pengaruh relationship marketing dane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6002/1/skripsipdf.pdf ·...
TRANSCRIPT
PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING DAN
INTERNET BANKING TERHADAP LOYALITAS
NASABAH BANK BRI SYARIAH KC SEMARANG
DENGAN SWITCHING COST SEBAGAI VARIABEL
MODERATING
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
Diaz Muhamad Zulkham
Nim 63010 15 0218
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
MOTTO
“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu (Muhammad) dadamu. dan
(bukankah) Kami telah menghilangkan darimu bebanmu. yang memberatkan
punggungmu. Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena
sesungguhnya, sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya, sesudah
kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu
urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. dan hanya
kepada Rabb-mulah hendaknya kamu berharap”
(Qs Al-Insyirah : 1-8)
“Setiap orang pasti mempunyai mimpi, begitu juga saya, namun bagi saya yang
terpenting adalah bukan seberapa besar mimpi yang kamu punya, tetapi seberapa
besar usaha untuk mewujudkan mimpi itu”
(Diaz Muhamad Zulkham)
ix
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap rasa syukur kepada Allah SWT, Skripsi ini saya persembahkan
untuk:
1. Kedua orang tuaku (Bpk. Suwarno dan Ibu Suryati) dan keluargaku
tercinta, terima kasih telah mencurahkan seluruh cinta dan kasih sayang
dengan sepenuh hati, telah mendidik dan membimbing sejak kecil dengan
penuh kesabaran. Terima kasih untuk doa yang telah Bapak dan Ibu
panjatkan yang selalu mengiringi setiap langkahku. Tiada kata yang dapat
ku ucapkan selain beribu terima kasih.
2. Ibu Imanda Firmantyas Putri Pertiwi,M.Si selaku dosen pembimbing
skripsi.
3. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
yang telah mengajarkan dan memberikan ilmu.
4. Sahabat-sahabatku “Kontraan Syariah” yang tidak kesebutkan namanya
satu-persatu, terima kasih telah memberikan warna tersendiri dalam
hidupku, atas segala tawa dan duka yang telah kita lalui bersama. Semoga
Allah memperpanjang kisah kita.
5. Kepada kalian yang sedang berjuang mengerjakan skripsi, nikmatilah
prosesnya karena kalian akan merindukan saat-saat itu. Berjuanglah dan
libatkan Tuhanmu.
6. Almamater IAIN Salatiga tercinta.
x
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-
Nya kepada penulis, sehingg penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Relatonship Marketing dan Internet Banking terhadap Loyalitas
Nasabah Bank BRI Syariah KC Semarang dengan Switching Cost sebagai
Variabel Moderating”. Sebagai syarat menyelesaikan Program Studi S1
Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) di Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Ucapan terima kasih sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada semua pihak
yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, ucapan semangat dan bantuan
dalam berbagai bentuk. Ucapan terimakasih penulis sampaikan terutama kepada:
1. Bapak Prof.Dr.Zakiyyudin,M.Ag selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
3. Ari Setiawan,M.M selaku ketua jurusan Perbankan Syariah S1
4. Ibu Imanda Firmantyas Putri Pertiwi,M.Si selaku dosen pembimbing
skripsi, terima kasih atas bimbingan, arahan dan ilmunya yang diberikan
kepada penulis sampai terselesaikannya skripsi ini.
5. Ibu Fetria Eka Yudiana,M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang
senantiasa memberikan saran.
xi
6. Segenap dosen dan civitas akademika Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga yang telah memberikan bekal
ilmu pengetahuan untuk penulis selama ini.
7. Supervisor BRIS KC Semarang Mas Adi yang telah memberikan ijin
peneliti untuk melakukan penelitian di BRIS KC Semarang
8. Kedua orang tuaku (Bpk. Suwarno dan Ibu Suryati) dan keluargaku
tercinta, terima kasih telah mencurahkan seluruh cinta dan kasih sayang
dengan sepenuh hati, telah mendidik dan membimbing sejak kecil dengan
penuh kesabaran. Terima kasih untuk doa yang telah Bapak dan Ibu
panjatkan yang selalu mengiringi setiap langkahku. Tiada kata yang dapat
ku ucapkan selain beribu terima kasih.
9. Keluarga besar PS S1 angkatan 2015.
10. Sahabat-sahabatku “Kontraan Syariah” yang tidak kusebutkan namanya
satu-persatu, terima kasih telah memberikan warna tersendiri dalam
hidupku, atas segala tawa dan duka yang telah kita lalui bersama. Semoga
Allah memperpanjang kisah kita
11. Kepada semua pihak yang telah membantu hingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari masih sangat jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kekurangan dalam penulisan skripsi ini, oleh karena itu dengan kerendahan hati
penulis mengucapkan permohonan maaf sebanyak-banyaknya dan semoga skripsi
ini dapat menjadi manfaat bagi orang lain.
xii
ABSTRAK
Zulkham, Diaz Muhamad. 2019. Pengaruh relationship marketing dan internet
banking terhadap loyalitas nasabah Bank BRI Syariah KC Semarang
dengan switching cost sebagai variabel moderating. Skripsi, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S-1 Perbankan Syariah IAIN
Salatiga. Pembimbing: Imanda Firmantyas Putri Pertiwi, M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh relationship
marketing dan internet banking terhadap loyalitas nasabah dengan switching cost
sebagai variabel moderating pada nasabah Bank BRI Syariah KC Semarang.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner dalam bentuk pertanyaan
menyangkut variabel penelitian. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 nasabah
Bank BRI Syariah KC Semarang. Data yang telah diperoleh dari pengumpulan
data ini kemudian diolah menggunakan komputer dengan aplikasi SPSS. Metode
analisis yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji
regresi berganda dan uji moderate regression analysis (MRA).
Hasil analisis pada pengujian uji t menunjukkan bahwa relationship
marketing (X1) berpengaruh negatif signifikan terhadap loyalitas nasabah.
Internet banking (X2) berpengaruh negatif signifikan terhadap loyalitas nasabah.
Hasil uji f menunjukan variabel relationship marketing (X1) dan Internet banking
(X2) secara bersama sama berpengaruh terhadap loyalitas nasabah. Hasil analisis
MRA menunjukkan bahwa variabel switching cost dapat memoderasi positif
pengaruh variabel relationship marketing dan internet banking terhadap loyalitas
nasabah.
Kata Kunci: Relationship marketing, Internet Banking, Switching Cost dan
Loyalitas.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
LOGO ............................................................................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................................... v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ......................................................................... vi
PERNYATAAN KESEDIAAN DIPUBLIKASI ........................................................ vii
MOTTO ..................................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. x
ABSTRAK .................................................................................................................. xii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 7
E. Sistematika Penulisan ..................................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................... 11
A. Kerangka Teori ............................................................................................. 11
1. Grand Theory ........................................................................................... 11
2. Loyalitas ................................................................................................... 12
3. Relationship marketing ............................................................................ 19
4. Internet banking ....................................................................................... 23
5. Switching cost ........................................................................................... 31
B. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 35
C. Kerangka Pelitian ......................................................................................... 38
D. Hipotesis ....................................................................................................... 39
xiv
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................. 43
A. Jenis Penelitian ............................................................................................. 43
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................ 43
C. Populasi dan Sampel .................................................................................... 44
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 46
E. Skala Pengukuran ......................................................................................... 47
F. Definisi dan Konsep Operasional ................................................................. 48
G. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 51
H. Analisis Data Penelitian ............................................................................... 53
1. Uji Statistik Deskriptif ............................................................................. 53
2. Uji Instrumen............................................................................................ 54
3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................... 55
4. Uji Ketepatan Model ................................................................................ 57
5. Uji Hipotesis ............................................................................................. 58
I. Alat Analisis ................................................................................................. 59
BAB IV ANALISIS DATA ........................................................................................ 60
A. Deskripsi Obyek Penelitian .......................................................................... 60
1. Bank BRI Syariah Kantor Cabang Semarang .......................................... 60
2. Visi Dan Misi ........................................................................................... 62
3. Identitas Tempat Kegiatan Penelitian ...................................................... 63
B. Diskripsi Data Responden ............................................................................ 63
1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................................... 64
2. Profil Responden Berdasarkan Usia ......................................................... 64
3. Profil Responden Berdasakan Pekerjaan.................................................. 65
4. Profil Responden Berdasakan Penghasilan .............................................. 65
5. Profil Responden Berdasarkan Lama Nasabah ........................................ 66
C. Uji Insrumen Peneltian ................................................................................. 66
1. Uji Validitas ............................................................................................. 66
2. Uji Reliabilitas.......................................................................................... 68
D. Uji Asumsi Klasik ........................................................................................ 69
1. Uji Multikolonieritas ................................................................................ 69
2. Uji Heteroskedastisitas ............................................................................. 70
3. Uji Normalitas .......................................................................................... 72
xv
E. Uji Ketepatan Model .................................................................................... 75
1. Uji Statistik F (Test) .................................................................................... 75
2. Uji Koefisien Determasi (R2) ................................................................... 76
F. Uji Hipotesis ................................................................................................. 77
1. Uji t (uji secara indvidu)........................................................................... 77
2. Uji Moderated Regression Analysis (MRA) ............................................ 79
BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 84
A. Kesimpulan ................................................................................................... 84
B. Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 86
C. Saran ............................................................................................................. 86
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 88
LAMPIRAN ................................................................................................................ 92
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Relationship marketing terhadap Loyalitas....................................... 36
Tabel 2. 2 Internet banking terhadap Loyalitas .................................................. 37
Tabel 3. 1 Instrumen Penelitian ......................................................................... 52
Tabel 4. 1 Jenis Kelamin .................................................................................... 64
Tabel 4. 2 Usia ................................................................................................... 64
Tabel 4. 3 Pekerjaan .......................................................................................... 65
Tabel 4. 4 Penghasilan ...................................................................................... 65
Tabel 4. 5 Lama Nasabah ................................................................................... 66
Tabel 4. 6 Hasil Uji Validitas ............................................................................. 67
Tabel 4. 7 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................ 68
Tabel 4. 8 Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................... 69
Tabel 4. 9 Hasil Uji Park .................................................................................... 72
Tabel 4. 10 Non Parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) ................................. 75
Tabel 4. 11 Hasil Uji F ......................................................................................... 76
Tabel 4. 12 Hasil Uji R2 ...................................................................................... 77
Tabel 4. 13 Hasil Uji t .......................................................................................... 78
Tabel 4. 14 Hasil Uji MRA ................................................................................. 79
Tabel 4. 15 Hasil Uji Hipotesis ............................................................................ 80
Tabel 4. 16 Hipotesis ........................................................................................... 83
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian ......................................................................... 39
Gambar 4. 1 Grafik Scatterplot ............................................................................. 71
Gambar 4. 2 Grafik Histogram.............................................................................. 73
Gambar 4. 3 Grafik Normal Probability Plot ........................................................ 74
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup ........................................................................ 93
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian .......................................................................... 94
Lampiran 3 Hasil Kuesioner ................................................................................. 99
Lampiran 4 Hasil output Uji SPSS...................................................................... 104
Lampiran 5 Surat Tugas Pembimbing................................................................. 112
Lampiran 6 Lembar Konsultasi Skripsi .............................................................. 113
Lampiran 7 Surat Penelitian ................................................................................ 114
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini perbankan syariah di Indonesia terus mengalami
pertumbuhan setiap tahunnya sejak disahkannya Undang-Undang
Perbankan No.7 tahun 1992 sebagaimana telah diubah Undang Undang
No. 21 Tahun 2008 mengenai perbankan syariah dimana bank memliki
peluang besar dalam mengembangkan industri perbankan syariah. Dari hal
tersebut banyak perbankan konvensional mulai menjalankan dual banking
sistem. Dalam sistem perbankan ganda ini, kedua sistem perbankan secara
bersama-sama memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk dan jasa
perbankan, serta mendukung pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian
nasional (Arifin, 2006: 37).
Menurut data statistik Perbankan Syariah yang dikeluarkan oleh
Otoritas Jasa keuangan (OJK) pada April 2018, terdapat 13 Bank Umum
Syariah (BUS), 21 Unit Usaha Syariah (UUS) dan 168 BPRS dengan total
aset BUS dan UUS sebesar Rp. 423.944 Miliar (SPS 2019), dan akan
mengalami pertumbuhan setiap tahunnya, dengan pertumbuhan yang
sangat tinggi tidak menutup kemungkinan akan terjadi persaingan yang
tinggi terhadap Lembaga Keuangan terutama perbankan di Indonesia.
Persaingan yang sangat ketat dibarengi semakin canggihnya teknologi
2
serta perubahan selera nasabah akan mengakibatkan nasabah berpindah
dari bank satu ke bank yang lain.
Setiap lembaga keuangan yang bergerak dalam bidang jasa
keuangan syariah akan berusaha untuk menang dalam hal pemasaran.
Perusahaan menang apabila memiliki strategi-strategi yang jauh lebih
unggul dan terdepan dibandingkan perusahaan pesaing (Pranomo dkk,
2016). Menurut Haryono (2016) persaingan sangat ketat saat ini
menyebabkan perusahaan-perusahaan sulit meningkatkan jumlah
pelanggannya,di sisi lain untuk memasuki pasar baru memerlukan biaya
yang cukup besar sehingga keberadaan pelanggan yang loyal sangat
dibutuhkan agar perusahaan dapat bertahan hidup.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan MarkPlus Insight dan
Majalah Infobank terhadap indeks loyalitas nasabah perbankan yang
disebut dengan Indonesiaan Bank Loyalty Index (IBLI), dari tiga kategori
yaitu bank konvensional, bank syariah dan Bank Pembangunan Daerah
(BPD) dalam lima tahun terakhir menunjukkan bahwa perbankan di
Indonesia mengalami kesulitan dalam menjaga dan meningkatkan loyalitas
nasabah (www.infobanknews.com).
Kotler (2007: 74) menyatakan bahwa kunci keunggulan bersaing
dalam situasi yang penuh persaingan adalah kemampuan perusahaan
dalam meningkatkan loyalitas pelanggan. Kesetiaan pelanggan akan
menjadi kunci sukses dan keunggulan bersaing perusahaan tidak hanya
dalam jangka pendek tetapi juga dalam jangka panjang. Loyalitas dapat
3
diartikan sebagai kesetiaan seseorang dalam menggunakan suatu produk
baik itu dalam bentuk barang maupun jasa yang diberikan oleh suatu
perusahaan. Jika seorang nasabah sudah loyal terhadap satu bank tertentu,
maka nasabah tersebut akan selalu setia menggunakan produk atau jasa
dari bank tersebut dan mempunyai kecenderungan yang lebih rendah
untuk melakukan switching (berpindah) ke produk atau jasa yang
ditawarkan oleh bank lain. Oleh karena itu, memahami pentingnya
menumbuhkan dan meningkatkan loyalitas dalam benak pelanggan
merupakan isu manajemen yang penting saat ini (Pritchard,1999: 345).
Salah satu strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan dalam
mempertahankan nasabah adalah menciptakan hubungan (relationship)
antara perusahaan dengan nasabah. Strategi menciptakan hubungan
dengan nasabah ini dikenal dengan relationship marketing Apriliani dkk
(2014), Wardhani dkk (2017), Haryono (2016). Terciptanya hubungan
yang baik antara perusahaan dengan nasabah akan membentuk adanya
loyalitas nasabah, maka dari itu salah satu cara untuk menjaga hubungan
baik dengan nasabah perusahaan dapat menerapkan strategi relationship
marketing (pemasaran hubungan) yang berpengaruh terhadap loyalitas
nasabah.
Dalam hal ini strategi yang dapat dijalankan perusahaan untuk
mempertahankan eksistensinya di hati pelanggan adalah memfokuskan diri
di dalam membina hubungan dengan pelanggannya (Pranomo dkk,2016).
Selain membina hubungan yang baik dengan nasabah, perusahaan juga
4
harus memberikan fasilitas penunjang agar nasabah semakin puas dan
loyal.
Penyelenggaraan internet banking merupakan penerapan atau
aplikasi teknologi informasi yang terus berkembang dan dimanfaatkan
untuk menjawab keinginan nasabah perbankan yang menginginkan servis
cepat, aman, nyaman murah dan tersedia setiap saat (24 jam/hari, 7
hari/minggu) dan dapat diakses dari mana saja baik itu dari handphone,
komputer, laptop/ notebook, atau PDA. Dan dengan adanya internet
banking diharapkan nasabah akan semakin puas dalam pelayanan dan
semakin loyal tethadap perusahaan (Indah, 2016).
Aplikasi teknologi informasi dalam internet banking akan
meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan produktifitas sekaligus
meningkatkan pendapatan melalui system penjualan yang jauh lebih
efektif. Secara umum, dalam penyediaan layanan internet banking, bank
memberikan informasi mengenai produk dan jasanya via portal di internet,
memberikan akses kepada para nasabah untuk bertransaksi dan meng-
update data pribadinya (Hidayati dan Muhdiyanto, 2017)
Banyaknya pesaing dan berkembangnya teknologi yang sangat
pesat, telah memudahkan konsumen dalam memilih layanan jasa dan
berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Dalam kepindahan
pada produk lain konsumen juga sebenarnya dihadapkan dengan semacam
biaya atau kegiatan tambahan yang bisa membuat keinginan berpindah itu
berkurang atau menjadi semacam beban tambahan, hal ini disebut dengan
5
switching cost (Juana dkk,2017). Switching cost merupakan biaya-biaya
yang akan ditanggung oleh nasabah apabila beralih ke bank lain. Golongan
ini memikirkan biaya peralihan seperti waktu, uang atau risiko (Mukhlisin,
2018).
Hasil penelitian oleh Apriliani dkk (2014) , Rahmawati (2016),
Wardhani dkk (2017) dan Haryono (2016) menunjukkan secara simultan
maupun parsial relationship marketing berpengaruh signifikan terhadap
variabel loyalitas nasabah, sedangkan penelitian menurut Cahyono (2017)
relationship marketing tidak berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.
Sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh Khotimah dkk (2016)
bahwa relationship marketing berpengaruh tidak signifikan dan negatif
terhadap loyalitas nasabah. Dikatakan juga bahwa relationship marketing
tidak dijadikan ukuran seseorang akan menjadi loyal. Dan hasil penelitian
oleh Mukhlisin (2018) switching cost mampu memoderasi secara
signifikan marketing reliationship terhadap loyalitas nasabah.
Hasil penelitian oleh Indah (2016), Pinontoan (2013), Basri (2019)
dan (Hidayati dan Muhdiyanto,2017) secara simultan maupun parsial,
menunjukkan bahwa variabel internet banking berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas nasabah, sedangkan penelitian menurut Nursiana (2015)
internet banking berpengaruh negatif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah. Hasil penelitian oleh Rahi dan Ghani (2017) switching cost
mampu memoderasi secara positif dan signifikan internet banking
terhadap loyalitas nasabah.
6
Berdasarkan permasalahan diatas dan masih terdapat banyak gap
pada penelitihan terdahulu maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Relationship Marketing dan Internet
Banking Terhadap Loyalitas Nasabah Bank BRI Syariah KC
Semarang dengan Switching Cost sebagai Variabel Moderating”.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat pengaruh relationship marketing terhadap
loyalitas nasabah pada bank BRI Syariah KC Semarang?
2. Apakah terdapat pengaruh penggunaan internet banking terhadap
loyalitas nasabah pada Bank BRI Syariah KC Semarang?
3. Apakah terdapat pengaruh switching cost dalam memoderasi
pengaruh relationship marketing terhadap loyalitas nasabah pada
Bank BRI Syariah KC Semarang?
4. Apakah terdapat pengaruh switching cost dalam memoderasi
pengaruh internet banking terhadap loyalitas nasabah pada Bank
BRI Syariah KC Semarang?
C. Tujuan Penelitian
1. Menganalisis pengaruh relationship marketing terhadap loyalitas
nasabah pada Bank BRI Syariah KC Semarang.
2. Menganalisis pengaruh penggunaan internet banking terhadap
loyalitas nasabah pada Bank BRI Syariah KC Semarang.
7
3. Menganalisis pengaruh switching cost dalam memoderasi
relationship marketing terhadap loyalitas nasabah pada Bank BRI
Syariah KC Semarang.
4. Menganalisis pengaruh switching cost dalam memoderasi intenet
banking terhadap loyalitas nasabah pada Bank BRI Syariah KC
Semarang.
D. Manfaat Penelitian
Penulis berharap bahwa kegiatan penelitian dalam penulisan ini akan
bermanfaat bagi penulis maupun pihak lain. Adapun manfaat yang dapat
diperoleh dari penulisan ini antara lain:
1. Secara Teoritis
a. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan ilmu pengetahuan
bagi masyarakat mengenai perbankan syariah dan juga sebagai
sumbangan pemikiran mengenai pengembangan penelitian yang
sudah ada.
b. Bagi Mahasiswa
Menambah masukan agar penelitiannya dapat lebih difokuskan.
c. Bagi Peneliti
Sebagai pengembangan teori yang sudah di dapat selama di bangku
kuliah dan sebagai latihan untuk penelitian-penelitian seanjutnya.
8
d. Bagi IAIN SALATIGA
Untuk memperkaya literature penelitian tentang loyalitas nasabah
dan menambah wawasan bagi mahasiswa khususnya Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN SALATIGA.
2. Secara Praktis
a. Bagi Perbankan Syariah
Sebagai dasar pertimbangan dan menjadi bahan masukan bagi
perusahaan atau lembaga mengenai praktek pemasaran terutama
tentang membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
b. Bagi Nasabah
Menciptakan hubungan yang baik dan menambah kepercayaan
terhadap perusahaan.
c. Bagi Masyarakat
Dengan penelitian ini masyarakat akan tahu seberapa besar
pengaruh relationship marketing dan internet banking terhadap
customer loyalty. Sekaligus sebagai wawasan bagi masyarakat
tentang manajemen pemasaran khususnya pada pemasaran
relasional
E. Sistematika Penulisan
Sistematika pembahasan ini bertujuan untuk menggambarkan alur
pemikiran penulis dari awal hingga kesimpulan akhir. Adapun rencana
sistematika pembahasan dari awal hingga kesimpulan akhir adalah sebagai
berikut :
9
BAB I Pendahuluan. Pada bab ini berisi mengenai latar belakang
masalah, yang menampilkan landasan pemikiran secara garis besar baik
dalam teori maupun fakta yang ada. Perumusan masalah berisi mengenai
pernyataan tentang keadaan, fenomena dan atau konsep yang memerlukan
jawaban melalui penelitian.Tujuan dan kegunaan penelitian yang
merupakan hal yang diharapkan dapat dicapai mengacu pada latar
belakang masalah, perumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Pada
bagian terakhir dari bab ini yaitu sistem penulisan, diuraikan mengenai
ringkasan materi yang akan dibahas pada setiap bab yang ada dalam
skripsi.
BAB II Tinjauan Pustaka. Dalam bab ini akan menjabaran teori-
teori dan menjadi dasar dalam perumusan hipotesis serta membantu dalam
analisis hasil penelitian.Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yang berhubungan dengan
penelitian ini. Hipotesis adalah pernyataan yang disimpulkan dari tinjauan
pustaka, serta merupakan jawaban sementara.
BAB III Metode Penelitian. Dalam bab ini akan menguraikan
variabel penelitian dan efisiensi operasional sekaligus melakukan
pendefinisian secara operasional. Penentuan sampel berisi mengenai
dengan jumlah populasi, jumlah sampel yang diambil dan metode
pengambilan sampel. Jenis dan sumber data gambaran tentang jenis data
yang digunakan untuk variabel penelitian.Metode analisis data
10
mengungkapkan bagaimana gambaran model analisis yang digunakan
dalam penelitian.
BAB IV Hasil Penelitian. Dalam bagian ini menjelaskan tentang
diskripsi objek penelitian yang berisi penjelasan singkat objek yang
digunakan dalam penelitian.Analisis data dan pembahasan hasil penelitian
merupakan bentuk yang sederhana yang mudah dibaca dan yang mudah
diintrepretasikan melipuuti diskripsi objek penelitian, analisis penelitian,
serta analisis data dan pembahasan. Hasil penelitian mengungkapkan
intrepretasi untuk memaknai implikasi penelitian.
BAB V Penutup. Dalam bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan
dan keterbatasan penelitian serta sasaran untuk penelitian berikutnya.
.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kerangka Teori
1. Grand Theory
Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
pertukaran sosial (Social Exchange Theory) yang dikemukakan oleh
Blau tahun 1964 untuk menjelaskan hubungan antar variabel dalam
penelitian ini. Teori ini mengatakan bahwa seseorang akan membalas
perlakuan orang lain terhadap dirinya seperti apa yang orang lain
perlakukan kepadanya (West dan Turner, 2008:185). Mengacu pada
teori pertukaran sosial ini, maka nasabah bank syariah akan
menunjukkan sikap puas dan berperilaku loyal terhadap bank syariah,
jika hubungan relationship marketing yang diberikan bank syariah
baik. Selain itu, teori ini juga menjelaskan bahwa seseorang akan
selalu bertindak rasional yaitu, dengan mencari keuntungan dan
menghindari kerugian. Artinya, ketika nasabah bank syariah merasa
rugi atas kualitas layanan yang kurang baik, maka nasabah tersebut
akan berpikir untuk meninggalkan produk dan jasa dari bank syariah
tersebut atau melakukan switching (Mustafa, 2011) .
Nasabah akan menghindari sesuatu yang mengakibatkan
kerugian pada diri mereka seperti hubungan relationship maketing
yang buruk dan layanan internet banking yang sering eror. Nasabah
12
akan mencari alternatif bank lain atau berpindah ketika nasabah
merasa rugi jika tetap berada di bank tersebut. Untuk itu, hubungan
relationship marketing dan kehandalan layanan internet banking dari
bank syariah sangat menentukan loyalitas dan switching intention dari
nasabahnya. Loyalitas yang tinggi dari nasabah, akan meningkatkan
reputasi pemimpin dan nilai dari perusahaan (Rahi & Ghani, 2017).
2. Loyalitas
a. Pengertian Loyalitas
Menurut Rahmawati (2016) pengertian loyalitas adalah
perilaku konsumen yang dapat diketahui jika konsumen telah
melakukan pembelian produk yang ditawarkan di pasar,
konsumen yang loyal adalah suatu komitmen yang mendalam
untuk membeli kembali dan berlangganan suatu produk atau jasa
secara konsisten di masa yang akan datang, sehingga dapat
menyebabkan pengulangan pembelian merek yang sama
walaupun ada pengaruh situasi dan berbagai usaha pemasaran
yang berpotensi untuk menyebabkan tindakan perpindahan
merek.
Loyalitas menggambarkan kesediaan pelanggan untuk
menggunakan barang atau jasa secara berulang dan secara
eksklusif, dan dengan sukarela merekomendasikan produk atau
jasa tersebut kepada konsumen lain (Lovelock dan Wright, 2005:
133). Loyalitas nasabah menurut Cahyono (2017) adalah
13
komitmen untuk membela secara mendalam untuk membeli
kembali atau berlangganan kembali produk atau layanan yang
dipilih secara konsisten di masa depan, meskipun pengaruh situasi
dan upaya pemasaran memiliki potensi untuk menyebabkan
perubahan dalam tingkah laku.
b. Karakteristik Loyalitas
Konsumen yang loyal merupakan asset penting bagi
perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari karakteristik yang
dimilikinya. Griffin (2003:31) menyatakan bahwa konsumen
yang loyal memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) Melakukan pembelian secara teratur (makes regular repeat
purchases)
2) Melakukan pembelian disemua lini produk atau jasa
(purchases across productand service lines)
3) Merekomendasikan produk lain (refers other)
4) Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari
pesaing (demonstrates on immunity to the full of the
competition)
c. Tahap-tahap loyalitas
Menurut Hurriyati (2008 : 132) loyalitas pelanggan dibagi
menjadi enam tahapan yaitu:
14
1) Suspect
Meliputi semua orang yang diyakini akan membeli
(membutuhkan) barang/jasa, tetapi belum memiliki informasi
tentang barang/jasa perusahaan.
2) Prospect
Adalah orang-orang yang memiliki kebutuhan akan jasa
tertentu, dan mempunyai kemampuan untuk membelinya.
Pada tahap ini, meskipun mereka belum melakukan
pembelian tetapi telah mengetahui keberadaan perusahaan
dan jasa yang ditawarkan melalui rekomendasi pihak lain
(word of mouth).
3) Customer
Pada tahap ini, pelanggan sudah melakukan hubungan
transaksi dengan perusahaan, tetapi tidak mempunyai
perasaan positif terhadap perusahaan, loyalitas pada tahap ini
belum terlihat.
4) Clients
Meliputi semua pelanggan yang telah membeli barang/jasa
yang dibutukan dan ditawarkan perusahaan secara teratur,
hubungan ini berlangsung lama, dan mereka telah memiliki
sifat retention
15
5) Advocates
Pada tahap ini, clients secara aktif mendukung perusahaan
dengan memberikan rekomendasi kepada orang lain agar mau
membeli barang/jasa diperusahaan tersebut.
6) Partners
Pada tahap ini telah terjadi hubungan yang kuat dan saling
menguntungkan antara perusahaan dengan pelanggan, pada
tahap ini pula pelanggan berani menolak produk/jasa dari
perusahaan lain.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas
Menurut Rahmasari (2012) loyalitas nasabah di pengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu:
1) Kepercayaan nasabah
Kepercayaan nasabah adalah semua pengetahuan yang
dimiliki nasabah dan semua kesimpulan yang dibuat nasabah
tentang obyek, atribut dan manfaatnya
2) Kepuasan nasabah
Kepuasan nasabah adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesan
terhadap kinerja (hasil) suatu produk dan harapan. Loyalitas
pelanggan dapat timbul karena pelanggan puas terhadap suatu
barang atau jasa, sehingga ada kecenderungan untuk
melanjutkan hubungan tersebut
16
3) Komitmen
Komitmen merupakan unsur perilaku sebagai
mempertahankan dan menjaga hubungan jangka panjang
kedua belah pihak agar hubungan lebih bermakna.
4) Sikap nasabah
Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk
bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah
baik secara konsekuen. Sikap ini dilakukan nasabah
berdasarkan pandangannya terhadap aktivitas
perbankan,keunggulan produk dan proses belajar baik dari
pengalaman atau lainnya yang bisa menjadi sikap positif atau
cenderung tidak peduli terhadap aktivitas perusahaan.
5) Citra perusahaan
Citra perbankan adalah respon nasabah pada keseluruhan
penawaran yang diberikan suatu perbankan dan didefinisikan
sebagai sejumlah kepercayaan, ide-ide dan kesan nasabah
pada suatu organisasi perbankan.
6) Kualitas layanan dan produk
Kualitas layanan atau produk adalah tingkat keunggulan yang
diharapkan dan pengendalian atas keunggulan tersebut untuk
memenuhi harapan pelanggan. Pelayanan yang baik akan
meningkatkan kepuasan nasabah sehingga bersedia untuk
melakukan transaksi secara berulang.
17
e. Manfaat loyalitas
Menurut Eka dan Setyono (2016) banyak literatur pemasaran
menyebutkan bahwa kesetian pelanggan memiliki nilai stategik
bagi perusahaan, yaitu antara lain:
1) Mengurangi biaya pemasaran, beberapa penelitian
menunjukkan bahwa biaya untuk mendapatkan pelanggan
baru enam kali lebih besar dibandingkan dengan biaya untuk
mempertahankan pelanggan yang ada.
2) Trade leverage, sebuah produk dengan merek yang memiliki
pelanggan setia akan menarik para distributor untuk
memberikan ruang yang lebih besar dibandingkan dengan
merek lain di toko mereka, karena mereka tahu bahwa
konsumen ataupun pelanggan akan berulag kali membeli
merek tersebut, bahkan mengajak konsumen lain untuk
membeli merek tersebut.
3) Menarik pelanggan baru, pelanggan yang tidak puas akan
menyampaikan ketidakpuasannya kepada 8-10 orang,
sebaliknya bila puas akan menceritakan dan
merekomendasikan kepada orang lain untuk memilih produk
yang telah memberikan kepuasan.
4) Waktu untuk merespon ancaman dari pesaing, kesetiaan
terhadap merek memungkinkan perusahaan memiliki waktu
untuk merespon tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
18
pesaing. Jika pesaing mengembangkan produk yang lebih
superior, perusahaan memiliki kesempatan untuk membuat
produk yang lebih menarik dalam jangka waktu tertentu
karena bagi pesaing relatif sulit untuk mempengaruhi
pelanggan-pelanggan kita yang setia, mereka butuh waktu
yang relatif lama.
f. Dimensi loyalitas
Menurut Carmen (2005: 83) terdapat empat indikator loyalitas
pelanggan, diantaranya:
1) Word of mouth promotion (promosi dari mulut ke mulut).
Merupakan percakapan dari orang ke orang tertulis atau
komunikasi melalui elektronik atau yang berhubungan dengan
manfaat atau pengalaman membeli menggunakan barang atau
jasa.
2) Future repurchase intention (minat melakukan pembelian di
masa berikutnya). Minat beli merupakan sebuah perilaku
konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam
membeli atau memilih suatu produk berdasarkan pengalaman
dalam memilih, menggunakan dan mengkonsumsi atau bahkan
menginginkan suatu produk atau jasa.
3) Price sensitive (harga yang sensitif). Tingkat sensitif harga
diwujudkan dalam bentuk pelanggan akan tetap memilih
perusahaan tersebut meskipun harga yang ditawarkan lebih
19
mahal dari perusahaan yang lain selama perusahaan tersebut
memberikan manfaat yang lebih baik dari perusahaan lain.
4) Complaint behaviour (sikap komplain). Perilaku keluhan
konsumen merupakan tindakan konsumen yang berbeda bila
mereka merasa tidak puas dengan suatu pembelian.
3. Relationship marketing
a. Pengertian relationship marketing
Pengertian relationship marketing menurut Kotler dan
Amstrong (2006:194) relatioship marketing adalah sebuah
proses menciptakan, mempertahankan, dan meningkatkan
hubungan yang kuat dan bernilai tinggi dengan pelanggan serta
pihak yang berkepentingan lainnya. Hubungan ini bersifat
partnership, bukan sekedar hubungan antara penjual dan
pembeli. Ini berarti tujuan jangka panjang adalah menghasilkan
keuntungan yang terus menerus dari suatu kelompok pelanggan
yaitu pelanggan yang sekarang dan juga pelanggan yang baru.
Relationship marketing (Pemasaran Hubungan) merupakan
suatu filosofi dalam menjalankan orientasi bisnis yang terfokus
pada perbaikan dan menjaga pelayanan pelanggan yang sudah
ada/lama, dibandingkan dengan mencari pelanggan baru. Upaya
mencari pelanggan baru akan lebih membutuhkan biaya dan
tenaga yang tidak sedikit, selain itu juga membutuhkan waktu
yang relatif lama (Wardhani et al., 2017).
20
Menurut Chan (2003:6) Relationship marketing dapat
didefinisikan sebagai pengenalan setiap pelanggan secara lebih
dekat dengan menciptakan komunikasi dua arah dengan
mengelola suatu hubungan yang saling menguntungkan antara
pelanggan dan perusahaan. Tujuan utamaya adalah untuk
menemukan Life Time Value (LTV) dari pelanggan. LTV telah
menjadi barometer pengukur untuk memilah-milah pelanggan
berharga dan membedakanya dengan kelompok pelanggan lain.
Setelah LTV didapat, tujuan selanjutnya adalah bagaimana agar
LTV masing-masing kelompok pelanggan dapat terus diperbesar
dari tahun ke tahun. Setelah itu tujuan ketiganya adalah
bagaimana menggunakan profit yang didapat dari dua tujuan
pertama tadi untuk mendapatkan pelanggan baru dengan biaya
yang relative murah. Dengan demikian, tujuan jangka
panjangnya adalah menghasilkan keuntungan terus-menerus dari
dua kelompok pelanggan : pelanggan sekarang dan pelanggan
baru.
b. Manfaat relationship marketing
Relationship marketing memiliki manfaat yaitu (Marwanto,
2015:71-72):
1) Ikatan structural
Dengan adanya relationship marketing bisa dipastikan
bahwa beberapa badan usaha yang terdapat dalam sebuah
21
perusahaan akan bersatu dan bekerjasama untuk memberikan
pendekatan atau program yang dapat menarik minat
konsumen.
