pengaruh struktur modal dan kinerja keuangan …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · pengaruh...

81
PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN CORPORATE GOVERNANCE SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang Oleh Wahyu Anissaadha NIM 7211413076 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Upload: duongduong

Post on 14-Aug-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA

KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

MELALUI STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN

CORPORATE GOVERNANCE

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Wahyu Anissaadha

NIM 7211413076

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

ii

Page 3: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

iii

Page 4: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

iv

Page 5: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

―Qoola robbisyroh lii shodrii, wa yassir lii amrii‖ artinya Ya Tuhanku,

lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah untukku urusanku (QS. Thaha: 25-26).

Tanpa pertumbuhan dan kemajuan terus menerus, kata-kata seperti perbaikan,

pencapaian, dan kesuksesan tidak memiliki makna – Benjamin Franklin.

Persembahan :

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Bapak Suharto dan Ibu Sriwati tercinta,

terima kasih untuk kasih sayang, dukungan,

nasihat, dan do’a yang senantiasa

mengiringi setiap langkah bagi

keberhasilanku.

Adikku tercinta Rahma Nurzazha dan

segenap keluarga besar, terima kasih atas

do’a dan dukungannya.

Almamaterku Universitas Negeri

Semarang.

Page 6: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya, sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyusun skripsi dengan

judul ―Pengaruh Struktur Modal dan Kinerja Keuangan terhadap Kebijakan

Dividen melalui Struktur Kepemilikan dan Corporate Governance‖.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

menyelesaikan program sarjana (S1) pada program sarjana Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi

ini penulis memperoleh bantuan, bimbingan, saran, dan dukungan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, dengan rasa hormat penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Wahyono, M.M., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang.

3. Drs. Fachrurrozie, M.Si., Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang.

4. Drs. Heri Yanto, MBA, PhD., Dosen Pembimbing I yang telah berkenan

memberikan bimbingan, pengarahan, dukungan, dan motivasi dalam

penyelesaian skripsi.

5. Drs. Subowo, M.Si., Dosen Pembimbing II yang telah berkenan

memberikan bimbingan, pengarahan, dukungan, dan motivasi dalam

penyelesaian skripsi.

Page 7: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

vii

6. Agung Yulianto, S.Pd., M.Si., Dosen Penguji I yang telah memberikan

saran, masukan, kritikan, dan kebijaksanaannya dalam ujian skripsi.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, dan bantuan

selama penulis menimba ilmu di Universitas Negeri Semarang.

8. Teman sekaligus sahabat, Rina Anggraeni, Siti Umairoh, Nouvienda

Arfianti, dan Ratna Indah Sulistyowati yang selalu mendukung dan

menemani dalam menimba ilmu di Universitas Negeri Semarang.

9. Teman-teman Akuntansi B 2013, teman-teman jurusan Akuntansi 2013, dan

teman-teman KKN Desa Duren Sumowono yang telah memberi dukungan,

bantuan, dan masukan dalam menimba ilmu di Universitas Negeri

Semarang.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Dalam menyusun skripsi ini, penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat

bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Semarang, Mei 2017

Penulis

Page 8: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

viii

SARI

Anissaadha, Wahyu. 2017. “Pengaruh Struktur Modal dan Kinerja Keuangan

terhadap Kebijakan Dividen melalui Struktur Kepemilikan dan Corporate

Governance‖. Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi.Universitas Negeri

Semarang. Pembimbing I. Drs. Heri Yanto, MBA, PhD. II. Drs. Subowo, M.Si.

Kata kunci: kebijakan dividen, kepemilikan institusional, leverage, profitabilitas

Kebijakan dividen merupakan keputusan keuangan perusahaan dimana

manajer memutuskan apakah akan membagikan laba perusahaan. Namun,

beberapa perusahaan tidak membagikan dividen karena akan digunakan sebagai

sumber dana internal untuk operasional perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh struktur modal dan kinerja keuangan terhadap kebijakan

dividen dengan struktur kepemilikan dan good corporate governance sebagai

variabel intervening.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar

pada Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2015. Sampel dalam penelitian ini dipilih

menggunakan metode purposive sampling, sehingga diperoleh 208 perusahaan.

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur menggunakan AMOS.

Variabel struktur kepemilikan dan good corporate governance diuji dengan Uji

Sobel sebagai variabel intervening menggunakan analisis online pada

quantpsy.org.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas secara positif signifikan

berpengaruh terhadap kebijakan dividen, sedangkan kepemilikan institusional dan

ukuran dewan tidak mempengaruhi kebijakan dividen secara signifikan. Leverage

berpengaruh secara negatif signifikan terhadap profitabilitas dan berpengaruh

secara positif signifikan terhadap kepemilikan institusional. Profitabilitas juga

berpengaruh secara positif signifikan terhadap ukuran dewan. Berdasarkan

pengaruh tidak langsung, menunjukkan bahwa leverage berpengaruh negatif

signifikan terhadap kebijakan dividen melalui profitabilitas.

Saran untuk penelitian selanjutnya adalah menggunakan variabel

intervening yang berbeda untuk variasi hasil penelitian. Selain itu, penelitian

selanjutnya dapat meneliti menggunakan sektor perusahaan lainnya yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia. Saran untuk investor adalah memperhatikan

perkembangan tingkat profitabilitas perusahaan karena hal tersebut akan diikuti

dengan peningkatan jumlah dividen yang dibagikan.

Page 9: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

ix

ABSTRACT

Anissaadha, Wahyu. 2017. “The Effect of Capital Structure and Financial

Performance on Dividend Policy through Ownership Structure and Corporate

Governance‖. Final Project. Accounting Department, Faculty of Economic,

Semarang State University. Advisor I Drs. Heri Yanto, MBA, PhD. II. Drs.

Subowo, M.Si.

Keywords: dividen policy, institutional ownership, leverage, profitability

Dividend policy is corporate financial decision made by manager whether to

share company’s profit. However, some companies do not pay dividend because

they will used as internal funding sources for company’s operations. This study

aimed to determine the effect of capital structure and financial performance on

dividend policy with ownership structure and good corporate governance as a

intervening variable.

The population of this study is manufacturing companies which are listed on

Indonesia Stock Exchange during 2014 to 2015. Sample on this study are selected

using purposive sampling method, thus gotten 208 companies. The analytical

method using path analysis with AMOS. The ownership structure and good

corporate governance tested by Sobel Test as intervening variabel with online

analysis in quantpsy.org.

The results showed that profitability significantly has positive effect on

dividend policy, while institutional ownership and board size showed no effect on

dividend policy. Leverage significantly have negative effect on profitability and

positive effect on institutional ownership. Profitability also has positive effect on

board size. Based on indirect effect, showed that leverage significantly has

negative effect on dividend policy through profitability.

For further research suggest used another intervening variable for variations

in the results. In addition, the future research may want to include other listed

companies in Indonesia Stock Exchange. Advice for investors must pay attention

at the company’s profitability level because it will be followed by increase of

dividend payout.

Page 10: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

PERNYATAAN .............................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v

PRAKATA .................................................................................................... vi

SARI .............................................................................................................. viii

ABSTRACT .................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ................................................. 1

1.2. Identifikasi Masalah Penelitian ....................................................... 11

1.3. Cakupan Masalah Penelitian ........................................................... 13

1.4. Rumusan Masalah Penelitian .......................................................... 14

1.5. Tujuan Penelitian ............................................................................. 15

1.6. Kegunaan Penelitian ........................................................................ 16

1.7. Orisinalitas Penelitian ...................................................................... 17

Page 11: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

xi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

PENELITIAN ................................................................................ 21

2.1. Kajian Teori Dasar........................................................................... 21

2.1.1. Teori Signaling Hypothesis .................................................... 21

2.1.2. Teori Agensi (Agency Theory) ............................................... 22

2.1.3. Pecking Order Theory ............................................................ 25

2.2. Kajian Variabel Penelitian ............................................................... 26

2.2.1. Kebijakan Dividen ................................................................. 26

2.2.2. Struktur Modal ....................................................................... 31

2.2.3. Kinerja Keuangan................................................................... 35

2.2.4. Struktur Kepemilikan ............................................................. 38

2.2.5. Good Corporate Governance ................................................. 41

2.3. Kajian Penelitian Terdahulu ............................................................ 45

2.4. Kerangka Berpikir dan Model Penelitian Empiris .......................... 50

2.5. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 51

2.5.1. Pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas ............................ 51

2.5.2. Pengaruh Leverage terhadap Kepemilikan Institusional........ 52

2.5.3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Ukuran Dewan ................... 53

2.5.4. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kebijakan Dividen . 53

2.5.5. Pengaruh Ukuran Dewan terhadap Kebijakan Dividen ......... 54

2.5.6. Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen ............. 55

2.5.7. Pengaruh Leverage terhadap Kebijakan Dividen melalui

Kepemilikan Institusional ...................................................... 55

Page 12: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

xii

2.5.8. Pengaruh Leverage terhadap Kebijakan Dividen melalui

Profitabilitas ........................................................................... 56

2.5.9. Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen melalui

Ukuran Dewan ....................................................................... 57

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 58

3.1. Desain Penelitian ............................................................................. 58

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 58

3.3. Variabel Penelitian .......................................................................... 60

3.3.1. Variabel Endogen ................................................................... 60

3.3.2. Variabel Eksogen ................................................................... 61

3.3.2.1. Leverage ................................................................... 61

3.3.2.2. Profitabilitas ............................................................. 62

3.3.3. Variabel Intervening............................................................... 63

3.3.3.1. Kepemilikan Institusional ........................................ 63

3.3.3.2. Ukuran Dewan ......................................................... 64

3.4. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 65

3.5. Teknik Analisis Data ....................................................................... 66

3.5.1. Analisis Statistik Deskriptif ................................................... 66

3.5.2. Analisis Jalur (Path Analysis) ................................................ 66

3.5.3. Pengujian Hipotesis ................................................................ 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 72

4.1. Hasil Penelitian ................................................................................ 72

4.1.1. Analisis Statistik Deskriptif ................................................... 72

Page 13: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

xiii

4.1.2. Analisis Jalur (Path Analysis) ................................................ 76

4.1.3. Pengujian Hipotesis ................................................................ 82

4.2. Pembahasan ..................................................................................... 89

4.2.1. Pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas ............................ 89

4.2.2. Pengaruh Leverage terhadap Kepemilikan Institusional........ 90

4.2.3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Ukuran Dewan ................... 91

4.2.4. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kebijakan Dividen . 93

4.2.5. Pengaruh Ukuran Dewan terhadap Kebijakan Dividen ......... 95

4.2.6. Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen ............. 98

4.2.7. Pengaruh Leverage terhadap Kebijakan Dividen melalui

Kepemilikan Institusional ...................................................... 100

4.2.8. Pengaruh Leverage terhadap Kebijakan Dividen melalui

Profitabilitas ........................................................................... 102

4.2.9. Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen melalui

Ukuran Dewan ....................................................................... 103

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 107

5.1. Simpulan .......................................................................................... 107

5.2. Saran ................................................................................................ 108

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 109

Page 14: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Besarnya DPR Perusahaan Sektor Manufaktur BEI ..................... 3

Tabel 1.2. Daftar Perusahaan Tak Bagi Dividen Sejak IPO .......................... 4

Tabel 2.1. Ringkasan Penelitian Terdahulu.................................................... 48

Tabel 3.1. Kriteria Pengambilan Sampel........................................................ 59

Tabel 3.2. Ringkasan Variabel Penelitian ...................................................... 65

Tabel 3.3. Indeks Goodness of Fit .................................................................. 71

Tabel 4.1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Kebijakan Dividen .................. 72

Tabel 4.2. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Leverage ................................. 73

Tabel 4.3. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Profitabilitas ........................... 74

Tabel 4.4. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Kepemilikan Institusional....... 75

Tabel 4.5. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Ukuran Dewan ........................ 75

Tabel 4.6. Hasil Estimasi Standardized Direct Effects .................................. 77

Tabel 4.7. Hasil Estimasi Standardized Indirect Effects ................................ 78

Tabel 4.8. Hasil Estimasi Standardized Total Effects .................................... 78

Tabel 4.9. Hasil Analisis Goodness of Fit Model Penelitian ......................... 82

Tabel 4.10. Hasil Estimasi Regression Weights ............................................... 84

Tabel 4.11. Hasil Estimasi Standardized Regression Weights ......................... 85

Tabel 4.12. Nilai Koefisien Determinasi atau Squared Multiple Correlation . 87

Tabel 4.13. Hasil Pengujian Hipotesis ............................................................. 88

Page 15: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Model Penelitian Empiris ........................................................... 51

Gambar 4.1. Hasil Uji Sobel ............................................................................ 81

Gambar 4.2. Hubungan Variabel Penelitian .................................................... 81

Page 16: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERUSAHAAN BEI TAHUN 2014-2015 ......... 116

LAMPIRAN 2 PENGUKURAN VARIABEL KEBIJAKAN DIVIDEN ... 120

LAMPIRAN 3 PENGUKURAN VARIABEL LEVERAGE ........................ 125

LAMPIRAN 4 PENGUKURAN VARIABEL PROFITABILITAS ............ 130

LAMPIRAN 5 PENGUKURAN VARIABEL KEPEMILIKAN

INSTITUSIONAL ............................................................... 135

LAMPIRAN 6 PENGUKURAN VARIABEL UKURAN DEWAN ........... 140

LAMPIRAN 7 HASIL OUTPUT SPSS ....................................................... 145

LAMPIRAN 8 HASIL OUTPUT AMOS DAN UJI SOBEL ...................... 146

Page 17: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian

Para investor yang melakukan investasi dengan membeli saham perusahaan

akan sangat memperhatikan haknya sebagai stakeholder dan jenis pengembalian

(return) atas saham tersebut. Hal ini akan mendorong investor untuk mempelajari

faktor apa saja yang mempengaruhi dalam pertimbangan pengambilan keputusan

pihak manajemen untuk pembayaran return tersebut (Harianja, Lubis, dan

Torong, 2013). Bentuk pengembalian atas kepemilikan saham yang dimiliki oleh

para investor adalah dividen dan laba yang diperoleh dari penjualan saham

(capital gains). ―Dividen adalah proporsi laba atau keuntungan yang dibagikan

kepada para pemegang saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah

lembar saham yang dimilikinya‖ (Baridwan, 2000:434).

Semua keuntungan ataupun kerugian yang diperoleh perusahaan selama

berusaha dalam satu periode tersebut dilaporkan oleh direksi kepada para

pemegang saham dalam suatu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Selain

dividen, menurut Atmaja (2016) yang berpendapat dalam kontan.co.id bahwa

imbal hasil investor tidak hanya berasal dari dividen, tetapi juga dari kenaikan

harga saham (capital gain) yang bisa didorong oleh bertambahnya laba ditahan

jika emiten tak bagi dividen.

