pengaruh tutorial kecantikan di youtube …digilib.unila.ac.id/55469/3/skripsi tanpa bab...

84
PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF KOSMETIK PADA WANITA (Studi pada PNS Wanita Biro Humas dan Protokol Provinsi Lampung) (Skripsi) Oleh Yohanna Arista Simatupang FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: trandan

Post on 23-Jun-2019

288 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE TERHADAPPERILAKU KONSUMTIF KOSMETIK PADA WANITA

(Studi pada PNS Wanita Biro Humas dan Protokol Provinsi Lampung)

(Skripsi)

Oleh

Yohanna Arista Simatupang

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 2: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

ABSTRAK

PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE TERHADAPPERILAKU KONSUMTIF KOSMETIK PADA WANITA

(Studi pada PNS Wanita Biro Humas dan Protokol Provinsi Lampung

Oleh

Yohanna Arista Simatupang

Keberadaan media sosial mampu menambah pengetahuan perempuan seputarkosmetik melalui konten tutorial kecantikan yang disediakan oleh Youtube. Tingginyatingkat penggunaan media sosial oleh wanita juga dapat meningkatkan kemungkinanwanita untuk berperilaku konsumtif terhadap kosmetik, karena media sosial mampumempengaruhi pikiran khalayak dalam menerima sebuah informasi atau produk yangditampilkannya. Apa yang kita lihat dan kita dengar, dapat membentuk khalayakuntuk memutuskan apa saja yang akan mereka konsumsi. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui seberapa besar pengaruh tutorial kecantikan di Youtube terhadapperilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitiandeskriptif dengan metode kuantitatif dan menggunakan kuisioner yang diberikankepada 50 responden PNS wanita Biro Humas dan Protokol Provinsi Lampung. Hasilpenelitian ini yaitu tutorial kecantikan di Youtube berpengaruh signifikan terhadapperilaku konsumtif kosmetik pada wanita Biro Humas dan Protokol ProvinsiLampung sebesar 65,4%. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapatpengaruh secara signifikan antara variabel tutorial kecantikan di Youtube terhadapperilaku konsumtif kosmetik pada wanita dengan tingkat korelasi yang kuat.

Kata kunci: media sosial, perilaku konsumtif, tutorial kecantikan, Youtube

Page 3: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF BEAUTY TUTORIAL ON YOUTUBE TOWARDSCOSMETIC CONSUMPTIVE BEHAVIOR OF WOMEN

(Study on Women Civil Servant of Lampung Public Relations and Protocol Bureau)

By

Yohanna Arista Simatupang

The existence of social media can increase women's knowledge about cosmeticsthrough beauty tutorial content provided by Youtube. The high level of use of socialmedia by women can also increase the likelihood of women to behave consumptivelytowards cosmetics, because social media is able to influence the minds of audiencesin accepting an information or product that they display. What we see and hear, caninfluence audiences to decide what they will buy. This research aims to find out howmuch influence beauty tutorials on Youtube have on cosmetic consumptive behaviorin women. This research is a type of descriptive research with quantitative methodsand uses a questionnaire given to 50 respondents, women civil servant of LampungPublic Relations and Protocol Bureau. The results of this research is that beautytutorial on Youtube has a significant effect on cosmetic consumptive behavior inwomen of Lampung Public Relations and Protocol Bureau at 65.4%. Thus it can beconcluded that there is a significant influence between the beauty tutorial on Youtubevariables on the cosmetic consumptive behavior in women with a strong correlationlevel.

Keywords: beauty tutorial, consumptive behavior, social media, Youtube

Page 4: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE TERHADAP

PERILAKU KONSUMTIF KOSMETIK PADA WANITA

(Studi pada PNS Wanita Biro Humas dan Protokol Provinsi Lampung)

Oleh

YOHANNA ARISTA SIMATUPANG

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA ILMU KOMUNIKASI

Pada Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian
Page 6: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian
Page 7: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian
Page 8: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kotabumi pada tanggal 10 Juli 1996,

Penulis merupakan anak pertama dari lima bersaudara, buah

hati pasangan Bapak Janen Simatupang dan Ibu Hotna

Ubasari Tampubolon. Penulis menyelesaikkan pendidikan di

Sekolah Dasar Xaverius Kotabumi pada tahun 2008, sekolah

Lanjutan Menegah Pertama Negeri 7 Kotabumi pada tahun

2011 dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1Kotabumi, Lampung Utara pada tahun

2014.

Pada tahun 2014 penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui jalur Mandiri.

Pada tahun 2017 penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di iNewsTv

Jakarta.

Selama menjadi mahasiswa, penulis turut aktif dalam kepengurusan organisasi

kemahasiswaan jurusan, yaitu Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu

Komunikasi UNILA pada periode 2015-2016. Penulis mengikuti Kuliah Kerja Nyata

(KKN) di Desa Bina Karya Utama, Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 2017.

Page 9: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

Motto

“ Berbuatlah baik, hormati orang lain

dan

jangan pernah meremehkan orang lain”

“Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh

kepercayaan, kamu akan menerimanya”(Matius 21:22)

Page 10: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

Persembahan

Karya kecil namun begitu besar bagiku, ku persembahkan

untuk kedua orangtuaku

Bapak

Sesosok penyayang dan selalu mengajarkan anak-anaknya

Mama

Seorang ibu yang sempurna dan selalu ada saat aku butuh

Evan, Jackson dan Lucky

Tiga adik-adik yang menjadi jagoanku sampai saat ini

Clara

Satu-satunya adik perempuanku

dan

Almamater tercinta

Page 11: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

Sanwacana

Puji Tuhan, Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan Kasih Karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul : “Pengaruh Tutorial Kecantikan di Youtube Terhadap Perilaku

Konsumtif Kosmetik pada Wanita (Studi pada PNS Wanita Biro Humas dan

Protokol Provinsi Lampung)” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

Sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lampung. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak

terlepas dari berbagai hambatan dan kesulitan. Tanpa adanya bantuan, dukungan,

motivasi, dan semangat dari berbagai pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi

ini tidak mungkin dapat terselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan rasa hormat dan ucapan terimakasih kepada :

1. Allah SWT, atas segala berkat, rahmat, hidayah-Nya serta kesehatan dan

pentunjuk yang selalu Engkau berikan kepada kami. Maafkan hamba-Mu ini

yang sering melakukan kesalahan dihadapan-Mu.

2. Kepada Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung,

Bapak Dr. Syarief Makhya, M.Si.

3. Ibu Dhanik Sulistyarini, S.Sos., Mcomn&MediaSt selaku Ketua Jurusan Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung,

Page 12: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

Terimakasih untuk segala keramahan, kesabaran serta keikhlasannya mendidik

dan membantu mahasiswa selama ini.

4. Ibu Wulan Suciska, S.I.Kom, M.Si Selaku Seketaris Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung, untuk segala

kesabaran, keramahan serta membantu mahasiswa selama ini.

5. Ibu Andi Windah, S.I.Kom,.Mcomn&MediaSt selaku Dosen Pembimbing

skripsi yang telah meluangkan banyak waktu untuk sabar membimbing dan

memberikan penulis banyak ilmu dan pengetahuan baru yang bermanfaat.

6. Ibu Dhanik Sulistyarini, S.Sos., Mcomn&MediaSt Dosen Penguji yang telah

bersedia membantu serta memberikan kritik, saran, dan masukan yang

membangun terhadap skripsi ini.

7. Ibu Dr. Tina Kartika M.Si selaku dosen pembimbing akademik penulis. Terima

kasih atas bimbingannya selama perkuliahan ini.

8. Seluruh dosen, staff, administrasi dan karyawan FISIP Universitas Lampung,

khususnya Jurusan Ilmu Komunikasi yang telah membantu penulis demi

kelancaran skripsi ini.

9. Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi Lampung yang telah memberikan

izin serta mempermudah penulis dalam melakukan penelitian skripsi.

10.Kedua orangtua penulis: Bapak dan Mama yang selalu memberikan semangat,

bekerja keras untuk memenuhi segala kebutuhan perkuliahan dan yang tiada

hentinya mendoakan penulis agar selalu diberikan kemudahan. Semoga

Yohanna bisa selalu membanggakan Bapak dan Mama.Amin.

Page 13: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

11. Adik penulis: Evan, Jackson, Lucky dan Clara yang selalu memberikan

semangat dan dukungan kepada penulis. Semoga kita dapat membawa nama

baik keluarga.

12. Teman-teman seperjuangan penulis: Adel, April, Anita, Desna, Hernita, Maria

Suci terimakasih sudah menemani penulis sejak semester awal perkuliahan,

semoga kita nanti mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.

13. Sahabat sekaligus roommate penulis, Lely Simanjorang. Terima kasih atas

semangat, canda tawa dan kesabarannya selama tiga tahun menjadi teman

sekamar dikosan. Semoga apa yang kita telah cita-citakan bisa tercapai.

14. Sahabat sekaligus “my sissy” Reni Sitompul dan Ratna Sari Marbun. Terima

kasih atas semangatnya dan sudah menjadi sahabat penulis sejak SD.

15.Teman-teman jurusan Ilmu komunikasi 2014. Terimakasih atas kebersamaanya.

16. Adik-adik Komunikasi 2015, 2016, 2017 dan seterusnya. Semoga kalian

nantinya diberikan kelancaran dalam mengerjakan skripsi.

17. Serta untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas

dukungannya.

Bandar Lampung, 1 Desember 2018

Penulis,

Yohanna Arista Simatupang

Page 14: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI................................................................................................................ iDAFTAR TABEL ..................................................................................................... iiiDAFTAR BAGAN.................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................. 11.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 81.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 91.4 Kegunaan Penelitian ....................................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 102.2 Media Baru sebagai Sumber Informasi Baru................................................ 132.3 Mengenal Youtube Sebagai Platform Media Sosial Berbagi Video ............. 162.4 Kosmetik, Wanita dan Tutorial Kecantikan di Youtube ............................... 182.5 Wanita dan Perilaku Konsumtif Terhadap Kosmetik ................................... 252.6 Kajian Teoritis .............................................................................................. 322.7 Kerangka Pikir .............................................................................................. 352.8 Bagan Kerangka Pikir ................................................................................... 392.9 Hipotesis ....................................................................................................... 40

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian ................................................................................... 413.2 Variabel Penelitian........................................................................................ 423.3 Definisi Konseptual ...................................................................................... 423.4 Definisi Operasional ..................................................................................... 433.5 Metode Pengumpulan Sampel ...................................................................... 47

Page 15: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

ii

3.6 Jenis Data ................................................................................................... 483.7 Teknik Pengumpulan Data.......................................................................... 493.8 Teknik Pengolahan Data ............................................................................. 493.9 Teknik Pengujian Instrument Penelitian .................................................... 503.10 Teknik Pemberian Skor............................................................................... 523.11 Teknik Analisa Data.................................................................................... 523.12 Pengujian Hipotesis .................................................................................... 53

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1.Gambaran Lokasi Penelitian ......................................................................... 554.2 Struktur Organisasi ....................................................................................... 554.3 Tugas Pokok dan Fungsi ............................................................................... 56

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian ........................................................... 595.2 Identitas Responden ...................................................................................... 645.3 Deskripsi Karakteristik Responden............................................................... 645.4 Deskripsi Variabel Penelitian........................................................................ 665.5 Analisa Data................................................................................................ 1015.6 Hipotesis ..................................................................................................... 1045.7 Pembahasan................................................................................................. 106

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ................................................................................................. 1166.2 Saran ........................................................................................................... 117

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Definisi Operasional Variabel........................................................................ 46

2. Uji Validitas Variabel X ............................................................................... 60

3. Uji Validitas Kuesioner Variabel X . ............................................................ 61

4. Uji Validitas Variabel Y ............................................................................... 62

5. Uji Validitas Kuesioner Variabel Y ............................................................. 63

6. Uji Reliabilitas ............................................................................................... 64

7. Karakteristik Responden Berdasarkan Kelompok Usia................................. 65

8. Karakteristik Responden Berdasarkan Kelompok Pendidikan ...................... 65

9. Tanggapan responden terhadap pertanyaan sudah berapa lamamenonton tutorial kecantikan di youtube ..................................................... 67

10. Tanggapan responden terhadap frekuensi menonton dalam seminggu ......... 68

11. Tanggapan responden terhadap durasi menonton dalam sehari .................... 69

12. Tanggapan responden bahwa tutorial kecantikan merupakan tayanganyang menarik untuk di tonton ........................................................................ 70

13. Tanggapan responden bahwa penonton suka tayangan saat tutormemberikan tutorial/peragaan........................................................................ 70

14. Tanggapan responden bahwa review produk dalam tutorial sangatinformatif........................................................................................................ 71

Page 17: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

iv

15. Tanggapan responden bahwa review produk dalam tutorial membantupenonton dalam memilih produk kosmetik.................................................... 72

16. Tanggapan responden bahwa responden menyukai penampilantutor/beauty vlogger ....................................................................................... 73

17. Tanggapan responden bahwa tutor/beauty vlogger dalam tutorial cantikdan menarik.................................................................................................... 73

18. Tanggapan responden bahwa responden mengagumi hasil make uptutor/ beauty vlogger ...................................................................................... 74

19. Tanggapan responden bahwa penonton menyukai gaya make up tutor/beauty vlogger ................................................................................................ 74

20. Tanggapan responden bahwa tutor/ beauty vlogger ahli dalammengapikasikan komestik saat merias wajah................................................. 75

21. Tanggapan responden bahwa tutor/ beauty vlogger menyampaikantutorial dengan baik........................................................................................ 76

22. Tanggapan responden bahwa tutor/beauty vlogger menjelaskan sebuahproduk dalam tutorial dengan detail............................................................... 76

23. Tanggapan responden bahwa informasi yang di sampaikan tutor/beautyvlogger dapat dipercaya ................................................................................. 77

24. Tanggapan responden bahwa tutor/beauty vlogger menyampaikanreview sesuai kenyataan ................................................................................. 77

25. Tanggapan responden bahwa tutor/beauty vlogger sebagai endorsertetap memberikan review sesuai kenyataan ................................................... 78

26. Tanggapan responden bahwa penonton sering bertanya kepadatutor/beauty vlogger melalui kolom komentar............................................... 78

27. Tanggapan responden bahwa responden menyukai produk kosmetikkarena mudah di aplikasikan.......................................................................... 79

28. Tanggapan responden bahwa hasil dari produk setelah diaplikasikanmembuat penonton kagum ............................................................................. 80

29. Tanggapan responden bahwa responden membutuhkan produkkosmetik seperti yang ada di dalam tutorial................................................... 81

Page 18: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

v

30. Tanggapan responden bahwa responden mencari informasi tentangsebuah produk melalui tutorial kecantikan .................................................... 81

31. Tanggapan responden bahwa responden tertarik pada produk karenasering digunakan dalam tutorial ..................................................................... 82

32. Tanggapan responden bahwa responden tertarik pada produk kosmetikkarena merupakan produk terkenal ................................................................ 83

33. Tanggapan responden bahwa responden tertarik karena produk terlihatmampu mengatasi permasalahan kulit mereka .............................................. 83..

