pengaruh rumpon portable dan jenis … rumpon portable dan jenis lampu terhadap hasil tangkapan...

57
PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Upload: trannguyet

Post on 11-Mar-2019

257 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU

TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI

TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT

YADUDIN

DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA
Page 3: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh

Rumpon Portable dan Jenis Lampu terhadap Hasil Tangkapan Bagan Tancap di

Teluk Palabuhanratu Jawa Barat” adalah benar karya saya dengan arahan dari

komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan

tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang

diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks

dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2014

Yadudin

NIM.C44080087

Page 4: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

ABSTRAK

YADUDIN, C44080087. Pengaruh Rumpon Portable dan Jenis Lampu terhadap

Hasil Tangkapan Bagan Tancap. Dibimbing oleh M. FEDI A SONDITA dan

ZULKARNAIN.

Semakin berkembangnya teknologi, penggunaan lampu sebagai alat bantu

penangkapan pada perikanan bagan di Palabuhanratu banyak mengalami

perubahan, yaitu semua bagan baik bagan apung maupun bagan tancap yang

sebelumnya menggunakan lampu petromaks pada saat ini sudah menggunakan

lampu listrik. Jenis lampu yang digunakan pada penelitian ini adalah light

emitting diode (LED) yang memiliki keunggulan hemat energi dan memiliki umur

teknis yang tahan lama. Alat bantu lainnya yang sering digunakan pada perikanan

tangkap adalah rumpon. Rumpon sudah lama digunakan pada perikanan tangkap

sebagai alat pemikat ikan. Penggunaan rumpon pada bagan tancap bertujuan

untuk mengumpulkan ikan pada siang hari sehingga pada malam hari nelayan bisa

melakukan kegiatan penangkapan. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1)

Membandingkan hasil tangkapan di antara dua unit bagan yang masing-masing

dilengkapi dengan 4 unit rumpon portable namun dengan jenis lampu yang

berbeda, yaitu lampu LED (Bagan A) dan lampu standar (bagan B). (2)

Membandingkan hasil tangkapan di antara dua unit bagan yang masing-masing

dilengkapi dengan lampu standar namun dengan jumlah rumpon portable yang

berbeda, yaitu 4 unit rumpon (Bagan B) dan 2 unit rumpon (Bagan C). Penelitian

ini menggunakan metode experimental fishing dengan ulangan sebanyak 20 kali

(trip). Uji t statistik menyimpulkan perbedaan hasil tangkapan signifikan di antara

bagan A dan B untuk ikan udang rebon, layur, dan teri (α = 0,05). Uji t statistik

juga menyimpulkan perbedaan pada hasil tangkapan yang signifikan di antara

bagan B dan C untuk ikan teri, tembang, layur dan udang rebon (α = 0,05).

Kata kunci: hasil tangkapan, LED (light emitting diode), rumpon portable.

Page 5: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

ABSTRACT

YADUDIN, C44080087. Effects of the Portable Fish Aggregating Device and

Lamp on Stationary Liftnet Catch. Supervised by M. FEDI A SONDITA and

ZULKARNAIN.

Nowadays, usage of lamps on liftnet fisheries in Palabuhanratu has experienced

many changes. All liftnets, both mobile and stationary, previously used pressured

kerosene lamps but now they use electric lamps. Type of lamps used in this

research is light emitting diode (LED) because of its low energy consumption and

more durable. Fish aggregating devices (FADs) have long been used in capture

fisheries, including liftnets. Liftnets catch fish more efficiently by concentrating

fish schools daytime and catch them at night fishermen by means of lights as fish

attractor. The objectives of this research are (1) to compare fish catch between

two liftnets equipped with 4 FADs but different in types of lamp, i.e. LED (liftnet

A) and flourescent (liftnet B), (2) to compare fish catch between two lifnets

equipped with flourescent lamps but different in number of FADs, i.e. 4 FADs

(liftnet B) and 2 FADs (liftnet C). This research is conducted in experimental

fishing approach and each lifftnet was operated 20 times. Statistical analysis

using t test concluded a signifikant difference in catcah of small shrimp, hairtail

fish and anchovies (α = 0,05) between liftnet A and B, and a signifikant difference

in catches of anchovy, sardines, hairtail fish and small shrimp between liftnet B

and C (α = 0,05).

Keyword : catch, LED (light emitting diode), portable FAD.

Page 6: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU

TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI

TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT

YADUDIN

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Perikanan

pada

Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 7: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA
Page 8: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

Judul Skripsi : Pengaruh Rumpon Portable dan Jenis Lampu terhadap Hasil

Tangkapan Bagan Tancap di Teluk Palabuhanratu

Nama : Yadudin

NIM : C44080087

Program studi : Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap

Disetujui oleh

Dr Ir M Fedi A Sondita, MSc Dr Ir Zulkarnain, MSi

Pembimbing I Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Budy Wiryawan, MSc

Ketua Departemen

Tanggal Lulus :

Page 9: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

Judul Skripsi : Pengaruh Rumpon Portable dan Jenis Lampu terhadap Hasil Tangkapan Bagan Tancap di Teluk Palabuhanratu

Nama : Yadudin NIM : C44080087 Program studi : Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap

Disetujui oleh

Dr Ir Zulkamain, MSi Pembimbing I Pembimbing II

Diketahui oleh

Ketua Departemen

Tanggal Lulus: 25 APR 2014

Page 10: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala

karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih

pada penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Agustus 2012 ini adalah Pengaruh

Rumpon Portable dan Jenis Lampu Setting Terhadap Hasil Tangkapan Bagan

Tancap di Palabuhanratu Jawa Barat.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Dr Ir M Fedi A Sondita, MSc. selaku pembimbing pertama dan Dr Ir

Zulkarnain, MSi selaku pembimbing kedua atas bimbingan serta arahanya yang

telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

2. Dr Ir Yopi Novita MSi selaku Komisi Pendidikan Departemen Pemanfaatan

Sumberdaya Perikanan.

3. Prof Dr Ir Ari Purbayanto, MSc Sebagai Penguji tamu pada ujian sidang

skripsi.

4. Dosen Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan atas ilmu yang telah

diberikan selama ini.

5. Kedua orang tua penulis atas doa dan dukunganya sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini.

6. Keluarga besar PSP 45 yang telah memberikan semangat dan motivasi

sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi.

7. PSP 46, PSP 47, PSP 48, PSP 49, Toba crew, TU PSP, Bagian dapur serta

civitas PSP lainya yang telah memberikan doa, dukungan dan semanagat.

8. Fiscakost personil : Bang Bob, Bang Ancol, Haji Ryan, Alfin, Asep, Golo,

Daus, Indi, Miftah, dan Adi yang telah memberikan saran dan motivasinya.

9. Pihak terkait yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Bogor, Februari 2014

Yadudin

Page 11: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRA vii

PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

Latar Belakang ....................................................................................... 1

Tujuan Penelitian .................................................................................. 2

Manfaat Penelitian ................................................................................ 2

METODOLOGI ............................................................................................... 2

Waktu dan Tempat ................................................................................. 2

Alat dan Bahan ....................................................................................... 3

Proses pembuatan dan pemasangan rumpon .......................................... 4

Metode Pengambilan Data ..................................................................... 8

Metode Pengoperasian Bagan Penelitian ............................................... 8

Analisis Data .......................................................................................... 10

Diagram Alir Penelitian ......................................................................... 11

HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 12

Hasil Tangkapn Bagan Penelitian .......................................................... 12

Sebaran Cahaya pada Bagan Tancap ..................................................... 18

Pengaruh Jenis Lampu Setting terhadap Hasil Tangkapan

Bagan A dan B ........................................................................................ 21

Pengaruh Rumpon Portable terhadap Hasil Tangkapan

Bagan B dan C ....................................................................................... 23

KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 25

Kesimpulan ........................................................................................... 25

Saran ...................................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 27

LAMPIRAN .................................................................................................... 29

RIWAYAT HIDUP .........................................................................................43

Page 12: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

DAFTAR TABEL

1. Spesifikasi umum tiga bagan penelitian ................................................ 6

2. Jadwal pengambilan data hasil tangkapan ............................................. 8

3. Berat lima jenis ikan terbanyak ditangkap oleh bagan penelitian

Di palabuhanratu (kg), dalam periode juli s.d. agustus 2012 ................. 17

4. Sebaran iluminasi cahaya A ................................................................... 18

5. Uji t statistik melihat pengaruh lampu led dan standar

Terhadap lima jenis ikan dominan tertangkap oleh

6. Bagan penelitian A dan B. ...................................................................... 21

7. Uji t statistik melihat pengaruh rumpon 4 rumpon portable

Dan 2 rumpon portable pada bagan penelitian b dan c. .......................... 23

DAFTAR GAMBAR

1. Peta lokasi penelitian ........................................................................... 3

2. Konstruksi bagan penelitian dengan empat rumpon portable ............. 4

3. Posisi pengukuran iluminasi cahaya ................................................... 6

4. Alir arus listrik yang digunakan pada penelitian ................................. 7

5. Diagram alir penelitian ........................................................................ 11

6. Komposisi lima jenis ikan hasil tangkapan ......................................... 12

7. Hasil tangkapan bagan tancap dengan menggunakan

(a) 4 rumpon lampu led, (b) 4 rumpon lampu standar

(c) 2 rumpon lampu standar ................................................................. 14

8. Persentase total hasil tangkapan bagan A,B, dan C

Selama 20 trip ...................................................................................... 16

9. Rata-rata total hasil tangkapan bagan A,B, dan C

Selama 20 trip (SE). ............................................................................ 16

10. Perbandingan kontur iluminasi cahaya bagan A dengan

lampu LED, dengan bagan B yang menggunakan lampu

philips 24 watt. ..................................................................................... 19

11. Pengukuran lampu setting .................................................................... 20

12. Pengukuran lampu hauling .................................................................. 20

13. Rata-rata hasil tangkapan lima jenis ikan dominan tertangkap

pada bagan A dan B (± standar error). (a) rata rata

hasil tangkapan pepetek, (b) rata rata hasil tangkapan

udang rebon, (c) rata rata hasil Tangkapan layur,

(d) rata rata hasil tangkapan tembang, (e) rata rata hasil

tangkapan teri dari lima jenis bagan penelitian. 22

Page 13: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

14. Rata-rata hasil tangkapan lima jenis ikan dominan tertangkap

pada bagan B dan C (± standar error). (A) Rata rata hasil

tangkapan pepetek, (B) rata rata hasil tangkapan udang rebon,

(C) rata rata hasil tangkapan layur, (D) rata rata hasil

tangkapan tembang, (E) rata rata hasil tangkapan teri dari

lima jenis bagan penelitian ..................................................................24

DAFTAR LAMPIRAN

1. Komposisi hasil tangkapan tiga jenis bagan penelitian ...................... 27

2. Dokumentasi lima jenis ikan dominan tertangkap ............................. 28

3. Lampiran 3 Proses pembuatan dan pemasangan rumpon portable......29

4. Komposisi hasil tangkapan tiga bagan per trip ................................... 30

5. Uji t statistik lima jenis ikan dominan tertangkap .............................. 36

6. Uji t statistik bagan A dan B ............................................................... 37

Page 14: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bagan adalah alat penangkap ikan yang digolongkan ke dalam kelompok

jaring angkat (Subani dan Barus 1989). Tujuan penangkapannya berupa jenis-

jenis ikan pelagis kecil. Jenis alat tangkap ini masih banyak digunakan oleh

nelayan Pelabuhanratu, Jawa Barat, karena bagan mudah dioperasikan dan lokasi

pengoperasianya dekat dengan pantai. Penempatan bagan dilakukan dengan

menancapkan kaki bagan ke dasar perairan atau diapungkan dengan bantuan rakit,

perahu, atau dengan drum pelastik. Bagan dengan kaki yang ditancapkan ke dasar

perairan di sebut bagan tancap dan bagan yang diapungkan disebut bagan apung.

