pengaruh triterpen total pegagan (centella asiatica(l ... · pdf fileherlina/pengaruh...

5
Jurnal Penelitian Sains Edisi Khusus Juni 2010 (C) 10:06-06 Pengaruh Triterpen Total Pegagan (Centella asiatica (L)Urban) Terhadap Fungsi Kognitif Belajar dan Mengingat pada Mencit Jantan Albino(Mus musculus ) Herlina Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan, Indonesia Intisari: Pegagan (Centella asiatica (L) Urban) merupakan tanaman obat yang telah lama digunakan sebagai bahan baku obat tradisional dan banyak digunakan untuk meningkatkan kemampuan fungsi kognitif belajar dan mengingat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh total triterpen pegagan (Centella asiatica (L) Urban) terhadap fungsi kognitif belajar dan mengingat pada mencit jantan albino (Mus musculus ). Penelitian ini bersifat eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang menggunakan 36 ekor mencit dan terbagi dalam 4 kelompok. Kelompok pertama adalah kontrol diberi akuabidest, kedua dan ketiga diberi total triterpen pegagan masing-masing 16 mg/kg BB dan 32 mg/kg BB secara oral, sedangkan kelompok keempat diberi pirasetam 500 mg/kg BB secara intraperitonial (kontrol negatif) dan perlakuannya selama 21 hari. Data proses belajar dan mengingat diperoleh melalui uji menghindar pasif. Data dianalisis dengan ANOVA dua arah dan dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf signifikan p< 0, 05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa triterpen total pegagan 32 mg/kg BB memberikan perbaikan fungsi kognitif belajar dan mengingat yang ditandai dengan memanjangnya lama retensi secara bermakna dibanding kontrol (505,03 detik vs -15, 20 detik) (p< 0, 05), tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara total triterpen pegagan 32 mg/kg BB dengan pirasetam 500 mg/kg BB (505,03 detik vs 522,48 detik) (p< 0, 05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian total triterpen pegagan 32 mg/kg BB dapat meningkatkan fungsi kognitif belajar dan mengingat pada mencit jantan albino. Kata kunci: pegagan, fungsi kognitif, uji menghindar pasif Abstract: Pegagan (Centella asiatica (L) Urban) has been described to posses CNS effects such as improving cognitive function, learning and memory. The aim of the research was to evaluate the effects of total triterpen’s pegagan extract on cognitive functions as the learning and memory performance in male albino mice (Mus musculus ). The research design was Complete Randomized Design (RAL) - factorial on thirty six mice divided into 4 groups. One control group received only aquabidest (negative control). Three treatment groups received total triterpen 16 mg/kg BW, 32 mg/kg BW orally and piracetam 500 mg/kg BW by intra peritoneally (positive control) for 21 days. Data indicating learning and memory process of all subjects were obtained from one-trial passive avoidance test. Data were analyzed by two way ANOVA and BNT (p< 0, 05). Result showed that total triterpen 32 mg/kg BW had significantly prolonged the retention time compared to control group indicating improvement in cognitive function (505,03 second vs -15, 20 second) (p< 0, 05) and it was not significantly different to piracetam 500 mg/kg BW group (505,03 second vs 522,48 second) (p< 0, 05). In conclusion, total triterpen from pegagan (Centella asiatica (L) Urban) improved learning ability and memory of male albino mice (Mus musculus ). Keywords: pegagan, cognitive function, passive avoidance test 1 PENDAHULUAN F ungsi kognitif adalah kemampuan berpikir dan memberikan rasional, termasuk proses belajar, mengingat, menilai, orientasi, persepsi dan memper- hatikan. Gangguan fungsi kognitif erat kaitannya dengan fungsi otak karena kemampuan untuk berpikir akan dipengaruhi oleh otak. Gangguan fungsi kognitif adalah suatu gangguan fungsi luhur otak berupa gangguan orientasi, perha- tian, konsentrasi, daya ingat dan bahasa serta fungsi intelektual. Gangguan fungsi kognitif adalah suatu gangguan ke arah demensia yang diperlihatkan dengan adanya gangguan berhitung, bahasa, daya ingat se- mantik (kata-kata), dan pemecahan masalah (problem solving ). Gangguan fungsi kognitif untuk jangka pan- jang jika tidak dilakukan pananganan yang optimal akan meningkatkan insidensi demensia. c 2010 FMIPA Universitas Sriwijaya 1006-06-20

