pengelolaan badan usaha milik desa (bumdes)...
TRANSCRIPT
1
PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DALAM
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
(Studi Desa Ekang Anculai Kecamatan Teluk Sebong Kabupaten Bintan)
Skripsi Diajukan Sebagai Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Bidang Ilmu Pemeritahan
SKRIPSI
OLEH
MIRNAWATI
NIM. 140565201015
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2018
1
PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DALAM
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
(Studi Desa Ekang Anculai Kecamatan Teluk Sebong Kabupaten Bintan)
MIIRNAWATI
Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah lembaga usaha desa yang dikelola
oleh masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa
dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Pembentukan dan pelaksanaan
BUMDes bertujuan Membantu masyarakat untuk meningkatkan perekonomian.
BUMDes Ekang Anculai sudah dapat menjalankan semua program-programnya.
Usaha yang dimiliki oleh BUMDes Ekang Anculai di antaranya di tahun 2016
pinjaman bergulir, di tahun 2017 bertambah menjadi dua unit usaha yaitu
penggemukan sapi dan pinjaman bergulir. Unit-unit usaha ini berlanjut ketahun 2018.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pengelolaan Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes) Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa
Ekang Anculai Kecamatan Teluk Sebong Kabupaten Bintan. Pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara langsung, observasi, dan dokumentasi yang berkaitan
dengan penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian Deskriptif
Kualitatif. Kemudian analisa data dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian
data, penarikan kesimpulan. Adapun yang dijadikan sebagai informan dalam
penelitian ini sebanyak 18 orang. Hasil penelitian bahwa Pengelolaan Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes) Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa
Ekang Anculai Kecamatan Teluk Sebong Kabupaten Bintan sudah terlaksana dengan
baik dilihat dari tahap perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasannya berjalan dengan baik dan setiap unit-unit usaha tersebut cukup
memberikan manfaat bagi masyarakat.
Kata Kunci: Pengelolaan, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Kesejahteraan
Masyarakat
2
ABSTRACT
Village Owned Enterprises (BUMDes) is a village business entity managed by
the community and village government in an effort to strengthen the village economy
and is shaped based on village needs and potentials. Establishment and
implementation of BUMDes aims to Help the community to improve the economy.
BUMDes Ekang Anculai has been able to run all its programs. Businesses owned by
BUMDes Ekang Anculai are in 2016 revolving loans, in 2017 increased to two
business units of cattle fattening and revolving loans. These business units continue
in 2018. This study aims to find out how to manage Village Owned Enterprises
(BUMDes) in Improving Community Welfare in Ekang Anculai Village, Teluk Sebong
District, Bintan Regency. Data collection is done by direct interviews, observations,
and documentation related to research. The research method used is qualitative
descriptive research. Then data analysis with data collection, data reduction, data
presentation, conclusion drawing. As many as 18 informants were used as informants
in this study. Result of research that Management of Village Owned Enterprise
(BUMDes) In Improving Public Welfare in Village of Ekang Anculai Teluk Sebong
Sub-district of Bintan Regency has been done well from the planning, organizing,
directing and supervising stages going well and every business unit is enough provide
benefits for the community.
Keywords: Management, Village Owned Enterprise (BUMDes), Community
Welfare
3
PENDAHULUAN
Pembangunan merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh
kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk tercapainya tujuan nasional yang
tercantum pada Pembukaan UUD 1945. Desa memiliki peranan penting dalam upaya
pembangunan nasional dikarenakan penduduk Indonesia cenderung bermukim di
wilayah pedesaan sehingga hal tersebut memberikan pengaruh yang cukup besar
dalam upaya penciptaan stabilitas nasional.
