pengaruh tingkat subtitusi tepung kedelai...

52
PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI DENGAN TEPUNG KACANG MERAH DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHANDAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN BANDENG (Chanos chanosForsskal) SKRIPSI MUH. ANSAR L 221 07 021 PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

Upload: others

Post on 27-Jul-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI DENGAN TEPUNG KACANG MERAH DALAM PAKAN

BUATAN TERHADAP PERTUMBUHANDAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN BANDENG (Chanos chanosForsskal)

SKRIPSI

MUH. ANSAR L 221 07 021

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN JURUSAN PERIKANAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2013

Page 2: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI DENGAN TEPUNG KACANG MERAH DALAM PAKAN

BUATAN TERHADAP PERTUMBUHANDAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsskal)

Oleh: MUH. ANSAR

Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

pada Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN JURUSAN PERIKANAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2013

Page 3: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

ABSTRAK

MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang Merah dalam Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhandan Kelangsungan Hidup Ikan Bandeng (Chanos chanosForsskal). Di bawah bimbingan Siti Aslamyah, sebagai pembimbing utama dan Muh. Yusri Karim, sebagai pembimbing anggota.

Kacang kedelai merupakan produk impor dan bersaing dengan kebutuhan manusia. Salah satu alternatif pengganti adalah kacang merah yang lebih toleran terhadap kondisi lingkungan di Sulawesi Selatan.

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat subtitusi tepung kedelai dengan tepung kacang merah dalam pakan yang dapat menghasilkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan bandeng yang maksimal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di Unit Hatchery, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makassar. Analisis proksimat bahan baku dan pakan uji dilakukan di Laboratorium Nutrisi, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau, Maros.

Hewan uji yang digunakan gelondongan ikan bandeng berukuran bobot 0,95±0,11 g/ekor,dengan padat penebaran15 ekor/45 L air media. Penelitian didesain dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan tingkat subtitusi tepung kedelai dengan tepung kacang merah, yaitu 0; 33,33; 66,66 dan 100%, dengan masing-masing 3 ulangan sehingga diperoleh 12 unit percobaan.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa tingkat subtitusi tepung kacang kedelai dengan tepung kacang merah dalam pakan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan biomassa dan tingkat kelangsungan hidup (P>0,05) ikan bandeng, akan tetapi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertumbuhan bobot relatif.Kacang merah dapat mensubtitusi kacang kedelai pada pakan buatan untuk ikan bandeng sampai 66.67-100% dengan kualitas gizi yang dapat menjamin pertumbuhan ikan bandeng. Kata kunci : Ikan Bandeng, Kacang Merah, Pertumbuhan, Kelangsungan Hidup.

Page 4: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

ABSTRACT

MUH. ANSAR. The Influence of Substitution Level of Soy Flour with Red Bean Flour in Artificial Feed of The Growth and Survival of Milkfish (Chanos chanos Forsskal). Under Supervisor Siti Alamsyah, as Main Supervisor and Muh. Yusri Karim as Member Supervisor.

Soybeansare imported product andcompetewithhuman needs. Onealternativeis red beansare moretolerant ofenvironmental conditions in South Sulawesi.

This study aims to determine the level of substitution of soy flour with red bean flour in the feed which can result the growth and survival of milkfish maximally. This study was conducted in July and August 2012 in the Hatchery Unit, Faculty of Marine Science and Fisheries, Hasanuddin University, Makassar. Proximate analysis of raw materials and test feed conducted in Nutrition Laboratory, Research Institute of Brackish Water Aquaculture, Maros.

Test animals used was milkfish weight 0.95 ± 0.11 g/fish, with stocking density 15 fish/45 L of water media. The study is designed to Completely Randomized Design (CRD), with 4 treatments of substitution level of soy flour and red bean flour, namely 0; 33.33; 66.66 and 100%, with each 3 replicates so obtained 12 experimental units.

Results of variance analysis showed that the substitution level of soy flour with red bean flour in the feed did not significantly affect biomass growth and survival rates (P > 0.05) of milk fish, but significantly (P < 0.05) on the growth of the relative weight. Red beans can be substituted for soy beans on artificial feed for milkfish up 66.67-100%, with nutritional quality that can assure the growth of milkfish.

Keywords: Milkfish, Red Beans, Growth, Survival.

Page 5: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

J u d u l : Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai dengan Tepung Kacang Merah dalam Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhandan Kelangsungan Hidup Ikan Bandeng (Chanos chanosForsskal)

N a m a : Muh. Ansar

Stambuk : L 221 07 021

Program Studi : Budidaya Perairan

Skripsi ini Telah Diperiksa dan Disetujui oleh :

Pembimbing Utama Pembimbing Anggota

Dr. Ir. Siti Aslamyah, M.P. Prof. Dr. Ir. Muh. Yusri Karim, M.Si Nip. 196909011993032003 Nip. 196501081991031002

Mengetahui,

Dekan Ketua Program Studi Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Budidaya Perairan

Prof. Dr. Ir. Hj. A. Niartiningsih, M.P. Dr. Ir. Siti Aslamyah, M.P. Nip. 196112011987032002 Nip. 196909011993032003 Tanggal Lulus : 04 Maret 2013

Page 6: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas sinar dan

cahaya-Nya yang selalu menuntun kita untuk berpikir dan bersyukur akan

nikmat-Nya.Tak lupa pula salam dan shalawat atas junjungan kita Nabiullah

Muhammad SAW atas contoh teladannya sehingga menjadikan semangat bagi

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini ada begitu banyak rintangan yang penulis

hadapi, baik yang timbul dari diri pribadi maupun dari lingkungan pergaulan

penulis, sehingga timbul kebosanan dan kejenuhan dalam diri penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini. Tapi dengan adanya kemauan serta ada perasaan

bersalah yang begitu dalam jika penulis tidak menyelesaikan skripsi terutama

bagi kedua orang tua yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menempuh pendidikan hingga ke bangku kuliah. Oleh karena, itu skripsi ini

penulis mempersembahkannya kepada Ayahanda dan Ibunda. Apa yang penulis

lakukan selama di bangku kuliah belum dapat membanggakanserta

membahagiakan keduanya, serta saudara–saudaraku. Pada kesempatan ini,

penulis ingin menyampaikan penghargaan yang begitu tinggi dan terima kasih

yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Kepada kedua orang tua tercinta bapak, ibu atas cinta dan kasih sayang

serta doa yang tak pernah henti-hentinya.

2. Dr. Ir. Siti Aslamyah, M.Pselaku Pembimbing Utama dan, Prof. Dr. Ir.

Muh.YusriKarim, M.Si. selaku Pembimbing Anggota yang senantiasa

memberikan masukan yang begitu besar dalam penyusunan skripsi ini.

Page 7: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

3. Terima kasih pula yang sebesar-besarnyaKepada bapak Ir. Abustang, M.Si.,

bapak Dr. Ir. Zainuddin, M. Si dan bapak Dr. Ir Ridwan Bohari, M.Si.sebagai

dosen penguji yang telah banyak memberikan saran untuk kesempurnaan

skripsi ini.

4. Teman-teman perikanan angkatan 07 khususnya anak-anak BDP 07 serta

teman-teman yang tak mungkin saya sebutkan satu persatu.

5. Semua pihak yang telah turut membantu selama ini, namun tidak mungkin

dapat penulis sebutkan namanya satu per satu dalam kesempatan ini.

Penulis menyadaribahwapenyusunan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis sangat mengharapkan

kritikan dan saran dari berbagai pihak yang bersifat konstruktif.Akhirnya kepada

Allah SWT jualaah penulis menghaturkan sembah sujud sebagai rasa

terimakasih, Wassalam.

Makassar, 04 Maret 2013

Muh. Ansar

Page 8: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 13 Maret 1989 di Taan,

Sulawesi Barat. Orang tua bernama Abdul Fattah dan

Hadiah, S A.Ma.Pd. Pada tahun 2001 lulus SD Inpres

Tajimane, tahun 2004 lulus Sekolah Menengah Pertama

(SMP) Negeri 3Malunda, dan tahun 2007 lulus Sekolah

Menengah Umum (SMU) Negeri 1 Tapalang. Pada tahun 2007 penulis berhasil

diterima pada program studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas

Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Untuk menyelesaikan studi di Universitas Hasanuddin, penulis melakukan

penelitian denganjudul skripsiPengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai

dengan Tepung Kacang Merah dalam Pakan Buatan Terhadap

Pertumbuhandan Kelangsungan Hidup Ikan Bandeng (Chanos

chanosForsskal), dibawah bimbingan Dr. Ir. Siti Aslamyah, M.Si dan Prof. Dr. Ir.

Muh. Yusri Karim, M.Si.

Page 9: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

9

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi

I. PENDAHULUAN

Latar Belakang.............................................................................................. 1 Tujuan dan Kegunaan................................................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA

Sistematika dan Ciri Morfologi Ikan Bandeng ................................................ 4 Budidaya Ikan Bandeng ................................................................................ 6 Kebutuhan Nutrisi Ikan Bandeng .................................................................. 7 Pakan Buatan dan Bahan Baku Pakan ......................................................... 9 Kacang Kedelai............................................................................................. 11 Kacang Merah .............................................................................................. 13 Pertumbuhan ................................................................................................ 15 Tingkat Kelangsungan Hidup ........................................................................ 16 Kualitas Air ................................................................................................... 16

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat ....................................................................................... 20 Materi Penelitian ........................................................................................... 20 Prosedur Penelitian ...................................................................................... 20 Rancangan Percobaan ................................................................................. 23 Parameter yang Diamati ............................................................................... 24 Analisis Data ................................................................................................. 25

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertumbuhan ................................................................................................ 26 Tingkat Kelangsungan Hidup ........................................................................ 29 Kualitas Air ................................................................................................... 30

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ................................................................................................... 32 Saran ............................................................................................................ 32

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 33

LAMPIRAN ........................................................................................................ 37

Page 10: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman Teks

1. Kandungan omega-3 dari ikan bandeng ................................................ 7

2. Kebutuhan protein pakan ikan bandeng ................................................ 8

3. Kebutuhan asam amino esensial (% protein) bagi pertumbuhan juvenil bandeng (Chanos chanos Forsskal) ........................................... 9

4. Komposisi zat gizi kacang tiap 100 g bahan .......................................... 14

5. Kisaran nilai kualitas air yang optimum bagi pemeliharaan ikan bandeng ................................................................................................ 16

6. Komposisi bahan baku penyusun pakan pada setiap perlakuan ............ 22

7. Kualitas nutrisi pakan uji ........................................................................ 23

8. Rata-rata pertumbuhan biomassa ikan bandeng pada setiap perlakuan selama penelitian .................................................................. 26

9. Rata-rata laju pertumbuhan relatif ikan bandeng ................................... 27

10. Tingkat kelangsungan hidup ikan bandeng pada setiap perlakuan selama penelitian................................................................................... 29

