pengaruh serangan kutulilin pinus (pineus boerneri ... · pohon contoh yang tidak terserang adalah...

50
PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri) TERHADAP KUALITAS GETAH TUSAM (Pinus merkusii Jungh, at de Vriese) GUNAWAN ADI SAPUTRA HUTABARAT DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

Upload: hoanghanh

Post on 12-Feb-2019

250 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri) TERHADAP

KUALITAS GETAH TUSAM (Pinus merkusii Jungh, at de Vriese)

GUNAWAN ADI SAPUTRA HUTABARAT

DEPARTEMEN SILVIKULTUR

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

Page 2: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri) TERHADAP

KUALITAS GETAH TUSAM (Pinus merkusii Jungh, at de Vriese)

GUNAWAN ADI SAPUTRA HUTABARAT

E44080020

Sripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kehutanan pada

Fakultas Kehutanan

Institiut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN SILVIKULTUR

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

Page 3: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh

Serangan Kutulilin (Pineus boerneri) Pinus Terhadap Kualitas Getah Tusam

(Pinus merkusii Jungh, at de Vriese) adalah benar-benar hasil karya saya sendiri

dengan bimbingan dosen dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada

perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Bogor, Januari 2013

Gunawan Adi Saputra Hutabarat

NRP E44080020

Page 4: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Penelitian : Pengaruh Serangan Kutulilin Pinus (Pineus boerneri)

Terhadap Kualitas Getah Tusam (Pinus merkusii Jungh, at

de Vriese)

Nama : Gunawan Adi Saputra Hutabarat

NRP : E44080020

Menyetujui,

Pembimbing

Dr. Ir. Oemijati Rachmatsjah, MS

NIP. 19471209 197403 1 002

Mengetahui,

Ketua Departemen Silvikultur

Fakultas Kehutanan, IPB

Prof. Dr. Ir. Nurheni Wijayanto, MS

NIP. 19601024 198403 1 009

Tanggal Lulus :

Page 5: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

SUMMARY

GUNAWAN ADI SAPUTRA HUTABARAT, E44080020. The Effect of Pine

Woolly Adelgide (Pineus boerneri) Attack on the Quality of Pine latex (Pinus

merkusii Jungh, at de Vriese). Under academic supervision of Dr. Ir. Oemijati

Rachmatsjah, MS.

Pine (Pinus merkusii Jungh, at de Vriese) is one type of Indonesia native plant

which grows fast and produces lumber and resin. Pine wood is a type of trade timber

in Indonesia and its latex can be processed as rosin and turpentine. Since 1997, in

Indonesia P. merkusii has been attacked by Pineus boerneri (Pine Woolly Adelgide)

which can cause damage and even death of the plant. This research has purpose to

know the effect of P. boerneri on the quality of P. merkusii latex. The sample trees

were determined by purposive sampling and with five replications for each attack

criterion (no attack, mild, moderate and severe). The latex was obtained by tapping

directly with “Koakan” method. The harvesting of latex every three days for three

times the collection. The parameters observed are color, water content, dirt level,

acid number and base number of the latex. The result of this research shows that the

Pine Woolly Adelgide attacks can affect the color, dirt level, water content, acid

number and base number of the latex. The mild, moderate and severe attack levels of

Pine Woolly Adelgide can make the dirt level of the latex become higher than normal

one, while the color, moisture content, acid number and base number of the latex are

only affected by moderate and severe attacks of Pine Woolly Adelgide.

Keywords: Pine Woolly Adelgide, latex color, dirt level, water content, acid and base

number.

Page 6: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

RINGKASAN

GUNAWAN ADI SAPUTRA HUTABARAT, E44080020. Pengaruh Serangan

Kutulilin Pinus (Pineus boerneri) Terhadap Kualitas Getah Tusam (Pinus merkusii

Jungh, at de Vriese). Di bawah bimbingan Dr. Ir. Oemijati Rachmatsjah, MS.

Pinus (Pinus merkusii jungh, at de Vriese) adalah salah satu jenis tanaman asli

Indonesia, tanaman cepat tumbuh dan menghasilkan kayu dan getah. Kayu pinus

merupakan salah satu jenis kayu perdangangan Indonesia dan getahnya dapat diolah

sebagai gondorukem dan terpentin. Mulai tahun 1997 di Indonesia, P. merkusii

mendapat serangan Pineus boerneri (kutulilin pinus) yang dapat menyebabkan

kerusakan bahkan kematian tanaman. Penelitian bertujuan untuk mengetahui

pengaruh serangan P. boerneri terhadap kualitas getah P. merkusii. Pohon contoh

ditentukan secara purposive sampling dengan lima kali ulangan untuk tiap-tiap

kriteria serangan. Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak

ditemukan gejala dan tanda serangan. Pohon terserang ringan jika kerusakan belum

mencapai 15% dari bagian pucuk, sedangkan terserang sedang jika kerusakan

mencapai 30%, daun sudah menguning dan sebagian berwarna cokelat. Pohon

terserang berat jika kerusakan mencapai lebih dari 50%, pucuk sudah menguning

serta daun berwarna cokelat.

Penyadapan getah dilakukan dengan metode koakan. Pemungutan getah

dilakukan setiap tiga hari sekali selama tiga kali pemungutan. Parameter yang akan

diamati adalah warna, kadar air, kadar kotor, bilangan asam dan bilangan basa getah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa serangan kutulilin pinus dapat mempengaruhi

warna, kadar kotoran, kadar air, bilangan asam dan bilangan basa getah. Serangan

ringan, sedang dan berat kutulilin pinus dapat menjadikan kadar kotor getah menjadi

lebih tinggi dari pada getah normal, sedangkan warna, kadar air, bilangan asam dan

bilangan basa hanya dipengaruhi oleh serangan sedang dan berat dari kutulilin pinus.

Kata kunci : Kutulilin pinus, Warna getah, Kadar kotor, Kadar air, Bilangan asam

dan basa

Page 7: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

i

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur senantiasa penulis panjatkan bagi Tuhan karena berkat dan

kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Pengaruh

Serangan Kutulilin Pinus (Pineus boerneri) Terhadap Kualitas Getah Tusam (Pinus

merkusii Jungh, at de Vriese). Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan Insititut

Pertanian Bogor.

Skripsi ini mengemukakan upaya penulis dalam mencari pengaruh serangan

kutulilin pinus terhadap kualitas getah tusam. Hasil dari penelitian ini diharapkan

menjadi informasi awal dalam mempelajari pengaruh serangan kutulilin pinus

terhadap kualitas getah tusam agar dapat memunculkan pertimbangan pencegahan

yang tepat guna mengatasi penyebaran kutulilin pinus pada tegakkan pinus. Penulis

mengharapkan kritik dan saran guna penyempurnaan karya ilmiah ini. Semoga karya

ilmiah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam

perlindungan tanaman terhadap serangan hama perusak. Akhir kata penulis ucapkan

terima kasih kepada segala pihak yang ikut membantu secara langsung maupun tidak

langsung terhadap penyelesaian karya ilmiah ini.

Bogor, Januari 2013

Gunawan Adi Saputra Hutabarat

Page 8: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirhan di Sibolga, Sumatera Utara pada tanggal 19

Juli 1990 sebagai anak keenam dari enam bersaudara pasangan

Togap Hutabarat dan Rusmia Hutagalung. Pada tahun 2008 penulis

lulus dari SMA Katolik Sibolga dan pada tahun yang sama lulus

seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB.

Penulis memilih Program Studi Silvikultur, Departemen Silvikultur Fakultas

Kehutanan IPB.

Selama menuntut ilmu di IPB, penulis aktif di sejumlah organisasi

kemahasiswaan yakni sebagai anggota Tree Grower Community (TGC), panitia Natal

Civa IPB pada tahun 2009, panitia retreat Komkes IPB pada tahun 2009, panitia

Belantara Silvikultur pada tahun 2010, dan sebagai wakil kordinator di Komisi

Kesenian Persekutuan Mahasiswa Kristen IPB pada tahun 2010-2011. Penulis juga

pernah melakukan Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan di Sancang dan Kamojang,

Praktek Pengelolaan Hutan dan melakukan Praktek Kerja Profesi di PT. Surya Hutani

Jaya Kaltim.

Untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan IPB, penulis menyelesaikan

skripsi yang berjudul Pengaruh Serangan Kutulilin Pinus (Pineus boerneri) Terhadap

Kualitas Getah Tusam (Pinus merkusii Jungh, at de Vriese) dibimbing oleh Dr. Ir.

Oemijati Rachmatsjah, MS.

Page 9: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

iii

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur atas kasih dan berkat Tuhan yang telah memberikan kemampuan

dan pengetahuan kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan.

Penulis juga menyampaikan penghargaan dan mengucapkan terima kasih

kepada pihak-pihak yang telah membantu selama penyusunan skripsi, yaitu:

1. Bapak (Alm Togap Hutabarat) dan Mama (Alm Rusmia Hutagalung) yang telah

membesarkan penulis dengan kasih sayang serta saudara-saudariku (Juwita,

Nenni, Liska, Sutan dan Arinta) yang selalu mendoakan penulis.

2. Dr. Ir. Oemijati Rachmatsjah, MS selaku dosen pembimbing yang telah banyak

memberikan arahan dan masukan kepada penulis.

3. Dr. Ir. Endes N Dahlan, MS dan Ir. Andi Sukendro, M.Si atas kesediaanya

meluangkan waktu sebagai dosen penguji dan ketua sidang.

4. Adm KPH Bandung Utara Perum Perhutani Unit III Jawa Barat beserta jajarannya

yang telah menyediakan tempat dan fasilitas penelitian.

5. Sahabat-sahabat kontrakan Lapet (Amudi, Bolas, Chastro, Christian dan Exas)

yang sudah memberi dukungan kepada penulis, terima kasih atas kehadiran

teman-teman dalam hidupku.

6. Cheanty, Desri, dan Herlina yang telah memberi semangat dan mendukung

penulis.

7. Sahabat-sahabat Komkes tercinta (Zega, Rio, Ruth, Sankiki, Tiur, Debora, Ester,

Riko, Ria, Hisar, Heny, Fitrina dan lain-lain) dan teman-teman PMK (Tini,

Puyun, Liber, Leo, Gio, dan lain-lain) yang telah mendukung penulis.

