pengaruh televisi terhadap kegiatan belajar siswa

40
PENGARUH TELEVISI TERHADAP KEGIATAN BELAJAR SISWA Disusun oleh : Gandhi Mardiansyah (15) Mochamad Indra Bayu Ardiansyah (21) Muhammad Ihsan Al Ikhlas (22) Wisnu Ade Candra (34) SMP NEGERI 177 JAKARTA

Upload: gandhi-mardiansyah

Post on 09-Aug-2015

165 views

Category:

Education


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Televisi Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

PENGARUH TELEVISI TERHADAP

KEGIATAN BELAJAR SISWA

Disusun oleh :

Gandhi Mardiansyah (15)Mochamad Indra Bayu Ardiansyah (21)

Muhammad Ihsan Al Ikhlas (22)Wisnu Ade Candra (34)

SMP NEGERI 177 JAKARTA

Jalan Raya Kodam Bintaro, Pesanggrahan,Jakarta Selatan, 12320

No. telp. (021) 7355975. No. faks. (021) 73889246

Page 2: Pengaruh Televisi Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

PENGARUH TELEVISI TERHADAP

KEGIATAN BELAJAR SISWA

Disusun oleh :

Gandhi Mardiansyah (15)Mochamad Indra Bayu Ardiansyah (21)

Muhammad Ihsan Al Ikhlas (22)Wisnu Ade Candra (34)

SMP NEGERI 177 JAKARTA

Jalan Raya Kodam Bintaro, Pesanggrahan,Jakarta Selatan, 12320

No. telp. (021) 7355975. No. faks. (021) 73889246

Page 3: Pengaruh Televisi Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah berjudul "Pengaruh Televisi Terhadap

Kegiatan Belajar Siswa'' ini telah disetujui dan disahkan oleh Kepala

SMP Negeri 177 Jakarta dan Wali Kelas IX-2 SMP Negeri 177

Jakarta.

Mengetahui,

Kepala Sekolah Wali Kelas IX - 2

Drs. H. Ngadiman, M. Si. Hj. Himatul Cholisoh, M. Pd.

Page 4: Pengaruh Televisi Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ilmiah ini kami persembahkan untuk :

1. Tuhan Yang Maha Esa

2. Guru pembimbing

3. Teman-teman kami

4. Keluarga tercinta

5. Pembaca yang budiman

Page 5: Pengaruh Televisi Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

HALAMAN MOTTO

USAHA DAN DOA

MERUPAKAN KUNCI

KESUKSESAN !

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kepada Allah Swt. karena tanpa

karunia-Nya, kami tidak akan dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah

Page 6: Pengaruh Televisi Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

ini. Walaupun banyak hambatan dalam proses pengerjaannya, kami

berhasil menyelesaikan karya tulis ini tepat waktu.

Karya tulis ilmiah berjudul ''Pengaruh Televisi Terhadap

Kegiatan Belajar Siswa'' ini kami tujukan untuk menunjukkan

pengaruh yang ditimbulkan acara-acara televisi terhadap kegiatan

belajar siswa mengingat maraknya acara televisi yang tidak layak

ditonton oleh para pelajar.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada guru

pembimbing yang telah membantu kami dalam menyelesaikan karya

ilmiah ini. Selain itu, kami turut berterimakasih kepada semua pihak

yang secara tidak sengaja ikut serta dalam pengerjaan karya ilmiah

ini.

Kami menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini belum

sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran

agar karya tulis ini menjadi lebih baik.

Jakarta, November 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................... ii

Page 7: Pengaruh Televisi Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................... iii

HALAMAN MOTTO ................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................. v

DAFTAR ISI .............................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................ 2

1.3 Batasan Masalah ................................................................ 3

1.4 Rumusan Masalah .............................................................. 4

1.5 Tujuan Penelitian ................................................................ 4

1.6 Manfaat Penelitian .............................................................. 4

1.7 Metode Penelitian ............................................................... 5

1.8 Sistematika Penulisan ......................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................... 8

2.1 Televisi ............................................................................... 8

2.2 Perkembangan Televisi di Indonesia .................................. 9

2.3 Tayangan Televisi di Indonesia .......................................... 11

2.4 Dampak Negatif Tayangan Televisi .................................... 12

2.5 Hasil Wawancara ................................................................ 14

2.6 Upaya Pencegahan Dampak Negatif Televisi .................... 17

BAB III SIMPULAN DAN SARAN ............................................. 19

3.1 Kesimpulan ......................................................................... 19

3.2 Saran .................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 21

BAB I

PENDAHULUAN

Page 8: Pengaruh Televisi Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

1.1 Latar Belakang Masalah

Televisi adalah media komunikasi yang amat populer di

kalangan masyarakat, terutama masyarakat perkotaan. Televisi

bukan lagi menjadi barang mewah. Hampir semua keluarga di

Indonesia memiliki satu televisi di rumahnya. Bahkan, ada keluarga

yang memiliki lebih dari satu televisi. Televisi berubah menjadi

sebuah kebutuhan utama bagi masyarakat.