Page 18: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

2

Berlandaskan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Pasal 70 dan Pasal

71, menjelaskan bahwa dalam RUPS ditentukan persentase laba bersih yang

dijadikan cadangan (laba ditahan) dan persentase laba bersih yang akan dibagikan

berupa dividen. Dalam undang-undang tersebut, mewajibkan perseroan di

Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan wajib hingga sekurang-kurangnya

20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh.

Perusahaan menetapkan kebijakan terkait dengan pembagian return saham

yang disebut kebijakan dividen (dividend policy). ―Kebijakan dividen mencakup

keputusan mengenai apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan

kepada pemegang saham atau ditahan dalam bentuk laba ditahan guna

pembiayaan investasi masa mendatang‖ (Sartono, 2010).

Kebijakan dividen merupakan salah satu fungsi utama seorang manajer

keuangan dalam membuat keputusan keuangan perusahaan. ―Kebijakan dividen

adalah masalah keuangan fundamental yang secara signifkan berpengaruh pada

keputusan investasi dan keuangan‖ (Yusof dan Ismail, 2016). Perusahaan

membutuhkan sumber dana untuk meningkatkan kelangsungan hidup perusahaan.

Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai dividen maka

akan mengurangi laba yang ditahan dan mengurangi total sumber dana intern.

Sebaliknya jika perusahaan memilih untuk menahan laba dengan tidak membagi

sebagai dividen maka mengurangi kesejahteraan investor. Untuk menjaga kedua

kepentingan ini, manajer keuangan harus menempuh kebijakan dividen yang

optimal dengan menghitung rasio pembayaran dividen atau sering disebut

Dividend Payout Ratio (DPR).

Page 19: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

3

Sartono (2010) menyatakan bahwa rasio pembayaran dividen adalah

persentase laba yang dibayarkan dalam bentuk dividen dengan total laba yang

tersedia bagi pemegang saham. Besarnya rata-rata Dividend Payout Ratio (DPR)

dari beberapa perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tertera dalam Tabel 1.1. sebagai berikut:

Tabel 1.1. Besarnya DPR Perusahaan Sektor Manufaktur BEI

No. Sektor 2010 2011 2012 2013 2014 2015

1. Industri Dasar dan

Kimia 14% 16% 11% 12% 27% 21%

2. Aneka Industri 8% 14% 12% 19% 8% 10%

3. Industri Barang

Konsumsi 42% 35% 20% 32% 48% 35%

Sumber: idx.co.id (data diolah, 2017)

Kebijakan dividen adalah keputusan perusahaan untuk membayar dividen

sedikitnya sekali setahun dengan syarat:

a. Apabila laba bersih sesudah pajak sampai dengan Rp. 10.000.000.000 (sepuluh

miliar rupiah), maka besarnya dividend payout ratio berkisar antara 20%-35%.

b. Apabila laba bersih sesudah pajak lebih dari Rp. 10.000.000.000 (sepuluh

miliar rupiah), maka besarnya dividend payout ratio berkisar antara 36%-40%.

Berdasarkan Tabel 1.1. menunjukkan bahwa rasio tertinggi pembayaran

dividen dari perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

didominasi oleh subsektor industri barang konsumsi. Perusahaan-perusahaan pada

subsektor ini biasanya memperoleh laba bersih sesudah pajak yang tinggi

sehingga lebih sering membagikan dividen dibandingkan dengan subsektor lain.

Industri barang konsumsi menunjukkan rata-rata DPR yang tinggi dimana

sebagian besar perusahaan juga mendapatkan laba yang tinggi.

Page 20: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

4

Hal ini dikarenakan dalam sektor industri barang konsumsi terdapat

beberapa perusahaan besar yang cukup berpengaruh pada peningkatan Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG), seperti PT HM Sampoerna Tbk, PT Unilever

Indonesia Tbk, PT Gudang Garam Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, dan PT Indofood

Sukses Makmur Tbk. Sedangkan rata-rata dividend payout ratio pada subsektor

aneka industri tergolong rendah karena kurang dari 20%. Hal ini dapat disebabkan

karena banyak perusahaan di subsektor tersebut tidak membagikan dividen.

Perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI)

memiliki kecenderungan untuk mengurangi dividen. ―Pada periode pasca-1998,

hanya 40% dari perusahaan pencetak laba bersih yang membagikan dividen‖

(Atmaja, 2016 dalam kontan.co.id). ―PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mampu

mencetak rata-rata capital gain 42% per tahun selama September 2003-September

2009, namun tidak pernah membagikan dividen sejak IPO (Initial Public

Offering)‖ (economy.okezone.com). Artinya, tak membagi dividen bukan dosa

besar asal manajemen bisa mengelola laba ditahan secara baik (kontan.co.id). Ada

tujuh perusahaan serupa HERO yang juga tidak melakukan pembayaran dividen,

berikut ini daftarnya:

Tabel 1.2. Daftar Perusahaan Tak Bagi Dividen Sejak IPO

Nama Emiten Tanggal IPO

PT Hero Supermarket Tbk (HERO) 21 Agustus 1989

PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) 10 Desember 1990

PT Dyviacom Intrabumi Tbk (DNET) 11 Desember 2000

PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) 24 Juli 1997

PT Jakarta Kyoei Steel Works Tbk (JKSW) 6 Agustus 1997

PT Intikeramik Alamsari Industri Tbk (IKAI) 4 Juni 1997

PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) 16 Mei 1997

PT Keramik Indonesia Asosiasi Tbk (KIAS) 8 Desember 1994

Sumber: investasi.kontan.co.id, Indrastiti (2013)

Page 21: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

5

Banyak perusahaan yang memilih tidak membagi hasil laba bersih dalam

bentuk dividen dengan alasan karena membutuhkan dana untuk ekspansi maupun

kewajiban membayar utang. Berdasarkan laporan keuangan PT Sumber Energi

Andalan Tbk (ITMA) dan PT Intikeramik Alamsari Industri Tbk (IKAI) selama

beberapa tahun, perusahaan sering mengalami defisit sehingga mereka

mempertimbangkan tidak membagikan dividen.

PT Dyviacom Intrabumi Tbk (DNET) menahan labanya untuk peningkatan

modal dengan cara investasi saham di perusahaan lain. Dalam beberapa laporan

tahunan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) menegaskan bahwa perusahaan

menggunakan keuntungan yang diperoleh untuk memperkuat struktur modal

sehingga untuk tahun-tahun buku tersebut perusahaan tidak membagikan dividen.

PT Jakarta Kyoei Steel Works Tbk (JKSW) dan PT Eterindo Wahanatama

Tbk (ETWA) juga tidak membagikan dividen karena laba yang diperoleh

digunakan untuk menutup defisit modal tahun-tahun sebelumnya. Ada pula PT

Keramik Indonesia Asosiasi Tbk (KIAS) yang juga tidak membagi dividen karena

laba digunakan untuk pelunasan pinjaman bank, pelunasan pinjaman dari pihak

berelasi, dan membiayai modal kerja Perseroan.

Kasus lain yang masih berkaitan dengan kebijakan dividen adalah PT

Freeport Indonesia yang tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham

dikarenakan masih fokus untuk investasi tambang bawah tanah (underground

mining). ―Sejak tahun 2012 hingga sekarang perusahaan tersebut tidak

membagikan dividen karena proyek underground mining diperkirakan baru

selesai pada tahun 2017‖ (kompas.com).

Page 22: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

6

―Ada juga PT Panorama Transportasi Tbk (WEHA) yang selama tiga tahun

tidak membagi dividen, dengan alasan membutuhkan dana menambah armada‖

(Indrastiti (2013) dalam kontan.co.id). Ada pula emiten yang membagikan dividen

dalam jumlah kecil misalnya, Rp 1 per saham. Hal ini hanya sekedar formalitas

bahwa perusahaan membagikan dividen tiap tahunnya. Beberapa perusahaan

ternama luar negeri juga terjadi permasalahan dalam kebijakan dividen misalnya

Microsoft dan Apple. ―Saham Microsoft tetap tinggi meskipun sejak tahun 1975

hingga 2003 tidak melakukan pembagian dividen. Baru setelah memasuki tahapan

late expansion, Microsoft mulai rajin membagi dividen‖ (kontan.co.id).

Selain Microsoft, Apple Inc. juga telah berhenti memberi dividen kepada

para para pemegang saham sejak tahun 1995. ―Steve Jobs (CEO Apple saat itu)

mengatakan bahwa dividen tidak meningkatkan nilai perusahaan bagi pemegang

saham. Oleh karena itu, Apple tidak membagikan dividen‖ (tempo.co). Baru tahun

2012, Apple mulai membayar dividen. Tim Cook (CEO Apple sekarang)

menyebutkan bahwa Apple memiliki dana yang sangat besar untuk kegiatan

operasional, sehingga Apple akan membagikan dividen (kompas.com).

Berbagai kasus yang telah dipaparkan diatas menunjukkan bahwa keputusan

pembagian dividen tidak bergantung pada laba yang diperoleh perusahaan.

Buktinya banyak perusahaan yang mendapatkan keuntungan, tapi tidak

membagikan dividen dengan alasan untuk mendanai kegiatan operasional. Yang

menarik, pembagian dividen tidak cuma didominasi oleh perusahaan-perusahaan

berkinerja bagus. Perusahaan dari sektor yang tengah terpuruk seperti

pertambangan dan perkebunan juga tetap membayar dividen.

Page 23: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

7

Pertimbangan utama perusahaan membagikan dividen adalah karena

perusahaan mendapatkan keuntungan sehingga dapat mengalokasikan

pengembalian atas investasi. Signalling hypothesis theory menjelaskan bahwa ada

tidaknya pembagian dividen merupakan sinyal atas kinerja manajemen (Miller

dan Moligliani, 1961). Ketika perusahaan membagikan dividen menunjukkan

sinyal kondisi keuangan perusahaan baik sehingga mampu menyisihkan sebagian

dana untuk pembayaran dividen. Sedangkan ketika kondisi keuangan perusahaan

menurun memberikan sinyal bahwa perusahaan tidak membagikan dividen.

Kebijakan dividen berkaitan dengan teori agensi yang menjelaskan

hubungan antara agen dan pricipal dimana terkadang dapat menimbulkan konflik

kepentingan (Jensen dan Meckling, 1976). Konflik yang terjadi ini sesuai dengan

agency theory, dimana manajer menghendaki pembagian dividen yang kecil

karena perusahaan membutuhkan dana yang besar untuk mendanai kegiatan

operasionalnya, sedangkan pemegang saham menghendaki pembagian dividen

yang besar.

Konflik kepentingan dapat timbul karena adanya asimetri informasi antara

manajer dan pemegang saham (Setiawan et al., 2016). Manajer membuat

keputusan dengan mempertanggung jawabkan tugas mereka kepada pemegang

saham. Pemegang saham yang memiliki saham dalam jumlah yang besar

menunjang dalam pengawasan agar mereka mendapatkan pengembalian atas

investasinya. Dengan kepemilikan saham inilah, investor mendapatkan hak suara

dalam pengambilan keputusan perusahaan termasuk keputusan pembagian dividen

atas laba yang diperoleh perusahaan.

Page 24: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

8

Terjadinya konflik kepentingan juga dapat disebabkan karena kurangnya

manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan. Sehingga

akan berdampak pada menurunnya kinerja keuangan perusahaan. Salah satu

bentuk penurunan kinerja manajemen adalah tingkat keuntungan perusahaan juga

menurun dari tahun sebelumnya, akibatnya perusahaan sering memilih menahan

laba untuk memperkuat struktur modalnya. Oleh karena itu, perusahaan perlu

menerapkan azas good corporate governance (GCG) sehingga dapat mengurangi

asimetri informasi dan biaya agensi (Ginting, 2015).

Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian

berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan

struktur modal, perusahaan melakukan penyesuaian pembagian dividen,

mengusahakan pendanaan melalui pinjaman, atau menerbitkan saham baru

(Myers dalam Yarram dan Dollery, 2015). Berdasarkan pecking order theory,

pada awalnya perusahaan akan mengandalkan sumber dana internal berupa laba

ditahan, kemudian jika diperlukan akan melakukan hutang sebagai tambahan

dana, dan menerbitkan saham untuk menutup modal sisanya (Abor, 2005).

Kebijakan dividen dapat dipengaruhi oleh struktur modal perusahaan.

Sulistyowati (2014), menyatakan bahwa ―kebijakan dividen sering menimbulkan

konflik kepentingan pada saat penggunaan hutang (leverage) dalam struktur

modal perusahaan‖. Para pemegang saham menghendaki penggunaan leverage

yang tinggi pada struktur modal di perusahaan, tetapi manajemen dan kreditur

menghendaki tingkat leverage yang rendah dalam struktur modal perusahaan.

Page 25: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

9

Berkaitan dengan struktur modal, perusahaan dengan tingkat hutang

(leverage) yang tinggi membutuhkan lebih banyak kas untuk hutang obligasi,

yang mana akan mengurangi ketersediaan dana bagi pemegang saham dan sudah

pasti pembagian dividen menjadi rendah (Yusof dan Ismail, 2016). Struktur modal

perusahaan berkaitan dengan hutang dan modal perusahaan yang digunakan dalam

kegiatan operasi (Abor, 2005). Brealey dan Myers (2003) berpendapat bahwa

―keputusan struktur modal merupakan masalah marketing yang sangat mendasar‖.

Dividen sebagai pembayaran kepada pemegang saham yang diambil dari

keuntungan perusahaan, baik dalam bentuk saham maupun tunai. Investor

menginginkan pembayaran dividen dalam bentuk tunai karena untuk mengurangi

ketidakpastian investor dalam melakukan investasi. Para investor mengukur

kinerja keuangan berdasarkan tingkat profitabilitas perusahaan. Semakin tinggi

profitabilitas, maka semakin tinggi dividen yang akan dibagikan kepada para

pemegang saham. Hal ini dibuktikan oleh penelitian Bokpin (2011), Yarram dan

Dollery (2015) dan Yusof dan Ismail (2016), yang menyatakan bahwa

profitabilitas mempengaruhi manajer dalam menentukan kebijakan dividen.

Besar kecilnya dividen yang akan dibayarkan oleh perusahaan tergantung

pada kebijakan dividen masing-masing perusahaan. ―Salah satu faktor yang

mempengaruhi dividend payout ratio adalah struktur kepemilikan (ownerships

structure). Dimana semakin tinggi persentase kepemilikan pemegang saham,

maka akan semakin baik dalam mengawasi manajer untuk memastikan adanya

pengembalian atas investasi‖ (Setiawan et al., 2016).