8. Teman-teman silvikultur dan seluruh staf Departemen Silvikultur yang telah

memberi dukungan kepada penulis.

9. Pihak-pihak lain yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.

Bogor, Januari 2013

Penulis

Page 10: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

iv

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................ i

RIWAYAT HIDUP ............................................................................ ii

UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................... iii

DAFTAR ISI ...................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ............................................................................... v

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... vii

I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................. 1

1.2 Tujuan Penelitian ......................................................... 2

1.3 Manfaat ....................................................................... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................... 3

2.1 Pinus (Pinus merkusii Jungh. At de Vriese)

2.1.1 Penyebaran dan Klasifikasi ......................... 3

2.1.2 Manfaat Pinus ............................................. 4

2.2 Kutulilin Pinus (Pineus boerneri)

2.2.1 Klasifikasi dan Penyebaran ......................... 6

2.2.2 Morfologi ................................................... 9

2.2.3 Serangan Kutulilin Pinus ............................ 10

III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu ........................................................ 12

3.2 Alat dan Bahan ............................................................ 12

3.3 Metode Penelitian ........................................................ 12

Page 11: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

v

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Warna .......................................................................... 18

4.2 Kadar Kotor ................................................................. 20

4.3 Kadar Air ..................................................................... 21

4.4 Bilangan Asam ............................................................ 22

4.5 Bilangan Basa .............................................................. 24

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ..................................................................... 28

5.2 Saran ........................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 29

LAMPIRAN ....................................................................................... 32

Page 12: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

vi

DAFTAR TABEL

No Halaman

1. Kriteria atau kategori srangan kutulilin pinus ............................... 13

2. Standar mutu getah tusam ............................................................ 17

3. tally sheet rekapitulasi data .......................................................... 17

4. Hasil rekapitulasi data .................................................................. 18

5. Rataan dan uji lanjut Duncan masing-masing parameter ............... 26

Page 13: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

vii

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1. Morfologi Kutulilin pinus ........................................................ 9

2. Getah yang dihasilkan tusam normal, terserang

ringan, sedang dan berat .......................................................... 18

3. Grafik perbandingan nilai kadar kotor serangan

kutulilin pinus ......................................................................... 20

4. Grafik perbandingan nilai kadar air serangan

kutulilin pinus ......................................................................... 22

5. Grafik perbandingan nilai bilangan asam serangan

kutulilin pinus ......................................................................... 23

6. Grafik perbandingan nilai bilangan basa serangan

kutulilin pinus ......................................................................... 25

Page 14: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

viii

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1. Jadwal pelaksanaan penelitian .................................................. 34

2. Hasil olah data .......................................................................... 34

Page 15: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pinus (Pinus merkusii jungh, at de Vriese) adalah salah satu jenis tanaman

endemik Indonesia. Pinus termasuk ke dalam famili Pinaceae memiliki tajuk yang

lebat dan berbentuk kerucut. Pohon ini tumbuh secara alami di Sumatera bagian

utara yaitu Aceh, Sumatera Utara dan Pengunungan Kerinci. Penyebaran pinus

yang tumbuh secara alami di Aceh terdapat di Pegunungan Selawah Agam sampai

sekitar Taman Nasional Gunung Leuser. Penyebaran pinus di Kerinci dapat

dijumpai pada kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), sedangkan

penyebaran pinus secara alami di Sumatera Utara dapat dijumpai pada Cagar

Alam dalam Wilayah Pengelolaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam

(BKSDA).

Pinus memiliki beberapa manfaat baik secara ekologis maupun ekonomi

dan juga sosial. Secara ekologi, pinus banyak digunakan dalam kegiatan

penghijauan dan reboisasi. Pinus memiliki tajuk yang relatif rapat sehingga dapat

menjaga kelembaban tanah. Secara ekonomi dan sosial, pinus dapat meningkatkan

pendapatan ekonomi masyarakat sekitar hutan. Hutan tanaman pinus di Pulau

Jawa yang dikelola oleh Perum Perhutani menjadi sumber pendapatan perusahaan

ialah sebagai penghasil kayu dan getah. Kayu pohon pinus merupakan salah satu

jenis kayu perdagangan Indonesia. Kayu pinus dapat digunakan sebagai bahan

bangunan, perabotan rumahtangga, bahan bakar dan lain-lain. Sedangkan getah P.

merkusii banyak dimanfaatkan untuk keperluan industri ialah industri batik, kertas

dan lain-lain. Getah pinus dapat diolah menjadi gondorukem dan terpentin.

Gondorukem dan terpentin merupakan hasil hutan yang sedang dikembangkan di

Pulau Jawa. Produk gondorukem dan terpentin umumnya dipasarkan ke

Singapura, Jepang, India, USA, Kanada, dan Nigeria. Gondorukem digunakan

untuk membuat sabun, resin dan cat, sedangkan terpentin dapat digunakan untuk

pembuatan obat-obatan, parfum, dan desinfektan.

Pohon pinus akan menghasilkan getah secara produktif jika

pertumbuhannya baik. Pertumbuhan pinus didukung oleh faktor abiotik maupun

Page 16: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

2

biotik. Faktor abiotik yang mempengaruhi pertumbuhan pinus adalah iklim, tanah,

curah hujan dan ketinggian tempat tumbuh. Faktor biotik yang sering menjadi

permasalahan dalam pertumbuhan pohon adalah adanya gangguan hama dan

penyakit. Jenis hama yang telah lama diketahui menyerang pinus yaitu Melionia

basalis, Cryptothelea variagata, Nesodiprion biremis yang menyerang daun

pinus, Coptotermes curvignathus, C. travians, Dioryctria rubella menyerang

bagian batang dan akar. Jenis-jenis ini merupakan jenis-jenis hama yang

dikatagorikan belum membahayakan bagi tegakan pinus. Serangan penyakit

tanaman pinus adalah Fusarium sp, Pythium sp, dan Rhizoctonia sp. Serangan

penyakit tersebut sering dikenal dengan dengan istilah lodoh dan banyak

menyerang tanaman yang masih berada di persemaian.

Sejak tahun 1997 P. merkusii di Indonesia telah mendapat serangan Pineus

boerneri. P. boerneri disebut dengan istilah kutulilin pinus karena kutu ini

mengeluarkan benang-benang halus berwarna putih dan menyelimuti bagian

tanaman terserang. Lapisan putih tersebut merupakan tempat berlindung kutulilin

pinus. Menurut Rachmatsjah (2012), serangga kutulilin pinus pertama kali

dilaporkan menyerang tanaman pinus di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH)

Bandung Utara pada tahun 1997 dan berlanjut sampai sekarang.

Hama ini merusak pohon pinus dengan cara menghisap cairan pohon.

Gejala yang dapat dilihat pada pohon yang terserang adalah daun menjadi kuning

selanjutnya berubah menjadi coklat bahkan menyebabkan kematian pucuk, diduga

dapat menurunkan kualitas atau mutu getah.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh serangan kutulilin

pinus (P. boerneri) terhadap kualitas getah P. merkusii.

1.3 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini akan menyediakan data dan informasi mengenai

dampak serangan kutulilin terhadap kualitas getah P. merkusii digunakan sebagai

pertimbangan dalam pengelolaan hutan terutama usaha pengendalian serangan

kutulilin pinus agar tidak menimbulkan kerugian lebih besar.

Page 17: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pinus (Pinus merkusii Jungh. at de Vriese)

2.1.1 Penyebaran dan Klasifikasi

Pinus merkusii Jungh, at de Vriese ( tusam) merupakan jenis pohon asli di

Indonesia. Tusam telah banyak ditanam diberbagai daerah di Indonesia dan

memberikan hasil yang cukup memuaskan, dapat tumbuh dengan baik di

Sumatera dan Jawa, di Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara. Tusam di Sumatera

bagian Utara tumbuh secara alami, sedangkan di Jawa merupakan hutan tanaman.

Penyebaran tusam di Sumatera bagian Utara terdapat di Aceh, Sumatera Utara,

Sumatera barat dan Jambi (pengunungan Kerinci). Menurut Butarbutar (1998),

penyebaran tusam di Sumatera dalam bentuk hutan alam dikelompokkan menjadi

tiga strain yaitu:

1. Strain Aceh, penyebaran tusam dimulai dari pegunungan Selawah Agam

sampai sekitar Taman Nasional Gunung Leuser. Menyebar ke Selatan hingga

bukit barisan.

2. Strain Tapanuli, penyebaran dimulai dari daerah Tapanuli ke selatan danau

Toba. Tumbuh secara alami di Dolok Tusam dan Dolok Pardomuan. Di

pegunungan Dolok Saut, tusam dapat tumbuh pada ketinggian 1000-1500 m

dpl yang tumbuh secara heterogen dengan pohon berdaun lebar. Hutan

tanaman dalam skala kecil pernah dibuat oleh masyarakat di Kecamatan

Pangaribuan dan Kecamatan Sipahutar (keduanya masuk dalam Kabupaten

Tapanuli Utara) dengan menggunakan bibit/anakan alam yang diambil secara

cabutan, dan sekarang hampir habis karena pengusahaan oleh rakyat

dialihkan menjadi tanaman kopi (Suhaendi, 2005).

3. Strain Kerinci, penyebarannya terdapat di sekitar pengunungan Kerinci.

Tumbuh secara alami diantara Bukit Tapan dan Sungai Penuh. Di daerah ini

tusam dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 1500-2000 m dpl.

Pohon pinus di Pulau Jawa dibudidayakan oleh Perum Perhutani, tumbuh

pada ketinggian 200-2000 mdpl. P. merkusii termasuk ke dalam famili Pinaceae

dan ordo Coniferales. Klasifikasi tusam adalah sebagai berikut:

Page 18: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

4

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Gymnospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Coniferales

Family : Pinaceae

Genus : Pinus

Spesies : Pinus merkusii Jungh, at de Vriese.

P. merkusii atau tusam memiliki tinggi pohon 20-40 m dengan panjang

batang bebas cabang 2-23 m dan tidak berbanir. Kulit luar kasar berwarna cokelat

kelabu hingga cokelat tua. Menurut Martawijaya (1998), struktur kayu pinus tidak

berpori serta memiliki berat jenis (BJ) rata-rata 0,55 dengan kelas kuat II sampai

III dan kelas awet IV.

