pengelolaan sampah di layanan kesehatan...2. membuat larutan gula (rebus 1/2 kg gula merah + 1 ltr...
TRANSCRIPT
PENGELOLAAN SAMPAH DI LAYANAN KESEHATAN
Dr. BAMBANG SUWERDA SST Msi
DOSEN JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
08122756871
ACUAN NORMATIF
PENGELOLAAN SAMPAH DI INDONESIA
1. UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
2. Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012 tentang
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Rumah Tangga
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 33 Tahun 2010
tentang Pedoman Pengelolaan Sampah
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 21 Thn 2006
tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan
Persampahan
5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2012
tentang Pedoman Pelaksanaan 3R melalui Bank Sampah
PENGELOLAAN SAMPAH(menurut UU No.18 Tahun 2008)
Kegiatan yang sistematis,
menyeluruh dan berkesinambungan,
meliputi kegiatan pengurangan dan
penanganan sampah.
TUJUAN
PENGELOLAAN SAMPAH(Pasal 4 UU NO. 18 Tahun 2008)
meningkatkan kesehatan masyarakat;
meningkatkan kualitas lingkungan;
menjadikan sampah sebagai sumber daya.
ARAH PENGELOLAAN SAMPAH
DI INDONESIA
UU
NO.18
TH. 2008
PENGURANGAN & PENANGANAN SECARA RAMAH LINGKUNGAN
(Paradigma Baru)
SISTEM KUMPUL-ANGKUT-BUANG
(Paradigma Lama)
Mengandalkan :
TPA
Pelayanan Pemerintah
Dampak :
Jumlah sampah terus
meningkat
TPA cepat penuh
Mengutamakan:
Pengurangan di Sumber
Kemandirian masyarakat
(Berbasis Masyarakat)
Harapan :
Sampah berkurang
TPA awet
“Setiap orang wajibmengurangi dan menangani sampah
dengan cara berwawasan lingkungan.”
KEWAJIBAN MASYARAKAT DALAM
MENGELOLA SAMPAH(Pasal 12 UU No.18/2008)
CARA MENGURANGI SAMPAH
Menjalankan prinsip 3R:
1. REDUCE (membatasi lahirnya sampah)
2. REUSE (menggunakan kembali)
3. RECYCLE (mengolah/mendaur-ulang)
Contoh REDUCE
• Bawa tas belanja dari rumah, BUKAN tasplastik
• Memakai sapu tangan, BUKAN tisu
• Makan sampai habis, TIDAK banyak menyisa
• Tidak menggunakan kota makanan dari gabusstyrofoam.
• Tidak memakai pampers setiap hari
Contoh REUSE(menggunakan kembali barang bekas/sampah)
Kaleng/ember cat bekas untuk pot bunga;
Botol minuman untuk pot bunga
Gelas air mineral untuk pembibitan tanaman;
Bungkus minyak goreng untuk polibagtanaman
Sisa sabun mandi ditempelkan pada sabunbaru
Contoh RECYCLE(mendaur ulang)
Contoh:
• Mendaur kertas bekas menjadi kertas baru
• Membuat kerajinan dari sampah plastik, sampahkertas, kain sisa, kulit telur.