34. Tanggapan responden bahwa responden tertarik pada produk dalamtutorial karena memiliki fungsi sesuai yang dibutuhkan................................ 84

35. Tanggapan responden bahwa produk kosmetik dalam tutorial memilikibentuk dan warna yang menarik dan unik...................................................... 85

36. Tanggapan responden bahwa responden merasa warna produk kosmetikdalam tutorial terlihat cocok untuk diri mereka……………….. ................... 86

37. Tanggapan responden bahwa responden tertarik untuk menontontutorial kecantikan di Youtube........................................................................ 87

38. Tanggapan responden bahwa responden memiliki ketertarikanmengenai hal merias wajah atau make up ...................................................... 87

39. Tanggapan responden bahwa responden tertarik pada produk karenakeunggulan produk yang di sampaikan di tutorial ......................................... 88

40. Tanggapan responden bahwa tertarik pada produk kosmetik tergantunginformasi yang diberikan tutor mengenai produk .......................................... 89

41. Tanggapan responden bahwa tertarik pada produk kosmetik karenaterlihat bagus saat digunakan tutor dalam tutorial ......................................... 90

42. Tanggapan responden bahwa review yang diberikan beauty vloggermempengaruhi penilaian responden terhadap sebuah produk ....................... 90

43. Tanggapan responden bahwa responden ingin membeli produkkosmetik yang digunakan tutor setelah menonton tutorial ............................ 91

44. Tanggapan responden bahwa responden ingin mencoba produkkosmetik yang digunakan tutor setelah menonton tutorial ............................ 92

Page 19: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

vi

45. Tanggapan responden bahwa responden memutuskan untuk membeliproduk kosmetik yang digunakan dalam tutorial ........................................... 93

46. Tanggapan responden bahwa memutuskan untuk mencoba produkkosmetik yang digunakan dalam tutorial ....................................................... 93

47. Tanggapan responden terhadap pernyataan seberapa sering berbelanjaproduk kosmetik............................................................................................. 94

48. Tanggapan responden terhadap pernyataan jumlah produk kosmetikyang di beli dalam setiap pembelian .............................................................. 95

49. Tanggapan responden terhadap pernyataan membeli produk kosmetikkarena digunakan tutor/beauty vlogger dalam tutorial................................... 96

50. Tanggapan responden terhadap pernyataan membeli produk kosmetikkarena di rekomendasikan oleh tutor/beauty vlogger .................................... 97

51. Tanggapan responden terhadap pernyataan bangga jika memilikiproduk kosmetik yang sedang tren................................................................. 97

52. Tanggapan responden terhadap pernyataan membeli produk kosmetikhanya untuk mengikuti trend.......................................................................... 98

53. Tanggapan responden terhadap pernyataan membeli produk kosmetikmerek yang sama meski produk sebelumnya belum habis trend ................... 99

54. Tanggapan responden terhadap pernyataan memiliki produk kosmetiklebih dari satu meski memiliki fungsi yang sama .......................................... 99

55. Tanggapan responden terhadap pernyataan suka mencoba produkkosmetik dari beberapa merek berbeda dengan fungsi yang sama .............. 100

56. Tanggapan responden terhadap pernyataan sering membeli produkkosmetik meski jarang menggunakan make up ........................................... 101

57. Koefisien Determinasi (R Square) ............................................................... 101

58. Pengukuran Koefisien Determinasi ............................................................. 102

59. Hasil KoefisienRegresi................................................................................. 103

60. Hasil Uji T.................................................................................................... 104

Page 20: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan Kerangka Pikir. ..................................................................................... 39

Page 21: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang semakin canggih telah membawa banyak pengaruh

ke segala aspek kehidupan, salah satunya pada teknologi komunikasi dan

informasi. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah melahirkan

sebuah media komunikasi dan informasi yang saat ini sangat diminati masyarakat,

yaitu media sosial. Pesatnya perkembangan media sosial dikarenakan semua

orang dapat memiliki media sosial secara pribadi, jika untuk memiliki media

tradisional seperti televisi, radio, atau koran membutuhkan modal yang besar dan

tenaga kerja yang banyak maka lain halnya dengan media sosial, karena untuk

dapat mengakses media sosial seseorang hanya memerlukan smartphone dan

jaringan internet. Alasan lain media sosial sangat digemari masyarakat adalah

karena kemudahan pengaksesan serta kecepatan dalam mendapatkan informasi

dan untuk berkomunikasi.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat pengguna media sosial

yang cukup tinggi. Menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia

(APJII) pada tahun 2016 dari total penduduk Indonesia sebanyak 256,2 juta jiwa

terdapat 132,7 juta jiwa diantaranya telah terhubung ke internet. Mayoritas

Page 22: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

2

pengguna internet di Indonesia dengan rentang umur 25-44 tahun sebesar 53,6%.

Beberapa media sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia

diantaranya adalah Facebook, Twitter, Youtube, Instagram, Path dan lain-lain.

Berdasarkan riset yang dilakukan We Are Social dan Hootsuite pada Januari 2017,

mengungkapkan bahwa Youtube sebagai aplikasi media sosial yang paling sering

digunakan di Indonesia dengan memperoleh persentase 49%, sebagai media sosial

yang paling banyak diakses maka tidak heran jika saat ini Youtube mulai

menggeser eksistensi televisi sebagai media untuk mendapatkan informasi.

Youtube merupakan salah satu bentuk media sosial berbasis video yang mulai naik

daun sejak 5 tahun yang lalu. Dilansir dari data statistik pada situs milik Youtube,

platform berbasis video ini memiliki lebih dari satu milyar pengguna yang

merupakan hampir sepertiga dari semua pengguna internet. Tiap hari pengguna

Youtube bisa menonton ratusan juta jam video dan menghasilkan miliaran kali

penayangan. Youtube menjangkau pemirsa rata-rata berusia 18 sampai 34 tahun.

Beragam konten video bisa diakses dalam Youtube, mulai dari musik, film,

komedi, pendidikan dan informasi, tutorial, olahraga, gaya hidup, gaming, dan

vlog (https://www.youtube.com/intl/id/yt/about/press/ diakses pada 5 November

2017 pukul 08.30).

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh APJII dan Pusat Kajian Komunikasi

(PusKaKom) Universitas Indonesia pada laman liputan6.com tahun 2017,

pengguna internet dan Youtube didominasi oleh perempuan dengan presentase

51% sedangkan laki-laki sebesar 49%. Perempuan lebih banyak mengakses

internet dan Youtube untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan, fashion dan

Page 23: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

3

yang paling identik dengan perempuan yaitu informasi yang berhubungan dengan

seputar kecantikan (http://tekno.liputan6.com/para-pengguna-internet-indonesia-

didominasi-remaja-dan-wanita diakses pada 3 November 2017 pukul 21.00).

Menurut Ficher (2014:5) salah satu jenis video yang paling popular di Youtube

adalah video tutorial kecantikan (beauty vlog). Orang yang memberikan tutorial

kecantikan dalam video disebut beauty vlogger. Secara keseluruhan, dalam sebuah

video tutorial kecantikan para beauty vlogger akan memberikan tutorial make up

yang menampilkan keterampilan mereka dalam mengaplikasikan sebuah produk

kosmetik atau alat kecantikan dengan teknik yang benar sehingga menghasilkan

riasan wajah yang menawan, selain itu mereka sering melakukan review atau

memberikan ulasan untuk produk kosmetik dan berbagi rutinitas skincare yang

mereka gunakan serta kegiatan lain yang berhubungan dengan kecantikan.

Di dalam video tutorialnya, beauty vlogger menggunakan beberapa jenis dan alat

kosmetik dengan harga yang beragam mulai dari yang murah hingga mahal. Hasil

make up yang menawan pada setiap tutorial para beauty vlogger, menimbulkan

keinginan pada penonton tutorial kecantikan tersebut untuk memiliki peralatan

dan merk kosmetik yang sama seperti yang digunakan oleh beauty vlogger.

Menurut Ficher (2014:7), tutorial vlog (beauty vlog) adalah video instruktif yang

mengajarkan viewers cara membuat tampilan make up tertentu atau menguasai

teknik merias wajah tertentu. Saat ini beauty vlogger sudah dianggap sebagai

opinion leader oleh para perempuan dalam hal produk kosmetik dan kecantikan.

Dikutip dari Dailymail.co.uk, sebuah perusahaan platform pemasaran video yang

bernama Pixability bekerjasama dengan Youtube melakukan sebuah survei tentang

Page 24: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

4

vlogger yang kerap mengunggah tutorial kecantikan ke Youtube, hasilnya adalah

61% wanita akan melihat video tutorial kecantikan yang diunggah para vlogger di

Youtube dan 38% wanita mengatakan akan membeli produk yang mereka lihat

tersebut. Hal ini akan menimbulkan perilaku konsumtif kosmetik kepada para

penonton beauty vlog tersebut (http://koran-sindo.com/page/news/2016-01-

26/4/12 diakses pada 30 Oktober 2017 pukul 16.30)

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian tahun 2013, peningkatan penjualan

kosmetik tergolong pesat dan siginifikan. Kenaikan tingkat penjualan kosmetik

tersebut terjadi salah satunya karena tingkat konsumsi kosmetik masyarakat

Indonesia yang tinggi dan tergolong boros. Pemborosan kosmetik menurut

Kementerian Perindustrian ditandai dengan tindakan membeli produk yang belum

habis, artinya belum habis sebuah produk yang dipakai, seseorang telah membeli

produk sejenis tetapi dengan merk berbeda.

Kecenderungan menggunakan lebih dari satu merk kosmetik berbeda dengan

fungsi yang sama banyak di lakukan oleh masyarakat Indonesia yang tinggal di

perkotaan. Hal ini didukung oleh hasil survei oleh Nielsen Indonesia, yang

mengungkapkan terjadi pengingkatan pembelian lebih dari satu merek yang

awalnya 27,1% menjadi 30,2%, begitu juga mereka yang membeli lebih dari tiga

merek berbeda meningkat dari 12,4% menjadi 15,9% (Haryani & Herwanto,

2015:6).

Perilaku konsumtif merupakan suatu fenomena yang saat ini banyak melanda

kehidupan masyarakat. Menurut Sumartono dalam Ferrinadewi (2008:8), perilaku

konsumtif adalah suatu perilaku yang tidak didasarkan pada pertimbangan yang

Page 25: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

5

rasional, melainkan karena adanya keinginan yang sudah mencapai taraf tidak

rasional lagi. Perilaku konsumif melekat pada seseorang apabila orang tersebut

mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara

berlebihan untuk mencapai kepuasan yang maksimal. Tambunan (2001:19)

berpendapat ada dua aspek mendasar yang dalam perilaku konsumtif, yaitu: (1)

adanya suatu keinginan mengkonsumsi secara berlebihan. Hal ini akan

menimbulkan pemborosan dan bahkan inefisiensi biaya dan (2) perilaku tersebut

dilakukan bertujuan untuk mencapai kepuasan semata.

Faktor yang memengaruhi perilaku konsumtif juga beragam, bisa dari segi

perkembangan zaman secara global, keadaan bangsa (kekuasaan pemerintah, dsb)

hingga perkembangan media komunikasi seperti saat ini. Proses penyerapan

perilaku konsumtif bisa dipermudah dengan banyaknya media global yang

‘menyerbu’, seperti film, acara televisi, buku, majalah, internet, dan sebagainya.

Keinginan seseorang untuk tampil sama dengan apa yang ia lihat di media

tersebut mendorong sifat konsumtifnya.

Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK

(Otoritas Jasa Keuangan) Kusumaningtuti S. Soetiono memaparkan berdasarkan

data yang diolah dari World Bank menunjukkan bahwa budaya konsumsi

masyarakat Indonesia terus meningkat dan cenderung semakin konsumtif. Hal itu

tercermin dari menurunnya Marginal Propensity to Save (MPS) dan

meningkatnya Marginal Propensity to Consumption (MPC) selama tiga tahun

terakhir mulai tahun 2015, artinya masyarakat Indonesia lebih banyak

mengeluarkan uang untuk konsumsi daripada untuk di tabung

Page 26: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

6

Dampak negatif dari mendarah dagingnya budaya konsumtif bisa dikatakan

bercabang dan ikut mempengaruhi aspek-aspek lain dalam kehidupan masyarakat.

