pengelolaan pembibitan tanaman kelapa sawit · socfindo medan, sumatera utara skripsi sebagai salah...

83
PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI KEBUN BANGUN BANDAR PT. SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA RAHAYU NOVRINA ROSA A24080006 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

Upload: phamduong

Post on 08-Mar-2019

322 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT

(Elaeis guineensis Jacq.) DI KEBUN BANGUN BANDAR PT.

SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA

RAHAYU NOVRINA ROSA

A24080006

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Page 2: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

ii

RINGKASAN

RAHAYU NOVRINA ROSA. Pengelolaan Pembibitan Tanaman Kelapa

Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) di Kebun Bangun Bandar PT. Socfindo

Medan, Sumatera Utara. (dibimbing oleh SOFYAN ZAMAN).

Kegiatan magang ini telah dilaksanakan di perkebunan kelapa sawit

Bangun Bandar PT. Socfindo, Medan-Sumatera Utara. Kegiatan magang

dilaksanakan selama 3 bulan mulai dari bulan Februari hingga Mei 2012.

Tujuan khusus kegiatan magang adalah untuk meningkatkan pemahaman

dan keterampilan teknis dan manajemen tentang pengelolaan pembibitan tanaman

kelapa sawit. Selain itu juga untuk mempelajari dan menganalisis kegiatan

pengelolaan pembibitan kelapa sawit di perkebunan PT. Socfindo.

Selama melakukan kegiatan magang penulis melaksanakan berbagai jenis

pekerjaan teknis dan manajerial di lapangan mulai dari tingkat karyawan harian

lepas (KHL), pendamping mandor dan pendamping asisten. Kegiatan yang telah

diikuti penulis selama di kebun pembibitan meliputi kegiatan penanaman

kecambah, pengangkutan bibit pre nursery yang terjual serta kegiatan-kegiatan

pemeliharaan di pembibitan. Kegiatan yang dilakukan pada divisi meliputi

kegiatan yang berhubungan dengan produksi dan pemeliharaan tanaman kelapa

sawit belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan.

Kebun pembibitan PT. Socfindo memiliki jenis kegiatan yang

dilaksanakan pada setiap harinya. Bibit yang ditanam harus mendapatkan

penanganan yang baik agar menghasilkan bibit yang berkualitas. Untuk

mendapatkan semua itu memerlukan kegiatan manajemen atau pengelolaan

pembibitan yang baik.

Page 3: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT

(Elaeis guineensis Jacq.) DI KEBUN BANGUN BANDAR PT.

SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA

Skripsi sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

RAHAYU NOVRINA ROSA

A24080006

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Page 4: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA

SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI KEBUN BANGUN

BANDAR PT. SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA

Nama : RAHAYU NOVRINA ROSA

NIM : A24080006

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Ir. Sofyan Zaman, MP

NIP. 19680711 199403 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen

Agronomi dan Hortikultura

Dr. Ir. Agus Purwito, MSc. Agr

NIP. 19611101 198703 1 003

Tanggal Lulus :

Page 5: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

iii

PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH

BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH

DIGUNAKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA

PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, Agustus 2012

Rahayu Novrina Rosa A24080006

Page 6: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

iv

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Rahayu Novrina Rosa, lahir pada tanggal 12 November

1990 di Rimo, Provinsi NAD. Penulis merupakan anak keempat dari lima

bersaudara, dari pasangan H. Syahril Solin dan Hj. Rosmidar. Penulis

menamatkan pendidikan sekolah di SDN 02 Lipat Kajang pada tahun 2002,

kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke MTSS Al-Kautsar Al-Akbar Medan

dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005 penulis melanjutkan pendidikan

MAN I Kota Medan dan lulus pada tahun 2008.

Selepas lulus dari pendidikan SMA, penulis melanjutkan studinya ke

jenjang pendidikan lebih tinggi di Institut Pertanian Bogor dan masuk melalui

jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan diterima sebagai mahasiswa

Program Studi Agronomi dan Hortikultura pada Fakultas Pertanian. Selama

menjadi mahasiswa, penulis aktif berorganisasi dengan menjabat sebagai staf pada

divisi CSR Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) pada periode kepengurusan 2009

- 2010.

Page 7: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya dalam penulisan skripsi ini. Penulisan skripsi ini merupakan tugas

akhir untuk meraih gelar Sarjana Pertanian di departemen Agronomi dan

Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ir. Sofyan Zaman, MP yang telah memberikan bimbingan dan arahan demi

kesempurnaan penulisan skripsi ini.

2. Prof. M. A. Chozin, M.Agr sebagai pembimbing akademik yang telah

memberikan bimbingan terhadap penulis selama studi.

3. Dr. Ir. Sudrajat, MS dan Dr. Ir. Ahmad Junaedi, M. Si yang telah bersedia

menguji dan memberikan masukan untuk perbaikan skripsi ini.

4. Orangtua, kakak-kakakku serta adikku yang selama ini memberikan doa,

dukungan moril dan motivasinya kepada penulis.

5. Bapak Agus Hutapea, Bapak Dicky dan Bapak Fiendry Yusril sebagai

asisten yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama penulis

melaksanakan kegiatan magang.

6. Zulfikri Putra yang telah memberikan bantuan, perhatian dan

dukungannya.

7. Teman-teman AGH 45 (Indigenous 45) yang tidak bisa disebutkan satu

per satu.

8. Semua staf dan karyawan Kebun Bangun Bandar serta tak lupa penulis

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung

maupun tidak langsung turut membantu dalam kelancaran penulisan

skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang

berkepentingan.

Bogor, Agustus 2012

Rahayu Novrina Rosa A24080006

Page 8: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

ii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ........................................................................................ iv 

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... v 

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ vi 

PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 Latar Belakang .................................................................................................... 1 Tujuan ................................................................................................................. 2 

TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 3 Botani Kelapa Sawit ........................................................................................... 3 Morfologi Kelapa Sawit ...................................................................................... 3 Pembibitan .......................................................................................................... 5 

Tujuan Pembibitan .......................................................................................... 6 Persiapan Pembibitan ...................................................................................... 6 Bahan Tanaman .............................................................................................. 7 

Sistem Pembibitan .............................................................................................. 8 Pre nursery...................................................................................................... 8 Main nursery ................................................................................................... 9 

METODE MAGANG .................................................................................. 10 Tempat dan Waktu .............................................................................................. 10 Metode Pelaksanaan ............................................................................................ 10 Pengumpulan Data .............................................................................................. 10 

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG ................................................. 12 Letak Geografis Kebun ....................................................................................... 12 Luas Areal dan Tata Guna Lahan ....................................................................... 12 Jenis Tanaman dan Lokasi Kebun ...................................................................... 13 Keadaan Tanaman dan Produksi ......................................................................... 14 Keadaan Iklim dan Tanah ................................................................................... 14 Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan ........................................................... 14 

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG................................................ 16 Aspek Teknis ...................................................................................................... 16 

Pembibitan ...................................................................................................... 16 Peremajaan Tanaman ...................................................................................... 22 Penanaman legume cover crop (LCC) ............................................................ 23 

Page 9: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

iii

Pemupukan TBM ........................................................................................... 25 Pengendalian gulma secara kimiawi .............................................................. 27 Pengendalian Hama dan Penyakit .................................................................. 29 Pemupukan abu janjang (Composting) .......................................................... 32 Penunasan ...................................................................................................... 33 Pemanenan ..................................................................................................... 34 

Aspek Manajerial ............................................................................................... 40 Pendamping Mandor ...................................................................................... 40 Pendamping Asisten Divisi ............................................................................ 43 

PEMBAHASAN ......................................................................................... 45 Kondisi Umum Pembibitan ................................................................................ 45 Daya Tumbuh Bibit Kelapa Sawit di PT. Socfindo ........................................... 46 Pertumbuhan Vegetatif Bibit di PT. Socfindo ................................................... 48 Seleksi Bibit di PT. Socfindo ............................................................................. 52 Peranan Mandor dalam Menghadapi Masalah ................................................... 53 

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 54 Kesimpulan ........................................................................................................ 54 Saran .................................................................................................................. 54 

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 55 

LAMPIRAN ................................................................................................ 57 

Page 10: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

iv

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Jenis tanaman dan lokasi Kebun yang diusahakan PT. Socfindo……………………............................................................ 13

2. Standar pemupukan di bibitan awal kelapa sawit PT. Socfindo....... 20

3. Klasifikasi tingkat serangan ulat daun............................................... 30

4. Daya tumbuh bibit kelapa sawit PT. Socfindo.................................. 47

5. Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit di PPKS dan Socfindo............................................................................................. 51

Page 11: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1.a Kemasan kecambah PT. Socfindo..................................................... 17

1.b Kecambah PT. Socfindo.................................................................... 17

2.a Posisi Kecambah / polibag............................................................... 18

2.b Penanaman kecambah....................................................................... 18

3.a Penyiraman pada pre nursery............................................................ 20

3.b Penyiraman pada main nursery......................................................... 20

4. Penanaman bibit / Replanting............................................................ 23

5. Penanaman LCC................................................................................ 24

6. Perawatan kacangan/LCC................................................................. 25

7.a Aplikasi micronherby........................................................................ 28

7.b APD semprot knapsack sprayer............................................................. 28

8.a Pengendalian ulat manual.................................................................. 30

8.b Ulat kantong...................................................................................... 30

9.a Pengeboran/ Injeksi batang................................................................ 31

9.b Aplikasi insektisida........................................................................... 31

10.a Larva Oryctes.................................................................................... 32

10.b Pengendalian manual larva Oryctes.................................................. 32

11. Pemupukan abu janjang.................................................................... 33

12. Penunasan.......................................................................................... 34

13. Grafik hubungan umur terhadap tinggi rata-rata bibit kelapa sawit.................................................................................................. 48

14. Grafik hubungan umur terhadap diameter rata-rata bibit kelapa sawit.................................................................................................. 50

Page 12: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Peta wilayah kebun Bangun Bandar PT. Socfindo.............................. 58

2. Produksi minyak dan inti kelapa sawit di kebun Bangun Bandar....... 59

3. Data curah hujan tahun 2001 - 2010 kebun Bangun Bandar............... 60

4. Struktur organisasi kebun Bangun Bandar PT. Socfindo.................... 61

5. Data program pembibitan main nursery.............................................. 62

6. Rekomendasi Pemupukan PT. Socfindo tahun 2009 - 2011............... 64

7. Jurnal harian kegiatan magang sebagai KHL...................................... 67

8. Jurnal harian kegiatan magang sebagai pendamping mandor............. 68

9. Jurnal harian kegiatan magang sebagai pendamping asisten............... 69

10. Pertumbuhan vegetatif bibit di pre nursery......................................... 71

Page 13: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kelapa Sawit (Elaeis guinensis Jacq.) adalah salah satu jenis tanaman dari

famili Arecaceae yang menghasilkan minyak nabati yang dapat dimakan (edible

oil). Saat ini, kelapa sawit sangat diminati untuk dikelola dan ditanam. Daya tarik

penanaman kelapa sawit masih merupakan andalan sumber minyak nabati dan

bahan agroindustri (Sukamto, 2008).

Dalam perekonomian Indonesia komoditas kelapa sawit memegang

peranan yang cukup strategis karena komoditas ini mempunyai prospek yang

cerah sebagai sumber devisa. Disamping itu, minyak sawit merupakan bahan baku

minyak utama minyak goreng yang banyak di pakai di seluruh dunia, sehingga

secara terus menerus dapat menjaga stabilitas harga minyak sawit. Komoditas ini

pun mampu menciptakan kesempatan kerja yang luas dan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat (Mangoensoekarjo dan Semangun, 2003).

Perkembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia mengalami

kemajuan pesat. Luas areal dan produksi tanaman kelapa sawit yang diusahakan

oleh perkebunan diseluruh indonesia mengalami peningkatan selama lima tahun

terakhir, yaitu pada tahun 2005 luas areal sawit mencapai 5 453 817 ha dgn

produksi Crude Palm Oil (CPO) sebesar 11 861 615 ton dan mengalami

peningkatan luas areal menjadi 8 430 027 ha dengan produksi CPO 20 615 958

ton pada tahun 2010 (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2011).

Peningkatan produksi kelapa sawit tersebut perlu lebih diupayakan lagi

guna menghadapi era perdagangan bebas. Salah satunya adalah peningkatan

produksi dari segi budidaya tanaman. Menurut Sukamto (2008) produksi kelapa

sawit Indonesia yang telah mampu melampaui produksi kelapa sawit Malaysia

sebenarnya disebabkan oleh adanya perluasan area tanam, bukan karena faktor

produktivitas. Rata-rata produktivitas tanaman kelapa sawit nasional hanya

mencapai 15 ton TBS per hektar per tahun, sedangkan produktivitas tanaman

kelapa sawit di Malaysia telah menembus angka 25 ton TBS per hektar per tahun.

Kondisi semacam ini, produktivitas kelapa sawit masih dapat ditingkatkan lagi

Page 14: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

2

dengan beberapa kiat, salah satunya dengan persiapan benih dan pembibitan.

Selanjutnya PPKS (2003) menambahkan bahwa pembibitan merupakan langkah

awal dari seluruh rangkaian kegiatan budidaya tanaman kelapa sawit.

Salah satu aspek yang perlu mendapatkan perhatian secara khusus dalam

menunjang program pengembangan areal tanaman kelapa sawit adalah

penyediaan bibit yang sehat, potensinya unggul dan tepat waktu. Faktor bibit

memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan penanaman kelapa

sawit. Kesehatan tanaman masa pembibitan mempengaruhi pertumbuhan dan

tingginya produksi selanjutnya, setelah ditanam di lapangan. Oleh karena itu,

teknis pelaksanaan pembibitan perlu mendapat perhatian besar dan khusus (PPKS,

2006).

Tujuan

Tujuan umum dilakukan magang adalah untuk meningkatkan kemampuan

keprofesian penulis dalam memahami dan menghayati kerja nyata dalam proses

produksi tanaman kelapa sawit di lapangan, selain itu juga untuk mempelajari

aspek budi daya dan manajerial di perkebunan kelapa sawit, serta mempelajari

menganalisis permasalahan yang ditemui pada perkebunan kelapa sawit.

Tujuan khusus dari kegiatan magang ini adalah untuk meningkatkan

pemahaman, keterampilan teknis dan manajemen pembibitan tanaman kelapa

sawit, serta mempelajari dan menganalisis kegiatan pengelolaan pembibitan

tanaman kelapa sawit di perkebunan.

Page 15: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

3

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Kelapa Sawit

Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan/industri berupa pohon batang

lurus dari famili Arecaceae. Tanaman tropis ini dikenal sebagai penghasil minyak

sayur yang berasal dari Amerika. Taksonomi kelapa sawit adalah sebagai berikut :

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Angiospermae

Ordo : Monocotyledoneae

Keluarga : Arecaceae

Sub keluarga : Cocoideae

Genus : Elaeis

Spesies : Elaeis guineensis Jacq.

Morfologi Kelapa Sawit

Kelapa sawit termasuk tanaman monokotil. Batangnya lurus, tidak

bercabang dan tidak mempunyai cambium, tingginya dapat mencapai 15 - 20 m.

Tanaman ini berumah satu atau monocious, bunga jantan dan bunga betina berada

pada satu pohon. Bagian vegetatif terdiri atas akar, batang, dan daun, sedangkan

bagian generatifnya yakni bunga dan buah (Mangoensoekarjo dan Semangun,

2008).

Akar

Calon akar muncul dari biji kelapa sawit yang dikecambahkan disebut

radikula, panjangnya dapat mencapai 15 cm dan mampu bertahan sampai 6 bulan.

Akar primer yang tumbuh dari pangkal batang (bole) ribuan jumlahnya,

diamternya berkisar antara 8 dan 10 mm. Panjangnya dapat mencapai 18 cm. Akar

sekunder tumbuh dari akar primer, diameternya 2-4 mm. Dari akar sekunder

Page 16: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

4

tumbuh akar tersier berdiameter 0.7-1.5 mm dan panjangnya dapat mencapai 15

cm (Pahan, 2010).

Batang

Batang membengkak pada pangkal (bongkol), bongkol ini dapat

memperkokoh posisi pohon pada tanah agar dapat berdiri tegak. Dalam satu

sampai dua tahun pertama pertumbuhan batang lebih mengarah kesamping,

diameter batang dapat mencapai 60 cm. Setelah itu perkembangan ke atas dapat

mencapai 10 – 11 m dengan diameter 40 cm. Pertumbuhan meninggi ini berbeda-

beda untuk setiap varietas (Sastrosayono, 2008).

Daun

Tanaman dewasa dapat menghasilkan 40 – 60 daun dengan laju dua daun

/bulan dan satu helai daun hidup fungsional dua tahun. Panjang daun bisa

mencapai 5 - 7 m terdiri dari : satu tulang daun (rachis), 100 - 160 pasang anak

daun linear dan satu tangkai daun (petiole) yang berduri (Mangoensoekarjo dan

Semangun, 2008).

Bunga Tanaman kelapa sawit mulai berbunga pada umur 12 - 14 bulan, tetapi

baru ekonomis untuk di panen pada umur 2.5 tahun. Bunga kelapa sawit

merupakan monoecious, bunga jantan dan bunga betina dalam satu pohon. Satu

inflor dibentuk dari ketiak setiap daun setelah diferensisasi dari pucuk batang.

Jenis kelamin jantan atau betina ditentukan 9 bulan setelah inisiasi dan selang 24

bulan baru inflor bunga berkembang sempurna. Bunga-bunga betina dalam satu

inflor membuka dalam tiga hari dan siap dibuahi selama 3 - 4 hari, sedangkan

bunga-bunga yang berasal dari inflor jantan melepaskan serbuk sarinya dalam

lima hari. Penyerbukan yang umum terjadi biasanya penyerbukan silang namun

kadang juga sendiri (Mangoensoekarjo dan Semangun, 2008).

Page 17: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

5

Buah

Buah kelapa sawit adalah buah batu yang sessile (sessile drup), menempel

dan menggerombol pada tandan buah. Jumlah buah per tandan dapat mencapai

1600 buah, berbentuk lonjong membulat. Panjang buah 2 - 3 cm, beratnya 30

gram. Bagian-bagian buah terdiri atas eksokarp (kulit buah) dan mesokarp (sabut

dan biji). Eksokarp dan mesokarp disebut perikarp. Biji terdiri atas endokarp

(cangkang) dan inti (kernel), sedangkan inti tersebut terdiri dari endosperma dan

embrio (Mangoensoekarjo dan Semangun, 2008).

Biji Biji merupakan bagian buah yang telah terpisah dari daging buah dan

sering disebut noten atau nut yang memiliki berbagai ukuran tergantung tipe

tanaman. Biji kelapa sawit terdiri atas cangkang, embryo dan inti atau endosperm.

