pengaruh sektor basis, tingkat pendidikan...

150
PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAERAH TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (STUDI KASUS PROVINSI MALUKU UTARA PADA TAHUN 2011-2018) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Disusun Oleh: Putri Irianti Andiyana 11150840000070 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2019 M

Upload: others

Post on 24-Dec-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAERAH TERHADAP

PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH

(STUDI KASUS PROVINSI MALUKU UTARA PADA TAHUN 2011-2018)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

Putri Irianti Andiyana

11150840000070

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1441 H/2019 M

Page 2: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

ii

Page 3: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

iii

Page 4: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

iv

Page 5: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

v

Page 6: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

1. Nama : Putri Irianti Andiyana

2. Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 1 Mei 1996

3. Alamat : Jl. Kencur 1 no. 31-32 RT08/008 KPAD

Cibubur Jakarta Timur

4. Telepon : 081908182840

5. Email : [email protected]

II. Riwayat Pendidikan

1. SDN 05 pagi Cibubur 2002-2008

2. SMPN 233 Jakarta 2008-2011

3. SMAN 105 Jakarta 2011-2014

4. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2015-2019

III. Pengalaman Organisasi

1. Anggota departemen Eksternal HMJ Ekonomi Pembangunan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2016

2. Koordinator departemen Internal HMJ Ekonomi Pembangunan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2017

3. Bendahara Umum HMJ Ekonomi Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2018

4. Kepala bidang 2 yang membawahi departemen Biro Projek dan Hubungan

Antar Lembaga DEMA Fakultas Ekonomi dan Bisnis Pembangunan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta 2019

5. Ketua Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis (SEISDANCE) 2017-2018

6. Koordinator Departemen Data dan Informasi Pergerakan Mahasiswa Islam

Indonesia Komisariat Ekonomi dan Bisnis 2017

7. Anggota Departemen Data dan Informasi Pergerakan Mahasiswa Islam

Indonesia Komisariat Ekonomi dan Bisnis 2016

Page 7: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

vii

IV. Seminar

1. Seminar Nasional “Menjawab Peluang dan Tantangan Perkembangan

Financial Technology di Indonesia” diselenggarakan oleh HMJ Ekonomi

Pembangunan.

2. Seminar Nasional “Perpajakan Indonesia Menghadapi Revolusi Industri

4.0” diselenggarakan oleh HMJ Ekonomi Pembangunan bersama

Kementerian Keuangan.

3. Seminar “Tantangan Milenial di Era Industri Keuangan 4.0”

diselenggarakan oleh HMJ Ekonomi Pembagunan bersama Lembaga

Pinjaman Simpanan.

4. Seminar “Fungsi Pengawasan Keuangan Negara sebagai Katalisator

Tercapainya Tujuan Memajukan Kesejahteraan Umum” diselenggarakan

oleh HMJ Ekonomi Pembangunan bekerjasama dengan BPK RI.

5. Seminar “Peran Generasi Muda Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

dan Ekonomi Digital” diselenggarakan oleh HMJ EP.

Page 8: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

viii

ABSTRACT

This research intend to determine and analyze the influence of the base

sector, Education, and infrastructure on Regional Original Revenue (PAD) in

North Maluku Province in 2011-2018. This study uses secondary data and uses

panel data analysis with the Random Effect Model (REM) approach with the

independent variables of the sector basis, education and infrastructure and the

dependent variable used is Local Revenue (PAD). The results of this study

indicate that the variables of the base sector and Education have a positive and

significant effect on the PAD of North Maluku. While the infrastructure variable

has a positive but not significant effect on North Maluku's Local Revenue (PAD).

And simultaneously the base sector, Education, and infrastructure significantly

influence the North Maluku Local Revenue (PAD) 2011-2018

Keywords: Base Sector, Education, Infrastructure, Local Revenue (PAD),

Random Effect Model (REM).

Page 9: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

ix

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

sektor basis, Pendidikan, dan infrastruktur terhadap Pendapatan Asli Daerah

(PAD) di Provinsi Maluku Utara pada tahun 2011-2018. Penelitian ini

menggunakan data sekunder dan menggunakan analisis data panel dengan

pendekatan Random Effect Model (REM) dengan variabel independen sektor

basis, pendidikan dan infrastruktur dan variabel dependen yang digunakan adalah

Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa

variabel sektor basis dan Pendidikan berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Maluku Utara. Sedangkan variabel

infrastruktur berpengaruh secara positif tetapi tidak signifikan terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Maluku Utara. Dan secara simultan sektor basis,

Pendidikan, dan infrastruktur berpengaruh secara signifikan terhadap Pendapatan

Asli Daerah (PAD) Maluku Utara 2011-2018

Kata kunci: Sektor Basis, Pendidikan, Infrastruktur, Pendapatan Asli Daerah

(PAD), Random Effect Model (REM).

Page 10: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala

yang telah memberikan rahmat dan ridha-Nya sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Sektor Basis, Pendidikan, dan

Infrastruktur Terhadap Pendapatan Asli Daerah Provinsi Maluku Utara

Tahun 2011-2018” dengan lancar. Shalawat dan salam semoga senantiasa

terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, yang telah

mengantarkan umatnya dari zaman yang gelap gulita menuju zaman yang terang

benderang seperti saat ini.

Skripsi ini disusun untuk syarat penulis meraih gelar Sarjana Ekonomi

pada Program Studi Ekonomi Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan

dukungan selama penyusunan skripsi, antara lain:

1. Orang tua penulis, Ayah Syamsuri dan Ibu Ning Sulastri yang selalu

memberikan dukungan, semangat, dan doa dan finansial tiada hentinya

kepada penulis selama mengerjakan skripsi. Love you so much.

2. Kakak penulis, Antika diah Andiyana, Oktaviani Andiyana yang telah

memberikan dukungan, semangat, dan doa kepada penulis selama

mengerjakan skripsi.

3. Orang dekat penulis, Farith Abdillah yang selalu mengantar, menemani,

menyemangati, membantu, dan mendoakan penulis selama mengerjakan

skripsi.

4. Bapak Prof.Dr.Amilin, S.E.Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP., selaku

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

beserta jajaran.

5. Bapak Dr. M.Hartana Iswandi Putra dan Bapak Deni Pandu, M.Sc., selaku

Kepala Prodi dan Sekretaris Prodi Ekonomi Pembangunan yang telah

Page 11: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

xi

memberikan arahan yang sangat membantu penulis dalam perkuliahan dan

pengerjaan skripsi.

6. Bapak Arief Fitrijanto selaku dosen pembimbing yang baik hati dan sabar

telah memberikan waktu, arahan, dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi

penulis selama proses pengerjaan skripsi hingga selesai.

7. Ibu Utami Baroroh M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis semenjak semester 1

hingga dapat menyelesaikan skripsi.

8. Teman Terdekat Penulis Selama di kampus (Eja, Desti) yang selalu

menemani dikala suka dan duka.

9. Teman-teman “Entropy” (Alwan, Azam, Farras, Hady, Harits, Hilal, Ipeh,

Ipul, Isma, Ivan, Khaidar, Satria, Sya’ban, Wahyu, Zulfikar) yang telah

menemani, membantu penulis meregres data, selalu membuat tertawa

selama mengerjakan skripsi di kampus.

10. Teman-teman “Fourever” (Claudia, Ebel, Nabila) yang selalu membantu

merefresh otak ketika sudah pusing membuat skripsi.

11. Teman-teman satu kamar penulis (ka ghea dan ka Jamila) yang selalu

menyemangati, mengurus, mengingatkan makan, membuatkan makan, dan

mendoakan penulis selama pengerjaan skripsi berlangsung.

12. Teman-teman Ekonomi Pembangunan Angkatan 2015

13. Teman-teman HMJ Ekonomi Pembangunan yang telah memberikan

banyak pelajaran selama dikampus ini.

14. Teman-teman SEISDANCE yang selalu membuat penulis bahagia ketika

menari.

15. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih

kepada kalian semua yang telah memberikan dukungan kepada penulis

selama pengerjaan skripsi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, maka

penulis meminta maaf serta penulis sangat mengharapkan dan menerima dengan

terbuka jika ada kritik dan saran, terima kasih.

Page 12: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

xii

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jakarta, Desember 2019

Putri Irianti Andiyana

Page 13: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

xiii

DAFTAR iSI

SAMPUL

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................ iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................ iv

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ vi

ABSTACT ...................................................................................................... viiI

ABSTRAK ...................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii

DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 9

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 10

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 11

BAB II TINJAUN PUSTAKA

A. Landasan Teori .................................................................................... 12

1. Otonomi Daerah ............................................................................ 12

a. Pengertian Otonomi Daerah .................................................... 12

b. Prinsip Otonomi Daerah .......................................................... 13

c. Tujuan Otonomi Daerah .......................................................... 14

2. Pendapatan Asli Daerah ............................................................... 16

a. Pengertian Pendapatan Asli Daerah ...................................... 16

b. Sumber Pendapatan Asli Daerah .......................................... 17

3. Sektor Basis .................................................................................. 31

4. Pendidikan .................................................................................... 34

Page 14: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

xiv

a. Pengertian Pendidikan .......................................................... 36

b. Jenis-jenis Pendidikan ........................................................... 37

c. Tujuan Pendidikan ................................................................ 38

5. Infrastruktur .................................................................................. 39

a. Pengertian Infrastruktur ......................................................... 40

b. Jenis-jenis Infrastruktur .......................................................... 41

c. Infrastruktur Sektor Pariwisata .............................................. 42

B. Tinjauan Literatur ............................................................................... 43

1. Sektor Basis Terhadap Pendapatan Asli Daerah ....................... 43

2. Pendidikan Terhadap Pendapatan Asli Daerah .......................... 44

3. Infrastruktur Terhadap Pendapatan Asli Daerah ....................... 47

C. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 56

D. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 56

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 58

B. Metode Pemilihan Sampel .................................................................. 58

C. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 59

1. Data Sekunder ......................................................................... 59

D. Metode Analisis Data .......................................................................... 60

1. Metode Location Quotient (LQ) .............................................. 60

2. Metode Regresi Data Panel ..................................................... 62

3. Estimasi Model Data Panel ..................................................... 63

4. Pemilihan Model Data Panel ................................................... 65

5. Uji Asumsi Klasik ................................................................... 67

6. Uji Asumsi Klasik ................................................................... 69

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................... 71

B. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) .................................. 72

C. Pendidikan Maluku Utara ................................................................... 74

D. Perkembangan Infrastruktur Maluku Utara ........................................ 75

E. Location Quoestion (LQ) .................................................................... 78

Page 15: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

xv

F. Permodelan dan Pengolahan Data ....................................................... 82

1. Uji Chow ....................................................................................... 83

2. Uji Hausman .................................................................................. 84

3. Random Effect Model ................................................................... 85

G. Pengujian Hipotesis ............................................................................. 89

1. Uji Simultan atau Uji F ................................................................ 89

2. Uji Parsial dan Interpretasi Hasil Analisis ................................... 92

a. Pembahasan Analisis .............................................................. 95

1) Sektor Basis Terhadap Pendapatan Asli Daerah .............. 95

2) Pendidikan Terhadap Pendapatan Asli Daerah ................ 97

3) Infrastruktur Terhadap Pendapatan Asli Daerah .............. 98

3. Uji Koefisien Determinan (R2) .................................................... 99

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 102

B. Saran ................................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 107

LAMPIRAN .................................................................................................... 112

Page 16: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Realisasi Pendapatan Asli Daerah Provinsi Maluku Utara Tahun 2011-

2018 ..................................................................................................................... 4

Tabel 1.2 Produk Domestik Bruto Maluku Utara Menurut Lapangan Usaha 2011-

2018 (Milyar Rupiah) ........................................................................................ 7

Tabel 1.3 Rata-rata LAma Sekolah Provinsi Maluku Utara Tahun 2011-2018

(dalam persen) ..................................................................................................... 6

Tabel 2.1 ............................................................................................................ 49

Tabel 3.1 Variabel Penelitian .............................................................................. 60

Tabel 4.1 Destinasi Wisata Maluku Utara .......................................................... 76

Tabel 4.2 Sektor Basis Perkabupaten/kota Maluku Utara ................................ 79

Tabel 4.3 Uji Chow ............................................................................................ 83

Tabel 4.4 Uji Hausman ...................................................................................... 85

Tabel 4.5 Hasil Regresi Data Panel ................................................................... 87

Tabel 4.6 Uji F-statistik .................................................................................... 92

Tabel 4.7 Uji t ................................................................................................... 93

Tabel 4.8 Uji Koefisien Determimasi R2 ........................................................... 99

Page 17: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 56

Gambar 4.1 Peta Provinsi Maluku Utara ........................................................... 71

Page 18: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

xviii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Pendapatan Asli Daerah Maluku Utara Tahun 2011-2018 ................ 73

Grafik 4.2 Rata-rata Lama Sekolah Maluku Utara Tahun 2011-2018 ............... 74

Grafik 4.3 Jumlah Hotel Provinsi Maluku Utara ................................................ 78

Page 19: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Otonomi daerah mulai diterapkan di Indonesia melalui Undang-Undang

Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah setelah selama berpuluh-

puluh tahun kekuasaan berada di tangan pemerintah pusat tepatnya pada masa

orde baru. Artinya negara Indonesia mempunyai sistem yang baru dalam

pemerintahannya yang mana sebelumnya menganut sistem sentralisasi menjadi

sistem desentralisasi. Otonomi daerah dilakukan karena pemerintah pusat

menganggap pemerintah daerah akan lebih mengerti apa yang dibutuhkan oleh

daerahnya sehingga akan lebih mudah untuk memajukan daerahnya dan juga akan

membantu pemerintah pusat agar bisa lebih fokus ke hal penting lain nya. Demi

terwujudnya pembangunan nasional di negara Indonesia, pembangunan pada

daerah-daerah juga merupakan hal yang penting. Alasannya, daerah-daerah di

Indonesia merupakan fondasi dari Negara yang ikut berkontribusi terutama untuk

memajukan perekonomian Indonesia. Bahkan hal ini menjadi salah satu dari 9

agenda prioritas Presiden Jokowi atau yang lebih dikenal dengan Nawacita yaitu

Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan

desa dalam kerangka negara kesatuan.

Menurut Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah,

Definisi Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom

untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan

masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dengan

Page 20: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

2

diterapkannya otonomi daerah di Indonesia maka daerah akan diberikan

kekuasaan penuh untuk mengatur rumah tangganya sendiri demi mencapai

kesejahteraan masyarakatnya. Hal ini juga akan membuat daerah lebih mandiri

dan tidak lagi bergantung kepada pemerintah pusat. Termasuk dalam

memanfaatkan potensi yang dimiliki daerahnya untuk memaksimalkan

Pendapatan Asli Daerah nya (PAD).

Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah segala penerimaan yang masuk ke

dalam kas daerah, yangberasal dari sumber-sumber wilayahnya sendiri, diambil

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan digunakan untuk

keperluan daerah. Maka dari itu, setiap daerah harus berupaya sebaik mugkin agar

dapat dipungut seintensif mungkin (Fauzi dan Iskandar, 1984:44). Pendapatan

Asli Daerah (PAD) adalah salah satu komponen penting untuk pembangunan

daerah. Karena meningkatnya jumlah pendapatan asli daerah akan memberikan

kontribusi yang cukup besar dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah yaitu

pada sisi pendapatan daerah. Oleh karena itu, sangat penting bagi suatu daerah

untuk mencari tau faktor apa saja yang dapat meningkatkan jumlah Pendapatan

Asli Daerahnya. Akan tetapi, kendala yang kerap kali ditemukan di Indonesia

adalah Provinsi-provinsi yang ada di Indonesia masih sangat sulit untuk

meningkatkan jumlah pendapatan daerahnyanya yang mengakibatkan

ketimpangan pembangunan antar daerah. Yang mana faktor utamanya adalah

disparitas atau perbedaan potensi yang ada di setiap daerahnya.

Maluku Utara adalah salah satu provinsi di Indonesia yang sebelumnya

merupakan bagian dari provinsi Maluku yaitu kabupaten Maluku Utara dan

Page 21: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

3

Kabupaten Halmahera Tengah. Provinsi Maluku Utara juga dikenal sebagai salah

satu provinsi dengan potensi sumber daya alam yang kaya karena lokasinya yang

berada di empat pulau bergunung yang pastinya menyimpan sumber daya alam

yang melimpah. Belum lagi posisi nya yang terletak di bibir Samudra Pasifik yang

mana jika dikembangkan dengan baik hal ini dapat menjadi peluang untuk

mengembangkan ekonomi Maluku Utara. Akan tetapi dapat dilihat dari tabel

berikut bahwa Provinsi Maluku Utara termasuk ke dalam 5 Provinsi dengan

Pendapatan Daerah yang paling kecil di Indonesia di 5 tahun terakhir. Dapat

dilihat besarnya pendapatan Asli Daerah di Provinsi Maluku Utara melalui tabel

berikut:

Page 22: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

4

Tabel 1.1

Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Maluku Utara

Tahun 2011-2018 (dalam rupiah)

Sumber: Kementrian Keuangan

Hal ini menimbulkan pertanyaan, dengan sumberdaya alam yang

melimpah dan letak geografis yang sangat strategis ini mengapa provinsi Maluku

Utara termasuk ke dalam Provinsi dengan pendapatan daerah yang paling rendah.

Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah seharusnya Provinsi Maluku

Utara mempunyai Pendapatan Asli Daerah yang tinggi. Salah satu cara untuk

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah adalah dengan mengembangkan potensi

pada sektor-sektor ekonomi yang ada pada daerah tersebut.

Tahun Pendapatan Asli Daerah (PAD)

2011 349.638.273.482

2012 417.414.487.345

2013 518.339.213.016

2014 513.139.531.113

2015 586.216.968.582

2016 597.416.401.866

2017 845.989.353.685

2018 486.709.146.169

Page 23: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

5

Pertumbuhan ekonomi di provinsi Maluku utara disumbangkan oleh

beberapa sektor ekonomi yang mempunyai potensi yang besar untuk menjadi

sektor basis diantaranya adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan,

pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, konstruksi, Perdagangan

Besar dan Eceran, reparasi Mobil dan Sepeda Motor, transportasi pergudangan,

juga Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib. Ketujuh

sektor tersebut berpotensi untuk menjadi sektor basis atau sektor unggulan di

Provinsi Maluku Utara. Jika pemerintah daerah dapat mengelola sektor-sektor

ekonomi di Provinsi Maluku Utara menjadi sektor basis, maka produksi sektor

tersebut akan meningkat dan dapat mengekspor ke daerah lain yang akan

meningkatkan pendapatan daerahnya.

Sumberdaya manusia juga merupakan salah satu faktor yang sangat

penting untuk dapat meningkatkan pendapatan daerah. Karena pada penelitian

empiris mengemukakan teori bahwa seharusnya negara-negara berkembang salah

satu nya Indonesia seharusnya dapat tumbuh lebih cepat dengan cara mengadopsi

teknologi yang telah dibuat dan di uji oleh negara-negara maju. Akan tetapi

transfer teknologi memerlukan sumberdaya yang mampu mengoprasikan alat-alat

tersebut. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang kompeten dan produktif

maka harus dibarengi dengan tingkat pendidikan yang baik. Jika pendidikan di

suatu daerah rendah yang terjadi adalah kurangnya tingkat tenaga kerja yang

kompeten untuk dipekerjakan dan akhirnya menyebabkan peningkatan

pengangguran. Kemudian, Peningkatan pengangguran akan menyebabkan

pemborosan sumber daya yang ada dan membuat beban masyarakat semakin

Page 24: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

6

besar, sumber utama kemiskinan dan juga akan meningkatkan keresahan sosial

serta dalam jangka panjang akan menghambat pembangunan ekonomi

(Depnakertrans, 2004). Artinya tingkat pendidikan suatu daerah merupakan

indikator penting untuk meningkatkan jumlah sumber daya yang kompeten agar

dalam jangka panjang dapat menaikan jumlah pendapatan asli daerahnya. Selain

itu, Pendidikan juga sangat pentig untuk menunjang kesejahteraan masyarakat

melalui peningkatan pendapatannya. Ketika seseorang memiliki Pendidikan yang

tinggi, maka akan lebih mudah baginya untuk mendapatkan pekerjaan

dibandingkan dengan seseorang yang berpendidikan rendah. Dan ketika

pendapatan seseorang meningkat maka akan meningkatkan pula kemampuan

untuk dapat membayar pajak-pajak yang diberikan oleh pemerintah khusus nya

pemerintah daerah.