Banyaknya stasiun televisi yang berdiri di Indonesia

membuat acara televisi yang ada semakin banyak dan beragam.

Mulai dari acara berita, olahraga, komedi, hingga film. Berbagai

acara tersebut menyuguhkan bermacam-macam informasi,

wawasan, serta hiburan. Banyaknya acara televisi yang disajikan

oleh stasiun televisi membuat penontonnya tidak pernah bosan.

Dengan adanya televisi, berbagai informasi dapat tersalurkan

dengan cepat. Kita dapat langsung mengetahui terjadinya suatu

peristiwa di tempat yang cukup jauh hanya dalam hitungan detik

melalui tayangan berita. Kita juga dapat menambah wawasan dan

pengetahuan melalui tayangan-tayangan dokumenter dan acara

edukasi.

Selain acara-acara tersebut, ada pula acara hiburan yang

senantiasa memanjakan mata kita. Hiburan tersebut dapat berupa

acara komedi, kartun, sinetron, FTV, film, dan lain sebagainya.

Berbagai tanggapan pun keluar setelah menonton acara hiburan

tersebut. Menyenangkan, seru, menegangkan, dan pendapat-

pendapat lainnya terucap setelah menontonnya. Namun, seringkali

ada adegan-adegan yang sebenarnya tidak pantas untuk ditiru

dalam acara hiburan itu. Sebenarnya, sang pembuat acara memiliki

tujuan positif untuk menghibur. Akan tetapi, banyak penonton yang

justru meniru adegan-adegan tersebut.

Page 9: Pengaruh Televisi Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

Di antara para penonton televisi, penonton anak-anak dan

remajalah yang paling mudah terpengaruh oleh tayangan televisi

mengingat masa pertumbuhan dan perkembangan psikologis yang

terus berjalan pada masa-masa tersebut. Pencarian jati diri menjadi

alasan bagi sebagian remaja untuk mengikuti tindakan-tindakan

yang ada dalam acara hiburan tersebut.

Hal ini tentu mempengaruhi kegiatan belajar dan pergaulan

mereka di sekolah. Selain karena tindakan dan perilaku mereka

yang terpengaruh oleh tayangan televisi, waktu yang mereka

gunakan untuk belajar dan melakukan kegiatan lainnya semakin

berkurang karena dihabiskan untuk menonton acara televisi

kesukaannya. Akhirnya, proses belajar mereka pun terganggu dan

menjadi kurang optimal.

Oleh karena itu, kami memilih tema ini untuk mengetahui

lebih jelas pengaruh televisi bagi kegiatan belajar siswa.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pembahasan latar belakang masalah, dapat

diidentifikasi beberapa masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai

berikut :

1. Apakah pengaruh televisi terhadap kegiatan belajar siswa ?

2. Mengapa televisi berpengaruh terhadap kegiatan belajar siswa ?

3. Apakah pengaruh televisi terhadap pergaulan siswa ?

4. Kapankah waktu yang tepat untuk menonton televisi ?

5. Acara televisi seperti apakah yang tepat untuk ditonton pelajar ?

6. Apakah dampak yang ditimbulkan bila terlalu sering menonton

televisi ?

7. Acara televisi seperti apakah yang dapat menyebabkan siswa

kecanduan ?

Page 10: Pengaruh Televisi Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

8. Mengapa suatu acara televisi dapat menyebabkan siswa

kecanduan ?

9. Bagaimanakah cara mencegah terjadinya kecanduan terhadap

acara televisi ?

10. Apakah pengaruh negatif televisi terhadap siswa ?

11. Apa sajakah pengaruh negatif televisi terhadap siswa ?

12. Acara televisi seperti apakah yang dapat berpengaruh negatif

terhadap kegiatan belajar siswa ?