Embrio panjangnya 3 mm berdiameter 1.2 mm berbentuk silindris seperti peluru

dan memiliki dua bagian utama. Bagian yang tumpul permukaannya berwarna

kuning dan bagian lain agak berwarna kuning. Endosperm merupakan cadangan

makanan bagi pertumbuhan embrio. Pada perkecambahan embrio berkembang

dan akan keluar melalui lubang cangkang. Bagian pertama yang muncul adalah

radikula (akar) dan menyusul plumula (batang) (Sastrosayono, 2008).

Pembibitan

Bibit merupakan bahan tanaman yang siap untuk ditanam di lapangan.

Bibit bisa berasal dari organ reproduktif (benih) atau hasil perbanyakan vegetatif

(ramet) (PPKS, 2003). Pembibitan merupakan cara atau usaha yang dilakukan

untuk menumbuhkan bahan tanaman agar menjadi bibit yang bermutu dan

berkualitas serta siap untuk ditanam. Pembibitan merupakan awal kegiatan lapang

yang harus dimulai setahun sebelum penanaman dimulai. Pembibitan bertujuan

untuk menghasilkan bibit berkualitas tinggi yang harus tersedia pada saat

penyiapan lahan tanam telah selesai (Mangoensoekarjo dan Semangun, 2008).

Sedangkan menurut PPKS (2003) sasaran akhir dari kegiatan pembibitan adalah

Page 18: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

6

menyediakan bibit yang asli dan jagur. Bibit kelapa sawit yang asli dan jagur

merupakan jaminan untuk memperoleh kebun dengan produktivitas tinggi.

Tujuan Pembibitan

Bibit merupakan bahan yang dihasilkan dari suatu proses pengadaan bahan

tanaman. Pembibitan merupakan langkah awal dari seluruh rangkaian kegiatan

budidaya tanaman kelapa sawit. Melalui tahap pembibitan ini diharapkan akan

menghasilkan bibit yang baik dan berkualitas. Bibit kelapa sawit yang baik adalah

bibit yang memiliki kekuatan dan penampilan tumbuh yang optimal serta

berkemampuan dalam mengahadapi kondisi cekaman lingkungan saat

pelaksanaan transplanting atau penanaman di lapangan (PPKS, 2003).

Bibit yang dihasilkan adalah bibit yang baik dan berkualitas diperlukan

pengelolaan yang intensif selama tahap pembibitan. Pengelolaan pembibitan

diperlukan pedoman kerja yang dapat menjadi acuan sekaligus kontrol selama

pelaksanaan di lapangan. Mangoensoekarjo dan Semangun (2008) juga

menyatakan bahwa pembibitan kelapa sawit merupakan langkah permulaan yang

sangat menentukan keberhasilan penanaman di lapangan, sedangkan bibit unggul

merupakan dasar dari perusahaan untuk mencapai produktivitas dan mutu minyak

kelapa sawit yang tinggi.

Persiapan Pembibitan

Persiapan pembibitan akan menentukan sistem pembibitan yang akan

dipakai meliputi keuntungan dan kerugian secara komprehensif. Keputusan untuk

menggunakan sistem pembibitan akan membawa dampak pada vigor bibit yang

akan dihasilkan dan biaya yang harus dikeluarkan. Kegiatan pembibitan

memerlukan suatu persiapan atau perencanaan agar proses pembibitan dapat

berlangsung dengan efektif dan efisien sehingga hasil yang didapatkan lebih

optimal. Beberapa perencanaan kegiatan yang harus dilakukan sebelum

pelaksanaan pembibitan seperti menurut Pahan (2010) :

Page 19: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

7

1. Pemilihan lokasi

2. Penentuan jumlah bibit yang dibutuhkan dan luas areal pembibitan

3. Penyediaan bahan tanaman

4. Sistem pembibitan yang digunakan (pre nursery dan main nursery)

5. Penyediaan media dan wadah tanam (polibag)

6. Penentuan teknik budidaya dan manajemen pembibitan

Menurut Pahan (2010), lokasi pembibitan kelapa sawit harus

memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut :

1. Areal diusahakan memiliki topografi yang rata dan berada di tengah kebun

2. Dekat dengan sumber air

3. Drainase harus baik sehingga air hujan tidak akan tergenang

4. Memiliki akses jalan yang baik sehingga memudahkan dalam pengawasan

5. Terhindar dari gangguan hama, penyakit, ternak dan manusia

6. Dekat dengan emplasemen sehingga pengawasan dapat dilakukan lebih

intensif.

Bahan Tanaman

Bahan tanaman yang digunakan harus dapat dipastikan berasal dari pusat

sumber benih yang telah memiliki legalitas dari pemerintah dan mempunyai

reputasi baik, seperti Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan. Pada saat ini

bahan tanaman yang dianjurkan adalah Tenera yang merupakan hasil dari

persilangan Dura x Pisifera (D x P). Bahan tanaman yang dihasilkan oleh PPKS

merupakan hasil seleksi yang ketat dan telah teruji di berbagai lokasi, sehingga

kualitasnya terjamin (PPKS, 2003).

Bahan tanaman kelapa sawit di pembibitan disediakan dalam bentuk

kecambah (germinated seed). Untuk kerapatan tanam 143 pohon di lapangan

diperlukan 200 kecambah/ha. Pemesanan kecambah sebaiknya dilakukan 3 - 6

bulan sebelum pembibitan dimulai. Persiapan lapangan agar disesuaikan dengan

jadwal kedatangan kecambah (Pahan, 2010).

Page 20: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

8

Sistem Pembibitan

Teknologi pembibitan kelapa sawit telah banyak mengalami kemajuan

yang sangat berarti. Tahun 1963 pembibitan masih menggunakan bibit tanam

(field nursery). Kecambah ditanam dalam bak pasir selama satu bulan kemudian

ditanam langsung di tanah pada lokasi pembibitan. Sistem ini sudah tidak

digunakan lagi karena memiliki banyak kelemahan dan tidak efisien. Kemudian

sistem pembibitan berkembang dengan menggunakan keranjang yang terbuat dari

bambu atau pelepah kelapa sawit. Namun, kesukaran memperoleh bambu dan

pelepah serta keranjang yang cepat rusak menjadi kendala baru, sehingga sejak

tahun 1965 keranjang diganti dengan kantong plastik hitam (black polythene).

Setelah ditemukannya plastik tersebut mulai muncul dua sistem pembibitan

kelapa sawit yakni sistem pembibitan langsung di lapangan dan sistem tidak

langsung, yaitu pre nursery dan main nursery (Mangoensoekarjo dan Semangun,

2008).

Pre nursery

Pre nursery atau pembibitan awal dapat dilakukan pada bedengan-

bedengan yang tanahnya ditinggikan sampai mencapai 35 cm atau bibit di tanam

dalam polibag kecil berupa tanah bagian atas (top soil) yang sudah dibersihkan

(Sastrosayono, 2008). Ciri utama pembibitan tahap awal adalah penggunaan

kantong plastik berukuran kecil, sehingga jumlah bibit per ha areal pembibitan

menjadi banyak. Areal pembibitan dipilih lahan yang rata dan datar (tidak

miring), berdrainase lancar, dekat dengan sumber air, tetapi tidak rawan banjir

(Mangoensoekarjo dan Semangun, 2008). Pada pre nursery bibit ditanam dan

disusun rapat sampai berumur 3 - 4 bulan. Dalam waktu 3 - 4 bulan pertama dari

pertumbuhan bibit diperlukan naungan agar intensitas cahaya yang diterima bibit

sekitar 40% (Mangoensoekarjo dan Semangun, 2008). Bibit ditanam pada

kantong plastik kecil berukuran 14 x 22 cm rata dengan tebal 0.07 mm. Tanah

yang diisikan adalah tanah atas (top soil) yang disaring. Kecambah yang ditanam

dengan plumula menghadap keatas dan radikula ke bawah sedalam 2 - 3 cm.

Pembibitan awal merupakan tahap yang menentukan keberhasilan dalam

Page 21: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

9

pengelolaan bahan tanaman selanjutnya (PPKS, 2003). Pemeliharaan bibit di

pembibitan awal dilakukan dengan pengisian dan penyusunan polibag, alih tanam,

penyiraman, pengendalian gulma, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit

dan seleksi bibit (Pahan, 2010). Setelah pembibitan awal bibit dipindahkan ke

pembibitan utama (main nursery).

Main nursery

Pada pembibitan utama (main nursery) bibit dari pembibitan awal

dipindahkan ke kantong plastik yang lebih besar berukuran 40 x 50 cm pada umur

sekitar empat bulan (Sastrosayono, 2008). Pelaksanaan transplanting dari

pembibitan awal ke pembibitan utama merupakan tahap krusial dan memerlukan

perhatian yang lebih (PPKS, 2003). Pada main nursery bibit diletakkan dengan

jarak tanam 90 cm x 90 cm x 90 cm atau dalam 1 ha berisi sebanyak 12 000 bibit.

Pemeliharaan bibit di pembibitan utama hampir sama dengan pembibitan awal

dilakukan dengan pengisian dan penyusunan polibag, alih tanam, penyiraman,

pengendalian gulma, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit dan seleksi

bibit (Pahan, 2010).

Page 22: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

10

METODE MAGANG

Tempat dan Waktu

Kegiatan magang ini dilaksanakan di PT Socfindo, Perkebunan Bangun

Bandar Medan, Sumatera Utara, dimulai pada tanggal 13 Februari 2012 sampai 12

Mei 2012.

Metode Pelaksanaan

Metode magang yang digunakan pada kegiatan magang adalah metode

langsung dan tidak langsung yang bertujuan untuk memperoleh data primer dan

data sekunder. Metode yang dilakukan adalah melakukan praktik kerja langsung

di lapangan dengan turut bekerja aktif dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan

atas izin perusahaan seperti menjadi karyawan harian lepas (KHL) selama tiga

minggu, kemudian bertindak sebagai pendamping mandor pada tiga minggu

berikutnya dan sebagai pendamping asisten pada enam minggu berikutnya, serta

melakukan pengamatan dan diskusi. Pendekatan tidak langsung dilakukan melalui

pengumpulan data-data di perkebunan berupa laporan bulanan, laporan tahunan,

dan arsip-arsip kebun lainnya.

Pengumpulan Data

Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung di

lapangan terhadap semua kegiatan yang berlangsung di perkebunan. Kegiatan

yang berlangsung tiap harinya dituliskan dalam jurnal harian selaku KHL,

pendamping mandor, dan pendamping asisten. Data pengamatan lapangan

difokuskan pada kegiatan pengelolaan pembibitan yaitu pada kegiatan pembibitan

awal (pre nursery) dan pembibitan utama (main nursery). Beberapa pengamatan

langsung yang dikumpulkan penulis sebagai data primer seperti :

1. Pengamatan terhadap jumlah bibit yang mati (Daya tumbuh bibit).

Data ini akan digunakan untuk mengetahui daya tumbuh varietas

dari kecambah yang digunakan. Dengan demikian, dapat diketahui kualitas

Page 23: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

11

dari kecambah itu sendiri serta upaya-upaya perbaikan dalam menekan

angka kematian kecambah tersebut.

2. Pengamatan tinggi, diameter batang dan jumlah pelepah daun untuk bibit

di pre nursery.

Data tersebut akan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan

vegetatif bibit kelapa sawit pada umur bibit tanaman yang berbeda. tiap

pembibit itu diamati 20 tanaman contoh untuk setiap bedeng.

Tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah pelepah diukur

setelah tanaman berumur 1 minggu dan dilakukan setiap 1 minggu sekali.

Tinggi tanaman dengan menggunakan mistar dari pangkal batang hingga

ujung daun yang tertinggi dan telah diluruskan. Diameter batang diukur

dengan menggunakan jangka sorong sekitar 1 cm dari permukaan tanah

dengan cara mengukur dua sisi batang yang berlawanan, nilainya

dijumlahkan lalu dirata-ratakan. Pelepah daun yang dihitung hanya daun

yang berwarna hijau dan telah membuka sempurna. Tanaman yang diukur

adalah tanaman sampel. Pengukuran dilakukan dari 2 MST hingga

tanaman berumur 10 MST.

3. Pengamatan terhadap seluruh kegiatan teknis di lapangan.

Pengamatan ini akan dilakukan secara langsung untuk mengetahui

kegiatan teknis di lapangan dan dibandingkan dengan standar dan literatur

yang ada, kemudian akan dianalisis secara deskriptif.

Data sekunder diperoleh dari pengumpulan data di perkebunan seperti

laporan harian, laporan bulanan, laporan tahunan, serta arsip kebun. Kondisi dan

kegiatan umum di perkebunan memerlukan data seperti : peta kebun, curah hujan,

kondisi lahan dan tanaman, produksi dan produktivitas kebun, struktur organisasi

dan lain-lain. Sementara untuk yang berhubungan dengan aspek khusus

pengelolaan pembibitan diperlukan data sekunder seperti : kondisi lahan

pembibitan, kondisi bibit, umur bibit tanaman pada setiap blok areal pembibitan,

hasil pekerjaan, serta data atau informasi lain yang diperlukan. Data tersebut

dibutuhkan untuk menganalisis beberapa kegiatan di pembibitan, secara deskriptif

dan dibandingkan dengan sumber pustaka yang baku.

Page 24: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

12

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

Pada awal lahirnya PT. Socfin Indonesia bernama PT. Socfin Medan S. A.

(Societe Financiere des Caoutchoucs Medan Societe’ Anonyme) yang didirikan

pada tahun 1930 berdasarkan akta notaris William Leo No. 45 tanggal 7

Desember 1930. Berdasarkan akta notaris tersebut. PT. Socfin S. A adalah

perusahaan yang berkedudukan di Medan dan mengelola perkebunan di daerah

Sumatera Utara, Aceh Barat, Aceh Selatan dan Aceh Timur.

PT. Socfin Indonesia berdasarkan akta pendiriannya disebutkan bahwa

perusahaan tersebut berkedudukan di Sumatera Utara, bergerak dalam bidang

perkebunan kelapa sawit dan karet.

Letak Geografis Kebun

Kebun Bangun Bandar terletak di kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten

Serdang Bedagai, provinsi Sumatera Utara. Topografi lahan datar hingga

bergelombang dengan ketinggian 0 - 50 m di atas permukaan laut. Peta letak

administrasi kebun Bangun Bandar dapat dilihat pada Lampiran 1. Sebelah utara

lokasi kebun Bangun Bandar berbatasan dengan kota Dolok Masihul, di sebelah

selatan berbatasan dengan kampung Bukit Cermin, sebelah timur berbatasan

dengan Kampung Bantan dan sebelah barat berbatasan dengan kebun Silau Dunia.

Luas Areal dan Tata Guna Lahan

Bangun Bandar mempunyai lahan 4 649.00 ha dengan luas areal hak guna

usaha (HGU) 4 560.62 ha dan non HGU 88.38 ha. Dari areal HGU tersebut, lahan

yang telah ditanami kelapa sawit hanya sekitar 3 335.64 ha dan tanaman karet

sekitar 1 224.98 ha. Hal ini disebabkan karena adanya areal yang dijadikan

sebagai sarana dan prasarana seluas 88.38 ha. Luas areal terdiri dari TM 2 160.4

ha, TBM 897.49 ha, TB 277.75 ha dan sarana 88.38 ha (Kantor Bangun Bandar,

2012).

Page 25: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

13

Jenis Tanaman dan Lokasi Kebun

PT. Socfindo memiliki 16 kebun yang terdiri atas 11 perkebunan kelapa

sawit dan 5 (lima) perkebunan karet. Perkebunan-perkebunan ini terletak di

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sebanyak 4 kebun dan di Provinsi Sumatera

Utara sebanyak 12 kebun. Jenis tanaman dan lokasi kebun yang diusahakan PT.

Socfindo dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Jenis tanaman dan lokasi kebun yang diusahakan PT. Socfindo

Komoditi Grup Provinsi Kabupaten Kebun Kelapa Sawit 1. NAD Aceh Barat Seunagan Aceh Barat Seumanyam Aceh Singkil Lae Butar Aceh Timur Sei Liput Kelapa Sawit 2. Sumatera Utara Batubara Tanah gambus Serdang Bedagai B. Bandar Serdang bedagai PSBB Serdang Bedagai Mata Pao Kelapa Sawit 3. Sumatera Utara Asahan Aek Loba Labuhan Batu Negeri Lama Asahan Padang pulo Karet Sumatera Utara Batu Bara Lima Puluh Serdang Bedagai Tanah Besih Serdang Bedagai T. Maria Labuhan Batu Aek Pamienke Labuhan batu Halimbe Sumber : Bagian Tanaman PT. Socfindo,2012

Kebun Bangun Bandar dibagi menjadi divisi areal pertanaman dengan

variasi tahun tanam 1984 sampai tahun 2012 rincian Divisi I, Divisi II, Divisi III

dan Divisi IV dengan rata-rata umur tanaman 8.24 tahun, 10.86 tahun, 9.91 tahun

dan 4.46 tahun. Total luas areal Divisi I, II, III dan IV berdasarkan data dari

Bagian Tanaman per Januari 2012 berturut-turut adalah 1 068.94 ha, 922.44 ha,

835.33 ha, 508.93 ha dan 1224.98 ha karet. Total luas areal tanaman yang belum

menghasilkan (immature planting) 897.49 ha dan tanaman menghasilkan (mature

planting) 2 160.4 ha dan luas tanaman baru 277.75 ha. Pada Divisi I terdapat

kebun pembibitan dengan luas total 3.90 ha.

Page 26: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

14

Keadaan Tanaman dan Produksi

Tanaman kelapa sawit yang dibudidayakan di Bangun Bandar PT.

Socfindo adalah varietas Tenera, hasil persilangan Dura dan Pisifera, yang

seluruhnya berasal dari Tenera Socfindo. Pola tanam yang digunakan untuk

penanaman kelapa sawit di Bangun Bandar adalah pola tanam segitiga sama sisi

dengan jarak tanam yang digunakan adalah 9.0 m x 9.0 m x 9.0 m dengan jarak

antar barisan 7.8 m sehingga populasi per hektarnya 143 pokok. Produksi kebun

Bangun Bandar dapat dilihat pada Lampiran 2.

Keadaan Iklim dan Tanah

Kondisi tanah yang ada di kebun kelapa sawit Bangun Bandar didominasi

oleh tanah aluvial dan podzolik merah kuning (PMK) 60%-70% dan sebagian

kecil tanah gambut. Ciri-ciri tanah aluvial mempunyai tekstur pasir dan debu

kurang dari 40 %. Tanah PMK berasal dari tanah podzolik coklat yang mengalami

sedikit perubahan pengaruh podzolosasi. Warna dominan merah dan kuning

disebabkan oleh besi yang dioksidasi dan dihidrasikan.

