pengaruh struktur dewan komisaris dan struktur kepemilikan .../pengaruh...struktur kepemilikan...

78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : ERNA ERMAWATI NIM : F0308045 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: hangoc

Post on 31-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN

STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP MANAJEMEN LABA

PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna

Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

ERNA ERMAWATI

NIM : F0308045

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

Page 3: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

Page 4: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

MOTTO

“Kadang lebih baik DIAM daripada mengatakan sesuatu yg tanpa kamu sadari

membuat semua orang akhirnya tahu kebodohanmu.”

“Barangsiapa melalui suatu jalan untuk mencari suatu pengetahuan (agama), Allah

akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”

( H.R Bukhari )

A life spent making mistakes is not only more honorable, but more useful than a life

spent doing nothing.

( George Bernard Shaw )

A person who never made a mistake never tried anything new

( Albert Einstein )

Entrepreneurs are simply those who understand that there is little difference

between obstacle and opportunity and are able to turn both to their advantage

( Niccolo Machiavelli )

Page 5: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan kepada :

Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan jalan, kemudahan,

dan kekuatan bagi penulis

Kedua orang tua tercinta yang senantiasa memberikan dukungan, perhatian dan

iringan doa serta untuk kasih sayang yang tak tergantikan sampai kapanpun.

Almamater Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Terima kasih

Page 6: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

limpahan rahmat, karunia, segala nikmat, dan kekuatan, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH STRUKTUR DEWAN

KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP MANAJEMEN

LABA”. Adapun maksud dari penulisan skripsi ini guna memenuhi syarat-syarat

untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Dalam proses penyusunan dan penulisan sampai terselesaikannya skripsi ini,

penulis hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu

pengetahuan karena penulis berusaha semaksimal mungkin dalam menyuguhkan

karya ini.

Penulis menyadari bahwa selama proses penyusunan dan penulisan hingga

terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari semua pihak.

Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati yang tulus ikhlas, penulis dalam

kesempatan ini ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Allah SWT atas segala Rahmat dan Hidayah yang penulis terima.

2. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret.

Page 7: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

3. Bapak Drs. Santosa Tri Hananto, M.Si., Ak. selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

4. Bapak Drs Djoko Suhardjanto, M.COM., (Hons), Ph.D, Ak. selaku Pembimbing

Akademik.

5. Ibu Lulus Kurniasih, S.E., M.Si., Ak. selaku pembimbing skripsi, atas

kesediaannya meluangkan waktu, memberikan kritik, perhatian dan sarannya

yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.

6. Bapak-bapak dan ibu-ibu dosen serta karyawan FE UNS yang telah memberikan

ilmu dan bantuannya selama penulis duduk di bangku kuliah.

7. Keluarga (ayah, ibu, kakak) yang selalu memberikan cinta dan kasih sayang,

semangat serta doa yang tiada henti-hentinya untuk keberhasilan penulis.

Keponakanku tersayang Azwa, yang bikin gemez dan Zella, yang susah diatur.

8. Sahabat-sahabatku Genk Naga Ting” terima kasih sudah mau menjadi tempat

berbagi suka-duka: Asfi, terima kasih sudah mau tak repotin terus dengan semua

keperluanku. Sunia, makasih sudah mau bantu aku dari awal sampai akhir kuliah.

Ayu, makasih dah menjadi miss rempong yang selalu bikin suasana meriah.

Megy, businesswomen yang sudah banyak banget direpotin, ayo cepet diselesaiin

kuliahnya baru kerja lagi.

9. Temanku dari TK-Sekarang, Vera, makasih sudah mau jadi sahabat terbaikku dan

terima kasih sudah mau menerimaku dan menghadapiku dengan segala sifat

jelekku.

Page 8: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

10. Teman-teman Akuntansi ‘08 yang menjadi keluarga keduaku. Terima kasih untuk

genk “WOYO-WOYO” yang sudah membuat suasana kelas B menjadi hangat

dan lebih meriah seperti keluarga sendiri. Makasih untuk Lita dan Habib yang

memberikan semangat dan menjadi teman seperjuangan waktu Kompre. Tias,

Pika, dan Indah yang sudah memberikan masukan dalam mengolah data.

Chondro, yang sudah membuat suasana di perpus jadi rame. Makasih untuk

Windi, Wulan, Ocha, Rodif, yang telah memberikan semangat selama ujian

Kompre. Makasih juga untuk Hanindya cs yang selalu heboh kalau ketemu.

11. Teman-Teman seperjuangan waktu bimbingan skripsi, Intan dan Eko, makasih

sudah menyalurkan semangat kalian padaku.

12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi, yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik

dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak, penulis harapkan demi

perbaikan yang berkelanjutan. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak yang membutuhkan di kemudian hari. Terima kasih.

Wassalammu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 9: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………........... i

HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………........... ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………............ iii

MOTTO ……………………………………………………………........... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………............. v

KATA PENGANTAR ……………………………………………............ vi

DAFTAR ISI ………………………………………………………........... ix

DAFTAR TABEL …………………………………………………........... xii

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….......... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………........... xiv

ABSTRAK …………………………………………………………........... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………............. 1

B. Rumusan Masalah …………………………………………........... 4

C. Tujuan Penelitian …………………………………………............. 5

D. Manfaat Penelitian …………………………………………............ 6

E. Sistematika Penulisan ………………………………………........... 6

Page 10: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

BAB II TELAAH PUSTAKA

A. Agency Theory ….………………………………………………… 9

B. Manajemen Laba ……………….......…………………………….... 11

1. Pengertian Manajemen Laba …...…………………………….... 11

2. Motivasi Manajemen Laba ......………………………………... 12

3. Pola Manajemen Laba ........................................ ..................... 14

4. Teknik Manajemen Laba ........................................................... 16

C. Struktur Komisaris ……………………………………………........ 17

D. Struktur Kepemilikan ……………………………………....…….... 19

1. Kepemilikan Institusional ………………....………………...... 20

2. Kepemilikan Manajerial ……………………………………...... 21

E. Kerangka Pemikiran Teoritis dan Pengembangan Hipotesis …........ 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian ………………………………………………….... 27

B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ……………..... 27

C. Data dan Metode Pengumpulan Data …………………………….... 29

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ………………….... 30

E. Metode Analisis Data …………………………………………….... 33

F. Pengujian Hipotesis ……………………………………………....... 47

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Page 11: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

A. Deskripsi Obyek Penelitian ……………………………………....... 38

B. Analisis Data ………………………………………………............. 50

1. Analisis Statistik Deskritif .......................................................... 38

2. Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 40

3. Pengujian Hipotesis .................................................................... 45

C. Hasil Pengujian Hipotesis ………………………………………...... 53

D. Pembahasan ……………………………………………………...... 54

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………........ 59

B. Keterbatasan ……………………………………………………...... 60

C. Rekomendasi ……………………………………………………..... 61

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 63

LAMPIRAN ................................................................................................ 69

Page 12: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

DAFTAR TABEL

Tabel IV.1 : Pemilihan Sampel ………………………………………….. 49

Tabel IV.2: Statistik Deskriptif …………………………………............ 50

Tabel IV.3: Hasil Uji Normalitas dengan Kolgomorov Smirnov ……….. 52

Tabel IV.4 : Hasil Uji Multikolonieritas ………………………………… 53

Tabel IV.5 : Hasil Uji Autokolerasi ……………………………………... 54

Tabel IV.6 : Hasil Uji Statistik t …………………………………………. 56

Tabel IV.7 : Hasil Uji Koefisien Determinasi …………………………… 58

Tabel IV.8: Statistik Deskriptif Setelah Data Outlier Dihapus …………. 46

Tabel IV.9 : Hasil Uji Normalitas Setelah Data Outlier Dihapus ............. 48

Tabel IV.10 : Hasil Uji Multikolonieritas Setelah Data Outlier Dihapus .... 48

Tabel IV.11 : Hasil Uji Autokolerasi Setelah Data Oulier Dihapus ........... 49

Tabel IV.12 : Hasil Uji Statistik t Setelah Data Oulier Dihapus ............... 51

Tabel IV.13 : Hasil Uji Koefisien Determinasi Setelah Data Outlier Dihapus 51

Tabel IV.14 : Hasil Uji Statistik F ............................................................ 52

Page 13: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 : Kerangka Konseptual ………………………………………. 26

Gambar IV.1 : Hasil Uji Heteroskedastisitas ………………………………. 43

Gambar IV.2 : Hasil Uji Heteroskedastisitas Setelah Data Outlier Dibuang.. 50

Page 14: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I: Daftar Nama Sampel Perusahaan ..................................... 70

Lampiran II: Data Discretionary Accrual.............................................. 71

Lampiran III: Hasil Pengolahan Data .............................................. .......... 73

Page 15: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xv

PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR

KEPEMILIKAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ERNA ERMAWATI NIM.F0308045

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur dewan komisaris dan struktur kepemilikan terhadap manajemen laba. Struktur dewan komisaris diproksikan dengan ukuran dewan komisaris dan komposisi dewan komisaris independen. Struktur kepemilikan diproksikan dengan kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial. Penelitian ini mengambil sampel 15 perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mempublikasikan laporan keuangan dan laporan tahunan 2008-2011. Metode yang digunakan dalam pemilihan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling. Manajemen laba diukur dengan Discretionary Accrual.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris dan kepemilikan manajerial berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba. Sedangkan komposisi dewan komisaris independen dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin besar jumlah dewan komisaris dan kepemilikan manajerial akan menambah tindakan manajemen laba. Secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peranan dewan komisaris dan jumlah kepemilikan saham belum mampu mengurangi tindakan manajemen laba. Kata Kunci : struktur dewan komisaris, struktur kepemilikan, manajemen laba

Page 16: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvi

THE INFLUENCE OF BOARD OF COMMISSIONER STRUCTURE AND OWNERSHIP STRUCTURE TO EARNING MANAGEMENT IN MINING

INDUSTRIES LISTED AT INDONESIAN STOCK EXCHANGE

ERNA ERMAWATI F0308045

ABSTRACT

The objective of this research is to investigate the effect of board of

commissioner structure and ownership structure on earning management. Boards of commissioner structure are represented by size of board of commissioner and composition of independent commissioners. Ownership structures are represented by institutional ownership and managerial ownership. The sample consist of 15 mining and mining services companies listed in Indonesian Stock Exchange publishing financial reports and annual reports in 2008-2011. The method used in the selection of sample was purposive sampling. Earning management measured by discretionary accrual.

