pengaruh sikap profesional dan minat terhadap … · (mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia...

111
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP KEPUASAN KERJA PENYIAR RADIO DI SURAKARTA Oleh : RAHADHI CAHYA PRABOWO D 0205112 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: vanque

Post on 09-Aug-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT

TERHADAP KEPUASAN KERJA PENYIAR RADIO

DI SURAKARTA

Oleh :

RAHADHI CAHYA PRABOWO

D 0205112

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Ilmu Komunikasi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul:

PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP

KEPUASAN KERJA PENYIAR RADIO

DI SURAKARTA

Oleh:

RAHADHI CAHYA PRABOWO

D 0205112

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Ujian Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta, 14 Februari 2011

Pembimbing Utama,

Drs. Subagyo, SU NIP.19520917 198003 1 001

Page 3: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGESAHAN

Telah Diuji dan Disahkan oleh Panitia Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Hari : Rabu

Tanggal : 4 Mei 2011

Susunan Panitia Penguji:

1. Drs. Hamid Arifin, M.Si Ketua (……………………)

NI NIP. 19600517 198803 1 002

2. Tanti Hernawati, S.Sos, M.S Sekretaris (……………………)

NIP. 19690207 199512 2 001

3. Drs. Subagyo, SU Penguji (……………………)

NIP. 19520917 198003 1 001

Mengetahui,

Dekan,

Drs. H. Supriyadi, SN, S.U.

NIP. 19530128 198103 1 001

Page 4: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul:

Pengaruh Sikap Profesional dan Minat terhadap Kepuasan Kerja Penyiar

Radio di Surakarta

Adalah karya asli saya dan bukan plagiat baik secara utuh atau sebagian serta

belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik di institusi lain. Saya

bersedia menerima akibat dari dicabutnya gelar sarjana apabila ternyata di

kemudian hari terdapat bukti-bukti yang kuat, bahwa karya saya tersebut ternyata

bukan karya saya yang asli atau sebenarnya.

Surakarta, 14 Februari 2011

Rahadhi Cahya Prabowo

D 0205112

Page 5: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

Pourquoi le désespoir si le secret du succès est très facile. Tous les

etres humains ne commence par un reve

(Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah.

Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi)

Page 6: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan dan ucapkan terimakasih kepada:

1. Kedua orang tuaku, Alm. Soetarmono, SH dan dr. Sri Indratni, P.A.K, M.Or

yang dengan sabar menyemangatiku dan mendukungku serta selalu

mendoakanku.

2. Kakakku tercinta Yustisiana Cahyawati, dan Agus Purnomo serta

Keponakanku tersayang Adhiesty Ciarra Agnetta atas dukungan dan

semangatnya.

3. Someone special atas kesabarannya mendukungku setiap hari serta selalu

membuatku optimis atas segala sesuatunya.

4. Teman-teman Ilmu Komunikasi Angkatan 2005 atas pengalaman dan

kebersamaan yang membuat proses pencarian ilmu menjadi lebih

menyenangkan dengan sikap kekeluargaan sehingga merasakan sebagai suatu

kesatuan.

5. Teman-teman Honge yang sudah seperti keluarga dalam menjalani kehidupan

bersama, Yoga, Okta, Adkurz, Mas Jeka, Yoxii, Ucok, Rendy, Yosi Lezer,

Cristian Renata Lie, Cristian Robert, Probo, Very Massy.

KATA PENGANTAR

Page 7: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

Assalamu’Alaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah atas kehadirat ALLAH SWT atas segala anugerah

dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi “Pengaruh Sikap

Profesional dan Minat terhadap Kepuasan Kerja Penyiar Radio di Surakarta”.

Penyusunan skripsi ini merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban

Penulis sebagai mahasiswa guna memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar

Sarjana Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Keberhasilan ini tidak lepas dari semua pihak yang telah membantu

penulis dengan sepenuh hati. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan serta dukungan moral.

Semoga budi baik yang diberikan kepada Penulis mendapat balasan dari ALLAH

SWT. Ucapan terima kasih ini Penulis sampaikan kepada:

1. Maha Besar Allah SWT atas segala kasih sayang dan rahmatnya yang

telah memberikan kesempatan penulis sehingga mendapatkan pengalaman

yang berharga di FISIP UNS.

2. Dra. Prahastiwi Utari, M.Si, Ph.D selaku Ketua Jurusan Komunikasi yang

telah banyak membantu dan memberi pengarahan kepada Penulis,

sehingga Penulis dapat menyelesaikan kuliah tepat pada waktunya.

3. Drs. Subagyo, SU selaku dosen pembimbing yang memberikan arahan,

masukan dan nasihat, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Page 8: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

4. Drs. Kandyawan selaku Pembimbing Akademik yang memberikan

pengarahan dan saran yang membangun.

5. Segenap dosen di Jurusan Ilmu Komunikasi atas pengetahuan yang

diberikan selama masa studi dan semoga dapat menjadi ilmu yang

bermanfaat.

6. Segenap karyawan di Jurusan Ilmu Komunikasi yang telah banyak

membantu penulis dalam penyusunan skripsi.

Penyusunan skripsi ini masih dapat dikembangkan lebih baik lagi. Oleh

karena itu, dengan segala kerendahan dan kelapangan hati penulis menerima saran

maupun kritik yang sifatnya membangun. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak.

Wassalamu’Alaikum Wr. Wb.

Solo, 14 Februari 2011

Penulis

Rahadhi Cahya Prabowo

Page 9: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRAK

Rahadhi Cahya Prabowo, D 0205112, Pengaruh Sikap Profesional dan Minat

terhadap Kepuasan Kerja Penyiar Radio di Surakarta, 100 halaman.

Sikap profesional yang dimiliki seseorang dalam bidang kerja dipengaruhi

oleh diri pribadi pekerja yaitu minat terhadap bidang kerja yang ditekuni.

Seseorang yang berminat terhadap pekerjaannya akan termotivasi untuk bekerja

secara profesional. Tingkat pemahaman individu terhadap profesionalisme dan

pemahaman minat dalam dirinya akan berpengaruh terhadap sikap profesi kerja

yang ditekuni, yang selanjutnya akan mempengaruhi tingkat kepuasan kerja

individu. Seseorang yang kurang memiliki sikap profesional dan minat yang yang

rendah terhadap pekerja mempengaruhi kepuasan kerja.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh sikap profesional

dan minat kerja terhadap kepuasan kerja penyiar radio di Surakarta. (2) Pengaruh

sikap profesional terhadap kepuasan kerja penyiar radio di Surakarta. (3)

Pengaruh minat kerja terhadap kepuasan kerja penyiar radio di Surakarta. (4)

Sikap profesional atau minat kerja yang berpotensi dominan pengaruhnya

terhadap kepuasan kerja penyiar radio di Surakarta.

Metode penelitian yang digunakan yaitu statistik dengan subjek penelitian

adalah para penyiar radio di Surakarta. Data dikumpulkan dengan angket, ada tiga

angket yaitu: (1) sikap profesional, (2) minat, (3) dan kepuasan kerja. Analisis

data menggunakan regresi parsial dan regresi simultan.

Hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Ada pengaruh yang signifikan

antara sikap profesional (X1) dan minat kerja (X2) secara bersama-sama terhadap

variabel kepuasan kerja Penyiar (Y). Hal ini ditunjukkan dari hasil Fhitung = 22,067

> 2,50 (Fhitung > Ftabel). Pengaruh sikap profesional dan minat kerja sebesar 85%.

Sedangkan sisanya 15% dijelaskan oleh variabel lain di luar model yang tidak

terobservasi, misalnya keadaan lingkungan perusahaan, gaji, dan suasana kerja.

(2) Sikap profesional (X1) berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan

kerja Penyiar (Y). Hal ini dapat diketahui dari hasil uji t sebesar 7,462 dan

diketahui ttabel sebesar 2,04 (thitung < ttabel). (3) Minat kerja (X2) terbukti

berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan kerja Penyiar (Y) minat kerja

sebesar 3,125 dan diketahui ttabel sebesar 2,04 (thitung > ttabel). (4) Sikap profesional

lebih dominan pengaruhnya terhadap kepuasan kerja penyiar radio di Surakarta

daripada minat kerja.

Kata kunci: sikap profesional, minat, kepuasan kerja, pengaruh, penyiar radio.

Page 10: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

HALAMAN

JUDUL ........................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

ABSTRAK ..................................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Batasan Permasalahan ......................................................................... 8

C. Rumusan Masalah ............................................................................... 9

D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 9

E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 9

F. Landasan Teori

1. Komunikasi ..................................................................................... 10

2. Pengertian Sikap Profesional .......................................................... 16

3. Minat Kerja ..................................................................................... 23

Page 11: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

4. Kepuasan Kerja ............................................................................... 28

G. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 32

H. Hipotesis ........................................................................................... 33

I. Kerangka Konsep ................................................................................. 33

J. Definisi Operasional ............................................................................. 34

K. Metode Penelitian ................................................................................ 35

BAB II. DESKRIPSI SINGKAT RADIO SWASTA DI SURAKARTA

A. Perkembangan Radio Siaran Di Indonesia.......................................... 46

B. Siaran Radio Swasta sebagai The with Estate .................................... 48

C. Karakteristik Siaran Radio Swasta....................................................... 50

BAB III. PEMAPARAN DATA

A. Statistik Deskriptif ............................................................................... 53

B. Karakteristik Responden ...................................................................... 53

C. Frekuensi Jawaban Responden ............................................................ 55

D. Analisis data dan Pembahasan ............................................................. 72

BAB IV. ANALISIS DATA

A. Karakteristik Responden ...................................................................... 80

B. Pengaruh sikap profesional dan minat kerja terhadap kepuasan kerja

penyiar radio di Surakarta ..................................................................... 81

C. Pengaruh sikap profesional terhadap kepuasan kerja penyiar radio

di Surakarta .......................................................................................... 85

Page 12: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

D. Pengaruh minat kerja terhadap kepuasan kerja penyiar radio

di Surakarta .......................................................................................... 87

E. Sikap profesional berpotensi dominan pengaruhnya terhadap kepuasan

kerja penyiar radio di Surakarta daripada sikap profesional ................. 90

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 95

B. Saran ..................................................................................................... 96

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 98

LAMPIRAN

Page 13: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

Tabel 1.1: Jumlah Karyawan Berdasarkan Staff dan Penyiar Radio .............. 38

Tabel 3.1: Umur Penyiar Radio di Surakarta .................................................. 54

Tabel 3.2: Pendidikan Penyiar Radio di Surakarta ......................................... 54

Tabel 3.3: Pendidikan Penyiar Radio di Surakarta ......................................... 55

Tabel 3.4: Pernyataan Reponden Sikap Profesional untuk Kemampuan

Bekerja Secara Efektif dan Tepat Waktu ....................................... 55

Tabel 3.5: Pernyataan Reponden Terhadap Sikap Profesional sesuai dengan

pengetahuan.................................................................................... 56

Tabel 3.6: Pernyataan Reponden Terhadap Sikap Profesional ....................... 56

Tabel 3.7: Pernyataan Reponden Terhadap Sikap Profesional ....................... 57

Tabel 3.8: Pernyataan Reponden Terhadap Sikap Profesional ....................... 57

Tabel 3.9: Pernyataan Reponden Terhadap Sikap Profesional ....................... 58

Tabel 3.10: Pernyataan Reponden Terhadap Sikap Profesional ..................... 58

Tabel 3.11: Pernyataan Reponden Terhadap Sikap Profesional ..................... 59

Tabel 3.12: Pernyataan Reponden Terhadap Sikap Profesional ..................... 59

Tabel 3.13: Pernyataan Reponden Terhadap Sikap Profesional ..................... 60

Tabel 3.14: Tingkat Sikap Profesional ............................................................ 61

Tabel 3.15: Pernyataan Responden Terhadap Minat Kerja ............................ 61

Tabel 3.16: Pernyataan Responden Terhadap Minat Kerja ............................ 62

Tabel 3.17: Pernyataan Responden Terhadap Minat Kerja ............................ 62

Tabel 3.18: Pernyataan Responden Terhadap Minat Kerja ............................ 63

Tabel 3.19: Pernyataan Responden Terhadap Minat Kerja ............................ 63

Tabel 3.20: Pernyataan Responden Terhadap Minat Kerja ............................ 64

Tabel 3.21: Pernyataan Responden Terhadap Minat Kerja ............................ 64

Tabel 3.22: Pernyataan Responden Terhadap Minat Kerja ............................ 65

Tabel 3.23: Pernyataan Responden Terhadap Minat Kerja ............................ 65

Tabel 3.24: Pernyataan Responden Terhadap Minat Kerja ............................ 66

Page 14: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Tabel 3.25: Tingkat Sikap Minat Kerja........................................................... 66

Tabel 3.26: Pernyataan Responden Terhadap Kepuasan Kerja ...................... 67

Tabel 3.27: Pernyataan Responden Terhadap Kepuasan Kerja ...................... 67

Tabel 3.28: Pernyataan Responden Terhadap Kepuasan Kerja ...................... 68

Tabel 3.29: Pernyataan Responden Terhadap Kepuasan Kerja ...................... 68

Tabel 3.30: Pernyataan Responden Terhadap Kepuasan Kerja ...................... 69

Tabel 3.31: Pernyataan Responden Terhadap Kepuasan Kerja ...................... 69

Tabel 3.32: Pernyataan Responden Terhadap Kepuasan Kerja ...................... 70

Tabel 3.33: Pernyataan Responden Terhadap Kepuasan Kerja ...................... 70

Tabel 3.34: Pernyataan Responden Terhadap Kepuasan Kerja ...................... 71

Tabel 3.35: Pernyataan Responden Terhadap Kepuasan Kerja ...................... 71

Tabel 3.36: Tingkat Sikap Kepuasan Kerja .................................................... 72

Tabel 3.37: Ringkasan Hasil-hasil Olah Data ................................................. 92

Page 15: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan bidang kepenyiaran baik di televisi maupun di radio

saat ini berkembang pesat. Pada saat yang sama, penyiar masih perlu belajar,

pengarah dialog belum berpengalaman. Hasilnya, usaha untuk penggunakan

bahasa Indonesia ”baik dan benar”. Baik dan benar di sini bukan baik dan

benar yang sebenarnya, tetapi masih dalam itikad baik dan persepsi para

pelaksana kepenyiaran.

Secara jujur harus diakui bahwa produk pada kepenyiaran dalam

berbahas sekarang sudah baik, akan tetapi kadang terjadi kekacauan logika

bertutur bahasa Indonesia kalimat terputus, jeda tidak pada waktunya, kata

ganti tidak sesuai, dan cenderung dalam ragam wacana. Pihak stasiun radio

bukannya tidak tahu kalau hasil suaranya penyiar kadang masih kurang

sempurna, tetapi semua itu harus diterima karena kebutuhan yang mendesak

dan sadar tidak dapat menuntut lebih karena memang kondisinya masih seperti

itu. Kesadaran untuk meningkatkan mutu kepenyiaran sangat tinggi. Hal ini

dapat dibuktikan dengan hasil kepenyiaran di Indonesia dewasa ini jauh lebih

baik daripada lima tahun yang lalu. Namun belum semuanya mampu

mencapai seperti yang diharapkan.

Proses kepenyiaran di Indonesia, secara umum melalui langkah-

langkah sebagai berikut: (1) Penyelarasan Naskah: menyelaraskan hasil

1

Page 16: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

terjemahan agar mendapatkan naskah dengan dialog matang-gerak bibir (lip-

sync) sesuai, pemberian tanda jeda, reaksi, penggunaan bahasa Indonesia yang

baik dan benar termasuk penggantian dialog yang tidak sesuai dengan kondisi

budaya Indonesia. (2) Rekaman: pengambilan suara di studio. Rekaman

merupakan inti sulih suara. Orang yang paling berperan di dalam proses

rekaman ini adalah pengarah dialog di samping para pengisi suara sendiri.

Pengarah dialog mengarahkan para pengisi suara membawakan dialog seperti

yang seharusnya. Baik dan tidakya hasil rekaman tanggung jawab terbesar

pada pengarah dialog. (3) Penyelaraan Akhir (Mixing): memberi musik, efek,

atmosfir, mengedit program, mengganti judul dan credit title (Ruddyanto,

2006: 34-36).

Ruddyanto (2006: 37) memberikan gambaran, berdasarkan penelitian

Departemen Penerangan, dari 778 responden, 2 orang tidak pernah nonton

siaran televisi mendapatkan data sebagai berikut. Kepuasan terhadap program

sulih suara 21 orang (2,69%) menyatakan sangat puas; 436 orang (56,04%)

puas. Kesesuaian suara pengisi suara dengan karakter tokoh di film: 9 orang

(1,15%) menyatakan sangat sesuai; 370 orang (47,58%) sesuai. Penjiwaan

pengisi suara terhadap peran tokoh film: 12 orang (1,54%) menyatakan sangat

menjiwai: 377 orang (48,47%) menjiwai. Kesesuaian intonasi 7 orang (0,9%)

menyatakan sangat pas: 292 orang (37,53%) pas. Kebenaran bahasa Indonesia:

# Orang (0,38%) menyatakan sangat benar, 349 orang (44,86%) baik.

Kebaikan bahasa Indonesia 4 orang (0,51%) menyatakan sangat baik: 430

orang (55,27%) baik. Manfaat peningkatan kemampuan berbahasa Indonesia:

Page 17: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

22 orang (2,83%) menyatakan sangat bermanfaat: 500 orang (64,26%)

bermanfaat.

Data di atas menunjukkan bahwa mutu faktor-faktor utama dalam

kepenyiaran dapat diterima oleh sekitar lima puluh persen dari pemirsa

televisi, sedangkan pemirsa lainnya menuntut lebih dari yang ada sekarang.

Bahkan, intonasi yang merupakan salah satu faktor terpenting dalam sulih

suara menjadi titik terlemah, hanya sekitar 38% saja yang bisa menerima

dengan senang. Hal lain yang menarik justru pada bahasa Indonesia. Pada

umumnya masyarakat menyatakan bahasa Indonesia kepenyiaran suara sudah

agak benar (56%), tetapi belum begitu baik (45%); namun, sedikit banyak

telah bermanfaat bagi peningkatan kemampuan berbahasa Indonesia (67%).

