pengaruh retribusi pelayanan persampahan,...

17
Jurnal Akuntansi FE UMRAH Deny Saputra (090462201073) 1 PENGARUH RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN, RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN,RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN TERHADAP RETRIBUSI DAERAH (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tanjungpinang) Deny Saputra 090462201073 Jurusan Akuntasi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji Kepulauan Riau ABSTRACT This study aims to determine the effect of Garbage Service Retribution, Slaughterhouse Retribution, Service Fees for Parking Retribution and Building Permit Retribution Against Regional Retribution either partially or simultaneously in Tanjungpinang City Government during the years 2009 through 2013. The study also aims to determine which Retribution has the most significant effect on the Regional Retribution in Tanjungpinang City Government. The data used is the time series data for the year 2009-2013 in the form of Realization Revenues and Expenditures Budget Report Tanjungpinang which is obtained from the Department of Revenue Management and Asset Finance Tanjungpinang. The analysis method used in this research is quantitative method with classic assumption test, as well as statistical analysis of multiple linear regression analysis. These results indicate that simultaneous Garbage Service Retribution, Slaughterhouse Retribution, Service Fees for Parking Retribution and Building Permit Retribution has a significant effect on Regional Retribution with Adjusted R 2 by 31% which means that 31% of the change in the variable Regional Retribution can be explained by the independent variable, the remaining 69% is influenced by other variables that are not explained by this research model. In partially variable Garbage Service Retribution, Service Fees for Parking Retribution and Building Permit Retribution has a significantly influence on Regional Retribution while Slaughterhouse Retribution has no significant effect on regional Retribution. Keywords: Garbage Service Retribution, Slaughterhouse Retribution, Service Fees for Parking Retribution, Building Permit Retribution, Regional Retribution

Upload: hoangdung

Post on 06-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rumah Potong Hewan Dan Pemeriksaan Kesehatan Hewan, Rumah Potong

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Deny Saputra (090462201073)

1

PENGARUH RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN, RETRIBUSI RUMAH POTONG

HEWAN,RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN

BANGUNAN TERHADAP RETRIBUSI DAERAH

(Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tanjungpinang)

Deny Saputra

090462201073

Jurusan Akuntasi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Kepulauan Riau

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of Garbage Service Retribution, Slaughterhouse

Retribution, Service Fees for Parking Retribution and Building Permit Retribution

Against Regional Retribution either partially or simultaneously in Tanjungpinang City

Government during the years 2009 through 2013. The study also aims to determine

which Retribution has the most significant effect on the Regional Retribution in

Tanjungpinang City Government. The data used is the time series data for the year

2009-2013 in the form of Realization Revenues and Expenditures Budget Report

Tanjungpinang which is obtained from the Department of Revenue Management and

Asset Finance Tanjungpinang. The analysis method used in this research is quantitative

method with classic assumption test, as well as statistical analysis of multiple linear

regression analysis. These results indicate that simultaneous Garbage Service

Retribution, Slaughterhouse Retribution, Service Fees for Parking Retribution and

Building Permit Retribution has a significant effect on Regional Retribution with

Adjusted R2 by 31% which means that 31% of the change in the variable Regional

Retribution can be explained by the independent variable, the remaining 69% is

influenced by other variables that are not explained by this research model. In partially

variable Garbage Service Retribution, Service Fees for Parking Retribution and

Building Permit Retribution has a significantly influence on Regional Retribution while

Slaughterhouse Retribution has no significant effect on regional Retribution.

Keywords: Garbage Service Retribution, Slaughterhouse Retribution, Service Fees

for Parking Retribution, Building Permit Retribution, Regional

Retribution

Page 2: PENGARUH RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rumah Potong Hewan Dan Pemeriksaan Kesehatan Hewan, Rumah Potong

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Deny Saputra (090462201073)

2

PENDAHULUAN

Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah, Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas

jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh

Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan. Jasa adalah kegiatan

pemerintah daerah berupa usaha dan pelayanan yang menyebabkan barang, fasilitas,

atau kemanfatan lainnya yang dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Retribusi

daerah merupakan salah satu sumber asli daerah yang mampu diharapkan mampu

meningkatkan pendapatan asli daerah. Maka dari itu diperlukan sebuah kerja keras

bagi pemerintah daerah dalam memanfaatkan sumber ini. Hal ini dilakukan demi

meningkatkan kesejateraan rakyat

Jumlah Pendapatan Retribusi Daerah Pemerintah Kota Tanjungpinang

Tahun Jumlah Pendapatan

Retribusi Daerah

2009 15,324,007,232

2010 4,241,642,770

2011 5,043,830,674

2012 6,711,712,254

2013 6,602,402,049

Sumber: Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tanjungpinang

Berdasarkan dari diatas, tingkat pendapatan dari retribusi daerah Kota

Tanjungpinang selalu tidak stabil atau mengalami penurunan dan peningkatan setiap

tahunnya. Terlihat pada tahun 2010 jumlah pendapatan retribusi daerah mengalami

penurunan yang cukup signifikan . Namun pada tahun 2010 sampai tahun 2012

kembali mengalami peningkatan jumlah pendapatan retribusi daerah walaupun angka

peningkatannya tidak terlalu besar. Dan mengalami penurunan kembali pada tahun

2013. Hal ini membuktikan bahwa sistem pemungutan retribusi daerah di kota

Tanjungpinang masih bisa dikatakan belum maksimal. Bukan hanya itu, sumber-

sumber untuk meningkatkan pendapatan retribusi daerah setiap tahunnya juga masih

tergolong sangat kecil sehingga pendapatan retribusi ini tidak terlalu banyak

membantu Pendapatan Asli Dareah Kota Tanjungpinang. Oleh karena itu, pemerintah

kota Tanjungpinang kembali dituntut untuk memaksimalkan sumber-sumber

pendapatan retribusi daerah ini agar retribusi daerah di Kota Tanjungpinang menjadi

stabil bahkan meningkat setiap tahunnya.

