pengaruh quality work of life (qwl) terhadap
TRANSCRIPT
PENGARUH QUALITY WORK OF LIFE (QWL) TERHADAP
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DAN
DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Studi Kasus Pada PT Sinergi Solusi Indonesia)
Oleh
Rosa Citra Wulandari
NIM: 11160810000001
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H/2021
i
HALAMAN PERSEMBAHAN
1. Hasil karya terbaik ini saya persembahkan untuk orang tua tercinta yang telah
memberi perhatian dan kasih sayangnya kepada saya selama ini. Semoga
karya ilmiah sederhana ini dapat menjadi penghibur beliau selama
mendidikku.
2. Ya Allah ya tuhanku, ampunilah dosa-dosa ayah dan ibundaku, lindungilah
serta kasihanilah mereka sebagaimana mereka telah memberi kasih
sayangnya kepada hamba dan menjadikan hamba orang yang berguna dan
bertaqwa.
3. Ya Allah ya tuhanku, perkayalah pembaca skripsi ini dengan keilmuan dan
hiasilah hatinya dengan kesabaran dan kasih sayang, muliakanlah wajahnya
dengan kataqwaan dan perindahlah fisiknya dengan kesehatan serta
terimalah amal ibadahnya dengan kelipatgandaan pahala. Karena hanya
Engkau-lah dzat yang maha pengasih lagi maha penyayang, aamiin.
Penulis
Rosa Citra Wulandari
ii
LEMBAR PERNYATAAN PENGESAHAN PEMBIMBING
PENGARUH QUALITY WORK OF LIFE (QWL) TERHADAP
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DAN
DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Studi Kasus Pada PT Sinergi Solusi Indonesia)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Rosa Citra Wulandari
NIM : 11160810000001
Di Bawah Bimbingan:
Dr. Suhendra., S.Ag., M.M
NIP. 19711206 2003 121 001
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H/2021 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini, Rabu Tanggal 14 Bulan Oktober Tahun Dua Ribu Dua Puluh telah
dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:
1. Nama : Rosa Citra Wulandari
2. NIM : 11160810000001
3. Jurusan : Manajemen
4. Judul Skripsi : Pengaruh Quality Work of Life (QWL) Terhadap
Organizational Citizenship Behavior
(OCB) dan dampaknya terhadap Kinerja Karyawan
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut diatas dinyatakan lulus dan di berikan kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 14 Oktober 2020
1. Dr. Moch. Jasin, M.M, M.H
NIP. 195806141985031013 (__________________________)
2. Bahrul Yaman, S.Sos, M.Si
(__________________________)
NIP. 19620818 198603 1 001
iv
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Rosa Citra Wulandari
NIM : 11160810000001
Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggung jawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilikkarya
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya
ini.
Jika kemudian hari ada tuntuttan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui
pembuktian yang dipertanggungjawabkan, ternyata memang di temukan bukti
bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap dikenakan sanksi
berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyatan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 13 Januari 2020
Yang menyatakan,
(Rosa Citra Wulandari)
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama Lengkap : Rosa Citra Wulandari
2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 20 September 1998
3. Agama : Islam
4. Alamat : Jl. Kp. Kapuk I, RT 008/006, Klender,
Duren Sawit, Jakarta Timur, 13440
5. Nomor Hp : 085959660133
6. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN FORMAL
1. SD (2004-2010) : SDN Klender 07 pagi
2. SMP (2010-2013) : SMPN 25 Jakarta
3. SMA (2013-2016) : SMAS Pusaka Nusantara 1 Jakarta
4. S1 (2016-2021) : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
III. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Udit
2. Ibu : Soepatonah
3. Alamat : Jl. Kp. Kapuk I, RT 008/006, Klender,
Duren Sawit, Jakarta Timur, 13440
4. Nomor HP : 081295351971
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Quality
Work of Life (QWL) Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) dan
dampaknya terhadap Kinerja Karyawan. Sampling pada penelitian ini
menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu dengan populasi karyawan PT. Sinergi
Solusi Indonesia sebanyak 40 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner
yang kemudian di analisis dengan menggunakan analisis SmartPLS 3.0 software.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1.Quality of Work Life (X) berpengaruh
terhadap Organizational Citizenshiip Behavior (Y), 2.Quality of Work Life (X)
berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan (Z), 3.Organizational Citizenshiip
Behavior (Y) berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan (Z), 4. Quality of Work Life
(X) berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan (Z) baik langsung maupun melalui
Organizational Citizenshiip Behavior (Y).
Kata Kunci: Prilaku Organisasi, Quality Work of Life, Organizational
Citizenship Behavior, Kinerja Karyawan
viii
ABSTRACT
This study aims to find out how Quality Work of Life (QWL) Affects
Organizational Citizenship Behavior (OCB) and its impact on Employee
Performance. Sampling in this study using saturated sampling techniques, namely
with the population of PT employees. Synergy of Indonesian Solutions as many
as 40 people. Data collection using questionnaires that are then analyzed using
SmartPLS 3.0 analysis software. The results of this study showed that 1. Quality
of Work Life (X) affects Organizational Citizenship Behavior (Y), 2.Quality of
Work Life (X) affects Employee Performance (Z), 3.Organizational Citizenship
Behavior (Y) affects Employee Performance (Z), 4.Quality of Work Life (X)
affects Employee Performance (Z) both directly and through Organizational
Citizenship Behavior (Y).
Keywords : Organizational Behavior, Quality Work of Life, Organizational
Citizenship Behavior, Employee Performance
ix
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu Wata’ala,
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis pada
akhirnya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Quality Work of
Life (QWL) Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) dan
dampaknya terhadap Kinerja Karyawan”. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurah kepada Nabi Muhammad Shallalhu Alaihi Wasallam, manusia yang
menjadi tauladan bagi kita semua, kepada keluarganya, sahabatnya dan kepada
kita semua para pengikutnya.
Skripsi ini mengkaji bagaimana pengaruh Pengaruh Quality Work of Life
(QWL) Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) dan dampaknya
terhadap Kinerja Karyawan yang menggunakan metode analisis SmartPLS 3.0
software dengan sampel penelitian adalah karyawan PT. Sinergi Solusi Indonesia.
Penulis menyadari betul bahwa dalam penulisan ini terdapat banyak
kekurangan dan tidak dapat disusun tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada sedikit kesempatan ini penulis akan menyampaikan ucapan
terimakasih kepada segenap pihak terkait diantaranya adalah:
1. Allah Subhanallahu Wata’ala, Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan
karunianya selama ini penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan
penulisan skipsi ini. Terimakasih engkau sudah mendengar semua doa-doa
hamba.
2. Kepada keluarga tercinta. Terutama mamih yang selalu memotivasi dan
mendukung dengan penuh semangat untuk kesuksesan anaknya, dan juga
x
ayah serta adik dan kaka yang menjadi penyemangat untuk menjalani
kehidupan yang rumit. Dan untuk almarhum (abang) tercinta Rio Ari Wibowo
yang menjadi sosok teladan dan memberi panutan untuk menjadi pribadi yang
lebih baik dan dapat bermanfaat bagi orang banyak. Harapanku semoga amal
ibadah dan arwah beliau diterima disisi Allah Subhanallahu Wata’ala dan
semoga engkau tenang dan bahagia di alam sana.
3. Prof. Dr. Amilin, S.E., Ak., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga Bapak diberikan kesehatan
serta kemudahan untuk memajukan dan membangun Fakultas Ekonomi dan
Bisnis agar menjadi lebih baik lagi
4. Ibu Murdiyah Hayati, M.M. dan Ibu Amalia, M.S.M. selaku ketua jurusan
dan sekretaris jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Terimakasih ibu telah memberikan arahan dan
bimbingan, semoga ibu sehat selalu dan dapat memajukan prodi Manajemen
lebih baik kedepannya.
5. Dr. Suhendra., S.Ag., M.M. selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan
sabar dan ikhlas membimbing, meluangkan waktunya dan menuangkan
pikirannya dalam membantu penulis menyelesaikan penelitian ini. Semoga
ibu senantiasa diberikan kesehatan dan selalu didalam lindungan Allah
Subhanallahu Wata’ala.
6. Prof. Dr. Ahmad Rodoni, M.M. Selaku dosen penasihat akademik yang telah
membimbing penulis selama menjalani masa perkuliahan di UIN Syarif
xi
Hidayatullah Jakarta. Semoga Bapak dan Ibu selalu sehat dan mendapat
keberkahan dari Allah Subhanallahu Wata’ala.
7. Bapak dan Ibu dosen Manajemen umumnya dan khususnya kepada seluruh
dosen Manajemen Sumber Daya Manusia Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Beliau-beliau inilah yang dengan sabar dan
ikhlas memberi ilmu dan teladan serta memberikan pelajaran hidup selama
penulis melaksanakan proses perkuliahan.
8. Terimakasih kepada seluruh staf kemahasiswaan dan akademik yang telah
membantu penulis dalam hal administratif.
9. Tidak lupa ucapan terimakasih kepada seluruh civitas akademika UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah membantu aktifitas perkuliahan penulis.
10. Terimakasih kepada teman-teman Manajemen angkatan 2016 khususnya
teman-teman konsentrasi SDM yang menemani aktifitas saya selama masa
perkuliahan. Semoga teman-teman sukses dalam berkarier dan menjalani
hidup nya di luar sana.
11. Terimakasih juga kepada teman-teman KKN MENTARI 99 Desa Suka Resmi
yang menjadi teman hidup sebulan telah menemani canda tawa ketika proses
KKN.
12. Terimakasih kepada sahabat saya Dwi Wahyuni dan Ghina Herdiana yang
membantu penulis dalam proses penulisan skripsi ini.
13. Terimakasih kepada sahabat saya sekaligus keluarga di jurusan. Keluarga
besar ANJUKLEB yaitu Abdatul, Dessy, Dwi, Putri, Ghina kalian wanita
Cemerlang dimasa depan.
xii
14. Terimakasih kepada keluarga kecil saya. Keluarga kecil
DUOMILLIAETMILLE yang terus menjaga semangat saya terutama Syam
Ratu yang tidak berhenti memberikan saya wejangan agar penulisan skripsi
ini selesai.
15. Dan juga terimakasih kepada seluruh pihak PT. Sinergi Solusi Indonesia
sebagai tempat penulis melakukan penelitian. Terutama ka mae yang telah
membantu dan mengawal dalam proses penelitian di PT. Sinergi Solusi
Indonesia.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Maka
dari itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun demi kebaikan dan
kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga penelitian ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi penulis dan pihak lainnya yang membutuhkan penelitian ini
sebagai referensi.
Ciputat, 12 Januari 2021
Rosa Citra Wulandari
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………………...i
LEMBAR PERNYATAAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ...................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ...Error! Bookmark not defined.iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT .......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Penelitian ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 9
D. Manfaat penelitian ........................................................................................ 10
BAB II .................................................................................................................. 11
TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 11
A. Landasan Teori ............................................................................................. 11
1. Manajemen Sumber Daya Manusia ....................................................... 11
2. Perilaku Organisasi ................................................................................. 12
3. Psikologi Manajemen ............................................................................. 13
4. Organizational Citizenship Behavior (OCB) ......................................... 14
5. Quality of Work Life (QWL) .................................................................. 23
6. Kinerja .................................................................................................... 33
xiv
B. Penelitian terdahulu ...................................................................................... 37
C. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 52
D. Hubungan Antara Variabel .......................................................................... 53
E. Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 55
BAB III ................................................................................................................. 57
METODE PENELITIAN ..................................................................................... 57
A. Populasi dan Sampel .................................................................................... 57
2. Teknik Sampling ....................................................................................... 58
B. Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 58
C. Metode Analisis Data ................................................................................... 61
1. Definisi dan Konsep Dasar PLS ................................................................ 61
2. Penulisan dan Penggambaran Variabel ..................................................... 62
3. Model Pengukuran (Outer Model) ............................................................ 62
D. Analisis Hipotesis ........................................................................................ 66
E. Oprasional variabel penelitian ...................................................................... 67
BAB IV ................................................................................................................. 83
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... 83
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................. 83
B. Temuan Hasil Penelitian .............................................................................. 84
1. Deskripsi Responden ................................................................................. 84
2. Analisis Deskriptif ..................................................................................... 87
3. Evaluasi dari Pengukuran Model (Outer Model) ...................................... 95
4. Evaluasi Model Struktural (Inner Model) ............................................... 108
C. Analisa Hipotesis ........................................................................................ 111
BAB V ................................................................................................................ 116
SIMPULAN DAN SARAN ................................................................................ 116
A. Simpulan .................................................................................................... 116
B. Saran ........................................................................................................... 116
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 119
LAMPIRAN ....................................................................................................... 126
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Populasi dan Investasi Industri ............................................................... 3
Tabel 1. 2 Kasus kecelakaan akibar kerja ............................................................... 3
Tabel 2. 1 Penelitian terdahulu .............................................................................. 37
Tabel 3. 1 Skala likert ........................................................................................... 60
Tabel 3. 2 Variabel oprasional .............................................................................. 67
Tabel 4. 1 Jumlah responden berdasarkan gender ................................................. 84
Tabel 4. 2 Jumlah responden berdasarkan usia ..................................................... 85
Tabel 4. 3 Jumlah responden berdasarkan lama kerja ........................................... 86
Tabel 4. 4 Jumlah responden berdasarkan pendapatan ......................................... 86
Tabel 4. 5 Distribusi jawaban variabel quality of work life .................................. 87
Tabel 4. 6 Distribusi jawaban variabel organizational citizenship behavior ......... 90
Tabel 4. 7 Distribusi jawaban variabel kinerja karyawan ..................................... 94
Tabel 4. 8 Loading factor tahap akhir ................................................................... 99
Tabel 4. 9 Nilai AVE ........................................................................................... 102
Tabel 4. 10 Nilai Cross loading ........................................................................... 102
Tabel 4. 11 Nilai Conbrach alpha ........................................................................ 107
Tabel 4. 12 Nilai Composite reability ................................................................. 107
Tabel 4. 13 Hasil nilai R-square .......................................................................... 108
Tabel 4. 14 Hasil nilai Q2 .................................................................................... 109
Tabel 4. 15 Tabel total efects .............................................................................. 111
Tabel 4. 16 Tabel spesifik efects ......................................................................... 114
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Data penetrasi internet di indonesia ................................................... 1
Gambar 1. 2 Penetrasi pengguna internet berdasarkan pekerjaan ........................... 2
Gambar 2. 1 Kerangka berpikir ............................................................................. 52
Gambar 3. 1 Tiga variabel latent path modeling ................................................... 62
Gambar 4. 1 Logo sinergi solusi ........................................................................... 83
Gambar 4. 2 Model PLS ........................................................................................ 96
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
1. Identifikasi Masalah
Saat ini Indonesia dihadapkan pada Era Revolusi Industri 4.0. Dimana
teknologi tersambung ke sebuah jaringan bersama internet. Perkembangan
ini mendorong penggunaan internet terus menerus mengalami peningkatan.
Gambar 1. 1
Data penetrasi internet di indonesia
Sumber APJII (2020)
Pada gambar 1.1 Pada tahun 2018 penetrasi pengguna internet di
Indonesia mencapai 64,8% dengan total 171,17 juta jiwa dari total populasi
264,16 juta jiwa. Pada tahun 2019-2020 penetrasi pengguna internet di
Indonesia mencapai 73,7% dengan total 196,71 juta jiwa dari total populasi
266,91 juta jiwa. Dapat di simpulkan bahwa terdapat kenaikan penetrasi
pengguna internet di Indonesia sebesar 8,9%.
0
100
200
300
2018 2019-2020
Penetrasi Pengguna Internet2019-2020 (Q2)
Pengguna Internet Penduduk Indonesia
2
Gambar 1. 2
Penetrasi penggunaan internet berdasarkan pekerjaan
Sumber : APJII (2018)
Di sisi lain berdasarkan Survei APJII 2018 pada gambar 1.2,
menunjukan bahwa penetrasi pengguna internet berdasarkan pekerjaan pada
sektor Jasa Konsultan memiliki nilai 94,7% pengguna internet, dan 5,3%
bukan pengguna internet. PT. Sinergi Solusi Indonesia adalah anak
perusahaan dari Proxsis Group, salah satu pelaku usaha di bidang jasa
konsultasi, pelatihan, studi, dan asesmen terkait mutu, keselamatan
kesehatan kerja, lingkungan, dan energi. Dalam hal ini PT. Sinergi Solusi
Indonesia di tuntut untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam
menghadapi persaingan di Era Revolusi Industri 4.0.
Sedangkan di sisi lain, kemajuan ini akan menghadirkan jenis-jenis
pekerjaan baru. Menurut data Kementrian Perindustrian (2019) terdapat
peningkatan unit usaha tiap tahunnya.
P E G A W A I B U M D
M A H A S I S W A
J A S A K O N S U L T A N
P E D A G A N G O N L I N E S H O P
G U R U
W I R A U S A H A B E S A R
90.9
92.1
94.7
100
100
100
9.1
7.9
5.3
0
0
0
PENETRASI PENGGUNA INTERNET BERDASARKAN PEKERJAAN
Pengguna Internet Bukan Pengguna Internet
3
Tabel 1. 1
Populasi dan investasi industri
Tahun Jumlah Unit Usaha Tenaga Kerja Industri
(Juta Orang)
Investasi
(Triliun)
2014 1.228 15,39 195,6
2015-2017 4.433 16,57 706,9
2018-2019 8.488 17,1 1.759
Sumber : Kementria Perindustrian (2019)
Berdasarkan gambar 1.3 di atas, Tahun 2019 sisi unit usaha mengalami
kenaikan sebesar 33% dengan total 8.488 unit usaha. Sedangkan pada sisi
tenaga kerja industri mengalami kenaikan sebesar 3% dengan total 17,1 juta,
dan pada sisi investasi mengalami kenaikan sebesar 53,8% dengan total 1.579
triliun. Dapat di simpulkan bahwa populasi dan investasi industri dari tahun
2014 - 2019 selalu mengalami kenaikan. Adanya pertumbuhan unit industri,
merupakan pasar yang sangat luas dan menjanjikan untuk PT. Sinergi Solusi
Indonesia dalam meraih keutungan di dalamnya.
Tabel 1. 2
Kasus kecelakaan akibat kerja
Tahun Sembuh
Total
Disabilitas/cacat
(Orang) Meninggal Total
Kompensasi
Total
(Miliar
Rupiah)
Fungsional Sebagian
2015 107.761 1.166 810 530 110.272 665,05
2016 92.22 4.202 2.535 2.382 101.367 833,44
2017 117.761 1.114 1.542 3.173 123.041 971,00
Sumber : BPJS Ketenagakerjaan (2018)
4
Di samping itu berdasarkan tabel 1.1 di atas, tingkat kecelakaan kerja di
Indonesia tiap tahunnnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 jumlah
kecelakaan kerja di Indonesia sebanyak 110.272 dengan kasus kematian
mencapai 530, tahun 2016 jumlah kecelakaan kerja sebanyak 101.367 dengan
kasus kematian mencapai 2.382, sedangkan pada tahun 2017 jumlah
kecelakaan kerja sebanyak 123.041 dengan kasus kematian mencapai 3.173.
Dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan kecelakaan kerja, menjadikan
tingkat kesadaran K3 di dalam perusahaan masih tergolong rendah. Dalam
hal ini kurangnya tingkat kesadaran K3 di perusahaan menjadikan peluang
untuk PT. Sinergi Solusi Indonesia yang bergerak di bidang jasa konsultasi,
pelatihan, studi, dan asesmen terkait mutu, keselamatan kesehatan kerja,
lingkungan, dan energi.
Berdasarkan data sekunder PT. Sinergi Solusi Indonesia, terdapat
peningkatan peserta training dari tahun 2019 sebesar 13%. Di lain sisi
menurut data sekunder PT. Sinergi Solusi Indonesia adalah Leader di bidang
jasa konsultasi, pelatihan, studi, dan asesmen terkait mutu, keselamatan
kesehatan kerja, lingkungan, dan energi. Namun untuk mempertahankan
posisi tersebut tidak lah mudah di karenakan banyak usaha di bidang yang
sama ikut meramaikan pasar indonesia.
Menurut data Kementrian Tenaga Kerja (2017) pada tahun 2015 terdapat
92 perusahaan jasa K3 di Indonesia, kemudian pada tahun 2016 mengalami
peningkatan menjadi 297 Perusahaan Jasa K3.
5
PT. Sinergi Solusi Indonesia percaya, bahwa untuk mencapai persaingan
yang unggul harus di dukung oleh sumberdaya yang berkualitas. Menurut
Sutrisno (2019: 4) bagi perusahaan, ada tiga sumber daya strategis lain, yang
mutlak harus mereka miliki untuk dapat menjadi sebuah perusahaan yang
unggul. Ruki (2003) dalam Sutrisno (2019: 4) menyebutkan bahwa tiga
sumber daya yang harus di miliki perusahaan adalah sumber dana, sumber
daya manusia, dan sumber informasi. Tanpa di sadari SDM memiliki peranan
kunci dalam menentukan survival (keberlangsungan), efektivitas dan daya
saing organisasi.
Pengalaman selama 1 dekade telah mengantarkan PT. Sinergi Solusi
Indonesia menjadi salah satu konsultan dan tenaga ahli yang utama, dengan
di dukung oleh sumberdaya yang berkualitas dalam memaksimalkan kinerja
karyawan. Untuk memaksimalkan kinerja karyawan terdapat faktor di dalam
nya, yaitu Manajemen SDM. Manajemen SDM berkewajiban membangun
prilaku kondusif karyawan.