Pohon pinus memiliki warna teras yang sukar dibedakan dengan gubalnya

kecuali pada pohon berumur tua di mana terasnya berwarna kuning kemerahan

sedangkan gubalnya berwarna putih krem. Pinus juga memiliki tekstur yang agak

kasar dan serat lurus tapi tidak rata. Ciri anatomi kayu pinus tidak berpori tapi

mempunyai saluran damar aksial yang menyerupai pori dan tidak mempunyai

dinding sel yang jelas. Permukaan radial dan tangensial pinus mempunyai corak

yang disebabkan karena perbedaan struktur kayu awal dan kayu akhirnya,

sehingga terkesan ada pola dekoratif. Riap tumbuh pada pinus agak jelas terutama

pada pohon-pohon yang berumur tua, pada penampang lintang kelihatan seperti

lingkaran-lingkaran memusat (Pandit dan Ramdan 2002).

2.1.2 Manfaat Pinus

P. merkusii memiliki banyak manfaat baik secara ekologis, ekonomi, dan

sosial. Secara ekologis, pinus berfungsi sebagai tanaman pelindung tanah.

Tanaman pinus merupakan tanaman intoleran dan memiliki tajuk yang rapat,

sehingga lantai tanah tetap dalam keadaan basah. Selain itu, tanaman pinus

biasanya akan mengugurkan daun yang sudah tua sehingga dapat

mempertahankan kelembaban tanah dan terurai membentuk organik baru pada

lapisan atas tanah. Kondisi ini dapat mencegah terjadinya kebakaran hutan.

Tanaman pinus sangat cocok untuk kegiatan rehabilitasi lahan kritis, tahan

Page 19: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

5

kebakaran, dan dapat dibudidayakan di tanah yang tidak subur (Senjaya dan

Surakusumah 2010).

Pada tahun 70-an, pinus ditanam di Pulau Jawa dan dimanfaatkan untuk

kegiatan reboisasi. Menurut Listyandari A (2009), pinus dapat digunakan untuk

reboisasi karena pinus memiliki fungsi sebagai pelindung tanah. Selain batang,

getah, ranting, dan cabang, buah tusam dapat juga digunakan sebagai bahan bakar.

Menurut Suryatmojo (2006), pinus juga memiliki manfaat sebagai penyedia jasa

lingkungan misalnya mengatur tata air, penyerap karbon, penghasil oksigen, jasa

wisata alam, satwa, biodiversitas, dan sebagainya.

Secara ekonomi dan sosial, pinus menghasilkan kayu dan getah. Kayu

pinus dapat diolah menjadi perabotan rumahtangga, korek api, industri pulp, dan

mebel serta bahan bahan bangunan. Ranting atau cabang yang tua dapat

digunakan sebagai kayu bakar. Salah satu industri pengelohan kayu pinus untuk

pembuatan perabotan rumahtangga terdapat di Cibadak, Jawa Barat. Getah pinus

dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan gondorukem dan terpentin

yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Hillis (1987) menyatakan bahwa getah yang dihasilkan P. merkusii

digolongkan sebagai oleoresin. Oleoresin adalah getah yang keluar apabila saluran

resin pada kayu tersayat dan keluar dari rongga-rongga jaringan kayu. Getah pinus

terdapat pada saluran interseluler sel yang terbentuk oleh suatu mekanisme baik

secara lysigenous (sel pada jaringan kayu hancur dan meninggalkan celah)

maupun schizogenous (sel memisahkan diri) atau schizolysigenous.

Produksi getah pinus dipengaruhi oleh kualitas tempat tumbuh, umur,

kerapatan, sifat genetis, ketinggian tempat, pemberian stimulasi dan metode

sadapan. Menurut Sumadiwangsa (2003), pohon pinus sudah dapat disadap

getahnya jika telah berumur 10 tahun. Produksi getah pohon pinus sangat

bervariasi yaitu dari 0-200 g per pohon per panen. Pohon tua dapat menghasilkan

30-60 kg getah, 20-40 kg resin murni dan 7-14 kg terpentin per tahun. Semakin

tua umur pohon, maka produksi getah pinus juga akan semakin bertambah.

Tegakan P. merkusii yang berumur tua cenderung menghasilkan getah yang lebih

banyak daripada yang berumur muda (Listyandari AK, 2009). Namun jika

Page 20: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

6

diameter pohon muda sama dengan diameter pohon tua, maka pohon muda

tersebut cenderung menghasilkan getah yang lebih banyak.

Gondorukem merupakan bahan yang digunakan untuk membuat sabun,

resin dan cat. Terpentin sebagai hasil sampingan gondorukem memiliki aroma

yang harum dan khas. Menurut Sumadiwangsa dan Gusamailina, (2006),

pengujian resin dapat dilakukan dengan menganalisis kadar air, warna, titik lunak,

titik leleh, bilangan asam, bilangan iod, berat jenis, bau, persen transmisi, kadar

abu, dan kadar kotoran. Terpentin dapat digunakan untuk pembuatan obat-obatan,

parfum, dan desinfektan. Selain itu, terpentin juga dapat digunakan sebagai bahan

campuran minyak urut karena aroma yang dihasilkan tersebut.

Harga perdagangan gondorukem dan terpentin dibedakan dalam beberapa

mutu atau kualitas. Saat ini di Indonesia telah membuat standar mengenai mutu

atau kualitas gondorukem. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia

pengelompokan getah dibedakan menjadi mutu I dan mutu II. Faktor yang

menentukan kualitas gondorukem adalah warna dan kotoran. Penentuan kualitas

terpentin dilakukan berdasarkan warna, kandungan kotoran, dan aroma khas

terpentin. Pada dasarnya faktor utama yang mempengaruhi kualitas gondorukem

maupun terpentin adalah kualitas getah yang dihasilkan pohon pinus.

Gondorukem maupun terpentin yang berkualitas baik akan diperoleh jika getah

yang digunakan juga merupakan getah yang tergolong baik.

2.2 Kutulilin Pinus (P. boerneri)

2.3.1 Klasifikasi dan Penyebaran

Hama merupakan semua binatang yang merusak hutan, hasil hutan dan

secara ekonomi menimbulkan kerugian. Hama dapat merusak atau menggangu

hutan dan hasil hutan melalui aktivitasnya seperti mencari tempat untuk

berlindung, makan dan berkembangbiak. Yunasfi (2007), menyatakan bahwa

apabila serangga dan hewan menggunakan pohon sebagai makanan atau tempat

tinggal maka kerusakan yang disebabkan oleh hama tersebut akan menimbulkan

kerugian secara ekonomis.

Secara umum hama tanaman merupakan kelompok serangga. Hal ini

disebabkan karena sebagian besar dunia binatang didominasi oleh serangga.

Menurut Schowalter (2006), serangga merupakan organisme hidup yang terbesar

Page 21: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

7

jumlah jenisnya yaitu sekitar 75%. Serangga pada umumnya merupakan pemakan

tumbuhan. Selain mendominasi dunia binatang, serangga juga merupakan

makhluk hidup yang mendominasi bumi. Ukuran populasi serangga dapat

meningkat dengan cepat karena serangga mudah beradaptasi dengan lingkungan

di sekitarnya dan perkembangbiakan yang cepat. Serangga akan menjadi hama

jika populasi serangga tersebut meningkat hingga melampaui batas ambang

ekonomi. Bagian-bagian pohon yang sering menjadi makanan utama bagi

serangga yaitu daun, pucuk, batang, kulit batang, bunga, buah, ranting, akar dan

cairan batang.

Hama dapat menyerang berbagai macam bagian pohon dan dapat pula

menyerang satu macam bagian pohon (Susniahti N, Sumeno dan Sudarjat, 2005)

Berdasarkan bagian pohon yang diserang, hama hutan terbagi atas hama akar

hama daun, hama batang, hama pucuk dan cabang, hama bunga, dan hama buah.

Selain menghambat pertumbuhan tanaman, hama juga dapat menyebabkan

penurunan produksi dan kualitas produk akhir yang dihasilkan.

Permasalahan hama yang sering dialami adalah adanya hama baru yang

datang dari luar Indonesia (eksotik) yang dapat menyerang tanaman lokal. Hama

tesebut dapat ditularkan melalui tanaman yang diimpor, angin ataupun sengaja

dilakukan oleh manusia. Salah satu hama yang datang dari luar Indonesia adalah

hama kutulilin pinus (P. boerneri).

Laporan serangan hama kutulilin ini (P. boerneri) pertama kali terjadi di

India pada tahun 1970. Serangan kutulilin di Afrika, Australia, Eropa, Selandia

Baru, serta Amerika Utara dan Selatan menyebabkan kerusakan bahkan kematian

tanaman (FAO, 2007). Menurut McClure, 1982, adelgidae P. boerneri mungkin

diperkenalkan dari Jepang dan menyerang jenis pinus yang sama di Amerika

Utara.

Penyebaran kutulilin pinus ini telah sampai ke Indonesia dan menyerang

pohon P. merkusii (tusam). Hama ini dilaporkan menyerang Hutan Tanaman

pinus di Pulau Jawa yang saat ini menjadi permasalahan karena sudah menyerang

hampir 6000 ha tanaman pinus. Penelitian Iriando pada tahun 2011 menunjukkan

bahwa kutulilin pinus telah menyerang hutan P. merkusii di KPH Sumedang

Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten pada berbagai tingkat serangan

Page 22: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

8

yaitu serangan ringan hingga berat. Menurut Rachmatsjah (2012), sebaran

kutulilin pinus terbatas hanya menyerang tanaman pinus yang tumbuh pada

ketinggian di atas 900 m dpl dengan suhu antara 16-22 0C dan kelembaban antara

80-90%.

Penyebaran kutulilin pinus dapat terjadi melalui angin, serangga lain,

burung maupun manusia (Sukopramono, 2010). Kutulilin pinus berkembang biak

secara aseksual (parthenogenesis) bila kehidupan hanya pada satu inang, dimana

betina dapat memproduksi sel telur yang berkembang tanpa melalui proses

fertilisasi oleh pejantan. Bila kehidupan pada inang kedua, maka P. boerneri akan

berkembang secara seksual (Carter dalam Rachmatsjah, 2012). Cara reproduksi

tersebut dapat menyebabkan pertambahan populasi dan penyebaran hama kutulilin

pinus secara cepat pada tegakan pinus yang tumbuh serangam (monokultur).