11. Kisaran nilai pengukuran parameter kualitas air selama penelitian ........ 30

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman Teks

1. Ikan bandeng ......................................................................................... 4

2. Kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) .................................................. 14

3. Proses pembuatan pakan ...................................................................... 21

4. Tata letak satuan percobaan setelah pengacakan ................................. 24

Page 11: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

11

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman Teks

1. Pertumbuhan biomassa (g) ikan uji pada berbagai tingkat subtitusi tepung kacang kedelai dengan tepung kacang merah selama 60 hari periode pengamatan ....................................................................... 37

2. Hasil analisis ragam (ANOVA) pertumbuhan biomassa (g) ikan uji

pada berbagai tingkat subtitusi tepung kacang kedelai dengan tepung kacang merah ............................................................................ 37

3. Pertumbuhan bobot relatif (%) ikan uji pada berbagai tingkat

subtitusi tepung kacang kedelai dengan tepung kacang merah selama 60 hari periode pengamatan...................................................... 38

4. Hasil analisis ragam (ANOVA) pertumbuhan bobot relatif (%) ikan

uji pada berbagai tingkat subtitusi tepung kacang kedelai dengan tepung kacang merah ............................................................................ 38

5. Hasil uji W-Tukey pertumbuhan bobot relatif (%) ikan uji pada

berbagai tingkat subtitusi tepung kacang kedelai dengan tepung kacang merah ........................................................................................ 39

6. Tingkat kelangsungan hidup (%) ikan uji pada berbagai tingkat

subtitusi tepung kacang kedelai dengan tepung kacang merah selama 60 hari periode pengamatan...................................................... 39

7. Hasil analisis ragam (ANOVA) Tingkat kelangsungan hidup (%)

ikan uji pada berbagai tingkat subtitusi tepung kacang kedelai dengan tepung kacang merah ............................................................... 40

Page 12: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang
Page 13: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

I. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ikan bandeng merupakan salah satu biota perairan yang bernilai ekonomis

tinggi. Selain untuk tujuan komsumsi, ikan bandeng juga merupakan jenis ikan

pilihan yang digunakan sebagai umpan dalam penangkapan ikan tuna (Hardanu

dkk., 1995). Peningkatan permintaan terhadap ikan bandeng baik ukuran

konsumsi maupun ukuran umpan menyebabkan meningkatnya permintaan

benih. Disisi lain ada tendensi bahwa dari tahun ketahun jumlah benih dari hasil

tangkapan di alam semakin menurun (Balai Penelitian dan Pengembanagan

Perikanan, 1997). Untuk mengatasi kesenjangan antara ketersedian dan

kebutuhan benih maka usaha pembenihan ikan bandeng merupakan salah satu

alternatifnya.

Sebagai komoditas hasil tambak, ikan bandeng umumnya dibudidayakan

secara tradisional dengan mengandalkan pakan alami sehingga produksi

terkadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan pengujian di

lapangan yaitu Brebes, Jawa Tengah (Balai Besar pengembangan Budidaya Air

Payau Jepara, 2004) danMaros, Sulawesi Selatan produksi ikan bandeng dapat

ditingkatkan lebih dari lima kali lipat apabila teknik budidayanya diperbaiki dan

dikembangkan secara intensif dengan padat penebaran yang tinggi dan

mengandalkan pakan buatan.

Keberhasilan usaha budidaya ikan secara intensif sangat ditentukan oleh

ketersediaan pakan baik jumlah maupun nutrisinya, namun harga pakan yang

relatif mahal menjadikan kendala besar dalam usaha budidaya ini. Pakan buatan

bagi pembesaran ikan umumnya masih mengandalkan tepung ikan sebagai

protein utama yang ketersediannya dalam negeri masih sangat terbatas,

sehingga sebagian besar tepung ikan masih di impor, hal ini mendorong

Page 14: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

tingginya biaya produksi pakan (Sukadi, 2003). Menurut Watanabe (1988)

protein lebih efektif digunakan sebagai sumber energi dari pada karbohidrat, hal

ini berhubungan dengan rendahnya aktivitas enzim amilase dalam saluran

pencernaan ikan.

Fakta dilapangan menunjukkan bahwa setelah 6 bulan pemeliharaan, ikan

bandeng dipanen dengan ukuran yang masih kecil, yaitu sekitar 200 g per

ekor.Padahal permintaan ikan bandeng untuk restoran dan berbagai daerah,

seperti Jakarta danPapua, serta ekspor umumnya mensyaratkan ukuran minimal

500 g. Oleh sebab itu, produksi tambak bandeng hanya untuk komsumsi lokal.

Untuk mencapai standar tersebut, petambak mulai memberikan pakan

tambahan. Umumnya pakan tambahan yang mereka berikan adalah limbah mie

instan. Petambak jarang menggunakan pakan buatan komersil untuk ikan

karena harga yang cukup mahal, yaitu sekitar Rp 7.000-8.000 per kg, sedangkan

limbah mie instan hanya berkisar dari Rp 3.500-5.000 per kg.Walaupun

demikian, ketersedian limbah mie instan pun sangat terbatas.

Bahan baku dalam penyusunan ransum pakan ikan adalah sebagian besar

tepung kedelai. Namun, saat ini produksi tepung kedelai lokal baru dapat

memenuhi 60-70% dari kebutuhan dengan kualitas dan kuantitas yang

berfluktuatif. Oleh sebab itu, diperlukan penelitian yang mendalam terhadap

berbagai bahan baku alternatif pengganti tepung kedelai. Menurut

Mudjiman(2004)suatu bahan yang dapat digunakan sebagai bahan baku pakan

harus memenuhi persyaratan tertentu, yaitu mempunyai nilai gizi yang tinggi,

tersedia dalam jumlah yang melimpah dan kontinyu dan secara ekonomis tidak

menjadikan harga pakan tinggi.

Tepung kacang merah merupakan salah satu bahan baku alternatif yang

memenuhi persyaratan tersebut, karena dapat diproduksi secara massal,

harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan tepung kacang kedelai yaitu,

Page 15: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

3

hanya Rp. 7000/kg dibandingkan dengan tepung kacang kedelai impor yang

harganya mencapai Rp. 15000/kg dan tepung ikan lokal (Hadadi dkk., 2007).

Pemanfaatan tepung kacang merah sebagai sumber protein untuk

mensubtitusi tepung kacang kedelai sebagai bahan baku untuk pembuatan

pakan buatan bagi ikan bandeng diharapkan menghasilkan pakan buatan yang

berkualitas tetapi dengan harga yang murah dan ramah lingkungan, tanpa

tergantung pada pruduk ekspor. Pada akhirnya intensifikasi budidaya ikan

bandeng akan semakin efisien dan dapat memenuhi kebutuhan pasar.

Sehubungan dengan permasalahan diatas, pemanfaatan tepung kacang

merah sebagai sumber proteinuntuk mensubtitusi tepung kedelai dalam pakan

diharapkan menghasilkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan bandeng

yang maksimal. Guna mengevaluasi tingkat subtitusi tepung kacang kedelai

dengan tepung kacang merah dalam pakan buatan terhadap tingkat

kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan bandeng, maka perlu dilakukan

penelitian tentang hal tersebut.

Tujuan danKegunaan

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat subtitusi tepung kedelai

dengan tepung kacang merah dalam pakanbuatan yang menghasilkan

pertumbuhandan kelangsungan hidup ikan bandeng yang maksimal.

Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi tentang

penggunaan tepung kacang merah sebagai bahan pakan buatan dalam usaha

budidaya ikan bandeng. Selain itu, sebagai bahan acuan untuk penelitian-

penelitian selanjutnya.

Page 16: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

II. TINJAUAN PUSTAKA

Sistematika dan Ciri Morfologi Ikan Bandeng

MenurutSudrajat (2008) sistematika ikan bandeng adalah sebagai berikut

Klasifikasi :

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Osteichthyes

Ordo : Gonorynchiformes

Family : Chanidae

Genus : Chanos

Spesies : Chanos chanos

Nama dagang : Milkfish

Nama lokal : Bolu, muloh, ikan agam (Gambar 1)

Gambar 1. Ikan bandeng(Purnomowati dkk., 2007)

Ikan bandeng dalam bahasa latin adalah Chanos chanos, bahasa Inggris

adalah milkfish, dan dalam bahasa Bugis Makassar bale bolu.Ikan bandeng

pertama kali ditemukan oleh seseorang yang bernama Dane Forsskal pada

tahun 1925 di laut merah. Ikan bandeng memiliki tubuh yang panjang, ramping,

padat, pipih dan oval, menyerupai terpedo. Perbandingan tinggi dengan panjang

total sekitar 1 : (4,0-5,2). Sementara itu, perbandingan panjang kepala dengan

panjang total adalah 1 : (5,2-5,5) (Sudrajat, 2008). Ukuran kepala seimbang

Page 17: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

5

dengan ukuran tubuhnya, berbentuk lonjong dan tidak bersisik. Bagian depan

kepala (mendekati mulut) semakin runcing (Purnomowatidkk., 2007).

Sirip dada ikan bandeng terbentuk dari lapisan semacam lilin, berbentuk

segitiga, terletak dibelakang insang disamping perut. Sirip punggung pada ikan

bandeng terbentuk dari kulit yang berlapis dan licin, terletak jauh dibelakang

tutup insang dan berbentuk segiempat. Sirip punggung tersusun dari tulang

sebanyak 14 batang. Sirip ini terletak persis pada puncak punggung dan

berfungsi untuk mengendalikan diri ketika berenang. Sirip perut terletak pada

bagian bawah tubuh dan sirip anus terletak di bagian depan anus. Di bagian

paling belakang tubuh ikan bandeng terdapat sirip ekor berukuran paling besar

dibandingkan sirip-sirip lain. Pada bagian ujungnya berbentuk runcing, semakin

ke pangkal ekor semakin lebar dan membentuk sebuah gunting terbuka. Sirip

ekor ini berfungsi sebagai kemudi laju tubuhnya ketika bergerak (Purnomowati

dkk., 2007).

Berdasarkan kebiasaan makannya, ikan bandeng termasuk ikan

herbivora yang bertendensi omnivora, yang mempunyai mulut yang tidak bergigi

dengan usus yang sangat panjang, beberapa kali panjang tubuhnya (Bagarinao,

1995). Ikan bandeng termasuk jenis ikan eurihalin, sehingga ikan bandeng dapat

dijumpai didaerah air tawar,payau, dan air laut.Selama masaperkembangannya,

ikan bandeng menyukai hidup diair payau atau daerah muara sungai. Ketika

mencapai usia dewasa, ikan bandeng akan kembali kelaut untuk berkembang

biak (Purnomowatidkk., 2007).Pertumbuhan ikan bandeng relatif cepat, yaitu 1,1-

1,7% bobot badan/hari (Sudrajat, 2008) dan bisa mencapai bobot rata-rata 0,06

kg pada usia 5-6 bulan jika dipelihara dalam tambak (Murtidjo, 2002).