Sebagai bagian dari kabupaten, desa memiliki otonomi asli. Otonomi tersebut
memberikan wewenang desa untuk mengatur dan mengurus kepentingannya sendiri
dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki. Otonomi desa ada sebagai bagian dari
otonomi daerah, seperti yang tercantum dalam Undang- Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 1 Ayat (5) yang berbunyi “ otonomi daerah
adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan”. Widjaja (2014:76), mengatakan bahwa tujuan yang
hendak dicapai dalam penyerahan urusan kepada daerah antara lain: menumbuh
kembangkan daerah dalam berbagai bidang, meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat, menumbuhkan kemandirian daerah dan meningkatkan daya saing daerah
dalam proses pertumbuhan.
Undang-Undang No.6 Tahun 2014 tentang Desa juga dikatakan bahwa desa
disarankan untuk memiliki suatu badan usaha yang berguna untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat, terutama kebutuhan pokok dan tersedianya sumberdaya desa
yang belum dimanfaatkan, dan tersedianya sumberdaya manusia yang mampu
4
mengelola badan usaha sebagai aset penggerak perekonomian masyarakat. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan adalah optimalisasi pembangunan Badan Usaha Milik
Desa (BUMDes) guna menuju desa yang madiri dan kreatif dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di daerah.
Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa dilakukan oleh Pemerintah Desa bersama
dengan masyarakat. Pengelolaan BUMDes dengan langsung melibatkan masyarakat
diharapkan mampu untuk mendorong perekonomian masyarakat dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Setiap desa yang telah membentuk Badan Usaha Milik
Desa diberikan dana dari pemerintah. Setiap usaha desa yang dijalankan memiliki
keunggulan masing-masing sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang terdapat di
desa-desa tersebut.
Berdasarkan Sumber dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD),
Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau memiliki 28 (dua puluh delapan) Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes) dari 36 (tiga puluh enam) desa yang ada di Kabupaten
Bintan tahun 2017. Diantara 28 BUMDes yang terbentuk ada 11 (sebelas) BUMDes
yang aktif. Berikut Persentase jumlah BUMDesa yang terbentuk dan yang aktif:
Tabel 1
Persentase jumlah BUMDesa yang terbentuk dan yang aktif
No. Uraian Jumlah Persentase
1. BUMDesa yang terbentuk 28
BUMDesa
77,7 % (Dari jumlah Desa
yang ada)
2. BUMDesa yang aktif 11
BUMDesa
30,5 % (Dari jumlah Desa
yang ada 39,3% dari jumlah
BUMDesa yang terbentuk)
Sumber: DPMD Kabupaten Bintan, 2017
5
Secara administrasi, Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau terdiri dari 10
(sepuluh) kecamatan, 36 (tiga puluh enam) desa, dan 15 (lima belas) kelurahan.
Kabupaten Bintan memiliki 11 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang aktif dari
28 desa yang telah membentuk BUMDes tahun 2017. Berikut nama-nama Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes) yang aktif:
Tabel 2
BUMDesa yang aktif di Kabupaten Bintan
No Kecamatan Desa Nama BUMDesa Dasar Hukum
(PERDES)
1. Teluk
Sebong
1. Sri Bintan
2. Ekang Anculai
Bintan Lestari
Anugrah Ekang
Perdes No. 04
Tahun 2016
Perdes No. 04
Tahun 2016
2. Gunung
Kijang
1. Malang Rapat Sahabat Perdes No. 03
Tahun 2017
3. Sri Kuala
Lobam
1. Busung
2. Kuala
Sempang
3. Teluk sasak
Dendang
Bertuah
Sri Kuala Raya
Mitra Perdana
Perdes No. 04
Tahun 2016
Perdes No. 04
Tahun 2016
Perdes No. 04
Tahun 2016
4. Teluk Bintan 1. Pengujan
2. Bintan Buyu
Mentari Bintan
Three Mufakat
Perdes No. 03
Tahun 2016
Perdes No. 06
Tahun 2016
5. Bintan Utara 1. Lancang
Kuning
Jaya Gemilang Perdes No. 04
Tahun 2016
6. Toapaya 1. Toapaya Utara
2. Toapaya
Selatan
Three Bakti
Karya
Mitra Karya
Sejahtera
Perdes No. 06
Tahun 2016
Perdes No. 01
Tahun 2016
Jumlah 11 BUMDesa
Sumber: DPMD Kabupaten Bintan, 2017
6
Desa Ekang Anculai merupakan salah satu desa di Kecamatan Teluk Sebong
Kabupaten Bintan yang telah mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan
termasuk BUMDes yang aktif diantara 28 desa yang telah membentuk BUMDes
tahun 2017. Dari setiap BUMDes yang aktif yang ada di Kabupaten Bintan Desa
Ekang Anculailah yang mengelola di bidang peternakan. Sesuai dengan hasil
musyawarah, BUMDes di Desa Ekang Anculai diberi nama “BUMDes Anugrah
Ekang”. Pendirian dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa di desa Ekang Anculai
berdasarkan Peraturan Desa No. 4 tahun 2016.
