pengelolaan bisnis retail dan properti dalam islam

39
i PENGELOLAAN BISNIS RETAIL DAN PROPERTI DALAM ISLAM Disusun Oleh : AMALIA ERMAN HASIHI-NIM : 2015211696 RISWAN ARIFIN-NIM : 2015 211 705 PROGRAM STUDI STRATA-I MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NOBEL INDONESIA MAKASSAR 2015

Upload: amalia-erman-hasihi

Post on 12-Feb-2016

50 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Pengelolaan Bisnis Retail dan Properti Dalam Persfektif Islam

TRANSCRIPT

Page 1: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

i

PENGELOLAAN BISNIS RETAIL DAN PROPERTI DALAM ISLAM

Disusun Oleh :

AMALIA ERMAN HASIHI-NIM : 2015211696

RISWAN ARIFIN-NIM : 2015 211 705

PROGRAM STUDI STRATA-I MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NOBEL INDONESIA

MAKASSAR

2015

Page 2: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah

Pendidikan Agama berbasis Ekonomi yang berjudul “Pengelolaan Bisnis Retail

Dan Properti Dalam Islam”.Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari

bahwa banyak pihak yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk

membantu, membimbing, dan memberi motivasi kepada kami. Oleh karena itu,

pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang memberikan kesehatan dan kelancaran dalam

penyusunan makalah ini.

2. Bapak Dr. H. Muhaemin Badaruddin, M.Ag selaku dosen mata kuliah

Pendidikan Agama, yang dengan sabar dan ikhlas memberikan

ilmunya kepada kami.

3. Kedua orang tua kami tercinta yang tak henti-hentinya mendukung

baik doa, materi, kasih sayang, motivasi, nasehat dan semangatnya

selama ini dalam menempuh pendidikan di kampus kami tercinta STIE

Nobel Indonesia Makassar terlebih dalam menyelesaikan makalah ini.

4. Teman-teman mahasiswa STIE Nobel Indonesia Makassar angkatan

2015 jurusan Manajemen ruangan 503.

5. Semua rekan yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, yang telah

membantu merealisasikan makalah ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan kepada mereka semua yang telah

membantu menyusun makalah Pendidikan Agama berbasis Ekonomi ini,

Amin.Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penyelesaian makalah ini,

terdapat banyak kekurangan baik dalam bentuk maupun isi karena keterbatasan

kemampuan kami.Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran

yang konstruktif dari pembaca agar kami dapat memperbaikinya dikemudian hari.

Page 3: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

iii

Semoga makalah ini bermanfaat bagi segenap elemen terutama teman-teman

mahasiswa dan terlebih lagi bagi kami selaku penyusun makalah ini sehingga apa

yang diharapkan dapat tercapai. Semoga Tuhan senantiasa memberikan berkah

dan rahmat-Nya.Amin.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Makassar, 29 September 2015

Hormat Kami

Penyusun

Page 4: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv

ABSTRAK ............................................................................................................... vi

BAB I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang ........................................................................................... 7

1.2.Rumusan Masalah .................................................................................... 10

1.3.Tujuan Penyusunan Makalah ................................................................... 10

1.4.Manfaat Penyusunan Makalah ................................................................. 11

1.5.Batasan Masalah....................................................................................... 12

1.6.Sistematika Penulisan .............................................................................. 12

BAB II. PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Ilmu Ekonomi ........................................................................ 14

2.2. Peran dan Manfaat Mempelajari Ilmu Ekonomi ..................................... 16

2.3. Pengertian Manajemen ............................................................................ 17

2.4. Pengertian Bisnis Berdasarkan Al-Qur‟an .............................................. 18

2.5. Pengertian Retail

2.5.1. Pengertian Retail Secara Umum .......................................................... 19

2.5.2. Pengertian Retail dalam Islam .............................................................. 20

2.6. Pengertian Properti

2.6.1. Pengertian Properti Secara Umum ....................................................... 21

2.6.2. Pengertian Bisnis Properti Syariah ....................................................... 21

2.7. Cara Merintis Bisnis Sesuai Cerminan Rasulullah SAW ........................ 22

2.8. Pengelolaan Bisnis Retail dalam Islam ................................................... 23

Page 5: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

v

2.9. Pengelolaan Bisnis Properti dalam Islam

2.9.1. Pandangan Tentang Kepemilikan (Al-Malkiyah) ................................. 31

2.9.2. Pengelolaan Kepemilikan (at-tasharruf fi al milkiyah) ........................ 32

BAB III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan .............................................................................................. 37

3.2. Saran ........................................................................................................ 38

DAFTAR PUSTAKA

Page 6: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

vi

PENGELOLAAN BISNIS RETAIL DAN PROPERTI DALAM ISLAM

ABSTRAK

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam

memilih dan menciptakan kemakmuran.Dalam hal ini, ilmu ekonomi juga

dikaitkan dengan agama Islam dimana ekonomi menurut pandangan Islam

merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang perilakunya

diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana

dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam.

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah mengetahui arti ilmu ekonomi

secara umum dan menurut pandangan Islam.Selain itu, diharapkan juga dapat

mengetahui betapa pentingnya kita mempelajari ilmu ekonomi.Karena tidak bisa

dipungkiri, kita hidup di dunia ini tentunya tidak terlepas dari hal yang dinamakan

ekonomi.Berbicara mengenai ilmu ekonomi tentu yang muncul dalam benak kita

adalah tentang uang, bisnis, modal, laba, rugi dan lain sebagainya.Disamping

membahas mengenai pengertian ilmu ekonomi serta manfaat yang dapat kita petik

setelah mempelajari ilmu ekonomi, disini kami juga akan memberikan gambaran

mengenai pengertian bisnis berdasarkan Al-Qur‟an, pengertian retail, properti,

dan tata cara pengelolaan bisnis retail dan properti yang baik dan benar menurut

pandangan Islam.

Kata kunci :ekonomi, bisnis,retail, propert

Page 7: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berbicara soal ekonomi mungkin pikiran kita akan terlintas oleh uang.

Tetapi satu hal yang perlu kita ketahui bahwa lebih dari itu, mempelajari ilmu

ekonomi bukan semata-mata untuk mencari nilai dari apa yang telah kita pelajari.

Alasan kuat kita mempelajari ilmu ekonomi adalah karena dalam kehidupan

sehari-hari siapapun kita dan apapun pekerjaan yang kita lakukan selalu

bersinggungan dengan ilmu ekonomi.Mengembangkan pola pikir juga penting

mengingat pasar menuntut insan-insan yang kreatif dan memiliki potensi untuk

menghadapi keadaan pasar, tidak dapat dipungkiri bahwa dunia memang

membutuhkan orang-orang yang demikian.

Disamping itu, menyinggung soal ekonomi tentunya pikiran kita juga tidak

luput dari apa yang dinamakan dengan bisnis. Dimana bisnis tersebut diartikan

sebagai kegiatan atau bentuk aktivitas penjualan jasa dan barang yang bertujuan

untuk mencari atau memperoleh keuntungan kepada pihak yang berusaha, yang

berlangsung secara terus menerus selama masih memberikan keuntungan. Dalam

kehidupan sehari-hari, tentunya kita selalu menjumpai berbagai macam jenis

usaha atau bisnis baik usaha kecil-kecilan misalnya usaha ternak ikan, ayam atau

bebek, bisnis laundry, bisnis reseller ataupun usaha yang besar seperti Bank

Rakyat Indonesia (BRI), Perusahaan Gas Negara (PGN), Gudang Garam, dan lain

sebagainya.

Secara umum ada sembilan macam kegiatan bisnis sebagaimana tercantum

dalam klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) 1997, diantaranya :

1. Usaha Pertanian contohnya tanaman pangan, perkebunan, peternakan,

kehutanan, perburuan dan perikanan.

2. Usaha produksi bahan mentah contohnya usaha kerajinan rotan dan

daun pandan,industri pengolahan kulit, industri pembuatan sepatu, tas,

jaket, dan ikat pinggang.