Ikan bandeng mempunyai kebiasaan makan pada siang hari. Di habitat

aslinya ikan bandeng mempunyai kebiasaan mengambil pakan dari lapisan atas

dasar laut, berupa tumbuhan mikroskopis, seperti : planton, udang renik, jasad

Page 18: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

renik, dan tanaman multiseluler lainnya. Makanan ikan bandeng disesuaikan

dengan ukuran mulutnya(Purnomowatidkk., 2007). Pada waktu larva, ikan

bandeng tergolong karnivora, kemudian pada ukuran fry menjadi omnivora. Pada

ukuran juvenil termasuk kedalam golongan herbivora, yang pada fase inisudah

bisa makan pakan buatan berupa pellet. Setelah dewasa, ikan bandeng kembali

berubah menjadi omnivora lagi karena mengkonsumsi, algae, zooplankton,

bentos lunak, dan pakan buatan berbentuk pellet (Aslamyah, 2008).

Budidaya Ikan Bandeng

Ikan bandeng merupakan komoditas andalan pengembangan budidaya

laut yang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan spesies lainnya,

antara lain adalah teknik pembenihannya yang telah dikuasai, teknik

budidayanya relatif mudah dan dapat diadopsi oleh petani, tahan terhadap

perubahan lingkungan yang cukup eksterim (salinitas). Selain itu, ikan bandeng

jugamemiliki rasa yang lezat dan harga yang terjangkau, sehingga ikan bandeng

sangat digemari oleh masyarakat terutama di Jawa danSulawesi Selatan. Ikan

bandeng juga dapat dijadikan umpan bagi kebutuhan industri perikanan tuna dan

cakalang (Rachmansyah, 2004).

Keunggulan budidaya ikan bandeng di keramba jaring apung (KJA)

dibandingkan budidaya di tambak salah satunya adalah bandeng KJA tidak

berbau lumpur sehinggamemenuhi kriteria bandeng kualitas ekspor. Bau lumpur

atau off flavor disebabkan oleh adanya senyawa geosmin (C12H22O) yang

dihasilkan oleh beberapa plankton cyanobacteria, terutama dari genus

oscillatoria, symloca, dan lyngbia. Apabila ikan tinggal di tempat yang kaya

geosmin atau memakan plankton ini, dagingnya akan memiliki cita rasa tanah,

selain itu kandungan omega -3 bandeng laut lebih tinggi dibandingkan bandeng

Page 19: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

7

tambak yaitu masing-masing 1,44 EPA, dan 0,44 DHA (Tabel 1) (Rachmansyah,

2004).

Tabel 1. Kandungan omega-3 dari ikan bandeng

Jenis Usaha Budidaya Omega-3 (g/100 g edible portion

Bandeng hasil produksi KJA di laut

Bandeng hasil produksi tambak

3.15 (EPA 1.76; DHA 1.39)

1.88 (EPA 1.44; DHA 0.44)

Sumber :Rachmansyahdkk. (2004)

Kebutuhan Nutrisi Ikan Bandeng

Efisiensi penggunaan pakan oleh ikan menunjukkan nilai (persentase)

seberapa besar jumlah pakan yang diberikan dapat disimpan dalam bentuk

daging. Semakin besar nilai efisiensi pakan makasemakin baik pakan dapat

dimanfaatkan. Jumlah dan kualitas pakan yang diberikan kepada ikan

berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan. Kualitas pakan buatan tergantung dari

nilai nutrisi dari protein yang terkandung dalam pakan. Kualitas protein suatu

bahan makanan ditentukan oleh kandungan asam amino, khususnya asam

amino esensial. Untuk meningkatkan laju pertumbuhan ikan, maka kelengkapan

asam-asam amino esensial dan asam amino non-esensial bahan baku pakan

ikan merupakan faktor-faktor yang sangat penting untuk diperhatikan (Buwono,

2000).

Pakan buatan tidak dapat dipisahkan dari pengetahuan nutrisi. Menurut

Djajasewaka (1985 dalam Afrianto danLiviawaty, 2005) pengetahuan nutrisi ikan

adalah pengetahuan mengenai pemberian pakan kepada ikan berdasarkan zat-

zat gizi yang dikandungnya. Pemberian pakan yang sesuai dengan kebutuhan,

selain dapat menjamin kehidupan ikan juga akan mempercepat

pertumbuhannya.

Page 20: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

Kebutuhan protein merupakan aspek penting dalam nutrisi ikan karena

protein merupakan salah satu nutrien yang diperlukan oleh ikan untuk

pertumbuhan. Retensi protein merupakan gambaran dari banyaknya protein

yang diberikan, yang dapat diserap dan dimanfaatkan untuk membangun

ataupun memperbaiki sel-sel tubuh yang sudah rusak, serta dimanfaatkan tubuh

ikan bagi metabolisme sehari-hari. Cepat tidaknya pertumbuhan ikan, ditentukan

oleh banyaknya protein yang dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh

sebagai zat pembagun. Menurut Afrianto danLiviawaty (2005) ikan bandeng yang

mengkonsumsi 100 g pakan dengan kadar protein 20% menghasilkan

pertambahan bobot tubuh sebesar 8 g. Boonyaratpalin (1997)menyatakan bahwa

jumlah kebutuhan protein pakan untuk setiap stadia biasanya berbeda, pada

stadia larva dan benih dibutuhkan protein yang tinggi, tetapi sebaliknya rendah

pada stadia pembesaran, dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Kebutuhan protein pakan ikan bandeng

Ukuran ikan (g) Kebutuhan protein (%pakan)

0.01-0.035

0.04

0.5-0.8

52-60

40

30-40

Sumber : Boonyaratpalin (1997)

Karbohidrat terdiri atas serat kasar dan bahan ekstra tanpa nitrogen

(BETN). Karbohidrat dalam pakan disebut dengan BETN atau NFE (Nitrogen free

extract). Kebutan karbohidrat pakan untuk ikan bandeng berkisar 30-45%.

Kebutuhan karbohidrat pada ikan dipengaruhi oleh kebiasaan makannya. Ikan

herbivora membutuhkan pakan buatan dengan kandungan karbohidrat lebih

besar dibandingkan dengan ikan karnivora (Mahyudin, 2008).

Kebutuhan lemak total untuk pertumbuhan juvenil ikan bandeng sebesar

7-10% (Borlongan dan Coloso, 1992). Juvenil ikan bandeng membutuhkan asam

Page 21: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

9

lemak esensial omega-3 sebesar 1,0-1,5%.Borlongan dan Coloso (1992) telah

melakukan percobaan tentang kebutuhan asam amino esensial pada juvenil ikan

bandeng seperti disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Kebutuhan asam amino esensial (% protein) bagi pertumbuhan juvenil bandeng

Asam amino essensial %Protein

Arginin

Histidin

Isoleusin

Leusin

Lisin

Metionin+kistin

Fenillalanin +tirosin

Threonin

Trytophan

Valin

5,2

2,0

4,0

5,1

4,0

3,2

5,2

4,6

0,6

3,6

Sumber :Borlongan dan Coloso (1992)

Pakan Buatan dan Bahan Baku Pakan

Pakan buatan adalah pakan yang dibuat dengan formulasi tertentu

berdasarkan pertimbangan pembuatannya. Perkembangan budidaya secara

intensif menuntut penyediaan pakan dalam jumlah yang cukup, tepat waktu,

berkesinambungan, serta memenuhi syarat gizi, percernaan, dan selera ikan.

Oleh sebab itu, perlu penyedian pakan tambahan atau pakan buatan (Jobling,

1983). Secara garis besar, proses pembuatan pakan buatan meliputi tahapan

pengecilan ukuran bahan baku, premixing, pencampuran, pencetakan,

penjemuran, pengemasan, dan penyimpanan. Proses-proses tersebut bertujuan

untuk meningkatkan nilai nutrisional, memperbaiki nilai organoleptik, menekan

biaya produksi, memudahkan konsumen, dan memperpanjang umur simpan

(Afrianto dan Liviawaty, 2005).

Page 22: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

Jobling (1983) mengemukakan bahwa pakan bermutu tersusun dari

bahan baku pakan (feedstuffs) yang bermutu. Setidaknya ada enam persyaratan

yang sebaiknya dipenuhi dalam pemilihan bahan baku pakan, yaitu : 1) Nilai gizi

(kandungan protein, kerbohitrat, lemak, vitamin, dan mineral; 2) Digestibility

(kecernaan) danbioavailability(daya serap) ikan; 3) Tidak mengandung zat anti

nutrisi dan zat racun; 4) Tersedia dalam jumlah banyak dan kontinyu; 5)

Sebaiknya bukan merupakan kebutuhan pokok manusia; dan 6) Harga relatif

murah.

Pakan buatan diramu dari beberapa macam bahanyang kemudian diolah

menjadi bentuk khusus sebagaimana dikehendaki. Menurut Mujiman(2004)

bahan pakan meliputi : 1) Sumber bahan pakan dari hewani, seperti tepung ikan,

tepung darah, tepung rebon/udang, tepung kepala udang, tepung kepompong

ulat sutra, tepung cumi-cumi, ragi SCP(single,cell protein), tepung anak/bulu

ayam, tepung bekicot, tepung cacing, tepung cangkang udang, tepung maggot,

silase ikan, tepung cacing tanah; 2) Sumber bahan pakan dari nabati seperti

tepung kedelai, tepung jagung, ampas tahu, bungkil kacang tanah, dedak

bakatul, bungkil kelapa, biji kecipir, tepung gaplek, tepung kopra, tapioka, sagu,

tepung rumput laut, agar-agar, biji kipas, tepung daun lamtoro, umbi-umbian; 3)

Sumber lemak dan titik cairnya, seperti minyak ikan (21,8–38,0oC), minyak

jagung (17,0–20,0oC), minyak kelapa (23,0–28,0oC), minyak kedelai (26,2–27,5

oC), minyak sawit (17,0–20,0oC), minyak biji kapas (34,5oC), minyak kelapa sawit

(24,0–30,0oC), minyak kacang tanah (26,0–36,0oC), gaji/gemuk sapi (40,0–

50,0oC), lemak ayam (33,0–40,0oC), lemak kelinci, (35,0–50,0oC); 4) vitamin dan

mineral, dengankonsentrasi 1-2% dalan formulasi pakan (berbeda antar spesies

seperti pakan udang sampai 10-15%; 5) bahan tambahan seperti atraktan, bahan

perekat/binder, dan antioksidan. Atraktan adalah rangsangan daripakan agar

ikan mendekati dan mengkomsumsinya, baik berupa gerakan pakan, warna,

Page 23: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

11

maupun aroma. Aroma pakan sebaiknya kuat dan disukai, dengan jenis dan

jumlah yang tepat, sehingga konsumsi pakan meningkat. Bahan yang dapat

berfungsi dalam memberi aromapada pakan, seperti tepung udang, tepung ikan,

tepung kulit udang, tepung tiram, tepung kulit kerang, tepung kulit

kepiting,terasi,dan silase. Warna berguna untuk meningkatkan daya pikat, serta

mencerahkan warna tubuh. Warna pakan buatan dapat diperoleh dengan

menambahkan karoten baik xantopyl maupun astaxanthin. Bahan baku pakan

yang dapat berfungsi sebagai binder antara lain agar-agar/tepung rumput laut,

lasatin, tepung kanji,tepung terigu, tepung sagu, ubi kayu. Bahan perekat sangat

penting peranannya agar pakan tidak cepat hancur dalam air, terutama pada

pembuatan pakan udang. Binder dapat digunakan sampai mencapai 10%.