Page 26: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

10

Investor institusional merupakan pelaku mayoritas dalam keuangan pasar

dan memberi pengaruh dalam tata kelola perusahaan (Al-Najjar dan Taylor,

2008). Teori agensi menyatakan bahwa struktur modal dan struktur kepemilikan

yang optimal akan dapat mengurangi biaya keagenan (Jensen and Meckling,

1976; Jensen, 1986). Bukti empiris oleh berbagai penelitian telah dilakukan untuk

menguji hubungan antara struktur modal dan struktur kepemilikan (Grier and

Zychowicz (1994); Moh’d et al. (1998); dan Brailsford et al. (2002)).

Beberapa penelitian yang dilakukan untuk menguji pengaruh struktur

kepemilikan terhadap kebijakan menunjukkan hasil yang berbeda-beda karena

perbedaan penggunaan proksi dan obyek yang diteliti. Dari penelitian yang

dilakukan oleh Setiawan et al. (2016), karena hanya mengukur dengan

menggunakan variabel struktur kepemilikan saja hasilnya kurang maksimal,

sehingga menganjurkan untuk penelitian selanjutnya dengan menambahkan

variabel seperti tata kelola perusahaan (corporate governance).

Perusahaan meyakini bahwa implementasi GCG merupakan penegakan

etika bisnis dan etika kerja yang menjadi komitmen perusahaan dan berkaitan

dengan citra perusahaan (Sulistiyowati et al., 2010). Hal ini menunjukkan bahwa

tingkat kinerja yang baik akan memotivasi manajer untuk menerapkan tata kelola

perusahaan agar citra perusahaan semakin meningkat. Corporate governance

merupakan konsep yang didasarkan pada teori keagenan dan diharapkan berfungsi

untuk memberikan keyakinan kepada para investor bahwa mereka akan menerima

return (Pujiati, 2015). Perusahaan menggunakan payout policy untuk mengurangi

konflik keagenan yang disebabkan lemahnya GCG (Knyazeva dan John, 2006).

Page 27: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

11

Mekanisme tata kelola perusahaan menjadi faktor penting dalam kebijakan

dividen. Corporate governance digunakan untuk memastikan investor menerima

return atas saham yang telah diinvestasikan kepada perusahaan (Abor dan Fiador,

2013). Berdasarkan penelitian Yarram dan Dollery (2015), menyebutkan bahwa

dewan komisaris juga mempengaruhi kebijakan dividen dimana banyaknya dewan

komisaris akan mendorong terlaksananya azas-azas GCG, sehingga akan

mengurangi konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham, serta

menjamin hak pemegang saham berupa return atas investasinya.

Dari beberapa penelitian, terdapat hasil-hasil penelitian yang beragam dan

masih tidak konsisten. Keanekaragaman hasil tersebut sebagian disebabkan

karena model yang dikembangkan merupakan model yang sangat sederhana dan

pengukuran yang dilakukan juga tidak konsisten. Dengan adanya

ketidakkonsistenan yang dilakukan pada penelitian terdahulu, maka peneliti

melakukan penelitian dengan judul:

“Pengaruh Struktur Modal dan Kinerja Keuangan terhadap Kebijakan

Dividen melalui Struktur Kepemilikan dan Corporate Governance”

1.2. Identifikasi Masalah Penelitian

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menguji faktor-faktor apa saja

yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam pembagian dividen

perusahaan. Terdapat berbagai permasalahan yang timbul berkaitan dengan

keputusan pembagian dividen perusahaan diantaranya:

Page 28: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

12

1) Persentase pembagian dividen juga dapat dipengaruhi oleh keuntungan dan

harga saham perusahaan. Semakin tinggi harga saham suatu perusahaan, maka

para investor juga mengharapkan adanya return yang tinggi pula. Sebagai

contoh, saat momentum rapat pemegang saham tahun 2012, harga penutupan

saham Apple naik menjadi 516,39 dollar. Hal ini disebabkan karena Apple

mengalami keuntungan terus menerus sehingga perusahaan ini akan

memberikan dividen kepada para pemegang saham sebagai wujud

pengembalian atas investasi (Wahyudi, 2012 dalam kompas.com).

2) Beberapa perusahaan konsisten membagikan dividen tiap tahunnya karena

mendapatkan laba, tapi tak jarang ketika perusahaan mengalami penurunan

kinerja mereka tetap membagikan dividen seperti PT Indocement Tunggal

Perkasa Tbk, PT Surya Toto Indonesia Tbk, Astra International Tbk, PT Astra

Auto Part Tbk, dan PT Unilever Indonesia Tbk (kontan.co.id).

Disisi lain, terdapat perusahaan yang memperoleh laba namun tidak

membagikan dividen seperti PT Hero Supermarket Tbk, PT Intikeramik

Alamsari Industri Tbk, dan PT Eterindo Wahanatama Tbk. Hal ini masih

menjadi pembahasan apakah kebijakan dividen juga dipengaruhi oleh

profitabilitas karena realitanya meskipun mendapatkan laba, terkadang

perusahaan tidak melakukan pembagian dividen.

3) Selama tahun 2010 hingga 2012, porsi dividen PT Indofood Sukses Makmur

Tbk (INDF) berkisar 40%−50% dari laba bersih. Porsi dividen yang besar

harus dipastikan tidak akan mengganggu arus kas operasional dikarenakan

perusahaan mempunyai kas internal dan pinjaman bank (Khoiriyah, 2013).

Page 29: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

13

Hal ini menunjukkan bahwa pembagian dividen juga dapat dipengaruhi oleh

struktur modal perusahaan. Investor juga perlu mempertimbangkan keputusan

perusahaan dalam mengalokasikan dana untuk pembagian dividen maupun

alasan perusahaan memutuskan untuk menahan laba yang diperoleh.

4) Besarnya proporsi kepemilikan saham akan berpengaruh dalam keputusan

pembagian dividen. Perbedaan kepentingan antara kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional, dan kepemilikan individual sering menimbulkan

masalah keagenan. Sehingga dapat menghambat jalannya kinerja perusahaan

untuk mencapai tujuan perusahaan dalam memaksimalkan kebijakan dividen.

Contohnya saham PT Freeport Indonesia Tbk sebanyak 90,64% dipegang

Freeport McMoRan. Sementara, Indonesia hanya memiliki saham sebanyak

9,36% (Jatmiko, 2015). Perusahaan membagikan dividen di Amerika tahun

2013 sebesar US$ 2,19 miliar atau Rp 24,9 triliun, sedangkan di Indonesia

tidak membagikan dividen selama 3 tahun berturut-turut (kemenperin.go.id).

1.3. Cakupan Masalah Penelitian

Kebijakan dividen dilakukan oleh semua perusahaan yang mempunyai

saham dengan kepemilikan tidak hanya kepemilikan manajerial saja tetapi juga

kepemilikan institusional maupun kepemilikan asing. Selain itu, kebijakan dividen

juga dapat dipengaruhi oleh tingkat profitabilitas dan leverage perusahaan. Pada

penelitian ini mengambil populasi semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Hal ini dikarenakan saham perusahaan manufaktur lebih

banyak diminati oleh investor.

Page 30: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

14

Berdasarkan rata-rata tingkat pembagian dividen setiap tahunnya, industri

barang konsumsi menunjukkan persentase tertinggi dalam membayar dividen.

Pengambilan sampel khususnya adalah perusahaan manufaktur yang

menyampaikan laporan keuangan pada tahun 2014-2015 dan menyajikan laporan

keuangan dalam satuan rupiah, agar hasil penelitian ini berdasarkan kondisi

keuangan terkini.

1.4. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah adalah

sebagai berikut :

1. Apakah leverage secara signifikan berpengaruh negatif terhadap profitabilitas ?

2. Apakah leverage secara signifikan berpengaruh positif terhadap kepemilikan

institusional ?

3. Apakah profitabilitas secara signifikan berpengaruh positif terhadap ukuran

dewan ?

4. Apakah kepemilikan institusional secara signifikan berpengaruh positif

terhadap kebijakan dividen ?

5. Apakah ukuran dewan secara signifikan berpengaruh positif terhadap kebijakan

dividen?

6. Apakah profitabilitas secara signifikan berpengaruh positif terhadap kebijakan

dividen ?

7. Apakah kepemilikan institusional secara signifikan memediasi pengaruh

leverage terhadap kebijakan dividen ?

Page 31: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

15

8. Apakah profitabilitas secara signifikan memediasi pengaruh leverage terhadap

kebijakan dividen ?

9. Apakah ukuran dewan secara signifikan memediasi pengaruh profitabilitas

terhadap kebijakan dividen ?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini antara lain :

1. Untuk menganalisis pengaruh leverage terhadap profitabilitas.

2. Untuk menganalisis pengaruh leverage terhadap kepemilikan institusional.

3. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap ukuran dewan.

4. Untuk menganalisis pengaruh kepemilikkan institusional terhadap kebijakan

dividen.

5. Untuk menganalisis pengaruh ukuran dewan terhadap kebijakan dividen.

6. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen.

7. Untuk menganalisis peran kepemilikan institusional dalam memediasi

pengaruh leverage terhadap kebijakan dividen.

8. Untuk menganalisis peran profitabilitas dalam memediasi pengaruh leverage

terhadap kebijakan dividen.

9. Untuk menganalisis peran ukuran dewan dalam memediasi pengaruh

profitabilitas terhadap kebijakan dividen.

Page 32: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

16

1.6. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Teoritis

1) Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan

sekaligus digunakan sebagai bahan referensi oleh peneliti berikutnya

dalam melakukan penelitian dengan topik sejenis di masa mendatang.

2) Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang

berarti dalam pengembangan ilmu ekonomi, khususnya pada bidang

ilmu akuntansi terutama berhubungan dengan analisis laporan keuangan.

b. Kegunaan Praktis

1) Memberikan wacana tentang pentingnya kebijakan dividen perusahaan

untuk mempertimbangkan keputusan pembayaran dividen kepada para

pemegang saham.

2) Bagi pihak manajemen perusahaan, dari hasil penelitian ini diharapkan

dapat digunakan sebagai referensi untuk pengambilan suatu kebijakan

mengenai kebijakan dividen yang akan diterapakan oleh perusahaan.

3) Bagi investor, penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang kinerja

perusahaan dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengangaruhi

kebijakan dividen sehingga menjadi dasar dalam keputusan investasi.

4) Bagi pemerintah, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan dalam pengenaan pajak atas pembayaran dividen

kepada para pemegang saham.

Page 33: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

17

1.7. Orisinalitas Penelitian

Berbagai penelitian terkait dengan kebijakan dividen menunjukkan hasil

yang beragam. Hal ini disebabkan karena variabel pengukurannya berbeda pada

masing-masing penelitian. Selain itu, terciptanya hasil penelitian yang berbeda-

beda juga disebabkan karena penggunaan proksi dalam pengukuran dari masing-

masing variabel penelitian yang berbeda pula.

Leverage perusahaan digunakan untuk pembayaran dividen agar dapat

menjaga performa dan sinyal perusahaan bagi investor (Sulistiyowati et al, 2010).

Menurut Brigham dan Ehrhardt (dalam Suherli & Harahap, 2004) semakin besar

leverage perusahan, maka pembayaran dividennya lebih rendah. Penelitian Abor

dan Bokpin (2010) dan Yusof dan Ismail (2016) juga menunjukkan bahwa

leverage tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen.

Profitabilitas juga memberikan pengaruh terhadap kebijakan dividen (Abor

dan Bokpin, 2010; Bokpin, 2011; dan Yarram dan Dollery, 2015). Wiagustini

(2009) juga menyebutkan bahwa aliran kas bebas juga memberikan pengaruh

terhadap keputusan pembayaran dividen perusahaan.

Indonesia merupakan negara berkembang dimana struktur kepemilikan

saham didominasi oleh pemegang saham terbesar. Karakteristik kepemilikan

perusahaan di Indonesia memusatkan pada tinggi kepemilikan keluarga dengan

adanya pemegang saham terbesar lainnya seperti kepemilikan asing, kepemilikan

institusional, dan kepemilikan asing (Sevil et al., 2012).

Page 34: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

18

Berbagai penelitian dilakukan untuk menguji pengaruh struktur kepemilikan

terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan

positif antara kepemilikan manajerial dengan kebijakan dividen (Short et al.,

2001; Grinstein dan Michaely, 2003; Nam et al., 2004; Chetty dan Saez, 2005).

Sementara, Bokpin (2011) dan Setiawan et al. (2016) berpendapat bahwa

kepemilikan asing yang mempengaruhi kebijakan dividen. Sedangkan Abor dan

Fiador (2013) menyatakan bahwa kepemilikan institusional yang mempengaruhi

kebijakan dividen.

Hasil penelitian lain menunjukkan tidak adanya pengaruh dari struktur

kepemilikan terhadap kebijakan dividen (Thomsen, 2004; Amidu & Abor, 2006;

Renneboo & Szilagyi, 2007; Wiagustini, 2009, dan Al-Najjar dan Kilincarslan,

2016). Dikarenakan hasil yang masih tidak pasti struktur kepemilikan apa yang

mempengaruhi kebijakan dividen, maka penelitian ini akan menguji pengaruh

struktur kepemilikan terhadap kebijakan dividen dengan proksi kepemilikan

institusional.

Penelitian yang dilakukan untuk menganalisis dampak tata kelola terhadap

kebijakan dividen di perusahaan sudah tidak asing lagi. Banyak penelitian

internasional yang fokus pada USA dan negara-negara Eropa. Temuan penelitian

ini tidak dapat disamaratakan di seluruh negara termasuk Indonesia, karena pajak

pengenaan pembayaran dividen juga berbeda dari masing-masing negara (Yarram

dan Dollery, 2015).

Page 35: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

19

Penelitian La Porta et al. (2000), Mitton (2004), Kowalewski et al. (2007)

menunjukkan bahwa mekanisme corporate governance berpengaruh positif

terhadap dividend payout. Bokpin (2011) menyebutkan bahwa corporate

governance yang dapat mempengaruhi kebijakan dividen adalah ukuran dewan.

Yarram dan Dollery (2015) menyebutkan bahwa komisaris independen

berpengaruh terhadap kebijakan dividen.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Jiraporn & Ning (2006), Knyazeva

(2007), Reneboog & Szylagyi (2007), Setiawan dan Phua (2013), dan Abor dan

Fiador (2013) menunjukkan hasil berbeda yang menyatakan bahwa corporate

governance berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen.

Dari beberapa penelitian tersebut, terdapat hasil penelitian yang beragam

dan masih tidak konsisten. Hal ini disebabkan selain karena variabel yang

berbeda-beda setiap penelitian, tetapi juga sampel penelitian dilakukan di berbagai

negara yang mempunyai peraturan kebijakan yang berbeda pula.

