pengelolaan sampah plastik klp revisi

10

Click here to load reader

Upload: downloadanqkuliah

Post on 14-Jun-2015

1.195 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengelolaan Sampah Plastik Klp Revisi

PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK (Plastic Waste Management)

Sejarah Plastik

Plastik pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Parkes pada tahun 1862 pada sebuah

ekshibisi internasional di London, Inggris. Plastik temuan Parkes disebut parkesine ini dibuat

dari bahan organik dari selulosa dengan karakteristik mirip karet, bisa dibuat transparan dan

mampu dibuat dalam berbagai bentuk. Sayangnya, temuannya ini tidak bisa dimasyarakatkan

karena mahalnya bahan baku yang digunakan.

Pada tahun 1940 penggunaan polyethylene sebagai bahan isolasi mampu mengurangi berat radar

sebesar 600 pounds atau sekitar 270 kg. Kejadian tersebut merupakan awal dari penggunaan

plastik sebagai sebagian besar bahan baku indudtri, kemudian di era modern penggunaannya

menjadi semakin meningkat akibat pola hidup manusia yang semakin menuntut keefisienan dan

daya tahan produk. Saat ini plastik digunakan untuk membuat botol minuman, jerigen, tas

belanja atau tas kresek, kontainer untuk menyimpan makanan, bahan baku kemasan, tekstil,

bagian-bagian mobil dan alat-alat elektronik. Bahkan dalam dunia kedokteran, plastik digunakan

untuk mengganti bagian-bagian tubuh manusia yang sudah tidak berfungsi lagi.

Budaya Penggunaan Plastik

Plastik mempunyai beberapa keunggulan sifat, di antaranya kuat tetapi ringan, tidak berkarat,

sifat termoplastis (bisa direkat menggunakan panas), dapat diberi label atau cetakan dengan

berbagai kreasi, dan mudah diubah bentuknya. Karena keunggulan itulah penggunaan plastik

menjadi semakin membudaya terutama di bidang industri dan rumah tangga. Padahal sebelum

ditemukannya plastik, untuk memenuhi dan membantu pekerjaan manusia digunakan peralatan

sederhana dan seadanya. Contoh adalah para ibu yang berbelanja dan berjualan di pasar, untuk

membawa barang belanjaan ataupun dagangannya masih menggunakan keranjang yang terbuat

dari ulatan bambu, anyaman janur dan daun pisang. Selain itu perabotan rumah tangga juga

masih menggunakan bahan-bahan alami. Namun dengan ditemukannya plastik yang

menawarkan keefisienan penggunaannya, masyarakat beralih dari bahan yang alami ke bahan

yang terbuat dari plastik. Hampir semua aktifitas manusia kini berhubungan dengan plastik. Bagi

masyarakat saat ini plastik merupakan suatu benda multifungsi dengan berbagai kegunaan dan

Page 2: Pengelolaan Sampah Plastik Klp Revisi

banyak kelebihan yang dimilikinya dan secara tidak langsung telah menjadi budaya yang

melekat erat dalam masyarakat.

Sumber Sampah Plastik

Riset yang dilakukan oleh PT Lion Superindo (2008) menyatakan bahwa dalam satu tahun

pengunaan kantong plastik di dunia adalah sebesar 500 juta sampai dengan 1 miliar kantong. Jika

dibentangkan dapat membungkus permukaan bumi hingga 10 kali lipat. Berdasarkan data dari

Departemen Pekerjaan Umum 1989, komposisi sumber sampah berasal dari sampah rumah

tangga yang paling besar sekitar 48 persen, disusul pasar 24 persen, pertokoan 9 persen, dan

jalan sekitar 6 persen, sisanya berasal dari fasilitas publik 5 persen, perkantoran 1 persen,

industri 1 persen dan lainnya 6 persen. Menurut Hartono (1998) komposisi sampah atau limbah

plastik yang dibuang oleh setiap rumah tangga adalah 9,3% dari total sampah rumah tangga. Di

Bali sendiri produksi sampah plastik saat ini sudah mencapai rata-rata 70 ton per bulan.