The results show that size of board of commissioners and managerial ownerships have positive significant effect on earning management. Composition of independent commissioners and institutional ownerships have insignificant effect on earning management. This results show that further size of board of commissioner and managerial ownership are positively associated on higher level of earning management.

This research provides evidences that board of commissioner, institutional ownership, and managerial ownership not yet reducing earning management. Key words: board of commissioner structure, ownership structure, earning management

Page 17: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Laba merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur

kinerja perusahaan (Subramanyam, 1996 dalam Siregar dan Utama, 2005).

Banyak pemegang saham (investor) menilai kinerja perusahaan dengan

melihat pada laba yang dihasilkan perusahaan. Pemegang saham beranggapan

semakin besar laba yang dihasilkan perusahaan, maka semakin besar pula

dividen yang mereka terima. Disamping hal tersebut, pemegang saham juga

menggunakan laporan keuangan perusahaan sebagai alat pengambilan

keputusan. Ketergantungan investor terhadap laporan keuangan tersebut dapat

mendorong pihak manajemen untuk melakukan tindakan manajemen laba

(Widyaningdyah, 2001).

Manajemen laba sendiri dapat diartikan sebagai cara akuntansi yang

dilakukan oleh manajer dengan memanfaatkan fleksibilitas dalam menyusun

laporan keuangan untuk memenuhi target pendapatan (Levitt, 1998). Menurut

Schipper (1989) manajemen laba adalah suatu kondisi dimana manajemen

melakukan intervensi dalam proses penyusunan laporan keuangan bagi pihak

eksternal sehingga dapat meratakan, menaikkan, dan menurunkan laba.

Sedangkan Healy dan Wahlen (1999) dalam Beneish (2001) berpendapat

Page 18: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 2

bahwa manajemen laba terjadi ketika manajemen menggunakan keputusan

tertentu dalam pelaporan keuangan dan penyusunan transaksi-transaksi yang

mengubah laporan keuangan, hal ini bertujuan untuk menyesatkan para

stakeholders tentang kondisi kinerja ekonomi perusahaan, serta untuk

mempengaruhi penghasilan kontraktual yang mengendalikan angka akuntansi

yang dilaporkan.

Menurut Scott (2009), manajemen laba sendiri dapat bersifat efisien

(meningkatkan keinformatifan laba) dan dapat bersifat oportunis

(memaksimumkan laba untuk kepentingan pribadi). Dari kedua sifat

manajemen laba tersebut, manajemen laba yang bersifat oportunis yang paling

merugikan pemegang saham. Jika manajemen bertindak oportunis, maka

manajemen akan memanipulasi labanya agar terkesan kinerja perusahaan

bagus sehingga investor akan tertarik dan menanamkan modalnya di

perusahaan tersebut. Tindakan ini dapat meugikan pemegang saham karena

dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang salah.

Dari uraian tersebut dapat dilihat bahwa telah terjadi konflik keagenan

antara manajemen dengan pemilik (pemegang saham). Manajemen melakukan

tindakan memanipulasi laba agar laba terlihat baik sedangkan pihak pemilik

dapat dirugikan dari tindakan yang dilakukan manajemen tersebut. Dengan

adanya manajemen laba, pemilik (pemegang saham) dapat melakukan

kesalahan dalam mengambil keputusan.

Page 19: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 3

Banyak kasus manajemen laba yang telah terungkap, baik di Indonesia

maupun di luar negeri. Di Indonesia, kasus manajemen laba yang sempat

menghebohkan adalah kasus PT Kimia Farma dimana terjadi kesalahan

penilaian persediaan dan pencatatan penjualan yang mengakibatkan

overstated laba. Kasus yang sama juga pernah dialami oleh PT Indofarma

dengan menaikkan nilai persediaan dan merendahkan harga pokok penjualan

sehingga laba menjadi oversateted. Untuk tingkat global, The SEC telah

menerbitkan laporan beberapa kasus manajemen laba yang terjadi,

diantaranya adalah kasus dari Intile Design, Inc yang menilai terlalu rendah

persediaan akhir agar pajak properti mengecil. Kasus lain adalah kasus dari

ABS Industries, Inc yang membukukan penjualan tanpa adanya pesanan dari

pelanggan, bahkan pada beberapa kasus produk belum selesai dibuat.

Konsep corporate governance diperlukan demi peningkatan kinerja

perusahaan dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder

dengan mendasarkan pada kerangka peraturan (Nasution dan Setiawan, 2007).

Dalam hal ini konsep corporate governance yang diambil adalah struktur

dewan komisaris, yang diproksikan dengan ukuran dewan komisaris,

komposisi dewan komisaris independen, dan struktur kepemilikan, yaitu

kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial.

Ukuran dewan komisaris harus sesuai, tidak boleh terlalu banyak dan

tidak boleh terlalu sedikit. Jika ukuran dewan komisaris terlalu banyak, maka

Page 20: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 4

akan memperburuk kinerja karena komunikasinya tidak lancar. Jika terlalu

sedikit maka dapat mengarah akan terjadinya praktik manajemen laba

(Yermack, 1996 dalam Nasution dan Setiawan, 2007). Komposisi dewan

komisaris independen harus seimbang. Melalui peran komisaris independen

yang dapat mempengaruhi pihak manajemen dalam menyusun laporan

keuangan, diharapkan dapat diperoleh laporan keuangan yang berkualitas.

(Boediono, 2005). Dengan laporan keuangan yang berkualitas diharapkan

dapat mengurangi tindakan manajemen laba.

Dengan kepemilikan saham oleh pihak institusional yang lebih besar

diharapkan dapat mengurangi praktik manajemen laba dibandingkan bila

saham lebih banyak dimiliki oleh pihak manajemen. Pihak institusional dapat

memonitor tindakan manajemen yang dampaknya akan dapat mengurangi

motivasi manajer untuk melakukan manajemen laba (Pranata dan Mas’ud,

2003). Dengan adanya kepemilikan manajerial maka manajemen akan

cenderung untuk berusaha meningkatkan kinerjanya untuk kepentingan

pemegang saham dan untuk kepentingan dirinya sendiri karena manajemen

juga akan menanggung baik dan buruknya keputusan yang mereka ambil

(Siallagan dan Machfoedz, 2006).

Penelitian ini mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh Nasution dan

Setiawan (2007), dengan objek penelitian perusahaan-perusahaan

pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Perusahaan pertambangan

Page 21: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 5

dipilih karena pada penelitian dari Baharuddin dan Satyanugraha (2008)

menunjukkan bahwa perusahaan pertambangan merupakan salah satu industry

yang banyak melakukan manajemen laba. Penelitian ini berusaha menyelidiki

adanya praktik manajemen laba dan menguji kembali factor-faktor yang

mempengaruhinya seperti ukuran dewan komisaris dan komposisi komisaris

independen. Selain itu, penelitian ini juga menambahkan variabel kepemilikan

institusional dan kepemilikan manajerial sebagai proksi dari struktur

kepemilikan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini diberi judul

“PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR

KEPEMILIKAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA

PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA

EFEK INDONESIA.”

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah bertujuan untuk mengungkapkan pokok-pokok

permasalahan secara jelas dan sistematis serta dapat memberikan gambaran

yang tepat dan jelas. Dengan demikian perumusan masalah sesuai latar

belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya adalah:

1. Bagaimana pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap manajemen laba?

Page 22: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 6

2. Bagaimana pengaruh komposisi dewan komisaris independen terhadap

manajemen laba?

3. Bagaimana pengaruh kepemilikan institusional terhadap manajemen laba?

4. Bagaimana pengaruh kepemilikan manajerial terhadap manajemen laba?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah :

1. Untuk memberikan bukti empiris tentang pengaruh ukuran dewan

komisaris terhadap manajemen laba.

2. Untuk memberikan bukti empiris tentang pengaruh komposisi dewan

komisaris independen terhadap manajemen laba.

3. Untuk memberikan bukti empiris tentang pengaruh kepemilikan

institusional terhadap manajemen laba.

4. Untuk memberikan bukti empiris tentang pengaruh kepemilikan

manajerial terhadap manajemen laba.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pihak-

pihak yang membutuhkan, antara lain:

Page 23: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 7

1. Bagi investor, dapat dijadikan sarana untuk mengetahui tindakan

perusahaan yang melakukan manajemen laba sehingga investor bisa lebih

cermat dalam mengambil keputusan.

2. Bagi pembaca, memberikan informasi mengenai manajemen laba.

3. Bagi akademisi, memberikan kontribusi mengenai penelitian tentang

manajemen laba dan sebagai dasar penelitian selanjutnya mengenai

manajemen laba.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

lima Bab yang diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN.

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah yang

berisi tentang masalah-masalah atau issue yang mendasari penelitian yang

akan dilakukan oleh peneliti, selanjutnya akan dibahas mengenai perumusan

masalah yaitu masalah-masalah yang akan diteliti oleh peneliti. Dalam bab ini

juga dipaparkan tentang tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penyusunan skripsi berupa urutan-urutan penyusunan dan penulisan dalam

penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.

Page 24: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 8

Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendasari

penelitian ini. Teori ini merupakan penjabaran dari variabel-variabel yang

digunakan juga hal-hal yang berkaitan dengan variabel-variabel tersebut.

Selain itu didalamnya juga berisi tentang penjabaran kerangka pemikiran

hubungan antara variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang

diilustrasikan dalam bentuk gambar.

