pengembangan instrumen asesmen pengetahuan …digilib.unila.ac.id/27101/3/skripsi tanpa bab...

61
PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT Skripsi Oleh Ekha Oktharia FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2017

Upload: phungnhi

Post on 21-Mar-2019

254 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUANBERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATERI

LARUTAN ELEKTROLIT DANNON ELEKTROLIT

Skripsi

Oleh

Ekha Oktharia

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG2017

Page 2: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

Ekha Oktharia

ABSTRAK

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUANBERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATERI

LARUTAN ELEKTROLIT DANNON ELEKTROLIT

Oleh

EKHA OKTHARIA

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik, tanggapan guru, dan

tanggapan siswa terhadap instrumen asesmen pengetahuan berbasis problem

solving pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit. Metode penelitian ini

adalah penelitian dan pengembangan. Tahap pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan melakukan analisis kebutuhan yang teridiri dari studi pustaka dan studi

lapangan, pengembangan produk, uji coba lapangan awal, dan revisi hasil uji coba

instrumen asesmen pengetahuan. Instrumen penelitian ini adalah pedoman

wawancara analisis kebutuhan, instrumen validasi ahli, angket tanggapan guru

dan siswa. Karakteristik asesmen yang dikembangkan yaitu asesmen untuk

mengukur ranah pengetahuan siswa berupa tes tertulis sebanyak 10 soal uraian.

Asesmen yang dikembangkan tersebut dirancang khusus untuk mengukur

kemampuan pemecahan masalah pada siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa instrumen asesmen ini dapat dijadikan acuan atau referensi bagi guru untuk

melakukan evaluasi pada akhir pembelajaran kimia, dengan persentase tanggapan

Page 3: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

Ekha Oktharia

guru pada aspek keterbacaan, konstruksi, dan kesesuaian isi materi sebesar 100%,

90%, dan 100%, serta tanggapan siswa pada aspek keterbacaan sebesar 85,83%.

Uji validitas instrumen asesmen memiliki nilai r hitung > r tabel product moment

sehingga instrumen asesmen dikategorikan valid. Uji reliabilitas instrumen

asesmen bernilai 0,773 sehingga dikategorikan tinggi. Kesimpulan penelitian ini

adalah instrumen asesmen yang dikembangkan valid dan layak digunakan.

Kata kunci : asesmen, problem solving, larutan elektrolit dan non elektrolit

Page 4: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUANBERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATERI

LARUTAN ELEKTROLIT DANNON ELEKTROLIT

Oleh

EKHA OKTHARIA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan KimiaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG2017

Page 5: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk
Page 6: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk
Page 7: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk
Page 8: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Bandarlampung pada tanggal 11 Oktober 1995 dan merupakan

anak pertama Bapak Yudi Arperi (almarhum) dan Ibu Siti Maryamah. Pendidikan

formal diawali pada tahun 2000 di TK Al-Azhar 6 Jatimulyo, kemudian

melanjutkan studi di SD Negeri 2 Jatimulyo pada tahun 2001, setelah itu

melanjutkan studi di SMP Negeri 19 Bandarlampung pada tahun 2007, dan pada

tahun 2010 melanjutkan studi di SMA Negeri 9 Bandarlamung.

Tahun 2013 penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Kimia Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Lampung melalui jalur Tes

SNMPTN. Selama menjadi mahasiswa penulis pernah terdaftar di Himpunan

Mahasiswa Pendidikan Esakta (Himasakta) FKIP UNILA. Tahun 2014 dan 2015

penulis mendapat Beasiswa Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik. Tahun 2016 penulis mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL)

yang terintegrasi dengan Kuliah Kerja Nyata – Kependidikan Terintegrasi (KKN-

KT) di MA Ma’arif Bangun Rejo, Kecamatan Bangun Rejo, Kabupaten Lampung

Tengah.

Page 9: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

PERSEMBAHAN

Puji syukur saya ucapkan atas ilmu, rahmat, dan hidayah dari Allah SWT yang

telah diberikan sehingga skripsi ini bisa dipersembahkan teruntuk :

IBU dan AYAH TERSAYANG yang selalu memberikan semangat dan

dukungan yang tiada hentinya kepada saya, yang selalu memanjatkan doa-doa

indahnya demi kesuksesan saya, yang selalu memberikan nasihat-nasihat yang

bermanfaat untuk kebaikan saya

Adik-adik tersayang terimakasih karena selalu memberikan senyum, dukungan,

canda tawa, dan kebahagiaan.

Keluarga tercinta, terimakasih atas semangat dan dukungan

yang kalian berikan.

Rekan dan sahabat yang selalu ada disaat senang maupun duka, terimakasih atas doa dan dukungan kepada saya

Almamaterku Universitas Lampung

Page 10: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

MOTTO

Be Happy.....

Page 11: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

xi

SANWACANA

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan

Instrumen Asesmen Pengetahuan Berbasis Problem Solving Pada Materi Larutan

Elektrolit dan Non Elektrolit” sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

sarjana pendidikan. Shalawat teriring salam semoga senantiasa tercurah untuk

uswatun hasanah, nabiyallah, Muhammad SAW, seorang murabbi terbaik

sepanjang masa yang semoga kita memperoleh syafa’atnya pada hari yang tiada

perlindungan kecuali perlindungan Allah SWT.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.

3. Ibu Dr. Ratu Betta Rudibyani, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Kimia

4. Ibu Dr. Ratu Betta Rudibyani, M.Si., selaku Pembimbing I yang telah mem-

berikan motivasi, saran, kesediaannya, kesabarannya dalam memberikan

bimbingan, pengarahan, dan masukan selama proses penyusunan skripsi.

Page 12: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

xii

5. Ibu Emmawaty Sofia, S.Si., M.Si., selaku pembimbing II yang telah

memberikan motivasi, saran, kesediaannya, kesabarannya dalam memberikan

bimbingan, pengarahan, dan masukan selama proses penyusunan skripsi.

6. Bapak Drs. Tasviri Efkar, M.S., selaku pembahas yang telah bersedia untuk

memberikan kritik, saran dan motivasi selama penyusunan skripsi.

7. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Kimia Universitas Lampung, serta Kepala

Sekolah, Wakil Kurikulum, Guru Kimia, Staff TU, dan siswa SMA Negeri 13

Bandarlampung.

8. Ayahanda Yudi Arperi (almarhum), Ibunda Siti Maryamah, Dwi Eva

Anggraini dan Shela Atika Dewi selaku keluarga yang telah memberikan doa,

semangat, dan inspirasi dalam menyelesaikan studi di Pendidikan Kimia.

9. Terima kasih kepada Putri Lestari atas segala bantuannya dalam

menyelesaikan studi di Pendidikan Kimia

10. Rekan se-Tim Fitri Febriyanti dan Elsie Tiara Pramesti, sahabat-sahabatku

Nisa, Lezy, Novita, Shella, Rizqa dan Iqbal, serta rekan-rekan Pendidikan

Kimia 2013 yang telah memberikan saran, dukungan, motivasi dan doanya

selama proses penyusunan skripsi. Penulis memohon maaf atas segala khilaf

yang menyakiti. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Amin.

Bandarlampung, 16 Juni 2017

Penulis,

Ekha Oktharia

Page 13: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

xiii

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR TABEL............................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.............................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6

E. Ruang Lingkup Penelitian.................................................................. 6

II. TINJUAUAN PUSTAKA

A. Pengembangan ................................................................................... 8

B. Pengertian Asesmen........................................................................... 9

C. Tujuan Asesmen................................................................................. 10

D. Fungsi Asesmen ................................................................................. 12

E. Prinsip Asesmen................................................................................. 13

F. Jenis dan Teknik Asesmen................................................................. 17

G. Langkah-Langkah Asesmen............................................................... 18

H. Model Pembelajaran Problem Solving............................................... 20

I. Analisis Konsep ................................................................................. 22

Page 14: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

xiv

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian .............................................................................. 24

B. Subjek dan Lokasi Penelitian............................................................. 24

C. Sumber Data Penelitian...................................................................... 25

D. Instrumen Penelitian

1. Instrumen pada studi pendahuluan................................................. 25

2. Instrumen validitas ahli .................................................................. 26

3. Instrumen pada uji coba lapangan awal ......................................... 27

E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

1. Studi pendahuluan......................................................................... 27

2. Pengembangan produk.................................................................. 28

3. Uji coba produk............................................................................. 29

4. Revisi produk ................................................................................ 30

F. Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 32

G. Teknik Analisis Data........................................................................... 32

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Analisis Kebutuhan ............................................................. 40

2. Hasil Pengembangan Instrumen Asesmen Pengetahuan BerbasisProblem Solving ............................................................................ 41

3. Hasil Validasi Ahli........................................................................ 46

4. Hasil Uji Coba Lapangan Awal .................................................... 49

B. Pembahasan......................................................................................... 55

Page 15: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

xv

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ......................................................................................... 59

