pengaruh puasa terhadap kadar glukosa darah dan kandungan glikogen hati tikus
DESCRIPTION
bsTRANSCRIPT
PENGARUH PUASA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DAN
KANDUNGAN GLIKOGEN HATI TIKUS
KELOMPOK 2A
Ade Sabfitri F. 405050032
Yuwita Wijaya 405050071
FALKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA2007
PENGARUH PUASA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DAN KANDUNGAN
GLIKOGEN HATI TIKUS
Tujuan :
Membuktikan bahwa dalam keadaan puasa atau kelaparan kadar glikogen hati akan
berkurang karena dipecah (glikogenolisis) untuk mempertahankan kadar glukosa darah.
Pada percobaan ini digunakan dua kelompok tikus, kelompok pertama dipuasakan
selama 48 jam dan kelompok kedua mendapat makanan standar (ad libitum).
Kandungan glikogen hati dinyatakan / diukur secara tidak langsung dengan
menetapkan kadar glukosa yang berasal dari hasil hidrolisis glikogen hati.
Pada percobaan ini juga dilakukan penetapan kadar glukosa darah kedua kelompok
tikus.
Bahan dan alat :
1. Dua ekor tikus ( tikus pertama puasa, tikus kedua tidak puasa )2. Perangkat bedah tikus3. Pelumat jaringan (blender)4. Larutan NaCl 0,9 g/dL5. Etanol absolute ( alcohol 95 % )6. HCl pekat7. Larutan NaOH8. Larutan asam asetat 5 %9. Spektrofotometri10. Kertas saring11. Gelas kimia ( 25 mL dan 250 mL )
Pelaksanaan :
1. Pengambilan hati tikus.
Tikus dimatikan dengan menempatkan binatang tersebut dalam bejana kaca
yang telah berisi uap eter jenuh. Segera setelah mati, tikus dikeluarkan dan
ditelentangkan di atas papan gabus atau polistiren. Rentangkan keempat kaki sejauh
mungkin dan fiksasi ke papan operasi dengan menggunakan jarum pentul.
Basahi permukaan perut dengan alcohol, kemudian jepitlah dinding perut di
daerah median dengan pinset dan gunting ke arah melintang. Akan segera tampak
peritoneum. Gunting peritoneum dalam arah yang sama sejauh-jauhnya. Lakukan
pengguntingan kea rah tulang dada sampai diafragma. Gunting diafragmanya ke arah
belakang. Lepaskan hati dan jaringan sekitarnya secara tumpul, sehingga hati dan
sebagian diafragma lepas dari tubuh. Kemudian lepaskan hati dari diafragma.
Tempatkan hati tersebut dalam larutan NaCl 0,9 g/dL, pada suhu 4oC.
Setelah pengambilan hati, tetesi jantung dengan heparin dan segera gunting
bagian apexnya. Ambil darah dari rongga dada dengan pipet Pasteur dan tampung
dalam tabung reaksi untuk penetapan kadar glukosa darah.
2. Pelumatan hati.
Keluarkan hati dari larutan NaCl 0,9 g/dL dingin dan keringkan sebentar
diantara dua kertas saring. Kumpulkan hati tikus masing-masing kelompok puasa dan
tidak puasa dan timbang serta catat beratnya.
Lakukan pelumatan hati pada masing-masing kelompok tikus. Timbang hati dan
lakukan pelumatan dengan menambahkan 100 mL aquades.
3. Ekstrasi glikogen.
Masukkan lumatan hati dalam kaserol dan panaskan hingga mendidih.
Tambahkan 5 mL asam asetat untuk mengendapkan protein. Teruskan mendidihkan
campuran tersebut sambil diaduk sehingga volumenya tinggal separuh dari semula.
Kemudian saring lumatan hati ini selagi panas dan tampung ke dalam gelas ukur.
Setelah dingin tambahkan ke dalam filtrate tersebut alcohol 95 %, 4 kali lebih banyak.
Glikogen akan mengendap. Simpan glikogen dalam alcohol ini sampai praktikum
berikut.
