pengaruh supervisi akademik kepala sekolah,digilib.unila.ac.id/56525/3/tesis tanpa bab...

86
PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH, KEPEMIMPINAN GURU DAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU TERHADAP MUTU PEMBELAJARAN SMP NEGERI DI KOTA BANDAR LAMPUNG (Tesis) Oleh Titiek Wulandari PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 27-Dec-2019

21 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,KEPEMIMPINAN GURU DAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU

TERHADAP MUTU PEMBELAJARANSMP NEGERI DI KOTA BANDAR LAMPUNG

(Tesis)

OlehTitiek Wulandari

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKANFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PRINCIPAL ACADEMIC SUPERVISION,TEACHER LEADERSHIP AND TEACHER ACHIEVEMENT

MOTIVATION ON THE LEARNING QUALITY OF PUBLIC JUNIORHIGH SCHOOLS IN BANDAR LAMPUNG CITY

By

TITIEK WULANDARI

The purpose of this study was to analyze and describe the effects of principal'sacademic supervision, teacher leadership and teacher achievement motivation onthe learning quality of the Public Junior High Schools in Bandar Lampung City.This research was a quantitative study with an asosiative method. Data collectionwas conducted using a questionnaire with 204 teacher samples at 100% responserate. The hypotheses were tested using simple linear regression analysis andmultiple regression analysis through the F test and t test to determine the effect ofindependent variables on the dependent variable at a confidence level of 95%(α = 0.05). The results showed that: (a) the principal academic supervision had apositive and significant effect on the quality of learning, (b) teacher leadership hada positive and significant effect on the quality of learning, (c) teacher achievementmotivation had a positive and significant effect on the quality of learning, (d)principal academic supervision, teacher leadership and teacher achievementmotivation also had a positive and significant effect on the quality of learning.

Key words: principal supervision, teacher leadership, teacher motivation, qualityof learning,

Page 3: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

ABSTRAK

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,KEPEMIMPINAN GURU DAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU

TERHADAP MUTU PEMBELAJARAN SMP NEGERI DI KOTA BANDARLAMPUNG

Oleh

TITIEK WULANDARI

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh supervisiakademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi guruterhadap mutu pembelajaran SMP Negeri di Kota Bandar Lampung. Penelitianmerupakan penelitian kuantitatif dengan metode asosiatif. Pengumpulan datadilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan jumlah sampel 204 guru.Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linear sederhana dan analisisregresi berganda melalui uji F dan uji t untuk mengetahui pengaruh variabelindependen terhadap variabel dependen pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05).Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) supervisi akademik kepala sekolahberpengaruh positif dan signifikan terhadap mutu pembelajaran, (b) kepemimpinanguru berpengaruh positif dan signifikan terhadap mutu pembelajaran, (c) motivasiberprestasi guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap mutu pembelajaran, (d)supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasiguru berpengaruh positif dan signifikan terhadap mutu pembelajaran.

Kata kunci: supervisi akademik, kepemimpinan guru, motivasi berprestasi, mutupembelajaran.

Page 4: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,

KEPEMIMPINAN GURU DAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU

TERHADAP MUTU PEMBELAJARAN

SMP NEGERI DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh Titiek Wulandari

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat umtuk Mencapai Gelar

MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN

Pada

Program Studi S2 Magister Manajemen Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi
Page 6: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi
Page 7: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi
Page 8: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

RIWAYAT HIDUP

Peneliti dilahirkan di kota Semarang, Jawa Tengah pada

tanggal 12 November 1984, sebagai anak pertama dari dua

bersaudara, dari Bapak Ir. Sutikno, M.Sc., Ph.D. dan Ibu Siti

Zulaikah, B.Sc. Peneliti memulai pendidikan Taman Kanak-

Kanak (TK) di Spartan Village Kindergarden School,

Michigan, United States of America yang diselesaikan pada tahun 1990. Peneliti

melanjutkan ke pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Spartan Village Elementary

School, Michigan, United States of America pada tahun 1991-1996 yang

kemudian diselesaikan di SD Kartika II-5 Kota Bandar Lampung pada tahun

1997, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Al-Kautsar Kota Bandar

Lampung yang diselesaikan pada tahun 2000 dan Sekolah Menengah Atas (SMA)

di SMA Al-Kautsar Kota Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2003.

Peneliti melanjutkan Pendidikan Sarjana (S1) di Jurusan Manajemen, Fakultas

Ekonomi, Universitas Lampung yang diselesaikan pada tahun 2007. Pada tahun

2005- 2007, peneliti mendirikan kursus Bahasa Inggris yang memiliki dua cabang

di Kota Bandar Lampung. Pada tahun 2010 sampai dengan sekarang, peneliti

menjadi guru Bahasa Inggris di Kursus Bahasa Inggris, English First Kota Bandar

Lampung. Pada September 2017 peneliti diterima sebagai mahasiswa Magister

Manajemen Pendidikan di Universitas Lampung.

Page 9: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

MOTTO

Gratitude is a powerful process for shifting your energy and bringing more of

what you want into your life. Be grateful of what you already have and you will

attract more good things.

( Rhonda Byrne)

Bersyukur adalah proses yang kuat untuk mengalihkan energi Anda dan

membawa lebih banyak dari apa yang Anda inginkan ke dalam hidup Anda.

Bersyukurlah atas apa yang sudah Anda miliki dan Anda akan menarik lebih

banyak hal baik.

( Rhonda Byrne )

Page 10: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, saya persembahkan karya

ini kepada:

Almamater Universitas Lampung

Ayahanda dan Ibunda tercinta,

Ir. Sutikno, M.Sc., Ph.D. dan Siti Zulaikah, B.Sc.

yang menjadi inspirasi dan telah memberikan banyak saran, motivasi,

arahan dan dukungan yang luar biasa dalam penyelesaian tesis ini.

Suamiku, Sulistyo Pamungkas, S.E. yang selalu mengispirasi hidupku,

memberikan arahan, motivasi dan dukungan yang luar biasa.

Anakku, Muhammad Hasan Falah Azka yang senantiasa sabar menemani

dan memberikan motivasi yang luar biasa.

Adikku, Kurniawan Shidiq Sutikno, S.T.P. yang senantiasa memberi

dukungan dan motivasi yang luar biasa.

Mertua dan kakak-kakak tercinta yang senantiasa mendukung dan

memberikan motivasi demi kelancaran penyelesaian tesis ini.

Page 11: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

SANWACANA

Puji syukur peneliti kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya

sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

Tesis dengan judul “Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah,

Kepemimpinan Guru dan Motivasi Berprestasi Guru SMP Negeri di Kota Bandar

Lampung” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Manajemen

Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas

Lampung.

Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas Lampung

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh

pendidikan di Pascasarjana Manajemen Pendidikan Universitas Lampung.

2. Prof. Drs. Mustofa, M.A., Ph.D., selaku Direktur Pascasarjana Universitas

Lampung yang telah memberikan arahan dan kemudahan.

3. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung yang telah memfasilitasi penelitian ini.

4. Dr. Riswandi, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung yang telah memfasilitasi penelitian ini.

5. Dr. Sowiyah, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Magister Manajemen

Pendidikan Universitas Lampung atas bimbingan, arahan, saran, motivasi

serta dukungan yang sangat membantu dalam proses penyusunan tesis ini.

Page 12: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

6. Dr. Irawan Suntoro, M.S., selaku pembimbing I atas bimbingan, arahan,

saran, motivasi serta dukungan yang sangat membantu dalam proses

penyusunan tesis ini.

7. Hasan Hariri, S.Pd., MBA, Ph.D., selaku pembimbing II dan pembimbing

akademik atas bimbingan, arahan, saran, motivasi serta dukungan yang sangat

membantu dalam proses penyusunan tesis ini.

8. Dr. Dedy Hermanto Karwan, M.M., selaku pembahas atas bimbingan, arahan,

saran, motivasi serta dukungan yang sangat membantu dalam proses

penyusunan tesis ini.

9. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Magister Manajemen Pendidikan

Universitas Lampung yang telah mendidik dan memberikan ilmu yang

bermanfaat.

10. Dr. M. Badrun, M.Ag., selaku Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah

SMP Kota Bandar Lampung yang telah memberikan izin untuk pengambilan

data pada penelitian ini.

11. Seluruh kepala sekolah dan guru SMP Negeri yang terpilih di Kota Bandar

Lampung sebagai perwakilan dalam penelitian ini yang telah berkontribusi

dalam pengambilan data.

12. Sahabat-sahabat mahasiswa Manajemen Pendidikan angkatan tahun 2017 dan

seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi

semoga dapat memberi kontribusi dalam bidang ilmu manajemen pendidikan.

Bandar Lampung, 20 Februari 2019

Titiek Wulandari

Page 13: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ……………………………………………………………….….

LEMBAR PERNYATAAN ………………………………………………....

RIWAYAT HIDUP ………………………………………………………….

MOTTO……………………………..………………………………………..

PERSEMBAHAN……………………………………………………………

SANWACANA………………………………………………………..…….

DAFTAR ISI …………………………….………………………….………

i

iii

iv

vi

vii

viii

ix

DAFTAR TABEL ………………………………………..……………….… xiv

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….… xv

DAFTAR LAMPIRAN ….……………………………………………….… xvi

BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………….... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ………………………………..…….. 1

1.2 Identifikasi Masalah ………………………………………...….. 8

1.3 Pembatasan Masalah ………………………………………..….. 8

1.4 Rumusan Masalah ……………………………………………… 9

1.5 Tujuan Penelitian ………………………………...…………….. 9

1.6 Manfaat Penelitian ……………………………………….…….. 10

1.7 Ruang Lingkup Penelitian ………………………………...……. 11

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ………...………………………….……..…… 13

2.1 Mutu Pembelajaran ………………………………..……….…… 13

2.1.1 Pengertian Mutu Pembelajaran …………...……………... 13

2.1.2 Indikator Mutu Pembelajaran …………………………… 14

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mutu Pembelajaran … 15

Page 14: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

2.4.4 Indikator Motivasi Berprestasi Guru……………………. 25

2.5 Penelitian yang Relevan ………………………………………... 25

2.6 Kerangka Pikir …………………………………………..…….. 28

2.8 Hipotesis Penelitian ……………………………………..…....... 30

BAB III. METODE PENELITIAN ………...………………………………… 32

3.1 Pendekatan Penelitian …………………………..…………….… 32

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ……………………………….. 33

3.2.1 Populasi Penelitian ………………………………………. 33

3.2.2 Teknik Sampling …………………...……………………. 34

3.2.3 Sampel Penelitian………………………………..……….. 35

3.3 Variabel Penelitian ……………………...……………………… 36

3.3.1 Variabel Terikat ………………………………………….. 36

3.3.2 Variabel Bebas ……………………...…………………… 38

3.3.2.1 Variabel Bebas Supervisi Akademik KepalaSekolah …………………………………………. 38

3.3.2.2 Variabel Bebas Kepemimpinan Guru …...……... 40

3.3.2.3 Variabel Bebas Motivasi Berprestasi Guru …….. 41

3.4 Teknik Pengumpulan Data ……………………………...……… 43

3.4.1 Teknik Pokok ……………………………………………. 43

3.4.2 Teknik Penunjang ………………………………………... 44

2.2 Supervisi Akademik Sekolah …………………………………… 15

2.2.1 Pengertian Supervisi Akademik Kepala Sekolah ………… 15

2.2.2 Tujuan dan Fungsi Supervisi Akademik Kepala Sekolah ... 17

2.2.3 Prinsip-Prinsip Supervisi Akademik Kepala Sekolah ….… 18

2.2.4 Indikator Supervisi Akamik Kepala Sekolah …………….. 18

2.2.5 Pendekatan dalam Supervisi Akademik Kepala Sekolah … 19

2.2.6 Teknik-Teknik Supervisi Akademik Kepala Sekolah…….. 19

2.3 Kepemimpinan Guru ………………………………………….… 20

2.3.1 Pengertian Kepemimpinan Guru Dalam Pembelajaran ….. 20

2.3.2 Tujuan Kepemimpinan Instruksional Guru ………………. 21

2.3.3 Indikator Kepemimpinan Instruksional Guru .……………. 212.3.4 Pentingnya Kepemimpinan Instruksional Guru ………….. 212.4 Motivasi Berprestasi Guru ……………………………………… 22

2.4.1 Pengertian Motivasi Berprestasi Guru …………………… 22

2.4.2 Karakteristik Motivasi Berprestasi Guru ……………….… 23

2.4.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi MotivasiBerprestasi Guru ………………………………………….. 23

Page 15: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

3.5 Uji Instrumen Penelitian ……………………………………….. 44

3.5.1 Uji Validitas Instrumen ………………………………….. 44

3.5.1.1 Hasil Uji Validitas Mutu Pembelajaran ...……… 46

3.5.1.2 Hasil Uji Validitas Supervisi Akademik KepalaSekolah …………………………………………. 46

3.5.1.3 Hasil Uji Validitas Kepemimpinan Guru ………. 47

3.5.1.4 Hasil Uji Validitas Motivasi Berprestasi Guru….. 48

3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen ……………………………….. 49

3.5.2.1 Hasil Uji Reliabilitas Mutu Pembelajaran ...….… 50

3.5.2.2 Hasil Uji Reliabilitas Supervisi Akademik KepalaSekolah …………………………………………. 50

3.5.2.3 Hasil Uji Reliabilitas Kepemimpinan Guru ….... 51

3.5.2.4 Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Berprestasi Guru.. 51

3.6 Teknik Analisis Data ….…………………………………..…… 52

3.6.1 Uji Prasyarat Analisis Data ……………..…..…………… 52

3.6.2 Regresi Linear Berganda ………………...………………. 55

3.6.3 Uji Signifikansi Regresi …………………………………. 56

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN…………………..………………….. 57

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ……………………………..……… 57

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian Data ….………………………..…… 58

4.2.1 Variabel Mutu Pembelajaran …………………………..… 59

4.2.2 Variabel Supervisi Akademik Kepala Sekolah ……….…. 60

4.2.3 Variabel Kepemimpinan Guru ...………………………… 61

4.2.4 Variabel Motivasi Berprestasi Guru …………………….. 62

4.3 Uji Prasayarat Analisis Regresi ..…………………………..…… 64

4.3.1 Uji Normalitas Data ……………………………………… 64

4.3.2

4.3.3

Uji Heteroskedastisitas ……………………………..……..Uji Multikolinearitas……………………………………..

