pengaruh sosio-ekonomi ibu terhadap pengetahuan …

49
BAGIAN IKM-IKK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN PRAKTEK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF SETELAH KELAS EDUKASI DI PUSKESMAS JONGAYA MAKASSAR OLEH : ASRUL ABDUL AZIS C 111 07 145 PEMBIMBING: Dr. dr. Bob Wahyudin, Sp.A(K), IBCLC, CIMI Dr. dr. Sri Ramadhany, M.Kes DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK PADA BAGIAN IKM-IKK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013 SKRIPSI MEI 2013

Upload: others

Post on 07-Nov-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

BAGIAN IKM-IKK

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN PRAKTEK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF SETELAH KELAS EDUKASI DI PUSKESMAS JONGAYA

MAKASSAR

OLEH : ASRUL ABDUL AZIS

C 111 07 145

PEMBIMBING: Dr. dr. Bob Wahyudin, Sp.A(K), IBCLC, CIMI

Dr. dr. Sri Ramadhany, M.Kes

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK PADA BAGIAN IKM-IKK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2013

SKRIPSI  

MEI  2013  

Page 2: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

 

 

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN ILMU

KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

Telah Disetujui Untuk Dicetak dan Diperbanyak

Judul Skripsi:

“PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN

PRAKTEK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF SETELAH KELAS EDUKASI DI

PUSKESMAS JONGAYA MAKASSAR”

Makassar,

Pembimbing I

Dr. dr. Bob Wahyudin, Sp.A (K),

IBCLC,CIMI

Pembimbing II

Dr. dr. Sri Ramadhany,M.Kes

 

Page 3: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

 

 

PANITIA SIDANG UJIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

Skripsi dengan judul “Pengaruh Sosio-Ekonomi Ibu terhadap Pengetahuan

Praktek Pemberian ASI Eksklusif setelah Kelas Edukasi di Puskesmas Jongaya

Makassar” telah diperiksa dan disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim

Penguji Skripsi Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran

Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar pada:  

Hari/Tanggal : Selasa, 28 Mei 2013

Waktu : 10.00 WITA

Tempat : Ruang Seminar IKM-IKK FKUH PB.622

Ketua Tim Penguji

Dr. dr. Bob Wahyudin, Sp.A (K), IBCLC,CIMI

Anggota Tim Penguji

Dr. dr. Sri Ramadhany, M.Kes. Dr. dr. A. Armyn Nurdin, M.Sc

Page 4: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul “Pengaruh Sosio-Ekonomi Ibu terhadap Pengetahuan

Praktek Pemberian ASI Eksklusif setelah Kelas Edukasi di Puskesmas

Jongaya Makassar”

oleh: Nama: Asrul Abdul Azis Stambuk: C 111 07 145

Telah disetujui untuk dibacakan pada Seminar Hasil di Bagian Ilmu Kesehatan

Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas

Hasanuddin Makassar pada:

Hari/Tanggal : Selasa, 28 Mei 2013

Pukul : 10.00 WITA

Tempat : Ruang Seminar PB. 622 IKM & IKK FK Unhas

Makassar, 29 Mei 2013

Mengetahui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr.dr.Bob Wahyudin, Sp.A (K), IBCLC,CIMI dr.Sri Ramadhany,M.Kes

       

Page 5: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul “Pengaruh Sosio-Ekonomi Ibu terhadap Pengetahuan

Praktek Pemberian ASI Eksklusif setelah Kelas Edukasi di Puskesmas

Jongaya Makassar”

oleh: Nama: Asrul Abdul Azis Stambuk: C 111 07 145

Telah disetujui dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi di Bagian Ilmu

Kesehatan Masyarakat Dan Ilmu Kedokteran Komunitas fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin Makassar, pada :

Hari/Tanggal : Selasa, 28 Mei 2013

Pukul : 10.00 WITA

Tempat : Ruang Seminar PB. 622 IKM & IKK FK Unhas

Makassar, 29 Mei 2013

Mengetahui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr.dr.Bob Wahyudin, Sp.A (K), IBCLC,CIMI dr.Sri Ramadhany,M.Kes

 

Page 6: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

  viii  

PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN

PRAKTEK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF SETELAH KELAS EDUKASI DI

PUSKESMAS JONGAYA MAKASSAR

Asrul Abdul Azis1, Bob Wahyudin1, Sri Ramadhany1

Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar

ABSTRAK

Kata Kunci : Sosio-Ekonomi, ASI Ekslusif, Kelas Edukasi

Abstrak : Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan pertama alami bagi bayi, yang menyediakan semua energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi selama selama 6 bulan kedua tahun pertama kehidupannya.9 ASI merupakan makanan paling ideal bagi bayi. Hal ini dikarenakan banyaknya kandungan gizi dalam ASI dibandingkan dengan makanan bayi lainnya ataupun susu yang dihasilkan oleh sapi, kerbau, dan lain – lain.4 ASI dapat memicu perkembangan sensorik dan kognitif, dan melindungi infant terhadap berbagai penyakit infeksi dan kronik. Selain itu, terdapat beberapa manfaat lain dari pemberian ASI, antara lain berkontribusi dalam menyehatkan ibu, membantu memberikan jarak kelahiran, mengurangi resiko kanker, meningkatkan sumber daya manusia, serta aman bagi lingkungan.9 Pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan mortalitas akibat penyakit masa kanak-kanak seperti diare atau pneumonia, serta membantu proses penyembuhan selama menderita penyakit.3

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik-

kuantitatif. Jumlah sampel penelitian ini adalah 61 orang yang mengikuti Kelas Edukasi ASI Eksklusif oleh AIMI Makassar. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan mengisi kuesioner.

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan atau pengaruh faktor sosio-ekonomi terhadap pengetahuan terhadap praktek pemberian ASI eksklusif setelah kelas edukasi.

__________________________________________________________________ 1 Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran Universitas

Hasanuddin Makassar

Page 7: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

  ix  

MOTHER’S SOCIO-ECONOMIC EFFECTS OF KNOWLEDGE ABOUT

EXCLUSIVE BREASTFEEDING PRACTICE AFTER EDUCATION CLASS AT

JONGAYA’S PUBLIC HEALTH SERVICE IN MAKASSAR

Asrul Abdul Azis1, Bob Wahyudin1, Sri Ramadhany1

Faculty of Medicine, Hasanuddin University, Makassar

ABSTRACT

Keywords : Socio-Economic, Exclusive Breastfeeding, Class Education

Abstract : Mother's Milk is the natural first food for babies, who provides all the energy and nutrients needed for the baby during the first 6 months of the second year of the life.9 Breast milk is the ideal food for babies. This is because many of the nutrients in breast milk compared to other baby food or milk produced by cows, buffaloes, and another.4 The milk can trigger sensory and cognitive development, and protects the infant against infectious and chronic diseases. In addition, there are several other benefits of breastfeeding, among others, contribute to a healthy mother, helped give birth spacing, reducing the risk of cancer, improve human resources, as well as safe for environment.9 Exclusive breastfeeding may reduce mortality from childhood diseases such as diarrhea or pneumonia, and helps the healing process when suffering a disease.3

The method used in this study were analytical-quantitative. The

study sample size was 61 people who follow Exclusive Breastfeeding Education Class by AIMI Makassar. Data collection method used is to fill out a questionnaire.

The conclusion of this study showed a relationship or influence of

socio-economic factors on knowledge of the exclusive breastfeeding practice after education class.

__________________________________________________________________ 1 Department of Community Health and Community Medicine, Faculty of Medicine, Hasanuddin

University, Makassar

Page 8: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

   

vi  

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan

skripsi dengan judul “Pengaruh Sosio-Ekonomi Ibu terhadap Pengetahuan Praktek

Pemberian ASI Eksklusif setelah Kelas Edukasi di Puskesmas Jongaya Makassar”

sebagai salah satu syarat menyelesaikan kepaniteraan klinik di bagian Ilmu

Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin Makassar.