BAB III METODE PENELITIAN.

Di dalam bab ini berisi tentang bahasan hal-hal yang mencakup

tentang proses pemilihan sampel, yaitu penentuan sampel, kriteria dan cara

pengambilan sampel. Selain itu akan dibahas tentang pencarian data, yaitu

jenis data yang akan digunakan serta cara pengumpulannya. Di dalam bab ini

juga akan dibahas tentang metodologi yang akan digunakan dalam penelitian.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.

Di dalam bab ini akan dijabarkan tentang pengolahan data, yaitu

perhitungan-perhitungan setelah mendapatkan data mentah, kemudian

dimasukkan ke dalam rumus yang telah ditentukan dan diuji dengan metode

pengujian yang telah dipilih oleh peneliti dengan bantuan program komputer

SPSS. Perhitungan analisis data akan dibahas dan ditampilkan dalam bentuk

tabel-tabel sebagai hasil dari program SPSS.

BAB V PENUTUP.

Page 25: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 9

Dalam bab ini dijelaskan tentang simpulan yang didapat dari hasil

analisis data secara jelas dan ditentukan apakah masing-masing variabel

independen berpengaruh terhadap variabel dependen atau tidak. Selain itu

dalam bab ini juga dibahas tentang keterbatasan penelitian dan saran bagi

penelitian selanjutnya agar penelitian ini dapat diteruskan dan dikembangkan

oleh peneliti selanjutnya.

Page 26: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 10

BAB II

TELAAH PUSTAKA

A. Agency Theory

Menurut Jensen dan Meckling (1976), teori keagenan merupakan

sebuah kontrak antara principal (pemilik/pemegang saham) dengan agen

(manajer/pengelola) dimana baik pemilik dan pengelola merupakan

pemaksimum kesejahteraan. Teori keagenan biasanya dilihat sebagai konflik

kepentingan yang mengasumsikan bahwa setiap individu bertindak sesuai

dengan kepentingannya masing-masing. Pihak principal berkepentingan

untuk menyejahterakan dirinya dengan memperoleh tingkat profitabilitas yang

terus meningkat. Sedangkan pihak agen berkepentingan untuk

memaksimalkan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan psikologisnya, seperti

dalam memperoleh investasi, pinjaman, maupun kontrak kompensasi.

Hubungan keagenan ini muncul ketika pihak principal

mempekerjakan seseorang (pihak agen) dan mendelegasikan wewenang

pengelolaan perusahaan serta pengambilan keputusan kepada agen tersebut

sesuai dengan kepentingan pihak principal. Hal ini dapat menyebabkan

terjadinya ketidakseimbangan informasi (asymmetrical information). Pihak

agen lebih banyak mengetahui kondisi dan informasi perusahaan

dibandingkan pihak principal. Asimetri informasi ini dapat menimbulkan

Page 27: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 11

masalah keagenan (agency problem). Pihak agen memanfaatkan adanya

asimetri informasi ini dengan menyembunyikan beberapa informasi yang

tidak diketahui pihak principal. Adanya asimetri informasi dan perbedaan

kepentingan antara kedua belah pihak mendorong pihak agen untuk

menyajikan informasi yang tidak sebenarnya kepada pihak principal. Pihak

agen dapat mempengaruhi angka-angka akuntansi yang disajikan dalam

laporan keuangan dengan cara melakukan manajemen laba. (Ujiyantho dan

Pramuka, 2007)

Untuk mengurangi masalah keagenan yang muncul diperlukan biaya

keagenan (agency cost). Menurut Brigham dan Daves (2004) dalam Ummah

(2005), biaya keagenan merupakan biaya yang ditanggung oleh pemegang

saham untuk mendorong manajer agar memaksimumkan harga saham jangka

panjang daripada bertindak sesuai kepentingan sendiri. Jensen dan Meckling

(1976) menyatakan bahwa biaya keagenan dibutuhkan untuk menyelaraskan

antara kepentingan agen dengan pemilik perusahaan. Penelitian yang

dilakukan oleh Ang, Cole, dan Lin (2000) menemukan bahwa biaya keagenan

lebih tinggi pada perusahaan yang tidak seratus persen dimiliki oleh manajer,

dan biaya keagenan meningkat seiring dengan turunnya bagian kepemilikan

owner manager. Ada beberapa alternatif untuk mengurangi biaya keagenan

salah satunya dengan meningkatkan kepemilikan saham perusahaan oleh

manajemen (Jensen dan Meckling, 1976).

Page 28: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 12

B. Manajemen Laba

1. Pengertian Manajemen Laba

Schipper (1989) mendefinisikan manajemen laba sebagai suatu

kondisi dimana manajemen melakukan intervensi dalam proses

penyusunan laporan keuangan bagi pihak eksternal sehingga dapat

meratakan, menaikkan, dan menurunkan laba. Sugiri (1998) dalam

Widyaningdyah (2001) membagi definisi manajemen laba menjadi dua,

yaitu:

a) Definisi sempit

Manajemen laba dalam hal ini hanya berkaitan dengan

pemilihan metode akuntansi. Manajemen laba dalam arti sempit

didefinisikan sebagai perilaku manajer untuk bermain dengan

komponen discretionary accrual dalam menentukan besarnya laba.

b) Definisi luas

Manajemen laba merupakan tindakan manajer untuk

meningkatkan (mengurangi) laba yang dilaporkan saat ini atas suatu

unit usaha dimana manajer bertanggung jawab, tanpa mengakibatkan

peningkatan (penurunan) profitabilitas ekonomi jangka panjang unit

tersebut.

2. Motivasi Manajemen Laba

Page 29: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 13

Terdapat beberapa motivasi dalam melakukan manajemen laba

diantaranya:

a. Bonus Purpose (Watt dan Zimmerman, 1986 dalam Sugiri, 1998 dan

Scott, 1999 dalam Sanjaya, 2008)

Manajer akan bertindak opportunis dengan memaksimumkan

laba sehingga dapat memaksimalkan bonus berdasarkan perencanaan

kompensasi perusahaan.

b. Debt to Equity Hypothesis (Watt dan Zimmerman, 1986 dalam Sugiri)

Debt to equity hypothesis menyatakan bahwa perusahaan yang

memiliki rasio debt to equity yang tinggi akan cenderung

menggunakan metode akuntansi yang dapat meningkatkan labanya.

c. Political Motivation (Watt dan Zimmerman, 1986 dalam Sugiri, 1998

dan Scott, 1999 dalam Sanjaya, 2008)

Manajemen laba digunakan untuk mengurangi laba yang

dilaporkan perusahaan publik. Perusahaan cenderung mengurangi laba

karena adanya tekanan publik yang mengakibatkan pemerintah

memberikan aturan yang lebih ketat.

d. Taxation Motivation (Scott, 1999 dalam Sanjaya, 2008)

Manajemen menggunakan berbagai metode akuntansi dengan

tujuan untuk menghemat pembayaran pajak pendapatan. Salah satunya

Page 30: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 14

dengan menggunakan metode LIFO dalam pelaporan keuangan untuk

tujuan pembayaran pajak.

e. Pergantian CEO (Scott, 1999 dalam Sanjaya, 2008)

CEO yang mendekati masa pension akan cenderung

meningkatkan laba dengan tujuan untuk meningkatkan bonus mereka.

Begitu juga dengan CEO yang kurang berhasil meningkatkan kinerja

perusahaan akan memaksimalkan laba agar tidak diberhentikan.

f. Initial Public Offering (IPO) (Scott, 1999 dalam Sanjaya, 2008)

Perusahaan yang akan go public belum memiliki harga saham

sehingga manajemen akan memaksimalkan labanya agar harga saham

waktu diperdagangkan pertama kali bisa tinggi.

g. Pentingnya memberi informasi kepada investor (Scott, 1999 dalam

Sanjaya, 2008)

Perusahaan memiliki kewajiban untuk memberikan informasi

kinerja perusahaan kepada investor sehingga perlu menyiapkan

laporan keuangan.

3. Pola Manajemen Laba

Terdapat tiga tipe strategi manajemen laba. Pertama, manajer

meningkatkan laba periode sekarang. Kedua, manajer melakukan big bath

Page 31: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 15

dengan mengurangi laba periode sekarang. Ketiga, manajer mengurangi

laba dengan income smoothing.

Pola manajemen laba menurut Scott (2009) dapat dilakukan

dengan cara:

a. Taking a Bath

Teknik ini mengakui biaya-biaya pada periode yang akan

datang dan kerugian yang terjadi pada saat ini sehingga mengharuskan

manajemen membebankan perkiraan-perkiraan biaya mendatang yang

mengakibatkan laba periode mendatang lebih tinggi.

b. Income Minimazation

Perusahaan melakukan income minimization pada saat

mengalami tingkat profitabilitas yang tinggi dan diperkirakan tingkat

profitabilitas periode mendatang mengalami penurunan yang drastis.

Laba pada saat ini dikurangi guna untuk mengatasi penurunan tingkat

laba periode mendatang.

c. Income Maximization

Income maximization dilakukan pada saat perusahaan

mengalami penurunan laba. Tindakan ini bertujuan melaporkan laba

bersih yang lebih tinggi dengan tujuan bonus yang lebih tinggi. Pola

ini dilakukan oleh perusahaan untuk menghindari pelanggaran atas

kontrak hutang jangka panjang.

Page 32: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 16

d. Income Smoothing

Income smoothing dilakukan perusahaan dengan meratakan

laba agar terlihat lebih stabil karena pada dasarnya perusahaan lebih

menyukai laba yang stabil.

e. Offsetting extraordinary/unusual gains

Offsetting extraordinary/unusual gains dilakukan dengan

memindahkan efek-efek laba yang yang tidak biasa atau temporal yang

berlawanan dengan tren laba.

f. Aggresive accounting applications

Teknik ini didefinisikan sebagai salah saji (misstatement) dan

dipakai untuk membagi laba antar periode.

g. Timing Revenue dan Expense Recognition

Teknik ini dilakukan dengan membuat kebijakan tertentu yang

berkaitan dengan timing suatu transaksi.