Page 8: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

8

3. Industri atau manufaktur contohnya perusahaan yang melakukan jasa

industri rancang bangun, perekayasaan serta pekerjaari perakitan

(assembling) dari bagian-bagian suatu barang.

4. Usaha konstruksi contohnya pembangunan jalan, bangunan rumah,

gedung, rumah sakit, sekolah, bangunan perkantoran, pabrik dan

sebagainya

5. Usaha perdagangan besar, eceran, rumah makan dan akomodasi

contohnya perdagangan eceran (grosir/wholesaler), perdagangan

eceran (retailer), restoran, rumah makan, kemudian jasa akomodasi

meliputi hotel, penginapan, pondok wisata, perkemahan dan jasa

akomodasi lainnya.

6. Usaha angkutan, pergudangan dan komunikasi contohnya taxi, warnet,

wesel pos, giro pos, dan lain-lain.

7. Usaha finansial, asuransi dan real estate contohnya lembaga perbankan

dan lembaga keuangan bukan bank.

8. Usaha jasa contohnya modiste atau taylor, reparasi, barber shop dan

salon kecantikan, jasa medis, jasa pendidikan seperti lembaga kursus,

guru privat, konsultan hukum dan pengacara dan lain-lain.

9. Usaha yang dilakukan oleh pemerintah contohnya Perusahaan Listrik

Negara (PLN), Perusahaan Air Minum yang dikendalikan oleh

pemerintah daerah (PDAM), PTPN juga perusahaan transportasi

seperti perusahaan penerbangan (PT Garuda Indonesia Airways), PT

Kereta Api Indonesia, dan lain-lain.

Dalam makalah ini, kami hanya akan mengkaji sebagian dari kesembilan

rangakaian kegiatan bisnis menurut klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI)

1997 di atas, yaitu usaha perdagangan eceran dalam hal ini adalah retail dan

usahakonstruksi dalam hal ini adalah properti menurut pandangan Islam.

Bisnis retail sudah ada sejak zaman dulu, diawali dari bisnis retail

tradisional. Bisnisretail tradisional yang sudah dari sejak dahulu adalah pasar

tradisional. Pasar tradisional sudah dikenal sejak puluhan abad lalu, diperkirakan

Page 9: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

9

sudah muncul sejak jaman kerajaan Kutai Kartanegara pada abad ke-5 Masehi.

Bisnis retail ini sendiri memiliki peranan penting bagi perekonomian dan

menempati posisi kedua tertinggi setelah pertanian dalam penyerapan tenaga kerja

Indonesia. Bisnis ini dianggap bisnis paling menarik, karena bisnis ini tidak

pernah lekang oleh waktu.Sedangkan yang dimaksud dengan perusahaan retail

adalah perusahaan yang menjual barang eceran tersebut.

Adapun yang dimaksud dengan properti disini adalah hak kepemilikan tak

berwujud atas properti yang sebenarnya (real estate) maupun properti finansial

(dalam bentuk saham dan obligasi).Properti diperjualbelikan, jadi hal itu

membutuhkan pemasaran.Pihak yang memasarkan biasanya disebut agen

properti.Agen ini bekerja untuk pemilik atau penjual properti, lalu agen bisa

memasarkan properti untuk pemukiman maupun perdagangan.Untuk properti

finansial, perusahaan investasi ataupun bank memasarkan sekuritas dan sejumlah

aset kepada investor institusional maupun individual.Kemudian yang dimaksud

dengan bisnis properti syariah yaitu bisnis properti yang dijalankan dengan

menerapkan prinsip-prinsip dari syariah di segala faktor atau aspek dari bisnis

tersebut.Sehingga tujuan dari bisnis properti syariah bukan hanya untuk

mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya tetapi juga agar dapat mencapai suatu

komunitas Islam yang baik. Dan kita ketahui bahwa aset properti terbukti

menghasilkan profit yang tinggi asalkan dapat dikelola dengan baik.

Page 10: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

10

1.2.Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :

1. Apakah definisi ilmu ekonomi menurut para ahli dan definisi ilmu

ekonomi menurut pandangan Islam ?

2. Apakah peranan dan manfaat mempelajari ilmu ekonomi ?

3. Bagaimana pengelolaan bisnis retail yang baik dan benar dalam Islam

?

4. Bagaimana pengelolaan bisnis properti yang baik dan benar dalam

Islam ?

1.3. Tujuan Penyusunan Makalah

Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini adalah :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam berbasis

Ekonomi.

2. Untuk mengetahui definisi ilmu ekonomi menurut pandangan Islam.

3. Untuk mengetahui peran dan manfaat yang dapat dipetik dalam

mempelajari ilmu ekonomi.

4. Untuk mengetahui pengelolaan bisnis retail yang baik dan benar dalam

Islam.

5. Untuk mengetahui pengelolaan bisnis properti yang baik dan benar

dalam Islam.

6. Untuk memberikan kontribusi akademis dengan memberikan saran

mengenai pengelolaan bisnis retail dan properti menurut pandangan

Islam.

Page 11: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

11

1.4.Manfaat Penyusunan Makalah

Manfaat yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini adalah :

1.4.1. Bagi Mahasiswa

a. Mengetahui definisi tentang ilmu ekonomi secara umum dan ilmu

ekonomi menurut pandangan Islam pada khususnya.

b. Mengetahui pentingnya mempelajari ilmu ekonomi dan penerapan

ilmu ekonomi yang baik dan benar sesuai aturan Islam untuk

menunjang kehidupan sehari-hari baik dimasa sekarang maupun yang

akan datang.

c. Mengetahui tata cara pengelolaan bisnis retail dan properti yang baik

dan benar dalam pandangan Islam.

d. Berbagi ilmu pengetahuan tentang pengelolaan bisnis retail dan

propeti yang baik dan benar dalam pandangan Islam bersama dengan

mahasiswa lainnya.

1.4.2. Bagi Masyarakat

a. Menambah wawasan pengetahuan mengenai ilmu ekonomi pada

umumnya dan ilmu ekonomi menurut pandangan Islam pada

khususnya.

b. Mengetahui pentingnya mempelajari ilmu ekonomi serta penerapan

ilmu ekonomi yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari.

c. Memiliki pandangan mengenai tata pengelolaan bisnis retaildan

properti yang baik dan benar menurut aturan dalam Islam.

Page 12: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

12

1.5. Batasan Masalah

Permasalahan yang akan kami bahas dalam makalah Pendidikan Agama

Islam berbasis Ekonomi ini yaitu membahas tentang pengelolaan bisnisretail dan

properti dalam Islam. Batasan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Membahas mengenai ilmu ekonomi pada umumnya dan ilmu ekonomi

menurut pandangan Islam pada khususnya.

2. Membahas tentang tata cara pengelolaan bisnisretail dan properti

dalam Islam.

3. Tidak membahas mengenai laba dan rugi serta bunga pada bisnis retail

dan properti.

4. Tidak menjelaskan dampak bisnis retail dan properti bagi pendapatan

nasional dan daerah.

1.6. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan makalah ini, penyusun menggunakan pokok-pokok

bahasan secara sistematis yang terdiri dari tiga bab dan setiap bab terdiri atas sub-

sub sebagai perinciannya. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi aspek-aspek utama dalam penulisan

makalah, meliputi latar belakang yang berisi alasan-alasan tentang pemunculan

masalah mengenai pengelolaan bisnisretail dan properti dalam Islam. Rumusan

masalah adalah penegasan terhadap apa yang terkandung dalam latar belakang.

Tujuan penyusunan makalah adalah tujuan yang akan dicapai dalam penulisan

makalah ini. Manfaat penyusunan makalah adalah kegunaan yang diharapkan

akan tercapai dalam penulisan makalah ini.