Banyak kendala yang dihadapi penulis dalam rangka penyusunan skripsi ini,

yang hanya berkat bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak, maka

skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Dalam kesempatan ini penulis

dengan tulus menyampaikan terima kasih kepada Dr. dr. Bob Wahyudin, Sp.A(K),

IBCLC, CIMI dan dr. Sri Ramadhany, M.Kes. selaku pembimbing. Atas segala

nasihat dan bantuan yang telah diberikan mulai dari pengembangan minat terhadap

permasalahan penelitian ini, pelaksanaan penelitian sampai penulisan skripsi ini.

Terima kasih juga penulis sampaikan kepada AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui

Indonesia) Makassar, Kepala bagian dan staf pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat

dan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

Makassar, teman-teman sesama koas yang telah memberikan doa, dorongan

Page 9: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

   

vii  

semangat dan informasi-informasi yang sangat berharga, serta semua pihak yang

tidak sempat disebutkan satu-persatu, namun bantuannya begitu besar maknanya.

Penulis menyadari tulisan ini tidak luput dari salah dan khilaf, karena itu

saran, kritik, dan masukan dari pembaca adalah sesuatu yang senantiasa penulis

harapkan demi kemajuan bersama. Harapan penulis, semoga tulisan ini dapat

bermanfaat.

Makassar, Mei 2013

Penulis

 

Page 10: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

  x  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................................... iii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi

ABSTRAK ................................................................................................................. viii

ABSTRACT ................................................................................................................. ix

DAFTAR ISI .............................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiii

DAFTAR GRAFIK .................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang ..................................................................................................... 1

I.2. Rumusan Masalah ................................................................................................ 3

I.3. Tujuan Umum ...................................................................................................... 3

I.4. Tujuan Khusus ..................................................................................................... 3

I.4. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Air Susu Ibu (ASI) .............................................................................................. 5

II.1.1. Definisi ASI ..................................................................................................... 5

II.1.2. Kandungan ASI .............................................................................................. 5

II.1.3. Manfaat ASI .................................................................................................... 9

II.1.4. Pembentukan ASI ............................................................................................ 9

II.1.5. Pemberian ASI ................................................................................................. 10

II.1.6. Perbedaan Keluaran ASI ................................................................................. 10

II.1.7. Keuntungan dan Kerugian ASI ....................................................................... 11

II.1.8. Faktor yang Memperngaruhi Pemberian ASI ................................................. 11

Page 11: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

  xi  

BAB III KERANGKA KONSEP

III.1. Dasar Pemikiran Variabel yang diteliti ............................................................. 16

III.2. Kerangka Konsep yang Diteliti ......................................................................... 16

III.3. Definisi Operasional .......................................................................................... 17

III.4. Variabel yang Diteliti ........................................................................................ 17

III.5. Hipotesis Penelitian ........................................................................................... 17

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

IV.1. Jenis Penelitian .................................................................................................. 18

IV.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................ 18

IV.3. Populasi dan Sampel ......................................................................................... 18

IV.4. Instrumen Penelitian ......................................................................................... 19

IV.5. Manajemen Data ............................................................................................... 19

IV.6. Teknik Pengukuran Variabel ............................................................................ 20

IV.7. Etika Penelitian ................................................................................................. 20

IV.8. Skema Alur Penelitian ...................................................................................... 21

BAB V HASIL PENELITIAN

V.1. Analisis Univariat ............................................................................................... 22

1. Faktor Sosio-Ekonomi .................................................................................... 22

2. Tingkat Pengetahuan Praktek Pemberian ASI Ekslusif .................................. 24

V.2. Analisis Bivariat ................................................................................................. 25

1. Hubungan Usia dengan Tingkat Pengetahuan ................................................ 26

2. Hubungan Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan ...................................... 27

3. Hubungan Pekerjaan dengan Tingkat Pengetahuan ........................................ 28

BAB VI PEMBAHASAN

VI.1. Usia ................................................................................................................... 29

VI.2. Pendidikan ......................................................................................................... 30

VI.3. Pekerjaan ........................................................................................................... 31

Page 12: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

  xii  

BAB VII PENUTUP

VII.1. Kesimpulan ...................................................................................................... 32

VII.2. Saran ................................................................................................................ 32

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 33

LAMPIRAN ............................................................................................................... 34

Page 13: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

  xiii  

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Usia .................................... 22

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pendidikan ......................... 23

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pekerjaan ........................... 23

Tabel 5.4 Distribusi Pengetahuan Responden sebelum Kelas Edukasi ..................... 24

Tabel 5.5 Distribusi Pengetahuan Responden setelah Kelas Edukasi ........................ 24

Tabel 5.6 Analisis Hubungan Usia dengan Tingkat Pengetahuan Praktek

Pemberian ASI Eksklusif setelah Kelas Edukasi ....................................................... 26

Tabel 5.7 Analisis Hubungan Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Praktek

Pemberian ASI Eksklusif setelah Kelas Edukasi ....................................................... 27

Tabel 5.8 Analisis Hubungan Pekerjaan dengan Tingkat Pengetahuan Praktek

Pemberian ASI Eksklusif setelah Kelas Edukasi ....................................................... 28

Page 14: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

  xiv  

DAFTAR GRAFIK

Grafik 5.1. Distribusi Perubahan Pengetahuan Responden ....................................... 25

Page 15: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

  xv  

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Persetujuan Proposal Penelitian

2. Undangan Seminar Proposal Penelitian

3. Surat Penelitian kepada Bagian Komisi Etik

4. Lembar Persetujuan Skripsi

5. Undangan Seminar Hasil Penelitian

6. Biodata Penulis

 

Page 16: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

1    

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Resolusi World Health Assembly (WHA) tahun 2001 menegaskan

bahwa tumbuh kembang anak secara optimal merupakan salah satu hak

asasi anak. Modal dasar pembentukan manusia berkualitas sejak bayi

dalam kandungan dilanjutkan dengan pemberian air susu ibu (ASI).1,2

Malnutrisi diakibatkan, secara langsung maupun tidak langsung

merupakan penyebab sepertiga kematian anak di bawah 5 tahun.

Sedangkan, duapertiga lainnya seringkali dalam keadaan yang tidak

mendapatkan nutrisi dengan baik, muncul selama tahun pertama

kehidupan. Nutrisi dan pemeliharaan selama tahun pertama kehidupan

menjadi hal yang sangat penting bagi kesehatan dan tumbuh kembang

anak. Pada infant, tidak ada yang sebaik ASI, dimana 1 dari 3 infant hanya

mendapatkan ASI ekslusif selama 6 bulan pertama kehidupan.2,3

Organisasi kesehatan dunia (WHO/World Health Organization)

merekomendasikan setiap infant untuk diberikan ASI selama 1 jam

pertama kehidupannya, mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan, serta

pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang cukup, aman,

bernutrisi tinggi selama melanjutkan pemberian ASI sampai umur 2 tahun

atau lebih.2,3

ASI adalah metode yang tidak tertandingi dalam makanan ideal

untuk kesehatan dan tumbuh kembang anak, juga merupakan bagian yang

tidak dapat dipisahkan yang berimplikasi penting pada kesehatan ibu.3

Pemberian ASI ini pun tidak terlepas dari peranan ibu sebagai

penyedia dari ASI tersebut. Pemberian ASI oleh ibu tentu saja sangat

dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan yang dimilikinya. Dimana tingkat

pendidikan secara langsung akan berdampak pada kualitas pengetahuan

ibu tentang ASI.4

Page 17: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

2    

Rendahnya prevalensi pemberian ASI eksklusif di Sulawesi

Selatan, diduga disebabkan oleh ketidakmampuan ibu mengatasi masalah

menyusui pada periode awal. Berdasarkan data profil kesehatan Propinsi

Sulawesi Selatan, prevalensi pemberian ASI eksklusif mengalami

penurunan yang sangat drastis, dari 60.26% pada tahun 2004 menjadi

48.64% pada tahun 2010, sedangkan target Nasional ialah 80.0%.