13. Mengapa pengaruh negatif televisi perlu ditanggulangi ?

14. Bagaimanakah cara kita menyikapi dampak negatif televisi ?

15. Apakah televisi berpengaruh positif terhadap kegiatan belajar

siswa?

16. Apa saja pengaruh positif televisi terhadap kegiatan belajar

siswa?

17. Apakah televisi dapat membantu proses belajar siswa ?

18. Bagaimanakah cara untuk memanfaatkan televisi seoptimal

mungkin ?

19. Apakah peran orang tua dalam menanggulangi dampak negatif

televisi terhadap anaknya ?

20. Apakah peran guru dalam menanggulangi dampak negatif

televisi terhadap muridnya ?

1.3 Batasan Masalah

Mengingat tenggat waktu penelitian yang amat singkat, kami

membatasi penelitian ini pada siswa kelas IX-2 SMP Negeri 177

Jakarta.

1.4 Rumusan Masalah

Apakah pengaruh negatif televisi terhadap siswa ?

Page 11: Pengaruh Televisi Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

Bagaimanakah cara kita menyikapi dampak negatif televisi ?

Apakah televisi berpengaruh positif terhadap kegiatan belajar

siswa ?

Acara televisi seperti apakah yang tepat untuk ditonton pelajar ?

Apakah peran serta orang tua dan guru dalam menanggulangi

dampak negatif televisi terhadap pelajar ?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui pengaruh televisi terhadap kegiatan belajar

siswa.

Untuk mengetahui acara televisi yang tepat untuk ditonton dan

acara televisi yang semestinya dihindari oleh siswa.

Untuk mengetahui peran siswa dalam menangkal pengaruh

negatif televisi terhadap dirinya sendiri.

Untuk mengetahui peran serta guru dan orang tua siswa dalam

menanggulangi dampak negatif televisi terhadap siswa.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

Dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai pengaruh

positif dan negatif televisi serta cara menyikapinya.

Dapat meningkatkan kepekaan dan kepedulian siswa terhadap

pengaruh dari acara televisi yang mereka tonton.

Dapat meningkatkan kepekaan orang tua dalam mengawasi

acara televisi yang ditonton oleh anaknya.

1.7 Metode Penelitian

Page 12: Pengaruh Televisi Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

Dalam penelitian ini, kami menggunakan tiga buah metode,

yaitu :

Pengamatan

Kami mengamati pergaulan siswa kelas IX - 2 SMP

Negeri 177 Jakarta setiap hari di sekolah. Kami mengamati

mereka melalui percakapan dan kegiatan yang mereka lakukan

di luar jam belajar, seperti saat jam istirahat. Selain itu, kami juga

mengamati acara televisi yang ditayangkan setiap hari.

Mengutip beberapa referensi

Kami mengutip beberapa referensi yang berkaitan dengan

judul kami. Referensi yang kami gunakan adalah beberapa buku

mengenai perkembangan teknologi televisi dan pengaruh televisi

terhadap pelajar.

Wawancara

Kami juga mewawancarai beberapa siswa. Pertanyaan yang

kami ajukan berkaitan dengan kesehariannya dalam menonton

televisi dan pengaruhnya terhadap kegiatan belajar siswa

tersebut.

1.8 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang kami gunakan adalah sebagai

berikut :

Bab I Pendahuluan

Berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah,

batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Page 13: Pengaruh Televisi Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

Berisi kutipan referensi dari buku-buku yang berkaitan

dengan judul, serta hasil wawancara kami kepada beberapa

siswa kelas IX - 2 SMP Negeri 177 Jakarta.

Bab III Simpulan dan Saran

Berisi kesimpulan dari penelitian ini dan saran bagi

pembaca.

Page 14: Pengaruh Televisi Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Televisi

Televisi adalah sebuah media telekomunikasi yang berfungsi

sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara. Televisi

dapat menerima suara dan gambar (audio-visual) melalui sinyal

elektronis yang dipancarkan lewat kawat, kabel serat optik, atau

gelombang elektromagnetik. Sinyal tersebut disiarkan dari stasiun

televisi ke stasiun relay (penghubung), satelit, atau langsung ke

pesawat televisi.

Kata televisi berasal dari kata ''tele'' dan ''visio'' dari bahasa

latin, yang masing-masing memiliki arti ''jauh'' dan ''tampak''. Jadi,

televisi memiliki arti tampak atau terlihat dari jarah jauh. Televisi lahir

melalui penemuan dalam rentang waktu sekitar 50 tahun. Televisi

merupakan karya massal yang dikembangkan berbagai pihak, baik

secara perorangan maupun badan usaha.