2) Manfaat ekonomis
Relationship marketing memiliki manfaat ekonomis
karena dapat menghemat biaya yang dikeluarkan oleh
pelanggan.
3) Manfaat sosial
Dengan adanya relationship marketing, seorang penjual
harus bisa menciptakan hubungan sosial yang baik dengan
pelanggan. Salah satu caranya adalah dengan memberikan
perhatian kepada pelanggan dengan mempelajari kebutuhan
dan keinginan pelanggan secara individual.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi relationship marketing
Menurut Ndubisi (2015) bahwa relationship marketing telah
diuji secara empiris sehingga memiliki pengaruh yang kuat
terhadap loyalitas konsumen. Manajemen suatu perusahaan akan
lebih baik bila memahami hubungan pelanggan dan akan
mencapai loyalitas konsumen pada level yang tinggi.
Ndubisi telah meneliti bahwa terdapat 4 indikator
relationship marketing, yang meliputi:
22
1) Kepercayaan
Salah satu penentu utama antara perusahaan dan mitra
adalah kepercayaan. Kepercayaan adalah hasil dari kejujuran
perusahaan dalam menepati janjinya. Hubungan terbentuk
setelah adanya kepercayaan yang dijalin antara perusahaan
dengan pelanggan. Berlanjut atau tidaknya suatu hubungan
dengan pelanggan bisa diprediksi pada saat pelanggan
mempercayai produk maupun jasa perusahaan untuk memilih
menggunakannya atau meninggalkan perusahaan.
2) Komitmen
Komitmen menjadi salah satu upaya mempertahankan
relationship. Komitmen yang tinggi dari seorang pelanggan
terhadap perusahaan akan ditunjukkan dengan keyakinan
yang kuat dan penerimaan terhadap nilai-nilai yang
diterapkan perusahaan. Komitmen sangat penting untuk
menjalin keberlangsungan kerja sama dalam jangka panjang.
3) Komunikasi
Komunikasi sebagai pertukaran informasi antara pembeli
dan penjual merupakan aspek yang sangat penting terhadap
kesuksesan. Komunikasi juga dapat menjadi media
perselisian, melalui komunikasi perusahaan dapat
menyelaraskan ekspektasi perusahaan dengan presepsi
perusahaan. Aktivitas komunikasi bertujuan untuk
23
menyebarkan informasi, menyampaikan pesan,
mempengaruhi atau membujuk, dan mengingatkan pasar pada
produk yang ditawarkan perusahaan.
4) Penanganan keluhan
Mendefinisikan penanganan masalah sebagai
kemampuan untuk menghindari potensial konflik,
memberikan solusi sebelum terjadi permasalahan, dan
mendiskusikan solusi secara terbuka ketika permasalahan
muncul.
4. Internet banking
a. Pengertian internet banking
Kemajuan teknologi informasi memberi warna baru pada bidang
bisnis. Bisnis di bidang jasa juga memanfaatkan kemajuan teknologi
untuk meningkatkan layanan yang berbasis informasi. Perbankan
adalah salah satu perusahaan jasa yang menggunakan layanan
berbasis teknologi. Secara teori, layanan berbasis informasi tidak
membutuhkan kontak tatap muka dengan konsumen (Mussry, 2010:
151). Layanan atau jasa internet banking yang diatur melalui
Peraturan Bank Indonesia No. 9/15/PBI/2007 Tahun 2007 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi
Informasi Oleh Bank Umum
Internet banking merupakan fasilitas yang disediakan oleh
lembaga perbankan dan keuangan, yang memungkinkan pengguna
24
untuk melakukan transaksi terkait melalui internet dengan mudah.
Pada saat ini, hampir seluruh bank yang ada di Indonesia
menyediakan fasilitas internet banking. Internet banking
merupakan hasil dari perkembangan aplikasi teknologi informasi
yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan nasabah perbankan
yang menginginkan pelayanan dengan cepat, aman, nyaman murah
dan tersedia setiap saat 24 jam dan dapat diakses kapan saja dan
dimana saja baik itu dari handphone, komputer, maupun laptop
(Maria & Hanifa, 2016)
Menurut Bank Indonesia internet banking merupakan salah satu
layanan jasa Bank yang memungkinkan nasabah untuk memperoleh
informasi, melakukan komunikasi dan melakukan transaksi
perbankan melalui jaringan internet (Riswandi,2005:21). Jenis
kegiatan internet banking dibedakan menjadi tiga yaitu:
1) Informational internet banking yaitu pelayanan jasa bank
kepada nasabah dalam bentuk informasi melalui jaringan
internet dan tidak melakukan eksekusi transaksi (execution of
transaction)
2) Communicative internet banking yaitu pelayanan jasa Bank
kepada nasabah dalam bentuk komunikasi atau melakukan
interaksi dengan bank penyedia layanan internet banking secara
terbatas dan tidak melakukan eksekusi transaksi.
25
3) Transactional internet banking yaitu pelayanan jasa bank
kepada nasabah untuk melakukan interaksi dengan bank
penyedia layanan internet banking dan melakukan eksekusi
transaksi.
b. Tujuan internet banking
Media internet dapat digunakan oleh bank untuk beberapa
tujuan, baik bagi pihak bank maupun pihak nasabah, yaitu:
1) Bagi Bank
a) Menjelaskan produk dan jasa seperti, pemberian pinjaman
dan kartu kredit.
b) Menyediakan informasi mengenai suku bunga dan kurs mata
uang asing yang terbaru.
c) Menunjukkan laporan tahunan perusahaan dan keterangan
pers lainnya.
d) Menyediakan informasi ekonomi dan bisnis seperti perkiraan
bisnis.
e) Memberikan daftar lokasi kantor bank tersebut dan lokasi
ATM.
f) Memberikan daftar pekerjaan yang membutuhkan tenaga
kerja baru.
g) Memberikan gambaran mengenai bank.
h) Menyediakan informasi mengenai sejarah bank dan peristiwa
terbaru.
26
i) Memberikan pelayanan kepada nasabah untuk memeriksa
neraca tabungan dan memindahkan dana antar tabungan.
j) Menyediakan algorithma yang sederhana sehingga para
nasabah dapat membuat perhitungan untuk pembayaran
pinjaman, perubahan atau pengurangan pembayaran hipotik,
dan lain sebagainya.
2) Bagi nasabah
a) Mempermudah nasabah dalam bertransaksi perbankan,
karena dengan internet banking akses perbankan dapat
dilakukan di komputer pribadi nasabah bahkan lebih dekat,
tanpa harus datang ke kantor cabang.
b) Mempercepat kegiatan transaksi perbankanhanya dengan
modal komputer pribadi, nasabah dapat mengakses
transaksi apapun dengan beberapa “klik” di mouse
komputer. Tanpa membuangbuang waktu untuk datang
mengisi formulir di kantor cabang.
c) Menghemat biaya seperti menghemat ongkos jalan ke
kantor cabang.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi internet banking
Menurut Nisa dkk (2013) faktor-faktor yang mempengaruhi
untuk menggunakan internet banking yaitu:
1) Kenyamanan (Convenience), kenyamanan berarti nasabah
merasa bahwa internet banking itu fleksibel dalam hal waktu
27
dan tempat. Internet banking menyediakan tingkat kenyamanan
yang lebih tinggi yang memudahkan nasabah untuk melakukan
transaksi perbankan kapanpun dan dimanapun.
2) Kemampuan Mengakses (Accessilability) kemampuan
mengakses adalah kemampuan untuk mengakses situs dan
menghubungi pihak bank ketika dibutuhkan.
3) Ketersediaan Fitur (Feature Availability) faktor lain yang
penting di dalam kesuksesan internet banking, yaitu kemampuan
inovasi untuk menghadapi kebutuhan nasabah dengan
menggunakan ketersediaan fitur yang berbeda pada website.
Fitur berarti hal-hal apa saja yang dapat dilakukan oleh nasabah
dengan menggunakan internet banking.
4) Privasi (privacy) kerahasiaan (privacy) berarti segala hal yang
berkaitan dengan informasi pribadi pengguna terjamin
kerahasiaannya, tidak ada orang yang mengetahuinya.
5) Kecepatan (speed) kecepatan dapat diartikan dengan kecepatan
internet banking untuk memberikan informasi yang diinginkan
pengguna internet banking.
6) Tarif dan biaya (fees and charge). Internet banking memiliki
biaya transaksi yang murah dan layanan kecepatan tinggi jika
dibandingkan dengan layanan perbankan lain. Internet banking
memudahkan para nasabah untuk mengakses akun bank mereka,
biaya service yang lebih rendah dan penghematan waktu.
28
7) Manajemen dan citra bank (bank management and image)
reputasi atau lebih dikenal dengan brand reputation sering
didefinisikan sebagai persepsi kualitas yang digabungkan
dengan nama. Pada bisnis-bisnis industri dan jasa, nama (merk)
lebih sering dihubungkan dengan reputasi perusahaan daripada
dengan produk atau jasa itu sendiri. Karena itulah salah satu
pertimbangan nasabah dalam menabung dan menggunakan jasa
bank adalah reputasi perusahaan tersebut di mata nasabah,
karena kepercayaan marupakan salah satu faktor utama bagi
nasabah untuk mempercayakan uangnya di tabung atau di
investasikan pada bank tersebut.
8) Desain (design) desain didefinisikan sebagai tampilan dari
internet banking semakin tinggi tingkat komunikasi sosial yang
ditampilkan oleh suatu website bank, semakin besar
pengaruhnya pada kepercayaan konsumen dan meningkatkan
kemungkinan konsumen melakukan transaksi online.
9) Konten (content), konten merupakan kemampuan internet
banking untuk menyediakan informasi yang terbaru mengenai
produk maupun jasa terbaru yang ditawarkan.
d. Produk atau jasa internet banking
Secara umum terdapat beberapa jenis produk/jasa yang ditawarkan
melalui internet banking:
29
1) Informasi saldo
2) Pembukaan rekening
3) Transfer
Transfer dengan menggunakan jasa internet banking adalah cara
yang paling efisien dan murah karena nasabah dapat
melakukannya dimana saja dan tidak dibatasi oleh waktu.
4) Payment Gateway
Merupakan fasilitas pembayaran jasa internet banking (antara
lain pembayaran telepon, air PAM, dan listrik) yang disediakan
oleh bank sehingga nasabah dapat melakukan pembayaran
langsung melalui internet. Konsep payment gateway ini mirip
dengan transfer karena nasabah maupun penyedia jasa
(perusahaan telepon atau listrik) harus sama-sama memiliki
account di bank tersebut.
5) Kliring
6) Trade Services and Finance
7) Penutupan rekening
8) Transaksi lainnya bank penyedia internet banking dapat juga
menyediakan pelayanan jasa bagi korporasi seperti cash
management service, continous link settlement, pemesanan buku
cek bahkan nasabah dapat memperoleh informasi, berita,
analisis seputar foreign exchange transaction serta juga dapat
30
melakukan transaksi spot, swap, forward, dll melalui internet
banking.
e. Dimensi internet banking
Dimensi kualitas jasa online Menurut (Indah, 2016):
1) Kepercayaan (Trust) Hal utama yang harus dipertimbangkan
seorang nasabah ketika melakukan kegiatan internet banking
adalah apakah mereka percaya terhadap kegiatan yang memakai
jaringan internet terutama dalam hal keamanan.
2) Kemudahan (Easy of use) Kemudahan dalam penggunaan
adalah salah satu hal yang menjadi pertimbangan bagi nasabah.
Karena pada saat nasabah bertransaksi melalui internet banking,
biasanya nasabah akan mengalami kesulitan karena faktor
keamanan dan tidak tahu cara bertransaksi internet banking
cenderung mengurungkan niatnya untuk melakukannya. Disisi
lain ada juga beberapa nasabah yang berinisiatif untuk mencoba
karena mereka telah telah mendapatkan informasi tentang cara
bertransaksi internet banking.
3) Kualitas informasi (Information quality) Informasi jasa apa saja
yang ada di dalam internet banking harus memuaskan
kebutuhan nasabah. Hal tersebut dapat membantu nasabah di
dalam bertransaksi dan mudah dipahami.
4) Keamanan data pengguna.
31
5. Switching cost
a. Pengertian switching cost
Switching cost dapat didefinisikan sebagai biaya yang timbul
dari perpindahan dari satu layanan produk ke produk lain. Maria
dan Hanifa (2016) medifinisikan switching cost sebagai one-time
costs yang dipersepsikan atau di asosiasikan pelanggan dengan
proses beralih dari penyedia layanan jasa/produk yang satu ke
penyedia layanan jasa/produk lain. Maelatusaadah dkk (2018)
mengungkapkan biaya yang dapat timbul dari switching cost di
dalamnya termasuk biaya pencarian, biaya transaksi, biaya belajar,
diskon pelanggan loyal, kebiasaan pelanggan, biaya emosional,
usaha kognitif, resiko finansial, resiko sosial, dan resiko psikologis.
Menurut Mukhlisin (2018) switching cost merupakan biaya-
biaya yang akan ditanggung oleh nasabah apabila beralih ke bank
lain (handling switching) khususnya bagi nasabah kredit produktif
yaitu : biaya administrasi bank, propisi kredit, biaya bunga yang
lebih tinggi di bank lain, biaya pengikatan jaminan dan biaya
transportasi. Dari sisi perusahaan, biaya beralih merupakan sebuah
cara untuk mengunci atau membuat pelanggan tidak berpindah ke
perusahaan lain, sehingga jika biaya beralih yang dirasakan
konsumen tinggi, maka akan semakin baik bagi perusahaan.
Banyaknya pesaing dan berkembangnya teknologi yang sangat
pesat, telah memudahkan konsumen dalam memilih layanan jasa
32
dan berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Pentingnya
biaya beralih dalam mempertahankan konsumen,. Dengan
menciptakan dan memanfaatkan switching cost, perusahaan dapat
menurunkan persaingan harga, membangun keunggulan kompetitif,
dan mendapatkan keuntungan yang luar biasa sebagai sebuah
investasi (Wenny 2008).
Cara memenangkan persaingan pasar dengan switching cost
bukan dimaksudkan untuk mengunci pelanggan saja tapi juga untuk
menciptakan pemikiran strategis serta melihat potensi ke depan.
Sering terdapat masalah dalam pengelolaan switching cost, yaitu
ketika perusahaan sendiri menjadi terkunci karena kesuksesannya
saat ini, mengakibatkan keengganan atau ketidakmampuan untuk
mengantisipasi perubahan atau melakukan inovasi. Maria dan
Hanifa (2016) merumuskan ada delapan segi dari switching cost,
kemudian merumuskannya menjadi tiga bagian yang menjelaskan
tipe switching cost, yakni:
1) Procedural switching cost, yaitu tipe switching cost yang
melibatkan pengeluaran waktu dan usaha, dan terdiri dari:
a) Economic risk cost adalah biaya untuk menerima
ketidakpastian dari sesuatu yang berpotensi menjadi hasil
yang negatif ketika mengadopsi penyedia jasa baru dimana
konsumen yang bersangkutan tidak memiliki informasi
yang cukup mengenai provider baru tersebut.
33
b) Evaluation cost adalah waktu dan usaha yang dikeluarkan
dalam mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk
mengevaluasi alternatif provider potensial sehingga
konsumen tersebut dapat membuat keputusan untuk beralih
provider.
c) Learning cost adalah waktu dan usaha yang dikeluarkan
untuk mendapatkan keahlian atau ketrampilan baru dalam
rangka agar dapat menggunakan produk atau jasa baru
secara efektif.
d) Setup cost adalah waktu dan usaha yang dikeluarkan yang
disebabkan oleh proses memulai hubungan dengan
penyedia jasa baru atau mengatur produk baru pada
pengguna awal. Setup cost untuk jasa didominasi oleh
pertukaran informasi yang dibutuhkan oleh penyedia jasa
baru untuk menurunkan resiko penjualannya dan untuk
memahami kebutuhan spesifik konsumen.
2) Financial switching cost yaitu tipe switching cost yang
melibatkan kehilangan sumber daya financial yang dapat
dihitung, terdiri dari financial loss cost antara lain:
a) Benefit loss cost adalah biaya kehilangan benefit dari
provider yang digunakan konsumen sekarang, misalnya
kehilangan bonus-bonus dan diskon-diskon yang tidak akan
diberikan provider kepada pelangganpelanggan baru.
34
b) Monetary loss cost adalah pengeluaran finansial satu kali
yang terjadi untuk berpindah ke provider di luar dari
pengeluaran yang dibutuhkan untuk membeli produk atau
jasa tersebut.
3) Relational switching cost yaitu tipe switching cost yang
melibatkan ketidaknyamanan psikologis dan emosi yang
menyebabkan kehilangan identitas dan memutuskan ikatan,
terdiri dari:
a) Personal relationship loss cost adalah kehilangan yang
disebabkan karena memutuskan hubungan yang telah
terbentuk dengan personel yang berinteraksi dengan
konsumen.
b) Brand relationship loss cost adalah kecenderungan
kehilangan yang disebabkan karena memutuskan ikatan
yang telah terbentuk dengan merek atau perusahaan yang
mana sebelumnya konsumen telah lama berhubungan
dengan merek dan perusahaan tersebut.
b. Dimensi switching cost
Menurut Maelatusaadah dkk (2018) ada 3 dimensi utama switching
cost, yaitu:
1) Financial switching cost, adalah kerugian pada sumber daya
finansial yang dapat diukur.
35
2) Procedural switching costs, adalah semua pengeluaran yang
berhubungan dengan waktu dan usaha.
