pengembangan buku guru dan buku siswa mata …repository.usd.ac.id/9211/2/131134246_full.pdf ·...
TRANSCRIPT
i
PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD DENGAN
PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK
INDONESIA (PMRI)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Apri Mariana
NIM: 131134246
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya
kepada saya dalam segala hal.
Kedua orang tua saya, Bapak Marijo dan Ibu Sri Imanniar yang selalu
memberikan dukungan, semangat dan mendoakanku.
Adikku Dwi Rahayu yang selalu memberikan semangat untuk segera
menyelesaikan skripsi.
Sahabatku Titis dan Fika yang selalu memberikan kecerian, dukungan semangat
dan doa untuk kelancaran pengerjaan skripsi.
Henki Rahmat Nugraha yang sudah memberikan motivasi serta bersabar terhadap
penulis selama penulis menyelesaikan skripsi.
Almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma.
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Barang siapa sungguh-sungguh, ia akan mendapatkan yang ia
inginkan atau cita-citakan.”
(QS. Al-Muzzamimil: 8)
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum
kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa-apa yang ada pada diri
mereka”
(QS. Ar-Ra’d: 11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 3 Februari 2017
Penulis
Apri Mariana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Apri Mariana
Nomor Mahasiswa : 131134246
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD DENGAN PENDEKATAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan memplubikasikan di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
peneliti.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 3 Februari 2017
Yang menyatakan,
Apri Mariana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD DENGAN PENDEKATAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA(PMRI)
Apri Mariana
Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini dilakukan karena adanya potensi dan masalah terkait dengan
pembelajaran Matematika materi KPK dan FPB. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengembangkan buku guru dan buku siswa untuk kelas IV materi KPK dan
FPB dengan pendekatan PMRI dan mengetahui kualitas buku guru dan buku siswa
untuk kelas IV materi KPK dan FPB dengan pendekatan PMRI.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Prosedur
pengembangan buku guru dan buku siswa memodifikasi tujuh langkah dari
sepuluh langkah penelitian pengembangan dari Sugiyono. Langkah-langkah dalam
penelitian ini meliputi (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3)
pembuatan desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba
produk, dan (7) revisi produk. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
tes, kuesioner, dan wawancara. Uji coba produk dilaksanakan pada 5 siswa kelas
IV SD N Deresan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Pembelajaran Matematika di
kelas IV SD membutuhkan buku yang sesuai dengan tahap perkembangan siswa
(2) Langkah-langkah penelitian pengembangan yaitu (a) potensi dan masalah, (b)
pengumpulan data, (c) pembuatan desain produk, (d) validasi desain, (e) revisi
desain, (f) uji coba produk, dan (g) revisi produk. (3) Kualitas buku guru termasuk
dalam kategori “baik” dengan skor rerata 3,69. Sedangkan kualitas buku siswa
termasuk dalam kategori “baik” dengan skor rerata 3,54. (4) Penggunaan buku
guru dan buku siswa memberikan dampak yang baik dalam meningkatkan
pemahaman siswa pada materi KPK dan FPB.
Kata Kunci: penelitian pengembangan, KPK dan FPB, buku guru dan buku siswa,
pendekatan PMRI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
DEVELOPMENT OF TEACHER’S BOOK AND STUDENT’S BOOK OF
MATHEMATICAL SUBJECTS FOR FOURTH GRADE ELEMENTARY
SCHOOL WITH INDONESIAN REALISTIC MATHEMATIC
EDUCATION APPROACH (PMRI)
Apri Mariana
Sanata Dharma University
2017
The research was conducted because potential and problem with a math
learning about KPK and FPB. The purpose of this research is to develop teacher’s
book and student’s book for the fourth grade about KPK and FPB with PMRI
approach and to know the quality of teacher’s book and student’s book for the
fourth grade about KPK and FPB with PMRI approach.
This kind of research is research and development. The procedure
development of teacher’s book and student’s book take seven steps of the ten steps
research and development by Sugiyono. Step of this this research consist of (1)
potential and problem (2) collecting data (3) design product production (4) design
validation (5) design revision (6) product trials, and product revision. The
techniquis of data collecting that used are test, questionnaire, and interview. This
product trials was implemented to 5 students in fourth grade at Deresan
elementary school.
The result of this research shows that (1)Learning math in fourth grade
elementary schools need books that match with the stage development of student.
(2) Steps of research development are (a) potential and problem (b) collecting
data (c) design product production (d) design validation (e) design revision (f)
product trials, and (g) product revision. (3) Teacher’s book quality included in the
category of “good” with score on the average of 3, 69. Whole the student’s book
quality included in the category of “good” with score on the average of 3,54. (4)
The used of teacher’s book and student’s book give good impact in improving the
students understanding on the material of the KPK and FPB.
Keywords: Research and Development, KPK and FPB, Teacher’s Book and
Student’s Book, PMRI approach.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan limpahan rahmat serta karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul
“PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD DENGAN PENDEKATAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)” dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Skripsi ini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti
mendapatkan banyak bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dengan kerendahan hati perkenankanlah peneliti mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan,
bimbingan, serta motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
proses penelitian dan penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih ini peneliti
sampaikan kepada:
1. Allah SWT, yang selalu memberikan nikmat kesehatan serta kelancaran
selama kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi.
2. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
4. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. selaku dosen pembimbing I yang telah
membimbing peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah
membimbing peneliti dalam penyelsaian skripsi ini.
7. Nur Udin, S.Pd., selaku kepala sekolah SD N Deresan yang telah memberikan
ijin penelitian kepada peneliti.
8. Para dosen Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang penuh kesabaran dalam
mendidik dan membimbing peneliti selama menempuh kuliah.
9. Keluargaku tercinta, Bapak Marijo, Ibu Sri Imanniar, dan adikku Dwi
Rahayu.
10. Teman-teman penelitian payung yang telah membantu dan berbagi dalam
penyusunan skripsi serta pelaksanaan penelitian.
11. Teman-teman PGSD angkatan 2013 yang telah berjuang bersama untuk
menempuh pendidikan di PGSD Universitas Sanata Dharma.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bimbingan, dukungan, perhatian, dan motivasi.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih memiliki kekurangan dan jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan karya ini dan demi kebaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
penelitian selanjunya. Semoga karya penelitian skripsi ini dapat memberikan
manfaat dan berguna bagi banyak pihak khususnya di dunia pendidikan.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ..................................................................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................................................... vii
ABSTRAK .................................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xviii
DAFTAR BAGAN ......................................................................................................... xx
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xxi
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah........................................................................................... 7
1.3 Batasan Masalah ................................................................................................ 7
1.4 Rumusan Masalah .............................................................................................. 8
1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 8
1.7 Definisi Operasional .......................................................................................... 9
1.8 Spesifikasi Produk ........................................................................................... 10
BAB 2 LANDASAN TEORI ........................................................................................ 12
2.1 Kajian Pustaka ................................................................................................. 12
2.1.1 Matematika ................................................................................................... 12
2.1.2 Pembelajaran................................................................................................. 14
2.1.3 Pembelajaran Matematika ............................................................................ 16
2.1.3.1 Pengertian Pembelajaran Matematika ....................................................... 16
2.1.3.2 Pembelajaran Matematika di SD ............................................................... 16
2.1.3.3 KPK dan FPB ............................................................................................ 20
2.1.4 Karakteristik Siswa SD ................................................................................. 21
2.1.5 PMRI ............................................................................................................ 24
2.1.5.1 Pengertian PMRI ....................................................................................... 24
2.1.5.2 Karakteristik PMRI .................................................................................... 25
2.1.6 Buku Ajar...................................................................................................... 26
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................................... 28
2.3 Kerangka Berfikir ............................................................................................ 33
2.4 Pertanyaan Penelitian....................................................................................... 35
BAB 3 METODE PENELITIAN ................................................................................. 36
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................................ 36
3.2 Setting Penelitian ............................................................................................. 38
3.2.1 Objek Penelitian............................................................................................ 38
3.2.2 Subjek Penelitian .......................................................................................... 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
3.2.3 Lokasi Penelitian .......................................................................................... 39
3.2.4 Waktu Penelitian ........................................................................................... 39
3.3 Prosedur Pengembangan .................................................................................. 39
3.4 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 43
3.4.1 Tes................................................................................................................. 43
3.4.2 Non Tes ......................................................................................................... 43
3.4.2.1 Kuesioner ................................................................................................... 43
3.4.2.2 Wawancara ................................................................................................ 45
3.5 Instrumen Penelitian ........................................................................................ 46
3.5.2 Soal Tes ........................................................................................................ 46
3.5.2 Lembar Kuesioner ........................................................................................ 47
3.5.3 Pedoman Wawancara.................................................................................... 49
3.6 Validitas dan Reliabilitas ................................................................................. 50
3.7 Teknik Analisis Data ....................................................................................... 51
3.7.1 Data Kualitatif .............................................................................................. 51
3.7.2 Data Kuantitatif ............................................................................................ 52
3.7.2.1 Tes Ujicoba Terbatas ................................................................................. 52
3.7.2.2 Kuesioner ................................................................................................... 53
3.8 Jadwal Penelitian ............................................................................................. 57
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 58
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................................ 58
4.1.1 Rumusan Masalah ......................................................................................... 58
4.1.1.1 Proses Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa ................................. 58
4.1.1.2 Kualitas Buku Guru dan Buku Siswa ........................................................ 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
4.1.2 Pertanyaan Penelitian.................................................................................... 60
4.1.2.1 Situasi Pembelajaran Matematika di Kelas ............................................... 60
4.1.2.2 Prosedur Penyusunan Produk .................................................................... 64
4.1.2.3 Kualitas Produk ......................................................................................... 72
4.1.2.4 Dampak Produk ......................................................................................... 84
4.2 Pembahasan ..................................................................................................... 89
BAB 5 PENUTUP .......................................................................................................... 96
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 96
5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 97
5.3 Saran ................................................................................................................ 98
DAFTAR REFERENSI ................................................................................................ 99
LAMPIRAN ................................................................................................................. 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Acuan Skor Kuesioner validasi produk .......................................................... 45
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Pre test dan Post test ................................................................ 46
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Buku Guru....................................................................... 47
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Buku Siswa ..................................................................... 48
Tabel 3.5 Kisi-kisi Wawancara Guru .............................................................................. 49
Tabel 3.6 Kisi-kisi Wawancara Siswa ............................................................................ 50
Tabel 3.7 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif ................................................. 54
Tabel 3.8 Konversi Skala Lima ....................................................................................... 56
Tabel 4.1 Hasil Wawancara Guru ................................................................................... 60
Tabel 4.2 Hasil Wawancara Siswa .................................................................................. 62
Tabel 4.3 Instrumen Wawancara Guru ........................................................................... 63
Tabel 4.4 Instrumen Wawancara Siswa .......................................................................... 63
Tabel 4.5 Rekap Nilai Keseluruhan Buku Guru ............................................................. 72
Tabel 4.6 Rekap Nilai Keseluruhan Buku Siswa ............................................................ 73
Tabel 4.7 Komentar Ahli I dan II pada Buku Guru ........................................................ 74
Tabel 4.8 Komentar Ahli I dan II pada Buku Siswa ....................................................... 79
Tabel 4.9 Rekapitulasi Validitas Soal ............................................................................. 85
Tabel 4.10 Reliabilitas Soal ............................................................................................ 86
Tabel 4.11 Nilai Pre Test dan Post Test Siswa ............................................................... 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Rumus Validitas Instrumen ......................................................................... 50
Gambar 3.2 Rumus Reliabilitas Instrumen ..................................................................... 51
Gambar 3.3 Rumus Nilai Pre test dan Post test .............................................................. 53
Gambar 3.4 Rumus Rata-rata Nilai Pre test dan Post test .............................................. 53
Gambar 3.5 Rumus Presentase Kenaikan Nilai .............................................................. 53
Gambar 3.6 Rumus Nilai Akhir ...................................................................................... 56
Gambar 3.7 Rumus Rerata Akhir ................................................................................... 56
Gambar 4.1 Sampul Awal Buku Guru ............................................................................ 65
Gambar 4.2 Sampul Awal Buku Siswa ........................................................................... 66
Gambar 4.3 Kegiatan 1 ................................................................................................... 68
Gambar 4.4 Kegiatan 2 ................................................................................................... 69
Gambar 4.5 Kegiatan 3 ................................................................................................... 70
Gambar 4.6 Kegiatan 4 ................................................................................................... 71
Gambar 4.7 Cover Buku Guru Sebelum Revisi .............................................................. 76
Gambar 4.8 Revisi Cover Buku Guru ............................................................................. 77
Gambar 4.9 Petunjuk Kegiatan 1 Sebelum Revisi .......................................................... 77
Gambar 4.10 Revisi Petunjuk Kegiatan 1 ....................................................................... 78
Gambar 4.11 Petunjuk Kegiatan 3 Sebelum Revisi ........................................................ 78
Gambar 4.12 Revisi Petunjuk Kegiatan 3 ....................................................................... 79
Gambar 4.13 Cover Buku Siswa Sebelum Revisi ........................................................... 81
Gambar 4.14 Revisi Cover Buku Siswa .......................................................................... 82
Gambar 4.15 LKS Buku Siswa Sebelum Revisi ............................................................. 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Gambar 4.16 Revisi LKS Buku Siswa ............................................................................ 83
Gambar 4.17 Langkah Kegiatan 2 Sebelum Revisi ........................................................ 83
Gambar 4.18 Revisi Langkah Kegiatan 2 ....................................................................... 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Literature Map ............................................................................................... 32
Bagan 3.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode R & D .............................................. 37
Bagan 3.2 Prosedur R & D yang digunakan Peneliti ...................................................... 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Validasi Buku Guru oleh Ahli I ............................................... 103
Lampiran 2 Kuesioner Validasi Buku Guru oleh Ahli II .............................................. 107
Lampiran 3 Kuesioner Validasi Buku Siswa oleh Ahli I .............................................. 111
Lampiran 4 Kuesioner Valisasi Buku Siswa oleh Ahli II ............................................. 115
Lampiran 5 Rekapitulasi Data Validasi Buku Guru oleh Ahli ..................................... 119
Lampiran 6 Rekapitulasi Data Validasi Buku Siswa oleh Ahli .................................... 121
Lampiran 7 Hasil Wawancara Guru .............................................................................. 123
Lampiran 8 Hasil Wawancara Siswa ............................................................................ 125
Lampiran 9 Validitas Soal Uji Empiris ......................................................................... 126
Lampiran 10 Reliabilitas Soal Uji Empiris ................................................................... 130
Lampiran 11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 ..................................................... 131
Lampiran 12 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 ..................................................... 136
Lampiran 13 Dokumentasi ............................................................................................ 142
Lampiran 14 Surat Izin Penelitian................................................................................. 143
Lampiran 15 Surat Keterangan Melakukan Kegiatan ................................................... 144
Lampiran 16 Biodata Penulis ........................................................................................ 145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab ini, peneliti akan membahas latar belakang masalah, identifikasi
masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, spesifikasi produk dan definisi operasional.
1.1 Latar Belakang Masalah
Matematika adalah ilmu yang membahas angka-angka dan perhitungannya,
membahas masalah-masalah numerik, mengenai kuantitas dan besaran,
mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur, sarana berpikir, kumpulan
sistem, struktur dan alat (Ismail dkk. dalam Hamzah & Muhlisrarini, 2014: 48).
Matemtaika mempelajari tentang operasi hitung, sifat dan unsur berbagai bangun
datar dan ruang, pengukuran, penafsiran data sederhana, dan pemecahan masalah
melalui Matematika. Menurut Runtukahu dan Kandou (2014: 32-42) fungsi
Matematika adalah sebagai bahasa simbol untuk berkomunikasi, merekam
pengetahuan, membuat klasifikasi ganda secara langsung, menjelaskan, membuat
kegiatan reflektif, menunjukkan struktur, manipulasi proses matematika secara
otomatis, mengulang informasi dan pengertian, dan fungsi seni.
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik
mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan
berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerjasama
(BSNP, 2006: 147). Tujuan mempelajari Matematika adalah mengembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kemampuan mengukur, menurunkan dan berhitung serta menggunakan rumus
Matematika dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, Matematika diajarkan
sebagai pengasah otak untuk kebutuhan filsafat maupun teologis, serta diajarkan
untuk memenuhi kebutuhan industri, ilmu pengetahuan, perdagangan, teknologi
dan hampir semua kebutuhan sehari-hari (Runtukahu & Kandou, 2014: 15).
Pembelajaran Matematika yang seharusnya adalah pembelajaran yang
melibatkan siswa secara aktif dan menghadapkan siswa dengan realitas, serta
dapat membantu siswa untuk menyelesaikan masalah pengukuran dan hitungan.
Sehingga, guru harus merancang proses pembelajaran yang dapat
mengembangkan kreativitas berpikir siswa dan dapat meningkatkan kemampuan
berpikir siswa, serta dapat meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi
Matematika (Susanto, 2013: 187). Untuk mengembangkan kreativitas berpikir,
kemampuan berpikir, serta meningkatkan penguasaan materi Matematika,
diperlukan suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk terlibat di dalamnya,
tidak melulu terpaku pada pembelajaran yang bersifat abstrak dan mendidik siswa
dengan cara menghafal tanpa memahami konsep awal dari suatu materi. Peserta
didik perlu didorong untuk memperkaya diri melalui pengamatan mengenai
pemaknaan dari dunia nyata dan bukan hanya didasarkan atas persepsi nyata dari
hasil pengamatan inderawi (Abdulhak & Darmawan, 2013: 8).
Dalam konteks pendidikan formal, sekolah diciptakan untuk tempat para
siswa belajar. Maka guru dan berbagai fasilitas pembelajaran yang lain disediakan
untuk membantu siswa melaksanakan kegiatan belajarnya. Siswa menjadi pusat
seluruh kegiatan belajar mengajar di sekolah (Prastowo, 2014: 20). Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
yang berpusat pada peserta didik, menjadikan peserta didik sebagai subjek dalam
proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Posisi
peserta didik sebagai subjek dalam pembelajaran, sangat memungkinkan bagi
mereka untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran (Wiyani, 2014: 166).
Belajar yang terbaik adalah melalui pengalaman, karena dengan
pengalaman tersebut pelajar menggunakan seluruh pancaindranya (Cronbach
dalam Baharuddin & Wahyuni, 2015:16). Siswa perlu belajar melalui pengalaman
dan dihadapkan dengan permasalahan tentang pengukuran dan perhitungan dalam
kehidupan sehari-hari. Sedangkan pembelajaran yang konvensional hanya
memberikan kesempatan bagi siswa untuk menyimak penjelasan gurunya dalam
memberikan contoh dan menyelesaikan soal-soal di papan tulis, kemudian
meminta siswa bekerja sendiri dalam buku teks atau lembar kerja siswa (LKS)
yang disediakan. Konsekuensinya ialah siswa akan mengalami kesulitan atau
membuat kesalahan jika diberi soal yang berbeda dengan soal latihan yang telah
dijelaskan guru. Hal ini menunjukkan bahwa siswa hanya mengahafalkan
prosedur penyelesaian dan kemampuan pemahaman siswa dapat dikatakan kurang
(Susanto, 2013: 192). Pengalaman dalam belajar dapat diperoleh siswa melalui
kegiatan pembelajaran yang didukung oleh sumber belajar untuk mencapai hasil
belajar yang terbaik. Warsita (dalam Prastowo, 2015: 122) juga menegaskan
bahwa belajar sesungguhnya perlu adanya sumber belajar. Sumber belajar ialah
segala sesuatu yang bisa menimbulkan proses belajar. Adapun contohnya adalah
buku paket, modul, LKS, realitas, dan model (Prastowo, 2015: 124). Buku yang
sesuai untuk digunakan dalam pembelajaran Matematika adalah buku yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
mengarahkan siswa pada kehidupan sehari-hari yang memuat masalah
Matematika seperti pengukuran dan hitungan.
Dari hasil wawancara kepada 4 guru kelas IV di empat sekolah dasar yang
berada di Kabupaten Sleman khususnya di wilayah Sleman Timur, diperoleh
informasi bahwa pembelajaran Matematika di kelas belum berpusat pada peserta
didik. Guru mengakui bahwa dalam pembelajaran Matematika masih sering
mengajar secara konvensional dengan memberikan materi melalui ceramah dan
metode hafalan. Guru-guru mengungkapkan terdapat beberapa materi yang sulit
untuk diajarkan kepada siswa, salah satunya adalah materi KPK dan FPB di kelas
IV. Materi ini dianggap sulit untuk disampaikan kepada siswa karena siswa
kurang memahami konsep dari KPK dan FPB sehingga sering terbalik antara soal
KPK dan soal FPB dalam penyelesaiannya. Dalam penyampaian materi KPK dan
FPB, guru menggunakan buku paket yang sudah ada dan memberikan cara cepat
melalui pohon faktor. Namun, menurut pendapat dari 4 guru yang diwawancarai,
materi yang disajikan dalam buku paket yang ada masih abstrak bagi siswa.
Apalagi untuk buku kurikulum 2013, materi KPK dan FPB tidak dipelajari secara
mendalam. Selain itu, dalam penyampaian materi KPK dan FPB guru-guru juga
tidak menggunakan media pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara dengan 4 siswa kelas IV di empat sekolah
dasar yang berada di Kabupaten Sleman khususnya di wilayah Sleman Timur,
diperoleh informasi bahwa siswa mengalami kesulitan pada materi KPK dan FPB.
Mereka sulit untuk membedakan antara konsep kelipatan dan konsep faktor.
Siswa juga terkadang bingung jika diminta untuk menyelesaikan soal cerita yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
berkaitan dengan materi KPK dan FPB. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu
siswa yang diwawancarai “Bingung kalau disuruh ngerjain soal cerita KPK FPB
suka kebalik caranya, jadinya salah jawabannya”. Siswa juga mengungkapkan
bahwa selama pembelajaran KPK dan FPB, guru tidak pernah menggunakan
media pembelajaran dan hanya meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal
dengan cara yang sudah dijelaskan oleh guru.