Daerah ini termasuk beriklim sangat basah dan mempunyai kisaran suhu

24oC- 28oC. Rata-rata curah hujan dan rata-rata hari hujan selama sepuluh tahun

(2001 - 2011), yaitu 2 285.6 mm dan 139.1 hari hujan dengan 60.3% nilai Q.

Daerah ini mempunyai tipe iklim A menurut Schmidth dan Ferguson (Anonim,

2011). Data curah hujan tahun 2001-2011 dapat dilihat pada Lampiran 3.

Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan

Kebun Bangun Bandar dipimpin oleh pengurus yang bertanggung jawab

atas seluruh kegiatan perkebunan yaitu pengelolaan dan perkembangan kebun

secara efektif dan profesional sesuai ketentuan PT. Socfin Indonesia. Saat

menjalankan tugasnya, pengurus dibantu oleh seorang senior asisten (asisten

kepala) yang membawahi lima orang asisten. Dalam bidang administrasi pengurus

dibantu oleh kepala tata usaha (KTU) dan beberapa karyawan bulanan. Dalam

Page 27: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

15

bidang pengelolaan pabrik, pengurus dibantu oleh dua orang tekniker yang

bertugas mengawasi kegiatan yang ada di pabrik pengolahan kelapa sawit.

Pengurus juga di bantu oleh mantri recolte dan mantri tanaman yang masing-

masing bertugas mengawasi kegiatan kualitas potong buah di setiap divisi dan

mengkoordinir kegiatan mantri bibitan, mantri hama dan penyakit dan mantri

sensus. Setiap asisten mengelola satu divisi dan bertanggung jawab mengelola

seluruh aset perusahaan tingkat divisi. Saat kegiatan pengawasan terhadap tenaga

kerja, asisten dibantu oleh dua orang mandor yaitu mandor panen dan mandor

perawatan. Di bidang administrasi asisten dibantu oleh krani divisi.

Kebun Bangun Bandar memiliki tenaga kerja dengan tingkat pendidikan

yang bervariasi mulai dari lulusan sekolah dasar sampai lulusan perguruan tinggi.

Jumlah staf di kebun Bangun Bandar 1 April 2012 sebanyak 711 orang.

Berdasarkan data dari kantor pengurus kebun Bangun Bandar, baik pria maupun

wanita dari seluruh divisi, pabrik dan kantor pengurus di kebun Bangun Bandar

dengan perincian jumlah tenaga kerja Divisi I sebanyak 203 orang. Divisi II

sebanyak 138 orang, Divisi III sebanyak 136 orang dan Divisi IV sebanyak 70

orang. Upah yang diberikan kepada setiap karyawan di kebun Bangun Bandar

diatur oleh bagian keuangan berdasarkan besarnya upah minimal rata-rata regional

(UMR) yang telah ditentukan oleh bagian keuangan di kantor besar PT. Socfindo

atas dasar Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) antara badan kerja sama

Perusahaan Perkebunan Sumatera (BKS-PPS) dengan Pengurus Pusat Serikat

Pekerja Pertanian dan Perkebunan Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia(PP.

SP. PP-SPSI) sesuai dengan undang-undang No. 21 Tahun 1954. Upah yang

diberikan terdiri atas upah tetap, premi, tunjangan kesehatan, dan beras.

Sedangkan gaji untuk para staf sepenuhnya diatur oleh Bagian Keuangan di

Kantor Besar PT. Socfindo. Struktur organisasi dapat dilihat pada Lampiran 4.

Page 28: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

16

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

Aspek Teknis

Kegiatan teknis lapangan yang dilakukan penulis sebagai karyawan harian

lepas (KHL), pendamping mandor serta sebagai pendamping asisten adalah

mengikuti dan melakukan beberapa kegiatan di divisi dan di kebun pembibitan.

Kegiatan yang dilakukan di divisi meliputi kegiatan yang berhubungan dengan

produksi dan pemeliharaan seperti : Pemupukan, Penunasan (Pruning),

pengendalian gulma, sensus hama (ulat), pengendalian hama, sensus buah dan

pemanenan. Selama di kebun pembibitan, penulis melakukan kegiatan seperti

penanaman kecambah, pemeliharaan, pengangkutan pembibitan awal atau pre

nursery (PN) yang secara khusus dijual dan kegiatan pemindahan pembibitan

utama ke lahan.

Pembibitan

Kegiatan yang ada di pembibitan awal seperti : penanaman kecambah,

konsolidasi, penyiraman, pengendalian gulma, pemupukan, pengendalian hama

dan penyakit serta seleksi bibit, sedangkan kegiatan yang ada di pembibitan utama

seperti : persiapan dan pengolahan tanah, pembuatan instalasi penyiraman,

pemancangan (pengajiran), pengisian tanah ke polibag, pelangsiran polibag,

pembuatan lubang tanam pada polibag, penanaman bibit, penyiraman,

pengendalian gulma (penyiangan), pemberian mulsa, pemupukan, pengendalian

hama dan penyakit, serta persiapan bibit untuk transplanting ke lapangan.

Pada umumnya, kondisi dan kegiatan teknis yang diterapkan pada kebun

pembibitan PT. Socfindo ini dilaksanakan sesuai dengan standar atau norma-

norma yang berlaku. Akan tetapi, masih terdapat beberapa perbedaan dan

penyimpangan dalam pelaksanaannya guna untuk mengejar target dalam

melaksanakan pekerjaan. Perbedaan dan penyimpangan yang terjadi dapat

mengakibatkan permasalahan dan menimbulkan kerugian bagi perusahaan

tersebut.

Page 29: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

17

Pemilihan lokasi kebun. Areal kebun pembibitan pre nursery dan main

nursery kebun Bangun Bandar PT. Socfindo dipilih suatu tempat yang terletak di

pusat areal (strategis). Areal yang rata dan terbuka namun tidak akan terkena

banjir dan erosi. Lokasi untuk bibitan dipilih lokasi yang dekat dengan sumber air

yang permanen untuk penyiraman dan aman dari gangguan binatang liar.

Bahan tanam. Unit produksi kecambah kelapa sawit sebagai bahan

tanaman di produksi oleh Pusat Seleksi Bangun Bandar (PSBB) yang berlokasi di

kebun Bangun Bandar, kecamatan Dolok Masihul, kabupaten Serdang Bedagai,

Provinsi Sumatera Utara dibawah pengawasan langsung bagian tanaman yang

bekerjasama dengan konsultan dari CIRAD CP (Centre de Cooperation

International en Recherche Agronomique pour le Development Departement des

Cultures Perennes) dari Perancis.

PT. Socfindo hanya melepas 2 (dua) varietas bahan tanaman kelapa sawit

unggul yaitu DxP Unggul Socfindo(L) dan DxP Unggul Socfindo(Y) yang sudah

terdaftar dan diakui oleh pemerintah Republik Indonesia, sesuai surat keputusan

Menteri Pertanian RI No. 440/KPTS/LB.320/7/2004. Dalam memproduksi kedua

varietas tersebut PT. Socfindo menggunakan sistem kategori. Pengelompokan

berdasar kategori ini bertujuan untuk mendapatkan tanaman dengan fenotype

(penampilan fisik) yang sama dan pertumbuhan tinggi yang relatif homogen. Pada

saat pelaksanaan magang, penulis hanya diperbolehkan melakukan kegiatan

magang di lapangan, tidak diperbolehkan untuk mengetahui informasi tentang

pembuatan bahan tanam di PSBB.

Gambar 1. a) Kemasan kecambah PT. Socfindo, b) Kecambah PT. Socfindo

Page 30: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

18

Pemberian naungan. Pemberian naungan di pembibitan awal berfungsi

untuk mencegah bibit kelapa sawit terhadap sinar matahari secara langsung serta

untuk menghindari terbongkarnya tanah di polibag akibat terpaan air hujan. Sinar

matahari langsung dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan pada kecambah

muda tersebut. Naungan di pembibitan awal merupakan naungan yang bersifat

permanen terbuat dari paranet dengan ketinggian ± 2 m dari tanah dengan

naungan 30 % serta merupakan areal yang sudah dibersihkan dari gulma.

Penanaman kecambah. Pembibitan pre nursery ini hanya dikhususkan

untuk bibit yang dijual. Saat pelaksanaan penanaman kecambah, pekerja harus

dapat membedakan antara bakal daun (plumula) dan bakal akar (radikula). Bakal

daun (plumula) ditandai dengan bentuknya yang agak menajam dan berwarna

kuning muda, sedangkan bakal akar (radikula) berbentuk agak tumpul dan

berwarna lebih kuning terang dari bakal daun. Pada saat penanaman juga harus

memperhatikan posisi dan arah kecambah, plumula menghadap ke atas dan

radikula menghadap ke bawah. Proses penanaman harus dilakukan dengan hati-

hati dikarenakan bakal daun dan bakal akar mudah patah. Di lapangan masih

ditemukan beberapa kecambah dengan bakal daun atau bakal akar yang patah

serta kesalahan dalam penanaman. Hal ini tentunya akan merugikan pihak

perusahaan. Biasanya untuk penanaman 5 000 kecambah dilakukan oleh 4 HK.

Pada saat penanaman kecambah, penulis mendapat prestasi kerja menanam 500

kecambah dari 5 000 kecambah. Jumlah penanaman kecambah akan banyak jika

permintaan banyak.

Gambar 2. a) Posisi kecambah/polibag , b). Penanaman kecambah

Seleksi bibit pre nursery dan main nursery. Kegiatan seleksi sangat

terealisasi dengan baik. Kegiatan ini dilakukan oleh 2 orang pekerja. Seleksi

dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi (memusnahkan) semua

Page 31: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

19

bibit yang abnormal dan mempertahankan bibit yang benar-benar sehat, normal

dan bermutu baik. Oleh karena itu, seleksi harus dilakukan secara ketat dan hati-

hati agar memperoleh bibit yang terbaik untuk ditanam di lapangan, serta

dilaksanakan oleh pekerja yang terlatih dan berpengalaman. Setelah dilakukan

penyeleksian bibit, selanjutnya dilakukan pemusnahan bibit abnormal oleh audit

dengan cara di cincang secara satu per satu. Waktu pemusnahan dilakukan secara

bersama-sama setiap sebulan sekali. Seleksi di pre nursery dilakukan pada 2

(dua) tahap yaitu pada saat umur 4 MST - 6 MST dan sebelum pengangkutan

bibit. Bibit yang biasanya terdapat pada saat penyeleksian antara lain: daun yang

berputar (Twisted leaf), daun sempit seperti rumput (grass leaf), daun berkerut

(Crinkle leaf) dan bibit terkena penyakit seperti Curvularia. Apabila dijumpai

bibit pre nursery abnormal yang disebabkan oleh faktor genetik dan faktor

lingkungan maka bibit harus dipisahkan hingga audit datang untuk dilakukannya

pemusnahan.

Seleksi pada main nursery dilakukan dalam 4 (empat) tahap yaitu pada

saat umur 4 bulan, 6 bulan, 8 bulan dan sesaat bibit akan ditransplanting ke

lapangan. Pada saat magang, penulis mengikuti seleksi pada tanaman berumur 8

bulan dan pada saat bibit akan dipindahkan ke lapangan. Pada saat main nusery,

penulis mengikuti audit untuk menghitung banyaknya bibit yang diseleksi dan

dicincang secara satu per satu, hanya bibit yang kerdil dan bibit pelepah tegak

yang mendominasi pada saat seleksi di kebun pembibitan main nursery. Data

program pembibitan main nursery dapat dilihat pada Lampiran 5.

Penyiraman. Penyiraman pre nursery dilakukan secara manual dengan

kebutuhan tenaga kerja 2 orang untuk seluruh bibit ± 100 000 bibit. Bibit di siram

dengan menggunakan selang, sumber air diperoleh dari sungai yang berada di

dekat lokasi pembibitan. Penyiraman dilakukan 2 kali dalam sehari yaitu pada

pagi hari (07.00 – 10.00) dan sore hari (16.00 - 18.00) terkecuali jika hari hujan

dengan curahan hujan minimal 10 mm/hari. Untuk itu, di areal pembibitan harus

dipasang tabung penakar hujan.

Penyiraman main nursery juga dilakukan berdasarkan curah hujan harian

yang diukur dengan alat pengukur hujan. Jika curah hujan di kebun lebih dari 10

mm/hari maka penyiraman pada hari tersebut ditiadakan. Penyiraman main

Page 32: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

20

nursery dilakukan 2 kali dalam sehari menggunakan sprinkle dengan ketinggian

1.5 m dan jarak jangkau 12 m.

Gambar 3. a). Penyiraman pada pre nursery, b). Penyiraman pada main nursery

Pemupukan. Pemberian pupuk urea dan pupuk majemuk dalam bentuk

larutan dilakukan setelah bibit berumur 1 bulan dengan interval waktu setiap

minggu (Tabel 2). Minggu ganjil menggunakan pupuk urea dan minggu genap

menggunakan pupuk majemuk dengan konsentrasi 0.2% (2 g/l air). Cara

pemupukan yaitu pupuk dilarutkan dalam gembor, 10 g Urea atau 10 g pupuk

majemuk dalam 5 liter air (1 gembor) untuk 1 000 bibit. Selanjutnya, setiap 2

minggu sekali dilakukan pemupukan Bayfolan yang berfungsi untuk penghijauan

daun, konsentrasi yang biasanya digunakan adalah 30 cc/15 L. Umumnya pekerja

dapat melakukan pemupukan 10 000 bibit/HK. Pada saat magang, prestasi

kegiatan pemupukan Urea yang didapat penulis adalah 2 000 bibit yang dilakukan

untuk bibit berumur 2 bulan.

Tabel 2. Standar pemupukan di bibitan awal kelapa sawit PT. Socfindo

Umur Konsentrasi & Jenis Pupuk Volume Rotasi Minggu Ganjil

Minggu Genap

Siraman Penyiraman

1 – 3 Bulan 0.2% Urea 0.2% NPK 50 cc larutan/ pokok disiramkan ke tanah dalam polibag

1 x seminggu

Sumber : Socfindo, 2012 Penyiangan gulma. Pembibitan harus dijaga bebas dari gulma.

Penyiangan dilaksanakan 2 minggu sekali dengan 4 orang pekerja yang dilakukan

Page 33: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

21

secara manual, termasuk pekerjaan penambahan tanah dalam kantong bagi bibit-

bibit yang terbuka dasar bonggol akarnya. Pada saat di lapang, penyiangan gulma

dalam kantong dan pada areal pembibitan pre nursery biasanya dilakukan tidak

sesuai dengan waktu yang ditetapkan, jika terdapat waktu kosong sering kali

waktu pekerjaan dihabiskan untuk penyiangan gulma. Umumnya, 1 HK dapat

menyiangi 4 000 bibit. Selama periode itu, hanya diperlukan maksimal 4 orang

karyawan untuk menyelesaikan program penyiangan.

Penyiangan pada pembibitan main nursery dapat menyiangi 2 000

bibit/HK dengan rotasi 2 kali per bulan. Penyiangan di dalam kantong

dimaksudkan untuk mencabut rumput-rumput yang ada di dalam kantong. Gulma

yang tumbuh diluar polibag dapat disemprot menggunakan herbisida dan

penyemprotan harus lebih rendah dari permukaan polibag. Pada saat magang

dilaksanakan, semua penyiangan gulma di pembibitan dilaksanakan secara

manual.

Pengendalian Hama dan Penyakit. Pengendalian hama dan penyakit

tanaman kebun PT. Socfindo bertindak preventif, hal ini untuk mencegah

terjadinya serangan hama dan penyakit yang berat. Pencegahan dilakukan dengan

menggunakan cara kimia yaitu dengan menyemprot bibit setiap 2 minggu sekali.

Walaupun demikian, pemeriksaan terhadap bibit dilakukan setiap hari untuk

mengetahui ada atau tidak serangan hama dan penyakit. Saat ini konsentrasi yang

digunakan oleh pembibitan kebun Bangun Bandar PT. Socfindo adalah Decis 2

cc/liter dan Dithane 2 g/liter yang diaplikasikan secara bersamaan. Dalam

pelaksanaannya pekerja menggunakan knapsack sprayer yang mampu

menampung air hingga 15 liter. Decis dan Dithane yang dibutuhkan untuk satu

knapsack sprayer (15 L) adalah 30 cc. Umumnya, prestasi kerja pengendalian

hama dan penyakit pre nursery yang dihasilkan adalah 10 000 bibit/HK,

sedangkan pada main nursery 2 000 bibit/HK. Pada saat kegiatan ini, penulis

memperoleh prestasi kerja menyemprot 2 000 bibit/HK pre nursery dan 100

bibit/HK main nursery.

Page 34: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

22

Peremajaan Tanaman

Peremajaan (Replanting) adalah menggantikan tanaman tua yang sudah

tidak produktif dan tidak menguntungkan lagi dengan tanaman baru yang mudah

dikelola dan memberikan keuntungan yang setinggi-tingginya. Peremajaan

merupakan salah satu tindakan manajemen untuk mempertahankan rata-rata umur

tanaman tetap optimal bagi perusahaan. Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan

sebelum dilakukan peremajaan tanaman kelapa sawit yaitu kerapatan (density)

tanaman sudah sangat jarang, kerapatan tanaman per hektar sekitar 80 - 90

tanaman terutama oleh serangan penyakit Ganoderma boninense, tanaman kelapa

sawit sudah terlalu tinggi sehingga menyulitkan pemanen untuk mengambil buah

karena harus menggunakan galah bambu yang panjang (± 15 m), sehingga mudah

patah dan menyebabkan terhambatnya pekerjaan pemanenan dan umur tanaman

kelapa sawit yang sudah melewati umur ekonomis untuk berproduksi (8 - 25

tahun), namun apabila kerapatan tanaman masih bagus, tanaman yang telah

berusia diatas 25 tahun masih tetap dipertahankan dan dipanen walaupun jumlah

buah dan berat janjang rata-rata per hektar sudah berkurang.

Program peremajaan tahun 2012 yang dilakukan di kebun Bangun Bandar

meliputi Divisi I Blok 48 (61.36 ha), Blok 52 (34.75 ha), Blok 53 (25.42 ha) dan

Blok 54 (35.23 ha) dengan tahun tanam 1985, sedangkan Divisi III Blok 12 (50.82

ha) dan Divisi IV Blok 2 (16.87 ha) serta Blok 22 (53.30 ha). Hampir seluruh

kegiatan peremajaan seperti ripping (cakar), cangkul, tumbang pokok, ciping

(cincang), dipancang dan pembuatan lubang tanam dilakukan dengan cara

mekanis, yaitu dengan menggunakan bulldozer dan excavator.