• Mengolah styrofoam menjadi bataco dan pot bunga
• Mengolah sampah kaca menjadi bataco & pot
• Mengolah sampah organik menjadi pupukkompos
CARA MENANGANI SAMPAH
meliputi 5 tahap
1. PEMILAHAN sampah sejak di sumbernya
2. PENGUMPULAN sampah sesuai jenisnya
3. PENGANGKUTAN sampah sesuai jenisnya
4. PENGOLAHAN sampah
5. PEMROSESAN AKHIR sampah residu di TPA (Tempat Pemrosesan Akhir)
PENGELOLAAN SAMPAH DI LAYANAN KESEHATAN
Penanganan sampah yang direncanakan, dilaksanakan,
dikembangkan dan dijaga kelangsungannya
oleh Unit pelayanan kesehatan
PENYELESAIAN MASALAH SAMPAH SECARA MANDIRI DI YANKES
PROBLEM(polutan)
POTENSI (sumberdaya)
SAMPAH
PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN
(EKOLOGI)
PENINGKATAN PENDAPATAN /PENGHASILAN
(EKONOMI)
KESEHATAN &KESEJAHTERAAN
TUJUAN PS
ALUR PENGELOLAAN SAMPAH YANKES
SAMPAH NON MEDIS
SAMPAH LAYAK KOMPOS
(ORGANIK)
SAMPAH LAYAK TABUNG(LAKU DIJUAL)
SAMPAH LAYAK BUANG
(RESIDU)
OLAH BANK SAMPAH/SODAQOH SAMPAH
UANG
ANGKUT KE TPA
BAYARKOMPOS & BIOGAS
PILAH
3-D
Dimulai dari yang “KECIL”
Dimulai dari “DIRI SENDIRI”
Dimulai dari “SEKARANG”
3H’s BALANCE
1. HEAD (Otak : Pengetahuan)
2. HEART (Hati : Kesadaran/Sikap)
3. HAND (Tangan : Perbuatan/Tindakan)
“Talk Less Do More”
PERLU GERAKAN PERUBAHAN SECARA SERIUS DAN TERUS MENERUS
(MOVE ON)
visiON
actiON passiON
colla-
boratiON
education rule
leadership
socialEcONOMyHealthy & ecology
GOAL
Teknologi
KUNCI KEBERHASILAN PROGRAM
PENGELOLAAN SAMPAH YANKES
1. Harus direncanakan oleh Unit Yankes
2. Adanya peraturan lokal tentang pengelolaansampah
3. Adanya lembaga/unit khusus yang bertanggungjawab dalam pengelolaan sampah
4. Tersedianya sarana prasarana yang diperlukan
5. Adanya biaya
6. Adanya dukungan dan peran aktif karyawan yankes
NAMA PASAR MACAM SAMPAH
SAK SEMEN kantong semen
KARDUS Kardus mie, kardus minuman, kardus elektronik,dll
DUPLEK Kertas warna-warni, kotak konsumsi, sampul buku,
dll
KORAN Kertas Koran/surat kabar
TABLOID Tabloid
MAJALAH Majalah
ARSIP buku tulis yang sudah dikupas sampulnya, arsip
kantor jenis HVS
BURAM Kertas buram, arsip kantor jenis buram
BUKU PAKET buku pelajaran sekolah
JENIS SAMPAH
NAMA PASAR MACAM SAMPAHPLASTIK -P (PUTIH) jerigen olie, botol sampho, jerigen minyak goreng dllPLASTIK-E (WARNA) ember cucian, ale-ale, gayung air, peralatan dapur, tutup botol
(plastik warna selain hitam)GELAS AIR MINERAL aqua gelas, aguaria, cup bening lainnyaPLASTIK helm,dek motor, radio, tape, cassing tv dll. PLASTIK KACA (PS KACA)
plastik atom warna bening persis kaca mudah patah contoh toples kue saat lebaran, wadah kaset atau tempat CD.
CD keeping CD, CD-RWGALON air-minuman galon air minum baik yg sudah pecah ataupun utuh.PET- lebel bodongan kotor: botol air mineral -aqua, aguaria, vit dll. warna
putih bening (masih ada labelnya) PET- B : bodongan bersih bodongan bersih: botol air mineral yang sudah diambil label dan
tutupnya. PET-W : bodongan warna bodongan (W) warna: botol mizone, sprite ,dll (+ label)PET-WB (warna bersih) Botol bodongan warna (mizone, sprite,dll) (tanpa label)
Plastik PP Plastic daun, bungkus gula, bungkus spring bed (plastik bening yang mulur).
Plastik HD Kantong plastik, kresek
PARALON Potongan paralon PVC segala ukuranKARPET / BOK karpet talang, karpet lantai, mantrol (jas hujan)
JENIS SAMPAH PLASTIK
NAMA PASAR MACAM SAMPAH
BESI A. besi yg tebalnya diatas 3 mm potongan beton, pacul, dll
BESI B. besi yg tebalnya diatas 2 mm besi sepeda pipa rak piring dll.