Menurut Undang-Undang, terdapat tiga jenis retribusi daerah yaitu retribusi

jasa umum, retribusi jasa usaha dan retribusi perizinan tertentu. Retribusi jasa umum

adalah retribusi atas pelayanan yang disediakan atau diberikan Pemerintah Daerah

untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang

pribadi atau Badan. Retribusi jasa usaha adalah retribusi atas pelayanan yang

Page 3: PENGARUH RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rumah Potong Hewan Dan Pemeriksaan Kesehatan Hewan, Rumah Potong

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Deny Saputra (090462201073)

3

disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial yang

meliputi: Pelayanan dengan menggunakan/memanfaatkan kekayaan Daerah yang

belum dimanfaatkan secara optimal dan/atau Pelayanan oleh Pemerintah Daerah

sepanjang belum disediakan secara memadai oleh pihak swasta. Sedangkan Retribusi

Perizinan Tertentu adalah retribusi atas pelayanan perizinan tertentu oleh Pemerintah

Daerah kepada orang pribadi atau Badan yang dimaksudkan untuk pengaturan dan

pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam,

barang, prasarana, sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum

dan menjaga kelestarian lingkungan. Ketiga retribusi ini merupakan bagian vital dalam

peningkatan retribusi suatu daerah. apabila suatu daerah mampu memanfaatkan

ketiga bagian ini maka bukan tidak mungkin pemerintah akan berhasil dalam

meningkatkan retribusi daerah yang berasal dari setiap-setiap retribusi yang ada.

Melihat pentingnya kontribusi dari ketiga retribusi ini terhadap peningkatan

retribusi daerah di kota tanjungpinang maka dilakukanlah penelitian untuk melihat

seberapa besar pengaruh dari penerimaan ketiga retribusi daerah tersebut terhadap

retribusi daerah. Namun dalam penelitian itu, penulis tidak mengambil seluruh total

dari ketiga varibael tersebut melainkan hanya mengambil variabel yang dianggap

mewakili dari ketiga variabel tersebut. Adapun variabel tersebut adalah variabel

retribusi pelayanan persampahan dari retribusi jasa umum, retribusi pelayanan parkir

dan retribusi rumah potong hewan dari retribusi jasa usaha, dan retribusi izin

mendirikan bangunan dari retribusi perizinan tertentu. Adapun judul penilitian ini

adalah: Pengaruh Retribusi Pelayanan Persampahan, Retribusi Rumah Potong

Hewan, Retribusi Pelayanan Parkir Dan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan

Terhadap Retribusi Daerah Pada Pemerintah Kota Tanjungpinang.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah

sebagai berikut:

1. Apakah Retribusi Pelayanan Persampahan berpengaruh terhadap Retribusi

Daerah Pada Pemerintah Kota Tanjungpinang periode 2009 – 2013?

2. Apakah Retribusi Rumah Potong Hewan berpengaruh terhadap Retribusi

Daerah Pada Pemerintah Kota Tanjungpinang periode 2009 – 2013?

3. Apakah Retribusi Pelayanan Parkir berpengaruh terhadap Retribusi Daerah

Pada Pemerintah Kota Tanjungpinang periode 2009 – 2013?

4. Apakah Retribusi Izin Mendirikan Bangunan berpengaruh terhadap Retribusi

Daerah Pada Pemerintah Kota Tanjungpinang periode 2009 – 2013?

5. Apakah Retribusi Pelayanan Persampahan, Retribusi Rumah Potong Hewan,

Retribusi Pelayanan Parkir Dan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan

berpengaruh terhadap Retribusi Daerah Pada Pemerintah Kota Tanjungpinang

periode 2009 – 2013?

Page 4: PENGARUH RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rumah Potong Hewan Dan Pemeriksaan Kesehatan Hewan, Rumah Potong

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Deny Saputra (090462201073)

4

LANDASAN TEORI

Reribusi Daerah

Retribusi daerah merupakan salah satu pendapatan asli daerah yang

diharapkan menjadi salah satu sumber pembiayaan penyelenggaraan daerah dan

pembangunan daerah demi meningkatkan dan meratakan kesejahteraan masyarakat.

Menurut Siahaan (2006:5), Retribusi adalah pembayaran wajib dari penduduk kepada

negara karena adanya jasa tertentu yang diberikan oleh negara bagi penduduknya

secara perorangan.

Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah, Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas

jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh

Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan. Jasa adalah kegiatan

pemerintah daerah berupa usaha dan pelayanan yang menyebabkan barang, fasilitas,

atau kemanfatan lainnya yang dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Menurut

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah,

Objek retribusi terdiri dari retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha, retribusi perizinan

tertentu dan retribusi lain-lain.

Retribusi Pelayanan Persampahan

Menurut Perda Kota Tanjungpinang Nomor 3 Tahun 2004 tentang retribusi

pelayanan persampahan, retribusi pelayanan persampahan adalah retribusi atas

penyediaan pelayanan persampahan yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Retribusi

pelayanan persampahan kebersihan dipungut bagi setiap orang dan atau badan yang

mendapatkan pelayanan persampahan/ kebersihan. Objek retribusi ini adalah setiap

pelayanan persampahan/kebersihan. Subjek retribusi ini adalah setiap orang atau

badan yang menghasilkan sampah. Wajib retribusi ini adalah orang pribadi atau badan

yang menghasilkan sampah dan memperoleh pelayanan persampahan/kebersihan dari

Pemerintah Daerah.