Berbicara tentang prilaku terdapat prilaku Organizational Citizenship
Behavior (OCB) dalam sebuah organisasi. Prilaku ini cenderung melihat
karyawan sebagai mahluk sosial menurut Enny (2019: 96). Pada hakikatnya
OCB adalah kebebasan berpikir dan kebebasan bertindak karyawan terhadap
perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan 9 karyawan PT. Sinergi
Solusi Indonesia secara acak, 7 dari 9 karyawan mengatakan bahwa
karyawan baru akan di bimbing oleh karyawan lama tanpa adanya paksaan
ataupun senioritas dan saling memberikan support satu sama lain. Hal ini
6
mencerminkan prilaku OCB pada dimensi Alturism di PT. Sinergi Solusi
Indonesia.
Di samping itu prilaku OCB pada PT. Sinergi Solusi Indonesia terlihat
saat di adakannya rapat. Berdasarkan hasil wawancara dengan 9 karyawan
PT. Sinergi Solusi Indonesia secara acak, 6 dari 9 karyawan mengatakan
bahwa pada saat rapat karyawan turut berperan aktif dalam memberikan
masukan-masukan. Hal ini menggambarkan adanya prilaku OCB pada
dimensi civic virtue di PT. Sinergi Solusi Indonesia.
Rizky, dkk (2020) dalam jurnalnya menyatakan bahwa indikator
altruism, conscientousness, sportmanship, courtessy, dan civic virtue, secara
bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sedangkan menurut
Ricky (2020) dalam jurnalnya menyatakan bahwa OCB tidak berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini menyebabkan kontradiksi antara
teori dari Rizky dengan teori dari Ricky.
Di lain sisi selain OCB juga terdapat QWL. Konsep QWL berlandaskan
bahwa penghargaan terhadap manusia dalam lingkungan kerjanya adalah hal
yang penting menurut Imanullah (2017: 20). Menurut data sekunder PT.
Sinergi Solusi Indonesia, Tingkat turnover karyawan di PT. Sinergi Solusi
Indonesia tahun 2020 sebesar 9%. Dimana dalam hal ini perusahaan akan
menghadapi kondisi karyawan yang lebih memilih pindah ke perusahaan lain,
yang menerapkan berbagai faktor kualitas kehidupan kerja yang baik dan
lebih menjanjikan. Oleh karena itu membina dan menjaga semangat
karyawan perlu di lakukan secara berkelanjutan.
7
Berdasarkan hasil wawancara dengan 9 karyawan PT. Sinergi Solusi
Indonesia secara acak, 7 dari 9 karyawan mengatakan bahwa semua
karyawan di berikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat, baik di
dalam rapat maupun di luar rapat. Di samping itu 8 dari 9 karyawan
mengatakan bahwa PT. Sinergi Solusi Indonesia memberikan fasilitas
pelatihan sesuai dengan tingkatanya. Namun pada fasilitas Kesehatan, PT.
Sinergi Solusi Indonesia menggunakan program Reimburse dalam
pembayarannya.
Menurut Mohammadi dan Karupiah (2019) bahwa ada hubungan
signifikan antara beberapa dimensi QWL terhadap kinerja. Sedangkan
menurut Hermawati, dkk (2019) QWL tidak berpengaruh terhadap kinerja
SDM. Hal ini menyebabkan kontradiksi antara teori dari Mohammadi dan
Karupiah dengan teori dari Hermawati, dkk.
Di samping itu berdasarkan hasil wawancara dengan 9 karyawan PT.
Sinergi Solusi Indonesia secara acak, 7 dari 9 mengatakan bahwa karyawan
merasa sangat sukses dalam pekerjaanya saat ini. Hal ini menggambarkan
adanya dimensi prestasi kinerja di dalam kinerja karyawan di PT. Sinergi
Solusi Indonesia.
Berdasarkan hal tersebut, penulis menemukan adanya indikasi antara
Quality Work of Life, Organizational Citizenshiip Behavior, dan kinerja
karyawan. Maka dari itu peneliti tertarik untuk menganalisis tentang Quality
of Work Life (QWL) yang akan di kaitkan dengan Organizational Citizenship
Behavior (OCB) dan kinerja karyawan di dalam PT. Sinergi Solusi Indonesia
8
melalui penelitian skripsi. Adapun jadul dari penelitian skripsi ini yaitu :
“Pengaruh Quality Work of Life (QWL) terhadap Organizational
Citizenship Behavior (OCB) dan dampaknya terhadap Kinerja
Karyawan”.
2. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah yang telah di paparkan diatas, terdapat
gambaran dimensi permasalahan yang begitu luas. Penulis menyadari adanya
keterbatasan waktu dan kemampuan, maka dari itu penulis memberikan
batasan masalah secara jelas dan terfokus. Masalah yang menjadi objek
penelitian di batasi hanya pada pengaruh Pengaruh Quality Work of Life
(QWL) Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) dan
dampaknya terhadap Kinerja Karyawan.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh Quality
Work of Life (QWL) Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) dan
dampaknya terhadap Kinerja Karyawan di PT. Synergi Solusi Indonesia. adapun
perumusan permasalahan adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh dari Quality of Work Life (X) terhadap
Organizational Citizenshiip Behavior (Y)
2. Apakah terdapat pengaruh dari Quality of Work Life (X) terhadap Kinerja
Karyawan (Z)
9
3. Apakah terdapat pengaruh dari Organizational Citizenshiip Behavior (Y)
terhadap Kinerja Karyawan (Z)
4. Apakah terdapat pengaruh dari Quality of Work Life (X) terhadap
Kinerja Karyawan (Z) baik secara langsung maupun melalui
Organizational Citizenshiip Behavior (Y) ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah di paparkan di atas, maka tujuan
dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengukur pengaruh dari Quality of Work Life (X) terhadap
Organizational Citizenshiip Behavior (Y)
2. Untuk mengukur pengaruh dari Quality of Work Life (X) terhadap Kinerja
Karyawan (Z)
3. Untuk mengukur pengaruh dari Organizational Citizenshiip Behavior (Y)
terhadap Kinerja Karyawan (Z)
4. Untuk mengukur pengaruh dari Quality of Work Life (X) terhadap
Kinerja Karyawan (Z) baik secara langsung maupun melalui
Organizational Citizenshiip Behavior (Y)
D. Manfaat penelitian
Peneliti berharap dari hasil penelitian ini, akan bermanfaat bagi pihak-pihak
yang berkaitan terutama pada pihak :
10
1. Perusahaan
Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat memberikan masukan
kepada pimpinan perusahaan dalam mengambil kebijakan, terutama pada
kebijakan yang berkaitan dengan Organizational Citizenshiip Behavior
(OCB) dan Quality of Work Life (QWL) terhadap kinerja karyawan.
2. Akademik
Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat di jadikan referensi
penelitian lain yang akan meneliti dibidang manajemen Sumber Daya
Manusia. Selain itu penelitian ini juga di manfaatkan untuk menambah
khazanah pengetahuan dan pendidikan khususnya di bidang Sumber
Daya Manusia.
3. Penulis
Bagi penulis penelitian ini merupakan suatu kesempatan untuk dapat
menambah pengetahuan dan mendalami masalah Sumber Daya Manusia.
Di sampin itu, penelitian ini juga memberi kesempatan untuk penulis
menerapkan teori teori yang penulis peroleh ketika perkuliahan.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Manajemen Sumber Daya Manusia
Ganyang (2018:1) menyatakan bahwa manajemen sumber daya manusia
terdiri dari dua makna yaitu manajemen dan sumber daya manusia. Kata
manajemen sering dimaknai sama dengan kata to manage yang berarti
mengelola. Kata mengelola mengandung makna perencanaan,
pengorganisasian, penempatan, kepemimpinan, dan pengendalian dalam
rangka mencapai tujuan perusahaan baik secara bersamasama maupun melalui
karya orang lain. Sumber daya manusia adalah setiap individu, kelompok, dan
semua pihak yang terkait dengan perusahaan.
Di sisi lain menurut Bintoro dan Daryanto (2017 : 15) Manajemen sumber
daya manusia (MSDM) adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur
hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu
secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga
tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi
maksimal.
Sedangkan Hasibuan (2019:10) menyatakan bahwa manajemen sumber
daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga
kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyrakat.
12
Dapat di simpulkan bahwa Manajemen sumber daya manusia (MSDM)
adalah ilmu yang mengatur peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien dalam
mencapai tujuan perusahaan, karyawan maupun masyarakat.
Dalam hal ini peneliti menggunakan teori dari Bintoro dan Daryanto
(2017 : 15). Karena telah di teliti oleh Bella Ali dalam jurnal “Pengaruh
Kualitas Kehidupan Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
pada CV. Bebi Tri Sentosa di Kota Bitung”.
2. Perilaku Organisasi
Semakin berkembangnya dunia, permasalahan manusia semakin
kompleks. Pada dasarnya manusia tidak dapat sendiri dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya, dia akan membentuk suatu kelompok yang kemudian
disebut organisasi. Wijaya (2017: 1) mengemukakan bahwa perilaku
organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tingkah laku individu
dalam organisasi serta dampaknya terhadap kinerja baik kinerja individual,
kelompok ataupun organisasi.
Sedangkan teori umum dari perilaku organisasi yang dikemukakan oleh
Robbins (2016: 6) perilaku organisasi adalah studi mengenai apa yang orang-
orang lakukan dalam sebuah organisasi dan bagaimana perilaku mereka
mempengaruhi kinerja organisasi.
Di samping itu Rahadi dan susilowati (2019: 10) menyatakan bahwa
Perilaku organisasi adalah studi tentang bagaimana orang bertindak dalam
13
organisasi atau tempat kerja, dan apa yang memotivasi mereka untuk
melakukan hal tersebut.
Tewal, dkk (2017: 5) menyimpulkan bahwa Pengetahuan perilaku
organisasi dapat digunakan untuk memahami, memprediksi dan mengelola
perilaku manusia dalam kerjasama organisasi guna meningkatkan efektivitas
organisasi dan kesejahteraan individu.
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku organisasi
adalah ilmu yang mempelajari sikap dan tingkah laku individu, untuk
bertindak di dalam organisasi, yang nantinya dapat memberikan dampak baik
bagi diri sendiri maupun organisasi.
Dalam hal ini peneliti menggunakan teori dari Rahadi dan susilowati
(2019: 10). Karena telah di teliti sebelumnya oleh Lady dan Rianto di dalam
jurnal “Kompetensi Manajer dalam Mengatasi Konflik Perilaku Organisasi”.
3. Psikologi Manajemen
Psikologi Manajemen adalah studi tentang tingkah laku manusia yang
terlibat dalam proses manajemen dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada
dasarnya fokus studi Psikologi Manajemen adalah tingkah laku manusia yang
berperan serta pada semua jenjang sistem manajemen, dan yang terlibat dalam
pelaksanaan proses manajemen menurut Rusmini (2017:8). Di dalam bukunya
Rusmini (2017:8) menjelaskan bahwa lingkungan dapat memberikan
pengaruh terhadap tingkah laku manusia dan kepribadian orang. Sedangkan
14
dalam tesisnya Putra Imanullah (2017 :21) memaparkan konsep QWL, yaitu
QWL berlandaskan bahwa penghargaan terhadap manusia dalam lingkungan
kerjanya adalah hal yang penting.
Dalam hal ini berdasarkan paparan teori di atas dapat di simpulkan bahwa
terdapat kaitan antara Konsep dari QWL dengan Psikologi Manajemen.
Konsep QWL adalah memprioritaskan Lingkungan kerja, sedangkan
lingkungan kerja dapat memberikan pengaruh terhadap kepribadian orang dan
tingkah laku manusia, hal ini berkaitan dengan teori psikologi manajemen
yang mengatur tingkah laku manusia dalam sistem manajemen.
4. Organizational Citizenship Behavior (OCB)
a. Definisi Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Perilaku kewarganegaraan dalam organisasi atau Organizational
Citizenship Behavior (OCB) merupakan suatu konsep yang baru dalam hal
analisis kinerja. Konsep ini menjelaskan bahwa perilaku Organizational
Citizenship Behavior dilakukan oleh seorang individu dengan penuh
kebebasan tanpa adanya permintaan imbalan atau ganjaran formal lainnya
terhadap organisasi.
Menurut Naway dan Haris (2017: 10) Organizational Citizenship
Behavior merupakan perilaku menolong dan membangun yang ditunjukkan
oleh anggota organisasi dan dinilai atau dihargai oleh manajemen organisasi
tetapi tidak berhubungan langsung dengan produktivitas individu dan perilaku
yang diperankan bukan merupakan tuntutan dari peran individu.
15
Sedangkan Bernadetha Nadeak (2020: 9) menjelaksan bahwa
Organizational Citizenship Behavior bersifat prososial dan sangat membantu
para pegawai baru. Ini menjadikan organisasi dengan suasana formal menjadi
sedikit santai, kekeluargaan, dan penuh dengan kerja sama. Tentu saja suasana
seperti ini sangat baik dan dapat mengurangi ketegangan di antara para
karyawan. Oleh karena itu, Organizational Citizenship Behavior dikenal dapat
meningkatkan kemampuan organisasi untuk menarik dan mempertahankan
Pegawai terbaik menurut Mahmudah Enny (2019: 101)
Di samping itu menurut Dewanggana, dkk (2016) Organizational
Citizenship Behavior merupakan seberapa besar usaha karyawan yang
berlebih terhadap tuntutan pekerjaan serta mendapatkan reward atas
kinerjanya. Pemberian definisi perilaku Organizational Citizenship Behavior
yang dilakuan oleh peneliti terdahulu tidaklah terdapat banyak perbedaan
dalam konteks, konten dan latar belakangnya.
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa Organizational
Citizenship Behavior adalah perilaku individu yang bebas, bersifat prososial
dan konstruktif, yang ditunjukkan oleh anggota organisasi dan tidak
berhubungan dengan tuntuttan peran individu itu sendiri. Hal ini menegaskan
bahwa OCB merefleksikan perilaku di luar peran dan tanggung jawab anggota
organisasi.
Dalam hal ini peneliti menggunakan teori dari Dewanggana, dkk (2016)
Karena telah di teliti sebelumnya oleh Sitio di dalam jurnal “Pengaruh
Komitmen Organisasi dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
16
dengan Organizational Citizenship Behavior sebagai Variabel Intervening
pada PT. Emerio Indonesia”.
b. Dimensi dan Indikator Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Menurut Organ, dkk (2006) dalam Bernadetha Nadeak (2020: 12)
Organizational Citizenship Behavior dibangun dari lima dimensi yang
masing-masingnya bersifat unik, yaitu:
1) Altruism
Adalah dimensi ketika seorang karyawan menolong rekan kerjanya
di luar tugas atau kewajibannya. karyawan menolong bukan hanya terkait
masalah atau pekerjaan di kantor, melainkan juga masalah pribadi. Serupa
dengan teori Alison (2001) dalam Hermawati dan Mas (2016: 75) yang
mengungkapkan bahwa Altruis merupakan perilaku membantu karyawan
lain tanpa ada paksaan pada tugas-tugas yang berkaitan erat dengan
operasional organisasi.
Di samping itu Gunawan, dkk dalam Widhiastiti (2019)
mengemukakan terdapat indikator dalam dimensi Altruism sebagai
berikut:
a) Kesediaan karyawan dalam membantu rekan kerja yang sedang
sibuk (pekerjaannya overload).
b) Kesediaan karyawan untuk memberikan bantuan kepada orang
yang berada di sekitarnya.
17
c) Kesediaan karyawan untuk menggantikan tugas karyawan lain
manakala yang bersangkutan tidak dapat menjalankan tugas.
d) Kesediaan karyawan meluangkan waktu untuk membantu orang
lain berkaitan dengan permasalahan-permasalahan pekerjaan.
e) Kesediaan karyawan untuk membantu pegawai baru yang
menghadapi kesulitan dalam masa orientasi.
2) Conscientiousness
Adalah dimensi yang menjangkau jauh di atas dan ke depan dari
panggilan tugas. Ini merupakan perilaku sukarela yang bukan merupakan
kewajiban atau tugas karyawan menurut Organ, dkk dalam Bernadetha
Nadeak (2020: 12). Serupa dengan teori Alison dalam Hermawati dan
Mas (2016: 75) yang menyatakan bahwa Conscientiousness merupakan
perilaku yang berisikan tentang kinerja dari prasyarat peran yang melebihi
standart minimum. Di samping itu Gunawan, dkk dalam Widhiastiti
(2019) mengemukakan terdapat indikator dalam dimensi
Conscientiousness sebagai berikut:
a) Kerelaan karyawan untuk bekerja melebihi waktu yang
ditentukan.
b) Memanfaatkan waktu istirahat sebagaimana mestinya.
c) Mematuhi peraturan perusahaan meskipun tidak ada yang
mengawasi.
d) Introspeksi diri atas kepatuhan yang diberikan selama ini.
e) Kesadaran untuk berlaku jujur dalam bekerja.
18
3) Sportmanship
Merupakan perilaku yang memberikan toleransi terhadap keadaan
yang kurang ideal dalam organisasi tanpa mengajukan keberatan-
keberatan menurut Organ, dkk dalam Bernadetha Nadeak (2020: 12).
Seseorang yang mempunyai tingkatan yang tinggi dalam sportmanship
akan meningkatkan iklim yang positif di antara karyawan. Di samping itu
Gunawan, dkk dalam Widhiastiti (2019) mengemukakan terdapat
indikator dalam dimensi Sportmanship sebagai berikut:
a) Tidak suka mengeluh dalam bekerja.
b) Tidak membesar-besarkan masalah diluar proporsinya.
c) Tidak menghabiskan banyak waktu untuk interupsi (mengadu)
tentang masalah- masalah yang tidak penting atau sepele.
d) Perilaku tidak ber-negative thinking dalam melihat suatu
permasalahan
4) Courtessy
Adalah dimensi yang menjaga hubungan baik dengan rekan
kerjanya agar terhindar dari masalah-masalah interpersonal. Seseorang
yang memiliki dimensi ini adalah orang yang menghargai dan
memperhatikan orang lain menurut Organ, dkk dalam Bernadetha Nadeak
(2020: 12). Di samping itu Gunawan, dkk dalam Widhiastiti (2019)
mengemukakan terdapat indikator dalam dimensi Courtessy sebagai
berikut
19
a) Kesadaran karyawan untuk selalu menjaga hubungan agar
terhindar dari masalah-masalah interpersonal dengan rekan
kerja dan juga atasan.
b) Kesadaran karyawan untuk tidak menyalahgunakan atau
mengganggu hak-hak karyawan yang lain.
c) Kesadaran karyawan dalam mempertimbangkan dampak atas
tindakannya terhadap pekerjaan karyawan lain.
d) Kesadaran karyawan untuk tidak membuat masalah dengan
karyawan lain.
e) Kesadaran karyawan dalam mempertimbangkan dampak atas
tindakannya terhadap rekan kerja
5) Civic Virtue
Adalah dimensi terkait tanggung jawab karyawan menurut Organ,
dkk dalam Bernadetha Nadeak (2020: 12). Sedangkan menurut Alison
dalam Hermawati dan Mas (2016: 75) Civic Virtue merupakan perilaku
yang menunjukkan partisipasi sukarela dan dukungan terhadap fungsi-
fungsi organisasi baik secara profesional maupun sosial alamiah. Di
samping itu Gunawan, dkk dalam Widhiastiti (2019) mengemukakan
terdapat indikator dalam dimensi Civic Virtue sebagai berikut:
a) Berperan aktif dalam pembenahan perusahaan
b) Mengikuti pertemuan yang tidak dimandatkan, tetapi dianggap
penting.
c) Selalu mengikuti perubahan-perubahan yang ada.
20
d) Selalu mengikuti informasi, misalnya pengumuman organisasi.
e) Ikut hadir dalam setiap pertemuan-pertemuan meskipun tidak
penting, tapi dapat mengangkat image organisasi.
Sedangkan dimensi menurut Podsakof dalam Naway dan Haris (2017: 14-
16) terdapat 7 dimensi Organizational Citizenship Behavior:
1) Perilaku menolong (helping behavior), merupakan bentuk perilaku
sukarela individu untuk menolong individu lain atau mencegah terjadinya
permasalahan yang terkait dengan pekerjaan (workrelated problem).
2) Sportsmanship, didefinisikan kemauan atau keinginan untuk menerima
(toleransi) terhadap ketidaknyamanan yang muncul dan imposition of
work without complaining.
3) Organizational loyalty, merupakan bentuk perilaku loyalitas individu
terhadap organisasi seperti menampilkan image positif tentang organisasi,
membela organisasi dari ancaman eksternal, mendukung dan membela
tujuan organisasi.
4) Organizational compliance, merupakan bentuk perilaku individu yang
mematuhi segala peraturan, prosedur, dan regulasi organisasi meskipun
tidak ada pihak yang mengawasi.
5) Individual initiative, merupakan bentuk self-motivation individu dalam
melaksanakan tugas secara lebih baik atau melampaui standar/level yang
ditetapkan.