Antioksidan adalah zat antitengik biasanya karena oksidasi lemak. Bahan

antioksidanyang umumnya digunakan adalah fenol, vitamin E, vitamin C,

etoksikuin (1,2 dihydro-6etoxy-2,24 trimethyl-quinoline), BHT (butylated

hydroxytoluena), dan BHA butylated hydroxyanisole). Konsentrasi penggunaan

dalam pakan berkisar antara 150 dan 200 ppm. Penggunaan bahan antioksidan

alami lebih dianjurkan, seperti chitosan, penambahan tepung cangkang kepiting,

udang, dan kerang.

Kacang Kedelai

Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan

oleh manusia sejak 2500 SM. Sejalan dengan makin berkembangnya

perdagangan antarnegara yang terjadi pada awal abad ke-19, menyebabkan

tanaman kedalai juga ikut tersebar ke berbagai negara tujuan perdagangan

tersebut, yaitu Jepang, Korea, Indonesia, India, Australia, dan Amerika. Kedelai

mulai dikenal di Indonesia sejak abad ke-16. Awal mula penyebaran dan

Page 24: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

pembudidayaan kedelai yaitu di pulau Jawa, kemudian berkembang ke Bali,

Nusa Tenggara, dan pulaupulau lainnya (Hidayat, 1985).

Pada awalnya, kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu

Glycine soja danSoja max. Namun pada tahun 1948 telah disepakati bahwa

nama botani yang dapat diterima dalam istilah ilmiah, yaitu Glycinemax (L.)

Merill. Menurut Hidayat (1985) Klasifikasi tanaman kedelai sebagai berikut :

Divisio : Spermatophyta

Classis : Dicotyledoneae

Ordo : Rosales

Familia : Papilionaceae

Genus : Glycine

Species :Glycine max (L.)

Kacang kedelai mengandung sekitar 8,4% air, 39,6% protein, 14,3%

lemak, 3,5% serat, 7% gula dan sekitar 18% zat lainnya. Minyak kedelai banyak

mengandung asam lemak tidak jenuh sebesar lebih kurang 86% terdiri dari asam

lemak linoleat sekitar 52%, 30% asam oleat, 2% asam linolenat dan 2% asam

lemak jenuh lainnya. Asam lemak jenuh hanya sekitar 14%, yaitu 10% asam

palmitat, 2% asam stearat dan 2% asam arachidat. Dibandingkan dengan

kacang tanah dan kacang hijau, kacang kedelai mengandung asam amino

esensial yang lebih lengkap(Warintek Ristek, 2012).

Kacang kedelai kaya akan lisindan triptophan tetapi kekurangan akan

asam-asam amino metionin dan sistein, sedangkan pada serealia kandungan

lisinenya rendah tetapi mengandung asam-asam amino metionin yang tinggi

sehingga kacang kedelai merupakan pelengkap yang baik untuk serealia. Mutu

protein dapat dinilai dari perbandingan asam aminonya yang terkandung dalam

protein tersebut, dimana asam amino esensial dalam suatu perbandingan yang

Page 25: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

13

menyamai atau melebihi kebutuhan manusia (berdasarkan pola FAO)

mempunyai mutu yang tinggi atau lebih rendah (Winarno dan Rahman, 1974).

Cara penyimpanan kacang kedelai agar tidak terjadi reaksi yang

menyebabkan protein tersebut daya larutnya rendah adalah dengan menjaga

kondisi penyimpanan kacang kedelai. Jika kedelai disimpan ditempat lembab dan

suhu yang tidak teratur menyebabkan kacang berbintik-bintik coklat yang

menyebabkan kelarutan protein kedelai dalam air menurun (Deliani, 2008).

Subtitusi tepung kedelai dengan tepung kacang merah diharapkan

mampu mendapatkan pakan buatan dengan kualitas yang tetap baik dan

ekonomis jika dibandingkan dengan pakan buatan dengan sumber bahan tepung

kedelai. Kualitas dan kuantitas pakan merupakan faktor penting dalam budidaya

ikan, dikarenakan hanya dengan pakan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan

nutrisi, ikan dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Kandungan nutrisi

dalam suatu pakan tergantung dari bahan baku serta formulasi pakan itu sendiri.

Usaha untuk memenuhi nilai nutrisi pada pakan diupayakan memperhatikan

biaya dan ketersedian bahan bahan baku. Pakan dengan kualitas yang baik

dapat dimanfaatkan dengan baik oleh ikan. Kualitas pakan juga dapat sangat

berpengaruh pada konsumsi pakan kemudian berpengaruh pada pemanfaatan

pakan. Protein serta kandungan yang lain dalam pakan secara langsung

berpengaruh pada pertumbuhan. Selain itu, efisiensi pakan dalam pengujian

diharapkan mampu mendapatkan nilai yang baik. Pakan yang baik adalah pakan

yang mempunyai efisiensi pakan yang tinggi, karena akan mengurangi harga

produksi pakan (Rahardjodkk., 2004).

Kacang Merah

Kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) atau kacang jogo (kacang buncis

tipe tegak) berasal dari Amerika. Penyebarluasan tanaman kacang merah dari

Page 26: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

Amerika ke Eropa dilakukan sejak abad 16. Daerah pusat penyebaran adalah

Inggris dan pengembangan dimulai sejak tahun 1594, ke negara-negara Eropa

dan Afrika hingga ke Indonesia (Sulistyowati, 2008).Kacang merah merupakan

tanaman musiman yang berbentuk perdu tingginya sekitar 30 cm, panjang

polongnya sekitar 12 cm dan dapat berisi 1-12 butir biji(Gambar 2).

Gambar 2.Kacang merah (Phaseolus vulgaris L.)

Untuk pertumbuhannya, kacang merah memerlukan suhu optimum 16-

24oC, tetapi masih dapat tumbuh dengan baik di daerah tropik. Curah hujan yang

cocok untuk pertumbuhanya adalah 500-1500 mm per tahun dengan pH tanah

5.5-6.0 (Kay, 1979). Komposisi zat gizi kacang tiap 100 g bahan menurut

Direktorat Gizi, Depkes (1992) disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Komposisi zat gizi kacang tiap 100 g bahan

Zat Gizi per 100 gram

Kacang Bogor

Kacang Gude

Kacang Hijau

Kacang Merah

Kacang Kedelai

Energi (kkal) 370 336 345 336 331

Protein (g) 16,0 20,7 22,2 23,1 39,6

Lemak (g) 6,0 1,4 1,2 1,7 14,3

Karbohidrat (g) 65,0 62,0 62,9 59,5 29,5

Kalsium (mg) 85 125 125 80 227

Fosfor (mg) 264 275 320 400 585

Besi (mg) 4,2 4,0 6,7 5,0 8,0

Vitamin A (IU) 0 150 157 0 110

VitaminB1 (mg) 0,18 0,48 0,64 0,60 1,07

Vitamin C (mg) 0 5 6 0 0

Air (g) 10,0 12,2 10,0 12,0 7,5

Sumber: Direktorat Gizi, Depkes (1992)

Page 27: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

15

Tepung adalah partikel padat yang berbentuk butiran halus atau sangat

halus tergantung pemakaiannya. Biasanya digunakan untuk keperluan penelitian,

rumah tangga dan bahan baku industri. Pengolahan biji kacang merah menjadi

tepung telah lama dikenal oleh masyarakat, namun diperlukan sentuhan

teknologi untuk meningkatkan mutu tepung kacang merah yang dihasilkan.

Pembuatan tepung kacang merah dapat dilakukan dengan cara

mengeringkannya di bawah sinar matahari. Kacang merah kering kemudian

dilepas kulitnya, disangrai, digiling, dan diayak menjadi tepung. Penambahan 10

persen tepung kacang merah untuk menggantikan tepung terigu dapat

menghasilkan roti yang bernilai gizi lebih baik, dengan warna, bau, dan cita rasa

yang dapat diterima oleh konsumen (Astawan, 1998).

Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran panjang atau bobot sewaktu-

waktu (Weatherley,1972). Pertumbuhan dibagi dua, yaitu pertumbuhan bobot

biomassa adalah pertambahan bobot atau panjang pada saat umur tertentu

sedangkan pertumbuhan relatif adalah perbandingan antara perbedaan ukuran

akhir internal dengan ukuran awal internal dalam satuan persen (%). Faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan adalah faktor keturunan, pakan, ketahanan tubuh,

ukuran, umur dan kondisi lingkungan (Stickney, 1980).

Susanto (2001) mengemukakan bahwa ikan lebih kecil menunjukkan laju

pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ukuran yang lebih besar.

Selanjutnya Kamler (1992) mengemukakan bahwa laju pertumbuhan bobot

spesifik berlangsung cepat setelah menetas. Larva akan mencapai ukuran

maksimum dengan memanfaatkan persediaan kuning telur.

Djajasewaka (1985)menyatakan bahwa untuk mengetahui pertumbuhan

ikan merupakan hal yang penting, karena dengan pertumbuhan dapat ditentukan

Page 28: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

jumlah pakan dan macam pakan yang diberikan dengan bobotmassa ikan yang

dibudidayakan.

Tingkat Kelangsungan Hidup

Tingkat kelangsungan hidup adalah persentase jumlah organisme yang

hidup dalam kurung waktu tertentu.Masa kritis dan siklus hidup ikan terdapat

pada tahap larva. Masa kritis tersebut sebelum dan sesudah kuning telur habis

dan mulai mengambil makanan dari luar (Effendie, 1979).

Effendie (1979) menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat

kelangsungan hidup yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal

yaitu genetik seperti umur sedangkan faktor eksternal yaitu pakan, lingkungan

dan penyakit. Larva yang baik mempunyai pergerakan lebih aktif dan kadang-

kadang memperlihatkan sifat bergerombol.

