pengerjaan, (4) kejelasan format tes, (5) kejelasan petunjuk

pengisian, (6) pemahaman bahasa yang digunakan.

4. Revisi soal

Hasil dari uji coba kemudian dilakukan analisis masalah untuk

mencari tingkat kesulitan soal dan penggunaan bahasa yang kurang

Page 41: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

20

komunikatif, untuk kemudian dilakukan revisi sesuai dengan

kebutuhan. Misalnya revisi dilakukan untuk: (1) eliminasi butir-butir

soal yang jelek, (2) menambah butir-butir baru, (3) memperjelas

petunjuk, dan (4) memodifikasi format dan urutan.

c. Melakukan pengukuran

1. Menjaga objektivitas pelaksanaan tes

Pendidik harus menjaga objektivitas, baik dalam pengawasan,

menjaga kerahasiaan soal, dan kode etik penyelenggaraan tes yang

lain. Setelah ujian dilaksanakan langkah berikutnya adalah koreksi,

kemudian berdasarkan data hasil analisis tersebut akan diambil

keputusan dalam berbagai kepentingan.

2. Memberikan skor pada hasil tes

Untuk memberikan skor sebagai penghargaan terhadap setiap soal

yang dapat dikerjakan, hasilnya berupa angka yang disebut skor

mentah, angka yang menunjukkan berapa soal yang bisa dijawab

benar oleh peserta didik.

3. Melakukan analisis hasil tes

Analisis butir soal pada tes tulis merupakan bagian penting dalam

pengembangan tes agar diperoleh soal yang bermutu. Soal yang

bermutu adalah soal yang dapat memberikan informasi secepat-

cepatnya tentang kemampuan peserta didik. Tujuan kegiatan analisis

adalah menelaah setiap soal agar diperoleh soal yang bermutu

sebelum digunakan, meningkatkan kualitas butir soal melalui

kegiatan revisi soal, dan membuang soal yang tidak efektif. Analisis

Page 42: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

21

soal dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis

kualitatif mencakup validasi isi, sedangkan Anlisis kuantitatif

mencakup pengukuran validitas dan reliabilitas soal, tingkat

kesukaran, serta daya pembeda.

Selanjutnya berdasarkan langkah penyusunan tersebut, membuat butir soal

pilihan ganda menurut Mardapi (2012:119) sebagai berikut.

1. Pokok soal harus jelas

2. Pilihan jawaban homogen dalam arti isi.

3. Panjang kalimat pilihan jawaban relatif sama

4. Tidak ada petunjuk jawaban benar

5. Hindari penggunaan pilihan jawaban: semua benar atau semua salah.

6. Pilihan jawaban angka diurutkan.

7. Semua pilihan jawaban logis.

8. Tidak menggunakan negatif ganda.

9. Kalimat yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan

peserta didik.

10. Bahasa Indonesia yang digunakan baku.

11. Letak pilihan jawaban benar ditentukan secara acak.

Lebih lanjut menurut Harjanto (2006: 280-281) menjelaskan cara

menyusun soal pilihan ganda adalah sebagai berikut:

a. Statmen harus jelas merumuskan suatu masalah.

b. Statemen dan pilihan tidak merupakan suatu kalimat yang panjang.

c. Pilihan jawaban hendaknya homogen.

d. Memasukan sebagian besar kata kata dalam bagian pokok

pertanyaan

e. Menyatakan pokok pertanyaan dengan positif.

Berdasarkan pendapat di atas, disimpulkan bahwa dalam mengembangkan

tes sebagai instrumen penilaian hasil belajar adalah menyusun seperangkat

alat ukur terhadap meteri atau kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran.

Langkah pokok yang dilakukan dalam mengembangkan tes pada penelitian

Page 43: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

22

ini adalah melakukan perencanaan tes, menulis butir pertanyaan, dan

melakukan analisis tes.

4. Kualitas Instrumen Penilaian yang Baik

Kualitas suatu tes hasil belajar sangat ditentukan oleh kualitas item-item

dari instrumen yang digunakan. Instrumen yang baik memiliki kriteria

tertentu melalui suatu proses yang meliputi tahapan-tahapan sebelum

digunakan. Berdasarkan lampiran Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang standar penilaian, instrumen penilaian harus memenuhi

persyaratan: 1) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;

2) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk

instrumen yang digunakan; dan 3) penggunaan bahasa yang baik dan benar

serta komunikatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.

Menurut Sanjaya ( 2008: 352-353) menjalaskan dalam menyusun kualitas

instrumen yang baik meliputi: Validitas, Reliabilitas, Objectivitas,

Praktibilitas, Ekonomis, Taraf kesukaran, Daya beda, dan Distraktor.

Sedangkan menurut Sevilla (1993: 114), kriteria instrumen yang baik

yaitu:

a. Reliabilitas

adalah derajat ketepatan, ketelitian atau akurasi yang ditunjukkan oleh

instrumen pengukuran. Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan

stabilitas suatu skor dari suatu instrumen pengukur.

b. Validitas

Adalah ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya

yang diukur. Suatu instrumen dikatakan valid apabila memiliki

kemampuan mengukur apa yang seharusnya diukur.

c. Sensitivitas

Adalah sebagai kemampuan suatu instrumen untuk melakukan

diskriminasi yang diperlukan untuk masalah penelitian. (biasanya

terpenuhi bila derajat validitas dan reliabilitas instrumen tinggi)

d. Obyektivitas

Page 44: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

23

Adalah derajat pengukuran instrumen bebas dari pendapat penilaian

subyektif, bebas dari bias, dan perasaan orang-orang yang

menggunakan tes.

e. Fisibilitas

Berkaitan dengan aspek-aspek ketrampilan, penggunaan sumberdaya,

dan waktu.

5. Prinsip-prinsip Penilaian

Penilaian berperan penting dalam menentukan kualitas pendidikan,

sehingga dalam merencanakan dan melaksanakan menggunakan instrumen

sebaiknya memperhatikan beberapa prinsip dari penilaian sebagai dasar.

Menurut Sudjana (2012:8) beberapa prinsip dalam penilaian sebagai

berikut.

a. Penilaian dirancang sedemikian rupa agar jelas abilitas yang harus

dinilai, baik materi penilaian, alat penilaian dan interpretrasi hasil

penilaian yang berpatokan pada kurikulum.

b. Penilaian menjadi bagian integral dari proses belajar mengajar.

Penilaian selalu menjadi salah satu bagian dari proses belajar

mengajar

c. Untuk mendapatkan hasil penilaian objektif harus menggunakan

berbagai alat penilaian dan sifatnya komprehensif sehingga segi yang

dinilai tidak hanya aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan

psikomotorik.

d. Penilaian hendaknya diikuti dengan tindak lanjut, menjadi bahan

untuk menyempurnakan program pengajaran dan memperbaiki

kelemahan-kelemahan pengajaran.

Sedangkan Menurut Kunandar (2013: 51) penilaian hasil belajar peserta

didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada

prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi

faktor subjektivitas penilai.

b. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,

menyatu dengan kegiatan pembelajaran dan berkesinambungan.

c. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,

pelaksanaan dan pelaporanya.

d. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian dan dasar

pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.

Page 45: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

24

e. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada

pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik prosedur

dan hasilnya.

f. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa prinsip-

prinsip penilaian sebagai berikut:

a. Terencana, berarti harus memiliki susunan penilaian dari mulai rencana

evaluasi sampai alat evaluasi untuk kemajuan peserta didik.

b. Jelas dan adil secara objektif, artinya sesuai dengan keadaan yang ada

tidak dipengaruhi faktor lain.

c. Penilaian harus bersifat efektif dan sistematis dari semua sisi aspek.

d. Memiliki pedoman yang menjadi dasar sebagai bahan

pertanggungjawaban dalam menilai.

e. Terpadu, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian dan dasar

pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.

B. Multiple Intelligence

a. Pengertian Multiple Intelligence

Konsep kecerdasan majemuk (Multiple Intelligence) berawal dari karya

Howard Gardner dalam buku Frames Of Mind tahun 1983 yang didasarkan

atas hasil penelitian selama beberapa tahun tentang kapasitas kognitif

manusia (Human Cognitif Capacities). Gardner (1993: 36) mendefinisikan

multiple intelligence sebagai strategi yang mempunyai komponen utama

yakni, kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam

kehidupan nyata sehari-hari; kemampuan untuk menghasilkan persoalan-

persoalan baru yang dihadapi untuk diselesaikan; dan kemampuan untuk

Page 46: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

25

menciptakan sesuatu atau menawarkan jasa yang akan menimbulkan

penghargaan dalam budaya seseorang. Menurut Amstrong (dalam Said,

2015: 31) multiple intelligence adalah suatu cara mengakses informasi

melalui delapan jalur kecerdasan yang ada pada masing-masing peserta

didik, namun untuk mengeluarkannya kembali seluruh kecerdasan

bersinergi dalam satu kesatuan yang unik sesuai dengan kebutuhan. Baum

(2005: 10) menjelaskan multiple Intelligences as the ability to solve

problems or to create products that are valued within one or more cultural

settings.

Melalui strategi multiple intelligence peserta didik mampu memecahkan

masalah-masalah dengan cara menakjubkan. Hal ini sesuai penjelasan

Campbell (2000: 3) bahwa Multiple Intelligences theory positively

influences teacher beliefs—beliefs about intelligences, instruction, and

student achievement. Multiple intelligence mempunyai metode discovering

ability, artinya proses menemukan kemampuan seseorang. Metode ini

meyakini bahwa setiap orang pasti memiliki jenis kecerdasan tertentu.

Teori kecerdasan ini disebut dengan kecerdasan majemuk atau multiple

intelligences. Hoerr (2000: 1) menjelaskan bahwa the theory of multiple

intelligences (MI) brings a schools and classrooms become settings in

which a variety of skills and abilities can be used to learn and solve

problems. Pengakuan terhadap kemampuan peserta didik yang beragam

adalah inti dari teori multiple intelligences.

Feldam (dalam Uno 2008: 59) mendefinisikan kecerdasan sebagai

kemampuan memahami dunia, berpikir secara rasional, dan menggunakan

Page 47: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

26

sumber-sumber secara efektif saat dihadapkan dengan tantangan.

Sementara itu, William Stern (dalam Thobroni & Mustofa, 2012: 235)

mengemukakan inteligensi ialah kesanggupan untuk menyesuaikan diri

kepada kebutuhan baru dengan menggunakan alat-alat berfikir yang sesuai

dengan tujuannya. Yalmanci (2013: 33) menjelaskan bahwa ketika

menggunakan beberapa strategi kecerdasan dalam belajar maka siswa akan

lebih berhasil di bidang akademik. Lebih lanjut Yalmanci menjelaskan

bahwa kecerdasan ganda yang dapat mendukung individualitas siswa, dan

dengan melakukan itu dapat membuat pembelajaran menjadi lebih

menyenangkan. Multiple Intelligence Research adalah instrumen riset

yang dapat memberikan deskripsi tentang kecenderungan kecerdasan

seseorang. Multiple intelligences merupakan sebuah penilaian yang

melihat secara deskriptif bagaimana individu menggunakan

kecerdasannya untuk memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu.