Dampak Limbah Plastik bagi Lingkungan dan Kesehatan

Di balik keistimewaan yang dimiliki oleh plastik, semakin banyaknya penggunaan plastik

menyebabkan timbulnya pencemaran limbah plastik yang memiliki dampak buruk bagi

lingkungan dan kesehatan manusia. Sejak proses produksi hingga tahap pembuangan, sampah

plastik mengemisikan gas rumah kaca ke atmosfer. Kegiatan produksi plastik membutuhkan

sekitar 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon setiap tahunnya. Proses produksinya sangat tidak

hemat energi. Pada tahap pembuangan di lahan penimbunan sampah (TPA), sampah plastik

mengeluarkan gas rumah kaca. Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang

disebut ethylene. Minyak, gas dan batu bara mentah adalah sumber daya alam yang tak dapat

diperbarui. Semakin banyak penggunaan palstik berarti semakin cepat menghabiskan sumber

daya alam tersebut.

Sifat plastik yang abadi dan sangat sulit untuk dimusnahkan (memerlukan waktu 200-1000 tahun

untuk terurai oleh tanah dengan sempurna) dikarenakan plastik terbuat dari polimer karbon

(umumnya polimer polivinil) dan polychlorinated biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur

mirip DDT, mengakibatkan jumlah plastik di dunia membludak sehingga dapat kita bayangkan

bagaimana bumi ini terisi penuh dengan tumpukan-tumpukan sampah plastik yang semakin hari

Page 3: Pengelolaan Sampah Plastik Klp Revisi

semakin bertambah jumlahnya. Walaupun berhasil terurai, partikel-partikel plastik akan

mencemari tanah dan air tanah. Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun

dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia karena dapat memicu penyakit

kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu depresi. Mengubur

sampah plastik juga berbahaya, ini dikarena racun yang ada di dalam sampah akan meresap atau

merembes ke dalam tanah dan membuat air yang ada dalam tanah akan tercemar begitu juga

lingkungan di sekitarnya.

Selain dapat menimbulkan berbagai bencana di daratan karena pembuangan sampah plastik yang

sembarangan, juga dapat memberikan dampak negatif untuk ekosistem di lautan. Dari sekian

banyak plastik yang dikonsumsi oleh manusia, 10% di antaranya berakhir di laut. Banyak burung

laut yang ditemukan mati, dengan perut penuh dengan sampah plastik kecil. Ratusan kura-kura,

dan hewan laut lainnya mati setiap tahunnya karena memakan plastik. Mereka mengira plastik

adalah jellyfish, sumber makanan utama mereka. Plastik-plastik yang terurai di lautan dan

menjadi serpihan-serpihan kecil akan dimakan oleh ikan-ikan kecil yang selanjutnya dimakan

ikan besar demikian seterusnya sehingga sangat mungkin akan berakhir di perut kita sendiri

sebagai pengonsumsi makanan laut.

Plastik juga dapat mencemari makanan yang berdampak bagi kesehatan. Apabila makanan

dibungkus atau diwadahi dengan plastik, maka kemungkinan terjadinya migrasi zat-zat monomer

dari bahan plastik ke dalam makanan itu sangat tinggi. Migrasi (perpindahan) monomer itu dapat

terjadi karena pengaruh oleh suhu makanan yang tinggi, serta penyimpanannya yang lama.

Kemudian migrasi monomer ke dalam makanan tersebut dapat menimbulkan penyakit pada

manusia karena mengandung zat-zat berbahaya bagi tubuh. Salah satu zat yang terdapat di dalam

plastik itu adalah vinilklorida dan akrilonitril yang memiliki potensi cukup tinggi untuk

menimbulkan kanker pada manusia. Vinilklorida dapat bereaksi dengan guanin dan sitosin pada

DNA, sedangkan akrilonitril bereaksi dengan adenin. Dari penelitian yang telah dilakukan dari

beberapa pakar kesehatan, vinilklorida telah terbukti menimbulkan kanker tiroid, uterus, dan

lever pada hewan, sedangkan akrilonitril menimbulkan cacat lahir pada tikus-tikus yang

memakannya. Monomer-monomer lain pada plastik seperti akrilat, stirena, dan metakrilat serta

senyawa-senyawa turunannya yang dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan terutama

mulut, tenggorokan, dan lambung. Dan yang perlu diperhatikan lagi adalah kandungan zat-zat

Page 4: Pengelolaan Sampah Plastik Klp Revisi

aditif dalam plastik jenis plasticizer dan stabilizer yang dapat menjadi sumber racun apabila

dikonsumsi manusia melalui makanan.