Bagan tancap hanya dapat dioperasikan secara menetap pada suatu perairan,

sedangkan bagan apung dapat dioperasikan berpindah-pindah tergantung pada

keinginan nelayan. Nelayan biasanya menempatkan bagan (baik bagan apung

maupun bagan tancap pada lokasi yang prospektif akan didatangi ikan. Bagan

apung biasanya didaratkan di pantai ketika laut sedang bergelombang besar atau

bagan perlu diperbaiki. Memperhatikan struktur konstruksi, mobilitas unit

penangkapan ikan dan metode penangkapan ikan yang diterangkan, bagan apung

dan bagan tancap merupakan alat tangkap yang bersifat pasif.

Rumpon sudah lama digunakan dalam perikanan tangkap sebagai alat

pemikat ikan. Pada penelitian Sondita (1986) rumpon juga digunakan pada

perikanan purse seine. Salah satu faktor keberhasilan dari pengoperasian bagan

adalah banyaknya ikan yang berkumpul di sekitar bagan Zulkarnain (2002).

Seiring dengan ini, salah satu kendala penting yang dihadapi nelayan adalah

justru ikan-ikan tersebut tidak terkonsentrasi di sekitar bagan. Kendala ini dapat

ditangani dengan cara di antaranya adalah penggunaan teknologi rumpon

portable. Teknologi ini akan berhasil jika pada siang hari ikan akan

terkonsentrasi tetap di sekitar rumpon dan pada malam hari nelayan bisa

melakukan mengoperasikan bagan dengan menggunakan lampu, misalnya lampu

petromaks lampu pijar dan sebagainya. Penggunaan rumpon pada pengoprasian

penangkapan ikan telah lama dikenal oleh nelayan, baik untuk rumpon laut

dangkal maupun rumpon laut dalam.

Jumlah rumpon diperkirakan akan mempengaruhi jumlah ikan yang

berkumpul karena atraktor menjadi lebih mencolok dan tersedia ruang lebih

banyak untuk peryphyton Yusfiandayani (2004) oleh karena itu dalam penelitian

ini akan diteliti pengaruh jumlah rumpon terhadap hasil tangkapan.

Dasar dari penggunaan 2 rumpon dan 4 rumpon pada penelitian ini karena

mengikuti keberadaan kaki-kaki bagan tancap di dasar perairan. Zulkarnain

(2002) menyebutkan hasil tangkapan bagan dengan rumpon diduga memiliki sifat

asosiatif terhadap rumpon dan bersifat fototaksis terhadap cahaya lampu. Adanya

rumpon disuatu kolom perairan akan tampak menyolok dan menarik perhatian

ikan, karena jika ditinjau secara visual keadaan lingkungan kolom air dapat

dikatakan homogen Sondita (1986).

Pada perikanan bagan ada beberapa alat bantu penangkapan ikan yang

biasanya digunakan oleh nelayan salah satunya lampu. Lampu yang digunakan

ada beberapa jenis diantaranya petromaks, lampu neon, lampu bawah air dan light

emitting diode (LED). Semakin berkembangnya teknologi penggunaan lampu

Page 15: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

2

pada perikanan bagan mengalami perubahan. Beberapa kajian tentang lampu dan

rumpon telah dilakukan, diantarany Zulkarnain (2002) meneliti tentang perikanan

rumpon di teluk Palabuhanratu, lampu yang digunakan untuk menangkap ikan

adalah petromaks, Nurdiana (2005) Iluminasi cahaya lampu pijar 25 watt pada

medium udara, Rohanah (2012) mengenai studi pendahuluan penggunaan lampu

tabung bereflaktometer terhadap hasil tangkapan bagan apung.

LED merupakan salah satu model lampu yang sumber cahayanya berasal

dari pertemuan dua pelat tipis. Pada lampu model LED, bagian dalam bohlam,

padat terisi sehingga tidak mudah rusak akibat goncangan. Rancangan lampu

seperti ini menghasilkan pancaran cahaya yang lebih fokus bila dibandingkan

dengan model lampu yang lain. Lampu LED memiliki umur teknis yang sangat

panjang, membutuhkan daya listrik yang sangat kecil (hemat energi) dan respon

kerja yang sangat cepat dan baik Sagitarianto (2007).

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Membandingkan hasil tangkapan diantara dua unit bagan yang masing-masing

dilengkapi dengan 4 unit rumpon portable namun dengan jenis lampu yang

berbeda, yaitu lampu LED (Bagan A) dan lampu standar (bagan B).

2. Membandingkan hasil tangkapan diantara dua unit bagan yang masing-masing

dilengkapi dengan lampu standar namun dengan jumlah rumpon portable yang

berbeda, yaitu 4 unit rumpon (Bagan B) dan 2 unit rumpon (Bagan C).

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dalam membuat

keputusan tentang jenis lampu yang akan digunakan dalam perikanan tangkap,

tidak hanya perikanan bagan. Informasi yang dihasilkan juga dapat digunakan

untuk menentukan arah penelitian terkait penggunaan lampu sebagai alat pemikat

ikan.

METODE

Waktu dan Tempat Penelitian

Pengumpulan data dilapangan dilaksanakan selama 2 bulan, sejak bulan

Juli – Agustus 2012 yang berlokasi di Teluk Palabuhanratu Sukabumi, Jawa

Barat. Lokasi ini berada pada lintang dan bujur 7’05’24,2”S 106’30’26,5”BT

(Gambar 1).

Page 16: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

3

Gambar 1 Lokasi penelitian “Pengaruh Rumpon Portable dan Jenis Lampu

Setting Terhadap Hasil Tangkapan Bagan Tancap di Palabuhanratu

Jawa Barat.”

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah tiga unit bagan

tancap dengan pengaturan seperti pada Tabel 1. Bagan tancap sebagai tempat

kegiatan operasi penangkapan ikan dengan jaring sebagai alat penangkap ikan dan

lampu sebagai sumber cahaya untuk mengumpulkan ikan. Bagan tancap yang

digunakan berjumlah 3 unit dengan lokasi penangkapan di Teluk Palabuhanratu,

masing-masing berukuran panjang dan lebarnya 7 m x 7 m dan lokasinya di

perairan dengan kedalaman 9,5 meter. Bagan tancap yang digunakan pada

penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

Tabel 1 Spesifikasi umum tiga bagan penelitian

Jenis bagan Rumpon Lampu setting Lampu hauling

A 4 unit Lampu LED Incandescent lamp

B 4 unit Fluorescent lamp Incandescent lamp

C 2 unit Fluorescent lamp Incandescent lamp

Dua jenis alat pemikat ikan dalam penelitian ini digunakan secara simultan,

yaitu rumpon portable dan lampu pemikat ikan. Lampu tersebut terdiri dari

lampu setting dan lampu hauling (Tabel 1). Rumpon yang digunakan terbuat dari

daun kelapa dan dipasang dengan jumlah berbeda untuk setiap bagan, bagan

pertama (bagan A) menggunakan 4 rumpon dengan lampu LED sebagai lampu

setting, bagan kedua (bagan B) menggunakan 4 rumpon dengan lampu flurescent

lamp sebagai lampu setting, bagan ke tiga (bagan C) menggunakan 2 rumpon

dengan lampu flourescent lamp sebagai lampu setting.

Page 17: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

4

Gambar 2 Konsruksi rumpon portable yang terpasang pada bagan penelitian.

Rumpon portable digunakan karena tidak satupun bagan di Palabuhanratu

yang pengoperasianya mrnggunakan rumpon. Untuk lampu setting dan hauling

dilakukan pengukuran iluminasi cahaya, pengambilan nilai iluminasi dilakukan di

darat dan di dalam air, iluminasi cahaya yang diukur adalah lampu bagan A

(LED), sedangkan untuk iluminasi lampu standar nelayan mengacu pada

penelitian Siti Rohanah (2012). Penggunaan lampu LED pada penelitian ini

adalah uji coba penggunaan lampu listrik lainya sebagai uji coba awal untuk

mengetahui hasil tangkapan yang diperoleh melalui penggunaan rumpon.

Rumpon (fish aggregating device) adalah jenis alat pemikat ikan sehingga

ikan-ikan yang tersebar kemudian mengkonsentrasikan ikan sehingga mereka

dapat dengan mudah ditangkap. Lebih lanjut disebut bahwa rumpon biasanya

terdiri atas tiga komponen utama, yaitu pemikat ikan, jangkar, tali penambat yang

menghubungkan pemikat ikan dengan jangkar. Ada banyak bahan pemikat ikan

yang bisa dipakai namun ynag umum digunakan adalah daun kelapa (Subani

1986). Prinsip suatu penangkapan ikan dengan alat bantu rumpon disamping

berfungsi untuk mengumpulkan ikan, pada dasarnya adalah agar kawanan ikan

tersebut mudah ditangkap dengan alat tangkap yang dikehendaki. Diduga ikan

yang tertarik dan berkumpul disekitar rumpon karena rumpon berfunsi sebagai

tempat berlindung dan mencari makan (Subani 1972 dan Sondita 1986).

Rumpon yang dipasang pada bagan penelitian termasuk rumpon permukaan

dengan konstruksi terdiri dari tali rumpon, daun kelapa sebagai atraktor untuk

mengumpulkan ikan dan pemberat agar rumpon tidak hanyut terbawa oleh

gelombang atau ombak. Atraktor rumpon dari daun kelapa berfungsi sebagai

tempat berlindung dan mencari makan bagi ikan. Pemasangan rumpon dilakukan

miring sekitar 300-40

0, rumpon dipasang dikaki kaki pojok bagan agar tidak

Page 18: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

5

mengganggu kegiatan setting dan hauling pada saat operasi penangkapan ikan

dilakukan.

Kekuatan rumpon ditentukan oleh sistem tali temali antara bagian bagian

rumpon yang akan dipasang. Sistem sambungan tali dengan daun kelapa atau

atraktor menggunakan simpul eye’s splacing, tetapi untuk pengikatan tali ke kaki

kaki bagan menggunakan simpil mati, begitu pula bdari tali ke pemberat

menggunakan simpul mati supaya ikatan lebih kuat dan tidak mudah lepas.

Tahap penyelesaian perakitan rumpon adalah sebagai berikut:

1) Tali yang sudah disiapkan dipotong menjadi ukuran 20meter, tali ini digunakan

untuk mengikat atraktor;

2) Pemasangan daun kelapa (pelepah kecil) pada setiap ruas ruas tali dipasang

pelapah daun kelapa dengan jarak 50 cm (Lampiran 1); dan

3) Pemasangan pemberat yang trbuat dari kayu yang berbentuk siku dan ditambah

dengan batu dengan berat kurang lebih 15-20 kg, tali pemberat adalah bagian

ujung tali dari rumpon.

Rumpon dipasang di empat sudut-sudut kaki pada bagan A dan bagan B,

di dua sudut berseberangan pada bagan C. Dari 20 m tali rumpon, 5 meter

pertama digunakan untuk mengikat rumpon pada kaki bagan sehingga jarak antara

tempat pengikatan dan atraktor pertama pada tali adalah 5 meter.