Pemberian ASI pada bayi erat kaitannya dengan keputusan ibu

bayi. Penelitian Hannon et al (1997) di Amerika Serikat pada ibu keluarga

miskin menemukan bahwa faktor utama yang mempengaruhi keputusan

ibu dalam praktek pemberian ASI, yaitu pengetahuan ibu mengenai

manfaat ASI dan cara mengatasi kesulitan menyusui. Hal senada

dikemukakan oleh Dermer (2001) bahwa faktor yang mempengaruhi

keputusan ibu memberikan ASI adalah paparan informasi tentang manfaat

ASI dan cara menyusui. Sedangkan menurut Killewo et al (2002) faktor

yang mempengaruhi keputusan pemberian ASI di daerah perdesaan

Bangladesh adalah persepsi ibu tentang ASI eksklusif. Berdasarkan hasil

penelitian Ruowei et al (2002) di US bahwa kurangnya pengetahuan ibu

tentang manfaat ASI eksklusif dan persepsi yang kurang tepat tentang ASI

eksklusif akan mempengaruhi praktek ibu untuk memberikan ASI

eksklusif kepada bayi. Hasil penelitian Afifah 2007 di Semarang

menunjukkan bahwa kurangnya pengetahuan ibu menjadi faktor

pendorong kegagalan pemberian ASI Eksklusif dan disarankan untuk

meningkatkan pengetahuan saat hamil.5

Oleh karena itu, pemberian edukasi sangat penting untuk

memberikan dukungan kepada ibu serta meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan ibu tentang teknik dan cara pemberian ASI. Kelas edukasi

ibu adalah metode pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan ibu

tentang ASI Eksklusif yang diberikan sebelum dan saat ibu hamil ataupun

pada ibu menyusui. 7

Page 18: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

3    

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah faktor sosio-ekomi ibu dapat berpengaruh terhadap pengetahuan

terhadap praktek pemberian ASI Eksklusif setelah kelas edukasi di

Puskesmas Jongaya, Makassar.

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1. Tujuan Umum

Menganalisis pengaruh sosio-ekomi ibu terhadap pengetahuan praktek

pemberian ASI Eksklusif setelah kelas edukasi di Puskesmas Jongaya,

Makassar.

1.4.2. Tujuan Khusus

1.4.2.1 Menganalisis perubahan tingkat pengetahuan terhadap pemberian kelas

edukasi pada ibu.

1.4.2.2 Menganalisis pengaruh faktor usia terhadap perubahan tingkat

pengetahuan setelah pemberian kelas edukasi pada ibu.

1.4.2.3 Menganalisis pengaruh faktor pekerjaan terhadap perubahan tingkat

pengetahuan setelah pemberian kelas edukasi pada ibu.

1.4.2.4 Menganalisis pengaruh faktor pendidikan terakhir terhadap perubahan

tingkat pengetahuan setelah pemberian kelas edukasi pada ibu.

I.5. Manfaat Penelitian

1.5.1 Teoritik

1.5.1.1 Diharapkan melalui penelitian ini bisa memberikan tambahan informasi

mengenai pengaruh sosio-ekonomi ibu terhadap praktek pemberian asi

ekslusif setelah kelas edukasi di Kota Makassar.

1.5.1.2 Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan menjadi salah

satu masukan bagi peneliti selanjutnya.

Page 19: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

4    

1.5.2 Aplikatif

1.5.2.1 Penelitian ini diharapkan memberikan informasi kepada masyarakat pada

umumnya dan khususnya para tenaga kesehatan mengenai pengaruh

sosio-ekonomi ibu terhadap pengetahuan praktek pemberian asi eksklusif

setelah kelas edukasi di kota Makassar.

1.5.2.2 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi atau menjadi

bahan masukan bagi instansi - instansi terkait untuk perencanaan program

kelas edukasi dan kebijakan dalam usaha meningkatkan pengetahuan

masyarakat tentang ASI eksklusif serta pengaplikasiannya di kota

Makassar.

Page 20: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

5    

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Air Susu Ibu (ASI)

2.1.1 Definisi ASI

Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan pertama alami bagi bayi, yang

menyediakan semua energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi selama bulan

pertama kehidupannya, dan terus menyediakan setengah, bahkan lebih,

kebutuhan nutrisi anak selama 6 bulan kedua tahun pertama

kehidupannya.9

2.1.2. Kandungan ASI

ASI merupakan makanan paling ideal bagi bayi. Hal ini dikarenakan

banyaknya kandungan gizi dalam ASI dibandingkan dengan makanan bayi

lainnya ataupun susu yang dihasilkan oleh sapi, kerbau, dan lain –

lain.4Komposisi gizi yang terkandung dalam ASI dapat diuraikan sebagai

berikut:10,11,12,13

a. Lemak.

Kandungan lemak dalam ASI adalah sekitar 35%.Lemak yang

terkandung dalam ASI merupakan lemak tak jenuh.Asam lemak ini

sangat mudah dicerna oleh bayi dibandingkan asam lemak

jenuh.ASI juga mengandung asam lemak omega-3 (berupa AA)

yang sangat dibutuhkan dalam perkembangan otak. Lemak

membantu penyerapan vitamin A , D , E , dan K serta berperan

pula sebagai sumber energi dan pembentuk dinding sel. Lemak

banyak jenisnya, yaiti trigliserida , asam oleat , dan kolesterol.

Omega-3 , omega-9 , dan asam lemak esensial merupakan asam

oleat.

b. Protein.

Dalam hal ini, yang harus diperhatikan adalah kandungan asam

amino dan mutu cernanya. Protein susu dapat dibagi dalam dua

Page 21: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

6    

golongan yaitu kasein dan whey( Laktalbumin ). ASI mengandung

0,7-0,9 g/dl whey dan 0,4-0,5 g/dl kasein. Komposisi ini sangat

ideal dibandingkan dengan susu sapi yang mengandung sekitar

80% kasein. Padahal, kasein sangat mudah menggumpal di dalam

lambung, sehingga akan sulit dicerna oleh enzim proteinase.

c. Karbohidrat.

Peranan karbohidrat terutama diperlukan untuk memenuhi

kebutuhan energi.ASI mengandung laktosa sekitar 7%. Kadar

laktosa yang tinggi akan berpengaruh pada pertumbuhan

lactobacillus. Keberadaan lactobacillus dalam usus dapat

mencegah terjadinya infeksi.Kadar laktosa yang tinggi juga dapat

memperbaiki panahanan mineral – mineral yang dibutuhkan untuk

pertumbuhan.

d. Mineral.

Kadar mineral dalam ASI sekitar 124,4 g/dl. Jika kadar mineral ini

lebih tinggi maka akan terjadi beban osmolar. Akibatnya, bayi

akan sering buang air kecil. Oleh karena ginjal pada bayi belum

berfungsi sempurna, maka kadar mineral yang terlalu tinggi akan

menyebabkan terganggunya keseimbangan air dalam tubuh.

e. Vitamin.

Vitamin dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang tidak terlalu

besar. Akan tetapi, kebutuhan akan vitamin tidak dapat diabaikan.

Kekurangan vitamin dapat mengganggu kesehatan dan

menimbulkan penyakit tertentu. Namun, perlu disadari juga,

pemberian vitamin dalam jumlah besar juga akan mengganggu

kesehatan.