Menurut Peraturan Desa Ekang Anculai Nomor 4 tahun 2016 pasal 3 tujuan
pembentukan dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah, sebagai berikut:
1. Meningkatkan pendapatan Asli Desa Ekang Anculai dalam rangka
meningkatkan kemampuan Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan masyarakat.
2. Mengembangkan Potensi Perekonomian di Wilayah Desa Ekang Anculai
untuk mendorong pengembangan dan kemampuan perekonomian
masyarakat Desa Ekang Anculai secara keseluruhan.
3. Mendukung upaya Pemerintah Desa Ekang Anculai dalam mewujudkan
rencana pembangunan bidang perekonomian, menciptakan lapangan kerja
sehingga dapat mencapai tujuan masyarakat desa yang sejahtera dan
mandiri.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Ekang Anculai berdiri pada hari
Senin, tanggal 06 Juni 2016. BUMDes didirikan berdasarkan inisiatif pemerintah
7
desa dan masyarakat desa Ekang Anculai melalui musyawarah desa. Adapun sumber
modal BUMDes yaitu bantuan Pemerintah. Di tahun 2016 BUMDes “Anugrah
Ekang” memiliki 1 unit usaha yaitu Pinjaman Bergulir. Pada tahun 2017 bertambah
menjadi 2 unit usaha. Unit usaha yang dimiliki BUMDes “Anugrah Ekang” meliputi:
Pertama, Unit Usaha Penggemukan Sapi. Dengan adanya unit usaha
penggemukan sapi sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat
yang tinggal di sekitar unit usaha penggemukan sapi. Apabila sapi banyak maka
masyarakat yang bekerja banyak juga sehungga dapat memberikan dampak ekonomi
bagi masyarakat. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Anugerah Ekang berhasil
memperoleh keuntungan dari hasil penjualan sapi. Keuntungannya dijadikan sebagai
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menggaji masyarakat yang bekerja di unit usaha
penggemukan sapi. Dengan adanya unit usaha penggemukan sapi juga dapat
mempermudah masyarakat dalam membeli hewan qurban, dulu masyarakat kalau
mau membeli harus keluar daerah sekarang tidak perlu jauh-jauh lagi.
Kedua, Pinjaman Bergulir. Dengan adanya pinjaman bergulir dapat membantu
masyarakat yang membutuhkan dana untuk membuka atau menambah modal usaha.
Jika dahulu Masyarakat desa sering meminjam uang untuk mengembangkan
usahanya di Bank dan lain sebagainya dengan bunga yang lebih tinggi. Kini
masyarakat dapat meminjam di unit usaha pinjaman bergulir dengan bunga yang
ditentukan lebih rendah sebesar 1%. Peminjaman melalui bank bunganya lebih tinggi
sehingga memberatkan masyarakat ketika akan membayar. Pinjaman bergulir dapat
8
meringankan beban masyarakat yang akan meminjam dana untuk modal usaha sendiri
seperti petani, pedagang kecil-kecilan dan lain sebagainya.
Adanya unit pinjaman bergulir yang disediakan BUMDes Anugrah Ekang
mempermudah masyarakat untuk melanjutkan usahanya yang terkendala modal.