Berdasarkan penelitian Rachmatsjah (2012), kutulilin yang menyerang P.

merkusii di Indonesia adalah Pineus boerneri Annand termasuk dalam ordo

Hemiptera dan family Adelgidae. Hal ini ditandai oleh adanya kelenjar lilin di

kepala yang menyebar tidak beraturan, pada kosa terdapat tonjolan dan empat

pasang spirakel pada abdomen (Annand, 1928). Berdasarkan identifikasi yang

dilakukan Wikispecies tahun 2011, kutulilin pinus diklasifikasikan sebagai

berikut :

Superregnum : Eukaryota

Regnum : Animalia

Subregnum : Eumetazoa

Phylum : Arthropoda

Subphylum : Hexapoda

Class : Insecta

Superordo : Condylognatha

Ordo : Hemiptera

Subordo : Stemorrhyncha

Superfamilia : Phylloxeroidea

Familia : Adelgidae

Genus : Pineus

Species : Pineus boerneri Annand

Page 23: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

9

Tungkai

Stilet

Rambut

Spirakel

Ovipositor

2.3.2 Morfologi kutulilin Pinus (P. boerneri)

Struktur tubuh kutulilin pinus lunak dan berukuran kecil di mana ukuran

panjang tubuh antara 0,45-0,85 ± 0,033 mm dengan lebar 0,40-0,75 ± 0,027 mm,

berbentuk bulat telur, berwarna kuning kecoklatan dan tidak bersayap

(Rachmatsjah, 2012). Untuk melindungi dirinya dari musuh alami, kutulilin pinus

mengeluarkan benang-benang halus berwarna putih dari bagian dorsal yang

menutupi tubuh kutulilin pinus sehingga bagian tanaman terserang diselimuti oleh

lapisan putih. P. boerneri merupakan kutu yang mempunyai dua inang, di mana

kehidupan pada inang pertama dan pada inang kedua bila berlanjut maka akan

terjadi secara seksual dan aseksual dengan siklus dua tahun. Bila kehidupan hanya

pada satu inang maka berlangsung secara aseksual atau partenogenetik (Havill dan

Foottit (2007). P. merkusii merupakan inang kedua dari P. boerneri pada kondisi

ini serangga akan berkembang secara partenogenetik (Carter 1971). Morfologi

kutulilin pinus disajikan pada Gambar 1 berikut.

Gambar 1. Morfologi kutulilin pinus (Sumber Rachmatsjah 2012)

Hama kutulilin pinus merupakan hama yang memiliki pergerakan yang

tidak aktif yaitu hama yang menetap pada suatu tempat dan tidak berpindah-

pindah. Kutu ini tinggal di bagian pucuk atau ketiak daun tusam (Eko, 2010).

Menurut Rachmatsjah (2012), kutulilin betina memiliki ovipositor, rostum yang

panjang, empat pasang spirakel pada abdomen. Menurut Carter (1971), hama

Kelenjar lilin

Page 24: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

10

kutulilin merupakan hama yang memiliki siklus hidup yang kompleks. Pada

umumnya pertumbuhan kutulilin akan meningkat pada musim kemarau. Pada

musim hujan pertumbuhan kutulilin akan tertekan karena air hujan dapat mencuci

benang-benang yang dikeluarkan hama sebagai tempat berlindung dan

berkembang biak. Menurut McClure (1990), P. boerneri akan menyebabkan kulit

kayu menjadi keriput yang digunakan sebagai tempat perlindungan baik dari

cuaca buruk maupun musuh alaminya.

2.3.3 Serangan kutulilin Pinus (P. boerneri)

Hama kutulilin pinus di Indonesia dapat menyerang tusam mulai dari

persemaian sampai dewasa (Rachmatsjah, 2012). Kutulilin mengganggu

pertumbuhan tanaman tusam dengan cara menghisap cairan pohon, khususnya

pada bagian pucuk. Daun tusam yang terserang kutulilin akan telihat tanda-tanda

seperti tepung putih berupa bintik-bintik. Lapisan putih tersebut merupakan

benang-benang yang dikeluarkan sebagai tempat perlindungan hama. Saat daun

tanaman terserang, akan terjadi perubahan warna daun menjadi kuning hingga

cokelat, mengering dan akhirnya pucuk menjadi mati serta pertumbuhan cabang

menjadi tidak normal (Iriando S, 2011).

Serangan yang terjadi dapat menyebabkan kerusakan yang parah pada

tegakan pinus. Akibat serangan yang ditimbulkan adalah adanya kelainan bentuk

dan kehilangan pertumbuhan pohon tersebut karena hama menghisap cairan dari

pohon. Menurut Chilima dan Leather, (2001), serangan kutulilin menyebabkan

kematian pucuk secara perlahan, menyebabkan distorsi cabang, pertumbuhan

menjadi terhambat, daun menjadi cokelat dan mati, tajuk menipis, dan

menyebabkan kematian pada pohon.

Menurut McClure (1982), kutulilin pinus di Amerika Utara menyerang

tanaman pinus pada umur 3 tahun hingga dewasa dengan cara menghisap cairan

buah dan dapat juga menghambat proses fotosintesis tanaman. Selain P. boerneri,

pohon pinus juga dapat terserang P. resinosa. Dampak serangan yang ditimbulkan

oleh P. resinosa dan P. boerneri pada P. edalrica adalah relatif sama, hal ini dilaporkan

oleh Mendel and Liphschitz pada tahun1988. Selain itu, serangan P. boerneri juga

menunjukkan dampak yang sama dengan serangan Adelges piceae pada tanaman Abies

balsamea (Hain, 1988). Hasil penelitian yang membandingkan biomassa tanaman

Page 25: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

11

pinus yang terserang dengan yang tidak terserang oleh P. boerneri dan M.

resinosae menunjukkan bahwa hama tersebut dapat mengurangi biomassa

tanaman. Selain itu, akibat serangan cabang menjadi terdistorsi dan retak sehingga

mengakibatkan keluarnya getah sebagai respon (McClure, 1989).

Wilson dalam Rachmatsjah (2012), juga menyebutkan bahwa selain P.

boerneri, P strobi juga merupakan hama yang berbahaya baik di persemaian

maupun tegakan dan pada tanaman hias. Hama ini menyerang pohon dan

menyebabkan daun menjadi layu dan pertumbuhannya terhenti.

Page 26: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

12

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di tegakan pinus KPH Bandung Utara Perum

Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten dan Laboratorium Kimia Hasil Hutan,

Departemen Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

selama bulan September hingga Oktober 2012.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah meteran,

tambang, kadukul, parang, talang seng, wadah penampung getah, paku dan palu,

tally sheet, gelas ukur 250 cc, saringan, alat tulis, gelas, Erlenmeyer, timbangan

dan pengaduk. Bahan yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah tegakan pohon

P. merkusii yang terkena serangan kutulilin, data serangan P. boerneri pada

tegakan P. merkusii di KPH Bandung Utara Perum Perhutani Unit III Jawa Barat,

alkohol, phenolphthalein, kalium hidroksida dan toluol teknis atau pelarut sejenis.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara bertahap terdiri dari tiga tahap yaitu

pengambilan data sekunder, melakukan survey dan pengambilan data primer,

pengolahan dan analisa data serta pembuatan laporan.

Pengambilan Data Sekunder

Data sekunder adalah data mengenai adanya serangan kutulilin pinus pada

tegakan pohon pinus meliputi luas dan letak tegakan yang terserang kutulilin

pinus, kelas umur tegakan, kondisi pohon terserang dan lain-lain yang sangat

perlu untuk dijadikan dasar dalam pembuktian lebih lanjut. Data sekunder

diperoleh melalui wawancara dengan petugas lapangan dan menghimpun data

mengenai serangan kutulilin pinus pada tegakan P. merkusii baik dari kantor pusat

maupun unit KPH.

Survey

Survey ditujukan untuk melihat secara langsung kondisi serangan di

lapangan. Selanjutnya untuk mendapatkan data primer, pertama-tama dilakukan

survey di lapangan dan menentukan pohon contoh pada berbagai tingkat serangan

untuk mendapatkan getah pinus yang akan diuji lebih lanjut di laboratorium.

Page 27: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

13

Pohon contoh yang dibutuhkan untuk tiap-tiap kriteria serangan (tidak terserang,

terserang ringan, sedang dan berat) adalah lima pohon contoh. Pohon contoh akan

diambil secara langsung atau purposive sampling pada petak-petak tegakan yang

berasal dari kelas bonita, umur, diameter dan tinggi pohon yang sama. Tabel 1

menyajikan kriteria atau kategori serangan kutulilin pinus pada tusam.

Tabel 1. Kriteria atau Kategori Serangan Kutulilin Pinus

No. Keadaan Pohon Kriteria serangan

1. Pohon sehat, tidak ditemui adanya gejala dan tanda-tanda serangan, tidak ada lapisan lilin,pohon berwarna hijau segar

Tidak terserang

2. Serangan belum mencapai 15% dari bagian pucuk, dan sebagian daun mulai menguning, terdapat lapisan lilin merata

pada pucuk dari bagian terserang

Serangan ringan

3. Bagian pohon terserang sudah mencapai 30% dari bagian

pucuk tanaman, daun mulai menguning dan sebagian

berwarna kecoklatan, lapisan lilin sudah memenuhi bagian

tajuk

Serangan sedang

4. Serangan sudah mencapai lebih dari 50% dari bagian pucuk,

pucuk sudah mengering daun berwarna coklat, lapisan lilin sudah mencapai bagian batang

Serangan berat

Sumber: Rachmatsjah, 2012

Pengambilan Data Primer

Data primer meliputi penyadapan getah di lapangan dan pengujian mutu

getah di Laboratorium Kimia Hasil Hutan, Departemen Teknologi Hasil Hutan

Fakultas kehutanan IPB. Penyadapan dilakukan dengan menggunakan metode

koakan dengan cara sebagai berikut:

1. Pembersihan kulit batang yang akan disadap dengan ketentuan tebal 3 mm,

lebar 20 cm dan tinggi 70 cm. Bagian batang yang dibersihkan berada

pada ketinggian 20 cm di atas permukaan tanah.

2. Pembuatan rencana sadap dengan membuat mal sadap pada koakan

dengan lebar 10 cm dan tinggi 60 cm.