Semua ini menandakan masih banyak hal yang harus dibenahi agar penyiar

bisa diterima sebagian besar masyarakat Indonesia secara umum, wajar dan

memuaskan. Para pelaksana kepenyiaran ditantang untuk bekerja keras lagi

agar prosentasi di atas bisa mendekati seratus persen yang menunjukkan

bahwa penyiar sudah diterima dengan baik oleh hampir seluruh lapisan

masyarakat Indonesia. Ini bukan tugas yang ringan dan mudah.

Waldan (2009: 9) menyatakan bahwa komentar-komentar para

pengamat dan pemirsa program penyiar. Pendengar pada umumnya

berpendapat bahwa program yang kepenyiaran hasilnya belum sesuai dengan

tujuan acara sehingga belum bisa dinikmati secara penuh. Kata aslinya yang

dimaksud di sini bukan harus sama persis dengan dialog asli, tetapi hasil suara

penyiar yang menyatu dengan pendengar. Hal-hal yang paling sering menjadi

Page 18: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

sasaran kritikan adalah intonasi, penjiwaan dan penggunaan bahasa yang

belum sesuai dengan situasi dan kondisi film itu. Bahasa Indonesia dan

aplikasinya di dalam dialog merupakan unsur terpenting namun masih

menjadi titik terlemah dalah proses kepenyiaran.

Kurangnya sikap profesional beberapa penyiar karena penyiar

mempunyai potensi yang tinggi, oleh karena itu penyiar sering mendapat

tawaran untuk mengerjakan banyak program di beberapa stasiun radio. Akibat

terlalu banyak pekerjaan, penyiar tidak mampu lagi menghasilkan kualitas

kerja yang tinggi karena tidak bisa berkonsentrasi dan kelelahan. Pada saat

rekaman di suatu studio, teringat jadwal yang ada di studio lain. Demikianlah

dan seterusnya, hal ini pula warna suara dan nuansa yang sama.

Dijelaskan oleh Thurstone (dalam Walgito, 2003: 39) bahwa sikap

sebagai suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat positif maupun negatif dalam

hubungannya dengan objek-objek psikologis. Afeksi yang positif, yaitu afeksi

senang, sedangkan afeksi negatif adalah afeksi yang tidak menyenangkan.

Dengan demikian objek dapat menimbulkan berbagai-bagai macam sikap,

dapat menimbulkan berbagai-bagai macam tingkatan afeksi pada seseorang.

Sikap hanya sebagai tingkatan saja, belum mengkaitkan sikap dengan

perilaku. Ditambahkan oleh Solbrekke dan Karseth (2006: 97) bahwa

profesionalisme menunjukkan ide, aliran, isme, yang bertujuan untuk

mengembangkan profesi agar profesi dilaksanakan secara profesional

mengacu kepada norma-norma, standar, dan kode etik, serta memberikan

pelayanan yang terbaik kepada klien.

Page 19: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Sikap profesional yang dimiliki seseorang dalam bidang kerja

dipengaruhi oleh diri pribadi pekerja yaitu minat terhadap bidang kerja yang

ditekuni (Petocz dan Reid, 2010: 4). Woodworth dan Marquis (Moekijat,

2001: 107) berpendapat bahwa minat merupakan suatu motif yang

menyebabkan individu berhubungan secara aktif dengan obyek yang menarik

baginya. Oleh karena itu, minat dikatakan sebagai suatu dorongan untuk

berhubungan dengan lingkungannya, kecenderungan untuk memeriksa,

menyelidiki atau mengerjakan aktivitas yang menarik baginya. Apabila

individu menaruh minat terhadap sesuatu hal maka obyek itu berguna untuk

memenuhi kebutuhannya. Minat tersebut apabila sudah terbentuk pada diri

seseorang maka cenderung menetap, obyek minat tersebut efektif baginya,

sehingga apabila obyek minat tersebut tidak efektif lagi maka minatnya

cenderung berubah.

Seseorang yang berminat terhadap pekerjaannya akan termotivasi

untuk bekerja secara profesional. Dalam diri pekerja akan timbul dorongan-

dorongan untuk bekerja secara maksimal. Fatchurrohman ( 2004: 47)

menyatakan bahwa minat adalah kekuatan motif yang menyebabkan individu

memberikan perhatian terhadap seseorang atau suatu barang atau aktifitas

Minat merupakan salah satu faktor internal yang paling menentukan mampu

tidaknya suatu stimulus menarik perhatian seseorang. Seseorang akan

menaruh perhatian pada apa yang sejalan dengan minatnya.

Individu akan menaruh minat pada objek yang berada dalam

jangkauannya, objek tersebut tidak akan mempunyai arti bagi individu apabila

Page 20: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

tidak dapat dijangkau dengan cara apapun. Kemampuan untuk menjangkau ini

meliputi kemampuan untuk mengenali, memahami, menangani dan mengelola

objek yang diminati. Di dalam minat terdapat suatu motif yang menyebabkan

individu berhubungan secara aktif dengan obyek yang menarik baginya. Oleh

karena itu minat dikatakan sebagai suatu dorongan untuk berhubungan dengan

lingkungannya, kecenderungan untuk memeriksa, menyelidiki atau

mengerjakan suatu aktivitas yang menarik baginya. Apabila individu menaruh

minat terhadap sesuatu hal ini disebabkan obyek atau kegiatan yang berguna

untuk menenuhi kebutuhannya (Darvell, dkk., 2009: 1).

Salah satu faktor yang mempengaruhi minat penyiar yaitu memiliki

pengetahuan dan memahami karakteristik radio. Pemahaman terhadap

karakteristik media radio yang sangat diperlukan untuk mendukung

kemampuan menyampaikan pesan-pesan kepada pendengar, sesuai dengan

kaidah-kaidah siaran di media tersebut (Prayuda, 2008: 42).

Seseorang yang mempunyai minat terhadap bidang kerja kepenyiaran

akan bekerja secara profesional dengan cara memberikan pengabdian,

melaksanakan kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi

kepenyiaran, dan menjalin hubungan dengan teman profesi. Hall (dala

Ariyani, 2008: 257) berpendapat bahwa tingkat pemahaman individu terhadap

profesionalisme dan pemahaman minat dalam dirinya akan berpengaruh

terhadap sikap profesi kerja yang ditekuni, yang selanjutnya akan

mempengaruhi tingkat kepuasan kerja individu. Seseorang yang kurang

Page 21: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

memiliki sikap profesional dan minat yang yang rendah terhadap pekerja

mempengaruhi kepuasan kerja.

Caugemi dan Claypool (dalam As’ad, 2002) menyatakan kepuasan

kerja menyangkut cara kerja seseorang karyawan menyesuaikan dirinya

dengan kondisi dan situasi kerja. Penyesuaian diri berhubungan dengan

interaksi sosial, baik antara sesama karyawan, dengan atasan, maupun antar

karyawan yang berbeda jenis pekerjaannya. Kepuasan sejati yang bisa

diperoleh dalam lingkungan kerja ialah rasa bangga dan keberhasilan

melaksanakan tugas pekerjaan sampai tuntas, yang disebut sebagi pemuas

instink keahlian atau keterampilan.

Menurut As'ad (2002) ada 4 faktor yang mempengaruhi kepuasan

kerja, yaitu: 1) Faktor finansial, meliputi: gaji, pemberian jasa produksi atau

jasa, macam-macam tunjangan, jaminan sosial. (2) Faktor kondisi lingkungan

kerja, meliputi: jenis pekerjaan, waktu kerja dan sistem kerja, keadaan alat

perlengkapan dan mesin-mesin. (3) Faktor sosial, meliputi: hubungan antara

karyawan dan pimpinan, hubungan sesama karyawan, hubungan dalam serikat

kerja. (4) Faktor psikologis, meliputi: cita-cita dan pandangan hidup,

minat dan kemauan, sikap bakat dan kecakapan.

Berdasarkan uraian tersebut, dalam penelitian ini bermaksud mencari

bukti-bukti pengaruh sikap profesional dan minat terhadap kepuasan kerja

pada penyiar radio.

Page 22: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

B. Batasan Permasalahan

Batasan permasalahan dalam penelitian ini yaitu:

1. Sikap profesional merupakan suatu keadaan yang memungkinkan

timbulnya suatu perbuatan atau tingkah laku dalam mengembangkan

profesi agar profesi dilaksanakan secara profesional mengacu kepada

norma-norma, standar, dan kode etik, serta memberikan pelayanan yang

terbaik kepada klien. Sikap profesional dalam penelitian ini dibatasi pada

sikap profesonal seorang penyiar radio.

2. Minat kerja merupakan suatu kecenderungan seseorang untuk bertindak

dan bertingkah laku terhadap pekerjaan yang menarik perhatian disertai

dengan perasaan senang, dengan melibatkan fungsi fisik dan mental dalam

mencapai tujuan yaitu untuk mendapatkan imbalan hasil kerja yang

berupah dan dipergunakan untuk menggantungkan hidupnya. Minat kerja

dalam penelitian ini dibatasi pada minat kerja di bidang kepenyiaraan atau

karyawan radio.

3. Kepuasan kerja suatu perasaan dan sikap positif karyawan terhadap

pekerjaannya, kondisi, situasi kerja, interaksi dan peran karyawan dalam

lingkungan kerja yang berkaitan dengan kebutuhan yang akan dicapai

dengan kenyataan yang ada. Kepauasan kerja dibatasi pada kepuasan kerja

karayawan radio yang bekerja di bidang kepenyiaraan.

4. Penyiar radio adalah orang yang kegiatan memancarluaskan siaran melalui

sarana pemancaran atau sarana tranmisi di barat, di laut atau di antariksa

dengan menggunakan gelombang elektromagnetik, kabel, serat optik, dan

Page 23: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

media lainnya untuk dapat diterima oleh masyarakat dengan pesawat

penerima siaran radio, atau perangkat elektronik lainnya dengan atau tanpa

alat bantu.

C. Rumusan Masalah

Agar masalah yang dibahas dapat terarah dan menuju pada suatu tujuan

yang diinginkan, maka perlu adanya perumusan masalah. Adapun masalah

dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh yang signifikan antara sikap profesional terhadap kepuasan

kerja penyiar radio di Surakarta.

2. Ada pengaruh yang signifikan antara minat kerja terhadap kepuasan kerja

penyiar radio di Surakarta.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan suatu penelitian haruslah jelas, mengingat penelitian harus

mempunyai arah atau sasaran yang tepat. Adapun tujuan penelitian ini adalah

ingin mengetahui:

1. Pengaruh sikap profesional terhadap kepuasan kerja penyiar radio di

Surakarta.

2. Pengaruh minat kerja terhadap kepuasan kerja penyiar radio di Surakarta.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan tambahan

referensi dan dasar penelitian dalam memahami pengaruh sikap

Page 24: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

profesional dan minat kerja terhadap kepuasan kerja penyiar radio di

Surakarta.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi subjek penelitian dapat dipergunakan sebagai tambahan ilmu

pengetahuan bahan masukkan dalam memahami pengaruh sikap

profesional dan minat kerja terhadap kepuasan kerja penyiar radio di

Surakarta.

b. Bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang tertarik dalam dunia

kepenyiaran dapat dijadikan sumber informasi tentang memahami

pengaruh sikap profesional dan minat kerja terhadap kepuasan kerja

penyiar radio di Surakarta.

c. Bagi peneliti yang akan datang, dapat menambah khasanah ilmu

pengetahuan dan sumber informasi tentang pengaruh sikap profesional

dan minat kerja terhadap kepuasan kerja penyiar radio di Surakarta

Pengaruh sikap profesional dan minat kerja terhadap kepuasan kerja

penyiar radio di Surakarta.

F. Landasan Teori

1. Komunikasi

a. Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication

berasal dari kata Latin communicatio dan berasal dari kata communis

yang berarti sama yang maksudnya adalah sama makna (Effendy,

2005: 9). Carl I. Hovland mengemukakan bahwa komunikasi adalah

Page 25: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan

rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah

perilaku orang lain (Mulyana, 2004: 62). Komunikasi terjadi bila ada

pertukaran pesan atau informasi antara pengirim dan penerima pesan

sehingga diharapkan penerima pesan ini mengerti isi pesan yang

disampaikan kepadanya dan memberikan respon, maka proses

komunikasi dapat dikatakan berlangsung (Siti Amanah, 2005: 45).

Harold D. Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function

of Communication in Society, menambahkan bahwa cara yang baik

untuk menjelaskan komunikasi adalah menjawab pertanyaan sebagai

berikut: who says what in which channel to whom with what effect?

Pandangan Lasswell tersebut menunjukkan bahwa komunikasi

meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu,

yakni: komunikator (communicator, source, sender), pesan (message),

media (channel), komunikan (communicant, comunicatee, receiver,

recipient), efek (effect, impact, influence) (Effendy, 2005: 10).

Purwanto (2003: 2) menyatakan bahwa komunikasi mempunyai

hubungan yang erat dengan emosi, sebab dalam emosi sebagai

penggerak energi, emosi memuat informasi, dan emosi

membangun interpersonal. Maksudnya, seseorang yang dapat

mengontrol emosi saat melakukan komunikasi dapat menyampaikan

inti informasi dengan tepat sesuai tujuan. Hal ini dapat terjadi sebab

emosi sendiri merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

Page 26: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

seseorang dapat memberi tanggapan atas persepsi dalam dirinya saat

terjadi proses komunikasi.

Proses komunikasi dimulai dari berjalannya komunikator dalam

menyampaikan pesan (message) melalui jalur tertentu kemudian pesan

tersebut ditangkap oleh penerima (receiver = audience) dan bila

memungkinkan terjadi umpan balik (feed back) (Panuju, 2001: 26).

Lebih jelasnya proses komunikasi tersebut dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar: 1

Bagan Proses Komunikasi

Sumber: Panuju (2001)

Komunikator adalah individu (seseorang) atau sekelompok orang

yang mempunyai inisiatif atau prakarsa untuk mengadakan komunikasi

dengan individu (seseorang) atau sekelompok orang. Pesan atau

informasi adalah hal yang ingin disampaikan oleh komunikator. Media

adalah sarana atau alat untuk menyampaikan pesan. Sedangkan

penerima yang disebut juga dengan komunikan adalah objek dari

kegiatan komunikasi bahwa hasil dari kegiatan yang berupa ide,

Komunikator Pesan Media Penerima

Umpan Balik

Page 27: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

anjuran, pesan yang ingin disampaikan komunikator juga diterima oleh

komunikan.

b. Komunikasi Massa

Komunikasi adalah ilmu, dan ilmu komunikasi ini termasuk ke

dalam ilmu sosial yang meliputi intrapersonal communication,

interpersonal communication, group communication, mass

communication, intercultural communication, dan sebagainya

(Effendy, 2005: 6). Oleh karena itu, mass communication merupakan

satu bidang saja dari sekian banyak bidang yang dipelajari ilmu

komunikasi.

Dalam Encyclopedia International yang dikutip oleh Effendy

(2005: 6), mass communication is a process by which a message is

transmitted though one more of the mass media (newspapers, radio,

television, movies, magazines and books) to an audience that is

relatively large and anonymous. Sebagaimana definisi tersebut, para

ahli komunikasi membatasi pengertian komunikasi massa pada

komunikasi dengan menggunakan media massa, misalnya surat kabar,

majalah, radio, televisi, atau film (Effendy, 2005: 20).

Adapun komunikasi massa juga didefinisikan Bittner dengan

“Mass Communication is message communicated through a mass

medium to a large number of people” (komunikasi massa adalah pesan

yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar

orang). Komunikasi massa juga diartikan sebagai jenis komunikasi

Page 28: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

yang diajukan kepada khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim

melalui medai cetak atau elektronik, sehingga pesan yang sama dapat

diterima secara serentak dan sesaat.” (Rakhmat, 2002: 188-189).

Menurut Wright (dalam Severin dan Tankard, 2005: 4),

komunikasi massa dapat didefinisikan dalam tiga ciri:

1) Komunikasi massa diarahkan kepada audiens yang relatif besar,

heterogen dan anonim.

2) Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan

untuk bisa mencapai sebanyak mungkin anggota audiens secara

serempak dan sifatnya sementara.

3) Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah

organisasi yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang

besar.

Berbagai definisi mengenai komunikasi massa tersebut

memunculkan suatu karakteristik dari komunikasi massa yang menurut

Ardianto dan Erdinaya (2007: 7) terdiri dari:

1) Komunikator terlembagakan: Ciri komunikasi massa yang pertama

adalah komunikatornya yang melibatkan lembaga dan bergerak

dalam organisasi yang kompleks.

2) Pesan bersifat umum: Komunikasi massa bersifat terbuka, artinya

komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak

ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Pesan komunikasi

Page 29: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

massa yang dikemas dalam bentuk apapun harus memenuhi kriteria

penting atau menarik bagi sebagian besar komunikannya.

3) Komunikannya anonim dan heterogen: Dalam komunikasi massa,

komunikator tidak mengenal komunikasn (anonim), karena

komunikasi berlangsung dengan media dan tidak tatap muka.

Selain itu, komunikan komunikasi massa adalah heterogen karena

terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda.

c. Media Massa

Media adalah suatu alat penyampaian berita yang aktif, media

dapat mempengaruhi efektivitas beritanya (Kertopati, 1988: 385),

sedangkan massa (mas) pengertian mas media adalah alat atau sarana

untuk menghubungkan dengan masyarakat (Wiryanto, 2000, 86).

Jadi, media massa (mas media) adalah suatu alat yang ada dalam

periklanan dan dipergunakan untuk menghubungkan masyarakat

dengan suatu hal (dapat barang atau jasa, dan lain-lan).

Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan

media adalah:

1) Produk yang diiklankan

2) Sistem distribusi produknya

3) Editorial

4) Kemampuan teknis media

5) Strategi periklanan saingan

6) Sasaran yang akan dicapai

Page 30: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

7) Karakteristik media

8) Biaya (Swastha dan Irawan, 1990: 386).

Setiap media yang ada memiliki kesan dan kepribadian sendiri-

sendiri. Ada yang lebih menonjol sebagai “prestise” seperti majalah

Tempo dan Eksklusif. Ada pula yang lebih menonjol dalam “keahlian”

seperti majalah Management dan Bisnis (Panuju, 2001: 153).