Akan tetapi pendidikan di Provinsi Maluku Utara masih sangat

memprihatinkan. Tingkat pendidikan pada masyarakat Maluku Utara masih

sangat rendah. Faktor utamanya adalah fasilitas pendidikan di daerah ini masih

sangat kurang dibanding daerah-daerah maju lainnya seperti bangunan sekolah

yang masih menggunakan bangunan dari tahun 80-90an, tidak memadainya

fasilitas perpustakaan, dan rendahnya kualitas dari faktor pendukung lain nya

terutama guru. Masih banyak faktor lain yang membuat kualitas pendidikan di

Maluku Utara sangat rendah diantaranya adalah: kurangnya pemerataann sistem

pendidikan, mahalnya biaya pendidikan, kondisi geografis, dan rendahnya

kualitas guru. Tingkat pendidikan di Maluku Utara dapat dilihat salah satunya

Page 25: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

7

dengan mengetahui tingkat partisipasi sekolah yang dapat dilihat melalui tabel

berikut:

Tabel 1.2

Rata-rata Lama Sekolah

Provinsi Maluku Utara Tahun 2011-2018

(dalam persen)

Tahun Rata-rata Lama

Sekolah

2011 7.98

2012 8.04

2013 8.27

2014 8.34

2015 8.37

2016 8.52

2017 8.61

2018 8.72

Sumber: BPS Provinsi Maluku Utara

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata lama sekolah

Provinsi Maluku Utara setiap tahun nya cenderung meningkat. Akan tetapi jika

dilihat dari tabel diatas dikatan bahwa rata-rata lama sekolah paling tinggi

hanyalah 8.72 yang artinya rata-rata jenjang pendidikan yang paling tinggi di

Maluku utara hanya sampai ke tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Page 26: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

8

Padahal jika pemerintah daerah Provinsi Maluku Utara dapat meningkatkan sektor

pendidikannya, kualitas sumberdaya manusianya juga akan ikut meningkat dan

dalam jangka panjang akan meningkatkan pendapatan asli daerahnya.

faktor lain yang dapat meningkatkan jumlah Pendapatan Asli Daerah

(PAD) adalah infrastruktur yang ada di daerah tersebut. Infrastuktur sangat

penting karena menurut Arsyad (1999:41) Inftastruktur seperti jalan, pelabuhan,

jembatan, pariwisata dan sebagainya mempunyai peranan yang esensial pada

aktivitas ekonomi walaupun tidak memberikan kontribusinya secara langsung

pada produksi output. Selain itu belanja modal seperti pembangunan infrastruktur

akan menggerakan sektor rill, meningkatkan penyerapan tenaga kerja,

meningkatkan konsumsi pemerintah dan masyarakat, juga dapat menjadi pemicu

peningkatan kegiatan produksi (Nugraheni, 2012). Maka, Apabila suatu aktivitas

ekonomi di suatu daerah berjalan dengan baik karena didukung dengan

infrastruktur yang memadai, pada akhirnya akan memberikan efek positif pada

pendapatan daerah.

Provinsi Maluku Utara adalah salah satu Provinsi yang masuk kedalam

program prioritas nasional. Beberapa proyek infrastruktur yang dicanangkan oleh

pemerintah Provinsi Maluku Utara kepada Presiden Joko Widodo masuk kedalam

program prioritas nasional. (pariwisata) Salah satu nya adalah infrastruktur yang

dapat menunjang keberhasilan pariwisata Maluku Utara. Seperti yang kita tahu,

Maluku Utara adalah Provinsi yang memiliki banyak keindahan alam dan tempat

wisata yang wajib dikunjungi oleh para wisatawan baik lokal maupun

mancanegara. Bahkan salah satu tempat wisata yang ada di Maluku Utara ini

Page 27: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

9

dijadikan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang artinya

merupakan salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi di Indonesia yaitu

pulau Morotai. Akan tetapi, jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke daerah

ini belum sesuai dengan perkiraan. Bahkan setiap tahun nya semakin berkurang.

Hal ini terjadi karena infrastruktur yang digunakan untuk menunjang

kelangsungan pariwisata belum memadai. Salah satu infrasturuktur yang

menunjang pariwisata adalah Hotel. Hotel biasa digunakan untuk tempat

menginap ketika para wisatawan sedang berkunjung ke daerah tersebut. Jika hotel

yang teresdia di suatu daerah memiliki fasilitas yang baik, mudah ditemukan, dan

dekat dengan lokasi wisata yang banyak dikunjungi akan menarik wisatawan

untuk datang ke daerah tersebut. Maka dari itu infrastruktur pariwisata juga

merupakan hal yang sangat penting agar sektor pariwisata bisa berjalan dengan

baik dan akan meningkatkan pendapatan asli daerahnya.

Berdasarkan uraian diatas maka menarik untuk diteliti dan dikaji tentang

Pengaruh Sektor Basis, Tingkat Pendidikan, dan Infrastruktur Daerah

Terhadap Pendapatan Asli Daerah di Maluku Utara Pada Tahun 2011-2018.

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan Pemaparan Latar Belakang di atas, maka rumusan masalah

penelitian ini adalah:

1. Sektor-sektor apa saja yang dapat diidentifikasi sebagai sektor basis di

Maluku Utara?

Page 28: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

10

2. Bagaimana pengaruh sektor basis terhadap Pendapatan Asli Daerah di

Provinsi Maluku Utara pada periode tahun 2011-2018?

3. Bagaimana pengaruh tingkat pendidikan terhadap Pendapatan Asli Daerah

di Provinsi Maluku Utara pada periode tahun 2011-2018?

4. Bagaimana pengaruh infrastuktur terhadap Pendapatan Asli Daerah di

Provinsi Maluku Utara pada periode tahun 2011-2018?

5. Bagaimana pengaruh sektor basis, tingkat pendidikan, dan infrasturtur

terhadap Pendapatan Asli Daerah di Provinsi Maluku Utara pada periode

tahun 2011-2018?

B. Tujuan Penelitian

Setelah menjabarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka

tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sektor apa saja yang menjadi sektor basis di Maluku

Utara.

2. Untuk mengetahui pengaruh sektor basis terhadap Pendapatan Asli Daerah

di Provinsi Maluku Utara pada tahun 2011-2018.

3. Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap Pendapatan Asli

Daerah di Provinsi Maluku Utara pada tahun 2011-2018.

4. Untuk mengetahui pengaruh infrastruktur terhadap Pendapatan Asli

Daerah di Provinsi Maluk Utara pada tahun 2011-2018.

5. Untuk mengetahui pengaruh sektor basis, tingkat pendidikan, dan

Page 29: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

11

infrastuktur terhadap Pendapatan Asli Daerah di Provinsi Maluku Utara

pada periode tahun 2011-2018.

C. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menambah ilmu pengetahuan khususnya mengenai pengaruh sektor basis,

jumlah tingkat pendidikan, dan peningkatan infrasturtur terhadap

Pendapatan Asli Daerah di Provinsi Maluku Utara pada periode tahun

2011-2018.

2. Memberikan masukan bagi pemerintah daerah provinsi Maluku Utara

untuk pengambilan kebijakan terutama mengenai Pedapatan Asli daerah.

3. Memberikan referensi untuk Provinsi Maluku Utara agar bisa

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) nya.

4. Memberikan referensi pada daerah lain untuk meningkatkan jumlah

pendapatan daerahnya.

5. Sebagai tambahan referensi untuk peneliti lain yang akan meneliti dengan

tema yang sama.

Page 30: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Otonomi Daerah

a. Pengertian Otonomi Daerah

Otonomi daerah diberlakukan secara resmi di Indonesia pada 1

januari 2001 setelah sebelumnya sistem pemerintahan negara ini

adalah sentralisasi. Istilah otonomi berasal dari bahasa Yunani autos

yang berarti sendiri dan namos yang berarti Undang-undang atau

aturan. Dengan demikian otonomi dapat diartikan sebagai

kewengangan untuk dapat mengatur dan mengurus uruan rumah

tangga nya rumah tangganya sendiri. (Bayu Suryaninrat; 1985).

Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 1 ayat 5

otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban suatu daerah

untuk bisa mengatur urusan pemerintahan dan kepentingan

masyarakatnya sendiri dengan tetap mengikuti peraturan perundan-

undangan yang ada. Sedangkan menurut Vincent Lemius (1986)

menyatakan bahwa otonomi daerah adalah kebebasan dalam

pengambilan keputusan baik politik maupun administrasi, dengan

tetap mematuhi peraturan perundangan yang ada.

Pendapat lain dikemukakan oleh Mariun (1979) yaitu

Otonomi daerah adalah suatu kewenangan yang dimiliki oleh

pemerintah daerah yang diharapkan dapat membuat sebuah inisiatif

Page 31: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

13

sendiri untuk bisa memaksimalkan sumber daya yang dimiliki daerah

nya. sehingga Otonomi daerah juga dapat disebut suatu kewenangan

atau kebebasan untuk dapat bertindak sesuai dengan suatu kebutuhan

masyarakat pada daerah setempat. Pendapat tersebut sejalan dengan

yang dikemukakan oleh Philip Mahwood (1983) mengemukakan

bahwa otonomi daerah adalah suatu pemerintah daerah yang

mempunyai kewenangan sendiri yang keberadaannya terpisah dengan

otoritas yang diserahkan oleh pemerintah guna mengalokasikan

sumber sumber material yang substansial tentang fungsi-fungsi yang

berbeda.

Berdasarkan definisi otonomi daerah menurut para ahli

diatas, dapat disimpulkan bahwa otonomi daerah adalah pelimpahan

hak dan wewenang dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah untuk

dapat lebih mandiri mengelola seluruh potensi daerahnya dengan tetap

mengikuti peraturan dan ketentuan yang sudah di tetapkan. Otonomi

daerah dilakukan sebagai upaya pemerintah yang output nya adalah

untuk kesejahteraan masyarakat.

b. Prinsip Otonomi daerah

Menurut Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah, pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia

didasarkan oleh tiga prinsip yaitu:

1) otonomi yang nyata, maksudnya adalah kekuasaan daerah untuk

Page 32: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

14

menyeenggarakan kewenangan pemerintahan dibidang tertentu

yang secara nyata ada yang diperlukan oleh daerah.

2) Otonomi yang luas, maksudnya adalah keleluasaan daerah untuk

menyelenggarakan pemerintahannya yang meliputi kewenangan

semua bidang kecuali bidang-bidang yang masih wewenang

pemerintah pusat seperti politik luar negeri, pertahanan, keamanan,

yustisi, moneter dan fiskal nasional, dan agama.

3) Otonomi yang bertanggung jawab, maksudnya adalah perwujudan

pertanggung jawaban sebagai konsekuensi dari hak dan wewenang

yang diberikan kepada pemerintah daerah.

c. Tujuan Otonomi daerah

Pada dasarnya, Indonesia mempunya tiga tujuan utama

yaitu tujuan politik, tujuan administratif dan tujuan ekonomi dan

ketiga tujuan ini dapat diwujudkan melalui otonomi daerah. Tujuan

politik yang ingin diwujudkan melalui otonomi daerah adalah upaya

untuk mewujudkan demokratisasi politik melalui partai politik dan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Tujuan administratif yang ingin

diwujudkan melalui otonomi daerah adalah adanya pembagian urusan

pemerintahan antara pusat dan daerah, termasuk sumber keuangan,

serta pembaharuan manajemen birokrasi pemerintahan di daerah. Dan

yang terakhir tujuan ekonomi yang ingin diwujudkan melalui otonomi

daerah adalah terwujudnya peningkatan indeks pembangunan manusia

Page 33: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

15

sebagai indikator peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Menurut Undang -Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah, Pasal 2 ayat 3 Otonomi daerah mempunyai 3

tujuan yaitu:

1) Meningkatkan pelayanan umum

Dengan dilaksanakan nya otonomi daerah pelayanan umum

diharapkan dapat meningkat secara maksimal karena lembaga

pemerintah daerah akan lebih fokus kepada pelayanan di masing-

masing daerah. Dan seluruh masyarakat dapat mendapatkan

pelayanan yang setara setiap daerahnya.

2) Meningkatkan daya saing daerah

Dengan dilaksanakan nya otonomi daerah daya saing tiap daerah

juga akan meningkat. Dengan dadakannya otonomi daerah

pengelolaan sumberdaya alam yang dimiliki setiap daerah akan

lebih efektif. Dengan memperhatikan keistimewaan daerahnya

masing-masing, diharapkan dapat meingkatkan daya saing tiap

daerah.

3) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Dengan dilaksanakan nya otonomi daerah diharapkan

kesejahteraan masyarakat juga ikut meningkat sejalan dengan

meningkatkan pelayanan umum dan penngkatan daya saing

Page 34: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

16

daerahnya. Otonomi daerah juga memberi peluang untuk

masyarakat bisa memegang andil dalam penyelenggaraan

pemerintahan agar kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.

2. Pendapatan Asli Daerah

a. Pengertian Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan asli daerah merupakan komponen penting dari

pendapatan suatu daerah. Semakin besar jumlah pendapatan asli

daerah menunjukan semakin mandirinya suatu daerah. Semakin besar

Pendapatan Asli Daerah (PAD) suatu daerah maka kesejahteraan

masyarakat nya juga akan meningkat karena Pendapatan asli daerah

itu sendiri dianggap sebagai alternatif untuk memperoleh tambahan

dana yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan pengeluaran

yang ditentukan oleh daerah sendiri khususnya keperluan rutin. Oleh

karena itu peningkatan pendapatan tersebut merupakan hal yang

diinginkan setiap daerah (Mamesa 1995 dalam Damang 2011).

Menurut Nurcholis (2007: 182) pendapatan asli daerah adalah

pendapatan yang berasal dari penerimaan pajak daerah, retribusi

daerah, laba perusahaan daerah dan pendapatan lain-lain yang sah.

Sedangkan menurut Menurut Mardiasmo (2002: 132), Pendapatan

Asli Daerah (PAD) adalah Penerimaan daerah yang bersumber dari

pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah hasil

pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain

Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sah. Pendapat dari Nurcholis

Page 35: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

17

dan Mardiasmo sejalan dengan pengertian Pengertian Pendapatan Asli

Daerah menurut Undang-Undang no.28 Tahun 2009 yaitu sumber

keuangan daerah yang digali dari wilayah daerah yang bersangkutan

yang terdiri dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil

pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain

pendapatan asli daerah yang sah. Dapat disimpulkan bahwa

Pendapatan Asli Daerah adalah keuangan daerah yang bersumber dari

pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lain-lain daerah yang

sah.

b. Sumber Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah merupakan seluruh penerimaan

daerah yang berasal dari sumber ekonomi daerahnya sendiri.

Maka, jumlah penerimaan pendapatan asli daerah akan sesuai

dengan potensi dan kemampuan daerahnya masing-masing.

Sumber Pendapatan Asli Daerah dikelompokan menjadi 4

kelompok yaitu:

a. Pajak daerah

Pajak daerah adalah kontribusi wajib pajak kepada daerah

yang tertang terhadap pribadi atau badan yang bersifat

memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak

mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk

keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kepeluan rakyat

Page 36: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

18

(bustamar, 2017:151)

Menurut Undang-undang nomor 28 tahun 2009 pasal 2,

pajak daerah terbagi atas dua jenis yaitu:

1. Pajak Provinsi:

a) Pajak Kendaraan Bermotor.

Pajak kendaraan bermotor adalah pajak atas

kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor.

b) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

Bea balik nama kendaraan Bermotor adalah pajak atas

penyerahan hak milik kendaraan bermotor sebagai

akibat perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak atau

keadaan yang terjadi karena jual beli, tukar menukar,

hibah dll.

c) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

Pajak bahan bakar kendaraan bermotor adalah pajak

atas penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor.

d) Pajak Air Permukaan

Pajak air permukaan adalah pajak atas pengambilan

dan/atau pemanfaatan air permukaan.

e) Pajak Rokok

Pajak rokok adalah pungutan atas cukai rokok yang

dipungut oleh pemerintah

Page 37: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

19

2. Pajak kabupaten/Kota:

a) Pajak Hotel

Pajak hotel adalah pajak atas pelayanan yang

disediakan oleh hotel. Pelayanan yang dimaksud adalah

segala jenis pelayanan yang tersedia dengan

pembayaran seperti seluruth fasilitas hotel dan jas yang

dilakukan untuk kenyamanan dan kemudahan

pelanggan. Tarif yang dikenakan adalah sebesar paling

tinggi 10%.

b) Pajak Restoran

Pajak restoran adalah pajak atas pelayanan yang

disediakan oleh restoran, rumah makan, warung, cafe

dan sebagainya yang termasuk kedalam

jasaboga/katering. Objek pajak restoran adalah

pelayanan yang diberikan kepada pembeli yang berupa

penjualan makanan/minuman. Tarif yang ditetapkan

pada setiap restoran berbeda tergantung dengan

kebijakan dari restoran masing-masing. Besaran untuk

pajak restoran sama dengan pajak hotel yaitu paling

tinggi 10%.

c) Pajak Hiburan

Pajak hiburan adalah pajak atas penyelenggaraan

hiburan. Menurut peraturan daerah nomer 3 tahun 2015

Page 38: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

20

objek pajak hiburan adalah penyelenggaraan hiburan

yang memungut bayaran, seperti:

1) Tontonan film

2) pagelaran kesenian, musik, tari, dan/atau busana

3) kontes kecantikan

4) pameran

5) diskotik, karaoke, klab malam dan sejenisnya

6) sirkus, akrobat dan sulap

7) permainan bilyar dan bowling

8) pacuan kuda dan pacuan kendaraan bermotor

9) permainan ketangkasan

10) panti pijat, refleksi, mandi uap/spa dan pusat

kebugaran (fitness center)

11) pertandingan olahraga

tarif pajak yang dikenakan untuk pajak restoran ini

adalah:

1) Tarif pajak untuk pertunjukan film di bioskop

ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen).

2) Tarif pajak untuk pagelaran kesenian, musik, tari

dan/atau busana yang berkelas lokal/ tradisional

sebesar 0% (nol persen)

Page 39: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

21

3) Tarif pajak untuk pagelaran kesenian, musik, tari

dan/atau busana yang berkelas nasional sebesar 5%

(lima persen)

4) Tarif pajak untuk pagelaran kesenian, musik, tari

dan/atau busana yang berkelas internasional

sebesar 15% (lima belas persen)

5) Tarif pajak untuk kontes kecantikan yang berkelas

lokal/ tradisional sebesar 0% (nol persen)

6) Tarif pajak untuk kontes kecantikan yang berkelas

nasional sebesar 5% (lima persen)

7) Tarif pajak untuk kontes kecantikan yang berkelas

internasional sebesar 15% (lima belas persen)

8) Tarif pajak untuk pameran yang bersifat non

komersial sebesar 0% (nol persen)

9) Tarif pajak untuk pameran yang bersifat komersial

sebesar 10% (sepuluh persen)

10) Tarif pajak untuk diskotik, karaoke, klab malam,

pub, bar, musik hidup (live music), musik dengan

disck jockey (DJ) dan sejenisnya sebesar 25% (dua

puluh lima persen)

11) Tarif pajak untuk sirkus, akrobat, dan sulap yang

berkelas lokal/ tradisional sebesar 0% (nol persen)

Page 40: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

22

12) Tarif pajak untuk sirkus, akrobat, dan sulap yang

berkelas nasional dan internasional sebesar 10%

(sepuluh persen)

13) Tarif pajak untuk permainan bilyar, bowling

sebesar 10%(sepuluh persen)

14) Tarif pajak untuk pacuan kuda yang berkelas lokal/

tradisional sebesar 5% (lima persen)

15) Tarif pajak untuk pacuan kuda yang berkelas

nasional dan internasional sebesar 15% (lima belas

persen)

16) Tarif pajak untuk pacuan kendaraan bermotor

sebesar 15% (lima belas persen)

17) Tarif pajak untuk permainan ketangkasan sebesar

10% (sepuluh persen)

18) Tarif pajak untuk panti pijat, mandi uap, dan spa

sebesar 35% (tiga puluh lima persen)

19) Tarif pajak untuk refleksi dan pusat

kebugaran/fitness center sebesar 10% (sepuluh

persen)

20) Tarif pajak untuk pertandingan olah raga yang

berkelas lokal/ tradisional sebesar 0% (nol persen)

21) Tarif pajak untuk pertandingan olah raga yang

berkelas nasional sebesar 5% (lima persen)

Page 41: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

23

22) Tarif pajak untuk pertandingan olah raga yang

berkelas internasional sebesar 15% (lima belas

persen)

d) Pajak Reklame

Pajak reklame adalah pajak atas penyelenggaraan

reklame. Secara umum reklame dibagi menjadi dua

jenis yaitu reklame produk dan reklame non-produk.

Reklame produk adalah reklame yang menampilkan

informasi tentang barang dan jasa yang bertujuan untuk

mempromosikan barang dan jasa tersebut. Sedangkan

reklame non-produk adalah reklame yang menampilkan

nama, logo, dan symbol perusahaan dengan tujuan agar

identitas perusahaan tersebut dikenal masyarakat.

Subjek pajak reklame adalah orang/badan yang

menggunakan reklame tersebut. Tarif yang ditetapkan

untuk pajak reklame adalah 25% dari tarif yang

dibayarkan untuk penyewaan reklame.

e) Pajak Penerangan Jalan

Pajak penerangan jalan adalah pajak atas

penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri

maupun diperoleh dari sumber lain. Objek pajak

penerangan jalan adalah tenaga listrik yang digunakan.

Page 42: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

24

Tarif yang dikenakan untuk pajak penerangan jalan

adalah sebagai berikut:

1) Penggunaan tenaga listrik yang disediakan oleh

PLN atau bukan PLN yang digunakan untuk

petambangan minyak bumi, industri, dan gas alam

dikenakan tarif sebesar 3% dari tagihan listrik yang

harus dibayarkan.

2) Penggunaan tenaga listrik yang disediakan oleh

PLN atau bukan PLN yang digunakan selain untuk

petambangan minyak bumi, industri, dan gas alam

dikenakan tarif sebesar 2,4% dari tagihan listrik

yang dibayarkan.

3) Penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri

dikenakan tarif sebesar 1,5%.

f) Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

Pajak mineral bukan logam dan batuan adalah pajak

yang dikenakan atas kegiatan pengambilan mineral

bukan logam dan batuan, baik dari sumber alam di

dalam dan/atau permukaan bumi untuk dimanfaatkan.