66

67

4.3.4 Pengujian Hipotesis …...……………..…………………... 68

4.3.4.1 Pengaruh Supervisi Akademik Kepala SekolahTerhadap Mutu Pembelajaran ...…….………….. 68

4.3.4.2 Pengaruh Kepemimpinan Guru Terhadap MutuPembelajaran …………………….…….……….. 71

4.3.4.3 Pengaruh Motivasi Berprestasi Guru TerhadapMutu Pembelajaran ……………………………. 73

4.3.4.4 Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah,Kepemimpinan Guru dan Motivasi BerprestasiGuru Terhadap Mutu Pembelajaran…………….. 75

Page 16: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ….……………..………………… 78

4.4.1 Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah TerhadapMutu Pembelajaran ...…….………………………………. 78

4.4.2 Pengaruh Kepemimpinan Guru Terhadap MutuPembelajaran …………………………......…….……….. 80

4.4.3 Pengaruh Motivasi Berprestasi Guru Terhadap MutuPembelajaran …………………………………………… 81

4.4.4 Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah,Kepemimpinan Guru dan Motivasi Berprestasi GuruTerhadap Mutu Pembelajaran……………………………. 83

4.5

4.6

Keterbatasan Penelitian …………….…………………………..Model Hipotetik …………………………………………………

84

86

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ……...…………………………....... 87

5.1 Kesimpulan ………….…………………………………..…….. 87

5.2 Implikasi ………….…………….…………………………..….. 88

5.3 Saran ……………………………………………………...….… 90

DAFTAR PUSTAKA …………………..….……………..…………………… 92

LAMPIRAN……………………………………………………………………. 97

Page 17: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Nilai Rata-Rata Ujian Nasional SMP Negeri di Kota Bandar Lampung … 2

3.1 Populasi Penelitian ………………………………………………..……. 33

3.2 Nama Wilayah Kecamatan Sampel Penelitian………………………....... 34

3.3 Sampel Penelitian …………………………………………………..…… 36

3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Mutu Pembelajaran ……………………..…..…… 37

3.5 Daftar Pembobotan Penilaian Variabel Mutu Pembelajran …………...… 37

3.6 Kisi-Kisi Kuesioner Supervisi Akademik Kepala Sekolah ……………... 39

3.7 Daftar Pembobotan Penilaian Variabel Supervisi Akademik Kepala

Sekolah …………………………………………………………..………

39

3.8 Kisi-Kisi Kuesioner Kepemimpinan Guru …………………………..…. 40

3.9 Daftar Pembobotan Penilaian Variabel Kepemimpinan Guru ………… 41

3.10 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Berprestasi Guru ………………………... 42

3.11 Daftar Pembobotan Penilaian Variabel Motivasi Berprestasi Guru …… 43

3.12 Daftar Interpretasi Nilai r (validitas instrumen) ……………………..… 45

3.13 Hasil Perhitungan Validitas Mutu Pembelajaran ……………………..…. 46

3.14 Hasil Perhitungan Validitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah …….. 47

3.15 Hasil Perhitungan Validitas Kepemimpinan Guru …………………….. 48

3.16 Hasil Perhitungan Validitas Motivasi Berprestasi Guru ………………. 48

3.17 Daftar Interpretai Nilai r (reliabilitas instrumen) ……………………..…. 50

3.18 Statistika Reliabilitas Mutu Pembelajaran …………………….………. 50

3.19 Statistika Reliabilitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah …………..… 51

3.20 Statistika Reliabilitas Kepemimpinan Guru ………………………....… 51

3.21 Statistika Reliabilitas Motivasi Berprestasi Guru ………………….....… 52

4.1 Data Statistik Dasar Variabel Penelitian …………………………….… 58

Page 18: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

xi

4.2 Distribusi Nilai Variabel Mutu Pembelaran ………………………...….. 59

4.3 Distribusi Nilai Variabel Supervisi Akademik Kepala Sekolah ……...…. 60

4.4 Distribusi Nilai Variabel Kepemimpinan Guru ……………………...….. 61

4.5 Distribusi Nilai Variabel Motivasi Berprestasi Guru ……..…………….. 63

4.6 Hasil Uji Normalitas Variabel Penelitian …………………..………..… 64

4.7 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Kolmogorov Smirnov ……........ 65

4.8 Analisis Uji Multikolinearitas…………………………..………………. 67

4.9 Ikhtisar Uji Multikolinearitas ……………………………………..……… 68

4.10 Linearitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dan Mutu Pembelajaran 69

4.11 Koefisien Regresi Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Mutu

Pembelajaran …………………………………………………………………

69

4.12 Koefisien Determinasi Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Mutu

Pembelajaran ………………………………………………………..……...

70

4.13 Linearitas Kepemimpinan Guru Dan Mutu Pembelajaran …………..….. 71

4.14 Koefisien Regresi Kepemimpinan Guru dan Mutu Pembelajaran …….. 72

4.15 Koefisien Determinasi Kepemimpinan Guru dan Mutu Pembelajaran … 72

4.16 Linearitas Motivasi Berprestasi Guru Dan Mutu Pembelajaran ……..….. 73

4.17 Koefisien Regresi Motivasi Berprestasi Guru dan Mutu Pembelajaran … 74

4.18 Koefisien Determinasi Motivasi Berprestasi Guru dan Mutu

Pembelajaran ……………………………………………………………

74

4.19 Koefisien Regresi Ganda ………………………………………….…… 76

4.20 Signifikansi Regresi Ganda ……………………………….……..……... 76

4.21 Koefisien Determinasi Supervisi Akademik Kepala Sekolah,

Kepemimpinan Guru Dan Motivasi Berprestasi Guru Terhadap Mutu

Pembelajaran …………………………………………………………..

77

Page 19: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

M m

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Skema Paradigma Penelitian ………………………………………………...30

4.1 Histogram Nilai Mutu Pembelajaran ………………………………………..59

4.2 Histogram Nilai Supervisi Akademik Kepala Sekolah ……………………...60

4.3 Histogram Nilai Kepemimpinan Guru ………………………………………62

4.4 Histogram Nilai Motivasi Berprestasi Guru ………………………………...63

4.5 Normal Q-Q Plot Mutu Pembelajaran ………………………………………65

4.6 Normal Q-Q Plot Supervisi Akademik Kepala Sekolah …………………….65

4.7 Normal Q-Q Plot Kepemimpinan Guru ……………………………..………66

4.8 Normal Q-Q Plot Motivasi Berprestasi Guru ……………….…………........ 66

4.9 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas ………...……………….…………........ 67

4.10 Model Hipotetik …………………………………………………………... 86

Page 20: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Instrumen Penelitian……………………………………………………..... 97

2 Data Validitas dan Reliabilitas……………………………………………. 102

3 Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Instrumen…..……….……… 126

4 Data Angket Penelitian….…………………………………………….….. 129

5 Deskripsi Data Penelitian…………………………….…………….….….. 134

6 Hasil Uji Normalitas Data Penelitian…………....…………………..……. 134

7 Normal Q-Q Plot…………………………………………………..……… 135

8 Hasil Uji Multikolonearitas …………..…………………………….…… 136

9 Hasil Uji Heteroskedastisitas ……………………………………….….... 136

10 Hasil Analisis Regresi Supervisi Akademik Kepala Sekolah Terhadap

Mutu Pembelajaran ………….…………………………....………….…..

137

11 Hasil Analisis Regresi Kepemimpinan Guru Terhadap Mutu

Pembelajaran ………….…………………………....……………………..

138

12 Hasil Analisis Regresi Motivasi Berprestasi Guru Terhadap Mutu

Pembelajaran ………….……………………………....…………………..

139

13 Hasil Analisis Regresi Supervisi Akademik Kepala Sekolah,

Kepemimpinan Guru dan Motivasi Berprestasi Guru Terhadap Mutu

Pembelajaran ………….…………………………..................................…

140

14 Surat Izin Penelitian…………………………………………………....…. 141

15 Surat Keterangan Pengambilan Data………..…………………………….. 149

16 Tabel T………………………………………………………….……...…. 151

17 Tabel F……………………………………..………………….………….. 153

Page 21: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi ini, persaingan antar bangsa merupakan suatu hal yang pasti

terjadi. Untuk memenangkan persaingan tersebut, diperlukan sumber daya

manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas bagi suatu

bangsa dibangun melalui pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu,

pendidikan yang berkualitas menjadi perhatian bagi suatu negara atau bangsa

dalam pembangunan manusia.

Pendidikan merupakan investasi jangka panjang dalam membangun sumber daya

manusia yang mempunyai kualitas atau mutu yang semakin baik. Kemampuan

untuk bersaing dengan negara lain yang maju adalah salah satu indikator bahwa

kualitas pendidikan di suatu negara itu baik. Pendidikan yang berkualitas

diperoleh dari penerapan pembelajaran yang bermutu tinggi. Salah satu cara

mengetahui mutu pembelajaran adalah ujian nasional. Dasar hukum pelaksanaan

Ujian Nasional yaitu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 dan Peraturan

Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan. Di

bawah ini disajikan data rata-rata pencapaian Ujian Nasional pada tingkat SMP di

Kota Bandar Lampung selama tiga tahun terakhir.

Page 22: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

2

Tabel 1.1 Rata-rata Nilai Ujian Nasional SMP Negeri di Kota Bandar Lampung

No Mata Pelajaran Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

1 Bahasa Inggris 72,90 64,19 56,69

2 Bahasa Indonesia 75,19 73 67,52

3 Matematika 59,23 53,07 61,08

4 IPA 74,93 63,90 61,11

Rata-Rata Hasil Ujian Nasional 70,56 63,54 61,60

Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2018).

Tabel diatas menunjukkan bahwa hasil rata-rata Ujian Nasional SMP Negeri di

Kota Bandar Lampung menurun dari 70,56 pada tahun 2015 menjadi 63,54 pada

tahun 2016 dan 61,60 pada tahun 2017. Data tersebut merupakan salah satu

indikator bahwa mutu pembelajaran yang diterapkan pada 37 SMP Negeri di Kota

Bandar Lampung menurun selama tiga tahun terakhir.

Mutu pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Guru merupakan seseorang

yang sangat berpengaruh terhadap mutu pembelajaran. Dari persepsi seorang

guru, mutu pembelajaran dapat dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam

dan faktor yang berasal dari luar. Adapun pengaruh faktor yang berasal dari dalam

meliputi motivasi berprestasi guru, kepemimpinan guru, kompetensi guru, dan

lain-lain. Pengaruh faktor yang berasal dari luar meliputi supervisi akademik

kepala sekolah, fasilitas sekolah, lingkungan dan lain-lain. Peneliti ingin

mengetahui besarnya pengaruh mutu pembelajaran menurut persepsi guru, baik

faktor yang berasal dari dalam maupun faktor yang berasal dari luar. Pengaruh

supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

guru belum pernah diteliti sehingga peneliti ingin mengetahui seberapa besar

pengaruh ketiga variabel tersebut terhadap mutu pembelajaran.

Page 23: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

3

Suhadi dkk. (2014:46) telah melakukan penelitian yang menjelaskan bahwa faktor

yang mempengaruhi mutu pembelajaran, antara lain: (a) motivasi siswa,

(b) motivasi guru, (c) kompetensi guru dan (d) lingkungan sekolah. Hasil dari

penelitian ini menyatakan bahwa motivasi dan kompetensi guru MTs Negeri di

Kabupaten Bekasi perlu ditingkatkan baik yang terkait dengan pengembangan

diri, maupun dengan pembinaan hubungan dengan orang lain.

Deming (2018:35) menjabarkan bahwa mutu pembelajaran dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu sistem, pengetahuan, variasi dan pihak-pihak yang terkait

dalam proses pembelajaran. Suhadi dkk (2014:48) menjelaskan bahwa mutu

pembelajaran merupakan perpaduan antara proses dan hasil belajar yang dicapai

peserta didik dengan dukungan pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya.

Kusumawati (2016:93) menerangkan bahwa mutu pembelajaran merupakan suatu

standar yang dalam pencapaian tujuannya harus dimulai dari menganalisis setiap

komponen yang mempengaruhinya.

Menurut Suti (2011:2), mutu pembelajaran merupakan standar yang dapat

berdaya guna untuk mengoptimalkan proses pembelajaran dan untuk

mencetak lulusan yang baik. Mulyono (2008:29) mengungkapkan bahwa konsep

kualitas pembelajaran terdiri dari lima faktor, yaitu pembelajaran, kesesuaian,

efisiensi, efektivitas, dan produktivitas. Menurut Jannah (2010:60), mutu

pembelajaran adalah pembahasan mengenai bagaimana kegiatan pembelajaran

yang dilakukan selama ini berjalan dengan baik serta dapat menghasilkan

keluaran yang baik pula.

Page 24: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

4

Wahyuni (2012:3) menyatakan bahwa mutu pembelajaran yang baik dicapai jika

suatu pembelajaran dilakukan dengan mengaplikasikan kurikulum sehingga

menghasilkan lulusan yang baik. Di sisi lain, mutu pembelajaran menurut Sallis

(2014:13) adalah sesuatu yang dapat diketahui dengan mengukur dan memastikan

kesesuaian dengan spesifikasi yang telah ditentukan dalam penelitian.

Supervisi pendidikan berpengaruh terhadap mutu pembelajaran. Tjalla (2010:2)

telah melakukan penelitian yang menyatakan faktor yang mempengaruhi mutu

pembelajaran, antara lain: (a) sarana dan pra sarana, (b) motivasi siswa,

(c) motivasi guru, (d) metode pembelajaran dan (e) supervisi kepala sekolah. Hasil

penelitian ini adalah adanya berbagai kendala yang perlu diupayakan untuk

diperbaiki pelaksanaannya sehingga dapat berkontribusi positif dalam peningkatan

mutu pembelajaran di sekolah.

Pidarta (2009:2) menggambarkan supervisi sebagai kegiatan membina para

pendidik dalam mengembangkan proses pembelajaran. Anissyahmai (2016:315)

menjelaskan bahwa supervisi akademik adalah kegiatan yang dilaukukan untuk

meningkatkan kemampuan profesional dan teknis bagi guru, kepala sekolah, dan

warga sekolah lainnya agar proses pendidikan di sekolah lebih berkualitas.

Anisari, Purwanti dan Masrur (2017:3) merumuskan bahwa supervisi merupakan

pendorong guru utuk menjadi lebih berdaya, lebih efektif dan menjadikan

pengajaran lebih baik. Nugraha (2014:46) menyatakan bahwa supervisi lebih

menekankan kepada persahabatan dan kekeluargaan yang dilandasi oleh

pemberian pelayanan dan kerjasama yang lebih baik di antara guru-guru karena

bersifat demokratis.

Page 25: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

5

Makawimbang (2012:86) menjelaskan bahwa supervisi akademik adalah

serangkaian kegiatan yang menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah

akademik yaitu hal-hal yang berlangsung berada dalam lingkungan kegiatan

pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses mempelajari sesuatu. Elliott

et al. (2010:5) berpendapat bahwa supervisi akademik ini yang menghasilkan guru

yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan mutu lulusan. Pendapat lain

diungkapkan oleh Musungu dan Nasongo (2008:16) yang menyatakan supervisi

akademik merupakan kegiatan untuk menentukan tingkat kualitas guru dan mutu

pembelajaran. Ginawati (2014:40) juga mengungkapkan bahwa supervisi

akademik tidak terlepas dari penilaian kinerja guru dalam mengelola

pembelajaran.

Kepemimpinan guru berpengaruh terhadap mutu pembelajaran. Sastrawan

(2016:66) telah melakukan penelitian yang menyatakan bahwa faktor yang

mempengaruhi mutu pembelajaran, antara lain: (a) peserta didik,

(b) kepemimpinan guru dan (c) motivasi guru. Hasil dari penelitian ini

menyatakan bahwa, sikap profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas masih

rendah, persiapan guru untuk melaksanakan pengajaran kurang baik, serta

motivasi mengajar guru juga belum baik.

Hallinger (2003:331) berpendapat bahwa kepemimpinan instruksional sangat

mempengaruhi kualitas hasil sekolah. Harris (2013:85) mengatakan bahwa para

peneliti telah menyimpulkan bahwa kepemimpinan guru merupakan faktor yang

sangat penting dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Menurut Hariri

(2011:26), kepemimpinan merupakan suatu hal yang penting untuk diteliti.