21
6) Civic virtue, merupakan bentuk komitmen kepada organisasi secara
makro atau keseluruhan seperti menghadiri pertemuan, menyampaikan
pendapat atau berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi,
7) Self-development merupakan bentuk perilaku individu yang sukarela
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan sendiri seperti
mengikuti kursus, pelatihan, seminar atau mengikuti perkembangan
terbaru dari bidang yang di kuasai
Dalam hal ini peneliti menggunakan teori dari Gunawan dalam
Widhiastiti (2019) Karena telah di teliti sebelumnya oleh Ahmad Bustomi,
dkk di dalam jurnal “Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Terhadap Kinerja Pegawai”.
c. Faktor yang mempengaruhi Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Organisasi yang sukses membutuhkan karyawan yang rela melakukan
lebih dari sekedar tugas biasa mereka, yang nantinya akan memberikan
kinerja yang melebihi harapan dari organisasi tersebut. Menurut Hermawati
dan Mas (2016: 88) organisasi sangat membutuhkan karyawan yang mampu
menampilkan perilaku kewargaan organisasi yang baik, oleh karena itu untuk
meningkatkan OCB karyawan sangat penting bagi organisasi untuk
mengetahui apa yang menyebabkan timbulnya atau meningkatnya OCB.
Disisi lain Mahmudah Enny (2019: 102-103) Organizational Citizenship
Behaviour (OCB) dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.
22
1) Faktor Internal meliputi:
a) Kepuasan Kerja, berpangkal dari aspek kerja, meliputi upah,
kesempatan promosi, supervisi atau pengawasan serta hubungan
dengan rekan kerja.
b) Komitmen, terbagi menjadi yaitu komitmen afektif, komitmen
normatif, dan komitmen berkelanjutan. Komitmen adalah
keinginan karyawan untuk tetap mempertahankan keanggotaan
dirinya dalam organisasi dan bersedia melakukan usaha ekstra
demi mencapai tujuan organisasi.
c) Kepribadian, menyatakan bahwa perbedaan individu
merupakan prediktor yang memainkan peran penting pada
seorang karyawan,sehingga karyawan akan menunjukkan OCB
Teori “The Big Five Personality” terbagi menjadi dimensi
kepribadian yang terdiri dari kepribadian extraversion,
agreeablenes, conscientiousnes, neuroticism dan openess to
experience.
d) Motivasi, sebagai kesediaan untuk melakukan usaha yang tinggi
demi mencapai sasaran organisasi sebagaimana di persyaratkan
oleh kemampuan usaha itu untuk memuaskan sejumlah
kebutuhan individu.
e) Moral, berisikan ajaran atau ketentuan mengenai baik dan buruk
suatu tindakan yang dilakukan dengan sengaja. Moral
23
merupakan kewajibankewajiban susila seseorang terhadap
masyarakat atau organisasinya.
2) Faktor Eksternal meliputi:
Budaya Organisasi mengacu ke sistem makna bersama yang dianut oleh
anggota untuk membedakan organisasi dengan organisasi yang lain. Budaya
Organisasi adalah kebiasaan – kebiasaan pada suatu organisasi yang dilakukan
terus menerus hingga membentuk ciri khas khusus.
Berdasarkan teori di atas dapat di simpulkan bahwa banyak faktor yang
dapat mempengaruhi Organizational Citizenship Behavior di suatu perusahaan.
Baik dari faktor internal maupun eksternal.
5. Quality of Work Life (QWL)
a. Definisi Quality of Work Life (QWL)
Program QWL mula-mula dipusatkan pada kebutuhan para pekerja
wanita dan kemudian diperluas kepada semua karyawan. QWL merumuskan
bahwa setiap proses kebijakan yang diputuskan oleh perusahaan merupakan
sebuah respon atas apa yang menjadi keinginan dan harapan pegawai mereka.
Menurut Hermawati dan Mas (2016: 3) kualitas kehidupan kerja (QWL),
menunjukkan pada suatu kondisi obyektif dan praktek organisasional dan
dapat juga ditunjukkan sebagai persepsi dan reaksi pegawai tentang kondisi
fisik dan psikologi mereka terhadap pekerjaan yang mereka lakukan, yang
ditunjukkan dengan rasa aman, puas dan mampu tumbuh dan berkembang
sebagai mana layaknya manusia.
24
Di samping itu Cascio (2003) dalam Putra Imanullah (2017 :21)
mendefinisikan QWL sebagai persepsi karyawan mengenai keadaan fisik dan
psikis dalam pekerjaannya. Lebih lanjut, Cascio menyebutkan bahwa terdapat
dua pendekatan terhadap konsep QWL, yaitu:
1) QWL sejalan dengan suaha organisasi dalam mewujudkan tujuan
organisasi seperti kebijakan promosi, supervisi yang demokratis,
keterlibatan karyawan, dan kondisi kerja yang aman,
2) QWL merupakan persepsi karyawan tentang sejauh mana mereka merasa
aman, puas terhadap pekerjaan, serta mampu tumbuh dan berkembang.
Di lain sisi Putra Imanullah (2017 :22) menegaskan bahwa QWL yang
baik akan mengakibatkan hubungan interpersonal yang baik dan karyawan
akan termotivasi dengan baik sehingga mereka akan berusaha untuk
berkembang. Sasaran utama Quality of Work Life menurut Gitosudarmo
(2000) dalam Hermawati dan Mas (2016: 20) terdiri dari 4 unsur yaitu :
1) Program Quality of Work Life menciptakan organisasi yang lebih
demokratis dimana setiap orang memiliki suara terhadap sesuatu yang
mempengaruhi kehidupannya.
2) Mencoba memberikan andil imbalan financial dari organisasi sehingga
setiap orang mendapatkan manfaat dari kerjasama yang lebih besar,
produktifitas lebih tinggi dan meningkatkan profitabilitas
3) Mencoba mancari cara untuk menciptakan keamanan kerja yang lebih
besar dengan meningkatkan daya hidup organisasi dan lebih
meningkatkan hak pekerja.
25
4) Mencoba meningkatkan pengembangan individu dengan menciptakan
kondisi yang mendukung terhadap pertumbuhan pribadi.
Di samping itu Hermawati dan Mas (2016: 21) menyatakan terdapat
syarat-syarat untuk meningkatkan kualitas kerja adalah sebagai berikut :
1) Kompensasi yang mewadai dan wajar
2) Kondisi yang aman dan sehat
3) Kesempatan untuk menggunakan dan mengembangkan kemapuan
manusia
4) Kesempatan untuk pertumbuhan berlanjut dan ketentraman
5) Ikut merasa memiliki dan bertanggung jawab termasuk dalam suatu
kelompok
6) Hak-hak karyawan tidak terabaikan
7) Kerja dan ruang kerja keseluruhan memadai
8) Relevansi sosial kehiduapan kerja
Berdasarkan beberapa paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa QWL
adalah sekumpulan persepsi karyawan mengenai rasa aman dalam bekerja,
kepuasan kerja, serta kondisi individu untuk terus tumbuh dan berkembang di
suatu perusahaan.
Dalam hal ini peneliti menggunakan teori dari Hermawati dan Mas
(2016: 3). Karena telah di teliti sebelumnya oleh Rifqi Abdul, di dalam jurnal
“Pengaruh Quality of Work Life Guru dan Budaya Sekolah terhadap Kinerja
Guru di SMKN Kabupaten Bandung”
26
b. Faktor-faktor Quality of Work Life
Quality of Work Life terdiri dari sejumlah faktor, yang perlu
pertimbangan cermat untuk membuat konsep dan mengukurnya. Menurut
Suneth dalam Hafizh dan Hariastuti (2021: 91) Faktor yang terkait adalah
kepuasan kerja, keterlibatan kerja, motivasi, produktivitas, kesehatan,
keselamatan dan kesejahteraan, keamanan kerja, pengembangan kompetensi
dan keserasian antara pekerjaan dengan kehidupan non kerja. Sedangkan
menurut Cascio dalam Hermawati dan Mas (2016: 23) faktor Quality of Work
Life sebagai berikut:
1) Upah/gaji
2) Tunjangan (tunjangan kesehatan, pengunduran diri/ pensiun)
3) Keamanan pekerjaan
4) Alternative Work Schedules
5) Tekanan kerja
6) Partisipasi dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi pekerjaan
mereka
7) Demokrasi di tempat kerja
8) Profit sharing / Pembagian laba
9) Hak pensiun
10) Program perusahaan yang didesain untuk meningkatkan keselamatan
pegawai 24
11) The 4- day workweek (empat hari kerja seminggu)
27
Menurut Siagian dalam Anisah (2017: 213) menyebutkan bahwa
kedelapan faktor persepsi karyawan tersebut dapat menentukan keberhasilan
Quality Of Work Life, kedelapan faktor tersebut diantaranya yaitu:
1) Imbalan yang memadai dan adil (Adequate and fair compensation),
2) Kondisi dan lingkungan pekerjaan yang aman dan sehat (Save and healthy
environment)
3) Kesempatan untuk menggunakan dan mengembangkan kemampuan
(Development of human capacities)
4) Kesempatan berkembang dan keamanan berkarya dimasa depan (Growth
and security)
5) Integrasi social dalam lingkungan kerja (Social integration)
6) Ketaaatan pada berbagai ketentuan formal dan normatif
(Constitutionalism)
7) Keseimbangan antara kehidupan kekaryaan dan kehidupan pribadi (The
total life space)
8) Relevansi social kehidupan kekaryaan (Social relevancy)
Di samping itu Hermawati dan Mas (2016: 25) mengelompokan faktor
Quality Of Work Life menjadi 4 bagian yaitu Imbalan, lingkungan kerja,
keterlibatan kerja dan pertumbuhan & peningkatan.
1) Imbalan atau Kompensasi
Organisasi menggunakan kompensasi untuk menarik,
mempertahankan orang-orang, dan memotivasi karyawan agar mencapai
tujuan pribadi mereka dan tujuan organisasi. Menurut Marwansyah
28
(2016:269) Kompensasi adalah penghargaan atau imbalan langsung
maupun tidak langsung, finansial maupun non finansial, yang adil dan
layak kepada karyawan, sebagai balasan atau kontribusi/jasanya terhadap
pencapaian tujuan perusahaan.
Sedangkan menurut Elmi (2018: 83) kompensasi merupakan balas
jasa yang diberikan oleh organisasi atau perusahaan kepada karyawan,
yang dapat bersifat finansial maupun non finansial, pada periode yang
tetap. Imbalan yang diberikan harus adil dan memadai / layak,
memuaskan, harus dapat bersaing bernilai tinggi, harus rasional, dan
harus berdasarkan performa menurut Hermawati dan Mas (2016: 27)
Oleh karena itu organisasi harus mempunyai sistem imbalan yang
baik. Di sisi lain Menurut Hasibuan (2017:119) Kompensasi adalah
semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak
langsung yang diterima karyawan sebagai immbalan atas jasa yang
diberikan kepada perusahaan. Di samping itu Hermawati dan Mas (2016:
28) menempatkan imbalan dalam setiap strategi organisasi sehingga dapat
memotivasi pegawai.
Berdasarkan teori di atas dapat di simpulkan bahwa kompensasi
adalah imbalan langsung atau tidak langsung, baik berupa financial
maupun non financial, yang layak dan adil, yang harus di keluarkan
perusahaan untuk karyawan.
29
2) Lingkungan Kerja
Karyawan peduli dengan lingkungan kerja, baik untuk kenyamanan
pribadi maupun untuk kenyamanan bersama. Menurut Afandi (2018:65)
lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar karyawan dan
dapat mempengaruhi dalam menjalankan tugas yang diembankan
kepadanya. Pekerja tidak akan dapat bekerja dengan efektif apabila tidak
didukung oleh lingkungan kerja yang memuaskan menurut Hermawati
dan Mas. Disamping itu Afandi dalam Nurjaya (2021: 66) menyatakan
untuk menciptakan lingkugan kerja yang baik ada beberapa hal yang
harus diperhatikan yaitu:
a) Bangunan tempat kerja
b) Ruang kerja yang lapang
c) Ventilasi udara yang baik
d) Tersedianya tempat ibadah
e) Tersedianya sarana angkutan pegawai.
Di sisi lain Hermawati dan Mas (2016: 28) menegaskan bahwa
Lingkungan kerja yang buruk akan mempengaruhi pekerja, produktifitas
kerja menjadi menurun, karena pekerja merasa terganggu dalam
pekerjaannya, sehingga tidak dapat mencurahkan perhatiannya secara
penuh terhadap pekerjaan.
Berdasarkan teori di atas dapat di simpulkan bahwa lingkungan
kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar karyawan yang dapat
mempengaruhi kondisi karyawan dalam bekerja secara efektif.
30
3) Keterlibatan kinerja
Keterlibatan kerja karyawan adalah bentukpartisipasi karyawan
mengunakan seluruh kapasitasnya serta sebagai tingkat sejauh mana
karyawan berkomitmen dengan pekerjaannya dan menganggap
pekerjaan mereka adalah hal yang paling penting untuk harga dirinya
menurut Susanti, dkk (2021: 225). Sedangkan menurut Davis dalam
Hermawati dan Mas (2016: 30) mengungkapkan ada tiga aspek
keterlibatan kinerja, yaitu :
a) Keterlibatan emosi dan mental karyawan
berpartisipasi berarti melibatkan emosi dan mental daripada
kegiatan fisik. Keterlibatan psikologis karyawan yang lebih
besar terlihat. Karyawan yang mempunyai partisipasi kerja yang
tinggi akan nampak dalam perilakunya yaitu aktifitas kerja yang
kreatif dan semangat kerja yang tinggi.
b) Motivasi untuk menyumbang dalam berpartisipasi,
motivasi untuk menyumbangkan ide-ide kreatif dan
membangun merupakan aspek yang sangat penting. Karyawan
perlu diberikan kesempatan untuk merealisasikan ide, inisiatif
dan kreatifitasnya dalam mencapai tujuan organisasi.
c) Penerimaan tanggung jawab Partisipasi kerja
menuntut karyawan untuk mampu menerima tanggung
jawab dalam kegiatan kelompok. Partisipasi merupakan proses
sosial yang melibatkan diri karyawan dalam organisasi untuk
31
mencapai keberhasilan. Karyawan yang dapat menerima
tanggung jawab dalam aktifitas kelompok mereka akan dapat
bekerja sama dalam satu kerja. Kesatuan dalam tim merupakan
kunci keberhasilan dalam bekerja.
Di samping itu Kreitner & Kinicki dalam Patras (2017: 11)
mengatakan bahwa keterlibatan kerja yaitu derajat dimana seseorang
secara sadar merasa terikat dan tidak terikat dan konsen
dengan pekerjaan yang sedang dikerjakan. Menurut Hermawati dan Mas
(2016: 30) Keterlibatan kerja dapat diketahui dari persepsi karyawan
bahwa dirinya merasa dilibatkan dalam pekerjaan sehingga menyebabkan
sebagian perhatiannya berpusat pada pekerjaannya dan merasa bahwa
pekerjaannya adalah merupakan bagian yang sangat penting dalam
hidupnya.
4) Pertumbuhan dan pengembangan
Seseorang yang sedang mengalami pertumbuhan merasakan
perkembangan. Dengan rnengembangkan kemampuan, kesanggupan /
keahlian, seseorang akan mampu memaksimalkan atau paling tidak:
memuaskan potensi keahliannya. Sebagian orang senang kecewa terhadap
tugas dan organisasi mereka, jika mereka tidak diijinkan atau tidak
didorong untuk mengembangkan keahlian mereka menurut Gibson dalam
Hermawati dan Mas (2016: 32).
Dalam hal ini peneliti menggunakan teori dari Hermawati dan Mas
(2016) Karena telah di teliti sebelumnya oleh Husin, dkk di dalam jurnal “Real
32
Description Regarding The Management of Human Resource and Tourism
Marketing at Micro, Small and Medium Enterprises of Tourism Sector in East
Java”
c. Strategi untuk meningkatkan Quality of Work Life
Strategi untuk meningkatkan Quality of Work Life dapat dilakukan
dengan menerapkan beberapa perubahan, manajemen dapat membuat rasa
keterlibatan, komitmen dan kebersamaan di antara karyawan yang
memberikan peluang bagi kualitas hidup yang lebih baik. Adapaun strategi
peningkatan Quality of Work Life antara lain Srivastava dan Kanpur (2014)
dalam Putra Imanullah (2017: 44)
1) Pengayaan pekerjaan dan desain ulang pekerjaan
2) Atonomi dalam desain ulang pekerjaan
3) Memberikan peluang untuk pertumbuhan
4) Keadilan administratif atau organisasi
5) Keamanan kerja
6) Sistem sugesti
7) Fleksibilitas dalam jadwal kerja
8) Selalu melibatkan partisipasi karyawan
33
6. Kinerja
a. Definisi Kinerja
Menurut Prasadja Ricardianto (2018) kinerja adalah suatu gambaran
tentang tingkat capaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan
untuk mewujudkan target sasaran yang meliputi tujuan visi dan misi organisasi
tersebut yang diatur dalam rencana strategis suatu organisasi. Sedangkan
menurut Mangkunegara (2017:9) menyatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Di samping itu Afandi (2018:83) mengemukakan bahwa kinerja adalah
hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam
suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-
masing dalam upaya pencapaian tujuan organisasi secara illegal, tidak
melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika. Hal ini di
pertegas Tun Huseno (2016:88) yang mengungkapkan bahwa kinerja
merupakan tindakan (kata kerja) bukan sebagai peristiwa (kata benda). Kinerja
merupakan suatu tindakan yang terdiri atas beberapa unsur dan bukan hasil
dalam sekejap saja.
Dapat di simpulkan bahwa kinerja adalah hasil capaian tugas dan
tanggung jawab seseorang, baik berupa kualitas maupun kuantitas dalam
mewujudkan target sasaran suatu organisasi, yang berisi dari beberapa unsur
tindakan bukan dalam hasil sekejap.
34
Dalam hal ini peneliti menggunakan teori dari Mangkunegara (2017:9)
Karena telah di teliti sebelumnya oleh Galih, dkk di dalam jurnal “Pengaruh
Disiplin Kerja Kompetensi Dan Insentif Terhadap Kinerja Karyawan (Studi
Pada CV Putra Nusantara Sejahtera”
b. Penilaian Kinerja
Menurut Mathis dan Jackson (2006) dalam Evita, dkk (2017: 20)
berpendapat “Penilaian kinerja merupakan proses mengevaluasi seberapa baik
karyawan melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat
standar, dan kemudian mengokmunikasikan informasi tersebut kepada
karyawan.
Menurut Setiobudi (2017: 172) Penilaian kinerja adalah sebuah
sistem yang formal digunakan dalam beberapa periode waktu tertentu untuk
menilai prestasi kerja seseorang karyawan.
Menurut Mondy & Martocchio (2016) penilaian kinerja adalah sistem
formal peninjauan dan evaluasi kinerja tugas individu atau tim. Menurut
Meithiana Indrasari (2017: 55) Penilaian kinerja merupakan suatu proses
organisasi untuk menilai kinerja pegawainya. Tujuan di lakukannya penilaian
kinerja secara umum adalah untuk memberikan umpan balik kepada karyawan
dalam upaya memperbaiki kinerja dan meningkatkan produktivitas organisasi,
khususnya yang berkaitan dengan kebijaksanaan terhadap karyawan seperti
untuk tujuan promosi, kenaikan gaji, pendidikan dan latihan.
35
Bono dan Judge dalam Meithiana Indrasari (2017: 55) Mengukur
kinerja dari banyak aspek. Terdapat tujuh kriteria yang dapat di gunakan untuk
mengukur kinerja karyawan secara indiviu yaitu
1) Kualitas yaitu hasil pekerjaaan yang di lakukan mendekati sempurna atau
memenuhi tujuan yang di harapkandari pekerjaan tersebut.
2) Produktifitas yaitu jumlah yang di hasilkan atau jumlah aktifitas yang
sudah di selesaikan.
3) Ketepatan waktu, yaitu dapat menyelesaikan pada waktu yang telah di
tetapkan serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain
4) Efektifitas adalah pemanfaatan secara maksimal sumber daya yang ada
pada organisasi untuk meningkatkan keuntungan dan mengurangi
kerugian
5) Kemandirian yaitu dapat melaksanakan kerja tanpa bantuan guna
menghindari hasl yang merugikan
6) Komitmen kerja yaitu komitmen kerja antara karyawan dengan
organisasinya.
Dapat di simpulkan bahwa penilaian kinerja adalah upaya penilaian
prestasi atau evaluasi secara sistematis terhadap kinerja karyawan dengan
tujuan meningkatkan produktivitas karyawan di dalam organisasi.
Dalam hal ini peneliti menggunakan teori dari Mathis dan Jackson
(2016) dalam Evita, dkk (2017: 20) Karena telah di teliti sebelumnya oleh Lily,
dkk di dalam jurnal “Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja
Pegawai pada Dinas Pariwisata Purwakarta”
36
c. Metode Penilaian Kinerja
Dari hasil studi lazer dan wiksrom dalam Hermawati & Mas (2016 :
115) terhadap formulir penilaian kinerja 125 perusahaan yang ada di USA.
Faktor yang paling umum muncul di 61 perusahaan adalah, pengetahuaan
tentang pekerjaannya, kepemimpinan, inisiatif, kualitas pekerjaan, kerja sama,
pengambilan keputusan, kreativitas, dapat diandalkan, perencanaan,
komunikasi, intelegensi (kecerdasan), pemecahan masalah, pendelegasian,
sikap, usaha, motivasi, dan organisasi.
Secara umum menurut bintoro (2017) terdapat dua teknik cara menilai
kinerja yang bisa di gunakan yaitu:
1) Penilaian kinerja pada seseorang secara tunggal
2) Penilaian kinerja pada sekelompok orang
Di samping itu Hermawati & Mas (2016 : 115) menyatakan dari
aspek-aspek yang dinilai tersebut dapat dikelompokan menjadi :
1) Kemampuan teknis, yaitu kemampuan menggunakan pengetahuan,
metode, teknik dan peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan
tugas serta pengalaman dan pelatihan yang diperolehnya.