Sebagai salah satu media, radio dalam menyampaikan informasi

kepada masyarakat mempunyai ciri-ciri, yaitu:

1) Komunikator: orang yang menyampaikan informasi.

2) Pesan: pesan yang akan disampaikan kepada pemirsa.

3) Kornunikan: sasaran masyarakat sebagai penerima pesan.

4) Efek: merupakan perubahan yang terjadi pada audience atai

pemirsa setelah menerima informasi (Panuju, 2001: 158).

2. Pengertian Sikap Profesional

a. Pengertian Sikap Profesional

Sherif dan Sherif (dalam Dayakisni dan Hudaniyah, 2003)

menyatakan bahwa sikap menentukan keajegan dan kekhasan perilaku

seseorang dalam hubungannya dengan stimulasi manusia atau

kejadian-kejadian tertentu. Sikap merupakan suatu keadaan yang

memungkinkan timbulnya suatu perbuatan atau tingkah laku.

Dari batasan tersebut diatas dapat dikemukakan bahwa Thurstone

(dalam Walgito, 2003) memandang sikap sebagai suatu tingkatan

afeksi baik yang bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya

Page 31: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

dengan objek-objek psikologis. Afeksi yang positif, yaitu afeksi

senang, sedangkan afeksi negatif adalah afeksi yang tidak

menyenangkan. Dengan demikian objek dapat menimbulkan berbagai-

bagai macam sikap, dapat menimbulkan berbagai-bagai macam

tingkatan afeksi pada seseorang. Sikap hanya sebagai tingkatan saja,

belum mengkaitkan sikap dengan perilaku. Dengan kata lain dapat

dikemukakan secara eksplisit melihat sikap hanya mengandung

komponen afeksi saja.

Myers (dalam Gerungan, 1996) berpendapat bahwa perilaku itu

merupakan sesuatu yang akan kena banyak pengaruh dari lingkungan.

Demikian pula sikap yang diekspresikan (expressed attutudes) juga

merupakan sesuatu yang dipengaruhi oleh keadaan sekitarnya.

Sedangkan expressed attitudes adalah merupakan perilaku. Orang

tidak dapat mengukur sikap secara langsung, maka yang diukur adalah

sikap yang menampak, dan sikap yang menampak adalah perilaku.

Karena itu bila orang menetralisir pengaruh terhadap perilaku, maka

dengan jelas bahwa sikap mempunyai kaitan dengan perilaku. Perilaku

dengan sikap saling berinteraksi, saling mempengaruhi satu dengan

yang lain. Sikap dan perilaku mempunyai hubungan yang erat.

Perilaku seseorang akan diwarnai atau dilatarbelakangi oleh sikap yang

ada pada orang yang bersangkutan.

Sikap seseorang mendorong dan membantunya menghadapi

tantangan, mengatasi masalah, dan meraih sasaran. Orang-orang ini

Page 32: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

tahu bahwa meskipun tidak mampu mengendalikan lingkungan, namun

mereka mampu mengendalikan cara menanggapinya. Mereka punya

sikap optimis, dan bahkan saat hidup terasa berat, mereka menganggap

kemunduran sebagai interupsi sesaat yang disebabkan oleh lingkungan

yang tidak bisa dikendalikan. Saat menghadapi tantangan, individu

cenderung berfokus pada solusi, dan bukan pada masalah.

Ariyani (2008: 158) berpendapat bahwa profesionalisme

menunjukkan ide, aliran, isme, yang bertujuan untuk mengembangkan

profesi agar profesi dilaksanakan secara profesional mengacu kepada

norma-norma, standar, dan kode etik, serta memberikan pelayanan

yang terbaik kepada klien. Agar suatu pekerjaan dapat dianggap

sebagai suatu profesi, maka harus memenuhi lima persyaratan profesi,

yaitu: (1) profesi merupakan pekerjaan intelektual, maksudnya

menggunakan intelegensi yang bebas untuk diterapkan pada problem

untuk memahami dan menguasanya. (2) profesi merupakan pekerjaan

saintifik berdasarkan pengetahuan dan berasal dari sains, (3) profesi

merupakan pekerjaan pratikal, artinya bukan hanya teori akademik

tetapi dapat diterapkan dan dipraktekkan. (4) Profesi berorganisasi

secara sistematis, ada standar cara melaksanakannya dan mempunyai

tolok ukur hasilnya. (5) Profesi merupakan pekerjaan altruisme,

berorientasi pada masyarakat yang dilayani bukan kepada diri

profesional.

Page 33: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Kesimpulan sikap profesional yaitu suatu keadaan yang

memungkinkan timbulnya suatu perbuatan atau tingkah laku dalam

mengembangkan profesi agar profesi dilaksanakan secara profesional

mengacu kepada norma-norma, standar, dan kode etik, serta

memberikan pelayanan yang terbaik kepada klien.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap Profesional

Walgito (2003) berpendapat bahwa yang menjadi determinan

sikap professional cukup banyak. Namun demikian ada beberapa yang

dianggap penting, yaitu (a) faktor fisiologis; (b) faktor pengalaman

langsung terhadap objek sikap; (c) kerangka acuan; (d) komunikasi

sosial, dengan penjelasan sebagai berikut:

1) Faktor Fisiologis

Fakator fisiologis seseorang akan ikut menentukan

bagaimana sikap seseorang. Berkaitan dengan ini ialah faktor umur

dan kesehatan. Pada umumnya orang muda sikapnya lebih radikal

daripada sikap orang yang telah tua, sedangkan pada orang dewasa

sikapnya lebih moderat. Dengan demikian masalah umur akan

berpengaruh pada sikap seseorang. Orang yang sering sakit lebih

bersikap tergantung daripada orang yang tidak sering sakit.

2) Faktor pengalaman langsung terhadap objek sikap

Bagaimana sikap seseorang terhadap objek sikap akan

dipengaruhi oleh pengalaman langsung orang yang besangkutan

dengan objek sikap tersebut. Misal orang yang mengalami

Page 34: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

peperangan yang sangat mengerikan, akan mempunyai sikap yang

berbeda Dengan orang yang tidak mengalami peperangan terhadap

objek sikap peperangan. Orang akan mempunyai sikap yang

negatif terhadap peperangan atas dasar pengalamannya.

3) Faktor kerangka acuan

Kerangka acuan merupakan faktor yang penting dalam sikap

seseorang, karena kerangka acuan ini akan berperan terhadap objek

sikap. Bila kerangka acuan tidak sesuai dengan objek sikap, maka

orang yang akan mempunyai sikap yang negatif terhadap objek

sikap tersebut. Misal terhadap masalah hubungan seksual sebelum

perkawinan.

4) Faktor komunikasi sosial

Faktor komunikasi sosial sangat jelas menjadi determinan

sikap seseorang, dan faktor ini yang banyak diteliti. Komunikasi

sosial yang berwujud informasi dari seseorang kepada orang lain

dapat menyebabkan perubahan sikap yang ada pada diri orang yang

bersangkutan.

Pada dasarnya sikap bukan merupakan suatu pembawaan,

melainkan hasil interaksi antara individu dengan lingkungan sehingga

sikap bersifat dinamis. Faktor pengalaman besar peranannya dalam

pembentukan sikap. Sikap dapat pula dinyatakan sebagai hasil belajar,

karenanya sikap dapat mengalami perubahan. Sesuai dengan yang

dinyatakan oleh Sherif dan Sherif (Walgito, 2003) menyatakan bahwa

Page 35: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

sikap dapat berubah karena kondisi dan pengaruh yang diberikan.

Sebagai hasil dari belajar sikap tidaklah terbentuk dengan sendirinya

karena pembentukan sikap senantiasa akan berlangsung dalam

interaksi manusia berkenaan dengan obyek tertentu. Lebih tegas,

menurut Walgito (2003) bahwa pembentukan dan perubahan sikap

akan ditentukan oleh dua faktor, yaitu: Faktor internal (individu itu

sendiri), yaitu cara individu dalam menanggapi dunia luarnya dengan

selektif sehingga tidak semua yang datang akan diterima atau ditolak.

Faktor Eksternal, yaitu keadaan-keadaan yang ada diluar individu yang

merupakan stimulus untuk membentuk atau mengubah sikap.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembentukan dan

perubahan sikap pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor yang ada

dalam diri individu dan faktor diluar diri individu yang keduanya

saling berinteraksi. Proses ini akan berlangsung selama perkembangan

individu.

c. Indikator Sikap Profesional

Konsep profesionalisme modern dalam melakukan suatu

pekerjaan seperti dikemukakan oleh Lekatompessy (2003), berkaitan

dengan dua aspek penting, yaitu aspek struktural dan aspek sikap.

Aspek struktural karakteristiknya merupakan bagian dari pembentukan

tempat pelatihan, pembentukan asosiasi profesional dan pembentukan

kode etik. Sedangkan aspek sikap berkaitan dengan pembentukan jiwa

profesionalisme. Setiap profesi yang memberikan pelayanan jasa pada

Page 36: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

masyarakat harus memiliki kode etik, yang merupakan seperangkat

prinsip–prinsip moral yang mengatur tentang perilaku profesional.

Indikator sikap professional yang diterapkan menurut

Soeprihanto (2001), yaitu:

1) Pengetahuan dan keterampilan, artinya kemampuan dan

keterampilan kerja yang dimiliki karyawan sehingga karyawan

tersebut dapat melaksanakan pekerjaan secara efektif dan efisien

sesuai target yang diinginkan.

2) Inisiatif, artinya semangat dan motivasi yang mendorong

peningkatan hasil kerja dan kualitas kerja.

3) Kerja sama, artinya keharmonisan kerja dengan karyawan lain baik

karyawan seleval atau bawahan serta kemampuan komunikasi

secara lisan ataupun tulisan.

4) Kehadiran, artinya kerajinan yang berhubungan dengan absensi,

tepat waktu, kedatangan dan kepulangan serta ijin-ijin kerja.

5) Disiplin, artinya kepatuhan terhadap peraturan-peraturan dan

ketentuan yang dikeluarkan perusahaan atau manajemen.

6) Kejujuran, artinya keikhlasan dalam melakukan tugas yang

diberikan oleh atasan.

Baron dan Byrne, juga Myers (dalam Gerungan, 1996)

menyatakan bahwa sikap itu mengandung tiga komponen yang

membentuk struktur sikap, yaitu:

Page 37: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

1) Komponen kognitif (komponen perseptual), yaitu komponen yang

berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-

hal yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi

terhadap objek sikap.

2) Komponen afektif (komponen emosional), yaitu komponen yang

berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek

sikap. Rasa senang merupakan hal yang positif, sedangkan rasa

tidak senang merupakan hal yang negatif.

3) Komponen konatif (komponen perilaku, atau action component),

yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderungan

bertindak terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukkan

intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan

bertindak atau berperilaku seseorang terhadap objek sikap.

Indikator sikap profesional yang digunakan sebagai dasar untuk

pembuatan kuesioner yaitu: pengetahuan, inisiatif, kerjasama,

kehadiran, disiplin, kejujuran.

3. Minat Kerja

a. Pengertian Minat Kerja

Minat merupakan salah satu aspek psikologi yang mempunyai

pengaruh cukup besar terhadap sikap perilaku dan minat merupakan

sumber motivasi yang akan mengarahkan seseorang dalam melakukan

apa yang mereka lakukan (Moekijat, 2001: 7). Minat adalah sesuatu

yang pribadi dan berhubungan dengan sikap individu yang berminat

Page 38: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

terhadap suatu obyek akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk

melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau

mendapatkan obyek tersebut.

Woodworth dan Marquis (Moekijat, 2001: 8) berpendapat bahwa

minat merupakan suatu motif yang menyebabkan individu

berhubungan secara aktif dengan obyek yang menarik baginya. Oleh

karena itu, minat dikatakan sebagai suatu dorongan untuk berhubungan

dengan lingkungannya, kecenderungan untuk memeriksa, menyelidiki

atau mengerjakan aktivitas yang menarik baginya. Apabila individu

menaruh minat terhadap sesuatu hal maka obyek itu berguna untuk

memenuhi kebutuhannya. Minat tersebut apabila sudah terbentuk pada

diri seseorang maka cenderung menetap, obyek minat tersebut efektif

baginya, sehingga apabila obyek minat tersebut tidak efektif lagi maka

minatnya cenderung berubah.

Mc.Gregor (dalam Moekijat, 2002: 56) bahwa bekerja atau kerja

merupakan kondisi bawaan seperti bermain atau beristirahat, untuk

aktif mengerjakan sesuatu. Bekerja adalah melaksanakan suatu tugas

yang diakhiri dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh individu

yang bersangkutan Seseorang didorong untuk berakitivitas karena

orang tersebut berharap akan membawa pada keadaan yang lebih

memuaskan daripada keadaan sekarang.

Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

minat kerja merupakan suatu kecenderungan seseorang untuk

Page 39: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

bertindak dan bertingkah laku terhadap pekerjaan yang menarik

perhatian disertai dengan perasaan senang, dengan melibatkan fungsi

fisik dan mental dalam mencapai tujuan yaitu untuk mendapatkan

imbalan hasil kerja yang berupah dan dipergunakan untuk

menggantungkan hidupnya.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Kerja

Sudarsono (Casdari, 2006) menyatakan bahwa faktor-faktor

yang menimbulkan minat kerja dapat digolongkan sebagai berikut:

1) Faktor kebutuhan dari dalam, kebutuhan ini dapat berupa

kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan.

2) Faktor motif sosial, timbulnya minat dalam diri seseorang dapat

didorong oleh motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan

pengakuan, penghargaan dari lingkungan dimana ia berada.

3) Faktor emosional, faktor yang merupakan ukuran intensitas

seseorang dalam menaruh perhatian terdapat suatu kegiatan atau

objek tertentu

Kotler (1999) menggolongkan empat faktor yang mempengaruhi

minat yaitu:

1) Faktor kebudayaan, merupakan faktor penentu dari keinginan dan

perilaku seseorang yang dipelajari dari serangkaian nilai, persepsi

dan perilaku melalui proses sosialisasi dalam keluarga. Budaya

yang berbeda akan membentuk minat membeli yang berbeda pula.

Page 40: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

2) Kelas Sosial, merupakan susunan yang relatif permanen dan teratur

dalam suatu masyarakat yang anggotanya memiliki nilai, perhatian

dan perilaku yang cenderung sama.

3) Faktor Pribadi

a) Usia

b) Pekerjaan dan kondisi ekonomi

c) Kepribadian dan konsep diri pembeli

4) Faktor Psikologis terdiri dari

a) Pengalaman individu dalam penggunaan suatu produk akan

berpengaruh pada perilaku selanjutnya terhadap produk

tersebut.

b) Persepsi yaitu proses dimana individu memilih, merumuskan

dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan

gambaran mengenai dirinya.

c) Kepercayaan dan sikap akan mempengaruhi pandangan

individu. Kepercayaan adalah suatu pemikiran deskriptif yang

dimiliki seseorang akan sesuatu. Sikap merupakan evaluasi

perasaan dan kecenderungan seseorang yang relatif konsisten

terhadap suatu objek atau gagasan.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut dapat dilihat bahwa minat

merupakan suatu yang khas bagi tiap individu karena dipengaruhi oleh

faktor- faktor tertentu yaitu faktor kebutuhan, faktor motif sosial,

Page 41: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

faktor emosional, faktor budaya, faktor psikologis, faktor pribadi yang

berbeda- beda pada tiap individu.

c. Indikator Minat Kerja

Ahyari (1999), berpendapat bahwa minat adalah menyebabkan

seseorang berbuat atau bertindak sesuatu. Individu akan melakukan

pembelian apabila ada tahapan persepsi psikologis yang bagus

terhadap suatu barang kegiatan. Suntara (1998) mengemukakan

indikator yang terdapat dalam minat kerja antara lain:

1) Motif, meliputi dorongan yang bersifat irasional maupun yang

rasional, ikut-ikutan dan uji coba. Pada awalnya dorongan seorang

untuk melakukan tindak pemilihan kegiatan. Namun kenyataannya

sering kali pertimbangan itu bukan hanya pertimbangan kegiatan

tetapi ada dorongan lain yang menimbulkan keputusan kerja.

2) Mode, mencakup macam kegiatan yang sedang popular dan

digemari oleh banyak orang. Adapun kesempatan dari aspek-aspek

yang mendasari perilaku seseorang dalam tentang pekerjaan

sebagai penyiar adalah pengenalan masalah, pencarian informasi,

penilaian alternatif, keputusan berperilaku itu sendiri.

Berdasarkan uraian di atas maka aspek yang dipilih untuk diukur

adalah aspek minat membeli dari Suntara (1998) yaitu aspek motif dan

mode pada ketertarikan, keinginan, dan keyakinan dalam pengukuran

minat membeli.

8

Page 42: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

4. Kepuasan Kerja

a. Pengertian Kepuasan Kerja

As’ad (2002: 23) mendefinisikan kepuasan kerja adalah suatu

perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dari karyawan yang

berhubungan dengan kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan

dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek atau besarnya gaji yang

diterima, kesempatan pengembangan karier, hubungan dengan

karyawan lain, penempatan kerja jenis pekerjaan, struktur organisasi

perusahaan, mutu pengawasan, sedangkan perasaan yang berhubungan

dengan dirinya antara lain umur, kondisi kesehatan, kemampuan,

pendidikan, dan sebagai karyawan akan merasa puas dalam bekerja

apabila aspek-aspek pekerjaan dan aspek-aspek dirinya menyokong

dan sebaliknya jika aspek-aspek tersebut tidak menyokong karyawan

akan merasa tidak puas.

Blum (Anoraga, 2002: 59) menyatakan bahwa kepuasan kerja

merupakan sikap umum yang merupakan hasil diri dari beberapa sifat

khusus terhadap faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan

hubungan sosial individu diluar kerja. Hal ini merupakan suatu kondisi

yang subyektif dari keadaan diri seseorang sehubungan dengan senag

atau tidak senang sebagai akibat dari dorongan atau kebutuhan yang

ada pada dirinya dan di hubungkan dengan kenyataan yang dirasakan.