Kebutuhan bayi akan vitamin dapat dipenuhi oleh ibu selama 4-6 bulan

pertama jika asupan makanan ibu cukup seimbang.Kandungan lain yang

terdapat dalam ASI dapat diuraikan dalam tabel berikut :

Page 22: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

7    

Komposisi Kadar ( g/dl )

Lemak

Protein

- Whey

- Kasein

Karbohidrat

Mineral

- Na

- K

- Ca

- P

- Cl

- Mg

- Fe

- Cu

- Zn

- Mn

Vitamin

- A

- D

- B1

- B2

- C

- B6

- B12

- Niasin

- Pantotenat A

- Asam Folat

3 – 5,5

0,7 – 0,9

0,4 – 0,5

6,6 – 7,1

10

40

30

10

30

4

0,2

-

-

-

150 – 270

6

0,017

0,03

4,4

0,02

0,04

0,17

0,24

0,2

Page 23: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

8    

- Biotin 0,2

Komponen unggul yang terdapat dalam ASI :

No. Komponen Peranan

1

Faktor bifidus

Laktoferin

Laktoperoksidase

Antisthapiloccocus

Sel fagosit

Komplemen

Limfosit dan makrofag

Lisosim

Interferon

Faktor pertumbuhan epidermis

Mendukung perkembangan bakteri menguntungkan

dan mencegah pertumbuhan bakteri patogen

Mengikat zat besi dalam ASI sehingga zat besi tidak

digunakan oleh bakteri patogen

Membunuh bakteri patogen

Menghambat pertumbuhan sthapilococcus patogen

Memakan bakteri patogen

Memperkuat kegiatan fagosit

Mengeluarkan Zat antibodi untuk meningkatkan

imunitas terhadap penyakit.

Membantu pencegahan terjadinya infeksi

Menghambat pertumbuhan virus

Membantu pertumbuhan selaput usus bayi agar zat

yang merugikan tidak masuk ke pembuluh darah.

Page 24: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

9    

2.1.3. Manfaat ASI

ASI dapat memicu perkembangan sensorik dan kognitif, dan melindungi

infant terhadap berbagai penyakit infeksi dan kronik. Selain itu, terdapat

beberapa manfaat lain dari pemberian ASI, antara lain berkontribusi dalam

menyehatkan ibu, membantu memberikan jarak kelahiran, mengurangi

resiko kanker, meningkatkan sumber daya manusia, serta aman bagi

lingkungan.9

2.1.4. Pembentukan ASI

Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan

kehamilan.Pada kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air,

lemak serta berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara yang dirasakan

tegang dan sakit.Segera setelah terjadi kehamilan maka corpus luteum

berkembang terus dan mengeluarkan estrogen dan progesterone, untuk

mempersiapkan payudara, agar pada waktunya dapat memberikan ASI.

Estrogen akan mempersiapkan kelenjar dan saluran ASI dalam bentuk

proliferasi, deposit lemak, air, dan elektrolit, jaringan ikat makin banyak

dan mioepitel di sekitar kelenjar mammae semakin membesar. Sedangkan

progesterone meningkatkan kematangan kelenjar mammae bersama

dengan lainnya.1

Hormon prolaktin yang sangat penting dalam pembentukan dan

pengeluaran ASI makin bertambah, tetapi fungsinya belum mampu

mengeluarkan ASI karena dihalangi oleh hormone estrogen, progesterone,

dan human placental lactogen hormone. Produksi oksitosin meningkat

oleh hipofisis posterior, tetapi juga belum berfungsi mengeluarkan ASI

karena dihalangi oleh hormone estrogen dan progesterone.Bersamaan

dengan membesarnya kehamilan, perkembangan dan persiapan untuk

memberikan ASI makin tampak. Payudara makin besar, putting susu

Page 25: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

10    

makin menonjol, pembuluh darah makin tampak, dan areola mammae

makin menghitam.1

2.1.5. Pemberian ASI

Beberapa tahun yang lalu dicetuskan gagasan menjadwalkan pemberian

ASI, untuk meningkatkan tumbuh kembang bayi. Suasana demikian

menguntungkan pabrik susu formula dan ibu-ibu yang mempunyai

aktifitas di luar rumah. Berbagai penelitian menunjukkan gagasan

memisahkan bayi dengan ibu, menjadwalkan pemberian ASI, dan

menggantikannya dengan susu formula, kurang menguntungkan. Banyak

terjadi penyakit diare dan mudah terkena infeksi penyakit lainnya.

Pemberian ASI segera dan dilanjutkan selama 2 tahun dapat meningkatkan

kesehatan dan tumbuh kembang bayi.1

2.1.5.1 ASI Eksklusif

Pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan mortalitas akibat penyakit

masa kanak-kanak seperti diare atau pneumonia, serta membantu proses

penyembuhan selama menderita penyakit.3

2.1.6. Perbedaan Keluaran ASI

2.1.6.1. Kolostrum: berwarna kuning jernih dengan protein berkadar

tinggi, mengandung immunoglobulin, laktoferin, ion-ion (Na, K,

Ca, Zn, Fe), vitamin (A, E, K, dan D), lemak dan rendah laktosa,

pengeluaran kolostrum berlangsung sekitar 2-3 hari dan diikuti

ASI yang mulai berwarna putih.1

2.1.6.2. ASI Transisi (antara): mulai berwarna putih bening dengan

susunan yang disesuaikan kebutuhan bayi, dan kemampuan

mencerna usus bayi.1

Page 26: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

11    

2.1.6.3. ASI Sempurna (matur): pengeluaran ASI penuh sesuai dengan

perkembangan usus bayi, sehingga dapat menerima susunan ASI

sempurna.1

2.1.7. Keuntungan dan Kerugian ASI

2.1.7.1. Keuntungan1

• Memberikan ASI sesuai dengan tugas seorang ibu, sehingga dapat

meningkatkan martabat wanita dan sekaligus meningkatkan kualitas

sumber daya manusia.

• ASI telah disiapkan sejak mulai kehamilan sehingga sesuai dengan

kebutuhan tumbuh kembang bayi.

• ASI mempunyai kelebihan dalam susunan kimia, komposisi biologis

dan memiliki substansia spesifik untuk bayi.

• ASI siap setiap saat untuk diberikan kepada bayi dengan sterilitas yang

terjamin.

• ASI dapat disimpan selama 8 jam tanpa perubahan apapun, sedangkan

susu botol hanya cukup 4 jam.

• Karena bersifat spesifik, maka pertumbuhan bayi baik dan terhindar

dari beberapa penyakit tertentu.

• Bayi mengukur sendiri rasa laparnya sehingga metode pemberian ASI

dengan cara call feeding.

2.1.7.2. Kerugian1

• Waktu pemberian ASI tidak terjadwal, bergantung pada bayinya.

• Kesiapan ibu untuk memberikan bayi setiap saat.

2.1.8 Faktor yang mempengaruhi pemberian ASI  

2.1.8.1  Sosial Ekonomi8,13  

Faktor sosial ekonomi sangat berperan dimana sosial ekonomi yang cukup

atau baik akan memudahkan mencari pelayanan kesehatan yang lebih baik.

Page 27: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

12    

Faktor ekonomi berkaitan erat dengan konsumsi makanan atau dalam

penyajian makanan keluarga khususnya dalam pemberian ASI.

Kebanyakan penduduk dapat dikatakan masih kurang mencukupi

kebutuhan dirinya sendiri. Keadaan umum ini dikarenakan rendahnya

pendapatan yang mereka peroleh dan banyaknya anggota keluarga yang

harus diberi makan dengan jumlah pendapatan rendah.

2.1.8.2 Status Pekerjaan8,13  

Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu bagi ibu-ibu

yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga, (Markum,

2003).Seorang yang memerlukan banyak waktu dan tenaga untuk

menyeleseikan pekerjaan yang dianggap penting dan memerlukan

perhatian dengan adanya pekerjaan. Masyarakat yang sibuk akan memiliki

waktu yang sedikit untuk memperoleh informasi, sehingga tingkat

pendidikan yang mereka peroleh juga berkurang, sehingga tidak ada waktu

untuk memberikan ASI pada bayinya.