3) Psychological switching costs, adalah ketidaknyamanan yang
akan timbul secara psikologis yang disebabkan oleh hilangnya
identitas dan putusnya ikatan emosional.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan kesimpulan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu dan mempunyai kaitan dengan
penelitian yang akan dilakukan. Guna mendukung penelitian dengan
penelitian sebelumnya, berikut akan dibahas beberapa penelitian yang
terkait dengan penelitian yang akan penulis teliti yang berjudul pengaruh
relationship marketing dan internet banking terhadap loyalitas nasabah
Bank BRI Syariah KC Semarang Salatiga dengan switching cost sebagai
variabel moderasi.
Hasil penelitian oleh Apriliani dkk (2014), Rahmawati (2016),
Wardhani dkk (2017) dan Haryono (2016) menunjukkan secara simultan
maupun parsial relationship marketing berpengaruh signifikan terhadap
variabel loyalitas nasabah, sedangkan penelitian menurut Cahyono (2017)
dan Sari (2017) relationship marketing tidak berpengaruh terhadap
loyalitas nasabah. Sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh
Khotimah dkk (2016) bahwa relationship marketing berpengaruh tidak
signifikan dan negatif terhadap loyalitas nasabah. Dikatakan juga bahwa
relationship marketing tidak dijadikan ukuran seseorang akan menjadi
36
loyal. Dan hasil penelitian oleh Mukhlisin (2018) switching cost mampu
memoderasi secara signifikan marketing reliationship terhadap loyalitas
nasabah.
Hasil penelitian oleh Indah (2016), Pinontoan (2013), Basri (2019)
dan (Hidayati dan Muhdiyanto,2017) secara simultan maupun parsial,
menunjukkan bahwa variabel internet banking berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas nasabah, sedangkan penelitian menurut Nursiana (2015)
internet banking berpengaruh negatif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah. Hasil penelitian oleh Rahi dan Ghani (2017) switching cost
mampu memoderasi secara positif dan signifikan internet banking
terhadap loyalitas nasabah.
Tabel 2.1 Pengaruh relationship marketing terhadap loyalitas
No Penulis Variabel
Penelitian
Hasil Penelitian
1 Apriliani dkk
(2014)
X1:Relationship
marketing
X2 : Kepuasan
Y : Loyalitas
Variabel relationship marketing
berpengaruh signifikan terhadap
variabel loyalitas nasabah
2 Wardhani dkk
(2017)
X : Relationship
marketing
Y : Loyalitas
Secara simultan variabel bebas
relationship marketing berpengaruh
terhadap loyalitas nasabah.
3 Rahmawati
(2016)
X : Relationship
marketing
Y : Loyalitas
Variabel relationship marketing
berpengaruh signifikan terhadap
variabel loyalitas nasabah
4 Cahyono
(2017)
X : Relationship
marketing
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
secara parsial ikatan keuangan tidak
berpengaruh terhadap loyalitas
37
Tabel 2.2 Pengaruh Internet banking terhadap Loyalitas
Y : Loyalitas nasabah dalam menabung. Akan
tetapi ikatan sosial dan ikatan
struktural memiliki pengaruh
terhadap loyaitas nasabah dalam
menabung
5 Sari (2017) X : Relationship
marketing
Y : Loyalitas
Relationship marketing tidak
berpengaruh postif dan signifikan
terhadap loyalitas nasabah
6 Khotimah dkk
(2016)
X : Relationship
marketing
Y : Loyalitas
Relationship marketing berpengaruh
tidak signifikan dan negatif terhadap
loyalitas nasabah
7 Saputra dan
Usman (2009)
X : Kualitas
layanan
Z : Switching cost
Y : Loyalitas
Switching cost sebagai variabel
moderasi dapat memperkuat
pengaruh relationship marketing
terhadap loyalitas nasabah.
No Penulis Variabel Penelitian Hasil Penelitian
1 Indah (2016) X1 : Internet banking
X2 : Kualitas Pelayanan
Y : Loyalitas
Secara parsial, menunjukkan
bahwa variabel internet
banking dan kualitas
pelayanan berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas
nasabah
2 Nursiana(2015) X1 : Internet banking
X2 : Kualitas Pelayanan
Y : Loyalitas
Hasil penelitian ini secara
pasrsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas
nasabah
38
C. Kerangka Pelitian
Dari hasil analisis penelitian yang telah dilakukan oleh peneiti
sebelumnya dan penjabaran teori mengenai masing-masing variabel,
maka dapat dirumuskan suatu kerangka pemikiran sebagai berikut:
3 Permanasari
dan Darma,
(2013)
X : Internet banking
Y : Loyalitas
Internet banking berpengaruh
positif tidak signifikan
terhadap loyalitas nasabah
4 Pinontoan,
(2013)
X1 : E-Banking
X2 : Kualitas Pelayanan
X3 : Kualitas
Komunikasi
X4 : Kepercayaan
Y : Loyalitas
Secara simultan dan parsial
variabel E-Banking, Kualitas
Pelayanan, Kualitas
Komunikasi dan Kepercayaan
berpengaruh terhadap
Loyalitas Nasabah.
5 Hidayati dan
Muhdiyanto,
(2017)
X1 : E-Banking
X2 : Kepuasan
Y : Loyalitas
Z : Kepercayaan
E-banking, dan kepuasan
nasabah berpengaruh terhadap
loyalitas
6 Basri (2019) X1 : Kualitas layanan
X2 : E-Bnking
Y : Loyalitas
Secara simultan kualitas
pelayanan dan e-banking
berpengaruh sidnifikan
terhadap loyalitas nasabah.
7 Rahi dan Ghani
(2017)
X1 : Internet banking
X2 : Customer
Perceived Value
Y : Loyality
Z : Switching cost
Internet banking dan nilai
yang diterima pelanggan
membawa perubahan
signifikan pada loyalitas
pelanggan
39
Gambar 2.1 Gambar kerangka peneliian
D. Hipotesis
Hipotesis menurut Gulo (2002 : 57) adalah berasal dari kata hypo
=sebelum; thesis = pernyataan, pendapat) yang artinya suatu pernyataan
yang pada waktu diungkapkan belum diketahui kebenaranya, tetapi
memungkinkan untuk diuji dalam kenyataan empiris. Hipotesis
memungkinkan kita menghubungkan teori dengan pengamatan, atau
pengamatan dengan teori. Hipotesis mengemukakan “pernyataan tentang
harapan peneliti mengenai hubungan-hubungan antara variabel-variabel
yang dipersoalkan. Menurut Supriyanto dan Machfudz (2010:176)
hipotesis adalah kesimpulan sementara (pernyataan) yang harus dibuktikan
kebenaranya, hasil pembuktian bisa salah atau bisa juga betul. Mengacu
pada rumusan masalah, teori yang telah dikemukakan, dan penelitian
terdahulu yang telah dilaksanakan, maka hipotesis yang diajukan pada
penelitian ini yaitu :
Relationship
marketing (X1)
Internet banking
(X2)
Switching Cost
(Z)
Loyalitas (Y)
40
1. Pengaruh relationship marketing terhadap loyalitas nasabah.
Dalam beberapa penelitian yang sudah dilakukan mengenai
pengaruh relationship marketing terhadap customer loyalty telah
dilakukan oleh (Apriliani et al., 2014) , mengenai pengaruh
relationship marketing terhadap customer loyalty. Hasil penelitian
menyatakan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
relationship marketing terhadap customer loyalty.
Wardhani dkk ( 2017) juga menyebutkan bahwa relationship
marketing yang dilakukan sungguh-sungguh akan menghasilkan
loyalitas yang tinggi dari para nasabah. Rahmawati (2016) dalam
penelitiannya juga menyatakan bahwa relationship marketing
berpengaruh terhadap loyalitas. Selain itu Haryono (2016) hasil
penelitannya juga menunjukkan relationship marketing berpengaruh
terhadap loyalitas. Maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Relationship marketing berpengaruh terhadap loyalitas
nasabah.
2. Pengaruh internet banking terhadap loyalitas nasabah.
Dalam beberapa penelitian yang sudah dilakukan mengenai
pengaruh internet banking terhadap customer loyalty telah dilakukan
oleh Indah (2016) mengenai pengaruh internet banking terhadap
customer loyalty. Hasil penelitian menyatakan terdapat hubungan
41
yang positif dan signifikan antara internet banking terhadap customer
loyalty.
Internet banking dapat memberikan kemudahan dalam
penggunaannya agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.
Pemberian pelayanan yang baik terhadap nasabah, tentunya
memberikan dampak yang baik bagi pelanggan. Hal ini akan
berdampak pada perilaku yang berulang-ulang, sehingga mendorong
konsumen yang loyal. Hubungan ini dipandang karena dijembatani
oleh norma-norma sosial dan faktor-faktor situasional. (Hidayati &
Muhdiyanto, 2017). Maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H2 : Internet banking berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.
3. Pengaruh relationship marketing terhadap loyalitas nasabah yang
dimoderasi oleh switching cost.
Penelitian yang dilakukan Wibowo (2017) penelitian ini
bertujuan menguji peran moderasi biaya beralih pada dua pengaruh,
yaitu: pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan dan
kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan. Selain itu,
penelitian ini juga menguji pengaruh kualitas layanan, biaya beralih
dan kepuasan pelanggan, terhadap loyalitas pelanggan. Hasilnya,
biaya beralih tidak terbukti sebagai variabel moderator. Kualitas
layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
pelanggan dan loyalitas pelanggan. Biaya beralih terbukti berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Kepuasan
42
pelanggan terbukti tidak memengaruhi loyalitas pelanggan. Maka
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H3 : Switching cost dapat mempengaruhi hubungan relationship
marketing terhadap loyalitas nasabah
4. Pengaruh internet banking terhadap loyalitas nasabah yang
dimoderasi oleh switching cost.
Penelitian yang dilakukan Rahi dan Ghani (2017) Temuan ini
mengkonfirmasi bahwa internet banking dan nilai yang diterima
pelanggan membawa perubahan signifikan pada loyalitas pelanggan.
Selain itu, hasilnya menang bahwa ada moderasi qasi yang signifikan
antara variabel. Mengganti biaya memoderasi hubungan antara
internet banking, nilai yang dirasakan pelanggan, dan loyalitas
pelanggan. Maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H4 : Switching cost dapat mempengaruhi hubungan internet
banking terhadap loyalitas nasabah.
43
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kuantitatif.
Menurut Martono (2011:20) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa angka, kemudian data
tersebut diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah
dibalik angka-angka tersebut. Menurut Sugiyono (2013:13) metode
penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan dengan
random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan. Penelitian ini adalah membahas pengaruh
relationship marketing dan internet banking terhadap loyalitas nasabah
Bank BRI Syariah KC Semarang dengan switching cost sebagai variabel
moderating.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini mengambil tempat di Bank BRI Syariah
Kantor Cabang Semarang yang beralamat Jl. MT. Haryono No 655 A
RT01/12, Wonodri, Semarang Selatan, Jawa Tengah.
44
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada hari Kamis dan Jum’at. Tanggal 01 -
02 Agustus 2019.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan (objek) umum penelitian sebagai mana
menurut Sugiyono (2006:72) adalah sebagai berikut: “wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Adapun yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah semua nasabah Bank BRI Syariah
KC Semarang yang berjumlah 62.727 nasabah.
2. Sampel
Menurut Bawono (2006: 28) sampel adalah objek atau subjek
penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi.
Dalam penelitian ini menggunakan convinience sampling atau juga
bisa disebut sampling insidental yaitu tehnik pengumpulan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau
insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,
bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
sumber data (Sugiyono, 2015: 85).
45
Adapun teknik untuk mementukan jumlah sampel adalah dengan
menggunakan rumus Slovin yaitu sebagai berikut:
n = jumlah sampel
N = jumlah total populasi
e = toleransi error(0,1)
Berikut adalah penghitungan sampel dari jumlah populasi
nasabah Bank BRI Syariah KC Semarang 62.727 adalah sebagai
berikut:
Berdasarkan perhitungan sampel diatas maka peneliti
menggunakan sampel sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan yaitu Accidental sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel berdasarkan kebetulan siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang
46
orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Dalam
hal ini nasabah yang kebetulan bertemu dengan peneliti di Bank BRI
Syariah KC Semarang.
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengambilan data adalah teknik atau cara yang dilakukan
oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah
untuk mengahasilkan suatu kesimpulan (Bawono, 2006: 29). Teknik untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data
Primer. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh
peneliti dari lapangan (Bawono, 2006: 29). Pengumpulan data primer
dilakukan dengan cara menyebarkan angket (kuisioner) secara langsung
kepada nasabah BRI Syariah KC Semarang sebagai objek penelitian.
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan kuesioner yang disebar secara langsung pada nasabah Bank
BRI Syariah KC Semarang. Kuesioner yaitu daftar pertanyaan, digunakan
untuk memperoleh data. Kuesioner ini dilakukan dengan mengajukan
lembaran angket kepada responden, yang berisikan daftar pertanyaan yang
bersifat tertutup artinya jawaban alternatif telah disediakan. Jawaban
responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat atau
direkap.
Prinsip penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :
1. Isi dan tujuan pertanyaan, artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk
mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
47
2. Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan
responden.
3. Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau tertutup. Jika terbuka
artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika
pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih
jawaban yang disediakan.
E. Skala Pengukuran
Pengukuran merupakan suatu proses hal mana suatu angka atau
simbol dilekatkan pada karakteristik atau properti suatu stimuli sesuai
dengan aturan atau prosedur yang telah ditetapkan (Ghozali, 2006: 3).
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala pengukuran ordinal,
digunakan untuk mengukur sikap responden terhadap suatu jawaban.
Skala pengukuran terbagi dalam beberapa skala yang masing-masing skala
mempunyai skor penilaian antara 1-10, dimana skor 1 untuk jawaban
responden yang sangat rendah sampai dengan skor 10 untuk jawaban
responden yang sangat tinggi. Penggunaan skala 1-10 mengingat skala
tersebut lazim digunakan dalam jurnal-jurnal penelitian pemasaran dan
untuk menghindari adanya jawaban ragu-ragu (Central tendency effect).
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
sangat tidak setuju sangat setuju
48
Keterangan:
Sangat tidak setuju (1–2)
Tidak setuju (3–4)
Kurang setuju (5–6)
Setuju (7–8)
Sangat setuju (9–10)
F. Definisi dan Konsep Operasional
Definisi operasional merupakan penjelasan mengenai definisi
variabel-variabel yang akan digunakan, baik variabel dependen maupun
variabel independen, sehingga nantinya tidak menghasilkan data yang bias
yang bisa membuat interpretasi data yang bias (Bawono, 2006 : 27).
Sesuai dengan perumusan masalah yang ada maka, dalam penelitian ini
menggunakan 3 variabel, yaitu variabel independen, variabel dependen
dan variabel moderating.
1. Variabel Dependen (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Ghozali, 2013: 6).
Sedangkan menurut Sujarweni (2015:75-76) variabel terikat atau
dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini varibel terikat
yang digunakan adalah loyalitas nasabah (Y).
49
Menurut Carmen (2005: 83) terdapat empat indikator loyalitas
pelanggan, diantaranya :
a) Word of mouth promotion (promosi dari mulut ke mulut).
b) Future repurchase intention (minat melakukan pembelian di masa
berikutnya).
c) Price sensitive (harga yang sensitif).
d) Complaint behaviour (sikap komplain).
2. Variabel Independent (X)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Ghozali,
2013: 6). Dalam bahasa Indonesia disebut juga variabel bebas.
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahanya dan timbulnya variabel dependen
(terikat). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah relationship marketing (X1) dan internet banking (X2).
a) Relationship marketing (X)
Pengertian relationship marketing menurut Kotler dan
Amstrong (2006:194) relatioship marketing adalah sebuah proses
menciptakan, mempertahankan, dan meningkatkan hubungan
yang kuat dan bernilai tinggi dengan pelanggan serta pihak yang
berkepentingan lainnya. Hubungan ini bersifat partnership, bukan
sekedar hubungan antara penjual dan pembeli. Ini berarti tujuan
jangka panjang adalah menghasilkan keuntungan yang terus
50
menerus dari suatu kelompok pelanggan yaitu pelanggan yang
sekarang dan juga pelanggan yang baru
Menurut Ndubisi (2015) terdapat 4 indikator relationship
marketing, yaitu:
1) Menciptakan kepercayaan nasabah
2) Meningkatkan komitmen nasabah
3) Pembinaan hubungan yang baik
4) Penanganan keluhan nasabah
b) Internet banking
Internet banking merupakan suatu sistem yang
memungkinkan nasabah bank untuk mengakses rekening dan
informasi umum produk dan jasa suatu bank melalui Personal
Computer (PC) atau alat pandai lainnya (Hidayati & Muhdiyanto,
2017). Variabel internet banking dapat diukur dengan
menggunakan indikator pengukuran sebagai berikut (Yusnaini,
2010) :
1) Kemudahan penggunaan transaksi online
2) Mudah dipahami
3) Efesiensi waktu
4) Keakuratan sistem
5) Keamanan system
51
3. Veriabel Moderaring (Z)
Variabel moderating adalah variabel independent yang akan
memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen
lainnya terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013:174). Dalam
penelitian ini variabel moderating adalah switching cost.
Dalam kepindahan pada produk lain konsumen juga sebenarnya
dihadapkan dengan semacam biaya atau kegiatan tambahan yang bisa
membuat keinginan berpindah itu berkurang atau menjadi semacam
beban tambahan, hal ini disebut dengan switching cost (Juana dkk
2017).
Menurut Maelatusaadah dkk (2018) indikator utama switching cost,
yaitu:
a. Mengeluarkan biaya lebih
b. Membutuhkan usaha lebih
c. Membutuhkan waktu lebih
d. Membutuhkan pengorbanan lebih
G. Instrumen Penelitian
Adapum instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah berupa angket / kuesioner yang rincianya dapat diuraikan sebagai
berikut :
52
Tabel 3.1 Instrumen Penelitian
No Variabel Definisi Indikator
1 Loyalitas
(Y)
Customer loyalty merupakan
sikap pelanggan untuk
berperilaku dimasa depan
yang diekspresikan melalui
komitmen untuk kembali
menggunakan produk suatu
perusahaan
(Indah, 2016).
1. Word of mouth
promotion (promosi dari
mulut ke mulut).