PIPA atau KABIN drum aspal, drum minyak, kompor gas, kompor minyak dll.
KALENG kaleng roti, kaleng susu dll
SENG & BENDRAT Seng, kawat bendrat
JADELAN regulator, karburstor, kran air, handle pintu dll.
ALUMINIUM panci, wajan, (yg tdk lengket dgn magnet) ketel, secher motor,
blog motor/mobil dll.
SARI owning, kaleng minuman sprite, fanta, lasegar, dll (kalau
dimagnet nempel maka termasuk kaleng).
KUNINGAN Semua jenis kuningan
TEMBAGA Semua jenis tembaga
ACCU Aki mobil dan mobil, aki basah dan kering
ELEKTRONIK Monitor, CPU komputer, TV, mesin cuci, kulkas
JENIS SAMPAH
NAMA PASAR MACAM SAMPAHBOTOL Bir bintang besar
Bir bintang kecil
Kecap
Anggur orang tua
Marjan (drum)
Orson (sirup)
Sprite, fanta, cocacola BESAR
Sprite, fanta, cocacola KECIL
Mansion (madu)
Minyak orang aring, prambus pisang
Freshtea, sosro
BELING BENING pecahan botol bening, pecahan gelas kaca, termasuk
botol bening kecil, dsb
JENIS SAMPAH KACA
CARA PENANGANAN SAMPAH
YANG TIDAK LAKU JUAL
(organik, plastik kemasan, dll.)
PEMANFAATAN
(REUSE)
PENGOLAHAN
(RECYCLE)
SENDIRI
atau
KELOMPOK
MATERI PELATIHAN
PENGOLAHAN SAMPAH
ORGANIK MENJADI
KOMPOS
PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI KOMPOS (KOMPOSTING)
PROSES BIOLOGI
(penguraian)
SAMPAH ORGANIK
(sisamakanan, dedaunan,
kotoranternak)
KOMPOS
SYARAT PENTING PENGOMPOSAN
1. Ukuran sampah diusahakan < 5 cm perludicacah
2. Keseimbangan sampah organik yang basah (sisamakanan, sayuran, dll) dengan yang kering(daun kering, serbuk gergaji kayu, dll)
3. Kelembaban harus terjaga antara 50%-60% tidak boleh terlalu kering atau terlalu basah
4. Ada sirkulasi udara perlu pengadukan minimal seminggu sekali atau dipasang pipaventilasi didalam alat pengomposan
TAHAPAN PENGOMPOSAN
1. Menyiapkan alat (komposter) dan kelengkapannya
2. Menyediakan bahan kompos (sampah organik,
pupuk kandang/kompos, bioaktivator (EM4),
larutan gula (tetes tebu), bumbu kompos, dll)
3. Melakukan proses pengomposan
4. Memantau suhu dan kelembaban secara rutin
5. Menyaring, mengeringkan dan mengemas
6. Memanfaatkan dan/atau menjual
MODEL-MODEL PENGOMPOSAN
1. MODEL LUBANG TANAH (JUGANGAN)
2. LUBANG BIOPORI
3. KOMPOSTER AEROBIK
4. BAK KOMPOS KOMUNAL
5. MODEL OPEN WINDROW
sampah organik layak kompos ada yang cepat (lunak) dan ada yang lama
terurai (keras) Jenis sampah yang dapat dikomposkan: Sampah dapur Sampah kebun Sampah pertanian Sampah peternakan Sampah pertukangan Sampah pasar
BAHAN BAKU PENGOMPOSAN
Ukuran Lubang : 1 M x 1 M x 1 MKedalaman maksimal 1 meter,
Panjang & Lebar disesuaikan dengan ketersediaan lahan (per lubang dapat menampung sampah organik selama
2 – 3 bulan) Jarak dengan sumber air > 10 M
LUBANG KE-1
LUBANG KE-2
Sisi-sisi samping lubang dibuat penahan longsor(bata/bambu)
PENGOMPOSAN DENGAN LUBANG TANAH
Cara penggunaan:Masukkan sampah organik yang telah dicacah kedalam lubang ke-1 hingga penuh (misal 2-3 bulan). Setelah penuh tutup dengan tanah.Kemudian gunakan lubang ke-2. Pada saat lubang ke-2 penuh, periksa lubang ke-1. Jika sudah jadi, kompos dipanen sehingga lubang ke-1 dapat digunakan lagi (prinsip bergantian)