Mineral bukan logam dan batuan yang dimaksudkan

sebelumnya adalah asbes, batu tulis, batu setengah

permata, batu kapur, batu apung, batu permata,

bentonit, dolomit, eldspar, garam batu (halite), grafit,

Page 43: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

25

granit/andesit, gips, kalsit, kaolin, leusit, magnesit,

mika, marmer, nitrat, opsidien, oker, pasir dan kerikil,

pasir kuarsa, perlit, phospat, talk, tanah serap (fullers

earth), tanah diatome, tanah liat, tawas (alum), ras,

yarosif, zeolit, basal, trakkit dan, mineral bukan logam

dan batuan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan. subjek pajak mineral bukan

logam adalah orang pribadi/badan yang mengambil

jenis mineral bukan logam seperti yang disebutkan

sebelumnya. Tarif yang dikenakan untuk pajak mineral

bukan logam adalah sebesar 25% dari nilai jual hasil

pengambilan hasil mineral bukan logam.

g) Pajak Parkir

Pajak parkir adalah pajak atas penyelenggaraan

tempat parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan

berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan

sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat

penitipan kendaraan bermotor. subjek pajak parkir

adalah orang pribadi atau badan yang melakukan parkir

kendaraan bermotor. Tarif yang dikenakan untuk pajak

parkir adalah sebesar paling tinggi 30% dari jumlah

pembayaran kepada penyelenggara parkir.

Page 44: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

26

h) Pajak Air Tanah

Pajak air tanah adalah pajak atas pengambilan

dan/atau pemanfaatan air tanah. Subjek dari pajak air

tanah adalah orang pribadi atau badan yang

menggunakan dan atau memanfaatkan air tanah. Tarif

dasar pengenaan pajak air tanah adalah sebesar paling

tinggi 20% dari nilai perolehan air tanah yang dihitung

dalam rupiah.

i) Pajak Sarang Burung Walet

Pajak sarang burung walet adalah pajak atas

kegiatan pengambilan dan/atau pengusahaan sarang

burung walet. Subjek pajak sarang burung wallet

adalah orang pribadi atau badan yang yang melakukan

pengambilan dan/atau pengusahaan sarang burung

walet. Tarif pajak yang ditetapkan untuk pajak saran

burung walet adalah sebesar 10% dari nilai jual sarang

burung walet.

j) Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan

Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan

adalah pajak atas bumi dan/atau bangunan yang

dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang

pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang digunakan

untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan

Page 45: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

27

pertambangan. Tarif pajak yang dikenakan untuk pajak

bumi bangunan pedesaan dan perkotaan adalah sebagi

berikut:

1) Untuk NJOP sampai dengan Rp.1.000.000.000.00

(satu miliar rupiah) ditetapkan sebesar 0,1 % (nol

koma satu persen) pertahun.

2) Untuk NJOP diatas Rp.1.000.000.000.00 (satu

miliar rupiah) ditetapkan sebesar 0,2 % (nol koma

dua persen) pertahun.

Dalam hal pemanfataan bumi dan/atau bangunan dapat

menimbukan gangguan terhadap lingkungan,maka

dikenakan tambahan tarif sebesar 50 % (lima puluh

persen) dari tarif pajak bumi dan bangunan Perdesaan

dan Perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

sehingga menjadi sebagai berikut:

1) Untuk NJOP sampai dengan Rp.1.000.000.000.00

(satu miliar rupiah) ditetapkan sebesar 0,15 % (nol

koma lima belas persen) per tahun.

2) Untuk NJOP diatas Rp.1.000.000.000.00 (satu

miliar rupiah) ditetapkan sebesar 0,3 % (nol koma

tiga persen) per tahun.

k) Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

Page 46: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

28

Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan adalah

pajak atas perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan.

Tarif untuk pengenaan bea perolehan ha katas tanah

dan bangunan adalah sebesar 5% dari nilai perolehan

objek pajak.

b. Retribusi daerah

Retribusi daerah memiliki pengertian pugutan daerah atas

pembayaran jasa atau izin tertentu yang disediakan dan/atau

diberikan pemerintah daerah untuk kepentingan pribadi atau

badan (Mardiasmo, 2011).

Retribusi daerah dibagi menjadi 3 golongan yaitu:

1) Retribusi Jasa Umum

Retribusi jasa umum adalah pungutan atas

pelayanan yang diberikan pemerintah untuk kepentingan

umum yang dapat dinikmati peribadaiatau badan seperti:

pelayanan kesehatan, kebersihan, penggantian/cetak ktp

dan akte catatan sipil lainnya, pemakaman, parker tepi

jalan, pelayanan pasar pasar, pengujian kendaraaan

bermotor, pemeriksaan alat pemadam kebakaran,

penggantian biaya cetak peta, penyedotan kakus,

pengolahan limba cair, pelayanan pendidikan, dan

pengendalian menara komunikasi.

Page 47: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

29

2) Retribusi Jasa Usaha

Retribusi jasa usaha adalah pungutan atas pelayanan

yang yang diberikan pemerintah dengan menganut prinsip

komersial yang pada dasarnya disediakan oleh sektor

swasta. retribusi jasa usaha terbagi jadi beberapa jenis

yaitu: Retribusi pemakaian kekayaan daerah, Retribusi

pasar grosir dan/atau pertokoan, Retribusi tempat

pelelangan. Retribusi terminal, Retribusi tempat kursus

parkir, Retribusi tempat penginapan/villa, Retribusi

penyedotan kakus, Retribusi rumah potong hewan,

Retribusi pelayanan pelabuhan kapal, Retribusi tempat

rekreasi dan olahraga, Retribusi penyeberangan di atas air,

Retribusi pengolahan limbah cair, Retribusi penjualan

produksi daerah.

3) Retribusi Perizinan Tertentu

Retribusi Perizinan Tertentu adalah pungutan atas

kegiatan tertentu pemerintah daerah kepada pribadi atau

daban dalam rangka pemberian izin yang dimaksudkan

untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan

pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan

sumber daya alam, barang, prasarana atau fasilitas tertentu

guna melindungi kepentingan umum dan menjaga

kelestarian lingkungan. Retribusi Perizinan Tertentu

Page 48: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

30

terdiri dari retribusi izin mendirikan bangunan, retribusi

izin tempat

penjualan minuman beralkhohol, retribusi izin gangguan, r

etribusi izin trayek.

c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

Menurut novi (2017) Hasil pengelolaan kekayaan yang

dipishkan merupakan hasil yang diperoleh dari pengelolaan

kekayaan yang terpisah dari pengelolaan APBD. Jika

pengelolaan tersebut memperoleh laba, maka laba tersebut

dapat dimasukkan sebagai salah satu sumber pendapatan asli

daerah. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

ini didapatkan dari bagian laba lembaga keuangan, bagian laba

perusahaan daerah, bagian laba atas penyertaan modal kepada

badan usaha lainnya.

d. Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang sah

Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah adalah

pendapatan yang di dapatkan selain dari pajak daerah,

restribusi daerah, dan pendapatan dinas-dinas. Lain-lain

pendapatan asli daerah yang sah ini di beberapa daerah,

misalnya didapatkan dari sumber berikut: hasil penjualan

barang milik daerah, jasa giro, sumbangan pihak ketiga,

Page 49: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

31

penerimaan ganti rugi atas kekayaan daerah, setoran kelebihan

pembayaran kepada pihak ketiga, denda keterlambatan

pelaksanaan kerja daerah, pendapatan denda pajak, pendapatan

denda retribusi, fasilitas social dan umum, pendapatan dari

angsuran/cicilan penjulan, pendapatan hasil eksekusi atas

jaminan.

3. Sektor Basis

Teori sektor basis pertama kali dikemukakan pada tahun 1973 oleh

Harry. W Richardson. Teori ini menyatakan bahwa faktor penentu utama

pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah berhubungan langsung

dengan permintaan akan barang dan jasa dari luar daerah (Arsyad,

1999:116). Sejatinya pengertian sektor basis sangat berkaitan dengan

perbandingan antara suatu daerah dengan cakupan yang lebih besar

seperti nasional dengan internasional atau daerah dengan nasional. Jadi,

inti dari teori basis ekonomi menurut Arsyad adalah faktor penentu

utama pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah berhubungan langsung

dengan permintaan barang dan jasa dari luar daerah. Pertumbuhan

industri yang menggunakan sumber daya lokal, termasuk tingkat

pendidikan dan bahan baku untuk diekspor akan menghasilkan kekayaan

daerah dan penciptaan peluang kerja (job creation) (Sadau 2002).

Pada dasarnya, teori basis ekonomi ini mengemukakan bahwa laju

pertumbuhan ekonomi suatu daerah di tentukan dari seberapa besarnya

Page 50: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

32

daerah tersebut dapat mengekspor. Agar dapat melakukan ekspor suatu

daerah harus mempunyai sektor unggulan yang tidak dimiliki oleh daerah

lain. Menurut Glasson (1990:63-64), konsep dasar basis ekonomi

membagi perekonomian menjadi dua sektor yaitu:

1) Sektor basis

Sektor basis adalah sektor-sektor yang mengekspor barang-

barang dan jasa ke tempat di luar batas perekonomian masyarakat yang

bersangkutan atas masukan barang dan jasa mereka kepada masyarakat

yang datang dari luar perbatasan perekonomian masyarakat yang

bersangkutan.

2) Sektor non-basis

Sektor non-basis adalah sektor-sektor yang menjadikan barang-

barang yang dibutuhkan oleh orang yang bertempat tinggal di dalam

batas perekonomian masyarakat bersangkutan. Sektor-sektor tidak

mengekspor barang-barang. Ruang lingkup mereka dan daerah pasar

terutama adalah bersifat lokal. Secara implisit pembagian

perekonomian regional yang dibagi menjadi dua sektor tersebut

terdapat hubungan sebab-akibat dimana keduanya kemudian menjadi

pijakan dalam membentuk teori basis ekonomi.

Sektor basis dan non-basis sangat berhubungan. Karena jika

kegiatan sektor basis suatu daerah meningkat maka pendapatan daerah

tersebut akan ikut meningkat dan akan berimbas pada pertambahan

permintaan barang dan jasa yang akan ikut meningkatkan kegiatan

Page 51: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

33

sektor non-basis.

Salah satu cara dalam menentukan suatu sektor sebagai sektor

basis atau non-basis adalah analisis Location Quotient (LQ). Analisis

LQ adalah perbandingan antara nilai output pada sektor tertentu pada

lingkup yang kecil dengan nilai output pada sektor yang sama pada

lingkup yang lebih besar. Arsyad (1999:315) menjelaskan bahwa

teknik Location Quotient dapat membagi kegiatan ekonomi suatu

daerah menjadi dua golongan yaitu:

a. Kegiatan sektor ekonomi yang melayani pasar di daerah itu

sendiri maupun di luar daerah yang bersangkutan. Sektor ekonomi

seperti ini dinamakan sektor ekonomi potensial (basis)

b. Kegiatan sektor ekonomi yang melayani pasar di daerah tersebut

dinamakan sektor tidak potensial (non-basis) atau local industry.

Menurut Puji (2017) membangun sektor-sektor yang menjadi

unggulan suatu daerah merupakan salah satu cara yang dapat

membantu peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Menurutnya,

jika pemerintah dapat mengelola potensi tersebut dengan baik maka

Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan meningkat seiring dengan

meningkatnya produksi dari sektor-sektor yang menjadi unggulan

tersebut.

Page 52: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

34

4. Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang.

Bahkan sudah tertulis dalam Al-quran pada surah Al-Mujadalah ayat 11

yang berbunyi:

Artinya: “Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan“.

Pada undang-undang dasar 1945 pasal 31 pasal a juga menegaskan “Tiap-

tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran” dan pada pasal b

menyebutkan “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu

sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-undang”. Dengan

kata lain pendidikan merupakan hal yang penting sampai-sampai setiap

warga negara Indonesia diberikan hak mendapatkan pendidikan dan

negara wajib untuk menyelenggarakan nya.

Pendidikan merupakan modal utama suatu daerah yang dapat

mempengaruhi output yang akan di dapatkan. Jumlah penduduk yang

besar harus dibarengi dengan tingkat pendidikan yang tinggi juga. Karena

jumlah penduduk yang tinggi terutama penduduk dengan usia produktif

akan meningkatkan jumlah angkatan kerja yang ada. Jika jumlah tenaga

kerja yang besar disuatu daerah dibarengi dengan tingkat pendidikan yang

baik, maka akan memicu peningkatan pendapatan rill nya karena

pendidikan yang tinggi akan meningkatkan skill seseorang yang akan

Page 53: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

35

meningkatkan pendapatannya. Seperti yang dikatakan oleh Sagir

(1989:60) bahwa Sumber daya manusia mampu meningkatkan kualitas

hidupnya melalui suatu proses pendidikan, latihan, dan pengembangan

yang akan menjamin produktivitas kerja yang semakin meningkat.

Sehingga akhirnya menjamin pula pendapatan yang cukup dan

kesejahteraan hidupnya yang semakin meningkat. Dan dalam jangka

panjang akan memicu peningkatan Pendapatan Asli suatu daerah.

Abid (2016) mengatakan bahwa seharusnya negara-negara yang

sedang berkembang bisa lebih cepat dalam mengubah negaranya menjadi

negara maju karena negara berkembang dapat mengadopsi teknologi yang

sudah di temukan oleh negara maju. Hal ini juga dapat memicu

peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) apabila daerah dengan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang rendah bisa mengikuti jejak daerah

dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tinggi dengan cara

meminjam teknologi dan strategi nya. Maka dari itu, seharusnya daerah

dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kecil bisa dengan cepat

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) nya. Akan tetapi hal ini

tidak akan terjadi apabila tidak dibarengi dengan sumberdaya manusia

yang mumpuni yang dapat mengoperasikan teknologi tersebut. Maka dari

itu, pendidikan menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan

Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Page 54: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

36

a. Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke

generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.

Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga

memungkinkan secara otodidak. Sedangkan menurut UU No. 20

Tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spirirtual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia dan keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, dan negara. Artinya, pendidikan merupakan satu hal

penting yang harus dimiliki setiap orang.

Definisi lain di kemukakan oleh Carter V. Good dalam

Djumransjah (2004:24) pendidikan adalah proses perkembangan

kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan perilaku yang berlaku

dalam masyarakatnya proses sosial di mana seseorang dipengaruhi

oleh suatu lingkungan yang terpimpin (misalnya sekolah) sehingga ia

dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan pribadinya.

Sejalan dengan pemikiran John Dewy (1916) yang beranggapan

Pendidikan merupakan suatu proses pengalaman. Karena kehidupan

merupakan pertumbuhan, maka pendidikan berarti membantu

pertumbuhan batin manusia tanpa dibatasi oleh usia. Proses

Page 55: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

37

pertumbuhan adalah proses penyesuaian pada setiap fase dan

menambah kecakapan dalam perkembangan seseorang melalui

pendidikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan hal

yang dapat membantu seseorang untuk mengembangkan potensi yang

ada di dirinya.

b. Jenis-jenis Pendidikan

Menurut tarigan (2006) pendidikan dapat di bagi menjadi dua jenis

yaitu:

1) Pendidikan Formal

Pendidikan formal adalah pendidikan yang ditempuh

seseorang yang bertingkat atau berjenjang dari mulai sekolah dasar

hingga perguruan tinggi. Melalui jalur pendidikan formal

seseorang dapat menempuh pendidikan dasar yaitu SD dan SMP,

pendidikan menengah yaitu SMA dan tinggi yaitu perguruan tinggi

Machfoeds dan Suryani (2007: 52).

2) Tidak formal

Philip H.Coombs dalam Soelaman (1992) berpendapat

bahwa pendidikan non formal adalah setiap kegiatan pendidikan

yang terorganisir yang diselenggarakan diluar system formal, baik

tersendiri maupun merupakan bagian dari suatu kegiatan yang luas,

yang dimaksudkan untuk memberikan layanan kepada sasaran

didik tertentu dalam mencapai tujuan-tujuan belajar. Pendidikan

Page 56: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

38

tidak formal memiliki tujuan yang terfokus pada pemenuhan

kebutuhan belajar tingkat dasar (basic education) semacam

pendidikan keaksaraan, pengetahuan alam, keterampilan

vokasional, pengetahuan gizi dan kesehatan, sikap sosial

berkeluarga dan hidup bermasyarakat, pengetahuan umum dan

kewarganegaraan, serta citra diri dan nilai hidup (Rohman, 2014).

c. Tujuan Pendidikan

Menurut Djumramsjah (2004) tujuan pendidikan itu menciptakan

integritas atau kesempurnaan pribadi. Integritas itu menyangkut

jasmaniah, intelektual, emosional, dan etis. Sedangkan pada undang-

undang dasar No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

dikatakan bahwa Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab. Intinya, tujuan dari pendidikan adalah untuk

mengembangkan sikap dan perilaku juga potensi yang dimiliki seseorang

agar menjadi pribadi yang lebih bermanfaat sebagai warga negara.

Page 57: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

39

5. Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur akan berdampak pada pertumbuhan

ekonomi secara langsung maupun tidak langsung. Infrastruktur sendiri

merupakan sarana penghubung antara satu dan yang lainnya. Infrastruktur

juga merupakan pemicu sektor-sektor lain untuk berkembang. Karena

tersedianya infrastruktur sangat menunjang tingkat efektifitas dan efisiensi

kegiatan ekonomi suatu daerah. Seperti yang disampaikan oleh Hirschman

yang dikutip oleh pamuncak (2009) mendefinisikan infrastruktur sebagai

sesuatu yang sangat dibutuhkan. Tanpa infrastruktur, kegiatan produksi

pada berbagai sektor kegiatan ekonomi (industri) tidak dapat berfungsi.

infratruktur yang memadai juga akan memicu peningkatan pendapatan asli

daerah lewat pajak dan retribusi daerah yang akan diterima.

Akan tetapi pengadaan infrastruktur yang memadai masih menjadi

masalah yang kerap kali ditemukan di Indonesia terutama di daerah-daerah

tertinggal. Seperti yang dikatakan oleh abby (2018) bahwa pembangunan

infrastruktur adalah bagian dari roda penggerak ekonomi nasional dan

diyakini bisa menjadi pemicu pembangunan suatu kawasan atau daerah.

Pembangunan infrastruktur daerah membutuhkan perencanaan yang

matang agar dapat memberikan dampak yang baik dan signifikan untuk

daerah tersebut. Salah satu pembangunan yang banyak dilakukan oleh

pemerintah adalah membangun infrastuktur darat yang paling utama

adalah pembangunan jalan. Dengan adanya infrastruktur jalan yang

memadai masyarakat akan lebih mudah untuk melakukan aktifitas

Page 58: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

40

ekonomi yang akan membawa dampak pada peningkatan Pendapatan Asli

Daerah (PAD).

a. Pengertian Infrastruktur

Menurut Kodatie (2005) Infrastruktur adalah sistem yang menunjang

sistem sosial dan ekonomi yang secara sekaligus menjadi penghubung

sistem lingkungan, dimana sistem ini bisa digunakan sebagai dasar

dalam mengambil kebijakan. Sedangkan menurut menurut Grigg

(Nurmadimah, 2012:19) infrastruktur adalah sistem fisik yang

menyediakan sarana drainase, pengairan, transportasi, bangunan

gedung dan fasilitas publik lainnya dimana sarana tersebut dibutuhkan

untuk dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan dasar manusia baik

itu kebutuhan sosial maupun kebutuhan ekonomi. Dan menurut Stone

(1974) mengatakan bahwa Infrastruktur adalah berbagai macam

fasilitas fisik yang diperlukan dan dikembangkan oleh beberapa agen

publik yang memiliki tujuan untuk bisa memenuhi tujuan ekonomi dan

sosial serta fungsi pemerintahan dalam hal tenaga listrik, penyediaan

air, transportasi, pembuangan limbah dan pelayanan-pelayanan lainnya

yang sama.

Page 59: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

41

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa infrastruktur adalah

fasilitas fisik maupun nonfisik yang dibangun untuk menunjang

kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat. Infrastruktur dibangun oleh

pemerintah yang biaya nya bersumber dari pajak. Infrastruktur

merupakan satu hal penting untuk melaksanakan kegiatan ekonomi

maupun sosial.

b. Jenis-jenis Infrastruktur

Infrastuktur dalam jenis nya terbagi menjadi tiga jenis

yaitu:

1) Infrastruktur keras (Physical Hard Infrastructure)

Infrastruktur keras adalah infrastruktur yang memiliki

bentuk atau memiliki fisik. Infrastruktur keras ini merupakan

infrastruktur yang paling banyak berkaitan langsung dengan

kepentingan masyarakat. Contohnya adalah jalan, pelabuhan,

bandara, jembatan dan yang lain nya.

2) Infrastruktur lunak (Soft Infrastructure)

Page 60: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

42

Infrastruktur lunak adalah infrastruktur yang tidak memiliki

bentuk fisik seperti kelembagaan. Infrastruktur lunak harus

dibuat dengan memperhatikan norma-norma seperti norma

agama, norma hukum, norma sosial dan norma-norma lainya.

Contoh dari infrastruktur lunak seperti pelayanan polisi,

pelayanan kantor kecamatan, pelayanan kantor pos dan masih

banyak pelayanan lain nya.

3) Infrastruktur keras non-fisik (Non–Physical Hard Infratructure)

Infrastruktur keras non-fisik adalah infrastruktur keras yang

tidak berwujud yang biasanya bisa dirasakan jika dibarengi

dengan penggunaan infrastruktur keras atau lunak. Contohnya

adalah jaringan internet atau system telekomunikasi lainnya,

penyaluran air bersih dan masih banyak lagi yang

Selain itu, menurut Zakiah (2019), terdapat beberapa sektor dalam

infrastruktur yaitu:

1) Sektor Kesehatan

2) Sektor Pertanian

3) Sektor jalan

4) Sektor pariwisata

Page 61: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

43

c. Infrastruktur Sektor Pariwisata

Infrastruktur sektor pariwisata adalah salah satu jenis

infrastruktur yang mempunyai tujuan membantu keberlangsungan

sektor pariwisata. Pembangunan infrastruktur kepariwisataan

merupakan salah satu penunjang pertumbuhan ekonomi nasional atau

daerah terutama dalam peningkatan pendapatan asli daerah. Rozy dan

Koswara (2017) dalam penelitian nya menjelaskan bahwa terdapat

beberapa jenis Infrastruktur pariwisata, diantaranya adalah:

1) Akomodasi Wisata : Fasilitas Penginapan dan hotel.