3. Pembuatan luka sadap dengan kadukul dengan ukuran 10 x 10 cm dan

kedalaman 2-3 cm.

4. Pemasangan talang sadap pada tepi bawah koakan dan penampung getah.

Pemungutan getah dilakukan sebanyak tiga kali setiap tiga hari selama

sembilan hari setelah pembuatan koakan. Pemungutan getah pertama dilakukan

pada hari ketiga setelah koakan, pemungutan kedua pada hari keenam dan

Page 28: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

14

pemungutan ketiga pada hari kesembilan. Parameter yang diamati adalah warna

getah, kadar air, kadar kotor, bilangan asam dan bilangan basa getah maupun

gondorukem.

Warna

Prosedur penentuan warna getah pinus dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

a. Getah hasil sadapan dipisahkan dari air dan kotoran kemudian diaduk

hingga merata.

b. Warna getah dicocokkan dengan standar mutu menurut SNI.

c. Jika getah mudah diaduk dan penampakan warnanya seperti contoh

standar mutu A, maka getah tersebut ditetapkan sebagai mutu A.

d. Jika getah tidak mudah diaduk dan penampakan warnanya sama dengan

standar mutu B atau lebih jelek dari standar mutu A, maka getah tersebut

ditetapkan sebagai mutu B.

Kadar Kotor

Prosedur pengujian uji kadar kotor dilakukan sebagai berikut:

a. Timbang contoh getah tusam sebanyak 1 Kg (AA) pada wadah yang telah

diketahui beratnya.

b. Tambahkan toluol teknis atau pelarut sejenis sebanyak 3 liter dan

dilakukan pengadukan hingga getah tersebut larut.

c. Timbang saringan 200 mesh (BB) dan melakukan penyaringan serta

menampung cairan filtrasi pada ember lain.

d. Menimbang saringan dan kotoran (CC) kemudian menghitung kadar kotor

dengan menggunakan rumus:

Kadar kotor

e. Nilai kadar kotor dicocokkan dengan SNI.

Kadar Air

Pengujian kadar air dilakukan sebagai berikut:

a. Larutan filtrasi pada pengujian kadar kotoran getah dibiarkan selama 30

menit hingga terjadi pemisahan antara air dan larutan getah. Kemudian

Page 29: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

15

larutan getah dituangkan pada wadah lain dan air kedalam gelas ukur 250

cc dengan menggunakan corong plastik.

b. Air dibiarkan mengendap dan larutan air pada gelas ukur dibaca (D)

c. Menghitung kadar air dengan menggunakan rumus:

Kadar air

d. Nilai kadar air dicocokkan dengan SNI.

Bilangan Asam

Pengujian bilangan asam dilakukan untuk memprediksikan kualitas

gondorukem yang dihasilkan dari olahan getah yang digunakan. Prosedur yang

digunakan untuk mengetahui bilangan asam getah adalah sebagai berikut:

1. Timbang contoh uji sebanyak 4 gram dalam Erlenmeyer 300 ml yang

sudah diketahui beratnya.

2. Dalam Erlenmeyer lain didihkan 100 ml alkohol, selama suhunya masih

diatas 70 oC netralkan dengan larutan kalium hidroksida 0,5 N dan tambah

indikator phenolphthalein sebanyak 0,5 ml.

3. Tuang alkohol yang telah dinetralkan ke dalam contoh uji.

4. Dalam keadaan yang masih panas titrasi dengan kalium hidroksida 0,5 N.

Titik akhir titrasi dicapai apabila penambahan 1 tetes basa menghasilkan

sedikit perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah muda yang

jelas dan dapat bertahan selama ± 15 detik.

5. Perhitungan bilangan asam dilakukan dengan rumus:

Bilangan asam

Keterangan :

V = volume kalium hidroksida 0,5 N, dinyatakan dalam milliliter

N = normalitas kalium hidroksida

W = berat contoh uji, dinyatakan dalam gram

56,1 = berat molekul KOH

Bilangan Basa

Pengujian bilangan basa dilakukan untuk memprediksikan kualitas

gondorukem yang dihasilkan dari olahan getah yang digunakan Prosedur yang

digunakan untuk mengetahui bilangan penyabunan getah adalah:

Page 30: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

16

1. Timbang contoh uji sebanyak 4 gram dalam Erlenmeyer 300 ml yang

sudah diketahui beratnya.

2. Tambah 50 ml alkohol netral dan 50 ml larutan kalium hidroksida 0,5 N

kemudian didihkan selama ± 1 jam dibawah kondensor refluk sambil

dikocok berulang kali.

3. Pada saat larutan masih panas titrasi kelebihan kalium hidroksida dengan

menggunakan larutan standar asam khlorida 0,5 N dan tambahkan

indikator phenolphthalein 0,5 ml.

4. Titrasi berakhir pada saat hilangnya warna merah muda.

5. Buat penentapan blangko yang terdiri dari 50 ml alkohol netral dan 50 ml

larutan kalium hidroksida 0,5 N yang sama dalam waktu yang sama.

6. Perhitungan bilangan penyabunan dengan menggunakan rumus:

Bilangan penyabunan

Keterangan :

V1 = volume asam khlorida 0,5 N yang dibutuhkan untuk contoh uji, dinyatakan

dalam milliliter

V2 = volume asam khlorida yang dibutuhkan dalam blangko, dinyatakan dalam

milliliter.

Pengolahan dan Analisis Data

Hasil pengujian dan perhitungan data diolah dengan menggunakan

software Microsoft Excel dan SPSS 16.0 sedangkan analisa data dilakukan secara

statistik dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pada

pengamatan mutu getah akan diamati pengaruh tingkat serangan kutulilin pinus

terhadap kadar air, warna, kadar kotor, bilangan asam dan bilangan basa getah.

Kemudian dibandingkan dengan standar mutu getah menurut SNI dan nilai tengah

parameter selanjutnya akan diuji dengan Uji Duncan. Standar mutu getah menurut

SNI disajikan pada Tabel 2. Data yang telah diolah dan dianalisis akan

dikumpulkan ke dalam Tally Sheet yang disajikan pada Tabel 3 dan selanjutnya

melakukan pembuatan laporan.

Page 31: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

17

Tabel 2. Standar Mutu Getah Tusam

No Karakteristik Satuan

Mutu

A B

1 Kadar air % ≤ 3 > 3

2 Kadar kotoran % ≤ 2,0 2,1 – 5,0

3 Warna - Putih Putih sampai keruh kecoklat-coklatan

Sumber: Standar Nasional Indonesia ( SNI 01-5009.4-2001)

Tabel 3. Tally Sheet Rekapitulasi Data

Tingkat Kerusakan

Warna Rata-rata

Kadar air Kadar kotor Bilangan asam Bilangan basa

Berat

Sedang

Ringan

Normal

Page 32: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

18

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Rekapitulasi data hasil pengujian mutu getah disajikan pada tabel 4

berikut:

Tabel 4. Hasil Rekapitulasi Data Pengujian Mutu Getah

Tingkat Kerusakan

Warna

Rata-rata

Kadar kotor

(%)

Kadar air

(%)

Bilangan asam

(mg KOH/g)

Bilangan basa

(mg KOH/g)

Normal Puttih 1.50-1.79 0.60-1.16 171.95-180.64 159.74-162.13

Ringan Putih 1.90-2.19 0.96-1.32 172.65-178.96 160.17-163.39

Sedang Keruh 2.56-2.69 3.04-3.28 189.76-193.26 200.28-205.61

Berat Cokelat 2.58-3.15 3.08-3.24 206.03-223.00 199.01-208.13

4.1 Warna

Warna yang dimiliki oleh getah tusam tidak terserang kutulilin pinus

(normal/kontrol) adalah putih. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI 01-

5009.4-2001), warna tersebut menunjukkan bahwa getah tergolong dalam kategori

baik yaitu mutu A. Warna yang dihasilkan getah terserang ringan, sedang hingga

berat adalah putih, keruh dan cokelat (Tabel 4). Berdasarkan Standar Nasional

Indonesia (SNI 01-5009.4-2001) menunjukkan bahwa getah terserang ringan

tergolong dalam kategori A, sedangkan getah terserang sedang dan berat

tergolong dalam kategori B.

Gambar 2. Getah yang dihasilkan tusam normal, terserang ringan, sedang dan

berat.

Page 33: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

19

Berdasarkan tampilan warna getah pada berbagai tingkat serangan,

menunjukkan bahwa serangan ringan kutulilin pinus masih belum mempengaruhi

mutu getah pinus. Hal ini terbukti dari perbandingan warna yang dihasilkan tidak

jauh berbeda dengan warna getah normal (tidak terserang), sedangkan tampilan

warna getah tusam terserang sedang relatif sama dengan warna getah tusam

terserang berat namun berbeda dengan warna getah tidak terserang kutulilin pinus

(Gambar 2). Warna tersebut menunjukkan bahwa serangan sedang hingga berat

kutulilin pinus telah mempengaruhi mutu warna getah. Selain warna, berdasarkan

kemudahan diaduk juga menunjukkan bahwa getah terserang ringan juga

tergolong dalam kategori A, sedangkan getah terserang sedang dan berat

tergolong ke dalam kategori B. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia ( SNI

01-5009.4-2001), getah yang mudah diaduk tergolong ke dalam mutu A dan getah

yang tidak mudah diaduk tergolong dalam mutu B.

Serangan sedang dan berat menyebabkan penurunan mutu getah karena

warna yang dihasilkan getah tusam menjadi lebih gelap. Perubahan warna getah

tersebut dapat terjadi karena terganggunya pertumbuhan pinus akibat serangan

kutulilin. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya kutulilin pinus menghisap cairan

tanaman, serta dapat juga mengeluarkan racun yang dapat merusak sel tanaman.

Getah pinus terdapat pada interseluler sel, maka akibat adanya racun yang

dikeluarkan kutu dapat menyebabkan sel tanaman menjadi rusak sehingga

mempengaruhi kualitas getah yang dihasilkan dari sel tersebut baik warna, kadar

air, kadar kotor, bilangan asam serta basa. Menurut Sukopramono (2010), dari

sifat biologisnya kutu dapat merusak tanaman dengan cara menghisap cairan serta

mengeluarkan racun, mengakibatkan terjadinya kholorosis, kerdil, malformasi

(perkembangan abnormal) daun, daun muda dan buah rontok serta kematian.