2. Future repurchase
intention (minat
melakukan pembelian di
masa berikutnya).
3. Price sensitive (harga
yang sensitif).
4. Complaint behaviour
(sikap komplain).
(Carmen,2005: 83)
2 Relationship
marketing
(X1)
Relationship marketing
adalah suatu proses
perusahaan membangun
hubungan jangka panjang
dengan nasabah. Dengan
tujuan untuk menciptakan
kepercayaan guna
mempertahankan nasabah
(Wardhani et al., 2017).
1. Menciptakan
kepercayaan nasabah
2. Meningkatkan komitmen
nasabah
3. Pembinaan hubungan
yang baik
4. Penanganan keluhan
nasabah
(Ndubisi,2015)
3 Internet
banking
(X2)
Internet banking merupakan
hasil dari perkembangan
aplikasi teknologi informasi
yang dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan
nasabah perbankan yang
menginginkan pelayanan
dengan cepat, aman,
nyaman murah dan tersedia
setiap saat 24 jam dan dapat
diakses kapan saja dan
dimana saja baik itu dari
handphone, komputer,
maupun laptop
(Maria & Hanifa, 2016)
1. Kemudahan penggunaan
transaksi online
2. Mudah dipahami
3. Efesiensi waktu
4. Keakuratan sistem
5. Keamanan system
(Yusnaini, 2010)
53
4 Switching
Cost (Z)
Switching cost dapat
didefinisikan sebagai biaya-
biaya yang akan timbul dari
perpindahan dari satu
layanan produk ke produk
lain (Mukhlisin, 2018)
1. Mengeluarkan biaya
lebih,
2. Membutuhkan usaha
lebih
3. Membutuhkan waktu
lebih,
4. Membutuhkan
pengorbanan lebih
(Maelatusaadah et al.,
2018)
H. Analisis Data Penelitian
1. Uji Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran atau
deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar
deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan
skewness (Ghozali, 2013). Analisis ini tidak untuk menguji hipotesis
dan memberikan informasi mengenai data yang dimiliki. Analisis
statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis dan menyajikan data
disertai dengan perhitungan agar dapat memperoleh keadaan dan
karakteristik data yang bersangkutan. Nilai rata-rata data ditunjukkan
dengan mean yang bersangkutan. Nilai terbesar ditunjukkan dengan
maksimum, sedangkan minimum menunjukkan nilai terkecil.
54
2. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52). Uji
validitas digunakan untuk mengukur seberapa cermat suatu test
melakukan fungsi ukurnya atau telah benar-benar mencerminkan
variabel yang diukur (Hadi, 1991 dalam Bawono, 2006:68). Item
kuisioner dinyatakan valid apabila nilai pearson correlation
berbintang dua dengan tingkat signifikansi pada level 5% dan
berbintang satu dengan tingkat signifikansi pada level 1%.
b. Uji Reabilitas
Menurut Ghozali (2013 : 47) uji reliabilitasmerupakan alat
untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Sedangkan menurut
Hadi dalam Bawono (2006 : 63-64) uji reliabilitasadalah analisis
yang dipakai untuk mengetahui sejauh mana pengukuran data
dapat memberikan hasil relative konsisten ada atau tidak berbeda
jika diukur ulang pada subjek yang sama, sehingga dapat
diketahui konsistensi atau keterandalan alat ukur (kuesioner).
55
Dalam pengujian ini, peneliti mengukur reliabelnya suatu
variabel dengan cara melihat Cronbach Alpha dengan signifikansi
yang digunakan lebih besar dari 0,60. Suatu konstruk atau
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha
> 0,60.
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model
regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan
representatif. Pada uji asumsi terdapat tiga bentuk pengujian,
yaitu:
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Ada tidaknya gejala multikolonieritas pada uji
ini dapat dilihat dari nilai tolerance dan VIF, apabila nilai
tolerance lebih dari 0.1 berarti tidak ada kolerasi antar
variabel independen. Ada tidaknya multikolonieritas pada
hasil perhitungan VIF yaitu apabila nilai VIF kurang dari 10
(Ghazali, 2013 : 106)
56
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance
residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut heteroskedatisitas (Ghozali, 2005: 105).
c. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah
dalam model regresi kita, data variabel dependen dan
independen yang kita pakai apakah berdistribusi normal atau
tidak. Sebuah data penelitian yang baik adalah yang datanya
berdistribusi normal. Data normal yaitu data yang dipakai
atau didapat dari lapangan itu sesuai dengan teoritiknya atau
sampel yang diambil untuk penelitian tersebut mewakili
populasi yang dapat digunakan oleh peneliti. Untuk menguji
data apakah berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan cara
melihat histogram dan normalprobability plot. Grafik
histogram berdistribusi normal jika pola mendekati normal
dan bisa kita lihat adalah perbandingan antara data observasi
dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Grafik
normal probability plotbesdistribusi normal jika titik-titik
yang menyebar berada disekitar garis diagonal sedangkan
57
penyebaranya mengikuti arah garis diagonalnya (Bawono,
2006 : 174-176).
4. Uji Ketepatan Model
a. Uji Statistik F (Test)
Uji statistik F pada dasarnya digunakan untuk mengetahui
apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen denagn melihat nilai F nya. Tingkat
signifikansi dalam penelitian ini adalah 5%. Dimana jika nilai
signifikansi F <0,005 (Ghozali, 2011). Artinya, semua variabel
independen secara simultan merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel dependen.
b. Uji Koefisien Determasi (R2)
Uji R2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
independen (ghozali, 2011). Nilai koefisien determinasi adalah
antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu
berarti variabel-variabel memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien dterminasi adalah
bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke
58
dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka
R2 akan tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu
penelitian ini menggunakan Adjusted R2.
Dengan menggunakan nilai Adjusted R2, dapat dievaluasi
model regresi mana yang terbaik. Tidak seperti nilai R2, nilai
Adjusted R2
dapat naik maupun turun apabilasuatu variabel
independen ditambahkan ke dalam model. Dalam kenyataan,
nilai Adjusted R2
dapat bernilai negatif walaupun yang
dikehendaki harus bernilai positif. Jika dalam uji empiris
didapatkan nilai Adjusted R2, maka Adjusted R
2 dianggap
bernilai nol (Ghozali, 2011).
5. Uji Hipotesis
a. Uji T(Test)
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Tingkat signifikan
dalm penelitian ini adalah 5%. Dimana ika angka probabilitas
signifikansi >5% maka H0 ditolak, jika angka probabilita
signifikansi <5% maka H0 diterima (Ghozali, 2011).
b. Uji Moderated Regression Analysis (MRA)
Penelitian ini menggunakan uji Moderated Regression
Analysis (MRA) yang merupakan aplikasi khusus regresi
59
berganda linear dimana dalam persamaan regresinya
mengandung unsur interaksi atau perkalian dua atau lebih
variable independen (Ghozali, 2013 : 232).
I. Alat Analisis
Dalam penelitian ini digunakan analisis kuantitatif yaitu analisa
statistik dengan menggunakan program IBM SPSS 23 (Statistical Product
and Service Sollution). IBM SPSS 23 merupakan sebuah program
komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses
data-data statistik secara tepat, serta menghasilkan output yang
dikehendaki oleh para pengambil keputusan. Statistik dapat diartikan
sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data
meringkas, atau menyajikan data kemudian menganalisis data dengan
menggunakan metode tertentu, dan menginterprestasikan hasil dari analisis
tersebut. Dalam penghitungan statistik, alat yang sering digunakan adalah
olah data SPSS For Windows. Program olah data SPSS For Windows ini
sangat membantu dalam proses pengolahan data, sehingga hasil data yang
dicapai juga dapat dipertanggungjawabkan dan terpercaya.
60
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Obyek Penelitian
1. Bank BRI Syariah Kantor Cabang Semarang
Berawal dari akuisisi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.
terhadap Bank Jasa Arta pada tanggal 19 Desember 2007 dan
berdasarkan izin Bank Indonesia tanggal 16 Oktober 2008 melalui
surat No.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17 November
2008 PT. Bank BRI Syariah secara resmi beroperasi sekaligus
mengubah kegiatan usahanya dari sebuah bank konvensional menjadi
bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah Islam. Posisi PT.
Bank BRI Syariah semakin kokoh ketika pada tanggal 19 Desember
2008 ditandatangani akta pemisahan (spin off) Unit Usaha Syariah PT
Bank Rakyat Indonesia dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.
dan kemudian melebur ke dalam PT Bank BRI Syariah berlaku efektif
tanggal 1 Januari 2009. Penandatanganan akta dilakukan oleh Bapak
Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero), Tbk. dan Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT.
Bank BRI Syariah. Saham PT Bank BRI Syariah dimiliki oleh PT
Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. dan Yayasan Kesejahteraan
Pekerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Mencanangkan visi
untuk menjadi bank ritel modern, PT Bank BRI Syariah melakukan
berbagai strategi pengembangan dan penjualan produk-produk inovatif
61
sesuai kebutuhan nasabah. Kantor cabang yang representatif dibuka di
berbagai kota besar dan strategis di seluruh Indonesia demi
memberikan layanan yang mudah dijangkau nasabah. Logo PT Bank
BRI Syariah dengan pendar cahaya benar-benar menjadi acuan
perusahaan dalam mengembangkan usahanya sehingga PT Bank BRI
Syariah menjadi bank yang dituju karena dapat memenuhi berbagai
kebutuhan nasabah.
Sejak tahun 2010 PT Bank BRI Syariah berhasil mendudukkan
diri sebagai bank syariah ketiga terbesar dari sisi aset di Indonesia.
Karim Consulting Indonesia memberikan penghargaan Islamic
Finance Award kepada PT Bank BRI Syariah sebagai The 3rd Rank
Full Fledged Sharia Bank in Indonesia pada tahun 2010. Dari institusi
yang sama, pada tahun 2011 PT Bank BRI Syariah memperoleh
penghargaan sebagai The 2nd Rank The Most Expansive Islamic Bank.
Dalam tahun 2012, Museum Rekor Dunia – Indonesia memberikan 2
penghargaan yaitu sebagai bank syariah pertama yang memiliki
layanan mobile banking di 4 toko online dan sebagai philantrophy
pertama di Indonesia yang menggunakan ATM dalam penyaluran
kepada binaan. Penghargaan lain diberikan oleh majalah SWA yaitu
penghargaan Indonesia Original Brands 2012 untuk kategori produk
bank syariah dan Inventure Award 2013 sebagai The Indonesia Middle
Class Brand Champion 2013 untuk kategori tabungan haji. Berbagai
penghargaan lain juga diterima PT Bank BRI Syariah sebagai bukti
62
eksistensi perusahaan yang diperhitungkan dalam kancah perbankan
nasional syariah. Secara konsisten PT Bank BRI Syariah terus
mengembangkan berbagai strategi dan inisiatif untuk meningkatkan
dan mengembangkan usaha perusahaan. Salah satunya adalah
membangun kerjasama strategis dengan PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero), Tbk. dalam bentuk memanfaatkan jaringan PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk. untuk membangun kantor layanan syariah
perusahaan yang berfokus pada kegiatan penghimpunan dana
masyarakat. Pada tahun 2013, PT Bank BRI Syariah merintis usaha
dalam upaya meningkatkan status bank sebagai bank devisa untuk
direalisasikan pada tahun 2014 sesuai izin Bank Indonesia
No.15/2272/Dpbs.
2. Visi Dan Misi
a. Visi
“Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam
layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan
termudah untuk kehidupan lebih bermakna.”
b. Misi
1) Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam
kebutuhan finansial nasabah.
2) Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
63
3) Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan
pun dan dimana pun.
4) Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas
hidup dan menghadirkan ketenteraman pikiran.
3. Identitas Tempat Kegiatan Penelitian
Nama Perusahaan : PT Bank BRI Syariah Semarang
Alamat : Jl. MT Haryono, No.655,
Kel.Winodiri. Kec.Semarang
Selatan, Kota Semarang
Tanggal Didirikan : 17 November 2008
Telepon : (024) 831 3300, 845 6870
Homepage : http:///www.brisyariah.co.id
Fax : (024) 841 3473
Pemilik : PT Bank BRI Syariah
Call Center : callBRIS500789
B. Diskripsi Data Responden
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di BRI Syariah
KC Semarang. Data penelitian yang diperoleh dari kuisioner yang
dibagikan kepada nasabah BRI Syariah KC Semarang sebanyak 100
kuisioner, yang selanjutnya akan dianalisis dengan prosedur statistik
deduktif. Sebelum melakukan analisis, terlebih dahulu peneliti akan
menjelaskan tentang data-data responden yang digunakan sebagai sampel
yang diambil dari nasabah BRI Syaraiah KC Semarang.
64
1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber : data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan pada keterangan pada tabel 4.1 dapat diketahui
tentang jenis kelamin nasabah yang diambil sebagai sampel penelitian,
yaitu 45 orang berjenis kelamin wanita dan 55 orang berjenis kelamin
Pria . Hal ini menunjukkan mayoritas sampel yang diambil adalah
pria.
2. Profil Responden Berdasarkan Usia
Sumber data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan pada keterangan yang dijelaskan pada tabel 4.2
dapat diketahui bahwa nasabah yang diambil sebagai responden
penelitian sebagian besar berusia 21-30 tahun yaitu sebanyak 44
orang, diikuti dengan responden yang berusia 31-40 tahun sebanyak
Tabel 4.1 Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Pria 55 55.0 55.0 55.0
Wanita 45 45.0 45.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Tabel 4.2 Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid < 20 Tahun 11 11.0 11.0 11.0
21 - 30 Tahun 44 44.0 44.0 55.0
31 - 40 Tahun 42 42.0 42.0 97.0
41 - 50 Tahun 3 3.0 3.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
65
42 orang, usia < 20 tahun sebanyak 11 orang dan yang paling sedikit
usia 41-50 hanya 3 orang.
3. Profil Responden Berdasakan Pekerjaan
Sumber : data primer yang diolah, 2019
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jenis pekerjaan
yang mendominasi menjadi nasabah yaitu wiraswasta/pengusaha
dengan jumlah responden sebanyak 39 orang dan jenis pekerjaan
pelajar/mahasiswa yang menjadi urutan terakhir dengan jumlah
responden 2 orang.
4. Profil Responden Berdasakan Penghasilan
S
u
m
b
e
r Sumber : data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa responden
yang berpenghasilan 500.000 – 1.000.000 sebanyak 10% yaitu 10
Tabel 4.3 Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Ibu Rumah Tangga 15 15.0 15.0 15.0
Pegawai Swasta 35 35.0 35.0 50.0
Pelajar/Mahasiswa 2 2.0 2.0 52.0
PNS/TNI/Polisi 9 9.0 9.0 61.0
Wiraswasta/Pengusaha 39 39.0 39.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Tabel 4.4 Penghasilan
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid > 3.000.000 27 27.0 27.0 27.0
1.100.000 – 3.000.000 63 63.0 63.0 90.0
500.000 – 1.000.000 10 10.0 10.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
66
orang, berpenghasilan 1.100.000-3.000.000 sebanyak 63% yaitu 63
orang, berpenghasilan sebanyak >3.000.000 sebanyak 27% yaitu 27
orang. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah responden dalam
penelitian di Bank BRIS KC Semarang mayoritas berpenghasilan
1.100.000-3.000.000.
5. Profil Responden Berdasarkan Lama Nasabah
Tabel 4.5 Lama Nasabah
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid < 1 Tahun 9 9.0 9.0 9.0
> 3 Tahun 17 17.0 17.0 26.0
1 Tahun – 2 Tahun
21 21.0 21.0 47.0
2 Tahun – 3 Tahun
53 53.0 53.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : data primer yang diolah 2019
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa lama menjadi
nasabah responden dalam penelitian ini <1 tahun sebanyak 9% yaitu
9 orang, 1-2 tahun sebanyak 21% yaitu 21 orang, 2-3 tahun sebanyak
53% yaitu 53 orang, >3 tahun sebanyak 17% sebanyak 17 orang. Hal
ini menunjukkan bahwa reaponden Bank BRIS KC Semarang
mayoritas telah menjadi nasabah selama 2-3 tahun.
C. Uji Insrumen Peneltian
1. Uji Validitas
Menurut Tika (2006: 65) validitas adalah kebenaran dan
keabsahan instrumen penelitian yang digunakan. Setiap penelitian
67
selalu dipertanyakan mengenai validitas alat yang digunakan, suatu
pengukur dikatakan valid jika alat itu dipakai untuk mengukur
sesuatu dengan kegunaanya. Adapun kriteria penilaian uji validitas
menurut Bawono (2006 : 69) dengan taraf signifikan (α) = 0,05, jika
r hitung > r tabel, maka kuesioner sebagai alat pengukur dikatakan
valid atau ada korelasi yang nyata antara kedua variabel tersebut.
Untuk mencari untuk degree of freedom (df) = (n-k-1) = 100-
4-1 = 95, dengan nilai df = 95 dan nilai alpha = 0,05 atau 5% di
dapat dari angka 0,1996.
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas
Variabel Item
Pertanyaan
Total score
correlation
R
Tebel Keterangan
Loyalitas
Nasabah
P 1 0,804**
0,1996
Valid
P 2 0,618**
Valid
P 3 0.650**
Valid
P 4 0,804**
Valid
P 5 0,618**
Valid
Relationship
marketing
P 6 0,706**
0,1996
Valid
P 7 0,791**
Valid
P 8 0,706**
Valid
P 9 0,628**
Valid
P 10 0,709**
Valid
Internet banking
P 11 0,647**
0,1996
Valid
P 12 0,763**
Valid
P 13 0,775**
Valid
P 14 0,747**
Valid
P 15 0,622**
Valid
Switching Cost
P 16 0,770**
0,1996
Valid
P 17 0,753**
Valid
P 18 0,756**
Valid
P 19 0,793**
Valid
Sumber : data primer yang diolah, 2019
68
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa semua indikator
yang digunakan untuk mengukur variabel relationship marketing,
internet banking dan switching cost yang digunakan dalam penelitian
ini mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari 0,1996. Hal
ini berarti bahwa semua indikator dan pertanyaan pada setiap
variabel dalam penelitian ini adalah valid sehingga layak digunakan
sebagai pengumpul data, dapat dianalisis selanjutnya.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Hadi dalam Bawono (2006: 63-64) uji reliabilitas
adalah analisis yang dipakai untuk mengetahui sejauh mana
pengukuran data dapat memberikan hasil relative konsisten ada atau
tidak berbeda jika diukur ulang pada subjek yang sama, sehingga
dapat diketahui konsistensi atau keterandalan alat ukur (kuesioner).