Perilaku konsumtif tersebut lambat laun akan mempengaruhi gaya hidup

seseorang dari sederhana menjadi kompleks dalam pemenuhan setiap kebutuhan

untuk menampilkan dirinya tampak menjadi cantik dan menarik. Hal ini ditandai

dengan adanya sekelompok masyarakat yang aktif mengonsumsi produk-produk

mewah sebagai sebuah prestise dan kehormatan atau sekadar pemenuhan hasrat

(Keswara, 2013:11).

Sonsaka (2011:27) mengamati bahwa wanita mempunyai kecenderungan lebih

besar untuk berperilaku konsumtif dibandingkan pria. Ada beberapa perbedaan

pola konsumsi antara pria dan wanita. Wanita lebih tertarik pada warna dan

bentuk serta lebih cenderung subjektif dalam berbelanja, sedangkan pria lebih

tertarik pada hal teknis dan kegunaannya serta lebih objektif (Tambunan,

2001:29). Perempuan dan make up adalah hal yang tidak dapat dipisahkan, bahkan

kosmetik sudah digunakan sejak 4000 SM pertama kali di Mesir. Terlebih di era

globalisasi seperti sekarang, make up sudah menjadi salah satu kebutuhan wanita

modern. Hal ini terlihat wanita senang berbelanja produk-produk kosmetik untuk

menunjang penampilannya sehingga tanpa disadari cenderung konsumtif

Tingginya tingkat penggunaan media sosial oleh wanita juga dapat meningkatkan

kemungkinan wanita untuk berperilaku konsumtif terhadap kosmetik, karena

media sosial mampu mempengaruhi pikiran khalayak dalam menerima sebuah

informasi atau produk yang ditampilkannya, salah satunya melalui video tutorial

kecantikan di Youtube. Apa yang kita lihat dan kita dengar, dapat membentuk

Page 27: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

7

khalayak untuk memutuskan apa saja yang ingin kita konsumsi. Keinginan

seseorang untuk tampil sama dengan apa yang dilihat dari media tersebut

mendorong sifat konsumtifnya. Kebutuhan wanita akan kosmetik untuk

menunjang penampilannya merupakan suatu hal yang wajar, namun akan menjadi

masalah ketika kegiatan membeli kosmetik pada wanita dilakukan secara

berlebihan (Ratna&Nasrah, 2015:200).

Fenomena seperti ini biasanya terjadi pada kalangan wanita khusunya wanita karir

seperti PNS. Hal ini dikarenakan wanita dan pekerja merupakan tingkat pengguna

internet dan media sosial tertinggi. Sebagai profesi yang bekerja di instansi

pemerintahan, para PNS diharapkan mampu menjaga citra dari instansi dimana ia

ditempatkan. Hal tersebut juga berlaku pada PNS di Biro Humas dan Protokol

Provinsi Lampung, biro ini memiliki fungsi untuk menjaga martabat dan harga

diri lembaga negara baik dilingkup kabupaten kota maupun provinsi, menjalankan

fungsi keprotokolan berarti menjaga citra dan harga diri negara yaitu pejabat

negara dan simbol-simbol negara (http://fecon.uii.ac.id/2015/09/fungsi-

keprotokolan-yang-baik-turut-menjaga-dan-meningkatkan-citra-institusi/diakses

pada 10 Januari 2018 pukul 18.45).

Salah satu cara untuk menjaga citra yang dapat dilakukan oleh para aparatur

negara tersebut dengan menjaga penampilan mereka. Kepribadian dan

kewibawaan seseorang dapat tercermin melalui bagaimana cara seseorang

berbusana. Berbusana yang baik berarti memperhatikan penampilan diri secara

keseluruhan, karena penampilan membentuk citra diri yang terpancar dari diri

seseorang dan akan menambah kepercayaan diri seseorang dalam bersikap.

Page 28: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

8

Sehingga tidak heran jika para PNS selalu memiliki penampilan yang serasi dan

rapi. Menjaga penampilan terjadi tidak hanya pada PNS wanita, tetapi juga pada

PNS pria. Namun yang membedakan adalah pada PNS wanita untuk menjaga

penampilannya mereka menambahkan riasan wajah atau make up untuk

menunjang penampilannya.

Berdasarkan hasil prariset yang telah dilakukan oleh penulis pada 50 responden

menunjukan bahwa 70% dari pegawai wanita di Biro Humas dan Protokol

Provinsi Lampung menonton tutorial kecantikan di Youtube dengan frekuensi

menonton yaitu 2-4 kali dalam seminggu. Selain itu pegawai wanita di biro

tersebut memiliki kecenderungan konsumtif terhadap kosmetik yang ditandai

dengan intensitas pembelian kosmetik yang tinggi, dimana 76% pegawai

wanitanya melakukan pembelian kosmetik tiap satu bulan sekali dengan jumlah

produk yang dibeli mulai dari 2 hingga 7 buah. Berdasarkan alasan-alasan yang

telah dikemukan diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai:

“Pengaruh Tutorial Kecantikan di Youtube Terhadap Perilaku Konsumtif

Kosmetik pada Wanita (Studi pada PNS Wanita Biro Humas dan Protokol

Provinsi Lampung)”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dalam

penelitian ini terumuskan rumusan masalah yaitu “ Seberapa besar pengaruh

tutorial kecantikan di Youtube terhadap perilaku konsumtif kosmetik pada

wanita?”

Page 29: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

9

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka yang menjadi tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tutorial

kecantikan di Youtube terhadap perilaku konsumtif kosmetik pada wanita.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu

komunikasi dan diharapkan juga bisa menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya,

khususnya yang berkaitan dengan pengaruh tutorial kecantikan di Youtube

terhadap perilaku konsumtif kosmetik pada wanita.

2. Secara praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan

pemikiran dalam memberikan gambaran dan informasi mengenai pengaruh

tutorial kecantikan di Youtube terhadap perilaku konsumtif kosmetik pada wanita.

Page 30: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

10

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian terdahulu sebagai tolak

ukur dan acuan untuk menyelesaikan penelitian. Penelitian terdahulu juga sebagai

data awal dan untuk memperkuat penelitian yang akan dilakukan. Penelitian

terdahulu yang peneliti jadikan tolak ukur dalam penelitian antara lain:

1. Adi Tasya Nurzahra, Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas

Negeri Jakarta (2014)

Judul penelitian: Fenomena Perkembangan Beauty Vlogger pada Perilaku

Konsumtif Remaja (Studi Kasus Perempuan Remaja Kota Jakarta).

Dalam penelitian ini ditemukan bahwa beauty vlog menimbulkan perilaku

konsumtif pada remaja perempuan. Persepsi yang dibangun ketika mereka

menonton vlog mengenai ulasaan suatu produk, komentar suka atau tidak suka,

dimana tempat membelinya, dan tentang popularitas produk tersebut akan

mempengaruhi bagaimana simulakra hadir tanpa disadari, memberikan

kenyataan yang semu, suatu keindahan atau ketidaksukaan terhadap suatu

produk (dan hal semacamnya) yang masuk ke dalam pikiran manusia. Efek dari

Page 31: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

11

simulakra tersebut memberikan dampak yang besar sekaligus menyumbang

faktor utama dari pola perilaku yang terbentuk pada remaja kota Jakarta.

Penelitian ini mempunyai kontribusi bagi peneliti yaitu memberikan gambaran

bagaimana beauty vlog berpengaruh pada perilaku konsumtif. Perbedaan penelitian ini

pada objek penelitian dan metode penelitian. Penelitian Adi menggunakan objek

perempuan remaja dan menggunakan metode kualilatif untuk mengetahui bagaimana

pengaruh beauty vlog, sedangkan objek penelitian saya adalah PNS wanita dan

menggunakan metode kuantitatif untuk mengukur seberapa banyak pengaruh tutorial

kecantikan. Pada penelitian milik Adi menggunakan objek perempuan remaja

yang merupakan kalangan belum memiliki penghasilan, sedangkan paada

penelitian saya studi pada PNS wanita yang lebih memadai untuk melakukan

perilaku konsumtif karena sudah memiliki sudah memiliki penghasilan

(http://lib.unj.ac.id)

2. Romana Yudith Laksmita, Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga (2017).

Judul Penelitian: Pengaruh Media Beauty Vlogger Terhadap Perilaku

Konsumtif Siswi SMP di Kota Salatiga.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh media beauty vlogger

terhadap perilaku konsumtif Siswi SMP di Kota Salatiga dapat diterima artinya

media beauty vlogger dapat mempengaruhi perilaku konsumtif siswa.

Demikian juga diperoleh hasil sumbangan efektif menonton beauty vlogger

terhadap perilaku konsumtif sebesar 20,2%, sumbangan efektif menonton

beauty vlogger terhadap perilaku konsumtif menggunakan variabel moderat

Page 32: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

12

faktor internal 26,5%, sumbangan efektif menonton beauty vlogger terhadap

perilaku konsumtif menggunakan variabel moderat faktor eksternal 16,6% dan

sumbangan efektif menonton beauty vlogger terhadap perilaku konsumtif

menggunakan variabel moderat faktor internal dan faktor eksternal sebesar

39%.

Penelitian ini mempunyai kontribusi bagi penelitian yaitu memberikan gambaran

tentang beauty vlog seperti penjelasan mengenai pengertian tutorial kecantikan atau

beauty vlog dan definisi operasional dari tutorial kecantikan. Perbedaan dengan

penelitian ini terdapat pada objek penelitian dan teori yang digunakan. Pada penelitian

ini objek penelitiannya dalah siswa SMP dan menggunakan teori kultivasi sedangkan

pada penelitian saya objek penelitannya adalah PNS wanita dan teori yang digunakan

teori AIDDA. Meskipun objek penelitian terdahulu yang pertama dan kedua hampir

memiliki kesamaan yaitu pada usia remaja, namun pada penelitian milik Romana studi

pada remaja lebih spesifik yaitu pada siswa SMP (http://repository.uksw.edu)

3. Nia Sapma Apriliana, Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi FPSB UII

(2017).

Judul penelitian:Pengaruh Intensitas Melihat Iklan Jual Beli Kosmetik di

Instagram Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Konsumtif Kosmetik

Remaja Putri.

Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara intensitas melihat

iklan jual beli kosmetik di Instagram (X) dengan tingkat pengetahuan (Y1)

kosmetik remaja putri. Pengaruh yang ada adalah positif dan signifikan dengan

koefisien determinasi sebesar 26,7% yang berarti intensitas melihat iklan

kosmetik mampu menerangkan pengetahuan tentang kosmetik sebesar 26,7%.

Page 33: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

13

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara

intensitas melihat iklan jual beli kosmetik di Instagram (X) dengan perilaku

konsumtif (Y2) kosmetik remaja putri. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung

2,559 dengan signifikansi 0,013. Pengaruh yang ada adalah positif dan

signifikan dengan koefisien determinasi sebesar 9% yang berarti intensitas

melihat iklan kosmetik mampu menerangkan perilaku konsumtif kosmetik

sebesar 9%. Sehingga intensitas melihat iklan (informasi) akan mempengaruhi

pengetahuan konsumen dan perilaku konsumen untuk membeli.

Penelitian Nia Sapma Apriliana ini mempunyai kontribusi bagi peneliti yaitu untuk

menggambarkan perilaku konsumtif dalam mengkonsumsi atau membeli produk-

produk kosmetik dan menerangkan bagaiamana teori AIDDA dalam merubah perilaku

seseorang terutama dalam perilaku pembelian. Perbedaan penelitian terdapat pada

variabel x, variabel Y yang lebih dari satu dan objek penelitiannya. Pada penelitian ini

variabel x adalah iklan kosmetik di Instagram dan variabel Y terdapat dua yaitu

perilaku konsumtif kosmetik dan tingkat pengetahuan tentang produk kosmetik serta

objek peneltiannya adalah remaja putri sedangkan pada penelitian saya variabel x

adalah tutorial kecantikan di Youtube, dengan variabel Y hanya perilaku konsumtif

dan objek penelitiannya pada PNS wanita (dspace.uii.ac.id)

2.2 Media Baru sebagai Sumber Informasi Baru

Masyarakat modern saat ini telah banyak terkena paparan media. Disadari atau

tidak, media dengan segala kontennya hadir menjadi bagian hidup manusia.

Menurut McQuail, terdapat empat kelompok yang menjadi motif khalayak dalam

mengkonsumsi media yaitu motif informasi, motif identitas pribadi, motif

Page 34: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

14

interaksi sosial serta motif hiburan. Seiring dengan perkembangan jaman,

kehadiran media makin beragam dan berkembang.

Keberadaan media baru semakin memudahkan manusia dalam berkomunikasi.

Media baru atau new media adalah sebuah istilah yang muncul di akhir abad ke-20

untuk menandai bergabungnya media tradisional seperti film, foto, musik,

rekaman dan tulisan, dengan kekuatan komputerisasi dan teknologi komunikasi,

peralatan konsumen berbasis komputer dan yang paling penting yaitu internet.

Menurut Dennis McQuail, ciri utama media baru adalah adanya saling

keterhubungan, aksesnya terhadap khalayak individu sebagai penerima maupun

pengirim pesan, interaktivitasnya, kegunaan yang beragam sebagai karakter yang

terbuka, dan sifatnya yang ada di mana-mana (McQuail, 1991: 72).