Warna getah mempengaruhi kualitas warna gondorukem yang dihasilkan.

Menurut Lubis MA (2011), warna gondorukem tergantung dari kualitas sumber

bahan dan metode pembuatannya. Getah yang memiliki warna gelap (kualitas B)

jika diolah akan menghasilkan gondorukem yang berwarna gelap. Berdasarkan

standar pengujian gondorukem, warna gondorukem yang gelap umumnya

memiliki titik lunak yang rendah. Titik lunak merupakan syarat khusus dalam

Page 34: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

20

penentuan kualitas gondorukem yang dihasilkan. Semakin tinggi titik lunak yang

dihasilkan maka semakin baik pula kualitas gondorukem (FAO, 1995).

4.2 Kadar Kotor

Kadar kotor adalah benda lain yang tercampur dalam getah yang tidak

larut dalam toloul atau pelarut yang dinyatakan dalam persen (%). Kotoran yang

biasanya terdapat pada getah adalah ranting ataupun daun. Hasil pengujian kadar

kotor getah yang dilakukan di laboratorium menunjukkan bahwa getah tusam

yang tidak terserang memiliki kadar kotor sekitar 1,50% - 1,86%. Berdasarkan

Standar Nasional Indonesia (SNI 01-5009.4-2001), nilai kadar kotor tergolong ke

dalam kategori A. Hasil Pengujian kadar kotor getah yang dihasilkan oleh

tanaman tusam terserang ringan, sedang dan berat adalah sekitar 1,90% - 2,42%,

2,56% - 2,76%, dan 2.58% - 3.15%. Hal ini menunjukkan bahwa serangan

kutulilin pinus dari mulai serangan ringan sampai berat akan mempengaruhi mutu

getah menjadi kategori B. Perbandingan nilai kadar kotor pada masing-masing

serangan kutulilin pinus disajikan pada Gambar 3.

Gambar 3. Grafik perbandingan nilai kadar kotor serangan kutulilin pinus

Grafik menunjukkan bahwa serangan kutulilin pinus mempengaruhi kadar

kotor getah. Hal ini terbukti karena mulai dari serangan ringan sampai berat

kutulilin pinus telah menyebabkan terjadinya perubahan nilai kadar getah menjadi

lebih tinggi dari nilai kadar kotor getah normal.

Menurut Artiyanto (2006), kualitas getah dipengaruhi oleh kotoran yang

terdapat dalam getah seperti daun, ranting dan lain-lain. Saat pengambilan sampel

0.000

0.500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

Normal Ringan Sedang Berat

Rat

a-ra

ta K

adar

Koto

r

serangan

Page 35: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

21

getah banyak terdapat daun ataupun ranting yang jatuh di sekitar pohon terserang

hama kutulilin pinus. Ranting dan daun tersebut juga ikut tertampung pada wadah

pengumpul getah yang menyebabkan getah menjadi kotor. Hal ini terjadi karena

serangan kutulilin pinus menyebabkan gugurnya daun ataupun ranting tusam. Dari

hasil pengamatan, serangan kutulilin dapat meyebabkan gugurnya daun pinus dari

tingkat serangan ringan. Watson (2007) menyatakan serangan kutulilin pinus

dapat menyebabkan gugurnya daun secara premature dan terhambatnya

pertumbuhan tanaman.

Selain warna getah, kadar kotor juga memiliki pengaruh terhadap warna

gondorukem yang dihasilkan. Semakin tinggi kadar kotor getah, maka

gondorukem yang dihasilkan juga semakin tidak jernih. Berdasarkan Rancangan

Standar Nasional Indonesia, gondorukem yang memiliki kadar kotor yang tinggi

pada umumnya memiliki titik lunak yang rendah. Hal ini akan mempengaruhi

kualitas gondorukem yang dihasilkan.

4.2 Kadar Air

Kadar air adalah jumlah air yang terdapat dalam getah yang terikat secara

emulsi maupun terlarut dalam getah. Hasil pengujian getah pinus yang dilakukan

di laboratorium menunjukkan bahwa kadar air getah pinus yang tidak terserang

adalah sekitar 0,64% - 1,16%. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia, getah

tersebut tergolong ke dalam mutu A karena nilai kadar air yang dimiliki lebih

kecil dari tiga.

Kadar air getah terserang ringan adalah sekitar 0,96% - 1,32%. Nilai kadar

air getah terserang ringan tersebut menunjukkan nilai yang tidak jauh berbeda

dengan kadar air getah tusam normal. Berdasarkan standar mutu getah tusam,

getah terserang ringan dan normal masih tergolong kategori baik atau A. Kadar

air getah tusam terserang sedang adalah antara 3.04% - 3.28% dan berat antara

3.08% - 3.24%. Berdasarkan standar getah tusam, getah tersebut tergolong dalam

kategori B. Perbandingan nilai kadar air pada masing-masing serangan kutulilin

pinus disajikan pada Gambar 4.

Page 36: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

22

Gambar 4. Grafik perbandingan nilai kadar air serangan kutulilin pinus

Grafik menunjukkan bahwa serangan kutulilin juga dapat mempengaruhi

kadar air getah. Hal ini terbukti karena serangan kutulilin pinus menyebabkan

perubahan nilai kadar air getah menjadi lebih tinggi dari pada nilai kadar air getah

tusam normal (tidak terserang). Pada serangan ringan telah terjadi peningkatan

nilai kadar air, namun peningkatan nilai kadar air getah oleh tusam terserang

ringan tersebut masih belum dapat mempengaruhi kualitas getah karena getah

masih tergolong ke dalam mutu A.

4.2 Bilangan Asam

Bilangan asam adalah banyaknya kalium hidroksida dalam miligram untuk

menetralkan satu gram lemak yang terkandung dalam suatu senyawa getah. Hasil

pengujian getah pinus yang dilakukan di laboratorium menghasilkan nilai

bilangan asam getah pinus yang tidak terserang antara 171,95 - 180,64 mg

KOH/g, terserang ringan antara 172.65 - 178.96 mg KOH/g, terserang sedang

adalah antara 189.76 - 193.26 mg KOH/g, sedangkan terserang berat adalah antara

206.03 - 223.00 mg KOH/g. Berdasarkan nilai-nilai bilangan asam tersebut

menunjukkan bahwa serangan ringan kutulilin pinus tidak berpengaruh terhadap

kualitas bilangan asam getah, sedangkan serangan sedang dan berat kutulilin pinus

berpengaruh terhadap kualitas getah. Hal ini terbukti hasil pengujian bilangan

asam getah terserang ringan relatif sama dengan bilangan asam getah normal,

sedangkan nilai bilangan asam getah terserang sedang dan berat relatif berbeda

dengan bilangan asam getah normal.

0.000

0.500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

Normal Ringan Sedang Berat

Rat

a-r

ata

Kad

ar A

ir

Serangan

Page 37: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

23

Bilangan asam getah dapat mempengaruhi kualitas gondorukem. Menurut

Lubis MA (2011), semakin tinggi nilai bilangan asam, maka semakin buruk

kualitas gondorukem yang dihasilkan. Bilangan asam getah dapat mempengaruhi

kualitas gondorukem karena saat getah diolah menjadi gondorukem menyebabkan

terpisahnya terpentin dari gondorukem. Terpisahnya terpentin dari gondorukem

tersebut meyebabkan bilangan asam getah tidak sama dengan bilangan asam

gondorukem. Setelah dilakukan pengujian bilangan asam gondorukem tersebut,

ternyata terjadi perbedaan bilangan asam getah dengan bilangan asam

gondorukem.

Perubahan dan pengurangan bilangan asam tersebut diperkirakan sebesar

10 mg KOH/g, sehingga serangan ringan masih belum dapat menyebabkan

penurunan kualitas getah ataupun gondorukem. Hal ini terbukti karena nilai

bilangan asam gondorukem dengan menggunakan getah terserang ringan sebagai

bahan bakunya adalah antara 162.65 - 168.96 mg KOH/g dan tergolong ke dalam

kualitas baik. Menurut Coppen dan Hone (1995) dalam Retno (2002), produk

gondorukem yang berkualitas baik umumnya memiliki bilangan asam berkisar

antara 160-170 mg KOH/g. Bilangan asam gondorukem dengan menggunakan

getah terserang sedang dan berat masing-masing adalah antara 179.76 - 183.26 mg

KOH/g dan 196.03 - 213.00 mg KOH/g. Hal tersebut menunjukkan bahwa

serangan sedang dan berat ternyata telah menyebabkan penurunan kualitas getah

ataupun gondorukem. Perbandingan nilai bilangan asam pada masing-masing

serangan kutulilin pinus disajikan pada Gambar 5.

Gambar 5. Grafik perbandingan nilai bilangan asam serangan kutulilin pinus

0.000

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

Normal Ringan Sedang Berat

Rat

a-ra

ta B

ilan

gan

Asa

m

Serangan

Page 38: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

24

Grafik menunjukkan perbandingan nilai bilangan asam antara getah

normal dan terserang ringan tidak jauh berbeda, sedangkan serangan sedang dan

berat memiliki nilai bilangan asam yang lebih besar dari pada nilai bilangan asam

getah normal. Perbedaan nilai tersebut menunjukkan bahwa serangan ringan

belum mempengaruhi kualitas getah, sedangkan serangan sedang dan berat

kutulilin pinus telah mempengaruhi kualitas getah tusam.

4.2 Bilangan Basa

Bilangan basa adalah banyaknya kalium hidroksida dalam milligram untuk

menyabunkan satu gram lemak baik asam lemak bebas maupun terikat yang

terkandung dalam suatu senyawa getah. Berdasarkan pengujian getah pinus yang

dilakukan di laboratorium menunjukkan bahwa bilangan basa getah pinus yang

tidak terserang adalah antara 159.74 - 162.13 mg KOH/g, terserang ringan antara

160.17 - 163.39 mg KOH/g, terserang sedang adalah antara 200.28 - 205.61 mg

KOH/g, sedangkan bilangan basa getah terserang berat adalah 199.01 - 208.13 mg

KOH/g.