Page 26: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

6

Galland (2008:5) menyatakan bahwa kepemimpinan guru bukanlah konsep baru

dan telah banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai kepemimpinan guru.

Gonzales dan Lambert (2014:8) berpendapat bahwa kepemimpinan guru

merupakan salah satu hal yang penting sebagai pemimpin untuk memimpin di

kelas. Moller dan Pankake (2013:31) merumuskan jika kepemimpinan guru

semakin baik, maka suatu sekolah dapat menjadi lebih baik.

Menurut Lee, et al. (2012:588), kepemimpinan pembelajaran sangat

mempengaruhi peningkatan mutu dalam suatu lembaga pendidikan. Usman dan

Raharjo (2013:2) mengatakan bahwa kepemimpinan pembelajaran merupakan

komponen paling penting dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Senada

dengan hal tersebut, Fanani, dkk (2014:130) juga berpendapat bahwa

kepemimpinan pembelajaran merupakan kepemimpinan yang paling efektif untuk

memperbaiki kualitas siswa. Menurut Siregar (2014:2), kepemimpinan

pembelajaran berpengaruh positif terhadap motivasi kerja sehingga sangat

mempengaruhi hasil prestasi siswa. Surachmi (2011:436) juga sependapat bahwa

kepemimpinan dalam pembelajaran memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan

prestasi belajar siswa. Wibowo (2016:197) menjelaskan bahwa kepemimpinan

pembelajaran juga dipahami sebagai seperangkat program dan tindakan yang

mengarahkan kepada cara meningkatkan prestasi peserta didik, dan menempatkan

kualitas pembelajaran sebagai pusat agenda pendidikan.

Motivasi berprestasi guru berpengaruh terhadap mutu pembelajaran. Eryadini

(2017:50) telah melakukan penelitian yang menyatakan faktor yang

mempengaruhi mutu pembelajaran, antara lain: (a) kompetensi dosen, (b) motivasi

Page 27: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

7

dosen, (c) komunikasi dosen dan (d) suasana akademik. Hasil penelitian ini adalah

kompetensi dosen memiliki hubungan yang efektif dan berpengaruh signifikan

terhadap mutu pembelajaran.

Menurut McClelland (1987:40), motivasi berprestasi didefinisikan sebagai

usaha mencapai keberhasilan dalam kompetisi dengan suatu ukuran keunggulan

yang dapat berupa prestasi orang lain maupun prestasi sendiri. Wardana

(2013:101) juga sependapat bahwa motivasi berprestasi yang tinggi pada guru

akan membawa dampak positif bagi proses belajar mengajar di sekolah dan

meningkatkan daya saing guru. Liana (2012:16) mengatakan bahwa motivasi

berprestasi guru adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang guru

untuk berprestasi dalam upaya untuk mencapai suatu tujuan.

Harjanto (2015:461) menyatakan bahwa motivasi berprestasi guru merupakan

sebuah determinan yang penting bagi kinerja individual yang dapat meningkatkan

mutu pembelajarn. Pendapat yang lebih rinci dikemukakan oleh Siburian

(2012:77) bahwa seseorang yang memiliki motivasi berprestasi guru yang

tinggi adalah jika seorang guru bersedia memikul tanggung jawab sebagai

konsekuensi usahanya untuk mencapai tujuan, berani mengambil resiko yang

sudah diperhitungkan, bersedia mencari informasi untuk mengukur

kemajuannya, dan ingin kepuasan dari apa yang telah dikerjakannya.

Pada umumnya penelitian mengenai mutu pembelajaran dilakukan secara

kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini penting untuk dilakukan mengingat mutu

pembelajaran diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan

Page 28: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

8

banyaknya faktor yang mempengaruhi seperti supervisi akademik kepala sekolah,

kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi guru.

1.2 Identifikasi Masalah

Penelitian yang akan dilakukan belum pernah dilakukan di provinsi Lampung,

Indonesia. Berdasarkan penjelasan yang ada di latar belakang, permasalahan yang

berkaitan dengan mutu pembelajaran adalah:

1.2.1 Supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah belum baik.

1.2.2 Kepemimpinan guru di dalam kelas belum baik.

1.2.3 Motivasi guru untuk berprestasi yang masih rendah.

1.2.4 Motivasi siswa untuk berprestasi yang masih rendah.

1.2.5 Sarana dan prasana yang dilmiliki sekolah belum baik.

1.2.6 Metode pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas belum baik.

1.2.7 Komunikasi yang dilakukan oleh guru di kelas belum baik.

1.2.8 Suasana akademik yang diterapkan di sekolah belum baik

1.2.9 Kompetensi yang dimiliki guru belum baik.

1.2.10 Lingkungan di sekitar sekolah belum baik.

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah dan tidak

menyimpang dari sasaran pokok penelitian. Permasalahan pada penelitian ini

dibatasi oleh supervisi akademik kepala sekolah (X1), kepemimpinan guru (X2)

dan motivasi berpestasi guru (X3) terhadap mutu pembelajaran SMP Negeri di

Kota Bandar Lampung (Y).

Page 29: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

9

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah, maka peneliti menetapkan beberapa rumusan pokok permasalahan

adalah:

1.4.1 Apakah terdapat pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap

mutu pembelajaran SMP Negeri di Kota Bandar Lampung?

1.4.2 Apakah terdapat pengaruh kepemimpinan guru terhadap mutu

pembelajaran SMP Negeri di Kota Bandar Lampung?

1.4.3 Apakah terdapat pengaruh motivasi berprestasi guru terhadap mutu

pembelajaran SMP Negeri di Kota Bandar Lampung?

1.4.4 Apakah terdapat pengaruh supervisi akademik kepala sekolah,

kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi guru terhadap mutu

pembelajaran SMP Negeri di Kota Bandar Lampung?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

menganalisis dan menjelaskan:

1.5.1 Pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap mutu pembelajaran

SMP Negeri di Kota Bandar Lampung.

1.5.2 Pengaruh kepemimpinan guru terhadap mutu pembelajaran SMP Negeri di

Kota Bandar Lampung.

1.5.3 Pengaruh motivasi berprestasi guru terhadap mutu pembelajaran SMP

Negeri di Kota Bandar Lampung.

Page 30: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

10

1.5.4 Pengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan

motivasi berprestasi guru terhadap mutu pembelajaran SMP Negeri di

Kota Bandar Lampung.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini terdiri dari dua manfaat yaitu manfaat teoritis dan

manfaat praktis. Adapun berbagai manfaat penelitian ini dijelaskan sebagai

berikut:

1.6.1 Manfaat Teoritis

Untuk mengembangkan ilmu pendidikan khususnya manajemen

pendidikan dan menambah pengetahuan khususnya mengembangkan teori

supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru, motivasi

berprestasi guru terhadap mutu pembelajaran.

1.6.2 Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan memiliki manfaat untuk berbagai pihak,

antara lain:

1.6.2.1 Siswa

Untuk meningkatkan nilai hasil mutu pembelajaran yang diterima

agar menjadi lulusan yang semakin baik, berakhlak dan dapat

mengaplikasikan nilai-nilai baik dalam kehidupan bermasyarakat.

1.6.2.2 Guru

Untuk menjadi kontribusi dalam pengembangan kepemimpinan

guru dan motivasi berprestasi guru agar mencapai mutu

pembelajaran yang lebih baik.

Page 31: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

11

1.6.2.3 Kepala Sekolah

Untuk dapat menjadi kontribusi dalam melaksanakan supervisi

akademik, peningkatan kepemimpinan guru dan motivasi

berprestasi guru agar dapat meningkatkan mutu sekolah.

1.6.2.4 Pengawas Sekolah

Untuk dapat menjadi kontribusi dalam peningkatan supervisi

akademik, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi guru agar

dapat meningkatkan mutu lulusan sekolah.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang Lingkup penelitian ini terdiri dari:

1.7.1 Ruang Lingkup Ilmu

Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu pendidikan

khususnya manajemen pendidikan. Penelitian ini merupakan bagian dari

manajemen sumber daya manusia karena membahas supervisi akademik,

kepemimpinan dan motivasi berprestasi.

1.7.2 Ruang Lingkup Subyek

Ruang lingkup subyek dalam penelitian ini adalah guru SMP Negeri di

Kota Bandar Lampung.

1.7.3 Ruang Lingkup Obyek

Ruang lingkup obyek dalam penelitian ini adalah supervisi akademik

kepala sekolah (X1), kepemimpinan guru (X2), motivasi berprestasi guru

(X3) terhadap mutu pembelajaran (Y).

Page 32: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

12

1.7.4 Ruang Lingkup Tempat

Ruang lingkup tempat dalam penelitian ini adalah SMP Negeri di Kota

Bandar Lampung.

1.7.5 Ruang Lingkup Waktu

Penelitian ini dilaksanakan dengan surat izin penelitian yang telah

dikeluarkan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung pada bulan Desember 2018 sampai Februari 2019.

Page 33: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Mutu Pembelajaran

Mutu pembelajaran di sekolah merefleksikan keberhasilan sekolah dalam

mencapai tujuan pembelajaran. Deming (2018:35) menjabarkan bahwa mutu

pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sistem, pengetahuan, variasi

dan pihak-pihak yang terkait dalam proses pembelajaran. Menurut Suhadi, dkk.

(2014:48), mutu pembelajaran merupakan perpaduan antara proses dan hasil

belajar yang dicapai peserta didik dengan dukungan pendidik, dan tenaga

kependidikan lainnya. Pembelajaran dikatakan bermutu jika semua unsur

termasuk peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan mampu

menunjukkan kinerja terbaiknya dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya.

Kusumawati (2016:93) menerangkan bahwa mutu pembelajaran merupakan suatu

standar yang dalam pencapaian tujuannya harus dimulai dari menganalisis setiap

komponen yang mempengaruhinya. Menurut Suti (2011:2), mutu pembelajaran

merupakan standar yang dapat berdaya guna untuk mengoptimalkan proses

produksi dan untuk melahirkan produk yang sesuai, yaitu yang menguasai

standar mutu pendidikan berupa penguasaan standar kemampuan dasar.

Mulyono (2008:29) mengungkapkan bahwa konsep kualitas pembelajaran terdiri

dari lima faktor, yaitu pembelajaran, kesesuaian, efisiensi, efektivitas, dan

produktivitas. Menurut Jannah (2010:60), mutu pembelajaran adalah pembahasan

Page 34: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

14

mengenai bagaimana kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama ini berjalan

dengan baik serta dapat menghasilkan keluaran yang baik pula. Wahyuni (2012:3)

menyatakan bahwa mutu pembelajaran yang baik dicapai jika suatu

pembelajaran diselenggarakan dengan mengaplikasikan kurikulum sehingga

menghasilkan lulusan yang baik. Di lain sisi, mutu pembelajaran menurut Sallis

(2014:13) adalah sesuatu yang dapat diketahui dengan mengukur dan memastikan

kesesuaian dengan spesifikasi yang telah ditentukan dalam pendidikan.

Mengacu dari beberapa pengertian mutu pembelajaran yang telah dikemukakan

oleh para ahli, maka dapat disintesiskan bahwa mutu pembelajaran adalah

kemampuan yang dimiliki sekolah dalam menyelenggarakan pembelajarannya

secara efektif dan efisien sehingga menghasilkan manfaat yang bernilai tinggi

bagi pencapaian tujuan pengajaran yang telah ditentukan.

2.1.1 Indikator Mutu Pembelajaran

Mulyono (2008:29) menyebutkan bahwa konsep mutu pembelajaran terdiri dari

lima indikator, yaitu: 1) kesesuaian, 2) pembelajaran, 3) efektivitas, 4) efisiensi

dan 5) produktivitas. Pembelajaran yang bermutu akan bermuara pada

kemampuan guru dalam proses pembelajaran. Secara sederhana kemampuan yang

harus dimiliki oleh guru yaitu kemampuan merencanakan pembelajaran, proses

pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar

dilaksanakan dalam suasana tertentu dengan dukungan sarana dan prasarana

pembelajaran tertentu tertentu pula. Oleh karena itu, keberhasilan mutu

pembelajaran sangat tergantung pada: guru, siswa, sarana pembelajaran,

Page 35: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

15

lingkungan kelas, dan budaya kelas. Semua indikator tersebut harus saling

mendukung dalam sebuah sistem kegiatan pembelajaran yang bermutu.

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mutu Pembelajaran

Hadi (2009) menjelaskan bahwa dalam suatu pembelajaran, terdapat beberapa

faktor yang mempengaruhi mutu pembelajaran, yaitu: 1) tujuan, 2) guru,

3) siswa, 4) sarana dan prasarana, 5) kegiatan pembelajaran, 6) lingkungan,

7) bahan dan alat evaluasi dan 8) suasana evaluasi.

Perumusan tujuan akan mempengaruhi kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh

guru yang secara langsung mempengaruhi kegiatan belajar anak didik.

Keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas atau

kemampuan guru. Latar belakang siswa meliputi jenis kelamin siswa, tempat

kelahiran, tingkat sosial ekonomi, dari keluarga bagaimana siswa berasal dan lain-

lain juga sangat menentukan mutu pembelajaran. Sarana dan prasarana yang baik

sangat penting dalam mencapai mutu pembelajaran yang baik. Strategi

penggunaan metode mengajar sangat menentukan kualitas hasil pembelajaran.

Lingkungan, bahan, alat dan suasana evaluasi mempunyai peranan yang penting

untuk pencapaian mutu pembelajaran yang baik.

2.2.1 Pengertian Supervisi Akademik Kepala Sekolah

Pidarta (2009:2) menggambarkan supervisi sebagai kegiatan membina para

pendidik dalam mengembangkan proses pembelajaran. Anissyahmai (2016:315)

menjelaskan bahwa supervisi pendidikan merupakan kegiatan yang dilaukukan

untuk meningkatkan kemampuan profesional dan teknis bagi guru dan warga

Page 36: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

16

sekolah agar proses pendidikan di sekolah lebih berkualitas. Anisari, Purwanti dan

Masrur (2017:3) menyatakan bahwa supervisi merupakan pendorong guru utuk

menjadi lebih berdaya, lebih efektif dan menjadikan pengajaran lebih baik.

Nugraha (2014:6) mengemukakan bahwa supervisi lebih menekankan kepad

persahabatan dan kekeluargaan yang dilandasi oleh pemberian pelayanan dan

kerjasama yang lebih baik di antara guru-guru karena bersifat demokratis.

Makawimbang (2012:86) merumuskan bahwa supervisi akademik adalah

serangkaian kegiatan yang menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah

akademik yaitu hal-hal yang berlangsung berada dalam lingkungan kegiatan

pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses mempelajari sesuatu.

Elliott, et al. (2010:135) menyatakan bahwa supervisi akademik ini yang

menghasilkan guru yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan mutu lulusan.

Pendapat lain diungkapkan oleh Musungu and Nasongo (2008:3), mereka

menyatakan supervisi akademik merupakan kegiatan untuk menentukan tingkat

kualitas guru dan mutu pembelajran. Ginawati (2014:40) juga mengungkapkan

bahwa supervisi akademik tidak terlepas dari penilaian kinerja guru dalam

mengelola pembelajaran.