Page 13: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

13

Batasan masalah dimaksudkan agar masalah yang dibahas tetap terarah dan tidak

menyimpang dari inti topik yang akan dibahas. Sistematika penulisan yaitu

sebagai upaya yang mensistematiskan penyusunan makalah.

BAB II PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas tentang ruang lingkup perekonomian dimana

informasi yang disampaikan adalah pengertian ilmu ekonomi menurut pendapat

para ahli dan menurut pandangan Islam, pengertian retail dan properti baik secara

umum maupun menurut pandangan Islam, serta tata cara pengelolaan bisnis retail

dan properti dalam Islam.

BAB III PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran pada penulisan makalah ini.

Kesimpulan ditulis untuk menyimpulkan isi dari pembahasan pada bab kedua

sekaligus menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah pada bab pertama. Saran

juga diperlukan untuk memberikan masukan kepada mahasiswa, masyarakat

umum serta pihak-pihak lainnya.

Page 14: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

14

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam

memilih dan menciptakan kemakmuran. Kata "ekonomi" sendiri berasal dari

bahasa Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος

(nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai

"aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang

dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang yang menggunakan

konsep ekonomi dan data dalam bekerja.Adapun inti masalah ekonomi adalah

adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang jumlahnya tidak

terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhan jumlahnya sangat

terbatas.Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan.

Dalam hal ini, yang akan kita perdalam adalah mengenai apa itu ekonomi

Islam dan bagaimana manajemen yang baik dalam pengelolaan bisnisretail dan

properti dalam Islam. Adapun yang dimaksud dengan sistem ekonomi Islam

adalah ilmu ekonomi yang dilaksanakan dalam praktek (penerapan ilmu ekonomi)

sehari-harinya bagi individu, keluarga, kelompok masyarakat maupun

pemerintah/penguasa dalam rangka mengorganisasi faktor produksi, distribusi,

dan pemanfaatan barang dan jasa yang dihasilkan tunduk dalam peraturan-

peraturan/perundang-undangan Islam (Sunnatullah).

Ekonomi Islam sebagai salah satu cabang ilmu menuntun pelaku ekonomi

pada pencapaian kesejahteran hidup melalui distribusi sumber daya yang

didasarkan pada maqosid syari`ah (Chapra, 2001). Aturan ini juga merupakan

perangkat nilai, moral etis dalam beraktifitas lainnya yang memberikan daya

kontrol bagi setiap muslim dalam menjalankan perilaku kehidupan ekonominya.

Ada beberapa toko yang mendefinisikan tentang ekonomi Islam

diantaranya Muhammad Abdul Manan yang mendefinisikan ekonomi Islam

sebagai upaya untuk mengoptimalkan nilai Islam dalam kehidupan ekonomi

Page 15: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

15

masyarakat.Ekonomi Islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang

mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh ekonomi Islam.

Hal senada pula dengan M. M. Metwally mengatakan bahwa yang dimaksud

dengan ekonomi Islam adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku muslim

(yang beriman) dalam suatu masyarakat yang mengikuti Al Quran, hadits nabi,

ijma dan qiyas. Dengan demikian, sumber terpenting peraturan/perundang-

undangan perekonomian Islam adalah Al Quran dan Sunnah.

Pada era sekarang, tampaknya ekonomi Islam telah hadir sebagai solusi

alternatif di tengah pertarungan antara sistem ekonomi kapitalis dan sosialisme

sebagai sistem yang sedang mengalami kebuntuhan karena belum mampu

memecahkan segenap permasalahan ekonomi.

Pada umumnya ekonomi difungsikan sebagai ilmu terapan dalam

manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah.Teori ekonomi juga dapat digunakan

dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku

kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan

lainnya.Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi seperti yang telah

disebutkan di atas adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia.

Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode

ekonomi dalam konteks yang lebih luas.Fokus analisis ekonomi adalah

"pembuatan keputusan" dalam berbagai bidang dimana orang dihadapi pada

pilihan-pilihan. Misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum,

kriminal, perang, dan agama. Gary Becker dari University of Chicago adalah

seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa

ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi

sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia.

Pendapatnya ini kadang-kadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh

beberapa kritikus.

Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori

dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang

ada di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan besar dalam ide, konsep,

dan metodenya. Walaupun menurut pendapat kritikus, kadang-kadang perubahan

Page 16: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

16

tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai dengan

kenyataan yang ada.Hal ini menimbulkan pertanyaan "apa yang seharusnya

dilakukan para ahli ekonomi?"The traditional Chicago School, with its emphasis

on economics being an empirical science aimed at explaining real-world

phenomena, has insisted on the powerfulness of price theory as the tool of

analysis. On the other hand, some economic theorists have formed the view that a

consistent economic theory may be useful even if at present no real world

economy bears out its prediction.

2.2. Peran dan Manfaat Mempelajari Ilmu Ekonomi

Adapun peran dan manfaat yang dapat kita petik dalam mempelajari ilmu

ekonomi adalah :

1. Setiap manusia pasti berusaha mengatur kebutuhan ekonominya, maka

dari itu ilmu ekonomi sangat berperan penting di sektor kebutuhan

manusia.

2. Ilmu ekonomi sangat berperan penting bagi suatu daerah, baik daerah kecil

maupun besar seperti negara, karena ilmu ekonomi ini dapat meningkatkan

taraf hidup Sumber Daya Manusia (SDM).

3. Ilmu ekonomi sangat berperan penting dalam mengatur prinsip kebutuhan

pokok social/masyarakat.

4. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar berjiwa social

dan bersifat teliti (cermat) serta ekonomis.

5. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar mampu mengatur

atau mengelola nilai nominal dengan baik dan bijak.

6. Mempelajari ilmu ekonomi sangat penting dan hal pokok bagi setiap

masyarakat khususnya dalam ruang lingkup keluarga, tujuannya agar dapat

dengan cermat mengatur skala prioritas kebutuhan dari keperluan yang

terpenting atau mendesak terlebih dahulu.

7. Mempelajari ilmu ekonomi melatih seseorang agar dapat mandiri dalam

berwirausaha dan mengelola kebutuhannya.

Page 17: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

17

2.3. Pengertian Manajemen

Berikut pengertian manajemen menurut para ahli :

1. Menurut Drs. Oey Liang Lee mengartikan manajemen adalah ilmu

dalam perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan

pengawasan dari manusia untuk menentukan capaian tujuan

sebagaimana yang telah ditetapkan.

2. Pengertian manajemen menurut James A.F. Stoner adalah proses

perencanaan, pengorganisasian dan penggunaan terhadap sumberdaya

organisasi lainnya supaya tujuan organisasi dapat tercapai sesuai

dengan yang ditetapkan.

3. Pengertian manajemen menurut R. Terry adalah suatu proses khas

terdiri tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan

dan pengontrolan yang dilakukan dalam menentukan serta mencapai

target yang sudah ditetapkan lewat pemanfaatan sumberdaya manusia

dan lainnya.

4. Pengertian manajemen menurut Lawrence A. Appley adalah suatu seni

untuk mencapai tujuan tertentu lewat usaha yang dilakukan oleh orang

lain.

5. Pengertian manajemen menurut Horold Koont dan Cyril O‟Donnel

adalah suatu usaha untuk mencapai tujuan lewat kegiatan orang lain.

6. Pengertian manajemen menurut stoner adalah suatu proses dalam

membuat perencanaan, pengorganisasian, mengendalikan dan

memimpin segala macam usaha daripada anggota organisasi dan

menggunakan segala sumber daya organisasi dalam mencapai sasaran.

7. Pengertian manajemen menurut Wilson Bangun adalah suatu

rangkaian aktivitas yang dikerjakan oleh para anggota organisasi agar

tujuan dapat tercapai dengan rangkaian yang teratur dan tersusun baik.