SampahOrganik
Proses Pengomposan
10 cm
Biopori
80-100 cm
PENGOMPOSAN DENGAN LUBANG BIOPORI
BIOPORI
1. Menentukan lokasi yang akan dibuat Lubang Biopori
2. Membuat lubang dengan memasukkan alat bordiameter 10 cm (4 inchi) atau lebih dan memutarsearah jarum jam.
3. Menggali tanah dengan alat bor sedalam 80 – 100 cm
4. Pada bibir lubang dilakukan pengerasan dengan semen atau potongan pendek pralon (± 20 cm) agar tidakerosi.
5. Memasang penutup berlubang pada bagian atas lubang biopori sebagai pengaman
6. Setiap rumah tangga minimal membuat lubang biopori 6 buah, dengan jarak antar lubang dapat 1 – 2 meter.(Volume 1 biopori = 7,8 L; lama waktu pengomposandengan biopori ± 6 minggu).
PROSEDUR PEMBUATAN BIOPORI
CARA PENGGUNAAN BIOPORI
• Mencacah, memasukkan dan memadatkan sampah organik
(campuran sisa dapur dan dedaunan) ke dalam luang biopori
dimulai dari biopori pertama (ke-1).
• Setelah biopori ke-1 penuh, beralih gunakan biopori ke-2, jika
sudah penuh lagi, gunakan biopori ke-3 dan seterusnya.
• Apabila lubang biopori terakhir sudah penuh, lakukan
pengecekan pada biopori ke-1 untuk mengetahui apakah sudah
menjadi kompos atau belum.
• Sampah organik dapat menjadi kompos di dalam biopori setelah
15-30 hari kemudian.
• Kompos yang sudah jadi dapat diambil dengan alat bor atau
bantuan sendok semen.
• Biopori yang sudah diambil komposnya dapat digunakan untuk
menampung sampah organik yang baru lagi.
PENGOMPOSAN MEMAKAI KOMPOSTERSKALA RUMAH TANGGA
ALAT DAN BAHAN
PENGOMPOSAN MEMAKAI KOMPOSTER
SKALA RUMAH TANGGA
PERALATAN :
Komposter
Sprayer
Pencacah (pisau/gunting)
Pengaduk
Tempat Bumbu Kompos
BAHAN:
Sampah organik basah
Sampah organik kering
Kompos/pupuk kandang
Bioaktiator/inokulen
Larutan gula/tetes tebu
TAHAPAN PENGOMPOSAN
PERSIAPAN
Membuat bioaktivator/inokulen
Membuat bumbu kompos
PELAKSANAAN
Proses pengomposan
Pemanatauan suhu dan pH
PEMANENAN
Penyaringan
Pengeringan
Pengemasan
PEMBUATAN BIOAKTIVATOR/INOKULEN
(MIKROORGANISME PENGURAI)
UNTUK MEMPERCEPAT PROSES PENGOMPOSAN (PEMACU)
1. Menyediakan larutan biang mikroorganisme di pasaran(misal EM4)
2. Membuat larutan gula (rebus 1/2 kg gula merah + 1 ltrair), dinginkan dan masukkan dalam botol kaca ataumenyediakan tetes tebu/molase
3. Mengaktifkan Larutan EM :
10 cc (1 tutup botol) EM + 10 cc larutan gula + 5 ltr air, aduk hingga rata dan diamkan 2 malam. EM aktif inidapat disimpan 1 bulan.