Mengacu dari beberapa pengertian supervisi akademik yang telah dikemukakan

oleh para ahli, maka dapat disintesiskan bahwa supervisi akademik kepala

sekolah adalah kegiatan yang berupa bimbingan kepada bawahan untuk

mengembangkan dan menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan sesuai

dengan tujuan yang diharapakan.

Page 37: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

17

2.2.2 Tujuan dan Fungsi Supervisi Akademik Kepala Sekolah

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007,

tujuan dan fungsi supervisi akademik yaitu :

1) Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dankecenderungan perkembangan tiap mata pelajaran dalam rumpun matapelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis.2) Memahami konsep, prinsip, teori atau teknologi, karakteristik dankecenderungan perkembangan proses pembelajaran atau bimbingan tiapmata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolahmenengah yang sejenis.3) Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap mata pelajaran dalamrumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenisberlandaskan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar, danprinsip-prinsip pengembangan KTSP.4) Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan teknikpembelajaran atau bimbingan yang dapat mengembangkan berbagaipotensi siswa melalui mata-mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaranyang relevan di sekolah menengah yang sejenis.5) Membimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaranuntuk tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan disekolah menengah yang sejenis.6) Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatanpembelajaran/bimbingan (di kelas, laboratorium, dan atau di lapangan)untuk tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan disekolah menengah yang sejenis.7) Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan danmenggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran/bimbingan tiapmata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolahmenengah yang sejenis.8) Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi dalampembelajaran tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaan yangrelevan di sekolah menengah yang sejenis.

Prasojo (2011:3) menjelaskan bahwa ada tiga tujuan yang diperoleh dengan

diadakannya kegiatan supervisi akademik antara lain: membantu guru

Page 38: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

18

mengembangkan kemampuan profesionalnya dalam memahami akademik,

memonitor kegiatan belajar mengajar di sekolah dan sebagai pendorong guru

untuk menerapkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya. Pidarta (2009) mengemukakan beberapa fungsi dari supervisi

akademik yaitu untuk memperoleh gambaran yang jelas dan objektif,

menekankan pada aspek positif, mengetahui bagaimana situasi pada umumnya

dan memperoleh bimbingan dalam pembinaan guru.

2.2.3 Prinsip-Prinsip Supervisi Akademik Kepala Sekolah

Kiflih (2016) menjelaskan bahwa ada beberapa prinsip supervisi akademik yang

harus direalisasikan pada setiap proses supervisi akademik yang dilakukan oleh

kepala sekolah, antara lain: praktis, sistematis, objektif, realistis, antisipatif,

konstruktif, kooperatif, kekeluargaan, demokratis, aktif, humanis,

berkesinambungan, terpadu dan komprehensif. Jika seluruh prinsip supervisi

akademik diterapkan dengan baik, maka akan menciptakan hasil maksimal yang

berdampak pada peningkatan kualitas hasil belajar.

2.2.4 Indikator Supervisi Akademik Kepala Sekolah

Rahmania (2015:25) menyatakan bahwa ada dua indikator dari supervisi

akademik kepala sekolah. Indikator yang pertama adalah melakukan supervisi

sesuai dengan prosedur dengan berbagai sub indikator yang meliputi:

a) merencanakan supervisi sesuai dengan kebutuhan guru, b) melakukan supervisi

dengan teknik yang tepat, c) menindaklanjuti hasil supervisi. Indikator kedua

adalah melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan sesuai prosedur dengan

berbagai sub indikator yang meliputi: a) menyusun standar kinerja program

Page 39: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

19

pendidikan yang dapat diukur dan dinilai, b) mampu melakukan monitoring dan

evaluasi kinerja dengan teknik yang sesuai, c) menyusun laporan sesuai dengan

standar laporan monitoring dan evaluasi.

2.2.5. Pendekatan dalam Supervisi Akademik Kepala Sekolah

Pendekatan yang digunakan dalam menerapkan supervisi sering didasarkan

pada prinsip-prinsip psikologis. Menurut Glickman (2009), terdapat beberapa

pendekatan yang dapat digunakan oleh supervisor dalam melaksanakan

kegiatan supervisi akademik yaitu pendekatan langsung, pendekatan tidak

langsung dan pendekatan kolaboratif.

2.2.6. Teknik Supervisi Akademik Kepala Sekolah

Prasojo (2011:5) menjelaskan bahwa ada dua macam teknik supervisi akademik,

yaitu teknik supervisi individual dan kelompok. Teknik supervisi individual yaitu

dengan kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antar

kelas dan lain-lain. Teknik supervisi kelompok dapat dilakukan dengan

kepanitiaan, kerja kelompok, laboratorium kurikulum, baca terpimpin, kuliah,

darmawisata, demonstrasi pembelajaran, diskusi panel dan lain-lain.

2.3.1 Pengertian Kepemimpinan Guru Dalam Pembelajaran

Hallinger (2003:331) berpendapat bahwa kepemimpinan instruksional sangat

mempengaruhi kualitas hasil sekolah. Harris (2013:85) mengatakan bahwa para

peneliti telah menyimpulkan bahwa kepemimpinan guru merupakan faktor yang

sangat penting dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Menurut Hariri

(2011:26), kepemimpinan merupakan suatu hal yang penting untuk diteliti.

Page 40: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

20

Galland (2008:5) menyatakan bahwa kepemimpinan guru bukanlah konsep baru

dan telah banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai kepemimpinan guru.

Gonzales dan Lambert (2014:8) berpendapat bahwa kepemimpinan guru

merupakan salah satu hal yang penting sebagai pemimpin untuk memimpin di

kelas. Moller dan Pankake (2013:31) merumuskan jika kepemimpinan guru

semakin baik, maka sekolah dapat menjadi lebih baik.

Menurut Bush (2014:443), kepemimpinan instruksional guru merupakan pengaruh

pemimpin yang memfokuskan untuk meningkatkan pengajaran dan pembelajaran.

Menurut Lee, et al. (2012:588), kepemimpinan instruksional guru sangat

mempengaruhi peningkatan mutu dalam lembaga pendidikan. Usman dan Eko

Raharjo (2013:2) mengatakan bahwa kepemimpinan instruksional guru

merupakan komponen paling penting dalam meningkatkan mutu pembelajaran.

Senada dengan hal tersebut, Fanani, dkk. (2014:130) juga berpendapat bahwa

kepemimpinan instruksional guru merupakan kepemimpinan yang paling efektif

untuk memperbaiki kualitas siswa.

Menurut Siregar (2014:2), kepemimpinan kepemimpinan instruksional guru

berpengaruh langsung positif terhadap motivasi kerja sehingga sangat

mempengaruhi hasil prestasi siswa. Surachmi (2011:436) juga sependapat bahwa

kepemimpinan instruksional guru memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan

prestasi belajar siswa. Wibowo (2016:197) juga berpendapat bahwa

kepemimpinan instruksional guru juga dipahami sebagai seperangkat program dan

tindakan yang mengarahkan ke cara meningkatkan prestasi peserta didik, dan

menempatkan kualitas pembelajaran sebagai pusat agenda pendidikan.

Page 41: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

21

Mengacu dari beberapa pengertian kepemimpinan instruksional guru yang telah

dijelaskan oleh para ahli, maka dapat disintesiskan bahwa kepemimpinan

instruksional guru adalah upaya memimpin para siswa di kelas yang memiliki

fokus pada pengajaran dan pembelajaran sehingga akan dapat memperbaiki

prestasi belajar para siswa.

2.3.2 Tujuan Kepemimpinan Instruksional Guru

Usman (2015) menjelaskan bahwa tujuan utama kepemimpinan instruksional guru

adalah memberikan layanan prima kepada semua siswa agar mereka mampu

mengembangkan potensi kualitas dasar dan kualitas instrumentalnya untuk

menghadapi masa depan yang belum diketahui dan penuh dengan tantangan-

tantangan yang bervariasi. Dengan kata lain, tujuan kepemimpinan instruksional

guru adalah untuk memfasilitasi pembelajaran agar siswanya ada banyak

peningkatan dalam prestasi belajar, kepuasan belajar, motivasi belajar, rasa ingin

tahu, kreatifitas, inovasi, jiwa kewirausahaan, dan kesadaran untuk belajar secara

terus-menerus. Dengan kepemimpinan istruksional yang baik, maka akan

berdampak pada peningkatan sekolah dalam mencapai visi dan misi.

2.3.3 Indikator Kepemimpinan Instruksional Guru

Peariso (2011:35) menjelaskan bahwa ada beberapa indikator kepemimpian

instruksional guru antara lain: a) mengkoordinasikan kurikulum, b) memonitor

kemajuan siswa, c) menjaga waktu instruksional, d) mempertahankan kehadiran,

e) memberi penilaian kepada siswa dan f) mengembangkan profesionalisme guru.

2.3.4 Pentingnya Kepemimpinan Instruksional Guru

Page 42: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

22

Mulyana (2015:8) menjelaskan pentingnya kepemimpinan instruksional guru

adalah untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Kepemimpinan dalam

pembelajaran mampu memberikan dorongan dan arahan terhadap seluruh warga

sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar siswanya. Kepemimpinan

instruksional juga memfokuskan dalam kegiatan-kegiatan untuk menuju

pencapaian visi, misi dan tujuan sekolah.

2.4.1 Pengertian Motivasi Berprestasi Guru

Menurut McClelland (1987: 40), motivasi berprestasi didefinisikan sebagai

usaha mencapai sukses dalam kompetisi dengan suatu ukuran keunggulan yang

dapat berupa prestasi orang lain maupun prestasi sendiri. Wardana (2013:101)

berpendapat bahwa motivasi berprestasi yang tinggi pada guru akan

membawa dampak positif bagi proses belajar mengajar di sekolah dan

meningkatkan daya saing guru. Liana (2012:16) mengatakan bahwa motivasi

berprestasi guru adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang guru

untuk berprestasi dan berusaha berprestasi dalam upaya untuk mencapai tujuan.

Harjanto (2015:461) menyatakan bahwa motivasi berprestasi guru merupakan

sebuah determinan yang penting bagi kinerja individual yang dapat meningkatkan

mutu pembelajaran. Pendapat yang lebih rinci dikemukakan oleh Siburian

(2012:77) bahwa seseorang yang memiliki motivasi berprestasi guru yang

tinggi adalah jika seorang guru bersedia memikul tanggung jawab, berani

mengambil resiko yang sudah diperhitungkan, bersedia mencari informasi

untuk mengukur kemajuannya dan ingin mencapai kepuasan kerja.

Page 43: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

23

Dari uraian tersebut dapat disintesiskan bahwa motivasi berprestasi guru

merupakan suatu dorongan yang berhubungan dengan bagaimana seorang

guru melakukan sesuatu dengan lebih baik, lebih cepat, lebih efisien

dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan sebelumnya, sebagai usaha

mencapai sukses atau berhasil dalam kompetisi dengan suatu ukuran

keunggulan yang dapat berupa prestasi orang lain maupun prestasi sendiri.

2.4.2 Karakteristik Motivasi Berprestasi Guru

McClelland (1987) mengemukakan bahwa ada 6 karakteristik individu yang

mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi, yaitu: 1) perasaan yang kuat untuk

mencapai tujuan, 2) bertangung jawab, 3) evaluatif, 4) mengambil resiko

“sedang”, 5) kreatif dan inovatif dan 6) menyukai tantangan.

McClelland (1987) mengemukakan bahwa diantara kebutuhan hidup manusia

terdapat tiga macam kebutuhan, yaitu: 1) kebutuhan akan prestasi, 2) kebutuhan

akan afiliasi dan 3) kebutuhan akan kekuasaan.

Kebutuhan akan prestasi berhubungan dengan pemilihan pekerjaan. Bagi orang

yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, akan memilih tugas dengan

tingkat kesuitan yang moderat. Kebutuhan affiliasi yang tinggi membutuhkan

hubungan dengan orang lain dan membutuhkan rasa diterima dari orang lain.

Kebutuhan akan kekuasaan merupakan daya penggerak yang memotivasi

semangat kerja seorang karyawan serta mengarahkan semua kemampuan demi

mencapai kekuasaan atau kedudukan yang terbaik dalam suatu organisasi. Hal ini

menimbulkan adanya persaingan secara sehat antar satu dengan yang lainnya.

Page 44: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

24

2.4.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi Guru

Menurut Djaali (2008:101), faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi

adalah faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik ini terdiri dari tujuan

yang ditetapkan, harapan yang diinginkan, cita-cita, harga diri yang tinggi, rasa

takut untuk sukses, dan potensi dasar yang dimiliki. Faktor ekstrinsik ini terdiri

dari faktor situasional, norma kelompok, resiko yang ditimbulkan sebagai akibat

dari prestasi yang diperoleh, sikap terhadap kehidupan.

McClelland (1987) mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang ikut

mempengaruhi motivasi berprestasi seseorang antara lain: a) pengalaman pada

tahun pertama kehidupan; b) latar belakang budaya tempat seseorang dibesarkan;

c) peniruan tingkah laku; d) lingkungan tempat proses pembelajaran berlangsung

dan e) harapan orangtua terhadap anaknya.

Dengan perbedaan pengalaman masa lalu, maka akan menyebabkan terjadinya

perbedaan seseorang terhadap tinggi rendahnya kecenderungan untuk berprestasi.

Jika seseorang ada dalam budaya yang mengutamakan sikap kerja keras,

kompetitif, serta suasana yang selalu mendorong individu untuk memecahkan

masalah secara mandiri, maka seseorang akan berkecenderungan akan hasrat

prestasi yang tinggi. Peniruan tingkah laku seseorang juga sangat berpengaruh

untuk dapat berprestasi. Jika seseorang berada di lingkungan proses pembelajaran

yang menyenangkan, memberi semangat dan sikap optimisme dalam belajar,

maka akan dapat menambah motivasi untuk berprestasi. Harapan orangtua yang

besar terhadap anaknya juga dapat mempengaruhi motivasi seseorang untuk

berprestasi. Orangtua yang mengharapkan anaknya bekerja keras dan berjuang

Page 45: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

25

untuk mencapai sukses akan mendorong anak tersebut untuk dapat melakukan

usaha-usaha yang mengarah pada pencapaian prestasi yang diinginkan.

2.4.4. Indikator Motivasi Berprestasi Guru

Rahmania (2015:36) menyatakan bahwa ada berbagai indikator dari motivasi

berprestasi guru, yaitu: (1) upah yang adil dan layak, (2) kesempatan untuk maju

atau promosi, (3) pengakuan sebagai individu, (4) keamanan bekerja, (5) tempat

kerja yang baik, (6) penerimaan oleh kelompok, (7) perlakuan yang wajar,

(8) pengakuan akan prestasi, (9) tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dan

(10) melaksanakan tugas dengan target yang jelas.

Dengan adanya upah yang adil dan layak maka, akan mendorong seseorang untuk

berprestasi. Kesempatan yang maju akan mendorong seseorang untuk dapat lebih

meningkatkan prestasi. Pengakuan sebagai individu juga sangat penting bagi

seseorang yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi. Adanya tempat kerja

yang aman, baik, diterima dalam kelompok, perlakuan yang wajar merupakan

indikator penting dalam meraih prestasi. Tanggung jawab dalam menyelesaikan

tugas sesuai dengan target juga merupakan indikator dari seseorang yang memiliki

motivasi berperstasi yang tinggi.

