pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal...

188
i PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL TERHADAP AKUNTABILITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH SEBAGAI PEMODERASI Skripsi Diajukan Sebagai Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun Oleh: Nurfatin Salma Rufaidah NIM. 11140820000107 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018 M

Upload: ngokhanh

Post on 24-Jul-2019

241 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

i

PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL

TERHADAP AKUNTABILITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

DAERAH DENGAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH SEBAGAI

PEMODERASI

Skripsi

Diajukan Sebagai Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

Nurfatin Salma Rufaidah

NIM. 11140820000107

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 2: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

ii

PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL

TERHADAP AKUNTABILITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

DAERAH DENGAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH SEBAGAI

PEMODERASI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

Nurfatin Salma Rufaidah

NIM. 11140820000107

Di Bawah Bimbingan:

Pembimbing I

Reskino, SE., M.Si., Ak., CA

NIP. 19740928 200801 2 004

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 3: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini, Kamis, 5 April 2018 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa/i:

1. Nama : Nurfatin Salma Rufaidah

2. NIM : 11140820000107

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti dan Desentralisasi Fiskal

Terhadap Akuntabilitas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah Dengan Kinerja Pemerintah

Daerah sebagai Pemoderasi

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswi tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 5 April 2018

1. Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA

NIP. 19760924 200604 2 002

( ____________________ )

Penguji I

2. Ismawati Haribowo, SE., M.Si

NIP. 19800909 201411 2 003

( ____________________ )

Penguji II

Page 4: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Kamis, 7 Juni 2018 telah dilaksanakan ujian skripsi atas mahasiswa/i:

1. Nama : Nurfatin Salma Rufaidah

2. NIM : 11140820000107

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti dan Desentralisasi Fiskal

TerhadapAkuntabilitas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah Dengan Kinerja Pemerintah

Daerah Sebagai Pemoderasi

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 7 Juni 2018

Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM., CA (____________________)

NIP. 19720516 200901 1 006 Ketua

Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc. (____________________)

NIDN. 2004068701 Penguji Ahli

Reskino, SE., M.Si., Ak., CA (____________________)

NIP. 19740928 200801 2 004 Pembimbing

Page 5: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nurfatin Salma Rufaidah

Nomor Induk Mahasiswa : 11140820000107

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain

3. Tidak menggunakan karya ilmiah orang lain tanpa menyebutkan

sumber asli atau tanpa menyebut pemilik karya

4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini

Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya dan telah

melalui pembuktian yang dapat di pertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 13 Mei 2018

Nurfatin Salma Rufaidah

Page 6: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Nurfatin Salma Rufaidah

2. Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 19 April 1996

3. Alamat : Jl. H. Sanan RT 002/ RW 002

No.33Benda Baru Pamulang –

Tangerang Selatan

4. Telepon : 087867193663

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. TK Mutiara Pertiwi Tahun 2001-2002

2. SD Negeri Pamulang 1 Tahun 2002-2008

3. SMP Negeri 17 Tangerang Selatan 2008-2011

4. SMA Negeri 6 Tangerang Selatan Tahun 2011 - 2014

5. S1 Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014-2018

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Bendahara Yayasan Yatim Saleh Ridwan

2. Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi

3. Anggota Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan

Bisnis

4. Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi

5. Bendahara KKN SIAGA 86

IV. KEPANITIAAN

1. Kesekretariatan Musyawarah Perwakilan Mahasiswa Universitas

(MPMU) DEMA UIN Jakarta 2015

2. Divisi Logistik KPPS Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2015

3. Ketua Seminar Pasar Modal DEMA FEB 2016

4. Wakil Ketua OPAK Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2016

5. Steering Commitee Humas Youth Economic Summit DEMA FEB

2016

6. Divisi Verifikasi KPU UIN Jakarta 2016

Page 7: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

vii

V. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Drs. H. Sahrudin

2. Tempat, Tanggal Lahir : Rabakodo, 1 Juni 1963

3. Ibu : Hj. Sri Suarti

4. Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 9 Juni 1973

5. Alamat : Jl. H. Sanan RT 002 RW 002 No.33

6. Anak ke dari : 2 dari 3 bersaudara

Page 8: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

viii

THE IMPACT OF POLITIC DYNASTY AND FISCAL

DECENTRALIZATION ON THE FINANCIAL REPORTING

ACCOUNTABILITY OF LOCAL GOVERNMENT WITH PERFORMANCE

OF LOCAL GOVERNMENT AS MODERATING

ABSTRACT

The purpose of this research is to get empirical evidencethe impact of politic

dynasty and fiscal decentralization on the financial reporting accountability of

local government with performance of local government as moderating. This

research modifies previous research by adding fiscal decentralization variable

and financial performance of local government variable as moderating.The

sampling method in this research using purposive sampling. This research using a

sampel of 234 local government in 2013-2015. Analysis technique used for

hypotheses testing is ordinal logistic regression. Data Research of politic dynasty

and performance obtained from Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementrian

Dalam Negeri, data of fiscal decentralizationj obtained from Direktorat Jenderal

Perimbangan Keuangan and data of financial reporting accountability obtained

from Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). The result show politic dynasty and

dependence on the central government have influence on financial reporting

accountability of local government, but independence of local government does

not significant effect on financial reporting accountability of local government.

While the performance of local government as moderating not has influence on

the relationship between politic dynasty, indpendence of local government and

dependence on the central government with financial reporting accountability on

local government.

Keyword: politic dynasty,fiscal decentralization, accountability, performance of

local government

Page 9: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

ix

PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL

TERHADAP AKUNTABILITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

DAERAH DENGAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH SEBAGAI

PEMODERASI

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh politik dinasti dan

desentralisasi fiskal terhadap akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah

dengan kinerja pemerintah daerah sebagai pemoderasi.Penelitian ini memodifikasi

penelitian sebelumnya dengan menambahkan variabel desentralisasi fiskal dan

variabel kinerja keuangan pemerintah daerah sebagai moderasi.Metode

pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive

sampling.penelitian ini menggunakan sampel dari 234 pemerintah daerah di

Indonesia pada periode 2013-2014. Metode analisis yang digunakan untuk

pengujian hipotesis adalah analisis regresi logistik ordinal. Data penelitian

mengenai politik dinasti dan kinerja pemerintah daerah diperoleh dari Direktorat

Jenderal Otonomi Daerah Kementrian Dalam Negeri, data mengenai desentralisasi

fiskal diperoleh dari Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan dan data

mengenai akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah diperoleh dari opini

audit Badan Pemeriksa Keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa politik

dinasti dan ketergantungan pada pemerintah pusat berpengaruh terhadap

akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah, sedangkan kemandirian daerah

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah. Sementara kinerja pemerintah daerah tidak dapat memoderasi

hubungan politik dinasti, kemandirian daerah dan ketergantungan pada

pemerintah pusat terhadap akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Kata kunci: politik dinasti, desentralisasi fiskal, akutabilitas, kinerja pemerintah

daerah

Page 10: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabilalamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah

memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pegaruh Politik Dinasti dan Desentralisasi Fiskal terhadap

Akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dengan Kinerja Pemerintah

Daerah sebagai Pemoderasi”. Shalawat serta salam senantiasa penulis hanturkan

kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing kita dari

zaman jahiliyah menju zaman kebenaran.

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa terdapat banyak pihak yang telah membantu dalam proses

penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak Drs. H. Sahrudin dan Ibu Hj. Sri Suarti Selaku orang tua penulis,

yang telah membesarkan dan mendidik ananda sejak kecil serta selalu

memberikan dukungan moril maupun materil. skripsi ini ananda berikan

sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada mama dan papa yang selalu

berjuang dan mendoakan ananda hingga menjadi seorang sarjana. Semoga

ananda senantian bisa membuat kalian bangga dan bahagia.

2. Bunaiya Nawal Salwa Putri selaku kakak dan Nurnabilah Musfirah selaku

adik yang telah memberikan dukungan serta doa kepada penulis.

3. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 11: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

xi

6. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM. selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Ibu Reskino, SE., M.Si., Ak., CA. selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah meluangkan waktu untuk membantu, mengarahkan dan selalu

memberikan motivasi kepada penulis selama penyusunan hingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan

berbagi pengalaman selama penulis menjalani studi, semoga menjadi ilmu

yang bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua.

9. Seluruh Staf Tata Usaha serta karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu

dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.

10. Ibu Nur Wachida Yulianti, SE., M.S.Ak selaku dosen pengampu mata

kuliah lab statistik yang telah membantu dan memberikan arahan selama

penulis melakukan pengolahan data pada penelitian ini.

11. Hamdy Farhan yang selalu memberikan bantuan serta semangat kepada

penulis dalam penyusunan skripsi ini.

12. Teman-teman CIS, Mahhal, Najah, Liana, Fifi dan Mutia. Terimakasi telah

menjadi sahabat yang selalu menemani sejak awal perkuliahan hingga

berjuang bersama menyelesaikan studi.

13. Shinta, Intan, Tsizy yang selalu berbagi keceriaan dan menjadi penghibur

dikala jenuh selama menjalani perkuliahan.

14. Sahabati-sahabati KOMFEIS, Dwi, Andi, Nadiyah, Zuhra, Vivi, Reza

yang telah banyak memberikan pengalaman dan doa kepada penulis.

15. Sahabati Tika dan Sahabat Handiko yang telah membantu penulis selama

mengolah data dan menjadi teman berbagi serta teman seperjuangan

menyelesaikan skripsi ini.

16. Zavita Mufariza teman satu bimbingan yang telah membantu dan menjadi

teman berbagi selama penyusunan skripsi ini.

Page 12: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

xii

17. Teman-teman LADIES yang sudah berjuang bersama sejak SMA dan

saling memberikan dukungan satu sama lain hingga saat ini.

18. Natasha, Okta, Ajeng dan Ika yang selalu memotivasi penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

19. Bapak Hafidz dan Bapak Angga selaku staf di Dirjen Otda Kemendagri

yang telah membantu penulis memperoleh data untuk penelitian ini.

20. Keluarga besar HMJ Akuntansi, terimakasih atas kesempatan yang

diberikan kepada penulis untuk mendapatkan pembelajaran, pengalaman,

serta keluarga baru selama menjadi mahasiswa jurusan akuntansi.

21. Teman-teman akuntansi C dan akuntansi 2014, terimakasih telah menjadi

bagian dari perjalanan penulis selama studi di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

22. Sahabat sahabati KOMFEIS 2014, terimakasih sudah memberikan

pengalaman dan pembelajaran kepada penulis selama menjalani

perkuliahan.

23. Teman-teman KKN SIAGA 86, terimakasih untuk pengalaman dan

pembelajaran singkat yang sangat berharga bagi penulis.

24. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu

saya, memberikan dukungan, semangat dan mendoakan saya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat

banyak kekuarangan yang disebabkan oleh masih terbatasnya pengetahuan

serta pengalaman yang dimiliki oleh penulis.Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak

untuk penyempurnaan skripsi ini. Besar harapan penulis bahwa dengan adanya

skripsi ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan serta

pengetahuan bagi penulis pada khususnya dan bagi pihak lain pada umumnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, 13 Mei 2018

Nurfatin Salma Rufaidah

Page 13: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

xiii

DAFTAR ISI

COVER

COVER DALAM ................................................................................................... i

LAMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF...................................iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iv

LEMBAR KEASLIAN KARYA ILMIAH ......................................................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 18

C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 19

D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 19

BAB IITINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 21

A. Tinjauan Literatur .................................................................................. 21

1. Teori Keagenan (Agency Theory) ................................................ 21

2. Politik Dinasti ............................................................................... 24

3. Desentralisasi Fiskal ..................................................................... 27

a. Kemandirian Daerah ........................................................... 30

Page 14: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

xiv

b. Ketergantungan pada Pemerintah Pusat ............................. 32

4. Akuntabilitas Pelaporan Keuangan .............................................. 34

5. Kinerja Pemerintah Daerah .......................................................... 41

6. Hasil Peneliti Terdahulu ............................................................... 44

7. Pengembangan Hipotesis ............................................................. 56

8. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 70

BAB IIIMETODE PENELITIAN ..................................................................... 71

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 71

B. Metode Penentuan Sampel ................................................................... 71

C. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 73

D. Metode Analisis Data ........................................................................... 74

1. Regresi Logistik Ordinal ............................................................. 76

2. Tahapan Pengujian ...................................................................... 77

a. Statistik Deskriptif ............................................................. 77

b. Uji Kelayakan Model (Overall Model Fit) ........................ 78

c. Uji Kelayakan Model Regresi ........................................... 79

d. Uji Koefisien Determinasi ................................................. 80

e. Uji Parallel Lines ............................................................... 80

f. Uji Hipotesis ...................................................................... 81

E. Operasionalisasi Variabel ......................................................................... 82

1. Variabel Independen ...................................................................... 82

a. Politik Dinasti .................................................................... 82

b. Desentralisasi Fiskal .......................................................... 84

1) Tingkat Kemandirian Daerah ........................................ 84

2) Ketergantungan pada Pemerintah Pusat ........................ 86

2. Variabel Dependen ........................................................................ 87

3. Variabel Moderasi ......................................................................... 89

Page 15: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

xv

BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 93

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................................... 93

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian ............................................................. 98

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ......................................................... 99

2. Hasil Analisis dan Pembahasan ................................................... 107

a. Hasil Uji Kelayakan Model ............................................. 107

b. Hasil Uji Kelayakan Model Regresi ................................ 109

c. Hasil Uji Koefisien Determinasi ...................................... 111

d. Hasil Uji Parallel Lines .................................................... 113

e. Hasil Uji Hipotesis ........................................................... 115

BAB VPENUTUP .............................................................................................. 143

A. Kesimpulan .............................................................................................. 143

B. Implikasi .................................................................................................. 144

C. Keterbatasan ............................................................................................ 147

D. Saran ........................................................................................................ 148

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 149

LAMPIRAN - LAMPIRAN ............................................................................. 155

Page 16: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

xvi

DAFTAR TABEL

1.1Hubungan Kekerabatan Kepala Daerah danWakil Kepala Daerah ..................4

1.2Kasus Kecurangan Pemerintah Daerah .............................................................8

2.1Hasil Penelitian sebelumnya ............................................................................45

3.1Operasionalisasi Variabe .................................................................................93

4.1Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria ........................................................98

4.2Statistik Deskripti.............................................................................................99

4.3Skala Interval Derajat Desentralisasi Fiskal ..................................................102

4.4Model Fitting Information(Hasil Uji Variabel Independen) .........................107

4.5Model Fitting Information(Hasil Uji Moderasi).............................................108

4.6Goodness of Fit(Hasil Uji Variabel Independen)...........................................109

4.7Goodness of Fit(Hasil Uji Moderasi)..............................................................110

4.8Pseudo R-Square(Hasil Uji Variabel Independen) ........................................111

4.9Pseudo R Square(Hasil Uji Moderasi) ...........................................................112

4.10Test of Parallel Lines(Hasil Uji Variabel Independen) ...............................114

4.11Test of Parallel Lines(Hasil Uji Moderasi) ..................................................115

4.12Parameter Estimates(Hasil Uji Variabel Independen) ................................ 117

4.13Parameter Estimates(Hasil Uji Moderasi) ...................................................118

Page 17: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

xvii

DAFTAR GAMBAR

1. Kerangka Pemikiran ................................................................................. 70

Page 18: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Penelitian ....................................................................................... 156

2. Registrasi Kunjungan Kementrian Dalam Negeri................................... 157

3. Data Pemerintah Daerah yang Terindikasi Politik Dinasti ..................... 158

4. Hasil Tabulasi Data ................................................................................. 162

5. Hasil Output SPSS .................................................................................. 168

Page 19: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan sistem pemerintahan dari sistem sentralisasi menjadi

sistem desentralisasi memberikan harapan yang besar bagi bangsa

Indonesia agar perubahan tersebut dapat menciptakan kesejahteraan untuk

seluruh lapisan masyarakat (Anggraini dan Riharjo, 2017). Sistem

desentralisasi di Indonesia mulai diberlakukan sejak dikeluarkannya

Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 dan Undang-undang Nomor 25

tahun 1999 yang disempurnakan menjadi Undang-undang Nomor 32 tahun

2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang Undang Nomor 33 tahun

2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan

Daerah.

Otonomi daerah dan desentralisasi fiskal pada dasarnya merupakan

instrumen yang digunakan dalam penyelenggaraan pembangunan negara

agar kesejahteraan masyarakat dapat tercapai dengan mudah.Namun,

Moisiu (2013) menyatakan bahwa ada beberapa pemerintahan di berbagai

negara justru melakukan tindakan korupsi paska implementasi

desentralisasi fiskal. Di Indonesia, desentralisasi fiskal justru

meningkatkan kecendrungan korupsi di daerah (Rinaldi, et al, 2007).

Temuan senada juga disampaikan oleh (Liu, 2008) bahwa efek negatif

desentralisasi fiskal adalah justru meningkatkan korupsi, bukan

menghasilkan perbaikan kualitas pelayanan publik. Hal

Page 20: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

2

inimengindikasikan adanya kesenjangan praktikal (practical gap) atau

anomaldari tujuan diberlakukannya otonomi pemerintahan.Pemberian

wewenang otonomi daerah menyebabkan adanya perubahan mendasar

terhadap hubungan antara pusat dan daerah khususnya dalam bidang

administrasi maupun pola hubungan antara pemerintah pusat dan daerah

(Sidik, 2002).

Menurut Syahrudin (2006), kemampuan dan kapasitas yang

dimiliki setiap daerah berbeda-beda dari segi keuangan, infrastruktur, dan

sumberdaya manusianya, sehingga implementasi otonomi daerah

menimbulkan berbagai permasalahan. Sejak otonomi digelar di Indonesia,

yang kemudian diikuti pemilihan daerah yang digelar langsung, ada

kecenderungan bermunculan dinasti politik (Anggraini dan Riharjo, 2017).

Pemilihan kepala daerah langsung menjadi salah satu penyebab

munculnya masalah politik dinasti (Nuritomo dan Rossieta, 2014). Politik

dinasti mempersulit munculnya calon alternatif bagi rakyat, karena politik

dinasti memiliki kesempatan yang lebih besar untuk memenangkan

pemilihan umum, sehingga menyababkan rendahnya kualitas calon kepala

daerah dan dapat mempengaruhi pengelolaan dana publik serta

mempengaruhi akuntabilitas pelaporan keuangan daerah(Querubin, 2015).

Kurangnya birokrat yang terlatih dan lemahnya administrasi di tingkat

daerah juga dapat menjadi penyebab terjadinya korupsi. Ketika derajat

desentralisasi fiskal semakin tinggi, maka pemerintah daerah dan

Page 21: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

3

DPRDsemakin leluasa dalam megontrol dan mengelola keuangannya

sendiri, sehingga risiko terjadinya korupsi semakin kuat.

Politik dinasti ini mulai terlihat di Era Reformasi yang dikenal

lebih demokratis. Seharusnya dalam pemerintahan yang demokratis,

rakyat mempunyai peluang yang lebih besar untuk terlibat dalam proses

politik dan diberi kebebasan untuk memilih wakilnya. Wakil yang

dimaksud adalah kepala daerah yang dalam hal ini adalah Walikota atau

Bupati. Namun dengan adanya Politik dinasti, membuat peluang yang

dimiliki oleh rakyat untuk terlibat di dalam proses politik sangat kecil. Hal

ini disebabkan karena pemimpin-pemimpin yang mempunyai hubungan

keluarga (Amelia, 2015).

Menurut Haryanto (2016), penyebab munculnya risiko terjadinya

kontrol penuh oleh elit lokal, salah satunya adalah pelaksanaan

desentralisasi dan otonomi daerah. Di Indonesia, banyak elit lokal yang

membangun politik dinasti di daerah dengan memanfaatkan mekanisme

yang sah dalam demokrasi yang terdesentralisasi, yaitu melalui pemilihan

umum kepala daerah (Halim, 2014). Pemilihan kepala daerah langsung

menjadi salah satu penyebab munculnya masalah politik dinasti. Para

politisi dinasti mewarisi jabatan publik yang sama dari anggota keluarga

mereka yang memegang sebelumnya(Asako et al, 2012).

Nuritomo dan Rossieta (2014) menyatakan bahwa, praktik politik

dinasti di Indonesia semakin jelas dan terpapar dari barat Indonesia sampai

Indonesia bagian timur. Dari data Kementerian Dalam Negeri, ada 57

Page 22: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

4

kepala daerah yang terindikasi membangun politik dinasti. Dari 57 kepala

daerah tersebut, hanya 17 diantaranya yang kalah dalam

pilkada.Selebihnya, mereka menjadi pemenang menggantikan kekuasaan

keluarganya (Hasibuan, 2013).Menurut Dirjen Otonomi Daerah

Kementrian Dalam Negeri yang dikutip oleh Ruslan Tambak (2017) dalam

Kantor Berita Politik RMOL.CO, Ada 58 kandidat terindikasi politik

dinasti di pilkada 2017.

Tabel 1.1

Tabel Hubungan Kekerabatan Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah

No

Nama Kepala

Daerah / Wakil

Kepala Daerah

Jabatan Hubungan

Kekerabatan Periode

1. Drs. H.

Sjachroedin ZP,SH

Gubernur

Lampung

Ayah dari Bupati

Lampung Selatan

2003-2014

2.

H. Rycko Menoza,

SZP, SE., SH.,

MBA.

Bupati

Lampung

Selatan

Anak dari

Gubernur

Lampung

2010-2015

3.

Handitya Narapati Wakil

Bupati

Pringsewu

Anak mantan

Bupati Pringsewu

2011-2016

4.

Drs. Sinyo Harry

Sarundajang

Gubernur

Sulawesi

Utara

Ayah dari Wakil

Bupati Minahasa

2005-2010

dan 2010-

2015

5. Ivan S.J.

Sarundajang

Wakil

Bupati

Minahasa

Anak Gubernur

Sulawesi Utara

2013-2018

6.

Harley Alfredo

Benfica

Manngindaan

Wakil

Walikota

Manado

Anak mantan

Gubernur

Sulawesi Utara

2010-2015

8. Hj. Ratu Atut

Chosiyah

Gubernur

Banten

Kakak wakil

Bupati Serang

dan Walikota

Serang, Kakak

ipar Walikota

Tangsel, Anak

tiri Wakil Bupati

Pandeglang

2007-2014

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 23: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

5

Tabel 1.1 (Lanjutan)

No

Nama Kepala

Daerah / Wakil

Kepala Daerah

Jabatan Hubungan

Kekerabatan Periode

9. Hj. Heryani Wakil

Bupati

Pandeglang

Ibu tiri Gubernur

Banten

2011-2016

10. Hj. Airin Rachmi

Diani, SH., MH.

Walikota

Tangerang

Selatan

Adik ipar

Gubernur Banten

2011-2016

dan 2016-

2021

11. Hj. Ratu Tatu

Chasanah, SE.

Wakil

Bupati

Serang

(2010-

2015)

Adik kandung

Gubernur Banten

2010-2015

12. Tubagus Haerul

Jaman

Walikota

Serang

Adik tiri

Gubernur Banten

2008-2011

dan 2013-

2018

13. Ahmed Zaki

Iskandar

Bupati

Tangerang

Anak mantan

Bupati Tangerang

Ismet Iskandar

2013-2018

14. H. Syahrul Yasin

Limpo, SH., M.Si

Gubernur

Sulawesi

Selatan

Kakak kandung

Bupati Gowa

2008-2018

15. Ir. H. Andi Idris

Syukur MS

Bupati

Barru

Anak mantan

Bupati Barru

2010-2016

16. H. Ichsan Yasin

Limpo, SH., MH.

Bupati

Gowa

Adik Gubernur

Sulawesi Selatan

2005-2015

17. Adelheid Sosang,

SP., MH

Wakil

Bupati

Tana

Toraja

Istri mantan

Bupati Tana

Toraja

2010-2015

18. M.H. Natsir

Ibrahim

Wakil

Bupati

Takalar

Anak mantan

Bupati Takalar

2012-2017

19. Drs. Bachrum

Harahap

Bupati

Padang

Lawas

Utara

Ayah Walikota

Padang

Sidempuan

2013-2018

20. Andar Amin

Harahap, S.STP.,

M.Si

Walikota

Padang

Sidempuan

Anak Bupati

Padang Lawas

Utara

2013-2018

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 24: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

6

Tabel 1.1 (Lanjutan)

No.

Nama Kepala

Daerah / Wakil

Kepala Daerah

Jabatan Hubungan

Kekerabatan Periode

21. Zumi Zola Zulkifli,

STP, MA

Bupati

Tanjung

Jabung Timur

(2011-2015)

Gubernur

Jambi (2016-

2021)

Anak mantan

Gubernur Jambi

2011-

2015

22. Novirzah, SE Wakil

Wallikota

Pagar Alam

Anak mantan

Walikota Pagar

Alam Djazuli

Kuris

2013-

2028

23. Hj. Neneng

Hasanah Yasin

Bupati Bekasi Menantu mantan

Bupati Bekasi

2012-

2017

24. Anna Sophanah Bupati

Indramayu

Istri mantan

Bupati Indramayu

2010-

2015

25. Hj. Ati Suharti, SE Walikota

Cimahi

Istri mantan

Walikota Cimahi

2012-

2017

26. Dadang M. Naser,

SH., S.Ip

Bupati

Bandung

Menantu mantan

Bupati Bandung

Obar Sobama

2010-

2015

dan

2016-

2021

27. Dr. Hj. Widya

Kandi Susanti,

MM.

Bupati Kendal Istri mantan

Bupati Kendal

2010-

2015

28. Sri Hartini Wakil Bupati

Klaten (2010-

2015)

Bupati Klaten

(2021)

Istri mantan

Bupati Kendal

2010-

2015

29. Sri Suryawidati Bupati Bantul Istri mantan

Bupati Bantul

2010-

2015

30. Hj. Puput

Tantriana Sari, SE

Bupati

Porbolinggo

Istri mantan

Bupati

Probolinggo

2013-

2018

31. Dr. Hj. Haryanti

Sutrisno

Bupati Kediri Istri mantan

Bupati Kediri

2010-

2015

dan

2016-

2021

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 25: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

7

Tabel 1.1 (Lanjutan)

No.

Nama Kepala

Daerah / Wakil

Kepala Daerah

Jabatan Hubungan

Kekerabatan Periode

32. Mohammad

Makmun Ibnu

Fuad

Bupati

Bangkalan

Anak mantan

Bupati Bangkalan

2013-

2018

33. K.H.M. Zainul

Majdi, MA

Gubernur

NTB

Adik kandung

Wakil Bupati

Lombok Timur

2008-

2013

dan

2013-

2018

34. H.M. Syamsul

Luthfi, SE

Wakil Bupati

Lombok

Timur

Kakak kandung

Gubernur NTB

35. H. Qurais dan H.

Abidin H. A.

Rahman H.

Abidin, SE

Walikota

Bima dan

Wakil

Walikota

Bima

Walikota dan

Wakil Walikota

merupakan kakak

beradik

2013-

2018

36. H. Supian Hadi,

S.Ikom

Bupati Kota

Waringin

Timur

Menantu Bupati

Seruyan

2010-

2015

dan

2016-

2021

37. Rita Widyasari,

S.Sos., MM

Bupati Kutai

Kartanegara

Anak mantan

Bupati Kutai

Kartanegara

2010-

2015

dan

2016-

2021

38. Tausikal Abua, SH Bupati

Maluku

Tengah

Kakak mantan

Bupati Maluku

2012-

2016

39. Ni Putu Eka

Wiryastuti

Bupati

Tabanan

Anak mantan

Bupati Tabanan

Nyoman Adi

Wiryatama

2010-

2015

dan

2015-

2020

Sumber: Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementrian Dalam Negeri

Diungkapakan oleh Rakhmat Nur Hakim (2017) dalam

KOMPAS.combahwa politik dinasti jadi hambatan untuk menghasilkan

kepala daerah berkualitas. Selain itu, kasus korupsi di Klaten dan Banten

Page 26: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

8

dianggap contoh sempurna politik dinasti menurut peneliti divisi korupsi

politik Indonesian Corruption Watch (ICW) Almas Sjafrina yang

diungkapkan pada KOMPAS.com olehAmbaranie Nadia Kemala

Movanita. Mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar

dalam diskusi pilkada di Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis pada

11 Februari 2017, mengatakan bahwa politik dinasti indentik dengan

korupsi. Karena itu, dalam perspektif hukum di negara ini, politik dinasti

sudah tidak tepat lagi dan jika sebuah masyarakat ingin hidup sejahtera,

politik dinasti harus dihindari. Hal tersebut diungkapkan oleh L Gora

Kunjana (2017) pada BERITASATU.com.

Tabel 1.2

Tabel Kasus Kecurangan Pemerintah Daerah

Kasus

Status

Politik

Dinasti

Kronologis Sumber

Kasus

korupsi

pengadaan

alat

kesehatan di

Rumah Sakit

Rujukan

Provinsi

Banten

Terindikasi Hj. Ratu Atut

Chosiyah selaku

Gubernur Banten

bekerjasama dengan

adiknya yaitu Tubagus

Chairi Wardana untuk

menggelapkan

sejumlah uang dari

APBD yang

dialokasikan untuk

pengadaan alat

kesehatan RS Rujukan

Banten. Kerugian

akibat kecurangan ini

sebesar Rp 79,79

miliar.

https://www.mer

deka.com/peristi

wa/fakta-

mengejutkan-

cara-atut-dan-

wawan-korupsi-

di-banten.html

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 27: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

9

Tabel 1.2 (Lanjutan)

Kasus

Status

Politik

Dinasti

Kronologis Sumber

Kasus Suap

dan

Pencucian

Uang oleh

mantan

Bupati

Bangkalan

Terindikasi Fuad Amir Imran

yang merupakan

mantan Bupati

Bangkalan dan juga

ayah dari Bupati

Bangkalan Moh.

Makmun Ibnu Fuad

menerima suap dari

PT MKS sebesar Rp

18,05 miliar terkait

permintaan

penyaluran gas alam

ke Gili Timur. Selain

itu Fuad melakukan

pencucian uang

dengan mengalihkan

beberapa hartanya

menjadi atas nama

istri dan anaknya.

https://nasional.

kompas.com/rea

d/2018/03/02/07

292391/6-

dinasti-politik-

dalam-pusaran-

korupsi-suami-

istri-hingga-

anak-

orangtua?page=

all

Kasus

gratifikasi

Gubernur

Jambi

Terindikasi Zumi Zola selaku

Gubernur Jambi yang

juga merupakan anak

dari mantan Gubernur

Jambi diduga

menerima gratifikasi

sebesar Rp 6 miliar

dari sejumlah proyek

di Provinsi Jambi.

Kasus yang menjerat

Zumi Zola ini

merupakan

pengembangan dari

kasus suap

pengesahan APBD

2018.

https://www.kap

anlagi.com/sho

wbiz/selebriti/zu

mi-zola-ditahan-

kpk-setelah-jadi-

tersangka-

korupsi-rp-6-

miliar-

41157c.html

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 28: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

10

Tabel 1.2 (Lanjutan)

Kasus

Status

Politik

Dinasti

Kronologis Sumber

Kasus

gratifikasi

yang

dilakukan

oleh Rita

Widyasari

selaku Bupati

Kutai

Kartanegara

dan

penyalahguna

an dana oleh

ayahnya

Syaukani

Hasan

mantan

Bupati Kutai

Kartanegara

Terindikasi Rita Widyasari selaku

Bupati Kutai

Kartanegara yang juga

merupakan anak dari

Syaukani Hasan

mantan Bupati Kutai

Kartanegara menerima

suap sebesar Rp 6

miliar atas pemberian

operasi untuk

keperluan inti dan

plasma perkebunan

kelapa sawit kepada

PT Sawit Golden

Prima dan

menyamarkan

gratifikasi sebesar Rp

436 miliar. Selain

Rita, ayahnya yang

pernah menjabat

sebagai Bupati Kutai

Kartanegara juga

tersandung kasus

penyalahgunaan dana

perangsang pungutan

sumber daya alam

(migas), dana studi

kelayakan Bandara

Kutai, dana

pembangunan

Bandara Kutai, dan

penyalahgunaan dana

pos anggaran

kesejahteraan

masyarakat sebesar

Rp 93,204 miliar

https://nasional.

kompas.com/rea

d/2018/03/02/07

292391/6-

dinasti-politik-

dalam-pusaran-

korupsi-suami-

istri-hingga-

anak-

orangtua?page=

all

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 29: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

11

Tabel 1.2 (Lanjutan)

Kasus Status

Politik

Dinasti

Kronologis Sumber

Kasus jual

beli jabatan

di Klaten

Terindikasi Sri Hartini menerima

suap terkait promosi

jabatan dalam

pengisian susunan

organisasi dan tata

kerja organisasi

perangkat daerah.