Penemuan televisi diawali dengan penemuan Piringan

Nipkow oleh Paul Gottlieb Nipkow dari Jerman pada tahun 1884. Ia

berhasil mengirimkan gambar elektronik menggunakan piringan

logam optomekanis yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi

18 garis. Piringan ini memungkinkan sebuah gambar diubah menjadi

sinyal listrik dan sebaliknya dengan aneka kekuatan.

Pada tahun 1897, ilmuwan Jerman bernama Karl Ferdinand

Braun menciptakan tabung sinar katoda (Cathode Ray Tube/CRT).

Di dalam alat ini, terdapat penembak elektron yang berfungsi

memancarkan berkas-berkas elektron ke sebuah layar yang

selanjutnya menghasilkan gambar. Temuan ini adalah cikal bakal

penemuan televisi model tabung/kotak.

Page 15: Pengaruh Televisi Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

Pada tahun 1962, ahli teknik Skotlandia bernama John Logie

Baird mendemonstrasikan televisi pertama di muka umum. Alat

buatan Baird tersebut menggunakan 30 baris pelarikan untuk

menghasilkan gambar kasar. Temuan tersebut menjadikan Baird

sebagai Bapak Televisi Dunia.

Pada tahun berikutnya, ilmuwan Amerika bernama Philo T.

Farnsworth mengembangkan televisi modern pertama pada tahun

1927. Ia mengungkapkan gagasan tentang dasar kerja televisi

bernama Image Dissector Tube.

Dua tahun kemudian, ilmuwan Amerika keturunan Rusia

bernama Vladimir Zworykin menyempurnakan tabung sinar katoda

pada tahun 1929. Penemuan itu ia namakan Kinsecope.

Berbagai penemuan tersebut terus dikembangkan sampai

saat ini. Banyak perubahan terjadi.Di antaranya adalah perubahan

bentuk. Sekarang, televisi tidak lagi berbentuk kotak. Teknologi layar

cairan kristal (Liquid Crystal Display/LCD) diterapkan pada televisi

sehingga bentuk televisi menjadi ramping dan tipis. Hal ini

dikarenakan televisi tersebut sudah tidak membutuhkan penembak

elektron yang berukuran besar. Selain LCD, ada teknologi LED

(Light Emiting Diode) yang dapat menghemat penggunaan listrik

oleh televisi.

Perubahan juga terjadi pada fungsi televisi. Dahulu, televisi

hanya untuk menerima siaran dari stasiun televisi. Kini, televisi dapat

memutar piringan optik (CD/DVD) melalui DVD Player, bermain

video game, bahkan berkoneksi dengan orang lain melalui Internet.

2.2 Perkembangan Televisi di Indonesia

Gagasan berdirinya stasiun televisi di Indonesia diutarakan

oleh Menteri Penerangan pada tahun 1952 yang pada saat itu

Page 16: Pengaruh Televisi Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

dijabat oleh Maladi. Walaupun jumlah pemilik pesawat televisi masih

cukup rendah saat itu, Maladi beranggapan bahwa Indonesia butuh

sebuah stasiun televisi nasional. Barulah pada tahun 1962, gagasan

tersebut dapat tercapai. Pada saat itu, Indonesia menggelar pesta

olahraga Asian Games IV. Untuk menyiarkan seluruh pertandingan

pada kejuaraan tersebut, Presiden Soekarno mendirikan Televisi

Republik Indonesia (TVRI) pada tanggal 24 Agustus 1962. Hingga

masa orde baru, TVRI lebih berpihak kepada kepentingan

pemerintah dibandingkan kepuasan pemirsanya sehingga banyak

kritik dan keluhan disampaikan kepada stasiun televisi ini.

Hal tersebut memberi peluang bagi pengusaha untuk

menjadikan stasiun televisi sebagai bisnis yang menggiurkan. Pada

tahun 1989, pemerintah mulai mengizinkan pihak swasta untuk

mendirikan stasiun televisi. Stasiun televisi swasta nasional pertama

yang berdiri adalah Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI). Stasiun

televisi tersebut mulai mengudara pada tanggal 24 Agustus 1989.