Dalam pengujian ini, peneliti mengukur reliabelnya suatu
variabel dengan cara melihat Cronbach Alpha dengan signifikansi
yang digunakan lebih besar dari 0,60. Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's
Alpha
Keterangan
Customer Loyalty 0,758 Reliabel
Relationship marketing 0,750 Reliabel
Internet banking 0,753 Reliabel
Switching Cost 0,768 Reliabel
Sumber : data primer yang diolah, 2019
69
Dari hasil pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa masing-masing variabel reliable karena memiliki
Cronbach Alpha > 0,60. Sehingga semua butir pertanyaan untuk
variabel relationship marketing, internet banking, switching cost dan
loyalitas nasabah dapat digunakan dalam penelitian.
D. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi,
maka variabel ini tidak orthogonal. Ada tidaknya gejala
multikolonieritas pada uji ini dapat dilihat dari nilai tolerance dan
VIF, apabila nilai tolerance lebih dari 0.10 berarti tidak ada kolerasi
antar variabel independen. Ada tidaknya multikolonieritas pada hasil
perhitungan VIF yaitu apabila nilai VIF kurang dari 10.
Tabel 4.8 Uji Multikoolinieritas
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 4.040 5.221 .774 .441
X1 .554 .132 .436 4.188 .000 .438 2.284
X2 .013 .093 .010 .144 .886 .985 1.015
Z .412 .122 .353 3.376 .001 .433 2.308
Sumber : data primer yang diolah, 2019
70
Hasil perhitungan dari nilai Tolerance menunjukkan tidak
adanya variabel yang memiliki nilai Tolerance yang kurang dari 0,10
yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang
nilainya lebih tinggi dari 95%. Hasil perhitungan nilai Varian
Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada
satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi
dapat disimpulkan tidak terjadi multikolonieritas antar variabel
independen dalam model regresi.
2. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Hanke dan Reitsch dalam Asnawi dan Masyhuri (2009 :
179) heteroskedastisitas muncul apabila kesalahan atau residual dari
model yang diamati tidak memeliki varians yang konstan dari satu
observasi ke observasi lain, artinya setiap observasi mempunyai
reliabilitas yang berbeda akibat perubahan dalam kondisi yang
melatar belakangi tidak terangkum dalam spesifikasi model. Jika
variance residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk
mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat
(dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada
tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada
71
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan
ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan
disumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah
di-studentized. Hasil dari uji grafik plot dapat dilihat dibawah ini :
Sumber : data primer yang diolah, 2019
Gambar 4.1 Grafik Scatterplot
Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar
secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada
sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak
dipakai (Ghazali, 2013 : 141). Analisis dengan grafik plots memiliki
kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan
mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan
72
semakin sulit menginterpretasikan hasil grafik plot. Oleh sebab itu
diperlukan uji statistik yang lebih dapat menjamin keakuratan hasil,
dalam penelitian ini menggunakan uji park.
Uji Park
Uji park dilakukan untuk memperkuat hasil dari grafik
scatterplot pada uji heteroskedastisitas, agar mendapatkan hasil
statistik yang lebih baik.
Dapat dilihat dari hasil SPSS bahwa nilai sig lebih besar
dari 0,05 yang berarti penelitian ini bisa dilanjutkan karena tidak
terdapat heteroskedastisitas.
3. Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi kita, data variabel dependen dan independen yang kita pakai
apakah berdistribusi normal atau tidak. Sebuah data penelitian yang
baik adalah yang datanya berdistribusi normal (Bawono, 2006 : 174).
Tabel 4.9 Uji Park
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .307 3.266 .094 .925
X1 .059 .083 .109 .708 .481
X2 .042 .058 .074 .727 .469
Z -.058 .076 -.118 -.765 .446
a. Dependent Variable: ABSUT
Sumber : data primer yang diolah, 2019
73
Berikut merupakan hasil dari olah data yang menghasilkan grafik
histrogram dan normal probability plot :
a. Grafik Histrogram
Sumber : data primer yang diolah, 2019
Gambar 4.2 Grafik Histogram
Dalam grafik histrogram di atas dapat kita lihat
perbandingan antara data observasi dengan distribusi yang
mendekati distribusi normal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
74
b. Grafik Normal Probability Plot
Sumber : data primer yang diolah, 2019
Gambar 4.3 Grafik Normal Probability Plot
Dalam grafik normal plot diatas yang dapat kita lihat
adalah perbandingan antara distribusi kumulatif dari data
sesungguhnya dengan distribusi kumulatif data dari distribusi
normal. Dalam grafik normal plot terlihat adanya titik-titik yang
menyebar disekitar garis diagonal sedangkan penyebarannya
mengikuti arah diagonalnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
c. Non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S)
Uji ini dilakukan untuk menguji normalitas residual, apakah
data residual terdistribusi normal atau data residual tidak
75
terdistribusi normal. Uji K-S dilakukan dengan membuat
hipotesis :
H0 : data residual terdistribusi normal
HA : data residual tidak terdistribusi normal.
Berikut adalah tabel dari output SPSS 23 :
Tabel 4.10 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 3.28590983
Most Extreme Differences Absolute .077
Positive .036
Negative -.077
Test Statistic .077
Asymp. Sig. (2-tailed) .151c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : data primer yang diolah, 2019
Dari tabel tersebut jelas terlihat bahwa nilai sig lebih
dari 0,05 (0,151 > 0,05) yang menunjukkan bahwa data residual
terdistribusi normal atau dengan kata lain H0 diterima.
E. Uji Ketepatan Model
1. Uji Statistik F (Test)
Uji Ftest digunakan untuk mengukur seberapa jauh variabel
independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.
76
Tabel 4.11 Uji F test
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1151.014 2 575.507 46.682 .000b
Residual 1195.826 97 12.328
Total 2346.840 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1
Sumber : data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan uji pada tabel 4.11 tersebut dapat diketahui
bahwa bahwa hasil uji F pada penelitian ini memiliki nilai koefisien
sebesar 46.682 dengan nilai signifikan sebesar 0.0000 < 0.05. Hasil
ini memiliki arti bahwa variabel bebas secara simultan mempunyai
pengaruh secara positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah.
2. Uji Koefisien Determasi (R2)
Menurut Bawono (2006), koefisien determinasi (R2)
menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel
dependent (Y) Dengan Variabel Independent (X1, X2, X3 dan X4),
atau sejauh mana konstribusi variable independen (X1, X2, X3 dan
X4) mempengaruhi variable dependen (Y). Pengujian ini dengan
melihat R2 pada hasil analisa persamaan regresi yang diperoleh.
Apabila angka koefisien determinan (R2) semakin mendekati
angka 1 berarti model regresi yang digunakan sudah semakin tetap
sebagai model penduga terhadap variabel dependent.
77
Tabel 4.12 Hasil Uji R2
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .700a .490 .480 3.5111
a. Predictors: (Constant), X2, X1
Sumber : data primer yang diolah, 2019
Hasil dari tabel menunjukkan bahwa koefisien korelasi (R)
sebesar 0,700 yang berarti bahwa terdapat hubungan yang kuat
antara variabel independen dengan dependen karena lebih dari 0,5
dan mendekati angka 1. Sedangkan koefisien determinasi R2
sebesar 0,490 ini artinya bahwa kontribusi variabel independen
hanya mampu menjelaskan atau mempengaruhi variabel dependen
sebesar 49% sedangkan sisanya 51% dijelaskan atau dipengaruhi
oleh variabel lain diluar model.
F. Uji Hipotesis
1. Uji t (uji secara indvidu)
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau
sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsial atau individu,
dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing variabel
bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, 2006 : 89). Jika
t test > t tabel berarti secara individu variabel independen berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen dan jika nilai sig lebih kecil
dari 0,05 atau 5% maka secara individu variabel independen
78
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.Berikut adalah
hasil uji ttest pada penelitian ini:
Tabel 4.13 Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.559 5.473 1.016 .312
X1 .889 .092 .699 9.640 .000
X2 -.023 .098 -.017 -.233 .816
a. Dependent Variable: Y
Sumber : data primer yang diolah, 2019
Apabila nilai sig. < 0.05 atau 5% maka variabel tersebut
dinyatakan berpengaruh terhadap variabel dependen. Berdasarkan
hasil uji t hitung masing-masing untuk relationship marketing dan
internet banking :
a) Relationship marketing mempunyai nilai koefisien beta sebesar
0.699 dan nilai signifikansi sebesar 0.000 pada koefisien alpha
5%. Karena nilai signifikansi < 0.05, hal ini berarti bahwa
relationship marketing positif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah.
b) Internet banking mempunyai nilai koefisien beta sebesar -.017
dan nilai signifikansi sebesar 0.816 pada koefisien alpha 5%.
Karena nilai signifikansi > 0.05, hal ini berarti bahwa internet
banking berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
loyalitas nasabah.
79
2. Uji Moderated Regression Analysis (MRA)
Variabel moderating adalah variabel independen yang
akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel
independen lainnya terhadap variabel dependen
(Ghazali,2013:223)
Tabel 4.14 Uji MRA
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 34.209 .577 59.248 .000
X1 -.388 .054 -.305 -7.174 .000
X2 -.453 .047 -.337 -9.650 .000
moderat_1 .012 .002 .698 7.826 .000
moderat_2 .013 .001 .634 9.905 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber : data primer yang diolah, 2019
Variabel perkalian antara relationship marketing (X1) dan
switching cost (Z) merupakan variabel moderating yang
menggambarkan pengaruh moderating variabel switching cost (Z)
terhadap hubungan relationship marketing (X1) dan Loyalitas
Nasabah (Y). Begitu juga dengan perkalian antara variabel internet
banking (X2) dan switching cost (Z) yang menunjukkan pengaruh
switching cost (Z) terhadap loyalitas nasabah (Y).
Hasil output SPSS terlihat bahwa switching cost mampu
memoderasi secara parsial, hal ini ditunjukkan dengan variabel
interaksi (moderat_1 dan dan moderat_2) memberikan koefisien
0,012 dan 0,013 dan signifikan pada 0,000 dan 0,000 yang berarti
80
variabel switching cost dapat memperkuat pengaruh variabel
relationship marketing (X1) terhadap loyalitas nasabah (Y). Dan
mampu memperkuat pengaruh variabel internet banking (X2)
terhadap loyalitas nasabah (Y).
G. HIPOTESIS
1. Pegaruh relationship marketing terhadap loyalitas nasabah
Dalam penelitian ini menunjukkan nilai koefisien beta -0.305 dan
sig 0,000 > 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
relationship marketing berpengaruh negatif signifikan terhadap
loyalitas nasabah secara langsung. Sehingga dapat dikatakan bahwa
hipotesis satu (H1) ditolak.
Penelitian ini menunjukkan Relationship marketing berpengaruh
negative karena dalam membina hubungan relationship marketing
yang dilakukan oleh bank semata - mata pada transaksi teller dan
Tabel 4.15
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 34.209 .577 59.248 .000
X1 -.388 .054 -.305 -7.174 .000
X2 -.453 .047 -.337 -9.650 .000
moderat_1 .012 .002 .698 7.826 .000
moderat_2 .013 .001 .634 9.905 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber : data primer yang diolah, 2019
81
pelayanan oleh costumer service. Bank tersebut belum bisa maksimal
dalam membangun hubungan relationship marketing karena tidak
menerapkan segala dimensi dari variabel relationship marketing yang
akan menumbuhkan loyalitas nasabah. Hasil ini sesuai dengan
penelitian oleh Sari (2017) yang menyatakan bahwa relationship
marketing berpengaruh negatif signifikan terhadap loyalitas.
2. Pengaruh internet banking terhadap loyalitas nasabah
Dalam penelitian ini menunjukkan nilai koefisien beta -0.337 dan
sig 0,000 > 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel internet
banking berpengaruh negatif signifikan terhadap loyalitas nasabah.
Sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis dua (H2) ditolak.
Penelitian ini menunjukkan semakin tinggi penggunaan internet
banking bukan berarti selalu meningkatkan loyalitas nasabah. Hal ini
disebabkan karena nasabah dalam menggunakan layanan internet
banking untuk bertransaksi sering mengalami kesalahan dalam system
internet banking tersebut. Hal ini sangat dikeluhkan nasabah karena
layanan internet banking sangat dibutuhkan nasabah ditengah
berkembangnya teknologi saat ini. Sehingga dengan layanan internet
banking yang sering mengalami kesalahan dalam memproses transaksi
nasabah justru akan mengalami tingkat penurunan loyalitas nasabah.
Hasil ini sesuai dengan penelitian pengaruh internet banking, oleh
Nursiana (2015) yang menyatakan bahwa internet banking
berpengaruh negatif signifikan terhadap loyalitas nasabah.
82
3. Pengaruh relationship marketing terhadap loyalitas nasabah
dengan switching cost sebagai variabel moderating
Hasil output SPSS terlihat bahwa koefisien variabel interaksi
moderat_1 sebesar 0,012 dan signifikan pada 0,000 yang berarti
variabel switching cost merupakan moderator dan dapat memperkuat
variabel relationship marketing terhadap loyalitas nasabah. Maka
dapat dikatakan hipotesis tiga (H3) diterima.
Hasil ini sejalan oleh Saputra dan Usman (2009) bahwa switching
costs sebagai variabel moderasi dapat memperkuat pengaruh
relationship marketing terhadap loyalitas nasabah. Switching cost
mampu memperkuat hubungan relationship marketing dengan
loyalitas nasabah karena nasabah tidak mau untuk membuang tenaga,
waktu dan biaya untuk berpindah ke bank lain. Ikatan sosial dan
perasaan nyaman, yang tidak bisa langsung didapatkan dari bank yang
baru. Apabila beralih ke bank lain, nasabah akan merasakan
ketidaknyamanan secara psikologis karena memutuskan hubungan
yang sudah terjalin.
4. Pengaruh internet banking terhadap loyalitas nasabah dengan
switching cost sebagai variabel moderating
Hasil output SPSS terlihat bahwa variabel interaksi moderat_2
memberikan koefisien 0,013 dan signifikan pada 0,000 yang berarti
variabel switching cost merupakan moderator dan dapat memperkuat
83
variabel internet banking terhadap loyalitas nasabah. Maka dapat
dikatakan hipotesis empat (H4) diterima.
Hasil ini sejalan oleh penelitian Rahi dan Ghani (2017) dengan
judul Internet banking, Customer Perceived Value and Loyalty: The
Role of Switching Costs menyatakan bahwa switching cost
memperkuat pengaruh internet banking terhadap loyalitas pelanggan.
Bank yang berjuang untuk loyalitas pelanggan selain berfokus
membina hubungan yang baik dengan nasabah, perusahaan juga harus
fokus pada layanan penunjang internet banking yang diberidan kepada
nasabah. Selain itu efek moderasi dari switching cost pada loyalitas
pelanggan melalui internet banking bergantung pada tingkat
kenyamanan internet banking dan tingkat biaya switching cost itu
sendiri. Yang menunjukkan semakin tinggi tingkat switching cost,
semakin besar kemungkinan internet banking akan mengarah pada
loyalitas pelanggan yang lebih besar.
Berikut ringkasan hasil dari uji hipotesis pada penelitian ini:
Tabel 4.16 Uji Hipotesis
Hipotesis Hasil Uji
H1 : Relationship marketing berpengaruh negatif
signifikan terhadap loyalitas nasabah.
Ditolak
H2 : Internet banking berpengaruh negatif signifikan
terhadap loyalitas nasabah
Ditolak
H3 : Switching cost berpengaruh positif signifikan
memperkuat relationship marketing terhadap loyalitas
nasabah
Diterima
H4 : Switching cost berpengaruh positif signifikan
memperkuat internet banking terhadap loyalitas nasabah
Diterima
84
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap
pengumpulan data dari kuesioner yang disebar di BRI Syariah kantor
cabang Semarang, pengolahan data dengan SPSS versi 23 dan analisis data
mengenai pengaruh relationship marketing dan internet banking terhadap
loyalitas nasabah bank syariah yang dimoderasi oleh switching cost, maka
dapat diambil kesimpulan :
1. Berdasarkan uji simultan (uji F), variabel relationship marketing dan
internet banking secara bersama sama berpengaruh terhadap loyalitas
nasabah secara langsung.
2. Berdasarkan uji parsial (uji T), variabel relationship marketing
berpengaruh negatif signifikan terhadap loyalitas nasabah. Jadi dengan
adanya relationship marketing yang baik belum tentu bisa
meningkatkan loyalitas nasabah pada bank BRI Syariah Kantor
Cabang Semarang karena hubungan nasabah terhadap bank hanya
semata-mata pada hubungan transaksi dan konsep atau dimensi dalam
relationship marketing yang lain belum terpenuhi. Variabel internet
banking berpengaruh negatif signifikan terhadap loyalitas nasabah
pada bank BRI Syariah Kantor Cabang Semarang. Jadi dengan adanya
internet banking belum tentu bisa meningkatkan loyalitas nasabah
kepada bank karena nasabah dalam menggunakan layanan internet
85
banking untuk bertransaksi sering mengalami eror dalam system
internet banking tersebut. Hal ini sangat dikeluhkan nasabah karena
layanan internet banking sangat dibutuhkan nasabah ditengah
berkembangnya teknologi saat ini. Sehingga dengan layanan internet
banking yang sering mengalami kesalahan dalam memproses transaksi
nasabah justru akan mengalami tingkat penurunan loyalitas nasabah.