4. Teknik Manajemen Laba

Teknik Manajemen laba menurut Setiawati dan Na’im (2000)

dapat dilakukan dengan tiga teknik, yaitu:

a. Memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi

Cara manajemen mempengaruhi laba dengan melakukan

perkiraan terhadap estimasi akuntansi antara estimasi piutang tak

tertagih, estimasi waktu depresiasi aktiva tetap, dll.

Page 33: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 17

b. Mengubah metode akuntansi

Manajemen laba dapat dilakukan dengan mengubah metode

akuntansi yang digunakan atas suatu transaksi. Contohnya, perubahan

metode akuntansi atas depresiasi aktiva dari metode depresiasi garis

lurun menjadi metode depresiasi angka tahun.

c. Menggeser periode biaya atau pendapatan

Manajemen laba dapat dilakukan dengan menggeser periode

atau pendapatan. Contohnya, mempercepat/menunda pengeluaran

promosi ke periode berikutnya, mempercepat/menunda pengeluaran

penelitian dan pengemnbangan sampai pada periode berikutnya.

C. Struktur Dewan Komisaris

Untuk mengatasi masalah keagenan yang terjadi antara principal

(pemilik) dengan agen (manajemen) diperlukan struktur komisaris dan

struktur kepemilikan yang tepat dan sesuai dengan kondisi perusahaan. Dalam

penelitian ini komponen struktur dewan komisaris diproksikan dengan ukuran

dewan komisaris dan komposisi dewan komisaris independen.

Menurut Egon Zehnder International (2000) dalam FCGI (2001),

dewan komisaris merupakan inti dari corporate governance yang ditugaskan

untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi manajemen

dalam mengelola perusahaan, serta mewajibkan terlaksananya akuntanbilitas.

Page 34: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 18

Dewan Komisaris memiliki peranan dalam memonitor manajemen tingkat

atas (Gunarsih dan Hartadi, 2002). Secara lebih rinci, dewan komisaris

memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1. Melaksanakan pengawasan untuk kepentingan Perseroan denga

memperhatikan kepentingan para pemegang saham dan bertanggung

jawab kepada RUPS

2. Melaksanakan pengawasan terhadap kebijakan pengelolaan Perseroan

yang dilakukan Direksi serta memberikan nasehat kepada Direksi dalam

menjalankan Perseroan termasuk Rencana Pengembangan, Pelaksanaan

Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan, pelaksanaan ketentuan-ketentuan

Anggaran Dasar dan keputusan RUPS serta peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

3. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan oleh Direksi serta

menandatangani laporan tahunan tersebut

4. Menghindari benturan kepentingan dalam pelaksanaan kewajibannya agar

dapat melakukan tanggung jawabnya secara efektif

5. Memastikan terselenggaranya Tata Kelola Perusahaan dalam setiap

kegiatan usaha pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi

Dewan Komisaris bersifat independen sehingga diharapkan dapat

melaksanakan tugasnya secara obyektif. Menurut Peraturan Pencatatan

Nomor I-A Tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di

Page 35: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 19

Bursa, yaitu jumlah komisaris independen minimal 30 persen. Komisaris

Independen diangkat berdasarkan kriteria dan ketentuan yang berlaku, sebagai

berikut:

1. Berasal dari luar perusahaan publik itu.

2. Tidak mempunyai hubungan affiliasi dengan perusahaan, komisaris,

direksi atau pemegang saham utama perusahaan itu;

3. Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung

berkaitan dengan usaha perusahaan;

4. Tidak memiliki saham, baik langsung maupun tidak langsung dengan

perusahaan.

5. Tidak bekerja rangkap sebagai direktur di perusahaan lainnya yang

terafiliasi dengan perusahaan yang bersangkutan;

6. Memahami peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

D. Struktur Kepemilikan

1. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan

oleh institusi (badan). Tingkat kepemilikan institusional yang tinggi akan

menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor

institusional sehingga dapat menghalangi perilaku opportunistic manajer

(Arif, 2006 dalam Machmud & Djaman, 2008). Kepemilikan Saham

Page 36: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 20

Instiusional merupakan prosentase saham yang dimiliki institusi dan

kepemilikan blockholder,yaitu kepemilikan individu atau atas nama

perorangan diatas lima persen (5%) tetapi tidak termasuk dalam golongan

kepemilikan insider atau manajerial. Biasanya institusi menyerahkan

tanggung jawab pengelolaan investasi kepada divisi tertentu. Keberadaan

institusi yang memantau secara profesional perkembangan investasinya

menyebabkan tingkat pengendalian terhadap tindakan manajemen sangat

tinggi sehingga potensi kecurangan dapat ditekan (Lastanti, 2005)

Kepemilikan institusional menunjukkan konsentrasi pemegang

saham diluar perusahaan yang dimiliki oleh suatu institusi atau lembaga

pemerintah maupun swasta. Dengan adanya kepemilikan institusional ini

diharapkan dapat mengurangi sikap opportunis manajemen karena

manajemen memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan informasi

kepada pihak pemegang saham institusional. Di samping itu, kepemilkan

institusional dapat mengendalikan perilaku manajemen melalui proses

monitoring secara efektif sehingga dapat mengurangi tindakan manajemen

untuk memanipulasi laba. Hal ini dikarenakan pihak institusional

merupakan orang yang berpengalaman dan memiliki informasi yang

memadai mengenai manajemen laba sehingga dapat mengurangi perilaku

manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen karena asimetri

informasi dapat dikurangi.

Page 37: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 21

2. Kepemilikan Manajerial

Menurut Mehran et.al (1992) dalam Aida (2004), struktur

kepemilikan saham manajerial merupakan proporsi saham biasa yang

dimiliki oleh para manajemen. Dengan kepemilikan manajemen yang

lebih besar diharapkan dapat mengatasi adanya agency problem.

Kepemilikan oleh manajemen juga akan ikut menentukan kebijakan dan

metode akuntansi yang digunakan oleh perusahaan yang mereka kelola.

(Boediono, 2005). Dengan adanya kepemilikan oleh manajemen maka

tindakan manajemen laba yang dilakukan manajemen dapat dikurangi

karena mereka juga akan ikut menanggung baik dan buruknya keputusan

yang mereka ambil. Semakin besar kepemilikan manajemen dalam

perusahaan maka manajemen akan cenderung untuk berusaha

meningkatkan kinerjanya untuk kepentingan pemegang saham dan untuk

kepentingan dirinya sendiri (Siallagan dan Machfoedz, 2006).

Kepemilikan saham oleh manajemen dapat mensejajarkan

kepentingan pemilik (pemegang saham) dengan kepentingan manajemen

sehingga dapat mengurangi konflik kepentingan yang mendorong

manajemen melakukan manajemen laba (Jensen dan Meckling, 1976).

Penelitian yang dilakukan oleh Midiastuty dan Machfoedz (2003)

menunjukkan hasil bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif

terhadap manajemen laba. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya

Page 38: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 22

kepemilikan saham oleh manajemen dapat mengurangi perilaku

manajemen laba oleh manajemen. Sedangkan penelitian yang dilakukan

oleh Gabrielsen (1997) dalam Ujiyantho dan Pramuka (2007)

menunjukkan hasil yang positif tapi tidak signifikan. Hal ini dikarenakan

perusahaan yang diteliti memiliki struktur kepemilikan yang lebih banyak

dimiliki oleh pihak institusi.

Struktur kepemiikan saham suatu perusahaan tidak boleh terpusat

pada satu pihak karena fungsi pengawasan (monitoring) akan sulit

dilakukan apabila saham perusahaan terkonsentrasi pada satu pihak. Jika

sebagian besar kepemilikan saham terkonsentrasi pada satu pihak, maka

manajer akan memiliki kontrol penuh dan cenderung akan mengendalikan

perusahaan untuk tujuannya (Shleifer dan Vishny, 1997). Jika saham lebih

banyak dimiliki oleh pihak institusi maka manajemen akan melakukan

manajemen laba untuk memenuhi target dari pihak intitusi. Jika saham

lebih banyak dimiliki oleh pihak manajemen maka manajemen akan

bertindak untuk kepentingan mereka sendiri. Oleh karena itu, kepemilikan

saham diusahakan seimbang antara kepemilikan saham institusional dan

kepemilikan saham manajerial.

E. Kerangka Teoritis dan Pengembangan Hipotesis

1. Ukuran Dewan Komisaris dan Manajemen Laba

Page 39: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 23

Dalam pengukuran kinerja perusahaan, semakin banyak anggota

dewan komisaris mengakibatkan semakin buruknya kinerja perusahaan.

Hal ini dikarenakan adanya kesulitan komunikasi dan koordinasi tugas

dari masing-masing anggotanya. Sedangkan dalam pengukuran

manajemen laba, ukuran dewan komisaris dapat berakibat berkebalikan

dengan kinerja.

Penelitian dari Yu (2006) menemukan bahwa ukuran dewan

komisaris berpengaruh negatif secara signifikan terhadap manajemen laba.

Chtourou, Bedard, dan Courteau (2001) juga menyatakan hal yang sama

dengan Yu (2006). Berbeda dengan penelitian Zhou dan Chen (2004)

menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap

manajemen laba.

1H : Ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap manajemen

laba

2. Komposisi Dewan Komisaris Independen dan Manajemen Laba

Vafeas (2000) mengatakan bahwa selain kepemilikan manajerial,

peranan dewan komisaris juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas

laba dengan membatasi tingkat manajemen laba melalui fungsi monitoring

atas pelaporan keuangan.

Chtourou,et. al. (2001) memberikan pernyataan, dimana semakin

besar ukuran dewan komisaris maka proses monitoring justru menjadi

Page 40: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 24

lebih baik/mengurangi aktivitas manajemen laba. Namun, Suranta dan

Merdistusi (2005) menyatakan keberadaan komisaris independen ternyata

tidak mampu menjadi mekanisme corporate governance yang baik dalam

upaya mengurangi praktik manajemen laba.