Dari hasil wawancara tersebut, maka peneliti mengembangkan buku ajar
berupa buku guru dan buku siswa dengan pendekatan Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia (PMRI) sebagai salah satu solusi dalam mengatasi
permasalahan dalam pembelajaran Matematika di kelas IV SD. Sesuai dengan
teori perkembangan kognitif anak yang dikemukakan oleh Jean Piaget, siswa
sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret (7-11 tahun). Dikatakan
tahap operasional konkret karena pada masa ini, pikiran anak terbatas pada objek-
objek yang ia jumpai dari pengalaman langsung. Anak akan menemui kesulitan
untuk memecahkan masalah hanya dengan mengandalkan daya otaknya tanpa
mencoba melakukan kegiatan. Segala sesuatu yang dipikirkan harus ditarik pada
hal-hal yang konkret tanpa ada penarikan seperti itu, maka akan sulit dipecahkan
oleh anak (Abdulhak & Darmawan, 2013: 74). Sehingga, pada tahap ini anak
membutuhkan objek yang konkret agar dapat berpikir secara logis. Anak dapat
melakukan “operasi” dan penalaran logis menggantikan pikiran intuitif, selama
penalaran dapat diterapkan pada contoh khusus dan konkret (Sumanto, 2014:
158). Selain itu, anak usia SD juga memiliki beberapa karakteristik, yaitu senang
bermain, selalu bergerak, bekerja atau bermain dalam kelompok, dan senantiasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
ingin melaksanakan atau merasakan sendiri (Sumantri & Nana, 2011: 63). Siswa
kelas IV SD termasuk dalam tahap operasional konkret, sehingga salah satu
pendekatan dalam pembelajaran Matematika yang sesuai dengan tahap
perkembangan siswa ini adalah pendekatan PMRI.
Menurut Wijaya (2012: 20), pendekatan PMRI merupakan suatu
pendekatan pembelajaran Matematika yang menghubungkan Matematika dengan
realitas dan Matematika sebagai aktivitas manusia. Penggunaan kata realistik
tidak sekadar menunjuk adanya suatu koneksi dengan dunia nyata, tetapi lebih
mengacu pada penekanan penggunaan suatu situasi yang dapat dibayangkan oleh
siswa (Panhuizen dalam Wijaya, 2012: 20). Menurut Freudenthal (dalam Wijaya,
2012: 20), proses belajar siswa hanya akan terjadi jika pengetahuan yang
dipelajari bermakna bagi siswa. Suatu pengetahuan akan menjadi bermakna bagi
siswa jika proses pembelajaran dilaksanakan dalam suatu konteks (CORD dalam
Wijaya, 2012: 20) atau pembelajaran menggunakan permasalahan realistik. Suatu
cerita rekaan, permainan, atau bentuk formal Matematika bisa digunakan sebagai
masalah realistik. Dalam Pendidikan Matematika Realistik, permasalahan realistik
digunakan sebagai fondasi dalam membangun konsep Matematika atau disebut
juga sebagai sumber untuk pembelajaran (Wijaya, 2012: 21).
Berdasarkan analisis yang telah peneliti lakukan terhadap masalah yang
terjadi di sekolah dasar maka peneliti melakukan penelitian dan pengembangan
untuk menghasilkan sebuah produk berupa buku ajar. Buku yang dihasilkan
terdiri dari buku guru dan buku siswa yang dibuat menggunakan pendekatan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia untuk kelas IV SD. Peneliti membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
dua jenis buku yaitu buku guru dan buku siswa karena tidak hanya siswa saja
yang membutuhkan buku sebagai sumber belajar, tetapi guru juga membutuhkan
sebuah buku yang dapat memberikan panduan dalam melaksanakan proses
pembelajaran berdasarkan pendekatan PMRI. Penelitian yang dilakukan oleh
peneliti berjudul “Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa Mata Pelajaran
Matematika Kelas IV SD dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI)”.
1.2 Identifikasi Masalah
1.2.1 Guru masih menggunakan metode hafalan dan ceramah dalam proses
pembelajaran.
1.2.2 Siswa kesulitan dalam memahami materi KPK dan FPB karena tidak
memahami konsep yang dijelaskan oleh guru.
1.2.3 Buku sebagai sumber belajar yang tersedia masih sulit dipahami siswa
karena bersifat abstrak dan kurang mendalam.
1.2.4 Pembelajaran di kelas kurang menarik serta tidak berpusat kepada siswa
karena kurangnya aktivitas siswa dalam pembelajaran.
1.3 Batasan Masalah
Pembatasan masalah pada penelitian ini meliputi:
1.3.1 Pengembangan buku guru dan buku siswa hanya memuat materi KPK dan
FPB untuk kelas IV SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1.3.2 Pengembangan buku guru dan buku siswa berpedoman pada karakteristik
dalam pendekatan Pendidikan Matetmatika Realistik Indonesia (PMRI).
1.4 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang, rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1.4.1 Bagaimana proses pengembangan buku guru dan buku siswa mata
pelajaran Matematika kelas IV Sekolah Dasar dengan pendekatan PMRI?
1.4.2 Bagaimana kualitas buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika
kelas IV Sekolah Dasar materi KPK dan FPB dengan pendekatan PMRI?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, tujuan penelitian ini adalah:
1.5.1 Untuk mendeskripsikan proses pengembangan buku guru dan buku siswa
mata pelajaran Matematika kelas IV Sekolah Dasar dengan pendekatan
PMRI.
1.5.2 Untuk mendeskripsikan kualitas buku guru dan buku siswa mata pelajaran
Matematika kelas IV Sekolah Dasar materi KPK dan FPB dengan
pendekatan PMRI.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.6.1 Bagi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Siswa memahami materi KPK dan FPB dengan lebih mudah dan
menyenangkan melalui kegiatan belajar yang bervariasi dalam buku siswa
yang sesuai dengan karakteristik PMRI.
1.6.2 Bagi Guru
Buku guru muatan pelajaran Matematika materi KPK dan FPB ini dapat
membantu guru untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan kegiatan
pada buku siswa. Selain itu, buku guru ini dapat menambah pengetahuan
guru untuk memvariasi kegiatan pembelajaran yang menggunakan
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
1.6.3 Bagi Peneliti
Penelitian ini memberikan pengetahuan serta pengalaman dalam
mengembangkan sebuah produk berupa buku.
1.7 Definisi Operasional
Definisi operasional pada penelitian ini adalah:
1. Matematika adalah ilmu hitung yang berguna dalam pemecahan
permasalahan kehidupan sehari-hari.
2. Pembelajaran Matematika adalah kegiatan belajar mengajar yang
dilaksanakan untuk membantu siswa dalam memahami materi melalui
permasalahan yang konkret.
3. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) adalah kelipatan yang sama dari dua
bilangan atau lebih yang memiliki nilai paling kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
4. Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) adalah faktor yang sama dari dua
bilangan atau lebih yang memiliki nilai paling besar.
5. Karakteristik siswa SD adalah siswa kelas IV semester ganjil tahun ajaran
2016/2017 dengan jumlah siswa 5 terdiri dari 3 siswa perempuan dan 2 siswa
laki-laki.
6. Pendekatan PMRI merupakan pendekatan yang menghadapkan siswa pada
permasalahan yang dapat dibayangkan siswa dalam kehidupan sehari-hari.
7. Buku Guru adalah buku panduan yang digunakan guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran untuk materi KPK dan FPB dengan pendekatan PMRI.
8. Buku Siswa adalah buku yang digunakan siswa untuk mempelajari materi
KPK dan FPB yang berisi kegiatan belajar, Lembar Kerja Siswa (LKS), serta
soal-soal latihan dengan pendekatan PMRI.
1.8 Spesifikasi Produk
Spesifikasi produk yang dihasilkan adalah:
1. Produk yang dihasilkan dalam penelitan ini adalah buku guru dan buku siswa
2. Buku guru dan buku siswa dikembangkan menggunakan pendekatan PMRI.
Pendekatan ini dipilih karena dapat memberikan kesempatan kepada siswa
untuk belajar melalui hal-hal yang konkret.
3. Isi buku guru dan buku siswa secara keseluruhan sama, tetapi pada buku guru
terdapat langkah-langkah dan petunjuk yang lebih detail pada setiap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan serta alat dan bahan lain yang dapat digunakan
jika alat yang ditentukan pada buku tidak tersedia. Selain itu, pada buku guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
juga terdapat catatan-catatan kecil berwarna biru yang merupakan karakteristik
dari PMRI yaitu penggunaan konteks, penggunaan model, kontruksi siswa,
interaktivitas serta intertwining (keterkaitan antar topik).
4. Ukuran buku guru meliputi panjang 27,5 cm, lebar 21 cm serta memiliki
ketebalan 4 mm.
5. Ukuran buku siswa meliputi panjang 27,5 cm, lebar 21 cm serta memiliki
ketebalan 4 mm.
6. Komponen buku siswa meliputi kata pengantar, petunjuk penggunaan buku
siswa, daftar isi, kegiatan pembelajaran, lembar kerja siswa, serta soal-soal
latihan.
7. Komponen buku siswa meliputi kata pengantar, petunjuk penggunaan buku
siswa, daftar isi, kegiatan pembelajaran, lembar kerja siswa, serta soal-soal
latihan.
8. Buku guru berisi memberikan langkah-langkah pembelajaran yang lebih detail
tentang kegiatan siswa.
9. Buku guru memiliki catatan khusus tentang media pengganti yang dapat
digunakan dan keterangan tentang karakteristik PMRI yang muncul dalam
setiap kegiatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB 2
LANDASAN TEORI
Pada bab 2 akan di bahas kajian pustaka, hasil penelitian yang relevan,
kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Matematika
Matematika adalah bahasa numerik yang melambangkan serangkaian
hitungan dari pernyataan yang ingin kita sampaikan (Wahana, 2016: 115). Pada
hakekatnya, Matematika merupakan ilmu yang membahas angka-angka dan
perhitungan, membahas masalah-masalah numerik, mengenai kuantitas dan
besaran, mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur, sarana berpikir,
kumpulan sistem, serta struktur dan alat (Ismail dkk. dalam Hamzah &
Muhlisrarini, 2014: 48).
Frudental (dalam Susanto, 2013: 189) mengungkapkan bahwa Matematika
merupakan aktivitas insani (human activities) dan harus dikaitkan dengan realitas.
Sehingga Matematika merupakan cara berpikir logis yang dipresentasikan dalam
bilangan, ruang, dan bentuk aturan-aturan yang telah ada yang tak lepas dari
aktivitas insani tersebut. Menurut Russeffendi (dalam Suherman dkk, 2001: 18),
Matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan
ide, proses dan penalaran. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan
kalkulasi (Soedjadi, 2000: 11).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Fungsi Matematika menurut Skemp (dalam Runtukahu & Kandou, 2014: 32)
ialah Matematika sebagai simbol tentang berbagai gagasan. Beberapa simbol
Matematika yang dikemukakan oleh Skemp adalah komunikasi, merekam
pengetahuan, komunikasi konsep-konsep baru, membuat klasifikasi ganda,
menjelaskan, membuat kegiatan reflektif, membantu menunjukkan struktur,
membuat manipulasi rutin secara otomatis, mengingat kembali informasi dan
pengertian,serta membuat kegiatan mental lebih aktif. Fungsi Matematika lainnya
ialah sebagai pengetahuan tentang berbagai pola dan hubungan antara elemen-
elemen Matematika.
Adams dan Hamn (dalam Wijaya, 2012: 5-6) menyebutkan empat macam
pandangan tentang posisi dan peran Matematika, yaitu:
1. Matematika sebagai suatu cara berpikir karena berperan dalam proses
mengorganisasi gagasan, menganalisis informasi, dan menarik kesimpulan
antardata.
2. Matematika sebagai suatu pemahaman tentang pola dan hubungan yang
perlu dipelajari dengan menghubungkan suatu konsep Matematika dengan
pengetahuan yang telah dimiliki.
3. Matematika sebagai suatu alat yang memuat konsep Matematika yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik secara sadar maupun tidak.
4. Matematika sebagai bahasa atau alat untuk berkomunikasi, sebab
menggunakan bahasa yang universal karena simbol Matematika memiliki
makna yang sama untuk berbagai istilah dari bahasa yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Berdasarkan paparan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa Matematika
adalah ilmu yang membahas angka, perhitungan, dan pengukuran serta masalah
numerik yang dihubungkan dengan realitas dalam kehidupan sehari-hari.
Matematika memiliki fungsi sebagai simbol tentang berbagai gagasan dan
pengetahuan tentang pola dan hubungan serta berperan dalam menyelesaikan
berbagai masalah pengukuran dan perhitungan dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.2 Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek,
yaitu: belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa, mengajar
berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran.
Kedua aspek tersebut berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada
saat terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa
saat pembelajaran sedang berlangsung (Jihad & Haris, 2012: 11). Menurut
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 (dalam Susanto,
2013: 19), pembelajaran ialah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Gagne dan Briggs (dalam Agustin, 2011: 82) pembelajaran merupakan suatu
sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi
serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk
memengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa. Dalam pengertian
lainnya, pembelajaran diartikan sebagai seperangkat tindakan yang dirancang
untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang
berlangsung dialami siswa (Winkel dalam Siregar & Nara, 2010: 12).
Dari beberapa pengertian tentang pembelajaran di atas, dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dan pendidik
serta sumber belajar yang dirancang untuk mendukung terjadinya proses belajar
siswa.
Siregar dan Nara (2010: 13) menyebutkan beberapa ciri pembelajaran yaitu;
merupakan upaya sadar dan disengaja, membuat siswa belajar, terdapat tujuan
yang telah ditetapkan sebelum proses dilaksanakan, dan memiliki pelaksanaan
yang terkendali mencakup isi, waktu, proses, maupun hasilnya. Menurut
Kunandar (2008: 351) pelaksanaan pembelajaran meliputi tiga hal yaitu:
1. Pre test, yaitu tes yang dilakukan sebelum proses belajar mengajar
dimulai. Tujuannya ialah untuk mengetahui kemampuan awal yang
dimiliki peserta didik mengenai materi yang akan diajarkan.
2. Proses, yaitu kegiatan inti dari pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Proses pembelajaran
perlu dilakukan secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Dalam
hal ini diperlukan kemampuan dan keterampilan guru dalam mengemas
pembelajaran tersebut. Proses pembelajaran dikatakan efektif apabila
seluruh peserta didik terlibat secara aktif, baik mental, fisik, maupun
sosialnya. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan hasil.
3. Post test, merupakan tes yang dilakukan setelah proses pembelajaran
selesai. Fungsi dari post test adalah mengetahui tingkat penguasaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditentukan, baik secara
individu maupun kelompok; untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-
tujuan yang belum dikuasainya; untuk mengetahui peserta didik yang
perlu mengikuti kegiatan remedial dan pengayaan.
2.1.3 Pembelajaran Matematika
2.1.3.1 Pengertian Pembelajaran Matematika
Pembelajaran Matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang
dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan
mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang
baik terhadap materi Matematika (Susanto, 2013: 186). Dalam pembelajaran
Matematika harus terdapat keterkaitan antara pengalaman belajar siswa
sebelumnya dengan konsep yang akan diajarkan (Heruman, 2013: 4). Selain itu,
pembelajaran Matematika juga harus membantu siswa untuk memecahkan
permasalahan sehari-hari yang terkait dengan pengukuran dan hitungan.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran Matematika merupakan proses belajar mengajar yang dilaksanakan
untuk membantu siswa dalam menggunakan cara mengukur dan menghitung yang
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.3.2 Pembelajaran Matematika di SD
Tujuan akhir pembelajaran Matematika di SD adalah siswa terampil dalam
menggunakan berbagai konsep Matematika dalam kehidupan sehari-hari. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
menuju tahap keterampilan tersebut harus melalui langkah-langkah benar yang
sesuai dengan kemampuan dan lingkungan siswa. Berikut ini adalah pemaparan
pembelajaran yang ditekankan pada konsep-konsep Matematika (Heruman,
2007:2-3):
1. Penanaman Konsep Dasar (Penanaman Konsep), yaitu pembelajaran
suatu konsep baru Matematika, ketika siswa belum pernah mempelajari
konsep tersebut. Konsep dapat diketahui dari isi kurikulum yang
dicirikan dengan kata “mengenal”. Pembelajaran penanaman konsep
dasar merupakan jembatan yang harus dapat menghubungkan
kemampuan kognitif siswa yang konkret dengan konsep baru
Matematika yang abstrak. Dalam kegiatan pembelajaran konsep dasar
ini, media atau alat peraga diharapkan dapat membantu kemampuan
pola pikir siswa.
2. Pemahaman Konsep, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman
konsep yang bertujuan agar siswa lebih memahami konsep Matematika.
Pemahaman konsep terdiri atas dua pengertian, yaitu merupakan
kelanjutan dari pembelajaran penanaman konsep dalam satu pertemuan
dan pembelajaran pemahaman konsep dilakukan pada pertemuan yang
berbeda, tetapi masih merupakan lanjutan dari penanaman konsep.
3. Pembinaan Keterampilan, yaitu pembelajaran lanjutan setelah
pemahaman konsep yang bertujuan agar siswa lebih terampil dalam
menggunakan berbagai konsep Matematika. Pembinaan keterampilan
terdiri atas dua pengertian. Pertama, kelanjutan dari pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
penanaman konsep serta pemahaman konsep dalam satu pertemuan.
Kedua, pembelajaran pembinaan keterampilan dilakukan pada
pertemuan yang berbeda, tapi masih lanjutan dari penanaman dan
pemahaman konsep.
Dalam penelitian ini, ketiga langkah pembelajaran Matematika di atas
digunakan sebagai acuan dalam pengembangan buku guru dan buku siswa karena
penanaman konsep dasar, pemahaman konsep, serta pembinaan keterampilan
merupakan langkah-langkah yang perlu dilaksanakan agar siswa terampil
menggunakan konsep-konsep Matematika tentang pengukuran dan hitungan
dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Depdiknas (dalam Susanto, 2013: 189-190), kompetensi atau
kemampuan umum pembelajaran Matematika di sekolah dasar sebagai berikut:
1. Melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian beserta operasi campurannya, termasuk yang melibatkan
pecahan.
2. Menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan bangun ruang
sederhana, termasuk penggunaan sudut, keliling, luas, dan volume.
3. Menentukan sifat simetri, kesebangunan, dan sistem koordinat.
4. Menggunakan pengukuran: satuan, kesetaraan antarsatuan, dan
penaksiran pengukuran.
5. Menentukan dan menafsirkan data sederhana, seperti: ukuran tertinggi,
terendah, rata-rata, modus, mengumpulkan, dan menyajikannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
6. Memecahkan masalah, melakukan penalaran, dan mengomunikasikan
gagasan secara Matematika.
Dalam penelitian ini, kompetensi yang dipilih adalah melakukan operasi
hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan memecahkan
masalah, melakukan penalaran, serta mengkomunikasikan gagasan secara
Matematika.
Secara khusus, tujuan pembelajaran Matematika di sekolah dasar
sebagaimana yang disajikan oleh Depdiknas (dalam Susanto, 2013: 190) adalah
sebagai berikut:
1. Memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep,
dan mengaplikasikan konsep atau algoritme.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
Matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan Matematika.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model Matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
4. Memiliki sikap menghargai penggunaan Matematika dalam kehidupan
sehari-hari.
Pengembangan buku guru dan buku siswa dalam penelitian ini disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran Matematika di sekolah dasar. Sehingga kegiatan
pembelajaran dalam buku dirancang dengan kegiatan yang berisi kegiatan
memahami konsep Matematika, menggunakan penalaran, memecahkan suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
permasalahan, serta menghargai dan mengetahui penggunaan Matematika agar
dapat menyelesaikan permasalahan Matematika dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.3.3 KPK dan FPB
Kelipatan persekutuan dari dua bilangan adalah kelipatan-kelipatan dari dua
bilangan tersebut yang bernilai sama (Mustaqim & Astuty, 2008: 46). Kelipatan
persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan adalah kelipatan persekutuan
bilangan-bilangan tersebut yang nilanya paling kecil (Mustaqim & Astuty, 2008:
54). Pendapat lain menyebutkan bahwa kelipatan persekutuan terkecil dari dua
bilangan adalah bilangan terkecil yang habis dibagi kedua bilangan tersebut
(Aksin, dkk., 2008: 16). Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan
bahwa kelipatan persekutuan terkecil adalah kelipatan dari dua bilangan atau lebih
yang paling kecil dan bernilai sama.
Faktor adalah pembagi dari suatu bilangan, yaitu bilangan-bilangan yang
membagi habis bilangan tersebut (Mustaqim & Astuty, 2008: 48). Sementara
Soenarjo (2007: 33) menjelaskan bahwa faktor suatu bilangan merupakan
bilangan-bilangan yang habis untuk membagi bilangan itu. Faktor persekutuan
terbesar (FPB) dari dua bilangan adalah faktor persekutuan bilangan yang nilainya
paling besar (Mustaqim & Astuty, 2008: 56). Dari penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa faktor persekutuan terbesar (FPB) merupakan faktor yang
sama dari dua bilangan atau lebih yang bernilai paling besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2.1.4 Karakteristik Siswa SD
Menurut Nasution (dalam Djamarah, 2011: 123) masa usia sekolah dasar
merupakan masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia enam tahun
hingga kira-kira sebelas atau dua belas tahun. Sesuai dengan teori penjelasan
Piaget (dalam Sumantri & Syaodih, 2011: 15) anak usia antara 7-11 tahun berada
pada tahap operasional konkret. Pada tahap ini, kemampuan berpikir logis muncul
dan mereka dapat berpikir secara sistematis untuk mencapai pemecahan masalah
yang konkret.