Strategi ini merupakan alat untuk melihat bagaimana pikiran manusia

mengoperasikan dunia, baik itu benda-benda kongkret maupun hal-hal

yang absrtak. Sementara itu menurut Gardner (dalam Chatib, 2013: 132)

kecerdasan seseorang tidak diukur dari hasil tes psikologi standar, namun

dapat dilihat dari kebiasaan seseorang terhadap dua hal. Pertama,

kebiasaan seseorang menyelesaikan masalahnya sendiri (problem solving).

Kedua, kebiasaan seseorang menciptakan produk-produk baru yang punya

nilai budaya (creativity). Lebih lanjut Gardner (dalam Chatib, 2009: 102)

menyatakan bahwa kecerdasan seseorang itu berkembang, tidak statis.

Page 48: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

27

Kecerdasan seseorang lebih banyak berkaitan dengan kebiasaan, yaitu

perilaku yang diulang-ulang.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan

bahwa multiple intelligence ini merupakan suatu cara yang mendorong dan

untuk melakukan proses pembelajaran melalui jalur kecerdasan yang ada

pada masing-masing peserta didik dalam memudahkan penerimaan suatu

pengetahuan dan informasi. Kecerdasan merupakan kemampuan seseorang

dalam memecahkan masalah atau persoalan dalam kehidupan nyata.

Kecerdasan seseorang lebih banyak berkaitan dengan kebiasaan, dan

pembiasaan melalui konsep yang telah didapatkan.

b. Jenis-jenis Multiple Intelligence

Konsep Multiple Intelligence berawal dari kajian psikologi yang

menyebutkan ada tujuh keceradasan yang termasuk kecerdasan majemuk

dan selanjutnya diterapkan dalam pendidikan. Ketujuh kecerdasan yang

diidentifikasi oleh Gardner (2011: 1) adalah sebagai berikut.

Linguistic intelligence (berkaitan dengan bahasa), music intelligence

(berkaitan dengan musik, irama, dan bunyi), logicalmathematical

intelligence (berkaitan dengan nalar logika dan matematika), spatial

intelligence (berkaitan dengan ruang dan gambar), bodily-kinaesthetic

intelligence (berkaitan dengan badan dan gerak tubuh), interpersonal

intelligence (berkaitan dengan hubungan antarpribadi, sosial) dan

intrapersonal intelligence (berkaitan dengan hal-hal yang sangat

mempribadi).

Menambahkan satu kecerdasan dari yang dijelaskan Gardner, Chatib

(2016:136-137) mengidentifikasi kecerdasan majemuk (multiple

intelligence) menjadi delapan antara lain:

Page 49: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

28

1. Kecerdasan linguistik meliputi kemampuan membaca, menulis,

berdiskusi, berargumentasi, dan berdebat.

2. Kecerdasan Matematis-logis meliputi kemampuan berhitung,

bernalar dan berfikir logis, memecahkan masalah.

3. Kecerdasan visual-spasial meliputi kemampuan menggambar,

memotret, membuat patung, mendesain.

4. Kecerdasan musik meliputi kemampuan mencipta lagu,

membentuk irama, mendengar nada dari sumber bunyi atau alat

musik.

5. Kecerdasan kinestetis meliputi kemampuan gerak motorik dan

keseimbangan.

6. Interpersonal meliputi kemampuan bergaul dengan orang lain,

memimpin, kepekaan sosial tinggi, bekerjasama, empati tinggi.

7. Intrapersonal meliputi kemampuan mengenali diri secara

mendalam, motivasi diri, penyendiri, sensitif terhadap nilai-nilai.

8. Kecerdasan naturalis meliputi kemampuan meneliti gejala-gejala

alam, mengklarifikasi, mengidentifikasi.

Sejalan dengan itu, Amstrong (dalam Derakhsan, 2015: 64) menjelaskan

kemampuan yang lazimnya dimiliki peserta didik berdasarkan delapan

jenis kecerdasan majemuk (multiple intelligence) sebagai berikut.

1) Linguistics: The capacity of using a word effectively whether orally

or in writing. This intelligences includes the ability to manipulate

the syntax or structure of a language, the semantic or meaning of a

language, and the pragmatic use of a language.

2) Logical-Mathematical: The capacity of using numbers effectively.

This intelligences includes sensitivity to logic patterns and

relationship.

3) Spatial: The ability to perceive the visual-spatial word accurately.

This intelligences involves sensitive to color, line, shape, form,

space, and the relationship that exist between these elements.

4) Bodily -Kinesthetic: Expertise in using one’s whole body to express

idea and feeling and facility in using one’s hands to produce or

transform things.

5) Musical: The capacity to perceive, transform, and express musical

forms.

6) Interpersonal: The ability to perceive and make distinctions in the

moods, intentions, motivations, and feeling of other people.

7) Intrapersonal: self-knowledge and the ability to act adaptively on

the basic of that knowledge .This intelligences includes having an

accurate picture of oneself, awareness of inner mood, intentions,

motivations, temperament, and desires.

8) Naturalist: Recognize and classify of the numerous species of an

individual’s environment.

Page 50: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

29

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

multiple intelligence pada awalnya terdiri dari tujuh kecerdasan yaitu

kecerdasan linguistik, matematis, spasial, musikal, kinestetik,

interpersonal, dan intrapersonal. Kemudian multiple intelligences

berkembang dengan bertambahnya kecerdasan yaitu kecerdasan naturalis.

Kecerdasan yang diimplementasikan dalam instrumen penilaian berbasis

multiple intelligences ini mengambil pada lima dimensi kecerdasan yaitu

kecerdasan linguistik, visual spasial, logis-matematis, musical, dan

interpersonal. Hal tersebut didasarkan kepada kesesuaian muatan dalam

KD dan dimensi multiple intelligence yang akan menjadi acuan dalam

pembuatan instrumen. Kelima dimensi kecerdasan tersebut dapat saling

keterkaitan dalam menyusun dan mengembangkan instrumen penilaian tes

berbasis multiple intelligences.

c. Manfaat Multiple Intelligence

Strategi belajar yang diimplementasikan selalu memiliki tujuan untuk

membuat pembaruan dalam proses belajar. Tujuan lain yaitu untuk

meliahat output dari pembelajaran dalam hal pengetahuan dan

keterampilannya. Menurut Derakhshan (2015: 70-71) menyebutkan bahwa

strategi multiple intelligence harus diterapkan di kelas untuk meningkatkan

keterampilan belajar peserta didik. Keteramplian yang dimaksud berupa

keaktifan dalam melakukan sesuatu ataupun berpikir secara kritis, logis,

dan kreatif. Lebih lanjut Darkhsan menjelaskan (2015: 66) penerapan

strategi multiple intelligence dapat bermanfaat dalam meningkatkan

pendidikan “applying multiple intelligences can be increase the

Page 51: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

30

proficiency level of the students would probably satisfy the goal of the

study”.

Menurut Baum (2005: 23) Strategi multiple intelligence pada intinya

memiliki tujuan sebagai berikut.

(1) berbicara dalam menggunakan kecerdasan linguistik, (2) berpikir

logis dan menggunakan angka dalam rangka mengembangkan

kecerdasan logis-matematis, (3) mendapat informasi dari gambar

dalam mengembangkan kecerdasan visual, (4) mengarang lagu dan

menggunakan musik dalam menerima informasi untuk

mengembangkan kecerdasan musikal, (5) berakting dan pengalaman

fisik lainnya dalam mengembangkan kecerdasan kinestetik tubuh

mereka, (6) mengadakan refleksi diri dan pengalaman sosial dalam

rangka mengembangkan kecerdasan intrapersonal dan interpersonal

peserta didik. Serta dengan mengadakan kegiatan-kegiatan lainnya

yang dapat mengembangkan ragam kecerdasan yang dimiliki peserta

didik, pada saat pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat dari

pembelajaran dengan multiple intelligence antara lain untuk melatih

sekaligus mengoptimalkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki

setiap peserta didik. Karena seperti hasil penelitian Gardner bahwa

kecerdasan masing-masing individu berbeda-beda. Untuk itu peran

seorang guru harus optimal sebagai fasilitator dalam mengoptimalkan

kecerdasan pada diri peserta didik.

d. Langkah pembelajaran Multiple Intelligence

Multiple intelligences pada dasarnya suatu strategi belajar yang diciptakan

untuk membuat pembelajaran lebih bermakna melalui pengoptimalan

tingkat kecerdasan masing-masing individu. Terdapat tahapan-tahapan

dalam pelaksanaan multiple intelligence. Menurut Chatib (2016: 135)

langkah-langkah strategi multiple intelligence meliputi (1) komponen inti,

Page 52: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

31

(2) stimulus, (3) kompetensi, dan (4) kondisi akhir terbaik. Setiap peserta

didik memiliki komponen inti berupa potensi kepekaan yang akan muncul

dari setiap area otak apabila diberi stimulus yang tepat. Akibat adanya

stimulus yang tepat, kepekaan inilah yang akan menghasilkan kompetensi.

Apabila kompetensi itu terus-menerus dilatih dalam jenjang pencapaian

yang tepat, maka dari kompetensi akan muncul kondisi akhir terbaik yang

sering disebut hasil belajar.

Tahapan-tahapan dalam penerapan strategi multiple intelligence menurut

Richards (2011: 118) terdiri dari 4 tahapan yaitu (1) Tahap membangkit-

kan intelligence, (2) tahap memperkuat intelligence, (3) tahap mengajar

dengan intelligence, dan (4) tahap merefleksikan intelligence peserta didik.

Sedangkan menurut Amstrong (2009: 65-67) memaparkan cara membuat

lesson plan dalam multiple intelligence sebagai berikut.

1) Fokus pada materi yang menjadi pokok pencapaian.

2) Menentukan aktivitas yang dapat dikembangkan berdasarkan topik

materi.

3) Gunakan berbagai metode dan tentukan pula berbagai alternatif

kegiatan yang mendukung.

4) Manfaatkan kegiatan brainstorm.

5) Pilih aktivitas yang diprioritaskan untuk dikemas menarik.

6) Refleksi sesuai lessonplan dengan melibatkan peserta didik.