Penelitian mengenai komposisi dewan komisaris telah banyak

dilakukan. Hasil penelitian Peasnell, Pope, dan Young (1998)

menunjukkan bahwa keberadaan komisaris independen membatasi pihak

manajemen untuk melakukan manajemen laba. Penelitian lain diantaranya

Beasley (1996), Kao dan Chen (2004), Chen, Ken, Elder, dan Hsieh

(2005), Wedari (2004), Wilopo (2004), Nasution dan Setyawan (2007)

juga menyatakan bahwa semakin besar peoporsi komisaris independen,

semakin berkurang praktek manajemen laba.

Berbeda dengan penelitian Veronica dan Utama (2005) yang

menunjukkan bahwa proporsi komisaris independen tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap manajemen laba. Dari uraian diatas, dapat

ditarik hipotesis:

2H : Komposisi dewan komisaris independen berpengaruh negatif

terhadap manajemen laba

3. Kepemilikan Institusional dan Manajemen Laba

Penelitian Midiastuty dan Machfoedz (2003) menunjukkan bahwa

kepemilikan institusional yang tinggi dapat membatasi manajer untuk

Page 41: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 25

melakukan pengelolaan laba. Hal ini diperkuat penelitian Palestin (2006)

yang menemukan bahwa struktur kepemilikan berpengaruh negatif

terhadap manajemen laba. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin

besar kepemilikan institusional dapat mengurangi adanya manajemen laba

oleh manajemen.

Berbeda dengan penelitian Wedari (2004) dan Cornett, Marcuss,

Saunders, dan Tehranian (2006) yang menemukan bukti konsentrasi

kepemilikan oleh institusional tidak mampu mengurangi aktivitas

manajemen laba didalam perusahaan. Berdasarkan uraian diatas dapat

ditarik hipotesis :

3H : Kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap manajemen

laba

4. Kepemilikan Manajerial dan Manajemen Laba

Penelitian dari Midiastuty dan Machfoedz (2003) menunjukkan

bahwa kepemilikan manajerial berhubungan negatif dengan manajemen

laba. Hal ini diperkuat dengan penelitian dari Ujiyantho dan Pramuka

(2007). Berbeda dengan penelitian dari Siallagan dan Machfoedz yang

menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berhubungan positif terhadap

manajemen laba.

4H : Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap manajemen

laba

Page 42: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 26

Gambar II.1

Kerangka Konseptual Penelitian

Variabel Independen Variabel Dependen

+

-

-

-

Komposisi dewan komisaris independen

Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan Institusional

Manajemen Laba

Ukuran Dewan Komisaris

Page 43: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis yang bertujuan

untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh peneliti mengenai pengaruh

struktur komisaris yang diproksikan dengan ukuran dewan komisaris,

komposisi dewan komisaris independen dan struktur kepemilikan yang

diproksikan dengan kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial.

Menurut Sekaran (2006), pengujian hipotesis harus dapat menjelaskan sifat

dari hubungan tertentu, memahami perbedaan antar kelompok atau

independensi dua variabel atau lebih.

B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Menurut Sekaran (2006), populasi mengacu pada keseluruhan

kelompok orang, kejadian, atau minat yang ingin peneliti investigasi.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan pertambangan

yang listing di BEI selama periode 2008-2011. Peneliti memilih

perusahaan pertambangan berdasarkan penelitian dari Baharuddin dan

Satyanugraha (2008) yang menyatakan bahwa industri pertambangan

Page 44: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 28

merupakan salah satu jenis industri yang paling banyak melakukan

manajemen laba. Di samping itu, Pertambangan merupakan salah satu

jenis industri yang vital. Jika industri pertambangan melakukan

manajemen laba maka akan merugikan banyak pihak, tidak hanya investor

saja.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan dipelajari secara detail

(Sekaran, 2006). Sampel penelitian ini adalah semua perusahaan

pertambangan yang listing di BEI periode 2008-2011. Namun, perusahaan

yang tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan peneliti akan

dikeluarkan dari sampel. Kriteria yang digunakan dalam menentukan

sampel di penelitian ini yaitu:

a) Perusahaan pertambangan yang sudah go public atau terdaftar di Bursa

Efek Jakarta antara periode 2008-2012

b) Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan dan laporan tahunan

untuk periode 31 Desember 2008-2011

c) Perusahaan yang tidak mengalami delisting selama tahun 2008-2011

d) Bukan perusahaan yang baru listing setelah tahun 2008

e) Data yang tersedia lengkap (data secara keseluruhan tersedia pada

publikasi periode 31 Desember 2008-2011), baik data mengenai

struktur komisaris dan struktur kepemilikan perusahaan serta data

Page 45: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 29

yang diperlukan untuk mendeteksi manajemen laba rugi tahun

sebelumnya karena dapat menutupi laba pada tahun bersangkutan.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan purposive sampling method, yaitu pemilihan sampel yang

informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu

(disesuaikan dengan tujuan dan masalah penelitian) (Indriantoro dan

Supomo, 2002).

C. Data dan Metode Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Keseluruhan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder berupa laporan keuangan periode 2008-2011. Data sekunder

adalah data yang diperoleh melalui sumber yang ada dan tidak perlu

dikumpulkan sendiri oleh peneliti (Sekaran, 2000). Data-data tersebut

diperoleh dari situs BEI yaitu www.idx.co.id , Pojok BEI UNS, dan ICMD

2008-2011.

2. Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan menggunakan metode studi pustaka dan

dokumentasi. Studi pustaka dilakukan dengan mengolah literatur, artikel,

jurnal maupun media tertulis lain yang berkaitan dengan topik

Page 46: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 30

pembahasan dari penelitian ini. Sedangan dokumentasi dilakukan dengan

mengumpulkan sumber-sumber data dokumenter seperti laporan tahunan

perusahaan yang menjadi sampel penelitian.

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Variabel Independen

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

struktur komisaris dengan proksi ukuran dewan komisaris, komposisi

dewan komisaris independen, dan struktur kepemilikan dengan proksi

kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial.

a) Ukuran dewan komisaris

Ukuran dewan komisaris adalah jumlah total anggota dewan

komisaris, baik yang berasal dari internal perusahaan maupun dari

eksternal perusahaan sampel.

DEKOM = jumlah dewan komisaris

b) Komposisi dewan komisaris independen

Komposisi dewan komisaris independen adalah persentase

jumlah dewan komisaris independen terhadap jumlah total komisaris

yang ada dalam susunan dewan komisaris perusahaan sampel.

KOMIND = komisarisdewan anggota total

independen komisarisjumlah

c) Kepemilikan institusional

Page 47: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 31

Kepemilikan institusional menunjukkan konsentrasi pemegang

saham diluar perusahaan yang dimiliki oleh suatu institusi atau

lembaga pemerintah maupun swasta dalam bidang keuangan seperti

bank, lembaga asuransi, perusahaan investasi dan institusi lainnya.

Variabel ini diukur dari jumlah persentase saham yang dimiliki oleh

institusi pada akhir tahun.

K.INST = beredar saham total

institusipihak sahamjumlah

d) Kepemilikan manajerial

Menurut Mehran et.al (1992) dalam Aida (2004), struktur

kepemilikan saham manajerial merupakan proporsi saham biasa yang

dimiliki oleh para manajemen. Semakin besar kepemilikan manajemen

dalam perusahaan maka manajemen akan cenderung untuk berusaha

meningkatkan kinerjanya untuk kepentingan pemegang saham dan

untuk kepentingan dirinya sendiri (Siallagan dan Machfoedz, 2006).

K.MNJRL = beredar saham total

manajemenpihak dimiliki yang sahamjumlah

2. Variabel Dependen

Manajemen laba adalah suatu kondisi dimana manajemen

melakukan intervensi dalam proses penyusunan laporan keuangan bagi

pihak eksternal sehingga dapat meratakan, menaikkan, dan menurunkan

laba (Schipper, 1989). Pengukuran manajemen laba menggunakan

Page 48: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 32

discretionary accrual (DAC). Dalam penelitian ini discretonary accrual

digunakan sebagai proksi karena merupakan komponen yang dapat

dimanipulasi oleh manajer seperti penjualan kredit. Untuk mengukur

DAC, terlebih dahulu akan mengukur total akrual. Total akrual

diklasifikasikan menjadi komponen discretionary dan nondiscretionary

(Midiastuty, 2003), dengan tahapan:

a) Mengukur total accrual dengan menggunakan model Jones yang

dimodifikasi.

Total Accrual (TAC) = laba bersih setelah pajak (net income) – arus

kas operasi (cash flow from operating)

b) Menghitung nilai accruals yang diestimasi dengan persamaan regresi

OLS (Ordinary Least Square):

eAPPEARECREVAATAC tttttttt ++D-D+= ---- )/()/)(()/1(/ 1312111 aaa

Dimana

tTAC : total accruals perusahaan i pada periode t

1-tA :total aset untuk sampel perusahaan i pada akhit tahun t-1

tREVD : perubahan pendapatan perusahaan i dari tahun t-1 ke

tahun t

tRECD : perubahan piutang perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t

Page 49: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 33

tPPE : aktiva tetap (gross property plant and equipment)

perusahaan tahun t

c) Menghitung nondiscretionary accruals model (NDA) adalah sebagai

berikut:

)/()/)(()/1( 131211 --- +D-D+= ttttttt APPEARECREVANDA aaa

Dimana :

tNDA : nondiscretionary accruals pada tahun t

a : fitted coefficient yang diperoleh dari hasil regresi pada

perhitungan total accrual

d) Menghitung discretionary accruals

tttt NDAATACDAC -= - )/( 1

Dimana :

tDAC : discretionary accruals perusahaan i pada periode t

E. Metode Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif merupakan teknik deskriptif yang

memberikan informasi mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud

menguji hipotesis. Analisis ini hanya digunakan untuk menyajikan dan

menganalisis data disertai dengan perhitungan agar dapat memperjelas

keadaan atau karakteristik data yang bersangkutan (Nurgiyantoro et al.,

Page 50: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 34

2004). Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah mean,

standar deviasi, maksimum, dan minimum.