Pemasangan rumpon dilakukan pada siang hari. Rumpon dipasang dengan

menggunaka dua buah kapal yaitu kapal bermotor dan kapal jukung, kapal

bermotor digunakan untuk menyimpan rumpon sementara, pemasangan rumpon

dilakukan secara satu persatu dengan menggunakan kapal jukung. Setelah ujung

tali rumpon diikatkan ke tiang kaki pojok bagan, pemberat dan badan rumpon

dinaikan ke kapal jukung lalu ditarik menjauhi bagan sampai rumpon berbentuk

lurus lalu kemudian pemberat dan badan rumpon ditenggelamkan ke dalam air.

Begitu pula seterusnya sampai semua rumpon berhasil dipasang (Lampiran 1).

Pada penelitian ini beberapa pengaruh terhadap rumpon bisa terlihat pada

minggu pertama, rumpon yang telah dipasang mengalami pembusukan dan sudah

di tumbuhi mikro alga atau lumut yang sudah menempel di atraktor daun kelapa.

Pada minggu kedua terihat sudah banyak ikan kecil yang mulai berkumpul di

sekitar rumpon karena mencari makan atau melakukan grazing. Pada kondisi ini

ikan kecil yang berkumpul pada atraktor adalah ikan ikan karang yang merupakan

bahan makanan untuk ikan yang lebih besar dan diharapkan bisa tertangkap pada

saat dilakukanya operasi penangkapan pada malam hari.

Pengukuran iluminasi cahaya dilakukan pada malam hari, pada penelitian ini

pengukuran iluminasi cahaya dilakukan terhadap bagan A dengan lampu LED,

posisi pengukuran lampu di lapangan diilakukan dengan tiga tahap. Ilustrasi

posisi pengukuran dapat dilihat pada Gambar 3.

1) Titik 1 adalah pusat dimana lampu operasi penangkapan diletakan.

2) Titik 2 berjarak (2,47) meter dari pusat.

3) Titik 3 berjarak (2,47) meter dari titik 2.

Page 19: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

6

Gambar 3 Posisi pengukuran iluminasi cahaya di bawah air dilihat dari atas

bagan penelitian.

Dalam penelitian di laut alat transportasi yang digunakan adalah perahu

nelayan atau jukung. perahu tanpa mesin, menggunakan dayung sebagai alat

untuk mengoprasikanya. Perahu tersebut digunakan untuk mengantar nelayan ke

tempat pengoperasian bagan tancap. Untuk mengantarkan hasil tangkapan ke

tempat pelelangan ikan (TPI) biasanya nelayan menggunakan perahu motor tempel 12 PK dengan panjang x lebar x dalam masing masing 7 m x 1,5 m x 1 m.

Alat-alat ukur yang digunakan adalah:

Timbangan digunakan untuk mengukur berat ikan hasil tangkapan. Jumlah

timbangan ada 3 unit, masing masing satu unit di setiap bagan. Kapasitas beban

yang dapat diukur timbangan adalah 2 kg. Meteran dan penggaris digunakan

untuk mengukur panjang ikan hasil tangkapan yang tertangkap.

Alat-alat observasi langsung adalah:

Kamera foto digunakan untuk dokumentasi selama kegiatan penelitian.

Peralatan selam scuba digunakan untuk perlengkapan penyelaman dalam

mendokumentasikan kegiatan pengamatan bawah air. Satu unit underwater

camera untuk mendokumentasikan kegiatan pengamatan bawah air.

Menurut fungsinya, pada setiap bagan berlampu (baik LED maupun lampu

neon) ada dua jenis lampu, yaitu lampu setting dan lampu hauling. Lampu setting

dinyalakan menjelang dan digunakan pada saat penurunan jaring; posisi lampu

sekitar 1 meter di atas permukaan air. Setelah ikan dinyatakan cukup dan nelayan

bermaksud mengangkat jaring, lampu hauling dinyalakan dan diturunkan hingga

0,5 m di atas permukaan air, kemudian lampu setting dimatikan dan diangkat ke

udara. Intensitas cahaya lampu hauling jauh lebih rendah dari lampu setting.

Berikut adalah rangkaian instalasi listrik yang digunakan untuk jenis lampu LED.

Page 20: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

7

Gambar 4 Alir arus listrik yang digunakan pada penelitian

Pada penelitian ini listrik yang digunakan bersumber dari genset, untuk

menstabilkan cahaya lampu yang digunakan maka diperlukan stabilizer,

selanjutnya stop contact digunakan untuk menyambungkan listrik dari stabilizer

menuju Miniature circuit breaker (MCB), selanjutnya listrik dialirkan ke dua

buah sakelar lampu hauling dan setting (Gambar 4).

Penggunaan modifikasi rangkaian arus lisrik dimaksudkan untuk

mempermudah nelayan pada saat melakukan setting dan hauling. Dengan

menggunakan saklar, proses menghidupkan dan mematikan lampu akan lebih

mudah sehingga ikan tidak mudah terkejut pada saat dilakukanya hauling karena

kontrol lampu sangat diperhatikan agar tidak mengagetkan ikan yang sedang

berkumpul pada area penangkapan.

Metode Pengambilan Data

Penelitian ini merupakan uji coba penangkapan ikan (experimental

fishing), membandingkan hasil tangkapan dan alat tangkap bagan dengan

menggunakan rumpon portable dan bagan tanpa rumpon sebagai kontrol. Sebagai

ulangan jumlah trip yang masing-masing untuk kedua bagan dilakukan sebanyak

20 trip secara bersamaan.

Data yang dikumpulkan merupakan data primer. Data primer diperoleh

dengan cara mengikuti operasi penangkapan bagan dan melakukan pengamatan

langsung terhadap pengaruh penggunaan rumpon portable terhadap hasil

tangkapan bagan apung.

LED 1

Saklar

LED 2 LED3

Saklar

LED 4 Hauling

Genset

Stabilizer

Stop contact

MCB

Page 21: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

8

Data yang dikumpulkan adalah: (1) desain dan konstruksi rumpon yang

digunakan, (2) metode pengoperasian bagan apung dengan menggunakan rumpon,

dan (3) hasil tangkapan dari ketiga unit bagan. Data hasil tangkapan yang

dikumpulkan langsung oleh peneliti berasal dari bagan A, sedangkan data dari

bagan lainnya (bagan B dan C) diperoleh dari laporan nelayan. Data tersebut

mencakup hari trip penangkapan ikan, jenis dan jumlah berat ikan yang diperoleh

serta rata-rata ukuran ikan per jenis. Lebih banyak ikan berkumpul dan tertangkap

pada bagan penelitian maka rumpon dan lampu pada penelitian mempengaruhi

hasil tangkapan. Untuk melaporkan data hasil tangkapan, nelayan dibekali

dengan timbangan dan pita pengukur panjang. Waktu pengambilan data

dijelaskan pada Tabel 2.

Tabel 2 Waktu pengambilan data hasil tangkapan dari tiga bagan penelitian.

No Periode/minggu Nomor trip Jumlah trip

1 17 Juli s.d. 23 Juli 2012 1 s.d. 7 7

2 24 Juli s.d. 1 Agustus 2012 8 s.d. 15 7

3 2 Agustus s.d. 08 Agustus 2012 16 s.d. 20 6

Metode Pengoperasian Bagan Penelitian

Von Brandt (1984) menyatakan bahwa keberhasilan penangkapan ikan

dengan menggunakan alat bantu cahaya ditentukan oleh teknik penangkapan,

kondisi perairan dan lingkungan serta kualitas cahaya yang digunakan untuk

memikat perhatian ikan.

Jenis jaring umumnya direntangkan dari dalam kolom perairan. Kelompok

ikan diusahakan untuk berkumpul dibagian tengah jaring baik dengan cara

penebaran umpan maupun dengan atraktor cahaya buatan. Setelah ikan

berkumpul dibagian tengah jaring, maka jaring dinaikan ke permukaan (Nomura

dan Yamazaki, 1975). Waktu operasi penangkapan dilakukan berdasarkan

perhitungan bulan, nelayan tidak melakukan penangkapan selama bulan terang

ditambah tujuh hari berikutnya (Monintja dan Martasuganda 1991).

Operasi penangkapan ikan dengan bagan terlebih dahulu dimulai dengan

menurunkan atau menenggelamkan waring kedalam perairan hingga kedalaman

tertentu. Selanjutnya lampu dinyalakan untuk memikat perhatian ikan agar

berkumpul disekitar bagan. Apabila kelompok ikan telah berkumpul di pusat

cahaya, sebagian lampu diangkat atau dimatikan agarkelompok ikan yang telah

terkumpul tidak menyebar kembali. Setelah kelompok ikan terkumpul secara

sempurna maka waring diangkat secara perlahan-lahan. Pada saat waring

mendekati permukaan, kecepatan pengangkatan lebih ditinggikan hingga

kepermukaan air, selanjutnya ikan ditangkap dengan menggunakan serok (Subani

1972).

Metode pengoperasian bagan penelitian pada prinsipnya sama dengan

metode yang diterapkan oleh nelayan setempat. Berikut adalah metode

pengoprasian bagan tancap pada penelitian ini.

1) Persiapan : Nelayan berangkat melaut menuju daerah penangkapan sekitar pukul

17.00 dengan menggunakan perahu tanpa motor atau jukung. Setelah sampai di

bagan tancap, nelayan mempersiapkangenset dan lampu setting yang akan

Page 22: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

9

digunakan untuk operasi penangkapan, setelah persiapan lampu selesai, kemudian

jaring bagan diturunkan atau setting.

2) Setting atau penurunan jaring: penurunan jaring dilakukan pada pukul 18.00 WIB

karena pada saat itu hari sudah mulai gelap. Nelayan menurunkan jaring dengan

menggunakan roller sampai kedalaman yang telah ditentukan yaitu 9 meter

dibawah permukaan air. Setelah selesai menurunkan jaring nelayan menyalakan

lampu settingdan digantungkan pada jarak 1 meter di atas permukaan air laut.

3) Perendaman jaring dan pengamatan: lamanya perendaman jaring tidak selalu sama

pada setiap setting karena nelayan menunggu ikan yang akan berkumpul di

bawah cahaya lampu. Selama perendaman jaring nelayan mengamati keaadan

arus, gelombang, angin dan tanda tanda keberadaan ikan di bawah sumber cahaya.

4) Pengangkatan jaring (hauling): hauling dilakukan ketika ikan sudah berkumpul

dibawah sumber cahaya. Dalam tahap ini, lampu setting diganti dengan lampu

hauling. Jaring diangkat secara vertikal kearah permukaan air laut dengan

menggunakan roller dengan kecepatan maksimum.

5) Pengambilan hasil tangkapan (brailing): Setelah jaring bagan berada diatas

permukaan air, maka hasil tangkapan bisa diambil dengan menggunakan serok

sebagai alat bantu, kemudian ikan disortir sesuai jenisnya, ditimbang kemudian

panjang ikan diukur. Data dicatat pada formulir penelitian.

Analisis Data

Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini ada dua macam yaitu:

1) Analisis deskriptif

Data hasil tangkapan disajikan dalam bentuk tabel, kemudian dianalisis

secara deskriptif menurut pokok-pokok bahasan sebagai berikut: (1) komposisi

hasil tangkapan per jenis ikan; (2) hasil tangkapan (kg) per trip; (3) hasil

tangkapan rata-rata (kg/hauling) per trip; (4) laju akumulasi ikan

2) Uji statistik

Dalam penelitian ada dua faktor yang dianggap dapat menentukan jumlah

ikan yang ditangkap per trip. Kedua faktor tersebut adalah lampu dan rumpon;

sementara itu ada dua jenis lampu menurut fungsinya (lampu setting dan lampu

hauling). Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa dalam menentukan jumlah

ikan yang tertangkap lampu setting lebih berperan dari lampu hauling, sehingga

kedua faktor tersebut adalah lampu setting dan rumpon.