2.1.8.3 Sosial Budaya8,13  

• Faktor sosial budaya sangat berperan dalam proses terjadinya

masalah pemberian ASI diberbagai kalangan masyarakat. Beberapa

unsur budaya mampu menciptakan suatu kebiasaan untuk tidak

memberikan ASI karena merasa ketinggalan zaman jika menyusui

bayinya, hal ini sangat bertentangan dengan berbagai prinsip yang

ada.  

• Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengaruh budaya

antara lain sikap terhadap makanan, pemberian ASI, pantangan,

takhayul dan tahu yang menyebabkan konsumsi pemberian ASI

menjadi rendah. Adanya pantangan tersebut didasarkan pada

keagamaan, tetapi ada pula yang merupakan tradisi yang menurun.  

2.1.8.4 Perawatan Waktu Persalinan8,13  

• Pertolongan pertama dan terakhir kelahiran ditenaga kesehatan

Page 28: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

13    

sangat penting dalam pengupayaan keberhasilan pemberian ASI

sejak dini di tempat pelayanan ibu bersalin sangat tergantung pada

petugas kesehatan, karena mereka adalah orang yang pertama akan

membantu ibu bersalin melakukan pemberian ASI sejak dini.  

• Pada saat perawatan antenatal petugas kesehatan harus memotivasi

ibu untuk memperhatikan dan mempersiapkan payudara dengan

melakukan perawatan payudara secara teratur. Pada trimester III

kehamilan, petugas kesehatan harus memberikan dorongan

psikologis kepada ibu dengan mengemukakan berbagai manfaat

pemberian ASI.  

2.1.8.5 Ketenangan Jiwa dan Pikiran8,13  

Pemberian ASI dipengaruhi oleh faktor kejiwaan, ibu yang selalu dalam

keadaan tertekan, sedih, kurang percaya diri, dan berbagai bentuk

ketegangan emosional akan menurunkan volume ASI bahkan produksi

ASI tidak bisa terjadi.

2.1.8.6  Kemauan Ibu8,13  

Seorang ibu yang secara tidak sadar berpendapat bahwa menyusui

hanyalah merupakan beban saja bagi kebebasan pribadinya atau hanya

memperburuk ukuran tubuhnya, tidak akan dapat menyusui anaknya

dengan baik perasaan tersebut mempunyai pengaruh negatif terhadap

produksi susu.

2.1.8.7 Karakteristik Ibu  

2.1.8.7.1  Tingkat Pendidikan Dalam Pemberian ASI  

• Tingkat pendidikan merupakan jenjang pendidikan terakhir

yang ditempuh seseorang tingkat pendidikan merupakan suatu

wahana untuk mendasari seseorang berperilaku secara ilmiah.  

• Tingkat pendidikan yang rendah akan susah mencerna pesan

atau informasi yang disampaikan  

• Pendidikan diperoleh melalui proses belajar yang khusus

Page 29: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

14    

diselenggarakan dalam waktu tertentu, tempat tertentu dan

kurikulum tertentu, namun dapat diperoleh dari bimbingan

yang diselenggarakan setiap waktu dengan maksud

mempertinggi kemampuan atau ketrampilan khusus. Dalam

garis besar ada tiga tingkatan pendidikan yaitu pendidikan

rendah, pendidikan menengah, dan tinggi. Masing-masing

tingkat pendidikan tersebut memberikan tingkat pengetahuan

tertentu yang sesuai dengan tingkat pendidikan. Semakin tinggi

tingkat pendidikan formal yang diperoleh, semakin tinggi pula

pengetahuan tentang pemberian ASI yang dimiliki.  

• Pendidikan tentang pemberian ASI merupakan suatu proses

mengubah kepribadian, sikap, dan pengertian tentang ASI

sehingga tercipta pola kebudayaan dalam memberikan ASI

secara tanpa tambahan bahan makanan apapun. Berpedoman

pada tujuan pendidikan diperkirakan bahwa semakin

meningkatnya pendidikan yang dicapai sebagian besar

penduduk, semakin membantu kemudahan pembinaan akan

pentingnya pemberian ASI pada bayi.  

2.1.8.7.2 Umur Ibu8,13  

• Umur adalah lama hidup individu terhitung saat mulai

dilahirkan sampai berulang tahun.  

• Semakin cukup umur, tingkat kematangan seseorang akan

lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Dari segi

kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa akan

lebih dipercaya dari pada orang yang belum cukup tinggi

kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan

kematangan jiwa  

 

 

Page 30: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

15    

2.1.8.7.3 Pengetahuan8,13  

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh FKUI tampak

bahwa ibu yang berpendidikan rendah sampai menengah

lebih cepat memberikan susu botol daripada ibu yang tidak

berpendidikan formal. Ibu yang tidak formal sebagian telah

mengetahui apa manfaat serta keuntungan ASI sehingga

mendorong ibu untuk menyusui bayinya sendiri.

Page 31: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

16    

BAB III

KERANGKA KONSEP

3.1. Dasar Pemikiran Variabel Yang Diteliti

Dalam penelitian-penelitian sebelumnya diketahui bahwa

pemberian ASI eksklusif sesuai rekomendasi WHO dinilai sangat

bermanfaat, baik bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak, maupun bagi

ibunya sendiri. Namun, ternyata pelaksaan dari rekomendasi tersebut

dalam bentuk kebijakan-kebijakan pemerintah kota Makassar maupun

kegiatan-kegiatan lain untuk merangsang kesadaran masyarakat tentang

ASI terbukti masih belum efektif dan kurang merata.

Pelaksanaan ini tentu saja tidak terlepas dari peranan ibu itu sendiri

berkaitan dengan pengetahuan yang dimilikinya, serta pelaksanaan dari

pengetahuan tersebut. Oleh sebab itu, pengetahuan ini dinilai sangat

penting sebagai langkah awal dari keberhasilan program-program

pemberian ASI. Pengetahuan ini dapat diperoleh dari mana saja, salah

satunya adalah adanya kelas edukasi bagi para ibu.

3.2. Kerangka Konsep yang Diteliti

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut di atas, pengatahuan ibu sangat

berperan dalam pemberian ASI eksklusif, oleh karena itu penulis

menyusun kerangka konsep seperti pada diagram di bawah ini:

Gambar 1. Kerangka konseptual tentang pengetahuan ibu yang sangat

berhubungan dengan praktek pemberian ASI eksklusif.

Faktor  sosio  ekonomi  Ibu   Kelas  Edukasi  Pengetahuan  Tentang  PrakCk  Pemberian  ASI  

Eksklusif  

Page 32: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

17    

3.3 Definisi Operasional

3.3.1 Pengetahuan Ibu adalah segala sesuatu yang diketahui ibu tentang ASI

diukur sebelum dan setelah pemberian kelas edukasi

3.3.2 Faktor sosio-ekonomi yang dimaksud adalah:

3.3.2.1 Usia

Usia adalah usia ibu saat dilakukan penelitian

3.3.2.2 Pekerjaan

Pekerjaan adalah apa yang setiap hari dilakukan oleh ibu

3.3.2.3 Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan terakhir

yang telah diselesaikan oleh ibu.