Tahap operasi konkret dicirikan dengan perkembangan sistem pemikiran
yang didasarkan pada aturan-aturan tertentu yang logis. Anak mengembangkan
sistem pemikiran logis yang dapat diterapkan dalam memecahkan persoalan-
persoalan yang dihadapi. Pemikiran anak dalam banyak hal sudah lebih teratur
dan terarah karena sudah dapat berpikir serasi, klasifikasi dengan lebih baik,
bahkan mengambil kesimpulan secara probabilistis. Namun, pemikiran yang logis
dengan segala unsurnya masih terbatas diterapkan pada benda-benda konkret
(Suparno, 2001: 86).
Menurut Abdulhak dan Darmawan (2013: 73-74), anak pada masa
operasional konkret memiliki beberapa kemampuan kognitif yaitu; conservation,
addition of classes dan multiplication of classes. Conservation (pengekalan)
adalah kemampuan anak dalam memahami aspek-aspek kumulatif materi, seperti
volume dan jumlah. Addition of classes (penambahan golongan benda), yaitu
kemampuan anak dalam memahami cara mengombinasikan benda-benda yang
dianggap memiliki kelas yang rendah dan dihubungkan dengan kelas yang tinggi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
selain itu kemampuan ini juga meliputi kecakapan memilah-milah benda-benda
dari kelompok tinggi menjadi benda berkelas rendah. Multiplication of classes
(pelipat gandaan golongan benda), yaitu kemampuan yang melibatkan
pengetahuan mengenai cara mempertahankan dimensi-dimensi benda seperti
warna dan jenis benda.
Karakteristik yang menonjol pada anak usia sekolah dasar adalah senang
bermain, selalu bergerak, bekerja atau bermain dalam kelompok, dan senantiasa
ingin melaksanakan atau merasakan sendiri (Sumantri & Syaodih, 2011: 63).
Selain itu, Sumantri dan Syaodih (2011: 65) menyebutkan bahwa anak usia SD
ditandai oleh tiga dorongan ke luar yang besar yaitu: (1) kepercayaan anak untuk
keluar rumah dan masuk dalam kelompok sebaya, (2) kepercayaan anak
memasuki dunia permainan dan kegiatan yang memerlukan keterampilan fisik,
dan (3) kepercayaan mental untuk memasuki dunia konsep, logika, dan simbolis
dan komunikasi orang dewasa.
Suryobroto (dalam Djamarah, 2011: 124-125) mengungkapkan bahwa masa
usia sekolah merupakan masa keserasian sekolah. Masa keserasian sekolah ini
diperinci menjadi dua fase, yaitu : (1) Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar,
kira-kira umur 6 atau 7 sampai umur 9 atau 10 tahun dan (2) Masa kelas-kelas
tinggi sekolah dasar, kira-kira umur 9 atau 10 sampai kira-kira umur 12 atau 13
tahun. Berikut merupakan sifat khas anak pada masa kelas rendah dan kelas
tinggi:
1. Masa Kelas-kelas Rendah Sekolah Dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini antara lain adalah seperti
yang disebutkan di bawah ini:
a. Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan
pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah.
b. Adanya sikap yang cenderung untuk mematuhi peraturan-peraturan
permainan yang tradisional.
c. Ada kecenderungan memuji sendiri.
d. Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain jika hal itu
dirasanya menguntungkan untuk meremehkan anak lain.
e. Jika tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggapnya
tidak penting.
f. Pada masa ini (terutama pada umur 6-8) anak menghendaki nilai
(angka rapor) yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang
pantas diberi nilai baik atau tidak.
2. Masa Kelas-kelas Tinggi Sekolah Dasar
Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini adalah sebagai berikut ini:
a. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret,
hal ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan
pekerjaan-pekerjaan yang praktis.
b. Amat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar.
c. Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata
pelajaran khusus, yang oleh para ahli ditafsirkan sebagai mulai
menonjolnya faktor-faktor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
d. Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang-
orang dewasa lainnya.
e. Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya,
biasanya untuk dapat bermain bersama-sama. Di dalam permainan,
anak biasanya tidak lagi terikat pada aturan permainan yang
tradisional, mereka membuat peraturan sendiri.
Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada masa kelas-kelas tinggi
karena permasalahan dalam penelitian terdapat di kelas IV yang melibatkan
subjek penelitian berumur 9 atau 10. Sehingga kegiatan pembelajaran dalam buku
dibuat dengan memperhatikan sifat khas anak-anak pada masa kelas-kelas tinggi.
2.1.5 PMRI
2.1.5.1 Pengertian PMRI
Wijaya (2012: 20) mengungkapkan bahwa Pendidikan Matematika Realistik
merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran Matematika di Belanda.
Pendidikan Matematika Realistik menempatkan penekanan dalam penggunaan
situasi yang dapat dibayangkan oleh siswa. Susanto (2013: 205) menguraikan
bahwa Pendidikan Matematika Realistik Indonesia merupakan suatu pendekatan
pembelajaran Matematika yang berhubungan dengan permasalahan sehari-hari.
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa PMRI merupakan suatu
pendekatan yang menghadapkan siswa pada permasalahan yang nyata dalam
kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2.1.5.2 Karakteristik PMRI
Treffers (dalam Wijaya, 2012:21) merumuskan lima karakteristik Pendidikan
Matematika Realistik, yaitu:
1. Penggunaan konteks
Konteks atau permasalahan realistik digunakan sebagai titik awal
pembelajaran Matematika. Konteks tidak harus berupa masalah dunia
nyata, tetapi dapat dalam bentuk permainan, penggunaan alat peraga,
atau situasi lain yan bermakna dan dapat dibayangkan oleh siswa.
2. Penggunaan model
Penggunaan model berfungsi sebagai jembatan dari pengetahuan dan
Matematika konkret menuju pengetahuan Matematika tingkat formal.
Model merupakan suatu alat “vertikal” dalam Matematika yang tidak
bisa dilepaskan dari proses matematisasi karena model adalah tahapan
proses transisi level informal menuju level Matematika formal.
3. Pemanfaatan hasil kontruksi siwa
Siswa memiliki kebebasan dalam mengembangkan strategi pemecahan
masalah sehingga diharapkan akan diperoleh strategi yang bervariasi.
Hasil kerja dan konstruksi siswa selanjutnya digunakan untuk landasan
pengembangan konsep Matematika.
4. Interaktivitas
Pemanfaatan interaksi dalam pembelajaran Matematika dalam
mengembangkan kemampuan kognitif dan afektif siswa secara simultan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Proses belajar siswa akan menjadi lebih singkat dan bermakna saat siswa
saling mengkomunikasikan hasil kerja dan gagasan mereka.
5. Keterkaitan
Pendidikan Matematika Realistik menempatkan keterkaitan antar konsep
Matematika sebagai hal yang harus dipertimbangkan dalam proses
pembelajaran. Melalui keterkaitan ini, satu pembelajaran Matematika
diharapkan dapat mengenalkan dan membangun lebih dari satu konsep
Matematika secara bersamaan.
Seluruh karakteristik dalam Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
(PMRI) tersebut digunakan oleh peneliti sebagai dasar pembuatan buku guru dan
buku siswa.
2.1.6 Buku Ajar
Buku ajar merupakan bahan pengajaran yang paling banyak digunakan di
antara semua bahan pengajaran lainnya, buku ajar pada umumnya merupakan
bahan ajar hasil seorang pengarang atau tim pengarang yang disusun berdasarkan
kurikulum atau tafsiran kurikulum yang berlaku (Nasution dalam Prastowo, 2014:
242-243). Sementara Abdul Majid (dalam Prastowo, 2014: 243) berpendapat
bahwa buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi suatu ilmu
pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis.
Prastowo (2014: 244) menjabarkan bahwa buku ajar adalah buku berisi ilmu
pengetahuan yang diturunkan dari kompetensi dasar yang tertuang dalam
kurikulum, di mana buku tersebut digunakan oleh siswa untuk belajar. Buku ajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
juga didefinisikan sebagai buku teks yang digunakan sebagai rujukan standar pada
mata pelajaran tertentu. Ciri-ciri dari buku ajar adalah: (1) sumber materi ajar; (2)
menjadi referensi baku untuk mata pelajaran tertentu; (3) disusun sistematis dan
sederhana; dan (4) disertai petunjuk pembelajaran (Akbar, 2013: 33).
Dari berbagai pengertian tentang buku ajar di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa buku ajar merupakan buku yang digunakan siswa untuk belajar yang berisi
ilmu pengetahuan dalam bentuk tertulis.
Tujuan penulisan buku ajar menurut Kurniasih dan Sani (2014: 86) adalah
memenuhi kebutuhan siswa untuk:
1. Menyediakan buku sesuai dengan kebutuhan siswa, serta tuntutan
sebagai perkembangan teknologi atau kurikulum.
2. Mendorong penulis atau guru untuk berkreasi dan kreatif membagikan
ilmunya kepada siswa dan masyarakat.
3. Mendorong penulis atau guru untuk meng-update ilmu dan
pengetahuannya sesuai dengan kriteria tuntutan buku sesuai kurikulum
yang berlaku dan layak terbit mencakup subtansi, bahas dan potensi
pasar.
4. Mendukung penulis atau guru untuk menerbitkan buku sebagai
pemenuhan angka kredit yang telah ditentukan pemerintah.
Pengembangan buku ajar pada dasarnya menggunakan prosedur riset yang
secara umum memiliki langkah sebagai berikut (Akbar, 2013: 36) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
1. Indentifikasi masalah pembelajaran yang terjadi di kelas melalui review
buku ajar yang ada, review literatur, observasi kelas pada saat
pemanfaatan buku ajar, dan telaah dokumen.
2. Analisis kurikulum dengan menganalisis standar kompetensi,
kompetensi dasar, merumuskan indikator, dan merumuskan tujuan
pembelajaran.
3. Menyusun draft buku ajar berdasarkan teoritik, validasi ahli untuk
mengetahui kesesuaian draft dengan landasan teoritiknya, dan
menggunakan instrumen validasi.
4. Revisi draft buku ajar berdasarkan ahli sehingga hasilnya lebih baik dan
sesuai dengan teori.
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian pengembangan buku yang mengacu pada pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia (PMRI) merupakan hal yang baru, namun peneliti
mencoba menggunakan sumber-sumber yang berhubungan dengan pengembangan
bahan ajar dan penggunaan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI). Berikut ini adalah penelitian yang relevan dengan penelitian
ini.
Pertama, penelitian berupa skripsi yang berjudul “Pengembangan Buku
Suplemen Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Siswa Kelas II Semester I
SD N Boko” oleh Lusia Dwi Septy Cahyati (2016). Penelitian ini menghasilkan
sebuah produk berupa buku suplemen. Buku suplemen dikembangkan melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
modifikasi model pengembangan bahan ajar Dick & Carey dan prosedur
penelitian Borg dan Gall. Penelitian ini dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan
yang menunjukkan bahwa guru memerlukan bahan ajar yang inovatif dan menarik
disertai dengan contoh-contoh konkret agar anak lebih termotivasi untuk belajar
membaca dan menulis. Hasil penelitian menunjukkan kelayakkan buku suplemen
oleh dua pakar Bahasa Indonesia dengan rerata skor 4,19, dua guru kelas II SD
dengan rerata skor 4,37, dan enam siswa kelas II SD dengan rerata skor 4,48. Skor
rata-rata yang diperoleh adalah 4,34 dan menunjukkan bahwa kualitas buku
suplemen muatan Bahasa Indonesia untuk siswa kelas II SD semester 1 adalah
“sangat baik”.
Kedua, penelitian skripsi yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa
Menggunakan Pendekatan Saintifik pada Subtema Bermain di Lingkungan
Sekolah untuk Siswa Kelas Dua (II) Sekolah Dasar” oleh Elisbeth Awe (2016).
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa Lembar Kerja Siswa
yang mengacu pada kurikulum SD 2013 dan menggunakan pendekatan saintifik.
Pengembangan Lembar Kerja Siswa dilakukan dengan langkah penelitian dan
pengembangan hasil modifikasi antara model Borg dan Gall dan Sugiyono.
Penelitian ini menghasilkan LKS kurikulum SD 2013 pada subtema bermain
dilingkungan sekolah untuk siswa kelas II Sekolah Dasar yang layak digunakan.
Ketiga, penelitian dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Materi Luas Bangun Datar yang Mencakup Konteks dengan Menggunakan
Pendekatan PMRI Kelas IV SD” oleh Ummy Ardiani (2015). Penelitian ini dilatar
belakangi oleh kesulitan siswa terhadap materi luas bangun datar. Tujuan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
penelitian ini untuk mengetahui perangkat pembelajaran dan mengetahui cara
mengembangkan perangkat pembelajaran materi luas bangun datar yang
mencakup konteks dengan pendekatan PMRI di kelas IV SD. Hasil dari penelitian
ini adalah perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat memberikan
pemahaman mengenai materi bangun datar kepada siswa.
Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Debora Anggarani (2016) dengan
judul “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika Menggunakan
Pendekatan PMRI pada Siswa Kelas II SD Negeri Plaosan 2”. Penelitian ini
dilatar belakangi oleh rendahnya keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas II SD
Negeri Plaosan 2 pada mata pelajaran Matematika. Hasil dari penelititian ini
menunjukkan bahwa penerapan pendekatan PMRI dapat meningkatkan keaktifan
dan prestasi belajar siswa.
Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Farid (2013) yang
berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui
Model Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Teori Belajar Bruner pada
Siswa Kelas IV SD Negeri Kaligayam 02 Kabupaten Tegal”. Penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa serta performansi
guru dengan menggunakan model pembelajaran Matematika realistik berbasis
teori Bruner. Hasil dari penelitian ini adalah pembelajar operasi hitung bilangan
bulat dengan menggunakan model pembelajaran Matematika realistik berbasis
teori belajar Bruner dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa serta
performansi guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Keenam, penelitian yang dilakukan oleh Analistia Puspa Pertiwi (2013)
dengan judul “Peningkatan Kerjasama dan Prestasi Belajar Kelas V SDK
Condongcatur Sleman dalam Menelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan
Bangun Datar dan Bangun Ruang Sederhana Melalui Pendekatan PMRI”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses penggunaan
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dalam
meningkatkan kerjasama dan prestasi belajar peserta didik kelas V SD Kanisius
Condongcatur. Hasil penelitian yang dilakukan dalam dua siklus ini menunjukkan
adanya peningkatan kerjasama dan juga peningkatan prestasi belajar siswa.
Keenam penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti. Penelitian yang relevan digunakan oleh peneliti sebagai pandangan dalam
penelitian ini. Perbedaan dan kelebihan penelitian ini dibandingkan dengan
penelitian yang relevan adalah menghubungkan pengembangan buku guru dan
buku siswa dengan pendekatan PMRI. Selain itu, produk yang dihasilkan memuat
langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik PMRI. Literatur
map dari penelitian yang relevan tersebut dapat dilihat pada bagan 2.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Bagan 2.1 Literature Map
Pengembangan Bahan Ajar
PMRI
Cahyati (2016)
Pengembangan Buku
Suplemen Muatan
Pelajaran Bahasa
Indonesia untuk Siswa
Kelas II Semester I SD N
Boko.
Muhammad Farid (2013)
Peningkatan Hasil Belajar
Operasi Hitung Bilangan
Bulat Melalui Model
Pembelajaran Matematika
Realistik Berbasis Teori
Belajar Bruner pada
Siswa Kelas IV SD
Negeri Kaligayam 02
Kabupaten Tegal
Pertiwi (2013)
Peningkatan Kerjasama
dan Prestasi Belajar Kelas
V SDK Condongcatur
Sleman dalam
Menyelesaikan Masalah
yang Berkaitan dengan
Bangun Datar dan Bangun
Ruang Sederhana Melalui
Pendekatan PMRI.
Ardiani (2015)
Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Materi
Luas Bangun Datar yang
Mencakup Konteks
dengan Menggunakan
Pendekatan PMRI Kelas
IV SD.
Awe (2016)
Pengembangan Lembar
Kerja Siswa
Menggunakan Pendekatan
Saintifik pada Subtema
Bermain di Lingkungan
Sekolah untuk Siswa
Kelas Dua (II) Sekolah
Dasar.
Anggarani (2016)
Peningkatan Keaktifan
dan Prestasi Belajar
Matematika Menggunakan
Pendekatan PMRI pada
Siswa Kelas II SD Negeri
Plaosan 2.
Penelitian yang akan dilakukan:
Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa
Kelas IV SD dengan Pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2.3 Kerangka Berfikir
Matematika merupakan ilmu yang membahas tentang pengukuran dan
hitungan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Matematika dapat
dipelajari di sekolah melalui pembelajaran Pembelajaran Matematika harus
mengaitkan antara pengalaman belajar siswa sebelumnya serta konsep yang
diajarkan. Selain itu, pembelajaran Matematika juga harus membantu siswa untuk
memecahkan permasalahan sehari-hari yang terkait dengan pengukuran dan
hitungan.
Tujuan dari pembelajaran Matematika adalah membantu siswa dalam
menggunakan cara mengukur dan menghitung dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran Matematika yang sesuai untuk siswa SD adalah pembelajaran
melalui permasalahan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
dikarenakan siswa SD berada pada tahap operasional konkret.
Dalam tahap operasional konkret, siswa mempelajari sesuatu melalui hal-hal
yang konkret atau dapat dibayangkan oleh siswa. Siswa masih kesulitan untuk
memecahkan suatu permasalahan dengan daya otaknya tanpa melakukan kegiatan
secara langsung. Salah satu pendekatan dalam pembelajaran Matematika yang
sesuai dengan tahap perkembangan siswa SD adalah pendekatan PMRI.
Pendekatan PMRI menghadapkan siswa pada hal-hal yang konkret atau dapat
dibayangkan oleh siswa.
Selain memperhatikan tahap perkembangan siswa, suatu kegiatan
pembelajaran dapat mencapai hasil yang terbaik perlu didukung dengan sumber
belajar. Sumber belajar di sekolah dapat berupa buku-buku pelajaran seperti buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
paket, modul, dan LKS. Buku sebagai sumber belajar tentunya akan sangat
membantu siswa dalam mempelajari materi melalui isi buku yang sesuai dengan
karakteristik siswa, tahap perkembangan siswa, serta kegiatan pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan bagi siswa SD.
Penelitian dan pengembangan ini berangkat dari hasil analisis kebutuhan yang
menunjukkan bahwa siswa kelas IV di empat SD wilayah Sleman Timur
mengalami kesulitan dalam mata pelajaran Matematika khususnya materi KPK
dan FPB. Hal ini disebabkan oleh guru yang masih mengajar menggunakan
metode yang konvensional. Guru mengajarkan materi KPK dan FPB tanpa
menggunakan media dan hanya memberikan contoh cara pengerjaan soal
kemudian meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan. Selain itu, guru
melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada buku-buku yang dirasa masih
sulit dipahami dan kurang mendalam. Sehingga pembelajaran Matematika yang
berlangsung belum memberikan kesempatan bagi siswa untuk berperan aktif
dalam kegiatan pembelajaran.
Dari permasalahan tersebut, peneliti tergerak untuk membuat penelitian dan
pengembangan yang menghasilkan sebuah produk berupa buku yang terdiri dari
buku guru dan buku siswa untuk kelas IV materi KPK dan FPB dengan
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Pengembangan
buku ini dipilih karena buku merupakan salah satu sumber belajar yang
dibutuhkan siswa, namun buku–buku yang ada dirasa masih terlalu abstrak bagi
siswa dan pembelajaran di dalamnya masih kurang mendalam. Pendekatan PMRI
dipilih dalam pengembangan buku guru dan buku siswa karena pendekatan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
sesuai dengan tahap perkembangan siswa yaitu operasional konkret yang
mengarahkan siswa untuk belajar melalui hal yang nyata dan dapat dibayangkan
oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan pembelajaran dengan
melibatkan siswa melalui pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari akan lebih
menyenangkan dan menarik untuk dipelajari sehingga konsep dari KPK dan FPB
akan mudah diingat oleh siswa. Dengan demikian, melalui pengembangan buku
guru dan buku siswa untuk kelas IV materi KPK dan FPB dengan pendekatan
PMRI diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi KPK dan FPB
serta dapat memberikan panduan kepada guru untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif pada materi KPK dan FPB
menggunakan pendekatan PMRI.
2.4 Pertanyaan Penelitian
1. Proses Pengembangan Buku
a. Bagaimana situasi di lapangan pada 4 SD di wilayah Sleman Timur terkait
pembelajaran Matematika di kelas IV?
b. Bagaimana pengembangan buku guru dan buku siswa kelas IV SD dengan
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)?
2. Kualitas Produk
a. Bagaimana kualitas buku guru dan buku siswa kelas IV SD dengan
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)?
b. Bagaimana dampak penggunaan buku guru dan buku siswa kelas IV SD
dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB 3
METODE PENELITIAN
Bab 3 menjelaskan tentang (1) jenis penelitian, (2) setting penelitian, (3)
prosedur pengembangan, (4) teknik pengumpulan data, (5) instrumen penelitian,
(6) validitas dan reliabilitas, (7) teknik analisis data, dan (8) jadwal penelitian.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis research and development (R & D).
Research and development atau biasa disebut metode penelitian dan
pengembangan ini merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
mengasilkan produk tertentu, serta menguji keefektifaan produk tersebut. Untuk
menghasilkan suatu produk digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan
dan untuk menguji keefektifan produk tersebut agar dapat berfungsi bagi
masyarakat luas. Sehingga penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal atau
bertahap (Sugiyono, 2015: 407). Penelitian dan pengembangan merupakan suatu
proses dalam mengembangkan dan memvalidasi perangkat tertentu yang menjadi
produknya, yang dalam perspektif industri merupakan pengembangan suatu
prototipe produk sebelum diproduksi secara masal (Ali & Asrori, 2014: 105). Ahli
lain berpendapat bahwa penelitian dan pengembangan (R & D) adalah proses
pengembangan dan validasi produk pendidikan (Sanjaya, 2013: 131).