Kepuasan kerja adalah erat kaitannya dengan apa yang diharapkan

karyawan dari pekerjaannya sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan.

Page 43: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Menurut Jewell dan Siegall (1998) kepuasan kerja adalah sikap

yang timbul berdasarkan penilaian terhadap situasi kerja yang

merupakan generalisasi sikap-sikap terhadap pekerjaannya yang

bermacam-macam. Kepuasan kerja erat kaitannya dengan keadaan

emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan menurut

karyawan memandang pekerjaannya.

Berdasarkan pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

kepuasan kerja adalah suatu perasaan dan sikap positif karyawan

terhadap pekerjaannya, kondisi, situasi kerja, interaksi dan peran

karyawan dalam lingkungan kerja yang berkaitan dengan kebutuhan

yang akan dicapai dengan kenyataan yang ada.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Menurut Burt (Anoraga, 2002) faktor yang menentukan kepuasan

adalah :

1) Lingkungan terdiri dari tingkat pekerjaan, isi pekerjaan, pimpinan

yang penuh perhatian, kesempatan promosi dan interaksi sosial dan

bekerja dalam kelompok.

2) Faktor individual : jenis kelamin, lama bekerja dan tingkat

pendidikan.

3) Kondisi kerja merupakan kenyamanan ruang kerja yang dirasakan

dapat mempengaruhi aktivitas (luas sempitnya ruangan, pergantian

udara, terbuka dan tertutupnya ruangan dan ketenangan suasana

kerja).

Page 44: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

4) Waktu istirahat maksudnya adalah istirahat yang resmi diberikan

dari perusahaan , istirahat yang tidak resmi yang dibutuhkan oleh

pekerja.

As’ad (2002) mengemukakan faktor-faktor kepuasan kerja

adalah:

1) Faktor pemimpin dan karyawan, faktor fisik dan kondisi kerja

hubungan sosial diantara karyawan, sugesti dari teman sekerja

emosi dan situasi kerja.

2) Faktor individu: yang berhubungan dengan sikap orang terhadap

pekerjaannya.

3) Faktor luar, yaitu dukungan yang berasal dari luar diri individu

misalnya keluarga.

Kepuasan kerja berkaitan erat dengan aspek seperti umur, tingkat

pekerjaan dan ukuran organisasi perusahaan (Jewell dan Siegall,1998)

1) Umur: ada kecenderungan karyawan yang lebih tua lebih merasa

puas dari karyawan yang berumur relative lebih muda.

2) Tingkat pekerjaan : karyawan yang menduduki tingkat pekerjaan

yang lebih tinggi cenderung lebih puas daripada karyawan yang

tingkat pekerjaanya lebih rendah.

3) Ukuran organisasi perusahaan. Ukuran organisasi perusahaan dapat

mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Hal itu karena besar

koordinasi, komunikasi dan partisipasi karyawan.

Page 45: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Kesimpulan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja

antara lain: faktor lingkungan kerja, faktor individual, kondisi kerja,

pimpinan, umur, dan tingkat usia.

c. Pengukuran Kepuasan Kerja

Menurut Jewell dan Siegall (1998) bahwa pengukuran kepuasan

kerja:

1) Finansial dan jaminan sosial antara lain jaminan kesejahteraan yang

berupa: gaji, tunjangan, hubungan dengan interaksi sosial baik antar

karyawan maupun antara bawahan dengan atasan.

2) Kondisi dan lingkungan fisik: jenis pekerjaan, pengaturan, waktu

kerja, pengaturan waktu kerja, keadaan ruang, suhu udara ruangan.

3) Kesempatan maju dan berkembang dalam hal ini karyawan

merasakan adanya kemungkinan untuk naik tingkat dan jabatan, serta

keahlian dan pengalaman yang mereka dapatkan dari perusahaan.

4) Psikologis: berhubungan dengan kejiwaan karyawan meliputi minat,

ketentraman kerja, sikap terhadap kerja, bakat dan ketrampilan.

Pada hakikat untuk pengukuran kepuasan pekerja atau karyaan

ditentukan oleh 3 indikator (Supranto, 1997), yaitu:

1) Pilihan tentang ukuran kinerja yang tepat.

2) Proses pengukuran secara normatif.

3) Instrumen dan teknik pengukuran yang dipergunakan untuk

menciptakan suatu indikator kerja.

Page 46: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan aspek-aspek

kepuasan kerja antara lain aspek financial dan jaminan sosial, kondisi

dan lingkungan fisik kerja, kesempatan untuk maju dan berkembang

serta aspek psikologis.

G. Kerangka Pemikiran

Keterangan:

Seseorang dalam bekerja menginginkan ada kepuasan kerja. Kepuasan kerja

seseorang dipengaruhi oleh faktor intrinsik atau faktor dalam diri individu.

Dua faktor intrinsik, diantaranya faktor sikap profesional dan minat. Tingkat

pemahaman individu terhadap profesionalisme dan pemahaman minat dalam

Individual

Sikap Profesional Minat

Faktor

- Norma/budaya

- Kepribadian/psikologi

- Informan/pengadaan

Faktor

- Budaya

- Kelas sosial

- Psikologis

Kepuasan Kerja

Page 47: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

dirinya akan berpengaruh terhadap sikap profesi kerja yang ditekuni, yang

selanjutnya akan mempengaruhi tingkat kepuasan kerja individu. Kepuasan

kerja berhubungan dengan cara kerja seseorang dalam menyesuaikan dirinya

dengan kondisi dan situasi kerja.

H. Hipotesis

Hipotesis sangat diperlukan dalam melakukan kegiatan ilmiah yaitu

untuk mengarahkan dan memberikan pedoman-pedoman yang dapat

mempermudah penelitian. Pembuktian tentang teori sementara dapat dilihat

dengan menganalisis data yang telah dikumpulkan. Berdasarkan rumusan

masalah yang telah diuraikan diatas, maka dalam penelitian ini dirumuskan

hipotesis alternatif (Ha) sebagai berikut:

1. Ada pengaruh sikap profesional penyiar terhadap kepuasan kerja penyiar

radio di Surakarta.

2. Ada pengaruh minat kerja penyiar terhadap kepuasan kerja penyiar radio

di Surakarta.

I. Kerangka Konsep

1. Sikap profesional merupakan suatu keadaan yang memungkinkan

timbulnya suatu perbuatan atau tingkah laku dalam mengembangkan

profesi agar profesi dilaksanakan secara profesional mengacu kepada

norma-norma, standar, dan kode etik, serta memberikan pelayanan yang

terbaik kepada klien.

Page 48: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

2. Minat kerja merupakan suatu kecenderungan seseorang untuk bertindak

dan bertingkah laku terhadap pekerjaan yang menarik perhatian disertai

dengan perasaan senang, dengan melibatkan fungsi fisik dan mental dalam

mencapai tujuan yaitu untuk mendapatkan imbalan hasil kerja yang

berupah dan dipergunakan untuk menggantungkan hidupnya.

3. Kepuasan kerja suatu perasaan dan sikap positif karyawan terhadap

pekerjaannya, kondisi, situasi kerja, interaksi dan peran karyawan dalam

lingkungan kerja yang berkaitan dengan kebutuhan yang akan dicapai

dengan kenyataan yang ada.

J. Definisi Operasional

Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah sikap profesional,

minat kerja, dan kepuasan kerja, dengan penjelasannya sebagai berikut:

1. Sikap profesional yang digunakan dalam penelitian ini mengungkapkan

sikap profesional penyiar radio diungkap melalui indikator, yaitu: (1)

pengetahuan dan keterampilan, (2) inisiatif, (3) kerja sama, (4) kehadiran,

(5) disiplin, dan (6) kejujuran.

2. Minat kerja yang digunakan dalam penelitian ini mengungkapkan minat

kerja penyiar radio diungkap melalui indikator, yaitu motif dan mode

(kegiatan yang sedang populer atau digemari banyak orang).

3. Kepuasan kerja yang digunakan dalam penelitian ini mengungkapkan

kepuasan kerja penyiar radio diungkap melalui indikator, yaitu: (1)

finansial dan jaminan sosial, (2) kondisi dan lingkungan fisik, (3)

kesempatan maju dan berkembang, dan (4) psikologis.

Page 49: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

K. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Berdasarkan klasifikasi penelitian, maka penelitian ini menggunakan

metode korelasional karena penelitian ini akan menyimpulkan data apa

adanya sehingga dapat digambarkan ada atau tidaknya hubungan

antarvariabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

Adapun dalam pengolahan data dipilih jenis kuantitatif.

Menurut Azwar (2001) pengolahan data kuantitatif, yaitu data yang

dianalisis adalah datadata yang diangkakan dan menggunakan metode dan

teknik yang dikembangkan dalam statistik matematik. Lebih lanjut

dikatakan oleh Arikunto (2002) dua variabel yang hendak diselidiki biasa

diberi kode variabel X dan variabel Y. Variabel X adalah variabel bebas

dan Y adalah variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi terjadinya variabel Y dan Variabel Y adalah variabel yang

dipengaruhi oleh variabel X.

2. Subjek Penelitian

a. Populasi

Hadi (2007: 29) mendefinisikan populasi sebagai kelompok

subjek yang akan dikenai generalisasi hasil penelitian. Populasi dalam

penelitian ini yaitu penyiar radio swasta dan RRI di wilayah Surakarta

dan sekitarnya berjumlah 20 stasiun dan jumlah penyiar radio

sebanyak 97 orang, baik penyiar di RRI ataupun penyiar radio swasta.

Page 50: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Tabel 1.1

Jumlah Karyawan Berdasarkan Staff dan Penyiar Radio Swasta

dan RRI di Surakarta dan Sekitarnya

Nama Stasiun Radio Staff Penyiar Jumlah

SOLOPOS FM 3 4 7

SOLO RADIO 3 4 7

Mentari FM 4 4 8

MH FM 3 4 7

Immanuel FM 4 5 9

Prambors FM 3 5 8

Metta FM 3 6 9

Ria Sonora FM 4 6 10

Karavan FM 3 5 8

Jimbaran FM 4 4 8

H FM Karanganyar 3 5 8

Hiz FM 4 6 10

CJ DW FM Boyolali 3 4 7

El Shadday FM 3 4 7

Buana Asri FM Sragen 4 5 9

Merapi FM Boyolali 3 5 8

Radio Republik Indonesia (RRI)

Surakarta

4 5 9

Suara Slank 4 6 10

Radio PTPN Rasitania 3 6 9

Radio Jaya Pemuda Indonesia

(Radio JPI FM)

3 4 7

Jumlah 68 97 165

b. Sampel

Hadi (1998) menyatakan bahwa Sampel adalah sebagian dari

populasi atau jumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah

populasi. Dengan demikian, sampel adalah sebagian dari populasi

dengan kata lain sampel ini jumlahnya lebih sedikit bila dibandingkan

dengan populasi. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 30 penyiar,

yang diperoleh berdasarkan karakteristik:

1) Penyiar radio di wilayah Surakarta dan sekitarnya.

2) Berusia antara 20 tahun sampai dengan 40 tahun.

Page 51: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

3) Pengalaman kerja menjadi penyiar radio minimal 2 tahun

c. Teknik Sampling

Hadi (2007: 58) mengemukakan bahwa teknik sampling

merupakan cara atau teknik yang digunakan untuk mengambil sampel.

sampel yang diambil harus representatif dalam artian sampel yang

benar-benar mencerminkan populasinya. Teknik sampling berfungsi

untuk:

1) Mereduksi anggota populasi menjadi anggota sampling yang

mewakili populasinya secara representatif, sehingga kesimpulan

terhadap populasi dapat dipertanggung jawabkan.

2) Lebih teliti menghitung yang sedikit dari pada yang banyak.

3) Menghemat waktu, tenaga dan biaya.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan

non random sampling dengan teknik purposive sampling. Purposive

sampling adalah pemilihan sekelompok subjek didasarkan pada ciri-ciri

populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Hadi, 2007: 45).

3. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

kuesioner. Hadi (1998) mengemukakan bahwa kuesioner merupakan suatu

daftar dari sejumlah pertanyaan yang ditujukan kepada subjek yang

hendak diteliti. Pertimbangan-pertimbangan yang mendasari penggunaan

metode kuesioner:

a. Subjek adalah orang yang paling mengetahui keadaan dirinya sendiri.

Page 52: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

b. Apa yang dikatakan subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat

dipercaya.

c. Jawaban atau interpretasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang

diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh

peneliti.

Kuesioner dalam penelitian ini berbentuk tertutup, yaitu bentuk

pernyataan dimana subjek yang dikenai kuesioner tinggal memilih

jawaban-jawaban yang telah disediakan dalam kuesioner tersebut. Jadi

jawabannya telah diberikan, subjek tidak dapat memberikan jawaban yang

seluas-luasnya yang mungkin dikehendaki oleh subjek yang bersangkutan.

Sedangkan cara pengisian kuesioner adalah secara langsung, yaitu

kuesioner yang diberikan kepada subjek yang dikenai, tanpa menggunakan

perantara. Jadi bahan atau data yang diperoleh berasal dari sumber

pertama.

Alasan digunakannya metode kuesioner ini karena metode

kuesioner mengandung kelebihan, Suryabrata (2000) berpendapat bahwa

kelebihan penggunaan metode kuesioner adalah:

a. Biaya relatif murah.

b. Dalam waktu singkat dapat diperoleh banyak data.

c. Dapat dilakukan sekaligus terhadap subjek yang besar jumlahnya.

Di samping memiliki beberapa kelebihan, metode kuesioner juga

mempunyai beberapa kekurangan, yaitu:

a. Unsur-unsur yang tidak disadari kurang dapat terungkap.

Page 53: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

b. Besar kemungkinan jawaban-jawaban yang diberikan dipengaruhi oleh

keinginan pribadi, dan tidak apa adanya.

c. Ada hal-hal yang tidak dinyatakan karena dianggap memalukan atau

dipandang tidak perlu.

d. Ada kesukaran merumuskan keadaan diri sendiri ke dalam bahasa.

Alasan peneliti menggunakan metode kuesioner karena lebih

mudah, praktis, dan lebih tepat waktu yang digunakan. Kuesioner yang

dibuat oleh peneliti disesuaikan dengan variabel dalam judul penelitian,

yaitu sikap profesional, minat kerja, dan kepuasan kerja.

Skoring kuesioner menggunakan 5 poin skala likert Azwar (2001:

142), dengan penilaian “sikap responden yang "sangat tidak setuju"

dengan skor "1", sikap responden yang "tidak setuju" dengan skor "2",

sikap responden yang "cukup setuju" dengan skor "3", sikap responden

yang "setuju" dengan skor "4", sedangkan sikap responden yang "sangat

setuju" dengan skor "5".”

4. Analisis Data

a. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data

1) Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti

sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

melakukan fungsi ukurnya (Hadi, 2007: 15). Validitas juga dapat

diartikan mengukur apa yang hendak diukur (Hadi dan

Pamardiningsih, 2000: 18). Suatu alat ukur dikatakan mempunyai

Page 54: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut dapat menjalankan

fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan

maksud dilakukannya pengukuran tersebut.

Dalam penelitian ini untuk menguji validitas alat ukur

digunakan kriteria dalam (internal criterion). Digunakannnya

internal criterion dengan alasan variabel dalam penelitian adalah

variabel perilaku. Azwar (2001) berpendapat bahwa untuk melihat

tinggi rendahnya validitas berdasar kriteria dilakukan komputasi

korelasi antara skor tes dengan skor criteria. Koefeisien ini

merupakan koefisien validitas bagi tes yang bersangkutan, yaitu

rxy, di mana X melambangkan skor tes dan Y melambangkan skor

kriteria. Dalam penelitian ini X melambangkan skor per aitem dan

Y melambangkan skor total. Teknik korelasi yang digunakan

adalah teknik korelasi product moment

2) Reliabilitas

Azwar (2003) menyatakan bahwa reliabilitas adalah suatu

alat ukur yang memberikan konsistensi hasil ukur yang

menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat memberikan hasil yang

konsisten menurut keadaan subyek ukurnya bila dilakukan

pengukuran ulang. Hadi dan Pamardiningsih (2000) menyatakan

bahwa reliabilitas merupakan kemantapan atau stabilitas apabila

dilakukan pengamatan berulang-ulang hasilnya tetap mantap atau

stabil.

Page 55: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Hadi (2007: 26) berpendapat bahwa alat ukur tersebut

dikatakan reliabel apabila alat ukur itu digunakan untuk mengukur

masalah yang sama walaupun waktunya berbeda dengan hasil

relatif sama.

Rumus Alpha Cronsbach digunakan untuk mencari

reliabilitas ini berhubungan dengan pengolahan dalam analisis data

yaitu menggunakan program SPSS.

b. Analisa Data Uji Hipotesis

Hadi (2007: 47) berpendapat bahwa metode analisis data adalah

suatu metode yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis hasil

penelitian untuk dijadikan dasar penarikan kesimpulan. Dalam

penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah metode

statistik. Pertimbangan digunakannya metode statistik adalah sebagai

berikut:

1) Metode statistik bekerja dengan angka-angka, artinya bahwa angka

tersebut menunjukkan jumlah atau frekuensi dan menunjukkan

nilai atau harga.

2) Statistik bersifat obyektif, sehingga statistik menutup masuknya

unsur-unsur subyektif. Dalam arti statistik sebagai alat penilaian

tidak dapat berbicara lain kecuali apa adanya.

3) Statistik bersifat universal, dalam arti dapat digunakan hampir

dalam semua bidang penelitian (Hadi, 2007).

Page 56: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

4) Dalam menjelaskan hubungan antara variabel dependen dan

variabel independen digunakan regresi berganda dalam persamaan

KK = a+b1 (SP) + b2 (MK )+ ut

KK = Kepuasan Kerja

a = Intercept Point

b1,b2 = Koefisien Regresi

SP = Sikap Profesional

MK = Minat Kerja

Tujuan pengujian regresi adalah untuk mengetahui bagaimana

pengaruh ketiga variabel terhadap minat memasang iklan. Model

regresi yang digunakan adalah regresi berganda yaitu tehnik analisis

regresi yang menjelaskan hubungan antara variabel–variabel

independen dengan variabel dependen. Dalam penggunaan persamaan

regresi, pendapat beberapa asumsi–asumsi dasar yang harus dipenuhi.