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti mengambil kesimpulan berupa

langkah-langkah strategi multiple intelligence yang terintegrasi menurut

Amstrong (2009: 65-67) yaitu (1) fokus materi dan membuat rencana

pembelajaran (2) melakukan aktivitas dan stimulus (3) menerapkan

metode sesuai materi yang kontekstual (4) mendorong kegiatan yang

Page 53: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

32

bersifat brainstrom (5) membuat pembelajaran menarik dan aktif (6)

libatkan peserta didik dalam refleksi dan melakukan penilaian.

C. Tematik Terpadu

a. Pengertian Tematik Terpadu

Pembelajaran tematik terpadu yang diterapkan di SD dalam kurikulum

2013 berlandaskan pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang

Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang menyebutkan,

bahwa “Sesuai dengan standar kompetensi lulusan dan standar isi, maka

prinsip pembelajaran yang digunakan dari pembelajaran parsial menuju

pembelajaran terpadu”. Lebih lanjut Kemendikbud (2013: 187)

menerangkan pembelajaran tematik terpadu, yang sering juga disebut

sebagai pembelajaran tematik terpadu terintegrasi dikonseptualisasikan

tahun 1970-an. Sedangkan menurut Trianto (2012: 78) pembelajaran

tematik terpadu merupakan suatu pembelajaran yang dirancang

berdasarkan tema-tema tertentu. Menurut Mulyasa (2013: 170)

pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran yang diterapkan pada

tingkat pendidikan dasar yang menyuguhkan proses belajar berdasarkan

tema untuk kemudian dikombinasikan dengan mata pelajaran lainnya.

Sejalan dengan itu Sofyan dkk. (2016:262) menjelaskan “The integrated

thematic approach is an integrated learning model using a theme to

correlates some subjects in order to give meaningful experience to the

students”. Adapun menurut Sukandi, dkk (2001: 3), pembelajaran tematik

terpadu pada dasarnya dimaksudkan sebagai kegiatan mengajar dengan

Page 54: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

33

memadukan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema. Dengan

demikian, pelaksanaan kegiatan belajar dengan cara ini dapat dilakukan

dengan mengajarkan beberapa materi pelajaran disajikan tiap pertemuan.

Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian pembelajaran

tematik tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran tematik

merupakan pembelajaran yang memadukan beberapa materi pembelajaran

dari berbagai standar kompetensi dan kompetensi dasar dari satu atau

beberapa mata pelajaran. Penerapan pembelajaran ini dapat dilakukan

melalui tiga pendekatan yakni penentuan berdasarkan keterkaitan standar

kompetensi dan kompetensi dasar, tema dan masalah yang dihadapi.

b. Karakteristik Tematik Terpadu

Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar

sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, guru perlu

mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi

kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar yang menunjukkan

kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih

efektif. Menurut Trianto (2012: 91) pembelajaran tematik terpadu

memiliki beberapa karakteristik yaitu sebagai berikut.

a. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat

perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar.

b. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran

tematik bertolak dari minat dan kebutuhan peserta didik.

c. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi peserta didik

sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama.

d. Membantu mengembangkan keterampilan berfikir peserta didik.

e. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan

permasalahan yang sering ditemui peserta didik dalam lingkungannya.

Page 55: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

34

f. Mengembangkan keterampilan sosial peserta didik, seperti kerja sama,

toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

Sedangkan menurut Kemendikbud (2013: 26) pembelajaran tematik

terpadu memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut.

a. Berpusat pada anak

b. Memberikan pengalaman langsung pada anak

c. Pemisahan antar muatan pelajaran tidak begitu jelas (menyatu dalam

satu pemahaman dalam kegiatan)

d. Menyajikan konsep dari berbagai pelajaran dalam satu proses

pembelajaran (saling terkait antar muatan pelajaran yang satu dengan

lainnya)

e. Bersifat luwes (keterpaduan berbagai muatan pelajaran)

f. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan

kebutuhan anak (melalui penilaian proses dan hasil belajarnya)

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik dalam

pembelajaran tematik terpadu adalah berpusat pada peserta didik,

memberikan pengalaman langsung, pemisahan mata pelajaran tidak begitu

jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, bersifat fleksibel,

dan kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik sangat relevan dengan

tingkat perkembangan dan kebutuhannya.

c. Pendekatan Saintifik Pada Tematik Terpadu

Pembelajaran dalam kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik

modern yaitu menggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach).

Agustin (2014: 91) pendekatan pembelajaran dijelaskan sebagai berikut.

Pendekatan pembelajaran merupakan sudut pandang guru terhadap

proses pembelajaran secara umum berdasarkan teori tertentu, yang

mendasari pemilihan strategi dan metode pembelajaran. Dikenal dua

pendekatan pembelajaran yaitu pendekatan pembelajaran yang

berpusat pada guru (teacher centered) di mana guru bertindak sebagai

sumber belajar bagi peserta didik dan dikenal juga pendekatan

pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered).

Page 56: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

35

Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan Kemendikbud (2014: 3) tentang

salinan standar proses pendidikan dasar dan menengah yang menjelaskan

bahwa pendekatan yang digunakan dalam kurikulum 2013 adalah

pendekatan saintifik yang terdiri dari aktivitas mengamati, menanya,

mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Permendikbud No. 103 tahun

2014 tentang pedoman pelaksanaan pembelajaran mendeskripsikan

langkah pembelajaran pendekatan Saintifik pada tabel sebagai berikut.

Tabel 3 langkah pendekatan saintifik

Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Mengamati (observing)

Mengamati dengan indra (membaca,

mendengar, menyimak, melihat, menonton,

dan sebagainya) dengan atau tanpa alat.

Menanya (questioning)

Membuat dan mengajukan pertanyaan, tanya

jawab, berdiskusi tentang informasi yang

belum dipahami, informasi tambahan yang

ingin diketahui, atau sebagai klarifikasi.

Mengumpulkan

informasi/mencoba

(experimenting)

Mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi,

mendemonstrasikan, meniru bentuk/gerak,

melakukan eksperimen, membaca sumber lain

selain buku teks, mengumpulkan data dari

narasumber melalui angket, wawancara, dan

memodifikasi/ menambahi/ mengembangkan.

Menalar/mengasosiasi

(associating)

Mengolah informasi yang sudah

dikumpulkan, menganalisis data dalam bentuk

membuat kategori, mengasosiasi, atau

menghubungkan fenomena/ informasi yang

terkait dalam rangka menemukan suatu pola,

dan menyimpulkan.

Mengomunikasikan

(communicating)

Menyajikan laporan dalam bentuk bagan,

diagram, atau grafik; menyusun laporan

tertulis; dan menyajikan laporan meliputi

proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan.

Sumber: Kemendikbud (2014: 5-6)

Menurut Prihadi (2014: 2) pembelajaran dengan pendekatan saintifik dapat

didefinisikan sebagai pembelajaran yang dirancang agar peserta didik

secara aktif memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui

Page 57: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

36

langkah-langkah mengamati, merumuskan pertanyaan, mengumpulkan

data, menganalisis data dan menarik kesimpulan, serta mengomunikasikan

hasil analisis data. Lebih lanjut dilihat sebagai berikut.

1. Mengamati

Mengamati merupakan landasan untuk melakukan kegiatan menanya

atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Mengamati pada dasarnya

melakukan identifikasi hal-hal yang penting terkait dengan materi

pengetahuan yang harus dipelajari, yaitu menemukan unsur-unsur atau

aspek-aspek pengetahuan tersebut.

2. Menanya

Melalui membaca sekilas uraian materi dan melakukan pengamatan

berdasarkan sumber belajar lainnya, peserta didik selanjutnya dapat

mengembangkan sejumlah pertanyaan sebagai langkah awal bagian inti

pembelajaran.

3. Mencoba

Mencoba dapat berupa aktivitas mengumpulkan data atau informasi.

Kegiatan ini dilakukan dengan bimbingan guru dengan memberikan

acuan kepada peserta didik pengetahuan tentang metode pengumpulan

data seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi.

4. Menalar

Menalar dapat berupa aktivitas menganalisis data atau informasi.

Menganalisis data pada dasarnya kegiatan untuk menindaklanjuti data

yang diperoleh dengan cara memilah-milah dan mengkatagorikannya

sesuai dengan aspek-aspek yang tercakup dalam pertanyaanpertanyaan

yang diajukan.

5. Menyaji

Menyaji atau mengomunikasikan dengan cara peserta didik secara

kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan

ditanggapi oleh kelompok yang lain. Sebaiknya setiap anggota

kelompok berkesempatan untuk terlibat dalam presentasi ini.

6. Mencipta

Kegiatan mencipta untuk suatu mata pelajaran dapat berupa benda yang

merupakan penerapan pengetahuan yang telah dipelajari oleh peserta

didik, misalnya berupa karya teknologi, prakarya, atau karya seni rupa.

Namun karya ciptaan dapat juga berupa karya tulis baik yang berupa

karya ilmiah maupun karya sastra.

Upaya untuk memperkuat implementasi pendekatan ilmiah (scientific) dan

tematik terpadu maka perlu diterapkan pembelajaran yang mampu untuk

mengembangkan pola pikir peserta didik dari hal yang bersifat konkret.

Dalam mengembangkan tersebut didukung oleh suatu strategi belajar yang

Page 58: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

37

dapat mendorong peserta didik mengeluarkan kecerdasan masing-masing

individu. Berdasarkan keterangan di atas, maka strategi belajar multiple

intelligence merupakan salah satu metode pembelajaran yang layak

dikembangkan seiring dengan tuntutan pembelajaran dalam penerapan

tematik terpadu dengan pendekatan saintifik. Hal ini selaras dengan

karakteristik multiple intelligence sebagai suatu metode pembelajaran

konstruktivistik berorientasi student centered learning yang mampu

menumbuhkan jiwa kolaboratif, mengembangkan kemampuan berpikir

tingkat tinggi, meningkatkan pemahaman akan makna, meningkatkan

kemandirian, pemecahan masalah, dan membangun teamwork.

D. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Derakhshan,et al. (2015: 63-71).

Berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh positif terhadap motivasi

dan aktivitas berpikir peserta didik yang menerapkan teori multiple

intelligence. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya hubungan

antara multiple intelligences (MI) dengan Learning English as a Foreign

Language (LEFL), dan Teaching English as a Foreign Language

(TEFL).