Upload: phungtram

Post on 07-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Triterpen Total Pegagan (Centella asiatica(L ... · PDF fileHerlina/Pengaruh Triterpen Total ... JPS Edisi Khusus (C) 10:06-06 Gangguan fungsi kognitif dapat ditingkatkan

Jurnal Penelitian Sains Edisi Khusus Juni 2010 (C) 10:06-06

Pengaruh Triterpen Total Pegagan (Centella asiatica(L)Urban)Terhadap Fungsi Kognitif Belajar dan Mengingat pada MencitJantan Albino(Mus musculus)

Herlina

Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan, Indonesia

Intisari: Pegagan (Centella asiatica (L) Urban) merupakan tanaman obat yang telah lama digunakan sebagai bahan

baku obat tradisional dan banyak digunakan untuk meningkatkan kemampuan fungsi kognitif belajar dan mengingat.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh total triterpen pegagan (Centella asiatica (L) Urban) terhadap

fungsi kognitif belajar dan mengingat pada mencit jantan albino (Mus musculus). Penelitian ini bersifat eksperimental

dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang menggunakan 36 ekor mencit dan terbagi dalam 4 kelompok.

Kelompok pertama adalah kontrol diberi akuabidest, kedua dan ketiga diberi total triterpen pegagan masing-masing

16 mg/kg BB dan 32 mg/kg BB secara oral, sedangkan kelompok keempat diberi pirasetam 500 mg/kg BB secara

intraperitonial (kontrol negatif) dan perlakuannya selama 21 hari. Data proses belajar dan mengingat diperoleh melalui

uji menghindar pasif. Data dianalisis dengan ANOVA dua arah dan dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf signifikan

p < 0, 05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa triterpen total pegagan 32 mg/kg BB memberikan perbaikan fungsi

kognitif belajar dan mengingat yang ditandai dengan memanjangnya lama retensi secara bermakna dibanding kontrol

(505,03 detik vs −15, 20 detik) (p < 0, 05), tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara total triterpen pegagan 32

mg/kg BB dengan pirasetam 500 mg/kg BB (505,03 detik vs 522,48 detik) (p < 0, 05). Berdasarkan hasil penelitian

dapat disimpulkan bahwa pemberian total triterpen pegagan 32 mg/kg BB dapat meningkatkan fungsi kognitif belajar

dan mengingat pada mencit jantan albino.

Kata kunci: pegagan, fungsi kognitif, uji menghindar pasif

Abstract: Pegagan (Centella asiatica (L) Urban) has been described to posses CNS effects such as improving cognitive

function, learning and memory. The aim of the research was to evaluate the effects of total triterpen’s pegagan extract on

cognitive functions as the learning and memory performance in male albino mice (Mus musculus). The research design

was Complete Randomized Design (RAL) - factorial on thirty six mice divided into 4 groups. One control group received

only aquabidest (negative control). Three treatment groups received total triterpen 16 mg/kg BW, 32 mg/kg BW orally

and piracetam 500 mg/kg BW by intra peritoneally (positive control) for 21 days. Data indicating learning and memory

process of all subjects were obtained from one-trial passive avoidance test. Data were analyzed by two way ANOVA

and BNT (p < 0, 05). Result showed that total triterpen 32 mg/kg BW had significantly prolonged the retention time

compared to control group indicating improvement in cognitive function (505,03 second vs −15, 20 second) (p < 0, 05)

and it was not significantly different to piracetam 500 mg/kg BW group (505,03 second vs 522,48 second) (p < 0, 05).

In conclusion, total triterpen from pegagan (Centella asiatica (L) Urban) improved learning ability and memory of male

albino mice (Mus musculus).