Penanaman bibit di lapangan dilakukan setelah lubang tanam dipersiapkan

3 bulan – 6 bulan sebelum tanam. Cara tanamnya ialah sebagai berikut: 1) bibit di

ecer sesuai dengan jumlah lubang tanam yang tersedia, 2) bibit diletakkan

disebelah lubang tanam, 3) lubang tanam dibersihkan dahulu dari kacangan dan

rumput lain, 4) lubang tanam ditimbuni sepertiganya (agar daun pertama tanaman

sejajar dengan permukaan tanah dan tidak tertutupi tanah), 5) polibag dibuka lalu

bibit dimasukkan ke lubang tanam, 6) pupuk rock phospat (RP) diberikan

sebanyak 0.5 kg/pokok, dengan cara ditaburkan di sekeliling tanaman dan

mengenai akar, 7). Arah barisan bibit disejajarkan agar lurus satu sama lain, 8)

Page 35: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

23

lubang tanam ditimbun dan padatkan agar bibit tidak mudah goyang atau miring,

9) ditaburkan abu janjang disekeliling permukaan lubang tanam sebanyak 50

kg/pokok. Tenaga kerja yang digunakan adalah buruh harian lepas (BHL). Pada

saat kegiatan penanaman, dilakukan oleh 15 orang karyawan untuk menanam 200

tanaman, sehingga tenaga kerja mendapatkan prestasi kerja 14 tanaman/HK. Pada

saat kegiatan penanaman ini penulis berperan sebagai pendamping mandor.

Gambar 4. Penanaman bibit / Replanting

Penanaman legume cover crop (LCC)

Penanaman LCC sangat diperlukan untuk areal tanaman baru karena LCC

ini memiliki fungsi yaitu memperbaiki sifat kimia tanah dengan mengikat nitrogen

bebas (N2) dari udara kemudian melepaskan ke dalam tanah melalui bintil akar

dan mengurangi erosi sehingga dapat mengurangi kehilangan hara akibat

pencucian, mengurangi penguapan air tanah sehingga kelembaban tanah dan

kandungan air tanah akan dipertahankan, dapat menyimpan air dan mengurangi

suhu tanah, mempercepat dekomposisi bahan organik di dalam tanah serta

memperbaiki struktur tanah sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah.

Penanaman LCC dilakukan setelah pembuatan lubang tanam dengan

menggunakan stek berumur 2 minggu dari pembibitan. Hal ini dilakukan untuk

menghindari kerusakan yang ditimbulkan oleh alat mekanis saat membuat lubang

tanam kelapa sawit. LCC yang ditanam ialah jenis Mucuna bracteata (MB) dalam

gawangan tanaman dengan tujuan agar rumpukan cepat tertutupi oleh kacangan.

MB merupakan jenis kacangan berdaun lebar dan cepat menjalar sehingga dapat

mengendalikan pertumbuhan hama terutama Oryctes. Penanaman LCC ini

Page 36: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

24

dilakukan searah baris tanaman sehingga tidak tumbuh di piringan karena akan

menyulitkan pemeliharaan pokok yang akan datang. Kacangan ini ditanam 5 titik

pada setiap antar pokok dalam barisan sehingga populasi kacangan tiap pokok

ialah 5, maka dalam 1 ha terdapat 5 x 142 = 710 tanaman kacangan MB ditambah

dengan 8% kematian sehingga didapat ±750 stek. Penanaman kacangan ini

menggunakan tenaga anemer atau buruh harian lepas (BHL), dengan prestasi kerja

3 orang/ha. Pada saat pelaksanaan kegiatan ini, penulis berperan sebagai

pendamping mandor.

Gambar 5. Penanaman LCC

Pemeliharaan Kacangan

Pemeliharaan tanaman penutup tanah dari famili Legume merupakan salah

satu kegiatan yang cukup penting karena dengan adanya tanaman kacangan ini

maka keberadaan gulma dapat ditekan, tanaman tidak mengalami kompetisi yang

berat dengan gulma dalam memperoleh hara dan air sehingga pertumbuhan

tanaman dapat optimal. Jenis leguminosa yang dianjurkan di PT. Socfindo ialah

Mucuna bracteata (MB). Tujuan penanaman LCC ini selain dapat menekan

pertumbuhan gulma juga dapat memperbaiki sifat kimia tanah, dengan jalan

mengikat nitrogen bebas dari udara dan melepaskannya ke dalam tanah melalu

bintil akar, mengurangi erosi, mempertahankan kelembaban tanah, serta dapat

memperbaiki struktur tanah.

Pemeliharaan kacangan ini dilakukan 2 minggu sekali, dengan cara

memurnikan kacangan ini dari gulma. Perawatan kacangan ini menggunakan

tenaga anemer atau karyawan harian lepas (KHL), dengan prestasi kerja 3

orang/ha.

Page 37: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

25

Gambar 6. Perawatan kacangan/ LCC

Pemupukan TBM

Kelapa sawit merupakan tanaman penghasil minyak yang tertinggi

dibandingkan dengan tanaman minyak yang lainnya sehingga tanaman ini sangat

membutuhkan banyak unsur hara untuk dapat berproduksi. Dosis pemupukan

yang dilakukan sesuai dengan hasil analisa daun dan analisa tanah. Pemupukan ini

harus dapat memenuhi kebutuhan hara tanaman, jika salah satu hara atau unsur

tidak tersedia maka produksi tidak optimal. Pemupukan ini harus dilakukan

teratur menurut rekomendasi pemupukan.

Penaburan pupuk harus merata dan tepat dosis karena produksi yang tinggi

diperoleh dari tanaman yang utuh dan pertambahannya seragam sehingga

produktivitasnya akan sama. Produksi per hektar yang tinggi dari suatu blok

diperoleh dari partisipasi setiap pokok di blok tersebut.

Waktu aplikasi harus tepat waktu dan cara penaburan pupuk berbeda untuk

setiap jenis pupuk. Pupuk borate ditabur merata dipinggiran pada jarak 20 cm dari

pangkal pokok. Pupuk Rock Phospat (RP) ditaburkan papa pinggiran pokok.

Pupuk NPK / Urea / Za / KCl / Dolomite dan abu janjang ditabur merata secara

broadcast. Pelaksanaan pemupukan harus benar-benar diperhatikan agar tidak

terjadi kehilangan pupuk akibat pencurian, pemupukan yang asal cepat tanpa

menggunakan cara kerja yang benar akan mengakibatkan hasil yang tidak baik.

Pupuk tunggal yang akan diaplikasikan di lapangan dilakukan penguntilan

dahulu di pabrik dengan satu untilan beratnya 15 kg dan penaburan di lapangan

menggunakan takaran. Pupuk yang diuntil tersebut bermaksud agar karyawan

tidak keberatan dan mencegah adanya pencurian pupuk. Takaran yang digunakan

sebanding dengan besarnya dosis per pokok, Jenis dan dosis pupuk tertulis dalam

Page 38: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

26

setiap takaran. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk tidak mengganti takaran

masing-masing pupuk karena antar takaran pupuk satu dengan yang lainnya akan

sangat berbeda dosisnya. Penguntilan ini dilakukan sehari sebelum pelaksanaan

pemupukan dimulai dan untilan pupuk ini diharapkan tidak terlalu lama dari

waktu aplikasi karena pupuk dapat rusak dan menguap.

Tenaga pemupuk yang ada di kebun Bangun Bandar disatukan dalam satu

unit pemupuk dan dikepalai oleh dua orang mandor, pada setiap divisi sudah di

pilih tenaga kerja yang terampil dan dipercayai dalam memupuk sehingga kualitas

pemupukan dapat selalu terjaga. Kebutuhan tenaga pemupuk ini dengan norma 4

ha/HK. Prestasi magang dalam pemupukan adalah 15 kg Urea dengan takaran

dosis 1.5 kg/pokok dan 15 kg KCl dengan menggunakan takaran dosis 1.3

kg/pokok.

Saat pengaplikasian di lapangan harus sesuai dengan jadwal dan

memenuhi kriteria kondisi di lapangan seperti piringan harus bersih, tidak

tergenang air dan waktu aplikasi yang tepat sangat dianjurkan yaitu apabila tanah

dalam keadaan lembab atau terjadi hujan sehari sebelum pemupukan. Pelaksanaan

pemupukan ialah sebagai berikut, pupuk yang telah diuntil di pabrik diangkut ke

lapangan kemudian di ecer di lapangan sesuai dengan jumlah pokok yang ada per

pasar rintis, setelah itu karyawan mengambil untilan tersebut lalu diaplikasikan.

Pemupukan dimulai dari pasar tengah menuju ke arah luar barisan (Utara-

Selatan). Hal ini bertujuan agar pemupukan yang dilakukan dosisnya merata pada

setiap pokok artinya pokok di bagian pasar tengah mendapatkan dosis yang sama

dengan pokok yang berada di tepi jalan. Jika dimulai dari tepi jalan, pupuk yang

di langsir akan habis sebelum sampai ke pasar tengah dan biasanya pekerja malas

untuk mengambil pupuk yang berada di tepi jalan sehingga dosis pada pokok

terakhir akan sangat sedikit. Untuk kualitas hasil yang maksimal maka diperlukan

pengawasan mandor di pasar tengah dan di pinggir jalan.

Permintaan pupuk di divisi dan permintaan pengangkutan serta kebutuhan

tenaga pemupuk harus sudah disampaikan ke kantor pengurus (ADM), minimal

sehari sebelum pelaksanaan pemupukan. Rekomendasi pemupukan dapat dilihat

pada Lampiran 6.

Page 39: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

27

Pengendalian gulma secara kimiawi

Pengendalian gulma di perkebunan kelapa sawit berfungsi sebagai

sanitasi, memudahkan taksasi dan panen. Gulma yang dominan tumbuh di areal

perkebunan kebun Bangun Bandar PT. Socfindo diantaranya Ottocholoa nodosa,

Teki-tekian, Eleusine indica. Kegiatan yang termasuk dalam pengendalian secara

kimiawi dilakukan dengan menggunakan dua alat yaitu knapsack sprayer (TBM)

dan Micronherby (TM). Rotasi pengendalian semprot knapsack sprayer yang

digunakan untuk menyemprot gawangan dan piringan TBM berumur N1, N2, N3

dilakukan setiap sebulan sekali dan N4 setiap 2 (dua) bulan sekali. Gulma yang

dominan adalah jenis gulma rumput-rumputan dan teki-tekian, maka untuk

pengendaliannya menggunakan herbisida sistemik dengan merek dagang

Gulmaron 80 WP dengan bahan aktif diuron. Pada saat di gudang, herbisida sudah

dicampur air dengan perbandingan 30 g : 200 cc air per tangki, sedangkan Round

up juga dilakukan pengenceran dengan perbandingan Round up : air adalah 100 cc

: 100 cc air. Hal ini ditujukan untuk mencegah penyimpangan dari orang yang

tidak bertanggung jawab terhadap penggunaan Gulmaron dan Round up yang

digunakan.

Teknis kegiatan semprot gawangan dan piringan Knapsack sprayer

dimulai dari pengambilan pestisida yang telah dicampur di gudang divisi oleh

mandor dan pembantu kantor (opas). Kegiatan semprot gawangan ini dilakukan

oleh 7 (tujuh) orang, dengan rincian 1 orang membawa tempat air untuk pelarut

dan 6 orang lainnya bertugas sebagai penyemprot gawangan. Prestasi kerja untuk

perawatan adalah 2.5 ha/HK. Teknik penyemprotannya dimulai dari gulma yang

ada di pinggir parit, jalan, dan seluruh gulma yang ada di gawangan. Air yang

digunakan adalah air yang berada di dalam parit. Kegiatan ini akan disurvey ulang

oleh asisten pada waktu seminggu setelah penyemprotan, jika masih terdapat sisa

rumput yang belum mengalami kematian akan dibersihkan secara manual oleh

pekerja BHL yang bertugas membersihkan piringan.

Semprot micronherby adalah menyemprot piringan dan rintis yang

dilakukan setiap dua bulan sekali pada tanaman menghasilkan (TM) yang

berumur N5 keatas. Teknis kegiatan micronherby yang diikuti penulis merupakan

kegiatan penyemprotan pada Divisi II yang dilakukan untuk pengendalian gulma

Page 40: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

28

yang ada pada piringan dan rintis. Perbedaan yang dilakukan pada penyemprotan

piringan dan rintis dengan menggunakan knapsack sprayer adalah pengendalian

micronherby ini hanya digunakan pada tanaman yang berumur 6 tahun atau N5

keatas. Hal ini dilakukan karena aplikasi ini menggunakan alat dinamo yang

berukuran besar, sehingga tidak dilakukan pada tanaman yang masih kecil atau

pendek. Jika dilakukan pada priringan pokok yang pendek akan mengenai pokok

tanaman itu sendiri sehingga menyebabkan kematian.

Pengendalian gulma pada piringan dan rintis menggunakan herbisida

sistemik merek dagang Round Up dengan bahan aktif glifosat. Dosis yang adalah

350 cc/ha dengan konsentrasi 3.5 ml/liter air untuk setiap divisi. Setiap 1 tangki

hanya berisi 10 L air dengan 350 cc Round Up dan dapat menyemprot 143 pokok.

Norma setiap pekerja adalah 4 ha/HK dengan premi tetap Rp. 4 000. Pekerja akan

mendapatkan premi Rp. 8 000/ha jika dapat melebihi standar kerja, sehingga pada

saat di lapang mandor menetapkan setiap pekerja harus mendapatkan 6 ha/HK.

Kendala pada penyemprotan ini adalah alat semprot yang sangat rentan rusak

seperti baterai dan nozel dynamo.

Gambar 7. a) Aplikasi micronherby ,b).APD semprot knapsack sprayer

Penyemprotan Apogonia

Semprot Apogonia merupakan pengendalian hama sejenis kumbang

malam. Semprot Apogonia bertujuan untuk pencegahan hama yang dapat merusak

daun. Penyemprotan ini dilakukan dengan rotasi 2 (dua) kali dalam sebulan.

Insektisida yang digunakan adalah Santador 25 EC yang berbahan aktif Lamna

sihalotrin dengan konsentrasi 25 g/L. Dosis yang digunakan untuk aplikasi ini

adalah sekitar 90 cc/ha (2 tangki). Selain itu, digunakan juga sejenis surfaktan

Page 41: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

29

yaitu Agrestik yang bertujuan sebagai perekat. Penambahan perekat ini dilakukan

agar penyemprotan yang dilakukan sesudah turunnya hujan dapat efektif. Dosis

yang digunakan untuk penambahan perekat ini sebesar 10 cc/ha (2 tangki).

Aplikasi kegiatan semprot Apogonia ini dilakukan pada tanaman tahun

tanam 2011 dan dilakukan pada sore hari, dikarenakan hama ini mulai muncul

atau menyerang tanaman pada awal malam hari dengan penyemprotan pada

seluruh daun terutama pada daun yang belum terserang oleh hama ini. Tanaman

yang disemprot biasanya adalah tanaman yang berada pada pinggir jalan utama,

tanaman yang dekat dengan tanaman tua. Pada kegiatan ini tanaman yang

disemprot adalah tanaman 5 baris pokok pada seluruh tanaman yang berada di

dekat pasar utama. Jumlah tenaga kerja untuk kegitan ini sebanyak 6 (enam)

orang dengan 1 orang pengisi air. Tenaga kerja ini mempunyai prestasi kerja 6

tangki/HK untuk pengendalian hama Oryctes dan Apogonia. Rotasi penyemprotan

hama Oryctes adalah seminggu sekali, sedangkan penyemprotan hama Apogonia

adalah 2 (dua) minggu sekali. Jika sudah masuk rotasi untuk pelaksanaan kegiatan

ini, setiap pekerja memisahkan 2 tangki untuk aplikasi semprot Apogonia. Prestasi

kerja yang didapatkan adalah 1 ha/orang. Pada saat kegiatan ini dilakukan, penulis

berperan sebagai pendamping asisten.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kelapa sawit sangat perlu

mendapat perhatian agar tanaman dapat tumbuh dan dapat berproduksi secara

optimal. Hama yang sering menyerang adalah ulat api, ulat kantong, ulat callietra

dan kumbang, sedangkan penyakit yang sering menyerang tanaman kelapa sawit

di kebun Bangun Bandar ialah Ganoderma.

Hama ulat yang sering menyerang kelapa sawit adalah dari ordo

lepidoptera antara lain adalah ulat api yang terdiri dari jenis Setora nitens, Thosea

asigna, Thosea vetusta, Thosea bisura, Darna trimadan Ploneta deducta.

Sedangkan ulat kantong yang banyak menyerang adalah dari jenis Mahasena

corbeti, Metisa plana dan Crematopsyche pendula.

Page 42: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

30

Serangan ulat dapat diketahui berkat adanya monitoring secara berkala dan

terus menerus terhadap perkembangan ulat api dan ulat lainnya yang terdapat di

lapangan dengan cara menyensus kerapatannya per pelepah daun. Hasil sensus ini

harus dapat memberikan informasi mengenai tingkat serangan, luas serangan dan

jenis hama yang menyerang. Klasifikasi tingkat rata-rata ulat/pelapah daun dapat

dilihat pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Klasifikasi tingkat serangan ulat daun

Kelas serangan

Ulat api Ulat kantong S. nitens B. bisura D. trima M. corbetti M. Plana C. Pendula S. asgna P. diducta P. bradleyi C. horsfieldii B. chara D. inclusa S. malayana A. Phidippus T.monolonch

a

A. rafflesi T. vetusta TBM

TM TBM

TM TBM TM TBM TM TBM TM TBM TM

Ringan <3 <7 <7 <15 <15 <35 <3 <7 <7 <25 <50 <65

Sedang 3-4 7-9 7-9 15-19 15-24 35-49 3-4 7-9 7-9 25-34 50-69 65-89

Berat ≥5 ≥10 ≥10 ≥20 ≥25 ≥50 ≥5 ≥10 ≥10 ≥35 ≥70 ≥90

Pelaksanaan sensusnya dengan cara memotong satu pelepah yang ditaksir

terdapat banyak ulatnya atau kalau tidak ada ulat diambil pelepah nomor 25.