Kualitas air

Kualitas air sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup maupun

produksi ikan, karena mempengaruhi pertumbuhan ikan. Kisaran nilai kualitas air

untuk budidaya ikan bandeng dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Kisaran nilai kualitas air yang optimumbagi pemeliharaan ikan bandeng

Parameter Kisaran Nilai Sumber pustaka

Suhu (0C)

DO (mg/L O2)

pH (unit)

Amonia (mg/L)

Alkalinitas (mg/CaCO3)

CO2 (ppm)

24,00–28,00

4,00-7,00

6,50–8,50

< 1,00

20-30

< 5,00

Boyd (1988)

Wardoyo (1975)

Wardoyo (1975)

Wardoyo (1975)

Wardoyo (1975)

Boyd (1988)

Dalambudidaya perikanan, air merupakan media utama bagi

kelangsungan hidup ikan. Air berfungsi sebagai pengatur sisa metabolisme.

Page 29: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

17

Chuadan Teng (1981)mengatakan bahwa buruknya kualitas air dapat

menghasilkan kelangsungan hidup yang rendah, pertumbuhan yang lambat dan

akhirnya menurunkan produksi. Suhu air yang optimum bagi ikan bandeng, yaitu

27-29oC. Oksigen terlarut yang baik bagi ikan bandeng 4-7 ppm dan terhindar

dari pengaruh pencemaran. Kisaran pH yang baik bagi pertumbuhan ikan

bandeng adalah 7-8. Ikan berukuran kecil membutuhkan jumlah oksigen dan

pakan jauh lebih banyak dari ikan dewasa, sedangkanikan juvenil

mempergunakan untuk metabolisme dan pertumbuhan (Susanto, 2001).

Agar pertumbuhan ikan bandeng optimal, diperlukan kondisi lingkungan

yang optimal untuk proses pertumbuhan. Beberapa faktor lingkungan yang

berpengaruh, antara lain: suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut (DO), amonia dan

lain-lain.

Pengaruh suhu terhadap aktivitas fisiologi tubuh ikan dapat bersifat

mematikan, mengontrol, melindungi, atau memberi intruksi. Suhu terutama

fluktuasinya sangat berpengaruh terhadap tingkah laku ikan bandeng. Pada suhu

15oC ikan bandeng hanya dapat bergerak lemah, pada suhu 13oC pingsan dan

pada suhu 12oC ikan mati. Suhu air 23oC dapat menurunkan nafsu makan,

aktivitas, pertumbuhandan perkembangan larva. Larva mati pada suhu 43oC dan

gelondongan mati pada suhu 39oC. Suhu tertinggi yang dapat ditolerir oleh ikan

bandeng berkisar 40oC. suhu optimum untuk perkembangan larva 26-30,50C.

induk ikan bandeng aktif memijah pada suhu air antara 24-33oC. Pertumbuhan

dantingkat kelangsungan hidup ikan bandeng sangat dipengaruhi oleh suhu air.

Daya tingkat kelangsungan hidup ikan menurun pada suhu yang lebih tinggi

karena terbatas pada jumlah oksigenya (Cholik dkk., 1990).

Kebutuhan terlarut untuk setiap jenis organisme air berbeda, bergantung

kepada jenis yang mentolerir fluktuasi oksigen. Pada umumnya semua

organisme yang dibudidayakan tidak mampu mentolerir perubahan fluktuasi

Page 30: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

oksigen yang ektrim (mendadak). Oleh sebab itu, untuk mempertinggi tingkat

kelangsungan hidupdan pertumbuhan ikan kandungan oksigen dalam media

pemeliharaan larva harus selalu dipertahankan dalam kondisi optimum. Menurut

Sumartono (1995) kadar oksigen terlarut yang optimum untuk ikan bandeng (>3-

4 ppm).

Derajat keasaman (pH) yang baik untuk kehidupan ikan bandeng berkisar

6,5-8,5, pH air yang berkisar antara 1,0 dan6,5 menyebabkan pertumbuhan ikan

menjadi lambat, sedangkan pH dibawah 4 dan di atas 11 merupakan titik asam

dan alkali yang mematikan (Boyd, 1990). Dijelaskan pula oleh Rumawan (1991)

bahwa pH 7-9 sangat menguntungkan organisme yang ada didalamnya. Menurut

Sumartonodkk.(1995) pH optimum untuk pemeliharaan larva ikan bandeng

adalah 6,5-7,5.

Salinitas adalah konsentrasi garam-garam terlarut dalam air. Salinitas air

media dapat berpengaruh terhadap efisiensi pemanfaatan pakan, tingkat

kelangsungan hidupdan pertumbuhan ikan bandeng. Apabila salinitas tinggi

maka kecepatan pertumbuhan menjadi terhambat karena semakin besar pula

tekanan osmotiknya. Menurut Ahmad dkk.(1993) salinitas media pemeliharaan

larva berkisar 30 ppt. Pada pemeliharaan larva ikan bandeng sebaiknya salinitas

air dipertahankan antara 25-35 ppt, sedangkan untuk ikan bandeng dewasa

salinitas air adalah 30-35 ppt.Ikan bandeng sangat peka terhadap perubahan

salinitas yang mendadak, sehingga tidak boleh dipindahkan secara mendadak

terhadap air yang salinitasnya berbeda. Toleransi ikan bandeng terhadap

perbedaan salinitas cukup besar yaitu 0-40 ppt dan jika terjadi perubahan secara

mendadak melebihi kadar tersebut dapat menyebabkan kematian

(Martosudarmo, 1984).

Amoniak merupakan senyawa produk utama dari limbah nitrogen dalam

perairan yang berasal dari organisme akuatik. Amoniak juga dapat berasal dari

Page 31: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

19

buagan bahan organik yang mengandung senyawa nitrogen seperti protein

maupun hasil ekskresi organisme budidaya danmineralisasi detritus organik.

Untuk keperluan kelangsungan hidup dan pertumbuhan kadar amoniak dalam

media pemeliharaan ikan hendaknya tidak melebihi 0,1 ppm dan nitrit tidak lebih

0,5 ppm (Boyd, 1990).

Page 32: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

Waktu danTempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Julisampai Agustus2012 di Unit

Hatchery Mini Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin,

Makassar. Analisis proksimat bahan baku dan pakan ujidilakukan di

Laboratorium Nutrisi, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau, Maros.

Materi Penelitian

Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah gelondongan

bandeng berukuran bobot 0,95±0,11 g/ekor yang diperoleh dari petambak di

daerah pangkep.Padat penebaran yang digunakanyaitu 15 ekor/45 L air media.

Wadah percobaan yang digunakan adalah akuarium kaca yang dirancang

dengan sistem resirkulasi berukuran panjang, lebar dan tinggi masing-masing

ukuran 40 x 50 x 35 cm sebanyak 12 buah. Setiap wadah diisi air media

bersalinitas 25 ppt sebanyak 45 L.

Pakan yang digunakan adalah pakan buatan berbentuk pellet dengan

komposisi bahan baku seperti terlihat pada Tabel 6dankualitas nutrisi pakan uji

disajikan pada Tabel 7.

Prosedur Penelitian

1. Persiapan Bahan Baku Pakan

Untuk tahap persiapan pakan uji, diawali dengan menyiapkan bahan baku

pakan uji yang terdiri atas tepung kedelai,tepung kacang merah,tepung ikan,

tepung kepala udang, bungkil kedelai, tepung jagung, bungkil kelapa, pollard,

tepung dedak, lemak, vitamin dan mineral.

Page 33: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

21

2. Pembuatan Pakan Uji

Bahan pakan kering diayak terlebih dahulu sehingga diperoleh bahan

pakan yang sangat halus. Semua bahan ditimbang sesuai dengan yang

dibutuhkan dan ditempatkan dalam kantong plastik. Mencampur semua bahan

pakan kering dimulai dari bahan halus dalam jumlah kecil diikuti bahan baku

dalam jumlah besar, kemudian mengaduknya sehingga tercampur rata. Lalu

memasukkan minyak, vitamin, dan mineral ke campuran bahan kering tadi.

Menambahkan air hangat ke campuran bahan baku pakan. Aduk adonan pakan

sampai tidak melengket ditangan. Selanjutnyaadonan tersebut dimasukkan

kedalam alat pencetak pakan, dicetak sampai menjadi pellet.Menyebarkan pakan

yang berbentuk pellet tersebut secara teratur diatas nampan,kemudian

menjemur pakan tersebut sehingga kering. Pakan yang sudah kering disimpan

kedalam plastik yang telah diberi label dan disimpan ditempat yang kering.

Adapun proses pembuatan pakan dapat dilahat pada Gambar 3.

Gambar 3. Proses pembuatan pakan

Pengeringan Bahan Baku Pakan

Penggilingan/penepungan

Pencampuran

Pencetakan

Pembentukan

Page 34: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

3. Adaptasi Hewan Uji

Sebelum pakan diberikan secara kontinyu, terlebih dahulu dilakukan

adaptasi ikan terhadap pakan uji selama tujuh hari dengan frekuensi pemberian

pakan dua kali sehari. Adaptasi ini bertujuan untuk menghindari hewan uji agar

tidak stres saat diberikan pakan baru dan untuk membiasakan hewan uji

terhadap pakan buatan baru, agar nantinya hewan uji berada pada kondisi

normal saat penelitian berlangsung. Setelah tahap adaptasi, dilakukan

penimbangan hewan uji untuk mengetahui bobot hewan uji awal pengamatan.

Selama pemeliharaan ikan uji diberikan pakan 5% dari bobot badan ikan perhari,

pemeliharaan dilakukan selama 60 hari.

Tabel 6. Komposisi bahan baku penyusun pakan pada setiap perlakuan.

Bahan baku (%) Perlakuan A (0%) B(33,33%) C(66,66%) D(100%)

Tepung ikan

Tepung kedelai

Tepung kacang merah

Tepung kepala udang

Bungkil kedelai

Tepung jagung

Bungkil kelapa

Pollard

Tepung dedak

Lemak*)

Vitamin & mineral Mix **)

26

21

0

6

6

9

8

9

9

3

3

26

14

7

6

6

9

8

9

9

3

3

26

7

14

6

6

9

8

9

9

3

3

26

0

21

6

6

9

8

9

9

3

3

Keterangan : *) Minyak ikan dan minyak jagung = 2:1 **) Komposisi vitamin & mineral mix.

Setiap 10 kg mengandung Vitamin A 12.000.000 IU; Vitamin D 2.000.000 IU; Vitamin E 8.000 IU; Vitamin K 2.000 mg; Vitamin B1 2.000 mg; Vitamin B2 5.000; Vitamin B6 500 mg; Vitamin B12 12.000 µg; Asam askorbat 25.000 mg; Calsium-D-Phantothenate 6.000 mg; Niacin 40.000 mg; Cholin Chloride 10.000 mg; Metheonine 30.000 mg; Lisin 30.000 mg; Manganese 120.000 mg; Iron 20.000 mg; Iodine 200 mg; Zinc 100.000 mg; Cobalt 200.000 mg; Copper 4.000 mg; Santoquin (antioksidan) 10.000 mg; Zinc bacitracin 21.000 mg.