4. Pengukuran kadar glukosa darah tikus.
Kadar glukosa darah ditetapkan berdasarkan cara Folin – Wu. Sebelum penetapan kadar
glukosa darh, protein darah harus dapat dipisahkan terlebih dahulu dengan metode Folin
– Wu.
Cara pembuatan filtrate darah bebas protein dengan metode Folin – Wu
Bahan dan pereaksi :
a. Darahb. Aquadesc. Larutan natrium tungstat 10 %d. Larutan asam sulfat ( H2SO4 ) 2/3 N
Pelaksanaan :
1. Pipetkan 7 mL aquades ke dalam labu erlenmeyer 125 mL yang kering.
2. Tambahkan 1 mL darah, goyang labu dengan perlahan-lahan agar terjadi
hemolisis lengkap.
3. Tambahkan 1 mL larutan Na-tungstat 10 %, campur dengan menggoyang
labu.
4. Tambahkan 1 mL larutan H2SO4 2/3 N secara tetes demi tetes sambil terus
menggoyang labu. Tidak boleh terbentuk gelembung-gelembung.
5. Tutup labui Erlenmeyer, goyangkan labu dan diamkan 10 menit, campuran
akan bewarna coklat.
6. Saring melalui kertas saring yang kering dan filtrate jernih yang keluar
ditampung untuk pemeriksaan kadar glukosa. ( Cara kerja lihat modul pemeriksaan
gula darah dalam modul Metabolisme sebelumnya )
7. Bandingkan kadar glukosa darah kedua kelompok tikus percobaan tadi.
8. Siapkan 3 buah tabung Folin – Wu untuk pembuatan larutan blanko, Standar
dan uji dengan komposisinya sebagai berikut :
Tabung Folin – Wu Larutan Blanko Larutan Standar Larutan Uji
Aquades 2 mL --- ---
Standar Glukosa --- 2 mL ---
Filtrat Folin - Wu --- --- 2 mL
Cu Alkalis 2 mL 2 mL 2 mL
Kocok ketiga tabung tersebut kemudian panaskan pada suhu 100oC mendidih selama
8 menit pas lalu dinginkan kemudian tambahkan :
As. Fosfomolibdat 2 mL 2 mL 2 mL
Kocok lagi ketiga tabung itu, kemudian tambahkan aquades hingga mencapai garis
25 mL. Kocok lagi, lalu ukur absorbannya menggunakan spektrofotometri pada λ =
420 nm.
5. Pengukuran kadar glukosa jaringan hati.
Pisahkan endapan glikogen dengan menyaring atau dengan pemusingan.
Pindahkan ke dalam gelas kimia 50 mL dan tambahkan 10 mL aquades dan 10 tetes
HCl pekat, campur dengan baik. Didihkan selama 10 menit untuk menghidrolisis
glikogen dan dinginkan. Netralkan larutan dengan NaOH dengan menggunakan lakmus
sebagai indicator. Pindahkan ke dalam tabung reaksi yang sudah diberi tanda volume 10
mL. Tambahkan aquades sampai volume menjadi 10 mL. Lakukan penetapan kadar
glukosa hasil hidrolisis glikogen hati dengan cara Folin – Wu ( tidak perlu dilakukan
pembuatan filtrate bebas protein ).
Perhitungan :
Kadar glukosa darah :
AbU – AbBlk 100 X 0,2 X mg % AbSt – AbBlk 0,2
Kadar glukosa hasil hidrolisis glikogen hati ( mg / g hati ) :
RU – RB 1 X RS – RB berat hati
Hasil :
Pengukuran berat hati tikus
Tikus puasa 1 dan 2 Tikus tidak puasa 1 dan 2Berat hati 5,1953 gram dan 4,7595 gram 6,5970 gram dan 6, gram
Pengukuran absorban glukosa darah pada λ 420 nm
Glukosa darah Blanko Standar UjiTikus Puasa 0,06 0,12 0,15Tikus tidak puasa 0,01 0,07 0,21
Kadar glukosa darah pada tikus puasa =
0,15 – 0,06 100 X 0,2 X mg % = 100 mg % 0,12 – 0,03 0,2 Kadar glukosa darah pada tikus tidak puasa =
0,21 – 0,01 100 X 0,2 X mg % = 333,3 mg % 0,07 – 0,01 0,2
Kesimpulan :
- Kadar glukosa pada tikus yang puasa adalah 100 mg% dan kadar glukosa
pada tikus yang tidak puasa adalah 333,3 mg%.