Pengaruh dari kedua faktor tersebut dapat diuji dengan baik jika ada

perlakuan yang bersifat orthogonal . Mengingat dalam penelitian, perlakuan tidak

bersifat orthogonal, maka analisis akan difokuskan untuk melihat pengaruh jenis

lampu terhadap hasil tangkapan. Analisis ini akan dilakukan terhadap data dari

bagan A dan B karena kedua bagan tersebut menggunakan rumpon dengan jumlah

yang sama (4 unit) dan dioperasikan di tempat yang berdekatan. Metode statistika

yang digunakan untuk menguji pengaruh jenis lampu adalah uji t dengan hipotesis

sebagai berikut:

(a) Analisis ini akan dilakukan terhadap data dari bagan A dan B karena kedua bagan

tersebut menggunakan rumpon dengan jumlah yang sama (4 unit) dan

dioperasikan di tempat yang berdekatan. Metode statistika yang digunakan untuk

menguji pengaruh jenis lampu adalah uji t dengan hipotesis sebagai berikut:

Page 23: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

10

Ho: Hasil tangkapan per trip bagan A dan bagan B adalah sama.

H1: Hasil tangkapan per trip bagan A dan bagan B adalah berbeda.

Analisis dilakukan pada taraf = 0,05.

Jumlah ulangan (n) = 20.

(b) Uji t juga digunakan pada bagan B dan C karena kedua bagan tersebut

menggunakan lampu yang sama flourescent lamp dan dioperasikan di tempat yang

berdekatan dengan hipotesis sebagai berikut:

Ho: Hasil tangkapan per trip bagan B dan bagan C adalah sama.

H1: Hasil tangkapan per trip bagan B dan bagan C adalah berbeda.

Analisis dilakukan pada taraf = 0,05. Jumlah ulangan (n) = 20.

nilai t dihitung sbb :

Keterangan:

T = Nilai t hitung

𝑥 1 = Rataan sampel kelompok 1

𝑥 2 = Rataan sampel kelompok 2

Sp = Simpangan baku

n1 = Jumlah sampel kelompok 1

n2 = Jumlah sampel kelompok 2

d0 = Dugaan rata-rata perbedaan poulasi

Uji t dilakukan karena jumlah populasi ikan di teluk Palabuhanratu tidak

diketahui. Analisis dilakukan terhadap data total hasil tangkapan per trip, dan

masing-masing 5 spesies yang terbanyak ditangkap.

Frekuensi tertangkapnya ikan diduga sebagai frekuensi kemunculan ikan

dan dipertimbangkan sebagai musim ikan tersebut pada bulan-bulan penelitian,

frekuensi penangkapan ikan ditentukan dengan banyaknya trip yang dilakukan,

dengan 20 trip yang dilakukan pada saat operasi penangkapan ikan.

Tahap selanjutnya adalah melakukan survei pendahuluan untuk

mengetahui kondisi di lapangan. Kemudian penelitian dilakukan di teluk

Palabuhanratu. Penelitian ini bersifat eksperimental fishing karena belum pernah

dilakukan sebelumnya, ada tiga bagan tancap yang digunakan pada penelitian,

bagan tancap A dengan 4 rumpon dan lampu LED, Bagan tancap B dengan 4

rumpon dengan lampu standar nelayan dan bagan tancap D dengan 2 rumpon

lampu standar nelayan. Jenis data yang diambil adalah jenis ikan, berat ikan,

panjang ikan dan iluminasi cahaya. Pengambilan dokumentasi dilakukan saat

survey sampai selesai penelitian. Setelah dilakukan penelitian, tahap selanjutnya

adalah pengolahan dan analisis data. Setelah diperoleh hasil analisis selanjutnya

dilakukan pembahasan untuk memperoleh kesimpulan dari penelitian yang

dilakukan. Tahapan kerja keseluruhan dari kegiatan penelitian ini disajikan secara

ringkas pada Gambar 5.

Page 24: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

11

Gambar 5. Diagram alir penelitian

Survey pendahuluan

Pelaksanaan penelitian

Bagan A

Experimental fishing

Jenis data penelitian

Analisis data

Bagan B Bagan C

Dokumentasi

Kesimpulan

Page 25: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

12

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Tangkapan Bagan Tancap

Selama kegiatan operasi penangkapan bagan tancap, bagan tancap dengan

menggunakan 4 rumpon dan lampu LED memperoleh jenis hasil tangkapan paling

banyak yaitu 25 jenis dengan nama lokal, yaitu pepetek, udang rebon, tembang,

layur, cumi cumi, teri, bilis, buntal, bawal, kakap, ikan kuning, kerapu, ramora,

ikan terbang, jangilus, rajungan, songkeat, gurita, selar, sidat, betok, ekor kuning,

belanak, selayang dan camaul. Selanjutnya bagan tancap dengan 4 rumpon dan

lampu standar nelayan mendapatkan 15 jenis hasil tangkapan dengan nama lokal

yaitu pepetek, udang rebon, teri, layur, cumi cumi, tembang, camaul, deles, bawal,

baracuda, pisang pisang, ramora, belida, ikan terbang dan boce. Sedangkan bagan

dengan 2 rumpon dan lampu standar nelayan mendapatkan 14 jenis hasil

tangkapan dengan nama lokal, yaitu pepetek, tembang, teri, bilis, layur, cumi

cumi, udang rebon, selar, geleng sadap, ikan lidah, kerapu, kakap, kipper dan ikan

terbang. Total produksi ikan dari bagan C lebih besar dari total produksi bagan A

dan B (Gambar 6).

Gambar 6 Proporsi hasil tangkapan bagan A,B, dan C selama 20 trip.

Dari pengoperasian 3 bagan penelitian masing-masing 20 trip, telah

diperoleh 2,575,9 kg ikan yang terdiri dari 37 jenis (Lampiran 2). Lima jenis ikan

yang paling banyak tertangkap selama penelitian adalah pepetek (818,5 kg,

31,8%), udang rebon (623,8 kg, 24,2%), teri (249 kg, 9,7%), tembang (167,6 kg,

6,5%) dan layur (153,1 kg, 5,9%). Sepuluh jenis ikan tertangkap kurang dari 10

kg.

Total hasil tangkapan pada tiga jenis bagan penelitian bagan A mendapatkan

35% sedangkan pada bagan B 22%, hal ini menunjukan bahwa lampu LED yang

digunakan pada bagan A memberikan pengaruh terhadap hasil tangkapan total

pada bagan tancap selama 20 trip. Bagan B dan C yang menggunakan rumpon

berbeda, bagan C memiliki total hasil tangkapan lebih tinggi dibandingkan bagan

Bagan A35%

Bagan B22%

Bagan C43%

Bagan A. 729,02 Kg (35%)

Bagan B. 452,22 Kg (22%)

Bagan C. 901,12 Kg(43%)

Page 26: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

13

B, hal ini bisa disebabkan karena posisi lokasi bagan penelitian yang berbeda,

jarak bagan C lebih jauh dari bagan B dan A dengan garis pantai.

Dengan jumlah rumpon yang sama jenis hasil tangkapan pada bagan A lebih

banyak dibandingkan bagan B dan C. Hal ini menunjukkan bahwa jenis lampu

yang digunakan mempengaruhi keragaman hasil tangkapan pada bagan A

dibandingkan dengan bagan B. Sedangkan untuk bagan B dan C jenis hasil

tangkapan bagan B lebih banyak dari bagan C hal ini bisa disebabkan karena

semakin banyak rumpon yang dipasang maka jenis ikan yang berada di rumpon

akan semakin banyak.

Gambar 7 Komposisi 5 jenis ikan hasil tangkapan yang dominan

Hasil pengamatan dari kegiatan penelitian di lapangan diperoleh jenis ikan

yang tertangkap oleh bagan apung yaitu pepetek, udang rebon, tembang, layur,

cumi cumi, teri dll. Ikan yang paling banyak tertangkap di semua bagan adalah

ikan pepetek pepetek (818,5 kg) selama 20 trip. Menurut Subani dan Barus

(1989), hasil tangkapan utama bagan tancap adalah jenis ikan teri, cumi cumi,

pepetek dan lain lain. Diperairan teluk Palabuhanratu ikan yang paling banyak

tertangkap oleh bagan tancap pada penelitian ini adalah jenis ikan pepetek,

berdasarkan wawancara dengan nelayan bagan tancap pada bulan 7-8 adalah

musim puncak ikan pepetek.

Lima jenis ikan yang tertangkap di setiap bagan penelitian A,B,C, berbeda

beda karena di setiap bagan diberikan perlakuan yang berbeda (Gambar 7).

Semua bagan dilengkapi dengan alat bantu rumpon portable namun dengan

jumlah yang berbeda dan jenis lampu yang berbeda.

Menurut Zulkarnain (2002), beberapa kondisi yang perlu diperhatikan

yang terkait dengan penggunaan kombinasi alat bantu penangkapan yang berupa

lampu dengan rumpon bila dilihat dari aspek tingkah laku ikan yaitu: (1) apakah

ikan ikan yang tertangkap memiliki respon positif dengan rumpon? (2) Apakah

ikan ikan yang tertangkap memiliki respon negatif dengan rumpon, dimana

rumpon sebagai habitat tempat mencari makan dan singgah untuk sementara? (3)

Apakah ikan yang tertangkap memiliki respon positif terhadap rumpon dan

bersifat fototaksis positif terhadap cahaya? Sumberdaya ikan didaerah tropis

adalah multi spesies sehingga ikan tertentu yang bersifat pemangsa akan

0

50

100

150

200

250

300

350

400

Pepetek Udang rebon

Tembang Layur Cumi cumi

Bagan A

Bagan B

Bagan C

Page 27: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

14

bermunculan ketika menemukan keberadaan ikan pada rumpon dan dibawah

sumber cahaya.

Pada penelitian ini ada beberapa ikan predator yang tertangkap oleh bagan

tancap, yaitu baracuda, bawal, kerapu, kipper dan lain lain. Hal ini menunjukkan

bahwa fototaksis positif pada ikan ikan kecil memberikan pengaruh munculnya

ikan predator yang lebih besar dan bernilai ekonomis tinggi. Ikan kecil

berkumpul dibawah cahaya lampu dan mengundang datangnya ikan pemangsa.

Hal ini juga menunjukan bahwa rumpon yang digunakan pada penelitian menjadi

tempat mencari makan ikan kecail dan ikan kecil tersebut mengundang predator

yang lebih besar.

Rumpon yang digunakan merupakan jenis rumpon permukaan atraktor

rumpon berada di lapisan pertengahan dan permukaan air. Menurut Zulkarnain

(2002), rumpon permukaan adalah rumpon yang penempatanya berada di kolom

perairan dekat dengan permukaan air yaitu pada kedalaman 5-11 meter. Rumpon

yang digunakan terbuat dari daun kelapa, pelepah daun kelapa diikatkan pada tali

dan dibuat memanjang mudah membusuk dan kemudian menjadi habitat perifiton

yang merupakan makanan ikan (Lampiran 1).

Berdasarkan hasil penelitian di lapang diperoleh hasil bahwa jenis ikan yang

paling banyak tertangkap yaitu ikan pepetek mencapai 3876,1 kg pada bagan

dengan menggunakan 2 rumpon dan lampu standar nelayan. Selanjutnya diikuti

oleh bagan tanpa rumpon mencapai 195 kg. Selanjutnya bagan dengan 4 rumpon

dan lampu LED mencapai 177,6 kg; yang terakhir bagan 4 rumpon denagn lampu

standar nelayan mencapai 108,8 kg.