B. Saran ................................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. Analisis KI-KD .................................................................................... 652. Silabus .................................................................................................. 703. RPP 1.................................................................................................... 724. RPP 2.................................................................................................... 815. Analisis Konsep.................................................................................... 926. Hasil angket analisis kebutuhan responden guru ................................. 937. Deskripsi hasil wawancara analisis kebutuhan responden guru........... 968. Hasil angket analisis kebutuhan responden siswa................................ 999. Deskripsi hasil wawancara analisis kebutuhan responden siswa ......... 10110. Instrumen validasi aspek keterbacaan .................................................. 10311. Hasil validasi aspek keterbacaan.......................................................... 10612. Persentase dan kriteria hasil validasi aspek keterbacaan ..................... 10813. Instrumen validasi aspek konstruksi .................................................... 11014. Hasil validasi aspek konstruksi ............................................................ 11215. Persentase dan kriteria hasil validasi aspek konstruksi ........................ 11316. Instrumen validasi aspek kesesuaian isi materi .................................... 11417. Hasil validasi aspek kesesuaian isi materi............................................ 11718. Persentase dan kriteria hasil validasi aspek kesesuaian isi materi ....... 11919. Instrumen tanggapan aspek keterbacaan pada guru ............................. 12120. Hasil tanggapan aspek keterbacaan pada guru ..................................... 12421. Persentase dan kriteria hasil tanggapan aspek keterbacaan pada guru. 12622. Instrumen tanggapan aspek konstruksi pada guru................................ 12823. Hasil tanggapan aspek konstruksi pada guru ....................................... 13024. Persentase dan kriteria hasil tanggapan aspek konstruksi pada guru ... 13125. Instrumen tanggapan aspek kesesuaian isi materi pada guru ............... 13226. Hasil tanggapan aspek kesesuaian isi materi pada guru....................... 13527. Persentase dan kriteria hasil tanggapan aspek kesesuaian isi materi

pada guru .............................................................................................. 13728. Instrumen respon aspek keterbacaan pada siswa ................................. 13929. Hasil respon aspek keterbacaan pada siswa ......................................... 14230. Persentase dan kriteria hasil respon aspek keterbacaan pada siswa..... 144

Page 16: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Penskoran pada angket berdasarkan skala Likert..................................... 34

2. Tafsiran skor (persentase) angket............................................................. 36

3. Daftar r tabel product moment................................................................. 37

4. Tafsiran reliabilitas soal........................................................................... 39

5. Hasil uji coba validitas............................................................................. 54

Page 17: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Langkah-langkah proses penilaian........................................................... 19

2. Alur penelitian pengembangan asesmen.................................................. 31

3. Hasil validasi ahli..................................................................................... 47

4. Perbaikan cover depan asesmen............................................................... 48

5. Hasil uji coba lapangan awal pada guru................................................... 50

6. Hasil uji coba lapangan awal pada siswa................................................. 51

Page 18: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat diketahui dengan cara melakukan

evaluasi pembelajaran. Dimana dalam menilai keberhasilan dari suatu proses

pembelajaran diperlukan suatu alat penilaian atau instrumen penilaian. Menurut

Arifin (2009), penilaian atau asesmen merupakan suatu proses atau kegiatan yang

sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses

dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan ber-

dasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu.

Asesmen memegang peran yang sangat penting, karena asesmen diharapkan dapat

memberikan umpan balik mengenai materi yang telah dipelajari peserta didik,

efektifitas dari proses pembelajaran dan hasil belajar peserta didik (Kusaeri dan

Suprananto, 2012). Sudijono dalam Uno dan Koni (2012) mengatakan bahwa

secara umum asesmen memiliki tiga fungsi, yaitu 1) mengukur kemajuan; 2) me-

nunjang penyusunan rencana; dan 3) memperbaiki atau melakukan penyempurna-

an.

Dalam upaya meningkatkan kualitas asesmen, perlu diketahui bahwa ada be-

berapa hal yang menjadi prinsip dalam asesmen agar guru tidak salah dalam

Page 19: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

2

pembuatan asesmen. Prinsip-prinsip dalam asesmen, yaitu (1) asesmen harus

merupakan bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran, bukan bagian

terpisah dari proses pembelajaran; (2) asesmen harus mencerminkan masalah

dunia nyata, bukan dunia sekolah; (3) asesmen harus menggunakan berbagai

ukuran, metode, dan kriteria yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pe-

ngalaman belajar; dan (4) asesmen harus bersifat holistik yang mencakup semua

aspek dari tujuan pembelajaran (pengetahuan, sikap, dan keterampilan)

(Depdiknas, 2009).

Mengingat pentingnya instrumen asesmen dalam penilaian, maka seorang guru

sebagai pengajar dituntut untuk dapat mengembangkan instrumen penilaian yang

dapat mengukur kemampuan peserta didik secara komprehensif, terutama pada

ranah ilmu IPA, khususnya mata pelajaran kimia (Baehaki, 2014). Kaidah ilmu

kimia, yaitu kimia sebagai produk dan kimia sebagai proses. Sebagian besar

pelajaran kimia harus diajarkan dengan menyajikan fakta berupa masalah dan cara

penyelesaiannya seperti pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit. Materi

ini dapat dihubungkan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti

mudahnya tersengat arus listrik jika tubuh kita basah dan penggunaan aki pada

kendaraan bermotor.

Hal tersebut sesuai dengan kondisi kurikulum sekarang ini (Kurikulum 2013)

yang mengharapkan siswa memiliki kemampuan menyelesaikan masalah, maka

asesmen yang dibuat guru diharapkan mampu mengukur kemampuan siswa

dalam pemecahan masalah. Langkah-langkah siswa dalam memcahkan masalah

sampai mendapat suatu fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori temuan ilmuwan

Page 20: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

3

tersebutlah yang merupakan suatu kimia sebagai proses. Maka kegiatan evaluasi

yang dilakukan pun tidak hanya mencakup pengukuran produk saja tanpa me-

merhatikan prosesnya.

Salah satu model pembelajaran yang menjurus kepada penemuan konsep dan

pemecahan masalah adalah problem solving. Menurut Sriyono (1992), model

pembelajaran problem solving adalah suatu cara mengajar dengan menghadapkan

siswa kepada suatu masalah agar dipecahkan atau diselesaikan. Metode ini me-

nuntut kemampuan untuk melihat sebab akibat, mengobservasi masalah, mencari

hubungan antara berbagai data yang terkumpul kemudian menarik kesimpulan

yang merupakan hasil pemecahan masalah.

Berdasarkan studi lapangan dengan 5 responden guru dari 3 SMA Negeri dan 2

SMA Swasta di Bandarlampung tentang proses pembelajaran dan penilaian pada

materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit diperoleh informasi bahwa semua

guru sudah membuat instrumen asesmen pengatahuan dengan menggunakan

bentuk soal essay sebesar 40%, bentuk soal pilihan jamak sebesar 20%, dan

kombinasi antara soal essay dan pilihan jamak sebesar 40%. Dalam pembuatan

instrumen penilaiannya, seluruh soal tersebut sudah sesuai dengan indikator dan

40% guru telah membuat kisi-kisi soal terlebih dahulu.

Dalam pengetahuan tentang model pembelajaran problem solving, sebesar 40%

guru sudah mengetahuinya. Hal tersebut dikarenakan guru belum paham dengan

langkah-langkah model pembelajaran problem solving dan masih belum bisa

membedakan langkah-langkah model pembelajaran lainnya yang hampir mirip

dengan problem solving. Dengan demikian, seluruh guru belum pernah membuat

Page 21: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

4

soal-soal yang berbsasis problem solving sehingga guru perlu membuat soal-soal

berbasis problem solving. Namun, soal-soal tersebut belum sesuai dengan lang-

kah-langkah problem solving dan belum melewati proses validasi ahli sehingga

seluruh guru menyatakan bahwa perlu dikembangkannya soal-soal berbasis

problem solving.

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden siswa diperoleh informasi bahwa

sebesar 55% siswa sudah mengetahui model pembelajaran problem solving dan

sebesar 44% guru sudah mengajar menggunakan model pembelajaran problem

solving. Bagi guru yang telah mengunakan model pembelajaran problem solving,

siswa mengatakan bahwa sebesar 63% masalah yang diberikan berasal dari guru.

Bagi guru yang tidak mengunakan model pembelajaran problem solving, siswa

mengatakan bahwa sebesar 53,58% guru menggunakan metode ceramah dalam

mengajar.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa guru yang menggunakan model

pembelajaran problem solving dalam melakukan penilaiannya tidak menggunakan

instrumen asesmen pengatahuan yang berbasis problem solving. Hal ini didukung

dari hasil studi pendahuluan dengan responden guru yang menyatakan tidak

pernah membuat soal-saol yang berbasis problem solving. Oleh karena itu,

dilakukan suatu penelitian yang berjudul “Pengembangan Instrumen Asesmen

Pengatahuan Berbasis Problem Solving Pada Materi Larutan Elektrolit Dan Non

Elektrolit”.