Keywords: pegagan, cognitive function, passive avoidance test

1 PENDAHULUAN

F ungsi kognitif adalah kemampuan berpikir danmemberikan rasional, termasuk proses belajar,

mengingat, menilai, orientasi, persepsi dan memper-hatikan. Gangguan fungsi kognitif erat kaitannyadengan fungsi otak karena kemampuan untuk berpikirakan dipengaruhi oleh otak.

Gangguan fungsi kognitif adalah suatu gangguan

fungsi luhur otak berupa gangguan orientasi, perha-tian, konsentrasi, daya ingat dan bahasa serta fungsiintelektual. Gangguan fungsi kognitif adalah suatugangguan ke arah demensia yang diperlihatkan denganadanya gangguan berhitung, bahasa, daya ingat se-mantik (kata-kata), dan pemecahan masalah (problemsolving). Gangguan fungsi kognitif untuk jangka pan-jang jika tidak dilakukan pananganan yang optimalakan meningkatkan insidensi demensia.

c© 2010 FMIPA Universitas Sriwijaya 1006-06-20

Page 2: Pengaruh Triterpen Total Pegagan (Centella asiatica(L ... · PDF fileHerlina/Pengaruh Triterpen Total ... JPS Edisi Khusus (C) 10:06-06 Gangguan fungsi kognitif dapat ditingkatkan

Herlina/Pengaruh Triterpen Total . . . JPS Edisi Khusus (C) 10:06-06

Gangguan fungsi kognitif dapat ditingkatkan olehobat-obatan yaitu: obat nootropika (seperti pirase-tam, piritinol, Ginkgo biloba dan Centella asiaticayang sudah diteliti oleh Gupta dapat meningkatkanfungsi kognitif) dan antioksidan yang berfungsi un-tuk memelihara sel-sel saraf atau neuron yang rusak,contohnya Ginkgo biloba, mineral, magnesium dan kal-sium.

Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) adalah tum-buhan herba yang sudah lama dimanfaatkan seba-gai tanaman obat. Berdasarkan penelitian dan pe-ngalaman, pegagan telah terbukti mempunyai khasiatdalam menyembuhkan berbagai macam penyakit, an-tara lain untuk menyembuhkan sariawan, obat kusta,penurun panas, peluruh air seni, hipertensi, diabetes,anemia dan lain-lain. Penggunaan yang paling banyakakhir-akhir ini adalah untuk menambah daya ingat.

Menurut Gupta [1], Centella asiatica (L.) Urban da-pat meningkatkan fungsi kognitif dan oksidatif stressyang diinduksi dengan streptozotocin secara intracere-broventricular pada tikus dengan penyakit Alzheimer.Centella asiatica (L.) Urban juga dapat meningkatkanfungsi kognitif dan oksidatif stress pada tikus normal.Ekstrak cair Centella asiatica (L.) Urban yang me-ningkatkan fungsi kognitif pada dosis 200 mg/kg BBdan 300 mg/kg BB.

Berdasarkan uraian di atas pegagan dapat me-ningkatkan fungsi kognitif, sedangkan perlakuan to-tal triterpen pegagan terhadap fungsi kognitif bela-jar dan mengingat pada mencit jantan albino (Musmusculus) belum pernah diteliti, sehingga peneliti ter-tarik untuk melakukan penelitian tentang perlakuantotal triterpen pegagan (Centella asiatica(L.)Urban)terhadap fungsi kognitif belajar dan mengingat padamencit jantan albino (Mus musculus).