Media baru, dalam hal ini internet sedikit banyak telah mempengaruhi cara

individu dalam berkomunikasi dengan individu lainnya. Internet di kehidupan

sekarang hadir untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam berkomunikasi dan

berfungsi sebagai penyedia informasi yang tidak ada batasan. Mengakses internet

saat ini sudah menjadi rutinitas dari kebanyakan masyarakat. Media baru

memungkinkan penggunanya untuk mengaksesnya tanpa batas, kapan saja,

dimana saja dan dengan perangkat digital apapun. Tidak hanya dengan

menggunakan komputer atau laptop saja tetapi kini dapat mengaksesnya melalui

handphone dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh sejumlah provider

telepon seluler. Perangkat yang mendukung untuk menyediakan fasilitas umpan

balik secara langsung, berbagai partisipasi kreatif, dan terbentuknya berbagai

komunitas yang mengiringi konten-konten media.

Page 35: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

15

Media sosial adalah salah satu produk dari kemunculan media baru atau new

media. Melalui media sosial, pengguna dapat menjalin persahabatan dan berbagi

informasi dengan pengguna lainnya tanpa ada hambatan berupa jarak dan waktu.

Media sosial menjadi media interaksi baru yang membuat ruang-ruang bagi

masyarakat untuk saling berbagi, bercerita dan menyalurkan ide-idenya.

Akibatnya, masyarakat melakukan migrasi virtual untuk berinteraksi di ruang

maya agar dapat berinteraksi dengan pengguna lainnya ataupun dalam mencari

informasi (McQuail, 2011:43).

Lebih lanjut, Dave Evan dalam bukunya yang berjudul Social Media Marketing

One Hour a Day, menjelaskan media sosial sebagai berikut: media sosial adalah

demokratisasi informasi, mengubah orang dari pembaca konten menjadi penerbit

konten. Hal ini adalah pergeseran dari mekanisme siaran menjadi model banyak

ke banyak saluran, yang berakar dari percakapan antara penulis, orang dan rekan-

rekan. Media sosial menggunakan “konsep orang banyak” agar dapat terhubung

dengan informasi secara bersama-sama.

Melihat literatur diatas, media sosial merupakan sekumpulan aplikasi interaktif

yang terdiri dari berbagai aplikasi tentunya, yang tergabung dalam satu wadah

induk aplikasi yang kita kenal dengan nama media sosial. Media sosial dirasakan

relatif lebih murah dan lebih mudah untuk diakses untuk siapa saja untuk

menyampaikan serta mendapat informasi, dibanding dengan media tradisional

yang memerlukan biaya yang lebih mahal serta sulit untuk menyampaikan

pemberitaan atau informasi (Evan, 2008:33).

Page 36: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

16

2.3 Mengenal Youtube Sebagai Platform Media Sosial Berbagi Video

Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang tingkat penggunaan situs jejaring

sosialnya yang salah satu yang terbesar di dunia. Sarana atau platform yang

banyak digemari oleh masyarakat saat ini adalah video sharing. Youtube

merupakan media hiburan atau platform video sharing yang paling banyak diakses

di negara Indonesia. Media sosial berbagi video semakin banyak digemari oleh

masyarakat, hal ini dikarenakan penyampaian pesan dengan menggunakan video

memiliki kelebihan yaitu bersifat audio dan visual dibandingkan dengan platform

jejaring sosial lainnya yang penyampaian pesan hanya melalui teks atau visual

berupa foto (www.cnnindonesia/media-sosial-paling-digemari diakses pada 20

Januari 2018 pukul 15.00)

Youtube adalah sebuah website yang menfasilitasi penggunanya untuk berbagi

video yang mereka miliki, atau sebatas menikmati berbagai video klip yang

diunggah oleh berbagai pihak. Terdapat berbagai macam video yang dapat

diunggah ke situs ini, seperti misalnya video klip musik, film pendek, film

televisi, trailer film, video edukasi, video blog milik para vlogger, video tutorial.

Semua informasi berupa video yang dapat ditonton di Youtube dapat diakses

secara gratis oleh para pengguna (http://www.telkomsplition.com/news/its-

oulution/indonesia-menuju-seratus-juta-pengguna-sosial-media diakses pada 20

Januari 2018 pukul 11.00)

Youtube adalah situs atau website berbagi video yang diciptakan atau dibuat oleh

3 orang pekerja PayPal yaitu Chad Hurley, Steve Chen, and Jawed Karim.

Melalui Youtube, pengunjung internet atau situs ini bisa mengunggah, melihat

Page 37: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

17

atau berbagi video. Ide tentang Youtube di akui Karim, bermula dari keinginan

menyebarluaskan beberapa kejadian di tahun 2004, seperti kasus terbukanya

pakaian Janet Jackson saat bernyanyi di acara SuperBowl (Janet Jackson's

"wardrobe malfunction") dan kejadian Tsunami di Asia. Kini video yang ada di

Youtube bisa merupakan tayangan di TV, film, video yang dibuat kalangan

industri media (profesional), maupun oleh para amatir. Nama domain

www.youtube.com, mulai aktif pada 14 Februari 2005, dan websitenya

dikembangkan beberapa bulan kemudian, yang kemudian memunculkan

gambaran status domain Youtube (http://whois.domaintools.com/youtube.com

diakses pada 3 Februari 2018 pukul 09.00).

Pada awal pendiriannya Youtube juga pernah menjadi situs kencan (dating site

called), namun kemudian berkembang menjadi layanan situs berbagi tayangan

video (video-sharing site) yang dapat membuat orang atau pengunjung

mengunggah atau mengunduh tayangan video online. Sejk akhir 2006 saja,

Youtube menayangkan hampir 100 juta video singkat setiap hari, dengan berbagai

subjek. Di tahun 2006 juga, Youtube berhasil menjual sahamnya kepada Google

seharga $1.7 milliar US Dollar. Dalam memperingati hari jadinya yang keenam,

di tahun 2011, blog resmi perusahaan Youtube, mengakui bahwa ada lebih dari 48

jam durasi video yang diupload ke Youtube setiap menit, dan situs ini menerima

lebih dari tiga milliar pengunjung yang melihat situs ini setiap hari.

Tak lebih dari satu tahun, perusahaan Youtube juga telah berhasil meningkatkan

durasi maksimum waktu video yang bisa di sharing di Youtube, yaitu dari klip

dengan durasi 10 menit, menjadi 15 menit, dengan pengguna tertentu yang

Page 38: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

18

diseleksi diizinkan mengupload klip bahkan lebih lama lagi/unlimited length,

seperti video instruksi, video pendidikan, seminar, atau video demo. Juga ada

perubahan, dari sekedar tipe video biasa yang bisa di upload, dari user-generated

clips menjadi misalnya menawarkan pelayanan rental film (Richmond, 2011:8).

2.4 Kosmetik, Wanita dan Tutorial Kecantikan di Youtube

Kosmetik merupakan bahan yang digunakan pada tubuh manusia untuk

mempercantik, merawat, mengubah penampilan, membersihkan, atau melindungi

bagian-bagian tubuh yang diinginkan, dan salah satu bagian dari kosmetik adalah

make up. Diketahui oleh para ahli arkeolog, kosmetik pertama dimulai di Mesir

sejak empat ribu tahun Sebelum Masehi. Terbukti dengan adanya artefak-artefak

yang diduga digunakan sebagai produk make up untuk mata dan wangi-wangian.

Kemudian, make up semakin luas digunakan pada masa kerajaan Roma. Make up

yang sering digunakan pada zaman dahulu adalah ‘Kohl’, produk make up untuk

mata yang berfungsi untuk melukis garis hitam pada bagian luar mata,

menghitamkan bulu mata, dan alis. Perona pipi berfungsi untuk memerahkan pipi,

dan berbagai bahan bubuk putih yang dikenal sebagai bedak digunakan untuk

mencerahkan warna kulit. Pada awalnya make up hanya digunakan oleh keluarga

kerajaan, bangsawan dan pemerintah negara, kemudian pada abad ke-18

penggunaan kosmetik telah meluas hampir di seluruh tingkat sosial. Hingga saat

sekarang, terdapat banyak pilihan kosmetik tersedia dengan rentang pilihan warna,

jenis dan kegunaan (www.britannica.com/2015 diakses pada 12 Februari 2018

pukul 22.00).

Page 39: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

19

Jenis produk kosmetik yang banyak digunakan adalah make up base/face primer,

foundation, bb cream dan cc cream, concealer, highlight dan contour, face

powder, bronzer, blush, eyeliner, eye primer, eyeshadow, mascara, eyebrow

defining, lip balm, lip primer, lip liner, lipstick, lip stain, lip cream, lip plumper,

lip gloss, dan jenis lainnya. Pengaplikasian produk make up juga dibantu dengan

peralatan seperti brushes dan sponges. Jenis-jenis make up tersebut beberapa

diantaranya beragam dari bentuknya, cair, padat, atau bubuk dengan berbagai

pilihan warna yang disesuaikan dengan warna kulit dan jenis kulit atau jenis acara

(www.britannica.com/2015 diakses pada 12 Februari 2018 pukul 22.00).

Perempuan dan make up adalah hal yang tidak bisa dipisahkan di era globalisasi

ini, make up sudah menjadi salah satu kebutuhan para perempuan modern. Media

sosial adalah salah satu faktor pendukung yang memengaruhi meningkatnya

kebutuhan produk kosmetik di kalangan perempuan. Semakin canggihnya

teknologi, informasi seputar make up bisa diakses dengan mudahnya melalui

media sosial. Dari hasil jajak pendapat yang dilakukan kompas di 12 kota besar di

Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya dan Bandung, dapat disimpulkan bahwa

peran kosmetik bagi perempuan adalah penting untuk menunjang penampilan

mereka dan internet (media Youtube dan media sosial) memiliki peranan penting

terhadap cara seorang perempuan dalam menggunakan dan membeli kosmetik

(www.kompas.com/peran-kosmetik-bagi-perempuan diakses pada 12 Februari

2018 pukul 22.00).

Keberadaan media sosial, contohnya Youtube dengan berbagai konten video

kecantikan yang disediakan menambah pengetahuan perempuan seputar kosmetik

Page 40: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

20

dan meningkatkan konsumsi produk kosmetik oleh perempuan. Menurut survei

APJII tahun 2016, produk kosmetik menduduki peringkat kedua sebagai produk

yang paling sering dikonsumsi dari belanja online setelah produk busana. Untuk

menunjang kebutuhan akan make up, perempuan di era digital dipermudah dalam

mengakses hal yang mereka ingin tahu seputar make up melalui media sosial.

Youtube adalah salah satu media sharing yang bisa dimanfaatkan, contohnya

melalui video tutorial-tutorial make up dan review produk kosmetik yang ada

didalamnya (http://www.print.kompas.com/media-sosial-dan-kecantikan diakses

pada 12 Februari 2018 pukul 22.00)

Menurut Ficher (2014:4) salah satu jenis vlog yang paling populer adalah beauty

vlog, dalam video ini, vloggers (biasanya perempuan muda), kadang-kadang

disebut sebagai ‘beauty vlogger’ yang memberikan tutorial make up, mengulas

produk kosmetik, berbagi rutinitas perawatan kulit mereka, dan sebagainya.

Sebelum beauty vlog menjadi populer, di Indonesia menjamur tren beauty

blogging, yaitu blog yang didedikasikan laman blog mereka untuk mengulas

persoalan kecantikan dan fashion, mulai dari tutorial, review produk dan lain

sebagainya.

Dengan format video, beauty blogger dapat lebih mengekspresikan dirinya

sehingga pesan yang ingin disampaikan lebih mudah diterima karena lebih

komunikatif dan seakan-akan dapat berinteraksi langsung dengan para

viewersnya. Video blog biasanya dilengkapi dengan keterangan teks atau gambar

foto dan menyantumkan metadata lainnya untuk melengkapi keterangan dari

informasi yang ingin disampaikan (Ficher,2014:6)

Page 41: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

21

Menurut jurnal yang berjudul Make up, Youtube, and Amateur Media in the

Twenty-First Century dari Crash/Cut Undergraduate Film Journal University of

Calgary Issue 3 Winter 2014 yang ditulis oleh Fischer, empat dari seratus channel

beauty vlog di Youtube dengan subscriber terbanyak di seluruh dunia adalah

Michelle Phan, Bethany Mota dari Ameriksa Serikat, Zoe Sugg dari Inggris, and

Mariand Castrejon dari Mexico. Sedangkan dari Indonesia, ada beberapa nama

beauty vlogger atau beauty enthusiast yang popular di Youtube dengan subscriber

terbanyak diantaranya adalah Rachel Goddard, Cindercella, Abel Cantika, Sarah

Ayu, Kiara Leswara dan Lizzie Parra (www.idntimes.com diakses pada 12

Februari 2018 pukul 20.00)

Secara keseluruhan, isi konten dari channel Youtube para beauty vlogger adalah

berbagi keterampilan mereka dalam mengaplikasikan sebuah produk atau alat

kecantikan, menampilkan tutorial tentang bagaimana cara mengaplikasikan suatu

alat kosmetik dengan teknik yang benar dan sesuai sehingga menghasilkan riasan

makeup yang menawan, selain itu mereka juga kerap melakukan review produk–

produk kecantikan dan skin care yang mereka pakai. Menurut Fischer, beauty vlog

adalah video instruktif yang mengajarkan viewers cara membuat tampilan make

up tertentu atau menguasai teknik tertentu. Maka dari itu, beauty vlogger sudah

dianggap sebagai opinion leader oleh para perempuan dalam hal produk kosmetik

dan kecantikan (Fischer, 2014:7).