2) Tempat makan : Restaurant dan tempat makan lain nya.

3) Fasilitas Pelayanan : tempat Parkir, Kantor pusat pelayanan

informasi dan pelayanan, pos keamanan, usat oleh-oleh-khas.

4) Utilitas : Penyediaan air bersih, jaringan listrik,

tempat sampah.

5) Aksebilitas : Kondisi jalan, rambu-rambu petunjuk jalan

arah, moda transportasi

B. Tinjauan Literatur

1. Sektor Basis Terhadap Pendapatan Asli Daerh

Peningkatan sektor basis merupakan salah satu cara yang dapat

dilakukan untuk meningkatkan ekonomi suatu daerah salah satu nya

dengan meningkatkan pendapatan asli daerahnya. Menurut Lestari

(2017) sektor basis mempunyai hubungan yang signifikan terhadap

Page 62: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

44

pendapatan asli daerah. Sektor basis adalah suatu sektor yang

menghasilkan produk barang atau jasa yang dapat memenuhi

kebutuhan pasar domestik maupun luar daerah. Ini artinya, sektor

basis merupakan sektor dengan tingkat produksi yang lebih banyak

dibandingkan sektor lain. Semakin banyak barang atau jasa yang

diproduksi akan semakin banyak juga pendapatan daerah yang di

dapatkan. Sebagai contoh, ketika suatu perusahaan meningkatkan

produksi nya maka akan lebih banyak pajak dan retribusi yang

dibayarkan seperti pajak penerangan jalan, pajak bahan bakar

kendaraan, dan retribusi jasa usaha yang akan berpengaruh pada

meningkatkan pendapatan asli daerah. Selain itu, menurut syarifudin

dan dewi (2014) sektor basis juga berpengaruh kepada peningkatan

tenaga kerja. Semakin banyak produksi yang dilakukan maka akan

semakin banyak tenaga yang diperlukan. Peningkatan jumlah tenaga

kerja akan mempengaruhi tingkat pendapatan seseorang yang mana,

ketika pendapatan seseorang meningkat maka akan berpengaruh

pada kemampuan seseorang untuk dapat membayar pajak dan

retribusi yang diberikan oleh pemerintah.

2. Pendidikan Terhadap Terhadap Pendapatan Asli Daerah

Sumberdaya manusia yang berkualitas, efektif, dan efisien adalah

sumberdaya manusia yang dibutuhkan untuk dapat meningkatkan

perekonomian daerah. Cara yang paling ampuh untuk bisa

Page 63: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

45

meningkatkan kualitas sumberdaya manusia adalah melalui

peningkatan Pendidikan. Semakin tinggi tingkatan Pendidikan yang

diikuti seseorang, akan semakin tinggi juga kualitas yang dimilikinya.

Semakin tinggi kualitas suatu individu akan semakin mudah untuknya

mendapatkan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan suatu individu

(Elfrindi, 2014). Dan Menurut Priyono (2013) peningkatan

pendapatan pada suatu individu akan meningkatkan kemampuan

individu tersebut membayar pajak dan retribusi yang diberikan oleh

pemerintah. Elly (2013) juga mengatakan bahwa ketika pendapatan

seseorang meningkat terdapat beberapa jenis pajak yang akan

dibayarkan yaitu:

a. pajak pembangunan satu atau pajak yang dikeluarkan untuk

makanan dan minuman cepat saji dirumah makan. Ketika

pendapatan seseorang meningkat maka kemampuan untuk dapat

membeli makanan dan minuman yang lebih mahal akan

meningkat. Dan semakin banyak makanan dan minuman pada

restauran yang dapat dibeli akan semakin banyak pendapatan asli

daerah yang diterima.

b. Pajak minuman beralkohol adalah pajak yang dikeluarkan ketika

membeli minuman beralkohol. Ketika pendapatan seseorang

meningkat maka kemampuan untuk membeli minuman

beralkohol juga meningkat dan akan meningkatkan pendapatan

asli daerahnya.

Page 64: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

46

c. Pajak kendaraan bermotor adalah pajak yang harus dibayarkan

untuk kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor. Saat

pendapatan suatu individu meningkat maka kemampuan untuk

membeli kendaraan juga akan meningkat dan semakin banyak

pembelian atas kendaraan bermotor semakin banyak pajak yang

dibayarkan dan secara otomatis semakin banyak pendapatan asli

daerah yang diterima.

d. Pajak penerangan jalan adalah pajak yang dibayarkan untuk

penggunaan listrik baik yang dihasilkan sendiri maupun diperoleh

dari sumber lain. Semakin banyak penggunaan listrik suatu

individu akan semakin tinggi pajak yang dibayarkan dan semakin

tinggi pula pendapatan asli daerahnya.

Dan Menurut Abid Muhtarom (2016) dalam penelitian nya

mengatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan akan tetapi

negatif antara pendidikan dan pendapatan asli daerah. Ia menyatakan,

alasan nya adalah karena pendidikan yang ada di Kabupaten

Lamongan masih termasuk rendah yang akhirnya terdapat hanya

sedikit tenaga kerja yang berkualitas. Maka dari pendidikan yang

tinggi sangat diperlukan untuk dapat meningkatkan pendapatan asli

daerahnya.

Page 65: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

47

3. Infrastruktur Terhadap Pendapatan Asli Daerah

Pembangunan Infrastruktur merupakan salah satu hal penting

untuk dapat membangun perekonomian suatu daerah. Seperti yang

diketahui, infrastruktur adalah roda penggerak ekonomi. Bahkan

menurut Haris (2009) Infrastruktur juga berpengaruh penting bagi

peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan manusia, antara lain

dalam peningkatan nilai konsumsi, peningkatan produktivitas tenaga

kerja dan akses kepada lapangan kerja, serta peningkatan kemakmuran

nyata dan terwujudnya stabilisasi makro ekonomi, yaitu keberlanjutan

fiskal, berkembangnya pasar kredit, dan pengaruhnya terhadap pasar

tenaga kerja.

Infrastruktur Pariwisata merupakan salah satu aspek yang

penting untuk menggerakan perekonomian suatu daerah. Infrastruktur

pariwisata adalah infrastruktur penunjang pariwisata salah satunya

adalah tersedia nya akomodasi atau hotel. Hotel merupakan hal

penting dalam pengembangan pariwisata. Ketersediaan fasilitas

penginapan yang nyaman akan menarik wisatawan untuk berkunjung

ke daerah tersebut. Semakin banyak wisatawan yang datang untuk

berkunjung dan menginap, maka akan semakin banyak pajak daerah

yang diperoleh melalui pajak hotel yang juga akan meningkatkan

Pendapatan Asli Daerahnya. Menurut Solot (2018) jumlah hotel

berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan asli daerah.

Pada penelitian nya Solot mengatakan bahwa semakin banyak jumlah

Page 66: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

48

hotel yang ada di suatu daerah maka akan semakin banyak pajak hotel

yang dibayarkan. Hal serupa juga dikatakan oleh Andre dan Khairan

(2016). Mereka menjelaskan jumlah hotel berpengaruh secara positif

dan signifikan terhadap pendapatan Asli Daerah Kota Palembang.

Alasan nya, jumlah hotel yang ada di Kota Palembang setiap Tahun

nya mengalami peningkatan yang artinya permintaan akan penginapan

di Kota Paelmbang cukup banyak dan semakin banyak hotel yang

dibangun semakin banyak wisatawan yang dapat menggunakan jasa

hotel tersebut sehingga meningkatkan pendapatan asli daerahnya.

Pengaruh infrastruktur jumlah hotel tidak hanya

berpengaruh kepada pajak daerah yang diterima, tetapi juga

berpengaruh terhadap retribusi daerahnya. Sebagaimana yang

diketahui menurut undang-undang no. 28 tahun 2009 salah satu

retribusi yang ada adalah retribusi perizinan. dan salah satu bagian

dari retribusi perizinan adalah Retribusi izin mendirikan bangunan.

Ketika jumlah hotel yang ada disuatu daerah meningkat rertibusi dari

izin mendirikan bangunan juga meningkat yang secara otomatis

meningkatkan pendapatan asli daerahnya.

Page 67: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

49

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Tahun Peneliti Judul Metode Hasil

2017 Andi Ayu

Puji Lestari

Peranan Sektor

Basis Terhadap

Peningkatan

Pendapatan

Asli Daerah

(PAD)

Kabupaten

Sorolagun”.

Location

Quotient (LQ)

dan analisis

regresi.

Didapat 3

(tiga) sektor

basis yaitu

sektor

pertanian,

sektor

pertambangan

dan sektor

perdagangan

dengan nilai

LQ > 1.

Dengan

menggunakan

model regresi

sederhana

diperoleh

bawa sektor

basis

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadapan

PAD

Kabupaten

Sarolangun.

2017 Beatrik Pengaruh analisis linier Sektor

Page 68: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

50

Okta Dwita Sektor

Pertanian Dan

Sektor Industri

Pengolahan

Terhadap

Pendapatan Asli

Daerah (PAD)

Kabupaten

Pringsewu

Periode 2009-

2016 Dalam

Prespektif

Ekonomi Islam

berganda pertanian tidak

berpengaruh

secara positif

dan signifikan

terhadap

Pendapatan

Asli Daerah

(PAD)

kabupaten

Pringsewu

periode 2009-

2016.

Sedangkan

sektor industry

pengolahan

berpengaruh

secara positif

dan signifikan

terhadap

Pendapatan

Asli Daerah

(PAD)

kabupaten

Pringsewu

periode 2009-

2016.

2010 Yogi Agung

Indarto

Analisis

Pengaruh

Sektor Ekonomi

Potensial

Ordinary Least

Squares (OLS)

Variable pdrb

mempunyai

pengaruh

positif dan

Page 69: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

51

Terhadap

Pendapatan Asli

Daerah (PAD)

Kawasan

Gerbangkertasu

sila Tahun

1998-2007

signifikan

terhadap

endapatan asli

daerah

kabupaten/kot

a

Gerbangkertas

usila pada

tahun 1998-

2007

2016 Abid

Muhtarom

Analisis

Pendidikan

Terhadap

Pendapatan Asli

Daerah (PAD)

Di Kabupaten

Lamongan Pada

Periode 2010-

2014

terdapat

korelasi yang

sangat kuat

antara

pendidikan

dan

Pendapatan

Asli Daerah

(PAD) akan

tetapi

hubungan nya

negatif.

Artinya

hubungan

antara

Pendidikan

dengan

Pendapatan

Asli Daerah

Kabupaten

Lamongan

Page 70: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

52

tidak searah

atau

berlawanan.

hal ini

disebabkan

karena

banyaknya

pendidikan

yang rendah

yang ada di

Kabupaten

Lamongan

sebagian besar

tergolong

sebagai

unskilled labor

atau tenaga

kerja tidak

terdidik.

2018 Moh Abby

Bhakti

Utama

Analisis

Pembangunan

Infrastruktur

Daerah

Terhadap

Pendapatan Asli

Daerah Di

Kabupaten

Tasikmalaya

ECM pada jangka

panjang

pembangunan

infrastruktur

jalan,

infrastruktur

pariwisata,

infrastruktur

pertanian lebih

berkontribusi

pada

penerimaan

Page 71: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

53

pendapatan

asli daerah

sedangkan

infrastruktur

kesehatan

tidak

berkontribusi

pada

penerimaan

pendapatan

asli daerah.

Sedangkan

Pada jangka

pendek

pembangunan

infrastruktur

pariwisata dan

infrastruktur

pertanian lebih

berkontribusi

pada

penerimaan

pendapatan

asli daerah

sedangkan

pembangunan

infrastruktur

jalan dan

infrastruktur

kesehatan

tidak

Page 72: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

54

berkontribusi

pada

penerimaan

pendapatan

asli daerah.

2017 Atikah

Firyal Nur

Ikbar

Pengaruh

Produk

Domestik

Regional Bruto

(Pdrb), Jumlah

Penduduk,

Investasi Swasta

Terhadap

Realisasi

Pendapatan Asli

Daerah (Pad)

(Studi Empiris

Pada

Kabupaten/Kot

a Di Propinsi

Jawa Tengah

Tahun 2011-

2014)

Regresi Linear

Berganda

PDRB

berpengaruh

tetapi negatif

terhadap

pendapatan

asli daerah

Pendapatan

Asli Daerah

(PAD),

kemudian

variabel

jumlah

penduduk

berpengaruh

akan tetapi

tidak signifkan

terhadap

Pendapatan

Asli Daerah

(PAD), dan

variabel

investasi

swasta

berpengaruh

secara

Page 73: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

55

signifikan

terhadap

Pendapatan

Asli Daerah

(PAD)

2010 Muchtholifa

h

Pengaruh produk

domestik

regional bruto

(PDRB), inflasi,

investasi industri

dan jumlah

tenaga kerja

terhadap

pendapatan asli

daerah di Kota

Mojokerto.

Regresi Linear

Berganda

secara

simultan

PDRB, inflasi,

investasi

industri dan

jumlah tenaga

kerja

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

pendapatan 12

asli daerah dan

variabel yang

paling

dominan

mempengaruhi

pendapatan

asli daerah

ialah variabel

PDRB karena

memiliki

koefisien

determinasi

paling besar

dari variabel

Page 74: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

56

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan teori yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis

menggambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka hipotesis penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Diduga terdapat sektor yang menjadi sektor basis di Maluku Utara

pada tahun 2011-2018.

lainnya.

Sektor Basis (X1)

Pendapatan Asli Daerah (Y)

Infrastruktur (X3)

Pendidikan (X2)

Page 75: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

57

2. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara sektor basis terhadap

pendapatan asli daerah Maluku Utara pada tahun 2011-2018.

3. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara Pendidikan terhadap

pendapatan asli daerah Maluku Utara pada tahun 2011-2018.

4. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara infrastruktur

Pendidikan terhadap pendapatan asli daerah Maluku Utara pada tahun

2011-2018.

5. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara sektor basis,

pendidikan dan infrastuktur terhadap Pendapatan asli daerah Maluku

Utara pada tahun 2011-2018.

Page 76: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

58

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi dengan masalah antara

Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan analisis regresi dengan

menggunakan metode regresi data panel yaitu metode yang menggabungkan

data time series yaitu data dari tahun 2011 hingga 2016 dan cross-section

yaitu data 9 kabupaten yang ada di Maluku Utara. Penelitian ini

menggunakan satu variabel dependen yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD)

dan tiga variabel independen yaitu sektor basis, tingkat pendidikan, dan

pembangunan infrastruktur daerah. Penelitian ini bersifat deskriptif

kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian

dianalisis sesuai dengan metode statistik dan kemudian diinterpretasikan

(Sugiyono, 2003:14). Data yang digunakan adalah data sekunder yang

diperoleh dari BPS Maluku Utara dan DPJK kemenkeu.

B. Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi dengan masalah antara

Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Penelitian ini menggunakan analisis regresi dengan menggunakan metode

regresi data panel yaitu metode yang menggabungkan data time series yaitu

data dari tahun 2011 hingga 2016 dan cross-section yaitu data 9 kabupaten

Page 77: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

59

yang ada di Maluku Utara. Penelitian ini menggunakan satu variabel

dependen yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan tiga variabel independen

yaitu sektor basis, tingkat pendidikan, dan pembangunan infrastruktur daerah.

Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari

sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik dan

kemudian diinterpretasikan (Sugiyono, 2003:14). Data yang digunakan

adalah data sekunder yang diperoleh dari BPS Maluku Utara dan DPJK

kemenkeu.

C. Metode Pemilihan Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan metode pemilihan sampel non-acak (non-probabillity

sampling) atau purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber

data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013:218-219). Tipe sampel

ini mempunyai tujuan dalam pengambilan sampel nya dimana sampel yang

diambil disesuaikan dengan tujuan penelitian (Devi, 2017). Sampel yang

digunakan pada penelitian ini adalah provinsi maluku utara karena maluku

utara adalah daerah dengan potensi sumberdaya alam yang melimpah,

terletak di lokasi yang strategis, bahkan termasuk kedalam master plan

pembangunan infrastruktur nasional yang dirancang oleh Presiden Jokowi

akan tetapi daerah ini dalam hampir 10 tahun terakhir selalu masuk kedalam

bottom ten daerah dengan pendapatan asli daerah terendah di Indonesia.

Maka dari itu peneliti tertarik untuk menggunakan daerah Maluku Utara

sebagai sampel.

Page 78: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

60

D. MetodePengumpulan Data

1. Data Sekunder

Data yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini menggunakan

sumber data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi

atau sudah ada dari penelitian terdahulu misalnya diambil dari me Data yang

digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Variabel Penelitian

Jenis Data Sumber

Realisasi Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Provinsi Maluku Utara pada

tahun 2011-2018.

DPJK Kementrian Keuangan

Rata-rata lama sekolah

kabupaten/kota di Maluku Uara

tahun 2011-2018

Badan Pusat Statistik

PDRB atas dasar harga konstan

menurut lapangan usaha

kabupaten/kota di Maluku Utara

tahun 2011-2018

BPS Maluku Utara

Jumlah infrastruktur hotel yang ada

di provinsi Maluku Utara pada

tahun 2011-2018.

BPS Maluku Utara

Page 79: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

61

E. Metode Analisis Data

1. Metode Location Quotient (LQ)

Metode Location Quotient ini digunakan untuk mengetahui sektor

basis atau sektor unggulan yang ada di suatu daerah. Metode ini

menggambarkan perbandingan antara kemampuan sektor disuatu daerah

dengan kemampuan sektor yang sama di cakupan daerah yang lebih luas.

Rumus Location Quotient (LQ) menurut Tarigan yang dikutip oleh

Ramadhani (2017) adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Xr = PDRB sektor i di Kabupaten/Kota

Rr = PDRB total di Kabupaten/Kota

Xn = PDRB sektor i di Maluku Utara

Rn = PDRB total di Maluku Utara

Dari perhitungan LQ, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a) Jika LQ>1, maka sektor tersebut adalah sektor basis atau sector

unggulan. Artinya produk yang dihasilkan oleh Provinsi Maluku

Utara tidak hanya bias untuk memenuhi kebutuhan daerah nya tetapi

juga dapat memenuhi kebutuhan daerah lainnya. Dan sector tersebut

sangat potensial untuk dikembangkan dan dapat menjadi penggerak

perekonomian Maluku Utara.

Page 80: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

62

b) Jika LQ=1, maka sektor tersebut hanya cukup untuk memenuhi

kebutuhan daerahnya saja.

c) Jika LQ<1, maka sektor tersebut merupakan sektor non-basis yang

kurang produktif untuk memenuhi kebutuhan daerahnya dan perlu

dilakukan impor dari luar daerah.

2. Metode Regresi Data Panel

Model regresi data panel adalah regresi yang menggabungkan

antara data time series dan cross section. Menurut Suliyanto (2011),

terdapat beberapa alasan data panel lebih baik digunakan dalam model-

model regresi dibandingkan data time series maupun cross section yaitu

sebagai berikut:

a) Data panel memiliki tingkat heterogenitas yang tinggi karena

melibatkan beberapa individu dalam beberapa waktu. Maka dari itu,

dapat diestimasi karakteristik pada masing-masing individu

berdasarkan heterogenitasnya.

b) Data panel memberikan data yang lebih informatif, bervariasi, serta

memiliki tingkat kolinieritas yang rendah karena menggabungkan data

time series dan cross section.

c) Data panel cocok untuk studi perubahan dinamis karena merupakan

data cross section yang diulang-ulang (series).

Page 81: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

63

d) Data panel mampu mendeteksi dan mengukur pengaruh yang tidak

dapat diobservasi dengan data time series murni atau cross section

murni.

e) Data panel mampu memelajari model perilaku yang lebih kompleks.

Penelitian ini menggunakan Model regresi panel sebagai berikut:

𝒀 = α +𝒃1 𝑿𝟏𝒊𝒕 + 𝒃2 𝑿𝟐𝒊𝒕 + 𝒃3𝑿 3𝒊𝒕 + 𝒆

Keterangan:

Y = Variabel dependen

α = Konstanta

1 = Variabel independen 1

2 = Variabel independen 2

3 = Variabel independen 3

(1,2,3) = Koefisien regresi masing-masing variabel independen

𝑒 = error term

𝑡 = Waktu

𝑖 = Individu

3. Estimasi Model Data Panel

Basuki (2016:276-27) menjelaskan bahwa terdapat tiga pendekatan

yang dapat dilakukan dalam metode estimasi model data panel yaitu:

Page 82: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

64

a. Common Effect Model

Pendeketan model ini merupakan yang paling sederhana

karena hanya mengombinasikan data cross section dan time series.