2. Penelitian yang dilakukan Richards (2016: 90-96) mengenai penerapan

multiple intelligence pada pembelajaran dasar. Peserta didik mampu

menggunakan gaya belajarnya yang berbeda dalam kurikulum berbasis

multiple intelligence dengan memuaskan. Hasil penelitiannya adalah

Page 59: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

38

adanya peningkatan kekuatan dan kecintaan peserta didik terhadap teori

multiple intelligence.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Yalmanci, et al. (2013: 27) mengenai

pengaruh teori pembelajaran berbasis multiple intelligence terhadap

prestasi dan retensi peserta didik pada ilmu pengetahuan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis multiple intelligence

berpengaruh positif dan signifikan pada prestasi dan retansi peserta didik

terhadap ilmu pengetahuan tentang materi enzim dibandingkan

menggunakan metode konvensional.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Nindi Mediartika dan Nurfina Aznam

(2016) Pengoptimalan kecerdasan majemuk atau multi kecerdasan

dianggap mampu membantu proses pengajaran. Hal ini dibuktikan

penelitian tersebut dihasilkan sebuah instrumen portofolio berbasis

multiple intelligence yang layak untuk digunakan dalam pembelajaran

dan menunjukkan adanya peningkatan berpikir kritis saat siswa

memberikan jawabannya dengan menggunakan portofolio yang

mengoptimalkan multi kecerdasan.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Gangadevi & Ravi (2014: 619) tentang

kurikulum berbasis multiple intelligence yang mampu meningkatkan

pendidikan eksklusif untuk mengoptimalkan potensi peserta didik.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Ahvan, et al. (2016: 141) dengan hasil

penelitian yang menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara

multiple intelligence terhadap peningkatan kinerja akademik.

Page 60: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

39

7. Penelitian yang dilakukan oleh Lunenburg (2014: 1-14) tentang

mengaplikasikan Multiple Intelligence di kelas adalah sebuah inovasi

pada perencanaan mengajar. Kajian ini membahas tentang bagaimana

kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam mengimplementasikan

Multiple Intelligence dalam pembelajaran di kelas.

8. Penelitian yang dilakukan oleh Samsudin, et al. (2015: 53-59) dengan

hasil penelitian yaitu terdapat hubungan yang menunjukkan bahwa

kecerdasan majemuk (Multiple Intelligence) memiliki hubungan yang

signifikan dengan pembelajaran sains. Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini sebanyak 300 peserta didik kelas 6 SD.

9. Sugiarti, I Kaniawati and L Aviyanti (2017) Development of Assessment

Instrument of Critical Thinking in Physics at Senior High School dalam

Journal of Physics: Conference Series.. Penelitian ini tentang

karakteristik instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis berbasis

open-ended. Instrumen tersebut memenuhi beberapa indikator berupa

analisis argumen, berpikir deduksi, berpikir induksi, dan tampilan

informasi dalam bentuk skenario, teks, grafik dan tabel.

10. Pratiwin,Umi., dan Eka Farida Fasha (2015) tentang Pengembangan

Instrumen Penilaian HOTS Berbasis Kurikulum 2013 Terhadap Sikap

Disiplin dalam Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA (Vol. 1, No. 1,

November 2015, Hal. 123-142). Berdasarkan hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa HOTS di sini sebagai variabel independen dan sikap

disiplin sebagai variabel dependen. Proses pengembangan instrumen

penilaian HOTS dan sikap disiplin masing-masing terdiri dari 12

Page 61: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

40

indikator Instrumen penilaian dikatakan efektif/berhasil, karena mencapai

kesuksesan instrumen penilaian dengan skor HOTS 73,3% dan sikap

disiplin 90% dari skor total.

11. Wahyudi, Sri (2014) pengembangan Instrumen Penilaian Tematik Kelas

IV SD Berbasis Multiple Intelligence. Berdasarkan hasil penelitian ini

mendapat predikat sangat baik, yang berdasarkan dari validasi ahli yang

rata-rata memperoleh skor 4,94 dengan kategori sangat baik.

12. Smith (2014) membuktikan bahwa validitas dan reliabilitas penilaian

diperlukan untuk akreditasi yang valid oleh perguruan tinggi dari praktisi

di bidang apapun. Kejelasan tentang tujuan pembelajaran yang dinilai

perlu untuk pembangunan protokol penilaian yang valid dan dapat

diandalkan. Jadi langkah pertama dalam penilaian yang valid dan dapat

diandalkan hasil belajar kerja-terintegrasi adalah kejelasan dalam

artikulasi tujuan pembelajaran kurikulum WIL.

13. Penelitian Lissa (2012: 27) tujuan dari penelitian ini adalah untuk

menganalisis instrumen penilaian di sekolah, mengembangkan instrumen

penilaian untuk mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi, dan

menguji efektivitas serta kepraktisan instrumen. Jenis penelitian ini

adalah Research and development. Prosedur pengembangan produk

melalui tahap penelitian pendahuluan dan pengembangan. Pada tahap

pendahuluan terbagi menjadi dua, yaitu studi lapangan dan studi literatur.

Tahap pengembangan, yaitu 1) menyusun jenis instrumen, 2) validasi ke

pakar, 3) ujicoba skala terbatas dan 4) ujicoba skala luas.

Page 62: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

41

14. Rosidin, Undang., Merta Dhewa Kusuma, Abdurrahman, Agus Suyatna

2017 tentang The Development of Higher Order Thinking Skill (Hots)

Instrument Assessment In Physics Study dalam IOSR Journal of Research

& Method in Education (IOSR-JRME) Volume 7, Issue 1 Ver. V (Jan.

Feb. 2017), PP 26-3. Penelitian ini mengembangan instrumen penilaian

berbasis HOTS. Intrumen penilaian disini berupa tes dalam bentuk soal

pilihan ganda dan uraian.

15. Bentri, Alwen., Abna Hidayati, Ulfia Rahmi (2016) tentang The Problem

Analysis in Applying Instrument ofAuthentic Assessment in 2013

Curriculum dalam International Journal of Science and Research

(IJSR)10 Oktober 2016 (Volume 5, Halaman 1008-1012). Berdasarkan

hasil penelitian tersebut guru kurang optimal terhadap aspek afektif

sesuai dengan indikator. Penilaian aspek kognitif dalam kategori baik.

Para guru telah melakukan berbagai macam penilaian terutama tes esai

dan tes lisan. Penilaian aspek psikomotorik untuk menilai proses tersebut

masih kurang optimal sehingga perlu diintensifkan.

Penelitian yang relevan di atas memiliki kesamaan dengan penelitian yang

dilakukan ini yaitu pada penerapan multiple intelligence, penggunaan bahan

ajar berupa instrumen penilaian. Perbedaanya terletak pada subjek penelitian

yang berbeda-beda tingkatan, materi dan bidang kajian penelitian.

E. Kerangka Pikir Penelitian

Pendidikan abad 21 mengharuskan siswa mengolah informasi yang mereka

pelajari melalui kegiatan menganalisis, menilai, dan mengkreasi. Siswa harus

Page 63: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

42

mampu menggunakan informasi yang diperoleh untuk menciptakan sesuatu

yang baru, mampu membuat pendapat yang masuk akal, mengomunikasikan

pengetahuan yang diperoleh, dan bekerjasama dengan siswa lain untuk

membangun kemampuan yang lebih optimal. Mengaplikasikan multiple

intelligence di kelas adalah sebuah inovasi pada perencanaan mengajar.

Perencanaan mengajar berdasarkan multiple intelligence penerapannya

dibutuhkan alat pembelajaran yang mampu mengakomodasi kemampuan

peserta didik yang beragam. Penilaian yang dilakukan untuk meningkatkan

pengetahuan hendaknya berfokus pada bagaimana mengungkapkan

kemampuan peserta didik dalam belajar. Oleh karena itu, peneliti merasa

penting untuk mengembangkan instrumen penilaian berbasis multiple

intelligence.

Instrumen penilaian dipilih agar soal-soal yang diberikan membuat peserta

didik merasa tertantang untuk memecahkan setiap soal sehingga dapat

berkesan di memori peserta didik. Instrumen penilaian yang dikembangkan

berupa tes pilihan ganda. Tes ini mampu mengukur semua ranah kognitif.

Kualitas soal dilihat dari anallisis tingkat kevalidan, reliabel, tingkat

kesukaran, daya pembeda, dan distaktor. Setelah instrumen penilaian disusun,

maka perlu adanya uji coba tes agar tes yang tidak valid, mempunyai daya

pembeda yang jelek, dan tingkat kesukaran yang mudah dapat diperbaiki atau

dapat diganti.

Berdasarkan hal tersebut, maka dalam penelitian ini digambarkan dalam

kerangka pikir yang berfungsi melihat alur pikiran secara cepat dan mudah.

Page 64: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

43

Kerangka berpikir pengembangan tes akan disajikan pada Gambar 1

Gambar 1 Kerangka Pikir Penelitian

Process

Input

1. Analisis kebutuhan pada penelitian pendahuluan

2. Identifikasi permasalahan berdasarkan analisis kebutuhan

a. Instrumen tes hanya berupa soal yang diambil dari buku

b. Instrumen penilaian tidak berkaitan dengan model

c. Pemenuhan instrumen yang menuntun pada kemampuan berpikir

tingkat tinggi tergolong rendah

d. Guru tidak membuat kisi-kisi dan analisis instrumen soal

e. Belum adanya instrumen penilaian berbasis Multiple Intelligences

a. Menentukan tujuan penilaian

b. Menentukan KD yang sesuai multiple

intelligences

c. Penyusunan kisi-kisi soal

d. Penyusunan instrumen soal

Validasi Teoritik

Ahli Materi, Konstruksi,

Bahasa

Validasi Empirik: Validitas,

Reliabilitas, Daya Pembeda,

Tingkat Kesukaran, Efektivitas

Distraktor

Output

Produk Instrumen Penilaian Berbasis Multiple

Intelligences Pada Peserta Didik Kelas IV Sekolah

Dasar yang Memenuhi Standar Kelayakan

Pelaksanaan

Kisi-kisi Instrumen dan Instrumen Penilaian (protoype)

Uji Coba Lapangan

(Revisi) Penyempurnaan Produk

Page 65: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

44

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan. Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir penelitian di

atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Hipotesis : Terwujudnya instrumen penilaian berbasis multiple

intelligence pada peserta didik kelas IV Sekolah Dasar yang

memenuhi standar kelayakan.

Page 66: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

45

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah

jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Sugiyono (2013: 407)

menjelaskan R&D adalah metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Jenis

penelitian R&D yang digunakan dalam penelitian ini adalah model desain

Borg dan Gall (1983: 781) yang terdiri atas 10 langkah sebagai berikut.

(1) Research and information collecting; (2) Planning; (3) Develop

preliminary from product (Includes preparation of instructional

materials, procedures, and evaluation instrumens);(4) Preliminary field

testing (Conducted in from 1 to 3 schools, using 6 to 12 subject); (5)

Main product revision (Revision of product as suggested by the

preliminary field-test result); (6) Main field testing (Conducted in 5 to

15 schools with 30 to 100 subject); (7) Operating product revision

(Revision of product as suggested by the preliminary field-test result);

(8) Operasional field testing (Conducted in 10 to 30 schools involving

40 to 200 subject);(9) Final product revision (Revision of product as

suggested by the preliminary field-test result); (10) Dessimination and

implementation (Borg and Gall, 1983:781). Langkah-langkah R&D

dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2 Model Desain Borg dan Gall (1983: 781)

Pengumpulan

informasi awal

Uji coba produk

operasional

Revisi produk

utama

Uji coba

produk utama

Revisi produk

awal

Perencanaan Pengembangan

produk

Uji coba

produk awal

Revisi produk

final Desiminasi

Page 67: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

46

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa instrumen

penilaian yang diterapkan pada pembelajaran tematik di kelas IV SD.