Menurut KPK, kasus

korupsi ini dampak

dari politik dinasti.

Pada periode 2000-

2005, Haryanto dan

Sunarna berpasangan

menjadi Bupati dan

Wakil Bupati Klaten.

Kemudian pada

periode selanjutnya,

yaitu 2005-2015,

Haryanto lengser dan

digantikan Sunarna

sebagai bupati.

Sedangkan wakil

Sunarna adalah Sri

Hartini, yang

merupakan istri

Haryanto. Kembali

berselang ke periode

berikutnya, yaitu

2016-2021, gantian

Sunarna yang lengser

dan Sri Hartini

menjadi bupati.

Wakilnya adalah Sri

Mulyani, yang

merupakan istri

Sunarna.

www.bbc.com/i

ndonesia/indone

sia/-38484498

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 30: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

12

Tabel 1.2 (Lanjutan)

Kasus Status

Politik

Dinasti

Kronologis Sumber

Kasus Suap

Pasar Atas

oleh

Walikota

Cimahi

Terindikasi Tiswara Dhanu Barata

dan Hendriza Soleh

Gunadi pemilik

perusahaan pemegang

tender proyek

pembangunan tahap II

Pasar Atas menyuap

Walikota Cimahi Atty

Suharti beserta

suaminya Itoch

Tochija yang

merupakan mantan

Walikota Cimahi

sebesar Rp 500 juta.

Penyuapan dilakukan

agar kedua pengusaha

tersebut menjadi

perusahaan pelaksana

pembangunan Pasar

Atas. Kedua

pengusaha sudah

melakukan kerjasama

sejak Itoch menjabat.

https://nasional.t

empo.co/read/87

1818/korupsi-

pasar-cimahi-

dua-penyuap-

wali-kota-

divonis-25-

tahun-bui

Sumber: Data Kementrian Dalam Negeri dan media online

Berdasarkan penjabaran kasus diatas, dapat dilihat bahwa tujuan

desentralisasi fiskal memang tidak semulus yang direncanakan.Banyak

dampak yang terjadi di luar perencanaan.Diantaranya yaitu munculnya elit

lokal yang ingin menguasai suatu daerah dengan membangun politik

dinasti (Anggraini dan Riharjo, 2017).Pemilihan yang dilakukan secara

langsung oleh rakyat yang diharapkan memajukan daerah tidak

sepenuhnya berhasil. Politik patrimonial yang kuat dalam politik telah

menempatkan lembaga-lembaga demokrasi dalam posisi yang rapuh(Choi,

Page 31: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

13

2009).Selain itu, desentralisasi juga menimbulkan terjadinya pergeseran

korupsi ke tingkat daerah (Moisiu, 2013).

Fenomena politik dinasti terjadi di berbagai negara dalam lingkup

eksekutif dan legislatif di tingkat lokal maupun nasional, seperti di Filipina

(Mendoza, 2012), Argentina (Rossi, 2009), Amerika Serikat (Dal Bo &

Snyder, 2009), dan Jepang (Asako et al., 2012). Maraknya politik dinasti

dianggap sebagai ancaman bagi proses demokratisasi dan pembangunan

ekonomi dalam jangka waktu yang panjang (Querubin, 2015).

MenurutMendoza (2012), politik dinasti dapat melemahkan kompetisi

politik, mengurangi akuntabilitas laporan keungan pemerintah daerah,

membuat kekuasaan politik menjadi terpusat, dan melanggengkan

hubungan patron-klien dalam politik tradisional. Menguatnya politik

dinasti dapat menyebabkan potensi korupsi yang dilakukan para anggota

keluarga dinasti yang berkuasa di daerah semakin besar (Hasibuan, 2013).

Melihat semakin luasnya praktik politik dinasti di berbagai daerah

di Indonesia, pemerintah pusat berupaya mengendalikan politik dinasti

melalui revisi perundang-undangan tentang Pemerintah Daerah dan

Pemilihan Kepala Daerah. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang

“Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014

tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-

Undang” yang mengatur Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota di

Indonesia membatasi praktik politik dinasti. Pasal 7 huruf r menyatakan

Page 32: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

14

bahwa syarat menjadi Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur, Calon

Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta Calon Walikota dan Calon Wakil

Walikota adalah “tidak memiliki konflik kepentingan dengan petahana”.

Namun, pada 8 Juli 2015, Mahkamah Konstitusi membatalkan

pasal tersebut melalui putusan perkara nomor 33/PUU-XIII/2015 karena

aturan larangan seorang calon kepala daerah yang berkonflik kepentingan

dengan pertahanan itu bertentangan dengan konstitusi. Namun dalam

sidang putusan perkara nomor 33/PUU-XIII/2015, Mahkamah Konstitusi

(MK) menganulir larangan seorang calon kepala daerah berkonflik

kepentingan dengan petahana (Kepala Daerah yang sedang menjabat),

yang dicantumkan dalam UU Nomor 8 Tahun 2015. Peraturan tersebut

pun batal sebelum sempat diterapkan oleh Komisi Pemilihan Umum

(KPU) dalam Pilkada serentak tahun 2015 (Sumber: CNN Indonesia,

2015).

Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam

penyelenggaraan pemerintahan yang diatur dalam UU Nomor 17 Tahun

2003 tentang Keuangan Negara dan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah, pemerintah melakukan upaya demi mewujudkan

transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah, baik

pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, yaitu dengan menyampaikan

laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. Pemerintah daerah

harus mengelola dan melaporkan keuangannya secara akuntabel dan

transparan.Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) memuat

Page 33: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

15

informasi tentang seluruh pelaksanaan tugas pemerintah baik urusan

desentralisasi, tugas pembantuan maupun tugas umum pemerintahan (PP

No.3 tahun 2007).

LPPD harus disusun dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi

sehingga dapat dijadikan sebagai mekanisme evaluasi tata kelola

pemerintahan (PP No.3 tahun 2007).Akuntabilitas diharapkan mampu

mengubah kondisi pemerintahan yang masih kurang menjadi lebih baik

dalam memberikan pelayanan publik dan pemerintahan yang korupsi

menjadi suatu tatanan pemerintahan yang demokratis. Dengan

penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel akan mendapat dukungan

dari publik. Karena akuntabilitas dapat menjadi cerminan komitmen

pemerintah dalam melayani publik. Hal tersebut akan mampu membangun

kepercayaan masyarakat atas apa yang diselenggarakan, direncanakan, dan

dilaksanakan oleh program yang berorientasi kepada publik (Anggraini

dan Riharjo, 2017).

Politik desentralisasi telah membawa perubahan yang cukup besar

bagi daerah dalam proses pengelolaan kekuasaan. Politik desentralisasi

telah memberikan porsi kekuasaan yang besar terhadap daerah.

Implikasinya adalah kelompok elit politik lokal lebih memiliki akses

dalam mengontrol sumber daya kekuasaan, dan lebih banyak terlibat

dalam proses politik. Pandangan negatif terhadap politik dinasti yang

mulai bermunculan setelah otonomi daerah memerlukan kajian empiris

yang dapat membuktikan bahwa kebijakan mengenai desentralisasi fiskal

Page 34: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

16

yang memicu lahirnya politik dinasti memang benar membawa dampak

negatif terhadap akuntabilitas dan perkembangan pemerintah

daerah.Namun penelitian tentang hubungan antara politik dinasti dengan

akuntabilitas dan kinerja keuangan pemerintah daerah masih sangat jarang

dilakukan.

Penelitian politik dinasti dari aspek keuangan negara di Indonesia

pertama kali dilakukan oleh Nuritomo & Rossieta (2014).Dalam penelitian

yang dilakukan oleh Nuritomo dan Rossieta (2014), menjelaskan tentang

pengaruh politik dinasti terhadap akuntabilitas keuangan dan kinerja

keuangan pemerintah daerah di Indonesia dengan melibatkan daerah

dinasti dan daerah non dinasti selama tahun 2011 dan 2012.Dalam

penelitian tersebut, ditemukan bahwa politik dinasti berpengaruh negatif

terhadap akuntabilitas keuangan pemda. Selain itu, desentralisasi fiskal

yang diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi

penyelenggaraan pemerintahan dalam meningkatkan kinerja dan kualitas

pelayanan pubik, pada kenyataannya juga menimbulkan dampak negatif

terhadap pengelolaan keuangan daerah sehingga akuntabilitas di instansi

pemerintah daerah perlu diperkuat dan mengkaji aspek apa yang diduga

akan berpengaruh terhadap akuntabilitas laporan keuangan pemerintah

daerah.

Banyaknya kasus terkait politik dinasti dan permasalahan yang

muncul sejak diberlakukannya desentralisasi fiskal serta adanya pro dan

kontra mengenai politik dinasti yang mulai muncul di era desentralisasi

Page 35: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

17

fiskal, membuat peneliti ingin melakukan kajian empiris untuk mengetahui

dampak dari politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap pengelolaan

keuangan pemerintah daerah.Selain itu, pada penelitian-penelitian

sebelumnya menunjukkan hasil yang berbeda, sehingga peneliti tertarik

melakukan penelitian ini untuk menambah bukti empiris terkait pengaruh

politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap pengelolaan keuangan

pemerintah daerah.

Penelitian mengenai politik dinasti dan akuntabilitas laporan

keuangan daerah telah dilakukan sebelumnya oleh Nuritomo dan Rossieta

(2014) dengan judul “Politik Dinasti, Akuntabilitas Dan Kinerja

Keuangan”.Penelitian ini merupakan replikasi dan modifikasi dari

penelitian sebelumnya. Pada penelitian kali ini, peneliti menambah

variabel desentralisasi fiskal dan kinerja pemerintah daerah sebagai

moderasi.

Penelitian ini dimaksudkan untuk menambah bukti empiris dalam

kajian mengenai desentralisasi fiskal dan politik dinasti di Indonesia

khususnya dalam aspek keuangan negara.Peneliti berharap penelitian ini

dapat menjadi masukan bagi pemerintah daerah dan dapat menjadi

referensi bagi pemerintah itu sendiri maupun bagi peneliti selanjutnya.

Berdasarkan hal-hal yang telah dijabarkan di atas, maka peneliti

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Politik Dinasti dan

Desentralisasi Fiskal Terhadap Akuntabilitas Laporan

Page 36: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

18

KeuanganPemerintah Daerah dengan Kinerja Pemerintah Daerah

Sebagai Pemoderasi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan

yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah politik dinasti berpengaruh terhadap akuntabilitas pelaporan

keuangan pemerintah daerah?

2. Apakah desentralisasi fiskal yang diukur dengan kemandirian daerah

berpengaruh terhadap akuntabilitas laporan keuangan pemerintah

daerah?

3. Apakah desentralisasi fiskal yang diukur dengan tingkat

ketergangungan terhadap pemerintah pusat berpengaruh terhadap

akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah?

4. Apakah kinerja pemerintah daerah dapat memoderasi hubungan politik

dinasti dengan akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah?

5. Apakah kinerja pemerintah daerah dapat memoderasi hubungan

kemandirian daerah dengan dengan akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah?

6. Apakah kinerja pemerintah daerah dapat memoderasi hubungan tingkat

ketergantungan terhadap pemerintah pusat dengan akuntabilitas

laporan keuangann pemerintah daerah?

Page 37: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

19

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:

1. Pengaruh politik dinasti terhadap akuntabilitas pelaporan keuangan

pemerintah daerah.

2. Pengaruh kemandirian daerah terhadap akuntabilitas pelaporan

keuangan pemerintah daerah.

3. Pengaruh tingkat ketergantungan terhadap pemerintah pusat dengan

akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah.

4. Efek moderasi dari kinerja pemerintah daerah atas hubungan politik

dinasti dengan akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah.

5. Efek moderasi dari kinerja pemerintah daerah atas hubungan

kemandirian daerah dengan akuntabilitas laporan keuangan pemerintah

daerah.

6. Efek moderasi dari kinerja pemerintah daerah atas hubungan tingkat

ketergantungan pemerintah pusat dengan akuntabilitas laporan

keuangan pemerintah daerah

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini memiliki manfaat

sebagai berikut:

1. Kontribusi Teoritis

Penelitian ini dapat dijadikan tambahan literatur yang bermanfaat

untuk menambah pemahaman atas politik dinasti, desentralisasi fiskal,

Page 38: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

20

kinerja pemerintah daerah dan akuntabilitas pelaporan keuangan

pemerintah di Indonesia.Selain itu, penelitian ini juga dapat menjadi

referensi bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan lebih

lanjut penelitian ini.

2. Kontribusi Praktis

a. Pihak Pemerintah

Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukan dan bahan pertimbangan mengenai kinerja penyelenggara

pemerintah daerah agar dapat meningkatkan kinerja pemerintahan

daerahnya.Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi

tambahan informasi bagi pemerintah untuk melakukan kajian atas

peraturan tentang pemerintah daerah di Indonesia dalam upaya

meningkatkan kualitas kepala daerah dan membangun akuntabilitas

yang lebih baik bagi keuangan pemerintah daerah di Indonesia.

b. Pihak masyarakat

Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi bagi para

masyarakat untuk mengetahui tingkat kinerja pemerintah daerah

dan akuntabilitas pelaporan keuangan pemerintah sehingga dapat

digunakan sebagai alat pengawasan mengenai kinerja pemerintah

daerah.Selain itu, penelitian ini juga dapat dijadikan pertimbangan

bagi masyarakat untuk lebih cermat dalam memilih calon

pemimpin daerah.

Page 39: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan adalah hubungan antara dua belah pihak atau

lebih, dimana satu pihak (agent) bertindak dengan persetujuan pihak

lain (principal) (Anggraini dan Riharjo, 2017). Jensen dan Meckling

(1976) menjelaskan bahwa teorikeagenan adalah hubungan yang

mucul ketika ada kontrak antaraprinsipal dan agen,yaitu antara dua

atau lebih individu, kelompokatau organisasi.Teori keagenan bertujuan

untuk meningkatkan kemampuan individu (baik principal maupun

agent) dalam mengevaluasi lingkungan dimana keputusan harus

diambil (The belief revision role), dan mengevaluasi hasil dari

keputusan yang telah diambil untuk mempermudah pengalokasian

hasil antara prinsipal dan agen sesuai dengan kontrak kerja (The

performance evaluation role) (Anggraini dan Riharjo, 2017).

Dalam hubungan antara principal dan agent, terdapat kondisi

ketidakseimbangan informasi (asymmetrical information) yang

disebabkan oleh posisi agen yang memiliki informasi lebih banyak

dibandingkan dengan principal (Irmawati dan Pratolo, 2015). Adanya

asimetri tersebut akan mendorong agent untuk menyembunyikan

beberapa informasi yang tidak diketahui principal. Dalam kondisi

asimetri, agent dapat mempengaruhi angka-angka akuntansi yang

Page 40: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

22

disajikan dalam laporan keuangan.Untuk meminimalisasi masalah

keagenan yang muncul akibat perbedaan kepentingan ini maka

dibuatlah kontrak antara prinsipal dan agen (Anggraini dan Riharjo,

2017).

Salah satu penyebab munculnya masalah keagenan yaitu ketika

individu mempunyai preferensi untuk memaksimalkan kepentingan

pribadi yang kemungkinan besar berlawanan dengan kepentingan

individu lain (Nuritomo dan Rossieta, 2014). Dalam teori keagenan,

terdapat tiga asumsi sifat dasar manusia yaitu: (1) Manusia pada

umumnya mementingkan diri sendiri (self interest), (2) Manusia

memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang

(bounded rationality), (3) manusia selalu menghindari risiko (risk

adverse). Asumsi sifat dasar manusia tersebut menyebabkan informasi

yang dihasilkan seseorang untuk orang lain selalu dipertanyakan

reliabilitasnya dan dapat dipercaya tidaknya informasi yang

disampaikan (Irmawati dan Pratolo, 2015).

Dalam pemerintahan juga dapat terjadi masalah

keagenan.Masalah keagenan dalam pemerintahan terjadi ketika adanya

kontrak antara pemerintah dengan rakyat.Dimana pemerintah sebagai

agen dan rakyat sebagai prinsipal (Irmawati dan Pratolo, 2015).Dalam

tatanan pemerintahan dan demokrasi, Masyarakat adalah prinsipal,

politisi (legislatif) adalah agen mereka.Politisi (legislatif) adalah

prinsipal, birokrat/pemerintah adalah agen mereka.Pejabat

Page 41: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

23

pemerintahan adalah prinsipal, pegawai pemerintahan adalah agen

mereka. Keseluruhan politik tersusun dari alur hubungan prinsipal-

agen, dari masyarakat hingga level terendah pemerintahan.

UU No 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagai

rujukan kontrak formal antara rakyat dan pemerintah.UU tersebut

menyatakan secara tegas bahwa bupati dan walikota dipilih oleh rakyat

dan bertanggungjawab atas perencanaan, pelaksanaan dan

pertanggungjawaban program pemerintah.Mekanisme pemilihan

menunjukkan bahwa terdapat pelimpahan wewenang dari rakyat

kepada kepala daerah. Proses ini menunjukkan adanya hubungan

keagenan antara rakyat dan kepala daerah, kepala daerah berperan

sebagai agen dan rakyat merupakan prinsipal dalam rerangka

hubungan keagenan. DPRD yang dipilih oleh rakyat menjadi

perwakilan rakyat, seperti halnya dewan komisaris yang dipilih oleh

para pemegang saham untuk mewakili mereka (UU No 32 tahun

2004).

Salah satu langkah utama yang dapat dilakukan dalam upaya

meminimalisir biaya keagenan yaitu dengan melakukan pemilihan

agen yang tepat dan berkompeten. Proses pemilihan agen bersifat

demokratis sesuai dengan amanat UU Nomor 32 Tahun 2004 yang

diharapkan dapat meningkatkan kinerja agen dalam meningkatkan

kesejahteraan prinsipal masih menyisakan masalah, salah satunya

adalah masalah politik dinasti (Nuritomo dan Rossieta, 2014).

Page 42: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

24

Politik dinasti adalah salah satu masalah yang timbul sejak

diberlakukannya desentralisasi fiskal.Desentralisasi fiskal merupakan

pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah

daerah. Hal tersebut menciptakan peluang bagi pemerintah daerah

untuk memiliki akses yang lebih besar terkait pelaksanaan

pemerintahannya dalam mengeloladana publik, sehingga ada

kemungkinan pemerintah daerah sebagai agent memiliki akses untuk

melakukan kecurangan dan menyembunyikan beberapa informasi

kepada masyarakat selaku pricipal.

2. Politik Dinasti

Dalam dunia politik modern, politik dinasti dikenal sebagai elit

politik yang didasarkan pada pertalian darah atau perkawinan sehingga

sebagian pengamat politik menyebutnya sebagai oligarki politik

(Anggraini dan Riharjo, 2017). Politik dinasti dapat diartikan sebagai

perpindahan maupun perluasaan kekuasaan dalam level eksekutif

seperti kepala daerah yang dilakukan dalam suatu keluarga, baik

keluarga sedarah maupun semenda (Nuritomo dan Rossieta, 2014).

Secara sederhana, politik dinasti diartikan sebagai sebagian kecil

keluarga yang mendominasi kekuasaan (Querubin, 2015). Asako et al.

(2012)menyatakan bahwa politik dinasti yaitu mereka yang mewarisi

jabatan publik yang samadari anggota keluarga mereka yang

memegangnya sebelum mereka. Menurut Mendoza et al. (2012),

Dinasti politik adalah struktur politik di mana anggota keluarga yang

Page 43: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

25

sama menempati posisi terpilih baik secara berurutan untuk posisi

yang sama, atau secara bersamaan di berbagai posisi.

Politik dinasti tidak sekadar terkait dominasi kekuasaan oleh

seorang aktor politik yang mewariskan dan mereproduksi

kekuasaannya kepada keluarganya, tetapi juga terkait bagaimana

konstruksi sosial masyarakat didesain dalam sebuah relasi sosial yang

berkeadilan dan lebih humanis.Dalam hal ini, politik dinasti tidak

hanya dipahami dalam perspektif politik, tetapi juga menjadi masalah

sosiologis dalam realitas masyarakat.Kekuasaan hanyalah sebagai

pintu masuk bagaimana alat-alat kekuasaan ekonomi politik dikuasai

oleh keluarga aktor tersebut.Justru yang menjadi masalah akut adalah

kekuasaan tersebut tidak mampu membawa perubahan sosial ekonomi

kepada masyarakat banyak.Kekuasaan hanyalah menjadi tameng bagi

keluarganya untuk menguasai hajat hidup orang banyak dan dilakukan

hanya untuk memakmurkan kekuasaan ekonomi politik lingkaran

keluarganya. Menurut Sulfiana (2014), dampak dari Politik Dinasti ini

antara lain adalah:

1. Perilaku korupsi dan nepotisme di daerah

2. Perencanaan pembangunan daerah buruk

3. Dampak buruk bagi akuntabilitas birokrasi dan pemerintahan

4. Politik dinasti di era otonomi daerah

Politik dinasti ini mulai terlihat di Era Reformasi yang dikenal

lebih demokratis. Seharusnya dalam pemerintahan yang demokratis,

Page 44: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

26

rakyat mempunyai peluang yang lebih besar untuk terlibat dalam

proses politik dan diberi kebebasan untuk memilih wakilnya. Wakil

yang dimaksud adalah kepala daerah yang dalam hal ini adalah

Walikota atau Bupati. Namun dengan adanya Politik dinasti, membuat

peluang yang dimiliki oleh rakyat untuk terlibat di dalam proses

politik sangat kecil. Hal ini disebabkan karena pemimpin-pemimpin

yang mempunyai hubungan keluarga (Amelia, 2015).

Yurisdiksi dinasti politik dicirikan oleh standar hidup yang

lebih rendah, perkembangan manusia yang lebih rendah, tingkat

kekurangan yang lebih tinggi dan ketidaksetaraan (Mendoza et al.,

2012). Menurut Nuritomo dan Rossieta (2014), faktor yang

mempengaruhi keberhasilan politisi dinasti dalam mempertahankan

dan memperluas basis kekuasaan mereka yaitu, nama keluarga.

Menurut (Querubin, 2015), politisi dinasti memiliki kesempatan yang

lebih besar untuk memenangkan pemilihan umum. Pemilihan kepala

daerah langsung juga menjadi salah satu sebab munculnya masalah

politik dinasti (Irmawati dan Pratolo, 2015).Dinasti politik dianggap

memiliki dampak negatif terhadap sosio-ekonomi

pemerintahan.Demokrasi seharusnya menjamin kesetaraan dalam

partisipasi politik, namun keberadaan dinasti politik telah

mempengaruhi legitimasi demokrasi (Braganca et al, 2015).

Politik dinasti tidak hanya terjadi di Indonesia.Filipina

mengalami politik dinasti sejak negara itu lahir. Nama-nama seperti

Page 45: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

27

Macapagal, Aguilar, Cojuangco, Aquino, Magsaysay, dan puluhan

keluarga lain mendominasi politik Filipina selama puluhan tahun. Di

Thailand dinasti politk tumbuh dengan subur, seperti misalnya

keluarga Vejjajiva dan keluarga Shinawatra.Keduanya menguasai

poltiik Thai selama dua dekade belakangan ini.Di Amerika juga ada

beberapa keluarga yang punya pengaruh kuat di dalam politik

nasionalnya. Keluarga Bush, Kennedy, Rockefeller, dan lain

sebagainya itu terkenal memiliki pengaruh yang besar dalam politik.

Sistem boleh berganti.Tapi keluarga-keluarga ini tetap punya

pengaruh (Sakinah, et al, 2012).

3. Desentralisasi Fiskal

Desentralisasi didefinisikan sebagai proses devolusi politik dan

pengambilan keputusan dari pusat pemerintah ke tingkat lokal (Moisiu,

2014).Desentralisasi fiskal ialah penyerahan atau pelimpahan

wewenang pemerintah dalam membawa konsekuensi anggaranyang

diperlukan untuk melaksanakankewenangan tersebut, sehinggaada

keseimbangan antara kewenanganatau urusan dan tanggung jawab

yangdiserahkan kepada daerah dengan sumberpendanaannya (Aswar,

2013). Menurut (Rondinelli et al., 1989), desentralisasi adalah transfer

tanggungjawab untuk perencanaan, manajemen, meningkatan sumber

daya, alokasi dan fungsi lain dari pemerintah pusat kepada pemerintah

yang berada di tingkat bawahnya. Dalam Undang-Undang nomor 23

tahun 2014 tentang pemerintahan daerah dalam pasal 1 ayat 8

Page 46: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

28

dijelaskan bahwa desentralisasi adalah penyerahan urusan

pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom

berdasarkan asas otonomi.

Desentralisasi pemerintahan lokal merupakan proses yang

sangat penting bagi perkembangan demokrasi sebuah negara. Namun

pengalihan kekuasaan ke tingkat lokal ini membuat proses penting di

dalamnya sulit untuk direalisasikan. Sedangkan reformasi

desentralisasi fiskal terbentang hampir di seluruh negara demokrasi di

dunia, terutama di negara-negara berkembang dan di negara-negara

yang berasal dari transformasi politik yang mendalam (Moisiu, 2014).

Menurut (Faguet, 2014), desentralisasi adalah salah satu reformasi

terpenting dari generasi masa lalu, baik dalam hal dampaknya terhadap

negara dan implikasinya bagi kualitas pemerintahan. Otonomi daerah

dan desentralisasi fiskal pada dasarnya merupakan instrumen yang

digunakan dalam penyelenggaraan pembangunan negara dan tujuan

bernegara itu sendiri.Instrumen ini digunakan agar pencapaian tujuan

bernegara, yaitu kesejahteraan masyarakat dapat tercapai dengan

mudah (Mudhofar dan Tahar, 2016). Adanya kebijakan desentralisasi

fiskal diharapkan akan mempengaruhu pertumbuhan ekonomi yang

lebih cepat dan lebih besar dibandingkan secara natural karena

kebijakan desentralisasi fiskal bertujuan mengefisiensi sektor publik

(Apriesa, 2013).

Page 47: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

29

Salah satu prinsip desentralisasi fiskal yaitu money folow

functions, dimana pemerintah daerah mendapat kewenangan dan

kepercayaan dalam melaksanakan fungsi pelayanan dan pembangunan

di daerahnya. Pemerintah pusat menyerahkan dan memberi

kewenangan kepada daerah untuk mengelola sumber- sumber

penerimaan secara optimal agar mampu membiayai penyelenggaraan

pemerintahan daerahnya dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Selain itu, pemerintah pusat juga memberikan dana transfer yang dapat

dikelola daerah dalam pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan

daerah. Hal tersebut dilakukan untuk mengatasi ketimpangan fiskal

dengan pemerintah pusat dan antar pemerintah daerah lainnya. Dalam

pelaksanaan desentralisasi fiskal, daerah dituntut dapat

mengoptimalkan kemampuannya dalam menggali potensi

pendapatannya untuk meminimilaisir ketergantungan Pemerintah

Daerah kepada Pemerintah Pusat melalui dana transfer tersebut

(Irmawati dan Pratolo, 2015).

Desentralisasi fiskal merupakan komponen inti dari

desentralisasi karena untuk menjalankan kewenangan yang telah

ditransfer diperlukan sumber pembiayaan yang memadai (Moisiu,

2013).Desentralisasi fiskal juga harus didukung dengan mekanisme

Good Government Governance khususnya dalam konteks

pemerintahan atau tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang

baik.Beberapa tujuan utama penerapan Good Governance dalam sektor

Page 48: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

30

pemerintahan adalah meningkatkan akuntabilitas, partisipasi,

transparansi dan kinerja publik dalam urusan pemerintahan.Dengan

adanya desentralisasi fiskal ini terdapat pemisahan yang jelas dan tegas

dalam urusan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah.

Desentralisasi fiskal secara umum mempengaruhi kemungkinan daerah

memiliki akuntabilitas pelaporan keuangan yang tinggi, khususnya jika

dilihat dari aspek kemandirian daerah dan ketergantungan terhadap

pemerintah pusat (Fontanella dan Rossieta, 2014).

a. Kemandirian Daerah

Halim (2001) menjelaskan ciri utama sebuah daerah telah

melaksanakandesentralisasi secara baik adalah daerah tersebut

memiliki kemampuan dan kewenanganuntuk menggali sumber

keuangan, mengelola dan menggunakannya untuk membiayai

penyelenggaraan pemerintahan dan mengurangi ketergantungan

pada pemerintah pusat.Salah satu tujuan utama dari desentralisasi

fiskal adalah terciptanya kemandirian daerah.Pemerintah daerah

diharapkan mampu mengali sumber-sumber keuangan lokal,

khususnya melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD) (Sidik, 2002).

Kemandirian daerah yaitu suatu kemampuan pemerintah

daerah dalam membiayai sendiri kegiatan pemerintahan,

pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat yang telah

membayar pajak dan retribusi sebagai sumber keuangan yang

diperlukan daerah (Halim dan Kusufi, 2012).Dalam penciptaan

Page 49: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

31

kemandirian daerah, pemerintah daerah harus beradaptasi dan

berupaya meningkatkan mutu pelayanan publik dan perbaikan

dalam berbagai sektor yang berpotensi untuk di kembangkan

menjadi sumber PAD.Tuntutan untuk mengubah struktur belanja

menjadi semakin kuat, khususnya pada daerah – daerah yang

mengalami kapasitas fiskal rendah (Halim, 2001).

Kemandirian daerah ditunjukkan oleh besar kecilnya

Pendapatan Asli Daerah (PAD) dibandingkan dengan total

pendapatan (Mudhofar dan Tahar, 2016). Menurut Suparmoko

(2002) untuk mengukur desentralisasi fiskal dapat digunakan rasio

antara PAD dengan total pendapatan daerah. Harus diakui bahwa

derajat desentralisasi fiskal daerah di Indonesia masih rendah,

artinya daerah belum mampu untuk membiayai pengeluaran

rutinnya.Oleh karena itu otonomi daerah dapat terwujud apabila

disertai dengan otonomi keuangan yang efektif dan daerah

mempunyai kemampuan menggali sumber-sumber PAD.Dimana

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan pendapatan daerah

yang bersumber dari daerah itu sendiri. Pendapatan yang termasuk

Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu pajak daerah, retribusi

daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan

lain-lain pendapatan asli daerah yang sah (Deddi et al., 2007).

PAD merupakan salah satu sumber pembelanjaan daerah, jika PAD

meningkat maka dana yang dimiliki oleh pemerintah daerah akan

Page 50: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

32

lebih tinggi dan tingkat kemandirian daerah akan meningkat pula,

sehingga pemerintah daerah akan berinsisiatif untuk lebih

menggali potensi-potensi daerah.

b. Ketergantungan pada Pemerintah Pusat

Ketergantungan pada pemerintah pusat adalah suatu kondiri

dimana pemerintah daerah yang telah diberikan hak otonomi untuk

mengelola sumber daya keuagan daerahnya sendiri nyatanya masih

banyak yang bergantung pada dana transfer yang diberikan oleh

pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Salah satu masalah

yang timbul sejak diberlakukannya otonomi daerah dan

desentralisasi fiskal yaitu bagaimana daerah dapat mengatasi

ketergantunganterhadap pemerintah pusat dalam hak

ketergantungan fiskal untuk kebutuhan segalakegiatan

pembangunan daerah (Kuncoro, 2004).Keberhasilan otonomi

daerah tidak terlepas dari kemampuan dalam bidang keuangan

yang merupakan salah satuindikator penting dalam menghadapi

otonomi daerah.Dalam hal ini pemerintahdaerah dituntut untuk

menjalankan roda pemerintahan secara efektif dan efisien

untukmendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan,

serta meningkatkankesejahteraan dengan meningkatkan

pemerataan dan keadilan.