3. Menggunakan Larutan EM :
Encerkan larutan EM aktif dengan air 1 : 5, masukkanbotol semprot dapat disimpan 1 minggu.
Semprotkan kedalam sampah organik yang akandikompos hingga basah merata
PEMBUATAN INOKULEN CAIR BERBAHAN EM
PEMBUATAN INOKULEN CAIR BEBAHAN TEMPEBahan :• Tempe (sudah jadi atau tempe bosok) atau ragi tempe/tape• Gula pasir• Air yang tidak mengandung kaporitCara : • Siapkan 1 liter air• Tambahkan 1 sendok makan gula pasir dan aduk hingga larut• Tambahkan 1 sendok makan tempe yang telah dihaluskan
dan aduk hingga larut• Masukkan kedalam botol hingga ¾ bagian botol (sisakan
untuk ruang udara), kemudian tutup dan simpan di tempatterlindung dari sinar matahari.
• Kocok larutan dalam botol 2 kali sehari (pagi dan sore).• Setiap kali selesai mengocok, buka tutup botol dan
kembalikan lagi.• Setelah 5 – 7 hari siap digunakan untuk memacu dalam
pembuatan kompos dengan cara menyemprotkannya.
PEMBUATAN INOKULEN CAIR BERBAHAN BUAH
Bahan dan alat :• Buah (Nanas, Pisang, Semangka, dll)• Larutan gula 5% (± 1 sendok makan/liter air)• Pisau/blender, botol kaca, corong.Cara pembuatan : • Nanas/pisang ± 50 gram dirajang kecil-kecil atau
diblender• Campur dengan 1 liter larutan gula 5% • Aduk hingga larut merata• Masukkan kedalam botol kaca hingga ¾ bagian botol
(sisakan untuk ruang udara), kemudian tutup dan simpandi tempat terlindung dari sinar matahari.
• Kocok larutan dalam botol 2 kali sehari (pagi dan sore).• Setiap kali selesai mengocok, buka tutup botol dan
kembalikan lagi.• Setelah 5 – 7 hari siap digunakan untuk memacu dalam
pembuatan kompos dengan cara menyemprotkannya.
PEMBUATAN BUMBU KOMPOS
BAHAN :
(a) serbuk kayu lunak (grajen) atau sekam padi (mrambut) atau daun kering yang dilembutkan
(b) kompos atau humus atau pupuk kandang atau tanah subur
KELENGKAPAN
- cetok/sekop kecil untuk mencampur
- ember/wadah bumbu
PROSEDUR
1. Campur bahan (a):(serbuk kayu/kulit padi) dengan bahan (b): (kompos/pupuk kandang/tanah subur) dengan perbandingan 1:1, kemudian aduk merata dan masukkanke dalam ember/wadah bumbu kompos bertutup.
2. Tempatkan bumbu tsb dekat dengan KOMPOSTER
• Pasang jerami/kardus di atassarangan
• Masukkan kompos matang/tanahsubur/pupuk kandang) ± 10 cm
• Masukkan sampah organik setiapkali menghasilkan. Kalauukurannya besar, cacah terlebihdulu.
• Taburkan bumbu kompos dan adukmerata dengan sampah organik
• Semprotkan inokulen cair BILA ADA.• Apabila terlalu kering siram air, bila
terlalu basah taburkan bumbukompos.
• Kompos yang sudah jadi dipanendari lubang bagian samping bawah.
sarangan
jerami/ilalang/kardus
aktivator
Potong kecil-kecil, aduk setiap kali memasukkan
CARA PENGGUNAAN KOMPOSTER
PENGOMPOSAN SAMPAH KEBUN
DAUN KERING
DAUN SEGAR
PUPUK KANDANG/KOMPOS/TANAH SUBUR
CAMPUR MERATA1 : 1 : 1
BASAHI AIR + INOKULEN
BAK KOMPOS
DI ATAS TANAH
DALAM KARUNG
PENGOMPOSAN SKALA KAWASANDENGAN SISTEM OPEN WINDROW
1. Bahan: sampah kering (1 bagian), sampah hijau (1 bagian)
ditambah kompos/pupuk kandang (1 bagian) dikecilkan ukurannya
(dicacah) dan dicampur merata.
