pengaruh teknologi komunikasi dan informasi terhadap eksistensi budaya

3
Pengaruh Teknologi Komunikasi dan Informasi Terhadap Eksistensi Budaya Saat ini, teknologi informasi dan komunikasi sudah menjadi konsumsi masyarakat luas tanpa terpengaruh oleh status sosial. Masyarakat di seluruh penjuru dunia sudah terbiasa dengan penggunaan teknologi komunikasi dan informasi sepertimobile phone, televisi, maupun internet. Perkembangan dunia teknologi komunikasi dan informasi telah membawa perubahan pada peradaban manusia. Telah terbentuk global village (desa global), dimana setiap warga dapat terhubung dengan warga lainnya. Hal ini didorong oleh kebutuhan masyarakat dalam membangun komunitas yang lebih baik dan kemudian tersedianya alat untuk mewujudkannya. Kemunculan komunikasi virtual menjadi salah satu bukti nyata, dimana adanya pemersatu sosial melalui media internet. Namun, apakah perubahan tersebut cenderung positif atau sebaliknya malah berdampak buruk bagi peradaban umat manusia? Kemunculan formulasi-formulasi baru yang canggih pada teknologi komunikasi dan informasi, seolah-olah mampu menggantikan posisi kemampuan otak manusia dalam keseharian hidup manusia untuk beraktivitas, bersosialisasi, maupun di bidang ilmu. Berbagai kemudahan dan kenyamanan telah mencapai taraf tinggi dalam memuaskan dan memanjakan penghuni dunia ini. Misalnya pada aktivitas manusia, yang kerap kali ditunjang oleh teknologi komunikasi dan informasi, mampu menjawab tuntutan pekerjaan yang lebih cepat, akurat, mudah, murah, tanpa memakan banyak waktu. Keadaan tersebut menjadikan kemampuan manusia dalam mengendalikan alam melalui ilmu pengetahuan, dapat mensejahterakan material melalui teknologi, dan meningkatkan efektivitas dalam kegiatan pembelajaran. Para pelajar kini dapat mengakses beragam informasi yang ia inginkan dengan mudah. Segudang informasi dapat disajikan secara gamblang hanya dengan satu perangkat media komunikasi. Dengan kehadiran internet, menjadikan Indonesia mampu meningkatkan mutu pendidikan dan mencapai taraf yang sama dengan negara maju. Contohnya saja sudah ada metodedistance learning, yang merupakan pola belajar efektif bagi masayarakat yang memiliki kendala jarak dan waktu untuk mendapatkan informasi pendidikan tentang ilmu pengetahuan. Dalam penerapan distance learning, media internet sangat berperan, misalnya dalam penyediaan dan pengaksesan modul- modul pembelajaran gratis maupun akun pembelajaran online. Selain itu, juga ada penerapan kelas virtual berbasis teleconference dan inovasi e-learning. Namun, di samping itu semua, tak dapat kita pungkiri bahwa arus deras informasi dan kecanggihan teknologi komunikasi yang menyelimuti dunia ini justru membawa perubahan signifikan pada masyarakat di dalamnya. Contohnya saja bagaimana perkembangan teknologi dan komunikasi yang sedemikian rupa berkembang pesat, membawa pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia. Derasnya arus informasi dan komunikasi mulai memunculkan kecenderungan yang mengarah pada lunturnya nilai pelestarian kebudayaan asli

Upload: fitry-adx

Post on 24-Oct-2015

24 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Teknologi Komunikasi Dan Informasi Terhadap Eksistensi Budaya

Pengaruh Teknologi Komunikasi dan Informasi Terhadap Eksistensi Budaya

 

Saat ini, teknologi informasi dan komunikasi sudah menjadi konsumsi masyarakat luas tanpa terpengaruh oleh status sosial. Masyarakat di seluruh penjuru dunia sudah terbiasa dengan penggunaan teknologi komunikasi dan informasi sepertimobile phone, televisi, maupun internet. Perkembangan dunia teknologi komunikasi dan informasi telah membawa perubahan pada peradaban manusia. Telah terbentuk global village (desa global), dimana setiap warga dapat terhubung dengan warga lainnya. Hal ini didorong oleh kebutuhan masyarakat dalam membangun komunitas yang lebih baik dan kemudian tersedianya alat untuk mewujudkannya. Kemunculan komunikasi virtual menjadi salah satu bukti nyata, dimana adanya pemersatu sosial melalui media internet. Namun, apakah perubahan tersebut cenderung positif atau sebaliknya malah berdampak buruk bagi peradaban umat manusia?

          Kemunculan formulasi-formulasi baru yang canggih pada teknologi komunikasi dan informasi, seolah-olah mampu menggantikan posisi kemampuan otak manusia dalam keseharian hidup manusia untuk beraktivitas, bersosialisasi, maupun di bidang ilmu. Berbagai kemudahan dan kenyamanan telah mencapai taraf tinggi dalam memuaskan dan memanjakan penghuni dunia ini. Misalnya pada aktivitas manusia, yang kerap kali ditunjang oleh teknologi komunikasi dan informasi, mampu menjawab tuntutan pekerjaan yang lebih cepat, akurat, mudah, murah, tanpa memakan banyak waktu.