Selama tahun 2017 ada sekitar lima belas masyarakat yang meminjam untuk
keperluan membuka atau menambah modal usaha sendiri. Unit usaha Pinjaman
Bergulir berlanjut ketahun 2018.
Di tahun 2018 perencanaan unit usaha Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Anugrah Ekang bertambah tiga program yaitu penggemukan sapi, pinjaman bergulir
dan penyewaan barang serupa tenda, meja dan kursi. Setiap tahun unit usaha
BUMDes Anugrah Ekang meningkat.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Ekang Anculai Kecamatan Teluk
Sebong Kabupaten Bintan.”
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka peneliti akan
mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
Bagaimana Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat di Desa Ekang Anculai Kecamatan Teluk Sebong
Kabupaten Bintan?
9
METODE
Jenis penelitian ini bersifat deskritip kualitatif. Menurut Sugiyono (2011:11)
penelitian deskriftif kualitatif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (indevendent) yang ditanya
dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan gambaran tanpa membuat perbandingan,
atau menghubungkan antar variable satu dengan variable lainnya. Penelitian ini
dilakukan di Desa Ekang Anculai, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan.
Untuk memperoleh data yang relevan atau yang sesuai dengan tujuan penelitian ini,
maka peneliti mengambil data dari sumber data yaitu data primer dan data sekunder.
Adapun narasumber yang akan peneliti jadikan informan dalam penelitian ini
sebanyak 18 orang. teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Observasi, Wawancara, Dokumentasi
PEMBAHASAN
Untuk mengetahui pengelolaan Badan Usaha Milik Desa di Desa Ekang
Anculai maka penulis menggunakan teori dari Prajudi Atmosudirdjo dalam
Manullang (2012:3) yaitu perencanaan, pengorganiasian, pengarahan dan
pengawasan.
A. Perencanaan
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang
dari pada hal-hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan datang dalam rangka
mencapai suatu hasil yang di inginkan dan juga proses mendefinisikan tujuan,
membuat strategi untuk mencapai tujuan itu dan mengembangkan.
10
a. Penetapan tujuan dalam pelaksanaan program Badan Usaha Milik Desa
Penentuan tujuan merupakan langkah pertama dalam membuat perencanaan
sehingga dalam pelaksanaannya nanti terarah sesuai dengan tujuan dan hasil yang
ingin dicapai.
Dalam penetapan tujuan yang ingin di capai oleh Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) Anugrah Ekang adalah agar bisa membantu masyarakat secara
keseluruhan serta meningkatkan perekonomian desa.
b. Menetapkan prosedur dalam pelaksanaan program BUMDes
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Anugrah Ekang sudah Ada prosedur
dalam menjalankan setiap unit-unit usahanya dan harus mengikuti langkah-langkah
prosedur yang telah ditentukan. Setiap unit-unit usaha yang dijalankan BUMDes
Anugrah Ekang memiliki prosedur masing-masing. Prosedur yang ada di unit
pinjaman bergulir tidak terlalu ribet atau berbelit-belit sehingga dapat mempermudah
masyarakat dalam meminjam dana untuk keperluan menambah modal usaha atau
mengembangkan usahanya.
c. Membuat program/Unit Usaha Badan Usaha Milik Desa
Program Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang baik harus bisa di rasakan
oleh masyarakat tentunya, program-program tersebut harus lah sesuai dengan
keadaan masyarakat, harus sesuai dengan keadaan lingkungan sekitarnya serta sesuai
dengan potensi yang ada di desa sehingga program yang dibuat nantinya tidak akan
berjalan sia-sia.
11
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Anugrah Ekang dalam membuat program
memerhatikan keadaan masyarakat, keadaan lingkungan sekitarnya serta potensi yang
ada didesa. BUMDes Anugrah Ekang memiliki beberapa unit usaha.