Semua ulat, kepompong dan tumpukan telur yang masih hidup, jenis dan ukuran

ulat dihitung. Untuk populasi ulat yang tinggi (100 – 200 ulat per pelepah) sensus

dibatasi pada sebelah sisi pelepah saja dan hasilnya dikali dua. Kegiatan sensus

ulat ini dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. a). Pengendalian ulat manual, b). Ulat kantung

Pemberantasan ulat api dan ulat yang masih dianggap tidak terlalu banyak

hanya dikendalikan secara manual. Selama penulis melaksanakan kegiatan

Page 43: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

31

magang pemberantasan hanya dengan manual karena pertumbuhannya tidak

terlalu banyak. Tetapi jika pada sensus terdapat banyak ulat yang menyerang

tanaman, pengendalian ulat pada tanaman dewasa sulit untuk dijangkau dengan

penyemprotan, maka pengendaliannya dengan cara penyuntikan (injeksi) batang

dengan cara mengebor batang kemudian insektisida dimasukkan ke dalam lubang

hasil pengeboran tersebut. Insektisida yang digunakan untuk pelaksanaan

penyuntikan ini adalah Hypolax 400 SL dengan dosis 20 cc/pokok. Aplikasi

dilakukan pengeboran ± 15 cm - 30 cm ke dalam batang. Kebutuhan tenaga

kerjanya ialah 1 ha/HK. Prestasi kerja penulis pada saat kegiatan ini adalah 10

pokok. Kegiatan injeksi batang dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. a). Pengeboran/ injeksi batang, b). Aplikasi insektisida

Hama lain juga perlu mendapat perhatian ialah oryctes. Pengendalian

Oryctes ini menggunakan insektisida Santador 25 EC dengan konsentrasi 45

cc/tangki. Pada umur N0 dan NI disemprot 100 cc/ pokok, sedangkan umur

tanaman N2 disemprot 200 cc/pokok. Kebutuhan tenaga kerjanya ialah 6 ha/HK.

Cara aplikasinya ialah dengan cara menyemprotkan Santador tersebut ke titik

tumbuh (pupus) tanaman sawit. Cara pencegahan lain juga dilakukan dengan cara

pengumpulan larva dari Oryctes (gendon) yaitu dengan cara mengorek permukaan

tanaman kelapa sawit yang sudah mati. Tenaga kerjanya merupakan enemer/buruh

harian lepas. Kegiatan pengendalian hama oryctes secara manual dapat dilihat

pada Gambar 10.

Page 44: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

32

Gambar 10. a) Larva Oryctes, b). Pengendalian manual larva Oryctes

Pemupukan abu janjang (Composting)

Abu janjang merupakan limbah padat dari kegiatan produksi CPO yang

berupa janjang kosong buah yang dicampur dengan solid dan dapat dimanfaatkan

untuk menyediakan hara bagi tanaman. Pemupukan ini digunakan karena

mengandung unsur hara penting yang berguna bagi tanaman kelapa sawit, selain

itu juga dapat membantu memperkecil biaya perusahaan karena hanya memenuhi

biaya operasional dan pengangkutan saja.

Aplikasi pemupukan dimulai dengan mengangkut pupuk menggunakan

gerobak sorong dengan berat sekitar 55 kg yang diambil dari tumpukan pupuk

dijalan koleksi, dosis 1 (satu) pokok sebanyak 110 kg, sehingga pupuk yang

diaplikasikan untuk satu pokok sebanyak 2 gerobak sorong. 1 HK dapat

mengerjakan 32 pokok.

Pemupukan dimulai dari pasar tengah menuju ke arah luar barisan (Utara-

Selatan). Hal ini bertujuan agar pemupukan yang dilakukan dosisnya merata pada

setiap pokok, yang artinya pokok di bagian pasar tengah mendapatkan dosis yang

sama dengan pokok yang berada di tepi jalan. Jika dimulai dari tepi jalan, pupuk

yang di langsir dengan gerobak akan habis sebelum sampai ke pasar tengah, dan

biasanya pekerja malas untuk balik dan mengambil pupuk yang berada di tepi

jalan sehingga dosis pada pokok terakhir akan sangat sedikit. Untuk kualitas hasil

yang maksimal maka diperlukan pengawasan mandor di pasar tengah dan di jalan

koleksi. Kegiatan pemupukan dapat dilihat dari Gambar 11.

Page 45: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

33

Gambar 11. Pemupukan abu janjang (composting)

Penunasan

Penunasan adalah kegiatan memotong cabang yang tidak perlu dan hanya

dibiarkan cabang yang menyonggo tandan (songgoh dua atau songgoh satu).

Kegiatan penunasan ini sangat penting karena akan mempengaruhi pekerjaan

panen. Tujuan penunasan yang paling utama adalah untuk mempermudah

pekerjaan potong buah (melihat dan memotong buah masak). Disamping itu,

tujuan dari kegiatan ini adalah menghindari tersangkutnya brondolan di ketiak

pelepah, memperlancar proses penyerbukan alami, menjaga kebersihan tanaman

sehingga menciptakan lingkungan yang tidak sesuai bagi perkembangan hama dan

penyakit dan untuk memperindah kondisi lapangan. Penunasan dilakukan 9 bulan

sekali dengan memperhatikan jumlah pelepah harus tinggal di pokok. Tanaman

dengan umur 3 tahun sudah dilakukan penunasan yang biasanya menyisakan 3

pelepah dibawah buah (songgoh 3). Aplikasi penunasan dengan songgoh 3

dilakukan hingga umur tanaman mencapai 5 tahun. Sedangkan untuk tanaman

yang berumur 6-10 tahun menggunakan songgoh 2 dan tanaman berumur 11 dan

seterusnya menggunakan songgoh 1. Kegiatan ini bertujuan untuk

mempertahankan produksi buah yang maksimum, sehingga harus dihindari

terjadinya over pruning. Over pruning adalah terbuangnya sejumlah pelepah yang

produktif secara berlebihan yang akan mengakibatkan penurunan produksi.

Aplikasi dalam kegiatan penunasan ini terdiri dari pemotong, pembersih

gulma yang menempel di batang sekaligus membersihkan piringan, dan

penyusunan pelepah yang berjarak 2 m dari batang. Karyawan tunas ini jika sudah

melebihi borong atau basis tunasnya, maka akan diberi premi sesuai dengan

Page 46: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

34

pekerjaannya. Tenaga kerja kegiatan penunasan pada PT. Socfindo dilakukan

dengan family pruning, yang berarti setiap 1 (satu) karyawan dinas membawa 2

kenek yang dipertanggungjawabkan oleh 1 (satu) karyawan dinas gaji per harinya.

Kenek adalah orang yang membantu selama kegiatan penunasan berlangsung, hal

ini bertujuan untuk memperoleh premi yang banyak. Kegiatan penunasan dapat

dilihat pada Gambar 12. Prestasi kerja yang ditetapkan untuk kegiatan ini dilihat

berdasarkan umur tanaman. Di mulai dari tanaman yang berumur 3 tahun adalah

70 pokok/HK. Kemudian semakin tua umur tanaman maka basisnya akan

menurun. Hal ini disebabkan dari tingkat kesulitan yang dialami oleh karyawan.

Gambar 12. Penunasan

Pemanenan

Pemanenan merupakan kegiatan memotong tandan buah yang termasuk

dalam kriteria panen dan mengangkut buah ke tempat pengumpulan hasil (TPH).

Setiap tiga pasar terdapat satu TPH yang terletak di bagian pinggir jalan koleksi.

Keberhasilan panen dan produksi sangat bergantung pada bahan tanam yang

digunakan, tenaga pemanen, keterampilan pemanen, sistem panen yang

digunakan, kelancaran sarana transportasi serta faktor pendukung lainnya seperti

organisasi panen yang baik, keadaan areal dan intensif yang diberikan.

Kriteria dan Cara Pelaksanaan Panen

Kriteria panen yang ditetapkan PT. Socfindo ialah minimal 4 brondolan

per janjang atau minimal 3 brondolan di priringan. Untuk TBM satu brondolan

per janjang dengan ketentuan brondolnya masih baru dan bukan bekas terkena

Page 47: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

35

hama. Kriteria panen 4 brondolan per janjang ini diterapkan untuk seluruh

tanaman menghasilkan.

Pelaksanaan panen yang baik adalah tidak ada buah mentah (buah S) yang

dipanen, tidak ada buah matang yang tertinggal pada piringan, tidak ada buah

yang tertinggal pada pasar panen dan TPH. Janjang kosong tidak ada yang

terbawa ke pabrik, ganggang janjang dipotong dengan bentuk cangkam kodok

serta mepet ke buah, pelepah atau cabang diletakkan pada rumpukan dan jika

terdapat parit maka pelepah tersebut arus dipotong menjadi tiga bagian lalu

diletakkan di rumpukan, susunan cabang ini harus lurus agar tidak menghalangi

atau menutupi piringan dan tidak berserakan, potongan cabang harus mepet ke

pokok agar tidak ada brondolan yang tersangkut pada pelepah.

Tandan yang telah dipanen dihadapkan ke arah pasar panen atau pasar

rintis dan brondolan dikumpulkan, lalu pemanen dengan menggunakan gerobak

sorong membawa janjang dan brondolan yang telah dipanen tersebut ke TPH, lalu

ganggang diberi nomor sesuai dengan nomor pemanen.

Asisten dan mandor I produksi setiap harinya wajib memeriksa minimum

10 TPH dari hasil panen dan minimum 10 orang pemanen. Pemeriksaan ini

mencakup mutu buah (A, N, E), kebersihan berondolan dipiringan, TPH dan mutu

buah. Hasil pemeriksaan ini harus diadu dengan hasil pemeriksaan krani buah

untuk mencegah manipulasi krani buah.

Target harian divisi adalah minimal satu seksi panen harus dapat

diselesaikan. Bila pada hari pertama seksi A tidak selesai dipotong semua, maka

pada hari berikutnya pengaturan tenaga kerja harus diselesaikan sehingga pada

hari kedua minimal dapat diselesaikan seksi B dan seksi A.

Mutu Hanca

Kriteria mutu hanca yang baik adalah tidak ada cabang sengkleh yaitu

pelepah yang tidak dijatuhkan dari pokok, rumpukan cabang tertata rapi, tidak

buah S atau buah tinggal dan brondolan tidak ada yang tertinggal. Pada tanaman

yang umur tanamnya tua (mendekati Replanting) digunakan hanca tetap. Dengan

adanya hanca ini selain disiplin kerja dan mempunyai tanggung jawab sendiri

Page 48: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

36

maka akan mempermudah pengontrolan serta dapat mempermudah pekerja dalam

persiapan alat panen misal persiapan panjang galah yang dibutuhkan, sedangkan

pada tanaman yang umur tanaman masih muda digunakan hanca giring agar

mendapatkan produksi tinggi, tetapi pada hanca ini karyawan kurang bertanggung

jawab.

Organisasi Panen

Satu mandoran pada hanca giring ini terdiri dari 7-20 orang pemanen, satu

orang mandor dan satu orang krani buah. Tenaga kerja kegiatan pemanenan pada

PT. Socfindo dilakukan dengan family harvest, yang berarti setiap 1 (satu)

karyawan dinas membawa 2 kenek yang dipertanggungjawabkan oleh 1 (satu)

karyawan dinas gaji per harinya. Mandor bertugas untuk mengontrol pemanen

agar bekerja dengan baik dan benar,hancanya bersih, tidak ada buah tinggal (buah

S) pada pokok tanaman yang dapat mengakibatkan buah tersebut menjadi buah

busuk (E), tidak memanen buah mentah (A) yaitu buah yang belum memberondol

minimal 3 brondolan dipiringan.

Krani buah bertugas untuk memeriksa mutu buah, yaitu memeriksa mutu

buah dengan kriteria buah normal (N), buah mentah (A), buah mentah (E) dan

semua itu di catat pada buku krani buah beserta dengan nama pemanennya.

Pemeriksaan ini dilakukan pada saat buah berada di tempat pemungutan hasil

(TPH), jumlah buah yang telah dipanen dicatat oleh karyawan potong buah untuk

mengetahui apakah karyawan tersebut telah memperoleh basis borongnya dan

berapa lebih borongnya. Lebih borong ialah jumlah janjang yang dipanen setelah

dikurangi basis borongnya, jika karyawan panen tersebut mendapat lebih borong,

maka akan mendapat premi, tetapi jika karyawan tersebut tidak memenuhi

borongnya maka akan dikenai sanksi.

Asisten divisi dan mandor I atas (produksi) bertugas untuk memeriksa

pelaksanaan panen dan berperan aktif dalam menciptakan iklim kerja yang

harmonis dan serasi untuk mencapai keberhasilan kegiatan panen.

Page 49: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

37

Penentuan Basis dan Premi

Basis panen adalah jumlah buah minimum yang harus dipanen oleh

keryawan potong buah. Basis borong ini berbeda-beda menurut tahun tanam

(umur tanaman), berat janjang rata-rata (BJR) dan jumlah jam kerja.

Tanaman tua jumlah basis borongnya lebih rendah daripada tanaman yang

dewasa karena faktor kesulitan dalam panen, tanaman tua lebih besar

dibandingkan dengan tanaman dewasa karena tanaman tua lebih tinggi dari

tanaman dewasa dan bisa mencapai ketinggian 15 m sehingga memerlukan galah,

egrek yang lebih panjang dan memerlukan orang yang ahli. Berat janjang rata-rata

suatu blok juga menentukan basis borong potong buah dengan norma standar

potong buah bagi seorang karyawan sehingga untuk BJR yang tinggi maka basis

borongnya lebih rendah dibandingkan dengan BJR yang rendah.

Jika terjadi buah kurang dan apabila pemanen kehabisan hanca di blok

pertama sedangkan pemanen belum siap borong dan diberikan hanca di blok

kedua yang berbeda basis borongnya, maka untuk mencukupi kekurangan

borongnya pada hari itu perhitungannya sebagai berikut :

Kekurangan borong janjang hanca I × Jumlah janjang siap borong hanca II 

Jumlah janjang siap borong hanca I

Jika karyawan potong buah berpindah ke hanca berikutnya atau ke seksi

berikutnya, basis borongnya berubah sesuai dengan basis borong pada seksi yang

akan dimasukinya. Misalnya, seorang pemanen yang sedang memanen pada suatu

seksi dengan basis borong pada seksi tersebut 70 janjang tetapi hanya

mendapatkan 55 janjang maka ia pindah ke seksi berikutnya dengan basis borong

pada seksi tersebut sebanyak 60 janjang, untuk dapat memenuhi basis borongnya

pada hari itu maka pemanen tersebut harus mendapatkan janjang pada seksi

tersebut sebanyak 15/70 x 60 = 13 janjang, sehingga karyawan tersebut pada hari

itu harus memotong buah dengan basis borong sebanyak 55 + 13 = 68 janjang.

Hari yang mempunyai jam kerja pendek seperti hari jumat yang

mempunyai jam kerja hanya 5 jam, sedangkan pada hari biasa jam kerjanya 7 jam,

maka basis borong pada hari jumat lebih rendah dibandingkan pada hari biasa.

Cara menghitung basis borong pada hari jumat yaitu seperti 5/7 x basis borong.

Page 50: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

38

Contohnya suatu blok yang mempunyai basis borong 70 pada hari biasa, maka

pada hari jumat basis borongnya berubah menjadi 5/7 x 70 = 50 janjang.

Sanksi-sanksi

Sanksi potong buah diberikan kepada karyawan potong buah dengan

tujuan agar tidak terjadi pelanggaran dari ketentuan potong buah yang berlaku

terutama mengenai kriteria buah dan kualitas buah. Denda karyawan potong buah

adalah sebagai berikut: 1) buah mentah (A) tidak memberondol brondol maka

dikenakan denda Rp. 3 000/janjang. 2) cabang sengkleh (C) atau pelepah tidak

dijatuhkan oleh anggota potong buah maka dikenakan denda Rp. 1 000/pokok. 3)

B1 adalah brondolan yang tidak dikutip bersih dikenakan denda Rp. 1000/pokok.

4) Rumpukan yang tidak disusun (R), sebesar Rp. 1 000/pokok. 5) B2 adalah

brondolan yang dibuang, sama sekali tidak dikutip dikenakan denda sebesar Rp. 3

000/pokok. 6) M3 adalah brondolan yang terikut diganggang buah dikenakan

denda sebesar Rp. 1 000/janjang. 7) Buah G adalah ganggang yang tidak dipotong

rapat/cangkam kodok dikenakan denda Rp. 1 000/janjang. 8) M2 adalah buah

yang tinggal pada piringan atau hanca dikenakan denda Rp. 2 000/janjang. 9) M1

adalah buah mentah yang sengaja diperam dihanca dikenakan denda Rp. 3

000/janjang. 10) Buah S adalah buah matang yang tinggal atau tidak dipanen

dikenakan denda Rp. 2 000/janjang.

Sanksi ini akan diberikan pada anggota potong buah yang tidak sesuai

dengan aturan, sebelum menjatuhkan denda, tenaga kerja akan diberi peringatan

langsung pada hari kegiatan panen dilaksanakan, jika masih terdapat yang tidak

sesuai dengan aturan maka sanksi-sanksi akan di sah kan. Jika sudah terlalu sering

melakukan kesalahan maka akan diberikan surat peringatan yang akan

mengakibatkan pemecatan tenaga kerja.

Ramalan Produksi

Ramalan produksi perlu dilakukan dan ketepatan dalam peramalan yang

akan meningkatkan efisiensi pemakaian tenaga kerja pemanen dan angkutan

panen. Perhitungan peramalan produksi yang dilakukan di PT. Socfindo setiap 4

Page 51: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

39

(empat) bulan sekali sehingga dikenal dengan sistem kwartal, jadi dalam 1 (satu)

tahun diadakan 3 kali sensus buah.

Ramalan produksi ini dilakukan dalam 4 bulanan dan harian. Kwartal

pertama dimulai dari bulan Januari hingga April, kwartal kedua dimulai dari bulan

Mei sampai Agustus dan kwartal ketiga dimulai dari bulan September sampai

Desember. Perhitungan ramalan produksi pada seluruh blok untuk setiap divisi

sudah dijadwalkan. Perhitungan ramalan produksi pada kwartal yang akan datang

akan dilakukan pada akhir kwartal berjalan sebelum dimulai pembukuan kwartal

yang akan datang. Jadi, untuk meramal produksi kwartal pertama akan dilakukan

pada bulan Desember, meramal untuk produksi kwartal kedua akan dilakukan

pada bulan April dan untuk meramal produksi kwartal ketiga akan dilakukan pada

bulan Agustus. Aplikasi dilapangan dilakukan satu bulan penuh untuk semua Blok

dari divisi.

Tandan buah segar yang dihitung pada saat sensus buah ialah yang telah

berumur 1 bulan yaitu dengan kriteria buahnya berwarna hitam dan berukuran

kira-kira sebesar telunjuk. Pohon yang dihitung jumlah tandan buah segarnya

ialah sama dengan yang digunakan sensus ulat yaitu setiap titik sensus terdapat 7

(tujuh) pohon sensus, satu titik sensus mewakili 1 (satu) hektar.