Dari total hasil tangkapan yang didapat sebanyak 2.575,9 kg. Berikut jenis

ikan yang mendominasi atau paling banyak tertangkap adalah pepetek dengan

jumlah hasil tangkapan sebanyak 818,5 kg, diikuti dengan udang rebon sebanyak

623,75 kg, teri 249,05 kg, tembang 167,6 kg, layur 153,1 kg, cumi cumi 142,42

kg. Secara keseluruhan jenis ikan yang paling banyak tertangkap oleh bagan

tancap adalah ikan pepetek (Gambar 7).

Secara umum hasil tangkapan bagan adalah ikan pelagis kecil yang

bersifat fototaksis positif, seperti teri (Stolephorus sp), tembang (Sardinella

fimbrianta), japuh, peperek (Leiognathus sp), selar ekor kuning, keong-keong,

cumi-cumi (Loligo sp), sotong (Sepia sp), kembung (Rastrelliger) dan layur

(Trichiurus) (Subani, 1972). Jeni s ikan hasil tangkapan sampingan bagan antara

lain layur dan tongkol. Hasil tangkapan lainya adalah jenis ikan fototaksis

negatif, ikan ini bersifat karnivora yang mendekati bagan dengan tujuan mencari

mangsa, diantaranya cumi, layur, dan tongkol.

Lima jenis ikan yang tertangkap paling banyak adalah pepetek, udang

rebon, teri, tembang dan layur hal ini dikarenakan ikan ikan tersebut termasuk

kedalam hasil tangkapan utama pada perikanan bagan kecuali layur, ikan layur

sendiri merupakan predator yang muncul ketika melihat gerombolan ikan yang

merupakan sumber makanan ikan layur, dengan kata lain ikan layur bisa disebut

sebagai pemangsa. Lima jenis ikan tersebut merupakan hasil tangkapan dominan

karena untuk bulan Agustus – September merupakan musim puncak ikan

tersebut.

Menurut Yusfiandayani (2004), atraktor daun kelapa merupakan bahan

atraktor yang efektif yang dapat digunakan pada rumpon dilihat dari kepadatan

Page 28: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

15

dan pergerakan ikan serta hasil tangkapan yang didapat. Komposisi hasil

tangkapan dari setiap jenis bagan dapat dilihat pada (Lampiran 3).

050

100150200250300350400

pep

etek

ud

ang

reb

on

tem

ban

g

layu

r

cum

i cu

mi

teri

bili

s

bu

nta

l

baw

al

kaka

p

caw

eneh

kera

pu

ram

ora

ikan

ter

ban

g

jan

gilu

s

raju

nga

n

son

gkea

t

guri

ta

sela

r

sid

at

bet

ok

eko

r ku

nin

g

bel

anak

sela

yan

g

cam

aul

Ber

at H

asil

Tan

gkap

an (

Kg)

Jenis Ikan Hasil Tangkapan

A

050

100150200250300350400

pep

etek

ud

ang

reb

on

tem

ban

g

layu

r

cum

i cu

mi

teri

cam

aul

del

es

baw

al

bar

acu

da

pis

ang

pis

ang

ram

ora

bel

ida

ikan

ter

ban

g

bo

ce

Ber

at a

Ikan

Has

il Ta

ngk

apan

(Kg)

Jenis Ikan Hasil Tangkapan

B

050

100150200250300350400

pep

etek

ud

ang

reb

on

tem

ban

g

layu

r

cum

i cu

mi

teri

bili

s

sela

r

gele

ng

sad

ap

ikan

lid

ah

kera

pu

kaka

p

kip

per

ikan

ter

ban

g

Ber

at Ik

an H

asil

Tan

gkap

an (

Kg)

Jenis Ikan Hasil Tangkapan

C

Page 29: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

16

Hasil tangkapan bagan A yang paling banyak tertangkap adalah pepetek

(177,6 kg), udang rebon (125,7 kg), tembang (52,5 kg), layur (37 kg), cumi cumi

(29,16). Lima jenis ikan yang paling banyak tertangkap oleh bagan B adalah

pepetek (367,1 kg), udang rebon (165,4 kg), teri (51,85 kg), layur (44,6 kg), cumi

cumi (30,66 kg). Lima jenis ikan yang paling Banyak tertangkap oleh bagan C

selama penelitian adalah pepetek (108,8 kg), tembang (88,9 kg), teri(72,7 kg),

bilis (52,8 kg), layur (45,5 kg) (Lampiran 3).

Gambar 8 Hasil tangkapan bagan tancap dengan menggunakan (A) 4 rumpon

lampu LED, (B) 4 rumpon lampu standar (C) 2 rumpon lampu

standar.

Gambar 9 Rata-rata total hasil tangkapan bagan A,B, dan C selama 20 trip (±SE).

Dari rata-rata total hasil tangkapan tiga buah bagan (kg/trip) semakin kecil

nilai error maka data hasil tangkapan akan semakin akurat, nilai terkecil terdapat

pada bagan C (0,90), bagan A (0,92) dan bagan B (1,44).

Tabel 3. Berat lima jenis ikan terbanyak ditangkap oleh bagan penelitian di

Palabuhanratu (kg), dalam periode Juli s.d. Agustus 2012.

No Nama lokal Bagan A Bagan B Bagan C

1 Pepetek 177,6 367,1 108,8

2 Udang rebon 125,7 165,4 37,7

3 Teri 17,5 51,9 72,7

4 Tembang 52,3 26,5 88,9

5 Layur 37 44,6 45,5

Dari lima jenis ikan dominan tertangkap, untuk ikan pepetek nilai berat

tertinggi berada pada bagan B (367,1 kg) dan berat ter kecil berada pada bagan C

(108,8 kg). Udang rebon berat tertinggi berada pada bagan B (165,4 kg) dan berat

0

5

10

15

20

25

30

35

Bagan A Bagan B Bagan C

Rat

a-r

ata

dar

i to

tal h

asil

tan

gkap

an k

g/tr

ip ±

stan

dar

er

ror

17,39

29,51

18,36

Page 30: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

17

ter kecil (37,7) pada bagan C. Teri nilai tertinggi berada pada bagan C (72,7) dan

berat ter kecil berada pada bagan A (17,5 kg). Tembang berat tertinggi (88,9 kg)

berada pada bagan C, berat terkecil (26,5 kg) berada pada bagan B. Layur berat

tertinggi (45,5 kg) pada bagan C dan berat terkecil pada bagan A (37 kg).

Tabel 4 Hasil tangkapan rata-rata per trip ±SE (kg) dari lima jenis ikan terbanyak

ditangkap oleh bagan penelitian di Palabuhanratu, dalam periode Juli s.d.

Agustus 2012.

No Nama lokal Bagan A Bagan B Bagan C

1 Pepetek 6,5 0,42 18,41,39 5,70,25

2 Udang rebon 1,30,16 2,60,34 4,00,35

3 Teri 13,80,81 11,10,75 3,60,21

4 Tembang 0,50,09 1,30,17 4,50,84

5 Layur 1,90,18 1,40,13 2,30,20

Dari rata-rata hasil tangkapan lima jenis ikan dominan didapatkan nilai

tertinggi untuk ikan pepetek pada bagan B (18,41,39) artinya hasil tangkapan

ikan pepetek pada bagan B berkisar antara (17,01-19,79) dengan rata-rata hasil

tangkapan (18,4 kg). Untuk hasil tangkapan terkecil (0,50,09) terdapat pada bagan A untuk ikan tembang, hasil tangkapan ikan tembang pada bagan A

berkisar antara (0,41-0,59) dengan nilai rata-rata 0,5 kg.

Sebaran cahaya pada bagan penelitian

Tabel 5 Sebaran iluminasi cahaya pada bagan A

Kedalaman

(m)

Kenaikan dan penurunan iluminasi cahaya lampu LED

Titik 1

(lux) (%)

Titik 2

(lux) (%)

Titik 3

(lux) (%)

0 200 30 0

1 320 -60,0 50 -66,70 0,0 0

2 140 56,3 40 20,00 1,0 0

3 70 50,0 36 10,00 2,0 -100

4 34 51,4 23 36,11 2,5 -25

5 19 44,1 15 34,78 3,0 -20

6 11 42,1 11 26,67 3,0 0

7 9 18,2 7 36,36 3,0 0

8 5 44,4 5 28,57 2,5 17

9 4 20,0 3 40,00 2,0 20

Fungsi cahaya dalam penangkapan ikan adalah untuk mengumpulkan ikan sampai

pada catchable area tertentu, lalu penangkapan dilakukan dengan alat tangkap

jaring, pancing dan alat tangkap lainnya (Ayodhyoa, 1981). Iluminasi cahaya

(lux) didefinisikan sebagai cahaya yang menembus permukaan air, yang

besaranya tergantung pada intensitas (i) dengan satuan candela dan jarak (r) dari

sumber cahaya dengan satuan meter Ben Yami (1976). Iluminasi suatu sumber

cahaya akan menurun dengan semakin meningkatnya jarak dari sumber cahaya

Page 31: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

18

tersebut dan nilainya akan berkurang apabila cahaya tersebut memasuki air.

Fenomena ini dikatakan sebagai tingkah laku cahaya Tilley (1976). Hasil

penelitian mengenai sebaran iluminasi cahaya pada bagan A dapat dilihat pada

Tabel 3.

Pengukuran iluminasi cahaya dilakukan terhadap bagan A dengan lampu

LED, posisi pengukuran lampu di lapangan diilakukan dengan tiga tahap:

1) Titik 1adalah pusat dimana lampu operasi penangkapan diletakan

2) Titik 2 berjarak (2,47) meter dari pusat

3) Titik 3 berjarak (2,47) meter dari diagonal 1.

Perbandingan Kontur iluminasi cahaya Bagan A dengan Kontur iluminasi

cahaya bagan B (pada penelitian Rohanah, 2012) dapat dilihat pada gambar 8.

Pada bagan A lampu LED dengan kekuatan 9 watt menghasilkan cahaya yang

cukup besar (320) tetapi tidak memiliki panjang gelombang yang jauh. Untuk

membandingkan nilai iluminasi lampu LED dan lampu standar yang digunakan

nelayan Palabuhanratu mengacu pada penelitian Rohanah (2012) karena rata rata

lampu yang digunakan nelayan Palabuhanratu memiliki watt yang sama (Gambar

10).

(A) (B)

Gambar 10 Perbandingan kontur iluminasi cahaya bagan A dengan lampu LED,

dengan bagan B yang menggunakan lampu philips 24 watt.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, sebaran iluminasi cahaya

menunjukan bahwa adanya penaikan dan penurunan nilai iluminasi di setiap

kedalaman yang berbeda. Penurunan nilai iluminasi cahaya terjadi pada setiap

penurunan kedalaman, untuk kedalaman 1 meter dari bagian tengah sampai sudut

diagonal bagan apung mengalami penurunan (200 lux, 30 lux, 0 lux), 2 meter (140

lux, 40 lux, 1 lux), dan seterusnya mengalami penurunan di setiap penambahan

kedalaman, sedangkan untuk pengukuran iluminasi disetiap titik vertikal

mengalami penaikan dan penurunan nilai iluminasi, untuk tengah atau pusat

bagan dari kedalaman 0-1 meter mengalami penaikan nilai lux (200-320 lux), 1-2

Page 32: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

19

meter mengalami penurunan nilai iluminasi (320-140 lux), dan sterusnya di setiap

penambahan kedalaman mengalami penurunan nilai iluminasi.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengukuran iluminasi cahaya lampu

LED. Sebaran nilai iluminasi akan menentukan posisi keberadaan wilayah

berkumpulnya ikan. Menurut Zulkarnain (2002) dari hasil pengukuran iluminasi

cahaya dapat diketahui lapisan lapisan perairan yang disukai oleh ikan.