Penanggulangan

Salah satu cara untuk mengatasi membeludaknya keberadaan limbah plastik adalah dengan

menghapus budaya plastik yang berakar di masyarakat. Pandangan masyarakat bahwa plastik

merupakan alternatif praktis yang dapat digunakan untuk mempermudah pekerjaan mereka perlu

diubah. Fungsi edukasi merupakan salah satu solusi untuk memberikan informasi permasalahan

sampah plastik kepada masyarakat sehingga diharapkan adanya perubahan perilaku masyarakat

(mengurangi penggunaan plastik). Edukasi dapat melalui ajakan-ajakan untuk tidak memakai

plastik (iklan, reklame) dan penyuluhan tentang bahaya sampah bagi lingkungan dan bagi

kesehatan masyarakat. Pendekatan melalui tokoh-tokoh masyarakat dan trendsetter juga dapat

dilakukan, di samping dengan membuat acara-acara atau hari peringatan bebas plastik seperti

hari tanpa bungkus plastik sedunia.

Selain edukasi, pengurangan penggunaan plastik dalam kehidupan masyarakat juga bisa

dilakukan dengan substitusi atau penggantian plastik dengan benda lain seperti paper bag dan

plastik dari kulit jeruk. Paper bag dibuat dari daur ulang koran, majalah, maupun buku-buku

yang sudah tidak terpakai lagi. Karena kertas untuk membuat paper bag ini merupakan bahan

yang mudah diuraikan dan dapat didaur ulang kembali tanpa perlu proses yang lama, paper bag

merupakan solusi yang ramah lingkungan untuk mengganti pembungkus plastik. Paper bag juga

tidak akan mengganggu kesehatan karena tidak terdapat zat aditif yang membahayakan

kesehatan.

Kulit jeruk merupakan salah satu alternatif untuk mengganti bahan-bahan berbahaya dalam

pembuatan plastik. Pembuatan plastik dari kulit jeruk ini pertama kali ditemukan oleh seorang

ilmuan bernama Coates. Penggunaan limbah kulit jeruk sebagai bahan dasar pembuatan plastik

adalah solusi lain yang ramah lingkungan dan aman untuk kesehatan. Dalam kulit jeruk tersebut

terdapat limonene yang berpotensi sebagai monomer pembentuk polimer yang kemudian

membentuk plastik. Metode pembuatan plastik dari jeruk ini juga digunakan gas CO2, sehingga

Page 5: Pengelolaan Sampah Plastik Klp Revisi

dapat mengurangi kadar gas CO2 di atmosfer yang diketahui sebagai penyebab terjadinya global

warming.

Selain mengurangi jumlah limbah plastik yang dihasilkan dari penggunaan barang-barang yang

terbuat dari plastik, keberadaan limbah plastik di dunia juga bisa diminimalisir dengan

pengolahan limbah yang tepat. Salah satunya yaitu dengan daur ulang limbah plastik. Daur ulang

merupakan salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas pemilahan,

pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk bekas pakai, dengan proses

3R (Reuse, Reduce, and Recycle) sebagai komponen utama dalam manajemen sampah modern.

Reuse atau pemakaian kembali kantung plastik yang disimpan di rumah akan mengurangi limbah

plastik yang dapat terbuang percuma setelah digunakan (reduce). Pemakaian kembali limbah

plastik dalam skala rumah tangga sudah sering dilakukan, misalnya tempat cat yang terbuat dari

plastik digunakan untuk pot atau ember.

Pemanfaatan limbah plastik dengan cara daur ulang (recycle) umumnya dilakukan oleh industri.