Penelitian ini penulis akan menguji kembali faktor-faktor yang

mempengaruhi kebijakan dividen dengan berlandaskan jurnal utamanya dari

Yarram dan Dollery (2015) yang telah menguji pengaruh tata kelola perusahaan

(corporate governance) dan kebijakan keuangan (financial policies). Variabel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah leverage, profitabilitas dan ukuran

dewan komisaris (board size). Selain itu, penulis menambahkan satu variabel

penelitian lagi yaitu struktur kepemilikan (ownership structure) dengan merujuk

jurnal Setiawan et al. (2016).

Page 36: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

20

Selain menguji pengaruh secara langsung terhadap kebijakan dividen,

penelitian ini juga menguji pengaruh tidak langsungnya. Merujuk dari jurnal Dewi

(2016), penulis juga menguji pengaruh leverage terhadap kebijakan dividen tunai

dengan profitabilitas sebagai variabel intervening. Dan juga merujuk dari jurnal

Sulistiyowati et al. (2010) untuk menguji pengaruh profitabilitas terhadap

kebijakan dividen dengan good corporate governance sebagai variabel

intervening.

Orisinalitas penelitian ini terletak pada model penelitian yang menggunakan

variabel kepemilikan institusional sebagai variabel intervening. Keterbaruan

penelitian adalah ingin menguji pengaruh tidak langsung leverage terhadap

kebijakan dividen melalui struktur kepemilikan, dengan mempertimbangkan hasil

dari penelitian-penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa leverage

berpengaruh terhadap struktur kepemilikan (Kim et al.) dan struktur kepemilikan

berpengaruh terhadap kebijakan dividen (Abor dan Fiador, 2013 dan Setiawan et

al., 2016).

Page 37: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

21

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1. Kajian Teori Dasar

Teori yang mendasari kebijakan dividen antara lain:

2.1.1. Teori Signaling Hypothesis

Miller dan Moligliani (1961) berasumsi bahwa para pemegang saham

memiliki informasi yang sama tentang prospek sebuah perusahaan seperti halnya

para manajer. Namun kenyataannya, para manajer sering kali memiliki informasi

yang lebih baik dari pada investor. Hal ini disebut informasi asimetris

(asymmetric information), dan memiliki pengaruh yang penting pada struktur

modal yang optimal.

Teori signalling hypothesis menyatakan bahwa perusahaan dapat

menggunakan dividen sebagai pemberi sinyal dari keuntungan masa depan (Miller

dan Moligliani, 1961). Teori ini memprediksi bahwa tingkat keuntungan

perusahaan memberikan pengaruh terhadap seberapa besar perusahaan melakukan

pembayaran dividen (Abor dan Bokpin, 2010). Berdasarkan teori signalling

hypothesis, pengumuman dividen menyampaikan beberapa informasi tentang

kinerja perusahaan yang menyebabkan reaksi pemegang saham terhadap

pengumuman tersebut. Berdasarkan fakta, kemampuan perusahaan untuk

membayar dividen merupakan sinyal dari profitabilitas perusahaan (Ho, 2003).

Page 38: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

22

Signalling hypothesis theory ini menjelaskan hubungan antara kinerja

keuangan khususnya tingkat profitabilitas perusahaan dengan keputusan

pembagian dividen. Ketika perusahaan mengalami keuntungan (profit) artinya

memberikan sinyal bahwa kinerja keuangan baik sehingga mampu untuk

membagikan dividen kepada pemegang saham. Namun, ketika kinerja keuangan

perusahaan menurun menunjukkan bahwa manajer akan menahan laba sebagai

sumber dana internal perusahaan guna investasi masa mendatang.

Perusahaan dengan prospek yang sangat cerah memilih untuk melakukan

pendanaan melalui saham baru, sedangkan perusahaan dengan prospek yang

buruk akan memilih pendanaan dengan ekuitas pihak luar. Adanya pengumuman

penawaran saham biasanya akan dianggap sebagai suatu sinyal bahwa prospek

perusahaan seperti yang dilihat oleh manajemen tidak terlalu cerah. Hal ini

menunjukkan bahwa ketika perusahaan mengumumkan penawaran saham baru,

biasanya harga saham akan turun (Brigham dan Houston, 2006).

2.1.2. Teori Agensi (Agency Theory)

Kebijakan dividen berhubungan dengan teori agensi karena dalam

penentuan kebijakan dividen yang akan diterapkan dalam perusahaan

berhubungan dengan perilaku manajer. Menurut Jensen dan Meckling (1976),

―teori agensi adalah teori yang menjelaskan hubungan keagenan antara principal

yang menghendaki agent untuk melaksanakan jasa dengan mendelegasikan

wewenang pengambilan keputusan kepada agent (manajer)‖.

Page 39: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

23

Hubungan keagenan tersebut terkadang menimbulkan masalah dimana

pemegang saham dan manajer memiliki tujuan yang berbeda dan menginginkan

tujuan mereka terpenuhi, sehingga muncul konflik kepentingan atau agency

conflict (Sartono, 2010). Untuk mengurangi adanya konflik kepentingan ini,

pemilik perusahaan dapat merancang sistem pengendalian dan meningkatkan

insentif manajer agar para manajer berusaha lebih memaksimalkan kinerja mereka

sehingga dapat memberikan hasil yang memuaskan. Biaya yang dikeluarkan

untuk pengawasan dan insentif tersebut disebut biaya keagenan (agency cost).

Teori agensi yang dikembangkan oleh Jensen dan Meckling (1976),

menyebutkan bahwa kebijakan dividen digunakan untuk meminimalisasi agency

cost yang timbul dari potensi konflik kepentingan antara manajer dan pemegang

saham. Dalam teori agensi ini menjelaskan bahwa pembayaran dividen dapat

mengurangi agency cost dengan menggunakan beberapa faktor seperti free cash

flows, debt financing, firm’s growth, investment opportunities, firm size, large

shareholders and risks (Jensen dan Meckling, 1976).

Agency conflict sangat potensial terjadi pada perusahaan besar yang

memiliki proporsi kepemilikan manajerial dan institusional. Dalam kenyataannya,

tidak jarang tindakan manajer bukannya memaksimumkan kemakmuran

pemegang saham melainkan memperbesar skala perusahaan dengan cara ekspansi

(Sartono, 2010). Sedangkan pemegang saham mayoritas yang biasanya terdiri dari

investor institusional memegang saham dalam jumlah yang besar berhak untuk

melakukan pengawasan agar mereka mendapatkan return atas investasinya

(Setiawan et al., 2016).

Page 40: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

24

Para investor yang akan melakukan investasi pada suatu perusahaan pasti

akan mempertimbangkan kondisi keuangan termasuk struktur modal perusahaan.

Menurut Jensen dan Meckling (1976) menyebutkan bahwa struktur modal yang

baik dan struktur kepemilikan yang optimal dapat mengurangi biaya keagenan.

Struktur modal merupakan pendanaan permanen dari utang jangka panjang dan

modal saham (Sawir, 2005). Analisis struktrur modal dapat dilakukan dengan

menggunakan rasio-rasio leverage.

Leverage adalah suatu ukuran sejauh mana perusahaan dibiayai dengan

hutang (Wiagustini, 2010). Perusahaan yang mempunyai tingkat hutang

(leverage) yang tinggi membuat pengawasan terhadap manajer dilakukan oleh

pemegang saham dan juga dari pihak kreditur. Pemegang saham institusional

yang mayoritas mempunyai investasi saham yang tinggi akan terus memantau

kinerja perusahaan agar mereka mendapatkan return berupa dividen sesuai dengan

proporsi kepemilikan saham. Perusahaan akan berusaha mengurangi agency cost

dengan mengurangi hutangnya. Tingkat leverage memegang peran penting dalam

mengurangi agency cost yang timbul dari konflik kepentingan dan berfungsi

untuk mengawasi manajer (Abor dan Bokpin, 2010).

Selain itu, biaya keagenan yang timbul karena adanya konflik kepentingan

dapat berkurang dengan membentuk dewan komisaris yang bertugas untuk

mengawasi kinerja manajer (Yarram dan Dollery, 2015). Dewan komisaris

merupakan salah satu indikator corporate governace, yang bertugas sebagai tim

pengawas kinerja manajemen sehingga para pemegang saham dapat mengambil

keputusan berdasarkan informasi yang lengkap dan benar.

Page 41: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

25

Manajer sebagai agen akan memperoleh kompensasi sesuai dengan kontrak

yang ada. Sementara pihak principal melakukan kontrol terhadap kinerja agen

untuk memastikan modal yang dimiliki dikelola dengan baik. Pihak manajemen

sebagai agent bertanggung jawab menjalankan perusahaan sebaik mungkin untuk

mengoptimalkan operasi dan laba perusahaan (Sulistiyowati et al., 2010).

Semakin banyak agent yang kompeten dalam menjalankan tugasnya, maka akan

semakin memotivasi mereka untuk meningkatkan keuntungan perusahaan.

2.1.3. Pecking Order Theory

Menurut Myers dalam Amirya (2008), asimetri informasi mempengaruhi

keputusan manajer dalam mengatur urutan kemampuan pendanaan investasi.

Urutan pendanaan investasi ini dikenal dengan pecking order theory. Adapun

urutan pendanaan perusahaan adalah laba ditahan, hutang, dan penerbitan saham

baru. Penggunaan sumber dana eksternal dilakukan apabila sumber dana internal

tidak mencukupi. Ketika sumber dana internal berupa laba ditahan tidak cukup

dalam membiayai kegiatan operasional, maka perusahaan memilih menggunakan

hutang (leverage) dalam komposisi struktur modal karena biaya modal leverage

lebih sedikit dibandingkan apabila menerbitkan saham baru.

Terdapat dua alasan penggunaan dana eksternal berupa hutang lebih disukai

daripada penerbitan saham baru. Pertama, karena pertimbangan biaya emisi

hutang lebih murah daripada biaya emisi saham baru. Kedua, manajer khawatir

dengan adanya penerbitan saham baru akan ditafsirkan sebagai kabar buruk dan

membuat modal saham akan turun (Pujiati, 2015).

Page 42: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

26

Terdapat empat hal yang dikemukakan Myers dalam Amirya (2008)

berkenaan dengan pecking order theory, yaitu:

a. perusahaan lebih mengutamakan sumber dana internal,

b. perusahaan menyesuaikan target dividend payout ratio terhadap peluang

investasi, namun menghindari perubahan pembayaran dividen secara drastis,

c. kebijakan dividen yang ketat, fluktuasi profitabilitas dan peluang investasi

yang tak terduga mengakibatkan sumber dana internal melebihi atau bahkan

kurang dari kebutuhan investasi, dan

d. jika pendanaan eksternal diperlukan, maka perusahaan akan memilih sumber

pendanaan dari hutang.

Pecking order theory menjelaskan bahwa perusahaan cenderung

menggunakan sumber dana internal berupa laba ditahan untuk memenuhi

kebutuhan persediaan kas (Pujiati, 2015). Ketika tingkat hutang rendah,

menunjukkan bahwa kegiatan operasional perusahaan lebih banyak dibiayai oleh

sumber dana internal berupa laba ditahan.

2.2. Kajian Variabel Penelitian

2.2.1. Kebijakan Dividen

Dividen adalah proporsi laba atau keuntungan yang dibagikan kepada para

pemegang saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham

yang dimilikinya (Baridwan, 2000). Dividen merupakan pembayaran dari

perusahaan kepada para pemegang saham atas keuntungan yang diperolehnya

(Sutrisno dalam Khurniaji, 2013).

Page 43: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

27

Laba bersih perusahaan selain dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk

pembayaran dividen, juga ditahan di dalam perusahaan untuk membiayai kegiatan

operasional perusahaan periode selanjutnya dalam bentuk laba ditahan (retained

earning). Dividen kas adalah sumber dari aliran kas untuk pemegang saham yang

memberikan informasi tentang kinerja perusahaan saat ini dan masa mendatang

(Khurniaji, 2013). Jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham

tergantung pada kebijakan dividen masing-masing perusahaan. Kebijakan dividen

merupakan salah satu fungsi utama seorang manajer keuangan dalam membuat

keputusan keuangan perusahaan.

Berikut ini akan diuraikan beberapa definisi kebijakan dividen menurut

beberapa orang ahli yaitu sebagai berikut:

Menurut Riyanto (2008) :

Kebijakan dividen adalah bersangkutan dengan penentuan pembagian

pendapatan (earnings) antara penggunaan pendapatan untuk dibayarkan

kepada para pemegang saham sebagai dividen atau untuk digunakan

didalam perusahaan, yang berarti pendapatan tersebut harus ditahan didalam

perusahaan.

Menurut Weston dan Copeland (2010) :

Dividend policy determines the divisions of earning between payments to

stockholders and reinvestment in the firm. Retained earning are one of the

most significant sources of funds for financing cooperate growth, but

dividens constitute the cash flows that accure to stockholders.

Menurut Sartono (2010) :

Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan

akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan

dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa yang akan

datang.

Page 44: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

28

Pengertian kebijakan deviden menurut Weston dan Copeland (dalam

Ginting, 2015), adalah ―suatu kebijakan untuk menentukan proporsi pembayaran

dividen kepada pemegang saham dan reinvestasi perusahaan berupa laba ditahan‖.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, penulis menyimpulkan kebijakan

dividen adalah suatu kebijakan untuk menentukan pilihan akan membagikan

dividen atau menyimpan dalam bentuk laba ditahan atas laba yang diperoleh.

Kebijakan dividen yang optimal adalah kebijakan yang menciptakan

keseimbangan antara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa mendatang

sehingga dapat memaksimalkan harga saham (Farah, 2005). Dividen juga

digunakan untuk mengetahui tingkat kemakmuran pemegang saham. Semakin

tinggi dividen menunjukkan semakin bagus kemakmuran pemegang saham.

Kebijakan tersebut sangat penting bagi perusahaan karena pembayaran

dividen dimungkinkan akan berpengaruh pada nilai perusahaan dan laba ditahan

yang biasanya merupakan sumber dana internal yang terbesar dan terpenting bagi

pertumbuhan perusahaan. ―Kebijakan dividen sangat penting untuk beberapa

aspek seperti penilaian aset, struktur modal, merger dan akuisisi, dan

penganggaran modal‖ (Abor dan Bokpin, 2010).

Perusahaan yang memilih membagikan dividen, maka tingkat pertumbuhan

akan berkurang sehingga berdampak negatif terhadap saham perusahaan. Apabila

perusahaan tidak membagikan dividen, maka pasar akan memberikan sinyal

negatif terhadap prospek perusahaan. Peningkatan dividen memberikan sinyal

yang menguntungkan pada harapan manajer dan penurunan dividen menunjukkan

pandangan pesimis prospek perusahaan mendatang (Yusof dan Ismail, 2016).

Page 45: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

29

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen yang

dikemukakan oleh Riyanto (2008), antara lain :

a. Kebutuhan dana untuk membayar hutang,

b. Likuiditas,

c. Tingkat pertumbuhan perusahaan,

d. Pembatasan hukum, dan

e. Pengawasan terhadap perusahaan.