Kedalaman 5-20 meter dengan nilai iluminasi 0,5-4 lux adalah daerah yang

disukai oleh ikan. Dengan demikian pada penelitian ini nilai 0,5-4 luk berada

pada diagonal 2 atau sudut dari bagan tancap karena daerar tersebut memiliki nilai

iluminasi cukup rendah atau memiliki cahaya lampu remang remang.

Gambar 11 Pengukuran lampu setting

Pengukuran cahaya lampu LED dengan menggunakan lux meter. lampu

LED yang digunakan pada penelitian di lapangan berjumlah 2 buah dalam 1

tudung. Pengukuran iluminasi cahaya dilakukan dengan jarak 1 meter dan diukur

setiap penambahan sudut 150 dari sumber cahaya. Terjadi kenaikan dan

penurunan pada saat pengukuran iluminasi cahaya. Penurunan terjadi pada sudut

150 (7 lux), 30

0 (6 lux), sedangkan dari sudut 30

0 sampai 180

0 mengalami

peningkatan nilai iluminasi, pada 1 lampu didapatkan nilai iluminasi paling tinggi

pada sudut 1800 derajat (184 lux). Sedangkan untuk 2 lampu dalam 1 tudung

terjadi kenaikan nilai iluminasi disetiap penambahan sudut. 00 (14 lux), 180

0 (288

lux) (Gambar 11).

0

50

100

150

200

250

3000

1530

45

60

75

90

105

120

135

150165

180195

210

225

240

255

270

285

300

315

330345

LED 9 watt

LED 18 watt

Page 33: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

20

Gambar 12 Pengukuran lampu hauling

Pengukuran iluminasi cahaya pada lampu hauling menunjukan kenaikan

dan penurunan nilai iluminasi. Penurunan terjai pada lampu hauling 15 watt 00 (10

lux), 150 (9 lux). Nilai tertinggi berada pada sudut 180

0 (135 lux). Sama seperti

lampu hauling 15 watt, untuk lampu hauling 45 watt mengalami penaikan dan

penurunan. Pada penelitian dilapangan nilai paling tinggi terdapat pada sudut 1800

(215 lux) (Gambar12).

Nilai tertinggi berada pada 1800 karena posisi lampu berada pada posisi

vertikal kearah sudut 1800. Hal ini sesuai dengan pernyataan Rohanah (2012)

bahwa iluminasi cahaya yang dipancarkan lampu tabung bereflektortidak terukur

pada sudut 00 dan 90

0 sampai 270

0, karena terhalang oleh kepala lampu dan

dinding reflektor. Berbeda halnya dengan iluminasi cahaya pada sudut 1800 yang

mencapai nilai maksimal pada lampu setting 184 lux untuk 1 lampu, 288 lux untuk

2 lampu, dan pada lampu hauling 135 lux untuk lampu 15 watt dan 215 lux untuk

lampu hauling 45 watt. Cahaya yang dipancarkan pada sudut tersebut berasal dari

permukaan bawah lampu secara langsung selain itu akibat dari pantulan tudung

lampu sehingga nilai iluminasi pada sudut 1800 memiliki nilai lux

maksimal.

Lampu setting LED 9 watt memiliki nilai iluminasi 184 lux sedangkan

lampu hauling 45 watt 215 lux, dengan perbedaan watt yang sangat jauh lampu

LED memiliki nilai iluminasi hampir sama. Hal ini yang menyebabkan

penggunaan bahan bakar pada bagan yang menggunakan lampu LED lebih hemat

dibandingkan dengan bagan lain yang menggunakan lampu standar nelayan di

Palabuhanratu.

Pengaruh jenis lampu setting terhadap hasil tangkapan bagan A dan B

Berdasarkan uji t statistik, diketahui bahwa hasil tangkapan yang

berpengaruh terhadap perbedaan jenis lampu adalah udang rebon, teri dan layur.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Subani dan Barus (1972), bahwa ketiga

ikan tersebut termasuk kedalam kelompok ikan fototaksis positif. Dari kelima

0

50

100

150

200

250

3000

1530

45

60

75

90

105

120

135

150165

180195

210

225

240

255

270

285

300

315

330345

24 watt

15 watt

Page 34: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

21

jenis ikan hasil tangkapan yang paling banyak tertangkap di bagan A dan B, ikan

tembang adalah ikan yang paling banyak tertangkap pada bagan A, sedangkan

keempat ikan lainya paling banyak tertangkap pada bagan B (Tabel 6).

Tabel 6 Hasil Uji t statistik untuk melihat pengaruh jenis lampu terhadap hasil

tangkapan lima jenis ikan dominan tertangkap oleh bagan A dan B.

Uji Perbandingan Lampu LED dan Standar

Jenis Ikan Nilai signifikan α Hasil Analisis

Rebon 0,282 0,05 Berbeda nyata

Layur 0,98 0,05 Berbeda nyata

Teri 0,213 0,05 Berbeda nyata

Pepetek 0,001 0,05 Tidak berbeda nyata

Tembang 0,035 0,05 Tidak berbeda nyata

Berdasarkan hasil uji statistik total hasil tangkapan Bagan A dan Bagan B

didapatkan nilai t hitung -1,89 Dan t tabel 1,72. Hal tersebut menunjukkan t hit <

t tabel, pada tingkat tingkat kepercayaan 95 %. sehingga total hasil tangkapan

bagan A dan B tidak berbeda nyata.

Berdasarkan uji t statistik, diketahui bahwa perbedaan penggunaan jenis

lampu pada bagan memberikan pengaruh terhadap jumlah hasil tangkapan ikan

udang rebon, layur dan teri berturut turut 0,282, 0,98, 0,213 dengan α 0,05 maka

hasil tangkapan berbeda nyata. Sedangkan untuk ikan pepetek dan tembang

berturut turut 0,001, 0,035 dengan α 0,05 maka hasil tangkapan pepetek dan

tembang tidak berbeda nyata.

(A) (B)

(C) (D)

-

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

Bagan A Bagan B

Ha

sil

tan

gk

ap

an

reb

on

±st

an

da

r er

ror

13,8

3,6

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

Bagan A Bagan B

Ha

sil

tan

gk

ap

an

ter

i ±

sta

nd

ar

erro

r

1,3 2,6

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

Bagan A Bagan B

Has

il ta

ngk

apan

tem

ban

g (k

g) ±

stan

dar

error

0,5 1,3

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

Bagan A Bagan B

Ha

sil

tan

gk

ap

an

la

yu

r

(kg

) ±

sta

nd

ar

erro

r

1,9 1,4

Page 35: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

22

(E)

Gambar 13 Rata-rata hasil tangkapan lima jenis ikan dominan tertangkap pada

bagan A dan B (± standar error). (A) Rata rata hasil tangkapan

pepetek, (B) rata rata hasil tangkapan udang rebon, (C) rata rata hasil

tangkapan layur, (D) rata rata hasil tangkapan tembang, (E) rata rata

hasil tangkapan teri dari lima jenis bagan penelitian.

Pengaruh rumpon portable terhadap hasil tangkapan bagan B dan C

Berdasarkan uji t statistik, diketahui bahwa untuk lima jenis ikan yang

dominan tertangkap. Hasil tangkapan yang berpengaruh terhadap perbedaan

jumlah rumpon yang dipasang adalah jenis ikan teri, tembang dan layur.

Berdasarkan uji t statistik hasil tangkapan ikan teri, tembang, layur dan rebon

pada bagan B dan bagan C didapatkan nilai t hitung berturut turut -1,26, -0,94, -

0,74, 1,40 Dan t table berturut turut 1,72, 1,72, 1,72, 1,72. Hal tersebut

menunjukkan t hit < t tabel, pada tingkat selang kepercayaan 95 %. sehingga total

hasil tangkapan bagan B dan C berbeda nyata. Sedangkan untuk ikan pepetek

mendapatkan nilai t hitung 1,92 dan t tabel 1,72. Hal ini menunjukan t hitung > t

tabel pada tingkat selang kepercayaan 95%, sehingga hasil tangkapan pepetek di

bagan B dan C tidak berbeda nyata. Semakin banyak rumpon yang dipasang maka

untuk jenis ikan teri, tembang, layur dan rebon akan semakin banyak tertangkap

(Tabel 7).

Perbedaan jenis rumpon yang digunakan pada bagan B dan C berdasarkan

hasil uji t statistik t hitung 1,74 dan t tabel 1,72 t hitung > dari t tabel. Pada selang

kepercayaan 95% jika t hitung > t tabel maka hasil tangkapan bagan B dan C

berbeda nyata.

Bagan tancap adalah alat tangkap ikan yang pengoperasianya statis atau

tetap. Ada tiga buah bagan yang digunakan pada penelitian, bagan A dengan

empat rumpon dan lampu LED, bagan B dengan empat rumpon dan lampu

standar, bagan C dengan dua rumpon dan lampu standar. Bagan yang digunakan

adalah bagan milik nelayan setempat. Pada penelitian ini didapatkan beberapa

perbedaan pada jumlah hasil tangkapan dan jenis ikan yang tertangkap. Hal ini

disebabkan posisi jarak bagan penelitian yang berbeda, bagan A lebih dekat

dengan pantai, selanjutnya bagan B dan bagan C. Ada beberapa jenis ikan yang

tertangkap oleh bagan A tapi tidak tertangkap oleh bagan lainya seperti ikan

kerapu, ramora, gurita. Hal ini bisa disebabkan karena bagan A lebih dekat

terhadap pantai dan perairan pantai dekat dengan terumbu karang, selain itu

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

Bagan A Bagan B

Has

il ta

ngk

apan

pep

etek

±st

and

ar error

6,5

18,4

Page 36: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

23

perbedaan jumlah rumpon yang dipasang pada bagan juga bisa mempengaruhi

hasil tangkapan.

Tabel 7 Hasil Uji t statistik untuk melihat pengaruh rumpon portable terhadap

hasil tangkapan lima jenis ikan dominan tertangkap pada bagan B dan

C.

Uji Perbandingan 4 rumpon dan 2 rumpon

Jenis

Ikan t – hitung t - tabel

Selang

kepercayaaan Hasil analisis

Teri -1,26 1,72 95% Berbeda nyata

Tembang -0,94 1,72 95% Berbeda nyata

Layur -0,74 1,72 95% Berbeda nyata

Rebon 1,4 1,72 95% Berbeda nyata

Pepetek 1,92 1,72 95% Tidak berbeda nyata

(A) (B)

(C) (D)

-

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

Bagan B Bagan C

Ha

sil

tan

gk

ap

an

reb

on

(k

g) ±…

3,6

11,1

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

Bagan B Bagan CHa

sil

tan

gk

ap

an

ter

i ±

sta

nd

ar

erro

r

2,6 4,0

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

Bagan B Bagan C

Ha

sil

tan

gk

ap

an

tem

ba

ng

(kg

) ±

sta

nd

ar

erro

r

1,34,5

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

Bagan B Bagan C

Ha

sil

tan

gk

ap

an

la

yu

r

(kg

) ±

sta

nd

ar

erro

r

1,91,4

Page 37: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

24

(E)

Gambar 14 Rata-rata hasil tangkapan lima jenis ikan dominan tertangkap pada

bagan B dan C (± standar error). (A) Rata rata hasil tangkapan

pepetek, (B) rata rata hasil tangkapan udang rebon, (C) rata rata hasil

tangkapan layur, (D) rata rata hasil tangkapan tembang, (E) rata rata

hasil tangkapan teri dari lima jenis bagan penelitian.