Menurut Sutisna, bahwa penggunaan opinion leader biasanya cukup efektif dalam

pemasaran bagi konsumen. Manusia cenderung meniru apa yang dilakukan oleh

seorang yang dianggap lebih dari dirinya. Ada beberapa atribut yang harus

Page 42: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

22

dimiliki oleh tutor/ beauty vlogger jika ingin memberi pengaruh kepada

komunikan (A. Shimp 2007: 304), yaitu sebagai berikut:

1. Daya tarik/ tampilan (attractiveness)

Attractiveness (kemenarikan) tidak hanya diartikan sebagai kemenarikan fisik

meskipun itu dapat menjadi atribut yang sangat penting tetapi termasuk sejumlah

karakter yang luhur atau indikator yang dipersepsikan oleh penerima dalam diri

komunikator seperti kemampuan intelektual, kepribadian, karakteristik gaya

hidup, dan kecakapan atletis (A.Shimp, 2007:306).

Attractiveness mengacu pada diri yang dianggap sebagai yang menarik untuk

dilihat dalam kaitannya dengan konsep kelompok tertentu dengan daya tarik fisik.

Shimp (2007:305) menyatakan jika pemilih menemukan sesuatu pada

diri komunikator yang dia sukai maka bujukan bekerja lewat identifikasi. Artinya,

lewat identifikasi, pemilih akan mengadopsi perilaku, sikap atau preferensi.

Ketika mereka menemukan hal menarik dalam diri komunikator. Komunikator

dengan tampilan fisik yang baik dan/atau karakter non-fisik yang menarik dapat

menunjang iklan dan dapat menimbulkan minat audience untuk menyimak iklan

(Belch dan Belch, 2004:186)

2. Keahlian (expertise)

Expertise (keahlian) mengacu pada pengetahuan, pengalaman atau keahlian yang

dimiliki oleh seorang komunikator yang dihubungkan dengan topik yang

dikomunikasikan. Expertise merupakan competitive advantage yang dimiliki

pendukung untuk meyakinkan audience dalam hal keterampilannya. Keahlian

(expertise) mengacu pada pengetahuan, pengalaman atau keahlian yang dimiliki

Page 43: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

23

oleh seorang endorser yang dihubungkan dengan merek yang didukung

(A.Shimp, 2007: 470).

Seorang komunikator yang diterima sebagai seorang yang ahli pada bidang yang

didukungnya akan lebih persuasive dalam menarik audience dari pada

seorang komunikator yang tidak diterima sebagai seorang yang ahli. Beberapa

indikator pada expertise seperti pengetahuan, pengalaman, dan keahlian memiliki

arti seperti dibawah ini (A.Shimp, 2007: 472) :

a. Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia

melalui pengamatan akal

b. Pengalaman yaitu sesuatu yg pernah dialami dijalani, dirasai, ditanggung dan

sebagainya.

c. Keahlian yaitu kemahiran dalam suatu ilmu /kepandaian, pekerjaan.

3. Kepercayaan (trustworthiness)

Trustworthiness (kepercayaan) menunjukan pada kejujuran, integritas dan

kepercayaan diri seorang sumber. Keahlian dan layak dipercaya tidak berdiri

sendiri, sering seorang endorser tertentu dipersepsikan sebagai layak dipercaya

tetapi bukan seorang yang ahli. Trustworthiness adalah sikap percaya sehingga

trustworthiness mengacu pada sejauh mana sumber dipandang memiliki

kejujuran, ketulusan dan dapat di percaya. Sumber dapat dipercaya

(trustworthiness) secara sederhana berarti komunikator secara bertingkat membuat

audience memiliki kepercayaan pada apa yang mereka katakan. Jika sumber

tersebut adalah para ahli maka trustworthiness lebih mengarah pada kemampuan

para ahli untuk memberi kepercayaan atau percaya diri pada konsumen suatu

Page 44: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

24

produk. Beberapa indikator pada trustworthiness seperti kejujuran, ketulusan, dan

dapat dipercaya memiliki arti seperti dibawah ini (A.Shimp, 2007:305) :

a. Kejujuran

Kejujuran adalah mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang

sesuai kenyataan dan kebenaran. Kategori ini sulit di ketahui oleh seorang

viewer channel dari seorang beauty vlogger karena viewer tidak pernah bisa

memastikan bahwa orang-orang yang berada di depan kamera dan berbicara

tentang produk benar-benar jujur kepada pengikut mereka atau tidak. Tetapi

kebanyakan dari mereka, berusaha meyakinkan pengikut mereka tentang

kejujuran dan kepercayaan mereka dalam mengulas suatu produk, di bawah

kolom setiap video, (description box) yang terdapat bagian kecil di mana

mereka telah menulis sebuah penjelasan mengenai kejujuran mereka.

b. Ketulusan

Ketulusan adalah sebuah kesediaan seseorang untuk melakukan tugas dengan

penuh tanggung jawab, amanah, mau berkorban, sepenuh waktu dan sepenuh

jiwa. Setiap viewers nantinya akan menilai tentang video yang baru saja ia

tonton, jika seseorang beauty vlogger melakukan review selain dilihat dari

aspek kejujuran. Seorang vlogger juga dilihat dari seberapa tulus mereka

melakukan review suatu produk, ini juga menjadi penilaian seorang viewer

apakah vlogger tersebut melakukan review secara terpaksa atau tidak. Sehingga

hasil dari tulusnya seorang vlogger melakukan review dapat menjadi acuan

penonton untuk mempercayai konten seorang beauty vlogger tersebut.

Page 45: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

25

c. Dapat di percaya

Dapat di percaya yaitu benar atau memastikan akan kemampuan atau kelebihan

seseorang atau sesuatu, bahwa akan dapat memenuhi harapannya. Kepercayaan

berbasis pengetahuan yang dibangun oleh pengalaman interaksi ulang antara

vlogger dan penonton vlog (Wandebouri, 2016:10). Secara khusus, target

kepercayaan adalah viewers vlogger. Melalui penonton yang sering interaksi

pada Youtube channel seorang vlogger itu sendiri, viewers vlog menjadi akrab

dengan seorang vlogger dan konten yang mereka berikan, dan pada akhirnya

kepercayaan terbentuk.

2.5 Wanita dan Perilaku Konsumtif Terhadap Kosmetik

Perilaku konsumtif banyak melanda kehidupan wanita, terutama yang telah

memiliki kemampuan finansial untuk memenuhi kebutuhannya. Wanita sering

dijadikan target pemasaran berbagai produk industri, antara lain karena

karakteristik wanita yang mudah dipengaruhi, sehingga akhirnya mendorong

munculnya gejala dalam membeli yang tidak wajar, membeli dalam hal ini tidak

lagi karena kebutuhan, namun membeli dilakukan karena alasan lain seperti

sekedar ingin membeli produk baru atau ingin memperoleh pengakuan sosial yang

kemudian merujuk pada perilaku konsumtif (Tambunan, 2001:12).

Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan

(sikap), tidak saja badan atau ucapan. Kata “konsumtif” mempunyai arti boros,

makna kata konsumtif adalah sebuah perilaku yang boros yang mengonsumsi

barang atau jasa secara berlebihan (Wardhani, 2009:6). Perilaku konsumtif

merupakan keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya

Page 46: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

26

kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan maksimal. James

F.Engel mengemukakan bahwa perilaku konsumtif dapat didefinisikan sebagai

tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha

memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses

pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan

tersebut (Mangkunegara, 2005:3).

Fromm menyatakan bahwa keinginan masyarakat dalam era kehidupan yang

modern untuk mengkonsumsi sesuatu tampaknya telah kehilangan hubungan

dengan kebutuhan yang sesungguhnya. Perilaku konsumtif seringkali dilakukan

secara berlebihan sebagai usaha seseorang untuk memperoleh kesenangan,

meskipun sebenarnya kebahagiaan yang diperoleh hanya bersifat semua.

Sedangkan Paraswati menyatakan bahwa perilaku konsumtif merupakan

perbuatan secara sadar tanpa diikuti adanya perencanaan pembelian dan tidak

adanya pertimbangan tingkat urgensinya atau mendasar tidaknya pembelian

tersebut sebagai pemenuhan keinginan semata yang didorong oleh interaksi sosial

individu tersebut. Perilaku konsumtif yang sering dilakukan oleh wanita yaitu

dalam melakukan pembelian kosmetik (Fromm, 1995:23).

Produk kosmetik merupakan salah satu produk yang ditawarkan untuk memenuhi

kebutuhan, keinginan konsumen, agar tampil lebih cantik dan menarik. Kosmetik

berasal dari kata Yunani “kosmetikos” yang berarti keterampilan menghias,

mengatur. Menurut Wulansari (2014:16) kosmetik adalah bahan-bahan yang

digunakan wanita yang berhubungan dengan kecantikan atau untuk mempercantik

diri (wajah, kulit, rambut dan lainya).

Page 47: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

27

Poerwadarminta (2007) mengatakan kosmetik adalah alat-alat kecantikan seperti

bedak, lipstick¸ perona pipi, krem dan produk untuk memperindah wajah kulit,

rambut, dan lainnya. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan perilaku

konsumtif terhadap produk kosmetik adalah suatu perilaku membeli dimana

seseorang mengkonsumsi barang berupa produk kosmetik secara berlebihan, yang

tidak lagi didasarkan atas pertimbangan rasional serta lebih mementingkan faktor

keinginan dari pada kebutuhan hanya untuk mencapai kepuasan maksimal dan

kesenangan saja, sehingga menimbulkan pemborosan (Paraswati,1997:71).

2.5.1 Aspek-Aspek Perilaku Konsumtif

Aspek-aspek perilaku konsumtif menurut Lina dan Rosyid (dalam Wardhani,

2009: 14) adalah:

a. Pembelian Impulsif (impulsive buying)

Pembelian Impulsif (Impulsive buying) adalah kecenderungan seseorang untuk

melakukan pembelian yang tidak terencana dan pembelian secara spontan

tanpa mempertimbangkan konsekuensinya terlebih dahulu. Aspek ini

menunjukkan bahwa seorang membeli semata-mata karena didasari oleh hasrat

tiba-tiba/keinginan sesaat, dilakukan tanpa pertimbangan, tidak memikirkan

apa yang akan terjadi kemudian dan biasanya bersifat emosional. Menurut

Hodge, pembelian implusif dibagi menjadi dua yaitu pembelian yang disugesti

(suggestion impulsive buying) dan pembelian pengingat (reminder impulsive

buying).

Page 48: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

28

1. Suggestion Impulsive Buying merupakan pembelian yang terjadi pada saat

konsumen melihat produk, melihat tata cara pemakaian atau

kegunaannya, dan memutuskan untuk melakukan pembelian.

2. Reminder Impulsive Buying merupakan pembelian yang terjadi karena

konsumen tiba-tiba teringat untuk melakukan pembelian produk tersebut.

Dengan demikian konsumen telah pernah melakukan pembelian

sebelumnya atau telah pernah melihat produk tersebut dalam iklan

(Setiadi, 2010:31).

b. Pembelian secara tidak rasional (non rational buying)

Pembelian secara tidak rasional (non rational buying) adalah pembelian yang

dilakukan berdasarkan motif emosional dan biasanya berkaitan dengan

perasaan atau emosi seseorang seperti rasa cinta, kenyamanan, kebanggaan,

status dan kepraktisan. Suatu perilaku dimana konsumen dalam membeli

sesuatu yang dilakukan semata-mata untuk mencari kesenangan. Perilaku

membeli yang tidak didasari oleh pemikiran yang rasional atau tidak masuk

akal. Biasanya individu membeli barang dengan harga yang tidak sebanding

dengan nilai manfaat dari barang/jasa tersebut.

c. Pemborosan (wasteful buying)

Perilaku konsumtif sebagai salah satu perilaku yang menghamburkan-

hamburkan banyak dana tanpa disadari adanya kebutuhan yang jelas dan

membuang sesuatu atau uang dengan berlebihan, sama dengan efektif tetapi

tidak efesien, berlawanan dengan konsep ekonomi. Kecendrungan manusia

untuk mengkonsumsi barang tanpa batas (berfoya-foya) dan lebih

Page 49: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

29

mementingkan faktor keinginan. Kecenderungan manusia yang bersifat

materialistik dan hasrat yang besar untuk memilik benda-benda tanpa

memperhatikan kebutuhanya. Jika seseorang menghabiskan banyak waktu dan

uang untuk hal-hal yang tidak berguna, berlebihan atau tidak sesuai dengan

kebutuhan maka dapat di kategorikan sebagai perilaku pemborosan.

2.5.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif menurut Kotler

(2005:186) adalah sebagai berikut:

1. Faktor Budaya

Variabel-variabel yang termasuk dalam faktor kebudayaan yaitu:

a. Budaya

Budaya adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang

paling mendasar. Setiap kelompok atau masyarakat mempunyai suatu

budaya dan pengaruh kebudayaan pada perilaku membeli beragam dari

satu negara ke negara lain.

b. Sub budaya

Sub budaya dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu kelompok

kebangsaan, agama, kelompok ras dan wilayah geografis.

c. Kelas sosial

Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan

permanen, yang tersusun secara hierarkis dan para kelompoknya

menganut nilai, minat dan perilaku yang serupa.

2. Faktor Sosial

Variabel-variabel yang termasuk dalam faktor sosial yaitu:

Page 50: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

30

a. Kelompok acuan

Kelompok acuan adalah suatu kelompok yang memiliki pengaruh

langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang

tersebut.

b. Keluarga

Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling

penting dalam masyarakat, dan para anggota keluarga menjadi

kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Keluarga sebagai

suatu unit masyarakat yang terkecil yang perilakunya sangat

mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan

membeli.

c. Peran dan status

Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh

seseorang. Masing-masin peran menghasilkan status yang

mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.

