pengelolaan jaringan

7/22/2019 Pengelolaan Jaringan

1/39

BAGIAN PATOLOGI ANATOMIFK UNIBA

2010


2/39

PATOLOGI ANATOMI

SUATU ILMU YANG MEMPELAJARIKELAINAN STRUKTUR & FUNGSI JARINGAN

SERTA HUBUNGANNYA DENGANMANIFESTASI KLINIS


3/39

MEMBERI INFORMASI KEPADA KLINISI

MENGENAI PERUBAHAN YANG DIJUMPAI PADAJARINGAN/ ORGAN

BERPERAN MEMBUKTIKANPENYEBAB KEMATIAN SESEORANG,

BAIK DALAM HAL KEPENTINGANFORENSIK / NON-FORENSIK

TUJUAN PEMERIKSAAN


4/39

SITOLOGI HISTOPATOLOGI

DIAGNOSA

TUJUAN PEMERIKSAAN

INTISITOPLASMA SELJAR. PENUNJANG

Perubahan yang terjadi pada:

STRUKTUR SELDARI

EKSFOLIATE


5/39

SITOLOGI
http://screening.iarc.fr/atlascyto_detail.php?flag=1&lang=1&Id=cyto1084&cat=E2b


6/39

HISTOPATOLOGI


7/39

PEMERIKSAAN PATOLOGI

SARANA PENUNJANG

MENEGAKKAN DIAGNOSA KLINIK

KERJASAMAKLINISI AHLIPATOLOGI


8/39


9/39

BAGIAN PATOLOGI ANATOMI FK-USU

LABORATORIUM PATOLOGI

No. :

Diterima tanggal :

Permintaan pemeriksaan histopatologi

Nama dokter : Nama penderita :

Rumah sakit : No.Register :

Bagian/Unit : Jenis Kelamin/ Umur :

Alamat : Bangsa/ Suku :

Alamat :

Jaringan tubuh yang didapatkan dengan : Sitologi :

( ) eksisi percobaan ( ) aspirasi

( ) kerokan ( ) hapusan yang difiksasi

( ) operasi ( ) hapusan kering


10/39

Cairan fiksasi yang digunakan :

( ) Formalin 10%

( ) Alkohol 70%

( ) Etil alkohol 96%

( ) Lain- lain : *)

Lokalisasi jaringan :..................................................................................

Tanggal pengambilan sediaan :

..................................................................................


11/39

Diagnosa Klinik : ........................................................................................

Keterangan klinik (jelas dan lengkap; apabila hasil kerokan endometrium agardisebutkan tanggal haid terakhir):

Untuk penderita yang pernah dilakukan pemeriksaan oleh Departemen PatologiAnatomi (Lembaga Patologi di .,pada tanggal ..)

Medan, tanggal ,20....Tanda tangan dokter,

( )

*) pilih dengan tanda X


12/39


13/39

PERSIAPAN SEBELUM PENGAMBILAN &PENGIRIMAN JAR KE LAB

AGAR JAR TIDAK MENGALAMI KERUSAKAN

PENYEDIAAN TEMPAT(BOTOL-BESAR,MULUT LEBAR,BERTUTUP)

KAIN KASA

(MEMBALUT/ALAS JARINGAN YANG AKAN DIFIKSASI) DATA IDENTITAS PASIEN

(DICANTUMKAN PADA TEMPAT/ BOTOL)


14/39


15/39

FIKSASI

TINDAKAN MERENDAM BAHAN PEMERIKSAAN

BIOPSIOPERASIAUTOPSI

CAIRAN FIKSASI

VOLUME CUKUPCAIRAN FIKSASI YANG BENAR


16/39

DASAR PERSIAPAN PEMERIKSAANHISTOLOGI YANG BAIK

FIKSASI YANG ADEKUAT DAN KOMPLET


17/39

TUJUAN FIKSASI

UNTUK MENGAWETKAN JARINGAN

MEMPERTAHANKAN STRUKTUR JARINGANMENDEKATI KEADAAN HIDUP SEL/

JARINGAN (IN-VIVO).

MEMADATKAN & MENGERASKAN JARINGAN(OTAK)

MEMADATKAN CAIRAN KOLOID(KONSISTENSI CAIR LEBIH PADAT)

MENCEGAH KERUSAKAN STRUKTUR JARINGAN


18/39

TUJUAN INI DAPAT TERCAPAI DENGAN CARA

JAR. DIANGKAT DARI TUBUH (IN-VIVO) /SETELAH KEMATIAN (PADA KASUS AUTOPSI).