Pada umumnya APBD (Anggaran Pendapatan dan

BelanjaDaerah) suatu daerah didominasi oleh sumbangan

Page 51: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

33

pemerintah pusat dan sumbangan-sumbanganlain, yang diatur

dengan peraturan perundang-undangan, yaitu sekitar75% dari total

penerimaan daerah. Hal ini menyebabkan daerahmasih tergantung

kepada pemerintah pusat, sehingga kemampuan daerah

untukmengembangkan potensi yang mereka miliki menjadi sangat

terbatas.RendahnyaPAD suatu daerah bukanlah disebabkan oleh

karena secara struktural daerah memangmiskin atau tidak memiliki

sumber-sumber keuangan yang potensial, tetapi lebihbanyak

disebabkan oleh kebijakan pemerintah pusat.Selama ini sumber-

sumberkeuangan yang potensial dikuasai oleh pusat (Yani, 2002).

Untuk melihat ketergantungan fiskal pemerintah daerah

dapat dilakukan dengan mengukur kinerja/kemampuan keuangan

pemerintah daerah dan mengukur kesiapan pemerintah daerah

dalam menghadapi otonomi daerah khususnya dibidang keuangan,

dapat diukur dari seberapa jauh kemampuan pembiayaan bila

didanai sepenuhnya oleh Pendapatan Asli Daerah dan Bagi

Hasil.Mengukur kinerja/kemampuan keuangan pemerintah daerah

dapat dilakukan dengan menggunakan indikator Derajat

Desentralisasi Fiskal (Musgrave & Musgrave, 1980).

Makin tinggi ketergantungan pada pemerintah pusat, maka

makin kecil kemungkinan daerah tersebut memiliki akuntabilitas

pelaporan keuangan yang tinggi dalam bentuk opini audit yang

baik. Desentralisasi fiskal secara umum mempengaruhi

Page 52: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

34

kemungkinan daerah memiliki akuntabilitas pelaporan keuangan

yang tinggi, khususnya jika dilihat dari aspek kemandirian daerah

(Fontanella dan Rossieta, 2014).

Mudhofar dan Tahar (2016), mengukur ketergantungan

pada pemerintah pusat dengan jumlah Dana Alokasi Umum (DAU)

ditambah Dana Alokasi Khusus (DAK) dibagi dengan total

pendapatan daerah. Dana Alokasi Umum (DAU) adalah dana yang

bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan

tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk

mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan

desentralisasi. Sedangkan Dana Alokasi Khusus (DAK) merupakan

dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan

pada daerah tertentu untuk membantu mendanai kegiatan khusus

yang merupakan urusan daerah dan merupakan bagian dari

program yang menjadi prioritas nasional.

4. Akuntabilitas Pelaporan Keuangan

a. Akuntabilitas

Istilah akuntabilitas dapat dimaknai sebagai kewajiban

untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab,

menerangkan kinerja, dan tindakan seseorang atau badan hukkum

atau pimpinan kepada pihak yang memiliki hak untuk meminta

pertanggungjawaban (Bastian, 2010). Menurut Halim (2007),

akuntabilitas adalah pertanggungjawaban yang dilakukan oleh

Page 53: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

35

seseorang atau lembaga atas segala tindakannya yang memberi

wewenang. Akuntabilitas dapat diartikan sebagai kewajiban-

kewajiban dari individu-individu atau penguasa yang dipercayakan

untuk mengelola sumber daya publik dan yang bersangkutan

dengannya untuk dapat menjawab hal-hal yang menyangkut

pertanggungjawabannya sebagai instrumen untuk kegiatan control

terutama dalam pencapaian hasil pada pelayanan publik (Irmawati

dan Pratolo, 2015).

Para pengambil keputusan di pemerintah, sektor swasta dan

organisasi-organisasi masyarakat bertanggung jawab, baik kepada

masyarakat maupun kepada lembaga-lembaga yang

berkepentingan (Andrianto, 2007).Pada organisasi publik,

pertanggungjawaban dilakukan kepada masyarakat dan Dewan

Pengampu di LSM atau yayasan.Sedangkan dalam akuntansi sektor

swasta, pertanggungjawaban dilakukan kepada pemegang saham

oleh pengelola organisasi bisnis (Bastian, 2010).

b. Akuntabilitas Publik

Dalam konteks organisasi pemerintahan sering ada istilah

akuntabilitas publik.Akuntabilitas publik adalah pemberian

informasi atas aktivitas dan kinerja keuangan pemerintah kepada

pihak-pihak yang berkepentingan.Pemerintah pusat maupun daerah

harus mampu menjadi subjek yang memberikan informasi dalam

memenuhi hak publik (Sudarsana, 2013).Dalam organisasi sektor

Page 54: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

36

publik, akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban atas tindakan

dan keputusan pihak pelaksana (eksekutif) kepada perwakilan

rakyat (legislatif) serta masyarakat (Bastian, 2010). Mardiasmo

(2002) mengemukakan bahwa akuntabilitas publik adalah

kewajiban pemegang amanah (agent) untuk memberikan

pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan

mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi

tanggungjawab pemberi amanah (principal) yang memberikan hak

dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.

Dalam good governance, akuntabilitas publik merupakan

elemen terpenting dan merupakan tantangan utama yang dihadapi

pemerintah dan pegawai negeri.Akuntabilitas berada dalam ilmu

sosial yang menyangkut berbagai cabang ilmu sosial lainnya

seperti ekonomi, administrasi, politik, perilaku dan budaya.Selain

itu, akuntabilitas juga sangat sangat terkait dengan sikap dan

semangat pertanggungjawaban seseorang (Manurung, 2012).

Akuntabilitas sektor publik memiliki peran yang sangat

vital dalam memberikan informasi dan pegungkapan atas aktifitas

dan kinerja keuangan pemerintah daerah demi terciptanya

transparansi dan akuntabilitas publik (Permana,

2015).Pemberlakuan undang-undang otonomi daerah harus dapat

meningkatkan daya inovatif dari pemerintah daerah untuk

memberikan laporan pertanggungjawaban mengenai pengelolaan

Page 55: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

37

keuangan daerah dari segi afisiensi dan efektivitas kepada DPRD

maupun masyarakat luas.Terwujudnya akuntabilitas merupakan

tujuan utama dari reformasi sektor publik.Tuntutan akuntabilitas

publik mengharuskan lembaga-lembaga sektor publik untuk lebih

menekankan pada pertanggungjawaban horizontal bukan hanya

pertanggungjawaban vertikal.Tuntutan yang kemudian muncul

adalah perlunya dibuat laporan keuangan eksternal yang dapat

menggambarkan kinerja lembaga sektor publik.

Undang-Undang nomer 17 tahun 2003 tentang keuangan

negara menyatakan bahwa akuntabilitas merupakan salah satu

unsur penting dalam mendukung terwujudnya good governance di

Indonesia. Fokus utama akuntablitas adalah untuk pelaporan yang

akurat dan tepat waktu tentang penggunaan dana publik. Tujuan

utama dari akuntabilitas laporan keuangan yaitu untuk memastikan

bahwa dana publik telah digunakan untuk tujuan-tujuan yang telah

ditetapkan secara efisien dan efektif.

Semakin luasnya sistem pemerintahan yang berbasis

otonomi daerah di Indonesia menyebabkan munculnya tuntutan

akuntabilitas terhadap penyelanggaraan pemerintahan.Menanggapi

hal tersebut, pemerintah Indonesia telah melakukan usaha dengan

membuat peraturan-peraturan yang mendukung terselenggarannya

akuntabilitas bagi pemerintah daerah. Peraturan-peraturan itu

diantaranya adalah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun

Page 56: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

38

2005 tentang standar akuntansi pemerintahan, yang bagi

masyarakat akuntansi PP ini dianggap sebagai tonggak sejarah

karena sebelumnya sektor pemerintahan belum mempunyai standar

akuntansi sejak Indonesia merdeka. Pemerintah juga menetapkan

PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah

yang merupakan pengganti PP No. 105 Tahun 2000 tentang

pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah, dan PP

Nomor 8 Tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja

instansi pemerintah. Berbagai peraturan perundang-undangan itu

diharapkan mampu meningkatkan akuntabilitas publik yang

menjadi kebutuhan dalam pelaksanaan otonomi daerah (Setiawan,

2012).

Untuk mengetahui akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah, maka perlu dilakukan pemeriksaan terhadap

laporan keuangan pemerintah daerah oleh lembaga atau instansi

yang berwenang.Akuntabilitas pemerintah daerah diperiksa oleh

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Hasil dari

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang telah

diperiksa oleh BPK RI dituangkan dalam Laporan Hasil

Pemeriksaan (LHP). Hasil pemeriksaan tersebut menggambarkan

tingkat akuntabilitas LKPD secara keseluruhan dan dirangkum

dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS).BPK RI

mengeluarkan IHPS setiap semester atau 1 tahun dua kali. Hasil

Page 57: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

39

pemeriksaan keuangan BPK RI atas LKPD disajikan dalam tiga

kategori yaitu opini, sistem pengendalian intern (SPI), dan

kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan (BPK RI,

2009).

c. Jenis Akuntabilitas

Mardiasmo (2002), menyebutkan ada dua macam

akuntabilitas, yaitu:

1. Akuntabilitas Vertikal

Akuntabilitas vertikal adalah pertanggungjawaban atas

pengelolaan dana ats otoritas yang lebih tinggi misalnya,

pertanggungjawaban dinas terhadap pemerintah daerah dan

pertanggungjawaban pemerintah daerah terhadap pemerintah

pusat.

2. Akuntabilitas Horizontal

Akuntabilitas horizontal adalah pertanggungjawaban

kepada masyarakat luas secara langsung maupun melalui

lembaga perwakilan rakyat.

Menurut Ellwood yang dikutip oleh Mardiasmo (2002),

menyatakan bahwa terdapat empat dimensi akuntabilitas yang

harus dipenuhi oleh organisasi sektor publik, yaitu :

1. Akuntabilitas Kejujuran dan Akuntabilitas Hukum

Akuntabilitas kejujuran terkait dengan penghindaran

penyalahgunaan jabatan sedangkan akuntabilitas hukum terkait

Page 58: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

40

dengan jaminan adanya kepatuhan terhadap hukum dan

peraturan lain yang disyaratkan dalam penggunaan sumber

dana publik.

2. Akuntabilitas Proses

Terkait dengan apakah prosedur yang digunakan dalam

melaksanakan tugas sudah cukup dalam hal kecukupan sistem

informasi akuntansi, sistem informasi manajemen dan prosedur

administrasi. Dalam prosedur akuntabilitas proses

termanifestasi melalui pemberian pelayanan publik yang cepat,

responsif dan murah biaya. Pengawasan dan pemeriksaaan

dalam prosedur akuntabilitas proses ini dapat dilakukan

dengan cara memeriksa ada tidaknya mark up dan pungutan-

pungutan lain diluar yang ditetapkan serta sumber-sumber

inefisiensi dan pemborosan yang menyebabkan mahalnya

pelayanan publik dan kelambanan dalam pelayanan.

3. Akuntabilitas Program

Terkait dengan pertimbangan apakah tujuan yang telah

ditetapkan dapat dicapai atau tidak dan apakah telah

dipertimbangkan alternatif program yang memberikan hasil

yang optimal dengan biaya yang minimal.

Page 59: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

41

4. Akuntabilitas Kebijakan

Terkait dengan pertanggungjawaban pemerintah,

baik pusat maupaun daerah atas kebijakan-kebijakan yang

diambil pemerintah terhadap DPR/DPRD dan masyarakat luas.

5. Kinerja Pemerintah Daerah

Kinerja merupakan prestasi yang dicapai dan diperoleh

organisasi dalam periode tertentu (Bastian, 2006).Peraturan

Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2006 tentang pelaporan keuangan

dan kinerja instansi pemerintah menyebutkan bahwa kinerja adalah

suatu keluaran atau hasil dari kegiatan atau program yang hendak atau

telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan

kuantitas dan kualitas terukur. Secara umum, kinerja merupakan

prestasi yang dicapai olehorganisasi dalam periode tertentu. Dalam

mengukur keberhasilan/kegagalan suatuorganisasi, semestinya tidak

hanya dilakukan pada input (masukan) program, tetapi jugapada

keluaran manfaat dari program tersebut (Nuritomo dan Rossieta,

2014). Menurut Anggraini dan Riharjo (2017), Kinerja adalah sebuah

konsep yang kompleks dan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang

yang berbeda.

Pengukuran kinerja dalam pemerintah daerah sangat penting,

dan pengukuran kinerja pemerintah dengan pengukuran kinerja pada

sektor swasta juga berbeda. Menurut Sumarjo (2010), pengukuran

kinerja pada pemerintah daerah dilakukan untuk memperoleh

Page 60: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

42

informasi yang dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan

sehingga akan meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada

masyarakat. Evaluasi perlu dilakukan dalam tata kelolan pemerintah di

Indonesia, untuk menilai kinerja penyelenggaraan pemerintahan

daerah dalam upaya peningkatan kinerja untuk mendukung pencapaian

tujuan penyelenggaran otonomi daerah berdasarkan prinsip-prinsip tata

kelola yang baik. Namun demikian, pengukuran kinerja pada sektor

publik dapat dilihat dari sejauh mana indikator pengukuran kinerja

relevan dan berguna dalam pengambilan keputusan organisasi sektor

publik untuk berbagai tujuan yang lebih luas, seperti perencanaan dan

pengendalian, pembelajaran, akuntabilitas dan evaluasi, termasuk

pelaporan indikatornya. Sementara itu, penentuan target indikator

kinerja dan analisis terhadap varians target dengan realisasi indikator

kinerja juga menjadi elemen utama manajemen kinerja pada sektor

publik. Anggraini dan Riharjo (2017), menyatakan bahwa pengukuran

kinerja sektor publik berbeda dengan pengukuran kinerja sektor

swasta, karena pengukuran kinerja sektor publik memiliki lebih

banyak dampak dan faktor eksternalnya, karena sampai kepada

outcome dari suatu kebijakan terhadap kelompok sasaran tertentu.

Pemerintah daerah sebagai pihak yang diserahi tugas

menjalankan roda pemerintahan, pembangunan, dan layanan sosial

masyarakat wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban

keuangan daerahnya untuk dinilai apakah pemerintah daerah berhasil

Page 61: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

43

menjalankan tugasnya dengan baik atau tidak (Permana,

2015).Semakin baik kinerja penyelenggaraan Pemda, maka semakin

tinggi kemungkinan daerah tersebut memiliki akuntabilitas pelaporan

keuangan yang tinggi dalam bentuk opini audit yang baik (Fontanella

dan Rossieta, 2014).

Untuk mengetahui capaian kegiatan, pemerintah harus

melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintah (tata kelola) karena

proses evaluasi merupakan proses pengawasan secara berkelanjutan

dan pelaporan capaian kegiatan. Evaluasi kinerja penting dilakukan

karena dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas, penghematan dan

produktifitas pada organisasi sektor publik. Selain itu, akuntabilitas

dapat terwujud salah satunya dengan cara melakukan pelaporan kinerja

melalui laporan keuangan (Mahmudi, 2007). Menurut Mardiasmo

(2009), pengukuran kinerja sektor publik dilakukan untuk memenuhi

tiga maksud, yang pertama yaitu untuk membantu pemerintah agar

fokus pada tujuan dan sasaran program unit kerja sehingga dapat

memperbaiki kinerja pemerintah daerah. Kedua, yaitu untuk

membantu pemerintah dalam pemberian pengalokasian sumber daya

dan pembuat keputusan.Ketiga, yaitu untuk mewujudkan

pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi

kelembagaan.

Permendagri No.73/2009 yang menyebutkan bahwa salah satu

evaluasi kinerja yang dilakukan Pemerintah terhadap Pemda berupa

Page 62: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

44

evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah (EKPPD) yang

menggunakan LPPD sebagai sumber informasi utama. EKPPD adalah

suatu proses pengumpulan dan analisis data secara sistematis terhadap

kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan menggunakan

system pengukuran kinerja. Sistem pengukuran kinerja adalah sistem

yang digunakan untuk mengukur, menilai dan membandingkan secara

sistematis dan berkesinambungan atas kinerja penyelenggaraan

pemerintahan daerah (Sudarsana, 2013).

6. Hasil Peneliti Terdahulu

Adapun hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu

mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat

dalam tabel 2.1

Page 63: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

45

Tabel 2.1

Hasil Penelitian sebelumnya

No Peneliti/Judul/

Sumber Metodologi Penelitian

Variabel Penelitian Hasil Penelitian

X1 X2 Y Z

1. Nuritomo dan Hilda

Rossieta (2014)

“Politik Dinasti,

Akuntabilitas, dan

Kinerja Keuangan

Pemerintah Daerah

di Indonesia” SNA

17 Mataram,

Lombok, Universitas

Mataram 24-27

September 2014

Jenis penelitian:

kuantitatif

Sumber data: Laporan

Keuangan Pemerintah

Daerah dan Laporan

Hasil Pemeriksaan

Badan Pemeriksa

Keuangan Republik

Indonesia (BPK RI)

dan surat kabar maupun

media online

Sampel: 112 sampel

Tahun data: 2011 dan

2012

Metode analisis:

Regresi

Variable lainnya: -

x x x 1. Politik dinasti berpengaruh negatif

terhadap akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah.

2. Politik dinasti tidak berpengaruh

terhadap kinerja keuangan pemerintah

daerah.

3. Akuntabilitas publik yang diproksikan

oleh sistem pengendalian intern dapat

meminimalisasi dampak negatif politik

dinasti terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah.

4. Hubungan negatif antara praktik politik

dinasti terhadap kinerja keuangan yang

diproksikan oleh pertumbuhan PAD

hanya terjadi pada daerah yang

memiliki sistem pengendalian intern

yang buruk.

5. Pada ukuran kinerja lainnya seperti

desentralisasi fiskal dan kemandirian

daerah, akuntabilitas tidak berpengaruh

signifikan

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 64: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

46

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti/Judul/

Sumber Metodologi Penelitian

Variabel Penelitian Hasil Penelitian

X1 X2 Y Z

2. Febriana Diah

Irmawati dan Suryo

Pratolo (2015)

“Pengaruh Kinerja

Keuangan, Politik

Dinasti, dan Kinerja

Pemerintah Daerah

Terhadap

Akuntabilitas

Pelaporan Keuangan

Pemerintah Daerah

di Indonesia Tahun

2012-2013”

repository.umy.ac.id

Jenis penelitian:

kuantitatif

Sumber data: Laporan

Keuangan Pemerintah

Daerah tahun anggaran

2012-2013 yang telah

diaudit dan

dipublikasikan oleh

Badan Pemeriksa

Keuangan Republik

Indonesia (BPK RI),

data EKPPD dari

kemendagri, dan juga

opini audit yang

dikeluarkan oleh Badan

Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia

(BPK RI).

Sampel: 114 sampel

Tahun data: 2012 -

2013

Metode analisis: regresi

Variable lainnya: -

x x 1. Desentralisasi fiskal tidak berpengaruh

signifikan terhadap akuntabilitas

pelaporan keuangan pemerintah daerah.

2. Ketergantungan pada pemerintah pusat

memiliki pengaruh negatif signifikan

terhadap akuntabilitas pelaporan

keuangan pemerintah daerah.

3. Kinerja pemerintah daerah memiliki

pengaruh positif signifikan terhadap

akuntabilitas pelaporan keuangan

pemerintah daerah.

4. Variabel politik dinasi tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap pelaporan

keuangan pemerintah daerah.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 65: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

47

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti/Judul/

Sumber Metodologi Penelitian

Variabel Penelitian Hasil Penelitian

X1 X2 Y Z

3. Nikma Ragil

Anggraini,Ikhsaan

Budi Riharjo (2017)

“Pengaruh Politik

Dinasti Terhadap

Akuntabilitas

Pemerintahan

Dengan

Pengendalian Intern

Sebagai Variabel

Pemoderasi” Jurnal

Ilmu dan Riset

Akuntansi, Volume

6, Nomor 6, Juni

2017. ISSN: 2460-

0585

Jenis penelitian:

kuantitatif

Sumber data: laporan

keuangan pemerintah

daerah dan hasil audit

BPK

Sampel: 8

kabupaten/kota

Tahun data: 2008-2012

Metode analisis: regresi

Variable lainnya:

Pengendalian Internal

sebagai pemoderasi

x x 1. Politik dinasti berpengaruh terhadap

akuntabilitas pemerintah daerah dan

kinerja keuangan pemerintah daerah.

2. Politik dinasti berpengaruh negatif

terhadap akuntabilitas publik.

3. Pengendalian intern sebagai variabel

pemoderasi dapat meminimalisir

dampak negatif praktik politik dinasti

terhadap kinerja keuangan pemerintah

daerah.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 66: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

48

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti/Judul/

Sumber Metodologi Penelitian

Variabel Penelitian Hasil Penelitian

X1 X2 Y Z

4. Vinda Eryyana dan

Hendri Setyawan

“Determinan

Akuntabilitas

Pelaporan

Keuangan

Pemerintah

Daerah” Jurnal

Akuntansi

Indonesia, Vol. 5

No. 1 Januari 2016,

Hal. 1-14

Jenis penelitian:

kuantitatif

Sumber data: Laporan

Anggaran dan Realisasi

Pendapatan Daerah dan

laporan hasil

pemeriksaan BPK

Sampel: 105

Tahun data: 2011-2013

Metode analisis:

analisis regresi logistik

ordinal

Variabel lainnya:-

x x 1. Kemandirian daerah memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap akuntabilitas

pelaporan keuangan Pemda.

2. Ketergantungan daerah tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap

akuntabilitas pelaporan keuangan

Pemda.

3. Rasio efektivitas daerah memiliki

pengaruh negatif terhadap akuntabilitas

pelaporan keuangan Pemda.

4. Variabel belanja modal memiliki

pengaruh positif yang signifikan

terhadap akuntabilitas pelaporan

keuangan Pemda.

5. Variabel status daerah memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap

akuntabilitas pelaporan keuangan

Pemda namun dengan arah negatif.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 67: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

49

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti/Judul/

Sumber Metodologi Penelitian

Variabel Penelitian Hasil Penelitian

X1 X2 Y Z

5. Amy Fontanella,

Hilda Rossieta

(2014) “Pengaruh

Desentralisasi Fiskal

dan Kinerja

Terhadap

Akuntabilitas

Pelaporan Keuangan

Pemerintah Daerah

di Indonesia”

journals.ums.ac.id

Jenis penelitian:

kuantitatif

Sumber data: opini

audit Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK) dan

laporan keuangan

pemerintah daerah di

Indonesia

Sampel: 846 sampel

Tahun data: 2011-2012

Metode analisis: regresi

Variable lainnya: -

x x 1. kemandiriandaerah berpengaruh positif

terhadap akuntabilitas pelaporan

keuangan pemerintah daerah.

2. Ketergantungan pada Pemerintah Pusat

berpengaruh negatif terhadap

akuntabilitas

3. Kinerja berpengaruh positif terhadap

akuntabilitas pelaporan keuangan

pemerintah daerah.

4. Kinerja penyelenggaraan pemerintah

daerah memperlemah pengaruh negatif

tingkat Ketergantungan pada

Pemerintah Pusat terhadap

Akuntabilitas pelaporan keuangan

dalam bentuk opini audit yang baik.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 68: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

50

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti/Judul/

Sumber Metodologi Penelitian

Variabel Penelitian Hasil Penelitian

X1 X2 Y Z

6. Kurniatul Mudhofar

dan Afrizal Tahar

(2016) “Pengaruh

Desentralisasi Fiskal

dan Kinerja

Terhadap

Akuntabilitas

Pelaporan Keuangan

Pemerintah Daerah

di Indonesia: Efek

Moderasi dari

Kinerja” Jurnal

Akuntansi dan

Investasi , Vol.17

No.2, Hal:176-185,

Juli 2016

Jenis penelitian:

kuantitatif

Sumber data: Data

Realisasi Anggaran

Pemda yang tersedia di

website Kemendagri

Sampel: 30

Tahun data: 2012-2013

Metode analisis:

analisis regresi logistik

ordinal

Variabel lainnya:-

x x x 1. Kemadirian daerah dan kinerja

berpangaruh terhadap akuntabilitas

pelaporan keuangan Pemda.

2. Ketergantungan pada pemerintah pusat

tidak berpengaruh terhadap

akuntabilitas pelaporan keuangan

Pemda.

3. Efektivitas tidak berpengaruh terhadap

akuntabilitas pelaporan keuangan

Pemda.

4. Kinerja pemerintah daerah berpengaruh

positif terhadap akuntabilitas laporan

keuangan pemerintah daerah.

5. Kinerja sebagai pemoderasi hanya

berpengaruh atas hubu-ngan

ketergantungan pada pemerintah pusat

terhadap akuntabilitas pelaporan

keuangan Pemda dan tidak berpengaruh

pada hubungan kemandirian daerah

terhadap akuntabilitas pelaporan

keuangan Pemda.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 69: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

51

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti/Judul/

Sumber Metodologi Penelitian

Variabel Penelitian Hasil Penelitian

X1 X2 Y Z

7. Daniel T.H.

Manurung (2012)

“Pengaruh

Desentralisasi

Fiskal, Akuntabilitas

dan Sistem

Pengendalian

Manajemen

Terhadap Kinerja

Satuan Kerja

Perangkat Daerah

Kota Palangkaraya”

Jurnal Ilmiah

Akuntansi dan

Humanika JINAH.

Vol. 2. No. 1

Jenis penelitian:

kuantitatif

Sumber data: kuisioner

kepala SKPD di

Palangkaraya

Sampel: 35 kepala

SKPD di Palangkaraya

Tahun data: 2012

Metode analisis: regresi

linier berganda dengan

PLS

Variable lainnya: -

x 1. Desentralisasi fiskal berpengaruh

terhadap kinerja Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD)

2. Akuntabilitas berpengaruh terhadap

kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD)

3. Sistem pengendalian manajemen

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD)

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 70: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

52

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti/Judul/

Sumber Metodologi Penelitian

Variabel Penelitian Hasil Penelitian

X1 X2 Y Z

8. Ronald U. Mendoza,

Edsel L. Beja Jr,

Victor S. Venida dan

David B. Yap (2015)

“Inequality in

Democracy:

Insightsfrom an

Empirical Analysis

of PoliticalDynasties

in the 15th

PhilippineCongress”

Philippine Political

Science Journal,

33:2, 132-145, 30

Mei 2015

Jenis penelitian:

kuantitatif

Sumber data: data

kongres Republik

Filipina, data indikator

untuk standar hidup,

kemiskinan dan

ketidaksetaraan tingkat

kabupaten, dan daftar

partai

Sampel: 229 anggota

kongres

Tahun data: 2001,

2004, 2007, 2010

Metode analisis:

Regresi

Variabel lainnya:-

x 1. 70% legislator dari dinasti politik

2. Para politisi dinasti memiliki kekayaan

yang lebih tinggi dan memenangkan

pemilihan

3. Yuridiksi dinasti politik dicirikan oleh

standar hidup yang lebih rendah,

perkembangan manusia yang lebih

rendah, tingkat kekurangan yang lebih

tinggi dan ketidaksetaraan.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 71: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

53

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti/Judul/

Sumber Metodologi Penelitian

Variabel Penelitian Hasil Penelitian

X1 X2 Y Z

9. Yasushi Asako,

Takeshi Iida,

Tetsuya

Matsubayashi,

Michiko Ueda

(2012) “Dynastic

Politicians: Theory

and Evidence from

Japan” Waseda

University

Organization for

Japan-US Studies

Working Paper

No.201201,

2012.04.11

Jenis penelitian:

kuantitatif

Sumber data: data

politisi di Jepang

Sampel: 969 sampel

Tahun data: 1997 dan

2007

Metode analisis: regresi

Variabel lainnya:-

x 1. politisi dinasti menikmati keuntungan

legislatif dan elektoral dari pada rekan-

rekan non-dinasti.

2. kandidat dinasti memiliki probabilitas

untuk menang yang lebih tinggi dan

mendapat suara terbanyak dibandingkan

kandidat non-dinasti.

3. daerah yang diwakili oleh legislator

dinasti menerima distribusi yang lebih

besar dari pada daerah yang diwakili

oleh legislator non-dinasti, namun

peningkatan transfer tidak meningkat

kinerja ekonomi di daerah tersebut.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 72: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

54

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti/Judul/

Sumber Metodologi Penelitian

Variabel Penelitian Hasil Penelitian

X1 X2 Y Z

10. Arthur Braganca,

Claudio Ferraz dan

Juan Rioz (2015)

“Political Dynasties

and the Quality of

Government”

Stanford University,

Agustus 2015

Jenis penelitian:

kuantitatif

Sumber data: data

kinerja pemerintah

daerah dan data calon

kepala daerah

Sampel: 15.000 calon

walikota di setiap

pemilihan kota di lebih

dari 5.300 kotamadya.

Tahun data: 2005-2008

dan 2009-2012

Metode analisis: regresi

diskontinuitas

Variabel lainnya:-

x 1. politisi dinasti menghabiskan lebih

banyak sumber daya, khususnya

investasi di bidang infrastruktur

perkotaan, kesehatan dan sanitasi.

Namun, tidak ditemukan perbaikan

ekonomi pertumbuhan dan perubahan

kualitas pelayanan publik.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 73: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

55

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti/Judul/Sum

ber Metodologi Penelitian

Variabel Penelitian Hasil Penelitian

X1 X2 Y Z

11 Aleksander Moisiu

(2014)

“Decentralization

and The Increased

Autonomy in Local

Governments”

Procedia - Social and

Behavioral Sciences

109 ( 2014 ) 459 –

463

Jenis Penelitian:

Kualitatif

Sumber data: data

pemerintah daerah di

Albania

Sampel: pemerintah

daerah Albania

Tahun data: 2013

Metode analisis:

analisis deskripsi

Variabel lainnya: -

x 1. desentralisasi fiskal di Albania adalah

salah satu reformasi paling penting

untuk demokratisasi negara.

2. Otonomi membawa tanggung jawab,

yang berarti bahwa unit pemerintah

lokal memutuskan untuk menanggung

biaya bagi warga, dan harus

bertanggung jawab atas kualitas dan

kuantitas layanan yang ditawarkan.

3. Untuk mencapai kinerja dalam

pelaksanaan reformasi, program

pemerintah harus fokus pada

implementasi kelembagaan yang

berlaku yang dapat menciptakan

kerangka akuntabilitas yang sehat untuk

pelayanan publik

4. reformasi desentralisasi Fiskal harus

dipandu oleh prinsip bahwa "keuangan

harus mengikuti tanggung jawab".

Sumber: Data di olah dari berbagai referensi

Page 74: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

56

4. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Politik Dinasti Terhadap Akuntabilitas Pelaporan

Keuangan Daerah

Penelitian yang dilakukan oleh Asako et al., (2012)

menyatakan bahwa politik dinasti berpotensi menghambat

pembangunan ekonomi dan melemahkan daya saing

pemilu.Mereka menemukan bahwa daerah-daerah di bawah

kendali politisi dinasti kurang efektif dalam membawa

pembangunan ekonomi kepada masyarakat, meskipun mereka

menerima alokasi anggaran yang lebih dari pemerintah

pusat.Sedangkan Mendoza et.al (2012) menemukan bahwa

prevalensi politik dinasti tidak selalu berkorelasi dengan

kemiskinan yang tinggi, standar hidup yang rendah atau

pembangunan manusia.

Keberadaan politik dinasti juga mempersulit munculnya

calon alternatif bagi rakyat karena politisi dinasti memiliki

kesempatan yang lebih baik untuk memenangkan pemilihan umum

(Querubin, 2015). Daerah yang menjalankan praktik politik dinasti

cenderung untuk memiliki akuntabilitas atas laporan keuangan

pemerintah daerah yang lebih rendah dibandingkan daerah yang

tidak melakukan praktik ini, sehingga terdapat korelasi negatif

terhadap daerah yang melakukan politik dinasti, karena

dimungkinkan akan memiliki opini atas laporan keuangan yang

Page 75: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

57

lebih buruk dibandingkan daerah yang tidak melakukan praktik ini

(Nuritomo dan Rossieta, 2014). Hal tersebut menyebabkan

rendahnya kualitas dari calon kepala dareah sehingga dapat

mempengaruhi pengelolaan dana publik, bagaimana menghasilkan

pembangunan ekonomi dan mempengaruhi akuntabilitas pelaporan

keuangan daerah. Menurut Nuritomo dan Rossieta (2014), daerah

yang menjalankan praktik politik dinasti cenderung memiliki

akuntabilitas laporan keuangan yang lebih rendah dibandingkan

daerah yang tidak melakukan praktik politik dinasti, sehingga

terdapat korelasi negatif terhadap daerah yang melakukan politik

dinasti.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anggraini dan Riharjo

(2017), menyatakan bahwa politik dinasti berpengaruh negatif

terhadap akuntabilitas laporan keuangan pemerintah dearah.Hal

tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nuritomo

dan Rossieta (2014), penelitain tersebut menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh negatif politik dinasti terhadap akuntabilitas

laporan keuangan pemerintah.Namun bertentangan dengan

penelitian Irmawati dan Pratolo (2015), yang menyatakan bahwa

politik dinasti tidak berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas

laporan keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan uraian diatas

maka disusun hipotesis:

Page 76: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

58

H1: Politik dinasti berpengaruh terhadap akuntabilitas laporan

keuangan pemerintah daerah.

2. Pegaruh Desentralisasi Fiskal yang Diukur dengan

Kemandirian Daerah Terhadap Akuntabilitas Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah

Pelaksanaan otonomi daerah yang diikuti dengan transfer

kekuasaan dan wewenang pengelolaan beberapa urusan pemerintah

pusat ke daerah mengharuskan reformasi pengelolaan pemerintah

pada berbagai aspek termasuk pengelolaan keuangan daerah

(Carnegie, 2005). Otonomi daerah juga diharapkan bisa menjadi

jembatan bagi pemerintah daerah untuk mendorong efisiensi

ekonomi, efisiensi pelayanan publik sehingga mampu mendorong

pertumbuhan ekonomi daerah serta meningkatkan kesejahteraan

penduduk lokal melalui berbagai efek multiplier dari desentralisasi

yang diharapkan bisa terwujud (Khusaini, 2006).Pemerintah daerah

dituntut untuk meningkatkan akuntabilitas pengelolaan dan

pelaporan keuangan pemerintahnya.Idealnya desentralisasi fiskal

dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah.Namun pada

beberapa negara justru ditemukan tingkat korupsi yang semakin

tinggi pasca implementasi desentralisasi fiskal (Moisiu, 2013).

Halim (2001) menjelaskan ciri utama sebuah daerah telah

melaksanakan desentralisasi secara baik adalah daerah tersebut

Page 77: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

59

memiliki kemampuan dan kewenangan untuk menggali sumber

keuangan, mengelola dan menggunakannya untuk membiayai

penyelenggaraan pemerintahan dan mengurangi ketergantungan

pada pemerintah pusat.Idealnya dengan desentralisasi fiskal yang

dilengkapi dengan seperangkat aturan pengelolaan dan

pemeriksaan keuangan daerah yang memadai maka kemandirian

pendanaan daerah melalui desentralisasi fiskal dapat meningkatkan

kualitas pengelolaan dan pelaporan keuangan pemerintah daerah.

Semakin tinggi tingkat kemandirian daerah maka akan

semakin besar kemungkinan daerah tersebut memiliki akuntabilitas

pelaporan keuangan yang tinggi dalam bentuk opini audit yang

baik. Pemerintah daerah yang memiliki tingkat kemandirian tinggi

dinilai dapat membiayai kegiatan belanja dan operasional secara

mandiri, sehingga akan memberikan pertanggungjawaban,

menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan

kegiatan yang terkait dengan penerimaan dan penggunaan uang

publik (Mudhofar dan Tahar, 2016).

Namun, kemandirian pendanaan melalui desentralisasi

fiskal dapat jugaberdampak negatif terhadap akuntabilitas

keuangan pemerintah daerah (Fontanella dan Rossieta,

2014).Secara umum daerah-daerah di Indonesia masih tidak

mandiri dalam hal keuangannya. Terdapat beberapa daerah yang

memiliki tingkat kemandirian dan desentralisasi fiskal yang tinggi,

Page 78: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

60

akan tetapi sumber pendanaan yang ada adalah melalui dana bagi

hasil sumber daya alam yang besar (Nuritomo dan Rossieta, 2014).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fontanella dan

Rossieta (2014) menunjukkan bahwa desentralisasi fiskal yang

diproksikan oleh kemandirian daerah berpengaruh positif terhadap

akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah.Hal tersebut

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mudhofar dan Tahar

(2016) yang juga menyatakan bahwa kemandirian daerah

berpengaruh positif terhadap akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah.Namun bertentangan dengan penelitian yan

dilakukan oleh Nuritomo dan Rossieta (2014), yang mengatakan

bahwa desentralisasi fiskal dan kemandirian daerah tidak

mempengaruhi akuntabilitas laporan keuangan pemerintah

daerah.Hal ini juga dikemukakan pada penelitian yang dilakukan

oleh Irmawati dan Pratolo (2015) yang menyatakan bahwa

desentralisasi fiskal yang diproksikan oleh kemandirian daerah

tidak berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas laporan

keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan uraian diatas, maka

disusun hipotesis:

H2: Kemandirian daerah berpengaruh terhadap akuntabilitas

laporan keuangan pemerintah daerah.

Page 79: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

61

3. Pegaruh Desentralisasi Fiskal yang Diukur dengan

Ketergantungan Pada Pemerintah Pusat Terhadap

Akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Otonomi daerah merupakan isu strategis konsep

pembangunan ekonomi berbasis desentralisasi di Indonesia.Tujuan

yang paling penting dan kebijakan otonomi daerah ini adalah untuk

memberi wewenang yang lebih luas kepada pemerintah daerah

terutama dalam mengatur pembangunan daerahnya sendiri.Secara

umum daerah-daerah di Indonesia masih tidak mandiri dalam hal

keuangannya. Terdapat beberapa daerah yang memiliki tingkat

kemandirian dan desentralisasi fiskal yang tinggi, akan tetapi

sumber pendanaan yang ada adalah melalui dana bagi hasil sumber

daya alam yang besar (Nuritomo dan Rossieta, 2014).

Permasalahan yang sering terjadi terkait dengan

diberlakukannya otonomi daerah dan desentralisasi adalah

bagaimana daerah dapat mengatasi ketergantungan terhadap

pemerintah pusat dalam hak ketergantungan fiskal untuk

kebutuhan segala kegiatan pembangunan daerah (Kuncoro,

2004).Menurut Mudhofar dan Tahar (2016), masih banyak

pemeintah daerah yang dianggap belum mandiri atau tidak mampu

membiayai kegiatan belanja maupun operasionalnya. Hal ini dapat

ditemui dari banyaknya jumlah pemerintah daerah yang sebagaian

besar pendapatan daerah berasal dari dana transfer pemerintah

Page 80: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

62

pusat. Hal tersebut berkaitan dengan kurangnya kemampuan dan

kewenangan daerah dalam menggali sumber-sumber pendapatan

untuk mengurangi tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat.

Ketergantungan pada pusat akan menyebabkan upaya

pemerintah daerah menjadi menurun. Dana pusat yang besar

berkorelasi negatif dengan peningkatan PAD, hal ini menunjukan

bahwa pemerintah daerah yang mendapatkan dana pusat yang

besar cenderung akan lebih “malas” dalam memperoleh pendanaan

dari PAD (Nuritomo da Rossieta, 2014).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Irmawati dan Pratolo

(2015), menunjukkan bahwa ketergantungan pada pemerintah

pusat memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap akuntabilitas

laporan keuangan pemerintah daerah.Begitu juga yang di

kemukakan dalam penelitian Fontanella dan Rossieta (2014)

bahwa ketergantungan pada pemerintah pusat berpengaruh negatif

terhadap akuntabilitas laporan keuangan pemerintah

daerah.Namun, hal tersebut bertentangan dengan penelitian

Mudhofar dan Tahar (2016) yang menyatakan bahwa

ketergantungan pada pemerintah pusat tidak berpengaruh terhadap

akuntabilitas laporan keuanga pemerintah daerah.

H3: Ketergantungan pada pemerintah pusat berpengaruh terhadap

akuntabilitas laporan keuangan pemeritah daerah.

Page 81: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

63

4. Pengaruh Kinerja Pemerintah Daerah dalam Memoderasi

Hubungan Politik Dinasti Terhadap Akuntabilitas Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah

Keberadaan politik dinasti juga mempersulit munculnya

calon alternatif bagi rakyat karena politisi dinasti memiliki

kesempatan yang lebih baik untuk memenangkan pemilihan umum

(Querubin, 2015). Hal tersebut menyebabkan rendahnya kualitas

dari calon kepala daerah sehingga dapat mempengaruhi

pengelolaan dana publik. Mahmudi (2007), menyatakan bahwa

akuntabilitas dapat terwujud salah satunya dengan cara melakukan

pelaporan kinerja melalui laporan keuangan.

Daerah yang menjalankan praktik politik dinasti cenderung

untuk memiliki akuntabilitas atas laporan keuangan pemerintah

daerah yang lebih rendah dibandingkan daerah yang tidak

melakukan praktik politik dinasti (Fontanella dan Rossieta,

2014).Politik dinasti yang menurunkan jabatan maupun

memperluas kekuasaan eksekutif kepada keluarga dapat

menyebabkan penurunan kinerja dan menghambat pembangunan

ekonomi (Asako et al, 2012).

Penelitian yang dilakukan oleh Fontanella dan Rossietaa

(2014) menyatakan bahwa ditemukan pengaruh kinerja

Page 82: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

64

penyelenggara pemerintah daerah terkait dengan politik dinasti

yang berjalan saat ini.Hal tersebut dimungkinkan daerah tersebut

memiliki akuntabilitas pelaporan keuangan yang rendah. Itu berarti

ketika kinerja pemerintah daerah yang terindikasi politik dinasti

buruk dan pemerintah daerah tersebut memiliki akuntabilitas

laporan keuangan yang buruk, makan kinerja tersebut akan

memperkuat pengaruh negatif atas hubungan politik dinasti

terhadap akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah. Begitu

juga sebaliknya, jika kinerja pemerintah daerah yang teridikasi

politik dinasti baik, maka kinerja tersebut akan memperlemah

pengaruh negatif dari politik dinasti terhadap akuntabilitas laporan

keuangan pemerintah daerah.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nuritimo dan Rossieta

(2014), menemukan adanya pengaruh negatif antara politik dinasti

dengan akkuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah.Hal

tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Anngraini

dan Riharjo (2017) yang juga menyatakan bahwa politik dinasti

berpengaruh negatif terhadap akuntabilitas publik.Namun hal

tersebut bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Irmawati dan Pratolo (2015) yang menyatakan bahwa politik

dinasti tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah.

Page 83: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

65

Disisi lain, penelitian yang dilakukan oleh Irmawati dan

Pratolo (2015) menyatakan bahwa kinerja pemerintah daerah

berpengaruh positif terhadap akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah. Hal tersebut sejalan degan penelitian yang

dilakukan oleh Mudhofar dan Tahar (2016) yang juga mengtakan

bahwa kinerja pemerintah daerah berpengaruh terhadap

akutabilitas laporan keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan

uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H4: Kinerja pemerintah daerah dapat memoderasi hubungan politik

dinasti dengan akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah.

5. Pengaruh Kinerja Pemerintah Daerah dalam Memoderasi

Hubungan Kemandirian Daerah Terhadap Akuntabilitas

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Tingkat kemandirian daerah yang ditunjukkan melalui rasio

Pendaapatan Asli Daerah (PAD) terhadap total pendapatan

menggambarkan kemampuan daerah untuk menghasilkan

pendapatan sendiri, tidak bergantung pada pemerintah pusat

(Fontanella dan Rossieta, 2014). Kemandirian yang tinggi dan

rendahnya ketergantungan pada pemerintah pusat jika didukung

dengan implementasi prinsip tata kelola pemerintahan yang baik

akan meningkatkan kualitas layanan publik (Adi, 2006).

Desentralisasi Fiskal secara umum mempengaruhi

kemungkinan daerah memiliki akuntabilitas pelaporan keuangan

Page 84: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

66

yang tinggi, khususnya jika dilihat dari aspek kemandirian daerah

(Fontanella dan Rossieta, 2014).Menurut Mudhofar dan Tahar

(2016), kinerja dinilai dapat memperkuat keinginan untuk

menunjukkan akuntabilitas yang lebih baik ketika suatu Pemda

mendapatkan kemandirian dari pemerintah pusat. Mahmudi (2007)

juga menyatakan bahwa akuntabilitas dapat terwujud salah satunya

dengan cara melakukan pelaporan kinerja melalui laporan

keuangan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fontanella dan

Rossieta (2014), menemukan adanya pengaruh positif antara

kemandirian daerah terhadap akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah.Begitu juga yang diungkapkan oleh Mudhofar

dan Tahar (2016) yang menyatakan bahwa kemandirian daerah

berpengaruh positif terhadap akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah.Namun bertentangan dengan penelitian yan

dilakukan oleh Nuritomo dan Rossieta (2014) serta penelitian

Irmawati dan Pratolo (2015), yang mengatakan bahwa

desentralisasi fiskal dan kemandirian daerah tidak mempengaruhi

akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Disisi lain, penelitian yang dilakukan oleh Irmawati dan

Pratolo (2015) menyatakan bahwa kinerja pemerintah daerah

berpengaruh positif terhadap akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah. Hal tersebut sejalan degan penelitian yang

Page 85: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

67

dilakukan oleh Mudhofar dan Tahar (2016) yang juga mengatakan

bahwa kinerja pemerintah daerah berpengaruh terhadap

akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah. Menurut

Mudhofar dan Tahar (2016) kinerja dinilai dapat memperkuat

keinginan untuk menunjukkan akuntabilitas yang lebih baik ketika

suatu pemerintah daerah mendapatkan kemandirian dari

pemerintah pusat.Hal tersebut menunjukkan bahwa ketika suatu

daerah otonom memiliki kemandirian daerah yang tinggi, maka

akan mencermikan kinerja pemerintah yang baik dan akan

meningkatkan akuntabilitas publik daerah tersebut. Namun hal

tersebut tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Fontanella dan Rossieta (2015) yang menyatakan bahwa kinerja

tidak memoderasi hubungan antara kemandirian daerah dengan

akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah Berdasarkan

uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H5: Kinerja pemerintah daerah dapat memoderasi hubungan

kemandirian daerah dengan akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah.

Page 86: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

68

6. PengaruhKinerja Pemerintah Daerah dalam

MemoderasiHubungan Ketergantungan Pada Pemerintah

Pusat Terhadap Akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah

Salah satu ciri utama daerah mampu melaksanakan

otonominya dapat dilihat dari kemampuan keuangan daerah untuk

membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerahnya.Kondisi ini

adalah cerminan dari tingkat ketergantungan pada pemerintah

pusat. Semakin kecil proporsi pendapatan daerah yang bersumber

dari transfer pemerintah pusat, atau semakin besar PAD suatu

daerah, maka hal itu akan berdampak pada kelancaran

memobilisasi dari dana penyelenggaraan Pemda (Ariansyah et al.,

2004).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Irmawati dan Pratolo

(2015) menyatakan bahwa ketergantungan pada pemerintah pusat

berpengaruh negatif terhadap akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh

Fontanella dan Rossieta (2014) juga menemukan adanya pengaruh

negatif antara ketergantungan pemerintah pusat dengan

akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah, serta adanya

pengaruh positif antara kinerja pemerintah daerah dengan

akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Page 87: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

69

Menurut Adi (2006), Kemandirian yang tinggi dan

rendahnya ketergantungan pada pemerintah pusat jika didukung

dengan implementasi prinsip tata kelola pemerintahan yang baik

akan meningkatkan kualitas layanan publik. Hal tersebut ketika

suatu daerah memilik ketergantungan terhadap pemerintah pusat

yang tinggi namun kinerja pemerintah daerah tersebut baik, maka

akan baik pula akuntabilitas laporan keuangan pemerintah

daerahnya. Dengan kata lain, kinerja pemerintah daerah dapat

memperlemah hubungan negatif antara ketergantungan pada

pemerintah pusat dengan akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah. Hal tersebut sejalan dengen penelitian yang

dilakukan oleh Fontanella dan Rossieta (2014) serta Mudhofar dan

Tahar (2016) yang menemukan adanya pengaruh kinerja

pemerintah daerah dalam memoderasi hubungan antara

ketergantungan pemerintah pusat dengan akuntabilitas laporan

keuangan pemerintah daerah.

H6: Kinerja pemerintah daerah dapat memoderasi hubungan

ketergantungan pada pemerintah pusat dengan akuntabilitas

laporan keuangan pemerintah daerah.

Page 88: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

70

5. Kerangka Pemikiran

Desentralisasi fiskal

diharapkan dapat memberikan

kesejahteraan kepada seluruh

lapisan masyarakat dengan

melimpahkan wewenang serta

tanggung jawab dari

pemerintah pusat kepada

pemerintah daerah dalam

mengelola sumber

pendanaannya.

Desentralisasi fiskal

menyebabkan lahirnya poitik

dinasti yang dianggap sebagai

gerbang bagi pemerintah daerah

untuk melakukan

penyelewengan dana yang

diberikan kepada pemerintaha

deerah sehingga berdampak

terhadap akuntabilitas LKPD.

Basis Teori: Teori keagenan

PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL

TERHADAP AKUNTABILITAS PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

DAERAH DI INDONESIA DENGAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH

SEBAGAI PEMODERASI

GAP

Metode analisis: Analisis regresi logistik ordinal

Kesimpulan dan Saran

Kinerja

Pemerintah

Daerah

Desentralisasi Fiskal:

1. Kemandirian

Daerah

2. Ketergantungan

pada Pemerintah

Pusat

Akuntabilitas

Laporan

Keuangan

Pemerintah

Daerah

Politik Dinasti

Page 89: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

71

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan hubungan

kausalitas.Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan

data yang dinyatakan dalam ukuran angka untuk mendeskripsikan suatu

fenomena yang sudah dirinci ke dalam variabel secara kuantitatif.Data

kuanitatif membutuhkan perhitungan statistik.Data kuantitatif diukur

dengan menggunakan skala pengukuran data yang dapat berupa skala

ordinal, interval atau rasio (Soentoro, 2015).Menurut Sugiyono (2012),

hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat dengan

melibatkan variabel independen (mempengaruhi) dan variabel dependen

(dipengaruhi).

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh politik dinasti

dan desentralisasi fiskal sebagai variabel independen, akuntabilitas

pelaporan keuangan pemerintah daerah sebagai variabel dependen, serta

kinerja pemerintah daerah sebagai variabel pemoderasi.Populasi untuk

penelitian ini adalah pemerintah daerah yang berada di Indonesia.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah pemerintah

daerah yang berada di Indonesia dengan tahun pelaporan 2013 sampai

2015.Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah metode purposive

sampling yaitu pemilihan sampel dengan tujuan tertentu sesuai dengan

Page 90: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

72

kriteria-kriteria yang diinginkan peneliti. Menurut Soentoro (2015),

purposive sampling merupakan metode pengambilan sampel dimana tidak

semua elemen populasi dapat digunakan sebagai sampel, karena sampel

yang dipilih harus memenuhi kriteria-kriteria tertantu. Adapun kriteria-

kriteria tersebut yaitu:

1. Sampel merupakan pemerintah daerah yang terindikasi politik

dinasti berdasarkan data Direktorat Jenderal Otonomi Daerah

Kementrian Dalam Negeri tahun 2013-2015.

2. Pemerintah daerah yang laporan anggarannya terdapat di

website Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan tahun

2013-2015.

3. Pemerintah daerah yang laporan keuangannya telah diuadit

oleh BPK RI tahun 2013-2015.

4. Pemerintah daerah yang masuk dalam data Keputusan

Kemendagri Tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja

Pemerintah Daerah tahun 2013-2015.

5. Sampel pembanding merupakan pemerintah daerah yang tidak

terindikasi politik dinasti dan berada dalam satu wilayah

dengan daerah yang terindikasi politik dinasti serta memenuhi

kriteria 2, 3 dan 4.

Sampel pembanding dalam penelitian digunakan sebagai kontrol

terhadap sampel kasus.Pada penelitian ini sampel pembanding yang

digunakan adalah 1:1, yaitu jumlah sampel pembanding sama dengan

Page 91: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

73

jumlah sampel kasus. Pengambilan sampel pembanding dalam penelitian

ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Nuritomo dan Rossieta

(2014), dimana pada penelitian tersebut dijaelaskan bahwa sampel

pembanding (matched sample) digunakan karena jumlah sampel yang

tidak terlalu besar dibandingkan total populasiyang tidak melakukan

politik dinasti (hanya 6% dari total daerah otonom di Indonesia).Sampel

pembanding diambil dengan mempertimbangkan ukuran dan letak

geografisdaerah.

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah

pengumpulan data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh

dari buku-buku, jurnal, dan sumber bacaan lain yang memiliki relevansi

dengan objek yang diteliti. Menurut Soentoro (2015), data sekunder

merupakan data yang tidak diukur secara langsung oleh peneliti dari objek

yang diteliti, tetapi peneliti menggunakan data dari hasil penelitian orang

lain atau dari suatu institusi dimana data tersebut sudah dipublikasikan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data dari berbagai

sumber.Data politik dinasti didapatkan dari Direktorat Jenderal Otonomi

Daerah Kementrian Dalam Negeri.Data desentralisasi fiskal bersumber

dari data ringkasan anggaran yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal

Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan.Data kinerja pemerintah

daerah bersumber dari Skor Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah (EKPPD) yang dikeluarkan oleh Kementerian

Page 92: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

74

Dalam Negeri (Kemendagri).Data Akuntabilitas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah didapatkan dari hasil audit BPK RI yang dituangkan

dalam Iktisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS).

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data adalah metode yang digunakan untuk

menganalisis data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji

hipotesis.Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah

metode analisis regresi logistik ordinal. Penelitian ini memiliki 6 hipotesis

yang akan dianalisis dengan dua model persamaan. Model persamaan

pertama digunakan untuk menguji H1, H2 dan H3.Sedangkan model

persamaan kedua digunakan untuk menguji H4, H5 dan H6.

Model persamaan pertama:

H1: Pengaruh politik dinasti terhadap akuntabilitas laporan keuangan

pemeritah daerah

H2: Pengaruh desentralisasi fiskal yang diukur dengan kemandirian daerah

terhadap akuntabilitas laporan keungan pemerintah daerah

H3: Pengaruh desentralisasi fiskal yang diukur dengan ketergantungan

pada pemerintah pusat terhadap akuntabilitas laporan keungan pemerintah

daerah

AK= α0 + α1PD + α2KD + α3KPP + e

Keterangan:

AK= Akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

PD= Politik Dinasti

Page 93: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

75

KD= Kemandirian Daerah

KPP= Ketergantungan pada Pemerintah Pusat

e= eror

Model persamaan kedua:

H4: Pengaruh kinerja pemerintah daerah dalam memoderasi hubungan

politik dinasti terhadap akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah

H5: Pengaruh kinerja pemerintah daerah dalam memoderasi hubungan

kemandirian daerah terhadap akuntabilitas laporan keuangan pemerintah

daerah

H6: pengaruh kinerja pemerintah daerah dalam memoderasi hubungan

ketergantungan pada pemerintah pusat terhadap akuntabilitas laporan

keuangan pemerintah daerah

AK= α0 + α1PD + α2KD + α3KPP + α4KPD + α5PD*KPD +

α6KD*KPD +α7KPP*KPD + e

Keterangan:

AK= Akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

PD= Politik Dinasti

KD= Kemandirian Daerah

KPP= Ketergantungan pada Pemerintah Pusat

KPD= Kinerja Pemerintah Daerah

e= Eror

Untuk meguji H4, H5 dan H6, peneliti menggunakan uji interaksi

atau disebut dengan Moderated Regression Analysis. Variabel perkalian

Page 94: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

76

antara politik dinasti (PD) dengan kinerja pemerintah daerah (KP)

merupakan variabel moderasi, karena menggambarkan pengaruh moderasi

variabel kinerja pemerintah daerah (KP) terhadap hubungan politik dinasti

(PD) dengan akuntabilitas laporan keuangan pemerintah dearah (AK),

kemudian pengaruh moderasi variabel kinerja pemerintah daerah (KP)

terhadap hubungan kemandirian daerah (KD) dengan akuntabilitas laporan

keuangan pemerintah daerah (AK) dan pengaruh moderasi variabel kinerja

pemerintah daerah (KP) terhadap hubungan ketergantungan pada

pemerintah pusat (KPP) dengan akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah (AK).

1. Regresi Logistik Ordinal

Analisis regresi logistik merupakan metode statistik yang

menggambarkan hubungan antara variabel terikat (Y) dengan lebih

dari satu variabel bebas (X) dimana variabel terikat lebih dari dua

kategori dan skala pengukurannya bersifat tingkatan (Hosmer dan

Lemeshow, 2000). Regresi logistik ordinal merupakan alat analisis

yang digunakan untuk menganalis data apabila variabel terikat

memiliki skala ordinal.Menurut Ghazali (2013), skala ordinal adalah

skala yang mengukur variabel ke dalam kelompok berdasarkan

ranking.Regresi logistik ordinal mempunyai beberapa teknik

perhitungan yang mana pada SPSS disebut dengan istilah option link.

Jenis tersebut antara lain:

Page 95: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

77

a. Logit dengan persamaan: f(x) = log(x/(1-x)). Jenis ini digunakan

pada sebagian besar distribusi data. Maka aplikasi SPSS secara

default atau bawaan aslinya menggunakan option link jenis Logit

ini.

b. Negative Log-log dengan persamaan f(x) = -log(-log(x)). Jenis ini

digunakan apabila data mempunyai kecenderungan bernilai rendah.

c. Complementary Log-log dengan persamaan f(x) = log(-log(1-x)).

Jenis ini digunakan apabila data mempunyai kecenderungan

bernilai tinggi.

d. Cauchit (Inverse Cauchy) dengan persamaan f(x) = tan(Phi(x-0,5)).

Jenis ini digunakan apabila variabel latent mempunyai nilai yang

ekstrim.

e. Probit dengan persamaan f(x) = O-1 (x) dengan O-1 adalah fungsi

inverse distribusi kumulatif standar normal. Jenis ini digunakan

apabila variabel latent terdistribusi secara normal.

Semua jenis atau option link di atas tentulah dipilih dengan

menyesuaikan distribusi data yang ada.

2. Tahapan Pengujian

a. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi

suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness

(kemencengan distribusi) (Ghazali, 2013).Dalam penelitian ini,

Page 96: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

78

statistik deskriptif hanya menggambarkan nilai rata-rata (mean),

maksimum, minimum, sum dan standar deviasi. Dimana mean

digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang

diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk dispersi

rata-rata dari sampel.Maksimum digunakan untuk melihat nilai

tertinggi dari sampel.Minimum digunakan untuk mengetahui nilai

terendah dari sampel.Hal ini perlu dilakukan untuk melihat

gambaran keseluruhan dari sampel yang memenuhi syarat menjadi

sampel penelitian.

b. Uji Kelayakan Model (Overall Model Fit)

Pengujian kelayakan model dalam analisis regresi logistik

ordinal menggunakan tabel Model Fitting Information.Pengujian

dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likelihood

pada awal sebelum memasukkan variabel independen ke dalam

model (Intercept only) dengan -2 Log Likelihood akhir setelah

memasukkan variabel independen ke dalam model (Final).Selisih

penurunan antara nilai -2 Log Likelihood awal dengan nilai -2 Log

Likelihood akhir ditunjukkan oleh nilai Chi-square. Apabila

terdapat penurunan nilai -2 Log Likelihood, maka hal tersebut

menunjukkan model yang dihipotesiskan fit dengan data.

Hipotesis untuk menilai model fit adalah sebagai berikut:

H0 = Model yang dihipotesiskan fit dengan data

Ha = Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Page 97: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

79

Dari hipotesis tersebut maka kita tidak akan menolak hipotesis nol

agar supaya model fit dengan data. Statistik yang digunakan

berdasarkan pada fungsi likelihood.Likelihood L dari model adalah

probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan

data input. Umtuk menguji hipotesis nol dan alternatif, L

ditransformasikan menjadi -2LogL.Output SPSS memberikan dua

nilai -2LogL yaitu satu untuk model yang hanya memasukkan

konstanta dan yang kedua untuk model dengan konstanta dan

variabel bebas (Ghazali, 2013).

c. Uji Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi dalam analisis regresi logistik

ordinal dinilai dengan menggunakan Goodness of Fit Test.

Goodness of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris

cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model

dengan data sehingga model dapat dikatakan fit). Jika nilai

Goodness of Fit Test statistik sama dengan kurang dari 0,05, maka

hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara

model dengan nilai observasinya sehingga Goodness of Fit model

tidak baik karena model tidak dapat meprediksi nilai observasinya.

Jika nilai statistik Goodness of Fit lebih besar dari 0,05, maka

hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu

memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat

diterima karena cocok dengan data observasinya (Ghazali, 2013).

Page 98: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

80

d. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi adalah pengujian untuk melihat

seberapa besar kemampuan semua variabel independen dalam

menjelaskan varians dari variabel dependennya.Uji koefisien

determinasi pada analisis regresi logistik ditunjukkan oleh tabel

Pseudo R-Square yang berisi Cox and Snell, Nagelkerke dan

McFadden.Cox and Snell’s R Square merupakan ukuran yang

mencoba meniru ukuran R2 pada multiple regresion yang

didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai minimum

kurang dari satu. Nagelkerke’s RSquare merupakan modifikasi dari

koefisien Cox and Snell untuk memastikan nilainya bervariasi dari

nol sampai satu. Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox

and Snell 𝑅2 dengan nilai maksimumnya. Nilai Nagelkerke’s 𝑅2

dapat diinterpretsikan seperti nilai R2 pada multiple regression.

Nilai McFadden 𝑅2 didasarkan pada log likelihood kernels untuk

model dengan intersep saja dan model yang diestimasi secara

penuh (Ghazali, 2016).

e. Uji Parallel Lines

Uji parallel lines menilai apakah asumsi bahwa semua

kategori memiliki parameter yang sama atau tidak. Nilai yang

diinginkan adalah tidak signifikan yaitu p>0,05. Hasil uji parallel

lines yang menunjukkan p<0,05 berarti model tidak cocok. Ketidak

cocokan model ini dapat disebabkan karena salah dalam memilih

Page 99: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

81

link function atau kesalahan dalam membuat peringkat

kategori.Untuk itu dapat dilakukan pemodelan kembali dengan

memilih link function lain (Ghazali, 2016).

Penelitian ini menggunakan link functionnegative log-log

dimana link function jenis ini digunakan pada data yang nilainya

relatif rendah.link function ini dipilih karena sebagian besar data

pada penelitian ini bernilai rendah dan hasil yang ditunjukkan

paling cocok dibandingkan dengan link function lain.

f. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan proses pembuatan

keputusan yang menggunakan estimasi statistik sampel terhadap

parameter populasinya, karena pengujian hipotesis sebagai salah

satu tujuan utama penelitian (Indriantoro dan Supomo, 2010).

Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5% karena

dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel-variabel yang

diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan

dalam suatu penelitian.

Pada regresi logistik ordinal, uji hipotesis menggunakan

parameter estimates. Estimasi parameter dari model dapat dilihat

pada output parameter estimate. Output parameter estimates

menunjukkan nilai koefisien regresi dan tingkat signifikannya.

Koefisien regresi dari tiap variabel yang diuji menunjukkan bentuk

Page 100: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

82

hubungan antar variabel. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai wald

dengan nilai signifikansinya.

pengujian hipotesis pada penelitian ini merupakan uji dua

sisi yang dilakukan dengan cara membandingkan antara tingkat

signifikansi (sig) dengan nilai kesalahan (α) = 5%. Apabila sig < α,

maka dapat dikatakan variabel bebas berpengaruh signifikan

terhadap variabel terikat.Sedangkan jika sig > α, maka dapat

dikatakan bahwa variabel bebas tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel terikat.

E. Operasionalisasi Variabel

1. Variabel Independen

a. Politik Dinasti

Politik dinasti dalam dunia politik modern dikenal sebagai elit

politik yang berbasiskan pertalian darah atau perkawinan sehingga

sebagian pengamat politik menyebutnya sebagai oligarki politik.politik

dinasti dapat diartikan sebagai perpindahan maupun perluasaan

kekuasaan dalam level eksekutif (kepala daerah) yang dilakukan dalam

suatu keluarga (baik sedarah maupun semenda) (Nuritomo dan

Rossieta, 2014).

Asako et al. (2010) mendefinisikan politik dinasti sebagai

mereka yang mewarisi jabatan publik yang sama dari anggota keluarga

mereka yang memegangnya sebelum mereka. Politik dinasti secara

sederhana dapat diartikan sejumlah kecil keluarga mendominasi

Page 101: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

83

distribusi kekuasaan (Querubin, 2015).Berdasarkan hal itu, maka pada

penelitian ini daerah yang dinyatakan terindikasi politik dinasti adalah

kepala daerah yang mewarisi jabatannya kepada keluarganya dan

memperluas kekuasaannya.

Variabel politik dinasti diukur dengan menggunakan variabel

dummy, nilai 1 jika daerah tersebut terindikasi menjalankan politik

dinasti pada kepala daerah atau wakil kepala daerah dan nilai 0 untuk

daerah yang tidak menjalankan praktik politik dinasti. Variabel dummy

merupakan proksi yang digunakan jika variabel independen berskala

non-metrik atau kategori. Cara pemberian kode dummy umumnya

menggunnakan kategori yang dinyatakan dengan angka 1 dan 0.

Kelompok yang diberi nilai dummy 0 (nol) disebut excluded group,

sedangkan kelompok yang diberi nilai dummy 1 (satu) disebut included

group.

Penelitian-penelitian sebelumnya yang menggunakan proksi

dummy untuk mengukur variabel politik dinasti yaitu penelitian yang

dilakukan oleh Nuritomo dan Rossieta (2014), penelitian Irmawati dan

Pratolo (2015), serta penelitain Anggraini dan Riharjo (2016).

Penelitian ini mengacu pada ketiga penelitian tersebut, sehingga

pengukuran variabel politik dinasti menggunakan proksi yang sama

dengan penelitian sebelumnya.

Page 102: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

84

b. Desentralisasi Fiskal

Desentralisasi fiskal secara umum mempengaruhi

kemungkinan daerah memiliki akuntabilitas pelaporan keuangan

yang tinggi, khususnya jika dilihat dari aspek kemandirian daerah

dan ketergantungan terhadap pemerintah pusat (Fontanella dan

Rossieta, 2014).Halim (2001) menjelaskan ciri utama sebuah daerah

telah melaksanakandesentralisasi secara baik adalah daerah tersebut

memiliki kemampuan dan kewenanganuntuk menggali sumber

keuangan, mengelola dan menggunakannya untuk membiayai

penyelenggaraan pemerintahan dan mengurangi ketergantungan

pada pemerintah pusat.

Penelitian-penelitian sebelumnya yang menggunakan proksi

tingkat kemandirian daerah dan ketergangtungan pada pemerintah

pusat untuk mengukur derajat desentralisasi fiskal adalah penelitian

yang dilakukan oleh Fontanella dan Rossieta (2014) dan penelitian

yang dilakukan oleh Mudhofar dan Tahar (2016).Berdasarkan hal

tersebut, maka pada penelitian ini desentralisasi fiskal diukur

menggunakan dua proksi yaitu tingkat kemandirian daerah dan

tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat.

1) Tingkat Kemandirian Daerah

Kemandirian daerah yaitu suatu kemampuan pemerintah

daerah dalam membiayai sendiri kegiatan pemerintahan,

pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat yang telah

Page 103: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

85

membayar pajak dan retribusi sebagai sumber keuangan yang

diperlukan daerah (Halim dan Kusufi, 2012).Menurut Mahmudi

(2010), Derajat desentralisasi dihitung berdasarkan

perbandingan antar jumlah Pendapatan Asli Daerah dengan total

penerimaan daerah. Rasio ini menunjukkan derajat kontribusi

PAD terhadap total penerimaan daerah. Semakin tinggi

kontribusi PAD maka semakin tinggi kemampuan pemerintah

daerah dalam menyelenggarakan desentralisasi.

Penelitian-penelitian sebelumnya yang menggunakan

rumus Pendapatan Asli Daerah (PAD) dibandingkan dengan

total pendapatan daerah untuk mengukur kemandirian daerah

yaitu penelitian yang dilakukan oleh Fontanella dan Rossieta

(2014) dan penelitian yang dilakukan oleh Mudhofar dan Tahar

(2016). Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini mengukur

tingkat kemandirian daerah dengan rumus sebagai berikut:

Tingkat Kemandirian Daerah =Pendapatan Asli Daerah

Total Pendapatan Daerah

Rumus tersebut digunakan karena PAD merupakan

pendapatan daerah yang bersumber dari daerah itu sendiri.

Pendapatan yang termasuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu

pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah

yang sah (Deddi et al., 2007). Salah satu tujuan utama dari

desentralisasi fiskal adalah terciptanya kemandirian

Page 104: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

86

daerah.Pemerintah daerah diharapkan mampu mengali sumber-

sumber keuangan lokal, khususnya melalui Pendapatan Asli

Daerah (PAD) (Sidik, 2002).Ketika suatu daerah dapat menggali

sumber pendapatannya secara maksimal dan mampu membiayai

sendiri kegiatan penyelenggaraan pemerintahannya, maka

daerah tersebut bisa dikatakan sudah mandiri.

2) Ketergantungan pada Pemerintah Pusat

Ketergantungan pada pemerintah pusat adalah suatu

kondisi dimana pemerintah daerah yang telah diberikan hak

otonomi untuk mengelola sumber daya keuangan daerahnya

sendiri nyatanya masih banyak yang bergantung pada dana

transfer yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada

pemerintah daerah. Rasio ketergantungan keuangan daerah

dihitung dengan cara membandingkan jumlah pendapatan

transfer yang diterima oleh penerimaan daerah dengan total

penerimaan daerah. Semakin tinggi rasio ini maka semakin

besar tingkat ketergantungan pemerintah daerah terhadap

pemerintah pusat (Nurhayati, 2015).

Penelitian yang dilakukan oleh Fontanella dan Rossieta

(2014) menggunakan rumus perbandingan DAU dan DAK

dengan total pendapatan untuk menghitung tingkat

ketergantungan pada pemerintah pusat. Begitu pula penelitian

yang dilakukakan oleh Mudhofar dan Tahar (2016). Pada

Page 105: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

87

penelitian ini, rumus perhitungan tingkat ketergantungan pada

pemerintah pusat mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh

Fontanella dan Rossieta (2014), penelitian Irmawati dan Pratolo

(2015), serta penelitian yang dilakukan oleh Mudhofar dan

Tahar (2016) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Ketergantungan pada Pemerintah Pusat =DAU + DAK

Total Pendapatan

Keterangan:

DAU= Dana Alokasi Umum

DAK= Dana Alokasi Khusus

Rumus tersebut digunakan karena untuk mengetahui

seberapa besar suatu daerah bergantung pada pemerintah pusat,

dapat dilihat dari seberapa besar pendapatan yang diperoleh dari

transfer pemerintah pusat dibandingkan dengan total pendapatan

yang diperoleh pemerintah daerah.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen pada penelitian ini adalah akuntabilitas

laporan keuangan pemerintah daerah.Akuntabilitas adalah

pertanggungjawaban yang dilakukan oleh seseorang atau lembaga atas

segala tindakannya yang memberi wewenang.Akuntabilitas dapat

diartikan sebagai kewajiban-kewajiban dari individu-individu atau

penguasa yang dipercayakan untuk mengelola sumber daya publik dan

yang bersangkutan dengannya untuk dapat menjawab hal-hal yang

menyangkut pertanggungjawabannya sebagai instrumen untuk

Page 106: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

88

kegiatan control terutama dalam pencapaian hasil pada pelayanan

publik (Irmawati dan Pratolo, 2015).

Undang-Undang nomer 17 tahun 2003 tentang keuangan

negara menyatakan bahwa akuntabilitas merupakan salah satu unsur

penting dalam mendukung terwujudnya good governance di Indonesia.

Fokus utama akuntablitas adalah untuk pelaporan yang akurat dan

tepat waktu tentang penggunaan dana publik.Untuk mengetahui

akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah, maka perlu

dilakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan pemerintah daerah

oleh lembaga atau instansi yang berwenang.Akuntabilitas pemerintah

daerah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.

Hasil dari Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang telah

diperiksa oleh BPK RI dan dituangkan dalam Laporan Hasil

Pemeriksaan (LHP). Hasil pemeriksaan tersebut menggambarkan

tingkat akuntabilitas LKPD secara keseluruhan dan dirangkum dalam

Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) (BPK RI, 2009).

Berdasarkan penelitian Nuritomo dan Rossieta (2014),

penelitian Fontanella dan Rossieta (2014), penelitian Irmawati dan

Pratolo (2015), penelitian Mudhofar dan Tahar (2016) serta penelitian

Anggraini dan Riharjo (2017), akuntabilitas diukur menggunakan opini

audit yang dikeluarkan oleh BPK RI. Maka dari itu, pada penelitian ini

variable akuntabilitas menggunakan proksi opini audit yang

dikeluarkan oleh BPK, diukur menggunakan skala ordinal dari paling

Page 107: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

89

rendah sampai tinggi yaitu 1 = Tidak menyatakan pendapat (TMP) , 2

= Tidak Wajar (TW) , 3 = Wajar Dengan Pengecualian (WDP) , 4 =

Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelas ( WTP-DPP) , 5

= Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Opini auditi dipilih sebagai alat ukut akuntabilitas LKPD

karena opini audit BPK RI merupakan pernyataan profesional

pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan

dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria yakni

kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan

pengungkapan (adequate disclosures), kepatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian intern.

3. Variabel Moderasi

Variabel moderasi pada penelitian ini adalah kinerja

pemerintah daerah.Kinerja merupakan prestasi yang dicapai dan

diperoleh organisasi dalam periode tertentu (Bastian, 2006). Salah satu

mekanisme evaluasi implementasi tata kelola pemerintahan di

Indonesia adalah melalui Evaluasi Penyelenggaran Pemerintah Daerah

(EPPD) sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 6

tahun 2008 tentang pedoman evaluasi penyelenggaraan EPPD meliputi

Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD),

Evaluasi Kemampuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah (EKPOD),

dan Evaluasi Daerah Otonom Baru (EDOB).

Page 108: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

90

EPPD dilakukan dengan menggunakan sumber utama LPPD

yang memuat informasi tentang penyelenggaraan pemerintah daerah

selama satu tahun anggaran (PP Nomor 6 Tahun 2008). Variable ini

diukur menggunakan skor Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah ( skor EKPPD). EKPPD adalah suatu proses

pengumpulan dan analisis data secara sistematis terhadap kinerja

penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan menggunakan system

pengukuran kinerja.Dalam pasal 18 dan pasal 19 Peraturan Pemerintah

Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggara

Pemerintahan, disebutkan bahwa aspek penilaian dalam memberikan

skor EKPPD adalah sebagai berikut:

1. Aspek penilaian EKPPD pada tataran pengambilan keputusan

daerah (pasal 18)

a. ketentraman dan ketertiban umum daerah

b. keselarasan dan efektivitas hubungan antara pemerintahan

daerah dan Pemerintah serta antarpemerintahan daerah dalam

rangka pengembangan otonomi daerah

c. keselarasan antara kebijakan pemerintahan daerah dengan

kebijakan pemerintah

d. efektivitas hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD

e. efektivitas proses pengambilan keputusan oleh DPRD beserta

tindak lanjut pelaksanaan keputusan

Page 109: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

91

f. efektivitas proses pengambilan keputusan oleh kepala daerah

beserta tindak lanjut pelaksanaan keputusan

g. ketaatan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah

pada peraturan perundang-undangan

h. intensitas dan efektivitas proses konsultasi publik antara

pemerintah daerah dengan masyarakat atas penetapan

kebijakan publik yang strategis dan relevan untuk daerah

i. transparansi dalam pemanfaatan alokasi, pencairan dan

penyerapan DAU, DAK, dan Bagi Hasil

j. intensitas, efektivitas, dan transparansi pemungutan sumber-

sumber pendapatan asli daerah dan pinjaman/obligasi daerah

k. efektivitas perencanaan, penyusunan, pelaksanaan tata usaha,

pertanggung jawaban, dan pengawasan APBD

l. pengelolaan potensi daerah

m. terobosan/inovasi baru dalam penyelenggaraan pemerintahan

daerah.

2. Aspek penilaian EKPPD pada tataran pelaksanaan kebijakan

daerah (pasal 19)

a. kebijakan teknis penyelenggaraan urusan pemerintahan;

b. ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan;

c. tingkat capaian SPM

d. penataan kelembagaan daerah

e. pengelolaan kepegawaian daerah

Page 110: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

92

f. perencanaan pembangunan daerah

g. pengelolaan keuangan daerah

h. pengelolaan barang milik daerah

i. pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat

Penentuan tingkat kinerja pemerintah daerah dalam

memberikan skor EKPPD dilakukan dengan membandingkan kinerja

pemerintah daerah satu dengan daerah yang lainnya. Peringkat kinerja

ditetapkan dengan pengelompokan kinerja penyelenggaraan

pemerintahan daerah dalam kelompok berprestasi sangat tinggi (ST)

untuk skor ≥3, berprestasi tinggi (T) untuk skor ≥2, berprestasi sedang

(S) untuk skor ≥1, dan berprestasi rendah (R) untuk skor <1.

Penelitian yang menggunakan skor EKPPD dalam mengukur

kinerja pemerintah daerah yaitu penelitian yang dilakukan oleh

Nuritomo dan Rossieta (2014), penelitian Fontanella dan Rossieta

(2014), penelitian Irmawati dan Pratolo (2015), serta penelitian

Mudhofar dan Tahar (2016). Berdasarkan hal tersebut, pada penelitian

ini skor EKPPD dipilih untuk mengukur variabel kinerja pemerintah

daerah.

Page 111: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

93

Tabel 3.1

Tabel Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Skala Referensi

Politik

Dinasti

Terindikasi = 1

Tidak Terindikasi = 0 Dummy

Nuritomo

dan

Rossieta

(2014)

Desentralisasi

Fiskal

1. Kemandirian Daerah = Pendapatan Asli Daerah

Total Pendapatan

2. Ketergantungan Pada

Pemerintah Pusat = DAU + DAK

Total Pendapatan

Rasio

Fontanella

dan

Rossieta

(2014)

Akuntabilitas Opini Audit:

WTP = 5

WTP DPP = 4

WDP = 3

TW = 2

TMP = 1

Ordinal

Mudhofar

dan Tahar

(2016)

Kinerja

Pemda

Skor EKPPD

Interval

Mudhofar

dan Tahar

(2016)

Page 112: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

95

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.Penelitian kuantitatif

merupakan penelitian yang menggunakan data yang dinyatakan dalam

ukuran angka untuk mendeskripsikan suatu fenomena yang sudah dirinci

ke dalam variabel secara kuantitatif, membutuhkan perhitungan statistik

dan diukur dengan menggunakan skala pengukuran data yang dapat berupa

skala ordinal, interval atau rasio (Soentoro, 2015).

Penelitian ini menggunakan hubungan kausal. Menurut Sugiyono

(2012), hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi,

ada variabel independen (mempengaruhi) dan variabel dependen

(dipengaruhi).Penelitian dengan hubungan kausal digunakan untuk

mengetahui hubungan sebab akibat dari variabel-variabel yang diteliti

untuk menjawab pertanyaan peneliti.Tujuan penelitian ini adalah untuk

menganalisa pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal sebagai

variabel independen terhadap akuntabilitas pelaporan keuangan

pemerintah daerah sebagai variabel dependen serta kinerja pemerintah

daerah sebagai variabel pemoderasi.

Populasi dalam penelitian ini adalah pemerintah daerah di

Indonesia yang menjabat pada periode 2013-2015. Menurut data dari

Kementrian Dalam Negeri, tercatat ada 38 kepala daerah yang menjabat

pada periode 2013-2015 terindikasi politik dinasti. Daerah yang dikatakan

Page 113: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

96

terindikasi politik dinasti pada penelitian ini adalah pemerintah daerah

yang mewarisi jabatan publik yang sama dari anggota keluarga mereka

yang menjabat sebelum mereka (Asako et al, 2012) dan mereka yang

melakukan perluasan kekuasaan di tingkat eksekutif yang dilakukan suatu

keluarga (Nuritomo dan Rossieta, 2014). Hal tersebut berdasarkan data

yang diperoleh dari Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementrian

Dalam Negeri yang sudah dijabarkan pada Tabel 3.1.

Penelitian ini menggunakan data tahun 2013 sampai dengan tahun

2015.Periode tersebut dipilih karena dianggap sebagai periode dimana

politik dinasti mulai bermunculan dan data pemerintah daerah yang

dipublikasi oleh Kementrian Dalam Negeri hanya terbatas sampai periode

2015.Data Politik Dinasti diperoleh dari data Direktorat Jenderal Otonomi

Daerah Kementrian Dalam Negeri. Variabel politik dinasti ini diukur

menggunakan variabel dummy dimana nilai 1 untuk daerah yang

terindikasi politik dinasti dan nilai 0 untuk daerah yang tidak terindikasi

poitik dinasti.

Data desentralisasi fiskal yang digunakan adalah data ringkasan

keuangan daerah yang diperoleh dari website Direktorat Jenderal

Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan yang diakses pada

www.djpk.kemenkeu.go.id.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pemerintah daerah yang terindikasi politik dinasti beserta

pembanding yaitu daerah yang tidak terindikasi politik dinasti.Sehingga

data desentralisasi fiskal yang digunakan adalah daerah daerah yang

Page 114: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

97

terindikasi politik dinasti dan daerah pembanding yang tidak terindikasi

politik dinasti.Desentralisasi fiskal dalam penelitian ini diukur

menggunakan dua proksi, yaitu kemandirian daerah dan ketergantungan

pada pemerintah pusat. Dimana kemandirian daerah merupakan

perbandingan dari Penghasilan Asli Daerah (PAD) dengan total

pendapatan daerah. Sedangkan ketergantungan pada pemerintah pusat

merupakan perhitungan Dana Alokasi Umum (DAU) ditambah dengan

Dana Alokasi Khusus (DAK) dibagi dengan total pendapatan daerah.

Data yang digunakan untuk variabel moderasi kinerja pemerintah

daerah dalam penelitian ini adalah data skor Evaluasi Kinerja Pelaksana

Pemerintah Daerah (EKPPD) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal

Otonomi Daerah Kementrian Dalam Negeri dan dipublikasikan melalui

website yang di akses pada www.otda.kemendagri.go.id.

Variabel dependen pada penelitian ini yaitu akuntabilitas laporan

keuangan pemerintah daerah. Variable ini diukur menggunakan proksi

opini audit yang dikeluarkan oleh BPK, diukur menggunakan skala ordinal

dari paling rendah sampai tinggi yaitu 1 = Tidak menyatakan pendapat

(TMP) , 2 = Tidak Wajar (TW) , 3 = Wajar Dengan Pengecualian (WDP) ,

4 = Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelas ( WTP-DPP) , 5

= Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Data untuk variabel dependen

akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah bersumber dari opini

audit yang dikeluarkan oleh BPK RI dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan

Semester (IHPS) dan dipublikasikan pada www.bpk.go.id.

Page 115: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

98

Sampel pada penelitian ini dipilih berasarkan purposive sampling,

yaitu sampel dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.Kriteria-kriteria

tersebut dijelaskan dalam tabel 4.1 yang tertera dibawah ini.

Tabel 4.1

Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria

Proses Pengambilan Sampel Jumlah Pemerintah Daerah

2013 2014 2015

Jumlah Pemerintah Daerah di Indonesia 542 542 542

Jumlah Pemerintah Daerah yang

Diaudit BPK 542 542 542

Jumlah Pemerintah Daerah yang

Tercatat dalam Ringkasan APBD DJPK 542 542 542

Jumlah Pemerintah Daerah yang tercatat

dalam Keputusan Kemendagri 507 521 524

Jumlah Pemerintah Daerah yang

Terindikasi 38 38 36

Jumlah Pemerintah Daerah Pembanding 38 38 36

Jumlah Sampel Pemerintah Daerah 76 76 72

Jumlah Tahun Pengamatan 3

Jumlah Sampel Pengamatan 224

Sumber: Data Diolah

Jumlah daerah otonom di Indonesia adalah 542 yang terdiri dari 34

Provinsi, 415 Kabupaten, dan 93 Kota. Dari jumlah daerah otonom

tersebut, terdapat 38 daerah terindikasi politik dinasti pada tahun 2013, 38

daerah terindikasi politik dinasti pada tahun 2014, dan 36 daerah

terindikasi politik dinasti pada tahun 2015. Sehingga pemerintah daerah

yang dijadikan sampel pengamatan berjumlah 224, yang terdiri dari 112

pemerintah daerah yang terindikasi politik dinasti dan 112 pemerintah

daerah yang tidak terindikasi politik dinasti.

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model

regresi logistik ordinal.Alasan menggunakan alat analisis tersebut karena

Page 116: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

99

variabel terikat merupakan data dengan skala ordinal.Skala ordinal

merupakan skala pengukuran yang digunakan untuk membedakan data

yang mengandung unsur peringkat (ranking).Regresi logistik ordinal itu

sendiri merupakan salah satu bagian dari analisis regresi logistik.

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif diperoleh sebanyak

224 data observasi yang berasal dari data pemerintah daerah yang

terindikasi politik dinasti yang berjumlah 112 dan pemerintah daerah

yang menjadi pembanding berjumlah 112. Pada tahun 2013 berjumlah

38 beserta pembandingnya yaitu daerah yang tidak terindikasi politik

dinasti dengan jumlah yang sama, data pemerintah daerah yang

terindikasi politik dinasti pada tahun 2014 berjumlah 38 beserta

pembandingnya dengan jumlah yang sama, dan data pemerintah yang

terindikasi politik dinasti pada tahun 2015 berjumlah 36 beserta

pembandingnya dengan jumlah yang sama.

Tabel 4.2

Tabel Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

PD 224 ,0000 1,0000 ,500000 ,5011198

KD 224 ,0203 ,6797 ,144506 ,1354020

KPP 224 ,0000 1,0731 ,599367 ,1974431

KPD 224 ,0000 3,5018 2,757205 ,6003502

AK 224 1,0000 5,0000 4,138393 1,0432568

Valid N

(listwise)

224

Sumber: Outpus SPSS

Page 117: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

100

Berdasarkan Tabel 4.2 hasil analisis dengan menggunakan

statistik deskriptif dijelaskan sebagai berikut:

a. Hasil Analisis Deskriptif Variabel Politik Dinasti (PD)

Hasil analisis deskriptif terhadap variabel politik dinasti

menunjukkan nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum

sebesar 1 dengan mean sebesar 0,5 dan standar deviasi sebesar

0,5011198. Nilai mean sebesar 0,5 menunjukkan bahwa jumlah

sampel pemerintah daerah yang terindikasi politik dinasti tidak

lebih banyak dari pada jumlah pemerintah daerah yang tidak

terindikasi politik dinasti. hal tersebut dikarenakan dalam

penelitian ini menggunakan sampel pembanding yang jumlahnya

sama dengan jumlah sampel daerah yang terindikasi politik dinasti.

Dimana daerah yang terindikasi politik dinasti berjumlah 112 dan

menggunakan daerah pembanding yang tidak terindikasi politik

dinasti dengan jumlah yanng sama yaitu 112 pemerintah daerah.

Pada penelitian ini, variabel politik dinasti memiliki nilai

standar deviasi yang lebih besar dari pada nilai rata-rata (mean).

Hal tersebut karena variabel politik dinasti menggunakan proksi

dummy yang merupakan skala nominal. Menurut Ghazali (2013),

nilai rata-rata dan standar deviasi tidak tepat digunakan sebagai

alat analisis kualitas data, karena kode angka yang digunakan

dalam skala nominal hanya berfungsi sebagai label kategorikal

semata tanpa nilai intrinsik dan tidak memiliki arti apa-apa.

Page 118: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

101

b. Hasil Analisis Deskriptif Variabel Kemandirian Daerah (KD)

Hasil dari analisis deskriptif variabel kemandirian daerah

menunjukkan nilai minimum sebesar 0,0203 dan nilai maksimum

sebesar 0,6797 dengan rata-rata (mean) 0,144506 dan standar

deviasi sebesar 0,1354020. Nilai minimum tersebut menunjukkan

tingkat kemandirian daerah Kabupaten Way Kanan pada tahun

2013 dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp

15.908.500.000 dan total pendapatan sebesar Rp 783.407.434.960

sehingga memiliki nilai kemandirian daerah paling rendah yaitu

sebesar 0,0203. Nilai maksimum menujukkan tingkat kemandirian

daerah Provinsi Banten tahun 2014 dengan Pendapatan Asli

Daerah (PAD) sebesar Rp 4.675.126.000.000 dan total pendapatan

sebesar Rp 6.878.071.982.000 sehingga memiliki nilai kemandirian

daerah paling tinggi yaitu sebesar 0,6797. Nilai rata-rata (mean)

sebesar 0,144506 menunjukkan rata-rata tingkat kemandirian

pemerintah daerah yang menjadi sampel penelitian sebesar

14%.Berdasarkan skala interval derajat desentralisasi fiskal yang

dikemukakan oleh Tim Fisipol UGM, persentase kemandirian

daerah sebesar 14% berarti kemampuan keuangan daerah dikatakan

kurang.

Page 119: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

102

Tabel 4.3

Tabel Skala Interval Derajat Desentralisasi Fiskal

Persentase Kemampuan Keuangan

Daerah

0,00 - 10,00 Sangat Kurang

10,01 – 20,00 Kurang

20,01 – 30,00 Cukup

30,01 – 40,00 Sedang

40,01 – 50,00 Baik

>50 Sangat Baik

Sumber: Tim Litbag Depdagri Fisipol UGM

Persentase rata-rata tingkat kemandirian daerah

menunjukkan nilai yang cukup rendah, sehingga dapat dikatakan

bahwa banyak daerah yang masih belum mandiri dalam hal

mengelola sumber dayanya menjadi sumber pendapatan daerah,

artinya daerah belum mampu untuk membiayai pengeluaran

rutinnya.Masih banyak pemerintah daerah yang dianggap belum

mandiri atau tidak mampu membiayai kegiatan belanja maupun

operasionalnya. Hal ini dapat ditemui dari banyaknya jumlah

pemerintah daerah yang sebagaian besar pendapatan daerah berasal

dari dana transfer pemerintah pusat. Hal tersebut berkaitan dengan

kurangnya kemampuan dan kewenangan daerah dalam menggali

sumber-sumber pendapatan untuk mengurangi tingkat

ketergantungan pada pemerintah pusat.Selain itu, sumber-sumber

pendanaan yang potensial masih dikuasai oleh pusat.

Hasil analisis deskriptif variabel kemandirian daerah

menunjukkan nilai rata-rata (mean) lebih besar dari nilai standar

deviasi.Hal ini menunjukkan bahwa kualitas data dari variabel

Page 120: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

103

kemandirian daerah cukup baik, karena nilai rata-rata yang lebih

besar dari nilai standar deviasinya menunjukkan standar error dari

variabel tersebut kecil.

c. Hasil Analisis Deskriptif Variabel Ketergantungan pada

Pemerintah Pusat (KPP)

Hasil analisis deskriptif dari variabel ketergantungan pada

pemerintah pusat menunjukkan nilai minimum sebesar 0,0000 dan

nilai maksimum sebesar 1,0731 dengan nilai rata-rata (mean)

sebesar 0,599367dan standar deviasi sebesar 0,1974431. Nilai

minimum menunjukkan tingkat ketergantungan pada pemerintah

pusat Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2015. Nilai 0 disini

karena dalam data ringkasan anggaran pemerintah daerah yang

dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan tidak

menyajikan jumlah Dana Alokasi Umum (DAU) dan jumlah Dana

Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Kutai Kartanegara pada tahun

2015, sehingga hasil perhitungan rasio tingkat ketergantungan pada

pemerintah pusatnya sebesar 0. Nilai maksimum menunjukkan

tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat Kota Banjar tahun

2015 dengan Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp

677.982.845.000, Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp

622.780.000 dan total pendapatan sebesar Rp 632.403.535.018

sehingga memiliki tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat

paling tinggi dengan nilai sebesar 1,0731. Nilai rata-rata (mean)

Page 121: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

104

sebesar 0,599367menunjukkan bahwa rata-rata tingkat

ketergatungan pada pemerintah pusat daerah yang menjadi sampel

penelitian adalah sebesar 59,9%.

Persentase tersebut menunjukkan nilai yang cukup tinggi,

sehingga dapat dikatakan bahwa banyak daerah yang masih

bergantung pada dana transfer yang diberikan oleh pemerintah

pusat. Hal tersebut berkaitan dengan kurangnya kemampuan dan

kewenangan daerah dalam menggali sumber-sumber pendapatan

untuk mengurangi tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat.

Selain itu, sumber-sumber pendanaan yang potensial masih

dikuasai oleh pusat, sehingga daerah masih sangat bergantung pada

dana yang diberikan oleh pemerintah pusat.

Hasil analisis deskriptif variabel ketergantungan pada

pemerintah pusat menunjukkan nilai rata-rata (mean) lebih besar

dari nilai standar deviasi.Hal ini menunjukkan bahwa kualitas data

dari variabel ketergantungan pada pemerintah pusat cukup baik,

karena nilai rata-rata yang lebih besar dari nilai standar deviasinya

menunjukkan standar error dari variabel tersebut kecil.

d. Hasil Analisis Deskriptif Variabel Kinerja Pemerintah Daerah

(KPD)

Hasil analisis deskriptif variabel kinerja pemerintah daerah

menujukkan nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar

3,5018 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 2,757205 dan standar

Page 122: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

105

deviasi sebesar 0,6003502. Nilai minimum tersebut menunjukkan

daerah yang tidak mendapatkan skor EKPPD dari Kementrian

Dalam Negeri karena kepala daerahnya menjadi tersangka kasus

tindak pidana korupsi sehingga statusnya dalam skor EKPPD

adalah N/A (Not Available) dan pada penelitian ini diberikan skor

0. Daerah-daerah yang diberikan nilai 0 yaitu Kabupaten

Pringsewu tahun 2013, Kota Tangerang Selatan tahun 2013,

Kabupaten Barru tahun 2015 dan Kota Cimahi tahun 2015. Nilai

maksimum menunjukkan skor kinerja pada Kabupaten Padang

Lawas Utara tahun 2015. Nilai rata-rata (mean) sebesar 2,757205

menunjukkan nilai yang cukup tinggi sehingga dapat dikatakan

bahwa daerah yang menjadi sampel penelitian ini memiliki kinerja

yang cukup baik.

Hasil analisis deskriptif variabel kinerja pemerintah daerah

menunjukkan nilai rata-rata (mean) lebih besar dari nilai standar

deviasi.Hal ini menunjukkan bahwa kualitas data dari variabel

kinerja pemerintah daerah cukup baik, karena nilai rata-rata yang

lebih besar dari nilai standar deviasinya menunjukkan standar error

dari variabel tersebut kecil.

Page 123: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

106

e. Hasil Analisis Deskriptif Variabel Akuntabilitas Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah (AK)

Hasil analisis deskriptif dari variabel akuntabilitas laporan

keuangan pemerintah daerah menunjukkan nilai minimum sebesar

1 dan nilai maksimum sebesar 5 dengan nilai rata-rata (mean)

sebesar 4,138393 dan standar deviasi sebesar 1,0432568. Nilai

minimum menunjukkan daerah yang memiliki opini audit Tidak

Wajar (TW) dan di berikan skor 1. Nilai maksimum menunjukkan

daerah yang memiliki opini audit Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP) dengan skor 5. Nilai rata-rata (mean) sebesar 4,138393

menunjukkan bahwa rata-rata pemerintah daerah memiliki opini

audit yang baik ari BPK RI yaitu pada rata-rata 4. Nilai tersebut

menunjukkan nilai yang cukup tinggi, sehingga dapat dikatakan

bahwa banyak daerah yang mendapatkan opini yang baik dari BPK

RI.

Hasil analisis deskriptif variabel akuntabilitas laporan

keuangan pemerintah daerah menunjukkan nilai rata-rata (mean)

lebih besar dari nilai standar deviasi.Hal ini menunjukkan bahwa

kualitas data dari variabel ketergantungan pada pemerintah pusat

cukup baik, karena nilai rata-rata yang lebih besar dari nilai standar

deviasinya menunjukkan standar error dari variabel tersebut kecil.

Page 124: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

107

2. Hasil Analisis dan Pembahasan

1. Hasil Uji Kelayakan Model (Overall Model Fit)

Pengujian keseluruhan model dilakukan dengan

membandingkan nilai antara -2 Log Likelihood awal dengan -2 Log

Likelihood akhir. Dimana nilai -2 Log Likelihood awal

menggambarkan nilai sebelum memasukkan variabel independen,

sedangkan nilai -2 Log Likelihood akhir menunjukkan nilai setelah

memasukkan variabel independen. Selisih antara nilai -2 Log

Likelihood awal dengan nilai -2 Log Likelihood akhir merupakan

nilai Chi-Square. Hipotesis untuk menilai model fit adalah:

𝐻0: Model yang dihipotesiskan fit dengan data

𝐻𝑎: Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Berdasarkan hipotesis ini maka 晜0 harus diterima dan 𝐻𝑎 harus

ditolak agar model fit dengan data.

Tabel 4.4

Tabel Model Fitting Information

(Hasil Uji Variabel Independen)

Model Fitting Information

Model -2 Log Likelihood Chi-Square df Sig.

Intercept Only 496,771

Final 431,085 65,685 3 ,000

Link function: Negative Log-log.

Sumber: Output SPSS

Berdasarkan hasil pengolahan SPSS, pada tabel 4.4

menunjukkan bahwa pengujian variabel independen memiliki nilai

-2 Log Likelihood awal sebesar 496,771 yang ditunjukkan oleh

nilai intercept only dan nilai -2 Log Likelihood akhir sebesar

Page 125: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

108

431,085 yang ditunjukkan oleh nilai final. Selisih dari nilai -2 Log

Likelihood awal dengan nilai -2 Log Likelihood akhir sebesar

65,685 yang ditunjukkan oleh nilai Chi-Square dengan signifikansi

0,000. Nilai -2 Log Likelihood awal menunjukkan nilai model

tanpa memasukkan variabel independen dan nilail -2 Log

Likelihood akhir menunjukka nilai model dengan memasukkan

variabel independen. Dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa

model dengan variabel independen lebih baik dibandingkan hanya

model dengan intercept saja dan model dapat dikatakan fit.

Tabel 4.5

Tabel Model Fitting Information

(Hasil Uji Moderasi)

Model Fitting Information

Model -2 Log Likelihood Chi-Square df Sig.

Intercept Only 496,771

Final 412,796 83,975 7 ,000

Link function: Negative Log-log.

Sumber: Output SPSS

Hasil uji moderasi pada tabel 4.5 menunjukkan nilai -2 Log

Likelihood awal sebesar 496,771 yang ditunjukkan oleh nilai

intercept only dan nilai -2 Log Likelihood akhir sebesar 412,796

yang ditunjukkan oleh nilai final. Selisih dari nilai -2 Log

Likelihood awal dengan nilai -2 Log Likelihood akhir sebesar

83,975 yang ditunjukkan oleh nilai Chi-Square dengan signifikansi

0,000. Nilai -2 Log Likelihood awal menunjukkan nilai model

tanpa memasukkan variabel independen dan nilail -2 Log

Likelihood akhir menunjukkan nilai model dengan memasukkan

Page 126: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

109

variabel independen.Dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa

model dengan variabel independen lebih baik dibandingkan hanya

model dengan intercept saja dan model dapat dikatakan fit.

2. Hasil Uji Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi dengan data dinilai dengan

Goodness of Fit Test. Goodness of Fit Test menguji hipotesis nol

bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak ada

perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat

dikatakan fit). Jika nilai Goodness of Fit Test statistik sama dengan

kurang dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada

perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya

sehingga Goodness of Fit model tidak baik karena model tidak

dapat meprediksi nilai observasinya. Jika nilai statistik Goodness

of Fit lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak

dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau

dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data

observasinya (Ghazali, 2016).

Tabel 4.6

Tabel Goodness of Fit

(Hasil Uji Variabel Independen)

Goodness-of-Fit

Chi-Square df Sig.

Pearson 681,616 889 1,000

Deviance 431,085 889 1,000

Link function: Negative Log-log.

Sumber: Output SPSS

Page 127: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

110

Berdasarkan uji Goodness of Fit variabel independen yang

ditunjukkan pada tabel 4.6, diketahui bahwa nilai Chi-square

Pearson sebesar 681,616 dengan signifikansi 1,000 (>0,05) dan

nilai Chi-square Deviance sebesar 431,085 dengan signifikansi

1,000 (>0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi

lebih besar dari pada alfa (0,05), sehingga hipotesis nol tidak dapat

ditolak. Jika hipotesis nol tidak dapat ditolak, maka berarti model

mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan

model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya

sehingga model ini dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.

Table 4.7

Tabel Goodness of Fit

(Hasil Uji Moderasi)

Goodness-of-Fit

Chi-Square df Sig.

Pearson 619,091 885 1,000

Deviance 412,796 885 1,000

Link function: Negative Log-log.

Sumber: Output SPSS

Berdasarkan hasil uji Goodness of Fit moderasi yang

ditunjukkan pada tabel 4.7, diketahui bahwa nilai Chi-square

pearson sebesar 619,091 dengan signifikansi 1,000 (>0,05) dan

nilai Chi-square deviance sebesar 412,796 dengan signifikansi

1,000 (>0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi

lebih besar dari pada alfa (0,05), sehingga hipotesis nol tidak dapat

ditolak. Jika hipotesis nol tidak dapat ditolak, maka berarti model

mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan

Page 128: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

111

model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya

sehingga model ini dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.

3. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi pada analisis regresi logistik

ditunjukkan oleh tabel Pseudo R-Square yang berisi Cox and Snell,

Nagelkerke dan McFadden. Cox and Snell’s R Square merupakan

ukuran yang mencoba meniru ukuran R2 pada multiple regresion

yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai

minimum kurang dari satu. Nagelkerke’s R Square merupakan

modifikasi dari koefisien Cox and Snell untuk memastikan nilainya

bervariasi dari nol sampai satu. Hal ini dilakukan dengan cara

membagi nilai Cox and Snell R2 dengan nilai maksimumnya. Nilai

Nagelkerke’s R2 dapat diinterpretsikan seperti nilai R2

pada

multiple regression. Nilai McFadden R2 didasarkan pada log

likelihood kernels untuk model dengan intersep saja dan model

yang diestimasi secara penuh (Ghazali, 2016).

Tabel 4.8

Tabel Pseudo R-Square

(Hasil Uji Variabel Independen)

Pseudo R-Square

Cox and Snell ,254

Nagelkerke ,285

McFadden ,132

Link function: Negative Log-log.

Sumber: Output SPSS

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi variabel

independen yang ditunjukkan pada tabel 4.8, nilai McFadden

Page 129: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

112

sebesar 0,132 yang berarti bahwa variabilitas variabel dependen

yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam penelitian

ini adalah sebesar 13,2% atau dapat dikatakan bahwa variasi

Akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang dapat

dijelaskan oleh variasi variabel independen dalam penelitian ini

(politik dinasti, kemandirian daerah dan ketergantungan pada

pemerintah pusat) adalah sebesar 13,2%, sedangkan 86,8%

dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

Tabel 4.9

Tabel Pseudo R Square

(Hasil Uji Moderasi)

Pseudo R-Square

Cox and Snell ,313

Nagelkerke ,351

McFadden ,169

Link function: Negative Log-log.

Sumber: Output SPSS

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi moderasi yang

ditunjukkan pada tabel 4.9, nilai McFadden sebesar 0,169 yang

berarti bahwa variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan

oleh variabel independen yang telah di moderasi dalam penelitian

ini adalah sebesar 16,9% atau dapat dikatakan bahwa variasi

Akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang dapat

dijelaskan oleh variasi variabel independen yang telah dimoderasi

dalam penelitian ini (politik dinasti yang dimoderasi kinerja,

kemandirian daerah yang dimoderasi kinerja, dan ketergantungan

pada pemerintah pusat yang dimoderasi kinerja) adalah sebesar

Page 130: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

113

16,9%, sedangkan 83,1% dijelaskan oleh variabel lain diluar

model.

4. Hasil Uji Parallel Lines

Uji parallel lines menilai apakah asumsi bahwa semua

kategori memiliki parameter yang sama atau tidak. Nilai yang

diinginkan adalah tidak signifikan yaitu p>0,05. Hasil uji parallel

lines yang menunjukkan p<0,05 berarti model tidak cocok. Ketidak

cocokan model ini dapat disebabkan karena salah dalam memilih

link function atau kesalahan dalam membuat peringkat

kategori.Untuk itu dapat dilakukan pemodelan kembali dengan

memilih link function lain (Ghazali, 2016). Pada analisis regresi

logistik odinal, terdapat beberapa link function, diantaranya ada

logit yang digunakan untuk sebagian besar data, cauchit untuk data

yang memiliki angka ekstrim, negative log-log untuk data yang

nilainya relatif rendah, complementary log-log untuk data yang

nilainya relatif tinggi, dan probit untuk data normal.

Penelitian ini menggunakan link functionnegative log-log

dimana link function jenis ini digunakan untuk jenis data yang

memiliki nilia relatif rendah.Link function ini dipilih dalam

penelitian ini karena data dalam penelitian ini cenderung bernilai

rendah. Dengan menggunakan link function negative log-log, hasil

yang ditunjukkan lebih baik dibandingkan dengan link function lain

Page 131: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

114

sehingga link function tersebut dianggap paling cocok dengan

model.

Tabel 4.10

Tabel Test of Parallel Lines

(Hasil Uji Variabel Independen)

Test of Parallel Linesa

Model -2 Log Likelihood Chi-Square df Sig.

Null Hypothesis 431,085

General 424,392b 6,693

c 9 ,669

The null hypothesis states that the location parameters (slope

coefficients) are the same across response categories.

a. Link function: Negative Log-log.

b. The log-likelihood value cannot be further increased after

maximum number of step-halving.

c. The Chi-Square statistic is computed based on the log-likelihood

value of the last iteration of the general model. Validity of the test

is uncertain.

Sumber: Output SPSS

Berdasarkan hasil uji parallel lines variabel independen

yang ditunjukkan pada tabel 4.10 menunjukkan nilai -2 Log

LikelihoodNull Hypothesis sebesar 431,085 dan -2 Log Likelihood

General sebesar 424,392 dengan nilai Chi-square sebesar 6,693

dan signifikansi 0,669 (>0,05). Dari nilai signifikan tersebut dapat

diartikan bahwa model sudah sesuai karena nilai signifikan lebih

besar dari alfa (0,05) sehingga H0 tidak dapat ditolak.

Page 132: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

115

Tabel 4.11

Tabel Test of Parallel Lines

(Hasil Uji Moderasi)

Test of Parallel Linesa

Model -2 Log Likelihood Chi-Square df Sig.

Null Hypothesis 412,796

General 382,418b 30,378

c 21 ,085

The null hypothesis states that the location parameters (slope

coefficients) are the same across response categories.

a. Link function: Negative Log-log.

b. The log-likelihood value cannot be further increased after

maximum number of step-halving.

c. The Chi-Square statistic is computed based on the log-likelihood

value of the last iteration of the general model. Validity of the test

is uncertain.

Sumber: Output SPSS

Berdasarkan hasil uji parallel lines moderasi yang

ditunjukkan pada tabel 4.11 menunjukkan nilai -2 Log Likelihood

Null Hypothesis sebesar 412,796 dan -2 Log Likelihood General

sebesar 382,418 dengan nilai Chi-square sebesar 30,378 dan

signifikansi 0,085 (>0,05). Dari nilai signifikan tersebut dapat

diartikan bahwa model sudah sesuai karena nilai signifikan lebih

besar dari alfa (0,05) sehingga H0 tidak dapat ditolak.

5. Hasil Uji Hipotesis

Pada regresi logistik ordinal, uji hipotesis menggunakan

parameter estimates. Estimasi parameter dari model dapat dilihat

pada output parameter estimate. Output parameter estimates

menunjukkan nilai koefisien regresi dan tingkat signifikannya.

Koefisien regresi dari tiap variabel yang diuji menunjukkan bentuk

Page 133: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

116

hubungan antar variabel. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai wald

dengan nilai signifikansinya.

pengujian hipotesis pada penelitian ini merupakan uji dua

sisi yang dilakukan dengan cara membandingkan antara tingkat

signifikansi (sig) dengan nilai kesalahan (α) = 5%. Apabila sig < α,

maka dapat dikatakan variabel bebas berpengaruh signifikan

terhadap variabel terikat.Sedangkan jika sig > α, maka dapat

dikatakan bahwa variabel bebas tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel terikat.

Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah untuk

menguji variabel independen politik dinasti, kemandirian daerah

dan ketergantungan pada pemerintah pusat terhadap akuntabilitas

laporan keuangan pemerintah daerah dengan memakai variabel

moderasi kinerja pemeritah daerah menggunakan analisis regresi

logistik ordinal.

Penelitian ini memiliki 6 hipotesis yang akan dianalisis

dengan dua model persamaan. Model persamaan pertama

digunakan untuk menguji H1, H2 dan H3. Sedangkan model

persamaan kedua digunakan untuk menguji H4, H5 dan H6. Untuk

meguji H4, H5 dan H6, peneliti menggunakan uji interaksi atau

disebut dengan Moderated Regression Analysis.

1. Dari hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini, menghasilkan

dua model regresi.Model pertama untuk pengujian variabel

Page 134: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

117

independen terhadap variabel dependen seperti yang

ditunjukkan oleh tabel 4.11.model kedua untuk pengujian

variabel moderasi seperti yang ditunjukkan oleh tabel 4.12.

Berikut adalah model regresi yang dihasilkan:

1. Model persamaan pertama (Tabel 4.12)

AK= α0 + α1PD + α2KD + α3KPP + e

2. Model persamaan kedua (Tabel 4.13)

AK= α0 + α1PD + α2KD + α3KPP + α4KPD + α5PD*KPD +

α6KD*KPD +α7KPP*KPD + e

Tabel 4.12

Tabel Parameter Estimates

(Hasil Uji Variabel Independen)

Parameter Estimates

Estimate

Std.

Error Wald df Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Threshold [AK = 1] -3,264 ,492 43,929 1 ,000 -4,229 -2,299

[AK = 2] -3,161 ,489 41,787 1 ,000 -4,119 -2,202

[AK = 3] -1,641 ,445 13,582 1 ,000 -2,514 -,768

[AK = 4] -1,166 ,442 6,977 1 ,008 -2,031 -,301

Location PD -1,337 ,180 54,950 1 ,000 -1,690 -,983

KD -,907 ,799 1,287 1 ,257 -2,474 ,660

KPP -1,164 ,559 4,336 1 ,037 -2,259 -,068

Link function: Negative Log-log.

Sumber: Output SPSS

Page 135: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

118

Tabel 4.13

Tabel Parameter Estimates

(Hasil Uji Moderasi)

Parameter Estimates

Estimat

e

Std.

Error Wald df Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Threshold [AK = 1] 4,326 3,905 1,227 1 ,268 -3,328 11,979

[AK = 2] 4,437 3,905 1,291 1 ,256 -3,217 12,091

[AK = 3] 6,046 3,912 2,388 1 ,122 -1,622 13,714

[AK = 4] 6,570 3,916 2,815 1 ,093 -1,105 14,245

Location PD ,325 ,882 ,136 1 ,712 -1,404 2,055

KD -,252 6,477 ,002 1 ,969 -12,945 12,442

KPP 6,602 4,556 2,099 1 ,147 -2,328 15,531

KPD 2,628 1,323 3,945 1 ,047 ,035 5,222

PD * KPD -,595 ,311 3,643 1 ,056 -1,205 ,016

KD * KPD ,138 2,277 ,004 1 ,952 -4,325 4,601

KPP * KPD -2,662 1,538 2,994 1 ,084 -5,677 ,353

Link function: Negative Log-log.

Sumber: Output SPSS

Berdasarkan hasil pengujian regresi logistik sebagaimana

telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, interpretasi hasil

disajikan dalam enam bagian.Bagian pertama menjelaskan

pengaruh politik dinasti (PD) terhadap akuntabilitas laporan

keuangan pemerintah daerah (AK).Bagian kedua menjelaskan

pengaruh kemandirian daerah (KD) terhadap akuntabilitas laporan

keuangan pemerintah daerah (AK).Bagian ketiga menjelaskan

pengaruh ketergantungan pada pemerintah pusat (KPP) terhadap

akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah (AK).Bagian

keempat menjelaskan pengaruh kinerja pemerintah daerah (KPD)

sebagai pemoderasi antara politik dinasti (PD) dengan akuntabilitas

Page 136: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

119

laporan keuangan pemerintah daerah (AK).Bagian kelima

menjelaskan pengaruh kinerja pemerintah daerah (KPD) sebagai

pemoderasi antara kemandirian daerah (KD) dengan akuntabilitas

laporan keuangan pemerintah daerah (AK).Bagian keenam

menjelaskan pengaruh kinerja pemerintah daerah (KPD) sebagai

pemoderasi antara ketergantunngan pada pemerintah pusat (KPP)

dengan akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah (AK).

a. Pengaruh Politik Dinasti (PD) Terhadap Akuntabilitas

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Hasil pengujian satatistik menggunakan SPPS

menunjukkan bahwa politik dinasti memiliki nilai estimate

sebesar -1,337 dengan signifikansi 0,000 yang berarti lebih

kecil dari α=0,05. Nilai alfa dibawah 0,05 menunjukkan bahwa

politik dinasti berpengaruh terhadap akuntabilitas laporan

keuangan pemerintah daerah. Dari hasil tersebut, maka

hipotesis pertama (H1) berhasil didukung.

Berdasarkan hasil penilitian ini, ditemukan adanya

pengaruh politik dinasti terhadap akuntabilitas laporan

keuangan pemerintah daerah.Hal ini terjadi karena beberapa

alasan. Yang pertama, keberadaan politik dinasti mempersulit

munculnya calon alternatif bagi rakyat, karena politik dinasti

memiliki kesempatan yang lebih besar untuk memenangkan

pemilihan umum, sehingga menyababkan rendahnya kualitas

Page 137: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

120

calon kepala daerah dan dapat mempengaruhi pengeloaan dana

publik serta mempengaruhi akuntabilitas pelaporan keuangan

daerah (Querubin, 2015).

Menurut Mendoza et al., (2012), politik dinasti dapat

melemahkan kompetisi politik, mengurangi akuntabilitas

laporan keungan pemerintah daerah, membuat kekuasaan

politik menjadi terpusat, dan melanggengkan hubungan patron-

klien dalam politik tradisional. Menguatnya politik dinasti

dapat menyebabkan potensi korupsi yang dilakukan para

anggota keluarga dinasti yang berkuasa di daerah semakin besar

(Hasibuan, 2013).Politik desentralisasi telah memberikan porsi

kekuasaan yang besar terhadap daerah. Implikasinya adalah

kelompok elit politik lokal lebih memiliki akses dalam

mengontrol sumber daya kekuasaan, dan lebih banyak terlibat

dalam proses politik.

Calon kepala daerah yang kurang berkualitas

disebabkan karena para calon politik dinasti terpilih bukan

karena kualitas tetapi karena popularitas. Orang-orang yang

berasal dari politik dinasti akan lebih dikenal karena adanya

anggota keluarga yang menjabat terlebih dahulu. Kaderisasi di

dalam partai pun hanya mementingkan mahar politik dan

mempertimbangkan tingkat populeritas serta mementingkan

perolehan suara saat pemilu, bukan kualitas, visi dan misi yang

Page 138: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

121

diusung oleh calon kepala daerah tersebut.Hal ini terjadi karena

di Indonesia sendiri sangat sulit maju sebagai calon

independen, sehingga sulit juga bagi rakyat memunculkan calon

alternatif yang memang bukan dari kalangan politik

dinasti.Karena di dalam partai itu sendiri, kekuasaan sudah

didominnasi oleh elit lokal yang memiliki hubungan

kekerabatan. Dalam sebuah partai, orang-orang yang menguasai

pendanaan partai akan memiliki akses untuk menempati

struktur elite. Modal mereka merupakan pusat

ketergantungan.Akhirnya orang-orang itu pulalah yang

kemudian memiliki hak istimewa menentukan

rekrutmen.Sehingga kaderisasi di internal partai jadi tidak

berjalan dan tidak demokratis.

Macetnya kaderisasi di dalam partai menyebabkan

kualitas calon-calon kepala daerah yang diusung oleh partai

memiliki kualitas yang rendah. Ketika seorang kepala daerah

memiliki kualitas yang rendah dalam mengelola dana publik,

maka akan berdampak pada kualitas laporan keuangan daerah

yang disajikan. Kualitas laporan keuangan sangat berpengaruh

pada akuntabilitas, dengan kualitas laporan keuangan yang baik

akan memberikan dedikasi terhadap akuntabilitas atau

pertanggungjawaban atas laporan keuangan yang dibuat

(Setyowati, 2016).

Page 139: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

122

Yang kedua, yaitu mahalnya biaya pilkada sehingga

hanya orang-orang dari kalangan tertentu lah yang bisa

mencalonkan diri menjadi kepala daerah.kebanyakan calon dari

politik dinasti memiliki sokongan dana yang besar karena

mereka berasal dari keluarga yang memiliki akses terhadap

keuangan daerah dan memiliki wewenang dalam mengelola

keuangan daerah. Banyak pemerintah daerah dari kalangan

politik dinasti melakukan penyelewengan dana APBD ataupun

melakukan tindak pidana korupsi dengan berbagai cara.

Beberapa kasus korupsi yang terjadi di daerah sebagaimana

yang telah dijabarkan pada tabel 1.1.

Yang ketiga, para kepala daerah yang berasal dari

politik dinasti juga bukan berorientasi kepada pelayanan publik,

melainkan berorientasi pada materi dan melanggengkan

kekuasaan.Hal tersebut diungkapkan oleh Titi Anggraini selaku

Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi

yang dikutip oleh KumparanNEWS 19 Januari 2018. Ketika

kepala daerah hanya berorientasi pada materi dan ingin

melanggengkan kekuasaan, maka kepala daerah akan

melakukan berbagai cara untuk dapat melebarkan

kekuasaannya dan mendapatkan materi berlimpah. Salah satu

caranya yaitu menyalahgunakan APBD karena kepala daerah

yang menjabat memiliki akses terhadap sumber keuangan

Page 140: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

123

daerahnya dan memiliki kewenangan untuk mengontrol

keuangan daerahnya.

Hal-hal tersebut membuat akuntabilitas laporan

keuangan pemerintah daerah tidak akuntabel dan BPK tidak

akan memberikan opini audit yang baik ketika menemukan

kejanggalan dalam laporan keuangan pemerintah daerah. Hal

tersebut terbukti dalam data pada penelitian ini yang

menunjukkan bahwa daerah yang terindikasi politik dinasti

memiliki akuntabilitas laporan keuangan daerah yang kurang

baik dalam bentuk opini audit.Data tersebut dijabarkan pada

lampiran 4.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Nuritomo dan Rossieta (2014) yang menyatakan

bahwa terdapat pengaruh negatif politik dinasti terhadap

akuntabilitas laporan keuangan pemerintah.Dalam penelitian

tersebut ditemukan bahwa daerah yang menjalankan praktik

politik dinasticenderung untuk memiliki akuntabilitas atas

laporan keuangan pemerintah daerah yanglebih rendah

dibandingkan daerah yang tidak melakukan praktik politik

dinasti.Hal tersebut juga didukung oleh penelitian Anggraini

dan Riharjo (2017) yang menemukan adanya pengaruh negatif

politik dinasti terhadap akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah.

Page 141: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

124

b. Pengaruh Kemandirian Daerah (KD) Terhadap

Akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (AK)

Hasil pengujian statistik dengan meggunakan SPSS

menunjukkan variabel desentralisasi fiskal yang diproksikan

dengan kemandirian daerah memiliki nilai estimate sebesar -

907 dan nilai signifikansi sebesar 0,257 yang berarti lebih besar

dari α=0,05. Nilai alfa di atas 0,05 menujukkan bahwa

kemandirian daerah (KD) tidak memiliki pengaruh

yangsignifikan terhadap akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah (AK). Dari hasil tersebut, maka hipotesis

kedua (H2) tidak terdukung.

Penelitian ini menemukann hasil bahwa kemandirian

daerah tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah. Hal ini

disebabkan karena pemerintah daerah belum mampu menggali

sumber-sumber pendapatan daerahnya secara maksimal.

Halim (2001) menjelaskan ciri utama sebuah daerah

telah melaksanakan desentralisasi secara baik adalah daerah

tersebut memiliki kemampuan dan kewenangan untuk menggali

sumber keuangan, mengelola dan menggunakannya untuk

membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan mengurangi

ketergantungan pada pemerintah pusat. Semakin tinggi tingkat

kemandirian daerah maka akan semakin besar kemungkinan

Page 142: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

125

daerah tersebut memiliki akuntabilitas pelaporan keuangan

yang tinggi dalam bentuk opini audit yang baik. Pemerintah

daerah yang memiliki tingkat kemandirian tinggi dinilai dapat

membiayai kegiatan belanja dan operasional secara mandiri,

sehingga akan memberikan pertanggungjawaban, menyajikan,

melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan

yang terkait dengan penerimaan dan penggunaan uang publik

(Mudhofar dan Tahar, 2016).

Pada kenyataannya masih banyak daerah yang belum

madiri dalam hal keuangannya dan masih bergantung pada

dana transfer yang diberikan oleh pemerintah pusat. Hal ini

karena sumber-sumber penghasilan yang potensial dikuasai

oleh pusat, seperti yang dijelaskan dalam UUD 1945, pasal 33

menyatakan bahwa tanah, air dan segalah sesuatu yang secara

signifikan mempengaruhi kehidupan rakyat dikendalikan oleh

pemerintah pusat. Akibatnya sumber penerimaan yang startegis

seperti pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai

meskipun terletak di wilayah pemerintah daerah, menjadi

sumber pendapatan bagi pemerintah pusat.Sedangkan

pemerintah daerah hanya mengelolah sumber pendapatan yang

nonstrategis seperti pajak hotel, pajak reklame, dan pajak

restoran.

Page 143: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

126

Namun ketersediaan sarana prasarana di daerah yang

dapat menjadi kontribusi pendapatan asli daerah dari obyek

pajak daerah dan retribusi daerah misalnya hotel dan restoran

dan pusat–pusat perbelanjaan masih relatif terbatas. Ini

merupakan fenomena yang terjadi dihampir seluruh daerah

kabupaten dan kota. Sedangkan sumber pendapatan asli daerah

sebagian besar diperoleh dari obyek pajak dan retribusi.Kondisi

ini mengakibatkan sulitnya pemerintah daerah menggali sumber

pendapatan asli daerahnya sehinnga berdampak terhadap

rendahnya kemandirian keuangan pemerintah daerah.

Selain itu, ada beberapa daerah yang memiliki tingkat

kemandirian daerah tinggi, namun masih kurang dalam

mengelola sumber daya keuangannya sehingga mendapatkan

opini audit yang buruk. Contohnya adalah provinsi Banten

tahun 2014 yang pada penelitian ini memiliki tingkat

kemandirian daerah yang paling tinggi dengan Pendapatan Asli

Daerah (PAD) sebesar Rp 4.675.126.000.000 dan total

pendapatan sebesar Rp 6.878.071.982.000 sehingga tingkat

kemandirian daerah sebesar 0,68, namun memiliki opini

Disclaimer of Opinion dengan skor 1 bahkan kepala daerahnya

terjerat kasus korupsi sejak masih menjabat sebagai kepala

daerah seperti yang dijabarkan pada tabel 1.2. Hal tersebut

dikemukakan oleh Moisiu (2013) yang mengatakan bahwa

Page 144: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

127

desentralisasi fiskal justru memindahkan korupsi dari pusat ke

daerah.

Korupsi di daerah bisa terjadi karena pemerintah daerah

memiliki wewenang untuk mengendalikan keuangan

daerahnya.Dalam hal ini, Pendapatan Asli Daerah yang

merupakan ukuran kemandirian daerah merupakann sumber

keuangan yang rawan untuk disalahgunakan karena PAD

merupakan penghasilan yang dikelola dan diawasi langsung

oleh pemerintah daerah.

Sedangkan daerah yang memiliki tingkat kemandirian

daerah paling rendah pada penelitian ini justru mendapatkan

opini audit wajar tanpa pengecualian (WTP) dengan skor 5,

yaitu Kabupaten Way Kanan tahun 2013 dengan Pendapatan

Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 15.908.500.000 dan total

pendapatan sebesar Rp 783.407.434.960 sehingga tingkat

kemandirian daerah sebesar 0,02.

Hal tersebut menunjukkan bahwa ketika suatu daerah

memiliki tingkat kemandirian yang tinggi namun tidak

mengelola sumber pendapatannya dengan baik, maka tidak

menjamin daerah tersebut memiliki akuntabilitas yang baik,

sedangkan pemerintah daerah yang memiliki kemandirian

daerah rendah namum mengelola sumber pendapatan dan

sumber daya keuangannya dengan baik, maka tidak menjamin

Page 145: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

128

daerah tersebut akan memiliki akuntabilitas yang buruk.

sehingga tingkat kemandirian daerah bukan tolak ukur yang

pasti suatu daerah memiliki akuntabilitas laporan keuangan

yang baik.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Nuritomo dan Rossieta (2014), yang

mengatakan bahwa desentralisasi fiskal dan kemandirian daerah

tidak mempengaruhi akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah.Hasil tersebut juga dikemukakan pada

penelitian yang dilakukan oleh Irmawati dan Pratolo (2015)

yang menyatakan bahwa desentralisasi fiskal yang diproksikan

oleh kemandirian daerah tidak berpengaruh signifikan terhadap

akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah.

c. Pengaruh Ketergantungan pada Pemerintah Pusat (KPP)

Terhadap Akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah (AK).

Hasil pengujian satatistik menggunakan SPPS

menunjukkan bahwa ketergantungan pada pemerintah pusat

memiliki nilai estimate sebesar -1,164 dengan signifikansi

0,037 yang berarti lebih kecil dari α=0,05. Nilai alfa dibawah

0,05 menunjukkan bahwa ketergantungan pada pemerintah

pusat berpengaruh terhadap akuntabilitas laporan keuangan

Page 146: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

129

pemerintah daerah. Dari hasil tersebut, maka hipotesis ketiga

(H3) berhasil didukung.

Berdasarkan hasil penelitian ini, ditemukan bahwa

ketergantungan pada pemerintah pusat berpengaruh terhadap

akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah. Hal ini

disebabkan karena kebijakan pemerintah pusat yang

memberikan jaminan dana transfer yang besar kepada

pemerintah daerah sehingga banyak pemerintah daerah yang

bergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat dan tidak

mengoptimalkan sumber pendanaan yang bisa dihasilkan dari

daerahnya. Menurut menteri keuangan Sri Mulyani yang

dikutip dalam Garudanews.id pada 27 Maret 2018, pemberian

anggaran dari pusat kepada daerah memanglah hal yang wajar

dan terjadi di banyak negara, namun bila pemberiannya

berlebihan dan membuat ketergantungan pada akhirnya akan

membuat kondisi perekonomian daerah tidak bergerak positif.

Pemberian dana transfer dari pemerintah pusat kepada

pemerintah daerah dimaksudkan untuk mengatasi ketimpangan

fiskal, pemerataan pendapatan di daerah,meningkatkan kualitas

dan mengurangi ketimpangan layanan publik daerah. Namun

dengan adanya dana transfer dari pemerintah pusat, pemerintah

daerah justru bergantung pada pemerintah pusat terkait

pendapatannnya. Ketergantungan pada pusat akan

Page 147: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

130

menyebabkan upaya pemerintah daerah menjadi menurun.

Dana pusat yang besar berkorelasi negatif dengan peningkatan

PAD. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah yag

mendapatkan dana pusat yang besar cenderung akan lebih

malas dalam memperoleh pendanaan dari PAD (Nuritomo dan

Rossieta, 2014).

Berdasarkan data pada penelitian ini, tingkat rata-rata

kemandirian daerah yang menjadi sampel penelitian hanya

sebesar 14%. Angka tersebut masih terbilang kecil

dibandingkan dengan rata-rata ketergantungan pada pemerintah

pusat yang mencapai 60,5%. Sementara salah satu tujuan di

berlakukannya desentralisasi fiskal adalah untuk memberikan

wewenang kepada pemerintah daerah agar lebih

mengefektifkan pengelolaan sumber daya keuangann serta

kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Kuncoro (2004) menjelaskan beberapa hal yang dapat

menghambat keberhasilan pemerintah daerah melaksanakan

otonomi, yaitu dominannya transfer dan pusat, kurang

berperannya perusahaan daerah sebagai sumber pendapatan asli

daerah, tingginya derajat sentralisasi dalam bidang perpajakan,

pajak daerah yang cukup beragam hanya sedikit yang bisa

diandalkan sebagai sumber penerimaan daerah, kelemahan

dalam pemberian subsidi dari pemerintah pusat kepada

Page 148: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

131

pemerintah daerah.Menrutut Fontanella dan Rossieta (2014),

semakin tinggi ketergantungan pada pemerintah pusat, maka

semakin kecil kemungkinan daerah tersebut memiliki

akuntabilitas pelaporan keuangan yang tinggi dalam bentuk

opini audit yang baik.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Irmawati dan Pratolo (2015) serta penelitian

Fontanella dan Rossieta (2014) yang menunjukkan bahwa

ketergantungan pada pemerintah pusat memiliki pengaruh

negatif signifikan terhadap akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah.

d. Pengaruh Kinerja Pemerintah Daerah (KPD) Dalam

Memoderasi Hubungan Politik Dinasti (PD) Terhadap

Akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (AK)

Hasil pengujian satatistik menggunakan SPPS

menunjukkan bahwa interaksi antara politik dinasti (PD)

dengan kinerja pemerintah daerah (KPD) memiliki nilai

estimate sebesar -0,595 dengan signifikansi 0,056 yang berarti

lebih besar dari α=0,05. Nilai alfa yang lebih besar dari 0,05

menunjukkan bahwa kinerja pemerintah daerah tidak dapat

memoderasi pengaruh politik dinasti terhadap akuntabilitas

Page 149: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

132

laporan keuangan pemerintah daerah. Dari hasil tersebut, maka

hipotesis keempat (H4) tidak terdukung.

Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa

kinerja tidak memoderasi hubungan politik dinasti terhadap

akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah.Penelitian

yang dilakukan oleh Fontanella dan Rossietaa (2014)

menyatakan bahwa ditemukan pengaruh kinerja penyelenggara

pemerintah daerah terkait dengan politik dinasti yang berjalan

saat ini.Hal tersebut dimungkinkan daerah tersebut memiliki

akuntabilitas pelaporan keuangan yang rendah. Itu berarti

ketika kinerja pemerintah daerah yang terindikasi politik dinasti

buruk dan pemerintah daerah tersebut memiliki akuntabilitas

laporan keuangan yang buruk, makan kinerja tersebut akan

memperkuat pengaruh negatif atas hubungan politik dinasti

terhadap akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Begitu juga sebaliknya, jika kinerja pemerintah daerah yang

teridikasi politik dinasti baik, maka kinerja tersebut akan

memperlemah pengaruh negatif dari politik dinasti terhadap

akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Namun pada kenyataannya banyak daerah yang

terindikasi politik dinasti dan mendapatkan skor EKPPD yang

lebih tinggi dibandingkan dengan daerah yang tidak

terindiakasi politik dinasti namun tetap memiliki akuntabilitas

Page 150: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

133

yang buruk dalam bentuk opini audit. Daerah yang

mendapatkan skor EKPPD yang tinggi belum tentu

mendapatkan opini audit yang baik juga dari BPK. Contohnya

Kabupaten Gowa yang terindikasi politik dinasti mendapatkan

skor EKPPD tinggi yaitu sebesar 3,1369 namun mendapatkan

opini audit WDP dengan skor 3. Sedangnkan Kabupaten

Balangan yang tidak terindikasi politik dinasti mendapatkan

skor EKPPD lebih kecil yaitu sebesar 2,6528 namun

mendapatkan opini audit lebih baik yaitu WTP dengan skor 5.

Kemudian Provinsi Sulawesi Utara yang terindikasi politik

dinasti dan memiliki kinerja yang rendah yang ditunjukkan

dalam bentuk skor EKPPD sebesar 2,1151, namun tetap

memiliki akuntabilitas yang baik dalam bentuk opini audit

WTP.Hal tersebut karena ketika daerah yang terindikasi politik

dinasti memiliki akuntabilitas yang buruk, belum tentu daerah

tersebut memiliki kinerja pemerintah yang buruk dan ketika

daerah tersebut memiliki kinerja pemerintah yang buruk, belum

tentu memiliki akuntabilitas yang buruk juga.

Dari data tersebut, menunjukkan bahwa kinerja tidak

dapat memperlemah pengaruh negatif politik dinasti terhadap

akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah, karena

daerah yang terindikasi politik dinasti dan memiliki kinerja

yang baik dalam bentuk skor EKPPD tinggi nyatanya tetap

Page 151: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

134

memiliki akuntabilitas yang buruk.Namun tidak dapat juga

memperkuat hubungan negatif politik dinasti terhadap

akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah, karena pada

kenyataannya beberapa daerah yang terindikasi politik dinasti

dan memiliki kinerja yang rendah dalam bentuk skor EKPPD

tetap bisa memiliki akuntabilitas yang baik dalam bentuk opini

audit.Sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja pemerintah

daerah tidak dapat memoderasi hubungan antara politik dinasti

terhadap akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Nuritomo dan Rossieta (2014) yang menyatakan

bahwa politik dinasti tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja pemerintah daerah.Walaupun menurut Fontanella dan

Rossieta (2014) kinerja pemerintah daerah berkorelasi positif

terhadap akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah,

namun politik dinasti tidak mempengaruhi kinerja pemerintah

daerah karena masih besarnya kontribusi pemerintah pusat pada

daerah.Ketika pemerintah pusat memiliki kontribusi yang besar

terhadap daerah, maka daerah tidak sepenuhnya dikendalikan

oleh pemerintah daerah sehingga keberadaan politik dinasti di

daerah tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja pemerintah

daerah.

Page 152: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

135

e. Pengaruh Kinerja Pemerintah Daerah (KPD) Dalam

Memoderasi Hubungan Kemandirian Daerah (KD)

Terhadap Akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah (AK)

Hasil pengujian satatistik menggunakan SPPS

menunjukkan bahwa kemandirian daerah memiliki nilai

estimate sebesar 0,138 dengan signifikansi 0,952 yang berarti

lebih besar dari α=0,05. Nilai signifikan lebih dari 0,05

menunjukkan bahwa kinerja pemerintah daerah tidakdapat

moderasi hubungan kemandirian daerah (KD) terhadap

akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah (AK). Dari

hasil tersebut, maka hipotesis kelima (H5) tidak terdukung.

Berdasarkan hasil penelitian ini, ditemukan bahwa

kinerjatidak dapat memoderasi hubungan kemandirian daerah

terhadap akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Hal ini disebabkan karena suatu daerah yang diberikan

kewenangan untuk mengelola sumber keuangannya sendiri,

terkadang malah menyalahgunakan kewenangan tersebut dan

cenderung melakukan penyelewengan terhadap sumber

pendapatannya.Sehingga kinerja pemerintah daerah tidak dapat

tercapai dengan maksimal.

Kemandirian daerah yang seharusnya dapat

memperkuat keinginan pemerintah daerah untuk menunjukka

Page 153: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

136

kinerja yang baik agar tercapainya akuntabilitas publik, pada

kenyataannya banyak pemerintah daerah yang memiliki

kemandirian daerah berupa PAD (Pendapatan Asli Daerah)

yang tinggi, justru membuat peluang para pemerintah daerah

untuk melakukan kecurangan.

Dalam teori keangenan, dijelaskan bahwa hubungan

antara agent dan principal dapat menyebabkan

ketidakseimbangan informasi, karena agent memiliki akses

untuk mengetahui informasi lebih banyak dibandingkan dengan

principal, sehingga mendorong agent untuk menyembunyikan

beberapa informasi kepada principal(Irmawati dan Pratolo).

Ketidakseimbangan informasi juga terjadi dalam hubungan

antara pemerintah dan masyarakat.Pemerintah selaku agent

yang memiliki akses informasi yang lebih besar terhadap

APBD, terkadang menyembunyikan informasi terkait angka-

angka dalam laporan keuangan pemerintah daerah yang

sebenarnya.

Hal tersebut dilakukan untuk memaksimalkan

kepentingan pribadi yang berlawanan dengan kepentingan

individu lain. Segaimana dijelaskan dalam teori keagenan,

bahwa salah satu asumsi sifat dasar manusia yaitu

mementingkan diri sendiri (Nuritomo dan Rossieta, 2014).

Page 154: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

137

Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa daerah yang

memiliki tingkat kemandirian tinggi dengan kinerja yang baik

dalam bentuk skor EKPPD yang tinggi, memiliki akuntabilitas

laporan keuangan yang buruk. Hal tersebut terjadi pada

provinsi Banten yang memiliki tingkat kemandirian daerah

sebesar 62% dan skor EKPPD sebesar 2,1358.

Berdasarkan skala interval derajat desentralisasi fiskal

dari Tim Litbang Depdagri Fisipol UGM yang dijabarkan pada

tabel 4.3, tingkat kemandirian daerah lebih dari 50%

menunjukkan kemampuan keuangan daerah yang sangat

baik.Selain itu, menurut keputusan Kemendagri tentang

penetapan peringkat dan status kinerja pemerintah daerah, skor

EKPPD yang diperoleh provinsi Banten dikategorikan sebagai

peringkat yang tinggi. Namun ternyata provinsi Banten

memiliki akuntabilitas laporan keuangan yang buruk dalam

bentuk opini audit Disclaimer of Opinion.

Seperti yang dijabarkan pada tabel 1.2, provinsi Banten

merupakan salah satu daerah yang kepala daerahnya melakukan

tindak pidana korupsi dengan menggelapka sejumlah dana

APBD. Hal tersebut membuktikan pernyataan yang

dikemukakan oleh Moisiu (2013) yang mengatakan bahwa

desentralisasi fiskal justru memindahkan korupsi dari pusat ke

daerah.Sedangkan Kabupaten Bolaang Mangondow Timur

Page 155: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

138

yang memiliki tingkat kemandirian daerah yang rendah yaitu

2% dan kinerja yang rendah dengan skor EKPPD 1,1330,

memiliki akuntabilitas laporan keuangan yang baik dalam

bentuk opini audit Wajar Tanpa Pengecualian.

Berdasarkan penjabaran diatas, dapat dinyatakan bahwa

kinerja pemerintah daerah tidak dapat memoderasi hubungan

kemandirian daerah terhadap akuntabilitas laporan keuangan,

karena ketika suatu daerah memiliki kemandirian daerah yang

tinggi dengan kinerja yang baik, tidak menjamin daerah

tersebut akan memiliki akuntabilitas laporan keuangan yang

baik dalam bentuk opini audit. Hal tersebut menunjukkan

bahwa kinerja yang baik belum tentu dapat memberikan

dampak positif terhadap hubungan kemandirian daerah

terhadap akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Begitupun sebaliknya, daerah yang memiliki tingkat

kemandirian yang buruk dengan kinerja yang kurang baik, tidak

menutup kemungkinan daerah tersebut memiliki akuntabilitas

laporan keuangan yang baik.Hal tersebut menunjukkan bahwa

kinerja yang buruk belum tentu memiliki dampak yang negatif

terhadap hubungan kemandirian daerah terhadap akuntabilitas

laporan keuangan pemerintah daerah.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Mudhofar dan Tahar (2016) yang menyatakan

Page 156: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

139

bahwa kinerja pemerintah daerah tidak memoderasi hubungan

kemandirian daerah terhadap akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah.Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh

Fontanella dan Rossieta (2014), juga menyatakan bahwa kinerja

pemerintah daerah tidak dapat memoderasi hubungan

kemandirian daerah terhadap akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah.

Page 157: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

140

f. Pengaruh Kinerja Pemerintah Daerah Dalam Memoderasi

Hubungan Ketergantungan Pada Pemerintah Pusat

Terhadap Akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah

Hasil pengujian satatistik menggunakan SPPS

menunjukkan bahwa interaksi antara ketergantunngan pada

pemerintah pusat (KPP) dengan kinerja pemerintah daerah

(KPD) memiliki nilai estimate sebesar -2,662 dengan

signifikansi 0,084 yang berarti lebih besar dari α=0,05. Nilai

alfa yang lebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa kinerja

pemerintah daerah tidak dapat memoderasi pengaruh antara

ketergantungan pada pemerintah pusat dengan akuntabilitas

laporan keuangan pemerintah daerah. Dari hasil tersebut, maka

hipotesis keempat (H6) tidak terdukung.

Pada penelitian ini menemukan bahwa kinerja tidak

dapat memoderasi hubungan antara ketergantungan pada

pemerintah pusat terhadap akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah.Hal tersebut karena ketergantungan

pemerintah pusat lebih dominan dari pada kinerja pemerintah

daerah yang disebabkan oleh tingkat ketergantungan

pemerintah pusat masih lebih tinggi dibandingkan dengan

tingkat kemandirian daerah. Artinya ketika suatu pemerinntah

daerah memiliki tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat

Page 158: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

141

yang tinggi dan kinerja yang baik dalam bentuk skor EKPPD

yang tinggi tidak akan mempengaruhi akuntabilitas laporan

keuangan daerah nya.

Seperti yang terjadi di Kabupaten Tana Toraja yang

memiliki tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat tinggi

sebesar 0,75 dan memiliki skor EKKPD yang tinggi sebesar

3,0988 namun mendapatkan opini audit wajar dengan

pengecualian (WDP) dengan skor 3. Sedangkan Kabupaten

paser dengan tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat

sebesar 0,18 dan skor EKPPD sebesar 2,7180 namun memiliki

opini audit WTP DPP yang skornya lebih tinggi yaitu 4.

Berdasarkan data tersebut, dapat dikatakan bahwa

kinerja tidak dapat memperlemah hubungan negatif

ketergantungan pada pemerinntah pusat terhadap akuntabilitas

laporan keuangan daerah, karenadaerah yang memiliki tingkat

ketergantungan pemerintah yang tinggi namun memiliki kinerja

yang baik dalam bentuk skor EKPPD yang tinggi, pada

kenyataannya tetap memiliki kemungkinan memiliki

akuntabilitas yang rendah dalam bentuk opini audit.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Mudhofar dan Tahar (2016) serta penelitian

Fontanella dan Rossieta (2015), yang menyatakan bahwa

kinerja dapat memoderasi hubungan ketergantungan pada

Page 159: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

142

pemerintah pusat terhadap akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah.Hal ini bisa disebabkan karena bedanya

sampel penelitian yang digunakan pada penelitian ini. Pada

penelitian sebelumnya, sampel yang digunakan adalah seluruh

kabupaten dan kota di Indonesia, sedangkan pada penelitian ini

memasukkan pemerintah provinsi dan hanya daerah-daerah

yang terindikasi politik dinasti yang dijadikan sampel dengan

daerah pembanding yang jumlahnya sama.

Page 160: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

143

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini membahas tentang pengaruh politik dinasti dan

desentralisasi fiskal terhadap akuntabilitas laporan keuangan pemerintah

daerah dengan kinerja pemerintah daerah sebagai pemoderasi. Analisis

dilakukan menggunakan analisis regresi logistik ordinal dengan program

SPSS. Penelitian ini menggunakan 224 sampel pemerintah daerah di

Indonesia periode 2013 sampai 2015 yang terdiri dari 112 daerah yang

terindikasi politik dinasti dan 112 daerah yang tidak terindikasi politik

dinasti sebagai pembanding. Berdasarkan hasil pengujian yang telah

dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Politik dinasti berpengaruh terhadap akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Nuritomo dan Rossieta (2014).

2. Kemandirian daerah tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nuritomo dan Rossieta

(2014) serta penelitian yang dilakukan oleh Irmawati dan Pratolo

(2015).

3. Ketergantungan pada pemerintah pusat berpengaruh terhadap

akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Irmawati dan

Page 161: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

144

Pratolo(2015) serta penelitian yang dilakukan oleh Fontanella dan

Rossieta (2014).

4. Kinerja pemerintah daerah tidak dapat memoderasi hubungan politik

dinasti terhadap akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah.

5. Kinerja pemerintah daerah tidak dapat memoderasi hubungan

kemandirian daerah terhadap akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Fontanella dan Rossieta (2014) serta penelitian yang

dilakukan oleh Mudhofar dan Tahar (2016).

6. Kinerja pemerintah daerah tidak dapat memoderasi hubungan

ketergantungan pada pemerintah pusat terhadap akuntabilitas laporan

keuangan pemerintah daerah. Hasil penelitian ini bertentangan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Mudhofar dan Tahar (2016).

B. Implikasi

Penelitian ini memiliki implikasi yang diharapkan dapat

memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Implikasi

dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Ilmu Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan referensi

bagi peneliti selanjutnya, dan menambah pemahaman mengenai politik

dinasti, desentralisasi fiskal, akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah dan kinerja pemerintah daerah. Selain itu, hasil

penelitian ini diharapkan dapat memperkuat temuan untuk penelitian

Page 162: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

145

yang akan datang serta memberikan perbandingan dalam melakukan

penelitian yang terkait dengan pengaruh politik dinasti dan

desentralisasi fiskal terhadap akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah dengan kinerja pemerintah daerah sebagai

moderasi.

2. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi

masyarakat untuk mengetahui tingkat kinerja pemerintah daerah dan

akuntabilitas pelaporan keuangan pemerintah sehingga dapat

digunakan sebagai alat pengawasan mengenai kinerja pemerintah

daerah. Hasil penelitian ini menemukan bahwa politik dinasti

berpengaruh negatif terhadap akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah, maka dari itu hasil penelitian ini dapat dijadikan

bahan pertimbangan bagi masyarakat dalam memilih kepala daerah..

3. Bagi Pemerintah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan

bahan pertimbangan mengenai kinerja penyelenggara pemerintah

daerah agar dapat meningkatkan kinerja pemerintahan

daerahnya.Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi

tambahan informasi bagi pemerintah untuk melakukan kajian atas

peraturan tentang pemerintah daerah di Indonesia serta dalam upaya

membangun akuntabilitas yang lebih baik bagi keuangan pemerintah

daerah di Indonesia.

Page 163: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

146

Hasil penelitian ini menemukan pengaruh politik dinasti dan

ketergantugan pada pemerintah pusat terhadap akuntabilitas laporan

keuangan pemerintah daerah.Maka dari itu, hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberikan masukan kepada pemerintah daerah

dalam meningkatkan kemandirian daerah serta kinerja pemerintah

daerahnya. Selain itu hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

bahan masukan bagi pemerintah untuk mengkaji peraturan pemerintah

mengenai kepala daerah agar mampu meminimalisir dampak negatif

dari politik dinasti dan dapat menghasilkan kepala daerah yang

berkualitas sehingga akan berdampak pula pada meningkatnya

akuntabilitas publik.

4. Bagi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Dalam melaksanakan tugas sebagai pemeriksa laporan

keuangan pemerintah, sebaiknya BPK terus mengkaji faktor-faktor

internal maupun eksternal yang akan mempengaruhi opini audit yang

dikeluarkan oleh BPK. Selain itu, BPK juga harus tetap independen

dan objektif dalam memberikan opini atas laporan keuangan

pemerintah sehingga tidak menyebabkan asimetri informasi bagi

pengguna laporan audit.

Page 164: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

147

C. Keterbatasan

Peneliti mennyadari bahwa penelitian ini masih banyak memiliki

kekurangan dan keterbatasan, seperti:

1. Data yang digunakan hanya sampai tahun 2015 dikarenakan data yang

tersedia mengenai politik dinasti dan kinerja pemerintah daerah pada

Kementrian Dalam Negeri hanya sampai tahun 2015 dan belum di

update.

2. Hanya sebagian pemerintah daerah di Indonesia saja yang dijadikan

sampel penelitian berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Hal

tersebut karena daerah yang terindikasi politik dinasti hanya sedikit

dan penelitian ini mengacu pada penelitian Nuritomo dan Rossieta

(2014) yang menggunakan daerah pembanding dengan jumlah yang

sama seperti jumlah daerah yang terindikasi politik dinasti.

3. Hasil uji koefisen determinasi yang ditunjukkan oleh nilai McFadden

menunjukkan nilai yang masih rendah yaitu 13,2% untuk pengujian

variabel independen dan 16,9% untuk pengujian dengan moderasi. Hal

tersebut menunjukkan bahwa masih banyak variabel-variabel lain yang

dapat mempengaruhi akuntabilitas laporan keuangan pemerintah

daerah, namun variabel independen yang digunakan dalam penelitian

ini hanya politik dinasti dan desentralisasi fiskal.

4. Variabel desentralisasi fiskal hanya diukur menggunakan dua proksi

yaitu tingkat kemandirian daerah dan ketergantungan pada pemerintah

pusat.

Page 165: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

148

D. Saran

Penelitian mengenai politik dinasti dan desentralisasi fiskal

terhadap akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah dengan kinerja

pemerintah daerah sebagai pemoderasi di masa yang akan datang

diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih berkualitas

dengan mempertimbangkan saran berikut:

1. Menambah periode penelitian menjadi 5 tahun untuk melihat tren

penelitian yang ada dan mengunakan data terbaru agar dapat

mengembangkan lebih lanjut penelitian ini.

2. Menggunakan seluruh populasi untuk dijadikan sampel agar informasi

yang diperoleh lebih valid dan lebih menggambarkan keadaan seluruh

pemerintah daerah di Indonesia.

3. Menambah variabel-varaibel yang berkaitan dengan akuntabilitas

laporan keuangan pemerinntah daerah seperti pengendalian internal

dan kinerja keuangan.

4. Menambah proksi untuk variabel desentralisasi fiskal seperti proksi

efektivitas.

Page 166: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

149

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Priyo Hari. 2006. Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi, Belanja

Pembangunan dan Pendapatan Asli Daerah. Proceddding Simposium

Nasional Akuntansi IX, Padang.

Amelia, M. P. 2015. Membangun Politik dinasti melalui Penguatan Jejaring

Kekuasaan pada Walikota Probolinggo.Jurnal Politik Muda. Vol.

4(3).Hal.319-327.

Andrianto, Nico. 2007. Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui e-

Government. Malang: Bayumedia Publishing.

Anggraini, Nikma Ragil dan Ikhsan Budi Riharjo.2017. Pengaruh Politik Dinasti

terhadap Akuntabilitas Pemerintah dengan Pengendalian Internal sebagai

Variabel Pemoderasi.Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vol. 6.No. 6.

Apriesa, Lintantia Fajar dan Miyasto.2013. Pengaruh Desentralisasi Fiskal

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Ketimpangan Pendapatan

(Studi Kasus : Kabupaten/Kota Di Jawa Tengah. Diponegoro Journal Of

Economics Vol. 2. No. 1.Hal.1.

Ariansyah, A. et al.,.2014. Tingkat Ketergantungan Fiskal dan Hubungannya

dengan Pertumbuhan Ekonomi di Kota Jambi. Jurnal Perspektif

Pembiayaan dan Pembangunan Daerah.Vol. 1 (3).

Arsyad, Jawade Hafidz. 2013. Korupsi dalam Perspektif HAN (Hukum

Administrasi Negara). Jakarta Timur: Sinar Grafika.

Asako, Y., T.Iida, T.Matsubayashi and M.Ueda.2012. Dynastic Legislators:

Theory And Evidence From Japan. Working Papers.Waseda University

Organization for Japan-US Studies.

Aswar, Khoirul dan Lidya Primta Surbakti.2013. Pengaruh Desentralisasi Fiskal

terhadap Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Publik Kabupaten/Kota di

Indonesia. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur&

Teknik Sipil). Vol. 5.

Bastian, Indra.2006. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Edisi 2, Jakarta: Salemba

Empat.

Bastian, Indra.2010. Akuntansi Sektor Publik. Edisi 3, Jakarta: Erlangga.

Braganca, Arthur, Claudio Ferraz and Juan Rios.2015. Political Dynasties and the

Quality of Government. Working Paper Stanford University.

Carnegie dan West.2005. Making Accounting Accountable in the Public Sector.

Critical Perspective onAccounting.Vol.16. pp. 905-928.

Page 167: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

150

Choi, Nankyung. 2009. Democracy And Patrimonial Politics In Local Indonesia.

Indonesia.Vol. 88.Pp. 131-164.

Deddi, Nordiawan, Iswahyudi Sondo Putra dan Maulidah Rahmawati. 2007.

Akuntansi Pemerinntahan. Salemba Empat: Jakarta.

Faguet, Jean Paul. 2014. Decentralizations and Governance. World

Development.Vol. 55. pp. 2-13.

Garudanews.id. 2018.Menkeu Sebut Ketergantungan Pemda Terhadap Dana

Transfer Daerah Masih Tinggi.Diakses tanggal 4 Juni 2018 pukul 2.13

pada http://garudanews.id/menkeu-sebut-ketergantungan-pemda-terhadap-

dana-transfer-daerah-masih-tinggi/

Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS

19.Cetakan kelima.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hakim, Nur Rakhmat.2017. Politik Dinasti Jadi Hambatan Untuk Menghasilkan

Kepala Daerah Berkualitas. KOMPAS.COM. Diakses tanggal 06 Oktober

2017 pukul 21.29 pada

https://nasional.kompas.com/read/2017/01/03/15405111/politik.dinasti.jad

i.hambatan.hasilkan.kepala.daerah.berkualitas

Halim, Abdul. 2001. Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: UPP AMP

YKPN.

Halim, Abdul. 2014. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat.

Halim, Abdul dan Kusufi.2012. Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan

Daerah. Jakarta: Salemba Empat.

Haryanto. 2016. Masa Depan Politik Desentralisasi di Indonesia: Sebuah Studi

Awal. Jurnal Ilmiah Pemerintahan. Vol. 9.No. 2.Hal.111-124.

Hasibuan, Umar Syadat. 2013. Ambang Batas Dinasti Politik. Opini Kompas.

Diakses tanggal 06 Oktober 2017 pukul 20:15 WIB pada

https://nasional.kompas.com/read/2013/04/11/09394434/Ambang.Batas.Di

nasti.Politik

Hidayat, Anwar. 2017. Penjelasan Regresi Ordinal Secara Lengkap.Diakses

tanggal 29 April 2018 pukul 1:54 WIB pada

https://www.statistikian.com/2017/05/penjelasan-regresi-ordinal-

lengkap.html

Hosmer, D.W., & Lemeshow, S. 2000. Applied Logistic Regression. New York:

Wiley.

Page 168: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

151

Indriantoro, N. dan B. Supomo.2010. Metodologi Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi dan Manajemen.Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Irmawati, Febriana Diah dan Suryo Pratolo.2015. Pengaruh Kinerja Keuangan,

Politik Dinasti, dan Kinerja Pemerintah Daerah Terhadap Akuntabilitas

Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia Tahun 2012 –

2013.

Jensen and Meckling. 1976. The Theory of The Firm: Manajerial Behaviour,

Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Finance and Economics.

3: 305-360.

Kementerian Dalam Negeri RI. 2013. Laporan Hasil Evaluasi Pemeringkatan

KinerjaPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi, Kabupaten, dan

Kota Berdasarkan LPPD Tahun 2011 Tingkat Nasional.

Kementerian Dalam Negeri RI. 2014. Laporan Hasil Evaluasi Pemeringkatan

KinerjaPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi, Kabupaten, dan

Kota Berdasarkan LPPD Tahun 2012 Tingkat Nasional.

Kementerian Dalam Negeri RI. 2015. Laporan Hasil Evaluasi Pemeringkatan

KinerjaPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi, Kabupaten, dan

Kota Berdasarkan LPPD Tahun 2012 Tingkat Nasional.

Khusaini, Mohammad. 2006. Ekonomi Publik: Desentralisasi Fiskal dan

Pembangunan Daerah. Malang: BPFE Unibraw.

Kuncoro, Mudrajad. 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah, Reformasi

Perencanaan, Strategi dan Peluang. Jakarta: Erlangga.

Liu, Chih hung. 2007. What Type of Fiscal Decentralization System has better

Performance.School of Public Policy.

Mahmudi.2007. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP STIM

YKPN.

Mandell, Lee M. 1997. Performance Measurements and Management Tools in

North Carolina Local Goverment. Public Administration Quarterly:

Spring. Vol. 21.pp. 96.

Mardiasmo.2009. Akuntansi Sektor Publik. Andy Yogyakarta: Offset.

Mardiasmo.2002. Ekonomi Dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta:

Andy Offset.

Mendoza, RU, E Beja, V Venida, and D Yap.2012. An Empirical Analysis of

Political Dynasties in the 15th

Philippine Congress. Asian Institute of

Management Policy Center Research Paper.

Page 169: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

152

Musgrave, Richard A. & Peggy B. Musgrave.1980. Public Finance in theory and

Practice. Tokyo: McGraw Hill International Book Company.

Moisiu.2014. Decentralization and the Increased Autonomy in Local

Governments. Procedia - Social and Behavioral Sciences 109. 459 – 463.

Mudhofar, Kurniatul dan Afrizal Tahar.2016. Pengaruh Desentralisasi Fiskal dan

Kinerja Terhadap Akuntabilitas Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah

di Indonesia: Efek Moderasi dari Kinerja. Jurnal Akuntansi dan

Investasi.Vol.17. No. 2. pp:176-185.

Nurhayati.2015. Analisis Rasio Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Pemerintah

Daerah Kabupaten Rokan Hulu.Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos.Vol. 4 No.

1.

Nuritomo, Hilda Rossieta. 2014. Politik Dinasti, Akuntabilitas, Dan Kinerja

Keuangan Pemerintah Daerah Di Indonesia. Simposium XVII Lombok.

Pemerintah Republik Indonesia. 2007. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun

2007 Tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada

Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah

Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat.

Pemerintah Republik Indonesia.2008. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun

2008 tentang Pedoman Evaluasi penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

Permana, Imam Arif. 2015. Pengaruh Partisipasi Publik dan Akuntabilitas

Terhadap Kinerja Keuangan Daerah (Studi Empiris Pada SKPD di

Kabupaten Pesisir Selatan).

Prasetyo, Pius S, dkk. 2013. Korupsi dan Integritas dalam Ragam Perspektif.

Jakarta Selatan: PSIA UIN Jakarta.

Querrubin, P. 2015. Family and Politics: Dynastic Persistence in the Philippines.

Working Paper.Massachusetts Institute of Technology.

Republik Indonesia.2003. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara. Jakarta: Republik Indonesia.

Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintahan Daerah.

Republik Indonesia.2008. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintahan Daerah. Jakarta: Republik Indonesia.

Page 170: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

153

Rinaldi, Taufik, Marini Purnomo dan Dewi Damayanti. 2007. Memerangi

Korupsi di Indonesia yang Terdesentralisasi : Studi Kasus Penangana

Korupsi Pemerintahan Daerah, Bank Dunia L Justice for the poor Project.

Rondinelli, D. A. 1986. Overview of Decentralization in Developing Countries.

North Calorina: Research Triangle Institute.

Rondinelli, D. A., McCullough, J. S., & Johnson, R. W. 1989. Analysing

Decentralization Policies in Developing Countries: a Political Economy

Framework. Development and Change. 20(1). 57–87.

Sawir, A. 2005.Analisis kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusaahaan (5th ed). Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Setiawan, Wahyu. 2012. Pengaruh Akuntabilitas laporan Keuangan pemerintah

daerah (LKPD) terhadap tingkat koropsi Pemerintah daerah di Indonesia.

Skripsi Universitas Diponogoro.

Styowati et al. 2016.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah Kota Semarang.Kinerja.Vol. 20.No.

2.Hal.179-191.

Sidik.2002. Perimbangan Keuangan Pusat Dan Daerah Sebagai Pelaksanaan

Desentralisasi Fiskal.Makalah Seminar Kebijakan Otonomi

Daerah.Yogyakarta.

Sudarsana, Hafid Susila. 2013. Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah dan

Temuan Audit BPK Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah.Skripsi Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponogoro.

Sugiyono.2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sumarjo, H. 2010. Pengaruh Karakterisitik Pemerintah Daerah Terhadap Kinerja

Keuangan PemerintaH Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah

Kabupaten/ Kota di Indonesia. Skripsi Universitas Sebelas Maret.

Surakarta.

Sulfiana.2014. Pengaruh Politik Dinasti di Daerah Terhadap

Perekonomian.Diakses pada 06 september 2017 pukul 19.48 WIB

padahttp://keepcopying.blogspot.co.id/2014/07/pengaruh-politik-dinasti-

di-daerah.html

Sumarjo, Hendro. 2010. Pengaruh Karakterisitik Pemerintah Daerah Terhadap

Kinerja Keuangan PemerintaH Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah

Daerah Kabupaten/ Kota di Indonesia).

Page 171: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

154

Soentoro, Ali Idris. 2015. CaraMudah Belajar Metodologi Penelitian dengan

Aplikasi Statistika.Depok: PT. Taramedia Bakti Persada.

Suparmoko.2002. Ekonomi Publik Untuk Keuangan dan Pembangunan Daerah.

Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi.

Syahruddin.2006. Desentralisasi Fiskal: Perlu Penyempurnaan Kebijakan dan

Implementasi Yang Konsisten. Skripsi, Universitas Andalas.

Vergne, Clémence. 2009. Democracy, Elections And Allocation Of Public

Expenditures In Developing Countries.European Journal of Political

Economy.Vol. 25.

Yani, Ahmad. 2002. Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan

Daerah.Jakarta: Grafindo.

Page 172: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

155

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 173: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

156

Lampiran 1 : Surat Penelitian

Page 174: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

157

Lampiran 2 : Registrasi Kunjungan Kementrian Dalam Negeri

Page 175: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

158

Lampiran 3 : Data Pemerintah Daerah yang Terindikasi Politik Dinasti

NO NAMA JABATAN HUBUNGAN KERABAT MASA JABATAN

PROVINSI LAMPUNG

1. Drs. Hi. SJACHROEDIN

ZP, SH

Gubernur Lampung Ayah dari Bupati Lampung

Selatan

2003-2008 dan 2009-

2014

2. H. RYCKO MENOZA,

SZP, SE, SH, MBA.

Bupati Lampung Selatan Anak dari Gubernur Lampung 2010-2015

3. HANDITYA

NARAPATI

Wakil Bupati Pringsewu Anak Mantan Bupati

Pringsewu

2011-2016

PROVINSI BANTEN

4. Hj. ATUT CHOSIYAH

Gubernur Banten - Kakak Kandung Wakil

Bupati Serang

- Kakak Tiri Walikota Serang.

- Kakak Ipar Walikota Tangsel

- Anak Tiri Wabup Pandeglang

2007-2014

5. Hj. HERYANI Wakil Bupati Pandeglang Ibu Tiri dari Gubernur Banten 2011-2016

6. Hj. AIRIN RACHMI

DIANY, SH, MH

Walikota Tangerang

Selatan

Adik Ipar Gubernur Banten 20011-2016 dan 2016-

2021

7. Hj. RATU TATU

CHASANAH, SE

Wakil Bupati Serang

(2010-2015)

Bupati Serang (2016-

2021)

Adik Kandung Gubernur

Banten

2010-2015

8. TUBAGUS HAERUL

JAMAN

Walikota Serang Adik Tiri Gubernur Banten 2008-2011 dan 2013-

2018

9. AHMED ZAKI

ISKANDAR

Bupati Tangerang

Terpilih

Anak Mantan Bupati

Tangerang

2013-2018

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 176: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

159

Lampiran 3 (Lanjutan)

NO NAMA JABATAN HUBUNGAN KERABAT MASA JABATAN

PROVINSI SULAWESI SELATAN

10. H. SYAHRUL YASIN

LIMPO, SH, M.Si

Gubernur Sulawesi

Selatan

Kakak kandung dari Bupati

Gowa

2008-2018

11. Ir. H. ANDI IDRIS

SYUKUR, MS

Bupati Barru Anak Mantan Bupati Barru 2010-2016

12. H. ICHSAN YASIN

LIMPO, SH, MH

Bupati Gowa Adik Gubernur Sulawesi

Selatan

2005-2015

13. ADELHEID SOSANG,

SP, MH

Wakil Bupati Tana

Toraja

Istri Mantan Bupati Tana

Toraja

2010-2015

14. H. M. NATSIR

IBRAHIM, SE

Wakil Bupati Takalar Anak Mantan Bupati Takalar 2012-2017

PROVINSI SULAWESI UTARA

15. Drs. SINYO HARRY

SARUNDAJANG

Gubernur Sulawesi Utara - Ayah dari Wkl Bupati

Minahasa

- Ayah dari Anggota DPR RI

2005-2010 dan 2010-

2015

16. IVAN S.J.

SARUNDAJANG

Wakil Bupati Minahasa Anak Gubernur Sulawesi Utara 2013-2018

17. HARLEY ALFREDO

BENFICA M. SE, M.SM

Wakil Walikota Manado Anak mantan Gubernur Sulut 2010-2015

PROVINSI SUMATERA UTARA

18. Drs. BACHRUM

HARAHAP

Bupati Padang Lawas

Utara

Orang tua Kandung dari

Walikota Padang Sidempuan

2013-2018

19. ANDAR AMIN

HARAHAP, S.STP, M.Si

Walikota Padang

Sidempuan

Anak Bupati Padang Lawas

Utara

2013-2018

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 177: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

160

Lampiran 3 (Lanjutan)

NO NAMA JABATAN HUBUNGAN KERABAT MASA JABATAN

PROVINSI JAMBI

20. ZUMI ZOLA

ZULKIFLI, STP, MA

Bupati Tanjung Jabung

Timur (2011-2015)

Gubernur Jambi (2016-

2021)

Anak Mantan Gubernur Jambi 2011-2015

PROVINSI SUMATERA SELATAN

21. NOVIRZAH SE Wakil Walikota Pagar

Alam

Anak Mantan Walikota Pagar

Alam Djazuli Kuris

2013-2018

PROVINSI JAWA BARAT

22. Hj. NENENG

HASANAH YASIN

Bupati Bekasi Mantu Mantan Bupati Bekasi 2012-2017

23. ANNA SOPHANAH Bupati Indramayu Istri Mantan Bupati Indramayu 2010-2015

24. HJ. ATI SUHARTI SE Walikota Cimahi Istri Mantan Walikota Cimahi 2012-2017

25. DADANG M. NASER

S.H., S.IP

Bupati Bandung Menantu Mantan Bupati

Bandung Obar Sobama

2010-2015 dan 2016-

2021

PROVINSI JAWA TENGAH

26. dr. Hj. WIDYA KANDI

SUSANTI, MM

Bupati Kendal Istri Mantan Bupati Kendal 2010-2015

27. SRI HARTINI Wakil Bupati Klaten

(2010-2015)

Bupati Klaten (2016-

2021)

Istri Mantan Bupati Klaten 2010-2015

PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

28. SRI SURYAWIDATI Bupati Bantul Istri Mantan Bupati Bantul 2010-2015

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 178: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

161

Lampiran 3 (Lanjutan)

NO NAMA JABATAN HUBUNGAN KERABAT MASA JABATAN

PROVINSI JAWA TIMUR

29. Hj. PUPUT

TANTRIANA SARI, SE

Bupati Probolinggo Istri Mantan Bupati

Probolinggo

2013-2018

30. dr. Hj. HARYANTI

SUTRISNO

Bupati Kediri Istri Mantan Bupati Kediri 2010-2015 dan 2016-

2021

31. M. MAKMUN IBNU

FUAD

Bupati Bangkalan Anak Mantan Bupati

Bangkalan

2013-2018

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

32. K.H. M. ZAINUL

MAJDI, MA

Gubernur NTB Adik Kandung Wakil Bupati

Lombok Timur

2008-2013 dan 2013-

2018

33. H. M. SYAMSUL LUTHFI,

SE

Wakil Bupati Lombok

Timur

Kakak Kandung Gubernur

NTB

34. H. QURAIS H. ABIDIN

H. A. RAHMAN

Walikota Bima

Wakil Walikota Bima

Walikota dan Wakil Walikota

merupakan kakak beradik

2013-2018

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

35. H.SUPIAN HADI, S.Ikom Bupati Kota Waringin

Timur

Menantu Bupati Seruyan 2010-2015 & 2016-

2021

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

36. RITA WIDYASARI Bupati Kutai Kertanegara Anak Mantan Bupati Kukar 2010-2015 &2016-2021

PROVINSI MALUKU

37. TUASIKAL ABUA, SH Bupati Maluku Tengah Kakak Mantan Bupati Maluku

Tengah

2012-2016

PROVINSI BALI

38. NI PUTU EKA W Bupati Tabanan Anak Mantan Bupati Tabanan 2010-2015&2015-2020

Sumber: Direktorat Jendral Otonomi Daerah Kementrian Dalam Negeri

Page 179: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

162

Lampiran 4 : Hasil Tabulasi Data

Pemerintah Daerah Terindikasi Politik Dinasti Tahun 2013

NO NAMA DAERAH PD KD KPP KPD AK

1. Provinsi Lampung 1 0,4950 0,2541 2,4001 3

2. Kabupaten Lampung Selatan 1 0,0654 0,7479 2,1699 3

3. Kabupaten Pringsewu 1 0,0321 0,7156 0 3

4. Provinsi Banten 1 0,6257 0,1104 2,1358 1

5. Kabupaten Pendeglang 1 0,0541 0,8567 3,0228 3

6. Kota Tangerang Selatan 1 0,3014 0,3333 0 3

7. Kabupaten Serang 1 0,1669 0,6130 2,7143 4

8. Kota Serang 1 0,0699 0,7429 1,4354 3

9. Kabupaten Tangerang 1 0,2438 0,4783 2,8562 3

10. Provinsi Sulawesi Selatan 1 0,5152 0,2298 2,6905 4

11. Kabupaten Barru 1 0,0460 0,7702 2,9757 4

12. Kabupaten Gowa 1 0,0801 0,7402 3,1369 5

13. Kabupaten Tana Toraja 1 0,0496 0,7646 3,1229 3

14. Kabupaten Takalar 1 0,0497 0,7798 2,5203 1

15. Provinsi Sulawesi Utara 1 0,3393 0,4907 2,1284 3

16. Kabupaten Minahasa 1 0,0361 0,7884 1,0907 3

17. Kota Manado 1 0,1817 0,6991 2,7001 3

18. Kabupaten Padang Lawas Utara 1 0,0226 0,6181 2,4531 3

19. Kota Padang Sidempuan 1 0,0633 0,6952 2,4619 3

20. Kabupaten Tanjung Jabung Timur 1 0,0331 0,5280 2,0245 4

21. Kota Pagar Alam 1 0,0452 0,6023 2,3532 3

22. Kabupaten Bekasi 1 0,3309 0,3924 2,9759 3

23. Kabupaten Indramayu 1 0,0717 0,5995 2,6530 1

24. Kota Cimahi 1 0,1662 0,5520 3,1095 5

25. Kabupaten Bandung 1 0,1370 0,7032 2,8770 1

26. Kabupaten Kendal 1 0,0809 0,6386 2,7940 3

27. Kabupaten Klaten 1 0,0530 0,7205 2,7472 3

28. Kabupaten Bantul 1 0,1271 0,6743 3,2464 4

29. Kabupaten Probolinggo 1 0,0658 0,6925 2,6413 4

30. Kabupaten Kediri 1 0,0786 0,7023 3,0005 3

31. Kabupaten Bangkalan 1 0,0660 0,7003 3,2287 5

32. Provinsi Nusa Tenggara Barat 1 0,3219 0,3678 2,5953 5

33. Kabupaten Lombok Timur 1 0,0649 0,7214 1,8220 3

34. Kota Bima 1 0,0326 0,7902 2,5671 3

35. Kabupaten Kota Waringin Timur 1 0,0984 0,9420 2,1423 3

36. Kabupaten Kutai Kartanegara 1 0,0490 0,0444 3,2289 4

37. Kabupaten Maluku Tengah 1 0,0263 0,8529 2,1643 3

38. Kabupaten Tabanan 1 0,1646 0,6410 2,4978 3

Page 180: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

163

Pemerintah Daerah Pembanding Tahun 2013

NO NAMA DAERAH PD KD KPP KPD AK

1. Provinsi Bengkulu 0 0,2998 0,5382 2,1177 5

2. Provinsi Kepulauan Riau 0 0,2784 0,2310 2,7587 5

3. Provinsi D.I Yogyakarta 0 0,4434 0,3773 2,7669 5

4. Provinsi Kalimantan Timur 0 0,4453 0,0055 2,6718 3

5. Provinsi Gorontalo 0 0,1837 0,6697 2,5310 5

6. Kabupaten Pakpak Barat 0 0,0243 0,8518 3,0249 5

7. Kabupaten Tapanuli Selatan 0 0,0772 0,6879 2,2791 3

8. Kabupaten Batang Hari 0 0,0498 0,6779 2,5986 4

9. Kota Lubuklinggau 0 0,0585 0,6326 2,9772 5

10. Kabupaten Lampung Barat 0 0,0338 0,7668 2,9010 5

11. Kabupaten Way Kanan 0 0,0203 0,7686 2,2575 5

12. Kabupaten Ciamis 0 0,0563 0,8713 2,9276 5

13. Kabupaten Kuningan 0 0,0678 0,6594 1,7979 3

14. Kabupaten Majalengka 0 0,0724 0,6185 2,8356 5

15. Kabupaten Tasikmalaya 0 0,0461 0,8718 1,9283 3

16. Kota Banjar 0 0,1070 0,6539 2,9535 5

17. Kota Depok 0 0,2955 0,4991 3,0926 5

18. Kabupaten Banjarnegara 0 0,0644 0,7008 3,0109 5

19. Kabupaten Boyolali 0 0,1053 0,6867 3,0193 5

20. Kabupaten Sleman 0 0,1787 0,5643 3,2581 5

21. Kabupaten Banyuwangi 0 0,0922 0,7013 3,0364 5

22. Kabupaten Jombang 0 0,1130 0,7683 3,1934 4

23. Kabupaten Pacitan 0 0,0602 0,7361 3,1020 4

24. Kabupaten Lebak 0 0,0888 0,7332 2,1869 3

25. Kota Cilegon 0 0,2227 0,4995 2,4881 4

26. Kota Tangerang 0 0,2467 0,3754 2,8789 5

27. Kabupaten Gianyar 0 0,2145 0,5884 2,7986 3

28. Kabupaten Lombok Tengah 0 0,0641 0,8014 27.999 5

29. Kota Mataram 0 0,1109 0,6588 2,6507 3

30. Kabupaten Balangan 0 0,0416 0,4373 2,6528 5

31. Kabupaten Paser 0 0,0315 0,1839 2,7180 4

32. Kabupaten Bolaang

Mangondow Timur

0 0,0302 0,8767 0,9628 4

33. Kota Bitung 0 0,0708 0,8060 13.804 5

34. Kabupaten Bulukumba 0 0,0443 0,7794 3,0028 5

35. Kabupaten Luwu Utara 0 0,0599 0,7729 3,1072 4

36. Kabupaten Pangkajene 0 0,0951 0,7434 2,2635 5

37. Kabupaten Pinrang 0 0,0435 0,7915 3,2557 4

38. Kabupaten Buru 0 0,0483 0,7821 2,0143 3

Page 181: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

164

Pemerintah Daerah Terindikasi Politik Dinasti Tahun 2014

NO NAMA DAERAH PD KD KPP KPD AK

1. Provinsi Lampung 1 0,4665 0,2756 2,4223 4

2. Kabupaten Lampung Selatan 1 0,0765 0,7473 2,8662 3

3. Kabupaten Pringsewu 1 0,0425 0,7080 2,7964 3

4. Provinsi Banten 1 0,6797 0,1083 2,5301 1

5. Kabupaten Pandeglang 1 0,0761 0,8265 3,0600 1

6. Kota Tangerang Selatan 1 0,4105 0,3029 2,7107 3

7. Kabupaten Serang 1 0,2324 0,6522 2,7745 4

8. Kota Serang 1 0,0852 0,7417 2,5519 3

9. Kabupaten Tangerang 1 0,3558 0,4086 2,5141 3

10. Provinsi Sulawesi Selatan 1 0,5554 0,2293 2,8422 4

11. Kabupaten Barru 1 0,0494 0,7578 3,0754 4

12. Kabupaten Gowa 1 0,0929 0,7178 3,1474 5

13. Kabupaten Tana Toraja 1 0,0505 0,7545 3,0988 3

14. Kabupaten Takalar 1 0,0553 0,7798 2,9307 3

15. Provinsi Sulawesi Utara 1 0,4055 0,5506 2,1151 5

16. Kabupaten Minahasa 1 0,0436 0,7394 2,7814 4

17. Kota Manado 1 0,1856 0,5816 1,5058 4

18. Kabupaten Padang Lawas Utara 1 0,0433 0,8298 1,3977 3

19. Kota Padang Sidempuan 1 0,0721 0,8644 2,4061 3

20. Kab. Tanjung Jabung Timur 1 0,0323 0,5267 2,6005 3

21. Kota Pagar Alam 1 0,0507 0,5810 2,6133 5

22. Kabupaten Bekasi 1 0,3633 0,3865 3,1379 5

23. Kabupaten Indramayu 1 0,1058 0,6003 2,9421 3

24. Kota Cimahi 1 0,1759 0,5529 3,0759 5

25. Kabupaten Bandung 1 0,1565 0,6273 3,1679 3

26. Kabupaten Kendal 1 0,1068 0,6290 2,5420 3

27. Kabupaten Klaten 1 0,0562 0,6770 2,7628 3

28. Kabupaten Bantul 1 0,1571 0,5984 3,372 4

29. Kabupaten Probolinggo 1 0,0847 0,6615 3,3130 4

30. Kabupaten Kediri 1 0,1030 0,6574 3,1734 3

31. Kabupaten Bangkalan 1 0,0713 0,6730 2,9276 3

32. Provinsi Nusa Tenggara Barat 1 0,3997 0,3615 2,7782 5

33. Kabupaten Lombok Timur 1 0,0726 0,7087 2,9223 3

34. Kota Bima 1 0,0381 0,7739 2,8716 3

35. Kab. Kota Waringin Timur 1 0,0950 0,6870 1,6874 5

36. Kabupaten Kutai Kartanegara 1 0,0696 0,0381 3,1842 5

37. Kabupaten Maluku Tengah 1 0,0317 0,8210 2,5170 3

38. Kabupaten Tabanan 1 0,1689 0,6171 3,0712 5

Page 182: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

165

Pemerintah Daerah Pembanding Tahun 2014

NO NAMA DAERAH PD KD KPP KPD AK

1. Provinsi Bengkulu 0 0,2952 0,5589 2,1732 5

2. Provinsi Kepulauan Riau 0 0,2949 0,2490 2,8212 5

3. Provinsi D.I Yogyakarta 0 0,3980 0,3023 2,7990 5

4. Provinsi Kalimantan Timur 0 0,4551 0,0048 2,9055 5

5. Provinsi Gorontalo 0 0,2280 0,6456 2,5846 5

6. Kabupaten Pakpak Barat 0 0,0232 0,8288 3,0492 5

7. Kabupaten Tapanuli Selatan 0 0,0873 0,7197 2,3408 5

8. Kabupaten Batang Hari 0 0,0559 0,5844 2,5605 3

9. Kota Lubuklinggau 0 0,0549 0,4877 2,9331 5

10. Kabupaten Lampung Barat 0 0,0425 0,7769 3,2169 5

11. Kabupaten Way Kanan 0 0,0351 0,7438 2,6527 5

12. Kabupaten Ciamis 0 0,0958 0,8293 3,2177 5

13. Kabupaten Kuningan 0 0,0993 0,8250 3,0981 5

14. Kabupaten Majalengka 0 0,0770 0,5845 3,1105 5

15. Kabupaten Tasikmalaya 0 0,0534 0,8869 3,0847 5

16. Kota Banjar 0 0,1275 0,7338 3,0679 5

17. Kota Depok 0 0,3169 0,4757 3,0902 5

18. Kabupaten Banjarnegara 0 0,0803 0,6880 3,1403 5

19. Kabupaten Boyolali 0 0,1156 0,6527 3,2026 5

20. Kabupaten Sleman 0 0,2051 0,5352 3,2406 5

21. Kabupaten Banyuwangi 0 0,1008 0,6364 3,2682 4

22. Kabupaten Jombang 0 0,1250 0,6405 3,1687 4

23. Kabupaten Pacitan 0 0,0627 0,7013 3,2909 5

24. Kabupaten Lebak 0 0,1412 0,6585 2,7042 3

25. Kota Cilegon 0 0,3096 0,4206 2,8655 4

26. Kota Tangerang 0 0,3821 0,3272 2,9220 4

27. Kabupaten Gianyar 0 0,2628 0,5653 3,1557 5

28. Kabupaten Lombok Tengah 0 0,0838 0,7304 3,0166 5

29. Kota Mataram 0 0,1247 0,6419 2,8285 5

30. Kabupaten Balangan 0 0,0389 0,4450 2,7391 5

31. Kabupaten Paser 0 0,0439 0,1573 3,0094 5

32. Ka. Bolaang Mangondow Timur 0 0,0397 0,8737 1,9431 4

33. Kota Bitung 0 0,0838 0,7666 1,2995 5

34. Kabupaten Bulukumba 0 0,0513 0,7135 3,2720 4

35. Kabupaten Luwu Utara 0 0,0573 0,7738 3,2946 4

36. Kabupaten Pangkajene 0 0,0988 0,6730 2,2618 5

37. Kabupaten Pinrang 0 0,0576 0,7434 3,4194 4

38. Kabupaten Buru 0 0,0289 0,8434 2,5519 3

Page 183: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

166

Pemerintah Daerah Terindikasi Politik Dinasti Tahun 2015

NO NAMA DAERAH PD KD KPP KPD AK

1. Kabupaten Lampung Selatan 1 0,0839 0,6552 2,8666 3

2. Kabupaten Pringsewu 1 0,0564 0,6763 2,3036 5

3. Kabupaten Pandeglang 1 0,0683 0,6463 3,1570 3

4. Kota Tangerang Selatan 1 0,4149 0,2733 3,0338 5

5. Kabupaten Serang 1 0,2249 0,4838 3,0253 5

6. Kota Serang 1 0,0844 0,6339 2,7345 3

7. Kabupaten Tangerang 1 0,3875 0,3494 3,0140 5

8. Provinsi Sulawesi Selatan 1 0,5480 0,2039 2,8971 5

9. Kabupaten Barru 1 0,0597 0,7021 0 2

10. Kabupaten Gowa 1 0,0983 0,6524 3,2738 5

11. Kabupaten Tana Toraja 1 0,0858 0,7191 3,2307 2

12. Kabupaten Takalar 1 0,1079 0,6791 2,9815 3

13. Provinsi Sulawesi Utara 1 0,4021 0,4277 2,4855 5

14. Kabupaten Minahasa 1 0,0636 0,6984 3,1292 5

15. Kota Manado 1 0,1915 0,5610 2,5564 5

16. Kabupaten Padang Lawas Utara 1 0,0388 0,7233 3,5018 3

17. Kota Padang Sidempuan 1 0,0739 0,6977 2,3864 3

18. Kab. Tanjung Jabung Timur 1 0,0303 0,4494 2,7357 3

19. Kota Pagar Alam 1 0,0515 0,5878 2,6741 5

20. Kabupaten Bekasi 1 0,3383 0,3207 3,2832 5

21. Kabupaten Indramayu 1 0,1153 0,5339 3,2066 5

22. Kota Cimahi 1 0,1882 0,5313 0 5

23. Kabupaten Bandung 1 0,1568 0,2732 3,2492 3

24. Kabupaten Kendal 1 0,1085 0,5998 3,0828 3

25. Kabupaten Klaten 1 0,0798 0,6227 3,1658 5

26. Kabupaten Bantul 1 0,1682 0,5406 3,4447 5

27. Kabupaten Probolinggo 1 0,0927 0,5708 3,4397 5

28. Kabupaten Kediri 1 0,1282 0,5778 3,1531 3

29. Kabupaten Bangkalan 1 0,0756 0,6147 3,0605 3

30. Provinsi Nusa Tenggara Barat 1 0,4135 0,3679 2,9079 5

31. Kabupaten Lombok Timur 1 0,1120 0,5986 3,0830 3

32. Kota Bima 1 0,0435 0,7349 3,0266 5

33. Kab. Kota Waringin Timur 1 0,1015 0,6312 2,6444 5

34. Kabupaten Kutai Kartanegara 1 0,0603 - 3,3001 5

35. Kabupaten Maluku Tengah 1 0,0409 0,7830 2,8556 5

36. Kabupaten Tabanan 1 0,1735 0,5561 3,0978 5

Page 184: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

167

Pemerintah Daerah Pembanding Tahun 2015

NO NAMA DAERAH PD KD KPP KPD AK

1. Provinsi D.I Yogyakarta 0 0,4244 0,2802 2,8707 5

2. Provinsi Kalimantan Timur 0 0,6497 0,0077 3,1469 5

3. Provinsi Gorontalo 0 0,2241 0,6379 2,8438 5

4. Kabupaten Pakpak Barat 0 0,0328 0,8624 2,9754 3

5. Kabupaten Tapanuli Selatan 0 0,0962 0,6593 2,8378 5

6. Kabupaten Batang Hari 0 0,0705 0,5386 2,9464 5

7. Kota Lubuklinggau 0 0,0678 0,4988 3,0670 5

8. Kabupaten Lampung Barat 0 0,0457 0,7079 3,2147 5

9. Kabupaten Way Kanan 0 0,0358 0,7342 2,8224 5

10. Kabupaten Ciamis 0 0,0843 0,6196 3,3164 5

11. Kabupaten Kuningan 0 0,1022 0,5857 3,4301 5

12. Kabupaten Majalengka 0 0,1155 0,5135 3,3508 5

13. Kabupaten Tasikmalaya 0 0,0693 0,6438 3,3411 5

14. Kota Banjar 0 0,1631 1,0731 3,2809 5

15. Kota Depok 0 0,3098 0,4067 3,2908 5

16. Kabupaten Banjarnegara 0 0,0917 0,6261 3,2023 5

17. Kabupaten Boyolali 0 0,1238 0,5784 3,4142 5

18. Kabupaten Sleman 0 0,2575 0,4559 3,2900 5

19. Kabupaten Banyuwangi 0 0,1040 0,5598 3,4551 5

20. Kabupaten Jombang 0 0,1353 0,5628 3,2965 5

21. Kabupaten Pacitan 0 0,0727 0,6309 3,3435 5

22. Kabupaten Lebak 0 0,1181 0,5559 2,9504 5

23. Kota Cilegon 0 0,3325 0,3867 3,0586 5

24. Kota Tangerang 0 0,4160 0,2920 2,5518 5

25. Kabupaten Gianyar 0 0,2766 0,4790 3,2660 5

26. Kabupaten Lombok Tengah 0 0,0876 0,6505 3,0894 5

27. Kota Mataram 0 0,1761 0,5818 2,9642 5

28. Kabupaten Balangan 0 0,0528 0,4518 2,8471 5

29. Kabupaten Paser 0 0,0393 0,1174 2,9646 5

30. Kabupaten Bolaang

Mangondow Timur

0 0,0296 0,8392 1,1330 5

31. Kota Bitung 0 0,1155 0,7232 1,9745 5

32. Kabupaten Bulukumba 0 0,0901 0,6445 3,4205 5

33. Kabupaten Luwu Utara 0 0,0767 0,6786 3,1915 5

34. Kabupaten Pangkajene dan

Kepulauan

0 0,1121 0,6565 2,6965 5

35. Kabupaten Pinrang 0 0,0860 0,6916 3,4552 5

36. Kabupaten Buru 0 0,0263 0,8072 2,9539 5

Sumber: Data diolah dengan Ms.Excel

Page 185: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

168

Lampiran 5 : Hasil Output SPSS

A. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PD 224 ,0000 1,0000 ,500000 ,5011198

KD 224 ,0203 ,6797 ,144506 ,1354020

KPP 224 ,0000 1,0731 ,599367 ,1974431

KPD 224 ,0000 3,5018 2,757205 ,6003502

AK 224 1,0000 5,0000 4,138393 1,0432568

Valid N

(listwise)

224

Sumber: Outpus SPSS

B. Hasil Analisis Regresi Logistik Ordinal

1. Overall Model Fit

(Hasil Uji Variabel Independen)

Model Fitting Information

Model -2 Log Likelihood Chi-Square df Sig.

Intercept Only 496,771

Final 431,085 65,685 3 ,000

Link function: Negative Log-log.

Sumber: Output SPSS

(Hasil Uji Moderasi)

Model Fitting Information

Model -2 Log Likelihood Chi-Square df Sig.

Intercept Only 496,771

Final 412,796 83,975 7 ,000

Link function: Negative Log-log.

Sumber: Output SPSS

2. Goodness of Fit

(Hasil Uji Variabel Independen)

Goodness-of-Fit

Chi-Square df Sig.

Pearson 681,616 889 1,000

Deviance 431,085 889 1,000

Link function: Negative Log-log.

Sumber: Output SPSS

Page 186: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

169

(Hasil Uji Moderasi)

Goodness-of-Fit

Chi-Square df Sig.

Pearson 619,091 885 1,000

Deviance 412,796 885 1,000

Link function: Negative Log-log.

Sumber: Output SPSS

3. Koefisien Determinasi

(Hasil Uji Variabel Independen)

Pseudo R-Square

Cox and Snell ,254

Nagelkerke ,285

McFadden ,132

Link function: Negative Log-log.

Sumber: Output SPSS

(Hasil Uji Moderasi)

Pseudo R-Square

Cox and Snell ,313

Nagelkerke ,351

McFadden ,169

Link function: Negative Log-log.

Sumber: Output SPSS

4. Test of Parallel Lines

(Hasil Uji Variabel Independen)

Test of Parallel Linesa

Model -2 Log Likelihood Chi-Square df Sig.

Null Hypothesis 431,085

General 424,392b 6,693

c 9 ,669

The null hypothesis states that the location parameters (slope

coefficients) are the same across response categories.

a. Link function: Negative Log-log.

b. The log-likelihood value cannot be further increased after

maximum number of step-halving.

Page 187: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

170

c. The Chi-Square statistic is computed based on the log-likelihood

value of the last iteration of the general model. Validity of the test is

uncertain.

Sumber: Output SPSS

(Hasil Uji Moderasi)

Test of Parallel Linesa

Model -2 Log Likelihood Chi-Square df Sig.

Null Hypothesis 412,796

General 382,418b 30,378

c 21 ,085

The null hypothesis states that the location parameters (slope

coefficients) are the same across response categories.

a. Link function: Negative Log-log.

b. The log-likelihood value cannot be further increased after

maximum number of step-halving.

c. The Chi-Square statistic is computed based on the log-likelihood

value of the last iteration of the general model. Validity of the test is

uncertain.

Sumber: Output SPSS

5. Hasil Uji Hipotesis

(Hasil Uji Variabel Independen)

Parameter Estimates

Estimate

Std.

Error Wald df Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Threshold [AK = 1] -3,264 ,492 43,929 1 ,000 -4,229 -2,299

[AK = 2] -3,161 ,489 41,787 1 ,000 -4,119 -2,202

[AK = 3] -1,641 ,445 13,582 1 ,000 -2,514 -,768

[AK = 4] -1,166 ,442 6,977 1 ,008 -2,031 -,301

Location PD -1,337 ,180 54,950 1 ,000 -1,690 -,983

KD -,907 ,799 1,287 1 ,257 -2,474 ,660

KPP -1,164 ,559 4,336 1 ,037 -2,259 -,068

Link function: Negative Log-log.

Sumber: Output SPSS

Page 188: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40711/1/NURFATIN...i pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

171

(Hasil Uji Moderasi)

Parameter Estimates

Estimat

e

Std.

Error Wald df Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Threshold [AK = 1] 4,326 3,905 1,227 1 ,268 -3,328 11,979

[AK = 2] 4,437 3,905 1,291 1 ,256 -3,217 12,091

[AK = 3] 6,046 3,912 2,388 1 ,122 -1,622 13,714

[AK = 4] 6,570 3,916 2,815 1 ,093 -1,105 14,245

Location PD ,325 ,882 ,136 1 ,712 -1,404 2,055

KD -,252 6,477 ,002 1 ,969 -12,945 12,442

KPP 6,602 4,556 2,099 1 ,147 -2,328 15,531

KPD 2,628 1,323 3,945 1 ,047 ,035 5,222

PD * KPD -,595 ,311 3,643 1 ,056 -1,205 ,016

KD * KPD ,138 2,277 ,004 1 ,952 -4,325 4,601

KPP * KPD -2,662 1,538 2,994 1 ,084 -5,677 ,353

Link function: Negative Log-log.

Sumber: Output SPSS