Retribusi Rumah Potong Hewan

Menurut Perda Kota Tanjungpinang Nomor 7 Tahun 2005 tentang Retribusi

Rumah Potong Hewan Dan Pemeriksaan Kesehatan Hewan, Rumah Potong Hewan

adalah bangunan atau komplek bangunan yang permanen dengan sarana-sarananya

yang dipergunakan untuk kegiatan pemotongan ternak dan ditetapkan oleh Walikota.

Pemotongan Ternak adalah kegiatan yang memungkinkan daging yang terdiri dari

pemeriksaan ante mortem, penyelenggaraan penyembelihan dan pemeriksaan post

morten. Jadi dapat disimpulkan bahwa retribusi rumah potong hewan adalah retribusi

yang dipungut dari setiap rumah atau bangunan yang digunakan untuk kegiatan

pemotongan hewan atau Retribusi Rumah Potong Hewan adalah pembayaran atas

layanan penyediaan fasilitas rumah potong hewan/ternak termasuk pemeriksaan

kesehatan sebelum dipotong yang dimiliki dan atau dikelola oleh pemerintah. Objek

Page 5: PENGARUH RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rumah Potong Hewan Dan Pemeriksaan Kesehatan Hewan, Rumah Potong

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Deny Saputra (090462201073)

5

Retribusi adalah pelayanan penyediaan fasilitas rumah potong hewan. Subjek retribusi

adalah orang pribadi atau badan yang memakai/ menggunakan fasilitas rumah potong

hewan. Wajib retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan

perundang undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retri busi

termasuk pungutan atau pemotongan retribusi tertentu.

Retribusi Pelayanan Parkir

Menurut Perda Kota Tanjungpinang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Retribusi

Pelayanan Parkir Di Tepi Jalan Umum, Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum

adalah retribusi atas penyediaan pelayanan parkir di jalan umum yang ditentukan oleh

Pemerintah Daerah. Pelayanan parkir di tepi jalan umum adalah penyediaan pelayanan

parkir ditepi jalan umum bagi kendaraan yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah.

Karena jalan menyangkut kepentingan umum, maka penetapan jalan umum sebagai

tempat parkir mengacu kepada ketentuan peraturan perundang undangan yang

berlaku. Dengan nama Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum dipungut sebagai

pembayaran atas pelayanan penyediaan tempat parkir dan/atau petugas parkir di tepi

jalan umum. Objek retribusi adalah pelayanan parkir di tepi jalan umum yang

ditentukan oleh Pemerintah Daerah. Subjek retribusi adalah orang pribadi atau badan

yang menikmati pelayanan parkir di tepi jalan umum. Wajib retribusi adalah orang

pribadi atau badan yang wajib membayar retribusi pelayanan parkir di tepi jalan

umum.

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan

Menurut Perda Kota Tanjungpinang Nomor 4 Tahun 2005 tentang izin

mendirikan bangunan, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) adalah izin yang diberikan oleh

Walikota atau pejabat yang berwenang mengeluarkan izin mendirikan bangunan atas

nama Walikota. Pengawas bangunan adalah kepala dinas pemukiman dan prasarana

wilayah kota tanjungpinang atau pegawai yang ditunjuk. Objek retribusi izin

mendirikan bangunan adalah setiap bangunan yang diwajibkan memiliki izin

mendirikan bangunan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sedangkan subjek

retribusi izin mendirikan bangunan adalah orang pribadi atau badan yang wajib

membayar retribusi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan retribusi.

Setiap pemberian izin mendirikan bangunan dikenakan biaya sempadan, biaya

pemeriksaan pendahuluan dan biaya pengawasan bangunan yang besarnya ditetapkan

oleh Walikota. Biaya yang dimaksud harus dibayar atau dilunasi oleh si pemohon

sebelum yang bersangkutan menerima surat izin mendirikan bangunan. Biaya

sebagaimana dimaksud diatas tidak dikenakan terhadap bangunan untuk kepentingan

umum (sosial). Namun bangunan pemerintah dikenakan biaya biasanya kecuali biaya

pengawasan bangunan. Besarnya retribusi untuk setiap izin mendirikan bangunan

diperinci menurut sifat dan peruntukan bangunan yang bersangkutan. Hasil

Page 6: PENGARUH RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rumah Potong Hewan Dan Pemeriksaan Kesehatan Hewan, Rumah Potong

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Deny Saputra (090462201073)

6

penerimaan retribusi izin mendirikan bangunan tersebut harus disetorkan ke kas

daerah sebagai penerimaan daerah.

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran yang dikembangkan maka dapat dirumuskan

hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut.

H1: Terdapat pengaruh antara Retribusi Pelayanan Persampahan terhadap

Retribusi Daerah di Pemerintah Kota Tanjungpiang periode 2009-2013.

H2: Terdapat pengaruh antara Retribusi Rumah Potong Hewan terhadap Retribusi

Daerah di Pemerintah Kota Tanjungpiang periode 2009-2013.

H3: Terdapat pengaruh antara Retribusi Pelayanan Parkir terhadap Retribusi

Daerah di Pemerintah Kota Tanjungpiang periode 2009-2013.

H4 : Terdapat pengaruh antara Retribusi Izin Mendirikan Bangunan terhadap

Retribusi Daerah di Pemerintah Kota Tanjungpiang periode 2009-2013.

H5: Terdapat pengaruh antara Retribusi Pelayanan Persampahan, Retribusi Rumah

Potong Hewan, Retribusi Pelayanan Parkir Dan Retribusi Izin Mendirikan

Bangunan terhadap Retribusi Daerah di Pemerintah Kota Tanjungpiang periode

2009-2013.

METODOLOGI PENELITIAN

Variabel Operasional Penelitian

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator serta

skala-skala yang terlibat dalam variabel penelitian. Operasionalisasi variabel dapat

dilihat dari tabel berikut ini.