2. Basahi dengan bioaktivator aktif hingga semua bahan basah merata
(kelembaban 50 -60%)
3. Semua bahan ditata/ditumpuk hingga terbentuk gundukan/
bedengan (berukuran sekitar 1,5 x 1,5 x 2 M). Di bagian tengah
tumpukan dapat dipasang pipa ventilasi.udara (pipa PVC/bambu
berlubang)
4. Tumpukan/bedengan dibedakan berdasarkan umur mingguan.
Kelompok umur 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu s/d 7minggu
5. Setiap minggu dilakukan pembalikan/pengadukan
6. Pantau suhu dan kelembaban, jika panas > 70oC lakukan
pengadukan dan jika terlalu kering lakukan penyiraman
7. Kompos biasanya terbentuk setelah minggu ke tujuh
PENGOMPOSAN MODEL OPEN WINDROW
CIRI KOMPOS YANG SUDAH MATANG (SNI 19-7030-2004)
• Warna kehitaman dan tekstur seperti tanah
• Suhu sesuai dengan suhu air tanah (tidak panas)
• Berbau seperti tanah
• Kelembaban di bawah 50%
• pH netral (antara 6,8 – 7,49)
• C/N Ratio = (10 – 20) : 1
• Mengandung : Nitrogen (≥ 0,40%), Phosphor (≥ 0,10%),
Kalium (≥ 0,20%)
• Bila dimasukkan ke dalam air, tidak banyak yang
mengambang
• Apabila digenggam sedikit menggumpal dan remah
PEMANENAN DAN PENGEMASAN
KOMPOS
Kompos yang sudah jadi (matang) disaring dengan
ayakan pasir;
Hasil ayakan dikeringanginkan
Pemeriksaan kandungan hara kompos
Penyimpanan sementara (tidak terkena air hujan,
tidak kontak langsung dengan tanah, dan tidak
terpapar sinar matahari langsung
Pengemasan sebaiknya dilakukan setelah ada
pemesanan atau akan dijual
PENGEMASAN PRODUK KOMPOS
PERMASALAHAN YANG SERING MUNCUL DALAM
PENGOMPOSAN DAN SOLUSINYA
MASALAH PENYEBAB SOLUSI
BAU
BUSUK
Terlalu dominan sampah dapur,
terlalu basah dan tidak ada
sirkulasi udara (kurang oksigen)
Taburkan bumbu kompos
(sampah daun kering) dan
lakukan pengadukan
BANYAK
BELATUNG
Banyak sampah sisa makanan
dan terlalu basah
Taburkan bumbu kompos di
atasnya agar belatung tidak
kelihatan, dan tetap
lanjutkan pengomposan
TIDAK
CEPAT JADI
KOMPOS
(LAMA)
Terlalu dominan sampah organik
kering (daun kering), ukurannya
masih besat-besar dan
kelembaban kurang sehingga
mikroorganisme tidak dapat
hidup dengan baik
Tambahkan sampah organik
segar (daun hijau/sampah
dapur) yang telah dicacah,
semprotkan air atau
inokulen kemudian aduk
hingga bercampur merata
PENENTU KEBERHASILAN
PENGELOLAAN SAMPAH YANKES
1. Direncanakan bersama
2. Adanya lembaga/unit khusus yang bertanggungjawab dalam pengelolaan sampah di wilayahnya
3. Adanya peraturan lokal tentang pengelolaan sampahyang dibuat dan disepakati bersama
4. Adanya dukungan dan peran aktif
5. Adanya kemampuan dalam memilah dan mengolahsampah
6. Tersedianya sarana prasarana pendukung yang diperlukan
7. Pengelolaan keuangan yang baik dan transparan
REFERENSI
• Suwerda, Bambang. 2018. Pengelolaan
Sampah Anorganik. JKL Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta
• Iswanto. 2014. Pengelolaan Sampah
Mandiri Produktif di Sukunan
TERIMA KASIH