Langkah-langkah penelitian R&D yang digunakan dalam penelitian ini

diselesaikan pada tahap tujuh, yaitu melakukan revisi produk utama

berdasarkan hasil uji coba utama. Hal ini dikarenakan langkah delapan dan

selanjutnya harus dilakukan dengan skala besar, desiminasi produk harus

dilakukan setelah melalui quality control sebelum dapat diterbitkan. Langkah

delapan sampai sepuluh memerlukan waktu yang lebih lama sedangkan

penyelesaian tesis ini dibatasi oleh waktu.

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan berdasarkan model Borg & Gall (1983: 781) dalam

penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Research and Information Collecting (melakukan penelitian dan

pengumpulan informasi)

Penelitian dan pengumpulan data yang meliputi: mengumpulkan sumber

rujukan/kajian pustaka, observasi/pengamatan kelas, dan identifikasi

permasalahan yang dijumpai dalam pembelajaran dan merangkum

permasalahan. Informasi awal juga diperlukan untuk menyokong

pembuatan angket yang akan dikembangkan. Pada tahap ini peneliti

melakukan observasi, mengumpulkan dokumen hasil belajar, dan

penyebaran angket kebutuhan pada tiga sekolah yaitu SDN 1 Binakarya

Buana, SDN 1 Bina Karya Putra, dan SDN 3 Restu Buana dengan sasaran

Page 68: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

47

guru kelas IV. Setelah itu peneliti melakukan kajian pustaka untuk

menemukan rujukan yang mendukung informasi yang ada.

2. Planning (melakukan perencanaan)

Melakukan perencanaan yang meliputi identifikasi dan definisi kondisi

awal, penetapan tujuan, dan penentuan urutan penyusunan produk.

Kegiatan ini meliputi:

a. menetapakan tujuan dan hasil belajar dari instrumen penilaian.

b. menentukan KD yang mengungkap berpikir tingkat tinggi

c. pemetaan KD dari KI-3 berupa aspek pengetahuan (kognitif)

berdasarkan tema sesuai dengan pembelajaran yaitu tema Daerah

Tempat Tinggalku subtema Lingkungan Tempat Tinggalku kelas IV.

d. membuat indikator instrumen penilaian berdasarkan KD yang hendak

dicapai meliputi indikator dari tingkatan aspek kognitif.

e. Menyusun kisi-kisi instrumen penilaian yang terdiri dari materi,

tingkatan kognitif yang dibutuhkan, dan indikator soal yang akan

digunakan.

3. Develop Preliminary Form of Product (Pengembangan awal produk)

Mengembangkan produk dari penelitian berupa instrumen penilaian. Hasil

dari desain produk ini adalah sebuah prototype instrumen penilaian.

Pengembangan dasain produk awal, yaitu peneliti merancang instrumen

penilaian berbasis multiple intelligences dengan mengacu pada kisi-kisi

yang telah disusun. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah

instrumen penilaian berbasis multiple intelligences. Selanjutnya peneliti

melakukan validasi produk dengan ahli dan praktisi untuk melihat

Page 69: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

48

kelayakan instrumen secara teoritis. Produk awal yang divalidasi

mencakup 3 aspek, yaitu aspek materi, evaluasi, dan bahasa. Validasi

dilakukan oleh para ahli atau pakar. Ketiga ahli tersebut melakukan

validasi desain produk terutama dalam penyusunan evaluasi, materi, dan

bahasa pada soal pilihan ganda. Penilaian para pakar dimaksudkan untuk

mendapatkan penilaian serta masukan berupa saran dan kritik terhadap

instrumen penilaian yang dibuat peneliti.

4. Preliminary Field Testing (melakukan uji lapangan awal)

Uji coba awal ini merupakan tahapan dalam menguji kelayakan produk

secara empirik. Validasi empirik yaitu melakukan uji coba satu lawan satu,

uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelas yang dilakukan kepada peseta

didik. Hasil tersebut kemudian diuraikan sebagai berikut.

a. Uji Kelompok Kecil dan Revisi

Setelah validasi ahli, lalu dilakukan revisi produk. Langkah selanjutnya

adalah uji coba kelompok kecil. Uji coba kelompok kecil bertujuan

untuk mengetahui kelayakan secara empirik dari instrumen yang

dikembangkan. Uji kelompok kecil ini melibatkan 6 peserta didik kelas

IV di SDN 3 Restu Buana.

b. Uji Coba Kelas dan Revisi

Uji ini melibatkan 18 peserta didik kelas IV di SDN 3 Restu Buana . Uji

coba kelas ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen penilaian

yang dikembangkan dikatakan layak secara empiris melalui uji

validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda,dan efektivitas

Page 70: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

49

distraktor yang selanjutnya akan dibuat analisis serta kesimpulan

berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis data.

5. Main product revision (Melakukan revisi produk utama)

Setelah melakukan uji coba awal dengan melakukan revisi terhadap

produk utama, berdasarkan saran dari validator dan analisis butir soal

ditemukan beberapa kesalahan ataupun kekurangan, maka langkah

selanjutnya adalah merevisi produk tersebut. Hasil tersebut digunakan

untuk perbaikan butir soal yang akan dikembangkan. Butir soal yang telah

diperbaiki selanjutnya dibuat menjadi instrumen tes berupa soal pilihan

jamak yang akan diujicobakan pada kelas utama.

6. Main Field Testing (melakukan uji lapangan untuk produk utama)

Melakukan uji coba lapangan utama saat produk sudah dilakukan revisi

sebelumnya. Uji coba dilaksanakan pada kelompok eksperimen yaitu kelas

IV A SDN 1 Binakarya Buana dan SDN 1 Bina karya Putra dengan satu

kali pengujian. Tahap ini dilakukan untuk menguji produk instrumen

penilaian berbasis multiple intelligence pada aspek kelayakan empiris.

7. Operational Product Revision (melakukan revisi produk operasional)

Melakukan revisi terhadap produk operasional, berdasarkan hasil uji coba

lapangan utama, saran dan masukan yang diberikan validator dan praktisi

terkait produk yang dikembangkan. Jika instrumen yang telah diketahui

tidak sesuai dengan standar soal yang baik maka dilakukanlah perbaikan

pada produk tersebut.

Page 71: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

50

C. Lokasi dan Subjek Penelitian

Pelaksanaan studi pendahuluan dan uji coba perangkat instrumen penilaian

dilakukan di SD Gugus Ki Hajar Dewantara, sedangkan proses

pengembangan perangkat pembalajaran dilakukan di kampus Universitas

Lampung. Subjek penelitian adalah instrumen penilaian berbasis multiple

intelligence, sedangkan subjek uji coba produk adalah peserta didik kelas IV

SDN 1 Binakarya Buana dan SDN 1 Bina Karya Putra.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek atau subyek dalam penelitian. Populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi

dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD di Kecamatan

Rumbia Gugus Ki Hajar Dewantara.

Tabel 4. Data Peserta Didik Kelas IV SD di Kecamatan Rumbia

No Nama Sekolah Jumlah

Rombel

Rombel Jumlah

1 2

1 SDN 1 Binakarya Buana 2 20 18 38

2 SDN 1 Bina Karya Putra 2 21 24 45

3 SDN 1 Restu Buana 1 22 - 31

4 SDN 3 Restu Buana 1 27 - 22

Jumlah 132

Sumber : Data Sekolah

Page 72: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

51

2. Sampel

Sampel merupakan salah satu unsur dari populasi yang hendak dijadikan

suatu objek penelitian. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini,

teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposesive

sampling yang termasuk pada nonprobability sampling. Maka peneliti

dapat menyimpulkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut, sehingga penelitian dapat

menggeneralisasikan karakteristik tersebut pada elemen populasi.

Berdasarkan hal tersebut, sampel yang ditentukan pada penelitian ini yaitu

SDN 1 Binakarya Buana dan SDN 1 Binakarya Putra, dengan rincian

subjek penelitian sebagai berikut.

Tabel 5 Data Sekolah Dasar Kecamatan Rumbia tahun ajaran

2018/2019

No Nama Sekolah

Jumlah

Guru

Peserta Didik Rombel PNS Non PNS

1 SDN 1 Binakarya Buana 9 7 266 11

2 SDN 1 Binakarya Putra 8 9 284 12

Sumber: data administrasi sekolah tahun 2018/2019

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa SDN 1 Binakarya Buana

mempunyai guru yang berstatus PNS sebanyak 9 orang dan yang berstatus

Non PNS 7 orang. Jumlah peserta didik secara keseluruhan sebanyak 266

orang peserta didik yang terbagi dalam 11 rombel. Kemudian SDN 1

Binakarya Putra mempunyai guru yang berstatus PNS sebanyak 8 orang

Page 73: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

52

dan yang berstatus Non PNS 9 orang. Jumlah peserta didik secara

keseluruhan sebanyak 284 orang peserta diidk yang terbagi dalam 12

rombel. Penelitian di kelas IV pada sekolah yang tersebut dengan rincian

20 peserta didik kelas IVA di SDN 1 Binakarya Buana dan 24 peserta

didik kelas IV B di SDN 1 Binakarya Putra sebagai subjek penelitian.

Pemilihan kedua sekolah ini didasarkan pada pertimbangan dari mengenai

permasalahan penggunaan instrumen penilaian dan karakteristik peserta

didiknya hampir sama.

Selanjutnya, data nama guru kelas IV pada sekolah yang akan di teliti

adalah sebagai berikut: ibu Tri Karyaningsih, S.Pd. selaku wali kelas IV A

SDN 1 Binakarya Buana dan bapak Gusti Ngurah Agung Saputra, S.Pd.

selaku wali kelas IV B SD Negeri 1 Binakarya Putra. Berdasarkan data

tersebut dapat diketahui bahwa wali kelas IV di sekolah dasar yang

menjadi objek penelitian kesemuanya sudah mencapai gelar sarjana

pendidikan atau Strata-I yang menjadi syarat minimum bagi seorang

pendidik

Berdasarkan pertimbangan tersebut maka sampel diambil yaitu SDN 1

Binakarya Buana dan SDN 1 Bina karya Putra. Pertimbangan lain bahwa

SD tersebut adalah Sekolah Negeri favorit yang salah satunya ditunjukkan

dengan penerapan kurikulum 2013 di kecamatan Rumbia.