Page 22: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah karakteristik instrumen asesmen pengatahuan berbasis

problem solving pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit?

2. Bagaimanakah tanggapan guru terhadap instrumen asesmen pengatahuan

berbasis problem solving pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit?

3. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap instrumen asesmen pengatahuan

berbasis problem solving pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang ada, maka penelitian ini bertujuan untuk mengembang

kan asesmen pengetahuan guna :

1. Mendeskripsikan karakteristik instrumen asesmen pengatahuan berbasis

problem solving pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit.

2. Mendeskripsikan tanggapan guru mengenai instrumen asesmen pengatahuan

berbasis problem solving pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit.

3. Mendeskripsikan tanggapan siswa mengenai instrumen asesmen pengatahuan

berbasis problem solving pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit.

Page 23: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

6

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa

Pengembangan asesmen ini diharapkan dapat memotivasi siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran kimia.

2. Bagi guru

Pengembangan asesmen ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi guru

dalam menyusun dan mengembangkan asesmen yang lebih baik untuk

penilaian pembelajaran kimia, terutama asesmen berbasis problem solving.

3. Bagi sekolah

Pengembangan asesmen ini diharapkan dapat menjadi informasi dan

sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran kimia

di sekolah dan mata pembelajaran lain.

4. Bagi peneliti lain

Pengembangan asesmen ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

referensi pembuatan asesmen bagi peneliti lain terutama pembuatan asesmen

berbasis problem solving.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah:

1. Pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk me-

ngembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah

ada sebelumnya yang dapat dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2011).

Page 24: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

7

2. Instrumen asesmen pengatahuan yang dikembangkan adalah instrumen

asesmen kategori tes tertulis dengan bentuk soal uraian.

3. Asesmen berbasis problem solving adalah suatu asesmen yang dirancang

guna mengoptimalkan pengukuran kemampuan berpikir, kemampuan

pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual.

4. Karakteristik instrumen asesmen yang dikembangkan meliputi validitas,

reliabilitas, keterbacaan, konstruksi, dan kesesuaian isi materi.

5. Cakupan materi yang dibahas dalam penelitian ini adalah larutan elektrolit

dan non elektrolit.

Page 25: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

8

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengembangan

Pengembangan adalah penggunaan ilmu atau pengetahuan teknis dalam rangka

memproduksi bahan baru atau peralatan, produk, dan jasa yang ditingkatkan

secara substansial untuk proses atau sistem baru, sebelum dimulainya produksi

komersial atau aplikasi komersial, atau untuk meningkatkan secara substansial

apa yang sudah diproduksi atau digunakan (Drayson, 2007).

Menurut Borg dan Gall (Sugiyono, 2010) ada sepuluh langkah dalam pelaksana-

an strategi penelitian dan pengembangan, yaitu 1) penelitian dan pengumpulan

data (research and information collecting) yang meliputi pengukuran kebutuhan,

studi literatur, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan dari segi nilai; 2)

perencanaan (planning) dengan menyusun rencana penelitian yang meliputi ke-

mampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang

hendak dicapai, desain penelitian, dan kemungkinan pengujian dalam lingkup

terbatas; 3) pengembangan draf produk (develop preliminary form of product)

meliputi pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran, dan instrumen

evaluasi; 4) uji coba lapangan awal (preliminary field testing), melakukan uji

coba di lapangan pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6 sampai 12 subjek uji coba

(guru dan siswa) dan selama uji coba diadakan pengamatan, wawancara dan

Page 26: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

9

pengedaran angket; 5) merevisi hasil uji coba (main product revision) dengan

memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba; 6) uji coba lapangan (main

field testing) dengan melakukan uji coba secara lebih luas pada 5 sampai 15

sekolah dengan 30 sampai 100 orang subjek uji coba; 7) penyempurnaan produk

hasil uji lapangan (operational product revision) yaitu menyempurnakan produk

hasil uji lapangan; 8) uji pelaksanaan lapangan (operational field testing),

pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan observasi terhadap 10

sampai 30 sekolah melibatkan 40 sampai 200 subjek; 9) penyempurnaan produk

akhir (final product revision) yaitu penyempurnaan yang didasarkan pada

masukan dari uji pelaksanaan lapangan; 10) diseminasi dan implementasi

(dissemination and implementation) yaitu melaporkan hasilnya dalam pertemuan

profesional dan dalam jurnal.

B. Pengertian Asesmen

Istilah asesmen diartikan oleh Stinggins (1994) sebagai asesmen proses, ke-

majuan, dan hasil belajar siswa (outcomes). Wiggins (1989) menyatakan bahwa

asesmen merupakan sarana yang secara kronologis membantu guru dalam me-

monitor siswa. Linn dan Gronlund (Kusaeri dan Suprananto, 2012) mengemuka-

kan bahwa asesmen merupakan suatu istilah umum yang meliputi prosedur yang

digunakan untuk mendapatkan informasi tentang belajar peserta didik (observasi,

rata-rata pelaksanaan tes tertulis) dan format penilaian kemajuan belajar. Uno

dan Koni (2012) mengatakan bahwa secara umum asesmen dapat diartikan

sebagai proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat

digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa, baik yang

Page 27: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

10

menyangkut kurikulum, program pembelajaran, iklim sekolah maupun kebijakan

sekolah.

Berdasarkan lampiran Permendikbud no 66 tahun 2013 tentang standar penilaian

pendidikan, penilaian (asesmen) pendidikan merupakan proses pengumpulan dan

pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peseta didik.

Asesmen merupakan suatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk men-

jelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu. Kegiatan penilaian harus dapat

memberikan informasi kepada guru untuk meningkatkan kemampuan mengajar-

nya dan tidak sekedar memberi soal peserta didik kemudian selesai, tetapi guru

harus menindaklanjutinya untuk kepentingan pembelajaran dan membantu peserta

didik mencapai pengembangan belajarnya secara optimal (Arifin, 2009). Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa asesmen merupakan istilah yang tepat untuk

penilaian proses belajar siswa. Asesmen sering disebut sebagai salah satu bentuk

penilaian berupa hasil proses pembelajaran siswa, sedangkan penilaian merupakan

salah satu komponen dalam evaluasi pembelajaran.

C. Tujuan Asesmen

Sudjana (2005) mengatakan bahwa tujuan asesmen adalah :

1. Mendeskripsikan kecakapan belajar para peserta didik sehingga dapatdiketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi ataumata pela-jaran yang ditempuh.

2. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah,yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku parapeserta didik ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan.

3. Menentukan tindak lanjut hasil asesmen, yakni melakukan perbaikan danpenyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran sertastrategi pelaksanaannya.

Page 28: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

11

4. Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak sekolahkepada pihak-pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu, penggunaanjenis asesmen yang tepat akan menentukan keberhasilan dalam mem-peroleh informasi yang berkenaan dengan proses pembelajaran.

Sunarti & Rahmawati (2014) menyebutkan secara umum, tujuan asesmen adalah

memberikan penghargaan terhadap pencapaian belajar siswa dan memperbaiki

program serta kegiatan pembelajaran. Secara rinci, tujuan penilaian untuk mem-

berikan: (1) informasi tentang kemajuan belajar siswa secara individual dalam

mencapai tujuan belajar sesuai dengan kegiatan belajar yang telah dilakukan;

(2) informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan belajar lebih lanjut,

baik terhadap masing-masing siswa maupun terhadap seluruh siswa dikelas; (3)

informasi yang dapat digunakan guru dan siswa untuk mengetahui tingkat ke-

mampuan siswa, tingkat kesulitan, kemudahan untuk melaksanakan kegiatan

remidi, pendalaman atau pengayaaan; (4) motivasi belajar siswa dengan cara

memberikan informasi tentang kemajuan dan merangsangnya untuk melakukan

usaha pemantapan dan perbaikanr; (5) bimbingan yang tepat untuk memilih

sekolah atau jabatan yang sesuai keterampilan, minat dan kemampuannya.

Pada Permendikbud No. 23 tahun 2016 tentang standar asesmen dijelaskan bahwa

tujuan penilaian yaitu:

a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau danmengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajarpeserta didik secara berkesinambungan.

b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk menilaipencapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran.

c. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai pen-capaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu.