Pada model ini terdapat asumsi bahwa perilaku data individu sama

dalam berbagai kurun waktu. Metode ini bisa menggunakn

pendekatan Ordinary Least Square (OLS) atau teknik kuadarat terkecil

untuk 50 mengestimasi model data panel. Dengan model yang sebagai

berikut :

Yit = α + Xn it βit + εit

Y : Variabel Dependen

α : Konstanta

Xn : Variabel Independen ke n

β : Koefisien Regresi

ε : Error Terms

t : Periode Waktu / Tahun

i : Cross Section (Individu)

b. Fixed Effect Model

Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antar individu

dapat diakomodasi dari perbedaan intersepnya. Untuk mengestimasi

data panel model Fixed Effect menggunakan teknik variabel dummy

Page 83: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

65

untuk menangkap perbedaan intersep antar perusahaan. Walaupun

setiap individu mempunyai intersep yang berbeda akan tetapi slope

nya sama. Estimasi model ini juga sering disebut Teknik Least Square

Dummy Variabel (LSDV). Model dari Fixed Effect Model adalah

sebagai berikut:

Yit = α + i α1 + X1 it βit + εit

c. Random Effect Model

Dalam model ini mengestimasikan bahwa terdapat

kemungkinan variabel gangguan saling berhubungan antar individu

dan antar waktu. Pada model random effect perbedaan intersep

diakomodasi oleh error terms masing-masing perusahaan. Keuntungan

dari model Random Effect Model adalah dapat menghilangkan

heterokedastisitas. Model ini juga disebut dengan Error Component

Model (ECM) atau teknik Generalized Least Square (GLS). Model

dari Random Effect Model adalah sebagai berikut:

𝑌𝑖𝑡 =∝ + 𝑖𝑡 𝛽 + 𝑊𝑖𝑡

𝑌𝑖𝑡 =∝ + 𝑖𝑡 𝛽 + 𝜀𝑖𝑡

i : individu 1, individu, 2, individu 3, …, individu n

Page 84: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

66

t : tahun 1, tahun 2, tahun 3, …, tahun n

4. Pemilihan Model Data Panel

Untuk memilih model data panel mana yang paling tepat untuk

penelitian ini, maka perlu dilakukan pengujian terlebih dahulu. Menurut

Basuki (2016: 277) terdapat tiga pengujian yang dapat dilakukan yaitu:

a. Uji Chow

Uji Chow digunakan untuk mengetahui model mana yang

paling tepat antara Common Effect Model atau Fixed Effect Model.

Hipotesis dari uji Chow adalah:

H0 : Common Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

Apabila hasil dari uji spesifikasi menunjukan probabilitas Redudant

Fixed Effect > 0.05, maka yang dipilih adalah Common Effect Model

atau H0 diterima. Dan sebaliknya, jika hasil dari uji spesifikasi

menunjukan probabilitas Redudant Fixed Effect < 0.05, maka yang

dipilih adalah Fixed Effect Model atau H0 ditolak.

b. Uji Hausman

Page 85: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

67

Uji Hausman digunakan untuk mengetahui model mana yang

paling tepat antara Random Effect Model atau Fixed Effect Model.

Hipotesis dari uji Chow adalah:

H0 : Random Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

Apabila Probabilitas dari Correlated Random Effect < 0,05 maka

model yang paling tepat adalah Fixed Effect Model atau H0 ditolak.

Sebaliknya jika Probabilitas dari Correlated Random Effect > 0,05

maka model yang paling tepat adalah Random Effect Model atau H0

diterima.

c. Uji Lagrange Multiplier

Uji Lagrange Multiplier digunakan untuk mengetahui model

mana yang paling tepat antara Common Effect Model atau Random

Effect Model. Hipotesis dari uji Lagrange Multiplier adalah:

H0 : Common Effect Model

H1 : Random Effect Model

Apabila Probabilitas dari Breusch-Pagan < 0,05 maka model yang

paling tepat adalah Random Effect Model atau H0 ditolak.

Sebaliknya jika Probabilitas dari Breusch-Pagan > 0,05 maka model

yang paling tepat adalah Common Effect Model atau H0 diterima.

5. Uji Asumsi Klasik

Page 86: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

68

Uji asumsi klasik ini digunakan untuk membuktikan bahwa data

yang kita gunakan dapat masuk kedalam analisis regresi. Menurut

winarno (2011), ada empat pengujian dalam asumsi klasik yaitu:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui

apakah data pada variabel yang digunakan sudah terdistribusi

dengan baik atau tidak. Dan uji ini sebaiknya dilakukan sebelum

mengolah data berdasarkan model-model penelitian. Cara yang

digunakan untuk mengetahui normalitas residual adalah dengan

cara melihat grafik histogram. Grafik histogram adalah grafik yang

membandingkan data observasi dengan distribusi.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui

apakah antar variabel bebas memiliki hubungan linier atau tidak.

Multikolinieritas ini tidak akan terjadi pada regresi liner sederhana

karena pada regresi linier sederhana hanya menggunakan satu

variabel bebas. Jika pada model regresi terjadi multikolinieritas

maka bahwa kesalahan standar estimasiakan cenderung meningkat

dengan bertambahnya variabel bebas, tingkat signifikansi yang

digunakan untuk menolak hipotesis nol akan semakin besar, dan

probabilitas akan menerima hipotesis yang salah juga akan semakin

Page 87: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

69

besar (Imam Gozali, 2007). Oleh karena itu uji multikolinearitas

sangat penting dilakukan sebelum melalukan regresi.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi

linear yang akan diteliti terdapat adanya korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Devi, 2017). Biasanya

autokorelasi akan lebih mudah timbul pada data yang bersifat

runtutan waktu (time series) karena pada dasarnya data yang ada

pada masa sekarang dipengaruhi oleh data pada masa sebelumnya.

Untuk melihat ada atau tidak nya auto korelasi pada data yang kita

gunakan adalah dengan cara menggunakan uji Durbin-Watson.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteros kedastisitas adalah uji yang digunakan untuk melihat

apakah dalam model regresi yang kita gunakan terjadi

ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan keperiode

pengamatan yang lain. Untuk mengetahui ada atau tidaknya

masalah heteroskedasitas digunakan metode uji white.

6. Uji Statistik

a) Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Page 88: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

70

Ghazali (2013:97) mengatakan bahwa koefisien determinasi

(R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang di butuhkan

untuk memprediksi variasi variabel dependen. Dalam penelitian ini

pengukuran menggunakan Adjusted R2 karena lebih akurat untuk

mengevaluasi model regresi tersebut.

b) Uji Simultan atau Uji f

Uji Simultan atau Uji f merupakanuji yang dilakukan untuk

model regresi yang akan diestimasi layak atau tidak. Uji F dilakukan

untuk mengetahui seberapa besar pengaruh varibel bebas secara

bersama-samaterhadap variabel terikat. Apabila nilai prob F lebih

kecil dari taraf signifikan 5% maka dapat dikatakan bahwa variabel

bebas secar abersama-sama mempengaruhi variabel terikat.

c) Uji parsial atau uji t

Uji t atau uji Parsial digunakan untuk menunjukan seberapa

berpengaruh nya suatu variabel independen secara parsial dalam

menerangkan variabel depeden. Uji ini dilakukan dengan melihat t-

hitung. Jika pro blebih kecil dari taraf signifikan 5% maka H0

Page 89: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

71

ditolak yang artinya variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Gambar 4.1

Peta Provinsi Maluku Utara

Page 90: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

72

Sumber: Indonesia.go.id

Maluku Utara adalah Provinsi yang merupakan pengembangan dari

Kaabupaten Maluku Utara dan Kabupaten Halmahera. Maluku Utara resmi

memisahkan diri dari Provinsi Maluku pada tanggal 12 Oktober 1999. Secara

geografis, Provinsi Maluku Utara terletak pada 3° Lintang Utara hingga 3°

Lintang Selatan dan 124° hingga 129° Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi

Maluku Utara adalah 145.819,1 km2. Yang sebagian besar merupakan

wilayah laut, yaitu seluas 100.731,44 km2 (69,08%). Dan sisanya seluas

45.087,66 km2 (30,92 %), adalah daratan. Artinya, kekayaan laut yang ada di

daerah ini sangatlah melimpah. Ditambah lagi terdapat 12 gunung yang

membuat iklim pada Provinsi ini sangat cocok untuk mengembangkan sektor

Page 91: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

73

pertanian dan perhutanannya. Selain memiliki Sumberdaya yang melimpah,

Maluku Utara juga memiliki keindahan alam yang sangat menawan karena

dikelilingi oleh pantai dan gunung yang indah. Bahkan Maluku Utara

diproyeksikan dapat menjadi destinasi wisata mancanegara seperti Bali.

Keunggulan lain dari Provinsi ini adalah pada sektor pertambangannya.

Sektor pertambangan di Maluku Utara merupakan salah satu kontributor

PDRB terbesar bagi Indonesia. Maka dari itu, Maluku Utara merupakan salah

satu Provinsi dengan potensi ekonomi yang melimpah.

B. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Maluku utara adalah Provinsi dengan Pendapatan Asli Daerah yang

termasuk rendah. Bahkan seringkali Maluku Utara masuk ke dalam bottom 5

Provinsi dengan pendapatan asli daerah yang paling rendah. Akan tetapi,

pemerintah Maluku Utara terus berusaha untuk meningkatkan pendapatan asli

daerahnya. Dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Grafik 4.1

Pendapatan Asli daerah Maluku Utara Tahun 2011-2018

Page 92: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

74

Sumber: DPJK Kemenkeu

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa setiap tahun nya secara garis

besar pendapatan asli daerah Maluku Utara meningkat. Akan tetapi, pada

tahun 2014 pendapatan asli daerah nya mengalami penurunan. Penurunan

pendapatan asli daerah ini terjadi karena pada tahun 2014 sedang

dilaksanakan pemilihan umum presiden. Dan kembali menurun drastis pada

tahun 2018.

Pajak daerah dan lain-lain PAD yang sah merupakan penyumbang

terbesar pendapatan asli daerah Maluku Utara. Sedangkan retribusi daerah

tidak memberikan kontribusi yang cukup besar, karena pelayanan publik di

Maluku Utara masih rendah. Termasuk dengan hasil kekayaan daerah yang

dipisahkan yang merupakan penyumbang terkecil untuk pendapatan asli

daerah Maluku Utara karena jumlah perusahaan yang tidak terlalu banyak

dan banyak perusahaan yang tidak berkembang dengan baik.

349638.27 417414.49

518339.21

513139.53

586216.97

597416.40

845989.35

358,325

0.00

100000.00

200000.00

300000.00

400000.00

500000.00

600000.00

700000.00

800000.00

900000.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

PAD Maluku Utara (dalam jutaan)

Maluku Utara

Page 93: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

75

C. Pendidikan Maluku Utara

Pendidikan merupakan salah satu cara untuk dapat meningkatkan

kualitas sumberdaya manusia. Maka dari itu, pemerintah harus terus

mengupayakan peningkatan mutu Pendidikan. Salah satunya adalah dengan

memberikan kesempatan untuk mengenyam Pendidikan setinggi-tingginya

kepada seluruh masyarakat. Menurut kementrian Pendidikan dan kebudayaan

untuk mengetahui seberapa banyak penduduk yang mendapatkan pendidikan

dapat dilihat dari persentase penduduk menurut partisipasi sekolah. Salah satu

indikator untuk mengetahui partisipasi sekolah disuatu wilayah dapat dilihat

dari angka partisipasi murni sekolah atau APM.

Grafik 4.2

Rata-rata Lama Sekolah Maluku Utara tahun 2011-2018

Sumber: BPS

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa setiap tahun nya jumlah

rata-rata lama sekolah memang meningkat. Akan tetapi, jika dilihat pada

grafik diatas rata-rata lama sekolah paling tinggi hanyalah 8.72 yang artinya

7.6

7.8

8

8.2

8.4

8.6

8.8

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Rata-rata Lama Sekolah

Maluku Utara

Page 94: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

76

secara rata-rata penduduk di Provinsi Maluku Utara hanya mengenyam

pendidikan sampai tingkat Sekolah Menengah Pertama. Hal ini terjadi karena

di Maluku Utara sendiri masih banyak orangtua yang belum menganggap

pendidikan itu penting dan lebih menginginkan anaknya untuk membantu

keuangan orang tuanya dengan bekerja. Selain itu infrastuktur yang kurang

memadai seperti jumlah sekolah yang sedikit juga menjadi salah satu alasan

menurun nya jumlah anak yang mengenyam Pendidikan tinggi. Dan alasan

lain nya adalah jumlah guru yang tidak sebanding dengan murid yang diajar

menjadi masalah yang belum bisa diselesaikan. Padahal pendidikan adalah

hal yang penting untuk kesejahteraan masyarakat karena dapat meningkatkan

pendapatan perkapita. Semakin tinggi Pendidikan suatu individu maka akan

semakin mudah individu itu untuk mendapat pekerjaan dan meningkatkan

pendapatan. Maka dari itu mengenyam Pendidikan yang tinggi merupakan

hal yang sangat penting.

D. Perkembangan Infrastruktur Maluku Utara

Pembangunan infrastruktur menjadi prioritas utama Maluku Utara

untuk membantu pembangunan ekonomi dan membantu pemerataan

ekonomi. Salah satu infrastruktur yang menjadi prioritas untuk dibangun

adalah infrastruktur pariwisata. Infrastruktur pariwisata adalah infrastruktur

yang dapat menunjang keberlangsungan pariwisata contohnya adalah hotel.

Hotel merupakan salah satu infrastruktur yang memegang peranan penting

sebagai penunjang pariwisata. Terlebih lagi di Maluku Utara sektor

Page 95: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

77

pariwisata merupakan salah satu sektor yang menjanjikan untuk membantu

meningkatkan perekonomian daerahnya. Karena Maluku Utara merupakan

daerah yang memiliki banyak keindahan alam. Pantai membentang, gunung

tinggi menjulang, danau yang tenang hingga kekayaan budaya dan

peninggalan sejarah tentu memiliki potensi pariwisata yang sangat

menjanjikan. Bahkan salah satu tempat wisata yang ada di Maluku Utara

yaitu pulau morotai dijadikan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional

(KSPN) karena keindahan alam dan nilai sejarahnya yang sangat menarik

untuk di telusuri.

Tabel 4.1

Destinasi Wisata Maluku Utara

Kabupaten/Kota Tempat Wisata

Halmahera Utara Tanjung bongo, Pantai Luari, Telaga Biru.

Halmahera Barat Teluk Jailolo, Pulau Babua, Air Terjun

Kahatola, pantai Tuada.

Halmahera Timur Air Terjun Cibcebi, Air Terjun Lembah

Ayu.

Halmahera Tengah Pulau Gebe, Pulau Sayafi, Tepeleo Batu

Dua, Gua Buki Maruru.

Halmahera Selatan Pulau Tawale, Pulau Bacan.

Pulau Morotai Pulau Dodola, Museum Perang Dunia II,

Landasan Pitu, Pulau Tabailenge.

Pulau Taliabu Pulau Samada Besar, Pulau Empat, Tanjung

Page 96: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

78

Kodipo, Air Terjun Kalimat.

Ternate Gunung Gamalama, Pantai Sulamadaha,

Pulau Maitara, Benteng Tolukko.

Kepulauan Tidore Pulau Maitara, Gunung Kie Matubu, Pulau

Failonga, Tanjung Konde Rum, Tugulufa.

Kepulauan Sula Tanjung Waka, Pulau Sambiki, Pulau

Lifumatola, Pulau Nofanini.

Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota Maluku Utara

Dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa sebenarnya di Maluku Utara

terdapat banyak sekali tempat wisata yang dapat dikunjungi. Maka dari itu

infrastuktur penunjang pariwisata ini sangat dibutuhkan agar dapat

meningkatkan jumlah wisatawan dan pada akhirnya akan meningkatkan

pendapatan asli daerahnya.

Hotel adalah salah satu infrastruktur yang sangat dibutuhkan sebagai

sarana untuk tempat menginap para tamu atau wisatawan yang datang

kesuatu tempat. Semakin banyak tempat yang dapat dikunjungi di suatu

daerah semakin banyak pula wisatawan yang akan berkunjung dan

membutuhkan akomodasi penginapan. Di Provinsi Maluku Utara sendiri

setiap tahun nya terdapat peningkatan atas jumlah hotel yang tersedia.

Artinya, permintaan atas jasa akomodasi di Provinsi Maluku Utara cenderung

meningkat. Berikut merupakan jumlah hotel yang ada di Maluku Utara:

Grafik 4.3

Page 97: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

79

Jumlah Hotel Provinsi Maluku Utara

Sumber: BPS Maluku Utara

Keindahan objek wisata yang ada di Provinsi Maluku Utara

menyebabkan banyak wisatawan yang ingin berlibur ke daerah ini. Dan

menyebabkan peningkatan permintaan atas jasa penginapan seperti hotel.

Yang akhirnya meningkatkan jumlah hotel yang ada di Maluku Utara.

E. Location Question (LQ)

Perhitungan LQ digunakan untuk mengetahui sektor apa yang menjadi

sektor basis di Provinsi Maluku Utara. Dengan menggunakan rumus:

𝑖

0

50

100

150

200

250

300

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Jumlah Hotel

jumlah hotel

Page 98: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

80

Keterangan:

Xi = PDRB sektor i di Kabupaten/Kota

X = PDRB total di Kabupaten/Kota

Ri = PDRB sektor i di Maluku Utara

R = PDRB total di Maluku Utara

Hasil yang di dapatkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Tabel Sektor Basis Perkabupaten/kota Maluku Utara

Kabupaten/

Kota

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Halmahera

Barat

1, 3,

5, 14,

16

1, 3,

5, 14,

16

1, 3,

5, 14,

16

1, 3,

5, 14,

16

1, 3,

5, 14,

16

1, 3,

5, 14,

16

1, 3,

5, 14,

16

1, 3,

5, 14,

16

Halmahera

Tengah

2, 6,

14

2, 6,

14

2, 6,

14

1, 2,

6, 14

1, 2,

6, 14

1, 2,

3, 6,

14

1, 2,

3, 6,

14

1, 2,

3, 6,

14

Halmahera

Selatan

1, 3,

5

1, 3,

5, 16

1, 3,

5, 7,

16

1, 3,

5, 7,

16

1, 3,

5, 7,

16

1, 3,

5, 7,

16

1, 3, 5 1, 2,

3, 5

Page 99: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

81

Halmahera

Utara

2 2 2 2 2 2 2, 3, 4 1, 2, 5

Halmahera

Timur

2, 6 2, 6 2, 6 2, 6 2, 6 2, 6 2, 6 2, 6

Pulau Morotai 1, 3,

6, 7,

12,

15,

1, 3,

6, 7,

12,

15,

1, 3,

6, 7,

12, 15

1, 3,

6, 7,

12, 15

1, 3,

6, 7,

12

1, 6,

7, 12,

15

1, 6,

7, 12

1, 6,

7, 12

Kota Ternate 4, 6,

7, 9,

10,

11,

12,

13,

14,

15,

16

4, 6,

7, 9,

10,

11,

12,

13,

14,

15, 16

4, 6,

7, 9,

10,

11,

12,

13,

14,

15, 16

4, 6,

7, 9,

10,

11,

12,

13,

15, 16

4, 6,

7, 9,

10,

11,

12,

13,

15, 16

4, 6,

7, 9,

10,

11,

12,

13,

14,

15, 16

4, 6,

7, 9,

10,

11,

12,

13,

14,

15, 16

4, 6,

7, 9,

10,

11,

12,

13,

14,

15, 16

Kepulauan

Tidore

1, 4,

5, 6,

13,

14,

15

1, 4,

5, 6,

13,

14, 15

1, 4,

5, 6,

13,

14, 15

1, 4,

5, 6,

13,

14, 15

1, 4,

5, 6,

13,

14, 15

1, 4,

5, 6,

13,

14, 15

1, 4,

5, 6,

13,

14, 15

1, 4,

5, 6,

13,

14, 15

Page 100: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

82

Kepulauan

Sula

1, 3,

6

1, 3, 6 1, 3,

6, 14,

15

1, 3,

6, 14,

15

1, 3,

6, 14,

15

1, 3,

6, 14,

15

1, 3,

6, 14,

15

1, 3,

6, 14,

15

Sumber: Pengolahan data menggunakan excel

Keterangan:

1 : Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

2 : Pertambangan dan Penggalian

3 : Industri Pengolahan

4 : Pengadaan Listrik dan Gas

5 : Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

6 : Konstruksi

7 : Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

8 : transportasi dan Pergudangan

9 : Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

10 : Informasi dan Komunikasi

11 : Jasa Keuangan

12 : Real Estate

13 : Jasa Perusahaan

14 : Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

15 : Jasa Pendidikan

16 : Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

17 : Jasa Lainnya

Page 101: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

83

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah sektor basis yang

ada di hampir semua Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku Utara setiap tahun

nya meningkat menjadi semakin banyak yang secara otomatis juga

meningkatkan PDRB sektor basis nya. Sektor yang paling banyak menjadi

sektor basis adalah sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Hal ini terjadi

karena Maluku Utara merupakan daerah yang dikelilingi dengan gunung dan

laut yang secara otomatis memiliki iklim yang sangat cocok untuk Bertani

dan berkebun, dikelilingi oleh gunung yang menyebabkan terdapat banyak

hutan, dan memiliki hasil laut yang melimpah ruah karena 69,08% dari

wilayah ini merupakan lautan yaitu laut Halmahera, Laut Maluku, Laut

Samudera Pasifik dan Laut Seram.

F. Permodelan dan Pengolahan data

Menentukan model estimasi yang cocok untuk penelitian ini, dilakukan

beberapa pengujian yaitu uji chow, uji hausman dan uji lagrange multiplier.

Uji Chow digunakan untuk menentukan manakah yang lebih baik antara

Common Effect Model (CEM) atau Fixed Effect Model (FEM). Selanjutnya

dilakukan uji hausman yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui

model manakah yang lebih baik apakah Fixed Effect Model (FEM) atau

Random Effect Model (REM). Langkah terakhir adalah melakukan uji

lagrange multiplier untuk mengetahui model manakah yang lebih baik antara

Random Effect Model (REM) atau Common Effect Model (CEM).