2 METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tahun 2008, bertem-pat di Laboratorium Eksperimen Farmakologi Fakul-tas Kedokteran, Universitas Sriwijaya Palembang

2.2 Metode Penelitian

Pembuatan triterpen total pegagan. Serbuksimplisia pegagan diekstraksi dengan cara sokletasi,maka didapatkan ekstrak kental pegagan. Ekstrakkental dikocok dengan akuades, biarkan dingin kemu-dian disaring. Pisahkan filtratnya dan diambil enda-pannya. Endapan dikocok kembali dengan metanolkemudian disaring dan diambil filtratnya. Filtrat yangdidapat dihilangkan klorofilnya dengan menambahkanarang aktif, aduk kemudian biarkan sampai jernih,sesudah itu disaring. Filtrat yang didapat diuapkan

kembali pelarutnya sehingga didapatkan triterpen to-tal pegagan

Pembuatan sediaan dari bahan uji. Triterpenmerupakan senyawa yang kurang polar dan tidak larutdalam air. Untuk membuat total triterpen pega-gan menjadi sediaan oral yang homogen maka dapatdibuat larutan dalam air dengan menambahkan sur-faktan tween 80.

Prosedur Kerja. Hewan uji dibagi menjadi 4kelompok perlakuan. Perlakuan I akuabidest steril,Perlakuan II dosis triterpen total pegagan 16 mg/kgBB. Perlakuan III dosis triterpen total pegagan 32mg/kg BB. Perlakuan IV dosis pirasetam 500 mg/kgBB. Masing-masing kelompok perlakuan terdiri dari 3ekor mencit. Pada perlakuan I, II dan III mencit diberisediaan secara oral dan perlakuan IV mencit diberi se-diaan secara ip selama 3 minggu, kemudian hari ke22 dilakukan uji menghindar pasif pertama dimanamencit akan memasuki ruang gelap dan dihitung LT,setelah itu mencit diberi suntikan skopolamin secaraip, kemudian mencit dimasukan ke kandang. Setelah24 jam dilakukan uji menghindar pasif kedua dan di-hitung RT.

Semua mencit diberi makan dan minum secukupnyadengan penerangan gelap dan terang diatur bergan-tian setiap 12 jam. Mencit dirumahkan secara indivi-dual dalam kandang. Untuk mengukur perilaku bela-jar dan mengingat dari semua mencit digunakan alatuji menghindar pasif modifikasi dari Jarvik [2]. Alatini terdiri dari 2 ruangan, ruang kecil dan ruang be-sar. Ruang kecil (25× 15 cm) transparan dan ditera-ngi dengan lampu 25 Watt setinggi 50 cm dari lantaiberkawat yang disusun paralel. Ruang besar berupakamar gelap berukuran 50× 50× 50 cm yang berlan-tai dari anyaman kawat paralel berjarak 1 cm antarsesamanya yang dialiri arus listrik 5 mA. Kedua ru-angan dihubungkan dengan sebuah pintu kecil (10 cmtinggi, 7,5 cm lebar). Mencit yang akan diukur per-ilakunya diletakkan dalam ruangan kecil dan secarapasif diharapkan akan memasuki kamar gelap lewatpintu penghubung dan segera setelah masuk ke kamargelap kakinya dikejutkan dengan arus listrik lemahyang dialirkan ke lantainya.

Pengukuran terdiri dari learning trial (LT) atauuji belajar dan retention trial (RT) atau uji retensi.Waktu antara uji belajar dan uji retensi adalah 24 jam,yang menggambarkan kemampuan mengingat jangkapendek dari objek. Waktu yang dibutuhkan oleh sam-pel mulai dari ruang kecil, lalu masuk ke dalam ru-ang gelap dicatat, kemudian diberi aliran listrik padakakinya secara terkejut 1 kali 10 detik. Kemudiandiberi suntikan skopolamin secara intraperitonial laludimasukkan ke dalam kandang. Setelah 24 jam di-lakukan uji RT.

1006-06-21

Page 3: Pengaruh Triterpen Total Pegagan (Centella asiatica(L ... · PDF fileHerlina/Pengaruh Triterpen Total ... JPS Edisi Khusus (C) 10:06-06 Gangguan fungsi kognitif dapat ditingkatkan

Herlina/Pengaruh Triterpen Total . . . JPS Edisi Khusus (C) 10:06-06

Tabel 1: Hasil uji fitokimia ekstrak pegagan (Centellaasiatica (L) Urban)