Menurut Brigham dan Houston (2003), indikator untuk mengukur kebijakan

dividen yang sering digunakan ada dua macam, yaitu:

a. Hasil Dividen (Dividend Yield)

Dividend yield adalah suatu rasio yang menghubungkan dividen yang dibayar

dengan harga saham biasa. Dividend yield menyediakan suatu ukuran

komponen pengembalian total yang dihasilkan dividen, dengan menambahkan

apresiasi harga saham yang ada. Beberapa investor menggunakan dividend

yield sebagai suatu ukuran risiko dan sebagai suatu penyaring investasi, yaitu

mereka akan berusaha menginvestasikan dananya dalam saham yang

menghasilkan dividend yield yang tinggi.

b. Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio)

Dividend Payout Ratio merupakan rasio hasil perbandingan antara dividen

dengan laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa. DPR banyak

digunakan dalam penilaian sebagai cara pengestimasian dividen untuk periode

yang akan datang, sedangkan kebanyakan analis mengestimasikan

pertumbuhan dengan menggunakan laba ditahan lebih baik daripada dividen.

Page 46: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

30

Dalam menetapkan kebijakan dividen, manajemen perusahaan menghitung

besarnya laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham yang disebut rasio

pembayaran dividen atau Dividend Payout Ratio (DPR). Menurut Sartono (2010)

menyatakan bahwa rasio pembayaran dividen adalah persentase laba yang

dibayarkan dalam bentuk dividen, atau rasio antara laba yang dibayarkan dalam

bentuk dividen dengan total laba yang tersedia bagi pemegang saham.

Penggunaan indikator dividend payout ratio lebih sering digunakan untuk

menganalisis kebijakan dividen karena dengan menghitung rasio ini investor

dapat mengestimasi dividen untuk periode yang akan datang. Dibandingkan

dengan dividend yield yang hanya membandingkan dividen dengan harga saham,

dividend pauout ratio lebih mempermudah investor untuk menganalisis besarnya

dividen yang dibagikan dibandingkan dengan laba yang diperoleh. Sehingga dapat

diketahui apakah perusahaan yang memperoleh laba juga akan membagikan

dividen.

Dividend payout ratio menunjukkan kebijakan perusahaan dalam

menghasilkan laba yang tinggi dan membagikan dividen, yang artinya bahwa

semakin tinggi dividend payout ratio ini mencerminkan semakin tinggi pula

kemakmuran dari pemegang saham (Sartono, 2010). Semakin tinggi DPR yang

ditetapkan oleh perusahaan, menunjukkan bahwa perusahaan mampu

memaksimalkan kondisi keuangan perusahaan, sehingga semakin tinggi pula

jumlah laba yang akan dibayarkan sebagai dividen pada para pemegang saham.

Page 47: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

31

Dividend Payout Ratio menunjukkan besarnya persentase dari laba yang

dibayarkan kepada pemegang saham sebagai dividen tunai. Baridwan (2004)

menyebutkan bahwa untuk menghitung dividend payout ratio dengan cara

membandingkan jumlah dividen tunai per saham dengan laba per saham. Menurut

Baridwan (2004), dividen per lembar saham (dividend per share) adalah besarnya

pembagian dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham setelah

dibandingkan dengan saham yang beredar. Laba per lembar saham adalah jumlah

laba yang diperoleh dalam suatu periode tertentu untuk setiap jumlah saham yang

beredar (Baridwan, 2004). Sehingga dapat disimpulkan untuk menghitung rasio

pembayaran dividen atau dividen payout ratio adalah sebagai berikut:

𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑃𝑎𝑦𝑜𝑢𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒

2.2.2. Struktur Modal

Penentuan struktur modal yang tepat akan mempengaruhi keputusan

perusahaan dalam memperoleh dana dengan biaya modal minimal dan hasil yang

maksimal, sehingga dapat menciptakan nilai perusahaan. Menurut Farah (2005),

struktur modal menggambarkan pembiayaan permanen perusahaan yang terdiri

atas utang jangka panjang dan modal sendiri.

Beberapa pengertian struktur modal menurut para ahli antara lain:

Menurut Sawir (2005):

Struktur modal adalah pendanaan permanen yang terdiri dari utang jangka

panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham. Nilai buku dari

modal pemegang saham terdiri dari saham biasa, modal disetor atau surplus,

modal dan akumulasi ditahan. Struktur modal merupakan bagian dari

struktur keuangan.

Page 48: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

32

Menurut Brigham dan Houston (2003):

Struktur modal yang ditargetkan adalah bauran atau perpaduan dari utang,

saham preferen, saham biasa yang dikehendaki perusahaan dalam struktur

modalnya. Struktur modal yang optimal adalah gabungan ekuitas yang

memaksimumkan harga saham perusahaan.

Menurut Riyanto (2008):

Strruktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing

(jangka panjang) dengan modal sendiri. Struktur modal merupakan cermin

dari kebijakan perusahaan dalam menentukan jenis investasi yang

ditentukan.

Struktur modal yang optimal adalah struktur yang bisa memaksimalkan

harga saham perusahaan. Hal ini biasanya menunjukkan rasio hutang yang lebih

rendah dari pada rasio yang memaksimalkan earning per share yang diharapkan

(Brigham dan Houston, 2003). Struktur modal harus diatur dengan baik sehingga

dapat menjamin tercapainya stabilitas keuangan perusahaan sehingga terjamin

pula kelangsungan hidup perusahaan. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa

struktur modal merupakan hasil pertimbangan yang memberi pilihan akan

menggunakan hutang atau ekuitas untuk mendanai operasi perusahaan.

Menurut Brigham dan Houston (2003), ada dua metode yang digunakan

untuk analisis struktur modal perusahaan, yaitu:

a. Analisis EBIT-EPS

Melalui analisis ini, manajemen daoat melihat dampak dari berbagai alternatif

perdanaan terhadap EPS (Earning per Share) pada tingkatan EBIT (Earning

Before Interest and Tax) yang bervariasi.

Page 49: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

33

b. Perbandingan Rasio-Rasio Leverage

Tujuan analisis ini adalah untuk menentukan dampak dari setiap alternatif

pendanaan terhadap rasio-rasio leverage (penggunaan hutang). Manajemen

akan membandingkan rasio-rasio yang ada saat ini dan rasio-rasio alternatif

pendanaan tertentu.

Menurut Farah (2005), struktur modal menggambarkan ―pembiayaan

permanen perusahaan yang terdiri atas utang jangka panjang dan modal sendiri‖.

Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang memaksimalkan harga

saham perusahaan dan biasanya menunjukkan rasio hutang yang lebih rendah dari

rasio yang memaksimalkan EPS yang diharapkan (Brigham dan Houston, 2003).

Pengukuran struktur modal dapat dilakukan melalui perhitungan tingkat

leverage perusahaan, yang menggambarkan seberapa besar aset perusahaan

didanai oleh hutang, disebut juga rasio leverage. Pengertian rasio leverage

menurut Kasmir (2008) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya baik jangka

pendek maupun jangka panjang.

Dengan adanya analisis rasio leverage, perusahaan akan mengetahui

beberapa hal berkaitan dengan penggunaan modal sendiri dan modal pinjaman,

serta mengetahui rasio kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.

Sehingga manajer dapat mengambil kebijakan yang dianggap perlu guna

menyeimbangkan penggunaan modal. Semakin tinggi rasio leverage, akan

menunjukkan rendahnya sumber pendanaan internal perusahaan. Meningkatnya

beban terhadap kreditur menunjukkan sumber modal perusahaan sangat

Page 50: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

34

tergantung dari pihak eksternal. Selain itu, besarnya tingkat hutang yang

ditanggung perusahaan akan berdampak pada berkurangnya jumlah laba yang

diterima oleh perusahaan (Dewi, 2016).

Menurut Kasmir (2008), rasio leverage terdiri dari:

a. Rasio hutang, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban jangka panjang, meliputi Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, Long

Term Debt to Equity Ratio

b. Rasio jaminan, menunjukkan kemampuan untuk membayar bunga dan pokok

pinjaman yang jatuh tempo, meliputi Tangible Assets Debt Coverage, Current

Liabilities to Net Worth, Times Interest Earned, dan Fix Charge Coverage.

Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt Ratio. Kasmir

(2008) menjelaskan bahwa debt ratio merupakan perbandingan antara total utang

dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai

oleh hutang atau hutang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.

Debt ratio menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham

terhadap pemberi pinjaman. Sehingga dapat disimpulkan bahwa debt ratio

merupakan rasio hutang (leverage) yang digunakan untuk mengukur

perbandingan antara total kewajiban dengan total aset (Kasmir, 2008), yang

dirumuskan dapat sebagai berikut:

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = Total Kewajiban

Total Aset

Page 51: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

35

2.2.3. Kinerja Keuangan

Kinerja perusahaan adalah suatu usaha formal yang dilakukan oleh

perusahaan untuk mengevaluasi efisien dan efektivitas dari aktivitas perusahaan

yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu. Sedangkan pengertian

kinerja keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007) adalah ―kemampuan

perusahaan dalam mengelola dan mengendalikan sumber daya yang dimilikinya‖.

Menurut Sutrisno dalam Khurniaji (2013) :

Kinerja keuangan merupakan prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu

periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut.

Menurut Mulyadi (2007) :

Kinerja keuangan adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional

suatu organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria

yang ditetapkan sebelumnya.

Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja keuangan

adalah usaha formal yang telah dilakukan oleh perusahaan yang dapat mengukur

keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba, sehingga dapat melihat

prospek, pertumbuhan, dan potensi perkembangan perusahaan dengan

mengandalkan sumber daya yang ada.

Untuk mengukur kinerja keuangan, biasanya perusahaan melakukan analisis

laporan keuangan. Menurut Kasmir (2008), analisis laporan keuangan yaitu

―sebuah proses untuk mempelajari data-data keuangan agar dapat dipahami

dengan mudah untuk mengetahui posisi keuangan, hasil operasi dan

perkembangan suatu perusahaan, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan‖.

Page 52: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

36

Ada beberapa jenis teknik analisis laporan keuangan antara lain analisis

perbandingan laporan keuangan, analisis trend, analisis persentase per komponen,

analisis sumber dan penggunaan modal kerja, analisis sumber dan penggunaan

kas, analisis rasio keuangan, analisis perubahan laba kotor, dan analisis break

even point (Kasmir, 2008).

Dari beberapa analisis laporan keuangan, yang sering digunakan untuk

menilai kinerja keuangan adalah analisis rasio keuangan. Menurut Kasmir (2008),

analisis rasio keuangan adalah ―analisis dengan membandingkan satu pos laporan

dengan dengan pos laporan keuangan lainnya, guna mengetahui hubungan

diantara pos tertentu, baik dalam neraca maupun dalam laporan laba rugi‖. Rasio

keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja

perusahaan.

Hasil analisis rasio keuangan ini digunakan untuk menilai kinerja

manajemen dalam suatu periode apakah mencapai target seperti yang telah

ditetapkan, untuk menilai kemampuan manajemen dalam memberdayakan sumber

daya perusahaan secara efektif, dan untuk mengevaluasi kondisi dan kinerja

keuangan perusahaan. Jenis rasio keuangan menurut Weston (2004) antara lain:

a. Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo, baik kewajiban

kepada pihak luar perusahaan maupun di dalam perusahaan

b. Rasio solvabilitas atau lebih sering dikenal dengan nama rasio leverage

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana assets

perusahaan dibiayai dengan utang.

Page 53: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

37

c. Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi

pemanfaatan sumber daya perusahaan, baik penjualan, persediaan, penagihan

utang, dan lainnya.

d. Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan

dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu.

e. Rasio pertumbuhan adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan

dalam mempertahankan posisi keuangan dalam pertumbuhan perekonomian.

Dari beberapa rasio keuangan, tingkat profitabilitas dan likuiditas

perusahaan memberikan dampak besar dalam keputusan pembagian dividen (Abor

dan Bokpin, 2010). Hal ini dikarenakan perusahaan tidak akan membagikan

dividen apabila tidak memperoleh keuntungan pada periode tersebut. Perusahaan

yang memperoleh laba pun juga belum tentu membagikan dividen.

Oleh karena itu, tingkat keuntungan perusahaan menjadi faktor utama dalam

kebijakan dividen. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti memilih variabel

kinerja keuangan dengan indikator profitabilitas. Rasio profitabilitas adalah rasio

yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

untuk meningkatkan nilai pemegang saham (Kasmir, 2008). Manajemen selalu

memperhatikan rasio profitabilitas karena hal ini berkaitan dengan kelangsungan

hidup perusahaan. Selain itu, rasio profitabilitas juga memberikan gambaran

seberapa besar tingkat efektivitas manajemen perusahaan. Untuk mengukur rasio

profitabilitas, terdapat beberapa macam jenis pengukuran diantaranya adalah

Profit Margin, Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Earning

per Share (EPS).

Page 54: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

38

Penelitian ini menggunakan rasio profitabilitas dengan proksi Return on

Asset (berdasarkan penelitian Sulistiyowati, 2010; Setiawan dan Phua, 2013; dan

Yarram dan Dollery, 2015). Return on assets merupakan perbandingan laba bersih

yang tersedia bagi pemegang saham dengan total aset yang dimiliki perusahaan

(Kasmir, 2008). Return on assets ini digunakan untuk mengukur tingkat

keuntungan atas aset yang digunakan. Semakin tinggi nilai rasio, maka semakin

baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba dengan memanfaatkan

semua asetnya. Untuk menghitung return on assets adalah sebagai berikut:

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 = Laba Bersih Setelah Pajak

Total Aset

2.2.4. Struktur Kepemilikan

Struktur kepemilikan perusahaan timbul akibat adanya perbandingan jumlah

pemilik saham dalam perusahaan. Sebuah perusahaan dapat dimiliki oleh

individu, masyarakat luas, pemerintah, pihak asing, maupun orang dalam

perusahaan tersebut (manajerial). Istilah struktur kepemilikan digunakan untuk

menunjukkan bahwa variabel-variabel yang penting di dalam struktur modal tidak

hanya ditentukan oleh jumlah kewajiban dan ekuitas saja, tetapi juga oleh

persentase kepemilikan oleh manajer dan institusional.

Tujuan perusahaan sangat ditentukan oleh struktur kepemilikan, motivasi

pemilik dan corporate governance. Pemilik akan berusaha membuat berbagai

strategi untuk mencapai tujuan perusahaan, setelah strategi ditentukan maka

langkah selanjutnya akan mengimplementasi strategi dan mengalokasikan sumber

daya yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Page 55: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

39

Berikut ini adalah definisi struktur kepemilikan menurut beberapa orang ahli:

Menurut Jensen dan Meckling (1976) :

Ownership structure is terms of capital contributions and saw ownership

structure to include inside equity (managers), outside equity, and debt

holder.