Berdirinya stasiun televisi tersebut diikuti oleh dibentuknya stasiun-

stasiun televisi lain seperti SCTV, TPI, ANTV, dan Indosiar. Saat ini,

sudah banyak stasiun televisi yang berdiri. Daerah pun memiliki

stasiun televisi sendiri seperti Banten TV (Banten), JakTV (DKI

Jakarta), Dewata TV (Bali), dan lain sebagainya.

Banyaknya stasiun televisi yang berdiri di Indonesia

membuat berbagai macam acara televisi bermunculan. Mulai dari

tayangan berita, olahraga, musik, ilmu pengetahuan, serta hiburan.

Berbagai acara tersebut dikemas sedemikian rupa untuk menjaring

penonton sebanyak-banyaknya dan mendapat rating yang tinggi.

Namun, untuk memikat hati para pemirsanya, stasiun televisi sering

mengabaikan aspek pendidikan, etika, dan moral. Aturan hukum pun

tidak diindahkan. Semua untuk mendapatkan keuntungan sebesar-

besarnya.

Page 17: Pengaruh Televisi Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

2.3 Tayangan Televisi di Indonesia

Tayangan televisi di Indonesia banyak didominasi oleh

tayangan sinetron dan FTV. Hal ini dibuktikan oleh sebuah penelitian

oleh Giri Narasoma Suhardi pada tahun 2010. Ia menampilkan hasil

penelitiannya melalui grafik di bawah ini.

Berita

Spiritu

al

Kartu

n

Realit

y Show

Sinet

ron

Hibura

n

Info

tain

men

t0

1

2

3

4

5

6

7

8

Jam tayang setiap hari

Berdasarkan grafik di atas, tayangan sinetron mendominasi

tayangan di televisi setiap harinya, disusul oleh acara hiburan,

berita, kartun, hiburan, infotainment, reality show, dan spiritual.

Kategori acara yang paling sering ditayangkan oleh stasiun televisi

adalah hiburan.

Andaikata acara hiburan di Indonesia ini memiliki mutu dan

manfaat, maka tidak ada masalah. Namun, banyak sekali program

hiburan yang dibuat tanpa memperhitungkan bobot dari hiburan itu

sendiri. Bagi pihak stasiun televisi, jumlah penonton dan rating yang

diperoleh merupakan tujuan utama. Akibatnya, banyak adegan dan

tindakan tokoh dalam acara hiburan tersebut yang tidak pantas

untuk dicontoh. Acara yang sarat informasi justru kalah saing

Page 18: Pengaruh Televisi Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

dengan acara hiburan dalam hal jam tayang. Padahal, acara

semacam itulah yang kita butuhkan.

2.4 Dampak Negatif Tayangan Televisi

Pada masa kini, televisi adalah media yang paling banyak

digunakan dan juga sangat mempengaruhi budaya banyak orang.

Indonesia sendiri merupakan negara dengan tingkat penggunaan

televisi tertinggi ke-5 di dunia (Aneki Ranking & Record, 2010).

Masalah utamanya adalah fungsi televisi sebagai sarana hiburan

lebih menonjol daripada peran seharusnya, yaitu sebagai sumber

informasi dan edukasi.

Penelitian Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA)

pada tahun 2006 menunjukkan bahwa jumlah jam menonton televisi

pada anak-anak SD berkisar 30 - 35 jam seminggu (sekitar 4,5 jam

sehari). Belum lagi ditambah 10 jam untuk bermain video game tiap

minggunya. Padahal waktu maksimal yang dianggap baik untuk

menonton televisi adalah dua jam. Bila kita menggunakan ukuran

waktu menonton televisi yang sama dengan hasil penelitian YPMA

untuk dibandingkan dengan waktu yang diperlukan untuk belajar di

sekolah, maka kami memperoleh angka ini.

Menonton TV Bersekolah*

Sehari = 4,5 jam

Seminggu = 30 - 35 jam

Setahun = 1.600 jam

Sehari = 6,5 jam

Seminggu = 32 jam

Setahun = 725 jam

*(Menurut kalender pendidikan Disdikdas

DKI Jakarta tahun 2012-2013)

Dari data tersebut, kita dapat mengamati bahwa salah satu

dampak negatif televisi adalah mengambil porsi jam aktivitas anak

lainnya. Waktu yang dibutuhkan oleh anak untuk belajar, membaca

Page 19: Pengaruh Televisi Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

buku, dan melakukan aktivitas bermanfaat lainnya justru terbuang

sia-sia karena menonton televisi.