No Metabolit skunder Hasil

1. Triterpenoid ++

2. Steroid −3. Alkaloid −4. Flavonoid −5. Saponin +

Untuk menilai perubahan pola perilaku belajar danmengingat dilakukan uji menghindar pasif, di manasubjek setelah memperoleh obat sesuai dengan jadwalperlakuan, dilatih untuk pertama kali pada alat uji,lalu disangkarkan kembali dan setelah 24 jam kemu-dian dilakukan uji kembali seperti latihan pertama.Waktu “menunggu” mulai mengenal alat sampai sub-jek masuk secara pasif ke dalam ruang gelap disebutwaktu belajar (learning time). Segera setelah ma-suk ruang gelap diberikan rangsang kejut pada kakisubjek. Waktu “menunggu” setelah subjek memper-oleh retensi (tertunda selama 24 jam dalam sangkarmasing-masing) sampai masuk kembali secara pasif kedalam gelap disebut waktu retensi (retention time).Lama retensi, yaitu selisih waktu belajar dan wakturetensi diasumsikan sebagai kemampuan belajar danmengingat

Waktu maksimal dalam pengukuran ini adalah 600detik. Subjek dianggap mampu belajar dengan baikbila sebelum 60 detik sudah memasuki kamar gelap,sedangkan kriteria kemampuan mengingat denganbaik bila pada uji retensi subjek belum memasuki ka-mar gelap selama 600 detik. Subjek dinyatakan be-lajar dengan baik bila RT - LT > 0 Variabel lamaretensi yang menggambarkan kemampuan belajar danmengingat adalah selisih RT - LT.

3 HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil uji fitokimia terhadap ekstrak pegagan (Centellaasiatica (L) Urban) dapat dilihat pada Tabel 1.

Hasil uji fitokimia terhadap herba pegagan (Cen-tella asiatica (L) Urban) menunjukkan bahwa padabagian ini terdapat senyawa triterpenoid dengan kadaryang tinggi dan saponin. Kandungan kimia tana-man pegagan dan ekstraknya adalah senyawa triter-pen saponisida pentasiklik seperti asiatikosida (es-ter dari asam asiatika dan trisakarida), thanku-nisida, isothankunisida madekassosida (ester asammadekasida da trisakarida), madasiatat sedangkansaponin-saponin minor seperti brahmosida, brahmi-nosida, mesoinositol, centellosida dan centella saponin.Kandungan lainnya adalah karotenoid, garam-garammineral seperti garam kalium, natrium, magnesium,

Tabel 2: Lama retensi semua perlakuan terhadap fungsikognitif belajar dan mengingat (n = 3). Angka yang di-ikuti oleh huruf yang berbeda menunjukkan perbedaanyang bermakna pada p < 0, 05. a = kontrol berbedabermakna dengan semua perlakuan. b = Triterpen total16 mg/kg BB berbeda bermakna dengan semua kelom-pok perlakuan. c = Triterpen total 32 mg/kg BB tidakberbeda bermakna dengan pirasetam 500 mg/kg BB,tetapi berbeda bermakna dengan triterpen total 16 mg/kgBB dan kontrol.

Perlakuan x̄LT (s) x̄ RT(s) ∆(RT-LT)(s)

Kontrol 95.92 80.72 −15.20a

Triterpen total 77.27 461.66 384.39b

16 mg/kg BB

Triterpen total 94.97 600.00 505.03c

32 mg/kg BB

Pirasetam 77.52 600.00 522.48c

500 mg/kg BB

kalsium, besi dan tanin. Dan menurut BPOM [3], darikandungan kimia tersebut senyawa triterpen sapon-isida dengan kadar terbesar adalah asiatikosida danmadekassosida.

Pengaruh triterpen total pegagan (Centella asiat-ica (L) Urban) terhadap fungsi kognitif belajar danmengingat Besarnya pengaruh triterpen total pega-gan (Centella asiatica(L) Urban) terhadap fungsi kog-nitif belajar dan mengingat dapat dilihat dari lamaretensi. Lama retensi adalah waktu retensi pada per-lakuan pengulangan setelah 24 jam istirahat dikurangilama waktu belajar pada hari pertama (RT-LT). Hasillama retensi triterpen total pegagan setelah pembe-rian triterpen total pegagan (Centella asiatica(L) Ur-ban) pada mencit jantan albino (Mus musculus) se-lama 21 hari secara oral dapat dilihat pada Tabel 2dan Gambar 1 di bawah ini.