Page 35: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

23

Tabel 7. Kualitas nutrisi pakan uji

Komposisi Pakan

A (0%) B(33,33%) C(66,66%) D(100%)

Air (%) 9,2 9,1 9,2 8,9

Abu (% bk) 16,03 15,9 15,83 15,55

Protein (% bk) 32,89 32,49 32,08 31,67

Lemak (% bk) 6,54 6,2 5,87 5,54

Serat kasar (% bk) 8,25 8,17 8,04 8,11

BETN (% bk) 36,29 37,24 38,18 39,13

DE (kkal/kg.)*) 2588,14 2570,35 2552,77 2535,44

C/P (DE/g Protein) 7,87 7,91 7,96 8,01

Keterangan : *) Hasil perhitungan berdasarkan persamaan energi (NRC, 1988) : 1 g karbohidrat = 2,5 kkal DE 1 g protein = 3,5 kkal DE 1 g lemak = 8,1 kkal DE

4. Pergantian air

Pergantian air sekitar 10% dengan cara menyipon dilakukan setiap hari

pada pagi hari, sedangkan setiap 10 hari pada saat sampling dilakukan

pergantian air sebanyak 80%.

5. Sampling

Sampling dilakukan setiap 10 hari bertujuan untuk memonitor bobot

badandan kelangsungan hidupikan bandeng yang dipelihara serta untuk

penyesuaian pakan yang akan diberikan.

Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yangdigunakan adalah acak lengkap (RAL)

dengan 4 perlakuan dan3 kali ulangan. Perlakuan yang dicobakan, yaitu tingkat

subtitusi tepung kedelai dengan tepung kacang merah, sebanyak 0, 33,33,

66,66dan100%, sehingga diperoleh 12satuan percobaan.

Page 36: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

Penempatan masing-masing wadah percobaan dilakukan secara acak

pada wadah penelitian sebagai berikut (Gambar 4).

Gambar 4. Tata letak wadah percobaan setelah pengacakan

Parameteryang Diamati

Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah :

Pertumbuhan Biomassa

Pertumbuhan biomassa ikan uji dihitung berdasarkan petunjuk Ricker

(1975 dalamEffendie, 1979) sebagai berikut :

∆W = Wt – W0

Dimana : ∆W : Pertumbuhan biomassa (g) Wt : Bobot populasiikan uji pada akhir pengamatan (g) Wo : Bobot populasiikan uji pada awal pengamatan (g)

Laju Pertumbuhan Relatif

Laju pertumbuhan relatif ikan uji dihitung dengan rumus sebagai berikut.

Wt- Wo d= x 100

Wo

Dimana : d : Laju pertumbuhan relatif (%) Wt : Bobot tubuh akhirikan uji (g)

Wo : Bobot tubuh awalikan uji (g)

A1 A2 C1 B1

D1 C3 B2 D3

A3 B3 D2 C2

Page 37: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

25

Tingkat Kelangsungan Hidup

Tingkat Kelangsungan Hidup dihitung berdasarkan petunjuk Effendie

(1979) dengan rumus sebagai berikut :

Nt TKH = x 100

No

Dimana : TKH : Tingkat kelangsungan hidup (% ) Nt : Jumlah ikan pada akhir penelitian (ekor) No : Jumlah ikan pada awal penelitian (ekor)

Kualitas Air

Kelayakan kualitas air media dievaluasi berdasarkan sifat fisik dan kimia

air media. Sifat fisik air media yang diukur yaitu suhu dan salinitas. Suhu dan

salinitas air diukur setiap hari dua kali perhari yaitu pukul 07.00 dan 14.00 WITA

dengan menggunakan thermometer dan handrefraktometer. Sifat kimia air media

dievaluasi berdasarkan kandungan oksigen terlarut diukur dengan metode

Winkler, dan pHdengan pH meter. Amoniak dengan spektrofotometerdilakukan

pada awal penelitian, selanjutnya setiap sepuluh hari sekali sebelum

penggantian air.

Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam

(ANOVA). Data yang memperlihatkan pengaruh yang nyata dilanjutkan dengan

uji lanjut W-Tukey. Data kualitas air dianalisis secara deskriptif berdasarkan

kelayakan hidup ikan bandeng.

Page 38: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertumbuhan

Hasil perhitungan pertumbuhan biomassa (g) dan laju pertumbuhan relatif

(%) ikan bandeng yang diberi perlakuan tingkat subtitusi tepung kacang kedelai

dengan tepung kacang merah dalam pakan disajikan pada Lampiran 1dan 4,

sedangkan rata-ratanya disajikan pada Tabel8 dan 9.

Tabel 8. Rata-rata pertumbuhan biomassaikan bandeng pada setiap perlakuan selama penelitian

Tingkat subtitusi Rata-rata Pertumbuhan biomassa(g)± SD

A (0%) 146,1 ± 4,05a

B (33,33%) 145,84 ± 29,19a

C (66,66%) 124,5 ± 21,45a

D (100%) 129,97 ± 10,7a

Keterangan :tidak berbeda nyata antar perlakuan(P>0,05)

Hasil analisis ragam pertumbuhan biomassapada Lampiran 2 terlihat

bahwa pemberian pakan dengan berbagai tingkat subtitusi tepung kacang

kedelai dengan tepung kacang merah tidak berpengaruh nyata(P>0,05) terhadap

pertumbuhan biomassa ikan bandeng. Hal ini berarti bahwa tingkat subtitusi

tepung kedelai dengan kacang merah yang digunakan memberi dampak yang

sama terhadap pertumbuhan biomassa ikan bandeng.

Berdasarkan Tabel 8 diatas menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan

biomassa (g) ikan bandeng berturut-turut pada perlakuan A dengan tingkat

subtitusi 0% sebesar 146,1 g, di susul perlakuan Bdengan tingkat subtitusi

33,33% sebesar 145,85 g, perlakuan D dengan tingkat subtitusi 100% sebesar

129,97 g, dan nilai terendah pada perlakuan Cdengan tingkat subtitusi 66,66%

dengan nilai sebesar 124,5 g.Menurut Sudarman (1988)kecepatan pertumbuhan

tergantung pada jumlah pakan yang dikonsumsikan, kualitas air dan faktor lain

seperti keturunan, umur, daya tahan serta kemampuan ikan tersebut

Page 39: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

27

memenfaatkan pakan, Selanjutnya Boyd and Koppler, (1990)menambahkan

bahwa Jumlah pakan yang diberikan sangat penting karena bila terlalu sedikit

akan mengakibatkan pertumbuhan ikan lambat dan akan terjadi persaingan

pakan yang mengakibatkan variasi ukuran ikan yang dihasilkan. Sebaliknya

apabila pakan terlalu banyak akan menyebabkan pencemaran lingkungan dan

tidak efisien. Rata-rata laju pertumbuhan relatif ikan bandengdisajikan pada

Tabel 9.

Tabel 9. Rata-rata laju pertumbuhan relatif ikan bandeng

Tingkat subtitusi Rata-rata Laju Pertumbuhan Relatif (%) ± SD

A (0%) 1237,67 ± 27,92 a

B (33,33%) 1232,45 ± 35,75 ab

C (66,66%) 1236,71 ± 19,81 ab D (100%) 1169,76 ± 15,05 b

Keterangan :Huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata antar perlakuan pada taraf 5% (P<0,05)

Tabel 9 menunjukkan bahwa rata-rata laju pertumbuhan relatif (g) ikan

bandeng nilai tertinggi pada perlakuan A dengan tingkat subtitusi (0%)sebesar

1237,67 g, di susul perlakuan C(66,66%) 1236,71 g, B(33,33%)1232,45 g, dan

terendah pada perlakuan D(100%)sebesar 1169,76 g.

Hasilanalisis ragam (ANOVA) pada Lampiran 5menunjukkan

bahwapemberian pakan dengan berbagai tingkat subtitusi tepung kacang kedelai

dengan tepung kacang merah yang berbeda berpengaruh nyata (P<0,05)

terhadap laju pertumbuhan relatif ikan bandeng. Berdasarkan uji lanjut W-Tukey

terhadap laju pertumbuhan bobot relatif (%/hari) ikan bandeng,pada Lampiran 6

dan Tabel 9 memperlihatkan bahwa perlakuan A (0%), sama dengan perlakuan

B (33,33%) dan perlakuan C (66,66%) (P>0,05), namun berbeda dengan

perlakuan D (100%), Walaupun demikian perlakuan B (33,33%) dan perlakuan C

(66,66%)samadengan perlakuan D (100%).

Page 40: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

Laju pertumbuhan relatifterendah pada perlakuan D (100%) sedangkan

laju pertumbuhan relatif tertinggi pada perlakuan A (0%) disusul pada perlakuan

C (66,66%) dan B (33,33%). Hasil penelitian ini menujukkan bahwa pertumbuhan

bobot relatif ikan bandeng menurun seiring dengan tingkat subtitusi tepung

kacang kedelai dengan tepung kacang merah.Semakin tinggi tingkat subtitusi

tepung kacang kedelai dengan tepung kacang merah dalam formula pakan

menunjukkan terjadinya penurunan pertumbuhan bobot relatif ikan bandeng.Hal

ini didugakandungan protein semakin menurun dari perlakuan A (0%),

B(33,33%), C(66,66%), sampai dengan perlakuan D (100%) (Tabel 7).Protein

merupakan senyawa kimia yang sangat diperlukan oleh tubuh ikan

sebagaisumber energi dan diperlukan dalam pertumbuhan,pemeliharaan

jaringan tubuh, pembentukan enzim danhormon steroid (Breet dan Grover,

1979dalam Dharma danSuhenda, 1986). Bagi ikan, protein merupakan

sumbertenaga yang paling utama. Pemberian protein dengan kadar yang sesuai

akan meningkatkan pertumbuhan ikan.Menurut Khans dkk,1995 dalam Yanti

dkk.,2003) salah satu nutrien penting yang dibutuhkan ikan adalah protein. Hal

inidisebabkan protein merupakan zat pakan yang sangat diperlukan bagi

pertumbuhan. Pemanfaatan protein bagi pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh

beberapa faktor, antara lain ukuran ikan, umur ikan, kualitas protein pakan,

kandungan energi pakan, suhu air dan frekuensi pemberian pakan.