2. Uji Asumsi Klasik

a) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel

dependen dan independen dalam model regresi tersebut terdistribusi

secara normal (Ghozali, 2006). Model regresi yang baik adalah yang

mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Uji

normalitas pada penelitian ini didasarkan pada uji statistik sederhana

dengan melihat nilai kurtosis dan skewness untuk semua variabel

dependen dan independen. Uji lainnya yang digunakan adalah uji

statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S).

b) Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah terdapat

korelasi antar variabel independen dalam model regresi (Ghozali,

2005). Model regresi yang baik seharusnya bebas dari

multikolonieritas. Deteksi terhadap ada tidaknya multikolonieritas

yaitu (a) Nilai R square (R²) yang dihasilkan oleh suatu estimasi model

regresi empiris yang sangat tinggi, tetapi secara individual tidak

terikat, (b) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen.

Jika antar variabel independen terdapat korelasi yang cukup tinggi

Page 51: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 35

(lebih dari 0,09), maka merupakan indikasi adanya multikolonieritas,

(c) Melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF), suatu

model regresi yang bebas dari masalah multikolonieritas apabila

mempunyai nilai tolerance kurang dari 0,1 dan nilai VIF lebih dari 10

(Ghozali, 2006).

c) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t

dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika

terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem autokorelasi

(Ghozali, 2005). Autokorelasi timbul karena observasi yang berurutan

sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Model regresi yang

baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Autokorelasi dapat

diketahui melalui uji Durbin – Watson (DW test). Jika d lebih kecil

dibandingkan dengan d1 atau lebih besar dari 4-d1, maka 0H ditolak

yang berarti terdapat autokolerasi. Jika d terletak diantara du dan 4-du,

maka 0H diterima yang berarti tidak ada autokolerasi.

d) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi

ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain dalam model regresi (Ghozali, 2006). Model

Page 52: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 36

regresi yang baik adalah jika variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain berbeda (heteroskedastisitas). Heteroskedastisitas

dapat dilihat melalui grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat

dengan residualnya. Apabila pola pada grafik ditunjukkan dengan

titik-titik menyebar secara acak (tanpa pola yang jelas) serta tersebar

di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model

regresi.

e) Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis yang digunakan untuk menilai variabilitas

manajemen laba dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda

(multiple regression analysis). Analisis regresi berganda digunakan

untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen.

3. Pengujian Hipotesis

a) Uji Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien Determinasi (R²) digunakan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan variabel-variabel independen

mempengaruhi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi (R²)

adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

Page 53: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 37

amat terbatas. Jika koefisien determinasi sama dengan nol, maka

variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Jika besarnya koefisien determinasi mendekati angka 1, maka variabel

independen berpengaruh sempurna terhadap variabel dependen.

Dengan menggunakan model ini, maka kesalahan penganggu

diusahakan minimum sehingga R² mendekati 1, sehingga perkiraan

regresi akan lebih mendekati keadaan yang sebenarnya.

b) Uji Statistik F

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua

variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi

mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap

variabel dependen (Ghozali, 2006). Apabila nilai probabilitas

signifikansi < 0.05, maka variabel independen secara bersama-sama

mempengaruhi variabel dependen.

c) Uji Statistik t

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

menjelaskan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006). Apabila nilai

probabilitas signifikansi < 0.05, maka suatu variabel independen

merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

Page 54: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 38

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan sampel seluruh perusahaan pertambangan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2008-2011. Sampel

dipilih dengan metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria-kriteria yang

telah ditetapkan di Bab III, diperoleh sampel sebanyak 15 perusahaan yang

terdaftar antara tahun 2008-2011 dengan data observasi sebanyak 60 sampel.

Adapun sampel penelitian dapat dilihat di tabel IV.1 berikut:

Tabel IV.1 Prosedur Pemilihan Sampel

Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel

Kriteria Sampel Jumlah 1 Jumlah perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI 31

dari tahun 2008-2011

2 Perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI 2

setelah 31 Desember 2007 yang mengalami delisting

selama periode pengamatan 3 Perusahaan pertambangan yang baru listing setelah 13

tanggal 31 Desember 2008

4 Perusahaan dengan data tidak lengkap 1

Jumlah Perusahaan 15

Jumlah Sampel (15 perusahaan x 4 tahun) 60 Sumber: Indonesian Capital Market Directory (ICMD)

B. Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Page 55: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 39

Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif untuk

menggambarkan suatu data dilihat dari jumlah sampel, nilai minimum,

nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi dari masing-

masing variabel. Tabel IV.2 berikut ini menyajikan statistik deskriptif data

penelitian:

Tabel IV.2 Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

UDK 60 2.00 10.00 5.2000 1.84850 KDK 60 .22 .50 .3695 .06646 KINST 60 .00 .90 .5743 .22574 KMNJRL 60 .00 .76 .0493 .15371 DA 60 -.21 .30 .0020 .09180

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012

Berdasarkan hasil dari pengujian statistik deskriptif dapat

diketahui nilai maksimum dari ukuran dewan komisaris adalah 10 orang

dan nilai minimumnya adalah 2 orang. Sedangkan rata-rata ukuran dewan

komisaris setiap perusahaan adalah sebanyak 5 orang dengan standar

deviasi sebesar 1,84850

Nilai minimum untuk variabel komposisi dewan komisaris

independen sebesar 0,22 dan nilai maksimumnya sebesar 0,50. Rata-rata

perusahaan pertambangan telah mematuhi peraturan yang diterbitkan oleh

BAPEPAM dan BEI yang menyatakan bahwa setidaknya dalam satu

perusahaan memiliki komposisi dewan komisaris independen sebesar

Page 56: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 40

30%. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata komposisi dewan komisaris

perusahaan sebesar 37%.

Pengukuran statistik deskriptif selanjutnya adalah terhadap

variabel kepemilikan institusional yang memiliki nilai minimum 0,00 dan

nilai maksimum 0,90 dengan rata-rata kepemilikan institusional sebesar

0,5743 sedangkan standar deviasinya sebesar 0,22574.

Nilai minimum variabel kepemilikan manajerial sebesar 0,00 dan

nilai maksimumnya sebesar 0,76 dengan nilai rata-rata sebesar 0,0493

serta standar deviasi sebesar 0,15371.

Variabel yang terakhir adalah Discretionary Accrual. Dari

pengujian diatas menunjukkan nilai minimum dari discretionary accrual

sebesar -0,21 dan nilai maksimumnya sebesar 0,30 dengan rata-rata

sebesar 0,0020 serta standar deviasinya sebesar 0.09180.

2. Uji Asumsi Klasik

a) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel

dependen dan independen dalam model regresi tersebut terdistribusi

secara normal (Ghozali, 2006). Model regresi yang baik adalah yang

mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Uji

normalitas pada penelitian ini didasarkan pada uji statistik non-

parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S).

Page 57: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 41

Tabel IV.3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

Kolmogorov-Smirnov Z .799 Asymp. Sig. (2-tailed) .546

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012

Hasil pengujian normalitas dari tabel diatas menunjukkan

bahwa besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,799 dengan

signifikansi 0,546. Hal ini menunjukkan bahwa data residual

terdistribusi normal karena signifikansinya lebih dari 0,05.

b) Uji Multikolonieritas

Uji multikoloniaritas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel

bebas. Multikoloniaritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance

inflation factor (VIF). Batas dari nilai VIF adalah 10 dan tolerance

value adalah 0,1. Jika nilai VIF lebih besar dari 10 dan nilai tolerance

kurang dari 0,1 maka akan terjadi multikoloniaritas dan model regresi

tidak layak untuk dipakai.

Tabel IV.4 Hasil Uji Multikolonieritas

Variabel Tolerance VIF Keterangan UDK 0.833 1.201 tidak terdapat multikolonieritas KDK 0.895 1.117 tidak terdapat multikolonieritas KINST 0.613 1.631 tidak terdapat multikolonieritas KMNJRL 0.587 1.702 tidak terdapat multikolonieritas

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012

Page 58: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 42

Dari hasil output di atas dapat diketahui bahwa nilai tolerance

dari setiap variabel independen lebih dari 0,10 dan nilai VIF dari

setiap variabel independen tidak lebih dari 10. Oleh karena itu dapat

disimpulkan bahwa tidak ada multikoloniaritas antar variabel

independen dalam model regresi.

c) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t

dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika

terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem autokorelasi

(Ghozali, 2005). Autokorelasi dapat diketahui melalui uji Durbin –

Watson (DW test). Jika d lebih kecil dibandingkan dengan d1 atau

lebih besar dari 4-d1, maka 0H ditolak yang berarti terdapat

autokolerasi. Jika d terletak diantara du dan 4-du, maka 0H diterima

yang berarti tidak ada autokolerasi.

Tabel IV.5

Hasil Uji Autokorelasi

Parameter yang diuji Durbin-Watson Keterangan

Unstandardized Residual 1.843 Tidak terjadi autokoreasi Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012

Dari pengujian statistik diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar

1,843 (du = 1,727; 4 – du = 2,273). Hal ini berarti model regresi di

Page 59: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 43

atas tidak terdapat masalah autokorelasi ditunjukkan dengan angka

Durbin-Watson berada di antara du tabel dan (4-du tabel), oleh karena

itu model regresi ini dinyatakan layak untuk dipakai.

d) Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain berbeda (heteroskedastisitas).

Heteroskedastisitas dapat dilihat melalui grafik plot antara nilai

prediksi variabel terikat dengan residualnya. Apabila pola pada grafik

ditunjukkan dengan titik-titik menyebar secara acak (tanpa pola yang

jelas) serta tersebar di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y,

maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada

model regresi.