Asumsi–asumsi tersebut adalah normalitas, multikolinearitas,

autokorelasi , dan heteroskedastisitas.

Setelah diketahui persamaan regresi berganda beserta asumsi–

asumsi yang mendasarinya, maka langkah analisis selanjutnya adalah

pengujian model regresi atas asumsi klasik dan pengujian hipotesis.

Guna mengetahui regresi secara parsial dan simultan digunakan

uji t dan uji F dengan penejalsannya yaitu:

1) Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial ( Uji T )

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah

variabel bebas, secara parsial atau individu mempunyai pengaruh

Page 57: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

terhadap variabel terikat dengan asumsi variabel bebas lainnya

konstan.

2) Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan ( Uji F )

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah

variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

terikat.

3) Pengujian ketepatan Perkiraan (Goodness Of Fit Test)

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat

ketepatan yang paling baik dalam analisis regresi. Hasil dari

pengujian ini adalah koefisien determinasi majemuk (R2).

Koefisien determinasi menunjukkan suatu besaran variasi dari

variabel independen dapat dijelaskan variabel dependen. Nilai R2

biasanya antara nol dan satu (0 ≤ R2

≤ 1), jika mendekati 1 maka

kecocokan model dikatakan lebih baik. R-square sama dengan 1

berarti variabel independen berpengaruh sempurna terhadap

variabel dependen, tetapi R-square sama dengan nol variabel

independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

c. Pengujian Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Distribusi normal merupakan distribusi dari variabel random

yang kontinyu dan merupakan distribusi yang simetris. Sebuah

variabel mungkin mempunyai karakteristik yang tidak diinginkan

seperti data yang tidak normal yang menggurangi ketepatan

Page 58: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

pengujian hipotesis atau bias signifikan. Untuk menguji

normalitasnya, maka dilakukan dengan menggunakan metode

normal prabability plot, yaitu apabila grafik menunjukkan

penyebaran data yang berada di sekitar arah garis diagonal, maka

model tersebut memenuhi asumsi normalitas.

2) Uji Mutlikolineritas

Multikolineritas berarti ada hubungannya linier yang

sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel

independen dari model yang ada. Adanya Multikolineritas

menyebabkan standart error cenderung semakin besar dengan

meningkatnya tingkat korelasi antar variabel dan srandart error

menjadi sangat sensitif terhadap perubahan data.

Variabel yang menyebabkan Multikolineritas dapat dilihat

dari nilai tolerance yang lebih kecil dari 0,1 atau nilai Variance

Inflance Faktor ( VIF ) yang lebih besar dari 10.

3) Uji Autokorelasi

Salah satu asumsi dari model linear klasik adalah tidak

adanya autokorelasi atau kondisi yang berurutan diantara gangguan

atau distribusi yang masuk dalam fungsi regresi populasi.

4) Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah penyimpangan penyebaran titik –

titik data populasi pada bidang regresi yang dianggap konstan,atau

gangguan yang muncul dalam fungsi regresi populasi adalah

Page 59: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Heteroskedastisitas atau semua gangguan tidak mempunyai varian

yang sama. Metode yang dapat di gunakan untuk menguji adanya

gejala ini adalah metode grafik, yaitu dengan kriterianya bahwa

apakah nilai rata – rata yang ditaksir dari Y secara sistematis

berhubungan dengan kuadrat residual. Kalau terjadi hubungan

maka grafik yang ada akan menunjukkan suatu pola tertentu atau

tersebar tidak menentu, artinya tidak menjadi Heteroskedastisitas.

Page 60: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB II

DESKRIPSI SINGKAT RADIO SWASTA DI SURAKARTA

A. Perkembangan Radio Swasta Surakarta

Siaran-siaran radio yang berkumandang di Indonesia membuka

pemikiran baru bagi bangsa Indonesia dan siaran-siaran ini dijadikan alat

perjuangan melalui seni budaya yang terdapat di Indonesia, sebab secara tidak

langsung segala pemeliharaan seni budaya di Indonesia merupakan

penanaman kesadaran berbangsa, termasuk di Surakarta

Perkembangan dan fungsi radio yang semakin digemari oleh

masyarakat membuat sebagian orang berminat untuk mendirikan radio swasta.

Stasiun radio swasta berbeda dengan RRI, tujuan utama radio swasta adalah

memberikan informasi dan hiburan kepada masyarakat. Tingginya minat

masyarakat terhadap siaran di radio, di Surakarta dan sekitar banyak berdiri

stasiun-stasiun radio swasta atau radio amatir.

PRSSNI sebagai wadah organisasi radio swasta di Indonesia

menuliskan bahwa keberadaan radio siaran di Indonesia, mempunyai

hubungan erat dengan sejarah perjuangan bangsa, baik semasa penjajahan,

masa perjuangan proklamasi kemerdekaan, maupun didalam dinamika

perjalanan bangsa memperjuangkan kehidupan masyarakat yang demokratis,

adil dan berkemakmuran. Di zaman Penjajahan Belanda, radio siaran swasta

yang dikelola warga asing menyiarkan program untuk kepentingan dagang,

sedangkan radio siaran swasta yang dikelola pribumi menyiarkan program

46

Page 61: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

untuk memajukan kesenian, kebudayaan, di samping kepentingan pergerakan

semangat kebangsaan.

Ketika pendudukan Jepang tahun 1942, semua stasiun radio siaran

dikuasai oleh pemerintah, programnya diarahkan pada propaganda perang

Asia Timur Raya. Tapi setelah Jepang menyerah kepada Sekutu 14 Agustus

1945 para angkasawan pejuang menguasai Radio Siaran sehingga dapat

mengumandangkan Teks Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 ke

seluruh dunia. Selanjutnya sejak proklamasi kemerdekaan RI sampai akhir

masa pemerintahan Orde Lama tahun 1965, Radio Siaran hanya

diselenggarakan oleh Pemerintah, dalam hal ini Radio Republik Indonesia

atau RRI.

Secara defacto Radio siaran swasta nasional Indonesia tumbuh sebagai

perkembangan profesionalisme “radio amatir” yang dimotori kaum muda

diawal Orde baru tahun 1966; secara yuridis keberadaan radio siaran swasta

diakui, dengan prasyarat, penyelenggaranya ber-Badan Hukum dan dapat

menyesuaikan dengan ketentuan Peraturan Pemerintah RI nomor 55 tahun

1970 tentang Radio Siaran Non Pemerintah, yang mengatur fungsi, hak,

kewajiban dan tanggungjawab radio siaran, syarat-syarat penyelenggaraan,

perizinan serta pengawasannya.

Nama-nama Stasiun Radio swasta di Surakarta dan sekitarnya, yang

saat sekarang masih mengudara, sebagai berikut:

1. SOLOPOS FM

2. SOLO RADIO

Page 62: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

3. Mentari FM

4. MH FM

5. Immanuel FM

6. Prambors FM

7. Metta FM

8. Ria Sonora FM

9. Karavan FM

10. Jimbaran FM

11. H FM Karanganyar

12. Hiz FM

13. CJ DW FM Boyolali

14. El Shadday FM

15. Buana Asri FM Sragen

16. Merapi FM Boyolali

17. Radio Republik Indonesia Surakarta

18. Suara Slank

19. Radio PTPN Rasitania

20. Radio Jaya Pemuda Indonesia (Radio JPI FM)

B. Siaran Radio Swasta sebagai The Fifth Estate

Radio memilki kekuatan kelima atau the fifth estate. Hal ini

disebabkan radio siaran juga dapat melakukan fungsi kontrol social seperti

surat kabar, di samping empat fungsi lainnya yakni memberi informasi,

menghibur, mendidik, dan melakukan persuasi.Faktor-faktor yang

Page 63: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

mempengaruhi kekuatan radio siaran tersebut adalah daya langsung, daya

tembus, daya tarik.

a. Daya Langsung

Daya langsung radio siaran berkaitan dengan proses penyusunan dan

penyampaian pesan pada pendengarnya yang relatif cepat. Suatu pesan

yang yang disampaikan melalui surat kabar akan membutuhkan proses

penyusunan dan penyebaran yang kompleks dan membutuhkan waktu

relatif lama. Pemberitaan dengan riset penyebaran yang dengan surat kabar

harus disusun secara panjang, diset, dikoreksi, dicetak, diangkut kepada

para agen, dan disebarkan pada para pelanggan. Sedangkan dalam radio

siaran., berita yang sudah dikoreksi dan sudah dicek kebenarannya dapat

langsung dibacakan. Berarti dalam hal ini radio memiliki kecepatan

penyampaian informasi tanpa harus melewati proses yang sangat panjang

daripada surat kabar, oleh karena itu berita radio siaran itu sebaiknya lebih

up to date.

b. Daya Tembus

Kekuatan lain dari radio siaran , ialah daya tembus. Melalui benda

kecil yang namanya radio siaran kita dapat mendengarkan siaran berita

dari BBC dli London, atau ABC di Australia. Peran radio di zaman

pembangunan sangatlah besar. Program-program pemerintah seperti

keluarga berencana dll.telah disebarluaskan melalui radio siaran ke seluruh

pelosok tanah air. Sehingga bila dibandingkan dengan media televisi yang

membutuhkan biaya yang besar dan peralatan yang lebih kompleks, maka

Page 64: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

alasan inilah radio siaran memiliki peran penting bagi rakyat Indonesia

yang tersebar di berbagai ribuan pulau.

c. Daya Tarik

Faktor ketiga yang menyebabkan radio siaran mempunyai kekuasaan

adalah daya tarik. Daya tarik ini disebabkan sifatnya yang serba hidup

berkat tiga unsur yang ada padanya., yakni musik, kata-kata dan efek

suara. Salah satu contoh remaja lebih menyukai acara musik, karena radio

itu memang identik dengan musik, rata-rata setiap orang jika menyetel

radio pasti mendengarkan acara musik. Contoh efek suara kita temukan

pada acara dongeng, tanpa efek suara mungkin cerita tersebut kurang

menarik, misalnya dalam keadaan tegang, sedih, terharu, gembira dan lain-

lain yang menggambarkan suasana dalam cerita tersebut. Kata-kata pun

mempengaruhi, daya tarik khlayak, misalkan penyiar yang sanggup

menghidupkan suasana dengan kata-kata mampu menyedot perhatian

khalayak, dengan didukung oleh intonasi, pembawaan, dan karakter suara

penyiar radio tersebut.

C. Karakteristik Siaran Radio Swasta

1. Audiori

Sifat auditori itu sebagai konsekuensi dari radio siaran untuk

didengar. Karena kemampuan mendengar, manusia itu terbatas, maka

pesan komunikasi melalui radio siaran diterima dengan selintas. Pendengar

tidak akan dapat mendengar kembali (rehearing) informasi yang tidak jelas

diterimanya., karena ia tidak bisa meminta kepada komunikator atau

Page 65: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

penyiar untuk mengulang informasi yang hilang tersebut, kecuali ia

merekamnya.

2. Radio is The Now

Ditinjau dari segi aktualitas berita, mestinya radio siaran

dibandingkan dengan media massa lainnya adalah yang paling aktual.

Selain hitungan waktunya dalam detik, proses, penyampaian pesannya

lebih simpel. Radio siaran juga seringkali melakukan liputan langsung dari

tempat kejadian. Dalam radio siaran, dikenal dengan rewriting to update

(Radio Swasta, Http//www.google.com).

3. Imajinatif

Radio siaran dapat mengajak komuikannya untuk berimajinasi.

Karena radio siaran bersifat imaginatif.

4. Akrab

Sifat radio lainnya adalah akrab atau intim. Seorang penyiar radio

seolah-olah berada di kamar pendengar, menemani pendengar yang sedang

belajar atau mengerjakan pekerjaan kantor, sehingga dengan keakraban

seperti ini radio menyajikan acara - acara bervariasi, mulai dari acara yang

bersifat informative sampai dengan acara hiburan.

5. Gaya percakapan

“Keep, simple, keep it convertional” (Radio Swasta,

Http//www.google.com) adalah rumus-rumus penulisan berita radio.

Penyiar radio seolah-olah bertamu ke rumah atau menemui pendengarnya

dimanapun mereka berada. Penyampaian pesannya pun harus bergaya

Page 66: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

(conversational style).Karena itu , menulis naskah radio siaran haruslah

sebagaimana kita berbicara kepada khalayak sasaran (write the way you

talk).

6. Menjaga mobilitas

Pada umumnya kita mendengarkan radio sambil melakukan aktivitas

lain. Seperti: mengendarai mobil, menyetrika baju, makan, menulis,

bahkan, berbicara dengan orang lain . Mobilitas pendengar terjaga, karena

pendengar tidak meninggalkan pekerjaan ketika mendengarkan radio.

Page 67: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

BAB III

PEMAPARAN DATA

Pada bab bagian ini, akan disajikan bahasan-bahasan mengenai statististik

deskriptif, identitas responden, dan pembahasan hasil penelitian, dengan

penjelasannya sebagai berikut:

A. Statistik Deskriptif

Obyek atau sampel dalam penelitian adalah penyiar radio di Surakarta ada

20 stasiun radio dengan jumlah penyiar 30 orang. Pengambilan sampel dalam

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan purposive, dalam teknik

pengambilan sampel ini pemilihan sekelompok subjek didasarkan pada ciri-ciri

atau sifat-sifat tertentu yang dipandang memiliki keterkaitan yang erat dengan

ciri-ciri atau sifat-sifat populasi

Pelaksanaan penelitian untuk mengumpulkan data dilakukan pada tanggal

5 sampai dengan tanggal 10 Juli 2010. Cara mengumpulkan data peneliti

mendatangi subjek di tempat stasiun radio dan menyebarkan kuesioner penelitian.

Kuesioner ditinggalkan peneliti dan setelah satu minggu peneliti kembali

mendatangi lokasi penelitian untuk mengambil data yang sudah diisi oleh

responden.

B. Karakteristik Responden

Berdasarkan identitas responden dapat diperoleh latar belakang responden

mengenai umur, banyak pekerja laki-laki dan perempuan, pendidikan terakhir, dan

pendapatan per bulan masing-masing responden.

53

Page 68: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

1. Umur

Para penyiar yang diambil sebagai subjek penelitian adalah para Penyiar

yang telah bekerja selama satu tahun dan dengan usia antara 20 tahun sampai

dengan 40 tahun, dengan penjelasannya sebagai berikut:

Tabel 3.1

Umur Penyiar Radio di Surakarta

No Keterangan Jumlah Presen (%)

1 Umur 20 th – 25 th 7 23,3%

2 Umur 25 th – 30 th 8 26,7%

3 Umur 30 th – 35 th 9 30%

4 Umur 35 th – 40 th 6 20%

Jumlah 30 100%

Sumber Data Primer

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa umur Penyiar radio

di Surakarta yang paling banyak berumur antara 30 tahun-35 tahun sebesar

30% dan paling sedikit antara umur 35 tahun – 40 tahun sebesar 20%.

2. Pekerja laki-laki perempuan

Berdasarkan hasil data dapat diketahui bahwa Penyiar laki-laki lebih

banyak dibandingkan dengan Penyiar perempuan. Hal itu ditunjukkan

untuk Penyiar laki-laki sebanyak 18 orang atau 60 % dan Penyiar

perempuan 12 orang atau 40%.

Tabel 3.2

Jenis Kelamin Penyiar Radio di Surakarta

No Jenis Kelamin Jumlah Persen

(%)

1 Laki-laki 18 60%

2 Perempuan 12 40%

Jumlah 30 100%

Sumber Data Primer

Page 69: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

3. Pendidikan terakhir

Tabel 3.3

Pendidikan Penyiar Radio di Surakarta

No Keterangan

Pendidikan

Jumlah Persen (%)

1 SMA 7 23,3%

2 D3 9 30%

3 S1 14 46,7%

Jumlah 30 100%

Sumber Data Primer

Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan Penyiar radio

di Surakarta yang paling banyak adalah Penyiar yang berpendidikan D3/S1

S1 sebesar 46,7% dan Penyiar pendidikan terendah yaitu SMA (Sekolah

Menengah Atas) sebesar 23,3%, pendidikan D3 sebesar 30%.

C. Frekuensi Jawaban Responden

Kategori variabel bertujuan untuk mengetahui frekuensi jawaban dari

responden terhadap pernyataan pada kuesioner, penjelasan dari tiga

variabel, sebagai berikut:

1. Variabel Sikap Profesional

Tabel 3.4

Pernyataan Reponden Sikap Profesional untuk Kemampuan

Bekerja Secara Efektif dan Tepat Waktu

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

4

14

9

3

0

13,3 %

46,7%

30%

10%

0%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 1.1

Page 70: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi sikap

profesional kemampuan bekerja secara efektif dan tepat waktu untuk

jawaban (STS) Sangat Tidak Setuju sebanyak 13,3%, TS (Tidak

Setuju) sebanyak 46,7%, N (Netral) sebanyak 30%, S (Setuju)

sebanyak 10%, dan SS (Sangat Setuju) 0%.

Tabel 3.5

Pernyataan Reponden Terhadap Sikap Profesional sesuai

dengan pengetahuan

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

0

15

6

9

0

0%

50%

20%

30%

0%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 1.2

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi sikap

profesional sesuai dengan pengetahuan untuk jawaban (STS) Sangat

Tidak Setuju sebanyak 0%, TS (Tidak Setuju) sebanyak 50%, N

(Netral) sebanyak 20%, S (Setuju) sebanyak 30%, dan SS (Sangat

Setuju) 0%.

Tabel 3.6

Pernyataan Reponden Terhadap Sikap Profesional

Menggunakan Sarana Modern

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

0

11

14

3

2

0%

36,7%

46,7%

10%

6,6%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 1.3

Page 71: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi sikap

profesional menggunakan sarana yang modern untuk jawaban (STS)

Sangat Tidak Setuju sebanyak 0%, TS (Tidak Setuju) sebanyak 36,7%,

N (Netral) sebanyak 46,7%, S (Setuju) sebanyak 10%, dan SS (Sangat

Setuju) 6,6%.