Setiap unit-unit usaha tersebut cukup memberikan manfaat bagi masyarakat
Desa Ekang Anculai pada khususnya. Beberapa unit usaha yang di didirikan
BUMDes memberi pekerjaan kepada masyarakat meskipun belum banyak yang
dipekerjakan juga mempermudah masyarakat dalam membeli hewan qurban tidak
perlu jauh-jauh lagi serta memberikan peluang bagi masyarakat yang membutuhkan
dana dalam mengembangkan usahanya guna meningkatkan pendapatan
perekonomian keluarga.
2. Pengorganisasian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Anugrah Ekang
Pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat-
alat, tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta
suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai satu kesatuan dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
a. Penempatan tugas dan fungsi dalam pengorganisasian Badan Usaha Milik Desa
Menurut Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 pasal 10 Dijelaskan Bahwa
Organisasi pengelola BUMDes terpisah dari organisasi Pemerintahan Desa. Susunan
kepengurusan organisasi pengelola BUMDes terdiri dari:
1) Penasihat
2) Pelaksana Operasional
12
3) Pengawas
Susunan kepengurusan BUMDes dipilih oleh masyarakat Desa melalui
Musyawarah Desa sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri tentang
Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa.
Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Anugrah Ekang sudah ada, dapat
dilihat dari adanya struktur organisasi BUMDes yang ada di Kantor Desa Ekang
Anculai.
Setiap pengurus BUMDes Anugrah Ekang sudah mengetahui dan mengerti
tugasnya masing-masing, bahwa pengorganisasian dilakukan agar setiap pengurus tau
dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing dengan penempatan dan
pembagian tugas yang sesuai dengan keahliannya dan kemampuannya dengan begitu
tujuan dapat tercapai secara maksimal.
b. Penetapan wewenang dalam pengorganisasian Badan Usaha Milik Desa
Setiap wewenang yang diberikan pada setiap pengurus Badan Usaha Milik
Desa (BUMDes) Anugrah Ekang sudah mengetahui dan mengerti akan tugasnya
masing-masing, pengorganisasian dilakukan agar setiap pegawai yang diberikan
wewenang tahu akan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing sehingga tujuan
dari BUMDes ini bisa tercapai secara maksimal
c. Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang telah yang diamanahkan.
Dalam peraturan desa nomor 4 tahun 2016 tentang pembentukan Badan Usaha
Milik Desa (BUMDdes) pasal 13 ayat 2 dijelaskan bahwa Kewajiban pengurus
organisasi BUMDes adalah mengelola keuangan dan kekayaan BUMDes dengan
13
sebaik-baiknya guna mendapatkan daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya
bagi pertumbuhan dan perkembangan BUMDes.
a) Membuat laporan perkembangan usaha dan perkembangan keuangan BUMDes
secara berkala pada setiap bulan maupun tahunan yang disampakan kepada
Kepala Desa
b) Menyampaikan laporan pertanggung jawaban akhir masa bakti yang ditujukan
kepada Kepala Desa.
Pengurus BUMDes Anugrah Ekang sudah bertanggungjawab terhadap tugasnya
sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Bentuk tanggung jawab mereka
sudah jelas dan mereka laksanakan pada setiap bulan nya memberikan hasil
kinerjanya kepada atasannya sebagai pertanggung jawaban sehingga tidak terjadi
penumpukan didalam pelaporan.
3. Pengarahan di Badan Usaha Milik Desa Anugrah Ekang
Pengarahan yang ada di Badan Usaha Milik Desa ini berhubungan dengan
usaha memberikan bimbingan, saran, perintah-perintah atau intruksi kepada bawahan
dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas tersebut dapat dilakukan
dengan baik dan benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
a. Bimbingan yang bersifat membangun dalam suatu kegiatan.