Page 18: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

18

Tentunya dari beberapa pengertian manajemen menurut para ahli diatas

memiliki kesamaan makna walaupun disampaikan dalam bentuk dan tolak ukur

yang berbeda. Adapun pengertian manajemen yang sering digunakan oleh orang

yaitu pengertian manajemen menurut Ricky W. Griffin, dimana beliau

mengartikan manajemen adalah sebagai proses

perencanaan,pengorganisasian,pengoordinasian dan pengendalian atau kontrol

sumber daya dalam mencapai sasaran dengan efisien dan efektif.

2.4. Pengertian Bisnis Berdasarkan Al-Qur’an

Kata bisnis dalam Al-Qur‟an biasanya yang digunakan al-tijarah, al-bai‟,

tadayantum, dan isytara. Tetapi yang seringkali digunakan yaitu al-tijarah dan

dalam bahasa arab tijaraha, berawal dari kata dasar t-j-r, tajara, tajran wa tijarata,

yang bermakna berdagang atau berniaga. At-tijaratun walmutjar yaitu

perdagangan, perniagaan (menurut kamus al-munawwir).Menurut ar-Raghib al-

Asfahani dalam al-mufradat fi gharib al-Qur‟an, at-Tijarah bermakna pengelolaan

harta benda untuk mencari keuntungan. Menurut Ibnu Farabi, yang dikutip ar-

Raghib, fulanun tajirun bi kadza, berarti seseorang yang mahir dan cakap yang

mengetahui arah dan tujuan yang diupayakan dalam usahanya.

Dalam penggunaannya kata tijarah pada ayat-ayat di atas terdapat dua

macam pemahaman. Pertama, dipahami dengan perdagangan yaitu pada surat Al-

Baqarah ; 282. Kedua, dipahami dengan perniagaan dalam pengertian umum.

Dari penjelasan diatas, terlihat bahwa term bisnis dalam Al-Qur‟an dari

tijarah pada hakikatnya tidak semata-mata bersifat material dan hanya bertujuan

mencari keuntungan material semata, tetapi bersifat material sekaligus

immaterial, bahkan lebih meliputi dan mengutamakan hal yang bersifat

immaterial dan kualitas. Aktivitas bisnis tidak hanya dilakukan semata manusia

tetapi juga dilakukan antara manusia dengan Allah SWT, bahwa bisnis harus

dilakukan dengan ketelitian dan kecermatan dalam proses administrasi dan

perjanjian-perjanjian dan bisnis tidak boleh dilakukan dengan cara penipuan dan

kebohongan hanya karena memperoleh keuntungan.

Page 19: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

19

2.5. Pengertian Retail

2.5.1. Pengertian RetailSecara Umum

Kata retail berasal dari bahasa Perancis, “retailer” yang berarti memotong

atau memecahkan sesuatu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, eceran

berarti secara satu-satu, sedikit-sedikit atau satu-satu langsung kepada konsumen

akhir untuk keperluan konsumen pribadi, keluarga, ataupun rumah tangga dan

bukan untuk keperluan bisnis (dijual kembali).

Retail tidak hanya terbatas pada penjualan barang seperti makanan,

minuman, sabun, dan lain-lain tetapi juga layanan jasa potong rambut ataupun

peneyewaan mobil.Retail merupakan salah satu rantai saluran distribusi yang

memegang peranan yang penting dalam penyampaian barang dan jasa kepada

konsumen akhir.

Menurut Gilbert, retail adalah “semua usaha bisnis yang mengarahkan

secara langsung kemampuan pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir

berdasarkan organisasi penjualan barang dan jasa sebagai inti dari distribusi”

(2003:6).

Levy dan Weitz (2001) mengatakan bahwa retail adalah serangkaian

kegiatan bisnis yang memberikan nilai tambah bagi produk dan jasa yang dijual

kepada konsumen untuk penggunaan pribadi atau keluarga mereka. Ini

menjelaskan bahwa retail itu tidak hanya penjualan produk yang dilakukan di

toko-toko namun juga terkait dengan penambahan nilai terhadap barang yang

dijual.

Menurut Larry D.Redinbaugh (1976) mendefinisikan retail sebagai berikut

“retailing includes all those business activities associated with selling goods and

services to an ultimate consumer or final user personal consumption”.

Dalam bahasa Indonesia, Larry D.Redinbaugh menyatakan bahwa retail meliputi

semua kegiatan bisnis yang terkait dengan penjualan barang dan jasa kepada

Page 20: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

20

konsumen akhir atau konsumsi pribadi pengguna akhir. Ini menjelaskan bahwa

target pemasaran retail adalah konsumen bukan distributor.

Berdasarkan Wikipedia bahasa Indonesia menerjemahkan retail adalah

salah satu pemasaran produk meliputi semua aktivitas yang melibatkan penjualan

barang secara langsung ke konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan

bisnis. Dari berbagai pengertian di atas, dapat dirumuskan bahwa retail adalah

segala aktivitas perdagangan barang atau jasa kepada konsumen akhir untuk

digunakan sendiri, bukan untuk diperdagangkan lagi.

2.5.2. Pengertian Retail dalam Islam

Dalam Islam tidak dijelaskan secara detail mengenai konsep retail, tetapi

Rasulullah SAW melarang penjualan barang yang belum dimiliki sepenuhnya.

Dalam suatu riwayat, ada seorang sahabat bernama Hakim bin Hazam

Radhiyallahu „anhu berkata kepada Rasulullah SAW : “Wahai Rasulullah,

seseorang datang kepadaku, dia ingin membeli sesuatu dariku, sementara barang

yang dicari tidak ada padaku. Kemudian aku pergi ke pasar dan membelikan

barang itu”.

Rasulullah SAW bersabda :

تابعماالايساعنداكا لا

( Jangan menjual sesuatu yang tidak ada padamu.(HR Tirmidzi) )

Dalil diatas menunjukkan adanya larangan yang tegas, bahwa seseorang

tidak boleh menjual sesuatu kecuali telah dimilki sebelum akad, baik dijualcash

ataupun tempo. Masalah ini tidak boleh diremehkan. Pedagang yang hendak

menjual sesuatu kepada seseorang, hendaknya dia menjamin keberadaan

barangnya di tempatnya atau di tokonya, gudangnya, show roomnya atau di toko

bukunya. Kemudian jika ada orang yang mau membelinya, dia bisa menjualnya

cash atau tempo.

Page 21: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

21

2.6. Pengertian Properti

2.6.1. Pengertian Properti Secara Umum

Properti menunjukkan kepada sesuatu yang biasanya dikenal sebagai entitas

dalam kaitannya dengan kepemilikan seseorang atau sekelompok orang atas suatu

hak eksklusif.Bentuk yang utama dari properti ini adalah termasuk real property

(tanah), kekayaan pribadi (personal property), kepemilikan barang secara fisik

lainnya, dan kekayaan intelektual. Hak dari kepemilikan adalah terkait dengan

properti yang menjadikan sesuatu barang menjadi "kepunyaan seseorang" baik

pribadi maupun kelompok, menjamin si pemilik atas haknya untuk melakukan

segala suatu terhadap properti sesuai dengan kehendaknya, baik untuk

menggunakannya ataupun tidak menggunakannya, untuk mengalihkan hak

kepemilikannya. Beberapa ahli filosofi menyatakan bahwa hak atas properti

timbul dari norma sosial. Beberapa lainnya mengatakan bahwa hak itu timbul

darimoralitas atau hukum alamiah (natural law).

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, properti adalah harta

berupa tanah dan bangunan serta sarana dan prasarana yang merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari tanah dan/atau bangunan yang dimaksudkan; tanah

milik dan bangunan.