Page 29: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

12

D. Fungsi Asesmen

Menurut Samosir (2013), fungsi asesmen dalam pendidikan diklasifikasikan

kedalam tiga golongan, yaitu fungsi pengajaran, fungsi administratif, dan fungsi

bimbingan. Fungsi pengajaran meliputi peranan asesmen dalam meningkatkan

mutu proses pengajaran, pengumpulan informasi tentang keberhasilan siswa

mencapai tujuan instruksional, memberikan umpan balik untuk memperbaiki

proses belajar-mengajar yang dilaksanakan, dan membangkitkan motivasi belajar

siswa. Fungsi administratif meliputi peranan asesmen dalam pengambilan ke-

putusan yang bersifat administratif seperti penentuan kualifikasi sekolah,

pengelompokan siswa ke dalam kelas-kelas atau kelompok belajar, seleksi siswa

baru, laporan prestasi belajar siswa pada orang tua dan penentuan kenaikan kelas

serta kelulusan. Fungsi bimbingan meliputi peranan peranan asesmen dalam

memberikan bimbingan dan pengarahan agar siswa dapat mengembangkan

bakatnya secara maksimal.

Sudijono dalam Uno dan Koni (2012) mengatakan bahwa secara umum penilaian

sebagai suatu tindakan atau proses setidak-tidaknya memiliki tiga fungsi, yaitu 1)

mengukur kemajuan; 2) menunjang penyusunan rencana; dan 3) memperbaiki

atau melakukan penyempurnaan. Uno & Koni (2012) menjelaskan fungsi

penilaian adalah sebagai berikut: fungsi penilaian bagi guru adalah: (1) me-

ngetahui kemajuan belajar peserta didik; (2) mengetahui kedudukan masing-

masing individu peserta didik dalam kelompoknya; (3) mengetahui kelemahan-

kelemahan cara belajar-mengajar; (4) memperbaiki proses belajar-mengajar, dan

(5) menentukan kelulusan murid. Sedangkan bagi siswa, fungsi penilaian adalah:

Page 30: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

13

(1) mengetahui kemampuan dan hasil belajar; (2) memperbaiki cara belajar; dan

(3) menumbuhkan motivasi belajar. Bagi sekolah, fungsi penilaian adalah: (1)

mengukur mutu hasil pendidikan; (2) mengetahui kemajuan dan kemunduran

sekolah; (3) membuat keputusan kepada peserta didi; dan (4) mengadakan per-

baikan kurikulum.

E. Prinsip Asesmen

Purwanto (2013) mengemukakan bahwa prinsip asesmen adalah sebagai berikut :

asesmen hendaknya didasarkan atas hasil pengukuran yang komprehensif; harus

dibedakan antara penskoran (score) dan asesmen (grading); dalam proses pem-

berian nilai hendaknya diperhatikan adanya dua macam patokan, yaitu pemberian

yang non-referenced dan yang criterion referenced; kegiatan pemberian nilai

hendaknya merupakan bagian integral dari proses belajar mengajar; asesmen

harus bersifat komparabel. Artinya, setelah tahap pengukuran yang menghasil-

kan angka-angka itu dilaksanakan, prestasi-prestasi yang menduduki skor yang

sama harus memiliki nilai yang sama pula, dan sistem asesmen yang diperguna-

kan hendaknya jelas bagi siswa dan bagi pengajar sendiri.

Pada Permendikbud No. 23 tahun 2016c tentang standar asesmen dijelaskan

bahwa prinsip penilaian hasil belajar yaitu :

a. sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkankemampuan yang diukur;

b. objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yangjelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;

c. adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didikkarena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender;

Page 31: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

14

d. terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak ter-pisahkan dari kegiatan pembelajaran;

e. terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengam-bilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;

f. menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semuaaspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yangsesuai, untuk memantau dan menilai perkembangan kemampuan pesertadidik;

g. sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahapdengan mengikuti langkah-langkah baku;

h. beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaiankompetensi yang ditetapkan; dan

i. akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segimekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya.

Menurut Jihad dan Haris (2012), sistem penilaian dalam pembelajaran hendaknya

dikembangkan berdasarkan sejumlah prinsip sebagai berikut :

a. Menyeluruh, artinya penguasaan kompetensi dalam mata pelajaranhendaknya menyeluruh, baik menyangkut standar kompetensi,kemampuan dasar serta keseluruhan indikator ketercapaian, baikmenyangkut domain kognitif, afektif, serta psikomotorik, maupunmenyangkut evaluasi proses dan hasil belajar.

b. Berkelanjutan, artinya direncanakan dan dilakukan terus menerus gunamendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajarpeserta didik dari proses pembelajaran.

c. Berorientasi pada indikator ketercapaian, artinya mengacu pada indikatorketercapaian yang sudah ditetapkan berdasarkan kemampuan dasar danstandar kompetensinya.

d. Sesuai dengan pengalaman belajar, artinya penilaian yang dilakukandisesuaikan dengan pendekatan apa yang digunakan dalam pembelajaran.

Bloom Taxonomy mengkategorikan capaian pembelajaran menjadi tiga domain,

yaitu dimensi pengetahuan yang terkait dengan penguasaan pengetahuan, dimensi

sikap yang terkait dengan penguasaan sikap dan perilaku, serta dimensi ke-

trampilan yang terkait dengan penguasaan ketrampilan. Dimensi pengetahuan

diklasifikasikan menjadi faktual, konseptual, prosedural, serta metakognitif yang

penguasaannya dimulai sejak Tingkat Pendidikan Dasar hingga Tingkat Pen-

didikan Menengah (Tim Penyusun, 2016b).

Page 32: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

15

Pada Permendikbud No. 20 tahun 2016a, setiap lulusan satuan pendidikan dasar

dan menengah memiliki kompetensi pada tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan,

dan keterampilan. Lulusan SMA/MA/SMALB/Paket C memiliki kompetensi

pada dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut :

Dimensi sikap

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap: beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan YME; berkarakter, jujur, dan peduli; bertanggung jawab; pembelajar

sejati sepanjang hayat; sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan

anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam

sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.

Dimensi pengetahuan

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada

tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berkenaan dengan: ilmu pe-

ngetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora mampu mengaitkan pe-

ngetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat

dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta kawasan regional dan

internasional. Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan

Metakognitif pada dapat dijelaskan sebagai berikut.

a) Faktual: pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan

dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan

masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan

regional, dan internasional.

b) Konseptual: terminologi/istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip,

generalisasi, teori, model, dan struktur yang digunakan terkait dengan

Page 33: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

16

pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat

dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan

internasional.

c) Prosedural: pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan

yang terkait dengan pengetahuan teknis, spesifik, algoritma, metode, dan

kriteria untuk menentukan prosedur yang sesuai berkenaan dengan ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan

lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan

internasional.

d) Metakognitif: pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri

dan menggunakannya dalam mempelajari pengetahuan teknis, detail,

spesifik, kompleks, konstektual dan kondisional berkenaan dengan ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan

lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan

internasional.

Dimensi keterampilan

Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: kreatif, produktif, kritis,

mandiri, kolaboratif, dan komunikatif melalui pendekatan ilmiah sebagai

pengembangan dari yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain

secara mandiri.

Page 34: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

17

F. Jenis dan Teknik Asesmen

Menurut Stiggins (1994) jenis asesmen dibagi menjadi empat, yaitu : seleksi

respon terpilih (selected response assessment), uraian atau esai (essay

assessment), kinerja (performance assessment), dan wawancara/komunikasi

personal (communication personal). Jenis target pencapaian hasil belajar menurut

Stiggins (1994) meliputi tentang pengetahuan (knowledge), penalaran (reasoning),

keterampilan (skills), hasil karya (product), dan afektif (affective).

Gabel (1993) mengkategorikan asesmen ke dalam dua kelompok besar, yaitu

asesmen tradisional dan asesmen alternatif. Asesmen yang tergolong tradisional

adalah tes benar-salah, tes pilihan ganda, tes melengkapi, dan tes jawaban

terbatas. Sementara itu, yang tergolong ke dalam asesmen alternatif (non-tes)

adalah essay/uraian, asesmen praktek, asesmen proyek, kuisioner, inventori, daftar

cek, asesmen oleh teman sebaya/sejawat, asesmen diri (self-assessment), porto-

folio, observasi, diskusi, dan wawancara (interview). Teknik asesmen pendidikan

ada bermacam-macam. Ada yang tergolong tes apabila menyangkut benar salah

dan non-tes bila tidak menyangkut benar salah.

Untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar siswa dapat dilakukan

dengan teknik tes maupun teknik non tes, baik itu untuk mengakses proses belajar

maupun hasil belajar siswa. Menurut Uno & Koni (2012) mengatakan bahwa

teknik non tes meliputi (1) penilaian unjuk kerja (daftar cek, skala rentang); (2)

penilaian produk; (3) penilaian proyek; (4) penilaian portofolio; dan (5) penilaian

sikap (observasi perilaku, pertanyaan langsung, laporan pribadi).