Page 74: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

53

E. Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu sifat atau nilai dari objek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari atau

diteliti dalam penelitian ini (Sugiyono, 2014: 39). Untuk itu variabel dalam

penelitian ini adalah instrumen penilaian berbasis multiple intelligence.

1. Definisi Konseptual

a. Instumen Penilaian

Menurut Uno (2012: 110) instrumen penilaian adalah alat yang

digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik bertujuan untuk

memperoleh informasi. Dalam bidang pendidikan instrumen penilaian

digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa, faktor – faktor yang

diduga mempunyai hubungan atau berpengaruh terhadap hasil belajar,

perkembangan hasil belajar siswa, keberhasilan proses belajar mengajar

guru, dan keberhasilan pencapaian suatu program tertentu (Daryanto,

2012:23). Instrumen penilaian terlebih dahulu mengkaji KD dan tujuan

yang ada pada indikator.

b. Multiple intelligence

Multiple intelligence menurut Amstrong (dalam Said, 2015: 31)

multiple intelligence adalah suatu cara mengakses informasi melalui

delapan jalur kecerdasan yang ada pada masing-masing peserta didik,

namun untuk mengeluarkannya kembali seluruh kecerdasan bersinergi

dalam satu kesatuan yang unik sesuai dengan kebutuhan. Inti strategi

pembelajaran multiple intelligence adalah bagaimana guru mengemas

gaya mengajar agar mudah ditangkap dan dimengerti oleh peserta didik

Page 75: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

54

sehingga membuat peserta didik tertarik dan berhasil dalam belajar

dengan waktu yang relatif cepat (Chatib, 2016: 108).

2. Definisi Operasional

a. Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian merupakam suatu alat yang digunakan untuk

melakukan penilaian atau evaluasi setelah melakukan proses

pembelajaran. Instrumen penilaian dapat berupa tes maupun non tes

yang disusun sedemikian rupa sesuai standar. Dalam konteks itu yang

menjadikan bahwa instrumen penilaian yang layak dan sesuai standar

merupakan bagian penting dalam mengukur pembelajaran.

b. Multiple Intelligence

Instrumen berbasis multiple intelligence adalah instrumen yang

memanfaatkan kecerdasan majemuk sebagai desain penyusunan

instrumen. Konsep dari multiple intelligence yaitu memadukan

beberapa kecerdasan dalam mengembangkan potensi kecerdasan anak

melalui pengetahuan. Kecerdasan yang diimplementasikan dalam

instrumen penilaian berbasis multiple intelligence ini mengacu pada

lima kecerdasan yaitu kecerdasan matematis, linguistik, spasial,

musikal, dan interpersonal.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan dapat memungkinkan

diperolehnya data yang objektif. Teknik pengumpulan data yang digunakan

pada penelitian ini non tes dan tes.

Page 76: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

55

1. Non Tes

Teknik non tes yaitu teknik pengumpulan data yang bersifat kualitatif.

Teknik non tes ysng dilakukan pada penelitian ini melalui kegiatan

observasi, angket, dan pemeriksaan dokumen. Teknit tersebut dilakukan

dengan cara menghimpun bahan-bahan keterangan atau data yang

dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara

sistematis terhadap temuan-temuan yang sedang dijadikan sasaran

pengamatan. Observasi dilakukan terhadap guru dan siswa saat

pembelajaran berlangsung. Pengumpulan dokumen digunakan untuk

melihat data-data yang berkaitan dengan penelitian seperti data sekunder

berupa jumlah peserta didik, nilai hasil belajar, dan hal-hal yang berkaitan

dengan instrumen penilaian, serta profil Sekolah Dasar di gugus Ki Hajar

Dewantara berdasarkan arsip sekolah.

Tehnik non tes berikutnya adalah angket yang diberikan kepada dosen ahli

materi, bahasa, dan ahli evaluasi untuk menguji validasi instrumen

penilaian yang dikembangkan. Pada angket ini menggunakan skala likert

yang masing-masing memiliki 4 pilihan jawaban sesuai konten pertanyaan,

yaitu “sangat baik”, “baik”, “kurang baik”, dan “tidak baik”. Kisi-kisi

instrumen validasi oleh ahli dapat dilihat pada tabel 6 berikut.

Tabel 6 Kisi-kisi Aspek Instrumen Validasi Ahli

No Aspek yang diuji Jumlah Butir

A. MATERI

1. Kesesuaian butir soal dengan kecerdasan berdasar

multiple intelligences 8

2. Kualitas isi instrumen 11

B. EVALUASI

3. Konstruksi Soal 5

Page 77: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

56

No Aspek yang diuji Jumlah Butir

4. Rubrik Penilaian 3

C. BAHASA

5. Lugas 3

6. Komunikatif 5

7. Tulisan 2

8. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta

didik 2

9. Penggunaan istilah, simbol, atau gambar 2

2. Tes

Teknik tes digunakan untuk mencari data mengenai hasil belajar peserta

didik. Tes adalah alat penilaian yang digunakan untuk memperoleh data

sebagai ukuran berhasil atau tidaknya tindakan yang telah dilakukan

(Sugiyono, 2013: 198). Teknik ini bertujuan untuk mengetahui tingkat

pemahaman peserta didik mengenai materi yang diajarkan. Pada penelitian

ini, tes yang digunakan berupa tes objektif dengan pemilihan butir-butir

soal pilihan jamak yang relevan dengan KD dan indikator yang dibuat.

G. Uji Persyaratan Instrumen

Data yang sudah terkumpul dari hasil pengumpulan data, kemudian data

tersebut diolah untuk dianalisis. Analisis data merupakan bagian penting

dalam penelitian ilmiah, karena dengan analisis data tersebut dapat diberi

makna untuk pemecahan suatu masalah.

1. Validitas Instrumen

Validitas adalah kadar keshahihan, ketepatan, atau keakuratan kesimpulan

hasil penelitian sebagai akibat perlakukan (Yusuf, 2014: 174). Instrumen

Page 78: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

57

dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur dengan tepat atau sahih apa yang diukur. Pengujian validitas

instrumen yang digunakan pada penelitian ini menggunakan pengujian

validitas konstruksi (construct validity). Soal yang akan diuji tingkat

kevalidannya sebanyak 40 item. Untuk mendapatkan instrumen tes yang

valid dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan kompetensi dasar dan indikator yang diukur sesuai dengan

pokok bahasan pada kurikulum yang berlaku.

b. Membuat soal berdasarkan kisi-kisi kompetensi dasar dan indikator.

c. Melakukan pengujian butir soal dengan meminta bantuan sekolah dasar

lain sebagai uji validitas konstruksi.

Pengujian validitas pengetahuan (tes pilihan jamak) menggunakan rumus

Korelasi Product Moment sebagai berikut (Arikunto, 2006: 170):

rxy= 𝐍 ∑ 𝐗𝐘 − {∑ 𝐗} {∑ 𝐘}

√{𝐍∑𝐗𝟐 –( ∑𝐗𝟐)} { 𝐍 ∑ 𝐘𝟐 − {∑𝐘}𝟐

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara X dan Y

N = jumlah responden (sampel)

ΣXY = total perkalian skor X dan Y

ΣY = jumlah skor variabel Y

ΣX = jumlah skor variabel X

ΣX2 = total kuadrat skor variabel X

ΣX2 = total kuadrat skor variabel Y

2. Reliabilitas Soal

Reliabilitas merupakan konsintensi atau kestabilan skor suatu instrumen

penelitian terhadap individu yang sama (Sugiyono, 2013: 362). Instrumen

yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan untuk mengukur

Page 79: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

58

objek yang sama berulang-ulang hasilnya relatif sama. Uji reliabilitas

instrumen prestasi belajar dilakukan dengan metode KR-20 (Azwar

Saifuddin, 2014: 73) sebagai berikut.

𝐾𝑅 − 20 = [k

(k − 1)] [1 −

∑ p (1 − p)

Sx2]

Keterangan:

Sx2 : Varians skor tes

K : Banyak item dalam tes

P : Proporsi subjek yang mendapat angka 1 pada suatu item.

Hasil tersebut selanjutnya menginterpretasikan besarnya nilai reliabilitas

dengan indeks sebagai berikut.

Tabel 7 Daftar Interpretasi Koefisien “r”

Koefisien r Reliabilitas

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

0,60 – 0,79 Kuat

0,40 – 0,59 Sedang

0,20 – 0,39 Rendah

0,00 – 0,19 Sangat Rendah

Sumber: Sugiyono (2010: 257)

3. Taraf Kesukaran

Tingkat kesulitan (difficulty index) butir soal menurut Sudjana (2010: 137)

adalah proporsi peserta tes yang menjawab benar terhadap suatu butir soal.

Sedangkan angka yang menunjukkan sulit atau mudahnya suatu butir soal

dinamakan indeks kesulitan (proportion correct). Rumus untuk

menentukan tingkat kesulitan butir soal adalah sebagai berikut.

𝐏 = ∑ 𝐛

𝐍

Keterangan:

P : Tingkat kesulitan butir soal

Σ 𝑏 : Jumlah peserta didik yang menjawab benar

N : jumlah peserta tes

Page 80: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

59

Tabel 8 Indeks Kesukaran Butir Soal

Indeks Kesulitan Butir Soal Keterangan

0 – 0,30 Sulit

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

Sumber: Sudjana (2010: 137)

4. Uji Daya Beda

Daya beda (Descriminating Power) butir soal menurut Sudjana (2010:141)

adalah indeks yang menunjukkan tingkat kemampuan butir soal

membedakan peserta didik yang pandai (kelompok atas) dengan peserta

didik yang kurang pandai (kelompok bawah). Rumus untuk mencari

indeks daya beda menurut Sudjana (2010: 139) adalah sebagai berikut.

𝐃 = 𝐁𝐚 − 𝐁𝐛

𝟏𝟐 𝐍

Keterangan:

D : Daya beda

Ba : jumlah jawaban benar kelompok atas

Bb : jumlah jawaban benar kelompok bawah

N : jumlah peserta tes

Tabel 9 Indeks Daya Beda

Indeks Daya Beda Keterangan 0,71 – 1,00 Sangat baik, dapat digunakan

0,41 – 0,70 Baik, dapat digunakan dengan revisi

0,21 – 0,40 Cukup baik, perlu pembahasan dan revisi

0,00 – 0,20 Kurang baik, dibuang atau diganti

Bertanda negative Buruk sekali

Sumber: Sudjana (2010: 139)

5. Distribusi Pilihan Jawaban (Efektivitas Distaktor)

Pengecoh dari soal-soal yang valid dan memiliki daya pembeda baik

(minimal masuk katagori kurang membedakan) akan dianalisis. Pengecoh

merupakan pilihan jawaban yang bukan merupakan kunci jawaban dan

Page 81: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

60

bukan hanya sekedar pelengkap pilihan (Purwanto, 2009: 108). Pengecoh

dianggap baik bila jumlah peserta didik yang memilih pengecoh itu sama/

mendekati jumlah ideal (Karno To, 2003: 17). dapat dihitung dengan

rumus:

IPc = nPc

(N − nB)/(Alt − 1)× 100%

Keterangan:

IPc = Indeks Pengecoh/Distraktor

nPc = Jumlah peserta didik yang memilih pengecoh itu

N = Jumlah seluruh subyek yang ikut tes

nB = Jumlah subyek yang menjawab benar pada butir soal itu

Alt = Banyak alternatif jawaban/option (3, 4, atau 5)

Catatan:

Bila semua subyek menjawab benar pada butir soal tertentu (semua sesuai

kunci, maka IPc = 0 artinya buruk semua, pengecoh tidak berfungsi).