Tujuan dari penelitian dan pengembangan adalah menjawab kebutuhan
akan adanya perangkat pendidikan atau perangkat pembelajaran yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
langsung digunakan dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan
keberhasilannya (Ali & Asrori, 2014: 110). Tahapan proses dalam penelitian dan
pengembangan biasanya membentuk siklus yang konsisten dalam untuk
menghasilkan suatu produk sesuai dengan kebutuhan, melalui langkah desain
awal produk, uji coba produk awal untuk menemukan berbagai kelemahan,
perbaikan kelemahan, diuji cobakan kembali, diperbaiki sampai akhirnya
ditemukan produk yang dianggap ideal (Sanjaya, 2013: 130). Menurut Sugiyono
terdapat sepuluh langkah dalam penelitian pengembangan, namun dalam
penelitian ini hanya sampai pada langkah ketujuh. Adapun prosedur dari
penelitian pengembangan dapat dilihat pada bagan di bawah ini (Sugiyono, 2015:
409).
Bagan 3.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Development
Dari penjabaran di atas dapat dikatakan bahwa R and D dalam penelitian ini
mengembangkan sebuah produk berupa buku yang terdiri dari buku guru dan
buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan pendekatan
Desain Produk Pengumpulan
Data
Potensi dan
Masalah
Validasi
Desain
Revisi Desain Ujicoba
pemakaian Revisi Produk Ujicoba
Produk
Produksi Masal Revisi
Produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) materi KPK dan FPB.
Pengembangan yang dilakukan mengacu pada karakteristik PMRI, sudah
dijelaskan sebelumnya bahwa dalam PMRI terdapat lima karakteristik yaitu
penggunaan konteks, penggunaan model, kontruksi siswa, interaktivitas, dan
keterkaitan.
Penelitian ini dibatasi sampai tahap revisi produk yang dilakukan setelah
melakukan uji coba terbatas. Revisi produk yang dilakukan berdasarkan
kekurangan buku yang ditemui ketika melakukan uji coba terbatas. Revisi produk
dilakukan untuk menyempurnakan dan menghasilkan produk yang dapat
membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran Matematika yang menarik dan
siswa dapat memahami materi KPK dan FPB di kelas IV sekolah dasar.
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pengembangan buku guru dan buku siswa kelas
IV menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
untuk mempelajari materi KPK dan FPB.
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah lima siswa kelas IV SD N
Deresan pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017. Kelas yang dipilih dalam
penelitian ini adalah kelas IVA dengan jumlah siswa 30. Dari 30 siswa tersebut di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
ambil 5 siswa dalam uji coba lapangan terbatas. Pemilihan tersebut berdasarkan
hasil diskusi dan rekomendasi dari wali kelas.
3.2.3 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Deresan yang berlokasi di jalan
Cempaka CT X, Deresan, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta.
3.2.4 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 yaitu
pada bulan Juli sampai bulan November 2016. Penelitian ini dilaksanakan selama
kurang lebih 5 bulan dan mencakup kegiatan penelitian yaitu analisis kebutuhan
kepada siswa dan guru, pembuatan draft produk, pembuatan produk, validasi
produk, hingga uji coba lapangan.
3.3 Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan ini meliputi langkah-langkah penelitian yang
dilakukan. Prosedur pengembangan penelitian ini menghasilkan produk akhir
buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV materi KPK dan
FPB. Peneliti memodifikasi langkah-langkah penelitian dan pengembangan
menurut Sugiyono (2015: 409) yang terdiri dari 10 langkah pengembangan.
Penelitian ini menggunakan langkah pengembangan hingga tahap ke tujuh yang
meliputi (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) pembuatan desain
produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi
produk. Bagan pengembangan buku guru dan buku siswa dapat dilihat pada bagan
3.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Bagan 3.2 Prosedur R & D yang digunakan peneliti
Berikut penjabaran tujuh langkah penelitian dan pengembangan yang
dilakukan oleh peneliti.
Pengumpulan Data
Analisis Kebutuhan
Potensi dan Masalah
Desain Produk
Wawancara
Hasil Wawancara
SK/KD
Indikator
Sumber
Kegiatan
Validasi
Desain Dosen Guru
Revisi Desain
Uji Coba
Revisi Produk
Desain Produk Final
Langkah 7
Langkah 6
Langkah 4
Langkah 3
Langkah 2
Langkah 1
Langkah 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
1. Potensi dan Masalah
Potensi merupakan segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki
nilai tambah, sedangkan masalah ialah penyimpangan antara yang diharapkan
dengan yang terjadi (Sugiyono, 2015: 409-410). Potensi dan masalah dalam
penelitian ini berasal dari hasil wawancara yang dilakukan di empat SD wilayah
Sleman Timur pada bulan Juli 2016. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui
dan mengidentifikasi fakta masalah yang terjadi di lapangan terkait pembelajaran
Matematika materi KPK dan FPB di kelas IV.
2. Mengumpulkan Informasi
Informasi-informasi diperoleh peneliti melalui analisis kebutuhan setelah
melakukan wawancara di empat SD wilayah Sleman Timur. Wawancara yang
dilakukan oleh peneliti memiliki tujuan untuk mengumpulkan informasi tentang
kebutuhan belajar siswa khususnya dalam materi KPK dan FPB kelas IV SD.
3. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah buku guru dan buku siswa
materi KPK dan FPB untuk kelas IV pada mata pelajaran Matematika. Desain
produk ini diawali dengan perumusan indikator. Kemudian, merancang kegiatan
pembelajaran materi KPK dan FPB dengan pendekatan Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia (PMRI). Setelah merancang kegiatan pembelajaran, peneliti
membuat desain buku yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran. Desain buku
siswa dan buku guru berisi petunjuk penggunaan buku, kegiatan belajar, dan soal-
soal untuk dikerjakan oleh siswa. Dalam buku guru, terdapat pedoman khusus
untuk guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
4. Validasi Desain
Buku guru dan buku siswa materi KPK dan FPB untuk kelas IV yang telah
selesai disusun selanjutnya divalidasi oleh para pakar. Validasi desain ini
bertujuan untuk menilai apakah rancangan produk efektif atau tidak. Validasi
dilakukan dengan cara meminta para pakar atau tenaga ahli yang telah
berpengalaman untuk menilai desain tersebut untuk mengetahui kelemahan dan
kekuatannya. Validasi produk dilakukan oleh ahli yaitu seorang guru kelas IV dan
dosen PGSD Universitas Sanata Dharma di bidang Matematika.
5. Revisi Desain
Buku guru dan buku siswa yang telah divalidasi kemudian direvisi. Revisi
dilakukan berdasarkan saran dan komentar dari validator. Revisi ini bertujuan
untuk memperbaiki kekurangan dari produk sehingga dapat menghasilkan produk
yang lebih baik dari sebelumnya.
6. Uji Coba Produk
Produk yang telah diperbaiki kemudian diuji cobakan di lapangan untuk
mengetahui keefektifan dari produk yang telah dihasilkan. Uji coba dilakukan di
salah satu SD di wilayah Sleman Timur yaitu SD N Deresan yang dilaksanakan
pada tanggal 19 dan 26 November 2016.
7. Revisi Produk
Revisi produk dilakukan setelah produk diuji cobakan. Revisi produk ini
memiliki tujuan untuk memperbaiki kekurangan serta menyempurnakan produk
berdasarkan hasil wawancara kepada siswa. Hasil dari revisi ini adalah produk
final berupa buku guru dan buku siswa materi KPK dan FPB untuk kelas IV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Tes
Tes adalah cara yang dapat dipergunakan atau prosedur dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas
atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan, atau perintah-perintah
yang harus dikerjakan, sehingga atas dasar data yang diperoleh dari hasil
pengukuran tersebut dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau
prestasi; nilai yang dapat dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh
subjek lainnya, atau dibandingkan dengan standar tertentu (Sudjana dalam
Taniredja & Mustafidah, 2011: 49). Menurut Sudjana (dalam Taniredja &
Mustafidah, 2011: 50), tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan
mengukur hasil belajar siswa terutama hasil belajar kognitif yang terkait dengan
penguasaan bahan pelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.
Meskipun demikian, tes dapat digunakan untuk mengukur atau menilai hasil
belajar bidang afektif dan psikomotor. Tes yang digunakan dalam penelitian ini
berupa soal pilihan ganda yang terdiri dari 30 soal.
3.4.2 Non Tes
3.4.2.1 Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya (Sugiyono, 2015: 199). Kuesioner (angket) juga dapat diartikan suatu
daftar pertanyaan atau pernyataan tentang topik tertentu yang diberikan kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
subjek, baik secara individual atau kelompok untuk memperoleh informasi
tertentu, seperti preferensi, keyakinan, minat, dan perilaku (Taniredja &
Mustafidah, 2012: 44). Darmadi (2014: 78) mengemukakan bahwa angket adalah
daftar cocok yang berisi kumpulan dari pernyataan atau pertanyaan yang
pengisiannya oleh responden dilakukan dengan memberikan tanda centang atau
tanda cocok pada tempat-tempat yang sudah disediakan.
Darmadi (2014: 78-79) menyatakan bahwa menurut cara memberikan
respons, angket dibedakan menjadi dua jenis yaitu angket terbuka dan angket
tertutup. Angket terbuka ialah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian
rupa dengan memberikan kesempatan atau peluang kepada responden untuk
menuliskan sesuai dengna yang diketahuinya sehingga responden secara
independen dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaan yang
sebenarnya. Sedangkan angket tertutup merupakan angket yang disajikan dalam
bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda centang
pada kolom atau tempat yang telah disediakan.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner
tertutup dalam bentuk skala. Jenis skala yang digunakan adalah skala Likert.
Sugiyono (2014: 168) menjelaskan bahwa skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Fenomena sosial dalam penelitian telah ditetapkan secara
spesifik oleh peneliti yang disebut sebagai variabel penelitian. Variabel yang akan
diukur dengan skala Likert dijabarkan menjadi indikator variabel kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai acuan untuk menyusun item-item instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Kuesioner dalam penelitian ini
menggunakan skala Likert pilihan respon skala lima (Widoyoko, 2012: 106),
dengan acuan skor sebagai berikut:
Tabel 3.1 Acuan Skor Kuesioner Validasi Produk
Skor Deskripsi
5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Sangat Kurang
3.4.2.2 Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti dan ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam
(Sugiyono, 2015: 317). Menurut Sugiyono (2015: 211), wawancara dapat
dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Wawancara terstruktur
digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data
telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.
Sehingga alam melakukan wawancara, peneliti telah menyiapkan instrumen
penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun
sudah disiapkan. Sedangkan wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang
bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah
tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman
wawancara yang digunakan berupa garis-garis permasalahan yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
ditanyakan. Wawancara dalam penelitian ini menggunakan wawancara tidak
terstruktur.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini soal tes, lembar
kuesioner, dan daftar pertanyaan wawancara yang dijabarkan sebagai berikut:
3.5.1 Soal Tes
Jenis tes yang digunakan pada penelitian ini berupa tes objektif yaitu
pilihan ganda. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini terkait dengan materi KPK
dan FPB kelas IV SD yang disesuaikan dengan kompetensi inti pada kurikulum
2013 serta standar kompetensi pada KTSP 2006. Tes diberikan sebelum (pre test)
dan setelah (post test) uji coba produk. Tes ini dilakukan untuk mengetahui
keefektifan produk dalam tingkat pemahaman siswa pada materi KPK dan FPB.
Soal tes terdiri dari 30 soal pilihan ganda yang disusun berdasarkan kisi-kisi yang
telah dibuat sesuai indikator yang mengacu pada tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Adapun kisi-kisi dari soal tes yang digunakan dipaparkan dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Pre test dan Post test
No Indikator Item
1. Menentukan kelipatan dari suatu bilangan. 1, 2, 3, 4, 5
2. Menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK)
dari dua bilangan.
6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15
3. Menentukan faktor dari suatu bilangan. 16, 17, 18, 19, 20
4. Menentukan faktor persekutuan terbesar (FPB) dari
dua bilangan.
21, 22, 23, 24, 25, 26,
27, 28, 29, 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
3.5.2 Lembar Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian ini diberikan kepada ahli yaitu pakar
Matematika dan salah satu guru kelas IV yang memahami pendekatan PMRI di
SD wilayah Sleman Timur. Kuisioner buku guru yang diberikan kepada pakar dan
guru terdiri dari 24 pernyataan, sedangkan kuisioner buku siswa terdiri dari 23
pernyataan. Kuisioner pakar dan guru dalam buku guru meliputi empat aspek
yaitu (1) Tujuan dan Pendekatan, (2) Cover, (3) Isi, dan (4) Bahasa. Sedangkan
kuisioner pakar Matematika dan guru dalam buku siswa meliputi lima aspek yaitu
(1) Cover, (2) Isi Buku Siswa, (3) Konsistensi, (4) Bahasa, dan (5) Gambar.
Kuesioner digunakan untuk mengetahui kelayakan produk berupa buku guru dan
buku siswa sebelum diuji cobakan secara terbatas. Berikut merupakan kisi-kisi
instrumen penelitian kuesioner validasi buku guru dan buku siswa yang digunakan
oleh peneliti:
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Buku Guru
No Aspek Indikator Nomor
Item
1 Tujuan dan
Pendekatan
Pembelajaran dalam buku guru dibuat menarik. 1
Buku guru dibuat sesuai dengan karakteristik
PMRI.
2
Buku guru memberikan kesempatan guru untuk
menggunakan konteks yang nyata dalam
mengajar.
3
Buku guru membantu guru untuk berpikir
kreatif.
4
2 Cover Gambar sesuai dengan materi. 5
Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang,
ilustrasi, logo, dan lain-lain seimbang dan
seirama dengan tata letak isi).
6
Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan
halaman depan).
7
Ukuran judul lebih dominan dibandingkan
nama pengarang dan tulisan lainnya.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Buku Siswa
No Aspek Indikator Nomor
Item
1 Cover Gambar sesuai dengan materi. 1
Komposisi unsur tata letak (judul,
pengarang, ilustrasi, logo, dll seimbang dan
seirama dengan tata letak isi).
2
Memiliki kekontrasan yang baik
(pewarnaan halaman depan).
3
Ukuran judul lebih dominan dibandingkan
nama pengarang dan tulisan lainnya.
4
Judul dapat memberikan informasi seeara
cepat dan tepat tentang materi isi buku.
5
Cover menarik perhatian siswa untuk
belajar.
6
2 Isi Buku Siswa Menggunakan konteks yang nyata dan
relevan dengan siswa (karakteristik 1).
7
Menggunakan model yang membantu siswa 8
Judul dapat memberikan informasi secara cepat
dan tepat tentang materi isi buku.
9
Cover menarik. 10
3 Isi Komponen dalam buku guru lengkap (cover,
kata pengantar, petunjuk penggunaan buku,
daftar isi, daftar pustaka).
11
Materi buku sesuai dengan judul buku. 12
Petunjuk pada buku guru jelas dan mudah
dipahami.
13
Alat dan bahan yang digunakan dalam setiap
kegiatan mudah disiapkan oleh guru.
14
Materi disusun secara runtut. 15
Buku memuat karakteristik PMRI:
Penggunaan konteks.
16
Buku memuat karakteristik PMRI :
Penggunaan model.
17
Buku memuat karakteristik PMRI : Konstruksi
siswa.
18
Buku memuat karakteristik PMRI :
Interaktivitas.
19
Buku memuat karakteristik PMRI :
Keterkaitan.
20
4 Bahasa Kalimat yang digunakan singkat dan jelas. 21
Bahasa yang digunakan mudah dipahami. 22
Bahasa yang digunakan sesuai dengan ejaan
yang disempurnakan (EYD).
23
Ukuran dan bentuk huruf menarik. 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
untuk memahami materi (karakteristik 2).
Memberikan kesempatan siswa untuk
berkontribusi dalam pembelajaran
(karakteristik 3).
9
Terdapat interaktifitas antara guru dan
siswa maupun siswa dengan siswa dalam
beraktivitas (karakteristik 4).
10
Terdapat keterkaitan dengan materi lain
(karakteristik 5).
11
3 Konsistensi Penempatan unsur tata letak judul, sub
judul, ilustrasi, pada awal setiap bab
konsisten.
12
Tata letak gambar tepat dan tidak
mengganggu.
13
Bidang cetak dan margin proporsional. 14
Jenis dan ukuran huruf pada kalimat
konsisten dan sesuai untuk anak.
15
4 Bahasa Menggunakan bahasa yang sederhana dan
mudah dipahami.
16
Berisi perintah yang jelas. 17
Bahasa berdasarkan EYD. 18
Bahasa tidak mengandung makna ganda. 19
5 Gambar Menarik perhatian siswa untuk belajar. 20
Sesuai dengan materi yang dibahas. 21
Warna gambar memiliki kekontrasan yang
sesuai.
22
Ukuran gambar tepat. 23
3.5.3 Pedoman Wawancara
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak
terstuktur. Wawancara ini dilakukan kepada guru dan siswa kelas IV di empat SD
wilayah Sleman Timur untuk menganalisis kebutuhan penelitian. Berikut
merupakan kisi-kisi wawancara dalam analisis kebutuhan:
Tabel 3.5 Kisi-kisi Wawancara Guru
Pertanyaan Wawancara Aitem
Sejauh ini, bagaimana cara bapak/ibu mengajar Matematika di kelas? 1
Menurut bapak/ibu adakah materi yang sulit diajarkan kepada siswa? 2
Bagaimana cara mengatasi kesulitan tersebut? 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 3.6 Kisi-kisi Wawancara Siswa
Pertanyaan Wawancara Aitem
Menurut kamu, bagaimana kegiatan pembelajaran Matematika di
kelas?
1
Adakah materi yang kamu anggap sulit dalam pembelajaran
Matematika?
2
Bagaimana cara belajar Matematika yang kamu harapkan? 3
3.6 Validitas dan Reliabilitas
Validitas adalah derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek
penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2015: 363)
. Sedangkan Nurgiyanto dkk,. (2002: 338) mengungkapkan bahwa validitas
berkaitan dengan permasalahan apakah instrumen yang dimaksudkan untuk
mengukur sesuatu, memang dapat mengukur secara tepat sesuatu yang akan
diukur tersebut. Penghitungan validitas pada penelitian ini digunakan untuk
menghitung validitas soal uji empiris yang selanjutnya akan digunakan sebagai
soal pre test dan post test dalam uji coba produk.
Dalam penelitian ini, peneliti menghitung validitas soal tes yang digunakan
dalam uji coba terbatas menggunakan program SPSS16. Instrumen tes yang dapat
dinyatakan valid jika koefisien korelasi (r) yang diperoleh > daripada koefisien di
tabel nilai-nilai kritis r pada taraf signifikansi 5% atau 1% (Nurgiyantoro, dkk.,
2002:241). Nilai r tabel untuk jumlah responden 30 adalah 0,361. Adapun rumus
penghitungan validitas secara manual adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Rumus Validitas Instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik (Arikunto, 2013: 221). Sedangkan reliabilitas soal tes dapat
dilihat dengan Alpha Cronbach dari Pearson. Tes dinyatakan reliabel apabila nilai
r yang diperoleh paling tidak mencapai 0,60 (Nurgiyantoro, 2002: 354). Adapun
rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach sebagai berikut:
)
Gambar 3.2 Rumus Reliabilitas Instrumen
Keterangan:
r : Koefisisen reliabilitas yang dicari
k : Jumlah butir pertanyaan (soal)
: Varians butir-butir pertanyaan (soal)
: Varians skor tes
3.7 Teknik Analisis Data
3.7.1 Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka
(Taniredja & Mustafidah, 2011: 62). Data kualitatif diperoleh melalui berbagai
macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi
terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (Darmadi,
2014: 36). Data kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan dari apa yang terjadi
pada objek penelitian serta melihat kesesuaian dengan data kuantitatif yang telah
diperoleh. Data kualitatif dalam penelitian ini berupa analisis kebutuhan melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
wawancara serta validasi produk yang berupa komentar dari para ahli untuk
pertimbangan dalam melakukan revisi produk.
3.7.2 Data Kuantitatif
Data kuantitatif ialah data yang dinyatakan dalam bentuk angka (Taniredja
& Mustafidah, 2011: 62). Data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis
menggunakan teknik perhitungan Matematika atau statistika (Darmadi, 2014: 36).
Data kuantitatif merupakan data yang dapat digunakan untuk mengetahui jumlah
secara pasti yang disajikan dalam bentuk angka. Data kuantitatif dalam penelitian
ini diperoleh dari uji empiris soal tes, skor validasi produk oleh para ahli melalui
kuisioner, dan hasil analisis uji coba lapangan terbatas berupa soal pre test dan
post test. Pengolahan data kuantitatif dalam penelitian ini dijabarkan dalam
penjelasan berikut:
3.7.2.1 Tes Ujicoba Terbatas
Uji coba terbatas dilakukan pada lima siswa di SD Negeri Deresan. Tes
dilakukan sebelum (pre test) dan setelah (post test) dilakukan uji coba penggunaan
buku. Pre test dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa sebelum
menggunakan produk, sedangkan post test digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa setelah menggunakan produk. Setelah diperoleh data berupa
nilai pre test dan post test, kemudian dianalisis untuk mengetahui perbandingan
nilai tersebut apakah mengalami kenaikan atau sebaliknya. Adapun rumus untuk
menghitung nilai yang diperoleh siswa adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Gambar 3.3 Rumus Nilai Pre test dan Post test
Setelah diperoleh hasil berupa nilai pre test dan post test dari masing-masing
siswa, kemudian dilakukan penghitungan rata-rata nilai pre test dan post test dari
seluruh siswa dengan rumus sebagai berikut:
Gambar 3.4 Rumus Rata-rata Nilai Pre test dan Post test
Langkah selanjutnya ialah mencari presentase kenaikan dari hasil nilai pre
test dan post test masing-masing siswa. Rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Gambar 3.5 Rumus Presentase Kenaikan Nilai
3.7.2.2 Kuesioner
Kuesioner digunakan untuk melakukan validasi buku guru dan buku siswa.