2.5 Penelitian yang Relevan

Sastrawan (2016) menjabarkan beberapa faktor yang mempengaruhi mutu

pembelajaran, antara lain: (a) peserta didik, (b) kepemimpinan guru dan

Page 46: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

26

(c) motivasi guru. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa sikap

profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas, persiapan guru dalam

melaksanakan pengajaran dan motivasi mengajar guru masih rendah.

Suhadi (2014) menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi mutu

pembelajaran, antara lain: (a) motivasi siswa, (b) motivasi guru, (c) kompetensi

guru dan (d) lingkungan sekolah. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa

motivasi dan kompetensi guru termasuk kategori sedang, yang menandakan

bahwa perlu ada peningkatkan dalam motivasi dan kompetensi guru.

Eryadini (2017) merumuskan beberapa faktor yang mempengaruhi mutu

pembelajaran antara lain: (a) kompetensi dosen, (b) motivasi dosen dan

(c) suasana akademik. Hasil penelitian ini adalah kompetensi dosen mempunyai

hubungan yang efektif dan pengaruh signifikan terhadap mutu pembelajaran.

Tjalla (2010) menjabarkan beberapa faktor yang mempengaruhi mutu

pembelajaran, antara lain: (a) sarana dan prasarana, (b) motivasi siswa,

(c) motivasi guru, (d) metode pembelajaran dan (e) supervisi akademik kepala

sekolah. Hasil penelitian ini adalah sarana dan pra sarana belum baik, perlu

diupayakan untuk diperbaiki pelaksanaannya sehingga dapat berkontribusi positif

dalam peningkatan mutu pembelajaran di sekolah.

Rahmania (2015) menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan

regresi yang linear serta korelasi yang positif antara konsep diri, motivasi

berprestasi guru dan supervisi akademik kepala sekolah terhadap kompetensi

pedagogik guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa supervisi akademik kepala

Page 47: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

27

sekolah yang memiliki pengaruh paling kecil terhadap kompetensi pedagogik

guru.

Triyono (2011) merumuskan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

komunikasi interpersonal, komitmen organisasi dan motivasi berprestasi guru

terhadap kinerja guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi

interpersonal yang memiliki pengaruh paling kecil terhadap kinerja guru.

Bush (2014) menyatakan bahwa kepemimpinan instruksional dan

transformasional adalah dua kepemimpinan yang paling penting dalam dunia

pendidikan. Kepemimpinan instruksional mengutamakan arah pengaruh

pemimpin karena fokusnya pada peningkatan pengajaran dan pembelajaran

sedangkan kepemimpinan transformasional mengutamakan bagaimana para

pemimpin memberikan pengaruh mereka pada pengikut.

Provast (2010) menjelaskan bahwa peran kepala sekolah dalam keberhasilan

siswa mendapatkan perhatian yang meningkat. Pelaksanaan kegiatan supervisi

kepala sekolah yang baik dan benar dapat berdampak besar pada keberhasilan

pencapaian siswa. Oleh karena itu, peran kepala sekolah sangat menentukan

dalam kesuksesan sekolah.

Walker (2012) telah mengadakan penelitian mengenai kepemimpinan

instruksional. Penerapan kepemimpinan instruksional menentukan dalam

peningkatkan hasil belajar siswa. Kepemimpinan instruksional menjadi pusat

perhatian karena dapat meningkatkan kualitas sekolah Hal ini berdampak positif

bagi sekolah dalam peningkatan prestasi akademik.

Page 48: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

28

Supovitz (2010) merumuskan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan

antara kepemimpinan dan mutu pembelajaran. Dengan adanya peningkatan

kualitas kepemimpinan, maka akan ada peningkatan dalam mutu pembelajaran.

2.6 Kerangka Pemikiran

Sugiyono (2010) menjelaskan bahwa kerangka berfikir yang baik merumuskan

secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu

dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen. Pertautan antar

variabel tersebut, selanjutnya dirumuskan dalam bentuk paradigma penelitian.

1. Pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap mutu pembelajaran SMP

Negeri di Kota Bandar Lampung.

Kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang paling menentukan atas

keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah. Kegiatan supervisi akademik

diselenggarakan dengan tujuan untuk memonitor kegiatan belajar mengajar

di sekolah. Supervisi akademik merupakan salah satu hal yang harus

dilaksanakan oleh seorang kepala sekolah untuk mencapai visi dan misi

sekolah. Dengan adanya supervisi akademik yang baik maka akan

meningkatkan mutu pembelajaran. Dengan demikian, diduga terdapat pengaruh

positif dan signifikan, supervisi akademik kepala sekolah terhadap mutu

pembelajaran.

2. Pengaruh kepemimpinan guru terhadap terhadap mutu pembelajaran SMP

Negeri di Kota Bandar Lampung.

Page 49: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

29

Kepemimpinan guru dalam pembelajaran merupakan upaya memimpin guru

agar mengajar lebih baik yang akan dapat memperbaiki prestasi belajar

siswanya. Jika penerapan kepemimpinan guru dalam pembelajaran baik, maka

akan dapat meningkatkan mutu pembelajaran, sebaliknya jika penerapan

kepemimpinan guru dalam pembelajaran tidak baik, maka tidak akan dapat

meningkatkan mutu pembelajaran Dengan demikian, diduga terdapat pengaruh

kepemimpinan guru terhadap mutu pembelajaran.

3. Pengaruh motivasi berprestasi guru terhadap terhadap mutu pembelajaran SMP

Negeri di Kota Bandar Lampung.

Motivasi berprestasi merupakan usaha mencapai sukses atau berhasil dalam

kompetisi dengan suatu ukuran keunggulan yang dapat berupa prestasi orang

lain maupun prestasi sendiri. Seorang guru bekerja tidak hanya karena ingin

dipuji atau untuk mendapatkan imbalan, tetapi lebih dari itu karena tuntutan

profesinya. Beberapa hal yang mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi

berprestasi guru, antara kesempatan untuk berkompetensi secara sehat,

kepercayaan menerima tanggung jawab dengan resiko sedang, menerima

umpan balik dari prestasi yang dicapai. Seorang guru yang memiliki motivasi

berprestasi yang tinggi maka akan dapat meningkatkan mutu pembelajaran.

Dengan demikian, diduga terdapat pengaruh positif motivasi berprestasi guru

terhadap mutu pembelajaran.

4. Pengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi

berprestasi guru terhadap mutu pembelajaran SMP Negeri di Kota Bandar

Lampung.

Page 50: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

30

Supervisi kepala sekolah sangat penting untuk memonitor seluruh kegiatan

belajar mengajar di sekolah. Kepemimpinan guru dalam pembelajaran sangat

menentukan pencapaian prestasi siswa. Kepemimpinan guru yang baik akan

tercapai jika siswa dapat meraih prestasi dari hasil belajar tersebut. Motivasi

berprestasi guru juga merupakan suatu hal penting untuk meningkatkan mutu

pembelajaran yang baik. Dengan memiliki motivasi berprestasi guru yang

tinggi, maka akan dapat memaksimalkan potensi guru dalam pengajaran di

dalam kelas sehingga akan dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Dengan

demikian, diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara supervisi

akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi guru

terhadap mutu pembelajaran SMP Negeri di Kota Bandar Lampung.

Gambar 2.1 Skema Paradigma Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka diasumsikan bahwa ada pengaruh yang positif

dan signifikan antara supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan

motivasi berprestasi guru terhadap mutu pembelajaran SMP Negeri di Kota

Bandar Lampung.

Page 51: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

31

2.8 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu dugaan yang mungkin benar atau salah. Dugaan tersebut

akan ditolak jika salah dan akan diterima jika ada fakta-fakta yang

membenarkannya (Sugiyono, 2010). Berdasarkan kajian teori di atas dan hasil

penelitian yang relevan sebagaimana diungkapkan di atas, maka dapat dirumuskan

hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap mutu

pembelajaran SMP Negeri di Kota Bandar Lampung.

2. Terdapat pengaruh kepemimpinan guru terhadap mutu pembelajaran SMP

Negeri di Kota Bandar Lampung.

3. Terdapat pengaruh motivasi berprestasi guru terhadap mutu pembelajaran

SMP Negeri di Kota Bandar Lampung.

4. Terdapat pengaruh antara supervisi akademik kepala sekolah,

kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi guru terhadap mutu

pembelajaran SMP Negeri di Kota Bandar Lampung.

Page 52: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Sugiyono

(2010:12) berpendapat bahwa metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

pada populasi atau sampel tertentu. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif

dengan metode pendekatan ex post facto. Menurut Sugiyono (2010:11), peneltian

asosiatif bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara dua variabel

atau lebih. Menurut Sugiyono (2010:7), penelitian ex post facto adalah penelitian

yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian meruntut

ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian

tersebut. Prajitno (2013:15) menyatakan bahwa penelitian ex-post facto

merupakan penelitian dimana variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai

dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian. Penelitian kuantitatif

berkaitan erat dengan teknik-teknik survei sosial termasuk wawancara, kuesioner

dan lain-lain. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner,

kemudian analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 22.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas yaitu supervisi

akademik kepala sekolah (X1), kepemimpinan guru (X2) dan motivasi berprestasi

guru (X3) terhadap variabel terikat yaitu mutu pembelajaran SMP Negeri di Kota

Bandar Lampung (Y).

Page 53: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

33

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas objek atau subjek yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh guru yang ada di SMP Negeri di Kota Bandar

Lampung.

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No Nama Kecamatan Nama Sekolah Jumlah Guru Total JumlahGuru

1 Rajabasa SMPN 2SMPN 22

5256

108

2 Langkapura SMPN 7 45 453 Labuhan Ratu SMPN 34

SMPN 83454

88

4 Kemiling SMPN 13SMPN 14SMPN 26SMPN 28

61604141

203

5 Kedamaian SMPN 5 80 806 Enggal SMPN 1

SMPN 12SMPN 23SMPN 33SMPN 4

5655534157

262

7 Panjang SMPN 11SMPN 30SMPN 37

56327

95

8 Sukabumi SMPN 31 52 529 Sukarame SMPN 21

SMPN 24SMPN 29SMPN 36

52516123

187

10 Tanjung Senang SMPN 19SMPN 20

7073

143

11 Teluk Betung Barat SMPN 15 56 5612 Teluk Betung Utara SMPN 16

SMPN 17SMPN 18SMPN 35

46455117

159

13 Teluk Betung Selatan SMPN 3SMPN 6

5569

124

14 Teluk Betung Timur SMPN 27 35 3515 Tanjung Karang Barat SMPN 32

SMPN 103155

86

16 Tanjung Karang Pusat SMPN 25SMPN 9

4840

88

TOTAL 37 SMPN 1811 1811

Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2018).

Page 54: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

34

3.2.2 Teknik Sampling

Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling

random berdasarkan area (cluster sampling). Menurut Sugiyono (2010:217),

cluster sampling digunakan jika sumber data sangat luas. Teknik sampling area ini

dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap penentuan daerah atau kecamatan dan

tahap penentuan sampel atau nama sekolah. Tahap penentuan sampel kecamatan

ini dilakukan secara acak. Dari 16 kecamatan, terpilih delapan kecamatan. Pada

tahap kedua, penentuan sampel juga ditentukan secara acak. Dari masing-masing

kecamatan yang sudah terpilih pada tahap pertama, dipilih satu sekolah sebagai

perwakilan dari setiap kecamatan. Jadi ada delapan SMPN yang terpilih menjadi

sampel dengan jumlah sebanyak 416 guru.

Tabel 3.2 Nama Wilayah Kecamatan Sampel Penelitian

No Nama Kecamatan Nama Sekolah Sampel Sekolah Jumlah Guru

1 Rajabasa SMPN 2SMPN 22

SMPN 22 56

2 Labuhan Ratu SMPN 34SMPN 8

SMPN 8 54

3 Kemiling SMPN 13SMPN 14SMPN 26SMPN 28

SMPN 28 41

4 Enggal SMPN 1SMPN 12SMPN 23SMPN 33SMPN 4

SMPN 1 56

5 Tanjung Karang Pusat SMPN 25SMPN 9

SMPN 25 48

6 Tanjung Karang Barat SMPN 32SMPN 10

SMPN 10 55

7 Teluk Betung Selatan SMPN 3SMPN 6

SMPN 3 55

8 Teluk Betung Utara SMPN 16SMPN 17SMPN 18SMPN 35

SMPN 18

TOTAL

51

416

Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2018).

Page 55: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

35

3.2.3 Sampel Penelitian

Sampel menurut Sugiyono (2010:116) adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi. Untuk menentukan ukuran sampel

dari suatu populasi maka peneliti menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

n = N

Nɖ2+1

Keterangan:

N : jumlah populasin : jumlah sampeld : presisi atau batas toleransi kesalahan pengambilan sampel yang digunakan

sebesar 0,05Sumber: Sugiyono (2010).

Dengan rumus tersebut, perhitunganya adalah sebagai berikut :

n = NNɖ2+1

n = 416416(0,05)2 + 1

n = 4162,04

n = 203,92

n = 204

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling

acak yaitu pengambilan sampel dari populasi dengan cara acak dan proporsional

yang tersebar. Pengambilan sampel secara teknik sampling acak menggunakan

rumus sebagai berikut:

Page 56: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

36

= n x Ni

NKeterangan:

: sampel (jumlah guru) pada kelas ke in : sampel penelitianN : populasi penelitianNi : populasi pada kelas ke iSumber: Sugiyono (2010)

Tabel 3.3 Sampel Penelitian

No Nama Kecamatan Sampel Sekolah Jumlah Guru Sampel Guru

1 Rajabasa SMPN 22 56 = 204 x 56 = 27416

2 Labuhan Ratu SMPN 8 54 = 204 x 54 = 26416

3 Kemiling SMPN 28 41 = 204 x 41 = 20416

4 Enggal SMPN 1 56 = 204 x 56 = 27416

5 Tanjung Karang Pusat SMPN 25 48 = 204 x 48 = 24416

6 Tanjung Karang Barat SMPN 10 55 = 204 x 55 = 27416

7 Teluk Betung Selatan SMPN 3 55 = 204 x 55 = 27416

8 Teluk Betung Utara SMPN 18

TOTAL

51

416

= 204 x 51 = 26416

204

Sumber: Hasil observasi dan perhitungan peneliti (2018).

3.3 Variabel Penelitian

3.3.1. Variabel terikat (dependent)

Variabel terikat (dependent) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas (independent). Variabel terikat pada

penelitian ini adalah mutu pembelajaran.

Page 57: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

37

a. Definisi Konseptual Variabel Mutu Pembelajaran (Y)

Mutu pembelajaran adalah kemampuan yang dimiliki sekolah dalam

menyelenggarakan pembelajarannya secara efektif dan efisien sehingga

menghasilkan manfaat yang bernilai tinggi bagi pencapaian tujuan pengajaran

yang telah ditentukan.

b. Definisi Operasional Variabel Mutu Pembelajaran (Y)

Definisi operasional variabel mutu pembelajaran adalah nilai total dari persepsi

guru tentang kemampuan yang dimiliki sekolah dalam menyelenggarakan

pembelajarannya secara efektif dan efisien yang diukur melalui indikator

kesesuaian, daya tarik, efektifitas, efisiensi dan produktifitas pembelajaran dengan

menggunakan angka 1-5.