Page 102: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

84

1. Uji Chow

Uji Chow dilakukan untuk menentukan model manakah yang

paling baik antara Common Effect Model (CEM) atau Fixed Effect Model

(FEM) dengan cara melihat nilai probabilitas F-statistic pengujian F-

Restricted. Jika nilai Probabilitas F-Stastistic yang diperoleh lebih kecil

dari taraf signifikansi α = 5%, maka model yang paling tepat untuk

digunakan adalah Fixed Effect Model (FEM). Sebaliknya jika

Probabilitas F-Stastistic yang diperoleh lebih besar dari taraf signifikansi

α = 5%, maka model yang paling tepat untuk digunakan adalah Common

Effect Model (CEM). Perumusan hipotesis penelitian adalah sebagai

berikut:

H0 : Model PLS atau Common Effect

H1 : Model Fixed Effect

Berikut merupakan hasil uji chow dengan menggunakan redundant Fixed

Effects – Likelihood Ratio:

Tabel 4.3

Uji Chow (Redundant Fixed Effects Tests)

Effect Test Statistic d.f Prob.

Cross-Section F 33.618358 (8,42) 0.0000

Sumber: Hasil pengolahan data dengan Eviews 9.0

Page 103: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

85

Hasil dari uji chow menunjukan nilai probabilitas lebih

kecil dari taraf signifikansi α = 5% yaitu 0.0000 yang artinya H0 ditolak

atau model yang paling baik digunakan adalah Fixed Effect Model

(FEM).

2. Uji Hausman

Karna pada uji sebelum nya didapatkan model yang paling

baik adalah Fixed Effect Model (FEM), maka langkah selanjutnya

adalah melakukan uji hausman. Pengujian ini dilakukan untuk

mengetahui model mana yang lebih baik antara Fixed Effect Model

(FEM) atau Random Effect Model (REM). Jika nilai probabilitas yang

diperoleh lebih kecil dari taraf signifikansi α = 5%, maka model yang

paling tepat digunakan adalah Fixed Effect Model (FEM). Sebaliknya,

Jika nilai probabilitas yang diperoleh lebih kecil dari taraf signifikansi α

= 5%, maka model yang paling tepat digunakan adalah Random Effect

Model (REM). Perumusan hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:

H0 : Model Random Effect

H1 : Model Fixed Effect

Berikut merupakan tampilan hasil uji Hausman dengan

menggunakan Correlated Random Effects – Hausman Test:

Page 104: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

86

Tabel 4.4

Uji Hausman (Correlated Random Effects – Hausman Test)

Test Summary Chi-Sq

Statistic

Chi-Sq d.f Prob.

Cross-Section

Random

7.670154 3 0.0533

Sumber: Hasil pengolahan data dengan Eviews 9.0

Dari hasil uji Hausman diatas menunjukan nilai probabilitas

lebih besar dari taraf signifikansi α = 5% yaitu sebesar 0.0533 yang

artinya H0 ditolak atau model yang paling baik digunakan untuk

penelitian ini adalah Random Effect Model (REM).

3. Random Effect Model

Berdasarkan hasil pengujian untuk pemilihan model yang telah

dilakukan, maka model yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Random Effect Model (REM). Persamaan regresi dari hasil penelitian

ini adalah sebagai berikut:

LN_PADit = 16.87829 + 0.272769 (LN_SEKTORBASISit) +

0.219639 (PENDIDIKANit) + 0.407630 (LN_INFRASTRUKTURit)

+ eit

Page 105: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

87

Di mana:

LN_PADit : Pendapatan Asli Daerah di provinsi i pada

periode t

LN_SEKTORBASISit : sektor basis di provinsi i pada periode t

PENDIDIKANit : Rata-rata lama sekolah provinsi i pada

periode t

LN_INFRASTRUKTURit : Jumlah hotel provinsi i pada periode t

eit : Error term

Berdasarkan Uji Haussman dan Uji chow di atas didapat

persamaan regresi Random Effect Model (REM) sebagai berikut:

Page 106: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

88

Tabel 4.5

Hasil Regresi Data Panel

(Random Effect Model)

Variable Coefficient Ind. Effect Prob

C 17.90156 0.0009

SEKTORBASIS 0.055255 0.7701

PENDIDIKAN 0.440744 0.0030

INFRASTRUKTUR 0.370306 0.0224

Random Effects

(Cross)

Halbar_C -0.329600 17.57196

Halsel_C 0.348897 18.250457

Halteng_C -0.078253 17.823307

Haltim_C 0.824338 18.725898

Halut_C 1.145809 19.047369

Morotai_C -0.528499 17.582196

Sula_C -0.319364 16.782651

Ternate_C -0.912287 16.989273

Tidore_C -0.161039 17.740521

Sumber: Hasil pengolahan data dengan Eviews 9.0

Dari pengolahan data menggunakan random effect model (REM),

dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Halmahera Utara dengan

Page 107: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

89

koofisien sebesar 19.047369 adalah daerah dengan pengaruh tertinggi.

Hal ini terjadi karena walaupun sektor basis yang ada di Halmahera

Utara hanyalah sektor pertambangan, akan tetapi sektor pertambangan

yang ada di Maluku Utara menyumbangkan lebih dari 50% hasil

petambangan di Indonesia. Yang artinya produksi untuk hasil

pertambangannya sangatlah banyak. Yang mana kan menyumbangkan

pajak dan retribusi daerah yang besar. Dan daerah dengan pengaruh

terkecil adalah Kota Ternate dengan koofisien sebesar 16.989273

alasannya adalah, walaupun ternate memiliki jumlah hotel paling

banyak di Maluku Utara, daerah dengan tingkat pendidikan rata-rata

lama sekolah paling tinggi, dan memiliki Sektor basis yang paling

banyak dibanding kabupaten/kota di Maluku Utara akan tetapi jika

dilihat dari tabel sektor basis diatas, sektor yang menjadi basis tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan asli daerah

kecuali penyediaan akomodasi dan makan/minum. Juga walaupun

pendidikan daerahnya paling tinggi akan tetapi tetap hanya mencapai

pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Diperoleh persamaan

model masing-masing kabupaten/kota sebagai berikut:

a. Halmahera Barat

Dari tabel 4.5 diatas, dapat dijelaskan bahwa jika terjadi

perubahan sebesar 1% pada sektor basis, 1% pada Pendidikan, dan

1% pada infrastruktur akan mempengaruhi pendapatan asli daerah

Halmahera Barat sebesar 17.57%.

Page 108: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

90

b. Halmahera Selatan

Dari tabel 4.5 diatas, dapat dijelaskan bahwa jika terjadi

perubahan sebesar 1 % pada sektor basis, 1% pada Pendidikan, dan

1% pada infrastruktur akan mempengaruhi pendapatan asli daerah

Halmahera Barat sebesar 18.25%.

c. Halmahera Tengah

Dari tabel 4.5 diatas, dapat dijelaskan bahwa jika terjadi

perubahan sebesar 1% pada sektor basis, 1% pada Pendidikan, dan

1% pada infrastruktur akan mempengaruhi pendapatan asli daerah

Halmahera Barat sebesar 17.82%.

d. Halmahera Timur

Dari tabel 4.5 diatas, dapat dijelaskan bahwa jika terjadi

perubahan sebesar 1% pada sektor basis, 1% pada Pendidikan, dan

1% pada infrastruktur akan mempengaruhi pendapatan asli daerah

Halmahera Barat sebesar 18.72%.

e. Halmahera Utara

Dari tabel 4.5 diatas, dapat dijelaskan bahwa jika terjadi

perubahan sebesar 1% pada sektor basis, 1% pada Pendidikan, dan

1% pada infrastruktur akan mempengaruhi pendapatan asli daerah

Halmahera Barat sebesar 19.04%.

f. Morotai

Page 109: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

91

Dari tabel 4.5 diatas, dapat dijelaskan bahwa jika terjadi

perubahan sebesar 1% pada sektor basis, 1% pada Pendidikan, dan

1% pada infrastruktur akan mempengaruhi pendapatan asli daerah

Halmahera Barat sebesar 17.58%.

g. Kepulauan Sula

Dari tabel 4.5 diatas, dapat dijelaskan bahwa jika terjadi

perubahan sebesar 1% pada sektor basis, 1% pada Pendidikan, dan

1% pada infrastruktur akan mempengaruhi pendapatan asli daerah

Halmahera Barat sebesar 16.78%.

h. Ternate

Dari tabel 4.5 diatas, dapat dijelaskan bahwa jika terjadi

perubahan sebesar 1% pada sektor basis, 1% pada Pendidikan, dan

1% pada infrastruktur akan mempengaruhi pendapatan asli daerah

Halmahera Barat sebesar 16.98%.

i. Tidore

Dari tabel 4.5 diatas, dapat dijelaskan bahwa jika terjadi

perubahan sebesar 1% pada sektor basis, 1% pada Pendidikan, dan

1% pada infrastruktur akan mempengaruhi pendapatan asli daerah

Halmahera Barat sebesar 17.74 %.

G. Pengujian Hipotesis

Page 110: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

92

1. Uji Simultan atau Uji F-statistik

Uji F atau uji simultan dilakukan untuk mengetahui apakah

variable independen (sektor basis, Pendidikan, infrastruktur) secara

bersama sama mempengaruhi variable dependen (pendapatan asli

daerah). Uji F dilakukan dengan melihat nilai probabilitas dari F-

statisitik yaitu F-statistik > 0.05 maka dapat diartikan bahwa semua

variabel independen tidak memiliki pengaruh terhadap variabel

dependen, sedangkan apabila F-statistik < 0.05 artinya semua variabel

independen memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Hipotesis pada penelitian ini adalah:

H0 : Tidak ada pengaruh Penyerapan Sektor Basis, Pendidikan,

dan Infrastruktur secara simultan terhadap PAD

Kabupaten/Kota Provinsi Maluku Utara 2011-2018.

H1 : Ada pengaruh Penyerapan Sektor Basis, Pendidikan, dan

Infrastruktur secara simultan terhadap PAD Kabupaten/Kota

Provinsi Maluku Utara 2011-2018.

Page 111: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

93

Tabel 4.6

Uji F-statistik

Variabel Coefficient Prob.

F-Stat 13.14433 0.000003

Sumber: Hasil pengolahan data dengan Eviews 9.0

Berdasarkan tabel 4.7, diketahui nilai probabilitas F-

statistic lebih kecil dari taraf signifikansi α = 5% yaitu sebesar 0.00003

(0.05 > 0.00003). Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. yang

artinya seluruh variable independent yaitu sektor basis, pendidikan, dan

infrastruktur secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen

yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Provinsi Maluku Utara tahun

2011-2018.

2. Uji Parsial dan Interpretasi Hasil Analisis

Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen (sektor

basis, Pendidikan, infrastruktur) terhadap variable dependen (Pendapatan

Asli Daerah) secara parsial. Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai

probabilitas t-statistik dengan taraf signifikansi yaitu α = 5%. Maka dari

itu, dalam pengujian ini terdapat hipotesis yaitu:t

1. H0: Tidak ada pengaruh sektor basis secara parsial terhadap PAD di

Provinsi Maluku Utara tahun 2011-2017.

H1: Terdapat pengaruh sektor basis secara parsial terhadap PAD di

Provinsi Maluku Utara tahun 2011-2017.

Page 112: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

94

2. H0: Tidak ada pengaruh Pendidikan secara parsial terhadap PAD

Provinsi Maluku Utara tahun 2011-2018.

H1: Terdapat pengaruh pendidikan secara parsial terhadap PAD

Provinsi Maluku Utara tahun 2011-2018.

3. H0: Tidak ada pengaruh infrastruktur secara parsial terhadap PAD

Provinsi Maluku Utara tahun 2011-2018.

H1: Terdapat pengaruh pendidikan secara parsial terhadap PAD

Provinsi Maluku Utara tahun 2011-2018.

Berdasarkan hasil regresi data panel, diperoleh hasil uji parsial

atau uji t-statistik berikut ini:

Tabel 4.7

Hasil Uji t-Statistik

Variabel Coefficient Prob.

C 17.90156 0.0009

SEKTORBASIS 0.055255 0.7701

PENDIDIKAN 0.440744 0.0030

INFRASTRUKTUR 0.370306 0.0224

Sumber: Hasil pengolahan data dengan Eviews 9.0

Berdasarkan hasil uji t-statistic diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa:

Page 113: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

95

a. Nilai probabilitas t-statstik pada variable Sektor Basis lebih kecil

dari taraf signifikansi sebesar 0.0000 α = 5% yaitu sebesar 0.7701

yang artinya H0 ditolak atau sektor basis tidak mempengaruhi

Pendapatan Asli daerah secara signifikan.

b. Nilai probabilitas t-statstik pada variable Sektor Basis a yaitu

sebesar 0.00030 yang artinya H0 ditolak atau pendidikan

mempengaruhi Pendapatan Asli daerah secara positif dan

signifikan. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Pendidikan

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Pendapatan

Asli Daerah pada seluruh kabupaten/kota di Provinsi Maluku

Utara. Hal ini dapat dilihat dari koefisien variabel Pendidikan

sebesar 0.440744 yang berarti setiap kenaikan Pendidikan sebesar

1% akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah sebesar 0.44%.

Dengan menganggap variabel lain konstan.

c. Nilai probabilitas t-statstik pada variable Infrastruktur lebih kecil

dari taraf signifikansi sebesar 0.0000 α = 5% yaitu sebesar 0.0205

yang artinya H0 Ditolak atau infrastruktur mempengaruhi

Pendapatan Asli daerah secara positif dan signifikan. Jika dilihat

dari bersaran koefisien variabel Pendidikan sebesar 0.370306 dapat

disimpulkan bahwa setiap penambahan jumlah hotel sebesar 1%

akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah sebesar 0.37%.

Dengan menganggap variabel lain konstan.

a. Pembahasan Analisis

Page 114: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

96

1) Sektor Basis Terhadap Pendapatan Asli Daerah

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Sektor basis

tidak berhubungan secara signifikan terhadap Pendapatan Asli

Daerah pada seluruh kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara.

Hal ini dapat dilihat dari koefisien variabel sektor basis sebesar

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh Lestari (2017) di Kabupaten Sorolangun yang

mengatakan bahwa sektor basis berpengaruh positif dan

signifikan terhadap PAD. Alasan nya, walaupun pada Provinsi

Maluku Utara terdapat lebih banyak sektor basis dibandingkan

Kabupaten Sorolangun, akan tetapi sektor yang menjadi sektor

basis di Provinsi Maluku Utara tidak terdapat sektor yang

berkaitan langsung dengan peningkatan pendapatan asli daerah

salah satunya adalah sektor akomodasi dan makan minum.

Maka dari itu jumlah PDRB sektor basis yang ada di Provinsi

Maluku Utara tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

pendapatan asli daerahnya.

Dan alasan lain nya menurut Medelu (2018) pada

penelitian nya mengatakan walaupun usaha pemerintah sudah

cukup baik untuk mendungkung sektor basis yang ada di

Maluku Utara akan tetapi hasilnya belum maksimal untuk

mengelola dan mengembangkan potensi daerah yang dimiliki

nya. Karena sarana dan prasarana yang belum memadai yang di

Page 115: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

97

sebabkan oleh kendala pada pendanaan dan geografis. Kendala

lain nya adalah menurut Syarifudin dan Dewi (2014) dalam

penelitian nya mengatakan bahwa sektor basis mempengaruhi

penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Mojokerto. Ketika suatu

sektor menjadi sektor basis, maka sektor tersebut akan bisa

mengekspor barang dan jasa yang dihasilkan ke daerah-daerah

lain. Yang artinya semakin banyak jumlah produksi barang dan

jasanya maka akan semakin banyak tenaga kerja yang

dibutuhkan untuk memproduksi barang tersebut. Akan tetapi,

yang dibutuhkan pastinya tenaga kerja yang mempunyai

keterampilan atau skill sedangkan pendidikan di Provinsi

Maluku Utara sendiri masih sangat rendah yang mengakibatkan

langka nya tenaga kerja yang berketerampilan. Dan sedikitnya

penyerapan tenaga kerja. Seperti yang dikatakan oleh Priyono

(2013), semakin tinggi pendapatan yang didapatkan oleh

seseorang maka kemampuan untuk membayar pajak dan

retribusi yang diberikan oleh pemerintah daerah akan

meningkat. Akan tetapi, karena sedikitnya penyerapan tenaga

kerja yang terjadi maka sedikit pula efek yang dihasilkan kepada

pendapatan asli daerahnya. Akibatnya sektor basis tidak bisa

berkembang secara maksimal dan tidak berkontribusi secara

besar terhadap pendapatan asli daerah Maluku Utara.

Page 116: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

98

2) Pendidikan Terhadap Pendapatan Asli Daerah

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Pendidikan

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

Pendapatan Asli Daerah pada seluruh kabupaten/kota di

Provinsi Maluku Utara. Hal ini dapat dilihat dari koefisien

variabel Pendidikan sebesar 0.440744 yang berarti setiap

kenaikan rata-rata lama sekolah sebesar 1% akan meningkatkan

Pendapatan Asli Daerah sebesar 0.44%. Dengan menganggap

variabel lain konstan.

Secara teori pendidikan merupakan kunci untuk

menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Pendidikan juga dapat memberikan multiplier effect untuk

pembangunan dibidang ekonomi salah satunya adalah

meningkatkan pendapatan asli daerah. Karena Pendidikan yang

tinggi akan mempengaruhi pendapatan perkapita seseorang.

Menurut Elfrindi (2014) Pendidikan akan meningkatkan kualitas

seseorang baik fisik maupun non fisik yang akan membantu

individu untuk mendapatkan pendapatan yang lebih besar. Dan

menurut Saragih dalam Priyono (2013) semakin tinggi

pendapatan seseorang maka akan semakin mampu orang

tersebut untuk membayar pungutan-pungutan (pajak daerah,

retribusi daerah dan lain-lain) yang diberikan oleh pemerintah

daerah.

Page 117: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

99

Elly (2013) juga mengatakan terdapat beberapa jenis

penerimaan pendapatan asli daerah yang akan selalu dibayarkan

oleh wajib pajak dengan pendapatan yang tinggi yaitu pajak

pembangunan satu, pajak minuman beralkohol, pajak kendaraan

tidak bermotor, dan pajak penerangan jalan. Maka, semakin

bagus kualitas pendidikan suatu daerah akan meningkatkan

kualitas sumberdaya manusianya yang akan membantu

peningkatan pendapatan asli daerahnya.

3) Infrastruktur Terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Infrastruktur

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

Pendapatan Asli Daerah pada seluruh kabupaten/kota di

Provinsi Maluku Utara. Hal ini dapat dilihat dari koefisien

variabel Infrastruktur sebesar 0.370306 yang berarti setiap

penambahan jumlah hotel sebesar 1% akan meningkatkan

Pendapatan Asli Daerah sebesar 0.37%. Dengan menganggap

variabel lain konstan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Rheza Prima Putra (2018) yang mengatakan

bahwa jumlah hotel berpengaruh secarapositif dan signifikan

terhadap PAD di Provinsi Bali. Hal ini terjadi karena menurut

Solot (2018), pajak hotel merupakan salah satu pajak daerah

Page 118: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

100

yang akan berkembang pesat ketika sektor jasa dan pariwisata

mulai menjadi perhatian utama pemerintah. Di Provinsi Maluku

Utara sendiri sektor pariwisata tengah difokuskan untuk menjadi

sektor unggulan yang bisa meningkatkan perekonomian

daerahnya. Karena Kabupaten Kepulauan Morotai telah

dijadikan Kawasan Pariwisata Strategis Nasional (KPSN) oleh

pemerintah. Yang artinya daerah ini menjadi tempat yang wajib

dikunjungi oleh wisawatan asing maupun lokal yang berada di

Indonesia. Imbasnya adalah meningkatnya jumlah wisatawan

yang mengunjungi daerah ini dan semakin banyak orang yang

menginap dan menggunakan jasa hotel. Dan pada akhirnya akan

meningkatkan jumlah pendapatan daerahnya melalui pajak

hotel.

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Andre dan Khairan (2016) yang mengatakan bahwa jumlah

hotel berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan asli

daerah Kota Palembang. Andre dan Khairan pada penelitian nya

mengatakan bahwa pertumbuhan jumlah hotel yang berada di

Kota Palembang semakin meningkat setiap tahun nya. Yang

artinya permintaan atas tempat untuk menginap di Kota

Palembang cukup besar yang membuat keinginan untuk

membangun hotel semakin banyak sehingga penerimaan atas

pajak hotel meningkat. Di Provinsi Maluku Utara jumlah hotel

Page 119: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

101

yang ada di setiap Kabupaten/Kota hampir seluruh nya

mengalami peningkatan. Yang artinya permintaan atas jasa

penginapan di beberapa Kabupaten/Kota di Maluku Utara juga

cukup banyak.

Selain dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah nya

melalui pajak daerah, jumlah hotel juga meningkatkan

Pendapatan Asli Daerahnya melalui retribusi daerah nya

(Sutrisno, 2013). Ketika jumlah hotel meningkat artinya terdapat

aktivitas pembangunan yang dilakukan. Dan otomatis retribusi

daerah akan meningkat melalui retribusi izin mendirikan

bangunan. Dan semakin banyak retribusi yang diterima semakin

besar juga pendapatan asli daerahnya.

Akan tetapi, peneltian ini tidak sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Zakiyah (2019) yang mengatakan bahwa

infrastruktur jumlah hotel berpengaruh positif tetapi tidak

signfikan terhadap pendapatan asli daerah di Provinsi Lampung.