Tabel 3.7

Pernyataan Reponden Terhadap Sikap Profesional dalam

Meningkatkan Kualitas Profesi

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

0

6

15

7

2

0%

20%

50%

23,4%

6,6%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 1.4

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi sikap

profesional dalam meningkatkan kualitas profesi untuk jawaban (STS)

Sangat Tidak Setuju sebanyak 0%, TS (Tidak Setuju) sebanyak 20%,

N (Netral) sebanyak 50%, S (Setuju) sebanyak 23,4%, dan SS (Sangat

Setuju) 6,6%.

Tabel 3.8

Pernyataan Reponden Terhadap Sikap Profesional dalam

Membina Hubungan dengan Teman Sekerja

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

1

5

15

7

2

3,4%

16,6%

50%

23,4%

6,6%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 1.5

Page 72: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi sikap

profesional dalam membina hubungan dengan teman sekerja untuk

jawaban (STS) Sangat Tidak Setuju sebanyak 3,4%, TS (Tidak Setuju)

sebanyak 16,6%, N (Netral) sebanyak 50%, S (Setuju) sebanyak

23,4%, dan SS (Sangat Setuju) 6,6%.

Tabel 3.9

Pernyataan Reponden Terhadap Sikap Profesional dalam

Hubungan Sesama Penyiar Radio

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

1

11

9

5

4

3,5%

36,7%

30%

16,8%

10%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 1.6

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi sikap

profesional dalam hubungan sesama penyiar radio untuk jawaban

(STS) Sangat Tidak Setuju sebanyak 3,5%, TS (Tidak Setuju)

sebanyak 36,7%, N (Netral) sebanyak 30%, S (Setuju) sebanyak

16,8%, dan SS (Sangat Setuju) 10%.

Tabel 3.10

Pernyataan Reponden Terhadap Sikap Profesional Kerja

Tepat Waktu

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

1

9

10

8

2

3,3%

30%

33,3%

26,7%

6,7%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 1.7

Page 73: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi profesional

kerja tepat waktu untuk jawaban (STS) Sangat Tidak Setuju sebanyak

3,3%, TS (Tidak Setuju) sebanyak 30%, N (Netral) sebanyak 33,3%, S

(Setuju) sebanyak 26,7%, dan SS (Sangat Setuju) 6,7%.

Tabel 3.11

Pernyataan Reponden Terhadap Sikap Profesional Mentaati

Peraturan

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

0

11

11

8

0

0%

36,7 %

36,7%

26,6%

0%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 1.8

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi sikap

profesional mentaati setiap peraturan untuk jawaban (STS) Sangat

Tidak Setuju sebanyak 0%, TS (Tidak Setuju) sebanyak 36,7 %, N

(Netral) sebanyak 36,7%, S (Setuju) sebanyak 26,6%, dan SS (Sangat

Setuju) 0%.

Tabel 3.12

Pernyataan Reponden Terhadap Sikap Profesional Minta

Ijin Tidak masuk Kerja

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

0

11

15

3

1

0%

36,7%

50%

10%

3,3%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 1.9

Page 74: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi sikap

profesional minta ijin tidak masuk kerja untuk jawaban (STS) Sangat

Tidak Setuju sebanyak 0%, TS (Tidak Setuju) sebanyak 36,7%, N

(Netral) sebanyak 50%, S (Setuju) sebanyak 10%, dan SS (Sangat

Setuju) 3,3%.

Tabel 3.13

Pernyataan Reponden Terhadap Sikap Profesional penyiar

Kejujuran

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

3

12

9

6

0

10%

40%

30%

20%

0%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 1.10

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi sikap

profesional dalam kejujuran untuk jawaban (STS) Sangat Tidak Setuju

sebanyak 10%, TS (Tidak Setuju) sebanyak 40%, N (Netral) sebanyak

30%, S (Setuju) sebanyak 20%, dan SS (Sangat Setuju) 0%.

Dari hasil skor responden untuk variabel sikap profesional

diperoleh nilai tertinggi 38 dan nilai terendah 20 sehingga tingkat sikap

profesional yang dijadikan 3 kategori adalah

Interval = Nt-Nr = 38 – 20 = 6

3 3

Sehingga diperoleh kategori

Tinggi (32-38) sebanyak 11

Sedang (26-31) sebanyak 10

Rendah (20-25) sebanyak 9

Page 75: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tingkat sikap profesional responden disajikan pada tabel 3.14 di

bawah ini.

Tabel 3.14

Tingkat Sikap Profesional

Tingkat Sikap Profesional Jumlah Prosentase

Tinggi

Sedang

Rendah

11

10

9

36,7%

33,3%

30%

Jumlah 30 100%

Sumber: Hasil Skor Kuesioner Nomor 1-10.

2. Variabel Minat Kerja

Hasil frekuensi responden terhadap pernyataan minat kerja dapat

dirangkum sebagai berikut:

Tabel 3.15

Pernyataan Responden Terhadap Minat Kerja Cita-cita

Menjadi Penyiar Radio

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

1

10

11

7

1

3,3%

33,3%

36,8%

23,3%

3,3%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 2.1

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi minat kerja

sesuai cita-cita menjadi penyiar radio untuk jawaban (STS) Sangat

Tidak Setuju sebanyak 3,3%, TS (Tidak Setuju) sebanyak 33,3%, N

(Netral) sebanyak 36,8%, S (Setuju) sebanyak 23,3%, dan SS (Sangat

Setuju) 3,3%.

Page 76: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tabel 3.16

Pernyataan Responden Terhadap Minat Kerja Karena

Tertarik Sebagai Penyiar Radio

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

1

9

12

6

2

3,3%

30%

40%

20%

6,7%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 2.2

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi minat kerja

karena tertarik sebagai penyiar radio untuk jawaban (STS) Sangat

Tidak Setuju sebanyak 3,3%, TS (Tidak Setuju) sebanyak 30%, N

(Netral) sebanyak 40%, S (Setuju) sebanyak 20%, dan SS (Sangat

Setuju) 6,7%.

Tabel 3.17

Pernyataan Responden Terhadap Minat Kerja Menjadi

Penyiar Radio Karena Ibu Juga Penyiar

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

0

7

17

5

1

0%

23,3%

56,7%

16,7%

3,3%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 2.3

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi minat kerja

menjadi penyiar radio karena ibu juga penyiar untuk jawaban (STS)

Sangat Tidak Setuju sebanyak 0%, TS (Tidak Setuju) sebanyak 23,3%,

N (Netral) sebanyak 56,7%, S (Setuju) sebanyak 16,7%, dan SS

(Sangat Setuju) 3,3%.

Page 77: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Tabel 3.18

Pernyataan Responden Terhadap Minat Kerja Menjadi

Peniar Karena Ajakan Teman

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

1

11

12

4

2

3,3%

36,7%

40%

13,3%

6,7%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 2.4

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi minat kerja

menjadi peniar karena jakan teman untuk jawaban (STS) Sangat Tidak

Setuju sebanyak 3,3%, TS (Tidak Setuju) sebanyak 36,7%, N (Netral)

sebanyak 40%, S (Setuju) sebanyak 13,3%, dan SS (Sangat Setuju)

6,7%.

Tabel 3.19

Pernyataan Responden Terhadap Minat Kerja Menjadi

Penyiar Karena Banyak Kenalan

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

2

10

7

10

1

6,8%

33,3%

23,3%

33,3%

3,3%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 2.5

Frekuensi minat kerja menjadi penyiar karena banyak kenalan

untuk jawaban (STS) Sangat Tidak Setuju sebanyak 6,8%, TS (Tidak

Setuju) sebanyak 33,3%, N (Netral) sebanyak 23,3%, S (Setuju)

sebanyak 33,3%, dan SS (Sangat Setuju) 3,3%.

Page 78: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Tabel 3.20

Pernyataan Responden Terhadap Minat Kerja Menjadi

Penyiar Pekerjaan yang menyenangkan, Menghibur, dan

Memperoleh uang

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

1

8

12

8

1

3,3%

26,7%

40%

26,7%

3,3%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 2.6

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi minat kerja

menjadi penyiar pekerjaan yang menyenangkan, menghibur, dan

memperoleh uang untuk jawaban (STS) Sangat Tidak Setuju sebanyak

3,3%, TS (Tidak Setuju) sebanyak 26,7%, N (Netral) sebanyak 40%, S

(Setuju) sebanyak 26,7%, dan SS (Sangat Setuju) 3,3%.

Tabel 3.21

Pernyataan Responden Terhadap Minat Kerja Sesuai

Pendidikan

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

1

10

11

4

4

3,3%

33,3%

36,8%

13,3%

13,3%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 2.7

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi minat kerja

sesuai pendidikan untuk jawaban (STS) Sangat Tidak Setuju sebanyak

3,3%, TS (Tidak Setuju) sebanyak 33,3%, N (Netral) sebanyak 36,8%,

S (Setuju) sebanyak 13,3%, dan SS (Sangat Setuju) 13,3%.

Page 79: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Tabel 3.22

Pernyataan Responden Terhadap Minat Kerja Menjadi

Penyiar Karena Ingin Dikenal

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

1

10

11

6

2

3,3%

33,3%

36,7%

20%

6,7%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 2.8

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi minat kerja

menjadi penyiar karena ingin dikenal untuk jawaban (STS) Sangat

Tidak Setuju sebanyak 3,3%, TS (Tidak Setuju) sebanyak 33,3%, N

(Netral) sebanyak 36,7%, S (Setuju) sebanyak 20%, dan SS (Sangat

Setuju) 6,7%.

Tabel 3.23

Pernyataan Responden Terhadap Minat Kerja Menjadi

Penyiar Radio Karena Terobsesi Penyiar Televisi

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

0

10

13

4

3

0%

33,3%

43,3%

13,3%

10%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 2.9

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi minat kerja

menjadi penyiar radio karena terobsesi penyiar televisi untuk jawaban

(STS) Sangat Tidak Setuju sebanyak 0%, TS (Tidak Setuju) sebanyak

33,3%, N (Netral) sebanyak 43,3%, S (Setuju) sebanyak 13,3%, dan

SS (Sangat Setuju) 13,3%.

Page 80: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Tabel 3.24

Pernyataan Responden Terhadap Minat Kerja Tantangan

Menjadi Penyiar Radio

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

1

11

13

5

0

3,3%

36,7%

43,3%

16,7%

0%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 2.10

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi minat kerja

tantangan menjadi penyiar radio sesuai dengan pengetahuan untuk

jawaban (STS) Sangat Tidak Setuju sebanyak 3,3%, TS (Tidak Setuju)

sebanyak 36,7%, N (Netral) sebanyak 43,3%, S (Setuju) sebanyak

16,7%, dan SS (Sangat Setuju) 0%.

Dari hasil skor responden untuk variabel minat kerja diperoleh

nilai tertinggi 39 dan nilai terendah 16 sehingga tingkat minat kerja

yang dijadikan 3 kategori adalah

Interval = Nt-Nr = 39 – 16 = 7,67

3 3

Sehingga diperoleh kategori

Tinggi (32 - 39) sebanyak 10

Sedang (24 - 31) sebanyak 10

Rendah (16 - 23) sebanyak 10

Tabel 3.25

Tingkat Sikap Minat Kerja

Tingkat Minat Kerja Jumlah Prosentase

Tinggi

Sedang

Rendah

10

10

10

33,3%

33,3%

33,3%

Jumlah 30 100%

Sumber: Hasil Skor Kuesioner Nomor 1-10.

Page 81: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

3. Variabel Kepuasan Kerja

Tabel 3.26

Pernyataan Responden Terhadap Kepuasan Kerja Karena

Gaji Sudah Sesuai Keinginan

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

0

10

14

6

0

0%

33,3%

46,7%

20%

0%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 3.1

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi kepuasan

kerja karena gaji sudah sesuai keinginan untuk jawaban (STS) Sangat

Tidak Setuju sebanyak 0%, TS (Tidak Setuju) sebanyak 33,3%, N

(Netral) sebanyak 46,7%, S (Setuju) sebanyak 20%, dan SS (Sangat

Setuju) 0%.

Tabel 3.27

Pernyataan Responden Terhadap Kepuasan Kerja Karena

Pimpinan Memperhatikan Bawahan

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

0

8

11

11

0

0%

26,6%

36,7%%

36,7%

0%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 3.2

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi kepuasan

kerja karena pimpinan memperhatikan bawahan untuk jawaban (STS)

Sangat Tidak Setuju sebanyak 0%, TS (Tidak Setuju) sebanyak 26,6%,

Page 82: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

N (Netral) sebanyak 36,7%, S (Setuju) sebanyak 36,7%, dan SS

(Sangat Setuju) 0%.

Tabel 3.28

Pernyataan Responden Terhadap Kepuasan Kerja Karena

Ada Uang Lembur

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

2

5

14

7

2

6,7%

16,7%

46,6%

23,3%

6,7%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 3.3

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi kepuasan

kerja karena ada uang lembur untuk jawaban (STS) Sangat Tidak

Setuju sebanyak 6,7%, TS (Tidak Setuju) sebanyak 16,7%, N (Netral)

sebanyak 46,6%, S (Setuju) sebanyak 23,3%, dan SS (Sangat Setuju)

6,7%.

Tabel 3.29

Pernyataan Responden Terhadap Kepuasan Kerja Karena

Ruang Kerja Nyaman

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

1

6

18

3

2

3,3%

20%

60%

10%

6,7%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 3.4

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi kepuasan

kerja kerja karena ruang kerja nyaman untuk jawaban (STS) Sangat

Page 83: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Tidak Setuju sebanyak 3,3%, TS (Tidak Setuju) sebanyak 20%, N

(Netral) sebanyak 60%, S (Setuju) sebanyak 10%, dan SS (Sangat

Setuju) 6,7%.

Tabel 3.30

Pernyataan Responden Terhadap Kepuasan Kerja Karena

Pimpinan Memberi Dukungan Karyawan Meningkatkan

Pengetahuan

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

0

3

14

11

2

0%

10%

46,6%

36,7%

6,7%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 3.5

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi kepuasan

kerja kerja karena pimpinan memberi dukungan karyawan

meningkatkan pengetahuan untuk jawaban (STS) Sangat Tidak Setuju

sebanyak 0%, TS (Tidak Setuju) sebanyak 10%, N (Netral) sebanyak

46,6%, S (Setuju) sebanyak 36,7%, dan SS (Sangat Setuju) 6,7%.

Tabel 3.31

Pernyataan Reponden Terhadap Kepuasaan Kerja Karena

Bebas Mengeluarkan Ide

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

1

5

16

7

1

3,3%

16,6%

53,4%

23,4%

3,3%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 3.6

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi kepuasan

kerja karena bebas mengeluarkan ide untuk jawaban (STS) Sangat

Page 84: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Tidak Setuju sebanyak 3,3%, TS (Tidak Setuju) sebanyak 16,6%, N

(Netral) sebanyak 53,4%, S (Setuju) sebanyak 23,4%, dan SS (Sangat

Setuju) 3,3%.

Tabel 3.32

Pernyataan Reponden Terhadap Kepuasaan Kerja Karena

Pimpinan Merespon Ide Karyawan

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

1

5

16

5

3

3,3%

16,7%

53,4%

16,6%

10%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 3.7

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi kepuasan

kerja karena pimpinan merespon ide karyawan untuk jawaban (STS)

Sangat Tidak Setuju sebanyak 3,3%, TS (Tidak Setuju) sebanyak

16,7%, N (Netral) sebanyak 53,4%, S (Setuju) sebanyak 16,6%, dan

SS (Sangat Setuju) 10%.

Tabel 3.33

Pernyataan Reponden Terhadap Kepuasaan Kerja Bersikap

Ramah Pada Orang Lain

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

1

10

15

3

1

3,3%

33,3%

50%

10%

3,4%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 3.8

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi kepuasan

kerja bersikap ramah pada orang lain untuk jawaban (STS) Sangat

Page 85: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Tidak Setuju sebanyak 3,3%, TS (Tidak Setuju) sebanyak 33,3%, N

(Netral) sebanyak 50%, S (Setuju) sebanyak 10%, dan SS (Sangat

Setuju) 3,4%.

Tabel 3.34

Pernyataan Reponden Terhadap Kepuasaan Kerja

Mendapat Dukungan Keluarga

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

1

8

13

7

1

3,4%

26,7%

43,3%

23,3%

3,3%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 3.9

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi kepuasan

kerja mendapat dukungan keluarga untuk jawaban (STS) Sangat Tidak

Setuju sebanyak 3,4%, TS (Tidak Setuju) sebanyak 26,7%, N (Netral)

sebanyak 43,3%, S (Setuju) sebanyak 23,3%, dan SS (Sangat Setuju)

3,3%.

Tabel 3.35

Pernyataan Reponden Terhadap Kepuasaan Kerja Senang

Bekerja sebagai Penyiar Radio

Jawaban Pernyataan Frekuensi Prosentase

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

N (Netral)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

0

3

16

9

2

0%

10%

53,3%

30%

6,7%

Jumlah 30 100%

Sumber: Kuesioner 3.10

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi kepuasan

kerja senang bekerja sebagai penyiar radio untuk jawaban (STS)

Page 86: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Sangat Tidak Setuju sebanyak 0%, TS (Tidak Setuju) sebanyak 10%,

N (Netral) sebanyak 53,3%, S (Setuju) sebanyak 30%, dan SS (Sangat

Setuju) 6,7%.

Dari hasil skor responden untuk variabel kepuasan kerja

diperoleh nilai tertinggi 41 dan nilai terendah 20 sehingga tingkat

kepuasan kerja yang dijadikan 3 kategori adalah

Interval= Nt-Nr = 41– 20 = 7

3 3

Sehingga diperoleh kategori

Tinggi (34 - 41) sebanyak 5

Sedang (27 - 33) sebanyak 17

Rendah (20 - 26) sebanyak 8

Tingkat sikap kepuasan kerja responden disajikan pada tabel

3.36 di bawah ini.

Tabel 3.36

Tingkat Sikap Kepuasan Kerja

Tingkat Kepuasan kerja Jumlah Prosentase

Tinggi

Sedang

Rendah

5

17

8

16,7%

56,7%

26,6%

Jumlah 30 100%

Sumber: Hasil Skor Kuesioner Nomor 1-10.