FIKSASI SEGERA


19/39

PROSES KERUSAKAN/DESTRUKSI

AUTOLISISPEMBUSUKAN (BAKTERI)

SEGERA SETELAH KEMATIAN SEL


20/39

SYARAT CAIRAN FIKSASI

DAYA TEMBUS(TERUS MENERUS, KUAT & MERATA)

TIDAK BERBAHAYA UTK LINGKUNGAN DAPAT DIWARNAI

(BERBAGAI TEHNIK)

JARINGAN DAPAT DISIMPAN LAMA


21/39

JENIS CAIRAN FIKSASI

SATU BAHANDASAR KIMIA

FORMALDEHID(HCHO)

ETIL ALKOHOL(C2H5OH)

ASAM ASETAT(CH3COOH)

ASAM PIKRAT

BEBERAPABAHAN KIMIA

CAIRAN ZENKERBOUIN

CARNOY

FORMAL SALINEZENKER FORMOULHEIDENHAINS SUSA


22/39

BANYAKNYA VOLUME CAIRAN FIKSASI

10-15 x VOL. JARINGAN

JARINGAN

KAIN KASA


23/39


24/39

ALKOHOL

HISTOPATOLOGI SITOLOGI

JARANG

(-) EFEKTIF

SERING

(+) EFEKTIF

KONSENTRASI

80-100% ALKOHOL 100%

DAYA TEMBUSLAMBAT


25/39

KONSENTRASI ALKOHOL% RENDAH

HEMOLISA ERITROSITPENGAWETAN LEUKOSIT


26/39


27/39

FORMALDEHID(HCHO)

GAS YANG MUDAH LARUT DALAM AIRSAMPAI KONSENTRASI 40%.

FORMALIN

LARUTAN PEKAT FORMALDEHIDYANG DIPASARKAN FORMALDEHID 40%.


28/39

LARUTAN FORMALIN 10%

FORMALIN SELAIN DIPAKAI SEBAGAI CAIRAN FIKSASI TUNGGALJUGA DIPAKAI DALAM CAIRAN FIKSASI CAMPURAN

BEBERAPA ZAT KIMIA.

FORMALIN(FORMALDEHID 40%)

10ml

AGUADEST

90ml


29/39

FORMALIN 10%

STABILMURAH

RELATIF NON-TOKSIKDAYA TEMBUS CEPAT

(-) PERUBAHAN WARNADAPAT DISIMPAN LAMA TANPA EFEK YANG SERIUS

MERUPAKAN CAIRAN FIKSASI YANG LEMBUT


30/39

DAYA PENETRASI FORMALIN

TIDAK TERFIKSASI

JARINGAN PADAT

2-3 mm/ 24 jam

JARINGAN > 2-3mm

BAGIAN TENGAH

LAMELARISASI


31/39


32/39

PELEPASAN SEL YANG SPONTAN(EKSFOLIATE)

DAHAKURIN

CAIRAN ASITESCAIRAN VAGINA


33/39

BAHAN YANG DIAMBIL UNTUK PREPARAT APUS BERASAL DARI :

BERBAGAI TEMPAT DI SELURUH TUBUHKOMPOSISI SEKRET BERVARIASI


34/39

BAHAN-BAHAN YANG DIDAPAT

DIAPUS LANGSUNGPADA OBJEK GLASS

LEBIH ENCER &

SEL

URINCAIRAN ASITES

PLEURABILASAN SAL. CERNA

BRONKHUSEKSUDAT

SENTRIFUG

CAIRAN SEKRET:KELENJAR PROSTAT

PAYUDARASALURAN GENITALIA

DAHAK

KENTAL

SEL CUKUP


35/39

DIAPUS LANGSUNGPADA OBJEK GLASS


36/39

MENDAPATKAN BAHAN YANG REPRESENTATIF DANTELAH DIFIKSASI DENGAN BAIK.

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEHPENGIRIMAN BAHAN

UNTUK MENDAPATKAN HASIL YANG MEMUASKAN (SITOLOGI)PERLU ADA :

KLINISI / AHLI FORENSIK

(PENGIRIM BAHAN)

AHLI SITOLOGI/PATOLOGI

KERJASAMA


37/39

ADA BEBERAPA METODE FIKSASI YANGDIGUNAKAN (TERGANTUNG JENIS BAHAN,

PEMERIKSAAN & TEHNIK PENGECATAN)

METODE PAPANICOLAOU

LEBIH EFEKTIFSERING DIGUNAKAN (SITOLOGI)

PENETRASI KE DALAM SEL CEPAT

FIKSASI ETER & ETIL ALKOHOL 95%(DALAM VOLUME SAMA)


38/39

CARA : SEGERA SETELAH BAHAN DIDAPATKAN

celupkan

APUS DI OBJEK GLASS

ETIL ALKOHOL 95%(tanpa dikeringkan sampai akan dilakukan pengecatan)

SEBELUM DIFIKSASI SEDIAAN TIDAK BOLEH KERING DAPAT MENYEBABKAN KERUSAKAN SEL &HILANGNYA AFINITAS UTK PEWARNAAN


39/39

pengelolaan jaringan

Documents