Dampak lainnya adalah muatan/konten yang terdapat dalam

acara-acara televisi tersebut. Banyak peneliti telah melakukan

penelitian tentang pengaruh menonton televisi terhadap anak. Salah

studi meneliti hubungan jangka panjang antara tindakan menonton

televisi dari 570 anak-anak Amerika dan perilaku mereka ketika

remaja (Anderson dkk. tahun 2001). Informasi mengenai tindakan

menonton televisi saat anak berumur 5 tahun diperoleh melalui buku

harian mereka. Orang tua mereka juga diminta untuk mencatat

acara dan saluran televisi yang sedang ditontonnya. Kelompok

peneliti tersebut mewawancarai anak remaja melalui telepon.

Mereka bertanya seputar prestasi akademis, kebiasaan membaca

buku, dll.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa semakin sering

menonton acara pendidikan ketika mereka berumur 5 tahun,

semakin tinggi nilai dan kreativitas mereka. Tingkat emosi mereka

pun semakin rendah ketika remaja. Berbeda dengan anak yang

menonton acara televisi berisi tayangan kekerasan. Mereka memiliki

nilai yang lebih rendah, jarang membaca buku, dan memiliki rasa

emosi yang lebih tinggi ketika remaja. Hal ini membuktikan bahwa

konten/isi dari acara televisi yang ditonton anak berpengaruh

terhadap prestasi dan pergaulan sang anak.

Selain itu, terlalu lama menonton televisi juga menimbulkan

masalah kesehatan. Saat menonton televisi, kita hanya duduk diam

dan tidak bergerak dalam waktu yang cukup lama sehingga lemak

yang terkandung dalam tubuh kita tidak terbakar. Hal ini

menimbulkan timbunan lemak yang masif dalam tubuh sehingga

potensi untuk mengalami obesitas cukup besar. Timbunan lemak

juga dapat menimbulkan serangan jantung dan stroke.

Page 20: Pengaruh Televisi Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

Selain permasalahan pada lemak tubuh, menonton televisi

juga dapat menyebabkan gangguan pada penglihatan dan

pendengaran. Kebiasaan anak yang menonton televisi dalam jarak

yang terlalu dekat dan dalam waktu yang lama dapat mengurangi

daya penglihatan mata. Pendengaran anak terganggu pula

mengingat banyaknya anak yang sering mendengarkan televisi

dengan volume suara yang tinggi.

2.5 Hasil Wawancara

Dalam penelitian ini, kami melakukan wawancara kepada

tiga orang responden yang mewakili seluruh siswa kelas IX-2 SMP

Negeri 177 Jakarta. Demi kenyamanan responden, kami tidak

menampilkan nama mereka dalam karya tulis ini.

Kami menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan

mereka menonton televisi. Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan

yang kami tanyakan saat wawancara.

1. Apakah anda sering menonton televisi ?

2. Jenis acara televisi apa yang sering anda tonton ?

3. Kapan biasanya anda menonton televisi ?

4. Berapa lama waktu yang anda habiskan dalam sehari untuk

menonton televisi ?

5. Apakah fungsi televisi yang paling menonjol bagi diri anda ?

6. Apa manfaat televisi bagi diri anda ?

7. Apakah televisi membantu anda dalam kegiatan belajar ?

8. Berapa lama waktu yang anda habiskan dalam sehari untuk

belajar ?

9. Apakah pengaruh negatif televisi yang anda rasakan ?

10. Apakah televisi mempengaruhi nilai anda di sekolah ?

Page 21: Pengaruh Televisi Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

11. Apakah orang tua anda mengarahkan anda dalam menonton

televisi ?

12. Apakah orang tua anda pernah menegur anda apabila anda

menonton televisi terlalu lama ?

13. Apakah orang tua anda pernah menegur apabila anda menonton

acara televisi yang kurang baik untuk ditonton ?

14. Apakah orang tua anda juga sering menonton televisi ?

15. Jenis acara televisi apakah yang sering ditonton oleh orang tua

anda ?

16. Berapa lama waktu yang orang tua anda habiskan untuk

menonton televisi ?

17. Apakah menurut anda, orang tua anda memberi contoh yang

baik dalam menonton televisi ? Mengapa ?

Berikut ini adalah tabel jawaban yang diberikan oleh ketiga

responden yang kami wawancarai.