Data yang diperoleh dalam validasi produk adalah data kuantitatif. Data kuantitaf
berbentuk skor pada setiap pernyataan dalam kuesioner. Skor dari setiap aspek
dijumlahkan kemudian dihitung rata-ratanya sehingga diperoleh skor akhir. Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
akhir yang diperoleh kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima
yang mengacu pada Widoyoko (2012: 106). Dilakukannya konversi data
kuantitatif ke data kualitatif untuk mengetahui secara deskriptif dari hasil
perhitungan yang telah dilakukan. Konversi nilai dapat dilihat pada tabel 3.7.
Tabel 3.7 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif
Interval skor Kategori
X > i + 1,80 Sbi Sangat baik
i + 0,60 SBi < X< i + 1,80 Sbi Baik
i – 0,60 SBi < X< i + 0,60 Sbi Cukup
i + 1,80 SBi < X< i – 0,60 Sbi Kurang
X < i – 1,80 Sbi Sangat kurang
Keterangan:
Rerata ideal ( i) :
(skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Simpangan baku ideal (SBi) :
(skor maksimal ideal– skor minimal ideal)
X : skor aktual
Peneliti menggunakan rumus konversi skala lima untuk mendapatkan
perhitungan data kuantitatif yang digunakan untuk mengolah data kualitatif.
Konversi yang digunakan adalah sebagai berikut:
Skor maksimal ideal : 5
Skor minimal ideal : 1
Rerata ideal ( i) :
(5+1) = 3
Simpangan baku ideal (SBi) :
(5–1) = 0,67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Jawaban:
Kategori sangat baik = X > i + 1,80 SBi
= X >3 + (1,80.0,67)
= X >3 + (1,21)
= X >4,21
Kategori baik = i + 0,60 SBi < X< i + 1,80 SBi
= 3 + (0,60. 0,67)< X <3+ (1,80. 0,67)
= 3 + (0,40)< X <3+ (1,21)
= 3,40< X <4,21
Kategori cukup = i –0,60 SBi < X < i + 0,60 SBi
= 3 – (0,60. 0,67) < X < 3 +( 0,60. 0,67)
= 3 – (0,40) < X < 3 +( 0,40)
= 2,60< X < 3,40
Kategori kurang = i + 1,80 SBi < X< i – 0,60 Sbi
= 3 – (1,80. 0,67) < X < 3 – ( 0,60. 0,67)
= 3 – (0,60. 0,67) < X < 3 – ( 0,60. 0,67)
= 3 – (1,21) < X < 3 – ( 0,40)
= 1,79< X < 2,60
Kategori sangat kurang =X < i – 1,80 Sbi
= X <3 – (1,80. 0,67)
= X <3– (1,21)
= X <1,79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Setelah dilakukan perhitungan maka diperoleh perhitungan data kuantitatif
menjadi data kualitatif skala lima yang dapat dilihat pada tabel 3.8.
Tabel 3.8 Konversi Skala Lima
Interval Skor Kriteria
X > 4,21 Sangat Baik
3,40 < X < 4,21 Baik
2,60 < X < 3,40 Cukup
1,79 < X < 2,60 Kurang
X < 1,79 Sangat Kurang
Konversi nilai menggunakan 5 kategori, yaitu (1) sangat kurang, (2) kurang,
(3) cukup, (4) baik, dan (5) sangat baik. Perhitungan skor akhir dapat dilihat pada
gambar 3.6. Sedangkan perhitungan rerata akhir dapat dilihat pada gambar 3.7.
Gambar 3.6 Rumus Skor Akhir
Gambar 3.7 Rumus Rerata Skor Akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
3.8 Jadwal Penelitian
Berikut ini merupakan jadwal penelitian yang dilakukan:
No Kegiatan
Bulan
Juli
Agustu
s
Sep
tember
Okto
ber
Novem
ber
Desem
ber
Januari
1 Analisis potensi
masalah
2 Pengumpulan data
3 Menentukan SK, KD
, dan indikator
4 Penyusunan buku
guru dan buku siswa
5 Validasi produk
6 Analisis data validasi
7 Revisi desain
8 Uji coba produk
9 Revisi Produk
10 Penyusunan laporan
penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab 4 menjabarkan tentang hasil penelitian yang mencakup rumusan
masalah penelitian dan pertanyaan penelitian serta pembahasan.
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Rumusan Masalah Penelitian
Penelitian dan pengembangan buku guru dan buku siswa dengan pendekatan
PMRI memiliki dua rumusan masalah yang terkait dengan proses pengembangan
serta kualitas buku guru dan buku siswa. Berikut merupakan penjelasan dari
rumusan masalah penelitian:
4.1.1.1 Proses Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV Sekolah
Dasar dengan Pendekatan PMRI
Pengembangan buku guru dan buku siswa kelas IV dengan pendekatan PMRI
melalui tujuh tahap yaitu; potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk,
validasi desain, revisi desain, uji coba produk, dan revisi produk.
Tahap pertama yang dilakukan oleh peneliti ialah menemukan potensi dan
masalah dengan melakukan wawancara tidak terstruktur pada empat guru dan
empat siswa kelas IV SD di wilayah Sleman Timur. Wawancara dilakukan untuk
memperoleh informasi tentang kebutuhan dan situasi pembelajaran Matematika di
kelas. Kemudian peneliti mengumpulkan data yang diperoleh dari wawancara
guru dan siswa di IV SD berbeda di wilayah Sleman Timur. Selanjutnya, peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
membuat desain produk yang sesuai dengan hasil analisis kebutuhan dan data
maupun informasi yang telah diperoleh. Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh
peneliti setelah menyusun produk ialah melakukan validasi produk. Validasi
produk dilakukan oleh dua ahli yang terdiri dari pakar Matematika yang
merupakan salah satu dosen PGSD Universitas Sanata Dharma dan guru kelas IV
SD N Deresan. Buku guru dan buku siswa yang telah divalidasi oleh ahli
kemudian direvisi untuk memperbaiki kekurangan buku. Tahap selanjutnya adalah
adalah uji coba produk secara terbatas. Uji coba produk ini dilaksanakan di SD N
Deresan dengan melibatkan seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 30 siswa
dengan membatai subjek uji coba terbatas yaitu 5 siswa kelas IV. Setelah
melakukan uji coba terbatas, peneliti menganalisis kekurangan produk setelah
diuji cobakan. Hasil analisis ini digunakan oleh peneliti sebagai acuan revisi
produk. Kemudian setelah produk selesai direvisi, peneliti melakukan
pengembangan buku guru dan buku siswa.
4.1.1.2 Kualitas Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV Sekolah Dasar dengan
Pendekatan PMRI
Berdasarkan hasil validasi produk yang dilakukan oleh dua ahli yang terdiri
dari pakar Matematika dan guru kelas IV, diperoleh hasil bahwa rata-rata skor
buku guru adalah 3,69 dengan kategori “baik”. Sedangkan rata-rata skor buku
siswa adalah 3,54 dengan kategori “baik”. Buku guru dan buku siswa yang
dikembangkan tersebut layak digunakan namun masih perlu dilakukan revisi
sesuai dengan komentar maupun saran dari validator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
4.1.2 Pertanyaan Penelitian
4.1.2.1 Situasi Pembelajaran Matematika di Kelas
1. Potensi Masalah
Adapun potensi pada penelitian ini adalah terciptanya buku guru dan buku
siswa yang dapat membantu guru dalam mengajarkan materi dengan kegiatan
yang bervariasi serta membantu siswa untuk memahami materi KPK dan FPB
melalui kegiatan-kegiatan atau permainan yang dilakukan oleh siswa dengan
panduan buku siswa.
Masalah pada penelitian ini adalah belum adanya buku khusus dalam
pembelajaran materi KPK dan FPB untuk guru dan siswa. Masalah ini diperoleh
dari hasil wawancara dengan empat orang guru dan empat orang siswa kelas IV
SD wilayah Sleman timur dari sekolah yang berbeda. Wawancara pertama di
laksanakan pada 20 Juli 2016 di SD N Deresan, wawancara kedua dilaksanakan
pada 23 Juli 2016 di SD Eksperimental Mangunan, wawancara ketiga
dilaksanakan pada 25 Juli 2016 di SD Kanisius Sengkan, dan wawancara keempat
dilaksanakan pada 30 Juli 2016 di SD Kanisius Demangan Baru. Adapun hasil
wawancara di keempat SD tersebut sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Wawancara Guru
NAMA
SEKOLAH KELAS
ASPEK
PEMBELAJARAN KESULITAN
MATERI
SD Kanisius
Demangan
Baru IV
Guru biasanya
menjelaskan materi
secara lisan kemudian
menggunakan cara-
cara cepat yang
dianggap dapat
Materi yang dianggap
sulit adalah KPK dan
FPB. KPK dan FPB
dianggap sulit karena
siswa sulit membedakan
antara kelipatan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
mempermudah
pemahaman siswa.
Buku yang digunakan
adalah buku
pengayaan dari
Kanisius dan buku
paket dari Kanisius.
faktor.
SD
Eksperimental
Mangunan
IV
Guru biasanya
menjelaskan materi
secara lisan, tertulis
dan permaianan.
Kesulitan dalam
pembelajaran
Matematika adalah pada
materi KPK dan FPB
karena siswa sulit
membedakan antara
kelipatan dan faktor serta
cara menghitungnya.
SD N Deresan
IV
Guru melaksanakan
pembelajaran sesuai
dengan buku yang
sudah ada tetapi juga
memberikan
pendalaman materi
tersendiri karena buku
yang ada tidak
mendalam materinya.
Guru kelas IV
mengatakan “apalagi
untuk saat ini buku
guru kurikulum 2013
belum turun, saya
kadang merasa
kesulitan karena saya
mengajar hanya
menggunakan buku
siswa saja”.
Materi yang dianggap
sulit bagi siswa adalah
KPK dan FPB. Dianggap
sulit karena siswa sulit
membedakan antara
konsep KPK dan FPB.
SD Kanisius
Sengkan
IV
Guru biasanya
menjelaskan materi
secara lisan. Buku
yang digunakan
adalah buku
pengayaan dari
Kanisius dan buku
paket dari Kanisius.
KPK dan FPB
merupakan materi yang
sulit diajarkan kepada
siswa karena logika
berpikir guru berbeda
dengan anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 4.2 Hasil Wawancara Siswa
NAMA SEKOLAH KELAS HASIL WAWANCARA
SD Kanisius Demangan
Baru
IV Siswa sulit membedakan soal yang terkait
KPK dan FPB.
SD Eksperimental
Mangunan
IV Siswa mengalami kesulitan membedakan
soal yang terkait KPK dan FPB. Siswa juga
belum hafal perkalian.
SD N Deresan IV Terkadang siswa masih sulit membedakan
konsep KPK dan FPB, sehingga salah
dalam pengerjaannya.
SD Kanisius Sengkan IV Siswa sulit membedakan soal yang terkait
KPK dan FPB. Mereka masih beranggapan
bahwa KPK diambil yang kecil dan FPB
diambil yang besar.
Berdasarkan hasil wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa guru belum
menggunakan metode pembelajaran yang variatif sehingga siswa tidak terlibat
secara aktif dalam pembelajaran. Selain itu, guru juga belum menggunakan media
yang mempermudah pemahaman siswa dalam memahami materi sehingga siswa
masih sering keliru antara konsep KPK dan FPB. Sehingga dibutuhkan buku
khusus untuk guru dan siswa materi KPK dan FPB untuk kelas IV menggunakan
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
2. Instrumen analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara kepada
guru dan siswa kelas IV di empat SD yang berbeda di wilayah Sleman timur.
Wawancara yang dilakukan merupakan wawancara tidak terstruktur. Peneliti telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
menyiapkan daftar pertanyaan pokok yang akan ditanyakan kepada narasumber.
Namun tidak menutup kemungkinan untuk menambahkan atau memberikan
pertanyaan lain diluar daftar pertanyaan untuk menggali informasi yang
dibutuhkan. Berikut merupakan tabel daftar pertanyaan wawancara untuk guru
dan siswa yang digunakan oleh peneliti:
Tabel 4.3 Instrumen Wawancara Guru
No Pertanyaan Wawancara
1. Sejauh ini, bagaimana cara bapak/ibu mengajar Matematika di kelas?
2. Menurut bapak/ibu adakah materi yang sulit diajarkan kepada siswa?
3. Bagaimana cara mengatasi kesulitan tersebut?
Tabel 4.4 Instrumen Wawancara Siswa
No Pertanyaan Wawancara
1. Menurut kamu, bagaimana kegiatan pembelajaran Matematika di
kelas?
2. Adakah materi yang kamu anggap sulit dalam pembelajaran
Matematika?
3. Bagaimana cara belajar Matematika yang kamu harapkan?
3. Pengumpulan data
Peneliti melakukan pengumpulan data untuk mengumpulkan data-data yang
telah diperoleh dalam analisis kebutuhan melalui wawancara yang dilakukan.
Data yang telah diperoleh kemudian digunakan sebagai acuan untuk menemukan
solusi dalam menyelesaikan permasalahan pembelajaran Matematika melalui
pengembangan buku guru dan buku siswa untuk kelas IV materi KPK dan FPB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
4.1.2.2 Prosedur Penyusunan Produk
Dalam penyusunan produk buku guru dan buku siswa materi KPK dan FPB,
peneliti membuat desain produk awal yang disesuaikan dengan kebutuhan guru
dan siswa di lapangan berdasarkan analisis kebutuhan. Langkah pertama yang
dilakukan untuk membuat produk awal adalah dengan mengkaji SK/KI dan KD
materi KPK dan FPB mata pelajaran Matematika kelas IV SD semester I. Kajian
ini dilakukan berdasarkan kurikulum 2006 (KTSP) dan kurikulum 2013. Setelah
melakukan kajian SK/KI dan KD, peneliti kemudian menggunakannya untuk
merumuskan indikator sebagai salah satu acuan dalam pengembangan buku guru
dan buku siswa materi KPK dan FPB untuk kelas IV SD.
Setelah merumuskan indikator, peneliti merancang kegiatan pembelajaran
yang sesuai dengan materi serta tahap perkembangan siswa SD yaitu dengan
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Buku siswa yang
dikembangkan peneliti terdiri dari 4 kegiatan dan latihan soal di setiap
kegiatannya. Kegiatan dan latihan soal dalam buku siswa disesuaikan dengan 5
karakteristik PMRI dan tahap berfikir siswa. Sedangkan buku guru berisi kegiatan
dan latihan soal yang sama dengan buku siswa namun lebih mendetail tentang
karakteristik PMRI dan hal-hal yang perlu dilakukan oleh guru dalam setiap
kegiatan. Komponen buku siswa dan buku guru ini terdiri dari: 1) sampul buku, 2)
isi buku, dan 3) daftar pustaka.
1. Sampul Buku
Sampul buku guru dan buku siswa dibuat menggunakan program komputer
pada aplikasi Adobe Photosop cs5, dengan mengedit gambar yang diambil dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
website. Gambar pada sampul buku adalah anak-anak yang sedang memegang
buku dengan riang gembira. Gambar pada cover buku tersebut bertujuan untuk
menarik perhatian siswa untuk belajar khususnya materi KPK dan FPB.
Sampul buku guru terdiri dari nama penulis (Apri Mariana) pada bagian kiri
bawah, keterangan jenis buku pada bagian kiri atas (Buku Guru), judul buku
terletak di bagian tengah (KPK dan FPB), dibagian bawah gambar pada judul
terdapat keterangan tentang pendekatan yang digunakan dalam buku
(Menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia), serta
kelas yang menjadi sasaran pada bagian kanan bawah buku. Berikut ini gambar
sampul awal buku guru yang dibuat peneliti:
Gambar 4.1 Sampul Awal Buku Guru
Sampul buku siswa terdiri dari nama penulis (Apri Mariana) pada bagian kiri
bawah, keterangan jenis buku pada bagian kiri atas (Buku Siswa), judul buku
terletak di bagian tengah (KPK dan FPB), dibagian bawah gambar pada judul
terdapat keterangan tentang pendekatan yang digunakan dalam buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
(Menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia), serta
kelas yang menjadi sasaran pada bagian kanan bawah buku. Berikut ini gambar
sampul awal buku siswa yang dibuat peneliti:
Gambar 4.2 Sampul Awal Buku Siswa
2. Isi Buku
Isi buku siswa yang dikembangkan peneliti ini terdiri dari kata pengantar,
petunjuk penggunaan buku siswa, daftar isi, dan kegiatan belajar. Berikut ini
penjelasan dari setiap bagian isi buku siswa dan buku guru:
a. Kata Pengantar
Kata pengantar pada buku siswa dan buku guru ini berisi ucapan
syukur penulis atas tersusunnya buku, penjelasan manfaat buku,
penjelasan singkat tentang pembelajaran yang terdapat pada buku, serta
keterbukaan penulis dalam menerima kritik dan saran untuk
meningkatkan mutu buku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
b. Petunjuk Penggunaan Buku
Petunjuk penggunaan buku terdiri dari buku petunjuk penggunaan
buku siswa dan petunjuk penggunaan buku guru. Pada buku siswa
petunjuk penggunaan buku bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi
siswa dalam menggunakan buku. Sedangkan petunjuk penggunaan buku
guru bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi guru dalam
menggunakan buku. Petunjuk penggunaan buku ini disusun
menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
c. Daftar Isi
Daftar isi merupakan bagian dari buku yang menunjukkan isi buku
beserta halamannya. Melalui daftar isi, guru dan siswa dapat lebih mudah
mencari halaman kegiatan yang akan digunakan untuk belajar.
d. Kegiatan Belajar
Kegiatan belajar pada buku guru dan buku siswa terdiri dari 4 pokok
bahasan yaitu kelipatan, KPK, faktor, dan FPB yang dibagi menjadi 4
kegiatan belajar dan disusun berdasarkan pada karakteristik PMRI. Pada
setiap kegiatan belajar dalam buku siswa terdapat keterangan tentang 1)
nama kegiatan, 2) bahan yang digunakan, 3) petunjuk kegiatan, 4)
langkah-langkah kegiatan, 5) lembar kerja siswa, 6) kesimpulan materi,
dan 7) soal-soal latihan. Sedangkan dalam buku guru memuat
keterangan yang sama tetapi lebih mendetail mengenai hal-hal yang
dapat dilakukan guru ketika kegiatan serta keterangan tentang
karakteristik yang muncul dalam kegiatan tersebut. Dalam buku ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
terdapat gambar-gambar ilustrasi dalam setiap langkah kegiatan sehingga
dapat memudahkan siswa dalam kegiatan belajar. Kegiatan-kegiatan
yang terdapat dalam buku guru dan buku siswa adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan 1
Kegiatan 1 berisi kegiatan menyusun manik-manik untuk
menemukan kelipatan suatu bilangan. Kegiatan 1 ini menggunakan
karakteristik PMRI yaitu penggunaan konteks karena belajar dengan
menggunakan benda-benda nyata yang ada di sekitar siswa. Selain itu,
karakteristik PMRI yang muncul adalah interaktivitas karena siswa
bersama dengan kelompoknya melakukan aktivitas dalam kegiatan 1.
Karakteristik selanjutnya adalah penggunaan model karena menggunakan
benda konkret untuk membantu siswa dalam memahami pengetahuan
yang bersifat semi konkret.
Gambar 4.3 Kegiatan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
2) Kegiatan 2
Kegiatan 2 berisi kegiatan lari bendera untuk mempelajari Kelipatan
Persekutuan Terkecil (KPK). Melalui kegiatan lari bendera siswa diajak
untuk memahami materi KPK dari bendera-bendera yang diambil oleh
pelari. Kegiatan 2 ini menggunakan karakteristik PMRI yaitu
penggunaan konteks dan interaktivitas.
Gambar 4.4 Kegiatan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
3) Kegiatan 3
Kegiatan 3 merupakan kegiatan belajar yang berisi permainan
berupa kotak pembagian. Dalam kegiatan 3 ini siswa menggunakan
kelereng dan kotak plastik untuk menentukan faktor suatu bilangan.
Karakteristik PMRI yang muncul dalam kegiatan ini adalah
penggunaan konteks karena menggunakan benda konkret yang ada
di sekitar siswa berupa kelereng dan kotak plastik. Karakteristik
selanjutnya adalah interaktivitas karena siswa melakukan aktivitas
bersama kelompoknya untuk menemukan faktor suatu bilangan
melalui kotak pembagian.
Gambar 4.5 Kegiatan 3
4) Kegiatan 4
Kegiatan 4 berisi permainan bola keranjang. Dalam kegiatan ini
siswa mempelajari FPB melalui permainan menggunakan benda konkret
berupa bola dan keranjang plastik. Penggunaan benda konkret ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
termasuk dalam karakteristik PMRI yaitu penggunaan konteks. Selain
penggunaan konteks, karakteristik PMRI lain pada kegiatan ini adalah
interaktivitas karena siswa melakukan aktivitas berupa permainan bola
keranjang bersama dengan kelompoknya.
Gambar 4.6 Kegiatan 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
3. Daftar Referensi
Daftar referensi dalam buku ini berisi referensi yang digunakan dalam
penyusunan buku guru dan buku siswa ini. Referensi yang digunakan dalam buku
ini terdiri dari daftar buku dan sumber-sumber dari internet. Daftar referensi
disusun sesuai dengan aturan yang berlaku.