2) Kemampuan konseptual, yaitu kemampuan untuk memahami
kompleksitas perusahaan dan penyesuaian bidang ,gerak dari unit masing-
masing ke dalam bidang oprasional perusahaan secara menyeluruh, yang
pada intinya individual tersebut memahami yugas , fungsi serta tanggung
jawabnya sebagai seorang karyawan.
37
3) Kemampuan hubungan interpersonal, yaitu antara lain kemampuan untuk
bekerja sama dengan orang lain, memotivasi karyawan, melakukan
negosiasi, dan lain-lain.
B. Penelitian terdahulu
Adapun hasil dari penelitian terdahulu yang menunjukkan hubungan antara
Quality of Work Life (QWL) terhadap Organizational Citizenship Behavior
(OCB) dan dampaknya terhadap kinerja :
Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu
No Judul
Penulis
(Tahun)
Hasil Persamaan Perbedaan
1 Quality of
work life and
academic staff
performance:
a comparative
study in public
and private
universities in
Malaysia
Shno
Mohammadi
dan
Premalatha
Karupiah
(2019)
Adanya
hubungan
signifikan di
beberapa
dimensi
Quality of
work life
terhadap
kinerja staf
akademik
Meneliti
pengaruh
Quality of
work life
terhadap
Kinerja
Penelitian
hanya
berfokus
pada
variabel
pengaruh
Quality of
work life
terhadap
Kinerja
38
No Judul
Penulis
(Tahun)
Hasil Persamaan Perbedaan
Studies in
Higher
Education 13
Agustus 2019
Universitas
Negeri maupun
Swasta di
Malaysia
(tidak ada
Organizatio-
nal
Citizenship
Behavior)
2 The Quality of
Work Life in
School and Its
Effect on the
Teacher’s
Performance
Jurnal Sosial
Ekonomi dan
Pembangunan
Vol 2, No 1,
April 2019, 23
- 31
Amelia
Lalompoh
dkk (2019)
Kualitas
kehidupan
kerja
memegang
peranan
penting dalam
maksimalkan
atau
mendukung
kinerja guru
Meneliti
pengaruh
Quality of
work life
terhadap
Kinerja
Penelitian
hanya
berfokus
pada
variabel
pengaruh
Quality of
work life
terhadap
Kinerja
(tidak ada
Organizatio-
nal
39
No
Judul
Penulis
(Tahun)
Hasil Persamaan Perbedaan
Behavior)
3 The Influence
of Quality of
Work
Life on
Employees’
Performance
with Job
Satisfaction
and Work
Motivation as
Intervening
Variables in
Star-Rated
Hotels in Ubud
Tourism Area
of Bali
Ni Putu
Ratna
Sari, dkk
(2019)
Quality of
Work Life
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
Kinerja
karyawan
yang mana
dimediasi
oleh
Kepuasan
Kerja dan
Motivasi
Kerja
Meneliti
pengaruh
Quality of
Work Life
terhadap
Kinerja
Karyawan
Meneliti
pengaruh
Quality of
Work Life
terhadap
Kinerja
Karyawan
dengan
Motivasi
Kerja
sebagai
Variabel
Intervening
40
No Judul
Penulis
(Tahun)
Hasil Persamaan Perbedaan
Journal of
Tourism and
Hospitality
Management
June 2019, Vol.
7, No. 1, pp. 74-
83
4 The Effects of
Job Motivation
and Job
Satisfaction
Toward
Organizational
Citizenship
Behavior
(OCB) and Its
Impact on Job
Performance of
Helisia
Margahana
dkk (2018)
Organizational
Citizenship
Behavior
(OCB)
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
Kinerja
Meneliti
pengaruh
Organizatio-
nal
Citizenship
Behavior
terhadap
Kinerja
Karyawan
Meneliti
pengaruh
Motivasi
Kerja dan
Kepuasan
Kerja
Terhadap
Organizatio
nal
Citizenship
Behavior
(OCB) dan
41
No Judul
Penulis
(Tahun)
Hasil Persamaan Perbedaan
Paramedical
Community
Health Centers
in the City of
Bandar
Lampung
Journal of
Resources
Development
and
Management,
Vol. 46, 2018
terhadap
Kinerja
Dampaknya
5 Quality of
Work Life
Affecting on
Organizational
Phawat
Traiyotee
dkk (2019)
Quality of
Work Life
berpengaruh
positif
Meneliti
pengaruh
Quality of
Work Life
Meneliti
pengaruh
Komitmen
Organisasi
42
No Judul
Penulis
(Tahun)
Hasil Persamaan Perbedaan
Commitment
Through
Organizational
Citizenship
Behavior: A
Case Study of
PT. Gas
Service
Stations
Employees in
The
Northeast,
Thailand
International
Academic
Research
Conference in
Vienna, 2019
signifikan
secara statistik
terhadap
Organizational
Citizenship
Behavior
terhadap
Organizatio
nal
Citizenship
Behavior
(bukan
Kinerja)
43
No Judul
Penulis
(Tahun)
Hasil Persamaan Perbedaan
6 Pengaruh
Kualitas
Kehidupan
Kerja
terhadap
Kinerja
Pegawai pada
Dinas
Pemuda dan
Olahraga
Kabupaten
Batanghari
Jurnal Ilmiah
Ekonomi dan
Bisnis, 10(2),
November
2019
Neng
Setiawati
dan Satya
Wahyudi
(2019)
Terdapat
pengaruh
kualitas
Kehidupan
Kerja
terhadap
Kinerja
Pegawai
Meneliti
pengaruh
Kualitas
Kehidupan
Kerja
terhadap
Kinerja
Penelitian
hanya
berfokus
pada
Variabel
pengaruh
Kualitas
Kehidupan
Kerja
terhadap
Kinerja
(tidak ada
Organizatio
nal
Citizenship
Behavior)
44
No Judul
Penulis
(Tahun)
Hasil Persamaan Perbedaan
7 Role of
Organi-
zational
Citizenship
Behavior
(OCB),
Perception of
Justice and
Job
Satisfaction
on
Employee
Performance
Jurnal
Dinamika
Manajemen, 9
(2) 2018, 170-
178
Siti Hidayah
dan Harnoto
(2018)
Persepsi
Keadilan,
Kepuasan
Kerja dan
Organizational
Citizenship
Behavior
berpengaruh
signifikan
terhadap
Kinerja
Meneliti
pengaruh
Organizatio
nal
Citizenship
Behavior
terhadap
Kinerja
Meneliti
pengaruh
Persepsi
Keadilan,
Kepuasan
Kerja
terhadap
Kinerja
45
No Judul
Penulis
(tahun)
Hasil Persamaan Perbedaan
8 Pengaruh
Budaya Kerja
dan
Organizational
Citizenship
Behavior
Terhadap
Kinerja
Karyawan PT.
Kaltrabu Indah
Tour dan Travel
Banjarmasin
Jurnal Riset
Inspirasi
Manajemen dan
Kewirausahaan
Fanlia
Adiprimada
na Sanjaya
(2020)
Secara parsial
pengaruh
Organizational
Citizenship
Behavior
terhadap
Kinerja
Karyawan PT.
Kaltrabu Indah
Tour & Travel
Banjarmasin
berpengaruh
signifikan
Meneliti
pengaruh
Organizatio
nal
Citizenship
Behavior
terhadap
Kinerja
Penelitian
hanya
berfokus
pada
Variabel
pengaruh
Organizatio
nal
Citizenship
Behavior
terhadap
Kinerja
(tidak ada
Quality of
work life)
46
No Judul
Penulis
(Tahun)
Hasil Persamaan perbedaan
Volume 4 No.
1 Edisi Maret
2020
9 Effect of
Organizational
Citizenship
Behavior and
Compensation
Toward
Employee
Perfomance at
PT. Semen
Padang with
Overload
Work as The
Mediating
Variable
Tonny
Yuwanda
dan Nila
Pratiwi
(2020)
OCB
memberikan
pengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
Kinerja
Karyawan
Meneliti
pengaruh
Organizatio
nal
Citizenship
Behavior
terhadap
Kinerja
Meneliti
pengaruh
kompensasi
terhadap
Kinerja
47
No Judul Penulis
(Tahun)
Hasil Persamaan Perbedaan
Jurnal Ilmiah
Manajemen
Vol 8. No. 1,
Maret 2020
(53-62)
10 Pengaruh
Budaya
organisasi,
Motivasi Dan
Organizational
Citizenship
Behavior
(OCB)
Terhadap
Kinerja
Karyawan
Syahrul
Nur
Rizky dkk
(2020)
Organizational
citizenship
beravior
(OCB) dengan
“indikator
altruism,
conscientou-
sness,
sportmanship,
courtessy, dan
civic virtue”
terdapat
pengaruh
terhadap
kinerja
Meneliti
pengaruh
Organizatio
nal
Citizenship
Behavior
terhadap
Kinerja
menggunak
an indikator
altruism,
conscientou
sness,
sportmans-
hip,
Meneliti
pengaruh
Budaya
Organisasi
dan
Motivasi
terhadap
Kinerja
Karyawan
48
No Judul
Penulis
(Tahun)
Hasil Persamaan Perbedaan
Jurnal Riset
Manajemen
2020
karyawan
dengan
indikator
“kualitas kerja,
kuantitas kerja,
pelaksanaan
tugas dan
tanggung
jawab”.
courtessy,
dan civic
virtue.
11 Pengaruh
Quality of
Work
Life dan
Organizational
Commitment
terhadap
Organizational
Citizenship
Nadia Tri
Hastuti dan
Ugung Dwi
Ario
Wibowo
(2020)
adanya
pengaruh yang
signifikan
antara variabel
Qualityof Work
Life (QWL)
dengan
Organizational
Citizenship
Meneliti
pengaruh
Quality of
Work Life
terhadap
Organizatio
nal
Citizenship
Behavior
Meneliti
pengaruh
Organizatio
nal
Commitment
terhadap
Organizatio
nal
Citizenship
Behavior
49
No Judul Penulis
(Tahun)
Hasil Persamaan Perbedaan
Behavior pada
perawat tetap
PSIMPHONI,
Vol.1 No.1,
Agustus 2020
Behavior
(OCB)
12 Effect of
Organizational
Citizenship
Behavior on
Employee
Performance at
PT Surya
Dermato
Medica
Palembang
Fatma
Triani dkk
(2020)
OCB
berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja
karyawan PT
Surya Dermato
Medica
Meneliti
Organizatio
nal
Citizenship
Behavior
terhadap
Kinerja
Tidak
meneliti
variabel
Quality of
Work Life
50
No Judul
Penulis
(Tahun)
Hasil Persamaan Perbedaan
International
Journal of
Community
Service &
Engagement
Vol. 1, No. 1,
November2020
13 The Effect of
Quality of
Work Life and
Work
Engagement to
Employee
Performance
with Job
Satisfaction as
an Intervening
Variable in
PT.
Mopoly Raya
Mutiara Rita
Perangin-
Angin
(2020)
Kualitas
kehidupan
kerja
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
Kepuasan
Kerja pada PT.
Mopoli Raya
Medan.
Meneliti
variabel
Quality of
Work Life
terhadap
Kinerja
Meneliti
variabel
Work
Engagemet
terhadap
Kinerja
dengan Job
Satisfaction
sebagai
Variabel
Intervening
51
No Judul
Penulis
(Tahun)
Hasil Persamaan Perbedaan
Medan
International
Journal of
Research and
Review
14 Pengaruh
Quality of
Work Life
terhadap Work
Engagement
dan
Organizational
Citizenship
Behavior pada
perusahaan
Elektronik di
Surabaya
AGORA Vol. 6.
No. 2 (2018)
Chaterine
Eka
Kurniawati
(2018)
Quality of
Work Life
memiliki
pengaruh
signifikan
terhadap
Organizational
Citizenship
Behaviour.
Meneliti
pengaruh
Quality of
Work Life
terhadap
Organizatio
nal
Citizenship
Behavior
Meneliti
pengaruh
Quality of
Work Life
terhadap
Work
Engagement
52
C. Kerangka Berpikir
Menurut Sugiyono (2017:60) mengemukakan bahwa, kerangka
berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan.
Kerangka ini merupakan bagan atau skema yang menerangkan tentang hubungan
antar konsep-konsep yang berhubungan dengan variabel yang diteliti. Kerangka
ini dibuat untuk menyempitkan sudut pandang dan menyederhanakan
permasalahan penelitian. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dalam
penelitian ini,
Gambar 2. 1
Kerangka berpikir
53
D. Hubungan Antara Variabel
1. Hubungan Quality of Work Life (X) dan Organizational Citizenship Behavior
(Y)
Dalam penelitian yang di lakukan oleh Dewi dan Indrawati (2019) yang
berjudul “Hubungan antara Kualitas Kehidupan Kerja dengan Organizational
Karyawan bagian Customer Service”. Di temukan bahwa terdapat hubungan
positif signifikan antara kualitas kehidupan kerja dan OCB.
Penelitian lainnya di lakukan oleh Traiyotee, dkk Dalam jurnalnya
yang berjudul “Quality of Work Life Affecting on Organizational Commitment
Through Organizational Citizenship Behavior: A Case Study of PT. Gas Service
Stations Employees in The Northeast, Thailand”. Di temukan bahwa Kualitas
kehidupan kerja berpengaruh terhadap Perilaku kewarganegaraan organisasi.
Artinya tinggi rendah nya Organizational Citizenship Behavior di
dorong oleh kualitas kehidupan kerja. Sehingga dapat di katakana bila semakin
tinggi kualitas kehidupan kerja individu maka semakin tinggi juga OCB.
2. Hubungan Quality of Work Life (X) dan Kinerja Karyawan (Z)
Dalam penelitian yang di lakukan oleh Mohammadi dan Karupiah
(2019) yang berjudul “Quality of work life and academic staff performance: a
comparative study in public and private universities in Malaysia” di temukan
danya hubungan signifikan di beberapa dimensi QWL terhadap kinerja staf
akademik Universitas Negeri maupun Swasta di Malaysia.
54
Penelitian lainnya di lakukan oleh Sari, dkk (2019) yang berjudul
“The Influence of Quality of Work Life on Employees’ Performance with Job
Satisfaction and Work Motivation as Intervening Variables in Star-Rated
Hotels in Ubud Tourism Area of Bali” menyatakan bahwa Quality of Work
Life berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya
kinerja di pengaruhi oleh Quality of Work Life. Semakin tinggi QWL di
perusahaan, maka akan semakin tinggi pula kinerja karyawan.
3. Hubungan Organizational Citizenship Behavior (Y) dan kinerja karyawan
(Z)
Dalam penelitian yang di lakukan oleh Yuwanda dan Pratiwi (2020)
yang berjudul “Effect of Organizational Citizenship Behavior and
Compensation Toward Employee Perfomance at PT. Semen Padang with
Overload Work as The Mediating Variable” di temukan bahwa OCB
berpengaruh positif terhadap kinerja.
Penelitian lainnya di lakukan oleh Sanjaya (2020) dalam jurnalnya
yang berjudul “Pengaruh Budaya Kerja dan Organizational Citizenship
Behavior Terhadap Kinerja Karyawan PT. Kaltrabu Indah Tour dan Travel
Banjarmasin“ di temukan bahwa Secara parsial pengaruh Organization
Citizenship Behaviour terhadap Kinerja dapat dinyatakan positif.
Artinya apabila OCB nya berjalan dengan baik maka akan
berpengaruh pada Kinerja perusahaan. Sehingga dapat di katakana bila semakin
55
baik Organization Citizenship Behaviour maka akan semakin meningkatkan
Kinerja karyawan.
4. Hubungan Quality of Work Life (X) dan Kinerja Karyawan (Z) melalui
Organizational Citizenshiip Behavior (Y)
Dalam penelitian yang di lakukan oleh Rahma & Widiartono (2016)
dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Quality of Work Life dan Komitmen
Organisasional terhadap kinerja karyawan dengan Organizational Citizenship
Behavior sebagai Variabel Intervening pada Hotel Amanda Hills Bandungan”.
Hasil perhitungan path analysis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Quality
of Work Life terhadap Kinerja Karyawan melalui Organizational Citizenship
Behavior. Artinya kinerja karyawan secara tidak langsung di pengaruhi oleh
Quality of Work Life melalui variabel Organizational Citizenship Behavior.
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan penelitian terdahulu tersebut, maka hipotesis yang diajukan
dalam penilitian ini adalah:
a. Hubungan antara Quality of Work Life (X) dan Organizational Citizenshiip
Bwehavior (Y)
H01 : Tidak terdapat pengaruh dari Quality of Work Life (X) terhadap
Organizational Citizenshiip Behavior (Y)
Ha1 : Terdapat pengaruh dari Quality of Work Life (X) terhadap
Organizational Citizenshiip Behavior (Y)
56
b. Hubungan antara Quality of Work Life (X) terhadap Kinerja Karyawan (Z)
H02 : Tidak terdapat pengaruh dari Quality of Work Life (X) terhadap
Kinerja Karyawan (Z)
Ha2 : Terdapat pengaruh dari Quality of Work Life (X) terhadap Kinerja
Karyawan (Z)
c. Hubungan antara Organizational Citizenshiip Behavior (Y) dan Kinerja
Karyawan (Z)
H03 : Tidak Terdapat pengaruh dari Organizational Citizenshiip
Behavior (Y) terhadap Kinerja Karyawan (Z)
Ha3 : Terdapat pengaruh dari Organizational Citizenshiip Behavior (Y)
terhadap Kinerja Karyawan (Z)
d. Hubungan antara Quality of Work Life (X) terhadap Kinerja Karyawan (Z)
baik secara langsung maupun melalui Organizational Citizenshiip Behavior
(Y)
H04 : Tidak terdapat pengaruh dari Quality of Work Life (X) terhadap
Kinerja Karyawan (Z) baik secara langsung maupun melalui
Organizational Citizenshiip Behavior (Y)
Ha4 : Terdapat pengaruh dari Quality of Work Life (X) terhadap Kinerja
Karyawan (Z) baik secara langsung maupun melalui Organizational
Citizenshiip Behavior (Y)
57
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
Penelitian ini mencangkup dalam ruang lingkup sumber daya manusia
yang membahas mengenai pengaruh Organizational Citizenship Behavior
(OCB) dan Quality of Work Life (QWL) terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan hal ini maka dibutuhkan perusahaan yang telah terbukti dengan
berbagai keunggulannya untuk membuktikan bahwa OCB dan QWL
mempengaruhi kinerja karyawan yang secara keseluruhan ikut mempengaruhi
kinerja perusahaan. Oleh karena itu penulis memilih PT. Sinergi Solusi
Indonesia sebagi objek penelitian. Hal ini dikarenakan fenomena dan kapasitas
karyawan yang mendukung sebagai salah satu syarat penelitian.
1. Populasi
Penelitian ini mencangkup dalam ruang lingkup sumber daya manusia
yang membahas mengenai pengaruh Organizational Citizenship Behavior
(OCB) dan Quality of Work Life (QWL) terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan hal ini maka dibutuhkan perusahaan yang telah terbukti
dengan berbagai keunggulannya untuk membuktikan bahwa OCB dan
QWL mempengaruhi kinerja karyawan yang secara keseluruhan ikut
mempengaruhi kinerja perusahaan. Oleh karena itu penulis memilih PT.
Sinergi Solusi Indonesia sebagi objek penelitian. Hal ini dikarenakan
fenomena dan kapasitas karyawan yang mendukung sebagai salah satu
syarat penelitian.
58
2. Teknik Sampling
Sampel dalam suatu kegiatan penelitian adalah sampel yang mewakili
dan dijadikan responden subjek penelitian, atau yang akan diteliti dan
dijadikan responden dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2017:120),
sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.
Penentuan sampel perlu dilakukan dengan cara yang dapat di
pertanggungjawabkan untuk mendapatkan data yang benar, sehingga
kesimpulan yang diambil dapat dipercaya. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah sampling jenuh. Menurut sugiyono (2018:85)
sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain sampling jenuh adalah
sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel.
Sugiyono (2016:85).
Populasi yang digunakan pada penelitian ini relatif kecil, yaitu
berjumlah 40 orang. Maka sampel yang diteliti sebanyak 40 responden PT.
Sinergi Solusi Indonesia.
B. Metode Pengumpulan Data
Jenis dan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
59
1. Data Primer
Menurut Sugiyono (2019:194) data primer adalah sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan menurut
Suliyanto (2018: 156) Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri
oleh peneliti langsung dari sumber pertama. Dalam proses pengumpulannya,
data primer seringkali sulit dilakukan dibanding data sekunder yang
prosesnya cepat dan mudah menurut Hermawan & Amirullah (2016: 119).
Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari
responden melalui daftar pertanyaan yang diajukan. Data primer yang
dikumpulkan meliputi data identitas responden, pendapat responden tentang
Organizational Citizenship Behavior (OCB) dan Quality of Work Life (QWL)
yang diterapkan pada PT. Sinergi Solusi Indonesia. Metode pengumpulan
data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penyebaran
kuesioner pada karyawan PT. Sinergi Solusi Indonesia. Kuesioner pada
penelitian ini terdiri dari pernyataan-pernyataan yang bersumber dari tiap-
tiap indikator variabel penelitian. Pernyataan-pernyataan pada kuesioner
dibuat dengan skala likert.