3. Faktor Pribadi

Variabel-variabel yang termasuk dalam faktor pribadi yaitu:

a. Usia dan tahap siklus hidup

Sepanjang hidup, orang akan mengubah barang dan jasa yang di

belinya. Selera seseorang terhadap sesuatu sering terkait dengan usia.

b. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi

Setiap orang yang memiliki pekerjaan akan mempengaruhi barang dan

jasa yang akan dibelinya, begitu pula dengan keadaan ekonomi

Page 51: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

31

seseorang akan mempengaruhi sutu pilihan produk terhadap barang dan

jasa.

c. Gaya hidup

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada

aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan

keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya.

d. Kepribadian dan konsep diri

Kepribadian adalah ciri bawaan psikologi manusia yang terbedakan

yang menghasilkan tanggapan yang relatif kosisten dan bertahan lama

terhadap rangsangan lingkunganya. Kepribadian dapat menjadi variabel

yang sangat berguna dalam menganalisis pilihan merek konsumen

sehingga mempengaruhi konsep diri seseorang.

4. Faktor Psikologi

Variabel-variabel yang termasuk dalam faktor kebudayaan yaitu:

a. Motivasi

Motivasi adalah kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan

seseorang untuk mencari kepuasan.

b. Persepsi

Persepsi adalah proses yang digunakan seseorang individu untuk

memilih mengorganisasi dan menginterpretasi masukan-masukan

informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.

Page 52: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

32

c. Pembelajaran

Pembelajaran menggambarkan perubahan perilaku seseorang yang

timbul dari pengalaman.

d. Keyakinan dan sikap

Keyakinan itu membentuk citra produk dan merek, dan orang akan

bertindak berdasarkan citra tersebut. Sedangkan sikap adalah evaluasi,

perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan

atau tidak menguntungkan terhadap suatu obyek atau gagasan.

2.6 Kajian Teoritis

Teori A-I-D-D-A

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori AIDDA. Teori AIDDA

merupakan teori yang mampu menjelaskan bagaimana perilaku seseorang dapat

berubah atau diubah karena sebuah pesan. Selain itu teori AIDDA juga

merupakan salah satu teori komunikasi pemasaran yang sering digunakan untuk

meneliti bagaimana perilaku pembelian seseorang, berdasarkan beberapa alasan

tersebut maka peneliti menggunakan teori AIDDA dalam penelitian ini.

Teori AIDDA atau juga sering disebut A-A Procedure (from attention to action

procedure) merupakan teori yang dikemukakan oleh Wilbur Schramm. AIDDA

adalah akronim dari kata-kata attention (perhatian), interest (minat), desire

(hasrat), decision (keputusan) dan action (tindakan/kegiatan). Onong Effendy

(2003) dalam bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat komunikasi menyebutkan bahwa

para ahli komunikasi cenderung untuk sama-sama berpendapat bahwa dalam

Page 53: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

33

melancarkan komunikasi lebih baik mempergunakan pendekatan apa yang disebut

A-A Procedure atau from Attention to Action Procedure. A-A Procedure ini

sebenarnya penyederhanaan dari suatu proses yang disingkat AIDDA (Effendy,

2003:304).

Model AIDDA (Attention, Interest, Desire, Decesion, Action) adalah salah satu

model hirarki respon yang cukup popular bagi pemasar sebagai pedoman dalam

melaksanakan kegiatan pemasaran. Menurut model ini, untuk menimbulkan suatu

perilaku pembelian sebuah pesan harus menarik perhatian, mendapatkan dan

mendorong minat, membangkitkan keinginan, dan menghasilkan tindakan. Dalam

membangun program komunikasi yang efektif, aspek terpenting adalah

memahami proses terjadinya respon dari konsumen, misalnya dalam hal

konsumen melakukan pembelian suatu produk, maka diperlukan pemahaman

mengenai usaha promosi yang dapat mempengaruhi respon konsumen tersebut

(Belch dalam Nurbenny 2005:38).

Seorang komunikator akan mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan

sikap, pendapat dan tingkah laku komunikasi melalui mekanisme daya tarik jika

pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut serta dengannya atau pihak

komunikan merasa adanya kesamaan antara komunikator dengannya, sehingga

dengan demikian komunikan bersedia untuk taat pada pesan yang

dikomunikasikan oleh komunikator. Sikap komunikator yang berusaha

menyamakan diri dengan komunikan ini akan menimbulkan simpati komunikan

pada komunikator. Teori keputusan pembelian dalam model AIDDA dijelaskan

dalam lima tahap sebagai berikut:

Page 54: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

34

a. Tahap Menaruh Perhatian (Attention)

Keinginan seseorang untuk mencari dan melihat sesuatu. Pada tahap ini

diharapkan, pesan yang disampaikan oleh komunikator secara terus-menerus bisa

membuat komunikan tanpa sadar menaruh perhatian terhadap pesan tersebut.

b. Tahap Ketertarikan (Interest)

Perasaan ingin mengetahui lebih dalam tentang suatu hal yang menimbulkan daya

tarik bagi konsumen.

c. Tahap Keinginan (Desire)

Kemauan yang timbul dari hati tentang sesuatu yang menarik perhatian.

d. Tahap Keputusan (Decision)

Kepercayaan untuk melakukan sesuatu hal.

e. Tahap indakan (Action)

Kegiatan untuk merealisasiakan keyakinan dan ketertarikan terhadap sesuatu.

Model Teori AIDDA

Attention

Interest

Desire

Decision

Action

(Sumber: Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek)

Page 55: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

35

Proses tahapan di atas mengandung maksud bahwa komunikasi hendaknya

dimulai dengan membangkitkan perhatian (attention) sebagai awal suksesnya

komunikasi. Apabila perhatian komunikasi telah terbangkitkan, hendaknya

disusul dengan upaya menumbuhkan minat (interest), yang merupakan derajat

yang lebih tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang

merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu

kegiatan yang diharapkan komunikator. Hanya ada hasrat saja pada diri

komunikan, bagi komunikator belum berarti apa-apa, sebab harus dilanjutkan

dengan datangnya keputusan (decision), yakni keputusan untuk melakukan

tindakan (action) sebagaimana diharapkan komunikator. Inti dari model AIDDA

adalah rangkaian proses menyusun penyampaian pesan yang mampu

membangkitkan, menggugah rasa tertarik khalayak sehingga timbul keinginan

untuk membeli hingga tindakan membeli (Effendy, 2000:305).

2.7 Kerangka pikir

Kehadiran media sosial dalam kehidupan sehari-hari telah banyak memberikan

manfaat bagi masyarakat, salah satunya mempermudah masyarakat dalam

memperoleh informasi dan hiburan. Salah satu media sosial yang banyak

digunakan sebagai sumber informasi dan hiburan adalah Youtube. Media sosial

Youtube digemari oleh masyarakat untuk berbagai macam sarana, baik untuk

sekedar melihat video atau pun mengunggah video ke dalam Youtube. Youtube

sendiri memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah untuk mencari film,

informasi dan pendidikan, melihat musik, video terbaru, komedi, berbagai macam

Page 56: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

36

tutorial seperti tutorial kecantikan, tutorial mengunakan sebuah alat atau software,

tutorial bermain musik dan lain sebagainya.

Sebagai profesi yang bekerja di instansi pemerintahan, para PNS diharapkan

mampu menjaga citra dari instansi dimana ia ditempatkan. Terutama pada PNS di

Biro Humas dan Protokol Provinsi Lampung. Biro ini memiliki fungsi untuk

menjaga martabat dan harga diri lembaga negara baik di lingkup kabupaten kota

maupun provinsi, menjalankan fungsi keprotokolan berarti menjaga citra dan

harga diri negara yaitu pejabat negara dan simbol-simbol negara. Salah satu cara

untuk menjaga citra yang dapat dilakukan oleh para aparatur negara tersebut

dengan menjaga penampilan mereka.

Kepribadian dan kewibawaan seseorang. dapat tercermin melalui bagaimana cara

seseorang berbusana dengan baik. Berbusana yang baikberarti memperhatikan

penampilan diri secara keseluruhan, karena penampilan membentuk citra diri yang

terpancar dari diri seseorang dan akan menambah kepercayaan diri seseorang

dalam bersikap. Menjaga penampilan terjadi tidak hanya pada PNS wanita, tetapi

juga pada PNS pria. Namun yang membedakan adalah pada PNS wanita untuk

menjaga penampilannya mereka menambahkan riasan wajah atau make up untuk

menunjang penampilannya.

Keinginan untuk terlihat lebih menarik dengan cara memperbaiki diri secara fisik

merupakan suatu hal yang wajar. Cara yang di tempuh salah satunya adalah

dengan mempelajari cara menggunakan make-up melalui video tutorial yang ada

di Youtube. Tutorial kecantikan yang instruktif dalam mengajarkan cara membuat

tampilan make up tertentu atau menggunakan kosmetik dengan baik dan benar

Page 57: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

37

sehingga menghasilkan makeup yang menarik menjadikan beauty vlogger (orang

yang memberikan tutorial) dianggap sebagai opinion leader dalam hal produk

kosmetik dan kecantikan. Hasil make up yang menarik pada tutorial,

menimbulkan keinginan para penonton tutorial tersebut untuk memiliki peralatan

atau merek kosmetik yang sama seperti yang digunakan beauty vlogger, namun

akan menjadi masalah jika penggunaan kosmetik sebagai penunjang penampilan

menjadi berlebihan sehingga menimbulkan perilaku berlebih-lebihan dalam

membeli kosmetik.

Teori yang mendasari penelitian ini adalah A-I-D-D-A (Attention, Interest,

Desire, Decesion, Action). Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh

Notoatmodjo (2003:198), merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau

reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan

kemudian organisme tersebut merespons. Hubungan antara teori A-I-D-D-A ini

dengan penelitian adalah tutorial kecantikan di Youtube sebagai stimulus yang

memberikan rangsangan kepada PNS wanita di Biro Humas dan Protokol Provinsi

Lampung yang merupakan organism. Dengan rangsangan pesan yang diberikan

melalui tutorial dan didukung dengan atribut berupa daya tarik/ tampilan

(attractiveness), keahlian (expertise) dan keterpercayaan (trustworthy) yang

dimiliki oleh tutor/beauty vlogger, kita melihat pengaruh atau efek (response) atas

stimulus yang diberikan melalui tutorial tersebut,apakah masyarakat berperilaku

konsumtif.

Page 58: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

38

Melalui rangsangan yang diberikan tutorial tentang kecantikan kepada masyarakat

dalam hal ini PNS wanita, secara sadar ataupun tidak pesan yang disampaikan

melalui tutorial akan terekam di dalam memori pendengar. Apalagi ketika pesan

yang sampaikan di dalam tutorial tersebut mampu menarik perhatiannnya. Setelah

timbulnya perhatian, tahap yang terjadi selanjutnya adalah tumbuhnya minat.

Minat yang merupakan kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi

timbulnya hasrat (desire), dalam penelitian ini yaitu untuk menggunakan peralatan

kosmetik seperti yang digunakan tutor dalam tutorial kecantikan di Youtube.

Hanya ada hasrat saja pada diri komunikan, bagi komunikator belum berarti apa-

apa, sebab harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan (decision). Hal inilah

yang akan menimbulkan efek perubahan perilaku oleh PNS wanita untuk

menerima pesan dari tutorial dan meresponsnya dengan mengikuti cara

menggunakan make-up dan membeli produk-produk yang digunakan dalam

tutorial.

Page 59: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

39

2.8 Bagan Kerangka Pikir

Gambar.1 Bagan Kerangka Pikir

PNS Wanita Biro Humas dan

Protokol Provinsi Lampung

Tutorial Kecantikan di Youtube(Variabel X)

1. Intensitas menonton2. Isi tayangan3. Kredibilitas Sumber4. Daya tarik produk

Perilaku Konsumtif kosmetik(Variabel Y)

Fase- fase perubahan perilakupembelian berdasarkanAIDDA, yaitu:1. Perhatian2. Ketertarikan3. Keinginan4. Keputusan5. Tindakan

Pengaruh Tutorial Kecantikan di YoutubeTerhadapPerilaku Konsumtif Kosmetik Pada Wanita

Page 60: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

40

2.9 Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban sementara dan masih harus

dibuktikan kebenarannya (Sugiyono, 2009:64). Hipotesis adalah pernyataan

tentang hubungan dua atau lebih variabel yang masih perlu dibuktikan (diragukan)

kebenarannya. Dengan ungkapan lain sebuah pernyataan tentang hubungan dua

variabel atau lebih yang bisa benar,bisa salah.Berdasarkankerangka pikir diatas

maka dapat ditarik kesimpulan yang merupakan jawaban sementara masalah

penelitian sebagai berikut:

Hi : Terdapat pengaruh tutorial kecantikan di Youtube terhadap perilaku

konsumtif kosmetik pada wanita

Ho : Tidak terdapat pengaruh tutorial kecantikan di Youtube terhadap perilaku

konsumtif kosmetik pada wanita

Page 61: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

41

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2012:13) penelitian deskriptif yaitu, penelitian yang

dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih

(independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel

yang lain. Metode penelitian kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh

Sugiyono (2012:8) yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Berdasarkan teori tersebut, penelitian deskriptif kuantitatif, merupakan data yang

diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik

yang digunakan. Penelitian deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk

mendeskripsikan tutorial kecantikan di Youtube terhadap perilaku konsumtif

kosmetik pada wanita PNS di Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Lampung.

Page 62: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

42

3.2 Variabel Penelitian

Adapun variabel dari penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas atau independent variabel (X) merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen atau terikat (Sugiyono, 2011:61). Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah Tutorial Kecantikan di Youtube.

2. Variabel terikat atau dependent variabel (Y) merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas

(Sugiyono, 2011:61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Perilaku

Konsumtif.