Pelaksanaan sensus buah adalah sebagai berikut. Karyawan sensus terdiri

dari 6 (enam) orang, dibagi menjadi 2 (dua) kelompok sehingga menjadi tiga

orang dan satu mandor, dengan rincian pencatat dan pengecekan tandan, dua

orang menulis pada pokok. Alat yang digunakan ialah pisau atau lempengan

logam untuk mengorek (mengikis) agar mudah ditulis dan tulisannya tampak

jelas, serta pada setiap kwartal diberi tanda pada warna tinta, misal kwartal

pertama diberi warna merah, kwartal kedua diberi warna biru dan kwartal ketiga

diberi warna kuning. Data yang ditulis pada pokok adalah nomor pokok sensus,

nomor kwartal, tahun sensus dan jumlah janjang pokok tersebut. Prestasi kerja

karyawan adalah 15 ha/HK.

Page 52: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

40

Aspek Manajerial

Pendamping Mandor

Mandor merupakan karyawan tingkat non staf yang bertugas membantu

asisten dalam menjalankan pekerjaan kebun baik secara teknis maupun

administratif. Mandor merupakan orang yang berhubungan langsung dengan

karyawan dan bertugas langsung di lapangan serta bertanggung jawab kepada

asisten. Mandor yang ada pada setiap divisi terdiri dari : mandor I (perawatan),

mandor produksi, mandor panen, krani buah, krani transport dan krani divisi,

sedangkan di kebun pembibitan mempunyai 1 orang mandor yang sering disebut

mantri pembibitan. Selama penulis berstatus sebagai pendamping mandor, penulis

pernah bertugas di kebun pembibitan awal, pembibitan utama, mandor

penanaman, mandor pemeliharaan kacangan, krani buah. Mandor mempunyai

beberapa peranan seperti : membantu tugas-tugas asisten dalam perencanaan,

pelaksanaan dan pengontrolan, bertanggung jawab terhadap mutu pekerjaan,

mengawasi dan mengorganisasi pelaksanaan teknis di lapangan serta membuat

laporan hasil pekerjaan yang dilakukan dan menganalisanya. Jurnal harian

kegiatan penulis selama menjadi pendamping mandor dapat dilihat pada Lampiran

8.

Mandor di Kebun Pembibitan

Mandor di kebun pembibitan berjumlah hanya 1 orang yang dikhususkan

untuk kebun pembibitan. Semua pekerjaan yang ada pada kebun pembibitan

diawasi hanya dengan 1 mandor, semua pekerjaan yang dimaksudkan juga seperti

mengerjakan laporan yang bersangkutan dengan pembibitan.

Mandor I

Jabatan mandor I langsung berada di bawah asisten untuk mengontrol

semua jenis pekerjaan yang dilakukan. Mandor I berkewajiban membuat rencana

kerja harian dan bertanggung jawab secara langsung terhadap pekerjaan mandor-

Page 53: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

41

mandor dan karyawan. Seperti halnya asisten, mandor I juga mengawasi seluruh

pekerjaan yang dilakukan dan memastikan kegiatan yang dilakukan telah sesuai

dengan standar kerja yang telah ditetapkan. Mandor I harus aktif menyelesaikan

permasalahan yang terjadi di lapangan dan harus dapat mencari solusinya.

Mandor Produksi

Mandor produksi merupakan orang yang membantu tugas-tugas asisten

dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengontrolan kerja potong buah dengan

mengarahkan pekerjaan ke mandor-mandor potong buah secara lebih terperinci

khususnya dalam pembagian tenaga kerja. Tugas dan tanggung jawab seorang

mandor produksi adalah mengikuti kegiatan antrian pagi setiap harinya,

memeriksa kelengkapan dan keadaan alat kerja potong buah, memastikan

pekerjaan yang dilaksanakan telah sesuai dengan instruksi yang di tetapkan,

bertanggung jawab terhadap mutu buah dan mutu hanca potong buah, mengatur

pusingan potong buah agar tetap pada kondisi normal dan melaporkan kondisi/

keadaan maupun penyimpangan yang terlihat di blok (lapangan) termasuk potensi

bahaya. Umumnya mandor I lebih difokuskan untuk pengawasan kegiatan potong

buah, menjaga kualitas buah serta melakukan pengawasan untuk kegiatan

administratif divisi.

Mandor Panen

Mandor panen adalah orang yang bertanggung jawab dalam kegiatan

panen yang dibantu oleh krani buah dan krani transport. Tugas mandor panen

adalah mengawasi kegiatan panen agar dapat berjalan dengan baik. Mandor panen

juga mempunyai tugas untuk menetukan hanca panen dan jumlah tenaga kerja

yang dibutuhkan. Mandor panen juga secara tidak langsung bertanggung jawab

terhadap kualitas TBS yang dipanen seperti tingkat kematangan buah, buah busuk,

buah matang yang tertinggal di pokok, brondolan yang tertinggal serta

memastikan tangkai buah TBS pendek.

Mandor panen harus aktif mengawasi ke dalam hanca untuk memastikan

tidak terjadi penyimpangan oleh pemanen. Mandor panen mempunyai tugas dan

Page 54: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

42

tanggung jawab yaitu mengikuti antrian pagi dengan asisten dan mandor-mandor

lainnya, kemudian melaksanakan briefing pagi bersama karyawan di lapangan

untuk pembagian hanca sekaligus mengabsen, melakukan pengecekan mutu buah

dan hanca, memeriksa apakah setiap pemanen telah mendapatkan basis borong

dan hancanya telah selesai. Bila basis borong belum tercapai sedangkan waktu

kerja masih ada, maka oleh mandor panen dipindahkan hancanya untuk

memenuhi basis borongnya. Selain itu mandor panen juga memeriksa peralatan

yang digunakan sebelum dilakukan pengancakan dan memastikan pekerja telah

menggunakan APD. Kemudian pada sore harinya mandor panen melakukan

perhitungan persentase kematangan panen yang bertujuan menentukan rencana

jumlah tenaga kerja potong buah dan taksasi produksi untuk esok hari dan

memastikan semua seksi telah habis di panen pada 1 hari. Selama menjadi

pendamping mandor potong buah, penulis mengikuti kegiatan persentase

kematangan yang diambil dari sebagian atau mewakili seluruh wilayah yang akan

di panen untuk esok hari.

Krani Buah

Tugas dari krani buah adalah mencatat jumlah buah normal (N), nuah

mentah (A) dan buah busuk (E) yang telah terkumpul dari TPH dari masing-

masing pemanen di buku pemeriksaan tanda buah segar (TBS). Memberi tanda A

pada tangkai buah mentah yang di periksa. Mencatat jumlah TBS yang telah d

panen yang kemudian menginformasikannya ke pabrik (sore hari). Hal ini

bertujuan untuk mempermudah dalam proses pengolahan TBS di pabrik. Mengisi

buku notes potong buah (notes kuning) yang berisi laporan hasil potong buah

setiap pemanen yang akan dibagikan esok hari kepada para pemanen. Mengisi

buku penerimaan TBS (collection sheet) dan mengisi data papan panjang.

Mandor Pemupukan

Mandor pemupukan bertanggung jawab terhadap jumlah untilan pupuk

yang diangkut dari gudang pupuk sampai diaplikasikan ke pokok berdasarkan

dengan dosis yang telah di tetapkan dalam booklet pemupukan. Pada pagi hari

Page 55: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

43

mandor pupuk harus mengikuti kegiatan antrian pagi untuk menerima instruksi

dan pengarahan dari asisten divisi yang kemudian disampaikan kepada para

karyawan. Setelah selesai pemupukan, mandor pemupukan bertanggung jawab

terhadap karung untilan untuk sampai di gudang penyimpanan dan

membandingkannya dengan jumlah karung sebelum di lakukan aplikasi. Hal ini

bertujuan untuk mengurangi kecurangan yang akan terjadi pada saat aplikasi.

Kemudian mandor pupuk juga bertanggung jawab terhadap kualitas penaburan

pupuk di lapangan dan melaporkan kondisi/ keadaan maupun penyimpangan yang

terjadi di lapangan. Dalam hal ini penulis melakukan kegiatan pengecekan

kualitas penaburan pupuk di lapangan dan menjadi pendamping asisten dalam

menjaga untilan pupuk agar tidak terjadi kecurangan.

Mandor Semprot

Setiap harinya mandor semprot bertugas ikut antrian pagi di divisi untuk

mendapat tugas-tugas harian dari asisten divisi. Menyiapkan dan memeriksa

bahan-bahan dan peralatan kerja untuk keperluan semprot termasuk mengatur

tenaga kerja. Bertanggung jawab terhadap penggunaan APD dilokasi kerja.

Memberikan intruksi/arahan kerja kepada pekerja. Bertanggung jawab terhadap

jumlah bahan yang dipakai untuk keperluan semprot sesuai intruksi Asisten.

Memastikan tidak terjadinya ceceran pada saat menuangkan larutan ke dalam alat

semprot. Bertanggung jawab terhadap mutu dan output pekerjaan. Melaporkan

prestasi kerja harian semprot kepada Asisten. Melaporkan kondisi/ keadaan

maupun penyimpangan yang terjadi di lapangan termasuk potensi bahaya LK3,

serta memastikan penggunaan pestisida dilakukan dengan aman dan benar.

Melaksanakan pekerjaan yang ditunjuk asisten, Askep, dan Pengurus.

Pendamping Asisten Divisi

Tugas dan tanggung jawab seorang asisten divisi adalah memberikan

instruksi kerja kepada mandor-mandor, mantri-mantri dan krani-krani setiap pagi

(antrian pagi), mengkoordinir mandor-mandor sesuai instruksi dan rencana kerja

yang dibuat, menjamin terlaksananya sistem manajemen mutu dan lingkungan

Page 56: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

44

divisi, menyelenggarakan dan memastikan administrasi divisi terlaksana sesuai

ketentuan. Selain itu seorang asisten divisi juga bertugas untuk mengawasi

disiplin tenaga kerja baik tenaga kerja sendiri maupun pihak-III (buruh harian

lepas). Asisten bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan operasional kebun

selama 24 jam yang meliputi kegiatan di kebun maupun lingkungan masyarakat.

Pada saat penulis menjadi pendamping asisten, penulis membantu asisten divisi

IV dalam hal kegiatan pemanenan. Tujuannya adalah untuk melihat kedisiplinan

kerja tenaga kerja dan semua kegiatan yang ada dilapangan. Kegiatan lain yang

diikuti oleh penulis dengan asisten adalah mengawasi kegiatan pemupukan abu

janjang (composting). Penulis bersama Asisten melakukan penghitungan terhadap

untilan pupuk yang di kirim dari pabrik dan melihat langsung aplikasi terhadap

penebaran pupuk di lapangan. Hal ini bertujuan untuk memperkecil terjadinya

kehilangan pupuk di lapangan atau pun terjadinya penebaran pupuk yang tidak

merata. Selanjutnya penulis juga mengikuti asisten dan kegiatan yang ada pada

Divisi II dengan tujuan penulis dapat menyempurnakan kegiatan magang. Jurnal

harian kegiatan penulis selama menjadi pendamping asisten dapat dilihat pada

Lampiran 9.

Page 57: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

45

PEMBAHASAN

Kondisi Umum Pembibitan

Pengamatan pembibitan awal (pre nursery) kelapa sawit terletak pada

lahan 2 ha pada divisi V. Pada lahan 2 ha ini bibit yang ditanam adalah bibit pre

nursery yang dikhususkan untuk dijual. Bahan tanam berasal dari Pusat Seleksi

Bangun Bandar (PSBB). Pada saat dilaksanakannya magang penulis melakukan

kegiatan pengamatan pada divisi V, sedangkan pada kegiatan lain penulis

ditempatkan pada Divisi I.

Sistem pembibitan yang digunakan adalah sistem pembibitan dua tahap,

untuk kondisi di Indonesia PT. Socfindo merekomendasikan pembibitan D x P

Unggul Socfindo dengan cara dua tahap (Doble stage) dikarenakan ukuran

kecambah PT. Socfindo yang relatif kecil dan memerlukan penanganan yang teliti

agar diperoleh bibit yang bermutu baik.

Pada pembibitan dua tahap yang dilakukan ini, kecambah ditanam pada

plastik polibag yang mempunyai ukuran 15 cm x 20 cm, tebal 0.10 mm dengan

lubang perforasi sebanyak 18 buah untuk mengatur drainase. Polibag yang diisi

sebaiknya menggunakan media tanah tanah lapisan atas (top soil) yang gembur,

subur, bersih dari potongan kayu dengan cara diayak serta banyak mengandung

bahan organik dan diambil dari lahan yang bebas serangan penyakit terutama

penyakit ganoderma. Seminggu sebelum penanaman dilakukan, pengisian tanah

ke polibag telah selesai dilaksanakan. Setelah itu polibag yang telah berisi tanah

disusun rapat dan rapi membentuk bedengan dengan ukuran 10 kantong melebar

dan panjangnya tergantung kepada jumlah bibit per nomor kelompok kategori.

Pemeliharaan bibit meliputi penyiraman, penyiangan, pemupukan dan

pengendalian hama dan penyakit tanaman. Penyiraman dilakukan dua kali sehari

yaitu pada pagi dan sore hari tetapi tergantung curah hujan yang turun. Tiap kali

penyiraman dibutuhkan air sampai dengan kapasitas lapang. Penyiangan gulma

dilakukan terhadap gulma yang tumbuh di polibag dan di sekitar polibag.

Penyiangan dilakukan secara manual dan rotasinya tergantung kepada kecepatan

pertumbuhan gulma di lapangan. Pemupukan pertama dilakukan pada umur 4

Page 58: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

46

MST, kemudian pemberian pupuk selanjutnya dengan interval 1 minggu sekali.

Pupuk yang digunakan adalah pupuk Urea dan NPK dan diaplikasikan dalam

bentuk larutan dengan menggunakan gembor.

Daya Tumbuh Bibit Kelapa Sawit di PT. Socfindo

Bahan tanaman (benih) memiliki kontribusi input 7 - 8 % dari total

investasi awal, namun kualitas dan karakteristiknya merupakan hal yang sangat

krusial dalam mempengaruhi proses pertumbuhan dan produktivitas secara

keseluruhan. Pertumbuhan dan vigor bibit sangat ditentukan oleh kecambah yang

ditanam, morfologi kecambah serta cara penanamannya (Pahan, 2010).

Saat ini PT. Socfindo hanya melepas 2 (dua) varietas bahan tanaman

kelapa sawit unggul yaitu DxP Unggul Socfindo (L) dan DxP Unggul (Y) yang

sudah terdaftar dan diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia. Dalam

memproduksi kedua varietas tersebut PT. Socfindo menggunakan sistem kategori.

Pengelompokan berdasarkan kategori ini bertujuan untuk mendapatkan tanaman

dengan fenotype (penampilan fisik) yang sama dan pertumbuhan tinggi yang

relatif homogen. DxP Unggul Socfindo (L) dicirikan dengan buah yang

bercangkang tipis dengan daging buah yang tebal, sedangkan DxP Unggul (Y)

adalah buah yang bercangkang tebal dan daging buah yang tipis. Daya tumbuh

bibit dapat dilihat pada kecambah yang telah ditanam pada Tabel 4.

Page 59: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

47

Tabel 4. Daya tumbuh bibit kelapa sawit di PT. Socfindo

Tanggal tanam

No. kategori Total ditanam

Kecambah Mati Kecambah Hidup

Daya tumbuh (%) DPL DPY DPL DPY

25-01-2012 4200 800 5000 200 30 4770 95.4 02-02-2012 5000 5000 10000 300 200 9500 95.0 03-02-2012 5000 0 5000 290 0 4710 94.2 06-02-2012 0 5000 5000 0 269 4731 94.62 09-02-2012 8600 1400 10000 355 0 9645 96.45 15-02-2012 5000 0 5000 90 0 4910 98.2 21-02-2012 1700 8300 10000 84 400 9516 95.16 26-02-2012 5000 5000 10000 100 158 9742 97.42 07-03-2012 5200 4800 10000 163 100 9737 97.37 Rata-rata 95.98 Sumber : Hasil pengamatan, 2012

Dari data Tabel 4 diketahui bahwa daya tumbuh kecambah DxP Unggul

Socfindo pada pengamatan yang dilakukan pada saat 2 MST hingga 10 MST

cukup tinggi yaitu 95.98%. PPKS (2000) menyatakan bahwa bahan tanam yang

berkualitas baik dan pengelolaan pembibitan awal yang baik, jumlah bibit yang

mati tidak melebihi 10% dari total bibit yang ditanam. Kesalahan-kesalahan

dalam penanaman harus diperhatikan karena akan menimbulkan kelainan pada

bibit. Kesalahan pada bibit seperti ditemukannya kecambah yang plumula atau

radikula patah pada saat proses penanaman tetapi tidak dipisahkan atau tetap

ditanam. Penanaman kecambah itu seharusnya dilakukan secara hati-hati, karena

plumula dan radikula kecambah mudah patah serta jika terdapat kecambah yang

dari awalnya sudah mengalami patah plumula atau radikula, maka sebaiknya

dipisahkan dan dilaporkan kepada asisten.

Kesalahan lain yang banyak ditemukan ditandai dengan akar bibit yang

terbongkar karena penanaman yang terlalu dangkal. Kesalahan ini banyak

ditemukan karena pekerja banyak yang ingin menyelesaikan pekerjaan secara

cepat. Untuk mencegah hal ini maka konsolidasi pembibitan awal perlu dilakukan

setiap hari. Pada saat kegiatan magang ini berlangsung, penulis mengikuti

penanaman pada tanggal 15 Februari 2012, penulis mencoba melakukan

konsolidasi ini setiap 2 hari sekali sampai dengan 2 MST atau penyeleksian

kecambah mati ini dilakukan. Seleksi bibit mati yang dilakukan dari 2 MST

hingga 10 MST, kecambah yang mati hanya 90 dari 5 000 kecambah yang

Page 60: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

48

ditanam. Selanjutnya, dari faktor kesalahan manusia (human error) dapat

dikurangi dengan cara memberikan pengawasan yang lebih lagi oleh mandor pada

saat proses penanaman berlangsung.

Pertumbuhan Vegetatif Bibit di PT. Socfindo

Selama penulis magang di PT. Socfindo, pengamatan dilakukan dari 1

MST hingga 10 MST atau diperkirakan sampai bibit berumur 2.5 bulan.

Pengamatan dilakukan sampai umur 10 MST dikarenakan bibit yang diamati

sudah diangkut oleh pembeli. Pengamatan keragaan bibit dengan cara pengukuran

vegetatif sederhana merupakan cara yang sederhana untuk mengetahui kualitas

bibit yang ditanam (PPKS, 2000). Pertumbuhan vegetatif bibit yang ditanam pada

tanggal 15 Februari 2012 dapat dilihat pada kenaikan pertumbuhan dengan grafik

berikut.