Keadaan tersebut menjadikan kemampuan manusia dalam mengendalikan alam melalui ilmu pengetahuan, dapat mensejahterakan  material melalui teknologi, dan meningkatkan efektivitas dalam kegiatan pembelajaran. Para pelajar kini dapat mengakses beragam informasi yang ia inginkan dengan mudah. Segudang informasi dapat disajikan secara gamblang hanya dengan satu perangkat media komunikasi. Dengan kehadiran internet, menjadikan Indonesia mampu meningkatkan mutu pendidikan dan mencapai taraf yang sama dengan negara maju. Contohnya saja sudah ada metodedistance learning, yang merupakan pola belajar efektif bagi masayarakat yang memiliki kendala jarak dan waktu untuk mendapatkan informasi pendidikan tentang ilmu pengetahuan. Dalam penerapan distance learning,  media internet sangat berperan, misalnya dalam penyediaan dan pengaksesan modul-modul pembelajaran gratis maupun akun pembelajaran online. Selain itu, juga ada penerapan kelas virtual berbasis teleconference dan inovasi e-learning.

Namun, di samping itu semua, tak dapat kita pungkiri bahwa arus deras informasi dan kecanggihan teknologi komunikasi yang menyelimuti dunia ini justru membawa perubahan signifikan pada masyarakat di dalamnya. Contohnya saja bagaimana perkembangan teknologi dan komunikasi yang sedemikian rupa berkembang pesat, membawa pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia. Derasnya arus informasi dan komunikasi mulai memunculkan kecenderungan yang mengarah pada lunturnya nilai pelestarian kebudayaan asli Indonesia. Dahulu, Indonesia terkenal dengan budaya ramah tamah dan gotong royong, tetapi sekarang justru marak terjadi aksi pergaulan bebas dan masyarakat cenderung individualistik. Anak-anak jaman sekarang lebih giat memperhatikan perkembangan yang terjadi dalam dunia maya dibandingkan di dalam keluarganya. Cenderung memilih menyendiri di kamar dengan gadget dibandingkan menonton televisi bersama keluarga. Kebiasaan yang juga marak muncul di sekitar adalah semakin sedkit orang yang tidak berurusan dengan mobile phone, artinya semua orang pasti berhubungan dengan media internet, akun jejaring sosial seperti twitter misalnya, maupun smartphone seperti Blackberry, iphone, ipad, dan lainnya. Hal-hal tersebut telah memunculkan budaya baru bagi bangsa Indonesia.

Page 2: Pengaruh Teknologi Komunikasi Dan Informasi Terhadap Eksistensi Budaya

           Pengaruh lain terhadap budaya tercermin dalam penggunaan bahasa di kalangan masyarakat Indonesia yang telah mengalami perubahan drastis. Dapat kita jumpai, bahwa anak-anak di keluarga Indonesia sudah terbiasa dengan bahasa asing. Anak-anak kecil tak lagi diajarkan tentang bahasa Indonesia atau istilah-istilah dalam bahasa Indonesia, malahan diajarkan berbahasa inggris dengan disertai istilah-istilah asing lainnya. Panggilan seperti Bapak, Ibu, Ayah , ataupun Bunda , kerap kali sudah tergusur dengan panggilan asing seperti “Mom”, atau “Dad”. Tayangan di media seperti televisi, juga lebih dominan menampilkan kebudayaan negara asing, menyebabkan anak-anak yang menontonnya cenderung hafal dengan kebudayaan mereka. Sungguh ironi, dapatkah anda bayangkan ketika anda menemukan sesama anak SD sudah mahir mengobrol dalam bahasa inggris, tetapi ketika ditanya mengenai istilah dasar bahasa Indonesia, mereka justru tidak mengerti. Kecenderungan anak remaja sekarang menggunakan kata “Lu”, “Gue”, dan bahasa praktis yang sering digunakan dalam duniamaya, diterapkan dalam dunia nyata. Kata-kata umpatan yang biasa ditayangkan dalam film barat juga sudah menjadi kebiasaan dalam obrolan remaja Indonesia. Hal itu tersebar melalui televisi, internet, dan aplikasi dalam dunia online seperti you-tube dan sebagainya.

Dengan kehadiran internet, dimana orang mudah mengakses banyak informasi beragam atau melakukan hubungan dengan orang di penjuru dunia, membawa perubahan bagi generasi bangsa. Misalnya saja dalam hal fashion. Fashion dan life-style kaum muda Indonesia jaman sekarang mulai mengadopsi dari negara asing. Cara berpakaian serba mini dan ketat, cenderung mengikuti arus fashion luar negeri. Berbagai brand-brand luar negeri juga membajiri pasar tanah air kita. Keberadaan style ala Indonesia justru mulai lengser akibat kehadiran barang-barang luar negeri tersebut. Masuknya budaya barat seiring dengan keberhasilan perkembangan teknologi dan komunikasi di era globalisai ini, membawa ancaman perubahan bagi sistem nilai sosial dan budaya timur (termasuk Indonesia).

Oleh karena itu, teknologi komunikasi dan informasi mempengaruhi eksistensi kebudayaan daerah. Rasa cinta akan negara sendiri dan rasionalisme terhadap negeri cenderung menurun, khususnya terhadap kebudayaan negara sendiri yang seharusnya menjadi cermin jati diri bangsa. Kemudian terjadi pula akulturasi yang akan berkembang menjadi budaya massa.

Untuk itu, hendaknya artikel ini dapat menjadi bahan refleksi diri kita dan menyadarkan akan tugas kita sebagai generasi muda , generasi penerus bangsa ini, bahwa kita harus lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi yang ada, lebih berpikir kritis, berpendirian teguh sehingga tidak mudah terbawa arus globalisasi, serta mulai mengambil tindakan dalam melestarikan kebudayaan bangsa kita sendiri.