3.3 Definisi Konseptual

Menurut Singarimbun dan Efendi (2008:43), definisi konseptual adalah

pemaknaan dari konsep yang digunakan, sehingga memudahkan peneliti untuk

mengoperasikan konsep tersebut di lapangan. Berdasarkan pengertian tersebut

maka definisi konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Tutorial Kecantikan di Youtube

Tutorial kecantikan atau beauty vlog merupakan salah satu content di Youtube

yang memuat tentang tutorial make up, cara mengaplikasikan dan menggunakan

kosmetik dengan benar, ulasan/review sebuah produk kosmetik. Banyak lagi jenis

video lain dalam tutorial kecantikan yang tidak terlepas dari tema kecantikan,

namun secara keseluruhan video yang dibuat merupakan tutorial make up dengan

Page 63: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

43

menunjukan macam-macam produk yang mereka gunakan sekaligus memberi

ulasan/review dari produk yang digunakannya.

2. Perilaku Konsumtif Kosmetik

Perilaku konsumtif kosmetik dalam penelitan ini didefinisikan sebagai suatu

perilaku membeli dimana seseorang mengkonsumsi barang berupa produk

kosmetik secara berlebihan, yang tidak lagi didasarkan atas pertimbangan rasional

serta lebih mementingkan faktor keinginan dari pada kebutuhan hanya untuk

mencapai kepuasan maksimal dan kesenangan saja,sehingga menimbulkan

pemborosan (Poerwadarminta, 2007:56). Fase-fase tahapan perubahan perilaku

pembelian menurut teori A-I-D-D-A yaitu tahap perhatian, ketertarikan,

keinginan, keputusan dan tindakan (perubahan perilaku).

3.4 Definisi Operasional

Menurut Sugiyono, definisi operasional adalah penentuan konstrak atau sifat yang

akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional

menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk meneliti dan mengoperasikan

konstrak, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan

replikasi pengukuran dengan cara pengukuran konstrak yang sama

(Sugiyono,2012:31)

a. Tutorial kecantikan di Youtube (variabel X)

Jika seseorang terkena terpaan media, maka media tersebut mampu menimbulkan

efek yang terarah, segera dan langsung terhadap komunikan. Indikator yang

diukur :

Page 64: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

44

1. Intensitas menonton, terdiri dari frekuensi mengakses dan durasi menonton.

a. Frekuensi yaitu berapa kali (hari) anak menonton tutprial kecantikan di

Youtube dalam satu minggu.

b. Durasi yaitu jumlah waktu menonton satu tutorial kecantikan di Youtube.

2. Isi tayang, terdiri dari tutorial make up dan review produk.

a. Tutorial make up yaitu cara beauty vlogger melakukan tutorial make up

b. Review produk yaitu ulasan mengenai produk yang digunakan dalam

tutorial.

3. Kredibilitas komunikator yaitu beauty vlogger, yang terdiri dari tiga atribut

yang harus dimiliki oleh seorang komunikator.

a. Daya tarik/ tampilan (attractiveness) yaitu tampilan atau daya tarik

komunikator dapat mendorong penonton untuk membeli barang atau jasa.

b. Keahlian (expertise) yaitu karakteristik memiliki keterampilan khusus,

pengetahuan atau kemampuan dalam suatu hal.

c. Kepercayaan (trustworthness) yaitu situasi seorang komunikator dianggap

sebagai seseorang yang dapat dipercaya saat menyampaikan pesan.

4. Daya tarik produk yaitu atribut-atribut yang melekat pada sebuah produk. yaitu:

a. Sifat-sifat produk (Produck attributes)

b. Nilai kepentingan (Importance weight)

c. Kepercayaan terhadap merek (Brand belief)

d. Fungsi kegunaan (Utility function)

e. Tingkat kesukaan (Preference attitudes)

Page 65: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

45

b. Perilaku konsumtif kosmetik (variabel Y)

Berdasarkan tingkat terpaan tutorial kecantikan di Youtube dan fase- fase tahapan

perubahan perilaku pembelian. Indikator yang diukur yaitu:

1. Perhatian (Attention)

Pada tahap ini diharapkan, pesan yang disampaikan oleh komunikator secara

terus-menerus bisa membuat komunikan tanpa sadar menaruh perhatian

terhadap pesan tersebut.

2. Ketertarikan (Interest)

Ketika komunikan sudah memberikan perhatian terhadap pesan yang

diterimanya maka komunikasi akan berlangsung.

3. Keinginan (Desire)

Ditahap ini diharapkan, komunikan yang sudah memiliki ketertarikan terhadap

pesan, memiliki keinginan untuk memutuskan melaksanakan pesan yang

didapatnya.

4. Keputusan (Decesion)

Dalam tahap ini komunikan, akan membuat keputusan terhadap pesan yang

diterimanya untuk melaksanakan pesan tersebut atau menolak, misalnya

memutuskan untuk memakai produk yang digunakan dalam tutorial.

5. Tindakan (Action)

Setelah komunikan mengolahnya dan menerima pesannya, maka terjadilah

kesediaan untuk mengubah sikap.

Page 66: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

46

Definisi Operasional penelitian ini dapat dijelaskan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 1. Definisi operasional variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala

TutorialKecantikandi Youtube

(X)

IntensitasMenonton Frekuensi

Seberapa sering individumengakses tutorial kecantikandi Youtube

Likert

DurasiSeberapa lama durasi individudalam menonton tutorialkecantikan di Youtube

Isi Tayangan

Tutorial makeup

Cara produk kosmetikdigunakan dalam merias wajah

LikertReview produk

Ulasan/ review produk daribeauty vlogger

KredibilitasKomunikator

Daya tarik(attractiveness)

1.Daya tarik pada penampilan/tampilan fisik dari tutor/beautyvlogger

2.Daya tarik dari hasil make updari tutor/beauty vlogger

Likert

Keahlian(expertise)

1.Keterampilan tutor dalammenggunakan/mengaplikasikanmake up

2.Kemampuan tutor/beautyvlogger menyampaikan tutorialdan menjelaskan sebuahproduk

Kepercayaan(trustworthness)

1.Kejujuran tutor/beauty vloggermemberikan ulasan/reviewtentang sebuah produk

2.Ketulusan tutor/beautyvloggermemberikanulasan/review tentang sebuahproduk

3.Kepercayaan berbasispengetahuan.yang dibangunoleh pengalaman interaksi ulangantara vlogger dan penontonvlog melalui kolom komentar.

Page 67: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

47

Daya tarikproduk

1.Sifat-sifatproduk

2.Nilaikepentingan

3.Kepercayaanterhadap merek

4.Fungsikegunaan

5.Tingkatkesukaan

1.Sifat produk seperti keunggulandari produk

2.Tingkat kebutuhan pada sebuahproduk

3.Kepercayann pada mereksebuah produk

4.Fungsi yang ditawarkan darisebuah produk

5.Tingkat ketertarikan padasebuah produk

Likert

PerilakuKonsumtifKosmetik

(Y)

Perhatian(attention)

1.Kemampuan selektif untuk pesan-pesan yangmenarik perhatian

2.Kenyamanan FisikLikert

Ketertarikan(interest)

1. Informasi mengenai keunggulan produk.2. Persepsi konsumen mengenai produk kosmetik

dalam tutorialLikert

Keinginan(desire)

1.Tutorial kecantikan membangkitkan keinginanuntuk mengkonsumsi produk

Likert

Keputusan(decision)

1. Keputusan melakukan pembelian2. Keputusan untuk mencoba produk Likert

Tindakan(action)

1. Seberapa sering belanja kosmetik2. Seberapa banyak jumlah produk kosmetik yang

dibeli dalam setiap pembelian3.Pembelian dilakukan spontan/ tidak terencana4. Pembelian karena sugesti orang lain5. Belanja kosmetik untuk mencari kesenangan saja6. Membeli hanya untuk mengikuti trend7. Melakukan pembelian produk yang belum habis8. Membeli lebih dari satu merek kosmetik dengan

fungsi yang sama

Likert

3.5 Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2009:80), “Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Penelitian ini

dilakukan pada (PNS) di Biro Humas dan Protokol Provinsi Lampung. Kuantitas

secara keseluruhan pegawai saat ini berjumlah 95 orang, dengan jumlah pegawai

Page 68: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

48

pria berjumlah 45 orang dan pegawai wanita 50 orang. Populasi dalam penelitian

ini hanya PNS wanita di Biro Humas dan Protokol Provinsi Lampung yang

berjumlah 50 orang.

2. Sampel

Menurut Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

adalah total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana

jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2009:76). Alasan mengambil

total sampling karena menurut Sugiyono, jumlah populasi yang kurang dari 100

seluruh populasi dijadikan sampel penelitian secara keseluruhan. Sampel dalam

penelitian ini adalah 50 orang dari pegawai negeri sipil wanita dari Biro Humas

dan Protokol Provinsi Lampung.

3.6 Jenis data

Jenis data dalam penelitian data ini dibedakan menjadi dua, antara lain:

a.Data primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama

di lokasi penelitian atau objek penelitian yaitu kuesioner.

b.Data sekuder, yaitu data yang langsung diperoleh dari sumber data kedua

atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan (Bungin, 2005: 122).

Page 69: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

49

3.7 Teknik Pengumpulan data

Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik-teknik berikut:

1. Kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian

dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi dikirim kembali atau

dikembalikan peneliti.

2. Studi pustaka yaitu pengumpulan data dari berbagai literatur pendukung seperti

jurnal, buku, internet, yang berkaitan dengan tutorial kecantikan di Youtube,

perilaku konsumtif dan pendekatan teori (Bungin, 2005:123).

3.8 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data dilaksanakan

(Bungin, 2005:164). Pada penelitian kuantitatif, pengolahan data secara umum

dilaksanakan dengan melalui tahap-tahap berikut ini:

1. Editing

Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai menghimpun

data di lapangan. Proses editing yaitu kegiatan pemerikasaan kembali data

yang diperoleh atau dikumpulkan dari lapangan untuk menghindari kekeliruan

dan kesalahan dalam pengisiannya, seperti tidak lengkap, tidak sesuai dan

sebagainya.

2.Koding

Koding adalah tahap dimana koresponden diklasifikasikan menurut jenis

pertanyaan dengan jalan memberi tanda pada tiap-tiap data termasuk dalam

kategori yang sama.

Page 70: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

50

3.Tabulasi

Tabulasi adalah mengelompokan jawaban yang serupa secara teratur dan

sistematis untuk kemudian dihitung berapa banyak yang masuk kedalam suatu

kategori yaitu membuat tabel tunggal. Sehingga akan memudahkan dalam

membaca serta memahami hasil penelitian.

3.9 Teknik Pengujian Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data yang benar, maka instrumen harus memenuhi

persyaratan tertentu. Instrumen yang baik dalam penelitian harus memenuhi dua

persyaratan yaitu valid dan reliabel. Maka, instrumen harus melalui tahap uji

validitas dan reliabilitas sebagai berikut:

3.9.1 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas

tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas

rendah. Pengujian validitas instrument penelitian dilakukan dengan rumus

korelasi product moment (Arikunto, 2010:211-214) :

Keterangan :

rxy: koefisien korelasi antara variabel y dan variabel x

XY: hasil perkalian variabel x dan variabel y

X:hasil skor angket variabel x

Y:hasil skor angket variabel y

Page 71: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

51

X2: hasil perkalian kuadrat dari hasil angket x

y2: hasil perkalian kuadrat dari hasil angket y

N: jumlah sampel

3.9.2 Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat

tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.

Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data

yang sudah dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai

dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama.

Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya,

dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Arikunto,2010: 221). Untuk mencari

reliabilitas untuk keseluruhan item adalah dengan memasukkan dengan

rumus alpha cronbach yaitu :

∝= − 1 1∑ ∝∑ ∝Keterangan :

: nilai reliabilitas

k : jumlah item pertanyaan∑ ∝12 : nilai varian masing-masing item∑ ∝21 : nilai varian total

Page 72: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

52

3.10 Teknik Pemberian Skor

Setiap pertanyaan dalam kuisioner akan diberi lima alternative jawaban yaitu a, b,

c, d, dan e. Penentuan skor untuk masing-masing jawaban adalah sebagai berikut:

1. Alternatif jawaban “a” akan diberi skor 5, berkategori sangat tinggi

2. Alternatif jawaban “b” akan diberi skor 4, berkategori tinggi

3. Alternatif jawaban “c” akan diberi skor 3, berkategori sedang

4. Alternatif jawaban “d” akan diberi skor 2, berkategori rendah

5. Alternatif jawaban “e” akan diberi skor 1, berkategori sangat rendah

3.11 Teknik Analisa Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data

seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Analisis data merupakan

bagian sangat penting dalam sebuah penelitian untuk memecahkan masalah

penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan tabel tunggal, yang kemudian dihitung presentasenya dengan rumus.

Adapun rumus analisisnya sebagai berikut (Sugiyono, 2009:198) :

P= × 100%Keterangan :

P : Presentase yang diperoleh

F : Frekuensi pada kategori variasi

N : Jumlah frekuensi seluruh kategori variasi

Page 73: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

53

Kemudian data dianalisis dengan menggunakan rumus regresi linier sederhana,

gunanya untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel x dengan variabel y

adapun rumus regresi linier sebagai berikut :

Bentuk persamaannya: = +Keterangan:

Y : nilai variabel terikat yang diramalkan

a: konstanta

b: koefisien regresi dari x

: nilai variabel bebas yang diramalkan

Untuk mencari nilai a dan b akan digunakan rumus sebagai berikut :

= (∑ )(∑ 2) − (∑ )(∑ )(∑ 2) − (∑ 2)= (∑ )− (∑ )(∑ )(∑ 2)− (∑ )2

Keterangan :

Y : jumlah skor dari variabel terikat

X : jumlah skor dari variabel bebas

N: jumlah sampel

3.12 Pengujian Hipotesis

Tahap pertama untuk menguji hipotesis adalah mengetahui besarnya nilai Thitung

(Thit) atau student test, adapun rumus statistik T adalah sebagai berikut:

= √ − 2√1 − 2

Page 74: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

54

Keterangan:

t = Nilai Uji T

r = Nilai Korelasi

n = besarnya sampel

Tahap kedua dalam pengujian hipotesis penelitian ini lakukan dengan

membandingkan nilai Thit dengan nilai T tabel (Ttab) pada tarif signifikan 5%.