2.6.2. Pengertian Bisnis Properti Syariah

Bisnis properti syariah memiliki pengertian yaitu dalam bisnis properti

yang dijalankan juga menerapkan prinsip-prinsip dari syariah di segala faktor atau

aspek dari bisnis tersebut. Segala hal yang mencakup bisnis properti syariah yang

diterapkan prinsip- prinsip syariah antara lain adalah produk yang ditawarkan,

sistem transaksi dari bisnis properti tersebut, mitra-mitra yang terkait dan juga

cara pengelolaan dari kantor bisnis properti. Produk yang diterapkan prinsip

syariah memiliki arti yaitu memiliki produk properti yang memiliki nuansa

syariah. Sehingga tujuan dari bisnis properti syariahbukan hanya untuk

Page 22: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

22

mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya tetapi juga agar dapat mencapai suatu

komunitas islam yang baik. Transaksi yang digunakan dalam bisnis properti

syariah juga merupakan bentuk transaksi jual beli yang sah dan halal.Selain itu

juga telah memenuhi peraturan akad-akad yang telah jelas untuk pihak-pihak yang

terkait.Mitra-mitra yang terkait dalam bisnis properti syariah juga merupakan

mitra-mitra bisnis yang menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam menjalankan

kegiatan bisnisnya. Beberapa mitra terpercaya dalam bidang transaksi syariah

antara lain adalah bank-bank yang telah menerapkan prinsip syariah dan juga

memberikan kemudahan pada para pembeli untuk mencicil kredit.

2.7. Cara Merintis Bisnis Sesuai Cerminan Rasulullah SAW

Sebelum membahas mengenai tata cara pengelolaan bisnis retail dan

properti, disini kami akan mengulas sedikit tentang cara merintis bisnis sesuai

ajaran Rasulullah SAW diantaranya sebagai berikut :

1. Fokus dan konsentrasi, Rasulullah selalu fokus terhadap bisnis yang beliau

tekuni, tidak mengerjakan bisnis yang satu ke satunya lagi sebelum beliau

menyelesaikannya.

2. Mempunyai goal dan rencana yang jelas.

3. Merintis bisnis dari nol, kesuksesan beliau tidak datang dalam satu malam

walaupun seorang RasullAllah, tetapi harus dimulai dari langkah-langkah

kecil. Dari seorang Karyawan/Sales hingga jadi Owner. Dan semua tanpa ada

praktek KKN.

4. Tidak mudah putus asa, beliau berkata :Janganlah kamu berdua putus asa

dari rizki selama kepalamu masih bergerak. Karena manusia dilahirkan

ibunya dalam keadaan merah tidak mempunyai baju, kemudian Allah SWT

memberikan rizki kepadanya. (HR.Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam

kitab Shahihnya).

5. Berusaha menjadi trend center.

6. Inovatif. Semua barang yang dijual Rasulullah SAW selalu berbeda dari

kompetitornya, dengan harga murah tetapi high quality.

Page 23: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

23

7. Memahami kondisi dan analisa pasar.

8. Kemampuan merespon strategi pesaingnya.

9. Belajar menguasai pasar.

10. Mampu memanagement organisasi secara efektif.

11. Bisa menghilangkan mental blocking atau juga yang disebut dengan ketakutan

yang berlebihan dalam menghadapi kegagalan usaha. Rasulullah selalu bisa

mengalahkan diri sendiri dari hal-hal Negatif (mujahadah).

12. Mampu menarik dan meyakinkan pemilik modal untuk ikut serta dalam bisnis

yang dilaksanakannya.

2.8. Pengelolaan BisnisRetail dalam Islam

Bisnis retail merupakan keseluruhan aktivitas bisnis yang terkait dengan

penjualan dan pemberian layanan kepada masyarakat sebagai pelaku konsumen

untuk penggunaan yang sifatnya individu sebagai pribadi maupun keluarga. Untuk

menunjang keberhasilan dalam pasar retail yang kompetitif, maka pelaku retail

harus dapat menawarkan produk yang tepat dengan harga, waktu dan tempat yang

tepat pula. Oleh karena itu, pemahaman terhadap pelaku retail terhadap

karakteristik target pasar atau konsumen yang akan dilayani merupakan hal yang

sangat penting. Dalam operasionalnya, pelaku retail menjalankan beberapa fungsi

antara lain membantu konsumen dalam menyediakan berbagai produk dan jasa.

Hal ini berkaitan dengan ayat Al-Qur‟an yaitu surah Al-Baqarah ayat 185 yang

berbunyi :

يزيذ العسز بكم يزيذ ول اليسز بكم للاه

“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran

bagimu.”

Dalam konteks bisnis retail, ayat tersebut dapat dipahami bahwa dengan

adanya bisnis retail, maka orang-orang dapat dengan mudah untuk memenuhi

kebutuhan sehari-harinya.

Page 24: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

24

Menjalankan fungsi memecah maupun menambah nilai produk, secara

keseluruhan, pengelola bisnis retail membutuhkan implementasi fungsi-

fungsimanajemen secara terintegrasi baik fungsi keuangan, pemasaran, sumber

daya manusia, maupun operasional. Sehingga pelaku Retail dapat memahami

secara penuh tentang lingkup bisnis retailnya, cara strategi pengembangannya dan

manajemen bisnisnya.

Strategi manajemen retailmenekankan untuk memanfaatkan sumber daya

yang ada untuk mencapai tujuan.Strategi retail meliputi penentuan target

pasar,sifat barang dan jasa yang ditawarkan dan bagaimana retail memperoleh

keuntungan jangka panjang dari para pesaingnya. Bagian kebutuhan strategi

dalam strategi retail antara lain strategi pasar, strategi keuangan, strategi lokasi,

struktur organisasi dan sumber daya manusia.

Ada beberapa hal penunjang suksesnya bisnis retail, diantaranya:

1. Management Persediaan

Management persedian adalah modal utama ketika kita akanmemulai usaha

apapun, mulai dari persedian tempat, barang dan Sumber Daya Manusia

(SDM). Hal-hal yang perlu diperhatiakan dalam hal barang yaitu:

a. Ketersediaan Barang

Ketersedian barang merupakan menjadi hal mutlak yang harus dilakukan

jangan sampai lebih ataupun kurang, sebab hal ini akan berimbas langsung

kepada penghasilan suatu usaha tersebut. Sebagaimana sabda Rasulullah

SAW :

تابعماالايساعنداكا لا

Jangan menjual sesuatu yang tidak ada padamu.(HR Tirmidzi)

b. Pengelolaan Stock

Setelah barang tersedia maka yang harus dilakukan adalah pengelolaannya

secara fisik dan administratif, yaitu sebagai berikut :

Page 25: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

25

Secara fisik dilakukan secararutin dengan mengecek expired atau

dengan kata lain melakukan pengecekan barang yang layak jual.

Secara administratif dilakukan stock opname atau penghitungan antara

data stock di komputer dengan fisik yang ada. Hal ini memang

membutuhkan waktu yang lama namun demi kontinuitas barang dan

real barang maka wajib dilakukan secara continue.

2. Management Location

Pada saat anda akan menentukan dimana lokasi yang cocok untuk bisnis anda,

ada dua tahap yang harus anda lakukan :

1. Melakukan Pemetaan, tujuannya adalah :

a. Mengetahui tempat dimana banyak aktifitas orang

b. Mengetahui dimana area perdagangan

Untuk mengetahui tempat dimana banyak aktifitas orang dan

area perdagangan, anda bisa siapkan peta dan tandailah di peta tersebut

dengan warna yang berbeda, setelah anda tahu dimana aktifitas banyak

orang dari area perdagangan, baru kemudian anda menentukan dimana

lokasi yang akan anda pilih untuk membuka bisnis anda. Berikutnya

adalah melihat siapa competitor yang paling dekat dengan lokasi calon

tempat usaha anda, tentukan apakah bisnis anda valuesama atau di atas

competitor, jika anda ingin diatasnya makan anda harus dapat

membuat beberapa kelebihannya, misalnya design toko yang lebih

bagus. Kemudian lihat berapa banyak jumlah competitor disana.Kalau

sudah lebih dari empat maka sebaiknya anda lupakan lokasi tersebut.

Karena sebagis apapun toko anda, market sharenya akan terbagi.