No.Jawaban

Responden 1 Responden 2 Responden 3

1 Ya Ya Ya

2Program pengetahuan dan komedi

Program komedi dan berita

Program live show dan berita

3Sepulang sekolah hingga waktu shalat maghrib

Setelah belajar (pukul 15.00 - 20.30 WIB)

Sore / malam

4 10 jam 6,5 jam 3 - 5 jam

5Sebagai sumber hiburan dan pengetahuan

Sebagai sumber hiburan

Sebagai sumber informasi dan hiburan

6Menambah pengetahuan

Memperoleh informasi hangat

Mendapat informasi dan menghilangkan beban pikiran

7 Terkadang membantu

Tidak

Page 22: Pengaruh Televisi Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

8 3 - 4 jam 1 - 2 jam 4 jam

9 Malas belajar Mengganggu

penglihatan

Menimbulkan opini buruk dalam benaknya

Lupa waktu

10 Tidak Tidak Ya

11 Ya, terkadang Ya Tidak

12 Tidak pernah Ya Ya

13 Ya, selalu Ya Ya, terkadang

14 Sering Tidak Ya

15 FTV, sinetron, dan infotainment

Berita Live show

16 Tidak tahu Tidak tahu Kurang tahu (tidak terlalu lama)

17

Tidak, karena acara yang ditonton oleh orang tuanya tidak beramanfaat

Ya, orang tuanya menonton televisi dalam waktu yang cukup

Ya, karena orang tuanya menonton acara yang bermanfaat

Wawancara ini menunjukkan hasil yang beragam. Mereka

semua memiliki kesamaan, yaitu waktu yang mereka habiskan untuk

menonton televisi lebih lama dibandingkan waktu yang mereka

gunakan untuk belajar. Mereka juga sama-sama memperoleh

manfaat yang sama dari televisi, yaitu mendapat informasi,

pengetahuan, dan wawasan.

Jawaban untuk pertanyaan lainnya lebih beragam, seperti

acara yang mereka tonton, pengaruh buruk yang ditimbulkan oleh

televisi, dan kepedulian orang tua mereka. Menurut kami, program

acara yang mereka tonton saat ini tidak terlalu bermasalah,

walaupun ada pengaruh buruk yang ditimbulkan kepada mereka. Itu

karena pengaruh buruk tersebut dapat diminimalisir oleh mereka

sendiri.

Yang menarik adalah kepedulian orang tua mereka. Rata-

rata orang tua mereka peduli terhadap apa yang ditonton oleh

Page 23: Pengaruh Televisi Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

anaknya. Namun, ada orang tua yang mengarahkan anaknya untuk

menonton acara yang baik, padahal yang ditonton oleh mereka

justru merupakan kebalikan dari arahan mereka. Hal ini

menunjukkan bahwa ada orang tua yang belum menyadari

pentingnya contoh dari mereka kepada mereka.

2.6 Upaya Pencegahan Dampak Negatif Televisi

Berbagai macam cara dapat ditempuh untuk meminimalisir

dampak negatif televisi. Berikut ini adalah cara untuk mengurangi

pengaruh buruk televisi terhadap kegiatan belajar siswa.

Bersikap selektif terhadap tayangan televisi

Saat menonton televisi, kita harus memilih tayangan televisi

yang bermutu dan bermanfaat bagi diri kita. Kita harus bisa

membentengi diri dari acara-acara televisi yang tidak baik dan

acara yang hanya menghabiskan waktu kita. Kita dapat memilah

program televisi yang akan kita tonton dengan melihat tanda

huruf yang terdapat dalam acara tersebut. Tanda tersebut

menunjukkan acara yang dapat ditonton oleh semua umur (SU),

dewasa (D), atau tayangan yang membutuhkan bimbingan orang

tua (BO). Selain itu, banyak pilihan program edukatif yang

dikemas dengan apik dan menarik sehingga kita tidak akan

pernah bosan untuk menontonnya.

Gunakan waktu senggang untuk kegiatan bermanfaat

Sebenarnya, waktu yang kita gunakan untuk menonton

televisi sehari-hari merupakan waktu senggang. Agar waktu

yang kita miliki tidak habis hanya untuk menonton televisi, kita

dapat mengurangi jatah waktu menonton televisi dengan

menggantinya lewat beragam aktivitas. Kita dapat mengganti

kegiatan menonton televisi dengan membaca buku,

Page 24: Pengaruh Televisi Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

menggambar, membantu orang tua, dan bermain bersama

saudara atau teman (asalkan tidak bermain video game dan

tidak terlalu lama). Dengan itu, waktu yang kita miliki tidak habis

dengan percuma.