Menurut Sugiarto (2009) :

Struktur kepemilikan (ownership structure) adalah perbandingan jumlah

saham yang dimiliki oleh orang dalam (manajemen) dengan jumlah saham

yang dimiliki oleh investor. Atau dengan kata lain struktur kepemilikan

saham adalah proporsi kepemilikan institusional dan kepemilikan

manajemen dalam kepemilikan saham perusahaan.

Menurut Fatmariani dalam Ginting (2015) :

Struktur kepemilikan mencerminkan persentase jumlah saham yang dimiliki

dari seluruh jumlah saham yang ada dalam perusahaan. Salah satu cara yang

dapat dilakukan untuk menyelaraskan antara kepentingan pemilik dan

manajemen adalah dengan melibatkan manajemen.

Struktur kepemilikan memiliki motivasi yang berbeda dalam memonitor

perusahaan serta manajemen dan dewan direksinya. ―Struktur kepemilikan

dipercaya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi jalannya perusahaan yang

nantinya dapat mempengaruhi kinerja perusahaan‖ (Pujiati, 2015). Menurut

Jensen dan Meckling (1976), struktur kepemilikan dikelompokkan menjadi dua:

a. Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial merupakan kondisi dimana manajer memiliki saham

perusahaan, dengan kata lain manajer sekaligus sebagai pemegang saham

perusahaan (Pujiati, 2015). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepemilikan

manajerial merupakan kondisi dimana manajer merangkap jabatan sebagai

manajemen sekaligus pemegang saham yang turut serta dalam pengambilan

keputusan.

Page 56: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

40

b. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional merupakann kondisi dimana institusi memiliki

saham dalam suatu perusahaan. Institusi tersebut dapat berupa institusi

pemerintah, institusi swasta, domestik, maupun asing (Widarjo dalam Pujiati,

2015). Investor institusional sering menjadi mayoritas dalam kepemilikan

saham perusahaan. Hal tersebut dikarenakan investor institusional memiliki

sumber daya yang lebih besar daripada pemegang saham lainnya sehingga

dianggap mampu melaksanakan mekanisme pengawasan yang baik.

Penelitian ini mempertimbangkan untuk menggunakan kepemilikan

institusional dari beberapa penelitian (Abor dan Fiador, 2013 dan Setiawan et al.,

2016). Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham oleh pemerintah,

institusi keuangan, institusi berbadan hukum, institusi luar negeri, dana perwalian

dan institusi lainnya pada akhir tahun (Shien, et. al dalam Wiagustini, 2009).

Jadi, kepemilikan institusional merupakan proporsi pemegang saham yang

dimiliki oleh pemilik institusional seperti institusi pemerintah, swasta, domestik,

maupun asing.

Kepemilikan saham institusional memiliki kekuatan atau wewenang yang

memungkinkan untuk mendukung atau menolak kinerja manajerial perusahaan.

Kepemilikan institusional umumnya dapat bertindak sebagai pihak yang

memonitor manajemen perusahaan. Adanya kepemilikan institusional akan

mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal (Pujiati, 2015).

Page 57: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

41

Menurut Jensen dan Meckling (1976), kepemilikan institusional memiliki

peranan yang sangat penting dalam meminimalisasi konflik keagenan.

Keberadaan investor institusional dianggap mampu mengawasi dengan efektif

dalam setiap keputusan yang diambil oleh manajer. Mekanisme monitoring

tersebut akan menjamin peningkatan kemakmuran pemegang saham. Hal ini

disebabkan investor institusional terlibat dalam pengambilan keputusan strategis.

Semakin besar kepemilikan institusi, maka akan semakin besar kekuatan

suara dan dorongan dari institusi tersebut untuk mengawasi kinerja manajemen.

Akibatnya, akan memberikan dorongan yang lebih besar untuk mengoptimalkan

nilai perusahaan sehingga kinerja perusahaan akan meningkat (Pujiati, 2015).

Kinerja yang meningkat tersebut akan menguntungkan bagi pemegang saham

karena mereka akan mendapatkan banyak keuntungan berupa dividen. Adapun

untuk menghitung berapa persentase kepemilikan institusional adalah

membandingkan jumlah saham institusional dengan jumlah saham keseluruhan.

Kepemilikan Institusional = Jumlah Kepemilikan Saham Instutisional

Jumlah Saham yang Beredar

2.2.5. Good Corporate Governance

Corporate governance atau sering disebut juga tata kelola perusahaan

penting untuk diimplementasikan pada perusahaan go public karena berdampak

pada keunggulan kompetitif perusahaan terhadap pandangan masyarakat. KNKG

(2006) menyatakan bahwa melakukan tata kelola perusahaan yang baik adalah

dengan memastikan bahwa asas GCG diterapkan pada setiap aspek bisnis dan di

semua jajaran perusahaan.

Page 58: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

42

Good Corporate Governance (GCG) merupakan bentuk dari perlindungan

para pemegang saham terhadap rasio pembayaran dividen. Ada dua hal yang

ditekankan dalam konsep GCG ini, pertama, pentingnya hak pemegang saham

untuk memperoleh informasi dengan benar dan tepat waktu. Kedua, kewajiban

perusahaan untuk melakukan pengungkapan secara akurat, tepat waktu, dan

transparan terhadap semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan, dan

stakeholder.

Menurut Forum Corporate Governance Indonesia (dalam Ginting, 2015):

GCG adalah sebuah sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan

dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang

berkepentingan (stakeholder). Corporate governance diperkenalkan untuk

memastikan bahwa manajemen bertindak sesuai dengan harapan para

pemegang saham.

Menurut OECD (2004) mendefinisikan corporate governance :

Seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham,

pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan

serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan

dengan hak-hak dan kewajiban mereka.

Abor dan Fiador (2013) menyatakan bahwa ―GCG diterapkan dalam

perusahaan untuk mengawasi manajer agar tidak mengejar kepentingan pribadi,

tapi juga untuk memaksimalkan kemakmuran pemegang saham‖. Berdasarkan

pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan tata kelola perusahaan (corporate

governance) adalah suatu sistem pengelolaan perusahaan yang digunakan untuk

meningkatkan kinerja perusahaan dan melindungi kepentingan pemangku

kepentingan (stakeholder).

Page 59: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

43

Prinsip-prinsip dasar GCG pada dasarnya memiliki tujuan untuk

memberikan kemajuan terhadap kinerja suatu perusahaan. Secara umum,

penerapan prinsip GCG menurut OECD (2004) adalah sebagai berikut:

a. Transparansi, kewajiban bagi para pengelola untuk menjalankan prinsip

keterbukaan dalam prose pengambilan keputusan dan penyampaian informasi.

b. Akuntabilitas, kewajiban untuk membina sistem akuntansi yang efektif untuk

menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.

c. Responsibilitas, kewajiban dalam memberikan pertanggungjawaban atas semua

tindakan dalam mengelola perusahaan.

d. Independensi, dalam pengambilan keputusan harus profesional, mandiri, bebas

dari konflik kepentingan, dan bebas dari tekanan/pengaruh dari manapun.

e. Keadilan (fairness), para pengelola memperlakukan semua pemangku

kepentingan secara adil dan setara.

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tidak mengatur secara eksplisit

tentang good corporate governance. Namun, undang-undang ini mengatur secara

garis besar tentang mekanisme hubungan, peran, wewenang, tugas dan tanggung

jawab, prosedur dan tata cara rapat, serta proses pengambilan keputusan dari

organ perusahaan yang merupakan indikator GCG (Agoes dan Ardana, 2013:108).

Adapun organ perusahaan menurut UU Nomor 27 Tahun 2007, antara lain:

a. Rapat Umum Pemegang Saham, merupakan wadah pemegang saham untuk

mengambil keputusan penting berkaitan dengan modal yang ditanam dalam

perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar dan peraturan

perundang-undangan.

Page 60: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

44

b. Direksi, berwenang dan bertanggung jawab penuh sesuai dengan fungsinya

masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam anggaran dasar dan peraturan

perundang-undangan.

c. Dewan Komisaris, bertugas dan bertanggungjawab untuk melakukan

pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi, serta memastikan bahwa

perusahaan melaksanakan GCG.

Dalam penelitian ini GCG diproksikan dengan ukuran dewan komisaris.

Dewan komisaris dibutuhkan untuk memastikan bahwa perusahaan terbebas dari

konflik kepentingan, tekanan, dan pengaruh dari pihak-pihak lain dalam setiap

pengambilan keputusan. Yarram dan Dollery (2015) menyatakan bahwa ―dewan

komisaris berperan penting dalam memonitoring dan mendisiplinkan sehingga

dapat mengurangi biaya keagenan‖.

Dewan komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk

melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direksi serta

memastikan bahwa perusahaan melaksanakan GCG (Ginting, 2015). Jumlah

anggota dewan komisaris harus sesuai dengan perusahaan dengan tetap

memperhatikan efektivitas dalam pengambilan keputusan (KNKG, 2006).

Semakin besar jumlah anggota dewan komisaris, maka semakin maksimal

pengawasan yang dapat dilakukan (Abor and Fiador, 2013). Menurut KNKG

(2006), ukuran dewan komisaris dihitung seberapa banyak jumlah dewan

komisaris yang terdapat di perusahaan:

Board Size = Jumlah Anggota Dewan Komisaris

Page 61: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

45

2.3. Kajian Penelitian Terdahulu

Berbagai penelitian terkait dengan kebijakan dividen menunjukkan hasil

yang beragam. Hal ini disebabkan beragam pula variabel dalam pengukuran

besarnya pembayaran dividen perusahaan kepada para pemegang saham. Selain

itu, perbedaan hasil penelitian juga dipengaruhi faktor internal dan eksternal

perusahaan serta tahun penelitian dilaksanakan juga berbeda sehingga pasti

terdapat perkembangan dari penelitian terdahulu.

Struktur modal perusahaan dapat memberikan pengaruh terhadap kebijakan

dividen. Dari beberapa penelitian terdahulu, hasilnya menunjukkan pengaruh

positif terhadap leverage (Abor dan Bokpin, 2010; Gill et al., 2010; dan

Appannan dan Sim, 2011). Selain itu, penelitian lain menunjukkan hasil yang

sebaliknya bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen (Al-

Malkawi, 2007; Ramli, 2010; Al-Shubiri, 2011; dan Yusof dan Ismail, 2016).

Struktur modal (leverage) tidak hanya mempengaruhi kebijakan dividen

perusahaan, tetapi juga dapat mempengaruhi kinerja keuangan dan struktur

kepemilikan saham. Beberapa peneliti menguji pengaruh hubungan antara

leverage dan profitabilitas. Rajan and Zingales (1995), dan Wald (1999)

menemukan pengaruh signifikan negatif antara leverage terhadap profitabilitas.

Hubungan antara struktur modal dan struktur kepemilikan dapat ditemukan

dalam berbagai penelitian. Bathala et al. (1994), dan Crutchley and Jensen (1996)

menemukan hubungan negatif antara leverage dan kepemilikan institusional.

Disisi lain, Berger et al. (1997), dan Chen and Steiner (1999) menemukan bahwa

leverage dan kepemilikan institusional berpengaruh positif.

Page 62: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

46

Profitabilitas juga memberikan pengaruh terhadap kebijakan dividen

(Setiawan dan Phua, 2013; Yarram dan Dollery, 2015; dan Yusof dan Ismail,

2016). Yusof dan Ismail (2016) menyebutkan bahwa jika sebuah perusahaan besar

mempunyai laba besar, peluang investasi tinggi dan tingkat utang yang rendah,

maka perusahaan dapat membayar dividen yang tinggi. Penelitian yang dilakukan

untuk meneliti pengaruh profitabilitas terhadap good corporate governance

menunjukkan hasil bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap good

corporate governance (Daniri, 2006; Kusumawati, 2007).

Penelitian yang menguji pengaruh struktur kepemilikan terhadap kebijakan

dividen, hasilnya menunjukkan pengaruh yang berbeda. Hasil penelitian

menunjukkan hubungan positif antara kepemilikan manajerial dengan kebijakan

dividen (Short et al., 2001; Nam et al., 2004). Sementara itu, kepemilikan asing

berpengaruh pada kebijakan pembayaran dividen (Bokpin, 2011 dan Setiawan et

al., 2016). Kepemilikan institusional juga mempengaruhi kebijakan dividen (Short

et al., 2002 dan Abor dan Fiador, 2013). Bertentangan dengan hasil penelitian

diatas, penelitian lain menunjukkan bahwa struktur kepemilikan tidak

mempengaruhi kebijakan dividen (Amidu & Abor, 2006; Renneboo & Szilagyi,

2007; Wiagustini, 2009, dan Al-Najjar dan Kilincarslan, 2016).

Mekanisme corporate governance berpengaruh positif terhadap kebijakan

dividen (La Porta et al., 2000; Mitton, 2004; Kowalewski et al., 2007; Bokpin,

2011; dan Yarram dan Dollery, 2015). Bokpin (2011) menunjukkan bahwa ukuran

dewan mempengaruhi kebijakan dividen, sedangkan Yarram dan Dollery (2015)

berpendapat bahwa komisaris independen yang mempengaruhi kebijakan dividen.

Page 63: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

47

Penelitian lain yang juga meneliti hubungan tata kelola perusahaan dengan

kebijakan dividen yaitu Abor dan Fiador (2013) dimana sampel penelitian dari

berbagai perusahaan di beberapa negara Sub-Saharan Afrika. Hasil penelitian

menunjukkan tata kelola berpengaruh signifikan positif terhadap kebijakan

dividen di negara Kenya, Ghana, dan Afrika Selatan.

Hubungan antara tata kelola perusahaan dan kebijakan dividen sebelumnya

juga telah diteliti oleh Setiawan dan Phua (2013). Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa tata kelola perusahaan di Indonesia masih rendah sehingga

berpengaruh negatif terhadap pembayaran dividen. Hal ini disebabkan karena

buruknya struktur dan prosedur dalam dewan komisaris.

Penelitian terdahulu menunjukkan pengaruh yang kecil antara leverage

terhadap kebijakan dividen. Oleh karena itu, variabel intervening dibutuhkan

untuk memperbesar pengaruh leverage terhadap kebijakan dividen. Penelitian

menunjukkan adanya pengaruh antara leverage dan kebijakan dividen melalui

profitabilitas (Hamidah dan Mardiyati, 2013). Dewi (2016) menunjukkan adanya

pengaruh negatif antara leverage dan kebijakan dividen melalui profitabilitas.

Berdasarkan berbagai penelitian terdahulu yang meneliti pengaruh

profitabilitas terhadap kebijakan dividen melalui good corporate governance.

Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang positif antara profitabilitas terhadap

kebijakan dividen melalui good corporate governance (Septianti dalam Lesman,

2006; Santoso, 2008; dan Jiraporn et al. 2008). Namun penelitian Sulistiyowati

(2010) menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap kebijakan

dividen melalui good corporate governance.

Page 64: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

48

Tabel 2.1.

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(Tahun)

Metode

Analisis Variabel Penelitian Hasil Penelitian

1. Abor dan

Bokpin

(2010)

Panel

Regression

Dependen:

Dividend Payout

Policy (DPP)

Independen:

Investment

Opportunities and

Corporate Finance

Peluang investasi,

leverage, dan keuangan

eksternal berpengaruh

tidak signifikan terhadap

DPP.

Profitabilitas dan

kapitalisasi pasar saham

berpengaruh signifikan

terhadap DPP.

2. Sulistiyowati

(2010)

Path

Analysis

Dependen:

Kebijakan Dividen

Independen:

Profitabilitas,

Leverage, dan

Growth

Intervening:

Corporate

Governance

Profitabilitas,

leverage,dan growth

tidak berpengaruh

terhadap kebijakan

dividen melalui

corporate governance.

3. Bokpin

(2011)

Pooled

Panel

Crossed-

Section

Regression

Dependen :

Dividend

Performance

Independen :

Ownership Structure

and Corporate

Governance

Kepemilikan saham

asing, ukuran dewan,

dan profitabilitas

berpengaruh pada

pembayaran dividen.

Umur perusahaan dan

pendapatan berpengaruh

pada kinerja dividen.

4. Abor dan

Fiador

(2013)

Panel

Regression

Dependen :

Dividend Policy

Independen :

Board Size, Board

Composition, CEO

Duality, and

Institusional

Ownership

Ukuran dewan,

komposisi dewan, dan

kepemilikan

berpengaruh signifikan

positif di negara Kenya,

Ghana, Afrika Selatan.

Namun, tata kelola juga

berpengaruh signifikan

negatif di Nigeria.

5. Setiawan dan

Phua (2013)

Regression Dependen :

Dividend Policy

Independen :

Good Corporate

Governance (GCG)

GCG berpengaruh

negatif terhadap

kebijakan dividen.

6. Yarram dan

Dollery

(2015)

Causal

Analysis

Dependen :

Dividend Payout

Ratio (DPR)

Ukuran perusahaan,

profitabilitas, dan

komisaris independen

berpengaruh signifikan

Page 65: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

49

No Peneliti

(Tahun)

Metode

Analisis Variabel Penelitian Hasil Penelitian

Independen :

Corporate

Governance and

Financial Policies

positif terhadap DPR.

Kerugian dan peluang

pertumbuhan (growth)

berpengaruh signifikan

negatif terhadap DPR.

7. Al-Najjar,

dan

Kilincarslan

(2016)

Logit and

Tobit

Models

Dependen :

Dividend Policy

Independen :

Family ownership,

Foreign ownership,

Institutional

ownership, State

ownership, dan

Minority

Shareholder

Ownership

Semua variabel struktur

kepemilikan

berpengaruh negatif

terhadap kebijakan

dividen. Struktur

kepemilikan asing dan

kepemilikan negara

mungkin membayar

dividen, namun dalam

jumlah yang kecil.

8. Dewi

(2016)

Path

Analysis

Dependen:

Kebijakan Dividen

Independen:

Likuiditas, Leverage,

dan Ukuran

Perusahaan

Intervening:

Profitabilitas

Pengaruh leverage

terhadap dividen melalui

profitabilitas

mempunyai pengaruh

positif tidak signifikan.

Pengaruh likuiditas

terhadap dividen melalui

profitabilitas

mempunyai pengaruh

negatif tidak signifikan.

9. Setiawan et

al. (2016)

Two-Step

Generalize

d Method

of

Moments

(GMM)

Dependen :

Dividend Payout

Independen :

Controlling

ownership, Family

ownership,

Government

ownership, and

Foreign ownership

Kepemilikan pemerintah

dan kepemilikan asing

berpengaruh positif

terhadap dividen.

Kepemilikan keluarga

berpengaruh negatif

terhadap dividen.

10. Yusof dan

Ismail (2016)

Pooled

Least

Squares

Model

Dependen :

Dividend Policy

Independen :

Earning, Cash Flow,

Free Cash Flow,

Debt, Growth

Opportunities,

Investment

Opportunities, Firm

Size, and Largest

Shareholder

Laba, ukuran

perusahaan, dan

kesempatan investasi

berpengaruh signifikan

positif terhadap

kebijakan dividen.

Tingkat utang dan

pemegang saham

terbesar berpengaruh

negatif terhadap

kebijakan dividen.

Page 66: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

50

2.4. Kerangka Berpikir dan Model Penelitian Empiris

Para pemegang saham melakukan investasi adalah untuk meningkatkan

kemakmuran dengan mendapatkan tingkat pengembalian atas investasi yang

dilakukannya. Bentuk pengembalian perusahaan berupa pembagian dividen.

Perusahaan yang go public mempunyai kewajiban untuk menginformasikan

segala macam bentuk kebijakan perusahaan yang menyangkut kepentingan para

pemegang saham termasuk mengumumkan pembagian dividen (Tandelilin, 2001).

Banyak faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam penetapan kebijakan

dividen. Namun, hasilnya masih rendah. Oleh karena itu, dilakukan pengujian

tidak langsung melalui variabel intervening. Keuntungan perusahaan merupakan

sinyal terhadap seberapa besar perusahaan membagikan dividen (Abor dan

Bokpin, 2010). Signalling hypothesis theory menjelaskan bahwa perusahaan yang

mengalami keuntungan menunjukkan kinerja yang baik sehingga hal ini

memberikan sinyal perusahaan akan membagikan dividen.

Hubungan antara struktur modal dan struktur kepemilikan dapat mengurangi

biaya keagenan (Jensen dan Meckling, 1976). Hal ini dikarenakan pengawasan

kegiatan operasional dilakukan oleh pihak eksternal dan internal. Pengawasan

yang dilakukan oleh pihak eksternal dipengaruhi adanya kepemilikan saham yang

juga akan mempengaruhi keputusan perusahaan dalam mebagikan dividen. Selain

itu, untuk mengurangi biaya keagenan yang timbul dari konflik kepentingan,

perusahaan membetuk dewan komisaris (Yarram dan Dollery, 2015). Pecking

order theory menjelaskan bahwa perusahaan yang membagikan dividen dalam

jumlah yang besar perlu tambahan dana melalui hutang (Pujiati, 2015).

Page 67: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

51

agency

theory

agency

theory

agency

theory

Berdasarkan tinjauan pustaka serta beberapa penelitian terdahulu, maka

peneliti mengindikasikan struktur kepemilikan (dengan proksi kepemilikan

institusional), Corporate Governance (dengan proksi ukuran dewan) sebagai

variabel eksogen. Kebijakan dividen (dengan proksi dividend payout ratio)

sebagai variabel endogen. Sedangkan struktur modal (dengan proksi leverage) dan

kinerja keuangan (dengan proksi profitabilitas) merupakan variabel intervening.

Gambar 2.1. Model Penelitian Empiris

2.5. Hipotesis Penelitian

2.5.1. Pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas

Struktur modal (leverage) menunjukkan tingkat kewajiban keuangan

perusahaan yang harus dipenuhi. Tingkat leverage perusahaan akan berdampak

pada tingkat keuntungan (profitabilitas) perusahaan. Semakin tinggi leverage,

maka profitabilitas akan menurun karena sebagian pendapatan digunakan untuk

membayar hutang dan bunga (Dewi, 2016).

H3

H7

H9

H8

H5

H4 H1

pecking

order theory

H2 Kepemilikan

Institusional

Ukuran

Dewan

Profitabilitas

Leverage

Kebijakan

Dividen

agency

theory

signalling hypothesis theory H6

Page 68: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

52

Hamidah dan Mardiyati (2013) menyatakan bahwa leverage berpengaruh

positif terhadap profitabilitas. Namun, Dewi (2016) menyebutkan bahwa leverage

berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas. Penelitian ini mengajukan

hipotesis:

H1 : Leverage berpengaruh negatif secara signifikan terhadap profitabilitas.

2.5.2. Pengaruh Leverage terhadap Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional mempunyai peran penting dalam perusahaan

dimana mereka mengelola modal perusahaan. Pemegang saham memiliki

perbedaan hak, termasuk pemilihan anggota dewan yang berperan untuk

mengawasi kinerja manajer (Al-Najjar dan Taylor, 2008).

Hubungan antara struktur modal dan struktur kepemilikan dapat ditemukan

dalam data yang relevan (Al-Najjar dan Taylor, 2008). Bathala et al. (1994) dan

Crutchley and Jensen (1996) menemukan adanya hubungan negatif antara

leverage dan kepemilikan institusional. Sedangkan Berger et al. (1997) dan Chen

and Steiner (1999) menunjukkan bahwa leverage berpengaruh terhadap struktur

kepemilikan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini mengajukan hipotesis:

H2 : Leverage berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepemilikan

institusional.

Page 69: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

53

2.5.3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Ukuran Dewan

Corporate governance mengarahkan pengelolaan perusahaan dalam upaya

pencapaian profit dan keberlanjutan perusahaan secara seimbang (Daniri, 2006).

Pencapaian keuntungan tersebut merupakan wujud pemenuhan hak pemegang

saham (shareholder) dan tidak dapat terlepas dari upaya sustainibility yang

merupakan wujud pemenuhan kepentingan para pemangku kepentingan

(stakeholder) (Sulistiyowati et al., 2010).

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh

terhadap good corporate governance (Kusumawati, 2007). Namun, penelitian

yang dilakukan oleh Wardani (2008) dan Sulistiyowati et al. (2010) menunjukkan

profitabilitas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap good corporate

governance. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini mengajukan hipotesis

sebagai berikut:

H3 : Profitabilitas berpengaruh positif secara signifikan terhadap ukuran

dewan.

2.5.4. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kebijakan Dividen

Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham oleh institusi

pemerintah, institusi keuangan, institusi berbadan hukum, institusi luar negeri

serta institusi lainnya. Tingkat kepemilikan institusional yang tinggi akan

menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor.

Page 70: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

54

Perusahaan dengan kepemilikan institusional mayoritas (lebih dari 5%)

mengindikasikan bahwa kemampuannya untuk memonitor manajemen menjadi

lebih besar. Kepemilikan saham institusional yang besar, memiliki insentif untuk

memantau pengambilan keputusan perusahaan. Oleh karena itu, kepemilikan

institusional dapat menjadi pendorong bagi penentuan kebijakan dividen.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian ini sebagai berikut:

H4 : Kepemilikan institusional berpengaruh positif secara signifikan

terhadap kebijakan dividen.

2.5.5. Pengaruh Ukuran Dewan terhadap Kebijakan Dividen

Penerapan mekanisme corporate governance yang baik akan dapat

memberikan perlindungan kepada investor, sehingga perusahaan cenderung

membagikan dividen kepada pemegang saham. Pada penelitian ini proksi yang

digunakan untuk mengukur pengaruh GCG adalah ukuran dewan komisaris.

Dewan komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk

melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direksi serta memastikan

bahwa perusahaan melaksanakan good corporate governance (KNKG, 2006).

Semakin banyak jumlah anggota dewan komisaris, maka semakin baik

pengawasan yang dapat dilakukan. Abor dan Fiador (2013) menemukan bahwa

jumlah dewan komisaris berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen.

Berdasarkan uraian tersebut, dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H5 : Ukuran dewan berpengaruh positif secara signifikan terhadap kebijakan

dividen.

Page 71: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

55

2.5.6. Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen

Salah satu bentuk pengukuran kinerja keuangan adalah tingkat profitabilitas,

yang sangat berpengaruh pada pengambilan keputusan pembagian dividen. Pihak

manajemen akan membayarkan dividen untuk memberikan sinyal mengenai

keberhasilan perusahaan mencapai profit. Perusahaan yang memperoleh

keuntungan cenderung akan membayar dividen lebih besar (Suharli, 2006).

Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H6 : Profitabilitas berpengaruh positif secara signifikan terhadap kebijakan

dividen.

2.5.7. Pengaruh Leverage terhadap Kebijakan Dividen melalui Kepemilikan

Institusional

Rasio leverage digunakan untuk memberikan gambaran mengenai struktur

modal yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak

tertagihnya suatu utang. Menurut Brigham dan Ehrhardt (2003) menyatakan

bahwa semakin besar leverage perusahan maka cenderung untuk membayar

dividennya lebih rendah untuk mengurangi ketergantungan pendanaan eksternal.

Sehingga semakin besar proporsi hutang yang digunakan untuk struktur

modal perusahaan, maka akan semakin besar pula jumlah kewajibannya yang

akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang akan dibagikan. Hal ini

bertentangan dengan Suherli dan Harahap (2004) yang menyebutkan bahwa

leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan mengenai jumlah

pembagian dividen.

Page 72: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

56

Kebijakan struktur modal perusahaan akan mempengaruhi besarnya dividen

perusahaan. Kebijakan dividen sendiri juga dapat dipengaruhi adanya kepemilikan

institusional yang mengawasi kinerja manajer. Berdasarkan uraian diatas, maka

penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H7 : Leverage berpengaruh positif secara signifikan terhadap kebijakan

dividen melalui kepemilikan institusional.

2.5.8. Pengaruh Leverage terhadap Kebijakan Dividen melalui Profitabilitas

Besarnya dividen tunai yang dibagikan dipengaruhi oleh beberapa faktor

seperti profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, kesempatan investasi,

likuiditas, pertumbuhan penjualan, dan kepemilikan institusional. Faktor-faktor

yang telah digunakan dalam penelitian terdahulu masih sangat inkonsisten

hasilnya (Dewi, 2016).

Hamidah dan Mardiyanti (2013) menyatakan bahwa perusahaan dengan

tingkat leverage yang tinggi akan berdampak pada berkurangnya profitabilitas

yang diperoleh perusahaan. Dengan adanya risiko gagal bayar, maka biaya yang

harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengatasi masalah ini semakin besar.

Hal ini menunjukkan bahwa ketika leverage tinggi, maka laba perusahaan akan

menurun sehingga perusahaan akan lebih memilih untuk tidak membagikan

dividen. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini mengajukan hipotesis

sebagai berikut:

H8 : Leverage berpengaruh negatif secara signifikan terhadap kebijakan

dividen melalui profitabilitas.

Page 73: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

57

2.5.9. Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen melalui Ukuran

Dewan

Corporate governance berkaitan dengan bagaimana para investor yakin

bahwa manajer akan memberikan keuntungan dan tidak akan melakukan

ekspropriasi yang tidak menguntungkan terhadap dana yang telah ditanamkan

oleh investor (Shleifer dan Vishny, 1989 dalam Darmawati, 2005).