Page 35: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

18

Menurut Subali (2010) ada beberapa hal penting terkait teknik pembuatan

instrumen asesmen, yaitu : (a) butir-butir soalnya tidak bermakna ganda

(ambiguity), (b) bahasannya benar dan disesuaikan dengan kondisi peserta ujian,

(c) petunjuk pengerjaannya jelas termasuk cara koreksinya juga harus dikemuka-

kan, (d) antar butir tidak tumpang tindih atau bergantung satu dengan yang lain,

(e) diurutkan dari yang mudah ke yang sukar, (f) waktu untuk mengerjakan

memadai, (g) tiap butir soal mengukur kemampuan yang diinginkan dan sudah

sesuai dengan spesifikasi kemampuan yang akan diukur, dan (h) sudah disiapkan

bagaimana teknik interpretasi hasil yang diperoleh nantinya, yakni menggunakan

interpretasi acuan norma atau interpretasi acuan patokan.

Berdasarkan lampiran Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang standar

penilaian, ada 3 teknik dan instrumen yang digunakan pendidik dalam menilai

kompetensi pengetahuan peserta didik yaitu :

1. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat,benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapipedoman penskoran.

2. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.3. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang

dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristiktugas (Tim Penyusun, 2013).

G. Langkah-Langkah Asesmen

Subali (2010) mengemukakan agar dapat diperoleh alat asesmen atau alat ukur

yang baik perlu dikembangkan suatu prosedur atau langkah-langkah yang benar,

Page 36: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

19

yang meliputi perencanaan asesmen yang memuat maksud dan tujuan asesmen

yaitu:

1. penyusunan kisi-kisi;2. penyusunan instrumen/alat ukur;3. penelaahan (review) untuk menilai kualitas alat ukur/instrumen secara

kualitatif,yakni sebelum digunakan;4. uji coba alat ukur, untuk menyelidiki kesahihan dan keandalan secara

empiris;5. pelaksanaan pengukuran;6. asesmen yang merupakan interpretasi hasil pengukuran;7. pemanfaatan hasil asesmen.

Firman (2000) mengemukakan tahapan pokok dalam proses asesmen meliputi tiga

tahapan, yaitu 1) tahap persiapan; 2) tahap pengumpulan informasi; dan 3) tahap

pertimbangan. Langkah-langkah dalam penilaian tersebut digambarkan pada

bagan di bawah ini :

Gambar 1. Langkah-langkah proses penilaian

Tahappengumpulaninformasi

Tahappersiapan

Tahappertimbangan

Mengidentifikasi keputusan yang akan dibuat

Menentukan informasi yang diperlukan

Memilihinformasiyang telahtersedia

Menentukan kapan danbagaimana informasidikumpulkan

Menyusun ataumemilih alatpengumpulinformasi

Menganalisisinformasi

Mengumpulkan informasiyang dibutuhkan

Melakukan Pertimbangan

Membuat Keputusan

Page 37: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

20

H. Model Pembelajaran Problem Solving

Masalah pada hakikatnya adalah suatu pertanyaan yang mengandung jawaban.

Suatu pertanyaan mempunyai peluang tertentu untuk dijawab dengan tepat, bila

pertanyaan itu dirumuskan dengan baik dan sistematis. Ini berarti, pemecahan

suatu masalah menuntut kemampuan tertentu pada diri individu yang hendak

memecahkan masalah tersebut.

Menurut Sriyono (1992), model pembelajaran problem solving adalah suatu cara

mengajar dengan menghadapkan siswa kepada suatu masalah agar dipecahkan

atau diselesaikan. Metode ini menuntut kemampuan untuk melihat sebab akibat,

mengobservasi masalah, mencari hubungan antara berbagai data yang terkumpul

kemudian menarik kesimpulan yang merupakan hasil pemecahan masalah. Model

problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan

suatu masalah dan memecahkannya berdasarkan data dan informasi yang akurat,

sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat. Problem solving

memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam mempelajari,

mencari, dan menemukan sendiri informasi untuk diolah menjadi konsep, prinsip,

teori, atau kesimpulan. Dengan kata lain, problem solving menuntut kemampuan

memproses informasi untuk membuat keputusan tertentu (Hidayati, 2006).

Pembelajaran problem solving ini akan lebih produktif bila dalam pelaksanaannya

disatukan metode diskusi dan kerja kelompok, sebagaimana yang dikemukakan

oleh (Djsastra, 1985) yaitu :

“Dalam praktek mengajar di kelas model problem solving ini sebaiknyadipergunakan bersama-sama dengan metode diskusi dan metode proyek,tetapi yang jelas model problem solving ini akan lebih produktif (lebihstabil) bila disatukan dengan metode diskusi”.

Page 38: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

21

Langkah-langkah dalam penggunaan model problem solving yaitu sebagai

berikut:

1. Ada masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh darisiswa sesuai dengan taraf kemampuannya.

2. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkanmasalah tersebut. Misalnya, dengan jalan membaca buku-buku, meneliti,bertanya dan lain-lain.

3. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban initentu saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh, pada langkah keduadi atas.

4. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswaharus berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwajawaban tersebut itu betul-betul cocok. Apakah sesuai dengan jawabansementara atau sama sekali tidak sesuai. Untuk menguji kebenaran jawabanini tentu saja diperlukan kegiatan lainnya seperti demonstrasi, tugas, diskusi,dan lain-lain.

5. Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhirtentang jawaban dari masalah tadi (Djamarah dan Zain, 2010).

Kelebihan dan kekurangan pembelajran problem solving menurut (Djamarah dan

Zain, 2010) adalah sebagai berikut.

1. Kelebihan pembelajaran problem solving

a. Membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengankehidupan.

b. Membiasakan siswa menghadapi dan memecahkan masalah secaraterampil.

c. Model pembelajaran ini merangsang pengembangan kemampuan berpikirsiswa secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnyasiswa banyak menyoroti permasalahan dari berbagai segi dalam rangkamencari pemecahannya.

2. Kekurangan pembelajaran problem solving

a. Memerlukan keterampilan dan kemampuan guru. Hal ini sangat pentingkarena tanpa keterampilan dan kemampuan guru dalam mengelola kelaspada saat strategi ini digunakan maka tujuan pengajaran tidak akan tercapaikarena siswa menjadi tidak teratur dan melakukan hal-hal yang tidakdiinginkan dalam pembelajaran

b. Memerlukan banyak waktu. Penggunaan model pembelajaran problemsolving untuk suatu topik permasalahan tidak akan maksimal jika waktunyasedikit, karena bagaimanapun juga akan banyak langkah-langkah yang harusditerapkan terlebih dahulu dimana masing-masing langkah membu-tuhkan

Page 39: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

22

kecekatan siswa dalam berpikir untuk menyelesaikan topik per-masalahanyang diberikan dan semua itu berhubungan dengan kemampuan kognitif dandaya nalar masing-masing siswa

c. Mengubah kebiasaan siswa belajar dari mendengarkan dan menerimainformasi yang disampaikan guru menjadi belajar dengan banyak berpikirmemecahkan masalah sendiri dan kelompok memerlukan banyak sumberbelajar sehingga menjadi kesulitan tersendiri bagi siswa. Sumber-sumberbelajar ini bisa di dapat dari berbagai media dan buku-buku lain. Jikasumber-sumber ini tidak ada dan siswa hanya mempunyai satu buku/bahansaja maka topik permasalahan yang diberikan tidak akan bisa diselesaikandengan baik.

I. Analisis Konsep

Herron et al. (Fadiawati, 2011) mengemukakan bahwa belum ada definisi tentang

konsep yang diterima atau disepakati oleh para ahli, biasanya konsep disamakan

dengan ide. Markle dan Tieman dalam Fadiawati (2011) mendefinisikan konsep

sebagai sesuatu yang sungguh-sungguh ada. Mungkin tidak ada satupun definisi

yang dapat mengungkapkan arti dari konsep tersebut. Untuk dapat mendefinisi-

kan konsep, maka diperlukan suatu analisis konsep yang dapat menghubungkan

antara satu konsep dengan konsep yang lainnya.

Oleh karena itu diperlukan suatu analisis konsep yang memungkinkan kita dapat

mendefinisikan konsep dan menghubungkanya dengan konsep-konsep lain yang

berhubungan. Herron dalam Fadiawati (2011) mengemukakan bahwa analisis

konsep merupakan suatu prosedur yang dikembangkan untuk menolong guru

dalam merencanakan urutan-urutan pengajaran bagi pencapaian konsep. Analisis

konsep dilakukan melalui tujuh langkah, yaitu menentukan nama atau label

konsep, definisi konsep, jenis konsep, atribut kritis, atribut variable, posisi konsep,

contoh, dan non contoh. Markle dan Tieman (1970) menyatakan bahwa tujuan

dari analisis konsep adalah untuk memilih seperangkat contoh dan noncontoh

Page 40: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

23

yang digunakan dalam pembelajaran dan penilaian pemahaman materi. Analisis

konsep pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit dapat dilihat pada

lampiran 5.