Tabel 10 Klasifikasi Efektivitas Distraktor Butir Soal

Kategori Distraktor Nilai Proportion Endorsing

Baik > 0,025

Revisi < 0,0025

Tidak baik/tolak 0,000

Sumber: Karno To (2003: 17)

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Kuantitatif

Pengujian hipotesis

Ha : Terwujudnya instrumen penilaian berbasis multiple intelligence

pada peserta didik kelas IV Sekolah Dasar yang memenuhi standar

kelayakan.

Ho : Tidak terwujudnya instrumen penilaian berbasis multiple

intelligence pada peserta didik kelas IV Sekolah Dasar yang

memenuhi standar kelayakan.

Page 82: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

61

Uji kelayakan ini terbagi menjadi dua, yaitu kelayakan teoritik dan

kelayakan empiris. Kelayakan empiris digunakan untuk menganalisis butir

soal. Analisis butir soal digunakan untuk pengujian terhadap kualitas soal

yang diujicobakan pada uji kelompok kecil dan uji coba kelas. Diantaranya

adalah dengan menguji validitas, reliabilitas, daya pembeda, taraf

kesukaran, dan efektivitas distraktor. Uji coba kelompok dan uji coba

kelas, peneliti menggunakan angket respon praktisi / guru.

Instrumen penilaian dikatakan layak secara teoritik (jika rata-rata jumlah

setiap skor butir soal yang diberikan semua ahli > 50%). Soal dikatakan

layak secara teoritik (jika rata-rata jumlah setiap skor butir soal yang

diberikan semua ahli < 50%).

Angket respon praktisi mengenai penggunaan instrumen penilaian

dikatakan layak pada aspek keterbacaannya dalam penggunaannya (jika

rata-rata persentase jumlah indikator keterbacaan yang diberikan oleh

praktisi > 50%). Angket respon praktisi mengenai penggunaan instrumen

penilaian dikatakan tidak layak jika aspek keterbacaan dalam

menggunakannya tidak mendapat rata-rata persentase jumlah indikator

keterbacaan yang diberikan oleh praktisi < 50%).

2. Analisis Data Kualitatif

Teknik analisis data secara kualitatif dilakukan melalui hasil angket yaitu,

analisis penelaahan untuk mengetahui kelayakan melalui validitas isi

instrumen tes. Data kelayakan produk ditentukan melalui analisis hasil

validasi ahli materi, bahasa, dan evaluasi. Semua data kualitatif berupa

Page 83: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

62

kritik, saran, dan tanggapan dari validator dianalisis secara deskriptif

dalam pengembangan instrumen yang sudah disusun oleh peneliti.

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data yang

dikembangkan oleh Miles Huberman. Data yang sudah terkumpul akan

disajikan dalam data deskriptif. Setelah data dimasukkan dibuat kedalam

kesimpulan berupa uraian (Miles Huberman, 2007: 139-140). Miles &

Huberman (2007: 135), membagi langkah analisis sebagai berikut (1)

Reduksi data (reduction), merupakan suatu bentuk analisis yang

menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu,

dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan

kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. (2) Penyajian data

(display), data yang dihasilkan dari reduksi kemudian disajikan dalam

bentuk uraian, dan (3) Penarikan kesimpulan (conclutions), merupakan

tahap akhir setelah data disajikan berdasarkan hasil penilaian ahli dalam

proses validasi.

Page 84: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

89

V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh simpulan sebagai

berikut:

Instrumen tes yang dikembangkan layak secara teoritis dan empiris untuk

mengukur pengetahuan peserta didik kelas IV sekolah dasar khususnya pada

tema 8 subtema 1. Hal ini dibuktikan dari penilaian 3 ahli yaitu ahli evaluasi,

ahli bahasa, dan ahli materi yang menyatakan bahwa instrumen tes yang

dikembangkan dalam katagori “sangat baik”. Selain itu instrumen penilaian

ini juga memenuhi kriteria layak empiris pada uji validitas, reliabilitas,

tingkat kesukaran, daya beda, dan distraktor. Berdasarkan hasil analisis

instrumen tes yang dilakukan pada tahap uji coba terbatas (small gorup) dan

uji coba lapangan (field test ) dari 40 soal pilihan ganda yang diujikan

diperoleh 30 soal yang layak berkualitas.

B. Implikasi

Alat yang digunakan oleh pendidik untuk mengukur ketercapaian kompetensi

tertentu dan hasil belajar peserta didik adalah instrumen penilaian. Instrumen

penilaian dapat membantu peserta didik dalam mengukur kemampuan kognitif

dalam memahami materi pelajaran yang sudah disampaikan. Penggunaan

Page 85: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

90

instrumen penilaian sebagai pedoman bagi pendidik untuk memberikan

penilaian bagi peserta didik melalui tes hasil belajar sesudah mengikuti

pembelajaran. Instrumen penilaian yang digunakan untuk mengukur

kemampuan kognitif peserta didik harus layak dan berkualitas. Kelayakan

suatu instrumen tes dapat dilihat dari penilaian ahli evaluasi, ahli materi, dan

ahli bahasa. Sedangkan kualitas suatu instrumen tes dapat dilihat dari analisis

soal yang meliputi tingkat kesukaran, daya beda, distraktor untuk soal pilihan

ganda, validitas, dan reliabilitas.

Instrumen penilaian yang layak, baik secara teoritik maupun empiris dapat

membantu pendidik mengetahui sejauh mana kualitas soal yang sudah dibuat.

Sehingga, melalui soal yang berkualitas pendidik dapat mengukur

ketercapaian KD dalam kurikulum yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Pendidik tidak hanya membutuhkan instrumen penilaian yang berkualitas,

tetapi juga instrumen penilaian yang efektif. Berdasarkan adanya instrumen

penilaian yang efektif, dapat membedakan peserta didik dengan kemampuan

sangat baik, baik, cukup, dan rendah. Artinya, jika instrumen penilaian itu

dicobakan dimanapun, mampu memberikan hasil yang sama/mampu

mengukur apa yang diukur. Pengembangan instrumen penilaian dalam

penelitian ini sudah teruji keefektifannya, karena sudah diaplikasikan pada

saat uji lapangan di sekolah-sekolah inti di Kecamatan Rumbia yang

melaksanakan Kurikulum 2013.

Dalam implikasinya, pembelajaran di Sekolah Dasar Gugus Ki Hajar

Dewantara di Kecamatan Rumbia belum ke arah pengembangan kemampuan

Page 86: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

91

berpikir yang mengoptimalkan kecerdasannya. Hal itu terjadi karena pendidik

tidak memahami bagaimana konsep dari kecerdasan pada tiap-tiap individu

beserta komponen dan materinya. Sehingga pada akhirnya pengukuran

terhadap kemampuan peserta didik pada aspek kognitif kurang mendapat

perhatian. Pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk

mengembangkan dan mengoptimalkan kecerdasan majemuk adalah

pendekatan saintifik, karena pendekatan ini dapat menghubungkan materi

dengan dimensi kecerdasan pada situasi nyata yang dialami oleh peserta didik.

Setelah dilakukan pembelajaran terhadap kemampuan ini maka pengukuran

kemampuan kognitif dapat dilakukan. Penilaian dari pengetahuan tiap

individu tanpa didukung oleh pembelajarannya, akan menjadi kurang berarti.

Begitu sebaliknya, apabila pembelajaran yang diterapkan di sekolah sudah

berbasis kepada pengoptimalan kecerdasan majemuk peserta didik namun

proses penilaian masih Lower Order Thinking Skills, artinya instrumen

penilaian yang diberikan tidak dapat memberikan tantangan dan feedback

yang bermakna bagi peserta didik. Melalui instrumen penilaian berbasis

multiple intelligence dapat memotivasi peserta didik untuk terus berusaha

memecahkan soal yang sulit sekalipun, sehingga mereka merasa tertantang

untuk terus belajar sampai kapanpun dan dimanapun dengan kecerdasan yang

sudah mereka miliki.

Page 87: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

92

C. Saran

1. Peserta Didik

Peserta didik diharapkan agar dapat menggunakan instrumen penilaian

berbasis multiple intelligence untuk membantu memahami materi dengan

lebih kuat, serta dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi

dan pemecahan masalah. Karena instrumen penilaian ini memiliki

indikator multiple intelligence yang sudah dipadukan dengan tujuan

pembelajarannya. Selain itu penelitian pengembangan instrumen ini agar

dapat ditekankan lagi pada dimensi kecerdasan logis-mathematis dan

visual peserta didik yang mendapat hasil rendah pada penelitian.

2. Pendidik

Hasil penelitian pengembangan dalam penelitian ini berupa instrumen tes

berbasis multiple intelligence dapat dijadikan referensi dan alat bantu

pendidik dalam melakukan penilaian di kelas IV SD. Dengan instrumen

penilaian ini pendidik dapat membimbing serta memfasilitasi anak

didiknya dalam mengembangkan kecerdasan yang meliputi dimensi

interpersonal, linguistik, visual, musical, dan logis-mathematis. Selain itu

pendidik diharapkan lebih kreatif dalam menyajikan pembelajaran agar

peserta didik lebih tertarik mengikuti kegiatan belajar.

3. Sekolah

Berdasarkan hasil penelitian, Sekolah diharapkan dapat meningkatkan

mutu dan sarana penunjang untuk mengembangkan instrumen tes kognitif

untuk peserta didik di sekolahnya. Sekolah juga seharusnya memiliki

Page 88: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

93

bank-bank soal yang layak dan berkualitas, sehingga soal yang dibuat

dapat memberi umpan balik terhadap proses pembelajaran dan mampu

menghasilkan output yang lebih baik.

4. Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini juga dapat menjadi referensi bagi peneliti berikutnya untuk

dapat mengembangkan instrumen tes berdasarkan kemajemukan

kecerdasan bagi peserta didik di Sekolah Dasar. Selain itu, instrumen

penilaian ini dapat diterapkan melalui kolaborasi dengan pembelajaran

yang membuat peserta didik untuk mengoptimalkan kecerdasannya.