Skala likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
sesuatu gejala atau fenomena dalam penelitian menurut Masturoh & Anggita
(2018: 212). Skala 1-5 untuk memperoleh data yang bersifat numerical dan
diberi skor atau nilai. Untuk kategori pertanyaan dengan jawaban sangat tidak
setuju atau sangat setuju.
60
Tabel 3. 1
Skala likert
No Jawaban Nilai
1. Sangat Setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
3. Netral (N) 3
4. Tidak Setuju (ST) 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono (2016: 132)
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh tidak
berhubungan langsung memberikan data kepada pengumpul data menurut
Sugiyono (2018: 137). Sumber data yang dimaksud berupa bukti, catatan
atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang berhubungan
dengan peneliian yang akan dilaksanakan. Sedangkan menurut
Suliyanto (2018: 156) data sekunder adalah data yang diperoleh tidak
langsung dari subjek penelitian.
Data sekunder merupakan jenis data yang bukan diusahakan dan dicari
langsung oleh peneliti, Data ini dapat diperoleh dari jurnal-jurnal penelitian
terdahulu maupun data dokumen yang berhubungan dan diperlukan dalam
penelitian ini.
61
C. Metode Analisis Data
1. Definisi dan Konsep Dasar PLS
Menurut Jogiyanto dan Abdillah (2009) dalam Adittya, dkk (2021:
49) metode PLS adalah metode yang digunakan untuk menganalisis
persamaan struktural (SEM) berbasis varian yang bisa digunakan
sebagai uji model pengukuran dan uji model struktural. PLS
merupakan metode analisis yang powerfull menurut Ghozali (2008) dalam
Ilmi, dkk (2021: 17), karena tidak didasarkan pada banyak asumsi,
misalnya: data harus terdistribusi normal, sampel tidak harus besar. Selain
dapat digunakan untuk mengkonfirmasi teori, PLS juga dapat digunakan
untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan antar variabel laten.
PLS dapat sekaligus menganalisis konstruk yang dibentuk dengan
indikator reflektif dan formatif. Sedangkan Menurut Imam Ghozali
(2016:417) metode Partial Least Square (PLS) dijelaskan sebagai model
persamaan strukturan berbasis variance (PLS) mampu menggambarkan
variabel laten (tak terukur langsung) dan diukur menggunakan indikator-
indikator (variable manifest). Menurut Imam Ghozali (2016:420)
Keunggulan PLS antara lain :
a. PLS dapat menganalisis sekaligus konstruk yang dibentuk dengan
indikator refleksif dan indikator formatif.
b. Fleksibilitas dari algoritma, dimensi ukuran bukan masalah, dapat
menganalisis dengan indikator yang banyak.
c. Sampel data tidak harus besar.
62
2. Penulisan dan Penggambaran Variabel
Variabel dibagi menjadi dua variabel utama, yaitu variabel laten dan
variabel manifes. Sedangkan variabel laten dibagi lagi menjadi dua bagian,
yaitu variabel laten endogen dan laten variabel eksogen menurut Jajang, dkk
(2020: 33).
Gambar 3. 1
Tiga variabel latent path modeling
Sumber : SmartPLS (2020)
3. Model Pengukuran (Outer Model)
Outer model atau model pengukuran menggambarkan hubungan antara
blok indikator dengan variabel latennya. Analisis model pengukuran
digunakan untuk menguji validitas konstruk dan reliabilitas instrument. Uji
validitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan instrument penelitian
mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Sugiyono (2017:130)
63
menyatakan bahwa uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran
dengan menggunakan objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh pernyataan.
Evaluasi terhadap model pengukuran dikelompokkan menjadi evaluasi
terhadap model reflektif atau model formatif menurut Yamin dan Kurniawan
(2011) dalam Sudarno, dkk (2020: 366). Penelitian ini menggunakan model
reflektif. Evaluasi terhadap model reflektif indikator terdiri dari convergent
validity, discriminant validity dan composite reliability.
a. Convergent validity
Menurut Hussein (2015) dalam Aziz, dkk (2021: 296) convergent
validity adalah nilai loading faktor pada variabel laten dengan indikator–
indikatornya. Nilai yang diharapkan > 0,7. Selanjutnya, sedangkan
menurut Hair, dkk (2014) dalam Setyorini, dkk (2021: 296), Rule of
Thumb yang baik adalah skor loading faktor harus 0,5 atau lebih tinggi
dan idealnya 0,7 atau lebih tinggi.
b. Discriminant validity
Discriminant validity adalah nilai cross loading faktor yang
berguna untuk mengetahui apakah konstruk memiliki diskriminan
yang memadai yaitu dengan cara membandingkan nilai loading pada
konstruk yang dituju harus lebih besar dibandingkan dengan nilai
loading dengan konstruk yang lain menurut Aziz, dkk (2021: 296).
c. Composite Reliability
64
Composite Reliabilitas digunakan untuk menguji nilai reliabilitas
masing-masing indikator pada suatu variabel. Suatu variabel dapat
dinyatakan reliabel bila memiliki nilai composite reliability > 0,7. 4.
Model Struktural (Inner Model) menurut Aziz, dkk (2021: 297).
d. Cronbach Alpha
Menurut Hussein (2015:18) dalam Aziz, dkk (2021: 297) uji
reliabilitas diperkuat dengan Cronbach Alpha. Nilai diharapkan > 0,6
untuk semua konstruk.
5. Inner Model
Model struktural atau inner model adalah model yang menggambarkan
hubungan antara variabel laten dangan variabel manifesnya. Model
struktural dalam PLS dievaluasi dengan menggunakan (R2) untuk konstruk
dependennya.
a. Nilai Koefisien Determinasi (R2)
Nilai ini digunakan untuk mengukur tingkat variasi perubahan
variabel indenpenden terhadap variabel dependen. Semakin tinggi nilai R2
maka semakin baik model prediksi dan model penelitian menurut Abdilah
&Hartono (2015) dalam Aziz, dkk (2021: 297).
b. NilaiQ2
Q-square test digunakan untuk menilai predictive relevance.
Predictive relevance untuk model struktur mengukur seberapa baik nilai
observasi yang dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya.
65
Nilai Q2 > 0 menunjukan bahwa model mempunyai predictive relevance
yang akurat terhadap konstruk tertentu sedangkan nilai Q2 < 0
menunjukan bahwa model kurang mempunyai predictive relevance Hair,
dkk (2017) dalam Aziz, dkk (2021: 298).
c. Goodness of Fit (GoF)
Langkah selanjutnya adalah mengukur Goodness of Fit (GoF) yang
memiliki fungsi untuk memvalidasi kinerja antara inner model dan outer
model menurut Yamin & Kurniawa (2011) dalam dalam Aziz, dkk (2021:
298). Dengan rumus sebagai berikut:
𝐺𝑜𝐹
AVE = Rata-rata AVE
R2 = Rata-rata R Square
Tabel 3. 2
Inner dan outer model
Sumber : SmartPLS (2020)
66
D. Analisis Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi,
yaitu original sample, t-statistic dan p-value. Dimana nilai pada original sample
untuk mengetahui hubungan antar variabel independen dan variabel dependen
menurut Aziz, dkk (2021 : 298) PLS tidak mengasumsikan data harus mengikuti
distribusi tertentu seperti berdistribusi normal multivariat menurut Yamin dan
Kurniawan (2011) dalam Sudarno, dkk (2020: 366).
Sedangkan menurut Abdillah & Hartono (2015) dalam Setiobudi, dkk
(2021: 246), uji hipotesis merupakan proses pengambilan keputusan
peneliti mengevaluasi hasil penelitian terhadap apa yang ingin dicapai
sebelumnya. Pengukuran hipotesis didasarkan uji signifikansi dengan T-
Statistics dan P-Value.
Jika P-Value memiliki nilai lebih kecil dari 0,05 (5%) dikatakan
hipotesis diterima. Nilai T-Statistic yang lebih besar dari T-Tabel (1.96)
melambangkan variabel independen memiliki pengaruh signifikan terhadap
variabel dependen menurut Wijaya (2019: 104). Namun bila salah satu kriteria
tersebut tidak terpenuhi, maka secara otomatis hipotesis penelitian tertolak
menurut Aziz, dkk (2021: 298).
67
E. Oprasional variabel penelitian
Menurut Sugiyono (2018:39) pengertian operasional Variabel adalah
suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Variabel harus di definisikan secara oprasional, agar
lebih mudah mencari hubungannya antara satu variabel dengan variabel lainnya
dalam pengukurannya. Oprasional variabel dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Tabel 3. 2
Variabel oprasional
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
Quality of Work
Life
Adya dan
Nasharuddin
(2016: 3)
kualitas
kehidupan
kerja (QWL),
menunjukkan
pada suatu
kondisi
obyektif dan
praktek
Keamanan
kerja
Perusahaan
menjamin
karyawan,
tetap
dipekerjakan
di perusahaan
untuk masa
mendatang
Likert
68
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
organisasional
dan dapat juga
ditunjukkan
sebagai
persepsi dan
reaksi pegawai
tentang
kondisi fisik
dan psikologi
mereka
terhadap
pekerjaan
yang mereka
lakukan, yang
ditunjukkan
dengan rasa
aman, puas
dan mampu
tumbuh dan
berkembang
sebagai mana
Perusahaan
menjamin
fasilitas dan
keamanan bagi
karyawan
Likert
Keadilan
dan
kesetaraan
Perusahaan
menjamin
jenjang karir
yang jelas bagi
karyawan
Dorongan dari
atasan untuk
karyawan
supaya bekerja
lebih baik
Pendapatan
gaji dan
tunjangan
Perusahaan
telah
bertanggung
jawab
69
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
layaknya
manusia.
Perusahaan
memberikan
tunjangan
sesuai dengan
pengalaman
kerja
karyawan
dalam
memberikan
tunjangan pada
karyawan
Likert
Perusahaan
memberikan
tunjangan
sesuai dengan
pengalaman
kerja karyawan
Tunjangan
yang di berikan
perusahaan
telah sesuai
dengan
pekerjaan
karyawan
Perusahaan
telah
bertanggung
70
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
jawab dalam
pemenuhan gaji
pada karyawan
Likert
Perusahaan
telah
menyesuaikan
gaji agar sesuai
dengan tingkat
kesulitan dari
pekerjaan
tersebut
Perusahaan
memberikan
gaji yang sesuai
dengan
pengalaman
kerja karyawan
Gaji yang di
berikan
perusahaan
telah sesuai
71
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
dengan pekerjaan
karyawan
Likert
Peningkatan
keterampilan
dan
kesempatan
Perusahaan sering
memberikan
pelatihan untuk
mengembangkan
kemapuan
karyawan
Perusahaan
membuka
kesempatan pada
karyawan untuk
mengikuti
pertemuan
dengan atasan
Partisipasi
karyawan
dalam
pengambilan
keputusan
Karyawan
merasa percaya
diri untuk
mengungkapkan
pendapat saat
rapat
72
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
rapat
Likert
Perusahaan
memperbolehkan
karyawan untuk
menyampaikan
pendapat pada
saat rapat
Organizational
Citizenshiip
Behavior
Dewanggana,
dkk (2016)
Organizational
Citizenship
Behavior
merupakan
seberapa besar
usaha
karyawan yang
berlebih
terhadap
tuntutan
pekerjaan serta
mendapatkan
reward atas
kinerjanya
Conscien-
tiouness
Kehadiran
karyawan di
tempat kerja
melebihi standar
yang telah di
tetap kan
perusahaan
karyawan
menyelesaikan
pekerjaan
sebelum batas
waktu yang sudah
di tentukan
73
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
Karyawan
mematuhi
peraturan
perusahaan meski
tidak ada yang
mengawasi
Likert
Karyawan yakin
dengan
melakukan
pekerjaan yang
jujur akan
mendapatkan
Kebaikan
Karyawan selalu
berperilaku jujur
dalam bekerja
Altruism Karyawan
membantu
anggota baru
dalam masa
orientasi
74
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
meskipun tidak di
haruskan
Likert
karyawan
membantu rekan
kerja yang tidak
dapat
manjalankan
tugasnya
Karyawan
membantu rekan
kerja yang
memiliki beban
kerja berat
karyawan
bersedia
membantu orang
lain yang
memiliki masalah
terkait dengan
pekerjaan
Karyawan selalu
75
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
bersedia
membantu orang-
orang di sekitar
karyawan
Likert
Civic
Virtue
karyawan turut
berperan aktif
dalam
memberikan
masukan terkait
dengan
pembenahan
perusahaan
Karyawan
melakukan hal-
hal di luar
pekerjaan untuk
membuat citra
perusahaan baik
Karyawan turut
hadir di setiap
pertemuan
76
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
meskipun bukan
hal yang penting
demi
menigkangkat
image
perusahaan
Likert
Karyawan selalu
mengikuti
perubahan-
perubahan yang
ada di dalam
perusahaan
Karyawan selalu
mengikuti
perkembangan
informasi
tentang
perusahaan dari
berbagai sumber
Sportmanship Saya tidak suka
menghabiskan
77
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
banyak waktu
untuk mengeluh
tentang masalah
kecil
Likert
Karyawan
selalu berusaha
menyelesaikan
sendiri segala
permasalahan
yang timbul
dalam pekerjaan
Karyawan selalu
fokus pada
penyelesaian
masalah yang
terjadi dalam
pekerjaan
Karyawan selalu
positif thinking
dalam melihat
suatu masalah
78
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
Courtesy Karyawan
menyadari bahwa
prilaku saya dapat
mempengaruhi
pekerjaan rekan
kerja
Likert
Karyawan
mempertimbangkan
dampak dari
tindakan saya
terhadap rekan kerja
Karyawan mencoba
mencegah
timbulnya masalah
dengan rekan kerja
Karyawan
menghindari
timbulnya masalah
dengan rekan kerja
79
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
Karyawan
tidak pernah
menggangu
hak orang lain
Likert
Kinerja
Karyawan
Mangkunegara
(2017)
menyatakan
bahwa kinerja
adalah hasil
kerja secara
kualitas dan
kuantitas
yang dapat
Pencapaian
target
Karyawan
selalu berusaha
menyelesaikan
pekerjaan
sesuai dengan
target yang
telah
ditetapkan
Karyawan
memiliki
antusiasme
tinggi dalam
melakukan
pekerjaan
80
Variabel Definisi Dimensi indikator Skala
dicapai oleh
seorang karyawan
dalam
melaksanakan
tugas sesuai
dengan tanggung
jawab yang
diberikan
kepadanya
Karyawan
selalu berusaha
menyelesaikan
tugas sesuai
dengan standar
kinerja
perusahaan
Likert
Ketepatan
waktu
Karyawan
selalu
mengikuti etika
dalam
perusahaan
Karyawan
selalu
mengerjakan
tugas sesuai
dengan waktu
yang telah di
81
Variabel Definisi Dimwnai Indikator Skala
berikan
perusahaan
Likert
Karyawan
selalu datang
ke kantor tepat
waktu
Prestasi
kinerja
Karyawan
merasa sagat
sukses dalam
pekerjaan saya
saat ini
Saat ini
karyawan
berhasil
mendapatkan
pencapaian
kerja yang
pernah saya
rencanakan
82
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
Karyawan bisa
mengatasi
kesulitan
pekerjaan
dengan cara
apapun Likert
Karyawan bisa
menghadapi
tekanan
pekerjaan
dengan tenang
83
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Sinergi Solusi Indonesia, anggota dari PROXSIS GROUP, mampu
memberikan kontribusi berarti bagi perkembangan safety dan menjadi salah satu
konsultan dan tenaga ahli yang utama serta berpengaruh di Indonesia, sehingga
dapat membantu perusahaan untuk mengelola risiko-risiko dan meningkatkan
kinerja perusahaan melalui strategi dan pendekatan dalam proses bisnis,
pendekatan nilai tambah, pengelolaan perubahan. Serta menempatkan konsultan
dan tenaga ahli yang memiliki “passion” dan berpengalaman dengan ide-ide
kreatif sehingga terbukti keefektifan dan optimalisasinya dalam mensukseskan
lebih dari 1000 perusahaan di Indonesia.
Gambar 4. 1
Logo sinergi Solusi
(Sumber : Sinergi, 2020)
Visi :
Menjadi perusahaan yang paling terkemuka dalam konsultasi, pelatihan
dan pengembangan kompetensi personal di bidang teknis, mutu, kesehatan,
84
keselataman, keamanan, energi dan lingkungan di sektor migas, konstruksi,
pertambangan, manufaktur, maupun industri umum di Indonesia
Misi :
1. Menjadi partner paling terpercaya dalam mencapai tujuan dan menunjang
bisnis klien.
2. Menjadi tempat bekerja yang paling menyenangkan bagi karyawan Sinergi.
B. Temuan Hasil Penelitian
1. Deskripsi Responden
Responden pada penelitian ini adalah orang-orang yang bekerja di PT.
Sinergi Solusi Indonesia. Berdasarkan 40 data responden yang didapat dari
kuesioner, karakteristik yang diperoleh berdasarkan gender, usia, dan
pendapatan.
a. Responden berdasarkan gender
Dari hasil penyebaran kuesioner, peneliti memperoleh data
responden berdasarkan gender sebagai berikut:
Tabel 4. 1
Jumlah responden berdasarkan gender
Jenis Kelamin Frekuensi Presentasi
Laki-laki 18 45%
Perempuan 22 55%
Total 40 100%
Sumber: Data primer diolah, (2020)
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa responden tebanyak
adalah perempuan yang berjumlah 22 orang dengan presentase sebesar
85
55%. Dan responden berjenis kelamin laki-laki berjumlah 18 orang
dengan presentase sebesar 45%.
b. Responden berdasarkan usia
Dari hasil penyebaran kuesioner, peneliti memperoleh data
responden berdasarkan usia sebagai berikut:
Tabel 4. 2
Jumlah responden berdasarkan usia
Usia Frekuensi Presentasi
19-25 6 15%
26-35 27 72,5%
36-40 7 12,5%
Total 40 100%
Sumber: Data primer diolah, (2020)
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa presentase responden
dengan usia 19-25 sebanyak 6 orang (15%), presentase responden
dengan usia 26-35 sebanyak 27 orang (72,5%), dan presentase responden
dengan usia 36-40 sebesar 12,5% dengan responden 7 orang.
c. Responden berdasarkan lama berkerja
Dari hasil penyebaran kuesioner, peneliti memperoleh data
responden berdasarkan usia sebagai berikut:
86
Tabel 4. 3
Jumlah responden berdasarkan lama berkerja
Waktu Frekuensi Presentasi
1 Bulan 0 0%
3 Bulan 0 0%
>6
Bulan
40 100%
Total 40 100%
Sumber: Data primer diolah, (2020)
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa presentase responden
dengan waktu >6 Bulan sebanyak 40 Responden dengan persentase
100%. Sedangkan pada waktu 1bulan dan 3 bulan 0%.
d. Responden berdasarkan pendapatan
Dari hasil penyebaran kuesioner, peneliti memperoleh data
responden berdasarkan usia sebagai berikut:
Tabel 4. 4
Jumlah responden berdasarkan pendapatan
Pendapatan Frekuensi Presentasi
< 2 Juta 0 0%
3-5 Juta 17 42,5%
>5 Juta 23 57,5%
Total 40 100%
Sumber: Data primer diolah, (2020)
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa presentase responden
dengan pendapatan < 2 Juta sebanyak (0%), presentase responden
87
dengan pendapatan 3-5 Juta sebanyak 17 orang (42,5%), dan presentase
responden dengan pendapatan > 5 Juta sebesar 57,5% dengan responden
23 orang.
2. Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono (2017:147) yang dimaksud dengan analisis statistik
deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik deskriptif (descriptive
statistics) merupakan statistik yang menggambarkan fenomena atau
karakteristik data distribusinya (Hartono, 2018: 195).
a. Tanggapan Responden pada Variabel Quality Work of Life
Tabel 4. 5
Distribusi Jawaban Variabel Quality Work of Life
No Pernyataan Variabel
Quality Work of Life
Persentase%
STS
(1)
TS
(2)
RR
(3)
S
(4)
SS
(5)
1. Perusahaan menjamin
karyawan tetap
dipekerjakan di
perusahaan untuk
masa mendatang
0% 17,5% 22,5% 40% 20%
2. Perusahaan menjamin
fasilitas dan
keamanan bagi
karyawan
0% 7,5% 35% 30% 27,5%
3. Perusahaan menjamin
jenjang karir yang
jelas bagi karyawan
2,5% 12,5% 25% 25% 35%
88
No Pernyataan Variabel
Quality of Work
Life
Persentase %
STS
(1)
TS
(2)
RR
(3)
S
(4)
SS
(5)
4. Adanya dorongan
atasan untuk
karyawan supaya
bekerja lebih baik
2,5% 12,5% 25% 25% 35%
5. Perusahaan telah
bertanggung jawab
dalam memberikan
tunjangan pada
karyawan
5% 15% 25% 20% 35%
6. Perusahaan
memberikan
tunjangan sesuai
dengan pengalaman
kerja karyawan
2,5% 15% 25% 40% 17,5%
7. Tunjangan yang di
berikan perusahaan
telah sesuai dengan
pekerjaan yang saya
lakukan
2,5% 15% 22,5% 25% 35%
8. Perusahaan telah
bertanggung jawab
dalam pemenuhan gaji
pada karyawan
0% 15% 32,5% 25% 17,5%
9. Perusahaan telah
menyesuaikan gaji
agar sesuai dengan
tingkat kesulitan dari
pekerjaan tersebut
0% 17,5% 27,5% 25% 30%
10. Perusahaan
memberikan gaji yang
sesuai dengan
pengalaman kerja
karyawan
0% 15% 32,5% 25% 17,5%
11. Gaji yang di berikan
perusahaan telah
sesuai dengan
pekerjaan yang saya
lakukan
0% 15% 32,5% 25% 27,5%
89
No Pernyataan
Variabel Quality of
Work Life
Persentase %
STS
(1)
TS
(2)
RR
(3)
S
(4)
SS
(5)
12. Perusahaan sering
memberikan
pelatihan untuk
mengembangkan
kemapuan
karyawan
5% 10% 25% 27,5% 33%
13. Perusahaan
membuka
kesempatan pada
karyawan untuk
mengikuti
pertemuan dengan
atasan
2,5% 12,5% 25% 27,5% 32,5%
14. Perusahaan
memperbolehkan
karyawan untuk
menyampaikan
pendapat pada saat
rapat
5% 15% 17,5% 25% 27,5%
15. Saya merasa
percaya diri untuk
mengungkapkan
pendapat saat rapat
5% 10% 30% 30% 25%
Sumber: Data primer yang diolah, (2020)
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa dari 15 item
pertanyaan mayoritas responden menjawab Setuju (S) yaitu dengan
presentase sebesar 40%. Pada variabel Quality of Work Life dimensi
keamanan kerja dan dimensi pendapatan gaji & tunjangan.