Semakin tinggi tingkat subtitusi tepung kedelai dengan tepung kacang

merah,maka kandungan lemak pada pakan semakin rendah. Hal ini disebabkan

tepung kacang merah mempunyai kandungan lemak yang rendah yaitu

1,7%.Lemak dalampakan mempunyai peran yang penting sebagai

sumbertenaga, bahkan dibanding dengan protein dan karbohidrat,lemak dapat

menghasilkan tenaga yang besar. Protein dankarbohidrat berisi sekitar 4,6

kkal/g, tetapi ikan hanya dapatmenghasilkan 3,9 kkal/g untuk protein dan 1,6

Page 41: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

29

kkal/g untukkarbohidrat. Lipid mengandung 9,6 kkal/g dan mempunyai nilaikalori

efektif sebesar 8 kkal/g untuk ikan (Wedemeyer,1996). Dalam kaitannya dengan

pakan buatan, adanya lemakdalam pakan berpengaruh terhadap rasa dan

tekstur pakanyang dibuat. Menurut Mudjiman (2004) kandungan lemakyang ideal

untuk pakan ikan berkisar 4-18%. Dengan demikian, kadarlemak pada pakan

buatan ini masih dalam batas kisaranyang ideal untuk pakan ikan.

Tingkat Kelangsungan Hidup

Tingkat kelangsungan hidupikan bandeng pada setiap perlakuan selama

penelitian terlihat pada Lampiran 4. Adapun rata-ratanya disajikan pada Tabel

10.

Tabel 10. Tingkat kelangsungan hidup ikan bandengpada setiap perlakuan selama penelitian

Tingkat subtitusi Tingkat Kelangsungan Hidup (%) ± SD

A (0%) 84,44 ± 3,85a

B (33,33%) 84,44 ± 13,88a

C (66,66%) 73,33 ± 11,55a

D (100%) 80 ± 6,67a

Keterangan :tidak berbeda nyata antara perlakuan (P>0,05)

Hasil analisiragam menunjukkan bahwa pemberian pakan dengan tingkat

subtitusi kacang kedelai dengan kacang merah tidak memberikan pengaruh yang

nyata (P>0,05) terhadap tingkat kelangsungan hidup ikan bandeng, tingkat

kelangsungan hidup yang sama pada penelitian ini menunjukkan bahwa semua

perlakuan pakan yang diujikan memiliki kemampuan konstribusi nutrient yang

sama dalam mempertahankan kelangsungan hidup ikan bandeng.

Nilai tingkat kelangsungan hidup yang diperolehpada penelitian ini cukup

tinggi.Hal tersebut diduga disebabkan ketersediaan pakan secara kualitatif dan

kuantitatif yang cukup untuk kebutuhan ikan. Selain itu, kualitas air selama

penelitian berada dalam kondisi yang optimal untuk kehidupan ikan. Hal ini

Page 42: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

sesuai dengan pendapat Boyd (1988) yang menyatakan bahwa dalam suatu

perairan jika ketersedian pakan yang cukup dan didukung oleh kualitas air yang

normal maka ikan/udang dapat hidup dengan baik.

Tingkat kelangsungan hidupikan bandeng yang di hasilkan pada

penelitian ini berkisar 73,33-84,44. Hal tersebut memperlihatkan bahwa

persentase tingkat kelangsungan hidup ikan bandeng pada semua perlakuan

selama penelitian tinggi. Nilai ini hampir sama dengan nilai tingkat kelangsungan

hidup yang diperoleh Utoyo dkk. (2005) yang memperoleh tingkat kelangsungan

hidup 83,5-87,7%. Tingginya tingkat kelangsungan hidup ikan bandeng yang

dihasilkan pada penelitian ini diduga disebabkan kandungan nutrisi pakan yang

diberikan berupa, protein, karbohidrat dan energi sesuai dengan kebutuhan ikan

bandeng. Dengan demikian, kebutuhan akan energi dapat terpenuhi sehingga

ikan dapat eksis untuk mempertahankan tingkat kelangsungan hidupnya.

Kualitas Air

Selama penelitian berlangsung dilakukan pengukuran beberapa

parameter kualitas air media pemeliharaan ikan bandeng meliputi suhu, salinitas,

oksigen terlarut, pH dan amoniak. Kisaran nilai parameter kualitas air yang

diperoleh selama penelitian disajikan pada Tabel 11.

Tabel 11. Kisaran nilai pengukuran parameter kualitas air selama penelitian.

Parameter Kisaran Nilai optimum

Suhu (oC) 24,4–31,0 24,00–28,00

Salinitas (ppt) 25-26 12,00-20,00

DO (ppm) 5,6–5,8 4,00-7,00

pH 7-7,58 6,50-8,50

Amonia (ppm) 0,001-0,002 <1,00

Page 43: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

31

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa suhu selama penelitian berkisar

antara 24,4 dan 31,0°C. Kisaran ini layak untuk pemeliharaan dan pertumbuhan

ikan bandeng. Kordi dan Tancung (2005) mengemukakan bahwasuhuyang

optimal untuk pemeliharaan ikan bandeng berkisar 23-32°C.

Salinitas selama penelitian berkisar 25–26 ppt. Nilai tersebut mendukung

pertumbuhan ikan bandeng, dimana salinitas dapat mempengaruhi

pertumbuhan ikan bandeng yang dibudidayakan. Menurut Kordi (2009) ikan

bandeng mampu menyesuaikan diri terhadap salinitas air, sehingga dapat hidup

di air tawar (salinitas antara 0-5 ppt) maupun air asin (salinitas >30 ppt).

Kandungan oksigen terlarut selama penelitian berkisar 5,6–5,8ppm. Nilai

ini optimal untuk pemeliharaan ikan bandeng secara berkelanjutan. Hal ini sesuai

dengan Ahmad dkk.(1993) mengemukakan bahwa kisaran oksigen terlarut yang

optimum untuk ikan bandeng berkisar 3,0-8,5 ppm.

Tingkat keasaman (pH) yang diperoleh berkisar antara 7-7,58. Kisaran ini

tergolong layak untuk kehidupan ikan bandeng. Hal ini sesuai dengan pendapat

Kordi (2009) bahwa ikan bandeng masih dapat tumbuh optimal pada 6,5-9.

Kandungan amoniak yang diperoleh berkisar 0,001-0,002ppm. Kiasaran

ini tergolong layak untuk pemeliharaan ikan bandeng. Hal ini sesuai dengan

pendapat Kordi dan Tancung (2005) bahwa dalam pemeliharaan ikan bandeng

kadar amoniak tidak boleh lebih dan 0,1 ppm. Apabila kadar amoniak yang

terlalu tinggi akan menyebabkan rusaknya jaringan insang, dimana lempeng

insang membengkak sehingga fungsinya sebagai alat pernafasan akan

terganggu.

Page 44: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Tingkat subtitusi tepung kacang kedelai dengan tepung kacang merah dalam

pakan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan biomassa dan tingkat

kelangsungan hidup (P>0,05) ikan bandeng.

2. Tingkat subtitusi tepung kacang kedelai dengan tepung kacang merah dalam

pakan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot relatif (P<0,05) ikan

bandeng.

3. Kacang merah dapat mensubtitusi kacang kedelai pada pakan buatan untuk

ikan bandeng sampai 66.67-100% dengan kualitas gizi yang dapat

menjaminpertumbuhan ikan bandeng.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini kacang merah dapat direkomendasikan

sebagai sumber bahan baku pakan alternatif pengganti kacang kedelai yang

diharapkan bisamenghasilkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan

bandeng yang maksimal.

Page 45: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, T. A., T. Prijono., T Aslianti., Setiadharma, dan Kasprijo. 1993. Pedoman Teknis Pembenihan Ikan Bandeng. Seri Pengembangan Hasil Penelitian Perikanan No. PHP/KAN/24/1993. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, Jakarta.

Affandi R, D.S. Sjafei, M.F. Raharjo dan Sulistiono. 2005. Fisiologi Ikan,

Pencernaan danPenyerapan Makanan. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Afrianto, E dan Liviawaty, E. 2005. Pakan Ikan. Kanisius, Yogyakarta. Aslamyah, S. 2008. Pembelajaran Berbasis SCL pada Mata Kuliah Biokimia

Nutrisi. UNHAS, Makassar. Astawan M. W. dan A Made.1998. Teknologi Pengolahan Pangan Hewani Tepat

Guna. : CV. Akademika Pressindo, Jakarta. Balai Besar pengembangan Budidaya Air Payau Jepara, 2004. Laporan Tahunan

Kegiatan BBPBAP.Departemen Perikanan dan Kelautan.,Direktorat JenderalPerikanan Budidaya, Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau, Jepara.

Balai Penelitian dan Pengembanagan Perikanan. 1997. Pedoman Teknis

Pembenihan Ikan Bandeng. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian, Jakarta.

Bagarinao T.U. 1995. Biologi of milkfish. Trading and information division tecno-

tranfer section, aquaculture department southeast Asian,fisheris development center. Philippines tigbauan, illolo

Boonyaratpalin, M, 1997. Nutrient Requiretments of Marine Food Fish Cultured In

South Asia. Borlongan, I. G, and Coloso R, M. 1992. Lipid And Acid Composition Of Milkfish

(Chanos chanos Forsskal) Grown In Freswater And Seawater. Boyd, C.E., 1988, Water Quality Management for Pond Fish Culture, Elsevier

Scientific Publishing Company, New York. Boyd, C.E. 1990. Water Quality Management For Pond Fish Culture.

Department Of Fisheries And Aquaculture, Aquaculture Experiment Stasion. Auburn University, Alabama. USA. Elservier Scientific Publ. New York.

Breet, J.R. and D.D. Grovers. 1979. Physiological energetic, p. 279-351. In W.S.

Hoar. D. J. Randall and J. R. Breet (Eds). Fish physiology Vol. VIII. Acad. Press. New York.

Page 46: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

Buwono I. D. 2000. Kebutuhan Asam Amino Essensial Dalam Ransum Ikan. Kanisius, Yogyakarta.

Cholik F, Z.I Anwar, G. Prijono, Sumiarsa, Badraeni, dan S N. Irianti. 1990. Teknologi Pembenihan Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsskal). Balai Penelitian Budidaya Pantai. Bali.

Chua, T.E. and S.K Teng. 1981. Effect Of Stocking Density On Growth of

Estuaria Grouper Epinephelus Salmoides Maxwell .In Floating Net-Cage Singapura Journal of Primary Industries.

Deliani. 2008. Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Kadar Protein, Lemak,

Komposisi Asam Lemak dan Asam Fitat pada Pembuatan Tempe.Tesis PascaSarjana, Universitas Sumatra Utara, Medan.

Dharma, L. dan N. Suhenda. 1986. Pengaruh Pemberian Pakan Dengan Tangan

Dan Alat Self Feeder Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Ikan Mas Di Kolam Air Deras. Bulletin Penelitian Perikanan Darat.