D. Analisis data dan Pembahasan

1. Uji Regresi Berganda, Uji t, dan Uji F

Guna mengetahui uji regresi berganda, uji t, dan uji F dapat

diketahui melalui hasil olahan data dengan program SPSS versi 10.0. Hasil

ringkasan olah data sebagai berikut:

Page 87: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Tabel 3.37

Ringkasan Hasil-hasil Olah Data

Variabel KoefisienB Nilai thitung Sig.

Konstanta 26,9812 - -

Harga 0,853 7,462 0,002

Layanan 0,340 3,125 0,003

R² 0,922 - -

Adjusted R² 0,850 - -

F Statistik 22,067 - 0,000

Sumber Data Primer, Diolah. 2009

Berdasarkan ringkasan hasil olah data pada tabel di 3.4 dapat

dijelaskan analisisnya, sebagai berikut:

a. Uji Regresi Ganda

Uji regresi ganda ini digunakan sebab variabel independen atau

prediktornya lebih dari satu, yaitu sikap profesional dan minat kerja.

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh

antara variabel independen (sikap profesional dan minat kerja) setiap

variabelnya berpengaruh atau tidak terhadap variabel dependen

(kepuasan kerja penyiar) atau tujuan pengujian regresi adalah untuk

mengetahui bagaimana pengaruh kedua variabel terhadap kepuasan

kerja Penyiar. Bentuk hubungan antara variabel dependen dan variabel

independen digunakan regresi berganda dalam persamaan sebagai

berikut:

Setelah dihitung dengan menggunakan program SPSS versi 10.0

diperoleh persamaan sebagai berikut:

Page 88: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Y = a + β1X1 + β 2X2 + e

Di mana:

Y

a

β

X1

X2

e

=

=

=

=

=

=

Kepuasan kerja

Bilangan konstanta sebagai titik potong

Koefisien regresi, mengukur besarnya pengaruh X

terhadap Y kalau X naik 1 unit

Sikap profesional

Minat Kerja

Kesalahan pengganggu yaitu kesalahan yang

disebabkan adanya pengaruh dari faktor lain, selain X,

akan tetapi tidak dimasukkan dalam persamaan (Nasir,

1992: 347).

Setelah dihitung dengan menggunakan program SPSS versi

10.0 diperoleh persamaan sebagai berikut:

Y = a + β1X1 + β 2X2

26,9812 0,853 0,340

Persamaan di atas berarti:

a

β1

β1

=

=

=

26,9812 Artinya jika nilai sikap profesional dan minat kerja

sama dengan 26,9812; maka kepuasan kerja bersifat

positif.

0,853 Artinya bahwa jika nilai koefisien regresi sikap

profesional berpengaruh pada kepuasan kerja. Di

mana sikap profesional semakin meningkat, maka

semakin tinggi kepuasan kerja.

0,340 Artinya bahwa nilai koefisien regresi minat kerja

berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Di mana minat

kerja semakin meningkat maka kepuasan kerja akan

semakin meningkat.

Page 89: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

b. Uji t

Uji t ini untuk mengetahui pengaruh kedua variabel, yaitu

variabel independen (sikap profesional dan minat kerja) secara

individu terhadap variabel dependen (kepuasan kerja Penyiar) secara

parsial.

Berdasarkan hasil uji t tersebut di atas dapat diketahui pengaruh

kedua variabel, yaitu variabel independen (sikap profesional dan minat

kerja) secara individu terhadap variabel dependen (kepuasan kerja

Penyiar) secara parsial adalah sebagai berikut:

1) Variabel Sikap Profesional (X1) terhadap Kepuasan Kerja Penyiar

(Y)

Adapun langkah-langkah pengujiannya:

1. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

Ho : = 0, artinya tidak ada pengaruh antara variabel

komunikasi interpersonal terhadap

kepuasan kerja Penyiar.

H1 : 0, artinya ada pengaruh antara variabel

komunikasi interpersonal terhadap

kepuasan kerja Penyiar..

2. Level of significance () = 0,05

3. Nilai t tabel = t /2; (n – 1)

= t 0,025; (30 –1) = 29

= 2,04

Page 90: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Ho diterima apabila –t tabel t hitung t tabel

Ho ditolak apabila t hitung > t tabel atau t hitung < t tabel

4. Kesimpulan

Dengan bantuan program SPSS 10.0 pada level of significan

0.05hitung untuk variabel sikap profesional sebesar 7,462 dan

diketahui ttabel sebesar 2,04 (thitung < ttabel) sehingga Ho

diterima dan terlihat nilai signifikansi t sebesar 0,000 (sign t >

0,05). Dengan demikian variabel sikap profesional (X1) terbukti

tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan kerja

Penyiar (Y).

2) Variabel minat kerja (X2) terhadap Kepuasan Kerja Penyiar (Y)

Adapun langkah-langkah pengujiannya:

1. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

Ho: = 0, artinya tidak ada pengaruh antara variabel komunikasi

antar-organisasi terhadap kepuasan kerja Penyiar.

H1 : 0, artinya ada pengaruh antara variabel komunikasi

antar-organisasi terhadap kepuasan kerja Penyiar.

2. Level of significance () = 0,05

3. Nilai t tabel = t /2; (n – 1)

= t 0,025; (30 –1) = 29

= 2,04

Daerah terima

2,04

Daerah

ditolak

Daerah

ditolak

-2,04

Page 91: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Ho diterima apabila –t tabel t hitung t tabel

Ho ditolak apabila t hitung > t tabel atau t hitung < t tabel

4. Kesimpulan

Dengan bantuan program SPSS 10.0 pada level of significant

0,05hitung untuk variabel komunikasi antar-organisasi sebesar 3,125

dan diketahui ttabel sebesar 2,04 (thitung > ttabel) sehingga Ho ditolak

dan terlihat nilai signifikansi t sebesar 0.000 (sign t < 0,05).

Dengan demikian variabel minat kerja (X2) terbukti berpengaruh

signifikan terhadap variabel kepuasan kerja Penyiar (Y).

c. Uji F

Analisis uji F ini untuk mengetahui apakah variabel komunikasi

interpersonal, komunikasi antar-organisasi, dan komunikasi inter-

organisasi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang berarti

signifikan terhadap kepuasan kerja Penyiar.

Langkah-langkah pengujiannya:

a. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

Ho : ¹ = ² = ³ = 0, artinya tidak ada pengaruh yang

signifikan antara variabel X1, X2, dan

X3 terhadap variabel Y.

Daerah terima

2,04

Daerah

ditolak

Daerah

ditolak

-2,04

Page 92: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

H1 : ¹ ² ³ 0, artinya ada pengaruh yang signifikan

antara variabel X1, X2, dan X3 terhadap

variabel Y.

b. Level of significance () = 0,05

= F0,05;k; (n – k – 1)

= F0,05 ; 4 ; 26

= 2,50

c. Kriteria pengujian

Ho diterima apabila – t tabel t hitung t tabel

Ho ditolak apabila t hitung > t tabel atau t hitung < t tabel

d. Pada level of significance () = 0,05 diperoleh Fhitung

= 22,067 (lihat lampiran : Uji F). F tabel sebesar 0,05; 30 –

3 – 1 = 2,50 (Fhitung > Ftabel) sehingga Ho ditolak dan

terlihat signifikan dengan probabilitas 0,000. Dengan

demikian terbukti ada pengaruh yang signifikan antara

sikap profesional (X1) dan minat kerja (X2) secara

bersama-sama terhadap variabel kepuasan kerja Penyiar

(Y).

d. Uji Koefisien Determinasi (R²)

R² digunakan untuk menunjukkan seberapa besar variasi variabel

dependen dijelaskan oleh variabel independen. Dari analisis koefisien

2,50

Daerah

ditolak

Page 93: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

determinasi R² sebesar 0,850 (lihat lampiran Uji R²), yang berarti

variasi perubahan variabel kepuasan kerja Penyiar dapat dijelaskan

variabel sikap profesional dan minat kerja sebesar 85%. Sedangkan

sisanya 15% dijelaskan oleh variabel lain di luar model yang tidak

terobservasi, misalnya keadaan lingkungan perusahaan, gaji, dan

suasana kerja.

Page 94: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Karakteristik Responden

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa umur Penyiar radio di

Surakarta yang paling banyak berumur antara 30 tahun-35 tahun sebesar 30%

dan paling sedikit antara umur 35 tahun – 40 tahun sebesar 20%.

Umur dipandang sebagai suatu keadaan yang menjadi dasar kematangan

dan perkembangan seseorang. Kematangan individu dapat dilihat langsung

secara objektif dengan periode umur sehingga berbagai proses pengalaman,

pengetahuan, keterampilan, kemandirian terkait sejalan dengan bertambahnya

umur individu. Setionegoro (Suprayoga, 2008) mengatakan bahwa umur <20

tahun adalah umur belum dewasa, 21–29 tahun dewasa muda, sedangkan

umur 30–40 tahun adalah dewasa penuh. Pada umumnya umur akan

mempengaruhi seseorang dalam menentukan pilihan hidup.

Penyiar laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan Penyiar perempuan.

Hal itu ditunjukkan untuk Penyiar laki-laki sebanyak 18 orang atau 60 % dan

Penyiar perempuan 12 orang atau 40%.

Pengertian jender yaitu suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki

maupun perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural. Bahwa

perempuan itu dikenal lemah lembut, cantik, emosional, atau keibuan.

Sementara laki-laki dianggap kuat, rasional, jantan perkasa. Ciri dari sifat itu

sendiri merupakan sifat yang dapat dipertukarkan, ada anak laki-laki yang

80

Page 95: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

emosional, lemah lembut, keibuan, ada juga perempuan yang kuat, rasional,

perkasa (Fakih, 1996: 8).

Tingkat pendidikan Penyiar radio di Surakarta yang paling banyak

adalah Penyiar yang berpendidikan D3/S1 S1 sebesar 46,7% dan Penyiar

pendidikan terendah yaitu SMA (Sekolah Menengah Atas) sebesar 23,3%,

Penyiar lainnya pendidikan D3 sebesar 30%.

Pendidikan yang dimiliki Penyiar berpengaruh terhadap sikap dan

perilaku penyiar saat berhubungan atau melakukan komunikasi dengan

pimpinan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Tilaar (2002: 49) yang

menyatakan bahwa pendidikan yang dimiliki seseorang dapat mempengaruhi

cara bicara dan sikap individu dalam melakukan komunikasi dengan orang.

Membedakan cara awal bicara atau mengutarakan ide-ide yang mungkin ada

pada seseorang yang berpendidikan rendah dalam menyampaikannya kurang

lancar.

Pendidikan yang dimiliki oleh Penyiar berhubungan dengan penelitian

ini saat Penyiar mengisi angket yang diberikan oleh peneliti. Sebagaian besar

penyiar berpendidikan SMA, maka saat Penyiar mengisi angket tidak ada

kesulitan sehingga pengisian angket dapat berjalan lancar.

B. Pengaruh sikap profesional dan minat kerja terhadap kepuasan kerja

penyiar radio di Surakarta

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan pada level of significance ()

= 0,05 diperoleh Fhitung = 22,067 (lihat lampiran : Uji F). Ftabel sebesar 0,05; 30

Page 96: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

– 3 – 1 = 2,50 (Fhitung > Ftabel) sehingga Ho ditolak dan terlihat signifikan

dengan probabilitas 0,000. Dengan demikian terbukti ada pengaruh yang

signifikan antara sikap profesional (X1) dan minat kerja (X2) secara bersama-

sama terhadap variabel kepuasan kerja Penyiar (Y).

Frekuensi sikap profesional yang paling tinggi adalah jawaban setuju

sebanyak 12 orang atau 40%, jawaban sangat tidak setuju dan netral sebanyak

6 orang atau 19,9%, jawaban tidak setuju sebanyak 5 orang atau 16,9%, dan

jawaban sangat setuju sebanyak 1 orang atau 3,3%.

Sikap profesional merupakan suatu keadaan yang memungkinkan

timbulnya suatu perbuatan atau tingkah laku dalam mengembangkan profesi

agar profesi dilaksanakan secara profesional mengacu kepada norma-norma,

standar, dan kode etik, serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada klien.

Thurstone (dalam Walgito, 2003: 39) bahwa sikap sebagai suatu

tingkatan afeksi baik yang bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya

dengan objek-objek psikologis. Afeksi yang positif, yaitu afeksi senang,

sedangkan afeksi negatif adalah afeksi yang tidak menyenangkan. Dengan

demikian objek dapat menimbulkan berbagai-bagai macam sikap, dapat

menimbulkan berbagai-bagai macam tingkatan afeksi pada seseorang. Sikap

hanya sebagai tingkatan saja, belum mengkaitkan sikap dengan perilaku.

Ditambahkan oleh Ariyani (2008: 158) berpendapat bahwa profesionalisme

menunjukkan ide, aliran, isme, yang bertujuan untuk mengembangkan profesi

agar profesi dilaksanakan secara profesional mengacu kepada norma-norma,

standar, dan kode etik, serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada klien.

Page 97: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Sikap profesional yang dimiliki seseorang dalam bidang kerja

dipengaruhi oleh diri pribadi pekerja yaitu minat terhadap bidang kerja yang

ditekuni. Woodworth dan Marquis (Moekijat, 2001: 107) berpendapat bahwa

minat merupakan suatu motif yang menyebabkan individu berhubungan secara

aktif dengan obyek yang menarik baginya. Oleh karena itu, minat dikatakan

sebagai suatu dorongan untuk berhubungan dengan lingkungannya,

kecenderungan untuk memeriksa, menyelidiki atau mengerjakan aktivitas

yang menarik baginya. Apabila individu menaruh minat terhadap sesuatu hal

maka obyek itu berguna untuk memenuhi kebutuhannya. Minat tersebut

apabila sudah terbentuk pada diri seseorang maka cenderung menetap, obyek

minat tersebut efektif baginya, sehingga apabila obyek minat tersebut tidak

efektif lagi maka minatnya cenderung berubah.

Berdasarkan hasil olah data Crosstabulation untuk mengetahui frekuensi

minat kerja dapat diketahui sebagai berikut: minat kerja yang paling tinggi

adalah jawaban setuju sebanyak 14 orang atau 46,6%, jawaban netral

sebanyak 6 orang atau 19,9%, jawaban tidak setuju sebanyak 5 orang atau

16,9%, jawaban sangat tidak setuju sebanyak 3 orang atau 10%, dan jawaban

sangat setuju sebanyak 2 orang atau 6,6%.

Seseorang yang berminat terhadap pekerjaannya akan termotivasi untuk

bekerja secara profesional. Dalam diri pekerja akan timbul dorongan-dorongan

untuk bekerja secara maksimal. Fatchurrohman ( 2004: 47) menyatakan

bahwa minat adalah kekuatan motif yang menyebabkan individu memberikan

perhatian terhadap seseorang atau suatu barang atau aktifitas Minat

Page 98: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

merupakan salah satu faktor internal yang paling menentukan mampu tidaknya

suatu stimulus menarik perhatian seseorang. Seseorang akan menaruh

perhatian pada apa yang sejalan dengan minatnya.

Di dalam minat terdapat suatu motif yang menyebabkan individu

berhubungan secara aktif dengan obyek yang menarik baginya. Oleh karena

itu minat dikatakan sebagai suatu dorongan untuk berhubungan dengan

lingkungannya, kecenderungan untuk memeriksa, menyelidiki atau

mengerjakan suatu aktivitas yang menarik baginya. Apabila individu menaruh

minat terhadap sesuatu hal ini disebabkan obyek atau kegiatan yang berguna

untuk menenuhi kebutuhannya.

Salah satu faktor yang mempengaruhi minat penyiar yaitu memiliki

pengetahuan dan memahami karakteristik radio. Pemahaman terhadap

karakteristik media radio yang sangat diperlukan untuk mendukung

kemampuan menyampaikan pesan-pesan kepada pendengar, sesuai dengan

kaidah-kaidah siaran di media tersebut (Prayuda, )

Seseorang yang mempunyai minat terhadap bidang kerja kepenyiaran

akan bekerja secara profesional dengan cara memberikan pengabdian,

melaksanakan kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi

kepenyiaran, dan menjalin hubungan dengan teman profesi. Selanjutnya akan

mempengaruhi tingkat kepuasan kerja individu. Seseorang yang kurang

memiliki sikap profesional dan minat yang yang rendah terhadap pekerja

mempengaruhi kepuasan kerja.

Page 99: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Kepuasan kerja suatu perasaan dan sikap positif karyawan terhadap

pekerjaannya, kondisi, situasi kerja, interaksi dan peran karyawan dalam

lingkungan kerja yang berkaitan dengan kebutuhan yang akan dicapai dengan

kenyataan yang ada.

Frekuensi kepuasan kerja yang paling tinggi adalah jawaban setuju

sebanyak 15 orang atau 50%, jawaban netral sebanyak 5 orang atau 16,9%,

jawaban tidak setuju sebanyak 4 orang atau 13,1%, jawaban sangat tidak

setuju sebanyak 3 orang atau 10%, dan jawaban sangat setuju sebanyak 3

orang atau 10%.

R² digunakan untuk menunjukkan seberapa besar variasi variabel

dependen dijelaskan oleh variabel independen. Dari analisis koefisien

determinasi R² sebesar 0,850 (lihat lampiran Uji R²), yang berarti variasi

perubahan variabel kepuasan kerja Penyiar dapat dijelaskan variabel sikap

profesional dan minat kerja sebesar 85%. Sedangkan sisanya 15% dijelaskan

oleh variabel lain di luar model yang tidak terobservasi, misalnya keadaan

lingkungan perusahaan, gaji, dan suasana kerja.

C. Pengaruh sikap profesional terhadap kepuasan kerja penyiar radio di

Surakarta

Hasil analisis berdasarkan program SPSS 10.0 pada level of significan

0.05hitung untuk variabel sikap profesional sebesar 7,462 dan diketahui ttabel

sebesar 2,04 (thitung < ttabel) sehingga Ho diterima dan terlihat nilai

signifikansi t sebesar 0,000 (sign t > 0,05). Dengan demikian variabel sikap

Page 100: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

profesional (X1) terbukti berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan

kerja Penyiar (Y).