3.4. Variabel yang Diteliti

Variabel penelitian ini terdiri dari:

3.3.1. Variabel Independen

Variabel independen yaitu faktor sosio-ekonomi ibu, yang terdiri

dari usia, pekerjaan dan pendidikan terakhir

3.3.2. Variabel Dependen

Variabel dependen yaitu pengetahuan ibu tentang praktek

pemberian ASI eksklusif

3.5. Hipotesis Penelitian

3.5.1. Pengaruh Kelas Edukasi Ibu terhadap

3.5.1.1. Hipotesis Nol (Ho):

Tidak ada pengaruh faktor sosio-ekonomi ibu terhadap perubahan

pengetahuan praktik pemberian ASI eksklusif setelah kelas edukasi

3.5.1.2. Hipotesis Alternatif (Ha):

Ada pengaruh faktor sosio-ekonomi ibu terhadap perubahan

pengetahuan praktik pemberian ASI eksklusif setelah kelas edukasi

Page 33: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

18    

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan melakukan kelas

edukasi pada para ibu, kemudian menganalisis pengaruh sosio-ekonomi ibu

terhadap pengetahuan ibu.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

4.2.1. Lokasi Penelitian

Tempat dimana penelitian akan dilakukan adalah Puskesmas Jongaya, Jln.

Andi Tonro No.37, Makassar. Tempat ini merupakan tempat

dilaksanakannya kelas edukasi.

4.2.2.Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini yaitu bulan 17 April 2013

4.3.Populasi Dan Sampel Penelitian

4.3.1. Populasi

Populasi untuk penelitian ini adalah semua ibu yang mengikuti kelas

edukasi.

4.3.2. Sampel

Sampel untuk penelitian ini adalah para ibu yang mengikuti kelas edukasi.

Pengambilan sampel untuk penelitian ini menggunakan teknik total

sampling

4.3.3. Kriteria Sampel

4.3.3.1.Kriteria Inklusi

4.3.3.1.1. Ibu yang mengikuti kelas edukasi

4.3.3.1.2. Bersedia menjadi sampel penelitian

Page 34: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

19    

4.3.3.1.3. Mengisi kuesioner yang diberikan dengan lengkap

4.3.3.2.Kriteria Eksklusi

4.3.3.2.1. Ibu yang menolak untuk menjadi sampel penelitian.

4.3.3.2.2. Ibu yang tidak mengisi kuesioner dengan lengkap.

4.4.Instrumen Penelitian

1. Kuesioner untuk mengumpulkan data dasar

2. Kuesioner pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif

3. Materi Kelas Edukasi

4.4 Manajemen Data

4.4.1. Pengambilan Data

Sampel diambil dengan menggunakan teknik ‘total sampling’ yaitu

diambil sejumlah ibu yang mengikuti kelas edukasi pada tanggal 17 April

2013 sebagai sampel penelitian.

4.4.2. Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan data primer yang diperoleh dengan

menggunakan kuesioner dalam bentuk pertanyaan yang merangkumi

pertanyaan tentang identitas warga,usia, pekerjaan dan tingkat pendidikan.

Untuk menjamin jawaban kuesioner responden mendekati nilai

validitas dan realibilitas dilakukan sebagai berikut :

• Memberikan penjelasan lisan sebelum pengisian kuesioner

dan lembar tes kepada responden.

• Memberikan waktu yang cukup untuk mengisi

kuesioner.Selanjutnya, setiap jawaban diperiksa secara

manual.

Page 35: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

20    

4.4.3. Pengolahan Data

Pengolahan dilakukan setelah pencatatan data primer dibutuhkan ke dalam

tabel observasi dengan menggunakan program komputer Microsoft Excel,

SPSS 16, dan Microsost Word.

4.4.4. Penyajian Data

Data yang telah diolah akan disajikan dalam bentuk tabel untuk

menggambarkan hubungan antara faktor sosio-ekonomi subjek dengan

pengetahuan tentang ASI sebelum dan setelah kelas edukasi.

4.5.Teknik Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini, kuesioner yang dibagikan disusun atas tiga bagian,

meliputi identitas responden, yang termasuk di dalamnya usia, pekerjaan dan

pendidikan terakhir, kuesioner test sebelum kelas edukasi dan kuesioner

sesudah kelas edukasi.

Setiap jawaban yang benar diberikan skor 1 dan jawaban yang salah

diberikan skor 0. Skor perolehan dari setiap kuesioner test dapat dihitung

denganrumus berikut:

Skor =jumlah soal benar x 100%

jumlah soal

4.5.1. Interpretasi

4.5.1.1. Nilai cukup, bila presentase benar antara 50-100 %

4.5.1.2. Nilai kurang, bila presentase benar <50 %

4.6. Etika Penelitian

4.6.1 Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan perizinan kepada

pelaksana Kelas Edukasi, dalam hal ini dalah sebuah non-government

Page 36: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

21    

organization, yaitu Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) cabang

Sulawesi Selatan.

4.6.2 Peneliti akan menjamin kerahasiaan subjek sehingga tidak merugikan

pihak manapun.

4.7 Skema Alur Penelitian

Saran  

Membuat  Kesimpulan  dan  Saran  

Merangkum  hasil  peneliCan  

Menganalisis  data  

Mengolah  data  

Menentukan  kriteria  inklusi  dan  eksklusi  

Menentukan  subjek  peneliCan  (populasi  dan  sampel)  

MengidenCfikasi  variabel  dependent  dan  variabel  independen  

Mengumpulkan  data  

Merumuskan  tujuan  

IdenCfikasi  masalah  

Page 37: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

22    

BAB V

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan menyajikan data hasil penelitian perubahan tingkat

pengetahuan dengan pemberian edukasi dan pengaruh faktor sosio-ekonomi (usia,

pendidikan, dan pekerjaan) terhadap perubahan tingkat pengetahuan setelah

pemberian kelas edukasi pada ibu.

5.1 Analisis Univariat

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data mengenai faktor sosio-

ekonomi (usia, pendidikan, dan pekerjaan) dengan perubahan tingkat pengetahuan

praktek pemberian ASI Ekslusif setelah pemberian kelas edukasi pada ibu.

1. Faktor Sosio-Ekonomi

a. Usia

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia pada Pemberian Kelas

Edukasi Praktek Pemberian ASI Ekslusif (n=61)

No Umur Jumlah (n) Persentase (%)

1 (≤ 20 tahun) 22 36

2 (21-50 tahun) 39 64

Total 61 100

Berdasarkan tabel 5.1, terlihat bahwa sebagian besar usia responden

adalah berusia 21-50 tahun lebih banyak (64%) dibandingkan dengan usia ≤ 20

tahun (36%).

Page 38: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

23    

b. Pendidikan

Tabel 5.2.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan pada

Pemberian Kelas Edukasi Praktek Pemberian ASI Ekslusif (n= 61)

No Pendidikan Jumlah (n) Persentase (%)

1 Dibawah SMA/Sederajat 40 66

2 SMA/Sederajat Keatas 21 34

Total 61 100

Berdasarkan tabel 5.2, terlihat bahwa sebagian besar responden

berpendidikan dibawah SMA/sederajat (66%) dibandingkan yang berpendidikan

SMA/sederajat keatas (34%).

c. Pekerjaan

Tabel 5.3.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan pada Pemberian

Kelas Edukasi Praktek Pemberian ASI Ekslusif (n= 61)

No Pekerjaan Jumlah (n) Persentase (%)

1 Bekerja 24 39

2 Tidak Bekerja 37 61

Total 61 100

Berdasarkan tabel 5.3, terlihat bahwa sebagian besar responden tidak

bekerja (61%) dibandingkan yang bekerja (39%).