3. Berdasarkan uji Moderated Regression Analys (MRA), terdapat
pengaruh yang signifikan apabila switching cost menjadi variabel
moderator antara relationship marketing dan internet banking terhadap
loyalitas nasabah. Switching cost mampu memperkuat hubungan
relationship marketing terhadap loyalitas nasabah karena nasabah
tidak mau untuk membuang tenaga, waktu dan biaya untuk berpindah
ke bank lain. Apabila beralih ke bank lain, nasabah akan merasakan
ketidaknyamanan secara psikologis karena memutuskan hubungan
yang sudah terjalin. Dan switching cost mampu memperkuat hubungan
internet banking terhadap loyalitas nasabah karena jika semakin tinggi
tingkat switching cost dan tingkat kenyamanaan internet banking,
semakin besar kemungkinan internet banking akan mengarah pada
loyalitas pelanggan yang lebih besar, maka switching cost merupakan
variabel pure moderator dan memperkuat pengaruh relationship
marketing dan internet banking terhadap loyalitas nasabah.
86
B. Keterbatasan Penelitian
1. Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan kuesioner
sehingga data yang dikumpulkan hanya menggambarkan pendapat
responden mengenai hubungan relationship marketing dan internet
banking terhadap loyalitas nasabah di perbankan syariah (BRI Syariah
Kantor Cabang Semarang) dan peneliti tidak bisa mengontrol jawaban
responden yang tidak dapat menunjukkan keadaan yang sesungguhnya.
2. Isi dan bentuk kuesioner yang masih jauh dari sempurna dikarenakan
kemampuan dari penulis, sehingga hasil penelitian yang diperoleh
masih harus ditindak lanjuti untuk memperoleh hasil yang lebih
maksimal.
3. Kuesioner dalam penelitian banyak kekurangan karena tidak dapat
memaparkan pertanyaan yang sesuai dengan penelitian yang
dilakukan.
C. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan, saran yang akan
peneliti sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Bank BRI Syariah Kantor Cabang Semarang
Bank BRI Syariah Kantor Cabang Semarang harus dapat
meningkatkan dan mempertahankan relationship marketing kepada
nasabah, karena variabel relationship marketing mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap customer loyalty baik secara langsung
87
maupun tidak langsung, dengan relationship marketing yang baik akan
meningkatkan loyalitas nasabah.
Dalam upaya meningkatkan loyalitas nasabah pihak perbankan
perlu mempelajari bagaimana keinginan nasabah sesungguhnya ketika
mereka memanfaatkan layanan internet banking. Hal ini dilakukan
agar tidak terjadi kesenjangan antara layanan yang diterima dengan
layanan yang diharapkan nasabah. Jadi perusahaan harus mampu
mempertahankan atau bahkan meningkatkan segala dimensi dari
variabel relationship marketing dan layanan internet banking karena
disini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas nasabah
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
a. Bagi Peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan bukti
studi kasus dan acuan atau referensi mengenai pembahasan yang
berkaitan dengan topik dalam proses perkuliahan.
b. Peneliti ini hanya mengambil responden nasabah BRI Syariah
Kantor Cabang Semarang saja. Penelitian selanjutnya sebaiknya
dapat mengambil respoden dari nasabah bank syariah lainnya
dengan jumlah populasi yang lebih beragam lagi
88
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Wenny. (2008). jurnal.dikti.go.id/jurnal/detil/id/19.
Apriliani, F., Kumadji, S., dan Kusumawati, A. (2014). Pengaruh Relationship
marketing Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Nasabah ( Studi pada
Nasabah Bank Syariah Mandiri KC Bandar Jaya ). Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB), Vol 17 No.1
Ardianto, Elvinaro. 2011. Metodologi Penelitian Untuk Public Relations.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arifin, A., Kusyanti, A., dan Mursityo, Y. T. (2018). Analisis Pengaruh Kualitas
Layanan Internet banking terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah
dengan Menggunakan E-S-Qual dan E-Recs-Qual ( Studi pada Pengguna
Layanan BSMNet Bank Syariah Mandiri ). Jurnal Pengembangan
Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer (JPTIIK) Universitas Brawijaya,
Vol.2 No.4
Basri, A. I. (2019). Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan dan Loyalitas
Nasabah Bank Pengguna E-Banking .Jurnal Bisman, Vol.2 No.1
Bawono, Anton. 2006. Multivariate analysis SPSS. Salatiga : STAIN Salatiga
Pres
Cahyono, E. (2017). Pengaruh Relationship Marketinng Terhadap Loyalitas.
JBMA, Vol.4 No.1
Carmen, Tideswell. 2005. Loyalty Behaviour and Relationship Commitment
Towards Hotel Services. Dalam Journal of Hospitality Management, No
89-84 Australia.
Chan, Syafruddin. 2003. Relationship marketing : Inovasi Pemasaran Yang
Membuat Pelanggan Bertekuk Lutut. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Estradiyanto, Niko.2012. “Perlindungan Bagi Nasabah Bank dalam Penggunaan
Fasilitas Internet banking atas Terjadinya Cyber Crime di Indonesia”.
Skripsi. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivarite dengan program IBM SPSS
21. Semarang: Badan penerbit Universitas Dionegoro.
Griffin, Jill. 2003. Customer Loyalty : Menumbuhkan Dan Mempertahankan
Pelanggan. Jakarta: Erlangga.
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia.
89
Haryono, D. W. (2016). Pengaruh Relationship marketing Terhadap Loyalitas
Konsumen Dengan Kepuasan Konsumen Dan Komitmen Konsumen
Sebagai Variabel Antara (Studi pada Nasabah Bank Mandiri Yogyakarta).
Hasibuan, Malayu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia . Jakarta: Bumi
Aksara.
Hidayati, L. A., dan Muhdiyanto. (2017). Peran Penggunaan Teknologi E-
Banking Dan Kepuasan Sebagai Efek Moderasi. Jurnal Sncp, Vol.1 No.1.
Hurriyati, 2008. Loyalitas pelanggan dibagi menjadi enam tahap Suspect,
Prospect, Customer, Customer, Clients, Advocate dan Partners. Jakarta.:
Erlangga
Husnain, M., dan Akhtar, M. W. (2015). Relationship marketing and Customer
Loyalty: Evidence from Banking Sector in Pakistan. Vol.15 No.10
Indah, D. R. (2016). Pengaruh E-Banking dan Kualitas Pelayanan terhadap
Loyalitas Nasabah p ada PT . Bank BNI ’ 46 Cabang Langsa. Jurnal
Manajemen Dan Keuangan, Vol.5, No.2
Juana, I. M. P., Sukaatmadja, I. P. G., dan Yasa, N. N. K. (2017). Peran Persepsi
Switching Cost Memoderasi Customer Satisfaction Terhadap Customer
Loyalty Studi Pelanggan Pt Bank Mandiri ( Persero ), Tbk . Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana ( Unud ). E-Jurnal Ekonomi
Dan Bisnis Universitas Udayana.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2006, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid 1,
Edisi 12, Terjemahan: Bob Sabran, M.M, Jakarta: Erlangga.
Lovelock, Cristopher H. dan Wright, Lauren K. 2005. Manajemen Pemasaran
Jasa. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Maelatusaadah, L. M., Rahayu, A., dan Utama, D. (2018). Gambaran Switching
Cost Dan Customer Switching. Journal of Business Management
Education. Vol.3 No.3
Maria, S. H., dan Hanifa, F. H. (2016). Pengaruh Kualitas Jasa Perbankan Dengan
Menggunakan Internet banking Terhadap Loyalitas Nasabah. Jurnal
Ecodemica, Vol.4 No.1
Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis
Data Sekunder. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Marwanto, Aris. 2015. Marketing sukses. Yogyakarta: Kobis.
Muhammad.2005.Bank Syariah Problem dan Proses Perkembangan di Indonesia.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Mukhlisin, M. A. (2018). Pengaruh Kualitas Layanan, Marketing Relationship
Dan Handling Switching Terhadap Loyalitas Nasabah Bri Kedungadem
Kabupaten Bojonegoro. Jurnal Manajerial Bisnis, Vol.1 No.3
90
Mussry,Jacky. 2010. Pemasaran Jasa – Perspektif Indonesia Jilid 1. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Mustafa, H. (2011). Prilaku Manusia Dalam Perspektif Psikologi Sosial. Jurnal
Ilmu Administrasi Bisnis, FISIP - Unpar . Vol.7, No.2.
Ndubisi, N. O. (2015). Relationship marketing and customer loyalty. (May).
Marketing Intelligence dan Planning Vol. 25 No. 1
Nisa, D. D., Ariyani, T. S., dan Oktaviani, K. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Nasabah Menggunakan Layanan Banking Mandiri. Jurnal
Manajemen Maranatha, Vol.13 No.1
Nursiana, A. (2015). Pengaruh Internet banking, Kualitas Layanan, Reputasi
Produk, lokasi terhadap loyalitas nasabah dengan Intermediasi Kepuasan
Nasabah. Jurnal Keuangan Dan Perbankan, Vol.19 No.3
Permanasari, I. A. S., dan Darma, G. S. (2013). Pengaruh Penggunaan Internet
banking Terhadap Rasa Aman, Rasa Percaya Dan Loyalitas Nasabah
Dalam Meningkatkan Saldo Bank. Jurnal Manajemen Dan Bisnis,Vol.10
No.1
Pinontoan, W. (2013). Pengaruh E-Banking, Kualitas Pelayanan, Kualitas
Komunikasi Dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Nasabah Pada Pt. Bank
Mandiri Cabang Manado. Jurnal Emba, Vol.1 No.4
Pranomo, D. S., Haryono, A. T., dan Warso, M. M. (2016). Pengaruh Relationship
marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Dengan Kepuasan Pelanggan
Sebagai Variabel Intervening ( Studi Empiris Pada Bmt Bina Umat
Sejahtera Lasem ). Journal of Management, Vol.02 No.02
Rahi, S., dan Ghani, M. A. (2017). Internet banking, Customer Perceived Value
and Loyalty: The Role of Switching Costs. Journal of Accounting dan
Marketing, Vol.05 No.04
Rahmasari, Deviana. 2012. Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility
terhadap Loyalitas Nasabah dengan Citra Perbankan dan Sikap Nasabah
sebagai Variabel Intervening (Kasus pada PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. Cabang Bantul). Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas
Yogyakarta.
Rahmawati, N. Y. (2016). Pengaruh Relationship marketing Terhadap Loyalitas
The Influence Of Relationship marketing On Customer Loyalty Of Pt .
Bank Negara. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Feb Brawijaya,Vol.1 No.2
Riswandi ,Budi A. 2005. Aspek Hukum Internet banking, Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Sari, Y. K. (2017). Pengaruh Kualitas Layanan ,Relationship marketing Dan
Corporate Social Terhadap Loyalitas Dan Kepuasan Nasabah Bank PT
Bank Rakyat Indonesia. Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol.17 No.2.
91
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Penerbit CV. ALFABETA
Sugiyono. 2013. Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif,
dan RdanD. Bandung : AlFabeta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif dan RdanD. Bandung:
Alfabeta
Sujarweni, V Wiratna. 2015. Metodologi penelitian bisnis dan ekonomi.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Supriyanto, A Sani dan Masyhuri Machfudz. 2010. Metodologi Riset: Manajemen
Sumber Daya Manusia. Malang: UIN MALIKI Press.
Usman, Indrianawati dan Saputra, Ricky Gandhi. (2009). Peran Switching Costs
Sebagai Variabel Moderasi Pada Pengaruh Kepuasan Atas Kualitas Jasa
Terhadap Loyalitas Nasabah Pt . Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Jurnal Manajemen Teori dan Terapan. Vol.2 No.3
Wardhani, W. K., Fauzi, A., dan Arifin, Z. (2017). Pengaruh Relationship
marketing ( Pemasaran Hubungan ) Terhadap Loyalitas ( Survei Pada
Nasabah Tabungan Britama Pt . Bank Rakyat Indonesia ( Persero ) Tbk .
Kantor Cabang Gresik ). Jurnal Administrasi Bisnis (Jab),Vol. 51 No.1
West, R., dan Turner, L. H. (2008). Introducing Communication Theory. In M.
Ryan (Ed.), Introducing Communication Theory Analysis Application
(Fourth). Frank Mortimer.
Wibowo, H. A. (2017). Moderasi Biaya Beralih Pada Pengaruh Kualitas
Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Dan Kepuasan Pelanggan
Terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi pada PTS X). Jurnal Ilmiah
Manajemen Volume 4, No. 3
Yudiana, F.E (2016) Analisis Corporate Social Responsibility, Loyalitas
Nasabah, Corporate Image Dan Kepuasan Nasabah Pada Perbankan
Syariah. Vol.10 No.1
Yusnaini, (2010). Pengaruh Kualitas Pelayanan Internet banking Terhadap
Kepuasan dan Loyalitas Konsumen pada Bank Swasta. Jurnal Dinamika
Akuntansi, Vol.2 No.1
92
LAMPIRAN
93
Lampiran 1 Daftar riwayat hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI
Nama : Diaz Muhamad Zulkham
NIM : 63010150218
Tempat, Tgl Lahir : KAB.Semarang, 07 Februari 1996
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Dsn.Jurangsari Rt.02/01. Desa. Doplang, Kec. Bawen
Kab. Semarang
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD Negeri Doplang 02, lulus tahun 2008
2. SMP Negeri 1 Ambarawa, lulus tahun 2011
3. SMA N 1 Ambarawa, lulus tahun 2014
4. IAIN Salatiga Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan S1 Perbankan
Syariah angkatan 2015
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
Salatiga, Agustus 2019
Penulis
Diaz Muhamad Zulkham
NIM. 63010150218
94
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i
Nasabah Bank BRI Syariah KC Semarang
Di Tempat
Assalamualaikum Wr. Wb.
Dengan hormat, berkenaan dengan penyelesaian skripsi yang berjudul
“Analisis Pengaruh Relationship marketing dan Internet banking Terhadap
Loyalitas Nasabah dengan Switching Cost sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus Bank BRI Syariah KC Semarang), saya :
Nama : Diaz Muhamad Zulkham
Nim : 63010-15-0218
Program Studi : S1 Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas : IAIN Salatiga
Memohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i nasabah Bank BRI Syariah KC
Semarang untuk mengisi kuesioner penelitian yang peneliti berikan. Seluruh
informasi data yang Bapak/Ibu/Sdr/i berikan sangatlah berarti dalam penyelesaian
penelitian dan penulisan skripsi saya dan akan saya jamin kerahasiaanya hanya
untuk kepentingan akademik. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu/Sdr/i saya
ucaakan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Salatiga, Agustus 2019
Hormat Saya
Diaz Muhamad Zulkham
95
ANGKET/KUESIONER
I. Isilah identitas Bapak/Ibu/Sdr/i sebagai berikut :
1. Nama (boleh tidak diisi) :
2. Alamat (boleh tidak diisi) :
3. Jenis Kelamin :
□ Pria
□ Wanita
4. Usia Responden :
□ < 20 Tahun
□ 21 - 30 Tahun
□ 31 - 40 Tahun
□ 41 - 50 Tahun
□ > 50 Tahun
5. Lama menjadi nasabah :
□ < 1 Tahun
□ 1 Tahun – 2 Tahun
□ 2 Tahun – 3 Tahun
□ > 3 Tahun
6. Jenis Pekerjaan :
□ Pelajar/Mahasiswa
□ Wiraswasta/Pengusaha
□ Ibu Rumah Tangga
□ Pegawai Swasta
□ PNS/TNI/Polisi
□ Lain-lain
7. Penghasilan :
□ 500.000 – 1.000.000
□ 1.100.000 – 3.000.000
□ > 3.000.000
96
II. Daftar Pertanyaan
Berilah tanda centang (√) pada pertanyaan-pertanyaan berkaitan
dengan Pengaruh Relationship marketing dan Internet banking Terhadap
Loyalitas Nasabah Bank BRI Syariah KC Semarang dengan Switching
Cost Sebagai Variabel Moderating sesuai dengan pilihan anda pada kolom
berikut :
1) □ 1-2 : Sangat Tidak Setuju (STS)
2) □ 3-4 : Tidak Setuju (TS)
3) □ 5-6 : Setuju (S)
4) □ 7-8 : Sangat Setuju (SS)
5) □ 9-10 : Sangat Setuju Sekali (SSS)
N
o
Pertanyaan Jawaban
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A. Loyalitas Nasabah
1. Saya menggunakan jasa pelayanan
Bank BRI Syariah KC Semarang
secara rutin dan akan melakukan
pembelian di masa berikutnya.
2. Saya menolak untuk menabung
selain di Bank BRI Syariah KC
Semarang
3. Saya merasa nyaman atas pelayanan
dan produk Bank BRI Syariah KC
Semarang sehingga saya tidak akan
terpengaruh dengan tawaran produk
sejenis dari bank lain.
4. Saya merasa tidak ada pelayanan
yang mengecewakan pada Bank
BRI Syariah KC Semarang.
5. Saya merekomendasikan kepada
97
teman maupun saudara untuk turut
menjadi nasabah Bank BRI Syariah
KC Semarang karena kenyamanan
yang saya rasakan selama menjadi
nasabah
B. Relationship marketing
6. Bank BRI Syariah KC Semarang
senantiasa aktif melakukan kontak
dan memberikan informasi terkini
dan relevan kepada nasabah baik
secara langsung atau tidak langsung
7. Saya akan menjaga hubungan yang
baik dengan bank BRI Syariah KC
Semarang.
8. Saya percaya Bank BRI Syariah KC
Semarang memberikan jaminan
keamanan dalam setiap produk jasa
mereka.
9. Hubungan yang dibina oleh Bank
BRI Syariah KC Semarang dengan
nasabahnya bersifat hubungan
jangka panjang dan berkelanjutan.
10
.
Bank BRI Syariah KC Semarang
mencoba menangani semua keluhan
yang disampaikan oleh nasabah.
C. Internet Banking
11 Saya menggunakan fasilitas internet
banking Bank BRI Syariah KC
Semarang karena menu internet
banking mudah dipelajari dan
mudah dimengerti
98
12 Internet banking Bank BRI Syariah
KC Semarang memproses setiap
transaksi dengan cepat kapanpun
dan dimanapun
13 Sistem keamanan internet banking
Bank BRI Syariah KC Semarang
dapat dihandalkan
14 Internet banking Bank BRI Syariah
KC Semarang menjamin
kerahasiaan data nasabah
15 Sistem Internet banking Bank BRI
Syariah KC Semarang memproses
sesuai dengan yang diharapkan
nasabah dan tidak pernah terjadi
eror.