Blum (Anoraga, 2002: 59) menyatakan bahwa kepuasan kerja

merupakan sikap umum yang merupakan hasil diri dari beberapa sifat khusus

terhadap faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan sosial

individu diluar kerja. Hal ini merupakan suatu kondisi yang subyektif dari

keadaan diri seseorang sehubungan dengan senag atau tidak senang sebagai

akibat dari dorongan atau kebutuhan yang ada pada dirinya dan di hubungkan

dengan kenyataan yang dirasakan. Kepuasan kerja adalah erat kaitannya

dengan apa yang diharapkan karyawan dari pekerjaannya sesuai dengan

kebutuhan yang dirasakan.

Menurut Burt (Anoraga, 2002) faktor yang menentukan kepuasan kerja

adalah :

1. Lingkungan terdiri dari tingkat pekerjaan, isi pekerjaan, pimpinan yang

penuh perhatian, kesempatan promosi, interaksi sosial dalam bekerja

dalam kelompok, dan hubungan antara sesama pekerja.

2. Faktor individual : jenis kelamin, lama bekerja dan tingkat pendidikan.

3. Kondisi kerja merupakan kenyamanan ruang kerja yang dirasakan dapat

mempengaruhi aktivitas (luas sempitnya ruangan, pergantian udara,

terbuka dan tertutupnya ruangan dan ketenangan suasana kerja).

4. Waktu istirahat maksudnya adalah istirahat yang resmi diberikan dari

perusahaan, istirahat yang tidak resmi yang dibutuhkan oleh pekerja.

Page 101: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Faktor individual meliputi jenis kelamin, lama bekerja dan tingkat

pendidikan dapat diketahui melalui sikap. Sikap yang timbul berdasarkan

penilaian terhadap situasi kerja yang merupakan generalisasi sikap-sikap

terhadap pekerjaannya yang bermacam-macam. Kepuasan kerja erat kaitannya

dengan keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan

menurut karyawan memandang pekerjaannya.

D. Pengaruh minat kerja terhadap kepuasan kerja penyiar radio di

Surakarta

Hasil analisis berdasarkan program SPSS 10.0 pada level of significant

0,05hitung untuk variabel minat kerja sebesar 3,125 dan diketahui ttabel sebesar

2,04 (thitung > ttabel) sehingga Ho ditolak dan terlihat nilai signifikansi t sebesar

0.000 (sign t < 0,05). Dengan demikian variabel minat kerja (X2) terbukti

berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan kerja Penyiar (Y).

Minat kerja merupakan suatu kecenderungan seseorang untuk

bertindak dan bertingkah laku terhadap pekerjaan yang menarik perhatian

disertai dengan perasaan senang, dengan melibatkan fungsi fisik dan mental

dalam mencapai tujuan yaitu untuk mendapatkan imbalan hasil kerja yang

berupah dan dipergunakan untuk menggantungkan hidupnya.

Woodworth dan Marquis (Moekijat, 2001: 8) berpendapat bahwa

minat merupakan suatu motif yang menyebabkan individu berhubungan secara

aktif dengan obyek yang menarik baginya. Oleh karena itu, minat dikatakan

sebagai suatu dorongan untuk berhubungan dengan lingkungannya,

Page 102: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

kecenderungan untuk memeriksa, menyelidiki atau mengerjakan aktivitas

yang menarik baginya. Apabila individu menaruh minat terhadap sesuatu hal

maka obyek itu berguna untuk memenuhi kebutuhannya. Minat tersebut

apabila sudah terbentuk pada diri seseorang maka cenderung menetap, obyek

minat tersebut efektif baginya, sehingga apabila obyek minat tersebut tidak

efektif lagi maka minatnya cenderung berubah.

Sudarsono (Casdari, 2006) menyatakan bahwa faktor-faktor yang

menimbulkan minat dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Faktor kebutuhan dari dalam, kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang

berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan.

2. Faktor motif sosial, timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong

oleh motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan,

penghargaan dari lingkungan dimana ia berada.

3. Faktor emosional, faktor yang merupakan ukuran intensitas seseorang

dalam menaruh perhatian terdapat suatu kegiatan atau objek tertentu

Ahyari (1999), berpendapat bahwa minat adalah menyebabkan

seseorang berbuat atau bertindak sesuatu. Individu akan melakukan pembelian

apabila ada tahapan persepsi psikologis yang bagus terhadap suatu barang

kegiatan. Suntara (1998) mengemukakan aspek-aspek yang terdapat dalam

minat antara lain motif dan mode.

Aspek motif meliputi dorongan yang bersifat irasional maupun yang

rasional, ikut-ikutan dan uji coba. Pada awalnya dorongan seorang untuk

melakukan tindak pemilihan kegiatan. Namun kenyataannya sering kali

Page 103: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

pertimbangan itu bukan hanya pertimbangan kegiatan tetapi ada dorongan lain

yang menimbulkan keputusan kerja.

Aspek mode, mencakup macam kegiatan yang sedang popular dan

digemari oleh banyak orang. Adapun kesempatan dari aspek-aspek yang

mendasari perilaku seseorang dalam tentang pekerjaan sebagai penyiar adalah

pengenalan masalah, pencarian informasi, penilaian alternatif, keputusan

berperilaku itu sendiri.

Kepuasan kerja berkaitan erat dengan aspek seperti umur, tingkat

pekerjaan dan ukuran organisasi perusahaan (Jewell dan Siegall,1998)

1. Umur: ada kecenderungan karyawan yang lebih tua lebih merasa puas dari

karyawan yang berumur relatif lebih muda.

2. Tingkat pekerjaan : karyawan yang menduduki tingkat pekerjaan yang

lebih tinggi cenderung lebih puas daripada karyawan yang tingkat

pekerjaanya lebih rendah.

3. Ukuran organisasi perusahaan. Ukuran organisasi perusahaan dapat

mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Hal itu karena besar koordinasi,

komunikasi dan partisipasi karyawan.

Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan hal yang bersifat individual.

Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan

keinginan dan sistem nilai yang diminatinya. Semakin banyak aspek dalam

pekerjaannya yang sesuai dengan keinginan dan sistem nilai yang diminati

individu, semakin tinggi tingkat kepuasan yang didapat.

Page 104: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

E. Sikap profesional berpotensi dominan pengaruhnya terhadap kepuasan

kerja penyiar radio di Surakarta daripada sikap profesional

Ariyani (2008: 158) berpendapat bahwa profesionalisme menunjukkan

ide, aliran, isme, yang bertujuan untuk mengembangkan profesi agar profesi

dilaksanakan secara profesional mengacu kepada norma-norma, standar, dan

kode etik, serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada klien. Agar suatu

pekerjaan dapat dianggap sebagai suatu profesi, maka harus memenuhi lima

persyaratan profesi, yaitu: (1) profesi merupakan pekerjaan intelektual,

maksudnya menggunakan intelegensi yang bebas untuk diterapkan pada

problem untuk memahami dan menguasanya. (2) profesi merupakan pekerjaan

saintifik berdasarkan pengetahuan dan berasal dari sains, (3) profesi

merupakan pekerjaan pratikal, artinya bukan hanya teori akademik tetapi

dapat diterapkan dan dipraktekkan. (4) Profesi berorganisasi secara sistematis,

ada standar cara melaksanakannya dan mempunyai tolok ukur hasilnya. (5)

Profesi merupakan pekerjaan altruisme, berorientasi pada masyarakat yang

dilayani bukan kepada diri profesional.

Abad 21 merupakan abad global. Masa ini ditandai dengan kehidupan

bermasyarakat yang berubah cepat karena dunia semakin menyatu. Apalagi

ditopang kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sehingga batas-batas

masyarakat dan negara menjadi kabur. Demikian pula pada sekotor ekonomi,

dunia berkembang dengan pesat yang ditandai kemajuan ilmu pengetahuan.

Ekonomi yang berdasarkan ilmu pengetahuan merupakan lokomotif dari

perubahan dunia abd 21. Selanjutnya sektor ekonomi yang berdasarkan ilmu

Page 105: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

pengetahuan (knowledge based economy) menuntut penguasaan ilmu

pengetahuan dari para pelaku ekonomi profesional. Di dalam masyarakat

sederhana, berbagai pekerjaan dilakukan secara rutin. Masyarakat konsumen

menuntut kualitas produksi yang tinggi dan terus menerus diperbaiki.

Oleh sebab itu profesionalisme merupakan syarat mutlak dalam kehidupan

global. Apalagi pada dunia global lebih diutamakan pada penguasaan

kemampuan dan keterampilan serta penuh persaingan.

Globalisasi mengubah hakikat kerja dari amatirisme menuju kepada

profesionalisme. Memang inilah dasar dari suatu masyarakat berdasarkan

merit system. Legitimasi dari suatu pekerjaan atau jabatan di dalam

masyarakat abad 21 tidak lagi didasarkan kepada amatirisme atau

keterampilan yang diturunkan atau dengan dasar-dasar yang lain, tetapi

berdasarkan kepada kemampuan seseorang yang diperoleh secara sadar dan

terarah dalam menguasai berbagai jenis ilmu pengetahuan dan keterampilan.

Tuntutan profesionalisme akibat dari perubahan global sesuai dengan

tuntutan perubahan masyarakat, profesi penyiar juga menuntut

profesionalisme. Penyiar yang profesional bukan hanya sekedar alat untuk

transmisi kebudayaan, tetapi mentransfomasikan kebudayaan itu ke arah

budaya yang dinamis yang menuntut penguasaan ilmu pengetahuan,

produktivitas yang tinggi, dan kualitas karya yang dapat bersaing.

Berpijak pada adanya kesadaran dan keinginan untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia. Penguasaan Materi, penyiar juga dituntut untuk

Page 106: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

mampu menyampaikan materi, bahkan penyiar haruslah merasa yakin bahwa

apa yang disampaikan kepada pendengar telah dipahami.

Menurut Ali Muhammad (2002:7) bahwa penyiar perlu menguasai

bukan hanya sekedar materi tertentu saja, tetapi penguasaan yang lebih luas

terhadap materi itu sendiri, penguasaan secara baik menjadi bagian dari

kemampuan penyiar yang merupakan tuntutan pertama dalam profesi

kepenyiaran.

Penyiar harus selalu memperluas dan menguasai materi. Persiapan diri tentang

materi diusahakaan dengan cara mencari lebih banyak informasi mengenai

materi.Oleh Karena itu dalam memberikan pelajaran, penyiar sebenarnya

mempunyai peranan dan tugas sebagai sumber materi yang tak pernah kering

dan pengelola proses belajar mengajar.

Kegiatan mengajarnya harus disambut oleh pendengar dengan penuh

semangat karena bermanfaaat. Kemampuan ini harus dihayatinya sebagai

suatu seni yang diperoleh melalui latihan, pengalaman dan kemauan belajar

yang tak pernah putus. Keterbatasan perolehan kemampuan pada lembaga

pendidikan penyiar, perlu dilanjutkan pengembangannya melalui program

pendidikan dalam jabatan yang berkesinambungan.

Komitmen Penyiar Terhadap Tugas. Pelaksanaan tugas seorang

penyiar harus didukung oleh suatu perasaan bangga akan “tugas” yang

dipercayakan kepadanya. Seorang penyiar harus bangga bahwa tugasnya

adalah memberikan informasi, pengetahuan, dan menhibur. Betapapun jenis

ragam tantangan dan rintangan yang dihadapi dalam melaksanakannya,

Page 107: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

penyiar harus tetap tegar dan penuh kesadaran bahwa tugasnya harus

dilaksanakan dengan penuh pengabdian. Harus di sadari sepenuhnya bahwa

tugas seorang penyiar penting.

Disiplin dalam Arti Luas. Penyiar sebagai jembatan informasi dengan

sengaja mempengaruhi arah proses itu sesuai dengan tata nilai yang dianggap

baik dan berlaku dalam masyarakat. Namun lemah kuatnya pengaruh itu

sangat bergantung pada usaha disiplin yang diterapkan penyiar. Penerapan

disiplin yang baik dan kuat dalam proses pendidikan akan menghasilkan sikap

mental, watak dan kepribadian penyiar yang kuat.

Setiap pegawai memiliki karakteristik khusus, yang satu sama lain

berbeda. Hal tersebut memerlukan perhatian dan pelayanan khusus pula dari

pemimpinnya, agar mereka dapat memanfaatkan waktu untuk meningkatkan

kinerjanya. Perbedaan pegawai tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga

dalam psikisnya, misalnya motivasi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan

kinerja, perlu diupayakan untuk membangkitkan motivasi para pegawai dan

faktor-faktor lain yang mempengaruhinya.

Motivasi merupakan salah satu faktor yang turut menentukan

keefektifan kerja. Callahan dan Clark (1998) mengemukakan bahwa motivasi

adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku

ke arah tujuan tertantu. Mengacu pada pendapat tersebut, dapat dikemukakan

bahwa motivasi merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam suatu

lembaga. Para pegawai akan bekerja dengan sungguh-sungguh apabila

memiliki motivasi yang tinggi. Apabila para pegawai memiliki motivasi yang

Page 108: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

positif, ia akan memperlihatkan minat, mempunyai perhatian, dan ingin ikut

serta dalam tugas atau kegiatan. Dengan kata lain, seorang pegawai akan

melakukan semua pekerjaannya dengan baik apabila ada faktor pendorong

(motivasi). Dalam kaitan ini pemimpin dituntut untuk memiliki kemampuan

membangkitkan motivasi para pegawai sehingga kinerja mereka meningkat.

Orang yang bekerja pada profesi tertentu disebut profesional. Oleh

karena itu, seorang profesional menunjukkan pengetahuan, keterampilan, dan

sikap lebih dibanding pekerja lainnya. Untuk menjadi profesional harus

memenuhi kriteria dan persyaratan tertentu. Bila penyiar merupakan profesi,

maka untuk menjadi penyiar harus memenuhi kualifikasi minimun, sertifikasi,

serta memiliki etika profesi. Dengan persyaratan dan perannya tersebut,

penyiar seharusnya memiliki status istimewa, sehingga dapat disejajarkan

dengan profesi terhormat lainnya. Setelah lulus dari lembaga pendidikan

formal, mereka harus menjalani serangkaian kerja lapangan, seperti magang

atau praktik kerja di industri terkait dalam waktu tertentu. Hal ini sebagai

salah satu jaminan bahwa yang bersangkutan profesional dalam menjalankan

tugasnya. Secara ideal, status profesional bisa berasal dari beberapa unsur,

seperti adanya undang-undang, otonomi atau hak untuk mengatur dirinya

sendiri, keahlian yang menyangkut pengetahuan dan adanya penghargaan

tinggi dari masyarakat atau kliennya.

Page 109: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan tentang hubungan antara

sikap profesional dan minat kerja dengan kepuasan kerja pada penyiar radio di

Surakarta dapat diperoleh suatu kesimpulan, yaitu:

1. Ada pengaruh yang signifikan antara sikap profesional (X1) dan minat kerja

(X2) secara bersama-sama terhadap variabel kepuasan kerja Penyiar (Y). Hal

ini ditunjukkan dari hasil Fhitung = 22,067 > 2,50 (Fhitung > Ftabel). Pengaruh

sikap profesional dan minat kerja sebesar 85%. Sedangkan sisanya 15%

dijelaskan oleh variabel lain di luar model yang tidak terobservasi, misalnya

keadaan lingkungan perusahaan, gaji, dan suasana kerja.

2. Sikap profesional (X1) berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan

kerja Penyiar (Y). Hal ini dapat diketahui dari hasil uji t sebesar 7,462 dan

diketahui ttabel sebesar 2,04 (thitung < ttabel).

3. Minat kerja (X2) terbukti berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan

kerja Penyiar (Y) minat kerja sebesar 3,125 dan diketahui ttabel sebesar 2,04

(thitung > ttabel).

4. Sikap profesional lebih dominan pengaruhnya terhadap kepuasan kerja

penyiar radio di Surakarta daripada minat kerja.

95

Page 110: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

B. Saran-saran

1. Bagi pimpinan radio

Penting bagi pimpinan untuk mempertahankan sikap profesional dan minat

yang dimiliki oleh karyawan. Cara yang dapat dilakukan oleh pimpinan untuk

meningkatkan sikap profesional dan minat yang dimiliki oleh karyawan misalnya

dengan cara pimpinan radio memberikan tugas kepada karyawan sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki oleh karyawan. Misalnya, penyiar yang menguasai

lagu-lagu lama diberi tugas pada acara siaran radio lagu-lagu kenangan.

2. Bagi subjek

Mengingat hasil penelitian untuk sikap profesional dan minat berpengaruh

tinggi (85%) terhadap kepuasan, maka saran yang diberikan kepada subjek,

sebagai berikut:

a. Meningkatkan minat dapat dilakukan dengan cara antara lain: memiliki

tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya, mau bekerja sama dengan pihak lain

untuk mencapai tujuan kerja, dan mau menerima kritikan untuk memperbaiki

hasil kerja.

b. Meningkatkan sikap profesional dapat dilakukan dengan cara seperti: mau

belajar guna mempertahankan kemampuan yang dimiliki melalui buku,

internet, dan majalah. Subjek mau menerima masukkan orang lain agar

prestasi kerja tetap tinggi, mepertahankan penampilan diri misalnya

menggunakan pakaian yang sopan, dan mampu menyesuaikan diri dengan

lingkungan.

Page 111: PENGARUH SIKAP PROFESIONAL DAN MINAT TERHADAP … · (Mengapa harus putus asa jika ternyata rahasia menjadi sukses sangat mudah. Semua yang manusia inginkan berawal dari mimpi) perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Besarnya pengaruh sikap profesional dan minat sebesar 85% terhadap

kepuasan. Hal ini berarti masih terdapat beberapa variabel lain yang

mempengaruhi kepuasan kerja. Maka untuk selanjutnya, agar peneliti melakukan

penelitian untuk mengungkap variabel-variabel lain yang mempengaruhi kepuasan

kerja, antara lain persepsi karyawan terhadap upah yang diberikan oleh

perusahaan atau organisasi, kondisi lingkungan kerja dalam perusahaan atau

organisasi, dan pengalaman kerja yang dimiliki oleh seorang karyawan.

.