Bilangan basa getah tusam terserang ringan tidak jauh berbeda dengan

bilangan basa getah normal, demikian pula serangan kutulilin sedang tidak jauh

berbeda dengan serangan berat. Berdasarkan nilai-nilai bilangan basa tersebut

menunjukkan bahwa kutulilin pinus berpengaruh pada mutu getah saat tusam

terserang sedang hingga berat. Bilangan basa getah dapat mempengaruhi kualitas

gondorukem. Sama halnya dengan bilangan asam, bilangan basa getah dapat

mempengaruhi kualitas gondorukem karena saat getah diolah menjadi

gondorukem menyebabkan terpisahnya terpentin dari gondorukem. Terpisahnya

terpentin dari gondorukem tersebut meyebabkan bilangan basa getah tidak sama

dengan bilangan basa gondorukem.

Setelah dilakukan pengujian bilangan basa gondorukem, ternyata terjadi

perbedaan bilangan basa getah dengan bilangan basa gondorukem. Perubahan dan

penambahan bilangan asam tersebut diperkirakan sebesar 10 mg KOH/g, sehingga

serangan ringan masih belum dapat menyebabkan penurunan kualitas getah

ataupun gondorukem. Hal ini terbukti karena nilai bilangan basa gondorukem

dengan menggunakan getah terserang ringan sebagai bahan baku masih tergolong

berkualitas baik yaitu antara 170.17 - 173.39 mg KOH/g.

Page 39: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

25

Produk gondorukem yang berkualitas baik umumnya memiliki bilangan

asam berkisar antara 170-200 mg KOH/g. Bilangan basa gondorukem dengan

menggunakan getah terserang sedang dan berat masing-masing antara 210.28 -

215.61 mg KOH/g dan 209.01 - 218.13 mg KOH/g. Hal tersebut menunjukkan

bahwa serangan sedang dan berat ternyata telah menyebabkan penurunan kualitas

getah ataupun gondorukem. Perbandingan nilai bilangan basa pada masing-

masing serangan kutulilin pinus disajikan pada Gambar 6.

Gambar 6. Grafik perbandingan nilai bilangan basa serangan kutulilin

pinus

Grafik menunjukkan perbandingan nilai bilangan basa antara getah normal

dan terserang ringan tidak jauh berbeda, tetapi meningkat pada serangan sedang

dan berat. Perbedaan nilai tersebut menunjukkan bahwa serangan ringan belum

mempengaruhi kualitas getah, sedangkan serangan sedang dan berat kutulilin

pinus telah mempengaruhi kualitas getah tusam.

Berdasarkan hasil analisis data rata-rata kadar kotor, kadar air, bilangan

asam, dan bilangan basa getah pada masing-masing kategori serangan

menunjukkan nilai P-value < Alpha (5%) (Lampiran 2). Hal ini mengartikan

bahwa pengaruh serangan memberikan hasil yang berbeda nyata pada masing-

masing parameter tersebut sehingga perlu dilakukan uji lanjut Duncan. Hasil

rekapitulasi uji lanjut Duncan serangan kutulilin pinus terhadap mutu getah dapat

dilihat pada Tabel 9.

0.000

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

Normal Ringan Sedang Berat

Rat

a-ra

ta B

ilan

gan

Bas

a

Serangan

Page 40: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

26

Tabel 9. Rataan dan Uji Lanjut Duncan Masing-Masing Parameter

Perlakuan Rataan dan Standar Deviasi Parameter

Kadar kotoran Kadar air Bilangan Asam Bilangan Basa

Normal 1.72 ± 0.19c 0.88 ± 0.26 b 175.64 ± 4.49c 160.63 ± 1.30 b

Ringan 2.17 ± 0.26b 1.11 ± 0.19 b 175.83 ± 3.16 c 162.13 ± 1.72 b

Sedang 2.67 ± 0.10a 3.12 ± 0.14 a 192.00 ± 1.94 b 203.46 ± 2.81 a

Berat 2.80 ± 0.31 a 3.19 ± 0.09 a 216.22 ± 8.98 a 202.66 ± 4.82 a

Keterangan : Huruf yang sama untuk baris yang berbeda pada masing-masing parameter

menandakan antar perlakuan tidak berbeda nyata pada taraf nyata 5% untuk

parameter yang bersangkutan.

Berdasarkan hasil uji lanjut Duncan, pengaruh serangan ringan hingga

berat terhadap kadar kotor berbeda nyata dengan tusam tidak terserang (kontrol),

dimana serangan sedang dan berat lebih berpengaruh terhadap kadar kotor getah.

Akan tetapi tidak terjadi perbedaan pengaruh antara serangan sedang dengan

serangan berat. Pengaruh serangan ringan terhadap kadar air dan bilangan basa

tidak berbeda nyata dengan tusam tidak terserang, sedangkan pengaruh serangan

sedang dan berat menunjukkan perbedaan yang nyata dengan tusam tidak

terserang (kontrol).

Selain itu, hasil uji lanjut Duncan juga menunjukkan pengaruh serangan

sedang dan berat kutulilin pinus terhadap bilangan asam memiliki perbedaan yang

nyata dengan tidak terserang (kontrol), sedangkan serangan ringan tidak memiliki

perbedaan yang nyata terhadap kontrol. Jika dibandingkan antara pengaruh

serangan sedang terhadap bilangan asam dengan serangan berat terlihat perbedaan

yang nyata. Serangan berat memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kualitas

bilangan asam getah daripada serangan sedang.

Berdasarkan uji lanjut Duncan menunjukkan, bahwa secara umum

serangan sedang dan berat pada umumnya tidak memiliki perbedaan, sedangkan

serangan ringan menunjukkan perbedaan pengaruh yang nyata dengan serangan

sedang dan berat. Hal ini terjadi karena serangan ringan pada umumnya belum

menimbulkan kerusakan yang cukup parah, sehingga tidak terlalu mempengaruhi

pertumbuhan tusam sedangkan serangan sedang dan berat pada umumnya

menyebabkan kerusakan parah pada tanaman. Berdasarkan penelitian Irdiando

(2011) menunjukkan bahwa fase nimfa dan imago lebih banyak terdapat pada

pohon yang terserang sedang dan berat dari pada terserang ringan. Perbedaan

Page 41: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

27

jumlah nimfa dan imago tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan pengaruh

kerusakan antara serangan ringan dengan serangan sedang dan berat oleh kutulilin

pinus.

Serangan kutulilin pinus berpengaruh terhadap produksi dan mutu getah

tusam karena kutu tersebut dapat menyebabkan kerusakan yang parah bahkan

kematian pohon. Menurut Chilima dan Leather, 2001 serangan kutulilin pinus

menyebabkan tusam mengalami kerusakan yang sangat parah seperti distorsi

terutama pada bagian cabang yang terserang, pertumbuhan bagian titik tumbuh

terhenti (die back), pucuk menjadi lebih kecil dan kadang-kadang dapat

menyebabkan kematian pohon.

Page 42: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

28

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

1. Serangan ringan kutulilin pinus belum mempengaruhi secara nyata

terhadap kualitas getah karena warna, kadar air, bilangan basa dan

bilangan asam getah relatif sama dengan getah tusam normal.

2. Serangan sedang dan berat kutulilin pinus cukup berpengaruh terhadap

kualitas getah yang mengakibatkan warna menjadi lebih gelap serta

meningkatkan nilai kadar air, kadar kotor maupun bilangan basa dan

bilangan asam.

5.2. Saran

1. Dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai cara penanggulangan hama

kutulilin pinus secara silvikultur dan pencarian musuh alami kutulilin pinus

sehingga serangan dapat dihindari.

2. Dilakukan penelitian tentang pengaruh serangan kutulilin pinus terhadap

pertumbuhan dan sifat fisik kayu tusam.

Page 43: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

29

DAFTAR PUSTAKA

Artiyanto D. 2006. Analisi Biaya Pengolahan Gondorukem dan Terpentin Di

PGT. Sindangwangi, KPH Bandung Utara, Perum Perhutani Unit III Jawa

Barat-Banten [skripsi]. Bogor : Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian

Bogor.

Annand PN. 1928. A Constribution Toward a Monograph of the Adelginae

(Phylloxeridae) of North America. Stanford University Press: California.

Butarbutar T, Rusli M.S, Pidin M. 1998. Evaluasi pertumbuhan tanaman pinus

merkusii di Aceh Tengah. Buletin Penelitian Kehutanan 13 (4): 329-358

BPK Pematang Siantar. Balitbang Kehutanan.

Carter. 1971. Conifer wooly aphid (Adelgidae) in Britain. Forestry Commission

Bulletin No. 42, HerMayesty s Stationary Office, London.

Chilima C.Z, Leather R.S. 2001. Within-Tree and Seasonal Distribution of Pine

Wooly Aphid Pineus boerneri on Pinus kesiya Tree. Agriculture and

Forest Entomology, Vol. 3 ISSUE 2 : 139-145.

Eko. 2010. Hama kutulilin. http://hama-kutu-lilin%20bahan%20skripsi.html. [20

Okt 2011].

[FAO] Food and Agriculture Organization. 2007. Overview of Forest Pest.

Rome: Italy.

[FAO] Food and Agriculture Organization. 1995. Gum Naval Stores :Terpentine

and Rosin from Pine Rosin. Non Wood Forest Product 2. Food And

Agiculture Organization of The United States.

Havill N.P, Foottit R.G. 2007. Biology and Evolution of Adelgidae. The Annual

Report Resarch of Entomology, 25: 325-349.

Hain F.P. 1988. The balsam woodly adelgid in North America. In Berryman,

A.A, ed. Dynamics of Forest Insect Populations: Patterns, Causes,

Implications. Plenum, New York.

Hillis W.E. 1987. Heartwood and Tree Exudates. Springer Series in Wood

Science. Berlin : Springer-Verlag.

Iriando S. 2011. Penyebaran serangan kutulilin (Pineus boerneri) pada tegakan

(Pinus merkusii) (studi kasus di KPH Sumedang Perum Perhutani Unit III

Jawa Barat dan Banten) [skripsi]. Bogor : Fakultas Kehutanan, Institut

Pertanian Bogor.

Listyandari A.K. 2009. Pengelolaan tegakan pinus di Taman Nasional Gunung

Merapi (Studi Kasus Penyadapan Getah Pinus oleh Masyarakat Desa

gargomulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah) [skripsi]. Bogor :

Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Lubis M.A. 2011. Pengaruh dan Tekanan Terhadap Sifat Fisiko-Kimia

Gondorukem Terhidrogenasi (Hydrogenated Rosin) [skripsi]. Bogor :

Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Page 44: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

30

Martawijaya A.L, Kartasujana K, Kadir, Prawira S.A. 1989. Atlas Kayu

Indonesia. Jilid II. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor.