Definisi Operasional Variabel

Variabel Defenisi Variabel Parameter Satuan

Retribusi Daerah

Retribusi daerah merupakan salah satu pendapatan asli daerah yang diharapkan menjadi salah satu sumber pembiayaan enyelenggaraan daerah dan pembangunan daerah demi meningkatkan dan meratakan kesejahteraan masyarakat

Besarnya Retribusi Daerah dapat dilihat pada Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) pada bagian Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Dalam Ribuan

Retribusi Pelayanan Persampahan

Retribusi pelayanan persampahan adalah retribusi atas penyediaan pelayanan persampahan yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

Besarnya Retribusi Pelayanan Persampahan dapat dilihat pada Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) pada bagian Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Dalam Ribuan

Retribusi Rumah Potong Hewan

Retribusi Rumah Potong Hewan adalah pembayaran atas layanan penyediaan fasilitas rumah potong hewan/ternak termasuk pemeriksaan kesehatan sebelum dipotong yang dimiliki dan atau dikelola oleh pemerintah

Besarnya Retribusi Pelayanan Persampahan dapat dilihat pada Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) pada bagian Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Dalam Ribuan

Page 7: PENGARUH RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rumah Potong Hewan Dan Pemeriksaan Kesehatan Hewan, Rumah Potong

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Deny Saputra (090462201073)

7

Retribusi Pelayanan Parkir

Retribusi Pelayanan Parkir penyediaan pelayanan parkir ditepi jalan umum bagi kendaraan yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah

Besarnya Retribusi Pelayanan Persampahan dapat dilihat pada Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) pada bagian Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Dalam Ribuan

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) adalah izin yang diberikan oleh Walikota atau pejabat yang berwenang mengeluarkan izin mendirikan bangunan atas nama Walikota

Besarnya Retribusi Pelayanan Persampahan dapat dilihat pada Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) pada bagian Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Dalam Ribuan

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:61), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:61). Populasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang yang

diperoleh dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)

Kota Tanjungpinang.

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2011:62). Sampel dalam penelitian ini adalah Retribusi

Pelayanan Persampahan, Retribusi Rumah Potong Hewan, Retribusi Pelayanan Parkir,

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan dan Retribusi Daerah yang tertera dalam Laporan

Relisasi Anggaran Pemerintah Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau periode

Januari 2009 – Desember 2013 (60 bulan).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov (Sebelum Transformasi) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 60

Normal Parametersa,b

Mean -1E-7 Std. Deviation 462608199.05145776

Most Extreme Differences Absolute .184 Positive .184 Negative -.175

Kolmogorov-Smirnov Z 1.423 Asymp. Sig. (2-tailed) .035

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Page 8: PENGARUH RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rumah Potong Hewan Dan Pemeriksaan Kesehatan Hewan, Rumah Potong

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Deny Saputra (090462201073)

8

Dari hasil pengolahan data tersebut, besarnya nilai signifikansi adalah lebih

kecil dari 0,05 yakni 0.035 < 0.05 maka dapat disimpulkan data dalam penilitian ini

tidak terdistribusi secara normal. Menurut Ghozali (2013:35), Data yang tidak

berdistribusi secara normal, dapat ditransformasikan agar menjadi normal Oleh karena

itu, untuk mengubah data ini menjadi normal, maka peneliti menggunakan metode

transformasi data. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengubah data

ke dalam bentuk Logaritma (Log10). Setelah melakukan transformasi, peneliti

melakukan pengujian ulang untuk melihat apakah data residual dalam penelitian ini

sudah terdistribusi dengan normal atau tidak. Maka berikut ini disajikan hasil

pengujian normalitas setelah transformasi data:

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov (Setelah Transformasi) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 60

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7 Std. Deviation .15066265

Most Extreme Differences Absolute .116 Positive .115 Negative -.116

Kolmogorov-Smirnov Z .897 Asymp. Sig. (2-tailed) .396

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Dari hasil pengolahan data diatas, besarnya nilai signifikansi adalah lebih besar

dari 0,05 yakni 0.396 > 0.05 maka dapat disimpulkan data dalam penilitian ini telah

terdistribusi secara normal. Data yang terdistribusi secara normal tersebut juga dapat

dilihat melalui grafik histogram dan grafik normal plot data.

Uji Multikolonieritas

Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients

a

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant) Retribusi Pelayanan Persampahan .481 2.079

Retribusi Rumah Potong Hewan .974 1.027

Retribusi Pelayanan Parkir .469 2.131

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan .938 1.066

a. Dependent Variable: Retribusi Daerah

Tabel diatas menyimpulkan bahwa untuk uji multikolonieritas, data

terdistribusi secara normal. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan nilai tolerance

menunjukkan variabel independen memiliki nilai tolerance > 0.10 dan hasil

perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama dimana variabel independen

memiliki nilai VIF < 10. Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada

multikolonieritas antar variabel independen dalam model ini..

Page 9: PENGARUH RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rumah Potong Hewan Dan Pemeriksaan Kesehatan Hewan, Rumah Potong

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Deny Saputra (090462201073)

9

Uji Heteroskedastisitas

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta

tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Adanya titik-

titik yang menyebar menjauh dari titik-titik yang lain dikarenakan adanya data

observasi yang sangat berbeda dengan data observasi yang lain. Hasil uji grafik

scatterplot ini juga diperkuat dengan hasil uji Spearman’s Rho dengan ketentuan

apabila jika signifikansi terjadi < 0.05 maka pada model terjadi masalah

Heteroskedastisitas.

Hasil Uji Heteroskedastisitas Spearmans Rho Correlations

Unstandardized Residual

Spearman's rho

Unstandardized Residual

Correlation Coefficient 1.000

Sig. (2-tailed) .