Tabel 3.4. Kisi-Kisi Kuesioner Mutu Pembelajaran

No Indikator No Butir Jumlah

1 Kesesuaian 1,2,3,4,5 5

2 Daya tarik 6,7,8,9,10 5

3 Efektifitas 11,12,13,14 4

4 Efisiensi 15,16,17 35 Produktifitas pembelajaran 18,19,20 3

Jumlah 20

Variabel mutu pembelajaran dalam penelitian ini akan diukur menggunakan skala

Likert, dengan lima pilihan. Masing-masing pilihan diberi nilai dengan

pembobotan seperti tertera pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Daftar Pembobotan Penilaian Mutu Pembelajaran

No Alternatif Jawaban Kode Bobot Nilai1. Sangat setuju SS 52. Setuju S 43. Ragu-ragu R 34. Tidak Setuju TS 25. Sangat tidak setuju STS 1

Page 58: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

38

Variabel mutu pembelajaran berisi 20 butir pertanyaan sehingga secara teoritis

nilai yang diperoleh untuk setiap variabel mutu pembelajaran bervariasi antara

nilai minimal 20 dan nilai maksimal 100.

3.3.2 Variabel bebas (independent)

Variabel bebas (independent) adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau

berubahnya variabel terikat (dependent). Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah supervisi akademik kepala sekolah (X1), kepemimpinan guru (X2), dan

motivasi berprestasi guru (X3).

3.3.2.1. Variabel bebas Supervisi Akademik Kepala Sekolah

a. Definisi konseptual supervisi akademik kepala sekolah (X1)

Supervisi akademik kepala sekolah adalah kegiatan yang berupa bimbingan

kepada guru untuk mengembangkan dan menciptakan pembelajaran yang

lebih efektif dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

b.Definisi operasional supervisi akademik kepala sekolah (X1)

Definisi operasional variabel supervisi akademik kepala sekolah adalah nilai total

dari persepsi guru tentang kegiatan yang berupa bimbingan kepada guru untuk

mengembangkan dan menciptakan pembelajaran yang lebih efektif melalui dua

indikator dengan menggunakan angka 1-5. Indikator yang pertama adalah

melakukan supervisi sesuai dengan prosedur dengan berbagai sub indikator yang

meliputi: a) merencanakan supervisi sesuai dengan kebutuhan guru, b) melakukan

supervisi dengan teknik yang tepat, c) menindaklanjuti hasil supervisi. Indikator

kedua adalah melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan sesuai prosedur

Page 59: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

39

dengan berbagai sub indikator yang meliputi: a) menyusun standar kinerja

program pendidikan yang dapat diukur dan dinilai, b) mampu melakukan

monitoring dan evaluasi kinerja dengan teknik yang sesuai, c) menyusun laporan

sesuai dengan standar laporan monitoring dan evaluasi. Kisi-kisi supervisi

akademik kepala sekolah tertera pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Kuesioner Supervisi Akademik Kepala Sekolah

No Indikator Sub indikator No Butir Jumlah

1. Melakukansupervisisesuai denganprosedur danteknik yangtepat

(a) Merencanakan supervisisesuai dengan kebutuhanguru

(b) Melakukan supervisidengan teknik yang tepat

(c) Menindaklanjuti hasilsupervisi

1, 2, 3

4, 5, 6

7, 8, 9

3

3

3

2. Melakukanmonitoring,evaluasi danpelaporansesuaiprosedur

(a) Menyusun standar kinerjaprogram pendidikan yangdapat diukur dan dinilai

(b) Mampu melakukanmonitoring dan evaluasikinerja dengan teknikyang sesuai

(c) Menyusun laporan sesuaidengan standar laporanmonitoring dan evaluasi

10, 11, 12,13

14, 15,16, 17

18, 19, 20

4

4

3

Jumlah 20

Variabel supervisi akademik kepala sekolah dalam penelitian ini akan diukur

menggunakan skala Likert, dengan lima pilihan. Masing-masing pilihan diberi

nilai dengan pembobotan seperti tertera pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Daftar Pembobotan Penilaian Supervisi Akademik Kepala Sekolah

No Alternatif Jawaban Kode Bobot Nilai1. Sangat setuju SS 52. Setuju S 43. Ragu-ragu R 34. Tidak Setuju TS 25. Sangat tidak setuju STS 1

Page 60: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

40

Variabel supervisi akademik kepala sekolah berisi 20 butir pertanyaan sehingga

secara teoritis nilai yang diperoleh untuk variabel supervisi akademik kepala

sekolah akan bervariasi antara nilai minimal 20 dan nilai maksimal 100.

3.3.2.2 Variabel bebas Kepemimpinan Guru

a. Definisi konseptual kepemimpinan guru (X2)

Kepemimpinan guru adalah upaya memimpin para siswa di kelas yang memiliki

fokus pada pengajaran dan pembelajaran sehingga akan dapat memperbaiki

prestasi belajar para siswa.

b. Definisi operasional kepemimpinan guru (X2)

Definisi operasional variabel kepemimpinan guru adalah nilai total persepsi guru

tentang upaya memimpin para siswa di kelas yang memiliki fokus pada

pengajaran dan pembelajaran yang diukur melalui indikator mengkoordinasikan

kurikulum, memonitor kemajuan siswa, menjaga waktu instruksional,

mempertahankan kehadiran, memberi pennilaian kepada siswa dan

mengembangkan profesionalisme guru dengan menggunakan angka 1-5.

Tabel 3.8 Kisi-Kisi Kuesioner Kepemimpinan Guru

No Indikator No Item Jumlah

1. Mengkoordinasikan kurikulum. 1, 2, 3 32. Memonitor kemajuan siswa. 4, 5, 6 33. Menjaga waktu instruksional. 7, 8, 9 34. Mempertahankan kehadiran. 10, 11, 12 35. Memberi penilaian kepada siswa. 13, 14, 15 36. Mengembangkan profesionalisme guru. 16, 17, 18,

19,205

Jumlah 20

Page 61: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

41

Variabel kepemimpinan guru dalam penelitian ini akan diukur menggunakan skala

Likert, dengan lima pilihan. Masing-masing pilihan diberi nilai dengan

pembobotan seperti tertera pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9 Daftar Pembobotan Penilaian Kepemimpinan Guru

No Alternatif Jawaban Kode Bobot Nilai

1. Sangat setuju SS 5

2. Setuju S 4

3. Ragu-ragu R 3

4. Tidak Setuju TS 2

5. Sangat tidak setuju STS 1

Variabel kepemimpinan guru berisi 20 butir pertanyaan sehingga secara teoritis

nilai yang diperoleh untuk variabel kepemimpinan guru akan bervariasi antara

nilai minimal 20 dan nilai maksimal 100.

3.3.2.3 Variabel bebas Motivasi Berprestasi Guru

a. Definisi konseptual motivasi berprestasi guru (X3)

Motivasi berprestasi guru merupakan suatu dorongan yang berhubungan

dengan bagaimana seorang guru melakukan sesuatu dengan lebih baik, lebih

cepat, lebih efisien dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan

sebelumnya, sebagai usaha mencapai sukses atau berhasil dalam kompetisi

dengan suatu ukuran keunggulan yang dapat berupa prestasi orang lain

maupun prestasi sendiri.

Page 62: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

42

b. Definisi operasional variabel motivasi berprestasi guru (X3)

Definisi operasional variabel motivasi berprestasi guru adalah nilai total dari

persepsi guru tentang suatu dorongan yang berhubungan dengan bagaimana

seorang guru melakukan sesuatu dengan lebih baik, lebih cepat, lebih efisien

yang diukur melalui indikator upah yang adil dan layak, kesempatan untuk maju

atau promosi, pengakuan sebagai individu, keamanan bekerja, tempat kerja yang

baik, penerimaan oleh kelompok, perlakuan yang wajar, pengakuan akan prestasi,

tanggung jawab guru dalam menyelesaikan tugas dan melaksanakan tugas dengan

target dengan menggunakan angka 1-5.

Tabel 3.10 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Berprestasi Guru

No Indikator No Item Jumlah1 Upah yang adil dan layak 1, 2 22 Kesempatan untuk maju atau promosi 3, 4 23 Pengakuan sebagai individu 5, 6 24 keamanan bekerja 7, 8 25 Tempat kerja yang baik 9, 10 26 Penerimaan oleh kelompok 11,12 27 Perlakuan yang wajar 13,14 28 Pengakuan akan prestasi 15,16 29 Tanggung jawab guru dalam menyelesaikan tugas 17,18 2

10 Melaksanakan tugas dengan target yang jelas. 19,20 2Jumlah 20

Variabel motivasi berprestasi guru dalam penelitian ini akan diukur menggunakan

skala Likert, dengan lima pilihan. Masing-masing pilihan diberi nilai dengan

pembobotan seperti tertera pada tabel di bawah ini.

Page 63: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

43

Tabel 3.11 Daftar Pembobotan Penilaian Motivasi Berprestasi Guru

No Alternatif Jawaban Kode Bobot Nilai1. Sangat setuju SS 52. Setuju S 43. Ragu-ragu R 34. Tidak Setuju TS 25. Sangat tidak setuju STS 1

Variabel motivasi berprestasi guru berisi 20 butir pertanyaan, sehingga secara

teoritis nilai yang diperoleh untuk variabel motivasi berprestasi guru akan

bervariasi antara nilai minimal 20 dan nilai maksimal 100.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Hal ini

dimaksudkan untuk mendapatkan data yang lengkap dan valid yang dapat

mendukung keberhasilan dalam penelitian.

3.4.1. Teknik Pokok

Teknik pokok dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner. Ini

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Menurut Sugiyono (2010:199), kuesioner merupakan instrumen penelitian yang

berisi serangkaian pernyataan yang akan dijawab oleh responden mengenai

kondisi kehidupan, keyakinan, atau sikap mereka dengan menggunakan skala

likert, yaitu sebuah alat ukur yang menetapkan subyek kepada kategori dengan

memberikan nomor atau angka pada kategori tersebut.

Berdasarkan penjelasan tersebut, kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini

termasuk kuesioner langsung dan tertutup. Kuesioner ini disebut kuesioner

langsung karena disebarkan langsung kepada responden. Kuesioner ini juga

Page 64: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

44

disebut kuesioner tertutup karena responden terikat pada jawaban yang telah

disediakan.

3.4.2. Teknik Penunjang

Teknik penunjang dalam penelitian ini adalah dokumentasi, studi kepustakaan,

teknik-teknik tersebut digunakan sebagai data pelengkap. Metode dokumentasi

digunakan untuk memperoleh data mengenai jumlah guru yang di teliti di SMP

Negeri Kota Bandar Lampung.

3.5 Uji Instrumen Penelitian

Penggunaan instrumen untuk mendapatkan data pada sampel yang telah

ditentukan harus diuji coba terlebih dahulu karena instrumen yang digunakan

tergolong non baku. Instrumen yang digunakan telah dikembangkan oleh peneliti

dengan memodifikasi instrumen yang telah ada. Nasution (2004:169) memberi

ciri-ciri harus memenuhi dua persyaratan penting, yakni valid dan reliabel.

3.5.1. Uji Validitas Instrumen

Arifin (2012:245) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu derajat ketetapan

instrumen yang bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan

betul-betul tepat untuk mengukur apa yang akan diukur. Untuk menguji validitas

instrumen angket pada penelitian ini digunakan teknik korelasi Product Moment

dari Pearson.

Page 65: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

45

Keterangan :rxy :koefisien korelasin : jumlah respondenx : skor butiry : skor totalSumber: Arifin (2012)

Kesesuaian nilai rxy yang diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan

rumus tersebut kemudian dikonsultasikan kepada tabel r kritik Product Moment

dengan kaedah keputusan sebagai berikut. Jika rhitung > rtabel , maka instrumen

tersebut dikategorikan valid. Tetapi sebaliknya, apabila rhitung < rtabel , maka

instrumen tersebut dikategorikan tidak valid dan tidak layak untuk digunakan

untuk pengambilan data. Reliabilitas bermakna bahwa suatu instrumen terpercaya

untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Menurut Arikunto (2010:86), suatu

instrumen dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi apabila

instrumen tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.

Tabel 3.12 Daftar Interpretasi nilai r (Validitas Instrumen)

No Besarnya Nilai r Interpretasi

1 Antara 0,800 – 1,000 Sangat Tinggi2 Antara 0,600 – 0,799 Tinggi3 Antara 0,400 - 0,599 Cukup Tinggi4 Antara 0,200 – 0,399 Rendah5 Antara 0,000 – 0,199 Sangat Rendah

Sumber: Sugiyono (2010)

Page 66: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

46

3.5.1.1 Hasil Uji Validitas Mutu Pembelajaran

Valid dan tidaknya butir pernyataan pada mutu pembelajaran dapat dilihat dengan

membandingkan antara rhitung dengan r tabel. Jika rhitung > r tabel pada taraf

signifikansi α = 0,05 maka butir pernyataan dinyatakan valid dan jika sebaliknya,

maka dinyatakan tidak valid. Hasil perhitungan secara lengkap validitas mutu

pembelajaran (Y) disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3.13 Hasil Perhitungan Validitas Mutu Pembelajaran

Norhitung rtabel Status

NoR hitung rtabel Status

1 0,476 0,444 Valid 11 0,557 0,444 Valid2 0,472 0,444 Valid 12 0,700 0,444 Valid3 0,582 0,444 Valid 13 0,782 0,444 Valid4 0,535 0,444 Valid 14 0,690 0,444 Valid5 0,479 0,444 Valid 15 0,542 0,444 Valid6 0,688 0,444 Valid 16 0,570 0,444 Valid7 0,678 0,444 Valid 17 0,503 0,444 Valid8 0,825 0,444 Valid 18 0,618 0,444 Valid9 0,685 0,444 Valid 19 0,449 0,444 Valid10 0,755 0,444 Valid 20 0,497 0,444 Valid

Sumber: Hasil Perhitungan Uji Coba dengan SPSS 22

Sesuai dengan perhitungan pada Tabel 3.13 dari 20 butir pernyataan yang

diajukan, diketahui bahwa semua nomor item dalam setiap pernyataan valid

sehingga semua dapat digunakan untuk memperoleh data penelitian.

3.5.1.2 Hasil Uji Validitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah

Valid dan tidaknya butir pernyataan pada mutu pembelajaran dapat dilihat dengan

membandingkan antara rhitung dengan rtabel. Jika rhitung > rtabel pada taraf signifikasi

α = 0,05 maka butir pernyataan dinyatakan valid dan jika sebaliknya, maka

Page 67: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

47

dinyatakan tidak valid. Hasil perhitungan secara lengkap validitas supervisi

akademik kepala sekolah (X1) dapat dilihat pada Tabel 3.14.

Tabel 3.14 Hasil Perhitungan Validitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah

Norhitung rtabel Status

NoR hitung rtabel Status

1 0,472 0,444 Valid 11 0,743 0,444 Valid2 0,552 0,444 Valid 12 0,857 0,444 Valid3 0,559 0,444 Valid 13 0,768 0,444 Valid4 0,672 0,444 Valid 14 0,557 0,444 Valid5 0,518 0,444 Valid 15 0,527 0,444 Valid6 0,619 0,444 Valid 16 0,614 0,444 Valid7 0,676 0,444 Valid 17 0,706 0,444 Valid8 0,811 0,444 Valid 18 0,721 0,444 Valid9 0,795 0,444 Valid 19 0,639 0,444 Valid10 0,738 0,444 Valid 20 0,549 0,444 Valid

Sumber: Hasil Perhitungan Uji Coba dengan SPSS 22

Sesuai dengan perhitungan pada Tabel 3.14 dari 20 butir pernyataan yang

diajukan, diketahui bahwa semua nomor item dalam setiap pernyataan valid

sehingga semua dapat digunakan untuk memperoleh data penelitian.