Pada penelitian ini lokasi yang digunakan berada didaerah yang sama

untuk tiga buah bagan, jarak antar bagan satu dengan yang lainya ±300 meter.

Hal ini bisa menyebabkan persamaan jenis hasil tangkapan, untuk ikan tertentu

seperti lima jenis ikan dominan, tertangkap disemua bagan penelitian. Selain itu

ada beberapa ikan yang tertangkap oleh salah satu bagan tetapi tidak tertangkap

oleh bagan lainnya ini bisa disebabkan karena faktor jumlah rumpon dan lampu

yang digunakan pada penelitian, selain itu faktor cuaca juga menentukan

perbedaan hasil tnagkapan, karena pada saat penelitian angin laut cukup besar dan

selama 20 hari penelitian dilakukan dengan kontinyu, pada saat terang bulan

penelitian tetap dilakukan.

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

Bagan B Bagan C

Ha

sil

tan

gk

ap

an

reb

on

(kg

) ±

sta

nd

ar

erro

r 18,4

5,7

Page 38: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

27

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian di lapangan, diketahui bahwa hasil tangkapan yang

berpengaruh terhadap perbedaan jenis lampu (LED) adalah udang rebon, teri dan

layur, ketiga ikan tersebut termasuk kedalam kelompok ikan fototaksis positif.

Dari kelima jenis ikan hasil tangkapan yang paling banyak tertangkap, terdapat

pada bagan A dan B. Perbedaan jumlah rumpon yang dipasang pada bagan B dan

C memberikan pengaruh terhadap lima jenis ikan dominan tertangkap (α = 0,05).

Uji t statistik menyimpulkan perbedaan hasil tangkapan signifikan di antara

bagan A dan B untuk lima jenis ikan yang dominan tertangkap yaitu udang rebon,

layur, teri, pepetek dan tembang. (α = 0,05). Uji t statistik juga menyimpulkan

perbedaan yang signifikan pada hasil tangkapan bagan B dan C untuk ikan teri,

tembang, layur, udang rebon dan pepetek (α = 0,05).

Saran

Perlu ada penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode observasi

bawah air untuk mengetahui jenis ikan yang berakumulasi di rumpon secara

visual, metode observasi bisa dilakukan dengan menyelam atau memonitoring

ikan secara langsung maupun dengan underwater camera.

Page 39: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

30

DAFTAR PUSTAKA

Ben Yami. 1988. Attacting Fishing With Light. Roma : FAO

Ben Yami. 1987. Fishing With Light. Roma : FAO

Dulgofar, Fahrudin, Fauzi. 1988. Petunjuk Pembuatan dan Pengoperasian Bagan

Rakit Semarang : Balai Pengembangan Penangkapan ikan.

Effendi M. 1997. Biologi Perikanan. Yogyakarta : Yayasan Perpustakaan

Nusantara.

Sagitarianto F. 2007. Potensi Lampu LED (Light Emitting Diode) Sebagai

Perangkap Lampu Untuk Cylas formicarius Fabricius.

Gunarso. 1988. Tingkah Laku Ikan dalam Hubunganya dengan Alat, Metoda, dan

Teknik Penangkapan. Bogor : Fakultas Perikanan. Institut Pertanian

Bogor.

Iskandar MD. 2001. Analisis Hasil Tangkapan Bagan Motor pada Tingkat

Pencahayaan yang Berbeda di Perairan Teluk Semangka Kabupaten

Tanggamus. [Tesis]. Bogor : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Institut Pertanian Bogor.

Monintja DR, S Martasuganda. 1991. Teknologi Pemanfaatan Sumberdaya Hayati

II. Bogor : IPB Press.

Nikolsky GV.1963. The Technologi of Fishes. London : Academic press.

Nomura M, T. yamazaki, 1975. Teknik Penangkapan Ikan. Jilid I diterjemahkan

oleh Wisnu Gunarso, 1987. Fishing Techniques I. Jurusan Pemanfaatan

Suberdaya Perikanan Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

152 hal.

Nurdiana. 2005. Iluminasi Cahaya Lampu Pijar 25 Watt Pada Medium Udara.

[Skripsi] Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian

Bogor.

Puspito G. 2008. Lampu petromaks: manfaat, kelemahan dan solusinya pada

perikanan bagan. Bogor : Departemen Pemanfaatan Sumberdaya

Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan – IPBS.

Rohanah Siti. 2012. Studi Pendahuluan Penggunaan Lampu Tabung

Bereflaktometer Terhadap Hasil Tangkapan Bagan Apung. [Skripsi]

Fakultas Perikaan Dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Sondita Muhamad Fedi Alfiadi. 1986. Suatu studi tentang peranan pemikat ikan

dalam operasi purse seiner milik PT Tirta Raya Mina (persero),

Pekalongan.

Subani W. 1972. Alat dan Cara Penangkapan Ikan di Indonesia. Jilid I. Jakarta:

Lembaga Penelitian Perikanan Laut. 259 hal.

Subani W, H R Barus. 1989. Alat tangkap Ikan dan Udang Laut di Indonesia.

Jurnal Penelitian Perikanan Laut No.50 tahun 1989. Balai Penelitian

Perikanan Laut

Von Brant A. 1984. Fish Catching Methods of the World. Fishing News Book, Ltd

Farham. Surrey, England. 418 p.

Yusfiandayani R. 2004. Studi tentang Mekanisme Agregasi Kecil Ikan Pelagis di

Sekitar Rumpon dan Pengembangan Perikanan di perairan Pasauran,

Provinsi Banten [Disertasi]. Bogor : Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Page 40: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

Zulkarnain. 2002. Studi Tentang Penggunaan Rumpon Pada Bagan Apung Di

Teluk Palabuhanratu, Jawa Barat. [Tesis]. Bogor : Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Page 41: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

32

LAMPIRAN

Lampiran 1 Proses pembuatan dan pemasangan rumpon portable

Proses pembuatan rumpon Proses pemasangan rumpon

Atraktor daun kelapa yang baru dipasang Atraktor 2 minggu terpasang

Page 42: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

Lampiran 2 Dokumentasi lima jenis hasil tangkapan dominan tertangkap pada

bagan tancap di Palabuhanratu dalam periode Juli-Agustus 2012.

Ikan pepetek (Leiognathus sp) Udang rebon (Mysisand acetes)

Ikan teri (Stolephorus sp) Ikan tembang (Sardinella fimbrianta)

Ikan layur (Trichiurus)

Page 43: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

34

Lampiran 3 Komposisi hasil tangkapan 3 jenis bagan selama penelitian di teluk

Palabuhanratu, masing-masing 20 trip dalam periode Juli-Agustus

2012.

No Nama lokal Bagan A Bagan B Bagan C

1 Pepetek 177,6 367,1 108,8

2 Udang rebon 125,7 165,4 37,7

3 Teri 17,5 51,9 72,7

4 Lemet 0,0 0,0 0,0

5 Tembang 52,3 26,5 88,9

6 Layur 37,0 44,6 45,5

7 Cumi cumi 29,2 30,7 39,6

8 Bilis 13,9 0,0 52,8

9 Belanak 0,0 0,0 0,0

10 Camaul 0,2 20,0 0,0

11 Ikan terbang 2,1 1,0 0,5

12 Deles 0,0 10,0 0,0

13 Bawal 5,0 3,8 0,0

14 Buntal 6,4 0,0 0,0

15 Selar 1,0 0,0 2,5

16 Kakap 4,6 0,0 0,8

17 Kerapu 4,1 0,0 0,8

18 Caweneh 4,4 0,0 0,0

19 Belida 0,0 1,2 1,0

20 Ramora 2,4 1,2 0,0

21 Baracuda 0,0 3,5 0,0

22 Geleng coban 0,0 0,0 0,0

23 Pisang pisang 0,0 2,2 0,0

24 Geleng sadap 0,0 0,0 2,0

25 Jangilus 1,5 0,0 0,0

26 Rajungan 1,5 0,0 0,0

27 Songkeat 1,3 0,0 0,0

28 Singreng 0,0 0,0 0,0

29 Tongkol 0,0 0,0 0,0

30 Gurita 1,0 0,0 0

31 Sidat 0,8 0,0 0,0

32 Betok 0,7 0,0 0,0

33 Ekor kuning 0,7 0,0 0,0

34 Kipper 0,0 0,0 0,7

35 Belanak 0,6 0,0 0,0

36 Selayang 0,3 0,0 0,0

37 Boce 0,0 0,1 0,0

JUMLAH 491,49 729,02 454,22

Page 44: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

Lampiran 4 komposisi hasil tangkapan tiga bagan pertrip periode Juli s.d. Agustus 2012

4 Rumpon LED 4 Rumpon Standar Nelayan 2 Rumpn Standar Nelayan Bagan Tanpa Rumpon

Tri

p

Jenis hasil

tangkapan Kg Total

Jenis hasil

tangkapan Kg Total

Jenis hasil

tangkapan Kg Total

Jenis hasil

tangkapan Kg Total

1 Cumi 1,5 63,5 pepetek 55

69,8

3 cumi cumi

0,5

5

100,5

5 lemet 180 222,3

pepetek 15,5 barakuda 3,5 Tembang 75 cumi cumi 5

udang rebon 0,5 cumi cumi 0,65 Bilis 23 tongkol 1

Bilis 5 tembang 10 Teri 2 udang rebon 15

tembang 41 layur 0,1 pepetek 20

ikan terbang 0,38 ikan terbang 1,3

pisang pisang 0,2

2 bawal 5 27,4 layur 15

42,7

3 Selar 2,5 30,1 pepetek 30 65,85

cumi 4,4 cumi cumi 1,3 cumi cumi

12,

1 cumi cumi 2,1

pepetek 8,5 udang rebon 5,25 Bilis 15 udang rebon 30

layur 3,5 bilis 20,5 ikan terbang 0,5 layur 0,4

udang rebon 6 ikan terbang 0,33 ikan terbang

2,3

5

bilis 7 teri katak 0,35 belida 1

terbang 1

selar 1

3 cumi 1,75

30,2

5 deles 10

73,8

5 cumi cumi 1,7 12,5 pepetek 30 43,95

pepetek 28,5 pepetek 50,4 Teri 0,5 cumi cumi 3

30

Page 45: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

26

tembang

10,9

5 bilis 2,2 Teri 2

cumi cumi 1,3 layur 7 singreng 1

ramora 1,2 pepetek 1,1 geleng coban 1

udang rebon 5

ikan terbang 1,2

belida

0,7

5

4 tembang 8 9,3 pepetek 0,5 7,15 pepetek

22,

5 29,8 udang rebon 40

142,1

5

layur 0,5 cumi cumi 0,85 bilis 2 cumi cumi 2

cumi 0,8 tembang 5,1 geleng sadap 2 layur 5

teri katak 0,5 layur 1,3 ikan terbang 1,3

ikan terbang 0,1 cumi cumi 1 geleng coban

0,8

5

layur 0,1 tembang 1 teri 50

blanak 40

sengeng tiga 3

5 cumi 2,85

89,3

5 teri katak 6

63,7

1 ikan lidah 1 29,2 geleng coban 0,5 30,7

layur 16 cumi cumi 2,51 cumi cumi 0,5 layur 0,1

teri katak 0,5 layur 5 bilis 1,6 cumi cumi 5,1

gurita 0,5 udang rebon 50 Pepetek

10,

3 pepetek 25

bilis 0,5 ikan terbang 0,2 Layur 0,6

udang rebon 69 Tembang 10

Teri 5,2

Lampiran 3 (lanjutan).