- Pada tikus yang puasa kadar glukosa akan lebih rendah daripada tikus yang
tidak puasa. Hal ini disebabkan karena pada tikus yang puasa, glukosa darahnya
banyak dipecah untuk digunakan sebagai bahan metabolisme dalam tubuh sebab
pada tikus ini terjadi kekurangan asupan glukosa dari luar akibatnya tubuh
memanfaatkan sumber glukosa dalam tubuh sendiri sehingga kadar glukosa
darahnya akan menurun.
Hubungan antara glukosa dan glikogen yaitu
Bila seseorang makan maka, intake glukosa didalam tubuh semakin banyak, glukosa tersebut bisa berasal dari karbohidrat yang kita makan. Maka glukosa tersebut akan dipecah menjadi glikogen didalam hati. Prosesnya :
Glukosa
Glikogenolisis, hormonnya : glukagon
Glukosa 6-P Glikogen
Glikogenesis, hormonnya : insulin
Piruvat
Asetil Co-A
Daftar Pustaka
Widya Medika. Biokimia Eksperimen Laboratorium. Jakarta: Bagian Biokimia FKUI, 2001. Hal 102-105.
KADAR GLUKOSA HASIL HIDROLISIS GLIKOGEN HATI ( MG/G HATI)
TABUNG
BAHAN
BLANKO( ml )
STANDAR( ml )
UJI( ml )
Aquades 2 - -Larutan standar
glukosa- 2 -
Bahan uji dari hati tikus
- - 2
Cu alkalis hati 2 2 2Dipanaskan dalam water bath 10 menit
Asam fosfomolibdat 2 2 2
Tikus puasa ( gr ) Tikus tidak puasa ( gr )Berat hati 5,1 11,04
Glukosa darah Blanko Standar Uji tikus puasa 0,03 0,29 0,0625tikus tidak
puasa0,025 0,19 0,075
Glukosa hati Blanko Standar Uji A 420 tikus
puasa0,032 0,28 0,057
A 420 tikus tidak puasa
0,04 0,295 0,114
Kadar glukosa jaringan hati pada tikus puasa :
0,057 – 0,032 1 X = 0,0195 mg /g hati 0,28 – 0, 032 5,17
Kadar glukosa jaringan hati tikus tidak puasa :
0,114 – 0,04 1 X = 0, 0263 0,295 – 0, 04 11,03
TIKUS PUASA TIKUS TIDAK PUASA
KADAR GLUKOSA JARINGAN HATI ( mg/g
hati )
0,0195 0,0263
KADAR GLUKOSA DARAH ( mg%)
12,5 30,3
Kesimpulan :
- Pada tikus yang puasa kadar glukosa akan lebih rendah daripada tikus yang
tidak puasa. Hal ini disebabkan karena pada tikus yang puasa, glukosa darahnya
banyak dipecah untuk digunakan sebagai bahan metabolisme dalam tubuh sebab
pada tikus ini terjadi kekurangan asupan glukosa dari luar akibatnya tubuh
memanfaatkan sumber glukosa dalam tubuh sendiri sehingga kadar glukosa
darahnya akan menurun.
- Kadar glukosa dalam hati tikus puasa lebih rendah daripada kadar glukosa
dalam hati tikus tidak puasa. Hal ini disebabkan karena asupan karbohidrat yang
tidak ada menyebabkan terjadi glikogenelisis glikogen dan glukoneogenesis dalam
memenuhi kebutuhan glukosa dalam tubuh terutama pada jaringan otak.