D. Switching Cost (Biaya Peralihan)
16 Berpindah ke bank baru akan
menyebabkan biaya pengeluaran
yang baru bagi saya.
17 Ada kemungkinan bahwa layanan
dari bank yang baru tidak bekerja
seperti yang saya harapkan.
18 Saya akan membutuhkan banyak
waktu, usaha, dan energi untuk
membandingkan bank satu dengan
lainnya.
19 Saya akan merasakan beban
psikologi atau ketidaknyamanan
emosional akibat dari pelepasan
ikatan dari Bank BRI Syariah KC
Semarang.
99
Lampiran 3 Hasil Kuisioner
DATA MENTAH
P1 P2 P3 P4 P5 Y P6 P7 P8 P9 P10 X1
8 8 8 8 8 40 7 8 9 9 7 40
9 8 8 9 7 41 8 7 6 6 8 35
8 8 9 9 8 42 8 8 8 7 6 37
8 9 7 10 9 43 7 8 8 8 8 39
9 9 8 8 8 42 7 8 7 8 8 38
8 9 8 7 8 40 8 9 8 8 8 41
8 8 7 7 6 36 8 9 9 9 8 43
9 8 7 8 5 37 8 8 8 8 8 40
9 9 8 9 6 41 9 8 9 9 9 44
7 8 8 7 8 38 8 8 8 8 9 41
8 9 7 7 7 38 8 9 9 9 9 44
8 8 8 8 5 37 7 8 7 7 9 38
8 8 7 8 6 37 9 10 9 10 10 48
8 8 8 9 6 39 8 8 9 8 8 41
9 8 7 8 5 37 8 8 9 7 8 40
9 10 9 8 6 42 8 7 9 9 9 42
8 9 8 7 9 41 8 9 9 9 9 44
10 10 10 9 6 45 7 8 7 7 9 38
8 8 7 7 6 36 9 9 8 8 9 43
7 7 8 7 6 35 8 9 9 8 8 42
7 8 8 7 8 38 7 8 7 8 8 38
8 8 8 7 6 37 8 8 7 8 8 39
9 7 9 8 7 40 9 8 9 9 8 43
8 8 7 8 5 36 8 8 8 8 7 39
8 9 8 7 5 37 9 8 9 8 8 42
9 8 9 7 8 41 7 8 7 6 7 35
9 9 8 7 6 39 8 9 9 8 9 43
9 9 10 8 5 41 7 8 9 7 7 38
8 8 7 8 6 37 8 7 9 8 9 41
7 9 7 8 6 37 8 9 8 9 9 43
8 7 8 7 9 39 7 8 7 8 9 39
8 8 9 8 6 39 8 9 7 7 8 39
9 8 8 8 10 43 7 8 7 7 7 36
7 8 7 8 8 38 8 9 8 8 8 41
7 8 7 9 6 37 8 8 9 8 8 41
8 8 8 8 9 41 8 8 9 8 9 42
9 8 8 9 8 42 8 8 8 8 9 41
8 8 9 9 8 42 8 9 9 8 9 43
8 9 7 10 6 40 7 8 8 7 9 39
9 9 8 8 7 41 8 8 9 8 9 42
8 9 8 7 5 37 8 7 8 7 7 37
8 8 7 7 6 36 8 8 9 8 7 40
100
9 8 7 8 9 41 8 7 6 7 9 37
9 9 8 9 6 41 7 9 8 8 9 41
7 8 8 7 6 36 9 8 8 8 8 41
8 9 7 7 6 37 8 9 8 8 8 41
8 8 8 8 5 37 8 8 9 8 8 41
8 8 7 8 8 39 8 8 9 8 9 42
8 8 8 9 6 39 8 8 8 7 8 39
9 8 7 8 6 38 8 8 8 8 9 41
9 10 9 8 6 42 8 8 9 8 9 42
8 9 8 7 9 41 8 8 9 8 8 41
10 10 10 9 6 45 8 8 9 8 8 41
8 8 7 7 6 36 8 7 7 7 9 38
7 7 8 7 6 35 9 9 9 9 8 44
7 8 8 7 8 38 8 8 9 7 8 40
8 8 8 7 6 37 8 9 9 9 9 44
9 7 9 8 6 39 10 9 8 9 9 45
8 8 7 8 6 37 7 7 7 8 8 37
8 9 8 7 5 37 8 9 8 7 8 40
9 8 9 7 7 40 8 8 9 8 8 41
9 9 8 7 8 41 8 8 9 8 9 42
9 9 10 8 6 42 7 7 7 7 8 36
8 8 7 8 6 37 7 8 7 8 9 39
7 9 7 8 8 39 7 7 9 7 8 38
8 7 8 7 5 35 6 8 9 9 8 40
8 8 9 8 6 39 6 8 8 7 7 36
9 8 8 8 9 42 6 7 7 7 9 36
7 8 7 8 6 36 6 9 9 9 8 41
7 8 7 9 9 40 6 8 9 7 8 38
8 8 8 8 8 40 6 10 8 9 10 43
9 8 8 9 8 42 6 8 9 8 8 39
8 8 9 9 8 42 6 8 9 6 8 37
8 9 7 10 6 40 6 7 9 8 6 36
9 9 8 8 5 39 7 9 10 8 6 40
8 9 8 7 9 41 6 8 7 7 6 34
8 8 7 7 8 38 6 9 8 8 6 37
9 8 7 8 6 38 6 9 9 8 6 38
9 9 8 9 6 41 6 7 7 7 8 35
7 8 8 7 5 35 6 8 7 8 8 37
8 9 7 7 8 39 6 8 9 7 8 38
8 8 8 8 5 37 6 8 8 7 7 36
8 8 7 8 5 36 6 7 7 7 9 36
8 8 8 9 6 39 6 9 9 8 8 40
9 8 7 8 6 38 6 8 9 7 8 38
9 10 9 8 6 42 6 9 9 8 9 41
8 9 8 7 6 38 10 9 8 7 9 43
10 10 10 9 5 44 7 7 7 8 8 37
8 8 7 7 8 38 6 9 8 7 8 38
7 7 8 7 8 37 6 8 8 8 8 38
101
7 8 8 7 5 35 6 8 8 7 7 36
8 8 8 7 6 37 6 7 8 8 7 36
9 7 9 8 6 39 6 8 8 7 8 37
8 8 7 8 9 40 6 7 8 7 8 36
8 9 8 7 7 39 6 7 8 8 7 36
9 8 9 7 7 40 6 8 8 8 7 37
9 9 8 7 5 38 6 8 8 8 7 37
9 9 10 8 6 42 6 8 8 7 8 37
8 8 7 8 7 38 8 7 8 8 8 39
7 9 7 8 8 39 7 8 9 6 8 38
102
P11 P12 P13 P14 P15 X2 P16 P17 P18 P19 Z
9 8 9 8 9 43 8 9 9 9 35
8 6 8 8 7 37 9 8 9 10 36
10 10 10 10 10 50 9 9 8 9 35
9 9 10 10 9 47 10 8 8 9 35
8 9 8 9 8 42 8 8 9 10 35
9 10 10 10 10 49 7 8 8 8 31
10 10 10 10 10 50 7 8 8 9 32
10 9 9 8 10 46 8 9 9 10 36
10 9 9 8 9 45 9 8 9 10 36
9 7 8 10 6 40 7 8 7 10 32
8 9 8 8 9 42 7 8 8 8 31
10 10 8 10 10 48 8 9 8 7 32
7 8 9 9 9 42 8 8 8 9 33
7 9 9 8 10 43 9 7 8 9 33
10 10 10 10 10 50 8 9 9 10 36
5 6 6 7 10 34 8 9 9 10 36
9 9 10 9 10 47 7 8 8 9 32
9 8 9 8 8 42 9 10 10 10 39
10 9 9 10 10 48 7 8 8 8 31
7 8 7 8 9 39 7 8 7 9 31
10 10 10 10 10 50 7 8 7 8 30
9 9 9 9 9 45 7 9 8 7 31
9 9 9 9 9 45 8 8 9 9 34
8 8 8 8 8 40 8 7 8 8 31
7 7 7 10 10 41 7 9 8 8 32
9 9 9 8 9 44 7 8 9 9 33
9 9 9 9 9 45 7 10 9 10 36
10 9 9 8 9 45 8 8 9 9 34
9 8 8 9 9 43 8 8 8 7 31
9 10 9 10 8 46 8 7 7 8 30
9 9 9 9 9 45 7 8 9 8 32
10 10 8 8 7 43 8 7 8 9 32
8 8 9 9 9 43 8 9 10 9 36
8 8 9 9 9 43 8 9 8 10 35
8 8 9 9 9 43 9 8 7 7 31
8 8 9 9 9 43 8 9 9 9 35
8 8 9 8 8 41 9 8 9 10 36
9 9 8 8 7 41 9 9 8 9 35
10 10 10 9 10 49 10 8 8 9 35
10 10 10 10 10 50 8 8 9 10 35
9 9 9 8 10 45 7 8 8 8 31
9 9 9 9 8 44 7 8 8 9 32
9 8 8 8 8 41 8 9 9 10 36
7 7 10 10 9 43 9 8 9 10 36
9 8 10 10 10 47 7 8 7 10 32
10 10 10 10 8 48 7 8 8 8 31
103
9 7 9 8 7 40 8 9 8 7 32
9 9 9 9 9 45 8 8 8 9 33
7 9 9 8 7 40 9 7 8 9 33
8 10 10 10 9 47 8 9 9 10 36
7 7 7 7 7 35 8 9 9 10 36
8 9 9 9 9 44 7 8 8 9 32
8 8 9 8 9 42 9 10 10 10 39
9 9 9 8 8 43 7 8 8 8 31
9 9 9 8 8 43 7 8 7 9 31
9 9 9 9 9 45 7 8 7 8 30
10 10 10 10 10 50 7 9 8 7 31
9 8 8 9 8 42 8 8 9 9 34
9 8 9 8 8 42 8 7 8 8 31
9 9 8 8 8 42 7 9 8 8 32
9 8 8 8 8 41 7 8 9 9 33
10 9 9 9 8 45 7 10 9 10 36
9 9 7 7 7 39 8 8 9 9 34
10 10 10 10 10 50 8 8 8 7 31
8 7 6 8 9 38 8 7 7 8 30
9 9 9 9 9 45 7 8 9 8 32
8 8 8 10 10 44 8 7 8 9 32
10 10 10 9 9 48 8 9 10 9 36
7 7 8 8 8 38 8 9 8 10 35
9 8 8 9 9 43 9 8 7 7 31
9 10 8 8 8 43 8 9 9 9 35
8 8 7 6 8 37 9 8 9 10 36
9 8 8 7 10 42 9 9 8 9 35
9 9 9 9 7 43 10 8 8 9 35
9 9 9 8 9 44 8 8 9 10 35
7 8 8 10 10 43 7 8 8 8 31
9 9 9 9 9 45 7 8 8 9 32
8 10 9 10 9 46 8 9 9 10 36
9 9 8 9 8 43 9 8 9 10 36
9 8 9 9 10 45 7 8 7 10 32
6 8 9 8 9 40 7 8 8 8 31
8 8 9 8 8 41 8 9 8 7 32
6 7 7 7 7 34 8 8 8 9 33
6 10 9 9 9 43 9 7 8 9 33
8 8 8 8 9 41 8 9 9 10 36
6 6 9 9 9 39 8 9 9 10 36
9 10 9 9 8 45 7 8 8 9 32
8 6 7 7 7 35 9 10 10 10 39
8 6 9 9 8 40 7 8 8 8 31
9 6 8 8 8 39 7 8 7 9 31
9 6 9 8 8 40 7 8 7 8 30
9 8 7 7 8 39 7 9 8 7 31
10 9 7 8 8 42 8 8 9 9 34
8 9 9 7 8 41 8 7 8 8 31
104
9 9 7 7 8 40 7 9 8 8 32
8 9 8 8 8 41 7 8 9 9 33
10 9 6 8 8 41 7 10 9 10 36
7 9 8 8 8 40 8 8 9 9 34
9 8 8 7 8 40 8 8 8 7 31
9 8 9 8 9 43 8 7 7 8 30
Lampiran 4 Hasil output uji spss
1. Deskriptif statistic – Jenis kelamin
2. Deskriptif statistic – Usia
3. Deskriptif statistic – Pekerjaan
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Pria 55 55.0 55.0 55.0
Wanit
a 45 45.0 45.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 20 Tahun 11 11.0 11.0 11.0
21 - 30 Tahun 44 44.0 44.0 55.0
31 - 40 Tahun 42 42.0 42.0 97.0
41 - 50 Tahun 3 3.0 3.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ibu Rumah Tangga 15 15.0 15.0 15.0
Pegawai Swasta 35 35.0 35.0 50.0
Pelajar/Mahasiswa 2 2.0 2.0 52.0
PNS/TNI/Polisi 9 9.0 9.0 61.0
Wiraswasta/Pengusaha 39 39.0 39.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
105
4. Deskriptif statistic – Penghasilan
5. Deskriptif statistic – Lama Nasabah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 1 Tahun 9 9.0 9.0 9.0
> 3 Tahun 17 17.0 17.0 26.0
1 Tahun – 2 Tahun 21 21.0 21.0 47.0
2 Tahun – 3 Tahun 53 53.0 53.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
6. Hasil Uji Validitas
a. Loyalitas Nasabah
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 Y
P1 Pearson Correlation 1 .450
** .618
** .326
** .473
** .804
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P2 Pearson Correlation .450
** 1 .199
* .171 .314
** .618
**
Sig. (2-tailed) .000 .047 .089 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100
P3 Pearson Correlation .618
** .199
* 1 .357
** .472
** .728
**
Sig. (2-tailed) .000 .047 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P4 Pearson Correlation .326
** .171 .357
** 1 .505
** .650
**
Sig. (2-tailed) .001 .089 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P5 Pearson Correlation .473
** .314
** .472
** .505
** 1 .772
**
Frequenc
y Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid > 3.000.000 27 27.0 27.0 27.0
1.100.000 – 3.000.000 63 63.0 63.0 90.0
500.000 – 1.000.000 10 10.0 10.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
106
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
Y Pearson Correlation .804
** .618
** .728
** .650
** .772
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
b. Relationship marketing
Correlations
P6 P7 P8 P9 P10 X1
P
6
Pearson Correlation 1 .524** .326
** .195 .369
** .706
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .052 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P
7
Pearson Correlation .524** 1 .407
** .383
** .469
** .791
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P
8
Pearson Correlation .326** .407
** 1 .410
** .408
** .706
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P
9
Pearson Correlation .195 .383** .410
** 1 .287
** .628
**
Sig. (2-tailed) .052 .000 .000 .004 .000
N 100 100 100 100 100 100
P
1
0
Pearson Correlation .369** .469
** .408
** .287
** 1 .709
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .004 .000
N 100 100 100 100 100 100
X
1
Pearson Correlation .706** .791
** .706
** .628
** .709
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
c. Internet banking
Correlations
P11 P12 P13 P14 P15 X2
P
1
1
Pearson Correlation 1 .525** .335
** .254
* .107 .647
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .011 .290 .000
N 100 100 100 100 100 100
PPearson Correlation .525** 1 .453
** .381
** .289
** .763
**
107
1
2
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .004 .000
N 100 100 100 100 100 100
P
1
3
Pearson Correlation .335** .453
** 1 .601
** .404
** .775
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P
1
4
Pearson Correlation .254* .381
** .601
** 1 .476
** .747
**
Sig. (2-tailed) .011 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P
1
5
Pearson Correlation .107 .289** .404
** .476
** 1 .622
**
Sig. (2-tailed) .290 .004 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
X
2
Pearson Correlation .647** .763
** .775
** .747
** .622
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
d. Switching Cost
Correlations
P16 P17 P18 P19 Z
P
1
6
Pearson Correlation 1 .468** .423
** .479
** .770
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P
1
7
Pearson Correlation .468** 1 .421
** .439
** .753
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P
1
8
Pearson Correlation .423** .421
** 1 .490
** .756
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P
1
9
Pearson Correlation .479** .439
** .490
** 1 .793
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Z Pearson Correlation .770** .753
** .756
** .793
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
108
E. Hasil Uji Reliabilitas
a. Loyalitas Nasabah
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.758 5
b. Relationship marketing
c. Internet banking
Cronbach's
Alpha N of Items
.753 5
d. Switching Cost
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.768 4
F. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.750 5
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 (Constant)
4.040 5.221 .774 .441
X1 .554 .132 .436 4.188 .000 .438 2.284
X2 .013 .093 .010 .144 .886 .985 1.015
Z .412 .122 .353 3.376 .001 .433 2.308
a. Dependent Variable: Y
109
b. Uji Heteroskedastisitas
c. Uji Normalitas
110
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 3.28590983
Most Extreme Differences Absolute .077
Positive .036
Negative -.077
Test Statistic .077
Asymp. Sig. (2-tailed) .151c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
G. Hasil Uji Ketetapan Model
a. Uji Statistik F
Uji F test ANOVA
a
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1151.014 2 575.507 46.682 .000b
Residual 1195.826 97 12.328 Total 2346.840 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1
111
b. Uji Koefisien Determasi (R2)
Hasil Uji R2
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .700a .490 .480 3.5111
b. Predictors: (Constant), X2, X1
H. Hasil Uji Hipotesis
a. Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.559 5.473 1.016 .312
X1 .889 .092 .699 9.640 .000
X2 -.023 .098 -.017 -.233 .816
a. Dependent Variable: Y
b. Uji MRA
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 34.209 .577 59.248 .000
X1 -.388 .054 -.305 -7.174 .000
X2 -.453 .047 -.337 -9.650 .000
moderat_1 .012 .002 .698 7.826 .000
moderat_2 .013 .001 .634 9.905 .000
b. Dependent Variable: Y
112
Lampiran 5 Surat Tugas Pembimbing
113
Lampiran 6 Lembar Konsultasi
114
Lampiran 7 Surat Penelitian