4.1.2.3 Kualitas Produk
1. Validitas Produk
Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti setelah menyusun produk
ialah melakukan uji validitas produk. Uji validitas produk dilakukan oleh dua ahli
yang terdiri dari pakar Matematika dan guru kelas IV. Uji validasi ini dilakukan
untuk menguji kualitas serta kelayakan produk buku guru dan buku siswa materi
KPK dan FPB yang dikembangkan oleh peneliti. Validasi untuk buku guru
dilakukan menggunakan lembar kuesioner dengan rentang skala 1-5 untuk menilai
tujuan dan pendekatan, cover, isi, serta bahasa yang digunakan.. Kemudian
peneliti merekap hasil validasi dalam tabel. Berikut ini merupakan rekap nilai dari
Ahli 1 dan Ahli 2 pada buku guru;
Tabel 4.5 Rekap Nilai Keseluruhan Buku Guru
No. Aspek Jumlah Skor
Ahli 1 Ahli 2
1. Tujuan dan Pendekatan 17 12
2. Cover 22 18
3. Isi 36 40
4. Bahasa 15 13
Jumlah 90 87
Rata-rata 3,75 3,63
Rata-rata Skor 3,69
Kategori “Baik”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Validasi buku siswa juga dilakukan menggunakan lembar kuesioner dengan
rentang skala 1-5. Validasi buku siswa mencakup lima aspek yaitu cover, isi buku,
konsistensi, bahasa, dan gambar pada buku siswa. Berikut merupakan rekapitulasi
keseluruhan nilai dari para ahli untuk buku siswa:
Tabel 4.6 Rekap Nilai Keseluruhan Buku Siswa
No. Aspek Jumlah Skor
Ahli 1 Ahli 2
1. Cover 21 19
2. Isi Buku Siswa 18 20
3. Konsistensi 15 12
4. Bahasa 13 16
5. Gambar 16 13
Jumlah 83 80
Rata-rata 3,60 3,47
Rata-rata Skor 3,54
Kategori “Baik”
Berdasarkan tabel 4.5 dan 4.6 di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata dari
dua ahli yang terdiri dari pakar Matematika dan guru kelas untuk buku guru
adalah 3,69 dengan kategori “baik”, sedangkan skor rata-rata buku siswa adalah
3,54 dengan kategori “baik”. Berdasarkan skor tersebut menunjukkan bahwa buku
guru dan buku siswa materi KPK dan FPB untuk siswa kelas IV SD dinyatakan
memiliki kategori “baik” dan layak digunakan namun masih perlu dilakukan
revisi untuk menghasilkan produk akhir yang lebih baik sesuai dengan komentar
dan saran dari validator.
2. Revisi Produk
Buku guru dan buku siswa yang telah divalidasi oleh para ahli kemudian
direvisi. Revisi dilakukan untuk memperbaikai kekurangan buku agar lebih baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
dari sebelumnya. Revisi dilakukan pada komponen buku yang mendapatkan saran
dan komentar dari para ahli namun tetap mempertimbangkan kesesuaian saran
maupun komentar yang diberikan dengan analisis kebutuhan serta pendekatan
yang digunakan oleh peneliti. Berikut merupakan tabel yang berisi komentar dari
para ahli pada buku guru:
Tabel 4.7 Komentar Ahli I dan Ahli II pada Buku Guru
No Item Aspek yang Dinilai Ahli I Ahli II
1 Tujuan dan
Pendekatan
Pembelajaran dalam buku
guru dibuat menarik.
- Pembelajaran
dalam buku
sudah menarik.
Buku guru dibuat sesuai
dengan karakteristik PMRI.
- -
Buku guru memberikan
kesempatan guru untuk
menggunakan konteks yang
nyata dalam mengajar.
- Buku guru
sudah baik
karena berisi
kegiatan
belajar yang
sesuai konteks.
Buku guru membantu guru
untuk berpikir kreatif.
- -
2 Cover Gambar sesuai dengan
materi.
- Cover
sebaiknya
menggunakan
gambar yang
sesuai dengan
tingkat/kelas
IV, diperjelas
gambarnya,
dan
dikontraskan
warnanya agar
menarik.
Komposisi unsur tata letak
(judul, pengarang, ilustrasi,
logo, dan lain-lain
seimbang dan seirama
dengan tata letak isi).
-
-
Memiliki kekontrasan yang
baik (pewarnaan halaman
depan).
- Kurang terang,
lebih baik jika
warnanya
kontras.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Ukuran judul lebih
dominan dibandingkan
nama pengarang dan tulisan
lainnya.
- Judul sudah
lebih dominan
Judul dapat memberikan
informasi secara cepat dan
tepat tentang materi isi
buku.
- Perlu ditulis
buku materi
Matematika.
Cover menarik. - Cover sudah
cukup menarik
tapi perlu
diperbaiki.
3 Isi Komponen dalam buku
guru lengkap (cover, kata
pengantar, petunjuk
penggunaan buku, daftar
isi, daftar pustaka).
- Sudah lengkap.
Materi buku sesuai dengan
judul buku.
- -
Petunjuk pada buku guru
jelas dan mudah dipahami.
- -
Alat dan bahan yang
digunakan dalam setiap
kegiatan mudah disiapkan
oleh guru.
- -
Materi disusun secara
runtut.
- -
Buku memuat karakteristik
PMRI: Penggunaan
konteks.
- -
Buku memuat karakteristik
PMRI: Penggunaan
model.
- -
Buku memuat karakteristik
PMRI: Konstruksi siswa.
- -
Buku memuat karakteristik
PMRI: Interaktivitas.
- -
Buku memuat karakteristik
PMRI: Keterkaitan.
- -
4 Bahasa Kalimat yang digunakan
singkat dan jelas.
- -
Bahasa yang digunakan
mudah dipahami.
- -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Bahasa yang digunakan
sesuai dengan ejaan yang
disempurnakan (EYD).
Terdapat
kesalahan
penulisan
pada petunjuk
kegiatan.
Dicek lagi
setiap kata
dalam buku
karena masih
ada kesalahan
penulisan.
Ukuran dan bentuk huruf
menarik.
- -
Berdasarkan komentar para ahli untuk buku guru, maka peneliti melakukan
revisi pada beberapa bagian buku untuk menyempurnakan dan menghasilkan
produk yang lebih baik. Revisi buku guru dilakukan pada bagian cover, petunjuk
kegiatan 1 dan petunjuk kegiatan 3. Berikut merupakan gambar cover awal pada
buku guru:
Gambar 4.7 Cover Buku Guru Sebelum Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Berdasar komentar ahli, peneliti melakukan perbaikan cover pada buku guru
agar lebih kontras dan menarik. Selain itu peneliti juga menambahkan keterangan
buku Matematika pada cover . Berikut ini merupakan gambar cover buku guru
setelah direvisi:
Gambar 4.8 Revisi Cover Buku Guru
Selain cover, peneliti juga melakukan revisi pada kesalahan penulisan dalam
petunjuk kegiatan 1. Berikut adalah petunjuk kegiatan 1 sebelum revisi:
Gambar4.9 Petunjuk Kegiatan 1 Sebelum Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Pada petunjuk kegiatan 1 terdapat kesalahan penulisan kata intruksi dan
penggunaan kata urut. Sehingga peneliti mengganti kata intruksi menjadi instruksi
dan kata urut menjadi kata runut. Berikut petunjuk kegiatan 1 yang telah direvisi:
Gambar 4.10 Revisi Petunjuk Kegiatan 1
Selain pada petunjuk kegiatan 1, pada petunjuk kegiatan 3 juga terdapat
kesalahan penulisan yang sama. Berikut merupakan petunjuk kegiatan 3 sebelum
direvisi:
Gambar4.11 Petunjuk Kegiatan 3 Sebelum Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Berdasarkan komentar ahli, peneliti mengganti kata intruksi menjadi kata
instruksi serta mengubah kata urut menjadi kata runut. Berikut merupakan hasil
revisi pada langkah kegiatan 3:
Gambar 4.12 Revisi Petunjuk Kegiatan 3
Secara keseluruhan, komentar ahli pada buku guru dan buku siswa hampir
sama dan sangat membantu bagi peneliti untuk melakukan perbaikan produk.
Berikut ini merupakan tabel yang berisi rekapan komentar dari para ahli pada
buku siswa:
Tabel 4.8 Komentar Ahli I dan Ahli II pada Buku Siswa
No Item Aspek yang Dinilai Ahli I Ahli II
1 Cover Gambar sesuai dengan
materi.
- Diperjelas
gambarnya.
Komposisi unsur tata letak
(judul, pengarang, ilustrasi,
logo, dll seimbang dan
seirama dengan tata letak
isi).
- Perlu ditulis
buku materi
Matematika.
Memiliki kekontrasan yang
baik (pewarnaan halaman
depan).
- Kurang terang.
Ukuran judul lebih
dominan dibandingkan
nama pengarang dan
- -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
tulisan lainnya.
Judul dapat memberikan
informasi secara cepat dan
tepat tentang materi isi
buku.
- -
Cover menarik perhatian
siswa untuk belajar.
- Perlu diperbaiki
supaya lebih
menarik.
2 Isi Menggunakan konteks
yang nyata dan relevan
dengan siswa (karakteristik
1).
- -
Menggunakan model yang
membantu siswa untuk
memahami materi
(karakteristik 2).
LKS siswa
dalam
kegiatan 1
membingungk
an siswa.
-
Memberikan kesempatan
siswa untuk berkontribusi
dalam pembelajaran
(karakteristik 3).
- -
Terdapat interaktifitas
antara guru dan siswa
maupun siswa dengan
siswa dalam beraktivitas
(karakteristik 4).
- -
Terdapat keterkaitan
dengan materi lain
(karakteristik 5).
- -
3 Konsisten
si
Penempatan unsur tata
letak judul, sub judul,
ilustrasi, pada awal setiap
bab konsisten.
- -
Tata letak gambar tepat
dan tidak mengganggu.
- -
Bidang cetak dan margin
proporsional.
- -
Jenis dan ukuran huruf
pada kalimat konsisten dan
sesuai untuk anak.
Terdapat
huruf yang
masih
terpotong
pada langkah-
langkah
kegiatan 2.
Jenis huruf
sudah baik dan
menarik untuk
dibaca siswa.
4 Bahasa Menggunakan bahasa yang
sederhana dan mudah
dipahami.
- -
Berisi perintah yang jelas. - -
Bahasa berdasarkan EYD. - -
Bahasa tidak mengandung - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
makna ganda.
5 Gambar Menarik perhatian siswa
untuk belajar.
- Gambar-
gambar sudah
bagus dan dapat
menarik
perhatian siswa.
Sesuai dengan materi yang
dibahas.
- -
Warna gambar memiliki
kekontrasan yang sesuai.
- -
Ukuran gambar tepat. - Ukuran gambar
sudah sesuai.
Berdasarkan komentar para ahli untuk buku siswa, maka peneliti melakukan
revisi pada beberapa bagian buku untuk menyempurnakan dan menghasilkan
produk yang lebih baik. Revisi buku siswa dilakukan pada bagian cover, LKS
kegiatan 1 dan langkah kegiatan 2. Berikut merupakan gambar cover awal pada
buku siswa:
Gambar 4.13 Cover Buku Siswa Sebelum Revisi
Peneliti melakukan perbaikan cover pada buku siswa agar lebih kontras
dan menarik perhatian siswa untuk belajar khususnya materi KPK dan FPB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Selain itu, peneliti juga menambahkan keterangan buku Matematika pada cover.
Berikut revisi cover buku siswa yang telah dilakukan oleh peneliti:
Gambar 4.14 Revisi Cover Buku Siswa
Pada aspek isi, peneliti mendapat komentar tentang Lembar Kerja Siswa
(LKS) pada kegiatan 1 karena dapat membingungkan siswa. Berikut LKS sebelum
revisi:
Gambat 4.15 LKS Buku Siswa Sebelum Revisi
Keterangan pada kolom dalam LKS kegiatan 1 memuat angka yang dianggap
membingungkan, sehingga peneliti mengganti angka dengan kata. Berikut
merupakan LKS kegiatan 1 setelah revisi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Gambar 4.16 Revisi LKS Buku Siswa
Pada aspek konsistensi peneliti mendapat masukan tentang huruf yang masih
terpotong pada langkah kegiatan 2. Kalimat dalam langkah kegiatan 2 yang
terpotong seharusnya menunjukkan nomor bendera yang harus diambil. Berikut
merupakan langkah kegiatan 2 sebelum revisi:
Gambar 4.17 Langkah Kegiatan 2 Sebelum Revisi
Kalimat yang terpotong dalam langkah kegiatan 2 yang kemudian direvisi
agar jelas dan dapat terbaca oleh siswa. Berikut ini merupakan hasil revisi dari
langkah kegiatan 2:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Gambar 4.18 Revisi Langkah Kegiatan 2
4.1.2.4 Dampak Produk
1. Instrumen Persiapan Uji Coba
Sebelum melakukan uji coba produk secara terbatas, peneliti membuat
instrumen untuk mengetahui dampak produk berupa instrumen tes. Peneliti
memberikan soal pre test dan post test kepada 5 siswa kelas IV SD Negeri
Deresan. Peneliti sebelumnya telah melaksanakan uji empiris dengan mengujikan
40 soal di kelas V. Kemudian peneliti mengolah data dari uji empiris tersebut
dengan melakukan validasi soal. Validasi soal dilakukan untuk mendapatkan soal
yang valid dan layak digunakan untuk soal pre test dan post test. Dari 40 soal
yang diujikan, peneliti mengambil 30 soal yang valid untuk digunakan sebagai
soal pre test dan post test untuk mengetahui dampak dari penggunaan produk.
Setelah soal diujikan kepada siswa kelas V, kemudian peneliti menghitung
validitas dan reliabilitas soal menggunakan SPSS16 for Windows. Hasil
perhitungan validitas soal dapat dilihat pada tabel rekapitulasi validitas soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Tabel 4.9 Rekapitulasi Validitas Soal
No Item Pearson
Correlation
R tabel Hasil Validitas
1 0,215 0,361 Tidak Valid
2 0,574** 0,361 Valid
3 0,853** 0,361 Valid
4 0,363* 0,361 Valid
5 0,264 0,361 Tidak Valid
6 0,518** 0,361 Valid
7 0,560** 0,361 Valid
8 0,469** 0,361 Valid
9 0,397* 0,361 Valid
10 0,485** 0,361 Valid
11 0,404* 0,361 Valid
12 0,398* 0,361 Valid
13 0,363* 0,361 Valid
14 0,495** 0,361 Valid
15 0,604** 0,361 Valid
16 0,303 0,361 Tidak Valid
17 0,197 0,361 Tidak Valid
18 0,122 0,361 Tidak Valid
19 0,474** 0,361 Valid
20 0,649** 0,361 Valid
21 0,535** 0,361 Valid
22 0,457** 0,361 Valid
23 0,303 0,361 Tidak Valid
24 0,560** 0,361 Valid
25 0,490** 0,361 Valid
26 0,404* 0,361 Valid
27 0,347 0,361 Tidak Valid
28 0,662** 0,361 Valid
29 0,459* 0,361 Valid
30 0,610** 0,361 Valid
31 0,524** 0,361 Valid
32 0,574** 0,361 Valid
33 0,853** 0,361 Valid
34 0,410* 0,361 Valid
35 0,251 0,361 Tidak Valid
36 0,662** 0,361 Valid
37 0,459* 0,361 Valid
38 0,239 0,361 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
39 0,070 0,361 Tidak Valid
40 0,364* 0,361 Valid
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa dari 40 soal terdapat 30 soal yang
valid, karena r hitung lebih besar dari r tabel dan dapat digunakan untuk uji coba
terbatas. Soal yang dapat digunakan adalah soal nomor 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37, dan 40.
Setelah menghitung validitas soal, kemudian dilakukan perhitungan reliabilitas
terhadap soal yang valid. Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui soal tersebut
reliabel atau tidak. Perhitungan juga dilakukan menggunakan SPSS16 for
Windows. Hasil perhitungan reliabilitas soal dapat dilihat pada tabel 4.10.
Tabel 4.10 Reliabilitas Soal
Cronbach’s
Alpha
N of Items
0.917 30
Reliabilitas soal tersebut adalah 0,917 dan dapat dinyatakan reliabel serta
layak digunakan.
2. Hasil Uji Coba
Peneliti melakukan uji coba produk secara terbatas untuk mengetahui
keefektifan dari produk yang telah di revisi di kelas IV SD Negeri Deresan yang
siswanya berjumlah 30 orang. Uji coba produk ini dilaksanakan pada hari Sabtu
19 November 2016 dan 26 November 2016 pada pukul 09.55 sampai dengan
pukul 12.50. Uji coba ini melibatkan seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 30
siswa. Seluruh siswa kelas IV dilibatkan dalam uji coba ini karena uji coba harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
dilaksanakan dalam rangkaian pembelajaran di kelas. Namun peneliti membatasi
subjek uji coba terbatas, yaitu 5 siswa kelas IV.
Pertemuan pertama pada hari Sabtu tanggal 19 November 2016, peneliti
memberikan waktu 2 JP (2x35 menit) kepada 5 siswa sebagai subjek penelitian
untuk mengerjakan soal pre test. Setelah 5 siswa tersebut selesai mengerjakan soal
pre test, kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran di kelas selama 2 JP (2x35
menit) untuk melaksanakan kegiatan 1 dan kegiatan 2 yang terdapat dalam buku
siswa yang mencakup materi kelipatan dan kelipatan persekutuan terkecil (KPK).
Kegiatan di akhir pembelajaran ialah mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat
dalam buku siswa.
Pertemuan kedua pada tanggal 26 November 2016 digunakan untuk
melaksanakan kegiatan 3 dan kegiatan 4 yang mencakup materi faktor dan faktor
persekutuan terbesar (FPB) dan mengerjakan soal-soal yang terdapat dalam buku
selama 2 JP (2x35menit). Setelah kegiatan selesai dilaksanakan, peneliti
memberikan waktu 2 JP (2x35 menit) kepada 5 siswa sebagai subjek penelitian
untuk mengerjakan soal post test.
Berdasarkan uji coba terbatas yang dilaksanakan, peneliti melakukan analisis
hasil uji coba melalui nilai pre test dan post test yang diperoleh siswa. Perolehan
nilai pre test dan post test siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.11 Nilai Pre test dan Post test Siswa
No Subjek Nilai Pre test Nilai Post test Presentase
Peningkatan
1 A 53 86 62%
2 B 56 83 48%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
3 C 56 86 54%
4 D 60 90 50%
5 E 50 86 72%
Dari tabel 4.8 tentang nilai pre test dan post test siswa, dapat disimpulkan
bahwa produk buku guru dan buku siswa kelas IV SD materi KPK dan FPB
dengan pendekatan PMRI yang dikembangkan oleh peneliti dapat memberikan
dampak positif dalam meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa pada
materi KPK dan FPB.
3. Wawancara
Peneliti melakukan wawancara kepada siswa terkait dengan buku yang
telah diujicobakan. Siswa memaparkan bahwa kegiatan dalam buku materi KPK
dan FPB menyenangkan dan tidak membuat bosan ketika pelajaran Matematika.
Selain itu dengan menggunakan permainan dan media, siswa merasa lebih
memahami materi yang diajarkan. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan
mempermudah siswa untuk mengingat konsep dari kelipatan, KPK, faktor, dan
FPB. Latihan-latihan soal yang ada dalam buku juga dapat memperdalam
pemahaman siswa mengenai materi KPK dan FPB. Dari paparan siswa melalui
wawancara setelah dilakukannya ujicoba produk, dapat disimpulkan bahwa buku
siswa materi KPK dan FPB memberikan dampak yang baik karena membantu
siswa dalam memahami materi melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
4.2 Pembahasan
Pertanyaan penelitian yang pertama adalah tentang situasi pembelajaran
Matematika di kelas khususnya pada kelas IV SD di wilayah Sleman Timur. Pada
pembelajaran Matematika kelas IV, siswa mengalami kesulitan dalam memahami
materi KPK dan FPB. Situasi pembelajaran ini diperoleh melalui analisis
kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti dengan teknik wawancara. Wawancara
dilakukan pada empat guru dan siswa di wilayah Sleman Timur. Berdasarkan
hasil wawancara guru yang dilakukan oleh peneliti ditemukan bahwa; guru
menjelaskan materi sesuai dengan buku yang sudah ada tanpa menggunakan
media, buku yang digunakan memuat materi yang kurang mendalam, guru
mengalami kesulitan karena belum ada buku panduan khusus untuk guru dalam
melaksanakan pembelajaran, selain itu materi yang sulit diajarkan kepada siswa
adalah KPK dan FPB karena siswa kesulitan membedakan konsep KPK dan FPB.
Sementara dari hasil wawancara siswa, diperoleh data bahwa siswa masih
kebingungan dalam memahami memahami materi KPK dan FPB. Dalam
pembelajaran materi KPK dan FPB guru tidak menggunakan media dan hanya
meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal yang ada di buku saja. Sehingga
siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara
tersebut peneliti menyimpulkan bahwa guru belum menggunakan metode
pembelajaran yang variatif sehingga siswa tidak terlibat secara aktif dalam
pembelajaran, guru belum menggunakan media yang mempermudah pemahaman
siswa, dan guru memerlukan buku khusus untuk mengajarkan materi KPK dan
FPB. Pembelajaran Matematika sebaiknya dibangun oleh guru untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan
berpikir siswa dan meningkatkan kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru
(Susanto, 2013: 186). Oleh karena itu, peneliti mengembangkan buku guru dan
buku siswa kelas IV mata pelajaran Matematika materi KPK dan FPB dengan
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
Analisis kebutuhan yang dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara
kepada guru dan siswa kelas IV di empat SD yang berbeda di wilayah Sleman
Timur. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti merupakan wawancara tidak
terstruktur. Peneliti menyiapkan daftar pertanyaan pokok yang akan ditanyakan
kepada narasumber. Pertanyaan pokok yang diberikan kepada guru mengenai cara
mengajar Matematika di kelas, materi yang sulit diajarkan kepada siswa, dan cara
mengatasi kesulitan tersebut. Sedangkan pertanyaan pokok yang diberikan kepada
siswa mengenai kegiatan pembelajaran di kelas, materi yang dianggap sulit, dan
cara belajar Matematika yang diharapkan oleh siswa. Setelah melaksanakan
wawancara kepada guru dan siswa di empat SD yang berbeda di wilayah Sleman
Timur, selanjutnya peneliti mengumpulkan data-data yang telah diperoleh. Data
yang telah diperoleh kemudian digunakan sebagai acuan untuk menemukan solusi
dalam menyelesaikan permasalahan pembelajaran Matematika melalui
pengembangan buku guru dan buku siswa untuk kelas IV dengan pendekatan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) khususnya materi KPK dan
FPB.