3.5.1.3 Hasil Uji Validitas Kepemimpinan Guru

Valid dan tidaknya butir pernyataan pada kepemimpinan guru dapat dilihat

dengan membandingkan antara rhitung dengan rtabel. Jika rhitung > rtabel pada taraf

signifikasi α = 0,05 maka butir pernyataan dinyatakan valid dan jika sebaliknya,

maka dinyatakan tidak valid. Hasil perhitungan secara lengkap validitas

Kepemimpinan Guru (X2) tertera pada Tabel 3.15.

Page 68: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

48

Tabel 3.15 Hasil Perhitungan Validitas Kepemimpinan Guru

No rhitung rtabel Status No rhitung rtabel Status

1 0,641 0,444 Valid 11 0,481 0,444 Valid2 0,681 0,444 Valid 12 0,592 0,444 Valid3 0,641 0,444 Valid 13 0,680 0,444 Valid4 0,495 0,444 Valid 14 0,675 0,444 Valid5 0,533 0,444 Valid 15 0,514 0,444 Valid6 0,581 0,444 Valid 16 0,574 0,444 Valid7 0,512 0,444 Valid 17 0,687 0,444 Valid8 0,783 0,444 Valid 18 0,587 0,444 Valid9 0,485 0,444 Valid 19 0,596 0,444 Valid10 0,675 0,444 Valid 20 0,596 0,444 Valid

Sumber: Hasil Perhitungan dengan SPSS 22

Sesuai dengan perhitungan pada Tabel 3.15 dari 20 butir pernyataan yang diajukan,

diketahui bahwa semua nomor item dalam setiap pernyataan valid sehingga semua

dapat digunakan untuk memperoleh data penelitian.

3.5.1.4 Hasil Uji Validitas Motivasi Berprestasi Guru

Valid dan tidaknya butir pernyataan pada mutu pembelajaran dapat dilihat dengan

membandingkan antara rhitung dengan rtabel. Jika rhitung > rtabel pada taraf signifikasi

α = 0,05 maka butir pernyataan dinyatakan valid dan begitu juga sebaliknya. Hasil

perhitungan validitas motivasi berprestasi guru ada pada Tabel 3.16.

3.16 Hasil Perhitungan Validitas Motivasi Berprestasi Guru

No rhitung rtabel Status No rhitung rtabel Status

1 0,946 0,444 Valid 11 0,754 0,444 Valid2 0,946 0,444 Valid 12 0,946 0,444 Valid3 0,946 0,444 Valid 13 0,684 0,444 Valid4 0,946 0,444 Valid 14 0,467 0,444 Valid5 0,825 0,444 Valid 15 0,946 0,444 Valid6 0,946 0,444 Valid 16 0,946 0,444 Valid7 0,676 0,444 Valid 17 0,762 0,444 Valid8 0,674 0,444 Valid 18 0,849 0,444 Valid9 0,451 0,444 Valid 19 0,449 0,444 Valid10 0,567 0,444 Valid 20 0,449 0,444 Valid

Sumber: Hasil Perhitungan dengan SPSS 22

Page 69: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

49

Berdasarkan perhitungan pada Tabel 3.16 dari 20 butir pernyataan yang diajukan,

diketahui bahwa semua nomor item dalam setiap pernyataan valid sehingga semua

dapat digunakan untuk memperoleh data penelitian.

3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Reabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu nilai. Reabilitas

berbeda dengan validitas karena yang pertama memusatkan perhatian pada

masalah konsistensi, sedangkan yang kedua lebih memperhatikan masalah

ketepatan (Sugiyono, 2010). Untuk mengukur reliable atau tidak reliable suatu

variabel dalam penelitian ini, menggunakan Cronbach Alpha dengan aplikasi

program SPSS 22. Dapat dikatakan reliabel jika memiliki Cronbach Alpha lebih

dari 0,60 (>0,60).

Hasil perhitungan nilai reliabilitas dibandingkan dengan rtabel rata-rata dengan

signifikasi 5% atau internal kepercayaan 95%. Jika nilai perhitungan lebih besar

dari rtabel maka instrumen dikatakan reliabel. Realibilitas instrumen hasil uji coba

kemudian diinterpretasikan berdasarkan Tabel 3.17.

Rumus :

R11 = x { 1-

}

Keterangan :

R11 : Nilai Reabilitas

Si : jumlah varians skor tiap-tiap item

St : varians total

k : jumlah item

Sumber: Sugiyono (2010)

Page 70: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

50

Tabel 3.17 Daftar interpretasi nilai r (reliabilitas instrumen)

No Besarnya Nilai r Interpretasi

1 Antara 0,800 – 1,000 Sangat Tinggi

2 Antara 0,600 – 0,799 Tinggi

3 Antara 0,400 - 0,599 Cukup Tinggi

4 Antara 0,200 – 0,399 Rendah

5 Antara 0,000 – 0,199 Sangat Rendah

Sumber: Sugiyono (2010)

3.5.2.1 Hasil Uji Reliabilitas Mutu Pembelajaran

Perhitungan reliabilitas instrumen untuk Mutu Pembelajaran (Y) dilakukan pada

20 butir pernyataan. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan

program SPSS for windows versi 22. Berdasarkan perhitungan yang diperoleh

koefisien reliabilitas instrumen mutu pembelajaran (Y) sebesar r11 = 0, 867. Hal

ini menunjukkan bahwa reliabilitas dari mutu pembelajaran (Y) sangat tinggi.

Tabel 3.18 Statistika reliabilitas mutu pembelajaran (Y)

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

.867 .882 20

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 22

3.5.2.2 Hasil Uji Reliabilitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah

Perhitungan reliabilitas instrumen untuk Supervisi Akademik Kepala Sekolah (X1)

dilakukan pada 20 butir pernyataan. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan

bantuan program SPSS for windows versi 22. Berdasarkan perhitungan yang

diperoleh, koefisien reliabilitas instrumen supervisi akademik kepala sekolah (X1)

Page 71: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

51

sebesar r11 = 0, 897. Hal ini menunjukkan bahwa reliabilitas dari supervisi

akademik kepala sekolah (X1) sangat tinggi.

Tabel 3.19 Statistika reliabilitas supervisi akademik kepala sekolah (X1)

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

.897 .918 20

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 22

3.5.2.3 Hasil Uji Reliabilitas Kepemimpinan Guru

Perhitungan reliabilitas instrumen untuk Kepemimpinan Guru (X2) dilakukan

pada 20 butir pernyataan. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan

program SPSS for windows versi 22. Berdasarkan perhitungan yang diperoleh,

koefisien reliabilitas instrumen kepemimpinan guru (X2) sebesar r11 = 0, 925. Hal

ini menunjukkan bahwa reliabilitas dari kepemimpinan guru (X2) sangat tinggi.

Tabel 3.20 Statistika reliabilitas kepemimpinan guru (X2)

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.925 .931 20

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 22

3.5.2.4 Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Berprestasi Guru

Perhitungan reliabilitas instrumen untuk Motivasi Berprestasi Guru (X3)

dilakukan pada 20 butir pernyataan. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan

bantuan program SPSS for windows versi 22. Berdasarkan perhitungan yang

diperoleh, koefisien reliabilitas instrumen motivasi berprestasi guru (X3) sebesar

r11 = 0,894. Hal ini menunjukkan bahwa reliabilitas motivasi berprestasi guru (X3)

sangat tinggi.

Page 72: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

52

Tabel 3.21 Statistika reliabilitas motivasi berprestasi guru (X3)

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 22

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Uji Prasyarat Analisis Data

Uji prasyarat analisis dapat dibedakan atas beberapa jenis, yaitu uji

normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas dan uji linearitas.

Adapun pengertian dan uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan

sebagai alat pengumpul data berdistribusi normal atau tidak. Menurut Sugiyono

(2010:239), hal tersebut penting karena bila data setiap variabel tidak normal,

maka pengujian hipotesis tidak bisa menggunakan statistik parametik.

Statistik parametrik dapat digunakan jika sebuah data lolos uji normalitas dan

berdistribusi normal. Dalam hal ini, peneliti menggunakan aplikasi program

SPSS 22. Pengujian normalitas data hasil penelitian dengan uji Kolomogrov

Smirnov, dilakukan dengan langkah langkah sebagai berikut:

a) Perumusan hipotesis

Ho : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

H1: sampel berasal dari populasi berdsitribusi tidak normal

b) Data diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar

c) Menentukan kumulatif proporsi (kp)

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

.894 .910 20

Page 73: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

53

d) Data ditransformasikan ke nilai baku Zi=e) Menentukan luas kurva Z (Z – tabel)

f) Menentukan a1 dan a2:

a2: selisih Z tabel dan kp pada batas atas (a2=absolut (kp-z-tab )

a1: selisih Z tabel dan kp pada batas bawah (a1= absolut (a2-fi/n)

g). Nilai mutlak maksimum dari a1 dan a2 dinotasikan dengan D0

h). Menentukan nilai D-tabel

i). Kriteria pengujian

Jika D0 ≤ D- tabel maka H0 diterima

Jika D0 ≥ D- tabel maka H0 ditolak

j) Kesimpulan

D0 ≤ D- tabel: sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

D0 ≥ D- tabel : sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal

Sugiyono (2010:229)

Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan

persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang lain. Konsep dasar dari

uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi

data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku.

2. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Sugiyono (2010:259), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas adalah dengan melihat pada grafik scatterplot. Deteksi ada

Page 74: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

54

tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya

pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Jika hasil dalam

grafik, sebaran datanya tidak membentuk pola, berarti tidak mengalami

heteroskesdastisitas melainkan homoskesdasitisitas yang berarti datanya

homogen.

3. Uji Multikolinearitas

Menurut Sugiyono (2010:270), uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Untuk

menguji multikolinearitas, dapat dilakukan dengan cara melihat nilai VIF masing-

masing variabel independen, jika nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan data

bebas dari gejala multikolinieritas.

4. Uji Linearitas

Menurut Prayitno (2010:73), uji linearitas bertujuan untuk mengetahui hubungan

yang linear atau tidak secara signifikan variabel penelitian. Uji ini digunakan

sebagai persyaratan dalam analisis korelasi atau regresi linier. Pengujian

linearitas pada penelitian ini menggunakan test for linearity pada taraf

signifikan 0,05. Variabel penelitian dikatakan mempunyai hubungan yang linear

apabila signifikasi kurang dari 0,05.

Menurut Sugiyono (2010:356), uji linearitas adalah suatu prosedur yang

digunakan untuk mengetahui status linier tidaknya suatu distribusi data

penelitian. Hasil yang diperoleh melalui uji linearitas akan menetukan teknik

analisis yang akan digunakan. Apabila dari hasil uji linearitas diperoleh

kesimpulan bahwa distribusi data linear, maka penelitian diselesaikan dengan

Page 75: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

55

teknik analisis linear, namun apabila distribusi data tidak linear, maka

penelitian diselesaikan dengan teknik non-linear. Adapun kriteria dari uji

linearitas adalah apabila F hitung< F tabel maka data tersebut linear dan sebaliknya

apabila diketahui nilai F hitung> F tabel maka data tersebut tidak linear. Perhitungan

dilakukan dengan menggunakan program perhitungan SPSS Versi 22.

3.6.2 Regresi Linear Berganda

Uji korelasi ganda atau persamaan regresi ganda digunakan untuk menguji

hipotesis dengan tiga variabel atau lebih dengan rumus sebagai berikut : Y = a +a1

X1 + a2 X2 + a3 X3

Keterangan :

Y : Variabel Mutu Pembelajaran

X1 : Variabel Supervisi Akademik Kepala Sekolah

X2 : Variabel Kepemimpinan Guru

X3 : Variabel Motivasi Berprestasi Guru

a1, a2, dan a3 : Koefisien regresi yang dicari kemudian dilanjutkan mengujihipotesis dengan ketentuan sebagai berikut :

Pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y secara simultan (uji F)

a. H0: α = 0, artinya X1, X2, X3 secara simultan (bersama-sama) tidak berpengaruhsignifikan terhadap Y

b. H0: α ≠ 0, artinya X1, X2, X3 secara simultan (bersama-sama) berpengaruhsignifikan terhadap Y

Kaidah pengambilan keputusan :

a. Jika Sig Fhitung > Sig Ftabel maka H0 ditolak

b. Jika Sig Fhitung < Sig Ftabel maka H0 diterima

Untuk mengetahui apakah persamaan regresi yang diperoleh dapat dipergunakan

untuk menarik kesimpulan pengaruh antara variabel bebas X terhadap variabel

terikat Y, maka dilakukan uji linearitas dan signifikansi regresi.

Page 76: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

56

3.6.3 Uji Signifikansi Regresi

Pengujian tingkat keberartian regresi yang didapat dilakukan dengan uji t untuk

persamaan regresi linear sederhana dan uji F untuk persamaan regresi ganda.

Hipotesis yang diajukan dalam uji ini adalah:

Ho: Persamaan regresi tidak signifikan

H1: Persamaan regresi signifikan

Kriteria uji yang digunakan untuk uji t pada taraf signifikan 0,05 adalah tolak Ho

jika nilai thitung > ttabel, dan dalam hal lain Ho diterima. Untuk uji F pada taraf

signifikan 0,05 adalah tolak Ho jika nilai Fhitung > Ftabel, dalam hal lain Ho diterima.

Page 77: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab V ini akan menyimpulkan dari hasil, implikasi dan saran penelitian yang

berjudul “Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah, Kepemimpinan Guru

dan Motivasi Berprestasi Guru Terhadap Mutu Pembelajaran SMP Negeri di Kota

Bandar Lampung”.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian dan analisis

data penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara supervisi akademik kepala

sekolah terhadap mutu pembelajaran yang mengandung arti bahwa semakin

tinggi supervisi akademik kepala sekolah, maka semakin baik pula mutu

pembelajaran. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah supervisi akademik

kepala sekolah, maka akan semakin rendah mutu pembelajaran.

2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan guru

terhadap mutu pembelajaran yang mengandung arti bahwa semakin tinggi

kepemimpinan guru, maka semakin baik pula mutu pembelajaran. Begitu juga

sebaliknya, semakin rendah kepemimpinan guru, maka akan semakin rendah

mutu pembelajaran.