Alasan nya, Provinsi Lampung juga bukan merupakan Provinsi

yang menjadikan sektor pariwisata sebagai sektor utamanya

yang menyebabkan sedikitnya wisatawan yang menginap di

hotel dan rendahnya pajak yang diterima.

Page 120: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

102

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.8

Uji Koefiseien Determinasi (R2)

R2 0.336402

Adjusted R2 0.307125

Sumber: Hasil pengolahan data dengan Eviews 9.0

Uji koefisien determinasi adalah pengujian yang dilakukan untuk

mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independent dapat

menjelaskan variabel dependen. Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai

koefisien determinasi sebesar 0.336402 yang artinya variabel

independent mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 33%

sedangkan 67% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini. Hal

ini terjadi karena pada pendapatan asli daerah Provinsi Maluku Utara

komponen yang berperan cukup besar adalah pajak bahan bakar

bermotor dan pajak kendaraan bermotor. Sedangkan pajak bahan bakar

bermotor dan pajak kendaraan bermotor tidak terlalu banyak berperan

pada variabel yangdigunakan oleh peneliti.

Page 121: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

103

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini membahas tentang pengaruh sektor basis, Pendidikan, dan

infrastruktur terhadap pendapatan sli daerah di Provinsi Maluku Utara

dalam kurun waktu 6 tahun yaitu tahun 2011-2018. Berdasarkan hasil

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat

diperoleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Sektor yang merupakan sektor basis di Provinsi Maluku Utara pada

setiap kabupaten/kota nya adalah sebagai berikut:

a. Halmahera Barat: pertanian, kehutanan, dan perikanan, industri

pengolahan, Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur

Ulang, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib, dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial.

b. Halmahera Tengah: pertambangan dan penggalian, pengadaan listrik

dan gas, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib.

c. Halmahera Selatan: pertanian, kehutanan, dan perikanan, industri

pengolahan, dan Pengadaan Air, dan Pengelolaan Sampah, Limbah

dan Daur Ulang.

d. Halmahera Utara: pertambangan dan penggalian

e. Halmahera Timur: pertambangan dan penggalian dan konstruksi

Page 122: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

104

f. Pulau Morotai: Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, Industri

Pengolahan dan Konstruksi. Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, Real Estate dan jasa pendidikan.

g. Ternate: Pengadaan Listrik dan Gas, Konstruksi, Perdagangan Besar

dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, Penyediaan

Akomodasi dan Makan Minum, Informasi dan Komunikasi, Jasa

Keuangan, Real Estate, Jasa Perusahaan, Administrasi

Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, Jasa

Pendidikan, dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial.

h. Tidore: Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, Pertambangan dan

Penggalian, Pengadaan Listrik dan Gas, Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur Ulang, Konstruksi, Jasa Perusahaan,

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib,

dan Jasa Pendidikan.

i. Kepulauan Sula: Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, Industri

Pengolahan dan Konstruksi.

2. Variabel sektor basis yang diwakilkan oleh PDRB sektor dengan LQ

terbesar tiap Kabupaten/Kota tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap pendapatan asli daerah di Provinsi Maluku Utara. Yang artinya

Pertambahan jumlah produksi yang dilakukan oleh sektor basis

membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak. Akan tetapi, rendahnya

pendidikan di Maluku Utara menyebabkan penyerapan tenaga kerja yang

Page 123: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

105

tidak maksimal. Yang menyebabkan pengaruh yang tidak signifikan

terhadapp pendapatan asli daerahnya.

3. Variabel Pendidikan yang diwakilkan oleh rata-rata lama sekolah

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan asli

daerah Provinsi Maluku Utara. Yang artinya setiap terjadi peningkatan

rata-rata lama sekolah di Provinsi Maluku Utara akan meningkatkan

pendapatan asli daerah Provinsi Maluku Utara. Semakin tinggi seseorang

mengenyam bangku Pendidikan, maka pendapatannya juga akan

meningkat. Pendapatan yang tinggi akan membuat seseorang membayar

pajak lebih besar seperti pajak pembangunan satu, pajak minuman

beralkohol, pajak kendaraan tidak bermotor, dan pajak penerangan jalan

yang akan meningkatkan pendapatan asli daerah.

4. Variabel infrastruktur yang diwakili oleh jumlah hotel mempunyai

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pendapatan asli daerah

Provinsi Maluku Utara. Yang artinya semakin banyak jumlah hotel di

Maluku Utara akan meningkatkan pendapatan asli daerah Provinsi

Maluku Utara. Semakin banyak nya jumlah hotel menunjukan semakin

banyak nya permintaan atas akomodasi penginapan di Maluku Utara.

Dan semakin banyak jumlah hotel semakin banyak jumlah pajak yang

akan diterima oleh pemerintah daerah.

5. Variabel sektor basis, Pendidikan dan infrastruktur secara bersama-sama

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pendapatan asli

daerah Provinsi Maluku Utara pada.

Page 124: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

106

B. Saran

1. Bagi Pemerintah

a. Rendahnya jumlah pendapatan asli daerah di Provinsi Maluku Utara

masih menjadi masalah yang belum bisa di selesaikan oleh pemerintah

daerah. Rendahnya jumlah pendapatan asli daerah juga berdampak

pada tingkat ketergantungan daerah terhadap pemerintah pusat. Oleh

karena itu, pemerintah daerah harus lebih mengupayakan peningkatan

pendapatan asli daerah di Provinsi Maluku Utara agar bisa menjadi

daerah yang lebih mandiri.

b. Sektor basis merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan

jumlah pendapatan asli daerah. Sektor basis yang didukung oleh

pemerintah akan lebih berjalan dengan baik dan akan meningkatkan

pendapatan asli daerah. Alangkah lebih baik jika pemerintah daerah

Provinsi Maluku Utara mendukung sektor basis yang ada di Provinsi

Maluku Utara agar dapat meningkatkan jumlah pendapatan asli

daerahnya.

c. Pendidikan merupakan hal penting untuk dapat meningkatkan kualitas

sumberdaya Manusia. Sayangnya, pendidikan di Maluku Utara masih

sangat memprihatinkan yang disebabkan oleh infrastruktur yang

kurang memadai, jumlah pengajar yang tidak sebanding dengan murid

yang diajarkan, dan rendahnya keinginan untuk belajar yang

Page 125: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

107

mengakibatkan rendahnya sumberdaya manusia yang berkualitas.

Maka dari itu, perlu dilakukan upaya-upaya yang dapat meningkatkan

tingkat Pendidikan seperti meningkatkan memperbanyak jumlah

sekolah dan menyadarkan pentingnya Pendidikan bagi masyarakat

Maluku Utara.

d. Infrastruktur merupakan hal yang penting bagi peningkatan ekonomi

salah satunya adalah infrastruktur pendukung pariwisata yaitu hotel.

Banyaknya jumlah pengunjung hotel akan meningkatkan pajak yang

dibayarkan kepada pemerintah daerah. Akan tetapi, jumlah wisatawan

yang rendah dan kondisi hotel yang kurang memadai, membuat

keinginan untuk menginap di hotel menjadi rendah. Oleh karena itu,

pemerintah harus bisa memperkenalkan pariwisata yang ada di

Provinsi Maluku Utara dengan baik kepada masyarakat diluar Maluku

Utara agar banyak wisatawan yang datang dan menginap dihotel.

2. Bagi Civitas Akademika

Untuk peneliti yang ingin meneliti tentang pendapatan asli daerah

dapat menambahkan faktor-faktor selain yang digunakan oleh peneliti

yang dapat mempengaruhi peningkatan pendapatan asli daerah. Selain

itu, iharapkan juga menggunakan metode analisi yang berbeda untuk

mengetahui faktor yang mempengaruhi pendapatan asli daerah. Dan juga

diharapkan melihat daerah lain yang memiliki pendapatan asli daerah

yang rendah untuk diteliti.

Page 126: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

108

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Rahardjo. (2008). Pengembangan Wilayah Konsep dan Teori.

Jakarta: Graha Ilmu

Ahmad, Yani. (2004). Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan

Daerah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. hlm. 64-67

Andi, Abdul Halim. (2007). Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan

Daerah. Jakarta: Salemba Empat, hlm.67.

Andre & Khairani Siti. (2017). Pengaruh Jumlah Wisatawan, Jumlah Hotel, Dan

Tingkat Hunian Hotel Terhadap Penerimaan Pajak Hotel Di Kota

Palembang. Jurnal ekonomi STIE MDP Palembang.

Anggoro, Damas Dwi. (2017). Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta:

Universitas Brawijaya Press

Arsyad, L. (1999). Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah.

Yogyakarta: BPFE

Ayza, Bustamar. (2017). Hukum Pajak Indonesia. Jakarta: Kencana

Badan Pusat Statistika (BPS) Indonesia. 20011-2016. Angka partisipasi murni

sekolah

Basuki, Agus Tri & Prawoto, Nano (2016). Analisis Regresi Dalam Penelitian

Ekonomi & Bisnis: Dilengkapi Aplikasi SPSS & EVIEWS. Depok: PT

Rajagrafindo Persada.

Page 127: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

109

Dewey, John. (1916/1944). Democracy and Education. New York: The Free

Press. hlm. 64-67

Elly, Lidia (2013). Pengaruh Pendapatan Perkapita Dan Pendapatan Asli

Daerah (Pad) Tahun Sebelumnya Terhadap Realisasi Pendapatan Asli

Daerah (Pad) Kabupaten Kutai Barat. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol

11 No. 02.

Eric A. Hanushek (2005). Economic outcomes and school quality. International

Institute for Educational Planning. ISBN 978-92-803-1279-9. Diakses

tanggal 8 december 2018

Ghozali, Imam (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program (SPSS).

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Glasson, John (1990). Pengantar Perencanaan Regional. Terjemahan oleh Paul

Sitohang. Jakarta: LPFEUI

Ircham, Machfoedz. Suryani Eko (2007). Pendidikan Kesehatan Bagian dari

Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Fitramaya

Jumatiah (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli

Daerah (Pad) Di Kota Makassar Periode Tahun 2003-2011. Makassar:

program Sarjana fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Alauddin Makassar.

Kodoatie, Robert J (2005). Pengantar manajemen infrastruktur. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Kuncoro, Mudrajat (2014), Otonomi dan Pembangunan Daerah Jakarta:

Erlangga, hlm. 110

Mardiasmo (2002). Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta:

Page 128: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

110

ANDI

Mardiasmo (2011). Perpajakan. Yogyakarta: CV Andi Offset. Hlm. 15

Moh Abby Bhakti Utama (2018). Analisis Pembangunan Infrastruktur Daerah

Terhadap Pendapatan Asli Daerah Di Kabupaten Tasikmalaya. (Jurnal

Universitas Islam Indonesia Fakultas Ekonomi, Yogyakarta, 2018) h..7.

Nachrowi, D. N. & H. Usman (2006). Pendekatan Populer dan Praktis

Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: Lembaga

Penerbit FE UI.

Nurcholis, Hanif (2007). Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah.

Jakarta: Grasindo.

Pamuncak, Bagus Teguh (2009). Pengaruh Infrastruktur Ekonomi, Sosial Dan

Administrasi/Instusi Terhadap Pertumbuhan Propinsi-Propinsi Di

Indonesia. Depok: Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia

Priyono, Nuwun (2013). Analisis Faktor- Faktor Yang Berpengaruh Terhadap

Realisasi Pendapatan Asli Daerah (Studi Kasus Di Kota Magelang

Periode Tahun 2001-2010). Jurnal Ekonomi Pembangunan (18 oktober).

Rohmah, Elisa Zakiyatur (2014). Manajemen Peserta Didik Anak Jalanan Di

Sanggar Alang - Alang Surabaya. Surabaya: Program Sarjana Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri Sunan Ampel

Page 129: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

111

Rozy, Edwin Fahrur & Koswara, Arwi Yudhi (2018). Karakteristik Infrastruktur

Pendukung Wisata Pantai Sanggar Kabupaten Tulungagung Departemen

Perencanaan Wilayah dan Kota. Surabaya: Program Sarjana Teknik Sipil

dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Sadau, A (2002). Identifikasi Sektor Ekonomi dan Prospek Pembangunan daerah

dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah Kabupaten Kapuas Hulu

1995- 1999. Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada

Sagir, H.S (1989). Membangun Manusia Karya – Masalah Ketenagakerjaan dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Pustaka Sinar harapan

Shella, Zelvian & Muhammad, Said & Nasir, Muhammad. (2014). Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Penerimaan Daerah Sektor Pariwisata Kota Banda

Aceh. Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.

Soelaman, Joesoef (1992). Konsep Dasar Pendidikan non formal. Jakarta: Bumi

Aksara. hlm 50

Solot, Flora Trivonia. (2018). Pengaruh Jumlah Hotel Terhadap Pendapatan Asli

Daerah (Pad) Melalui Pajak Hotel Sebagai Intervening (Studi Kasus Di

Kota Yogyakarta Tahun 2013 - 2016). Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 1

No.2.

Sutrisno, Denny Cessario (2013). Pengaruh Jumlah Obyek Wisata, Jumlah Hotel,

Dan PDRB Terhadap Retribusi Pariwisata Kabupaten / Kota Di Jawa

Tengah. EDAJ 2.

Syarifuddin, Hadi & Dewi, Retno Mustika. (2014). Analisis Sektor Basis dan

Non-Basis Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Mojokerto

Page 130: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

112

Tahun 2003-2012. Jurnal Pendidikan Ekonomi Universitas egeri Surabaya

Vol. 2 No. 3.

Widarjono, Agus (2007). Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan

Bisnis. Yogyakarta: Ekonisia.

Widiyanti, Naning. (2017). Analisis Pengaruh Jumlah Obyek Wisata, Pdrb,

Jumlah Hotel, Jumlah Restoran Dan Rumah Makan, Terhadap

Pendapatan Asli Daerah Sektor Pariwisata Di Daerah Istimewa

Yogyakarta Tahun 2010-2015. Yogyakarta: Program Sarjana Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2017.

Widya, Satya (2014). Hakekat Pendidikan Dalam Perspektif John Dewey

Tinjauan Teoritis Wasitohadi. Jurnal Ekonomi Vol.30 No.1.

Universitas Kristen Satya Wacana.

Yunimiartiningsih, Evi (2017). Pengaruh Jumlah Hotel, Jumlah Wisatawan,

Pendapatan Perkapita Dan Produk Domestik Bruto Terhadap Penerimaan

Pajak Daerah Di Jawa Timur Tahun 2012-2016. Yogyakarta: Program

Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.

Zakiah, Fiqih Umi (2019). Pengaruh Sektor Pariwisata Terhapdap Pendapatan

Asli Daerah (PAD) Dalam Membangun Infrastruktur Kota Bandar

Lampung Ditinjau Berdasarkan Prespektif Ekonomi Islam Periode 2010-

2017. Lampung: Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Inslam Negeri Raden Intan.

Page 131: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

113

LAMPIRAN

Lampiran 1

Data Variabel Penelitian

Wilayah Tahun pad (rupiah) sektor basis

(rupiah) Pendidikan

(persen) Infrastruktur

(unit)

halmahera barat 2011 5020380000 138909470000 7.2

9

halmahera barat 2012 5120411608 146338178000 7.36

12

halmahera barat 2013 10215308552 154014588000 7.55

11

halmahera barat 2014 15407600000 160535776000 7.71

12

halmahera barat 2015 18570394087 168117680000 7.77

11

halmahera barat 2016 25353045666 175408640000 7.86

15

halmahera barat 2017 22412168082 216173730000 7.87 16

halmahera barat 2018 21955951449 139631750000 7.88 20

halmahera tengah 2011 8014365403 172660036667 7.2

2

halmahera tengah 2012 12605593753 180222046667 7.28

7

halmahera tengah 2013 28877836483 187570853333 7.69

9

halmahera tengah 2014 17275993754 196435592500 7.74

9

halmahera tengah 2015 22020032328 201963230000 7.85

9

halmahera tengah 2016 13737492714 191226598000 8.14

9

halmahera tengah 2017 17016743681 202792328000 8.37 11

halmahera tengah 2018 15313942994 216132290000 8.65 15

halmahera selatan 2011 32296618479 383681626667 6.87

19

Page 132: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

114

halmahera selatan

2012 43970615903 316616637500 6.91 31

halmahera selatan 2013 31101036391 354979654000 6.95

27

halmahera selatan 2014 28651193407 379182082000 6.99

30

halmahera selatan 2015 25412634405 355851818000 7.03

27

halmahera selatan 2016 25137301794 415028580000 7.15

31

halmahera selatan 2017 28876501745 595172840000 7.43

33

halmahera selatan 2018 31501588899 638908075000 7.62

41

halmahera utara 2011 106242475596 869949100000 7.82

19

halmahera utara 2012 113121899618 886944500000 7.92

23

halmahera utara 2013 103330459759 890469400000 7.97

35

halmahera utara 2014 115814255743 950727200000 7.98

38

halmahera utara 2015 135004298289 507506750000 8.06

35

halmahera utara 2016 80809624568 494764300000 8.35

36

halmahera utara 2017 172543542978 364529933333 8.36

39

halmahera utara 2018 128410489169 630182500000 8.37

44

halmahera timur 2011 64844414104 414969090000 6.92

4

halmahera timur 2012 62213705014 430418025000 7.02

18

halmahera timur 2013 94994929975 444199200000 7.33

19

halmahera timur 2014 28579935680 317877035000 7.34

19

halmahera timur 2015 22133826819 338202690000 7.57

19

halmahera timur 2016 25176739490 355503910000 7.77

17

Page 133: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

115

halmahera timur 2017 53541053119 393376880000 7.89

19

halmahera timur 2018 66676603420 446458255000 7.97

21

Pulau Morotai 2011 1927474522 544392400000 6.91 3

Pulau Morotai 2012 4128162199 579350100000 6.95 4

Pulau Morotai 2013 7979650822 613782600000 6.99 8

Pulau Morotai 2014 5425533355 650076400000 7.03 9

Pulau Morotai 2015 9899844580 685787000000 7.15 8

Pulau Morotai 2016 7538512481 728443500000 7.42 12

Pulau Morotai 2017 20944950376 181589375000 7.89 13

Pulau Morotai 2018 31710476288 194478985000 7.96 15

ternate 2011 31318111818 272145546154 10.53 50

ternate 2012 32907344834 298068438462 10.58 53

ternate 2013 40572363457 321858776923 11.06 55

ternate 2014 57765211342 351062607692 11.11 54

ternate 2015 60927816606 337846191667 11.12 55

ternate 2016 69390176544 411764338462 11.13 56

ternate 2017 93755330224 444422510769 11.25 57

ternate 2018 96425003777 482600176923 11.26 69

tidore 2011 9227496644 133054250000 8.27 9

tidore 2012 11948948637 141403562857 8.44 10

tidore 2013 16351196254 149791628571 8.61 7

tidore 2014 27672173877 158269164286 8.72 13

tidore 2015 33695174505 167168262857 8.91 7

tidore 2016 38730904763 174835620000 9.11 14

tidore 2017 51241639551 184113147143 9.39 15

tidore 2018 57904788671 174835620000 9.63 23

pulau sula 2011 5935349114 260144768000 7.01 12

pulau sula 2012 15492482797 275874644000 7.42 14

pulau sula 2013 19029523491 184558768000 7.86 19

pulau sula 2014 12126425758 193924316000 7.91 14

pulau sula 2015 12275937722 203654284000 7.95 19

pulau sula 2016 20979430591 212698468000 7.96 9

pulau sula 2017 21795189166 220674160000 8.33 9

pulau sula 2018 24226118720 231153600000 8.57 18

Page 134: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

116

Lampiran 2

Data Variabel Penelitian Setelah Ditranformasi ke Logaritma Natural

halmahera barat 2011 22.34 25.66 7.2 2.20

halmahera barat 2012 22.36 25.71 7.36 2.48

halmahera barat 2013 23.05 25.76 7.55 2.40

halmahera barat 2014 23.46 25.80 7.71 2.48

halmahera barat 2015 23.64 25.85 7.77 2.40

halmahera barat 2016 23.96 25.89 7.86 2.71

halmahera barat 2017 23.83 26.10 7.87 2.77

halmahera barat 2018 23.81 25.66 7.88 3.00

halmahera tengah 2011 22.80 25.87 7.2 0.69

halmahera tengah 2012 23.26 25.92 7.28 1.95

halmahera tengah 2013 24.09 25.96 7.69 2.20

halmahera tengah 2014 23.57 26.00 7.74 2.20

halmahera tengah 2015 23.82 26.03 7.85 2.20

halmahera tengah 2016 23.34 25.98 8.14 2.20

halmahera tengah 2017 23.56 26.04 8.37 2.40

halmahera tengah 2018 23.45 26.10 8.65 2.71

halmahera selatan 2011 24.20 26.67 6.87 2.94

halmahera selatan 2012 24.51 26.48 6.91 3.43

halmahera selatan

2013

24.16

26.60

6.95

3.30

halmahera selatan 2014 24.08 26.66 6.99 3.40

halmahera selatan 2015 23.96 26.60 7.03 3.30

halmahera selatan 2016 23.95 26.75 7.15 3.43

halmahera selatan 2017 24.09 27.11 7.43 3.50

halmahera selatan 2018 24.17 27.18 7.62 3.71

halmahera utara 2011 25.39 27.49 7.82 2.94

halmahera utara 2012 25.45 27.51 7.92 3.14

halmahera utara 2013 25.36 27.52 7.97 3.56

halmahera utara 2014 25.48 27.58 7.98 3.64

halmahera utara 2015 25.63 26.95 8.06 3.56

halmahera utara 2016 25.12 26.93 8.35 3.58

halmahera utara 2017 25.87 26.62 8.36 3.66

halmahera utara 2018 25.58 27.17 8.37 3.78

halmahera timur 2011 24.90 26.75 6.92 1.39

Page 135: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

117

halmahera timur 2012 24.85 26.79 7.02 2.89

halmahera timur 2013 25.28 26.82 7.33 2.94

halmahera timur 2014 24.08 26.48 7.34 2.94

halmahera timur 2015 23.82 26.55 7.57 2.94

halmahera timur 2016 23.95 26.60 7.77 2.83

halmahera timur 2017 24.70 26.70 7.89 2.94

halmahera timur 2018 24.92 26.82 7.97 3.04

Pulau Morotai 2011 21.38 27.02 6.91 1.10

Pulau Morotai 2012 22.14 27.09 6.95 1.39

Pulau Morotai 2013 22.80 27.14 6.99 2.08

Pulau Morotai 2014 22.41 27.20 7.03 2.20

Pulau Morotai 2015 23.02 27.25 7.15 2.08

Pulau Morotai 2016 22.74 27.31 7.42 2.48

Pulau Morotai 2017 23.77 25.93 7.89 2.56

Pulau Morotai 2018 24.18 25.99 7.96 2.71

ternate 2011 24.17 26.33 10.53 3.91

ternate 2012 24.22 26.42 10.58 3.97

ternate 2013 24.43 26.50 11.06 4.01

ternate 2014 24.78 26.58 11.11 3.99

ternate 2015 24.83 26.55 11.12 4.01

ternate 2016 24.96 26.74 11.13 4.03

ternate 2017 25.26 26.82 11.25 4.04

ternate 2018 25.29 26.90 11.26 4.23

tidore 2011 22.95 25.61 8.27 2.20

tidore 2012 23.20 25.67 8.44 2.30

tidore 2013 23.52 25.73 8.61 1.95

tidore 2014 24.04 25.79 8.72 2.56

tidore 2015 24.24 25.84 8.91 1.95

tidore 2016 24.38 25.89 9.11 2.64

tidore 2017 24.66 25.94 9.39 2.71

tidore 2018 24.78 25.89 9.63 3.14

pulau sula 2011 22.50 26.28 7.01 2.48

pulau sula 2012 23.46 26.34 7.42 2.64

pulau sula 2013 23.67 25.94 7.86 2.94

pulau sula 2014 23.22 25.99 7.91 2.64

pulau sula 2015 23.23 26.04 7.95 2.94

pulau sula 2016 23.77 26.08 7.96 2.20

pulau sula 2017 23.80 26.12 8.33 2.20

Page 136: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

118

pulau sula 2018 23.91 26.17 8.57 2.89

Page 137: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

119

Lampiran 3

Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: POOL

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 12.984360 (8,60) 0.0000

Cross-section Chi-square 72.342622 8 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: PAD?