N 60

Retribusi Pelayanan Persampahan

Correlation Coefficient .227

Sig. (2-tailed) .081

N 60

Retribusi Rumah Potong Hewan

Correlation Coefficient .062

Sig. (2-tailed) .638

N 60

Retribusi Pelayanan Parkir

Correlation Coefficient .049

Sig. (2-tailed) .708

N 60

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan

Correlation Coefficient .088

Sig. (2-tailed) .506

N 60

Dari tabel diatas, jelas menunjukan bahwa tidak ada satupun variabel

indipenden yang siginifikan. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi diatas diatas

0,05 jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

Page 10: PENGARUH RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rumah Potong Hewan Dan Pemeriksaan Kesehatan Hewan, Rumah Potong

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Deny Saputra (090462201073)

10

Uji Autokorelasi

Hasil Uji Autokorelasi Durbin-Watson Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .787a .620 .592 .156045 1.445

a. Predictors: (Constant), Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, Retribusi Rumah Potong Hewan, Retribusi Pelayanan Persampahan, Retribusi Pelayanan Parkir b. Dependent Variable: Retribusi Daerah

Keputusan yang diambil Dari tabel 4.5 diatas, dapat dilihat bahwa nilai Durbin-

Watson sebesar 1,445, karena nilai DW berada diantara -2 sampai +2, maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi.

Pengujian Hipotesis

Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -.618 2.118 -.292 .772

Retribusi Pelayanan Persampahan -.487 .059 -.984 -8.203 .000

Retribusi Rumah Potong Hewan .117 .080 .124 1.466 .148

Retribusi Pelayanan Parkir 1.425 .325 .532 4.383 .000

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan .176 .047 .319 3.718 .000

a. Dependent Variable: Retribusi Daerah

Berdasarkan tabel di atas, didapatlah persamaan regresi sebagai beikut:

RD = -0.618 – 0,487 RPS + 0,117 RPH + 1,425 RPP + 0,176 RIMB + e

Keterangan :

1. Konstanta sebesar -0.618 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel

independen (X1=0, X2=0, X3=0, dan X4=0) maka retribusi daerah sebesar -0,618

rupiah.

2. β1 sebesar -0,487 menunjukkan bahwa setiap kenaikan Retribusi Pelayanan

Persampahan sebesar 1 Satuan akan diikuti oleh penurunan Retribusi Daerah

sebesar 0,487 rupiah dengan asumsi variabel lain tetap.

3. β2 sebesar 0,117 menunjukkan bahwa setiap kenaikan Retribusi Rumah Potong

Hewan sebesar 1 Satuan akan diikuti oleh peningkatan Retribusi Daerah

sebesar 0,117 rupiah dengan asumsi variabel lain tetap.

4. β3 sebesar 1,425 menunjukkan bahwa setiap kenaikan Retribusi Pelayanan

Parkir sebesar 1 Satuan akan diikuti oleh peningkatan Retribusi Daerah sebesar

1,425 rupiah dengan asumsi variabel lain tetap.

5. β4 sebesar 0,176 menunjukkan bahwa setiap kenaikan Retribusi Izin

Mendirikan Bangunan sebesar 1 Satuan akan diikuti oleh peningkatan Retribusi

Daerah sebesar 0,176 rupiah dengan asumsi variabel lain tetap.

Page 11: PENGARUH RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rumah Potong Hewan Dan Pemeriksaan Kesehatan Hewan, Rumah Potong

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Deny Saputra (090462201073)

11

Uji Parsial (Uji t)

Hasil Uji Parsial (Uji t) Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -.618 2.118 -.292 .772

Retribusi Pelayanan Persampahan -.487 .059 -.984 -8.203 .000

Retribusi Rumah Potong Hewan .117 .080 .124 1.466 .148

Retribusi Pelayanan Parkir 1.425 .325 .532 4.383 .000

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan .176 .047 .319 3.718 .000

a. Dependent Variable: Retribusi Daerah

1. Retribusi Pelayanan Persampahan

Dari tabel dapat dilihat besarnya t hitung untuk variabel Retribusi Pelayanan

Persampahan sebesar 8,203 dengan nilai signifikan 0,000. Hasil uji statistik tersebut

dapat menyimpulkan t hitung adalah 8,203 sedangkan t tabel adalah 2,004 (54-4-1)

sehingga t hitung > t tabel (8,203 > 2,004), maka Retribusi Pelayanan Persampahan

secara individual mempengaruhi Retribusi Daerah. Signifikansi penelitian menunjukkan

angka < 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ha diterima, artinya Retribusi Pelayanan

Persampahan berpengaruh signifikan terhadap Retribusi Daerah.

2. Retribusi Rumah Potong Hewan

Dari tabel dapat dilihat besarnya t hitung untuk variabel Retribusi Rumah

Potong Hewan sebesar 1,466 dengan nilai signifikan 0,148. Hasil uji statistik tersebut

dapat menyimpulkan t hitung adalah 1,466 sedangkan t tabel adalah 2,004 (54-4-1)

sehingga t hitung < t tabel (1,466 < 2,004), maka Retribusi Rumah Potong Hewan

secara individual tidak mempengaruhi Retribusi Daerah. Signifikansi penelitian

menunjukkan angka > 0,05 (0,148 > 0,05), maka Ha ditolak, artinya Retribusi Rumah

Potong Hewan tidak berpengaruh signifikan terhadap Retribusi Daerah.

3. Retribusi Pelayanan Parkir

Dari tabel dapat dilihat besarnya t hitung untuk variabel Retribusi Pelayanan

Parkir sebesar 4,383 dengan nilai signifikan 0,000. Hasil uji statistik tersebut dapat

menyimpulkan t hitung adalah 4,383 sedangkan t tabel adalah 2,004 (54-4-1) sehingga

t hitung > t tabel (4,383 > 2,004), maka Retribusi Pelayanan Parkir secara individual

mempengaruhi Retribusi Daerah. Signifikansi penelitian menunjukkan angka > 0,05

(0,000 < 0,05), maka Ha diterima, artinya Retribusi Pelayanan Parkir berpengaruh

signifikan terhadap Retribusi Daerah.

4. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan

Dari tabel dapat dilihat besarnya t hitung untuk variabel Retribusi Izin

Mendirikan Bangunan sebesar 3,718 dengan nilai signifikan 0,000. Hasil uji statistik

tersebut dapat menyimpulkan t hitung adalah 3,718 sedangkan t tabel adalah 2,004

(54-4-1) sehingga t hitung > t tabel (3,178 > 2,004), maka Retribusi Izin Mendirikan

Bangunan secara individual mempengaruhi Retribusi Daerah. Signifikansi penelitian

Page 12: PENGARUH RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rumah Potong Hewan Dan Pemeriksaan Kesehatan Hewan, Rumah Potong

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Deny Saputra (090462201073)

12

menunjukkan angka < 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ha ditolak, artinya Retribusi Izin

Mendirikan Bangunan berpengaruh signifikan terhadap Retribusi Daerah.

Uji Simultan (F-test)

Hasil Uji Simultan (F-test) ANOVA

a

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 2.182 4 .545 22.400 .000b

Residual 1.339 55 .024

Total 3.521 59 a. Dependent Variable: Retribusi Daerah b. Predictors: (Constant), Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, Retribusi Rumah Potong Hewan, Retribusi Pelayanan Persampahan, Retribusi Pelayanan Parkir

Dari uji ANOVA atau F test, diperoleh F hitung sebesar 22,400 dengan tingkat

signifikansi 0,000, sedangkan F tabel sebesar 2,540 dengan signifikansi 0,05.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan Retribusi Pelayanan Persampahan,

Retribusi Rumah Potong Hewan, Retribusi Pelayanan Parkir dan Retribusi Izin

Mendirikan Bangunan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Retribusi

Daerah atau Ha diterima karena F hitung > F tabel (22,400 > 2,540) dan sig. penelitian <

0,05 (0,000 < 0,05).

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .787a .620 .592 .156045 1.445

a. Predictors: (Constant), Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, Retribusi Rumah Potong Hewan, Retribusi Pelayanan Persampahan, Retribusi Pelayanan Parkir b. Dependent Variable: Retribusi Daerah

Pada model summary, nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,620 yang berarti

bahwa korelasi atau hubungan antara kinerja dengan variabel independennya

(Retribusi Pelayanan Persampahan, Retribusi Rumah Potong Hewan, Retribusi

Pelayanan Parkir dan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan) kuat karena berada diatas

0,5. Angka adjusted R square atau koefisien determinasi adalah 0,592. Hal ini berarti

59,2% variasi atau perubahan dalam Retribusi Daerah dapat dijelaskan oleh variasi dari

Retribusi Pelayanan Persampahan, Retribusi Rumah Potong Hewan, Retribusi

Pelayanan Parkir dan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan sedangkan sisanya (40,8%)

dijelaskan oleh sebab-sebab lain.

Pembahasan Hasil Penelitian

Pada model summary, nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,620 yang berarti

bahwa korelasi atau hubungan antara kinerja dengan variabel independennya

(Retribusi Pelayanan Persampahan, Retribusi Rumah Potong Hewan, Retribusi

Pelayanan Parkir dan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan) kuat karena berada diatas

0,5. Angka adjusted R square atau koefisien determinasi adalah 0,592. Hal ini berarti

Page 13: PENGARUH RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rumah Potong Hewan Dan Pemeriksaan Kesehatan Hewan, Rumah Potong

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Deny Saputra (090462201073)

13

59,2% variasi atau perubahan dalam Retribusi Daerah dapat dijelaskan oleh variasi dari

Retribusi Pelayanan Persampahan, Retribusi Rumah Potong Hewan, Retribusi

Pelayanan Parkir dan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan sedangkan sisanya (40,8%)

dijelaskan oleh sebab-sebab lain.

Retribusi Pelayanan Persampahan, berdasarkan hasil pengujian secara parsial

diketahui bahwa Retribusi Pelayanan Persampahan berpengaruh signifikan terhadap

Retribusi Daerah. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji statistik yang menyimpulkan bahwa

t hitung adalah 8,203 sedangkan t tabel adalah 2,004 (54-4-1) sehingga t hitung > t

tabel (8,203 > 2,004) dan signifikansi penelitian menunjukkan angka < 0,05 (0,000 <

0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa Hipotesis pertama diterima atau terdapat

pengaruh antara Retribusi Pelayanan Persampahan terhadap Retribusi Daerah di

Pemerintah Kota Tanjungpinang periode 2009-2013. Artinya bahwa retribusi

pelayanan persampahan sudah cukup diperhatikan oleh pemerintah kota

Tanjungpinang untuk meningkatkan pendapatan retribusi daerah setiap tahunnya

terbukti dari angka yang terdapat di Laporan Realisasi Penerimaan Pendapatan Daerah

Kota Tanjungpinang bahwa pendapatan retribusi pelayanan persampahan selalu

meningkat dan stabil setiap tahunnya sehingga memberikan pengaruh yang cukup

signifikan terhadap pendapatan retribusi daerah. Sesuai dengan Perda Kota

Tanjungpinang Nomor 3 Tahun 2004 tentang retribusi pelayanan persampahan, bahwa

untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dalam hal ini adalah retribusi daerah dan

pelayanan pada masyarakat perlu dikenakan pungutan retribusi bagi pelayanan

persampahan dan kebersihan Kota Tanjungpinang. Maka, pemerintah wajib untuk

lebih memaksimalkan lagi penyerapan retribusi pelayanan persampahan guna

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan juga meningkitkan Pendapatan Asli

Daerah melalui retribusi daerah.