Setelah anda yakin bahwa lokasi tersebut sudah sesuai, adna

kemudian melakukan tahap kedua yaitu melakukan survey kualitas

lokasi tersebut dan buat catatan untuk membuat kesimpulan sebelum

anda memutuskan untuk mengambil lokasi tersebut.

Page 26: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

26

2. Survey Kualitas Lokasi

Tahap kedua ini anda harus benar-benar turun ke lokasi dan melihat

langsung lokasi yang sudah anda pilih, beberapa hal yang paling penting

dalam pemilihan lokasi diantaranya adalah :

a. Pastikan di lokasi tersebut banyak perusahaan atau perdagangan,

dimana orang melakukan aktifitas lebih dari 12 jam perhari.

b. Profil konsumen di lokasi tersebut sama dengan profil konsumen yang

akan anad bidik, karena seramai apapun lokasi tersebut jiak

konsumennya adalah bukan target market anda, berarti lokasi tersebut

tidak cocok untuk bisnis anda.

c. Jalan masuk ke lokasi tersebut harus cukup lebar sehingga orang yang

mengendarai mobil akan dapat leluasa keluar masuk, artinya tidak ada

sesuatu apapun yang menghalangi keluar masuknya kendaraan.

d. Lokasi harus terlihat dari jarak 100 m dari arah sebelah kanan dan

sebelah kiri.

e. Sebaiknya lokasi berada di jalan utama, yaitu jalan yang dipakai orang

untuk pergi dari satu daerah ke daerah lain dan usahakan bentuk

jalannya mendatar atau dengan kata lain tidak berada pada turunan

atau tanjakan dan kecepatan kendaraan antara 40-60 km/jam.

3. Management Penjualan

Berikut hal-hal yang mencakup management penjualan diantaranya:

a. Area Coverage

Area coverage adalah ruang lingkup yang menjadi target utama toko kita

atau dalam bahasa lain adalah target wilayah perang.Hal ini penting untuk

dilakukan sebab sebelum kita melakukan hal-hal lain atau target lain kita

harus wajib tahu siapa dan apa kebutuhan yang diinginkan sehingga kita

dapat dengan tepat mengalokasikan dana pembelian barang yang paling

potensi untuk dijual.Biasanya area coverage ini radius 1 Km antara depan,

samping, dan belakang toko.

Page 27: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

27

b. Promotion

Menjadi hal yang mutlak bila suatu produk atau barang ketika ingin

dikenal konsumennya wajib di ekspos, maka dari itu promosi juga sudah

menjadi syarat utama agar barang yang kita jual mampu bersaing dengan

kompetitor sebelah, sehingga toko kita lebih menarik untuk

dikunjungi.Banyak hal yang bisa menjadi penunjang untuk

mempromosikan barang yang kita jual,diantaranya:

Media cetak, elektronik, sosial media

Kerjasama dengan supplier agar barang yang dijual dapat diskon

tambahan

Kelola SDM toko agar mampu menawarkan barang kepada

konsumen(impulse buying).

c. Penyebaran Leaflet

Penyebaran leaflet adalah penyebaran promosi melalui media cetak yang

dimana hal ini harus rutin dilakukan agar jadi daya tarik yang kuat buat

konsumen

4. Management administrasi

Hal ketiga yang wajib dilakukan adalah management administrasi yaitu

membuat file baik hard copy atau soft copy untuk segala administrasi keluar

masuknya barang agar ketika suatu saat jika ada masalah dengan supplier atau

pihak lain kita mempunyai bukti yang kuat.

5. Management Lingkungan

Hal keempat yang wajib dilakukan adalah mengelola lingkungan. Ada 2 hal

yang mesti diperhatikan:

a. Lingkungan Dalam(karyawan)

Karyawan merupakan hal yang paling sensitif, mengapa?Sebab

keberlangsungan usaha kita mereka yang menentukan.Setiap karyawan

memainkan peranan penting dalam melaksanakan fungsi pekerjaan dengan

baik, karena berbeda dengan pabrik, dimana sebagian besar pekerjaan

didominasi oleh mesin atau alat, sedangkan di retail dan jasa pelayanan

lainnya masih menggunakan tenaga kerja secara intensif. Dalam

Page 28: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

28

pengelolaannya, sumber daya manusia memberikan kontribusi besar dalam

peningkatan kinerja dalam perusahaan, sehingga retailakan mendapat

keuntungan yang kompetitif dengan cara mengembangkan dan mengelola

sumber daya dengan baik. Maka dari itu suatu perusahaan wajib

memikirkan kenyamanan dan kesejahteraan karyawannya.Mulai dari gaji

yang layak, asuransi kesehatan dan juga pendidikannya, minimal

perusahaan wajib memberikan pengetahuan secara rutin hal-hal yang

menjadi tanggungjawab secara ilmu untuk mengembangkan usaha

tersebut.Hal ini berkaitan dengan ayat Al-Qur‟an yaitu surah Al-Maidah

ayat 2 yang berbunyi :

ثم عل تعاووىا ول والتهقىي البز عل واوتعاون واتهق والعذوان ال

وا

. إنه للاه العقاب شذيذ للاه

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan

takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah

amat berat siksa-Nya”

Ayat ini memuat perintah (amr) tolong-menolong antar sesama manusia.

Dalam bisnis retail, nilai ini terlihat dalam praktik kerelaan karyawan

dalam bekerja dengan giat pada suatu perusahaan dan kerelaan pemimpin

untuk selalu mengupgrade setiap karyawannya untuk memberikan

pembelajaran, motivasi dalam bekerja maupun materi berupa gaji atas

hasil kerja para karyawannya.

Page 29: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

29

Dalam sebuah hadis Nabi yang diriwayatkan Imam Al-Baihaqi berbunyi:

“Berikanlah gaji kepada pekerja sebelum kering keringatnya, dan

beritahukan ketentuan gajinya, terhadap apa yang dikerjakan.”

Dijelaskan pula dalam surah Az-Zukhruf: 32 dan surah Al-Hasyr: 7 yang

berbunyi :

وياالحياة فىقبعضهم بعض …وحه قسمىا بيىهم معيشتهم في ورفعىاالذ

زخرف) ا سخزي ا..(32 :ال ليتهخذ بعضهم بعض

درجاث

“… Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam

kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas

sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat

mempergunakan sebagian yang lain….” (Az-Zukhruf: 32)

شر) ح يكىن دولت بيه األغىيا ء مىكم..(7 :ال

…لكي

“… Supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di

antara kamu….” (Al-Hasyr: 7)

Kedua ayat tersebut di atas dapat kita lihat tentang pentingnya saling

berbagi baik dari segi ilmu pengetahuan, materi dan lain sebagainya.

Dalam hal ini diharapkan pemimpin dengan kata lain orang yang

menyediakan lapangan kerja untuk orang lain diharapkan dapat

memberikan sebagian harta yang dimilikinya dari hasil pekerjaannya yang

juga dibantu oleh para pekerjanya sebagai upah untuk para karyawan yang

Page 30: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

30

bekerja untuk dia. Karena sesungguhnya kekuatan penggerak ekonomi

Islam adalah kerja sama. Seorang muslim, apakah dia sebagai penjual,

penerima upah, pembuat keuntungan dan sebagainya, harus berpegang

pada tuntutan Allah SWT dalam Al-Qur‟an :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta

sesamamu dengan jalan bathil, kecuali dengan perdagangan yang

dilakukan secara suka sama suka di antara kalian…” (QS An-Nisa‟: 29).