Direktorat Gizi, Depkes RI. 1992. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bharata :

Jakarta Djajasewaka, H. 1985. Makanan Ikan . CV Yasaguna, Bandung. Effendie, M.I. 1979. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Dwi Sari, Bogor. Hadadi, A., Herry, Setyorini, A. Surahman,dan E.Ridwan, 2007.Pemanfaatan Limbah Sawit untuk Pakan Ikan. J. Budidaya Air Tawar. Hardanu , W., Anindiastusi, dan B. Sumartono. 1995. Pemeliharaan Larva Ikan

Bandeng (Chanos chanos Forsskal). Balai Budidaya Air Payau. Jepara Hidayat, O. D. 1985. Morfologi Tanaman Kedelai. Hal 73-86. Dalam S.

Somaatmadja et al. (Eds.). Puslitbangtan, Bogor. Jobling, M. 1983. Effect of Feeding Frequency on Food Intake and Growth of

ArticSalmon(Salvelinusalpinus). J. Fish. Biol. Kamler, E. 1992.Early Life History of Fish :An Anergety Approach, New York. Kay, D.E. 1979. Food Legumes. Tropical Product.Institute, London. Kordi. G. 2009. Budidaya Perairan. PT. Citra Aditya Bakti, Bandung. Kordi. G dan Tancung, A. B. 2005. Pengelolaan Kualitas Air. Rineka Cipta,

Jakarta. Mahyudin, K. 2008. Panduan Lengkap Agribisnis Ikan Lele. Penebar swadaya,

Jakarta. Martosudarmo, B. 1984. Biologi Bandeng (Chanos chanos forsskal). Dirjen

Perikanan Depertemen Pertanian, Jakarta. Mudjiman, A. 2004. Makanan ikan. Penebar Swadaya. Jakarta

Page 47: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

35

Murtidjo, B. A,. 2002. Bandeng, Kanisius, Yogyakarta.

Purnomowati, I., Hidayati, danC. Saparinto, 2007. Ragam Olahan Bandeng. Kanisius, Yogyakarta.

Rachmansyah, 2004. Analisis Daya Dukung Lingkungan Perairan Teluk

Awarange Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan Bagi Pengembangan Budidaya Bandeng Dalam Keramba Jaring Apung. IPB, Bogor.

Rahardjo, Y.C., T. Murtisari, Sajimin, B.Wibowo, Nurhayati, D,

Purwantari,Lugiyo dan Hartati. 2004. Pemanfaatan Aneka Ternak sebagai sumber pangan hewani dan produk lain bermutu tinggi. Kumpulan Hasil-hasil Penelitian APBN Tahun Anggaran 2003. Buku II. Ternak Non Ruminansia. Balai Penelitian Ternak Ciawi Bogor, Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian

Rumawan. 1991. Pengaruh Berbagai Tingkat Salinitas Terhadap Pertumbuhan

Larva Bandeng (Chanos chanos forsskal). Universitas warmadewa, Denpasar.

Sudarman, 1988. Budidaya Udang Windu. Pembesaran di Tambak, Agricultural

Tehnical Boston W.D.C, Surabaya. Sudradjat, A. 2008. Budidaya 23 Komoditas Laut Menguntungkan. Penebar

Swadaya, jakarta. Sukadi, M. F. 2003. Strategi Dan Pengembangan Pakan Dalam Budidaya

Perikanan. Prosiding Semi Lokal “Aplikasi Teknologi Pakan Dan Peranannya Bagi Perkembangan Usaha Perikanan Budidaya. Pusat Riset Perikanan Budidaya, Jakarta.

Sulistyowati, E. 2008. Pertumbuhan Kacang Merah pada Medium yang Berbeda.

Dalam http://kacangmerah-mitra.blokspot.com/. Diakses Tanggal 6 Mei 2012.

Sumartono, B.Utaminingsih, dan S. Raharjo. 1995. Pemilihan Lokasi

Pembenihan Bandeng (Eds). Teknologi Pembenihan Bandeng Secara Terkendali. Balai Budidaya Air Payau, Jepara.

Stickney, R. 1980. Breeding And Selection of Cultivated Warnwaterl Fisheries In

Asia And The For East. Susanto dan Rochdianto, 2001. Budidaya Ikan Mas Di Lahan Kritis. Swadaya,

Jakarta. Utoyo, A. Mansyur, Tarunamulia, B. Pantjara, dan Hasnawi. 2005. Identifikasi

Kelayakan Lokasi Lahan Budidaya di Perairan Teluk Kupang Nusa Tenggara Timu, Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia.

Wardoyo, S.T.H. 1975. Pengelolaan Kualitas Air. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Page 48: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

Watanabe, T. 1988. Fish Nutrition and Marine Culture. JICA Text Book The General Aquaculture Course.Departement of Aquatic Biosciences. Tokyo University Of Fisheries,Jepan.

Weatherley,A.H. 1972. Growth And Ecologi of Fish Population. Academic Press,

New York, London. Winarno, F.G. dan A. Rahman, 1974. Protein Sumber dan Peranannya.

Departemen Teknologi Hasil Pertanian. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

warintek.ristek.go.id,2009. Kedelai,http:/www.warintek.ristek.go.idpertanian/ Kedelai pdf. Diakses tanggal 7 Juli 2012 Yanti, S., A. Priyadi, dan H. Mundriyanto. 2003. Rasio Energi dan Protein Yang

Berbeda Terhadap Efisiensi Pemanfaatan Protein Pada Benih Ikan Baung (Mystus nemurus),Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia.

Page 49: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

37

Lampiran 1. Pertumbuhan biomassa (g) ikan uji pada berbagai tingkat subtitusi tepung kacang kedelai dengan tepung kacang merah selama 60 hari periode pengamatan

Perlakuan tingkat subsitusi tepung kacang kedelai dengan tepung

kacang merah (%)

Ulangan Bobot

populasi awal (g)

Bobot populasi akhir

(g)

Pertumbuhan bobot mutlak

(g)

0

1 14,10 163,28 149,18 2 14,25 161,85 147,60 3 14,25 155,76 141,51

Rata-Rata 14,20 160,30 146,10

33,33

1 14,25 193,50 179,25 2 14,10 139,37 125,27 3 14,25 147,24 132,99

Rata-rata 14,20 160,04 145,84

66,66

1 14,10 114,03 99,93 2 14,25 153,72 139,47 3 14,10 148,20 134,10

Rata-rata 14,15 138,65 124,50

100

1 14,25 133,32 119,07 2 14,10 144,48 130,38 3 14,25 154,70 140,45

Rata-rata 14,20 144,17 129,97

Lampiran 2. Hasil analisis ragam (ANOVA) pertumbuhan biomassa (g) ikan uji pada berbagai tingkat subtitusi tepung kacang kedelai dengan tepung kacang merah

SK JK db KT F-Hitung Sig

Perlakuan 1097,741 3 365,914 1,014ns 0,436

Galat 2886,034 8 360,754

Total 3983,776 11 Keteranganns : Tidak berpengaruh nyata (P>0,05)

Page 50: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

Lampiran 3. Pertumbuhan bobot relatif (%) ikan uji pada berbagai tingkat subtitusi tepung kacang kedelai dengan tepung kacang merah selama 60 hari periode pengamatan

Perlakuan tingkat subsitusi tepung kacang kedelai dengan tepung

kacang merah (%)

Ulangan Bobot rata-rata awal (g)

Bobot rata-rata akhir (g)

Pertumbuhan bobot relatif

(%)

0

1 0,94 12,56 1236,17 2 0,95 12,45 1210,53 3 0,95 12,98 1266,32

Rata-Rata 0,95 12,66 1237,67

33,33

1 0,95 12,90 1257,89 2 0,94 12,67 1247,87 3 0,95 12,27 1191,58

Rata-rata 0,95 12,61 1232,45

66,66

1 0,94 12,67 1247,87 2 0,95 12,81 1248,42 3 0,94 12,35 1213,83

Rata-rata 0,94 12,61 1236,71

100

1 0,95 12,12 1175,79 2 0,94 12,04 1180,85 3 0,95 11,90 1152,63

Rata-rata 0,95 12,02 1169,76

Lampiran 4. Hasil analisis ragam (ANOVA) pertumbuhan bobot relatif (%) ikan uji pada berbagai tingkat subtitusi tepung kacang kedelai dengan tepung kacang merah

SK JK db KT F,Hitung Sig

Perlakuan 9803,559 3 3267,853 4,884* 0,032 Galat 5352,929 8 669,116 Total 15156,488 11 Keterangan* : Berpengaruh nyata (P<0,05)

Page 51: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

39

Lampiran 5. Hasil uji W-Tukey pertumbuhan bobot relatif (%) ikan uji pada berbagai tingkat subtitusi tepung kacang kedelai dengan tepung kacang merah

(I) Perlakuan (J) Perlakuan Selisih (I-J) Std. Kesalahan Sig

1 2 5,22667 21,12054 0,994 3 0,96667 21,12054 1,000 4 67,91667 21,12054 0,049 2 1 -5,22667 21,12054 0,994 3 -4,26000 21,12054 0,997 4 62,69000 21,12054 0,070 3 1 -0,96667 21,12054 1,000 2 4,26000 21,12054 0,997 4 66,95000 21,12054 0,052 4 1 -67,91667 21,12054 0,049 2 -62,69000 21,12054 0,070 3 -66,95000 21,12054 0,052

Lampiran 6. Tingkat kelangsungan hidup (%) ikan uji pada berbagai tingkat subtitusi tepung kacang kedelai dengan tepung kacang merah selama 60 hari periode pengamatan

Perlakuan tingkat subsitusi tepung kacang kedelai dengan tepung kacang

merah (%)

Ulangan Jumlah populasi

awal (ekor)

Jumlah populasi

akhir (ekor) TKH (%)

0

1 15,00 13,00 86,67 2 15,00 13,00 86,67 3 15,00 12,00 80,00

Rata-Rata 15,00 12,67 84,44

33,33

1 15,00 15,00 100,00 2 15,00 11,00 73,33 3 15,00 12,00 80,00

Rata-rata 15,00 12,67 84,44

66,66

1 15,00 9,00 60,00 2 15,00 12,00 80,00 3 15,00 12,00 80,00

Rata-rata 15,00 11,00 73,33

100

1 15,00 11,00 73,33 2 15,00 12,00 80,00 3 15,00 13,00 86,67

Rata-rata 15,00 12,00 80,00

Page 52: PENGARUH TINGKAT SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...ABSTRAK MUH. ANSAR. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Kedelai Dengan Tepung Kacang

Lampiran 7. Hasil analisis ragam (ANOVA) Tingkat kelangsungan hidup (%) ikan uji pada berbagai tingkat subtitusi tepung kacang kedelai dengan tepung kacang merah

SK JK db KT F-Hitung Sig

Perlakuan 248,174 3 82,725 0,859ns 0,501

Galat 770,563 8 96,320

Total 1018,737 11 Keteranganns : Tidak berpengaruh nyata (P>0,05)