Dalam Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Anugrah Ekang selalu memberi
bimbingan atau motivasi untuk giat bekerja dan harus bisa menyelesaikan
permasalahan yang terjadi. Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Anugrah
14
Ekang selalu berdiskusi dan sharing didalam melaksanakan tugas mereka hal ini agar
meminimalisir terjadi nya kesalahan di lapangan maupun secara administrasi.
b. Saran yang diberikan atasan kepada bawahan dalam melakukan tugas dan
fungsinya sehingga bawahan bisa bekerja lebih giat lagi.
Saran merupakan sobuah solusi yang ditujukan untuk menyelesaikan
permasalahan yang sedang terjadi yang bersifat membangun, mendidik, secara
objektif dan sesuai dengan topik yang dibahas. saran dikemukakan agar terjadi
perbaikan atau peningkatan dari keadaan semula, saran dari pemerintah desa ke
pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Anugrah Ekang ialah dalam
melakukan tugas dan fungsinya harus bisa bekerja lebih giat lagi agar tujuan yang
diinginkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bisa tercapai.
c. Pemberian Perintah
Tujuan utama dalam pemberian perintah oleh atasan kepada bawahan ialah
untuk memberikan kegiatan bawahan, agar kegiatan masing-masing bawahan yang
beraneka ragam itu terkoordinasi pada satu arah, yaitu yang menjadi tujuan Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes) tersebut. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Anugrah
Ekang selalu memberi kan perintah kepada bawahannya apabila tidak tertuang dalam
program kerja yang telah tersedia, sebab apabila yang telah tertuang dalam program
kerja setiap pengurus BUMDes ini sudah mengerti dengan tugasnya masing-masing.
4. Pengawasan dalam Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Anugrah Ekang
Pengawasan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menerapkan pekerjaan
apa yang telah dilaksanakan, menilainya dan bila perlu mengoreksi dengan maksud
supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula.
15
a. Menetapkan alat ukur dari suatu kegiatan
Dalam melakukan pengawasan maka harus ada standar yang harus di tetapkan
sehingga dapat menilai apa yang terjadi dilapangan. Untuk standar dalam pengawasan
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Anugrah Ekang, dari pihak pengawas dalam
melakukan pengawasan berpanduan pada Peraturan Desa dan peraturan AD/ART
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Anugrah Ekang, yang didalamnya telah memuat
pengawasan di dalam Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Anugrah Ekang.
b. Mengandalkan Penilaian
Penilaian terhadap pekerjaan yang telah dilakukan guna untuk mengetahui
penyimpangan yang telah terjadi terhadap standar yang telah di tetapkan oleh Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes) Anugrah Ekang. Dalam melakukan pengawasan belum
pernah terjadi penyimpangan-penyimpangan didalam organisasi Badan Usaha Milik
Desa (BUMDes) Anugrah Ekang semua berjalan dengan lancar.
c. Mengadakan tindakan perbaikan dalam suatu kegiatan
Untuk dapat melaksanakan tindakan perbaikan, maka pertama-tama haruslah
dianalisis apa yang menyebabkan terjadinya penyimpangan tersebut. Bila pimpinan
sudah dapat menetapkan dengan pasti apa sebab terjadinya penyimpangan barulah
diambil tindakan perbaikan.
Apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan maka di perlukan tindakan
perbaikan yang dilakukan dengan cara tindakan yang dilakukan oleh pengurus
BUMDes untuk mengetahui bahwa pelaksanaan atau hasil program tidak sesuai
dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya, sehingga apabila terjadi
penyimpangan-penyimpangan dapat diketahui.
16
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian akhirnya peneliti mengambil kesimpulan terkait
Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat di Desa Ekang Anculai Kecamatan Teluk Sebong
Kabupaten Bintan sudah terlaksana dengan baik.