Page 39: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

24    

2. Tingkat Pengetahuan Praktek Pemberian ASI Ekslusif

a. Pengetahuan sebelum Kelas Edukasi

Tabel 5.4.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Praktek

Pemberian ASI Ekslusif sebelum Kelas Edukasi (n= 61)

No Pengetahuan Jumlah (n) Presentase (%)

1 Kurang 39 64

2 Cukup 22 36

Total 61 100

Berdasarkan tabel 5.4, terlihat bahwa sebagian besar responden sebelum

dilakukan kelas edukasi dengan pengetahuan kurang (64%) dan sebagian dengan

pengetahuan yang cukup (36%).

b. Pengetahuan setelah Kelas Edukasi

Tabel 5.5.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Praktek

Pemberian ASI Ekslusif setelah Kelas Edukasi (n= 61)

No Pengetahuan Jumlah (n) Presentase (%)

1 Kurang 18 30

2 Cukup 43 70

Total 61 100

Berdasarkan tabel 5.4, terlihat bahwa sebagian besar responden sebelum

dilakukan kelas edukasi dengan pengetahuan cukup (70%) dan sebagian kecil

dengan pengetahuan yang kurang (30%).

Page 40: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

25    

c. Perubahan Tingkat Pengetahuan Kelas Edukasi ASI Eksklusif

Grafik 5.1.

Distribusi Perubahan Pengetahuan Responden tentang Praktek

Pemberian ASI Ekslusif sebelum dan setelah Kelas Edukasi (n= 61)

Berdasarkan grafik 5.1, terlihat bahwa terdapat peningkatan pengetahuan

responden tentang praktek pemberian ASI eksklusif sebelum dan setelah edukasi,

dimana responden berpengetahuan kurang mengalami penurunan dari 64%

menjadi 30%, sedangkan responden berpengetahuan cukup mengalami kenaikan

dari 36% menjadi 70%.

5.2 Analisis Bivariat

Analisa bivariat dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor

sosio-ekonomi (usia, pendidikan, dan pekerjaan) dengan tingkat pengetahuan

praktek pemberian ASI Ekslusif setelah pemberian kelas edukasi pada Ibu, analisa

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Chi Square, diperoleh hasil sebagai

berikut:

0%  

20%  

40%  

60%  

80%  

100%  

Pre  Test  Post  Test  

Kurang  

Cukup  

Page 41: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

26    

a. Hubungan Usia dengan Tingkat Pengetahuan

Tabel 5.6.

Analisis Hubungan antara Usia dengan Tingkat Pengetahuan Praktek

Pemberian ASI Ekslusif setelah Pemberian Kelas Edukasi (n= 61)

Umur Kurang Cukup Total

P. Value

n % n % N %

≤ 20

Tahun 11 18 11 18 22 36

0,008 21-50

Tahun 7 12 32 52 39 64

Jumlah 18 30 43 70 61 100

Berdasarkan tabel 5.10, menunjukan bahwa dari 61 responden, didapatkan

43 responden memiliki pengetahuan yang cukup yaitu berusia ≤ 20 tahun (18%)

dan berusia 21-50 tahun (52%). Dari 18 responden yang memiliki pengetahuan

yang kurang yaitu berusia ≤ 20 tahun (18%) dan responden berusia 21-50 tahun

(12%).

Dari hasil uji statistik didapatkan P value = 0,008 (α < 0,05), dengan

demikian p value lebih kecil dari alpha sehingga Ho ditolak. Maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara usia dengan tingkat

pengetahuan praktek pemberian ASI Ekslusif setelah pemberian kelas edukasi

pada Ibu.

Page 42: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

27    

b. Hubungan Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan

Tabel 5.7.

Analisis Hubungan antara Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Praktek

Pemberian ASI Ekslusif setelah Pemberian Kelas Edukasi (n= 61)

Pendidikan Kurang Cukup Total P.

Value n % n % n %

Dibawah

SMA/Sederajat 16 26 24 39 40 65

0,013 SMA/Sederajat

Keatas 2 4 19 31 21 35

Jumlah 18 30 43 70 61 100

Berdasarkan tabel 5.7, menunjukan bahwa dari 43 responden yang

memiliki pengetahuan cukup berpendidikan rendah (39%) dan berpendidikan

menengah atas (31%) sedangkan dari 18 responden yang memiliki pengetahuan

kurang berpendidikan rendah (26%) dan berpendidikan tinggi (4%).

Dari hasil uji statistik didapatkan P value = 0,013 (α < 0,05), dengan

demikian p value lebih kecil dari alpha sehingga Ho ditolak. Maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan

tingkat pengetahuan praktek pemberian ASI ekslusif setelah pemberian kelas

edukasi.

Page 43: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

28    

c. Hubungan Pekerjaan dengan Tingkat Pengetahuan

Tabel 5.8.

Analisis Hubungan antara Pekerjaan dengan Tingkat Pengetahuan Praktek

Pemberian ASI Ekslusif setelah Pemberian Kelas Edukasi (n= 61)

Pekerjaan Kurang Cukup Total

P. Value

n % n % n %

Bekerja 2 4 22 36 24 40

0,003 Tidak Bekerja 16 26 21 34 37 60

Jumlah 18 30 43 70 61 100

Pada tabel 5.8, menunjukkan bahwa dari 43 responden berpengetahuan

cukup adalah pekerja (36%) sedangkan yang tidak bekerja (34%). Dari 15

responden yang berpengetahuan kurang terdiri dari pekerja (4%) dan tidak bekerja

(26%).

Dari hasil uji statistik didapatkan P value = 0,003 (α < 0,05), dengan

demikian p value lebih kecil dari alpha sehingga Ho ditolak. Maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan

tingkat pengetahuan praktek pemberian ASI ekslusif setelah pemberian kelas

edukasi.

Page 44: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

29    

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Usia

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden berusia

21-50 tahun sejumlah 39 orang (64%) dan dengan usia ≤ 20 tahun sejumlah 22

orang (36%). Namun bila dilihat hubungan usia dengan tingkat pengetahuan

praktek pemberian ASI ekslusif setelah pemberian kelas edukasi, bahwa

responden yang berumur 21-50 tahun 52% memiliki pengetahuan cukup

dibandingkan yang usia ≤ 20 tahun 18%.

Umur adalah lama hidup individu terhitung saat mulai dilahirkan sampai

berulang tahun.  Semakin cukup umur, tingkat kematangan seseorang akan lebih

matang dalam berpikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang

yang lebih dewasa akan lebih dipercaya dari pada orang yang belum cukup tinggi

kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwa.

Dari hasil uji statistik Chi Square didapatkan bahwa terdapat hubungan

yang bermakna antara usia dengan tingkat pengetahuan praktek pemberian ASI

ekslusif setelah pemberian kelas edukasi.

Sehubungan dengan hasil penelitian dengan responden berumur 21-50

tahun menunjukkan tingkat pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan

responden berumur <20 tahun. Hal ini sesuai dengan landasan teori yang ada

dimana orang-orang dengan telah cukup umur atau mencapai kedewasan memiliki

tingkat pemahaman dan kematangan berpikir yang lebih baik, sehingga dapat

memproses informasi dengan lebih baik dan menunjukkan tingkat pengetahuan

yang lebih baik setelah mendapat kelas edukasi.

Tingkat kedewasan dan kematangan pola pikir ini kemudian berhubungan

lurus dengan kelas edukasi dengan materi ASI eksklusif yang menunjukkan

perhatian terhadap sesuatu yang sangat erat kaitannya dengan kedewasan dan

kematangan pola pikir tersebut.

Page 45: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

30    

6.2 Pendidikan

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden

berpendidikan menengah ke bawah sejumlah 40 orang (66%) dan berpendidikan

menegah ke atas sejumlah 21 orang (34%). Bila dihubungkan dengan tingkat

pengetahuan praktek pemberian ASI ekslusif menunjukan bahwa pada umumnya

responden berpendidikan menengah ke bawah 39% berpengetahuan cukup

dibandingkan dengan responden pendidikan menengah ke atas 31%.