Contoh yang baik dari orang tua

Selain mengarahkan anak, orang tua juga perlu memberi

contoh yang baik pada anaknya. Orang tua adalah teladan bagi

anaknya. Bila orang tua memberi contoh yang buruk semisal

menonton sampai larut malam, maka lambat laun anak akan

mengikuti kebiasaan orang tuanya tersebut.

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

Page 25: Pengaruh Televisi Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

3.1 Kesimpulan

Televisi merupakan suatu barang yang tak terpisahkan dari

masyarakat perkotaan di Indonesia. Pesatnya perkembangan dunia

pertelevisian di Indonesia membuat peminatnya semakin meningkat.

Seperti teknologi lainnya, televisi memberikan berbagai dampak bagi

penggunanya. Dampak tersebut dapat berupa hal yang positif.

Namun, tidak jarang menimbulkan dampak negatif. Dampak negatif

tersebut dapat kita sikapi dengan bijaksana. Selektif dalam memilah

acara televisi yang tepat untuk ditonton merupakan salah satu sikap

yang perlu dimiliki oleh pelajar. Dalam hal ini, orang tua dan guru

memiliki peran untuk menuntun anak agar tidak terjerumus hal-hal

yang negatif sebagai akibat dari acara televisi tersebut.

3.2 Saran

Menurut kami, pengaruh negatif televisi tidak dapat

dihilangkan sama sekali. Namun, pengaruh negatif televisi dapat

diminimalisir. Untuk mengurangi pengaruh negatif televisi,

dibutuhkan tanggung jawab dari semua pihak. Akan tetapi, banyak

pihak yang belum menyadari tanggung jawab tersebut. Salah

satunya adalah pihak stasiun televisi. Seharusnya, pihak stasiun

televisi lebih memperhatikan bobot acara yang ditayangkannya.

Pemerintah juga perlu menindaklanjuti acara-acara televisi yang

memberika efek negatif bagi perkembangan anak.

Meminimalisir dampak negatif televisi juga dapat dilakukan

oleh khalayak umum, termasuk kita para pelajar. Kita dapat

meminimalisir dampak negatif televisi dengan bersikap bijaksana

saat menonton televisi. Kita tidak perlu mencontoh tindakan buruk

yang ada di tayangan televisi karena hanya akan merugikan diri

sendiri. Bersikap selektif dalam menonton televisi juga diperlukan

Page 26: Pengaruh Televisi Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

oleh para siswa untuk menghindarkan dirinya dari acara televisi

yang tidak bermutu. Orang tua dan guru juga perlu menghilangkan

sikap acuh tak acuh terhadap kegiatan anak menonton televisi

karena anak memerlukan bimbingan, arahan, dan tuntunan mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Chatib, Munif. 2012. Orangtuanya Manusia. Bandung : Kaifa.

Page 27: Pengaruh Televisi Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

Haryati, Nas dkk. 2008. Bahasa Indonesia Sekolah Menengah

Pertama Kelas IX Edisi 4. Jakarta : Depdiknas.

Jatinegara, M. Isa dkk. 2009. Ensiklopedia Dunia Sains : Teknologi.

Bandung : ThreeMidea.

Mahayoni dan Hendrik Lim. 2008. Anak vs Media. Jakarta : Elex

Media Komputindo.

Nuswantoro, Irwan dkk. 2011. Top 10 di Dunia. Depok : Cerdas

Interaktif.

Panjaitan, Erica L. 2006. Matinya Rating Televisi. Jakarta : Yayasan

Obor Indonesia.

Santrock, John W. 2003. Adolescence Perkembangan Remaja.

Jakarta : Penerbit Erlangga.

Santrock, John W. 2012. Perkembangan Anak. Jakarta : Penerbit

Erlangga.

Seok-Ho, Kim dan Kim Seok-Cheon. 2007. 3 Menit Belajar

Pengetahuan Umum Seri Tokoh Penemu, Tubuh Kita, dan

Lingkungan. Jakarta ; Bhuana Ilmu Populer.

Sudono, Agus dan Sutanto. 2009. The Complete Book of Science.

Yogyakarta : New Orchid.

Surbakti, E.B. 2008. Awas Tayangan Televisi. Jakarta : Elex Media

Komputindo.

Tedjasaputra, Mayke S. 2001. Bermain, Mainan, dan Permainan.

Jakarta : Grasindo.