Page 41: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

24

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

pengembangan atau Research and Development (R&D). Berikut langkah yang

dilakukan dalam pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan, yaitu 1)

penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting) yang

meliputi studi literatur dan studi lapangan; 2) pengembangan draf produk

(develop preliminary form of product) meliputi pengembangan bahan

pembelajaran, proses pembelajaran, dan instrumen evaluasi; 3) uji coba lapangan

awal (preliminary field testing), melakukan uji coba di lapangan pada satu

sekolah dengan 1 guru dan 20 siswa sebagai subjek uji coba dan selama uji coba

diadakan pengamatan, wawancara dan pengedaran angket; 4) merevisi hasil uji

coba (main product revision) dengan memperbaiki atau menyempurnakan hasil

uji coba.

B. Subjek dan Lokasi Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah instrumen asesmen berbasis problem solving

pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit dan lokasi penelitian berada di

SMA Negeri 13 Bandarlampung.

Page 42: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

25

C. Sumber Data Penelitian

Sumber data pada tahap studi pendahuluan berasal dari tiga SMA Negeri di

Bandarlampung yaitu SMAN 13, SMAN 15, dan SMAN 5, serta dua SMA

Swasta di Bandarlampung yaitu SMA Gajah Mada dan SMA Yadika. Masing-

masing responden pada tiap sekolah yaitu 1 guru mata pelajaran kimia dan 20

siswa kelas XI MIPA.

D. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2008), instrumen adalah alat yang berfungsi untuk mem-

permudah pelaksanaan sesuatu. Instrumen pengumpulan data merupakan alat

yang digunakan oleh pengumpul data untuk melaksanakan tugasnya mengumpul-

kan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen pada

studi pendahuluan, instrumen validitas ahli, dan instrumen uji coba lapangan

awal. Adapun penjelasan instrumen-instrumen tersebut adalah:

1. Instrumen pada studi pendahuluan

Insturmen pada studi pendahuluan ini berupa pedoman wawancara dan angket

analisis kebutuhan sehingga diperoleh data mengenai asesmen pembelajaran di

beberapa sekolah. Instrumen ini juga digunakan untuk mengetahui kendala yang

dihadapi dalam penyusunan asesmen dan sebagai referensi dalam pengembangan

instrumen asesemen berbasis problem solving.

Page 43: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

26

2. Instrumen validitas ahli

Instrumen ini digunakan untuk menguji kelayakan dan mengidentifikasi adanya

sintak problem solving dari asesmen yang dikembangkan. Instrumen ini terdiri

atas instrumen uji kesesuaian isi, instrumen uji keterbacaan, dan instrumen uji

konstruksi.

a. Angket validasi kesesuaian isi

Angket validasi kesesuaian isi disusun untuk mengetahui kesesuaian isi asesmen

dengan kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), indikator, dan meng-

identifikasi adanya sintak problem solving dari instrumen asesmen yang di-

kembangkan pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit. Hasil dari validasi

aspek kesesuaian isi ini akan berfungsi sebagai masukan dalam pengembangan

atau revisi pada asesmen berbasis problem solving pada materi larutan elektrolit

dan non elektrolit.

b. Angket validasi aspek keterbacaan

Angket ini disusun untuk mengetahui apakah instrumen asesmen berbasis

problem solving dapat terbaca dengan baik dilihat dari segi ukuran huruf, pemili-

han jenis huruf, warna huruf, besar spasi, tata letak, ukuran, warna, dan kualitas

gambar. Hasil dari validasi aspek keterbacaan ini akan berfungsi sebagai

masukan dalam pengembangan atau revisi pada asesmen berbasis problem

solving pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit.

c. Angket validasi aspek konstruksi

Angket ini digunakan untuk mengidentifikasi adanya penilaian yang digunakan

untuk mengukur berfungsi atau tidaknya gambar dan tabel dalam soal, kesesuaian

Page 44: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

27

rumusan pertanyaan dan jawaban dalam soal uraian, dan sintak problem solving

dari instrumen asesmen yang dikembangkan pada materi larutan elektrolit dan

non elektrolit. Hasil dari validasi aspek konstruksi ini akan dijadikan sebagai

masukan dalam pengembangan atau revisi pada instrumen asesmen berbasis

problem solving pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit.

3. Instrumen pada uji coba lapangan awal

Instrumen pada uji coba lapangan awal ini menggunakan hasil revisi dari

instrumen validasi ahli yang terdiri dari kesesuaian isi, aspek konstruksi, dan

aspek keterbacaan.

E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Menurut Borg dalam Sukmadinata (2011), secara garis besar langkah penelitian

dan pengembangan terdiri atas tiga tahap, yaitu : 1) studi pendahuluan; 2) pe-

ngembangan produk; dan 3) uji coba produk.

1. Studi Pendahuluan

Pada penelitian ini, tahap pertama yang dilakukan adalah studi pendahuluan.

Studi pendahuluan ini bertujuan untuk mengumpulkan data pendukung yang

dapat memberikan informasi tentang situasi dan kondisi di lapangan dan sebagai

acuan atau perbandingan dalam mengembangkan produk. Studi pendahuluan

terdiri dari studi literatur dan studi pendahuluan.

Sukmadinata (2011) mengatakan bahwa studi literatur merupakan kajian untuk

mempelajari konsep-konsep atau teori-teori yang berkenaan dengan produk atau

Page 45: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

28

model yang akan dikembangkan. Dalam studi kepustakaan yang dilakukan,

peneliti mengkaji kurikulum dan hasil penelitian terdahulu yang telah dipublika-

sikan. Hasil dari kajian tersebut dijadikan sebagai acuan dalam mengembangkan

instrumen asesmen pengatahuan berbasis problem solving pada materi Larutan

Elektrolit dan Non Elektrolit.

Studi pendahuluan dilakukan di lima sekolah yang terdiri dari tiga SMA Negeri

dan dua SMA Swasta di Bandarlampung yaitu SMAN 13 Bandarlampung,

SMAN 15 Bandarlampung, SMAN 5 Bandarlampung, SMA Gajah Mada

Bandarlampung dan SMA Yadika Bandarlampung. Pemilihan lima sekolah ini

dimaksudkan untuk memperoleh data tentang asesmen yang digunakan, apakah

ada perbedaan penggunaan asesmen antar sekolah dengan perbedaan tingkat

kategori atau tidak. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data adalah

angket untuk siswa dan pedoman wawancara untuk guru. Masing-masing

responden pada tiap sekolah yaitu 1 guru mata pelajaran kimia, dan 20 siswa

kelas XI MIPA. Hal-hal yang ditanyakan saat wawancara berhubungan dengan

asesmen yang digunakan kelima sekolah tersebut dan pengetahuan mengenai

asesmen berbasis problem solving. Sementara, hal-hal yang ditanyakan pada

angket siswa adalah mengenai asesmen yang diberikan guru dalam pembelajaran

serta tanggapan siswa terhadap asesmen tersebut.

2. Pengembangan Produk

a. Penyusunan instrumen asesmen

Tahap-tahap penyusunan rancangan asesmen berbasis problem solving adalah:

Pembuatan asesmen berbasis problem solving dilakukan setelah diketahui

Page 46: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

29

kebutuhan siswa dan guru dari tahap studi pendahuluan. Pengembangan asesmen

didasarkan pada beberapa aspek, seperti kriteria asesmen yang baik, penyesuaian

asesmen dengan materi pembelajaran, dan cakupan isi dari materi yang diajarkan.

Instrumen asesmen yang dikembangkan berupa soal-soal tes tertulis dengan

bentuk soal uraian.

Setelah penyusunan asesmen selesai, maka dilanjutkan dengan proses validasi

oleh ahli mengenai keterbacaan asesmen (desain produk). Menurut Sugiyono

(2010), validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan

produk secara rasional akan efektif atau tidak. Dikatakan demikian karena

validasi masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta

lapangan. Validasi produk dapat dilakukan dengan menghadirkan beberapa

pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru

yang telah dirancang.

b. Penyusunan instrumen penelitian

Instrumen penelitian yang disusun meliputi lembar penilaian guru dan angket

tanggapan siswa. Sama halnya dengan instrumen asesmen, instrumen penelitian

yang telah disusun kemudian divalidasi oleh pembimbing. Tujuannya adalah

untuk mengetahui kesesuaian antara instrumen penelitian dengan rumusan

masalah penelitian.

3. Uji Coba Produk

Setelah rancangan instrumen asesmen divalidasi, maka dilakukan uji coba

lapangan awal terhadap guru dan siswa. Uji coba produk ini dilakukan untuk

Page 47: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

30

mengetahui tanggapan guru pada aspek keterbacaan, konstruksi dan kesesuaian

isi instrumen asesmen pengatahuan dan dilakukan pada siswa SMA kelas X

MIPA untuk mengetahui reabilitas dan validitas asesmen yang dikembangkan.