Method: Panel Least Squares

Date: 01/08/20 Time: 20:20

Sample: 1 8

Included observations: 8

Cross-sections included: 9

Total pool (balanced) observations: 72

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 13.00619 4.539986 2.864807 0.0055

SEKBAS? 0.311380 0.168507 1.847878 0.0690

PENDIDIKAN? 0.092033 0.087966 1.046244 0.2992

INFRASTRUKTUR? 0.712824 0.150810 4.726629 0.0000

R-squared 0.504837 Mean dependent var 23.99360

Adjusted R-squared 0.482992 S.D. dependent var 0.939778

S.E. of regression 0.675731 Akaike info criterion 2.107910

Sum squared resid 31.04965 Schwarz criterion 2.234391

Log likelihood -71.88474 Hannan-Quinn criter. 2.158262

F-statistic 23.10951 Durbin-Watson stat 0.483252

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 138: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

120

Lampiran 4

Uji Haussman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: POOL

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 7.670154 3 0.0533

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

SEKBAS? -0.082281 0.055255 0.008052 0.1254

PENDIDIKAN? 0.731547 0.440744 0.014094 0.0143

INFRASTRUKTUR? 0.161635 0.370306 0.006446 0.0093

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: PAD?

Method: Panel Least Squares

Date: 01/08/20 Time: 20:22

Sample: 1 8

Included observations: 8

Cross-sections included: 9

Total pool (balanced) observations: 72

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 19.75708 5.740706 3.441578 0.0011

SEKBAS? -0.082281 0.208597 -0.394450 0.6946

PENDIDIKAN? 0.731547 0.186182 3.929199 0.0002

INFRASTRUKTUR? 0.161635 0.177599 0.910111 0.3664

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.818705 Mean dependent var 23.99360

Adjusted R-squared 0.785467 S.D. dependent var 0.939778

S.E. of regression 0.435283 Akaike info criterion 1.325373

Sum squared resid 11.36830 Schwarz criterion 1.704817

Log likelihood -35.71343 Hannan-Quinn criter. 1.476431

F-statistic 24.63195 Durbin-Watson stat 0.886351

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 139: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

121

Lampiran 5

CEM

Dependent Variable: PAD

Method: Panel Least Squares

Date: 01/08/20 Time: 17:27

Sample: 2011 2018

Periods included: 8

Cross-sections included: 9

Total panel (balanced) observations: 72

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 13.00619 4.539986 2.864807 0.0055

SEKBAS 0.311380 0.168507 1.847878 0.0690

PENDIDIKAN 0.092033 0.087966 1.046244 0.2992

INFRASTRUKTUR 0.712824 0.150810 4.726629 0.0000

R-squared 0.504837 Mean dependent var 23.99360

Adjusted R-squared 0.482992 S.D. dependent var 0.939778

S.E. of regression 0.675731 Akaike info criterion 2.107910

Sum squared resid 31.04965 Schwarz criterion 2.234391

Log likelihood -71.88474 Hannan-Quinn criter. 2.158262

F-statistic 23.10951 Durbin-Watson stat 0.483252

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 140: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

122

Lampiran 6

FEM

Dependent Variable: PAD?

Method: Pooled Least Squares

Date: 01/08/20 Time: 20:02

Sample: 1 8

Included observations: 8

Cross-sections included: 9

Total pool (balanced) observations: 72

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 19.75708 5.740706 3.441578 0.0011

SEKBAS? -0.082281 0.208597 -0.394450 0.6946

PENDIDIKAN? 0.731547 0.186182 3.929199 0.0002

INFRASTRUKTUR? 0.161635 0.177599 0.910111 0.3664

Fixed Effects (Cross)

HALBAR--C -0.337643

HALSEL--C 0.829692

HALTENG--C -0.220402

HALTIM--C 1.088867

HALUT--C 1.475741

MOROTAI--C -0.408025

SULA--C -0.346532

TERNATE--C -1.526178

TIDORE--C -0.555519

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.818705 Mean dependent var 23.99360

Adjusted R-squared 0.785467 S.D. dependent var 0.939778

S.E. of regression 0.435283 Akaike info criterion 1.325373

Sum squared resid 11.36830 Schwarz criterion 1.704817

Log likelihood -35.71343 Hannan-Quinn criter. 1.476431

F-statistic 24.63195 Durbin-Watson stat 0.886351

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 141: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

123

Lampiran 7

REM

Dependent Variable: PAD?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 01/08/20 Time: 20:22

Sample: 1 8

Included observations: 8

Cross-sections included: 9

Total pool (balanced) observations: 72

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 17.90156 5.169867 3.462674 0.0009

SEKBAS? 0.055255 0.188310 0.293427 0.7701

PENDIDIKAN? 0.440744 0.143422 3.073051 0.0030

INFRASTRUKTUR? 0.370306 0.158414 2.337583 0.0224

Random Effects (Cross)

HALBAR--C -0.319600

HALSEL--C 0.348897

HALTENG--C -0.078253

HALTIM--C 0.824338

HALUT--C 1.145809

MOROTAI--C -0.528499

SULA--C -0.319364

TERNATE--C -0.912287

TIDORE--C -0.161039

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 0.616222 0.6671

Idiosyncratic random 0.435283 0.3329

Weighted Statistics

R-squared 0.336402 Mean dependent var 5.813630

Adjusted R-squared 0.307125 S.D. dependent var 0.540591

S.E. of regression 0.449983 Sum squared resid 13.76894

F-statistic 11.49055 Durbin-Watson stat 0.804237

Prob(F-statistic) 0.000003

Unweighted Statistics

R-squared 0.311204 Mean dependent var 23.99360

Sum squared resid 43.19162 Durbin-Watson stat 0.256381

Page 142: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

124

Lampiran 8

Sektor Basis Kabupaten Halmahera Barat 2011-2018

Sektor 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan 1.51 1.52 1.55 1.55 1.59 1.60

Pertambangan dan Penggalian 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01

Industri Pengolahan 1.28 1.29 1.28 1.23 1.25 1.12

Pengadaan Listrik dan Gas 9.78 0.95 0.82 0.73 0.86 0.98 Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur

Ulang 2.21 2.24 2.22 2.10 2.12 2.17

Konstruksi 0.79 0.76 0.78 0.78 0.77 0.76 Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor 0.88 0.87 0.85 0.84 0.84 0.85

Transportasi dan Pergudangan 0.39 0.39 0.38 0.38 0.38 0.37 Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum 0.54 0.55 0.55 0.52 0.54 0.51

informasi dan komunikasi 0.93 0.89 0.85 0.80 0.78 0.76

Jasa Keuangan dan Asuransi 0.95 0.97 0.96 0.94 0.91 0.86

Real Estate 0.69 0.68 0.68 0.66 0.66 0.64

Jasa Perusahaan 0.55 0.54 0.54 0.54 0.53 0.52 Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib 1.35 1.37 1.35 1.29 1.29 1.32

Jasa Pendidikan 0.93 0.93 0.94 0.93 0.93 0.94 Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial 1.20 1.18 1.14 1.12 1.13 1.14

Jasa Lainnya 0.50 0.49 0.50 0.49 0.49 0.48

Page 143: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

125

Sektor Basis Kabupaten Halmahera Tengah tahun 2011-2018

Sektor 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan 0.96 0.97 0.98 1.06 1.08 1.01

Pertambangan dan Penggalian 2.05 2.07 2.08 1.83 1.68 1.65

Industri Pengolahan 0.49 0.50 0.50 0.53 0.55 1.72

Pengadaan Listrik dan Gas 0.40 0.35 0.37 0.36 0.35 0.34 Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0.34 0.34 0.33 0.33 0.32 0.29

Konstruksi 1.20 1.21 1.23 1.33 1.32 1.20 Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor 0.77 0.77 0.78 0.82 0.85 0.78

Transportasi dan Pergudangan 0.25 0.26 0.26 0.28 0.29 0.26 Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum 0.48 0.48 0.48 0.48 0.49 0.42

informasi dan komunikasi 0.39 0.39 0.39 0.42 0.42 0.39

Jasa Keuangan dan Asuransi 0.82 0.77 0.78 0.85 0.83 0.74

Real Estate 0.36 0.37 0.37 0.39 0.40 0.36

Jasa Perusahaan 0.22 0.22 0.22 0.23 0.68 0.22 Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib 1.13 1.14 1.15 1.22 1.25 1.18

Jasa Pendidikan 0.67 0.68 0.68 0.72 0.15 0.68 Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial 0.68 0.69 0.68 0.72 0.75 0.70

Jasa Lainnya 0.24 0.24 0.23 0.25 0.25 0.23

Page 144: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

126

Sektor Basis Kabupaten Halmahera Selatan 2011-2018

Sektor 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan 1.51 1.52 1.55 1.55 1.59 1.60

Pertambangan dan Penggalian 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01

Industri Pengolahan 1.28 1.29 1.28 1.23 1.25 1.12

Pengadaan Listrik dan Gas 9.78 0.95 0.82 0.73 0.86 0.98 Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur Ulang 2.21 2.24 2.22 2.10 2.12 2.17

Konstruksi 0.79 0.76 0.78 0.78 0.77 0.76 Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 0.88 0.87 0.85 0.84 0.84 0.85

Transportasi dan Pergudangan 0.39 0.39 0.38 0.38 0.38 0.37 Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 0.54 0.55 0.55 0.52 0.54 0.51

informasi dan komunikasi 0.93 0.89 0.85 0.80 0.78 0.76

Jasa Keuangan dan Asuransi 0.95 0.97 0.96 0.94 0.91 0.86

Real Estate 0.69 0.68 0.68 0.66 0.66 0.64

Jasa Perusahaan 0.55 0.54 0.54 0.54 0.53 0.52 Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib 1.35 1.37 1.35 1.29 1.29 1.32

Jasa Pendidikan 0.93 0.93 0.94 0.93 0.93 0.94

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1.20 1.18 1.14 1.12 1.13 1.14

Jasa Lainnya 0.50 0.49 0.50 0.49 0.49 0.48

Page 145: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

127

Sektor Basis Kabupaten Halmahera Utara 2011-2018

Sektor 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan 0.94 0.94 0.97 0.96 0.96 0.99

Pertambangan dan Penggalian 2.62 2.61 2.58 3.12 3.12 3.15

Industri Pengolahan 0.80 0.81 0.81 0.79 0.79 0.73

Pengadaan Listrik dan Gas 0.70 0.74 0.82 0.79 0.77 0.78 Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0.91 0.92 0.97 0.97 0.97 1.05

Konstruksi 0.74 0.77 0.82 0.82 0.81 0.88 Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor 0.67 0.68 0.69 0.68 0.69 0.71

Transportasi dan Pergudangan 0.35 0.36 0.35 0.35 0.36 0.37 Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum 0.53 0.57 0.59 0.57 0.57 0.58

informasi dan komunikasi 0.73 0.73 0.72 0.68 0.68 0.69

Jasa Keuangan dan Asuransi 0.51 0.47 0.48 0.47 0.47 0.47

Real Estate 0.54 0.54 0.54 0.53 0.53 0.55

Jasa Perusahaan 0.34 0.34 0.34 0.33 0.33 0.34 Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib 0.74 0.78 0.78 0.75 0.75 0.79

Jasa Pendidikan 0.79 0.80 0.84 0.83 0.82 0.83 Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial 0.74 0.78 0.79 0.76 0.76 0.78

Jasa Lainnya 0.50 0.50 0.51 0.49 0.49 0.50

Page 146: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

128

Sektor Basis Kabupaten Halmahera Timur 2011-2018

Sektor 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan 0.73 0.75 0.76 0.88 0.88 0.88

Pertambangan dan Penggalian 3.35 3.37 3.38 3.01 2.96 3.09

Industri Pengolahan 0.97 0.98 1.00 1.17 1.16 1.03

Pengadaan Listrik dan Gas 0.24 0.28 0.34 0.39 0.36 0.39 Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0.04 0.04 0.04 0.05 0.05 0.05

Konstruksi 1.02 1.02 1.05 1.20 1.22 1.31 Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 0.56 0.59 0.60 0.70 0.70 0.71

Transportasi dan Pergudangan 0.27 0.27 0.28 0.31 0.32 0.32 Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum 0.40 0.42 0.43 0.46 0.46 0.45

informasi dan komunikasi 0.57 0.57 0.56 0.61 0.61 0.62

Jasa Keuangan dan Asuransi 0.27 0.28 0.31 0.38 0.38 0.38

Real Estate 0.50 0.51 0.53 0.61 0.61 0.62

Jasa Perusahaan 0.71 0.73 0.73 0.92 0.95 0.95 Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib 0.64 0.66 0.68 0.80 0.82 0.83

Jasa Pendidikan 0.49 0.50 0.51 0.60 0.61 0.62 Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial 0.34 0.35 0.36 0.42 0.42 0.43

Jasa Lainnya 0.32 0.32 0.33 0.39 0.39 0.38

Page 147: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

129

Sektor Basis Pulau Morotai 2011-2018

Sektor 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan 1.94 1.95 1.98 1.98 2.01 2.02

Pertambangan dan Penggalian 0.00 0.00 0.00 0.01 0.01 0.01

Industri Pengolahan 1.08 1.09 1.06 1.01 1.01 0.91

Pengadaan Listrik dan Gas 0.51 0.64 0.76 0.72 0.80 0.91 Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0.17 0.17 0.17 0.16 0.16 0.16

Konstruksi 1.22 1.16 1.18 1.19 1.19 1.21 Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor 1.13 1.11 1.10 1.08 1.11 1.10

Transportasi dan Pergudangan 0.37 0.38 0.37 0.36 0.36 0.40

Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum 0.29 0.31 0.31 0.30 0.31 0.29

informasi dan komunikasi 0.33 0.33 0.32 0.31 0.30 0.30

Jasa Keuangan dan Asuransi 0.42 0.42 0.43 0.45 0.48 0.48

Real Estate 1.08 1.08 1.07 1.02 0.98 0.96

Jasa Perusahaan 0.36 0.35 0.35 0.34 0.34 0.34 Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib 0.57 0.57 0.57 0.55 0.56 0.55

Jasa Pendidikan 1.15 1.14 1.13 1.10 1.08 1.06 Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial 0.77 0.73 0.72 0.70 0.70 0.71

Jasa Lainnya 0.72 0.71 0.70 0.69 0.67 0.65

Page 148: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

130

Sektor Basis Kota Ternate 2011-2018

Sektor 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan 0.19 0.18 0.18 0.17 0.17 0.16

Pertambangan dan

Penggalian 0.00 0.00

0.00 0.01 0.01 0.01

Industri Pengolahan 0.72 0.71 0.69 0.67 0.68 0.63 Pengadaan Listrik dan

Gas 2.01 1.90 1.87 1.81 1.65 1.56 Pengadaan Air,

Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 0.98 0.96 0.96 0.91 0.90 0.91

Konstruksi 1.16 1.14 1.13 1.09 1.05 1.01 Perdagangan Besar dan

Eceran; Reparasi Mobil

dan Sepeda Motor 1.61 1.59 1.53 1.46 1.43 1.42

Transportasi dan

Pergudangan 2.92 2.84 2.80 2.70 2.66 2.62

Penyediaan Akomodasi

dan Makan Minum 2.68 2.62 2.62 2.51 2.51 2.46

informasi dan komunikasi 2.18 2.14 2.15 2.13 1.91 2.11

Jasa Keuangan dan

Asuransi 2.35 2.36 2.29 2.21 1.92 2.22

Real Estate 2.12 2.08 2.06 1.99 1.78 2.00

Jasa Perusahaan 2.55 2.50 2.45 2.39 2.14 2.33

Administrasi

Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib 1.08 51.38 1.08 3.08 0.96 1.00

Jasa Pendidikan 1.48 1.46 1.45 0.30 1.29 1.38 Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 1.67 1.64 1.61 1.57 1.42 1.50

Jasa Lainnya 2.65 2.59 2.56 2.49 2.18 2.44

Page 149: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

131

Sektor Basis Kepaluan Tidore 2011-2018

Sektor 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan 1.05 1.05 1.09 0.97 0.97 1.07

Pertambangan dan

Penggalian 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.01

Industri Pengolahan 0.84 0.84 0.82 0.82 0.82 0.70 Pengadaan Listrik dan

Gas 1.33 1.46 1.32 1.32 1.32 1.93

Pengadaan Air,

Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 1.69 1.69 1.69 1.69 1.69 1.48

Konstruksi 1.10 1.09 1.09 1.09 1.09 1.03 Perdagangan Besar dan

Eceran; Reparasi Mobil

dan Sepeda Motor 0.63 0.62 0.60 0.60 0.60 0.60

Transportasi dan

Pergudangan 0.64 0.64 0.65 0.65 0.65 0.63

Penyediaan Akomodasi

dan Makan Minum 0.38 0.39 0.39 0.39 0.39 0.37

informasi dan komunikasi 0.93 0.91 0.89 0.89 0.89 0.82

Jasa Keuangan dan

Asuransi 0.82 0.80 0.80 0.80 0.80 0.71

Real Estate 0.76 0.03 0.77 0.77 0.77 0.72

Jasa Perusahaan 1.31 1.21 1.23 1.23 1.23 1.18

Administrasi

Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib 2.27 2.15 2.25 2.25 2.25 2.27

Jasa Pendidikan 1.26 1.17 1.23 1.23 1.23 1.15

Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 0.99 0.93 0.95 0.95 0.95 0.95

Jasa Lainnya 0.75 0.69 0.72 0.72 0.72 0.67

Page 150: PENGARUH SEKTOR BASIS, TINGKAT PENDIDIKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49749...ix ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

132

Sektor Basis Kepaluan Sula 2011-2018

Sektor 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan 1.96 1.96 1.60 1.61 1.63 1.64

Pertambangan dan

Penggalian 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01

Industri Pengolahan 1.28 1.29 1.66 1.58 1.56 1.40 Pengadaan Listrik dan

Gas 0.72 0.69 0.76 0.75 0.73 0.76

Pengadaan Air,

Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 0.61 0.59 0.86 0.80 0.77 0.75

Konstruksi 1.11 1.08 1.48 1.50 1.49 1.50 Perdagangan Besar dan

Eceran; Reparasi Mobil

dan Sepeda Motor 0.91 0.89 0.86 0.85 0.85 0.85

Transportasi dan

Pergudangan 0.33 0.33 0.40 0.39 0.41 0.40

Penyediaan Akomodasi

dan Makan Minum 0.32 0.33 0.41 0.38 0.39 0.37

informasi dan komunikasi 0.32 0.32 0.40 0.40 0.41 0.42

Jasa Keuangan dan

Asuransi 0.45 0.42 0.55 0.54 0.53 0.52

Real Estate 0.64 0.64 0.73 0.72 0.74 0.71

Jasa Perusahaan 0.36 0.36 0.49 0.48 0.50 0.49

Administrasi

Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib 0.85 0.86 1.07 1.02 1.03 1.05

Jasa Pendidikan 0.82 0.85 1.07 1.08 1.07 1.08

Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 0.56 0.55 0.62 0.60 0.61 0.60

Jasa Lainnya 0.47 0.47 0.54 0.53 0.52 0.51