Dari hasil presentase tersebut dapat disimpulkan bahwa karyawan PT.
Sinergi Solusi Indonesia di berikan tunjangan yang layak, sesuai dengan
pengalamannya. Di samping itu karyawan di berikan rasa aman untuk tetap
di pekerjakan di masa mendatang. Oleh karena itu adanya tunjangan dan rasa
90
aman dalam berkerja pada karyawan, adalah sebagai salah satu bentuk
perhatian perusahaan terhadap Quality of Work Life di PT. Sinergi Solusi
Indonesia.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Endang &
Hervindi dalam jurnalnya yang berjudul “The influence of Work Discipline
and Quality Of Work Life toward Employee Performance at PT Jasa Raharja
(Persero) Kantor Cabang Jawa Tengah”. Yang menyatakan bahwa Quality of
Work Life merupakan salah satu aspek dalam perusahaan yang patut
mendapat perhatian perusahaan.
b. Tanggapan Responden pada Variabel Organizational Citizenship
Behavior
Tabel 4. 6
Distribusi Jawaban Organizational Citizenship Behavior
No
Pernyataan Variabel
Organizational
Citizenship Behavior
Persentase%
STS
(1)
TS
(2)
RR
(3)
S
(4)
SS
(5)
1. Kehadiran saya di
tempat kerja melebihi
standar yang telah di
tetap kan perusahaan
0% 10% 27,5% 30% 32,5%
2. Saya menyelesaikan
pekerjaan sebelum
batas waktu yang
sudah di tentukan
5% 30% 5% 32,5% 27,5%
3. Saya mematuhi
peraturan perusahaan
meski tidak ada yang
mengawasi
5% 10% 25% 22,5% 37,5%
91
No
Pernyataan Variabel
Organizational
Citizenship Behavior
Persentase%
STS
(1)
TS
(2)
RR
(3)
S
(4)
SS
(5)
4. Saya yakin dengan
melakukan pekerjaan
yang jujur akan
mendapatkan
Kebaikan
5% 10% 25% 25% 35%
5. Saya selalu
berperilaku jujur
dalam bekerja
2,5% 7,5% 37,5% 27,5% 25%
6. Saya membantu
anggota baru dalam
masa berorientasi,
meskipun tidak di
haruskan
5% 12,5% 15% 50% 17,5%
7. Saya membantu rekan
kerja yang tidak dapat
manjalankan tugasnya
2,5% 10% 32,5% 32,5% 22,5%
8. Saya membantu rekan
kerja yang memiliki
beban kerja berat
7,5% 12,5% 25% 30% 25%
9. Saya bersedia
membantu orang lain
yang memiliki
masalah terkait dengan
pekerjaan
2,5% 12,5% 32,5% 32,5% 20%
10. Saya selalu bersedia
membantu orang-
orang di sekitar saya
5% 7,5% 27,5% 32,5% 20%
11. Saya turut berperan
aktif dalam
memberikan masukan
terkait dengan
pembenahan
perusahaan
5% 7,5% 32,5% 32,5% 22,5%
12. Saya melakukan hal-
hal di luar pekerjaan
untuk membuat citra
perusahaan baik
7,5% 12,5% 20% 32,5% 27,5%
92
No
Pernyataan Variabel
Organizational
Citizenship Behavior
Persentase%
STS
(1)
TS
(2)
RR
(3)
S
(4)
SS
(5)
13. Saya turut hadir di
setiap pertemuan
meskipun bukan hal
yang penting demi
menigkangkat image
perusahaan
5% 20% 22,5% 32,5% 20%
14. Saya selalu mengikuti
perubahan-perubahan
yang ada di dalam
perusahaan
5% 12,5% 25% 30% 27,5%
15. Saya selalu mengikuti
perkembangan
informasi tentang
perusahaan dari
berbagai sumber
0% 12,5% 22,5% 40% 25%
16. Saya tidak suka
menghabiskan banyak
waktu untuk
mengeluh tentang
masalah kecil
2,5% 7,5% 40% 40% 10%
17. Saya selalu berusaha
menyelesaikan sendiri
segala permasalahan
yang timbul dalam
pekerjaan
2,5% 10% 37,5% 35% 15%
18. Saya selalu fokus
pada penyelesaian
masalah yang terjadi
dalam pekerjaan
2,5% 15% 25% 27,5% 30%
19. Saya selalu positif
thinking dalam
melihat suatu masalah
10% 12,5% 27,5% 20% 30%
20. Saya menyadari
bahwa prilaku saya
dapat mempengaruhi
pekerjaan rekan kerja
7,5% 10% 10% 30% 42,5%
21. Saya
mempertimbangkan
dampak dari tindakan
saya terhadap rekan
kerja
2,5% 12,5% 20% 42,5% 20%
93
No
Pernyataan Variabel
Organizational
Citizenship Behavior
Persentase%
STS
(1)
TS
(2)
RR
(3)
S
(4)
SS
(5)
22. Saya mencoba
mencegah timbulnya
masalah dengan
rekan kerja
0% 10% 35% 30% 25%
23. Saya menghindari
timbulnya masalah
dengan rekan kerja
0% 15% 25% 22,5% 37,5%
24. Saya tidak pernah
menggangu hak
orang lain
10,5% 8,5% 32% 25% 22,5%
Sumber: Data primer yang diolah, (2020)
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, dapat diketahui bahwa dari 24 item
pertanyaan mayoritas responden menjawab Setuju (S) yaitu dengan
presentase sebesar 50%. Pada variabel Organizational Citizenship Behavior
dimensi Alturism.
Dari hasil presentase tersebut dapat disimpulkan bahwa karyawan PT.
Sinergi Solusi Indonesia, memiliki prilaku Organizational Citizenship
Behavior yang baik. Hal ini dapat di gambarkan dengan adanya prilaku
Organizational Citizenship Behavior dalam dimensi altruism pada indikator
karyawan membantu anggota baru dalam masa berorientasi, meskipun tidak
di haruskan. Hal ini nantinya akan berdampak pada kinerja karyawan. Sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizky, dkk (2020) dalam jurnalnya
menyatakan bahwa indikator altruism, conscientousness, sportmanship,
courtessy, dan civic virtue, secara bersama-sama berpengaruh terhadap
kinerja karyawan.
94
c. Tanggapan Responden pada Variabel Kinerja Karyawan
Tabel 4. 7
Distribusi Jawaban Variabel Kinerja Karyawan
No
Pernyataan Variabel
Kinerja Karyawan
Persentase%
STS
(1)
TS
(2)
RR
(3)
S
(4)
SS
(5)
1. Saya selalu berusaha
menyelesaikan
pekerjaan sesuai
dengan target yang
telah ditetapkan
12,5% 7,5% 27,5% 20% 33%
2. Saya memiliki
antusiasme tinggi
dalam melakukan
pekerjaan
2,5% 15% 25% 40% 17,5%
3. Saya selalu berusaha
menyelesaikan tugas
sesuai dengan
standar kinerja
perusahaan
7,5% 12,5% 28% 22,5% 5%
4. Saya selalu
mengikuti etika
dalam perusahaan
5% 12,5% 20% 30% 30%
5. Saya selalu
mengerjakan tugas
sesuai dengan waktu
yang telah di berikan
perusahaan
2,5% 15% 25% 22,5% 32,5%
6. Saya selalu datang ke
kantor tepat waktu 17,5% 5% 17,5% 42,5% 17,5%
7. Saya merasa sagat
sukses dalam
pekerjaan saya saat
ini
7,5% 15% 22,5% 35% 20%
8. Saat ini saya berhasil
mendapatkan
pencapaian kerja
yang pernah saya
rencanakan
17,5% 10% 17,5% 22,5% 32,5%
95
No
Pernyataan Variabel
Kinerja Karyawan
Persentase%
STS
(1)
TS
(2)
RR
(3)
S
(4)
SS
(5)
9. Saya bisa mengatasi
kesulitan pekerjaan
dengan cara apapun
15% 10% 27,5% 25% 22,5%
10. Saya bisa
menghadapi tekanan
pekerjaan dengan
tenang
12,5% 7,5% 12,5% 40% 27,5%
Sumber: Data primer yang diolah, (2020)
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, dapat diketahui bahwa dari 10 item
pertanyaan mayoritas responden menjawab Setuju (S) yaitu dengan
presentase sebesar 42,5%. Pada variabel Kinerja Karyawan, dimensi
ketepatan waktu. Dari hasil presentase tersebut dapat disimpulkan bahwa
karyawan PT. Sinergi Solusi Indonesia, memiliki kinerja karyawan yang
baik. Hal ini dapat di gambarkan dengan adanya prilaku datang tepat waktu,
Dalam dimensi ketepatan waktu pada variabel kinerja karyawan.
Sejalan dengan Dharma (2003) dalam Nuryasin, dkk (2016:19)
penlaian kinerja dapat di ketahui bila pekerjaan itu sudah sesuai atau belum
dengan uraian pekerjaan yang telah ditetapkan sebelumnya baik dilihat dari
kuantitas, kualitas maupun ketepatan waktu.
3. Evaluasi dari Pengukuran Model (Outer Model)
Analisis pengukuran model digunakan untuk menguji validitas konstruk
dan reliabilitas instrument dari Second Order Construct (Konstruk
Multidimensional) reflektif.
96
a. Pengujian Konstruk Multidimensional Reflektif
Gambar 4. 2
Model PLS
(Sumber : SmartPLS, 2020)
b. Uji Validitas
Uji Validitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan instrument
penelitian mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam Second Order
Construct, uji validitas tidak harus dilakukan, tetapi uji reliabilitas untuk
mendapatkan konsistensi internal konstruk higher order harus dilakukan
97
Abdillah & Hartono (2015) dalam Firmansyah (2019: 204) Validity
Construct terdiri atas validitas konvergen dan validitas diskriminan.
c. Validitas Konvergen
Rule of thumb yang digunakan untuk validitas konvergen
adalah outer loading >0,7, Communallity >0,5 dan Average
Variance Extracted (AVE) >0,5 Chin, 1995 dalam (Abdillah &
Hartono, 2015) dalam Firmansyah (2019: 204).
Informasi:
OCB : Organizational
Citizenship Behavior
QWL : Quality Work of Life
OCBaltu : Dimensi OCB
Alturism
QWLgt : Dimensi QWL Gaji
dan Tunjangan
OCBcour : Dimensi OCB
Courtesy
QWLkk : Dimensi QWL
Keadilan dan
Kesetaraan
OCBctct : Dimensi OCB
Conscientiouness
QWLkkj: Dimensi QWL
Keamanan Kerja
OCBcv : Dimensi OCB
Civic Virtue
QWLpkd: Dimensi QWL
partisipasi karyawan
dalam mengambil
keputusan
98
OCBsport : Dimensi OCB
Sportmanship
QWLpkk:Dimensi QWL
Peningkatan
Ketrampilan dan
Kesempatan.
Kpt : Dimensi Kinerja
Pencapaian Target
Kkw : Dimensi Kinerja
Ketepatan Waktu
Kpk : Dimensi Kinerja
Prestasi Kinerja
Gambar 4. 3
Estimasi Model
(Sumber : Data Primer yang diolah, 2020)
99
Berdasarkan hasil estimasi model PLS yang peneliti temukan, dapat
dituliskan dalam bentuk tabel seperti berikut:
Tabel 4. 8
Hasil loading factor tahap akhir
Indikator Konstruk Loading
Factor Evaluasi
QWLgt1
Pendapatan Gaji dan Tunjangan
0,837 VALID
QWLgt2 0,854 VALID
QWLgt3 0,873 VALID
QWLgt4 0,72 VALID
QWLgt5 0,818 VALID
QWLgt6 0,852 VALID
QWLgt7 0,884 VALID
QWLkk1
Keadilan dan Kesetaraan
0,777 VALID
QWLkk2 0,884 VALID
QWLkkj1
Keamanan Kerja
0,802 VALID
QWLkkj2 0,823 VALID
QWLpkd1 Partisipasi Karyawan dalam
Mengambil Keputusan
0,796 VALID
QWLpkd2 0,802 VALID
QWLpkk1
Partisipasi Karyawan
0,823 VALID
QWLpkk2 0,796 VALID
100
Indikator Konstruk Loading
Factor Evaluasi
OCBaltu1
Alturism
0,886 VALID
OCBaltu2 0,813 VALID
OCBaltu3 0,847 VALID
OCBaltu4 0,837 VALID
OCBcourt1
Courtesy
0,828 VALID
OCBcourt2 0,839 VALID
OCBcourt3 0,799 VALID
OCBcourt4 0,807 VALID
OCBcourt5 0,732 VALID
OCBctct2
Concientiouness
0,774 VALID
OCBctct3 0,837 VALID
OCBctct4 0,831 VALID
OCBctct5 0,819 VALID
OCBcv2
Civic Virtue
0,883 VALID
OCBcv3 0,804 VALID
OCBcv5 0,867 VALID
OCBsport1
Sportmanship
0,735 VALID
OCBsport2 0,768 VALID
OCBsport3 0,812 VALID
OCBsport4 0,806 VALID
Kkw1
Ketepatan Waktu
0,791 VALID
Kkw2 0,816 VALID
Kkw3 0,866 VALID
101
Indikator Konstruk Loading
Factor Evaluasi
Kpk1
Prestasi Kinerja
0,880 VALID
Kpk2 0,908 VALID
Kpk3 0,859 VALID
Kpk4 0,845 VALID
Kpt1
Pencapaian Target
0,823 VALID
Kpt3 0,845 VALID
(Sumber : Data Primer yang diolah, 2020)
Dapat dilihat pada tabel 4.8, pada tahap low order menunjukkan,
tidak ada indikator yang memiliki nilai di bawah 0,7. berarti semua
indikator valid dan ideal dalam mengukur konstruk latennya, maka
penelitian dapat dilanjutkan.
a.Uji Validitas Konvergen (convergent validity)
Pada tahap ini, rule of thumb yang digunakan adalah loading factor
>0,7 dan Average Variance Extracted (AVE) >0,5 yaitu sesuai dengan
teori yang digunakan dalam dalam Abdillah & Hartono (2015) dalam
Firmansyah (2019: 204). Pada tabel sebelumnya, yaitu tabel 4.8 sudah
diketauhui bahwa seluruh loading factor sudah memiliki nilai diatas 0,7
yang artinya indikator sudah valid dan ideal dalam mengukur konstruk
latennya, maka penelitian dapat dilanjutkan.
102
Tabel 4. 9
Hasil nilai AVE
Variabel AVE Evaluasi
Kinerja Karyawan 0,72 VALID
Organizational
Citizenship Behavior
0,666 VALID
Quality Work Of Life 0,685 VALID
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.9 diatas, nilai AVE dari Kinerja Karyawan
(0,72), Organizational Citizenship Behavior (0,666), dan Quality Work
Of Life (0,685). Seluruh nilai AVE berada diatas 0,5, yang artinya
probabilitas indikator di suatu konstruk masuk ke variabel lain lebih
rendah (kurang dari 0,5) sehingga probabilitas indikator tersebut
konvergen dan masuk di konstruk yang dimaksud lebih besar, yaitu
diatas 50% (Abdillah & Hartono, 2015) dalam Aziz, dkk (2021: 296).
b. Uji validitas deskriminan
Uji validitas diskriminan dapat dinilai berdasarkan cross loading
pengukuran dengan konstruknya. Pada cross loading akan terlihat
bahwa masing-masing indikator di suatu konstruk akan berbeda
dengan indikator dikonstruk lain dan mengumpul pada konstruk yang
dimaksud menurut Setyorini, dkk (2021: 296).
Tabel 4. 10
Hasil cross loading
Variabel Kinerja OCB QWL
QWLgt1 0,816 0,801 0,822
103
Variabel Kinerja OCB QWL
QWLgt2 0,81 0,826 0,845
QWLgt3 0,814 0,81 0,864
QWLgt4 0,702 0,683 0,709
QWLgt5 0,792 0,778 0,822
QWLgt6 0,816 0,831 0,81
QWLgt7 0,738 0,799 0,765
QWLkk1 0,787 0,759 0,844
QWLkk2 0,727 0,757 0,76
QWLkkj1 0,835 0,834 0,879
QWLkkj2 0,678 0,773 0,779
QWLpkd1 0,816 0,838 0,875
QWLpkd2 0,736 0,772 0,804
QWLpkk1 0,774 0,822 0,822
QWLpkk2 0,73 0,739 0,791
OCBaltu1 0,866 0,873 0,867
OCBaltu2 0,737 0,806 0,77
OCBaltu3 0,78 0,841 0,837
OCBaltu4 0,743 0,834 0,812
OCBaltu5 0,758 0,811 0,82
OCBcourt1 0,828 0,834 0,811
104
Variabel Kinerja OCB QWL
OCBcourt2 0,828 0,83 0,795
OCBcourt3 0,727 0,793 0,77
OCBcourt4 0,785 0,799 0,786
OCBcourt5 0,703 0,728 0,691
OCBctct1 0,802 0,798 0,769
OCBctct2 0,719 0,773 0,702
OCBctct3 0,829 0,841 0,794
OCBctct4 0,803 0,837 0,795
OCBctct5 0,679 0,814 0,748
OCBcv1 0,776 0,764 0,745
OCBcv2 0,834 0,883 0,842
OCBcv3 0,798 0,812 0,81
OCBcv4 0,787 0,809 0,814
OCBcv5 0,818 0,859 0,84
OCBsport1 0,649 0,773 0,719
OCBsport2 0,703 0,792 0,735
OCBsport3 0,795 0,806 0,789
OCBsport4 0,752 0,797 0,786
Kkw1 0,786 0,774 0,736
Kkw2 0,811 0,767 0,76
105
Variabel Kinerja OCB QWL
Kkw3 0,86 0,768 0,806
Kpk1 0,889 0,792 0,799
Kpk2 0,904 0,89 0,896
Kpk3 0,862 0,821 0,81
Kpk4 0,851 0,839 0,845
Kpt1 0,807 0,758 0,803
Kpt2 0,795 0,812 0,78
Kpt3 0,838 0,775 0,767
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.10, terdapat tujuh indikator yang tidak valid.
Pertama indikator dari dimensi Pencapaian Target pada Variabel
Kinerja Karyawan, dengan pernyataan (saya memiliki antusiasme tinggi
dalam melakukan pekerjaan). Kedua indikator dari dimensi Alturism
pada variabel Organizatonal Citizenship Behavior, dengan pernyataan
(saya selalu bersedia membantu orang-orang di sekitar saya). Ketiga
indikator dari dimensi Concientiouness pada variabel Organizatonal
Citizenship Behavior, dengan pernyataan (saya yakin dengan
melakukan pekerjaan yang jujur akan mendapatkan kebaikan). Keempat
indikator dari dimensi Civic Virtue variabel Organizatonal Citizenship
Behavior, dengan pernyataan (saya turut berperan aktif dalam
memberikan masukan terkait dengan pembenahan perusahaan).
106
Kelima indikator dari dimensi Civic Virtue variabel Organizatonal
Citizenship Behavior, dengan pernyataan (saya selalu mengikuti
perubahanperubahan yang ada di dalam perusahaan). keenam indikator
dari dimensi Gaji dan Tunjangan pada variabel Quality Work of Life,
dengan pernyataan (perusahaan memberikan gaji yang sesuai dengan
pengalaman kerja karyawan). Terakhir ada indikator dari dimensi Gaji
dan Tunjangan pada variabel Quality Work of Life, dengan pernyataan
(gaji yang di berikan perusahaan telah sesuai dengan pekerjaan yang
saya lakukan).