Ketentuan yang dipakai dalam perbandingan adalah:

1. Jika Thit > T Tabel dengan taraf signifikan 5% maka koefisien regresinya

signifikan, yang berarti Hi diterima dan Ho ditolak. Artinya tutorial kecantikan

di Youtube berpengaruh terhadap perilaku konsumtif kosmetik pada wanita.

2. Jika Thit < T Tabel dengan taraf signifikan 5% maka koefisien regresinya

signifikan, yang berarti Hi di tolak dan Ho diterima. Artinya tutorial kecantikan

di Youtube tidak berpengaruh terhadap perilaku konsumtif kosmetik pada

wanita.

Page 75: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

55

BAB IVGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Sesuai Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 11 Tahun 2009 yang telah

diubah beberapa kali terakhir Nomor 2 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dan Sekretariat Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Provinsi Lampung dan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 67

Tahun 2014 tentang perubahan kedua atas Peraturan Gubernur No 32 Tahun 2010

tentang Rincian rencana Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi

dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Lampung.

Biro Humas dan Protokol mempunyai tugas pokok yaitu bahan perumusan

kebijakan umum pemerintah daerah bidang hubungan masyarakat dan

keprotokolan, mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi, pemantauan dan

evaluasi program kegiatan dan penyelenggaraan pembinaan teknis, administrasi

dan sumber daya di bidang hubungan masyarakat dan tugas-tugas keprotokolan.

4.2 Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 32 Tahun 2010 tentang

Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi dan Sekretariat

Page 76: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

56

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Lampung sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 9 Tahun 2014, struktur organisasi

Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Lampung adalah sebagai

berikut :

1. Kepala

2. Bagian Protokol:

a. Sub Bagian Tamu Pemerintah Daerah dan Upacara

b. Sub Bagian Perjalanan Pimpinan

c. Sub Bagian Hubungan KeProtokolan

3. Bagian Tata Usaha Pimpinan:

a. Sub Bagian Tata Usaha

b. Sub Bagian Urusan Dalam Pimpinan

c. Sub Bagian Fasilitasi dan Koordinasi Pimpinan

4. Bagian Hubungan Masyarakat

a. Sub Bagian Pengumpulan dan Penyaringan Informasi

b. Sub Bagian Penerangan dan Pemberitaan

c. Sub Bagian Dokumentasi dan Distribusi

4.3 Tugas Pokok Dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 67 Tahun 2014 tentang

perubahan kedua atas Peraturan Gubernur No 32 Tahun 2010 tentang Rincian

Rencana Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi dan

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Lampung. Biro Humas

dan Protokol memiliki tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan umum

Page 77: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

57

pemerintah daerah bidang hubungan masyarakat dan keprotokolan,

mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi, pemantauan dan evaluasi

program kegiatan dan penyelenggaraan pembinaan teknis, administrasi dan

sumberdaya di bidang hubungan masyarakat dan tugas-tugas keprotokolan. Untuk

menjalankan tugasnya Biro Humas dan Protokol memiliki fungsi antara lain :

1. Perumusan bahan kebijakan pemerintahan daerah di bidang hubungan

masyarakat dan protokol;

2. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang hubungan

masyarakat dan protokol;

3. Pelaksanaan koordinasi dan penyusunan program kegiatan serta

petunjuk teknis pelaksanaan di bidang protokol, tata usaha pimpinan

dan hubungan masyarakat;

4. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan

dan pembangunan dipimpinan dan hubungan masyarakat;

5. Pelaksanaan pembinaan administrasi pemerintahan dan pembangunan

but diharapkan dapat terwujud dalam pelaksanaan tugas Biro Humas

dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Lampung sebagai Biro yang

sepenuhnya berperan sebagai Pelayanan melalui Misi yang dijalankan

secara konsisten dan berkelanjutan.

Untuk mendukung terwujudnya visi tersebut maka dijabarkanlah kedalam misi

organisasi yaitu:

Page 78: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

58

1. Memantapkan fungsi organisasi dan tata kerja, agar berdayaguna dan

berhasil guna dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen secara

terencana dan metodik;

2. Pelaksanaan koordinasi dalam penyusunan program kegiatan, serta

petunjuk teknis pelaksanaan di bidang Protokol, tata usaha pimpinan

dan hubungan masyarakat;

3. Pelaksanaan pembinaan administrasi pemerintahan di bidang Protokol,

tatausaha pimpinan dan hubungan masyarakat;

4. Mewujudkan komunikasi yang baik dan intensif antara Pemerintah dan

masyarakat.

Page 79: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

116

BAB VISIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Biro Humas dan

Protokol Provinsi Lampung dengan membagikan kuisioner kepada 50 responden

mengenai pengaruh tutorial kecantikan di Youtube terhadap perilaku konsumtif

kosmetik pada wanita maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Menonton tutorial kecantikan di Youtube mempengaruhi perilaku

konsumtif kosmetik pada wanita. Besar pengaruh variabel x terhadap y

diketahui sebesar 65,4 % yang berarti bahwa tutorial kecantikan di

Youtube mempengaruhi perilaku konsumtif kosmetik pada PNS wanita

di Biro Humas dan Protokol Provinsi Lampung sebesar 65,4%.

Sementara sisanya 34,6 % adalah faktor-faktor lain yang tidak menjadi

bagian dalam penelitian ini.

2. Derajat keeratan atau tingkat hubungan antara variabel tutorial

kecantikan di Youtube dengan perilaku konsumtif kosmetik pada PNS

wanita di Biro Humas dan Protokol Provinsi Lampung sebesar 0,809

yang masuk pada rentang 0,80 – 1,00 dan berarti berada pada kategori

hubungan yang sangat kuat, artinya tutorial kecantikan memiliki

Page 80: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

117

kontribusi yang kuat dalam mempengaruhi seseorang menjadi

konsumtif pada kosmetik.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa perhitungan yang telah dilakukan peneliti

mengenai korelasi menonton tutorial kecantikan di Youtube terhadap perilaku

konsumtif kosmetik pada wanita, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Penonton tutorial kecantikan sebaiknya memiliki skala prioritas agar lebih

mengontrol belanja produk kosmetik, agar tidak membeli hanya karena

keinginan sesaat, mengikuti trend atau ingin mencoba-coba saja.

2. Pembelian kosmetik yang terlalu sering dengan jumlah produk yang

banyak sebaiknya dikurangi, karena jika terlalu banyak memiliki produk

kosmetik dan tidak digunakan akan menyebakan produk kosmetik menjadi

kadaluarsa sehingga berbahaya.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini

dengan menggunakan variabel lain atau melakukan penelitian dengan

variabel yang berbeda sebagai perbandingan, dikarenakan terdapat hasil

sebanyak 34,6% perilaku konsumtif kosmetik dipengaruhi oleh faktor lain

yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Page 81: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

DAFTAR PUSTAKA

A Shimp, Terence.2007. “Periklanan Promosi Aspek Tambahan KomunikasiPemasaran Terpadu”. Jilid I, edisi Terjemahan, Jakarta : Erlangga

Arikunto, Suharsimi.2010. Prosedur Penelitian suatu /pendekatan Praktik. PT BinaAksara: Jakarta

Belch, George E & Belch, Michael A. 2004. Advertising and Promotion, SixthEdition, Mc Graw Hill, New York.

Bungin, Burhan.2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Prenda Media: Jakarta

Effendy, Onong Uchana. 2000. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi . PT RemajaRosdakarya: Bandung

--------. 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. PT Remaja Rosdakarya: Bandung

Evans, Dave. 2008. Social Media Marketing An Hour A Day, Wiley Publishing :Canada

Ferrinadewi, Erna, 2008. Merek dan Psikologi Konsumen, Graha Ilmu : Yogyakarta

Fischer.2014.Make up, Youtube and Ameteur Media in the the Twenty-First Century.Universitas of Calgary

Fromm, Erich. 1995. Masyarakat yang Sehat. Yayasan Obor Indonesia: Jakarta

Haryani & Herwanto.2015. Hubungan Konformitas dan Kontrol Diri DenganPerilaku Konsumtif Terhadap Produk Kosmetik pada Mahasiswi. UniversitasIslam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Kacen, J. Jacqueline,Julie Anne Lee. 2002. The Influence of Culture on. ConsumerImpulsive Buying Behavior. Journal Of Consumer Behaviour.

Page 82: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

Kaplan & Michael HaenLein, 2010.User Of The World, Unite! The. Challenges andOpportunities Of Social Media, Business Horizons.

Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. PT. Indeks KelompokGramedia:Jakarta

Loudon, D. L. dan Bitta.1993. Consumer behavior, Concepts and Applications. Fouthedition. McGraw-Hill : Singapore

Madjuk, I., Ukkas, I., & Ikbal, M. 2013. Analisis Perilaku Konsumtif Pegawai NegeriSipil Perempuan pada Gabungan Dinas Kabupaten Luwu Utara. JurnalEquilibrium, 3, 2, 201-206

Mangkunegara.2005. Manajemen Sumber daya Manusia. Perusahaan. PT RemajaRosdakarya: Bandung

McQuail, D. 2011. Teori Komunikasi Massa McQuail. Salemba Humanika : Jakarta

Munandar. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Penerbit Universitas Indonesia(UI Press) Depok

Notoatmodjo, Soekidjo.2003.Pengembangan Sumber Daya. PT Rineke Cipta: Jakarta

Nurbenny. 2005.Model-Model Komunikasi Pemasaran. Liberty : Yogyakarta

Paraswati D.M. 1997. Korelasi antara perilaku konsumtif dengan status ekonomisosial pembantu rumah tangga di perumahan perkotaan. Komunitas, volume III

Poerwardarminta. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta

Puntoadi, Danis, 2011. Menciptakan Penjualan Melalui Social Media, PT Elex.Komputindo, Jakarta.

Ratna, Ikhwani & Nasrah, Hidayati. 2015.Pengaruh Tingkat Pendapatan dan TingkatPendidikan Terhadap Perilaku Konsumtif Wanita Karr di LingkunganPemerintahan Provinsi Riau.UIN Suska : Riau

Setiadi, Nugroho. 2010.Perilaku Konsumen. Prenada Media : Jakarta

Sonsaka, Mastur. 2011. Piaget dan teori Belajar Kognitif. UGM: Yogyakarta

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta :Bandung

Page 83: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

Tambunan, Tulus. 2001. Perekonomian Indonesia : Teori dan Temuan Empiris.Ghalia Indonesia : Jakarta

Wandebori, Harimukti. “The impact of drugstore makeup product reviews by Beautyvlogger on youtube towards Purchase Intention undergraduate students inIndonesia

Wardhani. 2009. Riset Sumber Daya Manusia. PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta

Wulansari, Tantri. 2014.Cantik Nggak Harus Repot. Flash Book : Yogyakarta

Sumber Lain:

Keswara, Ratih. (2013). Hindari Inflasi Perilaku Konsumtif Harus Dikendalikan.Artikel.http://ekbis.sindonews.com/read/2013/08/01/34/768030/hindariinflasiperilaku-konsumtif-harus-dikendalikan (diakses tanggal 20 November 2017)

Minauli, Irna.(2012). Kendalikan Perilaku ShopaholicArtikel:http://www.hariansumutpos.com/2012/01/25237/kendalikan.perilakushopaholic#axzz2fB7YwVsF. 31 January, 2012. (diakses tanggal 22 November2017)

www.britannica.com/2015 (diakses pada 12 Februari 2018 pukul 22.00).

www.cnnindonesia/media-sosial-paling-digemari (diakses pada 20 Januari 2018pukul 15.00)

https://ekonomi.kompas.com/read/OJK-Orang-Indonesia-Makin-Konsumtif (diaksespada 5 November 2017 pukul 21.00). (www.idntimes.com diakses pada 12Februari 2018 pukul 20.00)

www.kompas.com/peran-kosmetik-bagi-perempuan (diakses pada 12 Februari 2018pukul 22.00)

http://koran-sindo.com/page/news/2016-01-26/4/12 (diakses pada 30 Oktober 2017pukul 16.30)

http://www.print.kompas.com/media-sosial-dan-kecantikan (diakses pada 12 Februari2018 pukul 22.00)

Page 84: PENGARUH TUTORIAL KECANTIKAN DI YOUTUBE …digilib.unila.ac.id/55469/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perilaku konsumtif kosmetik pada wanita. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

http://sonsaka.blog.ugm.ac.id/2011/10/25/piaget-dan-teori-belajar-kognitif/ (diaksespada 24 Maret 2018)

http://tekno.liputan6.com/para-pengguna-internet-indonesia-didominasi-remaja-dan-wanita (diakses pada 3 November 2017 pukul 21.00)

http://www.telkomsplition.com/news/its-oulution/indonesia-menuju-seratus-juta-pengguna-sosial-media (diakses pada 20 Januari 2018 pukul 11.00)

https://www.youtube.com/intl/id/yt/about/press/ (diakses pada 5 November 2017pukul 08.30)