Pendekatan-pendekatan yang secara umum digunakan untuk memotivasi

dan mengkoordinasikan aktivitas karyawan, dan manajemen praktis untuk

membangun kekuatan kerja secara efektif dan mengurangi tingkat

perputaran karyawan.Semua aktifitas tersebut dilakukan untuk

menerapkan strategi sumber daya, perencanaan sumber daya, termasuk

dalam merekrut, menyeleksi, melatih, mengawasi, mengevaluasi dan

membagi kompensasi penjualan yang dikerjakan hanya oleh manajemen.

b. Lingkungan Luar (konsumen)

Tantangan terberat untuk suatu perusahaan pastinya dua kata yaitu

”kepuasaan konsumen”. Mengapa demikian? Sebab dengan puasnya

konsumen suatu perusahaan akan lebih relatif stabil bahkan meningkat

usahanya karena dengan demikian usaha yang kita jalani akan terus

dibutuhkan oleh masyarakat.Tips menjaga konsumen agar loyal adalah

sebagai berikut :

1. Buat suatu komunitas (member)

2. Selalu mengutamakan apa yang diinginkan oleh konsumen

3. Mendengar setiap masukan-masukan yang disampaikan

4. Beri perhatian lebih

Selain diatas, hal yang tidak kalah pentingnya untuk kita perhatikan dalam

pengelolaan bisnis retail yaitu adalah membuat SOP (Standard Operating

Procedure) yang sederhana namun tetap efektif untuk dijalankan dan memilih IT

(Information Teknology) untuk memilih software terbaik yang cocok untuk bisnis

anda.

Page 31: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

31

2.9. Pengelolaan Bisnis Properti dalam Islam

2.9.1. Pandangan Tentang Kepemilikan (Al-Malkiyah)

Sebelum membahas mengenai tata cara pengelolaan properti, terlebih

dahulu kami akan mengulas sedikit tentang kepemilikan (al-malkiyah).

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa properti menunjukkan kepada

sesuatu yang biasanya dikenal sebagai entitas dalam kaitannya dengan

kepemilikan (al-milkiyah) baik kepemilikanseseorang atau sekelompok orang atas

suatu hak eksklusif.Bentuk yang utama dari properti ini adalah termasuk real

property (tanah), kekayaan pribadi (personal property), kepemilikan barang

secara fisik lainnya, dan kekayaan intelektual.

Berbicara mengenai kepemilikan, maka dapat kita kaitkan dengan

pandangan Islam dimana kepemilikan merupakan izin as-Syari‟ (Allah SWT)

untuk memanfaatkan zat tertentu.Kepemilikan (properti) dari segi kepemilikan itu

sendiri, pada hakikatnya merupakan milik Allah SWT. Hal ini didasarkan pada

ayat :

“Dan berikanlah kepada mereka, harta (milik) Allah yang telah Dia

berikan kepada kalian.”(QS. An-Nuur : 33).

Oleh karena itu, harta kekayaan itu adalah milik Allah semata.Kemudian Allah

SWT telah menyerahkan harta kekayaan kepada manusia untuk diatur dan

dibagikan kepada mereka.

Allah telah memberikan izin terhadap beberapa transaksi serta melarang

bentuk-bentuk transaksi yang lain. Allah melarang seorang muslim untuk

memiliki minuman keras dan babi, sebagaimana Allah melarang siapa pun yang

menjadi warga negara Islam untuk memiliki harta hasil riba dan perjudian.

Dalam pandangan Islam kepemilikan (properti) dibedakan menjadi tiga

kelompok, yaitu :

1. Kepemilikan individu (private property)

2. Kepemilikan umum (collective property)

3. Kepemilikan negara (state property). (Sami, 1990: 28)

Page 32: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

32

2.9.2. Pengelolaan Kepemilikan (at-tasharruf fi al milkiyah)

Harta dalam pandangan Islam pada hakikatnya adalah milik Allah

SWT.Kemudian Allah telah menyerahkannya kepada manusia untuk menguasai

harta tersebut melalui izin-Nya sehingga orang tersebut sah memiliki harta

tersebut. Setiap muslim yang telah secara sah memiliki harta tertentu maka ia

berhak memanfaatkan dan mengembangkan hartanya (Siddiqi,1985&Naqvi,

1981). Hanya saja dalam memanfaatkan dan mengembangkan harta yang telah

dimilikinya tersebut ia tetap wajib terikat dengan ketentuan-ketentuan hukum

Islam yang berkaitan dengan pemanfaatan dan pengembangan harta. Dan

hendaknya harta tersebut tidak dimanfaatkan untuk sesuatu yang terlarang, seperti

untuk membeli barang-barang yang haram seperti minuman keras, babi.

Pengelolaan kepemilikan yang berhubungan dengan kepemilikan umum

(collective property) itu adalah hak negara, karena negara adalah wakil

umat.Adapun mengelola kepemilikan yang berhubungan dengan kepemilikan

negara (state property) dan kepemilikan individu (private property) telah jelas

dalam hukum-hukum baitul mal serta hukum-hukum muamalah, seperti jual-beli,

penggadaian dan sebagainya.

Berikut ini ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam melakukan bisnis

properti adalah sebagai berikut :

1. Negosiasikan Pembayaran

Negosiasi pembayaran dapat berupa pembayaran tanah, kontraktor,

konsultan dan apapun sehingga memperlambat kas keluar dalam artian

harus mempercepat kas masuk.Artinya cukup dengan uang muka

pembelian, bagaimanapun caranya kas masuk untuk menutupi kewajiban

pembayaran berikutnya.

Page 33: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

33

Contoh : Modal anda Rp.50.000.000,-. Anda kemudian membeli tanah

seluas 1000 m2 dengan harga Rp.60.000.000,-. Negosiasikan

pembayaran bertahap 6 bulan dengan pembayaran pertama

Rp.10.000.000,- kemudian cadangkan Rp.10.000.000,- untuk

pembayaran kedua. Siapkan tim perencana untuk merencanakan

kawasan, biaya sekitar Rp.5.000.000,- lalu anggarkan biaya promosi

sekitar Rp.10.000.000,-. Anggarkan Rp.7,5 juta untuk kegiatan

operasional bulanan dan anggarkan 7,5 juta lagi untuk legalitas lahan.

2. Promosikan Kawasan dengan Menjual Resiko

Kawasan anda sudah siap.Promosikan bisnis properti dengan gencar

dengan menjual resiko, maksudnya adalah dikarenakan anda

membutuhkan cash dengan cepat, jual harga rumah 20% lebih murah dari

harga normal, tapi cash.Dan jangan lupa menaikkan harga jual jika sudah

mencapai titik tertentu.

3. Instrumen Kredit Usaha

Pada tahap awal, perbankan tidak akan mungkin melirik usaha anda. Atau

jika usaha anda sudah cukup dikenal, tentunya anda mudah mendapatkan

kredit kontruksi, salah satu alternatif pembiayaan developer. Perlu anda

ketahui, developer (baru) tidak mudah mendapatkan kredit investasi, akan

tetapi kredit modal kerja kontruksi. Selain itu, dapatkan Cash Flow yang

besar karena ini jelas akan sulit untuk ditolak. Dengan bisnis properti

maka kita bisa mengeneratecash flow yang besar.

Terdapat beberapa instrumen yang menetukan bisnis properti, diantaranya

adalah sebagai berikut :

1. Harga tanah pasti meningkat

Di dunia ini tidak ada harga yang turun kecuali hal-hal yang berkaitan dengan

kondisi makro perekonomian.Akan tetapi dapat bisa dipastikan 99% bahwa

harga tanah pasti meningkat.

Page 34: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

34

2. Manajemen yang sederhana

Peluang bisnis properti hanya membutuhkan manajemen yang

sederhana.Misalnya dalam developer, cukup bagian keuangan dan bagian

legal.Dua bagian ini dalam bisnis properti pokok dan vital bagi developer.Lalu

bagaimana dengan perencanaan, pemasaran dan kontruksi? Dalam bisnis

properti tidak harus diperlukan atau dengan kata lain tidak harus ada.Karena

kontruksi bisa kita serahkan ke kontraktor.Kemudian pemasaran bisa kita

percayakan kepada agent marketing sementara perencanaan bisa kita undang

konsultan.Hasilnya lebih lengkap, lebih pasti dan biaya bersifat variable.