Dari Tabel 2 dapat dilihat pada perlakuan kon-trol rata-rata lama retensinya −15, 20 detik. Padaperlakuan kontrol didapat rata-rata lama retensinyamenurun yang berarti bahwa dengan disuntikkan-nya skopolamin, mencit jantan albino tersebut benar-benar lupa karena pemberian skopolamin berfungsi su-paya daya ingatnya berkurang.

Dari Tabel 2 dan Gambar 1 dapat dilihat, padaperlakuan kontrol lama retensi yang didapat semakinmenurun, pada triterpen total pegagan 16 mg/kg BBrata-rata lama retensinya semakin menaik, sedangkanpada pirasetam 500 mg/kg BB sama dengan triter-pen total pegagan 32 mg/kg BB. Jika lama retensimenunjukkan waktu untuk terjadinya proses belajardan mengingat yang berlangsung pada neurotransmisikolinergik, maka pada Tabel 2 dan Gambar 1 terli-hat bahwa terjadi peningkatan lama retensi denganmeningkatnya dosis pegagan, dan triterpen total pega-

1006-06-22

Page 4: Pengaruh Triterpen Total Pegagan (Centella asiatica(L ... · PDF fileHerlina/Pengaruh Triterpen Total ... JPS Edisi Khusus (C) 10:06-06 Gangguan fungsi kognitif dapat ditingkatkan

Herlina/Pengaruh Triterpen Total . . . JPS Edisi Khusus (C) 10:06-06

Gambar 1: Histogram lama retensi dari semua perlakuan

gan 32 mg/kg BB hampir setara dengan pirasetam 500mg/kg BB dibanding dengan kelompok kontrol. Se-mua mencit menunjukkan perpanjangan lama retensiberbeda bermakna dibandingkan dengan kelompokkontrol (p < 0, 05).

Efek triterpen total pegagan (Centella asiatica (L)Urban) terbukti mampu meretensi (mengendapkan)lebih lama suatu latihan yang dipelajari pada kelom-pok mencit yang diberi triterpen total pegagan 32mg/kg BB dimana rata-rata lama retensinya 505,03detik, sedangkan pada mencit kontrol lama retensinya−15, 20 detik. Disini juga terbukti bahwa efek triter-pen total pegagan 32 mg/kg BB hampir sama denganpirasetam 500 mg/kg BB dimana rata-rata lamaretensi yang dihasilkan hampir sama.

Berdasarkan hasil uji statistik terhadap lama retensidengan uji analisis varian (ANOVA) dua arah (p <0, 05) terdapat perbedaan bermakna, pemberian pega-gan menunjukkan perpanjangan lama retensi berbedabermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol(p < 0, 05). Berdasarkan uji BNT, pemberian triter-pen total pegagan 16 mg/kg BB menunjukkan perbe-daan bermakna dibandingkan dengan kelompok kon-trol. Triterpen total pegagan 32 mg/kg BB denganpirasetam 500 mg/kg BB menunjukkan perbedaantidak bermakna dibandingkan dengan kelompok kon-trol. Secara keseluruhan pegagan memberikan efekperpanjangan lama retensi secara bermakna diband-ingkan dengan kelompok kontrol (p < 0, 05).

Lama retensi diukur dengan alat uji menghindarpasif. Walaupun uji menghindar pasif merupakanparadigma yang masih diperdebatkan, namun metodaini sebenarnya cukup akurat karena dapat menilai pa-rameter belajar dan penyimpanan memori, sehinggametoda ini masih tetap digunakan untuk penelitianperilaku di seluruh dunia. Fungsi belajar dinilai dariwaktu yang digunakan pertama kali mengenal lingku-ngan di sekitar alat ini, sedangkan waktu retensi yangmenggambarkan fungsi kognitif penyimpanan memori

dinilai dengan respon sewaktu dilakukan uji ulangandengan kondisi yang sama dan secara pasif mem-biarkan subjek menentukan dan memutuskan sendirisesuai dengan fungsi kognitifnya untuk menghadapi ujikedua.