Dilihat dari tahap perencanaan didalam membuat unit-unit usaha BUMDes
Anugrah Ekang memerhatikan lingkungan yang ada disekitarnya sehingga program
yang dibuat tidak sia-sia dan membentuk suatu unit usaha BUMDes melalui
musyawarah. Setiap unit-unit usaha tersebut cukup memberikan manfaat bagi
masyarakat Desa Ekang Anculai pada khususnya. Beberapa unit usaha yang didirikan
BUMDes Anugrah Ekang dapat memberikan peluang bagi masyarakat yang
membutuhkan dana dalam mengembangkan usahanya, membuka lapangan pekerjaan
walaupun belum banyak yang dipekerjakan serta mempermudah masyarakat dalam
membeli hewan qurban tidak perlu jauh-jauh lagi. Prosedur yang ada pada setiap unit-
unit usaha BUMDes Anugrah Ekang tidak berbelit-belit sehingga dapat
mempermudah masyarakat.
Pengorganisasian pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Anugrah Ekang
sudah berjalan baik dapat dilihat dari adanya struktur organisasi BUMDes yang ada
di Kantor Desa Ekang Anculai. Setiap pengurus sudah mengetahui dan menjalankan
tugas nya masing-masing dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya.
Tahap pengarahan dalam Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Anugrah Ekang
pemerintah desa selalu memberi motivasi dan saran kepada pengurus BUMDes agar
17
lebih giat bekerja dan mengembangkan unit-unit usahanya apabila ada hal-hal yang
penting atau yang kurang dimengerti dibahas secara bersama-sama.
Pada tahap pengawasan yang dilakukan berpanduan pada peraturan yang telah
ada dan selalu diawasi dalam bentuk administrasi maupun kegiatannya. Dalam
melakukan pengawasan tidak pernah terjadi penyimpangan-penyimpangan didalam
organisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Anugrah Ekang semua berjalan
dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku
Adisasmita, Rahardjo, 2014. Pengelolaan Pendapatan & Anggaran Daerah.
Yogyakarta. Graha Ilmu.
Creswell, John W. 2015. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset: Memilih Diantara
Lima Pendekatan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Manullang, 2012. Dasar – Dasar Manajemen.UGM : Yogyakarta.
Maryunani. 2008. Pembangunan Bumdes dan Pemerdayaan Pemerintah Desa,
Bandung : CV Pustaka Setia.
Miftachul Huda. 2009. Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Jogjakarta:
Pustaka Pelajar
Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Suharto, Edi. 2006. Membangun Masyarakat Memberdayakan. Rakyat. Bandung:
PT.Refika Pratama.
Surya Putra, Anom. 2015. Badan Usaha Milik Desa: Spirit Usaha Kolektif Desa.
Jakarta: kementerian desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Republik Indonesia.
Suud, Muhammad, 2006. Orientasi Kesejahteraan Sosial, Jakarta: Prestasi Pustaka
Solekhan, 2014. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Malang : Setara Press.
Syafiie, Inu Kencana, 2004. Manajemen Pemerintahan. Perca : Jakarta
Widjaja, HAW. 2014. Otonomi Daerah dan daerah Otonom. Jakarta: Rajawali Pers.
18
B. Jurnal
Ade Eka Kurniawan (120565201056). 2016. Peranan Badan Usaha Milik Desa
(Bumdes) Dalam Peningkatan Pendapatan Asli Desa (Desa Lanjut
Kecamatan Singkep Pesisir Kabupaten Lingga Tahun 2015). Jurnal.
Tanjungpinang: Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Maritim Raja
Ali Haji
Khairul Agusliansyah. 2016. Peran Kepala Desa Dalam Pengelolaan Badan Usaha
Milik Desa (Bumdes) Di Desa Jemparing Kecamatan Long Ikis Kabupaten
Paser. Vol. 4 No. 4 Tahun 2016.
C. Perundang-Undangan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010 tentang Badan Usaha Milik
Desa
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan, dan
Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa
Peraturan Desa Ekang Anculai Nomor 4 tahun 2016 tentang Badan Usaha Milik Desa
D. Website
https://www.bps.go.id. Diakses Selasa, 15 Mei 2018 (20:00 WIB)
http://bintanekanganculai.desa.kemendesa.go.id/index.php/pages/detail/55-profil-
desa. Diakses Selasa, 15 Mei 2018 (20:00 WIB)