Gambar 13. Grafik hubungan umur terhadap rata-rata tinggi bibit kelapa sawit

Tinggi tanaman merupakan ukuran pertumbuhan tanaman yang paling

sering diamati baik sebagai indikator pertumbuhan maupun sebagai variabel yang

digunakan untuk mengukur pengaruh lingkungan. Hal ini didasarkan atas

kenyataan bahwa tinggi tanaman merupakan ukuran pertumbuhan yang paling

mudah dilihat (Anonim, 2008).

Y= 1.393x - 0.788

R2 = 0.838

Page 61: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

49

Suatu tanaman dapat dikatakan baik apabila pertumbuhan tinggi tanaman

baik dan tidak kerdil ataupun tidak terlalu cepat. Tinggi tanaman memperlihatkan

pertumbuhan vegetatif suatu tanaman. Tinggi tanaman diukur mulai dari

permukaan tanah hingga daun tanaman tertinggi dan dilakukan sebanyak 10 kali

pengamatan yang dilakukan kemudian dianalisa dengan menggunakan analisis

regresi.

Menurut Mangoensoekarjo dan Semangun (2005) jaringan penyimpan

makanan pada tanaman kelapa sawit disebut dengan endosperm. Endosperm pada

kelapa sawit tidak pernah keluar dari cangkang, melainkan diserap oleh

haustorium sebagai sumber energi untuk pertumbuhan perkecambahan. Pada saat

1 MST telah muncul akar, namun sumber makanan yang digunakan hanya berasal

dari cadangan makanan sehingga pasokan energi benar-benar tercukupi hingga

minggu ke-4 untuk pemanjangan plumula dan radikula. Setelah minggu ke-5 bibit

kelapa sawit mulai mengambil unsur hara dan mineral dari tanah sehingga

pertumbuhan menjadi stabil. Terlihat bahwa pertumbuhan bibit kelapa sawit

mengalami kenaikan tertinggi pada minggu ke-4 menuju ke-5 yaitu 5.86 cm

menjadi 8.22 cm kemudian mengalami kenaikan yang stabil pada minggu ke-6

dan seterusnya (Lampiran 10).

Tanaman kelapa sawit memiliki pertumbuhan yang unik ketika masih

dalam masa pertumbuhan vegetatif sehingga diameter batang dapat dijadikan

parameter pada masa pembibitan. Batang kelapa sawit mengalami pembengkakan

pangkal batang (bole) yang disebabkan internodia (ruas batang) dalam masa

pertumbuhan awal tidak memanjang sehingga pangkal-pangkal pelepah daun yang

tebal berdesakan. Bongkol batang ini membantu memperkokoh posisi pohon pada

tanah agar dapat berdiri tegak. Kenaikan pertumbuhan diameter dapat terlihat

pada grafik berikut.

Page 62: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

50

Gambar 14. Grafik hubungan umur terhadap rata-rata diameter bibit kelapa sawit

Hasil pengamatan di lapangan terlihat bahwa diameter batang bibit kelapa

sawit pada 1 MST hingga 10 MST tidak mengalami kenaikan yang menunjukkan

bahwa pemupukan dapat memberikan penambahan ukuran diameter batang yang

besar. Pertambahan diameter bibit diduga lebih signifikan pada saat pengamatan

selesai (main nursery).

Jumlah daun merupakan salah satu penanda pertumbuhan vegetatif yang

dapat diamati secara langsung. Secara sederhana dapat dijelaskan apabila

pertumbuhan vegetatif suatu tanaman baik, diharapkan mampu memberikan

produksi yang tinggi karena hasil fotosintesis yang memadai untuk memasok

energi bagi tanaman. Begitu juga dengan tanaman kelapa sawit, dengan adanya

pertumbuhan daun yang baik, diharapkan nantinya akan memberikan hasil

produksi yang tinggi pula.

PPKS (2000) menyatakan bahwa variasi pertumbuhan bibit dalam

kelompok dapat terjadi karena variabilitas genetik, aplikasi pupuk yang tidak

merata, penyiraman yang buruk serta variabilitas tanah. Dari grafik di atas juga

dapat dilihat bahwa persamaan yang didapatkan adalah persamaan regresi linier.

Hal ini dikarenakan waktu pengamatan yang sangat singkat sehingga model yang

digunakan belum begitu terlihat.

Selama penulis melaksanakan kegiatan magang, pengamatan hanya

dilakukan pada kegiatan pembibitan awal (pre nursery). Penulis tidak

Y=0.041x + 0.019

R2 = 0.826

Page 63: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

51

mendapatkan standar pertumbuhan vegetatif untuk pembibitan awal ini, sehingga

penulis membandingkan pertumbuhan vegetatif bibit varietas DxP (L) PT.

Socfindo dengan penelitian Hidayat (2010) tentang pertumbuhan vegetatif bibit

varietas Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) yaitu varietas Simalungun dan

Langkat. Tabel 5 menunjukkan pertumbuhan bibit kelapa sawit di PPKS dan

Socfindo.

Tabel 5. Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit di PPKS dan Socfindo

Keterangan : *) Pertumbuhan vegetatif varietas Simalungun dan Langkat diperoleh dari PPKS dalam skripsi Hidayat (2010).

Dari Tabel 5 dapat diketahui bahwa tinggi bibit pada varietas Socfindo

tidak berbeda dengan tinggi bibit hasil penelitian, kecuali pada saat umur 8 MST

tinggi bibit varietas Socfindo (13.06 cm) lebih tinggi dibandingkan dengan

varietas PPKS (12.74 cm dan 12.78 cm). Pada dasarnya bahan tanam PT.

Socfindo mempunyai karakteristik dan keunggulan pertumbuhan meninggi yang

lambat dengan rata-rata laju pertumbuhan 50 cm/tahun (Socfindo, 2012). Begitu

pula diameter batang bibit pada varietas Socfindo tidak berbeda dengan varietas di

PPKS yaitu memiliki rata-rata ≤ 0.5 cm. Namun, jika dilihat pada jumlah daun,

varietas PT. Socfindo memiliki jumlah daun yang lebih tinggi dibandingkan

Peubah Umur (MST)

PPKS*) Socfindo Varietas Simalungun Langkat DxP (L)

Tinggi bibit 4 6.59 6.62 5.86 5 8.22 8.38 8.22 6 9.89 10.13 9.60 7 11.30 11.49 11.4 8 12.74 12.78 13.06 4 0.25 0.25 0.24 Diameter Batang 5 0.29 0.29 0.28 6 0.31 0.32 0.32 7 0.35 0.36 0.37 8 0.39 0.39 0.42 Jumlah daun

4 1.09 1.07 1.34 5 1.26 1.20 1.70

6 1.44 1.41 2.14 7 1.59 1.59 2.42 8 1.71 1.74 2.74

Page 64: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

52

dengan varietas di PPKS. Hal ini juga menjadi keunggulan pada varietas Socfindo

karena pada umur 2.5 bulan bibit varietas DxP unggul Socfindo telah memiliki 3-

4 helai daun sehingga dapat dipindah tanam ke main nursery maupun diangkut

pembeli.

Seleksi Bibit di PT. Socfindo

Pembibitan kebun PT. Socfindo sangat menjaga kualitas bibit yang

dihasilkan, sehingga diperlukan seleksi bibit yang ketat untuk mencegah bibit

yang bermutu rendah. Pelaksanaan seleksi bibit di pre nursery dilakukan setiap

satu bulan sekali, tetapi seringkali kebun pembibitan PT. Socfindo melakukan

seleksi pada saat menemukan bibit abnormal di luar waktu yang telah ditetapkan.

Seleksi ini dilakukan hingga bibit diangkut oleh pembeli. Bibit yang telah

dinyatakan abnormal, kemudian dipisahkan dan dimusnahkan dengan cara di

cincang. Abnormalitas bibit di prenursery yang paling sering terjadi adalah daun

berpilin (twisted leaf). Hal ini disebabkan karena ketika dilakukan penanaman,

posisi plumula dan radikula terbalik, sehingga tunas berkembang memutar dan

menjadi berpilin. Selanjutnya yang banyak dijumpai adalah daun berkerut

(Crinkle leaf) yaitu bibit dengan pertumbuhan daun yang mengkerut terhambat di

bagian tengah yang menyebabkan pertumbuhan daun terhambat. Hal ini dapat

disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan (khususnya cekaman kekeringan).

Selain itu, dilapangan juga sering terlihat bibit terkena serangan penyakit.

Beberapa serangan penyakit Curvularia sebaiknya dipisahkan, dibuang dan

dimusnahkan. Untuk abnormalitas lainnya sangat jarang ditemui di pembibitian

kebun PT. Socfindo.

Menurut PPKS (2003), perbedaan pertumbuhan bibit di pembibitan dapat

disebabkan oleh faktor genetis dan perbedaan kultur teknis yang diterima masing-

masing bibit. Kegiatan seleksi diharapkan hanya pada tanaman abnormal yang

disebabkan oleh faktor genetik saja, sehingga diusahakan tidak terdapat kesalahan

kultur teknis yang dapat menyebabkan timbulnya tanaman abnormal.

Page 65: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

53

Peranan Mandor dalam Menghadapi Masalah

Dalam sistem manajemen, peranan seorang mandor yang berada di bawah

asisten sangatlah dibutuhkan untuk membantu proses pengawasan berjalannya

suatu pekerjaan. Selain harus disiplin seorang mandor juga dituntut untuk bisa

menganalisis masalah-masalah yang terjadi di lapangan serta diharapkan dapat

menemukan solusi untuk pemecahan masalahnya. Karena dalam pelaksanaan

pekerjaan di lapangan tidak jarang terjadi penyimpangan, terutama pemborosan

waktu yang dilakukan oleh pekerja.

Pada saat jam kerja, banyak waktu yang dihabiskan untuk istirahat padahal

belum masuk istirahat karena KHL merasa tidak ada kewajiban untuk

menyelesaikan pekerjaan dengan targetan tertentu, mereka hanya berkewajiban

bekerja selama waktu kerja 7 jam. Penyebab lain juga disebabkan oleh

kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh mandor menyebabkan rendahnya

kuantitas hasil yang dicapai.

Page 66: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

54

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kegiatan magang yang penulis lakukan telah meningkatkan pengetahuan

tentang budidaya tanaman kelapa sawit, memperoleh pengalaman dan

keterampilan kerja sebagai KHL, pendamping mandor, dan pendamping asisten

dalam pengelolaan kebun kelapa sawit baik secara teknis maupun manajerial,

khususnya dalam aspek pembibitan.

Secara umum, pengelolaan pembibitan di PT. Socfindo sudah berjalan

dengan baik. Persentase bibit yang tumbuh pada minggu ke-2 hingga minggu

pengangkutan bibit yang dijual mencapai 95.98% sehingga kecambah yang

ditanam sangat bagus digunakan sebagai bahan tanam. Faktor kematian bibit

diantaranya disebabkan dari faktor kesalahan manusia (human error) yang kurang

hati-hati pada saat proses penanaman berlangsung. Jenis pekerjaan harian tanpa

target hasil yang diterapkan di pembibitan kurang efektif dalam kuantitas hasil

yang dicapai, serta kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh mandor pada saat

pelaksanaan kegiatan di lapangan.

Saran

Sebaiknya jenis pekerjaan harian di pembibitan harus diberikan targetan

hasil. Pengawasan dan inisiatif seorang mandor lebih ditingkatkan agar pekerjaan

di lapangan berjalan dengan baik serta perlu adanya pemberian premi secara

langsung agar karyawan lebih bersemangat dalam mengerjakan kegiatan

pembibitan.

Page 67: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

55

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Pengaruh kecepatan berkecambahan benih dan lama di kemasan kecambah kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) terhadap pertumbuhannya di pembibitan. http://puputwawan.wordpress.com. [26 Mei 2012] Anonim. 2011 .Klassifikasi iklim Scmidt Ferguson. http://staklimlasiana blogspot.com. [28 Mei 2012] Direktorat Jenderal Perkebunan. 2010. Luas Perkebunan dan Produksi kelapa Sawit di Seluruh Indonesia. www.ditjenbun.deptan.go.id/index.php/ teknik-budidaya.html. [15 februari 2012]. Effendi, D. 2010. Pengelolaan Pembibitan Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PT. Jambi Agro Wijaya, Sarolangun-Jambi. Skripsi. Program Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 70 hal. Hidayat, T. 2010. Penyiapan Benih Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jaqc.) dalam Pengadaan Bahan Tanaman di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Marihat, Sumatera Utara. Skripsi. Program Sarjan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 84 lembar. Mangoensoekerjo, S. Dan H. Semangun. 2008. Mnajemen Agribisnis Kelapa Sawit. Universitas Gajah Mada press. Yogyakarta. 605 hal. Pahan, I. 2010. Kelapa Sawit : Manajemen Agribisnis dari Hulu Hingga Hilir. Penebar Swadaya. Jakarta. 412 hal. PPKS. 2000. Buku Lapangan Seri Tanaman Kelapa Sawit Volume 1 : Pembibitan. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan. PPKS. 2003. Budidaya Kelapa Sawit. Dalam L. Buana, D. Siahaan, dan S. Adiputra (Eds.). Kultur Teknis Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan. PPKS. 2006. Potensi dan Peluang Investasi Industri Kelapa Sawit di Indonesia. Dalam Latif, S (Ed). Potensi dan Peluang Investasi Industri Kelapa Sawit di Indonesia. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan

Page 68: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

56

Sutarta, E. S., Winarna, dan N. H. Darlan. 2005. Penigkatan Efektivitas Pemupukan Melalui Aplikasi Kompos TKS pada Pembibitan Kelapa Sawit. Pertemuan Teknis Kelapa Sawit 2005. PPKS. Medan. 119-132. Sastrosayono, S., 2008. Budidaya Kelapa Sawit. Edisi kedua belas. Agromedia Pustaka. Jakarta. 66 hal. Sukamto, ITN. 2008. 58 Kiat Meningkatkan Produktivitas dan Mutu Kelapa Sawit. Penebar Swadaya. 84 hal. Socfindo. 2012. Varietas benih. http://www. PT. Socfindo.co.id. [03 Juli 2012].

Page 69: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

57

LAMPIRAN

Page 70: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

58

Lampiran 1. Peta wilayah kebun Bangun Bandar PT. Socfindo

58

Page 71: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

59

Lampiran 2. Produksi minyak dan inti kelapa sawit di kebun Bangun Bandar

Tahun TBS Produksi

MKS IKS Hasil Ekstraksi Hasil Ekstraksi

Ton Ton % Ton % 2007 48 391 480 11 474 059 23.71 2 281 474 4.71 2008 56 270 790 13 205 780 23.47 2 662 519 4.73 2009 56 270 790 13 205 780 23.47 2 662 519 4.73 2010 53 628 010 12 721 786 23.72 2 418 288 4.51 2011 52 884 940 12 821 708 24.24 2 525 846 4.78

Sumber : Socfindo, 2012

59

Page 72: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

60

Lampiran 3. Data curah hujan tahun 2001 - 2010 kebun Bangun Bandar PT. Socfindo

Bulan 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Rata-Rata HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH

Januari 13 93 8 154 13 241 8 98 9 105 5 93 7 144 5 84 6 114 6 101 8 122.7 Februari 2 249 5 173 13 234 8 256 2 44 7 53 2 32 0 0 2 84 3 64 4.4 118.9 Maret 11 302 5 132 9 63 10 166 4 46 7 69 4 24 18 272 15 259 10 161 9.3 149.4 April 9 162 6 130 7 88 9 76 3 131 13 159 12 329 7 150 12 215 7 96 8.5 153.6 Mei 8 172 11 103 11 264 10 132 8 148 16 350 19 378 13 159 12 239 9 131 11.7 207.6 Juni 6 245 10 191 9 134 11 81 8 190 10 276 9 126 6 163 5 96 14 258 8.8 176 Juli 11 93 9 107 12 207 12 169 13 283 7 91 11 260 12 206 8 217 15 222 11 185.5 Agustus 10 126 9 72 9 195 6 137 7 169 15 262 13 187 12 175 8 115 14 246 10.3 168.4 September 15 333 17 245 16 350 17 309 11 225 13 226 15 243 16 357 14 318 13 199 14.7 280.5 Oktober 19 164 10 328 19 624 18 318 25 340 18 505 16 209 14 339 11 252 11 218 16.1 329.7 November 16 64 16 278 8 181 12 137 17 177 17 251 14 275 12 290 3 218 17 286 14.2 215.7 Desember 13 232 10 101 11 173 13 92 15 270 14 303 8 82 12 135 7 155 12 233 11.5 177.6 Jumlah 133 2235 116 2014 245 2754 132 1971 122 2128 142 2638 130 2289 127 2330 113 2282 131 2215 139.1 2285.6 BB 9 11 10 8 10 8 9 10 10 10 9.5 BL 3 1 2 4 0 3 1 1 2 2 1.9 BK 0 0 0 0 2 1 2 1 0 0 0.6 Sumber : Kantor Besar Bangun Bandar (2009)

Ket: BB: Bulan Basah (>100 mm)     

  100%

BL: Bulan Lembab (60-100 mm)

BK: Bulan Kering (< 60 mm)         0.69.5   100% 6.3%

CH: Curah Hujan (mm)

HH: Hari Hujan (hari) Jadi menurut Schmidth dan Ferguson, tipe iklim di BB adalah A

60

Page 73: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

61

Lampiran 4. Struktur organisasi kebun Bangun Bandar PT. Socfindo

PENGURUS

Mantri Recolte

Mantri Tanaman

Mantri-Mantri

Karyawan

Asisten Kepala

Asisten Div. I-II-III-IV-

V

Mandor Prod.