Ada 3 fase memori yaitu registrasi (registering)dan kodifikasi (encoding) setiap kejadian ke dalamjejak memori (memory trace), penyimpanan (stor-ing) dan menahan (retaining) informasi memori untukbatas waktu tertentu, mendapatkan kembali (retriev-ing) dan menggunakannya (using) untuk memanduaksi di masa datang. Bila terjadi gangguan darisalah satu atau beberapa fase memori ini maka akantimbul gangguan proses mengingat (memory disor-ders). Memori yang tersimpan di dalam otak dapatdimunculkan kembali dalam bentuk gambaran memoriyang utuh (reconstructive memory). Karena dasardari pembentukan memori dimulai dari proses bela-jar, maka produk memori pada umumnya adalah pe-munculan kembali dari apa yang dipelajari terdahulu.Namun karena proses internal penyimpanan memorimengalami berbagai masukan baru dan faktor lainnya,maka produk memori sangat tergantung dari berbagaipengaruh tersebut.

Uji menghindar pasif telah digunakan pula untukmenguji beberapa psikotropika seperti vinpocetine (18-30 mg/kg p.o), apovincaminic acid (1-400 mg/kg p.o),vincamine (1-200 mg/kg p.o), vinconate (1-200 mg/kgp.o), aniracetam (1-300 mg/kg p.o), hydergine (0,1-10mg/kg p.o) dan pemoline ((1-30 mg/kg p.o) denganhasil yang cukup sahih.

Untuk data parameter belajar dan mengingat yangdiperoleh dari uji menghindar pasif didapat ke-san bahwa total triterpan pegagan (Centella asiat-ica (L) Urban) menunjukkan efek yang berbeda se-cara bermakna dibanding dengan kelompok kontrol(p<0,05). Efek triterpen total pegagan (C. asiatica(L) Urban) konsisten pada dosis 32 mg/kg BB di-mana efek intervensi antagonis kolinergik skopolamin

1006-06-23

Page 5: Pengaruh Triterpen Total Pegagan (Centella asiatica(L ... · PDF fileHerlina/Pengaruh Triterpen Total ... JPS Edisi Khusus (C) 10:06-06 Gangguan fungsi kognitif dapat ditingkatkan

Herlina/Pengaruh Triterpen Total . . . JPS Edisi Khusus (C) 10:06-06

nampak jelas dengan memanjangnya lama retensi.Dengan memanjangnya lama retensi, hal ini menun-jukkan bahwa triterpen total pegagan (C. asiatica (L)Urban) dapat memperbaiki fungsi kognitif, dimanapengaruhnya sangat jelas pada dosis 32 mg/kg BB danhampir setara dengan pirasetam 500 mg/kg BB.

Berdasarkan penelitian Gupta [1], bahwa pegaganmemiliki efek peningkatan kognitif dan efek antiok-sidan pada tikus normal dengan dosis 200 mg/kg BBdan 300 mg/kg BB. Tikus yang diinjeksi dengan strep-tozotocin secara intracerebroventricular (i.c.v) yangdapat menginduksi stress oksidatif dan diobati denganekstrak cair pegagan menunjukan peningkatan fungsikognitif. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrakcair pegagan efektif mencegah kerusakan kognitif danstress oksidatif yang disebabkan oleh streptozotocinsecara intracerebroventricular pada tikus. Berdasar-kan penelitian Appa [4], efek dari pegagan terhadapanak yang mengalami keterlambatan mental, seten-gah diberikan 500 mg tablet dari pegagan kering (tum-buhan utuh) dan setengah placebo. Hasilnya menun-jukkan bahwa anak-anak yang diberi tablet pegaganmenunjukkan peningkatan yang signifikan dalam halkerjasama, memori, konsentrasi, perhatian, kosa katadan penyesuaian sosial.