Bogor.

McCLURE M.S. 1982. Distribution and damage of two Pineus species

(Homoptera: Adelgidae) on red pine in New England. Ann. Entomol. Soc.

Am. 75: 150-157.

McCLURE M.S. 1989. Importance of weather to the distribution and abudance of

introduced forest insects. Agric. For. Meteorol. 47: 291-302.

McCLURE M.S. 1990. Cohabitation ang host species effects on the population

growth of Matsucoccus resinosae (Homoptera: Margarodidae) anf Pineus

boerneri (Homoptera: Adelgidae) on red pine. Environ. Entomol. 19: 672-

676.

Mendel Z, Liphschitz N. 1988. Unseasonable latewood and encrusted pits are

cause of drying in Pinus halepensis and P. eIdarica infested with

Matsucoccus josephi. J. Exp. Bot. 39 951-959.

Pandit I.K, Ramdan H. 2002. Anatomi Kayu : Pengantar Sifat kayu Sebagai

Bahan Baku. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Rachmatsjah O. 2012. Bionomi kutulilin Pineus boerneri Annand (Hemiptera :

Adelgidae) di Hutan Tanaman Pinus di Pulau Jawa [disertasi]. Bogor :

Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Retno U.S, Muslina. 2002. Pengaruh Penambahan Asam Maleat dan Fumarat

Terhadap Rendemen dan Kualitas Gondorukem Modifikasi. [Tesis]. Bogor

: Jurusan Teknologi Hasil Hutan. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian.

Schowalter T.D. 2006. Insect Ecologi: An ecosystem approach. Tokyo:

Academic Press.

Senjaya Y.A, Surakusumah W. 2010. Potensi Ekstrak Daun sebagai

Bioherbisisda Penghambat Perkecambahan Echinochloa colonum L. dan

Amaranthus viridis. Fakultas Matematika dan IPA Universitas Pendidikan

Indonesia: Bandung.

[SNI] Standar Nasional Indonesia, Getah Tusam (SNI 01-5009.4-2001).

Suhaendi H. 2005. Kajian konservasi Pinus merkusii strain Tapanuli di Sumatera.

Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan 2(1): 45-57.

Sukopamono. 2010. Kutu Putih pada Tanaman Pepaya.

http://wordpress.com/2010/06/29/kutu-putih-pada-tanamanpepaya [12 Nov

2012].

Sumadiwangsa S. 2003. Pengolahan Hasil Hutan Bukan Kayu. Disampaikan pada

Lokakarya Perhutanan Rakyat di Kabupaten Garut. 29 Oktober 2003.

Sumadiwangsa, Gusmailina. 2006. Teknologi budidaya, pemanfaatan, dan

pengembangan hasil hutan bukan kayu. Badan Penelitian dan

Pengembangan Kehutanan.

Suryatmojo. 2006. Peran Hutan Sebagai Penyedia Jasa Lingkungan. Fakultas

Kehutanan Universitas Gadjah Mada: Jogyakarta.

Page 45: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

31

Watson G.W. 2007. Associate Insect Biosystematist. Plant Pest Diagnostict

Center. California Departement of Food and Agriculture

SucramentoUSA.http://www.cafa.ca.you/phpps/ppa/Entomology/EntBios/

G.Watson/Watson.htm. [23 Nov 2011].

Wikispecies. 2011. Pineus boerneri. Species.wikimedia.org/pineus_boerneri. [15

Jan 2013].

Yunasfi. 2007. Permasalahan hama, penyakit dan gulma dalam pembangunan

Hutan Tanaman Industri dan usaha pengendaliannya [skripsi]. Medan:

Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Page 46: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

32

LAMPIRAN

Page 47: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

33

Lampiran 1. Jadwal pelaksanaan penelitian

No Kegiatan

Bulan

Bulan ke-1 Bulan ke-2

Minggu ke Minggu ke

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyadapan dan pemungutan getah

2 Penimbangan dan analisis mutu getah

3 Analisis data dan penyusunan skripsi

Lampiran 2. Hasil olah data

Model linier nya adalah sebagai berikut :

Yij = nilai pengamatan perlakuan taraf ke-i dan ulangan ke-j

μ = rataan umum

= pengaruh perlakuan ke -i

εij = pengaruh acak yang menyebar normal

Hipotesis:

H0 : 1 = 2= ... = 11= 0 (Perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang

diamati)

H1 : sedikitnya ada satu i dimana i≠ 0

Hasil Anova untuk masing-masing respon:

A. Variabel: Kadar kotor

Source DF Sum of Squares Mean Square F Value Pr > F

Model 3 2.20463333 0.73487778 14.01 0.0015*

Error 8 0.41973333 0.05246667

Corrected Total 11 2.62436667

Keterangan: * P-value < Alpha (5%), artinya perbedaan perlakuan memberikan hasil yang

berbeda nyata pada parameter kadar kotor.

Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F

Perlakuan 3 2.20463333 0.73487778 14.01 0.0015

R-Square Coeff Var Root MSE Kadar kotor Mean

0.840063 9.795696 0.229056 2.338333

Page 48: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

34

B. Variabel: Kadar air

Source DF Sum of Squares Mean Square F Value Pr > F

Model 3 14.08053333 4.69351111 141.94 <.0001*

Error 8 0.26453333 0.03306667

Corrected Total 11 14.34506667

Keterangan: * P-value < Alpha (5%), artinya perbedaan perlakuan memberikan hasil yang

berbeda nyata pada parameter kadar air.

Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F

Perlakuan 3 14.08053333 4.69351111 141.94 <.0001

C. Variabel: Bilangan asam

Source DF Sum of Squares Mean Square F Value Pr > F

Model 3 3295.670500 1098.556833 38.34 <.0001*

Error 8 229.241267 28.655158

Corrected Total 11 3524.911767

Keterangan: * P-value < Alpha (5%), artinya perbedaan perlakuan memberikan hasil yang berbeda nyata pada parameter bilangan asam.

Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F

Perlakuan 3 3295.670500 1098.556833 38.34 <.0001

D. Variable: Bilangan penyabunan

Source DF Sum of Squares Mean Square F Value Pr > F

Model 3 5215.145667 1738.381889 194.09 <.0001*

Error 8 71.652333 8.956542

Corrected Total 11 5286.798000

Keterangan: * P-value < Alpha (5%), artinya perbedaan perlakuan memberikan hasil yang

berbeda nyata pada parameter bilangan basa.

Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F

Perlakuan 3 5215.145667 1738.381889 194.09 <.0001

R-Square Coeff Var Root MSE Kadar air Mean

0.981559 8.770535 0.181842 2.073333

R-Square Coeff Var Root MSE Bilangan asam Mean

0.934965 2.818557 5.353051 189.9217

R-Square Coeff Var Root MSE Bilangan basa Mean

0.986447 1.642382 2.992748 182.2200

Page 49: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

35

Hasil Uji Lanjut Duncan untuk masing-masing parameter:

A. Kadar kotor

Alpha 0.05

Error Degrees of Freedom 8

Error Mean Square 0.052467

Means with the same letter are

not significantly different.

Duncan Grouping Mean N Perlakuan

A 2.7967 3 Berat

A

A 2.6700 3 Sedang

B 2.1700 3 Ringan

C 1.7167 3 Normal

Keterangan: Huruf yang sama menandakan antar perlakuan tersebut tidak berbeda nyata

pada taraf 5%.

B. Kadar air Alpha 0.05

Error Degrees of Freedom 8

Error Mean Square 0.033067

Means with the same letter are

not significantly different.

Duncan Grouping Mean N Perlakuan

A 3.1867 3 Berat

A

A 3.1200 3 Sedang

B 1.1067 3 Ringan

B

B 0.8800 3 Normal

Keterangan: Huruf yang sama menandakan antar perlakuan tersebut tidak berbeda nyata

pada taraf 5%.

C. Bilangan asam Alpha 0.05

Error Degrees of Freedom 8

Error Mean Square 28.65516

Means with the same letter are

not significantly different.

Duncan Grouping Mean N Perlakuan

A 216.220 3 Berat

Number of Means 2 3 4

Critical Range .4313 .4494 .4596

Number of Means 2 3 4

Critical Range .3424 .3568 .3648

Number of Means 2 3 4

Critical Range 10.08 10.50 10.74

Page 50: PENGARUH SERANGAN KUTULILIN PINUS (Pineus boerneri ... · Pohon contoh yang tidak terserang adalah pohon sehat dan tidak ... seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

36

B 192.000 3 Sedang

C 175.827 3 Ringan

C

C 175.640 3 Normal

Keterangan: Huruf yang sama menandakan antar perlakuan tersebut tidak berbeda nyata

pada taraf 5%.

D. Bilangan basa Alpha 0.05

Error Degrees of Freedom 8

Error Mean Square 8.956542

Means with the same letter are

not significantly different.

Duncan Grouping Mean N Perlakuan

A 203.457 3 Sedang

A

A 202.660 3 Berat

B 162.130 3 Ringan

B

B 160.633 3 Normal

Keterangan: Huruf yang sama menandakan antar perlakuan tersebut tidak berbeda nyata

pada taraf 5%.

Rangkuman tabel rataan dan uji lanjut Duncan masing-masing parameter

Keterangan: Huruf yang sama untuk baris yang berbeda pada masing-masing parameter

menandakan antar perlakuan tidak berbeda nyata pada taraf nyata 5% untuk

parameter yang bersangkutan.

Number of Means 2 3 4

Critical Range 5.635 5.872 6.005

Perlakuan Rataan dan Standar Deviasi Parameter

Kadar Kotoran Kadar Air Bilangan Asam Bilangan Penyabunan

Normal 1.72 ± 0.19 c 0.88 ± 0.26 b 175.64 ± 4.49 c 160.63 ± 1.30 b

Ringan 2.17 ± 0.26 b 1.11 ± 0.19

b 175.83 ± 3.16

c 162.13 ± 1.72

b

Sedang 2.67 ± 0.10 a 3.12 ± 0.14 a 192.00 ± 1.94 b 203.46 ± 2.81 a

Berat 2.80 ± 0.31 a 3.19 ± 0.09 a 216.22 ± 8.98 a 202.66 ± 4.82 a