Retribusi Rumah Potong Hewan, berdasarkan hasil pengujian secara parsial

diketahui bahwa Retribusi Rumah Potong Hewan tidak berpengaruh signifikan

terhadap Retribusi Daerah. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji statistik yang

menyimpulkan bahwa t t hitung adalah 1,466 sedangkan t tabel adalah 2,004 (54-4-1)

sehingga t hitung < t tabel (1,466 < 2,004) dan signifikansi penelitian menunjukkan

angka > 0,05 (0,148 > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa Hipotesis kedua ditolak

atau tidak terdapat pengaruh antara Retribusi Rumah Potong Hewan terhadap

Retribusi Daerah di Pemerintah Kota Tanjungpinang periode 2009-2013. Artinya bahwa

retribusi rumah potong hewan kurangh diperhatikan oleh pemerintah kota

Tanjungpinang dalam meningkatkan pendapatan retribusi daerah setiap tahunnya

terbukti dari angka yang terdapat di Laporan Realisasi Penerimaan Pendapatan Daerah

Kota Tanjungpinang bahwa pendapatan retribusi rumah potong hewan mengalami

peningkatan dan penurunan atau tidak stabil setiap tahunnya sehingga tidak

memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap pendapatan retribusi daerah.

Sesuai dengan Perda Kota Tanjungpinang Nomor 7 Tahun 2005 tentang retribusi

Page 14: PENGARUH RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rumah Potong Hewan Dan Pemeriksaan Kesehatan Hewan, Rumah Potong

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Deny Saputra (090462201073)

14

rumah potong hewan, bahwa kegiatan pemotongan hewan harus memenuhi standar

mutu dan kesehatan agar aman untuk di konsumsi, oleh karena itu diperlukan

pengawasan dan pengendalian oleh Pemerintah Daerah dan penggunaan rumah

potong hewan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah merupakan jasa pelayanan

yang dapat dikenakan retribusi dalam rangka peningkatan pendapatan daerah.

Berdasarkan Perda tersebut maka, pemerintah seharusnya wajib untuk

memperhatikan dan memaksimalkan penyerapan retribusi rumah potong hewan yang

nantinya diharapkan kegiatan pemotongan hewan tersebut telah memenuhi standar

mutu dan kesehatan agar aman untuk di konsumsi dan juga penungutan dari retribusi

ini berguna untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah melalui retribusi daerah

sebagai penunjang pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di

daerah.

Retribusi Pelayanan Parkir, berdasarkan hasil pengujian secara parsial diketahui

bahwa Retribusi Pelayanan Parkir berpengaruh signifikan terhadap Retribusi Daerah.

Hal ini dapat dilihat dari hasil uji statistik yang menyimpulkan bahwa t t hitung adalah

4,383 sedangkan t tabel adalah 2,004 (54-4-1) sehingga t hitung > t tabel (4,383 >

2,004) dan signifikansi penelitian menunjukkan angka > 0,05 (0,000 < 0,05), sehingga

dapat disimpulkan bahwa Hipotesis ketiga diterima atau terdapat pengaruh antara

Retribusi Pelayanan Parkir terhadap Retribusi Daerah di Pemerintah Kota Tanjungpiang

periode 2009-2013. Artinya bahwa retribusi pelayanan parkir sudah cukup

diperhatikan oleh pemerintah kota Tanjungpinang untuk meningkatkan pendapatan

retribusi daerah setiap tahunnya terbukti dari angka yang terdapat di Laporan Realisasi

Penerimaan Pendapatan Daerah Kota Tanjungpinang bahwa pendapatan retribusi

pelayanan parkir selalu meningkat dan stabil setiap tahunnya sehingga memberikan

pengaruh yang cukup signifikan terhadap pendapatan retribusi daerah. Sesuai dengan

Perda Kota Tanjungpinang Nomor 2 Tahun 2004 tentang retribusi pelayanan parker di

tepi jalan umum, bahwa perparkiran di tepi jalan umum dapat dikategorikan sebagai

objek yang dapat dikenakan retribusi perparkiran yang pungutannya termasuk ke

dalam retribusi daerah, dan diharapkan mampu meningkatkan pendapatan asli daerah

sebagai penunjang pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di

daerah. Maka, pemerintah wajib untuk lebih memaksimalkan lagi penyerapan retribusi

pelayanan parkir yang nantinya diharapkan mampu memberikan pelancaran lalu lintas

dengan tingkat gangguan kepentingan umum seminimal mungkin dan juga untuk

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah melalui retribusi daerah sebagai penunjang

pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di daerah.

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, berdasarkan hasil pengujian secara parsial

diketahui bahwa Retribusi Izin Mendirikan Bangunan berpengaruh signifikan terhadap

Retribusi Daerah. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji statistik yang menyimpulkan bahwa

t hitung adalah 3,718 sedangkan t tabel adalah 2,004 (54-4-1) sehingga t hitung > t

tabel (3,178 > 2,004), dan signifikansi penelitian menunjukkan angka < 0,05 (0,000 <

Page 15: PENGARUH RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rumah Potong Hewan Dan Pemeriksaan Kesehatan Hewan, Rumah Potong

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Deny Saputra (090462201073)

15

0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa Hipotesis keempat diterima atau terdapat

pengaruh antara Retribusi Izin Mendirikan Bangunan terhadap Retribusi Daerah di

Pemerintah Kota Tanjungpiang periode 2009-2013. Artinya bahwa retribusi izin

menidirikan bangunan juga sudah cukup diperhatikan oleh pemerintah kota

Tanjungpinang untuk meningkatkan pendapatan retribusi daerah setiap tahunnya

terbukti dari angka yang terdapat di Laporan Realisasi Penerimaan Pendapatan Daerah