Triterpen glikosida dapat menghambat Na+K+-ATPase pada otak tikus berarti triterpen total pe-gagan dapat menghambat Na+K+-ATPase sehinggaterjadi depolarisasi dan kalsium didalam retikulum en-doplasma meningkat, maka terjadi pacuan pelepasanasetilkolin terus-menerus. Pelepasan asetilkolinyang meningkat (berlangsung terus-menerus) akibat-nya merangsang reseptor muskarinik terus-menerus,walaupun reseptor muskarinik dihambat oleh skopo-lamin, dengan adanya asetilkolin yang meningkat terusmenerus maka reseptor muskarinik tetap meningkatpula sehingga neurotransmisi kolinergik sentral tidakterganggu dan terjadi peningkatan fungsi kognitif be-lajar dan mengingat.

Pemberian ekstrak cair pegagan (C. asiatica (L)Urban) pada mencit yang baru lahir dapat me-ningkatkan kemampuan belajar dan mengingat sete-lah mencit tersebut berusia 6 bulan dan di-ikuti dengan peningkatan aktifitas enzim asetilko-linesterase. Dari penelitian ini diduga bahwapelepasan asetilkolin meningkat karena terjadi de-polarisasi akibat hambatan Na+/K+-ATPase yangmenyebabkan kalsium intrasel meningkat oleh triter-pen total pegagan. Peningkatan asetilkolin tentu akandiikuti oleh peningkatan enzim asetilkolinesterase.Pelepasan asetilkolin yang meningkat (berlangsungterus-menerus) akibatnya memacu terus-menerus re-septor muskarinik sehingga akan memfasilitasi neu-rokolinergik diotak sehingga terjadi peningkatanfungsi kognitif. Dengan demikian fungsi kognitif be-lajar dan mengingat akan meningkat pula. Dengan

demikian triterpen total pegagan (C. asiatica (L) Ur-ban) dengan dosis 32 mg/kg BB dapat bermanfaatuntuk meningkatkan fungsi kognitif belajar dan meng-ingat.

4 KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan antara lain:

1. Triterpen total pegagan (C. asiatica (L) Urban)dengan dosis 32 mg/kg BB terbukti mempu-nyai efek meningkatkan fungsi kognitif belajardan mengingat pada mencit jantan albino (Musmusculus) sedangkan dengan dosis 16 mg/kg BBmempunyai efek yang lebih kecil.

2. Efek triterpen total pegagan (C. asiatica (L) Ur-ban) dengan dosis 32 mg/kg BB hampir samadengan pirasetam 500 mg/kg BB dalam me-ningkatkan fungsi kognitif belajar dan mengingatpada mencit jantan albino (Mus musculus).

4.2 Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk menge-tahui senyawa yang lebih spesifik didalam triter-pen total pegagan (C. asiatica (L) Urban) yangmempunyai efek meningkatkan fungsi kognitif be-lajar dan mengingat.

2. Perlu dilakukan penelitian untuk mengetahuipemberian triterpen total pegagan (C.dasiatica(L) Urban) dengan dosis yang lebih besar dalammeningkatkan fungsi kognitif belajar dan mengi-ngat.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Gupta, Y.K., dan M.H.V. Kumar, 2003, Effect of Centellaasiatica on Cognition and Oxidative Stress in anIntracerebroventricular Streptozotocin Model ofAlzheimer’s Disease in Rats, Clin Exp. Pharmacol.Physiol, 30 : 336-342

[2] Jarvik, M.E., adan R. Kopp, 1967, An Improved One TrialPassive Avoidance Learning Situation,Psychol. Rep., 21 :221-4

[3] Badan POM RI, 2004, Monografi Ekstrak Tumbuhan ObatIndonesia, Volume I, Badan Pengawas Obat dan Makanan,Jakarta

[4] Appa Rao, M.V.R., et al., 1973, The Effecct ofMandookaparni (Centella asiatica) on The General MentalAbility (Medhya) of Mentally-Retarded Children, Journalof Indian Medicine, Aug: 9-12

1006-06-24