Limbah plastik diolah menjadi bahan setengah jadi (bijih plastik, pellet, serbuk, pecahan) yang

selanjutnya diproses untuk menghasilkan benda-benda berbahan plastik yang baru. Ada dua jenis

prores daur ulang limbah plastik, yaitu proses generik dan pencampuran. Proses generik

dilakukan dengan mengolah satu jenis plastik bekas yang diproses menghasilkan plastik yang

sama, namun sifat fisiknya lebih rendah. Teknik daur ulang yang lebih baik adalah dengan proses

pencampuran untuk meningkatkan kualitas. Dikenal pula pengelolaan sampah plastik

menggunakan air superkritis yaitu menggunakan air di atas suhu 3740 C dan tekanan di atas 220

atmosfer. Pada kondisi superkritis air mampu melarutkan dan mendekomposisi senyawa organik,

termasuk plastik dan gas. Plastik yang terdekomposisi akan menghasilkan senyawa dasar

penyusunnya (monomer) yang selanjutnya dapat digunakan kembali sebagai bahan baku plastik

dengan kualitas yang sama melalui proses polimerisasi. Teknik pencampuran yang diusulkan

dari riset di Jepang yaitu menggunakan bahan tropis seperti tepung sagu dan singkong sebagai

bahan campuran plastic polimer dan policaprolactone (PCL) dalam melebur sampah plastic.

Dengan menggunakan campuran tersebut terbukti bahwa bahan polimer seperti

polihydroxybutyrate (PHB), PCL, polybutylene succinate (PBS) dan polylactide (PLA) dapat

melebur dalam tanah tanpa menghasilkan zat berbahaya (toksin) yang dapat mengganggu

kesehatan manusia.

Page 6: Pengelolaan Sampah Plastik Klp Revisi

Limbah plastik juga bisa diolah menjadi panel dinding bangunan yang ramah lingkungan.

Komposisi panel ini sendiri tidak hanya berasal dari limbah plastik, melainkan juga berasal dari

limbah pabrik kertas (sludge) serta sabut kelapa. Panel bangunan ini diharapkan memiliki

kekuatan atau karakteristik mekanik yang tinggi sehingga di masa mendatang dapat dijadikan

sebagai panel bangunan yang tahan terhadap gempa. Pembuatan panel ini melalui tahap dimana

sampah plastik, sludge pabrik kertas, dan sabut kelapa dicampur pada suhu tinggi dan dibuat

menjadi komposit. Adonan komposit dituangkan dalam casting secara bertahap, kemudian dipres

untuk membentuk panel bangunan.

Di samping proses daur ulang yang umumnya dilakukan oleh industri plastik, bisa juga dilakukan daur

ulang sederhana dalam skala rumah tangga. Hanya dengan bermodalkan kemampuan menjahit, sampah

plastik rumah tangga seperti bungkusan sabun cuci, pewangi busana, pengharum

ruangan,kemasan makanan, bungkus kopi, dan bungkusan plastik lainnya bisa diolah menjadi

karya kreatif seperti payung, dompet, tas, kotak pensil dan produk lainnya, yang tidak hanya

bernilai ekonomis, tetapi juga fashionable serta mampu bersaing dengan produk-produk non

olahan limbah.

Sebelum mengalami proses daur ulang, limbah plastik harus mengalami proses distribusi yang

baik dulu agar benar-benar bisa dikurangi jumlahnya. Salah satu sistem yang bisa digunakan

adalah program bank sampah. Bank sampah merupakan usaha pengelolaan sampah di mana

sistemnya hampir sama dengan bank pada umumnya. Sampah yang disetorkan dikelompokkan

berdasarkan jenisnya yaitu kantong I berisi sampah plastik, kantong II sampah kertas, dan

kantong III berupa kaleng dan botol. Nantinya sampah yang sudah dikelompokkan ini akan

dijual ke pengepul dan nasabah yang menyetorkan sampah tersebut akan mendapat tabungan

yang sesuai dengan sampah yang disetorkan. Dengan sistem ini, limbah plastik akan lebih mudah

ditangani karena sudah langsung dipilah-pilah dari lingkup rumah tangga.