Kota Tanjungpinang bahwa pendapatan retribusi izin menidirikan bangunan

merupakan pendapatan retribusi yang paling besar dibandingkan dengan retribusi

lainnya sehingga secara tidak langsung akan memberikan pengaruh yang cukup

signifikan terhadap pendapatan retribusi daerah. Sesuai dengan Perda Kota

Tanjungpinang Nomor 4 Tahun 2005 tentang retribusi izin mendirikan bangunan,

bahwa perlu dilakukan penataan, pengaturan dan pengawasan terhadap pertumbuhan

berdirinya bangunan-bangunan yang berkembang semakin pesat di wilayah kota yang

pengaturannya disesuaikan dengan Rencana Tata Ruang Kota Tanjungpinan. Maka,

melalui retribusi ini akan terciptalah penataan bangunan yang baik sesuai Rencana

Tata Ruang Kota Tanjungpinang dan melalui pemungutan biaya retribusi ini akan

mampu meningkatkan pendapatan retribusi daerah.

Berdasarkan hasil pengujian secara simultan diketahui bahwa secara simultan

Retribusi Pelayanan Persampahan, Retribusi Rumah Potong Hewan, Retribusi

Pelayanan Parkir Dan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan berpengaruh signifikan

terhadap Retribusi Daerah. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji ANOVA atau F test,

diperoleh F hitung sebesar 22,400 dengan tingkat signifikansi 0,000, sedangkan F tabel

sebesar 2,540 dengan signifikansi 0,05, karena F hitung > F tabel (22,400 > 2,540) dan

sig penelitian < 0,05 (0,000 < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa Hipotesis kelima

diterima atau terdapat pengaruh antara Retribusi Pelayanan Persampahan, Retribusi

Rumah Potong Hewan, Retribusi Pelayanan Parkir Dan Retribusi Izin Mendirikan

Bangunan terhadap Retribusi Daerah di Pemerintah Kota Tanjungpiang periode 2009-

2013.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam

bab empat, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

1. Secara parsial Retribusi Pelayanan Persampahan berpengaruh signifikan

terhadap Retribusi Daerah di Pemerintah Kota Tanjungpiang selama periode

2009 – 2013.

2. Secara parsial Retribusi Rumah Potong Hewan tidak berpengaruh signifikan

terhadap Retribusi Daerah di Pemerintah Kota Tanjungpiang selama periode

2009 – 2013.

Page 16: PENGARUH RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rumah Potong Hewan Dan Pemeriksaan Kesehatan Hewan, Rumah Potong

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Deny Saputra (090462201073)

16

3. Secara parsial Retribusi Pelayanan Parkir berpengaruh signifikan terhadap

Retribusi Daerah di Pemerintah Kota Tanjungpiang selama periode 2009 –

2013.

4. Secara parsial Retribusi Izin Mendirikan Bangunan berpengaruh signifikan

terhadap Retribusi Daerah di Pemerintah Kota Tanjungpiang selama periode

2009 – 2013.

5. Secara simultan Retribusi Pelayanan Persampahan, Retribusi Rumah Potong

Hewan, Retribusi Pelayanan Parkir Dan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan

berpengaruh signifikan terhadap Retribusi Daerah di Pemerintah Kota

Tanjungpiang selama periode 2009 – 2013.

Saran Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mencoba memberikan saran baik bagi

pemerintah daerah dan bagi peneliti selanjutnya.

1. Bagi Pemerintah Daerah

Pemerintah daerah kota Tanjungpinang harus lebih memaksimalkan

penyerapan retribusi daerah khususnya retribusi rumah potong hewan untuk

meningkatkan retribusi daerahnya karena tanjungpinang adalah daerah

otonom dan daerah otonom diharuskan mengurus sendiri rumah tangga

pemerintahannya dengan cara menghasilkan retribusi yang banyak. Hal ini

bertujuan agar daerah otonom tersebut bisa memajukan daerahnya masing-

masing dan mengurangi ketergantungannya pada pemerintah pusat.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Disarankan untuk menambah variabel independen lainnya atau menambah

tahun pengamatan sehingga hasil yang diperoleh lebih dapat dijadikan dasar

penilaian tentang hasil retribusi daerah di Pemerintah Kota Tanjungpinang.

Page 17: PENGARUH RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Rumah Potong Hewan Dan Pemeriksaan Kesehatan Hewan, Rumah Potong

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Deny Saputra (090462201073)

17

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Rozali. 2007. Pelaksanaan Otonomi Luas dengan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung. Jakarta : PT Raja Grasindo.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim, Abdul. 2008. Akuntansi Keuangan Daerah. Cetakan Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.

Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi 2011. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Nordiawan, Dendi., Iswahyudi Sondi Putra dan Maulidah Rahmawati. 2009. Akuntansi

Pemerintahan. Jakarta: Salemba Empat Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003. Tentang Keuangan

Daerah. Republik Indonesia. 2004. Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang Nomor 2 Tahun 2004.

TentangRetribusi Pelayanan Parkir Di Tepi Jalan Umum. Republik Indonesia. 2005. Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang Nomor 7 Tahun 2005.

Tentang Retribusi Rumah Potong Hewan DanPemeriksaan Kesehatan Hewan.

Republik Indonesia. 2004. Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang Nomor 3 Tahun 2004. Tentang Retribusi Pelayanan Persampahan.

Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004. TentangPerimbangan KeuanganAntara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah.

Republik Indonesia. 2005. Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang Nomor 3 Tahun 2004. Tentang Izin Mendirikan Bangunan.

Republik Indonesia. 2006. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006. Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. Tentang Pajak Daerah Dan Reribusi Daerah.

Siahaan, Marihot P.. 2006. Pajak Daerah dan Reribusi Daerah. Edisi Kedua. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan ke Delapan Belas. Bandung: Alfabeta.