Jiraporn et al. (2008) menyatakan bahwa perusahaan dengan kualitas yang

baik akan membayarkan dividen yang lebih besar. Namun, pada penelitian Black

et al. (dalam Sulistiyowati, 2010) tidak menemukan bukti bahwa perusahaan

dengan corporate governance yang baik dan mempunyai keuntungan akan

membayarkan dividen yang lebih tinggi.

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai

berikut:

H9 : Profitabilitas berpengaruh positif secara signifikan terhadap kebijakan

dividen melalui ukuran dewan.

Page 74: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

107

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Penelitian ini berusaha untuk menguji struktur modal dan kinerja keuangan

terhadap kebijakan dividen melalui struktur kepemilikan dan good corporate

governance pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) pada tahun 2014-2015. Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan, dapat

diringkas kesimpulan penelitian ini sebagai berikut:

1. Kebijakan dividen sangat dipengaruhi oleh tingkat profitabilitas perusahaan,

sedangkan jumlah kepemilikan institusional dan ukuran dewan komisaris tidak

mempengaruhi keputusan pembagian dividen.

2. Tingkat leverage perusahaan mempengaruhi profitabilitas dan besarnya

kepemilikan institusional, sedangkan ukuran dewan komisaris dipengaruhi oleh

tingkat profitabilitas perusahaan.

3. Tidak adanya pengaruh kepemilikan institusional dan ukuran dewan komisaris

terhadap kebijakan dividen disebabkan karena perusahaan tidak memiliki

kepemilikan manajerial. Adanya kepemilikan institusional berfungsi untuk

mengawasi kinerja manajemen oleh pihak luar, sedangkan porsi kepemilikan

manajerial yang juga sebagai pemegang saham berusaha untuk

memaksimalkan kinerjanya sehingga asimetri informasi antara manajer dan

pemegang saham dapat diminimalkan.

Page 75: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

108

4. Leverage dengan mempertimbangkan tingkat profitabilitas perusahaan

berpengaruh tidak langsung terhadap kebijakan dividen. Ketika tingkat

leverage tinggi akan berdampak pada rendahnya profitabilitas perusahaan

karena sebagian sumber dana digunakan untuk membayar hutang. Sehingga hal

ini dapat menyebabkan rendahnya jumlah dividen yang akan dibagikan kepada

pemegang saham.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan di muka, maka saran yang diajukan

adalah sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan sampel perusahaan-perusahaan

sektor lainnya seperti industri keuangan, industri transportasi, industri

telekomunikasi, dan sebagainya yang diharapkan akan memberikan hasil

penelitian yang berbeda.

2. Penelitian selanjutnya sebaiknya mempertimbangkan dalam penggunaan

variabel intervening lainnya, misalnya variabel good corporate governance

dapat menggunakan indikator RUPS, direksi, maupun komisaris independen.

3. Rekomendasi bagi investor yang menginginkan return berupa dividen adalah

dengan memperhatikan perkembangan tingkat profitabilitas dan pertumbuhan

perusahaan dari tahun ke tahun karena hal tersebut akan diikuti dengan

peningkatan jumlah dividen yang dibagikan.

Page 76: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

109

DAFTAR PUSTAKA

Abor, J. (2005). The Effect of Capital Structure on Profitability: an Empirical

Analysis of Listed Firms in Ghana. The Journal of Risk Finance. Volume 6

No. 5. Page 438-445.

Abor, J., dan Bokpin, Godfred A. (2010). Investment Opportunities, Corporate

Finance, and Dividend Payout Policy. Studies in Economics and Finance,

Volume 27 No. 3. Page 180-194.

Abor, J. dan Fiador, Vera. (2013). Does Corporate Governance Explain Dividend

Policy in Sub-Saharan Africa?. International Journal of Law and

Management, Volume 55 No. 3. Page 201-225.

Allen, F. and Michaely, R. (2002). Payout Policy. Working Paper. The Wharton

Financial Institution Center.

Al-Najjar, B., dan Taylor, Peter. (2008). The Relationship between Capital

Structure and Ownership Structure: New Evidence from Jordanian Panel

Data. Managerial Finance, Volume 34 No. 12. Page 919-933.

Al-Najjar, B., dan Kilincarslan, E. (2016). The Effect of Ownership Structure on

Dividend Policy: Evidence from Turkey. Corporate Governance, Volume

16 No. 1. Page 135-161.

Amidu, M. & Abor, J. (2006). Determinants of Dividend Payout Ratios in

Ghana. The Journal of Risk Finance. Volume 7 No.2. Page 136-145.

Amirya, M. (2008). Determinan Tingkat Hutang serta Hubungan Tingkat Hutang

terhadap Nilai Perusahaan: Perspektif Pecking Order Theory. Skripsi.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Atmaja, L.S. (2016). "Emiten Wajib Bagi Dividen". Diunduh di

http://www.kontan.co.id/news_kolom/611/emiten-wajib-bagi-dividen

tanggal 3 Maret 2017.

Baridwan, Zaki. (2000). Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE.

Bokpin, G.A. (2011). Ownership Structure, Corporate Governance and Dividend

Performance on The Ghana Stock Exchange. Journal of Applied Accounting

Research. Volume 12 No. 1. Page 61-73.

Brigham, Eugene F, dan Houston, Joel F. (2003). Manajemen Keuangan. Edisi

2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Page 77: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

110

Chetty, R. dan Saez, E. (2005). Dividend Taxes and Corporate Behaviour:

Evidence from the 2003 Dividend Tax Cut. Quarterly Journal of

Economics. Volume 120 No. 3. Page 791-833.

Dewi, D. M. (2016). Pengaruh Likuiditas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan

terhadap Kebijakan Dividen Tunai dengan Profitabilitas sebagai Variabel

Intervening. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol. 23, No. 1. Hal. 12-19.

Farah. (2005). Manajemen Keuangan. Jakarta: PT. Grasindo.

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM

SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

———. (2017). Model Persamaan Struktural. Konsep dan Aplikasi Program

AMOS 24 Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ginting, Jollifi. (2015). Pengaruh Good Corporate Governance terhadap

Kebijakan Dividen. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Grinstein, Y. dan Michaely, R. (2003). Institutional Holding and Payout Policy.

Working Paper. Cornell University.

Gugler, K. & Yurtoglu, B.B. (2007). Corporate Governance and Dividend Payout

Policy in Germany. Available on-line at www.ssrn.com.

Harianja, H., Lubis, Ade F., dan Torong, Zainal B. (2013). Analisa Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen dengan Cash Ratio sebagai

Variabel Moderating pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi. Volume 6 No. 22.

Page 109-121.

Hartono, Jogiyanto. (2009). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta:

BPFE.

Ho, H. (2003). Dividend policies in Australia and Japan. International Advances

in Economic Research. Volume 9 No. 2. Page 91-100.

Ho, S.S.M., Lam, K.C.K., dan Sami, H. (2004). The Investment Opportunity Set,

Director Ownership, and Corporate Policy: Evidence from Emerging

Market. Journal of Corporate Finance. Volume 10. Page 383-408.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2007). Standar Akuntansi Keuangan. Edisi 2007.

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Page 78: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

111

Indrastiti, N. (2013). ―BEI Bakal Atur Emiten Tak Bagi Dividen‖. Diunduh di

http://www.kontan.co.id/news/bei-bakal-atur-emiten-tak-bagi-dividen

tanggal 3 Maret 2017.

Jatmiko, B. P. (2015). "Freeport Indonesia Kembali Tak Bagikan Dividen".

http://www.kompas.com/amp/bisniskeuangan/read/2015/05/15/140528826/f

reeport.indonesia.kembali.tak.bagikan.dividen. Diunduh tanggal 5 Maret

2017.

Jensen, M.C. (1986), Agency Costs of Free Cash Flow, Corporate Finance, and

Takeover. The American Economic Review. Volume 76 No. 2. Page 323-

329.

Jensen, M.C. dan Meckling, W. (1976), Theory of Firm: Managerial Behaviour,

Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics.

Volume 3 No. 4. Page 305-360.

Jiraporn, P. & Ning, Y. (2006). Dividend Policy, Shareholder Right, and

Corporate Governance. Available on-line at www.ssrn.com

Kale, J.R. dan Noe, T.H. (1990). Dividends, Uncertainty and Underwriting Costs

under Asymmetric Information. The Journal of Financial Research.

Volume 13 No. 4. Page 265-267.

Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). (2006). Pedoman Umum Good

Corporate Governance Indonesia. Jakarta.

Knyazeva, Anzhela dan John, Kose. (2006). Payout Policy, Agency Conflict,

and Corporate Governance.

Knyazeva, A. (2007). Delivering on the Dividend Promise: Corporate

Governance, Managerial Incentives and Dynamic Dividend Behavior.

Available on-line at http://pages.stern.nyu.edu

Khoiriyah, R., Nursalim, A., dan Indrastiti, N. (2013). Menelisik Alasan Bagi-

Bagi Dividen Sejumlah Emiten. Kontan Mingguan 36-XVII.

Khurniaji, A. W. (2013). Hubungan Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio

dan Dividend Yield) terhadap Volatilitas Harga Saham di Perusahaan-

Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Semarang:

Universitas Diponegoro.

Page 79: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

112

Lemmon, M.L., dan Nguyen, T. (2008). Dividend Yields and Stock Returns:

Evidence from a Country without Taxes. Working Paper.

http://ssrn.com/absract=1108874

Miller, M.H. and Modigliani, F. (1961). Dividend Policy, Growth and the

Valuation of Shares. The Journal of Business. Vol. 34, pp. 411-33.

Mulyadi. (2007). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat

Myers, S.C. (1984). Capital Structure Puzzle. Journal of Finance. Volume 39 No.

3.

Nam, N., Wang, J., dan Zhang, G. (2004). The Impact of Dividend Tax Cut and

Managerial Stock Holdings on Firm’s Dividend Policy. Working Paper.

New York: Pace University.

Natalia, Desy. (2013). Pengaruh Profitabilitas dan Kesempatan Investasi terhadap

Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

BEI. Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang.

Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). (2004).

Principles of Corporate Governance.

Pujiati. (2015). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan

Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Dividen dengan Likuiditas

sebagai Variabel Pemoderasi. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta.

Renneboog, L. & Szilagyi, P. G. (2007). How Relevant is Dividend Policy under

Low Shareholder Protection? Available on-line at www.ssrn.com

Riadi dan Ngadlan. (2012). Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) dengan

Tingkat Pertumbuhan (Sustainable Growth) di Bursa Efek Jakarta. Jurnal

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis.

Riyanto, Bambang. (2008). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi

Keempat. Yogyakarta: BPFE.

Sartono, Agus. (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4.

Yogyakarta: BPFE.

Sawir, Agnes. (2005). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Page 80: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

113

Setiawan, D., dan Phua, Lian K. (2013). Corporate Governance and Dividend

Policy in Indonesia. Business Strategy Series. Volume 14 No. 5/6. Page

135-143.

Setiawan, D., Bandi, B., Phua, L.K., & Trinugroho, I. (2016). Ownership

Structure and Dividend Policy in Indonesia. Journal of Asia Business

Studies. Volume 10 No. 3. Page 230-252.

Sevil, G., Ozer, M., dan Kulali, G. (2012). Foreign Investors and Noise Trade in

Istanbul Stock Exchange. International Journal of Business and Social

Science. Volume 3 No. 4. Page 93-101.

Short, H., Zhang, H., dan Keasey, K. (2001). The Link between Dividend Policy

and Institutional Ownership. Journal of Corporate Finance. Volume 8. Page

105-122.

Simanjuntak, Damaris. (2015). Determinan Kebijakan Dividen pada Perusahaan

Manufaktur di Indonesia Tahun 2011-2013. Jurnal Dinamika Akuntansi.

Volume 7 No 2. Semarang: Universitas Negeri Semarang

Sugiarto. (2009). Struktur Modal, Struktur Kepemilikan Perusahaan,

Permasalahan Keagenan dan Informasi Asimetri.

Suharli, M. (2006). Akuntansi untuk Bisnis Jasa dan Dagang. Yogyakarta:

Penerbit Graha Ilmu.

Suherli, M., dan Harahap, Sofyan F. (2004). Studi Empiris terhadap Faktor

Penentu Kebijakan Jumlah Dividen. Media Riset Akuntansi, Auditing, dan

Informasi. Volume 4. No. 3. Hal. 223-245.

Sulistyowati A., Suhadak, dan Husaini, A. (2014). Pengaruh Struktur Modal

terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Administrasi Bisnis. Volume 8 No. 2.

Page 1-10.

Sulistiyowati, I., Anggraini, R., dan Utaminingtyas, T. H. (2010). Pengaruh

Profitabilitas, Leverage, dan Growth terhadap Kebijakan Dividen dengan

Good Corporate Governance sebagai Variabel Intervening. Jurnal SNA XIII.

Tandelilin, Enduardus (2001). Analisis Investasi Dan Manajemen Portofolio.

Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Thomsen, S. (2004). Blockholder Ownership, Dividend and Firm Value on

Continental Europe. Working Paper. Danish Social Science Research

Council.

Page 81: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/29846/1/7211413076.pdf · PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN MELALUI STRUKTUR

114

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas.

Wahyudi, R. (2012). "Laba Berlimpah, Bos Apple Ingin Lebih Sering Bagikan

Dividen". Diunduh di

http://internasional.kompas.com/read/2012/02/27/1202566/laba.berlimpah.

bos.apple.ingin.lebih.sering.bagikan.dividen tanggal 5 Maret 2017.

Weston, J. Fred. (2004). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Edisi Ketujuh.

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Weston, Fred J., dan Copeland, Thomas E. (2010). Manajemen Keuangan Jilid 2.

Jakarta: Binarupa Aksara Publisher.

Wiagustini, N.L.P. (2009). Investment Opportunity, Institutional Ownership, Cash

Flow, Company Life Cycle terhadap Kebijakan Dividen dan Return Saham.

Jurnal Keuangan dan Perbankan. Volume 13 No.3. Hal. 373-385.

Yanto, H., dan Muzzammil, B. S. (2016). A Long Way to Implement

Environmental Reporting in Indonesian Mining Companies. International

Jornal of Applied Business and Economics Research. Volume 14 No. 10.

Page 6493-6514.

Yarram, S. Reddy, dan Dollery, B. (2015). Corporate Governance and Financial

Policies. Managerial Finance. Volume 41 No. 3. Page 267-285. Emerald

Group Publishing Limited.

Yusof, Y. dan Ismail, S. (2016). Determinants of Dividend Policy of Public Listed

Companies in Malaysia. Review of International Business and Strategy.

Volume 26 No. 1. Page 88-99. Emerald Group Publishing Limited.