3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi berprestasi guru

terhadap mutu pembelajaran yang mengandung arti bahwa semakin tinggi

motivasi berprestasi guru, maka semakin baik pula mutu pembelajaran. Begitu

Page 78: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

88

juga sebaliknya, semakin rendah motivasi berprestasi guru, maka akan semakin

rendah mutu pembelajaran

4 Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara supervisi akademik kepala

sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi guru terhadap mutu

pembelajaran yang mengandung arti bahwa semakin tinggi motivasi berprestasi

guru, maka semakin baik pula mutu pembelajaran. Begitu juga sebaliknya,

semakin rendah motivasi berprestasi guru, maka akan semakin rendah mutu

pembelajaran

5.2 Implikasi

Berdasarkan kesimpulan diatas, diketahui bahwa variabel bebas yang diteliti baik

secara parsial dan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap variabel terikatnya. Penelitian ini telah memperkuat beberapa

teori bahwa mutu pembelajaran sebagai variabel dependen dipengaruhi oleh

berbagai variasi dari variabel independen yaitu supervisi akademik kepala

sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi guru. Dalam kaitan ini,

hasil penelitian yang diperoleh konsisten dengan teori yang diajukan. Hasil dalam

penelitian ini membuktikan bahwa motivasi berprestasi guru mempunyai

pengaruh paling kuat, kemudian diikuti supervisi akademik kepala sekolah dan

kepemimpinan guru terhadap mutu pembelajaran.

5.2.1 Implikasi Upaya Peningkatan Supervisi Akademik Kepala Sekolah

Persepsi guru atas supervisi akademik kepala sekolah merupakan pandangan guru

terhadap pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah di sekolah. Berdasarkan

persepsi guru pada hasil penelitian ini, supervisi akademik kepala sekolah

Page 79: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

89

memberi sumbangan yang positif dan signifikan terhadap mutu pembelajaran.

Kepala sekolah harus dapat melakukan supervisi akademik dengan baik agar

dapat mencapai mutu pembelajaran yang baik. Upaya peningkatan supervisi

akademik kepala sekolah dapat dilakukan dengan pelatihan khusus supervisi

akademik bagi kepala sekolah, bertukar pendapat dengan kepala sekolah lainnya,

membaca literatur mengenai supervisi akademik dan lain-lain. Dengan demikian,

dapat dipastikan bahwa untuk mencapai mutu pembelajaran yang baik, maka

supervisi akademik kepala sekolah tidak dapat dipisahkan karena faktor tersebut

merupakan faktor pendukung yang penting. Persepsi guru atas supervisi akademik

kepala sekolah menjadi bagian yang terintegratif dari mutu pembelajaran.

5.2.2 Implikasi Upaya Peningkatan Kepemimpinan Guru

Persepsi guru atas kepemimpinan guru merupakan pandangan guru terhadap

pelaksanaan memimpin dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan persepsi guru

pada hasil penelitian ini, kepemimpinan guru memberi sumbangan yang positif

dan signifikan terhadap mutu pembelajaran. Kepemimpinan guru dalam

pembelajaran ini perlu diperhatikan oleh guru karena merupakan faktor yang

sangat penting dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Dalam kegiatan

pembelajaran, seorang guru yang dapat memimpin para siswa di kelas yang

memiliki fokus pada pengajaran dan pembelajaran sehingga dapat memperbaiki

prestasi belajar para siswa. Upaya peningkatan kepemimpinan guru dapat

dilakukan dengan pelatihan kepemimpinan bagi guru, rapat yang lebih sering

untuk membahas peningkatan kepemimpinan guru, bertukar pikiran dengan guru

dari sekolah lain, membaca literatur kepemimpinan guru dan lain-lain. Persepsi

Page 80: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

90

guru atas penerapan kepemimpinan guru dalam pembelajaran menjadi bagian

yang terintegratif dari mutu pembelajaran. Dengan demikian, dapat dipastikan

bahwa untuk mencapai mutu pembelajaran yang baik, maka kepemimpinan guru

tidak dapat dipisahkan karena faktor tersebut merupakan faktor pendukung yang

penting.

5.2.3 Implikasi Upaya Peningkatan Motivasi Berprestasi Guru

Motivasi berprestasi guru merupakan hal yang perlu diperhatikan dan

ditingkatkan. Berdasarkan hasil penelitian ini, motivasi berprestasi guru memberi

sumbangan yang yang sangat positif dan signifikan terhadap mutu pembelajaran.

Upaya peningkatan motivasi berperstasi guru dapat dilakukan dengan

memberikan penghargaan kepada guru yang berprestasi, memberikan guru

kesempatan untuk maju dan berkarier, memberi tempat bekerja yang aman,

menyenangkan dan lain-lain. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa untuk

mencapai mutu pembelajaran yang baik, maka motivasi berprestasi guru tidak

dapat dipisahkan karena faktor tersebut merupakan faktor pendukung yang

penting.

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan impilkasi penelitian seperti diuraikan di atas, maka

diajukan beberapa saran sebagai berikut:

5.3.1 Saran untuk Guru

Seorang guru hendaknya memiliki kepemimpinan dalam pembelajaran yang baik

dan motivasi berprestasi yang tinggi. Kesadaran untuk meningkatkan kedua hal

Page 81: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

91

tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh faktor luar saja, tetapi akan lebih berarti jika

berasal dari dalam diri senidiri sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran.

5.3.2 Saran untuk Kepala Sekolah

Seorang kepala sekolah hendaknya senantiasa meningkatkan kualitas supervisi

akademik yang dapat memberi pengaruh terhadap bawahannya dan memberikan

suasana kerja yang kondusif sehingga warga sekolah dapat nyaman dalam bekerja

sama untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

5.3.3 Saran untuk Peneliti Lainnya

Keterbatasan pada penelitian ini memberikan peluang bagi peneliti lainnya untuk

melakukan penelitian dengan ruang lingkup yang lebih luas agar dapat melakukan

lebih banyak penelitian dan mengembangkan teori yang sudah ada sebelumnya.

5.3.4 Saran untuk Pengawas

Seorang pengawas hendaknya memberikan arahan, bantuan, bimbingan dan

penilaian untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di sekolah

binaannya. Dengan proses tersebut, maka akan dapat menghasilkan peningkatan

dalam kualitas hail belajar dan kualitas sekolah.

5.3.5. Saran untuk Dinas Pendidikan

Dinas Pendidikan hendaknya memfasilitasi para guru dan kepala sekolah SMP

Negeri untuk mengikuti pelatihan kepemimpinan, bimbingan teknis mengenai

supervisi akademik, memberikan insentif bagi guru berprestasi baik dalam

lingkup nasional maupun internasional sehingga dapat meningkatkan mutu

pendidikan.

Page 82: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

DAFTAR PUSTAKA

Anisari, A., Purwanti, E., dan Masrur, M. 2017. Strategi Kepala Sekolah DalamMeningkatkan Mutu Pembelajaran Di Smp Nurul Islam KelurahanGaruntang Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar Lampung. JurnalManajemen Pendidikan Islam Al-Idarah, 1, 1-9.

Anissyahmai, A. A. 2016. Supervisi Akademik Kepala Sekolah. ManagerPendidikan, 10(3).

Arikunto,S. 2010. Research Procedure. A Practical Approach. Edition Revision.Jakarta: Rineka Cipta.

Asf, Jasmani. 2013. Supervisi Pendidikan (terobosan baru dalam peningkatankinerja, pengawas sekolah dan guru). Jogjakarta: Ar-ruzz media, hl 26.

Bush, T. 2014. Instructional and transformational leadership: alternative andcomplementary models? : SAGE Publications Sage UK: London, England.

Deming, W. E. 2018. The new economics for industry, government, education:MIT press.

Djaali, H., dan Muljono, P. 2008. Pengukuran dalam bidang pendidikan. Jakarta,Grasindo.

Elliott, E. M., Isaacs, M. L., and Chugani, C. D. 2010. Promoting Self-Efficacy inEarly Career Teachers: A Principal's Guide for Differentiated Mentoringand Supervision. Florida Journal of Educational Administration & Policy,4(1), 131-146.

Eryadini, N. 2017. Pengaruh Kompetensi Dosen Terhadap Mutu Pembelajaran diSTKIP PGRI Lamongan. Jurnal STKIP PGRI Lamongan, 1(1), 6-6.

Fanani, Z., Mardapi, D., dan Wuradji, W. 2014. Model asesmen kepemimpinanpembelajaran kepala sekolah pendidikan dasar. Jurnal penelitian danevaluasi pendidikan, 18(1), 129-145.

Galland, C. 2008. Effective teacher leadership: A quantitative study of therelationship between school structures and effective teacher leaders.University of Missouri-Columbia.

Page 83: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

93

Ginawati, S. 2014. Supervisi Akademik Berbasis Open Class Dalam PembelajaranTematik Terpadu. Jurnal Penelitian Tindakan Sekolah DanKepengawasan, 1(1).

Glickman, C., Gordon, S., and Ross-Gordon, J. 2009. Supervision andInstructional Leadership: A Developmental Approach Allyn and Bacon.Boston, MA.

Gonzales, S., and Lambert, L. 2014. Teacher Leadership In ProfessionalDevelopment Schools: Emerging conceptions, identities, and practices.Journal of School Leadership, 11(1), 6-24.

Hadi, S. 2009. Kepemimpinan Pembelajaran, Makalah Disampaikan padaSosialisasi Akuntabilitas Kinerja Kepala Sekolah Dalam InovasiPembelajaran. Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat JenderalPeningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Direktorat TenagaKependidikan.

Hallinger, P. 2003. Leading educational change: Reflections on the practice ofinstructional and transformational leadership. Cambridge Journal ofeducation, 33(3), 329-352.

Hariri, H. 2011. Leadership styles, decision-making styles, and teacher jobsatisfaction: an Indonesian school context. James Cook University.

Harjanto, E. 2015. Pengaruh Motivasi Berprestasi Dan Kompetensi PedagogikTerhadap Kinerja Mengajar Guru. Jurnal Manajemen Pendidikan, 24,456-466.

Harris, A. 2013. Teacher Leadership and School Improvement: Effectiveleadership for school improvement (pp. 82-93): Routledge.

Jannah, M. 2010. Optimalisasi manajemen sarana dan prasarana dalammeningkatkan mutu pembelajaran di SMP Nasima Semarang. IAINWalisongo.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Rekap Hasil Ujian NasionalTingkat Sekolah, https://puspendik.kemdikbud.go.id/hasil-UN. Diaksestanggal 1 September 2018.

Kiflih, A. 2016. Supervisi Akademik Oleh Kepala Sekolah,www.kompasiana.com. Diakses 2 September 2018.

Kusumawati, H. 2016. Peningkatan Kompetensi Guru SD Dalam Menyusun RPPdan Melaksanakan Pembelajaran Menggunakan Tutor Sejawat. SatyaWidya, 32(2), 92-102.

Page 84: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

94

Lee, M., Walker, A., and Ling Chui, Y. 2012. Contrasting effects of instructionalleadership practices on student learning in a high accountability context.Journal of Educational Administration, 50(5), 586-611.

Liana, Y. 2012. Iklim organisasi dan motivasi berprestasi terhadap kepuasan kerjadan kinerja guru. Jurnal manajemen dan Akuntansi, 1(2).

Makawimbang, J. H. 2012. Kepemimpinan pendidikan yang bermutu. Bandung:Alfabeta.

McClelland, D. C. 1987. Human motivation: CUP Archive.

Moller, G., and Pankake, A. 2013. Lead with me: A principal's guide to teacherleadership: Routledge.

Muljono, P. 2006. Manajemen Pembelajaran Quantum Teaching, Jakarta: BalaiPustaka, hal. 29.

Mulyana, C. 2015. Pengaruh Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah DanKinerja Mengajar Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. Universitas PendidikanIndonesia.

Mulyono, D., dan Djaali, H. 2008. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan.Jakarta: Grasindo.

Musungu, L., and Nasongo, J. 2008. The head-teachers instructional role inacademic achievement in secondary schools in Vihiga district, Kenya.Educational Research and Reviews, 3(10), 316-323.

No, Permendiknas, (12), Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah.Motivasi kerja dan pengetahuan guru serta kepala sekolah.

Nugraha, M. S. 2014. Pelaksanaan Supervisi Akademik Oleh Kepala MadrasahAliyah Swasta di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Nadwa, 9(1), 39-68.

Peariso, J. F. 2011. A Study of Principals' Instructional Leadership Behaviors andBeliefs of Good Pedagogical Practice Among Effective California HighSchools Serving Socioeconomically Disadvantaged and English LanguageLearners.

Pidarta, M. 2009. Supervisi Pendidikan Kontekstual: Rineka Cipta.

Prajitno, S. B. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jurnal. Bandung: UINSunan Gunung Djati.

Prasojo, L. D. 2011. Supervisi pendidikan. Yogyakarta: Gaya Media.

Page 85: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

95

Prayitno, D. 2010. Paham Analisa Data Statistik Dengan SPSS. MediaKom,Yogyakarta.

Rahmania. 2015. Pengaruh Konsep Diri, Motivasi Berprestasi dan SupervisiKepala Sekolah Terhadap Kompetensi Paedagogik Guru. UniversitasLampung. Bandar Lampung.

Sallis, E. 2014. Total quality management in education: Routledge.

Sastrawan, K. B. 2016. Profesionalisme Guru Dalam Upaya Meningkatkan MutuPembelajaran. Jurnal Penjaminan Mutu, 2(2), 65-73.

Siburian, P. 2012. Pengaruh Komunikasi Interpersonal, Dan Motivasi BerprestasiTerhadap Kepuasan Kerja Guru Sma Parulian 2 Medan. Jurnal GenerasiKampus, 5(2), 67-81.

Siregar, M. 2014. Pengaruh Kepemimpinan Pembelajaran, PengetahuanManajemen Pendidikan, Motivasi Kerja Dan Kepuasan Kerja TerhadapKomitmen Organisasi Kepala Sekolah Menengah Pertama Di KotaMedan. Unimed.

Sugiyono, P. D. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif.

Suhadi, E., Mujahidin, E., Bahrudin, E., dan Tafsir, A. 2014. PengembanganMotivasi dan Kompetensi Guru dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran diMadrasah. Ta'dibuna, 3(1), 42-60.

Surachmi, S. 2011. Efektivitas Dimensi Internal Kepala Sekolah dalamKepemimpinan Pembelajaran. Cakrawala Pendidikan(3).

Suti, M. 2011. Strategi Peningkatan Mutu di Era Otonomi Pendidikan. JurnalMedtek, 3(2).

Syaodih, N., dan Syaodih, E. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi.Bandung: Refika Aditama.

Tjalla, A. 2010. UN dan Peningkatan Mutu Pembelajaran di Sekolah.

Triyono, A. 2011. Pengaruh Komunikasi Interpersonal, Komitmen Organisasidan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Guru Sekolah MenengahKejuruan Swasta di Kota Metro. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Usman, H. 2015. Model kepemimpinan instruksional kepala sekolah. CakrawalaPendidikan(3).

Usman, H., dan Eko Raharjo, N. 2013. Strategi kepemimpinan pembelajaranmenyongsong implementasi kurikulum 2013. Cakrawala Pendidikan(1).

Page 86: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,digilib.unila.ac.id/56525/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepemimpinan guru dan motivasi berprestasi

96

Wahyuni, S. 2012. Kepemimpinan Kepala Sekolah Berbasis Mutu Pembelajaran(Studi Situs di SD Negeri Kunden 1 Blora). Universitas MuhammadiyahSurakarta.

Wardana, D. S. 2013. Motivasi berprestasi dengan kinerja guru yang sudahdisertifikasi. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 1(1), 98-109.

Wibowo, U. B. 2016. Kepemimpinan pembelajaran: untuk memperkuatpembentukan karakter. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi danAplikasi, 4(2), 194-202.

Zainal, A. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.