Mandor Panen

Krani Panen

Karyawan

Mandor Perawatan

Mandor-Mandor

Karyawan

Krani Keliling

Opas Kantor

KTU

Krani-Krani

Opas Kantor

Krani Gudang

Operator Inventory

Pembantu Gudang

Kepala Keamanan

Satpam/ Centeng

Kepala Poliklinik

Paramedis

Tekniker - 1

Tekniker - 2

Krani Pabrik

Operator Timbangan

Krani Keliling

Opas Kantor

Krani Ekspedisi

Mandor Pengolahan

Pekerja Shift I & II

Kepala Bengkel Umum

Tukang-Tukang

Kepala Bengkel

Sipil

Tukang-Tukang

Kepala Bengkel Listrik

Tukang-Tukang

Kepala Bengkel Motor

Tukang-Tukang

Mandor Transport

Supir/ Operator

Kenek

Kepala Kamar Mesin

Operator Kamar Mesin

Mandor Boiler

Operator Boiler

61

Page 74: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

62

Lampiran 5. Data program pembibitan main nursery (31 Maret 2012)

PROGRAM 2012 Bangun Bandar

BIBITAN BESAR BULAN 4 5 6 7 8 9 10 11 12 >12 Total

S. 9425 Bibit Kembar

8674 8 848 174

S. 0509 Bibit Kembar

5 963 5 982 19

S. 9434 Bibit Kembar

5 593 5 688 95

S. 0509 Bibit Kembar

5 682 5 812 130

S. 5024 Bibit Kembar

4 721 4 753 32

S. 0504 4 813 4 813 S. 0504 Bibit Kembar

12 831 12 923 92

Total 17 736 22 235 8 848 48 819 BIBITAN PROGRAM 2011 S. 9424 227 227 Total 49 046

62

Page 75: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

63

Lampiran 5. Data program pembibitan main nursery (07 April 2012)

PROGRAM 2012 Bangun Bandar

BIBITAN BESAR BULAN 4 5 6 7 8 9 10 11 12 >12 Total

S. 9425 8 429 8 603 Bibit Kembar 174 S. 0509 5 569 5 588 Bibit Kembar 19 S. 9434 5 376 5 471 Bibit Kembar 95 S. 0509 5 323 5 453 Bibit Kembar 130 S. 5024 4 613 4 645 Bibit Kembar 32 S. 0504 4 742 4 742 S. 0504 12 662 12 754 Bibit Kembar 92 Total 17 496 21 157 8 603 47 256 PROGRAM 2011 BANGUN BANDAR S. 9424 - - Total 47 256 Program 2012 dimusnahkan/diseleksi : S. 9425 = 245 pokok S. 0509 = 394 pokok S. 9434 = 217 pokok S. 0509 = 359 pokok S. 5024 = 108 pokok S. 0504 = 71 pokok S. 0504 = 169 pokok Total = 1563 pokok Sisa bibit Program 2011 ditanam tanggal 02 April 2012 pada Blok 52 divisi 1 S. 9424 sebanyak 227 pokok. 63

Page 76: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

64

Lampiran 6. Rekomendasi pemupukan PT. Socfindo tahun 2009-2011 Rekomendasi pemupukan Bangun Bandar tahun 2009

Tahun Tan. Semester NPK Urea ZA RP TSP KCl Dolomite Kiserite Borax

1984 I/II -/- 1.25/1.25 -/- -/1.25 -/- 0.80/1.20 -/0.75 -/- -/- 1985 I/II -/- 1.25/1.25 -/- -/1.50 -/- 0.80/1.20 -/1.00 -/- -/- 1986 I/II -/- 1.25/1.25 -/- -/1.50 -/- 0.80/1.20 -/0.75 -/- -/- 1988 I/II -/- 1.25/1.25 -/- -/1.25 -/- 0.80/1.20 -/0.75 -/- -/- 1989 I/II -/- 1.50/1.25 -/- -/1.25 -/- 0.80/1.20 -/1.00 -/- -/- 1990 I/II -/- 1.50/1.25 -/- -/1.25 -/- 1.00/1.25 -/1.00 -/- -/- 1991 I/II -/- 1.50/2.75 -/- -/2.00 -/- 1.00/1.25 -/1.50 -/- -/- 1992 I/II -/- 1.50/1.25 -/- -/1.25 -/- 1.00/1.25 -/1.00 -/- -/- 1996 I/II -/- 1.50/2.75 -/- -/2.00 -/- 1.00/2.50 -/1.50 -/- -/- 1998 I/II/Genetik -/- 1.50/1.25/1.50 -/1.00 -/1.25/0.75 -/- 1.00/1.25/1.25 -/1.00/0.50 -/- -/- 1999 I/II/Genetik -/- 1.50/1.25/1.50 -/- 0.90/0.35/0.75 -/- 1.00/1.00/1.00 -/1.00/0.50 -/- -/- 2000 I/II -/- 1.50/1.25 -/- 0.90/0.35 -/- 1.00/1.25 -/1.00 -/- -/- 2001 I/II/Genetik -/- 1.50/1.25/1.50 -/- 0.90/0.35/0.75 -/- 1.00/1.25/1.25 -/1.00/0.50 -/- -/- 2002 I/II -/- 1.50/1.25 -/- 0.90/0.35 -/- 1.00/1.25 -/1.00 -/- -/- 2003 I/II/Genetik -/- 1.50/1.25/1.50 -/- 0.90/0.35/0.75 -/- 1.00/1.25/1.25 -/1.00/0.50 -/- -/- 2004 I/II -/- 1.50/1.25 -/- 1.25/- -/- 1.50/1.25 -/1.25 -/- 0.05/0.05 2005 I/II -/- 1.50/1.25 -/- 2.00/- 1.35/- 1.25/1.25 -/0.75 -/- 0.05/0.05 2006 I/II -/- 1.50/1.50 -/- 2.00/- -/- 1.25/1.00 -/- -/0.70 0.10/0.10 2007 I/II -/- 0.60/2.20 -/- 0.50/0.90 -/- 0.80/1.00 -/- -/0.70 0.08/0.10 2008 I/II -/2.50 0.30/0.40 -/- -/- -/- -/- -/- -/- 0.02/0.13 2009 I/II -/0.30 -/0.20 -/- -/- -/- -/- -/- -/- -/0.01

Keterangan : Aplikasi I = Januari – Juni Aplikasi II = Juli - Desember

64

Page 77: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

65

Lampiran 6. Rekomendasi pemupukan Bangun Bandar tahun 2010 (Lanjutan)

Tahun Tan. Semester NPK Urea ZA RP TSP KCl Dolomite Kiserite Borax

1984 I/II -/- 1.50/0.50 -/- 1.50/- -/- 1.50/0.50 1.75/- -/- -/- 1985 I/II -/- 1.00/1.00 -/- 1.00/- -/- 1.00/1.00 -/- -/- -/- 1986 I/II -/- 1.50/1.50 -/- 1.75/- -/- 1.50/0.50 1.75/- -/- -/- 1988 I/II -/- -/0.70 -/- -/- -/- -/- -/0.70 -/- -/- 1989 I/II -/- 1.50/0.50 -/- 1.75/- -/- 1.50/0.50 1.00/- -/- -/- 1990 I/II -/- 1.50/0.50 -/- 1.75/- -/- 1.50/0.50 1.00/- -/- -/- 1991 I/II -/- 1.75/0.25 -/- 2.50/- -/- 1.50/1.00 1.25/- -/- -/- 1992 I/II -/- 1.50/0.50 -/- 1.75/- -/- 1.50/0.50 1.00/- -/- -/- 1996 I/II -/- 1.75/1.25 -/- 2.25/- -/- 1.75/1.75 1.00/- -/- -/- 1998 I/II -/- 1.75/1.25 -/- 2.50/- -/- 1.75/1.75 1.00/- -/- -/- 1999 I/II -/- 1.50/0.75 -/- 2.50/- -/- 1.50/1.00 1.50/- -/- -/- 2000 I/II -/- 1.50/1.75 -/- 1.50/- -/- 1.50/1.00 1.00/- -/- -/- 2001 I/II -/- 1.75/1.25 -/- 2.00/- -/- 1.50/1.25 1.00/- -/- -/- 2002 I/II -/- 1.50/0.75 -/- 1.50/- -/- 1.50/1.00 1.00/- -/- -/- 2003 I/II -/- 1.50/1.30 -/- 1.75/- -/- 1.50/1.50 1.00/- -/- -/- 2004 I/II -/- 1.50/1.75 -/- 2.50/- -/- 1.50/1.25 1.25/- -/- -/- 2005 I/II -/- 1.50/2.25 -/- 1.25/- -/- 1.50/1.50 1.25/- -/- -/- 2006 I/II -/- 1.50/1.25 -/- 2.00/- -/- 1.50/1.50 -/- -/- 0.10/- 2007 I/II -/- 1.50/1.30 -/- 2.00/- -/- 1.00/1.25 -/- 0.70/- 0.10/0.10 2008 I/II -/- 0.60/2.20 -/- -/- 0.50/0.50 1.00/1.50 -/- 0.70/- 0.08/0.10 2009 I/II 1.00/1.50 0.30/0.40 -/- -/- -/- -/- -/- -/- 0.02/0.13 2010 I/II 0.30/- 0.20/- -/- -/- -/- -/- -/- -/- 0.01/-

Keterangan : Aplikasi I = Januari – Juni Aplikasi II = Juli – Desember

65

Page 78: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

66

Lampiran 6. Rekomendasi pemupukan Bangun Bandar tahun 2011 (Lanjutan) Tahun Tan. Semester NPK Urea ZA RP TSP KCl Dolomite Kiserite Borax

1984 I/II -/- 1.75/1.50 -/- 2.00/- -/- -/- 1.50/- -/- -/- 1986 I/II -/- 1.75/1.50 -/- 2.00/- -/- 1.25/1.00 1.50/- -/- -/- 1989 I/II -/- 1.75/1.25 -/- 1.75/- -/- 1.50/1.25 1.00/- -/- -/- 1990 I/II -/- 1.75/1.50 -/- 1.75/- -/- 1.50/1.25 1.00/- -/- -/- 1991 I/II -/- 1.75/1.50 -/- 1.75/- -/- 1.50/1.50 1.50/- -/- -/- 1992 I/II -/- 1.50/1.00 -/- 1.50/- -/- 1.25/1.25 1.00/- -/- -/- 1996 I/II -/- 2.00/1.50 -/- 2.25/- -/- 1.75/1.75 0.50/- -/- -/- 1998 I/II -/- 2.00/1.50 -/- 2.25/- -/- 1.75/1.75 1.00/- -/- -/- 1999 I/II -/- 1.75/1.25 -/- 1.75/- -/- 1.75/1.75 1.00/- -/- -/- 2000 I/II -/- 1.75/1.50 -/- 2.25/- -/- 1.75/1.75 1.00/- -/- -/- 2001 I/II -/- 1.50/1.25 -/- 1.75/- -/- 1.50/1.50 1.00/- -/- -/- 2002 I/II -/- 1.75/1.25 -/- 1.75/- -/- 1.50/1.50 1.00/- -/- -/- 2003 I/II -/- 1.50/1.00 -/- 1.50/- -/- 1.75/1.50 1.00/- 1.00/- -/- 2004 I/II -/- 1.25/1.00 -/- 1.50/- -/- 1.25/1.25 1.00/- -/- -/- 2005 I/II -/- 1.25/1.00 -/- 1.50/- -/- 2.00/2.00 1.00/- -/- -/- 2006 I/II -/- 1.50/1.25 -/- -/- -/- 1.50/2.25 1.25/- -/- -/- 2007 I/II -/- 1.50/1.25 -/- 2.00/- -/- 1.50/2.00 0.75/- -/- 0.10/- 2008 I/II -/- 1.30/1.50 -/- 2.00/- -/- 1.50/1.50 -/- 0.70/- 0.10/- 2009 I/II -/- 0.50/2.00 -/- -/- 0.50/0.50 1.25/1.50 -/- 0.70/- 0.08/0.10 2010 I/II 1.00/1.65 0.30/0.40 -/- -/- -/- -/- -/- 0.45/- 0.02/0.13 2011 I/II 0.30/- 0.20/- -/- 0.50/0.75 -/- -/- -/- -/- 0.01/0.05

Keterangan : Aplikasi I = Januari – Juni Aplikasi II = Juli – Desember

66

Page 79: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

67

Lampiran 7. Jurnal harian kegiatan magang sebagai karyawan harian lepas (KHL)

Tanggal Uraian Kegiatan Prestasi Kerja

Lokasi Penulis Karyawan Standar

13.2.2012 Tiba di PT. Socfindo Bangun Bandar Orientasi - - Kantor Bangun Bandar

14.2.2012 Orientasi lapangan - - - Divisi I 15.2.2012 Penanaman pre nursery 500 kecambah 1250/HK - Divisi V 16.2.2012 Pemanenan buah seleksi - 128 janjang/HK 60 janjang/HK Blok 68 17.2.2012 Pelabelan polibag main nursery 200 1800 - Blok 57 18.2.2012 Pemupukan KCl Orientasi - - Blok 99 20.2.2012 Pemupukan NPK main nursery (MN) 500 polibag 5000/HK 50 kg/HK Blok 57 21.2.2012 Penyemprotan pembibitan MN 1 tangki 4 tangki/HK 8 tangki Blok 57 22.2.2012 Konsolidasi pre nursery (PN) 2000 polibag 5000 /HK 5000/HK Divisi V 23.2.2012 Penyemprotan rumput - 12 tangki 12 tangki Blok 63 24.2.2012 Konsolidasi MN 700 polibag 2 petak/HK 5 petak/2 HK Blok 57 25.2.2012 Pemupukan Urea PN 2000 polibag 5 kg - Divisi V 27.2.2012 Penyemprotan PN 1 / 3 petak 2/3 petak - Divisi V 28.2.2012 Pemupukan janjang kosong - 3.5 ton/HK 15 ton/Ha Blok 56 29.2.2012 Penanaman PN 1000/10000 2250/HK 2500/10000 Divisi V 1.3.2012 Menguntil pupuk - 3.5 ton/HK 1 ton/HK Divisi V 2.3.2012 Pemanenan - 300 janjang 220 janjang/HK Divisi IV 3.3.2012 Pengisian tanah PN 200 polibag 6000 polibag 1500 polibag/orang Divisi V

67

Page 80: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

68

Lampiran 8. Jurnal harian kegiatan magang sebagai pendamping mandor

Tanggal Uraian Kegiatan

Prestasi Kerja Penulis

Lokasi Jumlah KHL yang diawasi (orang)

Luas Area yang Diawasi (ha)

Lama Kegiatan (Jam)

5.3.2012 Sensus Ulat 2 0.64 3 Blok 60 B 6.3.2012 Pemupukan Urea MN 2 2 7 Blok 57 7.3.2012 Pengangkutan bibit PN terjual 4 2 4 Divisi V 8.3.2012 Sensus ulat 2 11.72 5 Blok 56 9.3.2012 Pemupukan janjang Kosong 18 53.57 7 Blok 56 10.3.2012 Pengukuran bibit MN 3 1 4 Blok 57 12.3.2012 Penyiraman PN 2 2 3 Divisi V 13.3.2012 Seleksi 2 1 2 Divisi V 14.3.2012 Administrasi data sekunder - - 3 Kantor B. Bandar 15.3.2012 Administrasi data sekunder - - 4 Kantor B. Bandar 16.3.2012 Penanaman PN 4 1 4 Divisi V 17.3.2012 Evaluasi bersama asisten - - 7 Divisi IV 19.3.2012 Aplikasi Injeksi batang 2 0.64 7 Blok 60 B 20.3.2012 Mengikuti krani keliling - 35.23 3 Blok 54 21.3.2012 Pengangkutan bibit PN 7 2 4 Divisi V 22.3.2012 Orientasi - - 6 Kantor B. Bandar 23.3.2012 Libur (Nyepi) - - - - 24.3.2012 Pemupukan Urea PN 3 1 6 Divisi V

68

Page 81: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

69

Lampiran 9. Jurnal harian kegiatan magang sebagai pendamping asisten

Tanggal Uraian Kegiatan

Prestasi Kerja

Lokasi Jumlah Mandor yang Diawasi (orang)

Luas Area yang Diawasi (ha)

Lama Kegiatan (jam)

26.3.2012 Supervisi - - - Kantor B. Bandar 27.3.2012 Penanaman tanaman replanting 1 2 7 Divisi I 28.3.2012 Penanaman tanaman replanting 1 2 7 Divisi I 29.3.2012 Penanaman kacangan MB 1 6 7 Divisi I 30.32012 Penanaman kacangan MB 1 6 7 Divisi I 31.3.2012 Rawat kacangan 1 4 7 Divisi I 02.4.2012 Penyemprotan Oryctes 1 6 7 Divisi I 03.4.2012 Evaluasi bersama asisten 1 - 5 Kantor Divisi I 04.4.2012 Pengamatan PN 1 2 4 Divisi V 05.4.2012 Injeksi batang 1 2 7 Divisi I 06.4.2012 Evaluasi bersama asisten - - 5 Kantor Divisi I 07.4.2012 Izin - - - - 09.4.2012 Penyemprotan Bayfolan 1 2 7 Divisi V 10.4.2012 Penyemprotan MN 1 4 7 Divisi I 11.4.2012 Penunasan 1 5 7 Divisi I, II 12.4.2012 Pengecekan hanca panen 1 2 3 Divisi II 13.4.2012 Administrasi data sekunder - - 5 Kantor PKS 14.4.2012 Administrasi data sekunder - - 5 Kantor PKS 16.4.2012 Kegiatan pengolahan KS - - 7 Kantor PKS 17.4.2012 Kegiatan pengolahan KS - - 7 Kantor PKS

69

Page 82: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

70

Lampiran 9. Jurnal harian kegiatan magang sebagai pendamping asisten (Lanjutan)

Tanggal Uraian Kegiatan

Prestasi Kerja

Lokasi Jumlah Mandor yang Diawasi (orang)

Luas Area yang Diawasi (ha)

Lama Kegiatan (jam)

18.4.2012 Kegiatan pengolahan KS - - 7 Kantor PKS 19.4.2012 Pengumpulan data ekstraksi - - 7 Kantor PKS 20.4.2012 Evaluasi dengan asisten - - 6 Kantor Divisi I 21.4.2012 Penyemprotan knapsack sprayer 1 6 7 Divisi II 23.4.2012 Penyemprotan knapsack sprayer 1 12 7 Divisi II 24.4.2012 Penyemprotan Apogonia 1 6 2 Divisi II 25.4.2012 Potong Buah 1 5 7 Divisi II 26.4.2012 Penunasan 1 5 7 Divisi II 27.4.2012 Pengajuan surat rekomendasi - - 4 Kantor B. Bandar 28.4.2012 Penyemprotan micronherby 1 6 7 Divisi II 30.4.2012 Penyusunan laporan - - 5 - 01.5.2012 Penyusunan laporan - - 5 - 02.5.2012 Administrasi data sekunder - - 5 Kantor B. Bandar 03.5.2012 Penyusunan laporan - - 5 - 04.5.2012 Penyusunan laporan - - 5 - 05.5.2012 Pengumpulan laporan - - 7 Kantor divisi I

70

Page 83: PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT · SOCFINDO MEDAN, SUMATERA UTARA Skripsi sebagai salah satu syarat ... Judul : PENGELOLAAN ... Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit

71

Lampiran 10. Pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit di pre nursery (PN)

Umur (MST) Tinggi (cm) Diameter (cm) Jumlah Pelepah

1 0.75 0.058 0 2 1.96 0.12 0.52 3 4.08 0.18 1 4 5.86 0.24 1.34 5 8.22 0.28 1.7 6 9.6 0.32 2.14 7 11.4 0.37 2.42 8 13.06 0.42 2.74 9 14.7 0.48 3.11 10 16.2 0.55 3.49

Sumber : Pengamatan di lapangan, 2012

71