Produk yang dikembangkan tidak hanya bentuk soal pilihan ganda dan

uraian. Kemudian pada dimensi multiple intelligence yang digunakan

sebaiknya mencakup semua dimensi namun tetap disesuaikan antara

Kompetensi dan indikator dari dimensi multiple intelligence.

Page 89: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Mubiar. 2014. Permasalahan Belajar dan Inovasi Pembelajaran. Refika

Aditama. Bandung.

Ahvan, Yaghoob Raissi, et al. 2016. The correlation of multiple intelligences for

the achievements of secondary students. Academic Journals: Educational

Research and Reviews. Vol. 11(4), Hal. 141-145.

Amstrong, Thomas. 2009. Multiple Intelligences in the Classroom. Association

Supervision and Curriculum Development. USA.

Anderson, L.W., dan Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching,

and Assesing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educatioanl Objectives.

Addison Wesley Longman. New York.

Anwar, Syafri. 2009. Penilian Berbasis Kompetensi. UNP Press. Padang.

Anwar, Saifuddin. 2014. Metode Penelitian. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

___________. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. PT Remaja

Rosdakarya. Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bina Aksara.

Jakarta.

__________________. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bumi Aksara. Jakarta.

_________________. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi

Revisi 6. Rineka Cipta. Jakarta.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2012. Standar Penilaian Pendidikan. BSNP.

Jakarta.

Baum, S & Viens, Julie. 2005. Multiple Intelligences in the Elementary

Classroom. Teacher Collage Press. New York.

Bentri Alwen, Abna Hidayati, Rahmi. 2016. The Problem Analysis in Applying

Instrument of Authentic Assessment in 2013 Curriculum International

Journal of Science and Research (IJSR). Vol. 5, Hal. 1008-1012.

Bialik, M & Fadel, C. 2015. Skill for the 21st Century. Center for Curriculum

Redesign. Boston.

Page 90: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

Borg, Walter, & Gall, Meredith Damien. 1983. Education Research. New York.

Briggs, Marry. dkk. 2008. Assessment for Learning and Teaching in Primary

School, Learning Matter. Glasgow.

Campbell, B & Campbell L. 2000. Multiple Intelligences and Student

Achievement. Association Supervision and Curriculum Development. USA.

Chatib, Munif. 2009. Sekolahnya Manusia. Kaifa. Bandung.

___________. 2013. Sekolahnya Manusia (Edisi kedua). Kaifa. Bandung.

___________. 2016. Gurunya Manusia, Menjadikan Semua Anak Istimewa dan

Semua Anak Juara. Kaifa. Bandung.

CoPo, A.R.I. 2015. Students’ initial knowledge state and test design: towards a

valid and reliable test instrument. Journal of College Teaching & Learning.

Vol. 12 (4), Hal. 189-194.

Daryanto. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media.

Derakhshan, Ali, et al. 2015. Multiple Intelligences: Language Learning and

Teaching. International Journal of English Linguistics. Vol. 5, Hal. 63-72.

Gangadevi & Ravi. 2014. Multiple Intelligence Based Curriculum to Enhance

Inclusive Education to Bring Out Human Potential. International Journal of

Advanced Research. Vol. 2(8), Hal. 619-626.

Gardner, Howard. 1993. Multiple Intelligences. The Theory In Practice. Basic

Books. New. York.

______________. 2011. Frames of Mind; The Theory of Multiple Intelligence

(ebook). Perseus Book Group. New York.

Harjanto. 2006. Perencanaan pengajaran. Jakarta. Rineka Cipta.

Hendriana, H dan Soemarmo, U. 2014. Penilaian Pembelajaran Matematika.

Refika Aditama. Bandung.

Hoerr, T.R. 2000. Becoming a Multiple Intelligences School. Association

Supervision and Curriculum Development. USA.

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad

21: Kunci Sukses Kurikulum 2013. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Istianah, Euis. 2013. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif

Matematik dengan Pendekatan Model Eliciting Activities (MEAs) pada

Page 91: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

Siswa SMA. Infinity, Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP

Siliwangi Bandung. Vol 2 (1). Hal. 43-54

Jasmine, Julia. 2016. Metode Mengajar Multiple Intelligence. Nuansa. Bandung.

Kankam, Boadu, et al. 2015. Teachers’ Perception of Authentic Assessment Techniques

Practice in Social Studies Lessons in senior high schools in Ghana. International

Journal of Educational Research and Information Science. 10 Januari 2015. Vol. 1

(4), Hal. 62-68.

Karno To. 2003. Mengenal Analisis Tes. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

FIP UPI. Bandung.

Kemendikbud. 2013. Modul Pelatihan dan Implementasi Kurikulum 2013 SD Kelas 1.

Pusat Kurikulum. Jakarta.

________________. Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi

Kurikulum 2013. Kemendikbud. Jakarta.

____________. 2014. Permendikbun Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pedoman

Pelaksanaan Pembelajaran. Kemendikbud. Jakarta.

____________. 2016. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian

Pendidikan Kurikulum 2013. Kemendikbud. Jakarta.

________________. Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses

Pendidikan Dasar dan Menengah. Kemendikbud. Jakarta.

Kunandar. 2013. Penilaian Autentik. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Lee, Che-Di. 2014. Worksheet Usage, Reading Achievement, Classes’ Lack of Readiness,

and Science Achievement: A Cross-Country Comparison. International Journal of

Education in Mathematics, Science and Technology. Vol. 2(2), Hal. 96-106.

Lewy, Zulkardi, dan Nyimas Aisyah. 2009. Pengembangan Soal Untuk Mengukur

Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pokok Bahasan Barisan dan Deret Bilangan

Di Kelas IX Akselerasi SMP Xaverius Maria Palembang. Jurnal Pendidikan

Matematika. Vol. 3( 2), Hal. 14-28.

Lissa. 2012. Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

Materi Sistem Respirasi dan Ekskresi. Jurnal Pascasarjana Universitas Negeri

Semarang. Vol. 41 (1), Hal. 27 – 32.

Lunenburg, Fred C. 2014. Applying Multiple Intelligences in the Classroom: A Fresh

Look at Teaching Writing. International Journal of Scholarly Academic

Intellectual Diversity. Vol. 16 (1). Hal 1-14.

Mardapi, D. 2012. Pengukuran Penilaian Evaluasi Pendidikan. Nuha Medika.

Yogyakarta.

Miles & Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif, Buku Sumber Tentang metode-

metode Baru. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Page 92: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. PT Remaja

Rosdakarya. Bandung.

_______ 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013: Perubahan dan

Pengembangan Kurikulum 2013 Merupakan Persoalan Penting dan Genting.

Remaja Rosdakarya. Bandung.

Nindi & Nurfina. 2016. Pengembangan instrumen penilaian portofolio berbasis multiple

intelligence untuk mengukur kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah. Jurnal

Inovasi Pendidikan IPA. Universitas Negeri Yogyakarta. Vol. 4 (1), Hal. 52-63

Pargito. 2015. Penilaian Kelas Otentik (Ragam Penilaian Pembelajaran). SC Unila.

Lampung.

Popham, W. J. 1995. Classroom assessment. Allyn and Bacon. Boston.

Pratiwin dan Eka Farida Fasha. 2015. Pengembangan Instrumen Penilaian HOTS

Berbasis Kurikulum 2013 Terhadap Sikap Disiplin. Jurnal Penelitian dan

Pembelajaran IPA. Vol. 1(1) Hal. 123-142.

Prihadi, Bambang. 2014. Penerapan Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan

Saintifik dalam Kurikulum 2013 (Prosiding). Jawa Tengah.

Prihantoro, C. Rudy. 2015. The perspective of curriculum in Indonesia on environmental

education. International Journal of Research Studies in Education Vol. 4 (1), Hal.

77-83.

Puerwanti, Endang. et.,al. 2008. Bahan Ajar Cetak Asesmen Pembelajaran SD. Direktorat

Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Bandung.

Purnomo, Edy. 2016. Dasar-Dasar dan Perancangan Evaluasi Pembelajaran. Media

Akademi. Yogyakarta.

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Richards, J.C & Rodgers, T.S. 2011. Approach and Methods in Language Teaching (e-

book). Cambridge University Press. New York.

Said, A., & Budimanjaya, A. 2015. 95 Strategi Mengajar Multiple Intelligences:

Mengajar Sesuai Kerja Otak dan Gaya Belajar Siswa. Kencana Prenada media

Group. Jakarta.

Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran. Kencana.

Jakarta.

Sevilla, Consuello, et.al, 1993. Pengantar Metode Penelitian. Universitas

Indonesia Press. Jakarta.

Smith, Calvin. 2014. Assessment of Student Outcomes from Work-Integrated

Learning: Validity and Reliability. Asia-Pasific Journal of Cooperative

Education. Vol. 6, Hal. 210-223.

Page 93: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE …digilib.unila.ac.id/57921/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-26 · hasil analisis terdapat 30 soal pilihan ganda yang

Sofyan, Herminato., Kokom Komariah. 2016. Pembelajaran PBL dalam

Implementasi Kurikulum 2013 di SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi. Vol. 6

(3), Hal. 260-271.

Sudjana, Nana. 2012. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosda

Karya. Bandung.

____________. 2010. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Rosdakarya.

Bandung.

Sugiarti, T., I Kaniawati and L Aviyanti. 2017. Development of Assessment

Instrument of Critical Thinking in Physics at Senior High School. Journal of

Physics: Conference Series. Vol. 9(1), Hal. 20-33.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Alfabeta. Bandung.

_______. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Alfabeta. Bandung.

_______. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

Dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Sukandi, Ujang. 2001. Belajar Aktif. Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta.

Sunarti dan Rahmawati, Selly. 2014. Penilaian dalam Kurikulum 2013. Andi.

Yogyakarta.

Thobroni, Muhammad dan Mustofa, Arif. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Ar-

Ruzz Media. Jogjakarta.

Trianto. 2012. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progrsif. Kencana.

Jakarta.

Undang Rosidin, Merta Dhewa, Abdurrahman, Suyatna. 2017. The Development

of Higher Order Thinking Skill (Hots) Instrument Assessment In Physics

Study. IOSR-Journal of Research & Method in Education. Vol. 7, Hal. 26-32.

Uno, Hamzah. 2012. Assesment Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta.

____________. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Bumi Aksara. Jakarta.

Yalmanci, Gurbuzoğlu, et al. 2013. Effects of Multiple Intelligence Theory Based

Teaching on Students’ Achievement & Retention of Knowledge.

International Journal on New Trends in Education and Their Implications,

Vol. 4, Hal. 27-36.

Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian. Kencana. Jakarta.