Instrumen penilaian oleh guru berupa angket yang di dalamnya terdiri dari

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan tingkat keterbacaan, konstruksi,

dan kesesuaian isi instrumen asesmen.

4. Revisi Produk (Instrumen Asesmen)

Dalam penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap revisi produk setelah penilai-

an oleh guru dan siswa. Tahap revisi dilakukan berdasarkan pertimbangan hasil

penilaian produk, yaitu reabilitas dan validitas asesmen serta hasil penilaian guru

terhadap asesmen yang dikembangkan. Pada tahap ini dilakukan penyempurnaan

produk dengan mengurangi hal-hal yang tidak perlu dan menambahkan hal-hal

yang perlu berdasarkan hasil penilaian oleh guru dan siswa yang telah dilakukan

sebelumnya. Samosir (2012) menggambarkan alur atau tahapan-tahapan peneliti-

an dalam pengembangan asesmen dapat melalui diagram alir sebagai berikut.

Page 48: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

31

Gambar 2. Alur penelitian pengembangan asesmen

Penilaian/TanggapanTerhadap Produk

Uji Coba Produk (OlehGuru dan Siswa)

Revisi Asesmen Hasil Uji Coba (Oleh Guru dan Siswa)

Revisis Hasil Asesmen

Penyusunan rancangan asesmenberbasis problem solving pada materilarutan elektrolit dan non elektrolit

Penyusunan InstrumenPenilaian terhadap produk

(Angket)

Validasi Ahli

Revisi asesmen hasil validasi

Rancangan asesmen berbasisproblem solving pada materi

larutan elektrolit dan nonelektrolit

Revisi Angket

Validasi Angket

PengembanganProduk

Angket

Pengembangan Produk

- Analisis KI dan KD- Pengembangan Silabus- Pembuatan Analisis Konsep- Pembuatan RPP- Literatur Asesmen- Kriteria Asesmen yang Baik

- Wawancara guru dan siswa dilima sekolah Negeri dan Swastadi Bandarlampung mengenaipenggunaan asesmen dalamproses pembelajaran.

- Analisis asesmen yang digunakanoleh guru dan siswa.

StudiPendahuluan

Analisis Kebutuhan

Studi Kepustakaan & Kurikulum Studi Lapangan

Page 49: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

32

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket (kuisioner) dan

wawancara. Menurut Sugiyono (2008), kuisioner merupakan teknik pengumpul-

an data dengan memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawab. Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan pada tahap studi pen-

dahuluan dan pada tahap pengembangan. Pada studi pendahuluan, wawancara

dilakukan terhadap guru mata pelajaran kimia kelas X MIPA dan penyebaran

angket pada siswa di tiga SMA Negeri Bandarlampung yaitu SMAN 13, SMAN

15, dan SMAN 5, serta dua SMA Swasta di Bandarlampung yaitu SMA Gajah

Mada dan SMA Yadika. Pada pengembangan produk, wawancara atau penyebar-

an angket dilakukan kepada guru dan siswa untuk mengetahui tanggapan guru

dan siswa terhadap instrumen asesmen yang telah dikembangkan.

G. Teknik Analisis Data

1. Teknik analisis data hasil wawancara

Teknik analisis data hasil wawancara dilakukan dengan cara:

a. Mengkode atau klasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokkan jawaban

berdasarkan pertanyaan wawancara.

b. Melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk

memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban

berdasarkan pertanyaan wawancara dan banyaknya sampel.

Page 50: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

33

c. Menghitung frekuensi jawaban, berfungsi untuk memberikan informasi

tentang kecenderungan jawaban yang banyak dipilih sampel dalam setiap

pertanyaan angket.

d. Menghitung persentase jawaban, bertujuan untuk melihat besarnya persentase

setiap jawaban dari pertanyaan sehingga data yang diperoleh dapat dianalisis

sebagai temuan. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase

jawaban responden setiap item adalah sebagai berikut:

% = ∑ 100% (Sudjana,2005)

Keterangan :% = Persantase pilihan jawaban-i pada asesmen berbasis

problem solving pada materi larutan elektrolit dan non

elektrolit∑ = Jumlah responden yang menjawab jawaban-i

= Jumlah seluruh responden

2. Teknik analisis data angket hasil penelitian

Adapun kegiatan dalam teknik analisis data angket aspek keterbacaan, konstruksi

dan kesesuaian isi asesmen berbasis problem solving dilakukan dengan cara yang

sama yaitu :

a. Mengkode atau klasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokkan jawaban

berdasarkan pertanyaan angket. Dalam pengkodean data ini dibuat buku kode

yang merupakan suatu tabel berisi tentang substansi-substansi yang hendak

Page 51: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

34

diukur, pertanyaan-pertanyaan yang menjadi alat ukur substansi tersebut serta

kode jawaban setiap pertanyaan tersebut dan rumusan jawabannya.

b. Melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk

memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban

berdasarkan pertanyaan angket dan banyaknya responden (pengisi angket).

c. Memberi skor jawaban responden. Penskoran jawaban responden dalam uji

keterbacaan, konstruksi, dan kesesuaian isi berdasarkan skala Likert.

Tabel 1. Penskoran pada angket uji kesesuaian untuk pernyataan positif

No. Pilihan Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (ST) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

d. Mengolah jumlah skor jawaban responden. Pengolahan jumlah skor (ΣS)

jawaban angket adalah sebagai berikut :

1) Skor untuk pernyataan Sangat Setuju (SS)

Skor = 5 x jumlah resonden

2) Skor untuk pernyataan Setuju (S)

Skor = 4 x jumlah resonden

3) Skor untuk pernyataan Kurang Setuju (KS)

Skor = 3 x jumlah resonden

4) Skor untuk pernyataan Tidak Setuju (TS)

Skor = 2 x jumlah resonden

Page 52: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

35

5) Skor untuk pernyataan Sangat Tidak Setuju (STS)

Skor = 1 x jumlah resonden

e. Menghitung persentase jawaban angket pada setiap item dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

% = ∑ 100% (Sudjana, 2005)

Keterangan :% = Persantase jawaban angket-i pada asesmen berbasis

problem solving pada materi larutan elektrolit dan non

elektrolit∑ = Jumlah skor jawaban

= Skor maksimum yang diharapkan

f. Menghitung rata-rata persentase angket untuk mengetahui tingkat kelayakan

dan keterbacaan asemen berbasis problem solving dengan rumus sebagai

berikut:

% = ∑%(Sudjana, 2005)

Keterangan :% = Rata-rata persentase angket-i pada asesmen berbasis

problem solving pada materi larutan elektrolit dan non

elektrolit∑% = Jumlah persentase angket-i asesmen berbasis problem

solving pada materi larutan elektrolit dan non

elektrolit

= Jumlah pertanyaan

Page 53: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

36

g. Memvisualisasikan data untuk memberikan informasi berupa data temuan

dengan menggunakan analisis data non statistik, yaitu analisis yang dilakukan

dengan cara membaca tabel-tabel, grafik-grafik atau angka-angka yang

tersedia (Marzuki, 1997).

h. Menafsirkan persentase jawaban angket secara keseluruhan dengan

menggunakan tafsiran:

Tabel 2. Tafsiran skor (persentase) angket

Persentase Kriteria

80,1% - 100% Sangat Setuju

60,1% - 80% Setuju

40,1% - 60% Cukup Setuju

20,1% - 40% Kurang Setuju

0,0% - 20% Sangat Kurang Setuju

3. Teknik analisis butir soal

Dalam teknik analisis butir soal ini langkah yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

a. Menilai hasil jawaban soal tertulis yang diujikan berdasarkan skor yang

ditetapkan.

b. Menganalisis pokok uji meliputi analisis validitas butir soal dan reliabilitas.

1) Uji validitas

Validitas butir soal dapat ditentukan dengan mencari korelasi product

moment masing-masing soal berdasarkan skor item dengan skor total.= ∑ ∑ ∑[ ∑ (∑ ) ][ ∑ (∑ ) ] (Arikunto, 2013)

Page 54: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

37

Keterangan : = Koefisien validitas (r hitung)

= jumlah peserta tes∑ = jumlah skor item soal tes∑ = skor total peserta

Hasil r hitung/ rxy yang didapat kemudian dibandingkan dengan tabel r

product moment yang disesuaikan dengan jumlah responden, dimana

penggunaan r tabel dengan pilihan taraf signifikansi 5% seperti pada

Tabel 4.

Tabel 3. Daftar r tabel product moment (dalam Sugiyono, 1999)

N(jumlah responden)

R tabel product moment(taraf signifikansi 5%)

10 0,63220 0,44422 0,43224 0,40426 0,38828 0,37430 0,36136 0,329

Langkah selanjutnya menentukan taksiran validitas butir dengan kriteria

butir

soal dikatakan valid, jika r hitung > r product moment (Triyono, 2013).