Pertanyaan penelitian yang kedua mengenai prosedur penyusunan produk
buku guru dan buku siswa. Produk yang dibuat oleh peneliti disesuaikan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
kebutuhan guru dan siswa di lapangan berdasarkan pada analisis kebutuhan.
Langkah awal yang dilakukan adalah mengkaji SK/KI dan KD materi KPK dan
FPB kelas IV semester I. Selanjutnya, peneliti merumuskan indikator dan
merancang kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan materi serta tahap
perkembangan siswa SD yaitu dengan pendekatan Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia (PMRI). Buku yang dikembangkan peneliti terdiri dari 4
kegiatan dan latihan soal di setiap kegiatan. Kegiatan serta latihan soal dalam
buku siswa memuat 5 karakteristik PMRI. Adapun 5 karakteristik PMRI yaitu
penggunaan konteks, penggunaan model, kontruksi siswa, interaktivitas, dan
keterkaitan antar topik (intertwining).
Buku siswa dan buku guru yang dikembangkan terdiri dari sampul buku, isi
buku dan daftar pustaka. Sampul buku guru dan buku siswa yang dibuat
menggunakan program komputir pada aplikasi Adobe Photoshop cs 5. Sampul
buku yang dibuat dicetak menggunakan kertas ivory dengan ukuran 21 cm x 27,5
cm
Sampul buku guru dan buku siswa terdiri dari nama penulis, keterangan jenis
buku, judul buku, serta kelas yang menjadi sasaran. Isi buku yang dikembangakan
oleh peneliti terdiri dari katat pengantar, petunjuk penggunaan buku, daftar isi,
dan kegiatan belajar. Daftar referensi dalam buku berisi referensi yang digunakan
dalam menyusun buku guru dan buku siswa dan disusun sesuai dengan aturan
yang berlaku.
Pertanyaan penelitian yang ketiga adalah kualitas buku guru dan buku siswa.
Kualitas buku guru dan buku siswa dapat diketahui melalui validasi produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Validasi prodiuk bertujuan untuk menguji kualitas serta kelayakan produk buku
guru dan buku siswa yang dikembangkan oleh peneliti. Validasi produk dilakukan
oleh dua ahli yang terdiri dari pakar Matematika dan guru kelas IV. Validasi yang
dilakukan menggunakan lembar kuesioner dengan rentang skala 1-5. Validasi
buku guru menurut Ahli 1 memperoleh skor 90 dengan rata-rata skor yang
diperoleh 3,75 yang masuk dalam kriteria penilaian baik. Sedangkan hasil validasi
menurut Ahli 2 memperoleh skor 87 dengan rata-rata skor yang diperoleh 3,63
dengan kriteria penilaian baik. Hasil validasi buku siswa menurut Ahli 1
memperoleh skor 83 dengan rata-rata skor 3,60 dengan kriteria penilaian baik.
Sedangkan validasi buku siswa menurut Ahli 2 memperoleh skor 80, nilai rata-
rata skor yang diperoleh adalah 3,47 dengan kriteria penilaian baik. Berdasarkan
keseluruhan skor yang diperoleh menunjukkan bahwa buku guru dan buku siswa
dinyatakan memiliki kategori “baik” serta layak digunakan namun masih perlu
dilakukan revisi untuk menghasilkan produk yang lebih baik sesuai dengan
komentar maupun saran dari validator.
Setelah melakukan validasi produk peneliti melakukan revisi produk untuk
memperbaiki kekurangan buku agar lebih baik dari sebelumnya. Revisi dilakukan
pada komponen buku yang mendapatkan komentar dan saran dari para ahli.
Validasi untuk buku guru dari ahli I, mengomentari tentang bahasa yang
digunakan karena terdapat kesalahan penulisan pada petunjuk kegiatan. Selain
menuliskan komentar pada kuisioner, ahli I juga menuliskan komentar pada buku
guru tentang lembar kerja siswa pada kegiatan 1 yang membingungkan, perlunya
menambahkan keterangan pada kegiatan 2 untuk memperjelas langkah-langkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
kegiatan, dan melengkapi soal-soal. Sedangkan untuk buku siswa, ahli I
menuliskan komentar tentang lembar kerja siswa dalam kegiatan 1 yang
membingungkan. Ahli 1 juga menuliskan komentar pada buku siswa untuk
menambahkan keterangan tentang langkah kegiatan yang perlu dilakukan siswa
pada kegiatan 2 serta memperbaiki tulisan yang terpotong. Berdasarkan komentar
dari ahli I maka peneliti melakukan revisi dengan memperbaiki kesalahan
penulisan serta menambahkan keterangan untuk buku guru maupun buku siswa
pada langkah-langkah kegiatan dalam kegiatan 2. Ahli II menuliskan beberapa
komentar untuk perbaikan buku yaitu, perbaikan cover agar lebih menarik,
memberikan judul buku “Buku Materi Matematika” pada cover, dan memperbaiki
kesalahan dalam penulisan. Sedangkan untuk buku siswa, ahli II memberikan
komentar yang sama untuk perbaikan buku seperti pada buku guru. Berdasarkan
komentar dari ahli II maka peneliti melakukan revisi dengan memperbaiki sampul
buku guru dan buku siswa serta memperbaiki beberapa kesalahan penulisan dalam
isi buku.
Pertanyaan penelitian yang keempat adalah bagaimana dampak dari
penyusunan buku guru dan buku siswa. Dampak penyusunan produk ini dilihat
melalui instrumen uji coba melalui instrumen tes. Peneliti membuat soal tes uji
empiris yang hasilnya akan digunakan untuk soal tes uji coba terbatas. Dalam uji
empiris, peneliti mengujikan 40 soal pilihan ganda kepada siswa kelas V.
Kemudian peneliti mengolah data dari uji empiris dengan melakukan validasi
soal. Dari 40 soal yang diujikan, peneliti mengambil 30 soal yang valid sebagai
soal pre test dan post test untuk mengetahui dampak dari penggunaan produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Selanjutnya, peneliti melakukan uji coba produk secara terbatas untuk mengetahui
keefektifan dari produk. Uji coba terbatas dilakukan di kelas IV SD Negeri
Deresan yang siswanya berjumlah 30 orang. Uji coba produk secara terbatas
dilakukan pada hari Sabtu 19 November 2016 dan 26 November 2016. Uji coba
ini melibatkan seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 30 siswa. Seluruh siswa
kelas IV dilibatkan dalam uji coba ini karena uji coba harus dilaksanakan dalam
rangkaian pembelajaran di kelas. Namun, peneliti membatasi subjek uji coba
terbatas yaitu 5 siswa kelas IV SD Negeri Deresan.
Pada pertemuan pertama, peneliti memberikan waktu 2 JP (2x35 menit)
kepada 5 siswa sebagai subjek penelitan untuk mengerjakan soal pre test.
Kemudian, dilakukan pembelajaran di kelas selama 2 JP (2x35 menit) untuk
melaksanakan kegiatan 1 dan kegiatan 2 yang terdapat dalam buku siswa yang
mencakup materi kelipatan dan kelipatan persekutuan terkecil (KPK). Pertemuan
kedua pada tanggal 26 November 2016 digunakan untuk melaksanakan kegiatan 3
dan kegiatan 4 yang mencakup materi faktor dan faktor persekutuan terbesar
(FPB) serta mengerjakan soal-soal yang terdapat dalam buku salama 2 JP (2x35
menit). Setelah seluruh kegiatan pada buku selesai dilaksanakan, peneliti
memberikan waktu 2 JP (2x35 menit) kepada 5 siswa sebagai subjek penelitian
untuk mengerjakan soal post test.
Berdasarkan data nilai pre test dan post test yang telah dilaksanakan, peneliti
melakukan analisis hasil uji coba yang telah dilakukan. Dari hasil analisi nilai pre
test dan post test yang diperoleh oleh 5 subjek penelitan mengalami peningkatan
nilai. Subjek A memperoleh nilai pre test 53 dan nilai post test 86 sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
presentase kenaikannya 62%. Subjek B memperoleh niai pre test 56 dan nilai
post test 83 sehingga presentase kenaikannya 48%. Subjek C memperoleh nilai
pre test 56 dan nilai post test 86 sehingga presentase kenaikannya 54%. Subjek D
memperoleh nilai pre test 60 dan nilai post test 90 sehingga presentase
kenaikannya 50%. Subjek E memperoleh nilai pre test 50 dan nilai post test 86
sehingga presentase kenaikannya 72%. Berdasarkan hasil analisis nilai pre test
dan post test tersebut maka dapat diketahui bahwa buku guru dan buku siswa yang
digunakan dalam pembelajaran Matematika materi KPK dan FPB memiliki
dampak yang baik karena dapat membantu siswa dalam meningkatkan
pemahaman pada materi KPK dan FPB. Hal ini dikarenakan kegiatan dalam buku
guru dan buku siswa disesuaikan dengan karakteristik siswa SD yang masih
senang bermain, selalu bergerak, bekerja dalam kelompok, dan senantiasa ingin
melaksanakan atau merasakan sendiri (Sumantri & Syaodih, 2011: 63). Selain itu,
pengembangan buku dengan pendekatan PMRI yang memuat karakteristik PMRI
dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dan sesuai tahap
perkembangan siswa SD berada pada tahap operasional konkret sehingga segala
sesuatu yang dipikirkan harus ditarik pada hal-hal yang konkret (Abdulhak &
Darmawan, 2013: 74). Sehingga peningkatan nilai siswa dipengaruhi oleh
penggunaan buku guru dan buku siswa yang berisi kegiatan sesuai dengan tahap
perkembangan, karakteristik siswa SD dan pendekatan PMRI yang merupakan
pendekatan dalam pembelajaran Matematika yang sesuai dengan tahap
perkembangan serta karakteristik siswa SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
BAB 5
PENUTUP
Bab V ini berisi (1) kesimpulan, (2) keterbatasan penelitian, dan (3) saran.
Kesimpulan adalah hasil akhir dari seluruh kegiatan penelitian yang telah
dilakukan. Pada bab ini juga disebutkan keterbatasan dalam penelitian
pengembangan ini, serta saran yang diberikan peneliti untuk dapat memperbaiki
penelitian ini pada penelitian yang selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
Penelitian pengembangan buku yang terdiri dari buku guru dan buku siswa
untuk kelas IV materi KPK dan FPB dengan pendekatan PMRI ini menghasilkan
hasil dari penelitian yang menunjukkan berhasil atau tidaknya pelaksanaan
penelitian yang dirangkum dalam kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Situasi pembelajaran diketahui melalui wawancara yang digunakan sebagai
analisis kebutuhan di empat SD di wilayah Sleman Timur. Hasil analisis
menunjukkan bahwa dalam pembelajaran Matematika membutuhkan buku
yang sesuai dengan tahap perkembangan siswa SD. Buku yang
dikembangkan oleh peneliti adalah buku guru dan buku siswa. Buku guru dan
buku siswa mata pelajaran Matematika untuk kelas IV dengan pendekatan
PMRI dikembangkan menggunakan prosedur penelitian pengembangan
menurut Sugiyono. Peneliti mengambil tujuh langkah dari sepuluh langkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
yang ada. Langkah-langkah dalam penelitian dan pengambangan tersebut
adalah (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4)
validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk. Hasil
dari penelitian ini adalah produk uji coba terbatas berupa buku guru dan buku
siswa untuk kelas IV materi KPK dan FPB dengan pendekatan PMRI.
2. Buku guru dan buku siswa untuk kelas IV materi KPK dan FPB dengan
pendekatan PMRI dikembangkan dengan kualitas baik dan layak digunakan
dengan revisi, berdasarkan validasi pakar Matematika dan guru kelas IV SD
dengan skor rerata buku guru 3,69 dan skor rerata buku siswa 3,54. Penilaian
kualitas buku guru ditinjau dari empat aspek, yaitu (1) tujuan dan pendekatan,
(2) cover, (3) isi, dan (4) bahasa. Sedangkan kualitas buku siswa ditinjau dari
lima aspek, yaitu (1) cover, (2) isi buku, (3) konsistensi, (4) bahasa, dan (5)
gambar. Dampak dari penggunaan buku dapat dilihat dari hasil pre test dan
post test 5 subjek penelitan yang mengalami peningkatan nilai. Berdasarkan
hasil analisis nilai pre test dan post test dapat diketahui bahwa buku guru dan
buku siswa yang digunakan dalam pembelajaran Matematika materi KPK dan
FPB memiliki dampak yang baik karena dapat membantu siswa dalam
meningkatkan pemahaman pada materi KPK dan FPB.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian pengembangan produk ini memiliki beberapa keterbatasan,
diantaranya:
1. Buku yang dikembangkan hanya memuat materi KPK dan FPB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
2. Waktu pelaksanaan uji coba terbatas kurang memadai.
5.3 Saran
Saran untuk penelitian dan pengembangan terkait dengan buku ajar muatan
pelajaran Matematika adalah sebagai berikut:
1. Langkah penelitian yang digunakan dimaksimalkan sampai 10 langkah
agar mendapatkan hasil penelitian yang lebih valid.
2. Waktu pelaksanaan dalam uji coba penelitian sebaiknya dilaksanakan
sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
DAFTAR REFERENSI
Abdulhak, Ishak dan Deni Darmawan. (2013). Teknologi pendidikan. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya Offset.
Agustin, Mubiar. (2011). Permasalahan belajar dan inovasi pembelajaran:
panduan untuk guru, konselor, psikolog, orang tua, dan tenaga kependidikan.
Bandung: PT Refika Aditama.
Akbar, Sa’dun. (2013). Instrumen perangkat pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Aksin, Nur, dkk. (2008). Gemar matematika 5: untuk SD/MI kelas V. Jakarta:
Pusat Perbukuan.
Ali, Muhammad dan Muhammad Asrori. (2014). Metodologi dan aplikasi riset
pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. (2015). Teori belajar & pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
BNSP. (2006). Standar kompetensi dan kompetensi dasar. Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005.
Darmadi, Hamid. (2014). Metode penelitian pendidikan dan sosial. Bandung:
Alfabeta.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2011). Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta..
Hamzah, Ali dan Muhlisrarini. (2014). Perencanaan dan strategi pembelajaran
matematika. Jakarta: Rajawali Pers.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Heruman. (2007). Model pembelajaran matematika di sekolah dasar. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Jihad, Asep dan Abdul Haris. (2012). Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Kunandar. (2008). Guru profesional implementasi kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) dan sukses dalam sertifikasi guru. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. (2014). Panduan membuat bahan ajar buku teks
pelajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Surabaya: Kata Pena.
Margono, S. (2007). Metodologi penelitian pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Mustaqim, Burhan dan Ary Astuty. (2008). Ayo belajar matematika 4: untuk SD
dan MI kelas IV. Jakarta: Depdiknas.
Nurgiyantoro, Burhan, dkk. (2002). Statistik terapan untuk penelitian ilmu-ilmu
sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Prastowo, Andi. (2014). Pengembangan bahan ajar tematik. Jakarta: Kencana.
Runtukahu, Tombokan dan Selpius Kandou. (2014). Pembelajaran matematika
dasar bagi anak berkesulitan belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sanjaya, Wina. (2013). Penelitian pendidikan: jenis, metode, dan prosedur.
Jakarta: Kencana.
Siregar, Eveline dan Hartini Nara. (2011). Teori belajar dan pembelajaran.
Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Soenarjo, RJ. (2007). Matematika 5: untuk SD/MI kelas 5. Jakarta: Depdiknas.
Sugiyono. (2014). Metode penelitian manajemen. Bandung: Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Sugiyono. (2015). Metode penelitian dan pengembangan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suherman, Erman dkk. (2001). Strategi pembelajaran matematika kontemporer.
Bandung: JICA-Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Sumanto. (2014). Psikologi perkembangan. Jakarta: Buku Seru.
Sumantri, Mulyani dan Nana Syaodih. (2011). Perkembangan peserta didik.
Jakarta: Universitas terbuka.
Suparno, Paul. (2001). Teori perkembangna kognitif jean piaget. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
Susanto, Ahmad. (2013). Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar.
Jakarta: PT Kharisma Putra Utama.
Soedjadi. (2000). Kiat-kiat pendidikan matematika di indonesia: konstatan
keadaan masa kini menuju harapan masa depan. Jakarta: Direktorat jenderal
Pendidikkan Tinggi.
Taniredja, Tukiran dan Hidayati Mustafidah. (2011). Penelitian kuantitatif.
Bandung: Alfabeta.
Wahana, Paulus. (2016). Filsafat ilmu pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka
Diamond.
Widoyoko, S. Eko Putro. (2012). Teknik penyusunan instrumen penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wijaya, Ariyadi. (2012). Pendidikan matematika realistik suatu alternatif
pendekatan pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Wiyani, Novan Ardy. (2014). Desain pembelajaran pendidikan tata rancang
pembelajaran menuju pencapaian kompetensi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 5
Rekapitulasi Data Validasi Buku Guru oleh Ahli
Pernyataan Ahli I Ahli II Jumlah
Tujuan dan pendekatan
Pembelajaran dalam buku guru dibuat
menarik.
4 4 8
Buku guru dibuat sesuai dengan
karakteristik PMRI.
5 4 9
Buku guru memberikan kesempatan guru
untuk menggunakan konteks yang nyata
dalam mengajar.
5 4 9
Buku guru membantu guru untuk berpikir
kreatif.
4 4 8
Cover
Gambar sesuai dengan materi. 1 3 4
Komposisi unsur tata letak (judul,
pengarang, ilustrasi, logo dan lain-lain
seimbang dan seirama dengan tata letak isi).
4 3 7
Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan
halaman depan).
4 3 7
Ukuran judul lebih dominan dibandingkan
nama pengarang dan tulisan lainnya.
4 3 7
Judul dapat memberikan informasi secara
cepat dan tepat tentang materi isi buku.
5 3 8
Cover menarik. 4 3 7
Isi
Komponen dalam buku guru lengkap (cover,
kata pengantar, petunjuk penggunaan buku,
daftar isi, daftar pustaka).
5 4 9
Materi buku sesuai dengan judul buku. 4 4 8
Petunjuk pada buku guru jelas dan mudah
dipahami.
2 4 6
Alat dan bahan yang digunakan dalam setiap
kegiatan mudah disiapkan oleh guru.
3 4 7
Materi disusun secara runtut. 2 4 6
Buku memuat karakteristik PMRI:
Penggunaan konteks.
4 4 8
Buku memuat karakteristik PMRI:
Penggunaan model.
4 4 8
Buku memuat karakteristik PMRI:
Kontruksi siswa.
4 4 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Buku memuat karakteristik PMRI:
Interaktivitas.
4 4 8
Buku memuat karakteristik PMRI:
Keterkaitan.
4 4 8
Bahasa
Kalimat yang digunakan singkat dan jelas. 4 3 7
Bahasa yang digunakan mudah dipahami. 3 4 7
Bahasa yang digunakan sesuai dengan ejaan
yang disempurnakan (EYD).
4 3 7
Ukuran dan bentuk huruf menarik. 4 3 7
Jumlah 90 87 177
Rata-rata 3.75 3.63 7.36
Rata-rata Total 3.69
Kategori “Baik”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 6
Rekapitulasi Data Validasi Siswa oleh Ahli
Pernyataan Ahli I Ahli II Jumlah
Cover
Gambar sesuai dengan materi. 1 3 4
Komposisi unsur tata letak (judul,
pengarang, ilustrasi, logo, dll seimbang dan
seirama dengan tata letak isi).
4 3 7
Memiliki kekonterasan yang baik
(pewarnaan halaman depan).
3 3 6
Ukuran judul lebih dominan dibandingkan
nama pengaran dan tulisan lainnya.
4 3 7
Judul dapat memberikan informasi secara
cepat dan tepat tentang materi isi buku.
5 4 9
Cover menarik perhatian siswwa untuk
belajar.
4 3 7
Isi Buku Siswa
Menggunakan konteks yang nyata dan
relevan dengan siswa (karakteristik 1).
5 4 9
Menggunakan model yang membantu siswa
untuk memahami materi (karakteristik 2).
2 4 6
Memberikan kesempatan siswa untuk
berkontribusi dalam pembelajaran
(karakteristik 3).
4 5 9
Terdapat interaktivitas antara guru dan
siswa maupun siswa dengan siswa dalam
beraktivitas (karakteristik 4).
4 4 8
Terdapat keterkaitan dengan materi lain
(karakteristik 5)
3 3 6
Konsistensi
Penempatan unsur tata letak judul, sub
judul, ilustrasi, pada awal setiap bab
konsisten.
4 3 7
Tata letak gambar tepat dan tidak
mengganggu.
4 3 7
Bidang cetak dan margin proporsional. 3 3 6
Jenis dan ukuran huruf pada kalimat
konsisten dan sesuai untuk anak.
4 3 7
Bahasa
Menggunakan bahasa yang sederhana dan
mudah dipahami.
4 4 8
Berisi perintah yang jelas. 3 4 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Bahasa berdasarkan EYD. 4 4 8
Bahasa tidak menggandung makna ganda. 2 4 6
Gambar
Menarik perhatian siswa untuk belajar. 4 3 7
Sesuai dengan materi yang dibahas. 4 4 8
Warna gambar memiliki kekontrasan yang
sesuai.