31

Page 46: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

6 kerapu 0,7 32 udang rebon 6 11 Bilis 5 48,5 lemet 30 30

teri katak 7 pepetek 1,8 Layur

17,

2

cumi 1,3 layur 1,1 Teri 11

layur 1 cumi cumi 1 cumi cumi 0,3

rebon 20 teri 1 udang rebon 15

pepetek 2 tembang 0,1

7 layur 1 19,5 pepetek

104,

8

115,

7 teri katak 7,2 32,4 cumi cumi 11 21

cumi 1,5 bawal 0,8 cumi cumi 3,5 pepetek 5

udang rebon 7 udang rebon 0,1 udang rebon

10,

7 teri katak 5

terbang 1 teri katak 8 Bilis 2

teri katak 8 cumi cumi 2 Layur 4

pepetek 1 Pepetek 5

8 pepetek 7,5

20,1

5 teri 30 32,7 Pepetek 5 38,9 teri 15 22,2

layur 1 cumi cumi 1,3 Layur 3,1 cumi cumi 1,2

cumi 1,15 pepetek 0,9 cumi cumi 3,3 udang rebon 5

teri katak 10,5 layur 0,5 Teri

25,

5 selar 1

Bilis 2

9 layur 4,3 29,3 cumi cumi 1,35 8,85 Pepetek 8,2 38,17 udang rebon 85

cumi 3 pepetek 2,3 cumi cumi

6,7

5 pepetek 5

songkeat 0,3 pisang pisang 2 Layur 0,5

udang rebon 20,5 layur 2,1 udang rebon 5

Lampiran 4 (lanjutan).

32

Page 47: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

28

pepetek 0,3 teri 1 Teri 17

tembang 0,2 boce 0,1 Kipper

0,7

2

kepiting 0,5

Caweneh 0,2

10 ekor kuning 0,2 23,9 cumi cumi 1 1,9 cumi cumi 2,5 8,5 pepetek 5 13

Layur 2 bilis 0,3 Layur 2 cumi cumi 3

Cumi 2,4 tembang 0,3 Pepetek 3 teri 5

Pepetek 12,7 pepetek 0,3 Teri 1

Songkeat 1

Buntal 5

Caweneh 0,1

Sidat 0,5

11 Cumi 0,3 7,9 cumi cumi 1,3 16,3 cumi cumi 1,2 5,2 udang rebon 10 21

Pepetek 4,3 udang rebon 15 pepetek 4 cumi cumi 1

ekor kuning 0,1 pepetek 5

Layur 0,8 teri 5

Betok 0,4

Kerapu 1,5

Caweneh 0,3

udang rebon 0,2

12 Layur 2,3 5,55 cumi cumi 2,3 17,5 teri 10 14,6 udang rebon 5 17

cumi 0,6 udang rebon 15 pepetek 4,5 cumi cumi 1

Kerapu 0,95 cumi cumi 0,1 Teri 10

Tembang 0,1 Selar 1

Caweneh 0,5

Lampiran 4 (lanjutan).

33

Page 48: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

kepitng rajungan 0,3

ekor kuning 0,1

Camaul 0,2

udang rebon 0,5

13 udang rebon 1 7,9 cumi cumi 1,8 46,8 pepetek 5 11,95 udang rebon 5 6

Cawene 0,5 pepetek 45 layur 4 cumi cumi 1

Buntal 0,65 cumi cumi 2,2

Layur 1,1 kerapu

0,7

5

cumi cumi 1,2

Sidat 0,3

kerapu 1,5

pepetek 0,6

rajungan 0,65

teri katak 0,4

14 cumi cumi 0,16

27,4

1 pepetek 15 16,3 cumi cumi 1,1 11,45 udang rebon 60 83,5

ekor kuning 0,2 rajungan 0,3 pepetek 8 Layur 5,5

ikan terbang 0,1 cumi cumi 1 layur 1,6 cumi cumi 3

kakap 1,3 kakap

0,7

5 Pepetek 10

cawene 0,9 Teri 5

pepetek 21,8

layur 2,1

belanak 0,55

selayang 0,3

Lampiran 4 (lanjutan).

34

Page 49: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

30

15 layur 0,4 4,88 cumi cumi 1,6 7,2 pepetek 4 6,06 udang rebon 30 56

Gurita 0,5 Layur 5 cumi cumi 0,5 cumi cumi 1

cumi cumi 0,6 pepetek 0,6 tembang

0,5

6 Pepetek 20

Bilis 1,38 layur 1 Teri 5

Selar 0,1

pepetek 0,1

damora 1,5

cawene 0,3

16 udang rebon 21

23,7

5 udang rebon 5 56,5 pepetek 7 8,35 cumi cumi 1 16,87

cumi cumi 0,35 Layur 10 cumi cumi 0,5 Pepetek 10

cawene 0,4 Bawal 1,5 layur 0,2 ikan terbang

0,8

7

Layur 0,9 pepetek 40 tembang

0,6

5 udang rebon 5

Betok 0,1

kerapu 0,9

ekor kuning 0,1

17 cawene 0,4 5,55 Belida 0,2 14,5 pepetek 3,2 5,6 cumi cumi 1 11

pepetek 0,3 cumi cumi 3,3 cumi cumi 0,4 Layur 5

tembang 0,2 pepetek 5,5 layur 1,5 Pepetek 5

cumi cuimi 0,6 layur 0,5 tembang 0,5

Kakap 1,3 udang rebon 5

kerapu 0,95

Buntal 0,75

Lampiran 4 (lanjutan).

35

Page 50: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

Damora 0,85

ekor kuning 0,2

18 cumi cumi 1 24 pepetek 25 32,7 cumi cumi 0,6 11,6 Pepetek 15 20

Jangilus 1,5 udang rebon 5 udang rebon 5 Teri 5

Pepetek 20 cumi cumi 2,5 pepetek 5,5

Cawene 0,5 layur 0,2 teri 0,5

kakap merah 1

19 cumi cumi 0,5 7,55 udang rebon 60 86 pepetek 7 9,8 Layur 5 5,3

Pepetek 6 cumi cumi 3 cumi cumi 0,6 cumi cumi 0,3

Cawene 0,3 bawal 3 layur 1,2

tembang 0,75 pepetek 20 tembang 1

20 Pepetek 20

25,2

5 Teri 5 37,6 pepetek 5,5 8,75 Layur 5 21,3

cumi cumi 3,2 udang rebon 5 udang rebon 2 cumi cumi 1,3

Buntal 0,75 layur 5 cumi cumi 0,2 Pepetek 15

Layur 0,1 belida 1 tembang

0,7

5

Kakap 1 cawene 1 layur 0,3

Betok 0,2 cumi cumi 0,6

camaul 20

Lampiran 4 (lanjutan).

36

Page 51: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

32

Lampiran 5 Uji t statistik lima jenis ikan yang paling banyak tertangkap pada bagan A dan B selama 20 trip di Palabuhanratu periode Juli

s.d. Agustus 2012.

Pepetek:

Group Statistics

jenis_l

ampu N Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

pepetek LED 20 6.5050 8.47246 1.89450

Neon 20 18.3550 27.83917 6.22503

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference

F Sig. T Df Sig. (2-tailed) Mean

Difference Std. Error Difference Lower Upper

pepetek Equal variances assumed 12.760 .001 -1.821 38 .076 -11.85000 6.50693 -25.02259 1.32259

Equal variances not assumed

-1.821 22.490 .082 -11.85000 6.50693 -25.32753 1.62753

Page 52: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

Lampiran 5 (lanjutan)

Udang rebon:

Group Statistics

Jenis_L

ampu N Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

HT LED 20 7.2600 16.27783 3.63983

NEON 20 5.8175 11.38260 2.54523

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality

of Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval

of the Difference

F Sig. T df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

HT Equal variances

assumed

1.189 .282 .325 38 .747 1.44250 4.44146 -7.54877 10.43377

Equal variances not

assumed

.325 33.996 .747 1.44250 4.44146 -7.58367 10.46867

38

Page 53: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

34

Lampiran 5 (lanjutan)

Teri:

Group Statistics

jenis_l

ampu N Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

teri LED 20 1.3200 3.15238 .70489

neon 20 2.5925 6.85547 1.53293

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval

of the Difference

F Sig. T df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

teri Equal variances

assumed

1.607 .213 -.754 38 .455 -1.27250 1.68723 -4.68812 2.14312

Equal variances not

assumed

-.754 26.691 .457 -1.27250 1.68723 -4.73629 2.19129

39

Page 54: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

Lampiran 5 (lanjutan)

Tembang:

Group Statistics

jenis_l

ampu N Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

tembang LED 20 .4625 1.78258 .39860

neon 20 1.3225 3.33271 .74522

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality

of Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval

of the Difference

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

tembang Equal variances

assumed

4.779 .035 -1.018 38 .315 -.86000 .84512 -2.57086 .85086

Equal variances not

assumed

-1.018 29.049 .317 -.86000 .84512 -2.58834 .86834

40

Page 55: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

36

Lampiran 5 (lanjutan)

Layur:

Group Statistics

jenis_l

ampu N Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Layur LED 20 1.8500 3.53977 .79152

Neon 20 1.4250 2.68679 .60078

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality

of Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval

of the Difference

F Sig. T df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

layur Equal variances

assumed

.001 .980 .428 38 .671 .42500 .99370 -1.58664 2.43664

Equal variances not

assumed

.428 35.437 .671 .42500 .99370 -1.59143 2.44143

41

Page 56: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

Lampiran 6.

Uji t statistik bagan A dan B

BaganA BaganB

Mean 24.265 38.79

Variance 424.6571 922.5515

Observations 20 20

Pearson Correlation 0.311883

Hypothesized Mean

Difference 0

Df 19

t Stat -2.10002

P(T<=t) one-tail 0.024656

t Critical one-tail 1.729133

P(T<=t) two-tail 0.049312

t Critical two-tail 2.093024

42

Page 57: PENGARUH RUMPON PORTABLE DAN JENIS … RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI TELUK PALABUHANRATU JAWA BARAT YADUDIN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA

38

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Serang pada tanggal 03 Maret 1990 dari Ayah Subari dan

Ibu Angrum. Penulis adalah putra pertama dari enam bersaudara. Tahun 2008

penulis lulus dari SMA Bina Putera Kopo dan pada tahun yang sama penulis

melanjutkan pendidikan sarjana di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi

Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negri (SNMPTN) dan diterima di Departemen

Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Selama mengikuti kegiatan perkuliahan penulis aktif di beberapa organisasi

kemahasiswaan. Pada tahun 2010-2011 Penulis bergabung di organisasi

kemahasiswaan Himafarin ( Himpunan Mahasiswa Pemanfaatan Sumberdaya

Perikanan) dan aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Penulis aktif sebagai

asisten mata kuliah Metode Observasi Bawah Air (2012-2014), Kepelautan (2012-

2013), dan IKN (2013-2014).

Dalam rangka menyelesaikan program sarjana penulis mendapatkan hibah

penelitian dengan judul “Pengaruh Rumpon Portable dan Jenis Lampu Setting

Terhadap Hasil Tangkapan Bagan Tancap” dibawah bimbingan Dr. Ir. M. Fedi A

Sondita, M.Sc dan Dr. Ir. Zulkarnain, M.Si.