2) Reliabilitas

Reliabilitas tes bentuk uraian dapat dilakukan dengan menggunakan

rumus Alpha Cronbach, yaitu sebagai berikut :

Page 55: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

38

= 1 − ∑ (Arikunto, 2013)

Keterangan : = reliabilitas yang dicari∑ = jumlah varians skor tiap item

= varians skor total

Jumlah varians skor tiap item dapat dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

= ∑ (∑ )(Arikunto, 2013)

Varians total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut

= ∑ (∑ )(Arikunto, 2013)

Keterangan : = varians tiap total

= varians total

= jawaban responden untuk setiap butir soal∑ = total jawaban responden untuk setiap butir

pertanyaan

= jumlah siswa

Perhitungan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan

program SPSS Statistics 17.0.

Page 56: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

39

c. Menafsirkan mutu reliabilitas soal menurut Rosidin (2013) seperti pada

Tabel 5.

Tabel 4. Tafsiran reliabilitas soal

Reliabilitas soal tes Klasifikasi Tafsiran0.000 – 0.400 Rendah Revisi0.401 – 0.700 Sedang Revisi Kecil0.701 – 1.000 Tinggi Dipakai

Page 57: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

59

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat dipaparkan berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan adalah sebagai berikut.

1. Karakteristik instrumen asesmen pengetahuan berbasis problem solving pada

materi larutan elektrolit dan non elektrolit yang dikembangkan, yaitu asesmen

terdiri dari 10 soal uraian. Asesmen ini telah sesuai dengan KI-KD, indikator

pencapaian, dan telah dapat mengukur kemampuan problem solving pada

siswa. Karakteristik ini didukung oleh:

a. Instrumen asesmen pengetahuan berbasis problem solving pada materi

larutan elektrolit dan non elektrolit memiliki nilai keterbacaan berdasar-

kan hasil uji validasi ahli yaitu sebesar 98,33%, uji coba terhadap guru

sebesar 100% dengan kategori sangat setuju, dan terhadap siswa sebesar

85,83% dengan kategori sangat setuju.

b. Instrumen asesmen pengetahuan berbasis problem solving pada materi

larutan elektrolit dan non elektrolit memiliki nilai konstruksi berdasarkan

hasil uji validasi ahli yaitu sebesar 90% dan uji coba terhadap guru

memiliki nilai yang sama yaitu sebesar 90% dengan kategori sangat

setuju.

Page 58: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

60

c. Instrumen asesmen pengetahuan berbasis problem solving pada materi

larutan elektrolit dan non elektrolit memiliki nilai kesesuaian isi materi

berdasarkan hasil uji validasi ahli yaitu sebesar 86,67% dan uji coba

terhadap guru sebesar 100% yang termasuk dalam kategori sangat setuju.

2. Menurut tanggapan guru, instrumen asesmen pengetahuan berbasis problem

solving pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit dapat digunakan

untuk melakukan penilaian secara menyeluruh pada proses pembelajaran

dikarenakan penyusunan soal telah sesuai dengan KI-KD dan indikator

pengetahuan, bahasa yang digunakan sudah baik, dan dapat mengukur

kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah.

3. Menurut tanggapan siswa, instrumen asesmen pengetahuan berbasis problem

solving pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit telah sesuai dalam

penggunan bahasanya, yaitu tidak terdapat kalimat yang dapat ditafsirkan

ganda (ambigu), menarik, serta penggunaan simbol, huruf dan spasi sudah

tepat.

B. Saran

Adanya saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan penelitian adalah perlu ada-

nya pelatihan terhadap guru terkait asesmen berbasis problem solving hingga guru

tersebut mahir. Penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap revisi hasil uji coba

lapangan awal sehingga perlu diadakannya pengembangan lebih lanjut mengenai

asesmen pengetahuan berbasis problem solving sehingga asesmen ini dapat

digunakan dalam proses pembelajaran kimia kelas X MIPA SMA pada sekolah-

sekolah di Bandarlampung.

Page 59: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Arikunto, S. 2008. Penilaian Program Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

_________. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi II. Bumi Aksara.Jakarta.

Baehaki, Farhan, Nina Kadaritna, and Ila Rosilawati. 2014. "PengembanganInstrumen Assessment Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan BerbasisKeterampilan Proses Sains." Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia3.1 : 1 – 14.

Borg, W.R. dan M.D. Gall. 2003. Educational Research: An Introduction. PersonEducation Inc. Boston.

Depdiknas. 2009. Pedoman Penilaian Di Kelas. Pusat Penilaian PendidikanBalitbang Depdiknas. Jakarta.

Djsastra, Y.D. 1985. Metode-Metode Mengajar 2. Bina Aksara. Bandung.

Drayson, Lord. 2007. Maximising Defence Capability Through R&D: A Review ofDefence Research and Development. Ministry of Defence. UK.

Dzamarah, B.S. dan A. Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta.

Fadiawati, N. 2011. Perkembangan Konsepsi Pembelajaran Tentang StrukturAtom Dari SMA Hingga Perguruan Tinggi ( Suatu Studi deskriptif-CrossSectional). Disertasi Program doktor Universitas Pendidikan Indonesia.Tidak diterbitkan.

Firman, H. 2000. Evaluasi Pembelajaran Kimia. Jurusan Pendidikan KimiaFMIPA UPI. Bandung.

Gabel, D. L. 1993. Handbook of Research on Science Teaching and Learning.Maccmillan Company. New York.

Page 60: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

Hidayati. 2006. Pengembangan Pendidikan IPS di SD. Direktorat JenderalPendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Jogjakarta. Jakarta.

Jihad, A. dan A. Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Multi Pressindo.Yogyakarta

Kusaeri dan Suprananto, 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. GrahaIlmu. Yogyakarta.

Markle, S.M., and Tiemann, P.W. 1970. Really Understanding Concepts: Or inFrumious Pursuit of the Jabberwoch. Stipes.Champaign, Illionis.

Marzuki. 1997. Metodologi Riset. Fakultas Ekonomi UII. Yogyakarta.

Matondang, Zulkifli. 2009. "Validitas dan Reliabilitas Suatu InstrumenPenelitian." Jurnal Tabularasa 6.1 : 87-97.

Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Belajar. Yogyakarta.

Rosidin, U. 2013. Dasar-dasar dan Perancangan Evaluasi Pembelajaran. FKIPUniversitas Lampung. Bandarlampung.

Samosir, T., C. Diawati, N. Kadaritna. 2012. “Development Assesment Of AcidBase Based On Science Process Skill.” Jurnal Pendidikan danPembelajaran Kimia 1.2 : 1 – 14.

Sriyono. 1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Rineka Cipta. Jakarta.

Stiggins, R. J. 1994. Student-Centered Classroom Assessment. MaccmillanCollege Publishing Company. New York.

Subali, B. 2010. Penilaian, Evaluasi, dan Remedial Pembelajaran Biologi.Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Sudijono, A. 2007. Pengantar Evalusi Pendidikan. PT. Raja Grafindo Persada.Jakarta.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Tarsito. Bandung.

Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

_______. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta.Bandung.

_______. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta.Bandung.

Page 61: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN …digilib.unila.ac.id/27101/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN ... Penelitian ini bertujuan untuk

_______. 2013. Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R & D”. Alfabeta. Bandung.

Suherman, E. 2003. Evaluasi Pembelajaran Matematika. JICA UPI. Bandung.

Sukmadinata, N. S. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Remaja Rosdakarya.Bandung.

Sunarti dan Rahmawati. 2014. Penilaian Dalam Kurikulum 2013. Penerbit ANDI.Yogyakarta.

Syaifuddin, Ahmad, Noor Fadiawati, and Ila Rosilawati. 2014. "PengembanganInstrumen Asesmen Berbasis Representasi Kimia Pada Materi LarutanElektrolit dan Nonelektrolit." Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia3.2 : 1 – 14.

Tim Penyusun. 2013. Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang StandarPenilaian. Kemendikbud. Jakarta.

___________. 2016a. Permendikbud No.20 Tahun 2016 tentang SKL PendidikanDasar_Menengah. Kemendikbud. Jakarta.

___________. 2016b. Permendikbud No.21 Tahun 2016 tentang Standar IsiPendidikan Dasar_Menengah. Kemendikbud. Jakarta.

___________. 2016c. Permendikbud No.23 Tahun 2016 tentang StandarPenilaian. Kemendikbud. Jakarta.

Triyono. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. Ombak (IKAPI). Yogyakarta.

Uno, H. B. dan Koni S. 2012. Assessment Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta.

Wiggins, G. 1989. “A True Test: Toward More Authentic and EquitableAssessment”. Phi Delta Kappa International. 70(9): 703 – 713.

Yustika, Ana, Eko Budi Susatyo, and Murbangun Nuswowati. 2015. "Uji KriteriaInstrumen Penilaian Hasil Belajar Kimia." Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia8.2 : 1330 – 1339.