4 3 7
Ukuran gambar tepat. 4 3 7
Jumlah 83 80 163
Rata-rata 3.60 3.48 7.08
Rata-rata Total 3.54
Kategori “Baik”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 7
Hasil Wawancara Guru di Empat SD di Wilayah Sleman Timur
Kelas IV
SD Kanisius Demangan Baru 1
Pertanyaan Jawaban
Sejauh ini bagaimana cara Bapak/Ibu
mengajar Matematika di kelas?
- Cara-cara cepat seperti apa misalnya?
“Dalam mengajarkan matematika saya
biasanya menjelaskan materi secara lisan,
menggunakan cara-cara cepat”
- “ya misalnya cara cepat mencari KPK
atau FPB dengan pohon faktor”
Menurut Bapak/Ibu materi apa yang sulit
diajarkan?
“Materi yang sulit itu yang menuntut siswa
untuk hafal rumus dan paham sama
konsepnya mbak. Contohnya saja KPK dan
FPB. Anak-anak itu banyak yang sulit
membedakan mana yang kelipatan mana
yang faktor”
Bagaimana cara mengatasi kesulitan
tersebut?
“ya itu tadi mbak pakai pohon faktor,
biasanya saya minta mengerjakan soal-soal
yang ada di buku supaya lebih memahami
dengan latihan-latihan soal”.
SD Kanisius Eksperimental Mangunan
Sejauh ini bagaimana cara Bapak/Ibu
mengajar Matematika di kelas?
- Contohnya seperti apa?
“Mengajar secara lisan, tertulis, kadang
juga permainan mbak”.
- “ya kalau lisan tanya jawab, tertulis
biasanya latihan soal, kalau permainan
sebenarnya jarang sih mbak tergantung
dengan materinya”.
Menurut Bapak/Ibu materi apa yang sulit
diajarkan?
- Kesulitan pada materi apa
misalnya?
“Saya rasa materi yang sulit itu tidak ada
namun, terkadang dari siswanya yang
biasanya menemukan kesulitan”
- “Kalau dari siswanya lumayan banyak
mbak, seperti penyelesain pada soal
cerita siswa suka bingung”.
Bagaimana cara mengatasi kesulitan
tersebut?
- Apakah soal yang diberikan
kepada siswa membuat sendiri?
Atau mengambil dari buku yang
ada?
“ Caranya sering-sering saya berikan
latihan soal”
- “dua-duanya mbak kadang bukunya
kurang lengkap”
SD Negeri Deresan
Sejauh ini, bagaimana cara Bapak/Ibu
mengajar Matematika di kelas?
- Apakah buku tersebut sudah baik
dan sesuai untuk pembelajaran?
“Dalam mengajar saya melaksanakan
pembelajaran sesuai yang ada di buku”
- “kalau dikatakan baik ya sudah,
kalau dikatakan belum ya belum.
Karena semua buku itu sebenarnya
bagus mbak, tetapi pasti ada
kekurangannya. Di buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Kurikulum 2013 ini materinya
kurang mendalam. Jadi saya harus
memberikan pendalaman materi
lagi. Apalagi untuk saat ini buku
guru kurikulum 2013 belum turun,
saya kadang merasa kesulitan
karena saya mengajar hanya
menggunakan buku siswa saja”
Menurut Bapak/Ibu materi apa yang sulit
untuk diajarkan?
- Materi apa yang sulit dipahami
siswa?
“Sebenarnya yang sulit diajarkan itu tidak
ada, tapi siswa yang kadang susah paham.
Padahal sudah saya terangkan berulang
kali”
- “ yang nilainya agak kurang itu
KPK FPB mbak. Mereka kalau
pakai pohon faktor masih bingung.
Kadang yang cara KPK di pakai
FPB, yang FPB dipakai KPK.”
Bagaimana cara mengatasi kesulitan
tersebut?
“ Saya ulang-ulang terus itu materinya
sampai mereka paham. Kadang juga
memberikan tes satu-persatu kepada siswa
untuk mengerjakan. Nah untuk
menjelaskannya saya pake cara yang
manual dulu biar mereka paham
konsepnya. Misalnya kelipatan 2, berarti
ditambah dua terus. Kelipatan 3 ditambah
3. Begitu mbak”
SD Kanisius Sengkan
Sejauh ini, bagaimana cara Bapak/Ibu
mengajar Matematika di kelas?
“Biasanya saya menerangkan materi
kepada siswa, lalu meminta siswa untuk
mengerjakan soal-soal latihan”
Menurut Bapak/Ibu materi apa yang sulit
untuk diajarkan?
“Salah satu yang sulit itu KPK dan FPB
mbak, karena kadang logika berpikir guru
berbeda dengan anak”
Bagaimana cara mengatasi kesulitan
tersebut?
- Apakah buku yang digunakan
sudah baik?
“Saya menerangkan berulang-ulang mbak,
selain itu juga banyak latihan-latihan soal
dari buku biar lebih paham”
-“ kalau bukunya itu saya menggunakan
lebih dari satu mbak, biar lengkap. Jadi
kalau yang dibuku satu kurang yang
ditambahi buku lain”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 8
Hasil Wawancara Siswa di Empat SD di Wilayah Sleman Timur
Kelas IV
SD Kanisius Demangan Baru 1
Pertanyaan Jawaban
Menurut kamu, bagaimana kegiatan
pembelajaran Matematika di kelas?
“Asik bu”
Adakah materi yang kamu anggap sulit
dalam pembelajaran Matematika?
- Materi yang seperti apa?
- Contohnya soal cerita apa?
“Ya ada”
- “Soal cerita bu, susah le mikir”
- “itu lho bu yang KPK sama FPB,
angel le mbedakne soal ceritane. La
meh podo”
Bagaiman cara belajar Matematika yang
kamu harapkan?
“yang menyenangkan yang banyak
permainannya”
SD Kanisius Eksperimental Mangunan
Menurut kamu, bagaimana kegiatan
pembelajaran Matematika di kelas?
- Kenapa bosan?
“Kadang menyenangkan kadang bosan bu”
- “soalnya kadang banyak-banyak”
Adakah materi yang kamu anggap sulit
dalam pembelajaran Matematika?
“KPK FPB itu bu, bingung. Aku juga gak
hafal perkalian jadi lama ngitungnya, satu-
satu ”
Bagaimana cara belajar Matematika yang
kamu harapkan?
“Ya asik bu”
SD Negeri Deresan
Menurut kamu, bagaimana kegiatan
pembelajaran Matematika di kelas?
- Kenapa tidak enak?
“Kadang enak, kadang gak enak”
- “Lha eneng sing gampang, eneng
sing angel. Apa meneh kon garap
soal akeh banget kae bu. Aku ra
seneng”
Adakah materi yang kamu anggap sulit
dalam pembelajaran Matematika?
- Contohnya materi apa?
“ya ada bu, akeh”
- “KPK ro FPB bu, apa meneh gon
soal cerita kae bu bu. Marai
bingung”
Bagaimana cara belajar Matematika yang
kamu harapkan?
“sing nganggo dolanan-dolanan bu, ora gur
garap soal terus”
SD Kanisius Sengkan
Menurut kamu bagaimana kegiatan
pembelajaran Matematika di kelas?
- Tergantung apa?
“tergantung bu”
- “ya tergantung materinya gampang
atau susah”
Adakah materi yang kamu anggap sulit
dalam pembelajaran Matematika?
- Kenapa susah?
“ KPK FPB bu, susah itu”
- “Lha bingung kalau disuruh
ngerjain soal cerita KPK FPB suka
kebalik caranya, jadinya salah
jawabannya”
Bagaimana cara belajar Matematika yang
kamu harapkan?
“yang ada main-mainnya bu”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 9
Validitas Soal Uji Empirik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 10
Data Reliabilitas Soal Uji Empiris
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.917 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Tingkat Pendidikan : SD Negeri Deresan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : IV/ 1 (Satu)
Alokasi Waktu : 2jp (2x35 menit)
A. Standar Kompetensi
2. Memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan dalam
pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
2.1 Mendiskripsikan konsep fakor dan kelipatan.
2.2 Menentukan kelipatan dan faktor bilangan.
2.3 Menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor
persekutuan terbesar ( FPB).
2.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB.
C. Indikator
2.1.1 Menjelaskan konsep kelipatan.
2.2.1 Menyebutkan kelipatan suatu bilangan.
2.3.1 Menghitung kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari dua
bilangan.
2.4.1 Menyelesaikan soal yang berkaitan dengan KPK.
D. Tujuan Pembelajaran
2.1.1.1 Siswa mampu menjelaskan konsep kelipatan setelah
melakukan permainan menyusun manik-manik/sedotan
dengan benar.
2.2.1.1 Siswa mampu menyebutkan kelipatan suatu bilangan
setelah melakukan permainan menyusun manik-
manik/sedotan minimal 2 soal dengan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
2.3.1.1 Siswa mampu menghitung kelipatan persekutuan terkecil
(KPK) dari dua bilangan setelah melakukan permainan lari
bendera minimal 2 soal dengan benar.
2.4.1.1 Siswa mampu menyelesaikan soal yang berkaitan dengan
KPK setelah melakukan permainan lari bendera dengan
benar.
E. Materi Pembelajaran
- Kelipatan
- Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran :
Cooperative Learning
2. Metode Pembelajaran :
Ceramah, pengamatan, diskusi, tanya jawab, permainan dan
penugasan.
3. Pendekatan :
Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
G. Alat, Bahan dan Media
1. Alat dan bahan : pensil dan penghapus
2. Media : Sedotan, bendera bernomor, dan tali rafia.
H. Sumber
Buku guru dan buku siswa materi KPK dan FPB kelas IV
dengan menggunakan pendekatan PMRI.
I. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Waktu
1. Kegiatan awal 10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
- Guru mengucapkan salam
pembuka.
- Guru menanyakan kabar siswa.
- Guru melakukan absensi.
a. Apersepi
Guru bertanya jawab dengan siswa:
1. Siapa yang tahu apa itu kelipatan?
2. Bagaimana cara mencari kelipatan?
3. Bagaimana cara mencari KPK?
b. Motivasi
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
- Guru mengajak siswa untuk melakukan
tepuk semangat.
c. Orientasi
Guru menyampaikan langkah-langkah
pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
- Guru memberikan sedikit
penjelasan tentang kelipatan,
kelipatan persekutuan, dan KPK.
b. Elaborasi
- Siswa dibagi menjadi 6 kelompok.
- Siswa diberikan media berupa
sedotan merah dan sedotan hijau
- Siswa diminta mengikuti langkah-
langkah kegiatan pada buku siswa
halaman 2.
- Guru berkeliling untuk memantau
jalannya kegiatan.
- Siswa mengerjakan lembar kerja
siswa pada buku siswa pada
halaman 3, 4, dan 5.
- Setelah seluruh kelompok selesai,
siswa diminta membaca petunjuk
kegiatan 2 pada buku siswa
halaman 8.
- Siswa diminta keluar kelas menuju
halaman sekolah untuk melakukan
permainan lari bendera.
- Siswa melakukan permainan lari
bendera.
- Siswa mengisi LKS yang terdapat
pada buku siswa halaman 11.
c. Konfirmasi
45 menit
15 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
- Siswa bersama guru membahas
LKS yang telah dikerjakan.
3. Penutup
a. Merangkum
- Siswa bersama guru menyimpulkan
materi pembelajaran.
b. Menilai
- Siswa diminta mengerjakan buku
siswa halaman 6 dan 13 secara
mandiri.
c. Refleksi
- Guru mengadakan refleksi dengan
menanyakan kepada siswa tentang
hal-hal yang dirasakan siswa,
materi yang belum dipahami
dengan baik, kesan dan pesan
selama mengikuti pembelajaran.
d. Tindak lanjut
- Guru memberikan PR
J. TEKNIK PENILAIAN
Kompetensi
Dasar
Indikator Jenis
Penilaian
Teknik
Penilaian
Instrumen
2.1
Mendiskripsikan
konsep faktor dan
kelipatan
2.1.1
Menjelaskan
konsep
kelipatan.
Uraian Tes
Lisan
Soal tes
lisan
2.2 Menentukan
faktor dan
kelipatan suatu
bilangan
2.2.1
Menyebutkan
kelipatan suatu
bilangan.
Uraian Tes
Tertulis
Soal tes
isian
2.3 Menentukan
kelipatan
persekutuan
terkecil (KPK)
dan faktor
persekutuan
terbesar ( FPB).
2.3.1
Menghitung
kelipatan
persekutuan
terkecil (KPK)
dari dua
bilangan.
Uraian Tes
Tertulis
Soal tes
isian
2.4
Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
KPK dan FPB.
2.4.1
Menyelesaikan
soal yang
berkaitan
dengan KPK.
Uraian Tes
Tertulis
Soal tes
Isian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Penilaian Tes Lisan
Kriteria
Penilaian Skor (80-100) Skor (50-70) Skor (20-40)
Penjelasan konsep
kelipatan
Siswa mampu
menjelaskan
konsep kelipatan
dengan jelas,
percaya diri dan
benar.
Siswa mampu
menjelaskan
konsep kelipatan
dengan benar.
Siswa
memberikan
penjelasan
tentang konsep
kelipatan kurang
tepat.
Penilaian Tes Tertulis
Kriteria
Penilaian Skor (80-100) Skor (40-60) Skor (0-20)
Menghitung
kelipatan suatu
bilangan.
Siswa mampu
menjawab 4-5
soal dengan
benar.
Siswa mampu
menjawab 2-3 soal
dengan benar.
Siswa mampu
menjawab 0-1
soal dengan
benar.
Kriteria
Penilaian Skor (75-100) Skor (25-50) Skor (0)
Menghitung KPK
dari dua bilangan.
Siswa mampu
menjawab 3-4
soal dengan
benar.
Siswa mampu
menjawab 1-2 soal
dengan benar.
Seluruh jawaban
siswa salah.
Kriteria
Penilaian Skor (80-100) Skor (40-60) Skor (0-20)
Menyelesaikan
soal yang
berkaitan dengan
KPK.
Siswa mampu
menjawab 4-5
soal dengan
benar.
Siswa mampu
menjawab 2-3 soal
dengan benar.
Siswa mampu
menjawab 0-1
soal dengan
benar.
No Nama Nilai
1. ...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 12
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Tingkat Pendidikan : SD Negeri Deresan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : IV/ 1 (Satu)
Alokasi Waktu : 2jp (2x35 menit)
A. Standar Kompetensi
2. Memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan dalam
pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
2.5 Mendiskripsikan konsep fakor dan kelipatan.
2.6 Menentukan kelipatan dan faktor bilangan.
2.7 Menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor
persekutuan terbesar ( FPB).
2.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB.
C. Indikator
2.1.2 Menjelaskan konsep faktor.
2.2.2 Menyebutkan faktor suatu bilangan.
2.3.2 Menghitung kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari dua
bilangan.
2.4.2 Menyelesaikan soal yang berkaitan dengan KPK.
D. Tujuan Pembelajaran
2.1.2.1 Siswa mampu menjelaskan konsep faktor setelah melakukan
permainan kotak pembagian dengan benar.
2.2.2.1 Siswa mampu menyebutkan faktor suatu bilangan setelah
melakukan permainan kotak pembagian minimal 2 soal
dengan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
2.3.2.1 Siswa mampu menghitung faktor persekutuan terbesar (FPB)
dari dua bilangan setelah melakukan permainan bola
keranjang minimal 2 soal dengan benar.
2.4.2.1 Siswa mampu menyelesaikan soal yang berkaitan dengan FPB
setelah melakukan permainan bola keranjang dengan benar.
E. Materi Pembelajaran
- Faktor
- Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)
F. Model dan Metode Pembelajaran
4. Model Pembelajaran :
Cooperative Learning
5. Metode Pembelajaran :
Ceramah, pengamatan, diskusi, tanya jawab, permainan dan
penugasan.
6. Pendekatan :
Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
G. Alat, Bahan dan Media
3. Alat dan bahan : pensil dan penghapus
4. Media : kelereng, kotak plastik, bola merah, bola
biru dan keranjang plastik.
H. Sumber
Buku guru dan buku siswa materi KPK dan FPB kelas IV
dengan menggunakan pendekatan PMRI.
I. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Waktu
4. Kegiatan awal
- Guru mengucapkan salam
pembuka.
- Guru menanyakan kabar siswa.
- Guru melakukan absensi.
d. Apersepi
Guru bertanya jawab dengan siswa:
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
4. Siapa yang tahu apa itu faktor?
5. Bagaimana cara mencari faktor?
6. Bagaimana cara mencari FPB?
e. Motivasi
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
- Guru mengajak siswa untuk melakukan
tepuk semangat.
f. Orientasi
Guru menyampaikan langkah-langkah
pembelajaran.
5. Kegiatan Inti
d. Eksplorasi
- Guru memberikan sedikit
penjelasan tentang faktor, faktor
persekutuan, dan FPB.
e. Elaborasi
- Siswa dibagi menjadi 6 kelompok.
- Siswa diberikan media berupa 10
kelereng dan 10 kotak plastik.
- Siswa diminta mengikuti langkah-
langkah kegiatan pada buku siswa
halaman 17.
- Guru berkeliling untuk memantau
jalannya kegiatan.
- Siswa mengerjakan lembar kerja
siswa pada buku siswa pada
halaman 18 dan 19.
- Setelah seluruh kelompok selesai,
siswa diminta membaca petunjuk
kegiatan 4 pada buku siswa
halaman 21.
- Siswa diminta keluar kelas menuju
halaman sekolah untuk melakukan
permainan bola keranjang.
- Siswa diberikan media berupa 8
bola merah dan 10 bola biru serta
10 plastik.
- Siswa melakukan permainan bola
keranjang.
- Siswa menjawab pertanyaan pada
buku siswa halaman 23.
f. Konfirmasi
- Siswa bersama guru membahas
soal-soal yang telah dikerjakan.
6. Penutup
45 menit
16 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
e. Merangkum
- Siswa bersama guru menyimpulkan
materi pembelajaran.
f. Menilai
- Siswa diminta mengerjakan buku
siswa halaman 20 secara mandiri.
g. Refleksi
- Guru mengadakan refleksi dengan
menanyakan kepada siswa tentang
hal-hal yang dirasakan siswa,
materi yang belum dipahami
dengan baik, kesan dan pesan
selama mengikuti pembelajaran.
h. Tindak lanjut
- Guru memberikan PR
J. TEKNIK PENILAIAN
Kompetensi
Dasar
Indikator Jenis
Penilaian
Teknik
Penilaian
Instrumen
2.1
Mendiskripsikan
konsep faktor dan
kelipatan
2.1.2
Menjelaskan
konsep faktor.
Uraian Tes
Lisan
Soal tes
lisan
2.2 Menentukan
faktor dan
kelipatan suatu
bilangan
2.2.2
Menyebutkan
faktor suatu
bilangan.
Uraian Tes
Tertul
is
Soal tes
isian
2.3 Menentukan
kelipatan
persekutuan
terkecil (KPK)
dan faktor
persekutuan
terbesar ( FPB).
2.3.2
Menghitung
kelipatan
persekutuan
terkecil (KPK)
dari dua
bilangan.
Uraian Tes
Tertul
is
Soal tes
isian
2.4
Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
KPK dan FPB.
2.4.2
Menyelesaikan
soal yang
berkaitan
dengan FPB.
Uraian Tes
Tertul
is
Soal tes
Isian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Penilaian Tes Lisan
Kriteria
Penilaian Skor (80-100) Skor (50-70) Skor (20-40)
Penjelasan
konsep faktor
Siswa mampu
menjelaskan
konsep faktor
dengan jelas,
percaya diri dan
benar.
Siswa mampu
menjelaskan
konsep faktor
dengan benar.
Siswa
memberikan
penjelasan
tentang konsep
faktor kurang
tepat.
Penilaian Tes Tertulis
Kriteria Penilaian Skor (80-100) Skor (40-60) Skor (0-20)
Menghitung faktor
suatu bilangan.
Siswa mampu
menjawab 4-5
soal dengan
benar.
Siswa mampu
menjawab 2-3
soal dengan
benar.
Siswa mampu
menjawab 0-1
soal dengan
benar.
Kriteria Penilaian Skor (75-100) Skor (25-50) Skor (0)
Menghitung
FPB dari dua
bilangan.
Siswa
mampu
menjawab
3-4 soal
dengan
benar.
Siswa
mampu
menjawab
1-2 soal
dengan
benar.
Seluruh
jawaban
siswa
salah.
Kriteria
Penilaian
Skor (80-
100)
Skor (40-
60)
Skor (0-
20)
Menyelesaikan
soal yang
berkaitan
dengan FPB.
Siswa
mampu
menjawab
4-5 soal
dengan
benar.
Siswa
mampu
menjawab
2-3 soal
dengan
benar.
Siswa
mampu
menjawab
0-1 soal
dengan
benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
No Nama Nilai
1. ...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran 13
Dokumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 16
Biodata Penulis
Apri Mariana lahir di Sleman, 1 April 1995, sebagai
anak pertama dari dua bersaudara. Penulis menempuh
pendidikan dasar di SD Negeri Banteng tahun 2000-2007.
Selanjutnya penulis menempuh pendidikan menengah
pertama di SMP Negeri 2 Pakem hingga tahun 2010.
Penulis melanjutkan pendidikan menengah atas di SMK N 1 Tempel dan lulus
pada tahun 2013.
Penulis tercatat sebagai mahasiswa aktif di Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP),
Universitas Sanata Dharma sejak tahun 2013. Penulis pernah mengikuti Program
Kreativitas Mahasiswa yang lolos di danai oleh dikti pada tahun 2015 yang
berjudul Peningkatan Kemampuan Mengoperasikan Bilangan Menggunakan
Pendekatan Matematika Realistik di Lereng Merapi. Penulis mengakhiri masa
pendidikan di USD pada tahun 2017 dengan menulis sebuah skripsi berjudul
“Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas
IV dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI