pengaruh profitabilitas dewan komisaris …repository.umrah.ac.id/1393/1/delvi...

20
1 PENGARUH PROFITABILITAS, DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, LEVERAGE, INTENSITAS ASET TETAP TERHADAP TARIF PAJAK EFEKTIF PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2016 Delvi Afrianti 1 , Jack Febriand Adel 2 , Inge Lengga Sari Munthe 3 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Email : [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas, Dewan Komisaris Independen, Leverage, Intensitas Aset Tetap Terhadap Tarif Pajak Efektif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2013-2016. Sampel ditentukan dangan purposive sampling, sehingga diperoleh total sampel penelitian sebanyak 47 sampel. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id. Data dianalisis menggunakan model analisis Regresi liner berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Profitabilitas berpengaruh negative signifikan terhadap tarif pajak efektif, Dewan Komisaris Independen berpengaruh positif signifikan terhadap tarif pajak efektif, Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap tarif pajak efektif dan Intensitas asset tetap tidak berpengaruh signifikan terhadap tarif pajak efektif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel Profitabilitas, Dewan Komisaris Independen, Leverage, dan Intensitas Aset Tetap berpengaruh terhadap Tarif Pajak Efektif. Nilai adjusted R 2 square adalah 0,304, hal ini berarti 30,4% variabel tarif pajak efektif dapat dijelaskan oleh keempat variabel independen, profitabilitas (ROA), dewan komisaris independen (DK), leverage (DER), intensitas asset tetap (IAT). Sedangkan sisanya yaitu 69,6% (100%-30,4%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model ini. Kata kunci : Profitabilitas, Dewan Komisaris Independen, Leverage Intensitas Aset tetap dan Tarif Pajak Efektif.

Upload: others

Post on 08-Dec-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PROFITABILITAS DEWAN KOMISARIS …repository.umrah.ac.id/1393/1/DELVI AFRIANTI-140462201092-FE-2018.pdf1 PENGARUH PROFITABILITAS, DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, LEVERAGE, INTENSITAS

1

PENGARUH PROFITABILITAS, DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN,

LEVERAGE, INTENSITAS ASET TETAP TERHADAP TARIF PAJAK

EFEKTIF PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2016

Delvi Afrianti1

, Jack Febriand Adel2 , Inge Lengga Sari Munthe

3

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji

(UMRAH), Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Email : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas, Dewan

Komisaris Independen, Leverage, Intensitas Aset Tetap Terhadap Tarif Pajak

Efektif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2013-2016. Sampel ditentukan dangan

purposive sampling, sehingga diperoleh total sampel penelitian sebanyak 47

sampel. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari

www.idx.co.id. Data dianalisis menggunakan model analisis Regresi liner

berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Profitabilitas berpengaruh

negative signifikan terhadap tarif pajak efektif, Dewan Komisaris Independen

berpengaruh positif signifikan terhadap tarif pajak efektif, Leverage tidak

berpengaruh signifikan terhadap tarif pajak efektif dan Intensitas asset tetap tidak

berpengaruh signifikan terhadap tarif pajak efektif. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa secara simultan variabel Profitabilitas, Dewan Komisaris

Independen, Leverage, dan Intensitas Aset Tetap berpengaruh terhadap Tarif

Pajak Efektif. Nilai adjusted R2

square adalah 0,304, hal ini berarti 30,4% variabel

tarif pajak efektif dapat dijelaskan oleh keempat variabel independen,

profitabilitas (ROA), dewan komisaris independen (DK), leverage (DER),

intensitas asset tetap (IAT). Sedangkan sisanya yaitu 69,6% (100%-30,4%)

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model ini.

Kata kunci : Profitabilitas, Dewan Komisaris Independen, Leverage

Intensitas Aset tetap dan Tarif Pajak Efektif.

Page 2: PENGARUH PROFITABILITAS DEWAN KOMISARIS …repository.umrah.ac.id/1393/1/DELVI AFRIANTI-140462201092-FE-2018.pdf1 PENGARUH PROFITABILITAS, DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, LEVERAGE, INTENSITAS

2

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dan mempunyai

penduduk yang cukup besar. Indonesia sendiri mempunyai kekayaan alam yang

berlimpah dan terletak pada kondisi geografis yang strategis, tidak mengherankan

banyak perusahaan dalam maupun luar negeri yang berada di Indonesia. Kondisi

seperti itu dapat menguntungkan pemerintah dalam penerimaan Negara dari sektor

pajak (Ardyansah, 2014)”. Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitra Pajak adalah

iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang sifatnya dapat

dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal yang langsung dapat ditunjukkan

dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Penerimaan pajak

hingga saat ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Penerimaan pajak di tahun 2017 mencapai Rp1.151 triliun atau 89,7% dari

target dalam APBNP 2017 dengan pertumbuhan year-on-year sebesar 4,08%.

Angka pertumbuhan penerimaan ini lebih banyak dipengaruhi oleh Rp122,7

triliun penerimaan di tahun 2016 yang sifatnya tidak berulang yaitu penerimaan

dari program Amnesti Pajak dan revaluasi asset tetap dengan rincian sebagai

berikut:

Sumber Penerimaan 2017 (Rp triliun) 2016 (Rp triliun)

Amnesti Pajak 1 2,0 1 04,0

Revaluasi Aktiva Tetap 0 1 8,7

Total 1 2,0 1 22,7

Sumber : Direktorat Jenderal Pajak, 2018

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh

Profitabilitas, Dewan Komisaris Independen, Leverage Intensitas Aset tetap

terhadap Tarif Pajak Efektif pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2012-2016 baik secara parsial maupun simultan.

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh

Profitabilitas, Dewan Komisaris Independen, Leverage Intensitas Aset tetap

terhadap Tarif Pajak Efektif.

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

Pajak

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan

tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan

negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Pasal 1 Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Perubahan Ketiga Atas

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara

Perpajakan) .

Pajak merupakan beban bagi perusahaan yang dapat mengurangi laba

bersih suatu perusahaan, hampir sebagian besar perusahaan tidak ada yang

sukarela dengan senang hati membayar pajak. Perusahaan membayar pajak karena

Page 3: PENGARUH PROFITABILITAS DEWAN KOMISARIS …repository.umrah.ac.id/1393/1/DELVI AFRIANTI-140462201092-FE-2018.pdf1 PENGARUH PROFITABILITAS, DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, LEVERAGE, INTENSITAS

3

sifatnya memaksa, apabila tidak membayar akan terkena sanksi yang dapat

merugikan perusahaan (Ardyansah, 2014).

Tarif Pajak Efektif

Tarif pajak efektif atau Effective Tax Rate (ETR) dapat digunakan sebagai

indicator perencanaan pajak yang efektif. Dengan demikian Effective Tax Rate

merupakan ukuran terbaik untuk mengevaluasi beban pajak perusahaan yang

sebenarnya. Effective Tax Rate dapat dihitung dari total beban pajak penghasilan

(beban pajak kini) dibagi dengan laba sebelum pajak sehingga dapat dirumuskan

sebagai berikut (Wulandari & Septiari, 2015; Situmorang, 2015; Bachtiar, 2015

dan Subramanyan, dkk (2005)):

Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan atau kinerja perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan. Variabel ini diukur dengan membandingkan laba

setelah pajak dengan total aset (Rodriguez dan Arias, 2012 dalam Ardyansah)

yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

Dewan Komisaris Independen

Komisaris independen merupakan komisaris yang berhasil dari luar

perusahaan yang tidak mempunyai saham dalam perusahaan, dan tidak

mempunyai hubungan baik langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan

kegiatan perusahaan. Variabel ini diukur dengan membagi jumlah komisaris

independen dengan jumlah dewan komisaris Utami & Setyawan (2015) :

Proporsi komisaris independen =

Leverage

Leverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan

utang. Dalam penelitian ini, leverage diproksikan dengan debt to equity ratio

yaitu rasio antara total kewajiban dan total ekuitas dalam pendanaan perusahaan

(Agustina, 2017) .

Page 4: PENGARUH PROFITABILITAS DEWAN KOMISARIS …repository.umrah.ac.id/1393/1/DELVI AFRIANTI-140462201092-FE-2018.pdf1 PENGARUH PROFITABILITAS, DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, LEVERAGE, INTENSITAS

4

H5

Intensitas Aset Tetap

Definisi intensitas aset tetap adalah gambaran besarnya aset tetap yang

dimiliki oleh perusahaan. Penelitian ini menggunakan proxy intensitas aset tetep

untuk menggambarkan intensitas aset tetap perusahaan. Intensitas aset tetap

perusahaan dalam penelitian ini dapat dihitung dengan cara total aset tetap yang

dimiliki perusahaan dibandingkan dengan total aset perusahaan, atau dapat

dirumuskan sebagai berikut (Darmadi, 2013):

Kerangka Pemikiran

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Tarif Pajak Efektif

Rodriguez dan Arias dalam Sartika, 2018 menyebutkan bahwa hubungan

antara profitabilitas dan Effective Tax Rate bersifat langsung dan signifikan.

Tingkat pendapatan cenderung berbanding lurus dengan pajak yang dibayarkan,

sehingga perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi cenderung

memiliki tax burden yang tinggi.

Profitabilitas

(X1)

Leverage

(X3)

Dewan Komisaris

Independen

(X2)

Tarif Pajak Efektif

(Y)

Intensitas Aset

Tetap

(X4)

Page 5: PENGARUH PROFITABILITAS DEWAN KOMISARIS …repository.umrah.ac.id/1393/1/DELVI AFRIANTI-140462201092-FE-2018.pdf1 PENGARUH PROFITABILITAS, DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, LEVERAGE, INTENSITAS

5

Meningkatnya profitabilitas suatu perusahaan dapat disebabkan oleh

meningkatnya kapasitas perusahaan atau sumber pendanaan dalam menjalankan

aktivitas bisnis. Perusahaan yang mempunyai laba atau keuntungannya

meningkat, cenderung memiliki konflik perbedaan kepentingan antara pemilik

perusahaan (prinsipal) dan manajemen (agen) perusahaan cenderung rendah,

karena perusahaan dianggap sudah berjalan sesuai dengan yang di harapkan oleh

pemilik perusahaan (Sartika, 2018).

Perusahaan yang memiliki kemampuan untuk memperoleh keuntungan

harus mempersiapkan pajak yang akan dibayarkan sebesar pendapatan yang

diperoleh. Ketika sebuah perusahaan telah mengalami laba, maka dapat dikatakan

bahwa manejemen telah bekerja dengan baik dalam memaksimalkan sumber daya

yang dimiliki oleh perusahaan (Putri, 2017).

Perusahaan dengan tingkat yang tinggi dapat membayar pajak lebih tinggi

dari perusahaan yang memiliki profitabilitas yang rendah. Penyebabnya adalah

karena pajak penghasilan perusahaan akan dikenakan berdasarkan besarnya yang

diterima oleh perusahaan. Undang – Undang No. 36 tahun 2008 pasal 1

menjelaskan bahwa pajak pengasilan dibebankan kepada subjek yang menerima

atau memperoleh penghasilan dalam tahun pajak.

Dengan adanya uraian diatas didapat hipotesa pertama yaitu:

H1: Diduga Profitabilitas berpengaruh terhadap Effective Tax Rate (ETR)

Pengaruh Dewan Komisaris independen Terhadap Tarif Pajak Efektif

Komisaris independen merupakan komisaris yang bukan merupakan

anggota Manajemen, pemegang saham mayoritas, pejabat atau berhubungan

langsung maupun tidak langsung dengan pemegang saham mayoritas dari suatu

perusahaan tersebut. komisaris independen berfungsi sebagai pemisah

kepentingan antara pemegang saham dengan manajemen perusahaan (Sartika,

2018).

Komisaris independen memiliki peran yang sangat penting yaitu untuk

mengawasi bagaimana organisasi dalam perusahaan dijalankan dan dapat menjadi

penengah antara komisaris dalam dan pihak pemegang saham apabila terjadi

konflik dalam penerapan corporate governance (Sartika, 2018).

Keberadaan dewan komisaris ternyata belum bisa memberikan jaminan

terlaksananya prinsip-prinsip corporate governance , khususnya mengenai

perlindungan terhadap investor serta komisaris independen mempunyai sikap

objektif dan memiliki risiko yang kecil dalam konflik internal. Dengan adanya

komisaris independen diharapkan dapat terjadinya keseimbangan dalam

perusahaan antara manajemen perusahaan dan para stakeholdier-nya, berpendapat

bahwa dewan komisaris independen merupakan pilihana yang paling menonjol

untuk mekanisme corporate governance (Sartika,2018)

Keberadaan komisaris independen berdasarkan keputusan direksi PT.

Bursa Efek Indonesia Nomor Kep-305/BEI/07-2004 mewajibkan perusahaan yang

sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk dapat memiliki komisaris

independen sekurang-kurangnya 30% dari seluruh jajaran anggota dewan

Page 6: PENGARUH PROFITABILITAS DEWAN KOMISARIS …repository.umrah.ac.id/1393/1/DELVI AFRIANTI-140462201092-FE-2018.pdf1 PENGARUH PROFITABILITAS, DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, LEVERAGE, INTENSITAS

6

komisaris. Komisaris independen mengarahkan perusahaan berdasarkan kepada

aturan yang telah ditetapkan dengan tujuan untuk menentukan strategi kebijakan

jangka panjang maupun jangka pendek yang dapat menguntungkan perusahaan

yang terkait dengan meminimaliskan pembayaran pajak (Sartika, 2018).

Menurut peneliti Hanum & Zulaikha (2013), Ardyansah (2014) dan

Wulandari dan Septiari (2015) , kehadiran komisaris independen dalam dewan

komisaris mampu meningkatkan pengawasan terhadap kinerja direksi, sehingga

dapat berpengaruh terhadap manajemen untuk meminimalkan tingkat Effective

Tax Rate suatu perusahaan.

H2 : Diduga Dewan Komisaris Independen berpengaruh terhadap Effective

Tax Rate (ETR)

Pengaruh Leverage Terhadap Tarif Pajak Efektif

Leverage menggambarkan tingkat risiko dari perusahaan yang diukur

dengan membandingkan total hutang perusahaan dengan total ekuitas yang

dimiliki perusahaan. Penggunaan utang dalam membiayai kegiatan operasional

perusahaan akan menimbulkan biaya tetap yaitu bunga. Biaya bunga dapat

dikurangkan dari pajak, sehingga penggunaan utang sebagai pembiayaan

operasional perusahaan akan secara langsung mempengaruhi tarif pajak efektif

perusahaan (Pertiwi, 2018).

Menurut Imelia dalam Pertiwi, 2018 , manajemen perusahaan harus dapat

mengatur hutang dalam perusahaan yang tujuannya agar menguntungkan dan

menghindari kerugian akibat timbulnya hutang.

Hutang dapat digunakan oleh manajer untuk menekan biaya pajak

perusahaan dengan memanfaatkan biaya bunga hutang. Jika biaya bunga hutang

dapat digunakan utuk menekan beban pajak, maka ada kemungkinan manajer

memilih menggunakan hutang untuk pendanaan guna mendapatkan benefit berupa

biaya bunga hutang. Biaya bunga hutang yang timbul akan digunakan sebagai

pengurang pajak sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan. Semakin besar

tingkat hutang akan menurunkan tarif pajak efektif ( Pertiwi, 2018).

Liu dan Cao dalam Ardyansah (2014) menyebutkan bahwa perusahaan

dengan jumlah utang yang lebih banyak memiliki nilai Effective Tax Rate (ETR)

yang lebih rendah. Hal ini dikarenakan biaya bunga dapat mengurangi pendapatan

perusahaan sebelum pajak.

Dengan adanya uraian diatas didapat hipotesa ketiga yaitu

H3: Diduga Leverage berpengaruh terhadap Effective Tax Rate (ETR)

Pengaruh Intensitas Aset Tetap Terhadap Tarif Pajak

Blocher dalam Darmadi (2013) Intensitas aset tetap perusahaan

menggambarkan banyaknya investasi perusahaan terhadap aset tetap perusahaan.

Intensitas aset tetap perusahaan dapat mengurangi pajak karena adanya depresiasi

yang melekat dalam aset tetap. Seperti yang dijelaskan yaitu beban depresiasi

Page 7: PENGARUH PROFITABILITAS DEWAN KOMISARIS …repository.umrah.ac.id/1393/1/DELVI AFRIANTI-140462201092-FE-2018.pdf1 PENGARUH PROFITABILITAS, DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, LEVERAGE, INTENSITAS

7

memiliki pengaruh pajak dengan bertindak sebagai pengurang pajak. Dalam teori

agensi, depresiasi dapat dimanfaatkan oleh manajer untuk menekan jumlah beban

pajak perusahaan. Manajer akan menginvestasikan dana menganggur perusahaan

untuk berinvestasi dalam aset tetap, dengan tujuan untuk mendapatkan

keuntungan berupa depresiasi yang dapat digunakan sebagai pengurang pajak.

Dengan memanfaatkan adanya depresiasi, manajer dapat meningkatkan kinerja

perusahaan untuk tercapainya kompensasi kinerja manajer yang diinginkan.

Penelitian terdahulu yang telah dilakukan Derashid dan Zhang dalam

Darmadi (2013), Richardson dan Lanisa dalam Darmadi (2013) dan Noor et al.

dalam Darmadi (2013) mendapatkan hasil bahwa variabel intensitas aset tetap

berpengaruh negatif terhadap tarif pajak efektif sehingga variabel intesitas aset

tetap berpengaruh positif manajemen pajak. Dengan adanya uraian diatas didapat

hipotesa keempat yaitu:

Dengan adanya uraian diatas didapat hipotesa kedua yaitu

H4: Diduga intensitas aset tetap perusahaan berpengaruh terhadap tarif

pajak efektif

H5: Diduga Profitabilitas, Dewan Komisaris independen , Leverage, dan

Intensitas Aset Tetap berpengaruh terhadap Tarif Pajak Efektif

METODOLOGI PENELITIAN

Objek dan Ruang Lingkup Penelitian

Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan-

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2013-2016. Data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan perusahaan

periode audit pada tahun 2013-2016. Data diambil dari situs resmi Bursa Efek

Indonesia di www.idx.co.id.

Metode Penelitian

Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif, dan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder yang meliputi variabel-variabel independen

penelitian yaitu Profitabilitas, Dewan Komisaris independen, Leverage, Intensitas

Aset Tetap dan variabel dependen penelitian yaitu tarif pajak efektif.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode

purposive sampling. Metode purposive sampling adalah pengambilan sampel

berdasarkan pertimbangan subjek penelitian, sampel dipilih berdasarkan pada

kesesuaian karakteristik dengan kriteria sampel yang ditentukan agar diperoleh

sampel yang representative pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia tahun 2013-2016. Informasi tentang data yang diperlukan

diperoleh dari Laporan Keuangan dan Catatan Atas Laporan Keuangan yang

diunduh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

Page 8: PENGARUH PROFITABILITAS DEWAN KOMISARIS …repository.umrah.ac.id/1393/1/DELVI AFRIANTI-140462201092-FE-2018.pdf1 PENGARUH PROFITABILITAS, DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, LEVERAGE, INTENSITAS

8

Teknik Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016 yaitu sebanyak 138

perusahaan. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini adalah purposive

sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013 : 85).

Penelitian ini menggunakan sampel yang berasal dari Bursa Efek Indonesia tahun

2013-2016. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan beberapa

kriteria yaitu :

1. Perusahaan manufaktur yang melaporkan Laporan Keuangan secara

lengkap per 31 Desember tahun 2013-2016.

2. Perusahaan manufaktur yang menyajikan laporan keuangan dalam mata

uang Rupiah selama periode 2013-2016.

3. Perusahaan manufaktur yang memperoleh laba bersih selama periode

2013-2016.

Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier

berganda. Dengan bantuan SPSS 21.0. dalam analisis ini, terdiri dari uji statistik

deskriptif, uji asumsi klasik (uji normalitas, multikoliniearitas, autokorelasi, dan

heterokedastisitas), dan uji hipotesis (uji t, uji f dan koefisien determinasi).

Metode ini digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel terikat dengan

variabel-variabel bebas. Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda

digunakan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, dewan komisaris

independen, leverage, intensitas asset tetap terhadap tariff pajak efektif pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif

Uji statistik deskriptif dilakukan guna memahami karakteristik variabel penelitian

dari segi nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi (Ghozali,

2013:19). Hasil uji menggunakan program SPSS 21.0 dapat dilihat pada tabel

berikut setelah dioutlier

Tabel 1 Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

TPE 188 .0291 .9476 .288920 .1442463

ROA 188 .0004 .6572 .103341 .1000079

DK 188 .2000 .8000 .382249 .0940113

DER 188 .0709 5.1524 .817735 .8101876

IAT 188 .0403 .7966 .348866 .1679183

Valid N (listwise) 188

Sumber: Data Olahan Penulis,2018

Page 9: PENGARUH PROFITABILITAS DEWAN KOMISARIS …repository.umrah.ac.id/1393/1/DELVI AFRIANTI-140462201092-FE-2018.pdf1 PENGARUH PROFITABILITAS, DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, LEVERAGE, INTENSITAS

9

Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Menurut Ghozali

(2013:164) untuk menguji normalitas residual adalah dengan menggunakan uji

non parametrik kolmogorov-smirnov (K-S). Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S)

dibuat dengan melihat signifikansi di atas 0,05 berarti data berdistribusi normal.

Tabel 2 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 183

Normal Parametersa,b

Mean .0000000 Std. Deviation .08438262

Most Extreme Differences Absolute .089 Positive .082 Negative -.089

Kolmogorov-Smirnov Z 1.200 Asymp. Sig. (2-tailed) .112

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: output spss 21 data diolah 2018

Berdasarkan tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov

adalah 1,200 dan signifikan pada 0,112 karena p-value = 0,112 > 0,05, maka H0

diterima yang berarti data residual berdistribusi secara normal.

Hasil Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

Multikolinearitas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance

inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10 maka tidak terjadi

multikolinearitas (Ghozali, 2013:105).

Tabel 3 Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) .389 .060 6.487 .000

SQRT_ROA -.367 .047 -.512 -7.750 .000 .877 1.140

SQRT_DK .351 .096 .238 3.647 .000 .894 1.118

SQRT_DER .031 .018 .114 1.747 .082 .900 1.111

SQRT_IAT .004 .044 .005 .081 .936 .936 1.069

a. Dependent Variable: SQRT_TPE

Sumber: output spss 21 data diolah 2018.

Page 10: PENGARUH PROFITABILITAS DEWAN KOMISARIS …repository.umrah.ac.id/1393/1/DELVI AFRIANTI-140462201092-FE-2018.pdf1 PENGARUH PROFITABILITAS, DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, LEVERAGE, INTENSITAS

10

diatas menunjukan hasil pengujian multikolonieritas dapat dilihat bahwa semua

variabel independen memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF

kurang dari 10. Hal ini menunjukkan bahwa model penelitian terbebas dari

masalah multikolonieritas.

.

Hasil Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (Ghozali, 2013:110). Untuk melihat ada atau

tidaknya gejala autokorelasi ini maka dapat dilakukan uji Durbin-Watson. Model

regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi dengan melihat

Durbin-Watson berada diantara -2 dan +2 atau -2 ≤ DW ≤ +2 (Sunyoto, 2011:91).

Tabel 4 Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .565a .319 .304 .08533 1.780

a. Predictors: (Constant), SQRT_IAT, SQRT_DK, SQRT_DER, SQRT_ROA

b. Dependent Variable: SQRT_TPE

Sumber : Data Olahan Penulis, 2018

Berdasarkan hasil uji Durbin-Watson pada tabel 4 di atas dapat dilihat

bahwa hasil uji autokorelasi pada nilai Durbin-Watson test menunjukkan nilai

1,774 , dimana angka tersebut berada diantara -2 sampai +2. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini bebas dari adanya autokorelasi.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain jika sama disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut

Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik tidak mengandung

heteroskedastisitas. Untuk melihat heteroskedastisitas, maka dilakukan uji Rank

Spearman dengan melihat nilai signifikan jika > 0,05 maka model regresi tidak

mengandung adanya Heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139).

Page 11: PENGARUH PROFITABILITAS DEWAN KOMISARIS …repository.umrah.ac.id/1393/1/DELVI AFRIANTI-140462201092-FE-2018.pdf1 PENGARUH PROFITABILITAS, DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, LEVERAGE, INTENSITAS

11

Tabel 5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Rank Spearman

Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2018

Berdasarkan output pada tabel 5 diatas, diketahui bahwa nilai sig untuk

variabel Profitabilitas (ROA) sebesar 0,260, nilai sig untuk variabel Dewan

Komisaris Independen (DK) sebesar 0,767, nilai sig untuk variabel Leverage

(DER) 0,331 nilai sig untuk variabel Intensitas Aset Tetap (IAT) 0,558 sehingga

dapat disimpulkan bahwa semua variabel mempunyai nilai sig > 0,05, maka dapat

dipastikan model tidak mengandung heterokedastisitas.

Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 6 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .389 .060 6.487 .000

SQRT_ROA -.367 .047 -.512 -7.750 .000

SQRT_DK .351 .096 .238 3.647 .000

SQRT_DER .031 .018 .114 1.747 .082

SQRT_IAT .004 .044 .005 .081 .936

Sumber : Data Olahan Penulis, 2018

Berdasarkan tabel 6 diatas, maka dapat disusun persamaan regresi linear

berganda sebagai berikut :

ETR = 0,389 - 0,367ROAit + 0,351DKit + 0,031DERit + 0,004IAT it + ℮

Page 12: PENGARUH PROFITABILITAS DEWAN KOMISARIS …repository.umrah.ac.id/1393/1/DELVI AFRIANTI-140462201092-FE-2018.pdf1 PENGARUH PROFITABILITAS, DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, LEVERAGE, INTENSITAS

12

Dari persamaan regresi linear diatas dapat diinterpretasikan sebagai

berikut :

1. Konstanta (α)

Nilai konstanta (α) sebesar 0,389 menyatakan bahwa jika variabel

Profitabilitas, Dewan Komisaris Independen, Leverage, Intensitas Aset

tetap dianggap konstan, maka nilai tarif pajak efektif sebesar 0,389.

2. Koefisien β1 untuk variabel Profitabilitas

Besarnya nilai koefisien regresi (β1) sebesar -0,367. Nilai β1 yang negatif

menunjukkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel

Profitabilitas, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menurunkan

tarif pajak efektif sebesar 0,367.

3. Koefisien β2 untuk variabel Dewan Komisaris Independen

Besarnya nilai koefisien regresi (β2) sebesar 0,351. Nilai β2 yang positif

menunjukkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel Dewan

Komisaris independen, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan

menaikkan tarif pajak efektif sebesar 0,351.

4. Koefisien β3 untuk variabel Leverage

Besarnya nilai koefisien regresi (β3) sebesar 0,031. Nilai β3 yang positif

menunjukkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel Leverage,

dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan tarif pajak efektif

sebesar 0,031.

5. Koefisien β4 untuk variabel intensitas asset tetap

Besarnya nilai koefisien regresi (β4) sebesar 0,004. Nilai β4 yang negatif

menunjukkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel intensitas

asset tetap, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menurunkan tarif

pajak efektif sebesar 0,004.

Hasil Uji Hipotesis

Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-f)

Uji signifikansi simultan (uji-f) digunakan untuk mengetahui apakah

variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel

dependen. Jika nilai Fhitung > Ftabel dan nilai signifikan < 0,05, H0 ditolak, jika nilai

Fhitung < Ftabel dan nilai signifikan > 0,05, H0 diterima (Ghozali, 2013:98).

Tabel 7 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-f)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression .608 4 .152 20.888 .000b

Residual 1.296 178 .007

Total 1.904 182

a. Dependent Variable: SQRT_TPE

b. Predictors: (Constant), SQRT_IAT, SQRT_DK, SQRT_DER, SQRT_ROA

Sumber : Data Olahan Penulis, 2018

Page 13: PENGARUH PROFITABILITAS DEWAN KOMISARIS …repository.umrah.ac.id/1393/1/DELVI AFRIANTI-140462201092-FE-2018.pdf1 PENGARUH PROFITABILITAS, DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, LEVERAGE, INTENSITAS

13

Berdasarkan tabel 7 mengenai hasil uji signifikasi simultan (uji statistik F)

atau uji ANOVA dapat diketahui bahwa tingkat signifikansi yaitu 0,000 < 0,05,

maka dapat dikatakan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Sementara itu dapat juga

dilihat nilai Fhitung dibanding dengan nilai Ftabel. Fhitung memiliki nilai sebesar

20,888. Nilai Ftabel pada tingkat kesalahan α = 5% dengan derajat kebebasan (df) =

df pembilang (k-1) ; df penyebut (n-k). Jumlah variabel penelitian (k) berjumlah

5, dan jumlah sampel (n) sebanyak 183. Jadi df pembilang (5-1) = 4 dan df

penyebut (183-5) = 178, sehingga Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 5%)

adalah 2,42. Jadi Fhitung > Ftabel (20,888> 2,42) dan tingkat signifikansi sebesar

0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak artinya

profitabilitas (ROA), dewan komisaris independen (DK), leverage (DER),

intensitas asset tetap (IAT) secara simultan berpengaruh secara signifikan

terhadap tarif pajak efektif pada perusahaan amnufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2013-2016.

Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-t).

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Dengan

menentukan taraf signifikan adalah 0,05. Apabila Thitung > Ttabel atau - Thitung < -

Ttabel dan nilai sig < 0,05 maka hipotesis akan diterima sedangkan jika Thitung <

Ttabel atau - Thitung > - Ttabel dan nilai sig > 0,05 maka hipotesis akan ditolak atau

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013:99).

Tabel 8 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-t).

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .389 .060 6.487 .000

SQRT_ROA -.367 .047 -.512 -7.750 .000

SQRT_DK .351 .096 .238 3.647 .000

SQRT_DER .031 .018 .114 1.747 .082

SQRT_IAT .004 .044 .005 .081 .936

Sumber : Data Olahan Penulis, 2018

Berdasarkan hasil uji signifikansi parameter individual (uji-t) pada tabel 8

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel profitabilitas (ROA) memiliki tingkat signifikansi 0,000 < 0,05.

Variabel profitabilitas ini juga memiliki nilai thitung sebesar -7,750 < -

1,973457 (ttabel α = 0,05, df = (183-5-1) = 177). Hal ini dapat disimpulkan

bahwa H1 diterima dan H0 ditolak, yang berarti variabel profitabilitas

secara parsial berpengaruh terhadap tarif pajak efektif.

2. Variabel dewan komisaris independen (DK) memiliki nilai tingkat

signifikansi 0,000 < 0,05. Variabel dewan komisaris ini juga memiliki

nilai thitung sebesar 3,647 > 1,973457 (ttabel α = 0,05, df = (183-5-1) = 177).

Page 14: PENGARUH PROFITABILITAS DEWAN KOMISARIS …repository.umrah.ac.id/1393/1/DELVI AFRIANTI-140462201092-FE-2018.pdf1 PENGARUH PROFITABILITAS, DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, LEVERAGE, INTENSITAS

14

Hal ini dapat disimpulkan bahwa H2 diterima dan H0 ditolak, yang berarti

variabel dewan komisaris independen secara parsial berpengaruh terhadap

tarif pajak efektif.

3. Variabel leverage (DER) memiliki nilai tingkat signifikansi 0,82 < 0,05.

Variabel leverage juga memiliki nilai thitung sebesar 1.747 < 1,973457

(ttabel α = 0,05, df = (183-5-1) = 177). Hal ini dapat disimpulkan bahwa H3

diterima dan H0 ditolak, yang berarti variabel leverage secara parsial

berpengaruh terhadap tarif pajak efektif.

4. Variabel intensitas asset tetap (IAT) memiliki nilai tingkat signifikansi

0,936 < 0,05. Variabel intensitas asset tetap juga memiliki nilai tabel thitung

sebesar 0,081 > 1,973457 (ttabel α = 0,05, df = (212-5-1) = 206). Hal ini

dapat disimpulkan bahwa H4 diterma dan H0 ditolak, yang berarti

intensitas asset tetap secara parsial berepengaruh terhadap tarif pajak

efektif.

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression .608 4 .152 20.888 .000b

Residual 1.296 178 .007

Total 1.904 182

a. Dependent Variable: SQRT_TPE

b. Predictors: (Constant), SQRT_IAT, SQRT_DK, SQRT_DER, SQRT_ROA

Sumber : Data Olahan Penulis, 2018

Berdasarkan tabel 4.9 mengenai hasil uji signifikasi simultan (uji statistik

F) atau uji ANOVA dapat diketahui bahwa tingkat signifikansi yaitu 0,000 < 0,05,

maka dapat dikatakan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Sementara itu dapat juga

dilihat nilai Fhitung dibanding dengan nilai Ftabel. Fhitung memiliki nilai sebesar

20,888. Nilai Ftabel pada tingkat kesalahan α = 5% dengan derajat kebebasan (df) =

df pembilang (k-1) ; df penyebut (n-k). Jumlah variabel penelitian (k) berjumlah

5, dan jumlah sampel (n) sebanyak 183. Jadi df pembilang (5-1) = 4 dan df

penyebut (183-5) = 178, sehingga Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 5%)

adalah 2,42. Jadi Fhitung > Ftabel (20,888> 2,42) dan tingkat signifikansi sebesar

0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak artinya

profitabilitas (ROA), dewan komisaris independen (DK), leverage (DER),

intensitas asset tetap (IAT) secara simultan berpengaruh secara signifikan

terhadap tarif pajak efektif pada perusahaan amnufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2013-2016.

Page 15: PENGARUH PROFITABILITAS DEWAN KOMISARIS …repository.umrah.ac.id/1393/1/DELVI AFRIANTI-140462201092-FE-2018.pdf1 PENGARUH PROFITABILITAS, DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, LEVERAGE, INTENSITAS

15

Pembahasan Hasil Penelitian

Pengaruh Profitabilitas terhadap Tarif Pajak Efektif

Berdasarkan uji signifikansi parameter individual (uji-t) variabel

profitabilitas memiliki nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi

0,05. Nilai thitung sebesar -7,750 sedangkan ttabel sebesar -1,973457 sehingga thitung

> ttabel, maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh

terhadap tarif pajak efektif pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2013-2016. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H1

diterima dan H0 ditolak.

Hipotesis pertama yang diajukan oleh peneliti adalah profitabilitas

berpengaruh terhadap tarif pajak efektif pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016. Berdasarkan hasil pengujian

yang dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis pertama dapat

diterima dengan hasil penelitian profitabilitas berpengaruh secara signifikan

negatif terhadap tarif pajak efektif.

Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Noor et, al. (2010)

dan Amelia (2015) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif

terhadap tarif pajak efektif. Besarnya profitabilitas perusahaan dapat mengurangi

beban pajak perusahaan.

Hal ini dikarenakan perusahaan dengan tingkat efisiensi yang tinggi dan

yang memiliki pendapatan tinggi cenderung menghadapi beban pajak yang

rendah. Rendahnya beban pajak perusahaan dikarenakan perusahaan dengan

pendapatan yang tinggi berhasil memanfaatkan keuntungan dari adanya insentif

pajak dan pengurangan pajak yang lain dapat menyebabkan Effective Tax Rate

perusahaan lebih rendah dari yang seharusnya (Noor et, al. 2010).

Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Tarif Pajak Efektif

Berdasarkan uji signifikansi parameter individual (uji-t) variabel

profitabilitas memiliki nilai signifikansi 0,000 lebih besar dari taraf signifikansi

0,05. Nilai thitung sebesar 3,647 sedangkan ttabel sebesar 1,973457 sehingga thitung >

ttabel, maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dewan komisaris independen

berpengaruh signifikan postitif terhadap tarif pajak efektif pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak.

Hipotesis kedua yang diajukan oleh peneliti adalah dewan komisaris

independen berpengaruh terhadap tarif pajak efektif pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016. Berdasarkan hasil

pengujian yang dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis kedua

dapat diterima dengan hasil penelitian dewan komisaris independen t berpengaruh

secara signifikan positif terhadap tarif pajak efektif.

Hasil yang positif ini menunjukkan bahwa peningkatan komisaris

independen akan menyebabkan kinerja perusahaan akan semakin baik dan

Page 16: PENGARUH PROFITABILITAS DEWAN KOMISARIS …repository.umrah.ac.id/1393/1/DELVI AFRIANTI-140462201092-FE-2018.pdf1 PENGARUH PROFITABILITAS, DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, LEVERAGE, INTENSITAS

16

semakin efektif. Sehingga perusahaan akan melakukan hal-hal yang dianggap

perlu agar tercapainya suatu keefektifan dalam kegiatan perusahaan termasuk

dalam penetapan kebijakan yang berkaitan dengan tarif pajak efektif Hanum &

Zulaikha (2013).

Pengaruh Leverage terhadap Tarif Pajak Efektif

Berdasarkan uji signifikansi parameter individual (uji-t) variabel leverage

tidak berpengaruh terhadap tarif pajak efektif pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016. Leverage memiliki nilai

signifikansi 0,82 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05. Nilai thitung sebesar 1,747

sedangkan ttabel sebesar 1,973457 sehingga thitung < ttabel, maka dapat disimpulkan

bahwa H5 ditolak dan H0 diterima.

Hipotesis ketiga yang diajukan oleh peneliti adalah Leverage tidak

berpengaruh terhadap tarif pajak efektif pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016. Berdasarkan hasil pengujian

yang dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis ketiga dapat

diterima dengan hasil penelitian leverage tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap tarif pajak efektif.

Penggunaan dana yang berasal dari hutang akan mengakibatkan risiko

pada perusahaan tersebut apabila laba yang diperoleh perusahaan lebih kecil dari

biaya bunga. Leverage yang tinggi akan meningkatkan biaya bunga diiringi

dengan menurunnya biaya pajak. Sehingga dalam hal ini kreditur akan berfikir

dua kali untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut,karena dikhawatirkan

perusahaan tersebut tidak dapat melunasi kewajibannya secara tepat waktu.

Pengaruh Intensitas Aset Tetap terhadap Tarif Pajak Efektif

Berdasarkan uji signifikansi parameter individual (uji-t) variabel intensitas

asset tetap tidak berpengaruh terhadap tarif pajak efektif pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016. Intensitas

asset tetap memiliki nilai signifikansi 0,936 lebih besar dari taraf signifikansi

0,05. Nilai thitung sebesar 0,081 sedangkan ttabel sebesar 1,973457 sehingga thitung <

ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa H5 ditolak dan H0 diterima.

Hipotesis keempat yang diajukan oleh peneliti adalah intensitas asset tetap

tidak berpengaruh terhadap tarif pajak efektif pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016. Berdasarkan hasil pengujian

yang dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis empat tidak dapat

diterima dengan hasil dengan hasil penelitian intensitas asset tetap tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap tarif pajak efektif.

Hasil tersebut mengindikasikan bahwa intensitas asset tetap pada

perusahaan manufaktur tidak mempengaruhi besaran Effective Tax Rate yang

dihasilkan oleh perusahaan dan terdapat indikasi bahwa pada perusahaan

manufaktur terdapat banyak asset tetap yang habis umur ekonomisnya. Ketika

suatu perusahaan membeli asset dengan umur yang diatas satu tahun, perusahaan

Page 17: PENGARUH PROFITABILITAS DEWAN KOMISARIS …repository.umrah.ac.id/1393/1/DELVI AFRIANTI-140462201092-FE-2018.pdf1 PENGARUH PROFITABILITAS, DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, LEVERAGE, INTENSITAS

17

menyusutkan asset tersebut sepanjang waktu penggunaannya, maka perusahaan

tidak memperhitungkan biaya penyusutan dikarenakan telah habis umur ekonomis

asset tetap (Eugenen F, et. al).

Variabel intensitas asset tetap mempunyai arah yang positif menunjukkan

bahwa perusahaan yang mempunyai asset tetap yang tinggi menanggung beban

pajak yang tinggi. Hal ini dikarenakan beberapa perusahaan mempunyai asset

tetap yang sudah habis manfaat ekonominya tetapi tidak dihentikan pengakuannya

dan untuk asset bergerak seperti kendaraan jika dibawa pulang oleh penggunanya

maka tidak semua biaya penyusutan atau pemeliharaan dapat dibebankan

melainkan hanya sebesar 50% Ardyansah & Zulaikha (2014).

Pengaruh Profitabilitas, Dewan Komisaris Independen, Leverage, Intensitas

Aset Tetap Terhadap Tarif Pajak efektif

Hipotesis kelima dalam penelitian ini adalah Pengaruh Profitabilitas, Dewan

Komisaris Independen, Leverage, Intensitas Aset Tetap Terhadap Tarif Pajak

efektif. Hasil penelitian uji signifikansi simultan (Uji-f) menunjukkan nilai

signifikan 0,000 < 0,05 yang berarti hipotesis keenam diterima. Hal ini

mengindikasikan bahwa Pengaruh Profitabilitas, Dewan Komisaris Independen,

Leverage, Intensitas Aset Tetap berpengaruh secara simultan terhadap Terhadap

Tarif Pajak efektif.

KESIMPULAN

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia selama tahun 2013-2016 dan bertujuan untuk melihat apakah

Profitabilitas, Dewan Komisaris Independen, leverage, dan intensitas asset tetap,

terhadap tarif pajak efektif. Adapun populasi dalam penelitian ini berjumlah 138

perusahaan dan perusahaan yang menjadi sampel sebanyak 47 perusahaan

sehingga data observasi dalam penelitian ini sebanyak 188 data sebelum dioutlier

dan Transformasi. Setelah dilakukan outlier berjumlah 183 data.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Profitabilitas berpengaruh terhadap tarif pajak efektif pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

2. Dewan komisaris Independen berpengaruh terhadap tarif pajak efektif

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2013-2016.

3. Leverage tidak berpengaruh terhadap tarif pajak efektif pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

4. Intensitas Aset Tetap tidak berpengaruh terhadap tarif pajak efektif pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2013-2016.

5. Profitabilitas, Dewan Komisaris Independen, leverage, intensitas Aset

Tetap , berpengaruh secara simultan terhadap tarif pajak efektif pada

Page 18: PENGARUH PROFITABILITAS DEWAN KOMISARIS …repository.umrah.ac.id/1393/1/DELVI AFRIANTI-140462201092-FE-2018.pdf1 PENGARUH PROFITABILITAS, DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, LEVERAGE, INTENSITAS

18

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2013-2016.

Saran

Untuk penelitian selanjutnya juga diharapkan agar dapat menambah

periode penelitian yang tidak hanya empat periode, menambah variabel

independen lain yang dapat mempengaruhi tarif pajak efektif seperti variabel laba

sebagai variabel intervening dan juga jumlah tenaga professional yang dimiliki

perusahaan.

Daftar Pustaka

Agustina, Rian. 2017. Analisis Pengaruh Leverage, (Debt To Equity), dan

Likuiditas (Current Ratio), Terhadap Profitabilitas (Return On Asset) Pada

PT. Bank BNI SYARIAH. Universitas Islam Negeri Raden Fatah

Palembang.

Amelia, V. (2015). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage,

Profitabilitas,Intensitas Aset Tetap, Intensitas Persediaan dan Komisaris

Independen Terhadap Effective Tax Rate (Studi Empiris Pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014).

Skripsi

Ardyansah, Danis. Dan Zulaikha, 2014. Pengaruh Size, Leverage, Profitabilitas,

Capital Intensity Ratio dan Komisaris Independen Terhadap Effective Tax

Rate (ETR) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

Di BEI Selama Periode 2010-2012). Skripsi : Universitas Diponegoro.

Atarwaman, R. J. D. 2011. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,

dan Kepemilikan Manejerial Terhadap Praktek Perataan Laba Yang

Dilakukan Oleh Perusahaan Manufaktur Terhadap Bursa Efek Indonesia,

Jurnal Ilmu Ekonomi Advantege, Vol. 2, No. 2, 19 Februari.

Brigham, Eugene F. 2006. Dasar-Dasar Manajemen , alih bahasa Ali Akbar

Yulianto, Buku satu, Edisi sepuluh. Jakarta: PT Salemba Empat.

Direktorat Jenderal Pajak, 2018.

Darmadi, I. N. H. 2013. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Pajak

Dengan Indikator Tarif Pajak Efektif ( Studi Empiris Pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-

2012). Skripsi : Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21

(7 ed.). Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hanafi, Mamduh dan Halim, Abdul. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Edisi

Ketiga. Cetakan Pertama. Penerbit UPP Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen

YKPN. Yogyakarta.

Page 19: PENGARUH PROFITABILITAS DEWAN KOMISARIS …repository.umrah.ac.id/1393/1/DELVI AFRIANTI-140462201092-FE-2018.pdf1 PENGARUH PROFITABILITAS, DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, LEVERAGE, INTENSITAS

19

Hanum, H. R & Zulaikha. 2013. Pengaruh Karakteristik Corporate Governance

Terhadap Effective Tax Rate (Studi Empiris Pada BUMN yang Terdaftar

Di BEI 2009-2011). Diponegoro Journal Of Accounting Vol. 2 No. 2

Tahun 2013. ISSN (Online) : 2337-3806. Pp 1-10.

Meilinda, Maria. 2013. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen

Laba Pajak (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2011). Skripsi : Universitas

Diponegoro.

Mulyani, S., Darminto., dan Endang, M.W. 2014. Pengaruh Karakteristik

Perusahaan, Koneksi Politik dan Reformasi Perpajakan Terhadap

Penghindaran Pajak (Studi pada perusahaan manufaktur yeng terdaftar di

BEI tahun 2008-2012). Jurnal Mahasiswa Perpajakan Universitas

Brawijaya, Vol. 1, No. 2, 2014, hal 1-9.

Noor RM, F. N. (2010). Corporate Tax Planning : A Study On Corporate

Effective Tax rates of Malaysian Listed Companies. Internasional Journal

of Trade, Econoics and Finance, Vol. 1, No.2.

(OJK,2014).

Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaan Good corporate

governance dalam pasal 1 ayat 4

Pertiwi, K. 2018. Pengaruh Intensitas Modal, Leverage, Intensitas Persediaan,

Transaksi Perusahaan Afiliasi, dan Transfer Pricing Terhadap Tarif Pajak

Efektif Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2013-2016. Jurnal : Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Putri, S. E. 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Return On Asset (ROA),

Leverage dan Intensitas Modal Terhadap Tarif Pajak Efektif ( Studi

Empiris Pada Perusahaan Transportasi yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Periode 2011-2013). Jurnal JOM Fekon, Vol. 3 No. 1.

PSAK No. 16 Tahun 2007

Sartika. 2018. Pengaruh Corporate Governance dan Profitabilitas Terhadap Tarif

Pajak Efektif Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia Periode 2013-2016. Jurnal : Universitas Maritim Raja Ali

Haji.

Situmorang, Prawira Putri C.I. 2015. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan

Mekanisme Corporate Governance Terhadap Effective Tax Rate (ETR)

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2010-2013). Skripsi : Universitas Diponegoro.

Sudarmadhi, Ardi Murdoko & Sularto, Lana. 2007. Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas, Leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan Terhadap Luas

Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan. Proceeding PESAT

(Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitik dan Sipil) Vol. 2. ISSN : 1858-2559.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung :

Alfabeta.

Sujarweni, Wiratna. 2015. Metodelogi Penelitian Bisnis dan Ekonomi.

Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Suta, Anita yolanda dan laksito, herry. 2012. “Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Luas Pengungkapan Informasi Sukarela Laporan Tahunan

Page 20: PENGARUH PROFITABILITAS DEWAN KOMISARIS …repository.umrah.ac.id/1393/1/DELVI AFRIANTI-140462201092-FE-2018.pdf1 PENGARUH PROFITABILITAS, DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, LEVERAGE, INTENSITAS

20

Srudi Empiris Pada Perusahaan Manukfatur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2008-2010”. Universitas Diponegoro.

Suyanto, K. D. & Supramono. 2012. Likuiditas, Leverage, Komisaris Independen,

dan Manajemen Laba Terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan. Jurnal

Keuangan dan Perbankan, Vol. 16, No : Hlm 167-177 Terakreditas SK.

No. 64a/DIKTI/Kep/2010.

Undang - Undang Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Perubahan Keempat atas

Undang - Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan

Tata Cara Perpajakan pada Pasal 1 ayat 1.

Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007 Pasal 108 ayat (5).

Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Perubahan

Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan

Umum Dan Tata Cara Perpajakan.

UU No. 36 Tahun 2008.

Utami, Wahyu Tri & Setyawan, Hendri. Pengaruh kepemilikan Keluarga

Terhadap Tindakan Pajak Agresif Dengan Corporate Governance Sebagai

Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013). Conference

Business, Accounting And Management, Sultan Agung Islamic University

Vol 2 No 1 May 2015. ISSN 2302-9791.

Wulandari, May & Septiari, Dovi. 2015. Effective Tax Rate : Efek Dari Corporate

Governance. Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 3.

No. 2 ISSN: 2337-7887. Pp 177-183.

www.idx.co.id.