Semakin sederhana manajemen yang ada, akan semakin menguntungkan dari

sisi finansial dan pengelolaan.

3. Kemas properti sebagai sebuah investasi. Salah satu meningkatkan pendapatan

dalam peluang bisnis properti adalah mengemas peluang bisnis properti ini

sebagai bagian dari investasi yang menguntungkan. Kemas dengan cara yang

sama tentang harga tanah. Sajikan dalam bentuk perhitungan Kredit Pemilikan

Rumah (KPR) dan bandingkan dengan ekspektasi harga dimasa yang akan

datang.

4. Amankan bisnis ini dengan shadaqah. Sebagaimana firman Allah SWT yang

artinya :

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik

(menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan meperlipat

gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak.dan Allah

menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu

dikembalikan.” (Al-Baqarah 245).

Ayat ini menetapkan bahwa orang yang memberi harta dan atau

pertolongan kepada orangyang butuh dan yang tidak punya, ia sebenarnya

memberi pinjaman kepada Allah dan berhubungan dengan Dia, dan bahwa

Dialah yang akan membayarnya kembali berlipat ganda berupa barakah dan

pertumbuhan rezki.

Page 35: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

35

Seirama dengan maksud ayat tersebut di atas, Rasulullah SAW

bersabda yang artinya :

“Barangsiapa bersedekah dengan senilai sebuah kurma, yang dikeluarkannya

dari harta yang baik (halal) dan Allah tidak menerima melainkan barang

yang baik, maka Allah akan menerima sedekah itu dengan kanan-Nya, lalu

dipeliharanya seperti salah seorang daripada kamu memelihara anak ontanya

sampai menjadi besar dan gunung.

Sesungguhnya harta kekayaan itu adalah barang titipan yang dititipkan

oleh Allah kepadaorang-orang yang memilikinya dan yang swaktu-waktu

dapat dicabut daripadanya.Pemilik-pemilik itu adalah sebagai penguasa Allah

atas harta milik itu untuk digunakannya bagi menutup kebutuhan orang-

orang yang butuh dan meringankan kesengsaraan orang-orang yang menderita

serta membelanjakannya pada usaha-usaha sosial yang ada hubungannya

dengan kepentingan umum dan hajat hidup orang banyak dan yang dapat

memberi kehidupan yang layak dan tingkat kesejahteraan yang tinggi bagi

umat dan negara.

Allah SWT berfirman:

“Dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu

menguasainya.Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan

menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.”(Al-

Hadid 7).

“Dan mengapa kamu tidak menafkahkan (sebagian hartamu) pada jalan Allah,

Padahal Allah-lah yang mempusakai (mempunyai) langit dan bumi.”(Al-

Hadid 10).

Page 36: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

36

Secara garis besar, pengelolaan bisnis retail dan properti dapat dijalankan

sesuai ajaran Rasulullah SAW dengan cara sebagai berikut :

1. Bekerja sama (bersinergi)

Beliau bersabda “Keberkahan sesungguhnya berada dalam Jamaah.

Dan, tangan Allah sesungguhnya bersama Jamaah”

2. Kerja pintar, kreatif dan visioner

3. Menerapkan kesepakatan Win-Win-Solution (saling menguntungkan,

dan tidak ada yang dirugikan)

4. Bekerja dengan prioritas

5. Tidak melakukan monopoli

6. Selalu berusaha dan tawakal

7. Tepat waktu

8. Berani mengambil resiko

9. Tidak menimbun barang dagangan (ihtikar)

Rasul melarang keras pelaku bisnis dalam menyimpan barang pada

massa tertentu, hanya untuk keuntungan semata. Rasul bersabda bahwa

“pedagang yang mau menjual barang dagangannya dengan spontan

akan diberi kemudahan. Tapi penjual yang sering menimbun

dagangannya akan mendapat kesusahan” (Dalam HR Ibnu Majah dan

Thusiy)

10. Profesional di bisnis yang dikelolanya

11. Selalu bersyukur di segala kondisi

12. Berusaha dengan mandiri, tekun dan tawakal

13. Menjaga nilai-nilai harga diri, kehormatan, dan kemuliaan dalam

proses interaksi bisnis

14. Melakukan bisnis berdasarkan cinta (passion)

15. Tidak menzhalimi (merugikan orang lain)

16. Rajin bersedekah.

Page 37: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

37

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa bisnis

retail dan properti adalah bisnis yang sudah mulai merambah ke segala bidang

dan wilayah. Adapun pengelolaan bisnis retail dalam persfektif Islam dapat

dilakukan dengan caramemanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai

tujuan. Kemudian strategi retail meliputi penentuan target pasar,sifat barang dan

jasa yang ditawarkan dan bagaimana retail memperoleh keuntungan jangka

panjang dari para pesaingnya.

Selain itu, hal yang dapat menunjang suksesnya bisnis retail adalah

management persediaan, management location, management penjualan,

management administrasi, management lingkungan, membuat SOP (Standard

Operating Procedure) yang sederhana dan memilih IT (Information Teknology)

untuk memilih software terbaik yang cocok untuk bisnis anda.

Kemudian untuk properti dapat dilakukan dengan caranegosiasi

pembayaran, promosikan kawasan dengan menjual resiko, dan instrumen kredit

usaha. Pengelolaan kepemilikan yang berhubungan dengan kepemilikan umum

(collective property) itu adalah hak negara, karena negara adalah wakil

umat.Adapun mengelola kepemilikan yang berhubungan dengan kepemilikan

negara (state property) dan kepemilikan individu (private property) telah jelas

dalam hukum-hukum baitul mal serta hukum-hukum muamalah, seperti jual-beli,

penggadaian dan sebagainya.

Page 38: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

38

3.2. Saran

Melihat perekonomian Indonesia saat ini, bisa dikatakan sudah sangat jauh

dari prinsip-prinsip Islam.Oleh karena itu, diharapakan pada calon pengusaha-

pengusaha muda Indonesia khususnya mahasiswa STIE Nobel Indonesia

Makassar agar mulai sekarang mempelajari dan menanamkan aturan-aturan bisnis

yang sesuai dengan prinsip Islam.Karena kaum pemudalah tonggak perubah

sejarah yang merupakan agent of change termasuk dalam perekonomian kita yang

telah diselimuti oleh sistem kapitalisme.Sehinggga peran pemuda atau mahasiswa

sangat diharapkan partisipasinya demi kemajuan perkembangan perekonomian

Indonesia yang berlandaskan prinsip-prinsip Islam.

Page 39: Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam

DAFTAR PUSTAKA

http://adityagumay.blogspot.co.id/2009/10/klasifikasi-bisnis.html

file:///E:/PEND.AGAMA%20BISNIS/Ilmu%20ekonomi%20-

%20Wikipedia%20bahasa%20Indonesia,%20ensiklopedia%20bebas.html

file:///E:/PEND.AGAMA%20BISNIS/Definisi%20dan%20Pengertian%20Sis

tem%20Ekonomi%20Islam%20_%20Definisi%20dan%20Pengertian%20M

enurut%20Ahli.html

http://maryamkim177.blogspot.co.id/2014/11/prinsip-prinsip-bisnis-dan-ritel.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Properti

http://www.maksudkata.com/arti-properti-kamus-bahasa-indonesia-kbbi.html

file:///E:/PEND.AGAMA%20BISNIS/Mengenal%20Bisnis%20Properti%20Syari

ah.html

file:///E:/PEND.AGAMA%20BISNIS/Etika,%20Nilai%20dan%20Moral%20dala

m%20Ekonomi%20Islam.html

file:///E:/PEND.AGAMA%20BISNIS/3%20tips%20sukses%20memulai%20Bisni

s%20Properti%20dengan%20modal%20kecil%20-%20JawabanPasti.com.html

file:///E:/PEND.AGAMA%20BISNIS/Konsep%20Dasar%20Ekonomi%20Islam

%20_%20Izzati%20FT%20Undip.html