Nilai cross loading di katakan valid jika nilai loading dari
masingmasing item terhadap konstruk nya lebih besar dari pada nilai
cross loading nya, beberapa indikator yang tidak valid harus dihapus
karena tidak mampu mengukur suatu konstruk yang akan diukur
menurut Oktapiani & Riana (2016: 77)
Peneliti mengambil keputusan untuk menghapus indikator yang
tidak valid, di karenakan indikator yang lain masih bisa
menggambarkan/mengukur dimensi tersebut.
c. Uji reabilitas
Hussein (2015) dalam Aziz, dkk (2021: 297) uji reliabilitas diperkuat
dengan Cronbach Alpha. Nilai diharapkan > 0,6 untuk semua konstruk
107
Tabel 4. 11
Hasil Nilai Cronbach’s Alpha
Variabel Cronbach's
Alpha
Kinerja Karyawan 0,951
Organizatonal Citizenship Behavior 0,973
Quality Work Of Life 0,958
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Pada tabel 4.11 diatas, nilai Cronbach’s Alpha untuk Kinerja Karyawan
(0,951), Organizatonal Citizenship Behavior (0,973), Quality Work Of Life
(0,958). Hal ini menunjukkan bahwa seluruh nilai Cronbach’s Alpha setiap
konstruk reliable dan dapat diterima karena lebih tinggi dari 0,6.
Tabel 4. 12
Hasil Nilai Composite Reliability
Variabel Composite
Reliability
Kinerja Karyawan 0,959
Organizatonal Citizenship Behavior 0,975
Quality Work Of Life 0,963
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Suatu variabel dapat dinyatakan reliabel bila memiliki nilai composite
reliability > 0,7 menurut Aziz, dkk (2021: 297). Pada tabel 4.12 diatas, nilai
Composite Reliability untuk Kinerja Karyawan (0,959), Organizatonal
Citizenship Behavior (0,975), Quality Work Of Life (0,963). Hal tersebut
menunjukkan bahwa semua konstruk juga telah memiliki nilai Composite
108
Reliability yang baik, karena lebih dari 0,7. Berdasarkan nilai Cronbach’s
Alpha dan nilai Composite Reliability, maka dapat dikatakan reliable.
4. Evaluasi Model Struktural (Inner Model)
Setelah melakukan evaluasi model pengukuran (outer model) dan telah
terpenuhi, maka selanjutnya adalah melakukan evaluasi model struktural
(inner model). Model struktural dalam PLS ini dapat dievalusi
menggunakan R2 konstruk dependen, nilai koefisien path atau t-values tiap
path untuk uji signifikansi antar konstruk dalam model struktural.
a. Koefisien Determinasi (Coefficient Determination)
Nilai Koefisien Determinasi R2 Nilai ini digunakan untuk mengukur
tingkat variasi perubahan variabel indenpenden terhadap variabel
dependen. Semakin tinggi nilai R2 maka semakin baik model prediksi
dan model penelitian menurut Abdilah &Hartono (2015) dalam Aziz,
dkk (2021: 297).
Tabel 4. 13
Hasil Nilai R Square
Variabel R Square R Square Adjusted
Kinerja Karyawan 0,896 0,890
Quality Work Of Life 0,891 0,888
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.13 diatas, nilai R2 untuk Kinerja Karyawan
sebesar 0,896 yang menunjukkan bahwa secara substansial, model
penelitian dapat menjelaskan variabilitas. OCB dan QWL mampu
menjelaskan variability konstruk Kinerja sebesar 89,6% dan sisanya
109
sebesar 10,4% diterangkan oleh konstruk lainnya yang tidak
dihipotesiskan dalam model. Sedangkan nilai R2 untuk QWL sebesar
0,891 menunjukkan bahwa secara moderat model penelitian dapat
menjelaskan variabilitas. OCB mampu menjelaskan variability konstruk
QWL 89,1% dan sisanya sebesar 10,9% diterangkan oleh konstruk
lainnya yang tidak dihipotesiskan dalam model.
b. Nilai Q2
Q-square test digunakan untuk menilai predictive relevance.
Predictive relevance untuk model struktur mengukur seberapa baik nilai
observasi yang dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya.
Nilai Q2 > 0 menunjukan bahwa model mempunyai predictive relevance
yang akurat terhadap konstruk tertentu sedangkan nilai Q2 < 0
menunjukan bahwa model kurang mempunyai predictive relevance Hair,
dkk (2017) dalam Aziz, dkk (2021: 298).
Tabel 4. 14
Hasil Nilai Q2
Variabel SSO SSE Q2 (=1-
sse/sso)
Kinerja Karyawan 360.000 133.779 0,628
Organizatonal Citizenship Behavior 800.000 800.000
Quality Work Of Life 480.000 195.838 0,592
Sumber: Data primer yang diolah, 2020
Berdasarkan hasil pengujian blindfolding pada tabel 4.14 diatas,
Q2 untuk Kinerja Karyawan 0,628 dan untuk QWL sebesar 0,592.
110
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa Q2
predictive relevance dianggap baik karena memiliki nilai diatas 0.
c. Nilai Goodness of Fit (GOF) dan Model fit
Untuk memvalidasi model secara keseluruhan, maka digunakan
Goodness of Fit. Menurut Yamin & Kurniawan (2011) dalam dalam
dalam Setyorini, dkk (2021: 298) GoF index merupakan sebuah ukuran
tunggal yang digunakan untuk memvalidasi performa gabungan antara
model pengukuran dan model struktural. Nilai GoF terbentang antara 0-
1 dengan interpretasi nilai adalah 0,1 (GoF kecil), 0,25 (GoF moderat)
dan 0,36 (GoF besar). Nilai GoF ini diperoleh dari average
communalities index dikalikan dengan R 2 model
= 0,796
Berdasarkan perhitungan nilai GoF diatas, nilainya mencapai 0,796
dan dapat dikatakan memiliki GoF besar. Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan bahwa model penelitian ini valid dan memiliki performa
yang baik. Sedang kan dari nilai SRMR memiliki nilai 0,062. Dengan
konvensi, model sudah sesuai bila SRMR kurang dari 0,08 (Hu &
Bentler, 1998) dalam (Garson, 2016: 68).
111
C. Analisa Hipotesis
Pengukuran hipotesis didasarkan uji signifikansi dengan T-Statisticsdan
P-Value. Jika P-Value memiliki nilai lebih kecil dari 0,05 (5%) dikatakan
hipotesis diterima. Nilai T-Statistic yang lebih besar dari T-Tabel (1.96)
melambangkan variabel independen memiliki pengaruh signifikan terhadap
variabel dependen menurut Wijaya (2019: 104). Namun bila salah satu kriteria
tersebut tidak terpenuhi, maka secara otomatis hipotesis penelitian tertolak
menurut Aziz, dkk (2021: 298).
Tabel 4. 15
Tabel Total Effects
Variabel
Original
Sampel
(O)
Sample
Mean (M)
Standard
Deviation
(STEDV)
T
Statistics(O/S
TEDV)
P
Value
QWL -
>OCB 0,951 0,473 0,15 6,549 0,000
QWL-
> Kinerja
Karyawan 0,539 0,539 0,167 3,227 0,001
OCB-
>Kinerja
Karyawan 0,423 0,423 0,157 2,507 0,012
Sumber: Data primer yang diolah, (2020)
a. Uji Hipotesis 1
Hubungan antara Quality of Work Life (X) dan Organizational
Citizenshiip Bwehavior (Y)
H01 : Tidak terdapat pengaruh dari Quality of Work Life (X) terhadap
Organizational Citizenshiip Behavior (Y)
112
Ha1 : Terdapat pengaruh dari Quality of Work Life (X) terhadap
Organizational Citizenshiip Behavior (Y)
Berdasarkan tabel 4.15, nilai t-statistics QWL terhadap OCB
adalah 6,549 dan p-value 0,000. Nilai t-statistics tersebut lebih besar dari
1,96 (two tailed). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Quality Work of
Life berpengaruh terhadap Organizational Citizenship Behavior. Dengan
demikian, maka Ha1 dapat diterima dan H01 ditolak.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anisa,
dkk (2021) dengan judul “ Pengaruh Prilaku Kewargaan Organisasi
(OCB) dan Kualitas Kehidupan Kerja terhadap Kinerja” dan penelitian
yang di lakukan oleh Kurniawati, dkk (2018) “Pengaruh Quality of Work
Life terhadap Work Engagement dan Organizational Citizenship
Behavior pada Perusahaan Elektronik di Surabaya” penelitian tersebut
menyebutkan bahwa terdapat pengaruh dari QWL terhadap OCB .
b. Uji Hipotesis 2
Hubungan antara Quality of Work Life (X) terhadap Kinerja
Karyawan (Z)
H02 : Tidak terdapat pengaruh dari Quality of Work Life (X) terhadap
Kinerja Karyawan (Z)
Ha2 : Terdapat pengaruh dari Quality of Work Life (X) terhadap
Kinerja Karyawan (Z)
113
Berdasarkan tabel 4.15, nilai t-statistics QWL terhadap Kinerja
Karyawan adalah 3,227 dan p-value 0,001. Nilai tstatistics tersebut lebih
besar dari 1,96 (two tailed). Sehingga dapat disimpulkan bahwa QWL
berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan.
Dengan demikian, maka Ha2 dapat diterima dan H02 ditolak. Hal
ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh mohammadi 2019
yang berjudul “Quality of work life and academic staff performance: a
comparative study in public and private universities in Malaysia” yang
menyatakan bahwa bahwa QWL berpengaruh terhadap kinerja.
c. Uji Hipotesis 3
Hubungan antara Organizational Citizenshiip Behavior (Y) dan
Kinerja Karyawan (Z)
H03 : Tidak Terdapat pengaruh dari Organizational Citizenshiip
Behavior (Y) terhadap Kinerja Karyawan (Z)
Ha3 : Terdapat pengaruh dari Organizational Citizenshiip Behavior (Y)
terhadap Kinerja Karyawan (Z)
Berdasarkan tabel 4.15, nilai t-statistics OCB terhadap Kinerja
Karyawan adalah 2,507 dan p-value 0,012. Nilai tstatistics tersebut lebih
besar dari 1,96 (two tailed). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Organizational Citizenship Behavior berpengaruh terhadap Kinerja
Karyawan. Dengan demikian, maka Ha3 dapat diterima dan H03 ditolak.
114
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Haryono
(2018) yang berjudul “The Effects of Job Motivation and Job Satisfaction
Toward Organizational Citizenship Behavior (OCB) and Its Impact on
Job Performance of Paramedical Community Health Centers in the City
of Bandar Lampung” dan penelitian yang dilakukan oleh Hidayah &
Harnoto (2018) berjudul “Role of Organizational Citizenship Behavior
(OCB), Perception of Justice and Job Satisfaction on Employee
Performance”. Kedua penelitian tersebut menyebutkan bahwa bahwa
OCB dapat mempengaruhi Kinerja Karyawan.
Tabel 4. 16
Tabel Specific Effects
Variabel
Original
Sampel
(O)
Sample
Mean
(M)
Standard
Deviation
(STEDV)
T
Statistics(O
/STEDV)
P
Value
QWL->OCB
>Kinerja
Karyawan 0,423 0,423 0,157 2,507 0,012
Sumber: Data primer yang diolah, (2020)
d. Uji hipotesis 4
Hubungan antara Quality of Work Life (X) terhadap Kinerja Karyawan
(Z) baik secara langsung maupun melalui Organizational Citizenshiip
Behavior (Y)
H04 : Tidak terdapat pengaruh dari Quality of Work Life (X) terhadap
Kinerja Karyawan (Z) baik secara langsung maupun melalui
Organizational Citizenshiip Behavior (Y)
115
Ha4 : Terdapat pengaruh dari Quality of Work Life (X) terhadap Kinerja
Karyawan (Z) baik secara langsung maupun melalui
Organizational Citizenshiip Behavior (Y)
Pada tabel 4.16 nilai t-statistics QWL terhadap OCB dan dampaknya
terhadap Kinerja Karyawan adalah 2,507 dan p-value 0,012. Nilai
tstatistics tersebut lebih besar dari 1,96 (two tailed). Dengan demikian,
maka Ha4 dapat diterima dan H04 ditolak. Sehingga dapat di simpulkan
bahwa, baik secara langsung maupun melalui Organizational Citizenshiip
Behavior, Quality of Work Life berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahma dan
Widiartanto (2016) yang berjudul “ Pengaruh Quality of Work Life dan
Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Karyawan dengan
Organizational Citizenship Behavior sebagai Variabel Intervenig pada Hotel
Amanda Hills Bandungan” yang menyatakan bahwa Kinerja Karyawan di
pengaruhi oleh QWL baik langsung maupun melalui variabel OCB.
116
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh dari Organizational
Citizenship Behavior terhadap Kinerja karyawan, Quality Work of Life terhadap
Kinerja karyawan, Quality Work of Life terhadap Organizational Citizenship
Behavior, dan Pengaruh Tidak Langsung antara Quality Work of Life terhadap
Kinerja karyawan melalui Organizational Citizenship Behavior. Terdapat
beberapa simpulan yang di peroleh dari penelitian ini, yaitu :
1. Quality of Work Life (X) berpengaruh terhadap Organizational
Citizenshiip Behavior (Y)
2. Quality of Work Life (X) berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan (Z)
3. Organizational Citizenshiip Behavior (Y) berpengaruh terhadap Kinerja
Karyawan (Z)
4. Quality of Work Life (X) berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan (Z)
baik langsung maupun melalui Organizational Citizenshiip Behavior (Y)
B. Saran
Adapun saran dari penelitian ini, yang didasarkan pada kesimpulan yang
telah di peroleh, dengan demikian saran yang dapat di berikan antara lain;
117
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dengan selesainya penelitian ini, di harapkan peneliti selanjutnya dapat
menggunakan penelitian ini sebagai referensi, dengan model atau metode
penelitian yang berbeda dan dengan objek yang berbeda, seperti pada jenis
perusahaan atau organisasi yang berbeda agar dapat di lihat perbedaanya.
Serta untuk penelitian selanjutnya akan lebih baik menggunakan sampel yang
lebih banyak lagi agar hasil perhitungan lebih akurat.
2. Bagi Akademisi
Semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan di jadikan acuan atau
pertimbangan dalam pembuatan karya ilmiah yang bersifat akademisi.
3. Bagi Perusahaan
Berdasarkan hasil yang telah di kelola oleh SmartPLS dapat di ketahui
bahwa, variabel Organizational Citizenship Behavior dan Quality of Work
Life berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut dapat di
buktikan dari nilai t-statistics. Variabel Organizational Citizenship Behavior
memiliki nilai nilai t-statistics 2,507. Sedangkan variabel Quality of Work
Life memiliki nilai nilai t-statistics 3,227.
Dimensi Courtesy dalam Organizational Citizenship Behavior pada
indikator “saya tidak pernah menganggu hak orang lain”, mendominasi
dengan total nilai setuju dan sangat setuju responden sebesar 73 %. Terkait
dengan data tersebut maka perusahaan harus meningkatkan konsistensinya
118
dalam menjaga OCB, terutama pada dimensi courtesy yang nantinya akan
menjadikan karyawan PT. Sinergi Solusi Indonesia dapat berprilaku sosial
yang positif dan dapat membangun relasi yang baik antar karyawan. dalam
mengaplikasikanya PT. Sinergi Solusi Indonesia bisa membentuk regulasi
yang nantinya mengarah kepada moralitas pegawai agar terciptanya perilaku
yang positif.
Sedangkan dimensi Peningkatan Ketrampilan dan Kesempatan pada
Quality of Work Life dalam indikator “perusahaan sering memberikan
pelatihan untuk mengembangkan kemampuan karyawan” memperoleh nilai
sebesar 63%. Terkait dengan data tersebut maka perusahaan harus terus
meningkatkan lingkungan kerja yang baik dan nyaman dalam menjaga
Quality of Work Life. Perusahaan harus mampu meningkatkan konsistensinya
terutama pada dimensi Peningkatan Ketrampilan dan Kesempatan. Hal ini
tentunya akan menjadikan karyawan PT Sinergi Solusi Indonesia dapat
berprilaku konstruktif dan bisa mengapresiasi perusahaan, yang nantinya
akan meningkatkan stabilitas kinerja karyawan. dalam mengaplikasikanya
PT. Sinergi Solusi Indonesia bisa terus mengembangkan ketrampilan yang
ada di pelatihan utuk karyawan, yang nantinya akan mengembangkan potensi
karyawan sesuai dengan yang di harapkan organisasi
119
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Afandi, P. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. Riau: Zanafa Publishing
Bintoro, & Daryanto. (2017). Manajemen Penilaian Kinerja Karyawan.
Yogyakarta : Gava Media
Elmi, F. (2018). Telisik Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Mitra Wacana
Media
Enny, M. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jawa Timur: UBHARA
Manajemen Press
Ganyang, M. T. (2018) Manajemen Sumber Daya Manusia, Konsep dan Realita.
Bogor: In Media
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23
(Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang : Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Hasibuan, M. S. P, (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Hasibuan, M. S. P. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi).
Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Hermawan, S. & Amirullah. (2016). Metode Penelitian Bisnis Pendekatan
Kuantitatif dan kualitatif. Malang: Media Nusa Creatif
Hermawati, A & Mas, N. (2016). Quality of Work Life dan Organizational
Citizenshp Behavior Sebuah Kajian Empiris. Malang: Badan Penerbitan
Universitas Widyagama Malang.
Huseno, T. (2016). Kinerja Pegawai. Padang: Media Nusa Creative
Indrasari, M. (2017). Kepuasan dan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: Indomedia
Pustaka
Mangkunergara, A.A.A.P. (2017). Manajemen Sumber Daya Perusahaan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Marwansyah. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Dua. Bandung: CV.
Alfabeta
120
Masturoh, I. & Anggita, N. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan Bahan Ajar
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK). Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
Mathis, L & Jackson J.H. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Buku 1.
Jakarta: Salemba Empat
Mondy, R.W., & Martocchio, J.J. (2016). Human Resource Management, Tenth
Edition, Jilid I, Penterjemah Bayu Airlangga, M.M., Jakarta: Erlangga.
Nadeak, B. (2020). Organizational Citizenship Behavior (OCB) di Perguruan
Tinggi: Kajian Ilmiah untuk Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas.
Jakarta: PT. Rivita Oppustaka Translitera.
Rahadi, D. R. & Susilowati, E. (2019). Perilaku Organisasi: Konsep dan
Implementasi. Bogor : PT.Filda Fikrindo.
Ricardianto, P. (2018). Human Capital Management. Bogor: In Media
Robbins, S. P. & Judge, T. A. (2016). Perilaku Organisasi Edisi 16. Jakarta :
Salemba Empat.
Rusmini. (2017). Psikologi Manajemen. Jambi: Pusat Studi Agama dan
Kemasyarakatan (PUSAKA)
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
CV. Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
CV. Alfabeta
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: CV. Alfabeta
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung : CV. Alfabeta
Suliyanto. (2018). Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Sutrisno, E. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.
Tewal, B., Pandowo, M. C., Tawas, H. &adolfina. (2017) Perilaku Organisasi.
Bandung: CV. Patra Media Grafindo.
Wijaya, D. (2017). Manajemen Keuangan Konsep dan Penerapannya. Jakarta: PT.
Grasindo.
121
Wijaya, A. (2019). Metode penelitian menggunakan smart pls 03. Yogyakarta:
Innosain
Jurnal
Adittya, A., Andini, L., & Sa’adah, L. (2021). Pengaruh Kompetensi dan Motivasi
terhadap Kinerja dengan Pengembangan Karier sebagai Variabel Mediasi.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 6 No. 1, 42-59
Anisah. (2017). Evaluasi Faktor Faktor yang mempengaruhi Quality Work of Life.
Jurnal Ilmiah Universitas Jambi. Vol. 17 No. 1, 211-217
Aziz, F., Setyorinii, R., & Hasanah, Y.N. (2021). Analisis Halal Supply Chain pada
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Makanan di Kota Bandung. Jurnal
Ilmiah Ekonomi Islam. Vol.7 No.1, 293-301
Dewanggana, B.D., Paramita, P.D., & Haryono, A.T. (2016). Pengaruh Komitmen
Organisasi, Kepuasan Kerja, Budaya Organisasi Terhadap Organizational
Citizenship Behavior (OCB) yang Berdampak pada Prestasi Kerja
Karyawan. Journal of Management, Vol.2 No.2
Dewi, F.K.U., & Indrawati, E.S. (2019). Hubungan antara Kualitas Kehidupan
Kerja dengan Organizational Karyawan bagian Customer Service. Jurnal
EMPATI. Vol. 8 No. 1, 144-150
Evita, S.N., Mulzu, W.O.Z., & Atmojo, R.T.W. (2017). Penilaian Kinerja
Karyawan dengan menggunakan Metode Behaviorallly Anchor Rating
Scale dan Management By Objective. Pekbis Jurnal. Vol. 9 No.1, 18-32
Firmansyah. (2019). Pengaruh Leverage, likuiditas, Komisaris Independen, dan
Ukuran Perusahaan, terhadap Nilai Perusahaan dengan kebijakan Dividen
Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Studia Akuntansi dan Bisnis. Vol. 7
No.3, 199-211
Hastuti, N.T & Wibowo, U.D.A. (2020). Pengaruh Quality of Work Life dan
Organizational Commitment terhadap Organizational Citizenship Behavior
pada perawat tetap. PSIMPHONI, Vol.1 No.1, 1-9
Hermawati, A., Rahmawati, Husin, Nurwati, & Martaleni. (2019). Real Description
Regarding The Management of Human Resource and Tourism Marketing at
Micro, Small and Medium Enterprises of tourism Sector In East Java.
Journal of Applied Management. Vol. 19 No.1, 112-129
122
Hidayah, S., & Harnoto, H. (2018). Role of Organizational Citizenship Behavior
(OCB), Perception of Justice and Job Satisfaction on Employee
Performance. Jurnal Dinamika Manajemen, Vol. 9 No. 2, 170-178
Kristianti, L.S., Affandi, A., Nurjaya, N., Sunarsi, D., & Rozi, A. (2021).
Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada
Dinas Pariwisata Purwakarta. PERKUSI. Vol. 1 No.1, 101-109
Kurniawati, C.E. (2018). Pengaruh Quality of Work Life terhadap Work
Engagement dan Organizational Citizenship Behavior pada perusahaan
Elektronik di Surabaya. AGORA Vol. 6. No. 2, 1-6
Lalompoh, A., Moerjati, Hermawati, A., Suci, R.P., & Mas, N. (2019). The Quality
of Work Life in School and Its Effect on the Teacher’s Performance.
Journal of Socioeconomics and Development. Vol.2 No.1, 23-31
Lukito, R. (2020). Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap
Kinerja Karyawan melalui Kepuasan Kerja pada Produksi PVC di UD.
AGORA, Vol. 8 No.2
Margahana, H., Haryono, S., & Muatafa, Z. (2018). The Effects of Job Motivation
and Job Satisfaction Toward Organizational Citizenship Behavior (OCB)
and Its Impact on Job Performance of Paramedical Community Health
Centers in the City of Bandar Lampung. Journal of Resources Development
and Management. Vol 46, 1-10
Mohammadi, S., & Karupiah, P. (2019). Quality of work life and academic staff
performance: a comparative study in public and private universities in
Malaysia. Studies in Higher Education, Volume 45 Edisi 6, 1-15
Naway, F.A., & Haris, I. (2017). The Effect of Career Development, Perception of
Organizational Justice and Job Satisfaction on Teacher’s Organizational
Citizenship Behavior. International Review of Management and Marketing.
Vol.7 No.2, 17-21
Nurjaya, N. (2021). Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja, dan Motivasi
Kerja terhadap Kinerja Karyawan. AKSELERASI: Jurnal Ilmiah Nasional,
Vol. No. 1, 60-74
Nuryasin, I., Musadieq, M.A., & Ruhana, I. (2016). Pengaruh Lingkungan Kerja
dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Administrasi
Bisnis. Vol. 41 No.1, 16-24
Oktapiani, R., & Riana, D. (2016). Kajian Model Kesuksessan Informasi.
SWABUMI, Vol.4 No. 2, 69-83
123
Patras, Y.E. (2017). Pengaruh Perilaku Kepemimpinan, Keadilan Organisasi, dan
Keterlibatan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior Dosen.
Jurnal Ilmiah Pendidikan PEEDAGONAL. Vol. 1 No.1, 8-14
Perangin-angin, M.R., Lumbanraja., & Absah, Y. (2020). The Effect of Quality of
Work Life and Work Engagement to Employee Performance with Job
Satisfaction as an Intervening Variable. International Journal of Research
and Review. Vol. 7 No. 2, 72-78
Rizky, S.N., Sunaryo, H., & Priyono, A.A. (2020). Pengaruh Budaya Organisasi,
Motivasi Dan Organizational Citizenship Behavior (Ocb) Terhadap Kinerja
Karyawan. Jurnal Riset Manajemen, Vol. 9 No. 5, 73-85
Sanjaya, F.A. (2020). Pengaruh Budaya Kerja dan Organizational Citizenship
Behavior Terhadap Kinerja Karyawan PT. Kaltrabu Indah Tour dan Travel
Banjarmasin. Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan. Vol.4
No.1, 24-29
Sari, N.P.R., Bendesa, I.K.G., Antara, M. (2019). The Influence of Quality of Work
Life on Employees’ Performance with Job Satisfaction and Work
Motivation as Intervening Variables in Star-Rated Hotels in Ubud Tourism
Area of Bali. Journal of Tourism and Hospitality Management, Vol. 7 No.
1, 74-83
Setiawati, N., & Wahyudi, S., (2019). Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja terhadap
Kinerja Pegawai pada Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Batanghari.
Eksis: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis. Vol.10 No. 2, 85-91
Setiobudi, A., Sudyasjayanti, C., & Danarkusuma, A.A. (2021). Pengaruh
Pengalaman Pelanggan, Kualitas Layanan dan Kepercayaan Pelanggan
Terhadap Kesediaan untuk Membayar. Jurnal Bisnis, Manajemen dan
Informatika. Vol. 17 No. 3, 238-252
Setiobudi, E. (2017). Analisis Sistem Penilaian Kinerja Karyawan. Journal of
Applied Business and Economics. Vol.3 No.3, 170-182
Sitio, S.S.V. (2021). Pengaruh Organisasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
Karyawan dengan Organizational Citizenship Behavior Sebagai Variabel
Intervening. Jurnal ilmiah M-Progress, Vol.11 No.1, 22-37
Susanti, Widyani, A.A.D. & Utami, N.M.S. (2021). Pengaruh Keterlibatan Kerja
Karyawan, Loyalitas Kerja Dan Kerjasama Tim Terhadap Kinerja
Karyawan. Jurnal EMAS, Vol.2 No. 2, 224-234
Triani, F., Halin, H., & Wadud M. (2020). Effect of Organizational Citizenship
Behavior on Employee Performance at PT Surya Dermato Medica
124
Palembang. International Journal of Community Service & Engagement.
Vol. 1, No. 1, 11-18
Yuwanda, T., & Pratiwi, N. (2020) Effect of Organizational Citizenship Behavior
and Compensation Toward Employee Perfomance at PT. Semen Padang
with Overload Work as The Mediating Variable. Procuratio: Jurnal Ilmiah
Manajemen, Vol. 8 No. 1, 53-62
Tesis atau disertasi
Imanullah, P. (2017) Analisis Hubungan Quality of Work Life terhadap Kinerja
Dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf. (Disertasi Tidak
Dipublikasikan). Universitas Hasanudin, Makassar
Prosiding Konferensi
Hafizh, M. A., & Hariastuti, N. L. P. (2021). Pengaruh Quality of Work Life dan
Burnout terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Sebagai
Variabel Moderasi. Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan I
(SENASTITAN I), 89-91
Rahma, I., & Widiartanto. (2016). Pengaruh Quality of Work Life dan Komitmen
Organisasional terhadap Kinerja Karyawan dengan Organizational
Citizenship Behavior sebagai Variabel Intervening pada Hotel Amanda
Hills Bandungan. Seminar Nasional ASBIS, 166-176
Traiyotee, P., Taeporamaysamai, P., & Saksamrit, N. (2019). Quality of Work Life
Affecting on Organizational Commitmen Throught Organizational
Citizenship Behavior: A Case Study of PT. Gas Service Stations Employee
in the Northeast, Thailand. International Academic Research Conference in
Vienna, 267-272
Website
APJII (2018). Penetrasi pengguna internet berdasarkan pekerjaan. Diunduh pada
tanggal 25 April 08.27 WIB, dari
https://diskominfo.purwakartakab.go.id/panel/assets/files/547e1e75b59e66
8bda451e92f9246d00.pdf
BPJS Ketenagakerjaan (2018). Jumlah penyandang disabilitas dan meninggal
akibat kerja. Diunduh pada tanggal 25 April 08.29 WIB, dari
https://katigaku.top/wp-content/uploads/2019/08/Profile-Nasional-K3-
bahasa-final.pdf
Dhakiri, M. H. (2018). Profil Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional di
Indonesia. Diunduh pada tanggal 25 April 08.29 WIB, dari
125
https://katigaku.top/wp-content/uploads/2019/08/Profile-Nasional-K3-
bahasa-final.pdf
Kemenperin (2019). Capaian Kinerja Kementerian Perindustrian 2015-2017.
Kemenprin.go.id. Diunduh pada tanggal 25 April 2021 pukul 08.42 WIB,
dari https://www.kemenperin.go.id/gpr
Sinergisolusi. (2020). Logo PT.Sinergi Solusi Indonesia. Diunduh pada tanggal 25
April 08.47 WIB, dari https://www.synergysolusi.com/
Wicaksono, A., Yusufianti, A., Agustina, D., & Dean, R. (2020). Penetrasi
penngguna internet 2019-2020 (Q2). infotek.id. Diunduh pada tanggal 25
April 2021 pukul 08.25 WIB, dari
https://www.infotek.id/licenses/survey_apjii_2020/Survei_APJII_2019-
2020_Q2.pdf https://www.infotek.id/
126
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kusioner Penelitian
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Bersama ini saya:
Nama : Rosa Citra Wulandari
NIM : 11160810000001
Status : Mahasiswa S1 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dalam rangka penyelesaian studi saya pada Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya memerlukan
informasi yang berkaitan dengan penelitian yang sedang saya lakukan dengan
judul
“Pengaruh Quality of Work Life (QWL) Terhadap Organizational
Citizenship Behavior (OCB) dan dampaknya terhadap Kinerja Karyawan”
Untuk itu saya memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk
berpartisipasi dalam penelitian yang sedang saya lakukan ini dengan mengisi
kuesioner yang terlampir. Data dan jawaban yang anda berikan pada kuesioner
ini akan terjaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan
penelitian ini saja.
Atas kesediaan dan Kerjasama Bapak/Ibu/Saudara/i meluangkan waktu
untuk mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Rosa Citra Wulandari
127
SCREENING QUESTION
Sebelum mengisi kuesioner ini, mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk
mengisi pernyataan-pernyataan berikut ini:
Petunjuk Pengisian:
Berilah tanda check list ( ) atau tanda silang (x) pada pilihan jawaban yang ada.
1. Apakah Anda bekerja di PT. Synergi Solusi Indonesia?*
( ) Ya
( ) Tidak
*Jika jawaban Anda Ya, lanjutkan ke pernyataan berikutnya.
2. Berapa lama anda bekerja di PT. Synergi Solusi Indonesia?*
( ) 1 Bulan
( ) 3 Bulan
( ) > 6 Bulan
*Jika jawaban Anda > 6 Bulan, lanjutkan ke pernyataan berikutnya.
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Jenis Kelamin : ( ) Laki-Laki ( ) Perempuan
Usia : ( ) 19-34 Tahun ( ) >55 Tahun
( ) 35-54 Tahun
Jabatan
:
Pendapatan : ( ) < 2.000.000
( ) 2.000.000-5.000.000
( )>5.000.000
128
KUESIONER
Pengaruh Quality of Work Life (QWL) Terhadap Organizational Citizenship
Behavior (OCB) dan dampaknya terhadap Kinerja Karyawan
(Studi Kasus Pada PT. Synergi Solusi Indonesia)
Petunjuk Pengisian :
Isilah pernyataan di bawah ini dengan memberikan tanda check list ( ) atau
tanda silang (x) pada salah satu kolom jawaban yang ada, adapun makna dari
jawaban alternative yang ada pada kuesioner ini adalah:
Tanda Keterangan Bobot
STS Sangat Tidak Setuju 1
TS Tidak Setuju 2
R Ragu-ragu 3
S Setuju 4
SS Sangat Setuju 5
No Pernyataan
Persentase%
STS
(1)
TS
(2)
RR
(3)
S
(4)
SS
(5)
Organizational Citizenshiip Behavior (OCB)
Conscientiouness
1 Kehadiran saya di tempat kerja
melebihi standar yang telah di tetap kan
perusahaan
2 Saya menyelesaikan pekerjaan sebelum
batas waktu yang sudah di tentukan
129
3 Saya mematuhi peraturan perusahaan
meski tidak ada yang mengawasi
4 Saya yakin dengan melakukan
pekerjaan yang jujur akan mendapatkan
Kebaikan
5 Saya selalu berperilaku jujur dalam
bekerja
Altruism
6 Saya membantu anggota baru dalam
masa berorientasi, meskipun tidak di
haruskan
7 Saya membantu rekan kerja yang tidak
dapat manjalankan tugasnya
8 Saya membantu rekan kerja yang
memiliki beban kerja berat
9 Saya bersedia membantu orang lain
yang memiliki masalah terkait dengan
pekerjaan
10 Saya selalu bersedia membantu
orangorang di sekitar saya
Civic Virtue
11 Saya turut berperan aktif dalam
memberikan masukan terkait dengan
pembenahan perusahaan
12 Saya melakukan hal-hal di luar
pekerjaan untuk membuat citra
perusahaan baik
13 Saya turut hadir di setiap pertemuan
meskipun bukan hal yang penting demi
menigkangkat image perusahaan
14 Saya selalu mengikuti
perubahanperubahan yang ada di dalam
perusahaan
15 Saya selalu mengikuti perkembangan
informasi tentang perusahaan dari
berbagai sumber
130
Sportmanship
16 Saya tidak suka menghabiskan banyak
waktu untuk mengeluh tentang masalah
kecil
17 Saya selalu berusaha menyelesaikan
sendiri segala permasalahan yang
timbul dalam pekerjaan
18 Saya selalu fokus pada penyelesaian
masalah yang terjadi dalam pekerjaan
19 Saya selalu positif thinking dalam
melihat suatu masalah
Courtesy
20 Saya menyadari bahwa prilaku saya
dapat mempengaruhi pekerjaan rekan
kerja
21 Saya mempertimbangkan dampak dari
tindakan saya terhadap rekan kerja
22 Saya mencoba mencegah timbulnya
masalah dengan rekan kerja
23 Saya menghindari timbulnya masalah
dengan rekan kerja
24 Saya tidak pernah menggangu hak
orang lain
Quality of Work Life
Keamanan kerja
25 Perusahaan menjamin karyawan tetap
dipekerjakan di perusahaan untuk masa
mendatang
131
26 Perusahaan menjamin fasilitas dan
keamanan bagi karyawan
Keadilan dan kesetaraan
27 Perusahaan menjamin jenjang karir yang
jelas bagi karyawan
28 Adanya dorongan atasan untuk karyawan
supaya bekerja lebih baik
Pendapatan gaji dan tunjangan
29 Perusahaan telah bertanggung jawab dalam
memberikan tunjangan pada karyawan
30 Perusahaan memberikan tunjangan sesuai
dengan pengalaman kerja karyawan
31 Tunjangan yang di berikan perusahaan
telah sesuai dengan pekerjaan yang saya
lakukan
32 Perusahaan telah bertanggung jawab dalam
pemenuhan gaji pada karyawan
33 Perusahaan telah menyesuaikan gaji agar
sesuai dengan tingkat kesulitan dari
pekerjaan tersebut
34 Perusahaan memberikan gaji yang sesuai
dengan pengalaman kerja karyawan
35 Gaji yang di berikan perusahaan telah
sesuai dengan pekerjaan yang saya lakukan
Peningkatan keterampilan dan kesempatan
36 Perusahaan sering memberikan pelatihan
untuk mengembangkan kemapuan
karyawan
37 Perusahaan membuka kesempatan pada
karyawan untuk mengikuti pertemuan
dengan atasan
Partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan
132
38 Perusahaan memperbolehkan karyawan
untuk menyampaikan pendapat pada saat
rapat
39 Saya merasa percaya diri untuk
mengungkapkan pendapat saat rapat
Kinerja
Pencapaian target
40 Saya selalu berusaha menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan target yang telah
ditetapkan
41 Saya memiliki antusiasme tinggi dalam
melakukan pekerjaan
42 Saya selalu berusaha menyelesaikan tugas
sesuai dengan standar kinerja perusahaan
Ketepatan waktu
43 Saya selalu mengikuti etika dalam
perusahaan
44 Saya selalu mengerjakan tugas sesuai
dengan waktu yang telah di berikan
perusahaan
45 Saya selalu datang ke kantor tepat waktu
Prestasi kinerja
46 Saya merasa sagat sukses dalam pekerjaan
saya saat ini
47 Saat ini saya berhasil mendapatkan
pencapaian kerja yang pernah saya
rencanakan
48 Saya bisa mengatasi kesulitan pekerjaan
dengan cara apapun
49 Saya bisa menghadapi tekanan pekerjaan
dengan tenang
Lampiran 2 : Tabulasi Jawaban Responden Variabel Organizational Citizenshiip Behavior (OCB) OCB1 OCB2 OCB3 OCB4 OCB5 OCB6 OCB7 OCB8 OCB9 OCB10 OCB11 OCB12 OCB13 OCB14 OCB15 OCB16 OCB17 OCB18 OCB19 OCB20 OCB21 OCB22 OCB23 OCB24
5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 3 1 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 1 1 2 3 3 3 1 2 2 3 2 3 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 3 1 1 2 2 3 2 2 2 3 3 1 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 1 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 3 4 5 3 5 5 5 4 3 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 3 3 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 3 4 5 5 4 5 5 3 3 2 4 5 3 4 4 4 5 5 4 5 4 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 1 2 1 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 5 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 3 5 3 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 5 4 3 3 5 5 5 5 4 5 3 4 5 3 4 5 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 5 3 3 5 4 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 2 4 4 3 5 3 5 5 5 3 3 4 3 4 5 4 3 4 5 3 5 4 4 4 5 3 3 2 1 3 1 3 1 2 1 1 1 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 5 4 5 5 3 4 4 3 3 4 5 4 3 4 4 3 3 4 3 5 3 3 4 5 5 4 5 5 3 4 4 3 3 4 5 4 3 4 4 3 3 4 3 5 3 3 4 5 3 3 5 5 4 4 4 4 3 5 5 4 3 3 5 4 3 4 5 4 4 3 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 5 4 3 4 4 5 5 4 5 4 3 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 5 4 4 3 5 5 4 3 5 3 5 4 3 5 5 4 5 3 5 3 5 3 5 4 3 5 4 4 3 3 5 4 5 4 4 5 3 5 3 5 4 3 4 4 4 4 4 5 3 3 4 3 5 3 4 5 4 5 3 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 3 5 5 4 4 5 4 4 3 5 3 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 2 2 3 2
2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 1 3 3 3 5 5 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 4 4 4 3 5 3 5 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 5 4 4 3 4 3 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 3 3 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 4 2 2 2 2
116
Lampiran 3 : Tabulasi Jawaban Responden Quality of Work Life (QWL)
QWL1 QWL2 QWL3 QWL4 QWL5 QWL6 QWL7 QWL8 QWL9 QWL10 QWL11 QWL12 QWL13 QWL14 QWL15
5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5
5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5 4 4 5 5 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4
5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4
3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 1 3 3 3 2
4 5 5 3 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4
3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 1
5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 3 5 5
3 4 3 4 3 3 3 4 3 5 5 3 3 4 3
4 4 5 3 5 4 5 5 3 4 5 5 4 3 4
3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 2 1 2 2 3
2 3 3 3 1 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3
3 5 4 3 5 4 4 5 3 3 5 5 5 5 4
4 4 5 3 5 4 5 4 5 5 5 3 5 5 5
4 5 5 3 5 4 3 5 3 3 5 5 4 5 4
2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 2 2 1
3 3 3 4 5 4 4 5 4 3 3 5 5 5 3
3 3 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 1 1 2
4 4 5 5 5 3 5 4 4 4 3 4 3 5 5
4 4 5 5 5 3 5 4 4 4 3 4 3 5 5
4 3 3 5 3 5 5 4 5 4 4 4 3 5 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 5 4 4 4 5 4 3 5 5 4 4 4 4 5
4 3 5 5 3 3 5 5 4 5 5 4 5 4 3
4 4 5 5 3 5 4 3 5 3 5 4 5 3 5
5 3 5 3 5 4 4 5 4 5 3 3 5 4 4
5 5 5 4 5 4 4 3 5 5 5 5 4 5 5
4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4
4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 5 5 5
4 5 4 4 4 4 5 3 3 5 4 5 4 4 5
4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5
2 3 2 3 3 2 1 3 2 3 3 2 3 1 3
2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 1 3 1
2 3 1 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3
4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 5 4 3 4 1
3 3 3 5 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4
5 4 5 5 3 4 5 5 5 4 3 3 5 5 4
4 5 4 4 4 4 5 3 5 4 5 4 4 5 4
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10
5 5 4 5 5 4 4 4 5 5
4 5 5 4 4 4 5 4 5 4
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5 5 5 5 5 4 5 4 4 3
3 4 5 5 5 4 4 5 5 4
3 1 1 2 2 1 1 1 1 2
4 5 3 5 4 4 4 5 4 4
3 3 1 2 2 1 2 1 2 3
5 4 5 2 5 4 5 5 5 4
3 4 3 5 5 3 3 3 4 5
5 5 3 5 5 3 5 5 3 5
3 3 2 1 3 3 2 2 1 1
1 3 2 1 2 1 1 1 1 3
5 3 4 5 5 4 3 4 3 5
5 3 4 5 4 4 3 5 4 4
4 4 3 3 3 3 3 3 3 4
1 2 2 1 2 3 2 1 1 1
5 4 4 5 5 4 4 3 4 4
1 2 3 3 3 1 1 1 1 1
5 3 5 5 4 5 4 5 4 4
5 3 5 4 4 5 4 5 4 4
3 4 5 4 3 5 4 4 4 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 3 3 5 5 4 3 4 3 5
3 4 4 4 4 4 5 3 5 4
3 5 5 3 3 5 5 5 3 5
4 5 5 4 5 4 5 3 5 5
Lampiran 4 : Tabulasi Jawaban Responden
Kinerja Karyawan
3 5 3 5 4 5 3 5 3 5
5 4 4 4 3 5 3 5 3 4
4 5 4 4 5 4 4 5 5 4
3 4 4 5 4 4 4 4 5 4
5 4 5 4 5 4 4 5 3 5
2 3 3 3 1 1 2 1 2 3
1 2 3 3 3 1 3 2 3 1
1 3 1 3 3 1 1 1 2 1
4 4 5 4 4 5 4 4 4 4
4 3 3 4 5 4 4 3 4 4
5 4 4 3 5 4 4 4 3 5
4 4 5 4 3 3 5 5 5 4
2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
Lampiran 5: Surat Keterangan Penelitian