Gambar IV.1 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas

Hasil Pengolahan Data, 2012

Page 60: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 44

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar

secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada

sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas sehingga model regresi layak digunakan untuk

memprediksi Discretionary Accrual berdasarkan masukan variabel

independen ukuran dewan komisaris, komposisi dewan komisaris

independen, kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial.

e) Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis yang digunakan untuk menilai variabilitas

manajemen laba dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda

(multiple regression analysis). Analisis regresi berganda digunakan

untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen. Berikut hasil analisis regresinya:

Tabel IV.6 Hasil Analisis Regresi

Unstandardized

Coefficients t Sig. B Std. Error

(Constant) -.048 .094 -.513 .610 UDK .001 .007 .087 .931

KDK .075 .196 .385 .702 KINST .032 .070 .458 .649 KMNJRL .017 .105 .160 .873

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012

Dari tabel diatas maka dapat dibuat persamaan regresi sebagai

berikut:

Page 61: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 45

DA = -0,048 + 0,001UDK + 0,075KDK + 0,032KINST –

0,017KMNJRL

Dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui bahwa semua

variabel independen memiliki pengaruh positif terhadap manajemen

laba.

3. Pengujian Hipotesis

a) Uji Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien Determinasi (R²) digunakan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan variabel-variabel independen

mempengaruhi variabel dependen. Berikut hasil dari koefisien

determinasi:

Tabel IV.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate 1 .094a .009 -.063 0.09465

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012

Dari tabel diatas dapat diketahui adjusted R² sebesar -0,063.

Dikarenakan hasil dari adjusted R² negatif maka langkah selanjutnya

adalah menentukan jumlah data outlier dan menghapus data outlier

untuk dilakukan penelitian dari awal karena sifat data outlier

mengganggu proses penelitian sehingga harus dikeluarkan dari

sampel.

Page 62: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 46

Penentuan data outlier dilakukan dengan metode penentuan Z

Score dimana sampel yang bernilai lebih dari 3 dan kurang dari -3

(untuk jumlah sampel lebih dari 80) dan sampel yang bernilai lebih

dari 2,5 dan kurang dari -2,5 (untuk jumlah sampel kurang dari 80)

merupakan data outlier. Dari metode ini ditemukan 11 sampel yang

merupakan data outlier. Setelah dikeluarkan dari sampel penelitian

maka dilakukan pengujian asumsi klasik dan statistik deskriptif sekali

lagi.

1) Analisis Statistik Deskriptif

Berikut hasil statistik deskriptif setelah outlier dikeluarkan

dari sampel :

Tabel IV.8 Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

UDK 49 2.00 10.00 5.5510 1.74476 KDK 49 .22 .50 .3802 .06706 KINST 49 .05 .90 .6364 .17430 KMNJRL 49 .00 .08 .0090 .02396 DA 49 -.20 .30 .0020 .09185

Hasil pengolahan data, 2012

Berdasarkan hasil dari pengujian statistik deskriptif dapat

diketahui nilai maksimum dari ukuran dewan komisaris adalah 10

orang dan nilai minimumnya adalah 2 orang. Sedangkan rata-rata

ukuran dewan komisaris setiap perusahaan adalah sebanyak 4

orang dengan standar deviasi sebesar 1,74476.

Page 63: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 47

Nilai minimum untuk variabel komposisi dewan komisaris

independen sebesar 0,22 dan nilai maksimumnya sebesar 0,50.

Rata-rata perusahaan pertambangan telah mematuhi peraturan

yang diterbitkan oleh BAPEPAM dan BEI yang menyatakan

bahwa setidaknya dalam satu perusahaan memiliki komposisi

dewan komisaris independen sebesar 30%. Hal ini ditunjukkan

dari rata-rata komposisi dewan komisaris perusahaan sebesar 38%.

Pengukuran statistik deskriptif selanjutnya adalah terhadap

variabel kepemilikan institusional yang memiliki nilai minimum

0,05 dan nilai maksimum 0,90 dengan rata-rata kepemilikan

institusional sebesar 0,6364 sedangkan standar deviasinya sebesar

0,17430.

Nilai minimum variabel kepemilikan manajerial sebesar

0,0000 dan nilai maksimumnya sebesar 0,09 dengan nilai rata-rata

sebesar 0,0090 serta standar deviasi sebesar 0,02396. Hal ini

menunjukkan bahwa kepemilikan oleh pihak manajemen

perusahaan masih rendah dibandingkan kepemilikan saham yang

dimiliki oleh pihak institusi.

Variabel yang terakhir adalah Discretionary Accrual. Dari

pengujian diatas menunjukkan nilai minimum dari discretionary

Page 64: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 48

accrual sebesar -0,20 dan nilai maksimumnya sebesar 0,30 dengan

mean sebesar 0,0020 serta standar deviasinya sebesar 0.09185.

2) Uji Normalitas

Pengujian normalitas setelah data outlier dihapus adalah

sebagai berikut:

Tabel IV.9 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual Kolmogorov-Smirnov Z .885 Asymp. Sig. (2-tailed) .413

Hasil Pengolahan Data, 2012

Hasil pengujian normalitas dari tabel diatas menunjukkan

bahwa besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,885 dengan

signifikansi 0,413. Hal ini menunjukkan bahwa data residual

terdistribusi normal karena signifikansinya lebih dari 0,05.

3) Uji Multikolonieritas

Pengujian multikolonieritas setelah data outier dihapus

adalah sebagai berikut:

Tabel IV.10 Hasil Uji Multikolonieritas

Variabel Tolerance VIF Keterangan UDK 0.806 1.240 tidak terdapat multikolonieritas KDK 0.792 1.263 tidak terdapat multikolonieritas KINST 0.949 1.053 tidak terdapat multikolonieritas KMNJRL 0.988 1.012 tidak terdapat multikolonieritas

Hasil Pengolahan Data, 2012

Page 65: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 49

Dari hasil output di atas dapat diketahui bahwa nilai

tolerance dari setiap variabel independen lebih dari 0,10 dan nilai

VIF dari setiap variabel independen tidak lebih dari 10. Oleh

karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikoloniaritas

antar variabel independen dalam model regresi.

4) Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi setelah data outlier dihapus adalah

sebagai berikut:

Tabel IV.11

Hasil Uji Autokorelasi

Parameter yang diuji Durbin-Watson Keterangan

Unstandardized Residual 1.757 Tidak terjadi autokoreasi Hasil Pengolahan Data, 2012

Dari pengujian statistik diperoleh nilai Durbin-Watson

sebesar 1,757 (du = 1,721; 4 – du = 2,279). Hal ini berarti model

regresi di atas tidak terdapat autokorelasi ditunjukkan dengan

angka Durbin-Watson berada di antara du tabel dan 4-du tabel,

sehingga model regresi ini dinyatakan bebas dari autokorelasi.

5) Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas setelah data outier dihapus

adalah sebagai berikut:

Page 66: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 50

Gambar IV.2

Hasil Pengolahan Data, 2012

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar

secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0

pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas sehingga model regresi layak digunakan untuk

memprediksi Discretionary Accrual berdasarkan masukan variabel

independen ukuran dewan komisaris, komposisi dewan komisaris

independen, kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial.

6) Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil analisis linier berganda setelah data outlier dihapus

adalah sebagai berikut:

Page 67: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 51

Tabel IV.12

Hasil Analisis Regresi

Unstandardized Coefficients

t Sig. B Std.

Error (Constant) -.200 .110 -1.815 .076 UDK .015 .008 1.949 .058 * KDK .208 .204 1.024 .312 KINST .039 .070 .558 .580 KMNJRL 1.585 .520 3.047 .004**

Hasil Pengolahan Data, 2012 * signifikan pada 10% ** signifikan pada 5%

Dari tabel diatas maka dapat dibuat persamaan regresi

sebagai berikut:

DA = -0,200 + 0,015UDK + 0,208KDK + 0,038KINST –

1,585KMNJRL

Dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui bahwa

semua variabel independen memiliki pengaruh positif terhadap

manajemen laba.

7) Uji Koefisien Determinasi (R²)

Hasil pengujian koefisien determinasi setelah data outlier

dihapus adalah sebagai berikut:

Tabel IV.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate 1 .479a 0.23 0.16 0.0841951

Hasil Pengolahan Data, 2012

Page 68: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 52

Dari tabel diatas dapat diketahui adjusted R² sebesar 0,16

yang berarti 16% variasi variabel manajemen laba dapat dijelaskan

oleh variasi dari keempat variabel independen ukuran dewan

komisaris, komposisi komisaris independen, kepemilikan

institusional, dan kepemilikan manajerial. Sedangkan sisanya

sebesar 84% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model.

b) Uji Statistik F

Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah

variabel independen secara bersama-sama atau simultan

mempengaruhi variabel dependen.

Tabel IV.14 Hasil Uji Statistik F

Model Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

1 Regression .093 4 .023 3.283 .019a Residual .312 44 .007

Total .405 48

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012

Hasil pengujian diatas menunjukkan bahwa nilai F hitung

sebesar 3,283 dengan probabilitas 0,019. Karena probabilitasnya lebih

kecil dari 0,05 maka model regresi ini dapat digunakan untuk

memprediksi manajemen laba atau dapat dikatakan bahwa ukuran

dewan komisaris, komposisi dewan komisaris, kepemilikan

Page 69: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 53

institusional, dan kepemilikan manajerial secara bersama-sama

berpengaruh terhadap manajemen laba.

c) Uji Statistik t

Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh

variabel independen yaitu ukuran dewan komisaris, komposisi

komisaris independen, kepemilikan institusional, dan kepemilikan

manajerial terhadap variabel dependen yaitu manajemen laba.

Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel IV.12 menunjukkan

bahwa dari empat variabel dalam regresi, variabel ukuran dewan

komisaris berpengaru signifikan pada signifikansi 10% dan

kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap manajemen

laba karena nilai probabilitas dari kepemilikan manajerial sebesar

0,004 lebih kecil dari 0,05. Sedangkan kedua variabel yang lainnya

tidak signifikan.

C. Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis pertama yaitu ukuran dewan komisaris berpengaruh

signifikan terhadap manajemen laba. Dari pengujian analisis regresi diperoleh

t hitung sebesar 1,949 dengan signifikansi sebesar 0,058 maka variabel ukuran

dewan komisaris berpengaruh positif secara signifikan pada probabilitas 10%

terhadap manajemen laba yang berarti H1 diterima.

Page 70: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 54

Hipotesis kedua yaitu komposisi komisaris independen berpengaruh

signifikan terhadap manajemen laba. Dari pengujian analisis regresi diperoleh

t hitung sebesar 1,024 dengan signifikansi sebesar 0,312 maka variabel ukuran

dewan komisaris berpengaruh positif secara tidak signifikan terhadap

manajemen laba yang berarti H2 ditolak.

Hipotesis ketiga yaitu kepemilikan institusional berpengaruh

signifikan terhadap manajemen laba. Dari pengujian analisis regresi diperoleh

t hitung sebesar 0,558 dengan signifikansi sebesar 0,580 maka variabel ukuran

dewan komisaris berpengaruh positif secara tidak signifikan terhadap

manajemen laba yang berarti H3 ditolak.

Hipotesis keempat yaitu kepemilikan manajerial berpengaruh

signifikan terhadap manajemen laba. Dari pengujian analisis regresi diperoleh

t hitung sebesar 3,047 dengan signifikansi sebesar 0,004 maka variabel ukuran

dewan komisaris berpengaruh positif secara signifikan terhadap manajemen

laba yang berarti H4 diterima.

D. Pembahasan

1. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

ukuran dewan komisaris berpengaruh positif signifikan terhadap

manajemen laba. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya ukuran dewan

Page 71: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 55

komisaris belum mampu mengatasi praktik manajemen laba. Penelitian ini

sejalan dengan penelitian dari Midiastuty dan Machfoedz (2003) yang

menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh positif

signifikan terhadap manajemen laba perusahaan. Namun, hasil ini berbeda

dengan penelitian Yu (2006) yang menemukan bahwa ukuran dewan

komisaris berpengaruh negatif secara signifikan terhadap manajemen laba.

Chtourou, Bedard, dan Courteau (2001) juga menyatakan hal yang sama

dengan Yu (2006).

Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya ukuran dewan

komisaris yang besar tidak mampu mengatasi manajemen laba

dikarenakan dengan adanya jumlah komisaris yang besar menyebabkan

koordinasi antar anggota menjadi lebih sulit sehingga menghambat proses

pengawasan yang seharusnya menjadi tanggung jawab dewan komisaris

(Yermack 1996, dan Jensen 1993).

2. Pengaruh Komposisi Dewan Komisaris Independen Terhadap Manajemen

Laba

Berdasarkan pengujian yang dilakukan, hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa komposisi dewan komisaris tidak berpengaruh

signifikan terhadap manajemen laba, berarti banyaknya jumlah anggota

komisaris independen dalam perusahaan belum berhasil mengurangi

manajemen laba yang terjadi. Hasil penelitian ini tidak mendukung

Page 72: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 56

penelitian Nasution dan Setiawan (2007) yang menyatakan bahwa

proporsi dewan komisaris independen secara signifikan berpengaruh

negatif terhadap praktek manajemen laba di perusahaan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan

Siregar dan Utama (2005) yang menyatakan bahwa proporsi dewan

komisaris independen tidak terbukti berpengaruh terhadap tindak

manajemen laba yang dilakukan di perusahaan di Indonesia. Hal ini

disebabkan karena peranan dewan komisaris tidak dapat meningkatkan

kualitas laba dengan membatasi tingkat manajemen laba melalui fungsi

monitoring atas pelaporan keuangan. Kondisi ini juga ditegaskan dari hasil

survai Asian Development Bank bahwa kuatnya kendali pendiri

perusahaan dan kepemilikan saham mayoritas menjadikan dewan

komisaris tidak independen dan fungsi pengawasan yang seharusnya

menjadi tanggung jawabnya menjadi tidak efektif. Ada kemungkinan

penempatan atau penambahan anggota dewan dari luar perusahaan hanya

sekedar memenuhi ketentuan formal, sementara pemegang saham

mayoritas (pengendali/founders) masih memegang peranan penting

sehingga kinerja dewan tidak meningkat bahkan bisa menurun (Boediono,

2005)

3. Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba

Page 73: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 57

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh

signifikan terhadap manajemen laba. Penelitian ini konsisten dengan

penelitian Wedari (2004) dan Cornett et al. (2006) yang menemukan bukti

konsentrasi kepemilikan oleh institusional tidak mampu mengurangi

aktivitas manajemen laba didalam perusahaan. Hal ini bisa terjadi karena

investor institusional lebih mementingkan kinerja perusahaan jangka

panjang sehingga investor institusional kurang mengawasi kinerja dari

manajemen saat ini (Porter, 1992 dalam Boediono, 2005).

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Midiastuty dan

Machffoedz (2003) menunjukkan bahwa kepemilikan institusional yang

tinggi dapat membatasi manajer untuk melakukan pengelolaan laba.

4. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Manajemen Laba

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial

berpengaruh positif secara signifikan terhadap manajemen laba. Hal ini

menunjukkan bahwa dengan adanya kepemilikan manajerial yang besar

dapat menyebabkan manajemen laba yang tinggi dikarenakan adanya

kontrol dari pihak manajemen yang lebih besar. Penelitian ini sejalan

dengan penelitian dari Siallagan dan Machfoedz yang menyatakan bahwa

kepemilikan manajerial berhubungan positif terhadap manajemen laba.

Namun penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian dari Midiastuty

Page 74: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 58

dan Machfoedz (2003) menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial

berhubungan negatif dengan manajemen laba.

Hasil ini menunjukkan bahwa dengan adanya kepemilikan

manajerial belum mampu mengurangi tindakan manajemen laba tetapi

lebih mendukung praktik manajemen laba dikarenakan pihak manajemen

dengan adanya kepemilikan saham memiliki kontrol yang besar dengan

tujuan untuk lebih dapat mendukung tindakan manajemen dalam

mengelola perusahaan (Al-Fayoumi et al, 2010).

Page 75: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh struktur dewan

komisaris dan struktur kepemilikan terhadap manajemen laba di peruasahaan

pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008-2011.

Struktur dewan komisaris diproksikan dengan ukuran dewan komisaris dan

komposisi komisaris independen sedangkan struktur kepemilikan diproksikan

dengan kepemilikan institusional.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah

dikemukakan pada Bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Ukuran dewan komisaris berpengaruh secara positif signifikan pada

signifikansi 10% terhadap manajemen laba. Hal ini berarti bahwa semakin

besar jumlah dewan komisaris, maka semakin besar pula manajemen

labanya dikarenakan tingkat koordinasi antar dewan komisaris menjadi

lebih sulit.

2. Komposisi dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap

manajemen laba. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya jumlah

komisaris independen dalam perusahaan belum mampu mengurangi

praktik manajemen laba karena kuatnya kendali pendiri perusahaan dan

Page 76: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 60

kepemilikan saham mayoritas menjadikan dewan komisaris tidak

independen dan fungsi pengawasan yang seharusnya menjadi tanggung

jawabnya menjadi tidak efektif.

3. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya kepemilikan institusional

belum mampu mengurangi tindakan manajemen laba. Hal ini bisa terjadi

karena investor institusional lebih mementingkan kinerja perusahaan

jangka panjang sehingga investor institusional kurang mengawasi kinerja

dari manajemen saat ini

4. Kepemilikan manajerial berpengaruh positif signifikan terhadap

manajemen laba. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar kepemilikan

saham oleh manajerial maka semakin besar pula tindakan manajemen laba

oleh manajemen. Pihak manajemen memiliki tujuan dengan adanya

kepemilikan saham oleh manajemen maka pihak manajemen lebih bebas

dalam mengelola perusahaan.

B. Keterbatasan

Penelitian ini memiliki sejumlah keterbatasan baik dalam pengambilan

sampel maupun metodologi yang digunakan. Keterbatasan tersebut adalah

sebagai berikut:

Page 77: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 61

1. Sampel penelitian yang digunakan hanya 15 perusahaan pertambangan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga jumlah sampel

dirasa masih kurang.

2. Penggunaan model untuk mendeteksi manajemen laba dalam penelitian ini

mungkin belum mampu mendeteksi manajemen laba dengan baik

sehingga masih memerlukan penggunaan model lain untuk mencari

discretionary accrual-nya.

3. Variabel struktur dewan komisaris hanya diproksikan dengan ukuran

dewan komisaris dan komposisi komisaris independen.

4. Variabel struktur kepemilikan hanya diproksikan dengan kepemilikan

institusional dan kepemilikan manajerial.

5. Sampel penelitian hanya mencakup perusahaan pertambangan.

C. Saran

Bertitik tolak dari keterbatasan dalam penelitian ini, maka dapat

diberikan beberapa saran dalam rangka meningkatkan mutu penelitian

selanjutnya, yaitu:

1. Menambah jumlah sampel perusahaan, tidak hanya perusahaan

pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Page 78: PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN .../Pengaruh...struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 62

2. Perlunya penggunaan model berbeda yang digunakan dalam menentukan

discretionary accrual sehingga dapat melihat adanya manajemen laba

dengan sudut pandang yang berbeda.

3. Menambah proksi dari struktur dewan komisaris misalnya, kompetensi,

background pendidikan, pengalaman, dan jumlah rapat yang dilakukan.

4. Menambah proksi dari struktur kepemilikan misalnya, kepemilikan

keluarga dan kepemilikan asing.

5. Menambah cakupan penelitian, tidak hanya pada perusahaan

pertambangan.