Berdasarkan hasil uji statistik Chi square didapatkan bahwa terdapat

hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan tingkat pengetahuan praktek

pemberian ASI ekslusif setelah pemberian kelas edukasi. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh FKUI tampak bahwa ibu yang berpendidikan

rendah sampai menengah lebih cepat memberikan susu botol daripada ibu yang

tidak berpendidikan formal. Ibu yang telah berpendidikan formal sebagian telah

mengetahui apa manfaat serta keuntungan ASI sehingga mendorong ibu untuk

menyusui bayinya sendiri.

Hal ini berhubungan dengan semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,

maka perkembangan pola pikir menjadi lebih baik dibandingkan seseorang

dengan tingkat pendidikan yang rendah, serta wawasan terhadap informasi-

informasi semakin terbuka. Sesuai dengan hal tersebut, ditunjukkan melalui hasil

penelitian dimana responden tingkat pendidikan menengah ke atas memiliki

pengetahuan yang lebih baik/cukup dibandingkan responden dengan tingkat

pendidikan menengah ke bawah.

Namun terdapat ketidaksesuaian antara presentasi hasil yang didapatkan

dengan hasil analisis uji statistik, dimana presentasi responden berpendidikan

menengah ke bawah justru memiliki presentasi yang lebih besar (39%)

dibandingkan dengan respoden berpendidikan menengah ke atas (31%). Hal ini

bisa disebabkan beberapa faktor, antara lain metode kelas edukasi yang digunakan

ataupun sebaran data responden yang mayoritas adalah berpendidikan menengah

ke bawah.

Page 46: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

31    

6.3 Pekerjaan

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden tidak

bekerja sejumlah 37 orang (61%) dan yang bekerja sejumlah 24 orang (39%).

Namun bila dilihat hubungan pekerjaan dengan tingkat pengetahuan praktek

pemberian ASI ekslusif, bahwa responden yang bekerja 36% memiliki

pengetahuan cukup dibandingkan yang tidak bekerja 34%.

Berdasarkan dari hasil uji statistik Chi square didapatkan bahwa terdapat

hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan tingkat pengetahuan praktek

pemberian ASI ekslusif setelah pemberian kelas edukasi. Bekerja umumnya

merupakan kegiatan yang menyita waktu bagi ibu-ibu yang mempunyai pengaruh

terhadap kehidupan keluarga, (Markum, 2003). Seseorang yang memerlukan

banyak waktu dan tenaga untuk menyelesaikan pekerjaan yang dianggap penting

dan memerlukan perhatian dengan adanya pekerjaan.

Dalam hal ini dapat diasumsikan bahwa pada orang-orang yang bekerja

memiliki waktu yang lebih sedikit untuk memperoleh informasi tambahan.

Dikarenakan sebagian besar waktu mereka dihabiskan untuk menyelesaikan

pekerjaan-pekerjaan masing-masing. Namun, dari data ditemukan responden

dengan pengetahuan cukup, baik yang bekerja maupun yang tidak bekerja,

memiliki nilai hampir sama. Hal ini kemudian menjadi pertimbangan, mengenai

jenis pekerjaan yang dilakukan atau cara-cara untuk mendapatkan informasi

tambahan, menjadi penghalang untuk mendapatkan hasil penelitian yang

diharapkan.

Page 47: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

32    

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

1. Faktor sosio-ekonomi diperoleh data terbanyak yaitu berusia 21-50 tahun

(64%), pendidikan menengah ke bawah (66%), dan tidak bekerja (61%).

2. Pengetahuan responden sebelum pemberian edukasi tentang praktek

pemberian ASI ekslusif yang berpengetahuan kurang (64%) dan

berpengetahuan cukup (36%). Sedangkan setelah pemberian edukasi,

responden yang berpengetahuan cukup (70%) dan berpengetahuan kurang

(30%).

3. Ada hubungan antara usia dengan tingkat pengetahuan praktek pemberian

ASI ekslusif setelah pemberian edukasi pada ibu dengan P. Value sebesar

0,008.

4. Ada hubungan antara pendidikan dengan tingkat pengetahuan praktek

pemberian ASI ekslusif setelah pemberian edukasi pada ibu dengan P. Value

sebesar 0,013.

5. Ada hubungan antara pekerjaan dengan tingkat pengetahuan praktek

pemberian ASI ekslusif setelah pemberian edukasi pada ibu dengan P. Value

sebesar 0,003.

7.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti merasa masih

banyak kekurangan untuk mengetahui lebih jauh tentang faktor-faktor sosio-

ekonomi yang berhubungan antara tingkat pengetahuan praktek pemberian ASI

ekslusif.

Pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan penelitian lanjutan dengan

metode yang berbeda dengan menambahkan variabel seperti penghasilan dan

faktor lain yang berkaitan. Juga dengan menambahkan jumlah responden maupun

tempat penelitian dilakukan agar hasil penelitian menjadi lebih bermakna.

Page 48: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

33    

DAFTAR PUSTAKA

1. Virosa, Deviana. [Serial Online] 28 September 2012. Penggunaan ASI

(Air Susu Ibu) pada Bayi. [Diambil dari] http://devianavirosa.

blogspot.com/2012/09/jurnal-asi-esklusif.html. [Diakses pada] 24 Oktober

2012.

2. Anonim. [Serial Online] 2012. Promoting Proper Feeding for Infants and

Young Children. [Diambil dari] http://www.who.int/nutrition

/topics/infantfeeding/en/index.html. [Diakses pada] 22 Oktober 2012.

3. Anonim. [Serial Online] 2012. Exclusive Breastfeeding. [Diambil dari]

http://www.who.int/nutrition/topics/exclusive_breastfeeding/en/index.html

[Diakses pada] 22 Oktober 2012.

4. Almatzier, S. (2005). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia

Pustaka

5. Arifah, 2011. Psikologi bayi. Available from :

http://arifahpratidina.blogspot.com

6. Krisnatuti,W. (2000). Pemeliharaan Gizi bayi dan balita. Jakarta : PT.

Bhatara Niaga Media.

7. Muchtadi, D. (2002). Gizi untuk bayi. Jakarta: Pustaka SinarHarapan.

8. Nerendra. (2005). Tumbuh kembang anak dan remaja. Jakarta:IDAI

9. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan (Edisi Revisi).

Jakarta: Rineka Cipta.

10. Oryz, medika. (2008). Promosi Susu Menghambat AsiEksklusif Pada Bayi

6-11 Bulan Di Kelurahan Formula Pemberian Pa’baeng- Baeng

Makassar from: indonesia.blogspot.com/2007/03Tahun 2007.

11. Pudjiadji, S. (2005). Ilmu gizi klinis pada anak. Jakarta: FKUI.

12. Retnowati (2008). Hubungan pengetahuan ibu tentang perkembangan

bayi dengan pola pemberian makan pada bayi umur 6-12 bulan di

kelurahan jenggrik. Available from: http://etd.eprints.ums.ac.id

13. Roesli, U. (2000). Mengenal ASI eksklusif. Jakarta: Trubus

Page 49: PENGARUH SOSIO-EKONOMI IBU TERHADAP PENGETAHUAN …

RIWAYAT HIDUP PENELITI

Nama : Asrul Abdul Azis

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/Tanggal Lahir : Ujungpandang / 25 Mei 1990

Alamat : Perumahan Monumen Mutiara No.11

Agama : Islam

Hobi : Membaca, bulutangkis, renang

Nama Ayah : Ir. Abdul Azis

Pekerjaan Ayah : PNS

Alamat Ayah : Perumahan Monumen Mutiara No.11

Nama Ibu : Hj. Halwatiah, S.Kep, NS, M.Kes

Pekerjaan Ibu : PNS (Dosen)

Alamat Ibu : Perumahan Monumen Mutiara No.11

Riwayat Pendidikan :

1. SDN Labuang Baji II Makassar (1995-2001)

2. SMPN 5 Makassar (2001-2004)

3. SMAN 1 Makassar (2004-2007)

4. Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin,

Makassar (2007-sekarang)